Modul ke:
PENDIDIKAN ETIK Etiket Pergaulan
Fakultas
EKONOMI DAN BISNIS Program Studi
Manajemen
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH..
Bagian Isi • • • • • • • •
Pendahuluan Pengertian Macam-macam Etika Norma dan Kaidah Etiket Sikap dan Perilaku Kooperatif Etis
Pendahuluan • Setiap manusia memiliki keignanan untuk membina hubungan dengan orang lain dikarenakan manusiaa hakekatnya membutuhkan interaksi dengan sesama manusia lain dalam menjalani kehidupan, hal ini bisa juga disebut dengan bergaul. • Bergaul adalah kegiatan aktif dalam mencari kesempatan untuk menemukan teman-teman yang dapat menambah wawasan dan belajar sesuatu yang baru. • Bergaul bukan semata-mata untuk mengisi waktu luang, akan tetapi bergaul dapat menambah wawasan pelajaaran yang tidak kita peroleh dari pergaulan sewaktu kita bersekolah bahkan dengan bergaul kita dapat mempelajari hal-hal yang baru serta memperluas jejaring (network) yang nantinya sebagai modal kita meraih kesuksesan.
Pengertian •
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos", yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).
•
Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam bentuk jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
•
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu: 1. Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). 2. Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
• Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut: 1. Terminius Techicus : Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yangmempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. 2. Manner dan Custom : Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian "baik dan buruk" suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
•
Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya, antara lain: 1. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The principles of morality, including the science of good and the nature of the right) 2. Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions) 3. Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual) 4. Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)
Macam-macam Etika • Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). • Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antar rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau normanorma yang dikaitkan dengan etika.
• Terdapat dua macam etika (Keraf: 1991: 23), yaitu sebagai berikut: 1. Etika Deskriptif 2. Etika Normatif
• Dari berbagai pembahasan definisi tentang etika tersebut di atas dapatdiklasifikasikan menjadi tiga (3) jenis definisi, yaitu sebagai berikut: 1. Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang nilai baik dan buruk dari perilaku manusia. 2. Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baikburuknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dantempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik. 3. Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia.
Norma dan Kaidah • Di dalam kehidupan sehari-hari sering dikenal dengan istilah normanorma atau kaidah, yaitu biasanya suatu nilai yang mengatur dan memberikan pedoman atau patokan tertentu bagi setiap orang atau masyarakat untuk bersikap, bertindak, dan berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah disepakati bersama. • Patokan atau pedoman tersebut sebagai norma (norm) atau kaidah yang merupakan standar yang harus ditaati atau dipatuhi (Soekanto: 1989:7). • Setiap anggota masyarakat mengetahui "hak dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan tata peraturan", dan tata itu lazim disebut "kaedah" (bahasa Arab), dan "norma" (bahasa Latin) atau ukuran-ukuran yang menjadi pedoman.
• Norma-norma tersebut mempunyai dua macam menurut isinya, yaitu: 1. Perintah, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibatnya dipandang baik. 2. Larangan, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibatnya dipandang tidak baik.
• Artinya norma adalah untuk memberikan petunjuk kepada manusia bagaimana seseorang harus bertindak dalam masyarakat serta perbuatan-perbuatan mana yang harus dijalankannya, dan perbuatan-perbuatan mana yang harus dihindari (Kansil, 989:81).
•
Kemudian norma tersebut dalam pergaulan hidup terdapat empat (4) kaidah atau norma, yaitu norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum, Dalam pelaksanaannya, terbagi lagi menjadi norma-norma umum (non hukum) dan norma hukum, pemberlakuan norma-norma itu dalam aspek kehidupan dapat digolongkan ke dalam dua macam kaidah, sebagai berikut:
1. Aspek kehidupan pribadi (individual) meliputi: a. Kaidah kepercayaan untuk mencapai kesucian hidup pribadi atau kehidupan yang beriman. b. Kehidupan kesusilaan, nilai moral, dan etika yang tertuju pada kebaikan hidup pribadi demi tercapainya kesucian hati nu-rani yang berakhlak berbudi luhur (akhlakul kharimah). 2. Aspek kehidupan antar pribadi (bermasyarakat) meliputi: a. Kaidah atau norma-norma sopan-santun, tata krama dan etiketdalam pergaulan sehari-hari dalam bermasyarakat (pleasantliving together). b. Kaidah-kaidah hukum yang tertuju kepada terciptanya ketertiban, kedamaian dankeadilan dalam kehidupan bersama atau bermasyarakat yang penuh dengan kepastian atau ketenteraman (peaceful living together).
Etiket • Salah satu elemen pendukung terciptanya pergaulan yang sehat adalah pemahaman akan tatakrama (etiket) yang dapat diterima secara universal. • Etiket menuntun kita agar selalu peduli kepada orang lain, tidak mementingkan diri sendiri, rendah hati dan mau mengikuti cara hidup bermasyarakat. • Etiket merupakan kebiasaan yang dapat dilakukan semua orang. Penekanannya adalah pada pengertian kebiasaan yang benar, yang merupakan kebutuhan primer agar kita dapat diterima di tengah-tengah lingkungan saat kita hadir. • Kunci utama penerapan etiket adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa hormat terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tata krama yang berlaku pada lingkungan di tempat kita berada.
• Istilah etika sebagaimana dijelaskan sebelumnya adalah berkaitan dengan moral (mores), sedangkan kata etiket adalah berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal. Persamaannya adalah mengenai perilaku manusia secara normatif yang etis. Artinya memberikan pedoman atau norma-norma
tertentu, yaitu bagaimana seharusnya seseorang itu melakukan perbuatan dan tidak melakukan sesuatu perbuatan. • Istilah etiket berasal dari Etiquette (Perancis) yang berarti dari awal suatu kartu undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja-raja di Perancis mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi untuk kalangan para elite kerajaan atau bangsawan.
• Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. • Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan.
• Menurut K. Bertens, dalam buku berjudul Etika, 1994. Penerbit Utama Gramedia Utama, Jakarta, yaitu selain ada persamaannya, dan juga ada empat perbedaan antara etika dan etiket, yaitu secara umumnya sebagai berikut: 1. Etika adalah niat, niat apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya, 2. Etiket ialah menetapkan cara, untuk melakukan sesuatu perbuatan benar sesuai dengan harapan 3. Etika adalah nurani (batiniah), bagaimana harus etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya, 4. Etiket adalah formalitas (lahiriah).
Sikap dan Perilaku •
Kreatif dan Kritis Sikap dan perilaku kreatif dan kritis dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: proses, pribadi, lingkungan, dan produk.
•
Dilihat dari proses, mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan tugastugas yang sifatnya divergen, yang ditandai dengan adanya ketertarikan untuk berdiskusi, mampu menyelesaikan masalah, mampu menyelesaikan tugas, mampu bekerjasama, dan mampu menyelesaikan persoalan yang bersifat menantang.
•
Dilihat dari sudut pribadi, mahasiswa diharapkan memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas yang menjadi tanggung jawabnya yang ditandai dengan disiplin dan daya juang yang tinggi.
•
Dilihat dari aspek produk, mahasiswa diharapkan dapat menghasilkan karya atau produk (baik konsep maupun benda) yang inovatif dan ditandai kebaruan (novelty), kemenarikan, dan kemanfaatan.
Kooperatif •
Sikap kooperatif terkait dengan kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kelompok yang ditandai dengan keinginan untuk berkontribusi dalam kelompok, tidak mendominasi kelompok, dan memberi kesempatan orang lain untuk berpartisipasi.
•
Sikap kooperatif juga terkait dengan kemampuan berkomunikasi yang ditandai sikap asertif (mampu menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan tanpa merugikan pihak lain); mampu berkomunikasi secara lisan, tertulis, verbal, nonverbal secara jelas, sistematis tidak ambigu; menjadi pendengar yang baik; merespon dengan tepat (sesuai dengan substansi dan caranya); dan dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik.
•
Selain itu, sikap kooperatif juga terkait dengan kemampuan membangun sikap saling percaya (trust). Sikap ini ditandai dengan adanya komitmen dan disiplin yang bersifat terbuka dalam menerima pendapat orang lain (openness), berbagi informasi (sharing), memberi dukungan (support) dengan cara elegant dan gentle, menerima orang lain (acceptance) dengan tulus, terampil mengelola konflik, mampu mengubah situasi konflik menjadi situasi problem solving, serta jeli dalam mengkritisi ide/gagasan dari orang lain dan bukan mencela orangnya (personal).
Etis • •
•
•
Sikap etis dalam etika pergaulan baik akademik maupun dalam kehidupan seharihari ditandai dengan sikap jujur, berpikir positif, bertatakrama, dan taat hukum. Berpikir positif ditandai dengan adanya sikap adil dan objektif (tidak apriori terhadap orang atau kelompok lain), toleransi/apresiasi (menerima dan menghargai keragaman atau perbedaan, termasuk perbedaan pendapat), dan dapat bekerjasama dengan semua orang (tanpa melihat perbedaan latar belakang suku, agama, ras, atau golongan). Sikap bertatakrama ditandai dengan bertutur kata santun yang tetap berpikir kritis (santun dalam berargumen, misalnya ditunjukkan dengan penggunaan istilah, salam, maaf, permisi, terima kasih); berpenampilan dan berperilaku sopan baik dalam tingkah laku maupun tatacara berpakaian (bersih, rapi, dan atau menutup aurat bagi yang merasa perlu); serta menghormati tradisi serta norma masyarakat lokal/setempat. Sikap taat hukum ditandai dengan sikap dan perilaku mematuhi peraturan walaupun secara fisik tidak ada yang mengawasi; tidak mengkonsumsi minuman keras dan atau narkoba; tidak memiliki barang illegal; tidak melakukan perusakan lingkungan hidup (bioetik); menolak budaya instan (jalan pintas) yang mendorong pelanggaran akademik (menyontek, menjiplak tugas/karya tulis, melakukan perjokian, dan suap-menyuap); serta tidak melakukan perbuatan yang merugikan negara, lembaga, atau orang lain.
• Kata-kata Yang Harus Diucapkan Dalam Pergaulan Sehari-hari : 1. Mengucapkan Salam 2. Meminta Izin 3. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda 4. Bersikap santun dan tidak sombong 5. Berbicara dengan perkataan yang sopan 6. Tidak boleh saling menghina 7. Tak boleh saling membenci dan iri hati 8. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat 9. Mengajak untuk berbuat kebaikan
Daftar Pustaka •
Artiningrum, Primi, dan Srijanti. Etika : Membangun sikap profesionalisme sarjana. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu, 2007. Jefkins, Frank. 1996. Public Relations. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. Ruslan, Rusady. Etika Kehumasan, Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta: Rajawali Pers. Suseno, Frank Magnis. 1987. Dasar Masalahmasalah Pokok Filsafat Moral. Kumpulan berbagai sumber di internet (goegle) Srijanti, dkk. Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana. Edisi 2. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2009.
Referensi Lainnya : http://www.scribd.com/doc/Mengembangka n Kepemimpinan http://wikipedia.com http://www.google.co.id http://www.googleimage.co.id http://www.marketing.co.id/blog/2012/08/2 8/12-cara-mendukung-kerja-sama-tim/ http://www.google/image.co.id
Terima Kasih Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.