NASKAH TEKNOKRATIK PEMBANGUNAN IPTEK RPJMN 2015-2019
DIREKTUR INDUSTRI IPTEK DAN PAREKRAF BAPPENAS
BSIDANG PARIPURNA DRN JAKARTA 26-‐6-‐2014
PENGAMANAN KETAHANAN PANGAN, ENERGI, DAN AIR
primer
PEMBANGUNAN SEKTOR-‐SEKTOR EKONOMI sekunder tersier
PENYIAPAN SDA UNTUK BAHAN INDUSTRI
Daya Saing Usaha Mikro Kecil Menengah & Koperasi
Agroindustri
AKSELERASI PERTUMBUHAN INDUSTRI
Perikanan Hasil Hutan dan Kayu
Efisiensi Sistem Distribusi & LogisMk Peningkatan Ekspor Nonmigas Dan Jasa Peningkatan Pariwisata – Ekonomi KreaMf
Hasil Tambang Mineral
PENGUATAN FAKTOR UTAMA PEMBANGUNAN EKONOMI DAYA SAING KETENAGA-‐ KERJAAN
PENINGKATAN INVESTASI
PENGUATAN SEKTOR KEUANGAN
PENINGKATAN KAPASITAS INOVASI DAN IPTEK
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERCEPATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN
PENINGKATAN DAYA SAING BUMN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG LEBIH MERATA, BERKEADILAN, DAN BERKELANJUTAN
SASARAN A) Meningkatnya hasil penyelenggaraan peneli2an, pengembangan dan penerapan iptek yang mendukung: (1) daya saing sektor produksi barang dan jasa; (2) keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam; serta (3) penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global.
B). Meningkatnya ketersediaan faktor input bagi peneli2an, pengembangan dan penerapan iptek yang mencakup sumberdaya manusia, sarana prasarana, kelembagaan, jaringan, dan pembiayaannya.
Sasaran A.1. MENINGKATNYA HASIL PENYELENGGARAAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN IPTEK YANG MENDUKUNG DAYA SAING SEKTOR PRODUKSI BARANG DAN JASA
Arah Kebijakan 1. Penyelanggaraan Litbang (Riset): dengan output teknologi / produk baru terdifusi ke sektor produksi dengan fokusi d bidang: (1) pangan dan pertanian; (2) energi, energi baru dan terbarukan; (3) kesehatan dan obat; (4) transportasi; (5) telekomunikasi, informasi dan komunikasi (TIK); (6) teknologi pertahanan dan keamanan; dan (7) material maju 2. Layanan Perekayasaan dan Teknologi: dalam bentuk penyediaan sarana perekayasaan, disain, dan pengujian; 3. Layanan Infrastruktur Mutu: yang mencakup standardisasi, metrologi, kalibrasi, dan pengujian mutu; 4. Layanan Pengawasan Tenaga Nuklir: yang mencakup pengawasan penggunaan tenaga nuklir di industri, pertanian, kesehatan, dan energi; 5. Pengembangan Teknopreneur: yang difasilitasi lewat science and technology park, inkubator, dan modal ventura.
TIPOLOGI RISET • Temuan yang akan masuk uji alpha (α-‐test) harus terbukM dapat direplikasi • Temuan yang akan masuk uji beta (β-‐test) juga harus dapat direplikasi Temuan Baru Eksplorasi
Inovasi
Uji Alpha
• Riset Eksplorasi • Scanning
Awal
• Replikasi • Uji di Lab
Uji Beta • Uji Lapangan (lingkungan pengguna)
Difusi • Aplikasi di pengguna
Akhir
Prioritas adalah: 4, 5, 6, dan 7
5
BEBERAPA PRAKARSA PENTING 1.
2. 3. 4. 5.
6. 7.
