Media Komunikasi Peserta Program Pensiun BRI EDISI LVIII / NOVEMBER 2012
D A N A
P E N S I U N
B R I
MENJADI PERUSAHAAN PROFESIONAL PENYEDIA JASA JARINGAN TELEKOMUNIKASI Noegroho Adhi Wibowo, Direktur Utama PT Satkomindo Mediyasa
Utama
1 2
Dari Info
11
Herawati Subadia, ”Berencana Membuka Gallery Lukisan”
Info Utama Wawancara dengan Noegroho Adhi Wibowo Direktur Utama PT Satkomindo Mediyasa
Info Sosok
12 18
Info Konsultasi Info Rohani Drs. Sofyan Munawar : ”Makna Dan Hakikat Assalamu’alaikum…”
22
Info Ragam Roes Haryanto : “Aku masuk kategori Keluarga Miskin” Bambang Sugondo : “Menikmati Pensiun Apa Adanya”
26
Info Sehat Soesilo Oetomo : ”Biar Tua Asal Sehat”
Satkomindo berhasil membuku laba di tahun 2011 sebesar Rp. 9,138 Milyar atau naik 189 % dibandingkan laba tahun 2010, pendapatan usaha meningkat 11% dari tahun sebelumnya menjadi Rp. 98,470 milyar.
6
Info Laporan Laporan Portofolio Investasi dan Hasil Usaha Investasi Dana Pensiun BRI Semester I Tahun 2012
Surat Tanda Terdaftar: No. 2316/SK/DTJEN PPG/STT/1997 Pembina: Yusuf Nawawi, Yadie Supriatno, Teddy Rustandi AR, A.M. Nova Christiana Ketua Pengarah/Penyunting: A.M. Nova Christiana Wakil Ketua: Julia Kirana
28
Info Opini Sudjani Boeniran : ” Tangan Di Atas Dari Hasil Tangan Di Bawah”
31
Info Wacana Ibnu Sutjahjo : ” Santunan RAWAT JALAN, Harapan yang tak kunjung datang”
34 38
Info Duka Cita Info Foto
a tulisanjedlaens atgan im er en m i s au k a ed R sumber rujukan yang siun
disertai erta pen engenai pes m il. i as rm fo in g telah berhas ki usaha yan ili em m g n ya at akan yang dimu an lis tu Bagi n imbalan. mendapatka a pos, asi dikirim vi ri@ rm fo in au Tulisan at info_dpb au e-mail ke facsimile, at yahoo.co.id
Penyunting: Agustika Supiandaini, Listiani, Arief Munandar, Obi Abimanyu Tata Grafis & Dokumentasi: Eko Munajad Y Promosi: Iwan Yuli Hermawan Sirkulasi: M. Wahyu Wibowo Alamat Redaksi: Gedung Dana Pensiun BRI Jl. Veteran II No. 15 Lt.2 Jakarta 10110 Telpon: (021) 385.0427 - Hunting Facsimile: (021) 384.4978 e-mail:
[email protected] 2Percetakan | INFO | LVIII November 2012 : PT| PP Mardi Mulyo
Cover : Desain by Eko
Utama
Pembaca yang se a, Waktu begitu cepat berlalu dan tanpa terasa kita kembali memasuki penghujung di tahun 2012. Sebagaimana edisi-edisi sebelumnya, Majalah INFO kembali hadir kehadapan pembaca sebagaimana diharapkan. Pada INFO utama edisi kali ini, kami menampilkan wawancara dengan Direktur Utama PT. Satkomindo Mediyasa (salah satu Perusahaan Anak Dana Pensiun BRI), Noegroho Adhi Wibowo tentang program kerjanya untuk menjadikan PT. Satkomindo Mediyasa sebagai perusahaan professional dan dapat mendukung pengembangan tehnologi informasi PT. BRI. Di samping itu, INFO Utama lainnya memuat Laporan Portofolio Investasi dan Hasil Usaha Investasi Dana Pensiun BRI Semester I Tahun 2012 yang disampaikan untuk memenuhi ketentuan pasal 5 ayat (1) SK Menkeu No.296/KMK.017/2000 tanggal 26-07-2000 dan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun BRI pasal 11 ayat (1) huruf h Nokep : S-188-DIR/SDM/06/2011 tanggal 28-06-2011 yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia No.KEP-620/KM.10/2011 tanggal 0108-2011untuk diketahui oleh peserta program pensiun BRI. Pembaca yang se a, Bakat yang ditemukan secara dak sengaja itu mampu menempatkan Herawa Subadia, pensiunan Kanwil BRI Denpasar sebagai salah satu seniman lukis yang dikenal. Saat ini lukisan hasil karyanya telah banyak menjadi koleksi kalangan pejabat. Kisah suksesnya menjadi seniman lukis dapat pembaca simak dalam INFO Sosok. Selain itu, Roes Haryanto, mantan Direktur Utama Dana Pensiun BRI juga menceritakan pengalamannya ke ka masuk kategori keluarga “miskin” saat nggal di Amerika Serikat. Bagaimana ceritanya, pembaca dapat menyimaknya dalam INFO Ragam. INFO Ragam lainnya, Bambang Sugondo, pensiunan BRI di Bekasi mengajak agar pensiunan dapat menikma masa pension dengan apaadanya dan senan asa bersyukur. Pembaca yang se a, Sebagai seorang muslim, kita tentunya dak asing dengan kata “assalamualaikum” yang diucapkan se ap bertemu umat muslim lainnya, namun dak semua dari kita mengetahui makna kata tersebut. Pada kesempatan ini, Sofyan Munawar mengupas makna assalamualaikum dalam tulisannya yang kami muat dalam INFO Rohani. Tangan diatas dari hasil tangan dibawah, itulah judul tulisan Sudjani Boeniran, pensiunan BRI di Jakarta yang mewacanakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pensiunan BRI yang dapat disimak dalam INFO Opini. Disampingitu, IbnuSutjahjo, Ketua PP BRI Jember juga menyampaikan pengharapan akan adanya santunan rawat jalan yang belum terealisasi hingga saat ini. Pembaca yang se a, Menjaga kesehatan sangat pen ng terutama bagi pensiunan dikarenakan fungsi tubuhnya semakin menurun. Soesilo Oetomo, pensiunan BRI di Bogor memberikan informasi dalam tulisannya yang diberi judul “biar tua asal sehat” yang kami sajikan dalam INFO Sehat. Dan sehubungan dengan banyaknya pertanyaan Pembaca yang masuk ke redaksi mengenai penyelesaian kewajiban Perusahaan terhadap pekerja yang berakhir hubungan kerjanya karena usia pensiun normal sebagai implementasi UU No.13 tahun 2003, maka dalam INFO Konsultasi kali ini kami sampaikan petunjuk pelaksana yang diterbitkan oleh Divisi Kebijakan dan Pengembangan SDM Kantor Pusat PT. BRI (Persero) Tbk mengenai hal dimaksud untuk dapat diketahui. Sebagaimana edisi sebelumnya, kami memuat INFO Duka cita dan INFO Foto yang menjadi rubrik tetap kami.
Selamat Membaca, Redaksi
INFO||LVIII LVIII||November November2012 2012 || 1 INFO
Utama
Wawancara dengan
Noegroho Adhi Wibowo
Direktur Utama PT Satkomindo Mediyasa
Menjadi Perusahaan Profesional Penyedia Jasa Jaringan Telekomunikasi “Satkomindo memberikan solusi telekomunikasi mulai dari iden fikasi, kebutuhan, persiapan, disain, instalasi, integrasi, pengawasan, pengendalian, hingga pemeliharaan. Dengan tehnologi terkini, Satkomindo terus berusaha memberikan solusi telekomunikasi yang baik dan menyeluruh baik jasa maupun infrastruktur diberbagai bidang usaha, mulai dari perbankan hingga pertambangan dan pengeboran minyak di pelosok nusantara”
Dari Kiri ke Kanan : Muhammad Ridha Yulhan (Direktur Operasional), Johnson Butarbutar (Kadiv Operasional), Eny Yuniar n (Kadiv Umum), Noegroho Adhi Wibowo (Direktur Utama), Lailisa Badawi (Direktur Keuangan), Andi Sanaf (Kadiv Keuangan) dan Rajendra Jusron (Kadiv Bisnis).
PT. Satkomindo Mediyasa (Satkomindo) perusahaan provider layanan infrastruktur jaringan telekomunikasi yang merupakan salah satu anak perusahaan Dana Pensiun BRI yang menyediakan layanan berbasis satelit yang lazim disebut Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang berkembang menjadi perusahaan profesional dan dapat mendukung
2 | INFO | LVIII | November 2012
rencana pengembangan teknologi informasi BRI (BRI Incorporated). Untuk mengenal lebih jauh mengenai perkembangan bisnis tehnologi informasi Satkomindo, m INFO Dana Pensiun BRI berkesempatan melakukan wawancara dengan Direktur Utama Satkomindo, Noegroho Adhi Wibowo. Berikut pe kan wawancaranya:
Utama
Bagaimana perkembangan bisnis Satkomindo ? Proses pendirian Satkomindo diawali dengan pengambilalihan PT. Satkomindo Mediyasa pada bulan Juli 2012, disusul dengan akuisisi PT. Astragraphia VSAT Services. Satkomindo kemudian diresmikan oleh Direktur Utama BRI, Bapak Rudjito, pada tanggal 23 Desember 2002. Pada awalnya Satkomindo didirikan hanya memenuhi kebutuhan BRI (BRINETS) 2000-2003 yang membutuhkan jaringan (network) yang dapat menggabungkan seluruh unit kerja, namun seiring penambahan unit kerja online BRI yang begitu pesat beberapa tahun belakangan ini yang membutuhkan dukungan dari perusahaan provider teknologi informasi menjadikan Satkomindo sebagai perusahaan yang berkembang pesat. Pada tahun 2011, Satkomindo berhasil membuku laba sebesar Rp. 9,138 Milyar atau naik 189% dibandingkan laba tahun 2010, pendapatan usaha meningkat 11% dari tahun sebelumnya menjadi Rp. 98,470 milyar. Arus kas naik 557% dari tahun sebelumnya menjadi Rp. 24,587 Milyar, Debt to Equity Ra o (DER) tahun 2011 adalah 81%, lebih baik dibandingkan tahun 2010 sebesar 130%, sedangkan Return on Equity (ROE) tahun 2011 adalah 23%, lebih baik dibandingkan tahun 2010 sebesar 12%. Pendapatan Satkomindo didapatkan dari bisnis inti perusahaan, yaitu penyediaan jasa telekomunikasi khususnya link komunikasi Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Mul protocol Label Switching (MPLS) dan pada akhir tahun 2011 Satkomindo telah mengelola 3.622 k online, dengan 89,4% di antaranya adalah lokasi milik BRI. Apa upaya yang ditempuh untuk meningkatkan bisnis Satkomindo? Pendapatan terbesar Satkomindo berasal dari jasa penyediaan jaringan komunikasi BRI, yaitu 98%
dari total pendapatan Satkomindo. Dengan semakin ketatnya persaingan dan makin turunnya harga sewa VSAT dan MPLS di BRI, merupakan tantangan. Oleh karena itu salah satu cara yang ditempuh untuk dapat meningkatkan laba adalah dengan meningkatkan efisiensi. Saat ini BPP cukup tinggi karena sebagian besar proyek dilakukan dengan metode revenue sharing. Secara bertahap, Satkomindo akan mengambil alih kepemilikan beberapa perangkat, khususnya antena dan Outdoor Unit (ODU), sehingga BPP akan menurun dan pada akhirnya akan meningkatkan laba. Upaya untuk meningkatkan laba juga dilakukan dengan memperluas bidang usaha, di luar bisnis in sebagai penyedia jasa jaringan komunikasi, yaitu dengan penjualan produk switching/payment gateway, manajemen e-learning, SMS broadcast/ no fikasi, Internet Service Provider (ISP), penyediaan produk-produk hardware seper CCTV, server, perangkat network dan lain-lain, untuk memenuhi
Secara bertahap, Satkomindo akan mengambil alih kepemilikan beberapa perangkat, khususnya antena dan Outdoor Unit (ODU), sehingga BPP akan menurun dan pada akhirnya akan meningkatkan laba.
INFO | LVIII | November 2012 | 3
Utama
kebutuhan di BRI maupun di luar BRI. Disamping itu, kami juga mencoba menawarkan solusi terpadu di bidang jaringan komunikasi (Network Solution), meliputi jasa, perangkat dan tenaga kerjanya. Semuanya diharapkan akan dapat memberikan tambahan pendapatan bagi Satkomindo. Saat ini Satkomindo telah memperoleh ser fikasi ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu) serta OHSAS 18001 (Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja) per 22 Oktober 2012. Hal tersebut diperlukan dalam rangka memasarkan produk di luar BRI khususnya pada Perusahaan pengeboran dan pertambangan minyak yang mewajibkan adanya persyaratan khusus tersebut.
Bagaimana Satkomindo mensikapi persaingan bisnis tehnologi informasi yang semakin ketat? Untuk lebih memperbesar pasar dan peluang, Satkomindo lebih gencar memasarkan produknya di luar BRI dengan menambah tenaga penjualan dan kerjasama dengan prinsipal produk-produk hardware. Walaupun BRI merupakan cap ve market kami karena Satkomindo merupakan anak perusahaan Dana Pensiun BRI, namun untuk mendapatkan proyek di BRI, Satkomindo tetap dituntut profesional dan unggul menjual produk yang berkualitas dan efisien dibanding perusahaan kompetitor lainnya. Satkomindo memiliki harga produk yang lebih bersaing dibandingkan kompe tor, karena kami menekan biaya operasional untuk lebih rendah yang ditempuh dengan cara terus menerus melakukan
4 | INFO | LVIII | November 2012
efisiensi kegiatan operasional, sehingga seluruh proses kegiatan operasional berjalan sesuai dengan prosedur, tapi dengan biaya yang minimal. Hal tersebut sesuai visi dan misi Satkomindo yaitu : Visi Memberikan solusi dan layanan kepada para pelanggan dengan mengacu pada standar terbaik di industri telekomunikasi. Misi Menerapkan standar kesempurnaan dengan memberikan solusi dan layanan hingga ke standar yang ter nggi di bidangnya Memberikan layanan prima yang mengutamakan kepuasan pelanggan dengan didukung oleh tenaga ahli yang profesional hingga dapat meningkatkan daya saing pelanggan Memberikan keuntungan dan manfaat yang op mal kepada pihak - pihak yang berkepentingan
Apa yang dilakukan Satkomindo untuk mempertahankan pelanggannya? Dikarenakan bisnis Satkomindo adalah jasa sewa jaringan komunikasi, maka peningkatan availability jaringan komunikasi merupakan fokus utama kami. Untuk jaringan komunikasi BRI, availability yang dicapai Satkomindo tahun 2011 adalah 99,96%, lebih baik dari standar availabiIity BRI sebesar 99,5%. Dalam kaitannya dengan availability, maka untuk menjaga perangkat dan sistem selalu dalam kondisi op mal, secara berkala dilakukan maintenance perangkat dan kualitas jaringan, sehingga akan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kegagalan pada sistem/
Utama
perangkat. Yang pen ng juga dilakukan adalah menyediakan m helpdesk yang handal, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sehingga problem atau gangguan yang dilaporkan pelanggan dapat ditangani dengan cepat. Sebagai bentuk komitmen dalam memberikan layanan terbaik, Satkomindo didukung oleh tim professional dan berpengalaman telah menyiapkan 21 service point yang tersebar di seluruh Indonesia. Penambahan service point akan terus dilakukan seiring meningkatnya tingkat layanan yang diberikan kepada pengguna jasa. Bagaimana upaya peningkatan kinerja SDM ? Kendala yang umumnya dihadapi perusahaan teknologi informasi adalah turn over pekerja yang relatif tinggi, sehingga harus dapat segera melakukan rekrutmen pekerja yang memiliki keahlian dan pengetahuan bidang teknologi informasi yang memadai. Peningkatan kinerja SDM dilakukan dengan secara berkala melakukan pela han kepada seluruh karyawan sesuai dengan bidangnya masing-masing dan melakukan update knowledge pada produkproduk baru di dalam teknologi informasi sehingga karyawan memiliki pengetahuan dan wawasan yang up to date di bidang teknologi informasi. Dan untuk memberikan mo vasi terhadap pekerja, Satkomindo memberikan reward yang memadai. Penerapan budaya kerja yang kondusif dilakukan ke seluruh jajaran personil Satkomindo agar seluruh karyawan memiliki budaya kerja yang baik untuk pencapaian kinerja individual yaitu peningkatan kinerja perusahaan. Kegiatan yang dilakukan untuk penerapan budaya kerja adalah melalui : Forum Peningkatan Kinerja (FPK), merupakan ajang untuk meningkatkan team bonding dan kebersamaan antara seluruh karyawan dan manajemen. Rapat Kerja, merupakan forum untuk berbagi informasi yang terkait dengan kegiatan dan rencana perusahaan, sehingga seluruh personil dapat memahami strategi dan arah perusahaan.
Bagaimana dukungan Satkomindo terhadap program sinergi BRI Incorporated ? Satkomindo termasuk salah satu inisiator dalam mensinergikan gerakan bisnis antara Perusahaan Anak Dana Pensiun BRI dan YKP BRI. Sinergi usaha ini dimaksudkan sebagai satu kesatuan usaha yang saling menunjang/menguatkan untuk memenuhi komitmen yang kuat dalam mendukung bisnis Perusahaan Anak yang lain. Sinergi yang telah dilaksanakan saat ini antara lain, Satkomindo bekerjasama dengan perusahaan anak lain, seperti asuransi kesehatan oleh Bringin Jiwa Sejahtera (BJS), Medical Check Up pekerja menggunakan BRI Medika, leasing kendaraan melalui Bringin Indotama Sejahtera Finance (BISF) dan Bringin Srikandi Finance (BSF), asuransi kerugian melalui Bringin Sejahtera Artamakmur (BSAM), outsource karyawan menggunakan Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS) dan pelaksanaan Forum Peningkatan Kinerja di Hotel Puncak Lembah Hijau (PLH). Di samping itu Satkomindo juga berusaha memenuhi kebutuhan perusahaan anak DP/YKP BRI sesuai dengan kompetensi Satkomindo, yaitu diantaranya BSAM untuk jasa sewa VSAT dan MPLS, maupun layanan e-payment untuk BJS. Kami juga telah memberikan layanan Internet Service Provider (ISP) untuk Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI. Satkomindo juga ak f ikut serta dalam roadshow sosialisasi perusahaan anak DP/YKP ke seluruh Kanwil BRI tahun 2011-2012. Acara sosialisasi tersebut dilakukan untuk memperkenalkan profil dan kompetensi perusahaan anak DP/YKP ke seluruh Kanwil BRI, sehingga diharapkan setelah memahami kompetensi dan produk-produk yang dihasilkan, maka dengan semangat sinergi BRI incorporated, akan timbul semangat untuk saling menggunakan produk masing-masing untuk kebutuhan internal perusahaan, maupun juga dalam memasarkan produknya masing-masing. Di samping itu secara terpisah selama ini kami juga aktif memasarkan produk produk kami ke sesama Perusahaan anak DP/YKP lain. (Arf/Iwn/Obi)
INFO | LVIII | November 2012 | 5
Laporan
Laporan Portofolio Investasi dan Hasil Usaha Investasi Dana Pensiun BRI Semester I Tahun 2012 Laporan ini disampaikan untuk memenuhi ketentuan pasal 5 ayat (1) SK Menkeu RI No. 296/ KMK.017/2000 tanggal 26.07.2000 dan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun BRI pasal 11 ayat (1) huruf h Nokep : S. 188-DIR/SDM/06/2011 tanggal 28 Juni 2011 yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan No. KEP-620/KM.10/2011 tanggal 1 Agustus 2011. Kondisi Ekonomi Kondisi ekonomi global maupun domes k yang mempengaruhi portofolio Investasi Dana Pensiun BRI selama semester 1 tahun 2012, adalah sebagai berikut : 1. Kondisi perekonomian global masih dilipu suasana ke dakpas an dengan masih didominasi berita-berita krisis hutang yang menimpa negaranegara di kawasan Eropa, perlambatan ekonomi China, serta masih belum pulihnya data pengangguran dan manufaktur di US. Sementara di dalam negeri, melemahnya perekonomian dunia mulai berdampak pada kinerja sisi eksternal perekonomian Indonesia sehingga pertumbuhan ekonomi diperakirakan akan lebih rendah dari prakiraan sebelumnya. Dengan menurunnya kinerja ekspor, pertumbuhan ekonomi
6 | INFO | LVIII | November 2012
pada triwulan III 2012 diprakirakan tumbuh lebih rendah yaitu sebesar 6,3% dan berada pada kisaran 6,16,5% pada tahun 2012. Tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didukung oleh tetap kuatnya permintaan domes k, baik konsumsi dan investasi yang tumbuh cukup nggi 2. Tekanan Inflasi pada triwulan II 2012 masih rela f rendah. Secara fundamental, inflasi masih terkendali sebagaimana tercermin pada inflasi in yang berada di level yang rendah (4,15%, yoy) seiring dengan penurunan harga komoditas global dan ekspektasi yang membaik. Mencerma tekanan inflasi yang masih rendah dan cukup terkendali tersebut, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,75%.
