BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Korelasional adalah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif. Melalui penelitian korelasional diupayakan menggambarkan hubungan antara dua variabel yaitu konformitas pada kelompok sebaya dengan perilaku merokok (Sugiyono, 2009). 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian A. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009) populasi dalam penelitian ini adalah pelajar atau siswa kelas XI Mesin Otomotif SMK Islam Sudirman Ungaran yang berjumlah 118 siswa. B. Sampel Sampel adalah bagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yakni teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang berjumlah sebanyak 76 siswa.
3.3 Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi, sedang variabel terikat adalah variabel yang dapat dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas ( Sugiyono, 2009). Pada penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu sebagai berikut: 1. Variabel X (bebas)
: Konformitas pada kelompok sebaya
2. Variabel Y (terikat)
: Perilaku merokok
3.4 Definisi Operasional Dalam bagian ini disampaikan defeinisi operasional variabel penelitian, yang menjadi batasan dalam variabel penelitian agar tidak terjadi kesesatan dalam menentukan alat pengumpul data sehingga terhindar salah pengertian mengenai datadata yang akan dikumpulkan. Sesuai masalah penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah : 1. Konformitas pada Kelompok Sebaya Konformitas adalah perubahan perilaku siswa guna menyesuaikan diri dengan tingkah laku orang lain dengan mengambil norma-norma yang diterapkan dalam kelompok. 2. Perilaku merokok
Perilaku merokok merupakan kebiasaan siswa yang dilakukan berulang-ulang dengan menghirup asap rokok yang terbuat dari lintingan tembakau yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain disekitarnya.
3.5 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.5.1 Penyusunan Alat Ukur Penyusunan alat ukur merupakan persiapan sebelum dilakukan penelitian. Alat pengumpulan data yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian ini adalah menggunakan skala dan angket. Alat ukur yang terbentuk merupakan sebuah alat ukur yang didasarkan pada indikator-indikator dalam variabel yang berupa aspekaspek maupun karakteristik sebagai acuan dalam menyusun instrumen berdasarkan sebuah konsep teori yang terbentuk sebagai berikut: a) Skala Konformitas pada Kelompok Sebaya Skala konformitas pada Kelompok sebaya disusun berdasarkan teori (Sears, 1994) dan dimodifikasi untuk kepentingan mengukur perilaku merokok mengenai kekompakan, kesepakatan dan kekompakan. Skala konformitas pada teman sebaya memiliki kemungkinan empat (4) kategori jawaban yaitu : SS
: Jika pilihan adalah sangat setuju
S
: Jika jawabannya adalah setuju
TS
: Jika jawabannya tidak setuju
STS
: Jika jawabannya adalah sangat tidak setuju
Dengan nilai skor untuk item favorabel SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1 Sedangkan untuk nilai skor item unfavorabel SS = 1, S =2, ST =3, STS = 4 Tabel 3.1 Kisi – Kisi Skala Konformitas pada Kelompok Sebaya Aspek
Indikator
Kekompakan
1.Individu tertarik anggota kelompok. 2.Eratnya hubungan kelompok. 3.Di sebabkan perasaan suka terhadap kelompok. 4.Harapan mendapatkan manfaat dari kelompok. 1.Tekanan dari kelompoknya membuat rela melekukan tindakan walaupun ada anggota yang tidak menginginkannya. 2.Ketaatan tinggi maka konformitas juga tinggi.
