2H17 Outlook Indonesia Just Got Better
Analysts who prepared this report are registered as research analysts in Indonesia but not in any other jurisdiction, including the U.S. PLEASE SEE ANALYST CERTIFICATIONS AND IMPORTANT DISCLOSURES & DISCLAIMERS IN APPENDIX 1 AT THE END OF REPORT.
Kata Pengantar July 11, 2017
Terlepas dari tantangan global dan domestik, fundamental inti Indonesia tetap kuat dan prospek negara tetap menjanjikan. Upgrade kredit rating S&P yang terbaru untuk Indonesia adalah kunci utama yang mendukung argumen kami. Sebagai salah satu perusahaan sekuritas terbesar yang beroperasi di Indonesia, Mirae Asset Sekuritas bertujuan untuk mendukung pengembangan pasar modal Indonesia sekaligus memberikan wawasan yang tepat kepada klien kami dalam membuat keputusan investasi mereka. Dengan bangga kami sampaikan laporan outlook terbaru kami, Indonesia just got better. Dalam laporan ini, kami menyusun pandangan kami tentang saham dan sektor individual di dalam LQ45 untuk membantu investor menavigasi ketidakpastian dan mengidentifikasi peluang investasi. Tim research kami, yang dipimpin oleh Mr. Taye Shim, secara positif menilai fundamental Indonesia dan juga kondisi makroekonomi yang lebih luas. Latar belakang makro yang positif harus terus mendorong pendapatan perusahaan lebih tinggi, yang seharusnya menempatkan implikasi positif pada harga. Pada saat bersamaan, sikap moneter yang mengakomodir pemerintah yang disesuaikan dengan langkah-langkah kebijakan bisnis yang ramah harus memungkinkan negara tersebut menarik lebih banyak dana ke negara tersebut. Seperti yang dikatakan oleh head of research kami, ini saatnya untuk buy Indonesia. Kami berterima kasih kepada klien kami atas dukungannya, pihak BEI dan regulator atas pengawasan yang hati-hati, dan research team kami untuk menyampaikan wawasan mereka bersama-sama.
Hotmat kami,
(Ryoo Sung Choon) Chief Executive Officer PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2
C o n t e n t s Strategy Focus Fit and ready to jump higher Trump volatility is less of a concern A look back at Indonesia’s 1Q17 GDP scorecard Corporate earnings are in mid-cycle expansion mode Government has a good grip on policy Welcome to the mainstream, S&P S&P raised Indonesia’s credit to investable grade Implications of S&P upgrade by sector Macroeconomic projections We revise up our 2017 GDP forecast to 5.3% (from 5.2%) Investment strategy: Buy Indonesia Foreigners vs. locals We prefer large caps over small caps Looking ahead, Indonesia is more attractive
Mirae Asset Cartoon 2H17 Outlook Indonesia
Banks Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Rakyat Indonesia Bank Tabungan Negara
Consumer Gudang Garam HM Sampoerna Indofood CBP Sukses Makmur Indofood Sukses Makmur Kalbe Farma Unilever Indonesia
Palm Oil Astra Agro Lestari PP London Sumatra Indonesia Sawit Sumbermas Sarana
Mining Adaro Energy Aneka Tambang Bumi Resources Elnusa Vale Indonesia Tambang Batubara Bukit Asam
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
5 6 6 8 9 10 13 13 17 18 18 20 20 21 22
24 24
43 44 46 48 50 52
54 55 57 59 61 63 65
67 68 70 72
74 75 77 79 81 83 85
3
Miscellaneous Industry Astra International Sri Rejeki Isman
Infrastructure Xl Axiata Jasa Marga Perusahaan Gas Negara Telekomunikasi Indonesia
Media Media Nusantara Citra Surya Citra Media
Trade Matahari Department Store AKR Corporindo United Tractors
Poultry Charoen Pokphand Indonesia
Cement Indocement Tunggal Prakarsa Semen Indonesia
Property Wijaya Karya Waskita Karya Adhi Karya Pembangunan Perumahan Alam Sutera Realty Hanson International Bumi Serpong Damai Lippo Karawaci PP Properti Pakuwon Jati Summarecon Agung
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
87 88 90
92 93 95 97 99
101 102 104
106 107 109 111
113 114
116 117 119
121 122 124 126 128 130 132 134 136 138 140 142
4
Strategy Focus Indonesia just got better
Strategy Focus July 11, 2017 PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Strategy Taye Shim +62-21-515-3281 (ext. 125)
[email protected] Giovanni Dustin +62-21-515-1140 (ext. 124)
[email protected]
Latar belakang makroekonomi Indonesia tetap menguntungkan untuk ekspansi pendapatan perusahaan, dan lingkungan kebijakan terus mendukung pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Selain itu, keputusan Standard and Poor’s (S&P) yang terlambat untuk meningkatkan peringkat sovereign Indonesia semestinya mengurangi biaya pendanaan dan menyambut lebih banyak investor sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami merevisi proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 2017F-18F masing-masing menjadi 5,3% dan 5,5% (dari 5,2% dan 5,4%) dan merevisi target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi 6.241pt (dari 5.963pt). Indonesia baru saja menjadi lebih baik, dan kini sudah saatnya untuk BELI INDONESIA.
The backdrop: Positive across the board Kami percaya latar belakang makro tetap mendukung pertumbuhan pendapatan perusahaan. Perlu dicatat, pasar tampaknya tidak mempertimbangkan dorongan kebijakan agresif Presiden Trump. Maka, dengan volatilitas Trump yang sekarang tidak terlalu menjadi permasalahan, kami berharap situasi makro tetap stabil ke depannya. Di 1Q17, pendapatan perusahaan mencapai rekor tertinggi (IDR54tr), dan pengaturan kebijakan akomodatif cenderung tidak berubah dalam waktu dekat.
S&P’s upgrade: Better late than never Singkatnya, kami percaya peningkatan peringkat oleh S&P akan menghasilkan siklus yang baik. Secara spesifik, hal ini diperkirakan akan 1) mendorong harga aset ke atas (didorong oleh biaya ekuitas yang lebih rendah); 2) membuka pintu ke lebih banyak investor; 3) menaikkan nilai rupiah, yang didukung arus investasi yang kuat; 4) meningkatkan profitabilitas perusahaan, yang didukung oleh biaya dana (cost of funds) yang lebih rendah; dan 5) berdampak pada kondisi makro yang lebih baik. Mengingat siklus yang menguntungkan ini, bukan tidak mungkin bahwa Indonesia dapat memperoleh peningkatan peringkat lebih lanjut di masa depan. Karenanya, dengan peningkatan peringkat oleh S&P sebagai katalis penggerak pasar saat ini, kita dapat mengharapkan efek-efek positif lain yang lebih berarti di kemudian hari.
Macro revision: 2017F-18F GDP growth forecasts revised up to 5.3%/5.5% Mengenai lingkungan makro, kami percaya bahwa tingkat ketidakpastian yang berkurang, dukungan global, dan kebijakan fiskal yang bijaksana akan mendukung pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut. Di samping hal-hal positif tersebut, peningkatan peringkat oleh S&P dan ketidakpastian politik akibat pemilihan gubernur di Jakarta yang mulai berkurang seharusnya mendorong upward journey di Indonesia. Secara keseluruhan, kami merevisi perkiraan pertumbuhan PDB 2017F-18F masingmasing menjadi 5,3% dan 5,5% (dari 5,2% dan 5,4%).
JCI target revision: JCI target revised up to 6,241pt from 5,963pt Kami merevisi target IHSG kami sebesar 5% menjadi 6.241pt (dari 5.963pt), dengan mempertimbangkan 1) peningkatan peringkat kredit Indonesia oleh S&P, 2) latar belakang makro yang baik, 3) ekspansi pendapatan perusahaan yang terus berlanjut, dan 4) valuasi yang murah. Target IHSG baru kami dihitung dengan rata-rata historis P/B 10 tahun sebesar 2,7x, yang kami anggap tidak sulit dicapai. Kami lebih cendurung menyukai large cap dibanding small/mid-cap, dan positif terhadap sektor-sektor makrosiklis dan defensif. IHSG turun 1,5% selama tiga sesi perdagangan sejak S&P upgrade, yang mengindikasikan penjualan saham oleh investor lokal pada saat perkembangan positif. Ke depan, kami berpendapat bahwa fundamental ekonomi Indonesia akan membaik dan menyarankan investor untuk memanfaatkan peluang pembelian yang baik ini. Indonesia finally rated investable grade by all three major credit rating agencies Agency Moody’s Fitch S&P
Credit rating Baa3 (January 18, 2012) BBB(December 15, 2011) BBB(May 19, 2017)
Outlook Positive (February 8, 2017) Positive (December 21, 2016) Stable (May 19, 2017)
Status Investable Investable Investable
Source: Rating agencies, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
5
July 11, 2017
Strategy Focus
Fit and ready to jump higher Trump volatility is less of a concern Trump’s aggressive policy push is losing momentum Kemenangan Presiden Trump yang tak terduga November lalu membuat para peserta pasar menilai kembali pandangan mereka tentang pasar negara berkembang (emerging market). Mengenai kebijakan agresif Trump untuk mendorong belanja swasta dan publik, kami pikir peserta pasar telah mempertimbangkan isu-isu berikut: Presiden Trump bertujuan untuk mendorong ekonomi yang kendur melalui belanja publik yang agresif, seperti infrastruktur, pada saat ekonomi berjalan pada kapasitas penuh. Sebagai pengingat, tingkat pengangguran AS telah turun menjadi 4,5%, mendekati titik terendah sebelum krisis dan di bawah tujuan jangka panjang Federal Reserve (Fed) sebesar 5,0%. Kami pikir agenda belanja ambisius Trump akan memperburuk situasi karena pengeluaran pemerintah yang lebih besar akan mendorong inflasi dan mendorong the Fed untuk mengambil langkah-langkah yang lebih hawkish sehingga menaikkan suku bunga dan meningkatkan nilai dolar AS.
Figure 1. US unemployment is at the pre-crisis low
Figure 2. US PCE and PPI are both on the rise
(%) 12
(%) 5
10/09 10.0
(%) 12 US PCE (L)
4
10
US PPI (R)
3
10 8 6
8
4
2
2
6
3/17 4.5
4
5/07 4.4
1
0 -2
0
-4
2
-1
0 1/03
7/04
1/06
7/07
1/09
7/10
1/12
7/13
1/15
7/16
Source: Bureau of Labor Statistics, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
-2 12/01
-6 -8 12/03
12/05
12/07
12/09
12/11
12/13
12/15
Source: BEA, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Perhatian selanjutnya adalah bagaimana Trump akan mendanai agenda pengeluaran ambisiusnya. Menurut beberapa analisis dan laporan pers, agenda pengeluaran diperkirakan akan membutuhkan biaya sekitar USD9tr. Trump telah menjelaskan tentang rencananya untuk memotong pajak sejak kampanye tersebut, yang menunjukkan bahwa dia kemungkinan akan mendanai "make America great again" melalui penerbitan obligasi pemerintah. Peningkatan suplai obligasi pemerintah seharusnya mengarah pada penurunan harga obligasi dan menimbulkan kenaikan yield.
Table 1. US economic forecasts under current law vs. Trump’s policies Item GDP growth
2016F
(%) 2017F
2018F
2019F
2020F
Current law
1.8
3.0
2.7
1.9
1.6
Trump's policies
1.8
3.7
0.6
-1.5
0.0
Unemployment
Current law Trump's policies
5.0 5.0
4.7 3.5
4.6 3.7
4.7 5.7
5.0 6.8
CPI
Current law Trump's policies
1.4 1.4
2.7 3.9
2.8 5.4
2.8 4.2
2.4 3.3
10yr Treasury yield
Current law
2.4
3.6
4.0
4.0
4.0
Trump's policies
2.4
5.6
8.6
7.9
7.0
Source: Moody’s Analytics, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
6
July 11, 2017
Strategy Focus
Sejak pelantikan Trump, kami pikir pasar telah secara bertahap menentukan kemungkinan dorongan kebijakan ambisiusnya. Kami menyoroti hal-hal berikut: 1) Dalam pidato pertamanya pada sesi gabungan Kongres pada tanggal 28 Februari, Trump lebih terukur daripada radikal; 2) usaha pencabutan Obamacare pertamanya gagal pada tanggal 24 Maret karena kurangnya dukungan dari partai konservatifnya sendiri; 3) tingkat persetujuannya berada pada level terendah sejak pelantikannya (38% setuju, 56% tidak setuju, dan 6% memiliki "perasaan campur aduk", menurut jajak pendapat Reuters yang dilakukan dari 14 Mei sampai 18 Mei); dan 4) laporan pers baru-baru ini mengklaim bahwa Gedung Putih sedang meneliti prosedur pemakzulan, walaupun pejabat di Gedung Putih mengatakan bahwa pemakzulan adalah kemungkinan yang "jauh" dan "tidak mungkin". Menurut kami, tren pasar mengindikasikan bahwa pasar telah memperhitungkan tujuan kebijakan Trump yang tidak realistis. Memang, imbal hasil obligasi dan indeks dolar AS diperdagangkan di bawah tingkat sebelum kepresidenan Trump. Kami menyarankan investor untuk tetap memperhatikan perkembangan kebijakan ekonomi Trump namun menghindari melompati kurva kebijakan Trump.
Figure 3. Yields are stabilizing faster in the EM space…
Figure 4. …and the value of the dollar is falling (DXY)
(%) 9.0
(%)
(pt)
Indonesia (L)
2.8
104
USA (R)
2.6
DXY Index
8.5
102
2.4 8.0
2.2
100
2.0
98
1.8
96
7.5 7.0
1.6 94
1.4 6.5 1.2 6.0 12/15
1.0
2/16
4/16
6/16
8/16
10/16
12/16
2/17
4/17
92 90 12/15
2/16
4/16
6/16
8/16
10/16
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 5. Foreigners are buying Indonesian equities…
Figure 6. …as well as government bonds
(IDRtr)
(IDRtr)
60
760 Cumulative foreign net purchase (equities)
50
740
12/16
2/17
4/17
(%)
Outstanding balance of gov. bond owned by foreigners (L)
41
Foreign ownership (R)
41
40 40
720 40 700
39
30 680
39
20
38
660
10
38 640 37
0 -10 5/16 6/16 7/16 8/16 9/16 10/16 11/16 12/16 1/17 2/17 3/17 4/17 5/17
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
620 600 4/16
37 36 6/16
8/16
10/16
12/16
2/17
4/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
7
July 11, 2017
Strategy Focus
A look back at Indonesia’s 1Q17 GDP scorecard Valid signs of underlying recovery Selama sesi perdagangan pertama pada tanggal 5 Mei, Indonesia melaporkan pertumbuhan PDB 1Q17 sebesar 5,01% YoY, berbeda dengan perkiraan konsensus (5,1% YoY) dan sejalan dengan proyeksi kami (5,03% YoY). Pertumbuhan ekonomi sebagian besar didukung oleh ekspor (+8,0% YoY) yang kuat pada kuartal kedua secara berturut-turut. Pertumbuhan investasi pada umumnya stabil, naik 4,8% YoY. Belanja pemerintah kembali ke wilayah positif (+2,7% YoY) setelah mengalami penurunan dalam dua kuartal berturut-turut, namun masih lamban dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (kami duga pemilihan gubernur Jakarta berperan dalam pertumbuhan belanja yang lebih lamban dari biasanya). Pertumbuhan pengeluaran konsumsi agak mengecewakan (+4,9% YoY), namun kami yakin penurunan ini dipengaruhi oleh pembayaran amnesti pajak.
Pengeluaran konsumsi: Pembayaran pajak dari deklarasi/repatriasi aset (amnesti pajak) cenderung bertindak sebagai hambatan konsumsi. Khususnya, realisasi pengumpulan pajak dari program amnesti mencapai IDR135tr selama sembilan bulan (termasuk lebih dari IDR10tr selama 1Q17). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pengeluaran untuk kebutuhan dasar, mobil penumpang, dan transaksi kartu kredit turun.
Pertumbuhan belanja pemerintah tetap terjaga bahkan setelah mempertimbangkan low season. BPS mengutip lambannya belanja barang dan karyawan, namun kami menduga pemilihan gubernur Jakarta berperan dalam melemahnya headline figure dan berharap dapat melihat percepatan pertumbuhan pada kuartal yang tersisa di 2017.
Pertumbuhan investasi: Dengan kondisi makro ekonomi yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi selama 1Q17, bisnis tampaknya mengalami kesulitan dalam melakukan investasi jangka panjang. Namun, ke depannya di 2H17, kami berharap dapat melihat pertumbuhan investasi yang dipercepat seiring dengan meredanya ketidakpastian makro dan pemulihan di sektor manufaktur global.
Ekspor dan impor masing-masing naik 8,0% dan 5,0% seiring dengan pemulihan manufaktur global. Kami sangat terdorong oleh pemulihan ekspor migas dan non-migas pada saat yang sama.
Fading uncertainties: Accelerating growth ahead Dengan meningkat ataupun memudarnya sejumlah ketidakpastian yang luar biasa (misalnya, amnesti pajak, pemilihan gubernur Jakarta, ketidakpastian Trump, dll.), kami berharap dapat melihat percepatan pertumbuhan di masa depan. Kami merevisi proyeksi pertumbuhan 2017F kami dari 5,2% menjadi 5,3%.
Figure 7. GDP growth trend by expenditure component
Source: BPS, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
8
July 11, 2017
Strategy Focus
Corporate earnings are in mid-cycle expansion mode Corporate earnings hit another record high Menurut data 1Q17 yang dikumpulkan dari 42 perusahaan di indeks LQ45 yang telah merilis earning, laba bersih dan pendapatan kuartal terus berkembang. Kami melihat bahwa ekspansi laba bersih didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat, yang membuktikan kemampuan inti perusahaan dalam menghasilkan pendapatan yang sangat tangguh bahkan di tengah ketidakpastian dan volatilitas global. Figure 8. Corporate earnings hit another quarterly record high in 1Q17 (IDRtr) 60 54.0
55 50.4
50.4
50.5
3Q16
4Q16
50 45.7 43.7
45
42.8
45.1
45.4
1Q16
2Q16
42.2 40.1
40
38.2
35 30
26.9
25 1Q14
2Q14
3Q14
4Q14
1Q15
2Q15
3Q15
4Q15
1Q17
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Macro backdrop remains supportive to further earnings growth Selama dua tahun setelah krisis keuangan global tahun 2008, IHSG menunjukkan kinerja yang luar biasa (2009: +87%, 2010: +46% YoY). Latar belakang makro tetap mendukung kenaikan harga di tahun-tahun tersebut, memenuhi prasyarat utama berikut ini: 1) penguatan mata uang lokal, 2) kenaikan harga komoditas, dan 3) yield yang lebih rendah. Setelah rally pada 2009-10, indikator makro bergerak ke arah yang berbeda. Tingkat F/X berbalik ke atas (depresiasi rupiah), harga minyak melemah, dan yield menguat dan tetap tinggi. Walaupun begitu, sejak 2016, indikator makro telah berbalik menguntungkan lagi. Akibatnya, tahun lalu, IHSG merupakan indeks dengan kinerja terbaik kedua (+15,3%) di ASEAN, setelah Thailand (+19,8%). Kami yakin indikator makro ini akan tetap menguntungkan bagi Indonesia, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan pendapatan perusahaan. Table 2. Macro backdrop remains conducive to asset price appreciation
2008
JCI Price (pt) 1,355.4
2009 2010
2,534.4 3,703.5
2011 2012
FY
Change (%) -50.6%
F/X rates Rate Change (USD/IDR) (%) 11,120 18.4%
Crude oil (WTI) Price Change (%) (USD/b) 44.6 -53.5%
10yr gov. bond yields Price Change (%) (%p) 11.89 1.87
87.0% 46.1%
9,404 8,996
-15.4% -4.3%
79.4 91.4
77.9% 15.1%
10.06 7.61
-1.83 -2.45
3,822.0
3.2%
9,069
0.8%
4,316.7
12.9%
9,793
8.0%
98.8
8.2%
6.03
-1.58
91.8
-7.1%
5.19
2013
4,274.2
-1.0%
12,171
-0.84
24.3%
98.4
7.2%
8.45
2014
5,227.0
22.3%
3.26
12,388
1.8%
53.2
-45.9%
7.80
-0.65
2015
4,593.0
-12.1%
13,788
11.3%
37.0
-30.5%
8.75
0.95
2016
5,296.7
15.3%
13,473
-2.3%
49.9
45.1%
7.58
-0.78
May 19
5,791.9
9.3%
13,325
-1.1%
49.8
-0.3%
7.06
-0.52
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
9
July 11, 2017
Strategy Focus
Kami berharap rupiah terus menguat. Dengan mulai melemahnya dorongan kebijakan ekonomi agresif Trump, kekhawatiran terhadap depresiasi rupiah seharusnya ikut mereda. Selain itu, peningkatan peringkat kredit Indonesia oleh S&P ke tingkat investasi (19 Mei) akan dapat mendukung penguatan mata uang lokal lebih lanjut.
Harga komoditas cenderung bergantung pada penyeimbangan dinamika suplai dan permintaan. Base case kami adalah perpanjangan pengurangan produksi minyak OPEC/nonOPEC ditambah dengan pemulihan manufaktur global, yang akan menjaga harga komoditas tetap tinggi. Namun, mengingat hubungan yang kompleks antara anggota OPEC dan nonOPEC, kami cenderung mengambil sikap netral mengenai tren harga untuk jangka pendek.
Selama beberapa bulan terakhir, kami melihat kekhawatiran mengenai agenda kebijakan Trump semakin mereda dan tekanan inflasi dapat dikendalikan karena rendahnya harga minyak mentah, yang mendorong Bank Indonesia untuk mempertahankan expansionary stance (kami pikir bank sentral tidak mungkin memposisikan diri di depan kurva inflasi). Di samping perkembangan positif ini, peningkatan peringkat oleh S&P seharusnya menekan yield.
Government has a good grip on policy Supportive policy from regulatory bodies Presiden Joko Widodo dan administrasinya telah mengumumkan serangkaian langkah reformasi dalam bentuk paket ekonomi. Tidak kurang dari 14 paket ekonomi telah dikemukakan dalam upaya untuk menyegarkan lingkungan investasi. Paket ini terutama berkisar pada deregulasi dan debirokratisasi, yang bertujuan untuk mengatasi peraturan dan sistem yang menghambat selera investasi di masa lalu. Meskipun kami memperkirakan tidak akan ada dampak dalam waktu singkat, kami percaya paket ekonomi tersebut akan memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia dalam jangka panjang. Investasi tidak akan meningkat dalam sekejap karena perubahannya akan memakan waktu untuk diserap, namun perubahan tersebut sangat penting untuk menarik investor baru yang belum memikirkan Indonesia sebagai tempat investasi di masa lalu. Khususnya, berdasarkan reformasi yang direalisasikan, peringkat Indonesia dalam indeks "ease of doing business" untuk tahun 2017 melonjak 15 peringkat menjadi 91 dari sebelumnya, menjadikannya salah satu peningkatan 10 besar di dunia. Seperti yang diketahui secara luas, salah satu rintangan utama Indonesia untuk pertumbuhan manufaktur adalah infrastrukturnya yang tidak sesuai. Khususnya, selama lima tahun terakhir, listrik dan gas (misalnya, utilitas) tidak berkembang bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi. Situasi infrastruktur yang buruk merupakan penyebab utama potensi pertumbuhan sub-optimal di Indonesia. Arti dari pembangunan infrastruktur yang tidak sesuai adalah biaya tinggi untuk bisnis dan hambatan investasi.
Figure 9. Infrastructure (electricity/gas) weight in GDP stagnant over past 5+ years
Source: BPS, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
10
July 11, 2017
Strategy Focus
Tidak mengherankan, salah satu reformasi pertama Presiden Widodo adalah menghilangkan program subsidi bensin dan capping subsidi diesel. Dengan beralih dari belanja tidak efektif ke belanja produktif, Widodo telah mengamankan fleksibilitas fiskal untuk melaksanakan agenda reformasi, terutama yang berkaitan dengan proyek-proyek infrastruktur yang akan menjadi dasar bagi pertumbuhan di masa depan. Anggaran belanja infrastruktur untuk 2017 akan mencapai IDR378,3tr, meningkat pesat 23% dari revisi anggaran sebesar IDR307,1tr tahun 2016. Dari belanja infrastruktur yang akan dialokasikan, kami melihat bahwa transfer ke dana pembangunan daerah dan desa berjumlah IDR183,7tr pada 2017, menunjukkan kenaikan 108,8% YoY (dari revisi anggaran IDR88tr di 2016). Kami menyambut desentralisasi dengan tangan terbuka, karena pengeluaran masa lalu terlalu memusat. Menurut kami, perubahan ini dapat menyebabkan peningkatan penyerapan anggaran serta membantu pemerintah mencapai target pengeluaran infrastrukturnya. Meskipun perubahan ini disambut baik, kita masih memiliki keraguan tentang kemampuan pemerintah daerah untuk menggunakan anggaran secara efektif dan efisien. Hal ini akan membutuhkan tenaga kerja dan pemantauan secara konstan. Figure 10. Shift from idle to productive government spending (IDRtr)
Oil and non-oil subsidies
Capital expenditure and goods/services expenses
500 449
429
450
392
400
324 295
300
286 245
250 200
355 351
346
350
186
178 178
174
150 100 50 0 2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Source: Government, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
11
July 11, 2017
Strategy Focus
Table 3. President Widodo’s economic packages Date announced
Economic package
Goals
Sep 9, 2015
Deregulation/ De-bureaucratization
Boost local industry competitiveness by revising 89 regulations
Sep 30, 2015
Increasing investment
Further deregulation regarding local and foreign investments
Oct 8, 2015
Lowering industrial costs
Lower industrial costs related to logistics and utilities
Oct 15, 2015
Employment policies
Minimize layoffs and boost employment; Settled minimum wage formula
Oct 22, 2015
REIT and assets revaluation
Set up regulations for REIT; Allow companies to revalue assets with lower tax rate
Nov 5, 2015
Provide incentives for investing in eight special economic zones; Zoning, water treatment, and food Address water companies’ concerns about permits; and medicine imports Simplify food and medicine import procedures
Dec 7, 2015
Labor
Lower income tax for employees in labor-intensive industries; Provide tax incentives for labor-intensive companies; Licensing of street vendors
Dec 22, 2015
Improving medium-term competitiveness
“One-map policy” to improve clarity and certainty; Provide incentives for local oil refineries; Simplify aircraft spare parts import regulations
Jan 28, 2016
Energy, food, and logistics
Accelerate progress toward 35GW power plant target; Ease regulations on beef and buffalo meat imports; Deregulate logistics sector
Feb 11, 2016
Facilitating investments
Boost economic growth by opening up to foreign investors
Mar 29, 2016
REIT, trade, and healthcare
Introduce export-oriented credit facility; Simplify export and import licensing process; Further regulations on REIT; Improve competitiveness of local healthcare industry
Apr 29, 2016
Accelerating investments
Improve Indonesia’s ease of doing business
Aug 3, 2016
Affordable housing
Speed up government’s affordable housing project by simplifying permit process for development of affordable housing complexes
Nov 10, 2016
E-commerce
Establish e-commerce ecosystem and encourage business expansion and efficiency of electronic trading
TBA
Improving logistics
Reorganize and strengthen the logistics business administration in Indonesia
Source: Government, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
12
July 11, 2017
Strategy Focus
Welcome to the mainstream, S&P S&P raised Indonesia’s credit to investable grade Seperti yang telah kami antisipasi, S&P Global Ratings menaikkan peringkat kredit Indonesia menjadi investment grade pada tanggal 19 Mei, mengikuti arus utama dua perusahaan pemeringkat kredit lainnya (Moody's and Fitch). Peringkat Indonesia diangkat dari BB+ ke BBB- dengan outlook stabil. Table 4. Indonesia finally rated investable grade by all three major credit rating agencies Agency
Credit rating
Outlook
Status
Moody’s
Baa3 (January 18, 2012)
Positive (February 8, 2017)
Investable
Fitch
BBB(December 15, 2011)
Positive (December 21, 2016)
Investable
S&P
BBB(May 19, 2017)
Stable (May 19, 2017)
Investable
Source: Rating agencies, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Dalam menentukan kenaikkan peringkat Indonesia, S&P mengutip metrik fiskal negara yang membaik. Kami melihat peningkatan tersebut terjadi pada waktu yang tepat, di tengah upaya pemerintah untuk memulihkan ekonomi yang kendur, maka hal ini pasti akan membantu usaha pemerintah tersebut. S&P berpendapat bahwa berkurangnya risiko atas kekurangan pendapatan di negara tersebut seharusnya dapat mengurangi kekhawatiran mengenai pelebaran defisit anggaran. Meskipun ada pelemahan harga komoditas yang berkepanjangan, agen tersebut mengatakan bahwa pemerintah kemungkinan akan dapat memanfaatkan data dari program amnesti pajak untuk memperbaiki pengumpulan pendapatan. Memang, S&P memperkirakan rasio utang untuk tetap stabil selama beberapa tahun ke depan sehingga dapat mendukung stabilitas fiskal. Secara keseluruhan, kami percaya bahwa peningkatan peringkat oleh S&P akan memperkuat kepercayaan investor terhadap fundamental Indonesia yang sudah kuat. Table 5. S&P's macro projections for Indonesia Economic indicator
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Nominal GDP
USDbn
861
932
1,014
1,081
1,162
1,277
GDP per capita
USD’000
3.3
3.6
3.8
4.0
4.3
4.7
YoY, % YoY, %
4.9 -2.5
5.0 -2.7
5.3 5.0
5.4 2.5
5.6 2.5
5.7 2.5
Unemployment rate Current account/ GDP
% %
6.2 -2.0
5.6 -1.8
5.3 -1.2
5.0 -1.9
5.0 -2.5
4.9 -2.5
Budget balance/ GDP Revenue/ GDP
% %
-2.5 14.8
-2.5 14.1
-2.4 14.5
-2.4 14.7
-2.3 14.9
-2.2 15.0
Expenditures/ GDP
%
17.4
16.6
16.9
17.1
17.2
17.2
Debt/ GDP
%
27.6
28.3
28.2
28.4
28.4
28.2
Real GDP growth Real exports growth
Unit
Source: S&P, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Entering a virtuous cycle Kami mengharapkan peningkatan peringkat oleh S&P untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Khususnya, kami percaya hal ini akan 1) mendorong nilai lebih tinggi yang didukung oleh biaya ekuitas yang lebih rendah yang dikenakan pada aset Indonesia; 2) membuka pintu kepada lebih banyak investor, yang akan meningkatkan arus investasi ke negara ini (banyak investor asing menyebutkan status junk Indonesia sebagai rintangan utama komitmen investasi); 3) mendukung kenaikkan nilai rupiah, yang didorong arus investasi yang kuat; dan 4) meningkatkan keseluruhan profitabilitas perusahaan Indonesia, yang didukung oleh biaya dana yang lebih rendah. Dari perspektif yang lebih luas, status Indonesia yang membaik (biaya dana lebih rendah dan rupiah menguat) akan dapat memperbaiki saldo neraca dan neraca anggaran negara saat ini, dan membawa negara ke siklus yang baik.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
13
July 11, 2017
Strategy Focus
Rating upgrades are market-driving catalysts… Setelah krisis keuangan global, Moody’s menaikkan peringkat kredit Indonesia dengan tiga langkah dari Ba3 (23 Desember 2008) ke Baa3 (18 Januari 2012). Pada saat intervensi, yield pasar (yield obligasi pemerintah 10 tahun) turun 615bps dari 11,9% menjadi 5,8%. Sementara itu, Fitch menaikkan peringkat Indonesia dengan dua langkah dari BB (21 Januari 2009) menjadi BBB- (15 Desember 2011). Selama periode ini, rupiah menguat 18,9% terhadap dolar AS. Di saat S&P menaikkan peringkat Indonesia dengan dua langkah dari BB- (23 Oktober 2009) menjadi BB+ (8 April 2011), IHSG naik 51,6% dari 2.467,9pt menjadi 3.741,8pt. Kita dapat menyimpulkan bahwa peningkatan peringkat oleh lembaga pemeringkat kredit adalah katalis penggerak pasar. Figure 11. Moody’s upgrade vs. yields (%)
10yr government bond yields
Figure 12. Fitch upgrade vs. F/X rate (IDR)
14
11,500
12
11,000
Figure 13. S&P upgrade vs. JCI (pt)
USD/IDR
JCI performance
4,000 3,800
3,600 -615bps
10
10,500
8
10,000
6
9,500
4
9,000
2
8,500
0
8,000
3,400
-18.9%
3,200 3,000
+51.6%
2,800 2,600 2,400
Dec. 23, 2008
Jan. 18, 2012
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2,200 2,000 Jan. 21, 2009
Dec. 15, 2011
Oct. 23, 2009
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Apr. 8, 2011
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
…but continued upgrades are more important than any one-time upgrade Peningkatan peringkat adalah katalis kunci untuk pasar. Namun, analisis kami terhadap peningkatan historis oleh S&P, Moody's, dan Fitch membuat kami percaya bahwa peningkatan peringkat yang berlanjutan lebih berpengaruh daripada satu kali peningkatan. Dengan siklus yang baik kini, kami percaya Indonesia akan dapat memperoleh peringkat yang lebih baik di masa depan. Figure 14. Credit rating upgrades vs. 10-year government bond yields (%)
10yr government bond yield
Moody's
Fitch
S&P
22 20 18 16 14
Investable grade title from Moody's and Fitch
12
10 8 6 4 9/08 3/09 9/09 3/10 9/10 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
14
July 11, 2017
Strategy Focus
Figure 15. Credit rating upgrades vs. F/X rates (%)
FX rate
Moody's
Fitch
S&P
16,000 15,000 14,000
13,000
Investable grade title from Moody's and Fitch
12,000 11,000 10,000 9,000 8,000 9/08 3/09 9/09 3/10 9/10 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 16. Credit rating upgrades vs. JCI (%)
JCI
Moody's
Fitch
S&P
7,000 6,000 5,000 4,000 3,000
2,000
Investable grade title from Moody's and Fitch
1,000 9/08 3/09 9/09 3/10 9/10 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
What happened during past rating upgrade cycles? Setelah krisis keuangan global, peningkatan peringkat kredit pertama berasal dari Moody's pada tanggal 16 September 2009 (Baa3 → Baa2). Hal ini diikuti oleh Fitch pada tanggal 25 Januari 2010 (BB → BB+) dan S&P pada 12 Maret 2010 (BB- → BB). Upgrade terakhir dari tiga lembaga pemeringkat berasal dari S&P pada 8 April 2011 (BB → BB+), Fitch pada tanggal 15 Desember 2011 (BB+ → BBB-), dan Moody's pada tanggal 18 Januari 2012 (Ba1 → Baa3). Di bawah ini, kami melihat apa yang terjadi selama siklus peningkatan peringkat oleh Moody’s, yang berlangsung dari 16 September 2009 sampai 18 Januari 2012 (854 hari). Table 6. Market trends during 2009-12 JCI
F/X rate
10yr gov. bond yield
9/16/2009
2,420.1pt
IDR9,715
10.4%
1/18/2012
3,954.8pt
IDR9,048
5.8%
+63.4%
-6.9%
-461bps
Change Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Pasar menguat pada periode tersebut (JCI +63,4%), dan sektor yang mengungguli indeks benchmark adalah aneka industri (+139,1%), perdagangan (+127,4%), konsumen (+128,6%), industri dasar (+85,1%), dan keuangan (+72,6%). Sektor yang berkinerja buruk adalah properti (+46,9%), pertanian (+24,6%), pertambangan (+17,3%), dan infrastruktur (+4,7%). Analisis ini menunjukkan siklus konsumen mendapat keuntungan yang paling besar selama siklus peningkatan peringkat kredit. Menurut kami, penguatan rupiah ditambah dengan lingkungan bunga rendah meningkatkan daya beli konsumen.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
15
July 11, 2017
Strategy Focus
Table 7. Sector performance during credit rating upgrade cycle
(pt)
Misc. industry
Trade
Consumer
Basic industry
1/18/2012
579.0 1,384.7
273.7 622.5
584.4 1,335.7
234.7 434.3
Change
139.1%
127.4%
128.6%
85.1%
9/16/2009
Financials
JCI
292.6 2,420.1 504.9 3,954.8 72.6%
63.4%
Property Agriculture
Mining
Infra
163.4 239.9
1,770.4 2,205.2
2,281.8 2,677.4
687.3 719.8
46.9%
24.6%
17.3%
4.7%
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Yield decline sensitivity analysis Yield yang lebih rendah dapat menurunkan biaya pendanaan untuk perorangan dan bisnis, yang akan meningkatkan daya beli (individu) dan profitabilitas perusahaan (bisnis). Untuk lebih memahami fenomena ini, kami melakukan analisis sensitivitas berdasarkan tingkat utang korporat dalam LQ45. Menurut analisis kami, untuk setiap penurunan yield 1%p, return on equity (ROE) akan meningkat sekitar 0,8%p. Terutama, dana besar yang masuk ke Indonesia mendorong permintaan terhadap mata uang lokal dan mendorong nilai rupiah, maka perusahaan yang memiliki utang dalam mata uang USD kemungkinan akan menikmati keuntungan ganda. Kami juga mencatat bahwa tingkat suku bunga yang lebih rendah dapat mendorong pertumbuhan bisnis dan meningkatkan profitabilitas dalam jangka panjang karena perusahaan dapat meningkatkan utang dengan biaya lebih rendah untuk mendanai ekspansi mereka. Dengan demikian, kami pikir peningkatan peringkat oleh S&P memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk merencanakan ekspansi. Figure 17. LQ45 ROE sensitivity to yield declines (RoE increment, %) 4.5 3.93
4.0 3.5
3.15
3.0 2.36
2.5 2.0
1.57
1.5 1.0
0.79
0.5 0.0
1%p
2%p
3%p
4%p
5%p
(Borrowing yield cut assumption)
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
16
July 11, 2017
Strategy Focus
Implications of S&P upgrade by sector Table 8. Implications of S&P upgrade by sector Sector
Analyst
View
Taye Shim
- S&P’s upgrade should provide added momentum to economic growth, translating into higher loan growth and relaxed credit concerns. - Banks may feel the squeeze on NIM (from lower asset yields), but higher volume growth should buffer the compression. - From a top-down view, we believe banks are key beneficiaries of the upgrade.
