Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MOTIVASI ORANG TUA MEMASUKKAN PUTERANYA KE SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) AC PUMA PACITAN 2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek
Oleh : BAYU NURCAHYA 11.1.01.09.1280 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
Bayu Nurcahya | 11.1.01.09.1280 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Bayu Nurcahya | 11.1.01.09.1280 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Bayu Nurcahya | 11.1.01.09.1280 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ABSTRAK Bayu Nurcahya : Motivasi Orang Tua Memasukkan Putranya Ke Sekolah Sepakbola (SSB) AC PUMA Pacitan Tahun 2015, Skripsi, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, FKIP UNP Kediri, 2015. Kata kunci: motivasi, orang tua, SSB PUMA Agar dapat berprestasi dengan baik, siswa atau atlet tentunya tidak hanya membutuhkan skill yang bagus, atau fisik yang baik, tetapi juga faktor mental yang didapat melalui dukungan dari orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi orangtua dalam memasukkan anaknya di sekolah sepakbola AC PUMA yang ada di Punung, Pacitan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode yang digunakan adalah survei, dengan teknik pengumpulan data menggunakan skala psikologi. Subjek dalam penelitian ini adalah orangtua/wali murid yang menyekolahkan anaknya ke SSB AC PUMA Pacitan yang berjumlah 34 siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi orangtua memasukkan putranya ke SSB AC Puma yang ada di Punung, Pacitan berada pada kategori “sangat tinggi” sebesar 0% (0 orang), kategori “tinggi” sebesar 32,35% (11 siswa), kategori “sedang” sebesar 35,29% (12 orang), kategori “rendah” sebesar 26,47% (9 orang), “sangat rendah” sebesar 5,88% (2 orang). Berdasarkan nilai rata-rata,yaitu 90,00, motivasi orangtua memasukkan putranya ke SSB AC Puma yang ada di Punung, Pacitan masuk dalam kategori “sedang”.
Bayu Nurcahya | 11.1.01.09.1280 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Latar belakang
kegiatan ekstrakurikuler sepakbola, siswa
Sepakbola merupakan salah satu olahraga
dapat beraktivitas dengan maksimal. Di
yang paling terkenal di dunia. Permainan
samping itu olahraga sepakbola menjadi
olahraga ini mudah dimainkan oleh siapa
salah satu mata pelajaran yang banyak
saja, menarik minat berbagai kelompok
digemari
umur, berbagai tingkat keterampilan, dan
pendidikan
pria maupun wanita memainkan olahraga ini
jasmani, tidak hanya kebugaranlah yang
di dalam atau di luar ruangan untuk rekreasi
mereka peroleh melainkan hobi dan bakat
juga sebagai ajang persaingan. Permainan
dari
sepakbola sekarang ini telah berkembang
berkembang.
pesat di kalangan masyarakat. Permainan
Pada
olahraga sepakbola harus dimainkan oleh
sepakbola
dua regu atau kesebelasan sehingga
Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos, dan lain-
permainan ini merupakan permainan cepat
lain.
yang membutuhkan gerak reflek yang baik
pemain-pemain sepakbola yang handal yang
dan
tinggi.
dapat mengharumkan bangsa Indonesia.
Permainan sepakbola juga dapat mengambil
Oleh karena itu, tunas-tunas baru harus
keuntungan dari permainan ini, yaitu dari
ditumbuhkan, agar muncul bintang-bintang
segi sosial, hiburan, dan mental.
junior dalam permainan olahraga sepakbola.
Bermain sepakbola juga dapat menjalin
Sepakbola
silahturahmi sesama teman. Tujuan dalam
permainan rakyat yang menyebar di seluruh
permainan sepakbola adalah memasukkan
pelosok
tanah
bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya
olahraga
sepakbola
dan berusaha mempertahankan gawangnya
Indonesia.
agar tidak kebobolan oleh lawan. Permainan
merakyat sampai pelosok daerah, namun
ini juga tidak lepas dari kerjasama tim.
prestasi yang dibanggakan dalam sepakbola
Dalam
tidak pernah menggembirakan bahkan lama-
tingkat
kebugaran
peningkatan
yang
kualitas
permainan
oleh
siswa.
masing-masing
saat
ini di
siswa
banyak antaranya
Indonesia
di
Karena
juga
dapat
pemain
hebat
Lionel
Messi,
memang
Indonesia
air.
