Media Komunikasi Peserta Program Pensiun BRI EDISI LXII / Februari 2015
Ingin Membangun Tower DP BRI dan Rumah Sakit BRIMedika Mudjiharno - Direktur Utama Dana Pensiun BRI
Utama
“
...mempertahankan posisi sebagai Dana Pensiun terbaik kedua syukur-syukur menjadi nomer satu alhamdulillah, paling tidak itu yang menjadi impian saya
1 Dari Info 2 Info Utama
Wawancara eksklusif dengan Bapak Mudjiharno Direktur Utama Dana Pensiun BRI (Hlm. 2) Laporan Kinerja Dana Pensiun BRI Semester I tahun 2014 (Hlm. 8)
”
12 Info Rohani
Djahadi DS : ”Silaturahim” (Hlm. 12)
14 Info Ragam
Susilowirjono : “Alat Bantu (“Patient Lift”)” (Hlm. 14)
Bapak Mudjiharno Direktur Utama Dana Pensiun BRI
Roes Haryanto : “Tips Buat Penyanyi Spontanitas” (Hlm. 18) Kunjungan Redaksi INFO Dana Pensiun BRI Ke sesepuh Pensiunan BRI Bapak M. Sabarno” (Hlm. 21)
23 Info Wacana
Ibnu Sutjahjo : ”Wow, menakjubkan..!? Santunan Uang Duka Bisa Mencapai Rp. 23 Juta” (Hlm. 23)
25 Info Opini
Sudjani Boeniran : ”Ihwal Tambahan Kesejahteraan (TAKES) Pensiunan” (Hlm. 25) Djoko Retnadi : “Tinggalan Om Roes yang Bermanfaat” (Hlm. 27)
Surat Tanda Terdaftar: No. 2316/SK/DTJEN PPG/STT/1997 Pembina: Mudjiharno, Teddy Rustandi AR, Hartono Sukiman, A.M. Nova Christiana Ketua Pengarah/Penyunting: Teddy Rustandi AR Wakil Ketua: Julia Kirana Penyunting: Irene Ovelya, Bara Muchlisiano, Arief Munandar, Marianty Erwinda, Suprapti, Rizki Fadhilah
30 Info Wisata
R.H. Nurhayati : ”Petualanganku ke Pulau Lombok” (Hlm. 30)
32 Info Duka Cita 38 Info Foto
a tulisanjedlaens atgan im er en m i s au k a ed R sumber rujukan yang un
disertai ta pensi genai peser en m il. i as rm info g telah berhas ki usaha yan ili em m g n ya at akan yang dimu an lis tu Bagi n imbalan. mendapatka a pos, asi dikirim vi rm fo in au Tulisan at info_dpbri@ au e-mail ke facsimile, at yahoo.co.id
Tata Grafis & Dokumentasi: Eko Munajad & Obi Abimanyu Sirkulasi: Moch. Wahyu Wibowo Alamat Redaksi: Gedung Dana Pensiun BRI Jl. Veteran II No. 15 Lt.2 Jakarta 10110 Telpon: (021) 385.0427 - Hunting Facsimile: (021) 384.4978 e-mail:
[email protected] Website : www.dapenbri.co.id Percetakan : PT PP Mardi Mulyo 2 | INFO | LXII | Februari 2015
Cover : Desain by Eko
Pembaca yang setia, Tidak terasa tahun 2014 telah kita lewati. Memasuki tahun 2015, sepatutnya kita dapat mengevaluasi hasil kerja kita atau menjadi bahan introspeksi terhadap apa yang telah kita lakukan. Semoga di tahun 2015 ini, kita mampu mengisi lembaran baru yang lebih baik lagi. Aamiin. Pergantian Top Management lumrah terjadi di instansi manapun, Demikian pula di Dana Pensiun BRI, mulai tanggal 1 Juli 2014 terjadi pergantian Direksi Dana Pensiun BRI, dari Bapak Yusuf Nawawi kepada Bapak Mudjiharno selaku Direktur Utama Dana Pensiun BRI. Dalam INFO Utama edisi kali ini menampilkan hasil wawancara khusus dengan Direktur Utama Dana Pensiun BRI yang baru Bapak Mudjiharno terutama seputar misi dan visinya dalam mengembangkan Dana Pensiun BRI dan Perusahaan Anak ke depannya sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Disamping itu, Laporan Perkembangan Portofolio Investasi dan Hasil Usaha Investasi Dana pensiun BRI semester I 2014, kami sajikan dalam INFO Laporan sebagai Laporan yang wajib disampaikan Pengurus Dana Pensiun BRI kepada para peserta. Pembaca yang setia Silaturrahim merupakan kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah swt., sekaligus sebagai pembuka pintu rezeki. Disamping itu, hubungan silaturrahim adalah jembatan hati antara kita dengan saudara kita sesama Muslim. Itulah makna dari silaturrahim yang disampaikan oleh Bapak Djahadi DS dalam INFO Rohani. Pada INFO Ragam, Bapak Susilowirjono mencoba merakit alat bantu “Patient lift” yang dipakai untuk menaikkan/ menurunkan dari kursi roda ke mobil dan sebaliknya, untuk istrinya yang telah menderita stroke selama 14,5 tahun, sehingga dapat melakukan aktivitas di luar rumah. Bagi anda yang merasa tidak bisa menyanyi tapi sering diminta menyanyi, tidak usah khawatir. Ada beberapa tip yang dapat membantu anda untuk menyanyi didepan publik dengan lebih baik, tip-tip apa saja yang diberikan oleh Bapak Roes Haryanto dapat pembaca pelajari pada INFO Ragam lainnya. Pada kesempatan kali ini redaksi INFO Dana Pensiun BRI memiliki kesempatan untuk silaturrahmi ke rumah Bapak M. Sabarno, salah satu sesepuh pensiunan BRI yang dapat memberikan motivasi kepada kita semua agar selalu semangat bekerja dan menerapkan pola hidup sehat agar tetap bugar ketika memasuki masa pensiun. Pembaca yang setia Salah satu bentuk kesejahteraan yang diberikan oleh PPBRI adalah berupa Santunan Uang Duka, yang diberikan kepada keluarga pensiunan apabila meninggal dunia. Besarnya Santunan Uang Duka yang diberikan saat ini adalah sebesar Rp. 3.750.000,00. Namun di PPBRI Jember, Santunan Uang Duka yang dapat diberikan maksimal seluruhnya bisa mencapai Rp. 23.000.000,00. Bagaimana PPBRI Jember bisa memberikan Santunan sebesar itu serta bagaimana pula upaya yang dilakukan, ikutilah tulisan Bapak Ibnu Sutjahjo pada INFO Wacana. Dalam INFO Opini, Bapak Sudjani Boeniran pensiunan di Jakarta, menyampaikan perasaan suka citanya, atas perjuangan panjang serta tidak mengenal lelah dari Bapak-bapak Pengurus Besar PP-BRI dan dukungan doa dari segenap pensiunan. Direksi BRI akhirnya setuju memberikanTambahan Kesejahteraan (Takes) ke-II dalam bulan Desember 2014. Walaupun ini bukan sebuah buku ilmiah, namun tetap saja bisa diambil kesimpulannya untuk memberi kesan terakhir terhadap apa yang ditulis Om Roes untuk menunjukkan siapa Om Roes dan bagaimana dinamika kehidupan BRI di era beliau, apa kesimpulan Bapak Djoko Retnadi setelah membaca buku Bapak Roes Haryanto, dapat pembaca simak dalam INFO Opini Lainya. Dalam INFO Wisata kali ini Ibu R.H Nurhayati istri dari Alm. Bapak R.H. Dadang Nazarudin tinggal di Cilember-Cimahi, mencoba berbagi cerita petualangannya menjelajahi Pulau Lombok yang terkenal keindahannya. Sebagaimana edisi sebelumnya, kami menampilkan rubrik tetap lannya yaitu INFO Duka Cita dan INFO Foto. Selamat membaca.
