FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MEMILIH KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Oleh: ANITA ASTUTI NIM : 232008144
KERTAS KERJA Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS PROGRAM STUDI
: EKONOMIKA DAN BISNIS : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014
i
ii
iii
MOTTO Each day is a gift. Grateful. Thankful. Blessed.
Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! “ Tuhan adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepadaNya (Ratapan 3:22-25)
“Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak sorai sambil membawa berkas-berkasnya” (Mazmur 126:6)
There is always something to be thankful for. So let gratitude be an attitude.
(Rubyanne) Optimism is the faith that leads to achievement. Nothing can be done without hope and confidence.
(Helen Keller)
iv
ABSTRACT The purpose of this study is to investigate and analyze the factors that will influence the selection of accounting students in a public accounting career. Factors that influence the career choice became public accounting variables are measured with intrinsic value work, salaries, work environment, professional recognition, social values, labor market considerations, and personality. The primary data in this study were obtained by performing the Satya Wacana Christian University accounting student discourse, with a total sample of 100 students. Analysis tools used in this study is multiple regression analysis. The results showed appreciation factor financial, professional training, social values, labor market considerations, personality, work environment and the intrinsic value of work simultaneously affect student interest in accounting to be public accounting.
Keywords: intrinsic value work, salaries, work environment, professional recognition, social values, consideration of the labor market, and the personality and career choice became Public Accountants
v
SARIPATI Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir menjadi Akuntan Publik. Faktor–faktor yang mempengaruhi terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan Publik diukur dengan variabel nilai intrinsik pekerjaan, penghargaan finansial/gaji, lingkungan kerja, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan penelitian terhadap mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana, dengan jumlah sampel sebanyak 100 mahasiswa. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan faktor penghargaan finansial, pengakuan professional, nlai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas, lingkungan kerja dan nilai intrinsik pekerjaan secara simultan mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi menjadi Akuntan Publik.
Kata kunci : nilai intrinsik pekerjaan, penghargaan finansial/gaji, lingkungan kerja, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas dan pemilihan karir menjadi Akuntan Publik
vi
KATA PENGANTAR
Dalam memilih karir yang akan dijalaninya, mahasiswa akuntansi memiliki berbagai macam pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Faktor-faktor yang mempengaruhi terdiri dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Dengan melihat uraian tersebut maka penulis uraikan pada Pendahuluan, dijabarkan latar belakang penelitian, masalah penelitian, persoalan penelitian. Berikutnya menjabarkan Landasan Teori yang mencakup pemilihan karir, penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Metode penelitian mencakup jenis dan sumber data serta teknik analisis yang digunakan. Metode Penelitian merupakan inti dari penelitian, yang terdiri dari analisis dan bahasan analisis. Terakhir menyajikan kesimpulan penelitian beserta implikasinya. Penulis berharap, kiranya penelitian sederhana ini bermanfaat bagi pembaca umum dan pihak-pihak yang bersangkutan khususnya, maupun peneliti lain. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran sangat penulis hargai dengan suka cita, karena semuanya akan menyempurnakan karya ini dan berguna untuk penelitian lanjut dalam topik yang sama.
Salatiga, 7 januari 2014
Penulis
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena telah menuntun, melimpahkan berkat-Nya, memberikan segala yang telah penulis perlukan, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai kelengkapan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan, petunjuk, serta kerja sama dari berbagai pihak terutama kepada PASKAH IKA NUGROHO selaku pembimbing yang telah banyak memberikan kritik serta masukan yang bermanfaat. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Ucapan rasa syukur dan terimakasih hambamu ucapkan kepada Tuhanku Yesus Kristus dan Allah bapa, atas
petunjuk-Mu, berkat dan penyertaan untuk
hambamu yang kurang ini. Amin. 2.
Paskah Ika Nugroho selaku dosen pembimbing, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, arahan, ide serta dorongan dari awal penulisan skripsi ini sampai skripsi ini terselesaikan.
3.
Selaku wali studi Theresia Woro Damayanti sekaligus dosen pengajar yang telah membantu penulis dari awal hingga terselesainya skripsi ini.
4.
Para dosen pengajar FE, yang telah memberikan ilmunya
5.
Ayahku tercinta yang selalu memberikan pendidikan dan kasih sayang Maturnuwun nggih Pak.
6.
Ibundaku tersayang yang telah menemani dan memberikan dorongan baik moril maupun materil, dan sabar dalam mendidikku, you’re the best mom, i love you.
7.
Adikku semata wayang yang sangat aku cintai, Bella terimakasih telah menjadi adik yang baik yang selalu membantu dan mendukungku.
8.
Buat saudara-saudaraku tercinta sekandung dan setanah air, terima kasih atas dukungan serta doanya. viii
9.
Kekasihku Paulus Rendra terimakasih atas semangat dan doanya serta rasa sayang dan cintanya kepadaku, thankyou for being in my life, Love you Beib
10. Sahabatku tercinta Gloria Bernadine Manoppo atas semua dukungan dan semangat yang tidak pernah berhenti buatku, within you i’ve found the perfect friend, love you my bestie.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan skripsi ini jauh dari sempurna, Oleh karena itu penulis berterima kasih apabila ada kritik dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
ix
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul................................................................................................ i Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ................................................................. ii Halaman Persetujuan ...................................................................................... iii Motto .............................................................................................................. iv Abstract .......................................................................................................... v Saripati ........................................................................................................... vi Kata Pengantar ............................................................................................... vii Ucapan Terimakasih....................................................................................... viii Daftar Isi......................................................................................................... ix
PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
2.
Rumusan Masalah ............................................................................... 4
3.
Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
4.
Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA 1.
Profesi Akuntan Publik ...................................................................... 6
2.
Pengaruh penghargaan Financial Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik ................................................................................................. 7
3.
Pengaruh Pengakuan Profesional Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik ................................................................................................. 8
4.
Pengaruh Nilai-nilai Sosial Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik 9
5.
Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik ................................................................................................. 10
6.
Pengaruh Personalitas Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik ...... 11 x
7.
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik 11 .............................................................................. 11
8.
Pengaruh Nilai Intrinsik Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik ... 12
9.
Model Penelitian ................................................................................ 13
METODE PENELITIAN 1.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .......................... 14
2.
Populasi dan Sampel ............................................................................... 15
3.
Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 16
4.
Uji Kualitas Data .................................................................................. 17
5.
Langkah Analisis .................................................................................. 18
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.
Persiapan Data Untuk Uji Hipotesa ...................................................... 19
2.
Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 23
3.
Profil responden .................................................................................... 24
4.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik .................................................................................................... 24
5.
Pembahasan .......................................................................................... 25
KESIMPULAN DAN SARAN 1.
Kesimpulan ........................................................................................... 27
2.
Keterbatasan penelitian ......................................................................... 28
3.
Saran ..................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
xi
PENDAHULUAN Dalam menghadapi dan menyikapi berbagai keadaan hidup serta persaingan bisnis yang terjadi di bangsa Indonesia, peran masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa dituntut untuk mulai memikirkan profesi yang akan dilakoni atau dijalankan nantinya. Dalam hal ini, mahasiswa-mahasiswa tahun terakhir, menjelang kelulusannya, tentunya telah memikirkan rencana atau paling tidak pemikiran mengenai alternatif langkah yang ditempuh setelah kelulusannya. Perencanaan karir merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai sukses (Berry, 1997; Messer, 1997; dan Paollilo et al. 1982 dalam Aprylian, 2011). Oleh karena itu diperlukan suatu stimulasi untuk membuat mahasiswa mulai memikirkan secara serius tentang karir yang diinginkannya sejak semasa masih dibangku kuliah agar mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dan fasilitas kampus secara optimal. Dalam memilih karir yang akan dijalaninya, mahasiswa akuntansi memiliki berbagai macam pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Faktor-faktor yang mempengaruhi terdiri dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas (Rahayu dkk, 2003). Karir merupakan suatu akumulasi dan pengetahuan yang tertanam pada skill (keahlian),expertise (keterampilan), dan jaringan hubungan kerja yang lebih luas (Aprylian, 2011).Namun sebaliknya Jainuari(2009) menyatakan bahwa karir tersebut meliputi urutan pengalaman pekerjaan seseorang selama jangka waktu tertentu. Pilihan karir mahasiswa dipengaruhi oleh pemahaman yang mereka bentuk tentang berbagai macam karir (Friendland, 1996 dalam Aprylian, 2011). Profesi akuntan publik merupakan pihak yang menjembatani hubungan antara pihak manajemen dan pemilik atau pihak manajemen yang mengelola suatu unit usaha (Jainuari, 2009). Kegiatan utama dari profesi akuntan publik terutama pada kegiatan audit yang bertujuan untuk memberikan pendapat kewajaran terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen (Oktavia, 2005). Pendapat akuntan publik ini berguna bagi pihak-pihak yang terkait dengan laporan keuangan,
1
