Jurnal komunikasi, ISSN 1907-898X Volume 6, Nomor 1, Oktober 2011
Komunikasi Krisis di Era New Media dan Social Media
Narayana Mahendra Prastya Mahasiswa Pascasarjana Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta
Abstract New media and social media have changed the practice of public relations. One area that changed is crisis communication. Because of these new technologies, crisis can be more complex. The pace of information, the uncertainty, and the rumours, are increasing. Public relations practitioners should include the new media and social media use in their crisis communication plan. Before doing that, public relations practitioners should change their mindset about social media and new media. The first part of this article contains introduction that describe the importance of communication in crisis management and the importance of social media and new media use in crisis communication. The second part is literature review, that consist of two themes: the concept about crisis communication; and crisis communication in the new media and social media era. The third part describes two cases from Indonesian corporation when they used social media and new media in crisis communication. Each cases explain the success story and the failed story in social media and new media use. Keywords: crisis communication, new media, social media
Abstrak Media baru dan media sosial telah mengubah praktik Public Relations (PR). Salah satu area yang berubaha adalah aktivitas komunikasi krisis. Oleh karena teknologi baru ini, krisis bisa menjadi lebih kompleks. Arus informasi, ketidakjelasan, dan gosip, tengah meningkat. Para praktisi PR harus terlibat dalam pemanfaatan media baru dan sosial media dalam rencana komunikasi krisis mereka. Sebelum melakukan itu, praktisi PR harus mengubah cara pandang mereka terhadap media sosial dan media baru. Bagian pertama artikel ini berisi penjelasan mengenai pentingnya komunikasi dalam manajemen krisis dan pentingnya penggunaan media sosial dan media baru dalam komunikasi krisis. Bagian kedua mengulas literatur tentang konsep krisis komunikasi; dan komunikasi krisis di era media baru dan media sosial. Bagian ketiga membahas dua contoh kasus korporasi Indonesia yang sukses maupun gagal dalam menggunakan media sosial dan media baru dalam komunikasi krisis. Kata Kunci: komunikasi krisis, media baru, media sosial
1
Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 1, Oktober 2011
Pendahuluan Kehadiran new media dan social media
…. These risks and issues may form the bedrock for crises. (Cornelissen, 2011: 199)
telah mengubah cara para praktisi public relations (selanjutnya ditulis dengan PR)
Krisis yang muncul di era teknologi
dalam berpikir dan melaksanakan praktik-
komunikasi yang baru – cyberspace –
praktiknya.
mengoptimalkan
misal ketika kita melihat ada tulisan di
potensi yang dimiliki oleh social media
blog, website, mailing list, atau tulisan di
maka praktik PR akan lebih mendunia,
Facebook
lebih
bersifat
seseorang, organisasi, kualitas sebuah
komunikasi dua arah dan interaktif,
produk atau layanan. Padahal tuduhan
simetris
tersebut
Dengan
strategis, atau
semakin dialogis
dan
lebih
berisi
belum
tuduhan
bisa
terhadap
dipastikan
bertanggung jawab secara sosial. Hal ini
kebenarannya (Millar dan Heath, 2004).
cukup dapat mendasari bahwa pada era
Rumor merupakan bentuk spesial untuk
baru ini social media dapat dijadikan
sebuah krisis – bahkan di cyberspace saat
sebagai salah satu toolkit yang digunakan
ini sifatnya sudah lebih provokatif. Weiner
dalam strategi PR dalam berkomunikasi
(seperti
dengan publiknya (Grunig, 2009).
menggambarkan krisis yang terjadi di era
Salah satu praktik PR yang ikut berubah dengan berkembangnya teknologi komunikasi adalah komunikasi krisis. Perkembangan
teknologi
komunikasi
memperbesar potensi akan hadirnya krisis akan semakin besar (Argenti, 2009). Pendapat
lain
mengungkapkan
perkembangan teknologi dan informasi membuat orang-orang semakin peduli, semakin perhatian terhadap sebuah isu atau risiko yang dihadapi oleh organisasi. Because of modern communication and information technologies, people are increasingly aware of the issues and risks associated with organizations and their industries. These technologies also afford a way of voicing concerns and of dialoguing on these issues 2
dikutip
Holmes,
2011:
4)
media baru sebagai berikut: Before the company knows about the incident, cameras are on the scene. In the absence of real information, organization cannot respond meaningfully. However that doesn’t stop the media from reporting on it live, minute by minute Dasar
dari
komunikasi
krisis
adalah memberikan respon dengan segera begitu krisis terjadi, dengan pesan yang terbuka dan jujur kepada para pemangku kepentingan (stakeholder) baik itu yang terpengaruh secara langsung atau tidak langsung. Perusahaan atau organisasi punya waktu “minimal 40 menit hingga maksimal 12 jam” untuk memberikan penjelasan versi mereka atas sebuah krisis. Jika dalam rentang waktu tersebut
Narayana Mahendra Prastya, Komunikasi Krisis di Era New Media dan Social Media
organisasi atau korporasi gagal merilis
mengalami kerugian dalam situasi krisis
informasi yang relevan, maka kepercayaan
(Landau, 2011).
publik
kemungkinan
sudah
turun
Seperti
sudah
dipaparkan
terhadap informasi yang akan dirilis di
sebelumnya, kecepatan menjadi sesuatu
luar time frame tadi (Pinsdorf seperti
yang
dikutip Tan, 2006).
korporasi
Rentang
waktu
tadi
harus
dipertimbangkan atau
oleh
organisasi
saat
menjadi
berkomunikasi di saat krisis. Adalah
semakin singkat di era media baru, di
tantangan bagi komunikator di era krisis
mana informasi beredar begitu intens dan
untuk berkomunikasi dengan segera –
begitu cepat. Tentu saja ini menuntut PR
menanggapi
harus merespon dengan cepat situasi
termasuk
krisis yang terjadi. Di sinilah komunikasi
selentingan, kabar burung, dan hal-hal
krisis berperan. Werner (1990, dalam
lain yang bisa merusak citra perusahaan –
Millar & Heath, 2004) berpendapat bahwa
namun di sisi lain informasi atau data
ketika krisis mulai meningkat, hal yang
yang dimiliki masih belum cukup.
paling penting untuk dilakukan adalah
segala
kabar
menjawab
Tulisan
ini
yang
isu,
akan
ada
rumor,
memberikan
komunikasi. Pendapat lain dari Coombs
beberapa contoh bagaimana perusahaan
(dikutip
atau
dari
Kyhn,
2008)
organisasi
memanfaatkan
media
mengungkapkan bahwa krisis komunikasi
sosial mereka dalam sebuah krisis. Di
merupakan
bagi
bagian akhir, penulis akan memberikan
seluruh aktivitas manajemen krisis dan
rekomendasi bahwa dalam perencanaan
memainkan peran penting di manajemen
manajemen
krisis.
