ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERSEPSI ETIKA BISNIS DAN ETIKA AKUNTAN (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Surakarta)
Oleh : Arif Nurhamzah (NPM : 201015012), Suradi ABSTRACT The hypothesis in this study is in the suspect's perception of moral integrity, competence, responsibility, honesty, and fairness influence on business ethics and accounting ethics in accounting studies of undergraduate students at the University of Surakarta either partially or simultaneously. The data required in this study is primary data obtained from questionnaires distributed to respondents , as well as secondary data obtained from the University of Surakarta document. The analysis technique used in this study using multiple linear regression, t test, F test and test coefficient of determination. The results of the data analysis in this study can be concluded that the perception of moral integrity, competence, responsibility, honesty, and fairness simultaneously affect the business ethics and accounting ethics accounting to students accounting courses at the University of Surakarta either partially or simultaneously.
Keywords: moral integrity, competition, responsibility, honesty, fairness, business ethics and accounting ethics.
PENDAHULUAN Tenaga profesi sangat terkait dengan aturan etika dalam pelaksanaan tugas profesinya. Aturan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas profesi sangat penting untuk selalu ditegakkan. Hal ini dikarenakan dengan adanya penerapan dan pelaksanaan aturan moral dan etika akan dapat menjunjung tinggi profesionalismenya. Profesi akuntan merupakan salah satu tenaga profesi yang periu mendapatkan sorotan, mengingat belakangan banyaknya penyimpangan yang dilakukan oleh para profesi akuntan dalam menjalankan tugas profesinya. Tiap-tiap pelaku profesi mempunyai tanggung jawab etika profesi masing-masing. Akuntan juga memiliki tanggung jawab etika profesi yang hams ia pegang ketika ia menjalankan tugas profesionalnya. Akuntan atau auditor di dalam menjalankan tugasnya
1
harus bertanggung jawab kepada pihak ketiga atau pihak ekstemal, dalam hal ini pemerintah, pemegang saham, kreditor, dan masyarakat. Profesi akuntan atau auditor di Indonesia pada masa sekarang ini banyak menghadapi tantangan yang cukup berat. Profesi akuntan dalam dunia bisnis seringkali dihadapkan pada konflik kepentingan ekonomi dan politik dan dianggap sudah menyimpang jauh dari nilainilai etika. Etika dan perilaku etis akuntan dalam dunia bisnis menjadi hal yang menarik untuk dibicarkan. Masyarakat pada masa sekarang ini banyak yang mempertanyakan perilaku etis. akuntan atau auditor, bahkan penilaian dan persepsi masyarakat tentang praktik profesi akuntan identik dengan penyimpangan dari kode etik. Dunia pendidikan akuntansi juga memegang peranan penting dalam menciptakan akuntan yang profesfonal dan berperilaku etjs. Mahasiswa (calon akuntan) akan belajar memahami masalah-masalah etika, dalam hal ini etika bisnis dan etika profesi akuntan yang nantinya akan mereks hadapi di dunia kerja. Dunia pendidikan yang baik akan mencetak mahasiswa menjadi caton akuntan yang mempunyai sikap profesional yang berlandaskan pada standar moral dan etika. Akuntan adalah pelaku profesi sehingga ia juga mempunyai prinsip-prinsip etika profesi yang harus ia pahami dan ia terapkan ketika ia menjalankan tugas profesinya. Jadi karena akuntan adalah pelaku bisnis dan juga pelaku profesi maka ia harus dapat memahami dan menjalankan prinsip-prinsip etika bisnis dan prinsip-prinsip etika profesi akuntan.
PERUMUSAN MASALAH Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini merumuskan permasalahan yang hendak dibahas, yaitu 1. Apakah persepsi integritas moral berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta? 2
2. Apakah persepsi kompetensi berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta? 3. Apakah persepsi tanggung jawab berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta? 4. Apakah persepsi kejujuran berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta? 5. Apakah persepsi keadilan berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta?
