Cares for Better Indonesia
Laporan Tahunan 2009 PT Bank Syariah Mandiri
BSM Shared Values Excellence. Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan. Teamwork. Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
Humanity. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius. Integrity. Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. Customer Focus. Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.
Lebih Adil dan Menenteramkan
Surat Pernyataan Tentang Tanggungjawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri tahun 2009 Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya merupakan tanggung jawab Manajemen BSM dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui penandatanganan masing-masing di bawah ini. Dewan Komisaris
Achmad Marzuki Komisaris Utama/Komisaris Independen
Abdillah Komisaris Independen
Lilis Kurniasih Komisaris
Tardi Komisaris
Direksi
Yuslam Fauzi Direktur Utama
Hanawijaya
Direktur
Amran Nasution Direktur
Srie Sulistyowati Direktur
www.syariahmandiri.co.id
2
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Zainal Fanani Direktur
Sugiharto Direktur
Cares for Better Indonesia
Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Akhirnya pemerintah mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalasasi sebagian bank-bank di Indonesia. Salah satunya adalah dengan melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respons atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998 yang memberi
peluang bank umum melayani transaksi syariah (dual banking system). Maka lahirlah PT Bank Syariah Mandiri dengan mengkonversikan salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti, sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris Sutjipto, SH, No 23 tanggal 8 September 1999. Kelahiran PT Bank Syariah Mandiri (BSM) sebagai salah satu bank yang mengkombinasikan idealisme usaha, spirit religius dan nasionalisme dalam setiap layanan operasinya menjadi alternatif jasa bagi perbankan nasional di Indonesia. Sebagai pelopor dalam memberikan layanan perbankan syariah modern di Indonesia, BSM senantiasa menerapkan prinsip syariah universal, di antaranya dengan menjalin kemitraan dengan semua kalangan, tanpa membedakan latarbelakang suku, agama, bangsa dan ekonomi dalam bingkai semangat Islam sebagai “rahmatan lil’alamiin”. Hal ini terlihat dari fokus penyaluran pembiayaan BSM selama ini yang tidak hanya disalurkan kepada sektor korporat besar tetapi justru sebagian besar untuk pengusaha mikro, kecil dan menengah. Dengan hal tersebut, BSM terus berupaya memiliki kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Melalui kepedulian tersebut, semoga BSM dapat terus mewujudkan diri sebagai bank syariah kebanggaan bangsa Indonesia.
www.syariahmandiri.co.id
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) yang hadir sejak tahun 1999 sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997 – 1998. Krisis ekonomi dan moneter yang disusul dengan krisis multi dimensi yang melanda saat itu telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan bermasyarakat, tak terkecuali dunia usaha.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
3
Data Keuangan Utama (Audited)
Rp Miliar URAIAN
31 Des 2004
31 Des 2005
31 Des 2006
31 Des 2007
31 Des 2008
31 Des 2009
A. N E R A C A 1.
Aktiva
6.870
8.273
9.555
12.885
17.066
22.037
2.
Aktiva Produktif
6.404
7.971
8.913
12.269
16.399
21.319
3.
Penempatan SBIS/SWBI
325
1.373
780
670
1.305
2.381 16.063
4.
Pembiayaan yang Diberikan
5.296
5.846
7.415
10.326
13.278
5.
Kewajiban
1.420
1.700
2.658
2.647
2.343
3.273
6.
Dana Syirkah Temporer
4.901
5.940
6.200
9.427
13.315
16.963
7.
Surat Berharga Yang Diterbitkan
8.
Dana Pihak Ketiga a. Giro
9.
200
200
200
400
200
200
5.725
7.038
8.219
11.106
14.899
19.338
981
1.261
2.054
1.846
1.812
2.591
b. Tabungan
1.536
1.958
2.668
3.872
5.284
7.163
c. Deposito
3.208
3.818
3.498
5.388
7.802
9.584
549
633
697
811
1.208
1.600
Ekuitas B. LABA RUGI
1.
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib
584
865
934
1.197
1.736
2.071
2.
Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
269
386
455
512
768
902
3.
Pendapatan Pengelolaan Dana Bank Sebagai Mudharib Bersih
315
479
479
685
968
1.169
4.
Pendapatan Usaha Lainnya
102
94
145
210
301
347
5.
Beban Usaha
276
436
523
728
987
1.090
6.
Laba Usaha
141
137
101
167
282
426
7.
Laba Sebelum Pajak
150
137
95
168
284
418
8.
Laba Bersih
9.
Laba Bersih Per Saham Dasar
103
84
65
115
196
291
1.443
1.169
914
1.611
1.759
2.210
C. RASIO - RASIO PENTING 1.
Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (CAR)
10,57%
11,88%
12,56%
12,44%
12,66%
12,39%
2.
Laba Sebelum Pajak Terhadap Total Aset (ROA)
2,86%
1,83%
1,10%
1,53%
1,83%
2,23%
3.
Laba Setelah Pajak Terhadap Modal Disetor (ROE)
28,87%
23,39%
18,27%
32,22%
46,21%
44,20%
4..
Pembiayaan Terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR)
92,50%
83,09%
90,21%
92,96%
89,12%
83,07%
5
Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF NET)
1,97%
2,68%
4,64%
3,39%
2,37%
1,34%
6.
Pendapatan Bagi Hasil Bersih Terhadap Aktiva Produktif (NIM)
6,91%
6,83%
5,63%
6,31%
6,73%
6,62%
7
Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar
162,26%
207,13%
118,60%
171,09%
225,61%
175,73%
8.
Kewajiban Terhadap Ekuitas (DER)
258,78%
268,79%
381,16%
326,18%
210,42%
204,53%
9.
Kewajiban Terhadap Aset (DAR)
20,67%
20,55%
27,81%
20,53%
14,89%
14,85%
134
164
212
270
313
390
www.syariahmandiri.co.id
D. NON KEUANGAN
4
Jaringan Kantor BSM Pegawai
1.913
2.127
2.032
2.228
2.547
3.109
Jumlah Jaringan ATM BSM
7.733
13.709
13.291
28.760
43.922
40.866
Wajar Tanpa Pengecualian
Wajar Tanpa Pengecualian
Wajar Tanpa Pengecualian
Wajar Tanpa Pengecualian
Wajar Tanpa Pengecualian
Wajar Tanpa Pengecualian
Kualifikasi Opini Auditor
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
5
Laporan Dewan Komisaris
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Kami panjatkan segala puji pada-Nya dan kami meminta pertolongan-Nya seraya memohon ampun dan meminta perlindungan-Nya dari segala keburukan jiwa kami dan kejelekan amaliah kami. Barangsiapa yang telah Allah tunjukkan jalan baginya, maka tiada yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa yang telah Allah sesatkan jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam bagi nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan kerabatnya.
www.syariahmandiri.co.id
Krisis keuangan global yang imbasnya sampai ke Indonesia terutama menjelang akhir tahun 2008 masih terasa dampaknya pada awal tahun 2009. Pertumbuhan perekonomian Indonesia pun mengalami perlambatan.
6
Meskipun begitu, dibandingkan tahun 2008 dengan pertumbuhan 6,1%, pertumbuhan ekonomi tahun 2009 sedikit lebih rendah yaitu 4,5%. Namun angka pertumbuhan tersebut tertinggi ketiga di dunia setelah Cina dan India. Setelah mengalami tekanan pada awal triwulan I 2009, kegiatan perekonomian membaik sampai dengan akhir 2009. Hal ini tercermin dari beberapa indikator sektor keuangan seperti Indeks Harga Saham Gabungan, imbal hasil (yield) SUN, dan nilai tukar yang membaik. Sementara itu inflasi juga tercatat rendah sebesar 2,78%. Alhamdullilah, meskipun kondisi sektor ekonomi riil belum pulih, minimal seperti pada awal tahun 2008, kami bersyukur bahwa PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mampu melalui seluruh tantangan dan rintangan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan pencapaian kinerja sesuai yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank. Selama tahun 2009, BSM sebagai salah satu bank syariah nasional berhasil memanfaatkan momentum perkembangan
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
perbankan syariah yang meningkat pesat. Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan kombinasi pengumpulan dana pihak ketiga dengan produk-produk yang inovatif dan penyaluran dana yang mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan target imbal hasil yang optimal. Selain itu, kondisi ini juga didukung dengan posisi modal dan likuiditas BSM yang cukup kuat serta perhatian yang cukup besar pada manajemen risiko dan Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Dewan Komisaris BSM berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan Bank, baik pada proses perumusan rencana strategik perusahaan, implementasi rencana bisnis, pemantauan kinerja, serta penerapan manajemen risiko yang sehat dan prinsip GCG.
Kekuatan dan fondasi yang kokoh memungkinkan BSM untuk mempertahankan pertumbuhannya di semester pertama tahun 2009 dan secara efektif mengelola tantangan yang timbul di semester kedua. BSM tetap mampu berdiri kokoh dengan prestasi yang cukup membanggakan.
1. Rapat Direksi dengan Komisaris (Radirkom) Membahas mengenai kineja bank, tingkat kesehatan bank, profil risiko bank, dan pelaksanaan audit intern dengan rincian sebagai berikut: a. Laporan Kinerja Bank Laporan ini antara lain membahas pencapaian realisasi dibandingkan target yang tercantum dalam Rencana Bisnis Bank. i. Kinerja financial membahas pencapaian target, baik pertumbuhan maupun posisi setiap akun maupun rasio-rasio keuangan. Secara umum sebagian besar target pertumbuhan maupun posisi dapat dicapai, antara lain total aset, pencapaian dana pihak ketiga, dan laba berjalan. Begitu pula untuk rasio-rasio keuangan antara lain ROA, ROE, NPF gross maupun nett. Dalam laporan kinerja juga dibahas masalah yang terjadi, solusinya, serta Dewan Komisaris memberikan masukan sebagai bagian dari tugas Dewan Komisaris. Termasuk di dalamnya adalah memberikan nasehat untuk masa kerja berikutnya. ii. Kinerja non finansial yang dibahas antara lain perkembangan jaringan dan jumlah pegawai. Pencapaian target non- finansial sampai
Keberhasilan-keberhasilan di atas mengokohkan BSM sebagai market leader perbankan syariah di Indonesia dengan pangsa pasar 33,34%. Mempertahankan market leader sesuai yang diharapkan shareholders bukan merupakan sebuah pekerjaan mudah, terutama karena semakin maraknya bank-bank yang membuka Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). Prestasi tersebut dihasilkan dari serangkaian pilar antara lain konsolidasi intern yang kuat, komitmen seluruh level terhadap implementasi GCG, dan penanaman nilai-nilai perusahaan sebagai bentuk komitmen terhadap visi bank. Prestasi BSM juga mendapat apresiasi dari lembaga-lembaga nasional maupun internasional yang memiliki kredibilitas baik. Penghargaan tersebut antara lain Bank Efficiency Award 2009 oleh Bisnis Indonesia, Indonesia Best Brand Award oleh SWA Magazine, Golden Trophy Award oleh Infobank, STP Award oleh Citibank, dan lain-lain.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, Dewan Komisaris melakukannya melalui berbagai rapat rutin dengan Direksi, Direktur bidang maupun melalui rapat-rapat non rutin.
b. Laporan Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan PBI nomor 9/1/ PBI/2007 tanggal 21 Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, Bank melakukan penilaian tingkat kesehatan secara self assessment. Tingkat kesehatan bank digunakan untuk mengukur kemampuan Bank dalam menghadapi pengaruh kondisi perekonomian dan industri keuangan. Adapun penilaian self assessment tingkat kesehatan Bank pada tahun 2009 sebagai berikut : -- Permodalan Rasio permodalan Bank per 31 Desember 2009 memperoleh peringkat 1 yang artinya tingkat modal secara signifikan berada lebih tinggi dari ketentuan yang berlaku dan diperkirakan tetap berada ditingkat ini untuk 12 (dua belas) bulan mendatang. -- Kualitas aset Rasio kualitas aset memperoleh peringkat 3 yang artinya kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan risiko dari pembiayaan telah dilaksanakan dengan cukup baik dan sesuai dengan skala usaha bank, namun masih terdapat kelemahan
yang tidak signifikan. -- Rentabilitas Rasio rentabilitas memperoleh peringkat 2 yang artinya kemampuan rentabilitas tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. -- Likuiditas Rasio likuiditas memperoleh peringkat 3 yang artinya kemampuan likuiditas bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas memadai. -- Sensitivitas terhadap risiko pasar Rasio sensitivitas terhadap risiko pasar memperoleh peringkat 1 yang artinya risiko sangat rendah dan penerapan
manajemen risiko pasar efektif dan konsisten. -- Manajemen Manajemen memperoleh peringkat A yang artinya manajemen bank memiliki track record yang sangat memuaskan, independen, mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang sangat kuat serta mampu menghadapi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di masa yang akan datang.
Achmad Marzuki Komisaris Utama
www.syariahmandiri.co.id
akhir tahun 2009 sebagai berikut: -- Total jaringan kantor BSM sebanyak 390 jaringan tersebar di 25 propinsi, bertambah 90 jaringan baru. -- Jumlah pegawai BSM sampai akhir tahun 2009 sebanyak 4.544 orang, 1.051 orang dibandingkan dengan jumlah pegawai pada Desember 2008 yang sebanyak 3.493 orang.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
7
Selama tahun 2009, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat 2. Peringkat 2 mencerminkan Bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan. c. Laporan Profil Risiko Bank Laporan profil risiko memuat gambaran tentang tingkat risiko yang melekat pada seluruh aktivitas bank dan kecukupan sistem pengendalian risiko. Profil risiko posisi Desember 2009 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah rendah dengan trend stabil. -- Risiko Kredit, dengan predikat risiko moderat; -- Risiko Pasar, dengan predikat risiko rendah; -- Risiko Likuiditas, dengan predikat risiko rendah; -- Risiko Operasional, dengan predikat risiko rendah; -- Risiko Hukum, dengan predikat risiko rendah; -- Risiko Reputasi, dengan predikat risiko rendah; -- Risiko Strategis, dengan predikat risiko moderat; -- Risiko Kepatuhan, dengan predikat risiko rendah.
www.syariahmandiri.co.id
d. Laporan Pelaksanaan Audit Intern Pelaksanaan audit intern dilakukan secara rutin oleh unit kerja audit intern. Target pelaksanaan audit, temuan pelanggaran, dan kualitas hasil audit menjadi beberapa hal yang ditelaah oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit setiap triwulanan.
8
2. Laporan Kinerja Kepatuhan Dewan Komisaris melakukanmonitoring terhadap kinerja kepatuhan melalui laporan kinerja dan hasil pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit kerja kepatuhan. Nilai atau rasio
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
yang menjadi perhatian adalah indeks kepatuhan, penerapan prinsip kehati-hatian, tingkat kesehatan bank dan indikasi fraud. Pada indeks kepatuhan yang menjadi perhatian Dewan Komisaris antara lain pencapaian beberapa parameter seperti Corporate Compliance Index (CCI), Compliance Certificate (CC), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect Index (ZDI), Regulation Index (RI), Division Compliance Index (DCI), Branch Compliance Index (BCI), KYC Index, dan GCG Index. Selain Compliance Certificate yang mempunyai predikat sangat tinggi, parameter lainnyamendapat predikat tinggi. Secara umum tingkat kepatuhan relatif baik dengan tren meningkat dari 92,60% pada Desember 2008 menjadi 92,79% di bulan Desember 2009 (predikat tingkat kepatuhan tinggi).
3. Laporan Harian Dewan Komisaris melakukan monitoring secara rutin (harian) terhadap neraca harian dan Posisi Devisa Netto (PDN). Selama periode tahun 2009 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan PDN. 4. Rapat Komisaris dengan Direksi (Rakomdir) Dewan Komisaris melakukan rapat bersama Direksimembicarakan agenda khusus antara lain di bidang: pembiayaan, human capital/ training, teknologi danpermasalahan hukum yang dihadapi BSM. Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat seperti telah dijelaskan di atas, Dewan Komisaris dibantu oleh 3 Komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite-komite tesebut telah memiliki Pedoman Tata Tertib dan telah berfungsi secara efektif.
Berdasarkan pelaksanaan fungsi di atas, Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama periode tahun 2009, Manajemen telah berupaya sungguhsungguh merealisasikan Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan. Sesuai realisasi Rencana Bisnis Bank tahun 2009, Bank telah mencapai sebagian besar target utama yang ditetapkan. Namun demikian Manajemen masih perlu memberikan perhatian lebih terhadap: 1. Penanganan pembiayaan bermasalah. 2. Penyelesaian hasil temuan audit. 3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. 4. Pelaksanaan sosialisasi manajemen risiko dalam rangka meningkatkan kesadaran risiko pada seluruh jajaran. 5. Penyiapan infrastruktur dalam rangka mendukung kompleksitas bisnis Bank. Dewan Komisaris berpendapat bahwa Bank telah menerapkan GCG, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang telah berjalan efektif dan independen. Dewan Komisaris merekomendasikan perlu dilakukan upaya perbaikan sekaligus pemeliharaan kinerja BSM yang mencakup faktor- faktor sebagai berikut: 1. Permodalan BSM harus mampu mendukung rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai. 2. Peningkatan kualitas aktiva produktif dengan melanjutkan langkah-langkah secara lebih konkrit dan berkesinambungan dalam berbagai hal terkait. 3. Peningkatan kinerja bank melalui evaluasi dan review terhadap berbagai kebijakan. 4. Peningkatan rentabilitas 5. Penetapan mekanisme mempertahankan posisi likuiditas dan tingkat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga. 6. Pemantauan secara konsisten terhadap pemeliharaan PDN, dan pengendalian portofolio valuta asing.
7. Penggalian penyebab utama atas temuan oleh Internal Audit dan pengidentifikasian 8 risiko perbankan di dalam temuantemuan audit. 8. Peningkatan pemahaman risiko dan adanya fungsi waskat di dalam manajemen risiko Bank. 9. Pemisahan fungsi otorisasi dan berjalannya komunikasi antar jenjang. 10. Pemaksimalan fungsi Pengawas Kepatuhan dan Prinsip Mengenal Nasabah (PKP). 11. Penetapan ke dalam KPI, zero DMTL dan hasil audit scoring disetiap unit kerja. 12. Optimalisasi pemanfaatan e-learning sehingga berkorelasi dengan peningkatan kompetensi pegawai.
tetap bertumpu pada tata kelola perusahaan yang baik.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholder atas dukungan dan kontribusi yang telah diberikan dalam mengembangkan BSM. Terhadap Direksi dan jajaran karyawan BSM, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kerja kerasnya. Berkat dukungan anda semua, kita dapat melalui masa-masa sulit. Bahkan BSM tetap dapat mewujudkan keuntungan dan pertumbuhan yang berkesinambungan serta menjadi leading di perbankan syariah.
Achmad Marzuki Komisaris Utama/Komisaris Independen
Terhadap perkembangan bank yang akan tumbuh cukup cepat di tahun 2010, kami menyarankan agar proses tetap dilakukan secara hati-hati dan
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. PT Bank Syariah Mandiri Dewan Komisaris
www.syariahmandiri.co.id
Meskipun tahun-tahun ke depan masih penuh tantangan, Kami berharap kinerja BSM akan lebih baik. Hal tersebut harus didukung oleh pengimplementasian nilai-nilai perusahaan (Shared Value ETHIC) yang kuat oleh seluruh pegawai BSM. Improvement terhadap pegawai baik kompetensi maupun kesejahteraan perlu diperhatikan sehingga menjadi kekuatan untuk mewujudkan visi dan misi BSM.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan memberikan kekuatan kepada kita semua untuk meraih prestasi optimal bagi pencapaian visi BSM dan pada saat yang sama mengemban misi pengembangan perbankan syariah nasional.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
9
Laporan Direksi
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Di tengah dampak krisis ekonomi global yang belum sepenuhnya usai, kondisi perekonomian Indonesia tahun 2009 secara umum menunjukkan daya tahan yang cukup baik. Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,5%, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2008 yang sebesar 6,3%. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari sedikit negara di dunia yang mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif pada tahun 2009. Walaupun kondisi ekonomi makro telah menunjukkan perkembangan yang positif, perkembangan perbankan nasional belum sepenuhnya pulih dari pengaruh krisis ekonomi global. Kondisi ini nampak dari rendahnya fungsi intermediasi perbankan dan tingginya Non Performing Loan (NPL) diperbankan konvensional.
www.syariahmandiri.co.id
Masih tingginya risiko perbankan dalam menyalurkan dana nampak dari perkembangan Non Performing Loan (NPL). Volume absolut NPL perbankan meningkat cukup signifikan dari Rp41,87 triliun di tahun 2008 ke Rp47,58 triliun di tahun 2009 atau naik 13,56%. Volume absolut tertinggi terjadi pada bulan Agustus 2009 yaitu sebesar Rp54,33 triliun. Akibatnya, rasio NPL Gross perbankan mencapai 4,7% pada pertengahan tahun 2009. Bahkan rasio Non Performing Financing (NPF) Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) mencapai 5,54% pada akhir November 2009.
10
Pada tahun 2009 BSM menerima penambahan Modal Disetor dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar Rp100 miliar.
14 Gerai. Jaringan kantor BSM sampai dengan akhir tahun 2009 adalah 390 kantor dan tersebar di 25 propinsi di Indonesia.
BSM berhasil merealisasikan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp2,78 triliun atau 20,93% dari Rp13,28 triliun di akhir tahun 2008 ke Rp16,06 triliun di akhir tahun 2009.
Sementara itu jumlah mesin ATM BSM bertambah 102 unit, dari semula 118 unit ATM di tahun 2008 menjadi 220 unit ATM di tahun 2009. Untuk memperluas layanan jaringan ATM, BSM menjalin kerjasama jaringan ATM meliputi: - 4.795 unit ATM Mandiri; - 20.487 unit ATM Bersama; - 14.403 unit ATM Prima; dan - 7.435 unit Malaysia Electronic Payment System (MEPS). Melalui kerjasama dengan jaringan ATM tersebut, nasabah BSM dapat melakukan transaksi dengan 82 bank di dalam negeri dan bank-bank dalam jaringan MEPS di Malaysia.
Pertumbuhan pembiayaan tersebut diikuti peningkatan porsi portofolio pembiayaan UMKM dan penurunan porsi debitur inti. Porsi pembiayaan UMKM dengan limit di bawah Rp10 miliar meningkat semula 56,70% di akhir tahun 2008 menjadi 61,02% di akhir tahun 2009. Porsi 15, 25 dan 50 debitur terbesar terus menurun semula masing-masing 14,46%, 20,75%, dan 31,37%, di akhir tahun 2008 menjadi 11,30%, 16,15% dan 24,97% pada akhir tahun 2009. Jumlah debitur meningkat 68,24%, semula 73.367 debitur di akhir tahun 2008 menjadi 123.434 debitur di akhir tahun 2009. Efisiensi Usaha BSM berhasil mengendalikan rasio CER pada level 49,62% di akhir tahun 2009. Pencapaian rasio CER 49,62% diperoleh karena BSM berhasil merealisasikan net pendapatan margin dan bagi hasil sebesar Rp1,17 triliun.
Sementara itu, tingkat kompetisi di industri perbankan syariah meningkat tajam. Pada tahun 2009, jumlah BUS bertambah dengan adanya konversi usaha 2 UUS yaitu UUS BRI dan UUS Bukopin menjadi BUS.
Sejalan dengan itu pendapatan fee base meningkat semula Rp300,99 miliar di akhir tahun 2008 menjadi Rp346,97 miliar di akhir tahun 2009 meningkat 15,28% atau Rp45,98 miliar. Atas keberhasilan BSM mengendalikan efisiensi usaha, BSM mendapatkan kembali penghargaan Bank Efficiency Award dari Harian Bisnis Indonesia, 23 April 2009. BSM dinilai sebagai bank yang mampu mengelola kegiatannya secara efisien.
Kinerja Keuangan BSM berhasil merealisasikan pencapaian laba bersih sebesar Rp290,94 miliar atau naik 48,13% dari laba bersih tahun 2008 Rp196,42 miliar.
Perluasan Jaringan Untuk terus memberikan layanan terbaik kepada nasabah, BSM pada tahun 2009 telah membuka Kantor Cabang, 25 KCP, 24 KK, 2 KLS, 10 payment point,13 Kas Keliling dan
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Sumber Daya Manusia Salah satu area yang menjadi perhatian kami adalah pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk mampu menjawab kebutuhan Perusahaan. Kami memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan inovasi dan kompetensi pegawai serta mendorong mereka untuk memiliki paradigma berpikir ke depan. Untuk meningkatkan kompetensi pegawai, BSM terus menyempurnakan konsep pengembangan pegawai dengan menyusun kamus dan profil kompetensi. Kompetensi merupakan kombinasi antara pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan perilaku (behavior). Konsep tersebut dikenal dengan Competency-Based Human Resources Management (CBHRM). CBHRM merupakan suatu pola pendekatan dalam membangun sistem manajemen sumber daya manusia yang handal dengan memanfaatkan kompetensi sebagai titik sentralnya. Hal ini dimaksudkan agar BSM dapat meningkatkan efektifitas dan konsistensi dalam menerapkan sistem rekrutmen, seleksi, promosi, kompensasi, penilaian kinerja, pendidikan dan pelatihan,
Salah satu upaya BSM dalam meningkatkan kompetensi pegawai adalah melalui pengembangan e-learning secara berkesinambungan. Peningkatan jumlah modul e-learning sepanjang tahun 2009 berdampak pada meningkatnya jumlah kunjungan (hits) pegawai ke e-learning 45%, yaitu dari 48.302 hits ke 70.038 hits. Secara otomatis jam kunjungan pegawai ke e-learning juga meningkat dari 29.614 jam di tahun 2008 ke 48.234 jam di tahun 2009 atau meningkat 62,88%. Good Corporate Governance (GCG) Kami percaya bahwa praktek GCG adalah pendukung utama terciptanya pertumbuhan yang berkesinambungan di BSM, tidak hanya dengan mematuhi peraturan yang ada, namun juga didukung oleh komitmen, struktur, dan mekanisme tata kelola perusahaan yang baik. Hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris dilakukan dengan mengedepankan mekanisme check and balances sehingga fungsi dan
tanggung jawab masing-masing organ dapat dijalankan secara efektif. BSM mengimplementasikan pelaksanaan GCG perbankan syariah sesuai Ketentuan Bank Indonesia No.8/4/ PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum serta PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Hasilnya, indeks GCG BSM membaik semula 88,36 (Lebih Baik) pada periode semester I tahun 2009 menjadi 91,88 (Lebih Baik) untuk periode semester II tahun 2009. Self Assessment Pelaksanaan GCG memperoleh nilai komposit sebesar
1,325 dengan kategori “Sangat Baik”, membaik dibandingkan dengan Self Assessment Pelaksanaan GCG tahun 2008 sebesar 1,425. Hal ini menunjukkan komitmen kuat BSM dalam mengimplementasikan GCG. Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG tahun 2009 telah disampaikan kepada Bank Indonesia. Corporate Social Responsibility (CSR) Sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi warga korporasi yang bertanggung jawab (corporate citizenship), BSM melakukan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan pengembangan masyarakat secara berkesinambungan.
www.syariahmandiri.co.id
perencanaan karir, manajemen kinerja, dan perencanaan strategis di bidang sumber daya manusia ke titik yang paling optimum.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
11
Pelaksanaan program CSR di BSM memiliki 2 (dua) sumber dana, yakni Dana Kebajikan dan Dana Zakat. Jenis kegiatan yang telah mendapat penyaluran Dana Kebajikan di antaranya: pembangunan/renovasi rumah ibadah, iB CSR, pembangunan asrama rumah asuh, operasi bibir sumbing, bakti sosial, pengadaan perpustakaan anak yatim, bantuan korban gempa Tasikmalaya dan Sumatera. Penyaluran Dana Zakat dilaksanakan (bersinergi) dengan LAZNAS BSM. Disamping mendapat penyaluran Dana Zakat dari BSM, LAZNAS BSM juga menghimpun dana zakat, infak, shadaqah (ZIS) dari masyarakat. Lembaga ini melaksanakan programprogram yang berdaya guna dan bermanfaat kepada 14.582 orang (mustahikin) melalui 3 program, yakni Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat.
www.syariahmandiri.co.id
Fokus Strategi Pada tahun 2010, industri perbankan syariah diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan yang relatif tinggi dibandingkan pertumbuhan perbankan nasional secara umum. Fase high growth ini diperkirakan akan berlangsung sejalan dengan semakin bertambahnya bank syariah, baik melalui spin-off maupun konversi.
12
Untuk mengantisipasi tantangan tersebut dan sekaligus meningkatkan kinerja usaha, BSM menetapkan 5 (lima) program kerja utama pada tahun 2010 sebagai berikut: a. Peningkatan market share asset, dana pihak ketiga dan pembiayaan; b. Penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen usaha mikro (gadai), kecil dan konsumer; c. Pengendalian kualitas aset; d. Peningkatan fee based income; e. Penguatan infrastruktur (jaringan, core banking system, shared values ethic, manajemen risiko, kepatuhan, pengawalan). Selanjutnya, 5 (lima) program kerja
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
utama tahun 2010 tersebut dijabarkan dalam 10 (sepuluh) prioritas kerja utama sebagai pedoman program kerja tahun 2010 secara komprehensif sebagai berikut: a. Mengoptimalkan pencapaian laba bersih; b. Meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga serta peningkatan porsi dana konsumer dan porsi low cost fund; c. Memperbaiki kualitas pembiayaan dengan mengendalikan NPF gross, NPF nett dan APYD/AP; d. Mengembangkan pembiayaan dengan fokus pada segmen pembiayaan UMKM; e. Meningkatkan pendapatan berbasis fee based income; f. Meningkatkan efisiensi usaha; g. Meningkatkan kualitas layanan dan mengembangkan jaringan seluruh wilayah Indonesia; h. Memperkuat competency based human resource melalui pengembangan dan utilisasi e-learning serta implementasi BSM Shared Values (ETHIC); i. Memperkuat organisasi risk management dan compliance yang efektif dan independen sesuai dengan standar Bank Indonesia serta membangun organisasi legal yang efektif dan independen; j. Melanjutkan proses penggantian core banking system yang baru. Dalam kesempatan ini, saya atas nama Direksi ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah, regulator, alim ulama, masyarakat, pemegang saham, nasabah, mitra usaha serta seluruh pegawai dan keluarga besar BSM atas seluruh dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Semoga dengan dukungan yang tiada henti tersebut, BSM akan terus mewujudkan diri sebagai bank syariah kebanggaan bangsa Indonesia. Selanjutnya, kami akan menguraikan laporan kinerja BSM tahun 2009, sebagaimana tertuang dalam buku Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Keuangan berupa Neraca dan
laporan Laba Rugi BSM untuk tahun buku 2009. Laporan Keuangan Bank tahun 2009 tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap upaya kita. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. PT Bank Syariah Mandiri Direksi
Yuslam Fauzi Direktur Utama
Laporan Dewan Pengawas Syariah
Operasional BSM telah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah yang independen yang anggotaanggotanya ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN), sebuah badan di bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah. Kegiatan-kegiatan Dewan Pengawas Syariah selama tahun 2009 mencakup: 1. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan BSM telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan oleh DSN. 2. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional dan manual produk. 3. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia setiap semester pada tahun 2009, yang memuat antara lain : a. Hasil pengawasan dan kesesuaian kegiatan operasional bank terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN – MUI). b. Opini syariah atas pedoman operasional, produk dan jasa yang dikeluarkan bank. c. Hasil kajian atas produk dan jasa baru yang belum ada fatwa untuk dimintakan fatwa kepada DSN – MUI. d. Opini syariah atas pelaksanaan
operasional bank secara keseluruhan dalam laporan tahunan bank. e. Hasil pertemuan rutin dengan manajemen dan pihak terkait lainnya dalam mendiskusikan laporan perkembangan dan masalah lainnya terkait dengan praktek perbankan syariah. Kami mengharapkan BSM tetap membangun akhlak yang mulia sebagai inti dari budaya Perusahaan. Selain itu, kerjasama dan koordinasi yang telah terbina melalui bentuk rapat-rapat periodik gabungan dalam rangkapembahasan berbagai aspek operasional perusahaan dapat terus ditingkatkan. Kami mensyukuri dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Manajemen atas pencapaian kinerja BSM termasuk di dalamnya ekspansi jaringan yang makin luas dan pengembangan service maupun produk dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. Jakarta, 8 April 2010 PT Bank Syariah Mandiri Dewan Pengawas Syariah
Prof. K. H. Ali Yafie Ketua
www.syariahmandiri.co.id
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
13
www.syariahmandiri.co.id
Halaman ini sengaja dikosongkan
14
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Profil dan Informasi Kepemilikan Saham
Profil Nama: Alamat: Telepon: Faksimili: Homepage: Tanggal Berdiri: Tanggal Beroperasi: Modal Dasar: Modal Disetor: Kantor Layanan: Jumlah Jaringan: ATM BSM: Jumlah Pegawai:
PT Bank Syariah Mandiri. Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia. (62-21) 2300 509, 3983 9000 (hunting). (62-21) 3983 2989. www.syariahmandiri.co.id. 25 Oktober 1999 Sejak 1 November 1999 Rp1.000.000.000.000,Rp658.243.565.000,390 kantor layanan, yang tersebar di 25 provinsi di seluruh Indonesia Total 40.866 terdiri dari: • 220 ATM Syariah Mandiri, • ATM Mandiri 4.630 unit, • ATM Bersama 20.096 unit (termasuk ATM Mandiri dan ATM BSM), • ATM Prima 13.633 unit, dan • Malaysia Electronic Payment System (MEPS) 7.107 unit. 4.544 orang termasuk outsourcing.
Kepemilikan Saham www.syariahmandiri.co.id
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.: 131.648.712 lembar saham (99,999999%). 2. PT Mandiri Sekuritas: 1 lembar saham (0,000001%).
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
15
Profil Singkat
Hadir dengan Cita-Cita Membangun Negeri Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut,
industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
Tonggak Sejarah PT Bank Syariah Mandiri
1967
Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA)
PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim Indonesia
www.syariahmandiri.co.id
1955
16
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
1973
1999
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB men-
PT Bank Maritim Indonesia berubah menjadi PT Bank Susila Bakti
PT Bank Susila Bakti mengkonversi diri menjadi PT Bank Syariah Mandiri
jadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP. DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
www.syariahmandiri.co.id
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
17
Produk dan Layanan
Produk Pendanaan BSM Tabungan Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat tertentu yang disepakati.
BSM Tabungan Berencana
BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC) Tabungan berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat dalam melakukan perencanaan keuangan, khususnya pendidikan bagi putra/putri.
Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai target waktu dan dengan perlindungan asuransi gratis.
BSM Deposito
BSM Tabungan Simpatik
BSM Deposito Valas
Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.
Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing.
BSM Tabungan Mabrur
Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.
Tabungan untuk membantu masyarakat untuk merencanakan ibadah haji & umrah.
BSM Tabungan Dollar Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan dengan menggunakan slip penarikan.
Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.
BSM Giro
BSM Giro Valas
BSM Giro Singapore Dollar Simpanan dalam mata uang dollar Singapore yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.
BSM Giro Euro Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.
BSM Obligasi Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah yang mewajibkan Emiten (Bank Syariah Mandiri) untuk membayar Pendapatan Bagi Hasil / Kupon dan membayar kembali Dana Obligasi Syariah pada saat jatuh tempo.
BSM Tabungan Perusahaan Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung kelebihan dana rekening giro yang dimiliki Institusi/Perusahaan berbadan hukum dengan menggunakan fasilitas autosave.
Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad ad-dhamanah.
Produk Pembiayaan BSM Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yangdiperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
BSM Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
www.syariahmandiri.co.id
BSM Pembiayaan Murabahah
18
Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan margin keuntungan yang
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
disepakati. Dapat dipergunakan untuk keperluan usaha (investasi, modal kerja) dan pembiayaan konsumer.
BSM Pembiayaan Talangan Haji Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.
BSM Pembiayaan Istishna Pembiayaan pengadaan barang dengan skema Istishna adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, dan panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang (obyek istishna), di mana masa angsuran melebihi periode pengadaan barang (goods in process finan-
cing) dan bank mengakui pendapatan yang menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat pengadaan berdasarkan prosentase penyerahan barang, maupun setelah barang selesai dikerjakan.
Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah Muntahiyah Bittamliik) Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamliik adalah fasilitas pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek sewa antara Bank dan Nasabah dalam periode yang ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan nasabah.
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah
BSM Customer Network Financing BSM Customer Network Financing (BSM-CNF) adalah fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah (agen, dealer, dan sebagainya) untuk pembelian persediaan/inventory barang dari Rekanan (ATPM, produsen/distributor, dan sebagainya) yang menjalin kerjasama dengan Bank.
BSM Pembiayaan Resi Gudang Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan transaksi komersil dari suatu komoditas/ produk yang diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama berupa komoditas/ produk yang dibiayai dan berada dalam suatu gudang atau tempat yang terkontrol secara independen.
BSM Pembiayaan Edukasi Pembiayaan jangka pendek dan menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi/ lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.
PKPA Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggota (PKPA) adalah penyaluran pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan konsumer para anggotanya (kolektif ) yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan.
BSM Implan Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan/anggota Kopkar yang pengajuannya dilakukan secara massal (kolektif ).
jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer, dengan sistem murabahah.
BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng-cover total pembiayaannya dan dengan memperhitungkan kecukupan debt to service ratio nasabah.
Penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk pembiayaan multiguna) kepada para pensiunan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan langsung uang pensiun yang diterima Bank setiap bulan (pensiun bulanan).
Pembiayaan Peralatan Kedokteran Pemberian fasilitas pembiayaan kepada para profesional di bidang kedokteran/ kesehatan untuk pembelian peralatan baru penunjang kerja.
Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan subsidi uang muka dari pemerintah, yang ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap (pegawai/karyawan).
Pembiayaan Umrah Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umroh, seperti untuk tiket, akomodasi, dan persiapan biaya umroh lainnya dengan akad ijarah.
BSM Pembiayaan Griya DP 0% Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya uang muka bagi nasabah, di mana nilai pembiayaan adalah sebesar 100% dari harga transaksi rumah.
BSM Sistem Pembayaran Off Line
Pembiayaan Dana Berputar Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.
Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat Syariah Mandiri
Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan
Pembiayaan kepada Pensiunan
Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah Bersubsidi
Sistem pembayaran BSM secara off line yang dapat digunakan oleh institusi yang memiliki pelanggan yang banyak untuk melakukan pembayaran dari pelanggan institusi di seluruh konter BSM.
BSM Pembiayaan Pemilikan Rumah
objek investasinya.
www.syariahmandiri.co.id
Off Balance Sheet adalah penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah di mana Bank bertindak sebagai agen (channelling agent), sehingga Bank tidak menanggung risiko.
Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi (cash collateral) dimana pemilik dana (investor) memberikan batasan kepada Bank mengenai tempat, cara dan
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
19
Layanan BSM Card Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan, pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM, ATM Mandiri, ATM Bersama, maupun ATM Bank Card. Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit yang dapat digunakan untuk transaksi belanja di merchant-merchant yang berlogokan ”Gunakan BSM Card Anda disini”.
BSM Sentra Bayar Merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga (PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar dapat dilakukan dengan setoran uang kas atau debet rekening melalui teller, ATM, SMS Banking, atau proses autodebet secara bulanan.
BSM Mobile Banking Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi SMS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja.
BSM Net Banking Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk melakukan transaksi perbankan (ditentukan bank) melalui jaringan internet dengan sarana komputer.
BSM Mobile Banking GPRS Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi GPRS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja.
www.syariahmandiri.co.id
PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM)
20
Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di ATM.
BSM Pooling Fund
Merupakan fasilitas yang disediakan oleh Bank yang memudahkan nasabah untuk
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
mengatur atau mengelola dana di setiap rekening yang dimiliki nasabah secara otomatis sesuai keinginan nasabah.
BSM Pertukaran Valas Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau mata uang asing dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh BSM dengan nasabah.
BSM Bank Garansi Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga, dimana bank menyatakan sanggup memenuhi kewajibankewajiban kepada pihak ketiga dimaksud apabila pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan pihak yang dijamin (nasabah) tidak memenuhi kewajibannya.
yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara (domestik).
BSM Kliring Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank tertariknya berada dalam satu wilayah kliring.
BSM Inkaso Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.
BSM Intercity Clearing
BSM Electronic Payroll
Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.
Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini BSM secara mudah, aman dan fleksibel.
BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)
BSM SKBDN Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM).
BSM Letter of Credit Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau ordernya atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.
BSM Transfer Western Union Jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara cepat (real time on line)
Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time.
Transfer Dalam Kota (LLG) Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring lokal.
Transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta) Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia. Saat ini BSM bekerjasama dengan Merchantrade Asia (MTA) Malaysia.
BSM Pajak Online Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan mendebet rekening atau secara tunai.
BSM Pajak Impor Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar pajak barang dalam rangka impor secara online sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan cukai.
Surat Keterangan yang diterbitkan oleh BSM atas dasar permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu.
BSM Standing Order Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada nasabah yang dalam transaksi finansialnya harus memindahkan dari suatu rekening ke rekening lainnya secara berulang-ulang. Dalam pelaksanaannya nasabah memberikan instruksi ke bank hanya satu kali saja.
BSM Autosave Produk layanan pemindahbukuan otomatis antar rekening giro dan rekening tabungan dengan memelihara saldo tertentu.
BSM Transfer Valas Transfer valas terdiri dari: • Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri. • Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.
Reksadana Mandiri Investa Syariah Berimbang Adalah reksadana campuran (Mix Fund/ Balanced Fund) berbasis instrumen pasar uang, pasar obligasi dan pasar saham dengan ketentuan investasi sesuai Syariah. Dikelola, diadministrasikan, disimpan dan didistribusikan (dijual) oleh sinergi 3 (tiga) kekuatan besar, yaitu: PT Mandiri Manajemen Investasi (sebagai manajer investasi), Deutsche Bank (sebagai bank kustodi reksa dana) dan BSM (sebagai agen penjual).
Reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRA Syariah) Adalah reksadana syariah yang dikeluarkan oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI). Merupakan jenis reksadana saham (equity fund), yaitu wadah yang digunakan untukmenghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh manajer investasi minimal 80% dalam portofolio Efek Saham Syariah.
BSM Bancassurance Merupakan kerjasama antara bank dan perusahaan asuransi dalam memasarkan produk Bank dan Asuransi atau produk asuransi pada kantor layanan bank. Untuk saat ini, produk bancassurance BSM terdiri dari 2 produk, yakni: a. Syariah Medika Plus Produk asuransi jiwa yang memberikan manfaat berupa santunan rawat inap dan santunan tunai kepada nasabah BSM. b. Syariah Investa Link Produk investasi berbasis syariah yang dilengkapi dengan perlindungan asuransi dengan manfaat hingga 800% dari premi tahunan.
Layanan Penerimaan Pembayaran Premi Asuransi Takaful Layanan yang memberi kemudahan bagi polis Asuransi Takaful untuk melakukan pembayaran preminya di setiap delivery channel yang dimiliki BSM.
www.syariahmandiri.co.id
BSM Referensi Bank
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
21
Struktur Organisasi
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Dewan Pengawas Syariah
Dewan Komisaris
Komite Audit
Komite Remunerasi & Nominasi
Direktur Utama Yuslam Fauzi
Komite Pemantau Risiko
Direktorat Pembiayaan Korporasi
Direktorat Pembiayaan Komersial & Konsumer
Direktorat Tresuri & Jaringan
Direktorat Kepatuhan & Manajemen Risiko
Direktorat Operasi & Pendukung
Amran Nasution
Hanawijaya
Sugiharto
Zainal Fanani
Srie Sulistyowati
Pembiayaan Korporasi & Investasi
Pembiayaan Kecil, Mikro & Program
Tresuri & Perbankan Internasional
Manajemen Risiko
Hubungan Korporasi & Hukum
Hadi Purnomo
Andri Vendredi
Tutuy Guntara
M. Fanny Fansyuri
Achmad Fauzi
Pembiayaan Korporasi Cabang
Pembiayaan Konsumer
Restrukturisasi
Kepatuhan
Sarana & Logistik
Agus Salim
Rustanti Rachmi
Sulistyo Budi
Priyo Prakoso
Taufik Machrus
Pembiayaan Khusus & Sindikasi (Desk )
Pembiayaan Komersial
Penyelesaian Pembiayaan
Perencanaan, Pengembangan & Manajemen Kinerja Firman Jatnika
Operasi
Siti Nurdiana
Subki Matsyah
Purwoto
Pengembangan Bisnis dan Produk Dewa Bagus Ivan Baruna
Mass Banking (Desk)
Human Capital
Akuntansi
SKD /SAD Pembiayaan
Eny Maya Gustini
Eka B. Danuwirana
Musdar Ayub
Pegadaian (Desk) Putu Rahwidhiyasa
Jaringan
Sisdur & Pengawasan
Edwin Iswan Siregar
Muslihan
Sistem & Teknologi Roosita Abdullah
Kanwil I - IV
Training (Desk) Helmi Huseno
SKD Pembiayaan Mikro, Kecil & Program Budiardjo Suhodo
Cabang-cabang SKD Perbankan Internasional Setyobudi Tariadi SAD Dana
www.syariahmandiri.co.id
Salahudin
22
Ateng Suhaeni
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Audit Intern Priyono
Komite Manajemen Risiko
Profil Kepala Divisi
Adalah Kepala Divisi Hubungan Korporasi & Hukum (DKH). Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005. Agus Salim Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi Cabang (DKR). Lahir di Brebes tanggal 4 Maret 1955. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Sudirman tahun 1979. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2000. Andri Vendredi Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Kecil, Mikro & Program (DKM). Lahir di Bandung tanggal 12 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005. Ateng Suhaeni Adalah Kepala Divisi Operasi (DOP). Lahir di Cirebon tanggal 14 Juni 1954. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1983 dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI tahun 1998. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003. Dewa Bagus Ivan Baruna Adalah Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk (DPP). Lahir di Denpasar tanggal 29 September 1965. Lulus dari Fakultas Teknik Universitas Ekasakti tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Edwin Iswan Siregar Adalah Kepala Divisi Jaringan (DJN). Lahir di Jakarta tanggal 23 Februari 1960. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya Jakarta tahun
1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Eka Bramantya Danuwirana Adalah Kepala Divisi Human Capital (DHC). Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969. Lulus dari Fakultas Teknik, University of Missouri USA tahun 1993, meraih Master dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007. Eny Maya Gustini Adalah Kepala Desk Mass Banking (DMB). Lahir di Muara Enim tanggal 29 Agustus 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila tahun 1990 dan Magister Managemen Universitas Trisakti tahun 2006. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003. Firman Jatnika Adalah Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja (DPM). Lahir di Jakarta tanggal 26 Februari 1970. Lulus Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1995 dan Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 2005. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Hadi Purnomo Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi dan Investasi (DKI). Lahir di Medan tanggal 21 Agustus 1966. Lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara tahun 1990 dan Magister Sains Universitas Indonesia tahun 2009. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003. Helmi Huseno Adalah Kepala Desk Training (DTR). Lahir di Tiku, Padang tanggal 19 Oktober 1962. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1996 dan pendidikan S2 dari Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Manajemen tahun 2004. Bergabung dengan BSM
sejak tahun 2005. M. Fanny Fansyuri Adalah Kepala Divisi Manajemen Risiko (DMR). Lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1967. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Musdar Ayub Adalah Kepala Divisi Akuntansi (DAK). Lahir di Jakarta, 23 Oktober 1962. Lulus dari UPN Veteran, Jakarta tahun 1985. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Muslihan Adalah Kepala Desk Sisdur & Pengawasan (DSP). Lahir di Pati tanggal 18 Oktober 1959. Lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jakarta Jurusan Akuntansi tahun 1999. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001. Priyono Adalah Kepala Divisi Audit Intern (DAI). Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 17 Juli 1957. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1984. Bergabung dengan BSM sejak 1999. Priyo Prakoso Adalah Kepala Divisi Kepatuhan (DKN). Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 20 Maret 1959. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1988, meraih Master Ekonomi dari Universitas Ohio tahun 1997. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Purwoto Adalah Kepala Divisi Penyelesaian Pembiayaan (DPB). Lahir di Klaten tanggal 4 Oktober 1955. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Nasional Jakarta tahun 1996. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Achmad Fauzi
23
Putu Rahwidhiyasa Adalah Kepala Desk Pegadaian (DPG). Lahir di Jakarta tanggal 13 September 1964. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986, meraih Master Finance & Strategy dari University of Illinois USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2008. Roosita Abdullah Adalah Kepala Divisi Sistim & Teknologi (DST). Lahir di Jakarta tanggal 7 April 1961. Lulus dari Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1987 dan pendidikan profesi dari Institut Bankir Indonesia tahun 2000. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2002. Rustanti Rachmi Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Konsumer (DPK). Lahir di Gombong tanggal 20 Januari 1967. Lulus dari Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Siti Nurdiana Adalah Kepala Desk Pembiayaan Khusus & Sindikasi (DKS). Lahir di Jakarta tanggal 16 Desember 1966. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Subki Matsyah Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Komersial (DKC). Lahir di Aceh tanggal 1 September 1964. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.
www.syariahmandiri.co.id
Sulistyo Budi
24
Adalah Kepala Divisi Restrukturisasi (DRS). Lahir di Jember tanggal 14 Januari 1963. Lulus pendidikan S-1 dan S-2 dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
2001. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007. Taufik Machrus Adalah Kepala Divisi Sarana & Logistik (DSL). Lahir di Pasuruan tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001. Tutuy Guntara Adalah Kepala Divisi Tresuri dan Perbankan Internasional (DTI). Lahir di Ciamis tanggal 27 Februari 1957. Lulus dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor tahun 1980. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Budiardjo Suhodo Adalah Staf Khusus Direksi (SKD) Pembiayaan Mikro, Kecil & Program. Lahir di Salatiga, Jawa Tengah tanggal 25 Juni 1950. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Jend. Sudirman tahun 1976 dan Magister Manajemen Universitas Diponegoro tahun 1999. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003. Setyobudi Tariadi Adalah Staf Khusus Direksi (SKD) Perbankan Internasional. Lahir di Tanjung Pandan, Bangka Belitung tanggal 21 Desember 1958.Lulus dari Fakultas Teknik Universitas Teknologi Bandung 1984 dan Magister Manajemen University of Wiconsins, USA tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.
Visi dan Misi
Visi Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha.
Misi 1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan. 2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. 3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat. 4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal. 5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.
Motto
www.syariahmandiri.co.id
Lebih adil dan menenteramkan.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
25
Sasaran dan Strategi
BSM menetapkan sasaran dan strategi dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan bisnis yang dijalankan yang tercermin dalam 5 (lima) program kerja utama. Lima program kerja utama BSM tahun 2009: 1. Penghimpunan dana konsumer; 2. Pengendalian Kualitas Aset (Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) dan NPF); 3. Pengembangan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; 4. Peningkatan efisiensi; 5. Penguatan Infrastruktur (Competency Based Human Resources Management, Values, Core Banking, Risk Management, Corporate Governance and Organization).
www.syariahmandiri.co.id
Lima program kerja utama BSM tahun 2010: 1. Peningkatan Market Share Asset, Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan; 2. Penghimpunan Dana Konsumer dan Penyaluran Pembiayaan dengan High Yield pada Segmen Usaha Mikro (termasuk gadai), kecil dan konsumer; 3. Pengendalian Kualitas Asset (APYD & NPF); 4. Peningkatan Fee Based Income; 5. Penguatan Infrastruktur (jaringan, core banking system, shared values (ETHIC), manajemen risiko, kepatuhan, pengawalan).
26
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Profil Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
27
Achmad Marzuki
Abdillah | Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, Lahir di Palembang, 25 Juli 1939 Lulusan Universitas Indonesia Tahun 1980
Warga Negara Indonesia, Lahir di Brebes, 21 Februari 1947 Lulusan Universitas Indonesia Tahun 1977
Training yang diikuti: • Business Workshop • Supervised Achievement Motivation Training & Consultant, • Insurance and Development Banking • Course on Development and Promotion Small Enterprises oleh EDI/ IBRD • Aplikasi Systematic Managerial Analysis • Seminar Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan • Top Management Program of Asian Institute • The Executive Risk Management Refresher Programme • Risk Management in Retail Banking
Training yang diikuti: • Kursus Financial Accounting • Kursus Audit Inspection and Control • Seminar Management Accounting • Kursus Asset Liability Management • Top Management Program • SESPI BI • Sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA)
Komisaris Utama | Komisaris Independen
www.syariahmandiri.co.id
Perjalanan karir: • Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Bank Syariah Mandiri. • Senior Advisor Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri • Komisaris Utama PT Bumi Daya Plaza • Komisaris Utama PT Estetika Jasatama (Consultants & Broker Insurance) • Direktur Utama PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero), • Direktur PT Bank Bumi Daya (Persero) • Direktur PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero)
28
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Perjalanan karir: • Komisaris Independen PT Bank Syariah Mandiri • Anggota Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri • Ketua Pengawas Yayasan Kesejahteraan PT Bumi Daya • Komisaris PT Estika Sedaya Finance • Ketua Badan Pengawas Yayasan THT PT Bank Bumi Daya (Persero) • Kepala Urusan Pengawasan Intern PT Bank Bumi Daya (Persero) • Tata Usaha Bagian Pembukuan PT Bank Bumi Daya (Persero)
Lilis Kurniasih | Komisaris
Tardi | Komisaris
Warga Negara Indonesia, Lahir di Bandung, 13 Januari 1958 Lulusan Institut Pertanian Bogor 1981
Warga Negara Indonesia, Lahir di Sukoharjo, 12 Mei 1964 Lulusan Universitas Negeri Sebelas Maret dan Pasca Sarjana di Universitas Padjajaran
Perjalanan karir: • Anggota Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri • Commercial Banking Center Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. • Operations Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. • Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi PT Bank Syariah Mandiri • Wakil Kepala Cabang Kebayoran, PT Bank Exim • Kepala Bagian Kredit Menengah Bandung Lapangan Raya PT Bank Exim • Pejabat Pimpinan Biro Kecil Perkebunan PT Bank Exim
Training yang diikuti: • Kursus kredit • Seminar Modal Ventura • Loan Syndication Workshop • Pendidikan ketrampilan Manajerial • Training Debt. Restructuring and Loan SYN • Credit Training for Lending • Pelatihan Asuransi Kerugian Agunan • Marketing Analysis, Strategy & MPD • Sertifikasi Manajemen Risiko-1 • Workshop Optimalisasi Penyelesaian Kredit • Sertifikasi Manajemen Risiko-2 • Risk Management in Banking • Leaders Forum • MRB Forum Leaders Perjalanan karir: • Anggota Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri • Group Head Credit Recovery II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. • Dept. Head Loan Collection I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. • Dept. Head Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. • Dep. Head Consumer Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. • Credit Operation & Control Loan Operations Development PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. • Group Head pada Credit Operation & Control Credit Administration PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
www.syariahmandiri.co.id
Training yang diikuti: • Analisa Kredit • Asset dan Liabilities • Investment Management • Advance Financial Analysis • Quality Service Delivery • Sertifikasi Management Risiko-1 • Assesment Perkreditan • Integrated Economic & Risk Analysis on Downstream Oil & Gas industry • Analisa Laporan Keuangan level III • Negotiation Skill • SOS Implementasi Basel II & ERM. • Operation Risk Management • Assesment Perkreditan • Leaders Forum • Workshop Asuransi & Pembiayaan Kapal • Workshop Advertisy Quotient • Assesment Commercial Banking • Workshop Coaching for Leadership • Leadership and Decision Making
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
29
Profil Dewan Pengawas Syariah
Prof. KH. Ali Yafie | Ketua
Warga Negara Indonesia, lahir di Wani, Donggala, Sulteng, 1 September 1926. Merupakan salah satu ulama berpengaruh di Indonesia. Perjalanan karir: • Ketua Dewan Pengawas Syariah PT Bank Syariah Mandiri • Ketua Majelis Ulama Indonesia • Rektor di IIQ Jakarta • Guru Besar di berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta • Dekan di Fakultas Ushuluddin IAIN Ujung Pandang • Inspektorat Pengadilan Agama Indonesia Timur • Hakim Pengadilan Agama Ujung Pandang
Drs. H. Mohammad Hidayat, MBH., MH. | Anggota
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 3 Mei 1968. Lulus dari Fakultas Syariah IAIN Jakarta tahun 1991 dan S-2 dari IBLAM Jakarta tahun 2003. Saat ini tengah menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang Islamic Economic and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta. Perjalanan karir: • Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Bank Syariah Mandiri • Anggota Dewan Syariah Nasional, MUI • Dosen S-2 Program PSTTI Universitas Indonesia • Dosen S-2 Program IEF Universitas Trisakti
Dr. M. Syafii Antonio, M. Ec. | Anggota Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967. Meraih gelar PhD di bidang Micro Finance, dari University of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi International Islamic University (IIU), Malaysia tahun 1992.
www.syariahmandiri.co.id
Perjalanan karir: • Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Bank Syariah Mandiri • Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia • Dewan Syariah Nasional, MUI • Dosen Tazkia
30
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Profil Direksi
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
31
Yuslam Fauzi | Direktur Utama Warga Negara Indonesia Lahir di Jakarta, 28 Agustus 1959. Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1986. Meraih gelar MBA (Finance/Investment Banking) tahun 1992 dari Arizona State University, USA. Training yang diikuti: • Aktif sebagai pembicara tentang ekonomi dan perbankan syariah di berbagai seminar, simposium, workshop sejak tahun 1999. • Correspondent Banking di American Express Bank, New York • Pricing Methodology • Capital Market Instruments in Asia • Valuation, Pricing & Using Capital Market Instruments • Corporate Finance Course • Chartered Financial Analyst Review • Global Custody & Portfolio Administration • Advanced Project Finance & Financial Modelling • Shari’a Banking & Supervisory Aspect • Sertifikasi Manajemen Risiko • 3th Annual Asian Islamic Banking & Finance Summit • Middle Eastern Investor Forum for Indonesia • Bank Indonesia Annual International Seminar
www.syariahmandiri.co.id
Perjalanan karir: • Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri • Regional Manager Wilayah IX Banjarmasin Bank Mandiri • Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri • Kepala Bagian Kredit Menengah Bank Bumi Daya.
32
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Sugiharto | Direktur
Srie Sulistyowati | Direktur
Warga Negara Indonesia Lahir di Kediri, 19 November 1960. Lulusan dari Universitas Negeri Jember 1985, dan menyelesaikan pasca sarjana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2003. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas 17 Agustus Surabaya.
Warga Negara Indonesia Lahir di Jakarta, 10 April 1960. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1979.
Training yang diikuti: • Credit Analysis Training • Core Credit Training • Development of Management Skills Training • Selling International Banking Product & Service • Spirit Risk Management • Targeted Selection Training • Aktif sebagai pembicara tentang Ekonomi Syariah pada berbagai perguruan tinggi antara lain: UPN Veteran Surabaya, IAIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya Malang, dan PT Permodalan Nasional Madani. Perjalanan karir: • Anggota Direksi PT Bank Syariah Mandiri • Kepala Divisi Pengembangan Jaringan PT Bank Syariah Mandiri • Regional Manager of East Java, Bali dan Mataram PT Bank Syariah Mandiri • Regional Manager of Middle Java PT Bank Muamalat Indonesia • Coordinator of Corporate Business Restructure Financing Unit PT Bank Muamalat Indonesia • Branch Manager di Fatmawati - Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia • Head of Commercial Financing di Surabaya PT Bank Muamalat Indonesia.
Training yang diikuti: • Principals of Accounting, Auditing and Financial Statement Analysis Course • Interest Rate and Currency Swap, Institute for International Research Singapore • Money Market, Foreign Exchange, Swap, Financial Future and Technical Analysis, Bank of Boston Singapore • Option Strategy, Bank Brussels Lambert Singapore • Elliot Wave Theories, Robert Saperstein and TELERATE • The 13th Asia Pacific Forex Assembly di Nagoya • Familiarisasi terhadap Japanese Market, di BNI’46 Tokyo, Japan • The 14th Asia Pacific Forex Assembly di Bangkok • Overview Perbankan Syariah, Karim Business Consulting • Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Eksekutif Angkatan ke 41, ESQ Training • IT Risk Governance: Penerapan Manajemen Risiko dalam IT. Perjalanan karir: • Anggota Direksi di PT Bank Syariah Mandiri • Anggota Tim Likuidasi PT Bank Merincorp • Treasury Manager PT Bank Merincorp • Head of Foreign Exchange Desk PT Bank Pembangunan Indonesia • Technical Analyst PT Bank Pembangunan Indonesia • Money Market Dealer PT Bank Pembangunan Indonesia.
Warga Negara Indonesia Lahir di Jakarta, 3 Desember 1963. Lulus dari Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. Meraih gelar MM dari Institut Pendidikan Manajemen Prasetya Mulya (Jakarta, 1999). Training yang diikuti: • Officer Development Program Bank Dagang Negara (BDN) • Training Kredit Analisis Bidang Agribisnis, IPB • Pendidikan Kader Pimpinan Tingkat Lanjutan, LPPI • Effective Cash Flow Management • Corporate Valution Modelling-Euromoney Training • Executive Workshop on Certified Islamic Financial Analyst (CIFA) • Selling Commercial & Corporate Bank Services Course • Leadership Course INSEAD-Mandiri, USAID University • Internship Program USA • Program Eksekutif Direksi Sertifikasi Manajemen Risiko-Program BSMR Bank Indonesia. Perjalanan karir: • Anggota Direksi di PT Bank Syariah Mandiri • Hub Manager Jakarta Fatmawati PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. • Departemen Head Front End Collection PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. • Group Head Credit Recovery di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. • Analis kredit perusahaan berskala menengah Bank Dagang Negara.
Amran Nasution | Direktur Warga Negara Indonesia Lahir di Jakarta, 1 Desember 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Trisakti, Jakarta tahun 1989. Training yang diikuti: • Kursus Dasar-dasar Perbankan, Bank Susila Bakti • Kursus Kepala Cabang, Bank Indonesia • Training Customer Oriented Leadership, Dale Carnegie • Workshop Management Perbankan Syariah, Tazkia Institute • Good Corporate Governance, Risk Management & Compliance Management, Arthur Andersen • Workshop Proactive Risk Management In Banking, Institute of Finance & Banking, Sahid Jaya • Program Certificate In Corporate Leadership TTE Tingkat Advance VIII, Center Of Corporate Leadership • Islamic Commercial Law In Banking & Finance • Islamic Finance Forum • ESQ Angkatan 39, ESQ Centre • Workshop Risk Management & Compliance, Novotel Coralia • Sertifikasi Manajemen Resiko, Badan Sertifikasi Manajemen Resiko. Perjalanan karir: • Anggota Direksi PT Bank Syariah Mandiri • Kepala Divisi Korporasi PT Bank Syariah Mandiri • Kepala Divisi Pembiayaan & Investment Banking PT Bank Syariah Mandiri • Kepala Divisi Treasury dan Dana PT Bank Syariah Mandiri • Kepala Divisi Pembiayaan Menengah dan Ritel PT Bank Syariah Mandiri • Kepala Cabang Utama Bank Susila Bakti Bandung • Account Officer Bank Susila Bakti Bandung.
Zainal Fanani | Direktur Kepatuhan Warga Negara Indonesia Lahir di Ngawi, 24 Oktober 1964. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil Jurusan Transportasi, Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) tahun 1989. Training yang diikuti: • Sertifikasi Manajemen Risiko, Badan Sertifikasi Manajemen Risiko • Conference on Islamic Economic, Middle East Global Advisors (MEGA) di Bahrain • Emotional Spiritual Quotient Program Eksekutif, ESQ Training • Balanced Scorecard Worldclass Perform, The Jakarta Consulting Group • Good Corporate Governance, Risk Management & Compliance • Pelatihan Dasar Bank Syariah Tazkia Institut-Bank Susila Bakti • Kursus Perkreditan, Bank Dagang Negara • Kursus Pemimpin Cabang Angkatan 106, IBI • Kursus Manajemen Perkreditan Angkatan XII, IBI. Perjalanan karir: • Anggota Direksi di PT Bank Syariah Mandiri • Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja PT Bank Syariah Mandiri • Kepala Bagian Relation Manager Retail I, Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang PT Bank Syariah Mandiri • Kepala Cabang Surabaya PT Bank Syariah Mandiri • Kepala Cabang Pembantu Kalimalang, Bank Susila Bakti • Kepala Operasi KCP Rawamangun, Bank Susila Bakti • Staff Badan Penelitian & Pengembangan Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan RI.
www.syariahmandiri.co.id
Hanawijaya | Direktur
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
33
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan, karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan. Untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja usaha secara berkelanjutan, BSM mencanangkan program pengembangan kualitas sumber daya manusia profesional secara konsisten melalui sistem pengelolaan sumber daya manusia secara terpadu.
1. Jumlah pegawai
Sampai akhir tahun 2009 jumlah pegawai BSM (termasuk outsource) telah mencapai 4.544 orang, meningkat 23,13% dari 3.493 orang pada akhir tahun 2008. Penyebaran jumlah pegawai pada tahun 2009 adalah 890 (20%) di Kantor Pusat dan 3.609 (80%) di 60 Kantor Cabang dan outlet di bawah koordinasinya. Kenaikan/pertambahan jumlah pegawai tersebut berbanding lurus dengan ekspansi BSM melalui jumlah Kantor Cabang dan outlet di bawah koordinasinya di berbagai daerah.
2. Pengembangan sumber daya manusia
www.syariahmandiri.co.id
Selama tahun 2009 BSM telah mengeluarkan biaya sebesar Rp21,01 milyar untuk berbagai macam program pendidikan intern dan ekstern. Hal tersebut meningkat dibandingkan anggaran pelatihan
34
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
tahun 2008 yaitu sebesar Rp14,08 milyar. Program pengembangan SDM dilakukan melalui pendidikan karir, pendidikan profesi, ketrampilan, serta berbagai kursus, latihan, penataran, seminar, lokakarya dan pelatihan manajemen dan teknis yang disesuaikan dengan kebutuhan BSM. Pelatihan yang sudah dilakukan oleh BSM dalam tahun 2009 dilakukan dalam bentuk e-learning dan inhouse training. E-learning yang dilakukan terdiri dari 16 program dibandingkan 13 program di tahun 2008. Modul pada program tersebut juga meningkat 37% dari 91 modul di tahun 2008 menjadi 125 modul di tahun 2009. Peningkatan jumlah program berdampak pada meningkatnya jumlah kunjungan (hits) pegawai ke e-learning 45%, yaitu dari 48.302 hits menjadi 70.038 hits. Secara otomatis jam kunjungan pegawai BSM ke e-learning juga meningkat dari 29.614 jam tahun 2008 menjadi 48.234 jam tahun 2009 (62,88%). Peningkatan jam belajar dan hari pelatihan juga didukung oleh peningkatan jumlah kelas reguler (in-house training) yang diselenggarakan oleh Learning Centre BSM. Sepanjang tahun 2009 BSM melaksanakan 250 kelas reguler untuk 161 jenis program. Meningkat 10,6% dibandingkan tahun 2008
sebanyak 226 kelas reguler untuk 146 jenis program. Peningkatan 10,6% kelas pelatihan diikuti dengan peningkatan jumlah peserta pelatihan sebesar 21% yaitu 12.187 peserta di tahun 2008 menjadi 14.752 di tahun 2009.
3. Kesempatan yang sama pada seluruh pegawai
Pegawai adalah aset berharga sehingga mendapat perhatian yang tinggi dari perusahaan. BSM menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia berdasarkan prinsipprinsip keterbukaan, adil dan bebas dari tekanan. Setiap pegawai mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh kompensasi, pendidikan dan promosi sesuai dengan kompetensinya masingmasing.
Informasi Pemegang Saham
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki bidang usaha per-
bankan. Pemegang saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terdiri dari Pemerintah Republik Indonesia (60%) dan Publik (40%).
2. PT Mandiri Sekuritas
Merupakan Anak Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi dan didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 yang merupakan penggabungan usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas dan PT Marin Corp Securindo. BSM menjamin pemenuhan hak terhadap pemegang saham minoritas sesuai dengan prinsipprinsip GCG.
www.syariahmandiri.co.id
Profil Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi PT Bank Syariah Mandiri tidak memiliki Anak Perusahaan tetapi memiliki sejumlah perusahaan afiliasi, yaitu anak perusahaan-anak perusahaan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
35
Nama dan Alamat Notaris, Konsultan Hukum dan Kantor Akuntan Publik
Notaris di Kantor Pusat Notaris: Badarusyamsi, SH, MKn. Alamat: Komplek Ruko Mutiara Faza Blok RD/4 Jl. Raya Condet No. 27, Jakarta 13760
Konsultan Hukum: Dias & Associate Law Office. Alamat: CityLofts Sudirman Tower, Lt. 7 Unit 729 Jl. KH. Mas Mansur No. 121, Jakarta 10220
Notaris: Imas Fatimah, SH. Alamat: Menara Cyber 2, Lt. 22 Jl. HR Rasuna Said Blok X. 5 No. 13 Jakarta 12950
Konsultan Hukum: Karimsyah Law Firm. Alamat: Plaza Mutiara, Lt. 7 Lingkar Mega Kuningan Kav. 1 & 2, Jakarta 12950
Notaris: Harun Kamil, SH. Alamat: Jl. Hang Lekir I No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta 12120 Notaris: Sutjipto, SH. Alamat: Menara Sudirman Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta 12190 Konsultan Hukum: Hanafiah Ponggawa & Partners. Alamat: Wisma 46, Lt.41 Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220
Akuntan Perseroan BSM telah menunjuk Akuntan Publik (AP) Drs. Hari Purwantono dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja afiliasi dengan auditor internasional Ernst & Young (E&Y) untuk melakukan audit tahun buku 2009.
www.syariahmandiri.co.id
AP dan KAP diputuskan dalam RUPS pada tanggal 25 Juni 2009 berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit melalui Dewan Komisaris. Ruang lingkup audit meliputi Audit Laporan Keuangan, Audit Kepatuhan Terhadap pengendalian Intern, Audit terhadap Peraturan Perundang undangan dan Audit Kinerja Keuangan.
36
Total Biaya yang dikeluarkan untuk biaya jasa audit sebesar Rp630 juta (tidak termasuk OPE & PPN).
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Konsultan Hukum: Tasrif-ArfahPanggabean Advokat & Penasehat Hukum. Alamat: Jl. Palbatu Raya No. 7, Jakarta 12870 Akuntan Publik: Purwantono, Sarwoko & Sandjaja. Alamat: Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52- 53, Jakarta 12190
Corporate Events
Sepanjang tahun 2009, BSM melaksanakan beragam corporate events, di antaranya kegiatan yang bersifat corporate social responsibility (CSR) antara lain:
Maret
Januari
Partisipasi dalam World Islamic Economic Forum
Dukungan kepada pengusaha mikro di Denpasar, Bali
April
Februari
Penanaman Pohon Bakau, Taman Wisata Alam Kapuk
Dukungan kepada Islamic Book Fair, Jakarta
Juni
Mei
Nonton bareng anak yatim di berbagai kota
Penunjukkan BSM sebagai bank penerima Wakaf Tunai
Juli
Agustus
Rangkaian kegiatan sosial di Jakarta
Launching produk Deposito Berbagi
Oktober
September
Rangkaian kegiatan CSR di Sumatera
November
Penataan kawasan Wisata Kuliner BSM
Desember
BSM UMKM Awards 2009 www.syariahmandiri.co.id
Rangkaian kegiatan Ramadhan di Jakarta
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
37
www.syariahmandiri.co.id
Penghargaan
38
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
The Best Outlet Productivity. Penghargaan atas produktivitas outlet bank Syariah.
Bank Indonesia
7 Februari 2009
The Best Human Resource Development. Penghargaan dari atas pengembangan Sumber Daya Manusia.
Bank Indonesia bekeja sama dengan Karim Business Consulting
7 Februari 2009
The Word of Mouth Marketing Award 2009 (WOMMA). Penghargaan dari atas hasil survey tentang marketing produk (pemakaian jasa & layanan bank) berdasar rekomendasi konsumen.
Majalah SWAsembada
16 April 2009
Banking Efficiency Award 2009. Penghargaan atas kinerja bank yang dinilai mampu mengelola kegiatannya secara efisien.
Harian Bisnis Indonesia
23 April 2009
STP Award (Straight Trough Processing Award). Penghargaan atas keberhasilan BSM dalam melakukan proses outgoing transfer tanpa adanya koreksi.
Citibank New York, USA
7 Juli 2009
Bank Syariah Terbaik. Penghargaan atas kinerja keuangan.
Harian Bisnis Indonesia
22 Juli 2009
Indonesia Best Brand Award. Penghargaan atas brand BSM yang dinilai sangat kuat di masyarakat.
Majalah SWAsembada
28 Juli 2009
Golden Trophy Award. Penghargaan atas kinerja BSM dengan predikat “Sangat Bagus” selama 5 tahun berturut-turut.
Majalah Infobank
30 Juli 2009
The Best Asset Performing and The Fastest Growth Funding Islamic Banking Institute. Penghargaan atas kinerja keuangan yang telah dicapai.
Property and Bank Magazine
14 Agustus 2009
Islamic Finance Award. Penghargaan atas kinerja keuangan dengan kategori The Best Islamic Fully Pledged Bank; The Most Expansive Funding; Islamic Fully Pledged Bank; The Most Expansive Financing, Islamic Fully Pledged Bank; The Most Efficient Islamic Fully Pledged Bank.
Karim Business Consulting
15 Agustus 2009
Bank Syariah terbaik. Penghargaan atas kinerja keuangan yang telah dicapai.
Majalah Investor
The Best Percentage Growth for Category Number Debit Transaction. Penghargaan atas prosentase pertumbuhan transaksi debit pada bank pengguna jaringan ATM Prima.
PT Rintis Sejahtera, penyedia jasa jaringan ATM Prima
2 September 2009
www.syariahmandiri.co.id
5 Desember 2009
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
39
www.syariahmandiri.co.id
Halaman ini sengaja dikosongkan
40
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Analisis Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
Alhamdulillah, di tengah kondisi krisis pada tahun 2009, Bank Syariah Mandiri mampu tumbuh dengan signifikan. Dengan tetap berpegang pada strategi konsolidasi dan penuh kehati-hatian, kinerja keuangan BSM tahun 2009 tumbuh lebih signifikan dibandingkan kinerja keuangan di tahun 2008. Keberhasilan tersebut didukung oleh pertumbuhan produkproduk inovatif yang memenuhi harapan nasabah. Program Pendanaan Konsumer Pada tahun 2009, Bank Syariah Mandiri (BSM) menetapkan fokus utama untuk meningkatkan porsi dana konsumer. Ini sesuai dengan misi BSM yang kedua, yaitu “Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembayaan pada segmen UMKM”. Dana konsumer dimaksud adalah dana yang berasal dari perorangan, baik ditempatkan pada produk pendanaan Giro, Tabungan, maupun Deposito. Dengan demikian, pertumbuhan dana perorangan harus lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan dana non-konsumer (dana institusi). Untuk meningkatkan porsi
dana konsumer tersebut, BSM mendirikan Desk Mass Banking. Desk ini merupakan unit kerja setingkat Divisi di level Kantor Pusat. Desk Mass Banking bertanggung jawab terhadap berbagai program terkait.
berkesinambungan.
Program-program pendanaan tersebut digunakan bank untuk memenuhi harapan nasabah, khususnya nasabah perorangan. Program-program ini juga sejalan dengan upaya bank dalam meningkatkan loyalitas nasabah.
Loyalty Program
Sejak tahun 2009, BSM mengadakan program dengan nama BSM Gelegar Hadiah. Ini adalah program untuk meningkatkan loyalitas nasabah melalui pemberian hadiah. BSM memberikan hadiah sangat beragam, seperti kendaraan roda empat, kendaraan roda dua, televisi, paket umrah, dan Tabungan Mabrur. BSM mendistribusikan hadiah ini ke seluruh cabang secara proporsional. Nasabah merespon positif program ini. Respon positif ini ditandai dengan meningkatnya nasabah perorangan, disertai dengan peningkatan saldo nasabah selama periode program. Karenanya, program ini akan dilakukan secara
Selain itu, BSM juga semakin mendekatkan diri ke masyarakat dengan berbagai upaya. BSM membuka gerai di lokasi-lokasi strategis dan di tempat-tempat khusus sesuai dengan permintaan nasabah. BSM juga aktif membuka layanan gerai pada event-event pameran, baik tingkat nasional maupun lokal. Upaya ini direspon masyarakat dan nasabah dengan sangat baik. Sebagaimana kebutuhan nasabah, BSM juga meningkatkan layanan khusus, yaitu layanan BSM Priority. Layanan ini ditujukan bagi nasabah yang mengharapkan layanan khusus prioritas. BSM juga menambah satu outlet Priority di tahun 2009. Secara umum, layanan BSM Priority direspon sangat baik. Simpanan dana nasabah Priority di tahun 2009 melebihi ekspektasi BSM. BSM memiliki 3 kelompok produk yaitu: 1. Pendanaan 2. Pembiayaan 3. Jasa (fee based income)
www.syariahmandiri.co.id
A. Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
41
1. Pendanaan
terakhir sebesar 36,17%. Perolehan penghimpunan dana tersebut terdiri dari Tabungan BSM, Tabungan Berencana BSM, Tabungan Simpatik BSM, Tabungan Mabrur BSM, Tabungan BSM Dollar, Tabungan Korban BSM dan Tabungan BSM Investa Cendikia.
bulan Desember 2009 sebesar Rp2,59 triliun dengan tren pertumbuhan rata-rata selama 6 tahun terakhir sebesar 24.49 %. Penghimpunan dana melalui giro tersebut terdiri dari Giro BSM, Giro BSM Euro, Giro BSM Valas dan Giro BSM Singapore Dollar. Pertumbuhan giro BSM salah satunya didukung oleh meningkatnya aktivitas bisnis nasabah BSM.
BSM berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar Rp4,44 triliun atau 29,80%, dari Rp14,90 triliun di akhir tahun 2008 menjadi Rp19,34 triliun di akhir tahun 2009. Posisi DPK Rp19,34 triliun adalah 106,56% terhadap target sebesar Rp18,15 triliun. Pertumbuhan DPK Rp4,44 triliun terdiri dari pertumbuhan Tabungan Rp1,88 triliun atau 35,56%, pertumbu-
c. Deposito Total dana yang berasal dari Deposito BSM hingga bulan Desember 2009 sebesar
Posisi Dana Pihak Ketiga tahun 2004 - 2009 Dana Pihak Ketiga
2004
Giro
Rp Miliar
2005
2006
2007
2008
2009
Tren Pertumbuhan (%)
981
1.262
2.053
1.846
1.812
2.591
24.49
Tabungan
1.536
1.958
2.668
3.872
5.284
7.163
36.17
Deposito
3.208
3.818
3.498
5.388
7.802
9.584
26.46
5.725
7.038
8.219
11.106
14.899
19.338
27.76
Total
han Giro Rp778,77 miliar atau 42,97% dan pertumbuhan Deposito Rp1,78 triliun atau 22,83%.
a. Giro Total dana yang berasal dari Giro BSM sampai dengan
b. Tabungan Total dana yang berasal dari Tabungan BSM sampai dengan bulan Desember 2009 sebesar Rp7,16 triliun dengan tren pertumbuhan rata-rata selama 6 tahun
Grafik Posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 2004 - 2009
Rp9,58 triliun dengan tren pertumbuhan rata-rata selama 6 tahun terakhir sebesar 26.46%. Deposito BSM terdiri dari Deposito Rupiah dan Dollar. Pertumbuhan deposito BSM didukung oleh tingkat kepercayaan nasabah yang meningkat.
2. Pembiayaan 25.000
BSM menjaga komitmennya untuk mendukung pengembangan sektor industri kecil dan menengah di tahun 2009, terbukti dengan porsi penyaluran pembiayaan di sektor UMKM sebesar 44,46% dari total pembiayaan untuk semua segmen usaha.
Rp Miliar
20.000 15.000 10.000
www.syariahmandiri.co.id
5.000
42
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
DPK
5.725
7.038
8.219
11.106
14.899
19.338
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Sampai dengan akhir tahun 2009 total pembiayaan BSM untuk semua segmen usaha adalah sebesar Rp16,06 triliun,
Penyaluran pembiayaan korporasi merupakan wujud komitmen BSM dalam mendukung program BI untuk mengakselerasi pertumbuhan bank syariah hingga mencapai 5% pada akhir tahun 2009. Dalam mendukung akselerasi tersebut, BSM akan menyalurkan pembiayaan
2.500 Rp Miliar
2.000 1.500 1.000 500
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Giro
981
1.262
2.054
1.846
1.812
2.591
Grafik Posisi Tabungan Tahun 2004 - 2009
8.000 7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Tabungan
1.536
1.958
2.668
3.872
5.284
7.163
Grafik Posisi Deposito Tahun 2004 - 2009 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Deposito
3.208
3.818
3.498
5.388
7.802
9.584
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Dalam mendukung akse lerasi pertumbuhan bank syariah nasional, BSM membantu nasabah korporasi dengan menyalurkan pem biayaan untuk ekspansi bisnis maupun peningkatan modal kerja pada sektor-sektor industri penting dengan pertumbuhan positif dan menarik. Walaupun sampai dengan akhir 2009, kondisi krisis global belum sepenuhnya pulih, BSM tetap me nyalurkan Pembiayaan sektor korporasi.
3.000
Rp Miliar
a. Pembiayaan Korporasi
Grafik Posisi Giro Tahun 2004-2009
Rp Miliar
meningkat sebesar Rp2,78 triliun atau tumbuh 20,93% dibandingkan tahun 2008 dengan total pembiayaan Rp13,28 triliun. Komposisi pembiayaan per segmen usaha selama tahun 2009 adalah Rp5,62 triliun untuk korporasi, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp5,42 triliun atau sebesar 2,03%. Pembiayaan segmen UMKM tahun 2009 sebesar Rp7,14 triliun, meningkat sebesar Rp1,31 triliun atau 22,64% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp5,83 triliun. Pembiayaan segmen konsumer juga mengalami peningkatan sebesar 5,59% atau sebesar Rp1,31 triliun di tahun 2009 sebesar Rp3,30 triliun, dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp1,99 triliun.
43
men usaha tahun 2009, persentase pembiayaan korporasi turun, semula 40,99% tahun 2008 menjadi 34,73% tahun 2009.
Grafik Posisi Pembiayaan Tahun 2004-2009 18.000 16.000
Rp Miliar
14.000 12.000
Pembiayaan Khusus dan Sindikasi
10.000 8.000 6.000 4.000 2.000
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Total Pembiayaan
5.296
5.848
7.415
10.326
13.278
16.063
terutama untuk sektorsektor yang termasuk kriteria sangat menarik seperti: Oil & Gas dan penunjangnya, Telekomunikasi, Pertambangan, Batubara, Kontraktor, Pembangkit Listrik, Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit serta Industri Manufaktur. Penyaluran ini akan dilakukan dengan tetap mempertahankan prinsip kehati-hatian.
www.syariahmandiri.co.id
Selain itu penyaluran pembiayaan korporasi juga bertujuan melayani nasabah korporasi dengan kebutuhan finansial yang terus berkembang. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, BSM menyediakan produk dan layanan modern lainnya seperti internet banking, cash management, mobile banking dan lain-lain.