organisasi
“darah
kehidupan”
krisis,
perusahaan
harus
atau
memasukkan
Komunikator dalam krisis di era
penggunaan
media baru harus bertarung di dalam
perencanaan
siklus informasi yang berlangsung selama
suksesnya sebuah kegiatan kehumasan –
24 jam. Sebuah tindakan yang cepat dan
termasuk di dalamnya komunikasi krisis
efektif harus dilakukan oleh perusahaan
(Hardjana, 1998; Cutlip, et.al, 2005;
ketika menghadapi apapun problem yang
Landau, 2011).
media
sosial.
merupakan
Pasalnya, awal
dari
dihadapi. Segera memberikan pesanyang akan disampaikan, sebab membiarkan rumor beredar secara liar hanya akan menambah
kesulitan
bagi
organisasi
Konsep-Konsep dalam Komunikasi Krisis Komunikasi
(Millar & Heath, 2004). Kalah cepat dan
krisis
merupakan
juga kalah sigap dalam merespon konten
salah satu peran PR. Pada umumnya krisis
media sosial, utamanya yang bernada
diterjemahkan
negatif,
datang
akan
membawa
organisasi
secara
sebagai
sesuatu
mengejutkan
yang serta 3
Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 1, Oktober 2011
menghadirkan ancaman bagi organisasi,
terakhir keterikatan manusia pada media
perusahaan, atau industri, begitu juga
massa mengalami lonjakan besar. Dalam
terhadap publik mereka, produk, layanan,
era
ataupun nama baik yang sudah dimiliki.
keterikatan manusia tidak hanya sebatas
Sebagai ancaman, maka krisis harus
pada media massa, tetapi juga pada
ditangani secara cepat agar organisasi
jejaring
dapat berjalan normal kembali. Krisis
antarpribadi juga akan meningkat melalui
menempatkan
jejaring-jejaring sosial tersebut.
penampilan
perusahaan
media
berada dalam penilaian publik. Publik biasanya
membutuhkan
respon
yang
segera dari organisasi (Putra, 1999).
sosial.
dan
media
Jaringan
sosial,
komunikasi
Ada tiga prinsip utama dalam komunikasi krisis, yakni: menyampaikan pesan
Ada tiga kondisi yang umum
baru
dengan
cepat
menyampaikan pesan,
atau
segera
konsisten,
dan
terjadi dalam krisis. Menurut Argenti
terbuka (Coombs, 2006). Menyampaikan
(2009: 259), hal tersebut adalah: (1)
pesan dengan cepat berarti memberikan
elemen-elemen yang sifatnya tak terduga;
kesempatan bagi pemangku kepentingan,
(2) informasi yang tidak mencukupi; dan
terutama media massa, untuk mengetahui
(3) begitu cepatnya dinamika yang terjadi.
tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Sementara
Tujuannya adalah mengisi kekosongan
Millar
&
Heath
(2004)
berpendapat bahwa dalam situasi krisis
informasi
berita bisa menyebar begitu cepat yang
Respon yang lambat justru memberikan
berpotensi
melumpuhkan
kesempatan bagi pihak lain – terutama
manajemen
sebelum
jajaran
mereka
bisa
yang
ketika
ingin
krisis
berlangsung.
menghancurkan
reputasi
mengontrol situasi dengan efektif. Untuk
organisasi atau perusahaan tersebut –
menjaga citra positif, sebuah korporasi
untuk
harus menciptakan langkah yang cepat
tersebut dengan spekulasi atau informasi
dan efektif saat menghadapi problem
yang salah. Respon yang cepat juga akan
apapun, sebab krisis bisa merusak citra
membentuk persepsi di mata publik
paling positif dari sebuah organisasi yang
bahwa
sudah mapan sekalipun.
tersebut dapat mengendalikan situasi.
mengisi
kekosongan
perusahaan
atau
informasi
organisasi
(1998)
Akan tetapi, respon yang bersifat segera
berpandangan dalam situasi krisis terjadi
ini juga memiliki kelemahan. Coombs
peningkatan arus informasi yang luar
(dalam Soule, 2010) mengatakan kerugian
biasa,
kehilangan
utama dari respon cepat adalah tentu saja
keseimbangan, kandungan emosi dalam
kecepatan meninngkatkan tingkat risiko
komunikasi
yang dihadapi.
Sedangkan
sistem
Hardjana
komunikasi
krisis
sangat
mencolok,
jaringan antara komunikasi antar pribadi dan 4
komunikasi
media,
serta
yang
Prinsip kedua yakni konsisten, maksudnya adalah berbagai pesan yang
Narayana Mahendra Prastya, Komunikasi Krisis di Era New Media dan Social Media
disampaikan
organisasi
dari
dapat membawa organisasi ke masalah
kontradiksi. Dengan kata lain, konsistensi
hukum dan kerugian finansial. Organisasi
merupakan berbicara dalam satu suara.
sebaiknya
Memang tidak mungkin dalam situasi
mereka terhadap pemangku kepentingan
krisis
finansial (misal pemegang saham atau
hanya
satu
orang
bebas
saja
yang
berbicara untuk mewakili perusahaan atau
pemberi
organisasi.
kepada
Bagaimanapun,
komunikasi
krisis
harus
tim
memastikan
menyeimbangkan
pinjaman) pemangku
dengan
perhatian
perhatian
kepentingan
yang
mengalami kerugian akibat krisis (misal
bahwa juru bicara yang berbeda akan
anggota
memberikan pesan yang konsisten.
karyawan).
Prinsip ketiga adalah keterbukaan.
komunitas,
Pentingnya
pelanggan,
komunikasi
atau
krisis
Menurut Coombs, prinsip ini merupakan
sebagai bagian dalam krisis manajemen
satu-satunya prinsip yang kontroversial.
diungkapkan oleh sejumlah ahli. Coombs
Kontroversi muncul akibat interpretasi
(seperti dikutip Kyhn, 2008) menyatakan
yang
bahwa komunikasi krisis adalah “darah
berbeda
terhadap
pemahaman
keterbukaan ini. Interpretasi pertama
kehidupan”
adalah keterbukaan berarti orang-orang
manajemen krisis dan memainkan peran
dalam organisasi (yang berwenang untuk
vital di setiap tahap dari manajemen
memberikan pernyataan) selalu siap dan
krisis. Pendapat lain yakni dari dari
bersedia untuk berkomunikasi dengan
Fearn-Banks (seperti dikutip Kyhn, 2008)
para pemangku kepentingan, terutama
menjelaskan dalam manajemen krisis
media
yang efektif terdapat komunikasi krisis
massa.