BBCA, BBTN
Research team
- Following the rating upgrade, we believe lower interest rates, relaxed credit concerns, and a stronger rupiah will enhance consumers’ purchasing power. - Our research team is contemplating whether the S&P upgrade will drive consumer companies’ earnings, given our previous view of P (price/margins) being the key revenue driver as opposed of Q (quantity/volume). With the local currency poised to strengthen, the chance of inflationary pressures building is reduced. Our macro assumptions are currently under review.
N/A
Infrastructure/ Utilities
Research team
- We expect to see broad improvement in the macro backdrop, which should translate into higher purchasing power. As utilities companies are leveraged to the economic cycle, higher economic growth should drive their earnings higher. - Declining interest rates will ease debt payments for highly leveraged companies and provide room for debt restructuring.
N/A
Retail
Christine Natasya
- We believe S&P’s upgrade will have a positive impact on Indonesian retailers, as higher purchasing power should lead to improved same-store sales growth (SSSG). - Rupiah appreciation should lift Indonesia’s purchasing power for discretionary spending.
RALS, ACES
Media
Christine Natasya
- The outlook for FMCG companies should turn out to be favorable, boding well for media firms’ revenue. - Rupiah appreciation should lower the interest burden of MNCN’s and VIVA’s foreign-denominated debt.
SCMA
Franky Rivan
- Lower interest rates should drive demand for properties given lower mortgage rates as well as higher purchasing power. - As lower interest rates should lead to higher asset pricing, we believe developers with sizable real estate asset holdings will be the key beneficiaries.
BSDE, PWON
Franky Rivan
- Lower cost of funds should facilitate government access to funds. - The upgraded credit rating makes it more likely for foreign investors to invest directly in domestic infrastructure projects. - Builders should have cheaper access to capital, easing burdens in turnkey projects.
WIKA
Automotive
Research Team
- Lower interest rates should drive demand for 4W and 2W due to lower vehicle loan rates as well as higher purchasing power. - Rupiah appreciation should ease automakers’ foreign currency exposure, as most raw materials are still imported from overseas.
N/A
CPO
Andy Gunawan
- S&P’s upgrade should provide added momentum to Indonesia’s economic growth, but the key drivers of CPO earnings remain global CPO prices and CPO companies’ sales volume. - AALI should see positive effects from S&P’s upgrade given its sizeable USD debt exposure.
AALI
Andy Gunawan
- The coal sector will see less impact from S&P’s upgrade, as coal companies’ earnings are driven by global coal prices and companies’ sales volume. - S&P’s upgrade should boost foreign direct investment (FDI), which is likely to have a positive impact on the high voltage direct current (HVDC) transmission project of Indonesia’s state-owned electricity company (Perusahaan Listrik Negara/PLN), as it is now more likely to receive direct investments and loan facilities from foreign investors. We also expect to see the continuation of the Sumsel 9 and 10 mine-mouth power plant projects, increasing the coal sales volume of Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) over the longer term.
PTBA
Cement
Mimi Halimin
- S&P’s upgrade is likely to have an indirect impact on the cement sector through multiplier effects from the property sector, which is believed to be a key beneficiary (due to the lower-rate environment). - Currently, cement consumption is composed of around 77% bag type (residential-use) and 23% bulk type. Thus, cement consumption is highly correlated to the property sector.
N/A
Poultry
Mimi Halimin
- Rupiah appreciation resulting from S&P’s upgrade will benefit the poultry sector due to the sector’s high F/X sensitivity (from raw materials and debt).
JPFA
Banks
Consumer
Developers
Construction
COAL
Top picks
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
17
July 11, 2017
Strategy Focus
Macroeconomic projections We revise up our 2017 GDP forecast to 5.3% (from 5.2%) Mengenai lingkungan makro, kami pikir berkurangnya tingkat ketidakpastian, meningkatnya dukungan global, dan kebijakan fiskal yang bijaksana akan mendukung pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut. Di atas hal-hal positif ini, peningkatan peringkat oleh S&P dan berkurangnya ketidakpastian politik setelah pemilihan gubernur di Jakarta seharusnya akan mendukung upward journey di Indonesia. Di bawah ini, kami merangkum faktor-faktor utama dalam keputusan kami untuk merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi kami. Pengelolaan kebijakan makro dan fiskal yang hati-hati telah mendorong S&P untuk meningkatkan peringkat sovereign credit rating Indonesia menjadi investment grade. Kami berharap rupiah menguat ke level normal. Melihat nilai tukar yang efektif, rupiah saat ini berada di 95pt, diskon 5% dari benchmark 100pt yang ditetapkan pada tahun 2010. Dengan harapan kami untuk pemulihan ekonomi yang berlanjut, kami berharap dapat melihat USD/IDR pada tingkat IDR12.740 (100pt) di tahun 2018F. Untuk sementara, kami memperkirakan tingkat USD/IDR turun menjadi IDR13.110 untuk tahun 2017.
Figure 18. Rupiah to march higher to a normalized level
Figure 19. Effective exchange rate trends by country
(2010=100)
(2010=100)
105
140
Indonesia Malaysia Singapore Thailand China Philippines Korea
Normalized target 100
130
95
120 10yr average
90
110
85
100
80
90
75
80 70 5/07 5/08 5/09 5/10 5/11 5/12 5/13 5/14 5/15 5/16
70 5/07
5/08
5/09
5/10
5/11
5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
Source: IMF, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: IMF, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Dengan harapan kami untuk pemulihan perdagangan global yang didorong oleh peningkatan aktivitas manufaktur, kami merevisi angka perdagangan Indonesia. Namun, sebagai peringatan, kami menekankan bahwa pemulihan manufaktur global sangat rapuh.
Figure 20. Global trade activities are recovering
Figure 21. Manufacturing activities hinge on commodities
(2005=100)
(YoY, %)
120
12 Global trade index (L)
118
(index)
(USD)
US PMI (L)
60
140
Eurozone PMI (L)
10
Growth (YoY, R)
China PMI (L)
58
116
130
Commodity price index (R)
114
112
8
56
120
6
54
110
4
52
100
2
50
90
0
48
80
110
108 106
104 102
100
-2 1/11
1/12
1/13
1/14
1/15
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
1/16
1/17
46
70 5/14
9/14
1/15
5/15
9/15
1/16
5/16
9/16
1/17
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
18
July 11, 2017
Strategy Focus
Mengingat harapan kami pada penguatan rupiah ditambah dengan laju pertumbuhan permintaan (swasta dan pemerintah) yang moderat, kami memperkirakan tekanan inflasi akan tetap terjaga. Ini akan memungkinkan pembuat kebijakan untuk tetap memerhatikan reformasi struktural dan pertumbuhan.
Figure 22. Government’s raw food import management helped tame inflation (%) 16
Figure 23. Falling PPI to place limited pressure on CPI (YoY, %) 16
Unprocessed food F&B, tabacco Housing & utilities Transportation Core inflation
14 12
PPI
14
CPI
12
10 8
10
6
8
4
6
2 4 0
2
-2 -4
0 1/14
7/14
1/15
7/15
1/16
7/16
1/17
12/14
3/15
6/15
9/15
12/15
3/16
6/16
9/16
12/16
Source: BI, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: BI, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 24. Demand remains subdued
Figure 25. Monetary policy to remain accommodative (%)
(YoY, %) Motorcycle sales growth
40
(pt)
8.0
Retail sales growth
30
6,000
Policy rate (L) JCI (R)
7.5
20
3/17
5,500
7.0
5,000
6.5
4,500
6.0
4,000
5.5
3,500
-30
5.0
3,000
-40
4.5
2,500
10 0 -10 -20
-50
4.0
1-12
7-12
1-13
7-13
1-14
7-14
1-15
7-15
1-16
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
7-16
1-17
2,000 2/10
2/11
2/12
2/13
2/14
2/15
2/16
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Table 9. Mirae’s macro projections for Indonesia Expenditure components
2/17
(% YoY, %)
2015
2016
2017F
2018F
Actual
Actual
Before
After
Cons.
Before
After
Cons.
Real GDP
4.9
5.0
5.2
5.3
5.2
5.4
5.5
5.4
Private consumption Government spending
5.0 5.3
5.0 -0.1
5.1 3.5
5.1 3.5
5.2 4.6
5.2 4.6
Investments
4.9
4.5
5.1
5.1
5.8
5.4
Exports Imports
-2.0 -6.5
-1.7 -2.3
1.9 1.8
2.6 2.4
2.1 1.9
3.4 2.7
CPI (average) Current account balance (% GDP)
6.4 -2.1
3.5 -1.7
4.2 -1.5
4.1 -1.4
4.5 -0.5
4.3 -1.0
-1.9
-2.5(f)
-2.5
-2.4
-2.5
-2.3
-2.4
-2.5
N/A 13,398
4.75 13,305
5.25 13,500
4.75 13,110
4.80 13,559
5.50 13,650
5.25 12,740
N/A 13,500
Budget balance (% GDP) Policy rate USD/IDR (average, IDR)
4.3 -1.9
4.4 -2.1
Source: BPS, Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
19
July 11, 2017
Strategy Focus
Investment strategy: Buy Indonesia Foreigners vs. locals Foreign investors have been accumulating Indonesian assets Investor asing telah mengakumulasi aset Indonesia (baik saham maupun obligasi), sementara investor lokal telah mewujudkan keuntungan mereka. Kami percaya investor asing kembali melirik emerging market karena pasar yang likuid dan perkembangan yang menggemparkan di AS. Memang, data makro baru-baru ini menunjukkan penguatan di pasar negara berkembang (termasuk Indonesia). Figure 26. Monthly foreign net purchase trends
Figure 27. Government bond ownership
(USDmn)
(IDRtr)
Outstanding balance of gov. bond owned by foreigners (L)
1,500
800
Foreign ownership (R)
(%)
40
750 1,000
700 38
650
500
600
36
0
550 500
-500
34
450 400
-1,000
32
350 -1,500 1/14 5/14 9/14 1/15 5/15 9/15 1/16 5/16 9/16 1/17 5/17
300 1/14
30 7/14
1/15
7/15
1/16
7/16
1/17
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 28. Global price performance (YTD)
Figure 29. Indonesia’s exports showing signs of recovery
(YTD, %) 18 15.5 16
14.4
14
12.9
12.1
12
11.7 10.4
10.19.5
10 8.2 8
6.4
13.6
7.5
9.3
(%) 40
Total exports
30
Oil and gas
20
Non oil and gas
10
7.7
7.5
0
6
4.0 4.6
-10
4
2.5
2
-20
1.1
0.4
0
-30
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Shanghai
Korea
Indonesia
Vietnam
Australia
Thailand
Malaysia
Singapore
HK
Taiwan
Italy
Japan
France
Germany
Brazil
FTSE100
Mexico
S&P500
MSCI EM
MSCI World
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Philippines
-0.4
-2
-40 -50 -60 1/13
7/13
1/14
7/14
1/15
7/15
1/16
7/16
1/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
20
July 11, 2017
Strategy Focus
We see increasing risk to the upside for local investors Menurut pemeriksaan kami, banyak klien institusional lokal yang menjual pada saat penguatan. Kami percaya bahwa alasan utama para investor lokal mewujudkan keuntungan hanyalah karena harga telah mencapai target mereka, yang menurut kami merupakan pendekatan investasi yang sangat logis dan bijaksana. Kami yakin investor lokal belum merevisi asumsi investasinya, dan sebagian besar menjadi lebih terpapar pada risiko upside peningkatan rating oleh S&P. Ibaratnya, mengingat investor lokal telah mengisi peluru mereka, kami berharap dapat melihat akumulasi jangka pendek dari investor lokal jika perkiraan konsensus IHSG mulai direvisi. Sebagai rujukan, target IHSG yang disusun oleh 13 broker berada pada level 6.002pt, hanya naik 3,3% dari 19 Mei. Figure 30. Equity-type fund AUM trend vs. JCI for Fund A (IDRtr)
Figure 31. Equity-type fund AUM trend vs. JCI for Fund B (pt)
2.6
5,800
(IDRtr) 3.8
(pt) 5,800 AUM (R)
AUM (L) 2.4
5,700
JCI (L)
5,700
JCI (R)
3.7
2.2
5,600
2.0
5,500
1.8
5,400
1.6
5,300
5,600 5,500
3.6
5,400
5,300 3.5
1.4
5,200 12/16
1/17
2/17
3/17
5,200 5,100
3.4
5,000
4/17
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
12/16
1/17
2/17
3/17
4/17
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
We prefer large caps over small caps We like macro-cyclical large caps IHSG telah memecahkan rekor sejak Maret tahun ini, dan kami masih percaya bahwa large cap adalah penggerak rally utama. Dua puluh saham terbesar dengan kapitalisasi pasar secara keseluruhan mencapai 48,6% dari total kapitalisasi pasar, yang berarti lebih tinggi dari angka 46,9% yang tercatat pada tanggal 25 Desember 2016. Kami percaya bahwa perusahaan-perusahaan besar yang bersifat makro-siklis menjadi penerima keuntungan utama dari perkembangan terakhir. Salah satu hal yang tidak dibahas (dan diremehkan) adalah bahwa indeks LQ45 (indeks yang terdiri dari 45 saham berkapitalisasi besar) mencapai titik tertinggi sejarah baru pada tanggal 19 Mei (tanggal peningkatan peringkat oleh S&P). Figure 32. Large caps are driving the recent rally 54% 53%
Figure 33. JCI is driven by LQ45 (large caps) (12/09=100)
Top 20 market cap stocks / JCI total market cap
250
JCI 52%
230
51%
210
50% 49% 48%
LQ45
190 170 150
47% 130 46% 110 45% 90 1/10
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
1/11
1/12
1/13
1/14
1/15
1/16
1/17
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
21
July 11, 2017
Strategy Focus
Tahun ini, sektor-sektor yang mengungguli benchmark IHSG adalah industri dasar (+15,8%), keuangan (+15,1%), konsumen (+11,0%), dan infrastruktur (+10,3%). Hal ini menunjukkan preferensi investor terhadap sektor defensif dan/atau makro-siklis. Figure 34. Price performance by sector (%)
80
2016
70.7
70
YTD
60
50 40
32.0
29.6
30 20 10
15.3 9.3
18.2
15.8 8.4
7.9
12.6 11.0
7.610.3
5.5
15.1 5.0 1.3
0 -10
-2.7
-0.4
-5.2
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Looking ahead, Indonesia is more attractive We revise up our 2017 JCI target to 6,241pt (vs. 5,963pt previously) IHSG turun 1,5% selama tiga sesi perdagangan sejak peningkatan peringkat oleh S&P, yang mengindikasikan kemungkinan investor lokal secara aktif menjual pada saat perkembangan yang positif. Ke depannya, kami berpendapat bahwa fundamental ekonomi Indonesia akan membaik, dan menyarankan investor untuk melihat koreksi pasar sebagai peluang pembelian yang baik. Kami merevisi target IHSG kami sebesar 5% menjadi 6.241pt (dari 5.963pt), dengan memerhatikan 1) peningkatan peringkat oleh S&P (lihat bagian awal laporan ini untuk rinciannya), 2) latar belakang makro yang baik, 3) melanjutkan ekspansi pendapatan perusahaan, dan 4) valuasi yang murah. Target IHSG baru kami sebesar 6.241 diperoleh dengan menerapkan rata-rata P/B historis sepuluh tahun sebesar 2,7x, yang menurut kami murah. Sementara harga terus mencapai rekor baru, valuasi masih berada di bawah rata-rata jangka panjang. Figure 35. Trailing P/B valuation band (Trailing P/B, x)
4.5 4.0 3.5
LT target 3.5x
3.0
Post GFC to taper tantrum avg. 2.9x 10yr avg. 2.7x (TP)
2.5 2.0
Trough cycle 2.0x
1.5 1.0 0.5 0.0 1/05
1/07
1/09
1/11
1/13
1/15
1/17
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
22
July 11, 2017
Strategy Focus
Table 10. Mirae Asset Sekuritas Indonesia model portfolio Industry
Name
Ticker
Financials
Bank Central Asia
BBCA
Weight (%) 15.0%
17F P/E (x) 18.8
17F ROE (%) 18.8
YTD (%) 12.7
Financials
Bank Tabungan Negara
BBTN
Consumer
Indofood CBP
ICBP
11.0%
9.0
14.6
42.0
8.5%
25.8
21.3
Consumer
Gudang Garam
2.9
GGRM
7.0%
18.9
18.1
15.2
Consumer Consumer
Kalbe Farma
KLBF
8.5%
28.1
19.2
0.0
HM Sampoerna
HMSP
6.0%
33.1
38.5
1.0
Property
Pembangunan Perumahan
PTPP
5.0%
14.0
14.0
-17.6
Utilities
Telekomunikasi Indonesia
TLKM
6.0%
18.9
24.2
10.0
Utilities
Jasa Marga
JSMR
6.5%
19.3
13.1
17.5
Basic Industry
Barito Pacific
BRPT
4.5%
N/A
N/A
113.0
Basic Industry
Waskita Beton Precast
WSBP
2.5%
13.1
12.4
-11.4
Agriculture
PP London Sumatera
LSIP
1.5%
12.8
9.9
-14.4
Trade
Matahari Department Store
LPPF
10.0%
19.6
86.2
-0.8
Misc. Industry
Astra International
ASII
5.5%
17.8
16.6
5.4
Misc. Industry
KMI Wire and Cable
KBLI
2.5%
N/A
N/A
88.4
Source: Bloomberg estimates, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Note: YTD performance as of May 24
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
23
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
24
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
25
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
26
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
27
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
28
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
29
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
30
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
31
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
32
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
33
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
34
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
35
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
36
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
37
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
38
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
39
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
40
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
41
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Cartoon
42
Banks Riding the recovery wave
Overweight (Maintain) Outlook Report July 11, 2017
Dengan adanya pro-siklisitas bank, kami yakin sektor perbankan berada pada posisi yang baik untuk merangkul kisah pemulihan ekonomi Indonesia. Kami melihat pertumbuhan kredit kembali ke wilayah dua digit. Terlepas dari prospek tekanan ringan terhadap NIM, lingkungan dengan suku bunga rendah ditambah dengan pemulihan ekonomi harus memicu permintaan pinjaman, melonggarkan tekanan pada NIM. Bagian terburuk dari siklus kredit telah berakhir, dan kami memperkirakan metrik kualitas aset untuk menstabilkan ke depan.
Loan growth: Turning up PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Financials Taye Shim +62-21-515-3281
[email protected]
Pertumbuhan kredit pada 2016 berada pada level 9,6% YoY, laju pertumbuhan paling lambat sejak krisis keuangan global. Menurut pandangan kami, pelunakan pertumbuhan ekonomi menyebabkan permintaan pinjaman melambat. Selain itu, penurunan kualitas kredit menyebabkan manajemen bank berbalik lebih konservatif, dengan fokus pada inisiatif pembersihan aset. Namun, seperti yang kita perkirakan ekonomi Indonesia untuk mulai reaccelerating, kami memproyeksikan pemulihan pertumbuhan pinjaman sederhana seiring dengan meningkatnya permintaan dan normalisasi kualitas aset.
Margins: Feeling the pinch Kami memperkirakan NIM bank akan stabil, dengan tekanan ringan ke sisi negatifnya. Pandangan kami didasarkan pada harapan kami bahwa market yield akan menurun oleh peningkatan peringkat kredit S & P di Indonesia. Kami berpikir risiko upside terhadap inflasi terbatas, karena penguatan rupiah harus meredam lonjakan harga potensial; Ini harus menjaga bank sentral dalam easing mode. Tingkat suku bunga rendah ditambah dengan pemulihan ekonomi harus memicu permintaan pinjaman yang lebih tinggi, mengurangi tekanan pada margin bank.
Credit quality: What goes up must come down Kami menilai pendorong utama kualitas kredit bank menjadi harga komoditas. Memang, Penurunan komoditas yang berkepanjangan selama beberapa tahun terakhir inilah yang menyebabkan kualitas metrik kredit bank menjadi memburuk. Dengan adanya ketidakseimbangan supply and demand yang terus berlanjut, kami tidak memperkirakan adanya rebound tajam dalam harga komoditas dalam waktu dekat. Namun, kami juga tidak memperkirakan penurunan yang signifikan terhadap harga saat ini, mengingat kekuatan stabil dolar AS ditambah dengan upaya anggota OPEC dan non-OPEC untuk mengurangi produksi minyak mentah. Mengambil harga komoditas dari persamaan hanya menyisakan pemulihan ekonomi Indonesia dan meningkatkan aktivitas manufaktur global. Selanjutnya, mengingat upaya serius bank untuk membersihkan aset warisan, kami pikir tidak akan ada kejutan terhadap kualitas kredit ke depan. Price performance since 2010 (2010=100) 350 300
JCI BBCA BMRI BBNI BBRI
250
BBRI 378 BBCA 348 BBNII 342
BMRI 260 JCI 223
200 150 100 50 1/10 7/10 1/11 7/11 1/12 7/12 1/13 7/13 1/14 7/14 1/15 7/15 1/16 7/16 1/17
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
43
Bank Central Asia (BBCA IJ)
Best positioned to embrace the growth agenda
Banks
July 11, 2017
Trading Buy
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
20,300
Share Price (5/31/17, IDR)
17,150 18.4%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
28.6
EPS Growth (17F, %)
12.9
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
16.4 13.1
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 438,859.2
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
24,655.0 12,535.5
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
15.5 1.1
52-Week Low (IDR)
12,625
52-Week High (IDR)
18,550
(%) Absolute
1M -3.4
6M 18.3
12M 31.9
Relative
-4.3
7.9
12.3
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Financial Taye Shim +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
BBCA
1/17
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
12/16
JCI
(D-1yr=100) 150 140 130 120 110 100 90
Didirikan pada 1955, Bank Central Asia (BBCA) menyediakan layanan perbankan dan layanan terkait. Bank ini juga menyediakan jasa kustodian, perwalian, dan pengelolaan dana pensiun lembaga keuangan. Melalui anak usahanya, BBCA juga menyediakan layanan sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen.
Pemegang saham pada 12 April 2017: Dwimuria Investama Andalan (54,9%) dan publik (43,3%).
Investment thesis
Prinsip manajemen independen BBCA menempatkan kelompok perbankan pada posisi yang baik sebagai bank transaksional (rasio current and savings account (CASA): 78% vs. rata-rata peer 61%).
Kenaikan suku bunga akan memperbaiki margin BBCA karena bank ini memiliki eksposur tinggi terhadap sumber pendanaan biaya rendah.
Dengan neraca yang sehat, BBCA dapat meningkatkan leverage, yang dapat meningkatkan pendapatan bunga yang lebih tinggi ke depannya.
BBCA telah membuktikan jejak pendapatan yang stabil, yang menjadi alasan pendukung premi BBCA yang lebih tinggi dibandingkan bank lainnya.
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Total OP (IDRbn)
34,366.5
41,366.5
47,865.2
53,767.0
59,858.4
65,413.6
PPOP (IDRbn)
19,740.8
22,980.7
26,162.1
30,400.5
33,843.8
36,786.6
Pre-tax Income (IDRbn) Net Profit (IDRbn)
17,815.6 14,253.8
20,741.1 16,485.9
22,657.1 18,018.7
25,839.2 20,605.7
29,160.9 23,255.4
32,121.3 25,616.9
Total Assets (IDRbn)
496,849.3
553,155.5
594,372.8
676,738.8
767,602.6
886,890.6
Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn)
434,516.9 62,231.3
477,429.8 75,488.2
504,747.8 89,369.4
564,023.7 112,433.1
635,561.1 131,622.1
733,635.1 152,624.6
13.6 3.1
19.6 4.3
18.2 3.7
18.5 3.4
16.4 2.9
14.9 2.5
P/E (x) P/B (x) ROA (%)
3.0
3.1
3.1
3.2
3.2
3.1
ROE (%)
25.0
23.9
21.8
20.4
19.0
18.0
Loans-to-deposits (%)
75.9
77.0
81.3
77.9
76.9
80.1
NIM (%)
6.47
6.90
6.77
6.70
7.01
7.08
0.4
0.6
0.7
1.3
N/A
N/A
NPL to total loans (%)
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
44
July 11, 2017
Banks
Figure 36. Revenue trend
Figure 37. Revenue breakdown
Revenue (L)
(IDRbn) 70,000
Growth (R)
(%) 30
2.1%
28.1 25 Corporate
60,000 20 17.9 50,000
26.7%
11.1 15 11.2
10.7
8.6
40,000
36.5%
Commercial & SME
10
5 30,000
Consumer
0 -5
Consumer Financing
34.7%
20,000
-9.4
-10
10,000
-15 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 38. Operating profit and margins
Figure 39. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 35,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 53
52
51.8
30,000
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 10
30
9
25
8
20
7
15
6
10
5
51
50.8
25,000
(x) 35
50.1
50 49.1
20,000
49.8
49 48
15,000
47.4
47.6
47
10,000
46
5,000
45 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
5
4 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 40. Capital adequacy ratio
Figure 41. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 25
(x) 26
P/E (L)
(x) 6.0
P/B (R)
22.2 24
5.5
22
5.0
20
4.5
18
4.0
16
3.5
14
3.0
12
2.5
19.0
20
17.2 16.0 15
14.2
10
5
0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
10 5/11
2.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
45
Bank Mandiri (BMRI IJ)
The worst is behind us
Banks
July 11, 2017
Hold
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
11,380
Share Price (5/31/17, IDR)
12,600 -9.7%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
26.9
EPS Growth (17F, %)
46.9
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
13.3 13.1
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 289,916.7
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
23,333.3 9,333.3
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
75.9 1.4
52-Week Low (IDR)
8,850
52-Week High (IDR)
13,300
(%) Absolute
1M 7.7
6M 20.0
12M 39.6
Relative
6.8
9.6
20.0
Didirikan pada 1998, Bank Mandiri (BMRI) merupakan gabungan dari empat bank BUMN, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bank Bapindo). Bank ini menjalankan usaha dalam layanan perbankan komersial.
Pemegang saham per Desember 2016: Pemerintah Indonesia (60%) dan Publik (40%).
Investment thesis
BMRI adalah bank terbesar di Indonesia, dengan spesialisasi di segmen korporasi. Kami berharap bank ini dapat meraih pertumbuhan kredit yang lebih tinggi selama siklus pemulihan ekonomi.
Margin bunga bersih (NIM) bank mendapat tekanan dalam proses penyesuaian portofolio pinjamannya terhadap peminjam yang kurang berisiko (korporasi, konsumen di atas UKM). Kami berharap tekanan terhadap margin lebih ringan ke depannya.
Dengan inisiatif pembersihan aset yang telah menjadi isu selama beberapa tahun terakhir, kami percaya bahwa hal terburuk dari siklus kredit telah berakhir untuk BMRI. Kami berharap dapat melihat normalisasi non-performing loan (NPL) dengan upside surprises yang terbatas.
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Financial Taye Shim +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
BMRI
1/17
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
12/16
JCI
(D-1yr=100) 140 130 120 110 100 90
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Total OP (IDRbn) PPOP (IDRbn)
50,123.4 28,153.4
55,878.2 31,213.2
65,656.0 37,638.9
73,343.9 42,741.4
81,340.0 48,492.5
90,612.5 54,530.1
Pre-tax Income (IDRbn)
24,061.8
26,008.0
26,370.0
18,573.0
25,765.6
33,092.4
Net Profit (IDRbn)
18,203.8
19,871.9
20,335.6
13,806.6
20,276.3
25,767.2
Total Assets (IDRbn)
733,100
855,040
910,063
1,038,706
1,151,201
1,280,986
Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn)
644,309 88,791
750,195 104,845
790,572 119,492
885,336 153,370
979,226 171,974
1,086,283 194,704
P/E (x)
10.1
12.7
10.6
19.6
13.3
10.5
P/B (x) ROA (%)
2.1 2.7
2.4 2.5
1.8 2.3
1.8 1.4
1.6 1.9
1.4 2.1
ROE (%)
22.0
20.5
18.1
10.1
12.5
14.1
Loans-to-deposits (%) NIM (%)
84.0 5.80
82.2 5.84
86.7 6.17
85.2 6.48
85.7 6.52
86.4 6.68
NPL to total loans (%)
1.9
2.1
2.5
3.9
N/A
N/A
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
46
July 11, 2017
Banks
Figure 42. Revenue trend (IDRbn) 110,000
Figure 43. Revenue breakdown
Revenue (L)
100,000
(%) 25
Growth (R)
20
19.3
18.2
16.2
90,000
9.7 10.6
80,000
Corporate
0.1% 0.2%
15
International
7.9%
10
8.7%
Consumer 35.7%
6.5
5
Subsidiaries
10.8%
70,000 0
Small
60,000 -5 50,000
Micro 13.3%
-10
40,000
Lease Financing
-15
30,000
23.2%
Commercial
-20
-21.7 20,000
-25 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 44. Operating profit and margins
Figure 45. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 35,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 50.0
47.2 45.7
46.8
30,000
45.0
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 9.0 8.5
70
8.0
40.0
39.3
60
25,000
35.2 37.9
20,000
25.0
24.8
7.5
35.0 30.0
15,000
(x) 80
50
7.0 6.5
40
6.0
20.0 30
10,000
5.5
15.0
5,000
10.0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
20
5.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 46. Capital adequacy ratio
Figure 47. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 25
(x) 23
21.5
21.4
20
P/E (L)
(x) 4.0
P/B (R)
21
3.5
19 3.0
16.6 15.5
17
14.9
15
10
15
2.5
13
2.0
11 1.5 9
5
1.0
7 0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
5 5/11
0.5 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
47
Bank Negara Indonesia (BBNI IJ)
Waiting for the right timing
Banks
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
6,550
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
16.6
EPS Growth (17F, %)
15.4
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
9.4 13.1
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
18,648.7 7,626.4
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
75.2 1.4
52-Week Low (IDR)
4,600
52-Week High (IDR)
7,200
(%) Absolute
1M 2.7
6M 24.2
12M 36.5
Relative
1.8
13.8
16.8
Pemegang saham per Januari 2017: Pemerintah Indonesia (60,61%) dan publik (39,39%).
Investment thesis
BBNI telah menunjukkan pertumbuhan kredit yang kuat dibandingkan dengan bank lain dikarenakan oleh eksposurnya yang tinggi pada segmen UKM (segmen pinjaman dengan demand yang tinggi).
Bank ini fokus pada segmen dengan risiko tinggi (pada kualitas kreditnya) dengan imbal hasil (margin) yang menarik, dan segmen ini bukan rintangan dalam siklus ekonomi saat ini.
Dengan risiko gearing yang tinggi, kami percaya bahwa bank ini berada pada posisi terbaik selama siklus boom ekonomi.
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Financial Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
BBNI
1/17
11/16
9/16
10/16
8/16
12/16
JCI
(D-1yr=100) 150 140 130 120 110 100 90
7/16
Bank Negara Indonesia (BBNI) menjalankan usaha di sektor perbankan. Produknya meliputi tabungan, giro, dan deposito. BBNI juga menawarkan berbagai pinjaman, seperti pinjaman rumah, pinjaman mobil, dan pinjaman belajar. Selain perbankan konvensional, BBNI juga menjalankan layanan perbankan syariah melalui anak usahanya, PT Bank BNI Syariah. Anak usahanya menyediakan asuransi jiwa; penjaminan emisi efek, jasa perantara, jasa manajemen investasi, dan layanan pengiriman uang.
16.1 120,283.8
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
6/16
Total OP (IDRbn) PPOP (IDRbn) Pre-tax Income (IDRbn) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Loans-to-deposits (%) NIM (%) NPL to total loans (%)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
11,218.8 13,926.5
13,346.3 16,988.3
11,412.1 18,748.3
14,229.3 20,704.5
17,289.4 N/A
19,411.6 N/A
11,278.2
13,524.3
11,466.1
14,302.9
16,726.0
18,862.1
9,054.3
10,782.6
9,066.6
11,338.7
13,195.3
14,937.6
386,654.8
416,573.7
508,595.3
603,031.9
N/A
N/A
338,971.3 47,683.5
355,552.4 61,021.3
430,157.1 78,438.2
513,777.9 89,254.0
N/A N/A
N/A N/A
8.1
10.6
10.3
9.1
9.4
8.3
1.6 2.5
1.9 2.7
1.2 2.0
1.2 2.0
1.3 2.1
1.2 2.0
19.9
20.2
13.4
13.9
87.0 6.1
89.2 6.4
90.4 6.4
90.3 6.3
14.6 N/A
14.5 N/A
2.1
1.9
2.6
2.5
N/A N/A
N/A N/A
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
48
July 11, 2017
Banks
Figure 48. Revenue trend
Figure 49. Revenue breakdown
Revenue (L)
(IDRbn) 60,000
Growth (R)
(%) 25
22.8 20
50,000
12.3 15
15.2
15.2 10.1
40,000
2.2%
5.4%
5.3%
Corporate 23.2%
Retail
10
Consumer
12.5% 5.7
5
Medium
30,000
0 20,000
Small
15.6% 19.6%
-5
Subsidiaries
-10 10,000
International
16.2%
-13.5
-15
0
Bill / Notes receivable
-20 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 50. Operating profit and margins
Figure 51. Leverage and debt-equity ratio
Operating Profit (L)
(IDRbn) 25,000
OP Margin (R)
(%) 42
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 8.6
0.7
40.3 20,000
(x) 0.8
40
39.4
8.1 0.6
38 37.2
15,000 36.1
36
35.6
0.4
10,000
34 5,000
32.4
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
7.6
0.5
37.2
7.1
0.3 6.6
32
0.2
30
0.1
6.1 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 52. Capital adequacy ratio
Figure 53. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 25
(x) 18
P/E (L)
(x) 3.0
P/B (R)
16 19.5
20
19.4
2.5
14 16.7
16.3
12
14.9 15
2.0 10 8
10
1.5 6 4
5
1.0
2 0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 5/11
0.5 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
49
Bank Rakyat Indonesia (BBRI IJ)
King of micro lending
Banks
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
14,475
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
35.5
EPS Growth (17F, %)
6.2
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
12.8 13.1
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
24,669.2 10,667.7
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
74.6 1.5
52-Week Low (IDR)
9,900
52-Week High (IDR)
15,300
(%) Absolute
1M 12.2
6M 31.0
12M 39.9
Relative
11.3
20.6
20.2
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Financial Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
BBRI
1/17
11/16
9/16
10/16
8/16
12/16
JCI
(D-1yr=100) 150 140 130 120 110 100 90
7/16
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) melakukan bisnis di bidang perbankan, dengan produk yang meliputi tabungan, giro dan deposito. BBRI juga menawarkan berbagai pinjaman, seperti pinjaman modal kerja dan pinjaman investasi. Selain perbankan konvensional, BBRI juga menawarkan layanan perbankan syariah dan pengiriman uang melalui anak usahanya, PT Bank BRI Syariah dan BRI Remittance Co Ltd.
Pemegang saham per Maret 2017: Republik Indonesia (56,75%) dan publik (43,25%).
16.1 365,720.3
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
6/16
Investment thesis
BBRI merupakan pemberi pinjaman mikro terbesar di Indonesia, dan kinerja jangka panjangnya bergantung pada kemakmuran ekonomi Indonesia (pandangan kita baik terhadap ekonomi Indonesia).
Pertumbuhan kredit BBRI didorong oleh program kredit mikro pemerintah (kredit usaha rakyat/KUR), yang akan menjaga neraca perusahaan tetap highgear.
Dengan diangkatnya CEO baru, Suprajarto (Maret 2017), strategi manajemen harus diawasi karena setiap upaya untuk menjalani pembersihan kredit macet dapat menimbulkan risiko penurunan pada pendapatan dalam jangka waktu yang dekat.
Total OP (IDRbn) PPOP (IDRbn) Pre-tax Income (IDRbn) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Loans-to-deposits (%) NIM (%) NPL to total loans (%)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
26,140.6 30,088.5
28,292.9 34,015.6
30,491.3 39,382.6
33,964.2 43,167.6
36,016.2 N/A
40,443.3 N/A
27,910.1
30,804.1
32,494.0
33,973.8
36,189.1
41,118.0
21,344.1
24,214.9
25,397.7
26,195.8
28,248.1
31,920.6
626,182.9
801,984.2
878,426.3
1,003,644.4
N/A
N/A
546,855.5
704,278.4
765,299.1
856,831.8
N/A
N/A
79,327.4
97,705.8
113,127.2
146,812.6
N/A
N/A
8.4
11.9
11.1
10.9
12.8
11.3
2.3 3.6
3.0 3.4
2.5 3.0
2.0 2.8
2.2 2.7
1.9 2.7
29.7
27.4
24.2
20.2
18.2
18.1
86.1 8.6
79.6 8.3
84.4 8.1
85.6 8.3
N/A N/A
N/A N/A
1.3
1.8
1.2
1.1
N/A
N/A
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
50
July 11, 2017
Banks
Figure 54. Revenue trend
Figure 55. Revenue breakdown
Revenue (L)
(IDRbn) 120,000
Growth (R)
(%) 30 3.8%
25
24.5
100,000
Micro 7.4%
20 16.9
15.9 10.0
80,000
7.6%
10
9.7
7.5
Retail
15
60,000
43.0%
Others
5 0
40,000
Corporate
-5
38.2% Subsidiary
-10
20,000 -13.8
-15
0
-20 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 56. Operating profit and margins
Figure 57. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 45,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 55
(x) 80
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 10
70
40,000 50.5
35,000
50
49.8
30,000
46.6 45
25,000
43.1
9
60 8
50 40
42.4
20,000
40
7
30
6
38.5 39.9
15,000
20
10,000
35
5
10
5,000 0
30 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0
4 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 58. Capital adequacy ratio
Figure 59. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 25
(x) 16
20.6 20
18.1 17.0
P/E (L)
(x) 4.5
P/B (R)
14
4.0
12
17.0
3.5
10
15
3.0 8
2.5
10
6 2.0
4
5
1.5
2 0 2012
2013
2014
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2015
0 5/11
1.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
51
Bank Tabungan Negara (BBTN IJ)
Ready for growth
Banks
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
2,500
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
3.8
EPS Growth (17F, %)
13.4
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
8.8 13.1
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 25,945.5
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
10,590.0 4,235.8
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
75.9 0.9
52-Week Low (IDR)
1,560
52-Week High (IDR)
2,650
(%) Absolute
1M 8.7
6M 52.9
12M 46.6
Relative
7.8
42.5
27.0
JCI
(D-1yr=100) 170
Bank Tabungan Negara (BBTN) didirikan pada tahun 1897 dengan nama 'Bank Posspaar' dan secara resmi mengganti namanya menjadi 'Bank Tabungan Negara' pada tahun 1963. BBTN merupakan bank komersial yang fokus sepenuhnya pada pembiayaan perumahan. BBTN telah melakukan bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) selama lebih dari enam dekade dengan menyediakan berbagai produk dan layanan perumahan, terutama melalui KPR, baik KPR bersubsidi untuk segmen menengah ke bawah maupun KPR non-subsidi untuk segmen menengah dan atas.
