HAK SUBROGASI PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP KERUGIAN YANG DITIMBULKAN OLEH PIHAK KETIGA DALAM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA PADANG
ARTIKEL
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh: YUDHA PRASETYANOV 1110012111234
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015 Reg. No. 111/Pdt/02/VI-2015
1
Hak Subrogasi Perusahaan Asuransi Terhadap Kerugian Yang Ditimbulkan Oleh Pihak Ketiga Dalam Asuransi Kendaraan Bermotor Di Kota Padang. Yudha Prasetyanov1, Yansalzisatry1, Yofiza Media1 1
Progam Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
ABSTRACT Insurance is an agreement between the insurer and the insured where the insured is obliged to pay premiums while the insured to pay compensation for the risk. If an error occurs that causes a loss caused by a third party, person who has paid compensation for insured replace the insured in all acquired rights to a third party that has caused the damages or called subrogation. Problems in this study were 1) How does the application of the right of subrogation against the motor vehicle insurance in Padang? 2) Does not apply reason subrogation rights against motor vehicle insurance in Padang?. The method in this research manifold sociological juridical techniques of data collection with interviews and document study, based on all the data obtained from the study, both primary data and secondary data compiled and analyzed by the method of qualitative analysis. Research conducted in the field found that: 1) the application of the right of subrogation to the insurance of motor vehicles in the city of Padang is not applied, because of the risks covered in the premium payment has been calculated. 2) The reason is not applied subrogation rights against motor vehicle insurance in Padang because of the concern of the insurance company to the insured are not honest in filing claims and concerns if the third party no effort to compensate. Keywords: Insurance, Right of Subrogation, Vehicle PENDAHULUAN
peristiwa kerugian (loss).2 Risiko tersebut
A. Latar Belakang
tidak bisa ditentukan apakah akan terjadi
Setiap orang yang memiliki suatu benda
atau tidak dan kapan terjadinya, bisa saja
tentu menghadapi suatu risiko bahwa nilai
dalam waktu dekat maupun dalam waktu
dari miliknya itu akan berkurang baik
jauh. Timbulnya risiko tersebut membuat
karena hilangnya benda itu, maupun karena
manusia dalam menjalani kegiatan dan
kerusakan atau karena musnah terbakar atau
aktifitasnya diliputi perasaan yang tidak
karena sebab lainnya.1 Menurut Abbas
nyaman dan aman.
Salim,
risiko
adalah
ketidaktentuan
Salah satu cara untuk mengatasi risiko
(uncertainty) yang mungkin melahirkan
tersebut adalah dengan mengalihkan risiko (transfer of risk) kepada pihak lain. Saat ini 2
1
Abbas Salim, 2012, Asuransi & Manajemen Risiko, Cetakan ke-10, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, hlm. 4.
Djoko Prakoso & I Ketut Murtika, Hukum Asuransi Indonesia, Cetakan ke-3, PT Rineka Cipta, Jakarta, hlm.7.
1
pihak lain penerima risiko dan mampu
Dari Pasal 1365 KUHPerdata itu dapat
mengelola risiko tersebut adalah perusahaan
disimpulkan,
asuransi. Tertanggung mengalihkan risiko
melakukan kesalahan berupa perbuatan
kepada perusahaan asuransi tidak terjadi
melawan hukum maka pemilik kendaraan
begitu saja, tanpa adanya perjanjian yang
bermotor memperoleh ganti kerugian dari
dilakukan
kesalahan
oleh
tertanggung
dengan
bahwa
orang
apabila
tersebut.
pelaku
Jadi
jika
perusahaan asuransi. Perjanjian asuransi itu
kendaraan bermotor yang dimiliki telah
terjadi antara penanggung yaitu perusahaan
diasuransikan, karena itu pemilik kendaraan
asuransi dan tertanggung, karena adanya
bermotor mendapatkan ganti kerugian dari
perjanjian
itu
dan
perusahaan asuransi, juga mendapatkan
kewajiban
bagi
pihak.
ganti kerugian berdasarkan Pasal 1365
Kewajiban
perusahaan
adalah
KUPerdata.