INFO | LXII | Februari 2015 | 1
Dari Info Dari Info Dari Info Dari Info Dari Info Dari Info Dari Info
Utama
Utama
Wawancara eksklusif dengan
Bapak Mudjiharno
Direktur Utama Dana Pensiun BRI Bapak Mudjiharno diangkat menjadi
Direktur Utama Dana Pensiun BRI tmt 1 Juli 2014 Sesuai SK Direksi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk nokep : 316-DIR/KPS/06/2014 tanggal 16 Juni 2014, menggantikan Bapak Yusuf Nawawi yang telah berakhir masa jabatannya pada tanggal 30 Juni 2014. Di Tahun yang sama diangkat pula Bapak Hartono Sukiman menjadi Direktur Dana Pensiun BRI menggantikan Bapak Yadie Supriatno. Sosok Bapak Mudjiharno, tidak bisa dipisahkan sebagai salah satu pejabat BRI yang sering ditugasi menangani kasus-kasus hukum BRI baik dalam maupun luar negeri. Pernah mendapat tugas khusus dari direksi BRI untuk menangani permasalahan Indah Kiat Group. Dari situlah beliau banyak mempelajari masalah-masalah Hukum, hingga akhirnya karirnya mulai meningkat, mulai dari Staf bagian Hukum sampai menjabat kepala Divisi Hukum. Pernah menjabat sebagai Inspektur BRI di Padang dan Pekan baru selama kurang lebih 1.5 tahun, kemudian menjadi inspektur Surabaya selama kurang lebih 1,3 tahun, kemudian pindah lagi menjadi Inspektur BRI Jakarta II selama 9 bulan sampai akhirnya ditugasi menjadi Direktur Utama Dana Pensiun BRI. Bapak dua orang anak Putri dan putra serta satu orang istri. Hobby sejak kecil sepak bola, bulutangkis, tenis meja dan tenis lapangan. Saat ini olah raga yang ditekuni Golf dan kadang Futsal. Luar biasa untuk seusia beliau yang selalu nampak enerjik dengan segudang aktivitasnya. Untuk lebih jauh menggali pemikiran Bapak Mudjiharno d a l a m menyikapi harapan-
2 | INFO | LXII | Februari 2015
harapan ke depan tentang Dana Pensiun BRI, tim majalah INFO Dana Pensiun BRI (Julia dan Arief M) berkesempatan mewawancarainya di kantornya. Berikut ini petikan wawancaranya : Ketika ditunjuk dan mendapat tugas sebagai orang nomor satu di Dana Pensiun BRI, apa yang dirasakan Bapak, sebuah tantangan atau sebaliknya? Begitu saya ditunjuk untuk ditugaskan di DP BRI, Ini merupakan suatu tantangan yang luar biasa, karena saya tidak menyangka kalau Dana Pensiun ini asetnya lebih dari 12 triliun, dengan 11 Perusahaan Anak mayoritas. Hal terpenting di Dana Pensiun adalah bagaimana mengelola 3 kepentingan, yang pertama adalah kepentingan para Pensiunan dan peserta, bagaimana meningkatkan kesejahteraan, bagaimana berupaya meningkatkan manfaat pensiun intinya bagaimana para pensiunan tidak kesulitan saat pensiun nanti. Kedua
Utama
kepentingan dari Pendiri karena pendiri mempunyai tujuan bagaimana memberikan ketenangan kepada para pegawainya bahwa setelah selesai bekerja masih mempunyai harapan memperoleh kelangsungan pendapatan. Kepentingan Ketiga adalah kepentingan Regulator yang dalam hal ini adalah OJK, yang mengatur Dana Pensiun jangan sampai ambruk yang dapat merugikan para peserta. Ketiga kepentingan itulah yang harus dikelola dengan baik agar semuanya dapat tercapai dan berkesinambungan. Awalnya saya berpikir institusi Dana Pensiun itu seperti Yayasan yang mengurusi orang yang mau pensiun saja. Ternyata Dana Pensiun harus dikelola dengan serius dan tidak bisa dengan main-main. Obsesi saya, bagaimana mengembangkan investasi Dana Pensiun semaksimal mungkin baik investasi yg sehari-hari kita laksanakan mulai dari saham, obilgasi sampai ke Perusahaan Anak, karena ke 11 Perusahaan Anak memiliki potensi luar biasa. Hanya sampai sekarang masih belum dikelola secara profesional. Menurut saya, Dana Pensiun harus punya tim khusus yang mengawasi dan mengelola. Mirip seperti Holding Company, perlu personil yang dapat menganalisa dan memiliki keahlian khusus, paling tidak memiliki pengetahun sesuai dengan bidang bisnis Perusahaan Anak Dana Pensiun. Ke depan perencanaan perusahaan maunya seperti apa. Ambil contoh saja asuransi jiwa, PT BJS yang menyampaikan rencana-rencana asuransi jiwanya, mestinya ada tim kita yang tahu persis tentang asuransi jiwa hingga dapat menganalisa dengan memberikan saran-saran yang lebih baik lagi. Jadi di DP BRI selaku Holding Company seharusnya ada tim khusus semacam “think tank” yang merencanakan “road map” masing-masing Perusahaan Anak kedepannya seperti apa.