3. Suku bunga Penjaminan Simpanan yang ditentukan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga tetap dipertahankan di level 5,5 % hingga bulan September 2012. 4. Nilai tukar Rupiah pada triwulan II 2012 masih mengalami tekanan depresiasi, namun dengan vola litas yang terjaga dibandingkan triwulan sebelumnya didukung oleh kebijakan stabilisasi yang ditempuh Bank Indonesia. 5. Sampai dengan akhir Juni, tercatat kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) bertambah Rp. 1,56 Triliun dan net-buy asing ke pasar saham sebesar Rp. 1,80 Triliun sejak akhir tahun. Dibandingkan dengan tahun 2011, arus dana masuk yang masuk ke pasar SUN tahun ini jauh menurun. Hal ini menyebabkan harga obligasi rela f tetap bahkan cenderung dalam tren menurun hingga 1H12. Sementara kinerja saham, kenaikan IHSG sepanjang 1H12 masih ditopang oleh sahamsaham yang berbasis pasar domes k. Tercatat hingga 1H12, saham sektor consumers naik sebesar 14% sementara saham sektor mining turun hingga 19% ytd.
Laporan
Strategi Investasi Memperha kan kondisi ekonomi tersebut di atas, maka Dana Pensiun BRI selama semester 1 tahun 2012 menetapkan strategi investasi sebagai berikut : 1. Guna mendukung Pendanaan Dana Pensiun BRI dalam memenuhi Kewajiban Aktuaria secara jangka panjang, Dana Pensiun BRI masih mempertahankan bobot investasi yang besar di Surat Berharga Negara (SBN). Selain dikategorikan investasi berisiko rendah dan umumnya bersifat jangka panjang karena pembayaran pokok dan bunganya dijamin oleh Pemerintah RI, jenis investasi ini cocok untuk ins tusi seper Dana Pensiun, yaitu low risk, long term dan con nue return. 2. Defisit arus cash flow yang semakin besar antara pembayaran Manfaat Pensiun yang disebabkan karena adanya kenaikan Manfaat Pensiun serta Manfaat lainnya sejak tahun 2010 dibanding jumlah yang masuk dari Iuran Normal dari Peserta Baru (tmt Januari 2007 pekerja BRI dak diikutsertakan sebagai Peserta PPMP Dana Pensiun BRI) dan dak ada Iuran Tambahan dari Pendiri (Konsekwensi dari kondisi Pendanaan mencapai
Fully-funded sejak tahun 2006). Menyebabkan hasil investasi menjadi sumber untuk menutup defisit tersebut. 3. Dalam kondisi rezim suku bunga rendah dimana yield deposito dan obligasi terus turun, Dana Pensiun BRI melakukan rebalancing por olio secara bertahap dengan melakukan penambahan investasi pada saham bursa dan reksadana. Proses rebalancing por ofolio dilakukan dengan tetap memperha kan prinsip keha ha an (risk factor) dalam rangka mengejar imbal hasil yang lebih baik dalam jangka panjang. 4. Mengingat investasi saham tersebut “high risk high return” serta harga saham untuk beberapa emiten telah premium, maka pemilihan saham dilakukan melalui proses yang sangat ketat dari Bagian Manajemen Risiko Dana Pensiun BRI. Pengurangan dengan cara melakukan penjualan beberapa saham yang dianggap premium dan mengalami kenaikan beralih kepada saham-saham yang masih punya peluang naik dengan tetap memperha kan faktor fundamental serta tata kelola perusahaan yang baik. 5. Untuk saham yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI), pemilihan MI dilakukan
dengan memper mbangkan faktor besarnya asset under management (AUM), reputasi dalam pengelolaan risiko serta kinerja yang baik. Sejauh ini, MI yang dipilih Dana Pensiun BRI merupakan MI yang masuk dalam jajaran 10 Manager Investasi terbesar di Indonesia. Dalam hal kinerja serta pengelolaan risiko, evaluasi terus dilakukan secara berkala oleh Bagian Manajemen Risiko. 6. Jumlah investasi dalam bentuk Deposito on Call dan Deposito Berjangka dalam jumlah yang aman untuk pemenuhan likuiditas Dana Pensiun BRI, yaitu antara 5 % - 10 % dari total investasi. 7. Menambah bobot investasi pada Reksadana dengan memilih manajer investasi yang memiliki track record dalam pengelolaan reksadana yang cukup baik dan konsisten serta memper mbangkan pula faktor besarnya asset under managemet. 8. Kebijakan penurunan dividen pay out ra o dari beberapa Perusahaan Anak Dana Pensiun BRI diharapkan mampu memperkuat struktur permodalan untuk meningkatkan bisnisnya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan sejenis serta dak terlalu tergantung kepada bisnis cap ve market. Dimana tujuan akhirnya adalah meningkatkan laba pada tahuntahun mendatang secara berkesinambungan. 9. Penjualan aset yang dak produk f, seper tanah kosong tetap diupayakan Dana Pensiun BRI meskipun belum terealisasi. 10. Dana Pensiun BRI dak melakukan penambahan investasi pada SPU > 1 tahun, mengingat berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri
INFO | LVIII | November 2012 | 7
Laporan
Keuangan RI No.199/ PMK.010/2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang Investasi Dana Pensiun bahwa investasi pada Surat Pengakuan Utang (SPU) > 1 tahun dak termasuk pada jenis-jenis investasi yang diperkenankan. Portofolio yang ada saat ini berupa SPU yang masih outstanding hingga jatuh tempo (dalam tabel masuk kategori investasi lain yang diperkenankan).
Portofolio dan Hasil Usaha Investasi Total investasi Dana Pensiun BRI posisi Juni 2012 sebesar Rp. 10.237.499 juta (nilai wajar) atau naik sebesar 13,9 % dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2011 sebesar Rp. 8.991.596 juta. Adapun jenis-jenis investasi serta komposisi penempatan per jenis investasi telah sesuai dengan investasi yang diperkenankan sesuai dengan Arahan Investasi dari Pendiri Dana Pensiun BRI. Surat Berharga Negara Sesuai dengan Arahan Investasi, Dana Pensiun BRI melakukan rebalancing portofolio dengan dak melakukan penambahan alokasi investasi yang berar pada SBN mengingat trend yield yang terus menurun dan suku bunga yang rela f rendah. Sepanjang semester 1 tahun 2012, dana SBN yang jatuh tempo dialokasikan untuk menambah alokasi pada reksadana. Konsekuensi strategi rebalancing tersebut menyebabkan investasi pada SBN secara bobot terhadap total investasi mengalami penurunan sebesar 3,27% dari 28.07% menjadi 24,80% walaupun secara nominal ada kenaikan investasi sebesar Rp 14.418 juta menjadi 8 | INFO | LVIII | November 2012
Rp.2.538.584 juta dari Rp.2.524.166 juta pada periode yang sama tahun 2011. Return on Investment (ROI) SBN selama semester 1 tahun 2012 sebesar 5,49 %, sedangkan pada periode yang sama pada tahun 2011 sebesar 7,33 %. Deposito Berjangka Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga BI Rate sebesar 5,75 % sejak Februari 2012 hingga sekarang. Di tengah ketatnya likuiditas di market, penurunan tersebut belum diiku penurunan suku bunga perbankan. Alhasil suku bunga deposito yang ditawarkan bank rata-rata sebesar 5,5 % - 7,00 % rela f sama dengan tahun 2011. Hal ini tercermin dari ROI Deposito Berjangka selama semester 1 tahun 2012 sebesar 3,06 %, sedangkan tahun 2011 periode yang sama sebesar 2,63 %. Bobot investasi di deposito naik menjadi sebesar 2,23 % dari total investasi pada semester 1 tahun 2012, dimana pada tahun 2011 periode yang sama yakni sebesar 2,10 %. Saham Ditengah ke dakpas an krisis ekonomi di Eropa yang masih dalam proses pemulihan, investasi saham bursa mengalami peningkatan menjadi sebesar 21,36 % dari sebesar Rp. 1.920.920 juta pada semester 1 tahun 2011 menjadi sebesar Rp. 2.331.244 juta. Meski mengalami peningkatan bobot di investasi saham bursa, namun bobot secara
Hasil Investasi Dana Pensiun BRI selama semester 1 tahun 2012 sebesar Rp. 833.016 juta, meningkat sebesar 52,97 % dibanding periode sama di tahun 2011 sebesar Rp. 544.545 juta.
keseluruhan (dikelola Manajer Investasi dan Swa Kelola) cukup konserva f sebesar 22,77 % masih jauh di bawah ketentuan perundang-undangan dan Arahan Investasi dari Pendiri sebesar 25 %. Dari sisi kenaikan IHSG, tercatat hingga Juni 2012 IHSG hanya naik sebesar 3.5% ytd, sedikit dibawah pencapaian IHSG tahun sebelumnya di Juni 2011 yang mencapai 5.0%. Meski demikian, dengan strategi alokasi pada sektor yang tepat serta stock picking saham dengan fundamental yang baik dan dengan melakukan trading secara ak f pada kondisi indeks yang masih dalam vola litas nggi telah mampu membukukan pendapatan investasi di saham bursa selama semester 1 tahun 2012 sebesar Rp. 105.427 juta, yaitu berasal dari pendapatan dividen saham sebesar Rp. 41.920 juta serta realisasi keuntungan
Laporan
dari penjualan saham sebesar Rp.63.507 juta. Rasio imbal hasil ROI dari investasi ini per Juni 2012 yakni sebesar 1,96 %, sedangkan pada periode yang sama di tahun 2011 sebesar 5,14 %. Penurunan ini disebabkan Dana Pensiun BRI telah merealisasikan gain yang cukup besar di saham, sehingga Selisih Penilaian Investasi (SPI) di semester 1 tahun 2012 lebih kecil dibanding dengan SPI di semester 1 tahun 2011 menyebabkan delta SPI (Hasil yang belum terealisasi : dalam Laporan) minus sebesar Rp. 60.369 juta. Obligasi Pada semester 1 2012, pasar obligasi domes k dak mengulangi kenaikan tajam yang terjadi saat tahun 2011, kelanjutan dari krisis keuangan Euro, melambatnya ekonomi US dan China serta kondisi makro domes k yang terindikasi melemah, menjadikan harga obligasi domes c dak mengalami penguatan yang tajam. Meskipun demikian, yield obligasi seri benchmark tetap menunjukkan penguatan sebesar 28bp, namun kalah dari Philippines (39bp). Selama semester 1 tahun 2012 posisi investasi di obligasi turun sebesar Rp.2.038.818 juta menjadi sebesar Rp.2.022.313 juta atau turun sebesar 0,8% dengan bobot sebesar 19,75 % dari total investasi. Penurunan lebih disebabkan adanya obligasi yang jatuh tempo dan di reinvestasikan pada investasi di reksadana. Ada pun ROI dari obligasi sampai dengan Juni
2012 yakni sebesar 4,49 %, sedangkan pada periode yang sama di tahun 2011 sebesar 5,36 %. Penempatan Langsung pada Perusahaan Anak Investasi Penempatan Langsung selama semester 1 tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 31,98 %, dari sebesar Rp. 776.593 juta menjadi sebesar Rp.1.024.975 juta. Peningkatan ini disebabkan adanya penilaian harga wajar baru oleh appraisal sebagaimana ketentuan dari regulator yang menetapkan minimal 3 tahun dilakukan penilaian. Sehingga bobot di investasi ini meningkat menjadi sebesar 10,01 % dari sebelumnya sebesar 8,64 % dari total investasi. Kontribusi dari Perusahaan Anak Dana Pensiun BRI berupa dividen sebesar Rp. 46.379 juta dan hasil investasi yang belum terealisasi sebesar Rp. 242.016 juta menghasilkan ROI sebesar 31,90 % pada semester 1 tahun 2012, sedangkan pada periode yang sama di tahun 2011 sebesar 9,55 %. Tanah dan Bangunan Penilaian harga wajar baru atas tanah dan Bangunan, menyebabkan meningkatnya nilai wajar total nilai tanah dan bangunan meskipun secara nominal dak mengalami penambahan ataupun pelepasan. Sehingga komposisi investasi ini di semester 1 tahun 2012 ini menjadi sebesar 8,53 % dari total portofolio atau naik dari sebesar 6,67 % dibanding dengan tahun 2011 pada periode yang sama.
ROI dari Tanah & Bangunan (termasuk selisih penilaian investasi) sebesar 20,04 % pada semester 1 tahun 2012. Sedangkan tahun 2011 pada periode yang sama sebesar 2,79 %. Surat Pengakuan Utang (SPU) Dengan adanya angsuran pokok menyebabkan portofolio pada investasi ini turun menjadi sebesar Rp. 48,5 juta dari sebesar Rp. 73,8 juta pada periode yang sama di tahun 2011. Bobot investasi ini sebesar 0,0008 % dari total investasi atau menurun dari sebesar 0,001 % di semester 1 tahun 2011.
52.97%
Hasil Usaha Investasi Hasil Investasi Dana Pensiun BRI (termasuk yang belum direalisasi) selama semester 1 tahun 2012 sebesar Rp. 833.016 juta, meningkat sebesar 52.97 % dibanding periode sama di tahun 2011 sebesar Rp. 544.545 juta dengan ROI Dana Pensiun BRI pada sampai dengan Juni 2012 sebesar 8.50 %. Hasil usaha investasi ini memberikan kontribusi sebesar 88 % dari total sumber pendanaan Dana Pensiun BRI selama tahun 2012, selain Iuran Peserta. (Lis, Arf)
INFO | LVIII | November 2012 | 9
10 | INFO | LVIII | November 2012 448 0
5.00 0.00 0.00 10.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 8.64 4.84 0.17 1.66 0.00 100
0 288,378 -29,584 3,088 255,742 0 833,016
0
0.00
0.00 10.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0
0.00
5.00 0.00
0
0 74,166 8,144 4,023 4,556 18 544,545
0 0
0
0
0
0.00 31.90 (6.20) 20.62 92.83 0.00 8.50
4.74 0.00
0.00
0.00
0.00
0.00 9.55 1.87 26.86 3.05 7.40 8.08
0.00 0.00
0.00
0.00
0.00
ARAHAN INVESTASI HASIL INVESTASI BERSIH*) ROI TH 2012 TH 2011 SM I 2012 SM 1 2011 SM I 2012 SM 1 2011 Maks. % Maks.% % % % % 100.00 100.00 142,679 183,178 5.49 7.33 0.00 0.00 0 0 0.00 0.00 25.00 25.00 1,435 1,896 1.04 0.91 100.00 100.00 6,144 9,741 3.06 2.63 50.00 50.00 0 0 0.00 0.00 20.00 20.00 0 0 0.00 0.00 25.00 25.00 42,822 99,400 1.96 5.14 30.00 30.00 89,519 114,056 4.49 5.36 25.00 25.00 0 0 0.00 0.00 15.00 15.00 32,346 45,366 3.24 14.49 32,346 45,366 3.24 14.49
0.00
POSISI INVESTASI (Nilai Wajar) SM I Th.2012 SM I Th.2011 Rupiah % Jumlah % 2,538,585 24.80 2,524,167 28.07 0 0.00 0 0.00 123,950 1.21 344,750 3.83 228,618 2.23 188,548 2.10 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2,331,244 22.77 1,920,920 21.36 2,022,313 19.75 2,038,818 22.67 0 0.00 0 0.00 1,085,720 10.61 597,733 2.37 1,085,720 10.61 597,733 6.65
(dalam jutaan rupiah)
Surat Berharga Negara Tabungan Deposito On Call Deposito Berjangka Ser fikat Deposito Ser fikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana pada: - RD Pasar Uang, RD Pendapatan Tetap, RD Saham dan RD Campuran - RD Terproteksi, RD dengan Penjaminan dan 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 RD Indeks - RD berbentuk Kontrak Investasi 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 Kolek f Penyertaan Terbatas - RD yang Unit Penyertaannya 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 diperdagangkan di Bursa Efek Efek Beragun Aset dari KIK EBA 8,918 0.10 0 0.00 8,918 0.09 0 Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estate 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 berbentuk KIK Unit Penyertaan Investasi Kolek f 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 Penempatan Langsung 407,848 4.66 403,748 5.23 1,024,975 10.01 776,593 Tanah 47,435 0.54 51,665 0.67 456,745 4.46 435,439 Bangunan 612 0.01 1,704 0.02 14,979 0.15 14,979 Tanah dan Bangunan 161,922 1.85 23,500 0.30 401,403 3.92 149,575 Surat Pengakuan Utang 48 0.00 74 0.00 48 0.00 74 JUMLAH 8,758,033 100 7,718,762 100 10,237,499 100 8,991,596 *) Hasil Investasi Bersih adalah Hasil Usaha Investasi yang sudah terealisasi ditambah Hasil Investasi yang belum terealisasi
JENIS INVESTASI
POSISI INVESTASI (Nilai Perolehan) SM I Th.2012 SM I Th.2011 Rupiah % Jumlah % 2,299,387 26.25 2,416,192 31.30 0 0.00 0 0.00 123,950 1.42 344,750 4.47 228,618 2.61 188,548 2.44 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2,396,118 27.36 1,726,238 22.36 1,992,512 22.75 2,010,796 26.05 0 0.00 0 0.00 1,090,664 12.45 551,547 7.15 1,090,664 12.45 551,547 7.15
DANA PENSIUN BRI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN PERKEMBANGAN PORTOFOLIO INVESTASI & HASIL INVESTASI BERSIH SEMESTER I TAHUN 2012 DAN SEMESTER I TAHUN 2011
Laporan
Sosok
HerawaƟ Subadia Pelukis
H
obby melukis yang ditekuninya setelah pensiun, kini mampu mendatangkan penghasilan tambahan yang jumlahnya dak sedikit. Itulah yang dialami oleh Herawa Subadia, pensiunan BRI yang kini beralih profesi menjadi seniman lukis.
