BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional Penggunaan desain ini, peneliti mencoba untuk menyelidiki hubungan antara persepsi (variabel bebas) dengan tingkat kecemasan (variabel terikat) melalui pengujian hipotesis (Alimul, 2003). Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk dinamika korelasi antara faktor dan resiko dengan efek dengan cara pendekatan, pengumpulan data sekaligus pada saat itu juga (point approch) (Notoatmodjo, 2003). Penelitian ini menggambarkan kondisi antara persepsi masyarakat tentang flu burung dengan tingkat kecemasan masyarakat terhadap tertularnya penyakit flu burung.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Nursalam, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga Dukuh Karang Kidul Desa Jurug Kecamatan Mojosongo Kabupaten boyolali dengan jumlah populasi 149 kepala keluarga.
2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki (Sugiyono, 2005). Metode pengambilan sampel penelitian ini dengan cara purposive sample yaitu pengambilan sampel dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2006). Selain itu juga dalam pengambilan sample juga memperhatikan kriteria-kriteria sampling yaitu sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi Kriteria Inklusi adalah kriteria dimana subyek penelitian dapat dijadikan sampel penelitian karena memenuhi syarat sebagai sampel. Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah : 1) Warga yang tinggal di Dukuh Karang Kidul. 2) Warga yang bersedia dan mengisi surat persetujuan. 3) Warga yang pernah mendengar penyakit flu burung. b. Kriteria Eksklusi Kriteria Eksklusi adalah kriteria dimana subyek peneliti tidak dapat dijadikan sampel karena tidak terpenuhi syarat sebagai sampel. Kriteria Eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1) Warga yang tidak mau berpartisipasi dalam penelitian ini. 2) Warga yang tidak bisa membaca dan menulis. 3) Warga yang mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan. 4) Warga yang mempunyai konflik.
Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumusnya Notoatmodjo (2002) yaitu : N 1 + N (d 2 )
n=
Keterangan: N
: Besar populasi
n
: Besar sampel
d
: Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan
n=
149 1 + 149(0.05 2 )
=
149 1 + 149 x 0.0025
=
149 1 + 0.3725
=
149 1.3725
= 108
Jadi sampel yang diambil sebesar 108 responden yang dalam hal ini masyarakat tersebar di Dukuh Karang Kidul Desa Jurug Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Akan tetapi dalam penelitin ini jumlah sampel yang memenuhi kriteri inklusi hanya 70 masyarakat sehingga di ambil sejumlah 70 responden.
C. Definisi Operasional, Variabel Penelitian, Skala Pengukuran Variabel
Persepsi masyarakat tentang
flu
burung
Tingkat kecemasan
Definisi
Alat Ukur
Hasil Pengukuran
Skala
Persepsi masyarakat tentang flu burung yaitu pandangan, penafsiran masyarakat tentang flu burung yang meliputi : Pengertian, tanda dan gejala flu burung, cara penularan flu burung, cara pencegahan dan bahaya flu burung.
Kuesioner yang terdiri dari 24 pernyataan yang merupakan pernyataan positif (Favourable) maupun yang bersifat negatif (Unfavourable) jawaban diukur dengan skor : Pernyataan positif Sangat Setuju skornya 4, Setuju skornya 3, tidak setuju skornya 2, sangat tidak setuju skornya 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif diukur dengan skor : Sangat tidak setuju skornya 4, tidak setuju skornya 3, setuju skornya 2, sangat setuju skornya 1.
Jumlah nilai total tertinggi 96, dan total nilai terendah 24.
Interval
Suatu reaksi emosional yang timbul oleh penyebab yang tidak pasti dan tidak spesifik yang dapat menimbulkan perasaan yang tidak nyaman dan merasa terancam terhadap adanya penyakit flu burung.
Menggunakan kuesioner yang dimodifikasi dengan Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRSA) yang terdiri dari 20 item pernyataan dengan rentang jawaban 0-1 yang merupakan pernyataan positif (Favourable) dan pernyataan negatif (Unfavourable). Pernyataan positif diukur dengan: ya skornya 1, tidak skornya 0, sedangkan tidak skornya 1, ya skornya 0.
Jumlah total nilai tertinggi 20 dan nilai terendah 0.