44
Untuk mendukung penyaluran pembiayaan korporasi, BSM mendirikan unit kerja khusus yang menangani Sindikasi dan Club Deal, yaitu Desk Pembiayaan Khusus dan Sindikasi. Melalui pembentukan Desk ini, BSM diharapkan dapat menjadi penggerak pembiayaan sindikasi perbankan syariah dan pembiayaan yang membutuhkan dana cukup
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
besar. Dalam hal ini prinsip kehati-hatian tetap menjadi keutamaan bagi BSM. Pemilihan sektor usaha yang lebih selektif dan lebih meningkatkan penerapan prinsip prudential banking practices melalui rating sektor industri setiap tahun merupakan beberapa metode yang dilakukan BSM dalam proses pembiayaan korporasi. Hal tersebut merupakan upaya BSM dalam mengambil langkah kebijakan pembiayaan yang lebih prudent dan meminimalkan potensi risiko dari nasabah korporasi. Dalam menjaga pertumbuhan pembiayaan korporasi yang telah berjalan, BSM secara proaktif melakukan komunikasi berkesinam bungan dan kunjungan lebih intens dengan nasabah korporasi agar permasalahan yang dihadapi dapat terdeteksi lebih awal dan mampu diselesaikan dengan baik. Untuk tahun 2009, total pembiayaan korporasi BSM naik menjadi Rp5,53 triliun dibandingkan posisi tahun 2008 sebesar Rp5,41 triliun. Jika dibandingkan dengan total pembiayaan per seg-
Desk Pembiayaan Khusus dan Sindikasi (DKS) dibentuk pada bulan Juli 2007 dengan visi sebagai lokomotif pertumbuhan pembiayaan sindikasi di perbankan Syariah. Pembentukan DKS merupakan wujud komitmen BSM dalam mendukung program BI untuk mengakselerasi pertumbuhan bank syariah. Selain itu juga bertujuan melayani nasabah korporasi yang kebutuhan finansialnya terus berkembang. Salah satunya dilakukan melalui pelaksanaan misinya untuk menyalurkan pembiayaan yang sehat melalui pembiayaan sindikasi syariah dan club deal serta membangun agency profesional yang dapat memberi kontri busi kepada pertumbuhan fee based income BSM. Pada awal pendirian di tahun 2007, DKS mengawali kinerjanya sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) untuk mengatur pembiayaan sindikasi Syariah sebesar Rp525 miliar bersama PT Bank Niaga Tbk. (Niaga). Saat itu PT Bank Niaga Tbk. (Niaga) yang mengatur pembiayaan sindikasi konvensional sebesar Rp475 miliar untuk take over obligasi dan capex peralatan telekomunikasi. Selain mendapat gelar MLA dalam sindikasi PT Citra Sari Makmur, BSM juga dipercaya sebagai Security Agent. Gelar MLA juga didapat BSM untuk pembiayaan club deal
Rp Miliar
Grafik Posisi Berdasarkan Skim Pembiayaan Tahun 2004-2009
9.000 8.000 7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000
Skim Pembiayaan
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Murabahah
4.064
3.964
4.189
5.180
6.795
8.115
Mudharabah
298
493
1.119
2.340
2.964
3.339
Musyarakah
767
1.206
1.554
1.998
2.614
3.257
Lainnya
167
185
553
808
905
1.352
Grafik Pembiayaan Berdasarkan Sektor Tahun 2004-2009 6.000
Rp Miliar
5.000 4.000 3.000 2.000
Pembiayaan
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Pertanian
639
462
444
397
626
755
Pertambangan
136
211
237
265
275
202
Industri
593
720
764
881
955
1.034
4
0
3
159
253
298
Konstruksi
800
1.020
1.056
1.638
2.184
2.070
Perdagangan
844
897
1.097
1.106
1.360
1.804
Transportasi & Komunikasi
401
425
542
554
863
1.020
Jasa Dunia Usaha
668
582
2.046
3.685
4.177
4.891
Jasa Sosial
769
1.059
519
503
591
689
Lain Lain
443
471
707
1.138
1.994
3.300
Listrik, Gas dan Air
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
1.000
45
www.syariahmandiri.co.id
atas nama PT Mora Telematika Indonesia (Moratel) sebesar Rp62 miliar. Sindikasi ini terbentuk untuk memenuhi kekurangan modal kerja yang telah diberikan secara bilateral oleh BSM. Dalam club deal ini BSM selaku Facility dan Security Agent. Selain sebagai MLA, BSM juga berpartisipasi dalam sindikasi Syariah yang dikoordinasikan oleh PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Untuk investasi pengadaan helikopter kepada PT Indonesia Air Transport sebesar USD30,2 juta.
46
Pada tahun 2008, sebagai bentuk komitmen dalam memajukan bisnis Oil & Gas, BSM kembali ikut berpar tisipasi dalam pembiayaan sindikasi yang dikoordinasikan PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) untuk pembangunan LPG dan pengadaan 6 (enam) Gas Kompressor kepada PT Media Karya Sentosa dan pembangunan LPG storage kepada PT Optima Sinergi Comvestama (Opsico). Partisipasi BSM untuk sindikasi PT MKS sebesar USD10 juta dan PT Opsico sebesar USD7,5 juta. Setelah sindikasi PT MKS yang dikoordinasikan BII terealisasi (stage 1), BSM mendapat kepercayaan dari PT MKS sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) untuk pembiayaan sindikasi syariah bersama BII untuk pengadaan 5 (lima) Gas Kompressor (stage 2). Total sindikasi stage 2 sebesar Rp164,6 miliar dengan porsi BSM sebesar Rp44,6 miliar. Selain sebagai JMLA, BSM dipercaya sebagai Facility Agent. Pada tahun 2009, di tengah krisis yang melanda hampir
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
seluruh perbankan di dunia, BSM tetap berkomitmen untuk memajukan dunia bisnis di Indonesia. Salah satu bentuk komitmen BSM adalah menerima kepercayaan sebagai Mandated Lead Arranger dari PT Berlian Laju Tanker Tbk. untuk mengkoordinasikan sindikasi Syariah sebesar Rp180 miliar guna pembelian 3 (tiga) buah kapal untuk ketiga anak perusahaannya. Selain berpartisipasi sebesar Rp64,3 miliar, BSM juga mendapat kepercayaan sebagai Facility dan Security Agent. Dalam usianya yang relatif muda, kontribusi yang telah diberikan DKS tidak dapat dipandang sebelah mata. Demikian juga peran BSM terhadap dunia perbankan Syariah khususnya dalam pembiayaan sindikasi. b. Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil Pemberdayaan Usaha Mikro-Kecil Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil dan membantu program pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja, BSM memiliki komitmen untuk memberikan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil. Pentingnya memberdayakan usaha mikro dan kecil merupakan tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan portofolio pembiayaan di segmen tersebut. Pembiayaan segmen usaha mikro dan kecil tahun 2009 sebesar Rp2,18 triliun, me ningkat sebesar Rp0,39 triliun atau 21,91% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp1,78 triliun. Strategi
BSM untuk meningkatkan portofolio pembiayaan usaha mikro-kecil antara lain dilakukan melalui: 1). Kerjasama (linkage) dengan LKM/S, BPR/S, BMT, KJKS/UJKS dan Lembaga Keuangan Non Bank lainnya untuk menjangkau nasabah mikro-kecil yang berada di luar jangkauan outlet BSM. 2). Peningkatan capacity building nasabah mikrokecil dan mitra linkage khususnya LKMS, melalui kerjasama dengan lembaga-lembaga pendamping LKM/S dalam bentuk pelatihan, pendampingan dan supervisi. 3). Kerjasama pembiayaan program dengan pemerintah untuk mendapatkan fasilitas penjaminan, likuiditas atau bantuan lainnya. 4). Kerjasama pola kemitraan, di mana BSM berperan sebagai fasilitator usaha mikro-kecil dengan korporasi dalam pola kemitraan Inti-Plasma. 5). Pembukaan outlet khusus yang melayani Usaha Mikro dengan brand Warung Mikro BSM yang berlokasi di sekitar komunitas usaha mikro. 6). Pengembangan sistem monitoring pembiayaan mikro kecil berbasis teknologi. Skim Pembiayaan MikroKecil BSM terus-menerus berupaya untuk meningkatkan perannya dalam pemberdayaan usaha mikro dan kecil melalui berbagai pembiayaan program. Di antaranya melalui kerjasama dengan beberapa instansi pemerintah seperti
Skema pembiayaan program yang telah disalurkan oleh BSM selama tahun 2009 terdiri atas: 1). Pembiayaan dana SUP 005 yaitu pembiayaan untuk pengembangan usaha mikro dan kecil dengan total plafon/ dana sebesar Rp197 miliar. Pembiayaan ini digunakan untuk investasi dan modal kerja dengan jumlah nasabah sebanyak 2.199 nasabah. 2). Pembiayaan Dana Bergulir Syariah (DBS), dengan total plafon/dana pembiayaan sampai saat ini sebesar Rp88,74 miliar. BSM bekerjasama dengan Kantor Menteri Negara Koperasi dan UKM dalam member- dayakan usaha mikro melalui program Perkuatan Permodalan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) sebagai Lembaga Keu angan Mikro Syariah (LKMS) dengan pola Dana Bergulir Syariah (DBS). Tujuan akhirnya adalah untuk mem-
perkuat akses permodalan usaha mikro bagi kegiatan usaha produktif. Jumlah koperasi yang mendapat fasilitas pembiayaan dengan skema ini adalah sebanyak 993 koperasi. 3). Pembiayaan dengan dana DNS-KNLH adalah pembiayaan program kerjasama antara BSM dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) untuk pembiayaan usaha mikro dan kecil dengan memanfaatkan Debt for Nature Swap (DNS) di sektor lingkungan. Penggunaan pembiayaan DNS-KNLH pada umumnya untuk pembiayaan investasi. Total plafon/dana yang dikelola BSM untuk pembiayaan ini sebesar Rp54,70 miliar dengan nasabah saat ini sebanyak 111 nasabah, dan akan terus ditingkatkan di masa mendatang. Jenis-jenis investasi yang dapat dibiayai dengan skema ini ialah: a. Peralatan pencegahan pencemaran: • Peralatan Produksi Bersih (energi efisiensi dan perubahan teknologi). • Peralatan pencega-
han lapisan ozon. b. Industri daur ulang yaitu seluruh peralatan yang dapat digunakan untuk menghemat sumber daya alam dan mengurangi limbah (daur ulang limbah, plastik, logam dan kayu). c. End-of-pipe technologies: • Instalasi pengolahan air limbah. • Instalasi pengendalian pencemaran udara. • Instalasi pengolahan sampah. d. Peralatan laboratorium: • Peralatan untuk analisis emisi untuk perbaikan kendaraan bermotor. • Peralatan laboratorium untuk analisis kualitas lingkungan. e. Pergantian bahan baku yang lebih ramah lingkungan dan sertifikasi industri yang ramah lingkungan. 4). Pembiayaan khusus di sektor pertanian dengan memanfaatkan fasilitas SP-3 (Skema Pelayanan Pembiayaan Pertanian). Skema pembiayaan ini merupakan program kerjasama BSM dengan
www.syariahmandiri.co.id
Kementerian Koperasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
47
Kementerian Pertanian untuk membantu petani/kelompok tani yang feasible usahanya namun tidak bankable karena agunannya kurang. Melalui pembiayaan ini, masalah tersebut diatasi dengan menyediakan pencadangan risiko dan pembayaran jasa penjaminan pembiayaan. Pembiayaan SP-3 diperuntukan bagi petani/peternak sebagai nasabah yang mempunyai usaha tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan atau perkebunan.
BSM adalah Bank Syariah satu-satunya yang ikut serta dalam program ini. Total Realisasi Pembiayaan KUR BSM adalah Rp298,20 miliar dengan jumlah nasabah sebanyak 4.338 orang.
Warung Mikro BSM Warung Mikro BSM adalah layanan pembiayaan di kantor Cabang dan Cabang Pembantu untuk nasabah kategori mikro. Plafon maksimum yang diberikan kepada nasabah melalui Warung Mikro BSM adalah Rp100 juta sesuai dengan rata-rata maksimum kebutuhan usaha Mikro saat ini. Pada tahun 2009, seluruh Warung Mikro masih bersifat In Brach/menjadi bagian dari KC/KCP BSM. Sampai dengan Desember 2009, Outlet Warung Mikro yang telah dibuka berjumlah 40 Outlet dan tersebar di wilayah Sumatera Utara, Batam, Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi
5). Pembiayaan dengan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program penjaminan Pemerintah RI sebagai realisasi Inpres No 6 Tahun 2007. Tujuannya adalah untuk meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi dalam rangka penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja.
Utara dan Nusa Tenggara Barat. Target utama pasar Warung Mikro adalah perorangan/ badan usaha yang membutuhkan pembiayaan investasi/Modal Kerja sampai dengan Rp100 juta untuk kegiatan produktif. Contoh nasabah kategori ini adalah pedagang di pasar tradisional, usaha bengkel sepeda motor, industri rumah tangga, pedagang kelontong dan sebagainya. Sesuai pedoman pembiayaan, Warung Mikro juga dapat memberikan pembiayaan multiguna sampai dengan Rp100 juta. Produk dan persyaratan pembiayaan mikro disesuaikan dengan karakteristik usaha mikro tersebut. Saat ini usaha mikro mempunyai 3 produk yaitu: 1). Pembiayaan Tunas (plafon Rp2 juta sampai dengan Rp10 juta). 2). Pembiayaan Madya (plafon > Rp10 juta sampai dengan Rp50 juta). 3). Pembiayaan Utama (plafon > Rp50 juta sampai dengan Rp100 juta). Melalui pelayanan Warung Mikro, diharapkan akses usaha mikro terhadap pembiayaan BSM akan semakin terbuka.
Mitra Penyaluran Pembiayaan Usaha Mikro BSM
www.syariahmandiri.co.id
No.
48
Mitra
Nama Program
Keterangan
1.
Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia;
KUR
Program penjaminan Pemerintah RI untuk meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi.
2.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia;
SUP 005
Program Penyaluran Pembiayaan untuk perkuatan akses permodalan usaha mikro dan kecil bagi kegiatan usaha produktif
3.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia;
Skema Pelayanan Pembiayaan Pertanian (SP3 -Deptan)
Penjaminan pembiayaan untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja dengan target dan sasaran petani/peternak yang berada dalam skala usaha mikro dan kecil
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Mitra
Nama Program
Keterangan
4.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP)
Penyaluran Pembiayaan untuk Koperasi Perikanan/koperasi lainnya yang mempunyai anggota dari masyarakat pesisir dengan usaha skala mikro dan kecil yang berorientasi pada sektor perikanan dan kelautan.
5.
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia;
Peningkatan Teknologi Industri Tekstil dan Produksi Tekstil (PT ITPT)
Penyaluran Pembiayaan untuk membantu Industri Tekstil dan Produksi Tekstil (TPT) melakukan peremajaan mesin/peralatan, dengan tujuan untuk meningkatkan teknologi, daya saing, mutu, efisiensi dan produktifitas industri TPT secara nasional.
6.
Kementerian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia;
Penjaminan, Dana Bergulir Penyaluran Pembiayaan kepada KJKS/UJKS yang Syariah (DBS), KUR anggotanya merupakan pelaku usaha mikro produktif dengan pola syariah serta digulirkan kepada KJKS.UJKS lainnya.
7.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup Indonesia
Debt Nature Swap KLNH (DNS-KLH)
Penyaluran Pembiayaan kepada pelaku usaha mikro dan kecil yang bergerak dibidang lingkungan hidup dengan kriteria objek yang dibiayai: Peralatan pencegahan pencemaran, Industri Daur Ulang, Peralatan reduce, reuse, recycle (3R), Peralatan Limbah dan Peralatan Laboratorium lingkungan.
8.
Pemerintah Kabupaten Kutai;
Penjaminan
Penjaminan pembiayaan untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja dengan target dan sasaran usaha mikro dan kecil di wilayah kabupaten Kutai.
9.
Pemerintah Kota Palembang
Penjaminan
Penjaminan pembiayaan untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja dengan target dan sasaran usaha mikro dan kecil di wilayah kota Palembang.
10.
Pemerintah Kabupaten Cianjur;
Penjaminan
Penjaminan pembiayaan untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja dengan target dan sasaran usaha mikro dan kecil di wilayah kabupaten Cianjur.
11.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi
Penyaluran Pembiayaan
Penyaluran Pembiayaan untuk usaha skala mikro dan kecil yang berada di wilayah kabupaten Sukabumi dimana BSM bertindak sebagai channeling agent.
12.
Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia;
KUR
Program penjaminan Pemerintah RI untuk meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi.
13.
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
KUR
Program penjaminan Pemerintah RI untuk meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi
14.
Yayasan Damandiri
Penyaluran Pembiayaan Khusus Kepada Bidan
Penyaluran Pembiayaan khusus untuk para bidan agar dapat mandiri.
15.
Swisscontact
Penjaminan Pembiayaan
Penjaminan Pembiayaan usaha mikro dan kecil yang berdomisili di Aceh dan direkomendasikan oleh pihak Swisscontact.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
No.
49
BSM UMKM Award Untuk semakin mengenal profil debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), BSM memberikan penghargaan BSM UMKM Award kepada pengusaha UMKM yang telah menjadi nasabah/mitra BSM. Penghargaan ini diberikan atas kerja keras mereka sekaligus upaya dalam membantu pencitraan BSM sebagai Bank yang melayani nasabah dengan kategori UMKM. BSM UMKM Award diselenggarakan setiap tahun dan dimulai sejak tahun 2008. Adapun kategori UMKM Award yang diselenggarakan pada tahun 2009 terbagi menjadi 2 kategori yaitu Umum dan Khusus. Kategori Umum memiliki 8 kriteria yaitu nasabah dengan kategori BPRS, KJKS/KSU/BMT/Koperasi Syariah (Kopsyah), Koperasi Kopkar Kategori TNI, POLRI, PNS, Koperasi Kopkar Kategori BUMN, BUMD, Koperasi Kopkar Kategori Swasta, Sektor Riil Mikro, Sektor Riil Kecil dan Sektor Riil Menengah. Sedangkan kategori Khusus merupakan penghargaan kepada nasabah BSM yang mendapatkan fasilitas pembiayaan program DNS KLH, SUP 005 dan KUR.
www.syariahmandiri.co.id
c. Pembiayaan Gadai Emas BSM BSM telah membuka
50
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
layanan Gadai Emas BSM iB per 16 Maret 2009. Konter Layanan Gadai (KLG) pertama dibuka di BSM Jakarta-Rawamangun, BSM Depok dan BSM Bekasi. Menyusul bulan April di BSM Bogor dan BSM Balikpapan. Sampai dengan akhir tahun 2009 telah dibuka 38 KLG yang tersebar dari Banda Aceh sampai dengan Manado. Omset pembiayaan gadai per 31 Desember 2009 mencapai Rp59,93 miliar dengan baki debet sebesar Rp42,09 miliar karena terdapat pelunasan sebesar Rp17,83 miliar. Fitur produk disesuaikan dengan merespon kebutuhan pasar dan persaingan bisnis. Pelayanan terus diperbaiki sesuai dengan tagline kami yaitu ”mitra untuk dana cepat dan mudah.” Tidak sampai 20 menit pembiayaan dapat langsung dinikmati dengan menggadaikan emas. Jaminan dapat berupa perhiasan atau logam mulia. Biaya yang dikenakan pun relatif bersaing. Biaya sudah termasuk asuransi terhadap barang jaminan. Sementara sistem teknologi informasi akan terus disempurnakan seiring dengan kebutuhan fitur produk yang terus
dikembangkan. Dalam rangka mengawal pertumbuhan bisnis yang sehat dan menjaga non performing financing (NPF), BSM mengembangkan risk management dan quality assurance, serta memastikan pelaksanaan sesuai proses & prosedur, kelengkapan peralatan, survey potensi pasar & persaingan sekitar cabang. Terbukti selama tahun 2009, angka NPF pembiayaan gadai 0%.
Promosi dan sosialisasi layanan gadai juga terus digencarkan. Selama tahun 2009 promosi melalui media elektronik dan cetak sengaja dilakukan terbatas dengan jangkauan lokal sesuai kota/wilayah cabang BSM yang membuka layanan gadai. Promosi skala nasional akan dilakukan seiring dengan penambahan jumlah dan pemerataan distribusi jumlah KLG. Gadai Emas BSM akan disempurnakan terus baik dari segi fitur produk dan layanan maupun prosesnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan nasabah atau calon nasabah yang menggunakan layanan gadai.
d. Pembiayaan Konsumer Pembiayaan konsumer
Pembiayaan segmen konsumer mengalami peningkatan sebesar 5,59% atau sebesar Rp1,30 triliun di tahun 2009 sebesar Rp3.30 triliun, dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp1,99 triliun. Pengembangan pembiayaan konsumer selama tahun 2009 di antaranya: 1). Pengembangan produk pembiayaan bidang pendidikan (Eduka), pembiayaan untuk para pensiun, pembiayaan perumahan, dan lainlain. 2). Perluasan jaringan distribusi melalui kerjasama dengan dealer, developer dan Universitas/Perguruan Tinggi. 3). Pengendalian kualitas pembiayaan yang sehat. 4). Pengelolaan pembiayaan konsumer secara tersentralisasi dengan dukungan teknologi informasi. 5). Pembentukan CFBC (Consumer Financing Business Centralised) yang diresmikan pada awal Februari 2010. Pola penyaluran pembiayaan konsumer tersebut lebih menekankan pada pola penerapan bussines to bussines. Koperasi Karyawan merupakan salah satu
jalur distribusi BSM untuk menyalurkan pembiayaan konsumer ke seluruh pegawai di Indonesia. Sampai saat ini BSM telah menyalurkan pembiayaan konsumer ke lebih dari 2.000 koperasi karyawan. Untuk kebutuhan konsu-mer bagi penyediaan perumahan, BSM telahmenjalin kerjasama dengan Kementerian Negara Perumahan Rakyat dalam menyalurkan subsidi uang muka perumahan dan PT Jamsostek (Persero) dalam menyediakan PUMP (Pinjaman Uang Muka Perumahan) bagi peserta Jamsostek. BSM akan terus mengembangkan pembiayaan konsumer melalui pola perluasan jalur distribusi dengan berbagai pihak untuk mengakomodir kebutuhan konsumer.
Jamsostek. Dengan adanya perjanjian tersebut akan menciptakan sinergi yang baik bagi peserta Jamsostek untuk mendapatkan perumahan yang terjangkau. Pembiayaan Otomotif BSM bekerjasama dengan main dealer yaitu PT Tunas Mobilindo yang memiliki beberapa sub dealer. Pembiayaan Multiguna BSM telah menandatangani MoU kerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia untuk menyediakan pembiayaan peralatan bagi para dokter. Pembiayaan Talangan Haji BSM memberikan pembiayaan kepada calon jamaah haji pada saat pendaftaran ke SISKOHAT. Pembiayaan Kopkar BSM memberikan pembiayaan kepada pegawai
Komposisi Segmen Pembiayaan Konsumer Tahun 2009 Otomotif 1.5% Multifinance 2.7% Perumahan 12.8%
Multiguna 15.0%
Tabungan Haji 16.0%
Kopkar 52.0%
Pembiayaan Perumahan BSM telah melaksanakan perjanjian kerjasama dengan PT Jamsostek (Persero) untuk menyalurkan pembiayaan perumahan bagi peserta
perusahaan yang menjadi anggota koperasi. Pembiayaan Multifinance BSM bekerjasama dengan multifinance untuk me-
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
BSM merupakan salah satu bisnis yang dikembangkan dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pembiayaan konsumer memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan pembiayaan pada bisnis BSM secara keseluruhan. Kinerja ini dibuktikan dengan tingkat NPF yang rendah serta return bagi hasil yang baik.
51
nyalurkan pembiayaan pemilikan mobil dan motor kepada end user. Di tahun 2009, BSM telah menyalurkan pembiayaan konsumer sebesar Rp3,3 triliun, meningkat Rp1,5 triliun atau sebesar 31% dari Rp4,9 triliun di tahun 2008. Dengan portofolio sebesar Rp3,3 triliun, pembiayaan kepada para anggota koperasi karyawan merupakan produk utama dengan kontribusi sebesar 52% dari total pembiayaan konsumer, diikuti produk pembiayaan talangan haji sebesar Rp1,1 triliun atau sebesar 16%. e. Perbankan Internasional dan Treasury Dalam suasana perekono mian global yang berangsur- angsur pulih seiring dengan berjalannya waktu selama tahun 2009, Alhamdulillah BSM tetap menorehkan pertumbuhan yang baik dalam transaksi international banking.
www.syariahmandiri.co.id
Outgoing remittance tumbuh sekitar 33% didukung oleh pelayanan transaksi di cabang-cabang yang profe- sional serta biaya remittance yang kompetitif. Dealing room telah mempersiapkan informasi mengenai konversi nilai tukar rupiah ter-
52
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
hadap berbagai valuta asing dengan kurs yang mengacu pada harga spot di pasar uang. Bank Syariah Mandiri aktif bertransaksi dalam enam mata uang asing yaitu USD, EUR, JPY, SGD, AUD & SAR. Incoming remittance tumbuh sangat signifikan terutama pengiriman uang dari Malaysia melalui produk Transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta). Keunggulan produk ini adalah transaksi dari Malaysia ke rekening penerima di berbagai bank di Indonesia dapat diterima oleh beneficiary secara real time. Keunggulan mutakhir lainnya adalah tersedianya layanan untuk beneficiary yang tidak memiliki rekening di bank. Beneficiary cukup mempunyai handphone dan pengambilan uang dapat dilakukan melalui kantor pos terdekat. BSM juga melayani transaksi remittance melalui Western Union yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk menerima dana dalam waktu cepat. Transaksi ekspor di BSM memberikan kemudahan bagi nasabah karena tidak adanya sejenis in transit interest dalam proses negosiasi L/C sight.
Transaksi impor tumbuh sekitar 32% berkat kepercayaan nasabah yang menyalurkan transaksi impornya melalui BSM. Dukungan lebih dari 200 bank kores-ponden di berbagai penjuru dunia mampu memberikan layanan yang terbaik untuk nasabah BSM. Komitmen bank-bank koresponden yang memberikan trade line facility hampir tidak me-ngalami perubahan diban-dingkan tahun sebelumnya setelah mereka melihat kinerja BSM yang tetap solid sepanjang tahun 2009. Biaya yang dikenakan bank-bank koresponden yang sempat naik pada awal tahun 2009 berangsurangsur turun dan kembali mendekati normal mulai pertengahan tahun 2009. L/C Usance Payable at Sight (UPAS) merupakan salah satu produk yang digunakan untuk melaksanakan transaksi impor barang. Berbagai barang yang diimpor selama tahun 2009 mencakup antara lain: baja karbon, pipa baja, kompresor, peralatan telekomunikasi, bahan baku industri kimia, suku cadang, generator dan mesin cetak. Nasabah importir dapat menikmati fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhan
Penyediaan bank note USD dan SAR tersedia di cabang-cabang BSM. BSM sebagai bank terbesar kedua dari 21 bank konvensional maupun bank syariah yang menangani aktifitas haji menyediakan bank note SAR untuk calon jemaah haji yang membutuhkan. Selama musim pemberangkatan haji tahun 2009, konter-konter layanan SAR BSM dibuka di berbagai embarkasi haji di seluruh Indonesia. BSM menyediakan bank note SAR dari nominal paling kecil SAR1 sampai dengan SAR100.
350,00 300,00 250,00 200,00 150,00 100,00 50,00
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Fee Based Income
102,04
93,63
145,13
209,92
300,99
346,97
Alhamdulillah di tahun 2009 BSM menerima penghargaan internasional STP (Straight Through Processing) Award dari Citibank NY.
3. Pendapatan Usaha Lainnya (Fee based income)
Sampai dengan 31 Desember 2009, pendapatan Usaha Lainnya (fee based income) me-ningkat menjadi Rp346,97 miliar atau tumbuh 15,28% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp300,99 miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh fee Haji yang meningkat sebesar Rp20,73 miliar dan fee operasional yang tumbuh sebesar Rp16,87 miliar.
Pertumbuhan pendapatan dari haji menunjukkan keseriusan BSM dalam menggarap segmen haji. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada calon jamaah haji dan bekerjasama dengan Kelompok Bimbingan Jamaah Haji (KBH). Sedangkan untuk pendapatan dari operasional ditopang oleh meningkatnya jumlah transaksi yang diikuti dengan peningkatan jumlah nasabah BSM. Selain itu, BSM juga mengembangkan elec-
tronic banking yang direspon cukup positif oleh nasabah.
B. Uraian atas Kinerja Keuangan Perusahaan 1. Neraca Total Aktiva 6 (enam) tahun terakhir mengalami peningkatan semula Rp6,87 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp22,04 triliun di tahun 2009 atau me ningkat rata-rata 26,47%. Secara nominal kenaikan aktiva terbesar adalah Penempatan SBIS/SWBI yang meningkat rata-rata sebesar 88,48% yang menjadi salah satu aktiva produktif pada BSM. Posisi total aktiva BSM di akhir tahun 2009 sendiri mencapai Rp22,04 triliun, meningkat 29,12% atau sebesar Rp4,97 triliun dibandingkan posisi total aktiva pada akhir tahun 2008 sebesar Rp17,07 triliun. Peningkatan total aktiva tersebut didukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 29,80% selama tahun 2009.
BSM berhasil merealisasikan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp2,78 triliun atau 20,93% dari Rp13,28 triliun di akhir tahun 2008 ke Rp16,06 triliun di akhir tahun 2009. Posisi pembiayaan sebesar Rp16,06
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Kerjasama dengan bank koresponden bertambah menjelang penghujung tahun 2009 tepatnya tanggal 5 November 2009 dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding antara BSM dan Deutsche Bank serta antara BSM dan Bank Mandiri (Europe) Limited bersamaan dengan acara Indonesian Islamic Financial Forum (IIFF) di London. Dengan ditandatanganinya MoU ini, maka semakin terbuka luas kesempatan BSM untuk melakukan transaksi international banking ke wilayah Eropa umumnya dan Inggris khususnya.
Grafik Fee Based Income Tahun 2004 - 2009
Rp Miliar
impor barang dengan biaya yang relatif murah karena BSM menyediakan fasilitas L/C UPAS bekerjasama dengan berbagai financing bank di luar negeri yang telah dikenal luas. Kerjasama ini saling menguntungkan kedua belah pihak yang pada akhirnya berdampak positif bagi nasabah BSM.
53
Pertumbuhan Neraca Tahun 2004 - 2009 Uraian
2005
2006
2007
2008
2009
Rata-rata Pertumbuhan (%)
6.870
8.273
9.555
12.885
17.066
22.037
26,47
2. Aktiva Produktif
6.404
7.971
8.913
12.269
16.399
21.319
27,52
325
1.373
780
670
1.305
2.381
88,48
4. Pembiayaan yang Diberikan
5.296
5.848
7.415
10.326
13.278
16.063
25,21
5. Kewajiban
1.420
1.700
2.658
2.647
2.343
3.273
20,77
6. Dana Syirkah Temporer
4.901
5.940
6.200
9.427
13.315
16.963
29,25
200
200
200
400
200
200
10,00
5.725
7.038
8.219
11.106
14.899
19.338
27,76
981
1.261
2.054
1.846
1.812
2.591
24,49
b. Tabungan
1.536
1.958
2.668
3.872
5.284
7.163
36,17
c. Deposito
3.208
3.818
3.498
5.388
7.802
9.584
26,46
549
633
697
811
1.208
1.600
24,65
8. Dana Pihak Ketiga a. Giro
9. Ekuitas
triliun adalah 96,23% terhadap target pem-biayaan tahun 2009 sebesar Rp16,69 triliun. Pertumbuhan pembiayaan tersebut diikuti peningkatan porsi portofolio pembiayaan UMKM dan penurunan porsi debitur inti.
Pembiayaan per sektor ekonomi relatif tidak banyak mengalami perubahan. Sektor Konstruksi mengalami penurunan cukup signifikan yakni dari 16,45% tahun 2008 menjadi 12,89% tahun 2009, sedangkan sektor Lainnya mengalami kenaikan dari 15,02% tahun 2007 menjadi 20,54% tahun 2009. Peningkatan share untuk sektor lainnya, mencerminkan kinerja pembiayaan konsumer yang berjalan optimal. Porsi pembiayaan UMKM dengan limit di bawah Rp10 miliar meningkat semula 56,70% di akhir tahun 2008 menjadi 61,31% di akhir tahun 2009. Bank juga berhasil menurunkan tingkat konsentrasi debitur inti dengan menurunkan pembiayaan-pembiayaan berskala besar. Porsi 15, 25 dan 50 nasabah debitur terbesar terus menurun semula
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Grafik Aset Tahun 2004 - 2009
25.000 20.000 Rp Miliar
7. Surat Berharga Yang Diterbitkan
www.syariahmandiri.co.id
2004
1. Aktiva 3. Penempatan SBIS/SWBI
54
Rp Miliar
15.000 10.000 5.000
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Aset
6.870
8.273
9.555
12.885
17.066
22.037
masing-masing 14,46%, 20,75%, dan 31,37%, di akhir tahun 2008 menjadi 11,27%, 16,10% dan 24,90% pada akhir tahun 2009. Sejalan dengan itu, jumlah debitur meningkat semula 73.367 debitur di tahun 2008 menjadi 123.434 debitur di tahun 2009 meningkat 68,24%.
Pengembangan produk pembiayaan konsumer (car financing, home financing) telah meningkatkan portfolio pembiayaan konsumer sebesar 65,83 % semula Rp1,99 triliun di akhir tahun 2008 menjadi Rp3,30 triliun di akhir tahun
2009, sehingga porsi pembiayaan konsumer terhadap total pembiayaan meningkat, semula 15,02% tahun 2008 menjadi 20,53% tahun 2009.
BSM berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar Rp4,44 triliun atau 29,80%. DPK semula Rp14,90 triliun di akhir tahun 2008 menjadi Rp19,34 triliun di akhir tahun 2009. Posisi DPK Rp19,34 triliun adalah 106,56% terhadap target sebesar Rp18,15 triliun. Pertumbuhan DPK Rp4,44 triliun terdiri dari pertumbuhan Tabungan Rp1,88 triliun atau 35,56%, pertum-
Aktiva Produktif Tahun 2004 - 2009
Rp Miliar
URAIAN
2004
2005
2006
2007
2008
2009
1. Pembiayaan
5.296
5.848
7.415
10.326
13.278
16.063
2. Surat Berharga
431
387
502
805
1.274
2.044
3. SBIS/FASBIS
325
1.373
780
670
1.305
2.381
4. Penempatan Pada Bank Lain
172
76
60
303
336
492
5. Rekening Administratif
115
287
155
166
206
339
6.339
7.971
8.913
12.269
16.399
21.319
Grafik Aktiva Produktif Tahun 2004-2009 25.000 Rp Miliar
20.000 15.000 10.000 5.000
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Aktiva Produktif
6.339
7.971
8.913
12.269
16.399
21.319
Grafik Posisi Ekuitas Tahun 2004 - 2009
1.800 1.600 1.400 1.200 1.000 800 600 400 200
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Ekuitas
549
633
697
811
1.208
1.600
menjadi Rp1,60 triliun tahun 2009 atau ratarata meningkat 24,65% yang disebabkan oleh adanya peningkatan perolehan laba selama 6 (enam) tahun terakhir serta tambahan setoran
modal. c. Modal Saham Modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp658.243.565.000,untuk jumlah saham sebanyak 131.648.712 lembar.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
buhan Giro Rp778,77 milyar atau 42,97% dan pertumbuhan Deposito Rp1,78 triliun atau 22,83%. a. Aktiva Produktif Total portofolio aktiva produktif per 31 Desember 2009 yang terdiri dari Pembiayaan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Penempatan Pada Bank Lain, Surat Berharga, dan Rekening Administratif mencapai Rp21,32 triliun, meningkat 30,00% atau sebesar Rp4,92 triliun dibandingkan aktiva produktif per 31 Desember 2008 sebesar Rp16,40 triliun. Pembiayaan yang diberikan merupakan komponen terbesar aktiva produktif yakni mencapai Rp16,06 triliun atau 75,33% dari total aktiva produktif, menurun dibandingkan porsi pembiayaan di tahun 2008 yang mencapai 80,98%. Namun demikian fungsi intermediasi berjalan efektif sebagaimana tampak dari Rasio FDR yang mencapai 83,07%. b. Ekuitas Ekuitas mengalami peningkatan semula Rp549 miliar tahun 2004
Rp Miliar
Total Aktiva Produktif
55
2. Realisasi Laba Rugi Perkembangan Laba Rugi Selama Tahun 2004 – 2009 Uraian
2004
LABA RUGI
Rp Miliar
2005
2006
2007
2008
2009
Rata-rata Pertumbuhan (%)
1. Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib
584
865
934
1.197
1.736
2.071
29,71
455
512
768
902
28,24
2. Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil
269
386
3. Pendapatan Pengelolaan Dana Bank Sebagai Mudharib Bersih 4. Pendapatan Usaha Lainnya
315
479
479
685
968
1.169
31,44
102
94
145
210
301
347
29,97
5. Beban Usaha
276
436
523
728
987
1.090
32,63
6. Laba Usaha
141
137
101
167
282
426
31,34
7. Laba Sebelum Pajak
150
137
95
168
284
418
30,67
8. Laba Bersih 9. Laba Bersih Per Saham Dasar
103
84
65
115
196
291
30,74
1.443
1.169
914
1.611
1.759
2.210
14,06
Rp Miliar
Grafik Pertumbuhan Laba Bersih Tahun 2004 – 2009
Mudharib akhir tahun 2008 sebesar Rp1,74 triliun.
350 300 250 200 150 100 50
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Laba Bersih
103
84
65
115
196
291
a. Pendapatan Operasional
www.syariahmandiri.co.id
56
Realisasi Pendapatan Operasional sampai dengan akhir tahun 2009 mencapai Rp2,42 triliun, meningkat 18,63% atau Rp381 miliar dibandingkan pencapaian Pendapatan Operasional akhir tahun 2008 sebesar Rp2,04 triliun. Pendapatan Operasional tahun 2009 terdiri dari rincian
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
sebagai berikut: 1). Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib Realisasi Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib sampai dengan akhir tahun 2009 mencapai Rp2,07 triliun, meningkat 19,30% atau Rp335 miliar dibandingkan pencapaian Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai
2). Pendapatan Usaha Lainnya Realisasi Pendapatan Usaha Lainnya, sampai dengan akhir tahun 2009 mencapai Rp347 miliar, meningkat 15,28% atau Rp46 miliar dibandingkan pencapaian Pendapatan Usaha Lainnya tahun 2008 sebesar Rp301 miliar.
b. Beban Usaha Seiring dengan peningkatan Pendapatan Operasional, realisasi Beban Operasional meningkat semula Rp1,75 triliun pada tahun 2008 menjadi sebesar Rp1,99 triliun pada akhir tahun 2009 atau naik 13,71%.
c. Laba Usaha Realisasi laba usaha selama tahun 2009 mencapai Rp426 miliar, meningkat 50,53% atau Rp143 miliar dibandingkan realisasi laba usaha selama tahun 2008 sebesar Rp283 miliar. d. Laba Bersih BSM pada periode tahun 2009, mampu membukukan laba bersih (laba setelah pajak) sebesar Rp291 miliar, meningkat Rp95 miliar atau 48,47% dibandingkan perolehan laba periode tahun 2008 sebesar Rp196 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang diberikan BSM dan adanya ekspansi usaha seperti penambahan outlet .
a. Capital Adequacy Ratio (CAR) Per 31 Desember 2009, Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami penurunan 0,27%, dari sebelumnya semula sebesar 12,66% per 31 Desember 2008 menjadi sebesar 12,39% per 31 Desember 2009. Rasio CAR tersebut jauh di atas batas minimal ketentuan Bank Indonesia sebesar 8,00%.
tahun 2008 sebesar 1,83%. Sebaliknya, Rasio Laba Setelah Pajak terhadap Equity Rata- rata (ROE) tahun 2009 sebesar 44,20% lebih rendah 2,01% dibanding rasio ROE tahun 2008 yang mencapai 46,21%.
d. BO/PO Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BO/PO) pada tahun 2009 sebesar 73,76% lebih rendah sebesar 4,95% dibandingkan rasio BO/PO pada tahun 2008 sebesar 78,71%. Sebagaimana telah dijelaskan pada uraian laba usaha, hal tersebut merupakan hasil dari ekspansi usaha.
b. NPF (Gross) Per 31 Desember 2009, NPF (Gross) mencapai 4,84% turun 0,82% dibandingkan rasio NPF (Gross) Per 31 Desember 2008 sebesar 5,66%. NPF(Gross) turun karena membaiknya kualitas pembiayaan BSM.
e. FDR Financing to Deposits Ratio (FDR) per 31 Desember 2009 mencapai 83,07%, mengalami penurunan sebesar 6,05% dibandingkan FDR per 31 Desember 2008 sebesar 89,12%.
c. ROA dan ROE Rasio Laba Sebelum Pajak terhadap Total Aset Ratarata (ROA) sebesar 2,23% di tahun 2009 lebih tinggi 0,40% dibanding ROA
3. Rasio Keuangan Utama
2004
2005
2006
2007
2008
10.57%
11.88%
12.56%
12.44%
12.66%
12.39%
2. APYD/AP
2.28%
3.85%
6.08%
5.21%
4.77%
4.41%
3. NPF (Gross)
2.42%
3.50%
6.94%
5.64%
5.66%
4.84%
4. NPF (Netto)
1.97%
2.68%
4.64%
3.39%
2.37%
1.34%
5. ROA
2.85%
1.83%
1.10%
1.53%
1.83%
2.23%
6. ROE
28.87%
23.39%
18.27%
32.22%
46.21%
44.20%
7. BO/PO
79.51%
85.70%
83.84%
81.34%
78.71%
73.76%
8. Cost Efficiency Ratio
50.13%
58.04%
56.17%
49.41%
48.27%
49.62%
9. Net Revenue (NIM)
6.91%
6.83%
5.63%
6.31%
6.73%
6.62%
92.50%
83.09%
90.21%
92.96%
89.12%
83.07%
1. CAR
10. FDR
2009
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Uraian
57
C. Tingkat Kesehatan Bank Hasil penilaian tingkat kesehatan Bank per posisi 31 Desember 2009 yang dilakukan secara self assessment memperoleh peringkat 2 dengan predikat Baik.
