2010
Better Legacy for Better Indonesia
Laporan Tahunan 2010 PT Bank Syariah Mandiri
Better Legacy for Better Indonesia Better Legacy
Better Legacy kami maknai sebagai komitmen untuk memberikan warisan yang baik kepada generasi penerus di BSM. Komitmen ini kami implementasikan dalam prinsip-prinsip bekerja dengan kemampuan terbaik, prudent, dan taat azas dimanapun insan BSM bertugas.
For Better Indonesia
For Better Indonesia kami maknai sebagai perwujudan semangat nasionalisme seluruh insan BSM. BSM memandang bahwa seluruh prestasi dan kinerja merupakan bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia.
2
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2010 Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan Informasi terkait lainnya merupakan tanggung jawab Manajemen BSM dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui penandatangan masing-masing di bawah ini:
Dewan Komisaris
Achmad Marzuki Komisaris Utama/Komisaris Independen
Abdillah Komisaris Independen
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen
Tardi Komisaris
Lilis Kurniasih Komisaris
Direksi
Yuslam Fauzi Direktur Utama
Hanawijaya Direktur
Amran Nasution Direktur
Sugiharto Direktur
Zainal Fanani Direktur
Aczhmad Syamsudin Direktur
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
3
ikhtisar keuangan
Uraian
A. Neraca
1. Aset
2. Aktiva Produktif
3. Penempatan SBIS/SWBI
4. Pembiayaan yang Diberikan
5. Kewajiban
6. Dana Syirkah Temporer
7. Surat Berharga Yang Diterbitkan
8. Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan c. Deposito
9. Ekuitas
B. Laba Rugi
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib
Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih
Fee Based Income
Laba Usaha
Laba Sebelum Beban Pajak
Laba Neto Periode Berjalan
Laba Bersih Per Saham Dasar
C. Rasio - Rasio Penting
Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (CAR)
Laba Sebelum Pajak Terhadap Total Aset (ROA)
Laba Setelah Pajak Terhadap Modal Disetor (ROE)
Pembiayaan Terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR)
Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF NET)
Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF GROS)
Pendapatan Bagi Hasil Bersih Terhadap Aktiva Produktif (NIM)
Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar
Kewajiban Terhadap Ekuitas (DER) Kewajiban Terhadap Aset (DAR) Jaringan Kantor Pegawai Jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, MEPS) Catatan: 1. Sampai dengan akhir tahun 2010, BSM belum melakukan aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat harga saham tertinggi, terendah dan tertutup serta volume saham yang diperdagangkan.
4
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Rp Miliar 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
933
1.622
3.422
6.870
8.273
9.555
12.885
17.066
22.037
32.482
856
1.496
3.155
6.404
7.971
8.913
12.269
16.399
21.319
30.744
196
269
795
325
1.373
780
670
1.305
2.381
3.412
653
1.141
2.171
5.296
5.848
7.415
10.326
13.278
16.063
23.968
99
205
575
1.420
1.700
2.658
2.647
2.343
3.273
5.010
426
979
2.398
4.901
5.940
6.200
9.427
13.315
16.963
25.251
200
200
200
200
400
200
200
200
2.629
5.725
7.037
8.220
11.106
14.898
19.338
28.998
- 475
- 1.117
56
147
298
981
1.261
2.054
1.846
1.812
2.591
4.015
187
336
753
1.536
1.958
2.668
3.872
5.284
7.163
9.873
232
634
1.578
3.208
3.818
3.498
5.388
7.802
9.584
15.110
408
438
450
549
633
697
811
1.208
1.600
2.021
108
163
279
584
865
934
1.197
1.736
2.071
2.768
32
71
148
269
386
455
512
768
902
1.162
76
92
131
315
479
479
685
968
1.169
1.606
6
35
52
102
94
145
210
301
347
567
24
42
23
141
137
101
167
283
426
580
25
43
25
150
137
95
168
284
418
569
17
30
16
103
84
65
115
196
291
419
233
421
221
1.443
1.169
914
1.611
1.759
2.210
3.179
63,18%
39,29%
20,87%
10,57%
11,88%
12,56%
12,43%
12,66%
12,39%
10,60%
3,30%
3,58%
1,04%
2,86%
1,83%
1,10%
1,53%
1,83%
2,23%
2,21%
4,43%
7,40%
3,61%
22,28%
23,39%
18,27%
32,22%
46,21%
44,20%
63,58%
76,20%
74,55%
82,57%
92,50%
83,09%
90,21%
92,96%
89,12%
83,07%
82,54%
1,10%
2,32%
1,97%
2,68%
4,64%
3,39%
2,37%
1,34%
1,29%
4,53%
3,45%
2,89%
2,42%
3,50%
6,94%
5,64%
5,66%
4,84%
3,52%
10,61%
8,22%
7,12%
6,91%
6,83%
5,63%
6,31%
6,73%
6,62%
6,57%
333,65%
318,85%
427,24%
162,26%
207,16%
118,60%
171,09%
225,37%
209,34%
202,90%
128,79% 47,23% 127,79% 258,78% 268,79% 381,16% 326,19% 193,87% 204,53% 247,94% 56,29% 12,66% 16,79% 20,67% 20,55% 27,81% 20,54% 13,73% 14,85% 15,42% 32
44
88
134
164
212
270
313
390
507
722
959
1.377
1.913
2.127
2.032
3.003
3.493
4.544
7.902
732
1.300
2.133
7.733
13.709
13.291
22.187
27.199
34.924
47.000
2. Sampai dengan akhir tahun 2010, BSM belum melakukan aktivitas penerbitan obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel. Sehingga tidak ada informasi yang memuat tentang jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar, tingkat bunga, tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
5
Ikhtisar Keuangan
35.000
Jumlah Aset
32.482
30.000
2.500
25.000
2.000
15.000 10.000
30.000
6.870
8.273 9.555
17.066 12.885
1.000
3.422 933 1.622
584
1.197
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah Pembiayaan
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih
2.000 23.968
10.000 653 1.141
2.171
5.296 5.848
7.415
1.606 1.500 1.169
16.063 13.278 10.236
1.000
968 685
500 76
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Dana Pihak Ketiga
28.998
92
131
315
479
479
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
700
30.000
Laba Usaha
580
600 500
25.000 19.338
20.000 15.000 10.000 475 1.117
2.629
5.725
7.037 8.220
426
400 283
300
14.898 11.106
200 100
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
2.500
279
934
500
15.000
5.000
108 163
865
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
20.000
35.000
2.071 1.736
1.500
25.000
5.000
2.768
22.037
20.000
5.000
3.000
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank Sebagai Mudharib
Jumlah Ekuitas
2.021
24
42
137
101
167
23
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
500
2.000
141
Laba Bersih
419
400
1.600 1.500
1.208
1.000 500
408
549 438 450
633 697
811
291
300 196
200 103
100 17
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
6
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
30
16
84
115 65
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
500
507
Jumlah Jaringan Kantor
313
300
4.554
212 134 100
32
44
4.000
164
1.913 2.127 2.032
2.000
88
722
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
50.000 45.000 40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000
7.902
6.000
270
200
Jumlah Pegawai
8.000
390
400
10.000
Jumlah Jaringan ATM BSM
3.003
3.493
959 1.377
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
47.000
34.924 27.199 27.199 22.187 13.709 13.291 732 1.300 2.133 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
7
laporan dewan komisaris
PT Bank Syariah Mandiri (Bank) sampai dengan akhir tahun 2010 telah berhasil mencapai sebagian besar target yang ditetapkan dalam Rencana bisnis Bank tahun 2010 secara signifikan, antara lain penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran dana, kualitas aktiva produktif, dan pencapaian laba bersih setelah pajak.
Achmad Marzuki Komisaris Utama | Komisaris Independen
8
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Assalaamualaikum Wr. Wb. Sesuai Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara independen dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik. Pada tahun 2010, telah terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris, sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 29 Juni 2010, yaitu pengangkatan Ramzi A. Zuhdi sebagai Komisaris Independen. Sehingga jumlah Dewan Komisaris menjadi 5 (lima) orang dari sebelumnya 4 (empat) orang. Dewan Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan Bank, baik pada proses perumusan rencana strategis, penyusunan dan implementasi Rencana Bisnis Bank, pemantauan kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan GCG. Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, Dewan Komisaris melakukannya melalui berbagai forum rapat formal, informal, dan masukan atau rekomendasi secara tertulis kepada Direksi. Agenda rapat yang dilakukan secara reguler dengan Direksi, Direktur Bidang maupun unit kerja antara lain: kinerja bulanan, profil risiko, tingkat kesehatan Bank, audit intern, human capital, penanganan NPF, teknologi informasi, penerapan GCG, dan lain sebagainya. Dalam mendukung efektivitas pelaksanaan fungsi dan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Sejalan dengan tugasnya, komite-komite tersebut juga melaksanakan interaksi secara rutin dengan manajemen dan unit kerja. Beberapa fungsi pengawasan Dewan Komisaris, antara lain dilaksanakan melalui: Rapat Direksi dan Dewan Komisaris
(Radirkom), Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir).
Radirkom Radirkom adalah rapat dimana inisiatif rapat berasal dari Direksi, dengan mengundang Dewan Komisaris yang membahas antara lain: Laporan Kinerja Bank Laporan Kinerja Bank membahas pencapaian target finansial maupun non-finansial. Dewan Komisaris memberikan pendapat, saran dan nasehat mengenai laporan kinerja dan masalah yang terjadi, termasuk memberikan nasehat dan masukan untuk pelaksanaan masa kerja berikutnya. Laporan kinerja bank antara lain membahas pencapaian realisasi dibandingkan target serta faktor-faktor yang menentukan pencapaian atau tidak tercapainya target. Kinerja finansial yang dibahas antara lain aset, aktiva produktif, pembiayaan, dana pihak ketiga, laba, fee based income, CAR dan rasio keuangan lainnya. Sedangkan target non-finansial meliputi perkembangan jumlah jaringan dan pegawai Bank. PT Bank Syariah Mandiri (Bank) sampai dengan akhir tahun 2010 telah berhasil mencapai sebagian besar target yang ditetapkan dalam Rencana bisnis Bank tahun 2010 secara signifikan, antara lain penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran dana, kualitas aktiva produktif, dan pencapaian laba bersih setelah pajak. Target yang belum tercapai antara lain tingkat permodalan. Meskipun modal lebih rendah dari target, namun tetap lebih tinggi dari yang diwajibkan oleh ketentuan yang berlaku. Penghimpunan dana pihak ketiga masih didominasi oleh Deposito Berjangka, namun konsentrasi terbesar merupakan danadana konsumer/non-institusi. Penyaluran pembiayaan tumbuh melebihi target dengan konsentrasi segmentasi pada non-korporasi/ UMKM dengan trend yang terus meningkat.
Kualitas Aktiva Produktif yang diindikasikan oleh Rasio Non-Performing Financing (NPF) gross maupun netto dan rasio Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif (APYD/AP) lebih baik dari target. Hasil-hasil finansial di atas didukung juga oleh berbagai usaha (non-finansial) antara lain penambahan jaringan, perbaikan dan penyempurnaan pengendalian dan pengawasan intern, peningkatan pelayanan nasabah dan peningkatan kompetensi human capital dengan pencapaian secara umum sesuai target. Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan PBI Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 21 Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, Bank melakukan penilaian tingkat kesehatan Bank secara self-assessment. Tingkat kesehatan Bank merupakan tolak ukur kemampuan Bank dalam menghadapi pengaruh kondisi perekonomian dan industri keuangan. Adapun penilaian self-assesment, Tingkat Kesehatan Bank terdiri dari aspek permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, sensitivitas terhadap risiko pasar dan manajemen. Rasio kecukupan modal Bank selama periode Januari 2010 sampai dengan Juli 2010 berada pada peringkat 1 dengan rasio kecukupan modal di atas 12,00%. Peringkat 1 menunjukkan tingkat modal secara signifikan berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku. Namun pada periode Agustus 2010 sampai dengan Desember 2010 rasio kecukupan modal turun menjadi antara 10,60% sampai dengan 11,87%, sehingga peringkat turun menjadi 2. Peringkat 2 menunjukkan tingkat modal berada lebih tinggi (turun dari sebelumnya) dari ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang berlaku dan diperkirakan membaik dalam 12 bulan mendatang. Rasio kualitas aset selama tahun 2010 fluktuatif antara peringkat 2 dan peringkat 3. Rasio kualitas aset pada peringkat 2 terjadi pada bulan Oktober, November dan
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
9
Laporan Dewan Komisaris
Desember 2010. Sedangkan pada bulanbulan lainnya berada pada peringkat 3. Rasio kualitas aset bulan Desember 2010 sebesar 0,97% atau berada pada peringkat 2. Peringkat 2 menunjukkan kualitas aset baik namun terdapat kelemahan yang tidak signifikan. Kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan risiko dari pembiayaan telah dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan skala usaha Bank serta mendukung kegiatan operasional yang aman dan sehat.
Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat 2. Peringkat 2 mencerminkan Bank tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan.
Rasio rentabilitas selama tahun 2010 berada pada peringkat 2. Predikat 2 menunjukkan kemampuan rentabilitas tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Rasio likuiditas selama tahun 2010 mengalami fluktuasi antara peringkat 2 dan peringkat 3. Pada bulan Desember 2010, rasio utama likuiditas adalah peringkat 3. Peringkat tersebut mencerminkan kemampuan likuditas Bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas memadai. Rasio sensitivitas terhadap risiko pasar selama tahun 2010 berada pada peringkat sangat tinggi dengan penilaian peringkat 1. Rasio tersebut menunjukkan risiko sangat rendah dan penerapan manajemen risiko pasar efektif dan konsisten. Nilai peringkat komponen manajemen yang terdiri dari manajemen umum, manajemen risiko dan manajemen kepatuhan pada bulan Desember 2010 adalah A. Hal ini menunjukkan manajemen Bank memiliki track record yang sangat memuaskan, independen dan solid sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern dan memiliki sistem pengendalian risiko yang kuat. Pada periode bulan Januari 2010 sampai dengan bulan September 2010 peringkat manajemen risiko adalah A. Namun pada bulan Oktober 2010 peringkat manajemen risiko turun menjadi B. Khususnya risiko operasional, hal ini terjadi karena peningkatan jumlah sumber daya insani dan jaringan kantor yang cukup signifikan. Namun peningkatan risiko-
10
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
risiko tersebut dapat diiringi Bank dengan memperkuat infrastruktur manajemen risiko dan sistem pengendalian intern sehingga diharapkan peringkat manajemen risiko akan membaik di waktu yang akan datang Selama tahun 2010, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat 2. Peringkat 2 mencerminkan Bank tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan. Profil Risiko Bank Profil risiko memuat gambaran tentang tingkat risiko yang melekat pada seluruh aktivitas Bank dan kecukupan sistem pengendalian risiko. Profil risiko BSM posisi Desember 2010 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah rendah dengan trend stabil. Hasil pengukuran risiko BSM pada tahun 2010 sebagian besar risiko berada pada predikat risiko rendah yang terdiri dari risiko pasar, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan. Sedangkan predikat risiko kredit cenderung moderat, namun pada bulan Desember 2010 predikat risiko kredit membaik menjadi rendah. Untuk risiko operasional selama semester I tahun 2010 predikat risiko operasional rendah, namun pada semester II tahun 2010 predikat risiko turun menjadi moderat. Pelaksanaan Audit Intern Pelaksanaan audit intern dilakukan secara rutin oleh unit kerja audit intern. Target pelaksanaan audit, temuan pelanggaran, dan kualitas hasil audit menjadi beberapa hal yang ditelaah oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit setiap triwulanan.
Rakomdir Adapun Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir) adalah rapat dimana Dewan Komisaris berinisiatif mengundang Direksi atau Direktur Bidang untuk membicarakan agenda khusus yang perlu dibicarakan lebih mendalam, antara lain:
Operational Risk Pengembangan Teknologi informasi (core banking system). Dewan Komisaris memberi dukungan penuh terhadap pengembangan core banking sytem (CBS) Bank yang baru dengan selalu memonitor setiap prosesnya secara rutin. Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk memastikan bahwa seluruh potensi dan sumber daya difokuskan untuk mensukseskan implementasi CBS baru, sehingga pelaksanaan implementasi core banking system dapat terealisasi sesuai jadwal.
Secara umum tingkat kepatuhan relatif baik dengan tren meningkat dari 92,79% pada Desember 2009 menjadi 93,38% di bulan Desember 2010 (predikat tingkat kepatuhan tinggi).
Kebijakan human capital, dan program pendidikan dan latihan. Implementasi atas kebijakan human capital dan training di Bank secara umum sudah memadai. Penyempurnaan implementasi proses pemenuhan pegawai, pola pengembangan profesionalisme, kompensasi dan benefit serta training pegawai terus dilakukan antara lain dengan memperhitungkan manning analysis (metode perhitungan untuk mengetahui kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dan/atau jumlah transaksi), mapping jabatan dan nilai-nilai perusahaan (corporate values). Compliance Risk Pelaksanaan audit internal/eksternal. Pelaksanaan audit internal/dan eksternal telah dilakukan secara rutin. Dewan Komisaris telah meminta manajemen untuk melakuan crash program penyelesaian Daftar Monitoring Tindak Lanjut (DMTL) dengan hasil program yang cukup signifikan. Strategic Risk Corporate Plan dan Peningkatan modal Bank. Terhadap proses penyusunan corporate plan Bank dan permodalan Bank, Dewan Komisaris senantiasa memonitor dan memantau perkembangannya, termasuk memberi masukan dan nasehat bila ada hambatan yang terkait dengan pelaksanaannya.
rasio yang menjadi perhatian adalah index kepatuhan, penerapan prinsip kehati-hatian, tingkat kesehatan Bank dan indikasi fraud. Pada index kepatuhan yang menjadi perhatian Dewan Komisaris antara lain pencapaian beberapa parameter seperti Corporate Compliance Index (CCI), Compliance Certificate (CC), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect Index (ZD), Regulation index (RI), Division Compliance Index (DCI), Branch Compliance Index (BCI), KYC Index, dan GCG Index. Selain Compliance Certificate yang mempunyai predikat sangat tinggi, parameter lainnya mendapat predikat tinggi. Secara umum tingkat kepatuhan relatif baik dengan tren meningkat dari 92,79% pada Desember 2009 menjadi 93,38% di bulan Desember 2010 (predikat tingkat kepatuhan tinggi).
Laporan Harian Dewan Komisaris melakukan monitoring secara rutin (harian) terhadap neraca harian dan Posisi Devisa Netto (PDN). Selama periode tahun 2010 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan PDN. Secara umum Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama periode tahun 2010, manajemen telah menunjukkan upaya serius untuk mencapai kinerja terbaik dan merealisasikan rencana bisnis bank yang telah ditetapkan. Bank secara umum berhasil mencapai target yang ditetapkan baik kinerja kuantitatif maupun kualitatif. Dewan Komisaris juga berpendapat bahwa Bank telah menerapkan tata-kelola perusahaan yang baik, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan efektif dan independen.
Hal-Hal yang Perlu Mendapat Perhatian Manajemen
Kinerja Kepatuhan Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap kinerja kepatuhan melalui laporan kinerja dan hasil pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit kerja kepatuhan. Nilai atau
Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja, pelaksanaan program kerja Bank, dan dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, Dewan Komisaris
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
11
Laporan Dewan Komisaris
menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian manajemen secara terus-menerus dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja Bank antara lain sebagai berikut: Permodalan Bank harus mampu mendukung rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai. Walaupun posisi permodalan (CAR) masih dalam kondisi aman, namun Bank perlu mengupayakan langkah sebagai berikut, yaitu merealisasikan rencana penambahan modal oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Pemegang Saham, menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah dan menerbitkan Medium Term Note (MTN).
Tahun 2011 merupakan tahun penuh tantangan bagi BSM, karena selain dituntut untuk mencapai kinerja sesuai rencana bisnis, juga akan dimulainya pelaksanaan corporate plan dan core banking system baru.
Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan pembiayaan yang berkesinambungan dan meningkatkan kualitas aktiva produktif, Bank perlu melanjutkan langkah-langkah secara lebih konkrit dan berkesinambungan dalam hal meningkatkan ekspansi pembiayaan dengan fokus pada segmen UMKM secara lebih hati-hati; mengembangkan scoring pembiayaan mikro kecil untuk meningkatkan efisiensi proses pembiayaan; mengintensifkan monitoring dan deteksi dini dengan melakukan mapping dan watch list terhadap nasabah pembiayaan lancar yang berpotensi mengalami penurunan kolektibilitas dan melakukan peningkatan kualitas human capital pembiayaan terutama yang terlibat langsung dalam proses pembiayaan. Bank agar mempertahankan sekaligus meningkatkan rentabilitas, melalui hal-hal sebagai berikut: memberikan pembiayaan/piutang secara prudent dan sehat; mengendalikan overhead dengan menjaga disiplin anggaran dan efisiensi pada seluruh aktivitas, tanpa mengurangi kualitas layanan dan kelancaran operasional Bank; mengintensifkan program consumer funding serta perbaikan struktur pendanaan retail yang lebih murah dan kuat, khususnya pertumbuhan dan pencapaian target dana tabungan; mewajibkan setiap calon nasabah pembiayaan dan counterpart-nya membuka rekening di Bank; melakukan mapping kepada nasabah/calon nasabah pembiayaan sehingga account nasabah dapat diketahui dan dapat
12
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
dipindahkan ke Bank; melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi fee based income terutama dari transaksi remittance, trade, e-banking dan lain-lain. Bank agar mempertahankan posisi likuiditas dan tingkat pertumbuhan DPK dengan mengintensifikasi dan mengekstensifikasi penghimpuan dana konsumer dan secara relatif mengurangi peranan danadana institusi, memperluas jaringan dan meningkatkan kegiatan promosi perusahaan secara intensif. Dalam rangka menjaga tingkat risiko Bank tetap pada risiko rendah dengan tren stabil maka Bank perlu melakukan halhal seperti: meningkatkan pemahaman risiko Bank kepada seluruh pegawai; meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat infrastruktur teknologi serta implementasi core banking system baru dan aplikasi pendukung lainnya; memperkuat kompetensi dan capability pegawai melalui pelatihan dan optimalisasi penggunaan e-learning. Terhadap prospek dan pengembangan Bank yang akan tumbuh pesat di tahuntahun mendatang, terutama dengan akan diimplementasikannya rencana kerja Bank (corporate plan) 2011 – 2015, Dewan Komisaris menilai bahwa hal tersebut dapat dicapai dengan memperhatikan kondisi perekonomian ke depan, kebijakan pemerintah, dukungan pemegang saham, peningkatan dan penguatan organisasi, jaringan, human capital, manajemen risiko, dan teknologi. Tahun 2011 merupakan tahun penuh tantangan bagi Bank, karena selain dituntut untuk mencapai kinerja sesuai rencana bisnis, juga akan dimulainya pelaksanaan corporate plan dan core banking system baru. Dewan Komisaris menyarankan agar seluruh proses senantiasa dilakukan secara hati-hati dan harus didukung oleh penerapan shared value ETHIC oleh seluruh pegawai Bank. Akhirnya, pada kesempatan ini, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder atas perhatian, dukungan
dan kontribusi yang telah dberikan dalam ikut serta mengembangkan BSM. Kepada Direksi beserta jajarannya, kami sampaikan penghargaan dan ucapan selamat atas prestasi yang telah dicapai. Demikian Laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan program pengawasan selama tahun 2010. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan memberikan kekuatan kepada kita semua. Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.
PT Bank Syariah Mandiri Dewan Komisaris
Achmad Marzuki Komisaris Utama/Komisaris Independen
Abdillah Komisaris Independen
Lilis Kurniasih Komisaris
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen
Tardi Komisaris
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
13
laporan dewan pengawas syariah
Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.
Dr. M. Syafii Antonio, M. Ec.
14
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Prof. KH. Ali Yafie
Drs. H. M. Hidayat, MBH.,MH.
Bismillaahirrahmaanirrahiim Operasional BSM telah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang independen yang anggota-anggotanya ditetapkan oleh DSN, sebuah badan di bawah MUI. Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah. Kegiatan-kegiatan DPS selama tahun 2010 mencakup: 1. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan BSM telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN. 2. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional dan manual produk. 3. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia setiap semester pada tahun 2010, yang memuat antara lain:
a. Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru Bank meliputi tujuan, karakteristik, akad dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- MUI, review system dan prosedur produk baru. b. Hasil pengawasan terhadap kegiatan Bank meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa Bank. Bentuk pengawasan berupa; analisis laporan hasil audit intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek syariah. c. Opini umum DPS terhadap operasional Bank per periode. Periode I yaitu 1 Januari 2010 s.d. 30 Juni 2010 dan periode II yaitu 1 Juli 2010 s.d. 31 Desember 2010. d. Opini DPS terhadap kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa Bank. Dengan menyajikan data berupa: jumlah SE (Surat Edaran), data pembiayaan serta opini DPS atas
produk baru Bank. e. Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel pemeriksaan. Kami mengharapkan BSM tetap membangun akhlak yang mulia sebagai inti dari organizational behavior. Selain itu, kerjasama dan koordinasi yang telah terbina melalui bentuk rapat-rapat periodik gabungan dalam rangka pembahasan berbagai aspek operasional perusahaan dapat terus ditingkatkan. Kami mensyukuri dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Manajemen atas pencapaian kinerja BSM termasuk di dalamnya ekspansi jaringan yang makin luas dan pengembangan service maupun produk dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jakarta, 20 Februari 2011 PT Bank Syariah Mandiri Dewan Pengawas Syariah
Prof. K.H. Ali Yafie Ketua
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA., MH. Anggota
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec Anggota
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
15
laporan direksi
Perseroan memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi global dan nasional serta kondusifnya industri perbankan guna meningkatkan kinerja. Alhamdulillah di tahun 2010, kinerja Perseroan menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Yuslam Fauzi Direktur Utama
16
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Assalaamualaikum Wr Wb Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga Bank Syariah Mandiri dapat melalui tahun 2010 dengan hasil yang menggembirakan. Kami atas nama Direksi beserta seluruh jajaran PT Bank Syariah Mandiri melaporkan kinerja Perseroan pada tahun 2010. Pada tahun 2010, telah terjadi perubahan komposisi Direksi, sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Juni 2010, yaitu memberhentikan dengan hormat Sri Sulistyowati dari Direktur dan mengangkat Achmad Syamsudin sebagai Direktur.
Kondisi Perekonomian dan Perbankan Seiring dengan kondisi perekonomian global yang lebih kondusif di tahun 2010, ekonomi Indonesia mengalami banyak perbaikan. Pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh 6,1% di tahun 2010, lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 sebesar 4,6%. Selama tahun 2010, nilai tukar secara ratarata menguat sebesar 3,8%, semula Rp9.081,di akhir tahun 2009 menjadi Rp9.010,- per dollar AS. Kondisi perekonomian yang kondusif tersebut mendorong perkembangan perbankan nasional secara positif. Pendanaan perbankan nasional tumbuh 18,5%, kredit tumbuh 22,8%. CAR sedikit menurun semula 17,42% tahun 2009 menjadi 17,18% tahun 2010. NPL Bruto menurun (membaik) dari 3,8% menjadi 2,9%. Fungsi intermediasi perbankan nasional juga mengalami perbaikan, di mana rasio penyaluran kredit terhadap dana terhimpun (Loan to Deposit Ratio) meningkat dari 72,88% di tahun 2009 menjadi 75,21% di tahun 2010.
tahun ke tahun. Indikator yang dapat digunakan adalah meningkatnya market share perbankan syariah, baik dari pendanaan, pembiayaan, maupun aset. Market share pendanaan meningkat dari 2,65% di tahun 2009 menjadi 3,25% di tahun 2010. Market share pembiayaan meningkat dari 3,26% di tahun 2009 menjadi 3,86% di tahun 2010. Market share aset meningkat dari 2,61% di tahun 2009 menjadi 3,24% di tahun 2010. Peningkatan animo masyarakat terhadap perbankan syariah ini disikapi secara positif oleh banyak pelaku perbankan, yaitu dengan membuka bank syariah baru (konversi dari bank konvensional menjadi bank syariah), dengan melakukan spin-off unit usaha syariah (UUS) menjadi bank umum syariah (BUS), maupun dengan ekspansi bisnis lainnya. Terdapat penambahan lima BUS di tahun 2010, baik dari hasil konversi maupun spin off. Ini merupakan penambahan pelaku BUS tertinggi sepanjang sejarah perbankan syariah Indonesia. Penambahan lima BUS baru ini berdampak pada tingginya persaingan di perbankan syariah.
dari 37,00% di tahun 2009 menjadi 38,14% di tahun 2010. Market share pembiayaan meningkat sebesar 0,75% dari 34,26% di tahun 2009 menjadi 35,01% di tahun 2010. Sementara itu, market share aset sedikit tertekan oleh derasnya penambahan modal di perbankan syariah. Total modal di bank syariah meningkat 206,53% dari Rp1,95 triliun di tahun 2009 menjadi Rp5,96 triliun di tahun 2010. Ini akibat penambahan lima BUS baru di tahun 2010, dari 6 BUS di tahun 2009 menjadi 11 BUS di tahun 2010 atau meningkat 83%. Dari sisi market share laba, Perseroan memberikan kontribusi terbesar terhadap total laba yang dihimpun perbankan syariah. Perseroan membukukan laba sebesar Rp418,52 miliar, yaitu 39,87% dari total laba perbankan syariah. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri dalam menghadapi persaingan usaha di masa yang akan datang.
Kinerja Keuangan Utama 1. Pendanaan Pertumbuhan dana pihak ketiga BSM tahun 2010 adalah yang tertinggi sejak 6 tahun terakhir. Pertumbuhan ini terjadi justru ketika persaingan perbankan syariah sedang tinggi-tingginya.
Perkembangan Bank Syariah Mandiri
Pada tahun 2010, dana pihak ketiga BSM tumbuh 49,95% atau Rp9,66 triliun dari Rp19,34 triliun di tahun 2009 ke Rp29,00 triliun di tahun 2010. Sementara itu dana pihak ketiga perbankan syariah tumbuh 45,48% dari Rp52,27 triliun pada tahun 2009 ke Rp76,04 triliun pada tahun 2010.
BSM juga terus menjaga rasio dana konsumer dan dana murah. Total pendanaan Perseroan sejak 6 tahun terakhir selalu didominasi oleh dana konsumer (dana yang berasal dari nasabah individual). Per akhir Desember 2010, dana konsumer berkontribusi 57,03% terhadap total dana pihak ketiga. Pertumbuhan tersebut juga didukung dengan pertumbuhan rekening (customer base) yang besar. Jumlah rekening pendanaan di akhir 2010 mencapai 2.210.042 rekening,
Perseroan memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi global dan nasional serta kondusifnya industri perbankan guna meningkatkan kinerja. Alhamdulillah di tahun 2010, kinerja Perseroan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Perseroan mampu menjaga fungsi intermediasi. Rasio penyaluran pendanaan terhadap penghimpunan dana masyarakat Perseroan adalah sebesar 82,54%. Sedangkan LDR perbankan nasional sebesar 75,21%.
Market share
Perkembangan Perbankan Syariah Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah terus meningkat dari
Kepercayaan masyarakat terhadap Perseroan dapat dilihat dari meningkatnya market share pendanaan dan pembiayaan. Market share pendanaan meningkat sebesar 1,14%
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
17
laporan direksi
meningkat 38,24% atau meningkat 611.313 rekening dari tahun 2009. 2. Pembiayaan Pertumbuhan pembiayaan Perseroan sebesar 49,21% juga merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 6 tahun terakhir. Pertumbuhan ini juga di atas pertumbuhan industri perbankan syariah. Perbankan syariah hanya tumbuh 45,14%.
Sepanjang tahun 2010, pembiayaan Perseroan tumbuh 49,21% atau Rp7,91 triliun dari Rp16,06 triliun di tahun 2009 ke Rp23,97 triliun di tahun 2010.
Sepanjang tahun 2010, pembiayaan Perseroan tumbuh 49,21% atau Rp7,91 triliun dari Rp16,06 triliun di tahun 2009 ke Rp23,97 triliun di tahun 2010. Sementara itu pembiayaan perbankan syariah tumbuh 45,40% dari Rp46,89 triliun pada tahun 2009 ke Rp68,18 triliun pada tahun 2010.
Penyaluran pembiayaan Perseroan juga mengacu pada misi perusahaan, yaitu fokus pada pembiayaan UMKM. Sepanjang tahun 2010, Perseroan berhasil meningkatkan porsi pembiayaan UMKM dari 65,01% di tahun 2009 menjadi 66,62% di tahun 2010.
Selain pertumbuhan yang baik tersebut, Perseroan juga menaruh perhatian pada aspek kehati-hatian. Demi menjamin keberlangsungan usaha Perseroan. Alhamdulillah usaha tersebut berdampak baik bagi peningkatan kualitas pembiayaan Perseroan. Rasio Pembiayaan Bermasalah (NPF) Bank secara gross menurun (membaik) dari 4,84% di tahun 2009 menjadi 3,52% di tahun 2010. Secara netto, NPF Bank menurun (membaik) dari 1,34% di tahun 2009 menjadi 1,29% di tahun 2010.
3. Layanan Jasa Perbankan Lainnya Sebagai wujud dari layanan perbankan modern, Perseroan memberikan layanan jasa-jasa perbankan modern. Hal ini berdampak pada kinerja keuangan Perseroan, khususnya Pendapatan Usaha Lainnya. Porsi Pendapatan Usaha Lainnya terhadap total pendapatan di tahun 2010 mencapai 16,99%.
18
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Pendapatan Usaha Lainnya tersebut dikontribusi dari berbagai sumber pendapatan, baik pendapatan berbasis aktiva produktif, berbasis produk pendanaan, maupun berbasis traksaksi. Kontributor utama pendapatan ini berasal dari jasa layanan haji dan pendapatan operasional lainnya.
4. Profitabilitas Sepanjang tahun 2010, Perseroan berhasil menjaga profitabilitas yang optimal. Trend kinerja imbal hasil rata-rata ekuitas (ROE) BSM menunjukkan peningkatan. ROE BSM tahun 2010 sebesar 63,58% lebih tinggi dibandingkan ROE tahun 2009 sebesar 44,20%. ROE Perseroan tahun 2010 juga berada di atas rata-rata ROE 5 (lima) Bank Umum Syariah Perbankan Nasional sebesar 17,62%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan pencapaian laba bersih yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Imbal hasil rata-rata aktiva (ROA) Perseroan sedikit menurun dari 2,23% tahun 2009 ke 2,21% tahun 2010. Ini terjadi akibat tekanan persaingan usaha di mana tahun 2010 terjadi tingkat persaingan yang tinggi akibat bertambahnya BUS dari 6 bank menjadi 11 bank. Namun demikian, walaupun ROA Perseroan mengalami sedikit penurunan, pencapaiannya masih lebih besar dibandingkan rata-rata ROA lima Bank Umum Syariah lainnya sebesar 1,67%.
5. Kesehatan Bank Per akhir Desember 2010 tingkat kesehatan Perseroan berhasil memperoleh predikat Baik. Penilaian kesehatan ini dilakukan dengan metode self assessment (vide PBI No.9/1/ PBI/2007 tanggal 24 Januari 2007 dan SE BI No.9/24/DPbS tanggal 30 Oktober 2007 terdiri dari Manajemen Umum, Manajemen Risiko dan Manajemen Kepatuhan). Hal ini menjadi keyakinan bagi seluruh pemangku peran (stakeholders) bahwa keberlangsungan usaha Perseroan dapat dijaga.
6. Efisiensi Usaha Dari sisi efisiensi, Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BO/PO) cenderung stabil pada level 74,97%, lebih rendah (lebih baik) dari rata-rata BO/PO 5 (lima) Bank Umum Syariah sebesar 80,54%. Untuk memperbaiki BO/PO, Perseroan terus meningkatkan produktifitas dengan mengoptimalkan pendapatan operasional dan pengendalian biaya operasional.
Corporate Social Responsibility (CSR) Perseroan terus berkomitmen untuk menjadi warga korporasi yang bertanggung jawab (corporate citizenship). Perseroan menjalankan program corporate social responsibility (CSR)antara lain: 1. Kerjasama dengan LAZNAS BSM Perseroan menjalin kerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra (LAZNAS BSM) dalam melaksanakan kegiatan CSR.
Good Corporate Governance (GCG)
Pada tahun 2010 index GCG semester II mencapai skor 90,67 dengan kategori ‘Lebih Baik’, meningkat dibandingkan index GCG semester I dengan skor 87,20 kategori ‘Baik’.
Penerapan GCG merupakan proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable values. Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses internal yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan seluruh pegawai. Salah satu wujud komitmen GCG Perseroan dilakukan melalui pelaksanaan SelfAssessment secara berkala. Terdapat dua jenis penilaian yang digunakan untuk menentukan kualitas implementasi GCG yaitu ‘self-assessment internal’ dan ‘selfassessment GCG Bank Indonesia.’ Hasil penilaian Self-Assessment (SA) internal BSM tahun 2010 mengalami peningkatan. SA ini merupakan hasil pengukuran yang dilakukan pada Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Pejabat Eksekutif lainnya. Hasil SA ini berupa Index GCG semesteran. Index GCG semester II mencapai skor 90,67 dengan kategori ‘Lebih Baik’, meningkat dibandingkan Index GCG semester I dengan skor 87,20 kategori ‘Baik’. Self-Assessment GCG BI dilakukan dengan mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/ 13 /DPbS Tanggal 30 April 2010. Nilai Komposit BSM assessment ini pada tahun 2010 adalah 1,350 dengan kategori “Sangat Baik”.
LAZNAS BSM memiliki tiga program utama, yaitu: Mitra Umat (Pengembangan Ekonomi), Didik Umat (Bantuan Pendidikan), dan Simpati Umat (kegiatan charity).
Pada tahun 2010 BSM telah menyalurkan dana zakat perusahaan tahun 2008 dan 2009 melalui LAZNAS BSM sebesar Rp15,87 miliar, naik dari penyaluran periode sebelumnya sebesar Rp2,89 miliar. LAZNAS BSM telah menggulirkan bantuan kepada 21.524 orang dengan total bantuan senilai Rp9,52 miliar melalui ketiga program tersebut.
2. BSM UMKM Award 2010: Pada tahun 2010, BSM untuk ketiga kalinya menyelenggarakan BSM UMKM Award. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada Nasabah UMKM BSM. Terdapat 3 kategori penghargaan, yakni kategori umum, kategori khusus, dan kategori green UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). 3. BSM Edu Award 2010: Program ini berupa pemberian penghargaan kepada para pendidik yang memiliki kontribusi dan manfaat bagi pendidikan masyarakat sekitar, baik pendidik formal maupun informal. Program ini dilaksanakan bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Insani dari Dompet Dhuafa (LPI-DD). Nominator dipilih oleh pegawai BSM dari seluruh Indonesia melalui fasilitas e-Learning.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
19
laporan direksi
Penghargaan
BSM mendapatkan 16 penghargaan dari pihak eksternal. Penghargaan ini kami nilai sebagai penilaian objektif sekaligus sebagai motivasi bagi Perseroan untuk terus meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.
Pada tahun 2010, BSM mendapatkan 16 penghargaan dari pihak eksternal. Penghargaan ini kami nilai sebagai penilaian objektif sekaligus sebagai motivasi bagi Perseroan untuk terus meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan apresiasi kepada BSM. Penghargaan-penghargaan tersebut yaitu: 1. HR Excellence Award dari Lembaga Manajemen FE-UI; 2. Islamic Financial Award dari Karim Business Consulting; 3. Platinum InfoBank Award dari Majalah InfoBank; 4. ABFI Institute Award dari PERBANAS; 5. Word of Mouth Marketing Award dari Majalah SWA; 6. Indonesia Golden Best Branch Award dari Majalah SWA; 7. Deals of The Year dari Redmoney, Malaysia; 8. Indonesia Deals of The Year dari Redmoney, Malaysia; 9. Sovereign Deals of The Year dari Redmoney, Malaysia; 10. Indonesia Bank Loyalty Award dari Majalah InfoBank, MarkPlus; 11. Net Promoter Leader dari Majalah SWA; 12. Rating AA- (Idn) dari per 2010, rating telah meningkat menjadi AA (idn) Fitch Rating; 13. Bank Syariah Terbaik 2010 dari Majalah Investor; 14. Annual Report Award dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Bapepam-LK, BEI, IAI, KNKG, Dirjen Pajak; 15. Banking Efficiency Award dari Harian Bisnis Indonesia; 16. Corporate Community Award dari Majalah SWA.
Tantangan Bisnis ke Depan Perekonomian tahun 2011 diperkirakan akan lebih baik dibandingkan tahun 2010. Di sisi lain, persaingan di perbankan syariah juga diprediksi akan meningkat. Dalam kondisi bisnis yang semakin menantang, BSM harus
20
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
semakin merapatkan barisan, terus berupaya meningkatkan nilai bagi seluruh pemangku peran. Untuk menghadapi tantangan bisnis yang ada, BSM telah menetapkan Rencana Bisnis Bank tahun 2011 yang kami tuangkan dalam bentuk Lima Fokus Utama dan Sepuluh Prioritas. Lima Fokus Utama Perseroan tahun 2011 adalah: 1. Peningkatan Kapasitas Usaha; 2. Pengendalian Kualitas Aset (APYD dan NPF); 3. Peningkatan Kualitas Layanan; 4. Implementasi Core Banking System Baru; dan 5. Implementasi Proyek Corporate Plan Tahun 2011. Sedangkan Sepuluh Prioritas Kerja Perseroan pada tahun 2011 adalah: 1. Mengoptimalkan pencapaian laba bersih; 2. Meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) serta peningkatan porsi dana konsumer dan porsi low cost fund; 3. Mengembangkan pembiayaan secara hati-hati dengan meningkatkan porsi pembiayaan pada sektor UMKM; 4. Meningkatkan pendapatan berbasis fee based income; 5. Meningkatkan efisiensi usaha; 6. Mengendalikan kualitas pembiayaan; 7. Meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan Service Quality Index (SQI) dan pembukaan outlet; 8. Mengimplementasikan Core Banking System baru; 9. Mengimplementasikan proyek Corporate Plan 2011 – 2015 sesuai jadwal; dan 10. Memperkuat competency-based human resource melalui pengembangan kualitas dan utilisasi e-learning. Akhir kata, kami atas nama Direksi ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah, regulator, alim ulama, masyarakat, pemegang saham, nasabah, mitra usaha serta seluruh pegawai dan keluarga besar BSM atas seluruh dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan.
Semoga dengan dukungan yang tiada henti tersebut, BSM akan terus mewujudkan diri sebagai Bank kebanggaan bangsa Indonesia. Selanjutnya, sebagai bagian dari Laporan Direksi, kami akan menguraikan laporan kinerja BSM tahun 2010, sebagaimana tertuang dalam buku Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Keuangan berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi BSM untuk tahun buku 2010. Laporan Keuangan Bank tahun 2010 tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap upaya kita. Amien. Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.
PT Bank Syariah Mandiri Direksi
Yuslam Fauzi Direktur Utama
Hanawijaya Direktur
Amran Nasution Direktur
Sugiharto Direktur
Zainal Fanani Direktur
Achmad Syamsudin Direktur
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
21
profil perusahaan
identitas perusahaan
22
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Nama PT Bank Syariah Mandiri Alamat Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia. Telepon (62-21) 2300 509, 3983 9000 (hunting). Faksimili (62-21) 3983 2989. Homepage www.syariahmandiri.co.id Email
[email protected] Tanggal Berdiri 25 Oktober 1999 Mulai Beroperasi Sejak 1 November 1999 Modal Dasar Rp1.000.000.000.000,Modal Disetor Rp658.243.565.000,Kantor Layanan 507 kantor layanan di seluruh Indonesia Jaringan ATM Total ATM sebanyak 47.000 jaringan meliputi: l ATM Syariah Mandiri, l ATM Mandiri unit, l ATM Bersama, l ATM Prima, dan l Malaysia Electronic Payment System (MEPS). Jumlah Pegawai 7.902 orang Pemeringkatan AA (idn), berdasarkan Fitch Rating 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
23
profil perusahaan
sejarah singkat
Krisis multi-demensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah sistem perbankan syariah di Indonesia. Disaat bank-bank konvensional terkena imbas dari krisis ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis yang berkepanjangan, Disisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger) 4 (empat) bank pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo, menjadi satu satu bank yang kokoh dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan salah satu bank konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem ekonomi syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang memberi peluang bagi bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
24
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB bertransformasi dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
Tonggak Sejarah PT Bank Syariah Mandiri l
1955 Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA)
l
1967 PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim Indonesia
l
1973 PT Bank Maritim Indonesia berubah menjadi PT Bank Susila Bakti
l
1999 PT Bank Susila Bakti dikonversi menjadi PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
25
profil perusahaan
bidang usaha
Produk Pendanaan l
l
l
l
l
l
l
26
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
BSM Tabungan Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat tertentu yang disepakati. BSM Tabungan Berencana Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai target waktu dan dengan perlindungan asuransi gratis. BSM Tabungan Simpatik Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syaratsyarat tertentu yang disepakati. BSM Tabungan Mabrur Tabungan untuk membantu masyarakat untuk merencanakan ibadah haji & umrah. BSM Tabungan Dollar Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan dengan menggunakan slip penarikan. BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC) Tabungan berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat dalam melakukan perencanaan keuangan, khususnya pendidikan bagi putra/putri. BSM Deposito Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.
l
l
l
l
l
l
l
BSM Deposito Valas Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing. BSM Giro Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah. BSM Giro US Dollar Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adhdhamanah. BSM Giro Singapore Dollar Simpanan dalam mata uang dollar Singapore yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adhdhamanah. BSM Giro Euro Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah. BSM Obligasi Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah yang mewajibkan Emiten (Bank Syariah Mandiri) untuk membayar Pendapatan Bagi Hasil/Kupon dan membayar kembali Dana Obligasi Syariah pada saat jatuh tempo. BSM Tabungan Perusahaan Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung kelebihan dana rekening giro yang dimiliki Institusi/Perusahaan berbadan hukum dengan menggunakan fasilitas autosave.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
27
profil perusahaan
Produk Pembiayaan l
l
l
BSM Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. BSM Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. BSM Pembiayaan Murabahah Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok di-tambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Dapat dipergunakan untuk keperluan usaha (investasi, modal kerja) dan pembiayaan konsumer.
l
l
l
BSM Pembiayaan Talangan Haji Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH. BSM Pembiayaan Istishna Pembiayaan pengadaan barang dengan skema Istishna adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, dan panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang (obyek istishna), di mana masa angsuran melebihi periode pengadaan barang (goods in process financing) dan bank mengakui pendapatan yang menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat pengadaan berdasarkan persentase penyerahan barang, maupun setelah barang selesai dikerjakan.
Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah Muntahiyah Bittamliik) Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamliik adalah fasilitas pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek sewa antara Bank dan Nasabah dalam periode yang ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan nasabah.
l
BSM Pembiayaan Edukasi Pembiayaan jangka pendek dan menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi/ lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.
l PKPA
Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggota (PKPA) adalah penyaluran pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan konsumer para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan.
l
BSM Implan Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan/anggota Kopkar yang pengajuannya dilakukan secara massal (kolektif).
l
l Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet adalah penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah di mana Bank bertindak sebagai agen (channelling agent), sehingga Bank tidak menanggung risiko.
BSM Pembiayaan Resi Gudang Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan transaksi komersial dari suatu komoditas/produk yang diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama berupa komoditas/ produk yang dibiayai dan berada dalam suatu gudang atau tempat yang terkontrol secara independen.
l
Pembiayaan Dana Berputar Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.
l BSM Customer Network Financing
BSM Customer Network Financing (BSM-CNF) adalah fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah (agen, dealer, dan sebagainya) untuk pembelian persediaan/inventory barang dari Rekanan (ATPM, produsen/distributor, dan sebagainya) yang menjalin kerjasama dengan Bank.
28
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
l
BSM Pembiayaan Pemilikan Rumah Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer, dengan sistem murabahah.
l
l
l
l
l
l
l
BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng-cover total pembiayaannya dan dengan memperhitungkan kecukupan debt to service ratio nasabah.
dilakukan melalui pemotongan langsung uang pensiun yang diterima Bank setiap bulan (pensiun bulanan). l
Pembiayaan Peralatan Kedokteran Pemberian fasilitas pembiayaan kepada para profesional di bidang kedokteran/kesehatan untuk pembelian peralatan baru penunjang kerja.
Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah Bersubsidi Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan subsidi uang muka dari pemerintah, yang ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap (pegawai/karyawan). Pembiayaan Umrah Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umroh, seperti untuk tiket, akomodasi, dan persiapan biaya umroh lainnya dengan akad ijarah. BSM Pembiayaan Griya DP 0% Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya uang muka bagi nasabah, di mana nilai pembiayaan adalah sebesar 100% dari harga transaksi rumah. BSM Sistem Pembayaran Off Line Sistem pembayaran BSM secara off line yang dapat digunakan oleh institusi yang memiliki pelanggan yang banyak untuk melakukan pembayaran dari pelanggan institusi di seluruh konter BSM. Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat Syariah Mandiri Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi (cash collateral) dimana pemilik dana (investor) memberikan batasan kepada Bank mengenai tempat, cara dan objek investasinya. Pembiayaan kepada Pensiunan Penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk pembiayaan multiguna) kepada para pensiunan, dengan pembayaran angsuran
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
29
profil perusahaan
Layanan
l BSM Electronic Payroll
Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini BSM secara mudah, aman dan fleksibel.
l
BSM SKBDN Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM).
l BSM Card
l
Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan, pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM, ATM Mandiri, ATM Bersama, maupun ATM Bank Card. Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit yang dapat digunakan untuk transaksi belanja di merchant-merchant yang berlogokan ”Gunakan BSM Card Anda disini”. BSM Sentra Bayar Merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga (PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar dapat dilakukan dengan setoran uang kas atau debet rekening melalui teller, ATM, SMS Banking, atau proses autodebet secara bulanan.
l BSM Letter of Credit
Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau ordernya atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.
l
BSM Transfer Western Union Jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara (domestik).
l BSM Mobile Banking
Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi SMS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja.
l BSM Net Banking
Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk melakukan transaksi perbankan (ditentukan bank) melalui jaringan internet dengan sarana komputer.
l BSM Mobile Banking GPRS
l
Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi GPRS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja. PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM) Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di ATM.
l BSM Pooling Fund
Merupakan fasilitas yang disediakan oleh Bank yang memudahkan nasabah untuk mengatur atau mengelola dana di setiap rekening yang dimiliki nasabah secara otomatis sesuai keinginan nasabah.
l
BSM Pertukaran Valas Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau mata uang asing dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh BSM dengan nasabah.
l
BSM Bank Garansi Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga, dimana bank menyatakan sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga dimaksud apabila pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan pihak yang dijamin (nasabah) tidak memenuhi kewajibannya.
30
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
l
BSM Kliring Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank tertariknya berada dalam satu wilayah kliring.
l
BSM Inkaso Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.
l BSM Intercity Clearing
Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.
l
BSM RTGS (Real Time Gross Settlement) Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time.
l
l
Transfer Dalam Kota (LLG) Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring lokal. Transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta) Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia. Saat ini BSM bekerjasama dengan Merchantrade Asia (MTA) Malaysia.
l
l
l
l
BSM Pajak Online Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan mendebet rekening atau secara tunai. BSM Pajak Impor Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar pajak barang dalam rangka impor secara online sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan cukai. BSM Referensi Bank Surat Keterangan yang diterbitkan oleh BSM atas dasar permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu. BSM Standing Order Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada nasabah yang dalam transaksi finansialnya harus memindahkan dari suatu rekening ke rekening lainnya secara berulang-ulang. Dalam pelaksanaannya nasabah memberikan instruksi ke bank hanya satu kali saja.
l BSM Autosave
Produk layanan pemindahbukuan otomatis antar rekening giro dan rekening tabungan dengan memelihara saldo tertentu.
l
BSM Transfer Valas Transfer valas terdiri dari: n Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri. n Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
31
profil perusahaan
daftar penghargaan
No
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Nama Penghargaan
1
Human Resource Excellence Award 2010
2
Corporate Community Award 2010
3
Banking Efficiency Award 2010
4
Annual Report Award (ARA) 2009
5
Investor Award
6
2010 The Best Islamic Fully Pledged Bank 2010
7
Indonesia Best Brand Award 2010
8
Infobank Award
9
ABFI Institute Award
10
Word of Mouth Marketing Award
11
Net Promoter Leader
12
Indonesia Deal of The Year
13
Souvereign Deal of The Year \2009
14
Deals of The Year 2009
15
Indonesia Bank Loyalty Award 2010
16
32
Penghargaan
AA(idn)
Rating BSM AA (idn)
Pemberi Penghargaan
Atas Prestasi
Tanggal Penganugerahan
Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Penghargaan atas strategi pengelolaan manajemen SDM
21 Desember 2010
SWA Magazine
The Most Inspiring Club
16 November 2010
Harian Bisnis Indonesia
Penghargaan atas kinerja bank yang dinilai mampu mengelola kegiatannya secara efisien.
6 Oktober 2010
Bank Indonesia, Bapepam-LK, BEI, Kementerian BUMN, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Ikatan Akuntan Indonesia, dan Ditjen Pajak
Juara I ARA 2009 untuk kategori Private Keuangan Non Listed
22 September 2010
Majalah Investor
Bank SyariahTerbaik
2010 31 Agustus
Karim Business Consulting
Bank Syariah dengan kinerja terbaik dari sisi kinerja keuangan, SDM, ekspansi jaringan. BSM menjuarai overall The Best Islamic Fully Pledged Bank dengan menjadi terbaik di kategori: 1. The Most Efficient 2. The Most Expansive Funding 3. The Most Expansive Financing 4. The Most Profitable 5. The Most Efficient Expansive Funding
6 Agustus 2010
Majalah SWA
Bank dengan brand value terbaik untuk kategori perbankan syariah. BSM memperoleh penghargaan untuk yang keempat kalinya.
29 Juli 2010
Majalah Infobank Bank
Berkinerja Sangat Bagus selama 10 Tahun Berturut-turut. Penilaian atas rating 121 bank menetapkan BSM berkinerja Sangat Bagus selama 10 Tahun Berturut-turut.
16 Juli 2010
ABFI Institute Perbanas dan Group Majalah Tempo
Penghargaan Bank Syariah Terbaik dengan pengukuran kinerja keuangan menggunakan metode CAMEL
7 Juli 2010
Majalah SWA/Onbee Marketing
Penghargaan untuk Marketing dari nasabah ke nasabah
9 Juni 2010
Octovate/Majalah SWA
Penghargaan untuk loyalty index
10 Mei 2010
Redmoney Group, Islamic Finance News Asia, Malaysia
Islamic Bank, Bank Syariah Agen Penjual Sukuk Ritel Indonesia
3 Maret 2010
Redmoney Group, Islamic Finance News Asia,
Malaysia Islamic Bank, Bank Syariah Agen Penjual Sukuk Ritel Indonesia
3 Maret 2010
Redmoney Group, Islamic Finance News Asia,
Malaysia Islamic Bank, Bank Syariah Agen Penjual Sukuk Ritel Indonesia
3 Maret 2010
Majalah Infobank bekerjasama dengan Markplus Insight
Kategori Saving Account, Sharia Banking.
10 Februari 2010
Fitch Rating
Dukungan Permodalan dari Bank Mandiri, Cash Provision, dan kinerja perusahaan
27 Januari 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
33
profil perusahaan
struktur organisasi RUPS
Dewan Pengawas Syariah
Dewan Komisaris:
Dewan Pengawas Syariah: 1. KH. Ali Yafie, Ketua
1. Achmad Marzuki, Komut/Kom. Independen
Direktur Utama Yuslam Fauzi
2. M. Syafi Antonio, Anggota 3. M. Hidayat, Anggota
Dewan Komisaris
Direksi
2. Abdillah, Komisaris Independen 3. Ramzi A. Zuhdi, Komisaris Independen 4. Tardi, Komisaris 5. Lilis Kurniasih, Komisaris
Direktorat Pembiayaan Mikro Kecil Hanawijaya
Direktorat Pembiayaan Menengah Sugiharto
Pembiayaan Korporasi & Tresuri
Pembiayaan Mikro, Kecil & Program Andri Vendredi
Pembiayaan Komersial Subki Matsyah
Pembiayaan Konsumer Rustanti Rachmi
Direktorat
Direktorat Kepatuhan Zainal Fanani
Direktorat Manajemen Risiko Achmad Syamsudin
Pembiayaan Korporasi & Investasi Hadi Purnomo
Kepatuhan Priyo Prakoso
Manajemen Risiko M. Fanny Fansyuri
Restrukturisasi Sulistyo Budi
Pembiayaan Korporasi Cabang Agus Salim
Jaringan Edwin Iswan Siregar
Sistem & Teknologi Roosita Abdullah
Pegadaian (Desk) Putu Rahwidhiyasa
Penyelesaian Pembiayaan Purwoto
Pembiayaan Khusus & Indikasi (Desk) Siti Nurdiana
Human Captal Eka Bramantya Danuwirana
Operasi Ateng Suhaeni
Mass Banking (Desk) Eny Maya Gustini
Hubungan Korporasi & Hukum Achmad Fauzi
Tresuri Tutuy Guntara
Training (Desk) Helmi Huseno
Akuntansi Musdar Ayub
Pengembangan Bisnis & Produk Dewa Bagus Ivan Baruna
Sarana & Logistik Taufik Machrus
Perencanaan, Pengembangan
Sisdur & Pengawasan Muslihan
Amran Nasution
& Manajemen Kinerja
Firman Jatnika
Business & Remittance Setyobudi Tariadi
Kanwil I-IV
Cabang
Referensi: SK Direksi No. 12/300-KEP/DIR tanggal 22 Juli 2010
34
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Audit Intern Priyono
Komite Audit Komite Remunerasi & Nominasi Komite Pemantau Risiko
corporate events
Sepanjang tahun 2010, BSM melaksanakan beragam corporate events, diantaranya kegiatan pembukaan cabang, penyaluran KUR, promo corporate, serta kegiatan CSR.
Jan.
Feb.
Pembukaan KCP Wonosari, Yogyakarta
Mar.
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat, Cirebon
Apr.
Launching Islamic Book Fair, Jakarta
Pengobatan Gratis Korban Banjir, Bekasi
Mei.
Jun.
Relokasi Kantor Cabang BSM, Mataram
Kegiatan CSR Univ Andalas, Padang
Agt.
Jul.
Peresmian 6 KCP Surakarta, Jawa Tengah
Peresmian Kantor Cabang BSM, Palangkaraya
Sep.
Okt.
Peresmian KC Pondok Kelapa, Jakarta
Nonton Bersama Anak Yatim, Jakarta
Nov.
Tasyakuran Milad BSM ke-11, Jakarta
Des.
BSM UMKM & Edukasi Awards, Jakarta
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
35
profil perusahaan
penjelasan visi dan misi
Visi dan Misi Perusahaan Visi Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha.
Misi 1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan. 2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. 3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat. 4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal. 5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.
36
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
a. Bank Syariah Terpercaya Untuk menjadi bank syariah terpercaya kami lakukan dengan terus menjaga kompetensi dan integritas 1) Kompetensi Kami implementasikan dengan meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi bankir. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: n “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungungjawabannya.” (Al Isra (17): 36)
2) Aspek Syariah Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek syariah, kami implementasikan dengan menjalankan fungsi Dewan Pengawas Syariah sesuai ketentuan yang berlaku. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: n “ Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan dia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangaNya. “ (An Nisaa (4): 125)
2) Integritas Kami implementasikan dengan menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: n “Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan” (Al Maidah (5): 64) b. Pilihan Mitra Usaha Untuk menjadi bank pilihan mitra usaha kami lakukan dengan senantiasa menjaga usaha baik aspek bisnis maupun aspek syariah 1) Aspek Bisnis Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek bisnis, kami implementasikan dengan menyediakan diantaranya: produk yang menarik, pricing yang kompetitif, business process yang prudent dan efisien, serta infrastruktur yang memadai. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb. n “Permudahlah (segala urusan), jangan dipersulit dan ajaklah dengan baik, jangan menyebabkan orang lain menjauh” (H.R. al-Bukhari dan Muslim)
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
37
profil perusahaan
nilai-nilai perusahaan
Nilai-Nilai Perusahaan Excellence: Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan. Teamwork: Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi. Humanity: Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius. Integrity: Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. Customer Focus: Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.
