BAB III METODA PENELITIAN
A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian dengan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif analitik, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Penelitian ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada masa sekarang ini. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara faktor resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2003). B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang diteliti (Alimul, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki anak usia prasekolah yaitu anak usia 3 sampai 6 tahun di kelurahan Plamongan Sari kecamatan Pedurungan kota Semarang yaitu sebanyak 173 keluarga. 2. Sampel Sampel merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti
dan
dianggap
mewakili
seluruh
populasi
(Notoatmodjo, 2003). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
21
orang
tua
dari keluarga
yang memiliki anak usia
prasekolah
(anak usia 3-6 tahun). a. Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu
populasi
target
yang
terjangkau
dan
diteliti
(Nursalam, 2003). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: 1. Orang tua yang tinggal di daerah kelurahan Plamongan Sari Semarang. 2. Orang tua yang memiliki anak usia prasekolah yaitu anak dengan usia 3 sampai 6 tahun. 3. Orang tua yang bersedia menjadi responden. b. Kriteria ekslusi Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang tidak memenuhi criteria inklusi (Nursalam, 2003). c. Besar sampel Besarnya sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Notoatmodjo, 2003) :
n
N 1 N (d 2 )
Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan
22
Dalam penentuan besar sampel ini peneliti menggunakan tingkat kepercayaan 0,05 untuk mendapatkan jumlah sampel yang besar sehingga
mendapatkan
derajat
ketepatan
yang
tinggi
(Notoatmodjo, 2003). Sehingga : n=
173 1 173(0,052 )
= 120,97 Jadi besar sampel yang dibutuhkan berjumlah 121 orang. d. Sampling Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2003). Cara pengambilan sampel yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah proportionate random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan proporsi tertentu berdasarkan persentase jumlah keluarga yang memiliki anak usia prasekolah tiap RW di kelurahan Plamongan Sari kecamatan Pedurungan kota Semarang terhadap seluruh keluarga yang memiliki anak usia prasekolah di kelurahan Plamongan Sari kecamatan Pedurungan kota Semarang. Selanjutnya jumlah responden tiap RW di kelurahan
Plamongan
sari
dipilih
secara
random
dengan
mempergunakan tabel random (Nursalam, 2003). Persentase keluarga yang memiliki anak usia prasekolah tiap RW dihitung dengan:
23
Jumlah populasi tiap RW X 100% Jumlah populasi seluruhnya
Jumlah sampel tiap RW dihitung dengan: Jumlah popuplasi tiap RW X besar sampel Jumlah populasi seluruhnya
Tabel 1. Jumlah sampel tiap RW di kelurahan Plamongan sari (April 2009). RW
Jumlah Populasi tiap RW
Presentasi
Jumlah sampel
Pembulatan
I
39
22,54
27,28
27
II
31
17,92
21,68
22
III
60
34,68
41,97
42
IV
24
13,87
16,79
17
V
19
10,97
13,29
13
JML
173
100%
121
24
C. Variabel Penelitian, Definisi operasional dan Skala Pengukuran Tabel 2. Variabel penelitian, definisi operasional, dan skala pengukuran Variabel
Definisi operasional
Variabel bebas Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh orang tua berkaitan dengan kekerasan verbal pada anak.
Pengalaman adalah pengalaman orang tua pernah mendapatkan perlakuan salah dari orang tua maupun lingkungan sekitar sewaktu masih anakanak.
Ekonomi adalah tingkat kesejahteraan yang diukur dari pendapatan tiap bulan baik dari pekerjaan pokok atau sampingan (BPS Semarang, 2006).
