BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian.
Penelitian
ini
termasuk dalam
kategori
penelitian verifikatif
(penelitian untuk melakukan pengujian), yaitu penelitian yang berusaha menjelaskan hubungan kausal dan menguji keterkaitan yang terjadi antara fakta-fakta pengembangan proses pendidikan STPDN (JARLATSUH) dengan kinerja Purna Praja.
Metoda dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif analisis, yang bertujuan menjelaskan atau menguraikan gejala dan masalah dari objek yang diteliti, berdasarkan hubungan variabel-variabel.
B. Unit Analisis, Populasi, Sampel dan Responden. 1. Unit Analisis.
Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subyek penelitian (Arikunto, 1993 : 116). Berdasarkan pengertian tersebut sesuai dengan variabel yang diteliti, maka yang menjadi unit analisis
dalam penelitian ini adalah keseluruhan Purna Praja STPDN angkatan I (lulusan tahun 1992) sampai angkatan VIII (lulusan tahun 2000) yang bertugas berbagai unit kerja di wilayah pemerintahan Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.
49
2. Populasi.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek /
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1998 : 57). Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Puma Praja STPDN yang berada di Kabupaten Gowa yang berjumlah 35 orang, pimpinan
(atasan langsung) dan mitra kerja di unit kerja Purna Praja tersebut. 3. Sampel.
Sampel adalah bagian dari populasi (Nazir 1988 : 62). Selanjutnya Sugiyono (1997 : 57) memberikan pengertian bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Namun Sampel diambil apabila karakteristik populasi terwakili secara
representatif, dengan ketentuan : (a) Bila karakteristik populasi sangat homogen dalam jumlah yang banyak, diambil sampel random, dan bila
sedikit kemungkinan penelitian populasi (sampel populasi); (b) Bila karakteristik populasi sangat heterogen, maka diambil sampel stratum atau purposif (kriteria).
Mengingat jumlah Purna Praja STPDN dari angkatan I (lulusan tahun 1992) sampai dengan angkatan VIII (lulusan tahun 2000) yang bertugas di Kabupaten Gowa hanya 35 orang yang tersebar di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa dan 9 kecamatan defenitif serta 3
kecamatan perwakilan, maka penelitian ini menggunakan sampling jenuh.
50
Sedangkan pimpinan (atasan langsung) dan mitra kerja digunakan sebagai nara sumber pendukung kuesioner. Mengingat keterbatasan (tenaga.waktu dan biaya) yang penulis hadapi, maka teknik penentuan
nara sumber pendukung (mitra kerja), menggunakan sampling aksidental,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai nara sumber, bila dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data, dengan ketentuan setiap unit kerja ditetapkan sekurang-kurangnya 1 orang responden. 4. Responden.
Responden terdiri dari 65 Orang yang terdiri dari Purna Praja,
pimpinan dan mitra kerja di unit kerja Purna Praja. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.
Populasi Obyek Penelitian Yang Dijadikan Responden
Unit Kerja
Responden
No.
1. 2.
3.
Purna Praja STPDN
Sekretariat Daerah
Kecamatan Defenitif
Kecamatan
20
12
3
5
2
5
2
Perwakilan
Pimpinan : -
Sekretaris Daerah
1
-
Ka. Dinas
1
-
Ka. Bagian
5
-
Sekretaris BKD
1
-
Camat
Mitra kerja
8
i
Jumlah
36
22
"7
C. Opersionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah slifct^^^^^ pengajaran (Xi), pelatihan (X2), dan pengasuhan (X3), sedangkan variabel terikat adalah kinerja (Y).
Defenisi operasional dari pengajaran adalah upaya pendidikan
yang berbentuk kuliah di kelas dengan sasaran untuk memberikan pemahaman pengetahuan teoritik dan praktek yang memberikan dasar bagi keahlian profesional, yaitu bidang pemerintahan dalam negeri pada umumnya dan pemerintahan daerah khususnya.