Keengganan
berkomunikasi
dengan
untuk
pemangku
yang
tidak
dari
hanya
seluruh
kegiatan
mengurangi
atau
kepentingan akan menimbulkan kesan
menghilangkan krisis, tetapi juga sedikit
bahwa organisasi tersebut sangat tertutup,
banyak dapat menghadirkan reputasi bagi
berusaha menyembunyikan sesuatu, atau
organisasi yang lebih baik dibanding
tidak mampu menangani krisis.
sebelum terjadinya krisis.
Interpretasi
kedua
mengenai
keterbukaan adalah pengungkapan secara
intensitas
krisis
mulai
meningkat, tugas terpenting adalah, tentu
disclosure),
saja, fase komunikasi – menyampaikan
yakni organisasi harus mengatakan semua
pesan dari perusahaan dengan lengkap,
yang mereka ketahui tentang krisis segera
terorganisasi, dan rapi. Jika ditangani
setelah mereka mendapatkan informasi.
dengan baik, komunikasi bisa mengurangi
Kepentingan
terkadang
kemungkinan meluasnya masalah dan
merekomendasikan keterbukaan secara
mempersempit potensi gangguan yang
terbuka
terbatas
sepenuhnya
(limited
(full
Ketika
hukum
disclosure)
karena
bisa merusak perusahaan.
pengungkapan secara terbuka sepenuhnya 5
Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 1, Oktober 2011
Deliver the crisis response message: Get your message out quickly. According to the literature, giving the who, what, how, when, why, and where as quickly as possible is crucial to a company’s crisis management objectives. Letting the story dribble out only prolongs the agony, and results in new and potentially damaging headlines with each dose of new information (Millar dan Heath, 2004: 129)
faktor penting bagi krisis komunikasi. Menurut Ferguson (1999: 100): “crisis communication plan is key to survival of an organization – knowing what to say, when,
and
to
whom”.
Rencana
komunikasi menyangkut elemen seperti indikator krisis, tim komunikasi, strategi komunikasi, respon, mekanisme kontrol, evaluasi, dan lampiran yang berisi format dan panduan dari aktivitas komunikasi seperti merilis siaran pers dan pencatatan
Dalam maju,
PR
bentuknya merupakan
yang
paling
bagian
dari
aktivitas harian. Perencanaan komunikasi krisis
selain
dapat
menyelamatkan
pemecahan
masalah
dan
proses
perubahan
organisasi,
yang
dikelola
melumpuhkan
pengetahuan.
Praktisi
keorganisasian, juga dapat memperkokoh
humas jenis ini memakai teori danbukti
bantuan kelompok pendukung strategis,
terbaik yang ada dalam empat proses
sehingga tidak terjadi krisis kepercayaan
pemecahan
yang membuat penanganan krisis menjadi
menurut
ilmu
masalah
yakni
(1)
mendefinisikan masalah, (2) membuat rencana dan program, (3) bertindak dan berkomunikasi, serta (4) mengevaluasi program. Setiap langkah sama pentingnya tetapi proses dimulai dengan pengerahan keerdsan untuk mendiagnosa masalah. Informasi
dan
pemahaman
yang
dikembangkan pada langkah pertama memotivasi dan mengarahkan langkah selanjutnya dalam proses. Tentu saja dalam
kenyataannya
diagnosa,
perencanaan, perlaksanaan, dan evaluasi tidak dapat dibagi dengan sangat rapi, karena proses bersifat berkesinambungan dan berputar, serta diterapkan dalam keadaan dinamis (Cutlip, dkk, 2005). Seperti halnya kegiatan humas yang lainnya, perencanaan merupakan 6
organisasi
dari
kejutan-kejutan sistem
yang
komunikasi
suatu kemustahilan (Hardjana, 1998). Akan tetapi, sejumlah ahli (seperti dikutip Kyhn, 2008) menilai perencanaan belum tentu bisa menangani semua krisis, dan saat ini, perusahaan harus langsung merespon kepada krisis. Komunikasi perlu dilakukan
sedini
muncul
kecurigaan
Singkatnya,
mungkin
masyarakat
sebelum
masyarakat. memperoleh
informasi yang lengkap dan tahap demi tahap tentang perusahaan
langkah sebagai
(Hardjana, 1998).
yang
diambil
solusi
krisis
Narayana Mahendra Prastya, Komunikasi Krisis di Era New Media dan Social Media
Komunikasi Krisis di Era Media
perilaku komunikasi dan organisasi tidak
Baru dan Media Sosial
bisa mengabaikan penggunaan media
pada
Penggunaan
internet
masa
komunikasi
krisis
mengidentifikasi
terutama
masalah
dapat dengan
sosial dalam komunikasinya, sebab media sosial
memiliki
potensi
untuk
menyebarkan sebuah kabar – mulai dari
kemudian
keluhan
dikomunikasikan kepada publik. Dunia
memang
PR memasuki masa keemasan karena
kredibilitas – dengan kecepatan luar
teknologi internet telah membawa praktisi
biasa. Namun begitu banyak faktor yang
PR mampu mencapai publik sasaran
membuat bahwa internet dan juga media
secara langsung tanpa intervensi dari
sosial masih belum diintegrasikan dalam
pihak-pihak lain seperti wartawan atau
krisis komunikasi. Alasan-alasan tersebut
redaksi media massa yang biasaanya
misalkan terbentur masalah peraturan,
bertindak sebagai penjaga gawang dan
keterbatasan teknologi, hingga kurangnya
melakukan
terhadap
kemampuan Divisi Public Relations dalam
informasi kepada publik. Namun begitu
pengembangan website. Namun begitu,
kebanyakan aktivitas PR dalam internet
dalam beberapa tahun ke depan, ketika
masih sebatas penggunaan media satu
organisasi
arah,
Untuk
merespon krisis melalui piranti internet,
penerbitan informasi masih menggunakan
maka hal tersebut bisa diartikan oleh
pola komunikasi massa yang tradisional
publik atau oleh media sebagai sikap “no
(Ardianto, dkk., 2007).
comment”.
manajemen
dari
untuk
penyensoran
atas
ke
bawah.
hingga
bertujuan
memutuskan
Organisasi
Penelitian yang pernah dilakukan
sebuah
bisa
rumor
atau
menjatuhkan
untuk
tidak
menggunakan
terkait komunikasi krisis di era media
media sosial untuk membangun hubungan
baru, misalkan: Difussion of Traditional
dengan publik, dan menyediakan berbagai
and
Crisis
informasi terkait organisasi dan layanan
Communication (Taylor & Perry, 2005),
yang diberikan organisasi kepada publik
Fighting Social Media Wildfire: How
yang berbeda-beda, baik itu publik secara
Crisis Communication Must Adapt to
langsung atau tidak langsung. Sementara
Prevent from Fanning The Flames (Soule,
itu website memungkinkan organisasi
2010), dan How Social Media is Changing
untuk
Crisis
secara lebih efektif dan efisien dan
New
Media
Tactis
Communication:
A
in
Historical
dengan
media
menjadi sarana untuk mengklarifikasi
Analysis (Landau, 2011) Penelitian-penelitian
berkomunikasi
tersebut
menyimpulkan bahwa media sosial saat ini sudah menjadi bagian integral dari
informasi
yang
salah
(McLennan
&
Howell, 2011). Penelitian lain terkait krisis di era media sosial dilakukan Wigley dan Zhang 7
Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 1, Oktober 2011
(2011). Hasil penelitian ini menujukan
operasional perusahaan minyak inipun
bahwa
dicabut.