Cara dan hasil ukur
skala
Pengetahuan diukur melalui kemampuan responden untuk menjawab kuesioner yang berbentuk multiple choice. Untuk jawaban yang benar dibeir skor 1. Untuk jawaban yang salah diberi skor 0. Kemudian dari skor yang didapatkan dikategorikan menjadi 3, yaitu : Baik, jika skor 4-6 Sedang, jika skor 2-3 Kurang, jika 0-1
ordinal
Pengalaman diukur melalui nominal kemampuan responden untuk menjawab kuesioner dengan menggunakan skala Gutmann, dan dilakukan skoring pada masingmasing item menjadi : Favorable adalah “ya” diberi nilai 1; “tidak” diberi nilai 0. Sedangkan untuk pertanyaan unfavorable adalah “tidak” diberi nilai 1; “ya” diberi nilai 0. Kemudian dari skor yang didapat dikategorikan menjadi 3, yaitu : Pengalaman mendapat perilaku kekerasan, jika skor 4-8. Pengalaman tidak mendapatkan perilaku kekerasan, jika skor 0-3. Ekonomi diukur melalui Ordinal kemampuan responden untuk menjawab kuisoner yang berbentuk multiple choice. Kemudian dari jawaban yang didapat, dikategorikan menjadi 3, yaitu : Ekonomi rendah, jika < Rp.600.000,00. Ekonomi sedang, jika Rp.600.000,00 sampai 25
Lingkungan adalah segala keadaan yang berasal dari luar keluarga yang mempengaruhi perilaku orang tua untuk melakukan kekerasan.
Variabel terikat
Perilaku verbal abuse adalah segala perbuatan yang dilakukan oleh orang tua berupa kata-kata dan kalimat yang bersifat mengancam, memaki, dan memarahi dengan kata tidak pantas, serta memberikan label kepada anak.
Rp.1.200.000,00. Ekonomi tinggi, jika > Rp.1.200.000 Lingkungan diukur melalui kemampuan responden untuk menjawab kuesioner yang berbentuk multiple choice. Untuk jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Kemudian dari jawaban yang didpat dikategorikan menjadi 3, yaitu : Lingkungan yang mendukung terjadinya perilaku kekerasan tinggi, jika skor 4-5. Lingkungan yang mendukung perilaku kekerasan sedang, jika skor 2-3. Lingkungan yang mendukung terjadinya perilaku kekerasan rendah, jika skor 1. Lingkungan yang tidak mendukung terjadinya kekerasan, jika skor 0. Perilaku verbal abuse diukur melalui kemampuan responden untuk menjawab kuisoner dengan menggunakan skala likert dan dilakukan skoring pada masingmasing item. Semua pertanyann bersifat favorable. Sering (S) diberi skor 4, kadang (K) diberi skor 3, jarang diberi skor 2, dan tidak pernah (TP) diberi skor 1. Kemudian dari jawaban yang didapat dikategorikan menjadi 3, yaitu : Perilaku verbal abuse tinggi, jika skor 36-48. Perilaku verbal abuse sedang, jika skor 24-35. Perilaku verbal abuse rendah, jika skor 13-23. Tidak terjadi perilaku verbal abuse jika skor 12.
Ordinal
Ordinal
26
D. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 1. Alat Penelitian Penelitian ini menggunakan kuesioner/ angket sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner merupakan alat ukur dengan cara subjek diberikan kuesioner dengan beberapa pertanyaan kepada responden (Alimul, 2003). Kuesioner terdiri dari 4 bagian. Bagian A berisi pertanyaan tentang data sosiodemografi untuk mengetahui jenis kelamin, hubungan dengan anak, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan tiap bulan. Pada bagian ini terdapat 6 pertanyaan yang harus dijawab. Pertanyaan dalam bentuk multiple choice. Pada bagian B dibagi lagi menjadi 2 sub bagian, yaitu faktor lingkungan, dan faktor pengetahuan. Semua item pertanyaan dalam bentuk multiple choice. Jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor nol. Pada faktor lingkungan terdapat 5
item
pertanyaan. Pada faktor pengetahuan terdapat 6 item pertanyaan. Bagian C digunakan untuk mengkaji faktor pengalaman. Pada bagian ini terdapat 8 item pertanyaan. Lima pertanyaan bersifat negatif (unfavorable) yaitu pada pertanyaan nomor 2, 3, 5, 7, dan 8. Tiga pertanyaan bersifat positif (favorable) yaitu pada nomor 1, 4, dan 6. Dalam pertanyaan ini hanya disediakan 2 alternatif / jawaban (dichotomous choice), yaitu Ya dan Tidak. Ya diberi skor 1 dan Tidak diberi skor 0 untuk pernyataan yang bersifat positif. Untuk pernyataan yang bersifat negatif Ya diberi skor 0 dan Tidak diberi skor 1.
