BAB III METODA PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian
deskriptif
korelasional
dengan
menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian deskriptif korelasional adalah penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara 2 variabel yaitu variabel bebas dan terikat, Nursalam (2001). Pendekatan Cross Sectional adalah pengambilan data pada suatu waktu tertentu dimana data tersebut menggambarkan pada waktu tersebut (Muslim, 1996). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang akan diteliti, Notoatmojo(2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang dirawat di RB Alamanda pada Bulan Juli – Agustus 2007. 2. Sampel Sampel merupakan sebagian dari obyek yang diteliti yang dianggap mewakili populasi, Nursalam (2002). Sampel pada penelitian ini adalah ibu post partum primipara sebanyak 30. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik sampling dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan keinginan peneliti , Machfoedz (2005) dengan kriteria inklusinya adalah:
36 a. Ibu post partum primipara. b. Ibu post partum primipara bersalin normal. c. Ibu post partum 24 jamm setelah persalinan. d. Ibu bersalin yang dirawat pada Bulan Juli – Agustus 2007. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Variabel Independent komunikasi Terapeutik perawat
Variabel dependent Tingkat Nyeri Persalinan Normal
Definisi Komunikasi yang dilakukan oleh perawat kepada pasien melalui pendekatan secara verbal dan non verbal yang bertujuan untuk membantu kesembuhan pasien yang terdiri dari tahap pra interaksi, tahap orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi. Rasa tidak nyaman yang dirasakan ibu saat proses persalinan dan merupakan respon subyektif yang diakibatkan karena kontraksi rahim dan peregangan jalan lahir.
Alat ukur Kuesioner menggunakan pernyataan.
Hasil ukur Skala Total nilai Nominal 20 skor: 31 – 40 komunikasi terapeutik dan 21 – 30 tidak komunikasi terapeutik.
Kuesioner Mc.Gill dan rentang skala 0=5 A. Skor 0: Tidak nyeri B. Skor 1: Nyeri ringan C. Skor 2:Tidak nyaman D. Skor 3: Menderita E. Skor4:Sangat menderita F. Skor 5: Menyiksa
Total nilai Ordinal skor : 0-1: ringan 2-3: sedang 4-5: Berat
37
D. Metoda Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian meliputi: - Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh berdasarkan wawancara langsung terhadap responden yang meliputi: identitas responden, memperoleh persetujuan menjadi responden dan mengetahui intensitas nyeri responden baik yang dilakukan intervensi maupun yang tidak dilakukan intervensi. - Data sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan pencatatan langsung terhadap data yang sudah ada, meliputi : catatan perawatan, buku register, dan gambaran umum tentang RB Alamanda. 1. Metoda Pengumpul Data Pengumpulan data dilakukan pada Bulan Juli – Agustus 2007 di RB Alamanda Menggunakan kuesioner komunikasi terapeutik, yang terdiri dari 20 pernyataan dengan 2 alternatif pilihan jawaban yaitu jawaban ya mendapat skor 2 sedangkan untuk jawaban tidak mendapat skor 1. Selanjutnya data dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu komunikasi terapeutik jika skor 31 – 40, dan 21 – 30 tidak komunikasi terapeutik. Sedangkan alat ukur pada variabel dependent dilakukan untuk mengetahui intensitas atau tingkat nyeri persalinan. Menggunakan kuesioner Mc.Gill dangan rentang skala 0-5. Kuesioner Mc.Gill didasarkan pada tramsmisi nyeri dan teori persepsi nyeri dari Mander (2003) Teori Gate Control. Present Pain Intensity (PPI) merupakan bagian dari Mc.Gill Pain Quesioner adalah
38
skala pengukuran intensitas nyeri dengan menggunakan tanda numerical gambar nyeri yang dirasakan terdiri dari: 0 = tidak nyeri, 1 = ringan, 2 = tidak nyaman, 3 = menderita, 4 = sangat menderita, 5 = menyiksa.Kemudian dikategorikan lagi menjadi 3: 0-1 = nyeri ringan 2-3 = nyeri sedang 4-5 = nyeri berat Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002). Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji korelasi antar skor (nilai) tiap item-item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut. Kriteria yang digunakan untuk validitas adalah apabila r hasil > r tabel yaitu 0,05 (Notoatmojo, 2005). Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi “product moment”. Uji validitas yang dilakukan di RB Ngesti Waluyo pada pada Bulan Juli 2007 selama dua minggu. Sampel pada uji validitas berjumlah 20 ibu post partum primipara. Hasil uji validitas pada 20 item pernyataan didapatkan rentang nilai r hasil 0,523 – 0, 984, maka r hasil > r tabel (0,444). Dari hasil tersebut maka 20 item pernyataan kuesioner komunikasi terapeutik dikatakan valid.