Untuk mendukung ketahanan pangan, riset difokuskan pada pencarian bibit unggul tanaman pangan yang mampu tumbuh subur di lahan sub-‐opMmal seperM lahan kering masam, rawa lebak, rawa pasang surut, rawa gambut, lahan kering iklim kering; Di bidang energi, akan dibangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) percontohan berskala kecil; dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berskala kecil (100kw – 5 MW) sebagai pilot plant. Di bidang kesehatan akan dibangun Pusat Genomik Indonesia, peneliMan penyakit tropis untuk menghasilkan: (1) Vaksin penyakit HIV; (2) Vaksin demam berdarah; dan (3) Obat penyakit TBC; dll. Di bidang teknologi transportasi utamanya akan menyelesaikan pengembangan pesawat komueer N-‐219 (19 tempat duduk) untuk menyelesaikan 2 protoMp untuk uji staMk, dan 2 protoMp untuk uji terbang; Di bidang TIK riset akan difokuskan pada pengembangan infrastruktur TIK khususnya IT Security; pengembangan system dan framework / plagorm perangkat lunak berbasis Open Source khususnya sistem TIK pendukung e-‐ Government & e-‐Business; Di bidang hankam riset akan difokuskan pada mendukung pelaksanaan kebijakan pembangunan industri strategis pertahanan dan keamanan; Di bidang material maju akan dibangun pusat keunggulan nasional untuk magnet permanen, dan pengolahan logam tanah jarang, material baterai padat, material berbasis silikon.
LAYANAN TEKNOLOGI -‐ OUTPUT
MARKET PULL
• Pengujian Bahan dan Proses • Disain dan Perekayasaan • Penyedia Solusi Ilmiah • Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan
TECHNOLOGY PUSH
• Agen Difusi Teknologi Baru • Membina proses alih teknologi dari OEM ke industri pemasok lokal. • Audit Teknologi
SUMBER PEMBIAYAAN Market Pull: Berasal dari Industry Clients (Fully or ParMally) – sumber PNBP Technology Push: Merupakan Program Pemerintah untuk difusi teknologi yang strategis dan untuk Alih Teknologi à Khususnya dari PMA
PROSES STANDARDISASI DAN JAMINAN MUTU LEMBAGA
PROSES
WTO
Mensirkulasi Menetapkan
BSN K/L Regulator
Merumuskan
Pelaku Usaha K/L Pengawas Lab, SerMfikasi, Inspeksi
Menerapkan Mengawasi Uji Mutu Mengkalibrasi
NMI KAN
MenoMfikasi
Mengakreditasi
PENGAWASAN PENGGUNAAN TENAGA NUKLIR ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI Peningkatan kapasitas dan kualitas pengawasan penggunaan tenaga nuklir dengan memperkuat peran dan kualitas Regulatory Technical Support OrganizaMon untuk meningkatkan kualitas dan efekMvitas pengawasan sangat diperlukan, terutama dalam menyongsong era PLTN di Indonesia. NO
KEGIATAN UTAMA
KEBUTUHAN INVESTASI
1
Pengawasan PLTN
Laboratorium Komputasi Keselamatan Nuklir untuk analisis keselamatan nuklir oleh RTSO BAPETEN.
2
Pengawasan Kesehatan
Kapasitas pengawasan, SDM dan peralatan dan biaya operasional pengawasan
3
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir
Penambahan alat inspeksi keselamatan nuklir & radiasi; Pembangunan Laboratorium Safeguards & Proteksi Fisik
4
Pengawasan Bidang Industri –Tenorm & Lingkungan
Peralatan Utama laboratorium lingkungan direncanakan mulai mulai beroperasi tahun 2016 sesudah tersedianya ruang lab lingkungan di gedung C
5
Pengembangan Sistem Kesiapsiagaan Nuklir Nasional
Pembangunan ruang crisis center yang dilengkapi dengan peralatan kesiapsiagaan nuklir.
6
Pengawasan Keamanan Nuklir Nasional
Pembanunan kapasitas pengawasan arus ekspor impor komponen & zat radioakMf melalui INSW
TEKNOPREN EUR
STRATEGI Pertama:
Pada masa kreasi yaitu saat calon wira usaha baru masih dalam pendidikan. Untuk itu pendidikan Mnggi perlu membangun proses belajar yang mendorong lahirnya ide-‐ide kreaMf, dan memiliki soiskill keterampilan membangun usaha.