hampir
48%
dari
responden
menyatakan bahwa mereka menggunakan
Puncak krisis terjadi ketika British
social media dalam strategi manajemen
Petroleum
krisis yang dilakukan. Aplikasi yang paling
menyatakan bahwa ini bukan merupakan
sering digunakan adalah micro-blogging
kelalaian
Twitter yang difokuskan untuk tujuan
mengambinghitamkan pihak-pihak lain
distribusi
ini
yang berkaitan serta komentar salah satu
menunjukkan bahwa praktisi PR yang
petinggi manajemen yang mengatakan
menggunakan social media dalam strategi
bahwa tumpahan minyak tersebut tidak
manajemen
mereka
perlu dibesar-besarkan karena dibandinng
memiliki keyakinan yang lebih besar
dengan luasnya lautan tersebut jumlah
bahwa organisasi mereka dapat mengatasi
minyak tersebut hanyalah sebagian kecil
krisis dengan lebih baik. Hasil penelitian
saja.
ini
Petroleum
juga
informasi.
Penelitian
krisisnya
maka
menekankan
pada
pihak
masih
menghindar
mereka
dan
Beruntungnya memiliki
untuk
adalah
terus
British
berbagai
akun
manajemen organisasi agar dari saat ini
perusahaan di beberapa social media yang
mulai menggunakan social media ke
seharusnya
dalam strategi manejemen krisis yang
untuk dapat meredam krisis. Namun
mereka terapkan. Praktisi yang cerdas
kenyataan berkata lain, British Petroleum
mengetahui bahwa social media
gagal dalam memanfaatkan peluang emas
dapat
membantu persiapan pada organisasi dari
memonitor
isu
yang
berkembang
di
masyarakat seputar organisasi melalui social media. Wigley
membuka
peluang
ini.
segala sudut pandang ketika terjadi halhal yang tak diinginkan. Praktisi dapat
dapat
Selama krisis terjadi, mereka terus berusaha untuk meng-update informasi terbaru mengenai perkembang ledakan di kilang minyak tersebut serta melakukan konfirmasi perihal kejadian tersebut dan
(2011)
usaha dalam melakukan pembersihan
mengambil contoh kasus krisis yang
minyak yang mencemari tersebut. Namun
dialami oleh British Petroleum ketika
sayang hal ini menjadi sesuatu yang tidak
terjadi ledakan di salah satu kilang minyak
maksimal ketika followers dari berbagai
lepas pantai yang menyebabkan sebelas
social media yang mereka miliki ini jauh
orang tewas dan 17 lainnya terluka. Selain
lebih kecil dibanding dengan mereka yang
itu dampak lingkungan dari terjadinya
kontra terhadap perusahaan minyak ini.
ledakan itu adalah tercemarnya air laut
Sebut saja dalam hal ini terdapat sekitar
tersebut dengan minyak mentah yang
6.472
bersumber dari kilang tersebut dan oleh
kecaman dan protes social terhadap
karena itu beberapa bulan kemudian izin
British Petroleum. Sama halnya dengan
8
dan
Zhang
video
yang
mengandung
atas
Narayana Mahendra Prastya, Komunikasi Krisis di Era New Media dan Social Media
followers Twitter akun perusahaan hanya
praktisi bisa menggunakan sebagai alat
berjumlah sekitar 18.596 yang sangat kecil
evaluasi sejauh mana pemahaman publik
bila dibandingkan dengan followers akun
terhadap update informasi yang diberikan
yang kontra terhadap British Petroleum
dan
yang berjumlah sekitar 190.561.
berkembang. Selain itu pihak perusahaan
Hal ini menjadi sulit bagi British
sejauh
mana
isu
juga bisa menampung
ini
telah
kritikan yang
Petroleum dalam memanfaatkan akun
datang guna sebagai bahan pertimbangan
social
untuk
media
yang
dimiliki
untuk
melakukan
pertanggungjawaban
mengatasi opini yang berkembang di luar
dan langkah perbaikan perusahaan pada
sana. Jumlah followers yang terlampau
tahap selanjutnya.
jauh lebih kecil menyebabkan update informasi yang dilakukan secara intens
Contoh
menjadi tidak terdengar atau terekspos
Kesuksesan dan Kegagalan dalam
secara massal. Hal ini juga yang dapat
Komunikasi Krisis
Kasus
Indonesia:
dijadikan koreksi bersama, seandainya British Petroleum lebih intens lagi dalam
Di bagian ini akan dipaparkan dua
menjalin hubungan dengan lebih banyak
contoh kasus penggunaan media baru dan
followers dan memiliki kualitas hubungan
media
yang baik, mereka akan memberikan
Indonesia. Pertama, adalah contoh sukses
dukungan mereka dengan me-retweet
dari
seputar info perbaikan atau penanganan
ditunjukkan oleh maskapai penerbangan
limbah di laut dan konfirmasi perihal
Garuda
kejadian ledakan tersebut.
memberikan respon dengan cepat dan
Salah satu cara ini merupakan cerminan bagaimana followers sudah berperan
aktif
menjadi
“pembela”
sosial
oleh
penggunaan
perusahaan
media
Indonesia.
sosial
Garuda
di yang
berhasil
bertindak secara konsisten. Kedua, adalah contoh kegagalan memanfaatkan media baru oleh PT Liga
perusahaan dan juga mendukung usaha
Prima
perusahaan untuk meredam isu yang
menanggapi rumor bahwa kompetisi Liga
berhembus.
Primer
Kesalahan
lain
yang
Indonesia
ketika
Indonesia
(LPI)
dilakukan oleh British Petroleum adalah
berhenti/dihentikan.
pihak perusahaan hanya berupaya untuk
Indonesia
meng-update
dengan cepat dan tidak bertindak secara
berupaya
informasi
untuk
namun
merespon
tidak
komentar-
tidak
PT
mereka
Liga
Prima
memberikan
respon
konsisten.
komentar negatif yang diterima sehingga kesannya mereka seperti mengabaikan opini
dari
publik.