Saat ditemui redaksi Majalah INFO Dana Pensiun BRI di tempat kediamannya kawasan Kelapa Dua Wetan, Jakarta Timur, Herawa menceritakan perjalanan karirnya sebagai seorang pelukis yang menurutnya didapat secara dak sengaja. Bakat melukis tersebut awalnya diketahui secara dak sengaja saat dirinya iseng mengisi waktu luang dengan membuat sebuah lukisan. Hasil lukisan tersebut dilihat oleh adik iparnya yang juga seorang pelukis, dan menyarankan agar Herawa lebih menekuni bakat melukisnya tersebut. Herawa Subadia kini memiliki reputasi yang dapat disejajarkan dengan pelukis ternama lainnya. Sejak tahun 2003 dirinya sering diundang oleh beberapa gallery lukisan untuk mengiku pameran, antara lain di Gedung Manggala Wana Bak , Restoran Three Monkey Ubud Bali, Hotel Crown Plaza, Senayan City dan Central Park Jakarta bersama pelukis ternama lainnya, diantaranya Kar ka Affandi. Bahkan pada bulan Januari 2012, Herawa memberanikan diri
Berencana Membuka Gallery Lukisan “Bakat melukis didapatnya secara dak sengaja saat dirinya memasuki pensiun dari BRI pada tahun 2002 kini menempatkan Herawa sebagai salah satu seniman lukis yang dikenal” melakukan pameran tunggal di Manggala Wana Bak , Jakarta dan lukisan hasil karya wanita kelahiran Buleleng, Bali 28 Nopember 1950 ini telah banyak menjadi koleksi para Pejabat dan Menteri. Lukisan hasil karya wanita yang tergabung dalam Seniwa Bali, Ubud ini mempunyai ciri khas tersendiri yang dak dimiliki oleh lukisan lainnya, antara lain banyak menampilkan lukisan terumbu karang yang saat ini sangat dimina kolektor, disamping ciri khas lainnya yaitu adanya percikan air dan hewan serangga pada lukisannya yang bertema bunga. Dukungan terhadap profesi barunya sebagai seorang pelukis pun diperolehnya dari sang suami, Ir. I Made Subadia, MSc, juga mempunyai hobby yang sama dengan Herawa yaitu melukis. Bahkan Herawa dan suami beberapa kali bersama-sama mengiku pameran lukisan baik di Jakarta maupun Bali. Dan kedepannya, Herawa berencana untuk membuka sebuah gallery lukisan di Denpasar Bali apabila suami telah pensiun dari tugasnya. Dalam melukis, Herawa dak selalu berorientasi pada profit namun lebih karena kesenangan ba n dalam memanfaatkan waktu luangnya. Kesibukannya saat ini sebagai Ketua Koperasi Wanita Wana Arta Kementerian Kehutanan RI diakui
sangat menyita sebagian waktunya, dan diantara waktu luangnya tersebut yang dimanfaatkan untuk melukis. Hal tersebut yang menyebabkan dirinya dak pernah mentargetkan waktu penyelesaian lukisannya. “Tergantung mood” katanya. Mantan Kepala Seksi Kesekretariatan Kanwil BRI Denpasar, Bali ini pun juga dak pernah mematok harga untuk se ap lukisan hasil karyanya. “Harga yang dipasang pada se ap lukisan saya itu pemberian gallery”, katanya. Namun, apabila ada teman atau relasi yang ingin memiliki lukisannya, Ibu dua orang anak ini dak pernah mematok harga yang pas . “Asal suka, silakan bawa” ujarnya tertawa. Herawa juga mempersilahkan apabila ada teman atau relasi khususnya pensiunan BRI yang ingin belajar melukis kepada dirinya. “Pintu rumah saya terbuka se ap saat” katanya. Hobby yang ditekuninya saat ini dirasakannya memiliki manfaat yang sangat luar biasa bagi kehidupan Herawa Subadia. Semua ak vitas yang dijalaninya saat ini dianggapnya sebagai salah satu faktor yang membuatnya awet muda. Dan Herawa pun menyarankan agar para pensiunan seusia dirinya dapat menekuni hobby yang dimilikinya agar di sisa usianya dapat lebih memberikan manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain.(iwn,obi)
INFO | LVIII | November 2012 | 11
Kon Konsultasi
B
apak & Ibu pensiunan yang budiman, sehubungan banyak pertanyaan mengenai implementasi dari Undang-undang No. 13 tahun 2003 khususnya pasal 167 ayat (3) maka dibawah ini kami sampaikan Petunjuk Pelaksana yang telah diterbitkan oleh Divisi Kebijakan dan pengembangan SDM Kantor Pusat BRI
tentang Penyelesaian Kewajiban Perusahaan Terhadap Pekerja yang Berakhir Hubungan Kerjanya karena Mencapai Usia Pensiun Normal Sebagai Implementasi dari Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Sebagai berikut :
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELESAIAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA YANG BERAKHIR HUBUNGAN KERJANYA KARENA MENCAPAI USIA PENSIUN NORMAL SEBAGAI IMPLEMENTASI DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN I. LATAR BELAKANG Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pelaksanaan Pasal 167 terkait pemberian hak bagi Pekerja yang berakhir hubungan kerjanya karena Mencapai Usia Pensiun Normal, maka Perusahaan akan memperhitungkan Uang Pensiun dengan Pesangon. Untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka Perusahaan akan menyelesaikan kewajiban sebagaimana dimaksud tersebut di atas kepada pekerja yang berakhir hubungan kerjanya karena memasuki masa Pensiun Normal. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Perusahaan mengimplementasikan UndangUndang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan II. PENGERTIAN UMUM 1. Pensiunan BRI adalah Pekerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang berakhir hubungan kerjanya karena Mencapai Usia Pensiun Normal TMT 25 Maret 2003 yaitu sejak diberlakukannya Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 2. Usia Pensiun Normal adalah 56 (lima puluh enam) tahun. 3. Uang Pensiun adalah penjumlahan dari : a. Akumulasi iuran atas beban BRI untuk Program Pensiun Manfaat Pas (PPMP) berikut pengembangannya yang dikelola Dana Pensiun BRI yang pengembangannya merupakan hasil perhitungan Aktuaria; dan b. Akumulasi iuran atas beban BRI untuk Program Pensiun Iuran Pas (PPIP) berikut pengembangannya yang dikelola Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). 4. Pesangon adalah nilai yang dipersamakan dengan jumlah Uang Penghargaan Masa Kerja, Uang Penggan an Hak dan 2 (dua) kali Uang Pesangon sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Peraturan Perusahaan. 5. Peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah seluruh peraturan perundangundangan yang diterbitkan Pemerintah, badan-badan lain dan instansi yang berwenang yang nnengikat Perusahaan. 6. Peraturan Perusahaan adalah se ap ketentuan yang ditetapkan oleh Perusahaan, termasuk tetapi dak terbatas pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Peraturan Ketenagakerjaan, berikut perubahanperubahannya. 7. Perusahaan adalah PT. Bank Rakyat indonesia (Persero) Tbk. 8. Uang Pesangon dan Penghargaan Masa Kerja adalah perhitungan penghargaan Perusahaan kepada Pekerja yang berakhir hubungan kerjanya karena memasuki usia pensiun normal, yang perhitungannya dikaitkan dengan lamanya masa kerja sebagai salah satu komponen pesangon. 9. Uang PengganƟan Hak adalah penetapan sebesar 15 % (lima belas persen) dari besarnya Uang Pesangon dan Uang Penghargaan Masa Kerja yang diperhitungkan sebagai pesangon. 12 | INFO | LVIII | November 2012
Konsultasi
10.Program Pensiun Manfaat PasƟ selanjutnya disebut PPMP adalah program pensiun yang diiku oleh Pekerja BRI yang besar iurannya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun dan dibebankan pada Perusahaan dan Pekerja. 11.Program Pensiun Iuran PasƟ selanjutnya disebut PPIP adalah program pensiun yang diiku oleh Pekerja BRI yang besar iurannya ditetapkan terlebih dahulu oleh Lembaga Pengelola dan dibebankan kepada Perusahaan dan Pekerja. 12.Kompensasi Pensiun adalah selisih kurang dari Uang Pensiun yang diperhitungkan terhadap Pesangon sehubungan diberlakukannya Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berlaku terhitung mulai tanggal 25 Maret 2003. III. PETUNJUK TEKNIS 1. Kompensasi Pensiun berlaku bagi Pensiunan BRI yang diputus hubungan kerjanya karena memasuki usia pensiun normal 56 (Lima Puluh Enam) Tahun mulai tanggal 25 Maret 2003, terhitung sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 2. Penyelesaian Kompensasi Pensiun dilakukan apabila perhitungan besarnya Uang Pensiun yang iuran/ preminya berasal dari Perusahaan (BRI) lebih kecil dari pesangon pensiunan BRI yang memasuki usia pensiun normal sesuai ketentuan Perundangan yang berlaku. 3. Uang Pensiun yang diperhitungkan atau diperbandingkan terhadap pesangon adalah akumulasi iuran beban BRI berikut pengembangannya untuk Program Pensiun Manfaat Pas (PPMP) yang dikelola Dana Pensiun BRI (Hasil perhitungan Aktuaria), serta akumulasi iuran beban BRI berikut pengembangannya untuk Program Pensiun Iuran Pas (PPIP) yang dikelola Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). 4. Yang dimaksud dengan upah adalah sesuai dengan ketentuan BRI, dengan penjelasan sebagai berikut : a. Komponen Upah (sebelum penerapan Job Grade tahun 2003 dan 2004) sebagaimana Pasal 89 Ayat 2 Nokep: S.15-DIR/SDM/03/2003 Tentang Peraturan Ketenagakerjaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) terdiri dari: i. Upah Dasar; ii. Tunjangan Khusus Wilayah (Tunj. KW); iii. Tunjangan Pengobatan Ru n (Tunj. P. Ru n); iv. Tunjangan Sewa Rumah (Tunj. S.Rumah); dan v. Tunjangan Listrik, Telepon, Air dan Gas (Tunj. LTAG). b. Komponen Upah (pada saat penerapan Job Grade tahun 2005 ke atas) sebagaimana Pasal 1 Ayat 6 Nokep: S. 6-DIR/SDM/2/2005 Tentang Peraturan Pengupahan Pekerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. terdiri dari: i. Upah Pokok; ii. Tunjangan Premium; dan iii. Tunjangan Peralihan; 5. Komposisi Pesangon pensiunan BRI sesuai ketentuan pasar 167 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003, sebagaimana tabel berikut : No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Masa Kerja < 1 tahun > 1 tahun, tetapi < 2 tahun > 2 tahun, tetapi < 3 tahun > 3 tahun, tetapi < 4 tahun > 4 tahun, tetapi < 5 tahun > 5 tahun, tetapi < 6 tahun > 6 tahun, tetapi < 7 tahun > 7 tahun, tetapi < 8 tahun > 8 tahun, tetapi < 9 tahun > 9 tahun, tetapi < 12 tahun > 12 tahun, tetapi < 15 tahun
Uang Pesangon 1 X Upah 2 X Upah 3 X Upah 4 X Upah 5 X Upah 6 X Upah 7 X Upah 8 X Upah 9 X Upah 9 X Upah 9 X Upah
Uang Penghargaan masa kerja 2 X Upah 2 X Upah 2 X Upah 3 X Upah 3 X Upah 3 X Upah 4 X Upah 5 X Upah
Uang Penggan an Hak (15%) 0,30 X Upah 0,60 X Upah 0,90 X Upah 1,50 X Upah 1,80 X Upah 2,10 X Upah 2,55 X Upah 2,85 X Upah 3,15 X Upah 3,30 X Upah 3,45 X Upah
Pesangon 2,30 X Upah 4,60 X Upah 6,90 X Upah 11,50 X Upah 13,80 X Upah 16,10 X Upah 19,55 X Upah 21,85 X Upah 24,15 X Upah 25,30 X Upah 26,45 X Upah
INFO | LVIII | November 2012 | 13
Kon Konsultasi
No 12. 13. 14. 15.
Masa Kerja > 15 tahun, tetapi < 18 tahun > 18 tahun, tetapi < 21 tahun > 21 tahun, tetapi < 24 tahun > 24 tahun
Uang Pesangon 9 X Upah 9 X Upah 9 X Upah 9 X Upah
Uang Penghargaan masa kerja 6 X Upah 7 X Upah 8 X Upah 10 X Upah
Uang Penggan an Hak (15%) 3,60 X Upah 3,75 X Upah 3,90 X Upah 4,20 X Upah
Pesangon 27,60 X Upah 28,75 X Upah 29,90 X Upah 32,20 X Upah
6. Masa kerja yang dimaksud pada tabel nomor 5 diatas adalah masa kerja sesuai dengan ketentuan perusahaan (BRI). 7. Pajak yang mbul atas pembayaran kompensasi pensiun menjadi beban perusahaan (BRI). 8. Ketentuan umum mengenai perhitungan penyelesaian kompensasi pensiun sebagaimana uraian diatas adalah sebagai berikut : Penyelesaian Kewajiban Perusahaan adalah pembayaran Kompensasi Pensiun berdasarkan perhitungan sebagai berikut: = Uang Pensiun - Pesangon = (PPMP+PPIP) - [(2x UP) + UPMK + UPH] Keterangan: PPMP = Akumulasi iuran PPMP beban perusahaan berikut Pengembangannya sesuai perhitungan Aktuaria PPIP = Akumulasi iuran PPIP beban perusahaan benkut Pengembangannya UPH = Uang Penggan an Hak UP = Uang Pesangon UPMK = Uang Penghargaan Masa Kerja Perhitungan Uang Pensiun terhadap Pesangon Ada / Tidak Kewajiban Perusahaan (BRI) Uang Pensiun - Pesangon *) = Selisih Kurang ADA Uang Pensiun * - Pesangon **) = Selisih Lebih TIDAK ADA Uang Pensiun * - Pesangon **) = Nol TIDAK ADA _____________________________________________________________________________________ * Akumulasi iuran atas beban BR1 dan pengembangannya (OPBRI & DPLK BR1) ** Pesangon sesuai dengan tabel bu r 5 diatas
IV. CONTOH PERHITUNGAN A. Pekerjaan. ‘X’ Pensiun Normal Pada 31 Mei 2003 (Upah Pekerja sebelum Penerapan Job Grade) Pasal 89 Ayat 2 Nokep: S.15-DIR/SDM/03/2003 Tentang Peraturan Ketenagakerjaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Diketahui : • Pensiunan BRI an. 'X Masa Kerja 28 Tahun • Total Upah Terakhir i. Upah Dasar : Rp. 4.656.313,ii. Tunj. Khusus Wilayah (KW) : Rp. 1.587.963,iii. Tunj. Pengobatan Ru n (P.Ru n) : Rp. 100.000,iv. Tunj. Sewa Rumah (S. Rumah) : Rp. 0, + v. Tunj. Listrik, Telepon, Air dan Gas : Rp. 1.300.000,Total Upah : Rp. 7.644.276,.............................. (a) • Pesangon (masa kerja 28 tahun) i. Uang pesangon ii. Uang Penghargaan Masa Kerja iii. Uang Penggan an Hak Pesangon
14 | INFO | LVIII | November 2012
= = = = = = =
(2x Uang Pesangon) + UPMK + UPH 2 x 9 x Upah = 18 x Upah 10 x Upah = 10 x Upah 15% x (18 +10) x Upah = 4,2 x Upah 32,2 x Upah 32,2 X Rp. 7.644.276,Rp. 246.145.687,..............................(b)
Konsultasi
• Uang Pensiun i. Akumulasi iuran atas beban BRI untuk PPMP = Rp. 559.285.799,berikut pengembangannya yang merupakan hasil perhitungan Aktuaria Akumulasi iuran atas beban BRI PPIP berikut pengembangannya yang dikelola DPLK = Rp. Uang Pensiun = Rp. 559.285.799,- ...................................... (c) • Kompensasi pensiun dari hasil perhitungan Uang Pensiun terhadap Pesangon : = Bu r (c) sebesar Rp. 559.285.799 - Bu r (b) sebesar 246.145.687 = Rp. 313.140.112,- (selisih lebih) • Uang Pensiun lebih besar dari Pesangon, sehingga Ɵdak ada kewajiban BRI membayarkan kompensasi pensiun. B. Pekerjaan. ‘Y’ Pensiun Normal Pada 31 Agustus 2005 (Upah Pekerja setelah Penerapan lob Grade) Pasal 1 Ayat 6 Nokep :S. 6-DIR/SDM/2/2005 Tentang Peraturan Pengupahan Pekerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Diketahui : • Pensiunan BRI an. 'Y' Masa Kerja 31 Tahun • Upah terdiri dari : i. Upah Pokok : Rp. 15.115.213,ii. Tunj. Premium : Rp. 1.900.000,3.453.978,- + Tunj. Peralihan : Rp. Total Upah : Rp. 20.469.191,- ..................................... (a) • Pesangon (masa kerja 31 tahun) i. Uang pesangon ii. Uang Penghargaan Masa Kerja iii. Uang Penggan an Hak Pesangon
= = = = = = =
(2x Uang Pesangon) + UPMK + UPH 2 x 9 xUpah = 18 x Upah 10 x Upah = 10 x Upah 15% x (18 +10) x Upah = 42 x Upah 32,2 x Upah 32,2 X Rp. 20.469.191,Rp. 659.107.950,- .....................................(b)
• Uang Pensiun Akumulasi iuran atas beban BRI untuk PPMP = Rp. 406.762.537,berikut pengembangannya yang merupakan hasil perhitungan Aktuaria Akumulasi iuran atas beban BRI PPIP berikut pengembangannya yang dikelola DPLK = Rp. 61.952.672,- (+) Uang Pensiun = Rp. 468.715.209,- ..................................... (c) • Kompensasi pensiun dari hasil perhitungan Uang Pensiun terhadap Pesangon = Bu r (c) sebesar Rp. 468.715.209,- — Bu r (b) sebesar 659.107.950,- = Rp. 190.392.741,- (selisih kurang) • Uang Pensiun lebih kecil dari Pesangon, sehingga ada kewajiban BRI membayarkan kompensasi pensiun. • Perhitungan Pembayaran Kompensasi Pensiun berikut pengembangannya dari sejak berakhirnya hubungan kerja karena pensiun Normal (31 Agustus 2005) sampai dengan September 2012:
INFO | LVIII | November 2012 | 15
Kon Konsultasi
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Bulan Pengembangan 4 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 9 Bulan
Kompensasi & Pengembangan Rp 190.392.741 Rp 194.200.596 Rp 205.852.632 Rp 218.203.789 Rp 231.296.017 Rp 245.173.778 Rp 259.884.205 Rp 275.477.257
Pengembangan Sesuai Kebijakan Rp 3.807.855 Rp 11.652.036 Rp 12.351.158 Rp 13.092.227 Rp 13.877.761 Rp 14.710.427 Rp 15.593.052 Rp 12.396.477
Kompensasi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
194.200.596 205.852.632 218.203.789 231.296.017 245.173.778 259.884.205 275.477.257 287.873.733
Dari tabel diatas diketahui jumlah kompensasi Pensiun yang dibayarkan sebesar Rp. 287.873.733,C. Pekerja an. ‘Z Pensiun Normal 31 Juni 2005 (Upah Pekerja setelah Penerapan Job Grade) Pasal 1 Ayat 6 Nokep :S. 6-DIR/SDM/2/2005 Tentang Peraturan Pengupahan Pekerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Diketahui : • Sdr. 'Z' Masa Kerja 34 Tahun, • Upah terdiri dari : i. Upah Pokok : Rp. 4.942.590,ii. Tunj Premium : Rp. 90.000,Tunj Peralihan : Rp. 9.333,- + Total Upah : Rp. 5.041.923,- ..................................... (a) • Pesangon (masa kerja 34 tahun) i. Uang pesangon UPMK UPH Pesangon
= = = = = = =
(2x Uang Pesangon) + UPMK + UPH 2 x 9 xUpah= 18 x Upah 10 x Upah= 10 x Upah 15% X (18 +10) x Upah = 4,2 x Upah 32,2 x Upah 32,2 X Rp. 5.041.923,Rp. 162.349.921,- .....................................(b)
• Uang Pensiun = i. Akumulasi iuran atas beban BRI untuk PPMP = Rp. 144.458.190,berikut pengembangannya yang merupakan hasil perhitungan Aktuaria. Akumulasi iuran atas beban BRI PPIP berikut Pengembangannya yana dikelola DPLK = Rp. 17.475.981.- (+1 Uang Pensiun = Rp.161.934.171,- ............................ (c) • Kompensasi pensiun dari hasil perhitungan Uang Pensiun terhadap Pesangon = Bu r (c) sebesar Rp. 161.934.171,- — Bu r (b) sebesar Rp. 162.349.921,- = Rp. 415.750,- (selisih kurang) • Uang Pensiun lebih kecil dari Pesangon, sehingga ada kewajiban BRI membayarkan kompensasi pensiun. • Perhitungan Pembayaran Kompensasi Pensiun berikut pengembangannya dari sejak berakhirnya hubungan kerja karena pensiun Normal (31 Juni 2005) sampai dengan September 2012:
16 | INFO | LVIII | November 2012
Konsultasi Bulan Kompensasi Pengembangan Kompensasi Pengembangan Pengembangan Sesuai Kebijakan Rp 415.750 2005 6 Bulan Rp 12.473 Rp 428.223 2006 12 Bulan Rp 25.693 Rp 453.916 Rp 428.223 2007 12 Bulan Rp 453.916 Rp 27.235 Rp 481.151 2008 12 Bulan Rp 481.151 Rp 28.869 Rp 510.020 2009 12 Bulan Rp 510.020 Rp 30.601 Rp 540.621 2010 12 Bulan Rp 540.621 Rp 32.437 Rp 573.058 2011 12 Bulan Rp 573.058 Rp 34.383 Rp 607.442 2012 9 Bulan Rp 607.442 Rp 27.335 Rp 634.777 Dari tabel diatas diketahui kompensasi Pensiun yang dibayarkan adalah sebesar Rp. 634.777,Tahun
V. CARA PEMBAYARAN 1. Hasil Perhitungan Kompensasi Pensiun akan ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) tersendiri dan ku pan SK disampaikan kepada Pensiunan BRI secara individu melalui Unit Kerja Pembayar Uang Pensiun. 2. Kompensasi Pensiun dibayarkan oleh Perusahaan kepada Pensiunan melalui Unit Kerja Pembayar Uang Pensiun secara tunai atau secara pemindahbukuan. 3. Dalam hal Pensiunan telah meninggal dunia, maka pemberian Kompensasi Pensiun diberikan kepada Ahli Waris yang sah menurut ketentuan hukum yang berlaku. 4. Apabila terdapat Pensiunan yang belum menerima Surat Keputusan (SK) Penetapan, maka pensiunan secara ak f dapat menginformasikan dengan melampirkan data-data pendukung kepada Perusahaan melalui Divisi Kebijakan dan Pengembangan SDM BRI dengan ndasan Dana Pensiun BRI. 5. Penerbitan Surat Keputusan (SK) Penetapan dilakukan setelah verifikasi kebenaran data oleh Perusahaan, Dana Pensiun BRI dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan. VI. KETENTUAN LAIN-LAIN 1. Pelaksanaan Penyelesalan kompensasi Pensiun bagi Pekerja yang berakhir masa kerjanya karena mencapai usia pensiun normal sejak 01 Januari 2012 akan diberitahukan kemudian pada kesempatan pertama. 2. Apabila terdapat hal-hal yang perlu mendapat penjelasan lebih lanjut, maka Direktorat MSDM menyediakan Helpdesk dengan nomor telepon sebagai berikut : a. Bagian Hubungan Industrial (HBI) Divisi Kebijakan dan Pengembangan SDM (KPS) 021-5751358 b. Bagian Kesejahteraan Divisi KPS 021-5751307 c. Bagian Hubungan Komunikasi Divisi OPS SDM 021-5751400 PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSER0), Tbk DIVISI KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN SDM
Ganefi PJ. Kepala DivisI
Farid Hanafi PJ. Wakil Kepala Divisi
Tindasan 1. Divisi AMK 2. Bagian KS3 Divisi Kebijakan dan Pengembangan SDM 3. Bagian Hubungan Komunikasi Divisi Operasional SDM 4. Arsip
INFO | LVIII | November 2012 | 17
Rohani
Makna Dan Hakikat
Assalamu’alaikum….. Drs. Sofyan Munawar *)
Ucapan Assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh yang biasa disebut “salam” pas nya sudah dak asing lagi bagi kita sebagai muslim. Lisan kita sudah sangat fasih mengucapkan kalimat tersebut, bahkan orang-orang non muslim sekalipun pandai pula melafalkannya.
