MOTIVASI SEBAGIAN MASYARAKAT MEMILIH PEKERJAAN SEBAGAI PENGEMUDI BENTOR DI KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh Uyan Yunus Syarwani Canon Herwin Mopangga
Program Studi Pendidikan Ekonomi
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pendorong minat menjadi pengemudi bentor di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian kualitatif, objek penelitian adalah bentor, sedangkan subjeknya adalah pengemudi bentor. Dari hasil penelitian ditunjukan bahwa faktor-faktor pendorong minat menjadi pengemudi bentor di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo adalah: (1) Rendahnya kualitas pendidikan dan keahlian, (2) Status sosial ekonomi dan (3) Tempat tinggal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan : (1) kepada pihak pemerintah terkait dengan alat transportasi bentor, harus lebih memperhatikan tarif angkutan, izin trayek, menggunakan sabuk pengaman untuk keamanan penumpang dan mempertimbangkan bentuk bentor. (2) terkait dengan lapangan pekerjaan agar memberikan kemudahan untuk memperoleh kredit pinjaman, menempatkan tenaga pelatih/instruktur di setiap (PKBM) yang ada dan memperhatiakan kelompok kerja perempuan melalui program Simpan Pinjam bagi kaum perempuan. Kata Kunci :Transportasi dan pengemudi bentor.
1
PENDAHULUAN Transportasi merupakan salah satu unsur yang penting dalam mendukung kegiatan dan perputaran roda pembangunan nasional khususnya kegiatan dalam bidang perekonomian seperti kegiatan perdagangan dan kegiatan industri. Transportasi secara umum (Dinas Perhubungan,1997) dapat diartikan sebagai kegiatan perpindahan barang dan atau manusia dari tempat asal ke tempat tujuan membentuk suatu hubungan yang terdiri dari tiga bagian yaitu: Ada muatan yang diangkut, tersedianya sarana sebagai alat angkut dan tersedianya prasarana jalan yang dilalui. Membahas tentang transportasi, ruang lingkupnya sangat luas, akan tetapi peneliti membatasinya pada transportasi darat. Transportasi darat merupakan perwujudan pengembangan, peningkatan pendapatan ekonomi yang sangatlah penting di mana dapat memacu percepatan gerak arus perputaran ekonomi bagi pengemudi transportasi itu sendiri dengan melalui penyediaan alat transportasi yakni berupa alat transportasi bentor. Bentor adalah salah satu alat transportasi yang beroda tiga dan sering menjadi sebuah kebutuhan utama masyarakat dalam melakukan perjalanan atau keperluan jika ingin menggunakan alat transportasi. Alat transportasi ini bisa dijadikan alasan alasan bagi pemuda yang tidak mengenyam bangku sekolah lagi, untuk dijadikan sebagai pencaharian baru untuk mengisi waktu dengan mencari pendapatan tersendiri dan juga sebagai pekerjaan baru untuk tujuan baru. Hal ini bermanfaat bagi dirinya maupun pengalaman kerjanya. Dengan demikian sudah adanya peningkatan ekonomi individu yang menunjang. Berdasarkan uraian pernyataan di atas sebagaimana membahas pergerakan ekonomi dilihat dari segi profesi sebagai abang bentor membuat peneliti begitu terdorong sebab alat transportasi ini tidak membutuhkan keahlian atau keterampilan khusus serta pendidikan formal, sehingga hal inilah yang menjadi salah satu faktorfaktor pendorong minat orang memilih bekerja sebagai pengemudi bentor dan merupakan suatu alasan mengapa peneliti melakukan penelitian ini karena untuk melihat, menelusuri dan dapat mengetahui sejauh mana faktor-faktor pendorong
2
minat orang memilih profesi sebagai pengemudi bentor dan pengaruh serta faktor seperti apa yang mempengaruhi proses profesi ini untuk perkembangan atau pergerakan ekonomi pengemudi bentor tersebut, karena setiap pekerjaan pasti ada alasan dan maksud yang tidak lain adalah masalah kebutuhan yang hanya bisa dipuaskan dengan ekonomi atau materi. Berdasarkan teori yang kemukakan oleh Hurlock (1995) bahwa minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat yakni Status ekonomi, Pendidikan, dan Tempat tinggal Berdasarkan hasil identifikasi diatas maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah Apakah faktor-faktor pendorong minat