Kepemilikan di bulan Maret 2017: Republik Indonesia (60%) dan publik (40%).
Investment thesis
BBTN
150
130
110
Sebagai spesialis KPR (90% + M/S dalam pinjaman KPR bersubsidi), pertumbuhan pinjaman BBTN dalam jangka panjang akan didukung oleh program perumahan 1 juta pemerintah. Manajemen dipandu pertumbuhan kredit c.20% dalam jangka panjang. Sumber deposito BBTN yang relatif lemah cenderung menekan margin. Kami mencatat bahwa sebagian besar deposito bersumber dari lembaga pemerintah yang memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi. BBTN bertujuan untuk melakukan diversifikasi sumber pendanaan melalui peningkatan komposisi deposito ritel. Kami berharap bank dapat fokus pada bisnis KPR yang seharusnya mengurangi kekhawatiran investor atas kualitas asetnya.
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
90
Total OP (IDRbn) PPOP (IDRbn)
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Pre-tax Income (IDRbn) Net Profit (IDRbn)
Financial
Total Assets (IDRbn)
Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
2,135.9
1,577.4
2,533.6
3,352.2
3,743.7
4,344.7
2,566.2 2,140.8
2,347.9 1,579.3
3,432.0 2,541.9
4,057.3 3,330.1
N/A 3,768.8
N/A 4,373.1
1,562.2
1,145.6
1,850.9
2,618.9
2,945.9
3,401.5
131,169.7 119,613.0
144,582.4 132,329.5
171,807.6 157,947.5
214,168.5 195,037.9
N/A N/A
N/A N/A
11,556.8
12,252.9
13,860.1
19,130.5
N/A
N/A
5.9 0.8
11.2 1.0
7.4 1.0
7.0 1.0
8.8 1.2
7.7 1.1
Loans-to-deposits (%) NIM (%)
1.3 14.3 104.4 5.1
0.8 9.6 108.9 4.4
1.2 14.2 108.8 4.7
1.4 15.9 102.8 4.6
1.3 14.6 N/A N/A
1.3 14.9 N/A N//A
NPL to total loans (%)
3.5
3.7
3.2
2.6
N/A
N/A
Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%)
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
52
July 11, 2017
Banks
Figure 60. Revenue trend (IDRbn) 20,000
Revenue (L)
(%) 30
Growth (R)
23.0
18,000 16,000
Figure 61. Revenue breakdown
18.7
16.4
12.8 20
17.3
4.0%
14.6 10
14,000
0
12,000 10,000
Conventional
-10
8,000
Shariah
-20
6,000
-30 4,000
96.0%
2,000
-40
-42.7
0
-50 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 62. Operating profit and margins
Figure 63. Leverage and debt-equity ratio
Operating Profit (L)
(IDRbn) 45,000
OP Margin (R)
(%) 55
(x) 0.8
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
9.5
0.7
40,000 50.5
35,000
50
49.8
(x) 10.0
9.0 0.6 8.5
30,000
46.6 45
25,000
43.1
8.0
0.4
42.4
20,000 39.0 39.8
15,000
0.5
40
7.5 7.0
0.3
6.5 0.2
10,000
6.0
35
5,000
0.1
0
0.0
30 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
5.5
5.0
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 64. Capital adequacy ratio
Figure 65. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 25
(x) 16
20.6 20
18.1 17.0
P/E (L)
(x) 4.6
P/B (R)
14
4.1
12
17.0
3.6
10
15
3.1 8
2.6
10
6 2.1
4
5
1.6
2 0 2012
2013
2014
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2015
0 5/11
1.1 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
53
Consumer Seeing light at the end of the tunnel Indonesia’s domestic consumption has high potential for growth
Under Review Industry Report July 11, 2017 PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Consumer Staples Mimi Halimin +62-21-515-1140 (ext.233)
[email protected]
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak di Asia Tenggara dan keempat di dunia (rumah bagi lebih dari 250 juta orang), menurut pandangan kami, konsumsi domestik Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Demografi Indonesia menurut kelompok usia menunjukkan bahwa kebanyakan orang Indonesia berada dalam kelompok usia produktif (c.42% populasi dalam kategori usia 25-54 tahun). Karena itu, kami percaya tingkat pendapatan nasional berpotensi tumbuh lebih tinggi di masa depan. Menurut proyeksi makro S&P, produk domestik bruto (PDB)/kapita Indonesia diperkirakan mencapai c.USD4.000 di 2018 (vs. c.USD3.600 di 2016). Menurut kami, pemerintah juga berada di jalur yang tepat untuk menciptakan lebih banyak lowongan kerja dengan mendorong investasi, terutama di industri manufaktur. Hanya dengan menggabungkan ketiga faktor ini (populasi yang besar, tingkat pendapatan yang lebih baik, dan lapangan kerja yang lebih banyak), kami percaya perusahaan konsumer di Indonesia masih memiliki cukup ruang untuk bertumbuh.
More favorable macro conditions lead to recovery in purchasing power Kegiatan ekonomi Indonesia dimulai dengan lamban pada 2017. Pada 1Q17, PDB hanya menunjukkan pertumbuhan +5,01% YoY, dan pertumbuhan konsumsi swasta hanya sebesar +4,93% YoY, mengindikasikan rendahnya daya beli selama kuartal tersebut. Namun, beberapa indikator makro baru-baru ini menunjukkan tanda pemulihan: 1) penjualan eceran bulan Maret, meskipun lemah, menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari bulan Februari, 2) penjualan mobil mengalami peningkatan vs. tahun lalu, dan 3) indeks keyakinan konsumen (CCI) meningkat, berada di 123,7 di bulan April (vs. 121,5 pada bulan Maret 2017 dan 109,0 April 2016). Kami berharap pemulihan daya beli terus berlanjut di kuartal mendatang dengan didukung oleh kondisi makro yang menguntungkan.
Expecting more stable USD/IDR performance and commodity prices Kinerja perusahaan konsumer Indonesia sangat terkait erat dengan bahan baku impor, seperti gula dan skimmed milk powder, yang berarti juga terkait dengan kinerja USD/IDR. Kami berharap kinerja stabil dari USD/IDR dapat bertahan di 2H17 dan menguntungkan sektor konsumen. Selama akhir 2H16 sampai sekitar 1Q17, terjadi tren kenaikan harga komoditas (gula, skimmed milk powder, dan kelapa sawit mentah (CPO)). Di awal 2017, beberapa perusahaan konsumen memperkirakan margin mereka akan menurun karena kenaikan biaya. Namun, beberapa harga komoditas (seperti CPO) mulai normal di 1Q17. Menurut kami, produsen bahan pokok konsumen telah mengantisipasi kenaikan biaya bahan baku. Oleh karena itu, jika harga komoditas menurun di 2H17, akan ada sentimen positif bagi perusahaan konsumen. Secara keseluruhan, menurut kami sektor konsumen tetap menjadi salah satu sektor favorit di Indonesia mengingat: 1) profil demografis di Indonesia akan memberi lebih banyak manfaat bagi industri consumer staple di masa depan, terutama jika PDB/kapita berada di jalur yang tepat dengan meningkat lebih tinggi, 2) kondisi makro yang lebih baik akan memulihkan daya beli, 3) kemungkinan akan harga komoditas yang lebih rendah, bersama dengan kinerja USD/IDR yang stabil, akan memungkinkan produsen untuk melindungi margin mereka. Namun, perusahaan consumer staple Indonesia menghadapi persaingan ketat dari produk domestik maupun impor. Karena itu, kami percaya bahwa brand awareness yang kuat dan inovasi akan menjadi kunci sukses bagi pemain yang ada untuk mempertahankan pangsa pasar mereka. Brand awareness yang kuat dapat menguntungkan perusahaan dengan pricing power, sementara inovasi dengan volume yang lebih tinggi.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
54
Gudang Garam (GGRM IJ)
Expecting economy recovery
Cigarette
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
73,950
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
11.1
EPS Growth (17F, %)
10.8
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
19.4 29.8
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
Didirikan pada tahun 1958, Gudang Garam (GGRM) merupakan produsen rokok kretek yang terkemuka. Menurut riset pasar Nielsen, GGRM memiliki pangsa pasar 20,8% dari pasar rokok domestik pada akhir tahun 2016.
GGRM mengoperasikan dua fasilitas produksi di Kediri dan Gempol, Jawa Timur. GGRM juga memiliki total 67 kantor area dengan 279 titik distribusi di seluruh Indonesia.
16.1 144,258.5
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
1,924.1 457.6
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
Investment thesis
Sebagai salah satu negara berpenduduk padat di dunia, perusahaan rokok di Indonesia dapat menikmati pasar yang besar, dimana 67% pria dewasa di Indonesia diperkirakan sebagai perokok.
Sektor rokok merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia karena padat karya dan kontribusinya terhadap pendapatan pemerintah Indonesia melalui pajak cukai.
GGRM memiliki berbagai jenis produk rokok kretek, termasuk varian rendah tar nikotin (dikenal luas sebagai light and mild) dan produk tradisional kretek linting tangan.
Pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan. Di tengah volume penjualan yang menurun di tahun 2016, GGRM masih mengalami pertumbuhan pendapatan 8,4% YoY pada 2016 karena penyesuaian harga.
81.2 0.9
52-Week Low (IDR)
59,225
52-Week High (IDR)
78,475
(%) Absolute
1M 11.4
6M 13.8
12M 6.9
Relative
10.4
3.4
-12.8
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn)
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Consumer Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Gross Profit (IDRbn) GP Margin (%) NP before tax (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
55,437.0
65,185.9
70,365.6
76,274.1
83,570.1
92,682.6
6,649.8 12.0
8,609.8 13.2
9,992.8 14.2
10,027.5 13.1
11,081.4 13.3
12,334.3 13.3
4,328.7
5,405.7
6,435.7
6,677.1
7,442.1
8,350.2
50,770.3 21,354.0
58,234.3 25,099.9
63,505.4 25,497.5
62,951.6 23,387.4
N/A N/A
N/A N/A
29,416.3
33,134.4
38,007.9
39,564.2
N/A
N/A
18.7
21.6
16.4
18.4
19.4
17.3
2.8
3.5
2.8
3.1
3.3
2.9
9.4 15.5
9.9 17.4
10.6 18.2
10.6 17.3
11.9 17.8
12.3 17.7
10,873.9
13,379.6
15,485.6
16,616.7
18,420.5
20,412.4
19.6 5,936.2
20.5 7,254.7
22.0 8,635.3
21.8 8,931.1
N/A 9,941.8
N/A 11,157.4
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
55
Cigarette
July 11, 2017
Figure 66. Revenue trend (IDRbn) 100,000
Figure 67. Revenue breakdown
Revenue (L)
90,000
(%) 19
Growth (R)
17.6
17.1
0.2% 1.2% 0.0%
17
80,000
Machine-made clove cigarettes
8.7%
15
Hand-rolled clove cigarettes
70,000
13.1
60,000
13
Klobot (corn silk) clove cigarettes
11.0
50,000
11
Paperboard
10.0
40,000
9 30,000
8.4
7.9
Others
89.9% 7
20,000 10,000
5 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 68. Operating profit and margins
Figure 69. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 14,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 14.5
(x) 0.6
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 1.9
14.2
14.0
12,000 13.6
13.2
10,000
1.8 0.5 1.7
13.7
13.5 0.4
13.1
1.6
13.0 1.5
8,000
12.5
0.3
1.4
12.3
12.0
12.0
6,000
0.2
1.3
11.5
1.2 0.1
4,000
11.0
2,000
10.5 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
1.1 0.0
1.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 70. Current ratio vs. quick ratio
Figure 71. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 2.5
Current ratio (L)
(x) 0.3
Quick Ratio (R)
(x) 35
P/E (L)
(x) 6.0
P/B (R)
5.5
30 2.0
0.2
0.2 0.2
0.2
1.5
5.0
25
0.2 0.2
4.5 20
0.1
4.0
1.0
0.1
15 3.5 10
0.5
3.0
0.1
5
0.0
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 5/11
2.5 2.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
56
HM Sampoerna (HMSP IJ)
The leader of cigarette market
Cigarette
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
3,930
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Consensus OP (17F, IDRtr)
Company description
Didirikan pada tahun 1963, Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) adalah salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia. HMSP adalah anak perusahaan Philip Morris Indonesia dan afiliasi dari Philip Morris International Inc.
HMSP memiliki tujuh fasilitas manufaktur yang terdiri dari fasilitas produksi sigaret kretek mesin (SKM) di Pasuruan dan Karawang, fasilitas produksi sigaret kretek tangan (SKT) di Surabaya (3), Malang dan Probolinggo.
HMSP memiliki saluran distribusi yang luas melalui 104 kantor penjualan dan distribusi di seluruh Indonesia.
17.3
EPS Growth (17F, %)
6.2
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
33.1 29.8
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 448,987.8
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
116,318.1 8,723.9
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
2.2 0.8
52-Week Low (IDR)
3,560
52-Week High (IDR)
4,250
(%) Absolute
1M 2.9
6M 2.3
12M 3.4
Relative
1.9
-8.0
-16.2
Investment thesis
Sebagai salah satu negara berpenduduk padat di dunia, perusahaan rokok di Indonesia menikmati pasar yang besar dimana 67% pria dewasa di Indonesia diperkirakan sebagai perokok.
Sektor rokok merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia karena padat karya dan kontribusinya terhadap pendapatan pemerintah Indonesia melalui pajak cukai.
HMSP adalah pemimpin pasar di industri rokok Indonesia dengan pangsa pasar 33,4% di tahun 2016 dengan volume penjualan 105,5 miliar unit.
HMSP memiliki merek yang kuat di pasar Indonesia dengan Sampoerna A, Dji Sam Soe, dan U Mild sebagai merek terkenal. Merek yang kuat biasanya berarti memiliki pricing power yang kuat juga.
Revenue (IDRbn)
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Consumer Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
75,025.2 14,520.5
80,690.1 13,694.1
89,069.3 13,888.1
95,466.7 16,099.5
104,243.8 17,301.7
111,919.9 18,762.7
19.4 10,818.5
17.0 10,181.1
15.6 10,363.3
16.9 12,762.2
16.6 13,484.6
16.8 14,677.0
27,404.6
28,380.6
38,010.7
42,508.3
N/A
N/A
13,249.6 14,155.0
14,882.5 13,498.1
5,994.7 32,016.1
8,333.3 34,175.0
N/A N/A
N/A N/A
25.3
29.6
40.4
34.8
33.1
30.3
19.3 40.3
22.3 36.5
13.7 31.2
13.0 31.7
12.6 32.2
11.6 33.5
78.8
73.6
45.5
38.6
38.5
38.6
Gross Profit (IDRbn)
20,071.3
20,500.1
21,764.4
23,854.7
26,304.9
28,220.6
GP Margin (%) NP before tax (IDRbn)
26.8 14,509.7
25.4 13,718.3
24.4 13,932.6
25.0 17,011.4
N/A 17,796.5
N/A 19,330.8
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
57
Cigarette
July 11, 2017
Figure 72. Revenue trend (IDRbn) 120,000
Figure 73. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 30
Growth (R)
0.4% Export
26.1
100,000
13.6%
25
0.5% Machine-made clove cigarettes
80,000
20 Hand-rolled clove cigarettes
20.3%
60,000
15
White cigarettes
65.1%
12.6 10.4
40,000
9.3
7.6
7.4
Others
10
7.2
20,000
5 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 74. Operating profit and margins
Figure 75. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 20,000
Operating Profit (L)
18,000
OP Margin (R)
(%) 21
20.0 19.4
16,000 14,000
20
120
19
100
18
12,000
17.0
16.9
(x) 140
16.8
2.5 2.0 1.5
16 40
15
6,000
14
20
13
0
4,000 2015
2016
3.0
80
8,000
2014
3.5
60
15.6
2013
2017F
1.0 0.5 0.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 76. Current ratio vs. quick ratio
Figure 77. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 7.0
Current ratio (L)
(x) 4.0
Financial leverage (R)
17 16.6
10,000
2012
Debt-equity ratio (L)
(x) 1.4
Quick Ratio (R) 1.3
6.0
(x) 50
P/E (L)
(x) 60.0
P/B (R)
45 1.2
50.0
40
5.0
1.0
35
40.0
0.9 4.0
0.8
3.0
0.6
2.0
0.4
30 25
30.0
20 20.0
15 10
1.0
0.2
0.2
0.2
10.0
5
0.1 0.0
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 5/11
0.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
58
Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP IJ)
Continuous improvement
Food and Beverage
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
8,700
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
5.3
EPS Growth (17F, %)
9.1
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
25.2 29.8
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 99,417.8
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
11,661.9 2,270.2
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
6.9 1.2
52-Week Low (IDR)
7,550
52-Week High (IDR)
10,275
(%) Absolute
1M -0.9
6M 0.9
12M 7.4
Relative
-1.8
-9.5
-12.2
Didirikan pada tahun 2009, Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) menyediakan berbagai macam produk makanan. Perusahaan ini adalah perusahaan total food solutions yang beroperasi di tahap pembuatan makanan dari produksi bahan baku dan pengolahannya hingga produk konsumen.
ICBP memiliki skala jaringan distribusi yang luas. Apalagi, dengan lebih dari 50 pabrik yang berada di seluruh Indonesia, ICBP dapat menjangkau permintaan pasar dan memastikan kesegaran produk. Berurusan dengan sekitar 40 merek produk terkemuka, banyak dari merek ini memiliki posisi pasar yang signifikan di Indonesia.
Investment thesis
Sebagai salah satu produsen mi instan terbesar di dunia, ICBP memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 18 miliar bungkus mi dengan merek produk yang sangat terkenal seperti Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, dan Pop Mie.
Sebagai bagian dari Grup Salim, salah satu grup konglomerat terbesar di Indonesia, ICBP dapat menikmati sinergi bisnis dengan perusahaan terkait lainnya. ICBP membeli tepung terigu dari Indofood's Bogasari Group (bagian dari INDF) dan minyak goreng dan fats dari Salim Ivomas Pratama (SIMP).
Inovasi adalah kunci dari perusahaan konsumen yang berkelanjutan. Pada tahun 2016, ICBP meluncurkan 78 produk, termasuk kategori baru seperti mi instan Indomie Real Meat dan Indomie Bite Mie snack noodles.
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn)
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Consumer Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Gross Profit (IDRbn) GP Margin (%) NP before tax (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
25,094.7 2,678.8
30,022.5 3,155.9
31,741.1 3,963.7
34,466.1 4,892.0
38,405.9 5,288.1
42,157.7 5,864.3
10.7
10.5
12.5
14.2
13.8
13.9
2,225.3
2,644.8
3,000.7
3,600.4
4,029.1
4,493.8
21,267.5
25,029.5
26,560.6
28,901.9
N/A
N/A
8,001.7 13,265.7
10,445.2 14,584.3
10,173.7 16,386.9
10,401.1 18,500.8
N/A N/A
N/A N/A
26.7
28.9
26.2
27.8
25.2
22.7
4.7 11.4
5.6 11.4
5.1 11.6
5.7 13.0
5.0 13.1
4.4 13.5
18.5
20.2
20.6
21.8
21.4
21.1
6,425.7 25.6
8,100.3 27.0
9,619.1 30.3
10,859.3 31.5
11,892.0 N/A
13,133.4 N/A
2,967.0
3,445.4
4,009.6
4,989.3
5,530.5
6,187.0
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
59
Food & Beverage
July 11, 2017
Figure 78. Revenue trend (IDRbn) 45,000
Figure 79. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 21
Growth (R)
19.6
40,000
1.8%
19
4.2% 35,000
17
Noodles
4.3%
Dairy
8.0%
15.6
30,000
-2.7%
Snack Foods
15
25,000
Food Seasonings
13 12.1
11.7
20,000
15,000
9.9
19.7%
11
Nutrition and Special Foods
64.7%
Beverages
9
8.6
10,000
Elimination
7
5.7
5,000 2012
2013
2014
5
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 80. Operating profit and margins
Figure 81. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 7,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 15
(x) 25
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 1.9 1.8
14.2
6,000
13.8 14.0
5,000
14
20
1.7 1.6
13
12.8
15
12.5
1.5
4,000
12
1.4 10
3,000
1.3
11 10.7
10.5
2,000
10
1.2
5
1.1
1,000
9 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0
1.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 82. Current ratio vs. quick ratio
Figure 83. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 3.0
Current ratio (L)
Quick Ratio (R)
2.1 2.5
(x) 2.2
(x) 39
2.1
34
8
29
7
24
6
19
5
14
4
2.0 2.0
P/E (L)
P/B (R)
(x) 9
1.9
1.9
1.5
1.8
1.0
1.8
1.7
1.7 1.6
0.5
1.6
0.0
1.5 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
9 3 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
60
Indofood Sukses Makmur (INDF IJ)
Total food solutions
Food and Beverage
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
8,750
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
9.2
EPS Growth (17F, %)
16.7
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
9.9 29.8
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
Didirikan pada tahun 1990 dengan nama Panganjaya Intikusuma, Indofood Sukses Makmur (INDF) berganti nama dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1994.
INDF telah berubah menjadi perusahaan total food solutions yang mengendalikan lima segmen bisnis utama: produk konsumen bermerek (dilakukan oleh Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)), bogasari, agribisnis (terkait dengan Salim Ivomas Pratama (SIMP) dan PP London Sumatra Indonesia (LSIP)), distribusi dan budidaya, serta pengolahan sayuran.
16.1 75,292.2
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
8,780.4 4,382.9
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
60.6 1.1
52-Week Low (IDR)
6,900
52-Week High (IDR)
9,200
(%) Absolute
1M 4.5
6M 13.6
12M 26.4
Relative
3.5
3.3
6.7
Investment thesis
Sebagai induk dari lima segmen bisnis utama yang mencakup operasi hulu sampai hilir, INDF mendapat keuntungan dari potensi konsumen Indonesia. Sebagai salah satu negara berpenduduk padat di dunia, potensi konsumen Indonesia mencakup jumlah penduduk yang besar dan stabilnya pertumbuhan konsumsi swasta dalam PDB Indonesia.
Pemulihan harga komoditas dapat meningkatkan kinerja segmen usaha pertanian.
Penguatan neraca diharapkan setelah dilakukannya divestasi 52,9% saham di China Minzhong Food Corporation Limited yang dapat menurunkan level utang pada kewajiban (liabilitas) INDF.
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
55,623.7
63,594.5
64,061.9
66,750.3
74,283.9
79,662.0
5,558.1 10.0
7,222.7 11.4
7,108.1 11.1
8,375.5 12.5
9,181.7 12.4
10,060.8 12.6
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
OP margin (%) Net Profit (IDRbn)
2,503.8
3,941.8
2,968.0
4,144.6
4,572.7
4,973.0
Consumer
Total Assets (IDRbn)
77,611.4
86,077.3
91,831.5
82,174.5
N/A
N/A
Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn)
39,719.7
45,803.1
48,709.9
38,233.1
N/A
N/A
37,891.8
40,274.2
43,121.6
43,941.4
N/A
N/A
30.3
18.5
17.7
18.3
16.7
15.4
2.5
2.4
1.7
2.4
2.3
2.2
3.7 11.2
4.8 16.2
3.3 11.3
4.8 14.7
5.4 15.0
5.3 14.8
13,606.1 24.5
17,128.8 26.9
17,258.1 26.9
19,428.4 29.1
21,071.6 N/A
22,606.5 N/A
4,000.8
6,340.2
4,962.1
7,385.2
8,296.2
9,163.1
Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Gross Profit (IDRbn) GP Margin (%) NP before tax (IDRbn)
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
61
Food & Beverage
July 11, 2017
Figure 84. Revenue trend (IDRbn) 90,000
Figure 85. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 16
Growth (R)
14.3
80,000
14
-8.2%
Consumer Branded Product
7.5% 70,000
12
60,000
Bogasari
11.0
10.8
10
9.7
50.3% 7.2
50,000 40,000
24.6%
8
Agribusiness
6 4.2
30,000
Distribution
4
20,000
Elimination
25.8%
2 0.7
10,000
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 86. Operating profit and margins
Figure 87. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 11,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 14
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
13 12.5
9,000
12 11.4
11.1
7,000 6,000
11 10
10.0
2.2
0.7 2.1
12.4 12.7
8,000
5,000
0.6 0.5
2.0
0.4
1.9
0.3 1.8 0.2
9
4,000
1.7
0.1
3,000
8 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0.0
1.6 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 88. Current ratio vs. quick ratio
Figure 89. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 2.3 2.1
(x) 2.3
0.8
13.3
10,000
(x) 0.9
Current ratio (L)
Quick Ratio (R)
1.3
1.9
(x) 1.4
(x) 40
1.3
35
1.2
30
1.1
25
1.0
20
0.9
15
0.8
10
0.7
5
0.6
0 5/11
P/E (L)
(x) 3.5
P/B (R)
3.0 2.5
1.2
1.7
2.0
1.5 1.0
1.3 1.1 0.8
0.9
0.7 0.7
0.5 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
1.5 1.0 0.5 0.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
62
Kalbe Farma (KLBF IJ)
Waiting for a better future
Pharmaceutical
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
1,540
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
3.4
EPS Growth (17F, %)
11.8
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
29.0 29.8
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 73,593.9
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
46,875.1 20,370.3
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
Didirikan pada tahun 1966, Kalbe Farma (KLBF) adalah perusahaan healthcare terintegrasi di Indonesia. KLBF memiliki empat divisi bisnis, yaitu obat resep, produk kesehatan, nutrisi, serta distribusi dan logistik.
KLBF adalah emiten farmasi publik (publicly-listed) terbesar di Asia Tenggara. Sampai akhir 2016, kapitalisasi pasar KLBF mencapai IDR71.016 miliar.
Investment thesis
Kesadaran akan kesehatan telah berkembang pesat di Indonesia, terutama setelah program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diluncurkan pada tahun 2014. Akses layanan medis yang lebih mudah akan berdampak pada volume yang lebih tinggi bagi produk KLBF dari segmen bisnis obat generik tidak bermerek.
Sebagai strategi jangka panjang, KLBF menargetkan terapi spesifik, seperti untuk kanker, gagal ginjal, dan diabetes. Strategi KLBF termasuk membangun fasilitas produksi untuk obat kanker dan juga produksi obat biosimilar yang diharapkan selesai pada 2018.
Bertumbuhnya kesadaran akan kesehatan, lebih confident-nya kondisi ekonomi makro Indonesia, dan estimasi kinerja yang stabil dari pergerakan USD/IDR karena peningkatan peringkat dari S&P akan berdampak positif terhadap kinerja KLBF.
59.8 1.2
52-Week Low (IDR)
1,370
52-Week High (IDR)
1,815
(%) Absolute
1M -2.8
6M -3.1
12M 7.7
Relative
-3.8
-13.5
-11.9
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn)
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Consumer Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Gross Profit (IDRbn) GP Margin (%) NP before tax (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
16,002.1 2,548.9
17,368.5 2,762.8
17,887.5 2,646.8
19,374.2 2,984.7
21,309.4 3,362.2
23,555.4 3,724.3
15.9
15.9
14.8
15.4
15.8
15.8
1,919.5
2,066.0
2,004.2
2,299.7
2,542.8
2,860.5
11,315.1
12,439.3
13,696.4
15,226.0
N/A
N/A
2,815.1 8,500.0
2,675.2 9,764.1
2,758.1 10,938.3
2,762.2 12,463.8
N/A N/A
N/A N/A
30.5
41.5
30.9
30.9
29.0
25.8
7.2 18.5
9.2 17.4
5.9 15.3
6.0 15.9
5.5 16.0
4.9 16.0
25.3
23.7
20.2
20.6
19.1
19.1
7,679.1 48.0
8,475.8 48.8
8,591.6 48.0
9,488.0 49.0
10,430.1 N/A
11,571.4 N/A
2,572.5
2,765.6
2,720.9
3,091.2
3,430.0
3,859.6
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
63
July 11, 2017
Pharmaceutical
Figure 90. Revenue trend (IDRbn) 26,000
Figure 91. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 30
Growth (R)
24,000
Prescription pharmaceutical
25
25.0 22,000
24.6%
28.5% 20
20,000
Consumer health
17.3 18,000
15
Nutritionals
10.2
16,000
10.6 8.5
14,000
10
8.3
18.0%
12,000
Distribution and logistic
29.0%
5 3.0
10,000
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 92. Operating profit and margins
Figure 93. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 4,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 16.5
16.3
3,800
(x) 8.0
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
7.0
3,600
15.9
16.0
15.9
3,400
15.7 15.8
3,200
15.5
15.4
1.4 6.0
5.0
1.3
4.0
3,000 2,800
15.0
1.2
3.0
14.8
2,600
2.0
2,400
1.1
14.5 1.0
2,200
2,000
14.0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0.0
1.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 94. Current ratio vs. quick ratio
Figure 95. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 4.5
Current ratio (L)
Quick Ratio (R)
2.4
4.0
(x) 2.6
(x) 45
2.4
40
2.2
2.1 3.5
(x) 1.5
2.1
P/E (L)
(x) 11
P/B (R)
10
9
35
8
2.0
30 3.0
1.8
1.8
7
25 1.6
2.5 1.4
1.4
2.0
1.5 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
6 20
1.2
15
1.0
10 5/11
5 4 3 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
64
Unilever Indonesia (UNVR IJ)
Dividend play
Cosmetics & Household
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
46,175
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
9.8
EPS Growth (17F, %)
12.1
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
50.0 29.8
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 363,188.0
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
7,630.0 1,145.1
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
89.0 1.0
52-Week Low (IDR)
37,825
52-Week High (IDR)
50,025
(%) Absolute
1M 3.8
6M 10.1
12M 7.1
Relative
2.8
-0.2
-12.5
Didirikan pada tahun 1933, Unilever Indonesia (UNVR) adalah salah satu perusahaan fast-moving consumer goods (FMCG) terbesar di Indonesia. UNVR terdaftar di BEI sejak tahun 1982 dan merupakan emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar kelima pada akhir 2016.
UNVR memiliki sembilan pabrik, lebih dari 6.000 karyawan (per 2016) dan 39 merek produk di Indonesia termasuk merek dengan brand awareness yang kuat, seperti Pepsodent, Lux, Dove, Sunlight, Rinso, Molto, Blue Band, Bango, dll.
Investment thesis
UNVR membagi bisnisnya menjadi dua kategori: 1) kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh (kontribusi 68% dari pendapatan 3M17) dan 2) makanan dan minuman (kontribusi 32%).
Sebagai salah satu perusahaan konsumen yang telah dewasa di Indonesia, UNVR memiliki margin yang stabil dari waktu ke waktu. Margin laba kotor UNVR berkisar antara 49-51% selama lima tahun terakhir (2012-2016).
Rasio ROE UNVR berada pada angka yang luar biasa, yaitu c.136% pada akhir 2016.
UNVR secara konsisten membagikan dividen dengan rasio pembayaran mencapai hampir 100% selama beberapa tahun terakhir.
Revenue (IDRbn)
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Consumer Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Gross Profit (IDRbn) GP Margin (%) NP before tax (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
30,757.4 7,121.7
34,511.5 7,996.3
36,484.0 7,926.8
40,053.7 8,707.6
44,725.8 9,847.2
50,049.9 11,171.0
23.2 5,352.6
23.2 5,926.7
21.7 5,851.8
21.7 6,390.7
22.0 7,267.9
22.3 8,207.3
12,703.5
14,280.7
15,729.9
16,745.7
N/A
N/A
8,448.8 4,254.7
9,534.2 4,746.5
10,902.6 4,827.4
12,041.4 4,704.3
N/A N/A
N/A N/A
37.1
41.6
48.3
46.3
50.0
44.3
46.6 43.4
51.9 43.9
58.5 39.0
62.9 39.4
65.6 40.8
58.9 41.9
130.2
131.7
122.2
134.1
140.7
141.8
15,778.5
17,206.9
18,649.0
20,459.1
22,831.6
25,488.4
51.3
49.9
51.1
51.1
N/A
N/A
7,158.8
7,927.7
7,829.5
8,571.9
9,740.1
10,973.8
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
65
July 11, 2017
Cosmetics & Household
Figure 96. Revenue trend (IDRbn) 55,000
Figure 97. Revenue breakdown
Revenue (L)
50,000
(%) 18
Growth (R)
16.3
16
45,000
Home and Personal Care
14 40,000
11.9
12.7
12.2
35,000
30,000
32.4%
12
11.8
10
9.8
25,000
67.6%
Foods and Refreshment
8 20,000 6
5.7
15,000 10,000
4 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 98. Operating profit and margins
Figure 99. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 12,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 24
(x) 60.0
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
23.8
11,000
4.0 24
10,000
23.2
50.0 3.5
23.2 23
9,000 8,000
40.0
3.0 2.5
23
30.0
7,000 22.1
6,000 21.7
21.7
2.0
22
21.8
20.0
5,000
1.5
22
1.0
4,000 21
3,000
2,000
21 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
10.0 0.5 0.0
0.0
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 100. Current ratio vs. quick ratio
Figure 101. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 0.7
Current ratio (L)
(x)
Quick Ratio (R)
(x) 70
P/E (L)
(x) 80
P/B (R)
0.5
0.7 0.7
0.4
0.4
0.7 0.7
0.4
60
70
50
60
40
50
30
40
20
30
10
20
0.4
0.6
0.4
0.4
0.6 0.6
(x) 4.5
0.4 0.4
0.6
0.3
0.6
0.5
0.3 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 5/11
10 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
66
Palm Oil Dark clouds on the horizon
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Kami menurunkan peringkat investasi kami untuk sektor minyak kelapa sawit mentah (CPO) dari Overweight menjadi Netral. Hal ini disebabkan oleh 1) produksi CPO yang lebih tinggi pada 2H17F (vs. 1H17), 2) antisipasi kelebihan pasokan minyak kedelai, yang dapat menekan harga minyak kedelai dan CPO global, dan 3) rencana pemerintah Indonesia untuk memperpanjang moratorium konsesi kelapa sawit baru. Kami pikir investor lokal tidak menyukai stok CPO karena rencana perpanjangan moratorium. Namun, untuk jangka panjang, perusahaan CPO dapat mempertahankan pertumbuhan dengan menerapkan strategi yang baik untuk mendapatkan lahan untuk penanaman baru. Selain itu, kami yakin tentang permintaan CPO yang mantap dalam jangka panjang karena CPO merupakan salah satu bahan utama (dan sumber yang paling ekonomis) untuk minyak goreng.
Agriculture
CPO production to shoot up in 2H17
Andy Wibowo Gunawan +62-21-515-1140 (ext: 243)
[email protected]
Untuk bulan September-November, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memperkirakan hanya sekitar 12,0% kemungkinan adanya La Niña. Dengan rendahnya kemungkinan fenomena tersebut, produksi CPO global kemungkinan akan meningkat pada 2H. Selain itu, produksi CPO Malaysia biasanya meningkat pada 2H, seperti yang terjadi pada tahun 2015-16, terlepas dari adanya peristiwa El Niño selama periode tersebut. Dengan perkiraan produksi yang lebih tinggi untuk 2H, kami memperkirakan persediaan CPO Malaysia akan meningkat lebih lanjut, dan kelebihan pasokan yang dihasilkan akan menekan harga CPO Malaysia di 2H.
Neutral (Downgrade) Industry Report July 11, 2017
Soybean oversupply to affect CPO prices Di AS, yang merupakan salah satu produsen kedelai terbesar, luas tanaman kedelai di 5M17 tumbuh secara signifikan menjadi 89,5 juta hektar (+8,9% YoY; +7,3% MoM), sementara luas panen kedelai meningkat menjadi 88,6 juta hektar (8,8% YoY; + 7,1% MoM). Mengingat peningkatan pada daerah yang ditanam dan dipanen, kami memprediksikan adanya peningkatan lebih lanjut dalam produksi kedelai AS. Khususnya, mengingat korelasi kuat antara harga kedelai global dan harga CPO Malaysia, persediaan kedelai global yang lebih tinggi akan menekan harga kedelai global dan harga CPO Malaysia.
Forest fires to trigger moratorium extension Kami pikir pemerintah Indonesia kemungkinan akan memperpanjang moratorium perkebunan kelapa sawit baru sebagai bagian dari usaha jangka panjangnya untuk mengatasi kebakaran hutan. Selama era boom komoditas, banyak petani kecil menggunakan teknik pembersihan lahan tebang-dan-bakar untuk menanam kelapa sawit baru tanpa mempertimbangkan konsekuensi lingkungan. Akibatnya, kebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau.
We downgrade our investment rating to Neutral from Overweight Kami menurunkan peringkat industri CPO kami dari Overweight menjadi Netral karena kami juga menurunkan proyeksi harga CPO global kami. Pilihan stok kami di dalam industri ini adalah Sawit Sumbermas Sarana (SSMS/Trading Buy/TP IDR1.900). Sementara itu, kami menurunkan rating investasi kami untuk Astra Agro Lestari (AALI/Hold/TP IDR15.300), PP London Sumatra (LSIP/Hold/TP IDR1.500) and Sampoerna Agro (SGRO/Hold/TP IDR2.100). Key investment metrics Company Astra Agro Lestari
Target price (IDR)
P/E (x) 2017F
P/B (x) 2017F
ROE (%) 2017F 2018F
Ticker
Rating
AALI
Hold
15,300
29.4
28.4
1.8
1.7
6.1
6.1 7.6
2018F
2018F
LSIP
Hold
1,500
19.5
16.5
1.3
1.3
6.7
Sampoerna Agro
SGRO
Hold
2,100
17.2
14.2
1.0
0.9
5.6
6.6
Sawit Sumbermas Sarana
SSMS
Trading Buy
1,900
24.9
15.7
4.0
3.4
16.2
21.5
PP London Sumatra
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
67
Astra Agro Lestari (AALI IJ)
The CPO giant
Plantation
July 11, 2017
Hold
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
15,300
Share Price (5/31/17, IDR)
14,300 7.0%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
2.8
EPS Growth (17F, %)
-38.7
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
26.7 14.4
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 27,474.9
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
1,924.7 391.0
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
Didirikan pada tanggal 3 Oktober 1988, Astra Agro Lestari (AALI) fokus bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya. Produknya meliputi crude palm oil (CPO), palm kernel (PK), PKO dan PKE. Perusahaan agribisnis ini juga bergerak di bidang perkebunan karet melalui anak usahanya, PT Pandji Waringin.
Sampai dengan Januari 2017, pemegang sahamnya adalah PT Astra International Tbk (79,68%) dan publik (20,32%).
