Indonesia Economic Outlook 2015 “Picking Up Speed”
your reliable partner
Agenda
Ekonomi Global Ekonomi Indonesia Konsumsi Investasi Perdagangan Internasional (EXIM) Kebijakan Moneter Pasar Modal Indonesia Proyeksi Ekonomi Indonesia Kesimpulan
2
Ekonomi Global
Pemulihan yang tidak seimbang (uneven recovery)
Ekonomi AS tumbuh solid, didukung oleh aktifitas sektor manufaktur dan konsumsi.
Normalisasi kebijakan moneter the Fed secara gradual mulai Q2 atau Q3 2015
Di sisi lain, ekonomi Eropa menunjukkan perlambatan
Permintaan domestik masih relatif lemah Konflik Ukrania-Rusia Penurunan suku bunga dan stimulus kebijakan moneter oleh ECB
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok relatif stabil sementara Jepang kembali mengalami resesi.
Indeks Volume Perdagangan Dunia tumbuh 3.7% di 9M2014 sementara Indeks Industrial Production Dunia tumbuh 2.2%.
Memasuki Q4 2014, pertumbuhan ekonomi dunia kehabisan tenaga
Global Composite PMI di level 53.6 (Okotober 2014) setelah mencapai puncak tertinggi dalam 3.5 tahun di bulan Juli. Global Services di level 53.7 (Oktober 2014), terendah sejak April Global Manufacturing PMI stabil di level 52
Stabilitas sektor manufaktur global gagal mengangkat harga komoditas
Refleksi dari lesunya permintaan dan melimpahnya pasokan serta menguatnya nilai tukar USD
3
Pertumbuhan PDB Riil (%) Dunia
Negara Maju vs Negara Berkembang
6
10 5
8
4
6
3
4
2
2
1
0
0
-2
-1
-4 1999
2002
2005
2008
2011
1999
2014F
2005
2002 Negara Maju
2011
Negara Berkembang
2014F Dunia
Volume Perdagangan (% YOY) & Produksi Industri (% YOY)
Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju (% YOY) 10
2008
30%
8
20%
6 10%
4
0%
2
-10%
0 -2
-20%
1Q12 China
3Q12 Japan
1Q13 USA
3Q13 Germany
1Q14
3Q14
Jan-01
Jan-03
Euro zone
Sumber: IMF, CPB, Bloomberg
Jan-05
Trade Volume
Jan-07
Jan-09
Jan-11
Jan-13
Industrial Production
4
Global Purchasing Managers’ Index (PMI)
Global Manufacturing PMI Dan CRB Index
60
400
60
55
350 50
50
300
45
40
40
250 35
200
30 Nov-08
Jan-10
Feb-11
Composite PMI
Mar-12
Services PMI
Apr-13
Nov-08
May-14
30 Oct-09
Platts Global Petrochemical Index (PGPI)
4,000
700
3,500
600
3,000
500
2,500
80
400
2,000
70
300
1,500
90
1,000 Jan-10
Jan-11 PGPI (LHS)
Jan-12
Jan-13
Jan-14
Global Manufacturing PMI (RHS)
800
1,300
1,100
May-14
4,500
100
1,200
Jun-13
900
110
1,400
Jul-12
Indeks Harga Komoditas 120
1,500
Aug-11
CRB Commodity Index
Manufacturing PMI
1,600
Sep-10
Oct-04
Mar-06
WTI Crude (US$/Barrel)
Aug-07
Jan-09
S&P GSCI
Jun-10
Nov-11
Apr-13
Sep-14
LME (RHS)
Sumber: Markit, Platts, Bloomberg
5
Ekonomi Indonesia
Masih mengalami moderasi pertumbuhan dan sedang melalui penyesuaian struktural untuk menuju ke arah yang lebih seimbang.
Tumbuh 5.01% (YOY) di Q3 2014, terendah sejak Q3 2009
Meskipun masih tumbuh cukup tinggi (rata-rata 5% sejak 2007), konsumsi rumah tangga berada dalam tren melambat sejak awal 2014
Belanja Pemerintah membaik pada Q3 sejalan dengan pola serapan anggaran, meskipun dengan tingkat yang lebih rendah terkait penghematan anggaran.
Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto) juga masih melambat, dipengaruhi oleh masih lesunya kinerja ekspor.
