BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN
III.1 Objek Penelitian Nama
: PERUM PEGADAIAN JATIWARINGIN
Slogan Perusahaan
: Mengatasi Masalah Tanpa Masalah
Alamat
: Jl. Jatiwaringin Pondok Gede
Telp
: (021) 84996542
Situs web
: www.pegadaian.co.id
Jenis Usaha
: Pembiayaan
Dasar Hukum
: Hukum Gadai no.9 Tahun 1969 pasal 6
III.1.1 Sejarah Pegadaian Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karanganyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus menerus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang.Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan yang telah dikumandangkan oleh kantor Jawatan Pegadaian melalui segala proses yang memaksa Agresi militer belanda yang berdiri di kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pada masa selanjutnya, Pegadaian milik pemerintah tetap diberi fasilitas monopoli atas kegiatan Pegadaian di Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961 kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN). Pada
waktu Pegadaian masih berbentuk Perusahaan Jawatan, misi sosial dari Pegadaian merupakan satu-satunya acuan yang bisa digunakan oleh manajernya dalam mengelola Pegadaian. Selanjtunya, berdasarkan PP.No.10/1990(yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga sekarang. Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat semakin dirasakan masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi publik service obligation, ternyata perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan pemerintah, di saat mayoritas lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan. Pegadaian pada tahun 2010 diharapkan menjadi perusahaan yang modern, dinamis, dan inovatif dengan usaha utama gadai dengan misi ikut membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah melalui kegiatan utama berupa penyaluran kredit gadai dan melakukan usaha lain yang menguntungkan.Ini dibuktikan dengan pelayanan yang telah diberikan oleh pegadaian , maka terjadi peningkatan laba bersih dari tahun 2009 senilai 798.195.518.921 menjadi 1.179.788.385.692 pada tahun 2010. Pegadaian Jatiwaringin berdiri pada bulan September 2004 yang dari tahun ke tahun menunjukkan suatu perkembangan dalam usahanya. Dengan salah satu produknya yaitu investasi abadi atau biasa disebut Mulia, Pegadaian melakukan suatu proses bisnis secara cash atau kredit dalam bentuk kepingan atau batangan emas mulai dari 5 gram sampai dengan 1 kg, Produk ini cenderung lebih diminati masyarakat dikarenakan nilainya yang jarang turun sehingga ini semua berdampak pada Pendapatan oleh Pegadaian Jatiwaringin itu sendiri. Pada tahun 2010 , proses bisnis yang terjadi dari produk ini mencapai 5 M, dengan tingginya minat para
pecinta emas , pada 2011 Pegadaian jatiwaringin melonjak tajam dengan transaksi sebesar 112 M dengan berat 360 kg emas. Dengan diadakannya target tiap cabang, Pegadaian Jatiwaringin melakukan upaya-upaya guna meningkatkan target laba pada Pegadaian. Proses yang paling sering terjadi menurut sri handoyowati, pegawai pegadaian Jatiwaringin, adalah dengan menggadaikan kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda dua yang berada pada sekitar 50.000 pelanggan per tahun. Dengan sistem Sistem Logam Mulia secara kredit dan cash membuat para pelanggan mempunyai opsi dalam melakukan pembelian pada Logam mulia. Dan dengan pelayanan yang terbaik yang telah dilakukan Pegadaian Jatiwaringin, membuat kredit macet pada Pegadaaian Jatiwaringin kurang dari 2%. Sehingga dari tahun ke tahun terjadi peningkatan pelanggan dan laba pada Pegadaian jatiwaringin.
III.1.2 Visi dan Misi PT Pegadaian (Persero) Cabang Jatiwaringin Visi Menjadi solusi bisnis terpadu yang berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah ke bawah Misi a. Memberikan pembiayaan yang cepat, mudah , aman,dan selalu memberikan pembinaan kepada usaha golongan menengah ke bawah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi b. Memastikan pemerataan pelayanan dna infrastruktur yang memberikan kenyamanan dan keamanan dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat
c. Membantu pemertintah dalam meningkatkan kesejahteraan masayarakat menengah ke bawah dan melakukan usaha lain guna mengoptimalisasi sumber daya perusahaan.