Padahal
dengan
merespon komentar-komentar tersebut 9
Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 1, Oktober 2011
Kesuksesan
Pemanfaatan
Media
berlangsung satu hari, atau berakhir lebih
Sosial
Media
dalam
cepat dari ancaman APG sebelumnya
Krisis: Garuda Indonesia dalam
(“Garuda Indonesia Pilot Strike Ends
Kasus Pemogokan Pilot, Juli 2011
Early, Few Delays”, Reuters Online, 28
dan
Maskapai
Baru
penerbangan
Garuda
Juli 2011).
Indonesia menghadapi ancaman mogok pilot pada
akhir
Juli
2011.
Mereka
Selama Garuda
terjadi
secara
pemogokan,
intensif
menjalin
mengaku tidak puas dengan pembayaran
komunikasi dengan para penumpang
gaji yang timpang antara pilot lokal
atau calon penumpang melalui akun
dengan pilot asing. Sedikitnya ada 200
Twitter (@IndonesiaGaruda). Ada tiga
orang pilot yang melakukan pemogokan.
kali “kicauan” yang disampaikan oleh
Mereka tergabung dalam Asosiasi Pilot
Garuda
Garuda (APG). Pemogokan itu hanya
dalam bahasa Inggris (lihat tabel 1):
Indonesia
dan
seluruhnya
Tabel 1. Penjelasan Garuda Indonesia berkaitan dengan pemogokan pilot No 1
Isi Pesan @IndonesiaGaruda PT. Garuda Indonesia (1/3) Garuda Indonesia would like to address our passengers concerns over the possible 1-day strike by some pilots on Thursday, 28/07/11
URL http://twitter.com/#!/Indonesia Garuda/status/96119842486226 944, diakses 5 November 2011
27 Jul via web 2
@IndonesiaGaruda PT. Garuda Indonesia (2/3) Pse be assured GA Management takes all necessary steps&actions to ensure that all domstic&intl flight will operate normally on the day
http://twitter.com/#!/Indonesia Garuda/status/96120686543769 600, diakses 5 November 2011
27 Jul via web 3
@IndonesiaGaruda PT. Garuda Indonesia (3/3) Customer satisfaction is the focus of everything we do at Garuda Indonesia, and we appreciate your continued support & understanding. 27 Jul via web
10
http://twitter.com/#!/Indonesia Garuda/status/96121044020113 408, diakses 5 November 2011
Narayana Mahendra Prastya, Komunikasi Krisis di Era New Media dan Social Media
Garuda Indonesia juga melakukan
massa Pedomannews.com. Ada empat
komunikasi dengan opinion leader yakni
“kicauan” Garuda untuk Fadjroel yang
Fadjroel Rahman, seorang mantan aktivis
semua berisi penjelasan Garuda tentang
yang juga merupakan pemimpin media
situasi yang terjadi (lihat tabel 2):
Tabel 2. Komunikasi Garuda Indonesia dengan opinion leader No 1
Isi Pesan @IndonesiaGaruda PT. Garuda Indonesia @fadjroel @PedomanNEWScom kontrak pilot asing adlh smntra mnunggu kadet yg slsai pendidkan. Hanya setahun. Tdk ada kbjakan yg mengancam
URL http://twitter.com/#!/Indone siaGaruda/status/9508271022 5268736, diakses 5 November 2011
24 Jul via Twitter for BlackBerry® 2
@IndonesiaGaruda PT. Garuda Indonesia @fadjroel @PedomanNEWScom mngmnt membuka pintu utk dialog lbh lanjut. Kontrk pilot asing adlh brsft sementara (bridging) slama setahun.
http://twitter.com/#!/Indones iaGaruda/status/95083140510 523392, diakses 5 November 2011
24 Jul via Twitter for BlackBerry® 3
@IndonesiaGaruda PT. Garuda Indonesia @fadjroel @PedomanNEWScom pilot kantrk tdk mnrma faslts lain yg ditrma plot ttp. Aturan GA sesuai stndar safety aturan IOSA (IATA), ICAO dll
http://twitter.com/#!/Indone siaGaruda/status/950840869 84577024, diakses 5 November 2011
24 Jul via Twitter for BlackBerry® 4
@IndonesiaGaruda PT. Garuda Indonesia @fadjroel @PedomanNEWScom recruit pilt asing tlh disetujui APG. Dilkukan utk menopang perkembangan GA. Murni alsn bisnis. 2012 nil plt asng
http://twitter.com/#!/Indone siaGaruda/status/950855525 03762944, diakses 5 November 2011
24 Jul via Twitter for BlackBerry®
11
Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 1, Oktober 2011
Akun
Twitter
@IndonesiaGaruda
yang
di-retweet
adalah
berita
yang
juga beberapa kali me-retweet berita-
menguntungkan posisi Garuda (lihat tabel
berita dari media massa online. Berita
3):
Tabel 3. Daftar berita No 1
Isi Pesan
URL
@IndonesiaGaruda PT. Garuda Indonesia
http://twitter.com/#!/Indone siaGaruda/status/958372922 03212800, diakses 5 November 2011
[Rencana Mogok] Garuda Siapkan Langkah Antisipasi megapolitan.kompas.com/read/2011/07/2… via @kompasdotcom 26 Jul via Tweet Button 2
@IndonesiaGaruda PT. Garuda Indonesia
http://twitter.com/#!/Indone siaGaruda/status/9584180274 5159680, diakses 5 November 2011
Emirsyah Satar : Garuda tetap layani penumpang. berita.liputan6.com/read/345926/em… 26 Jul via Tweet Button 3
@IndonesiaGaruda PT. Garuda Indonesia
http://twitter.com/#!/Indone siaGaruda/status/958421008 09170944, diakses 5 November 2011
Tidak Semua Pilot Garuda Setuju Mogok Terbang | Republika Online republika.co.id/berita/nasiona… via @republikaonline 26 Jul via Tweet Button 4
@IndonesiaGaruda PT. Garuda Indonesia
http://twitter.com/#!/Indone siaGaruda/status/9588577771 5736576, diakses 5 November 2011
via @detikcom Tidak Semua Pilot Garuda Mogok Massal 28 Juli de.tk/RiZRo 26 Jul via Mobile Web
Penyampaian
informasi
melalui
ini dipublikasikan di situs resmi pada
Twitter diikuti dengan menyampaikan
tanggal 27 Juli 2011. Pernyataan ini terdiri
informasi
resmi
atas
dalam
menjelaskan kebijakan mengapa Garuda
bentuk pernyataan pers berjudul “Garuda
mempekerjakan pilot asing, dan bagian
Laksanakan
kedua
melalui
situs
www.garuda-indonesia.com, Langkah
Antisipasi
Pemogokan Para Penerbang”. Pernyataan 12
dua
bagian.
menjelaskan
Bagian
pertama
langkah-langkah
antisipasi pemogokan pilot.