pelayanan yang ada, apa saja yang dikehendaki mereka kita harus tahu juga kemauan mereka seperti apa, standar pelayanan kita seperti apa dan itu harus kita sesuaikan
Dalam misi Dana Pensiun adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta dengan didukung oleh SDM yang profesional, langkah-langkah apa saja yang dilakukan Dana Pensiun dalam memberikan pelayan yang optimal kepada peserta? Pertama, SDM yang harus dibenahi untuk sampai kepada pelayanan prima. Sesuai Rencana 2015, kita akan lakukan rekrutmen pekerja baru, yang akan ditempatkan di semua Bagian, mulai investasi, Kepesertaan, TSI, dan SDM. Fokus pembenahan selain SDM, juga di Bidang Teknologi Informasi (IT) yang sangat mendukung terpenuhinya SDM yang berkualitas. Dengan bergabungnya Pak Hartono Sukiman selaku direktur Kepesertaan, saya selalu diskusikan tentang hal-hal yang harus dibenahi yang menyangkut masalah kepesertaan. Kurangnya dimana saja dan sampai dimana penyelesaiannya, jenis pelayanan seperti apa yang diinginkan peserta. Kita harus benchmarking ke Dana Pensiun lain, untuk mirrorring pelayanan kepada para pensiunan, bagaimana dengan SDM nya, keakuratan data peserta dan dukungan ITnya. Selain itu ada lagi yaitu dengan penilaian kepuasaan pelayanan melalui Kuesioner untuk melihat pandangan dari stakeholder itu seperti apa, sudah puas/tidak dengan
Apa strategi Dana Pensiun untuk menekan atau meminimalisir kelebihan bayar manfaat pensiun ? Menurut saya masalah kelebihan bayar itu kuncinya adalah pengkinian data. Bagaimana mengelola pengkinian data yang paling efektif. Saat saya diundang ke Dana Pensiun PLN, pengkinian datanya sudah bagus dan tegas karena diatur secara rinci di Peraturan Dana Pensiun (PDP). Mungkin Dana Pensiun BRI perlu meniru yang bagus dari Dana Pensiun lain. Jadi kita masukkan di dalam Peraturan Dana Pensiun kita mengenai pengkinian data, apabila mereka tidak pernah merespon maka ada semacam sanksi kepada mereka itu kuncinya. Seperti di PLN berani menunda pembayaran sampai 7.000 peserta setelah itu turun terus mendekati seribuan. Sedangkan di kita hal demikian belum ada, dan itu kuncinya harus ada sanksi dalam bentuk penundaan pembayaran manfaat pensiun. Kita ketahui, pengkinian data memang pekerjaan agak ruwet dan harus kerja sama juga dengan PB PPBRI seperti temanteman di PLN pengkinian data mereka lakukan bekerjasama dengan PP yang di daerah dengan cara pemberian insentif baik kepada Peserta pensiunan maupun kepada PP-nya. Jadi peserta yang mau mengembalikan pengkinian data itu akan diberikan insentif, dengan cara aging, misalkan peserta
Sosialisasi kepada peserta merupakan suatu program wajib bagi semua Dana Pensiun. Langkah-langkah apa saja yang akan Bapak lakukan untuk sosialisasi tersebut? Pertama di internal kita harus solid dulu, kita rumuskan dulu kira-kira apa saja ketentuan-ketentuan baru yang akan di refresh, kemudian dibuatkan suatu pedoman yang melibatkan semua bagian di Dana Pensiun yang akan disepakati untuk dilakukan sosialisiasi. Setelah itu kita mengajak kerjasama PB PPBRI dan Kantor Cabang PPBRI, minimal 2 bulan sekali ketemu untuk tukar informasi, mendiskusikannya. Karena bagaimanapun mereka itu muara dari temen-temen peserta yang di daerah. Mereka memberikan masukan pada saat melakukan mubes atau pertemuan pensiunan disana kita bisa datang menyampaikan apa yang telah disepakati tadi. Jadi ada dua jalur dari PB juga dapat menyampaikan kepada mereka, jalur yang kedua kita Dana Pensiun BRI langsung menyampaikan kepada mereka. Seperti apa bentuk kerja sama yang akan dipackage dengan PPBRI, apa dalam bentuk b2b (bisnis to bisnis) atau dalam bentuk kerjasama antar organisasi? Saya pikir kerjasamanya antara organisasi, kalau kerjasama B2B, saya khawatir nanti agak bias jangan sampai terkontaminasi, artinya nantinya kita tidak fokus lagi. Kalau ini menjadi masalah organisasi, apa kewajiban kita dan apa hak kita selaku Dana Pensiun terhadap PPBRI maupun para peserta.
INFO | LXII | Februari 2015 | 3
Utama yang bisa merespon pengkinian data dalam waktu 2 minggu misalkan diberikan reward Rp. 150 ribu atau dalam sebulan kita kasih Rp. 100 ribu, lebih dari itu hanya Rp. 50 ribu. Dan juga kita berikan insentif kepada teman-teman PP-nya yang aktif mau memberikan informasi pengkinian data. Yang kita ambil pelajaran yang dilakukan PLN bekerjasama denga PT POS dan yang diperkotaan dengan JNE. Dalam pengkinian data perlu juga dilihat kriteria mana yang perlu diprioritaskan, misalkan peserta yang usianya 80 tahun ke atas itu yang perlu kita kejar datanya. Nanti setelah itu selesai baru kita lihat dibawahnya usia pensiun antara 70 80 tahun dan seterusnya. Tadi bapak sudah menjelaskan masalah SDM, Misi berikutnya adalah mengelola kekayaan dana pensiun secara aman dan optimal, kedepannya strategi apa yang akan dilakukan untuk mensejahterakan peserta? Kita perlu juga tambahan SDM untuk investasi. Bagaimanapun organisasi ini harus kita perbesar. Saya mengambil contoh seperti di BRI dulu, yang namanya BRI unit itu mantrinya cuma satu orang paling banyak 2 orang, sementara yang bagian supportnya banyak ada yang teller terlalu banyak. Akhirnya PT BRI memperbanyak menjadi 4-12 orang tiap satu unitnya tergantung besarnya unit. Karena ini merupakan ujung tombak untuk mencari uang, di belakangnya pengamanan juga perlu dalam bentuk manajemen risiko, kita akan meniru seperti itu. Paling tidak Investasi akan kita perluas kita besarkan yang sementara ini masih agak umum untuk selanjutnya sudah mulai kekhususan ini juga penting agar terdapat suasana persaingan. Artinya misalnya satunya menangani bidang infrastruktur dan turunannya sehingga dapat lebih fokus. Demikian juga yang Lainnya menangani bidang seperti pertambangan dan turunannya dari yang besar sampai yag terkecil, sehingga dengan kekhusuan ini dan spesifik nantinya analisanya akan lebih tajam dan lebik baik. Yang mencari uang diperbanyak, untuk itu memang investasi dan penempatan langsung kita perbanyak lagi sambil menunggu ketentuan dari OJK yang rencananya akan menambah prosentase penampatan langsung menjadi 15% dari sebelumnya 10%. Sejak Gedung BRI II kembali kepada PT BRI dan pengelolaannya diserahkan kepada DP BRI, langkahlangkah apa saja yang telah dilakukan oleh Dana Pensiun selama ini, mohon ceritakan secara singkat. Pembangunan Gedung BRI II itu diawali dengan perjanjian Build Operate and Transfer (BOT) antara BRI, DP BRI dengan Mulia Group. Karena Mulia Group wanprestasi maka kita gugat di Pengadilan pada tingkat Pengadilan Negeri kita menang, tingkat Pengadilan Tinggi kita menang lagi. Tapi pada tingkat kasasi di Mahkamah agung kita kalah. Tetapi pada Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung kita menang. Putusannya adalah Perjanjian BOT dibatalkan dan Gedung BRI II kembali kepada BRI/Dana Pensiun BRI. Setelah hampir 1,5 tahun akhirnya Eksekusi Gedung BRI II dapat terlaksana pada tanggal 8 Juli 2014, yang tentunya 4 | INFO | LXII | Februari 2015