III.1.3 Bidang Usaha Perum Pegadaian Perum Pegadaian Jatiwaringin bergerak pada bidang usaha pembiayaan pada masyarakat menengah ke bawah. Perum Pegadaian Jatiwaringin didirikan untuk memenuhi kebutuhan dana masyarakat dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Perum Pegadaian Jatiwaringin menawarkan dan menyediakan berbagai produk dan pelayanan yang dapat dipilih oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhannya.
III.1.4 Produk PT Pegadaian (Persero) Cabang Jatiwaringin Perum Pegadaian memberikan pelayaanan kepada masyarakat berupa produk dan jasa, diantaranya adalah : 1. Gadai Konvensional : a. KCA (Kredit Cepat Aman) KCA atau Kredit Cepat aman adalah Pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang mudah, aman, dan cepat. Barang
jaminan
yang
menjadi
agunan
meliputi
perhiasan
emas/permata, kendaraan bermotor, dan elektronik. b. KREASI (Kredit Angsuran dengan Sistem Fiducia) Kredit Angsuran dengan Sistem Fiducia merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro kecil (dalam rangka
pengembangan usaha) dengan kontruksi pinjaman secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. c. KRASIDA (Kredit Angsuran dengan Sistem Gadai) Kredit Angsuran dengan Sistem Gadai merupakan pinjaman kepada pengusaha mikro kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. d. JASA TAKSIRAN Jasa Taksiran adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui seberapa besar nilai sesungguhnya dari barang yang dimiliki seperti emas, berlian, batu permata dan lainnya. e. JASA TITIPAN Jasa Titipan adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang-barang atau surat berharga yang dimiliki terutama bagi orang-orang yang akan pergi meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama, misalkan menunaikan ibadah haji, pergi keluar kota, dan pergi berlibur. f. KRESNA (Kredit Serba Guna) Kresna atau Kredit Serba Guna merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara angsuran. 2. Gadai Syariah a. RAHN (Jasa Gadai Berprinsip Syariah) Produk yang ditawarkan oleh Pegadaian Syariah dengan melayani skim pinjaman yang mudah dan praktis untuk memenuhi kebutuhan
dana bagi masyarakat dengan sistem gadai yang sesuai dengan syariah dengan agunan berupa emas, perhiasan, berlian, elektronik, dan kendaraan bermotor.
b. ARRUM (Pembiayaan Usaha Mikro Kecil Berprinsip Syariah) Produk yang ditawarkan oleh Pegadaian Syariah dengan melayani skim pinjaman bagi para pengusaha Mikro dan Kecil untuk keperluan pengembangan usaha dengan sistem pengembalian secara angsuran dan menggunakan jaminan BPKB motor atau mobil.