Kedua:
Akses ke sumber permodalan yang bersahabat bagi usaha baru baik dalam hal biaya (cost of money), risiko, dan proses administrasinya.
KeMga:
Keterampilan pengelola inkubator sebagai simpul penghubung (mediator) dengan berbagai pemangku kepenMngan usaha baru tersebut.
Sasaran A.2. MENINGKATNYA HASIL PENYELENGGARAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK YANG MENDUKUNG KEBERLANJUTAN DAN PENINGKATAN KEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
SD HayaM: Diarahkan untuk: (1) melaksanakan eksplorasi, konservasi dan meningkatkan kemanfaatan flora, fauna, dan mikroba Indonesia bagi kesejahteraan rakyat;
(2) melindungi flora, fauna, dan mikroba Indonesia dari ancaman kepunahan akibat perdagangan baik domesMk maupun internasional melalui penegakan uperaturan perundangan perlindungan SDA, dan pelaksanaan Material Transfer Agreement
SARANA PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI Untuk mendukung strategi ini antara lain akan; 1. Kebun raya nasional dan fasilitasi pembangunan kebun raya daerah; 2. Revitalisasi dan pengadaan baru kapal riset; 3. Stasiun peneliMan kelautan di Pantai Barat Sumatera, Selat Malaka, dan di Kalimantan Barat; 4. Gedung-‐gedung koleksi biota baik untuk biota darat maupun biota laut.
RENCANA PEMBANGUNAN KEBUN RAYA
Biota Laut: Stasiun P2O 2015-2019
Rencana Stasiun Baru
SABANG
Stasiun Yang Ada RIAU KEPULAUAN
BENGKULU
Bitung KALBAR
P. Pari Jakarta
Ternate
Biak
Ambon Lombok
Tual
Pesisir Barat Sumatera - untuk laut jeluk (deep see) Eastern Indian Ocean Selat Karimata - untuk perairan dangkal Selat Malaka dan Laut China Selatan
SUMBERDAYA NIRHAYATI • Arah kebijakan P3-‐Iptek untuk sumberdaya nir-‐hayaM adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang sumberdaya kelautan, limnologi, dan kebencanaan. • Strategi utama yang akan dilaksanakan adalah pembangunan pusat peneliMan kelautan di Pantai Penajam – Kalimantan Selatan; pengembangan dan ujicoba model pengelolaan danau dan situ; serta pengembangan teknologi miMgasi bencana.
Akses Jalan Menuju Calon Lokasi IMSTEP Calon Lokasi IMSTEP
Jalan Sirtu
PENGINDERAAN JAUH Diarahkan untuk: (1) pemanfaatan data penginderaan jauh; (2) pengembangan satelit; dan (3) pengembangan roket sipil.
Sasaran A.3. MENINGKATNYA HASIL PENELITIAN SOSIAL, BUDAYA DAN KEMASYARAKATAN UNTUK
MENDUKUNG PEMBANGUNAN MASYARAKAT INDONESIA MENUJU KEHIDUPAN GLOBAL YANG MAJU DAN MODERN
ARAH KEBIJAKAN: Arah kebijakannya adalah menyelenggarakan riset sosial dan kemanusiaan yang mencakup seluruh wilayah dan masyarakat Indonesia. STRATEGI: Strateginya adalah bekerjasama dengan universitas negeri untuk membentuk 6 simpul (hub) peneliMan sosial kemasyarakat di seluruh Indonesia dengan LIPI sebagai pusatnya dan: 1. Meningkatkan kapasitas pelaku riset (peneliM dan lembaga litbang sosial kemanusiaan ) yang berada dalam jejaring peneliMan; 2. Meningkatkan kualitas peneliMan sosial dan kemanusiaan di seluruh Indonesia melalui jejaring riset; 3. Mengembangkan kapasitas penyimpanan dan pengolahan data di lembaga-‐ lembaga peneliMan.