menjadi pengemudi bentor di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor pendorong minat menjadi pengemudi bentor di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini diharapkan bermanfaat (1) Sebagai sumbangsi dalam pemikiran karya ilmiah kepada pemerintah terhadap transportasi bentor di Kecamatan Telaga. (2) Sebagai salah satu bentuk wujud pengabdian kepada masyarakat. (3) Hasil penulisan karya ilmiah ini sebagai sumbangan ilmiah dan bahan bacaan bagi teman-teman mahasiswa secara umum dan peneliti selanjutnya. (4) Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Univesitas Negeri Gorontalo. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini Berdasarkan objek judul penelitian yang diteliti, maka yang menjadi sasaran daerah penelitian adalah Kecamatan Telaga. Waktu penelitian yang digunakan adalah selama tiga bulan, yaitu dari bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2013. Desain penelitian yang digunakan untuk mengetahui alasan apa sehingga orang memilih pekerjaan sebagai pengemudi bentor adalah desain kualitatif. Pada penelitian ini metode penarikan sampel yang digunakan adalah Incidental Sampling, Incidental (accidental, opportunistic sampling) maksudnya mengambil
3
sampel secara sembarang (kapanpun dan dimanapun menemukan) asal memenuhi syarat sebagai sampel dari populasi tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Penelitian kepustakaan dan (2) Penelitian lapangan, prosedur dalam penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara obsevasi, Interview dan Quesionare. Jenis data dalam penelitian ini adalah Data Primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dan data sekunder yang diperolah melalui perantara serta sumber data lainnya dapat diperoleh dari pengemudi bentor itu sendiri. Berdasarkan uraian di atas, maka analisis penelitian dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Metode Kualitatif, dalam hal ini untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor pendorong minat menjadi pengemudi bentor di Kecamatan Telaga, kab Gorontalo sebagai pencaharian yang dapat digambarkan secara deskriptif dengan metode pengambilan sampel secara incidental sampling. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah dan Perkembangan Bentor Di Gorontalo tepatnya tanggal 6 Juni 1998, saat Krisis Moneter mengguncang Indonesia, saat krisis itu datang banyak terdengar PHK di mana-mana, lahirlah kendaraan beroda tiga hasil penggabungan antara becak dan motor yang menggunakan bahan bakar bensin yang dinamakan Bentor atau Becak Motor. Dua tahun kemudian produksi dan distribusi bentor pun tersebar dan masuk ke kabupatenkabupaten yang ada di Gorontalo termasuk di Kabupaten Gorontalo khususnya di Kecamatan Telaga. Bentor merupakan angkutan kendaraan bermotor untuk umum yang bersifat non formal tidak mendapatkan lisensi dari dinas perhubungan Gorontalo. Namun sudah terlanjur berkembang ratusan atau mungkin sudah beberapa ribu di Provinsi Gorontalo. Uniknya tidak semua memiliki Surat Ijin Mengemudi, dari segi keamanan bentor tidak memenuhi persyaratan kendaraan angkutan umum. Karena dengan adanya modifikasi tersebut, rem hanya tinggal untuk roda belakang saja. Namun
4
keberadaan bentor sudah sangat diterima dan dibutuhkan oleh masyarakat, antara lain untuk angkutan darurat bagi orang sakit atau wanita yang hendak melahirkan menuju Puskesmas, untuk antar jemput anak sekolah, pegawai negeri serta karyawan swasta dan sebagainya. Dapat dikatakan karena siang malam bentor nampak hilir mudik di kota dan seluruh bagian Kecamatan, Kabupaten bahkan Provinsi. Bentuk fisik dasar bentor sudah ada keseragaman, meskipun belum dipatenkan dan belum jelas siapa penemunya, perbedaaan terdapat pada warna, lukisan serta asesoris. Bahkan banyak yang dilengkapi dengan “sound system” sehingga saat melewati jalan raya terdengar suara musik yang hingar bingar. Bengkel produksi bentor ada di mana-mana, merekrut banyak tenaga kerja, dealer motorpun ikut merasakan keuntungan dari keberadaan alat transportasi bentor