maka
timbul
hak
masing-masing asuransi
Dalam
hal
ini
pemilik
membayar ganti rugi sedangkan kewajiban
kendaraan bermotor mendapatkan dua ganti
tertanggung adalah membayar premi.
kerugian
Terhadap
kendaraan
kehilangan
dan
lain
tertanggung/pemilik
kendaraan bermotor akan mendapatkan
bermotor,
keuntungan. Hal ini bertentangan dengan
diperlukan asuransi untuk kerugian seperti kerusakan,
sehingga
tujuan
lain.
asuransi,
yaitu
hanya
untuk
mengalihkan risiko.
Kerugian yang ditimbulkan dari peristiwa tidak tentu tersebut, bisa saja terjadi tanpa
Dalam
Pasal
284
Kitab
Undang-
kesalahan atau ketidaksengajaan dari pihak
Undang Hukum Dagang (KUHD) mengatur
tertanggung, tetapi timbul dari kesalahan
secara jelas :
orang lain. Apabila kerugian terjadi karena
“Bahwa seorang penanggung yang
kesalahan orang lain maka disamping
telah
kepada penanggung, pelaku dapat dituntut
membayar
barang
berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata. Pasal
kerugian
yang
sesuatu
diasuransikan,
menggantikan pihak tertanggung dalam
1365 KUHPerdata menyatakan bahwa :
segala hak yang diperolehnya terhadap
“Tiap perbuatan melawan hukum
orang-orang ketiga berhubung dengan
(onrechtmatige daad), yang membawa
penerbitan kerugian tersebut; dan pihak
kerugian
tertanggung
mewajibkan
kepada orang
orang yang
lain, karena
itu
yang
bertanggung
jawab untuk setiap perbuatan yang
salahnya menerbitkan kerugian itu,
dapat
menggantikan kerugian tersebut”.
terhadap orang-orang ketiga itu”.
2
merugikan
hak
penanggung
Pasal 284 KUHD dimaksud bertujuan
YANG DITIMBULKAN OLEH PIHAK
kepada tertanggung agar tidak memperoleh
KETIGA
keuntungan. Karena tujuan asuransi adalah
KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA
mengalihkan risiko, dimana tertanggung
PADANG.
hanya memperoleh satu ganti kerugian dan penanggung
akan
membayar
Berdasarkan
akan
kesalahan
uraian
dari
latar
belakang masalah di atas, maka penulis
bukan untuk mencari keuntungan. terjadi
ASURANSI
B. Rumusan Masalah
sebanyak
berapa kerugian yang diderita tertanggung,
Apabila
DALAM
yang
membatasi
penulisan
sebagai
berikut :
menimbulkan kerugian yang disebabkan
1. Bagaimanakah
oleh pihak ketiga, pihak tertanggung yang
subrogasi
mengajukan klaim kepada pihak asuransi
penerapan terhadap
hak
asuransi
kendaraan bermotor di Kota Padang
dan pihak asuransi membayar ganti rugi
?
kepada tertanggung, maka hak penuntutan
2. Apakah alasan tidak diterapkan hak
tertanggung diambil alih oleh pihak asuransi
subrogasi
untuk menuntut kerugian yang diderita
terhadap
asuransi
kendaraan bermotor di Kota Padang
tertanggung kepada pihak ketiga tersebut
?
atau disebut subrogasi.
C. Metode Penelitian
Dalam prapenelitian di perusahaan
1. Jenis penlitian
asuransi BUMIDA 67, penulis mendapatkan
Penelitian ini adalah penelitian
informasi dari staff klaim asuransi dimana
yuridis sosiologis. Penelitian yuridis
tertanggung
ganti
sosiologis yaitu menekankan pada
kerugian dari kesalahan orang lain dan
aspek hukum yang berlaku dikaitkan
klaim
dari
dengan kenyataan hukum dalam
penjelasan di atas maka penelitian ini ingin
prakteknya di lapangan atau dengan
mengetahui
cara
mendapatkan
asuransi.
dua
Bertitik
pelaksanaan
tolak
hak
subrogasi
mengumpulkan
data
dari
yang
erat
perusahaan asuransi, khususnya di tiga
perundang-undangan
perusahaan asuransi di kota Padang sebagai
kaitannya dengan penelitian serta
sampel yaitu ABDA, BUMIDA 67, dan
norma-norma yang berlaku tersebut
Garda Oto; dengan memilih judul :
dikaitkan atau dihubungkan dengan
HAK SUBROGASI PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP KERUGIAN
3
kenyataan-kenyataan yang ditemui di
a) KitabUndang-Undang
lapangan.3
HukumPerdata (KUHPerdata).