N
amun, tahukan kita apa sesungguhnya makna dan hakikat kalimat tersebut? Dengan memohon inayah kepada Allah tulisan singkat ini akan menyajikan pembahasan assalamu’alaikum wa rohmatulloh dari beberapa aspek.
Makna dan Pengertian Assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh terdiri dari ga frase yaitu “assalam, rahmat dan barokah”. Kita mulai dari kata “assalam”. Secara e mologi kata assalam berasal dari kata salima yang berar damai, selamat, sejahtera, sentosa dan yang semakna dengan itu. Maka “assalam” ar nya kedamaian, keselamatan, kesejehteraan, kesentosaan, dll. “As-Salam” juga merupakan salah satu nama dari nama-nama Allah Ta’ala yang agung (asmaul husna) yang berar Maha Pemberi keselamatan. Dengan demikian, makna lafaz “Assalamu’alaikum” adalah “semoga ketentuan Allah atas dirimu adalah keselamatan” 18 | INFO | LVIII | November 2012
atau “semoga kamu berada dalam pemeliharaan Allah” atau “semoga Allah bersamamu dan Dia selalu menyertaimu”. Ada pula yang mengar kan sebagai “as-salaamah” yakni “semoga engkau terhindar dari bencana dan petaka”.
serta berkesinambungan, baik itu kebaikan ruhani maupun jasmani”. Karena itu, di dalam bahasa Arab kolam disebut “birkah” yang berar tempat berhimpunnya air dimana air yang ditampung dalam kolam itu tetap menetap di dalamnya dak mengalir kemanamana. Demikianlah makna “salam, rahmat dan barokâh”.
Adapun kata “rahmat” secara morfologis, masdar (gerund) bagi kata kerja ”rahima” yang berar “mengasihi/menyayangi”. Dan kata “rahmat” biasanya diterjemahkan “kasih sayang”. Namun ada sementara pakar bahasa yang mengatakan bahwa kata “rahmat” adalah himpunan dari segala nikmat dan kebaikan yang dicurahkan Allah Ta’ala kepada makhluk-Nya.
Dengan demikian, kalimat Assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh berar do’a atas seseorang mudah-mudahan dia selalu berada dalam keselamatan baik dunia dan akhirat, kesejahteraan lahir ba n, dan dicurahi kebaikan yang melimpah dari Allah Ta’ala.
Sedangkan “ barokâh / ” adalah bentuk jamak dari kata “barokah / ”. Menurut ArRaghib Al-Asfahani, barokah berar “adanya kebaikan Ilahi secara tetap pada sesuatu”. Jika sesuatu itu sudah diberkahi Allah maka sesuatu itu akan memiliki kebaikan yang melimpah dan beraneka ragam
Dari sini dapat dikatakan bahwa ucapan salam itu bukanlah ucapan basi-basi, bukan pula saapaan yang lahir dari tradisi, adat is adat ataupun budaya ciptaan manusia - seper halnya sapaan selamat pagi atau selamat sore dan sebagainya. Ucapan salam datang langsung dari Allah Ta’ala
Rohani
... ucapan salam harus lahir dari lubuk ha yang suci dan niat yang ikhlas bukan karena keterpaksaan atau kepura-puraan ataupun sekedar basa basi belaka.
melalui wahyu kepada Rasul-Nya nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang kemudian menjadi bagian dari ajaran Islam. Maka dengan mengucapkan salam berar melaksanakan ajaran agama yang bernilai ibadah dan tentu akan mendapat pahala serta dipas kan dapat memberi dampak posi f dalam kehidupan umat manusia. Salam yang diucapkan itu adalah do’a kebaikan dan keselamatan dunia akhirat yang ditujukan kepada saudara seiman sebagai realisasi dari rasa saling mencintai dan mengasihi antar sesama muslim yang memang telah dipersaudarakan oleh agama (Islam). Ke ka kalimat assalamu’alaikum warohmatulohi wa barokatuh itu meluncur dari mulut kita seakan-akan kita mengatakan “wahai saudaraku semoga taqdir Allah atas dirimu adalah berupa keselamatan, kebaikan dan keberkahan dari Allah”. Karenanya ucapan salam harus lahir dari lubuk ha yang suci dan niat yang ikhlas bukan karena keterpaksaan atau kepura-puraan ataupun sekedar basa basi belaka. Demikianlah syari’ah Ilahiyah menuntun kita ke arah kebaikan
yang sempurna, diawali dari halhal sederhana hingga persoalanpersoalan yang lebih besar. Karena makna dan kandungan salam begitu agung, maka mengucapkannya menjadi perbuatan yang terpuji, mulia dan utama. Rasulullah saw pernah ditanya oleh seorang sahabat tentang Islam yang paling baik. Beliau memberi jawaban bahwa Islam yang baik itu - antara lain - mengucapkan salam (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Tidaklah heran jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kepada umatnya untuk menyebar luaskan salam dalam kehidupan sebagaimana sabdanya, “Sebarkanlah salam di antara kalian! Niscaya kalian saling mencintai” (HR. Muslim). Menyebar luaskan salam sama ar nya dengan memupuk cinta dan kasih sayang serta merajut persaudaraan yang kokoh antar saudara seiman dan pada waktu yang sama dapat menghapus rasa curiga dan buruk sangka yang menjadi bibit terjadinya kebencian dan permusuhan. Dan amat sesuai dengan logika sehat jika salam ini ditetapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai hak muslim atas sesama muslim sebagaimana sabdanya, “Hak muslim atas muslim itu ada enam (antara lain): Apabila kamu bertemu dengannya, hendaklah engkau memberi salam kepadanya…” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Fungsi dan Aplikasi Dilihat dari segi fungsinya salam memiliki beberapa ragam penggunaan. Pertama, salam yang diucapkan pada se ap perjumpaan
dengan sesama muslim. Salam ini disebut dengan “salam liqo” (salam perjumpaan) atau salam li ahiyyah (salam penghormatan). Dalam tata laksananya salam jenis ini diberi tuntunan sedemikian lengkap oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, antara lain : • Hendaklah yang lebih muda memberi salam kepada yang lebih tua, yang berjalan kepada yang duduk, yang sedikit kepada yang banyak dan yang berkendaraan kepada yang berjalan. (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Abu Dawud). • Bila dua orang bertemu maka yang paling baik dari antara keduanya ialah yang paling dahulu mengucapkan salam. (HR. Abu Dawud). Jika yang berjumpa berombongan, maka yang mengucapkan salam cukup diwaliki oleh salah seorang di antara mereka demikian pula menjawabnya (HR. Ahmad, Abu Dawud dan al-Baihaqi). • Salam liqo atau tahiyyah ini hanya berlaku di antara sesama kaum muslimin. Nabi saw melarang seorang muslim mengucapkan salam kepada non muslim (HR. Muslim). Dan jika ada orang non muslim mengucapkan salam kepada kita. Maka jawabannya cukup dengan “wa ‘alaika”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). • Bagaimana bila kita menerima pan salam? Jawabannya sebagaimana diterangkan dalam riwayat berikut ini. Rasulullah saw berkata kepada ‘Aisyah : “(Hai ‘Aisyah)! Sesunguhnya Jibril mengucapkan salam kepadamu. ‘Aisyah menjawab: ‘Wa ‘alaihisINFO | LVIII | November 2012 | 19
Rohani
salam wa rohmatullah wa barakatuh”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat Abu Dawud diterangkan bahwa seseorang dari kabilah Bani Tamim datang kepada Rasulullah saw dan menyampaikan salam dari bapaknya untuk Nabi saw. Lalu Rasulullah menjawab: “’alaika wa ‘ala abika assalam”(untukmu dan untuk bapakmu keselamatan). (HR. Abu Dawud). • Orang yang mendapat ucapan salam dianjurkan menjawaban dengan yang lebih baik dari pemberi salam. Maksudnya, bila seseorang menyapa dengan “Assalamu ‘alaikum”. Jawaban yang bebih baik adalah, “Wa ‘alaikum salam wa rohmatulah“. Bila sapaannya “Asalamu’alaikum wa rohmatullah”. Jawaban yang lebih utama adalah, “Wa ‘alaikum salam wa rohmatullah wa barolatuh”. Sedangkan apabila ucapan salamnya sempurna yaitu “Assalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh”. Maka jawablah dengan yang sepadan, yaitu : “wa ‘alaikum salam wa rohmatulahi wa barokatuh”. Inilah yang dimaksud dengan firman Allah dalam surat An-Nisa (4) ayat 86 (yang ar nya) : “Apabila kamu dihorma dengan suatu penghormatan maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik atau balaslah (dengan yang serupa), sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.” Dalam konteks ini maka pahala yang didapat oleh orang yang mengucapkan salam sesuai
20 | INFO | LVIII | November 2012
“Apabila seseorang kamu datang ke suatu majlis, ucapkanlah salam; dan apabila hendak menginggalkan/berpisah, ucapkan (pula) salam, dan salam yang pertama dak lebih utama daripada salam yang terakhir”. (HR. Ahmad, AlBukhari, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
dengan ucapan salamnya itu. Dalam sebuah riwayat diterangkan, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw, lalu ia berkata : “Assalamu ‘alaikum”. Maka Nabi saw menjawab salamnya, dan bersabda : “Sepuluh (pahalanya)”, kemudian orang itu duduk. Kemudian datang lagi yang lainnya, lalu berkata : “Assalamu’alaikum wa rohmatullahi”. Maka Nabi saw menjawab salamnya, dan bersabda : “Dua pululuh (pahalanya)”, lalu orang itu duduk. Dan datang (pula) yang lainnya, lalu berkata: “Assalamu’alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh”. Maka Rasulullah saw menjawab salamnya, dan bersabda : “Tiga puluh (pahalanya)”. (HR. Al-Bukhari, an-Nasai dan atTirmidzi). Kedua, salam di akhir se ap perjumpaan. Salam dak hanya diucapkan saat perjumpaan saja tapi juga diucapkan saat berpisah. Salam corak kedua ini disebut salam lilfiraq. Nabi saw bersabda, “Apabila seseorang kamu datang ke suatu majlis, ucapkanlah salam; dan apabila hendak menginggalkan/ berpisah, ucapkan (pula) salam, dan salam yang pertama dak lebih utama daripada salam yang
terakhir”. (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Abu Dawud dan At-Tirmidzi). Adapun hukum memulai salam adalah sunnah, sedang menjawabnya adalah wajib. Ke ga, salam yang diucapkan untuk mengakhiri shalat. Orang yang melaksanakan shalat, baik yang wajib maupun sunnah, munfarid maupun berjamaah, imam ataupun makmum wajib mengakhiri shalatnya dengan salam. Kedudukan salam di akhir shalat sama seper takbiratul ihram di awal shalat yaitu bersifat ta’abbudi yakni ibadah yang aturannya telah ditetapkan secara baku, yang dalam menjalankannya seorang muslim harus tunduk secara utuh tanpa melihat pada sebab atau maksudnya. Salam macam ke ga ini dapat disebut salam lit-ta’abbudi. Ucapan salam di akhir shalat merupakan salah satu rukun shalat, maka mengucapkannya adalah wajib. Keempat, salam yang diucapkan ke ka kita hendak bertamu ke rumah orang lain. Inilah bimbingan yang diberikan Al-Qur’an kepada kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu
Rohani
memasuki rumah-rumah yang bukan rumah kamu sebelum kamu meminta idzin dan memberi salam kepada penghuninya yang demikian itu lebih baik bagimu agar kamu (selalu) ingat”. (Q.S. AnNur [24]:27). Berdasarkan ayat di atas bila kita memasuki rumah orang lain hendaklah meminta izin terlebih dahulu kemudian memberi salam. Namun dalam prak knya dak demikian, tetapi kebalikannya yaitu memberi salam terlebih dahulu baru meminta izin setelah dijawab salamnya. Inilah adab yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana tergambar dalam riwayat berikut. Kata Rabi’, seorang lelaki dari Bani Amir berkata kepadaku bahwa dia meminta izin kepada Nabi saw saat beliau berada di rumahnya: “Apakah saya boleh masuk?”, maka Nabi saw berkata kepada pembantunya: “Keluarlah kepada orang ini dan ajarkan kepadanya cara meminta izin dan katakan kepadanya hendaklah dia mengucapkan: “Assalamu’alaikum” dan mengatakan, “Bolehkah aku masuk?” (HR. Ahmad dan Abu Dawud). Salam dan is ’dzan ini diucapkan maksimal ga kali. Jika seseorang sudah mengucapkan salam dan is ’dzan ga kali, namun dak ada respons dari tuan rumah, hendaklah ia kembali pulang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kamu sudah meminta izin sebanyak ga kali, namun dak diberi izin, maka kembalilah.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim). Salam ragam keempat ini disebut salam lil-is ’dzan. Mengucapkan salam is ’dzan bukan hanya pada saat kita hendak bertamu saja, namun ke ka memasuki rumah yang kosong pun tetap dianjurkan beriis dzan. Hal ini sesuai dengan zhahir firman Allah (yang ar nya), “Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berar memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik”. (Q.S. An-Nur/24:61). Dari Ibnu Umar radhiayallahu ‘anhuma, ia berkata: “Jika seseorang memasuki rumah yang dak berpenghuni maka hendaklah dia mengatakan: “Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibaadillaahis Shaalihiin.” Ar nya, “Salam atas kami serta hamba-hamba Allah yang shalih”. (HR. Al-Bukhari). Kelima, salam yang diucapkan untuk mendo’akan ahli kubur dari kaum muslimin pada saat ziarah kubur. Diantara do’a yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada ummatnya yang berziarah kubur adalah :
Ϧ ˴ ϣ˶ έ˶ Ύ˴ϳΪ͋ ϟ Ϟ ˴ ˸ϫ˴ ˸ϢϜ˵ ˸ϴϠ˴ϋ ˴ ϡ˵ ϼ ˴ δ ͉ ϟ˴ ˸ϥ·˶ Ύ͉ϧ·˶ϭ˴ Ϧ ˴ ˸ϴϤ˶ Ϡ˶˸δϤ˵ ˸ϟ˴ϭ Ϧ ˴ ˸ϴϨ˶ ϣ˶ ˸ΆϤ˵ ˸ϟ Ϳ ˴ ϝ ˵ ΄˴˸δϧ˴ ϥ ˴ ˸ϮϘ˵ Σ ˶ϼ ˴ ϟ˴ Ϳ ˵ ˯˴ Ύ˴η Δ˴ ϴ˴ ϓ˶ Ύ˴ό˸ϟ Ϣ˵ Ϝ˵ ϟ˴ϭ˴ Ύ˴Ϩϟ˴ (Assalamu’alaikum ahlad diyar minal mukminin wal muslimin wa inna
insya Allah lalahiqun nas’alullaha lana wa lakum al’afiyah). Ar nya : “Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan muslimin, mudahmudahan Allah merahma orangorang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian”. (HR. Muslim dan Ahmad). Mengucapkan salam pada saat ziarah kubur ini hukumnya sunnah.