yaitu pihak perusahaan (manajemen) pihak luar perusahaan (investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat) dalam pengambilan keputusan. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipandang menjanjikan prospek yang cerah karena profesi ini memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tidak ternilai (Aprylian, 2011). Profesi ini juga memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan di berbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda. Profesi akuntan publik termasukdalam profesi-profesi termahal. Menurut Andrianti (2001), profesi akuntan publik bisa termasuk profesi termahal karena sumber pendapatan terbesar dari akuntan publik telah bergeser dari jasa audit ke jasa konsultasi manajemen. Profesia kuntan publik juga termasuk profesi prestisius di Indonesia. Selain harus mempunyai gelar sarjana akuntansi, calon akuntan diharuskan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan terdaftar di Departemen Keuangan untuk bisa berpraktek sebagai akuntan (Irawati, 2006). Dalam penelitian Carpenter dan Strawser (1970) dalam Aprylian(2011) meneliti mengenai sifat dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi, yaitu sifat pekerjaan, kesempatan berkembang, penghargaan finansial/ gaji awal, kondisi pekerjaan, keamanan kerja, program pelatihan, bonus, lokasi, kesempatan melanjutkan studi, reputasi perusahaan, dan prestise perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menganggap profesi akuntan publik lebih baik daripada profesi akuntan perusahaan, sehingga bagi perusahaan yang perlu tenaga kerja di bidang akuntansi harus ada usaha yanglebih baik agar dapat memperoleh tenaga kerja bidang akuntansi sesuai kebutuhan. Hasil penelitian Wijayanti (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi mahasiswa akuntansi menunjukkan bahwa hanya faktor penghargaan
finansial,
pelatihan
profesional,
dan
nilai-nilai
sosial
yang
dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi. Sedangkan faktor pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan pertimbangan pasar kerja tidak 2
dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik mempertimbangkan pertimbangan pasar kerja (Felton et al,1994 dalam Damayanti, 2005). Pertimbangan pasar kerja juga merupakan faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi akuntan publik maupun akuntan perusahaan (Rahayu dkk, 2003). Berbeda dengan Setiyani (2005) yang menunjukkan bahwa pertimbangan pasar kerja tidak dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi yang memilih profesi akuntan publik maupun non akuntan publik. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Andrianti (2001), menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi mengenai faktor intrinsik pekerjaan, penghasilan dan pertimbangan pasar kerja dalam memilih karir sebagai akuntan publik dan non akuntan publik, namun terdapat perbedaan pandangan mahasiswa akutansi mengenai faktor persepsi dalam memilih karir sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2001), menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi akan memilih satudi antara empat karir, yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, atau akuntan pemerintah. Stole, 1976 (dalam Aprylian, 2011) meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi akuntan publik dan akuntan perusahaan, diantaranya adalah faktor penghargaan finansial/ gaji, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan faktorfaktor lain seperti keamanan kerja dan lebih banyak menawarkan pekerjaan. Secara umum hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mahasiswa menganggap profesi akuntan publik lebih baik daripada profesi akuntan perusahaan. Penelitan-penelitian diatas memberikan suatu saran bahwa cara pandang desain kurikulum universitas yang bertujuan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan mahasiswa harus relevan terhadap dunia bisnis dan akuntansi. Selain itu perguruan tinggi juga harus menyadari bahwa lembaga pendidikan tidak hanya merupakan sarana belajar menambah pengetahuan dan keterampilan, tapi juga 3
merupakan sebuah sarana mengembangkan kepribadiandan perilaku sesuai dengan tujuan lembaga pendidikan. Mahasiswa juga harus memiliki sifat mental, kepribadian, dan berfikir sehingga mereka memiliki wawasan yang lebih luas dalam bersikap terhadap masalah-masalah yang ada didalam masyarakat. Oleh karena itu, perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan di Indonesia dituntut untuk lebih peka terhadap perkembanganyang terjadi di masyarakat. Berdasarkan perbedaan pada hasil penelitian terdahulu, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi dalam Pemilihan Karir menjadi Akuntan Publik”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik. Aprylian (2011) yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa sekolah bisnis untuk memilih profesi sebagai akuntan publik.Faktor-faktor yang diperhitungkan sebagai faktor
yang mempengaruhi pemilihan karir pada penelitian ini meliputi, nilai
intrinsik pekerjaan, penghargaan finansial/ gaji, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, pengakuan professional, pesonalitas, dan lingkungan kerja. Hasil dari penelitian tersebut adalah secara simultan variabel nilai intrinsik pekerjaan, penghargaan finansial/gaji, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, pengakuan professional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi, sedangkan variabel lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan. Wijayanti
(2001)
dalam
penelitiannya
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi menunjukkan bahwa dari 7(tujuh) faktor yang diteliti, yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilainilai sosial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan pertimbangan pasar kerja, hanya faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial yang dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir. Sedangkan faktor pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja,
4
dan pertimbangan pasar kerja tidak dipertimbangkan mahasiswaakuntansi dalam memilih karir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis mengenai faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir menjadi Akuntan Publik Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Wijayanti (2001) serta Aprylian (2011) dengan menggunakan faktor-faktor yang sama dan akan mengkaji ulang apakah faktor pengakuan profesional, lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap mahasiswa akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik. Dengan dilakukannya studi penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari kalangan mahasiswa, masyarakat atau dari kalangan pendidik dengan menambah pengetahuan dan sebagai informasi bagi peneliti sendiri agar dapat lebih memahami lagi persepsi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir pekerjaannya. Sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa akuntansi dalam mengambil keputusan menjadi seorang akuntan publik. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan akuntansi atau fakultas ekonomi dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran agar menghasilkan lulusan sarjana ekonomi akuntansi yang berkualitas. Bagi akademis untuk memberikan tambahan informasi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain terkait dengan kepentingan akademis guna peningkatan system pengajaran dan pemahaman rencana karir mahasiswa. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang telah mempekerjakan tenaga akuntan, sehingga mereka dapat mengerti apa yang diinginkan calon akuntan dalam memilih profesi dan untuk lebih memotivasi mereka yang sudah bekerja di lembaganya. Serta sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.
5
TINJAUAN PUSTAKA
Profesi Akuntan Publik Menurut International Federation of Accountants (dalam Setiyani, 2005) yang dimaksud
dengan profesi
akuntan
adalah
semua bidang pekerjaan
yang
mempergunakan keahlian dibidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan, atau dagang, akuntan yang bekerja di bidang pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Profesi akuntan publik berkembang sejalan dengan berkembangnya berbagai jenis perusahaan. Perusahaan membutuhkan modal/dana untuk menjalankan profesinya. Modal/dana ini dapat berasal dari pihak intern perusahaan (pemilik) dan pihak ekstern perusahaan (investor dan pinjaman dari kreditur). Oleh karena itu, laporan keuangan dibutuhkan oleh kedua pihak tersebut dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perusahaan. Laporan keuangan yang akan dibuat manajemen merupakan penyampaian informasi mengenai pertanggung jawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak ekstern maupun intern perusahaan (Setiyani, 2005).Menurut Mulyadi (2002) mendefinisikan Akuntan Publik sebagai berikut “Akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat,terutama bidang pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para kreditor, investor, calon kreditor, calon investor, daninstansi pemerintah (terutama instansi pajak). Disamping itu akuntan publik juga menjual jasa lain kepada masyarakat seperti, konsultasi pajak, konsultasi bidang manajemen, penyusun sistem akuntansi, dan penyusun laporan keuangan” Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik adalah pemeriksaan laporan keuangan dan konsultasi dibidang keuangan. Jenis pekerjaan tersebut mencerminkan seorang akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan Publik(KAP) akan selalu berhubungan dengan klien, yaitu perusahaan yang meminta 6
jasa pada kantor akuntan publik. Hal tersebut menunjukan bahwa jenis pekerjaan profesi akuntan publik adalah pekerjaan yang tegantung pada jasa yang diminta oleh kliennya (Setiyani, 2005). Seseorang yang memasuki karir sebagai akuntan publik, harus terlebih dahulu mencari pengalaman profesi di bawah pengawasan akuntan senior yang lebih berpengalaman. Di samping itu pelatihan teknis yang mempunyai cukup arti pula bahwa akuntan harus mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia usaha dan profesinya (Mulyadi, 2002). Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.43/KMK.017/1997 tanggal 27 Januari 1997, izin menjalankan praktik sebagai akuntan publik diberikan oleh Menteri Keuangan jika seseorang memenuhi persyaratan sebagai berikut (Mulyadi, 2002): 1) Berdomisili di wilayah Indonesia 2) Lulus ujian sertifikasi akuntan publik yang diselenggarakan oleh IkatanAkuntan Indonesia (IAI). 3) Menjadi anggota IAI. 4) Telah memiliki pengalaman kerja sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai akuntan dengan reputasi baik di bidang audit. Berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik (Mulyadi, 2002): 1) Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan. 2) Auditor senior, bertugas untuk melaksanakan audit dan bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana, mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit, mereview kertas kerja, laporan audit dan management letter. 3) Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien, dan bertanggungjawab secara keseluruhan mengenai auditing. Bekerja di KAP, dapat mengetahui berbagai macam perusahaan terutama perlakuan auditnya, sering bepergian keluar 7
kota untuk mengaudit klien. Pengalaman di KAP membuat seorang individu dicari oleh perusahaan karena dianggap telah menguasai akuntansi sesuai standar yang berlaku. Namun bekerja di KAP juga terdapat kekuranganya, seperti pekerjaan yang melebihi perusahaan biasa yang mengharuskan lembur (Rahayu dkk, 2003).
Pengaruh Penghargaan Finansial Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik Penghargaan finansial/Gaji
merupakan salah faktor yang mendorong
seseorang untuk memilih pekerjaan sebagai akuntan. Pertimbangan dengan menyesuaikan pada pengeluaran dan pendapatan yang diperoleh mendorong para sarjana muda lebih selektif dan mencocokkan dengan kemampuan yang dimiliki (Andrianti 2001). Penghargaan finansial/ gaji adalah sebuah penghargaan yang berwujud finansial (Aprylian, 2011). Penghargaan finansial/gaji dipertimbangkan dalam pemilihan profesi karena tujuan utama seseorang bekerja adalah memproleh penghargaan finansial/ gaji. Damayanti (2005) mengungkapkan bahwa penghargaan finansial/ gaji merupakan salah satu variabel yang akan dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesinya. Penghasilan atau penghargaan finansial / gaji yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawanya. Kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi kepuasan kerja. Penelitian sebelumnya menegaskan bahwa dalam melakukan pertimbangan
pemilihan
karir,
para
mahasiswa
lulusan
jurusan
akuntansi
menempatkan penghargaan finansial/ gaji sebagai alasan utama. Saat ini penghargaan finansial/ gaji masih dipandang sebagai alat ukur untuk menilai pertimbangan jasa yang telah diberikan karyawan sebagai imbalan yang diperolehnya. Seseorang yang bekerja tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan ekonomi saja, akan tetapi alasan
8
