NEWSLETTER Edisi 1, Tahun 2013
Daftar Isi:
Better Work Indonesia Betterworkindo
2. Peluncuran Fase II Program Better Work Indonesia 3. Tim Pendamping Perusahaan dan Petugas Pelatihan Better Work Indonesia 4. Better Work Indonesia: Kunjungan Delegasi Regional ILO ke Pabrik 5. Better Work Indonesia Berusaha Keras untuk Mengakhiri Pelecehan di Tempat Kerja 6.“ Rayakan Perempuan Dalam Hidup Anda” – Kompetisi photo dan cerita 8. Di Perkampungan Para Pekerja – Better Work Indonesia Berusaha untuk Meningkatkan Kesadaran tentang Pentingnya Perbaikan Kesehatan dan Kesejahteraan Para Wanita Pekerja Pabrik Garmen 9. Pelecehan Seksual 10. Agenda Mendatang
Better Work Indonesia didanai oleh:
Peluncuran Fase II Program Better Work Indonesia Better Work Indonesia baru-baru ini memulai fase kedua implementasi programnya di Jawa Barat pada hari Jum’at, 8 Februari 2013 di Hotel Luxton, Bandung. Kesempatan ini ditandai dengan sesi perkenalan layanan Better Work Indonesia. Pada saat sesi ini, Bapak Tony Wahid dari GAP Indonesia juga menunjukkan dukungannya terhadap perkembangan program ini dan mendorong partisipasi pabrik-pabrik atas dasar kesukarelaan. Sesi berikutnya adalah diskusi interaktif di radio untuk menyebarluaskan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi No. 19 Tahun 2012 tentang syarat-syarat mengalihkan pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain (pengalihdayaan) dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 20 Tahun 2012 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Simon Field, Kepala Penasihat Teknis Better Work Indonesia menyatakan: “Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah adalah sentra utama produksi industri garmen di Indonesia. Sehingga, kehadiran BWI di daerahdaerah tersebut diharapkan dapat memainkan berbagai kontribusi penting dalam kaitannya dengan bantuan untuk perbaikan tingkat kepatuhan terhada standarstandar ketenagakerjaan dan meningkatkan daya saing di samping tingkat produktivitas di industri garmen.” Bapak Field selanjutnya mengutarakan bahwa melalui program Better Work Indonesia, kerjasama yang nyata antara pemerintah, pengusaha, para pekerja di samping juga para pembeli internasional dapat dicapai dalam kaitannya dengan peningkatan tingkat kepatuhan terhadap berbagai standar ketenagakerjaan dan perbaikan yang berkelanjutan untuk industri garmen di Indonesia.
Tim Pendamping Perusahaan dan Petugas Pelatihan Better Work Indonesia Better Work Indonesia kini telah memasuki fase keII dari program kerjanya. Perluasan area kerja di fase ini mencakup beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Oleh karena itu, Better Work Indonesia merekrut lebih banyak personil yang akan turut serta berperan penting dalam meningkatkan kinerja pabrik dan perkembangan industri garmen di Indonesia.
Tim pendamping perusahaan Better Work Indonesia telah memiliki pengalaman yang luas dalam industri garmen ini, akan melayani pabrik-pabrik yang terdaftar. Selamat Datang Tim Pendamping Perusahaan dan Petugas Pelatihan!