38
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
sasaran dan strategi
Penentuan sasaran dan strategi BSM diselaraskan dengan bisnis yang dijalankan, sehingga membentuk suatu sinergi yang berkesinambungan. Sasaran dan strategi BSM tersebut tercermin dalam 5 (lima) program kerja utama.
Lima Program Kerja Utama BSM Tahun 2010: 1. Penghimpunan dana konsumer; 2. Pengendalian Kualitas Aset (Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) dan NPF); 3. Pengembangan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; 4. Peningkatan efisiensi; 5. Penguatan Infrastruktur (Competency Based Human Resources Management, Values, Core Banking, Risk Management, Corporate Governance and Organization).
Lima Program Kerja Utama BSM Tahun 2011: 1. Peningkatan Market Share Asset, Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan; 2. Penghimpunan Dana Konsumer dan Penyaluran Pembiayaan dengan High Yield pada Segmen Usaha Mikro (termasuk gadai), kecil dan konsumer; 3. Pengendalian Kualitas Asset (APYD & NPF); 4. Peningkatan Fee Based Income; 5. Penguatan Infrastruktur (jaringan, core banking system, shared values (ETHIC), manajemen risiko, kepatuhan, dan pengawalan).
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
39
profil perusahaan
profil dewan komisaris
40
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
1
2
4
3
5
1
Achmad Marzuki Komisaris Utama | Komisaris Independen
2
Abdillah Komisaris Independen
3
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen
4
Tardi Komisaris
5
Lilis Kurniasih Komisaris
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
41
profil perusahaan
Achmad Marzuki
Abdillah
Komisaris Utama | Komisaris Independen
Komisaris Independen
W
arga Negara Indonesia. Lahir di Palembang, 25 Juli 1939 Alumnus Universitas Indonesia Tahun 1980
W
arga Negara Indonesia. Lahir di Brebes, 21 Februari 1947 Alumnus Universitas Indonesia
Tahun 1977
Training yang diikuti: n
Business Workshop n Supervised Achievement
Motivation Training & Consultant, n
n
Insurance and Development Banking n Course
Accounting
EDI/IBRD n Aplikasi Systematic Managerial Analysis
Top Management Program n SESPI BI
n
Seminar Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan
n
Top Management Program of Asian Institute n The
Executive Risk Management Refresher Programme
n
Perjalanan karir: n
Senior Advisor Dewan Komisaris PT Bank Syariah
Mandiri n Komisaris Utama PT Bumi Daya Plaza n
Komisaris Utama PT Estetika Jasatama (Consultants
& Broker Insurance) n Direktur Utama PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) n Direktur PT Bank Bumi Daya (Persero) n Direktur PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero)
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Kursus Financial Accounting n Kursus Audit
Inspection and Control n Seminar Management
on Development and Promotion Small Enterprises oleh
Risk Management in Retail Banking
42
Training yang diikuti:
n
n
Kursus Asset Liability Management
n
Sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA)
Perjalanan karir: n
Anggota Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri n
Ketua Pengawas Yayasan Kesejahteraan PT Bumi Daya n
Komisaris PT Estika Sedaya Finance n Ketua Badan
Pengawas Yayasan THT PT Bank Bumi Daya (Persero) n Kepala Urusan Pengawasan Intern PT Bank Bumi Daya (Persero) n Tata Usaha Bagian Pembukuan PT Bank Bumi Daya (Persero)
Ramzi A. Zuhdi
Lilis Kurniasih
Tardi
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
W
arga Negara Indonesia. Lahir di Jambi, 5 Mei 1952 Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah
Mada tahun 1972 dan Meraih gelar Master tahun 1989
W
W
Training yang diikuti:
Training yang diikuti:
arga Negara Indonesia. Lahir di Bandung, 13 Januari 1958 Alumnus Institut Pertanian Bogor
1981
arga Negara Indonesia. Lahir di Sukoharjo, 12 Mei 1964 Alumnus Universitas Negeri Sebelas Maret
dan Pasca Sarjana di Universitas Padjajaran
dari Lowa State University
Training yang diikuti: n
Islamic Banking n Program Eksekutif n
n
Analisa Kredit n Asset dan Liabilities
n
n
Investment Management n Advance Financial
Syndication Workshop n Pendidikan ketrampilan
Sertifikasi Manajemen Risiko n Leadership Program n
Analysis n Quality Service Delivery n Sertifikasi
Refreshment Risk Management
Management Risiko-1
Perjalanan karir: n
Direktur DPbS Bank Indonesia n Direktur
Keuangan PT Mekar Prana Indah
n
Assesment Perkreditan n
Kursus kredit
Seminar Modal Ventura n Loan
n
Manajerial n Training Debt. Restructuring and Loan SYN
n
Credit Training for Lending n Pelatihan
Integrated Economic & Risk Analysis on Downstream Oil
Asuransi Kerugian Agunan
& Gas industry n Analisa Laporan Keuangan level III n
n
Marketing Analysis, Strategy & MPD
Negotiation Skill n SOS Implementasi Basel II & ERM.
n
Sertifikasi Manajemen Risiko-1 n Workshop
n
Operation Risk Management n Leaders Forum n
Optimalisasi Penyelesaian Kredit n Sertifikasi
Workshop Asuransi & Pembiayaan Kapal n Workshop
Manajemen Risiko-2
Advertisy Quotient n Assesment Commercial Banking
n
n
Leaders Forum
n
n
Risk Management in Banking MRB Forum Leaders
Workshop Coaching for Leadership n Leadership and
Decision Making
Perjalanan karir:
Perjalanan karir:
(Persero) Tbk. n Dept. Head Loan Collection I PT Bank
n
Commercial Banking Center Manager
n
Group Head Credit Recovery II PT Bank Mandiri
Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. n Operations
n
Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. n Kepala
(Persero) Tbk. n Dep. Head Consumer Loan
Divisi Pembiayaan Korporasi PT Bank Syariah Mandiri
Dept. Head Loan Disbursement PT Bank Mandiri
Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. n Credit
n
Wakil Kepala Cabang Kebayoran, PT Bank Exim
Operation & Control Loan Operations Development PT
n
Kepala Bagian Kredit Menengah Bandung Lapangan
Bank Mandiri (Persero) Tbk. Group Head pada Credit Operation & Control Credit
Raya PT Bank Exim n Pejabat Pimpinan Biro Kecil
n
Perkebunan PT Bank Exim
Administration PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
43
profil perusahaan
profil dewan pengawas syariah
Prof. KH. Ali Yafie Ketua
W
arga Negara Indonesia, lahir di Wani, Donggala, Sulteng, 1 September 1926. Merupakan salah satu ulama berpengaruh di Indonesia.
Perjalanan karir: Ketua Majelis Ulama Indonesia Rektor di IIQ Jakarta n Guru Besar di berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta n Dekan di Fakultas Ushuluddin IAIN Ujung Pandang n Inspektorat Pengadilan Agama Indonesia Timur n Hakim Pengadilan Agama Ujung Pandang n n
44
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Dr. M. Syafii Antonio, M. Ec.
Drs. H. M. Hidayat, MBH.,MH.
Anggota
Anggota
W
W
Perjalanan karir:
Perjalanan karir:
Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia n Dewan Syariah Nasional, MUI n Dosen Tazkia
n
arga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967. Meraih gelar PhD di bidang Micro Finance, dari University of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi International Islamic University (IIU), Malaysia tahun 1992.
n
arga Negara Indonesia, lahir di Jakarta,3 Mei 1968. Lulus dari Fakultas Syariah IAIN Jakarta tahun 1991 dan S-2 dari IBLAM Jakarta tahun 2003. Saat ini tengah menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang Islamic Economic and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta.
Anggota Dewan Pengawas Syariah MUI Dosen S-2 Program PSTTI Universitas Indonesia n Dosen S-2 Program PSTTI IEF Universitas Trisakti n
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
45
profil perusahaan
profil direksi
4 46
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
2
1
1 Yuslam Fauzi Direktur Utama
2 Hanawijaya Direktur
3 Amran Nasution Direktur
4 Zainal Fanani Direktur
5 Sugiharto Direktur
6 Achmad Syamsudin Direktur
3
6
5 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
47
profil perusahaan
Yuslam Fauzi
Sugiharto
Achmad Syamsudin
Direktur Utama
Direktur
Direktur
W
arga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 28 Agustus 1959. Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1986. Meraih gelar MBA (Finance/Investment Banking) tahun 1992 dari Arizona State University, USA. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Indonesia.
W
arga Negara Indonesia. Lahir di Kediri, 19 November 1960. Lulusan dari Universitas Negeri Jember 1985, dan menyelesaikan pasca sarjana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2003. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas 17 Agustus Surabaya.
n Aktif sebagai pembicara tentang ekonomi dan perbankan syariah di berbagai seminar, simposium,workshop sejak tahun 1999. n Correspondent Banking di American Express Bank, New York n Pricing Methodology n Capital Market Instruments in Asia n Valuation, Pricing & Using Capital Market Instruments n Corporate Finance Course n Chartered Financial Analyst Review n Global Custody & Portfolio Administration n Advanced Project Finance & Financial Modelling n Shari’a Banking & Supervisory Aspect n Sertifikasi Manajemen Risiko n 3th Annual Asian Islamic Banking & Finance Summit n Middle Eastern Investor Forum for Indonesia n Bank Indonesia Annual International Seminar
Perjalanan karir: n Regional Manager Wilayah IX Banjarmasin Bank Mandiri n Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri n Kepala Bagian Kredit Menengah Bank Bumi Daya.
48
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
arga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 27 Juli 1965. Alumnus Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor tahun 1989. Meraih gelar MBA tahun 1998 dari International University Of Japan, Nigata, Japan.
Training yang diikuti: Training yang diikuti:
Training yang diikuti:
W
Credit Analysis Training n Core Credit Training n Development of Management Skills Training n Selling International Banking Product & Service n Spirit Risk Management n Targeted Selection Training n Aktif sebagai pembicara tentang Ekonomi Syariah pada berbagai perguruan tinggi antara lain: UPN Veteran Surabaya, IAIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya Malang, dan PT Permodalan Nasional Madani. n
Perjalanan karir: n Kepala Divisi Pengembangan Jaringan PT Bank Syariah Mandiri n Regional Manager of East Java, Bali dan Mataram PT Bank Syariah Mandiri n Regional Manager of Middle Java PT Bank Muamalat Indonesia n Coordinator of Corporate Business Restructure Financing Unit PT Bank Muamalat Indonesia n Branch Manager di Fatmawati - Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia n Head of Commercial Financing di Surabaya PT Bank Muamalat Indonesia.
n Optimizing Company Value Through BCM & ERM n Implementasi Resi Gudang dan Manajemen Risiko dalam Pembiayaan Komoditas n Transformational Leadership for Within n Internalisasi Culture (Change Agent) n Forum International ICC n Advanced Leadership Program (International Diploma) n Euromoney Risk Mg. Master Series n Small Medium Enterprise Financing n Credit Portfolio Risk Management n Marketing Analysis, Strategic Marketing & Product Development n Selling Commercial & Corporate Bank Services n Credit Risk Analysis Training n Credit Risk Masterclass n International Trade Finance n Credit & Operational Risk
Perjalanan karir: n Regional Risk Management III & V, Bank Mandiri n Dept. Head, Commercial Risk Mgt Group, Bank Mandiri n Dept. Head, Retail Credit Risk Mgt. Group, Bank Mandiri n Group Head CRM Retail, Bank Mandiri n Ketua Tim, KP. Urusan Pengawasan Kredit, BDN
Hanawijaya
Zainal Fanani
Amran Nasution
Direktur
Direktur Kepatuhan
Direktur
W
Warga Negara Indonesia Lahir di Jakarta, 3 Desember 1963. Lulus dari Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. Meraih gelar MM dari Institut Pendidikan Manajemen Prasetya Mulya (Jakarta, 1999).
Training yang diikuti: Officer Development Program Bank Dagang Negara (BDN) n Training Kredit Analisis Bidang n Agribisnis, IPB n Pendidikan Kader Pimpinan Tingkat Lanjutan, LPPI n Effective Cash Flow Management n Corporate Valution Modelling - Euromoney Training n Executive Workshop on Certified Islamic Financial Analyst (CIFA) n Selling Commercial & Corporate Bank Services Course n Leadership Course INSEAD-Mandiri, USAID University n Internship Program USA n Program Eksekutif Direksi Sertifikasi Manajemen Risiko-Program BSMR Bank Indonesia. n
W
W
Training yang diikuti:
Training yang diikuti:
n Sertifikasi Manajemen Risiko, Badan Sertifikasi Manajemen Risiko n Conference on Islamic Economic, Middle East Global Advisors (MEGA) di Bahrain n Emotional Spiritual Quotient Program Eksekutif, ESQ Training n Balanced Scorecard Worldclass Perform, The Jakarta Consulting Group n Good Corporate Governance, Risk Management & Compliance n Pelatihan Dasar Bank Syariah Tazkia InstitutBank Susila Bakti n Kursus Perkreditan, Bank Dagang Negara n Kursus Pemimpin Cabang Angkatan 106, IBI n Kursus Manajemen Perkreditan Angkatan XII, IBI.
n Kursus Dasar-dasar Perbankan, Bank Susila Bakti n Kursus Kepala Cabang, Bank Indonesia n Training Customer Oriented Leadership, Dale Carnegie n Workshop Management Perbankan Syariah, Tazkia Institute n Good Corporate Governance, Risk Management & Compliance Management, Arthur Andersen n Workshop Proactive Risk Management In Banking, Institute of Finance & Banking, Sahid Jaya n Program Certificate In Corporate Leadership TTE Tingkat Advance VIII, Center Of Corporate Leadership n Islamic Commercial Law In Banking & Finance n Islamic Finance Forum n ESQ Angkatan 39, ESQ Centre n Workshop Risk Management & Compliance, Novotel Coralia n Sertifikasi Manajemen Resiko, Badan Sertifikasi Manajemen Resiko.
arga Negara Indonesia. Lahir di Ngawi, 24 Oktober 1964. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil Jurusan Transportasi, Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) tahun 1989.
Perjalanan karir: Perjalanan karir: Hub Manager Jakarta Fatmawati PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. n Departemen Head Front End Collection PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. n Group Head Credit Recovery di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. n Analis kredit perusahaan berskala menengah Bank Dagang Negara. n
n Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Bagian Relation Manager Retail I, Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Cabang Surabaya PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Cabang Pembantu Kalimalang, Bank Susila Bakti n Kepala Operasi KCP Rawamangun, Bank Susila Bakti n Staff Badan Penelitian & Pengembangan Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan RI.
arga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 1 Desember 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Trisakti, Jakarta tahun 1989.
Perjalanan karir: n Kepala Divisi Korporasi PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Divisi Pembiayaan & Investment Banking PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Divisi Treasury dan Dana PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Divisi Pembiayaan Menengah dan Ritel PT Bank Syariah Mandiri n Kepala Cabang Utama Bank Susila Bakti Bandung n Account Officer Bank Susila Bakti Bandung.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
49
profil perusahaan
informasi pemegang saham
Struktur Kepemilikan Saham 1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 99,999999% saham Bank Syariah Mandiri, atau sebanyak 131.648.712 lembar saham. 2. PT Mandiri Sekuritas. Memiliki 0,000001% saham Bank Syariah Mandiri, atau sebanyak 1 lembar saham.
Profil Pemegang Saham 1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki bidang usaha perbankan.
Pemegang saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terdiri dari Pemerintah Republik Indonesia (60%) dan Publik (40%).
2. PT Mandiri Sekuritas Merupakan Anak Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi. Didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 yang merupakan penggabungan usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas, dan PT Marincorp Securindo.
50
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
BSM menjamin pemenuhan hak terhadap pemegang saham minoritas sesuai ketentuan Undang-undang yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG. Dikarenakan Bank Syariah Mandiri belum menjadi public listed
company, baik masyarakat, direktur maupun dewan komisaris PT Bank Syariah Mandiri tidak mempunyai kepemilikan saham atas saham Bank Syariah Mandiri.
Profil Perusahaan Anak dan Perusahaan Afiliasi PT Bank Syariah Mandiri tidak memilik anak perusahaan, tetapi memiliki sejumlah perusahaan afiliasi, yaitu anak perusahaan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., antara lain: a. Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL); Didirikan di London pada tanggal 2 Agustus 1999. BMEL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, yang didirikan dengan tujuan mengambil alih kegiatan bisnis Bank Exim cabang London. b. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan dan penyewaan gedung (properti) dan telah beroperasi sejak 29 Oktober 1971.
g. PT Mandiri Tunas Finance Merupakan lembaga pembiayaan yang fokus pada pembiayaan kendaraan bermotor, berdiri sejak tahun 1989 dan diakuisisi Bank Mandiri bulan Februari 2009.
Kronologis Pencatatan Saham PT Bank Syariah Mandiri merupakan private company tertutup yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia informasi kronologis pencatatan saham dan jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham tersebut.
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya PT Bank Syariah Mandiri merupakan private company tertutup yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia informasi kronologis pencatatan efek lainnya dan jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya tersebut.
c. PT Bumi Daya Plaza Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan dan penyewaan gedung (properti) dan telah beroperasi sejak 22 Desember 1978. d. PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan telah beroperasi sejak 3 November 1992. e. PT AXA Mandiri Financial Services Merupakan perusahaan patungan antara Bank Mandiri dan AXA beroperasi sejak Desember 2003. f. PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) Merupakan anak perusahaan dari PT Mandiri Sekuritas dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. beroperasi sejak Desember 2004.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
51
profil perusahaan
lembaga profesi penunjang perseroan
Nama dan Alamat Notaris, Konsultan Hukum dan Kantor Akuntan Publik a. Notaris di Kantor Pusat l Notaris: Badarusyamsi, SH, MKn. Alamat: Komplek Ruko Mutiara Faza Blok RD/4 Jl. Raya Condet No. 27, Jakarta 13760 l Notaris: Imas Fatimah, SH. Alamat: Menara Cyber 2, Lt. 22 Jl. HR. Rasuna Said Blok X. 5, No. 13 Jakarta 12950 l Notaris: Harun Kamil, SH. Alamat: Jl. Hang Lekir I No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta 12120 l Notaris: Sutjipto, SH. Alamat: Menara Sudirman Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta 12190 b. Konsultan Hukum l Konsultan Hukum: Hanafiah Ponggawa & Partners. Alamat: Wisma 46, Lt.41 Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220 l Konsultan Hukum: Dias & Associate Law Office. Alamat: CityLofts Sudirman Tower, Lt. 7 Unit 729 Jl. KH. Mas Mansur No. 121, Jakarta 10220 l Konsultan Hukum: Karimsyah Law Firm. Alamat: Plaza Mutiara, Lt. 7 Lingkar Mega Kuningan Kav. 1 & 2, Jakarta 12950 l Konsultan Hukum: Tasrif-Arfah-Panggabean Advokat & Penasehat Hukum. Alamat: Jl. Palbatu Raya No. 7, Jakarta 12870 c. Kantor Akuntan Publik l Kantor Akuntan Publik: Purwantono, Suherman & Surja. Alamat: Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52- 53, Jakarta 12190.
52
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
d. Akuntan Perseroan
Syariah Mandiri oleh KAP dimaksud dengan imbalan jasa sebelum PPN sebesar Rp690.000.000,00 (enam ratus sembilan puluh juta rupiah).
BSM telah menunjuk Akuntan Publik (AP) Drs. Hari Purwantono dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja afiliasi dengan auditor internasional Ernst & Young (E&Y) untuk melakukan audit tahun buku 2010.
Dalam imbalan jasa tersebut tidak termasuk biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan penugasan audit (out of pocket expenses). Adapun ruang lingkup pekerjaan audit meliputi Audit Laporan Keuangan, Audit Kepatuhan Terhadap pengendalian Intern, Audit terhadap Peraturan Perundang undangan dan Audit Kinerja Keuangan.
Penunjukan AP dan KAP berdasarkan keputusan RUPS PT Bank Syariah Mandiri No. 15 Notaris Harun Kamil, SH tanggal 29 Juni 2010, antara lain memutuskan memberikan kuasa kepada Dewan komisaris untuk menetapkan biaya jasa sesuai dengan kewajaran persyaratan lainnya atas ditunjuknya KAP Purwantono, Suherman & Surja sebagai auditor laporan keuangan perseroan tahun buku 2010 dan memperhatikan surat-surat Direksi dan Komite Audit kepada Dewan Komisaris, dengan ini diberitahukan bahwa Dewan Komisaris setuju pelaksanaan audit laporan tahunan PT Bank
Kantor Akuntan dan Kantor Akuntan Publik Periode 2008 - 2010 Periode Laporan
Akuntan
KAP
Alamat
Audit Fee
Opini
Keuangan 2008
Drs. Iskandar
Doli, Bambang,
Menara Kuningan 11th floor,
Pane, Ak., MM
Sudarmadji & Dadang
Jl. HR Rasuna Said Blok X-7
Izin Akuntan Publik
Izin KAP Nomor
Kav.5, Jakarta 12940 Indonesia
No. 99.1.0612
KEP-295/KM.5/2005
Drs. Hari
Purwantono,
Indonesia Stock Exchange
Purwantono
Suherman & Surja
Building, Tower 2, 7th floor,
Izin Akuntan Publik
Izin KAP Nomor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
No. 98.1.0065
KEP-122/KM.5/2006
Jakarta 12190, Indonesia.
Drs. Hari
Purwantono,
Indonesia Stock Exchange
Purwantono
Suherman & Surja
Building, Tower 2, 7th floor,
Izin Akuntan Publik
Izin KAP Nomor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Performance
No. 98.1.0065
381/KM.I/2010
Jakarta 12190, Indonesia.
Indicator (KPI)
2009
2010
Rp275.000.000*
Jasa di luar Audit Keuangan (Umum)
Rp630.000.000*
Rp690.000.000*
Wajar dalam semua
1. Audit PKBL
hal yang material
2. Evaluasi Key Performance Indicator (KPI)
Wajar dalam semua
1. Audit PKBL
hal yang material
2. Evaluasi Key Performance Indicator (KPI)
Wajar dalam semua
1. Audit PKBL
hal yang material
2. Evaluasi Key
* Tidak termasuk biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan penugasan audit (out of pocket expenses).
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
53
profil perusahaan
Profil Pejabat Eksekutif Achmad Fauzi Adalah Kepala Divisi Hubungan Korporasi & Hukum (DKH). Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005. Agus Salim Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi Cabang (DKR). Lahir di Brebes tanggal 4 Maret 1955. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Sudirman tahun 1979. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2000. Andri Vendredi Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Kecil, Mikro & Program (DKM). Lahir di Bandung tanggal 12 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005. Ateng Suhaeni Adalah Kepala Divisi Operasi (DOP). Lahir di Cirebon tanggal 14 Juni 1954. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1983 dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI tahun 1998. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003. Dewa Bagus Ivan Baruna Adalah Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk (DPP). Lahir di Denpasar tanggal 29 September 1965. Lulus dari Fakultas Teknik Universitas Ekasakti tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Edwin Iswan Siregar Adalah Kepala Divisi Jaringan (DJN). Lahir di Jakarta tanggal 23 Februari 1960. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya Jakarta tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Eka Bramantya Danuwirana Adalah Kepala Divisi Human Capital (DHC). Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969. Lulus dari Fakultas Teknik, University of Missouri USA tahun 1993, meraih Master dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007. Eny Maya Gustini Adalah Kepala Desk Mass Banking (DMB). Lahir di Muara Enim tanggal 29 Agustus 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila tahun 1990 dan Magister Managemen Universitas Trisakti tahun 2006. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003. Firman Jatnika Adalah Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja (DPM). Lahir di Jakarta tanggal 26 Februari 1970. Lulus Fakultas
54
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1995 dan Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 2005. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Hadi Purnomo Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi dan Investasi (DKI). Lahir di Medan tanggal 21 Agustus 1966. Lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara tahun 1990 dan Magister Sains Universitas Indonesia tahun 2009. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003. Helmi Huseno Adalah Kepala Desk Training (DTR). Lahir di Tiku, Padang tanggal 19 Oktober 1962. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1996 dan lulus sebagai Psikolog di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 1989. Lulus pendidikan S2 dari Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Manajemen tahun 2004. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005. M. Fanny Fansyuri Adalah Kepala Divisi Manajemen Risiko (DMR). Lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1967. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Musdar Ayub Adalah Kepala Divisi Akuntansi (DAK). Lahir di Jakarta, 23 Oktober 1962. Lulus dari UPN Veteran, Jakarta tahun 1985. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Muslihan Adalah Kepala Desk Sisdur & Pengawasan (DSP). Lahir di Pati tanggal 18 Oktober 1959. Lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jakarta Jurusan Akuntansi tahun 1999. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001. Priyono Adalah Kepala Divisi Audit Intern (DAI). Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 17 Juli 1957. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1984. Bergabung dengan BSM sejak 1999.
Priyo Prakoso Adalah Kepala Divisi Kepatuhan (DKN). Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 20 Maret 1959. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1988, meraih Master Ekonomi dari Universitas Ohio tahun 1997. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Sulistyo Budi Adalah Kepala Divisi Restrukturisasi (DRS). Lahir di Jember tanggal 14 Januari 1963. Lulus pendidikan S-1 dan S-2 dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan 2001. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.
Purwoto Adalah Kepala Divisi Penyelesaian Pembiayaan (DPB). Lahir di Klaten tanggal 4 Oktober 1955. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Nasional Jakarta tahun 1996. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Taufik Machrus Adalah Kepala Divisi Sarana & Logistik (DSL). Lahir di Pasuruan tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001.
Putu Rahwidhiyasa Adalah Kepala TPMO. Lahir di Jakarta tanggal 13 September 1964. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986, meraih Master Finance & Strategy dari University of Illinois USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2008.
Tutuy Guntara Adalah Kepala Divisi Tresuri dan Perbankan Internasional (DTI). Lahir di Ciamis tanggal 27 Februari 1957. Lulus dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor tahun 1980. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Roosita Abdullah Adalah Kepala Divisi Sistim & Teknologi (DST). Lahir di Jakarta tanggal 7 April 1961. Lulus dari Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1987 dan pendidikan profesi dari Institut Bankir Indonesia tahun 2000. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2002.
Setyobudi Tariadi Adalah Kepala Divisi Business Remittance (DBR). Lahir di Tanjung Pandan, Bangka Belitung tanggal 21 Desember 1958.Lulus dari Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung 1984 dan Magister Manajemen University of Wiconsins, USA tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.
Rustanti Rachmi Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Konsumer (DPK). Lahir di Gombong tanggal 20 Januari 1967. Lulus dari Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Siti Nurdiana Adalah Kepala Desk Pembiayaan Khusus & Sindikasi (DKS). Lahir di Jakarta tanggal 16 Desember 1966. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Subki Matsyah Adalah Kepala Divisi Pembiayaan Komersial (DKC). Lahir di Aceh tanggal 1 September 1964. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
55
profil perusahaan
the best CEO 2010
Pada tahun 2010 Majalah SWA menyelenggarakan pemilihan The Best CEO Award. Penghargaan The Best CEO Award diselenggarakan atas kerjasama majalah SWA, Synovate, Dunamis Intermaster sejak tahun 2005. The Best CEO 2010 menjaring 300 kandidat yang dianggap layak untuk mengikuti kompetisi. Panel ahli SWA, Synovate, dan Dunamis menyeleksi 300 kandidat dan memutuskan ada 111 nama CEO yang diundang mengikuti kompetisi. Tahun 2009 kualitas kepemimpinan CEO dilihat dari kemampuan CEO memerankan empat fungsi: Perintis, Penyelaras, Pemberdaya, dan Panutan. Tahun 2010 kualitas leadership ditambah dengan variabel kepercayaan (trust quotient), dan eksekusi (execution). Alhamdulillah, Direktur Utama BSM, Yuslam Fauzi terpilih sebagai The Best CEO tahun 2010.
56
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
testimoni Sunarso (Pemegang Saham) Direktur Commercial & Business Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., selaku Direktur Supervisi Bank Syariah Mandiri
Pemegang Saham menyampaikan apresiasi yang sebesar besarnya kepada kinerja Bank Syariah Mandiri, karena saya lihat BSM sampai periode ini telah memenuhi ekspektasi dari pemegang saham. (Disampaikan sebagai voice of the owner dalam Rapat Kerja RBB PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2011, tanggal 5 Desember 2010).
Nukman Luthfie (Nasabah) Digital-preneur
Sebagai pebisnis yang selalu online, kebutuhan saya akan layanan keuangan yang bisa diakses via internet sangat tinggi. Saya sudah menggunakan layanan BSM Net sejak beberapa tahun belakangan ini.
Haidar Bagir (Cendikiawan) CEO Mizan Publising
Meskipun bukan bank syariah pertama, setiap bicara bank syariah, ingatan pertama kita pasti melayang kepada Bank Syariah Mandiri, melihat kemajuan-kemajuan luar biasa yang dicapainya dalam beberapa tahun terakhir ini. Menurut saya, salah satu kuncinya adalah karena upaya-upaya yang sangat serius dari pimpinan BSM untuk terus mengembangkan budaya perusahaan atau corporate culture yang kondusif bagi perkembangan perusahaan yang sangat dinamis juga dalam memberikan ruang yang luas bagi kreativitas karyawannya. Di samping itu, tampak sekali upaya-upaya untuk melengkapi karyawannya bukan hanya dengan keterampilan-keterampilan teknis yang berhubungan dengan perbankan, tapi juga dalam bentuk wawasan yang luas yang memungkinkan karyawan tidak hanya bekerja mengikuti kebutuhan-kebutuhan perusahaan tapi juga lebih proaktif dan lebih mampu di dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan bisnis yang makin lama makin cepat berubah.
Untuk mendapatkan fasilitas BSM Net, saya cukup memiliki rekening tabungan dan mengajukan permohonan aplikasi BSM Net melalui customer service.
Hasan Murtiaji (Wartawan)
Kini saya bisa memanfaatkan fitur BSM Net secara langsung, kapan saja dan dimana saja. Cukup dengan mengakses via internet, saya bisa mengecek saldo dan transfer uang seketika (realtime). Transaksi keuangan yang cepat dan mudah itu turut memperlancar bisnis saya.
Sudah 10 tahun saya berinteraksi dengan BSM, hampir sepanjang karier saya sebagai wartawan. Bermula dari keinginan teman teman di Republika untuk konsisten mendukung ekonomi Islam di tengah gempuran ekonomi kapitalis dan liberal.
M. Syakir Sula (Mitra Bisnis)
Sejak sekitar delapan tahun lalu Republika, setiap hari kami selalu mengangkat berita berita ekonomi syariah. Aksi korporasi maupun informasi kinerja BSM tak luput dari perhatian kami sebagai jurnalis. Apalagi 8-5 tahun lalu tak banyak berita ekonomi syariah yang bisa digali mengingat masih sedikitnya industri keuangan syariah.
Pakar Marketing Syariah/Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
Sebagai konsultan marketing syariah saya melihat dua hal yang sangat menonjol dan menjadi positioning BSM di masyarakat, yaitu bank syariah yang lebih terbuka (universal) dan kepedulian BSM kepada bisnisnya kaum dhuafa, UMKM, UKM dan bisnis ritel. Sangat membanggakan justru karena positioning itulah yang mengantarkan BSM menjadi bank syariah terbesar, baik dari segi aset maupun pertumbuhan. Two tumbs up!
Harian Republika
BSM sebagai salah satu pelaku industri keuangan syariah terdepan, selalu menjadi incaran kami untuk diliput. Dan dengan segala keterbatasan industri ini, para pejabat BSM berhasil membina hubungan yang baik dengan para jurnalis.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
57
Analisa Pembahasan Manajemen
analisa pembahasan manajemen atas kinerja perusahaan
Pada tahun 2010, Bank Syariah Mandiri menunjukkan eksistensinya sebagai bank syariah dengan performance yang baik. BSM mengalami peningkatan laba bersih sebesar Rp127,58 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laba bersih meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah pendapatan operasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja BSM meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun.
A. Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Pada tahun 2010 perbankan syariah tumbuh dengan volume usaha yang tinggi baik dari segi pertumbuhan dana yang dihimpun maupun pembiayaan yang disalurkan dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun 2009. Pertumbuhan volume usaha dan kinerja perbankan syariah yang meningkat pada tahun 2010 ini, didorong oleh beberapa faktor seperti: pengaturan perpajakan yang lebih kondusif, peningkatan credit rating Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi di tingkat global, pendirian bank-bank syariah baru, serta semakin gencarnya program edukasi dan diseminasi perbankan syariah oleh Bank Indonesia, perbankan syariah, maupun pihak-pihak terkait lainnya. Kondisi perkembangan industri yang positif di tahun 2010, perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil serta tingkat inflasi yang relatif terkendali, semakin memperkuat prospek perbankan syariah. Bank Indonesia mengelola momentum pertumbuhan bank syariah ini dengan tetap melaksanakan regulasi yang kondusif, pengawasan yang cermat, dan arah kebijakan yang berorientasi kepada pertumbuhan industri yang tetap agresif, prudent dan profesional. Di tengah kondisi ekonomi yang tumbuh dan kompetisi perbankan syariah yang semakin ketat, Alhamdulillah BSM mampu menghasilkan kinerja yang baik dan berhasil mempertahankan posisi sebagai bank syariah yang terbesar di Indonesia. Selama tahun 2010 total aset BSM meningkat 47,37% atau Rp10,44 triliun dari Rp22,04 triliun tahun 2009 ke Rp32,48 triliun tahun 2010. Pada saat yang sama aset perbankan syariah meningkat sebesar
58
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Rp31,42 triliun atau 47,54% dari Rp66,10 triliun tahun 2009 ke Rp97,52 triliun tahun 2010.
bank baru dan 2 bank hasil spin off. Industri perbankan syariah sampai dengan tahun 2010 terdiri dari 11 bank umum syariah, 23 unit usaha syariah dan 150 BPRS.
Pertumbuhan Aset BSM dan Perbankan syariah 100,00 80,00
Perkembangan industri perbankan syariah
97,52 60,00
27
26 66,10
40,00 49,56
0
15 32,48
36,54
26,72
20,88
22,04
2005 2006 2007 2008 2009 2010 17,07 8,27
8
12,86
9,56
23
20
19 20,00
25
6
n Dalam Triliun (Rp) l Aset BSM l Aset Perbankan Syariah 2
Sampai dengan akhir tahun 2010, BSM mampu menguasai 33,31% pangsa pasar aset perbankan syariah atau turun 0,03% dibandingkan penguasaan market share aset tahun 2009 sebesar 33,34%. Penurunan market share aset BSM terjadi seiring dengan masuknya pemain baru ke industri perbankan syariah. Walaupun demikian, BSM mampu meningkatkan market share DPK dan pembiayaan. Pada tahun 2010 terdapat 5 Bank Umum Syariah yang baru beroperasi terdiri dari 3
2
3
2
3
2
2
3
3
BII, HSBC
IFI, BNI, Bank Jabar BMI, BSM
BRI, Danamon, Bukopin Mega Syariah BPD DKI, BPD Riau, BPD Kalsel, Niaga, BPD Sumut, BPD Aceh, Permata
Market Share Aset
3
3
5
6
11
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Panin Syariah
BPD Kaltim BPD DIY, BPD Sulsel, BPD Sumbar, BPD Jatim, BEI
BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin
Victoria Syariah, BCA Syariah & Jabar Banten Syariah, BNI Syariah, Maybank Syariah
BTPN, BPD Jateng
l Islamic Comercial Bank l Islamic Business Unit
33.34% 66.66%
2009
33.31% 66.69%
2010
l BSM l Perbankan Syariah
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
59
Analisa Pembahasan Manajemen
Produk BSM Sampai dengan akhir tahun 2010, untuk memenuhi harapan nasabah, BSM menawarkan produk-produk inovatif yang terus berkembang. BSM memiliki beberapa kelompok produk yaitu: 1. Produk Dana meliputi Tabungan, Deposito, dan Giro. 2. Pembiayaan meliputi pembiayaan konsumer. 3. Produk Jasa meliputi jasa produk, jasa operasional, dan jasa investasi. 4. Layanan meliputi syariah mandiri priority. Uraian produk BSM adalah sebagai berikut:
I. Dana Pihak Ketiga Pencapaian Pendanaan, Porsi Dana Konsumer dan Porsi Low Cost Fund.
DPK 80,00
Komposisi Dana Pihak Ketiga
60,00
Rp9,66
Rp19,34 Rp5,52
Deposito
Rp9,59 49,59%
Tabungan
Rp7,16 37,02%
Giro
Rp2,59 13,39%
76,04
70,00
Rp29,00
Rp15,11 52,10%
52,27
50,00 40,00
Rp2,71
Rp1,43
Desember 2009
36,85 28,01
30,00
Rp9,87 34,03%
10,00
Rp4,02 13,87%
29,00
20,67 15,59
20,00
11,11
8,22
7,04
19,34
14,90
0 2005
Desember 2010
2006
2007
2008
2009
2010
n Dalam Triliun (Rp) l BSM l Perbankan Syariah
n Dalam Triliun (Rp)
Komposisi Dana Konsumer
Market Share DPK
Rp29,00 Rp19,34 Konsumer
Rp11,91 61,58%
Rp9,66 Rp4,63
Rp16,54 57,03%
37,00% 63,00%
Institusi
Rp7,43 38,42%
Desember 2009
Rp5,03
38,14% 61,86%
Rp12,46 42,96%
Desember 2010
n Dalam Triliun (Rp)
2009
2010
l BSM l Perbankan Syariah
Total penghimpunan dana pihak ketiga sampai dengan akhir Desember 2010 mencapai Rp29,00 triliun tahun, tumbuh sebesar Rp9,66 triliun atau 49,95% terhadap total DPK tahun 2009 sebesar Rp19,34 triliun. Komposisi dana pihak ketiga pada tahun 2010 meliputi Tabungan sebesar 34,03%, Deposito sebesar 52,10%, dan Giro sebesar 13,87% dari total dana pihak ketiga. Pertumbuhan dana pihak ketiga dan pembiayaan BSM melampaui pertumbuhan pasar perbankan syariah. Sehingga, pangsa pasar dana pihak ketiga dan pembiayaan BSM terhadap perbankan syariah meningkat.
60
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Dana pihak ketiga perbankan syariah tumbuh 45,48% dari Rp52,27 triliun tahun 2009 ke Rp76,04 triliun tahun 2010. Pertumbuhan dana pihak ketiga BSM yang melampaui pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan syariah tersebut mendorong kenaikan pangsa pasar dana pihak ketiga BSM terhadap perbankan syariah dari 37,00% pada tahun 2009 ke 38,14% pada tahun 2010.
Dana Pihak Ketiga n Dalam Miliar (Rp)
Uraian
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Pertumbuhan 2009-2010 (%)
a. Giro
1.261
2.054
1.846
1.812
2.591
4.015
54,96
b. Tabungan
1.958
2.668
3.872
5.284
7.163
9.873
37,83
c. Deposito
3.818
3.498
5.388
7.802
9.584
15.110
57,66
Jumlah
7.037
8.220
11.106
14.898
19.338
28.998
49,95
a. Tabungan
dana pihak ketiga 2005-2010n Dalam Triliun (Rp) 35,00 29,00
30,00 25,00 19,34
20,00 14,90
15,00 10,00
7,04
8,22
11,11
5,00
Sampai dengan akhir tahun 2010 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan adalah sebesar Rp9,87 triliun, meningkat sebesar 37,83% atau Rp2,71 triliun dari Rp7,16 triliun di tahun 2009. Tabungan di BSM ini meliputi Tabungan BSM, Tabungan Berencana BSM, Tabungan Simpatik BSM, Tabungan Mabrur BSM, Tabungan BSM Dollar, Tabungan Korban BSM dan Tabungan BSM Investa Cendikia. Pertumbuhan terbesar disumbang oleh Tabungan BSM yaitu sebesar Rp2,05 triliun. Jumlah NoA Tabungan sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai 2.108.940 rekening.
0 2005
2006
2007
2008
2009
2010
l DPK
Rincian tabungan di BSM diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Tabungan BSM Tabungan BSM sampai dengan Desember 2010 mencapai Rp7,97 triliun. Program BSM Gelegar Hadiah, Gathering, program Sahabat serta beberapa program lainnya merupakan faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya tabungan BSM. Jumlah NoA Tabungan BSM sampai dengan akhir bulan Desember 2010 adalah sebesar 1.430.028 rekening. 2) BSM Tabungan Mabrur Selama 2010, kinerja Tabungan Mabrur mencapai sebesar Rp1,17 triliun. Jumlah NoA Tabungan Mabrur mencapai sebanyak 396.220 rekening.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
61
Analisa Pembahasan Manajemen
3) BSM Tabungan Berencana Selama tahun 2010, kinerja Tabungan Berencana mencapai sebesar Rp96 miliar dengan jumlah NoA Tabungan Berencana mencapai 42.511 rekening.
1) BSM Deposito Rupiah Selama 2010, kinerja BSM Deposito mencapai sebesar Rp14,70 triliun. Jumlah NoA BSM Deposito sampai akhir bulan Desember 2010 sebanyak 65.470 rekening.
4) BSM Tabungan Investasi Cendikia Tabungan Investasi Cendikia mengalami pertumbuhan yang baik selama tahun 2010 antara lain dikarenakan adanya program “BSM Ceria” yaitu program bundling produk antara Tabungan Investasi Cendikia dengan tabungan BSM. Kinerja Tabungan Investasi Cendikia pada tahun 2010 mencapai sebesar Rp160 miliar. Jumlah NoA Tabungan Investasi Cendikia mencapai sebanyak 32.901 rekening.
2) BSM Deposito Valas Selama 2010, kinerja BSM Deposito Valas mencapai sebesar Rp410 miliar. Jumlah NoA BSM Deposito sampai akhir bulan Desember 2010 sebanyak 3.095 rekening.
5) BSM Tabungan Simpatik Kinerja Tabungan Simpatik pada tahun 2010 mencapai Rp163 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2009. Kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan berperan dalam peningkatan tabungan simpatik. Jumlah NoA Tabungan Simpatik sampai akhir bulan Desember 2010 mencapai 139.925 rekening.
c. Giro Sampai akhir tahun 2010 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk giro adalah sebesar Rp4,02 triliun, tumbuh sebesar Rp1,43 triliun atau 54,96% dari sebesar Rp2,59 triliun di tahun 2009. Giro BSM ini terdiri dari Giro BSM, Giro BSM Euro, Giro BSM Valas dan Giro BSM Singapore Dollar. Pertumbuhan giro BSM tersebut mencerminkan meningkatnya aktivitas bisnis nasabah BSM. Giro Periode 2005-2010 n Dalam Triliun (Rp)
b. Deposito
5,00
Sampai akhir tahun 2010 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk deposito adalah sebesar Rp15,11 triliun, tumbuh sebesar 57,66% atau Rp5,53 triliun dari sebesar Rp9,58 triliun di tahun 2009. Deposito BSM memiliki dua jenis mata uang yakni Rupiah dan Dollar. Pertumbuhan deposito BSM tersebut didukung oleh tingkat kepercayaan nasabah yang meningkat dan meningkatnya dana institusi di akhir tahun. Jumlah NoA Deposito sampai dengan akhir Desember 2010 mencapai 68.565 rekening.
4,00
4,02
15,11
14.00 12.00 9,58 7,80
8.00 5,39
6.00 4.00
3,82
3,50
2005
2006
2.00 0 2007
2008
2009
1,85
1,81
1,26 1,00
0 2006
2007
2008
2009
2010
l Giro
Deposito Periode 2005-2010 n Dalam Triliun (Rp)
10.00
2,05 2,00
2005
Uraian mengenai produk Deposito BSM adalah sebagai berikut:
16.00
2,59
3,00
2010
l Deposito
Selama tahun 2010, giro BSM mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,43 triliun. Pertumbuhan giro tersebut didominasi oleh growth giro ritel sebesar Rp273 miliar, sedangkan growth giro korporasi tumbuh sebesar Rp1,15 triliun. Pertumbuhan tersebut juga disebabkan adanya beberapa nasabah pembiayaan yang fasilitasnya sudah dicairkan oleh bank belum ditarik seluruhnya (100%) oleh nasabah. Jumlah NoA Giro sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai 32.537 rekening. Uraian mengenai Giro BSM adalah sebagai berikut: 1) Giro BSM IDR Selama 2010, kinerja Giro BSM mencapai sebesar Rp3,10 triliun. Jumlah NoA Giro BSM sampai akhir bulan Desember 2010 sebanyak 25.816 rekening. 2) Giro BSM Euro Selama 2010, Kinerja Giro BSM Euro mencapai sebesar negatif Rp10 miliar. Jumlah NoA Giro BSM Euro sampai akhir bulan Desember 2010 sebanyak 24 rekening.
62
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
3) Giro BSM USD Selama 2010, Kinerja Giro BSM USD mencapai sebesar Rp939 miliar. Jumlah NoA Giro BSM USD sampai akhir bulan Desember 2010 sebanyak 6.646 rekening. 4) Giro BSM Singapore Dollar Selama 2010, Kinerja Giro BSM Singapore Dollar mencapai sebesar negatif Rp11 miliar. Jumlah NoA Giro BSM Singapore Dollar sampai akhir bulan Desember 2010 sebanyak 51 rekening.
II. Pembiayaan BSM menjaga komitmennya untuk mendukung pengembangan sektor industri kecil dan menengah di tahun 2010, terbukti dengan porsi penyaluran pembiayaan di sektor UMKM sebesar 66,62% dari total pembiayaan.
Pencapaian Pembiayaan Hingga tahun 2010, BSM telah menyalurkan pembiayaan untuk semua segmen usaha sebesar Rp23,97 triliun, meningkat sebesar Rp7,91 triliun atau tumbuh 49,21% dibanding total pembiayaan Rp16,06 triliun di tahun 2009. Komposisi pembiayaan per segmen usaha selama tahun 2010 adalah Rp8,00 triliun untuk pembiayaan korporasi dengan porsi 33,38%. Porsi tersebut menurun jika dibandingkan dengan porsi pembiayaan korporasi tahun 2009 sebesar 34,99%. Pembiayaan komersial di tahun 2010 sebesar Rp5,07 triliun dengan porsi 21,17%, menurun dibandingkan porsi pembiayaan komersial tahun 2009 sebesar 31,10%. Pembiayaan usaha mikro dan kecil di tahun 2010 sebesar Rp4,08 triliun dengan porsi 17,03%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan Pembiayaan Periode 2005-2010 n Dalam Miliar (Rp)
Pembiayaan
pertumbuhan pembiayaan
2005 2006 2007 2008 2009 2010 Pertumbuhan % 5.848 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968
49,21
n Pertumbuhan 2009-2010 Rp7,91 atau 49,21% Rp23,97 Rp16,06
usaha mikro dan kecil tahun 2009 sebesar13,36%. Pembiayaan konsumer di tahun 2010 sebesar Rp6,81 triliun dengan porsi 28,42%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan konsumer tahun 2009 sebesar 20,55%. Perbandingan Pembiayaan Per Segmen Usaha n Dalam Miliar (Rp)
Desember 2009
Desember 2010
n Dalam Triliun (Rp)
Rp8,00 33,38%
Pembiayaan UMKM
Rp5,62 34,99%
Desember 2009
Pertumbuhan %
Porsi Pembiayaan %
Korporasi
5.621 8.000
42,32
33,38
Usaha Mikro dan Kecil
Porsi Pembiayaan
Rp10,44 65,01%
2009 2010
Komersial 4.996 5.073 (Menengah)
pertumbuhan pembiayaan dan perbaikan porsi umkm
Pembiayaan Korporasi
Segmen
Rp16,97 66,62%
Desember 2010
n Dalam Triliun (Rp)
2.146
4.082
Konsumer 3.300 6.813 Jumlah
16.063 23.968
1,54 90,21
21,17 17,03
106,45
28,42
49,21
100,00
Sementara itu pembiayaan perbankan syariah tumbuh 45,40% dari Rp46,89 triliun pada tahun 2009 ke Rp68,18 triliun pada tahun 2010. Pertumbuhan pembiayaan BSM yang melampaui pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tersebut mendorong kenaikan pangsa pasar pembiayaan BSM terhadap perbankan syariah dari 34,26% tahun 2009 ke 35,16% tahun 2010.
Di tahun 2010: 1. Pembiayaan Rp23,97 triliun naik Rp7,91 triliun atau 49,21% dari tahun 2009 Rp16,06 triliun. 2. Porsi pembiayaan UMKM meningkat semula 65,01% (2009) menjadi 66,62% (2010). 3. Jumlah debitur meningkat semula 123.434 debitur (2009) menjadi 225.480 debitur (2010) atau meningkat 102.046 debitur (82,67%).
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
63
Analisa Pembahasan Manajemen
Skim Pembiayaan BSM Tahun 2010
Pembiayaan BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010 80,00 68,18
70,00
10.25%
60,00 38,20
50,00
46,89
40,00
19.15% 27,94
30,00
20,45
20,00
15,27
10,33
7,42
10,00 5,85
52.91%
23,97
16,06 13,28
17.69%
0
n Dalam Triliun (Rp) l BSM l Perbankan Syariah
Market Share Pembiayaan
l Murabahah lMusyarakah lMudharabahl Lainnya
34,26% 65,74%
2. Per Sektor Ekonomi Komposisi pembiayaan di Sektor Jasa Dunia Usaha dari 30,45% tahun 2009 menjadi 29,37% di tahun 2010. Sementara itu komposisi pembiayaan di sektor-sektor lainnya rata-rata mengalami penurunan kurang dari 2%. Sedangkan sektor yang mengalami peningkatan adalah sektor Lain-lain meningkat sebesar 7,88% dan sektor Pertambangan meningkat sebesar 0,04%.
35,16% 64,84%
2009
2010
l BSM l Perbankan Syariah
Pembiayaan dan Komposisi 1. Per Jenis Skim Portofolio pembiayaan per akhir tahun 2010 didominasi pembiayaan dengan skim murabahah (jual-beli berbasis margin) sebesar 52,91%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan dengan skim murabahah pada akhir tahun 2009 sebesar 50,52%. Komposisi pembiayaan dengan skim mudharabah dan musyarakah (investasi berbasis bagi hasil) mengalami penurunan dari sebesar 20,79% dan 20,27% pada akhir tahun 2009 menjadi sebesar 17,69% dan 19,15% pada akhir tahun 2010.
Jenis Skim Pembiayaan 2010 n Dalam Jutaan (Rp)
2009 Nominal
1. Murabahah
8.114.527
2010 Share % 50,52
Nominal
Pertumbuhan Share %
12.681.133
52,91
Nominal 4.566.606
% 56,28
2. Mudharabah
3.338.843
20,79
4.240.923
17,69
902.080
27,02
3. Musyarakah
3.256.613
20,27
4.590.191
19,15
1.333.578
40,95
8,42
2.456.223
4. Lainnya Total
64
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
1.353.391 16.063.374
100,00 23.968.469
10,25 100,00
1.102.832 7.905.095
81,49 49,21
Sektor Ekonomi Pembiayaan 2010 n Dalam Jutaan (Rp)
1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri 4. Listrik, Gas dan Air
2009 Nominal
2010
Pertumbuhan
Share %
Nominal
Share %
Nominal
%
755.261
4,70
1.023.723
4,27
268.462
35,55
202.116
1,26
311.289
1,30
109.173
54,02
1.033.505
6,43
1.216.132
5,07
182.627
17,67
297.719
1,85
304.116
1,27
6.397
2,15
5. Konstruksi
2.069.794
12,89
2.455.385
10,24
385.591
18,63
6. Perdagangan
1.803.886
11,23
2.705.814
11,29
901.928
50,00
7. Transportasi & Komunikasi
1.020.032
6,35
1.358.852
5,67
338.820
33,22
8. Jasa Dunia Usaha
4.890.668
30,45
7.039.188
29,37
2.148.520
43,93
9. Jasa Sosial
689.489
4,29
740.718
3,09
51.229
7,43
10. Lain-lain
3.300.904
20,55
6.813.253
28,43
3.512.349
106,41
Total
16.063.374 100,00 23.968.469 100,00 7.905.095
49,21
pembiayaan korporasi
Uraian pembiayan per segmen usaha adalah sebagai berikut:
a. Pembiayaan Korporasi Dalam mendukung akselerasi pertumbuhan bank syariah nasional, BSM membantu nasabah korporasi dengan menyalurkan pembiayaan untuk ekspansi bisnis maupun peningkatan modal kerja pada sektor-sektor industri penting dengan pertumbuhan positif dan menarik sesuai dengan risiko yang diterima. BSM menyalurkan pembiayaan terutama untuk sektor-sektor yang termasuk kriteria menarik seperti: perkebunan dan pabrik kelapa sawit, pertambangan, batubara, pembangkit listrik, gas, telekomunikasi. Penyaluran pembiyaan ini dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Selain itu penyaluran pembiayaan korporasi juga bertujuan melayani nasabah korporasi dengan kebutuhan finansial yang terus berkembang. Dalam menjaga pertumbuhan pembiayaan korporasi yang telah berjalan, BSM secara proaktif melakukan komunikasi yang berkesinambungan dan kunjungan yang lebih intensif dengan nasabah korporasi agar permasalahan yang dihadapi dapat terdeteksi lebih awal dan mampu diselesaikan dengan baik.
Rp8,00 Rp5,62
2009
2010
n Dalam Triliun (Rp)
Kinerja Pembiayaan Korporasi Pembiayaan korporasi di tahun 2010 terutama diarahkan untuk pengembangan dan integrasi bisnis maupun modal kerja. Fokus pembiayaan korporasi ditujukan kepada sektor jasa dunia usaha sebesar Rp7,04 triliun atau 29,37%, sektor perdagangan sebesar Rp2,71 triliun atau 11,29% dan sektor konstruksi sebesar Rp2,46 triliun atau 10,24%.
Pembiayaan Khusus dan Sindikasi BSM menyalurkan pembiayaan korporasi selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp2,38 triliun atau 42,32%, semula Rp5,62 triliun di akhir tahun 2009 menjadi Rp8,00 triliun di akhir tahun 2010.
Desk Pembiayaan Khusus dan Sindikasi (DKS) dibentuk pada bulan Juli 2007 dengan visi sebagai lokomotif pertumbuhan pembiayaan sindikasi di perbankan Syariah. Pembentukan DKS merupakan wujud komitmen BSM dalam mendukung misi bank syariah yang dikembangkan untuk mendukung perkembangan sektor riil. Selain itu juga bertujuan untuk dapat melayani nasabah korporasi yang kebutuhan finansialnya terus berkembang.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
65
Analisa Pembahasan Manajemen
Untuk mendukung penyaluran pembiayaan korporasi, BSM menyalurkan pembiayaan yang sehat melalui pembiayaan sindikasi syariah dan club deal serta membangun agency professional yang dapat memberi kontribusi kepada pertumbuhan fee based income BSM. Melalui pembiayaan sindikasi ini, BSM diharapkan dapat menjadi penggerak pembiayaan sindikasi perbankan syariah dan pembiayaan yang membutuhkan dana cukup besar. Dalam hal ini prinsip kehatihatian tetap menjadi keutamaan bagi BSM. BSM menyalurkan pembiayaan sindikasi selama 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp191 miliar atau 41,89%, semula Rp456 miliar di akhir tahun 2009 menjadi Rp647 miliar di akhir tahun 2010.
3. Di bulan Oktober 2010 BSM bersama dengan Bank sindikasi syariah mengucurkan dana untuk membiayai pembelian FPSO (Floating Production Storage and Offloading) kepada PT Berlian Laju Tanker, Tbk dengan total sindikasi sebesar Rp366 Miliar dengan porsi BSM sebesar Rp150 Miliar. 4. Pada Bulan Desember 2010 BSM bersama dengan BNIS memberikan pembiayaan bersama kepada PT Mora Telematika Indonesia untuk membiayai pengembangan jaringan telekomunikasi di Pulau jawa.sebesar Rp50 Miliar. Untuk fasilitas ini BSM juga ditunjuk sebagai Arranger, Faciliy & Security Agent.
Pembiayaan sindikasi
5. BSM bersinergi dengan Bank Mandiri (clubdeal) untuk membiayai PT Intraco Penta dengan total pembiayaan sebesar Rp343 miliar dimana porsi BSM sebesar Rp132 Miliar. PT Intraco Penta bergerak di bidang perdagangan alat besar/otomotif.
Rp647 Rp456
2009
2. Bulan Oktober 2010 BSM telah mendapatkan kepercayaan dari PT Kutilang Paksi Mas (KPM) dengan total fasilitas sindikasi sebesar Rp347 Miliar dengan porsi BSM sebesar Rp152 Miliar untuk modal kerja perdagangan pelumas & bahan bakar dari PT Shell. Untuk fasilitas ini BSM ditunjuk sebagai Arranger, Facility & Security Agent.
2010
n Dalam Miliar (Rp)
Dalam usianya yang relatif muda, kontribusi yang telah diberikan Bank tidak dapat dipandang sebelah mata. Demikian juga peran BSM terhadap dunia perbankan Syariah khususnya dalam pembiayaan sindikasi.
Ditengah persaingan bisnis yang ketat, BSM tetap berusaha untuk dapat mencapai target. Tahun 2010, BSM dapat menutup 4 sindikasi syariah & 1 Club Deal dengan total Rp764 Miliar dan total USD 163,1 juta, dengan keterangan sebagai berikut: 1. Pada Bulan Agustus 2010, BSM mendapatkan kepercayaan kembali dari PT Media Karya Sentosa sebagai Agen Fasilitas Syariah. Ini merupakan club deal antara sindikasi syariah dengan sindikasi konvensional dengan total sindikasi sebesar USD 125 juta untuk pembangunan pabrik LPG dengan porsi Bank sindikasi syariah sebesar USD 25 juta dan porsi BSM sendiri sebesar USD 15 juta. Daftar debitur Sindikasi tahun 2010
No. 1.
Nama Debitur Indonesia Air Transport,PT
Bidang Usaha Transportasi Udara
Jenis Fasilitas Ijarah
Keterangan
Status BSM
Total Sindikasi: USD 30,2 juta (Rp281 Miliar) Participant
2. Citra Sari Makmur, PT Telekomunikasi Murabahah Total Sindikasi: Rp982,52 Miliar
Arranger, Security Agent & Perticipant
3.
Media Karya Sentosa PT. (stage 1)
Pengadaan LPG dan Murabahah Gas Compressor (Sindikasi 1)
Participant
4.
Media Karya Sentosa PT. (stage 2)
Pengadaan Gas Compressor
5. 6. 7.
66
Total Sindikasi: USD 67,5 juta (Rp627 Miliar)
Murabahah Total sindikasi Rp158,14 miliar (Sindikasi 2)
Arranger, Facility Agent & Participant
Mora Telematika Indonesia, PT Telekomunikasi
Murabahah
Total Sindikasi: Rp62 Milyar
Arranger, Agent & Participant
Optima Sinergi Comvestama, PT Terminal Gas LPG
Murabahah
Total Sindikasi: USD 29 juta (Rp269,7 Miliar) Participant
Group Berlian Laju Tanker PT
Murabahah
Total Sindikasi: Rp180 Miliar
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Trasportasi Laut
Participant
b. Pembiayaan Komersial (Menengah)
Pembiayaan Usaha Mikro
Dalam mendukung akselerasi pertumbuhan perbankan syariah dan juga memenuhi kebutuhan masyarakat, BSM menyalurkan pembiayaan komersial (menengah). Pembiayaan komersial juga memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan pembiayaan pada bisnis BSM secara keseluruhan. BSM menyalurkan pembiayaan komersial selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp77 miliar atau 1,54%, semula Rp5,00 triliun di akhir tahun 2009 menjadi Rp5,07 triliun di akhir tahun 2010.
525
168
2009
2010
n Dalam Miliar (Rp)
BSM menyalurkan pembiayaan Usaha Kecil selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp1,58 triliun atau 79,80%, semula Rp1,98 triliun di akhir tahun 2009 menjadi Rp3,56 triliun di akhir tahun 2010.