kuat yang mendasar sampai sekarang mengapa seseorang bekerja hanya untuk alasan faktor ekonomi. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan fisiologi. Menurut penelitian Aprylian (2011) yang termasuk dalam penghargaan finansial/ gaji adalah penghargaan finansial/ gaji awal, dana pensiun, dan potensi kenaikan penghargaan finansial/ gaji. Wheeler, 1993 (dalam Aprylian, 2011) menemukan bahwa orang-orang bisnis, psikologi, dan bidang pendidikan selain akuntansi beranggapan bahwa akuntansi menawarkan penghasilan yang lebih tinggi daripada pekerjaan dalam bidang pemasaran, manajemen umum, keuangan dan perbankan. Sedangkan Reha dan Lu, 1985 (dalam Aprylian, 2011) melaporkan bahwa akuntan menempatkan penghargaan finansial/ gaji sebagai alasan utama dalam memilih pekerjaan tersebut. Dalam profesi non akuntan, akuntan publik dianggap paling mudah mendapatkan penghargaan finansial/ gaji tinggi, meskipun penghargaan finansial/gaji awalnya lebih rendah dibanding bidang profesi yang lain (Damayanti, 2005). Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa penghargaan finansial/ gaji atau penghargaan finansial merupakan faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah berpendapat bahwa dengan profesi tersebut, penghargaan finansial/gaji awal mereka lebih tinggi dibandingkan dengan profesi akuntan pendidik dan profesiakuntan publik. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan pemerintah dan akuntan pendidik lebih mengharapkan dana pensiun dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih profesi akuntan perusahaan dan akuntan publik Rahayu dkk (2003). Andriati (2001) mengungkapkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik maupun non akuntan publik ditinjau dari aspek penghargaan finansial/ gaji. Berbeda dengan penelitian Stolle, 1976 (dalam Aprylian, 2011) menunjukkan bahwa mahasiswa tingkat IV yang memilih profesi akuntan publik lebih mempertimbangkan penghargaan finansial/ gaji awal awal tinggi dan kenaikan penghargaan finansial/ gaji yang lebih cepat, sedangkan mahasiswa yang memilih profesi akuntan industri lebih mengutamakan dana pensiun. Mahasiswa 9
yang memilih profesi akuntan publik juga mengharapkan penghasilan jangka panjang (Tengker,2007). Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini: H1:
penghargaan finansial/ gaji berpengaruh positif terhadap pemilihan
karir menjadi akuntan publik
Pengaruh Pengakuan Profesional Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik Pengakuan profesional mencakup sesuatu yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi dan keberhasilan dari suatu pekerjaan. Dengan diakuinya prestasi kerja akan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan yang dihasilkan dan dapat meningkatkan motivasi dalam pencapaian karir yang lebih baik. Faktor ini dapat meningkatkan dan menumbuhkan perkembangan perusahaan atau individu sendiri (Andrianti 2001) Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesioanl ini dapat juga dikategorikan sebagai penghargaan yang tidak berwujud finansial (Stolle,1976 dalam Aprylian 2011). Menurut Stole (1976) pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik. Hal ini berarti bahwa memilih profesi, tidak hanya bertujuan mencari pengharapan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan berprestasi dan mengembangkan diri. Elemen-elemen dalam pengakuan profesi meliputi: kesempatan untuk berkembang, pengakuan berprestasi, kesempatan untuk naik pangkat, menghargai keahlian tertentu. Profesi akuntan publik berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus selain penguasaan dan pemahaman dibidang akuntansi maupun auditing, serta kemampuan teknis dalam mengaudit dan membuat laporan keuangan. Mahasiswa akuntansi yang tidak hanya mengejar penghasilan saat ia bekerja nanti, namun berkeinginan mengembangkan diri dalam bidang akuntansi dan audit cenderung memilih karir akuntan publik. Ada kepuasan tersendiri ketika 10
memperoleh pengakuan profesional atau pengakuan prestasi kerjanya dalam karir akuntan publik, mengingat dibutuhkan keahlian tertentu, waktu yang tidaksebentar dan jenjang karir yang panjang. Hasil penelitian Stolle, 1976 (dalam Aprylian, 2011) mengungkapkan bahwa mahasiswa tingkat IV menganggap bahwa profesi akuntan publik lebih mengakui prestasi dan memberi kesempatan yang lebih besar untuk berkembang daripada profesi akuntan perusahaan. Berbeda dengan hasil penelitian Wijayanti (2001) bahwa pengakuan profesional tidak dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi karena mahasiswa beranggapan bahwa jenis profesi yang mereka pilih pasti member pengakuan atas profesi akuntan, sehingga dalam hal ini tidak ada perbedaan pandangan persepsi mengenai pengakuan profesional diantara mahasiswa yang memilih
profesi
akuntan
publik,
akuntan
perusahaan,
akuntan
pendidik,
maupunakuntan pemerintah. Rahayu dkk (2003) mengungkapkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik dan akuntan perusahaan menganggap bahwa profesi yang mereka pilih akan memberikan banyak kesempatan untuk berkembang. Sedangkan mahasiswa yang memilih profesi akuntan pendidik menganggap bahwa profesi yang mereka pilih memberikan kesempatan berkembang yang lebih rendah jika dibandingkan dengan profesi akuntan pemerintah. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan perusahaan menganggap bahwa pengakuan prestasi atas profesi mereka lebih tinggi dibanding dengan profesi yang lain. Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini: H2:
pengakuan profesional berpengaruh positif terhadap pemilihan karir
menjadi akuntan publik
Pengaruh Nilai-nilai Sosial Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik Nilai-nilai sosial adalah pangdangan masyarakat terhadap suatu karir yang dipilih, dengan kata lain nilai-nilai sosial adalah penilaian masyarakat tentang suatu karir yang dijalani (Oktavia, 2005)
11
Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya. Adapun kepuasan kerja seorang akuntan publik adalah tingkat kepuasan individu akuntan publik dengan posisinya dalam organisasi secara relatif dibandingkan dengan teman sekerja atau teman seprofesi lainnya. Ditugaskannya seorang akuntan publik diberbagai tempat dengan perusahaan yang berbeda ciri dan terkadang dihadapkan pada kondisi yang tidak selalu baik, menambah variasi pengalaman bekerja mereka, selain itu kesempatan untuk berinteraksi dengan para ahli selain dibidang akuntan publik lebih besar. Berbeda dengan seorang yang menjadi akuntan di satu perusahaan, apabila seorang akuntan bekerja untuk perusahaan minyak, maka ia hanya mengerti tentang sistem akuntansi di bidang minyak dan gas. Ini membuat penilaian masyarakat mengenai profesi akuntan publik lebih bergengsi dibanding seorang akuntan biasa. Mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik mengharapkan dengan ditugaskannya seorang akuntan publik di berbagai tempat dan perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda maka bisa menambah pengetahuannya di bidang selain akuntansi karena interaksi yang dilakukan tidak hanya dengan sesama akuntan, pengalaman kerja yang didapatkan juga semakin bervariasi dan terbukanya kesempatan dipromosikan atau mempromosikan jasanya sebagai akuntan publik Wijayanti
(2001)
mengungkapkan
bahwa
nilai-nilai
sosial
yang
dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu. Pandangan mahasiswa akuntansi terhadap hal-hal tersebut juga berbeda-beda sesuai dengan jenis pekerjaan dalam profesi yang dipilih.Sedangkan nilai-nilai sosial yang tidak dipertimbangan dalam pemilihan profesi adalah prestise pekerjaan dan kerjasama dengan ahli bidang lain. Rahayu, dkk(2003)
mengungkapkan
bahwa
tidak 12
terdapat
perbedaan
pandangan
antaramahasiswa akuntansi yang memilih profesi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik. Aprylian(2011) menunjukkan, bahwa nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai sesorang dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial dipertimbangkan dalam memilih profesi. Mahasiswa akuntansi menganggap profesi akuntan publik lebih memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, lebih memberi kesempatan untuk menyediakan jasa sosial dan lebih prestisius dibandingkan profesi akuntan perusahaan. Carpenter dan Strawser, 1970 (dalam Aprylian, 2011) menyatakan bahwa reputasi pekerjaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan profesi. Hal ini berarti bahwa faktor pandangan orang lain terhadap suatu pekerjaan mempengaruhi keputusan seseorang dalam memilih profesi. Sedangkan menurut hasil penelitian Lee, 1970
(dalam
Aprylian,
2011)
reputasi
merupakan
faktor
keempat
yang
dipertimbangkan dalam pemilihan profesi. Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini: H3:
Nilai-nilai sosial berpengaruh positif terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik
Pengaruh Pertimbangan Pasar kerja Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik Pertimbangan pasar kerja adlah segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa depan (Damayanti, 2005). Akuntan publik sebagai salah satu jenis profesi yang mampu memberikan peluang dalam dunia kerja. Profesi akuntan publik terus berkembang seiring dengan berkembangnya dunia usaha dan pasar modal di Indonesia. Walaupun masih banyak kritikan-kritikan yang dilontarkan oleh para usahawan, pemakai jasa akuntan publik maupun masyarakat. Namun, keberadaan profesi akuntan tetap diakui oleh pemerintah sebagai sebuah profesi kepercayaan masyarakat. Disamping adanya dukungan dari pemerintah,
13
perkembangan profesi akuntan publikjuga sangat ditentukan oleh perkembangan ekonomi dan kesadaran masyarakat akan manfaat jasa akuntan publik. Mahasiswa akuntansi cenderung memilih akuntan publik sebagai pemilihan karirnya karena dengan informasi semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri baik dalam perseorangan maupun perusahaan berbentuk badan hukum, jasa seorang akuntan publik akan semakin banyak dicari dan hal ini menyebabkan semakin banyak peluang kerja yang ditawarkan. Hasil penelitian Damayanti (2005) menjelaskan bahwa pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk memilih berprofesi sebagai akuntan publik. Akan tetapi pertimbangan pasar kerja bukan merupakan faktor yang mempengaruhi mahasiswa yang memilih berprofesi padanon akunan publik. Begitu pula hasil penelitian Felton, 1994 (dalam Damayanti, 2005) yang menemukan bahwa faktor pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih professi akuntan publik. Penelitian yang dilakukan oleh Carpenter dan Strawser, 1970(dalam Aprylian, 2011) menemukan bahwa pertimbangan pasar kerja menempati peringkat tinggi diantara faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi mahasiswa. Pertimbangan pasar kerja berhubungan dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Andriati
(2001)
mengungkapkan
bahwa
tidak
ada
perbedaan
pandangan
pertimbangan pasar kerja dalam memilih profesi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik. Hasil penelitan Rahayu dkk (2003) menunjukkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan pemerintah dan akuntan pendidik menganggap keamanan kerja dan profesinya lebih aman dibandingkan dengan perofesi akuntan lainnya. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik menganggap pekerjaannya kurang aman tetapi masih lebih aman dibandingkan profesi akuntan perusahaan. Berbeda dengan penelitian Jainuari (2009), mengungkapkan bahwa pertimbangan pasar kerja tidak dipertimbangkan dalam pemilihan profesi akuntan publik maupun profesi non akuntan publik. Menurut Wheeler,1983 (dalam Oktavia, 2005) pertimbangan pasar 14
kerja (job market consideration) meliputi, tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan kesempatan promosi. Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini: H4: pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik
Pengaruh Personalitas Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik Personalitas adalah karakteristik psikologi individu yang menentukan dan merefleksikan bagaimana individu tersebut merespon lingkunganya ( Rahayu, 2003). Akuntan publik tidak hanya harus memiliki keahlian, tetapi harus diimbangi dengan Skeptisme Profesional (Profesional Skepticism). Skeptisme Profesional (Profesional Skepticism) adalah sebuah sikap yang harus dimiliki oleh auditor profesional. Sikap tersebut diatur dalam kode etik profesi akuntan publik diantaranya: 1)
Independen. Seorang akuntan publik tidak mudah terpengaruh dan tidak memihak siapapun, bahkan dengan klien yang membayarnya.
2)
Integritas dan objektivitas. Seorang akuntan publik harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material
(material
misstatment)
yang diketahuinya
atau
mengalihkan
(mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain. 3)
Jujur atas semua temuan-temuan yang ditemukan dalam proses audit, jika temuan tersebut tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, maka harus dilaporkan.
4)
Menjaga informasi rahasia kliennya, namun jika ditemukan penyimpangan, seorang akuntan terlebih dahulu berkomunikasi dengan kliennya apakah kliennya menerima dan mengakui adanya temuan tersebut. Jadi seorang akuntan dapat saja menyampaikan informasi rahasia kliennya asalkan dengan persetujuan klien itu sendiri.