Defenisi
operasional
pelatihan
yaitu
upaya
pendidikan
yang
berbentuk aplikasi yang dilakukan baik dalam kelas maupun di lapangan, dengan sasaran untuk membentuk kemanpuan penguasaan praktek
dalam
aspek
keterampilan
profesi
dan
sekaligus
dalam
rangka
pembentukan kepribadian kader.
Defenisi operasional pengasuhan adalah upaya pendidikan yang berbentuk bimbingan dan penyuluhan di lingkungan pendidikan dengan sasaran
untuk
menanamkan
nilai-nilai
budaya
dan
pembulatan
penguasaan akademis dalam rangka pembentukan kepribadian kader
pimpinan pemerintahan dalam negeri dengan titik berat pada aspek mental
kejuangan
dan
pengayoman masyarakat.
wawasan
nusantara
serta
pelayanan
dan
52
Sedangkan defenisi operasional kinerja adalah tingkat pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi, kualitas dan kuantitas pekerjaan dan kedisiplinan kerja.
Hubungan kedua variabel tersebut dapat diilustrasikan pada gambar berikut ini:
Kinerja Purna Praja (Y)
Proses Pendidikan STPDN
(X)
Gambar 3. Variabel Penelitian
Opersionalisasi dari
kedua variabel tersebut, diuraikan dalam
dimensi dan indikator, sebagaimana yang terdapat pada tabel berikut. Tabel. 4
Operasionalisasi Variabel Pengajaran Variabel
Pengajaran (X,)
Dimensi 1. Materi Perkuliahan
Indikator ♦
Keterkaitan materi kuliah dengan kurikulum dan SAP.
♦
dengan
♦ ♦
Pelaksanaan metode belajar. Keterkaitan metode belajar dengan karakteristik yang dibutuhkan di lapangan.
♦
Prasarana dan sarana.
♦ ♦
Pelaksanaan UTS/UAS.
♦
Proses belajar mengajar selama tahun ajaran berlangsung.
♦
Kendala-kendala.
♦
Kebijakan operasional pengajaran.
Hubungan materi kuliah pelaksanaan tugas. ♦ Pelaksanaan perkuliahan.
2. Metode Belajar
3. Evaluasi
4. Laporan Kegiatan
Penyampaian hasil evaluasi.
53
Tabel. 5
Operasionalisasi Variabel Pelatihan Variabel Pelatihan
Dimensi
Indikator ♦
1. Materi Pelatihan
Keterkaitan materi pelatihan dengan kurikulum dan SAP.
(X2)
♦
dengan
♦
♦
Pelaksanaan metode pelatihan. Keterkaitan metode pelatihan dengan dibutuhkan di lapangan. Prasarana dan sarana pelatihan.
♦ ♦
Penyampaian hasil evaluasi.
Hubungan materi kuliah pelaksanaan tugas. ♦ Pelaksanaan perkuliahan. 2. Metode Pelatihan
♦
3. Evaluasi
4. Laporan Kegiatan
Pelaksanaan UTS/UAS.
♦
Proses belajar mengajar selama tahun ajaran beriangsung.
♦
Kendala-kendala.
♦
Kebijakan operasional pelatihan.
Tabel. 6
Operasionalisasi Variabel Pengasuhan Variabel
Pengasuhan (X3)
Dimensi
Indikator
Pelaksanaan materi pengasuhan.
1. Materi Pengasuhan ♦
♦
2. Metode Pengasuhan
♦ ♦
Keterkaitan materi pengasuhan dengan Pola Pengasuhan Kepribadi an Praja. Hubungan materi pengasuhan dengan pelaksanaan tugas. Pelaksanaan metode pengasuhan. Keterkaitan metode pengasuhan dengan karakteristik yang dibutuhkan di lapangan.
3. Evaluasi
♦
Prasarana dan sarana pengasuhan.
♦
Pelaksanaan 16 aspek pengasuhan. Penyampaian hasil evaluasi.