Pembiayaan Komersial
Pembiayaan Usaha Kecil Rp5,00
2009
Rp5,07
2010
Rp3,56
n Dalam Triliun (Rp) Rp1,98
c. Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil 2009
1). Pembiayaan Usaha Mikro-Kecil Pemberdayaan Usaha Mikro-Kecil Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil dan membantu program pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja, BSM memiliki komitmen untuk memberikan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil. Pentingnya memberdayakan usaha mikro dan kecil merupakan tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan portofolio pembiayaan di segmen tersebut. Bagi BSM, besarnya jumlah unit usaha mikro dan kecil tersebut memberikan arti masih besarnya upaya yang harus dilakukan untuk memberdayakan segmen tersebut, sekaligus peluang untuk meningkatkan portofolio pembiayaan di segmen tersebut. BSM menyalurkan pembiayaan Usaha Mikro selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp357 miliar atau 212,50%, semula Rp168 miliar di akhir tahun 2009 menjadi Rp525 miliar di akhir tahun 2010.
2010
n Dalam Triliun (Rp)
Upaya menjangkau nasabah segmen mikro kecil sering terkendala oleh keterbatasan pengusaha segmen tersebut, baik yang berasal dari faktor internal maupun eksternal pengusaha. Faktor internal adalah lemahnya wawasan dan pengetahuan pelaku usaha mikro-kecil untuk mengakses pembiayaan bank, serta terbatasnya jaminan dan modal sendiri yang bisa disediakan oleh pengusaha mikro-kecil. Faktor eksternal adalah masih banyaknya ketidaksesuaian skim pembiayaan dengan kebutuhan nasabah mikro-kecil. Di samping itu, infrastruktur bank yang ada juga tidak siap untuk menjangkau nasabah mikro-kecil yang tersebar di banyak lokasi, sektor dan komunitas terkait dengan skala ekonomis pembiayaan. Kondisi demikian perlu disikapi secara positif dengan langkah pemberdayaan oleh perbankan. Dalam mengatasi keterbatasan tersebut, maka strategi yang dilakukan BSM untuk meningkatkan portofolio pembiayaan usaha mikro-kecil antara lain sebagai berikut: 1. Melakukan kerjasama (linkage) dengan LKM/S, BPR/S, BMT, KJKS/ UJKS dan Lembaga Keuangan Non Bank lainnya sebagai marketing arm BSM untuk menjangkau nasabah mikro-kecil yang lokasi usahanya diluar jangkauan outlet BSM.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
67
Analisa Pembahasan Manajemen
2. Meningkatkan capacity building nasabah mikro-kecil dan mitra linkage agar lebih mampu dan dapat berkembang dalam melayani nasabah mikro-kecil. Untuk meningkatkan capacity building mitra linkage khususnya LKMS, BSM bekerja sama dengan beberapa lembaga pendamping LKM/S dalam bentuk pelatihan, pendampingan dan supervisi. 3. Melakukan kerjasama pembiayaan program dengan pemerintah untuk mendapatkan fasilitas penjaminan, likuiditas atau bantuan lainnya untuk meningkatkan pembiayaan ke segmen mikro-kecil. 4. Melakukan kerjasama pola kemitraan, dimana BSM berfungsi sebagai fasilitator usaha mikro-kecil dengan pengusaha besar dalam pola kemitraan Inti-Plasma, di mana perusahaan inti menjamin pasar dan pendampingan teknologi. 5. Membuka outlet khusus yang melayani Usaha Mikro dengan brand Warung Mikro BSM yang berlokasi di sekitar komunitas usaha mikro. 6. Mengembangkan sistem monitoring pembiayaan mikro kecil berbasis teknologi untuk mengefektifkan dan menurunkan biaya monitoring pembiayaan.
Skim Pembiayaan Mikro-Kecil Sebagai bank syariah yang memiliki misi keberpihakan kepada segmen ekonomi mikro dan kecil, Bank Syariah Mandiri (BSM) terus menerus berupaya untuk meningkatkan peranannya dalam pemberdayaan usaha mikro dan kecil melalui berbagai pembiayaan program. Pembiayaan program yang disalurkan oleh BSM merupakan kerja sama BSM dengan beberapa instansi pemerintah yakni Kementerian Koperasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup. Skema pembiayaan program yang telah disalurkan oleh BSM selama tahun 2010 terdiri atas: 1. Pembiayaan dengan dana SUP 005 adalah pembiayaan untuk pengembangan usaha mikro dan kecil, dengan total plafon/dana sebesar Rp197 miliar. Keikutsertaan BSM dalam menyalurkan dana SUP 005 dalam rangka meningkatkan perkuatan akses permodalan usaha mikro dan kecil bagi kegiatan usaha produktif, merupakan salah satu bentuk peran serta wujud keberpihakan kepada segmen ekonomi mikro dan kecil sesuai dengan visi dan misi BSM. Penggunaan skema pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja. Jumlah usaha mikro dan kecil yang mendapat fasilitas dengan skim pembiayaan ini sebanyak 2.129 nasabah; 2. Pembiayaan dengan Dana Bergulir Syariah (DBS), dengan total plafon/dana pembiayaan sampai saat ini sebesar Rp87,316 miliar. Skema pembiayaan ini merupakan keikutsertaan BSM dalam program kerja sama dengan Kantor Menteri Negara Koperasi
68
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
dan UKM dalam memberdayakan usaha mikro melalui program Perkuatan Permodalan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dengan pola Dana Bergulir Syariah (DBS) yang tujuan akhirnya untuk memperkuat akses permodalan usaha mikro bagi kegiatan usaha produktif. Jumlah koperasi yang mendapat fasilitas pembiayaan dengan skema ini adalah sebanyak 993 koperasi; 3. Pembiayaan dengan dana DNS-KNLH adalah pembiayaan program kerja sama antara BSM dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) untuk pembiayaan usaha mikro dan kecil dengan memanfaatkan Debt for Nature Swap (DNS) di sektor lingkungan. Penggunaan pembiayaan DNS-KNLH pada umumnya untuk pembiayaan investasi. Total plafon/dana yang dikelola BSM untuk pembiayaan ini sebesar Rp54,70 miliar dengan nasabah saat ini sebanyak 128 nasabah. Jenis-jenis pembiayaan investasi yang dapat dibiayai dengan skema ini ialah: a. Peralatan pencegahan pencemaran: l Peralatan Produksi Bersih: energi efisiensi dan perubahan teknologi; l Peralatan pencegahan lapisan ozon. b. Industri daur ulang yaitu seluruh peralatan yang dapat digunakan untuk menghemat sumber daya alam dan mengurangi limbah (daur ulang limbah, plastik, logam dan kayu); c. End-of-pipe technologies: l Instalasi pengolahan air limbah; l Instalasi pengendalian pencemaran udara; l Instalasi pengolahan sampah. d. Peralatan laboratorium: l Peralatan untuk analisis emisi untuk perbaikan kendaraan bermotor; l Peralatan laboratorium untuk analisa kualitas lingkungan. e. Pergantian bahan baku yang lebih ramah lingkungan dan sertifikasi industri yang ramah lingkungan. 4. Pembiayaan khusus di sektor pertanian dengan memanfaatkan fasilitas SP-3 (Skema Pelayanan Pembiayaan Pertanian). Skema pembiayaan ini merupakan program kerjasama BSM dengan Departemen Pertanian untuk membantu petani/kelompok tani yang feasible usahanya namun tidak bankable karena agunannya kurang dengan menyediakan pencadangan risiko dan pembayaran jasa penjaminan pembiayaan.
Penggunaan pembiayaan SP-3 adalah untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja dengan target dan sasaran petani/ peternak yang berada dalam skala usaha mikro dan kecil. Pembiayaan SP-3 diperuntukan bagi petani/peternak sebagai nasabah yang mempunyai usaha tanaman pangan, holtikultura, peternakan dan atau perkebunan diantaranya yang tergolong: a. Perorangan/Individu; b. Berkelompok/Kelompok usaha; c. Gabungan kelompok yang berbadan hukum maupun bukan berbadan hukum.
5. Pembiayaan dengan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program penjaminan Pemerintah RI sebagai realisasi Inpres No 6 Tahun 2007 untuk meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi dalam rangka penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. BSM adalah Bank Syariah satu-satunya yang ikut serta dalam program ini. Total Penyaluran Pembiayaan KUR BSM s.d. Desember 2010 adalah Rp834,16 miliar dengan jumlah 6.868 Nasabah. Komposisi Produk Mikro dan Kecil Tahun 2010 n Dalam Miliar (Rp)
Pembiayaan Warung mikro
308
18
2009
2010
n Dalam Miliar (Rp)
Sesuai Pedoman Pembiayaan, Warung Mikro juga dapat membiayai pembiayaan multiguna s.d. Rp100 juta. Produk dan persyaratan pembiayaan mikro disesuaikan dengan karakteristik usaha mikro tersebut. Saat ini Usaha mikro mempunyai 3 kategori produk yaitu: 1. Pembiayaan Tunas (plafond Rp2 Juta s.d. 10 Rp10 juta)
920
1.644
2. Pembiayaan Madya (plafond > Rp10 juta s.d. Rp50 juta) 530
3. Pembiayaan Utama (plafond > Rp50 juta sd Rp100 juta) 197 308 51
l KUR l Linkage Program lWarung Mikro l SUP 005 l DNS-KLH l Lainnya
4. Pembiayaan KUR Warung Mikro (plafond maksimum Rp20 juta) 5. Pembiayaan Multiguna (plafond maksimum Rp50 juta.) Melalui pelayanan Warung Mikro, diharapkan akses usaha pengusaha mikro terhadap pembiayaan BSM akan semakin terbuka.
Warung Mikro BSM Warung mikro BSM adalah layanan pembiayaan di kantor cabang dan cabang pembantu untuk nasabah kategori mikro. Plafon maksimum yang diberikan kepada nasabah melalui warung mikro BSM adalah Rp100 juta sesuai dengan rata-rata maksimum kebutuhan usaha mikro saat ini. Sampai dengan Desember 2010, Outlet Warung Mikro yang telah dibuka berjumlah 204 Outlet tersebar di seluruh wilayah Indonesia. BSM menyalurkan pembiayaan melalui warung mikro selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp290 miliar, semula Rp18 miliar di akhir tahun 2009 menjadi Rp308 miliar di akhir tahun 2010. Target utama pasar Warung Mikro adalah perorangan/badan usaha yang membutuhkan pembiayaan investasi/Modal Kerja s.d. Rp100 juta untuk kegiatan produktif. Contoh nasabah kategori ini adalah pedagang di pasar tradisional, usaha bengkel sepeda motor, industri rumah tangga, pedagang klontong dan sebagainya.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
69
Analisa Pembahasan Manajemen
Mitra Pemberdayaan Usaha Mikro-Kecil Total pembiayaan program BSM saat ini sejumlah 15 program yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan berbagai Departemen/ Kementerian, NGO dan Pemerintah Daerah. No.
Mitra
Nama Program KUR
Keterangan
1
Kementerian Koordinator
Perekonomian Republik Indonesia;
mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi
2
Kementerian Keuangan Republik
Program Penyaluran Pembiayaan untuk perkuatan akses permodalan usaha mikro
Indonesia;
dan kecil bagi kegiatan usaha produktif
3
Kementerian Pertanian Republik
Skema Pelayanan Pembiayaan
Penjaminan pembiayaan untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja
Indonesia;
Pertanian (SP3 -Deptan)
kerja dengan target dan sasaran petani/peternak yang berada dalam skala usaha
SUP 005
Program penjaminan Pemerintah RI untuk meningkatkan akses pembiayaan dan
mikro dan kecil
4
Kementerian Kelautan dan
Pemberdayaan Ekonomi
Penyaluran Pembiayaan untuk Koperasi Perikanan/koperasi lainnya yang
Perikanan Republik Indonesia
Masyarakat Pesisir (PEMP)
mempunyai anggota dari masyarakat pesisir dengan usaha skala mikro dan kecil
yang berorientasi pada sektor perikanan dan kelautan
5
Kementerian Perindustrian
Peningkatan Teknologi Industri
Penyaluran Pembiayaan untuk membantu Industri Tekstil dan Produksi Tekstil (TPT)
Republik Indonesia;
Tekstil dan Produksi Tekstil
melakukan peremajaan mesin/peralatan, dengan tujuan untuk meningkatkan
(PT ITPT)
teknologi, daya saing, mutu, efisiensi dan produktifitas industri TPT secara nasional
6
Kementerian Negara Koperasi
Penjaminan, Dana Bergulir
Penyaluran Pembiayaan kepada KJKS/UJKS yang anggotanya merupakan pelaku
dan UMK Republik Indonesia;
Syariah (DBS), KUR
pelaku usaha mikro produktif dengan pola syariah serta digulirkan kepada KJKS.
UJKS lainnya.
7
Kementerian Negara Lingkungan
Debt Nature Swap KLNH
Penyaluran Pembiayaan kepada pelaku usaha mikro dan kecil yang bergerak
Hidup Indonesia
(DNS-KLH)
dibidang lingkungan hidup dengan kriteria objek yang dibiayai: Pralatan pencegahan
pencemaran, Industri Daur Ulang, Peralatan reduce, reuse, recycle (3R), Peralatan
Limbah dan Peralatan Laboratorium lingkungan.
8
Pemerintah Daerah Kabupaten
Penjaminan pembiayaan untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja
Kutai;
dengan target dan sasaran usaha mikro dan kecil di wilayah kabupaten Kutai
9
Pemerintah Daerah Kota
Penjaminan pembiayaan untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal
Palembang
kerja dengan target dan sasaran usaha mikro dan kecil di wilayah kota Palembang
10
Pemerintah Daerah Kabupaten
Penjaminan pembiayaan untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja
Cianjur;
dengan target dan sasaran usaha mikro dan kecil di wilayah kabupaten Cianjur
11
Pemerintah Daerah Kabupaten
Penyaluran Pembiayaan untuk usaha skala mikro dan kecil yang berada di wilayah
Sukabumi
kabupaten Sukabumi dimana BSM bertindak sebagai channeling agent.
12
Perusahaan Umum (Perum)
program penjaminan Pemerintah RI untuk meningkatkan akses pembiayaan
Jaminan Kredit Indonesia;
dan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi
13
PT (Persero) Asuransi Kredit
program penjaminan Pemerintah RI untuk meningkatkan akses pembiayaan
Indonesia
dan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi
14
Yayasan Damandiri
Penyaluran Pembiayaan khusus untuk para bidan agar dapat mandiri.
Penjaminan Penjaminan Penjaminan Penyaluran Pembiayaan KUR KUR Penyaluran Pembiayaan
Khusus Kepada Bidan
15
Penjaminan Pembiayaan
Swisscontact
70
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Penjaminan Pembiayaan usaha mikro dan kecil yang berdomisi di Aceh dan direkomendasikan oleh pihak Swisscontact
BSM UMKM Award
fee gadai
Untuk semakin mengenal profil debitur UMKM (SMME: Small, Medium, and Micro Enterprises), BSM memberikan penghargaan BSM UMKM Award kepada UMKM yang telah menjadi nasabah/mitra BSM dalam membantu pencitraan BSM sebagai Bank yang melayani nasabah dengan kategori UMKM. BSM UMKM Award diselenggarakan setiap tahun dan dimulai tahun 2008.
Rp37
Rp1
Adapun kategori UMKM Award yang diselenggarakan pada tahun 2010 terbagi menjadi 2 kategori yaitu Umum dan Khusus. Kategori Umum memiliki 8 kriteria yaitu nasabah dengan kategori BPRS, KJKS/KSU/ BMT/Koperasi Syariah (Kopsyah), Koperasi Kopkar Kategori TNI, POLRI, PNS, Koperasi Kopkar Kategori BUMN, BUMD, Koperasi Kopkar Kategori Swasta, Sektor Riil Mikro, Sektor Riil Kecil dan Sektor Riil Menengah. Sedangkan kategori Khusus merupakan penghargaan kepada nasabah BSM yang mendapatkan fasilitas pembiayaan program DNS KLH, SUP 005 dan KUR. Untuk mendukung dan ikut serta dalam pelestarian lingkungan hidup, pada tahun 2010 BSM menambah satu kategori yang dilombakan berupa kategori spesial yaitu kategori Green UMKM.
2009
2010
n Dalam Miliar (Rp)
Jumlah outlet gadai juga mengalami peningkatan dengan tumbuh sebanyak 124 outlet, semula 38 outlet di akhir tahun 2009 menjadi 162 outlet di akhir tahun 2010. outlet gadai
2). Pembiayaan Gadai BSM 162
Sejak terbentuknya Desk Pegadaian di akhir 2008, BSM terus meningkatkan pertumbuhan pembiayaan gadai. Dalam mendukung peningkatan tersebut dan upaya merespon kebutuhan pasar dan persaingan bisnis, BSM menambah outlet-outlet pelayanan gadai emas yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. BSM menyalurkan pembiayaan gadai selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp545 miliar, semula Rp42 miliar di akhir tahun 2009 menjadi Rp587 miliar di akhir tahun 2010.
Pembiayaan gadai
Rp587
Rp42
2009
2010
n Dalam Miliar (Rp)
38
2009
2010
n Dalam Unit
BSM senantiasa memperbaiki pelayanan dengan tagline bank yaitu ”Mitra untuk Dana Cepat dan Mudah.” Tidak sampai 20 menit pembiayaan dapat langsung dinikmati dengan menggadaikan emas. Jaminan dapat berupa perhiasan atau logam mulia. Biaya yang dikenakan relatif kompetitif. Biaya sudah termasuk asuransi terhadap barang jaminan. Sistem IT akan terus disempurnakan seiring dengan kebutuhan fitur produk yang terus dikembangkan. Untuk meningkatkan jangkauan layanan gadai, BSM tidak menutup kemungkinan akan membuka channnel distribusi dengan pihak ketiga untuk membuka layanan gadai. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pengembangan jaringan pada daerah yang tidak terjangkau oleh outlet-outlet BSM. Untuk mengawal pertumbuhan bisnis yang sehat dan menjaga non performing financing, BSM mengembangkan risk management dan Quality Assurance yang senantiasa memastikan kualitas jaminan, memastikan pelaksanaan sesuai proses & prosedur, kelengkapan peralatan, survey potensi pasar & persaingan sekitar cabang. Terbukti selama tahun 2010, angka NPF pembiayaan gadai 2,45%.
Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan gadai, fee gadai juga mengalami peningkatan dengan tumbuh sebesar Rp36 miliar, semula Rp1 miliar di akhir tahun 2009 menjadi Rp37 miliar di akhir tahun 2010.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
71
Analisa Pembahasan Manajemen
d. Pembiayaan Konsumer
Komposisi Segmen Pembiayaan Konsumer
Pembiayaan konsumer BSM merupakan salah satu bisnis yang dikembangkan dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pembiayaan konsumer memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan pembiayaan pada bisnis BSM secara keseluruhan. Kinerja ini dibuktikan dengan tingkat NPF yang rendah serta return bagi hasil yang baik. BSM menyalurkan pembiayaan konsumer selama tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar Rp3,51 triliun atau 106,45%, semula Rp3,30 triliun di akhir tahun 2009 menjadi Rp6,81 triliun di akhir tahun 2010.
l
l
l
pembiayaan konsumer
l Rp6,81
Rp3,30
l 2009
2010
n Dalam Triliun (Rp)
Pengembangan pembiayaan konsumer selama 2010 di antaranya: 1. Pengembangan produk pembiayaan bidang pendidikan (Eduka), pembiayaan untuk para pensiun, pembiayaan perumahan dll .
l
Pembiayaan Perumahan BSM telah melaksanakan perjanjian kerjasama dengan PT Jamsostek Persero untuk menyalurkan pembiayaan perumahan bagi peserta Jamsostek. Perjanjian tersebut akan menciptakan sinergi yang baik bagi peserta jamsostek untuk mendapatkan perumahan yang terjangkau. Pembiayaan Automotive BSM berkerjasama dengan main dealer yaitu PT Tunas Mobilindo yang memiliki beberapa sub dealer. Pembiayaan Multiguna BSM menandatangani MoU kerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia untuk menyediakan pembiayaan peralatan bagi para dokter. Pembiayaan Talangan Haji BSM memberikan pembiayaan kepada calon jamaah haji pada saat pendaftaran ke SISKOHAT. Pembiayaan Kopkar BSM memberikan pembiayaan kepada pegawai perusahaan yang menjadi anggota koperasi. Pembiayaan Multifinance BSM bekerjasama dengan multifinance untuk menyalurkan Komposisi Segmen Pembiayaan Konsumer Tahun 2010
2. Perluasan jaringan distribusi melalui kerja sama dengan dealer, developer dan Universitas/Perguruan Tinggi. 3. Pengendalian kualitas pembiayaan yang sehat. 27%
4. Pengelolaan pembiayaan konsumer secara tersentralisasi dengan dukungan teknologi informasi.
38% 6%
5. Pembentukan CFBC (Consumer Financing Business Centralised) yang diresmikan pada awal bulan Februari 2010. Pola penyaluran pembiayaan konsumer lebih menekankan pada pola penerapan bussines to bussines. Koperasi karyawan merupakan salah satu jalur distribusi BSM untuk menyalurkan pembiayaan konsumer ke seluruh pegawai di Indonesia. Sampai saat ini BSM telah menyalurkan pembiayaan konsumer ke lebih dari 2.500 koperasi karyawan. BSM akan terus mengembangkan pembiayaan konsumer melalui pola perluasan jalur distribusi dengan berbagai pihak untuk mengakomodir kebutuhan konsumer.
72
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
1% 12% 16%
l PKPA l Multifinance l Perumahan l Kendaraan l Haji l Lainnya
pembiayaan pemilikan mobil dan motor kepada end user. Dengan portofolio sebesar Rp6,81 triliun, pembiayaan kepada para anggota koperasi karyawan merupakan produk utama dengan kontribusi sebesar 38% dari total pembiayaan konsumer. Diikuti produk pembiayaan talangan haji sebesar Rp1,63 triliun atau 16%, kemudian produk pembiayaan perumahan sebesar Rp1,19 triliun atau 12%, untuk produk multifinance sebesar Rp624 miliar atau 1%.
e. Tresury dan Perbankan Internasional Alhamdulillah Bank Syariah Mandiri tetap menorehkan pertumbuhan yang baik dalam transaksi international banking.Outgoing remittance tumbuh sekitar 195% yang didukung oleh pelayanan transaksi di cabang-cabang yang professional serta biaya remittance yang kompetitif. Konversi nilai tukar rupiah terhadap berbagai valuta asing dengan kurs yang mengacu pada harga spot di pasar uang disiapkan oleh dealing room. Bank Syariah Mandiri aktif bertransaksi dalam enam mata uang asing yaitu USD, EUR, JPY, SGD, AUD & SAR Incoming remittance tumbuh sangat significant terutama pengiriman uang dari Malaysia melalui produk transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta). Keunggulan produk ini adalah transaksi dari Malaysia ke rekening penerima di berbagai bank di Indonesia dapat diterima oleh beneficiary secara real time. Keunggulan mutakhir lainnya adalah tersedianya layanan untuk beneficiary yang tidak memiliki rekening di bank. Beneficiary cukup mempunyai hand phone dan pengambilan uang dilakukan melalui kantor pos terdekat. BSM juga melayani transaksi remittance melalui Western Union yang memberikan kemudahan bagi nasabah yang menginginkan penerimaan dana dalam waktu cepat.
bank note SAR untuk calon jemaah haji yang membutuhkan. Selama musim pemberangkatan haji tahun 2010, konter-konter layanan SAR BSM dibuka di berbagai embarkasi haji di seluruh Indonesia. BSM menyediakan bank note SAR dari nominal paling kecil SAR1 sampai dengan SAR100.
III. Jasa (Fee Based Income Murni) Sampai dengan 31 Desember 2010 pendapatan dari sektor jasa/ fee based income (FBI Murni) meningkat menjadi Rp370,94 miliar, tumbuh sebesar Rp140,19 miliar atau 60,75% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp230,75 miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh fee Haji yang tumbuh sebesar Rp48,77 miliar, fee operasional tumbuh sebesar Rp64,57 miliar, fee sindikasi dan obligasi meningkat sebesar Rp12,46 miliar, fee transaksi luar negeri tumbuh sebesar Rp13,05 miliar dan fee
Fee Based Income Murni Periode 2007-2010
Uraian
Transaksi impor tumbuh sekitar 140% berkat kepercayaan nasabah yang menyalurkan transaksi impornya melalui BSM. Dukungan lebih dari 200 bank koresponden di berbagai penjuru dunia mampu memberikan layanan yang terbaik untuk nasabah BSM. Komitmen bank-bank koresponden yang memberikan trade line facility hampir tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya setelah mereka melihat performance BSM yang tetap solid sepanjang tahun 2010. Biaya yang dikenakan bank-bank koresponden yang sempat naik pada awal tahun 2010 berangsur-angsur turun dan kembali mendekati normal mulai pertengahan tahun 2010. L/C usance payable at sight (UPAS) merupakan salah satu produk untuk melaksanakan transaksi impor barang yang dibutuhkan nasabah. Berbagai barang yang diimpor selama tahun 2010 mencakup antara lain baja karbon, pipa baja, kompresor, peralatan telekomunikasi, bahan baku industri kimia, suku cadang, generator dan mesin cetak. Nasabah importir dapat menikmati fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhan impor barang dengan biaya yang relative murah karena BSM menyediakan fasilitas L/C UPAS bekerjasama dengan berbagai financing bank di luar negeri yang telah dikenal luas. Kerjasama ini saling menguntungkan kedua belah pihak yang pada akhirnya berdampak positif bagi nasabah BSM. Penyediaan bank note USD dan SAR tersedia di cabang cabang BSM. BSM sebagai bank terbesar kedua dari 21 bank konvensional maupun bank syariah yang menangani aktifitas haji menyediakan
2005 2006 2007 2008 2009 2010
International Banking 4,57 8,46 14,67 23,91 23,09 36,14 Haji
Transaksi ekspor di BSM memberikan kemudahan bagi nasabah karena tidak adanya sejenis in transit interest dalam proses negosiasi L/C sight.
Nilai Transaksi (Rp) Miliar
14,19 14,75 31,61 72,06 92,78 141,55
Pembiayaan Mikro 7,92 10,14 16,54 15,81 13,39 14,73 Sindikasi dan Obligasi 5,74
-
1,12
16,04
7,97
20,43
Operasional
26,56 41,78 58,87 75,63 93,52 158,09
Total
58,98 75,13 122,81 203,45 230,75 370,94
pembiayaan mikro tumbuh sebesar Rp1,34 miliar. Pertumbuhan pendapatan dari haji menunjukkan keseriusan BSM dalam menggarap segmen haji. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada calon jamaah haji dan bekerjasama dengan Kelompok Bimbingan Jamaah Haji (KBH). Sedangkan untuk pendapatan dari operasional ditopang oleh meningkatnya jumlah transaksi yang diikuti dengan peningkatan jumlah nasabah BSM. Uraian mengenai Produk Jasa (Fee Based Income) adalah sebagai berikut: 1. Fee Haji Komponen haji merealisasi fee sebesar Rp141,55 miliar pada tahun 2010, tumbuh sebesar Rp48,77 miliar atau 52.57% dibanding tahun 2009 sebesar Rp92,78 miliar. Pertumbuhan tersebut menunjukkan adanya peningkatan talangan haji BSM karena sudah berlalunya bulan pelunasan haji. 2. Fee Operasional Realisasi fee operasional sebesar Rp158,09 miliar pada tahun 2010, tumbuh sebesar Rp64,57 miliar atau 69,04% dibanding tahun 2009 sebesar Rp93,52 miliar.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
73
Analisa Pembahasan Manajemen
3. Fee TLN (Transaksi Luar Negeri) Realisasi fee TLN sebesar Rp36,14 miliar pada tahun 2010, tumbuh sebesar Rp13,05 miliar atau 56,52% dibanding tahun 2009 sebesar Rp23,09 miliar.
B. Uraian Atas Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja Keuangan di Tahun 2010
4. Fee pembiayaan mikro Realisasi fee pembiayaan mikro sebesar Rp14,73 miliar pada tahun 2010, tumbuh sebesar Rp1,34 miliar atau 10,01% dibanding tahun 2009 sebesar Rp13,39 miliar. Fee pembiayaan mikro tumbuh, didukung oleh meningkatnya fee Mudharabah Muqayadah SUP 005 dimana banyak cabang yang mengalihkan pembiayaan baru dari yang semula menggunakan dana komersial biasa menjadi memakai dana SUP 005. 5. Fee Obligasi Realisasi fee obligasi sampai dengan akhir Desember 2010 mencapai sebesar Rp0,93 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp1,27 miliar atau 57,72% dibanding akhir Desember 2009 sebesar Rp2,20 miliar. 6. Fee Sindikasi Realisasi fee sindikasi mencapai Rp19,51 miliar pada tahun 2010, mengalami pertumbuhan sebesar Rp13,77 miliar atau 239,90% dibanding tahun 2009 sebesar Rp5,74 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan meningkatnya volume pembiayaan sindikasi. Karena BSM menjadi arranger untuk pembiayaan PT Berlian Laju Tanker. 7. Fee Remittance Pendapatan fee Western Union mencapai sebesar Rp1,14 miliar pada tahun 2010, mengalami pertumbuhan sebesar Rp0,22 miliar atau 23,91% dibanding tahun 2009 sebesar Rp0,92 miliar. Pendapatan fee Merchantrade mencapai Rp2,65 miliar pada tahun 2010, mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,54 miliar atau 138,74% dibanding tahun 2009 sebesar Rp1,11 miliar. Pertumbuhan fee Remmittance cenderung mendatar. Hal ini mengindikasikan bahwa nasabah yang sama melakukan transaksi berulang di BSM. 8. Fee Gadai Realisasi fee gadai mencapai Rp36,39 miliar pada tahun 2010, mengalami pertumbuhan sebesar Rp35,43 miliar atau 3.690,63% dibanding tahun 2009 sebesar Rp0,96 miliar . Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah volume pembiayaan gadai terutama dengan program angsa emas dan kerjasama dengan komunitas (Enterpreneur University) dalam bentuk seminar investasi emas.
BSM membukukan pertumbuhan Laba Bersih sebesar Rp127,58 miliar atau 43,85% semula Rp290,94 miliar di tahun 2009 menjadi Rp418,52 miliar di tahun 2010. Perolehan laba bersih BSM tersebut merupakan 39,87% terhadap laba bersih perbankan syariah sebesar Rp1,05 triliun di tahun 2010. Laba Bersih n Dalam miliar (Rp)
500 419
400 291
300 196
200 103
100 17
30
115 84
65
16
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Berdasarkan data share laba bersih BSM terhadap perbankan syariah menunjukkan bahwa share laba bersih BSM cenderung stabil pada kisaran 37% - 40%.
Market Share Net Profit BSM
39,87%
36,79%
63,21%
2009 (6 BUS, 25 UUS)
60,13%
2010 (11 BUS, 23 UUS) l BSM l Perbankan Syariah
Keberhasilan peningkatan laba bersih tersebut, terutama didukung oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang diberikan dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp7,91 triliun atau 49,21%. Jumlah pembiayaan semula sebesar Rp16,06 triliun di akhir tahun 2009 menjadi Rp23,97 triliun di akhir tahun 2010.
74
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Ringkasan Neraca Periode 2005-2010 n Dalam miliar (Rp)
Uraian
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Aktiva
8.273 9.555 12.885 17.066 22.037 32.482
Aktiva Produktif
7.971 8.913 12.269 16.399 21.319 30.744
Kewajiban
1.700 2.658 2.647 2.343 3.273 5.010
Dana Syirkah Temporer
5.940 6.200 9.427 13.315 16.963 25.251
Surat Berharga yang Diterbitkan Dana Pihak Ketiga
200
200
400
200
200
200
7.037
8.220
11.106
14.898
19.338
28.998
l Giro
1.261 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015
l Tabungan
1.958 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873
l Deposito
3.818 3.498 5.388 7.802 9.584 15.110
Ekuitas
633 697
811 1.208 1.600 2.021
Berikut adalah pembahasan umum dan analisis manajemen mengenai perkembangan usaha BSM periode tahun 2010. Pembahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan untuk tahun buku 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
administratif. Sedangkan aktiva non produktif meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, aktiva tetap dan aktiva lain-lain.
I. Perkembangan Neraca
1). Aset Tetap Nilai Aset tetap BSM per 31 Desember 2010 sebesar Rp365 miliar atau naik 62,95% dari akhir tahun 2009 sebesar Rp224 miliar. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan investasi aktiva tetap yang cukup besar. Hal tersebut terutama sejalan dengan perkembangan jaringan BSM untuk terus dapat menjangkau daerah-daerah sentra ekonomi di seluruh Indonesia.
BSM berupaya mencapai misi pertamanya yaitu mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan dengan mengelola aktiva dan pasiva dengan cermat, prudent dan optimal. Dengan prinsip tersebut, BSM mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi seluruh kewajiban tepat waktu, menjaga likuiditas dan memperoleh pendapatan yang memadai pada level risiko yang dapat diterima.
a. Aset Aset BSM terdiri dari aset produktif dan aset non produktif. Aset produktif BSM meliputi: pembiayaan, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), penempatan pada bank lain, surat berharga, dan rekening
Selama kurun waktu tahun 2005-2010, total aset BSM meningkat semula Rp8,27 triliun di tahun 2005 menjadi Rp32,48 triliun tahun 2010 atau meningkat rata-rata 31,86%.
2). Aset Produktif Kenaikan total aset BSM mayoritas disumbang oleh aset produktif. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan komposisi aset produktif terhadap total aktiva semula 96,73% pada tahun 2009 menjadi 94,64% di tahun 2010. Nilai aset produktif meningkat 44,18%, semula Rp21,32 triliun di tahun 2009 menjadi Rp30,74 triliun di tahun 2010.
Komponen Aset Produktif Periode 2005-2010 n Dalam miliar (Rp)
Uraian
Pembiayaan Surat Berharga SBIS/FASBIS Penempatan pada Bank Lain Rekening Administratif Total Aktiva Produktif
2005 2006 2007 2008 2009 2010 5.848 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968 387 1.373 76
502
805
1.274
2.044
2.183
780
670
1.305
2.381
3.412
60
303
336
492
721
287 155 166 206 339 460 7.971
8.912
12.270
16.399
21.319
30.744
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
75
Analisa Pembahasan Manajemen
Pencapaian Kualitas Aset Produktif, Cash Penyisihan Penghapusan Pembiayaan, dan Cash Penyisihan Penghapusan Aset Produktif selama tahun 2010 kualitas pembiayaan dan aset produktif mengalami perbaikan: 1. NPF Gross dari 4,84% ke 3,52% 2. NPF Nett dari 1,34% ke 1,29% 3. Rasio PPAP tersedia/PPAP wajib dibentuk dari 108,16% ke 127,64% 4. Cash PP Aktiva Produktif dari 100,97% ke 106,99% 5. Cash PP Pembiayaan dari 104,23% ke 104,71%
5.) Giro dan Penempatan pada Bank Lain Posisi Giro dan Penempatan pada Bank lain per 31 Desember 2010 adalah Rp664 miliar atau naik sebesar 35,23% dibandingkan dengan posisi Giro dan Penempatan pada Bank lain posisi tahun 2009 sebesar Rp491 miliar. Giro pada Bank-bank lain dilakukan kepada Pihak Ketiga dan kepada pihak yang memiliki hubungan isimewa. Giro pada bank lain meningkat, semula Rp273 miliar di tahun 2009 menjadi Rp474 miliar di tahun 2010. Penempatan pada Bank lain menurun dari Rp218 miliar di tahun 2009 menjadi Rp190 miliar di tahun 2010. Penempatan pada Bank lain dilakukan antara lain dalam bentuk wadiah, deposito berjangka dan/atau tabungan mudharabah serta bentuk-bentuk lainnya sesuai dengan prinsipprinsip syariah. 6.) Surat Berharga Posisi surat berharga per 31 Desember 2010 adalah Rp2,18 triliun atau naik sebesar 7,92% dibandingkan surat berharga posisi tahun 2009 sebesar Rp2,02 triliun. Porsi terbesar surat berharga yang dimiliki BSM adalah Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN) sebesar 47,89%.
NPF Gross & NPF Nett 4,84%
3,52% NPF Gross 1,34% NPF Nett
Realisasi Desember 2009
NPF Gross
1,29% NPF Nett
Realisasi Desember 2010
3.) Kas Posisi kas per 31 Desember 2010 adalah Rp692 miliar atau naik sebesar 55,16% dibanding posisi kas akhir tahun 2009 sebesar Rp446 miliar.
Surat Berharga Berdasarkan Jatuh Tempo 2010 n Dalam miliar (Rp)
Uraian Kurang dari 1 Tahun 1-5 tahun 5-10 tahun Total
4.) Penempatan pada Bank Indonesia Posisi Giro pada Bank Indonesia, per 31 Desember 2010 adalah Rp1.401 miliar naik 45,94% dibandingkan dengan giro posisi akhir tahun 2009 sebesar Rp960 miliar. Persentase Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah pada tahun 2010 sebesar 5,11% naik dibandingkan posisi akhir tahun 2009 sebesar 5,05%. Persentase GWM valuta asing pada tahun 2010 sebesar 5,98%, turun dibandingkan posisi akhir tahun 2009 sebesar 6,91%.
Posisi Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) per 31 Desember 2010 sebesar Rp1,25 triliun atau turun 34,90% dibandingkan posisi akhir tahun 2009 sebesar Rp1,92 triliun. Penurunan ini disebabkan BSM menginvestasikan dana pada aktiva produktif dengan imbal bagi hasil yang lebih besar. Posisi Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) Per 31 Desember 2010 sebesar Rp2.162 miliar atau naik 363,95% dibandingkan posisi akhir tahun 2009 sebesar Rp466 miliar.
76
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Tersedia untuk Dijual
Nilai Wajar Total Melalui Laporan
Porsi (%)
115
26
9
150
6,88
1.854
83
-
1.937
88,77
95
-
-
95
4,35
2.064
109
9
2.182 100,00
7.) Pembiayaan yang Diberikan Pembiayaan per 31 Desember 2010 mencapai Rp23,97 triliun atau tumbuh 49,21% atau Rp7,91 triliun dari posisi akhir tahun 2009 sebesar Rp16,06 triliun. Pertumbuhan pembiayaan tersebut diikuti peningkatan porsi portofolio pembiayaan UMKM. Komposisi pembiayaan UMKM per 31 Desember 2010 mencapai 66,62% dari akhir tahun 2009 sebesar 65,01%. Pencapaian ini merupakan komitmen BSM untuk mengembangkan sektor industri kecil dan menengah dengan terus meningkatkan porsi pembiayaan pada segmen UMKM. 8.) Pembiayaan yang Dihapusbukukan Selama tahun 2010 BSM melakukan penghapusbukuan pembiayaan sebesar Rp228 miliar. Jumlah tersebut lebih besar dari tahun 2010 sebesar Rp56 miliar. Pembiayaan yang telah dihapusbukukan sebelum tahun 2010 dan telah diterima kembali selama tahun 2010 sebesar Rp28 miliar.
Penghapusbukuan n Dalam miliar (Rp)
Uraian
2009
2010
Saldo Awal Tahun
388
408
Perbandingan Sumber Dana dan Komposisi Tahun 2009 dan 2010 n Dalam Miliar (Rp)
Uraian
2009
2010
Pertumbuhan Nominal %
Penghapusbukuan
56 228
Penerimaan Kembali
36
28
408
609
1. Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan c. Deposito
Saldo Akhir Tahun
9.) Kualitas Pembiayaan Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif (APYD/ AP) per 31 Desember 2010 mencapai 2,90% dari rasio semula 4,41% di akhir tahun 2009. Rasio NPF gross membaik semula 4,84% di akhir tahun 2009 menjadi 3,52% di tahun 2010. Demikian juga rasio NPF netto membaik, semula 1,34% di akhir tahun 2009 turun menjadi 1,29% di akhir tahun 2010. BSM secara terus menerus berupaya menjaga kualitas pembiayaan dengan memantau perkembangan usaha debitur secara berkesinambungan. Selanjutnya BSM terus melakukan program perbaikan dan penyelesaian atas debitur bermasalah.
b. Kewajiban Jumlah kewajiban mengalami kenaikan di tahun 2010 sebesar Rp5,01 triliun atau 53,07% yaitu dari Rp3,27 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp5,01 triliun pada tahun 2010. Peningkatan ini disebabkan kenaikan kewajiban segera dan simpanan wadiah masing-masing Rp204 miliar dan Rp1,49 triliun atau 75,00% dan 55,60%. Kewajiban segera mengalami kenaikan disebabkan oleh kenaikan cadangan bonus dan tantiem untuk karyawan, direksi dan dewan komisaris sebesar Rp99,58 miliar, kenaikan kewajiban ATM prima sebesar Rp55,64 miliar. Simpanan wadiah mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya jumlah cabang dan juga deposan yang dihasilkan dari promosi intensif yang dilakukan oleh BSM melalui program “Gelegar Hadiah” dan program customer get customer. Kenaikan ini sesuai dengan strategi Bank untuk meningkatkan proporsi low cost fund khususnya tabungan.
19.338 2.591 7.163 9.584
28.998 4.015 9.873 15.110
9.660 1.424 2.710 5.526
49,95 54,96 37,83 57,66
2. Penempatan dari bank lain
362
441
79
21,82
3. Surat Berharga yg diterbitkan
200
200
-
-
-
-
-
-
117
150
33
28,21
4. Pinjaman Subordinasi 5. Lainnya 6. Equity
BSM berhasil menghimpun dana masyarakat selama tahun 2010 sebesar Rp29,00 triliun, tumbuh sebesar 49,95% atau sebesar Rp9,66 triliun dari semula Rp19,34 triliun pada tahun 2009.
421 26,31
Dana Pihak Ketiga Dana Pihak Ketiga (DPK) dihimpun dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito dengan menggunakan akad wadiah dan mudharabah. Giro meningkat sebesar Rp1,43 triliun atau tumbuh 54,96%, semula sebesar Rp2,59 triliun di tahun 2009 menjadi Rp4,02 triliun di tahun 2010. Tabungan meningkat sebesar Rp2,71 triliun atau tumbuh 37,83%, semula sebesar Rp7,16 triliun di tahun 2009 menjadi Rp9,87 triliun di tahun 2010. Deposito meningkat sebesar Rp5,53 triliun atau tumbuh 57,66%, semula sebesar Rp9,58 triliun di tahun 2009 menjadi Rp15,11 triliun di tahun 2010. Pertumbuhan DPK yang cukup signifikan ini diikuti dengan pertumbuhan jumlah rekening sebanyak 611.313 rekening atau naik 38,24% semula 1.598.729 rekening di tahun 2009 menjadi 2.210.042 rekening di akhir 2010.
Pertumbuhan DPK dan Jumlah Rekening Periode 2009 - 2010 n Dalam miliar (Rp)
Uraian
f. Sumber Dana dan Komposisi
1.600 2.021
Giro
2009
2010
2.591
4.015
Tabungan
7.163
9.873
Deposito
9.584
15.110
Total Jumlah Rekening
19.338 1.598.729
28.998 2.210.042
Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain per 31 Desember 2010 mencapai Rp13,92 miliar, turun sebesar Rp41,74 miliar atau minus 74,99% terhadap posisi simpanan dari bank lain di akhir tahun 2009 sebesar Rp55,66 miliar.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
77
Analisa Pembahasan Manajemen
Obligasi Subordinasi
a. Pendapatan Operasional
BSM menerbitkan Obligasi Subordinasi dalam rangka memperkuat permodalan khususnya Tier II. Total Obligasi Subordinasi per 31 Desember 2010 adalah Rp200 miliar. Obligasi ini diterbitkan pada tahun 2007 dan memiliki jangka waktu 5 tahun.
Realisasi Pendapatan Operasional sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai Rp3,33 triliun, tumbuh sebesar 37,91% atau Rp917 miliar dibandingkan pencapaian Pendapatan Operasional akhir tahun 2009 sebesar Rp2,42 triliun.
c. Ekuitas Ekuitas per 31 Desember 2010 mencapai Rp2,02 triliun, tumbuh sebesar Rp421 miliar atau 26,25% terhadap posisi ekuitas di akhir tahun 2009 sebesar Rp1,60 triliun. Kenaikan tersebut terutama diperoleh dari laba tahun 2009 dan perolehan laba tahun berjalan.
d. Modal Disetor Modal ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2010 sebesar Rp658,24 miliar untuk jumlah saham sebanyak 131.648.713 lembar atau sebesar 65,82% dari Modal Dasar sebanyak 200.000.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp5.000 per saham.
1.) Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib Realisasi Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai Rp2,77 triliun, tumbuh sebesar 33,66% atau Rp697 miliar dibandingkan dengan pencapaian Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib akhir tahun 2009 sebesar Rp2,07 triliun. Kenaikan pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai Mudharib selama tahun 2010 tersebut terutama disebabkan BSM melakukan ekspansi pembiayaan yang tinggi sebesar 49,25% dengan NPF gross yang terjaga pada level 3,52% dan NPF netto sebesar 1,29%.
II. Realisasi Laba Rugi
2.) Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer Sejalan dengan kenaikan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib, kewajiban bank untuk memenuhi hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer juga meningkat semula Rp902 miliar di tahun 2009 menjadi Rp1,16 triliun di tahun 2010, naik Rp260 miliar atau 28,82%.
Selama tahun 2010, BSM berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp418,52 miliar, naik 43,85% dari laba bersih tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp290,94 miliar. Pencapaian ini disebabkan, BSM berhasil mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kualitas aktiva produktif khususnya pembiayaan serta meningkatkan Fee Based Income.
3.) Pendapatan Usaha Lainnya Realisasi Pendapatan Usaha Lainnya (fee based income), sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai Rp566,54 miliar, tumbuh sebesar 63,28% atau Rp219,57 miliar dibandingkan pencapaian tahun 2009 sebesar Rp346,97 miliar.
Laporan Laba Rugi n Dalam Jutaan (Rp)
Uraian
2009
2010
Pertumbuhan Nominal
%
Laba/Rugi 1. Pendapatan Operasional a. Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib b. Pendapatan Usaha Lainnya
2.417.994 2.071.022 346.972
3.334.613 2.768.071 566.542
916.619 697.049 219.570
37,91 33,66 63,28
(1.991.845) (258.363) (3.915) (901.570) (63) (827.934)
(2.754.934) (310.942) 4.152 (1.161.680) (706) (1.285.758)
(763.089) (52.578) 8.067 (260.110) (642) (457.822)
38,31 20,35 206,05 28,85 1.019,05 55,30
426.149
579.679
153.530
36,03
8.018
3.636
(4.382)
(54,65)
5. Laba Sebelum Zakat
434.167
583.315
149.148
34,35
6. Laba Sebelum Pajak
418.403
568.732
150.329
35,93
7. Laba Setelah Pajak/ Laba Bersih
290.943
418.519
127.576
43,85
2. Beban Operasional a. Beban penyisihan kerugian aktiva produktif b. Beban penyisihan kerugian aktiva non produktif c. Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer d. Pembalikasn (beban) estimasi kerugian komitmen dan kontijensi e. Beban Usaha lain 3. Laba Usaha 4. Pendapatan (Beban) Non Operasional
78
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Peningkatan tersebut ditopang oleh fee Haji yang meningkat sebesar Rp48,77 miliar dan fee operasional yang tumbuh sebesar Rp64,57 miliar. Pertumbuhan pendapatan dari haji menunjukkan keseriusan BSM dalam menggarap segmen haji. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada calon jamaah haji dan bekerjasama dengan Kelompok Bimbingan Jamaah Haji (KBH). Sedangkan untuk pendapatan dari operasional ditopang oleh meningkatnya jumlah transaksi yang diikuti dengan peningkatan jumlah nasabah BSM. Selain itu, BSM juga mengembangkan electronic banking yang direspon cukup positif oleh nasabah.
b. Beban Operasional
III. Rasio Keuangan Utama a. Capital Adequacy Ratio (CAR) Ekspansi bisnis yang signifikan pada tahun 2010 menekan rasio kecukupan modal (CAR) BSM pada level 10,60% menurun dibandingkan pada tahun 2009 sebesar 12,39%. CAR BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010
18
16,25
16
Seiring dengan peningkatan Pendapatan Operasional, realisasi Beban Operasional meningkat semula dari Rp1,99 triliun pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp2,75 triliun pada akhir tahun 2010 atau naik sebesar 38,31%.
14 12,41 12
12,39 12,56
11,88
c. Beban Penyisihan Penghapusan Aset Dalam tahun 2010, BSM mencatat beban penyisihan penghapusan aset (PPA) sebesar Rp306,79 miliar meningkat dibandingkan beban PPA tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp262,28 miliar. Peningkatan cadangan yang cukup besar ini merefleksikan sikap prudent BSM untuk mengantisipasi kerugian pembiayaan bermasalah. Dengan melakukan pembebanan tersebut rasio cash PPAP (perbandingan PPAP terhadap NPF pembiayaan) meningkat semula 100,97% di tahun 2009 menjadi 106,99% di tahun 2010.
12,66
12,43
10,77
10,67
10
Kenaikan beban usaha terjadi karena BSM melakukan pembangunan infrastruktur bisnis yang signifikan di tahun 2010. Pada 2010 BSM membuka 144 outlet baru yang berpengaruh terhadap kebutuhan pegawai. Selama 2010 terdapat penambahan pegawai sebanyak 3.358 orang (termasuk outsource) sehingga jumlah pegawai per 31 Desember 2010 adalah sebanyak 7.902 orang.
24,81
13,73
10,60
2005 2006 2007 2008 2009 2010 Perbankan Syariah n Dalam %
BSM
Ekspansi pembiayaan yang signifikan selama tahun 2010 dengan pertumbuhan mencapai 49,21% atau Rp7,91 triliun merupakan penyumbang penurunan rasio kecukupan modal. Namun demikian, untuk memperkuat struktur modal BSM, Pemegang Saham Mayoritas, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, berkomitmen menambah modal.
b. ROE dan ROA Trend kinerja Return on Equity (ROE) BSM tahun 2010 menunjukkan peningkatan. ROE BSM tahun 2010 sebesar 63,58% berada di atas rata-rata ROE 5 (lima) Bank Umum Syariah Perbankan Nasional sebesar 17,62%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan pencapaian laba bersih yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
d. Laba Usaha Pada tahun 2010, realisasi laba usaha mencapai Rp579,68 miliar, tumbuh sebesar 36,03% atau Rp153,53 miliar dibandingkan realisasi laba usaha selama tahun 2009 sebesar Rp426,15 miliar.
ROE BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010 70 60
63,58 53,10
50
e. Laba Bersih
46,21
44,20
40
40,65
28,28
BSM pada periode tahun 2010, mampu membukukan laba bersih (laba setelah pajak) sebesar Rp418,52 miliar, tumbuh sebesar Rp127,58 miliar atau 43,85% dibandingkan perolehan laba periode tahun 2009 sebesar Rp290,94 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang diberikan BSM dan adanya ekspansi usaha seperti penambahan outlet dan sebagainya.
30
25,03
20
23,39
10
32,22 24,66
17,62
18,27 2005 2006 2007 2008 2009 2010 BSM
Perbankan Syariah n Dalam %
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
79
Analisa Pembahasan Manajemen
Sementara itu Return on Aktiva (ROA) BSM sedikit menurun dari 2,23% tahun 2009 ke 2,21% tahun 2010. Namun demikian, ROA BSM tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata ROA 5 (lima) Bank Umum Syariah lainnya yang mencapai 1,67%. Penurunan tersebut disebabkan pertumbuhan aset BSM yang signifikan selama tahun 2010.
c. Net Revenue Margin (NRM) Sampai dengan akhir tahun 2010, rasio net revenue margin mencapai 6,57%, turun 0,05% dibandingkan rasio NRM tahun 2009 sebesar 6,62%.
e. Financing Deposit Ratio (FDR) Rasio Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR) BSM mengalami penurunan dari 83,07% pada tahun 2009 ke 82,54% pada tahun 2010. Kondisi ini terjadi karena pertumbuhan dana pihak ketiga BSM yang ekspansif hingga mencapai 49,95% atau Rp9,66 triliun melampaui pertumbuhan pembiayaan BSM sebesar 49,21% atau Rp7,91 triliun.
FDR BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010 103,65 100 97,75
98,90
99,76
95
ROA BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010
90
3.5
90,21
89,70
92,98
87,33
3,07 85
3.0 2.5 2.0
2,23
80 2,21
1,83
83,89
83,07
82,54
75 1,82
1,55
1.5 1.0
89,67
1,53 1,42
1,35
1,48
1,67
70 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Perbankan Syariah n Dalam %
BSM
1,10
0.5 2005 2006 2007 2008 2009 2010
f. Non Performing Financing (NPF)
Perbankan Syariah n Dalam %
BSM
Kualitas pembiayaan BSM terus menunjukkan perbaikan. Rasio Pembiayaan Bermasalah (NPF) secara gross menurun signifikan dari 4,84% pada tahun 2009 ke 3,52% pada tahun 2010.
d. Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi (BO/PO) Dari sisi efisiensi, Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BO/PO) cenderung stabil pada level 74,97%. Namun demikian, BO/PO BSM masih lebih rendah dari rata-rata BO/PO 5 (lima) Bank Umum Syariah sebesar 80,54%. BSM terus meningkatkan efisiensi dengan mengoptimalkan pendapatan operasional dan pengendalian biaya operasional.
NPF BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010 7
6,94
6 5
4,84 4,75
4 3,50
BO/PO BSM dan Perbankan Syariah Periode 2005-2010
2 90
3,52 3,02
2,82 1,42 2005 2006 2007 2008 2009 2010
85,70
83,84
BSM
81,34
84,39 80,76
78,91 76,77
80,54
78,71
77,45
73,76
70
74,97
2005 2006 2007 2008 2009 2010 BSM
80
4,01
1
80
75
4,05
3
95
85
5,66
5,64
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Perbankan Syariah n Dalam %
Perbankan Syariah n Dalam %
Rasio-Rasio Keuangan
31 Des 2009
Pemegang Saham
31 Des 2010
1. CAR
12.39%
10,60%
2. ROE
44,20%
63,58%
3. ROA
2,23%
2,21%
4. Net Revenue Margin (NRM)
6,62%
6,57%
5. BO/PO
73,76%
74,97%
6. FDR
83,07%
82,54%
4,84%
3,52%
7. NPF (Gross)
C. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Rasio PPA Pembiayaan terhadap NPF (Cash Ratio) mengalami peningkatan dari 104,23% pada tahun 2009 ke 104,71% pada tahun 2010. Kondisi ini menunjukan Bank terus melakukan peningkatan terhadap rasio Cash PPAP dalam rangka untuk mengantisipasi nasabah pembiayaan bermasalah dan penurunan kolektibilitas nasabah.
Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan Pada tahun 2010, BSM berhasil menjaga kolektibilitas piutang dalam kategori lancar sebesar 92,68% total piutang, meningkat dibandingkan pada tahun 2009 sebesar 90,43%.
D. Struktur Modal dan Solvabilitas Perusahaan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Pemegang Saham, telah menyetujui penambahan penyertaan modal tahap III dan IV sebanyak Rp200.000.000.000. melalui surat No. FST/1346/2010 tertanggal 29 November 2010. Penambahan penyertaan modal tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dan dinyatakan efektif setelah mendapat persetujuan RUPS. Modal yang ditempatkan dan disetor penuh per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Lembar Saham
Jumlah (Rp)
131.648.712
99,999999 658.243.560.000
1
0,000001 5.000
PT Mandiri Sekuritas Jumlah
% Kepemilikan
131.648.713 100,000000 658.243.565.000
Tingkat Solvabilitas Bank. Pada tahun 2010, kemampuan BSM dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajibankewajiban jika terjadi likuidasi bank ditunjukkan dengan tingkat Kecukupan Modal (CAR) pada level 10,60% menurun dibandingkan pada akhir 2009 sebesar 12,39%. Tingkat kemampuan bank untuk menutup sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan modal sendiri (Debt to Equity ratio) sebesar 247,94%, meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 204,53%.
E. Tingkat Kesehatan Bank BSM melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara self assessment untuk posisi per 31 Desember 2010 dengan rincian sebagai berikut: Faktor Finansial yang terdiri dari Permodalan, Kualitas Aset, Rentabilitas, Likuiditas, dan Sensitivitas terhadap Risiko Pasar memiliki peringkat 2, yang artinya kondisi keuangan Bank tergolong baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industri keuangan. Faktor Manajemen yang terdiri Manajemen Umum, Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan memiliki peringkat A, yang artinya manajemen Bank memiliki track record yang sangat memuaskan, independen, mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang sangat kuat, serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di saat yang akan datang. Berdasarkan penilaian faktor Finansial dan Manajemen tersebut di atas, Bank memiliki peringkat 2, yang artinya Bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif perekonomian dan industri keuangan.
F. Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal Seluruh barang modal berupa kantor/gedung/bangunan milik sendiri atau disewa BSM yang berada di wilayah Kantor Pusat beserta inventaris kantor yang berada di dalamnya telah diasuransikan kepada PT Asuransi Takaful dan PT Staco Jasa Pratama. Sedangkan barang modal berupa kantor/ gedung/ bangunan milik sendiri atau disewa
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
81
Analisa Pembahasan Manajemen
BSM yang berada di wilayah cabang di seluruh Indonesia diasuransikan kepada konsorsium perusahaan-perusahaan asuransi yang terdiri dari: PT Tugu Pratama Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Takaful, PT Adira dan PT Bumiputera. BSM mengasuransikan seluruh barang modal tersebut terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, kerusakan karena asap, RSMD, huru-hara dan bencana alam dengan nilai pertanggungan sebesar Rp491.395.061.503 untuk tanggal yang berakhir pada 31 Desember 2010 BSM wilayah Kantor Pusat juga mengasuransikan kendaraan terhadap kemungkinan risiko kerugian akibat kecelakaan, pencurian dan kejahatan kepada PT Asuransi Takaful dan PT Staco Jasa Pratama dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp7.202.400.000 dan Rp260.000.000. Sumber dana untuk memenuhi ikatan belanja modal perusahaan berasal dari pendapatan usaha yang dibebankan secara proporsional
sesuai umur perikatan. Denominasi atas perikatan ini menggunakan mata uang rupiah. Tidak ada belanja modal perusahaan yang diikat dengan denominasi mata uang asing, sehingga perusahaan tidak perlu melakukan lindung nilai atas mata uang asing tertentu. Manajemen BSM berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode perjanjian.
G. Metode Perhitungan Bagi Hasil Bank setiap bulan membagikan bagi hasil kepada pemilik dana. Contoh penghitungan bagi hasil adalah sebagaimana tercantum dalam tabel distribusi bagi hasil di bawah ini:
Distribusi Bagi Hasil Periode Desember 2010 n Dalam Ribuan (Rp)
Janis Penghimpunan
Saldo Rata-Rata
Pendapatan yang
Porsi Pemilik Dana
Harus Dibagi Hasil Nisbah 1. Simpanan Wadiah a. Bank
3.447.611.015 15.718.089
32.707.307 149.117
Jumlah Bonus dan Bagi Hasil 2.445.121 11.929
b. Non Bank
3.431.892.927
32.558.190
2.433.192
2. Tabungan Mudharabah
8.858.210.964
84.018.414
27.299.415
a. Bank
103.262.919
b. Non Bank
8.752.948.045
979.650 83.038.764
34,00% 31,70%
Indikasi Rate of Return
333.081 26.966.334
0,91% 0,85% 3,87% 3,70%
3. Deposito Mudharabah a. Bank
323.453.314
3.068.585 1.571.661
l 1 bulan
287.870.088
2.731.009
51,00%
1.392.814
5,81%
l 3 bulan
5.580.645
52.943
52,00%
27.531
5,92%
l 6 bulan
25.150.000
238.597
53,00%
126.456
6,03%
46.036
54,00%
24.860
6,15%
l 12 bulan
4.852.580
b Non Bank
14.422.699.226
l 1 bulan
10.440.888.404
99.052.167
51,56%
51.073.278
l 3 bulan
2.112.621.203
20.042.328
53,30%
10.682.561
6,07%
l 6 bulan
806.351.398
7.649.814
55,47%
4.243.355
6,31%
10.083.091
56,76%
5.723.162
6,46%
l 12 bulan
82
Total
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
1.062.838.221 27.049.974.519
136.827.399 71.722.356
256.621.705 40,15% 103.038.553
5,87%
H. Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi Sampai dengan akhir Desember 2010 tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.