D. Realisasi & Metode Penghitungan Bagi Hasil Realisasi dan metode penghitungan bagi hasil dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
E. Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal
Seluruh barang modal berupa kantor/ gedung/ bangunan milik sendiri atau disewa BSM yang berada di wilayah Kantor Pusat beserta inventaris kantor yang berada di dalamnya telah diasuransikan kepada PT Asuransi Takaful dan PT Staco Jasa Pratama. Sedangkan barang modal berupa kantor/ gedung/ ban-
gunan milik sendiri atau disewa BSM yang berada di wilayah cabang di seluruh Indonesia diasuransikan kepada konsorsium perusahaan-perusahaan asuransi yang terdiri dari: PT Tugu Pratama Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Takaful, PT Adira dan PT Bumiputera. BSM mengasuran- sikan seluruh barang modal tersebut terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesaRp Ribu
Saldo Rata-Rata Jenis Penghimpunan
A 1. Simpanan Wadiah
Porsi Pemilik Dana
Pendapatan yang Harus Dibagi Hasil
Nisbah
Jumlah Bonus dan Bagi Hasil
Indikasi Rate of Return
B
C
D
E
2.675.613.623
27.099.695
2.016.134
-
-
-
2.675.613.623
27.099.695
2.016.134
6.510.078.334
65.936.702
21.669.961
69.634.474
705.286
34,00%
239.797
4,13%
6.440.443.860
65.231.416
32,85%
21.430.164
3,99%
224.404.984
2.272.864
- 1 bulan
193.099.303
1.955.788
51,00%
997.452
6,20%
- 3 bulan
3.069.032
31.084
52,00%
16.164
6,32%
- 6 bulan
25.020.613
253.419
53,00%
134.312
6,44%
- 12 bulan
3.216.036
32.573
56,50%
18.404
6,87%
b. Non Bank
8.949.342.302
90.642.552
- 1 bulan
5.949.829.599
60.262.276
50,76%
30.588.484
6,17%
- 3 bulan
1.384.616.607
14.023.956
53,00%
7.432.697
6,44%
- 6 bulan
789.018.553
7.991.498
57,00%
4.555.154
6,93%
- 12 bulan
825.877.543
8.364.821
59,36%
4.965.667
7,22%
18.359.439.243
185.951.813
a. Bank b. Non Bank 2. Tabungan Mudharabah a. Bank b. Non Bank
0,88%
3. Deposito Mudharabah
www.syariahmandiri.co.id
a. Bank
58
Total
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
1.166.332
47.542.001
72.394.428
BSM wilayah Kantor Pusat juga mengasuransikan kendaraan terhadap kemungkinan risiko kerugian akibat kecelakaan, pencurian dan kejahatan kepada PT Asuransi Takaful dan PT Staco Jasa Pratama dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar Rp7,20 miliar dan Rp260 juta. Sumber dana untuk memenuhi ikatan belanja modal perusahaan berasal dari pendapatan usaha yang dibebankan secara proporsional sesuai umur perikatan. Denominasi atas perikatan ini menggunakan mata uang rupiah. Tidak ada belanja modal perusahaan yang diikat dengan denominasi mata uang asing, sehingga perusahaan tidak perlu melakukan lindung nilai atas mata uang asing tertentu. Manajemen BSM berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode perjanjian.
F. Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi
Sampai dengan akhir Desember 2009 tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
G. Komponen Substansial dari Pendapatan dan Beban Lain-lain
Selama rentang waktu
H. Materialitas Peningkatan Pendapatan Usaha
Pendapatan Usaha selama 6 (enam) tahun terakhir mengalami peningkatan dari Rp584 miliar tahun 2004 menjadi Rp2.071 miliar tahun 2009, atau meningkat rata-rata 29,72%. Selama tahun 2009 peningkatan terbesar secara nominal diperoleh dari Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib dari Jual Beli sebesar Rp956 miliar atau 46,16% dari jumlah Pendapatan Usaha tahun 2009, sedangkan bisnis non inti yang merupakan Pendapatan Usaha Utama Lainnya sebesar Rp301 miliar atau 14,53% dari jumlah Pendapatan Usaha Bersih tahun 2009.
I. Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan Usaha atau Pendapatan Bersih BSM serta Laba Operasi Perusahaan selama 2 Tahun Terakhir Tidak ada dampak yang signifikan atas perubahan harga terhadap pendapatan usaha atau pendapatan bersih BSM serta laba operasi perusahaan selama tahun 2008 – 2009.
J. Informasi yang Terjadi setelah Tanggal Neraca
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal neraca yang mempengaruhi BSM.
K. Kebijakan Dividen
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan dalam rangka meningkatkan struktur permodalan bank, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemegang saham tidak meminta dividen kepada BSM.
L. Realisasi Perolehan dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Sampai dengan 31 Desember 2009, BSM belum pernah memperoleh dana hasil penawaran umum melalui penerbitan surat hutang atau obligasi.
M. Informasi Material
Selama tahun 2009 tidak ada informasi material yang mengandung benturan kepentingan dalam transaksi yang material dengan pihak afiliasi. Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan harga dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
N. Pengaruh Peraturan Perundang-undangan terhadap Perusahaan
Pada tanggal 15 Oktober 2009, pemerintah telah menerbitkan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Barang Mewah yang mulai berlaku tanggal 1 April 2010. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa jasa pembiayaan berdasarkan prinsip
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
tahun 2004 – 2009, tidak ada komponen substansial pada Pendapatan dan Beban Lain-lain yang menyebabkan adanya fluktuasi tajam, baik kenaikan maupun penurunan.
wat terbang, kerusakan karena asap, RSMD, huru-hara dan bencana alam.
59
syariah termasuk kelompok jasa yang tidak dikenai PPN.
O. Perubahan Kebijakan Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa Standar Akuntansi baru/ revisi, antara lain Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Pernyataan revisi ini menggantikan PSAK No. 50 tentang Akuntansi Investasi Efek Tertentu dan PSAK No. 55 tentang Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai dan berlaku efektif untuk penyusu-nan dan penyajian laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 01 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. Sehubungan dengan hal tersebut, BSM sedang mengevaluasi dampak dari Standar, Interprestasi dan Pencabutan Standar yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya.
www.syariahmandiri.co.id
60
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan surat Bank Indonesia kepada seluruh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah No. 10/1260/DPbS tanggal 15 Oktober 2008, BSM akan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk transaksi yang belum diatur secara khusus oleh PSAK Syariah dan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Good Corporate Governance (GCG)
BSM berkomitmen penuh melaksanakan di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG. Untuk mengoptimalkan penerapan GCG, BSM melakukan penguatan infrastruktur, restrukturisasi internal yang mengarah kepada praktik terbaik, penyesuaian dan pembaharuan sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang efektif.
A. Pendahuluan
BSM berkomitmen penuh melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait. Hal itu diwujudkan dalam: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi 2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian internal bank 3. Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan eksternal 4. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian internal 5. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana berskala besar
Penerapan GCG di BSM dimulai
6. Rencana strategis bank 7. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank
dari komitmen pihak yang paling berpengaruh terhadap penetapan strategis perusahaan yang dikenal dengan 3 (tiga) pilar GCG yaitu Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Penerapan GCG di BSM dimulai sejak periode 2003, menggunakan format standard checklist yang dibuat oleh Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) yang bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB).
Untuk mengoptimalkan penerapan GCG, BSM melakukan penguatan infrastruktur, restrukturisasi internal yang mengarah kepada praktik terbaik, penyesuaian dan pembaharuan sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang efektif. Penerapan GCG di BSM membaik pada tahun 2009 dibandingkan Penerapan GCG tahun-tahun sebelumnya. Pengukuran tingkat kepatuhan BSM dalam menerapkan GCG menggunakanchecklist (self assessment) di mana hasil penilaiannya dalam bentuk indeks. Untuk keperluan internal, penilaian dilakukan secara semesteran dan untuk keperluan laporan kepada Bank Indonesia, penilaian dilakukan secara tahunan. Seiring dengan keluarnya Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, BSM sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti ketentuan yang berlaku dalam PBI tersebut.
B. Self Assessment GCG Perbankan
Hasil penilaian secara Self Assessment (SA) tahunan terus membaik sebagaimana hasil pengukuran oleh jajaran BSM (Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif ) yang hasilnya berupa Indeks GCG semesteran (semester II 2009 = 91,88 kategori “Lebih Baik” meningkat dari semester I 2009 = 88,36 kategori “Lebih Baik”). Adapun penilaian SA dengan metode versi BI dimulai periode 2007, di mana BSM mendapat kategori “Baik”, dan untuk nilai SA periode 2008 dengan kategori “Sangat Baik” yang berarti meningkat dibandingkan periode 2007. Hasil penilaian tersebut pada dasarnya sudah sesuai dengan hasil penilaian BI (vide surat BI No.10/959/DPbS tanggal 21 Juli 2008), di mana BI menyarankan agar BSM mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Good Corporate Governance (GCG) merupakan unsur penting di industri perbankan mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi semakin meningkat. Penerapan GCG secara konsisten akan memperkuat posisi daya saing perusahaan, memaksimalkan nilai perusahaan, mengelola sumberdaya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya akan memperkokoh kepercayaan pemegang saham dan stakeholders, sehingga BSM dapat beroperasi dan tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
61
1. Self Assessment Internal BSM
2008 Pengelompokan Penilaian
1. Penerapan Governance
Nilai Sem - I
Nilai Sem – II
Nilai Sem – I
Nilai Sem – II
25.10
31.36
31.19
32.42
20%
17.00
18.72
19.50
19.12
25%
15.89
20.93
20.67
21.84
20%
15.50
17.09
17.00
18.50
100%
73.49 B
88.10 LB
88.36 LB
91.88 LB
Bobot
35%
Structure
2009
2. Kebijakan Corporate Governance 3. Pengungkapan (Disclosure) Corporate Gorvernance 4. Audit & Sistem Pengendalian Intern Total Nilai
2. Self Assessment GCG kepada Bank Indonesia No
01
02
www.syariahmandiri.co.id
03
62
04
Aspek yang dinilai
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris (Dekom)
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
Penanganan Benturan Kepentingan
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Bobot
10
20
10
10
2008 Peringkat Nilai Akhir
1
1
2
2
0,100
0,400
0,100
0,200
2009 Peringkat Nilai Akhir
1
1
1
2
Catatan
0,100
Dewan Komisaris telah menjalankan fungsi, tugas dan memenuhi Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) tentang GCG dengan baik. Dewan Komisaris mampu mengambil keputusan secara independen.
0,200
Direksi telah mematuhi komitmen untuk menjalankan kegiatan BSM secara prudent, sesuai dengan PBI dan SEBI. Direksi telah menerapkan prinsip-prinsip GCG secara baik. Pelaksanaan Rapat Direksi berjalan secara efektif, efisien dan fokus.
0,100
Komite telah menjalankan tugas secara efektif dalam memberikan masukan kepada Dewan Komisaris. Tidak ada kelemahan minor yang signifikan pada kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite.
0,200
BSM telah memiliki kebijakan dan peraturan serta telah menghindari halhal yang dapat menimbulkan benturan kepentingan di dalam proses dan keputusan operasional.
06
07
08
09
10
11
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
Penerapan Fungsi Audit Intern
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Debitur Besar (Large Exposures)
Transparansi Kondisi Keuangan & Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal
Rencana Strategis Bank
Total
5
5
5
7.5
7.5
15
5
100
1
1
1
2
1
2
1
0,050
0,050
0,100
0,150
0,150
0,300
0,050
1
1
1
2
1
2
1
0,050
0,050
BSM telah memenuhi fungsi Audit Intern dengan efektif dan SKAI telah menjalankan fungsinya secara efisien dan obyektif sesuai SPFAIB.
0,050
Kantor Akuntan Publik (KAP) sudah menjalankan fungsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengatur GCG, transparansi laporan keuangan maupun PSAK101-106 dengan cakupan hasil audit sangat baik.
0,150
BSM telah menjalankan fungsi manajemen risiko sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta risiko yang dihadapi. Dewan Komisaris telah menjalankan fungsi pengawasan secara aktif dan komprehensif.
0,075
0,300
0,050
1,425
1,325
SB
SB
BSM telah menyediakan dana kepada pihak terkait dan/atau dana besar secara obyektif tanpa intervensi dari pihak terkait atau pihak lainnya serta BSM tidak melakukan pelanggaran BMPK dan prinsip kehati-hatian.
Informasi seluruh Pelaporan Bank telah sesuai ketentuan transparansi. Informasi disampaikan melalui homepage
BSM telah menyusun Rencana Strategis dengan seksama sesuai dengan Rencana Bisnis Bank serta visi & misi Bank. www.syariahmandiri.co.id
05
BSM telah memenuhi fungsi Kepatuhan dan sesuai dengan ketentuan yang mengatur Direktur Kepatuhan serta Satuan Kerja Kepatuhan
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
63
Nilai Komposit Nilai Komposit < 1.5
Sangat Baik
1.5 ≤ Nilai Komposit
Baik
2.5 ≤ Nilai Komposit
Cukup Baik
3.5 ≤ Nilai Komposit
Kurang Baik
4.5 ≤ Nilai Komposit
Tidak Baik
Nilai Komposit yang dihasilkan BSM adalah 1,325 pada tahun 2009, lebih baik dibandingkan Nilai Komposit tahun 2008 sebesar 1,425. Nilai Komposit BSM dalam pelaksanaan Self Assessment GCG adalah Sangat Baik, sesuai dengan komitmen BSM untuk senantiasa mengimplementasikan GCG dengan penuh komitmen dan konsisten.
www.syariahmandiri.co.id
C. Kebijakan GCG
64
Predikat Komposit
BSM telah memiliki kelengkapan berbagai kebijakan (soft-structure) yang mengatur pelaksanaan GCG. BSM menyusun Soft-structure GCG sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan, dan mengacu pada berbagai ketentuan yang berlaku di Indonesia. Soft-structure GCG yang berlaku di BSM adalah sebagai berikut: a. BSM menyusun Piagam GCG (GCG Charter) berdasarkan Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No.9/002-SKB/KOM.DIR tanggal 30 April 2007. Piagam GCG merupakan peraturan, kaidah dan kebijakan BSM yang wajib dipatuhi oleh seluruh jajaran BSM. Piagam GCG diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan BSM sehingga dalam implementasinya dapat selaras dan sesuai dengan standar GCG. b. BSM menyusun Code of Conduct BSM berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direksi dan Komisaris No. 4/002/DIR.KOM tanggal 26
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
November 2002. Code of Conduct BSM merupakan pedoman bagi segenap insan BSM agar berperilaku secara Islami, profesional, bertanggung jawab, wajar, patut, dan dapat dipercaya bagi seluruh jajaran BSM baik dalam melakukan hubungan bisnis dengan para nasabah, rekanan, maupun hubungan dengan rekan sekerja. c. Piagam Komite, terdiri dari Piagam Komite Audit, Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Piagam Komite Pemantau Risiko.
D. Mekanisme GCG RUPS
PENGAWASAN
DPS
PENGELOLAAN
RUPS melakukan pengambilan keputusan penting yang didasari pada kepentingan perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku. Pengelolaan dilakukan oleh Direksi, sementara Dewan Komisaris melakukan pengawasan yang memadai terhadap kinerja pengelolaan perusahaan. Untuk memastikan produk-produk BSM tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, BSM dikawal oleh Dewan Pengawas Syariah.
E. Struktur Organ GCG Organ perusahaan, terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi, mempunyai peran penting dalam pelaksanaan GCG secara efektif. Organ Perusahaan harus menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya semata-mata untuk kepentingan perusahaan. 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS adalah organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Direksi, Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas Syariah. RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting berkaitan dengan modal yang ditanam dalam perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada kepentingan usaha perusahaan jangka panjang. RUPS dan atau pemegang saham tidak melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah serta Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan hak sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan. Pengambilan keputusan RUPS dilakukan secara wajar dan transparan. Pada RUPS dan RUPSLB
RUPS memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas. Selama tahun 2009, BSM menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS yaitu RUPS Tahunan. RUPS Tahunan dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2009 yang menghasilkan keputusan yaitu: a. Persetujuan atas Laporan Tahunan BSM termasuk Pengesahan Laporan Keuangan untuk tahun buku 2008 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”. b. Persetujuan atas Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris. c. Persetujuan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun buku 2008.
d. Menetapkan KAP Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja (afiliasi Ernst & Young) yang akan mengaudit Laporan Keuangan BSM tahun buku 2009. e. Menetapkan besarnya tantiem, gaji dan fasilitas/tunjangan Direksi dan Dewan Komisaris serta bonus Senior Advisor Dewan Komisaris. f. Persetujuan pembayaran zakat sebesar 2,5% dari laba bersih tahun 2008. 2. 2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa BSM melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Dewan Komisaris BSM telah memenuhi ketentuan fit & proper test dari Bank Indonesia, UU Perseroan Terbatas dan ketentuan GCG. BSM mewajibkan anggota Dewan Komisaris untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada BSM maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya. Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS. Seluruh
anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja yang disusun oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS. a. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris BSM sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris BSM dapat dirinci sebagai berikut: • Memastikan terus terselenggaranya pelaksanaan prinsipprinsip GCG dalam setiap jenjang organisasi dibantu oleh unit-unit kerja terkait. • Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta pengawasan atas kebijaksanaan Direksi terhadap kebijakan pengurusan BSM serta memberikan nasihat kepada Direksi. • Melaksanakan pengawasan atas risiko
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
tahun 2009 telah dilakukan pemberitahuan dan undangan bagi pemegang saham sesuai ketentuan yang berlaku. BSM memiliki tatacara penyelenggaraan RUPS di mana disebutkan bahwa agenda acara RUPS disampaikan beserta undangan RUPS.
65
•
•
•
•
www.syariahmandiri.co.id
•
66
•
usaha BSM dan upaya manajemen melakukan pengendalian internal. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis BSM yang diajukan Direksi. Memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan semua Pemegang Saham. Dalam melakukan pengawasan tersebut, Dewan Komisaris mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BSM. Di dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional BSM, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar BSM atau peraturan perundangan yang berlaku. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
pengawasan atas pengelolaan BSM. b. Independensi Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris BSM telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 yang diubah dengan PBI Nomor 8/14/PBI/2006 di mana jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini adalah empat orang. Dua orang di antaranya atau sama dengan 50% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Penggantian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.
c. Susunan Anggota Dewan Komisaris Susunan Anggota Dewan Komisaris BSM berdasarkan RUPS tanggal 19 Juni 2008 sebagaimana tabel di bawah. d. Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris Dewan Komisaris BSM secara proaktif melakukan pengawasan dan memberikan masukan kepada Direksi. Pengawasan dilakukan secara langsung termasuk memantau tindak lanjut atas rekomendasi dari Komisaris kepada Direksi, maupun melalui komitekomite yang dibentuk. Selama tahun 2009, Dewan Komisaris BSM telah melakukan pengawasan terhadap: 1. Kinerja keuangan 2. Kerangka Manajemen Risiko 3. Tindak lanjut atas hasil pemeriksaan audit internal dan eksternal termasuk hasil pemeriksaan Bank Indonesia
Komposisi Dewan Komisaris
Nama
Jabatan
Representasi Pemegang Saham
Achmad Marzuki
Komisaris Utama
Independen
Abdillah
Komisaris
Independen
Lilis Kurniasih
Komisaris
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Tardi
Komisaris
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Susunan Dewan Komisaris
Nama
Jabatan
Periode Jabatan
Achmad Marzuki
Komisaris Utama/ Komisaris Independen
I (19 Juni 2008-2011)
Abdillah
Komisaris Independen
I (19 Juni 2008-2011)
Lilis Kurniasih
Komisaris
I (19 Juni 2008-2011)
Tardi
Komisaris
I (19 Juni 2008-2011)
adanya fungsi waskat di dalam manajemen risiko Bank. 9. Pemisahan fungsi otorisasi dan berjalannya komunikasi antar jenjang. 10. Pemaksimalan fungsi Pengawas Kepatuhan dan Prinsip Mengenal Nasabah (PKP). 11. Penetapan ke dalam KPI, zero DMTL dan hasil audit scoring di setiap unit kerja. 12. Optimalisasi pemanfaatan e-learning sehingga berkorelasi dengan peningkatan kompetensi pegawai.
4. I mplementasi KYC dan AML. 5. Kecukupan sistem pengendalian
f. Rangkap Jabatan Dewan Komisaris Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/ perusahaan bukan lembaga keuangan, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank.
BSM mengupayakan perbaikan kinerja tersebut di atas sejalan dengan upaya untuk mempertahankan dan terus meningkatkan penerapan prinsip-prinsip manajemen bank yang sehat. Upaya tersebut mencakup pelaksanaan manajemen umum, sistem pengendalian intern, manajemen risiko, serta kepatuhan BSM terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Kebijakan Remunerasi Pemberian remunerasi dan fasilitas lain mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham dengan memperhatikan saran yang
Daftar Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Nama
Rapat Komisaris* (8 Kali)
Rapat Komisaris Direksi** (7 Kali)
Rapat Direktur Komisaris*** (11Kali)
Achmad Marzuki
7
6
10
Abdillah
8
7
11
Lilis Kurniasih
3
6
8
Tardi
6
5
7
Keterangan: * Rapat Komisaris adalah Rapat Internal Dewan Komisaris ** Rapat Komisaris Direksi adalah Rapat di mana Dewan Komisaris mengundang salah seorang Direksi untuk hadir dalam Rapat Dewan Komisaris *** Rapat Direktur Komisaris adalah Rapat di mana inisiatif rapat berasal dari Direksi dengan mengundang Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, meningkatkan peran intermediasi BSM, serta mempertahankan kondisi kesehatan BSM, Dewan Komisaris merekomendasikan perlunya dilakukan upaya perbaikan sekaligus pemeliharaan kinerja BSM yang mencakup faktorfaktor sebagai berikut: 1. Permodalan BSM harus mampu mendukung rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai. 2. Peningkatan kualitas aktiva produktif dengan melanjutkan langkah-langkah secara lebih konkrit dan berkesinambungan dalam berbagai hal terkait. 3. Peningkatan kinerja Bank melalui evaluasi dan review terhadap berbagai kebijakan. 4. Peningkatan rentabilitas. 5. Penetapan mekanisme mempertahankan posisi likuiditas dan tingkat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga. 6. Pemantauan secara konsisten terhadap pemeliharaan PDN, dan pengendalian portofolio valuta asing. 7. Penggalian penyebab utama atas temuan oleh Internal Audit dan pengidentifikasian 8 (delapan) risiko perbankan di dalam temuan-temuan audit. 8. Peningkatan pemahaman risiko dan
e. Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal sebulan sekali. Rapat Dewan Komisaris tersebut dapat berupa Rapat Internal Dewan Komisaris maupun Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi.
67
diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Total remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris selama tahun 2009 meliputi gaji dan kompensasi lainnya tidak termasuk tantiem adalah sebesar Rp 3,249 miliar mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2008 sebesar Rp 2,136 miliar.
www.syariahmandiri.co.id
h. Pelatihan Dewan Komisaris Untuk meningkatkan kompetensi dan menunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris BSM selama tahun 2009, anggota Dewan Komisaris BSM telah mengikuti berbagai program pelatihan, workshop, konferensi, seminar antara lain: • Seminar Penerapan PSAK 50 & 55 serta Implikasinya; • Leaders Forum for Banking; • Assessment Commercial Banking; • Global Execution Quotient Survey on Bank; • Workshop Coaching for Leadership; • Leadership and Decision Making.
68
3. Dewan Pengawas Syariah (DPS) Sebagai bank yang bergerak di bidang syariah, maka dibentuk Dewan Pengawas Syariah (DPS). DPS bersifat independen yang anggotaanggotanya ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN), sebuah badan dibawah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional harus disetujui oleh DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Tugas, kewenangan dan tanggung jawab DPS adalah: a. Mengawasi dan memantau kegiatan operasional bank untuk menjamin kepatuhannya terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh DSN – MUI. b. Menilai dan memberi persetujuan mengenai aspek-aspek syariah pada setiap pedoman produk dan operasional perusahaan. c. Memberikan pendapat mengenai kepatuhan syariah atas kegiatan operasional perusahaan dalam laporan publikasi. a. Meninjau produk dan layanan baru, yang belum diatur oleh fatwa yang dikeluarkan oleh DSN – MUI. a. Menyerahkan laporan pengawasan syariah setiap 6 (enam) bulan kepada Dewan Komisaris, Direksi, DSN – MUI dan Bank Indonesia. Rapat DPS Dalam melaksanakan tugasnya, DPS telah melakukan pertemuan rutin maupun insidental sebanyak 18 kali. Selama tahun 2009 DPS telah mengeluarkan 9 (sembilan) opini syariah baik yang berkaitan dengan produk, transaksi maupun operasional mencakup: a. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan BSM telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan oleh DSN.
b. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional dan manual produk. c. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia setiap semester pada tahun 2009, yang memuat antara lain: -- Hasil pengawasan dan kesesuaian kegiatan operasional perusahaan terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh DSN – MUI. -- Opini syariah atas pedoman operasional, produk dan jasa yang dikeluarkan BSM. -- Hasil kajian atas produk dan jasa baru yang belum ada fatwa untuk dimintakan fatwa kepada DSN – MUI. -- Opini syariah atas pelaksanaan operasional perusahaan secara keseluruhan dalam laporan publikasi perusahaan. -- Melakukan pertemuan rutin dengan BSM untuk mendiskusikan laporan perkembangan dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan praktek syariah. Riwayat hidup Dewan Pengawas Syariah dapat dilihat di bagian Profil BSM. Kebijakan Remunerasi Pemberian remunerasi dan fasilitas lain mengacu kepada keputusan dari pemegang
Susunan Dewan Pengawas Syariah
No
Nama
Jabatan
1.
Prof. K. H. Ali Yafie
Ketua
2.
Dr. M. Syafii Antonio, M. Ec
Anggota
3.
Drs. H. Mohammad Hidayat, MBH, MH
Anggota
Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain
Jumlah DPS
Miliar Rp
3
0,972
Total
0,972
Gaji dan Fasilitas lain
saham sebagaimana ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Total remunerasi yang dibayarkan kepada DPS selama tahun 2009 meliputi gaji dan kompensasi lainnya tidak termasuk tantiem adalah sebesar Rp0,972 miliar. 4. Direksi Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif dalam mengelola perusahaan. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan agar dapat menghasilkan nilai tambah dan memastikan kesinambungan usaha. Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang. Tugas, wewenang, dan hal-hal lain yang terkait dengan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan
perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris baik secara individual maupun kolektif berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja yang disusun oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS. a. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar maupun ketentuan internal serta eksternal lainnya. Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko, Komite Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan. Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, dan hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. Direksi mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.
yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses antara lain melalui newsletter, SMS, intranet, majalah internal dan media komunikasi lainnya. Tugas dan Tanggung jawab Direksi dapat dijabarkan sebagai berikut: -- Melakukan pengelolaan BSM sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar, peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG. -- Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis BSM dalam bentuk rencana korporasi (Corporate Plan) dan rencana bisnis (Business Plan). -- Menetapkan struktur organisasi yang lengkap dengan rincian tugas di setiap divisi. -- Mengendalikan sumber daya yang dimiliki BSM secara efektif dan efisien. -- Menciptakan sistem pengendalian intern, manajemen risiko, menjamin terselenggaranya fungsi audit intern perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan Divisi Audit Intern BSM sesuai dengan kebijakan atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris. -- Memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan BSM (stakeholders).
Direksi mengungkapkan kebijakan-kebijakan BSM
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Remunerasi Dewan Pengawas Syariah
69
b. Susunan Direksi Susunan Direksi BSM berdasarkan RUPS tanggal 19 Juni 2008 sebagai berikut:
Nama
derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris.
Jabatan
Periode Jabatan
Yuslam Fauzi Direktur Utama Hanawijaya Direktur
II (19 Juni 2008-2011) dan I ( 22 Juni 2005-19 Juni 2008) II (19 Juni 2008-2011) dan I ( 22 Juni 2005-19 Juni 2008)
Sugiharto
Direktur
I (19 Juni 2008-2011)
Zainal Fanani
Direktur Kepatuhan
I (19 Juni 2007-2010)
Srie Sulistyowati
Direktur
I (19 Juni 2007-2010)
Amran Nasution
Direktur
I (19 Juni 2007-2010)
Seluruh Anggota Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi BSM telah memenuhi ketentuan fit & proper test dari Bank Indonesia, UU Perseroan Terbatas dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di bidang operasional perbankan dan institusi keuangan sebagai Pejabat Eksekutif.
www.syariahmandiri.co.id
Seluruh Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank atau perusahaan lain.
70
Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada perusahaan lain yang dibuktikan dengan penandatanganan Surat Pernyataan. Seluruh Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Surat Kuasa dari Direksi kepada Kepala Unit Kerja bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan tugas operasional Bank namun tidak mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Direktur Kepatuhan BSM telah menetapkan Direktur Kepatuhan yang memastikan bahwa Bank telah memenuhi kriteria kepatuhan. Kepatuhan tersebut terkait dengan ketentuan Bank Indonesia, perundang-undangan yang berlaku, maupun best practices perbankan, serta pemenuhan komitmen dengan lembaga otoritas yang berwenang. Pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan dinilai “memadai” oleh BI secara berkala dan BSM dipandang sebagai Bank
yang sehat, mampu tumbuh berkembang pesat namun tetap memperhatikan prudentiality serta prinsip sy ariah. Dalam hal penerapan seluruh ketentuan eksternal yang berlaku, BSM telah mematuhi dengan baik dan tidak ada sanksi hukum serta pelanggaran terutama atas ketentuan BI maupun fatwa DSN. Optimalisasi fungsi kepatuhan BSM terus disempurnakan sejalan dengan perkembangan organisasi BSM. Pedoman, sistem dan prosedur kerja seluruh jenjang organisasi tersedia secara sangat lengkap, update dan sangat sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Mengacu pada pedoman organisasi No.PO. I Tanggal 1 Januari 2008, pembidangan tugas Direksi sebagai berikut:
Direktur Utama:
-- Menjalankan visi BSM dengan menetapkan strategi dan kebijakan BSM. -- Melaksanakan evaluasi secara berkala terhadap realisasi pencapaian target dan menetapkan langkah-langkah peningkatan kinerja yang harus dilakukan. -- Mengkoordinir kegiatan kerja seluruh anggota Direksi berikut aparat di bawahnya untuk mencapai optimalisasi hasil. -- Menyelenggarakan aktivitas seluruh unit kerja yang berada langsung di bawahnya agar mencapai rencana kerja yang ditetapkan. -- Menciptakan hubungan
Direktur Pembiayaan Korporasi: -- Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang pembiayaan korporasi berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. -- Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Korporasi dalam melaksanakan aktifitas bidang pembiayaan sesuai dengan sasaran yang
telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian. Direktur Pembiayaan Komersial dan Konsumer: -- Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang pembiayaan komersial dan konsumer berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. -- Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Komersial dan Konsumer dalam melaksanakan aktifitas bidang pembiayaan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip kehatihatian. Direktur Pembiayaan Treasuri dan Jaringan: -- Menetapkan strategi dan kebijakan di Direktorat Treasuri dan Jaringan berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan denganpelaksanaan tugasnya. -- Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat
Treasuri dan Jaringan dalam melaksanakan aktifitas bidang treasuri, dana, restrukturisasi, dan jaringan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko: -- Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan kajian terhadap risiko perusahaan sesuai dengan visi BSM yang mengacu pada ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. -- Memimpin dan mengkoordinir penetapan langkahlangkah yang diperlukan untuk memastikan BSM telah memenuhi ketentuan seluruh peraturan perundangundangan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian.
Direktur Operasi dan Pendukung: -- Menetapkan strategi dan kebijakan yang sesuai dengan visi perusahaan dengan menjalankan strategi dan kebijakan
www.syariahmandiri.co.id
yang harmonis antara Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham, karyawan, nasabah, investor, dan Pemerintah/ Bank Sentral dalam rangka mewujudkan GCG. -- Menyelenggarakan pengelolaan Manajemen Risiko di perusahaan dengan baik sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. -- Mengkoordinir pembinaan terhadap seluruh Kepala Divisi/ Unit/Tim Kerja dan cabang. -- Membina hubungan dengan seluruh mitra kerja BSM agar dapat terwujud hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
71
www.syariahmandiri.co.id
BSM di bidang Informasi dan Teknologi, corporate affair, hukum, operasi dan akuntansi, serta sarana dan logistik. -- Mengevaluasi perkembangan bank di bidang Informasi dan Teknologi, corporate affair, hukum, operasi dan akuntansi serta sarana dan logistik dan merumuskan kebijakan yang perlu ditempuh untuk tetap terlaksananya kegiatan BSM yang efisien dan efektif.
72
Rapat Direksi (57 kali)
Rapat Komisaris dan Direksi (7 kali)
Rapat Direksi dan Komisaris (11 kali)
Yuslam Fauzi (Direktur Utama)
51
7
9
Hanawijaya (Direktur)
56
7
8
Srie Sulistyowati (Direktur)
54
7
9
Amran Nasution (Direktur)
54
7
9
Zainal Fanani (Direktur)
53
7
10
Sugiharto (Direktur)
54
7
9
Nama Pejabat
d. Kebijakan Remunerasi Total remunerasi yang dibayarkan kepada Direksi selama tahun 2009 meliputi gaji dan kompensasi lainnya tidak termasuk tantiem adalah sebesar Rp11,158 miliar mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2008 sebesar Rp7,560 miliar.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Per posisi Desember 2009, anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham di BSM. Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, maka antara para anggota Direksi dan Komisaris serta antar anggota Direksi dengan anggota Komisaris tidak ada hubungan
Daftar Kehadiran Rapat Direksi
c. Rapat Direksi Rapat Direksi diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam seminggu yaitu setiap hari Senin, namun tertutup kemungkinan bahwa Direksi mengadakan Rapat Direksi di luar jadwal yang ditentukan tersebut.
e. Pelatihan Direksi Untuk meningkatkan kompetensi dan menunjang pelaksanaan tugas Direksi BSM selama tahun 2009, anggota Direksi BSM telah mengikuti berbagai program pelatihan, workshop, konferensi, seminar antara lain: -- Workshop perbankan nasional; -- Seminar Enhancing Access to Formal Financial
F. Pengungkapan Kepemilikan Saham serta Hubungan Keuangan dan Keluarga Dewan Komisaris dan Direksi
Services In Indonesia; -- Seminar Kilas Balik Perbankan Indonesia Tahun 2009 dan Rencana Penyempurnaan Peraturan Mengenai Prudential Banking; -- Sertifikasi BSMR; -- 5th World Islamic Economic Forum; -- Seminar Pencegahan Tindak Pidana di bidang Perbankan; -- Workshop Leadership and Change Management.
Jenis Remunerasi Direksi Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain
Direksi
Miliar Rp
Gaji Rp/Tahun
6
5,085
Tunjangan Rp/Tahun
6
6,072
TOTAL
11,158
Jumlah Remunerasi Direksi Jenis Remunerasi per Orang dalam 1 tahun*) Jumlah Direksi Di atas Rp2 miliar
1
Di atas Rp1 miliar s.d Rp2 miliar
5
Di atas Rp500 juta s.d Rp1 miliar Rp500 juta ke bawah *) yang diterima secara tunai
Jumlah Dewan Komisaris
4
No.
Uraian
Rasio
1.
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah;
19.19%
2.
Rasio gaji Direksi yang teringgi dan terendah;
1.11%
3.
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah;
1.11%
4.
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi;
4.01%
5.
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai terendah
76.91%
keluarga sedarah sampai dengan derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu atau ipar).
G. Shares Option
BSM tidak melakukan shares option dalam periode Januari – Desember 2009.
H. Laporan Komite Audit Susunan anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam PBI Nomor 8/4/ PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Persyaratan tersebut adalah anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit selalu berpedoman pada rencana kerja yang telah disusun.
1. Independensi Anggota Komite Audit
Seluruh anggota Komite Audit yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi
kemampuan bertindak independen. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Sebagai panduan Komite Audit untuk melaksanakan tugas maka Dewan Komisaris telah menetapkan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) yang disahkan pada tanggal 20 Mei 2005. Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Audit yang tercantum dalam Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) telah sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM No.Kep-29/PM/2004 dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah adalah sebagai berikut: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan BSM seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan pemenuhan pengungkapan sesuai peraturan yang berlaku; b. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan; c. Melakukan penelaahan atas
penerapan good corporate governance; d. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya, memonitor kinerja auditor ekstern dan memastikan kepatuhan terhadap standar profesional serta memonitor tindak lanjut hasil audit; e. Melakukan penelaahan atas tindak lanjut laporan hasil audit yang dilakukan oleh otoritas pengawas bank, pasar modal dan instansi lainnya; f. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan untuk rekomendasi kepada Dewan Komisaris, yaitu: -- Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi audit intern -- Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah dan/atau auditor ekstern; g. Memberikan rekomendasi tentang penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris; h. Melaporkan kepada Dewan Komisaris tentang berbagai risiko yang dihadapi BSM dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi; i. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan BSM; j. Menjaga kerahasiaan
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
73
dokumen, data dan informasi BSM; k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. l.
Advisory Services, anggota Komite Audit PT Bank Rakyat Indonesia dan saat ini sebagai anggota Komite Audit BSM disamping bekerja pada konsultan manajemen.
antara lain di Hyderabad (India), Washington DC, Paris, Frankfurt, dan Sydney. Tahun 2004 sebagai Tim Penyusun Buku Pedoman Kerja Dewan Komisaris Bank Pembangunan Daerah, Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Saat ini bertugas sebagai anggota Komite Audit BSM.
2. Susunan Anggota Komite Audit
Per 31 Desember 2009, Susunan Anggota Komite Audit tercantum pada tabel di bawah.
3. Rangkap Jabatan Anggota Komite a. Tidak ada Direksi BSM maupun Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Audit b. Ketua Komite Audit merangkap sebagai Ketua pada Komite Pemantau Risiko.
Anggota Komite Audit Nama
Jabatan
Abdillah
Ketua, Komisaris Independen
Kasmadi Adrianto
Pihak Independen sebagai anggota
Tjeppy Kustiwa
Pihak Independen sebagai anggota
Riwayat Hidup Anggota Komite Audit a. Abdillah (Ketua) Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris b. Kasmadi Adrianto (Anggota) Lahir di Metro, Lampung, tanggal 6 November 1947. Lulusan Administrasi Universitas Diponegoro Semarang. Berkarir di Bank Indonesia dari 19782003 dengan penugasan terutama di bidang audit intern dan pengawasan/ pemeriksaan bank umum, dengan jabatan terakhir Deputi Direktur Pemeriksaan Bank I. Berpengalaman mengikuti
www.syariahmandiri.co.id
pelatihan di luar negeri
74
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
c. Tjeppy Kustiwa (Anggota) Lahir di Bandung tanggal 17 Desember 1957. Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung tahun 1985 dan S2 Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 1994. Berpengalaman mengikuti berbagai training dan seminar antara lain di bidang yang berkaitan dengan tugas Komite Audit, Akuntansi, Perbankan, Financial Restructuring and Go Public Procedure, Consilidation Financial Report dan Information Technology. Memulai karir di Bank Bumi Daya tahun 1986 hingga 2000, bekerja di Prasetio Strategic ConsultingAndersen, Ernst & Young
4. Laporan Kerja Komite Audit
Selama tahun 2009, Komite Audit BSM telah me-review berbagai Laporan Hasil Pemeriksaan yang terdiri dari kelompok audit reguler, telaah akun tertentu dan audit khusus, yang disampaikan oleh Internal Audit maupun hasil audit Kantor Akuntan Publik. Analisa dan hasil pemeriksaan tersebut disampaikan pada Rapat Dewan Komisaris. Komite Audit juga telah menyampaikan Laporan Kuartalan dan Tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Dewan Komisaris. Kegiatan Komite Audit dalam tahun 2009 dilakukan dalam bentuk Rapat Komite Audit. Mekanisme rapat Komite Audit dilaksanakan
a. Mengkaji laporan keuangan (unaudited) Bank posisi 31.12.2008 dan 31.01.2009. b. Mengkaji laporan keuangan (audited) Bank posisi 31.12.2008. c. Mengkaji laporan keuangan publikasi Bank Triwulan II dan Triwulan III Tahun 2009. d. Mengkaji Rencana Audit Tahunan Divisi Audit Intern tahun 2009. e. Mengkaji laporan kegiatan dan hasil pemeriksaan Divisi Audit Intern Triwulan IV Tahun 2008 serta Triwulan I dan II Tahun 2009. f. Menyusun telaah laporan hasil audit Kantor Akuntan Publik Tahun Buku 2008 kepada Dewan Komisaris. g. Menyusun telaah tindak lanjut hasil audit Kantor Akuntan Publik atas audit laporan keuangan Bank Tahun Buku 2008. h. Menyusun telaah Perhitungan Net Interest Margin Bank. i. Menyusun rekomendasi penunjukan Kantor Akuntan Publik/Akuntan Publik yang ditugasi melakukan audit laporan keuangan Bank Tahun Buku 2009, j. Menyusun laporan tahunan Komite Audit tahun 2008. Di samping itu, Komite Audit juga melakukan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, antara lain mengkaji
draft Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Semester II Tahun 2008 dan Semester I Tahun 2009.
keberadaan Komite Renumerasi dan Nominasi ini ditetapkan melalui Keputusan Rapat Dewan Komisaris No.9/001/RAKOM tanggal 22 Januari 2007 yang salah satunya tentang pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi.
5. Rapat Komite Audit
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala, sebagaimana ditetapkan dalam Piagam Komite Audit. Rapat dilakukan sedikitnya 1 (satu) bulan sekali. Selama tahun 2009 Komite Audit mengadakan rapat minimal 10 (sepuluh) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit tercantum pada tabel di bawah.