ini. Bentor tidak hanya melimpah ditingkat lokal saja. Rata-rata bengkel produksi juga menerima banyak pesanan dari luar daerah seperti Kotamobagu (Sulawesi Utara), Parigi Moutong (Sulawesi Tengah), Pare-pare dan Makassar (Sulawesi Selatan), bukan hanya itu saja bahkan sampai ke Ternate, Palembang, Surabaya dan Semarang. Faktor-Faktor Pendorong Minat Menjadi Pengemudi Bentor di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo Dalam pemilihan pekerjaan secara umum perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti pendidikan, keahlian, pengalaman, kesehatan, penampilan, usia dan lain sebagainya, akan tetapi untuk menjadi pengemudi bentor seseorang cukup memiliki keahlian dalam berkendara. Hal inilah yang menjadikan sebagian orang atau bahkan kepala keluarga lebih memilih bekerja sebagai pengemudi bentor, berikut dibawah ini dapat dilihat skala prioritas orang memilih bekerja sebagai pengemudi bentor. 1.
Status sosial ekonomi Besarnya pendapatan yang dihasilkan dari pekerjaan sebagai pengemudi
bentor merupakan faktor utama yang mendorong sebagian orang memilih pekerjaan ini, mengingat bahwa pekerjaan ini tidak membutuhkan modal yang cukup besar melainkan harus memiliki keterampilan dalam mengendarai sepeda motor, hal ini
5
dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa ada sebagian pengemudi bentor yang status kendaraannya milik pribadi dan juga sebagian pengemudi bentor lainnya yang status kepemilikan kendaraan merupakan sewaan, selanjutnya dapat dilihat dari hasil pendapatan yang diperoleh setiap bulannya diatas Rp.500.000 ini menunjukan bahwa pekerjaan ini selain mudah, pendapatannya juga cukup memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga inilah alasan utama sebagian orang memilih pekerjaan sebagai pengemudi bentor. 2.
Kualitas pendidikan dan keahlian Untuk menjadi pengemudi bentor kualiitas pendidikan bukan merupakan
faktor utama yang dinilai melainkan kemampuan berkendara yang dimilikinya, sebab untuk menjadi pengemudi bentor tidak lah mudah banyak tantangan yang akan ditemui saat melakukan pekerjaan ini, akan tetapi dari hasil penelitian menunjukan 34% sebagian pengemudi bentor merupakan lulusan SMA. 3.
Tempat tinggal Lokasi tempat tinggal dapat mempengaruhi pendapatan bagi pengemudi
bentor, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa tempat tinggal yang berlokasikan dekat dengan keramaian lebih menunjang pendapatan pengemudi bentor dari pada tempat tinggal yang jauh dari keramaian, pendapatannya lebih relatif rendah. Itu disebabkan oleh faktor penumpang/konsumen dalam menggunakan alat transportasi bentor untuk keperluan berpergiaan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang mendorong sebagian orang memilih pekerjaan sebagai pengemudi bentor yakni status sosial, kurangnya kualitas pendidikan dan tempat tinggal, akan tetapi yang merupakan skala prioritas utamanya adalah pendapatan yang dapat dihasilkan oleh pekerjaan ini. SARAN Adapun saran yang dapat penulis sampaikan yakni :
6
5.2.1 Saran Terhadap Pemerintah Terkait Dengan Alat Transportasi Bentor 1) Berkenaan dengan bentor sebagai angkutan diperlukan kebijakan pemerintah sehubungan dengan proses kegiatannya, dalam hal ini mengenai regulasi tentang tarif bentor yang dituangkan melalui Peraturan Daerah (PERDA). Hal ini diharapkan agar pengemudi tidak seenaknya menentapkan tarif, begitu juga dengan penumpang/konsumen agar tidak seenaknya juga memberikan bayaran terhadap jasa transportasi ini. 2) Suhubungan dengan pemerataan pendapatan pengemudi bentor perlu juga diterbitkan aturan mengenai wilayah operasi (izin trayek) dengan ditandai warna sesuai dengan wilayah masing-masing. Hal ini juga akan mengatasi terkonsentrasinya bentor pada waktu-waktu tertentu misalnya pada perayaan hari-hari besar. 3) Untuk keamanan penumpang bentor diwajibkan agar memiliki sabuk pengaman. 4) Saran ke pemerintah agar lebih mempertimbangkan keamanan dan keselamatan bagi pengemudi dan penumpang yakni dengan melihat bentuk bentor. Gambar 2. Saran Bentuk Bentor
1.