Tim Pendamping Perusahaan dan Petugas Pelatihan Better Work Indonesia : • Berdiri dari kiri ke kanan: Retno Nugrahini, Andre • Duduk dari kiri ke kanan: Adhiyos Putra, Fauzan Azhima, Florens Daniel, Sutrisna, Arifzal Adrianto, Mohamad Maria Giovanna, Nenden Aminah, Nur Purnamawati. Anis, Dinah Madiadipura, Aris Darwanto, Ira Aprisiani, Pipit Savitri. 3
Better Work Indonesia: Kunjungan Delegasi Regional ILO ke Pabrik Para pekerja di pabrik-pabrik garmen di Indonesia kembali menemukan suara mereka, dan melalui pengaruh Better Work Indonesia yang terhubung dengan kondisi di berbagai pabrik, suara-suara milik pekerja mulai mengalir melalui berbagai saluran komunikasi yang layak. Selama kunjungan ke PT. Citra Abadi Sejati, sebuah pabrik garmen di Bogor, Direktur Regional ILO untuk Asia dan Pasifik menekankan nilai dari komunikasi terbuka. “Dialog sosial yang kami promosikan berjalan baik,” ujar Bapak Yushiteru Uramoto. “Itulah pesan yang saya terima.” Delegasi dari kantor regional ILO berkeliling pabrik pada tanggal 28 Februari dan berbicara dengan para pemimpin serikat pekerja, para pekerja, dan manajemen pada kunjungan pagi hari di komplek pabrik yang luas tersebut. Isu yang paling mendesak di dalam pikiran semua orang adalah peningkatan upah minimum yang baru-baru ini berlaku di seluruh propinsi. Pada tahun 2012, Gubernur DKI Joko Widodo menyetujui peningkatan upah sebesar 44 persen; suatu peningkatan yang sangat signifikan dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2,2 juta per bulan. Peningkatan ini menguji pintu-pintu komunikasi yang telah dibangun dengan bantuan Better Work Indonesia. Seorang pemimpin serikat pekerja, Karyono, berkata para pekerja sering kali mengutarakan perasaan mereka kepada pihak manajemen, dan mereka memahami keseimbangan yang sangat ringkih antara kenaikan upah dan menjaga agar pabrik tetap dapat beroperasi. “Sudah barang tentu kita mengeluh tentang kenaikan
Para pekerja garmen di pabrik seperti PT Citra Abadi Sejati dapat menyampaikan keprihatinan mereka secara lebih efektif melalui sistem yang dicanangkan oleh Better Work Indonesia.
upah, tetapi kita juga khawatir tentang kelangsungan usaha perusahaan,” ujar Karyono. PT. Citra adalah satu dari 500 perusahaan yang mendapatkan penangguhan kenaikan upah sehingga memungkinkan manajemen untuk mempersiapkan perubahan tersebut selama satu tahun, tetapi sebagaimana perusahaanperusahaan besar, perusahaan ini kemungkinan juga akan memindahkan fasilitas produksinya ke propinsi lain di mana upah minimum hanya setengah dari upah minimum di Jakarta yang sebesar Rp 2,2 juta. Namun demikian, keputusan tersebut tidak dapat dianggap ringan, ujar seorang manajemen senior. “Kenaikan upah telah menjadi alarm untuk bekerja lebih baik lagi; lebih efisien,” ujar Gokal Chittaranjan, Kepala Strategi Operasional dari sebuah perusahaan garmen di Jawa Barat. Ia berkata para pekerja di PT. Citra memiliki ketrampilan yang tinggi dan pada umumnya tetap bekerja untuk jangka waktu tiga hingga lima tahun. Itu adalah sebuah investasi yang mereka tidak ingin hancurkan dengan melakukan perpindahan lintas-propinsi. Kendati dihadapkan pada berbagai tantangan yang berat ke depannya, semua pihak yang terlibat setuju bahwa sistem Better Work Indonesia telah membantu membangun pemecahan bersama. “Kami melihat bahwa kami berbagi visi yang sama dengan Better Work Indonesia: kondisi kerja yang lebih baik,” ujar Bapak Chittaranjan. “Kedua belah pihak menerima manfaat, baik para pekerja maupun pengusaha. Sekarang waktunya untuk meminta para pembeli untuk bergabung.”
Seorang pekerja garmen menyambut Bapak Yushiteru Uramoto pada saat beliau berkeliling PT Citra Abadi Sejati.
Simon Field, Kepala Penasihat Better Work Indonesia, berbincang-bincang dengan Gokal Chittaranjan di bagian penjahitan di PT. Citra.