dengan susah payah setelah 6 tahun sejak pengajuan gugatan di Pengadilan Negeri. Sesuai putusan Gedung BRI II diserahkan kepada PT BRI melalui Dana Pensiun, sejak saat itu Dana Pensiun diberikan kewenangan untuk mengelola gedung tsb. Pada awal pengambil-alihan pengelolaan, kita sedikit kerepotan walaupun telah kita siapkan tim pengelola gedung. Hal ini karena pengambil-alihan Gedung BRI II dilakukan secara paksa dengan jalan eksekusi, sehingga kita mulai dari nol dan perlu upaya luar biasa. Ada tenanttenant yang tidak mau kerja sama dengan kita karena telah terprovokasi oleh PT Mulia. Sampai akhirnya kita buat strategi penagihan sewa dengan cara tenant membayar sewa sama jumlahnya dengan yang terakhir dibayar kepada ke Mulia, walau kita tahu harga pasar sewanya rendah. Pelan namun pasti keadaan ini mulai membaik, sejak Desember 2014 sudah bagus pembayarannya. Semua tagihan sewa yang telah jatuh tempo periode Juli s.d Desember 2014 sudah menggunakan tarif baru sampai kedepannya semuanya sudah dengan tarif baru. Jadi kalau dengan tarif baru nantinya paling tidak Dana Pensiun akan menerima bersih sewa gedung antara 80-90 Milyar setahunnya ditambah dari pendapatan parkir kira-kira 900 juta perbulan. Sementara untuk Service Charge sebesar $ 7 per M2 menjadi hak dari pengelola yaitu PT BKS yang bekerjasama dengan Collier International Indonesia. Banyak keluhan atau komplain ketidakpuasan atas pelayanan di Gedung BRI II karena Gedung BRI II punya standar khusus maka diperlukan pelayan yang lebih, apakah pihak Pengelola secara SDM sudah siap? Pengelolaan Gedung DP BRI selama ini diserahkan kepada PT BKS. Gedung yang dikelola PT BKS itu gedung perkantoran biasa, itupun masih banyak keluhan dari pihak tenant. Saya pikir PT BKS perlu pembenahan manajemennya dalam hal pengelolaan gedung. Khusus untuk Gedung BRI II, karena besar dan rumitnya pengelolaan, kalau hanya PT BKS saja saya kira tidak akan mampu dari sisi SDMnya. Sehingga perlu menggandeng perusahaan lain yang mempunyai kemampuan dalam mengelola gedung perkantoran dengan fasilitas layanan hotel. Kita tunjuk PT Colliers International Indonesia yang punya reputasi international. Sebagai perusahaan jasa property, Colliers yang melakukan deal kerjasama dengan para tenant, menyiapkan kontrak sewa, melakukan quality control gedung atau ruangan yang disewakan. Kerjasama dengan Colliers kita buat 2 tahun saja, dengan harapan selama masa tersebut PT BKS melakukan pembelajaran langsung untuk semua pekerjaan. Inilah kesempatan yang bagus bagi PT BKS untuk belajar, kesempatan untuk mengajari orang-orang yang nantinya akan meneruskan pengelolaan gedung BRI II, Karena setelah 2 tahun selanjutnya pengelolaan dilakukan sepenuhnya oleh PT BKS. Bagaimana dengan Pengelolaan Gedung BRI Plaza Surabaya apa berbeda? Berbeda dengan Gedung BRI Plaza Surabaya, tidak ada pengambilan gedung secara paksa pengambilannya secara friendly/damai sehingga pada saat dikembalikan kepada
Utama kita, gedung sudah dalam keadaan rapi. Pengelolanya yang bagus dipertahankan. Jadi sekarang pengelolannya Gedung BRI Plaza Surabaya sudah bagus sekali dengan kualitas layanan yang sama dengan Hotel Bintang 5. Strategi apa yang akan Bapak lakukan dalam pengelolaan Gedung BRI II, sesuai amanah Dirut BRI Bapak Sofyan Basir Saat MUBES PPBRI di Cisarua-Bogor bulan September 2014 yll. bahwa pengambilalihan Gedung BRI II kepada BRI dimana pengelolaannya dilakukan oleh DP BRI dan manfaatnya dipergunakan untuk kepentingan dan para pensiunan? Jadi sebagaimana amanah Bapak Sofyan Basir pada saat Mubes PPBRI lalu, amanah ini akan kita pegang teguh, kita lakukan supervisi langsung untuk pengelolaan di Gedung BRI II itu. Tujuannya, bagaimana sebanyak-banyaknya sewa gedung itu masuk ke Dana Pensiun yang pada akhirnya nanti untuk kepentingan Pensiunan. Hasil sewa tersebut nantinya kita pakai untuk perbaikan/penggantian utilitas gedung mulai dari AC/chiller, liftnya termasuk gensetnya. Berkaitan dengan itu juga saya sudah pesan kepada temanteman di PT BKS, kalau ada hal-hal yang tidak beres kita langsung terjun. Seperti tadi mengenai pendapatan sewa, kalo sudah dikelola PT BKS dengan bagus maka akan masuk ke kita lebih bagus lagi, apalagi nanti pasar sewa gedung ini semakin meningkat maka pendapatan sewanya makin meningkat dan tentunya untuk kepentingan pensiunan BRI. Dalam pergantian pengurus atau Direksi Perusahaan Anak, Pak Sofyan Basir selalu menyampaikan katakata yang hampir sama, jadi tersirat adanya penekan bahwa Direksi DP dan Direksi Perusahaan Anak itu bukan menjadi seorang penikmat jabatan sehingga tidak ada nilai tambah yang diberikan, khususnya pada Perusahaan Anak. Bagaimana pendapat Bapak ttg hal ini? Dana Pensiun sebagai pemegang saham mayoritas Perusahaan Anak itu harus benar-benar mensupervisi dan mengawasi. Oleh karena itu sebagaimana diawal saya sampaikan tadi, bagian Pembinaan Perusahaan Anak (PPA) harus diperkuat, antara lain bagaimana mengawasinya, mensupervisinya bahkan ikut merencanakan kira-kira bisnis plan kedepan Perusahaan Anak itu seperti apa. Seperti yang Bapak Sofyan Basir sampaikan kepada saya, jangan sampai nanti orang-orang yang ditempatkan sebagai direksi di Perusahaan Anak itu sebagai penikmat jabatan saja kerja tidak serius, tidak benar dan yang penting tiap bulan terima gaji sebagai tambahan pensiunnya. Karena terus terang saja, sebagian besar pengurus Perusahaan Anak hampir 90% itu adalah mantan-mantan atau Pensiunan dari PT BRI dan ada juga yang masih belum pensiun. Oleh karena itu yang harus kita tekankan kepada mereka, jangan sampai mereka hanya sebagai penikmat. Mereka harus kerja keras untuk memajukan perusahaan Anak. Harus mengupayakan laba perusahaan yang optimal untuk kepentingan para pensiunan BRI. Umumnya seorang Direktur Perusahaan Anak diangkat untuk jangka waktu 3 tahun. Saya berpendapat bahwa mindset harus 3 tahun itu mestinya diubah. Jadi boleh