15
Rahayu dkk (2003) mengatakan bahwa, personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa personalitas berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Personalitas menunjukkan bagaimana mengendalikan atau mencerminkan kepribadian seseorang dalam bekerja. Rahayu dkk (2003), mengatakan bahwa faktor penyebab seseorang kehilangan pekerjaan antara lain karena ketidaksesuaian kepribadian mereka dengan pekerjaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini: H5: personalitas berpengaruh positif terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik Lingkungan kerja adalah faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas karyawan (dalam hal ini seorang akuntan publik) adalah lingkungan kerja. Meskipun faktor tersebut sangatlah penting dan besar pengaruhnya, tetapi masih banyak perusahaan-perusahaan yang kurang memperhatikan hal tersebut. Yang disebut lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Oktavia, 2005). Faktor lingkungan kerja meliputi, sifat pekerjaan, tingkat persaingan, dan banyaknya tekanan. Lingkungan kerja dalam akuntan publik merupakan lingkungan kerja yang lebih banyak dituntut untuk menghadapi tantangan karena dengan bervariasinya jasa yang diberikan oleh klien dapat menimbulkan berbagai macam tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna. Tekanan dari klien dengan adanya batasan waktu yang mengharuskan seorang akuntan publik seringkali lembur serta adanya tingkat kompetisi yang tinggi antara karyawan. Mahasiswa akuntansi yang memiliki jiwa kompetensi yang tinggi biasanya cenderung memilih lingkungan pekerjaan yang bisa memberikan tantangan sehingga mahasiswa akan mendapatkan kepuasan tersendiri ketika dapat menyelesaikan tantangan yang diberikan dengan baik 16
Stolle, 1976 (dalam Aprylian 2011) mengungkapkan bahwa profesi akuntan perusahaan menurut persepsi mahasiswa akuntansi lebih bersifat rutin dan banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan di belakang meja, sedangkan pekerjaan sebagai akuntan publik lebih atraktif, lebih banyak membutuhkan waktu, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih baik. Sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan merupakan faktor lingkungan pekerjaan.
Dan
lingkungan
pekerjaan
ini
juga
merupakan
faktor
yang
dipertimbangkan dalam pemilihan karir mahasiswa. Rahayu (2003) menunjukkan bahwa lingkungan kerja, dipertimbangkan dalam pemilihan profesi mahasiswa terutama pada sifat pekerjaan rutin dan pekerjaan cepat diselesaikan. Menurut hasil penelitian Stolle, 1976 (dalam Aprylian, 2011) menunjukkan bahwa semua mahasiswa menganggap profesi akuntan perusahaan akan menghadapi pekerjaan yang rutin dan dapat diselesaikan dibelakang meja, sedangkan profesi akuntan publik akan menghadapi banyak tekanan dan tingkat kompetisi yang tinggi. Rahayu dkk (2003) menunjukkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan pendidik menganggap pekerjaan yang dijalani lebih rutin dibandingkan profesi akuntan publik. Mahasiswa yang memilih profesi sebagai akuntan pemerintah menganggap pekerjaannya memiliki rutinitas lebih tinggi dibanding akuntan perusahaan. Mahasiswa yang memilih profesi sebagai akuntan publik menganggap jenis pekerjaannya tidak rutin, akan tetapi pekerjaannya mempunyai banyak tantangan dan tidak dapat dengan cepat terselesaikan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini: H6:
lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik
Pengaruh Nilai Intrinsik Pekerjaan Terhadap Karir Menjadi Akuntan Publik Nilai intrinsik pekerjaan adalah kepuasan yang diterima oleh individu saat atau sesudah ia melakukan pekerjaan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang meliputi 17
penghargaan, kesempatan mendapatkan promosi, tanggung jawab pekerjaan, tantangan intelektual dan pelatihan (Andriati, 2001: 34). Nilai intrinsik berhubungan dengan kepuasan yang dirasakan oleh individu ketika melakukan pekerjaan sehingga terdapat hubungan langsung antara pekerjaan dan penghargaan. Nilai intrinsik pekerjaan memiliki hubungan dengan kepuasan yang dierima oleh individu saat atau sesudah ia melakukan pekerjaan (job content). Newstorm dan Devis dalam Wijayanti (2001), menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan karyawan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka, dengan kata lain kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaanya. Faktor intrinsik meliputi, pekerjaan yang menantang secara intelektual, berada dalam lingkungan dinamis, mendukung kreativitas, dan memberikan kebebasan atau otonomi. Karyawan cenderung menyukai pekerjaan yang memberikan peluang untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka, menawarkan tugas yang bervariasi, dan pekerjaan yang lebih menantang. Pekerjaan yang menyediakan sedikit tantangan akan membuat karyawan cepat bosan. Tetapi apabila karyawan dihadapkan pada pekerjaan yang memberikan tantangan cukup besar akan menciptakan perasaan tidak mampu mengerjakannya sehingga menjadi cepat frustasi karena lingkungannya. Penelitian
yang
dilakukan
Felton,
1994
(dalam
Damayanti,
2005)
menyimpulkanbahwa kepuasan kerja merupakan faktor yang tidak penting bagi akuntan dibanding bagi pengacara, insinyur, atau ilmuwan di dalam memilih profesi. Nilai intrinsik pekerjaan berhubungan dengan kepuasan yang diperoleh atau suatu pekerjaan yang dilakukan. Nilai intinsik pekerjaan mempengaruhi dalam pemilihan profesi, tetapi terdapat perbedaan pandangan mengenai intinsik reward dan persepsi mahasiswa terhadap profesi akuntan antara mahasiswa akuntansi yang memilih profesi non akuntan publik (Andrianti, 2001). Andrianti juga mengungkapkan bahwa nilai intrinsik pekerjaan juga sangat mempengaruihi dalam pemilihan profesi akuntan publik maupun non akuntan publik. Berbeda dengan Jainuari (2009) menunjukkan bahwa dalam memilih profesi akuntan publik, mahasiswa tidak mempertimbangkan 18
nilai intrinsik pekerjaan, tetapi bagi mahasiswa yang memilih profesi sebagai non akuntan publik mempertimbangkan nilai intrinsik pekerjaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini: H7:
nilai-nilai intrinsik berpengaruh positif terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik
Model Penelitian Penghargaan Finansial/Gaji Pengakuan Profesional Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik
Nilai-nilai Sosial
Pertimbangan Pasar kerja Personalitas
Lingkungan Kerja Nilai Intrinsik Pekerjaan
Gambar 1 Model Penelitian
19
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa akuntansi yang ada di Perguruan tinggi swasta Salatiga yaitu Universitas Kristen Satya Wacana. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2008-2010. Alasan dipilihnya mahasiswa pada angkatan tersebut adalah : 1) Mereka telah memiliki rencana atau pemikiran mengenai alternatif apa yang akan mereka tempuh setelah kelulusannya. 2) Diharapkan telah memiliki pengetahuan yang memadai tentang profesi akuntansi sehingga dapat memberikan jawaban sesuai dengan rencana mereka. Sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 100 orang dengan pengambilan sampel diukur menggunakan formula untuk menentukan ukuran sampel (Yamane, 1973 Dalam Damayanti, 2005:20-21).
n
N Nd 2 1
= n
278 73, 54 74 100 278 (0,1) 2 1
Dimana: n = jumlah sampel N = ukuran populasi (278 Mahasiswa akuntansi angkatan 2008-2010) d = tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi (0,1%) Dikarenakan penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif, maka pengambilan sampel 100 responden mengaju pada Jack E. Fraenkel dan Norman E. Wallen dalam Ghozali(2005) yang menyatakan bahwa minimum sampel adalah 100 untuk studi deskriptif, 50 untuk studi korelasional, 30 per kelompok untuk studi kausal komparatif.
20
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel a.
Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik (Y) Variabel dependen pemilihan karir menjadi akuntan publik yaitu minat praktisi
individual atau anggota Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien. Pemilihan karir menjadi akuntan publik diukur dengan indikator Akuntan Publik dapat menjadi konsultan bisnis yang terpercaya, Akuntan Publik dapat menjadi direktur perusahaan, Akuntan Publik dapat memperluas wawasan dan kemampuan akuntansi, Akuntan Publik dapat menjanjikan lebih profesional dalam bidang akuntansi, bekerja pada Akuntan Publik mudah untuk mendapatkan promosi jabatan, imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan. Kepuasan pribadi dapat dicapai atas tahapan karir, keamanan kerja lebih terjamin dan memperoleh penghargaan yang tinggi dimasyarakat Damayanti, (2005). a.
Penghargaan Finansial/ Gaji(X1) Penghasilan atau penghargaan finansial/ gaji merupakan hasil yang diperoleh
sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang lebih diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Penghargaan finansial diuji menggunakan kuesioner dari Stolle, 1976 (dalam Aprylian, 2011) dengan 3 (tiga) butir pernyataan yaitu penghargaan finansial/ gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan penghargaan finansial/ gaji, dan tersedianya dana pensiun. b.
Pengakuan Profesional (X2) Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan
terhadap prestasi. Pengakuan profesional diuji menggunakan kuesioner dari Stolle, 1976 (dalam Aprylian, 2011) dengan 4 (empat) pernyataan mengenai kemampuan bekerja dengan ahli, kesempatan untuk berkembang, dan pengakuan prestasi. Memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses. c.
Nilai-Nilai Sosial (X3) Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan
seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang 21
orang-orang lain di lingkungannya (Stolle,1976 dalam Aprylian, 2011) yang meliputi: pemberian kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, perlu kesempatan untuk menjalankan hobi, lebih memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, dan memperhatikan perilaku individual. Nilai-nilai sosial diuji dengan 4 (empat) pernyataan mengenai cara untuk naik pangkat, kesempatan untuk melakukan pelayanan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, perhatian terhadap perilaku individu dan gengsi pekerjaan dimata orang lain. d.
Pertimbangan Pasar Kerja (X4) Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan
kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan kerja merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Karir diharapkan bukan pilihan karir sementara, tetapi dapat terus berlanjut sampai seseorang pensiun. e.
Personalitas (X5) Personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku
individu saat berhadapan dengan situasi/ kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa pesonalitas berpengaruh terhadap perilaku sesorang. Personalitas diuji dengan tiga pernyataan mengenai kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian yang dimiliki seseorang, tidak mudah terpengaruh dan kejujuran. f.
Lingkungan Kerja (X6) Lingkungan
kerja
merupakan
sesuatu
yang
berkaitan
dengan
sifat
pekerjaan,tingkat persaingan dan banyaknyaa tekanan kerja. Lingkungan kerja diuji menggunakan kuesioner dari Stolle, 1976 (dalam Aprylian, 2011) dengan pernyataan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, sering lembur). g.
Nilai intrisik pekerjaan (X7) Nilai intrisik pekerjaan berhubungan dengan kepuasan yang diperoleh atas suatu
pekerjaan yang dilakukan. Pengukuran variabel ini menggunakan kuesioner dari Stolle, 1976 (dalam Aprylian, 2011) dengan 3 butir pernyataan yaitu tantangan intelektual, suasana kerja dinamis, dan dituntut kreativitas. 22
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer
yang
merupakan
pesepsi
mahasiswa
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi akuntan publik. Data diperoleh dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Wacana Salatiga dengan waktu pengambilan dua minggu terhitung sejak kuesioner disebarkan. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang diformulasikan pada responden untuk mencatat jawaban mereka dan biasanya diberikan alternatif jawaban pendekatan. Kuesionerakan sangat efektif ketika penulis mengetahui secara lebih tepat apa yang dibutuhkan dan bagaimana mengukur variabel- variabel yang diteliti. Variable-variabel dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan liker-scale questioner yaitu skala pengukuran yang dijabarkan kedalam beberapa pertanyaan (Ghozali, 2005). Masing-masing butir pernyataan diberi skor 1 sampai 5. Alternatif jawaban pada setiap pernyataan adalah sebagai berikut : 1. Pilihan 1 = Sangat Tidak Setuju 2. Pilihan 2 = Kurang Setuju 3. Pilihan 3 = Setuju 4. Pilihan 4 = Sangat Setuju 5. Pilihan 5 = Sangat Setuju Sekali
Uji Kualitas Data 1.