I. Komponen Substansi dari Pendapatan dan Beban Lain-lain Selama rentang waktu tahun 2009 – 2010, tidak ada komponen substansial pada Pendapatan dan Beban Lain-lain yang menyebabkan adanya fluktuasi tajam, baik kenaikan maupun penurunan, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.
J. Materialitas Peningkatan Pendapatan Usaha Selama tahun 2010, peningkatan terbesar secara nominal diperoleh dari Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib dari Jual Beli sebesar Rp2,77 triliun atau 83,01% dari jumlah Pendapatan Usaha tahun 2010, sedangkan bisnis non inti yang merupakan Pendapatan Usaha Utama Lainnya sebesar Rp566,54 miliar atau 16,99% dari jumlah Pendapatan Usaha tahun 2010.
M. Prospek Usaha Perusahaan Kondisi makro dan mikro perekonomian Indonesia: 1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 tumbuh lebih tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi 2009. 2. Pertumbuhan ekonomi domestik membaik antara lain disebabkan penurunan tingkat bunga domestik. 3. Sektor perbankan pulih dari imbas krisis global sebagaimana tampak pada: a. Meningkatnya fungsi intermediasi. b. Menurunnya risiko kredit, tercermin dari meningkatnya pertumbuhan kredit dan menurunnya NPL absolut. 4. Perbankan syariah tumbuh antara lain ditunjukkan oleh meningkatnya market share aset (dari 2,61% ke 3,24%) dan penambahan jumlah Bank Umum Syariah (dari 6 bank ke 11 bank). Bank Indonesia memproyeksikan kinerja ekonomi nasional secara umum tahun 2011 diperkirakan masih akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan konsumsi swasta yang masih kuat dan kinerja ekspor. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2011 dapat mencapai kisaran 6,0 – 6,5%. Namun demikian, terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai dalam proses pemulihan ekonomi global, terutama yang terjadi di negara-negara mitra dagang Indonesia serta kecepatan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.
Kondisi Makro Ekonomi
K. Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan Usaha atau Pendapatan Bersih BSM serta Laba Operasi Perusahaan selama 2 Tahun Terakhir Selama tahun 2010 tidak terdapat dampak signifikan perubahan harga terhadap pendapatan usaha atau pendapatan bersih BSM serta laba operasi perusahaan selama 2 tahun terakhir, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.
L. Informasi yang Terjadi setelah Tanggal Neraca
Indikator
2010
Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y)
4,5%
6,1%
Nilai Tukar IDR/USD
9.400
8.991
Inflasi
2,78%
6,96%
BI Rate
6,50%
6,50%
Kondisi Makro Ekonomi
Indikator
2009
2010
LDR Bank Umum
72,88%
75,21%
Tk suku bunga pinjaman modal kerja
13,69%
12,83%
Tk suku bunga pinjaman konsumtif
16,42%
14,53%
9,96%
22,80%
Rp47,54 T
Rp45,24 T
Pertumbuhan kredit NPL absolut
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal neraca yang mempengaruhi BSM, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.
2009
NPL Ratio
4,70%
2,56%
NPF BUS dan UUS
4,01%
3,02%
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
83
Analisa Pembahasan Manajemen
Kondisi ekonomi nasional yang kondusif tersebut diharapkan memberikan pengaruh yang positif pada kinerja industri perbankan nasional. BI memproyeksikan kinerja perbankan 2011; aset, kredit dan dana pihak ketiga, akan lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja tahun lalu. Optimisme kecenderungan positif yang diproyeksikan pada perekonomian nasional dan industri perbankan nasional tersebut menurut perkiraan BI akan berpengaruh juga terhadap industri perbankan syariah. Industri perbankan syariah diharapkan akan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2011. BI memproyeksikan bahwa pertumbuhan perbankan syariah di tahun 2011 dapat mencapai 35% (skenario pesimis) - 55% (skenario optimis). Proyeksi optimis perkembangan perbankan syariah diharapkan didukung oleh berbagai faktor yang antara lain meliputi: 1. Bertambahnya pemain baru Bertambahnya pemain baru akan mendorong tingkat kompetisi di industri perbankan syariah akan semakin tinggi. Kondisi ini akan memacu para pemain lama untuk tetap mempertahankan market sharenya dengan upaya yang lebih tinggi lagi. 2. Kondisi makro yang semakin kondusif Kondisi makroekonomi pada tahun 2011 yang semakin kondusif diperkirakan akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan industri perbakan syariah. 3. Program pengembangan pasar yang semakin terstruktur Program sosialisasi industri perbankan syariah yang semakin baik akan mendorong tingkat penerimaan masyarakat terhadap layanan perbankan syariah semakin meningkat dengan skala demografi yang semakin luas.
N. Aspek Pemasaran Dalam rangka meningkatkan penambahan jumlah nasabah dengan memberikan pelayanan yang terbaik, didukung dengan pengembangan inovasi produk perbankan syariah, BSM juga menerapkan strategi pemasaran produk dan korporasi untuk menambah perluasan pasar BSM, sehingga mengokohkan eksistensi BSM dalam dunia perbankan di Indonesia. Jaringan kantor BSM hingga akhir tahun 2010 telah mencapai 507 outlet yang tersebar di 33 provinsi Indonesia.
Pertumbuhan jaringan kantor
4. Peningkatan kualitas SDM Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas baik dan dengan kuantitas yang cukup akan berpengaruh signifikan pada pertumbuhan aset perbankan syariah pada tahun 2011.
507 363 300
5. Dukungan otoritas yang semakin kuat Pemerintah mengaksep pengembangan keuangan dan perbankan syariah menjadi bagian dari program pemerintah secara terpadu. Untuk menghadapi persaingan dan memanfaatkan peluang secara optimal di tahun 2011, BSM telah meningkatkan kapabilitas usahanya dengan memperluas jaringan bisnis, merekrut pegawai baru, menambah modal dan meng-upgrade infrastruktur IT dengan mengganti Core Banking System. Dengan pengembangan kapabilitas tersebut BSM mengharapkan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasarnya di industri perbankan syariah.
269 211 167
2005 2006 2007 2008 2009 2010
n Dalam Unit
Dalam menunjang keberhasilan pemasaran produk BSM untuk mengoptimalkan pelayanan nasabah, BSM memperhatikan pentingnya aspek pertumbuhan jaringan kantor dalam rangka melayani nasabah. Pembukaan kantor baru dan perubahan status kantor selama tahun 2010 sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
84
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Jumlah Jaringan Kantor
Jaringan Kantor 2009 2010 Kantor Cabang
Buka Baru 2010
Naik Status 2010
61
115
28
26 KCP
107
254
102
71 KK
Kantor Kas a. Kantor Kas 95 b. Kantor Layanan Syariah 49
30 52
5 4
-
Kantor Cabang Pembantu
Kegiatan Pelayanan Kas a. Payment Point 51 56 5 Total Jaringan Kantor
363
507
144
97
n Dalam Unit
BSM telah mengimplementasikan kebijakan komunikasi korporasi dalam upaya mensosialisasikan dan mempromosi produk-produk kepada masyarakat melalui beberapa media, diantaranya yaitu: 1. Website BSM 2. Iklan di media cetak dan elektronik 3. Pelaksanaan event 4. Facebook, twitter dan jaringan media sosial lainnya 5. Sponsorship
O. Kebijakan Dividen
P. Realisasi Perolehan dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Sampai dengan 31 Desember 2010, BSM belum pernah memperoleh dana hasil penawaran umum melalui penerbitan surat hutang atau obligasi.
Q. Informasi Material Mengenai Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, dan Restrukturisasi Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, BSM belum pernah melakukan ekspansi, divestasi, akuisisi, dan restrukturisasi yang berdampak terhadap struktur BSM.
R. Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan Selama tahun 2010 terdapat informasi material yang mengandung benturan kepentingan dalam transaksi yang material dengan pihak afiliasi. Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan harga dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan dalam rangka meningkatkan struktur permodalan bank, BSM tidak mendistribusikan dividen kepada para pemegang saham.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
85
Analisa Pembahasan Manajemen
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana yang didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
6. Bank Mandiri-Corporate Secretary: Corporate Identity 7. AXA Mandiri: konter layanan AXA Syariah di outlet BSM 8. Mandiri Sekuritas: penawaran sukuk, workshop. 9. UG BDN: penggunaan gedung.
Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan harga dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
10. Bank Sinar Harapan Bali: sub agen Western Union, layanan gadai
Transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lain, dan institusi lain yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia dan karyawan, kecuali dewan komisaris, direksi, dan karyawan kunci tidak diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
S. Pengaruh Peraturan Perundangundangan terhadap Perusahaan
Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan pemegang saham BSM, PT AXA Mandiri Financial Services, PT Bank Sinar Harapan Bali, PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara, dan Mandiri Tunas Finance. Karyawan kunci merupakan orang-orang yang mempunyai hubungan wewenang dan tanggung jawab sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Pada tanggal 31 Desember 2010 Bank memiliki perjanjian sewa gedung dengan PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara (PT UGBDN) dengan beban sewa sebesar Rp12.809.078.802.
11. Mandiri Tunas Finance: kerjasama produk pembiayaan syariah
Pada tanggal 15 Oktober 2009, Pemerintah telah menerbitkan Undangundang No. 42 tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undangundang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang berlaku mulai tanggal 1 April 2010. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa jasa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah termasuk kelompok jasa yang tidak dikenai PPN. Pada tahun 2010, pemerintah mengeluarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 47 tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 yang berlaku tanggal 25 Mei 2010 bahwa pada pasal 3 ayat 2 poin b dan paragraf penjelasannya disebutkan pengenaan PPN atas transaksi beberapa bank syariah ditanggung pemerintah. Berdasarkan paragraf penjelasan dari pasal 3 ayat 2 tersebut jumlah PPN Bank yang ditanggung pemerintah sebesar Rp25,54 miliar dari jumlah SKPKB dan STP yang diterima Bank sebesar Rp37,65 miliar.
Kerjasama BSM di Lingkungan Mandiri Group BSM melakukan kerjasama dengan Bank Mandiri maupun perusahaan anak Bank Mandiri antara lain sebagai berikut: 1. Bank Mandiri-Risk Management: magang kerja pegawai BSM di Bank Mandiri, pengembangan risk management tools dan lain-lain. 2. Bank Mandiri-Audit: pengembangan risk based audit, magang auditor. 3. Bank Mandiri-Card Centre: penggunaan mesin ATM Mandiri 4. Bank Mandiri-Network: Konter Layanan Syariah. 5. Bank Mandiri-Asset Management: Inbreng dan branch model
86
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Manajemen berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan jumlah SKPKB dan STP yang diterima oleh Bank tidak akan ditagihkan kepada Bank sesuai maksud dan tujuan dari undang-undang tersebut.
T. Perubahan Kebijakan Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah melakukan perubahan Standar Akuntansi, antara lain: pencabutan PSAK No. 31 (revisi 2000) mengenai “Akuntansi Perbankan” efektif sejak tanggal 1 Januari 2010. Sehubungan dengan hal tersebut, BSM sedang mengevaluasi dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar maupun Standar yang direvisi terhadap laporan keuangannya. Laporan Arus Kas disusun berdasarkan metode langsung yang dimodifikasi dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan. Untuk penyajian Laporan Arus Kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang dari tanggal perolehannya, Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya. Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas untuk tujuan laporan arus kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Perubahan tersebut terkait dengan pencabutan PSAK No. 31 mengenai “Akuntansi Perbankan” efektif sejak tanggal 1 Januari 2010. Untuk tujuan perbandingan dengan laporan Arus Kas tahun yang berakhir 31 Desember 2010, maka Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 juga dilakukan penyesuaian/reklasifikasi (Catatan 50).
U. Persiapan Perusahan Dalam Rangka Konvergensi PSAK ke International Financial Reporting Standard (IFRS) Bank dalam rangka konvergensi PSAK ke IFRS telah memetakan standar akuntansi yang terkena dampak konvergensi tersebut untuk transaksi yang belum diatur secara khusus oleh PSAK Syariah dan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
87
tata kelola perusahaan
laporan good corporate governance
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable value. Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses internal yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan seluruh pegawai.
A. Pendahuluan BSM terus berupaya mendorong terciptanya budaya yang menjunjung tinggi profesionalisme, integritas, kualitas layanan dan prudential banking yang sejalan dengan prinsip-prinsip GCG. Budaya itu diterapkan melalui proses internalisasi ke dalam sistem dan prosedur serta pembentukan perilaku yang sesuai. Melalui pendekatan tersebut, budaya BSM selain tertulis dalam Code of Conduct dan kebijakan juga menjadi suatu nilai yang terinternalisasi oleh Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi dan pegawai sehari-hari. Penerapan GCG merupakan proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable value. Aktualisasi GCG di BSM dilakukan di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG bagi bank syariah. Sejalan dengan ketentuan Bank lndonesia tentang pelaksanaan GCG Bank Umum Syariah (BUS) Nomor 11/33/PBI/2009, pelaksanaan GCG diwujudkan dalam: I. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi II. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan fungsi yang menjalankan pengendalian intern BSM III. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah IV. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern V. Batas maksimum penyaluran dana; dan VI. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BSM. Optimalisasi penerapan GCG BSM terus dilakukan dengan penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik, penyesuaian sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.
88
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Hasil aktualisasi GCG BSM diantaranya tercermin melalui hal-hal sebagai berikut: I. Penghargaan Annual Report Award (ARA) 2009 pada kategori Swasta Keuangan Non Listed. Hal tersebut membuktikan bahwa BSM terus berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip GCG. II. Perolehan predikat The Best CEO 2010 dari majalah SWA untuk Direktur Utama BSM dengan kriteria penilaian terkait aspek fungsi perintis, penyelaras, pemberdaya, panutan dan kualitas leadership.
B. Kesimpulan Umum Self Assessment GCG Bank
Salah satu wujud komitmen GCG BSM dilakukan melalui pelaksanaan Self-Assessment secara berkala mengacu pada parameter yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun yang dikembangkan secara internal. Perolehan nilai Komposit yang meningkat dari waktu ke waktu merupakan bukti perbaikan terus-menerus dalam implementasi GCG yang berkesinambungan.
Penerapan GCG di BSM dimulai dari komitmen pihak yang paling berpengaruh terhadap penetapan strategis perusahaan meliputi Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah. Pelaksanaan self-assessment GCG secara berkala berdasarkan kriteria yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun dikembangkan sendiri menjadi tolak ukur dalam menilai sejauhmana implementasi GCG telah dijalankan oleh BSM.
I. Self-Assessment Internal Hasil penilaian Self Assessment (SA) internal BSM tahun 2010 mengalami peningkatan sebagaimana hasil pengukuran yang dilakukan pada Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Pejabat Eksekutif lainnya dengan hasil berupa index GCG semesteran. Index GCG semester II mencapai skor 90,67 dengan kategori ‘Lebih Baik’ meningkat dibandingkan Index GCG semester I dengan skor 87,20 dengan kategori ‘Baik’.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
89
tata kelola perusahaan
Aspek Penilaian Bobot
Nilai Sem – I
Nilai Sem – II
Penerapan Governance Structure
35% 30,76
31,42
Kebijakan Corporate Governance
20% 18,18
19,17
Pengungkapan (Disclosure) 25% 20,83 22,42 Corporate Governance Audit dan Sistem Pengendalian Intern
20% 17,43
Total Nilai 100%
87,20 B
17,66 90,67 LB
II. Self-Assessment GCG Bank Indonesia Self-Assessment GCG dilakukan dengan mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/ 13 /DPbS Tanggal 30 April 2010. Parameter penilaian self assessment adalah sebagai berikut:
No. Faktor
Peringkat (a)
Bobot (b)
Nilai (a) X (b)
1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 1 12,50% 0,125 2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 1 17,50% 0,175 3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 2 10,00% 0,200 4 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah 2 10,00% 0,200 5 Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan pelayanan jasa 1 5,00% 0,050 6 Penanganan benturan kepentingan 1 10,00% 0,100 7
Penerapan fungsi kepatuhan Bank
1
5,00%
0,050
8 Penerapan fungsi audit intern 1 5,00% 0,050 9 Penerapan fungsi audit ekstern 1 5,00% 0,050 10 Batas Maksimum Penyaluran Dana 1 5,00% 0,050 11 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal 2 15,00% 0,300 Nilai Komposit
90
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
100,00%
1,350
Kekuatan Pelaksanaan GCG Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah berjalan efektif dan memenuhi prinsip-prinsip GCG. Aspek transparansi anggota Dewan Komisaris ditunjukkan dengan tidak pernah melanggar ketentuan/peraturan yang berlaku serta mampu mengambil keputusan secara independen. Direksi telah melaksanakan GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan/jenjang organisasi, pengelolaan Bank dilaksanakan berdasarkan prinsip kehati-hatian maupun prinsip syariah. Direksi telah menindak lanjuti temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor internal, Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor eksternal. Komite-Komite telah menjalankan tugasnya secara efektif. Penyelenggaraan rapat Komite-Komite berjalan sesuai dengan pedoman internal serta rekomendasi Komite dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam keputusan Dewan Komisaris. Dewan Pengawas Syariah telah menjalankan tugasnya secara efektif. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah tentang pengisian jabatan Ketua DPS yang akan dilaksanakan pada tahun 2011 dan peningkatan interaksi antara DPS dengan pelaksana operasional di daerah dalam mendukung pelaksanaan tugasnya. Secara umum produk BSM, baik pendanaan, pembiayaan maupun layanan jasa bank telah sesuai dengan penyaluran dana serta fatwa DSN-MUI dan ketentuan Bank Indonesia. Adapun bukti temuan audit secara umum mengarah bukan kepada produk yang dihasilkan melainkan lebih kepada perbedaan pendapat atau pemahaman atas sebuah transaksi. Faktanya temuan audit tersebut diselesaikan dengan action plan sesuai arahan Bank Indonesia maupun Dewan Pengawas Syariah. BSM telah memiliki kebijakan dan peraturan benturan kepentingan serta telah menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan benturan kepentingan di dalam proses dan keputusan operasional bank. BSM telah memenuhi fungsi kepatuhan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia terkait dengan keberadaan Direktur Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan. BSM telah menerapkan fungsi audit intern yang efektif dengan melakukan proses audit yaitu menilai kesesuaian pelaksanaan operasional Bank dengan ketentuan dan/ atau kondisi yang dapat menimbulkan risiko bagi Bank (audit berbasis risiko). Audit intern BSM telah didukung dengan personil yang kompeten dibidangnya Audit intern melaksanakan tugas membantu Direktur Utama untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan dan evaluasi atas kecukupan dan keefektifan sistem pengen dalian intern bank. Laporan Hasil Audit disampaikan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. Setiap temuan terkait dengan prinsip syariah dilaporkan kepada Dewan Pengawas Syariah secara berkala. KAP yang ditunjuk adalah KAP Purwantono, Suherman & Surja afliasi KAP Ernst & Young. Penunjukkan tersebut telah melalui proses seleksi oleh Divisi Akuntansi, Komite Audit, Direksi dan Komisaris sebelum diajukan dalam RUPS. Dalam laporan Akuntan Publik telah terdapat pendapat dari Dewan Pengawas Syariah bahwa BSM telah mematuhi prinsip syariah dan ketentuan yang berlaku. KAP telah menyampaikan management letter tepat waktu dan mampu bekerja secara professional. BSM telah menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam memberikan penyaluran dana kepada pihak terkait (related party) dan tidak melakukan pelanggaran BMPD. Seluruh informasi pelaporan BSM (Keuangan dan Non-Keuangan) telah sesuai dengan ketentuan transparansi yang berlaku dan dapat diakses melalui homepage. Laporan internal BSM didukung dengan pengembangan aplikasi MIS & Datawarehouse oleh tenaga professional Divisi SistemTeknologi. Sangat Baik
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
91
tata kelola perusahaan
Nilai Komposit
Predikat Komposit
Nilai Komposit < 1,5
Sangat Baik
1,5 ≤ Nilai Komposit < 2,5
Baik
2,5 ≤ Nilai Komposit < 3,5
Cukup Baik
3,5 ≤ Nilai Komposit < 4,5
Kurang Baik
4,5 ≤ Nilai Komposit < 5
Tidak Baik
C. Kebijakan GCG BSM terus melakukan penyempurnaan kebijakan GCG (soft-structure GCG) yang dimiliki agar sejalan dengan kebutuhan proses bisnis maupun ketentuan pelaksanaan GCG bagi bank syariah. Code of Conduct BSM merupakan pedoman bagi seluruh insan BSM agar berperilaku secara Islami, professional dan bertanggung jawab baik dalam interaksi bisnis dengan nasabah, rekanan, maupun hubungan dengan sesama pegawai. Piagam GCG (GCG Charter) BSM merupakan peraturan, kaidah dan kebijakan BSM yang wajib dipatuhi oleh seluruh jajaran BSM dalam implementasi GCG sesuai dengan standar yang ditetapkan. Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Pemantau Risiko memiliki Piagam komite sebagai acuan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing komite.
D. Program Klinik GCG Dalam rangka meningkatkan pemahaman GCG terhadap Kepala Cabang seluruh Indonesia, BSM menyelenggarakan sosialisasi melalui Program Klinik GCG 2010. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh faktor sebagai berikut: 1. Penegasan BI agar BSM terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) yang sudah baik sejak periode 2007
lebih baik dari tahun 2009 sesuai ketentuan (BI dan internal BSM) dengan target score 88,00 2. Membangun kesadaran bersama segenap jajaran BSM terhadap pentingnya GCG dan komitmen pribadi untuk menerapkannya; 3. Meningkatkan proses pengambilan keputusan yang lebih baik, efisiensi operasional serta lebih primanya pelayanan kepada segenap stakeholders; 4. Mendukung pertumbuhan BSM dalam mencapai citra terbaik menjadi ‘the great BSM for better Indonesia’; dan 5. Mencetak bankir Indonesia dengan integritas yang kuat.
E. Mekanisme GCG RUPS melakukan pengambilan keputusan penting yang didasari pada kepentingan perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku Pengelolaan dilakukan oleh Direksi, sementara Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap kinerja pengelolaan perusahaan. Untuk memastikan produk-produk BSM tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, Dewan Pengawas Syariah BSM memastikan hal tersebut.
F. Struktur GCG Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah maka struktur GCG BSM terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi.
RUPS
DPS
2. Inovasi program yang lebih kreatif untuk menginternalisasikan prinsip-prinsip GCG, Code of Conduct dan nilai-nilai BSM. 3. Penurunan GCG di sejumlah kantor cabang memerlukan perbaikan segera antara lain langkah mengatasi kelemahan peran atasan dalam menjaga tata kelola kegiatan operasional. PENGAWASAN
PENGELOLAAN
4. Pengembangan pemahaman di Kantor Cabang tentang pentingnya GCG dan implementasi Code of Conduct dalam mendukung pencapaian kinerja keuangan maupun operasional BSM secara menyeluruh. Dengan adanya Program Klinik GCG BSM diharapkan mampu mendorong pencapaian target berikut: 1. Mencapai nilai index penerapan GCG & Code of Conduct tahun 2010
92
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Setiap struktur GCG BSM wajib menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan berlandaskan pada prinsip independensi bahwa masing-masing organ melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya semata-mata untuk kepentingan BSM.
I. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
II. Dewan Komisaris
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. RUPS memiliki wewenang mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas pengurus.
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa BSM melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Pada RUPS dan RUPSLB tahun 2010 telah dilakukan pemberitahuan dan undangan bagi pemegang saham sesuai ketentuan yang berlaku. BSM memiliki tatacara penyelenggaraan RUPS dimana disebutkan bahwa Agenda acara RUPS disampaikan beserta undangan RUPS. 1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Selama tahun 2010, BSM menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2010 yang menghasilkan keputusan yaitu: a. Persetujuan atas Laporan Tahunan BSM termasuk Pengesahan Laporan Keuangan untuk tahun buku 2009 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja (afiliasi Ernst & Young) dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”. b. Persetujuan atas Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada para anggota Dewan Komisaris dan Direksi. c. Persetujuan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun buku 2009. d. Menetapkan KAP Purwantono, Suherman dan Surja (afiliasi Ernst & Young) yang akan mengaudit Laporan Keuangan BSM tahun buku 2010. e. Menetapkan besarnya tantiem, gaji dan fasilitas/tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi. f. Melimpahkan wewenang penetapan remunerasi Dewan Pengawas Syariah (DPS) BSM kepada Dewan Komisaris setelah memperoleh masukan dari Direktur Utama BSM. g. Persetujuan pembayaran zakat sebesar 2,5% dari laba bersih tahun 2009. 2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) RUPSLB tanggal 29 Juni 2010 dengan keputusan yang terdiri dari: a. Persetujuan pengangkatan, Ramzi A. Zuhdi sebagai anggota Dewan Komisaris baru dan memberhentikan Sdri. Srie Sulistyowati selaku Direktur karena habis masa tugasnya. b. Persetujuan pengangkatan seorang anggota Direksi baru yaitu Achmad Syamsudin. c. Persetujuan pengangkatan kembali anggota Direksi yaitu Amran Nasution, Zainal Fanani dan Sugiharto.
Dewan Komisaris BSM telah memenuhi ketentuan Fit & Proper Test dari Bank Indonesia, Undang-undang Perseroran Terbatas dan ketentuan GCG. Anggota Dewan Komisaris baik secara sendiri-sendiri atau bersamasama tidak memiliki saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih, baik pada BSM maupun pada bank dan perusahaan lainnya. Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
1. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris BSM mengacu pada Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, meliputi: a. Memastikan terus terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap jenjang organisasi dibantu oleh unit-unit kerja terkait b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, pengawasan atas kebijaksanaan Direksi serta pemberian nasehat kepada Direksi c. Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha BSM dan upaya manajemen melakukan pengendalian intern d. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis BSM yang diajukan Direksi. e. Memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan semua pemegang saham. f. Dalam melakukan pengawasan tersebut, Dewan Komisaris mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BSM. g. Didalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasioal BSM, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
93
tata kelola perusahaan
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar BSM atau peraturan perundangundangan yang berlaku. h. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha BSM. i. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan BSM. j. Memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainya.
2. Susunan Anggota Dewan Komisaris
4. Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
3. Independensi Dewan Komisaris
Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, Dewan Komisaris melakukannya melalui berbagai aktivitas dan masukan atau rekomendasi secara tertulis kepada Direksi. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan fungsi dan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Renumerasi dan Nominasi.
Anggota Dewan Komisaris telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi sesuai Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Bank wajib memiliki Komisaris independen yaitu anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan Nama Jabatan RUPSLB Periode Achmad Marzuki Komisaris Utama/ Pertama Independen Independen Abdillah Komisaris/Komisaris I 19 Juni 2008 Pertama Independen Ramzi A. Zuhdi Komisaris 29 Juni 2010 Pertama Independen Tardi Komisaris 19 Juni 2008 Pertama Lilis Kurniasih Komisaris 19 Juni 2008 Pertama
Representasi Pemegang Saham 19 Juni 2008 Independen Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
saham dan/atau hubungan kekeluargaan dengan Pemegang Saham Pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi atau hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank. Selain itu PBI tersebut juga mengatur bahwa paling kurang 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini adalah 5 (lima) orang. Tiga orang diantaranya atau sama dengan 60% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.
94
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Selama tahun 2010, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap kinerja bank, profil risiko, tingkat kesehatan bank, kebijakan manajemen risiko, tindak lanjut atas hasil pemeriksaan audit intern/ ekstern, human capital, penanganan NPF, teknologi informasi, penerapan GCG, implementasi sistem pengendalian intern, implementasi KYC dan AML dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil pengawasan realisasi kinerja BSM, pelaksanaan program kerja bank dan dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, Dewan Komisaris merekomendasikan beberapa hal yang perlu terus-menerus mendapat perhatian manajemen dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja BSM sebagai berikut: a. Menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah. b. Meningkatkan ekspansi pembiayaan dengan fokus pada segmen UMKM secara lebih hati-hati. c. Melakukan pencarian nasabah baru melalui penentuan targeted customer atas dasar sektor ekonomi unggulan. d. Mengintensifkan monitoring dan deteksi dini dengan melakukan mapping dan watch list terhadap nasabah pembiayaan lancar yang berpotensi mengalami penurunan kolektibilitas. e. Meningkatkan intensitas pemantauan terhadap nasabahnasabah NPF dengan fokus penyelesaian pada nilai absolut dan memastikan agar pembiayaan existing tidak mengalami penurunan kolektibilitas. f. Melakukan peningkatan kualitas SDM pembiayaan terutama yang terlibat langsung dalam proses pembiayaan. g. Meningkatkan fungsi pengawasan dan kepatuhan prosedur,
ketertiban administrasi pembiayaan, dan efektivitas pengendalian intern pada proses pemberian pembiayaan. h. Mengendalikan overhead dengan menjaga disiplin anggaran dan efisiensi pada seluruh aktivitas, tanpa mengurangi kualitas layanan dan kelancaran operasional BSM. i. Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi fee based income terutama dari transaksi remmitance, trade, e-banking dan lain-lain. j. Meningkatkan pemahaman risiko dan pengendalian intern kepada seluruh pegawai.
6. Rangkap Jabatan Dewan Komisaris Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/ perusahaan keuangan, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.
7. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris 5. Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal sebulan sekali. Rapat Dewan Komisaris tersebut dapat berupa Rapat internal Dewan Komisaris maupun Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi atau Direktur Bidang. Daftar kehadiran Rapat Dewan Komisaris sebagai berikut: Nama Pejabat Rakom Rakomdir Radirkom * ** ***
(14 kali)
(4 kali)
(16 kali)
13
4
15
Achmad Marzuki
Abdillah 14 4 16 Ramzi A. Zuhdi
1
9
12 3 13
Lilis Kurniasih
13
Keterangan: * **
8
Tardi
3
12
Rakom adalah rapat internal Dewan Komisaris Rakomdir adalah rapat dimana inisiatif rapat berasal dari Dewan Komisaris dengan mengundang Direksi atau Direktur Bidang *** Radirkom adalah rapat dimana inisiatif rapat berasal dari Direksi dengan mengundang Dewan Komisaris
Pemberian remunerasi dan fasilitas lain mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Proses penetapan remunerasi didasarkan pada hasil kajian Komite Remunerasi dan Nominasi sebagaimana yang diatur dalam Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris Nomor: 9/004-SKB/ KOM-DIR tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Syariah Mandiri, bahwa dalam mengevaluasi kebijakan remunerasi Komite wajib memperhatikan hal sebagai berikut: 1. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Prestasi kerja individu. 3. Kewajaran dengan peer group, dan 4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank. Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris disertai dengan rekomendasi untuk kemudian disampaikan kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan. Total remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris selama tahun 2010 meliputi gaji dan kompensasi lainnya tidak termasuk tantiem adalah sebesar Rp4,03 triliun mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2009 sebesar Rp3,48 triliun.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
95
tata kelola perusahaan
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 (satu) tahun (Dewan Komisaris) Orang
Rp
Gaji Rp/Tahun
5
Rp 1.765 miliar
Tunjangan Rp/Tahun
5
Rp 2.261 miliar
Total
Rp 4.026 miliar
8. Pelatihan Dewan Komisaris Selama tahun 2010 Dewan Komisaris BSM telah mengikuti seminar untuk menunjang pelaksanaan tugas dan meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris BSM, meliputi Seminar Risk Management in Retail Banking, Seminar Kontroversi Pemberian Fee Terhadap Nasabah Dana Perbankan dan Seminar Senior Management Risk Summit 2010, Leadership for Sustainable Risk Management Framework.
9. Sekretaris Dewan Komisaris Sekretaris Dewan Komisaris adalah Teddy Hidayat. Lahir 26 Agustus 1969. Alumnus Fakultas Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor tahun 1992. Meraih gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2004. Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris: a. Memastikan diikutinya Rakom, Rakomdir, Radirkom. b. Memastikan terdistribusinya keputusan Rakom ke seluruh Komisaris. c. Memastikan terpantaunya hasil Rakom dan Rakomdir oleh seluruh Komisaris. d. Membuat laporan kepada pihak internal maupun eksternal Bank sebagaimana tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. e. Mendorong pelaksanaan GCG Dewan Komisaris dan KomiteKomite di bawah Dewan Komiasris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. f. Memberikan masukan terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi berkaitan dengan temuan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas, wewenang, dan tanggung jawab supervisi Dewan Komisaris terhadap Direksi dan Bank.
III. Direksi Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggungjawab penuh atas pengurusan BSM untuk kepentingan dan tujuan BSM sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris
96
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
baik secara individual maupun kolektif berdasarkan kriteria yang disusun oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS.
1. Tugas dan Tanggung-jawab Direksi Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan BSM berdasarkan prinsip kehati-hatian dan Prinsip Syariah. Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko, Komite Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan. Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor internal, Dewan Pengawas Syariah dan/atau auditor eksternal. Direksi mengungkapkan kebijakan-kebijakan BSM yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses antara lain melalui News Letter, SMS, intranet, majalah internal dan media komunikasi lainnya. Tugas dan Tanggung jawab Direksi dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Melakukan pengelolaan BSM sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar, peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG. b. Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis BSM dalam bentuk rencana korporasi (Corporate Plan) dan rencana bisnis (Business Plan). c. Menetapkan struktur organisasi yang lengkap dengan rincian tugas di setiap divisi. d. Mengendalikan sumber daya yang dimiliki BSM secara efektif dan
efisien. e. Menciptakan sistem pengendalian intern, manajemen risiko, menjamin terselenggaranya fungsi audit intern perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan Divisi Pengendalian Intern BSM sesuai dengan kebijakan atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris. f. Memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan BSM (stakeholders).
Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Surat Kuasa dari Direksi kepada Kepala Unit Kerja bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan tugas operasional Bank namun tidak mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
Pembagian Tugas Anggota Direksi 2. Susunan Direksi Seluruh Anggota Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi BSM telah memenuhi ketentuan fit & proper test dari Bank Indonesia, UU Perseroran Terbatas dan ketentuan GCG. Seluruh Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank atau perusahaan lain.
Nama
Yuslam Fauzi
Jabatan
RUPSLB
Direktur Utama 22 Juni 2005
Periode Jabatan Pertama
19 Juni 2008
Kedua
Hanawijaya
22 Juni 2005
Pertama
19 Juni 2008
Kedua
Srie Sulistyowati
Direktur
19 Juni 2007
Pertama
Amran P. Nasution
Direktur
Direktur
19 Juni 2007
Pertama
29 Juni 2010
Kedua
Zainal Fanani
19 Juni 2007
Pertama
29 Juni 2010
Kedua
Sugiharto
Direktur
19 Juni 2008
Pertama
Achmad Syamsudin
Direktur
29 Juni 2010
Pertama
Direktur
Berdasarkan Surat Edaran No. 12/002/INF dan Surat Keputusan No. 12/300-KEP/DIR tanggal 22 Juli 2010, pembagian tugas dan pembidangan Direksi adalah sebagai berikut:
Direktur Utama: a. Menjalankan visi BSM dengan menetapkan strategi dan kebijakan BSM b. Terlaksananya evaluasi secara berkala terhadap realisasi pencapaian target dan menetapkan langkah-langkah peningkatan kinerja yang harus dilakukan c. Terkoordinasinya kegiatan kerja seluruh anggota Direksi dan EVP berikut aparat dibawahnya untuk mencapai hasil yang optimal d. Terselenggaranya aktivitas Divisi Audit Intern dan Komite Manajemen Risiko yang berada langsung di bawahnya agar mencapai rencana kerja yang ditetapkan e. Terciptanya hubungan yang harmonis antara Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham, Pegawai, Nasabah, dan Pemerintah/ Bank Indonesia dalam rangka menciptakan good corporate governance f. Terselenggaranya pengelolaan Manajemen Risiko di BSM sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan g. Terkoordinasinya pembinaan terhadap seluruh Kepala Divisi/Unit/ Tim Kerja dan Cabang h. Terbinanya hubungan dengan seluruh mitra kerja BSM agar dapat terwujud hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
97
tata kelola perusahaan
Direktur Pembiayaan Korporasi & Treasury a. Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang pembiayaan korporasi dan tresury berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Korporasi & Tresuri meliputi bidang Pembiayaan Korporasi & Investasi, Pembiayaan Korporasi Cabang, Pembiayaan Khusus dan Sindikasi, Tresuri dan Perbankan Internasional sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian. Direktur Pembiayaan Mikro Kecil a. Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang pembiayaan mikro dan kecil berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Mikro – Kecil meliputi bidang Pembiayaan Kecil, Mikro dan Program, Pembiayaan Konsumer, Pegadaian, Mass Banking dan Pengembangan Bisnis dan Produk dalam melaksanakan aktifitas bidang pembiayaan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip kehatihatian. Direktur Pembiayaan Menengah a. Menetapkan strategi dan kebijakan di Direktorat Pembiayaan Menengah berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Menengah meliputi bidang Pembiayaan Komersial, Restrukturisasi, Penyelesaian Pembiayaan, Hubungan Korporasi & Hukum dan Sarana & Logistik sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian. Direktur Kepatuhan a. Menetapkan strategi dan kebijakan yang sesuai dengan visi perusahaan dengan menjalankan strategi dan kebijakan BSM di bidang Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training dan Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja. b. Memimpin dan mengkoordinir penetapan langkah-langkah yang diperlukan di bidang Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training Nama Pejabat
dan Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja untuk memastikan BSM telah memenuhi kepatuhan terhadap seluruh ketentuan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehatihatian. Direktur Manajemen Risiko a. Menetapkan strategi dan kebijakan yang sesuai dengan visi perusahaan dengan menjalankan strategi dan kebijakan BSM di bidang Manajemen Risiko, Sistim & Teknologi, Operasi, Akuntansi dan Sisdur & Pengawasan. b. Mengevaluasi perkembangan bank di bidang Manajemen Risiko, Sistim & Teknologi, Operasi, Akuntansi dan Sisdur & Pengawasan dan merumuskan kebijakan yang diperlukan.
3. Rapat Direksi Rapat Direksi diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam seminggu yaitu setiap hari Senin, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa Direksi mengadakan Rapat Direksi di luar jadwal yang ditentukan tersebut. Daftar kehadiran Rapat Direksi tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut:
Periode Januari s.d Juni 2010
Periode Juli s.d Desember 2010
Rapat Direksi (32 kali)
Rapat Direksi dan Komisaris (7 kali)
Rapat Direksi (28 kali)
Rapat Direksi dan Komisaris (9 kali)
25
6
25
8
Yuslam Fauzi (Direktur Utama)
Hanawijaya (Direktur) 25 7 21 7 Srie Sulistyowati (Direktur)
27
7
Amran P. Nasution (Direktur)
24
6
23
8
Zainal Fanani (Direktur)
26
7
25
8
Sugiharto (Direktur)
24 6 24 8
Achmad Syamsudin (Direktur)
98
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
24
8
4. Kebijakan Remunerasi Direksi
5. Pelatihan Direksi
Total remunerasi yang dibayarkan kepada Direksi selama tahun 2010 meliputi gaji dan kompensasi lainnya tidak termasuk tantiem adalah sebesar Rp15,88 miliar mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2009 Rp11,15 miliar. Proses penetapan remunerasi Direksi sama dengan yang telah diuraikan pada bagian kebijakan remunerasi Dewan Komisaris.
Untuk meningkatkan kompetensi dan untuk menunjang pelaksanaan tugas Direksi BSM, selama tahun 2010 anggota Direksi BSM telah mengikuti berbagai program pelatihan, workshop, konferensi, seminar meliputi: a. Seminar ‘Why Indonesia’s economy will fly as High as an Eagle in the Next Decades” b. Risk Management Workshop (New York) c. Seminar 6th World Islamic Economic Forum (WIEF) – Malaysia d. Temenos Community Forum – Berlin e. Coaching For Excellence f. Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 g. Seminar Akhir Tahun Perbankan Syariah tahun 2010 Bank Indonesia, Jakarta h. English Course i. Perspektif Pencegahan dan Penanganan Pidana Perbankan j. Seminar Memperkuat Manajemen Bank Dalam Rangka Mewujudkan Sistem Perbankan Yang Sehat
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 (satu) tahun (Direksi)
Orang
Rp
Gaji Rp/Tahun
6
Rp5,848 miliar
Tunjangan Rp/Tahun
6
Rp10,034 miliar
Total
Rp15.882 miliar
Jumlah remunerasi per orang dalam satu tahun sebagai berikut: Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) Rp2 milliar ke atas
Jumlah Direksi
Jumlah Dewan Komisaris
6
Rp1 milliar s.d Rp2 milliar
4
Rp500 juta s.d Rp1 milliar
1
Rp500 juta ke bawah
Sedangkan rasio gaji tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut: No. Uraian
Rasio
1.
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah
2.
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
16,37 1,11
3.
Rasio Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
1,11
4.
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
4,77
5.
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai terendah
78,16
IV. Komite Audit Dalam rangka mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), pada tanggal 1 April 2005, BSM telah membentuk Komite Audit yang bertugas membantu Dewan Komisaris yang mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Komite Audit telah dilengkapi dengan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) sebagai pedoman kerja dan acuan pelaksanaan tugas anggota Komite Audit.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
99
tata kelola perusahaan
1. Tugas dan Tanggungjawab Komite Audit Tugas dan tanggung jawab Komite Audit BSM telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, yaitu: a. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan dan melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik dalam rangka efektivitas pelaksanaan audit ekstern. b. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Komite Audit paling kurang melakukan evaluasi terhadap: 1) Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi audit intern; 2) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah dan/atau auditor ekstern guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, c. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
2. Susunan Anggota Komite Audit Susunan anggota Komite Audit BSM ditetapkan berdasarkan persyaratan yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, minimal terdiri dari: a. Seorang Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua, b. Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang akuntansi keuangan, dan c. Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan syariah. Sampai dengan 30 September 2010 personil Komite Audit BSM berjumlah 3 orang, terdiri dari 1 orang Ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen dan 2 orang anggota yang berasal dari pihak independen di luar BSM, dengan susunan sebagai berikut:
Nama
Jabatan
Abdillah
Ketua, Komisaris Independen
Kasmadi Adrianto
Anggota, Pihak Independen
Tjeppy Kustiwa
Anggota, Pihak Independen
Berdasarkan hasil rapat Dewan Komisaris BSM No. 12/008/RAKOM tanggal 2 Agustus 2010, sejak tanggal 1 Oktober 2010 dilakukan penambahan 1 anggota Komite Audit yaitu Sdr. Ramzi A. Zuhdi, Komisaris Independen, sehingga susunan Anggota Komite Audit per 1 Oktober 2010 berjumlah 4 orang, dengan susunan sebagai berikut:
100
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Nama
Jabatan
Abdillah
Ketua, Komisaris Independen
Ramzi A. Zuhdi
Anggota, Komisaris Independen
Kasmadi Adrianto
Anggota, Pihak Independen
Tjeppy Kustiwa
Anggota, Pihak Independen
Riwayat Hidup Anggota Komite Audit: a. Abdillah (Ketua) Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris b. Ramzi A. Zuhdi Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris c. Kasmadi Adrianto (Anggota) Lahir di Metro, Lampung, tanggal 6 November 1947. Sarjana Administrasi Universitas Diponegoro Semarang. Berkarir di Bank Indonesia dari 1978-2003 dengan penugasan terutama di bidang audit intern dan pengawasan/pemeriksaan bank umum, dengan jabatan terakhir Deputi Direktur Pemeriksaan Bank I. Berpengalaman mengikuti pelatihan di luar negeri antara lain di Hyderabad (India), Washington DC, Paris, Frankfurt, dan Sydney. Tahun 2004 sebagai Tim Penyusun Buku Pedoman Kerja Dewan Komisaris Bank Pembangunan Daerah, Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Saat ini bertugas sebagai anggota Komite Audit BSM. d. Tjeppy Kustiwa (Anggota) Lahir di Bandung tanggal 17 Desember 1957. Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung tahun 1985 dan S2 Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 1994. Berpengalaman mengikuti berbagai training dan seminar antara lain di bidang yang berkaitan dengan tugas Komite Audit, Akuntansi, Perbankan, Financial Restructuring and Go Public Procedure, Consilidation Financial Report dan Information Technology. Memulai karir di Bank Bumi Daya tahun 1986 hingga 2000, bekerja di Prasetio Strategic ConsultingAndersen, Ernst & Young Advisory Services, anggota Komite Audit PT Bank Rakyat Indonesia dan saat ini sebagai anggota Komite Audit BSM.
3. Independensi Anggota Komite Seluruh anggota Komite Audit berasal dari pihak independen, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
4. Rangkap Jabatan Anggota Komite a. Tidak ada Direksi BSM maupun Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Audit b. Ketua Komite Audit merangkap sebagai anggota Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Di samping itu, Komite Audit juga melakukan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, antara lain mengkaji draft Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Semester II Tahun 2009 dan menyusun revisi Pedoman dan Tata Kerja Dewan Komisaris BSM.
6. Rapat Komite Audit 5. Laporan Kerja Komite Audit Selama tahun 2010, Komite Audit BSM telah melakukan evaluasi atas laporan audit intern yang mencakup audit rutin dan audit khusus serta laporan audit oleh Kantor Akuntan Publik. Evaluasi tersebut disertai saran/rekomendasi telah disampaikan seluruhnya kepada Dewan Komisaris. Di samping itu, Komite Audit juga telah menyampaikan laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lainnya dalam rangka membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Kegiatan Komite Audit dalam tahun 2010 dilakukan dalam bentuk pertemuan dalam rangka mengikuti Rapat Direksi dan Komisaris (RADIRKOM), Rapat Komisaris dan Direksi (RAKOMDIR), Rapat Komisaris (RAKOM), pembahasan hasil evaluasi Komite Audit, hasil pertemuan Komite Audit dengan satuan-satuan kerja serta hasil kegiatan lainnya. Kegiatan-kegiatan Komite Audit dalam tahun 2010, sebagai berikut: a. Mengkaji kegiatan Divisi Audit Intern Tahun 2009. b. Mengkaji laporan keuangan publikasi Bank Triwulan IV Tahun 2009, Triwulan II dan Triwulan III Tahun 2010. c. Mengkaji tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Kegiatan Audit kepada Dewan Komisaris. d. Me-review laporan tahunan BSM Tahun Buku 2009. e. Menyusun rekomendasi penunjukan kembali KAP Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja (Ernst & Young) sebagai auditor laporan keuangan BSM Posisi 31/12/2010. f. Mengkaji Rencana Audit Tahunan Divisi Audit Intern Tahun 2010. g. Mengkaji perubahan nama KAP Purwantoro, Sarwoko dan Sandjaja (Ernst & Young) menjadi KAP Purwantono, Suherman dan Surja (Ernst & Young). h. Mengkaji laporan kegiatan dan hasil pemeriksaan Divisi Audit Intern Triwulan IV Tahun 2009 serta Triwulan I dan II Tahun 2010. i. Menyusun Draft Revisi Piagam Komite Audit BSM. j. Monitoring perkembangan Core Banking System. k. Mengkaji mengenai rekening administrative dan kaitannya dengan Posisi Devisa Neto . l. Mengkaji perubahan nama KAP Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja (Ernst & Young) menjadi KAP Purwantono, Suherman dan Surja (Ernst & Young) (27.12.2010). m. Mengkaji tindak lanjut hasil audit Kantor Akuntan Publik atas audit laporan keuangan Bank Tahun Buku 2009. n. Menyusun laporan tahunan Komite Audit tahun 2009. o. Menyusun laporan Komite Audit dalam Laporan Tahunan BSM Tahun Buku 2009.
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala, sebagaimana ditetapkan dalam Piagam Komite Audit Rapat dilakukan sedikitnya 1 (satu) bulan sekali. Selama tahun 2010 Komite Audit mengadakan rapat lebih dari 12 (dua belas) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit tercantum pada tabel di bawah. Jumlah Rapat Periode Januari - September 2010
Nama
Jumlah Rapat
Tingkat Kehadiran
Abdillah 24 24 Ramzi A. Zuhdi
-
-
Kasmadi Adrianto
24
24
Tjeppy Kustiwa
24
24
Jumlah Rapat Periode Oktober - Desember 2010
Nama
Jumlah Rapat
Tingkat Kehadiran
Abdillah 11 11 Ramzi A. Zuhdi
11
11
Kasmadi Adrianto
11
11
Tjeppy Kustiwa
11
11
7. Pelatihan Komite Audit Selama tahun 2010, anggota Komite Audit telah mengikuti berbagai pelatihan dan seminar dalam rangka pengembangan kompetensi anggota Komite Audit sebagai berikut: a. Mengikuti Seminar Audit Committee Journey in Indonesia: Performance Evaluation and Action Plan For 2010, IKAI, Jakarta. b. Mengikuti Seminar Preparing Audit Committee for Full Adoption IFRS in 2012 di Hotel Le Meridien Jakarta.
V. Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan terhadap BSM, khususnya untuk memastikan bahwa sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi BSM telah disusun dan dilaksanakan berdasarkan asas keadilan dan transparansi serta patuh kepada peraturan perundangundangan yang berlaku.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
101
tata kelola perusahaan
1. Tugas dan Tanggungjawab Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk: a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi. b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: 1) Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. 2) Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris. c. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. d. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Susunan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Susunan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi untuk tahun 2010 adalah sebagaimana tabel berikut ini:
Nama
a. Tidak ada Direksi BSM maupun Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi. b. Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi tidak merangkap sebagai ketua pada Komite Lain. c. Terdapat 2 (dua) orang Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang berasal dari pihak independen yaitu Komisaris Independen.
Jabatan
Achmad Marzuki
Ketua (Komisaris Independen)
Abdillah
Anggota (Komisaris Independen)
Tardi
Anggota (Komisaris)
Eka B. Danuwirana
Anggota (Kepala Divisi)
Achmad Fauzi
Anggota (Kepala Divisi)
Riwayat Hidup Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi: a. Achmad Marzuki (Ketua) Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris b. Abdillah Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris c. Tardi Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris d. e.
3. Independensi dan Rangkap Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Eka B. Danuwirana Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Kepala Divisi.
4. Laporan Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi. Selama tahun 2010, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan 3 (tiga) kali rapat dengan agenda sebagai berikut: a. Membahas tentang remunerasi dan nominasi pengurus BSM b. Me-review besaran remunerasi pegawai BSM dibandingkan dengan bank lain khususnya peer group. c. Membahas calon ketua Dewan Pengawas Syariah BSM.
5. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Jumlah rapat Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2010 adalah:
Nama
Achmad Marzuki
Achmad Fauzi Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Corporate Secretary.
102
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Jumlah Rapat
Tingkat Kehadiran
3
2
Abdillah 3 3 Tardi 3 1 Eka B. Danuwirana
3
3
Achmad Fauzi
3
3
VI. Komite Pemantau Risiko 1. Tugas dan Tanggungjawab Komite Pemantau Risiko Piagam Komite Pemantau Risiko ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris No. 9/004-SKB/KOM.DIR tanggal 18 Juli 2007. Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab untuk: a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan manajemen risiko b. Melakukan evaluasi atas kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
2. Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko sampai dengan tanggal 30 September 2010 terdiri dari: Nama
Jabatan
Abdillah
Ketua (Komisaris Independen)
Lilis Kurniasih
Anggota (Komisaris)
Kasmadi Adrianto
Anggota (Pihak Independen)
Tjeppy Kustiwa
Anggota (Pihak Independen)
Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko sejak tanggal 1 Oktober 2010 terdiri dari: Nama
Jabatan
Ramzi A. Zuhdi
Ketua (Komisaris Independen)
Abdillah
Anggota (Komisaris Independen)
Lilis Kurniasih
Anggota (Komisaris)
Edyanto Rachman
Anggota (Pihak Independen)
Riwayat Hidup Anggota Komite Pemantau Risiko a. Ramzi A. Zuhdi (Ketua) Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris b. Abdillah Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris c. Lilis Kurniasih Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris d. Kasmadi Adrianto Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Komite Audit e. Tjeppy Kustiwa Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian Komite Audit f. Edyanto Rachman Lahir di Cirebon tanggal 27 Maret 1954. Menyelesaikan pendidikan S1 Fisika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978 dan Magister Manajemen Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1991. Memulai karir sebagai Supervisor pada Parts Department PT Astra Motor Sales tahun 1978. Bergabung dengan Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO) pada tahun 1984 sebagai staf Urusan Sistem Informasi, selanjutnya sebagai Kepala Tim ALCO Support, Wakil Kepala Cabang Pontianak dan terakhir sebagai Kepala Cabang Tasikmalaya. Dalam perjalanan karirnya di PT Bank Mandiri (Persero) pernah menjabat sebagai Team Leader Branch Roll-Out, Group Head MIS - Strategy & Performance Group, Regional Risk Manager Bandung dan Regional Risk Manager Jakarta Sudirman. Kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Bank Management Course di Stockholm, Boulder Colorado, Cayman Islands, INSEAD Singapore, SESPIBANK, dan sertifikasi manajemen risiko. Sejak Oktober 2010 menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko BSM.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
103
tata kelola perusahaan
3. Independensi dan Rangkap Jabatan Anggota Komite Pemantau Risiko a. Tidak ada Direksi BSM maupun Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Pemantau Risiko. b. Ketua Komite Pemantau Risiko merangkap sebagai anggota Komite Audit. c. Terdapat 3 (tiga) orang Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak independen maupun Komisaris Independen.
VII. Dewan Pengawas Syariah (DPS) BSM sebagai Bank Umum Syariah dalam menjalankan usahanya senantiasa diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah, sebagai perwakilan DSN – MUI pada lembaga keuangan syariah dan bersifat independen. Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM harus disetujui oleh DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.
1. Tugas dan Tanggung Jawab 4. Laporan Kerja Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat minimal sebulan sekali. Selama tahun 2010, Komite Pemantau Risiko telah melakukan 16 kali pertemuan dengan beberapa agenda penting dan produk yang dihasilkan antara lain: a. Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan kesehatan bank setiap bulan; b. Membahas Rencana Bisnis Bank; c. Membahas perkembangan proyek new core banking system; d. Monitoring penanganan 50 debitur terbesar dengan kolektibilitas non lancar: e. Menyusun draft revisi Piagam Komite Pemantau Risiko; f. Mengkaji penyempurnaan parameter inherent risk terkait credit risk dan operational risk, yang berpengaruh secara signifikan dan menggambarkan kondisi sebenarnya terhadap profil risiko bank.
5. Rapat Komite Pemantau Risiko Rapat Komite dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan dengan tingkat kehadiran anggota sebagai berikut: Nama Pejabat
Periode Januari s.d September 2010 Jumlah Rapat
Tingkat Kehadiran
Abdillah
11 11
Lilis Kurniasih
11
11
Kasmadi Adrianto
11
11
Tjeppy Kustiwa
11
11
Ramzi A Zuhdi
-
-
Edyanto Rachman
-
-
Nama Pejabat
Periode Oktober s.d Desember 2010 Jumlah Rapat
Tingkat Kehadiran
Abdillah
5
5
Lilis Kurniasih
5
4
Kasmadi Adrianto
-
-
Tjeppy Kustiwa
-
-
Ramzi A Zuhdi
5
5
Edyanto Rachman
5
5
104
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) telah mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, terdiri dari: a. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsipprinsip GCG; b. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank; sesuai dengan masukan yang telah dilaksanakan oleh unit kerja terkait. c. Memberi opini syariah atas proses pengembangan produk baru Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia; d. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya; e. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank; dan f. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya. Pengawasan DPS melakukan pengawasan terhadap pemenuhan prinsip syariah BSM setelah sebelumnya mendapat masukan dari unit kerja terkait meliputi: a. Melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru BSM berdasarkan masukan dari unit kerja terkait, berupa: 1) Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang berwenang mengenai tujuan, karakteristik, dan akad yang digunakan dalam produk baru yang akan dikeluarkan; 2) Memeriksa apakah terhadap akad yang digunakan dalam produk baru telah terdapat fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Apabila sudah ada fatwa, maka DPS melakukan analisa atas kesesuaian akad produk baru dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. Tetapi jika belum ada fatwa, maka DPS mengusulkan kepada Direksi untuk melengkapi akad produk baru dengan fatwa dari Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia. 3) Mengkaji sistem dan prosedur produk baru yang akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah dengan unit kerja terkait. 4) Memberikan pendapat syariah atas produk baru yang akan dikeluarkan.
b. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan BSM berdasarkan masukan dari unit kerja terkait, berupa: 1) Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/atau yang diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. 2) Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah dari masing-masing kegiatan. 3) Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik (sampel) untuk mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana dipersyaratkan dalam SOP. 4) Melakukan review terhadap SOP terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan dimaksud. 5) Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Pelaporan a. Dewan Pengawas Syariah wajib menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada bank Indonesia paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode semester berakhir. b. Semester dimaksud adalah periode 6 (enam) bulanan yang berakhir pada bulan Juni dan Desember. c. Laporan hasil pengawasan DPS meliputi antara lain: 1) Kertas kerja pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru Bank dan 2) Kertas kerja pengawasan terhadap kegiatan Bank.
Selama tahun 2010 DPS telah melakukan pengawasan prinsip syariah sebagai berikut: a. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan BSM telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN. b. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional dan manual produk. c. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia setiap semester pada tahun 2010, yang memuat antara lain: 1) Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru bank meliputi tujuan, karakteristik, akad dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN-MUI, review system dan prosedur produk baru. 2) Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa bank. Bentuk pengawasan berupa analisis laporan hasil audit intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek syariah. 3) Opini syariah sebanyak 7 (tujuh) opini terkait dengan produk, transaksi maupun operasional meliputi tentang Produk Mudharabah Musytarakah, Transaksi Forward Berdasarkan Real Transaction, Layanan Transaksi Transfer Multi Currencies, Pembiayaan Alat Berat, Pembelian Emas Secara Tidak Tunai Yang Digadaikan (Rahn) Kepada Bank, operasional bank Periode I yaitu 1 Januari 2010 30 Juni 2010, dan operasional bank per Periode II yaitu 1 Juli 2010 - 31 Desember 2010. 4) Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel pemeriksaan.
3. Kebijakan Remunerasi Dewan Pengawas Syariah 2. Komposisi Dewan Pengawas Syariah Sampai dengan 31 Desember 2010, Susunan Dewan Pengawas Syariah tidak mengalami perubahan dibanding tahun 2009 yaitu: No. Nama
Jabatan
1.
Prof. KH. Ali Yafie
Ketua
2.
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec
Anggota
3.
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
Anggota
Dalam melaksanakan tugasnya, DPS telah melakukan pertemuan rutin maupun insidental sebanyak 16 kali. Nama Pejabat Prof. KH Ali Yafie Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec Drs. H. Mohammad Hidayat, MBA, MH
Rapat Dewan Pengawas Syariah (16 kali) 4
Pemberian remunerasi dan fasilitas lain mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Total remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Pengawas Syariah selama tahun 2010 meliputi gaji dan kompensasi lainnya tidak termasuk bonus adalah sebesar Rp 0,772 miliar. Proses penetapan remunerasi DPS sama dengan yang telah diuraikan pada bagian kebijakan remunerasi Dewan Komisaris. Jenis remunerasi yang diterima oleh Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut: Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 (satu) tahun (Dewan Pengawas Syariah) Orang 3
Rp
13
Gaji Rp/Tahun
16
Tunjangan/Fasilitas - lain Rp/Tahun Total
Rp1,077 miliar -
Rp1,077 miliar
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
105
tata kelola perusahaan
4. Rangkap Jabatan anggota DPS Rangkap jabatan anggota DPS pada lembaga lain adalah sebagai berikut: Nama
Jabatan Rangkap DPS
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec
1. PT Asuransi Takaful Indonesia, 2. PT Schroders Investment Management, 3. Lembaga Pengembangan Export Indonesia.
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
1. Asuransi Manulife Syariah, 2. Asuransi Allianz Syariah, 3. UUS Bank BTN Syariah.
5. Sekretaris Dewan Pengawas Syariah Sekretaris DPS adalah Rahmat Hidayat. Lahir 22 Oktober 1973. Alumnus Fakultas Syariah Jurusan Perdata Pidana Islam Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999. Adapun tugas dan tanggung jawab Sekretaris DPS adalah: a. Menyiapkan Laporan Pengawasan Syariah DPS secara semesteran ke BI dan DSN-MUI, termasuk ke Dewan Komisaris dan Direksi PT BSM. b. Memastikan seluruh proses komunikasi DPS dengan manajemen BSM dan pihak lainnya berjalan dengan baik dan lancar. c. Membantu unit kerja terkait dalam hal implementasi prinsip dan ketentuan syariah. d. Membantu proses percepatan Service Level Agreement (SLA) DPS secara optimal.