♦
4. Laporan Kegiatan
♦
Proses pengasuhan selama tahun ajaran beriangsung. ♦ Kendala-kendala yang dihadapi. ♦> Kebijakan operasional pengasuhan.
54
Tabel. 7
Operasionalisasi Variabel Kinerja Variabel
Kinerja (Y)
Dimensi
1. Tugas &Fungsi
j
♦
Indikator
I
Pemahaman pada tugas pokok dan j
fungsj
j •:• Kemanpuan melaksanakan tugas dan fungsi.
I
2 Kualitas & Kuantitas
j
*
Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pekerjaan
| ♦ Adaptasi dan kemanpuan bekerjasama. j •:• Kreativitas dalam melaksanakan tugas.
j <• Pencapaian target pekerjaan.
3 Kedisiplinan
! * Akuntabilitas pelaksanaan tugas pokok I dan fungsi. | ♦ Kedisiplinan dalam pelaksanaan tugas j sehari-hari. i
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data. 1. Teknik Pengumpulan Data.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi dua jenis, yakni data primer dan data sekunder. Data primer diperiukan untuk pengujian
hipotesis yang telah dtetapkan, sedangkan data sekunder diperiukan sebagai informasi tambahan
yang diambil dari pihak-pihak yang
berwewenang dan berkompoten. Kedua jenis data di atas diperoleh dari: a.
Purna Praja yang bersangkutan di lapangan.
b. Pimpinan Unit Kerja di mana Purna Praja melaksanakan tugas. c.
Mitra kerja Purna Praja.
Adapun teknik-teknik yang dipergunakan untuk mengumpulkan data tersebut di atas, dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
33
a. Kuesioner, dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan yang
bersifat tertutup secara tertulis dengan menggunakan skala likert, di mana setiap pertanyaan telah tersedia 5 (lima) altematif jawaban dalam bentuk checklist, sehingga responden tinggal memilih salah satu
altematif jawaban yang dianggap sesuai dengan kenyataan praktis. b. Wawancara,
di
samping
penyebaran
daftar
pertanyaan
dalam
penelitian ini digunakan juga teknik wawancara (interview) langsung
kepada responden dalam hal ini pimpinan unit kerja dan mitra kerja di mana Purna Praja bertugas. Tujuannya untuk mendapat informasi atau data pendukung lainnya sebagai bahan pelengkap dari kuesioner yang diedarkan, khususnya kemanpuan kinerja Purna Praja.
c. Dokumentasi, pengumpulan data melalui dokumentasi didasarkan pada dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang ada pada unit kerja di
mana Purna Praja bertugas. Adapun data yang diperiukan dengan teknik dokumentasi ini adalah daftar jumlah dan jabatan yang telah diduduki oleh Purna Praja.
d. Observasi, yakni melakukan penelitian langsung di lapangan tentang keadaan yang sebenarnya mengenai masalah yang diteliti. 2. Alat Pengumpulan Data.
Untuk menjaring data primer digunakan alat atau instrumen berupa
kuesioner atau angket, yang ditujukan kepada responden dalam hal ini
Purna Praja STPDN. Kuesioner sebagai alat pengumpulan data bertujuan
56
untuk mengumpulkan data guna menguji fakta, persepsi, sikap dan perilaku responden.
Sedangkan pengaturan skor altematif jawaban responden adalah sebagai berikut:
Nilai jawaban selalu
diberi skor 5
Nilai jawaban sering
diberi skor 4
Nilai jawaban kadang-kadang
diberi skor 3
Nilai jawaban hampir tidak pernah diberi skor 2 Nilai jawaban tidak pernah
diberi skor 1
Selanjutnya untuk mengetahui setiap kategori tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu intervalnya, dengan menggunakan rumus : _ SkorTertinggi - SkorTerendah JumlahAUenwtifJawaban
= Izl 5
= 0,8
Interval dari masing-masing kategori jawaban dapat ditentukan dengan nilai skor sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel. 8
Interval, Kategori, dan Skor Jawaban Interval Jawaban
4,24-5,00 3,43-4,23 2,62-3,41 1,81 -2,61 1,00-1,80
Kategori Jawaban
I
Skor Jawaban
Selalu
5
Sering Kadang-kadang
4
Hampir Tidak Pernah Tidak Pernah
2
3
1
57
Sebelum kuesioner disebar, terlebih dahulu dilakukan uji validitas
dan uji reliabilitas yang dilakukan dengan cara meminta penilaian komisi
pembimbing penulisan altematif
jawaban
tesis mengenai perangkat pertanyaan dan
serta
aspek-aspek
variabel
penelitian,
untuk
penyempumaan materi kuesioner.