Better Work Indonesia Berusaha Keras untuk Mengakhiri Pelecehan di Tempat Kerja
Pada bulan Maret, program Better Work Indonesia milik ILO berfokus untuk mengakhiri pelecehan di tempat kerja, pelecehan seksual, serta intimidasi. Studi yang dilaksanakan baru-baru ini oleh Tufts University dari Amerika Serikat dan Universitas Indonesia menemukan tingkat persentase keprihatinan terhadap terjadinya pelecehan seksual di kalangan pekerja mencapai 85 persen. 80 persen lainnya menyatakan bahwa mereka prihatin dengan penggunaan kata-kata yang tidak pantas, dan 87 persen melontarkan keprihatiannya terhadap terjadinya kekerasan fisik. Pada tataran pabrik, Bapak Lee Hyun Joo, General Manager PT. Dream Sentosa Indonesia, satu dari banyak pabrik yang bermitra dengan Better Work Indonesia, menyatakan “Langkah pertama adalah memahami definisi [dari pelecehan].” Ia juga menjelaskan walaupun telah beberapa kali menyelenggarakan pelatihan tentang pelecehan, namun hanya sekitar satu persen dari pekerja saja yang mampu menjelaskan arti dari pelecehan. Bersamaan dengan Hari Perempuan Internasional, Better Work Indonesia baru saja menerbitkan Pedoman Pencegahan Pelecehan di Tempat Kerja. Dokumen ini mendefinisikan beragam jenis pelecehan, memberikan penjelasan terhadap berbagai efek yang merugikan dari perilaku melecehkan, dan menawarkan beragam cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh perusahaan guna menciptakan karyawan yang lebih kuat, dapat bekerja dengan lebih efisien, dan lebih berbahagia.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang pelecehan di antara para pekerja garmen, Better Work Indonesia juga telah menyebarkan pesan singkat melalui SMS kepada 7.812 pekerja dan melakukan sosialisasi lewat halaman Facebook Better Work Indonesia yang kini telah memiliki 20.981 penggemar. Better Work Indonesia juga telah merilis serial video yang terdiri dari dua bagian melalui YouTube yang mencoba untuk mendramatisasikan dan memvisualisasikan tipe-tipe perilaku yang tidak dapat diterima. Melalui berbagai aktivitas semacam ini, Better Work Indonesia mendorong manajemen serta para pekerja pabrik untuk secara bersama-sama menciptakan lingkungan kerja yang kondusif guna menciptakan hubungan industrial yang lebih baik. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Pedoman untuk Pencegahan Pelecehan di Tempat Kerja, silakan buka tautan berikut ini: http://betterwork.org/indonesia/?page_ id=2504 Untuk menyaksikan video-video kami yang berkaitan dengan Pencegahan Pelecehan di Tempat Kerja, silakan Playlist video Better Work Indonesia di halaman YouTube dan cari dengan kata-kata kunci berikut: • Video Pencegahan Penindasan di Tempat Kerja • Video Pencegahan Pelecehan di Tempat Kerja
“Rayakan Perempuan Dalam Hidup Anda” – Kompetisi photo dan cerita Para pemenang dari kompetisi “Rayakan Perempuan dalam Hidup Anda” yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Wanita Sedunia telah diumumkan. Better Work Indonesia telah meminta para peserta untuk mengirimkan foto, video beserta cerita yang menggambarkan wanita yang memberikan inspirasi dalam kehidupan mereka. Hanya foto dan cerita terpilih saja yang dimuat di Facebook Better Work Indonesia, dan juri untuk kompetisi ini adalah Sahabat Better Work Indonesia sendiri yang menentukan photo dan cerita yang menjadi favorit mereka. Juara pertama adalah Urifah. Photonya bercerita tentang Butet Simanjuntak, salah seorang pekerja di PT. Citra Abadi Sejati dengan jumlah 317 Likes di Facebook. Juara kedua adalah Kurniawan Wijaya Saputro yang memotret sosok wanita karir dengan hasil lebih dari 200 Likes. Lihat foto-foto pemenang dan sisa dari sepuluh foto terbaik di bawah ini.
Juara I: Urifah
1
Butet Simanjuntak bukan hanya seorang karyawati di PT Citra Abadi Sejati tetapi juga tidak malu untuk membantu perusahaan dalam program bersih lingkungan dengan mengumpulkan botol-botol bekas karyawan minum di kantin pabrik untuk dijual. Penghasilan Rp. 400.000 sebulan itu cukup untuk tambahan biaya membesarkan anak-anaknya.
Juara II: Kurniawan Wijaya Saputro
2
Wanita ini menekuni pekerjaannya di pagi hari dan melatih hobi photographinya di sore hari.
3
Photo oleh : Ahmad Nafik Mundzir Sherly adalah seorang make up artis di Surabaya yang mendatangi sekolah-sekolah dasar disekitarnya untuk memberikan pengenalan tentang profesinya serta tips make up seperti pemberian efek spesial dan bayangan kepada murid-murid sekolah tersebut.
4
Photo oleh: Esti Prasetyowati Tatih, adalah seorang operator jahit di pabrik yang disiplin dan selalu berpikir positif!