Uji Validitas Dan Reliabilitas Uji Validitas : Uji ini untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan
sudah memadai untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dengan cara meminta pendapat atau penilaian ahli yang berkompeten dengan masalah yang diteliti. Data dikatakan valid jika memiliki Corrected item-total correlation (r hitung) lebih besar 0.3 (Oktavia, 2005).
23
Uji reliabilitas : Uji realibilitas diperlukan untuk menunjuk sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten jika diulangi berapa kali. Instrumen dikatakan reliable bila memiliki Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 (Oktavia, 2005). 2.
Uji Asumsi Klasik
a.
Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov smirnov dengan
cara membandingkan nilai probabilitas (p-value) yang diperoleh dengan taraf signifikan yang sudah ditemukan yaitu 0,05. b.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variable-
variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Uji multikolinieritas dalam penelitian ini dapat diketahui dengan melihat angka variance inflation factor (VIF) dan tolerance. Model regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas apabila memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih besar dari 0,10 (Ghozali, 2005). c.
Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah analisis regresi berganda
terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari hasil uji gletser yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variable independen. Apabila variable independen signifikan secara statistik mempengaruhi variable dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).
Metode Analisis Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputeryaitu SPSS (Statistical Package For Sosial Science). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi berganda. Analisis regresi bergandadigunakan untuk menentukan signifikansi pengaruh nilai intrisik pekerjaan, penghargaan finansial/gaji,
pengakuan
profesional, 24
lingkungan
kerja,
nilai-nilai
sosial,
pertimbangan pasar keja danpersonalitas terhadap minat mahasiswa menjadi akuntan publik. Model persamaanregresi yang digunakan untuk menguji Hipotesis ini adalah : Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4 + b5X5 +b6X6 +b7X7 +e Dimana : Y
: Pemilihan karir menjadi akuntan publik
X1
: Penghargaan finansial/gaji
X2
: Pengakuan profesional
X3
: Nilai-nilai sosial
X4
: Pertimbangan pasar kerja
X5
: Personalitas
X6
: Lingkungan kerja
X7
: Nilai intrinsik pekerjaan
e
:Error / Residual
α
: Konstanta, perpotongan pada garis sumbu X
b1,b2 : Koefesien regresi
Selanjutnya dengan menggunakan SPSS 11.0 for windows, akan dihasilkan output regresi yang akan dijelaskan mengenai: R square (R2) yaitu seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Uji t, uji signifikansi apakah variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap
variabel
dependen.
Hal
ini
dilakukan
dengan
cara
membandingkan p-value dengan tingkat signifikansi. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka H1,H2,dan H3 diterima demikian sebaliknya. Uji F, uji signifikansi apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap vaeriabel dependen.
25
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Persiapan Data Untuk Uji Hipotesa Sebelum melangkah ke uji regresi akan terlebih dahulu dilakukan uji persiapan untuk uji data, adapun uji yang dilakukan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. a. Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Penghargaan Financial Tabel 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Penghargaan Financial Penghargaan Financial
Validity (r)
Profesi akuntan publik mampu memberikan gaji awal yang besar. Profesi akuntan publik berpotensi memberikan kenaikan gaji. Profesi akuntan publik menyediakan dana pensiun Sumber: data primer 2013
Cronbach Alpha
0,869 0,819
0,7860
0,833
Hasil uji validitas pengahargaan financial menunjukkan nilai r hitung tiap item ternyata lebih besar dari r kritis sebesar 0,30. Dengan demikian, maka semua item dari penghargaan financial dapat digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Hasil uji reliabilitas didasarkan pada nilai Alpha Cronbach (α), menunjukkan semua variabel yang diteliti memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60. b. Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Pengakuan Profesional Tabel 4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Pengakuan Profesional PengakuanProfesional
Validity (r)
Profesi akuntan publik menuntut keahlian dalam kemampuan bekerja. Profesi akuntan publik memberikan kesempatan untuk berkembang. Profesi akuntan publik memberikan pengakuan prestasi. Profesi akuntan publik memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses. Sumber: data primer 2013
26
Cronbach Alpha
0,612 0,744 0,702 0,695
0.6337
Hasil uji validitas variabel pengakuan profesional menunjukkan nilai r hitung tiap item ternyata lebih besar dari r kritis sebesar 0,30. Dengan demikian, maka semua item dari pengakuan profesional dapat digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Hasil uji reliabilitas didasarkan pada nilai Alpha Cronbach (α), menunjukkan semua variabel yang diteliti memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60. c. Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Nilai-nilai Sosial Tabel 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Nilai-nilai Sosial Nilai-nilai Sosial
Validity (r)
Profesi akuntan publik lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial. Profesi akuntan publik lebih memperhatikan perilaku individu. Profesi akuntan publik lebih memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain. Profesi akuntan publik cukup memberikan informasi tentang cara untuk naik pangkat. Sumber: data primer 2013
Cronbach Alpha
0,664 0,716 0,6649 0,722 0,739
Hasil uji validitas kepemilikan nilai-nilai sosial menunjukkan nilai r hitung tiap item ternyata lebih besar dari r kritis sebesar 0,30. Dengan demikian, maka semua item dari nilai-nilai sosial dapat digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Hasil uji reliabilitas didasarkan pada nilai Alpha Cronbach (α), menunjukkan semua variabel yang diteliti memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60.
27
d. Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Pertimbangan Pasar Kerja Tabel 4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Pertimbangan Pasar Kerja Pertimbangan Pasar Kerja Profesi akuntansi publik memberi jaminan terhadap keamanan kerja. Profesi akuntan publik member kemudahan untuk mengetahui lapangan pekerjaan yang ditawarkan Profesi akuntan publik adalah pekerjaan yang mudah didapat dan diperoleh. Sumber: data primer 2013
Validity (r)
Cronbach Alpha
0,773 0,840
0,7044
0,768
Hasil uji validitas pertimbangan pasar kerja menunjukkan nilai r hitung tiap item ternyata lebih besar dari r kritis sebesar 0,30. Dengan demikian, maka semua item dari pertimbangan pasar kerja dapat digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Hasil uji reliabilitas didasarkan pada nilai Alpha Cronbach (α), menunjukkan semua variabel yang diteliti memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60. e. Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Personalitas Tabel 4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Personalitas Personalitas
Validity (r)
Profesi akuntan publik memberi kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian yang dimiliki. Seorang akuntan publik tidak mudah terpengaruh dan tidak memihak siapapun, bahkan denga klien yang membayarnya Jujur atas semua temuan-temuan yang ditemukan dalam proses audit, jikatemuan tersebut tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum,maka harus dilaporkan Sumber: data primer 2013
Cronbach Alpha
0,830 0,763
0,7105
0,801
Hasil uji validitas personalitas menunjukkan nilai r hitung tiap item ternyata lebih besar dari r kritis sebesar 0,30. Dengan demikian, maka semua item dari personalitas dapat digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Hasil uji reliabilitas
28
didasarkan pada nilai Alpha Cronbach (α), menunjukkan semua variabel yang diteliti memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60. f. Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Lingkungan Kerja Tabel 4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Pertimbangan Pasar Kerja Lingkungan Kerja Profesi akuntan publik memberikan pekerjaan rutin. Profesi akutan publik menuntut kinerja yang atraktif. Profesi akuntan publik sering lembur. Sumber: data primer 2013
Validity (r)
Cronbach Alpha
0,727 0,816 0,883
0,7321
Hasil uji validitas lingkungan kerja menunjukkan nilai r hitung tiap item ternyata lebih besar dari r kritis sebesar 0,30. Dengan demikian, maka semua item dari lingkungan kerja dapat digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Hasil uji reliabilitas didasarkan pada nilai Alpha Cronbach (α), menunjukkan semua variabel yang diteliti memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60. g. Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan Tabel 4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan Nilai Intrinsik Pekerjaan Profesi akuntan publik mampu memberikan tantangan secara intelektual Suasana kerja akuntan publik lebih dinamis Profesi akuntan publik lebih menuntut kreativitas Sumber: data primer 2013
Validity (r)
Cronbach Alpha
0,769 0,701 0,829
0,6483
Hasil uji validitas nilai intrinsik pekerjaan menunjukkan nilai r hitung tiap item ternyata lebih besar dari r kritis sebesar 0,30. Dengan demikian, maka semua item dari nilai intrinsik pekerjaan dapat digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Hasil uji reliabilitas didasarkan pada nilai Alpha Cronbach (α), menunjukkan semua variabel yang diteliti memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60. 29
h. Uji Validitas dan Reliabilitas Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Tabel 4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Cronbach Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Validity (r) Alpha Akuntan Publik dapat menjadi konsultan bisnis yang 0,716 terpercaya Akuntan Publik dapat menjadi direktur perusahaan 0,736 Akuntan Publik dapatmemperluas wawasan dan kemampuan 0,771 akuntansi Akuntan Publik dapatmenjanjikan lebih profesional dalam 0,664 0,7562 bidang akuntansi bekerja pada Akuntan Publik mudah untuk mendapatkan 0,725 promosi jabatan Imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan 0,547 Kepuasan pribadi dapat dicapai atas tahapan karir, 0,360 Keamanan kerja lebih terjamin dan memperoleh penghargaan 0,478 yang tinggidimasyarakat Sumber: data primer 2013 Hasil uji validitas pemilihan karir menjadi akuntan publik menunjukkan nilai r hitung tiap item ternyata lebih besar dari r kritis sebesar 0,30. Dengan demikian, maka semua item dari pemilihan karir menjadi akuntan publik dapat digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Hasil uji reliabilitas didasarkan pada nilai Alpha Cronbach (α), menunjukkan semua variabel yang diteliti memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60.
Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas menggunakan uji Kolmogornov Smirnov dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.9 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kolmogorov-Smirnov Z 0.700 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,712 Sumber: Olahan SPSS
30
Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,712 lebih besar dari nilai sig. 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Variabel Penghargaan financial Pengakuan professional Nilai-nilai sosial Pertimbangan pasar kerja Personalitas Lingkungan kerja Nilai intrinsik pekerjaan Sumber: olahan SPSS
Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Tolerance VIF Keterangan 0,913 1,095 Tidak terdapat Multikolinearitas 0,946 1,057 Tidak terdapat Multikolinearitas 0,843 1,187 Tidak terdapat Multikolinearitas 0,816 1,1226 Tidak terdapat Multikolinearitas 0,943 1,071 Tidak terdapat Multikolinearitas 0,211 4,1738 Tidak terdapat Multikolinearitas 0,209 4,773 Tidak terdapat Multikolinearitas
Pada bagian VIF untuk variabel independen memiliki nilai tolerance > 0,100 dan VIF < 10 sehingga tidak ada masalah multikolienaritas dalam penelitian ini.
c. Uji Heterokedasitas
Variabel Penghargaan financial Pengakuan professional Nilai-nilai sosial Pertimbangan pasar kerja Personalitas Lingkungan kerja Nilai intrinsik pekerjaan Sumber: olahan SPSS
Tabel 4.11 Uji Heterokedasitas Sig. Keterangan 0,872 Tidak terdapat heterokedasitas 0,448 Tidak terdapat heterokedasitas 0,920 Tidak terdapat heterokedasitas 0,970 Tidak terdapat heterokedasitas 0,249 Tidak terdapat heterokedasitas 0,366 Tidak terdapat heterokedasitas 0,383 Tidak terdapat heterokedasitas
Karena variabel independen memiliki nilai sig. lebih besar dari 0,05 berarti variabel independen tidak signifikan atau tidak mengandung heterokedastisitas.