Investment thesis
AALI memiliki luas perkebunan kelapa sawit terbesar di antara para pemain CPO anggota LQ45 lainnya, yang mencapai 297.011 ha, dengan perkebunan kelapa sawit seluas 233.382 ha dan perkebunan kelapa sawit plasma 63.629 ha pada 2016.
AALI saat ini menggunakan sistem mekanisasi dari pemupukan sampai dengan transportasi buah di areal perkebunan kelapa sawit mereka sejak tahun 2014. Sistem mekanisasi ini untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit dalam jangka panjang.
Perseroan ini saat ini memiliki lahan perkebunan kelapa sawit yang tersebar luas sampai dengan Sulawesi (pemain CPO anggota LQ45 lain hanya fokus di Sumatra dan Kalimantan). Kalimantan dan Sulawesi memiliki iklim yang lebih kondusif bila dibandingkan Sumatra ketika menghadapi fenomena El Nino dan La Nina.
4.2 0.8
52-Week Low (IDR)
13,900
52-Week High (IDR)
17,950
(%) Absolute
1M -0.7
6M -14.4
12M 6.1
Relative
-1.6
-24.7
-13.6
JCI
(D-1yr=100) 130
AALI
110 90
70
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Agriculture Andy Wibowo Gunawan +62-21-515-1140 (ext: 243)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
50
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
12,675.0
16,305.8
13,059.2
14,121.4
14,827.8
17,061.7
3,004.5 23.7
3,722.4 22.8
1,853.2 14.2
2,658.6 18.8
1,465.6 9.9
1,841.5 10.8
1,801.4
2,503.7
619.1
2,006.5
1,230.8
1,366.0
Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn)
14,963.2 4,695.3
18,558.3 6,720.8
21,512.4 9,813.6
24,226.1 6,632.6
22,318.8 3,928.6
23,376.4 4,134.8
Total Equity (IDRbn)
18,390.2 29.4
19,241.5 28.4
10,267.9
11,837.5
11,698.8
17,593.5
P/E (x) P/B (x)
21.9 3.8
15.3 3.2
53.1 2.8
16.4 1.9
1.8
1.7
ROA (%) ROE (%)
12.0 17.5
13.5 21.2
2.9 5.3
8.3 11.4
5.5 6.1
5.8 6.1
Average age
13.8
14.2
14.7
14.1
14.5
14.8
FFB yield CPO OER
20.7 22.3
22.0 21.9
21.7 21.6
18.3 21.0
18.0 21.2
18.0 21.2
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
68
July 11, 2017
Palm Oil
Figure 102. Revenue trend (IDRbn) 18,000
Figure 103. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 40
Growth (R)
16,000
30
28.6
0.0%
Crude palm oil
18.1%
14,000 20 12,000 10,000
9.6
7.3
6.7
9.5
8.1
8,000
10
Palm kernel and derivatives
0
6,000 -10
Others
81.9%
4,000 -20
-19.9
2,000 0
-30 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 104. Operating profit and margins
Figure 105. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 4,000
(%) 35.0
Operating Profit (L) OP Margin (R)
3,500
30.0
29.9
3,000 23.7
2,500
(x) 0.7
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 2.0 1.8
0.6
1.6
25.0
0.5
20.0
0.4
15.0
0.3
10.0
0.2
5.0
0.1
0.0
0.0
1.4
22.8 18.8
2,000
18.4
1,500
1.0
18.9
14.2
1,000
1.2
0.8 0.6 0.4
500 0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0.2 0.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 106. Current ratio vs. quick ratio
Figure 107. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 1.2
Current ratio (L)
(x) 0.3
Quick Ratio (R)
45
0.3 1.0
0.3
0.8
0.2
0.2
40
(x) 6.0 P/E (L) P/B (R)
5.0
35
4.0
30 0.2
0.6
(x) 50
0.2
25
3.0
20 0.4
0.1
0.1
0.1
0.2
0.1
2.0
15 10
1.0
5 0.0
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 5/11
0.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
69
PP London Sumatra Indonesia (LSIP IJ)
Sustainable CPO player
Plantation
July 11, 2017
Hold
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
1,500
Share Price (2/24/17, IDR)
1,525
Expected Return
-1.6% Company description
Consensus OP (17F, IDRtr)
Didirikan pada tanggal 18 Desember 1962, PP London Sumatra Indonesia (LSIP) terutama bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Ruang lingkup usahanya meliputi pembibitan, penanaman, pemanenan, pengolahan, dan perdagangan produk kelapa sawit, karet, biji kelapa sawit, kakao, dan teh.
Pemegang Saham per Januari 2017: PT Salim Ivomas Pratama (59,48%) dan publik (40,52%).
1.0
EPS Growth (17F, %)
-2.8
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
17.0 14.4
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 9,961.4
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
6,822.9 2,756.9
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
Investment thesis
LSIP memiliki beberapa tanaman perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, dan lain-lain dengan total luas tanam sebesar 114.461 ha pada 2016. Total area tertanam sawit adalah 94.632 ha (dengan luas area 83.056 ha yang menghasilkan, sedangkan sisanya belum menghasilkan pada 2016). Untuk karet dan tanaman lainnya masing-masing adalah 16.481 ha dan 3.348 ha pada 2016.
Karena perusahaan induk dari LSIP adalah Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), LSIP menjual sebagian besar CPO-nya ke SIMP. Dengan demikian, hal tersebut menjadi keunggulan kompetitif dari LSIP karena memiliki pembeli siaga untuk produk CPO-nya.
Salah satu keunggulan kompetitif dari LSIP adalah memiliki neraca yang sehat tanpa utang berbunga sejak 2010. Kedepannya, LSIP tidak akan memiliki utang berbunga karena kasnya yang berlimpah.
6.9 0.7
52-Week Low (IDR)
1,330
52-Week High (IDR)
1,905
(%) Absolute
1M 9.3
6M -15.7
12M 5.2
Relative
8.4
-26.1
-14.5
JCI
(D-1yr=100) 130
LSIP
110 90
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
4,133.7 818.2
4,726.5 1,191.8
4,189.6 764.4
3,847.9 789.6
4,028.1 720.7
5,588.6 1,076.4
19.8 769.5
25.2 916.7
18.2 623.3
20.5 593.8
17.9 577.5
19.3 837.2
7,974.9
8,655.1
8,848.8
9,459.1
9,111.9
9,858.3
1,360.9 6,614.0
1,436.3 7,218.8
1,510.8 7,338.0
1,813.1 7,646.0
1,254.1 7,857.8
1,731.6 8,126.8
14.0
14.1
15.8
16.5
19.5
16.5
ROA (%) ROE (%)
1.6 9.6
1.8 10.6
1.3 7.0
1.3 6.3
1.3 6.3
1.3 8.5
11.6
12.7
8.5
7.8
6.7
7.6
Average age
12.0
13.0
13.0
14.0
14.5
15.0
FFB yield nucleus CPO OER
16.7 22.9
17.5 23.3
17.8 22.9
14.7 22.5
16.0 22.5
16.0 23.0
70
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Agriculture Andy Wibowo Gunawan +62-21-515-1140 (ext: 243)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
50
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x)
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
70
July 11, 2017
Palm Oil
Figure 108. Revenue trend (IDRbn) 6,000
Figure 109. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 20
Growth (R)
1.8%
18.0
1.9% 5.2%
15
14.3
5,000
9.6
Oil palm and palm kernel
10 4,000
Rubber
5 3,000 0
Seeds
-1.8
2,000
-5
-8.2
1,000
-10.1
Others
91.1%
-10
-11.4
0
-15 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 110. Operating profit and margins
Figure 111. Financial leverage 1.4
(IDRbn) 1,400
(%) 35.0
Operating Profit (L) OP Margin (R)
1,200
30.0
30.0
1,000
25.0
26.4
25.0 21.2
800
1.3
22.4 22.3
18.6
20.0
600
15.0
400
10.0
200
5.0
1.2
0
0.0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
1.1 3/11
2018F
11/11
7/12
3/13
11/13
7/14
3/15
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 112. Current ratio vs. quick ratio
Figure 113. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 4.0
Current ratio (L)
(x) 2.5
Quick Ratio (R)
(x) 35
P/E (L)
11/15
7/16
(x) 4.0
P/B (R)
2.3 3.5
3/17
3.5
30 2.0
3.0
1.9
1.8
2.5
1.6
1.5
1.3
2.0
3.0
25
2.5 20 2.0
1.0
1.5
15 1.5 10
1.0
1.0
0.5 5
0.5 0.0
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 5/11
0.5 0.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
71
Sawit Sumbermas Sarana (SSMS IJ)
Young and energetic
Plantation
July 11, 2017
Trading buy
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
1,900
Share Price (5/31/17, IDR)
1,790 6.1%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
1.2
EPS Growth (17F, %)
24.0
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
22.3 14.4
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 15,335.3
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
9,525.0 2,540.1
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
1.0 0.6
52-Week Low (IDR)
1,300
52-Week High (IDR)
1,920
(%) Absolute
1M 2.3
6M 29.7
12M 1.7
Relative
1.4
19.3
-17.9
JCI
(D-1yr=100) 130
Didirikan pada tanggal 22 November 1995, kegiatan usaha Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) meliputi pengelolaan perkebunan kelapa sawit, pabrik pengolahan kelapa sawit, dan pabrik pengolahan inti sawit. Perkebunan dan pabrik kelapa sawit perusahaan tersebut berlokasi di Kalimantan Tengah, Indonesia. Produk SSMS meliputi minyak sawit mentah, biji palem, dan minyak inti sawit.
Pemegang saham per Januari 2017: Citra Borneo Indah (30,77%) dan publik (27,57%).
Investment thesis
Rata-rata usia tanaman kelapa sawit SSMS adalah 7,8 tahun, sehingga perusahaan ini masih memiliki ruang bertumbuh yang cukup besar dalam jangka panjang karena usia prima tanaman kelapa sawit berada pada umur 1218 tahun.
Strategi jangka panjang SSMS adalah mengupayakan pertumbuhan anorganik dengan mengakuisisi area tanam baru di dekat perkebunan kelapa sawit dan pabrik CPO yang ada. Perusahaan menetapkan target 150.000 ha untuk pembebasan lahan pada 2018F (dari 34.000 pada 2014).
SSMS
Selain itu SSMS juga memiliki infrastruktur yang baik di area perkebunan mereka dengan jalan utama yang lurus. Jalan raya yang baik berarti kemungkinan terganggunya produksi CPO saat musim hujan diminimalkan. Jalan raya yang baik waktu buah 2013 juga akan 2014memperpendek 2015 2016pengolahan 2017Ftandan 2018F segar (TBS) dari perkebunan ke kilang. 1,962.4 2,616.4 2,371.9 2,722.7 3,122.1 4,439.0 Revenue (IDRbn)
110 90
70
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Agriculture Andy Wibowo Gunawan +62-21-515-1140 (ext: 243)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
50
OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%)
889.2
991.5
880.0
984.4
1,177.8
1,733.4
45.3 576.8
37.9 736.3
37.1 559.0
36.2 591.7
37.7 733.2
39.0 1,181.1
3,701.9
6,765.2
6,973.9
7,163.0
8,628.8
9,824.4
1,385.6 2,272.6
3,976.7 2,740.3
3,939.8 3,034.1
3,709.2 3,453.8
4,610.6 3,990.1
4,923.4 4,875.9
13.5
21.5
33.2
22.5
24.9
15.7
3.4 15.6
5.8 10.9
6.1 8.0
3.9 8.3
4.0 8.5
3.4 12.0 21.5
25.4
26.9
18.4
17.1
16.2
Average age (years)
7.7
8.7
7.5
7.8
8.0
8.2
FFB yield (tonne/ha) CPO OER (%)
21.8 19.8
24.5 23.3
21.5 23.7
24.6 23.7
25.0 23.7
25.2 23.7
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
72
July 11, 2017
Palm Oil
Figure 114. Revenue trend (IDRbn) 5,000
Figure 115. Revenue breakdown
Revenue (L)
Growth (R)
42.2
(%) 50 2.8%
40
Crude palm oil
6.8%
36.3
4,000
33.3 30
13.6% Palm kernel
3,000
20 14.8
14.7 10
2,000
Fresh fruit bunches
4.4 0
76.9%
1,000
Palm kernel oil
-9.3
-10
0
-20 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 116. Operating profit and margins
Figure 117. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 2,000
Operating Profit (L)
(%) 50.0
OP Margin (R)
(x) 1.2
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 3.0
46.7
45.7 1,600
1.0
2.5
0.8
2.0
0.6
1.5
0.4
1.0
0.2
0.5
40.0
37.9
37.3
36.0
37.7
39.0
1,200
30.0
800
20.0
400
10.0
0
0.0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0.0
0.0 3/14
2018F
11/14
7/15
3/16
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 118. Current ratio vs. quick ratio
Figure 119. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 3.0
Current ratio (L)
2.5
(x) 2.5
Quick Ratio (R)
2.0
(x) 50
P/E (L)
11/16
(x) 9.0
P/B (R)
2.0
40
7.0
30
5.0
20
3.0
2.0 1.5 1.5 1.0 1.0
0.8
0.7
0.6
0.5
0.5 0.3 0.0
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
10 12/14
1.0 6/15
12/15
6/16
12/16
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
73
Coal Cleaner and clearer Kami tetap mempertahankan rekomendasi Overweight pada sektor batu bara mengingat proyeksi harga batu bara global rata-rata 2017F kami tidak berubah, yaitu pada level USD75.0/ton. Pilihan utama kami untuk sektor ini adalah Adaro Energy (ADRO/Buy/TP IDR2.425). Untuk 2H17F, kami optimis impor batu bara China akan naik karena datangnya musim dingin. Untuk jangka menengah, kami percaya bahwa debt to equity swap baru-baru ini antara China Investment Corporation (CIC) dan perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, Bumi Resources (BUMI) mengindikasikan minat China terhadap batu bara BUMI yang lebih ramah lingkungan. Untuk jangka panjang, mengingat China bertujuan untuk mengurangi emisi sulfur dan nitrogen dioksida (sementara batu baranya sendiri mengandung abu dan belerang tinggi), kami memperkirakan China akan mengimpor lebih banyak batu bara dari Indonesia untuk dicampur dengan batu baranya guna mendapatkan hasil yang optimal sembari mengurangi polusi.
Neutral (Maintain) Industry Report July 11, 2017 PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mining Andy Wibowo Gunawan +62-21-515-1140 (ext: 243)
[email protected]
Winter is coming: Coal in demand Kami memperkirakan beberapa pembangkit listrik tenaga air di China akan mengalami hiatus pada 2H akibat musim dingin. Pada bulan April, daya termal menyumbang 78,8% dari seluruh listrik yang diproduksi di China, diikuti oleh tenaga hidro (16,6%) dan nuklir (4,5%). Selain itu, kami mencatat bahwa persediaan batu bara China meningkat setelah dua bulan berturut-turut (Maret-April) akibat peningkatan impor batu bara. Kami pikir China telah menimbun batu bara impor untuk mengamankan sumber bahan bakar musim dingin untuk semua pembangkit listrik termal di paruh kedua tahun ini.
China’s medium-term coal demand to remain solid Pengeluaran konsumsi rumah tangga di wilayah pertambangan batu bara China mencapai 33,6% dari total pada 2015. Pada tahun yang sama, konsumsi rumah tangga menyumbang 66,4% terhadap PDB negara tersebut. Seperti yang ditunjukkan oleh angka tersebut, wilayah pertambangan batu bara memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi China. Dengan demikian, kami mengharapkan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar batu bara global jika terjadi penurunan harga batu bara. Selanjutnya, kami rasa kesediaan CIC untuk mengubah hutang BUMI menjadi ekuitas mengungkapkan ketertarikan China terhadap aset batu bara perusahaan (Kaltim Prima Coal dan Arutmin). Karena CIC adalah perusahaan milik negara China yang fokus pada bisnis investasi, kami yakin langkahnya mengindikasikan usaha pemerintah untuk mendapatkan batu bara BUMI yang lebih ramah lingkungan.
Long-term outlook for China’s coal demand also promising Kami memperkirakan permintaan batu bara China yang berasal dari Indonesia akan meningkat karena batu bara Indonesia lebih ramah lingkungan (China akan mencampur batu baranya dengan batu bara asal Indonesia).
Overweight on coal sector; Adaro Energy our top pick Kami mempertahankan peringkat investasi Overweight kami untuk sektor batu bara karena proyeksi harga minyak mentah global 2017F tidak berubah (USD75,0/ton). Pilihan utama kami di sektor ini adalah Adaro Energy (ADRO/Buy/TP IDR2.425) mengingat batu baranya yang lebih ramah lingkungan. Kami juga merekomendasikan Buy untuk Indo Tambangraya Megah (ITMG/Buy/TP IDR22.100) dan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA/Buy/TP IDR17.850). Key investment metrics Target price (IDR)
Company
Ticker
Rating
Adaro Energy
ADRO
Buy
2,425
Indo Tambangraya Megah
ITMG
Buy Buy
Tambang Batubara Bukit Asam
PTBA
P/E (x)
P/B (x)
ROE (%)
2017F 9.4
2018F 7.3
2017F 0.9
2018F 0.8
2017F 9.6
2018F 11.1
22,100
7.5
5.6
1.4
1.4
19.1
25.6
17,850
10.6
7.7
2.2
2.0
20.9
26.0
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
74
Adaro Energy (ADRO IJ)
Integrated coal miner
Coal
July 11, 2017
Buy
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
2,425
Share Price (5/31/17, IDR)
1,520 59.5%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, USDmn) EPS Growth (17F, %)
17.2
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
9.0 7.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.2 51,497.4
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
31,986.0 13,697.3
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
Didirikan pada tanggal 28 Juli 2004, Adaro Energy (ADRO) bergerak di bidang perdagangan, jasa, industri, pengangkutan batu bara, pertambangan, dan konstruksi. Anak perusahaannya bergerak di bidang pertambangan batu bara, perdagangan batu bara, jasa kontraktor penambangan, infrastruktur, logistik batu bara, dan kegiatan pembangkit tenaga listrik.
Pemegang saham per Januari 2017: PT Adaro Strategic Investments (43,91%) dan publik (49,91%).
Investment thesis
ADRO adalah salah satu perusahaan pertambangan batu bara terkemuka di Indonesia. Struktur perusahaan dan anak perusahaannya merupakan integrasi vertikal dari tambang hingga pembangkitan listrik (pit to power) di sepanjang rantai pasokan batu bara. Hal ini memungkinkan ADRO untuk secara efektif mengendalikan biaya dan risikonya pada setiap tahap rantai pasokan bisnis batu bara.
Konsesi tambang batu bara ADRO berlokasi di Sumatra dan Kalimantan, dengan total sumber daya 12,8 miliar ton dan cadangan sebesar 1,1 miliar ton.
ADRO melayani lebih dari 50 pelanggan dan sepuluh negara. Pendapatan domestiknya menyumbang 30,0% dari total penjualan ADRO, diikuti dengan penjualan ke India (5,0%), China (2,0%), Hong Kong (6,0%), Jepang (12,0%), Malaysia (15,0%), Korea Selatan (13,0%) dan lainnya (17,0%) di 1Q17.
52.3 1.8
52-Week Low (IDR)
800
52-Week High (IDR)
1,940
(%) Absolute
1M -14.4
6M -5.6
12M 114.1
Relative
-15.3
-16.0
94.5
JCI
(D-1yr=100) 220
720.8
ADRO
170 120
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mining Andy Wibowo Gunawan +62-21-515-1140 (ext: 243)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
70
Revenue (USDmn) OP (USDmn) OP margin (%) Net Profit (USDmn) Total Assets (USDmn) Total Liabilities (USDmn) Total Equity (USDmn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) EV/EBITDA (x) Stripping ratio (x) Overburden (bcm)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
3,285.1 566.1
3,325.4 560.3
2,684.5 410.3
2,524.2 534.1
3,001.8 779.0
3,393.8 990.2
17.2 231.2
16.8 178.2
15.3 152.4
21.2 334.6
26.0 391.9
29.2 499.8
6,733.8
6,413.6
5,958.6
6,522.3
7,472.2
7,497.1
3,538.8 3,195.0
3,155.5 3,258.1
2,605.6 3,353.0
2,736.4 3,785.9
3,379.8 4,092.4
2,983.7 4,513.4
12.4
15.1
7.8
12.0
9.4
7.3
0.9 3.4%
0.8 2.8%
0.4 2.6%
1.1 5.1%
0.9 5.2%
0.8 6.7%
7.2%
5.5%
4.5%
8.8%
9.6%
11.1%
5.4 5.8
3.7 5.8
3.3 5.2
4.7 4.5
6.7 4.9
5.4 5.0
294.9
319.1
267.0
234.1
261.9
270.0
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
75
July 11, 2017
Coal
Figure 120. Revenue trend (IDRbn) 50,000
Figure 121. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 25
Growth (R)
1.1%
22.3
45,000
1.1%
20
Coal mining
40,000 15.3
4.4%
15
35,000
10
30,000
Coal services
4.5
25,000
5
20,000
Others - Coal services
0
-0.3
-2.0
15,000
-5
-6.6
10,000
Logistics
93.5%
-8.9
-10
5,000 0
-15 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 122. Operating profit and margins
Figure 123. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 12,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R) 23.2
(%) 24.0
23.3
22.5
23.0
10,000 8,000
18.0
6,000 16.0
15.1
4,000
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 2.4
0.8
2.3
0.7
2.2
0.6
2.1
0.5
2.0
0.4
1.9
0.3
1.8
0.2
1.7
0.1
1.6
22.0 20.0
18.0
(x) 0.9
14.0 13.0
2,000
12.0
0
10.0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0.0
1.5 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 124. Current ratio vs. quick ratio
Figure 125. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 3.0
Current ratio (L)
Quick Ratio (R) 2.1
2.5
2.0
(x) 2.3
(x) 40
2.1
35
1.9
2.0
1.7
P/E (L)
(x) 5.0
P/B (R)
4.5 4.0
30 3.5 25
3.0
1.5 1.5
1.3 1.0
20
1.3
2.5
1.3 1.1
1.1
2.0
15
1.5
0.9
10
0.7
5
0.5
0 5/11
1.0
0.5
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0.5 0.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
76
Aneka Tambang (ANTM IJ)
The real diversified metal miner
Metal Mining
July 11, 2017
Not rated
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
N/A
Share Price (5/31/17, IDR)
775
Expected Return
N/A
Consensus OP (17F, IDRbn)
148.0
EPS Growth (17F, %)
283.3
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
63.7 7.1
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 17,422.3
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
24,030.8 8,4101
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
Didirikan pada 5 Juli 1968, Aneka Tambang (ANTM) adalah perusahaan pertambangan dan logam yang berorientasi ekspor. Perseroan ini melakukan semua kegiatannya, mulai dari eksplorasi, penggalian, pengolahan, hingga pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, dan batu bara, yang beroperasi di seluruh Indonesia.
Pemegang saham per Januari 2017: Pemerintah Republik Indonesia (65%) dan publik (35%).
Investment thesis
Dua kontributor terbesar pendapatan ANTM adalah segmen emas dan feronikel. Emas adalah aset safe haven saat menghadapi kontraksi pada ekonomi global, sedangkan feronikel merupakan komoditas logam yang terkait dengan sikus ekonomi global.
Dalam biaya produksi untuk segmen feronikel, ANTM adalah salah satu produsen feronikel yang cukup efisien di dunia, dengan biaya produksi tunai mencapai USD3,39/ton (sebagai pembanding, rata-rata dunia berada pada level USD5,0/ton).
Keunggulan kompetitif ANTM lainnya adalah bijih nikel dan bauksit (masingmasing 72,5 tahun dan 131,1 tahun). ANTM memiliki wilayah konsesi pertambangan logam yang tersebar di Indonesia, dengan tambang emas yang terletak di Jawa, bijih nikel di Sulawesi dan Maluku, bauksit di Kalimantan, dan batu bara Sumatra.
69.2 0.8
52-Week Low (IDR)
595
52-Week High (IDR)
1,005
(%) Absolute
1M 11.5
6M -18.8
12M 19.2
Relative
10.6
-29.2
-0.4
JCI
(D-1yr=100) 160
Company description
ANTM
140 120
100
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
11,298.3
9,420.6
10,531.5
9,106.3
11,174.9
13,067.0
OP (IDRbn)
421.0
-137.1
-701.4
8.2
148.0
1,620.8
OP margin (%) Net Profit (IDRbn)
3.7 409.9
-1.5 -743.5
-6.7 -1,440.9
0.1 64.8
1.3 279.3
12.4 683.4
Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn)
21,865.1 9,071.6
22,004.1 9,954.2
30,356.9 12,040.1
29,981.5 11,572.7
N/A N/A
N/A N/A
Total Equity (IDRbn)
12,793.5
12,049.9
18,316.7
18,408.8
N/A
N/A
25.3 0.8
N/A 0.8
N/A 0.4
298.3 1.2
63.7 1.0
108.6 1.0
ROA (%)
2.0
-3.4
-5.5
0.2
1.4
3.2
ROE (%)
3.2
-6.0
-9.5
0.4
2.5
5.2
103.4
103.7
63.4
65.0
N/A
N/A
11.8 31.2
19.8 26.0
166.5 11.0
32.1 12.4
26.4 N/A
7.3 N/A
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mining Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
80
Revenue (IDRbn)
P/E (x) P/B (x)
CCC (Days) EV/EBITDA (x) Net debt to Equity (x)
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
77
July 11, 2017
Mining
Figure 126. Revenue trend (IDRbn) 14,000
Figure 127. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 25
Growth (R) 22.7
16.9 20
12,000
1.9%
Gold and refinery
15 10,000
23.5%
11.8
10
8.1
8,000
5
1.0
6,000
Nickel ore mining
0 -5
4,000
74.6%
Others - Bauxite mining
-10 2,000
-13.5
-15
-16.6 0
-20 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 128. Operating profit and margins
Figure 129. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 2,200
Operating Profit (L)
(%) 15.0
OP Margin (R)
(x) 0.9
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 2.5
0.8 12.4
1,700
10.0
2.0
0.7
8.6 0.6
1,200 5.0
3.7 700
0.4
1.3 0.1
-300
2012
2013
2014
1.0
0.0 0.3
(1.5)
200
1.5 0.5
2015
2016
2017F
2018F
-5.0
(6.7)
0.2
0.5
0.1
-800
-10.0
0.0
0.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 130. Current ratio vs. quick ratio
Figure 131. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 3.0
Current ratio (L)
(x) 2.5
Quick Ratio (R)
(x) 35
P/E (L)
P/B (R)
(x) 2.5
30
2.5 2.0 1.8
1.9
2.0
2.0
25
2.0 1.5
20
1.5
1.5 1.0
1.0
1.0
1.0
15
1.0
10 0.5
0.5
0.5
5
0.0
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
0
0.0
2016
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
78
Bumi Resources (BUMI IJ)
The king of thermal coal
Coal
July 11, 2017
Not rated
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
N/A
Share Price (5/31/17, IDR)
384
Expected Return
N/A
Consensus OP (17F, IDRtr)
142.2
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
1.5 7.1
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 12,233.4
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
36,627.0 23,298.2
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
31.6 1.1
52-Week Low (IDR)
50
52-Week High (IDR)
520
(%) Absolute
1M -14.3
6M 32.4
12M 668.0
Relative
-15.2
22.0
648.4
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mining Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
2/17 3/17
BUMI
1/17
12/16
9/16
10/16
11/16
JCI
8/16
7/16
6/16
Didirikan pada 26 Juni 1973, Bumi Resources (BUMI) beroperasi dalam eksplorasi dan eksploitasi deposit batu bara, termasuk pertambangan batu bara dan kegiatan eksplorasi minyak. Perusahaan ini menawarkan layanannya kepada perusahaan semen dan pembangkit listrik, serta perusahaan industri menengah dan besar yang bergerak di bidang industri kimia, tambang, dan tekstil. BUMI juga memiliki ketertarikan terhadap penambangan emas, perak, dan tembaga.
Pemegang saham per Januari 2017: Credit Suisse AG SG Cabang S/A CsagsingLHHI (23,2%), dan publik (70,6%).
6.1
EPS Growth (17F, %)
(D-1yr=100) 1,200 1,000 800 600 400 200 0
Company description
Investment thesis
Di antara perusahaan batu bara anggota LQ45, BUMI adalah produsen batu bara terbesar dengan total volume penjualan mencapai 81 juta ton pada 2015. Selain itu, BUMI juga memiliki sumber daya batu bara yang mencapai 12,4 miliar ton dan konsesi pertambangannya terus meluas, di Sumatra Utara, Sulawesi, Kalimantan dan Republik Yaman.
BUMI memiliki biaya tunai per ton terendah di antara perusahaan batu bara anggota LQ45 lainnya karena wilayah pertambangannya yang strategis.
BUMI juga merestrukturisasi utangnya kepada kreditur dengan mekanisme debt-to-equity swap. Restrukturisasi utang tersebut akan menurunkan beban bunga perseroan dan juga memperbaiki arus kas operasionalnya.
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
36,973.0
734.7
542.7
310.9
23,158.0
23,584.0
2,397.7 6.5
-1,524.3 -207.5
-133.6 -24.6
-71.6 -23.0
6,104.0 26.4
5,664.7 24.0
Net Profit (IDRbn)
-6,347.4
-4,396.0
-25,798.4
900.3
2,936.8
2,471.8
Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn)
85,237.6 88,924.6
57,227.6 66,496.8
47,031.1 87,281.5
42,003.7 79,709.6
N/A N/A
N/A N/A
Total Equity (IDRbn)
-3,687.0
-9,269.2
-40,250.5
-37,705.9
N/A
N/A
P/E (x)
N/A
N/A
N/A
11.0
1.5
1.0
P/B (x)
N/A
N/A
N/A
N/A
0.1
0.1
ROA (%) ROE (%)
(8.5) N/A
(6.4) N/A
(48.1) N/A
2.1 N/A
5.7 12.4
6.7 18.5
CCC (Days)
48.3
8,270.6
N/A
N/A
N/A
N/A
EV/EBITDA (x) Net debt to Equity (x)
10.8 N/A
10.0 N/A
N/A N/A
N/A N/A
10.0 N/A
10.6 N/A
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
79
July 11, 2017
Coal
Figure 132. Revenue trend (IDRbn) 40,000
Figure 133. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 8000
Growth (R) 7,348.4
7000
35,000
6000
30,000
5000
25,000
4000
Coal services & marketing
20,000
3000 15,000
2000
10,000 1.8 5,000
4.3
0.8
-26.2
-98.0
1000 100.0%
0
-42.7
0
-1000 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 134. Operating profit and margins
Figure 135. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 7,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 40
26.4 6,000
11.4
-10
5,000
Financial leverage (R)
(x) 70 60
35 50
(23.0)
(24.6)
Debt-equity ratio (L)
40
24.0
6.5
(x) 45
30
4,000
-60 3,000
25
40
20
30
2,000 -110
15 20
1,000 10 0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
-160
10
5
-1,000 0 (207.5)
-2,000
0 3/11
-210
9/11
3/12
9/12
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 136. Current ratio vs. quick ratio
Figure 137. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 1.0
Current ratio (L)
(x) 0.5
Quick Ratio (R)
(x)
P/E (L)
P/B (R)
3/13
(x) 10
1,410
0.9
9 0.4
0.8 0.7 0.6
0.3
1,210
8
1,010
7
810
6
0.3
0.5
0.2 0.2
0.4
610 0.1
0.3
5 4
410
0.2
0.0
0.0
0.0
3 0.0
0.1 0.0
-0.1 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
210
2
10
1
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
80
Elnusa (ELSA IJ)
Undergoing a metamorphosis
Oil
July 11, 2017
Not rated
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
N/A
Share Price (5/31/17, IDR)
308
Expected Return
N/A Company description
Consensus OP (17F, IDRtr)
N/A
EPS Growth (17F, %)
N/A
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
N/A 7.1
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 2,233.3
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
7,298.5 3,211.1
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
300
52-Week High (IDR)
620
(%) Absolute
1M -18.5
6M -33.9
12M -48.2
Relative
-19.4
-44.3
-67.9
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mining Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
ELSA
1/17
11/16
9/16
10/16
12/16
JCI
8/16
7/16
6/16
Didirikan pada tahun 1969, Elnusa (ELSA) adalah perusahaan jasa minyak terpadu. Melalui anak perusahaannya, perusahaan ini menawarkan layanan yang mencakup data geofisik, pengeboran, dan layanan ladang minyak. Elnusa juga menawarkan layanan teknologi informasi kepada industri minyak dan industri lainnya.
Kepemilikan pada Desember 2016: Pertamina (41,1%), Dana Pensiun (14,9%), dan publik (44,0%).
Investment thesis
ELSA merencanakan strategi konsep penjualan baru dengan memberikan solusi terpadu dalam bisnis hulu migas, seperti menawarkan paket sebagai bagian dari layanan seismik terpadu dan segmen transportasi dan logistik. Sebelumnya, ELSA hanya menyediakan layanan terpisah bagi masing-masing segmen bisnisnya.
Selain itu, ELSA akan melanjutkan strategi penetrasi melalui pencarian pasar baru di luar negeri. Strategi penetrasi ini akan mendiversifikasi pendapatan perusahaan dalam jangka panjang dan mengurangi ketergantungan ELSA kepada Pertamina sebagai pelanggan utamanya.
Pada 2011, salah satu direktur ELSA terlibat penggelapan uang perusahaan di salah satu bank swasta Indonesia. Sejak skandal tersebut, ELSA menerapkan strategi untuk mencegah kecurangan dan ketidakjujuran di perusahaan mereka.
3.7 1.3
52-Week Low (IDR)
(D-1yr=100) 140 120 100 80 60 40
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
4,112.0
4,221.2
3,775.3
3,620.6
N/A
N/A
293.1 7.1
442.6 10.5
470.2 12.5
418.9 11.6
N/A N/A
N/A N/A
238.1
425.8
375.4
310.9
N/A
N/A
Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn)
4,371.0 2,085.9
4,256.9 1,707.4
4,407.5 1,772.3
4,191.0 1,313.2
N/A N/A
N/A N/A
Total Equity (IDRbn)
2,285.1
2,549.5
2,635.2
2,877.7
N/A
N/A
P/E (x)
10.1
11.7
4.8
9.9
N/A
N/A
P/B (x)
1.1
2.0
0.7
1.1
N/A
N/A
ROA (%) ROE (%)
5.5 11.1
9.9 17.8
8.7 14.7
7.2 11.4
N/A 13.4
N/A N/A
CCC (Days)
67.0
61.0
65.5
63.0
N/A
N/A
3.1 -24.3
6.5 -24.5
2.2 -7.4
3.0 -6.8
N/A N/A
N/A N/A
EV/EBITDA (x) Net debt to Equity (x)
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
81
July 11, 2017
Mining
Figure 138. Revenue trend (IDRbn) 6,000
Figure 139. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 4
Growth (R) 2.7
2
1.3
5,000
4.5%
0
Energy distribution and logistics services
-2
4,000 -4.1 3,000
-4
Integrated upstream oil and gas services
39.8%
-6
55.7% -8 2,000
-10
-10.6
Oil and gas support services
-12
1,000 -13.9
-14
0
-16 2012
2013
2014
2015
2016
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 140. Operating profit and margins
Figure 141. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 500
(%) 14
Operating Profit (L) OP Margin (R)
450
12.5 11.6
400 10.5 350 300
12
(x) 0.7
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 2.5
0.6
2.0
10
0.5
8
0.4
6
0.3
4
0.2
2
0.1
0
0.0
1.5
7.1
250 200
1.0
5.3
150
0.5
100 50
0 2012
2013
2014
2015
0.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2016
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 142. Current ratio vs. quick ratio
Figure 143. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 1.7
Current ratio (L) 1.5
1.6
1.5
(x) 1.6
Quick Ratio (R)
1.4
1.4
(x) 70
P/E (L)
(x) 2.5
P/B (R)
60 2.0 50
1.2
1.2
1.2
1.2
1.4
1.5
40 1.0
1.3
30
1.0
0.8 1.2
20 0.6
1.1 1.0
0.4 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0.5 10 0 5/11
0.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
82
Vale Indonesia (INCO IJ)
The survivor
Metal Mining
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
1,905
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, USDmn)
76.5
EPS Growth (17F, %)
N/A
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
N/A 7.1
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 18,531.3
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
9,936.3 2,036.3
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
1,690
52-Week High (IDR)
3,630
(%) Absolute
1M -14.2
6M -45.1
12M 15.1
Relative
-15.1
-55.5
-4.5
JCI
(D-1yr=100) 220
Investment thesis
INCO mengganti bahan bakar untuk proses produksi nikel (terutama untuk tanur listrik) dari high sulfur fuel oil (HSFO) dan high sulfur fuel diesel (HSFD) ke batu bara. Karenanya, INCO dapat mengurangi biaya produksinya secara signifikan dalam jangka panjang. Sebagai catatan, produksi pengolahan nikel membutuhkan banyak listrik untuk menciptakan panas.
Selain itu, INCO juga membuat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk mengamankan pasokan listrik untuk kebutuhan operasionalnya.
INCO sedang melakukan program pengeluaran belanja modal multi tahun, yang mencakup optimalisasi pengoperasian pabrik peleburan, mengoptimalkan operasi penambangan, serta menjaga integritas peralatan dan infrastruktur yang ada. Secara keseluruhan, program belanja modal multi tahun ini terutama untuk mengamankan perusahaan arus kas bebasnya dalam menghadapi ketidakpastian harga nikel global.
63.7 1.0
52-Week Low (IDR)
Didirikan pada Juli 1968, Vale Indonesia (INCO) adalah penambang nikel yang memiliki hak eksklusif di wilayah tertentu di Sulawesi untuk mengeksplorasi, mengembangkan, menambang, memroses, menyimpan, mengangkut, dan menjual semua mineral nikel yang ditemukan di wilayah tertentu. INCO memiliki 110,9 juta ton bijih nikel dengan kadar rata-rata nikel 1,78% pada 2016. Nilai bijih nikel INCO adalah kategori kelas bijih nikel kadar tinggi.