3 tahun kalau memang kinerjanya bagus tapi boleh juga diganti sebelum jangka waktu 3 tahun kalau klinerjanya tidak baik. Hal ini sejalan dengan putusan RUPS yang memberikan hak pemegang saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu. Sekarang masalahnya bagaimana menetapkan kriteria keberhasilan Direksi Perusahaan Anak. Kita tidak memberikan toleransi, apabila sesuai evaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sorang direktur dianggap tidak berhasil, maka harus dapat diberhentikan, bahkan sebelum 1 tahunpun bisa diberhentikan. Untuk itu sejak awal harus kita komunikasikan pada awal pengangkatannya. Kita mesti punya kriteria yang tegas, ada semacam kontrak management artinya begini sejak awal kita sudah sampaikan tugasnya adalah seperti ini, kinerjanya seperti ini, parameternya seperti ini, apabila tidak tercapai maka kami akan melaksanakan hak kami sebagaimana yang ditetapkan di dalam RUPS yaitu sewaktu-waktu pemegang saham dapat memberhentikan direksi Perusahaan Anak. Konsep inilah yang akan kita rumuskan dan kita matangkan seperti apa kriterianya karena masing-masing Perusahaan Anak berbeda-beda. Berbeda kriterianya, berbeda kinerjanya, berbeda keberhasilannya. Tolak ukurnya seperti apa kalau tidak tercapai. Sehingga mereka tidak merasa dengan kerja begini saja digaji kok, jangan sampai ada yang seperti itu, saya sudah melihat ada beberapa Perusahaan Anak yang direkturnya seperti itu. Makanya ini tidak bisa kita biarkan. Jadi kita akan segara rumuskan nanti kriterianya seperti apa tolak ukurnya seperti apa, kinerjanya seperti apa. Pokoknya kalau anda tidak bisa dan tidak mau bekerja maka siap-siap akan kita terapkan reward and punishment. Hal yang sama untuk dewan komisarisnya kita minta bentuk laporannya seperti apa, bentuk supervisinya seperti apa terhadap pengawasan Direksi Perusahaan Anak. Proses pergantiannya sepertinya mudah untuk diucapkan tetapi pada pelaksanaanya tidak mudah dilakukan, Sebenarnya BRI tidak perlu terlalu jauh terlibat dalam proses pergantian management Perusahaan Anak. Nah apa langkah bapak atas permasalahan ini? Kita sudah masuk ke arah profesional supaya tidak terlalu ada intervensi, jadi kita menyiapkan atau kita mencari orang-orang yang profesional di bidangnya. Profesional itu tidak harus dari luar BRI, orang-orang BRI itu banyak sekali yang profesional saya tahu persis, hanya memang akhirnya nanti kita perlu konfirmasi ke BRI. Misalkan begini kita sudah punya data pejabat eselon 1 dan 2 yang akan pensiun dan yang baru pensiun, dari daftar ini kita jaring calon Direksi Perusahaan Anak. Nanti kita diskusikan di internal kita, lihat Curriculum vitaenya pernah menjabat dimana saja, apa saja keberhasilan selama di BRI, bagaimana kinerjanya, integritasnya. Nah dari situ nanti kita calonkan. Terakhir baru kita cek ke SDM BRI apakah orang ini pernah ada masalah. Jangan sampai nanti masyarakat luas apalagi masyarakat BRI menilai orang yang pernah ada masalah kok malah diangkat jadi Direktur Perusahaan Anak. INFO | LXII | Februari 2015 | 5
Utama Mungkin dengan cara begitu kita mencari tenaga yang profesional. Dengan tetap melakukan komunikasi dengan BRI dan menyampaikan dengan baik bahwa orang yang kita pilih sudah tepat. Itu sudah saya alami sendiri pada dua atau tiga kasus. Kalau kita lihat dalam portofolio investasi, Bobot investasi Penyertaan langsung sebesar 10% dari Total investasi. Tapi masalahnya paling ruwet dan hasil yang didapat juga tidak besar dibandingkan dengan investasi lainnya. Apakah ada suatu tujuan akhir yang selama ini belum terungkap, Bagaimana tanggapan Bapak? Memang betul ternyata dividen yang diperoleh dari 11 perusahaan anak jumlahnya tidak terlalu signifikan hanya sekitar 92 Milyar. Tapi kita harus mempertimbangkan hal lain, jangan sampai kita tarik dividen besar ternyata mempengaruhi rencana bisnis Perusahaan Anak, ataupun ketentuan seperti tingkat RBC yang harus dipertahankan oleh perusahaan asuransi jiwa. Dalam membuat kebijakan penarikan dividen ini kita juga harus hati-hati. Pendapatan yang kita terima dari Perusahaan Anak itu tidak banyak, tapi ruwetnya yang banyak. Tapi kedepan, tidak bisa seperti itu. Mungkin ada beberapa Perusahaan Anak kalau memang sudah tidak menguntungkan kita tutup saja. Kita harus berani mengambil tindakan atau kita merger jadi tidak terus merepotkan. Saya berpendapat jika perusahaan anak dikelola dengan profesional, dikelola dengan bagus pasti menguntungkan. Karena Perusahaan Anak yang kita bentuk itu bisnisnya dari PT BRI, logikanya kalau PT BRI bisnisnya naik semakin besar mestinya perusahaan anak yang bisnisnya ikut PT BRI juga ikut besar tapi kenyataannya berbeda, bisnis BRInya naik besar, perusahaan anak malah turun. Ini pasti ada “sesuatu”. Untuk itu kita mulai membenahi semuanya, mulai dari PT BSAM dan PT BKS dll. Mestinya pertumbuhan kredit BRI yang bagus itu juga mencerminkan pertumbuhan asuransi kerugian di PT BSAM demikian juga asuransi lifenya PT BJS. BRI jaringannya semakin luas mestinya PT BKS juga semakin tumbuh mengikuti pertumbuhan jaringan dari BRI karena paling tidak PT BKS dipakai untuk membangun atau memperbaiki gedung yang akan digunakan oleh BRI. Jadi potensi bisnisnya besar sekali, sekarang bagaimana caranya memperbaiki perusahaan anak agar dapat menggali potensi tersebut. Kaitannya pergantian jabatan di Perusahaan Anak bagaimana tanggapan bapak terhadap pengelolaan SDM yang berkualitas di Perusahaan Anak? Belakangan ini saya merasa pemegang saham agak terlalu dalam ikut campur diperusahaan anak. Mestinya tidak terlalu dalam mencampuri manajemen, tetapi saya lihat di perusahaan anak memang masih perlu dibantu. Untuk pengelolaan perusahaan anak yang berkualitas, kuncinya adalah harus diperbaiki SDMnya, ITnya, sikap mentalnya dan budaya kerjanya.