31
Profil Responden Berikut tabel yang menyajikan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, dan tahun angkatan mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana.
Tabel 4.12 Jenis kelamin responden Jenis Kelamin
Jumlah
Prosentase
Perempuan
52
52,00%
Laki-laki
48
48,00%
Total
100
100,00%
Angkatan
Jumlah
Prosentase
Tahun 2008
29
29,00%
Tahun 2009
26
26,00%
Tahun 2010
45
45,00%
Total
100
100,00%
Sumber: data primer, 2013
Tabel di atas memperlihatkan bahwa, sebagian besar responden dalam penelitian ini mahasiswa akuntansi denganjenis kelamin perempuan sebesar 52 responden atau (52%) dan laki-laki sebesar 48 responden (48%). Jika dilihat dari angkatan mahasiswa akuntansi yang berkuliah di UKSW adalah mahasiswa dengan angkatan tahun 2010 sebanyak 45 responden atau sebesar 45%.
Statistik Deskriptif Berikut tabel yang menyajikan statistik deskriptif dari variabel Penghargaan Finansial, Pengakuan Profesional, Nilai-nilai Sosial, Pertimbangan Pasar Kerja, Lingkungan Kerja, Nilai Intrinsik Pekerjaan dan Personalitas.
32
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Variabel N Minimum Maximum Penghargaan Finansial 100 1 5 Pengakuan Profesional 100 1 5 Nilai-nilai Sosial 100 1 5 Pertimbangan Pasar Kerja 100 1 5 Lingkungan Kerja 100 1 5 Nilai Intrinsik Pekerjaan 100 1 5 Personalitas 100 1 5 Sumber: olahan SPSS, 2013
Mean 4.30 4,14 3,89 4,11 4,18 4,26 4,30
Tabel 4.13 menunjukkan hasil dari statistik deskriptif dari tujuh variabel menunjukan bahwa variabel yang memiliki nilai rata-rata terendah (minimum) adalah variable nilai-nilai sosial, dan nilai rata-rata tertinggi (maximum) adalah penghargan finansial dan personalitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik adalah faktor penghargaan finansial dan personalitas. Sementara itu statistik deskriptif berdasarkan total jawaban responden berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut Tabel 4.14 Statistik Deskriptif berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Rata-rata jawaban LakiVariabel Laki-laki Perempuan Perempuan laki Max Min Max Min 4,30 4,30 5 1 5 1 Penghargaan Finansial 4,19 4,09 5 1 5 1 Pengakuan Profesional 3,83 3,95 5 1 5 1 Nilai-nilai Sosial 4,07 4,14 1 5 1 Pertimbangan Pasar kerja 5 4,08 4,08 5 1 5 1 Personalitas 4,23 4,13 5 1 5 1 Lingkungan Kerja 4,29 4,23 1 5 1 Nilai Intrinsik Pekerjaan 5 4,05 4,09 5 1 5 1 Pemilihan Karir Sumber: olahan SPSS, 2013
33
Tabel 4.3 menunjukkan hasil dari statistik deskriptif dari tujuh variabel menunjukan bahwa sebagian besar responden laki-laki dan perempuan menilai masing masing variabel dengan nilai maksimal 5 sehingga diperoleh nilai masingmasing variabel dengan nilai maksimal berdasarkan jumlah indikator. Sementara itu jika dilihat dari nilai minimum reponden laki-laki menilai rendah nilai-nilai sosial dengan rata-rata 3,83 dan menilai penghargaan finansial paling tinngi dengan ratarata 4,30, sedangkan responden perempuan menilai rendah nilai-nilai sosial dengan rata-rata 3,95 dan menilai penghargaan finansial paling tinggi dengan rata-rata 4,30. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa ekonomi UKSW memilih karir menjadi akuntan publik dikarenakan faktor penghargaan finansial..
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Untuk menguji hipotesis tentang adanya pengaruh karakteristik individu terhadap keputusan berprofesi menjadi akuntan publik digunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan mengggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 11.00.Hasil uji regresi disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Variabel Independen
Hipotesis
Sig
Ket
Penghargaan finansial Pengakuan professional Nilai-nilai sosial Pertimbangan pasar kerja Personalitas Lingkungan kerja Nilai intrinsik pekerjaan R2 Adj.R square F hitung Sig. F Sumber: olahan SPSS
HI H2 H3 H4 H5 H6 H7 0.742 0.755 3,825 0,017
0,016 0,025 0,028 0,006 0,005 0,039 0,003
Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima
34
Hasil analisis regresi memperlihatkan bahhwa variabel pengakuan finansial, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas, lingkungan kerja dan nilai intrinsik, secara parsial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik pada mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW). Dari ketujuh elemen tersebut, pertimbangan pasar kerja merupakan elemen yang paling dominan memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik. Dari tujuh variabeltersebut, menunjukkan pengaruh yang signifikan, dengan hasil uji F menunjukkan hasil yang signifikan (0,017) dengan nilai R2 = 0,742 yang berarti hanya sekitar 74,20% dari model penelitian ini dijelaskan oleh variablevariabel yang diteliti dan sisanya oleh variabel lain di luar model penelitian.
Pembahasan Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel
penghargaan finansial,
pengakuan professional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas, lingkungan kerja dan nilai intrinsik, secara parsial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik pada mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW). Sehingga menerima semua hipotesis yang ada dalam penelitian ini. Berpengaruhnya variabel finansial terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik pada mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW), sejalan dengan penelitian Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa penghargaan finansial/ gaji merupakan faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalammemilih profesi Akuntan Publik. Mahasiswa akuntansi yang memilih karir menjadi akuntan publik lebih mengharapkan penghargaan finansial/ gaji jangka panjang dan penghargaanfinansial/ gaji awal yang lebih tinggi dan kenaikan penghargaan finansial/ gajiyang cepat. Berkarir di Kantor Akuntan Publik dapat menghasilkan pendapatanyang tinggi atau besar dan bervariasi dibandingkan dengan pendapatan yangdiperoleh dari karir yang lain, karena semakin besar perusahaan atau 35
klien yang menggunakan jasa akuntan publik, pendapatan yang diterima akan semakin tinggi. Pengakuan professional berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik pada mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Satya wacana Salatiga (UKSW), sejalan Rahayu (2003) yang mengungkapkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik dan akuntan perusahaan menganggap bahwa profesi yang mereka pilih akan memberikan banyak kesempatan untuk berkembang. Profesi akuntan publik berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keahliankhusus selain penguasaan dan pemahaman dibidang akuntansi maupun auditing serta kemampuan teknis dalam mengaudit dan membuat laporan keuangan. Mahasiswa akuntansi yang tidak hanya mengejar penghasilan saat ia bekerja nanti, namun berkeinginan mengembangkan diri dalam bidang akuntansi dan audit cenderung memilih karir akuntan publik. Ada kepuasan tersendiri ketika memperoleh pengakuan profesional atau pengakuan prestasi kerjanya dalam karir akuntan publik, mengingat dibutuhkan keahlian tertentu, waktu yang tidak sebentar dan jenjang karir yang panjang. Nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik pada mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW), sejalan dengan penelitian Wijayanti (2001) dan Rahayu (2003), yang mengungkapkan nilai-nilai sosial dipertimbangkan dalam memilih profesi. Mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik mengharapkan dengan ditugaskannya seorang akuntan publik di berbagai tempat dan perusahaan memiliki ciri dan kondisi yang berbeda maka bisa menambah pengetahuannya di bidang selain akuntansi karena interaksi yang dilakukan tidak hanya dengan sesama akuntan, pengalaman kerja yang didapatkan juga semakin bervariasi dan terbukanya kesempatan dipromosikan atau mempromosikan jasanya sebagai akuntan publik. Pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik pada mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW), sejalan dengan penelitian Rahayu (2003) dan Andrianti (2001) yang mana 36
bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik menganggap keamanan kerja dan profesinya lebih aman dibandingkan dengan perofesi akuntan lainnya. Mahasiswa akuntansi cenderung memilih akuntan publik sebagai pemilihan karirnya karena dengan informasi semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri baik dalam perseorangan maupun perusahaan berbentuk badan hukum jasa seorang akuntan publik akan semakin banyak dicari dan hal ini menyebabkan semakin banyak peluang kerja yang ditawarkan. Personalitas berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik pada mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW), sejalan dengan penelitian Rahayu (2003), mengungkapkan bahwa personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Mahasiswa akuntansi yang selalu mengejar kesempurnaan, menuntut loyalitas, mengharapkan pengakuan atas prestasinya, serta menyenangi tantangan dan mau menerima tugastugas sulit cenderung memilih karir akuntan publik. Lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik pada mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW), sejalan dengan penelitian Rahayu (2003). Mahasiswa akuntansi yang memiliki jiwa kompetensi yang tinggibiasanya cenderung memilih lingkungan pekerjaan yang bisa memberikan tantangan sehingga mahasiswa akan mendapatkan kepuasan tersendiri ketikadapat menyelesaikan tantangan yang diberikan dengan baik. Nilai-nilai intrinsik berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik pada mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW), sejalan dengan penelitian Andrianti (2001) mengungkapkan bahwa nilai intrinsik pekerjaan juga sangat mempengaruhi dalam pemilihan profesi akuntan publik. Hal ini mengindikasikan bahwa Mahasiswa akuntansi yang memiliki ambisi kuat dalam mencapai sesuatu,menyenangi tantangan dan memberikan peluang untuk menggunakan kemampuan dan keterampilan mereka cenderung memilih karir menjadi akuntan publik. 37
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1) Penghargaan finansial berpengaruh positif terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. 2) Pengakuan profesional berpengaruh positif terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. 3) Nilai-nilai sosial berpengaruh positif terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. 4) Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. 5) Personalitas berpengaruh positif terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. 6) Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. 7) Nilai intrisik pekerjaan berpengaruh positif terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. 8) Secara bersama-sama faktor penghargaan finansial, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas, lingkungan kerja dan nilai intrinsik pekerjaan mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik.