G. Pengungkapan Kepemilikan Saham, Hubungan Keuangan dan Keluarga Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali Per posisi Desember 2010, anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham di BSM dan tidak memiliki hubungan keuangan maupun hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya maupun Pemegang Saham Pengendali (PSP). Anggota Dewan Komisaris dan Direksi akan mengungkapkan apabila terdapat kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih pada BSM maupun pada bank dan perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. Anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi baik secara sendirisendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor pada perusahaan lain. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi:
106
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Nama Pejabat
Kepemilikan Saham di BSM
Kepemilikan Saham di Perusahaan Lain
Achmad Marzuki (Komisaris Utama)
Nihil
Nihil
Abdillah (Komisaris)
Nihil
Nihil
Ramzi A. Zuhdi (Komisaris)
Nihil
Nihil
Tardi (Komisaris)
Nihil
Nihil
Lilis Kurniasih (Komisaris)
Nihil
Nihil
Yuslam Fauzi (Direktur Utama)
Nihil
Nihil
Hanawijaya (Direktur)
Nihil
Nihil
Srie Sulistyowati (Direktur)
Nihil
Nihil
Amran P. Nasution (Direktur)
Nihil
Nihil
Zainal Fanani (Direktur)
Nihil
Nihil
Sugiharto (Direktur) Nihil
Nihil
Achmad Syamsudin (Direktur)
Nihil
Nihil
H. Shares Option Share option adalah opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Sampai dengan akhir Desember 2010, BSM tidak melakukan shares option.
I. Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Buy back shares dan buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah terbitkan dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun 2010, BSM tidak melakukan buy back share maupun buy back obligasi.
J. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Skala Besar BSM telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar serta, tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK.
K. Permasalahan Hukum Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum. Permasalahan hukum yang terjadi di BSM untuk periode Januari–Desember 2010 dapat dilihat dalam tabel berikut:
Permasalahan Hukum
Telah diselesaikan (telah mempunyai kekuatan hukum tetap)
Jumlah Perdata
Pidana
4
-
Dalam proses penyelesaian
10
1
Total
14
1
Selama tahun 2010, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi PT Bank Syariah Mandiri tidak memiliki permasalahan hukum dan tidak sedang berperkara hukum baik secara perdata maupun pidana.
Perkara hukum antara BSM dengan PT Atriumasta Sakti
tanggal 16 September 2009, Majelis Arbitrase Basyarnas telah memutuskan antara lain menghukum BSM untuk mengembalikan kepada PT Atriumasta Sakti dana sebesar Rp878,791 juta dan biayabiaya lainnya yang didukung oleh bukti-bukti yang telah diverifikasi oleh KAP dengan perkiraan sebesar Rp11,647 miliar. Atas keputusan Majelis Arbitrase tersebut, tanggal 10 November 2009 BSM mengajukan permohonan pembatalan putusan Basyarnas ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat dengan registrasi perkara No.792/Pdt.G/2009/PAJP. Dari proses persidangan, tanggal 10 Desember 2009, Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah mengabulkan permohonan BSM atas pembatalan putusan Basyarnas. Atas putusan tersebut, PT Atriumasta Sakti dan Majelis Arbitrase Basyarnas mengajukan permohonan banding ke Mahkamah Agung. Pada Desember 2010, Mahkaman Agung mengabulkan permohonan banding tersebut dan membatalkan keputusan pengadilan Agama Jakarta Pusat. Pada 31 Desember 2010, BSM telah membentuk penyisihan atas estimasi kerugian atas perkara hukum tersebut sebesar Rp12 miliar.
L. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis BSM dan kepentingan ekonomis pribadi Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris, pemegang saham utama atau pihak terafiliasi dari Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris atau Pemegang Saham Pengendali. Selama tahun 2010, transaksi yang mengandung benturan kepentingan di BSM telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku termasuk memperhatikan prinsipprinsip GCG.
Pada tanggal 12 Januari 2009, BSM digugat oleh PT Atriumasta Sakti melalui Badan Arbitrase syariah Nasional (Basyarnas) dengan register perkara No.16/tahun 2008/Basyarnas/Ka.Jak. dari proses persidangan
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
107
tata kelola perusahaan
M. Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Politik BSM tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik. Sebaliknya, kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup merupakan bagian penting dari tugas dan tanggung jawab BSM terhadap masyarakat. Penjelasan secara lebih rinci diuraikan pada bagian Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan 2010 ini.
N. Masalah dan Kendala yang Dihadapi Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada transaksi Pembiayaan Murabahah. BSM telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk masa pajak Januari s.d. Desember 2003 dari Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) dengan total sebesar Rp37,649 miliar berkenaan BSM melaksanakan penyaluran dana berdasarkan Prinsip Syariah dalam bentuk Pembiayaan Murabahah. Pada tanggal 15 Oktober 2009, pemerintah telah menerbitkan Undangundang Nomor 42 tahun 2009 tentang perubahan ketiga atas Undangundang Nomor 8 tentang Pajak Pertambahan Nilai barang dan Jasa Penjualan atas Barang Mewah yang berlaku per 1 April 2010. Undangundang tersebut menegaskan bahwa jasa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah termasuk jasa yang tidak dikenai PPN. Selanjutnya pada tahun 2010, pemerintah telah menerbitkan Undangundang Nomor 2 tahun 2010 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 47 tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010 yang berlaku sejak tanggal 25 Mei 2010. Pada pasal 3 ayat 2 poin b dan paragraf penjelasan disebutkan bahwa pengenaan PPN atas transaksi murabahah terhadap beberapa bank syariah tertentu ditanggung oleh pemerintah. Berdasarkan paragraf penjelasan tersebut, jumlah PPN BSM yang ditanggung pemerintah adalah sebesar Rp25,542 miliar dari jumlah SKPKB dan STP yang diterima BSM sebesar Rp37,649 miliar. BSM berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan jumlah SKPKB dan STP yang diterima BSM tidak akan ditagih kembali sesuai dengan maksud dan tujuan undangundang tersebut.
O. Rencana Strategis Bank BSM menyusun Rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis bank (business plan) secara realistis, komprehensif, terukur dan memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudent) serta mengantisipasi perubahan internal dan eksternal serta disesuaikan dengan visi dan misi Bank.
108
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Realisasi Rencana Bisnis Bank Tahun 2010 Implementasi prinsip-prinsip GCG dalam Rencana Bisnis Bank dibagi berdasarkan 5 (lima) prinsip GCG meliput Transparency, Accountability, Responsibility, Professional dan Fairness (TARProF), sebagai berikut: 1. Penerapan prinsip Transparency dilakukan melalui publikasi Laporan Keuangan & Self Assessment pelaksanaan GCG pada media massa, Annual Report dan homepage Bank, publikasi laporan keuangan dan perhitungan bagi hasil secara berkala melalui brosur/leaflet untuk nasabah, pengungkapan remunerasi pengurus BSM dan internal fraud dalam Laporan GCG; Up-dating ketentuan internal dalam Bank SE di intranet yang dapat di akses seluruh jajaran BSM. 2. Pelaksanaan prinsip Accountability dilakukan melalui Rapat-rapat internal Pengurus, Komite-komite, Pejabat Eksekutif dan pihak terkait, Cost Efficiency di seluruh unit kerja, penilaian bulanan dan triwulanan melalui monitoring realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk tingkat unit kerja Kantor Pusat dan Cabang, Performance contract dan Performance Appraisal untuk seluruh pegawai. 3. Pelaksanaan prinsip Responsibility dilakukan melalui kepatuhan terhadap berbagai ketentuan regulator (UU, PBI & SEBI, PSAK, PPATK, Fatwa DSN; pengkinian/revisi Kebijakan/Pedoman/SE internal; kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang sebagian besar bersinergi dengan LAZNAS BSM UMAT. 4. Pelaksanaan prinsip Professional dilakukan melalui penerbitan Risk Opinion, Compliance Certificate, Compliance Review, Compliance Opinion/Note; Keputusan Komite Sisdur (KKS) untuk penerbitan ketentuan internal dan Komite Manajemen Risiko (KMR); penggunaan jasa Appraisal Eksternal, Auditor Eksternal untuk pemeriksaan/audit Laporan Keuangan; penyelenggaraan tender melalui Tim Pengadaan & Pengendalian Barang dan Jasa (TPPBJ); pemutakhiran daftar rekanan, Appraisal, Notaris, Auditor Eksternal dan penunjukan Komisaris dan Pihak Independen dalam KomiteKomite. 5. Pelaksanaan prinsip Fairness dilakukan melalui implementasi Human Capital Strategy; pemberian reward pegawai seperti Tunjangan Prestasi Unit Kerja (TPUK) triwulanan, insentif dan bonus; penerapan sanksi bagi pegawai yang melanggar disiplin berupa pembinaan, peringatan (SP1, SP2, SP3) dan PHK bagi pegawai bermasalah (fraud); mutasi, promosi/rotasi/demosi pegawai dan pejabat unit kerja.
P. Upaya Memperkuat Implementasi GCG I. Media Penyebaran Informasi Penyebaran informasi kepada seluruh stakeholders merupakan bagian penting dari peningkatan prinsip transparansi informasi secara internal
dan eksternal, yang diharapkan membantu, menjaga dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi positif dari para stakeholders terhadap kebijakan dan kegiatan BSM. Selain melalui media cetak nasional, penyebaran informasi juga dilakukan dengan: 1. Situs Internet: www.syariahmandiri.co.id. 2. Jejaring sosial: facebook, twitter 3. Majalah internal BSM. 4. Televisi/Radio. 5. Forum-forum pengajian 6. Media komunikasi antara BSM dengan pegawai melalui berbagai fasilitas yang disediakan seperti intranet, Bank SE, forum doa pagi, dsb. Selain itu, informasi tentang BSM dapat pula diperoleh pada Divisi Hukum dan Hubungan Korporasi yang beralamat pada: Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri, Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia. Telp. (62 – 21) 2300 509, 3983 9000 (hunting). Fax (62 – 21) 3983 2989.
II. Etika (Code Of Conduct) Sejak tahun 2002, BSM telah memiliki Code of Conduct yang mengacu pada akhlaqul karimah (budi pekerti yang mulia). Code of Conduct dimaksudkan untuk memberikan pedoman berperilaku yang sesuai dengan nilai dan budaya yang BSM harapkan, yaitu islami, profesional, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi dengan semua pihak baik rekan sekerja, kalangan internal BSM maupun hubungan dengan nasabah, rekanan serta regulator. Isi Code of Conduct Beberapa aspek penting yang diatur dalam Code of Conduct BSM antara lain: 1. Budaya BSM 2. Benturan Kepentingan (conflict of interest) 3. Penyalahgunaan jabatan 4. Kerahasiaan 5. Perilaku Insider 6. Integritas dan Akurasi Data 7. Integritas Sistem Perbankan 8. Pengelolaan Rekening Pegawai 9. Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure). 10. Sanksi pelanggaran/ketidakpatuhan. 11. Pengawasan pelaksanaan serta Pemutakhiran.
Penyebaran dan Monitoring Penerapan Code of Conduct Sosialisasi terhadap penerapan Code of Conduct senantiasa dilakukan kepada segenap insan BSM, mulai dari level operasional sampai dengan top management. Berbagai upaya yang dilakukan BSM dalam rangka penyebaran Code of Conduct meliputi: 1. Sosialisasi CoC dalam forum doa pagi baik di Kantor Pusat maupun Cabang/outlet BSM, forum Reading & Discussion serta program Basic
Training untuk pegawai baru, Overview bagi pegawai Officer dan MMDP untuk peningkatan Leadership. 2. Pencetakan hanging mobile Shared Values ETHIC. 3. Pencetakan dan penyebaran poster ETHIC di Kantor Pusat dan seluruh Kantor Cabang BSM. 4. Penandatanganan poster Laa Risywah bagi seluruh Kepala Unit Kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang BSM. 5. Sosialisasi perilaku Code of Conduct (gerakan “La Risywah, No Kick Back dan No Special Payment”) dilakukan pula kepada nasabah, terutama nasabah yang mendapatkan fasilitas pembiayaan dari BSM, yaitu dengan mewajibkan nasabah menandatangani surat pernyataan ‘tidak memberikan’ imbalan/hadiah kepada jajaran pegawai BSM dalam bentuk uang tunai, barang-barang khusus kebutuhan pribadi, parsel maupun special personal services dan lainnya sebagai ungkapan terima kasih dari nasabah atas pelayanan yang diberikan pada proses pembiayaan. Sebelum menandatangani pernyataan kepatuhan terhadap Code of Conduct, setiap pegawai BSM diwajibkan untuk membaca, memahami dan menghayati Code of Conduct dengan baik dan benar. Setiap pegawai diwajibkan untuk melaporkan pelanggaran atas penerapan Code of Conduct kepada atasan dengan tembusan ke Divisi Human Capital, sedangkan untuk pelanggaran yang melibatkan unsur pimpinan BSM maka laporan disampaikan ke Divisi Human Capital. Seluruh laporan tersebut harus disertai data dan/atau bukti pendukung yang akurat agar pelanggaran dapat diproses lebih lanjut. Sepanjang tahun 2010, BSM melakukan monitoring atas penerapan Code Of Conduct terutama pada jajaran pejabat eksekutif terkait aspek penyalahgunaan jabatan, benturan kepentingan, kerahasiaan dan penerapan la-risywah, no kickback, no special payment. Penegakan Code of Conduct Penegakan Code of Conduct BSM di Kantor Pusat dan Kantor Cabang antara lain dilakukan dengan: 1. Peningkatan fungsi dan peran supervisor dalam memberikan teladan, memastikan adanya pemahaman atas peraturan yang berlaku bagi unit kerja yang disupervisinya, memeriksa kembali (recheck) setiap transaksi (posting) operasional yang dilakukan. 2. Peningkatan kewaspadaan dan keamanan aset BSM. 3. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan jobdesk masing-masing. 4. Menghindarkan diri dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan mengedepankan kepentingan BSM. 5. Pelaporan setiap penyimpangan fraud yang dilakukan oleh pegawai melalui media Kotak Pos Fraud. 6. Pemberian sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, apabila pelanggaran CoC.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
109
tata kelola perusahaan
III. Deklarasi 1 Muharam 1432 Hijriyah Dalam rangka meningkatkan komitmen implementasi GCG yang berkesinambungan yang sejalan dengan penerapan nilai-nilai etika dalam Code of Conduct, pada tanggal 6 Desember 2010 pegawai BSM yang diwakili oleh Kepala Unit Kerja secara bersama-sama melakukan Deklarasi 1 Muharam 1432 Hijriyah. Deklarasi tersebut merupakan wujud komitmen insan BSM dalam berkontribusi memperjuangkan perbaikan peradaban Indonesia melalui perbaikan kesejahteraan dan pendidikan masyarakat. Perjuangan untuk Indonesia dan peradaban spiritual yang lebih baik memerlukan kesungguhan, pengorbanan, integritas, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas seperti dicontohkan dalam peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW untuk membangun peradaban segenap umat. Sejalan dengan moto BSM “Better Legacy for Better Indonesia”, insan BSM dituntut memiliki cita-cita panjang dan meninggalkan legacy yang baik. Membangun BSM menjadi The Great BSM berarti pula membangun Indonesia.
IV. Nilai-nilai Perusahaan Untuk menyelaraskan gerak dan langkah insan BSM dalam mencapai Visi dan Misi yang ditetapkan, BSM menentukan Shared Values yang menjadi acuan nilai perusahaan yang disepakati bersama dalam bertingkah laku dengan standar tertentu. Shared Values BSM disingkat dengan kata “ETHIC”. Kata “ETHIC” sendiri berarti “set of moral principles” yaitu himpunan prinsip-prinsip moral sebagai tatanan perilaku mulia yang membentuk keunggulan insan BSM. Dalam praktek sehari-hari, Shared Values BSM diterjemahkan ke dalam perilaku-perilaku utama (core behavior). Selama tahun 2010, sosialisasi Shared Values BSM dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan antara lain: 1. Spirit of the Week 2. Lomba Cerdas Cermat dan Ketangkasan Shared Values BSM 3. Lomba menyanyikan lagu ETHIC 4. Pesan-pesan manajemen dalam setiap pertemuan 5. Tema-tema dalam Rapat Kerja dan kegiatan besar BSM 6. Modul-modul training pegawai BSM
V. Whistle-Blowing System Sejalan dengan komitmen implementasi GCG, BSM mendesain sedemikian rupa Kebijakan Whistle-Blowing System (WBS) untuk mendeteksi secara dini fraud yang terjadi. Melalui sistem ini, BSM dapat mencegah terjadinya fraud dengan pola pengawasan yang menyeluruh
110
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
dan melibatkan seluruh pegawai sehingga memberikan rasa aman bagi seluruh pihak yang berinteraksi dengan BSM. BSM telah melakukan persiapan implementasi kebijakan WBS sepanjang tahun 2010 yaitu melakukan sosialisasi kebijakan WBS kepada segenap jajaran BSM melalui training dan reading and discussion bagi pegawai baru maupun pegawai existing. Sosialisasi kebijakan WBS ditujukan untuk menghindari adanya kerugian yang lebih besar dan menjadi saluran alternatif dalam melaporkan adanya pelanggaran terutama yang dilakukan pihak-pihak yang memiliki jabatan tertentu yang sulit dijangkau. Selain itu, WBS juga mendorong proses monitoring yang berkesinambungan dapat berjalan optimal, baik yang dilakukan antara atasan dan bawahan maupun antara atasan dengan atasannya lagi.
Keberadaan Whistle-Blowing System Jajaran BSM telah menyadari bahwa keberadaan fraud dapat menyebabkan kerugian bagi BSM dan mempengaruhi citra (image) BSM, sehingga dapat berdampak terhadap produktivitas kerja jajaran BSM maupun kelangsungan usaha BSM secara keseluruhan. Untuk itu sesuai dengan hasil survey yang dilakukan kepada seluruh pegawai dihasilkan kesimpulan bahwa seluruh pegawai telah siap berpartisipasi aktif sebagai penyampai informasi awal whistle blower atas indikasi fraud yang terjadi kepada manajemen dalam rangka Early Warning System. Dalam rangka memfasilitasi peran aktif seluruh pegawai tersebut telah disediakan sarana pelaporan melalui Kotak Pos Fraud yang dapat diakses melalui Public Folder SIK dengan alamat http://10.1.30.7/SIK.
Mekanisme Whistle-Blowing System Dengan komitmen seluruh jajaran BSM untuk memerangi fraud maka akses pelaporan dibuka bagi seluruh jajaran BSM untuk menyampaikan laporannya melalui kotak Fraud yang akan dijamin kerahasiaannya.
Proses Pelaksanaan Whitle-Blowing System: 1. Pegawai yang melihat atau menemukan perbuatan fraud dapat melaporkan dengan mengisi data ke dalam Kotak Pos Fraud folder SIK. Penyampaian laporan sebaiknya didukung oleh data atau informasi yang memadai. 2. Kotak Pos Fraud secara periodik dibuka dan dianalisis oleh Divisi Kepatuhan (DKN). Laporan yang dianggap layak akan diproses ke tahap berikutnya. 3. DKN menginformasikan laporan fraud kepada Pengawas Kepatuhan (PKP) untuk tindaklanjut pemeriksaan. 4. PKP segera mengumpulkan bukti awal dan melakukan pemeriksaan, selanjutnya membuat laporan insidentil ke DKN. 5. DKN membuat laporan insidentil dari PKP untuk Direktur Kepatuhan. 6. DST menjamin kerahasiaan data Kotak Pos Fraud. 7. Divisi Audit Intern (DAI) melakukan investigasi atas dasar laporan insidentil PKP yang telah mendapat disposisi dari Direktur Kepatuhan. 8. DAI membuat laporan hasil investigasi dalam bentuk Laporan Hasil Audit (LHA) Khusus. 9. DAI menyampaikan LHA Khusus kepada Direktur Utama. 10. DAI menyampaikan LHA Khusus (berisi disposisi Direktur Utama) kepada DHC untuk tindaklanjut terkait masalah kepegawaian bagi yang melakukan pelanggaran. 11. DHC bersama Tim Penertiban Pegawai (TPP) melakukan rapat dan/ atau sidang terhadap pegawai yang melanggar kedisiplinan. Mekanisme WBS BSM dilakukan melalui: 1. Sistem Informasi Kepatuhan (SIK), merupakan aplikasi online dan realtime dalam mendukung fungsi kepatuhan terkait dengan GCG, Code of Conduct dan Compliance Procedure. 2. Operational Risk Management Information System (ORMIS), merupakan sistem aplikasi untuk mengidentifikasi, memonitor dan memitigasi kejadian risiko operasional BSM. 3. Catatan Tingkat Koreksi dan Pencegahan (CTKP), merupakan daftar catatan seluruh pelanggaran yang dilakukan level fungsional pada struktur Kantor Cabang.
Mekanisme pelaporan pelanggaran dalam SIK, ORMIS dan CTKP dilakukan sesuai prosedur masing-masing yang telah dibakukan. Apabila kebenaran atas laporan pelanggaran tersebut nyata terbukti maka akan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan audit.
Penggunaan dan Output Whistleblowing System 1. Atas indikasi fraud yang telah dilaporkan oleh PKP atau pegawai melalui Kotak Pos Fraud segera dilaporkan oleh DKN kepada Direktur Kepatuhan. 2. Atas dasar disposisi Direktur Kepatuhan, permasalahan fraud selanjutnya diselesaikan melalui mekanisme pemeriksaan (audit khusus) oleh KP-DAI. 3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh KP-DAI diharapkan akan menghasilkan laporan ke Direktur Utama yang sesuai dengan ketentuan bank dengan mengedepankan independensi, profesionalisme dan objektifitas. 4. Unit kerja tidak dibenarkan menyelesaikan sendiri atau mengambil tindakan hukuman atas fraud yang terjadi dengan tujuan untuk menutupi kasus fraud tersebut atau untuk menghindari hukuman dari TPP. Ke depannya, BSM akan terus meningkatkan implementasi kebijakan WBS terkait dengan pengaduan pelanggaran dari stakeholders di luar BSM sehingga potensi terjadinya risiko reputasi dan kepercayaan masyarakat kepada BSM dapat dihindari.
Q. Corporate Secretary Corporate Secretary BSM dijabat oleh Kepala Divisi Hubungan Korporasi & Hukum yang mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
111
tata kelola perusahaan
Direksi BSM dengan Surat Keputusan No.10/014-KEP/DIR tanggal 22 Januari 2008, telah mengangkat Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) dan Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan BSM yang dirangkapkan kepada Kepala Divisi Hubungan Korporasi dan Hukum (DKH). Dalam menjalankan fungsi dan perannya, Corporate Secretary dibantu oleh fungsi hukum, korporat event, protokoler, kesekretariatan, komunikasi/ promosi, media relations dan institutional relation dalam berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal BSM. Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate Secretary BSM juga memiliki tugas menyebarluaskan informasi mengenai BSM kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut disampaikan melalui media internal antara lain: Buletin BSM, Forum Doa Pagi Senin, Pengajian Rabuan, dzikir Jumat pagi, newsletter, intranet, temu pegawai, serta sosialisasi ke kantor wilayah dan cabang. Fungsi dan peran Corporate Secretary di BSM serta segenap unit pendukung telah diatur dalam Surat Keputusan No.10/014-KEP/DIR tanggal 22 Januari 2008 dengan tugas pokok: 1. Mengikuti perkembangan pasar dan kondisi eksternal BSM khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Perbankan Syariah.
Nilai (Shared Values)
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas pemahaman BSM dan setiap informasi yang dibutuhkan pihak eksternal BSM yang berkaitan dengan kondisi internal dan/atau hal-hal khusus yang ingin diketahui publik. 3. Memberikan masukan kepada Direksi BSM untuk menjalankan ketentuan/Undang-undang yang berlaku antara lain tentang Perseroan, Obligasi, Saham Perbankan Syariah, Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya.
Perilaku Utama (Core Behavior)
Excellence (Imtiyaaz): berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan
l Perfection: berkomitmen pada kesempurnaan. l Ownership: mengembangkan sikap rasa saling memiliki yang positif. l Prudence: menjaga amanah secara hati-hati dengan selalu memperhitungkan risiko atas keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan. l Competence: meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi bankir.
Teamwork (‘Amal Jama’iy): mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi
l Trust: mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran dan perilaku positif. l Result: memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholders. l Respect: menghargai pendapat dan kontribusi orang lain. l Effective Communication: mewujudkan iklim lalu-lintas pesan yang lancar dan sehat, serta menghindari kegagalan dengan selalu meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Humanity (Insaaniyah): Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius
l Sincerity: meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah. l Universality: mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum diterima oleh seluruh umat manusia. l Social Responsibility: memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.
Integrity (Shidiq): menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji
l Honesty: menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap perilaku. l Discipline: melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan tuntutan perusahaan serta nilai-nilai syariah. l Responsibility: menerima tugas sebagai amanah dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
Customer Focus (Tafdhiilu Al-’Umalaa): memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.
l Good Governance: melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat. l Innovation: proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan kompetitor. l Customer Satisfying: mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
112
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
4. Sebagai penghubung antara BSM dengan institusi eksternal yang mewakili masyarakat. 5. Mengingatkan Direksi BSM tentang tanggung jawabnya untuk melaksanakan GCG yang optimal sesuai tujuan perusahaan agar tercipta image perusahaan yang lebih baik dan meningkatkan laba perusahaan secara berkesinambungan. 6. Memastikan berjalannya fungsi Dewan Komisaris, Direksi, DPS dan Komite-Komite. 7. Mengkoordinir Self Assessment dan Pelaporan Pelaksanaan GCG BSM sesuai PBI, GCG dan Bapepam. 8. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dari anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan keluarganya dalam kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peran lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan 9. Menghadiri dan membuat risalah rapat Direksi dan Dewan Komisaris 10. Melaksanakan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Hubungan dengan stakeholders dilakukan melalui kegiatan temu analis, paparan publik, penerbitan buletin kinerja keuangan triwulanan, penerbitan laporan keuangan triwulanan, tengah-tahunan dan tahunan. Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya juga dapat mengakses informasi mengenai BSM dan kegiatannya di situs web, www.syariahmandiri.co.id.
b. Telkom c. Sahid Tours d. Tazkia e. Badan Wakaf Nasional f. PT Berlian Laju Tanker 3. Mengadakan berbagai event dalam rangka membangun citra BSM yang kokoh antara lain: a. Acara UMKM Award b. Mengikuti Islamic Book Fair c. Pameran Pameran Franchise & License Expo, Pameran festival ekonomi syariah di Surabaya dan Pameran peresmian KUR TKI di Surabaya d. Asia Pasific Converence and Exibition (Apconex) e. Expo pembiayaan koperasi dan UMKM f. REI Expo di Jakarta g. Kegiatan klinik perbankan h. Agrinex Expo i. Bazar perbankan dan UMKM di Surabaya 4. Mengadakan berbagai acara terkait dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) antara lain: a. Acara sunatan massal b. Santunan anak yatim c. Buka puasa bersama 1000 (seribu) anak yatim d. Pembiayaan Qordhul Hasan e. Pemberdayaan masyarakat dengan budidaya jamur f. Pembangunan mesjid
Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh Corporate Secretary selama tahun 2010, dalam kaitan dengan hubungan dengan stakeholders antara lain: 1. Media Gathering yang melibatkan Pers dan Insan BSM 2. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra BSM antara lain: a. Perum Pegadaian
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
113
tata kelola perusahaan
I. Daftar Siaran Pers Selama tahun 2010, Bank telah mengeluarkan siaran pers antara lain: No Tanggal
Uraian
1
6 Jan 2010
BSM Hadir di Wonosari dan Bantul
2
27 Jan 2010
BSM Hadir di Gorontalo
3 2 Mar 2010 4
BSM Tandatangani Nota Kesepahaman dengan Gatehouse Bank London
15 Feb 2010 BSM Relokasi Cabang Purwokerto
5 10 Mar 2010 BSM Tandatangani Kerjasama dengan PT AXA Mandiri Financial Services 6
26 Mar 2010 BSM Hadir di Ternate, Maluku Utara
7
24 Mar 2010 Bank Syariah Mandiri Gelar BSM Gelegar Hadiah
8
14 Apr 2010 Laba BSM Tahun 2009 Naik 48,47%
9
12 Mei 2010 BSM Tandatangani Kerjasama dengan Kementerian LH
10
18 Juni 2010 BSM Jalin Kerjasama dengan Unversitas Andalas
11
9 Juni 2010
BSM Hadir di Sorong dan Mamuju
12
7 Juli 2010
BSM Hadir di Palangka Raya
13
13 Juli 2010
Laba BSM Triwulan I 2010 Naik 36,98%
14 15 Juli 2010
BSM Peroleh Penghargaan Kinerja Sangat Bagus Selama 10 Tahun Berturut-Turut
15
28 Juli 2010
BSM Tandatangani Kerjasama Pemberian Diskon
16
8 Agt 2010
BSM Hadir di Kupang
17
12 Agt 2010 Laba Bersih BSM Semester I 2010 Naik 57,14%
18
19 Agt 2010 BSM Resmikan 7 Outlet Baru di Solo
19
9 Sep 2010
BSM Raih Annual Report Award
20
6 Okt 2010
BSM Buka Cabang Pondok Kelapa
21
20 Okt 2010 BSM Resmikan Cabang Ambon dan Cengkareng
22
13 Nov 2010 Bank Syariah Mandiri Gelar BSM Gelegar Hadiah
23
16 Nov 2010 BSM Resmikan Cabang Sukabumi
24
23 Nov 2010 Laba Bersih BSM Kuartal III 2010 Naik 61,39 %.
25
28 Nov 2010 BSM Resmikan KCP Sepinggan dan Balikpapan Baru
26
24 Des 2010 BSM Gelar UMKM dan Education Awards 2010
II. Profil Corporate Secretary Corporate Secretary dijabat oleh Achmad Fauzi berdasar SK Direksi Nomor. 10/014-KEP/DIR tanggal 22 Januari 2008. Riwayat hidup Achmad Fauzi dapat dilihat pada bagian Kepala Divisi
R. Laporan Audit Internal Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank
114
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Umum, BSM telah memiliki Divisi yang menjalankan fungsi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yaitu Divisi Audit Intern selanjutnya disingkat DAI. DAI dipimpin oleh Kepala Divisi yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris. Untuk mewujudkan visi BSM, “menjadi Bank Syariah terpercaya pilihan mitra usaha” serta mematuhi peraturan yang berlaku, DAI telah melakukan audit berbasis risiko (risk based audit) dan juga Standar Pelaksanaan Audit Intern Bank (SPFAIB). Dengan demikian BSM tidak sekedar terpercaya tetapi menjadi pilihan utama mitra usahanya.
I. Piagam Audit Internal Dalam mendukung pelaksanaan tugasnya, DAI telah memiliki Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) sebagai pedoman dasar yang mengatur tentang kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta metode kerja dalam menjalankan tugas auditor internal untuk mewujudkan sistem pengendalian intern yang efektif di BSM. Piagam Audit Internal merupakan salah satu pilar kebijakan Good Corporate Governance yang penting dan telah berjalan efektif terutama terkait dengan penerapan prinsip akuntabilitas, independensi dan kewajaran dalam pelaporan keuangan.
II. Tujuan, Fungsi dan Tanggung Jawab DAI Divisi Audit Intern (DAI) memiliki tujuan untuk: 1. Membantu semua tingkatan manajemen dalam mengamankan kegiatan operasional bank yang melibatkan dana dari masyarakat; 2. Menjaga dan memastikan perkembangan bank ke arah perkembangan yang wajar dan sehat.
Sebagaimana ditegaskan dalam Piagam Audit Intern BSM tanggal 27 April 2005, tugas dan fungsi strategis DAI adalah: 1. Protektif, yaitu memastikan terciptanya ketaatan Bank terhadap kebijakan, ketentuan, dan peraturan yang ditetapkan melalui analisis di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya dalam pemeriksaan (on-site) maupun pengawasan (offsite); 2. Konstruktif, yaitu menjaga tingkat kehematan penggunaan sumber daya yang optimal dan efektivitas hasil yang maksimal melalui saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang di-review pada semua tingkatan manajemen; 3. Konsultatif, yaitu memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi seluruh manajemen sebagai penyempurnaan kebijakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi melalui Mengidentifikasi segala kemungkinan risiko dan penyimpangan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana, sehingga penyimpangan dapat terdeteksi. Selain itu DAI juga memiliki tanggung jawab profesi, meliputi: 1. Memiliki independensi dalam melakukan audit dan mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai dengan profesinya berdasarkan standar audit yang berlaku umum. 2. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap keberhasilan dan nama baik Bank.
5. Tidak melakukan audit terhadap unit kerja yang petugasnya mempunyai hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan auditor intern yang bersangkutan dan kegiatan yang sebelumnya dilakukan oleh auditor intern yang bersangkutan. 6. Senantiasa meningkatkan kemampuan teknis melalui pendidikan berkelanjutan minimal 180 jam per 3 tahun. 7. Secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali dilakukan review oleh pihak ekstern, untuk menjamin bahwa pelaksanaan fungsi DAI telah sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. 8. Secara konsisten dan berkesinambungan mengembangkan peran kemitraan dengan auditee, melalui komunikasi yang efektif untuk membahas dan menindaklanjuti semua temuan audit sehingga auditee dapat memahami dengan sebaik-baiknya mengenai risiko dan mitigasi penyimpangan yang ada. 9. Wajib menyampaikan laporan atas hasil-hasil audit yang telah ditindaklanjuti, dan mengkoordinasikan hal tersebut dengan pihak-pihak yang berkepentingan (pembina sistem) sebagai upaya berkontribusi dalam perbaikan kinerja dan sistem kerja operasional BSM. 10. Wajib memantau setiap tindak lanjut hasil temuan baik yang dilakukan oleh Unit Kerja terkait maupun oleh manajemen.
3. Memiliki tanggung jawab terhadap profesinya dengan selalu menerapkan prinsip kerja yang cermat dan seksama dengan berpegang teguh kepada kode etik auditor dan budaya “ETHIC” Bank. 4. Tidak terkait dengan pelaksanaan kegiatan operasional dari unit kerja yang diaudit.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
115
tata kelola perusahaan
IV. Uraian pelaksanaan kegiatan Audit Internal Aktivitas yang telah dilakukan oleh Audit Internal antara lain: 1. Merealisasikan audit (rutin dan non rutin/khusus) terhadap seluruh unit kerja Cabang dan Kantor Pusat sesuai dengan target dalam Rencana Audit Tahunan. Selain itu, DAI juga melakukan audit khusus/ investigatif apabila terdapat permasalahan yang dapat mengganggu jalannya operasional Bank, pelanggaran terhadap Kode Etik Perusahaan dan prinsip GCG di seluruh lingkungan Bank. Berdasarkan Rencana Kerja DAI Tahun 2010, target penugasan audit sesuai dengan metodologi Risk Based Audit mencakup 151 penugasan, meningkat dibandingkan penugasan audit tahun 2009 sebanyak 140 penugasan. Realisasi audit tahun 2010 adalah sebanyak 243 penugasan (160,93% target 151 penugasan), dengan rincian: a. Audit Rutin sebanyak 184 penugasan; b. Audit Non Rutin sebanyak 59 penugasan. disepakati (target date) atau paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal berakhirnya audit. c. Menyatakan tindak lanjut hasil audit ‘selesai’ jika unit kerja telah menyerahkan bukti-bukti pendukung penyelesaian temuan audit dimaksud. d. Dalam hal unit kerja tidak dapat menyelesaikan temuan/ permasalahan karena suatu sebab, maka unit kerja dapat mengajukan permohonan penghapusan kepada Kepala DAI disertai bukti pendukung yang menunjukkan upaya tindak lanjut yang telah unit kerja lakukan. e. Jika unit kerja tidak juga menindaklanjuti hasil audit sampai dengan jangka waktu yang telah disepakati bersama, maka setiap item yang belum diselesaikan akan menjadi skor pengurang penilaian KPI unit kerja dengan bobot skor maksimal sebesar 7.
2. Menerapkan penilaian terhadap pengendalian intern (Intern Control Score/ICS), mengacu pada pengukuran dampak (impact) dan frekuensi penyimpangan yang terjadi (likelihood). Penilaian ICS menjadi salah satu komponen nilai Key Performance Inicator (KPI) unit-unit kerja. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam perbaikan efektivitas sistem pengendalian intern secara berkesinambungan. 3. Menerapkan mekanisme monitoring atas seluruh temuan audit yang masih harus ditindaklanjuti oleh masing-masing unit kerja (auditee) secara online melalui sistem aplikasi D-ONE (Daftar Monitoring Tindak Lanjut Online). Ketidakmampuan menyelesaikan item temuan yang masih harus ditindaklanjuti tersebut menjadi salah satu komponen pengurang nilai Key Performance Indicator (KPI) unit kerja. Setiap unit kerja dapat mengakses D-ONE untuk memonitor penyelesaian Daftar Monitoring Tindak Lanjut (DMTL) yang berstatus pending. 4. Menyempurnakan manajemen kerja audit yang efektif melalui aplikasi audit management system. 5. Menyempurnakan pedoman Risk Based Audit. DAI memiliki Audit Teknologi Sistem Informasi (TSI) yang lingkup auditnya mencakup sarana fisik IT, aplikasi /software jaringan. Dengan pertimbangan efisiensi, audit terhadap cabang-cabang besar dengan permasalahan IT yang kompleks akan dilakukan oleh tim audit TSI. 6. Meningkatkan sarana monitoring penyelesaian/tindak lanjut hasil audit bagi seluruh stakeholder melalui bagian Monitoring and Audit Development (MAD). MAD memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut: a. Mengaplikasikan sistem on-line penyelesaian DMTL (D-ONE). Setiap unit kerja dapat mengakses D-ONE untuk memonitoring penyelesaian DMTL yang berstatus ‘pending’. b. Mengirimkan surat reminder penyelesaian DMTL, apabila unit kerja belum menindaklanjuti hasil audit dan/atau belum menyerahkan bukti pendukung relevan sesuai waktu yang
116
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
7. Berperan aktif sebagai mitra kerja (counterpart) auditor eksternal yaitu Bank Indonesia,
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), maupun Kantor Akuntan Publik (KAP). Yaitu memfasilitasi komunikasi antara manajemen dengan pihak auditor eksternal dan memantau tindak lanjut/penyelesaian temuan audit ekstern. Beberapa auditor eksternal yang melakukan audit/ review terhadap BSM antara lain: a. Bank Indonesia Bank Indonesia melakukan audit minimal setahun sekali dan memonitor tindak lanjut atas tanggapan audit di-update setiap 3 bulan sekali. Setiap progress tindak lanjut dilaporkan kepada Direktur Utama, Direktur Kepatuhan dan Dewan Komisaris secara triwulanan. b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan audit minimal setiap tahun sekali dan monitoring tindak lanjut atas tanggapan audit di-update setiap 3 bulan sekali. Progress tindak lanjut dilaporkan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris secara triwulanan.
c. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) BPK melakukan audit sewaktu-waktu sesuai prioritas kerja BPK, terakhir tahun 2005. Tindak lanjut atas tanggapan audit di-update setiap 3 bulan sekali. Progress tindak lanjut hasil audit tersebut dilaporkan kepada Direktur Utama, Direktur Kepatuhan dan Dewan Komisaris secara triwulanan. d. Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) PPATK melakukan audit kepatuhan sewaktu-waktu sesuai prioritas kerja PPATK, antara lain pada tahun 2007 dan 2010. Tindak lanjut atas komitemen perbaikan dikaji setiap 3 bulan sekali. Progress tindak lanjut dilaporkan kepada Direktur Utama, Direktur Kepatuhan dan Dewan Komisaris secara triwulanan. e. Lloyd Register Lloyd’s Register Quality Management (LRQA) adalah lembaga yang menerbitkan sertifikasi ISO 9001:2008 Quality Management System, bagi standar mutu audit DAI yang diperoleh pada tahun 2010. Sebelumnya, sejak tahun 2004 DAI telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000. Sesuai requirement ISO 9001:2008, LRQA akan melakukan surveillance visit setiap 6 bulanan untuk mereview konsistensi implementasi ISO 9001:2008 oleh DAI. f. External Review Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, DAI diharuskan menyampaikan laporan hasil kaji ulang (review) pihak ekstern yang memuat pendapat tentang hasil kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank serta perbaikan yang mungkin dilakukan. DAI diwajibkan menyampaikan laporan hasil pengkajian ulang oleh kantor akuntan publik yang ditunjuk sekurang-kurangnya sekali dalam 3 tahun, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah hasil kaji ulang oleh pihak ekstern diterima oleh Bank. Proses review ekstern terakhir dilakukan pada bulan Juni 2008 oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. J. Tanzil & Rekan, untuk periode 1 Juni 2005 – 31 Mei 2008. Review penerapan SPFAIB 3 tahunan akan dilakukan pada tahun 2011.
8. Melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang efektivitas pengendalian intern pada saat exit meeting audit maupun saat pelatihan-pelatihan in-house, baik untuk pegawai pelaksana maupun officer antara lain melalui Branch Operations, Management Trainee Program dan sebagainya.
V. Pengembangan Auditor Dalam rangka memastikan kesinambungan pengembangan SDM, baik sisi kompentensi maupun soft skill, DAI senantiasa meningkatkan kualitas auditor dengan terus meningkatkan kemampuan teknis, melalui pendidikan berkelanjutan minimal 180 jam per 3 tahun per auditor sesuai dengan Piagam Audit Intern BSM. 1. Sertifikasi Profesi Audit Internal Dalam menunjang profesionalisme kerja dan terpenuhinya kualifikasi SDM DAI, Bank senantiasa mendorong SDM DAI untuk mendapatkan sertifikasi profesi sebagai auditor internal. Pada tahun 2010, SDM DAI yang telah memperoleh sertifikasi profesi audit internal berjumlah 3 (tiga) orang untuk sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) dan 3 (tiga) orang (dalam proses) untuk sertifikasi Certified Internal Auditor (CIA). 2. Pelatihan Auditor Adapun bentuk pelatihan yang telah dilakukan DAI selama tahun 2010 meliputi: a. Forum Kepala SKAI b. Training Continous Auditing c. Training Treasury Audit d. Overview Perbankan Syariah e. Pelatihan APU/PPT FKDKP f. Workshop Risk Model Validation For Banking g. BSM Basic Financing h. IAIB Conference i. Workshop AMS j. Fraud Risk Management
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
117
tata kelola perusahaan
pengendalian yang mencakup penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian lebih dini untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut secara konsisten dipatuhi dan menjadi kegiatan yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan Bank. Penerapan fungsi pengendalian dan kepatuhan di BSM dilakukan dengan keberadaan Direktur Kepatuhan yang dibantu oleh Divisi Kepatuhan (DKN) dan Pengawas Kepatuhan & Prinsip Mengenal Nasabah (PKP) yang ditempatkan di unit-unit kerja Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Infrastruktur dan perangkat pengendalian kepatuhan akan diuraikan dalam segmen lain pada Laporan Tahunan ini.
k. Training AMS l. Workshop Program Audit
VI. Profil Kepala Divisi Audit Internal Kepala Divisi Audit Internal dijabat oleh Priyono berdasar SK Direksi nomor: 11/002-KEP/DIR/Tanggal 7 Januari 2009. Riwayat hidup Priyono dapat dilihat pada bagian Kepala Divisi.
VII. Sistem Pengendalian Internal BSM Untuk mendukung pengelolaan operasional Bank yang sehat dan aman, BSM telah menerapkan suatu sistem pengendalian intern yang dituangkan dalam suatu Pedoman Standar sistem pengendalian intern yang disahkan oleh Direksi dalam Surat Edaran No. 6/018/OPS tanggal 6 Mei 2004, mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia No.5/22/ DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum. Penerapan sistem pengendalian intern didukung dengan struktur pengawasan dan pengelolaan sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris, menjalankan fungsi pengawasan dengan melakukan rapat-rapat Dewan Komisaris dan Direksi, baik yang bersifat berkala seperti evaluasi kinerja manajemen secara bulanan maupun insidental tentang kondisi terkini BSM. Selain itu, Dewan Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. 2. Direksi, melaksanakan kebijakan dan strategi sesuai Rencana Bisnis Bank yang telah disetujui Dewan Komisaris, dan melaporkan kinerja BSM secara berkala kepada Dewan Komisaris. Direksi dibantu oleh Satuan Kerja Audit Intern yang efektif dan independen. 3. Budaya Pengendalian, Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh jajaran pegawai BSM telah berkomitmen untuk mewujudkan suatu budaya perusahaan yang telah disepakati bersama, dinyatakan secara tertulis, dan dipantau penerapannya secara terus-menerus, yang meliputi Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus (ETHIC). 4. Identifikasi dan Penilaian Risiko, BSM terus mengembangkan penerapan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai upaya mengawal pertumbuhan Bank yang sehat dan berkesinambungan (sustainable growth) dan dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Unit Kerja Manajemen Risiko saat ini telah dilengkapi dengan kebijakan, tersedianya prosedur dan penetapan limit risiko, ketersediaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko yang menyeluruh. 5. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi, sistem pengendalian intern yang efektif mensyaratkan adanya kegiatan
118
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
6. Sistem Akuntansi, informasi dan komunikasi, BSM telah memiliki sistem akuntansi dan informasi yang memadai dan terus dikembangkan sejalan dengan implementasi core banking system baru demi menghadapi kompleksitas bisnis Bank yang terus meningkat. Pemeriksaan laporan keuangan BSM secara transparan dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Bank Indonesia dan telah mendapat persetujuan RUPS. Penerapan manajemen risiko dan sistem teknologi informasi BSM dimaksudkan untuk mendukung kemudahan akses bagi nasabah dan pelayanan ’one stop shopping’ yang tetap mengacu pada PBI No.9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.
VIII. Sistem, Prosedur dan Pengawasan BSM telah membentuk Divisi Sisdur dan Pengawasan (DSP) melalui Surat Edaran Umum No.8/015/UMM tanggal 9 November 2006 yang bertanggung jawab dalam menyusun sistem dan prosedur yang jelas untuk mendukung tercapainya target BSM secara keseluruhan. Selain itu, DSP juga bertugas untuk memastikan pengawasan terhadap pembiayaan kolektibilitas 1 dan 2 telah dilakukan sehingga jumlah debitur down grade tidak melebihi jumlah debitur up grade. Salah satu program kerja DSP pada tahun 2010 adalah konsolidasi manajemen risiko dengan Bank Mandiri sebagai implementasi atas Peraturan Bank Indonesia No.8/6/PBI/2006 tentang Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan Pengendalian terhadap Perusahaan Anak. Dua program konsolidasi manajemen risiko yang menjadi tugas DSP adalah: 1. Membangun Arsitektur Kebijakan dan Prosedur BSM serta memastikan seluruh kebijakan dan prosedur terkelola dengan baik serta memberikan kepastian hukum atas tindakan kerja yang dilakukan oleh setiap jajaran BSM.
Dalam rangka mendukung upaya tersebut beberapa tanggung jawab yang diberikan kepada DSP adalah: a. Memastikan ketersediaan pedoman operasional bank yang berorientasi kepada kecepatan pelayanan dan berjalannya fungsi pengawasan melekat
b. Memastikan pengawasan nasabah telah dilakukan pada pembiayaan kolektif 1 dan 2 (Rp1 miliar ke atas) sehingga berakibat pada terjaganya kualitas pembiayaan c. Memastikan penanganan aspek-aspek pendukung keamanan pembiayaan telah dilakukan sesuai dengan pedoman/ ketentuan yang berlaku d. Mempertahankan sertifikasi ISO 9001: 2008 bidang pembiayaan dan pelayanan
Selain program di atas beberapa program kerja DSP yang penting, yaitu: 1. Melakukan penyusunan/up dating ketentuan operasional bank untuk memastikan terpenuhinya dasar hukum atas semua kegiatan operasional Bank. 2. Melakukan review ketentuan yang akan diterbitkan oleh Unit Kerja Pembuat Ketentuan (project owner) melalui keterlibatan aktif dalam Keputusan Komite Sisdur Unit Kerja (KKS).
Kerangka Arsitektur Kebijakan dan Prosedur BSM terdiri dari: a. Anggaran Dasar, merupakan ketentuan pokok yang memuat tujuan dan kegiatan usaha bank berikut tugas dan tanggung jawab pemegang saham, dewan komisaris serta direksi dalam mengelola dan mengawasi bank. Anggaran Dasar ditetapkan oleh keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menjadi urutan tertinggi dalam hierarki peraturan internal bank. b. Level Kebijakan. Kebijakan merupakan rangkaian asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. BSM memiliki 2 (dua) pilar kebijakan pokok yaitu Kebijakan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri (KMRBSM) dan Kebijakan Sistem Pengendalian Intern Bank Syariah Mandiri (KPIBSM). Sedangkan dalam tatanan organisasi terdapat 3 (tiga) kelompok kebijakan meliputi Kebijakan Bisnis, Kebijakan Operasional dan Kebijakan Pengendalian. c. Level prosedur merupakan kumpulan ketentuan pokok yang bersifat teknis dan merupakan panduan untuk produk/ jasa atau kegiatan lainnya. Prosedur atau Standar Prosedur Operasional (SPO) dilengkapi dengan metode langkah-demi langkah, yang menjadi petunjuk bagi pengguna. Arsitektur Kebijakan Pembiayaan merupakan landasan pembangunan ketentuan BSM yang akan terus disempurnakan dan digarap pada tahun mendatang.
2. Penerapan Watch List Tools merupakan alat aplikasi untuk: a. Mendeteksi secara dini debitur yang masuk kategori watch list. b. Mengidentifikasi faktor-faktor apa yang menyebabkan debitur masuk dalam kelompok watch list, sehingga dapat dilakukan suatu usulan yang tepat untuk menyelesaikannya. c. Memberikan informasi yang dibutuhkan kepada pemegang kewenangan melalui Nota Review Account Watch list agar dapat memutuskan suatu strategi (account strategy) dan/ atau tindakan yang dilakukan dalam rangka mencegah penurunan kolektibilitas debitur dan/atau diharapkan dapat meningkatkan kolektibilitas debitur menjadi Lancar. Penerapan Analisa Debitur Watch List telah disahkan Direksi melalui Surat Edaran No.12/040/PEM tanggal 15 Desember 2010 perihal: Metode Analisa Watch List Pembiayaan Komersial. Ke depan Watch List tools ini akan dikembangkan tidak hanya pada sektor komersial saja namun juga akan di adopsi untuk sektor jasa dan koperasi.
DSP menjadi Unit Kerja yang wajib terlibat di samping Divisi Kepatuhan, Divisi Manajemen Risiko dan Project Owner.
3. Mempertahankan dan mentransformasi sertifikasi ISO 9001: 2000 ke dalam sertifikasi ISO 9001: 2008 (renewal). 4. Melakukan Klinik Pengawasan dan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah bekerja sama dengan Divisi Restrukturisasi dan Divisi Penyelesaian Pembiayaan di wilayah Cabang yang memiliki tingkat pembiayaan potensi bermasalah/bermasalah relatif tinggi. 5. Pelaksanaan klinik ini dimaksudkan untuk mempercepat penanganan pembiayaan bermasalah yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas Non Performing Financing (NPF) Bank. 6. Mencegah Pembiayaan kolektibilitas 1 dan 2 down grade dan melakukan pembinaan kepada Unit Bisnis pembiayaan untuk perbaikan kualitas pembiayaan non lancar, melalui: a. menyelenggaran forum pengendalin NPF setiab bulan sekali untuk membahas solusi terbaik dalam penanganan NPF Bank. b. melakukan on site ke Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan yang memiliki tingkat pembiayaan berpotensi bermasalah relatif tinggi. c. melakukan monitoring kondisi pembiayaan dengan outstanding Rp1 miliar ke atas. 7. Melakukan percepatan pengalihan NPF yang memiliki outstanding Rp1 miliar ke atas kepada Divisi Restrukturisasi atau Divisi Penyelesaian Pembiayaan. 8. Melakukan monitoring pembiayaan Unit Kerja Pengelola Pembiayaan yang akan jatuh tempo dan mengingatkan kepada Unit Kerja tersebut untuk melakukan penyelesaian/penanganan pembiayaan sesuai ketentuan yang berlaku. 9. Meminta Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan melakukan penilaian ulang pembiayaan dan mengontrol tindak lanjutnya. 10. Meminta Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan untuk memperpanjang asuransi agunan yang akan jatuh tempo dalam 1 bulan ke depan dan mengontrol tindak lanjutnya 11. Meminta Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan untuk melakukan penilaian ulang atas agunan yang masa penilaiannya telah melampaui 12 bulan dan mengontrol tindak lanjutnya.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
119
tata kelola perusahaan
12. Melakukan analisa perkembangan portofolio pembiayaan Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan secara berkala dan mengingatkan Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan untuk melakukan upaya perbaikan dan pencegahan down grade. Sampai dengan Desember 2010, DSP telah berhasil merealisasikan keseluruhan target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank dengan beberapa catatan penting: 1. Peningkatan kualitas kinerja dan layanan unit kerja dengan secara konsisten menerapkan shared value perusahaan (ETHIC) 2. Secara konsisten mendukung program zero defect yang terukur melalui perolehan score Zero Defect Index (ZDI) dan Division Compliance Index yang perolehannya selalu berada di atas terget yang ditetapkan. Tahapan Kerja Pembuatan Ketentuan Bank 1. Project Owner: a. Merumuskan draft ketentuan dengan format mengacu pada ketentuan tatacara pembuatan ketentuan, antara lain meliputi: 1) produk, jasa dan aktivitas lain; 2) menetapkan maksud dan tujuan suatu proses/prosedur penanganan; 3) berbagai hal penting yang perlu ditetapkan dan/atau yang ingin dicapai, yang nantinya akan menjadi panduan pelaksanaan operasional. b. Melakukan inventarisasi terhadap kajian pokok materi (content), termasuk perlu/tidaknya fatwa Dewan Pengawas Syariah/DPS yang menyangkut produk/proses operasional yang tercantum dalam ketentuan dimaksud. c. Melakukan kajian terlebih dahulu atas aspek-aspek kesyariahan, manajemen risiko, internal control, pengamanan, legal, dan kepatuhan (compliance) maupun akuntansi/ pelaporan terkait dengan materi Ketentuan Bank yang dibuat. d. Menetapkan pihak-pihak yang terkait (wajib dan disarankan) dengan permasalahan maupun materi Ketentuan Bank tersebut. e. Meminta clearence policy dari Unit Kerja yang membidangi sisdur, terkait kesesuaian ketentuan dengan Arsitektur Kebijakan dan Prosedur BSM. Pemberian clearence policy oleh Unit Kerja yang membidangi sisdur mengacu pada ketentuan yang berlaku. f. Menyampaikan draft ketentuan yang telah mendapatkan clearence policy dari Unit Kerja yang membidangai sisdur kepada Unit Kerja lain (yang terkait) melalui memo untuk mendapatkan opini, review atau masukan lainnya sesuai bidang tugas Unit Kerja dimaksud. 2. Berdasarkan memo butir 1.f di atas, Unit Kerja terkait melakukan review terhadap draft ketentuan yang telah diterima dan memberikan tanggapan paling lambat 5 (lima) hari kerja dari tanggal diterima memo. Pelaksanaan review berada di bawah tanggung jawab PIC Sisdur Unit Kerja dan Kepala Unit Kerja. Dalam hal Unit Kerja terkait tidak menyampaikan hasil review/kajian sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan, maka Unit Kerja
120
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
tersebut dianggap telah menyetujui isi draft ketentuan dimaksud. 3. Project Ownner menyempurnakan konsep ketentuan berdasarkan masukan dari Unit Kerja terkait paling lambat 4 (empat) hari kerja. Apabila terdapat perbedaan pemahaman yang prinsipil, Project Owner wajib mendiskusikan/menindaklanjuti penyelesaian permasalahan (dalam rapat). Rapat diselenggarakan dengan tujuan mencari solusi terbaik bagi Bank, termasuk di dalamnya mengadakan pembahasan lanjutan atau bila diperlukan dapat menyajikan dalam forum Rapat Kepala Divisi (Rakadiv). 4. Dalam hal perlu diadakan rapat pembahasan materi ketentuan, maka rapat diadakan dan dipimpin oleh Project Owner dimaksud. 5. Ketentuan Bank yang sudah final (diperbaiki), dibuatkan lembar KKS oleh Project Owner dan meminta keputusan kepada PIC Sisdur dan Kepala Unit Kerja terkait menggunakan lembar KKS terlampir. 6. PIC Sisdur dan Kepala Unit Kerja terkait menandatangani lembar KKS sebagai bukti persetujuan atas Ketentuan Bank paling lambat 2 (dua) hari kerja. Apabila terdapat tanggapan yang lebih detail dapat dicantumkan di lembar tanggapan (lampiran KKS) atau memo tersendiri. Selanjutnya PIC Sisdur mengembalikan lembar KKS kepada Project Owner Ketentuan Bank. 7. Project Owner meminta persetujuan/pengesahan kepada Direksi dan/atau Komisaris dengan melampirkan lembar KKS yang telah disetujui (ditandatangani) oleh PIC Sisdur dan Kepala Unit Kerja.
Penerbitan Ketentuan Dalam tahun 2010 terdapat 16 ketentuan yang telah diterbitkan meliputi bidang umum, operasi dan pembiayaan, yaitu: 1. Surat Edaran No.12/019/UMM tanggal 27 Desember 2010 perihal Revisi Ketentuan Keputusan Komite Sisdur Unit Kerja (KKS). 2. Surat Edaran No.12/009/UMM tanggal 23 September 2010 perihal Tatacara Pembuatan Memorandum Petunjuk Operasional (MPO). 3. Surat Edaran No.12/002/UMM tanggal 2 Januari 2010 perihal Revisi Surat Edaran No.7/027/UMM tanggal 1 November 2005 perihal: Keputusan Komite Sisdur Unit Kerja (KKS). 4. Surat Edaran No.12/049/OPS tanggal 23 Desember 2010 perihal Revisi Pedoman Sistem Mutu Bidang Pelayanan. 5. Surat Edaran No.12/043/OPS tanggal 26 November 2010 perihal Revisi Pedoman Transaksi Jasa-Jasa. 6. Surat Edaran No.12/042/OPS tanggal 15 November 2010 perihal Revisi Pedoman Penghimpunan Dana.
7. Surat Edaran No.12/014/OPS tanggal 23 Maret 2010 perihal Ketentuang Penggantian Kepala Kantor Kas pada Saat Melaksanakan Tugas Marketing/Funding Keluar Kantor pada Jam Operasional. 8. Surat Edaran No.12/004/OPS tanggal 1 Februari 2010 perihal Revisi Pedoman Kas dan Teller. 9. Surat Edaran No.12/042/PEM tanggal 27 Desember 2010 perihal Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Pembiayaan Bab XIII Proses Penagihan. 10. Surat Edaran No.12/040/PEM tanggal 15 Desember 2010 perihal Metode Analisa Watch List Pembiayaan Komersial. 11. Surat Edaran No.12/039/PEM tanggal 14 Desember 2010 perihal Revisi Pedoman Sistem Mutu Bidang Pembiayaan. 12. Surat Edaran No.12/034/PEM tanggal 11 November 2010 perihal Ketentuan Tata Cara Likuidasi Agunan. 13. Surat Edaran No.12/025/PEM tanggal 20 September 2010 perihal Revisi Ketentuan Penanganan Pembiayaan Bermasalah. 14. Surat Edaran No.12/026/PEM tanggal 20 September 2010 perihal Pembentukan Tim Khusus Penagihan Kantor Cabang.
3. Melaksanakan rapat tinjauan manajemen setiap tahun sekali dalam rangka membahas kinerja sistem mutu dan menentukan upaya perbaikan ke depan (continual improvement). 4. Melakukan revisi manual mutu terkait dengan konversi persyaratan sistem mutu dari ISO 9001:2000 menjadi ISO 9001:2008.