Nominasi bertanggung jawab: a. Terkait dengan kebijakan remunerasi: 1). Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.
Jumlah Rapat Komite Audit Nama
Jumlah Rapat
Tingkat Kehadiran
27 27 27
27 25 27
Abdillah Kasmadi Adrianto Tjeppy Kustiwa
Pelatihan Komite Audit
Selama tahun 2009, Komite Audit telah mengikuti berbagai pelatihan dan seminar dalam rangka pengembangan kompetensi anggota Komite Audit sebagai berikut: a. Mengikuti seminar “Menyongsong Full Adoption IFRS di Indonesia, IKAI, Jakarta b. Mengikuti seminar “The Asia Pacific Conference and Exhibition 2009 on Enabling Financial Turnaround Sustaining Growth under Financial Turbulence”, JCC, Jakarta
I. Laporan Komite Remunerasi dan Nominasi
1. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan
Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum,
2). Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: • Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. • Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris. b. Terkait dengan kebijakan nominasi: 1). Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
melalui pertemuan dalam rangka mengikuti RADIRKOM, RAKOMDIR dan RAKOM serta pada saat membahas hasil telaah Komite Audit dan hasil pertemuan Komite Audit dengan satuan-satuan kerja serta pembahasan hasil kegiatan lainnya. Kegiatankegiatan yang telah dilakukan Komite Audit dalam tahun 2009 meliputi sebagai berikut:
75
Rapat Umum Pemegang Saham. 2). Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
pemberian fasilitas tunjangan perumahan bagi Direksi untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan mengkonsultasikan hasil kajian tersebut kepada pemegang saham; c. Melakukan kajian remunerasi dan nominasi Pengurus dan Pegawai BSM.
Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan dan selama tahun 2009, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan minimal 2 kali pertemuan dengan beberapa agenda penting antara lain: a. Membahas tentang status Saudara Muhammad Haryoko sebagai pihak independen yang menjadi salah satu
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki integritas, akhlak dan moral yang baik. Susunan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi untuk tahun 2009 mengalami perubahan sebagaimana tabel berikut ini:
4. Rangkap Jabatan Anggota Komite
2. Susunan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
b. Melakukan kajian atas pemberian fasilitas Car Ownership Program bagi Direksi termasuk besarnya fasilitas dan jenis kendaraan yang diberikan serta
Komite Remunerasi dan Nominasi. b. Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi tidak merangkap sebagai ketua pada Komite lain.
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Periode
No.
01/01/09 s.d. 08/01/09
1.
Achmad Marzuki
Achmad Marzuki
Achmad Marzuki
Komisaris Independen sebagai Ketua
2.
Abdillah
Abdillah
Abdillah
Komisaris Independen sebagai anggota
3.
Tardi
Tardi
Tardi
Komisaris sebagai anggota
09/01/09 s.d. 25/06/09
4.
Helmi Huseno
Eka Bramantya Danuwirana
5.
Muhammad Haryoko
Muhammad Haryoko
6.
Achmad Fauzi
25/06/09 s.d. 31/12/09
Eka Bramantya Danuwirana -
Achmad Fauzi
Achmad Fauzi
Jabatan
Riwayat Hidup Anggota KomiteRemunerasi dan Nominasi a. Achmad Marzuki (Ketua)
Kepala Divisi sebagai anggota, per tanggal 9 Januari 2009 Senior Advisor Dewan Komisaris
Riwayat hidup dapat dilihat di bagian Dewan Komisaris b. Abdillah Riwayat hidup dapat dilihat di bagian Dewan Komisaris c. Tardi Riwayat hidup dapat dilihat di bagian Dewan Komisaris d. Eka Bramantya Danuwirana Riwayat hidup dapat dilihat di bagian Kepala Divisi e. Achmad Fauzi Riwayat hidup dapat dilihat di bagian Corporate Secretary.
Kepala Divisi sebagai anggota
Rapat Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi anggota Komite
www.syariahmandiri.co.id
Nama
76
Jumlah Rapat
Tingkat Kehadiran
Achmad Marzuki
2
2
Abdillah
2
2
Tardi
2
2
Eka Bramantya Danuwirana
2
2
Achmad Fauzi
2
2
3. Rangkap Jabatan Anggota Komite a. Tidak ada Direksi BSM maupun Direksi bank lain yang menjadi anggota
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Remunerasi dan Nominasi yang berakhir masa jabatannya pada tanggal 19 Juni 2009;
Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat sebanyak 2 (dua) kali. Adapun jumlah kehadiran masing- masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dapat dilihat pada tabel rapat komite.
J. Laporan Komite Pemantau Risiko
1. Tugas dan Tanggung Jawab
ketua pada Komite Audit.
Komite Pemantau Risiko Piagam Komite Pemantau Risiko ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris No. 9/004SKB/KOM-DIR tanggal 18 Juli 2007. Komite Pemantau Risiko bertanggungjawab untuk: a. Melakukan evaluasi tentang kebijakan manajemen risiko; b. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
4. Laporan Kerja Komite Pemantau Risiko
Per 31 Desember 2009, Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari:
Nama
Jabatan
Abdillah
Komisaris Independen sebagai Ketua
Lilis Kurniasih
Komisaris Utusan sebagai anggota
Kasmadi Adrianto
Pihak Independen sebagai anggota
Tjeppy Kustiwa
Pihak Independen sebagai anggota
Jumlah Rapat
Abdillah
19
19
19
17
Kasmadi Adrianto
19
17
Tjeppy Kustiwa
19
19
a. Tidak ada Direksi BSM maupun Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Pemantau Risiko. b. Ketua Komite Pemantau Risiko merangkap sebagai
mengawal pembiayaan; e. Monitoring dan penanganan nasabah korporasi cabang non lancar; f. Membahas perkembangan proyek core banking system dan fasilitas pengurus.
Komite di bawah Direksi adalah Komite Manajemen Risiko (KMR). Komite ini dibentuk untuk memberikan saran dan rekomendasi kepada Direktur Utama terkait kebijakan dan strategi manajemen risiko. KMR beranggotakan Direksi dan Kepala Divisi yang secara fungsional mengelola risiko usaha bank. Tugas KMR antara lain meliputi penyusunan kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko, penyempurnaan pelaksanaan manajemen risiko dan penetapan manajemen risiko, penyempurnaan pelaksanaan manajemen risiko dan penetapan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal. Forum KMR diadakan minimal satu kali dalam sebulan.
L. Corporate Secretary
Tingkat Kehadiran
Lilis Kurniasih
3. Rangkap Jabatan Anggota Komite
K. Komite di bawah Direksi
Rapat Anggota Komite Pemantau Risiko
Nama
Rapat Komite dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan dengan perincian kehadiran masing-masing anggota seperti pada tabel:
Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat minimal sebulan sekali. Selama tahun 2009, Komite Pemantau Risiko telah melakukan 19 kali pertemuan dengan beberapa agenda penting antara lain: a. Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan kesehatan bank setiap bulan; b. Membahas masalah pembiayaan, evaluasi pencapaian target pembiayaan serta insentif dan action plan pencapaian target pembiayaan tahun 2009; c. Membahas kerangka dan prosedur pembiayaan, penerapan four eyes principles dan mekanisme monitoring terhadap kepatuhan SOP; d. Membahas fungsi manajemen risiko ada unit kerja bisnis dan fungsi unit kepatuhan dalam
2. Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko
Rapat Komite Pemantau Risiko
Corporate Secretary BSM dijabat oleh Kepala Divisi Hubungan Korporasi & Hukum yang mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten, dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. Corporate Secretary berfungsi sebagai penghubung antara BSM dengan stakeholders, dan masyarakat umum serta bertanggung jawab untuk menyediakan dan menyampaikan informasi yang penting mengenai BSM kepada masyarakat umum maupun untuk kepentingan pemegang saham.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
77
Direksi BSM dengan Surat Keputusan No. 10/014-KEP/ DIR tanggal 22 Januari 2008, telah mengangkat Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) dan Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan BSM yang dirangkapkan kepada Kepala Divisi Hubungan Korporasi & Hukum (DKH). Dalam menjalankan fungsi dan perannya, Corporate Secretary dibantu oleh fungsi hukum, corporate event, protokoler, kesekretariatan, komunikasi/ promosi, media relations dan institutional relation dalam berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal BSM.
Hubungan dengan pihak eksternal dipelihara dengan baik, khususnya dalam rangka pemenuhan kewajiban yang harus dilakukan oleh BSM sebagai perusahaan publik termasuk untuk memberikan keterangan mengenai kinerja, kegiatan operasional serta hal-hal lainnya seputar BSM.
Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate Secretary BSM juga memiliki tugas menyebarluaskan informasi mengenai BSM kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut disampaikan melalui media internal antara lain: Buletin BSM, Forum
www.syariahmandiri.co.id
78
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Doa Pagi Senin, Pengajian Rabuan, dzikir Jumat pagi, newsletter, intranet, temu karyawan, serta sosialisasi ke kantor wilayah dan cabang.
Fungsi dan peran Corporate Secretary di BSM serta segenap unit pendukung telah diatur dalam Surat Keputusan No.10/014-KEP/DIR tanggal 22 Januari 2008 dengan tugas pokok: - Mengikuti perkembangan pasar dan kondisi eksternal BSM khususnya peraturanperaturan yang berlaku di bidang Perbankan Syariah; - Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas pemahaman BSM dan setiap informasi yang dibutuhkan pihak eksternal BSM yang berkaitan dengan kondisi internal dan/atau halhal khusus yang ingin diketahui publik; - Memberikan masukan kepada Direksi BSM untuk menjalankan ketentuan/ Undang-undang yang berlaku antara lain tentang Perseroan, Obligasi, Saham Perbankan Syariah, Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya; - Sebagai penghubung antara BSM dengan institusi eksternal yang mewakili masyarakat; - Mengingatkan Direksi BSM tentang tanggung jawabnya untuk melaksanakan GCG yang optimal sesuai tujuan perusahaan agar tercipta image perusahaan yang lebih baik dan meningkatkan laba perusahaan
secara berkesinambungan; - Memastikan berjalannya fungsi Dewan Komisaris, Direksi, DPS dan Komite-Komite; - Mengkoordinir Self Assessment dan Pelaporan Pelaksanaan GCG BSM sesuai PBI, GCG dan Bapepam; - Menyiapkan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dari anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan keluarganya dalam kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peran lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan - Menghadiri dan membuat risalah rapat Direksi dan Dewan Komisaris; - Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham. Hubungan dengan stakeholders dilakukan melalui kegiatan temu analis, paparan publik, penerbitan buletin kinerja keuangan triwulanan, penerbitan laporan keuangan triwulanan, tengahtahunan dan tahunan. Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya juga dapat mengakses informasi mengenai BSM dan kegiatannya di situs web, www.syariahmandiri.co.id. Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh Corporate Secretary selama tahun 2009, dalam kaitan dengan hubungan dengan stakeholders antara lain: a. Media Gathering yang melibatkan pers dan pegawai BSM b. Penandatanganan
Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra BSM antara lain: - Perum Pegadaian, - Telkom, - Sahid Tours, - Tazkia, - Badan Wakaf Nasional, - PT Berlian Laju Tanker. c. Mengadakan berbagai event dalam rangka membangun citra BSM yang kokoh antara lain: - Acara UMKM Award, - Festival Ekonomi Syariah, - Mengikuti Islamic Book Fair, - Acara WIEF(World Islamic Economic Forum). d. Mengadakan berbagai acara terkait dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) antara lain: - Acara sunatan massal, - Santunan anak yatim, - Acara buka puasa, - Tasyakuran milad BSM.
Daftar Siaran Pers yang Dikeluarkan oleh BSM
Profil Corporate Secretary BSM
M. Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)
BSM berupaya menjaga dan mengamankan kegiatan usaha Bank dan sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. Sejak awal beroperasinya BSM telah membentuk suatu Divisi untuk menjalankan fungsi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Unit kerja ini semula bernama Divisi Pengawasan Intern (DPI). Sejak bulan Januari 2009 diubah Divisi Pengawasan Intern (DPI) berubah menjadi Divisi Audit Intern (DAI).
Kepala DAI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris.
DAI bertanggung jawab melakukan pemeriksaaan secara independen terhadap segenap audit di BSM. DAI bekerja berdasarkan suatu rencana audit tahunan yang sebelumnya telah disetujui Direktur Utama dan direview oleh Dewan Komisaris. Laporan hasil audit dan realisasi kegiatan audit DAI dilaporkan
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Achmad Fauzi, lahir 4 November 1965. Lulusan Magister Hukum Bisnis dari Universitas Padjadjaran, Bandung. Karirnya dimulai dari Chase Manhattan Bank tahun 1989, kemudian di Bank Duta (1989-1990), Bank Putera (1990-1995), Bank IFI (19952005), dan sejak September 2005 bergabung dengan BSM. Telah mengikuti berbagai training dan seminar, termasuk Sertifikasi Manajemen Risiko oleh BSMR di Jakarta. Selain aktif di BSM, Achmad Fauzi juga aktif di Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Kompartemen Perbankan Syariah (KPbS) Perbanas.
79
melalui Laporan Kaji Ulang Business Plan yang disampaikan kepada Dewan Komisaris sebagai wakil Pemegang Saham. Dewan Komisaris, melalui Komite Audit dan Direksi, memantau dan mengkonfirmasi apakah pihak yang diaudit (auditee) telah mengambil langkah-langkah yang memadai atas hasil temuan audit tersebut. Pelaksanaan audit oleh DAI dilakukan berdasarkan risk based audit, di mana alokasi sumber daya (SDM, waktu dan hari audit) dilakukan berdasarkan tingkat risiko dari auditee, sehingga sumber daya DAI akan lebih fokus pada auditee yang memiliki risiko tinggi.
Piagam Audit Internal DAI telah memiliki Piagam Audit Internal sebagai pedoman dasar yang mengatur tentang kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta metode kerja dan pelaporan Divisi Audit Intern dalam menjalankan tugasnya mewujudkan sistem pengawasan intern BSM. Piagam Audit Internal terbit pada tanggal 27 April 2005 sebagai revisi dari Internal Audit Charter tanggal 21 Maret 2002. Outline Piagam Audit Internal Bab I. Pendahuluan Bab II. Kedudukan Bab III. Ruang Lingkup Bab IV. Wewenang dan Tanggung jawab Bab V. Tanggung jawab Profesi Bab VI. Metode Kerja Bab VII. Pelaporan Bab VIII. Lain-lain
www.syariahmandiri.co.id
Tugas dan tanggung jawab Divisi Audit Internal
80
Sebagaimana ditegaskan dalam Piagam Audit Intern BSM tanggal 27 April 2005, tugas dan fungsi strategis DAI adalah: 1. Protektif, yaitu memastikan terciptanya ketaatan BSM
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
terhadap kebijakan, ketentuan, dan peraturan yang ditetapkan; 2. Konstruktif, yaitu menjaga tingkat kehematan penggunaan sumber daya yang optimal dan efektivitas hasil yang maksimal; 3. Konsultatif, yaitu memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi seluruh manajemen sebagai penyempurnaan kebijakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Selain itu DAI juga memiliki tanggung jawab profesi, yaitu: 1. Auditor Intern harus memiliki independensi dalam melakukan audit dan mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai dengan profesinya berdasarkan standar audit yang berlaku umum; 2. Auditor Intern harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap keberhasilan dan nama baik Bank; 3. Auditor Intern harus memiliki tanggung jawab terhadap profesinya dengan selalu menerapkan prinsip kerja yang cermat dan seksama dengan berpegang teguh kepada kode etik auditor dan budaya “ETHIC” Bank; 4. Auditor Intern tidak terkait di dalam pelaksanaan kegiatan operasional dari unit kerja yang diaudit; 5. Auditor intern tidak melakukan audit terhadap unit kerja yang petugasnya mempunyai hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan auditor intern yang bersangkutan dan kegiatan yang sebelumnya dilakukan oleh auditor intern yang bersangkutan; 6. Auditor Intern senantiasa meningkatkan kualitasnya dengan terus meningkatkan kemampuan teknis melalui pendidikan berkelanjutan minimal 180 (seratus delapan puluh) jam per 3 (tiga) tahun;
7. Divisi Audit Intern secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) tahun dilakukan review oleh pihak ekstern, untuk menjamin bahwa pelaksanaan fungsi Divisi Audit Intern telah sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum.
Uraian pelaksanaan kegiatan Audit Internal Aktivitas yang telah dilakukan oleh Divisi Audit Internal antara lain: 1. Merealisasikan audit (rutin dan non rutin/khusus) terhadap seluruh unit kerja Cabang dan Kantor Pusat sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Rencana Audit Tahunan. DAI melakukan penugasan audit khusus/investigatif bilamana terdapat permasalahan yang dapat mengganggu jalannya operasional BSM, pelanggaran terhadap Kode Etik Perusahaan dan prinsip Good Corporate Governance di seluruh lingkungan Bank. Berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2009, target penugasan audit yang ditetapkan adalah berdasarkan metodologi Risk Based Audit mencakup 140 penugasan. Realisasi penugasan selama tahun 2009 adalah sebanyak 186 penugasan (132,86% dari target 140 penugasan), dengan rincian: - Audit Rutin sebanyak 149 penugasan; - Audit Non-Rutin sebanyak 37 penugasan. 2. Menerapkanmekanisme penilaian dan pengukuran terhadap pengendalian intern (Intern Control Score/ICS), mengacu pada pengukuran dampak (impact) danfrekuensi penyimpangan yang terjadi (likelihood). Penilaian ICS menjadi salah satu komponen nilai Key PerformanceIndicator (KPI) unit-unit kerja. Hal ini
Beberapa auditor eksternal yang melakukan audit/review terhadap BSM antara lain: a. Bank Indonesia Bank Indonesia melakukan audit minimal setahun sekali dan monitoring tindak lanjut atas tanggapan audit di-update setiap 3 bulan sekali. Setiap progress tindak lanjut dilaporkan kepada Direktur Utama dan Komisaris secara triwulanan. b. Bank Mandiri Bank Mandiri melakukan audit minimal setiap tahun sekali dan monitoring tindak lanjut atas tanggapan audit di-update setiap 3 bulan sekali. Progress tindak lanjut dilaporkan kepada Direktur Utama dan Komisaris secara triwulanan.
c. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) BPK melakukan audit sewaktu-waktu sesuai prioritas kerja BPK, terakhir tahun 2005. Tindak lanjut atas tanggapan audit di-update setiap 3 bulan sekali. Progress tindak lanjut dilaporkan kepada Direktur Utama dan Komisaris secara triwulanan. d. Lloyd Register Lloyd’s Register Quality Management (LRQA) adalah lembaga yang telah menerbitkan sertifikasi ISO 9001:2000 Quality Management System bagi standar mutu audit DAI yang telah diperoleh sejak tahun 2004. Sesuai requirement ISO 9001:2000, LRQA akan melakukan surveillance visit setiap 6 bulanan untuk mereview konsistensi implementasi ISO 9001:2000 DAI. e. External Review Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, DAI menyampaikan laporan hasil kaji ulang (review) pihak ekstern yang memuat pendapat tentang hasil kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Intern Bank serta perbaikan yang mungkin dilakukan. DAI menyampaikan laporan hasil pengkajian ulang oleh kantor akuntan publik yang ditunjuk sekurang- kurangnya sekali dalam 3 tahun, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah hasil kaji ulang oleh pihak ekstern diterima oleh Bank. Proses review ekstern terakhir dilakukan pada bulan Juni 2008 oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. J. Tanzil & Rekan, untuk periode 1 Juni 2005 – 31 Mei 2008. Review penerapan SPFAIB 3 tahunan baru akan dilakukan pada tahun 2011. 4. Melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang efektivitas pengendalian intern pada saat exit meeting audit maupun pada pelatihan-pelatihan in-house, baik untuk pegawai pelaksana maupun officer antara lain Branch Operations, Management Trainee Program dan programprogram lainnya. 5. Meningkatkan kompetensi auditor baik hard skill maupun soft skill. Selama tahun 2009 total jam pelatihan yang diikuti seluruh pegawai/auditee adalah 2.224 jam, atau rata-rata jam pelatihan adalah 38,34 jam per pegawai.
www.syariahmandiri.co.id
menunjukkan komitmen yang kuat dalam perbaikan efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara berkesinambungan. 3. Berperan aktif sebagai mitra kerja (counterpart) auditor eksternal yaitu Bank Indonesia, Bank Mandiri, Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), maupun Kantor Akuntan Publik (KAP). Tugas sebagai counterpart adalah memfasilitasi komunikasi antara manajemen dengan pihak auditor eksternal dan pemantauan tindak lanjut/ penyelesaian temuan audit ekstern.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
81
Rekapitulasi berbagai pelatihan yang telah diikuti selama tahun 2009 antara lain: 1. Workshop Pedoman Organisasi, 2. Strategic Skill, 3. Knowledge Sharing Corporate Planning, 4. Sosialisasi Pengisian SPT Tahunan, 5. Sarasehan Pembiayaan Bermasalah, 6. Workshop Rencana Implementasi BSM Shared Values, 7. Basic Training, 8. Workshop Bisnis, 9. Pelatihan Auditor Program, 10. Strategic Planning. Profil Kepala Divisi Audit Internal Priyono, lahir 17 Juli 1957. Alumnus Universitas Airlangga, Surabaya. Karirnya dimulai dengan menjadi auditor di salah satu Kantor Akuntan Publik, kemudian dilanjutkan dengan berkarir di Bank Dagang Negara (BDN) pada tahun 1985. Berbagai posisi yang ditempati antara lain Auditor Pemeriksa, Kepala Seksi Pengawasan, Kepala Tim Audit. Bergabung di BSM tahun 1999 sebagai Kepala Divisi SDI. Telah mengikuti berbagai training dan seminar, antara lain Sertifikasi Manajemen Risiko oleh BSMR, Workshop Risk Based Audit, Workshop Effective Risk Assessment dan Workshop Aplikasi Manajemen Audit di Perbankan.
www.syariahmandiri.co.id
Penjelasan mengenai Sistem Pengendalian Internal BSM BSM berkomitmen mengelola operasional Bank secara sehat
82
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
dan aman. BSM telah menerapkan suatu Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang dituangkan dalam suatu Pedoman Standar SPI yang disahkan oleh Direksi dalam Surat Edaran No. 6/018/OPS tanggal 6 Mei 2004, merujuk kepada Surat Edaran Bank Indonesia No.5/22/ DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum. Agar penerapan pengendalian internal berjalan efektif, maka SPI tersebut telah didukung dengan beberapa subsistem infrastruktur sebagai berikut: a. Pengawasan Manajemen dan Budaya Pengendalian 1). Dewan Komisaris Dewan Komisaris BSM telah menjalankan fungsi pengawasannya dengan melakukan rapat-rapat Dewan Komisaris dan Direksi, baik yang bersifat berkala seperti evaluasi kinerja manajemen secara bulanan maupun insidental terkait dengan kondisi terkini BSM.
Dewan Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
2). Direksi Direksi BSM melaksanakan kebijakan dan strategi sesuai Rencana Bisnis Bank yang telah disetujui
Dewan Komisaris, dan melaporkan secara berkala hasil-hasil kinerja BSM kepada Dewan Komisaris. Direksi mengendalikan operasional BSM dan memantau efektivitas sistem pengendalian intern, dengan membentuk Satuan Kerja Audit Intern yang efektif dan independen. 3). Budaya Pengendalian Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh jajaran pegawai BSM telah berkomitmen untuk mewujudkan suatu budaya perusahaan yang telah disepakati bersama, dinyatakan secara tertulis, dan dipantau penerapannya secara terus-menerus, yaitu Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus (ETHIC). b. Identifikasi dan Penilaian Risiko BSM terus mengembangkan penerapan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai upaya mengawal pertumbuhan Bank yang sehat dan berkesinambungan (sustainable growth), dan dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Unit Kerja Manajemen Risiko saat ini telah mempunyai infrastruktur yang diperlukan agar kebijakan dan ketentuan BSM selalu up-to-date, tersedianya prosedur dan penetapan limit, ketersediaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
c. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi Sistem Pengendalian Intern yang efektif mensyaratkan adanya kegiatan pengendalian yang mencakup penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian lebih dini untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut secara konsisten dipatuhi dan menjadi kegiatan yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan BSM. BSM menetapkan salah satu Direksi menjadi Direktur Kepatuhan untuk memastikan fungsi pengendalian dan kepatuhan telah dilaksanakan. Direktur Kepatuhan dibantu oleh Divisi Kepatuhan (DKN) dan Pengawas Kepatuhan & Prinsip Mengenal Nasabah (PKP) yang ditempatkan di unit-unit kerja Kantor Pusat dan cabang. Infrastruktur dan perangkat pengendalian kepatuhan akan diuraikan dalam segmen lain pada Laporan Tahunan ini. d. Sistem Akuntansi, informasi dan komunikasi BSM telah memiliki sistem akuntansi dan informasi yang memadai dan terus dikembangkan sejalan dengan implementasi Core Banking System baru demi menghadapi kompleksitas bisnis BSM yang terus meningkat. Pemeriksaan laporan keuangan BSM secara transparan dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik yang telah terdaftar di Bank Indonesia yang disetujui RUPS. BSM pun telah menyesuaikan penerapan manajemen risiko sistem teknologi dan informasi dengan mengacu
e. Kegiatan Pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan BSM telah menyelenggarakan pemantauan dan pengevaluasian kecukupan Sistem Pengendalian Intern secara terus-menerus dengan membentuk Satuan Kerja Audit Intern (dengan nama Divisi Audit Intern/DAI) yang independen terhadap satuan kerja operasional. DAI berkomitmen untuk melaksanakan fungsinya memastikan efektivitas SPI yang memadai dengan cara melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada manajemen tentang: 1). Efektifitas dan efisiensi operasional. 2). Akuntabilitas. 3). Kewajaran laporan keuangan. 4). Kepatuhan terhadap undang-undang dan ketentuan yang berlaku. 5). Prinsip tata-kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Setiap hasil audit telah disampaikan kepada Dewan Komisaris atau Komite Audit, Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan. Dalam menjalankan fungsinya DAI telah memiliki Piagam Audit Intern yang disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 27
April 2005 dan Kode Etik Auditor Intern yang disahkan Direksi pada tanggal 6 Februari 2008.
Peran serta DAI dalam penguatan (improvement) SPI, antara lain:
1) Melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) intern melalui pembaharuan Manual Audit Intern. 2) Sosialisasi dan internalisasi Kode Etik Auditor Intern. 3) Aktif menjadi mitra kerja (counterpart) Komite Audit dan sebagai anggota tidak tetap Working Group Operational. 4) Mengembangkan pendekatan Risk Based Audit (RBA) secara bertahap. 5) Mendukung implementasi Corporate Value BSM, yaitu Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus (ETHIC), dalam konteks review terhadap lingkungan pengendalian (control environment) di seluruh unit kerja BSM. 6) Membantu Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam mengawasi pelaksanaan aspek-aspek syariah pada operasional perbankan dengan cara melaporkan hasilhasil audit yang berkaitan dengan aspek syariah kepada DPS. 7) Melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang efektivitas pengendalian intern pada saat exit meeting audit maupun pada pelatihan-pelatihan in-house, baik untuk pegawai pelaksana maupun officer, antara lain: Branch Operations, Management Trainee Program, dll. 8) DAI pun senantiasa mengembangkan peran kemitraan dengan auditee/ customer secara konsisten dan berkesinambungan, antara lain melalui komunikasi yang efektif dalam membahas semua temuan audit, sehingga auditee/ customer dapat memahami
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
kepada PBI No.9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum, sehingga BSM dapat memberikan fungsionalitas yang inovatif, mendukung pelayanan ’one stop shopping’ kepada nasabah BSM, kemudahan akses serta melakukan pengembangan aplikasi yang aman dan selaras dengan perkembangan pasar.
pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko yang menyeluruh.
83
ekuitas, laporan arus kas; 2. Perubahan dana investasi terikat; 3. Rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil; 4. Sumber dan penggunaan dana zakat; 5. Sumber dan penggunaan dana kebajikan.
risiko-risiko penyimpangan yang ada.
N. Audit Ekstern
Hubungan antara BSM, Kantor Akuntan Publik dan Bank Indonesia Pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan Bank untuk tahun buku 2009 telah sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi keuangan Bank, dan Standar Profesional Akuntan Publik, serta perjanjian kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan.
BSM selalu berupaya meningkatkan komunikasi antara Kantor Akuntan Publik, Komite Audit dan Manajemen BSM untuk dapat meminimalisir kendala-kendala yang terjadi selama proses audit berlangsung.
www.syariahmandiri.co.id
84
Kantor Akuntan Publik telah memenuhi kewajiban dengan menyampaikan laporan hasil audit dan Management Letter kepada Bank Indonesia, dan untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan bank sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Tim Pemilihan Akuntan Publik yang terdiri dari Komite Audit dan unsur manajemen telah melakukan proses pemilihan akuntan publik untuk melakukan audit atas: 1. Laporan neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Untuk memacu pertumbuhan bank yang demikian pesat, perlu didukung pegawai dengan pendidikan yang cukup baik di bidang kerjanya. Terutama untuk jabatan yang strategis. Hingga akhir 2009 tercatat jumlah pegawai dengan pendidikan S2 sebanyak 2,75%, pendidikan S1 sebanyak 58% dari total seluruh pegawai BSM.
Untuk menambah kompetensi pegawai dan sebagai salah satu program reward, BSM pada tahun 2009 telah memberikan beasiswa S2 kepada 5 pegawai. Pegawai pegawai tersebut diterima di program Pasca Sarjana Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.
Pegawai yang berprestasi di bidang kerjanya masing-masing diberikan kenaikan pangkat dan jabatan (promosi). Pada tahun 2009, BSM memberikan kenaikkan pangkat kepada berjumlah 839 pegawai dan kenaikan jabatan kepada 285 pegawai. Pegawai yang dipromosikan, baik pangkat maupun jabatan, diwajibkan mengikuti rangkaian seleksi administratif dan uji kompetensi. Kompetensi teknis (hard) diuji melalui media e-learning dan kompetensi perilaku (soft) diuji melalui competency assesment. Officer Development Program (ODP) merupakan program yang dikhususkan bagi pegawai yang dipromosikan dengan perubahan level jabatan. Yaitu pegawai dari level jabatan Pelaksana yang dipromosikan ke level jabatan Officer. Tahun 2009, pegawai level Pelaksana yang mengikuti ODP sebanyak 326 pegawai.
O. Laporan Sumber Daya Manusia
Unit kerja yang membidangi urusan sumber daya manusia sejak BSM terbentuk adalah Divisi Sumber Daya Manusia (DSI). Di awal tahun 2009 DSI dipecah menjadi dua unit kerja, yaitu Divisi Human Capital (DHC) dan Desk Training. Pemisahan unit kerja ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kinerja dan fokus pada bidangnya masing- masing. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan bisnis BSM yang semakin pesat.
Agar proses audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan serta perjanjian kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan dan selesai sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan, secara rutin dilakukan pertemuan-pertemuan yang membahas beberapa permasalahan penting yang signifikan.
menjadi pegawai tetap untuk tahun 2009 berjumlah 618 pegawai.
Sampai akhir tahun 2009 jumlah pegawai BSM (termasuk outsource) telah mencapai 4.544 orang, meningkat 23.13 % dari 3.493 orang pada akhir tahun 2008. Penyebaran jumlah pegawai pada tahun 2009 adalah 890 (20%) di Kantor Pusat dan 3.609 (80%) di 60 Kantor Cabang dan outlet di bawah koordinasinya. Kenaikan/ pertambahan jumlah pegawai tersebut berbanding lurus dengan ekspansi BSM melalui jumlah Kantor Cabang dan outlet di bawah koordinasinya di berbagai daerah. Komposisi pegawai berdasarkan jenis kelamin adalah 73% pria dan 27% wanita. Pertambahan jumlah pegawai tersebut perlu dikelola dengan tata kelola yang baik. Untuk pegawai dengan status pegawai kontrak dapat ditingkatkan statusnya menjadi pegawai tetap, dengan melalui evaluasi kom-petensi dan kinerja. Status pegawai kontrak yang diangkat
Berbagai program reward telah dilaksanakan BSM kepada pegawai. Selain program promosi
Seragam pegawai merupakan cermin profesionalisme pegawai dalam bekerja. Untuk pemenuhan seragam pegawai tersebut, BSM telah melaksanakan tender dengan pemenang sebanyak 3 vendor. Masing-masing vendor menangani desain dan implementasi seragam untuk pegawai pria, pegawai wanita, dan pegawai non staf (Satpam, Driver, dan Office Boy). Selama tahun 2009 DHC meningkatkan infrastruktur layanan, antara lain sentralisasi layanan Jamsostek, merevisi ketentuan yang terkait kinerja, organisasi, kompensasi, dan peraturan ketenagakerjaan. Bentuk komitmen DHC dalam mendukung bisnis BSM antara lain dengan mengimplementasikan ISO 9001:2000 pada prosedur kerja.
Rekrutmen
BSM terus menghadapi tantangan
dalam merealisasikan rencana bisnis di masa yang akan datang. Pengembangan jaringan Kantor Cabang termasuk pembukaan outlet gadai, pembiayaan mikro, dan pembiayaan konsumer menjadi perhatian khusus. DHC berperan aktif dalam mensukseskan goal tersebut dengan cara melaksanakan breakthrough terhadap semua proses kerja.
Breakthrough tersebut meliputi peningkatan (improvement) mekanisme dan prosedur kerja serta melibatkan peran aktif pejabat Unit Kerja Kantor Pusat dan Kantor Wilayah sehingga menghasilkan sinergi yang lebih optimal.
Organisasi & Jabatan
Organisasi BSM secara berkesinambungan akan disesuaikan mengikuti rencana bisnis dan pengembangan kegiatan usaha. Untuk itu diperlukan tata kelola organisasi yang baik dan seimbang antara strategi dan daya dukung dalam bentuk infrastruktur yang memadai. Struktur organisasi, jabatan, dan uraian kerja (job description) disusun dalam bentuk Pedoman Organisasi. Pedoman Organisasi adalah dokumen hidup yang bergerak mengikuti kebutuhan bisnis dan organisasi.
meningkatkan kesejahteraan pegawai berdasarkan pencapaian kinerja melalui penerapan pola guaranted cash dan fasilitas kepegawaian lainnya. Menghadapi era persaingan yang semakin ketat, BSM berupaya untuk menciptakan paket remunerasi yang atraktif dan kompetitif. Paket remunerasi ini selalu ditinjau untuk memastikan bahwa pegawai BSM mendapat paket yang atraktif.
Sistem Remunerasi dan Reward
Semangat kerja pegawai terus ditingkatkan melalui reward yang diberikan terkait kinerja, antara lain program tunjangan prestasi unit kerja, bonus tahunan, insentif terkait prestasi, dan pemberian beasiswa S2. Termasuk di antaranya adalah pegawai diberikan kesempatan yang seluasluasnya untuk meraih karir yang lebih tinggi. Sehingga kesempatan promosi menjadi ajang kompetisi yang sehat bagi pegawai.
Kompetensi
Sebagai cetak biru bagi pengembangan dan pelatihan pegawai, BSM telah menyusun kamus dan profil kompetensi. Kompetensi merupakan sebuah konsep yang dapat diartikan sebagai kombinasi antara pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan perilaku (behaviour). Konsep tersebut dikenal dengan Competency-Based Human Resources Management (CBHRM).
BSM senantiasa berupaya
www.syariahmandiri.co.id
dan pemberian beasiswa, terdapat sejumlah reward lain yang diberikan ke pegawai. Pada tahun 2009 Manajemen menyetujui kenaikan gaji pokok pegawai sebesar rata-rata 12,5 %. Tunjangan Prestasi Unit Kerja (TPUK) diberikan kepada pegawai dengan mengacu kepada evaluasi kinerja triwulanan. Jumlah TPUK yang diberikan ke pegawai selama tiga triwulan sebesar rata-rata 2,98 kali gaji pokok. Pegawai yang menerima TPUK terbesar adalah sebesar 5,2 kali gaji pokok.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
85
www.syariahmandiri.co.id
86
CBHRM adalah suatu pola pendekatan dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya insani yang handal dengan memanfaatkan kompetensi sebagai titik sentralnya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan konsisten dalam menerapkan sistem rekrutmen, seleksi, promosi, kompensasi, penilaian kinerja, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, manajemen kinerja, maupun perencanaan strategis di bidang sumber daya manusia ke titik yang paling optimum.
anggaran pelatihan tahun 2008 yaitu sebesar Rp14,08 milyar. Program pengembangan SDM dilakukan melalui pendidikan karir, pendidikan profesi, ketrampilan, serta berbagai kursus, latihan, penataran, seminar, lokakarya dan pelatihan manajemen dan teknis yang disesuaikan dengan kebutuhan BSM.
P. Laporan Manajemen Risiko
Hingga saat ini telah dilakukan penyempurnaan terhadap kamus dan profil kompetensi, yaitu mengacu kepada shared values BSM (ETHIC) dan perkembangan organisasi BSM. Jumlah profil kompetensi jabatan yang telah disusun hingga saat ini adalah sebanyak 572 jabatan. Kamus dan profil kompetensi yang disahkan oleh Direksi akan menjadi pedoman pengelolaan SDM berbasiskan kompetensi. Kamus dan profil kompetensi dapat diintegrasikan dengan media e-learning BSM. Terutama terkait dengan data-data kepegawaian dengan masingmasing profil kompetensinya. Kompetensi pegawai-pegawai BSM tersebut akan dimonitor dan dikembangkan sesuai dengan profil kompetensi jabatan yang dijabat pegawai. Diharapkan implementasi CBHRM di BSM dapat dijadikan sebagai faktor penentu keberhasilan kinerja pegawai untuk mendukung tercapainya visi dan misi BSM. Selama tahun 2009 BSM telah mengeluarkan biaya sebesar Rp21,01 milyar untuk berbagai macam program pendidikan intern dan ekstern. Hal tersebut meningkat dibandingkan
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Perkembangan dunia perbankan yang pesat memicu bank untuk lebih kreatif dan dinamis dalam mengembangkan berbagai produk dan layanan. Hal ini berdampak pada peningkatan kompleksitas usaha bank sehingga diperlukan tata kelola perusahaan dan penerapan manajemen risiko yang lebih kuat. Karena itu, bank terus memperbaiki dan mengembangkan manajemen risiko sesuai kompleksitas usaha bank dan iklim persaingan. Organisasi Manajemen Risiko Pengelolaan manajemen risiko dilakukan bank berdasarkan prinsip segregasi tugas (segregation of duty) yang jelas. Segregasi tugas tersebut yaitu antara satuan kerja pengambil risiko (risk taking unit), satuan kerja pendukung (supporting unit) dengan satuan kerja manajemen risiko (risk management unit).
Bank memiliki Komite Manajemen Risiko (KMR) yang berperan mendorong penerapan manajemen risiko secara efektif. KMR berwenang untuk memberikan rekomendasi terkait kebijakan dan strategi manajemen risiko. KMR beranggotakan Direksi dan Kepala Divisi yang secara fungsional mengelola risiko usaha bank. Tugas KMR antara lain merumuskan kebijakan,
strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko. KMR dibantu oleh Working Group (WG) KMR yang bertugas untuk merekomendasikan atau melakukan kajian terhadap kebijakan pengelolaaan risiko bank. WG KMR terdiri dari WG ALMA, dan pembiayaan, dan WG Operasional. Pengembangan Infrastruktur Manajemen Risiko Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan, bank melakukan pengembangan infrastruktur manajemen risiko melalui: 1. Konsolidasi penerapan manajemen risiko dengan perusahaan induk, yaitu Bank Mandiri. Konsolidasi manajemen risiko tersebut tidak terbatas pada sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen risiko. Namun mencakup juga sinkronisasi kebijakan dan prosedur operasional bank. 2. Pengembangan sistem informasi manajemen risiko melalui aplikasi SIMRIS (Syariah Mandiri Risk Information System), yang meliputi: risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko strategik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi. SIMRIS menyediakan informasi yang up to date mengenai profil risiko bank. Disamping itu, SIMRIS dirancang sebagai media informasi mengenai jumlah modal yang harus dialokasikan (capital charge) untuk masing-masing risiko. 3. Pengembangan Operational Risk Tools, yaitu: a. Loss Event Database (LED) Bank menghimpun database kerugian operasional secara rutin dalam aplikasi LED digunakan sebagai
b. Risk and Control Self Assessment (RCSA) Penerapan RCSA ditujukan untuk: • menumbuhkan risk awarness risiko operasional melalui proses identifikasi dan pengukuran risiko secara mandiri; • meningkatkan pengelolaan risiko operasional dengan menetapkan tindakan pengendalian/mitigasi risiko yang efektif; • membantu manajemen dalam menilai tingkat risiko dan pengendalian pada satuan kerja atau bidang operasional yang memerlukan perhatian khusus. BSM menerapkan RCSA secara periodik untuk mengidentifikasi, mengukur dan memitigasi eksposur risiko operasional yang dihadapi unit kerja. c. Key Risk Indicator (KRI) KRI bersifat forward looking untuk membantu pegawai dalam memprediksi risiko operasional yang dihadapi. Penerapan KRI digunakan untuk: • memantau setiap perubahan tingkat risiko operasional pada proses bisnis/aktivitas tertentu; • memberikan “peringatan
BSM terus mengembangkan dan menyempurnakan berbagai parameter yang digunakan dalam KRI. 4. Penetapan limit risiko sesuai dengan tingkat permodalan yang dimiliki bank. Kebijakan limit risiko yang telah ditetapkan antara lain: • Limit wewenang memutus pembiayaan; • Limit eksposur 25 debitur terbesar; • Limit in house BMPK; • Limit portofolio pembiayaan untuk sektor usaha tertentu; • Limit portofolio pembiayaan valuta asing; • Limit coverage asuransi pembiayaan; • Limit Posisi Devisa Neto; • Limit saldo kas minimal; • Limit transaksi tresuri; • Limit GWM rupiah dan valas; • Limit secondary reserve; • Limit transaksi operasional; • Limit portofolio rekanan bank.