27
Bagian D berisi pernyataan untuk mengetahui perilaku orang tua melakukan verbal abuse. Pada bagian ini terdapat 12 item pernyataan. Semua
pernyataan
merupakan
pernyataan
positif
(favorable).
Pernyataan dalam bentuk skala likert. Terdapat 4 pilihan yaitu Sering (S), Jarang (J), Kadang (K), dan Tidak Pernah (TP). Pernyataan yang dijawab oleh responden Sering (S) diberi skor 4, Kadang (K) diberi skor 3, Jarang diberi skor 2, dan Tidak Pernah (TP) diberi skor 1. Instrumen
penelitian
dikatakan
berkualitas
dan
dapat
dipertanggungjawabkan penggunaannya apabila sudah terbukti validitas dan reliabilitas. a. Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2003). Pada instrumen penelitian ini dilakukan uji validitas isi (content). Relevansi
dari
tiap-tiap
pernyataan
diukur
dengan
menggunakan Indexs of Content Validty (ICV) yang dijabarkan kedalam 4 kategori (rating scale) yaitu angka 1 bila pernyataan tidak relevan, angka 2 bila sulit untuk relevansi dengan pernyataan, angka 3 bila pernyataan relevan tetapi membutuhkan adanya perubahan, dan angka
4
bila
pernyataan sangat
relevan dengan
penelitian.
Pernyataan yang skor 1 dan 2 dikeluarkan dari kuesioner, pernyataan yang mendapat skor 3 dilakukan perubahan dalam susunan kalimatnya sesuai dengan saran yang diberikan dan pernyataan yang mendapat skor 4 tetap dipertahankan ( Nursalam, 2001).
28
Selanjutnya kuesioner dilakukan pilot study yaitu sebagai suatu uji coba dari research design kepada responden dengan jumlah yang terbatas, yaitu 10 responden di Kelurahan Plamongan Sari Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Hasil dari pilot study tidak dimasukkan dalam hasil penelitian. Hal ini dikarenakan instrumen penelitian (kuesioner) yang digunakan dalam pilot study terdapat perbedaan dengan instrumen
yang digunakan dalam penelitian.
Perbedaan tersebut baik dalam hal perbedaan isi maupun redaksi yang digunakan dalam instrumen penelitian (kuesioner). Tahap ini dilakukan guna mengoreksi ketepatan metode yang digunakan dan menguji feasibility, validity, reability dari pengukuran yang
digunakan
sebelum
melakukan
riset
yang
nyata
( Nursalam, 2001). Instrumen yang sudah diujicobakan kemudian dilakukan analisis
product
moment,
dengan
rumus
sebagai
berikut
( Notoadmodjo, 2003) : r=
N XY X Y
N X
2
X
2
N Y
2
Y
2
X
= Skor pertanyaan
Y
= Skor total
XY
= Skor pertanyaan dikalikan dengan skor total
r
= Koefisien korelasi
29
Pertanyaan dalam penelitian ini dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar daripada r tabel (0,632) dengan taraf kesalahan 5%. b. Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat
pengukur
dapat
dipercaya
atau
diandalkan
(Notoatmodjo, 2003). Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik alfa cronbach, dengan rumus sebagai berikut (Notoatmodjo, 2003) : 2 k Si α= 1 k 1 St 2
Keterangan: α
= Koefisien reliabilitas yang dicari
k
= Mean kuadrat antar subjek
∑ Si2
= Mean kuadrat kesalahan
St2
= Variansi total
Instrumen penelitian dinyatakan reliabel jika reliabilitas internal seluruh
instrumen
sama
dengan
atau
lebih
dari
0,6
(Notoatmodjo, 2003). Dalam uji reliabilitas, item pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan yang valid saja. 2.