Meskipun
mempunyai
merupakan
Dengan sangat
demikian popular
sepakbola
prestasinya
di
sudah
sepakbola hendaknya dipelajari dari usia
kelamaan
dini. Hal ini agar dapat membantu anak
menurun. Di tingkat Asia saja Indonesia
dalam melatih gerak dalam cabang olahraga
masih tertinggal dari negara tetangga seperti
sepakbola. Lembaga pendidikan khususnya
Malaysia. Apalagi di tingkat dunia prestasi
sekolah-sekolah, juga mengadakan suatu
olahraga sepakbola bisa dikatakan jauh
Bayu Nurcahya | 11.1.01.09.1280 FKIP-Penjaskesrek
kelihatan
dengan
seperti
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tertinggal belum bisa menunjukkan prestasi
SSB AC PUMA yang ada di Punung,
yang
Pacitan banyak diminati oleh peserta, oleh
menggembirakan
untuk
rakyat
Indonesia.
karena
Melihat kondisi yang ada pada saat ini tidak
seberapa besar motivasi orang tua tersebut.
terlepas dari sistem pembinaan sepakbola
Masuknya
yang ada di Indonesia. Seperti diketahui
sepakbola, khususnya SSB AC PUMA
bahwa keberhasilan prestasi puncak dalam
Pacitan juga patut diketahui dan dikaji
cabang olahraga sepakbola tidak terlepas
khususnya terkait dengan dukungan orang
dari peranan pembinaan sejak usia dini.
tua terhadap anaknya. Hal ini karena akan
Pembinaan yang dilakukan dari usia dini
mempengaruhi masa depan anak tersebut.
salah
(Sekolah
Olahraga saat ini banyak yang dijadikan
wadah
hobi atau bahkan mata pencaharian bagi
pembinaan sepakbola sejak usia dini. Hal ini
sebagian orang. Dalam usia anak-anak, anak
dapat terlihat setiap sekolah sepakbola selalu
memang sangat menyukai kegiatan-kegiatan
dibanjiri oleh siswa. Dengan kejadian
olahraga yang menjadi hobinya. Anak-anak
seperti ini merupakan fenomena yang bagus
sudah
dalam
hobinya,
satunya
Sepakbola).
dikancah
melalui
SSB
peningkatan nasional
SSB
merupakan
prestasi
peneliti
siswa
ingin
ke
menemukan termasuk
mengetahui
sekolah-sekolah
apa
yang
kegiatan
menjadi olahraga
sekolah
sepakbola. Dari hobi inilah yang nantinya
sepakbola. Selain itu pembinaan olahraga ini
akan menjadi kesukaan yang ditekuni anak
bisa dilakukan di dalam sekolah tempat
tersebut untuk kemudian berbicara ke arah
peserta SSB ini menuntut ilmu sebagaimana
prestasi.
mestinya, tetapi mungkin karena jam yang
Dalam usia anak-anak ini, dari psikologis
diberikan oleh sekolah kurang maka mereka
siswa
memilih tambahan jam di luar sekolah.
ketertarikan anak untuk menekuni kegiatan
Dalam proses pembinaan usia dini dalam
olahraga memang datang dari anak itu
cabang olahraga sepakbola banyak terdapat
sendiri, atau ada orang lain yang mendorong
SSB
guna
anak tersebut untuk menekuni kegiatan
mengembangkan bakat yang dimiliki oleh
olahraga, bisa teman atau keluarga (orang
setiap anak. Disinilah peranan orangtua
tua). Agar dapat berprestasi dengan baik,
sangat penting mengarahkan anaknya dalam
siswa atau atlet tentunya tidak hanya
menekuni suatu cabang olahraga. Banyak
membutuhkan skill yang bagus, atau fisik
orang tua yang memasukkan anaknya di
yang baik, tetapi juga faktor mental yang
SSB yang terkenal atau mempunyai daya
didapat melalui dukungan dari orang tua.
tarik tersendiri. Hal ini dapat dilihat yaitu
Namun saat ini banyak orang tua yang tidak
(Sekolah
melalui
sepakbola
itu
Sepakbola)
Bayu Nurcahya | 11.1.01.09.1280 FKIP-Penjaskesrek
masih
sangat
labil.