39
Uji Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabilitas pada instrumen digunakan rumus Alfa Cronbach (Arikunto, 2002). Hasil uji reliabilitas instrumen komunikasi terapeutik didapatkan nilai alpha sebesar 0,9619. nilai alpha diatas 0.60 dan mendekati angka 1 sehingga pernyataan dikatakan reliabel. Seluruh pernyataan dinyatakan reliabel maka dapat digunakan sebagai kuesioner. 2. Cara Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan pada Bulan Juli – Agustus 2007 pada 30 ibu post partum primipara di RB Alamanda .Diawali dengan memberikan informed consent terlebih dahulu kepada ibu secara verbal memberikan informasi dengan lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilakukan dan meminta menjadi responden dalam penelitian ini. Komunikasi terapeutik diukur menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan. Sedangkan tingkat nyeri diukur menggunakan kuesioner Mc Gill dengan cara ibu diminta menunjukkan rentang skala nyeri yang dirasakan. Skala yang dipakai 0-5. Dari rentang tersebut responden menunjukkan skala berapa yang menurut penilaiannya sesuai dengan tingkat nyeri yang dirasakan. Data penelitian diambil 24 jam pertama setelah proses persalinan. Pengisian kuesioner didampingi langsung oleh peneliti dengan begitu responden bisa langsung bertanya bila ada yang kurang jelas dalam mengisi kuesioner. Dalam pengambilan data peneliti juga dibantu oleh perawat yang sedang bertugas. Setelah pengisian kuesioner selesai dan dikembalikan oleh
40
responden, maka peneliti melakukan pengecekan ulang apakah kuesioner kembali dengan lengkap, jika belum lengkap maka peneliti mengembalikan pada responden untuk melengkapi kembali. E. Metoda Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap: a. Editing Data Melakukan pengecekan kelengkapan data yang akan diteliti apakah semua data yang diperlukan sudah lengkap, diantaranya kelengkapan ketentuan identitas pengisi, kelengkapan lembar kuesioner dan kelengkapan isian yang dilakukan di tempat pengumpulan data, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat segera dilengkapi oleh peneliti. b. Koding Data Pemberian kode pada semua variabel untuk memudahkan pengelolaan data. Pada kuesioner komunikasi terapeutik dengan jawaban ya diberi kode 2, tidak diberi kode 1. Pada kuesioner intensitas nyeri dengan jawaban menyiksa diberikan kode 5, sangat menderita diberikan kode 4, menderita diberikan kode 3, tidak nyaman diberi kode 1, tidak nyeri diberikan kode 0. c. Tabulasi Data Mengelompokan atau menggolongkan data penelitian sesuai dengan variabel independent dan variabel dependent yang diteliti.
41
d. Entry Data Memasukkan data penelitian ke dalam komputer dengan menggunakan aplikasi program SPSS. 2. Analisa Data a. Analisa data Univariate yang dilakukan terhadap tiap variabel untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan komunikasi terapeutik serta tingkat nyeri persalinan normal. b. Analisa Bivariate yang dilakukan terhadap dua variabel yaitu variabel independent komunikasi terapeutik perawat dengan variabel dependent tingkat nyeri persalinan menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kesalahan 0,05. F. Etika Penelitian Etika penelitian meliputi: 1. Informed Consent Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden, pada penelitian ini informed consent diberikan secara verbal dimana peneliti memberikan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilakukan dan meminta menjadi responden dalam penelitian ini, responden mempunyai hak untuk menyetujui atau bersedia menjadi responden dan mempunyai hak untuk menolak menjadi responden. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan.
42
2. Anonimity (tanpa nama) Merupakan etika dalam penelitian keperawatan dimana responden tidak menuliskan nama responden pada kuesioner dan hanya diberikan kode atau nomor responden. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan mengacu pada tanggung jawab peneliti untuk melindungi semua data yang dikumpulkan dari responden.