BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Fraenkel dan Wallen, 2008). Tujuan penelitian korelasional menurut Suryabrata (1994) adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2 1 Populasi
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VIII SMP Masehi Kudus Siswa Kelas VIII SMP Masehi Kudus Kelas Jenkel Jumlah L P VIII A 13 14 27 VIII B 13 14 27 VIII C 13 13 26 Total Populasi 80
Prosentase 33,75 % 33,75 % 32,5 % 100 %
3.2.2 Sampel
Tabel 3.2 Sampel Siswa Kelas VIII SMP Masehi Kudus Teori Arikunto (1998) semua dijadikan sampel sampel yang diambil 50 % dari jumlah populasi Jadi sampel yang diambil dari populasi diatas adalah semua yaitu sebesar 80 subyek. < 100 > 100
3.3 Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini antara lain adalah: 1. Variabel bebas dan terikat Identifikasi variabel penelitian meliputi variabel bebas (X) yang berarti konsep diri dan variabel terikat (Y) yang berarti perilaku konsumtif. 2. Definisi operasional variabel penelitian Definisi operasional adalah suatu definisi yang dapat mengukur variabel penlitian. Adapun definisi operasional variabel-variabel penelitian ini adalah: a. Konsep diri Konsep diri merupakan gambaran diri individu dimana didalam diri individu tersebut ada penilaian tentang diri sendiri. b. Perilaku konsumtif Perilaku konsumtif merupakan kegiatan yang dilakukan individu untuk mendapatkan barang atau jasa secara berlebihan tidak
mengenal kebutuhan yang sebenarnya dan hanya menjalankan emosionalnya saja. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Didalam penelitian ini dilakukan dua kali pengumpulan data, yaitu untuk mengukur variabel konsep diri, dan untuk mengukur variabel perilaku konsumtif. Metode atau teknik yang digunakan adalah skala sikap, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Skala Sikap Konsep Diri Berdasarkan teori Marsh (Pasaribu,2004) mengenai aspek konsep diri, yang terbagi menjadi tiga aspek konsep diri akademik (matematika, bahasa, dan sekolah secara umum). Tujuh aspek konsep diri non akademik (penampilan fisik, kejujuran-kepercayaan, kemampuan fisik, stabilitas emosional, hubungan dengan orang tua, hubungan dengan teman sejenis kelamin, dan hubungan dengan teman lawan jenis kelamin). Serta satu aspek konsep diri secara umum (diri secara umum). Skor yang tinggi akan menunjukkan bahwa konsep diri seseorang cenderung positif. Sebaliknya skor yang rendah akan menunjukkan, bahwa konsep diri seseorang cenderung negatif. Skala sikap konsep diri terdiri atas 90 item, dan terdapat sistem penilaian untuk jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Agak Setuju (AS), Agak Tidak Setuju (ATS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pada pernyataan yang bersifat favourabel, subjek akan diberi skor 6 (enam) jika menjawab SS, nilai 5 (lima) jika menjawab S, nilai 4 (empat) jika menjawab AS, nilai 3 (tiga) jika menjawab ATS, nilai 2 (dua)
jika menjawab TS, dan nilai 1 (satu) jika menjawab STS. Begitupun sebaliknya pada pernyataan yang bersifat unfavourable, subjek akan diberi skor 1 (satu) jika menjawab SS, nilai 2 (dua) jika menjawab S, nilai 3 (tiga) jika menjawab AS, nilai 4 (empat) jika menjawab ATS, nilai 5 (lima) jika menjawab TS, dan nilai 6 (enam) jika menjawab STS. Tabel 3.3 Aspek Konsep Diri NO
ASPEK
ITEM F
TOTAL UF
1
Matematika
1,20,41,60,78
10,30,49,67,84
10
2
Penampilan fisik
11,31,50,68
2,21,42,61
8
3
Diri secara umum
3,22,43,62,79
12,32,51,69,85,88
11
4
Kejujurankepercayaan
13,33,52,70,86
4,23,63,80
9
5
Kemampuan fisik
5,24,44
14,34,53,71
7
6
Bahasa
15,35,54,72,87
45
6
7
Stabiltas emosional
6,25,81
16,36,55,64,73
8
8
Hubungan dengan orangtua
17,37,56,74
7,26,65
7
9
Sekolah secara umum
8,27,46,66,82
18,38,57,75,89
10
10
Hubungan dengan sejenis kelamin
19,39,40,58,76,90
9,28,47,48,83
11
11
Hubungan dengan lawan jenis kelamin
59,77
29
3
TOTAL
90
2. Skala Sikap Perilaku Konsumtif Berdasarkan teori Swastha (1998) mengenai aspek perilaku konsumtif adalah pengenalan kebutuhan dan emosional. Skala perilaku konsumtif terdiri dari 30 item yang disusun dengan dua pernyataan yaitu favorable dan unfavorable dan terdapat sistem penilaian untuk jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pada pernytaan yang bersifat favourabel, subjek akan diberi skor 4 (enam) jika menjawab SS, nilai 3 (lima) jika menjawab S, nilai 2 (empat) jika menjawab TS, nilai 1 (tiga) jika menjawab STS. Begitupun sebaliknya pada pernyataan yang bersifat unfavourable, subjek akan diberi skor 1 (satu) jika menjawab SS, nilai 2 (dua) jika menjawab S, nilai 3 (tiga) jika menjawab TS, nilai 4 (empat) jika menjawab STS. Tabel 3.4 Aspek Perilaku Konsumtif No
Aspek
Item
Total
F
UF
1
Pengenalan Kebutuhan
3,4,5,11,13,16,19,20,26,27,28
14,17
13
2
Emosional
1,2,6,7,8,9,10,15,18,21,22,23,24,25,30
12,29
17
Total
30
3.5 Teknik Analisis Untuk mengetahui distribusi frekuensi konsep diri dan perilaku konsumtif siswa kelas VIII SMP Masehi Kudus menggunakan analisis deskriptif dan juga menggunakan analisis korelasi Sperman Rho.
3.6 Uji Coba Instrumen Sebelum suatu instrumen digunakan untuk penelitian terlebih dahulu diuji coba guna mengetahui validitas item dan reliabilitas dari instrumen tersebut. Untuk skala sikap konsep diri dan skala sikap perilaku konsumtif, menggunakan rumus Alpha Cronbach dan dibantu melalui program SPSS for Windows 16.0 Reliabilitas untuk menunjukkan keakuratan alat ukur yang digunakan, dalam mengukur variabel yang diamati. Sedangkan validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan, mengukur apa yang ingin diukur. Menguji validitas item yang ada digunakan analisis korelasi, artinya dasar yang dipakai dalam pengambilan keputusan yaitu jika hasil r positif maka item tersebut valid, tapi jika hasil r negatif maka item tersebut tidak valid (Santoso, 2001).