Pertumbuhan ekonomi yang tidak berkualitas karena kesenjangan ekonomi semakin parah
proses
Distribusi pendapatan yang timpang
Ke depan, diharapkan ekonomi akan lebih siap menghadapi sejumlah risiko dari eksternal dan domestik yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi makro dan stabilitas sistem keuangan
6
PDB Riil (% p.a) Indonesia
PDB Menurut Pengeluaran (% YOY)
10
50 40
5
30
0 20
-5
10 0
-10
-10
-15 1970
1981
1992
2003
2014F
-20 1Q07
4Q08 Export
PDB Indonesia & Trend Jangka Panjang
3Q10
Gov't Spending
2Q12
Investment
1Q14
Household Spending
Indeks Koefisien Gini
9
0.43 0.40
7
0.37 5
0.34 3
0.31 0.28
1 1Q00
4Q02
3Q05 Real GDP (%YoY)
2Q08
1Q11
4Q13
1992
1995
1998
2001
2004
2007
2010
2013
Long Term Trend (%)
Sumber: BPS, Reliance Securities
7
Konsumsi
Fundamental yang kuat dan harapan atas memperbaiki tingkat kepercayaan konsumen.
Kenaikan BI Rate dan kebijakan LTV mempengaruhi permintaan kredit konsumsi untuk pembelian aset properti dan kendaraan bermotor
Di Q3 2014 terlihat sinyal perlambatan pada sektor konsumsi
Pemerintahan
baru
turut
Pertumbuhan Kredit Konsumsi Penjualan Technical Consumer Goods (TEMAX) Jumlah toko yang di miliki MAPI Penjualan Mobil Konsumsi Semen
8
Indeks Kepercayaan Konsumen Dan Penjualan Ritel
Pertumbuham Kredit Konsumsi (% YOY) 68
200 180
48
160 28
140 120
8
100 -12
80 Jan-10
Oct-10
Jul-11
Jan-13
Apr-12
Retail Sales Index
Oct-13
Jan-11
Jul-14
Aug-11
Mar-12
Mortgages
Consumer Confidence Index
Pembiayaan Oleh Industri Multifinance
Oct-12
May-13
Dec-13
Jul-14
Multipurpose Loans
Auto Loans
Penjualan Mobil (000 Unit)
270
50
240
40
210
30
1,400 1,200 1,000 800
180
20
150
10
400
120
0
200
Jan-11
Jul-11
Jan-12
Jul-12
Consumer Finance (IDR Tn)
Jan-13
Jul-13
Jan-14
Jul-14
600
2001
2003
2005
2007
2009
2011
2013
Growth (% YOY) - RHS Sumber: BI, OJK, Gaikindo
9
Gfk TEMAX Indonesia
Jumlah Toko Yang Di Miliki MAPI
33
2,000
30
1,700 1,400
27
1,100 24
800 21
500
18
200
15
-100 1Q2011
1Q2012
1Q2013
2000
1Q2014
Konsumsi Semen Domestik (Juta Ton)
2002
2004
2006
2008
2010
2012
9M2014
Indeks Harga Properti Residensial Di Pasar Primer
60 180
15%
170
50
12%
160 40
9%
150 6%
140
30
3%
130 120
20 2001
2004
2007
2010
2013
0% 1Q08
2Q09
3Q10 Price Index
4Q11
1Q13
2Q14
% YoY RHS
Sumber: BI, ASI, MAPI, GfK
10
Investasi
Peranan Investasi terhadap PDB sedikit berkurang
Realisasi Penanaman Modal Langsung oleh PMA dan PMDN
30.9% (Q3 2014) vs 31.5% (Q2 2014) 31% di Q3 2013.
Di tahun 2014 kami prediksi akan sedikit lebih rendah dari tahun 2013. Di tahun 2015 akan tumbuh lebih pesat Pelayanan Satu Pintu (One Stop Services) izin investasi
Kredit Investasi (KI)
Tumbuh 16.4% (YOY) di bulan September 2014, turun dari 33.9% (YOY) pada September 2013. Masih di dominasi oleh sektor Perdagangan, Manufaktur, Properti dan Agrikultur
Kegiatan usaha tumbuh melambat di Q3 2014 meskipun terjadi peningkatan kapasitas produksi dari 76.97% (Q2 2014) menjadi 78.18%
Kondisi sektor manufaktur Indonesia semakin memburuk sejak Juli
Semakin tipisnya marjin keuntungan akibat tingginya biaya produksi sementara harga jual tidak naik.