Pengembangan Komite Keputusan Sisdur (KKS) Untuk mendukung terlaksananya tata kelola Bank yang baik dan sehat maka Bank harus melengkapi pelaksanaan operasionalnya dengan perangkat aturan eksternal maupun internal yang selalu up to date. Selaras dengan hal tersebut maka Bank harus memastikan setiap penerbitan ketentuan memenuhi aspek penting untuk mendukung operasional perbankan yang sehat dan menghasilkan. Dalam upaya ini maka Setiap pembahasan/finalisasi ketentuan Bank sebelum diajukan persetujuan kepada Direksi, wajib dibahas dalam Komite Keputusan Sisdur (KKS) Unit Kerja. Komite ini terdiri atas Person In Charge (PIC) Sisdur unit kerja terkait beserta Kepala Unit Kerja. Sebagai upaya mengedepankan prinsip kehati-hatian dan menerapkan sistem pengendalin intern maka terdapat Unit Kerja yang harus terlibat dalam setiap pembahasan/finalisasi ketentuan yaitu: 1. Unit Kerja yang membuat/mengusulkan Ketentuan (project owner); 2. Unit Kerja yang membidangi Sisdur;
15. Surat Edaran No.12/024/PEM tanggal 1 September 2010 perihal Standar Prosedur Operasional (SPO) Investasi Surat Berharga. 16. Surat Edaran No,12/005/PEM tanggal 25 Maret 2010 perihal Tata Cara Perpanjangan Administrasif Pembiayaan Musyarakah atau Mudharabah.
Konsistensi memenuhi standar ISO Bank Syariah Mandiri mengadopsi persyaratan ISO 9001:2008 dalam mengelola pembiayaan (loan management) dan pelayanan (front liner sevices) dan telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 (sebelumnya ISO 9001:2000) sejak 2004. Sertifikat ini dikeluarkan oleh badan sertifikasi Lloyd Register Quality Assurance (LRQA). Sertikat ini secara berkala direview kelayakannya oleh LRQA melalui surveillance (6 bulan sekali) dan renewal 3 tahun sekali).
3. Unit Kerja yang membidangi Manajemen Risiko; 4. Unit Kerja yang membidangi Kepatuhan.
IX. Kegiatan Pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan BSM telah menyelenggarakan pemantauan dan pengevaluasian kecukupan sistem pengendalian intern secara terus-menerus melalui DAI yang independen terhadap satuan kerja operasional. DAI berkomitmen melaksanakan fungsinya untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern yang memadai dengan cara mengkaji dan memberikan rekomendasi kepada manajemen terkait dengan: 1. Efektifitas dan efisiensi operasional; 2. Akuntabilitas;
Perolehan sertifikat ini secara konsisten terus dijaga dengan cara: 1. Melaksanakan audit mutu internal pada 13 cabang yang merupakan sampling program sertifikasi.
3. Kewajaran laporan keuangan; 4. Kepatuhan terhadap undang-undang dan ketentuan yang berlaku;
2. Monitoring dan tindak lanjut atas upaya perbaikan temuan dalam pelaksaan audit mutu internal, surveillance visit dan renewal program oleh badan sertifikasi.
5. Prinsip tata-kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
121
tata kelola perusahaan
Setiap hasil audit telah disampaikan kepada Dewan Komisaris atau Komite Audit, Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan. Dalam menjalankan fungsinya DAI berpedoman pada Piagam Audit Intern dan Kode Etik Auditor Intern. Peran serta DAI dalam penguatan (improvement) sistem pengendalian intern, antara lain: 1. Melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) intern melalui pembaharuan Manual Audit Intern; 2. Sosialisasi dan internalisasi Kode Etik Auditor Intern; 3. Aktif menjadi mitra kerja (counterpart) Dewan Komisaris/Komite Audit dan sebagai anggota tidak tetap Working Group Operational; 4. Mengembangkan pendekatan Risk Based Audit (RBA) secara bertahap; 5. Mendukung implementasi Corporate Value BSM, yaitu Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus (ETHIC), dalam konteks review terhadap lingkungan pengendalian (control environment) di seluruh unit kerja BSM; 6. Membantu Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam mengawasi pelaksanaan aspek-aspek syariah pada operasional perbankan dengan cara melaporkan hasil-hasil audit yang berkaitan dengan aspek syariah kepada DPS; 7. Melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang efektivitas pengendalian intern pada saat exit meeting audit maupun pada pelatihan-pelatihan in-house, baik untuk pegawai pelaksana maupun officer, antara lain melalui Branch Operations, Management Trainee Program, dan lain-lain; 8. DAI pun senantiasa mengembangkan peran kemitraan dengan auditee/customer secara konsisten dan berkesinambungan, antara lain melalui komunikasi yang efektif dalam membahas semua temuan audit, sehingga auditee/customer dapat memahami risikorisiko penyimpangan yang ada.
Jumlah penyimpangan internal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Jumlah Kasus Kasus Direksi dan Dewan Komisaris Pegawai
2008 2009 2010 2008 2009 2010
Total fraud
0 0 0 19 12 3
Telah diselesaikan
0 0 0 9 12 0
Dalam proses penyele- saian di intern bank
0
Belum diupayakan penyelesaiannya
0 0 0 0 0 0
0
0
10
0
3
Telah ditindaklanjuti 0 0 0 0 0 0 melalui proses hukum
Untuk meningkatkan pencegahan internal fraud, BSM berupaya melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Penerapan punishment kepatuhan melalui Surat Pembinaan Kepatuhan Unit Kerja (SPKU) atas adanya potensi fraud; 2. Penyisipan arahan pencegahan fraud dalam pelatihan pegawai antara lain melalui Basic Training maupun Branch Operation; 3. Pemantauan optimalisasi ORMIS dan peng-input-an PKP atas temuan pelanggaran cabang ke dalam Catatan Tindakan Koreksi dan Pencegahan (CTKP) pada SIK; 4. Penyiapan Surat Edaran khusus tentang Internal Fraud dengan memberlakukan Kotak Pos Fraud; 5. Sosialisasi pendahuluan penggunaan Kotak Fraud pada SIK sebelum Surat Edaran diberlakukan; 6. Pengelolaan database tentang Rekam Jejak pejabat/pegawai BSM berkenaan dengan pelanggaran ketidakpatuhan maupun fraud; BSM berkomitmen menyelesaikan permasalahan penyimpangan internal sesuai dengan kerangka aturan yang berlaku dan akan diproses secara fair dan mengedepankan prinsip-prinsip GCG.
X. Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud) Internal fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional yang mempengaruhi kondisi keuangan BSM secara signifikan. Signifikan dalam arti apabila dampak penyimpangannya bernilai lebih dari Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).
122
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
S. Laporan Sistem dan Teknologi Program kerja BSM yang diimplementasikan pada tahun 2010 diarahkan guna mendukung project 201.040 serta menyempurnakan apa yang telah dikembangkan pada tahun 2009. Inovasi yang disesuaikan dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) terkini adalah untuk meningkatkan daya saing BSM dalam industri perbankan. Project 201.040 yang diimplementasikan pada tahun 2010, menjadi critical factor yang mendorong re-engineering infrastruktur sistem dan aplikasi TI BSM. Untuk memantapkan hal tersebut, pada tahun 2010 ditempuh strategi yang mampu menjamin adanya dukungan kuat terhadap program kerja BSM.
I. Layanan Optimal
Perseroan telah melakukan proses pengadaan atas aplikasi core banking untuk membangun aplikasi core banking baru dengan menetapkan Temenos Headquarters SA sebagai vendor principal dan PT Anabatic Technologies sebagai vendor lokal. Selanjutnya proses implementasi core banking telah dilakukan kick off dan sampai dengan akhir tahun 2010 Perseroan telah menyelesaikan tahap testing.
Pembangunan CBS sampai dengan akhir tahun 2010, terdapat beberapa tahapan yang belum selesai atau masih dalam proses antara lain: proses testing CBS dan users training. Terdapat pula beberapa tahapan yang belum dilaksanakan seperti: (1) data migration & rekonsiliasi, (2) parallel run system dan (3) cut-off sistem lama. Permasalahan tersebut terjadi karena adanya beberapa tahapan yang selesai tidak sesuai jadwal. Sehingga atas beberapa tahapan yang belum selesai dilakukan carry forward 2011.
Dalam upaya menuju “BSM better lagacy for better Indonesia”, BSM berusaha untuk terus memberikan layanan teknologi perbankan yang terbaik kepada nasabah melalui: 1. Mengembangkan fitur e-banking secara berkelanjutan, a.l.: a. fitur payment EDC dan desentralisasi PIN-Card b. SISKOHAT on-line c. fitur e-banking (account to cash) d. fitur payment e-banking (delivery channel) e. remittance (account to cash) f. SMS notification 2. Melakukan re-engineering IT enviroinment secara bertahap melalui: a. Transformasi Core Banking System (CBS) dilakukan guna menerapkan, yaitu: 1) Memenuhi ketentuan Bank Indonesia (BI) yang dituangkan pada lampiran SE BI No. 9/30/DPNP/2007 tanggal 30 November 2007, Bab 1.2.6 mengenai “Sistem Informasi Manajemen“ dan Bab 3.3.2 mengenai “Kebijakan Perencanaan Kapasitas“ 2) Mendukung tiga (3) dari misi BSM: a) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan. b) Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. c) Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat Implementasi transformasi CBS merupakan kelanjutan serangkaian proses pembangunan sistem core banking baru (iBSM: integrated banking system modules). Pelaksanaan transformasi CBS meliputi: (1) Pembangunan sistem CBS baru: - Pembangunan modul-modul CBS, - reengineering Chart of Account (COA), - restruktur kode outlet, (2) transformasi arsitektur aplikasi, (3) transformasi infrastruktur, (4) transformasi bisnis proses, dan (5) transformasi Standard Operating Procedure (SOP).
Pelaksanaan implementasi CBS baru dimulai sejak pelaksanaan kick off meeting pembangunan project (tanggal 23 Oktober 2009). Pada tahun 2010, Tim CBS melanjutkan serangkaian proses yang telah dilakukan sebelumnya dalam pembangunan CBS baru yang diawali dengan: (1) bussines requirement (BR) review modul-modul CBS, (2) system development, (3) testing CBS, (4) users training. Sedangkan penyediaan infrastruktur dalam mendukung transformasi CBS telah dilakukan secara paralel selama proses pembangunan CBS berlangsung.
b. Meningkatkan layanan kepada nasabah di outlet-outlet BSM melalui implementasi electronic data capture (EDC). Hal tersebut dilakukan untuk: 1) Memberikan dukungan optimal kepada outlet-outlet BSM sehingga tidak lagi tersentralisasi di kantor pusat dalam penyediaan PIN card ATM 2) Meningkatkan fee based income bagi BSM c. Meningkatkan fungsi jaringan komunikasi data (transformasi infrastruktur) melalui availabililty jaringan internet, availability bandwith manager dan upgrade bandwith. Hal tersebut dilakukan untuk: 1) Memberikan dukungan optimal pada sistem CBS yang baru 2) Memastikan tersedianya jaringan data 24x7 sehingga dapat memberikan layanan operasional yang memadai d. Penerapan LanDesk, Fire-wall dan standarisasi desktop sebagai daya dukung terhadap penerapan IT Security. e. Menerapkan roll-out sistem jaringan komunikasi dan aplikasi dari DST-BSM ke jasa pihak ketiga (outsourcing)
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
123
tata kelola perusahaan
II. Penerapan Ketentuan Bank Indonesia Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dapat meningkatkan risiko yang dihadapi perbankan termasuk BSM. Dalam rangka untuk dapat mengeliminasi risiko tersebut, BSM meresponnya dengan menerapkan manajemen risiko secara efektif dan bertahap sesuai ketentuan: (1) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum, dan (2) Surat Edaran BI (SE BI)I No.9/30/DPNP tertanggal 12 Desember 2007 perihal Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut, BSM telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi atas penggunaan TI. 2. Melengkapi dan mengembangkan kebijakan dan prosedur penggunaan TI. Dalam kaitan ini BSM telah membuat dan menyempurnakan kebijakan dan prosedur penggunaan TI dari berbagai aspek manajemen risiko antara lain: a. SE Standardisasi Perangkat Jaringan Komunikasi Data BSM. b. SE Standardisasi Perangkat Lunak Komputer Kerja di BSM. c. SE Pengelolaan Kewenangan Akses Sistem d. SOP Job Scheduling. e. SE Standardisasi Pemakaian Perangkat Keras, Backup System dan Data Restore di BSM
(9) peningkatan keamanan data CBS, eBanking dan IT asset dan (10) penerapan standarisasi desktop.
3. Menyempurnakan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko penggunaan TI.
Bank menyadari bahwa pengaruh globalisasi industri, perkembangan ekonomi dan perkembangan industri yang pesat mengakibatkan persaingan usaha yang semakin ketat. Kondisi ini mendorong Bank lebih proaktif mengembangkan produk dan layanan sehingga Bank harus meningkatkan penerapan manajemen risiko yang efisien dan efektif. Karena itu, Bank senantiasa melakukan perbaikan dan pengembangan dalam penerapan manajemen risiko secara berkesinambungan. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan bank diharapkan dapat memberikan manfaat berupa: 1. Penyediaan informasi yang cepat dan tepat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis yang mengandung risiko signifikan bagi bank;
4. Melakukan uji coba atas Disaster Recovery Plan (DRP) pada bulan Februari 2010 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengharuskan Bank untuk melakukan uji coba DRP paling kurang sekali dalam satu tahun dengan melibatkan end user 5. Mengalihkan pengelolaan data center BSM melalui outsourcing data center ke PT Sigma Cipta Caraka dan relokasi data center ke Surabaya (Jawa Timur). 6. Melaksanakan sistem pengendalian intern atas penggunaan TI.
III. Strategi Tahun 2011 Untuk meningkatkan service quality dan mendukung strategi perusahaan melalui program Tranformasi II (tranformasi corporate plan dan tranformasi new core banking system), pada tahun 2011 BSM akan melakukan antara lain: (1) mendukung transformasi corporate plan 2011, (2) melanjutkan proses transformasi CBS, (3) membangun middleware CBS, (4) pelaksanaan standarisasi bandwith link (256 kbps termasuk backup link) seluruh outlet BSM, (5) mengembangkan aplikasi EDC, (7) membangun aplikasi e-procurement, inventory control & IT asset management, (8) mendukung penguatan infrastruktur IT,
124
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Dengan terimplementasinya transformasi CBS di 2011 dan corporate plan 2011 – 2015 diharapkan dapat menerapkan ”Non-stop banking operation” yang baik kepada nasabah.
T. Laporan Manajemen Risiko
2. Penyeimbangan tingkat risiko yang dihadapi dengan tingkat pengembalian hasil yang diterima dari berbagai kegiatan bisnis bank; 3. Pengukuran kinerja bisnis yang berbasis risiko, baik secara transaksional, portofolio, maupun bank-wide; 4. Pengalokasian modal bank secara efisien pada berbagai risiko yang dihadapi bank; 5. Peningkatan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholder.
I. Organisasi Manajemen Risiko Bank memiliki organisasi manajemen risiko yang secara jelas menetapkan batas wewenang dan tanggung jawab seluruh jenjang organisasi di dalam perusahaan. Bank menerapkan prinsip pemisahan fungsi antara satuan kerja pengambil risiko (risk taking unit), satuan kerja pendukung (supporting unit) dan satuan kerja manajemen risiko (risk management unit). Risk owner atas pengelolaan risiko berada pada masing-masing unit kerja terkait. Penerapan manajemen risiko memerlukan komitmen dan keterlibatan dari seluruh pihak dalam organisasi. Untuk mendorong penerapan manajemen risiko yang efektif bank memiliki Komite Manajemen Risiko (KMR). KMR yang beranggotakan Direksi dan pejabat eksekutif berfungsi memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama mengenai arah kebijakan dan strategi manajemen risiko perusahaan. Tugas KMR meliputi perumusan dan penyusunan kebijakan, pedoman, dan strategi penerapan manajemen risiko, sehingga kegiatan usaha bank sejalan dengan visi, misi, dan rencana bisnis yang ditetapkan. Dalam menjalankan tugasnya, KMR dibantu oleh Working Group (WG) KMR yang terdiri atas WG Asset Liabilities Management (ALMA) & Pembiayaan dan WG Operasional. WG memiliki tugas melakukan kajian risiko dan memberikan rekomendasi atas situasi dan kondisi usaha yang dihadapi bank.
II. Kerangka Kerja Manajemen Risiko Seiring dengan perkembangan kompleksitas usaha, produk, dan jaringan bank, eksposur risiko usaha bank semakin meningkat. Agar pengelolaan risiko usaha tetap terkendali secara baik, bank memiliki kerangka kerja manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi pada seluruh unit kerja, lini usaha, produk, dan aktivitas fungsional bank. Fokus manajemen risiko pada tahun 2010 adalah pelaksanaan konsolidasi manajemen risiko dengan perusahaan induk, pengkinian kebijakan dan prosedur, penetapan limit, dan peningkatan kompetensi sumber daya insani.
1. Konsolidasi Dengan Perusahaan Induk Dalam rangka mensinergikan penerapan manajemen risiko antara perusahaan anak dan perusahaan induk (Bank Mandiri), bank melakukan konsolidasi penerapan manajemen risiko. Konsolidasi penerapan manajemen risiko dengan Bank Mandiri mencakup arsitektur kebijakan & prosedur operasional bank, tools manajemen risiko, penilaian profil risiko bank, Risk Based Audit (RBA), dan risk awareness. 2. Kebijakan dan Prosedur Bank senantiasa mengkinikan kebijakan dan prosedur terkait penerapan manajemen risiko agar sesuai dengan situasi dan kondisi usaha, termasuk iklim perbankan di Indonesia. Sepanjang tahun 2010 bank telah melakukan pengkinian kebijakan dan prosedur yang meliputi: a. Standar prosedur operasional pembiayaan warung mikro; b. Standar prosedur operasional investasi surat berharga; c. Penanganan pembiayaan bermasalah; d. Metode Watch List pembiayaan komersial; e. Risk Acceptance Criteria (RAC) pembiayaan sektor usaha tertentu; f. Pedoman kas dan teller; g. Pedoman pelaksanaan program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT); h. Pedoman operasional Call Center; i. Pengelolaan kewenangan akses sistem; j. Standardisasi perangkat lunak komputer kerja; k. Standardisasi perangkat jaringan komunikasi; l. Prosedur penilaian dan penggunaan rekanan; m. Limit portofolio pembiayaan sektor usaha tertentu; n. Limit Secondary Reserve; o. Limit transaksi Net Banking; p. Pengelolaan beban kerugian akibat terjadi risiko operasional.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
125
tata kelola perusahaan
3. Penetapan Limit Sebagai salah satu upaya dalam mengelola risiko agar sesuai dengan permodalan yang dimiliki, Bank menetapkan limit yang mencakup: a. Limit wewenang memutus pembiayaan; b. Limit eksposur 25 debitur terbesar; c. Limit in house BMPK; d. Limit portofolio pembiayaan untuk sektor ekonomi & sub sektor tertentu; e. Limit portofolio pembiayaan valuta asing; f. limit coverage asuransi pembiayaan; g. limit transaksi tresuri; h. limit saldo kas; i. limit transaksi operasional; j. limit Giro Wajib Minimum; k. limit Posisi Devisa Neto (PDN); l. limit secondary reserve. 4. Sertifikasi Manajemen Risiko Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam mengelola risiko, sehingga bank perlu senantiasa meningkatkan kompetensi seluruh pegawai. Untuk memenuhi hal tersebut serta memenuhi ketentuan Bank Indonesia, bank mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti ujian sertifikasi manajemen risiko. Jumlah pegawai bank yang memperoleh sertifikasi manajemen risiko pada tahun 2010 adalah:
Level
Jumlah Pegawai
I 388 II 87 III 21 IV 5 Total 501
III. Infrastruktur dan Proses Manajemen Risiko Bank menerapkan manajemen risiko pada seluruh aktivitas operasional agar eksposur risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional dapat terkendali secara baik dan memadai. 1. Risiko Kredit Bank harus mengelola risiko kredit secara baik dan berkesinambungan guna menjaga portofolio aktiva produktif tetap berkualitas baik dan memberikan keuntungan. Karena itu bank selalu menjaga agar tidak terjadi penurunan kualitas pembiayaan sehingga Non Performance Financing (NPF) tidak melampaui limit sesuai ketentuan Bank Indonesia. a. Kebijakan, Prosedur, dan Tools Selama tahun 2010, Bank membuat, mengkaji ulang dan mengkinikan kebijakan, prosedur, dan credit risk tools sesuai dengan kondisi ekonomi makro, perkembangan dunia usaha, dan perubahan regulasi pemerintah atau Bank Indonesia. Kaji ulang dan pengkinian tersebut meliputi:
126
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
1) Pengkinian kebijakan bisnis bank yang mencakup kebijakan investasi dan kebijakan pembiayaan; 2) Pengembangan standar prosedur operasional pembiayaan untuk masing-masing segmen usaha; 3) Limit pemutusan pembiayaan; 4) Pedoman penilaian rekanan; 5) Pembuatan scoring pembiayaan alat berat; 6) Pengkinian scoring pembiayaan mikro; 7) Update rating sektor industri; 8) Risk Acceptance Criteria (RAC) untuk beberapa sektor industri antara lain jasa kesehatan, telekomunikasi dan multifinance; 9) Pengembangan Watch List tools. b. Limit Portofolio Pembiayaan Bank memiliki portfolio guideline atas pembiayaan yang disalurkan guna mengoptimalkan tingkat pengembalian sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi (risk adjusted return). Selain portfolio guideline, bank juga menetapkan limit untuk portofolio pembiayaan tertentu, yaitu: 1) Pembiayaan 25 debitur terbesar; 2) Pembiayaan koperasi-konsumer; 3) Pembiayaan valuta asing; 4) Pembiayaan dengan agunan investasi terikat (mudharabah muqayyadah) 5) Pembiayaan perumahan; 6) Pembiayaan telekomunikasi; 7) Pembiayaan gas; 8) Pembiayaan multifinance; 9) Pembiayaan perkebunan kelapa sawit; 10) Pembiayaan tambang batubara; 11) Pembiayaan distribusi BBM; 12) Pembiayaan jasa kesehatan; 13) Pembiayaan angkutan umum laut; 14) Pembiayaan perdagangan ritel; 15) Pembiayaan pertanian tanaman pangan. c. Monitoring Kualitas Pembiayaan Bank memantau dan menjaga kualitas pembiayaan dengan melakukan: 1) Pemantauan kondisi usaha dan kinerja pembiayaan nasabah melalui Watch List tools; 2) Pemantauan atas perkembangan kualitas portofolio pembiayaan berdasarkan segmen bisnis, sektor industri, dan skema pembiayaan; 3) Stress testing terhadap situasi/kondisi ekonomi makro dan industri. Salah satu stress testing adalah melakukan simulasi terhadap kemungkinan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dengan skenario kenaikan harga TDL sebesar 18%. Bank berasumsi bahwa kenaikan TDL akan mempengaruhi inflasi dengan kenaikan sebesar 0,3%. Berdasarkan skenario tersebut potensi penurunan kualitas pembiayaan Bank menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Stress testing juga dilakukan untuk mengantisipasi pengaruh krisis
ekonomi di Yunani, dan currency war terhadap portofolio pembiayaan bank.
memanfaatkan likuiditas secara tepat dan efisien sesuai kebutuhan. e. Pemeliharaan akses Bank ke pasar uang antar bank syariah melalui perolehan dan pemberian credit line dari dan untuk bank lain. f. Pemantauan rasio likuiditas antara lain dengan melakukan monitoring rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga, rasio kewajiban antar bank, dan rasio kas terhadap dana pihak ketiga.
2. Risiko Pasar Bank menghadapi risiko pasar terkait dengan portofolio valuta asing dan surat berharga kategori Trading dan Available for Sale (AFS) yang dimiliki bank.
Dalam mengelola risiko pasar, Bank senantiasa memantau eksposur risiko secara rutin sehingga dapat meminimalisasi kerugian akibat pergerakan imbal hasil pasar dan perubahan nilai tukar yang tidak menguntungkan. Bank melakukan pengelolaan risiko pasar melalui: a. Pengukuran potensi kerugian maksimum akibat pergerakan nilai tukar dengan menggunakan model Exponential Weighted Moving Average (EWMA). Pada pengukuran tersebut bank menggunakan data volatilitas nilai tukar dan Posisi PDN selama periode tertentu. b. Penetapan limit PDN atas posisi valuta asing Bank. Bank menetapkan limit internal PDN sebesar 5% dari modal bank. Per 31 Desember 2010, posisi PDN Bank sebesar 1,09% atau tidak melampaui limit yang ditetapkan. Bank mengkaji ulang limit tersebut secara berkala atau apabila terjadi perubahan kondisi eksternal yang signifikan. c. Pengukuran repricing gap untuk mengukur gap antara aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan imbal hasil pasar pada setiap jangka waktu. Bank melakukan pengukuran repricing gap secara bulanan. Hal tersebut untuk mengetahui risiko yang dihadapi bank apabila terjadi perubahan tingkat imbal hasil pasar.
3. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas terkait dengan ketidakmampuan Bank dalam memenuhi seluruh kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek. Bank mengelola risiko likuiditas melalui penetapan Kebijakan Manajemen Risiko dan Pedoman Pengelolaan Dana, strategi dan contingency plan likuiditas. Dalam mengelola risiko likuiditas, Bank melakukan: a. Penetapan limit internal Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah dan valuta asing masing-masing sebesar 5,04% dan 3% dari rata-rata DPK. Per 31 Desember 2010, posisi GWM Rupiah sebesar 5,11% dan GWM valas sebesar 5,98%. b. Penetapan limit secondary reserve sebesar 5% dari rata-rata DPK. Posisi secondary reserve per 31 Desember 2010 adalah sebesar 13,16%. Disamping itu bank juga menetapkan limit likuiditas lain berupa limit deposan terbesar dan limit saldo kas maksimal yang disesuaikan dengan kebutuhan. Bank mereview limit-limit tersebut secara berkala sesuai dengan situasi dan kondisi terkini. c. Penempatan pada instrumen keuangan Bank Indonesia dan instrumen keuangan jangka pendek lain sebagai cadangan likuiditas Bank. d. Pengukuran kecukupan likuiditas melalui penyusunan proyeksi cashflow dan liquidity gap secara rutin sehingga bank dapat
4. Risiko Operasional Bank membutuhkan pengelolaan risiko operasional secara terpadu dan terintegrasi agar kegiatan operasional bank terpantau dan terkendali dengan baik.
Proses internal, sistem, manusia, dan kejadian eksternal adalah faktor-faktor yang memicu kejadian risiko operasional yang dapat merugikan bank. a. Penggunaan peranti lunak b. Dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan pengendalikan risiko operasional, bank memanfaatkan peranti lunak berbasis web yaitu ORMIS (Operational Risk Management Information System). Peranti ORMIS digunakan oleh seluruh unit kerja. Disamping itu, bank juga memanfaatkan tools yang dikembangkan untuk mengelola risiko operasional yaitu LED (Loss Event Database), RCSA (Risk and Control Self Assessment), dan KRI (Key Risk Indicator). Sepanjang tahun 2010 Bank terus melakukan pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas operation risk tools. c. Perhitungan kecukupan modal risiko operasional. d. Bank telah menghitung kecukupan modal risiko operasional dengan menggunakan metode basic indicator approach yang memasukkan unsur ATMR meskipun Bank Indonesia belum mewajibkannya kepada bank syariah. Bank melakukan hal ini sebagai inisiatif guna meyakinkan stakeholder bahwa modal bank cukup untuk meng-cover potensi kerugian yang ditimbulkan oleh risiko operasional. Selain itu, Bank juga melakukan pengelolaan atas pencadangan kerugian risiko operasional. e. Penerapan Manajemen Risiko Teknologi Informasi f. Bank menerapkan manajemen risiko terhadap teknologi informasi (TI) yang memegang peranan penting sebagai core banking business bank. Manajemen risiko TI antara lain diterapkan pada proses desain suatu pengembangan sistem sampai dengan tahap akhir. Melalui User Acceptance Test (UAT), bank dapat mengidentifikasi dan melakukan perbaikan terhadap kelemahan yang ditemukan, sebelum sistem digunakan oleh user. g. Bank juga telah mengembangkan kebijakan dan prosedur mengenai pemanfaatan teknologi informasi yaitu: standarisasi perangkat jaringan komunikasi data; standarisasi perangkat lunak; pengelolaan kewenangan akses sistem; dan pengembangan layanan electronic banking dari segi keamanan aksesibilitas.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
127
tata kelola perusahaan
h. Business Continuity Management (BCM). i. Guna menjaga kelangsungan bisnis bank dan sebagai langkah meminimalisasi risiko operasional yang disebabkan oleh gangguan/bencana (disaster), bank menyusun kebijakan Business Continuity Management (BCM). Penetapan kebijakan BCM meliputi pengawasan aktif manajemen, Business Impact Analysis dan Risk Assessment, Business Continuity Plan (BCP), pengujian BCP dan audit atas pelaksanaan BCP. j. Dalam pelaksanaannya, implementasi BCM antara lain dilakukan melalui penyusunan pedoman BCP yang terdiri atas pedoman Contingency Plan (CP) dan pedoman Disaster Recovery Plan (DRP). Bank telah melakukan uji coba DRP secara berkala guna memastikan kesiapan sistem TI cadangan (back up) apabila terjadi keadaan darurat yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis bank. Selama 2010, Bank telah melakukan uji coba DRP sebanyak dua kali.
IV. Profil Risiko
No Jenis Risiko
Penilaian profil risiko bertujuan untuk memberikan informasi kepada seluruh stakeholder mengenai kondisi risiko usaha yang dihadapi bank. Profil risiko meliputi penilaian terhadap risiko inheren dan efektifitas Risk Control System (RCS).
Tingkat Risiko Iheren
Bank melakukan penilaian RCS secara self assesment melalui analisa kualitatif terhadap empat aspek penilaian RCS yang meliputi pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko, serta sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Hasil penilaian masing-masing jenis risiko pada akhir 2009 dan 2010 adalah: No Jenis Risiko
Penilaian Posisi Desember 2009 Tingkat Risiko Iheren
Risk Control System
1 Kredit
Moderat Strong
2 Pasar
Low Strong
3 Likuiditas
Low
Strong
4 Operasional
Low
Strong
5 Hukum
Low
Acceptable
Low
Acceptable
6 Reputasi 7 Stratejik
Moderat Strong
8 Kepatuhan
Low
Strong
Low
Strong
128
Predikat Risiko Bank secara keseluruhan
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Risk Control System
1 Kredit
Low Acceptable
2 Pasar
Low Strong
3 Likuiditas
Penilaian risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank, melalui analisa kuantitatif atas parameter tertentu.
Penilaian Posisi Desember 2010
4 Operasional
Low
Strong
Moderat
Acceptable
5 Hukum
Low
Acceptable
6 Reputasi
Low
Acceptable
7 Stratejik
Low Strong
8 Kepatuhan
Low
Strong
Low
Strong
Predikat Risiko Bank secara keseluruhan
Berdasarkan profil risiko per Desember 2010, sebagian besar risiko inheren Bank berpredikat rendah (low) dan sistem pengendalian risiko berpredikat strong to acceptable. Predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah rendah (low) dengan tren stabil.
U. Laporan Kepatuhan (Compliance Report) Pelaporan terkait fungsi kepatuhan ke Bank Indonesia mengenai Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan berjalan rutin per semester. Laporan kepatuhan tersebut mencerminkan kepatuhan BSM terhadap hukum dan peraturan perundangan yang berlaku termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah. Ketidakpatuhan BSM terhadap hukum dan peraturan perundangan berakibat sanksi dari pihak regulator yang dapat mencemarkan reputasi BSM di mata stakeholders. Karena itu, BSM tetap menjaga diri agar
terhindar dari segala bentuk sanksi, baik teguran tertulis, penurunan tingkat kesehatan bank, pembekuan kegiatan usaha tertentu serta pemberhentian pengurus bank. Atas dasar ini, fungsi kepatuhan di BSM menjadi amat penting untuk mendukung pengelolaan Risiko Kepatuhan yang dihadapi BSM sesuai dengan perkembangan usaha BSM ke depan. Seluruh potensi Risiko Kepatuhan yang diperkirakan akan dihadapi BSM dapat termitigasi dengan baik, sehingga dapat meminimalkan Risiko Kepatuhan bagi BSM. Seluruh jajaran BSM wajib memahami seluruh ketentuan perundangan yang berlaku untuk setiap fungsi operasional sehari-hari. Dengan demikian, kepatuhan merupakan tanggung jawab setiap individu di BSM dan tidak semata-mata tanggung jawab dari Satuan Kerja Kepatuhan (SKK). Budaya Kepatuhan (Compliance Culture) merupakan unsur penting dari seluruh kegiatan yang dilakukan oleh BSM mulai dari jajaran tertinggi yaitu Direksi sampai pegawai terendah jajaran BSM Divisi Kepatuhan sebagai SKK mengkoordinir pelaksanaan fungsi kepatuhan dan memastikan pemahaman jajaran BSM terhadap seluruh aturan BSM telah terimplementasi dengan baik melalui praktek perbankan yang sehat sesuai ketentuan regulasi yang berlaku.
I. Penerapan Kepatuhan Penerapan Kepatuhan BSM selama tahun 2010 berjalan baik, dimana penetapan salah satu Direksi menjadi Direktur Kepatuhan melalui RUPS sesuai ketentuan Bank Indonesia. Revitalisasi organisasi Kepatuhan telah terealisir mengantisipasi perkembangan usaha BSM yang semakin besar. Selain itu, operasional BSM telah menjalankan Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) dalam rangka memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku. Tingkat kepatuhan (compliance index) BSM Semester I tahun 2010 sebesar 87,20 (predikat tingkat kepatuhan “Tinggi”) meningkat
dibandingkan Semester II 2009 sebesar 92,79 (predikat tingkat kepatuhan ”tinggi”). Hal ini, menunjukkan bahwa kegiatan pemastian kepatuhan terhadap seluruh operasional BSM telah optimal dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan berikut jajaran di bawahnya yaitu Divisi Kepatuhan dengan organ-organ Bagian Pengawasan Kepatuhan, Bagian Pengujian Kepatuhan, Bagian Sistem Kepatuhan, Bagian Pengembangan GCG, Bagian Monitoring dan Supporting, serta Satuan Kerja Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT).
II. Pengawasan Kepatuhan (Compliance Supervision) Bertugas memastikan pelaksanaan operasional unit kerja cabang/ divisi terkait pembiayaan maupun non pembiayaan telah mematuhi ketentuan regulasi. Tugas pengawasan kepatuhan dilaksanakan oleh Pengawas Kepatuhan (PKP) melalui: a. Cegah Pencegahan PKP dari ketidakpatuhan jajaran terhadap regulasi/ tidak prudent, melalui Compliance Certificate (CC), Komite Keputusan Sisdur (KKS), Compliance Note (CN), Compliance Opinion (CO), Regulation Index (RI), APU & PPT, GCG. b. Pantau Pemantauan kegiatan unit kerja oleh PKP agar tidak menyimpang dari regulasi, melalui review, Daftar Monitoring TIndak Lanjut (DMTL), Laporan, Sistem Informasi Kepatuhan (SIK). c. Jaga Penjagaan agar kebijakan/keputusan Direksi tetap compliant, melalui sosialisasi, Pendidikan & Latihan, Reading & Discussion (RD), Compliance On Site Supervision (COSS), Catatan Tindakan Koreksi & Pencegahan (CTKP), Whistle Blower System (WBS). PKP dalam menjalankan tugasnya menjadi mitra strategis yang independen dengan kepala unit kerja berikut seluruh jajaran di bawahnya. Implementasi suksesnya pengawalan dan pengawasan kepatuhan BSM terukur pada indeks kepatuhan (compliance index)
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
129
tata kelola perusahaan
sebagai upaya strategis untuk melihat “tingkat kepatuhan” unit kerja BSM secara keseluruhan. Hasil pengukuran indeks tersebut digunakan oleh manajemen maupun jajaran unit kerja untuk melakukan langkah perbaikan dan peningkatan kepatuhan.
III. Sistem Kepatuhan Sistem Kepatuhan BSM dilaksanakan melalui serangkaian proses dan tahapan untuk menjamin kepatuhan BSM terhadap regulasi yang berlaku, meliputi: 1. Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) Adalah untuk membangun awareness segenap jajaran BSM terhadap prosedur kerja dan prosedur kepatuhan (compliance procedure) di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang. Prosedur Kepatuhan diimplementasikan BSM untuk memastikan bahwa ketentuan dan prosedur kerja telah dilaksanakan oleh unit kerja. Prosedur Kepatuhan tersebut dilaksanakan menggunakan perangkat kerja berupa checksheet yang dapat membantu cabang untuk memonitor prosedur kerja yang belum dilaksanakan oleh unit kerja terkait. BSM telah mengimplementasikan 14 checksheet Prosedur Kepatuhan di Cabang, yakni Kepala Cabang, Marketing Manager, Operation Manager, Account Officer, Legal Officer, Loan Administration & Trade Service Officer, Gadai Officer, Customer Service Officer, Head Teller, Pelaksana Marketing Support, Customer Service, Teller, Administrasi dan Back Office. Selain itu terdapat 5 Prosedur Kepatuhan di Divisi Kantor Pusat, yakni DKH, DHC, DST, DKN dan DOP. 2. Pengujian Kepatuhan (Compliance Review) Adalah memastikan setiap ketentuan, kebijakan dan standar operasional prosedur BSM sejalan dengan regulasi yang berlaku baik Undang-Undang, Peraturan Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional, dan ketentuan eksternal lainnya. Proses pengujian kepatuhan ini dikokohkan melalui keberadaan Komite Sistem dan Prosedur. 3. Opini Kepatuhan (Compliance Opinion) dan Catatan Kepatuhan (Compliance Note) Opini kepatuhan merupakan bentuk penyampaian pendapat kepatuhan kepada Direktur Utama atas kebijakan yang akan diambil, terutama kebijakan yang bersifat strategik dan operasional. Disamping itu, Divisi Kepatuhan dapat pula memberikan masukan kepada Direktur Kepatuhan atau Unit Kerja lainnya terkait pengambilan keputusan. 4. Kajian Regulasi Eksternal Adalah kajian atas regulasi eksternal yang disampaikan kepada Direktur Kepatuhan untuk melihat dampaknya terhadap BSM. Kajian ini merupakan wujud dari penerapan Good Corporate Governance, terutama prinsip Profesional. Hasil kajian ini juga disampaikan kepada unit kerja yang terkait dengan regulasi tersebut agar dapat diimplementasi dengan baik.
130
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
5. Sistem Informasi Kepatuhan Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) telah mengalami peningkatan fungsi dari yang semula berupa sarana kerja telah meningkat menjadi compliance knowledge base. SIK dikembangkan berdasarkan Arsitektur SIK (ASIK) yang memiliki 5 pilar utama yaitu Corporate Prudentiality, Computerized Activities, Self Compliance Identification, Sharia Compliance dan Compliance Management Information System. Aplikasi yang telah dikembangkan melalui SIK antara lain: a. Pengukuran kinerja PKP Cabang dengan menggunakan Key Performance Indicator (KPI) yang disesuaikan dengan objek pemeriksaan di Cabang. Dengan demikian kinerja PKP Cabang dapat terukur dalam periode bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan. b. Folder regulasi yang memungkinkan seluruh pegawai BSM dapat mencari ketentuan eksternal dengan status terakhir regulasi (dicabut, direvisi atau masih berlaku). Fasilitas ini juga dilengkapi dengan search engine per kata, sehingga pegawai dapat mencari ketentuan sampai ke dalam isi regulasi. c. Discrepancy report akan memberitahu kepada pegawai melalui push email yang dikirim oleh SIK, jika terdapat saldo neraca yang tidak normal di Cabang (termasuk Cabang Pembantu dan Kantor Kas). d. Kemampuan SIK dalam melakukan push email juga telah diterapkan dalam mengidentifikasi setiap regulasi eksternal yang telah diterbitkan, terutama yang terkait dengan peraturan dari Bank Indonesia. Jika terdapat peraturan baru yang dipublikasikan melalui website, maka SIK akan segera mengirimkan email kepada pejabat terkait atas terbitnya peraturan ekternal terbaru. e. Reminder Laporan Kepada Pihak Ketiga telah dikembangkan SIK, sehingga apabila terdapat kewajiban pelaporan kepada Pihak Ketiga yang akan jatuh tempo maka SIK akan mengirimkan push email kepada petugas yang menangani pelaporan. f. Sarana Pelaporan yang bersifat paperless, antara lain Laporan Compliance Procedure, Laporan Zero Defect, Laporan Compliance Certificate dan Laporan PKP Cabang.
IV. Monitoring & Supporting Pelaksanaan Monitoring dan Supporting Kepatuhan BSM selama tahun 2010, meliputi: 1. Penyusunan laporan rutin kinerja pengawasan kepatuhan baik periode bulanan kepada Direktur Kepatuhan, periode triwulanan kepada Direktur Utama dan periode semesteran kepada Bank Indonesia. 2. Pembinaan prudensialitas kepatuhan untuk memastikan pembinaan kepatuhan DKN kepada unit kerja yang belum melaksanakan prudensialitas dengan baik sesuai ketentuan berlaku.
(CRI), Compliance Certificate (CC), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect (ZD), Regulation Index (RI), Division Compliance Index (DCI), Branch Compliance Index (BCI), PKP Performance dan Know Your Customer Index (KYC) Index dan Good Corporate Governance (GCG). Selain itu memonitor realisasi rencana kerja Divisi Kepatuhan serta anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAD.
3. Monitoring khusus terkait dengan penerapan New Core Banking System (NCBS) dan Proyek 201.040, yang merupakan target Market share BSM dalam industri perbankan syariah dengan target asset 40%. 4. Pelaksanaan support administratif, monitoring anggaran dan laporan kepatuhan DKN untuk keperluan internal maupun eksternal.
Nilai rata-rata index kepatuhan Desember 2010 sebesar 93,38 meningkat 0,59 poin dibandingkan Desember 2009 sebesar 92,79. Hal ini, sebagaimana tercantum dalam tabel index kepatuhan di bawah ini:
5. Pemantauan terhadap realisasi index-index kepatuhan yang meliputi Corporate Compliance Index (CCI), Compliance Risk Index
Tingkat Kepatuhan (Compliance Index) No Parameter
Periode
Desember 2009
1 Corporate Compliance Index (CCI) 2 Compliance Risk Index (CRI) 3 Compliance Certificate (CC) Compliance Self Assessment (CSA) 4 Zero Defect (ZD) 5 Regulation Index (RI) 6 Division Compliance Index (DCI) 7 Branch Compliance Index (BCI) 8 PKP Performance 9 APU dan PPT Index 10 Compliance Procedure Index 11 GCG Index
Nilai Rata-rata Index
Posisi Des’10 (Weighted)
Desember 2010
Bobot
Kriteria
Nilai
4,99 4,97 5% 4,97 T 4,90 4,65 5% 4,65 T 100% 100% 10% 10,00 ST 98,00% 99,55% 10% 9,95 T 91,11 96,38 10% 9,64 T 97,62 96,82 5% 4,84 T 92,72 99,06 10% 9,91 T 84,68 84,36 10% 8,44 T 79,85 78,80 10% 7,88 M 87,06 85.72 10% 8,57 T - 96.92 5% 4,85 T 91,88 90,67 10% 9,07 T 92,79
93,38 100%
9,29 Tinggi
Catatan: Rentang nilai dan kriteria bobot: CCI, CRI, RI dan Compro CC, CSA, ZD, DCI, BCI, PKP, APU & PPT, GCG dan Rata-rata Index XX > 4.99 = ST,
XX > 9.99 = ST,
4 < XX < 4.99 = T,
8 < XX < 9.9 = T,
3 < XX < 4 = M,
7 < XX < 8 = M,
2 < XX < 3 = R,
6 < XX < 7 = R,
0 < XX < 2 = SR.
0 < XX < 6 = SR.
Keterangan: (kriteria untuk tingkat Kepatuhan) ST = Sangat Tinggi, T = Tinggi,
M = Moderat,
R = Rendah, SR = Sangat Rendah
Tata cara perhitungan nilai: CCI, CRI = Bobot x posisi akhir x 20 (CF). CC, CSA, ZD, RI, DCI, BCI, PKP Perf., APU & PPT, COMPRO, GCG = Bobot x posisi akhir Nila rata-rata index = total penjumlahan dari seluruh nilai yang dibobot: 10
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
131
tata kelola perusahaan
Monitoring GCG Penerapan GCG BSM pada tahun 2010 meningkat lebih baik yang tercermin pada tindak lanjut hasil audit BI atas penerapan GCG yang memberikan penilaian baik. Hal ini didukung pula dengan penghargaan yang diperoleh BSM pada Annual Report Award (ARA) 2009 sebagai pemenang dalam Kategori Swasta Keuangan Non-listed yang diselenggarakan secara bersama oleh BI, Bapepam-LK, Kementerian BUMN, Kementrian Keuangan, KNKG dan IAI. DKN mengkoordinasikan pelaksanaan Self Assessment (SA) GCG secara khusus, untuk kepentingan internal BSM, memodifikasi format cheklist GCG untuk penilaian secara berkala per semesteran. Adapun Self Assessment sebagaimana diatur dalam PBI dan SEBI telah dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku. BSM telah menyempurnakan Piagam GCG (GCG Charter) dan kebijakan terkait lainnya seiring dengan terbitnya Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, agar sejalan dengan prinsip-prinsip GCG pada setiap tingkatan organisasi BSM. Sosialisasi terus dilakukan kepada seluruh jajaran BSM melalui akses intranet (Bank SE), pemberian materi pada kelas Basic Training maupun program pelatihan internal. Tujuan sosialisasi tidak lain adalah agar pemahaman segenap jajaran BSM dapat menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam lingkungan kerja sehari-hari dan menghindari perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan etika maupun peraturan yang berlaku. Implementasi Code of Conduct (CoC) terus dilakukan di Kantor Pusat, Kantor Cabang dan jaringan kantor BSM secara luas. Apabila ditemukan benturan kepentingan atau penyalahgunaan jabatan yang menimbulkan tindakan fraud dari jajaran BSM, maka akan dilakukan reminder kepada unit kerja yang bersangkutan untuk menyelesaikan dan menindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku dengan pengawasan dari divisi terkait seperti Divisi Audit Intern (DAI), Divisi Manajemen Risiko (DMR), Divisi Jaringan (DJN) dan Divisi Kepatuhan (DKN).
V. Satuan Kerja Anti Pencucian Uang (APU) Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) (SKAP) 1. Efektifitas Penerapan Customer Due Dilligence (CDD) dan Enhanced Due Dilligence (EDD) a. Penerapan CDD dan EDD telah dilaksanakan dengan berpedoman pada PBI No.11/28/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 dan dan SE BI No.11/31/DPNP tanggal 30 November 2009. b. Pemantauan penerapan CDD dan EDD oleh seluruh unit kerja dilakukan dengan cara melakukan scoring atas checklist penerapan CDD dan EDD yang dilengkapi oleh Petugas SKAP masing-masing unit kerja, termasuk terpenuhinya penerapan single CIF, kelengkapan dan validitas data nasabah dan cleansing data.
132
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
c. Hubungan korespondensi dengan bank asing telah didukung dengan pertukaran informasi tentang implementasi APU dan PPT di masing-masing bank melalui AML Questionnaire. 2. Efektifitas Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) a. Implementasi APU dan PPT di BSM telah sesuai dengan UU No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (PPTPPU). b. Pemastian implementasi APU dan PPT sampai dengan tingkat unit kerja dilakukan melalui fungsi Petugas SKAP di tiap Divisi, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas sebagai perpanjangan tangan dari SKAP Kantor Pusat. c. Pemenuhan kewajiban pelaporan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah dilaksanakan sesuai ketentuan melalui sistem Transaction Report Acquisition System (TRACES) dan ikut serta dalam Forum IT PPATK untuk membangun sistem pengganti TRACES yaitu Ghatering Reports and Information Procesing System (GRIPS). d. Pemenuhan permintaan data nasabah oleh pihak berwenang telah dipenuhi sesuai ketentuan yang terkait dengan tata cara pembukaan data rahasia perbankan. e. Peningkatan sistem monitoring data nasabah berisiko tinggi dan indikasi transaksi mencurigakan melalui pembangunan program Sistem Informasi APU dan PPT (SIAP) yang dapat digunakan secara khusus oleh seluruh Petugas SKAP untuk mendeteksi profil dan transaksi nasabah berisiko tinggi serta melakukan pelaporan kepada SKAP Kantor pusat. SIAP juga dapat digunakan secara umum oleh seluruh pegawai BSM untuk memperoleh informasi seputar APU dan PPT seperti blacklist nasabah, ketentuan eksternal dan internal, modul pelatihan/sosialisasi, contoh kasus dan informasi lainnya. f. PPATK telah melakukan audit kepatuhan impelemntasi APU dan PPT terhadpa BSM dan menilai bahwa BSM telah baik dan kooperatif dalam ikut serta menegakkan rezim Anti Money Laundering di Indonesia. 3. Efektifitas Penerapan Know Your Customer (KYC) a. Program pelatihan APU dan PPT untuk pegawai BSM seluruh level pegawai telah dijalankan baik secara internal (inclass dan e-learning) maupun eksternal (dengan pelaksanan program BI, PPATK, FKDKP, dll) dengan mengadakan inclass training, workshop, seminar, pelatihan, dan forum Petugas SKAP. Jumlah pegawai yang telah menerima pelatihan APU dan PPT per 31 Desember 2010 adalah 3.013 pegawai dari total 5.364 pegawai (56%). b. Telah dilaksanakan online tes secara berkala (triwulanan) kepada pegawai untuk memastikan bahwa pegawai telah memahami tentang impelemntasi APU dan PPT dengan baik. c. Telah dilaksanakan program reward dan punishment terhadap implementasi APU dan PPT di seluruh jajaran cabang melalui penilaian oleh Petugas SKAP dan hasil evaluasi SKAP Kantor Pusat. Reward berupa hadiah dan piagam penghargaan,
punishment berupa Surat Pembinaan Kepatuhan Unit Kerja (SPKU). d. Telah dijalankan proses screening dalam penerimaan pegawai baru dan penelitian rekam jejak kepada pegawai yang mendapat promosi untuk memastikan yang bersangkutan tidak terkait dengan aktifitas pencucian uang dan pendanaan terorisme.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
133
tata kelola perusahaan
laporan sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan. Untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja usaha secara berkelanjutan, telah dicanangkan program pengembangan kualitas sumber daya manusia profesional secara konsisten melalui sistem pengelolaan sumber daya manusia secara terpadu.
A. Jumlah Pegawai Sampai akhir tahun 2010, total pegawai BSM mencapai 7.902 orang, meningkat sebanyak 3.358 orang atau 74% dari 4.544 orang pada akhir tahun 2009. Penyebaran jumlah pegawai pada tahun 2010 adalah 962 (17%) di Kantor Pusat dan 4.618 (83%) di 144 Kantor Cabang dan outlet di bawah koordinasinya. Kenaikan/pertambahan jumlah pegawai tersebut berbanding lurus dengan ekspansi BSM melalui jumlah Kantor Cabang dan outlet di bawah koordinasinya di berbagai daerah. Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan sampai dengan akhir tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Tingkat Pendidikan S2 S1
123 2 167 2 2.485 150 4.622 174
SMA
107 1.178 104 2.024
Total Pegawai
Laporan Tahunan 2010
BSM Outsource BSM Outsource
386 48 680 56
Jumlah
PT Bank Syariah Mandiri
2010
D3 SMP (lain-lain)
134
2009
8 57 7 66 3.109 1.435 5.580 2.322 4.544
7.902
Komposisi SDM berdasarkan jenjang karir sampai dengan akhir tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Jenjang Karir
2009
2010
1
0
Senior Vice President
16
18
Vice President
10
4
Assistant Vice President
59
63
Executive Vice President
Senior Manager Manager
84 382
91 574
Pegawai yang berprestasi di bidang kerjanya masing-masing diberikan kenaikan pangkat dan jabatan (promosi). Pada tahun 2010, pegawai mengalami kenaikan pangkat berjumlah 1189 orang dan pegawai yang dinaikkan jabatan sebanyak 1358 orang. Pegawai yang dipromosikan, baik pangkat maupun jabatan, diwajibkan mengikuti rangkaian seleksi administratif dan uji kompetensi. Kompetensi teknis (hard) diuji melalui media e-learning dan kompetensi perilaku (soft) diuji melalui competency assesment. Officer Development Program (ODP) merupakan program yang dikhususkan bagi pegawai yang dipromosikan dengan perubahan level jabatan. Yaitu pegawai dari level jabatan Pelaksana yang dipromosikan ke level jabatan Officer. Tahun 2010, pegawai level Pelaksana yang mengikuti ODP sebanyak 281 pegawai. Berbagai program reward telah dilaksanakan BSM kepada pegawai. Selain program promosi dan pemberian beasiswa, terdapat sejumlah reward lain yang diberikan ke pegawai. Pada tahun 2010 Manajemen menyetujui kenaikan gaji pokok pegawai sebesar rata-rata 14%. Tunjangan Prestasi Unit Kerja (TPUK) diberikan kepada pegawai mengacu pada evaluasi kinerja triwulanan. Jumlah TPUK yang diberikan ke pegawai selama 3 triwulan sebesar rata-rata 5,3 kali gaji pokok. Pegawai yang menerima TPUK terbesar adalah sebesar 12,28 kali gaji pokok.
B. Rekrutmen BSM terus menghadapi tantangan dalam merealisasikan rencana bisnis di masa depan. Upaya dilakukan adalah dengan memberi perhatian yang cukup terhadap pengembangan jaringan Kantor Cabang termasuk pembukaan outlet gadai, pembiayaan mikro, dan pembiayaan konsumer. Dalam proses rekrutmen BSM juga memanfaatkan teknologi e-recruitment melalui website perusahaan: www.syariahmandiri.co.id dan https : //karir.syariahmandiri.co.id.
C. Organisasi dan Jabatan Organisasi BSM secara berkesinambungan disesuaikan mengikuti rencana bisnis dan pengembangan kegiatan usaha. Untuk itu diperlukan tata kelola organisasi yang baik dan seimbang antara strategi dan daya dukung dalam bentuk infrastruktur yang memadai. Struktur organisasi, jabatan, dan uraian kerja (job description) disusun dalam bentuk Pedoman Organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis BSM.
D. Sistem Remunerasi dan Reward BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai berdasarkan pencapaian kinerja melalui penerapan pola guaranted cash dan fasilitas kepegawaian lainnya. Menghadapi era persaingan yang semakin ketat, BSM berupaya untuk menciptakan paket remunerasi yang atraktif dan kompetitif. Paket remunerasi terus ditinjau ulang untuk memastikan bahwa pegawai BSM mendapatkan paket yang kompetitif. Semangat kerja pegawai terus ditingkatkan melalui reward terkait kinerja, antara lain dengan program tunjangan prestasi unit kerja, bonus tahunan, insentif terkait prestasi, dan pemberian beasiswa S2.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
135
tata kelola perusahaan
E. Kompetensi Kompetensi merupakan sebuah konsep yang dapat diartikan sebagai kombinasi antara pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan perilaku (behaviour) atau dikenal sebagai Competency-Based Human Resources Management (CBHRM). CBHRM merupakan pola pendekatan dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya insani yang unggul dengan kompetensi sebagai titik sentralnya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan konsisten dalam menerapkan sistem rekrutmen, seleksi, promosi, kompensasi, penilaian kinerja, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, manajemen kinerja, maupun perencanaan strategis di bidang sumber daya manusia ke titik yang paling optimum.
b. Penambahan content e-learning:
F. Pengembangan Pegawai BSM memberikan kesempatan belajar bagi pegawainya untuk mendukung mereka melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya dan terus mengembangkan karirnya. Program pelatihan dan pengembangan dilakukan untuk memperbaiki kemampuan, kapasitas dan produktivitas pegawai BSM berupa in-house training, public training maupun e-learning. Pada tahun 2010, rata-rata pegawai BSM mengikuti training adalah 3,81 kali, rata-rata jam belajar pegawai BSM adalah 77,04 jam dan rata-rata jumlah hari pelatihan pegawai adalah 5,35 hari. BSM secara konsisten meningkatkan anggaran pengembangan bagi pegawai menjadi Rp32,92 miliar meningkat dibanding tahun 2009 sebesar Rp 21,01 miliar. 1. Memutakhirkan Sistim dan Aplikasi e-learning a. Pembangunan Learning Evaluasi Database (LED) untuk pelatihan internal BSM. Aplikasi LED adalah aplikasi untuk evaluasi pelatihan terdiri:
No Nama 1 Modul
2009 2010
Keterangan
336 899 -
e-learning 2
Modul
e-learning
125
tes online
3 Modul
6
137
-
12 l Modul BSM Mobile Banking GPRS
e-learning
l Modul Pooling Fund
berbasis l Modul BSM Net Banking macro l Modul Pembiayaan Pemilikan Rumah media l Modul Pembiayaan Edukasi BSM l Modul Tabungan Berencana BSM l Modul Investa Cendekia l Modul Karakteristik Resiko dan l Regulasi Perbankan l Modul International Trade l Modul Karakteristik Resiko Operasional l Modul Corporate Governance Bagi Bank
Evaluasi
Janis Evaluasi Keterangan
Level I
Evaluasi yang mengukur kepuasan peserta
46 program
terhadap pelaksanaan pelatihan meliputi
pelatihan
program, modul, instruktur dan
penyelenggaraan pelatihan
Level II
Evaluasi yang mengukur kemampuan peserta
Program Officer
menyerap modul pelatihan melalui post test
Development
l Modul Kerangka Regulasi di Indonesia dan Ketentuan Manajemen Resiko
2. Meningkatkan Utilitas e-learning a. Pemahaman Ketentuan/SE melalui program refreshment dan test online di e-learning.
Program (ODP):
Keterangan
jabatan account
Peserta blended learning
officer, micro ac
count officer,
officer gadai,
funding officer
Test online untuk pengembangan karir pegawai:
dan operational
officer
Level III
Evaluasi yang mengukur penerapan hasil
234 program
pelatihan 3 bulan pasca pelaksanaan
pelatihan
2009 2010 Growth 1.781
2.539
758
-
363
363
a. Pengangkatan calon pegawai BSM
70
134
64
b. Rotasi/mutasi
242
305
63
c. ODP (account officer, micro account officer,
453*)
275**)
-
Kompetisi pengetahuan teknis perbankan syariah bagi frontliners
officer gadai, funding officer, operasional officer) *) tes assessment calon ODP **) tes assessment ODP
136
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
b. Pemahaman ketentuan/SE melalui program refreshment dan test online di e-learning: 1) Jumlah SE yang di ujikan sebanyak 42 SE, mencakup: GCG, CoC, Operasional, Pembiayaan, Manajemen Resiko, Internal Control, dll. 2) Jumlah kunjungan sebanyak 25.526 kunjungan dari seluruh level banking staff. 3) Jumlah pegawai yang mengikuti test refreshment SE mulai dari jabatan pelaksana sampai kepala cabang/kepala divisi sebanyak 4.252 peserta sbb: Pegawai peserta tes refreshment tahun 2010 No 1
Jabatan Kepala Cabang
Peserta
3. Data Utilisasi e-Learning Penggunaan e-Learning tahun 2009 dan 2010
Keterangan
Program pelatihan
13
Modul
18
23.08%
91 125 10.27%
Kunjungan (hits)
48.302 70.038
45.00%
Jam kunjungan
29.614 48.234
62.88%
Jam belajar/pegawai
81,77
2009 2010 Growth
Keterangan
94,96
2.50
16.13%
Kelas Reguler
226
Program
146 161 10.27%
10.62%
97
Peserta
12.187 14.752 21.05% 226
146 161 10.27%
2
Marketing Manajer
64
Kelas Reguler
3
Operation Manajer
277
Program
4
Kepala KCP
221
5
Account Officer
443
6
Head Teller
63
7
Branch Operation Manajer
31
8
Kepala Kantor Kas
28
Jumlah pegawai rata rata*)
9
Kepala/Wakil Kepala Divisi/Desk/SKD/SAD
38
Laba sebelum pajak
10
KaBag/Team leader
93
Kelebihan PPAP (miliar Rp)
11
Kepala Seksi
41
Laba/Pegawai (juta Rp)
12
Officer Non Jabatan
13 Pelaksana
2009 2010 Growth
352 2.504
250
10.62%
Produktifitas pegawai tahun 2009 dan 2010
Keterangan
Des 2009
Des 2010
2779
4.147
419,65
583,32
62,68
206.10
173
190
*) exc. pegawai outsourching & pegawai dasar Posisi jumlah banking staff BSM Desember 2010: 5.515
Produktivitas per pegawai BSM meningkat 9,83% dari Rp173 juta pada akhir tahun 2009 menjadi Rp190 juta pada akhir tahun 2010.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
137
tata kelola perusahaan
laporan corporate social responsibility
BSM menempatkan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dalam kerangka upaya perusahaan untuk mencapai keberlanjutan (sustainability) dalam jangka panjang.