Implikasi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penghargaan finansial, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas, lingkungan kerja dan nilai intrinsik pekerjaan mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Hal
inisejalan dengan penelitian Aprylian (2011),
yang
mengungkapkan bahwa faktor penghargaan finansial, pengakuan professional, nilainilai sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas, dan nilai intrinsik pekerjaan mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir menjadi akuntan 38
publik. Sebaliknya, hal ini tidak sejalan dengan penelitian Wijayanti (2001) yang mengungkapkan bahwa faktor pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerjatidak berpengaruh terhadap mahasiswa akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik. Dengan dilakukannya studi penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari kalangan mahasiswa, masyarakat atau dari kalangan pendidik dengan menambah pengetahuan dan sebagai informasi bagi peneliti sendiri agar dapat lebih memahami lagi persepsi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir pekerjaannya. Sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa akuntansi dalam mengambil keputusan menjadi seorang akuntan publik. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan akuntansi atau fakultas ekonomika dan bisnis dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran agar menghasilkan lulusan sarjana ekonomi akuntansi yang berkualitas. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang telah mempekerjakan tenaga akuntan, sehingga mereka dapat mengerti apa yang diinginkan calon akuntan dalam memilih profesi dan untuk lebih memotivasi mereka yang sudah bekerja di lembaganya. Serta sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.
Keterbatasan Penelitian Adapun beberapa keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan data yang dikumpulkan melalui kuesioner. 2) Responden yang digunakan dalam penelitian ini hanya mahasiswa Jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Satya Wacana Salatiga, sehingga hasil kurang dapat digeneralisasi secara luas. 3) Jumlah responden mahasiswa tiga angkatan (100 orang), dikarenakan waktu pendistribusian kuesioner yang bertepatan dengan liburan mahasiswa.
39
4) Kuisioner yang digunakan tidak disertai dengan kriteria responden yang berminat memilih karir akuntan publik atau tidak.
Saran Adapun saran yang diberikan untuk penelitian yang akan datang sebagai berikut: 1)
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah ruang lingkup penelitian dengan mengambil sampel mahasiswa akuntansi dari perguruan tinggi negeri dan swasta yang lain.
2)
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan juga meneliti faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik yang tidak diteliti oleh peneliti seperti pelatihan professional, kesetaraan gender, faktor pencapaian akademik mahasiswa, pengorbanan suatu profesi dan lain-lain. Di samping itu juga menambah metode lain di luar kuesioner untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang mungkin terdapat pada metode kuesioner
40
DAFTAR PUSTAKA Andrianti, (2001), Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa Akuntansi di Jawa dalam memilih karir sebgai Akuntan publik dan non publik,skripsi, Semarang: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Aprylian, L. A., (2011),Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik, skripsi, Semarang: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Damayanti, Ria, 2005, Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa jurusan akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik dan non akuntan publik (studi kasus pada Perguruan Tinggi di Surakarta). Ghozali, I., (2006), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: BP Universitas Diponegoro. Jainuari, Achmad, 2009,Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Faktor-faktor Pemilihan Karir Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik, skripsi mahasiswa akuntansi STIE Perbanas, Surabaya. Oktavia, M., (2005), Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Pemilihan Karir bagi Mahasiswa Akuntansi, skripsi, Bandung: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Rahayu, dkk (2003), Persepsi mahasiswa Akuntansi di beberapa universitas negeri dan universitas swasta yang ada di wilayah Jakarta, Yogyakarta dan Surakarta mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai Akuntan publik, Akuntan perusahaan, Akuntan pendidik dan Akuntan pemerintah, skripsi, Bandung: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Setiyani, R., (2005), Faktor-Faktor Yang Membedakan Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Profesi Sebagai Akuntan Publik Dan Non Akuntan Publik,skripsi, Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Tengker, V. S.G., dan Jenny M., (2007), Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), skripsi, Manado. Wijayanti (2001), Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa Akuntansi di Yogyakarta, skripsi, Yogyakarta.
41
LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN
Kepada Yth. Mahasiswa/i Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan Akuntansi Di tempat
Dengan hormat, Peneliti adalah mahasiswi S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang saat ini sedang melakukan penelitian untuk bahan penyusunan skripsi.
Penelitian
ini
berjudul:”
FAKTOR-
FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK.” Untuk itu peneliti memohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuisioner yang terlampir. Informasi yang saudara/i berikan akan sangat membantu suksesnya penelitian ini. Ataskerjasamanya, peneliti mengucapkan terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
NAMA
:____________________ (boleh tidak diisi)
JENIS KELAMIN
:L/P
USIA
:_____________tahun
ANGKATAN
:___________
KUESIONER
PETUNJUK : Untuk pertanyaan berikut ini berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang sesuai dengan sikap atau pendapat anda. 1. Pilihan 1 = Sangat Tidak Setuju 2. Pilihan 2 = Kurang Setuju 3. Pilihan 3 = Setuju 4. Pilihan 4 = Sangat Setuju 5. Pilihan 5 = Sangat Setuju Sekali
Sangat Tidak
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Sekali
STS
KS
1
S
2
SS
3
SSS
4
5
NILAI INTRINSIK PEKERJAAN NO PERTANYAAN 1
1
Profesi akuntan publik mampu memberikan tantangan secara intelektual
2
Suasana kerja akuntan publik lebih dinamis
3
Profesi
akuntan
kreativitas
publik
lebih
menuntut
2
3
4
5
PENGHARGAAN FINANSIAL/GAJI NO PERTANYAAN 1
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
3
4
5
Profesi akuntan publik mampu memberikan gaji awal yang besar.
2
Profesi
akuntan
publik
berpotensi
memberikan kenaikan gaji. 3
Profesi akuntan publik menyediakan dana pensiun
LINGKUNGAN KERJA NO PERTANYAAN 1
Profesi akuntan publik memberikan pekerjaan rutin.
2
Profesi akutan publik menuntut kinerja yang atraktif.
3
Profesi akuntan publik sering lembur.
PENGAKUAN PROFESIONAL NO PERTANYAAN 1
1
Profesi akuntan publik menuntut keahlian dalam kemampuan bekerja.
2
Profesi
akuntan
publik
memberikan
kesempatan untuk berkembang. 3
Profesi akuntan publik memberikan pengakuan prestasi.
4
Profesi akuntan publik memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses.
2
NILAI-NILAI SOSIAL NO PERTANYAAN 1
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Profesi akuntan publik lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial.
2
Profesi akuntan publik lebih memperhatikan perilaku individu.
3
Profesi akuntan publik lebih memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4
Profesi akuntan publik cukup memberikan informasi tentang cara untuk naik pangkat.
PERTIMBANGAN PASAR KERJA NO PERTANYAAN 1
Profesi akuntansi publik memberi jaminan terhadap keamanan kerja.
2
Profesi akuntan publik member kemudahan untuk mengetahui lapangan pekerjaan yang ditawarkan
3
Profesi akuntan publik adalah pekerjaan yang mudah didapat dan diperoleh.
PERSONALITAS NO PERTANYAAN 1
1
2
3
4
5
2
3
4
5
Profesi akuntan publik memberi kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian yang dimiliki.
2
Seorang
akuntan
publik
tidak
mudah
terpengaruh dan tidak memihak siapapun, bahkan denga klien yang membayarnya 3
Jujur
atas
semua
temuan-temuan
yang
ditemukan dalam proses audit, jikatemuan tersebut tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum,maka harus dilaporkan
PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK NO PERTANYAAN 1
1
Akuntan Publik dapat menjadi konsultan bisnis yang terpercaya
2
Akuntan
Publik
dapat
menjadi
direktur
perusahaan 3
Akuntan Publik dapatmemperluas wawasan dan kemampuan akuntansi
4
Akuntan
Publik
dapatmenjanjikan
lebih
profesional dalam bidang akuntansi 5
bekerja pada Akuntan Publik mudah untuk mendapatkan promosi jabatan
6
Imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan
7
Kepuasan pribadi dapat dicapai atas tahapan karir,
8
Keamanan kerja lebih terjamin dan memperoleh penghargaan yang tinggidimasyarakat
HASIL PENELITIAN Correlations Correlati ons
PF1 PF1
PF2
PF3
Penghargaan Financial
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 , 100 ,567** ,000 100 ,560** ,000 100 ,869** ,000 100
PF2 ,567** ,000 100 1 , 100 ,564** ,000 100 ,819** ,000 100
PF3 ,560** ,000 100 ,564** ,000 100 1 , 100 ,833** ,000 100
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-t ailed).
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean
Std Dev
Cases
1.
PF1
4,1600
,9611
100,0
2.
PF2
4,4100
,7120
100,0
3.
PF3
4,3500
,7961
100,0
Reliability Coefficients N of Cases =
100,0
N of Items = 3
Alpha = ,7860
Penghargaan Financial ,869** ,000 100 ,819** ,000 100 ,833** ,000 100 1 , 100
Correlations Correlati ons
PP1 PP1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PP2
PP3
PP4
Pengakuan Prof esional
1 , 100 ,113 ,263 100 ,054 ,595 100 -,020 ,843 100 ,612** ,000 100
PP2 ,113 ,263 100 1 , 100 ,537** ,000 100 ,626** ,000 100 ,744** ,000 100
PP3 ,054 ,595 100 ,537** ,000 100 1 , 100 ,716** ,000 100 ,702** ,000 100
Pengakuan PP4 Prof esional -,020 ,612** ,843 ,000 100 100 ,626** ,744** ,000 ,000 100 100 ,716** ,702** ,000 ,000 100 100 1 ,695** , ,000 100 100 ,695** 1 ,000 , 100 100
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
1.
PP1
3,6100
1,3249
100,0
2.
PP2
4,1600
,8254
100,0
3.
PP3
4,4000
,6513
100,0
4.
PP4
4,3900
,6801
100,0
Reliability Coefficients N of Cases = 100,0
N of Items = 4
Alpha = ,6337
Correlations Correlati ons
NS1 NS1
NS2
NS3
NS4
Nilai-nilai Sosial
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 , 100 ,265** ,008 100 ,313** ,002 100 ,302** ,002 100 ,664** ,000 100
NS2 ,265** ,008 100 1 , 100 ,302** ,002 100 ,368** ,000 100 ,716** ,000 100
NS3 ,313** ,002 100 ,302** ,002 100 1 , 100 ,500** ,000 100 ,722** ,000 100
NS4 ,302** ,002 100 ,368** ,000 100 ,500** ,000 100 1 , 100 ,739** ,000 100
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
1.
NS1
3,4600
1,0192
100,0
2.
NS2
3,7200
1,1554
100,0
3.
NS3
4,1600
,9398
100,0
4.
NS4
4,2500
,9031
100,0
Reliability Coefficients N of Cases = 100,0
N of Items = 4
Alpha = ,6649
Nilai-nilai Sosial ,664** ,000 100 ,716** ,000 100 ,722** ,000 100 ,739** ,000 100 1 , 100
Correlations Correlati ons
PPK1 PPK1
PPK2
PPK3
Pert imbangan Pasar Kerja
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 , 100 ,471** ,000 100 ,413** ,000 100 ,773** ,000 100
PPK2 ,471** ,000 100 1 , 100 ,458** ,000 100 ,840** ,000 100
PPK3 ,413** ,000 100 ,458** ,000 100 1 , 100 ,768** ,000 100
Pert imbangan Pasar Kerja ,773** ,000 100 ,840** ,000 100 ,768** ,000 100 1 , 100
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Reliability ****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
1.