2. Sumber Data
b) Kitab
a. Data Primer
Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD).
Data primer adalah data yang
c) Undang-Undang
diperoleh langsung dari sumber
Nomor
40 Tahun 2014 Tentang
pertama melalui wawancara dengan
Perasuransian .
informan yaitu bapak Muliawansyah sebagai kepala cabang Garda Oto,
d) Undang-Undang Nomor 2
ibuk Yessi Afrida sebagai kasie
Tahun
teknik BUMIDA 67, bapak Bayu
Usaha Perasuransian.
Supryantoro sebagai staff klaim
2)
1992
Tentang
Bahan Hukum Sekunder
asuransi BUMIDA 67, bapak Devit
Mencakup berbagai data dari
sebagai staff klaim asuransi ABDA,
tiga
dan bapak Acil, Agus Catur Rianto,
(ABDA, BUMIDA 67, Garda
Ari, Budinov, Khadri Almi sebagai
Oto), hasil penelitian, hasil
nasabah.
karya
dari
hukum
b. Data Sekunder
asuransi
kalangan
tentang
ahli
asuransi,
khususnya tentang subrogasi.
Data sekunder adalah data yang
Teknik pengumpulan data
diperoleh dari bahan kepustakaan, 3. Teknik Pengumpulan Data
meliputi : 1)
perusahaan
a. Wawancara
Bahan Hukum Primer
Dalam
suatu
wawancara
Bahan-bahan hukum yang
terdapat dua pihak yang mempunyai
mencakup
kedudukan berbeda yaitu pengejar
peraturan
perundang-undangan
yang
informasi
berlaku yaitu :
yang
biasa
disebut
pewawancara atau interview pemberi informasi yang disebut informan atau respoden.4
4
Burhan Ashshofa, 1996, Metode Penelitian Hukum, Cetakan ke-1, PT Rineka Cipta, Jakarta, hlm.95.
3
Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, Cetakan ke-3 UI-Press, Jakarta, hlm.51.
4
Di dalam teknik pelaksanaanya,
disusun
dan
penelitian ini menggunakan teknik
metode
analisis
wawancara tidak berpatokan sebagai
dengan
pengumpul data. Menurut Burhan
sesuai
Ashshofa,
kemudian diambil kesimpulan yang
wawancara
tidak
berencana (tidak berpatokan) dalam wawancara
tidak
berarti
yang
akan
bahwa
HASIL
A.
mengelompokkan
data
masalah
yang
diteliti,
PENELITIAN
DAN
Penerapan hak subrogasi terhadap
Kota Padang.
dilakukan dalam penelitian yang Alat
yaitu
asuransi kendaraan bermotor di
pada aturan-aturan yang ketat. Ini
kualitatif.
kualitatif
PEMBAHASAN
diajukan
tetapi peneliti tidak terlampau terikat
bersifat
dengan
relevan dengan penelitian ini.
peneliti tidak mempersiapkan dulu pertanyaan
dianalisis
Berdasarkan
yang
Berdasarkan
pedoman
wawancara penulis dengan kepala
wawancara yang memuat pokok-
cabang Garda Oto yaitu bapak
pokok yang ditanyakan. Pedoman
Muliawansyah pada tanggal 16 April
wawancara ini diperlukan untuk
2015 jam 08.00 WIB, bahwa hak
menghindari
subrogasi tidak diterapkan walaupun
digunakan
adalah
keadaan
kehabisan
pertanyaan.5
ada di dalam polis, kecuali nasabah sendiri yang dengan kesadarannya
b. Studi Dokumen
dengan sukarela menyerahkan ganti
Studi dokumen adalah penelitian
rugi yang dia terima dari pihak
dengan cara mempelajari perundang-
ketiga
undangan, buku, hasil penelitian
kecelakaan.