6 | INFO | LXII | Februari 2015
Apa tidak ada rencana memakai jasa konsultan yang bisa melakukan pembenahan semuanya? Memang ada pemikiran menggunakan jasa konsultan untuk pengawasan dan pengembangan perusahaan anak yang berkedudukan di DP BRI. Namun demikian saya berpendapat ada baiknya kalau ada tambahan satu orang Direktur DP BRI yang khusus bertugas mengurusi dan mensupervisi perusahaan anak dan bidang properti DP BRI. Dengan demikian akan lebih fokus sehingga diharapkan dapat memajukan bisnis perusahaan anak dan bidang properti DP BRI. Kira-kira butuh berapa lama lagi? Waktunya kapan saya belum bisa pastikan, tetapi kapan ini dibentuk saya kira tidak lama lagi hitungan bulanlah, saya akan mengusulkan perubahan susunan organisasi dimana satu orang direktur khusus menangani masalah perusahaan anak dan bidang properti DP BRI. Untuk BRIMedika inikan harapan dari mantan Dirut BRI Bapak Sofyan Basir yang mimpinya bahwa BRI akan memiliki klinik di seluruh kota besar di Indonesia, nah kedepannya bagaimana, apakah akan terus dilanjutkan atau dihentikan karena mengingat penempatan Langsung di BRIMedika sebenarnya tidak menguntungkan? Menurut saya BRIMedika sekarang itu setengah CSR, karena tujuan didirikannya BRIMedika itu tidak untuk mencari laba. Tapi bagaimana melayani sebanyak-banyaknya para pensiunan BRI. Sementara untuk masyarakat umum, silahkan saja memanfaatkan jasa klinik tsb, terutama untuk mereka dari kalangan low level income. Kita tahu prinsip suatu perusahaan itukan harus untung. Tetapi Bapak Sofyan Basir sendiri bilang untuk BRIMedika tidak perlu untung. Tetapi kita tetap harus lanjutkan, sebetulnya kalau untuk investasinya sendiri tidak besar, justru yang besar adalah CSR dari BRI dan perusahaan anak yang digunakan untuk membangun klinik-klinik tadi. Kalau mimpinya itu luar biasa, paling tidak dikota-kota besar terutama yang banyak pensiunan BRI kita dirikan BRIMedika. Perkara dana untuk mendirikan itu tidak harus dari Dana Pensiun bisa dari CSR BRI dan CSR perusahaan anak yang selama ini kita lakukan. Mengenai lokasinnya kita sudah ada MOU kerjasama antara Dana Pensiun dengan BRI dalam hal ini divisi MAT, dimana Dana Pensiun untuk kepentingan klinik BRIMedika bisa menggunakan Aset BRI yang tidak terpakai tanpa ada imbalan apapun. Mimpinya suatu saat BRI memiliki Klinikklinik yang tersebar di seluruh Indonesia dan pusatnya sebuah Rumah Sakit BRIMedika besar di Jakarta. Bagaimana membangun konsep sinergi antara BRI, Dana Pensiun,YKP dan Perusahaan Anak? Sewaktu saya masih aktif di BRI itu pernah dengar tentang BRI Incorporated. Bagaimana sinergi diantara PT BRI, Dana Pensiun, Perusahaan Anak dan YKP, kalau saya lihat jalannya kurang mulus. Kenapa? Mungkin salah satunya sosialisasi, kedua yaitu komitmen dari stake holder. Kalau Incorporated Perusahaan Anak itu dinomer satukan. Walaupun arah kesana sudah ada tapi mungkin belum fokus dan belum
Utama mayoritas. Kedepannya, dengan menyadarkan para stake holder misalkan temen-temen yang di cabang-cabang BRI harusnya melihat kalau PT BRI bisnisnya maju maka semua Perusahaan Anak ikut maju. Sehingga untuk pemilihan Perusahaan Asuransi jangan sampai ke asuransi yang lain, itu hanya contoh dari bisnis asuransi belum bisnis lainnya. Level atas itu komitmentnya sudah luar biasa tapi begitu turun kebawah tidak semudah itu. Mengukur Kinerja Dana Pensiun selama ini berdasarkan kepada RKD, ROI dan hasil keuntungan yang kesemuanya itu merupakan indikator jangka pendek. Sedangkan bisnis Dana Pensiun bersifat jangka panjang, Bagaimana Bapak menyampaikan hal ini kepada pendiri? Memang bisnis Dana Pensiun adalah bisnis jangka panjang, Kita tidak mengejar keuntungan yang jangka pendek kita harus pertimbangkan keuntungan jangka panjang karena kelangsungan investasilah yang kita jaga. Anggapan kenapa Dana Pensiun lain bisa anda kok tidak bisa? Yang jadi masalah dari sekian ratus Dana Pensiun mungkin yang bisa dijadikan contoh pendiri itu hanya satu atau dua sementara Dana Pensiun selebihnya lebih jelek dari kita. Tapi kalau dinilai rata-rata Dana Pensiun sudah cukup bagus. Sebenarnya kita bisa lebih agresif lagi mendapat hasil lebih tinggi tapi juga risikonya tinggi juga, tapi apakah itu tujuan kita? menurut saya bukan. Tapi tetap kita komunikasikan kepada Pendiri mengenai hal-hal yang demikian. Kalau diperhatikan kenaikan manfaat pensiun terakhir tahun 2012 seperti terfokus kepada suatu nilai tertentu antara Rp 100-150 ribu. Nah kedepannya ini adakah mimpi untuk menaikan dengan jumlah di atas itu misalnya 250 ribu atau sama sekali tidak ada. Masalah kenaikan manfaat pensiun itu kaitannya dengan Ratio Kecukupan Dana (RKD). Walaupun seharusnya ini adalah komitmen dari Pendiri. Saya menyadari RKD kita agak berat karena memang bebannya luar biasa. Di Dana Pensiun lain RKD itu tabu di bawah 100%, kalau di BRI RKD susah untuk diatas 100%. Penyebab RKD kita < 100%, yang Pertama kenaikan upah pokok pekerja aktif. Di BRI sangat bagus kenaikan upah pokok pegawai aktifnya. Sehingga kenaikan ini mau tidak mau membebani kita. Kenapa? karena PhDP naik, berarti kewajiban aktuarianya juga naik. Bisa jadi ini karena kemajuan dan keuntungan BRI luar biasa sehingga berani menaikkan Upah yang luar biasa. Tetapi akibatnya kewajiban Dana Pensiun naik juga. Yang kedua, penurunan bunga aktuaria berdampak signifikan terhadap pendanaan Dana Pensiun, Ketiga yaitu pengaruh dari kenaikan berkala Manfaat pensiun 4% setiap tahun itu luar biasa berat. Misalkan dibuat hitungan, penerima manfaat pensiun Rp.5-10 juta/bulan itu ada berapa peserta, dengan kenaikan Manfaat Pensiun (MP) berkala 4%, satu tahun saja sudah berapa kenaikan manfaatnya? Jadi sebenarnya kita tidak pernah menaikkan manfaat pensiun itu salah, setiap tahun kita menaikan manfaat pensiun 4 %. Misalkan manfaat pensiun diterima Rp. 5 juta naik sebesar 4% maka kenaikannya sebesar Rp. 200 ribu. Mana ada Dana Pensiun lain yang setiap