5
7
9
Photo oleh: Indan Sundaya “Wanita-wanita yang menakjubkan” bersiap untuk melakukan tendangan dalam permainan sepak bola di pabrik dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Mereka menunjukan bahwa permainan ini tidak hanya untuk para pria saja. “Walaupun umur mereka tidak muda lagi, wanita-wanita ini tidak keberatan untuk mengikuti olahraga yang maskulin seperti ini,” kata Indan Sundaya, photographer.
Photo oleh: Mia Fitriani Candra Ibu Dwi adalah seorang kepala bagian pengembangan wanita di pabrik tempatnya bekerja, ia berupaya agar para wanita memahami persamaan kedudukan mereka dalam budaya Indonesia; baik di rumah dan di tempat kerja.
Photo oleh: Rini Widyaningsih Ibu Jumirah adalah sosok wanita pekerja penuh pengabadian yang telah bekerja di PT Citra Abadi Sejadi selam 29 tahun, ia menginsipirasi orang-orang disekitarnya. Para rekan kerjanya menyatakan bahwa ia adalah wanita yang baik hati, bersahabat, bijaksana dan penuh cinta kasih.
6
8
10
Photo oleh: Kusmiyati Ibu Endang Susanti adalah seorang wanita yang kuat serta pemimpin yang dihormati di pabrik tempat ia bekerja.
Photo oleh: Nurleni Sri Wahyuni bekerja di Bagian Pembuatan Pola, ia suka menulis di waktu luangnya.
Photo: Tri Atik Sulawati Ibu Rumisih, seorang wanita yang displin, pekerja keras dan rajin, ia memulai karirnya sebagai operator di sebuah pabrik, tetapi melalui kegigihan dan kemauan yang keras ia telah berhasil meraih posisi yang lebih senior dalam pekerjaannya.
Di Perkampungan Para Pekerja – Better Work Indonesia Berupaya Meningkatkan Kesadaran Perbaikan Kesehatan dan Kesejahteraan Para Wanita Pekerja Pabrik Garmen Mereka tiba di tengah hujan, sedikit demi sedikit, tetapi sebelum pukul empat di sore hari itu, tempat pertemuan yang diselenggarakan oleh Better Work Indonesia telah penuh sesak. Berkenaan dengan Hari Wanita Internasional, Better Work Indonesia menyelenggarakan seminar informal di komunitas yang padat penduduk di mana sebagian besarnya adalah wanita pekerja di pabrik garmen. Pada hari Minggu tanggal 10 Maret, lebih dari 50 wanita yang berasal dari Kelurahan Sukapura Cakung, daerah di pinggiran kota Jakarta, berkumpul untuk belajar tentang pelecehan dan intimidasi, kesehatan, nutrisi, dan kecantikan. Sebagai pembicara pertama, Angesty dari Yayasan Pulih, sebuah LSM yang berbasis di Jakarta yang menitik beratkan fokus pada kesehatan dari para korban kekerasan, mendefinisikan pelecehan dan intimidasi, dan memberikan cara-cara yang nyata bagi para wanita dalam menanggulangi berbagai situasi serupa, tidak hanya di tempat kerja, tetapi juga di rumah.
para hadirin menyimak apa yang disampaikan. Beliau membahas semua dasar-dasar anatomi pria dan wanita hingga masalah HIV dan infeksi yang ditularkan melalui aktivitas seksual hingga masturbasi, subyek yang membuat para hadirin terkekeh-kekeh dan menahan tawa. Layar presentasi menggambarkan gambaran nyata alat kelamin pria dan wanita, dan Ibu Yani berbicara secara terus terang tentang pentingnya pemeriksaan reguler. “Ada berapa orang dari yang hadir di sini yang telah melakukan pap smear?” tanya beliau. Tak seorang pun bereaksi. Sejenak kemudian, beberapa orang wanita bangkit dan bertanya secara pribadi pada Ibu Yani tentang kemungkinan mereka untuk melakukan pemeriksaan pap smear yang pertama. Beliau mendorong para wanita untuk secara aktif mendapatkan perawatan kesehatan yang lebih baik dan mencari informasi yang relevan.