yang terdahulu dan data yang ada pada
tiga
perusahaan
penyebab
Dalam
Asuransi
terjadinya
hal
ini
Muliawansyah
ABDA, BUMIDA 67, dan Garda
bapak
menyebutkan
kejujuran nasabah sangat diperlukan
Oto di Padang.
dalam melaksanakan hak subrogasi
3. Analisis Data
perusahaan asuransi. Karena dengan
Berdasarkan semua data yang
terjadi
kecelakaan,
perusahaan
diperoleh dari hasil penelitian, baik
asuransi tidak mengetahui apakah
data primer maupun data sekunder
nasabah memperoleh ganti kerugian atau
5
Ibid, hlm.96.
5
tidak
dari
pihak
ketiga.
Berdasarkan
pengalaman
bapak
mobil
dengan membayar secara
Muliawansyah nasabah yang jujur
kredit melalui perusahaan leasing.
dalam menceritakan kejadian saat
Mobil yang dibeli secara kredit harus
mengajukan klaim sangat sedikit.
diasuransikan
Menurut
bekerja,
kepentingan perusahaan leasing, dan
nasabah yang mengakui bahwa dia
karyawan perusahaan asuransi tidak
telah menerima ganti rugi dari pihak
menjelaskan
ketiga
tentang subrogasi kepada pembeli
beliau
selama
kemudian
menyerahkan
untuk
isi
polis
termasuk
kepada perusahaan asuransi ketika
mobil.
dia mengajukan klaim hanya satu
diasuransikan,
orang yang berprofesi sebagai dosen.
menawarkan nama-nama perusahaan
Saat
dan
asuransi kepada pembeli mobil dan
mengakibatkan mobil beliau rusak,
pembeli mobil menentukan pilihan
dan pihak ketiga yang menabrak
kepada
mobil bapak tersebut menempuh
kemudian pegawai dealer menelpon
jalur damai dengan membayar uang
karyawan
tunai sebesar Rp. 5.000.000,- di
Ketika
karyawan
perusahaan
tempat kejadian. Saat mengajukan
asuransi
datang
shoowroom
klaim, bapak tersebut menceritakan
pembeli mobil mengisi blangko yang
kepada surveyor bahwa kecelakaan
diberikan.
diakibatkan kesalahan pihak ketiga
asuransi memberitahu kapan polis
dan pihak ketiga membayar ganti
dapat diambil tanpa menjelaskan hak
rugi
dan
terjadi
sebesar
kecelakaan
Rp.
5.000.000,.
Ketika
menjamin
mobil
tersebut
pegawai
salah
satu
asuransi,
perusahaan
ke
asuransi.
Kemudian
kewajibannya.
dealer
karyawan
Selanjutnya
Selanjutnya bapak tersebut membuat
berdasarkan
surat pernyataan dan mencantumkan
dengan
sejumlah
kendaraan secara tunai menyatakan
uang
kemudian
pihak
yang
diterima,
wawancara
nasabah
yang
penulis membeli
Garda
Oto
bahwa saat membeli mobil, nasabah
asuransi
bapak
tersebut langsung datang kepada
tersebut di mana uang ganti rugi
perusahaan asuransi. Saat membuat
langsung diakumulasikan ke dalam
perjanjian
biaya klaim.
asuransi
menerima klaim
kewajiban
Dari empat orang nasabah
asuransi, menjelaskan
perusahaan hak
masing-masing
dan tetapi
tidak ada menjelaskan mengenai
menyatakan bahwa mereka membeli
tentang subrogasi kepada nasabah. 6
Menurut salah
satu
bapak
Budinov
nasabah
Selanjutnya
berdasarkan
yang
wawancara penulis dengan menurut
diwawancarai, mobil beliau ditabrak
kasie teknik asuransi BUMIDA 67
oleh pihak ketiga kemudian pihak
yaitu ibuk Yessi Afrida pada tanggal
ketiga membayar ganti kerugian
17 April 2015 jam 08.00 WIB
kepada bapak Budinov. Dengan
tentang penerapan hak subrogasi
keadaan mobil rusak tersebut bapak
adalah hal yang sama dengan kepala
Budinov
cabang
menceritakan
peristiwa
Garda
Oto
yaitu
yang terjadi untuk mendapatkan
diterapkan.