( Gambar 1)
Keterangan
:
(Gambar 2)
(Gambar 3)
: Pengemudi : Penumpang : Arah Maju 7
Dari ketiga bentuk bentor berdasarkan gambar diatas, menurut peneliti dilihat dari tingkat keamanannya yakni bentuk bentor pada gambar 2, sebab posisi tempat duduk penumpang berada di belakang pengemudi sehingga jarak pandang pengemudi tidak terhalang oleh penumpang seperti halnya bentuk bentor pada gambar 1, dan jika dibandingkan lagi dengan bentuk bentor gambar 3, bentuk bentor gambar 2 lebih mudah untuk dikendarai sebab untuk membelokkan setir ke kiri dan ke kanan lebih mudah dibandingkan dengan bentuk bentor gambar 3. 5.2.2 Saran Terhadap Pemerintah Terkait Dengan Lapangan Kerja 1) Pemerintah memberikan kemudahan untuk memperoleh kredit bagi kelompok-kelompok usaha kecil agar dapat tumbuh dan berkembang. 2) Seperti yang kita ketahui bahwa Pemerintah sudah mencanangkan di setiap desa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), akan tetapi tidak berjalan dengan baik, hal ini disebabkan oleh kurangnya tenaga pelatih/instruktur,
terkadang
pemerintah
hanya
memperhatikan
tempat/gedungnya saja, sementara untuk tenaga pelatih/instrukturnya tidak ada. Sehingganya peneliti mengharapkan kepada pihak Pemerintah agar menempatkan tenaga pelatih/instruktur di setiap Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ada. 3) Pada kenyataannya terdapat kaum perempuan yang juga berprofesi sebagai
pengemudi
bentor,
oleh
karena
itu
pemerintah
perlu
memperhatikan kelompok kerajinan perempuan seperti kelompok pembuatan kue, kerajinan kerawang dan lain-lain melalui program Simpan Pinjam (SP) bagi kaum perempuan, hal ini diharapkan agar kaum perempuan tidak ikut terjun ke pekerjaan laki-laki.
8
DAFTAR RUJUKAN Badan Pusat Statistik. 1996-2010. Produk Domestik Regional Bruto Gorontalo. Dinas Perhubungan Gorontalo. 2012. Jumlah Angkutan Kota Di Wilayah Gorontalo Sesuai Trayek, Keputusan Menteri Perhubungan Gorontalo. Mulyana. Dedi, Dr.M.A. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya: Bandung. Salim Abas, H. A. Drs. 2000.Manajemen Transportasi, Cetakan V, Penerbit PT.Raja Grafindo. Jakarta http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2308157-teori-minat/. Selasa 05 Maret 2013. Pukul 19.45 Wita http://dewiharyantisiwa.blogspot.com/p/sample-secara-non-random-vaccidental.html. Selasa 05 Maret 2013. Pukul 20.05 Wita http://alhy-zatya.blogspot.com/2012/06/non-probability-sampling-accidental.html. Selasa 05 Maret 2013. Pukul 20.15 Wita
9