PPK1
4,2500
,7017
100,0
2.
PPK2
3,9000
,8704
100,0
3.
PPK3
4,1900
,7063
100,0
Reliability Coefficients Alpha = ,7044
3 items
Correlations Correlati ons P1 P1
P2
P3
Personalitas
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 , 100 ,521** ,000 100 ,472** ,000 100 ,830** ,000 100
P2 ,521** ,000 100 1 , 100 ,379** ,000 100 ,763** ,000 100
P3 Personalitas ,472** ,830** ,000 ,000 100 100 ,379** ,763** ,000 ,000 100 100 1 ,801** , ,000 100 100 ,801** 1 ,000 , 100 100
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-t ailed).
Reliability ****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
1.
P1
4,0300
,9151
100,0
2.
P2
4,3300
,8047
100,0
3.
P3
3,8900
1,0140
100,0
Reliability Coefficients Alpha = ,7105
3 items
Correlations Correlati ons
LK1 LK1
LK2
LK3
Lingkungan Kerja
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 , 100 ,392** ,000 100 ,523** ,000 100 ,727** ,000 100
LK2 ,392** ,000 100 1 , 100 ,555** ,000 100 ,816** ,000 100
LK3 ,523** ,000 100 ,555** ,000 100 1 , 100 ,883** ,000 100
Lingkungan Kerja ,727** ,000 100 ,816** ,000 100 ,883** ,000 100 1 , 100
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Reliability ****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
1.
LK1
4,4200
,6385
100,0
2.
LK2
4,0700
,8905
100,0
3.
LK3
4,0600
1,0132
100,0
Reliability Coefficients Alpha = ,7321
3 items
Correlations Correlati ons
NIP1 NIP1
NIP2
NIP3
Nilai Intrinsik Pekerjaan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 , 100 ,338** ,001 100 ,425** ,000 100 ,769** ,000 100
NIP2 ,338** ,001 100 1 , 100 ,400** ,000 100 ,701** ,000 100
NIP3 ,425** ,000 100 ,400** ,000 100 1 , 100 ,829** ,000 100
Nilai Intrinsik Pekerjaan ,769** ,000 100 ,701** ,000 100 ,829** ,000 100 1 , 100
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-t ailed).
Reliability ****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
1.
NIP1
4,3000
,7720
100,0
2.
NIP2
4,4300
,6237
100,0
3.
NIP3
4,0700
,8905
100,0
Reliability Coefficients Alpha = ,6483
3 items
Correlations
Correlati ons
PK1 PK1
PK2
PK3
PK4
PK5
PK6
PK7
PK8
Pemilihan Karir
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 , 100 ,437** ,000 100 ,517** ,000 100 ,455** ,000 100 ,514** ,000 100 ,233* ,019 100 ,099 ,328 100 ,278** ,005 100 ,716** ,000 100
PK2 ,437** ,000 100 1 , 100 ,749** ,000 100 ,525** ,000 100 ,597** ,000 100 ,404** ,000 100 ,028 ,785 100 ,094 ,354 100 ,736** ,000 100
PK3 ,517** ,000 100 ,749** ,000 100 1 , 100 ,570** ,000 100 ,675** ,000 100 ,346** ,000 100 ,095 ,349 100 ,086 ,393 100 ,771** ,000 100
PK4 ,455** ,000 100 ,525** ,000 100 ,570** ,000 100 1 , 100 ,412** ,000 100 ,252* ,011 100 -,023 ,823 100 ,088 ,383 100 ,664** ,000 100
PK5 ,514** ,000 100 ,597** ,000 100 ,675** ,000 100 ,412** ,000 100 1 , 100 ,378** ,000 100 ,111 ,273 100 ,101 ,317 100 ,726** ,000 100
PK6 ,233* ,019 100 ,404** ,000 100 ,346** ,000 100 ,252* ,011 100 ,378** ,000 100 1 , 100 ,124 ,218 100 ,125 ,216 100 ,547** ,000 100
PK7 ,099 ,328 100 ,028 ,785 100 ,095 ,349 100 -,023 ,823 100 ,111 ,273 100 ,124 ,218 100 1 , 100 ,309** ,002 100 ,360** ,000 100
PK8 ,278** ,005 100 ,094 ,354 100 ,086 ,393 100 ,088 ,383 100 ,101 ,317 100 ,125 ,216 100 ,309** ,002 100 1 , 100 ,478** ,000 100
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed). *. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed).
Reliability ****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
1.
PK1
4,1300
,8950
100,0
2.
PK2
4,3800
,7756
100,0
3.
PK3
4,5000
,6435
100,0
4.
PK4
4,0800
,9917
100,0
5.
PK5
4,4300
,7555
100,0
6.
PK6
3,8100
,7480
100,0
7.
PK7
3,9800
,8285
100,0
8.
PK8
3,3200
1,0906
100,0
Reliability Coefficients Alpha = ,7562
8 items
Pemilihan Karir ,716** ,000 100 ,736** ,000 100 ,771** ,000 100 ,664** ,000 100 ,726** ,000 100 ,547** ,000 100 ,360** ,000 100 ,478** ,000 100 1 , 100
UJI NORMALITAS NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters a,b Most Extreme Dif f erences
Mean Std. Dev iat ion Absolute Positiv e Negativ e
Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data.
Unstandardiz ed Residual 100 ,0000000 3,88226581 ,070 ,041 -,070 ,700 ,712
UJI MULTIKOLINEARITAS Variabl es Entered/Removedb
Model 1
Variables Entered Nilai Intrinsik Pekerjaan, Nilai-nilai Sosial, Pengakua n Prof esiona l, Pengharga an Financial, Personalit as, Pert im ban gan Pasar Kerja, Lingkunga a n Kerja
Variables Remov ed
,
Method
Enter
a. All requested v ariables entered. b. Dependent Variable: Pemilihan Karir
Regression
Model Summaryb
Model 1
Durbin-W atson 1,742a
a. Predictors: (Constant), Nilai Intrinsik Pekerjaan, Nilai-nilai Sosial, Pengakuan Prof esional, Penghargaan Financial, Personalit as, Pert imbangan Pasar Kerja, Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Pemilihan Karir
Coeffi ci entsa
Model 1
Penghargaan Financial Pengakuan Prof esional Nilai-nilai Sosial Pert imbangan Pasar Kerja Personalitas Lingkungan Kerja Nilai Intrinsik Pekerjaan
Collinearity Statistics Tolerance VI F ,913 1,095 ,946 1,057 ,843 1,187 ,816
1,226
,934 ,211 ,209
1,071 4,738 4,773
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir
Residual s Statisti csa
Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum 30,03 -17,97 -1,796 -4,462
Maximum 37,29 6,77 3,220 1,682
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir
Mean 32,63 ,00 ,000 ,000
Std. Dev iat ion 1,447 3,882 1,000 ,964
N 100 100 100 100
UJI HETEROKEDASITAS
Regression Variabl es Entered/Removedb
Model 1
Variables Entered Nilai Intrinsik Pekerjaan, Nilai-nilai Sosial, Pengakua n Prof esiona l, Pengharga an Financial, Personalit as, Pert imban gan Pasar Kerja, Lingkunga a n Kerja
Variables Remov ed
Method
,
Enter
a. All requested v ariables entered. b. Dependent Variable: SBRESID
Model Summaryb
Model 1
R ,172a
R Square ,030
Adjusted R Square -,044
St d. Error of the Estimate 2,54056
a. Predictors: (Constant), Nilai Intrinsik Pekerjaan, Nilai-nilai Sosial, Pengakuan Prof esional, Penghargaan Financial, Personalitas, Pertimbangan Pasar Kerja, Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: SBRESID
ANOVAb
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 18,147 593,808 611,956
df 7 92 99
Mean Square 2,592 6,454
F ,402
a. Predictors: (Const ant), Nilai I ntrinsik Pekerjaan, Nilai-nilai Sosial, Pengakuan Prof esional, Penghargaan Financial, Personalit as, Pert imbangan Pasar Kerja, Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: SBRESID
Sig. ,899a
Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Penghargaan Financial Pengakuan Prof esional Nilai-nilai Sosial Pert imbangan Pasar Kerja Personalitas Lingkungan Kerja Nilai Intrinsik Pekerjaan
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 2,808 3,683 2,080E-02 ,128 -8,50E-02 ,112 9,810E-03 ,098
St andardized Coef f icients Beta
t
,017 -,080 ,011
,763 ,162 -,762 ,101
Sig. ,448 ,872 ,448 ,920
-5,90E-03
,156
-,004
-,038
,970
,140 ,242 -,277
,121 ,266 ,315
,123 ,203 -,197
1,160 ,909 -,877
,249 ,366 ,383
a. Dependent Variable: SBRESID
Residual s Statisti csa
Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum 1,8465 -3,8223 -2,617 -1,505
a. Dependent Variable: SBRESID
Maximum 4,0187 14,6575 2,457 5,769
Mean 2,9668 ,0000 ,000 ,000
Std. Dev iat ion ,42814 2,44909 1,000 ,964
N 100 100 100 100
UJI REGRESI BERGANDA
Regression Variabl es Entered/Removedb
Model 1
Variables Entered Nilai Intrinsik Pekerjaan, Nilai-nilai Sosial, Pengakua n Prof esiona l, Pengharga an Financial, Personalit as, Pert imban gan Pasar Kerja, Lingkunga a n Kerja
Variables Remov ed
Method
,
Enter
a. All requested v ariables entered. b. Dependent Variable: Pemilihan Karir
Model Summaryb
Model 1
R ,349a
R Square ,742
Adjusted R Square ,755
St d. Error of the Estimate 4,027
a. Predictors: (Constant), Nilai Intrinsik Pekerjaan, Nilai-nilai Sosial, Pengakuan Prof esional, Penghargaan Financial, Personalitas, Pertimbangan Pasar Kerja, Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Pemilihan Karir
ANOVAb
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 207,183 1492,127 1699,310
df 7 92 99
Mean Square 29,598 16,219
F 3,825
Sig. ,017a
a. Predictors: (Const ant), Nilai I ntrinsik Pekerjaan, Nilai-nilai Sosial, Pengakuan Prof esional, Penghargaan Financial, Personalit as, Pert imbangan Pasar Kerja, Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Pemilihan Karir Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Penghargaan Financial Pengakuan Prof esional Nilai-nilai Sosial Pert imbangan Pasar Kerja Personalitas Lingkungan Kerja Nilai Intrinsik Pekerjaan
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 44,997 5,838 ,157 ,203 ,158 ,177 ,152 ,155
St andardized Coef f icients Beta ,315 ,389 ,105
t 7,708 2,731 2,639 2,983
Sig. ,000 ,016 ,025 ,028
,144
,247
,330
3,185
,006
,554 ,295 ,527
,192 ,422 ,500
,292 ,149 ,225
2,892 2,699 1,549
,005 ,039 ,003
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir
Residual s Statisti csa
Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum 30,03 -17,97 -1,796 -4,462
Maximum 37,29 6,77 3,220 1,682
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir
Mean 32,63 ,00 ,000 ,000
Std. Dev iat ion 1,447 3,882 1,000 ,964
N 100 100 100 100