INCO
170 120
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mining Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
70
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
9,605.8 1,322.1
12,315.8 2,951.5
10,581.7 1,250.4
7,769.4 227.4
9,077.3 1,017.7
9,613.7 1,731.7
13.8
24.0
11.8
2.9
11.2
18.0
402.8
2,043.8
676.7
25.4
515.9
991.4
27,761.2
29,014.0
31,718.6
30,133.2
N/A
N/A
6,898.6
6,822.0
6,307.3
5,292.8
N/A
N/A
20,862.6
22,191.9
25,411.3
24,840.3
N/A
N/A
54.2
17.2
23.6
N/A
35.1
23.4
P/B (x) ROA (%)
1.3 1.7
1.6 7.5
0.6 2.2
1.1 0.1
0.7 1.7
0.7 2.7
ROE (%)
2.3 70.1
9.8 62.3
2.8 59.8
0.1 100.6
1.7 N/A
3.0 N/A
9.1 0.7
7.5 -6.7
4.8 -7.6
14.2 -4.1
7.2 N/A
6.0 N/A
Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x)
CCC (Days) EV/EBITDA (x) Net debt to Equity (x)
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
83
July 11, 2017
Mining
Figure 144. Revenue trend (IDRbn) 14,000
Figure 145. Revenue breakdown
Revenue (L)
12,000
(%) 40
Growth (R)
30
28.3
10,000
Nickel matte
20 16.8 5.9
8,000
10
5.8 6,000
0
4,000
-10 -14.1
-16.8
2,000
100%
-20 -26.5
0
-30 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 146. Operating profit and margins
Figure 147. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 3,500
Operating Profit (L)
(%) 30
OP Margin (R) 25
24.0 2,500
20 2,000
18.0 13.8 11.8
11.0
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 1.4
18
3,000
1,500
(x) 20
11.2
1.4 16 14
1.3
12
15 10
1.3
10 8
1.2
1,000 6 1.2
5
500
4
2.9
0
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2
1.1
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 148. Current ratio vs. quick ratio
Figure 149. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 5.0
Current ratio (L)
Quick Ratio (R)
4.5
2.5 2.4
4.0
(x) 2.7
(x) 300
2.5
250
2.3
3.5 3.0
(x) 3.5
P/B (R)
3.0 2.5
200
2.0
2.1
150
2.5
1.5
1.9
1.9
2.0 1.5
P/E (L)
100
1.7
1.0
1.7 1.6
1.0
1.5
0.5 0.0
1.3 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
50
0 5/11
0.5 0.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
84
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA IJ)
The local player Coal
July 11, 2017
Buy
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
17,850
Share Price (5/31/17, IDR)
10,900 63.8%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
Didirikan pada tahun 1981, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) fokus pada kegiatan penambangan batu bara. Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan yang mencakup survei umum, eksplorasi, produksi, pengangkutan, dan pemasaran batu bara.
Kepemilikan sampai dengan Desember 2016: Pemerintah Indonesia (65,0%) dan publik (35,0%).
3.9
EPS Growth (17F, %)
16.9
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
10.6 7.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.2 25,575.9
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
2,304.1 806.0
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
Investment thesis
PTBA memiliki sumber daya dan cadangan batu bara yang melimpah, masingmasing mencapai 7,29 miliar ton dan 1,99 miliar ton. Cadangan berlimpah menunjukkan bahwa PTBA memiliki ruang yang luas untuk tumbuh maju karena berusaha memenuhi permintaan batu bara domestik yang kuat akibat adanya proyek pembangkit listrik 35.000 MW milik pemerintah.
69.6 1.4
52-Week Low (IDR)
7,175
52-Week High (IDR)
14,200
PTBA saat ini menyediakan pasokan batu bara ke PLN dan anak usahanya (dengan basis kontrak jangka panjang), PT Pupuk Indonesia, dan lain-lain.
PTBA akan lebih fokus pada pasar domestik, maka porsi pasar domestiknya diproyeksikan melampaui angka lancar 60,0% dalam jangka menengah.
Pelabuhan Tarahan, pelabuhan PTBA di Propinsi Lampung, memiliki kapasitas penyimpanan batu bara 25 juta ton/tahun dengan kapasitas tambat kapal sebesar 210.000 DWT (capesize). Pelabuhan tersebut, yang mampu menampung kapal-kapal besar, menawarkan nilai tambah dalam bentuk biaya transportasi rata-rata per ton yang lebih rendah.
(%) Absolute
1M -14.0
6M -10.1
12M 71.0
Relative
-14.9
-20.5
51.4
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mining Andy Wibowo Gunawan +62-21-515-1140 (ext. 243)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
PTBA
1/17
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
12/16
JCI
(D-1yr=100) 190 170 150 130 110 90 70
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
11,209.2 1,857.3
13,078.0 2,310.2
13,733.6 2,416.3
14,058.9 2,594.6
20,936.6 2,888.4
25,024.1 4,057.7
16.6 1,826.1
17.7 2,016.2
17.6 2,035.9
18.5 2,006.2
13.8 2,345.1
16.2 3,255.2
11,677.2
14,812.0
16,894.0
18,576.7
20,041.4
21,709.4
4,125.6 7,551.6
6,141.2 8,670.8
7,606.5 9,287.5
8,024.4 10,552.4
8,840.1 11,201.3
9,188.8 12,520.7
12.9
14.3
8.3
14.4
10.6
7.7
3.1 15.6
3.3 13.6
1.8 12.1
2.7 10.8
2.2 11.7
2.0 15.0 26.0
24.2
23.3
21.9
19.0
20.9
EV/ton (x)
10.5
10.7
5.5
10.3
12.0
6.9
Stripping ratio (x) Overburden (bcm)
4.4 66.4
4.6 75.4
4.5 84.8
5.4 105.9
4.5 108.3
4.7 127.2
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
85
July 11, 2017
Coal
Figure 150. Revenue trend (IDRbn) 25,000
Figure 151. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 35
Growth (R)
30
29.0
2.8%
20,000 25
Coal
20
15,000 16.7
15
8.8
10,000
9.6
10
Others
5
5.0 5,000
2.4
97.2% 0
-3.3
0 2012
-5
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 152. Operating profit and margins
Figure 153. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 4,500
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 35
4,000
(x) 35.0
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
1.8
30.0
3,500
30
29.3
1.6
25.0
3,000 25
2,500
(x) 2.0
1.4 20.0
1.2
2,000
21.1
19.2
1,500
18.0
17.6
20.4
0
10 2013
2014
0.8
15
500
2012
1.0 10.0
15.7
1,000
20
15.0
2015
2016
2017F
5.0
0.6
0.0
0.4
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 154. Current ratio vs. quick ratio
Figure 155. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 6.0
Current ratio (L)
Quick Ratio (R)
(x) 4.5
(x) 25
P/E (L)
(x) 8
P/B (R)
4.2 4.0
5.0
20
6
3.5
4.0
3.0
3.0
15
2.5 2.1
2.0
2.0 1.5 1.0
1.2
0.0 2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
2 5
1.0 0.5
2013
10
1.5 1.1
2012
4
0 5/11
0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
86
Automotive Too big to fail True economies of scale
Under review Industry Report July 11, 2017 PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Miscellaneous Industry Franky Rivan +62-21-515-1140 (ext. 124)
[email protected]
Dengan sejarah yang panjang, kami melihat industri otomotif Indonesia telah berubah menjadi salah satu kontributor utama bagi sebagian besar perekonomian Indonesia. Menurut analisa regresi kami, penjualan otomotif Indonesia menunjukkan korelasi kuat dengan pertumbuhan PDB Indonesia. Penjualan mobil di Indonesia menunjukkan korelasi yang kuat (0,87) dan koefisien determinasi yang besar (0,76) terhadap pertumbuhan PDB, yang menunjukkan hubungan simetris yang kuat. Karena itu, kami percaya bahwa pelemahan kegiatan ekonomi tidak hanya akan melemahkan sektor otomotif, namun juga sebaliknya, penurunan sektor otomotif dapat melemahkan perekonomian secara keseluruhan. Perlu dicatat bahwa industri otomotif Indonesia sendiri mempekerjakan lebih dari tiga juta tenaga kerja (menurut Departemen Perindustrian), berjumlah 2,3% dari total angkatan kerja Indonesia, yang menurut kami cukup besar. Oleh karena itu, kami optimis pemerintah tidak akan menerapkan peraturan ketat untuk industri ini dalam jangka panjang, mengingat dampak nyata industri ini terhadap perekonomian sejak awal hingga sekarang.
Underpenetrated in the midst of sizable production base Meski industri ini telah memiliki rekam jejak yang panjang ke belakang, kami melihat pasar otomotif Indonesia masih sangat underpenetrated. Dari 1.000 penduduk Indonesia, hanya 59 yang tercatat sebagai pemilik mobil pada 2016, yang menurut kami sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga dan bertentangan dengan fakta bahwa Indonesia adalah produsen otomotif terbesar kedua di Asia Tenggara. Pada 2016, Indonesia memproduksi 1,09 juta unit kendaraan roda empat per tahun, di belakang Thailand, yang memproduksi 1,95 juta unit per tahun. Kami memperkirakan angka tersebut akan mencapai 1,16 juta unit per tahun pada 2017, karena Mitsubishi telah memasang kapasitas baru sebesar 160 ribu unit pada bulan April ini. Perlu dicatat bahwa produsen mobil terbesar di Indonesia saat ini, Toyota Group, juga akan memperluas kapasitas produksinya secara bertahap hingga 2020 sebesar IDR26 triliun, yang menurut kami akan menambahkan kapasitas terpasang sebesar c.300 ribu unit per tahun.
The rise of the affluent Kami yakin pertumbuhan yang kuat di segmen menengah Indonesia akan menambah permintaan mobil, karena kami yakin residual income rumah tangga yang lebih tinggi akan membuka kesempatan untuk membeli mobil. Menurut Business Monitor International (BMI), 43 juta orang akan masuk ke kelompok pendapatan USD10-25 ribu/tahun pada 2019, yang berarti meningkatnya kelas menengah-atas penduduk Indonesia. Kami yakin kelompok pendatang baru ini akan menaikkan permintaan mobil karena menurut kami kepemilikan mobil merupakan salah satu faktor kunci yang memengaruhi status sosial di dalam rumah tangga menengah-atas Indonesia. Menurut Nielsen, keinginan rumah tangga yang belum memiliki mobil untuk memiliki mobil di Indonesia adalah yang terkuat ketiga di dunia, dengan indeks aspirasi sebesar 96%. Sedikitnya 67% pemilik mobil di Indonesia menganggap mobil mereka sebagai simbol kesuksesan yang akan meningkatkan status sosial mereka. Kami mengumpulkan data penelusuran Google menggunakan kata kunci "pembelian mobil" dalam bahasa lokal, untuk mengonfirmasi bahwa orang Indonesia termasuk di antara negara-negara Asia Tenggara yang memiliki minat tertinggi terhadap pembelian mobil.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
87
Astra International (ASII IJ)
All engines ready to roar
Automotive
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
8,750
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
20.6
EPS Growth (17F, %)
30.7
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
18.2 17.6
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 359,291.5
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
40,483.6 18,259.1
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
21.1 1.4
52-Week Low (IDR)
6,500
52-Week High (IDR)
9,350
(%) Absolute
1M -2.2
6M 13.6
12M 32.6
Relative
-3.2
3.3
13.0
JCI
(D-1yr=100) 150
Didirikan pada tahun 1957, Astra International (ASII) merakit dan mendistribusikan mobil, sepeda motor, dan suku cadang otomotif. Melalui anak perusahaannya, perusahaan ini juga bergerak di bidang pertambangan, perkebunan, teknologi informasi, dan keuangan. Kapitalisasi pasar Astra pada akhir tahun 2016 adalah IDR335 triliun.
Kepemilikan per Desember 2016: Jardine Cycle & Carriage Ltd (50,1%) dan publik (49,9%).
Investment thesis
ASII merupakan konglomerat terbesar di Indonesia, terutama bergerak dalam penjualan otomotif. Produk utamanya meliputi Toyota, Honda Motor, dan Komatsu.
Penjualan mobil dan pertumbuhan GDP Indonesia menunjukkan korelasi yang kuat (0,87). Kami percaya pemulihan ekonomi dalam jangka waktu dekat juga akan berarti permintaan yang lebih baik untuk penjualan otomotif.
Kami juga menemukan korelasi kuat antara penjualan mobil & sepeda motor Indonesia dengan harga minyak di tahun sebelumnya (-1Y). Dengan kenaikan harga minyak mentah 45% YoY WTI pada 2016, kami memperkirakan penjualan otomotif akan melonjak tahun ini. Selain itu, kami juga memperkirakan minyak akan diperdagangkan pada USD55/bbl pada 2017, yang kami percaya akan memperkuat bisnis yang terkait dengan komoditas ke depannya.
ASII
130 110
90
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Miscellaneous industry Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
70
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
193,880.0 18,603.0
201,701.0 20,163.0
184,196.0 17,212.0
181,084.0 17,480.0
202,193.2 20,562.0
219,264.6 22,604.2
9.6
10.0
9.3
9.7
10.2
10.3
19,417.0
19,191.0
14,464.0
15,156.0
19,818.2
22,021.4
Total Assets (IDRbn)
213,994.0
236,027.0
245,435.0
261,855.0
N/A
N/A
Total Liabilities (IDRbn)
107,806.0
115,840.0
118,902.0
121,949.0
N/A
N/A
Total Equity (IDRbn)
106,188.0
120,187.0
126,533.0
139,906.0
N/A
N/A
14.2
15.7
16.8
22.1
18.2
16.4
3.3 9.8
3.2 8.5
2.4 6.0
3.0 6.0
2.9 7.4
2.7 7.8
Net Profit (IDRbn)
P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%)
25.0
21.4
14.6
14.2
16.6
16.7
Capex (IDRbn) EV/EBITDA (x)
-9,030.0 13.6
-10,369.0 11.1
-7,413.0 10.1
-7,518.0 13.3
-13,673.9 14.5
-11,424.0 13.3
Net gearing (x)
53.8
40.7
34.0
29.1
N/A
N/A
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
88
July 11, 2017
Automotive
Figure 156. Revenue trend (IDRbn) 255,000
Figure 157. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 20
Growth (R)
9.2%
15.7
15
205,000
Sales of goods
12.4 8.5
10
18.9%
155,000
105,000
Services and rental
5
4.0
3.1
0
-1.7
71.9%
55,000
Financial services
-5 -8.7
5,000 2012
2013
2014
2015
-10 2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 158. Operating profit and margins
Figure 159. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 25,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 10.8
(x) 0.7
(x) 2.2
0.6
10.6 21,000
2.1
10.4 0.5
10.1 10.3 17,000
10.0
10.0
13,000
9.7
9.6
9.6
2.0
0.4 0.3
1.9
0.2
9.3 9,000
9.2
5,000
8.8 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
1.8
Debt-equity ratio (L)
0.1
Financial leverage (R)
0.0
1.7 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 160. Current ratio vs. quick ratio
Figure 161. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 1.5
Current ratio (L)
1.4
(x) 1.1
Quick Ratio (R)
1.0
1.0
(x) 30
P/E (L)
P/B (R)
(x) 6.0
1.0 0.9
25
5.0
20
4.0
15
3.0
10
2.0
0.9
1.4 0.8
0.8 1.3
0.7 1.3 0.6 1.2
0.5
0.5
1.2
0.4 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
5 5/11
5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
1.0 5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
89
Sri Rejeki Isman (SRIL IJ)
Spinning decent performances
Textile
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation) Target Price (12M, IDR)
N/A
Share Price (5/31/17, IDR)
326
Expected Return
N/A Company description
Consensus OP (17F, IDRtr)
1.7
EPS Growth (17F, %)
N/A
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
5.9 17.6
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 5,912.5
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
18,592.9 8,158.7
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
3.3 0.7
52-Week Low (IDR)
204
52-Week High (IDR)
496
(%) Absolute
1M 7.9
6M 37.0
12M 19.9
Relative
7.0
26.6
0.2
Didirikan pada 22 Mei 1978, Sri Rejeki Isman (SRIL) terutama bergerak dalam industri tekstil dan garmen. Kegiatan usahanya termasuk pemintalan, penenunan, pencelupan greige, pemutihan, pencetakan, serta produksi garmen. Produknya meliputi benang, comprising rayon, katun, dan benang polyester; greige; kain jadi, dan garmen. Pelanggan SRIL termasuk Timberland, Quicksilver, Zara, JCPenny, dan Sears.
Pemegang saham per Januari 2017: Huddleston Indonesia (56,07%) dan publik (43,93%).
Investment thesis
Proxy terbaik untuk sektor manufaktur tekstil dan garmen di Indonesia, karena SRIL adalah salah satu pemain utama di industri ini. SRIL adalah pemasok perusahaan pakaian terkenal seperti H&M, Disney, dan seragam militer untuk NATO.
Eksposur SRIL yang cukup besar ke pasar luar negeri akan memungkinkan perusahaan untuk membukukan keuntungan pertukaran mata uang asing (forex) yang besar.
Kegiatan ekspor perusahaan ke pasar AS dapat menghadapi risiko ketika kebijakan proteksionis Presiden Trump mulai berlaku.
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Miscellaneous industry Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
SRIL
1/17
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
12/16
JCI
(D-1yr=100) 190 170 150 130 110 90 70
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
4,697.2
6,580.0
8,334.0
9,043.5
10,121.6
11,489.8
786.7 16.8
1,134.0 17.2
1,327.4 15.9
1,547.9 17.1
1,700.2 16.8
1,992.5 17.3
308.5
598.5
745.8
789.6
907.9
1,142.3
Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn)
5,582.3
8,686.9
10,854.1
12,824.7
N/A
N/A
3,266.3
5,810.2
7,019.5
8,341.5
N/A
N/A
Total Equity (IDRbn)
2,316.0
2,876.7
3,834.5
4,483.2
N/A
N/A
11.8
4.9
9.4
5.3
5.9
4.8
2.0
1.1
1.9
1.0
N/A
N/A
6.6 17.5 105.2
8.7 23.9 178.0
7.5 21.9 163.2
6.9 19.5 171.6
7.1 19.2 N/A
8.1 19.9 N/A
N/A N/A
N/A N/A
P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Debt-to-equity (x) Forex gain/losses (IDRbn) Capex (IDRbn)
121.2
23.9
13.1
12.4
-763.4
-1,601.6
-1,415.9
-1,110.1
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
90
July 11, 2017
Textile
Figure 162. Revenue trend
Figure 163. Revenue breakdown
Revenue (L)
(IDRbn) 12,000
Growth (R)
(%) 50
8.9%
44.1
10,000
40.5
40.2
40
Spinning
Finishing
Garment
Weaving
8,000 30
23.4%
42.3%
26.6
6,000
20
13.5
4,000 11.9
10
8.6
2,000
0
25.4%
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 164. Operating profit and margins
Figure 165. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 2,500
Operating Profit (L)
(%) 18.0
OP Margin (R)
(x) 2.5
Debt-equity ratio (L)
(x) 3.5
Financial leverage (R)
3.0 17.2
2,000
17.3
17.1
2.0 17.0
2.5
16.8
16.7
1.5
1,500
2.0
16.0
15.9
1.5
1.0
1,000
15.4
15.0 500
1.0 0.5
0.5 0
14.0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0.0
0.0 9/13
2018F
3/14
9/14
3/15
9/15
3/16
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 166. Current ratio vs. quick ratio
Figure 167. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 6.0
Current ratio (L)
(x) 3.5
Quick Ratio (R) 3.3
(x) 12
P/E (L)
9/16
(x) 3.5
P/B (R)
11
3.0
3.0
5.0
10
2.7 2.5 4.0 2.0 3.0
3/17
2.5
9 8
2.0
7
1.7 1.5
2.0 1.0
1.5
6 5
1.0
4
1.0
0.5
0.4
0.2 0.0
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
0.5
3 2016
2 6/14
0.0 10/14
2/15
6/15
10/15
2/16
6/16
10/16
2/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
91
Infrastructure Favorable wind of change Telecommunication
Industry Report July 11, 2017 PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Infrastructure Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
Kami percaya bahwa industri telco di Indonesia sedang mengalami transisi besar. Seiring kemajuan teknologi, legacy services (layanan 2G: voice dan SMS) menjadi kurang relevan. Data akan menjadi pendorong pendapatan utama bagi perusahaan telco untuk tahuntahun mendatang, didukung oleh penetrasi smartphone yang lebih tinggi, perluasan jaringan 3G/4G yang agresif oleh operator telekomunikasi, dan harga data yang terjangkau. Menurut kami, katalis industri dalam jangka pendek sampai menengah adalah monetisasi data yang lebih baik dan membaiknya regulatory landscape.
Toll road Infrastruktur yang buruk telah menjadi hambatan utama bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tidak mengherankan, salah satu reformasi pertama yang dilakukan Presiden Jokowi adalah menghilangkan program subsidi BBM. Dengan beralih dari belanja tidak produktif ke belanja produktif, Jokowi telah mengamankan fleksibilitas fiskal untuk melaksanakan agenda reformasinya, khususnya, proyek infrastruktur (termasuk jalan tol), yang akan memacu pertumbuhan ekonomi. Sebagai bagian dari rencana untuk meningkatkan belanja infrastruktur, pemerintah menggulirkan Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Rencana ini menargetkan untuk menekan biaya logistik menjadi hanya 19,2% dari PDB pada tahun 2019 (vs. 23,5% pada tahun 2014), dan mencakup target 1.000 km jalan tol (vs. 807km pada tahun 2014). Sejauh ini, kami sudah melihat komitmen pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur, yang dibuktikan dengan aktifnya pemerintah dalam mendorong usaha pembebasan lahan dan kebijakan pendukung lainnya.
Oil & gas Konsumsi minyak harian Indonesia meningkat menjadi 1,6 juta barel per hari pada tahun 2015 (vs. 1,3 juta barel per hari pada tahun 2005). Sebaliknya, produksi minyak harian negara turun menjadi 825.000 barel/hari pada tahun 2015 (vs. 1,1 juta barel/hari di tahun 2005). Penurunan ini telah menghasilkan jarak yang lebih besar antara konsumsi minyak dan produksi. Menurut kami, produksi minyak Indonesia yang rendah disebabkan oleh hambatan birokrasi dan peraturan yang tidak jelas. Oleh karena itu, pemerintah saat ini secara aktif merevisi peraturan tentang eksplorasi dan produksi minyak. Tingginya harga gas dalam negeri telah menjadi salah satu masalah utama pengguna gas industri di Indonesia, karena banyak perusahaan mencoba memperbaiki keseluruhan struktur biaya mereka. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk memangkas harga gas dari c.USD9/MMBtu menjadi c.USD6/MMBtu pada tingkat pengguna akhir, yang kami percaya akan membawa dampak positif bagi ekonomi Indonesia karena akan membantu meningkatkan daya saing dan efisiensi industri dalam negeri. Dengan permintaan domestik hampir dua kali lipat dalam dekade terakhir, kami memperkirakan harga yang lebih rendah, serta harga minyak dan batu bara yang lebih tinggi, dapat menciptakan kenaikan permintaan lebih lanjut. Kami juga menyambut baik rencana pemerintah untuk membuat perusahaan induk BUMN antara Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertagas karena akan memperbaiki keseluruhan struktur biaya dan meningkatkan efisiensi industri.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
92
Xl Axiata (EXCL IJ)
Reaping benefits from data
Telecommunication
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
2,960
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
1.2
EPS Growth (17F, %)
-25.7
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
84.4 14.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 34,201.5
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
10,688.0 3,595.3
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
78.1 1.2
52-Week Low (IDR)
2,030
52-Week High (IDR)
3,950
(%) Absolute
1M -7.8
6M 33.3
12M -16.1
Relative
-8.7
23.0
-35.8
JCI
(D-1yr=100) 130
EXCL
XL Axiata (EXCL) bergerak dalam penyediaan layanan telepon seluler dan menawarkan berbagai jenis produk dan layanan telekomunikasi seperti layanan pesan suara, pesan singkat (SMS), data, dan layanan lainnya. Selain itu, EXCL juga menyediakan leased line, penyewaan menara telekomunikasi, penyedia layanan internet dan layanan roaming nasional. Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial sejak Oktober 1996.
Pemegang saham sampai dengan Januari 2017: Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (66,4%) dan publik (33,6%).
Investment thesis
EXCL adalah operator seluler di Indonesia dengan 46,5 juta pelanggan di 4Q16 (pangsa pasar 15%).
Indonesia beralih dari 2G ke data. Kami percaya bahwa data akan menjadi pendorong pertumbuhan utama di sektor telekomunikasi. Kami melihat peluang pertumbuhan yang kuat didorong oleh smartphone yang lebih murah, perluasan jaringan 3G/4G yang agresif, dan harga data yang terjangkau.
EXCL siap untuk memperoleh keuntungan dari pertumbuhan data karena ekspansi jaringan yang agresif, serta pendapatan data yang lebih tinggi, yang membentuk c.53% pendapatannya di 4Q16 (TLKM = c.35%, ISAT = c.50%).
110 90
70
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Infrastructure Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
50
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
21,265.1 2,695.6
23,460.0 1,617.5
22,876.2 1,082.1
21,341.4 -99.1
22,754.7 1,322.6
24,608.5 2,138.0
12.7
6.9
4.7
-0.5
5.8
8.7
1,032.8
-803.7
-25.3
375.5
313.3
893.4
40,277.6
63,630.9
58,844.3
54,896.3
N/A
N/A
24,977.5 15,300.1
49,582.9 14,048.0
44,752.7 14,091.6
33,687.1 21,209.1
N/A N/A
N/A N/A
43.0
N/A
N/A
60.8
84.4
31.0
2.9 2.7
3.0 -1.6
2.2 -0.0
1.2 0.7
1.5 0.9
1.4 1.9
EV/EBITDA (x)
6.7 7.3
-5.5 7.8
-0.2 7.0
2.1 5.2
1.4 5.8
4.0 5.3
Dividend yield (%) Net debt/EBITDA (x)
2.6 2.0
1.3 2.9
1.7 3.2
N/A 2.1
N/A 1.6
N/A 1.3
Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%)
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
93
July 11, 2017
Telecommunication
Figure 168. Revenue trend (IDRbn) 25,000
Figure 169. Revenue breakdown
Revenue (L)
24,000
(%) 20
Growth (R)
1.5%1.3% Non-voice services & monthly services charges
2.2%
15
14.8
Voice services
8.1%
10.3
23,000
7.8
10 Cellular interconnection
6.6 22,000
48.9%
5
Communication tower leasing
1.4 21,000
38.0%
0
Leased circuit
-2.5 20,000
Others
-5 -6.7
19,000
-10 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 170. Operating profit and margins
Figure 171. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 5,000
Operating Profit (L)
(%) 25.0
OP Margin (R)
(x) 3.0
Debt-equity ratio (L)
(x) 6.0
Financial leverage (R)
22.2
4,000 3,000
20.0
2.5
5.0
15.0
2.0
4.0
10.0
1.5
3.0
5.0
1.0
2.0
0.0
0.5
1.0
-5.0
0.0
12.7
2,000 6.9
6.2
1,000
8.8
4.7 (0.5)
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
-1,000
0.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 172. Current ratio vs. quick ratio
Figure 173. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 1.0
Current ratio (L)
0.9
(x) 0.6
Quick Ratio (R)
(x) 160
P/E (L)
(x) 5.0
P/B (R)
4.5
140
0.5
0.5
0.8
4.0 120
0.7
0.4
0.6
3.5 100
3.0
0.3 0.5
0.3
80
2.5
0.3
0.4
2.0
60 0.2
0.3 0.1
0.1
0.1 0.0
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
1.5 40
0.1
0.2
1.0 20 0 5/11
0.5 0.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
94
Jasa Marga (JSMR IJ)
Long-term play
Toll road
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
5,250
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
4.1
EPS Growth (17F, %)
-4.1
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
19.4 14.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 37,196.6
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
7,257.9 2,177.1
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
76.0 1.1
52-Week Low (IDR)
3,900
52-Week High (IDR)
5,662
(%) Absolute
1M 13.1
6M 26.2
12M -2.5
Relative
12.2
15.8
-22.2
JCI
(D-1yr=100) 130
Didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 1 Maret 1978, Jasa Marga (JSMR) bergerak dalam operasi dan pengelolaan jalan tol di Indonesia. Kegiatan usahanya juga meliputi perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan jalan tol, serta penyediaan berbagai layanan, seperti tempat istirahat, pompa bensin dan ruang iklan.
Pemegang saham per January 2017: Pemerintah Indonesia (70%) dan publik (30%).
Investment thesis
Perusahaan ini adalah operator dan pengembang jalan tol terkemuka di Indonesia dan saat ini mengelola 593 km jalan tol di negara ini (61% dari total jalan tol di Indonesia).
JSMR menargetkan c.667km penambahan jalan tol baru untuk mencapai c.1.260km pada akhir 2019.
Kami percaya bahwa ekspansi belanja modal JSMR akan terbukti berhasil dalam jangka panjang karena pembangunan jalan tol baru akan mendorong pertumbuhan pendapatan di tahun-tahun mendatang. Namun, pembiayaan menjadi hambatan bagi perusahaan untuk saat ini.
JSMR
110 90
70
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
10,271.5 2,027.1
9,173.8 2,813.8
9,848.2 3,313.3
16,661.4 4,003.1
12,261.5 4,112.2
14,308.0 4,754.4
19.7 1,027.7
30.7 1,421.7
33.6 1,466.4
24.0 1,889.3
33.5 1,907.7
33.2 1,946.4
28,058.6
31,860.0
36,725.0
53,500.3
N/A
N/A
17,500.6 10,557.9
20,839.2 11,020.7
24,356.3 12,368.7
37,161.5 16,338.8
N/A N/A
N/A N/A
P/E (x)
31.3
33.7
24.2
15.6
19.4
18.5
P/B (x)
3.6 3.9
5.1 4.8
3.4 4.3
2.3 4.2
2.5 3.5
2.2 3.3
EBITDA margin (%)
11.7 30.1
15.4 39.9
14.8 41.1
15.7 29.3
13.1 N/A
12.5 N/A
Net debt to equity (x) Interest coverage (x)
82.0 2.2
91.1 2.3
102.1 1.8
128.1 2.1
N/A N/A
N/A N/A
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Infrastructure Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
50
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn)
ROA (%) ROE (%)
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
95
Toll road
July 11, 2017
Figure 174. Revenue trend (IDRbn) 18,000
Figure 175. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 80
Growth (R) 69.2
16,000
1.3%
Contruction revenue
0.9%
60
Toll operator
14,000 Other services
12,000
40
39.8
10,000
16.7
8,000
Management fees from operating third-party toll roads Lease of land 0.7%
39.1%
20 13.2
57.2%
7.4 6,000
Petroleum revenues 0.7%
0
-10.7
4,000
Advertising/billboards
-20
0.1%
-26.4
2,000 0
-40 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 176. Operating profit and margins
Figure 177. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 5,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R) 33.6
4,500
(%) 35
33.5 33.2
31
30.7
4,000
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 3.8 3.6
1.6
3.4
1.4
29
28.4
3,500
33
(x) 1.8
27
3,000
3.2
1.2
3.0
25
1.0
23
0.8
2.8
24.0
2,500 2,000
21 19.7
1,500
17
500
15 2013
2014
2.4
19
1,000
2012
2.6
0.6
2015
2016
2017F
0.4
2.2
0.2
2.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 178. Current ratio vs. quick ratio
Figure 179. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 0.9
Current ratio (L)
0.8
(x) 0.9
Quick Ratio (R)
0.8
0.8 0.7
0.7
(x) 45
P/E (L)
(x) 5.5
P/B (R)
5.0
40
4.5
0.7
0.6
35
4.0
0.6
0.6
0.5
0.5
30
3.5
0.4
25
3.0
0.4
0.4 0.3
0.3 0.2
0.2
2.5 20
0.2
2.0
0.1
0.1
15
0.0
0.0
10 5/11
2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
1.5 1.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
96
Perusahaan Gas Negara (PGAS IJ)
Consolidation to propel growth
Energy
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
2,400
Share Price (2/24/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
7.0
EPS Growth (17F, %)
N/A
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
11.1 14.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 57,694.8
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
24,241.5 10,432.3
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
72.3 1.1
52-Week Low (IDR)
2,200
52-Week High (IDR)
3,520
(%) Absolute
1M -1.2
6M -11.4
12M -3.2
Relative
-2.2
-21.8
-22.8
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Infrastructure Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
PGAS
1/17
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
12/16
JCI
(D-1yr=100) 150 130 110 90 70 50
Didirikan pada 1859 dan dinyatakan sebagai perusahaan milik negara pada 13 Mei 1965, Perusahaan Gas Negara (PGAS) bergerak dalam bidang distribusi dan transmisi gas alam dan dapat dibagi menjadi empat segmen: transmisi, distribusi, eksplorasi minyak dan gas, dan segmen operasi lainnya. Segmen distribusinya mendistribusikan gas alam kepada pengguna komersial, industri, dan rumah tangga melalui strategic business units (SBU).
Pemegang saham per Januari 2017: Pemerintah Indonesia (56,96%) dan publik (43,04%).
Investment thesis
PGAS adalah perusahaan distribusi dan transmisi gas terbesar di Indonesia (pangsa pasar 80% dan 35%).
Rencana perusahaan induk energi BUMN akan menguntungkan PGAS. Melalui perusahaan induknya, PGAS akan menerima pasokan gas yang stabil untuk memenuhi permintaan pelanggan, bersamaan dengan akses ke infrastruktur dan jaringan bisnis Pertamina di seluruh Indonesia.
Selain itu, konsolidasi akan menyelesaikan masalah antara PGAS dan Pertagas mengenai persaingan bisnis hilir gas dan pengendalian lebih dari 90% distribusi gas domestik. 2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
3,001.5 932.3
3,253.4 893.7
3,068.8 654.9
2,934.8 490.0
3,052.2 522.6
3,240.5 572.0
31.1 859.1
27.5 711.2
21.3 401.2
16.7 304.3
17.1 390.8
17.7 418.8
4,363.2
5,689.6
6,495.0
6,834.2
N/A
N/A
1,635.9 2,727.2
2,814.1 2,875.5
3,472.2 3,022.8
3,664.0 3,170.2
N/A N/A
N/A N/A
P/E (x)
9.2
16.1
11.7
15.3
11.1
9.9
P/B (x)
3.5 20.8
4.1 14.2
1.6 6.6
1.5 4.6
1.3 5.9
1.3 6.2
EV/EBITDA (x)
36.2 7.8
26.2 11.1
13.6 7.8
9.8 9.5
12.6 7.1
12.4 6.5
Net debt/EBITDA (x) Interest coverage (x)
-0.3 42.6
0.6 12.9
1.9 5.7
2.3 3.8
2.0 N/A
1.9 N/A
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn)
ROA (%) ROE (%)
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
97
Energy
July 11, 2017
Figure 180. Revenue trend (IDRbn) 50,000
Figure 181. Revenue breakdown
Revenue (L)
45,000
(%) 35
Growth (R)
Gas distribution
2.1%
40,000
13.4%
25
23.5
23.4
35,000
0.2%
30
29.4
20
Exploration of oil & gas
30,000 15 25,000 6.2
20,000
6.5
Other operations
5
4.8
15,000
10
0
10,000 5,000
84.3%
Gas transmission
-5
-5.0
0
-10 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 182. Operating profit and margins
Figure 183. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 12,000
Operating Profit (L)
(%) 45.0
OP Margin (R)
40.0
39.5
10,000
31.1
8,000
21.3 16.7
4,000
17.0
17.5
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 3.0
0.9
2.6
35.0
0.8
30.0
0.7
25.0
0.6
1.8
20.0
0.5
1.4
15.0
0.4
10.0
0.3
5.0
0.2
0.0
0.1
27.5
6,000
(x) 1.0
2.2
1.0
2,000 0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0.6 0.2 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 184. Current ratio vs. quick ratio
Figure 185. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 4.5 4.0
Current ratio (L)
(x) 4.5
Quick Ratio (R)
4.1
4.0
(x) 35
P/E (L)
(x) 8.0
P/B (R)
7.0
30
3.5
3.5
3.0
3.0
2.5
2.5
20
2.0
15
6.0
25
2.3 2.0
2.2
1.9
2.1
1.5
5.0 4.0 3.0
1.5
10
1.0
1.0
0.5
0.5
5
0.0
0 5/11
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
2.0 1.0 0.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
98
Telekomunikasi Indonesia (TLKM IJ)
Retaining the throne
Telecommunication
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
4,350
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
46.0
EPS Growth (17F, %)
19.0
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
19.3 14.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 436,464.0
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
100,800.0 49,188.6
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
73.9 0.9
52-Week Low (IDR)
3,624
52-Week High (IDR)
4,670
(%) Absolute
1M -0.5
6M 12.7
12M 17.6
Relative
-1.4
2.3
-2.1
JCI
(D-1yr=100) 130
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) adalah perusahaan milik negara yang beroperasi di sektor jasa telekomunikasi dan jaringan di Indonesia, didirikan pada 21 September 1991. Perseroan ini mengelola enam segmen (Mobile, Fixed, Wholesale & International, Infrastruktur Jaringan, Enterprise Digital dan Consumer Digital) yang melayani empat segmen pelanggan: segmen korporasi, residensial, individu, dan lainnya.
Pemegang saham per Januari 2017: Pemerintah Indonesia (51,19%) dan publik (48,81%).
Investment thesis
TLKM adalah perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia dan operator seluler terbesar di Indonesia dengan pelanggan seluler sebanyak 173,9 juta di 4Q16 (pangsa pasar 57%).
Neraca dan arus kas yang kuat akan memungkinkan TLKM untuk memperkuat dan mengamankan posisinya sebagai pemimpin pasar di sektor ini.
Data masih dalam tahap pertumbuhan, dan kami melihat peluang pertumbuhan yang kuat yang didorong oleh penetrasi smartphone yang lebih tinggi, perluasan jaringan 3G/4G yang agresif oleh operator telekomunikasi, dan harga data yang terjangkau.