tahunnya memberikan kenaikan MP Rp. 200 ribu. Hal demikian ini yang mengrogoti pendanaan (RKD) kita. Oleh karena itu hal demikian yang harus kita jelaskan juga kepada pendiri. Kalau menurut Bapak sebaiknya kenaikannya itu berbentuk nominal atau berupa prosentase? Kalau menurut saya kenaikan yang ideal itu “nominal”, kalau berupa prosentase itu sangat berat sekali, kalau nominal semuanya sama rata dan tidak terlalu berat. Kita setiap tahun selalu memberikan Bantuan hari Raya (BHR) yang sumbernya dari Perusahaan Anak DP BRI, Apakah kebiasaan ini akan dilanjutkanoleh DP BRI, karena apapun bentuknya ini namanya sumbangan. Kalau sumbangan, bagi perusahaan itu sendiri menjadi biaya, sedangkan tidak ada Korelasi dengan bisnis Perusahaan Anak. Ini memang dilema, perlu pengkajian kembali perlu ada tim untuk mengkaji khusus mengenai BHR yang berasal dari Perusahaan Anak. Karena yang dulu itukan BHR diserahkan kepada Dana Pensiun itu juga tidak benar, kemudian sekarang diserahkan kepada YKP. Sedangkan perlakuan di perusahaan anak, kalau dulu sebagian dari laba terkena pajak, terus kemudian terakhir dibiayakan itupun juga kurang tepat. Pengeluaran biaya tersebut tidak ada korelasinya dengan bisnis perusahaan dan sebetulnya tidak fair bagi pemegang saham minoritas. Dengan argumentasi bahwa Dana Pensiun ini didirikan oleh pendiri untuk pensiunan. Dana Pensiun mendirikan Perusahaan Anak juga untuk kepentian pensiunan, BHR diadakan untuk kepentingan pensiunan berarti sudah tepat, sehingga kalau ada pemegang saham minoritas tidak setuju atau ada Direksinya tidak setuju berarti tidak sejalan dengan filosofi pendirian Dana Pensiun dan filosofi pendirian Perusahaan Anak. Kita akan mengkaji apakah ini diteruskan atau kita hentikan tapi kalaupun dihentikan harus ada bentuk lain karena ini akan menimbulkan protes, yang biasanya diterima menjadi dikurangi. Saya kira untuk sementara ini masih kita teruskan BHR ini. Menutup wawancara ini, apakah mimpi Bapak tentang Dana Pensiun? Mimpi saya yang pertama itu Rasio Kecukupan Dana (RKD) harus melebihi 100%, Mengusahakan laba yang optimal sehingga pencapaian keuntungan bisa tercapai. Meningkatkan profesionalisme Perusahaan Anak sehingga antara effort kita dengan pendapatan dividen itu seimbang. Saya bermimpi bagaimana Dana Pensiun memiliki gedung sendiri dengan nama Tower Dana Pensiun BRI. Gedung itu kita bisa sewakan kepada Perusahaan Anak atau pihak lainnya. Mimpi lainnya yaitu DP BRI memilki Rumah Sakit BRIMedika di Jakarta. RS ini akan dikelilingi oleh Klinik BRIMedika di seluruh kota di Indonesia, ini luar biasa apabila dapat terwujud. Terakhir yaitu mempertahankan posisi sebagai Dana Pensiun terbaik kedua syukur-syukur menjadi nomer satu alhamdulillah, paling tidak itu yang menjadi impian saya. (Yul&Arf). INFO | LXII | Februari 2015 | 7
Utama
Laporan Kinerja Dana Pensiun BRI Semester I tahun 2014
L
aporan ini disampaikan untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun BRI pasal 11 ayat (1) huruf h Nokep : S. 51-DIR/KPS/07/2013 tanggal 24 Juli 2013 yang telah disahkan oleh Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dengan No. KEP-478/NB.1/2013 tanggal 29 Agustus 2013. Ringkasan kejadian dan kegiatan serta kinerja keuangan dan investasi selama Semester 1 tahun 2014 dapat disampaikan sebagai berikut:
Portofolio Investasi Total investasi Dana Pensiun BRI pada semester 1 Tahun 2014 sebesar Rp. 11.768.160 juta (nilai wajar) atau naik sebesar 5,16% dibandingkan semester 1 tahun 2013 sebesar Rp. 11.190.916 juta (tabel 1). kenaikan ini dikarenakan selain adanya penambahan investasi pada Deposito Berjangka dan unit penyertaan Reksadana kenaikan juga berasal dari kenaikan nilai wajar investasi pada Tanah milik Dana Pensiun BRI.
Tabel 1. ASET INVESTASI PER 30 JUNI 2014 DAN PER 30 JUNI 2013 dalam jutaan rupiah No
JENIS INVESTASI
1H2014 Nilai (at MV)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
SUN / SBN Tabungan di bank DOC Deposito Berjangka Sertifikat Deposito SBI Saham Bursa Obligasi Sukuk Reksadana EBA dari KIK EBA Real Estate + KIK KOS Penempatan Langsung Tanah Bangunan Tanah & Bangunan Investasi lain
2.165.802 148.150 760.328 2.813.220 2.037.901 23.343 1.273.947 21.975 1.098.705 1.040.198 242 384.349 -
18,40% 0,00% 1,26% 6,46% 0,00% 0,00% 23,91% 17,32% 0,20% 10,83% 0,19% 0,00% 0,00% 9,34% 8,84% 0,00% 3,27% 0,00%
2.110.367 393.050 303.328 2.808.822 2.080.373 29.809 1.463.101 28.936 1.098.693 462.546 10.488 401.403 -
18,86% 0,00% 3,51% 2,71% 0,00% 0,00% 25,10% 18,59% 0,27% 13,07% 0,26% 0,00% 0,00% 9,82% 4,13% 0,09% 3,59% 0,00%
TOTAL ASET INVESTASI
11.768.160
100%
11.190.916
100%
8 | INFO | LXII | Februari 2015
Bobot
1H2013 Nilai (at MV)
Bobot
Utama
Aset Neto
Neraca
Aset Neto Dana pensiun BRI mengalami kenaikan di semester 1 tahun 2014 sebesar 6,68% atau menjadi sebesar Rp. 12.092.802 juta dibandingkan semester yang sama tahun 2013 sebesar Rp. 11.335.114 juta. (Tabel 2)