Penerapan manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko merupakan tanggung jawab seluruh unit kerja bank. Bank melaksanakan proses manajemen risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan dokumen Basel II (Basel II Accord
Pengelolaan risiko mencakup seluruh lingkup usaha aktivitas fungsional bank.
Proses manajemen risiko diterapkan secara komprehensif pada 4 risiko utama yang wajib dikelola oleh bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional. 1. Risiko Kredit Pengelolaan risiko kredit diarahkan untuk mendukung ekspansi pembiayaan yang sehat dan menjaga kualitas pembiayaan yang telah diberikan. Seiring dengan perkembangan bisnis, bank melakukan kaji ulang terhadap kebijakan, prosedur dan tools secara periodik. Selama tahun 2009 bank melakukan: a. Pemutakhiran kebijakan dan pedoman pembiayaan. Pemutakhiran kebijakan dan pedoman pembiayaan tersebut disesuaikan dengan perkembangan dunia usaha, kondisi ekonomi makro, dan perubahan regulasi pemerintah atau BI. b. Pemutakhiran rating sektor industri/bidang usaha. Bank mengklasifikasikan sektor industri menjadi 5 kelompok yaitu sangat menarik, menarik, netral, kurang menarik dan tidak menarik. Klasifikasi ini membantu unit bisnis dalam menetapkan target market industri dalam rangka
www.syariahmandiri.co.id
dini” kepada unit kerja agar melakukan suatu tindakan preventif untuk mengantisipasi suatu kejadian risiko;
dasar untuk perhitungan cadangan kerugian risiko operasional.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
87
www.syariahmandiri.co.id
88
ekspansi pembiayaan. c. Penetapan limit portofolio pembiayaan sebagai batasan jumlah eksposur maksimal pada sektor industri tertentu. Penetapan limit mempertimbangkan kondisi portofolio dan prospek bisnis industri tersebut. Sektor industri yang dinilai baik diberikan limit yang lebih besar dibandingkan dengan sektor industri yang dinilai kurang baik. Dengan demikian keseimbangan alokasi portofolio dapat terjaga sehingga memberikan risk adjusted return maksimal. Portofolio pembiayaan bank saat ini tersebar pada berbagai sektor industri yang termasuk kategori sektor sangat menarik dan sektor menarik, serta netral. d. Pengembangan scoring pembiayaan antara lain scoring pembiayaan konsumer yang terintegrasi dalam Loan Origination System, scoring pembiayaan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dan scoring pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). e. Pengujian Kondisi Terburuk (analisa stress test) yang dilakukan secara berkala. Hal tersebut dilakukan untuk menguji elastisitas kualitas portofolio, khususnya tingkat NPF portofolio terhadap perubahan variabel ekonomi dengan berbagai skenario. f. Pemantauan debitur Watch List untuk melakukan antisipasi dini terhadap debitur yang berpotensi menjadi NPF. g. Pemantauan atas perkembangan kualitas portofolio berdasarkan segmen bisnis, sektor
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
industri, dan skema pembiayaan. h. Pengkajian risiko atas suatu usulan pemberian pembiayaan atau peluncuran produk pembiayaan dalam bentuk opini risiko. Opini risiko mencakup identifikasi potensi risiko yang melekat pada seluruh aspek beserta mitigasi risiko yang direkomendasikan guna meminimalisir risiko yang mungkin timbul. Opini risiko tersebut berfungsi sebagai bahan pertimbangan Komite Pembiayaan dalam memberikan keputusan pembiayaan. i. Pengembangan sistem informasi manajemen risiko kredit, antara lain meliputi: 1. Eksposur berdasarkan sektor ekonomi/industri; 2. Eksposur berdasarkan segmentasi; 3. Eksposur berdasarkan rating sektor ekonomi; 4. Eksposur berdasarkan debitur besar; 5. Debitur watchlist; 6. Pembiayaan bermasalah; 7. Ketersediaan cadangan penghapusan pembiayaan.
2. Risiko Pasar Bank melakukan pengelolaan risiko pasar untuk mencegah kerugian akibat pergerakan imbal hasil pasar dan nilai tukar. Pengelolaan risiko pasar dilakukan antara lain melalui: a. Penetapan limit Posisi Devisa Neto (PDN) untuk membatasi posisi terbuka valas yang dimiliki Bank. Limit tersebut dimutakhirkan secara berkala sesuai dengan kondisi internal dan eksternal yang dihadapi bank. b. Pengukuran repricing gap untuk mengukur gap antara aset dan kewajiban pada tiap
jangka waktu, yang sensitif terhadap perubahan imbal hasil pasar. Bank melakukan pengukuran tersebut secara bulanan. c. Penggunaan model exponential weighted moving average untuk mengukur potensi kerugian maksimum akibat pergerakan nilai tukar. Pengukuran potential loss tersebut menggunakan fluktuasi nilai tukar selama periode tertentu yang dikaitkan dengan Posisi Devisa Neto. d. Pemantauan risiko pasar secara harian antara lain melalui monitoring Posisi Devisa Neto. 3. Risiko Likuiditas Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan untuk menjaga kemampuan Bank dalam memenuhi seluruh kewajiban yang jatuh tempo. Guna mencapai tujuan tersebut, bank melakukan: a. Penetapan limit likuiditas, antara lain limit giro wajib minimum baik rupiah maupun valuta asing, limit deposan terbesar, dan limit saldo kas. b. Perhitungan proyeksi cashflow dan liquidity gap secara rutin untuk memperkirakan kondisi likuiditas bank di masa mendatang. c. Pemeliharaan akses bank ke pasar uang antar bank syariah antara lain melalui perolehan dan pemberian credit line dari dan untuk bank lain. d. Pemantauan rasio likuiditas secara harian antara lain monitoring terhadap rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga, rasio kewajiban antar bank, dan rasio kas terhadap dana pihak ketiga.
Pengelolaan risiko operasional melibatkan semua pihak untuk menghindari bank dari kerugian risiko operasional yang signifikan. Manajemen risiko operasional dilakukan melalui: a. Pemanfaatan Perangkat Risiko Operasional. Proses manajemen risiko dilakukan dengan menggunakan berbagai perangkat risiko operasional yang telah ada, yaitu: loss event database, risk and control self assessment, dan key risk indicator. b. Perhitungan simulasi kecukupan modal untuk mengcover risiko operasional Basel II Accord merekomendasikan bank untuk menghitung beban modal untuk mengcover risiko operasional. Perhitungan tersebut dilakukan dengan menggunakan salah satu model yang telah ditetapkan. Saat ini belum ada ketentuan yang mewajibkan bank untuk mengalokasikan modal bagi risiko operasional. Namun, BSM secara proaktif telah menggunakan pendekatan Basic Indicator Apprioach (BIA) dalam pengukuran modal minimum untuk mengcover risiko operasional. c. Penggunaan Aplikasi. Operational Risk Management Information System (ORMIS) ORMIS merupakan sistem aplikasi yang digunakan
2. bussiness impact analysis; 3. risk assessment; 4. bussiness continuity plan; 5. pengujian BCP; 6. audit intern terhadap BCP.
untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan memitigasi kejadian risiko operasional. ORMIS digunakan sebagai: 1. alat identifikasi dan monitoring kejadian risiko operasional; 2. early warning system potensi risiko operasional; 3. database kerugian operasional. BSM mengoptimalkan sistem aplikasi ORMIS untuk proses identifikasi, pengukuran dan pengendalian risiko. Penggunaan ORMIS diharapkan dapat meminimalisir risiko operasional bank. d. Penerapan Bussiness. Continuity Management (BCM) Bank senantiasa menghadapi risiko disaster yang dapat mengganggu proses operasional bank. Disaster dapat muncul akibat faktor internal seperti kerusakan sistem teknologi informasi, dan akibat faktor eksternal seperti bencana alam. Karena itu bank harus memiliki kebijakan BCM untuk menjamin kelangsungan kegiatan operasional walaupun terdapat disaster. BSM memiliki kebijakan BCM yang terdokumentasi dengan baik. Proses BCM meliputi beberapa hal yaitu; 1. pengawasan aktif manajemen;
Dalam rangka mendukung penerapan BCM, bank memiliki Disaster Recovery Center (DRC). DRC tersebut berfungsi sebagai back up data dan cadangan data center saat terjadi permasalahan pada data center utama.
Penerapan Manajemen Risiko IT Bank melakukan manajemen risiko teknologi informasi untuk menjaga dan mengamankan operasional sistem teknologi informasi. Dalam penerapan manajemen risiko teknologi informasi, Bank telah melakukan: • Pembentukan Komite Pengarah Teknologi Informasi yang bertugas membantu tugas Direksi dalam menerapkan manajemen risiko atas penggunaan teknologi informasi. • Penyusunan kebijakan dan prosedur manajemen risiko teknologi informasi antara lain terkait pengembangan dan pengadaan, jaringan komunikasi, pengamanan informasi, Business Continuity Plan, dan electronic banking. • Pelaksanaan User Acceptance Test pada setiap pembuatan dan pengembangan aplikasi untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan tiap aplikasi.
www.syariahmandiri.co.id
4. Risiko Operasional
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
89
• Pelaksanaan uji coba Disaster Recovery Plan secara berkala untuk menguji kesiapan teknologi informasi bank dalam menghadapi kondisi darurat. Selama tahun 2009 bank melakukan satu kali uji coba DRP.
www.syariahmandiri.co.id
90
Profil Risiko Profil risiko memuat gambaran tentang tingkat risiko yang melekat pada seluruh aktivitas bank (inherent risk) dan kecukupan sistem pengendalian risiko (risk control system). Penilaian profil risiko ditentukan dengan menggabungkan hasil penilaian eksposur risiko inheren dan kecukupan sistem pengendalian risiko yang meliputi: • Pengawasan aktif Komisaris dan Direksi bank; • Kecukupan Kebijakan, prosedur dan penetapan limit; • Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; • Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Predikat/peringkat risiko inheren mencerminkan potensi timbulnya risiko pada bank, yaitu rendah (low), moderat (moderate) dan tinggi (high). Sedangkan predikat penilaian kecukupan sistem pengendalian risiko (SPR) yaitu lemah (weak), dapat diandalkan (acceptable) dan sangat memadai (strong). Gabungan hasil penilaian eksposur risiko inheren dengan kecukupan SPR menghasilkan predikat risiko komposit, yaitu rendah (low), moderat (moderate) dan tinggi (high). Penilaian profil risiko bertujuan untuk memaparkan eksposur risiko bank yang meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko strategik, risiko reputasi dan risiko kepatuhan. Bank melakukan penilaian profil risiko secara rutin setiap bulan.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan profil risiko per Desember 2009, sebagian besar risiko inheren berpredikat rendah dan sistem pengendalian risiko berpredikat strong. Predikat risiko komposit bank secara keseluruhan adalah rendah dengan tren stabil.
Q. Laporan Kepatuhan
Ketidakpatuhan terhadap hukum dan peraturan perundangan tidak hanya berakibat pada teguran oleh pihak regulator, melainkan bisa menimbulkan publikasi negatif yang dapat mencemarkan reputasi BSM sebagai bank syariah terkemuka di Indonesia. Reputasi aset paling berharga bagi sebuah bank, di samping sumber daya manusia. Dengan perubahan dan gejolak yang terus menerpa iklim usaha perbankan saat ini, tidak dapat diabaikan pentingnya menjaga reputasi yang baik. Atas dasar ini, fungsi kepatuhan di BSM menjadi amat penting untuk mendukung pengelolaan risiko kepatuhan yang sesuai dengan perkembangan usaha BSM. Selain itu sesuai karakteristik bisnis perbankan maka juga perlu diantisipasi secara baik risiko produk dan jasa, khususnya kemungkinan digunakan produk dan jasa BSM sebagai sarana pencucian uang atau pendanaan bagi kegiatan terorisme sehingga menyebabkan ancaman bagi kelangsungan usaha BSM. Seluruh karyawan BSM wajib memahami segala ketentuan perundangan yang berlaku untuk setiap fungsi operasional sehari-hari. Dengan demikian, kepatuhan merupakan tanggung jawab bersama, yaitu tanggung jawab setiap individu di BSM dan merupakan unsur penting dari seluruh kegiatan yang dilakukan oleh BSM. Divisi Kepatuhan BSM mengkoordinir pelaksanaan fungsi kepatuhan dan memastikan pemahaman tersebut dengan
memberikan pelatihan sesuai kebutuhan serta berperan sebagai penasehat terkait pelaksanaan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Penerapan Kepatuhan BSM Periode 2009
Penerapan kepatuhan BSM selama tahun 2009 berjalan baik, dimana penetapan salah satu Direksi menjadi Direktur Kepatuhan melalui RUPS dan penguatan organisasi Satuan Kerja Kepatuhan (Divisi Kepatuhan) telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Tingkat kepatuhan (compliance index) BSM triwulan IV per 31 Desember 2009 sebesar 92,83 (predikat tingkat kepatuhan ”tinggi”). Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pemastian kepatuhan terhadap seluruh operasional BSM (pembiayaan dan non pembiayaan) telah optimal dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan berikut jajaran di bawahnya yaitu Divisi Kepatuhan, Unit Kerja Prinsip Mengenal Nasabah (UKPN) dan Pengawas Kepatuhan & Prinsip Mengenal Nasabah (PKP) atau Compliance Officer (CO) di unit kerja kantor pusat maupun cabang. Khusus optimalisasi Know Your Customer (KYC) terus ditingkatkan dan dibangun BSM melalui penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT) menggunakan New Core Banking System (NCBS) berkelanjutan.
a. Pengawasan Kepatuhan
Memastikan setiap aktivitas operasional (pembiayaan dan non pembiayaan) sesuai ketentuan adalah tugas PKP atau CO di setiap unit bisnis kantor pusat maupun cabang. Pengawalan dilakukan PKP dengan pola exante antara lain penerapan compliance procedure operasional dan pengujian compliance certificate terhadap keputusan pembiayaan, penempatan dana maupun pengadaan barang
Trw I
92.38
Trw II
91.86
Trw III
91.59
- Zero Defect (ZD);
Trw IV
92.83
- Division Compliance Index (DCI);
- Compliance Risk Index (CRI); - Compliance Certificate (CC); - Compliance Self Assessment (CSA); - Regulation Index (RI); - Branch Compliance Index (BCI);
Compliance Index BSM (melalui Compliance Remedial Program) mengukur 10 indeks kepatuhan yaitu: -
dan jasa. PKP juga bermitra independen secara erat dengan kepala unit kerja berikut seluruh jajaran di bawahnya.
Pengukuran indek kepatuhan (compliance index) BSM setiap bulan merupakan langkah strategis untuk melihat ”tingkat kepatuhan” suatu objek (unit kerja, program, dsb). Hasil pengukuran digunakan oleh manajemen maupun jajaran unit kerja melakukan langkah perbaikan dan peningkatan kepatuhan.
Selama tahun 2009, Compliance Index BSM yang penguatannya dilakukan dengan penerapan Compliance Remedial Program (melalui kegiatan kepatuhan dengan akronim JURUS JAKA TINGKIR) angkanya membaik, tergambar pada tabel disamping:
Compliance Index BSM terus dipacu meningkat, sehingga dalam Corporate Plan BSM (sampai dengan 2014 ditetapkan target indeks sebesar 92,79 (kategori indeks ”tinggi”).
b. Sistem Kepatuhan
Cakupan dari pelaksanaan Sistem Kepatuhan BSM meliputi: 1). Rencana Kerja dan Anggaran Divisi (RKAD) Tahunan. Implementasi RKAD bertujuan mendukung pencapaian sasaran perusahaan/corporate BSM
- PKP Performance; - KYC dan GCG Index.
yang fokus untuk penguatan fungsi kepatuhan BSM melalui program (inisiatif strategis) tahunan Divisi Kepatuhan. Monitoring realisasi pencapaian target dilaksanakan DKN setiap bulan dimana keberhasilan kinerja Kepatuhan pada akhir 31 Desember 2009 secara kualitatif tercapai baik. 2). Pengujian (review) Kepatuhan. Pengujian kepatuhan (compliance review) atas ketentuan yang akan diberlakukan BSM dan kajian terhadap ketentuan eksternal (Peraturan BI, Fatwa Dewan Syariah Nasional/DSN, regulasi terkait lain) berjalan kontinyu. Pemastian bahwa setiap ketentuan BSM tidak ada yang melanggar ketentuan eksternal telah terlaksana dengan baik selama periode 2009. Kajian atas ketentuan eksternal telah lebih kokoh menjadi dasar rujukan bagi BSM dalam membuat kebijakan/ketentuan internal. Di samping itu, tindak lanjut pemutakhiran ketentuan existing agar sesuai dengan ketentuan yang baru dikeluarkan oleh pihak eksternal terjadual sebagaimana kepentingannya bagi BSM.
3). Pemberian Opini dan Catatan Kepatuhan Pemberian opini kepatuhan (compliance opinion - CO) dari Direktorat Kepatuhan kepada Direktur Utama atas keputusan yang akan diambil BSM terutama yang berpengaruh pada kebijakan strategik dan operasional BSM, telah optimal. Selain itu, penyampaian catatan kepatuhan (compliance note - CN) Divisi Kepatuhan kepada Direktur Kepatuhan atau unit kerja terkait untuk pengambilan keputusan BSM cukup banyak dilakukan DKN yakni sejumlah 21 (duapuluh satu) selama tahun 2009. 4). Kebijakan, SE, SOP dan Pedoman Kepatuhan Hasil kajian ketentuan eksternal yang diterbitkan regulator (terutama PBI) telah mendorong jajaran unit kerja kantor pusat BSM secara rutin menerbitkan Kebijakan, Pedoman, Surat Edaran maupun Standard Operating Procedure untuk diterapkan oleh unit kerja terkait. DKN menjadi anggota tetap dalam proses pengambilan Keputusan Komite Sisdur (KKS) kantor pusat. 5). Sistem Informasi Kepatuhan (SIK)
Penggunaan SIK yang semula sebagai tools kerja kepatuhan, pada 2009 terus meningkat sebagai compliance knowledge based yang dimanfaatkan oleh jajaran BSM dalam melaksanakan tugas.
Pemanfaatan SIK oleh jajaran BSM tergambar dari mekanisme komunikasi/ informasi, sebagai berikut: • Pengawasan rutin kepatuhan Cabang maupun kinerja PKP melalui aplikasi online
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
- Corporate Compliance Index (CCI);
91
dan real time. Melalui aplikasi ini, kejadian yang bersifat fraud dapat lebih awal terlaporkan. • Pengembangan SIK yang terkoneksi (link) dengan core banking system BSM bermanfaat bagi unit-unit kerja untuk penyampaian dan pemahaman ketentuan internal maupun eksternal BSM. Media lain yang dapat digunakan mendukung SIK adalah sosialisasi tertulis (upload) dan intranet (antara lain folder Bank SE, UU dan Fatwa DSN, penayangan wallpaper). • Pengembangan SIK diperluas sebagai sarana pelaporan unit kerja (paperless) yang terkait dengan GCG, Code of Conduct (CoC) dan Compliance Procedure (Compro). • Penggunaan SIK merupakan realisasi dari Arsitektur SIK (ASIK) yang memiliki 5 (lima) pilar penting yakni Corporate Prudentiality, Computerized Activities, Self Compliance Identification, Shari’a Compliance dan Compliance Management Information System.
www.syariahmandiri.co.id
6). Compliance Procedure Pemastian efektifitas
92
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
pelaksanaan Kebijakan Kepatuhan dan pencegahan penyimpangan prosedur di unit kerja, telah menggunakan tools prosedur kepatuhan (Compliance Procedure) sebagai perangkat kerja berupa checksheet sebagai sarana monitoring harian pejabat/pegawai Cabang. BSM telah memiliki 11 (sebelas) checksheet Compliance Procedure untuk jabatan-jabatan seperti Kepala Cabang (KC), Marketing Manager (MM), Operation Manager (OM), Customer Service Officer (CSO), Head Teller (HT), Legal Officer (LO), Loan Administration and Trade Service Officer (LTO), Pelaksana Marketing Support (PMS), Customer Service (CS), Teller, Back Office (BO). Checksheet tersebut melekat pada aktivitas operasional Cabang sehingga berfungsi sebagai Compliance Procedure dalam sistem operasional kepatuhan Cabang.
c. Monitoring & Supporting Pelaksanaan Monitoring dan Supporting Kepatuhan BSM, meliputi: 1). Pembuatan laporan-laporan rutin kinerja pengawasan kepatuhan baik periode bulanan kepada Direktur Kepatuhan, periode
triwulanan kepada Direktur Utama dan periode semesteran kepada Bank Indonesia. 2). Pemantauan/monitoring terhadap realisasi index-index kepatuhan yang meliputi Corporate Compliance Index (CCI), Compliance Risk Index (CRI), Compliance Certificate (CC), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect (ZD), Regulation Index (RI), Division Compliance Index (DCI), Branch Compliance Index (BCI), PKP Performance dan Know Your Customer Index (KYC) Index dan Good Corporate Governance (GCG). Selain itu memonitor realisasi rencana kerja Divisi Kepatuhan serta anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAD. 3). Pelaksanaan support administrasi kinerja DKN untuk keperluan internal maupun eksternal antara lain pengadaan ATK, up dating data, pengurusan reimbursement pengobatan, cuti, lembur pegawai DKN dan PKP, pelaksanaan rekrutmen karyawan, Implementasi tugas bagian Supporting dan Monitoring relatif telah berjalan dengan baik dan akan terus ditingkatkan dalam rangka untuk memberikan dukungan pelayanan yang prima kepada pihak internal maupun eksternal.
d. Monitoring GCG Penerapan GCG di BSM meningkat pada 2009 sejalan dengan tindaklanjut hasil audit BI pada tahun 2008 yang menyatakan GCG di BSM telah berjalan baik. Direktorat Kepatuhan merupakan salah satu governance structure yang diwajibkan oleh BI (tercantum dalam PBI tentang GCG dan Tingkat Kesehatan Bank Syariah). Direktorat Kepatuhan berperan memastikan berjalannya pelaksanaan GCG di jajaran BSM agar GCG dapat terpenuhi secara optimal dalam jangka panjang. DKN mengkoordinasikan pelaksanaan Self Assessment (SA) GCG yang secara khusus, untuk kepentingan internal BSM, memodifikasi format checklist GCG untuk penilaian berkala 2 (dua) kali dalam setahun (semesteran). Adapun SA sesuai kewajiban PBI dan SEBI dalam bentuk laporan penilaian tahunan telah berjalan sebagaimana mestinya. Pemenuhan GCG sebagaimana diwajibkan BI kepada bank umum, telah sesuai ketentuan a.l. BSM senantiasa menindaklanjuti setiap ketentuan baru yang diberlakukan oleh regulator (terutama PBI/SEBI), di mana jajaran unit kerja kantor pusat BSM secara rutin membuat Kebijakan, Pedoman, Surat Edaran maupun Standar Operating Procedure untuk diterapkan oleh unit kerja terkait. Setiap ditemukannya benturan kepentingan/ penyimpangan atas peraturan (internal maupun eksternal) di-reminder kepada unit kerja yang bersangkutan untuk diselesaikan dengan baik dan secara berkala diawasi oleh divisi terkait seperti Divisi Audit Intern (DAI), Divisi
Manajemen Risiko (DMR), Divisi Jaringan Cabang (DJN) dan Divisi Kepatuhan (DKN). Praktek GCG yang optimal terus ditingkatkan BSM dengan monitoring oleh unit kerja terkait di kantor pusat atas implementasi Code of Conduct (CoC). CoC yang dipantau adalah pelaksanaan oleh seluruh manajemen dan jajaran BSM lain terutama berkenaan dengan interaksi kerja dengan stakeholders.
e. Unit Kerja Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (UKPN)
1). Efektifitas Penerapan Customer Due Dilligence (CDD) • Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P2MN) telah dijalankan sejak tahun 2002 dengan berpedoman kepada PBI No.3/10/2001 tanggal 18 Juni 2001 beserta perubahannya, yang meliputi bidang pendanaan maupun pembiayaan, yang kemudian mengalami penyempurnaan melalui program Customer Due Dilligence (CDD) setelah diberlakukannya PBI No.11/28/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 yang menggantikan PBI P2MN. • Pemantauan efektifitas penerapan Know Your Customer Principle (KYC) dilakukan dengan menerapkan scoring bagi masing-masing unit bisnis melalui checklist implementasi triwulanan secara independen oleh Pengawas Kepatuhan dan Prinsip mengenal Nasabah (PKP), termasuk terpenuhinya kelengkapan/validitas data nasabah yang terus dimaksimalkan melalui
penerapan single CIF (Customer Identification File) dan data cleansing. • Hubungan korespondensi dengan bank asing telah didukung antara lain melalui pemenuhan AML questionnaire kepada bank koresponden dengan apresiasi baik. 2). Efektifitas Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) • Penguatan APU BSM telah sesuai dengan UU Tindak Pidana Pencucian Uang No.15 tahun 2002 sebagaimana telah diubah dengan UU No.25 tahun 2003. • UKPN telah berfungsi sebagaimana mestinya baik melalui PIC UKPN di Kantor Pusat maupun melalui Pejabat/Petugas UKPN di Kantor Cabang, Cabang Pembantu, Kantor Kas dan Konter Layanan Syariah (KLS), sebagai perpanjangan tangan dari UKPN Kantor Pusat. • Pelaporan ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan pemenuhan data nasabah kepada pihak berwenang senantiasa berpedoman kepada ketentuan terkait, sehingga komitmen pengamanan atas kerahasiaan data nasabah akan selalu terjaga. • Peningkatan sistem monitoring data nasabah dan indikasi transaksi mencurigakan dilakukan dengan membuat menu laporan pendeteksian kelengkapan data nasabah, ID nasabah kadaluwarsa, daftar teroris/nasabah berisiko tinggi versi PBB/ PPATK/OFAC, dan transaksi
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
93
di luar kewajaran. • Program pelatihan APU dan PPT telah dijalankan baik secara internal maupun eksternal (yang diikuti oleh pegawai Kantor Pusat dan Cabang) dengan pelaksana program BI, PPATK, FKDKP, Bank Koresponden dll. Pelatihan internal secara kelas dan workshop bagi pejabat BSM dan petugas UKPN telah diikuti oleh 1.304 pegawai atau lebih dari 50% pegawai BSM. • Telah dilaksanakan program reward and punishment terhadap implementasi APU & PPT di seluruh jajaran cabang melalui penilaian PKP dan hasil evaluasi UKPN Kantor Pusat. • PPATK telah menilai BSM telah baik dan kooperatif untuk selalu ikut serta dalam menegakkan rezim APU (money laundering) di Indonesia. • Telah dijalankan proses screening dalam proses penerimaan pegawai baru untuk memastikan calon pegawai tidak terkait dengan aktifitas pencucian uang dan pendanaan terorisme.
R. Laporan Corporate Social Responsibility (CSR)
www.syariahmandiri.co.id
94
Corporate Social Responsibility (CSR) merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara perusahaan dengan semua stakeholders, termasuk pelanggan, pegawai, komunitas, pemilik, pemerintah, supplier bahkan kompetitor. CSR merupakan konsep di mana BSM secara sukarela menyumbangkan sesuatu ke arah masyarakat yang lebih baik dan lingkungan hidup yang lebih bersih. Kegiatan-kegiatan yang dijalankan BSM di tahun 2009 terus diupayakan agar
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
sesuai dengan konsep dasar CSR, yaitu membantu mengatasi atau mengurangi permasalahan yang terjadi di masyarakat, mengusahakan terjadinya perubahan perilaku masyarakat, dan mengupayakan pencapaian kesejahteraan kehidupan masyarakat.
Aktivitas CSR yang dilakukan BSM bertujuan untuk: 1. Mendukung kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan; 2. Mendukung implementasi praktik bisnis yang transparan dan bertanggungjawab; 3. Membuat perubahan positif di tengah masyarakat, khususnya di lingkungan di mana BSM beroperasi; 4. Membangun citra positif BSM dalam benak masyarakat, dan menggalang dukungan masyarakat untuk tujuan bisnis BSM; 5. Meningkatkan nilai brand BSM dengan membangun reputasi yang baik; 6. Meningkatkan kesadaran publik tentang BSM melalui kegiatan-kegiatan sosial. Berbagai program yang dimiliki BSM dilakukan secara sinergi dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM. Pelaksanaan program CSR di BSM memiliki 2 (dua) sumber dana, yakni Dana Kebajikan dan Dana Zakat, dengan uraian sebagai berikut: 1. Dana Kebajikan Dana Kebajikan bersumber dari Denda, Pendapatan Non Halal dan Dana Sosial lainya. Penerimaan Dana Kebajikan per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp1.862.553.208,dan yang disalurkan adalah sebesar Rp3.201.712.500,- dan saldo akhir tahun adalah Rp1.585.278.744,- Jenis kegiatan yang telah mendapat penyaluran Dana Kebajikan
meliputi: Santunan anak yatim, pembangunan/renovasi masjid, khitanan massal, partisipasi kemanusiaan untuk Palestina, donor darah, bea siswa, iB CSR, pelatihan dakwah, pembangunan asrama rumah asuh, operasi bibir sumbing, bakti sosial, pengadaan perpustakaan anak yatim, korban gempa Tasikmalaya dan Sumatera serta pembinaan pedagang mikro. 2. Dana Zakat Dana Zakat bersumber dari zakat perusahaan (BSM), zakat nasabah dan umum, serta zakat pegawai BSM. Penerimaan Dana Zakat per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp18.485.759.674,-, yang disalurkan adalah sebesar Rp2.891.297.138,- dan saldo akhir tahun adalah Rp20.661.980.149, Penyaluran Dana Zakat dilaksanakan (bersinergi) dengan LAZNAS BSM dan penyalurannya dilakukan melalui program yang berdaya guna dan bermanfaat yakni Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat kepada 14.582 orang (mustahikin)
Selama tahun 2009 BSM melakukan berbagai kegiatan sosial yang diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan, antara lain: a. Pengembangan Ekonomi Umat BSM berkomitmen untuk berpartisipasi dalam menjalin kemitraan dan mengembangkan sektor ekonomi masyarakat sekitar. Wujud kepedulian BSM tersebut dilakukan dalam bentuk Program Mitra Umat yakni pemberdayaan sektor ekonomi mikro dengan skema qardhul
b. Program Pengembangan Pendidikan BSM berkomitmen untuk berpartisipasi dalam melaksanakan program pengembangan pendidikan sebagai salah satu bentuk sumbangsih BSM untuk pengembangan Indonesia. Program Pengembangan Pendidikan dilaksanakan melalui Program Didik Umat yang merupakan salah satu program pengembangan sumber daya manusia. Sasaran dari program ini adalah pemberdayaan pendidikan mulai dari tingkat SD, SMP, SMU/K dan perguruan tinggi. Pada tahun 2009, LAZNAS BSM
telah memberikan bantuan pendidikan kepada 1.166 siswa dari berbagai tingkatan. Total bantuan yang telah disalurkan melalui program Didik Umat adalah sebesar Rp1.269.996.000,-. c. Program Perbaikan Kesehatan BSM berkomitmen untuk berpartisipasi dalam melaksanakan program perbaikan kesehatan. Berbagai program yang dimiliki BSM merupakan program yang menyentuk langsung kepedulian terhadap masyarakat. Program-program yang dilakukan BSM di bidang perbaikan kesehatan antara lain: pelaksanaan donor darah, operasi bibir sumbing untuk anak yatim, khitanan massal dan program-program lainnya. d. Program Sosial/Budaya Dilaksanakan melalui Program Simpati Umat dalam berbagai kegiatan antara lain pemberian bantuan kepada korban bencana, distribusi hewan kurban, pemberian bantuan kesehatan, pembangunan mesjid dan fasilitas publik lainnya maupun santunan kepada dhuafa atau yatim piatu.
e. Program Pelestarian Lingkungan Persoalan utama yang dihadapi dalam upaya melestarikan lingkungan, khususnya sumber daya hutan adalah terjadinya degradasi hutan dan lahan yang disebabkan oleh pembalakan liar, perambahan hutan dan pengurangan kawasan hutan (deforestasi) untuk kepentingan pembangunan lain yang berakibat terjadinya bencana banjir, kekeringan dan tanah longsor maupun kontribusi yang nyata terhadap pemanasan global. Upaya memulihkan kerusakan hutan dan lahan dilaksanakan dengan merehabilitasi kembali hutan rusak dan lahan kritis DAS melalui kegiatan menanam, baik secara keproyekan (Reboisasi/ Gerhan) maupun gerakan menanam secara massal oleh masyarakat luas sebagai bentuk kesadaran dan kepedulian terhadap upaya pemulihan kerusakan sumber daya hutan. Peduli terhadap hal tersebut, BSM mengkampanyekan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan. Melalui program BSM Peduli Penghijauan, BSM melakukan gerakan
www.syariahmandiri.co.id
hasan. Selama tahun 2009 telah disalurkan sejumlah Rp384.425.000,-. Sasaran program ini supaya para mustahik yang menerima dana akan berubah menjadi muzaki. Pada tahun 2009 bantuan diberikan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat dalam kegiatankegiatan ekonomi, meliputi budidaya jamur, budi daya kelinci dan pinjaman modal usaha mikro. Penerima bantuan program Mitra Umat dalam tahun 2009 adalah sebanyak 916 orang. Sampai saat ini pengembangan dan perbaikan atas program ini terus dilakukan.
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
95
penanaman pohon. Kegiatan ini dicanangkan secara resmi oleh jajaran Direksi pada bulan April 2009. BSM Peduli Penghijauan melibatkan Direksi dan pegawai BSM, direalisasikan dalam bentuk penanaman bibit pohon serta perbaikan taman kota. Melalui gerakan BSM Peduli Penghijauan, BSM juga ingin mengajak stakeholders untuk peduli dan melestarikan lingkungan melalui program nyata. Selain mengadakan program BSM Peduli Penghijauan, BSM juga melakukan berbagai program kampanye lainnya, antara lain gerakan hemat listrik, hemat kertas, hemat air dan hemat bahan bakar minyak. Kampanye dilakukan pada seluruh karyawan dalam unit kerja dengan berbagai media, antara lain poster, banner, spanduk dan leaflet.
S. Laporan Sistem Teknologi Informasi MASIH DIANALISA)lllL
Program kerja BSM yang diimplementasikan pada tahun 2009 diarahkan guna memperkuat dan menyempurnakan apa yang telah dikembangkan pada tahun 2008. Inovasi yang disesuaikan dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) terkini adalah untuk meningkatkan daya saing BSM dalam industri perbankan.
www.syariahmandiri.co.id
96
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Oleh karenanya, untuk memantapkan berbagai hal yang telah dicapai pada tahun 2008 tersebut, pada tahun 2009 ditempuh strategi yang mampu menjamin adanya dukungan kuat terhadap program kerja BSM.
Improving Service Quality
Dalam upaya menuju “BSM cares for better Indonesia”, BSM berusaha untuk terus menyempurnakan pelayanan “improving service quality” kepada nasabah melalui: 1. Mengembangkan fitur e-banking secara berkelanjutan, antara lain: a. Aplikasi “Western Union“ (WU); b. Fitur transfer di SMS banking; c. Sistem e-Payroll; d. Payment e-banking; e. Remmitance (cash to cash); f. Fitur BSMnet (account to cash); g. Fitur mobile banking GPRS (account to cash). 2. Melakukan re-engineering IT environment secara bertahap melalui: a. Transformasi Core Banking System (CBS) dilakukan guna menerapkan, yaitu: • Memenuhi ketentuan Bank Indonesia (BI) yang dituangkan pada lampiran SEBI No. 9/30/DPNP/2007 tanggal 30 November 2007, Bab 1.2.6 mengenai “Sistem Informasi Manajemen“ dan Bab 3.3.2 mengenai “Kebijakan Perencanaan Kapasitas“ • Mendukung 3 (tiga) dari
misi BSM: • Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan. • Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. • Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat. Transformasi CBS merupakan proses implementasi atas proses pengadaan sistem core banking baru (iBSM: integrated banking system modules). Pelaksanaan transformasi CBS meliputi: (1) Pembangunan sistem CBS baru: Pembangunan modul-modul CBS, - reengineering Chart of Account (COA), - restruktur kode outlet, (2) transformasi arsitektur aplikasi, (3) transformasi infrastruktur, (4) transformasi bisnis proses, dan (5) transformasi Standard Operating Procedure (SOP). Pelaksanaan implementasi CBS baru dimulai sejak pelaksanaan kick off meeting pembangunan project (tanggal 23 Oktober 2009). Tim CBS telah membuat tahapan umum proyek dengan durasi 15 bulan untuk pembangunan aplikasi di sistem CBS baru tahap 1. Adapun besaran umum project: (1) project initiation, (2) business requirement (BR)
Sampai dengan akhir tahun 2009, implementasi untuk pembangunan aplikasi di sistem CBS baru, pada tahap BR review untuk beberapa modul CBS (modul customer, branch structure, retail funding & payments) dan resizing hardware (infrastruktur) carry forward 2010 beserta BR review modul-modul CBS lainnya. Meningkatkan fungsi jaringan komunikasi data (transformasi infrastruktur) melalui availability jaringaninternet, availability bandwith manager dan upgrade bandwith. Hal tersebut dilakukan untuk: • Memberikan dukungan optimal pada sistem CBS yang baru; • Memastikan tersedianya jaringan data 24x7 sehingga dapat memberikan layanan operasional yang memadai. b. Penerapan LanDesk dan Fire-wall sebagai daya dukung terhadap penerapan IT Security. c. Penyempurnaan akses informasi internal BSM melalui pembangunan aplikasi MS-Exchange untuk mailing list yang dapat diakses tanpa batas (via intranet dan internet).
Penerapan Ketentuan Bank Indonesia
Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dapat meningkatkan risiko yang dihadapi perbankan termasuk BSM. Dalam rangka untuk dapat mengeliminasi risiko
tersebut, BSM meresponnya dengan menerapkan manajemen risiko secara efektif dan bertahap sesuai ketentuan: (1) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/15/ PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum, dan (2) Surat Edaran BI (SE BI)I No.9/30/DPNP tertanggal 12 Desember 2007 perihal Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut, BSM telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi atas penggunaan TI. 2. Melengkapi dan mengembangkan kebijakan dan prosedur penggunaan TI. Dalam kaitan ini BSM telah membuat dan menyempurnakan kebijakan dan prosedur penggunaan TI dari berbagai aspek manajemen risiko antara lain: a. Project management; b. Operasional TI; c. Jaringan komunikasi data; d. Pengamanan data & informasi; e. Aset TI. 3. Menyempurnakan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko penggunaan TI. 4. Melakukan uji coba atas Disaster Recovery Plan (DRP) pada bulan Maret 2009 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengharuskan Bank untuk melakukan uji coba DRP paling kurang sekali dalam satu tahun dengan melibatkan end user. 5. Melaksanakan sistem pengendalian intern atas penggunaan TI.
Strategi Tahun 2010
Untuk meningkatkan service
quality dan mendukung strategi perusahaan melalui project 201.040, pada tahun 2010 BSM akan melakukan a.l: (1) melanjutkan proses transformasi CBS, (2) membangun middleware CBS, (3) membangun aplikasi business intelligence (BI), (4) meredesign jaringan komunikasi data dengan sistem cluster & redundancy, (5) mengimplementasi data center outsourcing, (6) pelaksanaan standarisasi bandwith link (256 kbps termasuk backup link) seluruh outlet BSM, (7) mengimplementasi dan menyempurnakan fitur perangkat Electronic Data Capture (EDC) di outlet BSM, (8) membangun aplikasi e-procurement, e-recruitment, e-SPT (9) mendukung penguatan infrastruktur IT, (10) menerapkan PSAK 50 dan Basel II, (11) mengembangkan apliasi DUIT (Dana Untuk Indonesia Tercinta), (12) menyempurnakan fitur BSMnet (13) membangun aplikasi SISKOHAT on-line, (14) meningkatkan kerjasama dengan provider jaringan GPRS untuk mendukung performance Mobile Banking GPRS (aplikasi MBG), (15) mengembangkan aplikasi Gadai, (16) mengembangkan warung mikro dan LKMS bekerjasama dengan pihak ketiga. Dengan terimplementasinya transformasi CBS dan project 201.040 diharapkan dapat menerapkan delivering one stop services yang baik kepada nasabah.
T. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Skala Besar
BSM memiliki panduan/kebijakan mengenai penyediaan dana kepada nasabah termasuk kepada pihak terkait dan pembiayaan
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
review, (3) system development, (4) testing, (5) users training, (6) paralell run, (7) cut-off sistem lama. Sedangkan infrastruktur dalam mendukung transformasi CBS dilaksanakan secara paralel.
97
pelaksanaan serta mekanisme penyusunan yang telah dibakukan dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP). Untuk selanjutnya Corporate Plan RBB tersebut diajukan kepada Dewan Komisaris yang merepresentasikan Pemegang Saham untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan.
berskala besar yang dimaksudkan untuk menunjang upaya BSM dalam mengimplementasikan GCG.
U. Rencana Strategis Bank
Rencana Bisnis Bank (RBB) disusun dengan realistis, komprehensif, terukur dan memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudent) serta mempertimbangkan perubahan internal dan eksternal. Dalam penyusunan RBB tersebut dilakukan melalui 2 proses yaitu proses perencanaan BSM-wide, yang meliputi seluruh organisasi BSM, serta proses perencanaan Unit-wide, yang cakupannya meliputi level Unit. Kedua proses tersebut saling terkait, dimana perencanaan tingkat unit merupakan penjabaran strategi dari perencanaan tingkat BSM (BSM wide) dan penyusunan rencana BSM-wide itu sendiri mempertimbangkan masukanmasukan dari setiap unit. Pendekatan ini dikenal dengan sistem perencanaan dua arah, Top-down & Bottom-Up Planning Process. Corporate Plan dan RBB disusun secara periodik dengan jadwal
www.syariahmandiri.co.id
Dengan mengacu pada Visi dan Misi, Bank menyusun rencana strategis jangka menengah untuk periode 5 (lima) tahun dalam bentuk Corporate Plan serta rencana strategis jangka pendek 1 (satu) tahun yaitu Rencana Bisnis Bank.