TLKM
120 110
100
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
82,967.0 25,996.0
89,696.0 29,220.0
102,470.0 32,464.0
116,333.0 39,860.0
129,282.7 46,074.2
142,087.4 51,879.1
31.3 14,205.0
32.6 14,471.0
31.7 15,489.0
34.3 19,352.0
35.6 24,006.3
36.5 26,631.0
127,951.0
141,822.0
166,173.0
179,611.0
N/A
N/A
50,527.0 77,424.0
55,830.0 85,992.0
72,745.0 93,428.0
74,067.0 105,544.0
N/A N/A
N/A N/A
P/E (x)
14.6
19.3
19.7
20.3
19.3
17.1
P/B (x)
3.5 11.9
4.2 10.7
4.1 10.1
4.7 11.2
4.7 12.0
4.3 12.8
25.4 5.52
22.6 6.66
21.7 6.54
24.3 7.24
24.2 6.86
25.1 6.21
4.06 -0.07
3.57 0.03
2.88 0.05
0.49 0.01
N/A -0.02
N/A -0.11
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Infrastructure Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
90
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn)
ROA (%) ROE (%) EV/EBITDA (x) Dividend yield (%) Net debt/EBITDA (x)
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
99
July 11, 2017
Telecommunication
Figure 186. Revenue trend (IDRbn) 160,000
Figure 187. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 16
Growth (R) 14.2
140,000
4.1% 5.4%
14
13.5
120,000
12
11.1
Cellular
6.0%
9.9
100,000
Data & internet 1.0%
10 8.3
80,000
8.1
7.5
Wired phone service providers
8
60,000
6
40,000
4
20,000
2
52.5%
Other telecommunication service - sattelite
31.0%
Interconnection Satellite networks
0
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 188. Operating profit and margins
Figure 189. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 60,000
(%) 37.0
Operating Profit (L) OP Margin (R) 35.6
50,000
36.5
(x) 0.5
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 1.9
0.5
1.9
0.4
1.8
0.4
1.8
0.3
1.7
0.3
1.7
0.2
1.6
31.0
0.2
1.6
30.0
0.1
1.5
29.0
0.1
1.5
28.0
0.0
36.0 35.0
34.3
40,000
33.0
32.8
30,000
34.0
32.6
31.3
20,000
32.0
31.7
10,000 0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
1.4 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 190. Current ratio vs. quick ratio
Figure 191. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 1.6
Current ratio (L)
Quick Ratio (R)
(x) 30
1.0
25
1.0
1.0
0.9
0.8
20
0.6
15
0.4
10
(x) 7.0 P/E (L)
1.1
1.4 1.2
(x) 1.2
6.0
P/B (R)
5.0
0.8
1.0
4.0 0.8
3.0 0.6
2.0
0.4 0.2 0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0.2
5
0.0
0 5/11
1.0 0.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
100
Media 2H17 outlook: Expecting resilient growth Indonesia remains one of the most attractive FTA TV markets
Overweight (Maintain) Industry Report July 11, 2017 PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Trade Christine Natasya +62-21-515-1140 (ext. 233)
[email protected]
Meskipun persaingan baru muncul dari media periklanan lain (online medium) di Indonesia, kami memperkirakan belanja iklan televisi akan bertahan sebagai prioritas untuk jangka panjang. Perusahaan konsultan Media Partners Asia (MPA) percaya bahwa Indonesia termasuk di antara beberapa negara (selain India dan Filipina) di mana belanja iklan di platform online, meskipun bertumbuh pesat, akan tetap menjadi media untuk beriklan kedua yang paling disukai setelah free-to-air (FTA) TV. Dari 2017 sampai 2022, belanja iklan TV di Indonesia diperkirakan akan mencatat tingkat pertumbuhan tahunan tertinggi ketiga (secara compound annual growth rate/CAGR), setelah India dan Filipina. Kami juga mencatat bahwa penetrasi internet di Indonesia masih jauh di bawah negara-negara Asia Pasifik lainnya, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura. Penetrasi internet di negara ini diperkirakan hanya akan mencapai 50% pada tahun 2020, yang berarti sekitar 135 juta orang Indonesia masih belum memiliki akses Internet dalam tiga tahun ke depan. Mengingat faktor-faktor ini, kami berharap FTA TV tetap menjadi media periklanan terkuat di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
TV ad spend to be resilient in 2H17 Seiring dengan naiknya penetrasi internet di Indonesia, kami juga melihat naiknya pertumbuhan belanja iklan e-commerce. Namun, kami percaya pendapatan iklan TV yang hilang dari iklan digital akan diimbangi dengan meningkatnya belanja iklan TV bisnis ecommerce (seperti Shopee dan Lazada). Memang, Nielsen juga menyatakan bahwa berkembangnya bisnis e-commerce di Indonesia telah meningkatkan belanja iklan TV. Pemain e-commerce telah mengeluarkan bujet untuk iklan TV yang agresif selama dua atau tiga tahun terakhir, terutama di tahun 2015. Meskipun kami tidak memiliki data belanja iklan TV oleh e-commerce untuk tahun 2016, kami yakin tren tersebut tetap berlanjut. Menurut Nielsen, di 2016, pendapatan kotor dari iklan FTA di Indonesia tumbuh sekitar 10% YoY. Kami berharap pertumbuhan yang kuat akan berlanjut tahun ini.
Positive catalysts for both MNCN and SCMA for 2H17 Kami percaya bahwa peningkatan rating S&P ke peringkat investasi akan memberi dampak baik bagi perusahaan media yang berada di bawah cakupan kami: Media Nusantara Citra (MNCN/Hold/TP IDR2.170) dan Surya Citra Media (SCMA/Trading Buy/TP IDR3.290). Dengan adanya peningkatan peringkat oleh S&P, kami mengharapkan penguatan rupiah dan penurunan biaya dana, yang dapat menguntungkan MNCN karena eksposur utangnya dan rencana untuk refinancing sebagian utang dolar tahun depan. Perusahaan pilihan kami adalah SCMA karena 1) neraca yang solid, 2) arus kas yang kuat, dan 3) potensi margin yang membaik di 2017, mengingat tidak adanya biaya program Torabika Soccer dan adanya kenaikan baru-baru ini pada pangsa pemirsa prime time di SCTV. Namun kami juga mengharapkan MNCN untuk mencatat kinerja keuangan yang luar biasa, didukung oleh pangsa pemirsa yang tetap stabil pada saluran utamanya, RCTI, di tengah persaingan ketat dengan SCTV dalam siaran sinetron lokal. Kami juga mengharapkan margin MNCN membaik karena perusahaan tidak lagi membeli konten dari pihak ketiga (sebelumnya Sinemart). Dengan demikian, kami positif pada keseluruhan industri media mengingat situasi yang lebih baik (menurunnya risiko politik di 2H dan margin kedua perusahaan yang lebih tinggi).
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
101
Media Nusantara Citra (MNCN IJ)
Remain the strongest in audience shares
Media
July 11, 2017
Hold
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
2,170
Share Price (5/31/17, IDR)
1,900 14.2%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
2.6
EPS Growth (17F, %)
29.6
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
15.0 18.5
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 27,267.4
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
14,276.1 5,818.3
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
10.9 1.2
52-Week Low (IDR)
1,470
52-Week High (IDR)
2,360
(%) Absolute
1M 4.1
6M 9.5
12M -9.5
Relative
3.2
-0.9
-29.1
JCI
(D-1yr=100) 130
Media Nusantara Citra (MNCN) didirikan pada Juni 1997 dan saat ini mengoperasikan empat dari total 11 stasiun televisi FTA di Indonesia. Perusahaan ini tercatat di bursa efek sejak Juni 2007. Tidak hanya memiliki stasiun FTA TV seperti RCTI, MNCTV, GlobalTV, dan iNewsTV, MNCN juga memiliki 22 saluran TV berbayar. Perusahaan ini mendiversifikasikan bisnisnya ke dalam produksi konten.
Kepemilikan per tanggal 31 Maret 2017: Global Mediacom (63,0%) dan publik (36,9%).
Investment thesis
MNCN
110
90
70
TV andalan MNCN, RCTI, tetap menjadi stasiun TV FTA yang paling banyak ditonton saat prime time, meski saat ini perusahaan hanya menyediakan konten prime time mereka dari rumah produksi mereka sendiri, MNC Pictures. Jika MNCN dapat mempertahankan pangsa pemirsa yang tinggi, kami yakin perseroan dapat mempertahankan pertumbuhan pendapatannya. Selain itu, biaya produksi akan lebih rendah mengingat perusahaan tidak lagi membeli konten dari Sinemart. Indonesia terdiri dari lima pulau yang tersebar yang kemungkinan akan mendorong FMCG untuk tetap memasang iklan melalui TV FTA, terutama di TV MNCN, berkat konsistensi MNCN dalam menghasilkan pangsa pemirsa yang tinggi. Mengingat bahwa valuasi MNCN dengan SCMA sudah terlalu jauh, kami pikir valuasi MNCN layak untuk rerating (meningkat).
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Trade Christine Natasya +62-21-515-1140 (ext. 233)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
50
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Revenue (IDRbn)
6,522
6,666
6,445
6,730
7,611
8,289
OP (IDRbn) OP margin (%)
2,560 39.3
2,602 39.0
2,194 34.0
2,332 34.7
2,674 35.1
2,913 35.1
Net Profit (IDRbn)
1,691
1,761
1,186
1,369
1,775
1,998
Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn)
9,617 1,873
13,610 4,210
14,475 4,908
14,240 4,753
15,496 3,164
16,695 3,252
Total Equity (IDRbn)
7,390 15.6
8,916 15.2
8,966 22.2
8,818 19.5
11,663 15.0
12,774 13.4
P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) EV/EBITDA (x) Net gearing (%) Cash conversion cycle (x)
3.6
3.0
3.0
3.0
2.3
2.1
17.6 22.9 9.9
12.9 19.7 9.7
8.2 13.2 11.0
9.6 15.5 10.5
11.5 15.2 9.3
12.0 15.6 8.5
7.1 233.3
35.8 281.6
42.0 317.9
42.2 331.5
15.8 326.7
14.4 324.5
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
102
July 11, 2017
Media
Figure 192. Revenue trend (IDRbn) 8,500
Figure 193. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 20
Growth (R)
7.8%
8,000
16.2
Advertising from television and channel
15 7,500
10.6%
12.7 9.2
7,000
10
Content
6,500
5
4.4
4.1 2.2
6,000
Others 0
81.6%
5,500 -3.3 5,000
-5 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 194. Operating profit and margins
Figure 195. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 3,500
Operating Profit (L) 39.3
3,000
OP Margin (R)
(%) 40
39.0
39
(x) 0.5
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 1.8
0.5
1.6
0.4
1.4
38 0.4
2,500
1.2
37 0.3 2,000
36 35.4
1,500
34.6
34.7 35.1
34.0
35
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0.8 0.2 0.6
34
0.2
33
0.1
0.4
32
0.1
0.2
31
0.0
1,000 500
1.0 0.3
0.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 196. Current ratio vs. quick ratio
Figure 197. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 12
Current ratio (L)
Quick Ratio (R)
4.6
10 4.2
(x) 5.4
(x) 30
4.4
25
3.4
20
(x) 7.0
6.0
5.0
8 3.3 2.9
6
4.0 2.4
15
4
3.0
1.4
2
10
2.0
0.9
P/E (L) 0
0.4 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
5 5/11
P/B (R) 1.0
5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
103
Surya Citra Media (SCMA IJ)
Prime time to overweight
Media
July 11, 2017
Trading buy
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
3,290
Share Price (5/31/17, IDR)
2,910 13.1%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
2.4
EPS Growth (17F, %)
21.2
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
22.6 18.5
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 38,454.8
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
14,621.6 5,737.0
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
Didirikan pada tahun 1999, Surya Citra Media (SCMA) memfokuskan bisnis intinya dalam hiburan dan komunikasi layanan penyiaran TV. Stasiun TV utama SCMA, SCTV, saat ini diposisikan sebagai salah satu stasiun televisi FTA terkemuka di Indonesia.
Kepemilikan pada Desember 2016: Elang Mahkota Teknologi (60,7%), dan publik (39,3%).
Investment thesis
Kami menyukai SCMA karena neraca yang solid (cash yang besar, utilisasi capex yang lebih baik) dan monetisasi pangsa pemirsa yang lebih baik, terlihat dari pertumbuhan pendapatan yang stabil bahkan ketika pangsa pemirsanya tidak berada di paling atas. Selain itu, kami yakin pendapatan SCMA akan tetap stabil didukung oleh kenaikan pangsa pemirsa setelah mengakuisisi Sinemart Production House, yang memiliki rekam jejak yang bagus dalam menghasilkan sinetron dengan pangsa pemirsa yang tinggi. SCMA selalu mempertahankan rasio pembayaran dividennya yang tinggi (rata-rata 88% dalam tiga tahun terakhir), yang memungkinkan perusahaan mempertahankan ROE yang tinggi (rata-rata 46%).
Tidak hanya memiliki stasiun TV yang kuat di dunia hiburan (SCTV), SCMA juga memiliki stasiun TV Indosiar, yang berfokus pada reality show yang berhubungan dengan dangdut, stand up komedi, dan lomba menyanyi, yang kami percaya juga merupakan acara favorit di Indonesia.
13.7 1.1
52-Week Low (IDR)
2,130
52-Week High (IDR)
3,440
(%) Absolute
1M 1.7
6M 16.4
12M -13.1
Relative
0.8
6.0
-32.8
JCI
(D-1yr=100) 130
SCMA
110 90
70
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Trade Christine Natasya +62-21-515-1140 (ext. 233)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
50
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Revenue (IDRbn)
3,695
4,075
4,238
4,524
5,129
5,642
OP (IDRbn) OP margin (%)
1,759 47.6
1,928 47.3
2,015 47.5
2,003 44.3
2,402 46.8
2,643 46.8
Net Profit (IDRbn)
1,286
1,458
1,522
1,511
1,831
2,017
Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn)
4,040 1,263
4,749 1,262
4,566 1,152
4,821 1,115
5,679 1,138
6,563 1,1249
Total Equity (IDRbn)
2,726
3,456
3,146
3,427
4,203
4,942
P/E (x) P/B (x)
32.2 15.2
28.4 12.0
27.2 13.2
27.4 12.1
22.6 9.8
20.5 8.4
ROA (%) ROE (%) Gross margin (%)
32.9 48.6 62.6
33.2 47.2 63.6
32.7 46.1 64.0
32.2 46.0 60.6
34.9 48.0 63.2
33.0 44.1 63.2
Debt to equity (x) EBITDA margin (%)
0.2
0.1
0.1
0.1
0.1
0.0
50.4
49.8
50.4
47.1
49.7
49.7
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
104
July 11, 2017
Media
Figure 198. Revenue trend (IDRbn) 6,000
Figure 199. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 45
Growth (R)
42.1 40
-23.4%
5,000
Revenue from advertising
35 4,000
4.1%
30 25
Other revenue
3,000
20 2,000
11.0 15
12.7
11.6
10.3 1,000
Sales discount
10
6.8
119.2%
5
4.0 0
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 200. Operating profit and margins
Figure 201. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 3,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 51
50.1
(x) 0.5
Debt-equity ratio (L)
(x) 2.5
Financial leverage (R)
50
2,500
49
2,000
47.6
0.4
2.0
0.3
1.5
0.2
1.0
0.1
0.5
48 47.5
47.3
47.2 48.0
1,500
47
46 45
1,000
44.3
44 43
500
42
0
41 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0.0
0.0 3/11 10/11 5/12 12/12 7/13 2/14 9/14 4/15 11/15 6/16 1/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 202. Current ratio vs. quick ratio
Figure 203. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 4.5
Current ratio (L)
(x) 3.4
Quick Ratio (R)
3.2
P/E (L)
(x) 25
P/B (R)
40
3.1
4.0
(x) 45
2.9
2.9
20
35
3.5 2.4
2.4
30 15
3.0 2.0
25 1.9
20
2.5
10 1.4
2.0
15 10
5
0.9
1.5
5
1.0
0.4 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 5/11
0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
105
Retail 2H17 outlook: Time to rekindle the golden age Retail industry improving, but not yet fully recovered
Overweight (Maintain) July 11, 2017 PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Trade Christine Natasya +62-21-515-1140 (ext. 233)
[email protected]
Sejauh ini di tahun 2017, indikator makroekonomi menunjukkan adanya perbaikan secara YoY dalam industri ritel. Namun, Asosiasi Pengecer Indonesia (APRINDO) memprediksikan bisnis ritel untuk tumbuh hanya c.9-10% tahun ini, sama dengan pertumbuhan di tahun 2016. Angka ini masih jauh lebih rendah daripada tiga sampai lima tahun yang lalu, saat pertumbuhan berada di dua dijit. Untuk 2017, optimisme kami terhadap retailer tetap tumbuh signifikan karena: 1) katalis positif dalam bentuk ekspansi agresif oleh beberapa retailer tahun ini (kami pikir ekspansi yang lebih agresif dari para retailer mencerminkan optimisme perusahaan terhadap industri ritel mengingat kemungkinan rebound harga komoditas), dan 2) pertumbuhan pengeluaran diskresioner yang sedikit lebih tinggi di 1Q17 (vs. 1Q16) meskipun terdapat dampak program amnesti pajak.
Purchasing power to improve following S&P rating upgrade Setelah S&P meningkatkan peringkat Indonesia menjadi investment grade, kami mengharapkan daya beli negara meningkat, yang akan menguntungkan peritel lokal dengan naiknya same-store sales growth (SSSG). Kami menilai peningkatan peringkat S&P akan memberi ruang bagi bank sentral Indonesia untuk mengurangi suku bunga acuan dalam waktu dekat, dan cost of fund yang rendah akan meningkatkan daya beli Indonesia pada konsumsi diskresioner.
Sector top pick: Ace Hardware Indonesia (ACES/Trading Buy/TP IDR1,160) Kami masih mengharapkan retailer akan mengalami perbaikan untuk sisa tahun 2017, dibandingkan tahun 2016, dikarenakan 1) makro yang lebih kondusif (berkat peningkatan peringkat dari S&P terhadap prospek Indonesia); 2) lonjakan signifikan pada CCI, yang baru-baru ini mencapai level tertinggi 30-bulannya di 123.7p; 3) dampak program amnesti pajak yang sudah memudar yang menyebabkan penurunan daya beli pada 1Q. Perusahaan pilihan kami dalam sektor retail adalah Aces Hardware Indonesia (ACES) karena: 1) penguatan rupiah yang akan mendukung pemulihan SSSG perusahaan; 2) kemungkinan peningkatan daya beli dan target market ACES yang lebih stabil dibandingkan dengan retailer lainnya; 3) margin yang stabil; 4) efisiensi pembukaan toko baru (pertumbuhan secara CAGR pada pendapatan dan jumlah toko bertumbuh secara bersamaan).
Selling space additions (sqm)
MAPI
M²
ACES
MPPA
RALS
LPPF
400,000
350,000 300,000 250,000
200,000 150,000
100,000 50,000 -50,000
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017F
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
106
Matahari Department Store (LPPF IJ)
Value play
Retail
July 11, 2017
Hold
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
12,800
Share Price (5/31/17, IDR)
15,100
Expected Return
-15.2%
Consensus OP (17F, IDRtr)
2.8
EPS Growth (17F, %)
8.9
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
19 18.5
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 42,820.4
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
2,917.9 2,407.9
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
45 1.2
52-Week Low (IDR)
11,175
52-Week High (IDR)
22,575
(%) Absolute
1M 3.4
6M 5.0
12M -20.4
Relative
2.5
-5.3
-40.0
JCI
(D-1yr=100) 130
Company description Matahari Department Store (LPPF) memulai perjalanannya pada 24 Oktober 1958 dengan membuka gerai pertamanya dan kemudian membuka toserba modern pertama di Indonesia pada 1972. LPPF adalah peritel fashion terkemuka di Indonesia dengan harga terjangkau, asesoris, serta produk kecantikan dan rumah tangga yang ditargetkan pada konsumen berpenghasilan menengah. Perusahaan ini memberikan proposisi menarik dari barang-barang merchandise dan pengalaman berbelanja yang luar biasa dengan bermitra dengan pemasok lokal dan internasional terpercaya dan menawarkan berbagai macam merek fashion yang tak ada bandingannya.
Pemegang saham per Januari 2017: Multipolar (17,48%) dan publik (82,52%).
Investment thesis
Merek LPPF (pembelian langsung) membedakan perusahaan ini dari para pesaingnya karena hal itu memperkuat citra LPPF sebagai tujuan belanja utama bagi konsumen berpenghasilan menengah. Selain itu, kami pikir segmen pembelian langsung LPPF akan menaikkan margin kotornya ke depan.
Meskipun memiliki investasi besar di mataharimall.com, LPPF memiliki neraca yang sehat (yaitu, uang bersih sebesar IDR1tr per 1Q17 vs. IDR1,7 triliun per 1Q16). Manajemen menegaskan bahwa manajemen tidak akan melakukan investasi lebih banyak di mataharimall.com dan bahwa investasi sebesar IDR590 miliar akan menjadi investasi terakhir mereka. Karena itu, perseroan ini akan menjaga dividend payout ratio minimal 70%.
LPPF
110 90
70
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Trade Christine Natasya +62-21-515-1140 (ext. 233)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
50
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
6,754 1,815
7,926 2,084
9,007 2,338
9,897 2,534
10,835 2,837
11,607 2,997
14.2
14
15
15
15
15
Net Profit (IDRbn)
1,150
1,419
1,781
2,020
2,199
2,342
Total Assets (IDRbn)
2,937
3,413
3,889
4,859
6,038
7,115
3,718 -781.4
3,254 159.3
2,783 1,106.2
3,004 1,855.2
3,398 2,640.2
3,672 3,442.8
Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x)
36
29
23
20
19
17
P/B (x) ROA (%)
-52 39.2
257 45
37 49
22 46
15 40
12 36
ROE (%)
-84.8
-456
281
136
98
77
34.3 -105.39
35 -60.73
35 -85.58
36 -92.32
36 -97.54
36 -98.39
0
40
60
70
70
70
Gross margin (%) Net gearing (%) Dividend payout (%) Source: Mirae Asset Sekuritas Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
107
July 11, 2017
Retail
Figure 204. Revenue trend (IDRbn) 14,000
Figure 205. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 25
Growth (R)
12,000 20.2
19.5
1.0%
20
10,000
Retail sales
17.3 34.3%
15
8,000
13.6
Consignment sales
10.6 6,000
10.1
9.9
10
64.7%
4,000 Service fees
5 2,000 0
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 206. Operating profit and margins
Figure 207. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 3,500
Operating Profit (L)
(%) 30.0
OP Margin (R)
(x) 5.0
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 40.0 20.0
3,000 28.0
28.0
4.0 0.0
2,500
26.9 26.3
26.0
2,000
25.6
26.0
3.0
24.0
2.0
22.0
1.0
-20.0
25.3 25.2
1,500
-40.0 -60.0
1,000
-80.0
500
0
20.0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0.0
-100.0 3/11
2018F
9/11
3/12
9/12
3/13
9/13
3/14
9/14
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 208. Current ratio vs. quick ratio
Figure 209. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 1.4
Current ratio (L)
(x) 0.8
Quick Ratio (R)
0.7
1.2
(x) 50
P/E (L)
3/15
9/15
(x) 400.0
P/B (R)
0.7
40
0.8
300.0
0.6
1.0
0.5
0.5
0.4
0.6
0.4
30 200.0
0.4
0.3
0.3
0.4
20 100.0
0.2
10 0.2
0.1
0.0
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 12/14
0.0 4/15
8/15
12/15
4/16
8/16
12/16
4/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
108
AKR Corporindo (AKRA IJ)
Sustainable business
Chemicals
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
6,625
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
1.6
EPS Growth (17F, %)
8.3
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
20.5 18.5
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
4,000.1 1,634.9
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
78.8 0.7
52-Week Low (IDR)
5,400
52-Week High (IDR)
7,100
(%) Absolute
1M -2.2
6M 3.1
12M 3.5
Relative
-3.1
-7.3
-16.1
Pemegang saham per Januari 2017: PT Arthakencana Rayatama (58,58%) and publik (41,42%).
Investment thesis
AKRA memiliki kapasitas penyimpanan tangki yang besar (666.000 kiloliter), truk tangki minyak bumi, kapal tongkang carteran dan lebih dari 330 truk. Perusahaan mengimpor dan menjual produk minyak yang tidak disubsidi ke industri. Sejak 2009, AKRA telah mendapat hak pendistribusian bahan bakar minyak bersubsidi (namun saat ini perusahaan mengurangi penjualan bahan bakar minyak bersubsidi karena marginnya rendah). Namun, perusahaan mampu mempertahankan pertumbuhan volume dan pangsa pasar dengan memperluas segmen ritel.
Potensi penjualan tanah (JIIPE) ke Freeport Indonesia (FI) karena FI telah memilih lokasi JIIPE sebagai lokasi potensial untuk peleburan tembaga di masa yang akan datang.
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
AKRA
1/17
11/16
9/16
10/16
8/16
12/16
JCI
(D-1yr=100) 130 120 110 100 90 80 70
7/16
Didirikan tahun 1977 dengan nama Aneka Kimia Raya, AKR Corporindo (AKRA) merupakan salah satu distributor minyak bumi dan bahan dasar kimia swasta terbesar di Indonesia. Melalui anak perusahaannya, perseroan ini juga bergerak di bidang logistik, manufaktur, dan energi, khususnya pertambangan dan perdagangan batu bara. Selain itu, AKRA juga memiliki 60% Kawasan Industri dan Pelabuhan Terpadu Jakarta (JIIPE).
16.1 25,700.9
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
6/16
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
22,337.9 822.4
22,468.3 1,047.0
19,764.8 1,408.2
15,212.6 1,144.2
20,158.2 1,697.5
23,474.5 1,889.7
3.7 648.3
4.7 810.1
7.1 1,033.6
7.5 1,010.8
8.4 1,182.1
8.1 1,331.9
14,633.1
14,790.1
15,203.1
15,830.7
N/A
N/A
9,270.0 5,363.2
8,824.4 5,965.7
7,917.0 7,286.2
7,756.4 8,074.3
N/A N/A
N/A N/A
P/E (x)
26.1
19.8
27.3
23.5
20.5
18.0
P/B (x)
3.6 4.9
3.0 5.5
4.7 6.9
3.5 6.5
3.2 7.5
2.9 7.7
Gross margin (%)
14.7 6.1
15.9 7.7
18.0 11.2
15.7 12.3
16.0 N/A
16.3 N/A
EBITDA margin (%) Net gearing (%)
4.8 80.7
6.0 54.1
8.9 35.6
9.8 33.1
N/A N/A
N/A N/A
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%)
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Net Profit (IDRbn)
Trade
Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn)
Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
Total Equity (IDRbn)
ROA (%) ROE (%)
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
109
July 11, 2017
Chemicals
Figure 210. Revenue trend (IDRbn) 25,000
Figure 211. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 20
Growth (R)
2.6%
15.3
Chemical trading
3.1%
20,000
10
4.0%
3.1 0.6
15,000
Logistics
0
10,000
Chemical manufacturing
-10
-12.0
5,000
-20
Industrial estate
90.2%
-23.0 0
-30 2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 212. Operating profit and margins
Figure 213. Leverage and debt-equity ratio
Operating Profit (L)
(IDRbn)
OP Margin (R)
(%)
1,500
8
(x) 1.2
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 3.0
7.5
7.1
7
1.0
2.5
1,200
6 0.8 5
4.7
900 3.7
4.0
4
600
3
2.0
0.6 1.5
0.4
2 300
1.0
0.2 1
0
0 2014
2015
2016
2017F
0.0
0.5
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 214. Current ratio vs. quick ratio
Figure 215. Trailing P/E, P/B ratio (x) 1.5
(x) 40
1.2
35
4.0
0.9
30
3.0
0.8
0.6
25
2.0
0.4
0.3
20
1.0
0.0
15 5/16
(x) 2.0
Current ratio (L)
Quick Ratio (R)
1.6
P/E (L)
(x) 5.0
P/B (R)
1.0 1.2
0.8
0.9
0.8
0.7
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0.0 7/16
9/16
11/16
1/17
3/17
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
110
United Tractors (UNTR IJ)
In full gear
Heavy equipment
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
27,775
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
8.5
EPS Growth (17F, %)
33.7
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
12.9 18.5
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 101,646.2
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
3,730.1 1,510.8
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
17.2 1.3
52-Week Low (IDR)
13,375
52-Week High (IDR)
29,450
(%) Absolute
1M 3.3
6M 24.8
12M 95.6
Relative
2.3
14.5
76.0
JCI
(D-1yr=100) 220
UNTR
Didirikan pada 1972, United Tractors (UNTR) bergerak dalam tiga segmen utama, yaitu penjualan alat berat, pertambangan batu bara, kontrak penambangan (dioperasikan melalui anak usaha perusahaan yang dimiliki sepenuhnya sejak tahun 1989, PT Pamapersada Nusantara), dan jasa kontraktor umum.
Pemegang saham pada tanggal 31 Maret 2017: PT Astra Internasional Tbk (59,50%) dan publik (40,50%)
Investment thesis
Penjualan alat berat UNTR saat ini adalah yang terbesar di Indonesia karena mendapat distribusi eksklusif dari Komatsu Heavy Equipment (sejak 1973). Saat ini pangsa pasar UNTR mencapai 32%, terbesar di dalam industrinya.
UNTR juga merupakan kontraktor pertambangan terbesar di Indonesia, yang menyumbang 20-25% produksi batu bara Indonesia. Bisnis kontraktor pertambangan dioperasikan melalui anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Pamapersada Nusantara (PAMA).
Mengingat bahwa bisnis UNTR bergantung pada sektor pertambangan batu bara, kami berharap stabilnya harga batu bara akan menopang produksi tambang yang lebih tinggi yang mana akan meningkatkan penjualan peralatan pertambangan Komatsu UNTR dan mengangkat volume penjualan PAMA.
170 120
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Trade Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
70
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Gross margin (%) EBITDA margin (%) EPS growth (%)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
51,012.4 6,741.2
53,141.8 8,855.3
49,347.5 8,586.3
45,539.2 6,706.3
54,334.6 8,313.2
59,711.4 9,175.9
13.2
16.7
17.4
14.7
15.3
15.4
4,833.7
5,361.7
3,853.5
5,002.2
6,678.2
7,473.4
57,362.2
60,306.8
61,715.4
63,991.2
N/A
N/A
21,713.3 35,648.9
21,777.1 38,529.6
22,465.1 39,250.3
21,369.3 42,621.9
N/A N/A
N/A N/A
14.7
12.1
16.4
15.9
12.9
11.7
2.1 9.0
1.8 9.1
1.7 6.3
1.9 8.0
1.9 9.9
1.7 10.3
15.4 18.7
15.4 22.7
10.3 23.7
12.7 21.2
15.4 N/A
15.6 N/A
21.9 -16.3
24.6 10.9
25.7 -28.1
22.3 29.8
N/A 33.7
N/A 12.8
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
111
July 11, 2017
Heavy equipment
Figure 216. Revenue trend (IDRbn) 70,000
Figure 217. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 25
Growth (R)
60,000
3.1%
20
18.8
Construction machinery 13.0%
15
50,000
9.6
10
Mining contracting 42.8%
40,000 5
4.2 30,000
1.6
Coal mining
0
20,000
41.2%
-5 -7.1
-8.8
10,000
Construction industry
-7.7 -10
0
-15 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 218. Operating profit and margins
Figure 219. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 10,000
Operating Profit (L)
(%) 20.0
OP Margin (R)
8,000
18.0 17.4
(x) 0.4
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 2.0
1.6 0.3
16.7 6,000
1.2
16.0 15.4 14.7
0.2
15.5
4,000
0.8
14.0 13.5
13.2
0.1 2,000
0.4
12.0
0
10.0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0.0
0.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 220. Current ratio vs. quick ratio
Figure 221. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 2.5
Current ratio (L)
(x) 2.0
Quick Ratio (R)
(x) 5.0
P/B (R)
4.5 4.0
1.6 1.4
1.5
P/E (L)
60
1.7 2.0
(x) 70
1.5
1.5
50
1.2
1.2
3.5 3.0
40
2.5 1.0
0.8
0.5
0.4
30
2.0 1.5
20
1.0 10
0.0
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 5/11
0.5 0.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
112
Poultry 2H17 outlook: Expecting better macro environment S&P upgrade bodes well for poultry sector
Neutral (Maintain) Industry Report July 11, 2017 PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Basic Industry Mimi Halimin +62-21-515-1140 (ext. 233)
[email protected]
Pada 19 Mei, lembaga rating global Standard & Poor's (S&P) menaikkan peringkat kredit sovereign Indonesia dari BB+ menjadi BBB- (investment grade), mengikuti jejak Moody's dan Fitch yang telah memberikan status investment grade kepada Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Kami mencatat bahwa pada bulan-bulan setelah peningkatan oleh Fitch (pada 15 Desember 2011) dan Moody's (pada 18 Januari 2012), kinerja IHSG dan emiten unggas seperti Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), dan Malindo Feedmill (MAIN), menunjukkan kinerja yang luar biasa. Menurut kami ini dikarenakan perbaikan dalam kinerja fundamental mereka. Menurut kami, peningkatan peringkat dari S&P seharusnya juga menjadi pertanda baik bagi sektor perunggasan pada 2017, karena kami berharap peningkatan peringkat tersebut dapat: 1) menurunkan cost of equity dan cost of funds, 2) mendukung pergerakan USD/IDR menjadi lebih stabil, dan 3) menyebabkan sentimen positif terhadap kondisi makro secara keseluruhan.
Consumption recovery on the horizon Kegiatan ekonomi Indonesia dimulai dengan lambat pada tahun 2017. Pada 1Q17, PDB tumbuh hanya 5,01% YoY, dan pertumbuhan konsumsi swasta hanya 4,93% YoY, mengindikasikan rendahnya daya beli selama kuartal tersebut. Namun, beberapa indikator makro baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan: 1) penjualan ritel Maret, meski masih lemah, menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari Februari; 2) penjualan mobil mengalami perbaikan; 3) konsumsi semen menunjukkan pertumbuhan yang mengejutkan di bulan April; dan 4) CCI terus meningkat. Kami berharap pemulihan daya beli terus berlanjut di kuartal mendatang dengan didukung oleh kondisi makro yang menguntungkan. Kondisi makro yang menjanjikan—misalnya, tingkat USD/IDR yang stabil, inflasi yang tidak bergejolak, dan berkurangnya ketidakpastian politik—seharusnya menciptakan permintaan yang lebih baik di sektor perunggasan.
Regulatory uncertainties remain Kami percaya pemerintah bertujuan membuat industri perunggasan lebih baik dan stabil. Namun, beberapa peraturan, seperti pembatasan impor jagung dan gandum, telah menciptakan kesulitan jangka pendek untuk industri ini, mengikis margin perusahaan. Meski pemerintah telah menyusun kebijakan yang mendukung untuk meningkatkan produksi jagung lokal, industri ini dalam jangka pendek masih menghadapi ketidakpastian akibat pembatasan impor tersebut.
Hard to match high base of 2016, but long-term view still good Selama 2016, harga saham emiten unggas naik karena: 1) pencapaian pendapatan yang lebih baik berkat pemulihan harga day-old chick (DOC) (karena program culling di akhir 2015); 2) berkurangnya persaingan, mengingat banyak petani mandiri menghadapi kebangkrutan selama kondisi kelebihan pasokan yang parah; dan 3) tren USD/IDR yang menguntungkan, dengan penguatan rupiah menciptakan forex gain bagi perusahaan perunggasan (vs. forex loss pada tahun 2015). Pada 2017, kami menduga perusahaan perunggasan tidak akan tampil sekuat yang mereka capai tahun lalu, karena 2016 telah menjadi basis yang tinggi. Namun dalam jangka panjang, kami masih yakin konsumsi di Indonesia berpotensi untuk berkembang lebih baik. Apalagi produk unggas seperti ayam dan telur masih merupakan sumber protein paling terjangkau di Indonesia. Secara keseluruhan, kami mempertahankan sikap Netral kami di sektor unggas mengingat faktorfaktor yang cukup positif dan negatif yang memengaruhinya. Sementara itu, kami sangat berharap akan dampak positif Ramadan di 2Q17, karena konsumsi ayam biasanya meningkat pada saat itu. Namun, kami masih mengkhawatirkan potensi penurunan permintaan ayam setelah 2Q jika pemulihan daya beli tidak cukup kuat untuk bertahan di 2H. Selain itu, perusahaan unggas menghadapi biaya yang lebih tinggi karena kenaikan harga jagung lokal, yang akan menyebabkan margin mereka terkontraksi.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
113
Charoen Pokphand Indonesia (CPIN IJ)
Size does matter
Poultry
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation)
N/A
Target Price (12M, IDR)
3,170
Share Price (5/31/17, IDR)
N/A
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
4.3
Terdaftar di BEI pada tahun 1991, Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) merupakan produsen pakan ternak unggas, anak ayam umur sehari (DOC), dan ayam olahan terbesar di Indonesia.
EPS Growth (17F, %)
30.7
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
17.3 18.5
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 50,833.8
CPIN adalah salah satu emiten unggas di Indonesia yang terintegrasi sepenuhnya dalam usaha pakan ternak, DOC, live-bird, sampai ayam olahan.
Pemegang saham pengendali CPIN adalah keluarga Jiaravanon dari Thailand.
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
16,398.0 7,250.5
Pemegang saham CPIN per tanggal 31 Desember 2016: Central Agromina (55,5%) dan publik (44,5%).
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
5.2 1.3
52-Week Low (IDR)
2,850
52-Week High (IDR)
4,020
Investment thesis
Sebagai salah satu perusahaan unggas terintegrasi di Indonesia, CPIN adalah pemimpin pasar dan memiliki jangkauan fasilitas produksi dan jaringan distribusi yang luas.
(%) Absolute
1M -0.6
6M 1.6
12M -9.4
CPIN secara aktif mengembangkan bisnisnya baru-baru ini dengan memasuki bisnis commercial farming dan diversifikasi produk ke bisnis hilir.
Relative
-1.6
-8.8
-29.1
Setelah kenaikan peringkat Indonesia dari S&P, kami memperkirakan USD/IDR akan lebih stabil dan menguntungkan kinerja CPIN.
Risiko terhadap sektor ini meliputi lemahnya daya beli yang berkepanjangan, kondisi oversupply, dan rendahnya pasokan beberapa bahan baku seperti jagung lokal.