11
Kontribusi Investasi (PMTB) terhadap PDB (%) 34
Realisasi Penanaman Modal (USD Juta) 30
32
25
30 20
28 26
15
24
10
22
5
20
0
18 1995
2001
2007
2006
2013
2007
2008
2009
2010
Foreign Direct Investment
Kredit (IDR Triliun) Menurut Lapangan Usaha Others
2,500
Finanacial Intermediaries
2,000
Transportation & Communication Property & Construction
2013 9M2014
Domestic Direct Investment
30
Food & Beverages Trade
1,000
2012
Survei Kegiatan Dunia Usaha
3,000
1,500
2011
80 78
20
76 10 74 0
72
Manufacturing
500
Mining 0 2011
2012
2013
9M2014
-10
Agriculture
70 1Q08
3Q09 Business Activity (LHS)
1Q11
3Q12
1Q14
Production Capacity Utilization (%)
Sumber: BI, BPS, BKPM
12
HSBC Indonesia Manufacturing PMI
Kapasitas Terpasang PLN (000 MW)
53
40
52
35
51 30
50 25
49 20
48
15
47 May-11
Jan-12
Sep-12
May-13
Jan-14
2001
Sep-14
Kapasitas Dan Utilisasi Industri Semen
2003
2005
2007
2011
2009
2013
Konsumsi Produk Baja Akhir (Juta Ton)
80
110 95
70
16
12
80 60
8
65 50
50
40
35 1998
2001
2004
Capacity (mn tons)
2007
2010
4
0 2007
2013
2008
Utilization Rate (%) - RHS
Sumber: HSBC ASI, Kem ESDM, KRAS
2009 Import
2010
2011
2012
2013
Domestic Supply
13
Perdagangan Internasional (Ekspor – Impor)
Defisit Neraca Transaksi Berjalan mengecil menjadi -3.07% dari PDB di banding dengan defisit di Q2 2014 yang sebesar -4.06% dari PDB
Di Q3 2014, kontribusi Ekspor terhadap PDB sebesar 21.97% sementara kontribusi Impor sebesar 23.63%.
Net Ekspor -1.66% Net Ekspor terjadi sejak Q3 2012
Neraca Perdagangan 9M2014 masih mencatatkan defisit US$1.67 miliar.
Neraca Perdagangan Barang Non-migas surplus meskipun defisit Neraca perdagangan Migas masih tetap besar
Ekspor tumbuh -0.93% (migas -1.45% dan non-migas -0.81%) Impor turun -4.26% (migas -1.82% dan non-migas -5.03%)
Dari sisi penggunaan barang impor
Barang Konsumsi -3.31% Baham Baku/Penolong -3.76% Barang Modal –6.88%
14
Neraca Transaksi Berjalan (% Dari PDB)
Neraca Perdagangan Indonesia
4
40
3
30
2 1
20
0
10
-1 -2
0
-3
-10
-4
-20
-5 1Q07
1Q08
1Q09
1Q10
1Q11
1Q12
1Q13
1Q14
1990
1993
1996
1999
2002
2005
Trade Balance (USD Bill)
Kontribusi EXIM Terhadap PDB (%)
2008
2011
9M2014
Export Growth (%)
Pertumbuhan Impor (% YOY)
60 40
Export 50
Import 20
40 0 30 -20 20 -40 10
Jan-12 1990
1993
1996
1999
2002
2005
2008
2011
3Q2014
Jul-12
Barang Konsumsi
Jan-13 Bahan Baku
Jul-13
Jan-14 Barang Modal
Jul-14 Migas
Sumber: BPS, BI
15
Kebijakan Moneter
Siklus kenaikan suku bunga acuan BI Rate di mulai Juni 2013 sebagai respon pre-emptive terhadap
Bertahan di 7.5% November 2013 – Oktober 2014 dan naik menjadi 7.75% di bulan November 2014.