BSM meyakini bahwa perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan melalui cara lain tetap menjalankan praktek bisnis yang etis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, BSM menempatkan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/ CSR) dalam kerangka upaya perusahaan untuk mencapai keberlanjutan (sustainability) dalam jangka panjang. Arti dari bisnis yang berkelanjutan (sustainable business) adalah bahwa perusahaan tidak hanya berupaya untuk memaksimalkan kinerja ekonomi untuk para pemegang saham, tetapi juga secara menyeluruh berusaha untuk memberikan kontribusi yang maksimal dalam aspek sosial dan lingkungan. Dengan pendekatan tripple bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi (economic indicators), kinerja lingkungan (environmental indicators), dan kinerja sosial (social indicators), diharapkan keberadaan BSM tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham (shareholders), tetapi juga kepada pemangku kepentingan (stakeholders) yang lebih luas yaitu masyarakat dan lingkungan. Dengan kata lain, BSM berusaha untuk memaksimalkan laba perusahaan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat (people), dan lingkungan (planet). BSM meyakini bahwa dengan pendekatan yang menyeluruh ini akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang berkelanjutan (sustaibable development), yaitu kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang.
vir
onm
ent
shareholders
em
plo ye
BSM
es
customer
supp
lie
rs
en
“Better Legacy for Better Indonesia”
s
ty government Laporan Tahunan 2010
cie
PT Bank Syariah Mandiri
so
138
Dengan kepercayaan bahwa perusahaan, masyarakat, dan lingkungan bisa berjalan seiring dalam mencapai tujuan yang sama, BSM menempatkan kegiatan CSR sebagai strategi inti (core strategy) dan menjadikannya sebagai sumber inovasi dan efisiensi untuk meningkatkan keunggulan bersaing (competitive advantage) perusahaan. Hal ini berbeda dengan perusahaan yang menempatkan kegiatan CSR sebagai sebatas kegiatan donasi yang dilakukan oleh perusahaan (corporate philantropy). BSM tidak memandang manfaat ekonomi (economic performance) dari keberadaan perusahaan hanya sebatas pada kontribusi perusahaan untuk menghasilkan laba bersih tahun 2010 sebesar Rp419 miliar atau naik 69,45% dibanding tahun 2009 sebesar Rp291 miliar, yang selanjutnya dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen sebesar NIHIL. Akan tetapi, BSM juga memandang penting distribusi ekonomi kepada para pegawai perusahaan yang pada tahun 2010 jumlahnya mencapai 5.580 orang yang berarti naik dibanding tahun sebelumnya sebesar 4.544 orang. Selain itu, kontribusi ekonomi perusahaan juga terlihat nyata dari berbagai pembayaran kepada para pemasok barang/jasa, sumbangan-sumbangan serta bantuan kemasyarakatan lainnya. Dalam bidang sosial (social performance), BSM menaruh perhatian besar pada aspek tenaga kerja (labour) termasuk di dalamnya aspek hak-hak berserikat, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), pendidikan dan latihan, serta pengembangan jenjang karir mereka. Dalam bidang ini, perusahaan selalu beroperasi dalam koridor penghormatan pada hak asasi manusia (human rights) dengan selalu memberikan perlakuan setara kepada semua suku, agama, ras yang berbeda (non discrimination), tidak mempekerjakan tenaga kerja anak (child labour) dan tenaga kerja paksa (forced and compulsory labour), serta selalu memadukan keharmonisan dengan masyarakat sekitar dan mematuhi peraturan yang berlaku (society). Dalam bidang lingkungan (environmental performance), BSM sepenuhnya peduli pada penggunaan material, energi langsung dan tidak langsung, air, serta kadar emisi dan limbah. Perusahaan
semaksimal mungkin menghindari operasi yang memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
A. Perlindungan Konsumen Dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, BSM senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan layanan terbaik. BSM tidak hanya menjual produk perbankan yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat namun juga memberikan perlindungan maksimal kepada konsumen (product responsibility). Bentuk komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen, mencakup antara lain: 1. Pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen (Customer Care). 2. Program peningkatan layanan kepada konsumen. 1. Pusat Pengaduan Konsumen (Customer Care) BSM telah membentuk pusat pengaduan konsumen. Pusat pengaduan konsumen ini dapat diakses oleh konsumen melalui beberapa saluran antara lain: a. Syariah Mandiri Call Center yang beroperasi 24 jam melalui panggilan (021) 5299 7755. b. Email:
[email protected]. c. Customer service yang berada cabang-cabang BSM terdekat. Melalui pusat pengaduan ini, BSM memberikan respon yang cepat atas aduan yang masuk dan penyelesaian secara bijak. 2. Program Peningkatan Layanan Konsumen Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen, BSM melaksanakan program-program antara lain: a. BSM Gelegar Hadiah (Undian Berhadiah). b. Sahabat BSM (Customer Get Customer). c. BSM Fantasi (Hadiah Langsung). d. Ceria Akhir Tahun (Hadiah Langsung). e. Business Gathering dengan nasabah.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
139
tata kelola perusahaan
B. Sumber Budget CSR
Penyaluran Dana Kebajikan Tahun 2010 n Dalam Jutaan (Rp) No
Sebagai wujud komitmen BSM dalam menjadikan kegiatan CSR sebagai bagian strategi inti, perusahaan secara konsisten menyediakan anggaran yang wajar dan memadai untuk mendukung programprogram CSR yang secara konsisten terus meningkat. Pelaksanaan program CSR di BSM memiliki 2 (dua) sumber dana, yakni Dana Kebajikan dan Dana Zakat, dengan uraian sebagai berikut: 1. Dana Kebajikan Dana Kebajikan bersumber dari Denda, Pendapatan Non Halal dan Dana Sosial lainnya. Penerimaan Dana Kebajikan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp1,81 miliar menurun dari periode sebelumnya sebesar Rp1,86 miliar dan telah disalurkan sebesar Rp1,57 miliar menurun dari periode sebelumnya sebesar Rp3,20 miliar. Saldo akhir tahun 2010 adalah sebesar Rp1,80 miliar. Jenis kegiatan yang telah mendapat penyaluran Dana Kebajikan meliputi: pembangunan/renovasi masjid dan sekolah-sekolah, bantuan modal kambing untuk peternak, serta bantuan korban bencana alam di Jogjakarta, bantuan kesehatan, pembagian buku-buku dan komputer untuk sekolah-sekolah di Jakarta dan Majalengka, dan lain-lain. 2. Dana Zakat a. Dana Zakat bersumber dari zakat perusahaan (BSM) disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra (LAZNAS BSM). Pada tahun 2010 BSM telah menyalurkan dana zakat perusahaan tahun 2008 dan 2009 melalui LAZNAS BSM sebesar Rp15,77 miliar, naik dari penyaluran periode sebelumnya sebesar Rp2,89 miliar.
Jenis Bantuan
Nominal
1
Renovasi gedung SD Muhammadiyah
50
8-10 Banjarmasin
2
Pembangunan dan renovasi ruang kelas
Madrasah Al-Istiqomah-Bekasi
3
Operasi bibir sumbing Kabupaten Banggai,
Sulawesi Tengah
4
Program pemberdayaan masyarakat di sekitar
kampus Universitas Syah Kuala, Banda Aceh
5
CSR Berbahagia dan Berbagi di Banda Aceh
6
Kambing etawa untuk daerah Gunung Kidul, Yogyakarta
7
Sarana belajar mengajar kepada Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) Griya Kijang di Cinere
8
Perlengkapan komputer sekolah
24
9
Beasiswa pada acara KUR
25
10
Program guru mandiri wilayah Bandung dan Sukabumi
210
11
Pengadaan sarana penginapan bagi mahasiswi
110
daerah di kampus IIQ (Institut Ilmu Al Qur’an)
12
Edukasi masyarakat tentang kesadaran berhaji
melalui film Emak Ingin Naik Haji
13
Sewa sekretariat bersama PKES
14
Bantuan sosial lainnya dengan nilai yang bervariasi
Total 1.570,63
14,5 25 50 22 35 12,4
300 50 2-10
b. LAZNAS BSM melakukan penyaluran melalui program yang berdaya guna dan bermanfaat yakni Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat kepada 21.524 orang (mustahikin), meningkat dari periode sebelumnya, tahun 2009 sejumlah 14.582 orang (mustahikin).
Penyaluran Zakat oleh LAZNAS BSM No
Program
Keterangan
1 Mitra Umat Program Pengembangan Ekonomi Umat
Kegiatan Budidaya jamur Budidaya kelinci Pinjaman modal usaha mikro
Mahasiswa 2 Didik Umat Bantuan pendidikan (Reguler/Beasiswa) SD s.d. SMA
Bantuan pendidikan (non reguler)
SD s.d. SMA
Wilayah Bogor Bandung Surabaya Jakarta, Bogor Bandung, Surabaya Jabotabek Jabodetabek
Mustahiq 100 25 100
1.743.716.596
30
1.559.449.800
2.276 224
3 Simpati Umat Bantuan kesehatan
Donor darah Jakarta Pengobatan massal/perorangan Jabodetabek, P. Seribu Khitanan massal Jawa Barat
1.000 3.678 3.780
Bantuan Sosial/Budaya
Bantuan bencana alam Santunan yatim Distribusi Qurban Nasional Distribusi Quran Wakaf Nasional Bantuan sarana fisik sekolah
1.800 2.500 200 2.769 2.642
Padang, Yogyakarta Jabodetabek Selindo Selindo Selindo
Total
140
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Nominal/Rp
21.124
6.279.701.010
9.582.867.406
LAZNAS BSM adalah mitra utama PT Bank Syariah Mandiri dalam kegiatan CSR. Pendirian LAZNAS BSM dikukuhkan melalui Keputusan Menteri Agama RI No: 406 tahun 2002 tentang Pengukuhan Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat sebagai Lembaga Amil Zakat.
C. Kerjasama dengan LAZNAS BSM Program CSR, baik di kantor pusat maupun kantor cabang BSM, disusun berdasarkan perencanaan yang matang, yang bertanggung jawab serta terkonsep dengan mengacu pada kebijakan BSM. Berbagai program yang dimiliki BSM dilakukan secara sinergi dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM. Sebagai strategi agar dalam menyusun rencana program CSR tepat sasaran dan tepat guna, pelaksanaan program CSR didasarkan dari hasil survei serta pemetaan kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar. Selanjutnya, program yang telah disusun itu dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat secara aktif dengan mekanisme buttom up dan melakukan kemitraan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) lain. Agar program dapat terealisasi dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal, maka metoda pelaksanaan program disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah, dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait, utamanya pemerintah setempat, serta para pihak yang terlibat langsung. Program-program CSR BSM dikelompokkan dalam lima bidang yaitu: 1. Pengembangan Ekonomi Umat
realisasi tahun 2009 sebesar Rp1,27 miliar. Program difokuskan pada peningkatan kulitas pendidikan, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu, sebanyak 15.594 siswa. Kegiatan dilaksanakan secara menyeluruh baik di lingkungan Kantor Pusat BSM di Jakarta maupun kantor cabang di seluruh pelosok negeri.
Program Perbaikan Kesehatan Program CSR BSM di bidang perbaikan kesehatan selama tahun 2010 menggunakan dana sebesar Rp44,28 juta meningkat dibanding realisasi tahun 2009 sebesar Rp41,85 juta. Program CSR untuk bidang kesehatan difokuskan pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sekitar yang diwujudkan dalam bentuk bantuan kesehatan dan pelaksanaan donor darah LAZNAS BSM.
Program Sosial/Budaya Program CSR BSM di bidang sosial/budaya selama tahun 2010 menggunakan dana sebesar Rp1,99 miliar meningkat dibanding realisasi tahun 2009 sebesar Rp436,42 juta. Program CSR untuk bidang social/budaya diwujudkan dalam bentuk santunan dhuafa, santunan Ramadhan, bantuan korban bencana alam, bantuan pembangunan dan renovasi masjid dan madrasah, dan program-program lainnya.
2. Program Pengembangan Pendidikan
Program Pelestarian Lingkungan 3. Program Perbaikan Kesehatan 4. Program Sosial/Budaya 5. Program Pelestarian Lingkungan
Pengembangan Ekonomi Umat Pelaksanaan CSR bidang pengembangan ekonomi umat bertujuan untuk menciptakan kemandirian masyarakat dalam mencapai peningkatan kesejahteraan dalam jangka panjang. Program CSR bidang ini diwujudkan dalam pemberian bantuan permodalan, sarana kerja dan sebagainya.
BSM juga secara konsisten mengembangkan program-program CSR untuk kelestarian lingkungan hidup. Program CSR BSM di bidang pelestarian lingkungan selama tahun 2010 menghabiskan dana sebesar Rp473,32 juta menurun dibanding realisasi tahun 2009 sebesar Rp758,03 juta. Kegiatan bidang pelestarian lingkungan yang sudah dilaksanakan antara lain penanaman pohon mangrove. Kegiatan dilaksanakan baik oleh Kantor Pusat BSM di Jakarta maupun Kantor Cabang yang tersebar di berbagai daerah.
D. Kegiatan Internal Forum Doa Pagi (FDP)
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2010 antara lain berupa bantuan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar kampus Syeh Kuala Banda Aceh, serta bantuan kambing etawa untuk peternak Gunung Kidul dan Sabilun Najah, Jogjakarta. Demikian juga bantuan permodalan usaha yang dilaksanakan di wilayah Jabodetabek.
Program Pengembangan Pendidikan Program CSR BSM di bidang pengembangan pendidikan selama tahun 2010 menggunakan dana sebesar Rp1,85 miliar meningkat dibanding
FDP dilaksanakan secara rutin setiap hari Senin pagi, mulai dari jam 07.45 – 08.30 Wib, bertempat di Lobby Lt. 3 Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri. FDP diikuti lebih dari 700 orang; meliputi seluruh jajaran Direksi BSM, Kepala Divisi, Kepala Desk, Pejabat Kanwil II & III, Kepala Cabang Jabodetabek dan seluruh pegawai BSM kantor pusat. FDP diawali dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan presentasi kinerja perusahaan mingguan (Weekly Review), dan dilanjutkan dengan presentasi dari unit kerja yang ingin menginformasikan program kerja yang tengah dijalankan.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
141
tata kelola perusahaan
FDP ditutup dengan presentasi Spirit of the Week, mengambil core values dari Shared Values ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus). Core values merupakan penjabaran dari nilainilai ETHIC yang diturunkan dari ayat Al Qur’an dan Hadits. FDP merupakan ajang pembelajaran (Transfer Knowledge Forum) dan keterbukaan informasi (Transparency Forum) bagi seluruh pegawai BSM, karena: l Semua peserta FDP mendapat informasi terkini (hot information) atas pencapaian kinerja perusahaan. l Direksi akan memberikan pengarahan atas pencapaian kinerja mingguan yang dipresentasikan. l Seluruh pegawai mendapat informasi secara langsung dan dari dari pihak yang paling berkompeten atas pencapaian kinerja perusahaan mingguan. l Seluruh pegawai dapat belajar secara langsung tentang apa dan bagaimana cara manajemen untuk menyikapi dan mengambil kebijakan atas dinamika perusahaan. Seluruh pegawai yang tidak dapat mengikuti FDP secara langsung dapat memperoleh informasi yang sama dengan peserta FDP melalui rekaman dan transliterasi arahan Direksi yang di-upload oleh Corporate Secretary pada intranet.
Pengajian Rabu Sore Pengajian Rabu Sore dilaksanakan secara rutin setiap hari Rabu sore, mulai dari jam 06.30 – 18.00 Wib (Maghrib), bertempat di masjid Al-Ihsan, Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri. Pengajian diikuti oleh seluruh pegawai kantor pusat dan Direksi. Pengajian Rabu Sore menghadirkan ulama dan kalangan intelektual dari berbagai latar belakang disiplin ilmu. Beragam pembicara dan tema pengajian bertujuan untuk meningkatkan kualitas spiritual dan memperluas wawasan keberagamaan pegawai. Pengajian Rabu Sore juga dilaksanakan oleh semua cabang di seluruh Indonesia.
Perusahaan dan komunitas pegawai adalah bagian yang tidak terpisahkan dan bersinergi menghasilkan output positif bagi perusahaan maupun bagi pegawai. Di BSM, komunitas pegawai mendapatkan dukungan penuh dari manajemen. Dukungan dapat berupa fasilitas, dana kegiatan, dan keikutsertaan langsung jajaran manajemen dalam kegiatan komunitas pegawai. Di bawah BSM Club, terdapat beberapa komunitas yang aktif sebagai berikut: 1. Unit Kerohanian Islam 2. Unit Sepakbola 3. Unit Bola Basket 4. Unit Bulutangkis 5. Unit Futsal 6. Unit Tenis 7. Klub Sepeda Motor: Syariah Mandiri Touring (SMART)
BSM Club Untuk mewadahi beragam kegiatan yang bersifat komunitas, Perseroan mendirikan BSM Club, pada 1 November 2006. BSM Club adalah wadah koordinasi seluruh kegiatan pegawai yang sebelumnya berjalan sendirisendiri dalam komunitas terpisah. Pembentukan komunitas pegawai dalam wadah BSM Club adalah: 1. Meningkatkan keakraban pegawai, terutama lintas unit kerja dan lintas jabatan. 2. Menyalurkan minat dan bakat pegawai. 3. Bagian dari penyeimbang “work and life”. 4. Mendukung kinerja perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung.
142
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
8. Klub Pencinta Alam: BSM Adventure 9. Klub Sepeda: Syariah Mandiri Cycling (Smiling) 10. Klub Fotografi: BSM Photography Club 11. Klub Buku: BSM Readers Club 12. Klub Memancing BSM 13. Klub Musik dan Kesenian 14. Klub Senam
15. Klub Aikido BSM 16. Klub Taekwondo BSM
Contoh lomba oleh unit Sepakbola dan unit Bola Basket: Juara pada Shariah Skills Competition oleh Karim Business Consulting. Kompetisi diikuti oleh lembaga keuangan syariah di Indonesia.
Kegiatan Rutin
BSM Adventure
Beberapa latihan rutin yang dilaksanakan, antara lain: sepakbola di lapangan ABC Senayan setiap hari Minggu pagi; futsal di lapangan futsal Planet Futsal Kelapa Gading setiap hari Minggu; latihan rutin aerobik dengan sistem keanggotaan bagi pegawai wanita BSM di sanggar senam Azzuhra Kebon Kacang; tenis setiap hari Jumat di lapangan tenis RSPAD Gatot Subroto; bulutangkis setiap hari Rabu di markas Polisi Militer Tanah Abang; Aikido setiap hari Rabu di lobi Wisma Mandiri; Kerohanian Islam mengadakan pengajian rutin setiap hari Senin dan melaksanakan acara pada hari besar Islam, terutama kegiatan Ramadhan selama 1 bulan penuh di BSM.
1. Ketua BSM Adventure ikut serta dalam tim the Climate Project Indonesia dan mengikuti pelatihan di Melbourne, Australia (2009) dan Nashville, AS (2010). Pelatihan di Melbourne diikuti oleh negara-negara Asia Pasifik, dimana wakil BSM menjadi salah satu dari 54 presenter dari Indonesia untuk the Climate Project dalam mengatasi global warming. The Climate Project Indonesia adalah kegiatan yang dibentuk oleh Al Gore (mantan Wapres AS 19932001, penerima Nobel Perdamaian 2007).
Kegiatan Non Rutin Beberapa kegiatan non rutin yang telah dilaksanakan BSM Club, antara lain:
SMART 27-30 Mei 2010 2-4 September 2010 3-6 Desember 2010 17-23 Desember 2010
Touring dengan tujuan Bandar Lampung Baksos Ramadhan dengan lokasi Panti Asuhan Putra Setia, Senen dan Panti Asuhan Balita Tunas Bangsa Cipayung, Jakarta Timur Touring dengan tujuan Pameungpeuk - Pangandaran, Jawa Barat Touring dengan Jakarta-Sabang (Nol Km)
2. Perwakilan BSM mengikuti pelatihan “Leadership on Climate Change” di Jakarta, Januari 2010. Pelatihan ini langsung diberikan oleh Al Gore. 3. Program penanaman pohon di gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, 16 Mei 2010. Sebelumnya, BSM Adventure pernah berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat (November 2008) dan penamanan pohon bakau (mangrove) di Taman Wisata Alam Kapuk, Jakarta (April 2009).
BSM Smiling Club Komunitas Syariah Mandiri Cycling (Smiling) Club resmi berdiri 2 September 2007, sebagai organisasi pecinta sepeda di BSM. Kini komunitas Smiling Club menyebar di hampir semua kantor cabang BSM. Smiling Club, selain sebagai wadah untuk aktivitas berolahraga sepeda bagi anggotanya, club ini juga menjadi ajang keakraban karyawan. Keanggotaan Smiling Club mulai dari Dewan Komisaris sampai tingkat office boy.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
143
tata kelola perusahaan
Smiling Club aktif melakukan kegiatan bersepeda baik off road maupun on road. Daerah jelajah Smiling Club untuk kegiatan offroad ini meliputi antara lain daerah Bogor, Citeureup dan sekitarnya, Rindu Alam, Cikole (Tangkuban Perahu), Jalur Pipa Gas (JPG) Serpong, Gunung Merapi. Untuk kegiatan on road selain menyelenggarakan kegiatan internal, juga mengikuti perhelatan sepeda yang diselenggarakan oleh komunitas lain di daerah sekitar Thamrin dan Kota Tua Jakarta. Selain kegiatan bersepeda, Smiling Club juga melakukan kegiatan sosial, antara lain: mendirikan Perpustakaan Nurul Qur’an di pesantren Nurul Qur’an, Bogor, Halal-bi halal dengan dengan Guru-guru TPA se Kecamatan Cipayung, memberikan bantuan untuk anak yatim dan kegiatan Masjid pada masyarakat Gunung Merapi. Atas kontribusi Smiling Club pada anggotanya, perusahaan dan masyarakat luas, Smiling Club pada tahun 2010 memperoleh penghargaan The Most Inspirer Community pada kegiatan Indonesia Consumunity 2010 yang diselenggarakan oleh majalah SWA bersama Prasetya Mulya Bussiness School (PMBS), yaitu penghargaan yang diberikan kepada “organisasi” yang telah menginspirasi, karena memiliki nilai-nilai moral dan kebersamaan, serta mempunyai jumlah anggota yang luas.
BSM UMKM Award 2010 BSM selama tiga tahun berturut turut telah menyelenggarakan BSM UMKM Award, yaitu tahun 2008, 2009, 2010. Tujuan BSM UMKM Award adalah memberikan apresiasi pada nasabah UMKM-BSM atas loyalitas dan prestasinya selama menjadi debitur UMKM di BSM. UMKM Award Tahun 2010 melombakan 3 kategori, yakni: 1. Kategori Umum: Debitur terbaik BSM UMKM Terdapat 8 kategori, yaitu: BPRS; KJKS/ KSU/BMT/Koperasi Syariah (Kopsyah); Koperasi Kopkar: TNI, POLRI, PNS; Koperasi Kopkar Kategori BUMN, BUMD; Koperasi Kopkar Kategori Swasta; Sektor Riil Mikro; Sektor Riil Kecil; dan Sektor Riil Menengah.
2. Kategori Khusus: Penghargaan khusus kepada debitur yang mendapatkan fasilitas pembiayaan program: SUP005; DNS KLH; KUR 3. Kategori Green UMKM: Penghargaan kepada nasabah UMKM yang paling peduli dan memberi kontribusi besar terhadap upaya penyelamatan lingkungan.
144
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
UMKM Award 2008 sampai dengan 2010 Kategori 2008
2009
2010
Umum BPRS
BPRS;
BPRS
KJKS/KSU/BMT/
KJKS/KSU/BMT/
Koperasi KJKS
Koperasi Syariah
Koperasi Syariah
(Kopsyah);
(Kopsyah)
Koperasi Kopkar
Koperasi Kopkar:
Koperasi Kopkar:
TNI POLRI PNS
TNI, POLRI, PNS;
TNI, POLRI, PNS
Koperasi Kopkar
Koperasi Kopkar
BUMN BUMD
Kategori BUMN,
Koperasi Kopkar:
BUMD;
BUMN, BUMD
Koperasi Kopkar
Koperasi Kopkar
Sektor Riil Mikro
Swasta
Kategori Swasta;
Sektor Riil Mikro
Sektor Riil Mikro;
Sektor Riil Mikro
Sektor Riil
Sektor Riil Menengah.
Sektor Riil Menengah
Menengah
KUR
SUP 005
Khusus
Tidak Ada
Tidak Ada
DNS KLH
SUP 005
KUR
Green
Penghargaan kepada
Tidak Ada
Tidak Ada
UMKM
nasabah UMKM yang
paling peduli dan
memberi kontribusi
besar terhadap upaya
penyelamatan
lingkungan
BSM Edu Award 2010 BSM pada tahuan 2010 menyelenggarakan BSM Edu Award. Tujuan: memberikan penghargaan kepada para pendidik yang memiliki kontribusi dan manfaat bagi pendidikan masyarakat sekitar, baik pendidik formal maupun informal. Terdapat 5 (lima) nominator: Mukiman (49 tahun): 20 tahun mengabdi di belantara Aceh Utara Elih Sutisna Yanto (48 tahun): Memilih menjadi guru dari pada Jabatan Manager Nurrohim (39 tahun): Pendiri sekolah “Master” (Masjid Terminal) Een Sukesih (47 tahun): Mengabdi dengan keterbatasan fisik Nurhidayat (34 tahun): Kearifan putra daerah
BSM Readers Club BSM Readers Club (RC) adalah salah satu klub kegiatan pegawai di bawah naungan BSM Club. Klub pegawai yang memiliki motto Read, Share, and Grow Together ini didirikan untuk memfasilitasi para pegawai dalam sebuah kelompok kajian intensif. BSM RC memandang bahwa perubahan yang dinamis dan kompleks menyebabkan the latest knowledge segera menjadi outdated knowledge. Untuk itu organisasi BSM didorong untuk melakukan update knowledge terus menerus dan melakukan inovasi. BSM bertujuan menjadi sebuah learning organization. Untuk itu BSM membuat 2 terobosan proses pembelajaran bagi pegawai melalui program BSM E-learning dan BSM Readers Club.
BSM RC, sebagai organisasi pembelajar, bertujuan agar pegawai BSM menjadi produsen ilmu, bukan hanya konsumen ilmu. BSM RC memfasilitasi insan BSM untuk mengkaji, meningkatkan kualitas berpikir, mengembangkan ilmu dan mengaplikasikan ilmu di perusahaan. BSM RC menghadirkan iklim intelektualitas dan kebiasaan diskusi berlandaskan ilmu pengetahuan yang menjadi syarat pegawai BSM dapat produktif menghasilkan karya. BSM RC pertama kali digulirkan pada bulan Juli 2009 dengan dilakukannya bedah buku “Marketing in Crisis” tulisan Renald Kasali. BSM RC memiliki kegiatan bulanan terkait buku atau bedah buku. Keberadaan BSM RC telah mendorong pegawai BSM untuk memahami dan menjelaskan peristiwa dimana sebuah buku menjadi acuan utama. Forum didesain dimana terjadi proses pembelajaran bersama (knowledge sharing), dengan cara: 1. Pegawai BSM yang mendapatkan giliran pembedah menjadi narasumber utama menjelaskan isi buku pilihan. 2. Diskusi dilanjutkan dengan tanggapan atau opini dari beberapa pegawai lain yang menceritakan isi buku dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan pembedah utama. 3. Narasumber tambahan, bila ada, memberi tanggapan atas topik yang dibahas. Narasumber tambahan bisa berupa penulis, editor, atau seseorang yang ahli dalam topik yang dibahas. BSM RC memilih buku-buku yang relevan untuk kondisi BSM. Judul buku yang telah dibahas bervariasi mencakup buku manajemen, psikologi populer, Islam, nasionalisme, dan sosial. Presentasi dibuat seefektif mungkin, dimana bedah buku dilengkapi dengan tampilan audio visual yang menarik. Pada bagian akhir presentasi, bahasan selalu dikaitkan dengan relevansi buku terhadap BSM. Misal, saat membedah buku The Speed of Trust (karya Stephen MR Covey), maka insan BSM menyadari bahwa “speed of trust” akan meningkatkan layanan BSM
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
145
tata kelola perusahaan
bagi nasabah dan mengurangi costs bagi BSM. Saat membedah buku Crowd (Yuswohady), BSM terdorong untuk segera melakukan atau mengkonsolidasi komunitas on-line dan komunitas off-line sebagai bagian program pemasaran BSM. Materi presentasi dan video di-share melalui jaringan intranet bank untuk selanjutnya menjadi bahan pembelajaran bersama. Kegiatan BSM RC juga dilakukan di kantor cabang, seperti Makassar, Cilegon dan Mataram. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan praktis, BSM RC juga pernah mengadakan satu sesi speed reading dengan mengundang instruktur eksternal. Keberadaa BSM RC ini juga menjadi salah satu bagian BSM dalam kisah inspirasi yang diulas dalam buku Grow with Character Champion Stories (Alexander Mulya dkk, PT Gramedia Pustaka Utama, 2011).
Organisasi Sosial Direksi BSM aktif sebagai pengurus maupun anggota dari berbagai organisasi sosial kemasyarakatan, baik yang terkait dengan ekonomi syariah maupun sebagai profesi bankir. Beberapa organisasi sosial kemasyarakatan yang diikuti oleh direksi BSM di antaranya:
Organisasi kemasyarakatan yang diikuti Pengurus No
Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
Sebagai
1
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
Anggota Dewan Penasihat
2
KADIN
Ketua Komite Tetap Bidang Keuangan Syariah
3
Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES)
Dewan Pengurus
4
Ikatan Bankir Indonesia (IBI)
Anggota
5
BARa (Banker Association for Risk Management)
Dewan Pakar
6
ILUNI FE
Wakil Ketua
7
Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP)
Anggota
8
Sharia Economy Focus Group (ISEI)
Anggota
9
Ikatan Komite Audit Indonesia
Anggota
10
Forum Silaturrahmi Perkantoran (Forsimpta)
Pembina
11
Kompartemen Perbankan Syariah Perbanas (KPbS)
Ketua
146
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Karissma Karissma singkatan dari Ikatan Isteri Karyawan Syariah Mandiri. Organisasi para istri pegawai BSM ini didirikan bertepatan dengan Milad Bank Syariah Mandiri ke-6, tanggal 1 Nopember 2005.
saliro Tema: “Pesona Cantik Cermin Citra Diri Positif“ dalam Rangka Milad BSM 1 Nopember 2010. 4. Bidang Seni dan Olah Raga: Latihan Paduan Suara, Senam, dan Bowling.
Karissma merupakan suatu organisasi non formal dibawah BSM Club. Karissma merupakan wadah kegiatan bagi seluruh isteri karyawan Bank BSM. Karissma juga ditujukan sebagai wadah saling bersilaturahmi mengenal satu dengan yang lain, sehingga terbentuk suatu kekeluargaan yang baik dan harmonis. Kepengurusan Karissma ada di tingkat kantor pusat dan kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia. Keberadaan Karissma di dalam aktifitasnya diharapkan dapat menjadi inspirasi dan penyemangat dalam mendukung karir suami. Karissma memiliki bidang-bidang kegiatan, antara lain: Bidang Kerohanian, Bidang Kesejahteraan Sosial, Bidang Pengembangan Sumberdaya Insani, dan Bidang Seni & Olah Raga. Beberapa kegiatan yang telah diselenggarakan, yakni: pengajian rutin bulanan, kunjungan ke panti asuhan/panti wreda, pelatihan dan ketrampilan untuk mengembangkan bakat, group paduan suara, dan senam kesehatan bagi para anggota Karissma. Selama tahun 2010, Karissma telah menyelenggarakan kegiatan antara lain: 1. Bidang Kerohanian: Pengajian Bulanan; 2. Bidang Kesejahteraan Sosial: Kunjungan Ke Panti Asuhan/Panti Wreda dan Ramadhan “Sembako Murah” Kerja Bareng BSM Club dan LAZ NAS BSM; 3. Bidang Pengembangan Sumberdaya Insani: Pelatihan “Beauty Class dan Jilbab Kreasi ” dalam rangka Hari Kartini 21 April 2010 mengadakan; Seminar Pengembangan Kepribadian dan Ngadi
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
147
Jaringan Kantor
jaringan kantor
WILAYAH I MEDAN Gedung BSM Lt.4, Jl. A.Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara Telp. (061) 4534466 Fax. (061) 4534456
ACEH KC ACEH Jl. Diponegoro No. 6, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0651) 22010 Fax. (0651) 33945 KCP MEULABOH Jl. Nasional No. 107, Gampong Ujong Baroh, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat, Aceh. Telp. (0655) 7551109, 7551558 Fax. (0655) 7551184 KCP SIGLI Jl. Prof. A. Majid Ibrahim blok C No. 5-6, Kp. Asan, Kec. Kota Sigli, Kab. Pidie, Aceh. Telp. (0653) 7829601, 7829602 Fax. (0653) 7829603
KC: Kantor Cabang KCP: Kantor Cabang Pembantu UPS: Unit Pelayanan Syariah KK: Kantor Kas KLS: Konter Layanan Syariah PP: Payment Point
KCP ACEH DARUSSALAM Jl. T. Nyak Arief No. 376, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0651) 7551743, 7551744 Fax. (0651) 7551745 KCP JANTHO Jl. Jend. Sudirman, Jantho, Aceh Besar, Aceh. Telp. (0651) 92684, 92689 Fax. (0651) 92683 KCP CALANG Jl. Calang Meulaboh (Jl. Teuku Umar) No.5, Desa Dayah Kec. Krueng Sabe, Kab. Aceh Barat, Aceh. Baro, Telp. (0654) 2210114, 2210115 Fax. (0654) 2210117 KCP MEUREUDU Jl. Iskandar Muda No. 32-33, Desa Kota Meureudu, Kec. Meureudu, Kab. Pidie Jaya, Aceh. Telp. (0653) 51393, 51394 Fax. (0653) 51199 KCP LAMBARO Jl. Banda Aceh-Medan KM 8,5, Desa Lambaro, Kec. Ingin Jaya, Kab. Aceh Besar, Aceh. Telp. (0651) 8070130, 8070131 Fax. (0651) 8070133 PP ACEH UNMUHA Gedung Univ. Muhammadiyah Aceh, Jl. Muhammadiyah No. 91, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0651) 28303 (0651) 28303 KC SIMEULUE Pertokoan Suak Tungkul Kavling 1 No. 5/6, Jl. Tgk. Diujung Sinabang, Simeulue, Aceh. Telp. (0650) 21557 Fax. (0650) 21570 KCP BLANGPIDIE Jl. Kesehatan No. 84-86, Gampong Kuta Tuha, Blangpidie, Aceh. Telp. (0659) 93387 Fax. (0659) 93386 KCP SUBULUSSALAM Jl. Teuku Umar No. 10-11, Subulussalam, Aceh. Telp. (0627) 31500 Fax. (0627) 31502
148
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
KCP RIMO Jl. T. R. Angkasah No. 77 A/B, Lae Butar-Rimo, Kab. Aceh Singkil, Aceh. Telp. (0658) 21588, 21556, 21557 Fax. (0658) 21580 KK TAPAK TUAN Jl. Merdeka No. 92 B Gampong Pasar, Kec. Tapak Tuan, Kab. Aceh Selatan, Aceh. Telp. (0656) 323700, 323702 Fax. (0656) 323701 KC LANGSA Jl. Ahmad Yani No. 20-22, Kel. Gampong Jawa, Kec. Langsa Kota, Langsa, Aceh. Telp. (0641) 426135, 21357, 426451 Fax. (0641) 426051 KCP BIREUEUN Jl. Iskandar Muda No.8, Bireueun, Aceh. Telp. (0644) 323002 Fax. (0644) 323004 KCP PASAR LANGSA Jl. Teuku Umar No. 61, Kota Langsa, Aceh. Telp. (0641) 22035, 23804 Fax. (0641) 23913 KCP KUALA SIMPANG Jl. Cut Nyak Dien No.3-4, Kampung Kota Lintang, Kec. Kota Kuala Simpang, Kab. Aceh Tamiang. Telp. (0641) 31322, 31959 Fax. (0641) 31433 PP LANGSA MADRASAH ULUMUL QURAN Madrasah Ulumul Quran Jl. Banda Aceh-Medan Km. 447, Kota Langsa, NAD. Telp. (0641) 7014766 KC LHOKSEUMAWE Jl. Merdeka No. 24-25, Desa Simpang Empat, Kec. Banda Sakti, Kotif Lhokseumawe, Aceh. Telp. 0645) 631146, 631147, 631148 Fax. (0645) 41555
SUMATERA BARAT KC PADANG Jl. Imam Bonjol No. 17, Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 21113, 20765 Fax. (0751) 24768 KCP SOLOK Jl. Prof. M. Yamin, SH. No. 375, Pandan, Solok, Sumatera Barat. Telp. (0755) 22594 Fax. (0755) 22960 KCP PADANG ULAK KARANG Jl. S.Parman No. 145 A, Kel. Ulak Karang Selatan, Kec. Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 444908 Fax. (0751) 444218 KCP PADANG BANDAR BUAT Jl. Rimbo Datar No. 16D RT 02 RW 02, Kel. Bandar Buat, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 72500 KCP PADANG PARIAMAN Jl. Sudirman No. 38, Pariaman, Sumatera Barat. Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 93952 KCP PULAU PUNJUNG Jl. Lintas Sumatra Km. 2, Nagari IV Koyo, Kec. Pulau Punjung, Kab. Dharmasraya, Sumatera Barat. Telp. (0754) 40770, 40771 Fax. (0754) 40772
PP PADANG UNIV. ANDALAS Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas, Jl. Limau Manis, Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 778600 Fax. (0751) 778601
KCP MEDAN KRAKATAU Jl. Krakatau No. 136 Pulau Brayan, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6691005 Fax. (061) 6616121
KC PADANG SIDEMPUAN Jl. Merdeka No. 81-81A, Padangsidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Telp. (0634) 28200 Fax. (0634) 28103
KC BUKITTINGGI Jl. Jenderal Sudirman No. 73, Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Telp. (0752) 627633, 627635 Fax. (0752) 627637
KCP MEDAN BELAWAN Jl. Sumatera No. 33, Kec. Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6945820 Fax. (061) 6941744
KCP PANYABUNGAN Jl. Willem Iskandar No. 115 B Panyabungan, Madina, Sumatera Utara. Telp. (0636) 20232, 321500 Fax. (0636) 321617, 321616
KCP PADANG PANJANG Jl. Soekarno-Hatta No. 3 Padang Panjang, Sumatera Barat. Telp. (0752) 84591, 82992 Fax. (0752) 82993 KCP PASAMAN BARAT Jl. Sudirman, Simpang Empat, Kab. Pasaman Barat, Sumatera Barat. Telp. (0753) 466778, 466779, Fax. (0753) 466777, 466780 KCP LUBUK BASUNG Jl. Gajah Mada, Cubadak, Kel. Balai Ahad, Kec. Lubuk Basung, Kab. Agam, Sumatera Barat. Telp. (0752) 66466 Fax. (0752) 66464 KK BATU SANGKAR Jl. Soekarno-Hatta No. 13, Pasar Batusangkar, Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat. Telp. (0752) 72500 Fax. (0752) 72501 KC PAYAKUMBUH Jl. Ade Irma Suryani No. 3 D-E, Payakumbuh, Sumatera Barat. Telp. (0752) 796640, 796641 Fax. (0752) 93167 SUMATERA UTARA KC MEDAN Jl. Jenderal Achmad Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4151466, 4153866 Fax. (061) 4511867 KCP TEBING TINGGI Jl. A Yani No. 141, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Telp. (0621) 328125, 328126 Fax. (0621) 328127 KCP MEDAN AKSARA Jl. Letda Sujono No. 110, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7325939, 7325957 Fax. (061) 7332936 KCP MEDAN SETIA BUDI Kompl. Perumahan Nice Commercial Blok B No. 4 Jl. Setia Budi, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 8220384 Fax. (061) 8221267 KCP MEDAN PETISAH Jl. Rotan No. 6-7, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4521002 Fax. (061) 4145787 KCP MEDAN SIMPANG LIMUN Jl. Sisingamangaraja No. 51-B, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7866464, 7864455, Fax. (061) 7873555, 7868555, 7866611
KCP MEDAN TOMANG ELOK Jl. Gatot Subroto Komplek Tomang Elok Blok A No. 81, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 8472668 Fax. (061) 8440518 KCP MEDAN ISKANDAR MUDA Jl. Iskandar Muda No. 58, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4151156 Fax. (061) 4521396 KCP MEDAN PULO BRAYAN Jl. Yos Sudarso Komplek Mega Glugur Mas No. 3-4, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6632917 Fax. (061) 6644784 KK MEDAN POLONIA Bandara Udara Internasional Terminal Kedatangan Jl. Imam Bonjol, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4567127 Fax. (061) 4567127 KLS MEDAN PULO BRAYAN Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Yos Sudarso Blok A No. 1A, Pulo Brayan Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6632944 Fax. (061) 6632861 KLS TEBING TINGGI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Dr. Sutomo No. 17, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Telp. (0621) 24440 Fax. (0621) 24440 PP MEDAN UMSU Kampus III UMSU Jl. Kapten Mukhtar Basri No. 3, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6623323 PP MEDAN UISU Kampus Universitas Islam Sumatera Utara Jl. Sisingamaraja-Teladan, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7883683 Fax. (061) 7883683 KC MEDAN KAMPUNG BARU Jl. Brigjen Katamso No. 717 B, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7869518 Fax. (061) 7869739 KC RANTAU PRAPAT Jl. Imam Bonjol No. 22, Rantau Prapat, Sumatera Utara. Telp. (0624) 24880, 24205, 25278 Fax. (0624) 25278 KCP KOTA PINANG Jl. Jenderal Sudirman No. 26 B, Kota Pinang, Labuhan Batu, Sumatera Utara. Telp. (0624) 496922, 496918 Fax. (0624) 496919 KLS RANTAU PRAPAT AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Rantau Prapat A. Yani, Jl. Jend. Ahmad Yani No.2 Rantau Prapat, Sumatera Utara. Telp. (0624) 22573 Fax. (0624) 22723
KCP SIBUHUAN Jl. Ki Hajar Dewantara, Lingkungan VI, Sibuhuan, Padang Lawas, Sumatera Utara. Telp. (0636) 421335, 421336, Fax. (0636) 421786, 421337 KCP GUNUNG TUA Jl. Sisingamangaraja No. 234, Kel. Pasar Baru Gunung Tua, Kec. Padang Bolak, Kab. Padang Lawas Utara, Sumatera Utara. Telp. (0635) 510919 Fax. (0635) 515920 KCP SIPIROK Jl. Merdeka No.95, Kel. Sipirok Godang, Kec. Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Telp. (0634) 41520 Fax. (0634) 41560 KLS PADANG SIDEMPUAN SUDIRMAN Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Padang Sidempuan, Jl. Sudirman No. 30-32 Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Telp. (0634) 28300 Fax. (0634) 24300 KC BINJAI Jl. Sukarno Hatta No. 22-23, Kel. Tanah Tinggi, Kec. Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara. Telp. (061) 8826396 Fax. (061) 8826138 KCP STABAT Jl. KH. Zainul Arifin No. 17-A, Stabat, Kab. Langkat, Sumatera Utara. Telp. (061) 8912631, 8912632 Fax. (061) 8912630 KCP PANGKALAN BRANDAN Jl. Thamrin No. 57, Pangkalan Brandan, Kab. Langkat, Sumatra Utara. Telp. (0620) 322222 Fax. (0620) 322767 KLS STABAT PANGKALAN BRANDAN Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Pangkalan Brandan, Komplek Pertamina Sumbagut Pangkalan Brandan, Jl. Wahidin No. 1, Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Telp. (0620) 21925 Fax. (0620) 21844 PP STABAT PANCA BUDI Perguruan Panca Budi , d.a. Toserba PADI, Gedung G, Jl. Gatot Subroto Km. 4,5 Sei Sikambing, Medan, Sumatera Utara. KC PEMATANG SIANTAR Jl. Kapt. M. H. Sitorus No. 15-A, Pematangsiantar, Sumatera Utara. Telp. (0622) 435858, 435857, Fax. (0622) 435848, 435861 KCP PERDAGANGAN Jl. Sisingamaraja, Perdagangan Kab. Simalungun, Sumatera Utara. Telp. (0622) 697777 Fax. (0622) 697177
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
149
Jaringan Kantor
KCP KISARAN Jl. Imam Bonjol No. 195 Kisaran, Medan, Sumatera Utara. Telp. (0623) 348500, 348501 Fax. (0623) 348502 KCP TANJUNG BALAI Jl. HOS Cokroaminoto No.35 DE, Tanjung Balai, Sumatera Utara. Telp. (0623) 597373 Fax. (0623) 596933 PP SIMALUNGUN BRIDGESTONE Komplek PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate, Dolok Merangir, Pos Serbalawan, Kab. Simalungun, Sumatera Utara. Telp. (0622) 64118 Fax. (0622) 64227 KC MEDAN GAJAH MADA Jl. Gajah Mada No. 7, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4550755 Fax. (061) 4550766, 4537627 KC SIBOLGA Jl. Sutoyo Siswomiharjo No. 22, Sibolga Utara, Sibolga, Sumatera Utara. Telp. (0631) 24555 Fax. (0631) 26722 KC LUBUK PAKAM Jl. Diponegoro No. 45-46, Kel. Lubuk Pakam, Kec. Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. Telp. (061) 7952555 Fax. (061) 7951444
RIAU
KLS PEKANBARU AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Jend. Ahmad Yani No. 85, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 7051266 Fax. (0761) 839544 PP PEKANBARU PENGADILAN AGAMA Jl. Rawa Indah No. 1, Arifin Ahmad, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 7063358 Fax. (0761) 7063358 PP PEKANBARU PMC Pekanbaru Medical Center, Jl. Lembaga Pemasyarakatan No.25, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 34325 Fax. (0761) 34325 PP PEKANBARU UIR Fakultas Ekonomi - Universitas Islam Riau, Jl. Kaharudin Nasution No. 113, Pekanbaru, Riau. KC PEKANBARU HARAPAN RAYA Jl. Imam Munandar No. 155, Kel. Tangkerang Utara, Kec. Bukit Raya, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 862222 Fax. (0761) 849799 KC DUMAI Jl. Jenderal Sudirman No. 162 Dumai, Riau. Telp. (0765) 33555 Fax. (0765) 32379 KCP BAGAN BATU Jl. Jend. Sudirman No. 649, Bagan Batu, Kab. Rokan Hilir, Riau. Telp. (0765) 51890, 51891 Fax. (0765) 51893 KCP BENGKALIS Jl. Hangtuah No 35, Kab. Bengkalis, Riau. Telp. (0766) 24787 Fax. (0766) 24788
KC PEKANBARU Jl. Jend. Sudirman No. 169, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 8499191, 8499192 Fax. (0761) 849190, 31668
KLS DUMAI SYARIEF KASIM Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Sultan Syarif Kasim No. 99, Dumai, Riau. Telp. (0765) 33150 Fax. (0765) 31150
KCP PEKANBARU PANAM Jl. H.R. Subrantas Km. 9,5 (Depan Ponpes Babussalam), Kel. Sidomulyo, Kec. Tampan, Panam, Pekanbaru, Riau. (0761) 62263, 62385 Fax. (0761) 62270
PP DUMAI CPI Area Camp PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Riau. Telp. (0765) 826303 Fax. (0765) 999038
KCP PANGKALAN KERINCI Jl. Lintas Timur No. 115, Pangkalan Kerinci, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 493335 Fax. (0761) 493337 KCP TEMBILAHAN Jl. M. Boya No.4, Tembilahan, Indragiri Hilir, Pekanbaru, Riau. Telp. (0768) 21935, 21936, 21937 Fax. (0768) 21938, 21939 KCP UJUNG BATU Jl. Jend. Sudirman, Ujung Batu, Rokan Hulu, Riau. Telp. (0762) 7363901, 7363902 Fax. (0762) 7363900, 7363903 KCP PEKANBARU NANGKA Jl. Tuanku Tambusai No. 320 E-F, Labuh Baru Timur, Tampan, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 7891526 Fax. (0761) 572064 KK PEKANBARU RUMBAI Jl. Sekolah, Rumbai No. 10 A, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 51959 Fax. (0761) 51876
150
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
KCP BATAMINDO Shophouse Blok F#01-29&30, Kawasan Industri Batamindo, Batam, Kep. Riau. Telp. (0770) 612044 Fax. (0770) 612303 KCP BATAM BATU AJI Komplek Ruko Perumnas Fanindo Blok F No. 6, Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 3581312, 3581314 Fax. (0778) 3581313, 3581315 KCP BATAM CENTER Komplek Mahkota Raya Blok C No. 12, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 7483291, 7483292 Fax. (0778) 7483236 KLS BATAM RAJA ALI HAJI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raja Ali Haji No.39, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 425925 Fax. (0778) 430240 KLS BATAM SEKUPANG Gedung Terminal Ferry Internasional Sekupang lantai dasar T10, Kota Batam, Kepulauan Riau. Telp. (0778) 326012, 326013 KC TANJUNG PINANG Jl. Diponegoro No. 1 C Tanjung Pinang, Kep. Riau Telp. (0771) 313788 Fax. (0771) 313995 KCP TANJUNG UBAN Jl. Permaisuri Rt 001/007, Tanjung Uban, Bintan Utara, Bintan, Kep. Riau. Telp. (0771) 482624 Fax. (0771) 482929 KCP NATUNA Jl. Soekarno Hatta, Kel. Ranai Kota, Kec. Bunguran Timur, Kab. Natuna, Kepulauan Riau. Telp. (0773) 31299 Fax. (0773) 31469
WILAYAH II PP DUMAI PERTAMINA UP II Kompl. Perumahan Pertamina UP II, Jl. Cilacap, Bukit Datuk, Riau. Telp. (0765) 7011589 PP DUMAI RSUD Rumah Sakit Umum Daerah, Jl. Sultan Syarif Kasim, Dumai Telp. (0765) 443369 Fax. (0765) 443370 KC DURI Jl. Hang Tuah Duri Kab. Bengkalis, Riau. Telp. (0765) 598990 Fax. (0765) 598993
JAKARTA I Plaza Bumi Daya Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904395
BANTEN KC TANGERANG Ruko Business Park Tangerang City, Blok A No. 12, Jl. Jend. Sudirman, Tangerang, Banten. Telp. (021) 55781230, 55781231, Fax. (021) 55781233, 55781232
KEPULAUAN RIAU KC BATAM Gedung Graha Sulaeman Blok B No. 2 Jl. Sultan Abdul Rahman, Lubuk Baja, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 431331 Fax. (0778) 432727 KCP TANJUNG BALAI KARIMUN Jl. Ahmad Yani No. 3-4, Karimun, Kep. Riau. Telp. (0777) 327601, 327605 Fax. (0777) 327600
KCP TANGERANG CILEDUG Jl. HOS Cokroaminoto No. 69 Ciledug, Tangerang, Banten. Telp. (021) 73458147, 73458148 Fax. (021) 73458150, 73458149 KCP TANGERANG BSD Ruko Golden Madrid Blok B/6, Jl. Letjen Soetopo, Sektor XIV BSD, Tangerang, Banten. Telp. (021) 53163209, 53163210, 53163211 Fax. (021) 53160411
KCP TANGERANG MALABAR Jl. Borobudur Raya M 16-17, Bencongan, Kelapa Dua, Tangerang, Banten. (021) 55655016, 55655017, 55655012 Fax. (021) 5910544 KCP TANGERANG CIKUPA Jl. Raya Serang Km. 14,8, Blok B No. 7, Cikupa, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5963633, 5963634 Fax. (021) 5963635 KCP TANGERANG CIMONE Jl. Merdeka No. 308 Cimone, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5580754, 5580711 Fax. (021) 5580807 KCP TANGERANG BALARAJA Komplek Ruko Indah Mas No. 1, Jl. Raya Serang KM. 24, Balaraja, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5950124 Fax. (021) 5950123 KLS TANGERANG RS. GLOBAL MEDIKA RS. Global Medika Jl. MH. Thamrin No. 3 Tangerang, Banten. Telp. (021) 55781523, 55780888 Fax. (021) 55781523 KC CILEGON Jl. Sultan Ageng Tirtayasa No. 115 A, Cilegon, Banten. Telp. (0254) 399444, 375648 Fax. (0254) 375645 KCP LEBAK BANTEN Jl. Alun-Alun Barat No. 1 Lebak, Banten. Telp. (0252) 5285411, 5285412 Fax. (0252) 5285413 KCP SERANG CIKANDE Komplek Rumah Toko Modern Blok C No. 7-8, Nambo Ilir, Cikande, Serang, Banten. Telp. (0254) 402525 Fax. (0254) 402522 KCP LABUAN Jl. Jend. Sudirman No. 41, Labuan, Pandeglang, Banten. Telp. (0253) 802768, 802769 Fax. (0253) 802767, 802770, 802771 KK PANDEGLANG Jl. A. Yani No. 41 E Pandeglang, Banten. Telp. (0253) 206035 Fax. (0253) 206034 KLS SERANG DIPONEGORO Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Diponegoro No. 8, Serang, Banten. Telp. (0254) 202567 Fax. (0254) 200678 PP CILEGON PT. KBS Gedung Utama PT. Krakatau Bandar Samudera, Jl. S.Parman Km. 13 Cigading, Cilegon, Banten. Telp. (0254) 8317043 Fax. (0254) 8317042 PP CILEGON AL AZHAR Komplek Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel, Jl. Tongkol No. 17, Cilegon, Banten KC TANGERANG BINTARO Bintaro Trade Center, Jl. Jend. Sudirman Blok A1 No. 7 - 8, Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang. Telp. (021) 7450120, 7453301 Fax. (021) 7450116, 7450296, 7450297
KC SERANG Jl. Ahmad Yani No. 175 C-D, Kel. Sumur Pecung, Kec. Serang, Kab. Serang, Banten. Telp. (0254) 222984, 217776 Fax. (0254) 222985, 210191
KK JAKARTA RS. DHARMAIS Gedung RSK Dharmais Jl. Letjen S Parman Kav. 84-86, Slipi, Jakarta Barat. Telp. (021) 56943409, 56943407 Fax. (021) 56943408
KC TANGERANG BSD Ruko BSD Blok RQ No. 101, Serpong, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5386900 Fax. (021) 5386898
KLS JAKARTA S. PARMAN Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Barito Pacific, Jl. S. Parman Kav. 62-63 Slipi, Jakarta Barat. Telp. (021) 53660560 Fax. (021) 53660560 KLS JAKARTA GD. PUSAT KEHUTANAN Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Manggala Wanabhakti, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Telp. (021) 5731933 Fax. (021) 5731933
JAKARTA KC JAKARTA HASANUDIN Jl. S. Hasanudin No. 57 Jakarta Selatan. Telp. (021) 2701515, 2701505 Fax. (021) 7220362 KCP JAKARTA FATMAWATI Jl. RS Fatmawati No. 27 B , Jakarta Selatan. Telp. (021) 75903336 Fax. (021) 75903362 KCP JAKARTA WALTERMONGINSIDI Jl. Waltermonginsidi No. 67 A, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7226063, 7226067 Fax. (021) 7223044, 7226068 KCP JAKARTA PANGLIMA POLIM Jl. RS Fatmawati No. 127 Blok A-8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 2701515 Fax. (021) 2701505 KK JAKARTA AL AZHAR KEBAYORAN Komplek Masjid Agung Al Azhar, Jl. Sisingamaraja Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 72790244 Fax. (021) 72790381 KLS JAKARTA SUMMITMAS Kantor Cabang Bank Mandiri Gedung Summitmas I Lt.1, Jl. Jendral Sudirman Kav. 61-62 Jakarta Selatan. Telp. (021) 2521728 Fax. (021) 2522281 PP JAKARTA PENGADILAN AGAMA Jl. K.H. Mas Mansyur/Jl. H. Awaluddin II/2, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Telp. (021) 327910 KC JAKARTA MAYESTIK Jl. Kyai Madja Blok D/1 Persil No. 2, RT 004 RW 01 No. 7, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7202451, 7202728 Fax. (021) 7220822, 7202509, 7394952 KCP JAKARTA PALMERAH Jl. Palmerah Barat No. 32 B, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5356423, 5356601 Fax. (021) 5356757 KCP JAKARTA BENDUNGAN HILIR Jl. Bendungan Hilir Raya No. 37, Jakarta Pusat. Telp. (021) 5725779, 5703644 Fax. (021) 57900825 KCP JAKARTA KEBAYORAN LAMA Jl. Kebayoran Lama Raya No. 182, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7210627, 7210634 Fax. (021) 7237913, 7210679
KC JAKARTA WARUNG BUNCIT Gedung Fortune Lt. Dasar Jl. Mampang Prapatan No. 96, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7989007, 7989009 Fax. (021) 7989006 KCP JAKARTA CILILITAN Jl. Raya Bogor No. 1 Kramat Jati, Jakarta Timur. Telp. (021) 80878616, 70982824 Fax. (021) 80878617 KCP JAKARTA PASAR MINGGU Jl. Raya Lenteng Agung No. 26, Jakarta Selatan. Telp. (021) 78833626, 7892545 Fax. (021) 7806973 KCP JAKARTA KEMANG Jl. Kemang Raya No. 82, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Telp. 021) 7193437, 7193439 Fax. (021) 7197443, 7193452, 7197050 KCP JAKARTA CIRACAS Jl. Lapangan Tembak No. 1 Rt. 005/02, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur. Telp. (021) 8704204, 8704164 Fax. (021) 87709405 KK JAKARTA PLAZA MANDIRI Plaza Mandiri - L 1 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 36-38, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5263466, 5263688 Fax. (021) 5263566 KLS JAKARTA PASAR REBO Kantor Cabang Bank Mandiri Plaza PP, Jl. Letjen TB Simatupang No.57, Jakarta Timur. Telp. (021) 87780053 Fax. (021) 87790475 KLS JAKARTA CILEUNGSI RS.MH. Thamrin Jl. Raya Narogong Km. 15, Limusnunggal, Cileungsi, Bogor. Telp. (021) 82491527, 82491433 Fax. (021) 82494270 KLS JAKARTA DEPTAN Kantor Pusat Departemen Pertanian, Gedung B, Lantai Dasar, Jl. Harsono RM. No. 3, Ragunan, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7801892 Fax. (021) 7801863 KC JAKARTA PONDOK INDAH Komp. Ruko Pondok Indah Kav. II No.11 Blok UA, Jl.Taman Duta I Sektor II Jakarta Selatan. Telp. (021) 7662029, 7662030 Fax. (021) 7662028, 7665391
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
151
Jaringan Kantor
KCP TANGERANG CIPUTAT Jl. Ir. H. Juanda No. 111, Ciputat, Tangerang. Telp. (021) 7425267 Fax. (021) 7423018
KCP JAKARTA GAJAH MADA Jl. Gajah Mada No. 16, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Telp. (021) 6322208 Fax. (021) 6322206, 6322207
KC JAKARTA SAHARJO Jl. Minangkabau No. 39, Pasar Manggis Setiabudi, Jakarta Selatan. Telp. (021) 8308768, 8292824 Fax. (021) 8308769, 8357309, 8357310
KCP TANGERANG PAMULANG Jl. Siliwangi Blok SN 21/9 Pamulang, Tangerang. Telp. (021) 74701759 Fax. (021) 7498348
KK JAKARTA INDOSAT Gedung Indosat, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3519140, 3869969 Fax. (021) 3519141
KCP JAKARTA JATINEGARA Perkantoran Mitra Matraman Blok A1 No. 9, Jl. Matraman Raya No. 148, Jakarta Timur. Telp. (021) 85904866 Fax. (021) 85905634
KCP JAKARTA CILANDAK Komplek Ruko Haji Madali Jl. Cilandak KKO No. 5E, Cilandak, Ragunan, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7829780 Fax. (021) 78832136
KK JAKARTA DEPAG Gedung Depag, Jl. Lapangan Banteng No.3-4, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3441235 Fax. (021) 3441231
KCP TANGERANG CIRENDEU Jl. Cirendeu Raya No. 29 E, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Telp. (021) 74713525, 74714033, Fax. (021) 7490208, 74713537
KLS JAKARTA IMAM BONJOL Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Imam Bonjol No.6,1 Jakarta Pusat. Telp. (021) 3902394 Fax. (021) 3902394
KCP JAKARTA PONDOK LABU Graha Fatmawati, Jl. RS. Fatmawati Blok A No. 1D RT 005/09, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7694434, 75903246 Fax. (021) 7502981, 75910378
KLS JAKARTA FAKHRUDIN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Fakhrudin No.15 Tanah Abang, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3910788 Fax. (021) 3910788
KCP DEPOK CINERE Jl. Cinere Raya Blok A No. 38, Limo, Depok. Telp. (021) 7548031 Fax. (021) 7548032
KCP TANGERANG BINTARO SEKTOR III Bintaro Jaya Sektor IIIA, Blok DD 10/1, Jl. Mandar XX, Tangerang, Banten. Telp. (021) 7343970, 7343969, Fax. (021) 73883936, 7343913, 7343920 KLS JAKARTA PONDOK INDAH MALL 2 Kantor Cabang Bank Mandiri Pondok Indah Mall 2 G/33C, Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan. Telp. (021) 75920600 Fax. (021) 75920600 PP JAKARTA MADRASAH PEMBANGUNAN UIN Jl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang, Banten. Telp. (021) 7444472 KC JAKARTA THAMRIN Jl. M. H. Thamrin No. 5, Jakarta Pusat. Telp. (021) 2300509, 39839000 Fax. (021) 39832939 KCP JAKARTA TANAH ABANG Komplek Tanah Abang Bukit, Blok F/4, Jl. KH. Fachruddin, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3917747, 3923030 Fax. (021) 3918004 KCP JAKARTA CEMPAKA PUTIH Komplek Perkantoran Cempaka Putih Permai Blok A No. 24, Jl. Letjend.R. Soeprapto Kav.10, Jakarta Pusat. Telp. (021) 4229015, 4263402 Fax. (021) 4202258 KCP JAKARTA PASAR BARU Jl. Pintu Air No. 7 Blok A1, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3442371 Fax. (021) 3442370 KCP JAKARTA CIKINI Jl. Cikini Raya No. 69-71, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Telp. (021) 31901900 Fax. (021) 31902900
152