E. Teknik Analisa Data.
Untuk menganalisa data yang telah diperoleh maka langkahT
langkah yang ditempuh untuk menganalisanya adalah sebagai berikut: 1.
Menyeleksi data, yaitu untuk mendapatkan data dan keterangan yang diperiukan untuk diolah dan diproses.
2.
Klasifikasi data, yaitu data yang diperoleh dikelompokkan, sehingga
dapat mencerminkan tujuan dan permasalahan yang ditentukan. 3.
Mengolah data sesuai dengan materi permasalahan sebagai laporan penelitian.
4.
Menganalisa data dengan konsep statistika sederhana sebagai
jawaban terhadap
permasalahan
penelitian
bagi
pengumpulan
informasi.
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka analisa
data dilakukan
dengan teknik analisis jalur dengan menggunakan skala interval dan untuk menjawab rumusan masalah memakai korelasi Pearson Product Moment. Brannen (1997 : 89), mengemukakan bahwa pendekatan kuantitatif menekankan kualitas, ubahan-ubahan dan pendekatan yang belum
58
tersusun, sementara penelitian kualitatif terfokus pada uraian perpektif
subyek, proses dan rincian kontekstual. Dengan demikian, analisa data dalam penelitian ini lebih diarahkan kepada analisis kuantitatif dibantu oleh
kualitatif.
Ini berarti di samping
menggunakan data
statistik
imperensial, juga akan digunakan pula statistik deskriptif dalam penyajian hasil penelitian ini. Jadi digunakan Metode Trianggulasi atau perpaduan antara kuantitatif dan kualitatif dengan domoinasi kuantitatif.
Untuk pengolahan data digunakan sistem komputerisasi dengan
program komputer Excel For Office 97. Adapun langkah-langkah analisis data penelitian tersebut mengaju pada buku "Statistic for The Behavioral Science" karya Gravetter dan Walnau (1985 : 73-85) dengan proses perhitungannya sebagai berikut:
1. Mengolah skor dari tiga instrumen penelitian dan penyebaran data disajikan dalam bentuk pengelompokan data rata-rata hitung dan simpangan baku atau standar deviasi. 2. Pengujian persyaratan analisis data, yaitu normalitas dan linieritas.
3. Menentukan persamaan regresi dan keberantaian regresi sederhana dengan uji-r. 4. Menghitung korelasi sederhana antar variabel yang dilanjutkan dengan uji hipotesis dan signifikansi koefisien korelasi sederhana.
5. Menentukan persamaan regresi ganda dan uji keberhasilan regeresi tinier ganda. 6. Menghitung koefisien korelasi ganda dan uji keberkaitan koefisien korelasi ganda.
7. Menghitung koefisien korelasi parsial, pengujian keberantaian koefisien korelasi parsial.
Selanjutnya
didalam
pengujian
hipotesis
digunakan
metode
altematif dengan menggunakan probabilitas ( p < 0,05 ) signifikan dengan Ho, dengan model hipotesa yang diajukan sebagai berikut:
59^
of It r^Y
rX3Y
Gambar 4. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian
Keterangan :
Xi = Sub Sistem Pengajaran X2 = Sub Sistem Pelatihan
X3 = Sub Sistem Pengasuhan Y = Kinerja
^P-f^/;