“Apakah kata-kata tidak pantas yang dilontarkan oleh suami saya dapat dianggap sebagai pelecehan?” tanya salah seorang peserta. “Sudah tentu,” ujar Angesty. “Pelecehan dapat datang dari suami anda juga.” Hujan deras tetap turun di luar sejalan dengan bertambahnya jumlah wanita, beberapa di antaranya membawa serta anakanak mereka, berbaris di balai pertemuan dan piring-piring berisi makanan diedarkan. Chef Haryo, salah seorang pembawa acara terkenal di televisi yang bertajuk “Menu & Venue” di MetroTV, berbicara tentang berbagi pilihan makanan yang sehat. Ia memperingatkan para hadirin bahwa makanan cepat saji dan makanan yang digoreng adalah makanan yang paling populer di Indonesia, namun untuk menjaga kesehatan, setiap orang harus mengurangi makan-makanan yang demikian. Ia mengajarkan cara untuk memasak sayur dan makan lebih banyak buah ketimbang makan makanan gorengan. Akhirnya, seluruh peserta diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan merias diri dan perawatan kulit. Tim dari Oriflame, sebuah perusahaan kosmetik, membawa serta berbagai contoh dan menunjukkan bagaimana cara menggunakan make up dan merawat kulit. Para hadirin yang masih tinggal menganggap sesi ini sangat menarik, khususnya para wanita yang berusia muda. Yang menjadi pembicara berikutnya adalah Ibu Yani, seorang wanita paruh baya dengan penampilan yang berapi-api dan tawa lepas. Berbicara mengenai kesehatan reproduksi seksual, Ibu Yani dari Yayasan Kusuma Buana, membuat
Acara berakhir pada pukul tujuh malam, kami saling berjabat tangan dan mengucapkan kata-kata perpisahan. Sampai bertemu kembali di kesempatan yang lain!
Pelecehan Seksual Kejadian itu terjadi dalam sekejap mata. Seorang atasan di pabrik dengan santai menepuk pantat seorang pekerja muda di Indonesia ketika pekerja itu berlalu di hadapannya.
di pabrik, namun ia sendiri juga mengalami kesulitan untuk memahami apa yang sebenarnya dapat dianggap sebagai suatu pelecehan.
Kejadian itu menarik perhatian anggota staff Better Work Indonesia seraya ia berkeliling fasilitas pabrik dalam suatu kunjungan penilaian. Staff Better Work Indonesia ini kemudian menghampiri wanita ini dan atasannya.
“Kadang-kadang definisi [dari pelecehan] berubah-ubah apakah itu berasal dari para pembeli, pemerintah, atau Better Work Indonesia,” ujarnya.
“Apa yang baru saja terjadi di sini?” tanyanya. Dengan malu-malu wanita itu menjawab: “Dia menyentuh saya.” Manajer yang bersangkutan tersenyum ketika diberitahu bahwa perilaku semacam itu di tempat kerja adalah sesuatu yang tidak dapat diterima. “Tidak ada yang salah,” ujarnya. “Kejadian itu sangat lazim terjadi di sini.” Pelecehan seksual di tempat kerja sesungguhnya memang sangat lazim terjadi, menurut sebuah survei yang dilaksanakan pada tahun 2012 oleh Better Work Indonesia. Survei tersebut menemukan bahwa tingkat persentase keprihatinan pekerja tentang pelecehan seksual yang sudah mencapai 85 persen. Lebih jauh lagi 80 persen responden menyatakan keprihatinan mereka terhadap bentuk-bentuk kekerasan dalam bentuk kata-kata yang tidak pantas, dan 87 persen mengatakan tentang keprihatinan mereka terhadap terjadinya kekerasan fisik. Namun hanya 30 persen dari responden yang mengatakan bahwa mereka melaporkan kasus-kasus ini pada para manajer atau penyelia mereka. Menurut seorang psikologis setempat, banyak korban, khususnya wanita, percaya bahwa perlakuan yang bersifat kekerasan adalah bagian dari pekerjaan. “Para wanita mentoleransinya,” ujar Jackie Viemilawati, yang bekerja untuk sebuah LSM di Indonesia, Yayasan Pulih. “Mereka khawatir akan kehilangan pekerjaan apabila mereka melaporkan kejadian itu.”