LANDASAN TEORI 1. Persepsi Etika Bisnis Persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) adalah tanggapan (penerimaan) seacara langsung dari sesuatu atau merupakan proses seorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Etika bisnis adalah etika yang berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip etika dalam lingkungan institusi, relasi, interaksi yang kita kenal sebagai bisnis (Keraf, A Sonny). Dalam penelitian ini persepsi etika bisnis merupakan penilaian responden terkait dengan penerapan prinsip-prinsip etika dalam bisnis. Indicator yang digunakan dalam penilaian variabel ini diambil dari 5 prinsip etika bisnis, yaitu: otonomi, kejujuran, keadilan, saling menguntungkan, dan integritas moral. 2. Persepsi Kode Etik Profesi Akuntan Kode Etik Profesi Akuntan adalah sebagai suatu sistem prinsip-prisip moral dan pelaksanaan aturan yang memberikan pedoman kepada akuntan dalam berhubungan dengan Mien, masyarakat, dan akuntan lain sesama profesi atau suatu alat atau sarana untuk memberikan keyakinan kepada klien, pemakai laporan keuangan dan masyarakat pada umumnya tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikan oleh akuntan (Munawir, 3
1995: 58-59). Persepsi kode etik profesi akuntan dalam penelitian ini merupakan penilaian responden terkait dengan penilaian terhadap pelaksanaan prinsip etika profesi akuntan. Indikator yang digunakan dalam penilaian variabel ini diambil dari 8 prinsip yaitu : tanggung jawab profesi kepentingan publik, integritas dan obyektivitas, kompetensi dan profesionalisme, kerahasiaan, dan standar teknis. Masing-masing dimensi yang membantu Kode Etik Profesi Akuntan tersebut diwakili oleh serangkaian pertanyaan yang diadopsi dari kuesioner Hendarto (2003) yang dikembangkan lebih lanjut.
KERANGKA PEMIKIRAN Dari uraian tersebut di atas, maka kerangka pemikiran dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Persepsi Integritas Moral (X1) Persepsi Kompetensi (X2)
Persepsi Tanggung Jawab (X3)
Persepsi Etika Bisnis dan Etika Akuntan (Y)
Persepsi Kejujuran (X4)
Persepsi Kejujuran (X5)
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
HIPOTESIS Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
4
1. Diduga persepsi integritas moral berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta. 2. Diduga persepsi kompetensi berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta. 3. diduga persepsi tanggung jawab berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta. 4. diduga persepsi kejujuran berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta. 5. diduga persepsi keadilan berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta.
METODELOGI PENELITIAN Berdasarkan jenis data yang digunakan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, sedangkan berdasarkan bentuk penelitiannya, penelitian ini merupakan asosiasi karena menganalisa
pengaruh
variabel
independen
terhadap
variabel
dependen.
Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebar kuisioner kepada responden kepada beberapa pelanggan yang diambil sebagai sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer hasil jawaban kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji statistic diantaranya dengan uji regresi linier berganda, uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Dari hasil analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai konstan (α) dalam penelitian ini bernilai negatif, artinya apabila tidak terdapat integritas
5
moral, kompetensi, tanggung jawab, kejujuran dan keadilan akan dapat menurunkan etika bisnis dan akuntan yang ada selama ini. 2. Dari hasil uji t dengan maka dapat diketahui bahwa nilai t hitung > t tabel, yang berarti bahwa ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. a. Pengaruh persepsi integritas moral (X1) terhadap persepsi etika bisnis dan etika akuntan yang ada pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi di Universitas Surakarta Mengingat nilai t
hitung
> t
tabel
(4,123 > 1,991), berarti Ho ditolak dan menerima Ha,
artinya persepsi integritas moral berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Swasta di Surakarta. Dengan demikian hipotesis 1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa: "Diduga persepsi integritas moral berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta" terbukti kebenarannya. Dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi integritas moral pada calon akuntan akan dapat meningkatkan penerapan etika bisnis dan etika akuntan. Untuk itu dalam rangka meningkatkan penerapan etika bisnis dan akuntan bagi calon akuntan dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran terhadap integritas moral yang ada pada calon akuntan tersebut. b. Pengaruh persepsi kompetensi (X2) terhadap persepsi etika bisnis dan etika akuntan yang ada pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi di Universitas Surakarta. Mengingat nilai t
hitung
> t
tabel
(3,960 > 1,991), berarti Ho ditolak dan menerima Ha,
artinya persepsi kompetensi berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hipotesis 2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa: "Diduga persepsi kompetensi berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta" terbukti kebenarannya. 6