98
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Direksi mengkomunikasikan Corporate Plan dan RBB kepada Pemegang Saham Pengendali melalui forum RUPS serta menyampaikan ke segenap unit organisasi Perusahaan sebagai dokumen perencanaan company-wide yang harus menjadi pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan Business Plan setiap unit. Atas Rencana Bisnis Bank yang telah disetujui tersebut, segenap Direksi dan karyawan BSM melaksanakan RBB secara optimal yang telah dijabarkan ke dalam Business Plan masingmasing unit. Terhadap pelaksanaan rencana tersebut telah dipantau secara periodik, baik secara harian melalui daily report kepada Direksi, mingguan melalui weekly report kepada Direksi, bulanan melalui monthly review maupun triwulanan melalui Laporan Pelaksanaan Realisasi RBB oleh Direksi kepada Bank Indonesia, secara semesteran Laporan Pengawasan Pelaksanaan RBB oleh Dewan Komisaris kepada Bank Indonesia. Penyusunan dan penyampaian RBB telah berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 6/25/ PBI/2004 tanggal 22 Oktober
2004, memperhatikan tingkat risiko komposit Risk Control System Strategic Risk, mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kelangsungan usaha serta memperhatikan prinsip kehati-hatian dan prinsip perbankan yang sehat.
V. Tingkat Kesehatan Bank
Hasil penilaian tingkat kesehatan Bank per posisi 31 Desember 2009 yang dilakukan secara self assessment memperoleh peringkat 2 dengan predikat Baik.
W. Penyimpangan Internal
Internal fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional BSM yang mempengaruhi kondisi keuangan BSM secara signifikan. Signifikan dalam arti apabila dampak penyimpangannya bernilai lebih dari Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). Jumlah penyimpangan internal dapat dilihat pada tabel diatas.
BSM berkomitmen menyelesaikan setiap permasalahan terkait dengan penyimpangan internal sesuai dengan kerangka atu pangan yang merugikan BSM akan diproses secara fair dan mengedepankan prinsip-prinsip GCG.
AA. Etika (Code Of Conduct)
Jumlah Kasus Oleh Kasus
Direksi dan Dewan Komisaris
Pegawai
2008
2009
2008
2009
Total Fraud
0
0
19
12
Telah diselesaikan
0
0
9
8
Dalam proses penyelesaian di internal Bank
0
0
10
4
Belum diupayakan penyelesaiannya
0
0
0
0
0
0
0
0
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
Tabel Permasalahan hukum periode Januari – Desember 2009 Jumlah
Permasalahan Hukum
Perdata
Pidana
Telah diselesaikan (telah mempunyai kekuatan hukum tetap)
4
-
Dalam proses penyelesaian
2
-
Total
6
-
atau pihak terafiliasi. Selama tahun 2009, tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
X. Permasalahan Hukum
Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum. Permasalahan hukum yang terjadi di BSM untuk periode Januari – Desember 2009 dapat dilihat pada tabel disamping. Perkara-perkara yang sedang dihadapi BSM di tahun 2009, tidak ada satupun yang memiliki dampak signifikan terhadap kondisi dan kinerja BSM secara umum.
Y. Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah keadaan di mana terdapat konflik antara kepentingan BSM dan kepentingan pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, pemegang saham utama
Z. Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik
BSM tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik. Sebaliknya, kepedulian yang tinggi terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup merupakan bagian penting dari tugas dan tanggung jawab BSM terhadap masyarakat. Penjelasan secara lebih rinci yang telah dilakukan oleh BSM dan nilai nominalnya selama tahun 2009 terdapat di bagian Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan 2009 ini.
BSM telah memiliki Code of Conduct sejak tahun 2002. Code of Conduct merupakan tanggung jawab seluruh jajaran BSM sesuai dengan budaya perusahaan yang mengacu pada akhlaqul karimah (budi pekerti yang mulia). Code of Conduct dimaksudkan untuk memberikan pedoman berperilaku yang islami, profesional, bertanggung-jawab, wajar, patut dan dipercaya bagi seluruh jajaran BSM baik dalam melakukan hubungan bisnis dengan para nasabah, rekanan, maupun dengan rekan sekerja. Sasaran umum dari Code of Conduct adalah menyusun suatu petunjuk agar setiap pelanggaran Code of Conduct yang dilakukan oleh insan BSM dapat secara cepat terdeteksi. Kepatuhan terhadap Code of Conduct dapat mencegah berkembangnya hubungan yang tidak wajar dengan para nasabah atau antara sesama pejabat BSM. Segenap pegawai BSM diwajibkan untuk membaca, mendiskusikan, memahami, dan menghayati Code of Conduct secara tepat, baik, dan benar. Lebih dari itu, pegawai juga harus menaati Code of Conduct yang diwujudkan dengan menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk menaati dan melaksanakan Code of Conduct secara konsisten dan penuh tanggung jawab. BSM senantiasa melakukan sosialisasi dalam penerapan Code of Conduct kepada seluruh pegawai BSM, mulai dari level operasional sampai kepada top management. Sosialisasi ini dimaksudkan agar insan BSM senantiasa patuh terhadap Code of Conduct. BSM melakukan penegakan terhadap Code of Conduct yang dilakukan dengan melakukan pemantauan
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Tabel Penyimpangan Internal
99
Risywah, No Kick Back dan No Special Payment.” Gerakan ini merupakan langkah untuk meningkatkan kesadaran (awareness) seluruh jajaran BSM selain terhadap nasabah (melalui penandatanganan pada akad pembiayaan) maupun dalam lingkungan kerja. BSM mengeluarkan Surat Edaran Pemberian Souvenir/Cinderamata/Oleholeh dan Jamuan Makan pada Pegawai BSM, dalam rangka perjalanan dinas ke Cabang untuk mencegah prakti-praktik yang tidak sesuai dengan implementasi GCG.
secara berkala terhadap penegakan Code of Conduct dan menyediakan fasilitas bagi pengaduan terhadap pelanggaran Code of Conduct.
www.syariahmandiri.co.id
100
Code of Conduct BSM berisikan aspek-aspek sebagai berikut:
1. Definisi. 2. Tujuan dan Sasaran. 3. Budaya BSM. 4. Benturan Kepentingan. 5. Kerahasiaan. 6. Penyalahgunaan. 7. Kerahasiaan. 8. Penyalahgunaan Jabatan. 9. Perilaku Insiders. 10. Integritas Sistem Perbankan. 11. Pengelolaan Rekening Pegawai. 12. Pernyataan Tahunan. 13. Sanksi Pelanggaran/ Ketidakpatuhan. 14. Pengawasan Pelaksanaan dan Pemutakhiran. 15. Penutup. Selain kewajiban untuk menaati Code of Conduct, pegawai BSM juga diharuskan untuk menaati aturan dan kebijakan lainnya serta tidak bersikap diam apabila menemukan atau mengetahui perbuatan atau tindakan yang merupakan pelanggaran atas Code of Conduct. Pegawai diharuskan untuk melaporkan pelanggaran atas Code of Conduct tersebut kepada atasan dengan tembusan ke Divisi Human Capital, sedangkan untuk pelanggaran yang dilakukan oleh unsur pimpinan maka laporan disampaikan ke Divisi Human Capital. Seluruh laporan tersebut harus disertai data dan/ atau bukti-bukti akurat sehingga pelanggaran dapat diproses lebih lanjut. Setiap pelanggaran atas Code of Conduct akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pengenaan sanksi tersebut tidak bersifat diskriminatif. Sepanjang tahun 2009, BSM mengoptimalkan gerakan “La
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
Dalam kaitan dengan Code of Conduct, BSM memiliki nilainilai Perusahaan yang menjiwai implementasi Code of Conduct.
BB. Nilai-Nilai Perusahaan
Seiring pertumbuhan usaha yang terukur melalui berbagai indikator baku dunia perbankan, BSM memiliki jaringan pelayanan dan kemitraan usaha yang terus bertambah, baik dari aspek cakupan wilayah maupun manusia pelaksananya. Untuk menyelaraskan gerak dan langkah insan BSM sehingga seluruh jajaran organisasi di semua wilayah operasional mampu memperjuangkan Visi dan Misi BSM, maka diperlukan acuan nilai-nilai perusahaan untuk dipahami, dihayati dan diimplementasikan secara konsisten, baik pada tataran perorangan maupun tim kerja secara keseluruhan. Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak pertengahan 2005 yang lalu, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang disepakati bersama untuk dishared oleh seluruh pegawai BSM yang disebut Shared Values BSM. Shared Values ini secara resmi
diluncurkan oleh Direktur BSM, dalam acara Milad BSM ke-8 di Jakarta.
Sosialisasi Shared Values BSM telah dilakukan sepanjang tahun 2008 dan 2009. Sosialisasi ini dilakukan melalui: 1. Spirit of the Week; 2. Lomba Cerdas Cermat dan Ketangkasan Shared Values BSM; 3. Lomba Cipta Lagu Shared Values BSM; 4. Pesan-pesan manajemen dalam setiap pertemuan; 5. Tema-tema dalam Rapat Kerja dan kegiatan besar BSM; 6. Modul-modul training pegawai
Shared Values terdiri atas:
1. Excellence (Imtiyaaz): Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan. 2. Teamwork (‘Amal Jamaa’iy): Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi. 3. Humanity (Insaaniyah): Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius. 4. Integrity (Shidiq): Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. 5. Customer Focus (Tafdhiilu Al ‘Umalaa): Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan. Ke-5 nilai tersebut di atas di-akronim-kan menjadi ETHIC. Kata “ETHIC” sendiri berarti “set of moral principles” (himpunan prinsip-prinsip moral) sebagai tatanan perilaku mulia yang membentuk keunggulan insan BSM.
Agar nilai-nilai bersama yang telah dirumuskan dan disepakati dapat dipahami, dihayati dan dilaksanakan
Nilai (Shared Values)
Perilaku Utama (Core Behavior)
Excellence (Imtiyaaz): • • • •
Perfection: Berkomitmen pada kesempurnaan. Ownership: Mengembangkan sikap rasa saling memiliki yang positif. Prudence: Menjaga amanah secara hati-hati dengan selalu memperhitungkan risiko atas keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan. Competence: Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi bankir.
Teamwork (’Amal Jama’iy): • • • •
Trust: Mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran dan perilaku positif. Result: Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholders. Respect: Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain. Effective Communication: Mewujudkan iklim lalu-lintas pesan yang lancar dan sehat, serta menghindari kegagalan dengan selalu meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Humanity (Insaaniyah): • • •
Sincerity: Meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah. Universality: Mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum diterima oleh seluruh umat manusia. Social Responsibility: Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.
Integrity (Shidiq): • • •
Honesty: Menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap perilaku. Discipline: Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan tuntutan perusahaan serta nilai-nilai syariah. Responsibility: Menerima tugas sebagai amanah dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
Customer Focus • (Tafdhiilu Al-’Umalaa): • •
Good Governance: Melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat. Innovation: Proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan kompetitor. Customer Satisfying: Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
oleh seluruh BSM dalam kehidupan berorganisasi, maka Shared Values BSM diterjemahkan ke dalam perilaku-perilaku utama.
Media Penyebaran Informasi Penyebaran informasi kepada semua stakeholders merupakan bagian penting dari peningkatan prinsip transparansi informasi secara internal dan eksternal. Penyebaran informasi bertujuan membantu, menjaga, dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi positif dari para stakeholders terhadap kebijakan, dan kegiatan BSM. Media-media penyebaran informasi tersebut antara lain: 1. Media cetak nasional; 2. Situs Internet: www. syariahmandiri.co.id; 3. Majalah internal BSM; 4. Televisi/Radio; 5. Forum-forum pengajian; 6. Media komunikasi antara BSM dengan karyawan melalui berbagai fasilitas yang disediakan seperti intranet, Forum Doa Pagi, dsb. Selain itu, informasi tentang BSM dapat diperoleh pada Divisi Hubungan Korporasi & Hukum beralamat pada : Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5, Jakarta 10340 – Indonesia. Telp. (62 – 21) 2300 509, 3983 9000 (hunting). Faks. (62 – 21) 3983 2989.
CC. Masalah dan Kendala yang Dihadapi BSM Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada transaksi Pembiayaan Murabahah
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Nilai-nilai Perusahaan ”ETHIC”
101
Pada tahun 2004 dan tahun 2005 Kantor Pusat dan Kantor Cabang BSM telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk masa pajak Januari s.d. Desember 2003 dari Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) dengan total sebesar Rp37.649.310,-, berkenaan BSM melaksanakan penyaluran dana berdasarkan Prinsip Syariah dalam bentuk Pembiayaan Murabahah. Rincian SKPKB dan STP tersebut adalah Kantor Pusat di Jakarta sebesar Rp25.542.432,-, Kantor Cabang di Jambi sebesar Rp1.588.713,-, Kantor Cabang di Solo sebesar Rp5.830.767, Kantor Cabang di Bandarlampung sebesar Rp2.377.922,- dan Kantor Cabang di Pekalongan sebesar Rp2.309.495,-. Terhadap SKPKB dan STP tersebut di atas, BSM tidak melaksanakan pembayaran dengan alasan terdapat permasalahan status hukum perpajakan dari transaksi Pembiaya-an Murabahah, yang saat ini berlaku belum secara spesifik dan eksplisit mengatur kegiatan usaha bank syariah khususnya pembiayaan Murabahah.
www.syariahmandiri.co.id
BSM berpendapat bahwa pembiayaan murabahah yang dilakukan BSM adalah jasa perbankan sebagaimana
102
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
diatur dalam UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 dan UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah sehingga sesuai dengan UU No.8 Tahun 1983 yang telah diubah dengan UU No. 18 Tahun 2000 tentang PPN Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, pembiayaan bank syariah dikecualikan dari pengenaan PPN. Ditjen Pajak berpendapat bahwa kegiatan transaksi murabahah yang dilakukan oleh BSM terutang PPN karena kegiatan tersebut dilakukan dengan berdasarkan prinsip jual beli barang dan kegiatan transaksi murabahah tidak termasuk jenis jasa di bidang perbankan. Dalam rangka menyelesaikan permasalahan mengenai perlakuan perpajakan atas transaksi Pembiayaan Murabahah, telah dibahas dalam berbagai forum antara BSM dengan KPbS (Kompartemen Perbankan Syariah), Perbanas, Dewan Syariah Nasional, Bank Indonesia dan Ditjen Pajak. Pada tanggal 15 Oktober 2009, pemerintah telah menerbitkan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Barang Mewah yang mulai berlaku tanggal 1 April 2010. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa jasa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah termasuk kelompok jasa yang tidak dikenai PPN. BSM terus berupaya menyelesaikan permasalahan mengenai pengenaan PPN atas transaksi pembiayaan murabahah tersebut dengan pihak-pihak terkait. Sehubungan dengan hasil akhir dari permasalahan pengenaan PPN atas transaksi Pembiayaan murabahah tersebut belum ada keputusan, maka BSM tidak melakukan pencadangan atas SKPKB dan STP.
Jaringan Kantor Sampai dengan akhir tahun 2009, BSM telah memiliki 390 Kantor layanan yang terdiri dari 61 Kantor Cabang, 107 Kantor Cabang Pembantu, 95 Kantor Kas, 49 Kantor Layanan Syariah, 51 Payment Point, 13 Kas Keliling, dan 14 gerai. Jaringan ATM yang dimiliki BSM sampai dengan akhir tahun 2009 sebanyak 40.866 jaringan ATM yang terdiri dari: ATM BSM 220 unit, ATM Mandiri 4.630 unit, ATM Bersama 20.096 unit (termasuk ATM Mandiri dan ATM BSM), ATM Prima 13.663 unit, dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) 7.107 unit. Seluruh kantor layanan dan jaringan ATM tersebut tersebar di 25 provinsi dari 33 provinsi di Indonesia.
Nanggroe Aceh Darussalam
Kepulauan Riau
Kalimantan Timur
Riau Sumatera Barat Jambi
Bangka-Belitung
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Sumatera Selatan Bengkulu
Lampung DKI Jakarta Jawa Tengah Banten Jawa Barat Yogyakarta
WILAYAH I/ MEDAN Gedung BSM Lt.4, Jl. A.Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara Telp. (061) 4534466 Fax. (061) 4534456 KC MEDAN Jl. Jenderal Achmad Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4153866, 4151466 Fax. (061) 4511867 KCP MEDAN KAMPUNG BARU Jl. Brigjen Katamso No. 717 B, Medan,Sumatera Utara. Telp. (061) 7869518 Fax. (061) 7869739 KCP MEDAN TEBING TINGGI Jl. A Yani No. 141 Kodya Tebing Tinggi, Medan, Sumatera Utara. Telp. (0621) 328125, 328126 Fax. (0621) 328127 KCP MEDAN AKSARA Jl. Letda Sujono No. 110, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7325939, 7325957 Fax. (061) 7332936 KK MEDAN SETIA BUDI Kompl. Perumahan Nice Commercial, Blok B No. 4, Jl. Setia Budi, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 8220384 Fax. (061) 8221267
Gorontalo
Sulawesi Utara Maluku Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan
Papua Barat Sulawesi Tenggara
Maluku
Jawa Timur Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
KK MEDAN KRAKATAU Jl. Krakatau No. 136 Pulau Brayan, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6691005 Fax. (061) 6616121
PP MEDAN UMSU Kampus III UMSU Jl. Kapten Mukhtar Basri No. 3, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6623323 Fax. -
KK MEDAN BELAWAN Jl. Sumatera No. 33 Belawan, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6945820 Fax. (061) 6941744
PP MEDAN UISU Kampus Universitas Islam Sumatera Utara Jl. Sisingamaraja - Teladan, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7883683 Fax. (061) 7883683
KK MEDAN POLONIA Bandara Udara Internasional Terminal Kedatangan, Jl. Imam Bonjol, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4567127 Fax. (061) 4567127 KK MEDAN PETISAH Jl. Rotan No. 7, Medan, Sumatera Utara Telp. (061) 4521002 Fax. (061) 4145787 KLS MEDAN PULO BRAYAN Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Yos Sudarso Blok A No. 1A, Pulo Brayan Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6632944 Fax. (061) 6632861 KLS MEDAN TEBING TINGGI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Dr. Sutomo No. 17, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Telp. (0621) 24440 Fax. (0621) 24440
KAS KELILING MEDAN Kota Medan dan sekitarnya KC ACEH Jl. Diponegoro No. 6, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam. Telp. (0651) 22010 Fax. (0651) 33945 KCP MEULABOH Jl. Nasional No. 59 Meulaboh, Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam. Telp. (0655) 7551109, 7551558 Fax. (0655) 7551184 KK ACEH DARUSSALAM Jl. T. Nyak Arief No. 376, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam. Telp. (0651) 7551743, 7551744 Fax. (0651) 7551745
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
Sumatera Utara
103
KK JANTHO Jl. T. Bachtiar P. Polem, SH. No. 3, Jantho, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam Telp. (0651) 92684, 92689 Fax. (0651) 92683
PP PENGADILAN AGAMA PEKANBARU Jl. Rawa Indah No. 1, Arifin Ahmad, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 7063358 Fax. (0761) 7063358
KK PARIAMAN Jl. Sudirman No. 38, Pariaman, umatera Barat. Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 93952
PP ACEH UNMUHA Gedung Univ. Muhammadiyah Aceh, Jl. Muhammadiyah No. 91, Banda Aceh, , Nanggroe Aceh Darussalam. Telp. (0651) 28303 Fax. (0651) 28303
PP PEKANBARU PMC Pekanbaru Medical Center, Jl. Lembaga Pemasyarakatan No.25 Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 34325 Fax. (0761) 34325
PP PADANG UNIVERSITAS ANDALAS Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas Jl. Limau Manis, Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 778600 Fax. (0751) 778601
GERAI ONLINE ACEH I STIKES dan STIMIK Ubudiyah, Aceh Nanggroe Aceh Darussalam. GERAI ONLINE ACEH II PT Semen Andalas Indonesia, Banda Aceh KC PEKANBARU Jl. Jend. Sudirman No. 169, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 849191, 8499192 Fax. (0761) 849190, 31668 KCP PEKANBARU HARAPAN RAYA Jl. Imam Munandar No. 155, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 862222 Fax. (0761) 849799 KCP PEKANBARU PANAM Jl. H.R. Subrantas Km. 9,5 (Depan Ponpes Babussalam), Panam, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 62263, 62385 Fax. (0761) 62270 KCP PEKANBARU PANGKALAN KERINCI Jl. Lintas Timur No. 115, Pangkalan Kerinci, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 493333 Fax. (0761) 493337 KCP TEMBILAHAN Jl. M. Boya No.4, Tembilahan, Indragiri Hilir, Pekanbaru, Riau. Telp. (0768) 21935, 21936, 21937, 21939 Fax. (0768) 21938
www.syariahmandiri.co.id
KK RUMBAI Jl. Sekolah, Rumbai No. 10 A, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 51959 Fax. (0761) 51876
104
KLS PEKANBARU AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Jend Ahmad Yani No. 85, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 7051266 Fax. (0761) 839544
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
PP PEKANBARU UIR Fakultas Ekonomi - Universitas Islam Riau Jl. Kaharudin Nasution No. 113 Pekanbaru, Riau. Telp. - Fax. GERAI ONLINE PEKANBARU Mal Ciputra Seraya, Pekanbaru, Riau. KC SIMEULUE Pertokoan Suak Tungkul Kavling 1 No. 5/6 Jl. Tgk. Diujung Sinabang, Simeuleu Nanggroe Aceh Darussalam Telp. (0650) 21557 Fax. (0650) 21570 KCP BLANGPIDIE Jl. Kesehatan No. 84-86, Gampong Kuta Tuha, Blangpidie, Simeuleu. Nanggroe Aceh Darussalam Telp. (0659) 93387 Fax. (0659) 93386 KC PADANG Jl. Imam Bonjol No. 17, Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 21113, 20765 Fax. (0751) 24768 KCP SOLOK Jl. Prof. M. Yamin, SH. No. 375, Pandan, Solok, Sumatera Barat. Telp. (0755) 22594 Fax. (0755) 22960 KK PADANG ULAK KARANG Jl. S. Parman no. 151 B, Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 444908 Fax. (0751) 444218 KK BANDAR BUAT (d.h. AUR KUNING) Jl. Bandar Buat No. 11, Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 71600, 71900 Fax. (0751) 72500
KAS KELILING PADANG Kota Padang dan sekitarnya. GERAI ONLINE PADANG (lokasi: KOTA BUKITTINGGI) Riau KC STABAT Jl. K. H. Zainul Arifin No. 17 Stabat, Sumatera Utara. Telp. (061) 8912631, 8912632 Fax. (061) 8912630 KCP BINJAI Jl. Sutomo No. 33 Binjai, Sumatera Utara. Telp. (061) 8823770 Fax. (061) 8826544 KCP PANGKALAN BRANDAN Jl. Thamrin No. 57, Pangkalan Brandan, Lahat, Sumatra Utara Telp. (0620) 322222 Fax. (0620) 322767 KLS STABAT PANGKALAN BRANDAN Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Pangkalan Brandan, Komplek Pertamina Sumbagut Pangkalan Brandan, Jl. Wahidin No. 1, Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Telp. (0620) 21925 Fax. (0620) 21844 PP STABAT PANCA BUDI Perguruan Panca Budi , d.a. Toserba PADI, Gedung G, Jl. Gatot Subroto Km. 4,5 Sei Sikambing, Medan, Sumatera Utara. KC RANTAU PRAPAT Jl. Imam Bonjol No. 22, Rantau Prapat, Sumatera Utara. Telp. (0624) 24880, 24205, 25278 Fax. (0624) 25278 KK RANTAU PRAPAT KOTA PINANG Jl. Jenderal Sudirman No. 26 B Kota Pinang, Rantau Prapat, Sumatera Utara. Telp. (0624) 496922,496918 Fax. (0624) 496919
KLS PADANG SIDEMPUAN SUDIRMAN Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Padang Sidempuan, Jl. Sudirman No. 30-32 Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Telp. (0634) 28300 Fax. (0634) 24300
KC BATAM Komplek Graha Sulaeman Blok B No. 2, Jl.Sultan Abdul Rahman, Lubuk Baja, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 43133, 432724 Fax. (0778) 432727
KC DUMAI Jl. Jenderal Sudirman No. 162 Dumai, Riau. Telp. (0765) 33555 Fax. (0765) 32379
KK BATAMINDO Shophouse Blok D 01-18 Kawasan Industri Batamindo, Batam, Kep. Riau. Telp. (0770) 612044 Fax. (0770) 612303 KLS BATAM RAJA ALI HAJI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raja Ali Haji No.39, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 425925 Fax. (0778) 430240 KC BUKITTINGGI Jl. Jenderal Sudirman No. 73 Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Telp. (0752) 627633, 35 Fax. (0752) 627637 KCP PAYAKUMBUH Jl. Ade Irma Suryani No. 3 D-E, Payakumbuh, Sumatera Barat. Telp. (0752) 796640, 796641 Fax. (0752) 93167 KK PADANG PANJANG Jl. Soekarno-Hatta No. 3 Padang Panjang, Sumatera Barat. Telp. (0752) 84591, 82992 Fax. (0752) 82993 KC PADANGSIDEMPUAN Jl. Merdeka No. 81-81A, Padangsidempuan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Telp. (0634) 28200 Fax. (0634) 28103 KCP PANYABUNGAN Jl. Willem Iskandar No. 115 B Panyabungan, Madina, Sumatera Utara. Telp. (0636) 20232, 321500, 321616 Fax. (0636) 321617 KCP SIBUHUAN Jl. Ki Hajar Dewantara, Lingkungan VI, Sibuhuan, Padang Lawas, Sumatera Utara. Telp. (0636) 421335 - 421337 Fax. (0636) 421786
KCP DURI Jl. Hang Tuah Duri Kab Bengkalis, Riau. Telp. (0765) 598990 Fax. (0765) 598993 KCP DUMAI BAGAN BATU Jl. Jend. Sudirman No. 649, Bagan Batu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Telp. (0765) 51890 - 5189 (Hunting) Fax. (0765) 51893 KLS DUMAI SYARIEF KASIM Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Sultan Syarif Kasim No. 99, Dumai, Riau. Telp. (0765) 31150 Fax. (0765) 31150 PP CPI Area Camp PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) , Riau. Telp. (0765) 826303 Fax. (0765) 999038 PP PERTAMINA UP II Kompl. Perumahan Pertamina UP II Jl.Cilacap, Bukit Datuk , Riau. Telp. (0765) 7011589 Fax. PP RSUD Rumah Sakit Umum Daerah, Jl. Sultan Syarif Kasim, Dumai Telp. (0765) 443369 Fax. (0765) 443370 KC PEMATANGSIANTAR Jl. Jenderal Sudirman Blok A No. 5-6, Pematangsiantar, Sumatera Utara. Telp. (0622) 435858, 435857, 435861 Fax. (0622) 435848 KCP PERDAGANGAN Jl. Sisingamaraja, Perdagangan Kab Simalungun, Sumatera Utara. Telp. (0622) 697777 Fax. (0622) 697177
KCP KISARAN Jl. Imam Bonjol No. 195 Kisaran, Medan, Sumatera Utara. Telp. (0623) 348500, 348501 Fax. (0623) 348502 KCP TANJUNG BALAI Jl. HOS Cokroaminoto No.35 DE, Tanjung Balai, Sumatera Utara. Telp. (0623) 597373 Fax. (0623) 596933 PP BRIDGESTONE Komplek PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate, Dolok Merangir, Pos Serbalawan, Kab. Simalungun, Sumatera Utara. Telp. (0622) 64118 Fax. (0622) 64227 KC LANGSA Jl. Ahmad Yani No. 28-29, Kota Langsa, Nanggroe Aceh Darussalam. Telp. (0641) 426135, 21357, 426451 Fax. (0641) 426051 KK PASAR LANGSA Jl. Teuku Umar No. 61, Kota Langsa, Nanggroe Aceh Darussalam. Telp. (0641) 22035, 23804 Fax. (0641) 23913 PP MADASRAH ULUMUL QUR’AN Madrasah Ulumul Quran Jl. Banda Aceh Medan Km. 447, Kota Langsa, Nanggroe Aceh Darussalam. Telp. (0641) 7014766 Fax. KC TANJUNG PINANG Jl. Diponegoro No. 1 C Tanjung Pinang, Kep Riau Telp. (0771) 313788 Fax. (0771) 313995
WILAYAH II/ JAKARTA I
Graha Mandiri Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904395 KC JAKARTA HASANUDIN Jl. S. Hasanudin No. 57 Jakarta Selatan. Telp. (021) 2701515, 2701505 Fax. (021) 7220362 KK JAKARTA AL AZHAR KEBAYORAN Komplek Masjid Agung Al Azhar, Sisingamaraja Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 72790244 Fax. (021) 72790381
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
KLS RANTAU PRAPAT A.YANI Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Rantau Prapat A. Yani, Jl. Jend. Ahmad Yani No.2 Rantau Prapat, Sumatera Utara. Telp. (0624) 22573 Fax. (0624) 22723
105
KK JAKARTA FATMAWATI Jl. RS Fatmawati No. 27 B , Jakarta Selatan. Telp. (021) 75903336 Fax. (021) 75903362 KK JAKARTA WALTERMONGINSIDI Jl. Waltermonginsidi No. 67 A, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7226063, 7226067, 7226068 Fax. (021) 7223044 KLS JAKARTA SUMMITMAS Kantor Cabang Bank Mandiri Gedung Summitmas I Lt.1, Jl. Jendral Sudirman Kav. 61-62, Jakarta Selatan. Telp. (021) 2521728 Fax. (021) 2522281 KC JAKARTA MAYESTIK Jl. Kyai Maja No. 6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7202451, 7202728, 7202509, 7394952 Fax. (021) 7220822 KCP CIPULIR Jl. Ciledug Raya Cipulir No. 123E, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7244664, 72786414 Fax. (021) 72786360
www.syariahmandiri.co.id
KCP JAKARTA CIBUBUR Ruko Citra Grand Blok R-2 No.8-9, Jl. Raya Alternatif, Cibubur, Jakarta Timur. Telp. (021) 84300107, 84300108, 8449778 Fax. (021 84590918 KCP JAKARTA CILILITAN Jl. Raya Bogor No. 1 Kramat Jati, Jakarta Timur. Telp. (021) 80878616, 70982824 Fax. (021) 80878617 KK JAKARTA PLAZA MANDIRI Plaza Mandiri - L 1 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 36-38, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5263466, 5263688 Fax. (021) 5263566 KK JAKARTA PASAR MINGGU Jl. Raya Pasar Minggu Ujung No. 26 D, Jakarta Selatan. Telp. (021) 78833626, 7892545. Fax. (021) 7806973
KCP JAKARTA PALMERAH Jl. Palmerah Barat No. 32 B, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5356423, 5356601 Fax. (021) 5356757
KLS JAKARTA PS. REBO Kantor Cabang Bank Mandiri Plaza PP, Jl. Letjen TB Simatupang No.57, Jakarta Timur. Telp. (021) 87780053 Fax. (021) 87790475
KK JAKARTA RS. DHARMAIS Gedung RSK Dharmais Jl. Letjen S Parman Kav. 84-86, Slipi, Jakarta Barat. Telp. (021) 56943409, 56943407 Fax. (021) 56943408
KLS JAKARTA CILEUNGSI RS.MH. Thamrin Jl. Raya Narogong Km. 15, Limusnunggal, Cileungsi, Bogor. Telp. (021) 82491527, 82491533 Fax. (021) 82494270
KK JAKARTA BENDUNGAN HILIR Jl. Bendungan Hilir Raya No. 37, Jakarta Pusat. Telp. (021) 5725779, 5703644 Fax. (021) 57900825
GERAI ONLINE JAKARTA IV Ponpes Al-I’tishom XIV , Jl. Tanjung Barat Selatan, Jakarta Selatan.