Narayana Mahendra Prastya, Komunikasi Krisis di Era New Media dan Social Media
Di
bagian
pertama,
Garuda
melakukan strategi “menyerang” pihak lain
yakni
pilot
yang
melakukan
Bagian penjelasan
kedua
memberikan
langkah-langkah
antisipasi
pemogokan. Garuda menyebut pilot yang
Garuda terkait aksi pemogokan ini. Bagian
mogok tersebut bersikap tidak kooperatif
kedua berisi penjelasan Garuda tentang
dalam perundingan karena mengajukan
layanan
tuntutan yang memberatkan manajemen.
Garuda menyatakan telah menyiapkan
Selain
para penerbang yang selama ini bertugas
itu
motif
pemogokan
juga
disebutkan tidak masuk akal. Selain itu Garuda menyatakan bahwa alasan pemogokan tersebut adalah hal yang aneh. Garuda mulai merekrut para penerbang asing sejak bulan Oktober 2010 dan telah melaksanakan sosialisasi tersebut kepada karyawan, khusus para penerbang, sejak bulan Januari 2011 lalu. Dengan demikian menjadi hal yang agak aneh apabila penggunaan pilot kontrak termasuk pilot asing menjadi/baru dipermasalahkan pada saat ini.
selama
pemogokan.
sebagai instruktur dan para penerbang yang menduduki jabatan struktural dalam manajemen
perusahaan
untuk
melaksanakan penerbangan pada 28 Juli. Garuda telah menyiapkan akomodasi bagi para penerbang di hotel-hotel terdekat area
bandara
"standby",
Soekarno-Hatta apabila
untuk
sewaktu-waktu
diperlukan untuk menerbangkan pesawat. Pemanfaatan media sosial dan media baru oleh Garuda Indonesia dalam krisis
Namun demikian sebelum pertemuan berlangsung/berlanjut, pihak APG (Asosiasi Pilot Garudapen) meminta agar jajaran operasi (dalam hal ini Direktur Operasi Garuda Capt. Ari Sapari dan VP Flight Operation Capt. Samad yang hadir dalam pertemuan tersebut) untuk tidak mengikuti pertemuan.
mereka
sudah
memanfaatkan menyampaikan
cukup
baik.
Twitter
untuk
informasi.
Garuda segera
Informasi
tersebut juga konsisten dengan yang disampaikan dalam pernyataan di situs resmi.
Ketika
disampaikan
informasi
dengan
segera,
sudah para
penumpang atau calon penumpang tidak akan kebingungan dan dapat mengambil
Hal tersebut tidak dapat diterima oleh manajemen mengingat Capt. Ari Sapari selaku Direktur Operasi dan Capt.Samad selaku VP.Flight Operation secara kedinasan merupakan "lembaga" yang bertanggungjawab atas kegiatan operasional penerbangan Garuda termasuk para penerbang Garuda.
keputusan.
13
Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 1, Oktober 2011
Kegagalan Sosial
dan
Pemanfaatan Media
Baru
Media
bahwa
dalam
dilanjutkan.
kompetisi
ini
Media
tidak
massa
akan
melansir
Krisis: PT Liga Prima Indonesia
komentar dari sejumlah pelatih atau
dalam Mengklarifikasi Masa Depan
pengurus
Kompetisi LPI
kontestan LPI, bahkan dari para pengurus
Contoh kedua adalah komunikasi
LPI
dari
klub-klub
sendiri
papan
yang
atas
memang
krisis yang dilakukan PT Liga Prima
mengindikasikan bahwa kompetisi sudah
Indonesia, yang merupakan operator dari
berakhir
kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI).
Berhenti,
Kompetisi ini mulai bergulir pada 8
www.beritajatim.com,
Januari
pada
00:15WIB; "Tak Ada Lagi Putaran Kedua,
penghujung Mei 2011. Kompetisi ini tidak
LPI Selesai?", www.okezone.com, 30 Mei
diakui oleh Persatuan Sepakobla Seluruh
2011, 09:06 WIB; "Putaran Kedua LPI
Indonesia (PSSI) yang kala itu diketuai
Tidak
Nurdin
www.metrotvnews.com,
2011
Halid.
dan
berakhir
Sementara
federasi
sepakbola dunia (FIFA) menyebut LPI
LPI
"Dikabarkan
Belum
Merespon",
21
Juni
2011,
Dilanjutkan," 17 Juni
2011,
09:06 WIB).
sebagai breakaway league atau liga yang memisahkan diri.
(misalkan:
Pada jadwal yang telah disusun, LPI
mengagendakan
putran
kedua
Sejak awal terbentuknya, banyak
dimulai 12 Juni. Tetapi mendekati hari
resistensi dan sikap skeptis terhadap LPI.
tersebut tidak ada tanda-tanda kompetisi
Kompetisi yang mengklaim profesional
bakal
karena tak menggunakan dana APBD
pertama bahwa kompetisi putaran kedua
dalam operasional klub-nya ini juga tak
baru bergulir lagi di bulan September
mendapatkan sambutan yang positif dari
didapatkan media massa dari pernyataan
masyarakat. Stadion sepi penonton adalah
para pengurus klub kontestan. Selama isu
pemandangan yang umum terjadi di LPI.
tersebut
Dalam berkomuikasi dengan publik, LPI
menggunakan
situs
resmi
(www.ligaprima.co.id) dan akun Twitter (@ligaprima). Selain itu juru bicara LPI, Abi
Hasantoso,
juga
sering
menyampaikan informasi melalui akun Twitter pribadinya (@thereal_abi_lpi). Krisis terjadi ketika LPI ketika putaran pertama berakhir, penghujung Mei 2011. Media massa memberitakan 14
berlanjut.
Bahkan
bergulir,
LPI
keterangan
melalui
akun
Twitter-nya memberikan pernyataan yang bersifat normatif misalkan “menunggu keputusan resmi” atau “admin tidak memiliki kewenangan untuk menjawab”. Pihak LPI baru memberikan keterangan resmi mengenai kepastian waktu kapan putaran kedua mulai bergulir, pada hari Jumat 10 Juni 2011, sore WIB. Melalui keterangan pers redaksi
media
yang dikirimkan ke massa
melalui
surat
Narayana Mahendra Prastya, Komunikasi Krisis di Era New Media dan Social Media
elektronik, LPI menerangkan putaran kedua berlangsung pada 17 September. Namun jeda kompetisi paruh musim
Apa
yang
dilakukan
oleh
LPI
menunjukkan mereka tidak konsisten, tidak
terbuka,
dan
tidak
segera
yang teramat panjang – sekitar tiga bulan
menanggapi rumor yang ada. LPI terkesan
– kembali memunculkan rumor bahwa
“membiarkan”
putaran kedua LPI tidak akan bergulir dan
mengatakan bahwa kompetisi sudah tidak
kompetisi ini sudah berakhir. Menghadapi
berlangsung lagi beredar secara meluas.