Rencana kenaikan harga subsidi BBM Rencana Federal Rserve mengurangi stimulus moneter (tapering off QE3) Tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia Tekanan pelemahan nilia tukar IDR
Pasca kenaikan harga BBM, inflasi di akhir 2014 diperkirakan mencapai 7% Stabilisasi nilai tukar IDR sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia
Menurut kami BI rate tidak perlu dinaikkan karena
Dampak kenaikan harga BBM hanya beberapa bulan Inflasi masih terkendali (inflasi inti stabil) Akan mendongkrak suku bunga kredit sehingga berpotensi meningkatkan NPL
16
BI Rate Dan Inflasi
Koridor Suku Bunga Bank Indonesia
12
11 Headline CPI (% YoY)
10
Core CPI (% YoY)
9
BI Rate (%)
8
7 6
5
4
3
2 Dec-08
Apr-10
Aug-11
Jan-13
Dec-08
May-14
Dec-09
Dec-10
BI RATE (%)
Uang Beredar Dan PDB
Dec-11
Dec-12
Deposit Facility
Dec-13 Lending Facility
BI Rate Aktual vs Taylor Rule
20
7.5
12% 11%
15
6.5
10
10% 9%
5.5 5 4.5
0
8% 7% 6%
-5
3.5 3Q05
4Q06
1Q08
2Q09
Real GDP (% Y/Y) RHS
3Q10
4Q11
1Q13
2Q14
5% 4Q2008
Real M2 (% Y/Y)
3Q2010 Taylor Rule Target
2Q2012
1Q2014
Actual BI Rate
Sumber: Bl, Reliance Securities
17
LDR (%) vs Pertumbuhan Kredit Dan Dana Pihak Ketiga 30
Pertumbuhan Kredit (% YOY) 95
38 33
25
90
20
85
15
80
28 23 18 13
10
75
Feb-11
Dec-11 LDR (RHS)
Oct-12
Aug-13
Loans Growth
8 Feb-12
Jun-14
Sep-12
Apr-13
Working Capital
Deposits Growth
Cadangan Devisa (USD Miliar) Dan Kurs USD/IDR
Nov-13
Investment
Jun-14 Consumption
IDR Real Effective Exchange Rate (REER)
130
16,000
110 90
130
14,000
110
12,000
90
10,000
70
8,000
50
6,000
30
Average
70 50 30 10 Apr-98
Jul-01
Oct-04
FX Reserve (USD Bln)
Jan-08
Apr-11
Jul-14
Jan-94
Aug-98
Mar-03
Oct-07
May-12
USD/IDR (RHS)
Sumber: BI, BIS
18
Pasar Modal Indonesia
Aliran masuk modal asing tetap besar
Didorong oleh persepsi positif atas prospek ekonomi yang semakin sehat. Aliran masuk dana asing ke pasar modal Indonesia mencapai US$9.3 miliar (Oktober 2014).
Kepemilikan asing atas Surat Berharga Negara (SBN)
IDR459.9 triliun (Oktober 2014) 37.8% dari outstanding SUN, meningkat dari 32.54% di akhir 2013.
Return Year-To-Date IHSG sebesar 20.38% (27 November 2014) dengan P/E 16.2, lebih rendah dari rata rata historis 2 tahun, 19.6.
Tahun 2014, IHSG kami prediksi akan berakhir di kisaran 5000 – 5100
Tahun 2015 IHSG akan bearkhir di kisaran 5650 - 6150
19
Net Portfolio Investment (USD Miliar) Dan Return IHSG
Credit Default Swap (CDS) 5yr Indonesia 60
11 9
40
270 240
7 20
5
210
3 1 -1
0
180
-20
150
-40
120
-3 -5 1Q07
1Q08
1Q09
1Q10
1Q11
Net Portfolio Investment (USD Billions)
1Q12
1Q13
1Q14
Nov-13
JCI Return (%) RHS
Jan-14
Mar-14
May-14
Jul-14
Sep-14
Nov-14
Aliran Dana Asing Ke Pasar Modal Indonesia (IDR Triliun) 30
Equity
430
IGB
20
13,000
370
10
12,000
310
11,000
0
250 -10 -20
9,000
130
-30
70
-40 May-10
10,000
190
Feb-11
Nov-11
Aug-12
May-13
Feb-14
Feb-09
8,000 Mar-10
Apr-11
BI Certificate Sumber: BEI, DJPU, BI, Bloomberg
May-12 IGB
Jun-13
Jul-14
USD/IDR (RHS)
20
Kinerja Indeks Saham MSCI
IHSG Trailing P/E Band 26
140
24
130
+1 STD
22
120 20
110
Average
18
100
16
90
14
Jan-14 World
Mar-14
May-14
Jul-14
Emerging Mkt
Sep-14
Asia Pacific
-1 STD
Jun-12
Nov-14
Jan-13
Aug-13
Mar-14
Oct-14
Indonesia
Volatilitas 30 Hari IHSG 5,200
55%
4,800
45%
4,400
35%
4,000
25%
3,600
15%
3,200
5%
Jan-12
Jul-12
Jan-13
JCI Sumber: BEI, MSCI< Reliance Securities
Jul-13
Jan-14
Jul-14
30 Days Volatility (RHS)
22
PROYEKSI EKONOMI INDONESIA
Grafik data OECD Indonesia Composite Leading Indicator memperlihatkan pertumbuhan ekonomi di Q4 2014 berpotensi mengalami akselarasi.