Bisa
jadi,
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menyadari hal tersebut. Sekarang ini banyak
konsentrasi, keterampilan, dan percaya diri
orang tua yang lebih memperhatikan karir
adalah
atau pekerjaan daripada anaknya. Ini terlihat
berperan dalam peningkatan prestasi. Aspek
dari jam kerja orang tua yang sangat padat,
motivasi memegang peranan penting dalam
dan tentunya berimbas pada kasih sayang
kejiwaan
yang diberikan orang tua sangat minim.
merupakan salah satu faktor pembantu
Orang
dalam
sebagai pendorong terwujudnya tindakan
perkembangan psikologi dan pendidikan
atau tingkah laku manusia. Oleh karena itu
anak.
seorang pemimpin atau pendidik dalam
tua
sangat
Menurut
berperan
Husdarta
(2002:
75)
faktor
psikologis
seseorang
karena
motivasi
memotivasi
karena orang tua yang paling berperan untuk
mengetahui apa kebutuhan-kebutuhan orang
memenuhi segala kebutuhan anak. Orang
yang akan dimotivasinya. Jadi apabila orang
tua juga menjadi sumber utama semangat
tua dalam mengenalkan aktivitas olahraga,
serta kemauan dari anak untuk melakukan
memotivasi anak harus tahu apa tujuan
apapun
olahraga
olahraga bagi anaknya. Sehingga anak dapat
nantinya
berhasil dalam pengenalan dan pelatihan
khususnya
kegiatan
sepakbola.
Karena
harus
sangat
kebutuhan anak tergantung dari keluarga,
termasuk
seseorang
yang
berusaha
orang tua yang akan juga menentukan
olahraga.
kelanjutan kegiatan dari anak tersebut.
Banyaknya jumlah peserta dalam setiap
Kepedulian orang tua terhadap masa depan
sekolah sepakbola tentu dapat menjadi
pendidikan anak menjadi salah faktor juga
ukuran bahwa banyak anak yang ingin
kenapa orang tua sangat memilih sekolah
mendalami
bagi anaknya.
sepakbola sejak usia dini dengan mengikuti
Aspek motivasi setiap orang tua dalam
sekolah sepakbola yang ada. Berhasil dan
memberikan akan terbaik dalam pengenalan
tidaknya suatu proses pembelajaran olahraga
dan
berbeda-beda
sepakbola di sekolah sepakbola tentu banyak
tergantung motivasi orang tua terhadap
disebabkan oleh beberapa factor, yaitu
anaknya, seperti yang diungkapkan oleh
faktor
Ngalim Purwanto (1993: 74), yaitu: teori
mencakup pelatih sepakbola dan sarana dan
kebutuhan, bahwa teori ini beranggapan
prasarana, faktor keluarga, lingkungan, dan
bahwa
oleh
masyarakat. Sarana dan prasarana dalam
manusia pada hakikatnya adalah untuk
setiap SSB merupakan faktor penting dalam
memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan
menentukan berhasilnya suatu
fisik, maupun kebutuhan psikis. Aspek
pembelajaran sepakbola sejak usia dini.
kepribadian
Oleh karena itu, setiap SSB seharusnya
bimbingan
tindakan
olahraga
yang
seperti
dilakukan
motivasi,
Bayu Nurcahya | 11.1.01.09.1280 FKIP-Penjaskesrek
sikap,
permainan
internal
dan
olahraga
cabang
eksternal,
yaitu
kegiatan
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menyediakan sarana dan prasarana yang
misalnya
dibutuhkan dalam olahraga sepakbola yang
sepakbola antar SSB se Kabupaten Pacitan
sesuai dan dapat digunakan secara aman
KU 10 tahun pada tahun 2014.
supaya proses pembelajaran sepakbola dapat
Metode
berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin
A. Desain Penelitian
dicapai.
pernah
menjuarai
kejuaraan
Jenis penelitian ini adalah penelitian
SSB AC PUMA Pacitan sendiri merupakan
deskriptif. Suharsimi Arikunto (2006: 32)
salah satu SSB yang ada di Punung, Pacitan.