Lafad Salam Lafad atau ucapan salam bersifat tauqify, ar nya sesuai petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berasal dari Allah sebagaimana tercantum dalam nash (dalil). Lafad salam yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita adalah “Assalamu’alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh”. Karenanya dihukumi dak sah seseorang yang mengucapkan dan menjawab salam selain dengan lafad yang telah diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena itu pula dak dibenarkan menggan ucapan salam dengan lafad yang lain atau dimodifikasi dengan cara menyisipkan katakata tertentu yang dianggap bagus menurut akal fikiran. Misalnya seseorang mengucapkan, “assalamu’alaikum wa ‘alaikunnas salam wa rahmatullahi Ta’ala wa barokatuh”. Maka tambahan ‘alaikunnas salam dan Ta’ala adalah sisipan yang dak sah dan mengada-ada. Wallahu A’lam. *) Ulama
INFO | LVIII | November 2012 | 21
Ragam
Aku masuk kategori
Keluarga Miskin Roes Haryanto *)
Antara tahun 1983-1985 saya meninggalkan BRI sebentar untuk belajar di AS, guna mengambil gelar S2. Selama 2,5 tahun saya menjadi mahasiswa di University of Oregon (UO) di kota Eugene, Oregon.
S
elama 2,5 tahun saya menjadi mahasiswa di University of Oregon (UO) di kota Eugene, Oregon. Mengapa memilih Oregon sebetulnya asal saja. Pak Hary Supangkat, komisaris BRI waktu itu, kebetulan alumni UO, jadi ikut sarannya saja. Rupanya pilihan ini dak salah, karena waktu itu UO menduduki rangking ke 5 terbaik untuk universitas-universitas di pantai barat. Eugene adalah sebuah kota kecil berpenduduk sekitar 100,000 orang, termasuk di wilayah Pacific North West, sederetan dengan California dan Washington state. BRI menanggung semuanya, baik untuk biaya hidup, transportasi dan uang sekolah (tui on). Pada suatu hari, ke ka pulang kuliah, kulihat kerumunan mahasiswa yang nampaknya sedang mengantre untuk mendapatkan sesuatu. Setelah saya deka ternyata mereka sedang antre untuk mendapat
22 | INFO | LVIII | November 2012
jatah susu bubuk, keju dan terigu. Penasaran, saya tanya kepada salah satu mahasiswa yang sedang mengantri : “Bagamana caranya bisa dapat susu, keju dls.” “Ajukan saja, minta formulirnya, isi jumlah keluarga dan penghasilan, nan kalau you qualify bisa dapat jatah.” jawabnya. Saya sekolah di AS membawa istri dan 4 orang anak, paling besar kelas 4 paling kecil 1 tahun. Dua anak saya sudah sekolah di elementary school. Se ap bulan saya mendapat allowance (tunjangan) dari BRI $1,900, (sekarang mungkin bernilai sekitar $3,500) di luar biaya tu on. Berbekal data ini saya ajukan permohonan untuk mendapat jatah susu. Rupanya untuk satu keluarga dengan 4 anak, dengan penghasilan dibawah $2,000/bulan masuk kategori miskin, sehingga sayapun berhak mendapat jatah keju, susu bubuk dan tepung terigu. Susu dan tepungnya terpakai, tetapi kejunya nggak pernah habis karena anak-
anak kurang suka keju. Bukan hanya itu. Anak-anak saya yang sudah sekolah juga mendapat diskon untuk pembayaran lunchnya. Seharusnya ap anak membayar $2/hari, sekarang hanya membayar $1.20/hari. Untuk 2 anak berar penghematan $40 sebulan. Sebagai ilustrasi berikut adalah Poverty Guideline di AS untuk tahun 2012, di luar Hawaii dan Alaska. 2012 Poverty Guidelines for the 48 ConƟguous States and the District of Columbia Persons in Poverty family/household guideline 1 $ 11,170 2 15,130 3 19,090 4 23,050 5 27,010 6 30,970 7 34,930 8 38,890 For families/households with more than 8 persons, add $3,960 for each addi onal person. Sumber: US Department of Health and Human Services.
Ragam
Keluarga dengan penghasilan di bawah poverty line di AS banyak mendapat keringanan, antara lain perawatan kesehatan, biaya sekolah dll. Namun ini hanya untuk warganegara AS dan permanent resident, dak untuk mahasiswa asing seper saya.
Penulis sekeluarga, jalan-jalan di Washington DC, 1985.
Jadi sebagai contoh, kalau keluarga dengan 4 anak (jumlah tanggungan 6) dan berpenghasilan $30,000 per tahun, masuk kategori keluarga miskin. Jangan dirupiahkan, karena daya belinya jauh berbeda. Keluarga dengan penghasilan di bawah poverty line di AS banyak mendapat keringanan, antara lain perawatan kesehatan, biaya sekolah dll. Namun ini hanya untuk warganegara AS dan permanent resident, dak untuk mahasiswa asing seper saya. Sebetulnya dengan tunjangan $1,900 sebulan saya dak merasa miskin. Temanteman dari Departemen Keuangan waktu itu hanya mendapat $900/ bulan, sehingga dak berani membawa keluarganya. Ada sedikit rahasia mengapa saya bisa mendapat tunjangan
yang cukup lumayan. Waktu itu BRI belum punya pengalaman mengirim staf untuk belajar ke luar negri. Memang sebelumnya pernah mengirim Pak Atas Adji ke AS, tetapi dalam rangka scholarship (beasiswa), sehingga segala urusan ditangani lembaga yang memberi beasiswa. Saya masih ingat ke ka itu Pak Permadi, Dirut, memanggil saya. “Roes, karena kita belum pernah mengirim staf ke luar negeri, coba buatkan surat edarannya (SE).” Saya susunlah SE tersebut bersama-sama Pak Midian Simanjuntak. Ke ka sampai pada pasal tunjangan, seper biasanya nasabah BRI anvraag kredit, saya buat se nggi mungkin. Walaupun akhirnya dipotong, tapi jumlahnya masih lumayan. Yang senang adik-adik angkatan berikutnya, mendapat warisan enak.
Biaya hidup di Eugene murah sekali. Perbandingannya begini, kalau New York itu Jakarta maka Eugene itu kira-kira Jogya. Untuk makan rata-rata $150 per minggu (menu Amerika sudah termasuk susu dan daging, kalau menu Indonesia bisa lebih ngirit lagi), sewa rumah $300 (murah karena rumah milik sekolah), u li es $100. Jadi, ap bulan masih sisa $800-900 untuk jajan dan jalan-jalan. Saya bisa beli mobil Toyota DX 1800 cc tahun 81 seharga $4,000. Paling enak memang kalau merasa kaya tapi dianggap miskin. Sumber : Ditulis ulang dari blog. kompasiana.com/roesharyanto *) Mantan Direktur Utama Dana Pensiun BRI
INFO | LVIII | November 2012 | 23
Ragam
Menikmati Pensiun
Apa Adanya Bambang Sugondo *)
Sewaktu penulis masih ak f bekerja, se ap kebutuhan masih bisa terpenuhi dengan baik. Meskipun dengan perencanaan yang dadakan. Namun setelah purnabak , se ap planning yang sudah dimatangkan masih belum sempuma.
P
asalnya, ada di jalur AMK / Alokasi Manejemen Keuangan. Sejak pensiun Tahun 2010, meskipun dengan hanya punya seorang putra yang semata wayang. Orang bilang kehidupannya tenang. Sebenarnya juga dak. Karena, pola hidup yang fluktuak f dak bisa diramal. Mengingat jatah untuk anak dalam porsi kesehatan sudah dilepas. Kalau orang tuanya masuk rumah sakit untuk opname ditanggung Prospens pensiun, sedang untuk anak dak ada. Demikian juga untuk bantuan kaca mata yang hanya dua ratus lima puluh ribu rupiah / lima tahun sekali. Sedang anak dak ada. Meskipun demikian memang harus disyukuri. Dengan kondisi anak yang baru duduk di bangku kelas 1 SMP, terasa berat. Sehingga perlu perencanaan lebih matang untuk kedepannya.
24 | INFO | LVIII | November 2012
Dulu, ke ka masih muda, orang tua suka mengingatkan untuk segera berumah tangga. Namun karena penulis ak f di organisasi pekerja dan senang mengurusi untuk sekian juta orang, akibatnya terlena dengan kegiatan sosial. Baru menjelang akhir tahun 1997 punya perencanaan yang matang secara instan. Kemudian di awal tahun 1998 yang merupakan proses reformasi dan usia sudah menginjak kepala empat baru take off. Dengan kondisi yang serba instan dari proses perkenalan. Maka, untuk menuju ke arah proses tersebut harus pakai manajemen BBM / Berani Berumahtangga Mendadak. Segalanya harus diupayakan secermat mungkin. Mengingat situasi dan kondisi di Era reformasi itu banyak tantangannya. Perhitungannya harus de l. Setahun kemudian, setelah anak lahir dan persiapan sekolah juga
harus dipersiapkan. Dari mulai tabungan anak yang alokasinya tersendiri, hingga ke asuransi bea siswa harus dipersiapkan. Setelah anak berangkat besar dan sudah mengenal travelling, biasanya yang ru n diajak ziarah ke makam orang tua di Jawa Tengah dan kemudian pergi ke Yogyakarta yang paling disenanginya. Sejak tahun 2000 dikenalkan kota Yogyakarta sampai sekarang ketagihan dengan kota tersebut. Memang pada tahun 2007 ke ka penulis berkunjung ke sebuah home industri yang padat karya, karena pernah terjun di organisasi pekerja, dengan spontan pihak manajemen penulis sarankan untuk memberikan seragam pekerja sebanyak tujuh hari kerja. Dengan maksud, demokrasi dalam busana se ap harinya bergan fashion.
Ragam
Alhamdulilah, pada tahun 2008 penulis kembali ke Yogyakarta sudah diterapkan penggunaan seragam. Memang, penulis hobinya memberi saran kepada kenalan atau kerabat yang punya usaha untuk lebih berkrea f dalam demokrasi kesejahteraan karyawan termasuk program DPLK / Dana Pensiun Lembaga Keuangan untuk ketenangan hidup di masa senja. Karena dalam ekonomi krea f dibutuhkan toleransi yang nggi dan tenggang rasa kepada karyawan. Kalau ketemu teman atau kenalan orang bisnis biasanya suka tanya nomor handphone. Penulis akan menjawab dak suka handphone. Sehingga orang bilang gaptek / gagap teknologi. Akan tetapi, yang pen ng secara nasional tetap gaptek / tanggap terhadap ekonomi kerakyatan / karyawan.
panjang, termasuk pola simpanan hari tua berupa DPLK. Sehingga diperlukan juga pembekalan pela han / kursus Amdal / Analisis mengenai dampak lingkungan bagi tenaga operasional dan tenaga yang mensupport operasional.
Bagi industri perbankan dibutuhkan SDM yang handal dan informa f. Mengingat dalam dunia bisnis, masih banyak para pelaku ekonomi yang kurang peduli pada lingkungan. Sehingga diperlukan sederet tenaga operasional yang legowo untuk mensuport di lapangan yang tenggang rasa, pada sistem manajemen yang ”Solo/Sosial Loyal”. Menurut Prof. Dr. Slamet Iman Santoso / Pendiri Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, yang sangat kita perlukan pada dewasa ini ialah orang yang dapat bekerja dengan cepat, giat, berhasil. Menarik ungkapan guru besar tersebut, bahwasanya industri perbankan harus lebih krea f dan loyal dalam berbagai informasi di masyarakat. Berperan ak f kepada para pelaku ekonomi, agar banyak berkreasi dalam penganekaragaman transaksi baik jangka pendek maupun jangka
Dalam kondisi yang sudah purnabak , program Pohina / Pola hidup sederhana harus dipegang teguh. Terutama tenggang rasa dan sadar akan bahaya serangan penyakit. Kalau di dalam tubuh perusahaan ada manajemen resiko, maka dalam pola hidup juga ada resiko kehidupan. Berbagai menu makanan harus selek f. Ada sederet menu sederhana yang bisa jadi pegangan buat orang pensiunan / kelompok S2 alias sudah senja. Seper nasi memang menjadi makanan pokok, tapi dak perlu berlebihan. Untuk sarapan pagi misalnya ; Bubur ayam atau menu nabila / nasi bihun lalapan, dan berupa mun atau sawi hijau. Siang sedikit bisa sayur asem plus ikan asin atau iwak peyek / Peyek teri atau pepes onta / oncom tahu dan sambal rosi / roso terasi. Se ap hari bergan menu, menu
Dalam kondisi yang sudah purnabak , program Pohina / Pola hidup sederhana harus dipegang teguh.
lain untuk siang hari bisa naila / nasi ikan lalapan atau terios / teri oseng-oseng atau menu galon / gado-gado lontong dan ini pen ng 2 kali seminggu. Mengingat menu galon ini banyak vitaminnya dan dak menggunakan Vetsin / MSG / Monosodium Glutamate yang di Jepang saja orang sudah dak menggunakan. Tingkat bahayanya di waralaba / warung rakyat lahan bawah. Banyak digunakan MSG ini yang bisa menimbulkan penyakit tenggorokan yang terasa kering dan mata cepat mengantuk. Selain itu penulis ak f donor darah di Kantor Pusat BRI. Oleh karena penulis senang dengan Travelling, maka penulis perlu sarankan pada BRI, dalam ekonomi krea f, kiranya perlu dibuat kerjasama dengan pihak perhotelan, terutama untuk Bintang dua. Se ap karyawan BRI / Pensiunan yang melancong bisa menginap di hotel dengan tarif terjangkau dan bila kurang dana, bisa mengisi formulir dengan menunjukan iden tas kartu pekerja atau kartu pensiunan. Selanjutnya pihak hotel yang menagih ke cabang BRI terdekat. Selanjutnya pihak penyewa akan di potong / mencicil di unit kerjanya / kantor pensiun. Ada aturan main. Seper biaya cetak, biaya asuransi yang ringan misal lima ribu rupiah. Mengingat dalam industri perbankan segala bentuk ekonomi krea f harus ditumbuhkembangkan. Sehingga jasa industri pariwisata akan berkembang baik dan pola kerjasama tersebut perlu diinformasikan keseluruh unit kerja BRI . Semoga. *) Penulis Pensiunan BRI nggal di Bekasi
INFO | LVIII | November 2012 | 25
Sehat
Biar Tua Asal Sehat Soesilo Oetomo *)
B
erkenaan dengan itu dengan mencoba mempelajari dari bermacam buku dan pengalaman bertahun tahun penulis coba menyarankan suatu sikap hidup menjaga kesehatan terutama yang sudah menginjak masa masa pensiun. Akan tetapi akan lebih baik kalau dilakukan pada usia lebih dini.
Pendapat yang ditulis ini bermula dari pengalaman penulis mengendalikan kadar kolesterol yang kelewat nggi. Kadar kolesterol nggi yang ada di badan kita mungkin disebabkan oleh pembawaan (turunan), pola makan dan cara menjaga kesehatan. Kolesterol nggi memang dapat diturunkan dengan obat obat dari dokter tetapi kalau minumnya obat diberhen kan kolesterol tersebut dapat naik kembali.
Kita semua menyadari bahwa menjaga kesehatan ada ga unsur yang harus dijaga yakni menjaga ketenangan pikiran, olah raga dan pola makan. Pada kesempatan ini yang akan disampaikan hanyalah pola makan Apa yang sebaiknya kita makan dan minum agar badan kita terjaga sehat tanpa diet ketat, atau masih bisa menikma makanan yang kita sukai. Menurut pengalaman penulis, jadwal makanan sehari hari yang sebaiknya dikonsumsi selain makan biasa ga kali sehari adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Air puƟh Kopi Susu kedelai Tiga macam jus (blender) buah a. Sehabis makan pagi jus buah: tomat b. Sehabis makan siang jus nanas atau jus jeruk atau pepaya c. Sehabis makan malam jus apel dicampur dengan wortel
5. Madu Buah-buahan tersebut diatas dipilih bukanlah karena mempunyai efek kesehatan terbaik, karena masih banyak jenis buah 26 | INFO | LVIII | November 2012
yang lebih baik mutunya di njau dari kandungan hara yang dikandungnya. Tetapi mengapa diusulkan buah buah tersebut diatas karena ga hal yakni: kandungan hara yang dikandungnya baik, harganya terjangkau, dan mudah mendapatkannya. Contoh buah kiwi jauh lebih baik dari buah yang disebut diatas, tetapi harganya bisa 4 atau 5 kali lipat. Buat kantong pensiunan rasanya cukup berat. Karena kalau ingin kesehatan terjaga pola makan tambahan tersebut diatas harus dilakukan seƟap hari diulangi seƟap hari Kalau dak dilakukan se ap hari kurang berhasil guna buat kesehatan. Sebisa mungkin dengan semangat yang nggi untuk menjaga kesehatannya. Marilah kita bahas manfaat dari makanan tersebut diatas: 1. Air puƟh. Berat badan kita 60% terdiri dari air, bermacam fungsi pen ng dilakukan oleh air, misalnya pencernaan, absorsi dan pengangkut bahan makanan, membuang sisa sisa yang dak diperlukan oleh tubuh, mengatur panas badan dsb.nya. Jadi air sangat perlu dan biasakan minum air pu h yang bersih. Untuk pencernaan, setelah bangun dur minumlah air pu h paling dak segelas penuh sebelum makan dan minum yang lainnya. Selanjutnya kalau kepingin minum minumlah air pu h 2. Kopi Kopi mempunyai sifat baik dan buruk. Baik misalnya buat
Sehat
orang yang sudah berumur dapat menambah semangat dan memperbaiki daya fikir dan untuk wanita dapat memperbaiki performance dan mental. Tetapi buruknya banyak yakni antara lain dak baik untuk ha , problem kolesterol. Karena akhirnya para ahli berpendapat minumlah kopi tapi dalam jumlah yang terbatas. Yakni minumlah kopi se ap hari tetapi jangan lebih dari 2 cangkir kopi. Ar nya kopi kalau hanya diminum 2 cangkir akan banyak manfaatnya tetapi kalau sudah lebih dari 2 cangkir adalah racun. Jadi sarannya minumlah kopi tetapi dak boleh lebih dari 2 cangkir sehari dan jangan diminum sebelum dur. 3. Susu kedelai Manfaat kedelai antara lain mencegah penyakit ha , kanker dan terutama peyakit pengeroposan tulang.Selain itu kedelai mengandung protein naba yang bermutu dan juga zat besi, vitamin B, dan beberapa mineral. Dikombinasikan dengan banyak makan buah yang mengandung vitamin C akan menambah tenaga penyerapan zat besi. Susu kedelai yang dapat dibeli di Apo k adalah yang termudah untuk dikonsumsi tetapi harganya mahal jadi kurang cocok untuk pensiunan. Penulis membuat sendiri susu kedelai dengan sederhana, yaitu kedelai diungkep (direbus tetapi dak dimasukkan dalam air hanya diasapi panas seper membuat nasi) kemudian kalau sudah empuk diblender dengan air lalu diminum. Susu kedelai dapat digan dengan makan tempe, membiasakan kalau sore minum teh dengan tempe goreng.
