Modul ke:
11
GEOSTRATEGI
Fakultas
Teknik Program Studi
MKCU
Yayah Salamah, SPd. MSi.
Tujuan Instruksional Khusus 1. Menyebutkan pengertian dan latar belakang geostrategi dan hukum. 2. Menguraikan tujuan dan fungsi geostrategi 3. Menjelaskan sifat-sifat Ketahanan Nasional 4. Mengetahui konsepsi dasar dan strategi astra gatra 5. Mengetahui implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya
A. Pengertian Geostrategi/ Ketahanan Nasional • Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang dan damai (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). • Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografis negaa dalam menentukan kebijakan, tujuan dan sarana untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. • Geostrategi / Ketahanan Nasional Indonesia adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia, serta memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera.
B. Latar Belakang Geostrategi • Sejak kemerdekaan 1945, bangsa dan Negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman dari dalam dan luar negeri. • Dengan posisi geografis, potensi sumber kekayaan alam, serta besarnya jumlah dan kemampuan penduduk, Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh Negara-negara besar. • Hal tersebut akan menimbulkan dampak negative terhadap segenap aspek kehidupan dan mempengaruhi , bahkan membahayakan kelangsungan hidup dan eksistensi NKRI. • Untuk menjamin eksistensi bangsa dan Negara di masa kini dan akan datang, bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang dibina secara konsisten dan berkelanjutan.
• Dengan demikian, kondisi Kehidupan Nasional merupakan pencerminan Ketahanan Nasional, yaiutu kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah NKRI.
C. Tujuan Geostrategi • Geostrategi / Ketahanan Nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintahan, seperti tegaknya hokum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran, terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan hokum dan keadilan social, serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.
D. Fungsi Geostrategi Daya Tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala macam bentuk ancaman, gangguan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa dan Negara Indonesia dalam aspek: a. Ketahanan dalam aspek ideologi. b. Ketahanan pada aspek politik. c. Ketahanan pada aspek ekonomi. d. Ketahanan pada aspek social budaya. e. Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan Sebagai pengarah pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam ideology, politik, ekonomi, social budaya, (hankam) sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
E. Sifat Geostrategi Sifat-sifat Ketahanan Nasional adalah sebagai berikut : 1. Manunggal 2. Mawas ke Dalam 3. Kewibawaan 4. Berubah menurut waktu 5. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan 6. Percaya pada diri sendiri 7. Tidak tergantung pada pihak lain
F. Konsepsi Dasar Geostrategi • Konsepsi adalah teori atau model yang merupakan pedoman dalam menciptakan Ketahanan Nasional melalui pembangunan seluruh aspek Ketahanan Nasional. • Model-model yang ada dalam konsepsi Ketahanan Nasional meliputi : 1. Model Astagatra • Model astagatra merupakan model yang berisi delapan gatra yang terdiri atas trigatra (Geografi, SDA, Demografi) dan Pancagatra (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, serta Pertahanan, dan Keamanan).
2. Model Morgenthau • Model Morgenthau menganggap pentingnya perjuangan untuk mendapatkan power position (posisi yang kuat) dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya maka terdapat advokasi untuk memperoleh power position sehingga muncul strategi ke arah balance of power (penyeimbang kekuatan). 3. Model Alfred Thayer Mahan • Model ini menganggap bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur geografi, bentuk dan wujud bumi, luas wilayah, jumlah penduduk, watak nasional atau bangsa, dan sifat pemerintahan.
Dalam membentuk kekuatan laut suatu Negara terdapat empat faktor : a. Situasi geografi b. Kekayaan alam c. Konfigurasi wilayah d. Jumlah penduduk 4. Model Cline • Cline melihat suatu Negara dari luar sebagaimana dipersepsikan Negara lain. Hubungan antarnegara sangat dipengaruhi oleh persepsi suatu Negara. Termasuk dalam persepsi atas system penangkalan dari Negara lainnya. • Negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar (wilayah besar) dan SDA yang besar pula
G. Komponen Strategi Astagatra Komponen ini adalah komponen strategi yang terdiri atas 8 gatra (aspek). Aspek ini terdapat dalam dua bagian : 1. Trigatra Merupakan komponen yang bersifat alamiah. Komponen ini meliputi 3 unsur : a. Aspek Geografi Aspek yang berkaitan dengan letak kondisi bumi dimana Negara berada. Pengaruh letak geografi terhadap politik melahirkan geopolitik (wawasan nusantara) dan geostrategic (ketahanan nasional). Beberapa wawasan nasional yang tumbuh karena pengaruh geografi adalah: Wawasan benua, Wawasan bahari, Wawasan dirgantara, Wawasan kombinasi. Indonesia : wawasan kombinasi atau wawasan nusantara