Revenue (IDRbn)
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Basic Industry Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
25,663.0 3,991.8
29,150.3 2,636.7
29,920.6 3,298.9
38,256.9 4,414.2
42,030.2 4,249.6
45,982.5 4,805.4
15.6 2,530.9
9.0 1,745.9
11.0 1,837.0
11.5 2,220.6
10.1 3,010.1
10.5 3,534.1
15,722.2
20,841.8
24,916.7
24,205.0
N/A
N/A
5,771.3 9,950.9
9,836.6 11,005.2
12,130.0 12,786.7
10,047.8 14,157.2
N/A N/A
N/A N/A
21.9
35.3
24.5
22.6
17.3
14.3
5.6 18.0
5.6 9.5
3.3 8.0
3.6 9.0
3.1 11.4
2.7 12.9
28.0
16.7
15.5
16.5
19.3
19.5
Gross Profit (IDRbn)
5,149.8
4,134.3
5,103.4
6,513.6
6,479.5
7,669.1
GP Margin (%) NP before tax (IDRbn)
20.1
14.2
17.1
17.0
N/A
N/A
3,451.3
2,106.0
2,185.2
3,983.7
3,687.3
4,462.0
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
114
July 11, 2017
Poultry
Figure 222. Revenue trend (IDRbn) 50,000
Figure 223. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 30
Growth (R)
3.8%
27.9
45,000
25 20.4
35,000
Feeds
7.7%
40,000
Broiler
10.4%
20
18.7 30,000
Day-old chicks
49.9%
15 13.6
25,000
9.9 10.7
20,000
Processed chicken
10 28.2%
15,000 Others
5 10,000
2.6
5,000
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 224. Operating profit and margins
Figure 225. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 5,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 18
4,500 15.6
16
15.6
4,000
(x) 0.8
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 2.1
0.7
1.9
0.6 14
3,500
1.7
0.5
3,000
12
11.5
11.0 2,500
0.4 10
9.7 9.0
2,000
9.7 8
1,500 1,000 500 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
1.5
0.3
1.3
0.2
6
0.1
4
0.0
1.1
0.9 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 226. Current ratio vs. quick ratio
Figure 227. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 4.0
Current ratio (L) Quick Ratio (R)
3.5
1.6
(x) 1.8
(x) 50
P/E (L)
(x) 11
P/B (R)
45 1.6
40
3.0
1.4 1.3
2.5
1.2
9
35
30
7
25 2.0
1.0 0.9
0.8
1.5
0.9 0.8
20
5
15 10
1.0
0.6
0.5
0.4 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
3
5 0 5/11
1 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
115
Cement 2H17 outlook: At a crossroads High volume growth in April, but too early to turn bullish
Underweight (Maintain) Industry Report July 11, 2017 PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Basic Industry Mimi Halimin +62-21-515-1140 (ext. 233)
[email protected]
Konsumsi semen domestik pada bulan April mencapai 5,1 juta ton (+11,0% YoY), angka pertumbuhan yang sangat tinggi dibandingkan dengan Januari-Maret. Secara kumulatif pada 4M17, konsumsi semen mencapai 19,8 juta ton, menunjukkan pertumbuhan yang sedang (+3,0% YoY). Walaupun pertumbuhan konsumsi semen April sangat menggembirakan, kami percaya pemulihan permintaan tersebut masih dalam tahap awal di bulan pertama periode 2Q17, dan oleh karena itu kami berpikir masih terlalu dini untuk berbalik bullish terhadap sektor ini, terutama untuk sisa tahun 2017.
Impact of S&P’s upgrade less positive than those of past upgrades Bertahun-tahun sebelum S&P Global Ratings meningkatkan peringkat kredit sovereign Indonesia menjadi investment grade, Moody's (18 Januari 2012) dan Fitch (15 Desember 2011) telah memberikan status investment grade kepada Indonesia. Pada periode berikutnya (Desember 2011 - Desember 2012), basic industry index melonjak 35,1%, dan indeks properti tumbuh lebih tajam, sebesar 59,9%. Pada saat yang sama, saham ketiga emiten semen: Semen Indonesia (SMGR), Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), dan Holcim Indonesia (SMCB) menampilkan kinerja luar biasa dengan tumbuh masing-masing 57,4%, 55,0%, dan 86,2% . Namun, situasi saat ini berbeda dengan sebelumnya, yaitu 1) pertumbuhan produk domestik bruto lebih lambat di 1Q17 (vs. 2012); 2) pasar properti lebih lemah (vs. 2012); dan 3) keadaan oversupply, dibandingkan dengan tidak ada oversupply yang parah di tahun 2012. Dengan demikian, menurut kami, kinerja ketiga emiten semen tersebut tidak akan sekuat tahun 2012.
Bottom line to remain weak in FY17 Meski permintaan volume semen mulai terlihat membaik, hal yang sama tidak dapat dikatakan tentang harga jual rata-rata (average selling price/ASP). Oversupply masih ada, dan pemulihan permintaan belum cukup kuat untuk mengimbangi penurunan YoY di ASP. ASP yang lemah dikombinasikan dengan harga batu bara yang lebih tinggi menyeret turun margin produsen semen di 1Q17 (margin laba kotor SMGR hanya 30,4% (vs. 40,3% di 1Q16)), sementara INTP di 34,5% (vs. 43,2% di 1Q16). Meski struktur biaya mungkin dapat membaik di 2H17 berkat stabilnya harga batu bara, kami masih memperkirakan laba bersih FY17 yang lemah untuk SMGR dan INTP. Selain itu, SMGR dan INTP memiliki basis yang tinggi untuk dipertimbangkan, karena revaluasi aset yang dilakukan tahun lalu mendorong naik laba bersih 2016 mereka.
Remain Underweight on cement sector Secara keseluruhan, walaupun permintaan volume semen membaik, kami mencatat bahwa pemulihan masih dalam tahap awal. Menurut kami, permintaan belum akan mencatatkan pertumbuhan yang signifikan (double-digit) pada 2H17 mengingat pemulihan pasar properti yang masih lemah, dan pemulihan sedang yang terlihat sekarang belum cukup kuat untuk mengimbangi sentimen negatif dari penurunan ASP secara YoY. Namun, titik balik dapat datang jika permintaan volume terus menunjukkan peningkatan yang solid, yang membuat ASP menjadi lebih stabil. Untuk saat ini, kami mempertahankan Underweight call kami di sektor semen. Kami percaya industri ini masih dalam proses mencari titik normal yang baru. Risiko upside terhadap panggilan kami meliputi: 1) pemulihan yang lebih kuat dari perkiraan di pasar properti; 2) adanya tindakan dari pemerintah yang mendukung sektor properti dan semen; 3) konsolidasi industri semen; dan 4) harga batu bara yang lebih rendah dari perkiraan.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
116
Indocement Tunggal Prakarsa (INTP IJ)
Fighting for a piece of the pie
Cement
July 11, 2017
Sell
(Recommendation) Target Price (12M, IDR)
13,000
Share Price (5/31/17, IDR)
18,500
Expected Return
-21.1% Company description
Consensus OP (17F, IDRtr)
3.8
EPS Growth (17F, %)
-17.3
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
20.1 18.5
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.1 65,433.9
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
3,681.2 1,803.8
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
Terdaftar pada tahun 1989, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) adalah produsen semen terbesar kedua di Indonesia dengan 13 pabrik yang mencapai total kapasitas terpasang tahunan 24,9 juta ton semen.
INTP adalah bagian dari HeidelbergCement, salah satu produsen bahan bangunan terintegrasi terbesar di dunia.
Investment thesis
Persaingan yang ketat di daerah home market INTP membawa sentimen negatif bagi kinerjanya. INTP membukukan kinerja 1Q17 yang lebih lemah daripada yang diperkirakan, dengan pendapatan turun 14,1% YoY dan laba bersih menurun 48,7% YoY.
Lemahnya pasar properti di tengah kondisi kelebihan pasokan semen membatasi kinerja harga jual rata-rata (ASP). Bertambahnya pemain di industri semen di Indonesia telah memicu persaingan ketat dan perang harga. Untuk mengatasi kondisi tersebut, INTP meluncurkan fighting brand bernama Semen Rajawali.
Dari sisi biaya, harga batu bara yang lebih tinggi (vs. tahun lalu) akan menjadi beban tambahan bagi produsen semen sehingga dapat menekan margin mereka.
INTP tidak memiliki utang bank.
16.3 1.5
52-Week Low (IDR)
14,275
52-Week High (IDR)
19,400
(%) Absolute
1M 9.1
6M 18.6
12M 11.1
Relative
8.2
8.2
-8.5
Revenue (IDRbn)
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Basic Industry Mimi Halimin +62-21-515-1140 (ext. 233)
[email protected]
OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
18,691.3 5,975.0
19,996.3 5,879.8
17,798.1 5,029.4
15,361.9 3,617.6
15,038.1 2,706.9
16,005.1 3,201.0
32.0% 5,010.2
29.4% 5,291.1
28.3% 4,356.7
23.5% 3,870.3
18.0% 2,381.1
20.0% 2,774.3
26,610.7
28,884.6
27,638.4
30,150.6
30,689.2
32,807.1
3,852.4 22,758
4,307.6 24,577
3,772.4 23,866
4,011.9 26,139
3,524.0 27,165
3,700.9 29,106
12.5
11.8
14.3
16.1
26.2
22.5
2.7 18.8
2.5 18.3
2.6 15.8
2.4 12.8
2.3 7.8
2.1 8.5
22.0
21.5
18.3
14.8
8.8
9.5
Gross Profit (IDRbn)
8,654.7
9,106.2
7,909.1
6,331.5
5,564.1
6,081.9
GP Margin (%) NP before tax (IDRbn)
46.3%
45.5%
44.4%
41.2%
37.0%
38.0%
6,595.2
6,815.5
5,644.6
4,145.6
3,174.9
3,699.1
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
117
July 11, 2017
Cement
Figure 228. Revenue trend (IDRbn) 21,000
Figure 229. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 30
Growth (R)
0.1%
25
24.5
19,000
10.9%
Sales of cement
20 17,000 15
15,000
6.4
8.1
10
Read-mix concrete
7.1
7.0
13,000
5 0
11,000
-5
Aggregates and trass quarries
9,000 -10
-11.0 7,000
89.0%
-13.7
-15
5,000
-20 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 230. Operating profit and margins
Figure 231. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 7,000
Operating Profit (L)
(%) 35
OP Margin (R)
33.4 6,000
33
32.4
(x) 1.8
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 1.4
1.6
1.3
31
1.4
29
1.2
27
1.0
1.2
25
0.8
1.2
23
0.6
21
0.4
19
0.2
17
0.0
1.3
30.2
5,000
28.5 4,000 3,000 23.8
23.6
1.1
2,000 22.2 1,000
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
1.1 1.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 232. Current ratio vs. quick ratio
Figure 233. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 6.5
Current ratio (L)
Quick Ratio (R)
(x) 6.0
6.0 5.5 5.5
(x) 21
(x) 5.5
19
5.0
5.5
5.3
4.5
17
5.0
5.0
4.0
15
4.5
3.5 4.5
4.0
4.3
13 3.0
4.2
3.5
4.0 3.9
11
2.5
9
3.0 3.5
7
2.5
2.0 P/E (L)
1.5 P/B (R)
2.0
3.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
5 5/11
1.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
118
Semen Indonesia (SMGR IJ)
Infrastructure play
Cement
July 11, 2017
Hold
(Recommendation) Target Price (12M, IDR)
8,780
Share Price (5/31/17, IDR)
9,450
Expected Return
-7.1% Company description
Consensus OP (17F, IDRtr)
4.8
EPS Growth (17F, %)
-21.3
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
15.5 18.5
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
Semen Indonesia (SMGR) adalah perusahaan milik negara sekaligus produsen semen terbesar di Indonesia dengan kapasitas terpasang lebih dari 30 juta ton.
Meskipun bisnis semen merupakan kontributor utama pendapatan perusahaan, bisnis SMGR lainnya, seperti ready-mix concrete (RMC), mulai menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa di tengah kinerja segmen semen yang lemah akibat kondisi kelebihan pasokan.
Kepemilikan per Desember 2016: Pemerintah Indonesia (51%) dan publik (49%).
16.1 53,828.5
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
5,931.5 2,906.1
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
70.1 1.4
52-Week Low (IDR)
8,050
52-Week High (IDR)
11,875
(%) Absolute
1M 7.1
6M 2.2
12M 5.0
Relative
6.2
-8.2
-14.6
Investment thesis
Dengan tiga anak perusahaan di segmen semen (Semen Indonesia (Semen Gresik), Semen Padang, dan Semen Tonasa), kehadiran SMGR tersebar di Pulau Jawa, Sumatra dan Sulawesi, menjangkau wilayah yang lebih luas di Indonesia.
Sebagai perusahaan milik negara, SMGR mendapat keuntungan dari proyek infrastruktur. Hal itu bisa dilihat dari volume penjualan tipe bulk di 4M17 yang bertumbuh 13,6%.
Namun, persaingan ketat di tengah kondisi oversupply di sektor semen membatasi ASP SMGR. Harga semen tipe bulk biasanya lebih rendah dari tipe bag.
Dari sisi biaya, harga batu bara yang lebih tinggi (vs. tahun lalu) akan menjadi beban tambahan bagi produsen semen, menekan margin produsen semen.
Revenue (IDRbn)
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Basic Industry Mimi Halimin +62-21-515-1140 (ext. 233)
[email protected]
OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Gross Profit (IDRbn) GP Margin (%) NP before tax (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
24,501.2 6,972.4
26,987.0 6,947.1
26,948.0 5,899.4
26,134.3 4,973.4
28,423.9 4,832.1
31,590.7 5,686.3
28.5% 5,370.2
25.7% 5,559.9
21.9% 4,521.5
19.0% 4,521.6
17.0% 3,559.6
18.0% 4,220.2
30,833.1
34,331.7
38,153.1
44,226.9
46,351.5
50,665.1
9,081.6 21,751.5
9,326.7 25,004.9
10,712.3 27,440.8
13,652.5 30,574.4
14,026.1 32,325.4
15,543.4 35,121.7
10.3
9.9
12.2
12.2
15.5
13.1
2.6 17.4
2.3 16.2
2.1 11.9
1.9 10.2
1.8 7.7
1.6 8.3
25.8
23.1
17.1
15.6
11.6
12.6
10,944.1
11,578.9
10,646.0
9,855.9
9,664.1
11,056.8
44.7%
42.9%
39.5%
37.7%
34.0%
35.0%
6,920.4
7,077.3
5,850.9
5,084.6
4,640.3
5,498.2
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
119
July 11, 2017
Cement
Figure 234. Revenue trend (IDRbn) 35,000
Figure 235. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 30
Growth (R)
0.2% 0.2% 2.6%
Sales of cement
1.8%
25
25.0
30,000
Ready mix concrete 5.2% 20
19.7
25,000
Clinker Sales of Cement bags
15 20,000
Mining services 7.6
10.1
10
Industrial estate land rental Blasting services
15,000 5
4.4 10,000
Others
0
-0.1
89.9%
-3.0 5,000
-5 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 236. Operating profit and margins
Figure 237. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 8,000
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 35.0
31.0
7,000
30.0
28.8 6,000
26.2
(x) 25.0
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 1.6
1.6
20.0
1.5
25.0 15.0
5,000
22.0 1.4
20.0
20.0 4,000
17.7
10.0
17.3
1.3
15.0
3,000
10.0
2,000
1,000
5.0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
5.0
1.3
0.0
1.2 3/11
2018F
11/11
7/12
3/13
11/13
7/14
3/15
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 238. Current ratio vs. quick ratio
Figure 239. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 2.5
Current ratio (L)
(x) 1.8
Quick Ratio (R)
7/16
3/17
(x) 25
(x) 7.0 6.0
1.6
1.6
2.0
11/15
20 5.0
1.4 1.3 1.5
1.2
1.2
15
4.0
1.1 1.0
1.0 0.8
3.0
10
0.8
0.5
2.0 5
0.6
P/E (L)
1.0
P/B (R) 0.0
0.4 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 5/11
0.0 5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
120
Property 2H17 outlook: Forget developers, buy builders! Construction (Overweight): The worst is over
Industry Report July 11, 2017 PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Property Franky Rivan +62-21-515-1140 (ext. 124)
[email protected]
Sejauh ini di 2017, kami yakin bahwa melambatnya belanja pemerintah dan eksekusi proyek pemerintah telah menyebabkan beberapa proyek infrastruktur terhambat. Berlawanan dengan aksi jual besar-besaran di saham kontraktor, kami pikir sekarang adalah saat yang tepat bagi investor untuk mulai akumulasi saham mereka. Pandangan kami didasarkan pada hal-hal berikut: 1) pilkada gubernur Jakarta yang telah selesai akan mempercepat penyerapan anggaran dan eksekusi proyek pemerintah (dengan percepatan yang dimulai bulan ini hingga 2H); 2) kontraktor akan melihat turunnya rasio akrual mereka, dengan kualitas laba yang meningkat; 3) valuasi saham kontraktor yang murah sekali (rata-rata industri di 2017F P/E sebesar 12x, jauh di bawah -1 SD nya di 14,2x) membuat saat ini sebagai waktu yang tepat untuk membeli. Wijaya Karya (WIKA/Buy/TP IDR3.200) adalah pilihan kami di sektor konstruksi, karena order book-nya yang besar, land bank yang cukup besar di dekat jalur kereta cepat Jakarta-Bandung, dan valuasinya yang menarik.
Developers (Neutral): Beauty and the beast Kami memperkirakan bahwa kelebihan pasokan di pasar properti akan berlanjut ke 2H17, karena mayoritas proyek developer yang akan selesai pada periode tersebut. Pandangan Netral kami terhadap developer didasarkan pada hal-hal berikut: 1) permintaan properti yang lebih kuat di 2H pada akhirnya akan diimbangi dengan oversupply yang tinggi (netral untuk dinamika supply-demand); 2) arah suportif pemerintah terhadap sektor properti mulai menghilang sehingga menimbulkan ketidakpastian; 3) developer sekarang diperdagangkan pada valuasi wajarnya setelah aksi jual besar-besaran pada 2016 (ratarata industri 2017F P/E di 19,9x, sedikit di atas rata-rata lima tahun sebesar 18,1x). Mengingat prospek retail space yang cukup baik, kami tetap merekomendasikan Pakuwon Jati (PWON/Buy/TP IDR760) sebagai pilihan kami di antara developer, mengingat PWON memiliki eksposur terbesar untuk kegiatan penyewaan mal ritel. Kami juga positif pada PWON untuk porsi pendapatan berulang yang cukup besar, yang akan melindungi perusahaan terhadap ketidakstabilan penjualan properti ke depannya.
Forget developers, buy builders! Karena kami melihat adanya risiko upside yang lebih besar pada kontraktor daripada developer, kami menyarankan investor untuk mengakumulasi saham kontraktor daripada developer di 2H17. Kami memproyeksikan indeks properti akan naik sampai akhir 2017, dengan kontraktor sebagai pendorong utamanya.
Relative performance of property sector (YTD) (pts) 120
JCI
Finance
Consumers
Infrastructure
Trade
Basic Industry
Misc Industry
Mining
Agriculture
Property
115 110
105 100 95 90 30/12 09/01 19/01 29/01 08/02 18/02 28/02 10/03 20/03 30/03 09/04 19/04 29/04 09/05
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
121
Wijaya Karya (WIKA IJ)
On track to construct the superiority
Construction Company Report July 11, 2017
Buy
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
3,200
Share Price (5/31/17, IDR)
2,290 39.7%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
2.5
EPS Growth (17F, %)
34.6
P/E (17F, x)
10.5
Industry P/E (17F, x) Benchmark P/E (17F, x)
14.0 16.2
Market Cap (IDRbn)
19,823.6
Shares Outstanding (mn)
8,970.0
Free Float (mn) Institutional Ownership (%)
3,132.9 69.8
Beta (Adjusted, 24M) 52-Week Low (IDR)
0.9 2,180
52-Week High (IDR)
3,139
(%)
1M
6M
12M
Absolute Relative
-3.4 -4.3
-5.0 -15.4
3.0 -16.6
Didirikan pada tahun 1960, Wijaya Karya (WIKA) menawarkan jasa konstruksi, produksi bahan bangunan, dan pengembangan properti. Perusahaan ini membangun apartemen komersial dan residensial, sistem transportasi kereta api dan jembatan, dan memproduksi produk-produk berbasis beton.
Kepemilikan per Desember 2016: Pemerintah RI (65,1%) dan publik (35%).
Investment thesis
Salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia dari segi order book dan kontrak baru. Kontrak utama meliputi proyek strategis nasional seperti Jakarta mass rapid transits (MRT), Jakarta-Bandung high-speed railways (HSR), dan simpang susun Semanggi.
Kemampuan WIKA untuk berpartisipasi dalam tender dapat lebih besar, karena posisi leverage-nya masih sangat rendah dengan posisi net cash.
Kepemilikan lahan yang cukup besar dengan harga perolehan rendah di wilayah Jakarta-Bandung HSR akan menyangga pendapatan perusahaan dengan menjual tanahnya di harga yang lebih tinggi. Hal ini dapat menjaga pendapatan perusahaan dalam skenario bisnis konstruksi WIKA mengalami pelemahan.
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Property Franky Rivan +62-21-515-1140 (ext. 124)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
WIKA
1/17
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
12/16
JCI
(D-1yr=100) 130 120 110 100 90 80 70
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
11,885
12,463
13,620
15,669
24,620
32,495
955 8.0
1,032 8.3
1,226 9.0
1,700 10.8
2,417 9.8
2,516 7.7
569.9
608.2
625.0
1,011.8
1,362.2
1,416.4
12,595 9,455
15,909 11,032
19,602 14,164
31,097 18,598
40,172 26,022
48,776 33,016
3,140
4,877
5,438
12,499
14,149
15,761
P/E (x) P/B (x)
25.1 4.6
23.5 2.9
22.9 2.6
14.1 1.1
10.5 1.0
10.1 0.9
ROA (%) ROE (%)
4.5 18.2
3.8 12.5
3.2 11.5
3.3 8.1
3.4 9.6
2.9 9.0
OP growth (%)
42.0
8.0
18.8
38.7
42.2
4.1
CCC (Days) New contract (IDRtr)
-4 17.7
-28 17.6
-8 25.2
-10 54.8
25 43.2
25 58.4
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
122
July 11, 2017
Construction
Figure 240. Revenue trend (IDRbn) 35,000
Figure 241. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 60
Growth (R)
30,000
3.6% Construction
50
47.8
12.0%
25,000
40
20,000
Industrial (Concrete Products)
25.2 30
27.9
Mechanical construction
20.1%
15,000
64.3%
20
20.0 15.0
10,000
Real estate 10
9.3 4.9
5,000
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 242. Operating profit and margins
Figure 243. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 3,550
(%) 12
Operating Profit (L) OP Margin (R)
3,050
(x) 1.4
Debt-equity ratio (L) Financial leverage (R)
1.2 10.9
11 10.6
2,550
4.0 1.0
10.4
10 3.5
0.8
2,050
9
9.0
0.6
1,550 8.0
550
8
8.0
1,050
2012
2013
2014
2015
2016
2017F
3.0
0.4 2.5
7
0.2
6
0.0
6.7
50
2.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 244. Current ratio vs. quick ratio
Figure 245. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 1.6
Current ratio (L)
(x) 0.9
Quick Ratio (R)
1.5
0.8
(x) 50 45
P/E (L) P/B (R)
(x) 7.0
6.0
0.8
40
1.4
1.3
0.7
1.2
35
5.0
30 0.6
1.1
4.0 25
0.5
1.0
0.9
(x) 4.5
0.5
0.5
0.4
20
3.0
15 0.4
0.4
0.8
2.0
10
0.7
0.3 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
5 1.0 5/11 11/11 5/12 11/12 5/13 11/13 5/14 11/14 5/15 11/15 5/16 11/16 5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
123
Waskita Karya (WSKT IJ)
Elephant sized, tiger speed
Construction
July 11, 2017
Buy
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
3,300
Share Price (5/31/17, IDR)
2,380 38.7%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
4.5
EPS Growth (17F, %)
30.5
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
12.1 14.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.2 31,491.0
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
13,573.7 4,610.0
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
2,120
52-Week High (IDR)
2,860
(%) Absolute
1M -0.4
6M -5.9
12M -5.2
Relative
-1.3
-16.3
-24.8
Kepemilikan per Desember 2016: Pemerintah RI (66,04%) dan publik (19,42%).
Investment thesis: Elephant sized, tiger speed
Perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia dari segi order book dan kontrak baru. Kontrak utama mencakup proyek strategis nasional seperti jalan tol TransJawa dan Trans-Sumatra.
Order book WSKT yang sangat besar akan menjaga pendapatan perusahaan ke depannya, ketika perusahaan mengalami kesulitan dalam membukukan kontrak baru di masa depan.
Divestasi secara aktif yang dilakukan perusahaan di anak usaha operator jalan tolnya akan meningkatkan kemampuan WSKT untuk membukukan kontrak jalan tol baru ke depannya.
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Property Franky Rivan +62-21-515-1140 (ext. 124)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
WSKT
1/17
12/16
9/16
10/16
11/16
JCI
8/16
7/16
6/16
Didirikan pada 1 Januari 1961 dan merupakan salah satu BUMN terkemuka di Indonesia yang memegang peranan penting dalam pembangunan infrastruktur negara, Waskita Karya (WSKT) fokus pada konstruksi jalan tol, jembatan, pembangkit listrik, dll.
72.1 0.8
52-Week Low (IDR)
(D-1yr=100) 120 110 100 90 80 70
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
9,687
10,287
14,153
23,788
36,626
47,797
571 5.9
689 6.7
1,403 9.9
3,180 13.4
4,236 11.6
5,066 10.6
368
512
1,048
1,813
2,236
2,366
Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn)
8,788 6,464
12,542 9,777
30,309 20,605
61,425 44,652
81,387 62,542
99,409 78,370
Total Equity (IDRbn)
2,325
2,765
9,704
16,773
18,846
21,039
P/E (x) P/B (x)
73.5 11.6
52.9 9.8
25.8 2.8
15.8 1.6
12.1 1.4
11.4 1.3
ROA (%) ROE (%)
4.2 15.8
4.1 18.5
3.5 10.8
2.8 10.2
2.7 11.9
2.4 11.2
OP growth (%)
27.5
20.7
103.8
126.6
33.2
19.6
4 13,317
25 22,645
-57 32,084
-39 69,974
-39 80,000
-39 125,274
CCC (Days) New contract (IDRtr)
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
124
July 11, 2017
Construction
Figure 246. Revenue trend (IDRbn) 50,000
Figure 247. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 80
Growth (R)
45,000
0.9% 4.8% 0.2%
70
68.1
40,000
Contruction service
60
35,000
50.5
Precast sales
50
30,000 40
37.6
25,000
28.6
Toll road
30
20,000 21.1
15,000
20 Hotel and Property
94.1%
10
10.0
10,000
6.2
5,000
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 248. Operating profit and margins
Figure 249. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 6,000
(%) 14
Operating Profit (L) OP Margin (R)
13.4
13 12.4
5,000
12.3
12
(x) 1.6
(x) 5.0
Debt-equity ratio (L) Financial leverage (R)
1.5
4.5
1.4 1.3
11
4,000
4.0
1.2
10
9.9
3,000
9 8.5 8
2,000 5.9
1,000 5.1
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
1.1 3.5 1.0 0.9
7
0.8
6
0.7
5
0.6
4
0.5
3.0
2.5
2.0 3/14
2018F
9/14
3/15
9/15
3/16
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 250. Current ratio vs. quick ratio
Figure 251. Trailing P/E, P/B ratio (x) 0.8
(x) 45
0.7
40
1.4
0.7
35
1.3
0.6
(x) 1.6 1.5
Current ratio (L)
Quick Ratio (R)
0.7
0.6 1.2
9/16
P/E (L) P/B (R)
1.1
(x) 7.0 6.0 5.0
30
4.0
0.6 0.5
3/17
25
0.5
0.5
3.0 20
1.0
0.5 0.4
0.9 0.8
0.4 0.4
0.7
0.3 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
2.0
15
1.0
10 5 5/14
11/14
5/15
11/15
5/16
11/16
0.0 5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
125
Adhi Karya (ADHI IJ)
One way ticket to the next level
Construction Company Report July 11, 2017
Hold
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
2,390
Share Price (5/31/17, IDR)
2,350 1.7%
Expected Return
Company description 1.3
Consensus OP (17F, IDRtr) EPS Growth (17F, %)
134.4
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
10.7 14.0 16.2
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
8,047.5 3,560.8
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
1,744.8 61.0
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M) 52-Week Low (IDR)
0.9 1,830
52-Week High (IDR)
2,900 1M 4.0 3.1
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Property Franky Rivan +62-21-515-1140 (ext. 124)
[email protected]
6/17
3/17
2/17
ADHI
1/17
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
12/16
JCI
(D-1yr=100) 120 110 100 90 80 70
12M -8.6 -28.2
5/17
Relative
6M 24.7 14.3
4/17
(%) Absolute
Didirikan pada tahun 1960, Adhi Karya (ADHI), yang pada awalnya bernama Associatie N.V, merupakan sebuah perusahaan Belanda yang dinasionalisasi pada tanggal 11 Maret 1960 dan berganti nama menjadi PN Adhi Karya.
Lingkup bisnis Adhi Karya meliputi: konstruksi, EPC (engineering, procurement and construction), properti, pracetak, dan investasi.
Kepemilikan sampai dengan Desember 2016: Pemerintah RI (51%) dan publik (49%).
Investment thesis
Perusahaan konstruksi terkenal di Indonesia yang fokus pada konstruksi gedung. Saat ini kontrak utamanya termasuk proyek strategis nasional, yakni light-rapid transits (LRT) Jabodebek.
Ketergantungan ADHI terhadap proyek LRT akan membawa ADHI setara dengan kontraktor besar BUMN lainnya. Namun, terdapat risiko di skema pembiayaan yang belum jelas.
Segmen properti ADHI yang kuat dari transit oriented development (TOD) akan membantu pendapatan ADHI ketika ada kesulitan dalam menandatangani kontrak baru.
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
9,800
8,654
9,390
11,064
19,463
26,630
864 8.8
642 7.4
579 6.2
659 6.0
1,464 7.5
1,933 7.3
408
332
465
315
737
816
Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn)
9,721 8,261
10,459 8,818
16,761 11,599
20,095 14,653
32,041 24,530
35,720 27,583
Total Equity (IDRbn)
1,460 19.4
1,641 23.9
5,162 17.0
5,443 25.1
7,511 10.7
8,137 9.7
5.4
4.8
1.5
1.4
1.0
1.0
4.2 27.8
3.1 20.1
2.8 9.0
1.6 5.8
2.3 9.8
2.3 10.0
OP growth (%)
22.6
-25.7
-9.8
13.8
122.1
32.0
CCC (Days) New contract (IDRtr)
-109 10.9
-105 9.2
-144 13.9
-169 16.5
-113 35.9
-101 43.7
P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%)
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
126
July 11, 2017
Construction
Figure 252. Revenue trend (IDRbn) 23,000
Figure 253. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 60
Growth (R)
21,000
50.7
4.3% 1.8%
50
Contruction services
5.9%
19,000
40 29.4
17,000
Engineering Procurement and Contruction (EPC)
30
28.5 15,000
20
17.8
13,000
Property / Real Estates
13.9 10
8.5
11,000
0
9,000 7,000
Infrastructure investment 88.0%
-10
-11.7
5,000
-20 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 254. Operating profit and margins
Figure 255. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 2,050
Operating Profit (L) OP Margin (R)
1,850
(%) 9.5
9.0
8.8
(x) 2.0
(x) 8.0
1.8 7.0
1.6
1,650
8.5 1.4
1,450 7.8
1,250
8.2
1.2 7.5
1,050 7.0
6.8
850 650
6.3
6.2 5.9
450 250
50 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
6.0
8.0 1.0
5.0
0.8 4.0
6.5
0.6
6.0
0.4
Debt-equity ratio (L)
5.5
0.2
Financial leverage (R)
5.0
0.0
3.0
2.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 256. Current ratio vs. quick ratio
Figure 257. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 1.7
Current ratio (L)
(x) 0.8
Quick Ratio (R)
1.6
0.7
0.7
1.5
P/E (L)
(x) 7.0
P/B (R) 30
6.0
25
5.0
0.6
20
4.0
0.5
15
3.0
10
2.0
0.4
5
1.0
0.3
0 5/11
0.7
1.4
0.6
1.3 0.5
1.2 1.1
0.5 0.5
1.0
0.9
(x) 35
0.4
0.4
0.4
0.8 0.7 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
0.0 5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
127
Pembangunan Perumahan (PTPP IJ)
Setting sail to bright outlook
Construction
July 11, 2017
Buy
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
4,770
Share Price (5/31/17, IDR)
3,130 52.4%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
2.7
EPS Growth (17F, %)
23.9
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
15.6 14.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.2 19,281.7
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
6,199.9 3,704.2
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
67.0 0.8
52-Week Low (IDR)
2,690
52-Week High (IDR)
4,610
(%) Absolute
1M -1.6
6M -21.6
12M -11.0
Relative
-2.5
-32.0
-30.6
JCI
(D-1yr=100) 140
Didirikan pada tahun 1953, Pembangunan Perumahan (PTPP) sebelumnya adalah NV Pembangunan Perumahan pada tahun 1953 dan PN Pembangunan Perumahan pada tahun 1960.
Perusahaan ini memulai kegiatan usaha yang meliputi jasa konstruksi (bangunan, jalan/jembatan, irigasi, dan pelabuhan), EPC (engineering, procurement and construction), properti (komersial, residensial, dan hotel), investasi (pembangkit listrik) dan lain-lain (precast dan peralatan).
Kepemilikan pada 31 Des 2016: Pemerintah RI (51,0%) dan publik (48,9%).
Investment thesis
Salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia dalam besarnya order book dan kontrak baru. Kontrak utama meliputi proyek strategis nasional seperti pelabuhan Tanjung Priok II (dengan nilai kontrak IDR8,2tr) dan pelabuhan Kuala Tanjung.
Order book PTPP yang kuat dan kontrak baru untuk konstruksi pelabuhan dapat mempertahankan marginnya yang tinggi.
Tingkat leverage perusahaan yang rendah dapat membuka kemampuannya untuk berpartisipasi dalam banyak tender dan memenangkan kontrak baru.
PTPP
120 100
80
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Property Franky Rivan +62-21-515-1140 (ext. 124)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
60
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
11,656
12,427
14,217
16,459
22,143
26,925
1,085 9.3
1,268 10.2
1,597 11.2
1,968 12.0
2,702 12.2
3,385 12.6
428
534
845
1,151
1,432
1,651
12,393 10,452
14,579 12,246
19,159 14,012
31,233 20,437
39,724 25,600
45,008 29,468
1,941
2,333
5,147
10,796
14,124
15,540
P/E (x) P/B (x)
46.0 10.2
37.0 8.5
26.6 3.8
19.3 1.8
15.6 1.4
13.6 1.3
ROA (%) ROE (%)
3.5 22.1
3.7 22.9
3.9 14.4
3.3 9.5
3.2 9.0
3.2 9.3
OP Growth CCC (Days) New contract (IDRtr)
52.7
16.9
25.9
23.2
37.3
25.3
-93.9 19.6
-44.9 20.2
-39.7 27.0
-63.4 32.6
-17.1 37.2
-12.1 49.2
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
128
July 11, 2017
Construction
Figure 258. Revenue trend (IDRbn) 35,000
Figure 259. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 50
Growth (R)
45.6
44.0
30,000
1.2%
1.6%
45
Contruction services
0.9%
40
Engineering Procurement and Construction (EPC)
19.5%
25,000 35
Property and Realty
20,000
30
28.4
24.7
25
15,000
Energy
10.5% 66.3%
20
Precast
10,000 15.8
14.4
15
5,000
Equipment
10 6.6
0 2012
2013
2014
5 2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 260. Operating profit and margins
Figure 261. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 4,000
(%) 12.0
Operating Profit (L) OP Margin (R)
(x) 3.0
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 7.0
11.8
3,500
11.5
11.7
3,000
11.5
6.0
2.5
11.0 10.8
5.0 2.0
2,500
10.5
2,000
10.0
4.0 1.5 3.0
9.6
1,500
9.5
1,000
1.0 2.0
9.0 0.5
8.7
500
1.0
8.5 8.3
0
8.0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0.0
0.0 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 262. Current ratio vs. quick ratio
Figure 263. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 1.6
Current ratio (L)
(x) 1.0
Quick Ratio (R)
(x) 40
(x) 9.0 P/E (L)
35 1.5
0.9
0.9
8.0 P/B (R) 7.0
30 1.4
0.8
1.3
0.7
6.0
25
5.0 20 4.0 1.2
0.6
0.6
15
3.0
10 1.1
0.5
0.5
5
1.0
0.4 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2.0
0.5
0.5
2016
0 5/11
1.0
5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
0.0 5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
129
Alam Sutera Realty (ASRI IJ)
Developing earnings stability
Developer
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation) Target Price (12M, IDR)
N/A
Share Price (5/31/17, IDR)
334
Expected Return
N/A Company description
Consensus OP (17F, IDRtr)
1.5
EPS Growth (17F, %)
N/A
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
7.5 14.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
19,649.4 11.025.3
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
32.3 1.4
52-Week Low (IDR)
314
52-Week High (IDR)
585
(%) Absolute
1M -4.0
6M -9.2
12M -13.5
Relative
-5.0
-19.6
-33.1
Setelah lebih dari 19 tahun sejak didirikan, ASRI menjadi developer properti terpadu yang memfokuskan kegiatan usahanya dalam pembangunan dan pengelolaan kawasan residensial, komersial, kawasan industri, dan juga pengelolaan pusat perbelanjaan, pusat rekreasi dan perhotelan (mixed use development).
Kepemilikan sampai dengan Mei 2017: PT Tangerang Fajar Industrial Estate (25,21%) dan publik (56,11%).
Investment thesis
ASRI adalah satu developer terkemuka di Indonesia. Proyek utamanya meliputi Alam Sutera Serpong, Suvarna Sutera Pasar Kemis, dan Garuda Wisnu Kencana Bali.
Land bank ASRI yang besar (c.1.900 ha) dapat membantu pendapatannya pada saat kesulitan penjualan properti dengan menjual tanah.
Diversifikasi pendapatan dan geografis ASRI yang rendah akan meningkatkan risikonya pada saat ekonomi melambat.
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Property Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
ASRI
1/17
11/16
9/16
10/16
8/16
12/16
JCI
(D-1yr=100) 160 140 120 100 80 60
7/16
Didirikan pada 3 November 1993, Alam Sutera Realty (ASRI) memulai kegiatan operasinya dan mulai membeli tanah pada tahun 1999.