b. c.
d.
e.
f. 4. Jus buah a. Semua buah mengandung vitamin C demikian pula tomat,
disamping vitamin C juga mengandung an oxidant. Tomat juga mengandung lycopen yang terdapat pada kulit tomat, berguna untuk mengurangi efek nega ve dari kolesterol dan juga mengandung chologonic acid yang dapat menjaga dari serangan kanker terutama kanker prostat. Makan satu jus tomat ukuran sedang se ap hari akan menjaga kebugaran kita. Waktu membuat jus/blender tomat ikutkan kulitnya Pepaya mengandung banyak vitamin C dan vitamin A. Nanas disamping mengandung vitamin C nggi, an oxidant, juga mengandung bromelain yang bermanfaat untuk mencegah heart a ack juga stroke. Untuk dibuat jus bijinya yang hitam hitam jangan dibuang karena itu bisa membantu membersihkan usus. lbu ibu dianjurkan untuk memilih jeruk atau pepaya. Jeruk adalah sumber utama vitamin C. Disamping itu juga membantu melonggarkan tengorokan. Jeruk yang murah dan baik ialah jeruk Baby Sweet Pacitan. An apple a day keeps the doctor away (satu apel sehari kita dak memerlukan dokter). Peribahasa ini menunjukkan bagaimana kegunaan apel untuk kesehatan. Selain kandungan yang nggi akan vitamin C apel mempunyai daya menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh kita, Apel dengan kulitnya dapat mengurangi pengaruh kanker, maka waktu membuat jus/blunder ikutkan kulitnya jadi jangan dikupas. Kalau bisa pilihlah apel Malang. Wortel adalah sumber vitamin A baik untuk mata. Disamping itu wortel mempunyai daya menurunkan cholesterol darah,
dan melindungi kanker.
terhadap
5. Madu adalah penyedia tenaga yang cepat. Disamping itu madu juga dapat ber ndak sebagai an oksidan. Sebagai saran sebaiknya dapatkan madu yang benar benar asli. Menurut pengalaman madu Pramuka antara lain yang dapat dikategorikan madu asli. Kalau sudah mengkonsumsi makanan tersebut diatas se ap hari dak lagi diperlukan diet. Makan apa saja dapat dilakukan, asal tahu diri. Misalnya makan sate kambing ya dilakukan satu bulan sekali. Disamping manfaat dari zat zat yang dikandungnya, minum jus/ blunder buah dapat mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi dengan dak merasa lapar, untuk mencegah kegemukan. Kalau biasanya makan 2 piring nasi baru kenyang, jadikan hanya makan 1 piring nasi, dak merasa kenyang memang, minumlah jus buah tersebut diatas satu gelas penuh, perut akan merasa kenyang dan kenyangnya enak. Dan untuk menjaga kesehatan, diperlukan berhenƟ merokok, karena sudah banyak terbuk merokok itu sumber penyakit. Demikianlah pengalaman kami dalam menjaga kesehatan, sudah 10 tahun hal ini dilakukan dan hasilnya sangat efek f. Insya Allah kolesterol terkendali. Gula darah normal, tekanan darah baik dan badan merasa bugar. Selamat mencoba. *) Penulis Pensiunan BRI nggal di Bogor
INFO | LVIII | November 2012 | 27
Opini
Tangan Di Atas Dari Hasil Tangan Di Bawah Sudjani Boeniran *)
atau bahkan barangkali karena kekurangpedulian dari pejabat yang punya kewenangan.
Betulkah akibat kekurangpedulian ?
INFO edisi Juni 2012 rubrik wacana memuat tulisan mengenai wacana menggelorakan gerakan tangan di atas pensiunan BRI dengan judul “Membentuk Dana Abadi Secara Mandiri” mengundang minat penulis untuk berurun pendapat. Wacana tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi kesejahteraan yang diterima pensiunan BRI belum seper yang diharapkan. Sebagai contoh dikemukakan bahwa santunan kesehatan yang diterima baru sebatas kebutuhan rawat inap, sedangkan santunan rawat jalan belum ada tanda-tanda akan diberikan. Begitu pun dengan kenaikan manfaat pensiun (MP) di luar kenaikan berkala yang diatur dalam Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun BRI (PDP DPBRI) baru pada kisaran seratus ribu rupiah. Namun demikian pensiunan BRI dapat menerimanya dengan lapang dada karena menyadari bahwa kondisi tersebut terjadi dikarenakan keterbatasan dana, terbentur oleh adanya aturan-aturan yang harus dipatuhi,
28 | INFO | LVIII | November 2012
Untuk menjawab pertanyaan di atas penulis mencoba menengok ke belakang mengenai kondisi mantan pekerja BRI yang berhen bekerja sebelum diundangkannya Undang-undang nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun dengan kondisi mantan pekerja yang berhen setelah diundangkannya Undang-undang tersebut khususnya bagi pekerja yang diberhen kan dengan predikat “Tidak Dengan Hormat” sebagai contoh. Pada era sebelum Undangundang nomor 11 tahun 1992 pekerja yang diberhen kan dari dinas ak f dengan predikat “Tidak Dengan Hormat” dak berhak memperoleh manfaat pensiun.
Iuran pensiun yang telah disetor beserta hasil pengembangannya dikembalikan kepada mantan pekerja ybs. Berbeda dengan setelah berlakunya Undang-undang Nomor 11 tahun 1992 sekali pun pekerja diberhen kan dengan predikat “Tidak Dengan Hormat” bagi mantan pekerja ybs tetap memperoleh manfaat pensiun. Hal tersebut mengandung ar bahwa pembuat undang-undang melalui Undang-undang Dana Pensiun mewajibkan kepada Pemberi Kerja menjamin kesinambungan penghasilan pekerjanya pada hari tua terlepas dari predikat dalam surat keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK) apakah “Dengan Hormat” atau “Tidak Dengan Hormat”. Akan halnya dengan Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia amanat Undang-undang Nomor 11 tahun 1992 telah dilaksanakan dengan baik oleh
... Undang-undang Dana Pensiun mewajibkan kepada Pemberi Kerja menjamin kesinambungan penghasilan pekerjanya pada hari tua terlepas dari predikat dalam surat keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK)...
Opini Direksi PT. BRI Selaku Pendiri Dana Pensiun BRI yang secara tegas mencantumkan tujuan pendirian Dana Pensiun BRI dalam Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun BRI (PDP DP-BRI) yaitu memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua sehingga akan menimbulkan ketenteraman bekerja dan meningkatkan mo vasi kerja bagi pekerja PT. BRI yang merupakan iklim yang kondusif bagi peningkatan produk vitas PT. BRI. Adapun fungsi utama dari Direksi PT. BRI Selaku Pendiri Dana Pensiun BRI dak lain adalah bertanggung jawab mengenai pendanaan dana pensiun. Apabila suatu ke ka ra o kecukupan dana (RKD) kurang dari 100% atau dana pensiun dalam kondisi dak fully funded Direksi PT. BRI Selaku Pendiri Dana Pensiun BRI berkewajiban melakukan iuran tambahan. Sebagaimana diketahui bahwa ra o kecukupan dana (RKD) Dana Pensiun BRI mencapai fully funded baru terjadi pada periode tahun 2006 dengan RKD sekitar 100,54 % sesuatu yang belum pernah terjadi pada periodeperiode sebelumnya. Namun demikian meski dalam kondisi dak fully funded Direksi PT. BRI tetap memperha kan kesejahteraan mantan pekerjanya (dalam hal ini pensiunan BRI). Kita para pensiunan masih ingat di masa lalu se ap jelang hari raya keagamaan Direksi PT. BRI melalui Dana Pensiun BRI memberikan persekot lebaran sebesar satu bulan gaji pensiun diangsur dalam sepuluh kali angsuran tanpa dikenakan bunga. Hal ini berar bahwa dana yang diberikan kepada pensiunan tersebut dak menghasilkan return sehingga berdasarkan ketetapan dari regulator (dalam hal ini Kementerian Keuangan RI) kebijakan pemberian persekot lebaran tanpa bunga tersebut dihen kan. Sebagai gan nya Direksi PT. BRI memberikan
bantuan hari raya bentuk lain yang kemudian juga dihen kan berkenaan dengan adanya ketetapan dari Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil yang melarang bank melakukan pengeluaran yang dak ada hubungan dengan operasional bank. Tetapi alhamdulillah meski telah dipagari dengan berbagi ketetapan dari regulator / Kementerian Negara BUMN ternyata Direksi dak pupus dalam upaya memberikan kesejahteraan kepada mantan pekerjanya. Sebagai contoh dapat disebutkan adanya pemberian kenaikan manfaat pensiun di luar kenaikan berkala sebesar Rp 100,000 pada tahun 2010 dan jelang hari raya keagamaan ditambah dengan manfaat pensiun lain (MPL) sebesar Rp.1,000,000. Pada tahun berikutnya memberikan lagi kenaikan manfaat pensiun di luar kenaikan berkala sebesar Rp.150,000 dan manfaat pensiun lain (MPL) sebesar Rp. 1,000,000 tahun 2011. Tahun 2012 manfaat pensiun lain (MPL) di ngkatkan menjadi Rp. 2,000,000 tetapi kenaikan manfaat pensiun di luar kenaikan berkala dihapus. Apa yang diungkapkan di atas meneguhkan keyakinan kita pensiunan bahwa Direksi PT. BRI telah berusaha dengan sungguh-sungguh melaksanakan komitmen sesuai tujuan pendirian dana pensiun yaitu menjamin kesinambungan penghasilan di hari tua bagi mantan pekerja.
Belum lagi pemberian fasilitas rawat inap program Prospens yang tak ternilaikan manfaatnya, serta fasilitas pemeriksaan medis secara gra s melalui klinik Brimedika yang semuanya tadi demi kesejahteraan pensiunan. Direksi Dana Pensiun BRI pun kiranya dak pula kalah semangat dalam mengupayakan kesejahteraan pensiunan. Hal ini diwujudkan dengan pemberian tambahan bantuan hari raya keagamaan dalam beberapa tahun terakhir sebesar Rp 100,000 yang disisihkan dari dana sosial perusahaan-perusahaan anak di lingkungan Dana Pensiun BRI. Dari segi nominal jumlahnya memang rela f dak seberapa tapi yang patut diapresiasi nggi adalah semangat Direksi Dana Pensiun BRI yang dengan keterbatasan yang dimiliki namun diperkenankan peraturan telah berupaya memberikan kesejahteraan kepada pensiunan. Dari apa yang diuraikan di atas penulis berkesimpulan bahwa para pejabat yang mempunyai kewenangan baik di PT. BRI mau pun Dana Pensiun BRI masing-masing sesuai dengan kewenangan yang dimiliki berupaya semaksimal mungkin meningkatkan kesejahteraan para pensiunan. Namun untuk lebih adilnya biarlah sidang pembaca yang memberikan penilaian. Mensyukuri segala nikmat Allah Swt. yang dilimpahkan kepada kita pensiunan BRI ada baiknya kita mengingat akan INFO | LVIII | November 2012 | 29
Opini firman Allah Swt. Surah Ibrahim sebagai renungan “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pas Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu ingkar, maka sesungguhnya azabKu sangat pedih” (QS 14 ayat 7). Mengenai berbagi kesejahteraan yang diberikan PB PP-BRI kepada anggota seper santunan uang duka bagi anggota yang meninggal dunia, penggan an kaca mata melalui Yayasan 1895, bantuan biaya pendidikan bagi putraputri pensiunan yang berprestasi melalui Yayasan Barawangsa penulis dak memberikan banyak komentar dikarenakan dana untuk membiayai berbagai santunan dan bantuan tersebut bersumber dari iuran anggota yang dipungut dari manfaat pensiun ditambah adanya kucuran dana sosial dari perusahaan anak di lingkungan Dana Pensiun BRI. Yang pen ng diperha kan sepanjang pemberian santuan dan bantuan tersebut masih dalam batas kemampuan keuangan organisasi kiranya dak akan membawa masalah. Santunan uang duka sebesar Rp. 3,750,000 menurut hemat penulis cukup memadai.
riya sesuatu yang jauh dari rido Allah Swt. Hanya sayangnya dana abadi yang akan dibentuk tersebut bersumber dari pemotongan terhadap kenaikan manfaat pensiun di luar kenaikan berkala sebesar Rp. 150,000. Kalau begitu masalahnya apa bedanya dengan tangan di bawah meski dari sesama pensiunan BRI. Jumlah tersebut bagi sebagian kecil pensiunan BRI barangkali dinilai dak begitu besar ar nya, namun sebaliknya bagi sebagian besar pensiunan BRI justru jumlah tersebut dinilai sangat besar manfaatnya (Info halaman 22). Secara jujur harus diakui bahwa kondisi semacam
Hanya sayangnya dana abadi yang akan dibentuk tersebut bersumber dari pemotongan terhadap kenaikan manfaat pensiun di luar kenaikan berkala...
Bagaimana Dengan Dana Damai Abadi ? Wacana gerakan nasional tangan di atas yang diagendakan akan operasional tahun 2012 dengan membentuk dana abadi sepintas dapat dikatakan sebagai ide cemerlang. Siapa yang dak bangga berposisi sebagai tangan di atas dengan dana berlimpah. Idealnya para pelaku tangan di atas adalah yang dari segi materi rela f berkecukupan ditunjang niat yang tulus, ikhlas sematamata mengharapkan rido Allah Swt. Tangan kanan di atas dak perlu tangan kiri tahu, dikarenakan kalau itu yang terjadi akan mbul 30 | INFO | LVIII | November 2012
itulah yang benar-benar wujud dan terjadi di kalangan pensiunan BRI. Pada umumnya kenaikan manfaat pensiun di luar kenaikan berkala tersebut oleh para pensiunan BRI dimanfaatkan untuk melakukan kompensasi Kresun yang telah dimilikinya (Info masih hal 22). Oleh karena itu kita sebagai pensiunan dituntut agar pintar-pintarlah mengelola uang manfaat pensiun yang merupakan satu-satunya sumber penghasilan supaya cukup
untuk membiayai hidup sebulan. Kalau dari kenaikan Rp. 150,000 tersebut sejumlah Rp. 50,000 bisa dimanfaatkan untuk belanja dapur selama dua atau ga hari kemudian akan dipotong untuk Dana Abadi yaaa tunggu pikir-pikir dulu karena akan memberatkan anggota. Di sisi lain bagaimana dengan penggunaan Dana Abadi? Sebagai prioritas pertama diwacanakan akan digunakan untuk santunan uang duka sebesar Rp. 25 juta / orang. Ditambah dengan santunan dari PB PP-BRI Rp 3,750,000 jumlah semuanya Rp. 28,750,000 / orang. Dana sebesar Rp. 28,750,000 tersebut bukanlah jumlah yang sedikit. Adapun penggunaannya adalah untuk membantu keluarga yang di nggalkan, misalnya untuk menutup kekurangan biaya rumah sakit, atau untuk melanjutkan pendidikan anak-anaknya yang belum selesai (kan bisa dimintakan dari Yayasan Barawangsa), atau untuk persiapan biaya anaknya yang belum menikah, atau untuk menambah modal usaha serta keperluan-keperluan lain (Info hal 23). Wah-wah ini sudah nggladrah (bahasa Jawa) melebar ke manamana. Bagaimana pula Dana Abadi yang baru mau akan dibentuk dan dihimpun dari pemotongan uang manfaat pensiun yang merupakan satu-satunya sumber penghasilan pensiunan setelah terhimpun penggunaannya akan seper itu. Tapi ya dak apa-apalah namanya juga hanya wacana. Kita pensiunan BRI dak usah kawa r uang pensiun kita akan dipotong Rp 50,000 per bulan dikarenakan kenaikan manfaat pensiun di luar kenaikan berkala Rp. 150,000 yang jadi topik wacana ini pada tahun 2012 sebagai tahun awal gerakan tangan di atas dak kita terima lagi. Wassalam. *) Penulis pensiunan BRI nggal di Jakarta
Wacana
Santunan RAWAT JALAN,
Harapan yang tak kunjung datang Ibnu Sutjahjo *)
Sampai saat ini santunan kesehatan yang bisa dinikma oleh para pensiunan BRI baru sebatas Santunan untuk Rawat Inap, sedang Santunan untuk Rawat Jalan nampaknya belum menunjukkan tanda-tanda kehadirannya. Harapan untuk mendapatkan Santunan Rawat Jalan bagi para pensiunan BRI saat ini baru sebatas angan-angan, dan sampai saat ini Harapan tersebut tak kunjung datang. Entah kendala apa yang menjadi penyebabnya, sehingga PPBRI sampai dengan usianya yang hampir mencapai setengah abad tepatnya 43 tahun pada tanggal 20 September 2012 masih belum dapat memberikan Santunan Rawat Jalan yang selama ini diharapkan. Melalui tulisan ini, penulis mencoba melontarkan gagasan dengan cara bagaimana Santunan Rawat Jalan yang selalu didambakan oleh para pensiunan BRI sebenarnya dapat diwujudkan. Berikut iku lah paparan penulis selengkapnya.
Mengapa dibutuhkan Santunan Rawat Jalan Ibarat sebuah mobil, tubuh kita ini sudah tergolong sebagai mobil tua. Sebagai mobil tua, tentu sering mengalami gangguan. Kondisi seper ini harus disadari, karena sebagai mobil tua tentu sudah banyak peralatan yang aus karena dimakan usia. Maklumlah karena sudah melewa umur tehnis yang semes nya. Akibat yang dirasakan, disana-sini sering mengalami gangguan, bahkan sesekali mesinnya ngadat. Oleh karena itu agar jangan sampai ngadat bahkan mungkin mogok, sebaiknya dilakukan pemeliharaan / perawatan yang intensif. Lha, untuk melakukan pemeliharaan / perawatan yang intensif tersebut tentu membutuhkan dana yang dak sedikit. Demikian barangkali gambaran tentang kondisi kesehatan para pensiunan pada umumnya, khususnya
pensiunan BRI yang rata-rata usianya sudah mencapai diatas enampuluh tahun. Mereka pas seringkali mengalami gangguan, mulai dari gangguan yang ringanringan sampai barangkali gangguan yang berat, bahkan kalau terpaksa harus diopname (rawat inap) di rumah sakit. Karenanya agar kondisi kesehatan tersebut tetap prima, dak sering terganggu, maka hendaknya secara dini dilakukan perawatan secara intensif. Lha, untuk melakukan pemeliharaan kesehatan seringan apapun, tentu dibutuhkan dana yang jumlahnya dak sedikit. Oleh karenanya, sekarang sudah saatnya Santunan Rawat Jalan ini dipikirkan secara serius oleh PB PPBRI, beserta semua jajaran terkait untuk mewujudkannya, sebagai upaya pencegahan secara dini terhadap gangguan penyakit yang akan menimpa para pensiunan BRI.