menyatakan bahwa “penelitian deskriptif
Sarana dan prasarana yang dimiliki SSB AC
tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis
PUMA Pacitan cukup memadai, misalnya
tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa
lapangan yang digunakan terawat dengan
adanya” tentang sesuatu variabel, gejala atau
baik dari rumput juga selalu dirawat, dan
keadaan”. Metode yang digunakan adalah
perlatan yang digunakan untuk berlatih
survei dengan teknik pengumpulan data
dalam kondisi baik. Fasilitas yang ada
menggunakan skala psikologi. Menurut
misalnya jumlah cone, rompi, bola dalam
Suharsimi Arikunto (2006: 39), metode
kondisi baik dan cukup memadai untuk
survei merupakan penelitian yang biasa
sarana latihan. Pelatih SSB AC PUMA
dilakukan dengan subjek yang banyak,
Pacitan juga sudah berpengalaman, baik
dimaksudkan
pendidikan dan pengalaman sebagai atlet
pendapat atau informasi mengenai status
sepakbola sehingga mengetahui teori dan
gejala pada waktu penelitian berlangsung.
praktek secara benar. Pelatih di SSB PUMA
B. Definisi
Pacitan yaitu Bapak Hendi Purwono, S.Pd, Bapak Edi Sunarno, S.Pd, dan Bapak Oka Heryuana P, S.Pd. Pendaftaran masuk ke sekolah
sepakbola
ini
sebesar
Rp.
100.000,00. Calon siswa sekolah sepakbola ini mendapatkan tas dan juga seragam. Untuk SPPnya setiap bulannya setiap siswa membayar Rp 10.000,00. Jadwal dan latihan sekolah sepakbola ini dilakukan selama satu Minggu sebanyak 2 kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis, dan mengambil tempat di lapangan
desa
Punung.
dimiliki
juga
sangat
Prestasi
yang
untuk
mengumpulkan
Operasional
Variabel
Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu motivasi orangtua memasukkan putranya ke SSB AC PUMA di Punung, Pacitan. Motivasi yaitu suatu kekuatan pendorong (motifating force) dari dalam
diri
(instrinsik)
dan
dari
luar
(ekstrinsik) yang menyebabkan seseorang dalam hal ini orang tua siswa dalam memasukkan anaknya di SSB AC PUMA di Punung,
Pacitan,
berdasarkan
faktor
membanggakan,
Bayu Nurcahya | 11.1.01.09.1280 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
intrinsik dan ekstrinsik yang diukur dengan
(maksimum) 99,0, rerata (mean) 90,0,
skala psikologi.
standar deviasi (SD) 6,25. Apabila ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi, maka data
motivasi orangtua
memasukkan putranya ke SSB AC Puma yang ada di Punung, Pacitan disajikan pada
Hasil dan Kesimpulan
tabel 9 sebagai berikut:Distribusi Frekuensi
A.Hasil Penelitian
Motivasi Orangtua Memasukkan Putranya
1.Tempat dan Waktu Penelitian
ke SSB AC Puma di Punung, Pacitan Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 08 Agustus 2015 yang bertempat di
No
SSB AC PUMA di Punung, Pacitan.
1
Responden merupakan semua orangtua/wali murid yang menyekolahkan anaknya ke SSB AC PUMA berjumlah 34 orang.