Cara Pengumpulan Data a. Peneliti meminta ijin kepada kepala kelurahan Bulusan Semarang untuk melakukan penelitian.
30
b. Setelah mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian, peneliti mendatangi rumah warga kelurahan Bulusan yang telah ditetapkan sebagai sampel. c. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden. Responden yang bersedia berpartisipasi secara suka rela dalam penelitian ini dimohon menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. d. Peneliti menunggu pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden. Apabila responden kurang paham terhadap pernyataan yang terdapat dalam kuesioner, peneliti akan menjelaskan maksud dari pernyataan tersebut tanpa berusaha untuk melakukan intervensi terhadap jawaban responden. e. Responden yang karena suatu sebab tidak dapat mengisi kuesioner saat peneliti hadir, diberikan kesempatan untuk mengisi kuesioner yang telah ditinggalkan oleh peneliti. f. Selanjutnya, peneliti datang kembali kerumah responden untuk mengambil kuesioner sesuai dengan waktu yang disepakati kedua belah pihak. E. Metoda pengolahan dan analisa data 1. Teknik pengolahan data Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut (Nursalam, 2001): a. Editing (memeriksa) Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa kembali semua kuesioner satu per satu. Editing dilakukan dengan
31
maksud untuk mengecek, apakah setiap kuesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk sebelumnya, jika terdapat beberapa kuesioner yang masih belum diisi, atau pengisian yang tidak sesuai dengan petunjuk dan tidak relevannya jawaban dengan pertanyaan. b. Coding (memberi tanda kode) Coding adalah memberi tanda kode terhadap pertanyaanpertanyaan yang telah diajukan, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa. Coding dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan kode
berupa
angka.
Kode-kode tersebut selanjutnya
dimasukkan dalam tabel kerja untuk mempermudah pembacaan. c. Tabulasi data Tabulasi
adalah
kegiatan
memasukkan
data-data
hasil
penelitian ke dalam tabel sesuai kriteria. Peneliti memasukkan skor jawaban responden dari tiap pertanyaan kedalam tabel. d. Entry data Entry data adalah memasukkan data yang telah ditabulasikan ke dalam komputer dengan program SPSS versi 16,0. 2. Analisa data Proses pengolahan data dilanjutkan dengan analisa data. Pengolahan data tersebut menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS for MS Windows Release 16,0. Analisa data tersebut meliputi analisis univariat dan analisis bivariat (Notoatmodjo, 2003).
32
a. Univariat Dalam penelitian ini analisis univariat digunakan untuk mengetahui proporsi dari masing-masing variabel penelitian meliputi variabel bebas yaitu faktor pengetahuan, faktor pengalaman, faktor ekonomi, faktor lingkungan, dan variabel terikat yaitu perilaku verbal abuse. b. Bivariat Analisis bivariat yaitu analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan 2 variabel yang meliputi variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara masing variabel bebas yaitu faktor pengetahuan, faktor pengalaman, faktor ekonomi, dan faktor lingkungan dengan variabel terikat yaitu perilaku verbal abuse. Untuk menguji hipotesa digunakan uji Chi Square dengan rumus (Chandra, 1994). 2
X =
o e
2
e
o = Frekuensi observasi e = Frekuensi harapan e=
Total baris x Total kolom Grand total
Harga perhitungan Chi Square kemudian dibandingkan dengan tabel. Apabila harga Chi Square hitung lebih kecil dari tabel, maka hipotesa nol diterima, dan apabila lebih besar atau sama dengan
33
harga tabel maka hipotesa nol ditolak dan hipotesa alternatif gagal untuk ditolak (Sugiyono, 2002). F. Etika penelitian Penelitian yang dilakukan harus sesuai dengan etika penelitian yang meliputi (Alimul, 2003): 1. Informed concent Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan menggunakan lembar persetujuan (informed concent). Tujuan informed concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya, jika subjek yang bersedia kemudian harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden. 2. Anonimty (tanpa nama) Merupakan masalah etika dalam penelitian dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. 3. Confidentiality (kerahasian) Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasian dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
34