Santunan Rawat Jalan, harapan yang tak kunjung datang Ilustrasi diatas, sebenarnya merupakan gambaran nyata tentang kondisi kesehatan sebagian besar pensiunan BRI. Dengan usia yang semakin tua, ngkat kesehatan dipas kan semakin hari semakin menurun. Oleh karena itu diperlukan perawatan / pencegahan yang lebih intensif agar kesehatan tetap terjaga. Dan seandainya berpenyakit, penyakitnya dak menjadi semakin parah, sehingga dak perlu dilakukan rawat inap di rumah sakit. Namun kenyataannya, sebagian besar pensiunan jarang melakukan pemeriksaan
INFO | LVIII | November 2012 | 31
Wacana
... Santunan untuk Rawat Jalan tersebut rasanya perlu mendapat perha an khusus serta menjadi prioritas program bagi PB PPBRI.
kesehatan. Masalahnya adalah, karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh sebagian besar para pensiunan BRI, sehingga dak dapat menyediakan dana untuk kepen ngan tersebut dan disisi lain belum adanya Santunan untuk Biaya Rawat Jalan yang dapat diberikan oleh PPBRI, padahal Santunan Rawat Jalan bagi para pensiun BRI sudah merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. Sebagaimana dimaklumi, bahwa sampai saat ini santunan kesehatan yang dapat dinikma oleh pensiunan BRI baru sebatas pada Santunan Biaya Rawat Inap saja, sedang santunan untuk rawat jalan masih belum menunjukkan tanda-tanda kehadirannya. Banyak sudah usulan-usulan yang sudah disampaikan oleh Cabang-cabang PPBRI, bahkan kalau penulis dak salah ingat usulan-usulan tentang hal tersebut sudah seringkali disampaikan pada se ap pelaksanaan Mubes PPBRI, namun sayang sampai saat ini belum ada tanda-tanda usulan tersebut akan menjadi kenyataan. Selama ini usulan-usulan yang diperjuangkan oleh PB PPBRI seper nya hanya berkisar pada usulanusulan tentang perbaikan manfaat pensiun dan bantuan Hari Raya saja, padahal sebenarnya masih banyak kesejahteraan lain yang lebih pen ng untuk diperjuangkan, salah satu diantaranya adalah Santunan untuk Rawat Jalan. Oleh karenanya Santunan untuk Rawat Jalan tersebut rasanya perlu mendapat perha an khusus serta menjadi prioritas program bagi PB PPBRI.
Banyak cara untuk mengatasinya Memang untuk mewujudkan keinginan memberikan Santunan untuk Rawat Jalan tersebut dak semudah membalik telapak tangan. Tentu banyak kendala yang muncul dan harus dihadapi oleh PB PPBRI, YKP, Direksi BRI maupun pihak-pihak terkait lainnya, terutama kalau sudah menyangkut masalah dana. Namun seper kata pepatah “masih banyak jalan menuju Roma”, yang ar nya masih banyak cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi kendala tersebut. Barangkali nggal kemauan dan kegigihan pihak-
32 | INFO | LVIII | November 2012
pihak yang berwenang saja, apakah memang secara serius mau mewujudkannya atau dak. Dalam hal ini penulis yakin, dengan berbagai daya dan upaya yang kita lakukan pas kendala tersebut akan dapat dengan mudah teratasi. Karenanya, pada kesempatan yang baik ini, penulis mencoba menyampaikan beberapa pemikiran / gagasan, minimal sedikit banyak dapat digunakan sebagai bahan kajian, dengan cara bagaimana Santunan untuk Rawat Jalan yang selalu diharapkan dapat diwujudkan. Berikut beberapa pemikiran / gagasan yang kemungkinan dapat ditempuh, yaitu sebagai berikut :
1. Mengalihkan sebagian hari rawat inap untuk biaya rawat jalan Cara yang pertama ini, adalah mengurangi sebagian hari rawat inap yang telah ditetapkan untuk dialokasikan menjadi santunan untuk rawat jalan. Adapun per mbangannya, karena jumlah hari rawat inap yang telah ditetapkan saat ini, yaitu 45 hari untuk Prospens Purnakarya dan 25 hari untuk Prospens Pensiunan, menurut penilaian penulis terlalu panjang (lama). Idealnya untuk hari rawat inap sebenarnya cukup antara 10 sampai 15 hari saja. Memang barangkali ada sebagian kecil pensiunan yang karena penyakitnya memerlukan waktu rawat inap yang rela f lama (Hal tersebut berdasarkan pengalaman penulis dalam menangani rawat inap, ternyata lama rawat inap yang pernah terjadi adalah selama 19 hari, itupun hanya satu orang yang mengalami pada tahun 2010). Dengan adanya pengalihan sebagian biaya rawat inap tersebut, maka formula santunan biaya rawat inap yang sudah ditetapkan akan berubah, namun secara keseluruhan dak akan mempengaruhi jumlah plafond yang telah ditetapkan. Sebagai ilustrasi, berikut penulis gambarkan sebagai berikut : • Misalnya hari rawat inap yang akan dialihkan menjadi biaya rawat jalan sebanyak 5 hari, maka plafond untuk rawat inap akan terkurangi masingmasing sebagai berikut, untuk : 1. Prospens Pensiunan, sebesar: 5 X Rp. 680.000,00 = Rp. 3.400.000,00 2. Prospens Purnakarya, sebesar: • Klas A : 5 x Rp. 1.380.000,00 = Rp. 6.900.000,00 • Klas B : 5 x Rp. 1.175.000,00 = Rp. 5.875.000,00 • Klas C : 5 x Rp. 932.000,00 = Rp. 4.660.000,00 • Klas D : 5 x Rp. 690.000,00 = Rp. 3.450.000,00
Wacana Dengan adanya pengalihan tersebut, maka Perubahan Formula Santunan Kesehatan menjadi sebagai berikut: − Formula sebelumnya, hanya untuk Rawat Inap − Formula baru menjadi : Rawat Inap + Rawat Jalan Perubahan nilai plafond masing-masing sesuai dengan formula yang baru :
Jenis Prospens Prospen Pensiunan Prosp. Purnakarya : • Klas A • Klas B • Klas C • Klas D
Jumlah Plafond semula / tahun 25 hari Rp. 17.000.000,00 45 hari Rp. 62.100.000,00 Rp. 52.875.000,00 Rp. 41.940.000,00 Rp. 31.050.000,00
Dari tabel diatas nampak bahwa maksimum plafond secara keseluruhan dak ada perubahan, yaitu tetap sebesar nilai pertanggungan. Tentu untuk merubah formula seper yang penulis sebutkan diatas, perlu dilakukan pembicaraan ulang dengan pihak-pihak yang terkait, misalnya YKP, Direksi BRI, PT AJ BJS bahkan mungkin DP BRI karena dengan adanya perubahan diatas kemungkinan akan mempengaruhi besarnya premi yang harus dibayar dlsb.
2. Mengadakan Perjanjian Santunan rawat Jalan
Baru
untuk
− Membuka pertanggungan asuransi baru khusus untuk kepen ngan rawat jalan, misalnya dengan pihak asuransi PT AJ BJS. Dengan membuka perjanjian baru tersebut secara otoma s dak akan mempengaruhi / merubah plafond santunan biaya rawat inap sebagaimana bu r 1 diatas. Dalam perjanjian ini nggal ditetapkan berapa besarnya plafond rawat jalan yang akan diberikan kepada se ap pensiunan BRI, misalnya sebesar nilai bantuan operasi yang berlaku saat ini yaitu rata-rata sebesar Rp. 4.000.000,00 / orang / tahun. Kemudian menetapkan jenis rawat jalan yang bisa dilakukan melipu perawatan kesehatan apa saja, misalnya untuk penyakit Mata, Gigi, THT dlsb. − Cara yang kedua ini apabila ditempuh akan lebih mudah dibanding dengan cara yang pertama karena dak perlu merubah aturan-aturan yang sudah ada sebelumnya.
3. Membentuk dana swadaya untuk membiayai Santunan untuk Rawat Jalan. − Cara yang ke ga ini sebenarnya sama dengan cara yang kedua, hanya saja dana untuk pembayaran premi asuransinya diperoleh / dihimpun dari para pensiunan BRI secara mandiri. Dalam hal ini PB PPBRI atau Yayasan yang ditunjuk hanya sebagai pengelola.
Plafond Rawat Jalan ( 5 hari ) dari pengalihan
Plafond baru untuk Rawat Inap
5 hari Rp. 3.400.000,00 5 hari Rp. 6.900.000,00 Rp. 5.875.000,00 Rp. 4.660.000,00 Rp. 3.450.000,00
20 hari Rp. 13.600.000,00 40 hari Rp. 55.200.000,00 Rp. 47.000.000,00 Rp. 37.280.000,00 Rp. 27.600.000,00
Harapan yang tak kunjung datang Santunan untuk Rawat Jalan seper nya sudah merupakan kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Banyak jalan seharusnya yang dapat ditempuh, diantaranya seper yang penulis uraikan diatas. Sebagaimana penulis sebutkan sebelumnya, memang untuk mewujudkan keinginan tersebut tentu dak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak prosedur yang harus dilalui, banyak pihak-pihak terkait yang terlibat didalamnya, sehingga untuk mewujudkannya perlu dilakukan kajian yang mendalam serta pembicaraan secara bersama. Namun dalam hal ini penulis yakin bahwa dengan niat yang baik dan tulus, pas Allah SWT segera memberikan jalan keluarnya, sehingga harapan yang selama ini tak kunjung datang akan segera menjadi kenyataan. Tergantung kuatnya kemauan untuk mewujudkannya. Jangan sampai keinginan untuk dapat menikma Santunan untuk Rawat Inap tersebut hanya menjadi “harapan yang tak kunjung datang.” Barangkali sudah sepantasnya PPBRI yang usianya sudah mencapai 43 tahun pada tanggal 20 September 2012, dapat memberikan hadiah ulang tahun bagi para anggotanya berupa Santunan untuk Rawat Jalan yang selama ini seper yang dinan -nan kan. Bagi para pensiunan BRI, betapapun kecil nilai santunan yang akan diberikan, namun akan menjadi besar manfaatnya bagi yang membutuhkan. Semoga Allah SWT meridloi kita semua. Aamiin yaa Robbal a’lamiin. *) Ketua PPBRI Jember
INFO | LVIII | November 2012 | 33
Duka Cita No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
Nama Pensiunan IGN.MARYONO MOCH. YUSUF ED HETI SUHAYATI,NY MAMAN ARIPIN ACHMADI HS PAMUDJI RAHARDJO ABDUL RAHMAN HS MOCHTAR RAFIUDDIN EDDY ARIFIN SYAIFUL ZENI MANSYUR MULYONO DJUDJU NOERTINATHA YOGA I GST.N.TANDAKAN KAMARUDDIN SARAGIH USMAN EFFENDI MOCHAMAD HATIP WASIDI IRIANTO H. ATANG MAKSUDI,SH. SILAHUDDIN SOEGIAR NAIMAH S.KARTOMIHARJO,NY SUKANTA MOCH. TOHA MACHSUN NAZARUDDIN ZEN AHMAD KAELANI MUARA L.TORUAN SUBIYANTO RULIANTI NUNUNG HIDAYAT SELLE JAFAR I GST.KETUT SARI MOCH.ZAINUDDIN CUT FACHRIAH SAIFOEL TANJUNG,NY LOEWIJO HERI HERMAWAN SOEGIJONO SUPARDI MOCHTAR A.LINTHIN I KETUT PANDE MURIYAH PAMUDJI RAHARDJO,NY K.SASTRO SUDARMO DIDUNG NURACHMAN H. MAHMUD TANRI SUNARNO LATIFAH HANUM,NY PENTAGURU SITUNGKIR SUYONO I MADE SANDI ASNAWI RASYID H.FAKHRUDDIN M.SOETOMO SUNARKO H. LUKIYONO FX SRIADI SOEMASTO FIRDAUS ERTY JOUKE F.MAMBU NAJOAN ABIDJAMROH SUMARSONO MAS ANTON H. ABDUL RAHIM A. ROSMANIDAR DJAMALUS,NY PUDJANINGSIH NY. IRMANSYAH YAHYA SUMADJI TAMMAT PANDIA BENI SUPARMAN ADAM RACHMAN N.TINI SATINI
34 | INFO | LVIII | November 2012
Nomor Dana 02250 00204 31191U 09371 01934U 05705U 30378 18009 12450 01968 01870U 17053 02496 04114U 08382 11545 03388U 22194 24073 24850 14697 01464C 14260 06340U 13073 07746 01166C 08995U 22547 11396 07417U 02897C 11701 07917 18546 10841U 06422 02662 19039 02629 08005 01127C 09849U 04893U 08998U 14886 09274 06831 10988 10029 03975U 02543 00990U 11236U 24053 09822 11710 14950 03213U 19478 02843 02081C 01257 17617 02226U 04305U 19704 11712 13266
Jenis Pensiun PDC PDC PC PDC PN PN PDC PN PN PDC PN PDT PJ PN PDT PN PN PJ PDC PD PJ PJ PN PN PN PDC PN PN PN PD PN PDC PN PJ PJ PJ PN PN PDC PN PJ PN PN PJ PN PN PN PDT PN PN PN PN PN PN PJ PN PDC PN PN PN PN PJ PJ PN PN PN PN PN PDC
Tgl Usia saat Wafat Wafat 13-06-2010 58 07-08-2011 63 11-08-2011 46 11-10-2011 62 21-11-2011 57 21-11-2011 59 01-12-2011 51 22-12-2011 69 02-02-2012 71 04-02-2012 66 08-02-2012 56 12-02-2012 65 19-02-2012 69 26-02-2012 61 29-02-2012 69 01-03-2012 76 04-03-2012 62 07-03-2012 61 16-03-2012 67 16-03-2012 53 18-03-2012 59 25-03-2012 90 26-03-2012 69 27-03-2012 60 29-03-2012 64 30-03-2012 61 01-04-2012 95 01-04-2012 58 01-04-2012 59 02-04-2012 59 04-04-2012 61 05-04-2012 69 11-04-2012 74 13-04-2012 70 13-04-2012 73 15-04-2012 51 18-04-2012 70 20-04-2012 79 21-04-2012 63 22-04-2012 74 23-04-2012 67 24-04-2012 94 25-04-2012 59 27-04-2012 58 28-04-2012 62 01-05-2012 59 02-05-2012 73 02-05-2012 70 03-05-2012 72 05-05-2012 71 06-05-2012 57 06-05-2012 80 09-05-2012 57 09-05-2012 57 11-05-2012 73 12-05-2012 73 12-05-2012 67 13-05-2012 60 15-05-2012 61 16-05-2012 58 16-05-2012 78 17-05-2012 83 17-05-2012 70 17-05-2012 59 18-05-2012 58 18-05-2012 62 18-05-2012 72 21-05-2012 72 21-05-2012 64
Kd Cab
Cabang Pembayaran
G035 F181 F181 F025 G182 K109 P259 H245 F302 G101 G140 F104 M248 B053 F132 K006 H153 G156 F286 D115 B266 E139 A037 K041 D098 D357 B053 K049 S229-TRF K110 P219 M124 K070 A037 G076 D324 G010 H048 P050 M052 G014 K057 E120 P219 K049 B238 L243 S229 M088 D059 L003 G101 G022 F132 G035 B053 N054 K009 K055 K026 E019 E340 H078 P258 G334 B144 F100 D030 F025
KLATEN CIBADAK CIBADAK GARUT SOLO KARTASURA TUBAN POLEWALI YOGYAKARTA KATAMSO CIKAMPEK TEGAL SRAGEN CIAMIS GIANYAR MEDAN PUTRI HIJAU MAJALAYA BANGKALAN WONOSARI BATANG BANDUNG DEWI SARTIKA BENGKULU LUBUK PAKAM BEKASI BANDA ACEH LAMONGAN TANJUNG KARANG BANDARJAYA MEDAN PUTRI HIJAU MAGETAN KANTOR DANA PENSIUN BRI TULUNG AGUNG PINRANG TABANAN PONOROGO BANDA ACEH PURWODADI SUNGAILIAT BLORA MAGELANG MAKASAR A. YANI MATARAM BREBES NGAWI TANGERANG PINRANG MAGETAN BINJAI PALANGKARAYA KANTOR DANA PENSIUN BRI SINGARAJA PALEMBANG A.RIVAI BANJARMASIN SAMUDRA TEGAL JEPARA MAJALAYA KLATEN MEDAN PUTRI HIJAU MANADO BLITAR MOJOKERTO GRESIK JAKARTA KOTA JAKARTA OTISTA PURWOREJO SINJAI SOLO SLAMET RIYADI KABANJAHE TASIKMALAYA KAYU AGUNG GARUT
Duka Cita No 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138