16.2 6,445.0
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
6/16
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Revenue (IDRbn)
3684.2
3630.9
2783.7
2715.7
3585.3
3901.8
OP (IDRbn) OP margin (%)
1533.2 41.6
1907.8 52.5
1627.7 58.5
1096.4 40.4
1519.9 42.4
1574.7 40.4
Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Interest coverage (x) CCC (Days) Capex (IDRbn)
876.8
1097.4
596.5
508.8
933.0
961.4
14428.1 9096.3
16924.4 10553.2
18709.9 12107.5
20186.1 12998.3
N/A N/A
N/A N/A
5331.8
6371.2
6602.4
7187.8
N/A
N/A
9.6 1.6
10.0 1.8
11.3 1.0
13.6 1.0
7.5 0.8
5.8 0.8
6.9 18.0
7.0 19.5
3.4 9.5
2.6 7.5
4.0 12.1
4.8 11.9
8.1
3.4
2.7
1.5
N/A
N/A
672 -651.1
223 -1329.3
311 -494.9
172 -115.9
N/A -273.0
N/A -225.0
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
130
July 11, 2017
Developer
Figure 264. Revenue trend (IDRbn) 5,000
Figure 265. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 100
Growth (R)
2.6% 4,000
80
77.1
Hospitality & Infrastructure
4.2% 7.0%
60 50.6
Real estate
3,000
40 32.0 8.8
2,000
-1.4
20
Others
0
-2.4
86.2%
1,000
Tourism
-20
-23.3 0
-40 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 266. Operating profit and margins
Figure 267. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 2,500
Operating Profit (L)
60.0
58.5
58.5
2,000
(%) 70.0
OP Margin (R)
52.5 1,500
41.6
40.4
42.4
(x) 1.4
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
(x) 3.0
1.2
50.0
1.0
40.0
0.8
30.0
0.6
20.0
0.4
10.0
0.2
0.0
0.0
2.8
2.6
40.4 1,000
2.4
2.2 500
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2.0
1.8 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 268. Current ratio vs. quick ratio
Figure 269. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 1.8
Current ratio (L)
(x) 0.8
Quick Ratio (R)
(x) 50 45
1.5
0.6
40
0.6
(x) 6.0 P/E (L) P/B (R)
5.0
0.6
35
1.2 0.4
0.9
4.0
30
0.5 0.4
25
3.0
20 0.3
0.6
0.2
2.0
15 10
0.3
1.0
5 0.0
0.0 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 5/11
5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
0.0 5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
131
Hanson International (MYRX IJ)
Tapping middle-low income demand
Developer
July 11, 2017
Not rated
Recommendation Target Price (12M, IDR)
N/A
Share Price (5/31/17, IDR)
123
Expected Return
N/A Company description
Consensus OP (17F, IDRbn)
191.0
EPS Growth (17F, %)
22.2
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
99.6 14.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.2 10,076.1
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
78,719.2 56,132.7
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
3.8 0.8
52-Week Low (IDR)
108
52-Week High (IDR)
192
(%) Absolute
1M -11.5
6M -20.6
12M -19.6
Relative
-12.4
-31.1
-39.2
Hanson International (MYRX) didirikan di Jakarta pada tanggal 7 Juli 1971 dan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada tahun 1990.
MYRX beroperasi sebagai perusahaan induk. Melalui anak usahanya, perusahaan ini menyediakan layanan pengembangan real estat. MYRX mengembangkan land bank menjadi properti residensial dan komersial di seluruh Indonesia.
Kepemilikan per Desember 2016: Benny Tjokrosaputro (10,9%), PT Asabri (11,6%), dan publik (77,6%).
Investment thesis
MYRX termasuk di dalam pemain ternama di pasar properti yang berfokus pada rumah menengah ke bawah di wilayah Jabodetabek. Proyek utamanya meliputi Maja Raya, Bekasi Land, dan Serpong Land.
MYRX menyediakan properti terjangkau menengah ke bawah, yang menurut kami akan terus mempertahankan permintaannya yang kuat, mengingat fokusnya adalah pada kuantitas, bukan margin.
Arah pemerintah untuk memudahkan kepemilikan properti bagi masyarakat berpenghasilan rendah akan menguntungkan MYRX sebagai salah satu pemain dalam segmen ini.
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Property Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
MYRX
1/17
12/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
11/16
JCI
(D-1yr=100) 130 120 110 100 90 80 70
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
170.0
241.2
81.9
740.0
537.0
385.0
86.3 50.8
66.9 27.7
-25.6 -31.2
300.3 40.6
191.0 35.6
126.0 32.7
10.6
3.5
19.8
70.7
61.0
11.0
Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn)
5,335.9 454.8
5,723.4 861.8
8,298.9 1,977.1
8,410.3 2,396.4
N/A N/A
N/A N/A
Total Equity (IDRbn)
4,881.1
4,861.6
6,321.8
6,013.9
N/A
N/A
343.4 1.9
151.5 2.2
N/A 8.9
189.9 2.3
99.6 175.3
91.8 175.3
0.3 0.4
0.1 0.1
0.3 0.4
0.8 1.2
0.7 1.1
0.1 0.2
P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Interest coverage (x) CCC (Days) Capex (IDRbn)
1.2
13.4
-0.8
1.4
N/A
N/A
144.9 -25.2
403.5 -517.3
2,756.8 -255.7
445.4 -1.8
N/A -129.0
N/A -291.0
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
132
July 11, 2017
Developer
Figure 270. Revenue trend (IDRbn) 800
Figure 271. Revenue breakdown (%) 1000
Revenue (L)
700
4.0%
Growth (R)
804.0
800
13.1%
600
Land
600
500 400
Residential house
400
300
200
Shop house
200 44.2
-28.3
41.9
-35.7
100
-27.4
-66.1
82.9%
0
0
-200 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 272. Operating profit and margins
Figure 273. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 350
Operating Profit (L)
OP Margin (R)
(%) 60
(x) 26
Debt-equity ratio (L)
(x) 56
Financial leverage (R)
50.8
300
40.6
21
46
16
36
11
26
0
6
16
-20
1
6
40 35.6
250 27.7
32.7
200
20
17.6 150 100 50 (31.2)
0
2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
-50
-4
-40
-4 6/12
1/13
8/13
3/14
10/14
5/15
12/15
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 274. Current ratio vs. quick ratio
Figure 275. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 1.6
Current ratio (L)
1.4
Quick Ratio (R)
(x) 0.6
(x) 1,000
P/E (L)
7/16
2/17
(x) 25
P/B (R)
900
0.5
0.5
800
20
1.2
0.4
1.0
700 600
0.8
0.3 0.2
0.6
0.2
400 0.2
0.2
0.4
0.1
0.2
10
300 200
5
100
0.0 0.0
0.0 2012
15
500
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 12/12
0 7/13
2/14
9/14
4/15
11/15
6/16
1/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
133
Bumi Serpong Damai (BSDE IJ)
Developing economies of scale
Developer
July 11, 2017
Buy
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
2,210
Share Price (5/31/17, IDR)
1,810 -22.1%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
3.2
EPS Growth (17F, %)
43.3
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
14.7 14.0
Didirikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989, Bumi Serpong Damai (BSDE) telah menjadi developer properti terkemuka di Indonesia. Segmen bisnisnya terbagi menjadi penjualan tanah, rumah, ruko, ruang perkantoran, pusat pendidikan, bangunan industri, dan hotel.
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.2 34,644.1
Perusahaan ini telah mengembangkan kota baru, yang merupakan kawasan hunian terencana dan terpadu yang disebut BSD City.
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
19,246.7 7,494.7
Pemegang saham per Januari 2017: Publik (48,4%) dan PT Paraga Arta Mida (26,6%).
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
65.4 1.5
52-Week Low (IDR)
1,550
52-Week High (IDR)
2,380
(%) Absolute
1M 1.1
6M 2.0
12M -1.1
Relative
0.2
-8.4
-20.7
JCI
(D-1yr=100) 140
BSDE
Investment thesis
Developer dan operator retail space terbesar di Indonesia. Proyek utamanya meliputi BSD City, ITC Mangga Dua, dan Plaza Indonesia.
Land bank BSDE yang besar di kawasan Serpong (c.3.500 ha) akan menyangga pendapatannya pada saat terjadi kesulitan penjualan properti dengan cara menjual tanah.
Harga akuisisi tanah perusahaan yang sangat rendah (c.IDR350 ribu/sqm) di wilayah Serpong akan memberikan kontribusi margin yang tinggi.
120 100
80
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Property Franky Rivan +62-21-515-1140 (ext. 124)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
60
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Interest coverage (x) CCC (Days) Capex (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
5,741.3 2,909.6
5,613.9 2,357.7
6,209.6 2,547.4
6,521.8 2,473.1
7,221.5 3,199.4
7,717.4 3,378.9
50.7
42.0
41.0
37.9
44.3
43.8
2,691.4
3,818.4
2,139.5
1,796.2
2,345.3
2,550.6
22,572.3
28,206.9
36,022.1
38,292.2
N/A
N/A
9,159.6 13,412.7
9,766.7 18,440.2
13,925.5 22,096.7
13,939.3 24,352.9
N/A N/A
N/A N/A
8.4
8.6
16.0
18.8
14.7
13.5
2.2 13.7
2.2 15.0
1.8 6.7
1.6 4.8
1.5 6.3
1.4 6.2
29.7
29.9
12.5
9.1
10.5
10.2
14.7 785.2
6.3 1,077.8
4.7 1,322.4
4.3 1,368.0
N/A N/A
N/A N/A
-73.9
-159.4
-63.1
-129.3
-1,228.4
-1,314.4
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
134
July 11, 2017
Developer
Figure 276. Revenue trend
Figure 277. Revenue breakdown
(IDRbn) 9,000
Revenue (L)
Growth (R)
(%) 60
1.1%
3.9%
0.3%
Land and Building
54.0
8,000
50
7,000
Land and Strata Title
12.4% 1.3%
40
Rental
6,000
32.8
30
7.8%
Hotel
5,000 20
Recreation Area
4,000 10.7
10.6 3,000
6.9
10
Building Management
73.2%
5.0
2,000
0
-2.2
1,000
Others
-10 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 278. Operating profit and margins
Figure 279. Leverage and debt-equity ratio
Operating Profit (L)
(IDRbn)
OP Margin (R)
(%)
3,550
55
(x) 0.5
Debt-equity ratio (L)
(x) 1.8
Financial leverage (R)
0.4
3,050
50.7
50
1.7
0.4 1.7 0.3
2,550
44.3 42.0
2,050
45 43.8
41.0
0.3
1.6
0.2
1.6
40
1,550
0.2
37.9
37.9
1.5
35
1,050
0.1 1.5
0.1
550
30 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
0.0 12/12
1.4 6/13
12/13
6/14
12/14
6/15
12/15
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 280. Current ratio vs. quick ratio
Figure 281. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 3.5
Current ratio (L)
Quick Ratio (R)
1.4
(x) 1.5
1.4
3.0
(x) 35
6/16
P/E (L)
(x) 4.5
P/B (R)
4.0
30
1.3
1.3 2.5
1.2 1.1
1.1
2.0
12/16
3.5 25 3.0 20
2.5
15
2.0
1.0
1.5
0.9 0.8
1.0
1.5 10 1.0
0.7
0.7
0.5
0.8
5
0.5
0.6 0.0
0.5 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 5/11
5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
0.0 5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
135
Lippo Karawaci (LPKR IJ)
Diversification is the king
Developer
July 11, 2017
(Maintain)
Buy
Target Price (12M, IDR)
900
Share Price (5/31/17, IDR)
680 32.4%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
2.2
EPS Growth (17F, %)
39.2
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
15.7 14.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.2 15,462.1
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
23,077.7 21.865.4
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
30.1 1.0
52-Week Low (IDR)
660
52-Week High (IDR)
1,215
(%) Absolute
1M -13.9
6M -11.1
12M -28.8
Relative
-14.9
-21.5
-48.4
JCI
(D-1yr=100) 140
Didirikan dengan nama PT Tunggal Reksakencana pada 15 Oktober 1990, Lippo Karawaci (LPKR) memiliki kegiatan utama yang meliputi pembangunan perkotaan, pengembangan terpadu skala besar, mal ritel, perawatan kesehatan, rumah sakit & infrastruktur, juga manajemen properti dan portofolio.
LPKR memulai proyek kota mandiri pertama di Tangerang atas nama Lippo Village, menambahkan lokasi di Cikarang pada tahun 1993 dan Tanjung Bunga pada tahun 1997.
Pemegang saham per Januari 2017: Publik (59,5%) dan Pacific Asia Holding Ltd. (7,5%).
Investment thesis
LPKR adalah salah satu developer multi-proyek terbesar di Indonesia. Proyek utamanya meliputi Lippo Cikarang, Lippo Karawaci Tangerang, dan Kemang Village.
LPKR adalah satu-satunya pengembang Indonesia yang memanfaatkan real estate investment trust (REIT), yang menurut kami akan memungkinkan asetnya dijual dengan mudah.
Anak perusahaannya yang terbesar yaitu Siloam Hospitals (SILO/Not Rated) akan membawa perusahaan ke sektor kesehatan di Indonesia, yang mengalami kenaikan permintaan.
LPKR
120 100
80
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Property Franky Rivan +62-21-515-1140 (ext. 124)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
60
Revenue (IDRbn) OP (IDRbn) OP margin (%) Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Interest coverage (x) CCC (Days) Capex (IDRbn)
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
6,666.2 1,707.7
11,282.6 2,879.1
8,703.7 1,431.3
10,324.6 1,310.7
11,697.9 2,266.9
13,240.4 2,680.3
25.6
25.5
16.4
12.7
19.4
20.2
1,228.2
2,556.2
535.4
882.4
1,090.1
1,235.8
31,300.4
37,856.4
41,326.6
45,603.7
N/A
N/A
17,122.8 14,177.6
20,235.5 17,620.8
22,409.8 18,916.8
23,528.5 22,075.1
N/A N/A
N/A N/A
16.9
9.1
44.0
18.6
15.7
14.1
1.6 4.4
1.5 7.4
1.4 1.4
0.9 2.0
0.8 2.4
0.8 2.5
10.5
18.0
3.4
5.1
5.7
6.0
1.5 1,242.3
15.4 900.2
5.5 1,435.9
4.1 1,357.3
N/A N/A
N/A N/A
-1,311.3
-646.5
-504.9
-529.9
-988.8
-1,030.9
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
136
July 11, 2017
Developer
Figure 282. Revenue trend (IDRbn) 14,000
Figure 283. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 80
Growth (R)
69.3
Urban Development
3.7%
12,000
60
8.9%
15.4%
Large Scale Integrated Development
47.0 10,000
40
Retail Malls 12.6%
8,000
18.6
12.9 20
Healthcare
13.7
8.2 6,000
3.8%
0
4,000
55.6%
-20
-22.9
2,000
Hospitality and Infrastructure Property and Portfolio Management
-40 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 284. Operating profit and margins
Figure 285. Leverage and debt-equity ratio
Operating Profit (L)
(IDRbn)
OP Margin (R)
(%)
3,050
28 25.6
25.5
26
(x) 0.7
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
2.3
0.6
2,550 24 2,050
2.2 0.5
2.1
22 21.1 19.0
20
(x) 2.4
0.4
2.0
0.3
1.9
20.1
1,550
18 16.4
1,050
16
1.8 0.2
1.7
14 550
12.7
12
50
10 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
0.1
1.6
0.0
1.5
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 286. Current ratio vs. quick ratio
Figure 287. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 8.0
Current ratio (L)
(x) 2.0
Quick Ratio (R)
1.9
P/E (L)
(x) 4.0
P/B (R)
1.9
1.9 7.0
1.8 1.7
6.0
(x) 120
1.7
1.7
3.5
100
3.0 80
2.5
1.6 5.0
1.5
60
2.0
1.4 4.0
1.3
1.5
40
1.0 3.0
1.2 1.1
0.5
1.1
2.0
1.0 2012
20
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0 5/11
5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
0.0 5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
137
PP Properti (PPRO IJ)
Niche market specialist
Developer
July 11, 2017
Not rated
(Recommendation) Target Price (12M, IDR)
N/A
Share Price (5/31/17, IDR)
228
Expected Return
N/A Company description
Consensus OP (17F, IDRbn)
579.0
EPS Growth (17F, %)
N/A
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
30.5 14.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.2 13,815.4
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
61,675.7 25,147.4
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
Didirikan pada 18 Desember 2013 dan terutama bergerak dalam pengembangan properti, PP Properti (PPRO) mengklasifikasikan bisnisnya menjadi tiga unit bisnis, yaitu komersial, perumahan, dan perhotelan.
Pemegang saham pada 1Q17: PT PP (64,96%) dan publik (34,98%).
Investment thesis
PPRO adalah satu developer terkemuka di Indonesia, anak perusahaan dari pemain besar industri konstruksi Indonesia, yaitu Pembangunan Perumahan (PTPP). Proyek utamanya meliputi Grand Kamala Lagoon, Grand Sungkono Lagoon, dan Payon Amartha.
PPRO menyediakan properti terjangkau menengah ke bawah, yang menurut kami akan terus mempertahankan permintaan kuatnya ke depan mengingat fokusnya pada kuantitas, bukan margin.
Arah pemerintah untuk memudahkan kepemilikan properti bagi rumah tangga berpendapatan rendah akan lebih menguntungkan PPRO sebagai salah satu pemain kunci dalam segmen ini.
0.6 1.1
52-Week Low (IDR)
93
52-Week High (IDR)
372
(%) Absolute
1M -13.6
6M -35.2
12M 142.6
Relative
-14.6
-45.6
122.9
JCI
(D-1yr=100) 460
PPRO
360 260
160
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Property Research Team +62-21-515-1140
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
1/17
12/16
11/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
60
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Revenue (IDRbn)
42.2
555.0
1,505.2
2,150.1
2,542.0
2,960.0
OP (IDRbn) OP margin (%)
9.6 22.7 12.0
138.3 24.9 106.1
385.5 25.6 300.3
507.3 23.6 365.4
579.0 22.8 441.0
650.0 22.0 489.0
1,437.5
2,730.6
5,319.0
8,826.3
N/A
N/A
512.3 925.2
1,699.3 1,031.3
2,801.4 2,517.6
5,858.4 2,967.9
N/A N/A
N/A N/A
N/A
N/A
7.1
44.3
30.5
27.0
N/A N/A
N/A 5.1
1.0 7.5
6.8 5.2
N/A N/A
N/A N/A
Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%)
N/A
10.9
16.9
13.7
11.00
10.00
Interest coverage (x)
22.9
10.7
11.4
8.9
N/A
N/A
CCC (Days) Capex (IDRbn)
N/A
1,262.3
573.6
461.5
N/A
N/A
-65.0
-80.9
-13.3
-22.8
N/A
N/A
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
138
July 11, 2017
Developer
Figure 288. Revenue trend (IDRbn) 3,500
Figure 289. Revenue breakdown
Revenue (L)
(%) 1350
Growth (R)
1,216.0 3,000
1150
2,500
950
2,000
750
1,500
550
1,000
350 171.2
500
6.3%
Realty
93.7%
150 42.8
18.2
16.4
0
-50 2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 290. Operating profit and margins
Figure 291. Leverage and debt-equity ratio
Operating Profit (L)
(IDRbn)
OP Margin (R)
(%)
25.6
700 600
26
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
0.6
3.0
0.5
2.5
0.4
2.0
0.3
1.5
0.2
1.0
21
0.1
0.5
20
0.0
-
400
23
22.8 300
22.0 22
200 100
0 2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 292. Current ratio vs. quick ratio
Figure 293. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 8.5
(x) 3.5
24
23.6
2014
(x) 0.7
25
24.9
500
7.0
Property
Current ratio (L)
(x) 2.0
Quick Ratio (R)
(x) 70
(x) 9.0 8.0
60
1.7
1.6
7.0 50
5.5
1.3
6.0 1.2
1.2
40
5.0
30
4.0
4.0 0.8 2.5
3.0
0.6
20 2.0
0.4
1.0
10
P/E (L) P/B (R)
-0.5
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
0.0
1.0
0 0.0 5/16 6/16 7/16 8/16 9/16 10/16 11/1612/16 1/17 2/17 3/17 4/17 5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
139
Pakuwon Jati (PWON IJ)
King of recurring income
Developer
July 11, 2017
(Maintain)
Buy
Target Price (12M, IDR)
740
Share Price (5/31/17, IDR)
610 21.3%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
2.7
EPS Growth (17F, %)
20.2
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
15.0 14.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.2 29,859.0
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
48,159.6 23,022.5
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
45.3 1.4
52-Week Low (IDR)
530
52-Week High (IDR)
765
(%) Absolute
1M -2.4
6M -8.3
12M 10.9
Relative
-3.3
-18.6
-8.7
Pakuwon Jati (PWON) didirikan pada 20 September 1982. Secara umum, kegiatan usahanya terdiri dari: divisi komersial termasuk retail space dan penyewaan kantor; divisi perhotelan, termasuk hotel dan serviced apartment; divisi perumahan, termasuk pengembangan high-rise dan landed residential.
Perusahaan ini berhasil menggabungkan pusat perbelanjaan ritel, kantor, hotel, dan high-rise residential di area superblok yang terintegrasi. Dengan demikian, hal ini memberikan perusahaan keunggulan kompetitif.
Kepemilikan pada 31 Des 2016: PT Pakuwon Arthaniaga (56,1%) dan publik (43,9%).
Investment thesis
PWON adalah salah satu developer dan operator mal terbesar di Indonesia. Mal utamanya termasuk mal terkemuka seperti Gandaria City, Kota Kasablanka, dan Tunjungan Plaza.
Tingkat hunian PWON yang tinggi (c.95%) (dibandingkan industri, c.91%) membuktikan posisi perusahaan yang kuat di pasar retail space.
Eksposur perusahaan yang cukup besar terhadap pasar properti Surabaya akan membantu meningkatkan pendapatan perusahaan pada saat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut kuat.
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Property Franky Rivan +62-21-515-1140 (ext. 124)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
PWON
1/17
12/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
11/16
JCI
(D-1yr=100) 140 130 120 110 100 90 80
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Revenue (IDRbn)
3,030
3,872
4,625
4,841
5,923
6,822
OP (IDRbn) OP margin (%)
1,512 49.9
1,889 48.8
2,265 49.0
2,260 46.7
2,883 48.7
3,316 48.6
Net Profit (IDRbn)
1,137
2,599
1,401
1,780
2,188
2,368
Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn)
9,298 5,193
16,771 8,494
18,778 9,323
20,674 9,654
23,847 10,931
27,696 12,697
Total Equity (IDRbn)
4,106 26.6
8,277 12.0
9,455 23.9
11,020 18.0
12,916 15.0
14,999 13.6
7.3
3.6
3.2
2.7
2.3
2.0
12.2 27.6
15.0 30.4
6.7 13.3
8.1 15.2
8.4 15.6
8.0 14.8
P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Interest coverage (x) CCC (Days) Capex (IDRbn)
6.6
6.4
7.1
6.8
N/A
N/A
296 -131.1
354 -538.8
430 -1,790.1
515 -278.7
464 -1,757.7
464 -1,637.4
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
140
July 11, 2017
Developer
Figure 294. Revenue trend
Figure 295. Revenue breakdown
(IDRbn) 7,000
Revenue (L)
(%) 50
Growth (R)
Space rental
46.5
6,000
10.2%
40
39.9
Service charges
22.3% 11.7%
5,000
Service apartment revenues
30 27.8
5.5%
4,000
9.7%
Hotel
20
20.0
19.4
1.4%
13.4
3,000
Sale of condominiums and offices
Sale of land and buildings 10
2,000
39.2%
Others
4.7 1,000
0 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 296. Operating profit and margins
Figure 297. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn) 3,500
Operating Profit (L)
(%) 51
(x) 0.9
Financial leverage (R)
OP Margin (R)
3,000
49.9
49.1
2,500 2,000
47.9
47.8 48.0
50
0.8
2.4
49
0.7
2.2
48
0.6
2.0
47
0.5
1.8
46
0.4
1.6
45
0.3
47.3
1,500 46.0
1,000 500 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
1.4 3/11 9/11 3/12 9/12 3/13 9/13 3/14 9/14 3/15 9/15 3/16 9/16 3/17
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 298. Current ratio vs. quick ratio
Figure 299. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 1.5
Current ratio (L)
(x) 0.9
Quick Ratio (R)
(x) 2.6
Debt-equity ratio (L)
(x) 40
P/E (L)
(x) 8.0
P/B (R) 1.4
1.3
0.8
0.8
0.8
0.7
35
7.0
30
6.0
25
5.0
20
4.0
15
3.0
10
2.0
0.7
1.2
0.6 0.6
0.5 1.1
0.5 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
5 5/11
5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
1.0 5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
141
Summarecon Agung (SMRA IJ)
Hard time in building earnings
Developer
July 11, 2017
Hold
(Maintain) Target Price (12M, IDR)
1,480
Share Price (5/31/17, IDR)
1,320 12.1%
Expected Return
Company description Consensus OP (17F, IDRtr)
1.5
EPS Growth (17F, %)
56.5
P/E (17F, x) Industry P/E (17F, x)
39.9 14.0
Benchmark P/E (17F, x) Market Cap (IDRbn)
16.2 18,322.0
Shares Outstanding (mn) Free Float (mn)
14,426.8 9,764.9
Institutional Ownership (%) Beta (Adjusted, 24M)
25.1 1.6
52-Week Low (IDR)
1,210
52-Week High (IDR)
1,970
(%) Absolute
1M -2.9
6M -4.7
12M -17.5
Relative
-3.9
-15.1
-37.1
Summarecon Agung (SMRA) didirikan pada tahun 1975. Dimulai dengan lahan rawa seluas 10 hektar, pendiri SMRA berhasil mengubah Kelapa Gading menjadi salah satu daerah perumahan dan komersial paling terkemuka di Jakarta.
Unit usaha SMRA dikelompokkan menjadi tiga: pengembangan properti, investasi dan manajemen properti, serta hotel.
Kepemilikan per 31 Des 2016: Semarop Agung (25,4%), Sinarmegah Jayasentosa (6,6%), APG Stiching Strat Real Est Pool (5,6%), dan pemegang saham lainnya yang masing-masing di bawah 5% (62,4%).
Investment thesis
SMRA adalah salah satu developer dan operator retail space terbesar di Indonesia. Proyek utamanya meliputi Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, dan Summarecon Bekasi.
Land bank SMRA yang besar (c.2.100 ha) dapat menyangga pendapatan perusahaan pada masa kesulitan penjualan properti, hanya dengan menjual tanah.
Namun, tingkat leverage perusahaan yang tinggi akan semakin menghambat kualitas pendapatannya, karena interest coverage ratio saat ini mencapai 1,7-2x.
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Property Franky Rivan +62-21-515-1140 (ext. 124)
[email protected]
6/17
5/17
4/17
3/17
2/17
SMRA
1/17
12/16
9/16
10/16
8/16
7/16
6/16
11/16
JCI
(D-1yr=100) 130 120 110 100 90 80 70
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Revenue (IDRbn)
4,094
5,757
5,624
5,398
5,917
6,462
OP (IDRbn) OP margin (%)
1,346 32.9
2,077 36.1
1,768 31.4
1,409 26.1
1,679 28.4
1,850 28.6
Net Profit (IDRbn) Total Assets (IDRbn) Total Liabilities (IDRbn) Total Equity (IDRbn) P/E (x) P/B (x) ROA (%) ROE (%) Interest coverage (x) CCC (Days) Capex (IDRbn)
1,096
1,617
1,064
605
809
1,034
14,255 9,257
15,873 9,456
18,758 11,229
20,810 12,645
20,677 11,957
22,809 13,380
4,998 17.7
6,416 14.1
7,530 22.8
8,166 62.5
8,719 39.9
9,429 28.5
3.9
3.0
2.6
2.4
2.2
2.1
7.7 22.1
8.7 21.6
4.6 11.4
1.5 3.8
2.4 5.6
3.0 7.2
7.2
6.9
3.9
2.3
N/A
N/A
604.3 -782.4
440.7 -2,520.7
653.6 -1,910.3
739.8 -790.9
629.9 -824.3
637.9 -709.3
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
142
July 11, 2017
Developer
Figure 300. Revenue trend
Figure 301. Revenue breakdown
(IDRbn) 7,000
Revenue (L)
Growth (R)
(%) 50
46.8 6,500
10.6%
40.6
40
6,000
Property development 30
5,500
26.0% 5,000
Property investment
20
18.2
12.9
4,500
63.4%
10
Others
4,000
4.5 0
-2.3
3,500
-4.0
3,000
-10 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 302. Operating profit and margins
Figure 303. Leverage and debt-equity ratio
(IDRbn)
Operating Profit (L) (%) 38 OP Margin (R)
2,250 36.4
36
2,050
Debt-equity ratio (L)
Financial leverage (R)
3.5
34 0.7 31.9
32
1,650
0.6
30 1,450 28.2
26.4
1,250
28 28.2
26.1
1,050 850 650 2012
2013
2014
2015
2016
2017F
3.0
0.5 0.4
26
0.3
24
0.2
22
0.1
20
0.0
2.5
2.0
1.5
2018F
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 304. Current ratio vs. quick ratio
Figure 305. Trailing P/E, P/B ratio
(x) 2.3
Current ratio (L)
Quick Ratio (R)
(x) 0.7
(x) 600
0.6
500
P/E (L)
(x) 6.0
P/B (R)
0.6
2.1
5.5
1.9
0.6
0.5
1.7 1.5
(x) 4.0
0.9 0.8
32.9
1,850
(x) 1.0
4.5
0.5
0.5
0.5
5.0 400
300
1.3
4.0
0.5
3.5
200
1.1 0.4
0.9
0.4 0.4
0.7 0.5
0.3 2012
2013
2014
2015
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
2016
3.0 100
0 5/11
2.5
5/12
5/13
5/14
5/15
5/16
2.0 5/17
Source: Bloomberg, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
143
July 11, 2017
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
144
July 11, 2017
APPENDIX 1 Important Disclosures & Disclaimers Disclosures As of the publication date, PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia, and/or its affiliates do not have any special interest with the subject company and do not own 1% or more of the subject company's shares outstanding. Stock Ratings
Industry Ratings
Buy
Relative performance of 20% or greater
Overweight
Fundamentals are favorable or improving
Trading Buy
Relative performance of 10% or greater, but with volatility
Neutral
Fundamentals are steady without any material changes
Hold
Relative performance of -10% and 10%
Underweight
Fundamentals are unfavorable or worsening
Sell
Relative performance of -10%
* Our investment rating is a guide to the relative return of the stock versus the market over the next 12 months. * Although it is not part of the official ratings at Mirae Asset Sekuritas Indonesia, we may call a trading opportunity in case there is a technical or short-term material development. * The target price was determined by the research analyst through valuation methods discussed in this report, in part based on the analyst’s estimate of future earnings. The achievement of the target price may be impeded by risks related to the subject securities and companies, as well as general market and economic conditions. Analyst Certification Opinions expressed in this publication about the subject securities and companies accurately reflect the personal views of the research analyst (the “Analysts”) primarily responsible for this report. PT. Mirae Asset Seukritas Indonesia (“Mirae Asset Daewoo”) policy prohibits its Analysts and members of their households from owning securities of any company in the Analyst’s area of coverage, and the Analysts do not serve as an officer, director or advisory board member of the subject companies. Except as otherwise specified herein, the Analysts have not received any compensation or any other benefits from the subject companies in the past 12 months and have not been promised the same in connection with this report. No part of the compensation of the Analysts was, is, or will be directly or indirectly related to the specific recommendations or views contained in this report but, like all employees of Mirae Asset Daewoo, the Analysts receive compensation that is determined by overall firm profitability, which includes revenues from, among other business units, the institutional equities, investment banking, proprietary trading and private client division. At the time of publication of this report, the Analysts do not know or have reason to know of any actual, material conflict of interest of the Analyst or Mirae Asset Daewoo except as otherwise stated herein. Disclaimers This report is published by Mirae Asset Daewoo, a broker-dealer registered in the Republic of Indonesia and a member of the Indonesia Stock Exchange. Information and opinions contained herein have been compiled in good faith and from sources believed to be reliable, but such information has not been independently verified and Mirae Asset Daewoo makes no guarantee, representation or warranty, express or implied, as to the fairness, accuracy, completeness or correctness of the information and opinions contained herein or of any translation into English from the Indonesian language. In case of an English translation of a report prepared in the Indonesian language, the original Indonesian language report may have been made available to investors in advance of this report. The intended recipients of this report are sophisticated institutional investors who have substantial knowledge of the local business environment, its common practices, laws and accounting principles and no person whose receipt or use of this report would violate any laws and regulations or subject Mirae Asset Daewoo and its affiliates to registration or licensing requirements in any jurisdiction shall receive or make any use hereof. This report is for general information purposes only and it is not and shall not be construed as an offer or a solicitation of an offer to effect transactions in any securities or other financial instruments. The report does not constitute investment advice to any person and such person shall not be treated as a client of Mirae Asset Daewoo by virtue of receiving this report. This report does not take into account the particular investment objectives, financial situations, or needs of individual clients. The report is not to be relied upon in substitution for the exercise of independent judgment. Information and opinions contained herein are as of the date hereof and are subject to change without notice. The price and value of the investments referred to in this report and the income from them may depreciate or appreciate, and investors may incur losses on investments. Past performance is not a guide to future performance. Future returns are not guaranteed, and a loss of original capital may occur. Mirae Asset Daewoo, its affiliates and their directors, officers, employees and agents do not accept any liability for any loss arising out of the use hereof. Mirae Asset Daewoo may have issued other reports that are inconsistent with, and reach different conclusions from, the opinions presented in this report. The reports may reflect different assumptions, views and analytical methods of the analysts who prepared them. Mirae Asset Daewoo may make investment decisions that are inconsistent with the opinions and views expressed in this research report. Mirae Asset Daewoo, its affiliates and their directors, officers, employees and agents may have long or short positions in any of the subject securities at any time and may make a purchase or sale, or offer to make a purchase or sale, of any such securities or other financial instruments from time to time in the open market or otherwise, in each case either as principals or agents. Mirae Asset Daewoo and its affiliates may have had, or may be expecting to enter into, business relationships with the subject companies to provide investment banking, market-making or other financial services as are permitted under applicable laws and regulations. No part of this document may be copied or reproduced in any manner or form or redistributed or published, in whole or in part, without the prior written consent of Mirae Asset Daewoo.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
145
July 11, 2017
Distribution United Kingdom: This report is being distributed by Mirae Asset Securities (UK) Ltd. in the United Kingdom only to (i) investment professionals falling within Article 19(5) of the Financial Services and Markets Act 2000 (Financial Promotion) Order 2005 (the “Order”), and (ii) high net worth companies and other persons to whom it may lawfully be communicated, falling within Article 49(2)(A) to (E) of the Order (all such persons together being referred to as “Relevant Persons”). This report is directed only at Relevant Persons. Any person who is not a Relevant Person should not act or rely on this report or any of its contents. United States: This report is distributed in the U.S. by Mirae Asset Securities (USA) Inc., a member of FINRA/SIPC, and is only intended for major institutional investors as defined in Rule 15a-6(b)(4) under the U.S. Securities Exchange Act of 1934. All U.S. persons that receive this document by their acceptance thereof represent and warrant that they are a major institutional investor and have not received this report under any express or implied understanding that they will direct commission income to Mirae Asset Daewoo or its affiliates. Any U.S. recipient of this document wishing to effect a transaction in any securities discussed herein should contact and place orders with Mirae Asset Securities (USA) Inc., which accepts responsibility for the contents of this report in the U.S. The securities described in this report may not have been registered under the U.S. Securities Act of 1933, as amended, and, in such case, may not be offered or sold in the U.S. or to U.S. persons absent registration or an applicable exemption from the registration requirements. Hong Kong: This document has been approved for distribution in Hong Kong by Mirae Asset Securities (HK) Ltd., which is regulated by the Hong Kong Securities and Futures Commission. The contents of this report have not been reviewed by any regulatory authority in Hong Kong. This report is for distribution only to professional investors within the meaning of Part I of Schedule 1 to the Securities and Futures Ordinance of Hong Kong (Cap. 571, Laws of Hong Kong) and any rules made thereunder and may not be redistributed in whole or in part in Hong Kong to any person. All Other Jurisdictions: Customers in all other countries who wish to effect a transaction in any securities referenced in this report should contact Mirae Asset Daewoo or its affiliates only if distribution to or use by such customer of this report would not violate applicable laws and regulations and not subject Mirae Asset Daewoo and its affiliates to any registration or licensing requirement within such jurisdiction.
Mirae Asset Daewoo International Network Mirae Asset Daewoo Co., Ltd. (Seoul) Global Equity Sales Team Mirae Asset Center 1 Building 26 Eulji-ro 5-gil, Jung-gu, Seoul 04539 Korea
Mirae Asset Securities (UK) Ltd. 41st Floor, Tower 42 25 Old Broad Street, London EC2N 1HQ United Kingdom
Tel: 82-2-3774-2124
Mirae Asset Securities (HK) Ltd. Suites 1109-1114, 11th Floor Two International Finance Centre 8 Finance Street, Central Hong Kong China Tel: 852-2845-6332
Mirae Asset Securities (USA) Inc. 810 Seventh Avenue, 37th Floor New York, NY 10019 USA
Mirae Asset Wealth Management (USA) Inc. 555 S. Flower Street, Suite 4410, Los Angeles, California 90071 USA
Tel: 1-212-407-1000
Tel: 1-213-262-3807
Mirae Asset Wealth Management (Brazil) CCTVM Rua Funchal, 418, 18th Floor, E-Tower Building Vila Olimpia Sao Paulo - SP 04551-060 Brasil Tel: 55-11-2789-2100
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Equity Tower Building Lt. 50 Sudirman Central Business District Jl. Jend. Sudirman, Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190 Indonesia
Mirae Asset Securities (Singapore) Pte. Ltd. 6 Battery Road, #11-01 Singapore 049909 Republic of Singapore
Mirae Asset Securities (Vietnam) LLC 7F, Saigon Royal Building 91 Pasteur St. District 1, Ben Nghe Ward, Ho Chi Minh City Vietnam
Tel: 62-21-515-3281
Tel: 65-6671-9845
Tel: 84-8-3911-0633 (ext.110)
Mirae Asset Securities Mongolia UTsK LLC
Mirae Asset Investment Advisory (Beijing) Co., Ltd
Beijing Representative Office
#406, Blue Sky Tower, Peace Avenue 17 1 Khoroo, Sukhbaatar District Ulaanbaatar 14240 Mongolia
2401B, 24th Floor, East Tower, Twin Towers B12 Jianguomenwai Avenue, Chaoyang District Beijing 100022 China
2401A, 24th Floor, East Tower, Twin Towers B12 Jianguomenwai Avenue, Chaoyang District Beijing 100022 China
Tel: 976-7011-0806
Tel: 86-10-6567-9699
Tel: 86-10-6567-9699 (ext. 3300)
Shanghai Representative Office
Ho Chi Minh Representative Office
38T31, 38F, Shanghai World Financial Center 100 Century Avenue, Pudong New Area Shanghai 200120 China
7F, Saigon Royal Building 91 Pasteur St. District 1, Ben Nghe Ward, Ho Chi Minh City Vietnam
Tel: 86-21-5013-6392
Tel: 84-8-3910-7715
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Tel: 44-20-7982-8000
146