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kompetensi calon akuntan dapat meningkatkan penerapan etika bisnis dan akuntan. Untuk itu dalam rangka meningkatkan penerapan etika bisnis dan akuntan bagi calon akuntan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dalam dirinya, hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau pendidikan tenaga profesi seperti pendidikan profesional akuntan. c. Pengaruh persepsi tanggung jawab (X3) terhadap persepsi etika bisnis dan etika akuntan yang ada pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi di Universitas Surakarta. Mengingat nilai t
hitung
> t
tabel
(4,453 > 1,991), berarti Ho ditolak dan menerima Ha,
artinya persepsi tanggung jawab berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Swasta di Surakarta. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hipotesis 3 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa: "Diduga persepsi tanggung jawab berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta" terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor tanggung jawab merupakan faktor yang dapat berpengaruh terhadap penerapan etika bisnis dan akuntan. Untuk itu untuk menjadi calon akuntan yang baik perlu adanya dukungan kesadaran terhadap tanggung jawab bisnis dan tanggung jawab profesinya. d. Pengaruh persepsi kejujuran (X4) terhadap persepsi etika bisnis dan etika akuntan yang ada pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi di Universitas Surakarta. Mengingat nilai t
hitung
> t
tabel
(5,481 > 1,991), berarti Ho ditolak dan menerima Ha,
artinya persepsi kejujuran berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hipotesis 4 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa: "Diduga persepsi kejujuran berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada 7
mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Swasta di Surakarta" terbukti kebenarannya. Dari hasil penelitian ini dapat diketahi bahwa faktor kejujuran merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap penerapan etika bisnis dan etika akuntan. Untuk itu dalam rangka meningkatkan kesadaran etika dalam bisnis dan kesadara dalam etika profesi seperti profesi akuntan perlu dukungan adanya karakteristik kejujuran dalam diri calon akuntan. e. Pengaruh persepsi keadilan (X5) terhadap persepsi etika bisnis dan etika akuntan yang ada pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi di Universitas Surakarta. Mengingat nilai t
hitung
> t
tabel
(3,517 > 1,991), berarti Ho ditolak dan menerima Ha,
artinya persepsi keadilan berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Swasta di Surakarta. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hipotesis 5 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa: "Diduga persepsi keadilan berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta" terbukti kebenarannya. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa faktor keadilan merupakan faktor yang dapat berpengaruh terhadap penerapan etika bisnis dan etika akuntan. Untuk itu dalam rangka meningkatkan kesadara dalam penerapan etika bisnis dan etika akuntansi pada calon akuntan perlu adanya penanaman kesadaran akan prinsip keadilan dalam din calon akuntan. 3. Dari hasil Uji hipotesis secara simultan pengaruh secara bersama-sama antara variabel independent yaitu persepsi integritas moral (X1), persepsi kompetensi (X2), persepsi tanggung jawab (X3), persepsi kejujuran (X4) dan persepsi keadilan (X5) terhadap variabel dependen yaitu persepsi etika bisnis dan etika akuntan (Y) yang ada pada mahasiswa Program Studi Akuntansi di Universitas Surakarta dalam penelitian ini diperoleh F hitung > F tabel (97,140 > 2,33) Ho ditolak, berarti persepsi integritas moral, 8
kompetensi, tanggung jawab, kejujuran dan keadilan secara simultan berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hipotesis 6 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa: "Diduga persepsi integritas moral, kompetensi, tanggung jawab, kejujuran dan keadilan secara simultan berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta" terbukti kebenarannya. Dengan demikian dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa faktor integritas moral, kompetensi, tanggung jawab, kejujuran dan keadilan merupakan faktor-faktor yang dapat berpengaruh signifikan terhadap penerapan etika bisnis dan etika akuntan bagi calon akuntan. 4. Berdasarkan hasil print out tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai adjusted R Square (R2) dalam penelitian ini sebesar 0,851. Sehingga dapat diartikan bahwa variasi variabel independen yang terdiri dari persepsi integritas moral (X1), kompetensi (X2), tanggung jawab (X3), kejujuran (X4) dan keadilan (X5) mempunyai kontribusi pengaruh terhadap persepsi etika bisnis dan etika akuntan (Y) sebesar 84,1% sedangkan sisanya sebesar 16,9% dipengaruhi oleh faktor yang lainnya. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pemilihan variabel bebas dalam penelitian ini sudah tepat, mengingat nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini cukup besar yaitu 0,851 (85,1%).