KLS JAKARTA S. PARMAN Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Barito Pacific, Jl. S. Parman Kav. 62-63 Slipi, Jakarta Barat. Telp. (021) 53660560 Fax. (021) 53660560
106
KC JAKARTA WARUNG BUNCIT Gedung Fortune Lt. Dasar Jl. Mampang Prapatan No. 96 Jakarta Selatan. Telp. (021) 7989007, 7989009 Fax. (021) 7989006
KLS JAKARTA GD. PUSAT KEHUTANAN Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Manggala Wanabhakti, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Telp. (021) 5731933 Fax. (021) 5731933
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
KC JAKARTA PONDOK INDAH Komp. Ruko Pondok Indah Kav. II No.11, Blok UA Jl.Taman Duta I Sektor II Jakarta Selatan. Telp. (021) 7662029, 7662030 Fax. (021) 7662028, 7665391 PB JAKARTA PONDOK INDAH Jl. Metro Duta Raya Plaza 2 Blok B IV No. 33 Pondok Indah, Jakarta Selatan. Telp. (021) 75920025 Fax. (021) 75920024
KCP CIPUTAT Jl. Ir. H. Juanda No. 111, Ciputat, Tangerang. Telp. (021) 7425267 Fax. (021) 7423018 KCP BINTARO Bintaro Trade Center Jl. Sudirman Blok A1 No. 8 Bintaro, Tangerang. Telp. (021) 7450120, 7453301 Fax. (021) 7450116 KCP CINERE Jl. Cinere Raya Blok A No. 38 Limo, Depok. Telp. (021) 7548031 Fax. (021) 7548032 KK PAMULANG Jl. Siliwangi Blok SN 21/9 Pamulang, Tangerang. Telp. (021) 74701759 Fax. (021) 7498348 KK JAKARTA CILANDAK Jl. Cilandak KKO No. 5E, Cilandak, Ragunan, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7829780 Fax. (021) 78832136 KLS JAKARTA PONDOK INDAH MALL 2 Kantor Cabang Bank Mandiri Pondok Indah Mall 2 G/33C, Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan. Telp. (021) 75920600 Fax. (021) 75920600 PP JAKARTA HARAPAN IBU Yayasan Harapan Ibu, Jl. H. Banan No.1 Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7511148 Fax. (021) 7511148 GERAI ONLINE JAKARTA I Festival Economy Syariah II Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan. KC BEKASI Komplek Pertokoan Kalimalang Comm Center, Jl. A Yani A5 No. 6-7, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 8853990, 8856368 Fax. (021) 8856406 KCP BEKASI CIKARANG Ruko Sentra Cikarang Jl. Cikarang Cibarusan BI. B No. 2 Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 89902076, 89902077 Fax. (021) 89906765 KCP BEKASI PONDOK GEDE Jl. Jatiwaringin Raya No. 96 Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 84970252 Fax. (021) 84970265
KCP KARAWANG Jl. Tuparev Blok No. 8, Karawang, Jawa Barat. Telp. (0267) 418451, 418452 Fax. (0267) 418422
KK JAKARTA DEPARTEMEN AGAMA Gedung Departemen Agama, Jl. Lapangan Banteng No. 3-4 Jakarta Pusat. Telp. (021) 3441235 Fax. (021) 2441231
KK JALAN BARU Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 77 A, Bogor , Jawa Barat. Telp. (0251) 8377218 Fax. (0251) 8377321
KCP CIKAMPEK Jl. A Yani No. 5, Cikampek Kota, Karawang, Jawa Barat. Telp. (0264) 8385152 8385154 Fax. (0264) 8385227
KK JAKARTA PASAR BARU Jl. Pintu Air No. 7 Blok A1, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3442371 Fax. (021) 3442370
KK CITEUREUP Jl. Mayor Oking No. 5 D, Bogor , Jawa Barat. Telp. (021) 87941450 Fax. (021) 87941446
KK BEKASI TIMUR Ruko Kalimas Blok C-5, Jl. Chairil Anwar, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 88353689 Fax. (021) 8803805
KLS JAKARTA IMAM BONJOL Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Imam Bonjol No.6,1 Jakarta Pusat. Telp. (021) 3902394 Fax. (021) 3902394
KK BEKASI TAMBUN Jl. Sultan Hasanuddin No. 1, Tambun, Bekasi, Jawa Barat Telp. (021) 88377632, 88377633 Fax. (021) 88327079
KLS JAKARTA FAKHRUDIN Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Fakhrudin No.15 Tanah Abang, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3910788 Fax. (021) 3910788
GERAI ONLINE JAKARTA VI Bekasi Square, Kalimalang, Bekasi. KC JAKARTA THAMRIN Jl. M. H. Thamrin No. 5, Jakarta Pusat. Telp. (021) 2300509, 39839000 Fax. (021) 39832939
PP JAKARTA BANK INDONESIA Komplek Bank Indonesia, Gedung Kebon Sirih Lantai 3, Jakarta Pusat. KAS KELILING JABODETABEKCIL Kota Jakarta dan sekitarnya. KC BOGOR Jl. Pajajaran No. 35, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8350562, 8350563 Fax. (0251) 8350565
KC TANGERANG Jl. Merdeka No. 308 Cimone, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5580754, 5580711 Fax. (021) 5580807 KCP TANGERANG CILEDUG Jl. HOS Cokroaminoto No. 69 Ciledug, Tangerang, Banten. Telp. (021) 73458148, 73458149 Fax. (021) 73458150 KK TANGERANG B S D Ruko BSD Sektor IV Blok RF 33 BSD, Tangerang, Banten. Telp. (021) 53152888 Fax. (021) 53152460 KK TANGERANG MALABAR Jl. Borobudur Raya Blok M No. 22, Bencongan, Curug , Tangerang, Banten. Telp. (021) 55652013 Fax. (021) 55651822
KCP JAKARTA KRAMAT Jl. Kramat Raya No. 23 C, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3900349, 3900350 Fax. (021) 3244660
KCP CIBINONG Ruko Graha Cibinong No.2D, Jl.Raya Jakarta-Bogor KM.43 Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Telp. (021) 87915703, 87915704 Fax. (021) 87919008
KCP JAKARTA TANAH ABANG Komplek Tanah Abang Bukit, Blok F/4, Jl. KH. Fachruddin, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3917747, 3923030 Fax. (021) 3918004
KCP BOGOR TAJUR Jl. Siliwangi No. 72D, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8312169, 8393260, 8323932 Fax. (0251) 8320472
KK JAKARTA INDOSAT Gedung Indosat Jl. Medan Merdeka Barat No. 21 ,Jakarta Pusat. Telp. (021) 3519140, 3869969 Fax. (021) 3519141
KK BOGOR MERDEKA Jl. Merdeka No. 63, Bogor Jawa Barat. Telp. (0251) 8386570, 8386571 Fax. (0251) 8362312
KLS TANGERANG RSU. GLOBAL MEDIKA RS. Global Medika Jl. MH. Thamrin No. 3 Tangerang, Banten. Telp. (021) 55781523, 55780888 ext 1950 Fax. (021) 55781523
KK BOGOR DRAMAGA Jl. Perwira No. 151 Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8423026 Fax. (0251) 8423027
KC CILEGON Jl. Sultan Ageng Tirtayasa No. 115 A, Cilegon, Banten. Telp. (0254) 399444, 375648 Fax. (0254) 375645
KK JAKARTA CEMPAKA PUTIH Komplek Perkantoran Cempaka Putih Permai Blok A No. 24, Jl. Letjend. R. Soeprapto Kav.10, Jakarta Pusat. Telp. (021) 4229015, 4263402 Fax. (021) 4202258
KK TANGERANG CIKUPA Jl. Raya Serang Km. 14,8, Blok B No. 7, Cikupa, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5963633, 5963634 Fax. (021) 5963635
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
KLS JAKARTA PONDOK KELAPA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Tarum Barat Km. 4,5, Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 86900456 Fax. (021) 86900456
KLS BOGOR KAPTEN MUSLIHAT Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Kapten Muslihat No.17, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8348065 Fax. (0251) 8348139
107
KCP SERANG Jl. A. Yani No. 152 - A Serang, Banten. Telp. (0254) 222984, 217776, 210191 Fax. (0254) 222985
KK JAKARTA RSIJ CEMPAKA PUTIH Komplek. RSIJ. Cempaka Putih, Jl. Cempaka Putih Tengah I/1, Jakarta Pusat Telp. (021) 4251779 Fax. (021) 4251785
KK JAKARTA KLENDER Jl Teratai Putih Raya Blok 19 No. 4D Malaka Sari- Duren Sawit, Jakarta Timur Telp. (021) 86608551, 86608567 Fax. (021) 8627154
KCP LEBAK BANTEN Jl. Alun-Alun Barat No. 1 Lebak, Banten. Telp. (0252) 5285411, 5285412 Fax. (0252) 5285413
KLS JAKARTA KOTA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Lapangan Stasiun No.2, Jakarta Barat. Telp. (021) 2600500 ext.342 / 314 Fax. (021) 2600513
KK JAKARTA UTAN KAYU Jl. Utan Kayu No. 49 A, Jakarta Timur. Telp. (021) 85913922, 85913925 Fax. (021) 85913209
KK PANDEGLANG Jl. A. Yani No. 41 E, Pandeglang, Banten. Telp. (0253) 206035 Fax. (0253) 206034 KLS SERANG DIPONEGORO Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Diponegoro No. 8, Cilegon, Serang, Banten. Telp. (0254) 202567 Fax. (0254) 200678 PP PT. KBS Gedung Utama PT. Krakatau Bandar Samudera, Jl. S. Parman Km. 13 Cigading, Cilegon, Banten Telp. (0254) 8317043 Fax. (0254) 8317042 PP AL AZHAR CILEGON Komplek Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel, Jl. Tongkol No. 17, Cilegon, Banten KC JAKARTA TANJUNG PRIOK Jl. Enggano No. 42B - 42 Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 43906060,43906055 Fax. (021) 43906058, 43906059 KCP JAKARTA MANGGA DUA Jl. Mangga Dua Raya Blok E 4 Kav No. 3, Jakarta Utara. Telp. (021) 6128715, 6128716 Fax. (021) 6128615 KCP JAKARTA KRAMAT JAYA Jl. Kramat Jaya No. 42 B Cilincing, Jakarta Utara. Telp. (021) 4410348 Fax. (021) 4410348
www.syariahmandiri.co.id
KK JAKARTA PELABUHAN TANJUNG PRIOK Gd. Mega Enggano, Jl. Enggano Blok A No.5T, Tanjung Priok, Jakarta Utara Telp. (021) 43907746, 43907732 Fax. (021) 43907733
108
KK JAKARTA SUNTER Jl. Danau Sunter G3/17, Sunter, Jakarta Utara. Telp. (021) 6400584, 65837827 Fax. (021) 65837826
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
KC JAKARTA SAHARJO Jl. Dr Saharjo No. 204A, Jakarta Selatan Telp. (021) 8308768, 8292824, 8357309 Fax. (021) 8308769, 8357310 KCP JAKARTA JATINEGARA Perkantoran Mitra Matraman Blok A1 No.9, Jl. Matraman Raya No. 148, Jakarta Timur. Telp. (021) 85904866 Fax. (021) 85905634 KCP JAKARTA RASUNA SAID Ario Bimo Central Building Jl. H.R. Rasuna Said X-2, Kavling 5 Jakarta Selatan. Telp. (021) 5225961, 5225963 Fax. (021) 5225954 KK JAKARTA TEBET Jl. Tebet Barat IX No. 31 , Jakarta Selatan Telp. (021) 83796551,83796549, 83792030 Fax. (021) 83796551,83796549, 83792030 KLS JAKARTA JATINEGARA TIMUR Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Jatinegara Timur No. 58, Jakarta Timur. Telp. (021) 2800033 ext 104/105 Fax. (021) 2300637 KC JAKARTA RAWAMANGUN Jl. Paus Raya No. 86 Rawamangun, Jakarta Timur. Telp. (021) 4711987 Fax. (021) 4711963 KCP CAKUNG Kompl. Pusat Perdagangan Ujung Menteng Blok B No. 15 (INKOPAU) Cakung, Jakarta Timur. Telp. (021) 46802224, 46802225 Fax. (021) 46802228. KK JAKARTA PONDOK BAMBU Jl. Pahlawan Revolusi No. 17C, Pondok Bambu, Jakarta Timur . Telp. (021) 70332098, 86613848 Fax. (021) 8611927
KK JAKARTA DEWI SARTIKA Jl. Dewi Sartika Raya No. 139 B, Cawang, Jakarta Timur Telp. (021) 80872793 / 80872794 Fax. (021) 8017404 PP PERGURUAN MUHAMADIYAH - TEBET Jl. Tebet Timur Raya No. 565 Tebet, Jakarta Selatan. Telp. (021) 83704332 Fax. (021) 83704332 GERAI ONLINE JAKARTA III Pulo Gadung Trade Center (PTC), Pulo Gadung, Jakarta Timur. GERAI ONLINE JAKARTA V Mal Citra Klender, Jatinegara, Jakarta Timur. KC JAKARTA MERUYA Jl. Meruya Ilir No. 36A Srengseng, Jakarta Barat. Telp. (021) 58900468, 58900470 Fax. (021) 58900471 KK JAKARTA KEDOYA Rukan Golden Green No. 9, Jl. Panjang Kedoya Utara, Jakarta Barat. Telp. (021) 58302309 Fax. (021) 56943609 KK JAKARTA TANJUNG DUREN Jl. Tanjung Duren Raya No. 129 C Tanjung Duren Selatan Jakarta Barat. Telp. (021) 5632891 Fax. (021) 56964233 KK JAKARTA TRISAKTI Universitas Trisakti Kampus A Gedung i, Jl. Kyai Tapa No.1,Jakarta Barat. Telp. (021) 56943139, 56943094 Fax. (021) 56943140 KK JAKARTA DURI KOSAMBI Perumahan Taman Semanan Indah Blok G No:7, Jl. Darma Kencana, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Telp. (021) 5450811 Fax. (021) 56984701
PP JAKARTA PURI RS. Puri Mandiri Kedoya, Jl. Raya Kedoya No. 2, Jakarta Barat. Telp. (021) 58303052 Fax. (021) 58303052 GERAI ONLINE JAKARTA II Ruang Birawa, Hotel Bumi Karsa, Jl. Gator Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan. KC DEPOK Ruko Depok Mas Blok A1-2 Jl. Margonda Raya No. 42, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 7765231, 7765251 Fax. (021) 77202905 KCP MARGONDA Jl. Margonda Raya No. 349 B, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 7865162, 7874604 Fax. (021) 78882141 KK DEPOK FMIPA - UI Komplek Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 78849007 Fax. (021) 78849614 KK DEPOK CIMANGGIS Jl. Raya Bogor KM 31, Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 87718007 Fax. (021)87720017 KK DEPOK SAWANGAN Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No. 3 Jl. Raya Parung, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Telp. (0251) 601771, 70628284 Fax. (0251) 619609 KK DEPOK DUA Jl. Raya Tole skandar No. 28, Depok Dua, Jawa Barat. Telp. (021) 77835544 Fax. (021) 77835599 KLS DEPOK CIMANGGIS Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Raya Bogor KM 28, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 87713957, 8710013, 775 ext 14-15 Fax. (021) 87713957
PP YAYASAN PENDIDIKAN NURUL FIKRI Yayasan Pendidikan Nurul Fikri Jl. Situ Indah No. 116, Tugu Cimanggis, Depok , Jawa Barat. Telp. (021) 8724729 Fax. (021) 8724729 KC JAKARTA KELAPA GADING Jl. Boulevard Raya No.1-I dan 1-J, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Telp. (021) 45874646 Fax. (021) 45874747 KK JAKARTA RAWASARI Jl. Rawasari Selatan Raya No. 11 B, Jakarta Pusat Telp. (021) 42800166, 42800131 Fax. (021) 42800114 KC BEKASI KALIMALANG Plaza Duta Permai Blok B II No. 23, Jl. KH Noer Ali (d.h. Jl. Raya Kalimalang), Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 8842886, 88853101 Fax. (021) 8842355
WILAYAH III/ JAKARTA II
Graha Mandiri Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904492 KC BANDUNG Jl. Ir. H. Juanda No. 74, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 2515075, 2515076 Fax. (022) 2515078 KCP CIMAHI Jl. Raya Cibabat No. 98 Cimahi, Jawa Barat. Telp. (022) 6632228 Fax. (022) 6632212 KCP CIANJUR Jl. Siliwangi No. 6 Pamoyanan, Cianjur, Jawa Barat. Telp. (0263) 284648 Fax. (0263) 284677 KCP SUKABUMI Pertokoan A. Yani, Jl. Jenderal A Yani T 04/293 M, Sukabumi, Jawa Barat. Telp. (0266) 243888 Fax. (0266) 243898 KCP GARUT Jl. Cikuray No. 6 Kota Garut, Jawa Barat Telp. (0262) 243689, 243692 Fax. (0262) 233137
KCP BANDUNG BUAH BATU Jl. Buah Batu Raya No. 151 A-B, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7322173 Fax. (022) 7322301 KCP BANDUNG SETIA BUDI Jl. Setiabudi No. 169 D, Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 2000495 & 2000544 Fax. (022) 2000588 KCP SUMEDANG Jl. Pang. Geusan Ulun No. 115, Sumedang, Jawa Barat. Telp. (0261) 205557, 205559, 205544 Fax. (0261) 201993 KK BANDUNG JAPATI Gd. Kantor Pusat PT. Telkom Indonesia, Jl. Japati No. 1 Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7278394 Fax. (022) 7278508 KK CIPANAS Jl. Raya Cipanas No. 8 KM 81 ,Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Telp. (0263) 520299 Fax. (0263) 520399 KK RANCAEKEK Jl. Rancaekek Raya No. 57, Rancaekek, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7790022, 7790024 Fax. (022) 7792632 KLS BANDUNG BRAGA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Braga No. 133, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 4224907 Fax. (022) 4224906 KLS BANDUNG SOEKARNO HATTA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Soekarno-Hatta No. 486, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7538771 Fax. (022) 7538771 KLS BANDUNG ASIA AFRIKA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Asia Afrika No. 118-120, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 4267224 Fax. (022) 4267224 PP DARUL ARQOM Lembaga Pendidikan Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah, Jl. Ciledug No. 264/36, Garut, Jawa Barat. Telp. (0262) 236109 Fax. (0262) 236109
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
KLS JAKARTA DAAN MOGOT Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat. Telp. (021) 56952867 Fax. (021) 56952907
109
KAS KELILING BANDUNG Kota Bandung dan sekitarnya KC PEKALONGAN Jl. Merdeka No. 5, Pekalongan, Jawa Tengah. Telp. (0285) 434911, 434912 Fax. (0285) 434894 KCP TEGAL Jl. Gajahmada No. 90 Tegal , Jawa Tengah. Telp. (0283) 325300, 325301 Fax. (0283) 351460 KK PEMALANG Jl. Jend. Sudirman No. 129, Pemalang, Jawa Tengah Telp. (0284) 326048, 326049 Fax. (0284) 321291 KLS TEGAL ARIF RAHMAN Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Arif Rahman Hakim No. 19, Tegal, Jawa Tengah. Telp. (0283) 324100 Fax. (0283) 324100 KLS PEKAJANGAN STIKES Muhammadiyah, Jl Raya Ambokembang No.8 Pekalongan, Jawa Tengah. PP PEKALONGAN RSI. SITI KHODIJAH RS. Islam Siti Khodijah, Jl Bandung No.39-47, Pekalongan, Jawa Tengah. Telp. (0285) 421988 Fax. -
www.syariahmandiri.co.id
KC SOLO Jl. Slamet Riyadi No. 390, Solo, Jawa Tengah Telp. (0271) 718272, 718277 Fax. (0271) 719167
110
KK SUKOHARJO PALUR Jl. Raya Palur No. 307, Palur, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 821943, 821944 Fax. (0271) 826899 KK SOLO PASAR KLIWON Jl. Kapten Mulyadi No. 228 D-E Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 656300 Fax. (0271) 653522 KK SOLO ASSALAAM Jl. Garuda Mas No. 4 Pabelan Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 719943 Fax. (0271) 719682 KK SRAGEN Jl. Sukowati No. 111, Sragen, Jawa Tengah Telp. (0271) 893096 Fax. (0271) 893098 KLS SOLO SLAMET RIYADI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 16, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 647999 Fax. (0271) 647999 PP SURAKARTA ASSALAM Pondok Pesantren Modern Islam ‘Assalam’ Kartasura - Sukoharjo, Kotak Pos 286, Surakarta, Jawa Tengah. Telp. (0271) 737432 Fax. (0271) 737432 PP SMK MUHAMMADIYAH I Jl. Anggrek No. 2 , Sukoharjo, Jawa Tengah Telp. (0271) 592171 Fax. (0271) 592171 KAS KELILING SOLO Kota Solo dan sekitarnya
KCP KLATEN Jl. Pemuda Tengah No. 43, Klaten, Jawa Tengah. Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986
KC PALEMBANG Jl. Jend. Sudirman No. 80 Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 367868, 366733 Fax. (0711) 354184
KCP SUKOHARJO Jl. Raya Solo Permai Blok CA-61, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 625255 Fax. (0271) 621003
KCP PALEMBANG PASAR 16 ILIR Pasar 16 Ilir Jl. Masjid Lama No. 30, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 377244, 377322 Fax. (0711) 353594
KK SURAKARTA PASAR KLEWER Jl. Pasar Klewer Blok F No. 8, Surakarta, Jawa Tengah. Telp. (0271) 642336 Fax. (0271) 642336
KCP PALEMBANG PRABUMULIH Jl. Sudirman No. 363 Prabumulih, Sumatera Selatan. Telp. (0713) 322888 Fax. (0713) 322565
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
KCP PALEMBANG SIMPANG PATAL Jl. R. Sukamto No. 92A , Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 360789, 370901, 361700 Fax. (0711) 361311 KCP PALEMBANG BATURAJA Jl. Pahlawan Kemarung Baturaja Timur, Kab. Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan Telp. (0735) 321755, 321075 Fax. (0735) 324555 KCP PALEMBANG LUBUK LINGGAU Jl. Yos Sudarso No. 97, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Telp. (0733) 322224 Fax. (0733) 325668 KK PALEMBANG RADIAL Jl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi (Radial) No.1429 C, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444 KK KM 5 Jl. H. Kol Burlian No. 7 C, Km. 5 Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 417045, 417478 Fax. (0711) 417068 KLS PALEMBANG RIVAI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Kapt. A. Rivai No. 1008, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 320555 Fax. (0711) 356567 PP PALEMBANG RADIAL Jl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi (Radial No.1429 C, Palembang, Sumatera Selatan Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444 KC CIREBON Jl. Siliwangi No. 102, Cirebon, Jawa Barat Telp. (0231) 202760, 202093 Fax. (0231) 202067 KCP KUNINGAN Jl. Siliwangi No. 64 Kuningan, Jawa Barat. Telp. (0232) 875205, 875206 Fax. (0232) 875502 KCP JATIBARANG Jl. Raya Siliwangi No. 16 Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat. Telp. (0234) 356527, 356529 Fax. (0234) 351061
KCP YOGYAKARTA KALIURANG Jl. Kaliurang Km. 6,4 No. B 6-A, Yogyakarta, Jawa Tengah. Telp. (0274) 887041, 887053 Fax. (0274) 887047
KK PLERED Jl. Ir. H. Juanda No. 29 Plered, Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 322898 Fax. (0231) 322897
KCP WONOSARI Jl. Sumarwi No. 30, Gunung Kidul, Wonosari, Yogyakarta, Jawa Tengah. Telp. (0274) 391854 Fax. (0274) 391181
KLS CIREBON YOS SUDARSO Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Yos Sudarso No. 11, Cirebon, Jawa Barat Telp. (0231) 3360005 Fax. (0231)3360005
KK YOGYAKARTA KATAMSO Jl. Brigjen Katamso No. 140, Yogyakarta, Jawa Tengah. Telp. (0274) 373736 Fax. (0274) 377290
PP AL AZHAR CIREBON Perguruan Islam Al-Azhar , Jl. Kampung Melati No. 7, Kesambi, Cirebon , Jawa Barat
KK UMY YOGYAKARTA Kampus Terpadu UMY Yogyakarta, Gd AR Fachruddin Rektorat Rektorat B Jl. Lingkar Barat,Tamantirto Kasihan, Bantul, Jawa Tengah. Telp. (0274) 450215 Fax. (0274) 387655
KAS KELILING CIREBON Kota Cirebon dan sekitarnya. RS. Pertamina, Komplek Pertamina KC PONTIANAK Jl. Diponegoro No. 95 Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 745004 Fax. (0561) 744774
KK YOGYAKARTA AMBARUKMO Jl. Laksda Adi Sucipto No. 268, Ambarukmo, Yogyakarta, Jawa Tengah. Telp. (0274) 484202 Fax. (0274) 484859
KCP PONTIANAK KETAPANG Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395
KK YOGYAKARTA UII Universiatas Islam Indonesia, Ruang PPKF Lt. I, Fakultas Teknik Sipil , Yogyakarta, Jawa Tengah. Telp. (0274) 898412, 898549 Fax. (0274) 898564
KCP SINTANG Jl. M.T. Haryono No. 55 Sintang, Kalimantan Barat. Telp. (0565) 23322 Fax. (0565) 23232
KK BANTUL Jl. Jend. Sudirman No. B1-2, Bantul, Yogyakarta, Jawa Tengah. Telp. (0274) 367861, 367871 Fax. (0274) 367857
KK PONTIANAK POLITEKNIK Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 583850 Fax. (056) 583844
PP YOGYAKARTA JIH Jogja International Hospital (JIH), Jl. Ring Road Utara, No.160 Depok, Sleman, Yogyakarta, Jawa Tengah. Telp. (0274) 4463052 Fax. (0274) 4463025
KLS PONTIANAK SIDAS Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561)7069797 Fax. (0561) 763082
PP YOGYAKARTA UIN SUNAN KALIJAGA Komp. UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adi Sucipto, Gd. Kampus Service Center UIN, Yogyakarta, Jawa Tengah. Telp. (0274) 519742 Fax. (0274) 519742
KC YOGYAKARTA Gedung UII Jl. Cik Dik Tiro No. 1 Yogyakarta, Jawa Tengah. Telp. (0274) 555022, 555024 Fax. (0274) 555021
PP YOGYAKARTA UAD Universitas Ahmad Dahlan Jl. Kapas No. 9, Semaki , Yogyakarta, Jawa Tengah. Telp. (0274)560310 Fax. (0274) 511829 PP YOGYAKARTA UAD II Universitas Ahmad Dahlan Jl. Pramuka No. 42 Sidikan, Yogyakarta, Jawa Tengah. KAS KELILING YOGYAKARTA Kota Yogyakarta dan sekitarnya dan Kampus II Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No. 42, Sidikan, Yogyakarta KC JAMBI Jl. Dr. Sutomo No. 11, Jambi. Telp. (0741) 27730, 88 Fax. (0741) 27733 KCP MUARA BUNGO Jl. Prof. M. Yamin, SH No. 21 Jambi. Telp. (0747) 323077 Fax. (0747) 322996 KK JAMBI SIPIN Jl. Kapt. Bakaruddin No. 72 Jambi. Telp. (0741) 669910, 670220 Fax. (0741) 667533 KLS JAMBI SIPIN Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Kol. Abujani No.54, Jambi. Telp. (0741) 66522 Fax. (0741) 668220 PP IAIN STS Komplek IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jl. Arif Rahman Hakim, Telanaipura, Jambi. Telp. (0741) 668069 Fax. (0741) 668069 KC BANDARLAMPUNG Jl. R.A Kartini No. 99C - 99D Bandarlampung. Telp. (0721) 264088, 264188, 264788 Fax. (0721) 263588 KCP BANDARLAMPUNG BANDAR JAYA Jl. Proklamasi Raya No. 12 A-C Bandarjaya, Bandarlampung. Telp. (0725) 529825, 529826 Fax. (0725) 529831 KCP BANDARLAMPUNG METRO Jl. Ryacudu A. 8 Metro, Lampung Tengah, Bandarlampung. Telp. (0725) 7851606 Fax. (0725) 7851605
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
KCP KADIPATEN Jl. Raya Timur II, Dawuan, Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Telp. (0233) 661322, 661400 Fax. (0233) 661414
111
KCP BANDAR LAMPUNG PRINGSEWU Jl. Ahmad yani No. 130, Pringsewu, Kab. Tanggamus, Bandarlampung. Telp. (0729) 22233 Fax. (0729) 23574 KK KEDATON Jl. Teuku Umar No. 34 B, Kedaton, Bandarlampung. Telp. (0721) 789600 Fax. (0721) 783207 KLS TELUK BETUNG MALAHAYATI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Laksamana Malahayati No.3, Teluk Betung, Bandarlampung. Telp. (0721) 482646 Fax. (0721) 482668 PP BANDARLAMPUNG GREAT GIANT PINEAPLE COMPANY Kompleks PT. Great Giant Pineaple, Jl. Raya Arah Menggala KM 77, Lampung Tengah, Bandarlampung. Telp. (0725) 7573001 Fax. (0725) 7573001 PP BANDARLAMPUNG GUNUNG MADU Kompl. Gunung Madu Plantations Km 90 Gunung Batin, Lampung Tengah, Bandarlampung. Telp. (0725) 561700 Fax. (0725) 561800 KC SEMARANG Jl. Pemuda 583-585, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 3568891, 3568894 Fax. (024) 3568890 KCP UNGARAN Ungaran Square Jl. Diponegoro No.745, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 6925868, 6925865 Fax. (024) 6925869 KCP KUDUS Ruko Ahmad Yani No. 9 Jl. Ahmad Yani, Kudus, Jawa Tengah. Telp. (0291) 439272 Fax. (0291) 439274
www.syariahmandiri.co.id
KCP MAGELANG Ruko TOP Square Blok A-5, Jl. Tentara Pelajar No. 1-5, Magelang, Jawa Tengah. Telp. (0293) 310260 Fax. (0293) 310283
112
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
KK SEMARANG KARANGAYU Ruko Siliwangi Plaza Blok A-5 Jl. Jend Sudirman No. 187-189 Karangayu, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 70773184 Fax. (024) 7603139 KLS SEMARANG PANDANARAN Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Pandanaran No. 104, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 8455043 Fax. (024) 8455043 PP SEMARANG RS ROEMANI Komplek RS. Roemani Jl. Wonodri No. 22 Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 8444623 Fax. (024) 8444623 KAS KELILING SEMARANG Kota Semarang dan sekitarnya GERAI ONLINE SEMARANG Mall Ciputra, Semarang, Jawa Tengah KC TASIKMALAYA Jl. Otto Iskandardinata No. 5 Tasikmalaya, Jawa Barat. Telp. (0265) 312995, 312999 Fax. (0265) 311199 KCP CIAMIS Komplek Pasar Manis, Jl. Letjend. Samuji No. 17 , Jawa Barat. Telp. (0265) 761000 Fax. (0265) 777144 KK BANJAR Jl. Letjen Soewarto No. 41, Banjar, Jawa Barat. Telp. (0265) 741641, 743434, 745500 Fax. (0265) 743444 KLS CIAMIS Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Ahmad Yani No. 21 Ciamis, Tasikmalaya, Jawa Barat. Telp. (0265) 2752524 Fax. (0265) 2752523 GERAI ONLINE TASIKMALAYA Plaza Telkom, Tasikmalaya, Jawa Barat. KC PURWAKARTA Jl. Ibrahim Singadilaga No. 88 Purwakarta, Jawa Barat. Telp. (0264) 231760 Fax. (0264) 231761
KCP SUBANG Jl. Otto Iskandardinata No. 27 Subang - Jawa Barat Telp. (0260) 418075, 76 Fax. (0260) 418077 KC BENGKULU Jl. Semangka No. 49 Lingkar Timur, Bengkulu. Telp. (0736) 342007, 346498 Fax. (0736) 346707 KCP CURUP Jl. Merdeka No. 289, Curup , Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Telp. (0732) 325480, 23848, 24458 Fax. (0732) 325447 KLS BENGKULU S.PARMAN Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Letjen. S.Parman No.183, Bengkulu. Telp. (0736) 24313 Fax. (0736) 24313 PP UNIV. MUHAMMADIYAH BENGKULU Kompl. Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Jl. Bali P.O. Box 113, Bengkulu. KC PURWOKERTO Gedung Bank Syariah Mandiri, Jl. Jend. Sudirman No. 443, Purwokerto, Jawa Tengah Telp. (0281) 641108, 641685 Fax. (0281) 642890 KCP CILACAP Jl. Ahmad Yani No. 97, Cilacap, Jawa Tengah Telp. (0282) 531015, 531038 Fax. (0282) 535870 KK PURBALINGGA (d.h. KLS Cilacap) Jl. Jl. Jend. Sudirman No. 2 Purbalingga, Jawa Tengah. Telp. (0281) 891414, 895353 Fax. (0281) 895567 PP AL AZHAR CILACAP Perguruan Islam Al Azhar Jl. Galunggung No. 8 Cilacap, Jawa Tengah. Telp. (0282) 536362 Fax. (0282) 535362
WILAYAH IV/ SURABAYA Ruko Taman Pondok Indah Jl. Raya Wiyung No. A-24, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 7665621 Fax. (031) 7661364
KK SURABAYA TANJUNG PERAK Jl. Tanjung Perak Timur No. 564 Blok A/2, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3285094, 3285301 Fax. (031) 3286917
KCP GRESIK JL. RA. Kartini No. 180, Gresik, Jawa Timur. Telp. (031) 3972053 Fax. (031) 3972065
KK SURABAYA MULYOSARI Jl. Raya Mulyosari No. 24 C, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5911284, 5911286 Fax. (031) 5949222
KCP SIDOARJO Komplek Ruko Central B1 A/3 Jl. Jenggolo No. 9, Sidoarjo, Jawa Timur Telp. (031) 8946449, 8947231, 8921033, 8922129 Fax. (031) 8957429
KCP BOJONEGORO Jl. Diponegoro No. 63 C , Bojonegoro, Jawa Timur. Telp. (0353) 892125 Fax. (0353) 892123 KCP MOJOKERTO\ Komplek Ruko Royal Regency, Jl. Pahlawan No. 7 Blok R-16 Mojokerto, Jawa Timur. Telp. (0321) 333030 Fax. (0321) 333028 KCP SURABAYA AMPEL Jl. KH. Mas Mansyur No. 77, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3574850, 3574851, 3574940 Fax. (031) 3537102 KCP TUBAN Jl. Basuki Rakhmat No. 278, Tuban, Jawa Timur. Telp. (0356) 333654, 333765 Fax. (0356) 332059 KCP JOMBANG Ruko Cempaka Mas Blok A/9 Jl. Soekarno-Hatta No. 1, Jombang, Jawa Timur. Telp. (0321) 855527, 855528 Fax. (0321) 855526 KCP SURABAYA SUNGKONO Komplek Ruko Darmo Galeria, Jl. Mayjen Sungkono No. 75 Blok B-3, Surabaya. Telp. (031) 5632255, 5630380 Fax. (031) 5623496 KK SURABAYA JEMUR HANDAYANI Jl. Jemur Handayani No. 51, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 8411230, 8411250 Fax. (031) 8411260
KK SURABAYA WIYUNG Ruko Taman Pondok Indah Jl. Raya Wiyung No. A-24 Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 7665621, 7673005 Fax. (031) 7661364 KLS SURABAYA DIPONEGORO Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Raya Diponegoro No. 155, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5676748 Fax. (031) 5676748 KLS SURABAYA KUSUMA BANGSA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Kusuma bangsa No. 106, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5350157 Fax. (031) 5350157 KLS SURABAYA JEMBATAN MERAH Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Jembatan Merah No. 25 - 27, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3544928 Fax. (031) 3544928 PP SIDOARJO UMSIDA Universitas Muhammadiyah, Jl. Majapahit No. 666 B, Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 8959961 Fax. (031) 8959961 PP SIDOARJO AL MUSLIM Yayasan Al Muslim, Jl. Raya Wadung Asri 39-F Waru Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 60112416 Fax. (031) 8674386 PP SURABAYA ITATS Kampus ITATS, Jl. Arif Rachman Hakim No. 100, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5912381 Fax. (031) 5912381
PP PONPES QOMARUDIN\ Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin (YPPQ), Jl. Raya Bungah 01, Bungah , Gresik, Jawa Timur. PP RS. SITI KHODIJAH MUHAMMADIYAH Jl. Pahlawan No.260, Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur Telp. (031) 7876065 Fax. (031) 7876065 KAS KELILING SURABAYA Kota Surabaya dan sekitarnya GERAI ONLINE SURABAYA Mal Galaxy, Surabaya, Jawa Timur. KC PAMEKASAN Jl. KH. Agus Salim No. 3A, Pamekasan, Jawa Timur. Telp. (0324) 331223, 331224 Fax. (0324) 331218 KCP BANGKALAN Jl. KH. Moh. Sholeh No. 52, Bangkalan, Jawa Timur Telp. (031) 3093380 Fax. (031) 3093379 KK SUMENEP Jl. Trunojoyo No. 166, Sumenep, Jawa Timur. Telp. (0328) 664741, 673431 Fax. (0328) 669300 KC MAKASSAR Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 833070 Fax. (0411) 833069, 8110442 KCP BONE Jl. Jend. Ahmad Yani No. 48 Watampone, Kab. Bone, Sulawesi Selatan. Telp. (0481) 28774 Fax. (0481) 28775 KCP MAKASSAR PANAKUKKANG Jl. Boulevard, Ruko Jasper II No. 11, Panakkukang Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 455151 Fax. (0411) 455152 KCP BULUKUMBA Jl. Lanto Dg. Passewang No. 33, Bulukumba, Sulawesi Selatan Telp. (0413) 83088 Fax. (0413) 82099 KCP PARE PARE Jl. Bau Massepe No. 419 D, Pare-pare, Sulawesi Selatan Telp. (0421) 26699 Fax. (0421) 26566
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
KC SURABAYA Jl. Raya Darmo No. 17 Surabaya, Jawa Timur. Fax. (031) 5674848, 5679842, 5677062 Fax. (031) 5679841
113
KCP PALOPO Jl. Andi Jemma, Palopo, Sulawesi Selatan Telp. (0421) 325936 Fax. (0421) 325929 KK MAKASSAR DAYA Jl. Kapasa Raya No. 16, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 4722422 Fax. (0411) 4722280 KLS MAKASSAR SULAWESI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Sulawesi No. 81 Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 335545 Fax. (0411) 331971 KLS MAKASSAR COKROAMINOTO Kantor Cabang Bank Mandiri Jl.H.O.S Cokroaminoto No.3, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 334464 Fax. (0411) 334464 KLS MAKASSAR KARTINI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. R.A Kartini No. 12-14, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 325789 Fax. (0411) 325789 PP STAIN WATAMPONE Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Watampone Jl. HOS. Cokroaminoto, Watampone, Sulawesi Selatan. Telp. (0481) 22050 Fax. (0481) 22050 PP RS. IBNU SINA Rumah Sakit Ibnu Sina, Jl. Urip Sumoharjo No. 264 Km. 4, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 420700 Fax. (0411) 420095 PP UNISMUH Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. St. Alauddin No. 259, Makassar, Sulawesi Selatan.
www.syariahmandiri.co.id
KAS KELILING MAKASSAR Kota Makassar dan sekitarnya
114
KC BANJARMASIN Jl. Lambung Mangkurat No. 16 Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3366408, 3366409 Fax. (0511) 3366426
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
KCP BANJARMASIN A. YANI Jl. Ahmad Yani Km. 4 No. 27, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3250033,3250022 Fax. (0511) 3252974 KCP MARTAPURA Jl. A. Yani KM 40 No. 5 Martapura, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 4722713, 4722755 Fax. (0511) 4722714 KCP BATULICIN Jl. Raya Batulicin RT. 24 No. 193 Kel Kampung Baru, Kec Batulicin, Kab Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Telp. (0518) 70222, 75497 Fax. (0518) 75496 KCP BARABAI Jl. Ir. PM. Noor, Barabai, Kalimantan Selatan. Telp. (0517) 44121, 44141 Fax. (0517) 41909 KK BANJARMASIN PS. CEMPAKA Jl. Niaga No. 7, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3366008, 366009 Fax. (0511) 3361101 KK BANJARMASIN SENTRA ANTASARI Jl. P. Antasari No. 75, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3269969, 3268188 Fax. (0511) 3254445 KK BANJARMASIN S. PARMAN RS. Islam Banjarmasin (Eks-Siolatama), Jl. Suwondo Parman No. 88, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3366033-3366034 Fax. (0511) 33560254 KK BANJARBARU Jl. Ahmad Yani Km. 33,300, Banjarbaru, Kalimantan Selatan Telp. (0511) 4789947, 4789948 Fax. (0511) 4789949 KLS BANJARMASIN AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Ahmad Yani KM. 2 No. 4-5, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3255829 Fax. (0511) 3255829 KLS BANJARMASIN SAMUDERA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Lambung Mangkurat No. 4, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3364647 Fax. (0511) 3364647
PP BANJARMASIN POLIBAN Komplek Politeknik Negeri Jl. Brigjend H. Hasan Basry, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3304371 Fax. (0511) 3304372 PP BANJARMASIN SD MUHAMAMADIYAH SD Muhammadiyah VIII & X , Jl. Cempaka I RT. 3, Kel Kertak Baru Ulu, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3361808 Fax. (0511) 3361808 KAS KELILING BANJARMASIN Kota Banjarmasin dan sekitarnya. KC BALIKPAPAN Jl. Jend. Sudirman No. 330, Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 413382, 414630 Fax. (0542) 412109 KK BALIKPAPAN BARU Ruko Balikpapan Baru Blok C No. 1 B Jl. M.T. Haryono Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 8870125, 8870149 Fax. (0542) 8870126 KLS BALIKPAPAN SUPRAPTO Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Letjen Suprapto No. 1 Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 425704 Fax. (0542) 425704 KAS KELILING BALIKPAPAN Kota Balikpapan dan sekitarnya. PT. CPI, Pasir Ridge, Balikpapan, Kalimantan Timur. KC MALANG Jl. Basuki Rachmad No. 8 Kayutangan, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 362122 Fax. (0341) 347933 KCP PASURUAN Jl. Panglima Sudirman No. 14C, Pasuruan, Jawa Timur. Telp. (0343) 431588, 431589 Fax. (0343) 431618 KCP PROBOLINGGO Ruko Manunggal No. 7, Jl. Soekarno-Hatta, Probolinggo, Jawa Timur Telp. (0335) 428899 Fax. (0335) 420530
KK KEPANJEN Jl. Ahmad Yani No. 103 B, Kepanjen, Malang, Jawa Timur Telp. (0284) 326049 Fax. (0284) 321295 PP MALANG KUCECWARA Kampus STIE Malang Kucecwara, Jl. Candi Kalasan, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 7788979 Fax. PP MTS MALANG Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang 1 Jl. Bandung No. 7, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 5464532 Fax. KC MATARAM Jl. Pejanggik No. 128 Cakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0370) 644888, 622300, 622700 Fax. (0370) 634999
KCP BONTANG Jl. MT. Haryono No. 53 Kodya Bontang, Kalimantan Timur. Telp. (0548) 20007 Fax. (0548) 25005 KCP TARAKAN Jl. Yos Sudarso No. 64, Tarakan, Kalimantan Timur. Telp. (0551) 35050 (Hunting) Fax. (0551) 35051 KK LAMBUNG MANGKURAT Jl. Lambung Mangkurat No.18 B, Samarinda, Kalimantan Timur Telp. (0541) 735444 Fax. (0541) 767459 KLS SAMARINDA KESUMA BANGSA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Kesuma Bangsa No. 76 Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 732732 Fax. (0541) 732732 KC PALU Jl. Gajahmada No. 77 Palu, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 426222 Fax. (0451) 452108
KC KEDIRI Jl. Brawijaya No. 10, Kediri, Jawa Timur. Telp. (0354) 672000 Fax. (0354) 672105 KCP TULUNGAGUNG Jl. Ahmad Yani Timur No.39 Tulungagung, Jawa Timur. Telp. (0355) 334455 Fax. (0355) 333130 KCP MADIUN Jl. Cokroaminoto No. 41, Madiun, Jawa Timur. Telp. (0351) 454000 Fax. (0351) 458300 KC JEMBER Jl. Panglima Besar Sudirman No. 41-43, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 411522 Fax. (0331) 411525 KK BALUNG Jl. Rambipuji No. 78 Kab. Jember, Jawa Timur. Telp. (0336) 621717 Fax. (0336) 621711 PP UNMUH-JEMBER Universitas Muhammadiyah Jember Jl. Karimata No. 49 Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 335806 Fax. (0331) 335806
KCP SUMBAWA Jl. Diponegoro No. 40, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0371) 22255 Fax. (0371) 625300
KCP LUWUK Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 112, Luwuk Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Telp. (0461) 21214, 22779 Fax. (0461) 325456
KCP MATARAM PANCOR Jl. TG KH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid No.1, Pancor, Mataram, Nusa Tenggara Barat Telp. (0370) 23774 Fax. (0370) 23773
KCP PARIGI MOUTONG Jl. Trans Sulawesi, Palu, Sulawesi Tengah. Telp. (0450) 21345, 21402, 21403, 21409 Fax. (0450) 21411
PP STAIN-JEMBER Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember Jl. Jum’at No. 94, Mangil ,Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 411500 Fax. (0331) 411500
KK PALU PLAZA Komplek Palu Plaza Blok IV, Jl. Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah Telp. (0451) 427769, 426093, 426721 Fax. (0451) 426182
KC MANADO Kawasan Mega Mas, Jl. Piere Tendean, Boulevard Blok I D-1 No.28, Manado, Sulawesi Utara. Telp. (0431) 879444 Fax. (0431) 879492
GERAI ONLINE MATARAM Kandepag, Lombok Tengah, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
KLS PALU SAM RATULANGI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60 Palu, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 454999 Fax. (0451) 452666
KC DENPASAR Teuku Umar Square. Jl. Teuku Umar No. 177 Denpasar, Bali. Telp. (0361) 231999 Fax. (0361) 237100
KC SAMARINDA Jl. Jenderal Sudirman No. 24, Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 203012, 203013 Fax. (0541) 203017
KC KUTAI Jl. KH. Ahkmad Muksin No. 29 Tenggarong, Kab. Kutai, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 665362, 665365 Fax. (0541) 665361
PP IAIN MATARAM Komplek Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Nusa Tenggara Barat. Telp. (0370) 648666 Fax. (0370) 648666 KAS KELILING MATARAM Kota Mataram dan sekitarnya
KCP BULELENG Jl. Erlangga No.14, Buleleng, Bali. Telp. (0362) 32666, 25968, 25969 Fax. (0362) 27747
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id
KK MALANG BATU Jl. Diponegoro 48 Kota Batu, Jawa Timur. Telp. (0341) 5025550, 5025551 Fax. (0341) 594273
115
KK DENPASAR KUTA Jl. Raya Legian No. 448, Kuta, Badung, Bali. Telp. (0361) 754222 Fax. (0361) 763415 KC JAYAPURA Komplek Perniagaan Kelapa Dua - Entrop Jl. Raya Kelapa Dua No. 1-2, Entrop, Jayapura, Papua. Telp. (0967) 550965, 550966 Fax. (0967) 550968 KC BANYUWANGI Jl. Basuki Rakhmat No. 30 Banyuwangi, Jawa Timur. Telp. (0333) 418624, 252627 Fax. (0333) 418628
www.syariahmandiri.co.id
KC GORONTALO Jl. Ahmad Yani No. 127, Gorontalo Telp. (0435) 828666 Fax. (0435) 830056
116
Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
www.syariahmandiri.co.id Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri
117
Daftar isi Cares for Better Indonesia 3 Data Keuangan Utama (Audited) 4 Laporan Dewan Komisaris 6 Laporan Direksi 10 Laporan Dewan Pengawas Syariah 13 Profil dan Informasi Kepemilikan Saham 15 Profil Singkat 16 Jenis Produk 18 Struktur Organisasi 22 Profil Kepala Divisi 23 Visi dan Misi 25 Sasaran dan Strategi 26 Profil Dewan Komisaris 27 Profil Dewan Pengawas Syariah 30 Profil Direksi 31 Sumber Daya Manusia 34 Informasi Pemegang Saham 35 Profil Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi 35 Nama dan Alamat Notaris, Konsultan Hukum dan Kantor Akuntan Publik 36 Akuntan Perseroan 36 Corporate Events 37 Penghargaaan 38 Analisis Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan 41 A. Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha B. Uraian atas Kinerja Keuangan Perusahaan C. Tingkat Kesehatan Bank D. Realisasi & Metode Penghitungan Bagi Hasil E. Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal F. Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi G. Komponen Substansial dari Pendapatan dan Beban Lain-lain H. Materialitas Peningkatan Pendapatan Usaha I. Dampak Perubahan Harga terhadap Pendapatan Usaha atau Pendapatan Bersih BSM serta Laba Operasi Perusahaan selama 2 Tahun Terakhir J. Informasi yang Terjadi setelah Tanggal Neraca K. Kebijakan Dividen L. Realisasi Perolehan dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum M. Informasi Material N. Pengaruh Peraturan Perundang-undangan Terhada Perusahaan O. Perubahan Kebijakan Akuntansi Good Corporate Governance 61 A. Pendahuluan B. Self Assessment GCG Perbankan C. Kebijakan GCG D. Mekanisme GCG E. Struktur Organ GCG F. Pengungkapan Kepemilikan Saham serta Hubungan Keuangan dan Keluarga Dewan Komisaris dan Direksi G. Share Option H. Laporan Komite Audit I. Laporan Komite Remunerasi dan Nominasi J. Laporan Komite Pemantau Risiko K. Komite di bawah Direksi L. Corporate Secretary M. Satuan Kerja Audit Intern N. Audit Ekstern O. Laporan Sumber Daya Manusia P. Laporan Manajemen Risiko Q. Laporan Kepatuhan R. Laporan Corporate Social Responsibility (CSR) S. Laporan Sistem Teknologi Informasi T. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Skala Besar U. Rencana Strategis Bank V. Tingkat Kesehatan Bank W. Penyimpangan Internal X. Permasalah Hukum Y. Benturan Kepentingan Z. Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik AA. Etika (Code of Conduct) BB. Nilai-nilai Perusahaan CC. Masalah dan Kendala yang Dihadapi BSM Jaringan Kantor BSM 103 Lampiran Laporan Audit
Laba Bersih meningkat 48,13% atau Rp95 miliar, semula Rp196 miliar tahun 2008 menjadi Rp291 miliar tahun 2009. Kenaikan ini disebabkan pertumbuhan pendapatan margin bagi hasil 19,27%, pertumbuhan pendapatan fee based 15,28%, serta efisiensi usaha. Penyaluran Pembiayaan tumbuh Rp2,79 triliun atau 20,97%, semula Rp13.28 triliun tahun 2008 menjadi Rp16,06 triliun tahun 2009. Pertumbuhan Pembiayaan yang signifikan ini merupakan wujud komitmen BSM dalam menggerakan roda perekonomian dan peningkatan kesejahteraan bangsa. Dana Pihak Ketiga tumbuh 29,80% atau meningkat Rp4,44 triliun, semula Rp14,90 triliun tahun 2008 menjadi Rp19,34 triliun tahun 2009. Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan kepercayaan masyarakat kepada BSM. Efisiensi semakin membaik tercermin dari rasio BO/PO semula 78,71% tahun 2008 menjadi 73,76% tahun 2009. Kualitas Aktiva Produktif semakin membaik diperlihatkan oleh rasio NPF netto yang menurun semula 2,37% tahun 2008 menjadi 1,34% tahun 2009.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Fakta BSM Tahun 2009
Wisma Mandiri I Jl. M.H. Thamrin No. 5, Jakarta 10340 - Indonesia Telepon: +6221 2300 509, 3983 9000 (hunting) Faksimili: +6221 3983 2989