rumor seperti ini, pihak LPI masih
Jika
bertahan dengan jawaban yang normatif
organisasi memiliki waktu maksimal 12
kepada publik.
jam untuk memberikan respon awal,
Pada akhirnya LPI bertindak dengan mengeluarkan pernyataan resmi bahwa putaran kedua ditunda hingga batas waktu yang
belum
bisa
ditentukan.
rumor-rumor
mengacu
pada
yang
prinsip
bahwa
maka yang dilakukan LPI sudah sangat parah karena hampir satu bulan mereka membiarkan kabar burung beredar tanpa berusaha untuk memberikan klarifikasi. LPI juga bertindak tidak konsisten,
Pengumuman itu disampaikan pada hari Rabu (27 Juli 2011) sore WIB melalui situs
karena
resmi
melakukan ralat. Bahkan pernyataan juru
mereka
pengumuman
dan
tersebut
selanjutnya dilansir
oleh
merilis
menyatakan
Tunda
merupakan
Putaran
Kedua”,
kemudian
bicara LPI Abi Hasantoso – dengan
sejumlah media massa (misal baca: “LPI Kompetisi
pernyataan
pengumuman data
tersebut
yang
salah
–
www.detiksport.com, 27 Juli 2011, 17:08
menunjukkan kinerja tim manajemen
WIB).
jam
krisis di LPI tidak bagus. Tidak ada
kemudian, pihak LPI meralat keterangan
koordinasi antara fungsi dalam organisasi
tersebut. Ralat disampaikan oleh juru
dalam memberikan keterangan. Selain itu
bicara
yang
mereka tidak satu suara. Hal tersebut juga
pengumuman
menunjukkan bahwa pihak LPI tidak
Namun
LPI
menerangkan
sekitar
Abi
tujuh
Hasantoso
bahwa
tersebut merupakan data yang salah dan
menyiarkan
fakta
secara
proaktif,
putaran kedua tetap digelar 17 September
memberikan jawaban atau
tanggapan
(“LPI Bantah Penundaan Putaran Kedua”,
secara terbuka dengan informasi yang
www.detiksport.com, 28 Juli 2011, 00:11
faktual, dan berkomunikasi secara terus
WIB). Dari pengamatan yang dilakukan
menerus.
penulis saat itu, LPI kemudian menghapus pengumuman mengenai penundaan di situs resminya. Sementara itu di situs resmi
LPI
juga
tidak
dicantumkan
pernyataan mengenai adanya ralat.
Penutup Keberadaan
internet
dan
media
sosial memang telah mengubah praktik PR. Dalam komunikasi krisis, PR sebuah 15
Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 1, Oktober 2011
perusahaan atau organisasi kini tidak
dibilang
hanya menjawab pertanyaan media massa
Pasalnya
teknologi informasi, termasuk
saja, tetapi juga menjawab pertanyaan
media
sosial,
publik. Media sosial seperti Facebook dan
kompleksitas akibat adanya perubahan
Twitter memungkinkan untuk mencapai
lingkungan komunikasi di mana praktisi
publik secara langsung. Hal ini apabila
PR beroperasi.
dimanfaatkan
secara
memberikan
dampak
merupakan hal yang menambah
wajar. level
maksimal
dapat
Agar pemanfaatan media sosial
positif
bagi
oleh organisasi atau perusahaan – baik itu
perusahaan atau organisasi yang terkena
dalam
krisis.
atau
kegiatan komunikasi yang lainnya – bisa
perusahaan tersebut dapat menyampaikan
optimal, maka diperlukan perubahan pola
pesan menurut versi mereka sendiri.
pikir dari PR itu sendiri. PR harus ingat
Sebelum ada situs resmi dan media sosial,
bahwa media sosial, Media sosial, dengan
perusahaan atau organisasi hanya bisa
berbagai karakteristiknya, menuntut PR
menjawab melalui media. Tentunya tidak
untuk menyesuaikan diri. Hadirnya media
ada
sosial menjadikan komunikasi bersifat
Pasalnya
organisasi
jaminan
pernyataan
yang
komunikasi
krisis
mau
pun
disampaikan akan sama dengan yang
dua
dipublikasikan di media.
kontrol pesan, dan menciptakan bentuk
Media
sosial
konsekuensi asalkan
positif praktisi
bagi
arah,
meruntuhkan
paradigma
menjanjikan
baru dalam memonitor dan menganalisis
profesi
PR,
media (Grunig, 2009; Macnamara, 2010).
mampu
Artinya PR tidak bisa lagi hal-hal seperti
PR
memaksimalkan potensi media sosial.
memposting
Konsekuensi positifnya adalah praktik PR
konsisten, menghapus konten di situs
akan menjadi lebih global, lebih strategis,
resmi atau di media sosial mereka, serta
komunikasi yang terjalin dua arah dan
tidak
interaktif, serta bertanggungjawab secara
memberikan
sosial. Meski cukup banyak manfaat
tersebar rumor atau kabar burung yang
ketika menggunakan media sosial sebagai
mengancam perusahaan.
bagian dari praktik PR, namun ternyata perkembangan
segera
yang
berkomunikasi
keterangan
perusahaan
komunikasi dalam praktik PR cukup
melibatkan
media
lambat.
perencanaan
penanganan
Penelitian
menunjukkan teknologi
(59
lebih %)
tersebut
Gillin
(2008)
dari
separuh
menilai belum
awal
tidak
atau ketika
Artinya praktisi PR organisasi atau
teknologi
responden
penggunaan
informasi
mereka
harus
miliki.
memasukkan sosial
Dalam
krisis
atau dalam yang
penelitiannya,
bahwa
Wigley dan Zhang (2011) menemukan
digunakan
bahwa hampir separuh (48 %) praktisi PR
secara maksimal. Sementara Mc Lennan
yang
& Howell (2011) menilai kondisi itu bisa
menggunakan media sosial sebagai bagian
16
menjadi
responden
menyatakan
Narayana Mahendra Prastya, Komunikasi Krisis di Era New Media dan Social Media
dari
persiapan
menghadapi
krisis
Cornelissen,
Joep.
Corporate
2011.
organisasi. Media sosial digunakan untuk
Communication A Guide to Theory
distribusi
and Practice, 3rd Edition. London:
informasi,
isu
manajemen,
pemantauan terhadap potensi krisis, serta mendeteksi persepsi-persepsi publik yang keliru mengenai organisasi.
Sage. Coombs,
Timothy
W.
Management:
A
2006.
“Crisis
Communicative
Tentu hal terakhir yang harus
Approach”. Public Relations Theory
diingat, komunikasi krisis bukan hanya
II. Carl H. Botan & Vincent Hazelton
pekerjaan
(eds.). Mahwah: Lawrence Erlbraum
departemen
PR
semata.