klaim asuransi tanpa menyerahkan
wawancara penulis dengan staff
uang ganti kerugian dari pihak ketiga
klaim asuransi BUMIDA 67 dengan
yang telah dia terima. Walaupun
bapak
bapak Budinov telah menceritakan,
dengan pernyataan kasie teknik,
namun perusahaan asuransi tidak
karena terlihat dari hasil wawancara
menuntut haknya.
penulis dengan staff klaim asuransi
bahwa
Bayu
Supryantoro
hasil
sama
mengabaikan hak subrogasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
Berdasarkan
tidak
perusahaan
Dari
wawancara
dengan
asuransi tidak menjelaskan tentang
bapak Devit staff klaim di asuransi
hak
nasabah,
ABDA pada tanggal 17 April 2015
hak
jam 12.10 WIB, dapat disimpulkan
subrogasi tidak berjalan dengan
bahwa pada asuransi ABDA hak
semestinya. Walaupun nasabah telah
subrogasi tidak dijalankan walaupun
menceritakan peristiwa yang terjadi
ada dalam polis, malahan dari
untuk mendapatkan klaim. Tetapi
wawancara
lebih disebabkan karena perusahaan
beliau tidak mengerti dengan hak
asuransi
subrogasi.
subrogasi
sehingga
kepada
menyebabkan
yang
menggunakan
tidak haknya
ingin dalam
B.
menuntut hak subrogasi, walaupun
risiko
yang
terhadap
ditanggung
bahwa
Alasan perusahaan asuransi tidak menerapkan
sudah dicantumkan dalam polis. Sebab
menunjukkan
hak
subrogasi
asuransi
kendaraan
bermotor di Kota Padang.
perusahaan asuransi telah tercakup
Seperti
di dalam premi yang dibayar oleh
Berdasarkan
hasil
wawancara penulis dengan kepala
nasabah.
7
cabang Garda Oto tentang alasan tidak
untuk
diterapkannya hak subrogasi tersebut :
terhadap
kecelakaan
yang
ini terjadi di sebuah tempat.
proses asuransi lama dan susah
Karyawan yang dikirim ke
maka nasabah tidak tertarik untuk
tempat kejadian kecelakaan /
membeli produk asuransi dengan
perkara membutuhkan biaya
perusahaan tersebut.
seperti
termasuk
informasi
terjadi, pada hal kecelakaan
1) Karena alasan bisnis, apabila
Asuransi
menggali
transportasi,
uang
dalam
makan, dan lain-lain dalam
kegiatan bisnis maka perusahaan
hal ini bapak Muliawansyah
asuransi
menyatakan
mencari
nasabah
sebanyak-banyaknya
untuk
dana yang lebih terhadap
memperoleh keuntungan. Maka
karyawan yang ditugaskan
dari
dalam menginvestigasi.
itu
dalam
perusahaan
asuransi
mencari
nasabah,
b) Salah
memberikan kemudahan dalam proses
klaim.
Apabila
dalam
tidak
tertarik
syarat
dalam
memperkuat
bukti
untuk
perusahaan asuransi adalah
untuk
bukti sketsa tempat kejadian
berasuransi. 2) Karena
satu
melaksanakan hak subrogasi
urusan proses klaim sulit maka nasabah
mengeluarkan
perkara dari polisi unit laka ada
kekhawatiran
lantas, dalam hal ini nasabah
perusahaan asuransi kalau pihak
mengeluarkan
ketiga
membutuhkan waktu.