b. Sumber Daya Alam Kekayaan alam yang terkandung dalam sumber daya alam Indonesia dapat dibagi menjadi 3 golongan : 1. Hewani (fauna) 2. Nabati (flora) 3. Mineral (tambang) Pola dasar pengelolaan sumber daya alam dilakukan berdasarkan asas : 1. Maksimal 2. Lestari 3. Daya saing
Untuk mengatasi kesenjangan (gap) antara potensi SDA dengan penduduk, maka diupayakan: 1. Menyusun pola pengelolaan SDA 2. Mengembangkan IPTEK 3. Membina kesadaran social 4. Mengadakan program pembangunan yang serasi 5. Mengadakan pembentukan modal yang cukup 6. Menciptakan daya beli konsumen yang cukup
c. Keadaan dan Kemampuan Penduduk Penduduk adalah orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut. Masalah yang dihadapi dalam kependudukan meliputi: 1. Jumlah penduduk 2. Komposisi penduduk 3. Distribusi penduduk
2. Pancagatra Komponen pancagatra adalah komponen yang meliputi 5 aspek Ketahanan Nasional dalam kehidupan social (intangible). Komponen pancagatra meliputi: a. Ketahanan di bidang Ideologi b. Ketahanan Nasional di bidang politik c. Ketahanan nasional di bidang ekonomi d. Ketahanan nasional dibidang social dan budaya e. Ketahanan nasional di bidang hankam
H. Hubungan Komponen Strategi Antargatra 1. Komponen strategi trigatra a. Gatra geografi dan sumber kekayaan alam Hubungannya dapat menjadi sumber / tempat bagi tumbuh dan berkembangnya potensi sumber kekayaan alam. Asas pengelolaan dan pengembangannya adalah: 1. Kemanfaatan 2. Kelestarian lingkungan hidup 3. Kesinambungan 4. Pemerataan 5. Keadilan 6. Pasal 33 UUD 1945
b. Gatra geografi dan penduduk Hubungannya adalah dapat menjadi sumber / tempat bagi penduduk untuk memperoleh nilai tambah dalam meningkatkan taraf hidup, pendapatan per kapita, dan lingkungan hidup yang sehat bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. • Strategi pembinaan dan pengelolaan penduduk : 1. Penciptaan kualitas penduduk 2. Distribusi penduduk yang merata. c. Gatra kekayaan alam dan penduduk Hubungannya adalah dapat menjadi sumber bagi penduduk memperoleh nilai tambah dalam meningkatkan taraf hidup, pendapatan per kapita, dan lingkungan hidup yang sehat bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
2. Hubungan antar komponen dalam pancagatra Komponen ini bersifat intangible atau bersifat kehidupan social : a. Gatra Ideologi • Pancasila sebagai ideology bangsa dan Negara, berfungsi mengarahkan perjuangan bangsa mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Hubungan gatra Ideologi memengaruhi aspek politik, social budaya, dan hankam. b. Gatra politik • Politik merupakan suatu proses alokasi system nilai dan norma kehidupan bernegara yang diyakini benar oleh suatu bangsa yang dilakukan oleh subuah institusi yang berwenang. Hubungan gatra politik memengaruhi aspek ideology, ekonomi, social budaya, dan hankam.
c. Gatra ekonomi Ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap ketahanan nasional. Hubungan gatra ekonomi memengaruhi aspek ideology, politik, social budaya, dan hankam d. Gatra sosisal budaya Social budaya mencerminkan tingkat kesejahteraan bangsa baik fisik maupun kejiwaanwarganya. Hubungan gatra social budaya memengaruhi aspek ideology, politik, ekonomi, dan hankam. e. Gatra hankam Stabilitas nasional yang aman dan damai merupakan kondisi hankam yang baik. Hubungan gatra hankam memengaruhi aspek ideology, politik, ekonomi, social dan budaya.
I. Implementasi Ketahanan Nasional diartikan melaksanakan atau menggunakan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan yang dilandasi sikap ulet dan tangguh untuk mengembangkan daya saing bangsa yang kompetitif dan dihormati dunia. 1. Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang politik • Beberapa hal harus dilakukan , diantaranya : a. menghadapi globalisasi maka perlu diadakan peningkatan kompetensi diplomat menjadi perunding Internasional. b. Mengembangkan politik luar negeri yang bebas dan aktif. c. Masalah disintegrasi dan otonomi d. Penataan system politik yang menjamin kestabilan pemerintahan e. System birokrasi yang efisien
I. Implementasi Ketahanan Nasional 2. Dalam bidang Ekonomi • Beberapa hal harus dilakukan , diantaranya : a. Menata kebijakan fiscal b. Mengembangkan industry berorientasi produk dalam negeri c. Meningkatkan swasembada pangan d. Mengembangkan iklim investasi yang baik e. Mengembangkan system ekonomi kerakyatan dan mendorong usaha kecil menengah f. Mengembangkan system pasar dengan mengurangi campur tangan pemerintah g. Mengembangkan pasar modal yang sehat h. Mengelola kebijakan mikro dan makro secara hati-hati i. Meningkatkan efisiensi BUMN
I. Implementasi Ketahanan Nasional 3. Bidang Sosial dan Budaya Beberapa hal harus dilakukan, diantaranya: • Meningkatkan HDI Indonesia • Meningkatkan taraf pendidikan Indonesia • Meningkatkan pemberantasan korupsi • Meningkatkan kesadaran HAM • Mengembangkan budaya hokum di semua lapisan masyarakat • Menyelenggarakan proses pengadilan yang cepat, mudah, murah dan terbuka untuk meningkatkan kepastian hukum
Terima Kasih Yayah Salamah, S.Pd M.Si