Kami memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh antara 5.1% - 5.3% dan akan tumbuh 5.4% - 5.6% di tahun 2015 seiring semakin membaiknya perekonomian global, khususnya mitra dagang utama indonesia. OECD Indonesia Composite Leading Indicator 106 104 102 100 98 96 94 Jan-00
Nov-02
Sep-05
Jul-08
May-11
Mar-14
Sumber: OECD
22
PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
International Monetary Fund World Bank Asian Development Bank Bank Indonesia
2014 Sebelumnya Terkini 5.5% 5.4% 5.3% 5.2% 5.7% 5.3% 5.8% - 6.2% 5.1% - 5.5%
2015 5.8% 5.6% 6.0% -
Sumber: IMF, WB, ADB, BI
ASUMSI MAKRO APBN
Pertumbuhan Ekonomi Inflasi (%) USD/IDR SPN 3 Bulan (%) Harga Minyak (USD/Barel) Lifting: - Minyak (000 Barel per hari) - Gas (000 barel setara minyak per hari)
APBN 2014 6.0 5.5 10,500 5.5 105
APBN-P 2014 5.5 5.3 11,600 6.0 105
RAPBN 2015 5.6 4.4 11,900 6.2 105
870 1,240
818 1,224
845 1,248
Sumber: Kemenkeu RI
23
IHSG biasanya bergerak lebih dulu 3-4 kuartal mendahului GDP. Jika penurunan IHSG berakhir di Q1 2014, maka kami perkirakan perlambatan GDP akan menemui dasarnya (bottoming out) di Q4 2014. Dengan kata lain, berpotensi mulai rebound di Q1 2015
100
8
1Q10
1Q04
4Q04
80
4Q10
7
60
6
3Q02
40 5
1Q02
???
20 1Q04
0 -20
1Q03
-40
1Q14
2
Real GDP (RHS)
4Q08
2Q03
3
IHSG (LHS)
-60 1Q01
4
2Q09
3Q05
4Q07
1Q10
1 2Q12
3Q14
Sumber: IDX, BPS, Reliance Securities
24
Kesimpulan
Optimis ekonomi Indonesia di tahun 2015 akan lebih baik dari tahun 2014
Proses penyesuaian struktural tidak mengganggu stabilitas sektor perbankan dan pasar finansial Harga minyak mentah dunia masih akan di bawah $100 per barel Tambahan ruang fiskal IDR145 triliun tahun 2015 dari pengurangan subsidi BBM di alilhkan untuk pembagunan infrastruktur dasar
Risiko
Ketidakpastian kondisi ekonomi global Mengetatnya likuiditas global Masyarakat Ekonomi ASEAN Volatilitas Harga Komoditas Dunia
25
Akhir Dari Presentasi Terima Kasih
Disclaimer: Informasi, opini dan rekomendasi yang terdapat dalam dokumen ini disajikan oleh PT Reliance Securities Tbk. dari sumber-sumber yang dianggap terpercaya dan dapat diandalkan. Dokumen ini bukan merupakan penawaran, invitasi atau representasi dalam bentuk apapun untuk pengambilan keputusan membeli maupun menjual saham. Keputusan investasi yang diambil berdasarkan dokumen ini bukan merupakan tanggung jawab PT Reliance Securities Tbk. PT Reliance Securities Tbk. berhak untuk merubah isi dokumen ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
your reliable partner