tidak
kerugian sehingga
akan
mengganti
dengan
sukarela
membutuhkan
perusahaan nasabah
proses subrogasi dengan melalui
mempunyai
jalan
menanggulangi
asuransi
jujur
dalam
keluar risiko
untuk yang
ditanggung dengan menaikan harga
mengirim tim investigasi ke kejadian
tidak
apabila
Maka dari itu, perusahaan asuransi
menyelesaikan
pelaksanaan hak subrogasi,
tempat
asuransi
mengajukan klaim.
proses peradilan, seperti :
perusahaan
dan
3) Karena ada kekhawatiran dari
waktu
yang lama dalam menyelesaikan
a) Dalam
uang
premi yang dibayar oleh tertanggung
perkara
8
sehingga
risiko
yang
ditanggung
dengan cara menaikkan harga premi,
perusahaan asuransi telah tercakup
dapat
memberikan
dalam biaya premi tersebut.
asuransi dalam mengatasi risiko yang ditanggungnya.
Sedangkan hasil wawancara penulis dengan kasie teknik BUMIDA 67
PENUTUP
adalah hal yang sama dengan kepala
A. Simpulan
cabang Garda Oto, seperti : 1) Asuransi
BUMIDA
Berdasarkan 67
kerugian
bermotor
tetapi
pembahasan dari perusahaana asuransi ABDA, BUMIDA 67, dan Garda Oto
kendaraan masih
maka penulis dapat menarik simpulan
ada
sebagai berikut :
asuransi lainnya seperti asuransi kesehatan, asuransi pengangkutan barang
dan
dikhawatirkan ketiga
tidak
kerugian sehingga
Berdasarkan
uraian dari hasil penelitian dan hasil
tidak
hanya bergerak dalam bidang asuransi
perusahaan
a)
Hak subrogasi terhadap kerugian
lain-lain.
Maka
yang ditimbulkan
apabila
pihak
ketiga
akan
mengganti
dengan
sukarela
membutuhkan
oleh
terhadap
kendaraan
pihak
asuransi
bermotor
di
kota
Padang tidak diterapkan. Kecuali
waktu
nasabah sendiri
yang dengan
yang lama dalam menyelesaikan
kesadarannya
proses subrogasi dengan melalui
menyerahkan ganti rugi yang dia
proses
terima dari pihak ketiga peyebab
peradilan,
sehingga
perusahaan
asuransi
tidak
mempunyai
waktu
dalam
b) Alasan perusahaan asuransi tidak menerapkan
2) Karena ada kekhawatiran dari
nasabah
asuransi tidak
jujur
apabila dalam
terhadap
asuransi
kendaraan
bermotor
di
Kota
Padang
nasabah.
BUMIDA 67 menyatakan risiko yang ditanggung perusahaan asuransi telah
b) Adanya
tercakup di dalam biaya premi yang nasabah.
subrogasi
a) Alasan bisnis dalam mencari
Dalam hal ini kasie teknik
oleh
hak
dikarenakan :
mengajukan klaim.
dibayar
sukarela
terjadinya kecelakaan.
menyelesaikan masalah tersebut.
perusahaan
dengan
perusahaan
Sehingga
9
kekhawatiran asuransi
kalau
pihak
ketiga
tidak
akan
nasabah
saat
mengganti kerugian. dengan
pembelian
sukarela
terlebih dahulu.
sehingga
membutuhkan waktu yang
2. Sebaiknya
melakukan
produk
hak
asuransi
subrogasi
lama dalam menyelesaikan
diterapkan,
proses
mengurangi jumlah premi yang
subrogasi
dengan
melalui proses peradilan.
hak
3. Meningkatkan kesadaran hukum
bergerak
dalam
masyarakat
kerugian
asuransi
asuransi
lainnya
kesehatan,
seperti Ucapan Terima Kasih
asuransi
Pada
mengganti
tidak
kerugian
kepada
akan
yang
lama
ini
penulis
terima
kasih
banyak
pihak-pihak
yang
sudah
membantu penulis selama menyelesaikan
dengan
skripsi. Pihak-pihak yang dengan sabar
sukarela sehingga membutuhkan waktu
kesempatan
mengucapkan
lain. Maka dikhawatirkan apabila ketiga
berasuransi
kewajiban dalam berasuransi.