Komunikasi krisis, sebagai bagian dari manajemen
krisis,
tentu
melibatkan
lain
dalam
organisasi.
fungsi-fungsi
Associates. Cutlip, Scott M. Allen H. Center & Glen M. Broom.
Effective
2005.
Public
Komunikasi krisis di era media sosial
Relations
menuntut kerja sama yang lebih baik
Melaksanakan
antara departemen PR dengan fungsi-
Kehumasan dengan Sukses, Edisi 8
fungsi lain dalam organisasi untuk bisa
(Chendra
menyediakan informasi dengan segera,
Indeks.
dan
informasi
tersebut
akan
terus
konsisten. Melalui media sosial, PR juga bisa terus memantau isu-isu yang terjadi di dunia media sosial, sebelum kemudian melaporkannya
sebagai
pertimbangan
bahan
keputusan
bagi
Ferguson,
Merancang
Kegiatan
Leva,
Sherry
Terj.).
Jakarta:
Deveraux.
Communication Integrated
dan
1999.
Planning
Approach.
an
Thousand
Oaks: Sage. Hardjana, Andre A. 1998. “Manajemen Komunikasi dalam Krisis”. Jurnal
manajemen.
Ikatan
Sarjana
Komunikasi
Indonesia Vol II/Oktober. Bandung: Daftar Pustaka
Remaja Rosdakarya, hal. 12-24.
Ardianto, Elvinaro. Lukiati Kumala & Siti
Haryanto, Ignatius. 2011. “Jurnalisme dan
Karlinah. 2007. Komunikasi Massa
Media Sosial”. Harian Kompas, 24
Suatu
September 2011.
Pengantar,
Bandung:
Edisi
Simbiosa
Revisi.
Rekatama
Media. Argenti,
Paul
Gillin, Paul. 2008. “New Media, New Influencers and Implications for the
A.
2009.
Corporate
Public
Relations
Profession”
.
Communication, Fifth Edition. New
Journal of New Communications
York: McGraw Hill
Research Vol II Issue 2, Society for New Communciations Research and 17
Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 1, Oktober 2011
Institute
for
PR.
Kyhn, Helene Stavem. 2008. Situational
http://cdn.blogosfere.it/iab/images/
Crisis Communication Theory: Its
NewInfluencer.pdf,
Use in A Complex Crisis with
diakses
19
November 2011.
Scandinavian Airlines’ Grounding
Grunig, James. 2009. “Paradigms of
of Dash 8-Q400 Airlines. Master
Global Public Relations in an Age of
Thesis. Aarhus School of Business.
Digitalisation”. Prism Journal 6(2).
http://pure.au.dk/portal-asb-
http://www.prismjournal.org/filead
student/files/3900/Helene_Stavem
min/Praxis/Files/globalPR/
_Kyhn-_Master_Thesis.pdf, diakses
GRUNIG.pdf, diakses 19 November
19 November 2011.
2011. Holmes,
Landau, Daniel A. 2011. How Social Whitney.
Crisis
2011.
Media
is
Changing
Crisis
Communications and Social Media:
Communication:
Advantages,
Analysis. Thesis. Fairleigh Dickinson
Disadvantages
Best
and
Practices.
http://trace.tennessee.edu/cgi/view content.cgi?article=1003&context=c cisymposium&sei-
A
Historical
University Madison. http://www.danlandau.net/writing/ sources/research/danlandau_thesis. pdf, diakses 19 November 2011.
redir=1&referer=http%3A%2F%2Fw ww.google.co.id%2Furl%3Fsa%3Dt %26source%3Dweb%26cd%3D23%2 6ved%3D0CCcQFjACOBQ%26url%3 Dhttp%253A%252F%252Ftrace.tenn essee.edu%252Fcgi%252Fviewconte nt.cgi%253Farticle%253D1003%252 6context%253Dccisymposium%26rc t%3Dj%26q%3Dnew%2520media%2
Macnamara,
2010.
“Public
Communication Practices in The Web 2.0-3.0 Mediascape: The Case for PRevolution”. Prism Journal 7(3). http://www.prismjournal.org/ fileadmin/Social_media/Macnamar a.pdf, diakses 15 November 2011. McLennan, Ashleigh & Howell, Gwyneth
520crisis%2520communication%26
V.J. 2011. "Social Networks and the
ei%3D0RqVTpCUK4murAf8rcmmB
Challenge for Public Relations". Asia
g%26usg%3DAFQjCNHtmq9tHxTo
Pacific Public Relations Journal Vol.
UsDbUGVoPhYywP6fAw%26cad%3
11,
Drja#search=%22new%20media%2
http://www.deakin.edu.au/arts-
0crisis%20communication%22,
ed/apprj/articles/11-mclennan-
diakses 21 November 2011.
howell.pdf , diakses 20 November 2011.
18
Jim.
hal.11-19.
Narayana Mahendra Prastya, Komunikasi Krisis di Era New Media dan Social Media
Millar,
Dan
Robert
Taylor, Maureen. & Perry, Danielle C.
Lawrence (ed). 2004. Responding to
2005. “Diffusion of Traditional and
crisis: a rhetorical approach to
New
crisis
Mahwah,
Communication”. Public Relations
Erlbaum
Review
New
Pyle.
&
Heath,
communication. Jersey:
Lawrence
Associates.
Media
Tactics
31,
in
hal.
Crisis
209-217.
http://global.asc.upenn.edu/fileLibr
Putra, I Gusti Ngurah. 1999. Manajemen Hubungan Masyarakat. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
ary/PDFs/taylordiffusion.pdf, diakses 15 November 2011. Wigley, Shelley & Zhang, Weiwu. 2011. “A Study of PR Practicioners' Use of
Soule, Allison R. 2010 Fighting The Social Media
Wildfire:
Communication
How
Must
Crisis
Adapt
to
Prevent from Fanning The Flames. Thesis. University of North Carolina at
Chapel
Hill.
Social Media in Crisis Planning” dalam Public Relations Journal Vol 5
No
3.
http://www.prsa.org/intelligence/pr journal/documents/2011wigleyzhan g.pdf, diakses 15 November 2011.
http://rightsideofright.com/wpcontent/uploads/ 2010/10/Soule_Thesis_UBGwebsite .pdf, diakses 15 November 2011. Tan, Ee Ling J. 2006. Singapore Airlines: A
Study
in
Communication. State
Exemplary Thesis.
Crisis Wichata
University.
http://soar.wichita.edu/dspace/bitst ream/handle/ 10057/339/t06028.pdf?sequence=3, diakses 18 November 2011.
19
Jurnal komunikasi, Volume 6, Nomor 1, Oktober 2011
20