III.1.5 Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Jatiwaringin
MANAGER CABANG
KASIR
PENAKSIR
BAGIAN PENYIMPANAN
GUDANG
PENJAGA
Sumber: Kantor Cabang Pegadaian Jatiwaringin Secara garis besar uraian tugas dari masing-masing jabatan yang terdapat di Perum. Pegadaian adalah sebagai berikut : a. Manajer Cabang
1) Memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan perusahaan. 2) Bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan yang dipimpin 3) Membina bawahan untuk menunjang kelancaran perusahaan. 4) Menyusun program kerja cabang agar pelaksanaan sesuai dengan misi perusahaan b. Penaksir 1) Semua barang yang akan digunakan sebagai barang jaminan oleh nasabah dalam mengambil kredit. 2) Menetapkan uang pinjaman yang akan diberikan dengan ketentuan yang ada. 3) Mengisi surat bukti kredit (SBK) 4) Menetapkan cicilan bunga pinjaman. c. Kasir 1) mengeluarkan surat bukti kredit uang pinjaman yang tertera. 2) Menerima pelunasan uang pinjaman pembayaran sewa modal, cicilan uang pinjaman serta penerimaan lainnya. 3) Mencatat pada buku kredit yang sesuai dengan nomor SBK dan sudah diparaf oleh penaksir. 4) Membubuhkan surat terima pada SBK untuk semua jenis golongan sebagai tanda telah diterima uang pinjaman oleh nasabah. 5) Melakukan pembayaran kredit pada nasabah, uang titipan, retribusi, ongkos dan biaya operasional cabang. d. Penyimpan 1) Menerima barang yang telah ditaksir atau dinilai harga barang tersebut dan menempatkan dengan rapi guna menghemat tempat
2) Menyimpan kedalam gudang dengan baik dan berurutan sesuai dengan SBK dan bulan kredit guna mempermudah ditemukan kembali barang jaminan yang akan dilunasi. 3) Menghitung jumlah barang jaminan baik yang masuk dan keluar gudang setiap hari. e. Bagian gudang 1) Secara berkala memeriksa keadaan gudang peyimpanan barang jaminan selain barag kantong sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk menjamin keamanan dan keutuhan barang jaminan 2) Merawat, memelihara, membersihkan barang jaminan dari debu, air dan kotoran lainnya agar barang jaminan tetap dalam keadaan baik dan aman 3) Mengeluarkan barang jaminan dari gudang penyimpanan untuk keperluan penebusan, pemeriksaan oleh atasan atau keperluan lain 4) Melaporkan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pekerjaan dalam rangka serah terima jabatan 5) Mencatat
dan
mengadministrasikan
mutasi
(penambahan/pengurangan) barang jaminan yang menjadi tanggung jawabnya. f. Penjaga Mengamankan harta perusahaan dan nasabah dalam lingkungan kantor dan sekitarnya.
III.2 Desain Penelitian III.2.1 Jenis Dan Sumber Data Penelitian ini membutuhkan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : Sumber data primer Sumber data primer merupakan keterangan yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama yaitu pihak-pihak yang dipandang mengetahui objek yang akan diteliti. Penentuan pihak-pihak yang dipilih menjadi informan ini didasarkan pada kriteria sebagai berikut : pertama, pegawai Pegadaian Konvensional yang mengerti dan menguasai sistem pembiayaan barang gadai dan pembiayaan bunga atas barang gadai. Kedua, masyarakat yang sedang terlibat dalam pembiayaan barang gadai dan pembiayaan bunga pada Pegadaian Jatiwaringin Pondok Gede
III.2.2 Metode Pengumpulan Data Data – data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dalam melalui dua cara, yaitu : 1. Studi Literatur Dimana penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari buku-buku yang berkaitan erat dan memiliki referensi yang relevan dengan topik skripsi, literatur yang digunakan oleh penulis adalah : Bank and Financial Institution Management, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Manajemen Perbankan, Modern Auditing, Manajemen Control System, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Manajemen Perbankan, Hukum Gadai Syariah, Seri Hukum Harta Kekayaan : Hak Istimewa, Gadai, dan Hipotek.
2. Penelitian lapangan (Field Research) Penelitian dilakukan secara langsung ke perusahaan untuk mendapatkan informasi dan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dengan cara: a. Observasi Observasi dilakukan secara langsung mengunjungi ke objek penelitian dengan tujuan untuk dapat melihat cara kerja perusahaan tersebut yang berguna untuk mendapatkan
informasi penelitian. Pengamatan akan
dilakukan pada proses prosedur pembiayaan transaksi gadai syariah pada perusahaan tersebut serta dengan melihat pengendalian internal yang telah dilakukan. b. Wawancara Melakukan teknik pengumpulan data secara langsung dengan pihak yang berkepentingan, yaitu pegawai pada perusahaan terkait untuk dimintai keterangan dari mereka yang dianggap bertanggung jawab dan menguasai masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian. c. Dokumentasi Mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian, seperti: besarnya jumlah pinjaman, pembebanan biaya jasa simpanan, dan biaya administrasi.