Ketaatan
Kesepakatan
Aitem Favorebel menjadi 5, 11, 17, 22, 28 dengan (5)
Aitem Unfavorebel 10, 16, 21, 27 (4)
Total
1, 6, 12, 23, 29 (6)
4, 9, 15, 20, 26, 31 (6)
12
2, 7, 18, 24, 30 (6)
3, 8, 14, 19, 25 (5)
11
1.Anggota kelompok harus menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat kelompok. 2.Pendapat kelompok memiliki tekanan kuat sehingga menjadi anggotanya yang loyal. Jumlah
16
15
9
31
b) Angket Perilaku Merokok Angket perilaku merokok disusun berdasarkan teori Smet (1994) terdiri dari tiga aspek yaitu : Frekuensi, lamanya berlangsung, intensitas. Skala perilaku merokok
disusun menggunakan aitem bersifat unfavorabel. Hal ini dikarenakan perilaku merokok merupakan suatu evaluasi negatif. Sistem penilaian pada skala ini menggunakan empat (4) alternatif jawaban yakitu : A (skor 1), B (skor 2), C (skor 3), D (skor 4)
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Angket Perilaku Merokok Aspek
Indikator
Frekuensi
mengetahui sejauh mana perilaku merokok seseorang sering muncul atau tidak.Dari frekwensi merokok seseorang,dapat diketahui perilaku merokok seseorang yang sebenarnya. Menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan seseorang untuk melakukan tindakan, hal ini dapat diketahui melalui perilaku merokok seseorang dalam menghisapnya lama atau tidak. Banyaknya daya yang dikeluarkan oleh perilaku tersebut yakni seberapa dalam dan seberapa banyak seseorang menghisap rokok.
Lamanya berlangsung
Intensitas
Total
Aitem Unfavorabel 4, 7, 8,10
Total 4
1, 5, 6
3
2, 3, 9
3
10
3.5.2 Uji Coba Alat Ukur Setelah penyusunan alat ukur peneliti melakukan uji coba alat ukur terlebih dahulu sebelum digunakan untuk penelitian guna mengetahui validitas dan reliabilitas dari instrumen. Validitas adalah derajad yang menunjukkan di mana suatu
tes
mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan, suatu intrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reabilitas yang
tinggi apabila tes yang dibuat mempunya hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Sukadi, 2003). Uji coba dilakukan pada tanggal 21 Februari 2013 kepada siswa kelas XI Teknik Listrik SMK Islam Sudirman Ungaran. Pengambilan data dilakukan pada pukul 07.30 – 08.30 WIB. Hasil dari uji coba kedua alat ukur kemudian di skor dan ditabulasikan untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) for Windows Release versi 13.0. Setelah dianalisis untuk skala sikap konformitas diperoleh validitas tertinggi 0.6 dan terendah -0.2. Sedang pada angket perilaku merokok diperoleh validitas tertinggi 0.6 dan terendah -0.1. Suatu item dikatakan valid apabila memperoleh skor lebih dari 0.20 (Ali, 1987). Supaya instrumen dapat digunakan masing-masing skala sikap dihapus item yang tidak valid. Skala sikap konformitas dengan jumlah 36 item terdapat 31 item yang valid dan 5 item tidak valid yaitu item nomer {1, 6, 20, 34, 36}. Sedangkan pada angket perilaku merokok dengan jumlah 17 item terdapat 16 yang valid dan 1 item tidak valid yaitu item nomer {2}. Dari 16 item yang valid diambil 10 item yang sesuai dengan aspek perilaku merokok dan 6 item sebagai item tambahan. Pada reliabilitas skala konformitas diperoleh α = 0,855 dan angket perilaku merokok diperoleh reliabilitas sebesar α = 0,836. Menurut George dan Mallery (1995) nilai reliabilitas diatur sebagai berikut : α > 0.9 = Sangat tinggi
α > 0.8 = Tinggi α > 0.7 = Cukup tinggi α > 0.6 = Rendah α > 0.5 = Sangat rendah Instrumen konformitas dan perilaku merokok dapat digunakan karena memiliki nilai α 0,8 dengan kategori reliabilitas instrumen tinggi.
3.5 Teknik Analisis Data Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diintegrasikan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Pada penelitian ini termasuk penelitian deskriptif korelasi yang mana semua data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah dengan teknik korelasi Spearman’s rho dengan data interval, digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesi kedua variabel yaitu hubungan antara konformitas dengan perilaku merokok. Pedoman yang dipakai dalam analisis data dengan menggunakan SPSS for Windows Release versi 13.0.