Interval
D. Metoda Pengumpulan Data dan Alat Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Pegumpulan data pada penelitian dilakukan dengan cara: a. Setelah mendapatkan ijin dari Kesbanglimas dan Kepala Desa Jurug Kecamatan
Mojosongo
Kabupaten
Boyolali
dengan terlebih
dahulu
mengajukan ijin penelitian. b. Pendekatan kepada responden, memperkenalkan diri, dan menjelaskan maksud dan tujuan kepada responden.
c. Jika responden setuju maka mempersilahkan untuk membaca lembar persetujuan kemudian tanda tangan. d. Menyebarkan kuesioner pada responden dan memberi penjelasan cara pengisian kuesioner. e. Kuesioner yang telah diisi, kemudian dikumpulkan langsung pada peneliti. 2. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini untuk tiap variabel menggunakan kuesioner pada responden penelitian. Alat kuesioner ini terbagi menjadi tiga (3) bagian yaitu: a. Bagian A digunakan untuk melengkapi tentang data karakteristik responden penelitian yang meliputi pendidikan, umur, jenis kelamin, dan pekerjaan. b. Bagian B digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai; pengertian flu burung, penyebab flu burung, tanda dan gejala flu burung, penularan, pencegahan dan bahaya flu burung yang terdiri dari 24 item pernyataan, dengan skor pernyataan positif (favourable) SS: Sangat setuju nilainya 4, S: Setuju nilainya 3, TS: Tidak setuju nalainya 2, STS: Sangat tidak setuju nilainya 1 dengan nomor urut pernyataan 1, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 18, 20, 23, 24 dan skor pernyataan negatif (unfavourable) STS: Sangat tidak setuju nilainya 4, TS: Tidak setuju nilainya 3, S: Setuju nilainya 2, SS: Sangat setuju nilainya 1 dengan nomor urut pernyataan 2, 4, 8, 10, 12, 14, 16, 19, 21, 22. c. Bagian C untuk mengetahui tingkat kecemasan masyarakat. Instrumen ini dimodifikasi dari Hawari (2001) yang terdiri dari 20 item pertanyaan dengan
skor pernyataan dengan skor pernyataan positif (favourable) ya nilainya 1, tidak nilainya 0 dengan nomor urut pernyataan 1, 3, 4, 5, 6, 9, 11, 13, 14, 18, 20 dan pernyataan yang negatif (unfavourable) tidak nilainya 1, ya nilainya 0dengan nomer urut pernyataan 2, 7, 8, 10, 12, 15, 16, 17,19. Sebelum instrumen digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu di Desa Pojok Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan dengan hasil
pengujian
validitas dan reliabilitas sebagai berikut : a. Pengujian Validitas Instrumen Uji validitas suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalitan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2002). Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur maka perlu diuji validitas pada 10 responden dengan pertanyaan yang sama dan karakteristik yang sama pula dengan menggunakan uji person product moment, yaitu untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi pengukuran, yaitu sebagai R=
{NΣx
N (Σxy ) − (ΣxΣy ) 2
}{
− ( Σx ) 2 N Σ y 2 − ( Σ y ) 2
}
Keterangan : R : korelasi antara dua variabel yang dikorelasi N : jumlah sampel X : skor butir
Y : skor total Hasil tiap-tiap item dibandingkan dengan total nilai product moment. Apabila hasil uji dari tiap item pertanyaan ternyata signifikan (p-value < 5%) atau r hilang lebih besar dari r tabel, maka item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan. Namun apabila tidak signifikan (p-value > 5% ) atau r hitung lebih kecil dari total, maka item pertannyaan tidak valid (Sugiono, 2005). Berdasarkan hasil uji kuesioner dari persepsi diperoleh hasil uji validitas antara 0,4649 s/d 0,9541. Untuk kuesioner variabel tingkat kecemasan diperoleh hasil validitas dengan Corrected Item-Total Correlation antara 0,637 s/d 0,909. Dari hasil diatas menunjukan bahwa masing-masing variabel r hitung lebih besar dari pada r tabel 0,444 yang berarti kuesioner valid. b. Pengujian Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil sama (Notoadmojo, 2002). Menurut Sugiono (2005), pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan menggunakan metode Internal Consistensi, yaitu dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data dianalisis. 1) Variabel persepsi pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, kuesioner dikatakan memiliki reabilitas tinggi jika nilai Alpha Cronbach mendekati angka 1. Berdasarkan
hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha cronbach sebesar 0,946 dan nilai ini lebih dari nilai alpha cronbach 0,6. Berarti semua kuesioner persepsi reliabel. 2) Variabel tingkat kecemasan menggunakan rumus KR. 20 (Kuder Richardson) karena hasil jawaban berdikotomi 0-1 dan cara mengujicobakan instrumen hanya satu kali saja. Dengan ketentuan jika nilai r hitung lebih besar dari r table maka kuesioner reliabel, dan jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka kuesioner tidak reliabel. Berdasarkan hasil uji coba kuesioner tingkat kecemasan diperoleh nilai r hitung 0,7374 dari jumlah 20 responden dari r tabelnya 0,444 yang berarti kuesioner ini reliabel.