“Kami telah mengundang para pelatih untuk datang ke pabrik, tetapi setelah itu apabila mereka bertanya apa yang tergolong kedalam pelecehan, hanya satu persen yang benarbenar dapat menjawab apa yang dimaksud,” ujar Bapak Lee. Guna membantu para manajer dan pekerja untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang apa yang tergolong ke dalam pelecehan, Better Work Indonesia telah mengembangkan Pedoman untuk Pencegahan Pelecehan di Tempat Kerja, berdasarkan atas konvensi ILO yang ada dan diadaptasikan ke dalam konteks Indonesia. Pedoman ini akan diluncurkan pada bulan Maret 2013, dan akan disebarluaskan kepada 50 pabrik yang bekerja sama dengan Better Work Indonesia. Sepanjang bulan Maret, Better Work Indonesia akan menyoroti isu-isu pelecehan, pelecehan seksual, dan intimidasi di tempat kerja, pertama-tama dengan mendefinisikan setiap jenis pelecehan, guna meningkatkan kesadaran dan mendorong atmosfir kerja yang sama sekali tidak bertoleransi terhadap tindakan yang tidak diinginkan tersebut. Aktivitas ini akan termasuk di antaranya pembuatan video layanan publik dan penyebaran pesan melalui jaringan sosial yang menghubungkan secara langsung antara Better Work Indonesia dan para pekerja. Guna membantu pabrikpabrik yang menjadi mitranya untuk mencapai kondisi yang tidak mentoleransi tindakan pelecehan, program ini memastikan seluruh pabrik memiliki kebijakan yang layak dan mendorong kepatuhan terhadap kebijakan tersebut. Untuk informasi lebih lanjut berkenaan dengan programprogram yang berkaitan dengan pencegahan pelecehan, silakan hubungi Olivia Krishanty, Buyer Relations Advisor, di alamat e-mail
[email protected].
Viemilawai berkata menyalahkan korban sangat lazim terjadi di Indonesia, yang membuat para korban enggan untuk mengutarakannya lebih lanjut. Keengganan untuk mengungkapkan pelecehan seksual adalah bagian dari permasalahan, yang sangat lazim terjadi di berbagai tempat kerja di Indonesia, dan menyoroti ketidakseimbangan kekuasaan berbasis jender yang tersebar luas di mana sekelompok besar wanita berada di bawah supervisi sekelompok kecil pria.Ini adalah kasus-kasus yang terjadi di pabrik-pabrik yang menjadi mitra Better Work Indonesia di mana sekitar 90 persen tenaga kerjanya adalah para wanita yang menduduki berbagai posisi yang tidak memiliki otoritas. Di samping itu juga ada kebingungan di mana-mana tentang apa yang dapat dianggap sebagai sebuah pelecehan. Bapak Lee Hyun Joo, General Manager PT. Dream Sentosa, salah satu pabrik yang menjadi mitra Better Work Indonesia, mengakui bahwa meskipun telah berulangkali dilakukan penyusunan konsep dan melakukan revisi setiap tahunnya terhadap kebijakan yang menyangkut tindakan pelecehan
Pelecehan di tempat kerja adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Better Work Indonesia bekerja sama dengan para mitranya untuk mendorong adanya kultur pemberantasan pelecehan di pabrik-pabrik di seluruh Indonesia. (Pabrik yang disebutkan dalam kisah ini tidak digambarkan di sini).
Agenda Mendatang: Bulan April - Juni 2013: • Dalam kerjasama dengan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta DinasDinas Tenaga Kerja setempat (Pengawas Ketenagakerjaan), Better Work Indonesia akan menyelenggarakan Pelatihan Penyegaran Norma-Norma dan Kursus Penyegaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Jakarta, Semarang, dan Bandung. • Pelatihan Keselamatan dari Bahaya Kebakaran untuk pabrik-pabrik dan Pameran Mini Peralatan Pengaman dari Bahaya Kebakaran. • Forum Pembeli Internasional di Hongkong (9 April). • Hari Peringatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (28 April). • Dalam kerjasama dengan Dinas-Dinas Tenaga Kerja setempat, Better Work Indonesia berencana untuk menyelenggarakan Pelatihan Kerja dan Kesehatan untuk pabrik-pabrik di Jakarta, Tangerang, Bogor, Karawang, Bandung, dan Semarang. • Hari Peringatan Menentang Pekerja Anak Sedunia (6 Juni). • Forum Pembeli Better Work Indonesia (28 Juni).
Newsletter ini diterbitkan oleh: ILO melalui Better Work Indonesia program. Opini yang terdapat didalam terbitan ini tidak mencerminkan pandangan resmi dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), maupun Korporasi Keuangan Internasional (IFC).
Apabila ada pertanyaan lainnya, mohon menghubungi Petugas Manajemen Pengetahuan
[email protected]