Sasaran B: MENINGKATNYA KETERSEDIAAN FAKTOR INPUT BAGI KEGIATAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN IPTEK
Sumberdaya Manusia (SDM) ARAH KEBIJAKAN: SDM Iptek diarahkan sebagai alat utama mengalihkan pengetahuan dan teknologi dari pusat-‐pusat keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlokasi di univeristas -‐ luar negeri. STRATEGI: fokus pada pengembangan sumber pendanaan, yaitu mengikuM arah kebijakan nasional dalam hal pembiayaan pembangunan. Bila pembiayaan pinjaman luar negeri Mdak memungkinkan maka akan dirumuskan kebijakan agar pembiayaan APBN dapat digunakan membiaya pendidikan di luar negeri.
PEMBANGUNAN SDM IPTEK No. Kegiatan 1.
2.
Output
RISET-‐PRO Gelar S2 (LN) (Loan Bank S3 (LN) Dunia) Non Tailor made (LN) Gelar Tailor made (DN)
223 Org 225 Org 150 Org
Pendidikan SDM meningkat Meningkatnya keterampilan dan jejaring aktor inovasi
Target 2015 2016 2017 2018 2019 12
11
11
-‐
70
53
105
40
40
40
-‐
75
25
25
25
-‐
75
25
25
25
-‐
Off-‐the-‐shelf (LN)
150 Org
Off-‐the-‐shelf (DN)
150 Org
75
25
25
25
-‐
Work Placement (LN) 83 Org Work Placement (DN) 83 Org
38 38
15 15
15 15
15 15
-‐ -‐
90 Org
42
16
16
16
-‐
370 Org Pendidikan 360 Org SDM meningkat 150 Org Meningkatnya keterampilan dan jejaring 650 Org aktor inovasi
70
70
70
80
80
30
30
100
100
100
30
30
30
30
30
100
100
100
100
250
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
20
20
20
20
20
Visiting scholar Gelar S2 (DN/LN)
Pinjaman Luar Negeri S3 (DN/LN) (Usulan Baru) Non Kapasitas Liguistik Atau Gelar Rp Murni Training Pemagangan Penduk Conference ung Jurnal
50 org
Outcome
250 Org 250 Org 100 Org
REVITALISASI PUSPIPTEK
Di samping revitalisasi Pupspiptek – Serpong, juga akan dibangun berbagai infrastruktur pendukung, antara lain: (1) repositori nasional dan lembaga, termasuk diseminasinya di daerah terpencil, termiskin, terMnggal; (2) peningkatan akses internet; (3) pusat peragaan iptek; dan (4) pusat-‐pusat disseminasi iptek di daerah.
JARINGAN IPTEK • Iptek berkembang dalam komunitas yang secara akMf berinteraksi satu sama lainnya. Dalam rangka membangun komunitas peneliM, akan diselenggarakan peneliMan dalam bentuk konsorsium dari berbagai lembaga untuk menjaring ide-‐iden termaju di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. • Bidang-‐bidang peneliMan yang akan dilaksanakan konsorsium adalah ke-‐tujuh bidang iptek yang diamanatkan RPJPN 2005-‐2015, dan bidang-‐bidang strategis sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan iptek. • Pemangunan komunitas peneliM juga akan dialksanakan dengan menyelenggarakan publikasi ilmiah dengan reviewer yang benar-‐benar independen dengan penerbit yang juga independen. • Tujuannya adalah terciptanya komunitas ilmiah sebagaimana yang disebut dalam literatur “invisible college”.
SARANA DAN PRASARANA
ARAH KEBIJAKAN: (1) Sesuai dengan yang digariskan MP3EI, revitalisasi Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) – Serpong, Banten diarahkan sebagai Science and Technology Park (S&T Park) yang maju dan modern. (2) membangun repositori dan disseminasi informasi iptek; serta (3) meningkatkan jaringan iptek melalui konsorsium riset
Terima kasih