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi integritas moral, kompetensi, tanggung jawab, kejujuran dan keadilan secara simultan berpengaruh terhadap etika bisnis dan etika akuntan pada mahasiswa program studi Akuntansi di Universitas Surakarta baik secara parsial maupun simultan. 9
SARAN Saran yang dapat direkomendasikan terkait dengan pembahasan dalam penelitian ini diantaranya dalam rangka meningkatkan rangka meningkatkan penerapan etika bisnis dan akuntan bagi calon akuntan dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran terhadap integritas moral yang ada pada calon akuntan tersebut. Dalam rangka meningkatkan penerapan etika bisnis dan akuntan bagi calon akuntan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dalam dirinya, hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau pendidikan tenaga profesi seperti pendidikan profesional akuntan. Untuk menjadi calon akuntan yang baik perlu adanya dukungan kesadaran terhadap tanggung jawab bisnis dan tanggung jawab profesinya. Dalam rangka meningkatkan kesadaran etika dalam bisnis dan kesadaran dalam etika profesi seperti profesi akuntan perlu dukungan adanya karakteristik kejujuran dalam diri calon akuntan dan dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam penerapan etika bisnis dan etika akuntansi pada calon akuntan perlu adanya penanaman kesadaran akan prinsip keadilan dalam diri calon akuntan.
REFERENSI Arikunto, Suharsimi. 2002. Produser Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta Cristmastuti, Agnes Advensia, 1999, Profesi Akuntan Dalam Belenggu KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme): Cermin Lunturnya Nilai Kemanusiaan ?, Majalah Ilmiah Humaniora Pranata Tahun X no. 1, Okt-Des 1999. Ekayani, Ni Nengah Sari dan Made Pradana Adi Putra, 2003, Persepsi Akuntan dan Mahasiswa tentang Etika Bisnis, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 1, Januari 1999. Gozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
10
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2003, Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta: BPFE. Jusup, Al Haryono, 2001, Auditing (Pengauditan), Yogyakarta: BPFE. Keraf, A Sony, 1990, Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis Sebagai Profesi yang Luhur, Yogyakarta: Kanisius. Ludigdo, Until dan Mas'ud Mochfoedz, 1999, Persepsi Akuntan dan Mahasiswa tentang Etika Bisnis, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 1, Januari 1999. Permatasari, S Ineke, 2004, Analisis Persepsi Akuntan Publik, akuntan Pendidik, dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia, Skripsi S-l, Program Sarjana, Universitas Katholik Soegijapranata, Semarang. Santoso, Singgih, 2002, SPSS Versi 10 Mengolah Data Secara Profesional, Jakarta: PT Elok Media Komputindo. Siwahjoeni, dan M Gudono, 1999, Persepsi Akuntan Terhadap Kode Etik Akuntan, Simposium Nasional Akuntansi II IAI- KAPd September. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung. ________. 2000. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung. Tim Penyusun Kamus Pembina dan Pengembangan Bahasa, 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka. Walgito, Bimo, 1997, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: BPFE. Winarna, Jaka dan Ninuk Retnowati, 2003, Persepsi Akuntan Pendidik, Akuntan Publik, dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia, Simposium Nasional Akuntansi II lAI-KAPd September
11