pengangkutan barang dan lain-
pihak
dalam
sehingga mengetahui hak dan
kendaraan bermotor, tetapi masih ada
tidak
standar dibuang saja.
mengajukan klaim.
asuransi
tetap
tentang subrogasi dalam polis
nasabah tidak jujur dalam
bidang
tersebut
diterapkan maka sebaiknya pasal
perusahaan asuransi apabila
hanya
akan
akan dibayar oleh nasabah apabila
c) Adanya kekhawatiran dari
3) Tidak
sehingga
ini
membimbing dan selalu memotivasi
dalam
penulis dalam menyelesaikan skripsi.
menyelesaikan proses subrogasi
Pihak
dengan melalui proses peradilan.
tersebut
Yansalzisatri,
B. Saran-Saran
S.H.,
adalah: M.H,
(1)
Ibu
selaku
Pembimbing I (2) Ibu Yofiza Media,
Selain kesimpulan, penulis juga
S.H., M.H, selaku Pembimbing II., (3)
memeberikan saran-saran terhadap hasil
Bapak Adri, S.H., M.H, Ketua Bagian
penelitian ini, sebagai berikut:
Hukum Perdata Fakultas Hukum dan selaku Penguji III (4) Ibu Elyana Novira,
1. Sebagai pihak asuransi harus
S.H., M.H, selaku Penguji II, (5) Ibu As
memberikan penjelasan hak dan
Suhaiti Arief, S.H., M.H, selaku Penguji
kewajiban yang dimiliki masingmasing
pihak
kepada
I, (6) Keluarga tercinta yang selalu
calon
10
memberi dukungan moril maupun materi. (7) serta kekasih hati dan teman-teman
H.M.N. Purwosutjipto, 1996, Cetakan
seperjuangan.
ke-4, Pengertian Pokok Hukum
Daftar Pustaka
Dagang Indonesia Hukum
A. Buku-buku
Pertanggungan, Djambatan,
Abbas Salim, 2012, Asuransi &
Jakarta.
Manajemen Risiko, Cetakan ke-
Man Suparman Sastrawidjaja,2003,
10, PT Raja Grafindo Persada,
Cetakan ke-2, Aspek-Aspek
Jakarta.
Hukum Asuransi Dan Surat
Abdulkadir Muhammad, 2011, Hukum
Berharga, P.T. Alumni,
Asuransi Indonesia, Cetakan ke-
Bandung.
5, PT Citra Aditya Bakti, Mariam Darus Badrulzaman, 2005,
Bandung.
Aneka Hukum Bisnis, Cetakan
Bambang Sunggono, 2012, Metode
ke-2, PT. Alumni, Bandung.
Penelitian Hukum, PT
Neng Yani Nurhayani, 2015, Hukum
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Perdata, Cetakan ke-1, CV Burhan Ashshofa, 1996, Metode
Pustaka Setia, Bandung.
Penelitian Hukum, Cetakan ke-
Rachmat Setiawan, 1991, Tinjauan
1, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Elementer Perbuatan
Djoko Prakoso, 2004, Hukum Asuransi
Melanggar Hukum, Cetakan ke-
Indonesia, Cetakan ke-5, PT
1, Binacipta, Bandung.
Rineka Cipta, Jakarta.
SIGma, 2011, Jurus Pintar Asuransi
Djoko Prakoso & I Ketut Murtika,
Agar Anda Tenang, Aman, &
Cetakan ke-3, Hukum Asuransi
Nyaman,Gmedia, Yogyakarta.
Indonesia, PT Rineka Cipta,
Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar
Jakarta.
Penelitian Hukum, Cetakan ke-
Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Seri
3, UI-Press, Jakarta.
Hukum Dagang Hukum Pertanggungan, Cetakan ke-10, Pionir Jaya Offset, Bandung.
11
Subekti, 1987, Hukum Perjanjian, Cetakan Ke-11, PT Intermasa, Jakarta. B. Perturan Perundang-undangan : Undang-Undang
Dasar
Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). UU Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian. UU Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian.
12