III.3
Metodologi Penelitian Metodologi pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan yang telah ditetapkan dan merupakan tahapan penelitian yang harus diterapkan sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas sehingga penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih terarah dan memudahkan dalam
melakukan penelitian. Sedangkan dalam penelitian ini, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, Adapun metodologi yang akan dipergunakan dalam melakukan penelitian ini adalah : III.3.1 Studi lapangan Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan penelitian secara langsung ke perusahaan atau objeknya, yang dapat dijadikan sebagai bahan objek untuk bahan penelitian yang berguna untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penelitian. Data-data tersebut dapat diperoleh melalui : a. Wawancara (Interview) Suatu teknik yang berguna dalam mengumpulkan data,dengan maksud penulis menggali informasi baik berupa fakta atau pendapat seseorang untuk tujuan tertentu, dimana penulis akan melakukan wawancara atau tanya jawab secara langsung kepada objek peneltian yang benar-benar memahami tentang keadaan dan perusahaan tersebut. Interview dilakukan dengan dengan : 1. Pegawai Pegadaian Konvensional Jatiwaringin Pondok Gede. 2. Nasabah Pegadaian Konvensional Jatiwaringin Pondok Gede. b.
Pengamatan (Observation)
Suatu teknik dalam pengumpulan data, dimana penulis mengadakan pengamatan secara terarah dan langsung ke objek penelitian. Untuk dapat melihat cara kerja perusahaan secara langsung. III.3.2 Penelitian kepustakaan (Library research) Metode
pengumpulan data dengan cara membaca, mengutip dari buku
referensi dan literatur yang berhubungan dengan topik. Dalam penelitian kepustakaan ini yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari
buku-buku yang berkaitan erat dan memiliki referensi yang relevan dengan topik skripsi.
III.4 Prosedur Permohonan dan Pembiayaan Kredit Proses pembiayaan secara kredit dimulai pada saat calon nasabah datang dan menanyakan kepada kasir, formulir apa yang dibutuhkan dan syarat-syarat apa saja yang dibutuhkan dalam memulai proses gadai. Dalam hal ini antara debitor dan kreditor mengadakan perjanjian pinjam uang (kredit) dengan janji sanggup memberikan benda bergerak sebagai jaminan gadai atau perjanjian untuk memberikan hak gadai. Nasabah atau calon nasabah pada tahap awal mengisi Formulir Permintaan Kredit(FPK) disertai dengan Foto Kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) , dari FPK inilah akan terlihat biodata nasabah atau calon nasabah disertai dengan berapa pinjaman yang diinginkan oleh nasabah dan berapa lama nasabah itu mau melakukan pelunasan atas pinjaman yang telah diberikan Pihak Pegadaian Jatiwaringin. Setelah selesai mengisi FPK, nasabah atau calon nasabah menyerahkan barang yang akan digadaikan pada Pegadaian Jatiwaringin, pada tahap ini Penaksir akan memeriksa apakah barang tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang ada di Pegadaian Jatiwaringin, sebagai contoh barang gadai handphone harus disertai oleh kotak handphone, charger, dan surat garansi atas handphone tersebut, ketika ada salah satu komponen yang hilang atau tidak ada seperti chargernya tidak ada maka Pegadaian Jatiwaringin tidak bias memproses lanjut terhadap barang gadai tersebut. Apabila sudah sesuai, maka Penaksir akan menghitung nilai taksiran atas barang gadai dan besarnya uang pinjaman. Setelah itu nasabah diminta untuk menandatangani Surat Bukti Kredit ( SBK) dan setelah nasabah menandatangani SBK, maka penaksir akan
memberikan data nasabah kepada kasir, setelah itu kasir akan mencocokkan SBK dengan FPK apakah sudah sesuai, apabila sudah sesuai dan sudah diinput data nasabahnya ke sistem , maka nasabah akan mendapatkan Uang Perolehan yang telah disetujui oleh Pegadaian Jatiwaringin.