Nama Pensiunan HELMILIUS ABDULLAH HELMI SAINAN ERITA BR.NAIBAHO P.NADEAK,NY SUDJARI SOENARTO KS REDY AKOSO H. NOOR IFANSYAH SUKISNO RENDRA HJ.MUTHMAINAH,NY HELMI MUSTAFA I WAYAN NATAR SOEPARMAN TJITJIK SUTJIATI DAHLAN MOCHAMAD ALI BASOEKI WIBOWO R. DARSONO MAIMUNAH B. SUDARSO,NY YOHANA AL-HAMIDAH AFENDI,NY CHALID ABDULLRACHMAN DJAROT HARTOYO FX.HARYONO AGUS DWIYONO ARIFUDDIN LATIF MUHAMAD SAID HADI SANTOSO PUDJO KARTONO M.DJUPRI HARIYANTO FATMAH D.YUNUS,NY ISMOYO HENDRO SOEBROTO HI HADJARI T R.SIGIT SETYOBUDI SULARNO HARMEN RASYID IMAM SAYADI FX.ROESMAN EFFENDI WIHARYA H. HAMZAH H.AZIRUDDIN SOEKASTINI MOEHARI,NY MASTUTI SUBIYANTO NY I.SENEN MUHAMAD YUSUF BIN HARIS DARLI HARAHAP ARSIL DJAMIL MASNUN LUBIS MAHYUDIN NY. ACHMAD ALFAN ABDUL RACHIM MUSTAFA PONIMAN SISWANTO SANUSI SUGIYONO MOELJONO SOEGARSO BASRI MASRI ACHMAD R. UMSYAH NY. KUSNIN SUDARTA SEPTINAR SANUSI ZAY,NY WISSYE RORING P. JEFRI SUPIT NY. AISA LIE HAMZAH DAMA,NY SUHERWANDI SUBAGYO WARSIDI MOELYONO L.ANZORI NY.TERNIA TOBING PARDAMEAN RITONGA SUWIGNYO H. M. SAID ARSYAD DJADJA MISDJAT ZAINAL ARIFIN
Nomor Dana 24692 08130U 04304U 02926U 03058C 10976 12546 10152 11055 10049 02201 02888 12592 11344 10445 08441 06128 09526 10327 04205 02580 17327 05172U 14757 09027 02787U 11407 02989 12987 09900 08192 12679 10529 02319C 11507 11436 02881C 09926 11277 02263 00784 07199 12397 11586 08914 11047 02723U 06479U 12126 03574U 16437 09018 10717 04292 00651 01499U 07764 01347C 11884U 02055 08870U 02335D 11992 13442 11942 08588 18786 06083 16250
Jenis Pensiun PDT PJ PJ PN PN PDT PDC PN PDC PDT PJ PN PDC PDC PN PN PN PJ PJ PDC PN PDC PN PN PN PN PJ PN PD PN PJ PDT PDC PN PDT PN PN PN PN PJ PJ PN PDC PN PN PJ PN PDC PN PN PN PN PDT PJ PJ PN PDT PJ PJ PJ PN PN PN PDC PDC PN PN PN PN
Tgl Usia saat Wafat Wafat 22-05-2012 54 23-05-2012 55 23-05-2012 63 24-05-2012 65 24-05-2012 76 26-05-2012 68 27-05-2012 66 27-05-2012 68 27-05-2012 67 27-05-2012 70 28-05-2012 77 29-05-2012 78 29-05-2012 65 29-05-2012 67 29-05-2012 68 29-05-2012 71 30-05-2012 72 31-05-2012 72 31-05-2012 58 31-05-2012 62 31-05-2012 79 01-06-2012 63 01-06-2012 58 02-06-2012 57 02-06-2012 73 04-06-2012 58 04-06-2012 72 07-06-2012 77 07-06-2012 67 07-06-2012 74 08-06-2012 69 08-06-2012 50 09-06-2012 68 09-06-2012 77 11-06-2012 69 11-06-2012 73 12-06-2012 74 13-06-2012 70 13-06-2012 71 16-06-2012 82 17-06-2012 65 17-06-2012 72 18-06-2012 62 19-06-2012 72 19-06-2012 73 19-06-2012 67 21-06-2012 65 23-06-2012 61 23-06-2012 69 24-06-2012 56 25-06-2012 58 25-06-2012 68 25-06-2012 70 26-06-2012 70 26-06-2012 -6,876 27-06-2012 61 27-06-2012 70 27-06-2012 79 28-06-2012 52 30-06-2012 84 30-06-2012 56 30-06-2012 73 01-07-2012 72 03-07-2012 65 04-07-2012 66 05-07-2012 69 05-07-2012 66 05-07-2012 73 08-07-2012 65
Kd Cab
Cabang Pembayaran
D128 D130 B144 K026 K055 K045 L003 C331 F025 F286 M088 K057 K096 H074 F165 G035 E340 D098 E120 A043 G083 G035 H262 P111 E139 K007 H029 K051 P050 G083 N060 K051 S229 E019 K090 H245 F094 F107 E139 K065 K026 S229 L143 S229 B053 B238 K007 M093 B053 K067 H136 S229 C256 C091 F105 G066 E193 S229-TRF N237 N027 H245 K051 K033 D098 B135 G034 F354 S229-TRF F100
MUARA ENIM METRO KABANJAHE GRESIK MOJOKERTO MADIUN BANJARMASIN SAMUDRA BATAM GARUT BANDUNG DEWI SARTIKA SINGARAJA NGAWI SURABAYA KALIASIN PURBALINGGA JATIBARANG KLATEN JAKARTA OTISTA TANJUNG KARANG TANGERANG LHOKSEUMAWE SEMARANG PATTIMURA KLATEN PARAKAN WATAMPONE BEKASI BANYUWANGI YOGYAKARTA CIK DITIRO MALANG KAWI MAKASAR A. YANI SEMARANG PATTIMURA PALU MALANG KAWI KANTOR DANA PENSIUN BRI JAKARTA KOTA SITUBONDO YOGYAKARTA KATAMSO SUMEDANG CIREBON BEKASI PASURUAN GRESIK KANTOR DANA PENSIUN BRI BARABAI KANTOR DANA PENSIUN BRI MEDAN PUTRI HIJAU BINJAI BANYUWANGI SUMBAWA BESAR MEDAN PUTRI HIJAU PACITAN KUTOARJO KANTOR DANA PENSIUN BRI PAYAKUMBUH SOLOK CIANJUR PATI JAKARTA KEBAYORAN BARU KANTOR DANA PENSIUN BRI TONDANO GORONTALO YOGYAKARTA KATAMSO MALANG KAWI KEDIRI TANJUNG KARANG PADANG SIDEMPUAN KENDAL BANDUNG A.H. NASUTION KANTOR DANA PENSIUN BRI TASIKMALAYA
INFO | LVIII | November 2012 | 35
Duka Cita No 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208
Nama Pensiunan ZAINAL ARIFIN ARMEIN WAHAB SUDARTI MD,NY HARIYAH,NY NY.MARILIN TEGUH ASRIAL AGUSNAR SUMIYATI SAPARDI,NY H.THAWAF SUPRIYADI H. AMIRULLAH SAIFULLAH SUDIRMAN H. AKHMAD IBRAHIM SAMIRAN H. MUHAMMAD NUH AGUS RAMIDJAN NAWAHAB JURI HERMANTO SUMENI RADI NY TUGENO TRIHARTO R. DAYAT HIDAYAT H. ENDANG SUGANDI M.NURUDIN BANI SUBROTO SOEPARMAN ENDANG KOHAR HARYONO SUPIYONO HJ.NUR. SUNARNI PARDI SUYITNO,NY FX.SOEPARDJONO HADI SUDARMO SUNARYO AKHMAD SUDJAK IRI SAHRI SUBANDI IRAT ASEP BATHINA WIJAYA MUSLICH NURJAYA M WIWIK RATNA DJUWITA MUCHLIS ACHMAD NANA S. DAHLAN KRISNA SUNANDAR DRS MARNI NY. MARTHINUS KT H. SELLANG UPE SA-RONI ANNIE UD BOS SYAFRIE NY ANRAL YULIUS ACHMAD SYAHLAN SUDARTO BUDIHARTI SUTOPO NY ABDURRAHMAN MISDIN SOENARYO SOBIN AULIA LASMIDJAN SUPARDI SRI SULASIKIN HUSEN GOBEL,NY HJ.MAS INTAN ABDULLAH,NY SITI SYAMSINAR R.HARUN,NY PURUITO HAMSYAHARI MULYONO ABDUL ROCHIM SUPONO SURYONO HADI WIBISONO SETITI,NY HALIMAH NY SLAMET FAUZIE RACHMAN HIDAYAT RM SOEWONDO MOCH ISDJAN
36 | INFO | LVIII | November 2012
Nomor Dana 16250 08930 08332 00813 20502 23033 01754A 00344U 18593 06523 08545U 13311 08529 07178 11666 26196 14155 01666C 04161 02336 05615U 12188 07225 18053 02405 14534 20659 11427U 02337C 11033 02902 12708 09716 10565U 25282 17070 10428 12171 05739U 10721 00815 13047 13050U 19015 01524C 15887 02047U 08168U 01936C 06539 12595 02397 02904 07902 02101 07309 08601 02139U 15750 16855 18418 07965 02266U 08161 00650 00455U 26488 09559 08780 03004
Jenis Pensiun PN PJ PDT PJ PN PN PJ PN PN PN PDC PDT PN PN PN PDC PJ PJ PN PN PN PN PN PN PJ PDT PN PDC PJ PN PN PN PJ PN PN PN PDC PDC PN PDC PJ PN PN PJ PDC PN PN PJ PN PN PJ PJ PN PJ PJ PJ PN PDT PN PDC PDT PN PJ PJ PN PN PDC PDT PN
Tgl Usia saat Wafat Wafat 08-07-2012 65 08-07-2012 66 10-07-2012 67 11-07-2012 76 12-07-2012 56 13-07-2012 60 14-07-2012 -6,876 15-07-2012 64 16-07-2012 58 17-07-2012 71 19-07-2012 55 23-07-2012 67 23-07-2012 68 24-07-2012 73 24-07-2012 71 24-07-2012 60 26-07-2012 64 26-07-2012 -6,876 29-07-2012 75 07-07-2012 81 02-08-2012 62 02-08-2012 68 02-08-2012 70 02-08-2012 71 04-08-2012 74 05-08-2012 67 05-08-2012 69 06-08-2012 58 07-08-2012 74 07-08-2012 72 07-08-2012 78 08-08-2012 68 09-08-2012 62 10-08-2012 67 11-08-2012 57 11-08-2012 69 12-08-2012 68 13-08-2012 68 13-08-2012 69 14-08-2012 67 15-08-2012 102 15-08-2012 71 15-08-2012 58 15-08-2012 58 17-08-2012 67 18-08-2012 62 19-08-2012 63 21-08-2012 62 21-08-2012 60 22-08-2012 75 23-08-2012 67 23-08-2012 78 25-08-2012 78 27-08-2012 74 27-08-2012 83 27-08-2012 76 28-08-2012 75 28-08-2012 57 30-08-2012 58 31-08-2012 57 31-08-2012 58 01-09-2012 67 01-09-2012 58 01-09-2012 72 02-09-2012 81 02-09-2012 58 03-09-2012 59 03-09-2012 68 03-09-2012 68 04-09-2012 78
Kd Cab
Cabang Pembayaran
F100 E186 H245 G069 K096 E329 G076 F028 P257 K021 F181 F105 S229 S229-TRF F137 G014 G076 K086 S229-TRF D059 F137 F105 S229 K026 G083 E012 H262 K090 K045 G097 G035 K086 F132 K073 F104 P050 E339 D138 F107 E139 S229 P050 P118 K177 D131 C058 H112 K013 K045 K095 K045 E340 G142 F105 E186 L082 E330 G158 P250 K172 K026 H106 G035 E362 D059 F133 D008 F046 S229 K172
TASIKMALAYA JAKARTA TANJUNG PRIOK YOGYAKARTA KATAMSO PEMALANG SURABAYA KALIASIN JAKARTA VETERAN PURWODADI INDRAMAYU BENTENG SELAYAR JEMBER CIBADAK CIANJUR KANTOR DANA PENSIUN BRI KANTOR DANA PENSIUN BRI CIMAHI BREBES PURWODADI SIDOARJO KANTOR DANA PENSIUN BRI PALEMBANG A.RIVAI CIMAHI CIANJUR KANTOR DANA PENSIUN BRI GRESIK SEMARANG PATTIMURA BOGOR PARAKAN SITUBONDO MADIUN SURAKARTA SUDIRMAN KLATEN SIDOARJO MAJALAYA PROBOLINGGO CIAMIS MAKASAR A. YANI JAKARTA PASAR MINGGU PAGARALAM CIREBON BEKASI KANTOR DANA PENSIUN BRI MAKASAR A. YANI WATANSOPPENG TRENGGALEK TANJUNG PANDAN PADANG WONOSOBO BONDOWOSO MADIUN SUMENEP MADIUN JAKARTA OTISTA REMBANG CIANJUR JAKARTA TANJUNG PRIOK SAMARINDA JAKARTA FATMAWATI WONOGIRI TAKALAR SURABAYA RAJAWALI GRESIK CILACAP KLATEN JAKARTA PONDOK INDAH PALEMBANG A.RIVAI KUNINGAN BATURAJA MAJALENGKA KANTOR DANA PENSIUN BRI SURABAYA RAJAWALI
Duka Cita No 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272
Nama Pensiunan TUMIRAH WIDJAN A. HADIYONO,NY SURACHMAN OO HOLIDIN SANUSI TZ NANA WIDYA SOMANTRI MARTOYO PURWATMADJI ACHMAD ZAWAWI KODIRAN (Wali NY.RATU HALIZA SUHARTINI) MOELYANTO DARWINTO ISMAIL SUNENDRA SUSANTO DJOKO SETYADI SUHARTO BUDIYOKO M. ALI ISFAR RUSLIANSYAH MOH.IMAM GUNADI EDDY DHARSONO SIRAN ACHMADI CHAMIM IMAM SUDARYANTO H. EDDY SUWANDI MARZUKI YANI KARTUDJI HASAN YEYEH HENDARMAN TATA MULYANA H. ABDUL RAHMAN TANJE BACHTIAR ACANG NY.DJARIAH ISMAIL RUDIANTO TIRTAATMAJA SRI SUMIYATUN, NY.M.SOEWARTO I NYOMAN GURIT BASUKI HS. TIODORLINA A. HUTAHURUK ,NY YASMARDI ILYAS SOEDARWITO SOEDARWITO NY.SRI NUGRAHANI TRIYATNO SOEPENA HAMBALI JAHJA ACHMAD SRI SUPADMI LOSO HADI PRAYITNO,NY ADOWIJAYA HAIRIHIN RIDWAN HERNOMO HOTAMI SAHRIL ANWAR HERMANSYAH SITI NAPSIAH NY TOGA NAPITUPULU SUNAR NY.NELLY RAHMAWATI ZULKIFLI ABDULHADI H. GANDJAR GANDAPRAWIRA H. A MUCHTAR UMAR EDDY SUSANTO YANI ACHMAD ASN NY SYAMSINAR/MUNIR L NY. SOEYOTO AFFAN DIKNYA ACHMAD DIMYATIE RUKMA SARONI
Nomor Dana 00066C 00967 05262U 20287 13312 13129 20853 02240 08096 38879 10136 23756 10522 08866U 06687 02079U 15196 08322 12795 00341U 16141 13853 01636 05924U 15099 03110U 22144 14799 10594U 09632U 09209 18812 15149 02220 11836 12777 02161 09515U 09168 02996C 02065U 03103a 08383 08799 04062 19825 16137 08481 08200U 10657U 01399 10769U 09318 22413 00665U 11267 19315 10911 02131 01393C 07089 04834U 10963 02192
Jenis Tgl Usia saat Pensiun Wafat Wafat PJ 09-09-2012 77 PJ 09-09-2012 64 PJ 10-09-2012 63 11-09-2012 61 PDC 12-09-2012 66 PJ 12-09-2012 60 PDC 13-09-2012 59 PN 13-09-2012 82 PN 13-09-2012 75 PD 14-09-2012 38 PDC 15-09-2012 68 PDC 18-09-2012 53 PDC 19-09-2012 67 PN 20-09-2012 59 PJ 20-09-2012 66 PC 20-09-2012 65 PJ 21-09-2012 58 PJ 23-09-2012 60 PN 23-09-2012 60 PN 24-09-2012 60 PN 27-09-2012 60 PJ 28-09-2012 63 PDC 29-09-2012 61 PN 30-09-2012 61 PN 01-10-2012 70 PN 01-10-2012 62 PDC 03-10-2012 53 PDC 04-10-2012 64 PN 06-10-2012 56 PN 08-10-2012 59 PD 09-10-2012 70 PDC 09-10-2012 64 PDC 11-10-2012 66 PJ 13-10-2012 83 PDC 16-10-2012 64 PN 17-10-2012 68 PJ 18-10-2012 83 PN 20-10-2012 59 PN 20-10-2012 70 PD 20-10-2012 70 PN 21-10-2012 58 PN 21-10-2012 77 PDC 23-10-2012 68 PJ 23-10-2012 68 PN 24-10-2012 73 PDC 24-10-2012 62 PN 25-10-2012 61 PJ 25-10-2012 67 PDC 26-10-2012 53 PDC 26-10-2012 56 PJ 26-10-2012 80 PDC 27-10-2012 59 PJ 27-10-2012 67 PA 28-10-2012 42 PN 29-10-2012 62 PN 29-10-2012 75 PN 30-10-2012 62 PDC 31-10-2012 65 PJ 02-11-2012 78 PJ 04-11-2012 76 PJ 11-11-2012 73 PJ 11-11-2012 58 PN 14-11-2012 72 PN 28-11-2012 81
Kd Cab
Cabang Pembayaran
H074 G022 F161 C175 F105 K056 H032 D059 E018 F062 E509 E434 S229-TRF K023 K065 G158 L249 L003 D059 F123 K045 K086 G076 F105 C058 K045 F080 F104 F137 P253 S229-TRF K011 F137 G022 M124 K051 B099 C169 H247 H247 H032 S229 K360 G215 F137 M191 F100 F075 K177 L143 K007 B085 G014 B053 F092 F137 P118 G035 F075 S229 K095 F028 F080 S229
PURBALINGGA JEPARA SINGAPARNA TEMBILAHAN CIANJUR NGANJUK KEBUMEN PALEMBANG A.RIVAI JAKARTA TANAH ABANG PANDEGLANG BUMI SERPONG DAMAI JAKARTA - CEMPAKA MAS KANTOR DANA PENSIUN BRI JOMBANG PASURUAN WONOGIRI TANJUNG TABALONG BANJARMASIN SAMUDRA PALEMBANG A.RIVAI SUBANG MADIUN SIDOARJO PURWODADI CIANJUR PADANG MADIUN RANGKASBITUNG CIAMIS CIMAHI BULUKUMBA KANTOR DANA PENSIUN BRI BOJONEGORO CIMAHI JEPARA TABANAN MALANG KAWI TARUTUNG BATUSANGKAR SLEMAN SLEMAN KEBUMEN KANTOR DANA PENSIUN BRI SURABAYA KUSUMA BANGSA CEPU CIMAHI PRAYA LOMBOK TASIKMALAYA PURWAKARTA TRENGGALEK BARABAI BANYUWANGI SIBOLGA BREBES MEDAN PUTRI HIJAU SUKABUMI CIMAHI WATANSOPPENG KLATEN PURWAKARTA KANTOR DANA PENSIUN BRI SUMENEP INDRAMAYU RANGKASBITUNG KANTOR DANA PENSIUN BRI
Segenap Direksi, Staf dan Pekerja Dana Pensiun BRI menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga seluruh amal baiknya diterima di sisiNya, dan diampuni segala dosa-dosanya, serta diberikan ketabahan bagi yang ditinggalkannya. Amin.
INFO | LVIII | November 2012 | 37
Foto
Sosialisasi perubahan peraturan Dana Pensiun BRI dihadiri oleh Direktur PT. BRI (Persero) Tbk. Bapak Gatot Mardiwasito, Bapak Dumoli Pardede dari Biro Dana Pensiun dan Bapak Yusuf Nawawi Direktur Utama Dana Pensiun BRI, Jakarta 12 Juli 2012
Direktur Utama PT. BRI (Persero) Tbk, Bapak Sofyan Basir dan Keluarga Besar PB PPBRI beserta undangan saat menghadiri acara Halal Bihalal P B PPBRI 1433 H, Jakarta 06 September 2012
Peringatan HUT PP BRI ke-43 yang dihadiri oleh Direksi PT. BRI, (Persero) Tbk, Direksi Dana Pensiun BRI beserta Perusahaan Anak dan Pengurus PB PPBRI, Jakarta 20 September 2012
Pemimpin Cabang BRI Purbalingga memotong tumpeng pada acara HUT PP BRI ke 43 dan silaturahmi 1433H bersama anggota PP BRI Cabang Purbalingga, 03 September 2012
Suasana peringatan HUT PPBRI ke-43 di PP Cabang Kudus, Jawa Tengah, Kudus, 20 September 2012.
Acara Syawalan 1433 H dan peringatan HUT PPBRI ke 43, PPBRI Cabang Yogyakarta, 23 September 2012.
Ketua PPBRI Cabang Ngawi Bapak Slamet Prjadi menyerahkan potongan tumpeng kepada anggota PPBRI Ngawi tertua Bapak H. Suhari (82 tahun), Ngawi 3 Oktober 2012.
Dana Pensiun BRI saat berpar sipasi pada acara jalan sehat dalam rangka memperinga HUT Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) ke-27, Jakarta 23 September 2012
38 | INFO | LVIII | November 2012