2
Interval 99,37
Klasifik
Frek
asi
uensi
Sangat
<X
Tinggi
93,12 < X
Tinggi
0
0%
11
32,35
≤ 99,37 3
86,88 < X
% Sedang
12
≤ 93,12
2 . Deskripsi Data Hasil Penelitian
4
80,63 <
dimaksudkan untuk mengetahui motivasi orang tua memasukkan putranya ke sekolah
5
Rendah
9
Jumlah
26,47 %
Sangat X ≤ 80,63
35,29 %
X ≤ 86,88
Deskripsi data hasil penelitian ini
%
Rendah
2 34
5,88 % 100%
sepakbola AC PUMA yang ada di Punung, Pacitan. Motivasi orangtua memasukkan putranya ke SSB AC Puma yang ada di Punung, Pacitan diungkapkan dengan 29 pernyataan dan terdapat dua faktor, yaitu faktor motivasi instrinsik; rasa senang, prestasi, rekreasi, pengetahuan, cita-cita, sedangkan motivasi ekstrinsik; alat dan fasilitas, lingkugan, pelatih, penghargaan. Hasil
analisis
data
motivasi
Berdasarkan tabel 9 dan grafik 1 di atas menunjukkan bahwa motivasi orangtua memasukkan putranya ke SSB AC Puma yang ada di Punung, Pacitan berada pada kategori “sangat tinggi” sebesar 0% (0 orang), kategori “tinggi” sebesar 32,35% (11 orang), kategori “sedang” sebesar 35,29% (12 orang), kategori “rendah” sebesar 26,47% (9 orang), “sangat rendah” sebesar
orangtua
5,88% (2 orang). Berdasarkan nilai rata-rata,
memasukkan putranya ke SSB AC Puma
yaitu 90,00, motivasi orangtua memasukkan
yang ada di Punung, Pacitan diperoleh skor
putranya ke SSB AC Puma yang ada di
terendah (minimum) 76,0, skor tertinggi
Bayu Nurcahya | 11.1.01.09.1280 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Punung, Pacitan masuk dalam kategori
Muhajir. (2004). Pendidikan Jasmani Teori
“sedang”.
dan Praktek. Jakarta: Erlangga. Ngalim
Daftar pustaka
Purwanto.
Pendidikan.
(1993).
Psikologi
PT.
Remaja
Jakarta:
Anas Sudijono. (2006). Statistik Pendidikan.
Rosdakarya.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Oemar Hamalik. (2002). Psikologi Belajar
Anton, dkk. (1990). Peranan Orang Tua.
dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Diakses
Pedoman
dari
http://belajarpsikologi.
Dasar
PSSI
Diakses
dalam
com/pengertian-orang-tua/ di unduh pada
(Sumber: www.pssi.org.com). Diunduh pada
tanggal 23 Agustus 2014 pukul 08.58 WIB.
tanggal 24 Juni 2014 pada pukul 12.30 WIB.
Bimo Walgito. (1993). Pengantar Psikologi
Peters. (1991). Orang Tua. Diakses dari
Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
http://belajarpsikologi.com/pengertian-
Conny Semiawan. (1987). Orang Tua.
orang-tua/ di unduh pada tanggal 23
Diakses
Agustus 2014 pukul 08.58 WIB.
dari
http://belajarpsikologi.com
/pengertian-orang-tua/
di
unduh
pada
Poerwardaminta. (1996). KBBI. Jakarta:
tanggal 23 Agustus 2014 pukul 08.58 WIB.
Depdikbud.
Elida Prayitno. (1989). Motivasi dalam
Russell R Pate, B McCllenaghan, R Rotella
Belajar. Jakarta: Depdikbud.
(1993). Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan.
Harsono.
(1988).
Psikologi
Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Husdarta.
(2002).
Psikologi
Dwijowinoto
Olahraga.
Saifudddin Azwar. (2012). Fungsi dan Pengembangan
Tes
dan
Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Perkembangan Anak Edisi Keenam. Jakarta:
Sardiman A. M. (2006). Interaksi dan
Erlangga.
Motivasi (2009).
B.
Pengukuran
(1990).
Iskandar.
Elizabeth
Terjemahan)
Semarang: IKIP Semarang Press.
Bandung: Alfabeta. Hurlock,
(Kasiyo
Psikologi
Pendidikan
Belajar
Mengajar.
Jakarta:
Rajawali Pers.
(Sebuah Orientasi Baru). Ciputat. Gaung
Singgih D. Gunarsa. (1996). Psikologi
Persada.
Olahraga
Martini orangtua
Nanda Cita. (2013). Motivasi dalam
mengikuti
anak
pada
Teori
dan
Praktik.
Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Soedjono dkk. (1985). Sepakbola Teknik
kegiatan ekstrakurikuler renang di Sekolah
dan
Dasar Muhammadiyah Sapen Yogyakarta.
Yogyakarta.
Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.
Sudibyo
Kerjasama.
Setyobroto.
Yogyakarta:
(2002).
IKIP
Psikologi
Olahraga. Jakarta: PT Anem Kosong Anem. Bayu Nurcahya | 11.1.01.09.1280 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sugiyono.
(2007).
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta.
Bayu Nurcahya | 11.1.01.09.1280 FKIP-Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 11||