•
Metoda Pengolahan Data dan Analisa Data 3. Pengolahan Data a. Editing Editing dalam penelitian ini berupa kegiatan pengecekan isian formulir dari responden apakah sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten dalam penelitian. b. Coding Tahap pemberian kode meliputi kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan dari hasil isian formulir yang diserahkan kepada responden, seperti pernyataan positif untuk persepsi : sangat setuju (SS) diberi skor 4, setuju (S) diberi skor 3, tidak setuju (TD)
diberi skor 2, sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1 dan untuk pernyataan negatif (STS) skornya 4, (TS) skornya 3, (S) skornya 2, (SS) skornya 1. Sedangkan untuk tingkat kecemasan positif ya diberi skor 1, tidak diberi skor 2, dan pernyataan yang negatif tidak diberi skor 1, ya diberi skor 0. c. Entry data Data yang didapat dari penelitian kemudian dimasukkan kedalam komputer dengan menggunakan program komputer. d. Cleansing Cleansing yaitu pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak dan data yang sudah tidak terpakai dibuang. 4. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan komputer menggunakan program komputer. a. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian (Notoatmodjo, 2003). Ini digunakkan untuk mendiskripsikan frekuensi dari masing-masing variabel adapun deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi deskriptif mengenai demografi responden yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan serta deskriptif mengenai persepsi masyarakat tentang flu burung yang terdiri dari 24 pernyataan dan kemudian dikategorikan menjadi dua yaitu persepsi dikatakan positif jika skor > 60 dan persepsi dikatakan negatif jika skornya < 60 dan tingkat kecemasan masyarakat terhadap flu burung yang terdiri dari 20
pernyataan yang dikategorikan 0-5 : kecemasan ringan, 6-10 : kecemasan sedang, 11-15 : kecemasan berat, 16-20 : panik. b. Analisis Bivariat Analisis Bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel yang meliputi variabel bebas dan variabel terikat (Notoadmojo, 2002). Variabel bebas : persepsi masyarakat tentang flu burung dan variabel terikat : tingkat kecemasan masyarakat terhadap tertularnya flu burung. Dengan menggunakan uji statistik dari pearson untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal apa tidak harus diuji kenormalannya dulu dengan menggunakan Kolmogorof Smirnov. Jika data berdistribusi normal maka rumus yang digunakan untuk mencari hubungan adalah dengan rumus Korelasi product moment, tetapi jika data berdistribusi tidak normal maka rumus yang digunakan adalah rank spearman. Berdasarkan hasil uji kenormalan dengan menggunakan Kolmogorof Smirnov didapatkan nilai untuk variabel persepsi 0,802 dan tingkat kecemasan 0,968. Hasil tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal sehingga uji statistik yang digunakan adalah Korelasi product moment.
E. Etika Penelitian Masalah etika dalam penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting, karena akan berhubungan dengan manusia secara langsung. Etika yang perlu dan harus diperhatikan : 1. Informed Concent (lembar persetujuan)
Peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian serta memberikan hak untuk menolak dijadikan responden penelitian. 2. Anonimity (tanpa nama) Untuk tetap menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tapi peneliti menggunakan kode tertentu untuk masing-masing responden.
3. Confidentialy (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin oleh peneliti. Data tersebut hanya akan disajikan atau dilaporkan pada pihak yang terkait dengan penelitian.