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PP. JAKARTA BANK INDONESIA Komplek Bank Indonesia, Gedung Kebon Sirih Lantai 3, Jakarta Pusat. KC JAKARTA TANJUNG PRIOK Jl. Enggano No. 42B - 42 Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 43906060,43906055 Fax. (021) 43906058, 43906059 KCP JAKARTA KRAMAT JAYA Jl. Kramat Jaya No. 42 B, Cilincing, Jakarta Utara. Telp. (021) 4410348 Fax. (021) 4410348 KCP JAKARTA SUNTER Jl. Danau Sunter Blok F.21, Kaveling No. 5, Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 6411078, 65837827 Fax. (021) 65837826 KCP JAKARTA MUARA KARANG Jl. Muara Karang Blok A.7 No. 173, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara. Telp. (021) 66693079, 6616980 Fax. (021) 66693108
KCP JAKARTA RASUNA SAID Ario Bimo Central Building, Jl. H.R. Rasuna Said X-2 Kavling 5 Jakarta Selatan. Telp. (021) 5225961, 5225963 Fax. (021) 5225954 KCP JAKARTA TEBET Jl. Tebet Barat IX No. 31, Tebet, Jakarta Selatan. Telp. (021) 83796551,83796549 Fax. (021) 83796551, 83792030 KCP JAKARTA MEGA KUNINGAN Jl. Mega Kuningan Barat Blok A9/B9 No. C5-6-7, Lantai B-D-2-3-4-5-DRM, Jakarta Selatan. Telp. (021) 57852892, 57852893 Fax. (021) 57852737, 57652822 KLS JAKARTA JATINEGARA TIMUR Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jatinegara Timur No. 58, Jakarta Timur. Telp. (021) 2800033 ext 104/105 Fax. (021) 2300637 KC JAKARTA RAWAMANGUN Jl. Paus Raya No. 86, Rawamangun, Jakarta Timur. Telp. (021) 4711987 Fax. (021) 4711963 KCP JAKARTA CAKUNG Kompl. Pusat Perdagangan Ujung Menteng, Jl. Hamengkubuwono IX KM. 25 Blok B No. 15, Cakung, Jakarta Timur. Telp. (021) 46802224, 46802225 Fax. (021) 46802228 KCP JAKARTA PONDOK BAMBU Jl. Pahlawan Revolusi No. 17C, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Telp. (021) 70332098, 86613848 Fax. (021) 8611927 KCP JAKARTA KLENDER Jl. Teratai Putih Raya No. 26 Blok 28, Kel. Malaka Jaya, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur. Telp. (021) 86608551, 86608567 Fax. (021) 8627154
KK JAKARTA PELABUHAN TJ. PRIOK Gd. Mega Enggano, Jl. Enggano Blok A No.5T, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 43907746, 43907732 Fax. (021) 43907733
KCP JAKARTA UTAN KAYU Jl. Utan Kayu No. 49 A, Jakarta Timur. Telp. (021) 85913922, 85913925 Fax. (021) 85913209
KK JAKARTA RSIJ CEMPAKA PUTIH Komplek. RSIJ. Cempaka Putih, Jl. Cempaka Putih Tengah I/1, Jakarta Pusat. Telp. (021) 4251779 Fax. (021) 4251785
KCP JAKARTA DEWI SARTIKA Jl. Dewi Sartika Raya No. 139 B, Cawang, Jakarta Timur Telp. (021) 80872793, 80872794 Fax. (021) 8017404
KLS JAKARTA KOTA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Lapangan Stasiun No.2, Jakarta Barat. Telp. (021) 2600500 ext. 342/ 314 Fax. (021) 2600513
KCP JAKARTA PULO GADUNG Jl. Bekasi Raya Blok 8-I Kaveling No. 7, Cakung, Jakarta Timur. Telp. (021) 46800746, 46800198 Fax. (021) 46801198
PP JAKARTA PERGURUAN MUHAMMADIYAH TEBET Jl. Tebet Timur Raya No. 565, Tebet, Jakarta Selatan. Telp. (021) 83704332 Fax. (021) 83704332
KC JAKARTA CIBUBUR Ruko Citra Grand Blok R-2 No.8-9, Jl. Raya Alternatif, Cibubur, Jakarta Timur. Telp. (021) 84300107, 84300108 Fax. (021) 84300108, 8449778
KC JAKARTA MERUYA Jl. Meruya Ilir No. 36A, Srengseng, Jakarta Barat. Telp. (021) 58900468, 58900470 Fax. (021) 58900471, 58900469
KC JAKARTA PONDOK KELAPA Ruko Komplek Billy & Moon Blok E No. 5A-5B, Jl. Raya Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Telp. (021) 86903501 Fax. (021) 86903502 KCP BEKASI KALIMALANG Komplek Plaza Duta Permai Blok B2/23, Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang), Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 8842886, 88853101 Fax. (021) 8842355 KC JAKARTA KRAMAT Jl. Kramat Raya No. 23 C, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3900349, 3900350 Fax. (021) 3244660, 3901265, 3904715
KCP JAKARTA KEDOYA Rukan Golden Green No. 9, Jl. Panjang Kedoya Utara, Jakarta Barat. Telp. (021) 58302309, 58351053 Fax. (021) 56943609, 58351054 KCP JAKARTA TANJUNG DUREN Jl. Tanjung Duren Raya No. 129 C, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat. Telp. (021) 5632891, 5632995 Fax. (021) 56964233, 56980963, 56980964 KCP JAKARTA DURI KOSAMBI Perumahan Taman Semanan Indah Blok G No. 7, Jl. Darma Kencana, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Telp. (021) 5450811, 54396002, Fax. (021) 56984701, 54390485
KC JAKARTA MANGGA DUA Jl. Mangga Dua Raya Blok E 4 Kav No. 3, Jakarta Utara. Telp. (021) 6128715, 6128716 Fax. (021) 6128615
KCP JAKARTA KALIDERES Ruko Perum Citra II Niaga Blok A No. 26, Kalideres, Jakarta Barat. Telp. (021) 54392124, 54392132 Fax. (021) 54372327, 54392191, 54374588
KC JAKARTA ROXY Pusat Niaga Roxy Mas Blok B1 No. 8, Jl. K.H. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat. Telp. (021) 6330939 Fax. (021) 6337116, 6337113
KK JAKARTA TRISAKTI Universitas Trisakti Kampus A Gedung I, Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta Barat. Telp. (021) 56943139, 56943094 Fax. (021) 56943140
KC JAKARTA CENGKARENG Ruko Mutiara Taman Palem Blok A2 No. 9-10, Jl. Kamal Raya Outering Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat. Telp. (021) 54353515, 54353540 Fax. (021) 54353155
KLS JAKARTA DAAN MOGOT Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat. Telp. (021) 56952867 Fax. (021) 56952907 PP. JAKARTA PURI RS. Puri Mandiri Kedoya, Jl. Raya Kedoya No. 2, Jakarta Barat. Telp. (021) 58303052 Fax. (021) 58303052 KC JAKARTA KELAPA GADING Jl. Boulevard Raya No.1-I dan 1-J, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Telp. (021) 45874646 Fax. (021) 45874747 KCP JAKARTA RAWASARI Jl. Rawasari Selatan No. 18 Blok C1, Jakarta Pusat. Telp. (021) 42800166 Fax. (021) 42800114 KCP JAKARTA GADING ORCHARD Jl. Kelapa Hibrida Raya Blok PF No. 18, Jakarta Utara. Telp. (021) 4534496, 4534497 Fax. (021) 4519899 KC JAKARTA CIPULIR Jl. Ciledug Raya Cipulir No. 123E, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7244664, 72786414 Fax. (021) 72786360, 72786361
KC JAKARTA KALIBATA Jl. Raya Pasar Minggu No. 75, Kel. Kalibata, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7940323, 7940341 Fax. (021) 7940420, 7940353 KC JAKARTA GATOT SUBROTO Gedung Menara Jamsostek, Menara Utara Lt. 1, Jl. Jendral Gatot Subroto No.38, Jakarta Selatan. Telp. (021) 2523980 Fax. (021) 2523981 KC JAKARTA HAYAM WURUK Jl. Hayam Wuruk No. 101, Kec. Tamansari, Jakarta Barat. Telp. (021) 6259000 Fax. (021) 6297427 KC JAKARTA SUNTER AGUNG Perumahan Griya Inti Sentosa Blok A1 Kav. 23-24, Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 65302005, 65301550 Fax. (021) 65301982 KC JAKARTA SUDIRMAN Sequis Plaza Ground Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 25, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5204792, 5204793 Fax. (021) 5204802, 5204804
JAWA BARAT KC BEKASI Komplek Pertokoan Kalimalang Comm Center, Jl. A Yani A5 No. 6-7, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 8853990, 8856368 Fax. (021) 8856406, 8840355, 8853991 KCP BEKASI CIKARANG Ruko Sentra Cikarang Jl. Cikarang Cibarusan BI. B No. 2, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 89902076, 89902077 Fax. (021) 89906765 KCP KARAWANG Jl. Tuparev No. 266, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Kab. Karawang, Jawa Barat. Telp. (0267) 418451, 418452 Fax. (0267) 402070, 402720 KCP CIKAMPEK Jl. A Yani No. 5, Cikampek Kota, Karawang, Jawa Barat. Telp. (0264) 8385152, 8385154 Fax. (0264) 8385227, 8385153 KCP BEKASI TIMUR Ruko Kalimas Blok C-5, Jl. Chairil Anwar, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 70214078, 88353689 Fax. (021) 8804147, 8803805 KCP BEKASI TAMBUN Jl. Sultan Hasanuddin No. 1, Depan Koramil Tambun Selatan, Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 88377632, 88377633 Fax. (021) 88327079, 88373097 KCP BEKASI KEMANG PRATAMA Jl. Raya Kemang Pratama Blok AN No. 1B, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 82405246, 82432974 Fax. (021) 8202884 KCP CIKARANG JABABEKA Ruko Metro Boulevard Blok A 1-2, Jl. Niaga Raya Jababeka II, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 89842324, 89842325 Fax. (021) 89840499, 89842326 KLS JAKARTA PONDOK KELAPA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Tarum Barat Km. 4,5, Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 86900456 Fax. (021) 86900456 KCP BEKASI KALIMALANG Komplek Plaza Duta Permai Blok B2/23, Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang), Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 8842886, 88853101 Fax. (021) 8842355 KC BOGOR Jl. Pajajaran No. 35, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8350562, 8350563 Fax. (0251) 8350565 KCP BOGOR TAJUR Jl. Raya Tajur No. 77A, Tajur, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8312169, 8393260 Fax. (0251) 8320472, 8323932
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
153
Jaringan Kantor
KCP BOGOR DRAMAGA Jl. Perwira No. 151 Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8423026, 8628322 Fax. (0251) 8423027 KCP BOGOR MERDEKA Jl. Merdeka No. 63, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8386570, 8386571 Fax. (0251) 8362312 KCP BOGOR JALAN BARU Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 77 A-B, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8377218 Fax. (0251) 8377321 KCP BOGOR CITEUREUP Jl. Mayor Oking No. 5 D, Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Telp. (021) 87941450, 87943823 Fax. (021) 87941446 KCP BOGOR POMAD Jl. Raya Bogor No. 323, Simpang Pomad, Ciparigi, Bogor Utara, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8660655, 8660677 Fax. (0251) 8660776 KLS BOGOR KAPTEN MUSLIHAT Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapten Muslihat No.17, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8348065 Fax. (0251) 8348139 KC DEPOK Ruko Depok Mas Blok A1-2, Jl. Margonda Raya No. 42, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 7765231, 7765251 Fax. (021) 77202905 KCP DEPOK MARGONDA Jl. Margonda Raya No. 349 A-B, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 7865162, 7874604 Fax. (021) 78882141, 77218314
KK DEPOK FMIPA – UI Komplek Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 78849007, 77211981 Fax. (021) 78849614 KLS DEPOK CIMANGGIS Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Raya Bogor KM 28, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 87713957, 8710013 ext 14-15 Fax. (021) 87713957, 8710775 PP DEPOK YAYASAN PENDIDIKAN NURUL FIKRI Yayasan Pendidikan Nurul Fikri Jl. Situ Indah No. 116, Tugu Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 8724729 Fax. (021) 8724729 KC BEKASI PONDOK GEDE Jl. Jatiwaringin Raya No. 110 D-E, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 84970255, 84900806 Fax. (021) 84970265, 84900810 KC CIBINONG Ruko Graha Cibinong Blok D No. 2, Jl. Raya Bogor KM 43 Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Telp. (021) 87915703, 87915704 Fax. (021) 87919008
WILAYAH III
Plaza Bumi Daya Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904492
SUMATERA SELATAN KC PALEMBANG Jl. Jend. Sudirman No. 80 Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 367868, 366733 Fax. (0711) 354184
KCP DEPOK SAWANGAN Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No. 3, Jl. Raya Parung, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Telp. (0251) 601771, 70628284 Fax. (0251) 619609
KCP PALEMBANG PASAR 16 ILIR Pasar 16 Ilir, Jl. Masjid Lama No. 30, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 377244, 377322 Fax. (0711) 353594
KCP DEPOK DUA Jl. Raya Tole Iskandar No. 29E, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 77835544, 77824466 Fax. (021) 77835599, 77825588
KCP PALEMBANG SIMPANG PATAL Jl. R. Sukamto No. 92A , Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 360789, 370901 Fax. (0711) 361311, 361700
KCP DEPOK KELAPA DUA Komplek Ruko Depok, Jl. Raya Akses UI No. 9B & 9C, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 87720737, 87707799 Fax. (021) 87720741, 87706916
KCP LUBUK LINGGAU Jl. Yos Sudarso No. 97, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Telp. (0733) 322224 Fax. (0733) 325668
KCP DEPOK NUSANTARA Jl. Nusantara Raya No. 110, Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 77218797, 77218870 Fax. (021) 77218799, 7776682
KCP PALEMBANG RADIAL Jl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi No. 2886-2887 (Radial), Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444, 373883
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
KCP LAHAT Jl. May. Ruslan III No. 27, Pasar Lama, Lahat, Kab. Lahat, Sumatera Selatan. Telp. (0731) 323153, 325924 Fax. (0731) 324701 KCP KAYU AGUNG Jl. Letnan Muchtar Saleh No. 98, Kel. Mangun Jaya, Kec. Kayu Agung, Kab. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Telp. (0712) 323584 Fax. (0712) 323586 KCP SUNGAI LILIN Jl. Raya Palembang-Jambi Km. 110 No. 001, Kec. Sungai Lilin, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Telp. (0714) 7343026 Fax. (0714) 7343099 KLS PALEMBANG RIVAI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapt. A. Rivai No. 1008, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 320555 Fax. (0711) 356567 PP PALEMBANG RADIAL Jl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi (Radial) No.1429 C, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444 KC PRABUMULIH JL. Jend. Sudirman No. 7-8 Rt 01/10, Kel. Muara Dua, Kec. Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Telp. (0713) 322888 Fax. (0713) 322565
JAKARTA II
KCP DEPOK CIMANGGIS Jl. Raya Bogor KM 31, Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 87718007, 87712625 Fax. (021) 87720017, 87710661
154
KCP PALEMBANG KM 5 Jl. H. Kol Burlian No. 7 C, Km. 5, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 417045, 417478 Fax. (0711) 417068
KC BATURAJA Jl. Pahlawan Kemarung Baturaja Timur, Kab. Ogan Komering Ulu, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0735) 321755, 321075 Fax. (0735) 324555
JAMBI KC JAMBI Jl. Dr. Sutomo No. 11, Jambi. Telp. (0741) 27788, 27730 Fax. (0741) 27733 KCP MUARA BUNGO Jl. Prof. Muhammad Yamin, SH No. 21, Kab. Muara Bungo, Jambi. Telp. (0747) 323077 Fax. (0747) 322996 KCP JAMBI SIPIN Jl. Kapt. Bakaruddin No. 72, Jambi. Telp. (0741) 669910, 670220 Fax. (0741) 667533 KCP SAROLANGUN Jl. Lintas Sumatera No. 34, Simpang III Kantor Bupati Sarolangun, Kel. Sarolangun Kembang, Kec. Sarolangun, Kab. Sarolangun, Jambi. Telp. (0745) 92666 Fax. (0745) 92229 KLS JAMBI SIPIN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kol. Abujani No.54, Jambi. Telp. (0741) 66522 Fax. (0741) 668220 PP JAMBI IAIN STS Komplek IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jl. Arif Rahman Hakim, Telanaipura, Jambi. Telp. (0741) 668069 Fax. (0741) 668069
BENGKULU KC BENGKULU Jl. Semangka No. 49, Lingkar Timur, Bengkulu. Telp. (0736) 342007, 346498 Fax. (0736) 346707 KCP CURUP Jl. Merdeka No. 289, Curup, Kab. Rejang Lebong, Bengkulu. Telp. (0732) 325480, 23848, 24458 Fax. (0732) 325447 KLS BENGKULU S.PARMAN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen. S.Parman No.183, Bengkulu. Telp. (0736) 24313 Fax. (0736) 24313 PP BENGKULU UNIV. MUHAMMADIYAH Kompl. Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Jl. Bali P.O. Box 113, Bengkulu.
LAMPUNG KC BANDARLAMPUNG Jl. R.A Kartini No. 99C - 99D, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0721) 264088, 264188 Fax. (0721) 263588 KCP BANDARLAMPUNG METRO Jl. Ryacudu A. 8 Metro, Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0725) 7851606 Fax. (0725) 7851605 KCP PRINGSEWU Jl. Ahmad yani No. 130, Pringsewu, Kab. Tanggamus, Lampung. Telp. (0729) 22233 Fax. (0729) 23574 KCP BANDARLAMPUNG KEDATON Jl. Teuku Umar No. 34 B, Kedaton, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0271) 789600 Fax. (0271) 783207 KCP UNIT 2 TULANG BAWANG Jl. Raya Lintas Timur No. 24-25 Unit 2, Kampung Dwi Warga, Tunggal Jaya, Kec. Banjar Agung, Kab. Tulang Bawang, Lampung. Telp. (0726) 750169 Fax. (0726) 750279 KLS BANDARLAMPUNG TELUK BETUNG MALAHAYATI Teluk Betung, Bandarlampung, Lampung. KC Bank Mandiri Jl. Laksamana Malahayati No.3 Telp. (0721) 482646 Fax. (0721) 482668 PP BANDARLAMPUNG GREAT GIANT Kompleks PT. Great Giant Pineaple, Jl. Raya Arah Menggala KM 77, PINEAPLE COMPANY Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0725) 7573001 Fax. (0725) 7573001 PP BANDARLAMPUNG GUNUNG MADU Kompl. Gunung Madu Plantations Km 90 Gunung Batin, Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0725) 561700 Fax. (0725) 561800 KC BANDAR JAYA Komp. Pertokoan Central Niaga Bandar Jaya No. 1-3, Jl. Proklamator Raya, Yukum Jaya, Lampung Tengah, Lampung. Telp. (0725) 529825, 529826 Fax. (0725) 529831
JAWA BARAT KC BANDUNG Jl. Ir. H. Juanda No. 24, Kel. Citarum, Kec. Cibeunying, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 84469446 Fax. (022) 84469446
KLS BANDUNG ASIA AFRIKA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Asia Afrika No. 118-120, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 4267224 Fax. (022) 4267224
KCP CIANJUR Jl. Siliwangi No. 6 Pamoyanan, Cianjur, Jawa Barat. Telp. (0263) 284648 Fax. (0263) 284677
PP GARUT DARUL ARQOM Lembaga Pendidikan Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah, Jl. Ciledug No. 264/36, Garut, Jawa Barat. Telp. (0262) 236109 Fax. (0262) 236109
KCP GARUT Jl. Cikuray No. 6, Kota Garut, Jawa Barat. Telp. (0262) 243689, 243692 Fax. (0262) 233137
KC CIREBON Jl. Siliwangi No. 102, Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 202760, 202093 Fax. (0231) 202067
KCP BANDUNG BUAH BATU Jl. Buah Batu Raya No. 151 A-B, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7302114 Fax. (022) 7322301
KCP KUNINGAN Jl. Siliwangi No. 64, Kuningan, Jawa Barat. Telp. (0232) 875205, 875206 Fax. (0232) 875502
KCP BANDUNG SETIA BUDI Jl. Setiabudi No. 169 D, Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 2000495, 2000544 Fax. (022) 2000588 KCP SUMEDANG Jl. Pang. Geusan Ulun No. 115, Sumedang, Jawa Barat. Telp. (0261) 205557, 205559 Fax. (0261) 201993, 205544 KCP BANDUNG METRO MARGAHAYU Komplek Metro Indah Mall Kav. C-1, Jl. Soekarno Hatta No. 590 A, Sekejati, Margacinta, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7535657 Fax. (022) 7536332 KCP BANDUNG UJUNG BERUNG Pertokoan Cyber Plaza Ruko Blok A No. 12-15, Jl. AH. Nasution No. 46A, Ujung Berung, Pakemitan, Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 87880001, 87880002 Fax. (022) 87880004 KCP BANDUNG RANCAEKEK Jl. Rancaekek Raya No. 57, Rancaekek, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7790022, 7790024 Fax. (022) 7792632 KCP CIPANAS Komplek Ruko No. 11 , Jl. Raya Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Telp. (0263) 520299 Fax. (0263) 520399 KCP BANDUNG PAJAJARAN Jl. Pajajaran No. 89, Kel. Arjuna, Kec. Cicendo, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 6125999, 6011741 Fax. (022) 6125998, 6011457 KK BANDUNG JAPATI Gd. Kantor Pusat PT. Telkom Indonesia, Jl. Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7278394 Fax. (022) 7278508 KLS BANDUNG BRAGA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Braga No. 133, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 4224907 Fax. (022) 4224906 KLS BANDUNG SOEKARNO HATTA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Soekarno-Hatta No. 486, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7538771 Fax. (022) 7538771
KCP JATIBARANG Jl. Raya Siliwangi No. 16, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat. Telp. (0234) 356527, 356529 Fax. (0234) 351061 KCP KADIPATEN Jl. Raya Timur II, Dawuan, Kadipaten, Kab. Majalengka, Jawa Barat. Telp. (0233) 661322, 661400 Fax. (0233) 661414 KCP CIREBON PLERED Jl. Ir. H. Juanda No. 29, Plered, Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 322898 Fax. (0231) 322897 KCP INDRAMAYU Jl. Jend. Sudirman No. 176, Indramayu, Kab. Indramayu, Jawa Barat. Telp. (0234) 275052, 275134 Fax. (0234) 273435 KCP CIREBON CILEDUG Jl. Letjen S. Parman No. 13, Blok Wage Rt/Rw 06/04, Desa Jati Seeng, Kab. Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 663562, 663564 Fax. (0231) 663563 KLS CIREBON YOS SUDARSO Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Yos Sudarso No. 11, Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 3360005 Fax. (0231) 3360005 PP AL AZHAR CIREBON Perguruan Islam Al-Azhar, Jl. Kampung Melati No. 7, Kesambi, Cirebon , Jawa Barat. Telp. (0231) 231035 PP CIREBON KEMENTRIAN AGAMA Jl. Sunan Derajat No. 5, Komplek Perkantoran Pemda, Kab. Cirebon, SUMBER, Jawa Barat. KC TASIKMALAYA Jl. Otto Iskandardinata No. 5, Tasikmalaya, Jawa Barat. Telp. (0265) 312995, 312999 Fax. (0265) 311199 KCP CIAMIS Komplek Pasar Manis, l. Letjend. Samuji No. 17, Jawa Barat. Telp. (0265) 761000 Fax. (0265) 777144 KCP BANJAR Jl. Letjen Soewarto No. 37, Kota Banjar, Jawa Barat. Telp. (0265) 741392, 743434 Fax. (0265) 743444, 745500
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
155
Jaringan Kantor
KCP CIAWI Jl. Raya Timur Ciawi No.178, Kec. Ciawi, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat. Telp. (0265) 450001 Fax. (0265) 450002 KLS TASIKMALAYA RSUD Jl. Rumah Sakit No. 33, Tasikmalaya, Jawa Barat. Telp. (0265) 328613 KC PURWAKARTA Jl. Raden Edi Martadinata, RT 25 RW 05 Kel. Nagri Tengah, Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta, Jawa Barat. Telp. (0264) 231760 Fax. (0264) 231761 KCP SUBANG Jl. Otto Iskandardinata No. 27, Subang, Jawa Barat. Telp. (0260) 418075, 418076 Fax. (0260) 418077 KCP SUBANG PAMANUKAN Jl. Ion Martasasmita No. 32, Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Telp. (0260) 550900 Fax. (0260) 551500 KC CIMAHI Jl. Jend. Amir Machmud No. 118, Cibabat, Cimahi, Jawa Barat. Telp. (022) 6632228 Fax. (022) 6632212 KC SUKABUMI Jl. RE. Martadinata No. 38, Gunung Parang, Cikole, Sukabumi, Jawa Barat. Telp. (0266) 243888 Fax. (0266) 243898 KCP CICURUG Jl. Siliwangi, Lebak Sari RT 02/08, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. Telp. (0266) 732852 Fax. (0266) 732855 KC BANDUNG KOPO Jl. Kopo No. 36, Panjunan, Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 6044881, 6044882 Fax. (022) 6070100, 6073199 KC BANDUNG AHMAD YANI Jl. Jendral Ahmad Yani No. 252, Kel. Kacapiring, Kec. Batununggal, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7202688 Fax. (022) 7271334
JAWA TENGAH
PP PEKALONGAN RSI. SITI KHODIJAH RS. Islam Siti Khodijah, Jl. Bandung No. 39-47, Pekalongan, Jawa Tengah. Telp. (0285) 421988 PP RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Jl. Raya Ambokembang No. 42-43, Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah.
PP SUKOHARJO SMK MUHAMMADIYAH I Jl. Anggrek No. 2, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 592171 Fax. (0271) 592171
KC SOLO Jl. Pemuda No. 57, Ds. Bareng, Kec. Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986
KC SEMARANG Jl. Pemuda 583-585, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 3568891, 3568894 Fax. (024) 3568890
KCP KLATEN Jl. Pemuda Tengah No. 43, Klaten, Jawa Tengah. Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986
KCP UNGARAN Ungaran Square, Jl. Diponegoro No.745, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 6925868, 6925865 Fax. (024) 6925869
KCP SUKOHARJO Jl. Raya Solo Permai Blok CA-61, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 625255 Fax. (0271) 621003 KCP SRAGEN Jl. Sukowati No. 111, Sragen, Jawa Tengah. Telp. (0271) 893096 Fax. (0271) 893098 KCP BOYOLALI Jl. Pandanaran No. 157, Boyolali, Jawa Tengah. Telp. (0276) 324763 Fax. (0276) 325354 KCP SUKOHARJO PALUR Jl. Raya Palur No. 307, Palur, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 821943, 821944 Fax. (0271) 826899 KCP SOLO PASAR KLIWON Jl. Kapten Mulyadi No. 228 D-E, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 656300, 652190 Fax. (0271) 656300#111 KCP SUKOHARJO KARTASURA Ruko Kartasura A No. 1, Jl. Raya Kartasura, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 784855, 784866 Fax. (0271) 780514 KCP WONOGIRI Jl. Jend. Sudirman No. 138, Wonogiri, Jawa Tengah. Telp. (0273) 321574 Fax. (0273) 324058
KC PEKALONGAN Jl. Merdeka No. 5, Pekalongan, Jawa Tengah. Telp. (0285) 434911, 434912 Fax. (0285) 434894
KCP SOLO URIP SUMOHARJO Jl. Urip Sumoharjo No. 71, Kepatihan Wetan, Jebres, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 647866 Fax. (0271) 647976
KCP PEMALANG Jl. Jend. Sudirman No. 129, Pemalang, Jawa Tengah. Telp. (0284) 326048, 326049 Fax. (0284) 321291
KK SURAKARTA PASAR KLEWER Jl. Pasar Klewer Blok F No. 8, Surakarta, Jawa Tengah. Telp. (0271) 642336 Fax. (0271) 642336
KCP BATANG Jl. Jend. Sudirman No. 601, Batang, Jawa Tengah. Telp. (0285) 4495227 Fax. (0285) 4495233
KK SOLO ASSALAAM Jl. Garuda Mas No. 4, Pabelan Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 719943 Fax. (0271) 719682
KLS PEKALONGAN PEKAJANGAN STIKES Muhammadiyah, Jl. Raya Ambokembang No.8, Pekalongan, Jawa Tengah. Telp. (0285) 785375 Fax. (0285) 785375
156
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PP SURAKARTA ASSALAM Pondok Pesantren Modern Islam ‘Assalam’ Kartasura, Sukoharjo, Kotak Pos 286 Surakarta, Jawa Tengah. Telp. (0271) 737432 Fax. (0271) 737432
KLS SOLO SLAMET RIYADI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 16, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 647999 Fax. (0271) 647999
KCP MAGELANG Ruko TOP Square Blok A-5, Jl. Tentara Pelajar No. 1-5, Magelang, Jawa Tengah. Telp. (0293) 310260 Fax. (0293) 310283 KCP SEMARANG KARANGAYU Ruko Siliwangi Plaza Blok A-5, Jl. Jend. Sudirman No. 187-189, Karangayu, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 70773184 Fax. (024) 7603139 KCP SEMARANG TIMUR Jl. Majapahit No. 339 Kav. A, Gemah, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 76747824 Fax. (024) 76747825 KCP PURWODADI Jl. R. Suprapto No.90, Kel. Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Grobogan, Jawa Tengah. Telp. (0292) 424019 Fax. (0292) 421619 KCP TEMANGGUNG Jl. S. Parman No. 10, Temanggung, Jawa Tengah. Telp. (0293) 4900006 Fax. (0293) 4900007 KLS SEMARANG PANDANARAN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Pandanaran No. 104, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 8455043 Fax. (024) 8455043 PP SEMARANG RS. ROEMANI Komplek RS. Roemani, Jl. Wonodri No. 22, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 8444623 Fax. (024) 8444623 KC PURWOKERTO Jl. Jend. Sudirman No. 443, Purwokerto, Jawa Tengah. Telp. (0281) 641108, 641685 Fax. (0281) 625955 KCP PURBALINGGA Jl. Jend. Sudirman No. 2, Purbalingga, Jawa Tengah. Telp. (0281) 891414, 895353 Fax. (0281) 895567 KCP BANJARNEGARA Jl. Letnan Jend. Suwondo Parman No. 31, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Telp. (0286) 5985994, 5985995 Fax. (0286) 5985998
PP CILACAP AL AZHAR Perguruan Islam Al Azhar, Jl. Galunggung No. 8 RT 04/11, Kel. Sidanegara, Kec. Cilacap Tengah, Cilacap, Jawa Tengah. Telp. (0282) 536362
KK YOGYAKARTA UMY Kampus Terpadu UMY Yogyakarta, Gd AR Fachruddin Rektorat B, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Telp. (0274) 450215 Fax. (0274) 387655
KC TEGAL Jl. Gajah Mada No. 90, Tegal, Jawa Tengah. Telp. (0283) 325300, 325301 Fax. (0283) 351460
KK YOGYAKARTA UII Universiatas Islam Indonesia, Ruang PPKF Lt. I, Fakultas Teknik Sipil, Yogyakarta. Telp. (0274) 898412, 898549 Fax. (0274) 898564
KCP BREBES Jl. Ahmad Yani No. 21, Brebes, Jawa Tengah. Telp. (0283) 6177837 Fax. (0283) 6177577
KK BANTUL Jl. Jend. Sudirman No. B1-2, Bantul, Yogyakarta. Telp. (0274) 367861, 367871 Fax. (0274) 367857
KLS TEGAL ARIF RAHMAN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Arif Rahman Hakim No. 19, Tegal, Jawa Tengah. Telp. (0283) 324100 Fax. (0283) 324100
PP YOGYAKARTA JIH Jogja International Hospital (JIH), Jl. Ring Road Utara No.160, Depok, Sleman, Yogyakarta. Telp. (0274) 4463052 Fax. (0274) 4463025
KC KUDUS Ruko Ahmad Yani No. 9, Jl. Ahmad Yani Kab Kudus, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (0291) 439272 Fax. (0291) 439274
PP YOGYAKARTA UIN SUNAN KALIJAGA Komp. UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adi Sucipto. Gd. Kampus Service Center UIN, Yogyakarta. Telp. (0274) 519742 Fax. (0274) 519742
KC CILACAP Jl. Ahmad Yani No. 97, Cilacap, Jawa Tengah. Telp. (0282) 531015, 531038 Fax. (0282) 535870
PP YOGYAKARTA UAD Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Kapas No. 9, Semaki, Yogyakarta. Telp. (0274) 560310 Fax. (0274) 511829
KC PATI Jl. P. Sudirman No. 207, Plaza Pati Blok A1-A2, Kel. Pati Lor, Kab. Pati, Jawa Tengah. Telp. (0295) 386699 Fax. (0295) 387799
PP YOGYAKARTA UAD II Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No. 42 Sidikan, Yogyakarta.
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KC PANGKAL PINANG Jl. Masjid Jamik No. 123, Pangkal Pinang, Kep. Bangka Belitung. Telp. (0717) 432229, 433177 Fax. (0717) 431445
WILAYAH IV SURABAYA
KALIMANTAN BARAT DI. YOGYAKARTA KC YOGYAKARTA Gedung UII, Jl. Cik Dik Tiro No. 1 Yogyakarta. Telp. (0274) 555022, 555024 Fax. (0274) 555021 KCP YOGYAKARTA KALIURANG Jl. Kaliurang Km. 6,4 No. B 6-A, Yogyakarta. Telp. (0274) 887041, 887053 Fax. (0274) 887047 KCP WONOSARI Jl. Sumarwi No. 30, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Telp. (0274) 391854 Fax. (0274) 391181 KCP YOGYAKARTA KATAMSO Jl. Brigjen Katamso No. 160, Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta. Telp. (0274) 412424, 418084 Fax. (0274) 377290 KCP YOGYAKARTA AMBARUKMO Jl. Laksda Adi Sucipto No. 167, Kp. Ambarukmo Blok I, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Telp. (0274) 484202, 4533873 Fax. (0274) 484859 KCP GODEAN Ruko Gading Mas, Jl. Godean Km. 4,4 No. 8 A, Sleman, Yogyakarta. Telp. (0274) 626027, 617798 Fax. (0274) 617798 KCP YOGYAKARTA KOTAGEDE Jl. Gedong Kuning Selatan No. 5, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta. Telp. (0274) 4438989, 4439102 Fax. (0274) 4439200
KC PONTIANAK Jl. Diponegoro No. 95 Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 745004 Fax. (0561) 744774 KCP SINTANG Jl. M.T. Haryono No. 55, Sintang, Kalimantan Barat. Telp. (0565) 23322 Fax. (0565) 23232 KCP NANGAH PINOH Jl. Juang Blok C No. 03, Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat. Telp. (0568) 22133 Fax. (0568) 22757 KCP PONTIANAK KOTA Jl. Diponegoro No. 95, Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 737133 Fax. (0561) 737376 KK PONTIANAK POLITEKNIK Kampus Politeknik Negeri, Jl. A. Yani No. 52, Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 583850 Fax. (056) 583844 KLS PONTIANAK SIDAS Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 7069797 Fax. (0561) 763082 KC KETAPANG Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Kalimantan Barat. Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 KC SAMBAS Jl. Gusti Hamzah No.41, Dusun Kubu, Desa Durian, Kec. Sambas, Kab. Sambas, Kalimantan Barat. Telp. (0562) 392200 Fax. (0562) 391900
Komplek Darmo Galeria Blok C-1, Jl. Mayjend Sungkono No.75, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5610554 Fax. (031) 5610556
JAWA TIMUR KC SURABAYA Jl. Raya Darmo No. 17, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5674848, 5679842 Fax. (031) 5679841, 5677062 KCP MOJOKERTO Komplek Ruko Royal Regency, Jl. Pahlawan No. 7 Blok R-16, Mojokerto, Jawa Timur. Telp. (0321) 333030 Fax. (0321) 333028 KCP SURABAYA AMPEL Jl. KH. Mas Mansyur No. 77, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3574850, 3574851 Fax. (031) 3537102, 3574940 KCP TUBAN Jl. Basuki Rakhmat No. 278, Tuban, Jawa Timur. Telp. (0356) 333654, 333765 Fax. (0356) 322059 KCP JOMBANG Ruko Cempaka Mas Blok A/9, Jl. Soekarno-Hatta No. 1, Jombang, Jawa Timur. Telp. (0321) 855527, 855528 Fax. (0321) 855526 KCP SURABAYA SUNGKONO Komplek Ruko Darmo Galeria, Jl. Mayjen Sungkono No. 75, Blok B-3, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5632255, 5630380 Fax. (031) 5623496 KCP SURABAYA JEMUR HANDAYANI Jl. Jemur Handayani No. 3, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 8411230, 8411250 Fax. (031) 8411260 KCP SURABAYA MULYOSARI Jl. Raya Mulyosari No. 24 C, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5911284, 5911286 Fax. (031) 5949222 KCP SURABAYA WIYUNG Ruko Taman Pondok Indah, Jl. Raya Wiyung No. A-24, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 7665621, 7673005 Fax. (031) 7661364 KCP SURABAYA DHARMAHUSADA Jl. Dharmahusada No. 147, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5962361, 5966285 Fax. (031) 5966281, 5967744
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
157
Jaringan Kantor
KCP SURABAYA KAPAS KRAMPUNG Jl. Kapas Krampung No. 108, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5012277 Fax. (031) 5014627 KCP KRIAN Jl. Imam Bonjol No. 108, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 8981741, 8981742 Fax. (031) 8981740, 8981743 KCP SURABAYA TANJUNG PERAK Jl. Perak Timur No. 564 Blok A2, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3286372, 3285301 Fax. (031) 3286917 KCP SURABAYA BARATA Jl. Ngagel Jaya Selatan RMI B-4, Kel. Baratajaya, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5024986, 5025150 Fax. (031) 5025121, 5025082 KLS SURABAYA DIPONEGORO Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raya Diponegoro No. 155, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5676748 Fax. (031) 5676748 KLS SURABAYA KUSUMA BANGSA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kusuma bangsa No. 106, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5350157 (031) 5350157 KLS SURABAYA JEMBATAN MERAH Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jembatan Merah No. 25 - 27, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3544928 Fax. (031) 3544928 PP SIDOARJO UMSIDA Universitas Muhammadiyah, Jl. Majapahit No. 666 B, Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 8959961 Fax. (031) 8959961 PP SIDOARJO AL MUSLIM Yayasan Al Muslim, Jl. Raya Wadung Asri 39-F, Waru Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 60112416 Fax. (031) 8674386 PP SURABAYA ITATS Kampus ITATS, Jl. Arif Rachman Hakim No. 100, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5912381 Fax. (031) 5912381 PP PONPES QOMARUDIN Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin (YPPQ), Jl. Raya Bungah 01, Bungah, Gresik, Jawa Timur.
KCP BANGKALAN Jl. KH. Moh. Sholeh No. 52, Bangkalan, Jawa Timur Telp. (031) 3093380 Fax. (031) 3093379
KCP KEDIRI PARE Jl. W. R. Supratman No. 11 A, Pare, Kediri, Jawa Timur. Telp. (0354) 397111 Fax. (0354) 397804
KCP SUMENEP Jl. Trunojoyo No. 49, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Jawa Timur. Telp. (0328) 673431 Fax. (0328) 669300
KCP NGANJUK Jl. Ahmad Yani No. 199, Kel. Payaman, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk, Jawa Timur. Telp. (0358) 324700 Fax. (0358) 324798
KCP SAMPANG Jl. KH. Wahid Hasyim No. 24, Sampang, Jawa Timur. Telp. (0323) 324123 Fax. (0323) 324111
KC JEMBER Jl. Panglima Besar Sudirman No. 41-43, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 411522 Fax. (0331) 411525
KC MALANG Jl. Basuki Rachmad No. 8, Kayutangan, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 362122 Fax. (0341) 347933
KCP BONDOWOSO Jl. Panglima Besar Sudirman No. 1, Bondowoso, Jawa Timur. Telp. (0332) 427999 Fax. (0332) 432844
KCP PASURUAN Jl. Panglima Sudirman No. 14C, Pasuruan, Jawa Timur. Telp. (0343) 431588, 431589 Fax. (0343) 431618
KCP SITUBONDO Jl. Pemuda No.187, Situbondo, Jawa Timur. Telp. (0338) 671700 Fax. (0338) 674121
KCP PROBOLINGGO Ruko Manunggal No. 7, Jl. Soekarno-Hatta, Probolinggo, Jawa Timur. Telp. (0335) 428899 Fax. (0335) 420530 KCP MALANG BATU Jl. Diponegoro 48, Kota Batu, Jawa Timur. Telp. (0341) 5025550, 5025551 Fax. (0341) 594273 KCP KEPANJEN Jl. Ahmad Yani No. 103 B, Kepanjen, Kab. Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 396093 Fax. (0341) 391358 KCP PANDAAN Pertokoan Central Niaga Blok A1, Jl. Ahmad Yani No. 321, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Telp. (0343) 639262, 639263 Fax. (0343) 639266 KCP LUMAJANG Jl. Panglima Besar Sudirman No.45, Kel. Tompokersan, Kec. Lumajang, Kab. Lumajang, Jawa Timur. Telp. (0334) 882795, 889635 Fax. (0334) 881335 KCP LAWANG Perumahan Lawang View, Ruko 3-4 Kavling III, Jl. Raya Lawang View, Kel. Lawang, Kec. Lawang, Kab. Lawang, Jawa Timur. Telp. (0341) 423200 Fax. (0341) 423419
KK JEMBER BALUNG Jl. Rambipuji No. 78, Kab. Jember, Jawa Timur. Telp. (0336) 621717 (0336) 621711 KK JEMBER PASAR TANJUNG Jl. Trunojoyo No. 165 A, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 411744 Fax. (0331) 410833 PP JEMBER UNMUH Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No. 49, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 335806 Fax. (0331) 335806 PP JEMBER STAIN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember, Jl. Jum’at No. 94, Mangil, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 411500 Fax. (0331) 411500 KC BANYUWANGI Jl. Basuki Rakhmat No. 30, Kel. Singotrunan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur. Telp. (0333) 418624, 418625 Fax. (0333) 418628, 418626, 418627 KCP GENTENG Jl. Gajah Mada no.159 (d.h. Jl. D.P.U), Kel. Genteng Kulon, Kec. Genteng, Kab Banyuwangi, Jawa Timur. Telp. (0333) 842891, 842892 Fax. (0333) 842893 KC GRESIK JL. RA. Kartini No. 180, Gresik, Jawa Timur. Telp. (031) 3972053 Fax. (031) 3972065, 3979791
PP RS. SITI KHODIJAH MUHAMMADIYAH Jl. Pahlawan No.260, Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 7876065 Fax. (031) 7876065
PP MALANG KUCECWARA Kampus STIE Malang Kucecwara, Jl. Candi Kalasan, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 7788979
PP JOMBANG UNIPDU Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum, Desa Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur. Telp. (0321) 873655, 861097 Fax. (0321) 866631
PP MALANG MTS Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang 1, Jl. Bandung No. 7, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 5464532
PP SURABAYA AL FITHRAH Jl. Kedinding Lor No. 99, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3761376
KC KEDIRI Jl. Brawijaya No. 10, Kediri, Jawa Timur. Telp. (0354) 672000 Fax. (0354) 672105
KC SIDOARJO Komplek Ruko Central B1 A/3, Jl. Jenggolo No. 9, Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 8946449, 8947231 Fax. (031) 8957429, 8921033, 8922129
KC PAMEKASAN Jl. KH. Agus Salim No. 3A, Pamekasan, Jawa Timur Telp. (0324) 331223, 331224 Fax. (0324) 331218, 331225
KCP TULUNGAGUNG Ruko Kepatihan 7-8, Jl. Panglima Sudirman No. 51, Tulungagung, Jawa Timur. Telp. (0355) 334455 Fax. (0355) 333130
KC BOJONEGORO Jl. Panglima Sudirman No. 99A, Kab. Bojonegoro, Jawa Timur. Telp. (0353) 892124, 892125 Fax. (0353) 892123
158
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
KCP LAMONGAN Jl. Panglima Sudirman Ruko L1 Blok A10-A11, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan, Jawa Timur. Telp. (0322) 324996, 324997 Fax. (0322) 322338, 324998
KC MADIUN Jl. Cokroaminoto No. 41, Madiun, Jawa Timur. Telp. (0351) 454000 Fax. (0351) 458300 KC SURABAYA BOULEVARD Jl. Bukit Darmo Golf Blok B1-20, Desa Pradah Kalikendal, Kec. Dukuh Pakis, Surabaya. Telp. (031) 7345599 Fax. (031) 7346788 KC BLITAR Jl. Tanjung No.A4-A5, Kel. Sukorejo, Kec. Sukorejo, Kotamadya Blitar, Jawa Timur. Telp. (0342) 816999 Fax. (0342) 816777
BALI KC DENPASAR Teuku Umar Square. Jl. Teuku Umar No. 177, Denpasar, Bali. Telp. (0361) 231999 Fax. (0361) 237100 KCP BULELENG Jl. Erlangga No.14, Buleleng, Bali. Telp. (0362) 32666, 25968 Fax. (0362) 27747, 25969 KCP DENPASAR GATOT SUBROTO Jl. Gatot Subroto No. 45, Desa Putri Kaja, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali. Telp. (0361) 432595 Fax. (0361) 434045 KK KUTA Jl. Raya Legian No. 448, Kuta, Badung, Bali. Telp. (0361) 754222 (0361) 763415 NUSA TENGGARA BARAT KC MATARAM Jl. Hasanudin No. 40, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0370) 644888, 622300 Fax. (0370) 634999, 622700 KCP SUMBAWA Jl. Diponegoro No. 40, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0371) 22255 Fax. (0371) 625300 KCP MATARAM PANCOR Jl. TG KH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid No.1, Pancor, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0376) 23772, 23774 Fax. (0376) 23773 KCP PRAYA Jl. Jenderal Sudirman No. 1, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0370) 653159 Fax. (0370) 654394 KCP BIMA Jl. Sultan Kaharudin, Kompleks Sultan Square A4-A5, Kec. Saranae Barat, Bima, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0374) 44222 Fax. (0374) 44448 PP MATARAM IAIN Komplek Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Nusa Tenggara Barat. Telp. (0370) 648666 Fax. (0370) 648666
KALIMANTAN SELATAN KC BANJARMASIN Jl. Lambung Mangkurat No. 16, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3366408, 3366409 Fax. (0511) 3366426 KCP BANJARMASIN A. YANI Jl. Ahmad Yani Km. 4 No. 27, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3250033,3250022 Fax. (0511) 3252974 KCP BATULICIN Jl. Raya Batulicin RT. 24 No. 193, Kel Kampung Baru, Kec Batulicin, Kab. Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Telp. (0518) 70222, 75497 Fax. (0518) 75496 KCP BARABAI Jl. Ir. PM. Noor, Barabai, Kalimantan Selatan. Telp. (0517) 44121, 44141 Fax. (0517) 41909 KCP BANJARMASIN PS. CEMPAKA Jl. Niaga No. 7, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3366008, 366009 Fax. (0511) 3361101 KCP BANJARMASIN SENTRA ANTASARI Jl. P. Antasari No. 75, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3269969, 3268188 Fax. (0511) 3254445 KCP PELAIHARI Jl. Haji Boejasin RT. 21 RK. VI, Kel. Angsau, Kec. Pelaihari, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Telp. (0512) 22223 Fax. (0512) 22600 KCP KOTABARU Jl. Veteran No. 8 RT. 02 RW. 1, Desa Dirgahayu, Kec. Pulau Laut Utara, Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan. Telp. (0518) 21777 Fax. (0518) 22444 KK BANJARMASIN S. PARMAN RS. Islam Banjarmasin (Eks-Siolatama), Jl. Suwondo Parman No. 88, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3366033, 3366034 Fax. (0511) 33560254 KK BANJARBARU Jl. Ahmad Yani Km. 33,300, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 4789947, 4789948 Fax. (0511) 4789949 KLS BANJARMASIN AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Ahmad Yani KM. 2 No. 4-5, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3255829 Fax. (0511) 3255829
PP BANJARMASIN SD MUHAMMADIYAH SD Muhammadiyah VIII & X, Jl. Cempaka I RT. 3 Kel Kertak Baru Ulu, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3361808 Fax. (0511) 3361808 KC MARTAPURA Jl. A. Yani KM 40 No. 5, Martapura, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 4722713, 4722755 Fax. (0511) 4722714 KC TANJUNG Jl. Ir. Pangeran Haji Muhammad Noor No. 58, Desa Pembataan, Kec. Murung Pudak, Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan. Telp. (0526) 2024484 Fax. (0526) 2024494
KALIMANTAN TIMUR KC BALIKPAPAN Jl. Jend. Sudirman No. 330, Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 413382, 414630 Fax. (0542) 412109 KCP BALIKPAPAN SEPINGGAN Jl. Marsma Iswahyudi No. 471 Rt. 028, Kel. Sepinggan, Kec. Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 771505, 771507 Fax. (0542) 771509 KCP BALIKPAPAN BARU Ruko Balikpapan Baru Blok C No. 1 B, Jl. M.T. Haryono, Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 8870125, 8870149 Fax. (0542) 8870126 KLS BALIKPAPAN SUPRAPTO Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen Suprapto No. 1 Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 425704 Fax. (0542) 425704 KC SAMARINDA Jl. Jenderal Sudirman No. 24, Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 203012, 203013 Fax. (0541) 203017 KCP BONTANG Jl. MT. Haryono No. 53 Kodya Bontang, Kalimantan Timur. Telp. (0548) 20007 Fax. (0548) 25005 KCP TARAKAN Jl. Yos Sudarso No. 64, Tarakan, Kalimantan Timur. Telp. (0551) 35050 Fax. (0551) 35051 KCP PAHLAWAN Jl. Pahlawan Blok F No. 5 B, Kel. Dadimulya, Kec. Samarinda Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 731200 Fax. (0541) 731299
KLS BANJARMASIN SAMUDERA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Lambung Mangkurat No. 4, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3364647 Fax. (0511) 3364647
KK SAMARINDA LAMBUNG MANGKURAT Jl. Lambung Mangkurat No. 18 B, Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 735444 Fax. (0541) 767459
PP BANJARMASIN POLIBAN Komplek Politeknik Negeri, Jl. Brigjend H. Hasan Basry, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3304371 Fax. (0511) 3304372
KLS SAMARINDA KESUMA BANGSA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Kesuma Bangsa No. 76 Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 732732 Fax. (0541) 732732
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
159
Jaringan Kantor
KC KUTAI Jl. KH. Akhmad Muksin No. 29, Tenggarong, Kab. Kutai, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 665362, 665365 Fax. (0541) 665361
SULAWESI SELATAN
PP MAKASSAR UNISMUH Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. St. Alauddin No. 259, Makassar, Sulawesi Selatan.
KC PANGKALAN BUN Jl. Sukma Arianingrat No. 14, Kel. Baru, Kec. Arut Selatan, Kab. Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah. Telp. (0532) 25624, 25625 Fax. (0532) 25636
SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGGARA
KC MAKASSAR Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 833070 Fax. (0411) 833069 KCP BONE Jl. Jend. Ahmad Yani No. 48, Watampone, Kab. Bone, Sulawesi Selatan. Telp. (0481) 28774 Fax. (0481) 28775 KCP MAKASSAR PANAKUKKANG Jl. Boulevard, Ruko Jasper II No. 11 Panakukkang, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 455151 Fax. (0411) 455152 KCP BULUKUMBA Jl. Lanto Dg. Passewang No. 33, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Telp. (0413) 83088 Fax. (0413) 82099
KC PALU Jl. Gajahmada No. 77 Palu, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 426222 Fax. (0451) 452108 KCP LUWUK Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 112, Luwuk, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah. Telp. (0461) 21214, 22779 Fax. (0461) 325456
KC KENDARI Jl. Abdullah Silondae No.135, Kel. Korumba, Kec. Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Telp. (0401) 3128822, 3128245 Fax. (0401) 3127478, 3128897
SULAWESI BARAT KCP PARIGI MOUTONG Jl. Trans Sulawesi, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Telp. (0450) 21345, 21402 Fax. (0450) 21411, 21403, 21409 KCP PALU PLAZA Komplek Palu Plaza Blok IV, Jl. Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 427769, 426093 Fax. (0451) 426182, 426721
KCP PARE PARE Jl. Bau Massepe No. 419 D, Pare-pare, Sulawesi Selatan. Telp. (0421) 26699 Fax. (0421) 26566
KCP MOROWALI Jl. Trans Sulawesi, Ds. Matansala, Kec. Bungku Tengah, Kab. Morowali, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 452108
KCP PALOPO Jl. Andi Djemma No. 4, Palopo, Sulawesi Selatan. Telp. (0421) 325936 Fax. (0421) 325929
KLS PALU SAM RATULANGI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60 Palu, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 454999 Fax. (0451) 452666
KC MAMUJU Jl. Urip Sumoharjo No. 44, Mamuju, Sulawesi Barat. Telp. (0426) 22651, 2703380 Fax. (0426) 21922
NUSA TENGGARA TIMUR KC KUPANG JL. Sudirman No. 33, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telp. (0380) 834100, 823466 Fax. (0380) 826150, 828617
MALUKU
KCP SENGKANG Jl. RA Kartini No.86, Kel. Pattirosompe, Kec. Tempe, Kab. Wajo, Sulawesi Selatan. Telp. (0485) 324080 Fax. (0485) 323898 KK MAKASSAR DAYA Jl. Kapasa Raya No. 29A, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 4722422 Fax. (0411) 4722280 KLS MAKASSAR SULAWESI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sulawesi No. 81 Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 335545 Fax. (0411) 331971 KLS MAKASSAR COKROAMINOTO Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl.H.O.S Cokroaminoto No.3, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 334464 Fax. (0411) 334464 KLS MAKASSAR KARTINI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. R.A Kartini No. 12-14, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 325789 Fax. (0411) 325789 PP WATAMPONE STAIN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Watampone, Jl. HOS. Cokroaminoto, Watampone, Sulawesi Selatan. Telp. (0481) 22050 Fax. (0481) 22050 PP MAKASSAR RS. IBNU SINA Rumah Sakit Ibnu Sina, Jl. Urip Sumoharjo No. 264 Km. 4, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 420700 Fax. (0411) 420095
160
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
KC AMBON Jl. Diponegoro No. 33, Ahusen, Sirimau, Ambon, Maluku. Telp. (0911) 355478, 355458 Fax. (0911) 355468, 355498
SULAWESI UTARA KC MANADO Kawasan Mega Mas, Jl. Piere Tendean, Boulevard Blok I D-1 No. 28, Manado, Sulawesi Utara. Telp. (0431) 879444 Fax. (0431) 879492
MALUKU UTARA KC TERNATE Ruko Jatiland Business Center No. 19-20, Ternate, Maluku Utara. Telp. (0921) 3127220 Fax. (0921) 3127336
PAPUA PAPUA BARAT KC JAYAPURA Komplek Perniagaan Kelapa Dua - Entrop Jl. Raya Kelapa Dua No. 1-2, Entrop, Jayapura, Papua. Telp. (0967) 550965, 550966 Fax. (0967) 550968
GORONTALO KC GORONTALO Jl. Ahmad Yani No. 127, Gorontalo. Telp. (0435) 828666 Fax. (0435) 830056
KALIMANTAN TENGAH KC PALANGKARAYA Jl. Ahmad Yani No. 46, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Telp. (0536) 3222223 Fax. (0536) 3227000
KC SORONG Jl. Ahmad Yani No. 21, Sorong, Papua Barat. Telp. (0951) 323366 Fax. (0951) 323360
PT Bank Syariah Mandiri laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal 31 desember 2009 dan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
161
Laporan keuangan audited
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
162
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
163
Laporan keuangan audited
164
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
Purwantono, Suherman & Surja Registered Public Accountants KMK No. 381/KM.I/2010 A member Firm of Ernst & Young Global Limited
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
165
Laporan keuangan audited
166
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
167
Laporan keuangan audited
168
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
169
Laporan keuangan audited
170
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
171
Laporan keuangan audited
172
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
173
Laporan keuangan audited
174
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
175
Laporan keuangan audited
176
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
177
Laporan keuangan audited
178
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
179
Laporan keuangan audited
180
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
181
Laporan keuangan audited
182
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
183
Laporan keuangan audited
184
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
185
Laporan keuangan audited
186
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
187
Laporan keuangan audited
188
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
189
Laporan keuangan audited
190
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
191
Laporan keuangan audited
192
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
193
Laporan keuangan audited
194
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
195
Laporan keuangan audited
196
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
197
Laporan keuangan audited
198
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
199
Laporan keuangan audited
200
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
201
Laporan keuangan audited
202
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
203
Laporan keuangan audited
204
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
205
Laporan keuangan audited
206
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
207
Laporan keuangan audited
208
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
209
Laporan keuangan audited
210
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
211
Laporan keuangan audited
212
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
213
Laporan keuangan audited
214
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
215
Laporan keuangan audited
216
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
217
Laporan keuangan audited
218
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
219
Laporan keuangan audited
220
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
221
Laporan keuangan audited
222
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
223
Laporan keuangan audited
224
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
225
Laporan keuangan audited
226
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
227
Laporan keuangan audited
228
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
229
Laporan keuangan audited
230
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
231
Laporan keuangan audited
232
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
233
Laporan keuangan audited
234
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
235
Laporan keuangan audited
236
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
237
Laporan keuangan audited
238
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
239
Laporan keuangan audited
240
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
241
Laporan keuangan audited
242
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
243
Laporan keuangan audited
244
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
245
Laporan keuangan audited
246
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
247
Laporan keuangan audited
248
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
249
Laporan keuangan audited
250
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
251
Laporan keuangan audited
252
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
253
Laporan keuangan audited
254
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
255
Laporan keuangan audited
256
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2010
257