Total asset dan liabilitas per semester 1 tahun 2014 adalah sebesar Rp 12.164.038 Juta atau mengalami kenaikan 6,18% dibanding realisasi pada periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 11.456.104 Juta. (Tabel 3)
Tabel 2. ASET NETTO PER 30 JUNI 2014 DAN PER 30 JUNI 2013
Tabel 3. NERACA PER 30 JUNI 2014 DAN PER 30 JUNI 2013
dalam jutaan rupiah URAIAN
1H2014
1H2013
dalam jutaan rupiah URAIAN
2.165.802 148.150 760.328 2.813.220 2.037.901 23.343 1.273.947 21.975 1.098.705 1.040.198 242 384.349 11.768.160 377.781 1.336 16.760 12.164.037
2.110.367 393.050 303.328 2.808.822 2.080.373 29.809 1.463.101 28.936 1.098.693 462.546 10.488 401.403 11.190.916 262.867 2.037 284 11.456.104
71.235
120.990
LIABILITAS Total Liabilitas Diluar Nilai Kini Aktuarial ASET NETTO
1H2013
ASET
ASET * INVESTASI (NILAI WAJAR) 1 SUN / SBN 2 Tabungan di Bank 3 DOC 4 Deposito Berjangka 5 Sertifikat Deposito 6 SBI 7 Saham Bursa 8 Obligasi 9 Sukuk 10 Reksadana 11 EBA dari KIK EBA 12 Real Estate + KIK 13 KOS 14 Penempatan Langsung 15 Tanah 16 Bangunan 17 Tanah & Bangunan 18 Investasi Lain TOTAL INVESTASI * ASET LANCAR DILUAR INVESTASI * ASET OPERASIONAL * ASET LAIN-LAIN ASET TERSEDIA
1H2014
12.092.802 11.335.114
* INVESTASI (NILAI HISTORIS) 1 SUN / SBN 2.047.161 1.878.609 2 Tabungan di Bank 3 DOC 148.150 393.050 4 Deposito Berjangka 760.328 303.328 5 Sertifikat Deposito 6 SBI 7 Saham Bursa 2.891.096 2.866.496 8 Obligasi 2.025.092 2.045.187 9 Sukuk 30.000 30.000 10 Reksadana 1.368.631 1.506.009 11 EBA dari KIK EBA 22.596 29.275 12 Real Estate + KIK 13 KOS 14 Penempatan Langsung 435.367 450.438 15 Tanah 42.640 45.268 16 Bangunan 530 15.895 17 Tanah & Bangunan 199.104 199.104 18 Akumulasi Penyusutan Bangunan (53.503) (61.506) TOTAL INVESTASI 9.917.192 9.701.153 * SELISIH PENILAIAN INVESTASI (SPI) 1.850.969 1.489.763 * ASET LANCAR DILUAR INVESTASI 377.781 262.867 * ASET OPERASIONAL 1.336 2.037 * ASET LAIN-LAIN 16.760 284 TOTAL ASET 12.164.038 11.456.104 LIABILITAS 1 Nilai kini Aktuarial 2 Selisih Nilai Kini Aktuarial 3 Total Liabilitas Diluar Nilai Kini Aktuarial
12.473.052 10.925.549 (380.249) 409.565 71.235 120.990
TOTAL LIABILITAS
12.164.038 11.456.104
INFO | LXII | Februari 2015 | 9
Utama
Portofolio
Penutup
Hasil usaha setelah pajak pada semester 1 tahun 2014 mencapai Rp 541.732 Juta, hasil ini mengalami penurunan sebesar 24,47% dibanding dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 717.280 Juta (Tabel 4). Terjadinya penurunan lebih disebabkan karena adanya rebalancing portofolio setelah mengalami penurunan di tahun sebelumnya dan adanya penundaan realisasi dengan ekspektasi di semester 2 tahun 2014 portofolio investasi terutama di pasar modal akan dapat memberikan laba yang lebih signifikan daripada apabila realisasi dilakukan di semester 1 tahun 2014.
Info Laporan Investasi semester 1 tahun 2014 ini merupakan rangkuman informasi keuangan selama semester 1 tahun 2013 dan 2014 yang diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengelolaan Dana Pensiun BRI kepada seluruh Peserta Program Pensiun. (ARF, BRM)
Tabel 4. Ringkasan Perhitungan Hasil Usaha Periode 1H2014 dan 1H2013 POS Pendapatan Investasi Beban Investasi Hasil Usaha Investasi Beban Operasional
1H2014 574.264
739.555
-22,35%
21.635
14.871
45,48%
552.629
724.684
-23,74%
11.558
9.777
18,22%
661
2.373
-72,14%
541.732
717.280
-24,47%
Pendapatan/(Beban) lain-lain Hasil Usaha Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Hasil Usaha Setelah Pajak
1H2013 Tumbuh
-
-
0,00%
541.732
717.280
-24,47%
10 | INFO | LXII | Februari 2015
0,00 0,23 0,00
0
22.596 0
0 435.367 42.640 530 199.104 0 9.970.695
0,00
0
0,00 0 4,37 450.438 0,43 45.268 0,01 15.895 2,00 199.104 0,00 0 100 9.762.659
29.275 0
0
0
0
0,00
0
21.975 0
0
0
0
ARAHAN INVESTASI
28.936 0
0
0
0
0,00 9,82 4,13 0,09 3,59 0,00 100
0,26 0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00 10,00 15,00
5,00 0,00
0,00
0,00
0,00
1.119 0
0
0
0
0 118.027 12.445 -247 10.237 0 354.965
478 0
0
0
0
0,00 8,31 0,87 13,39 3,89 0,00 10,03
4,76 0,00
0,00
0,00
0,00
0,00 11,07 2,69 (2,35) 2,55 0,00 8,08
1,54 0,00
0,00
0,00
0,00
HASIL ROI INVESTASI BERSIH *) SM 1 2014 SM 1 2013 SM 1 2014 SM 1 2013 Rupiah Rupiah % % 130.146 -93.345 6,28 (4,19) 0 0 0,00 0,00 2.282 2.030 1,40 0,76 17.090 26.703 3,42 4,06 0 0 0,00 0,00 0 0 0,00 0,00 563.929 241.205 20,72 9,33 102.859 -40.410 4,85 (1,89) 1.090 513 4,66 3,03 210.860 77.329 16,65 5,90 210.860 77.329 16,65 5,90
0 91.308 9.098 32 14.932 0,00 0 1.144.746
0,00 10,00 15,00
5,00 0,00
0,00
0,00
0,00
SM I Th.2013 TH 2014 TH 2013 Jumlah % Maks. % Maks.% 2.110.367 18,86 100,00 100,00 0 0,00 0,00 0,00 393.050 3,51 25,00 25,00 303.328 2,71 100,00 100,00 0 0,00 50,00 50,00 0 0,00 20,00 20,00 2.808.822 25,10 30,00 30,00 2.080.373 18,59 30,00 30,00 29.809 0,00 25,00 25,00 1.463.101 2,37 15,00 15,00 1.463.101 13,07
0,00 0 9,34 1.098.693 8,84 462.546 0,00 10.488 3,27 401.403 0,00 0 100 11.190.915
0,19 0,00
0,00
0,00
0,00
SM I Th.2014 Rupiah % 2.165.802 18,40 0 0,00 148.150 1,26 760.328 6,46 0 0,00 0 0,00 2.813.220 23,91 2.037.901 17,32 23.343 0,00 1.273.947 10,83 1.273.947 10,83
0,00 0 4,61 1.098.705 0,46 1.040.198 0,16 242 2,04 384.349 0,00 0 100 11.768.161
0,30 0,00
0,00
0,00
0,00
SM I Th.2013 Jumlah % 1.878.609 19,24 0 0,00 393.050 4,03 303.328 3,11 0 0,00 0 0,00 2.866.496 29,36 2.045.188 20,95 30.000 0,00 1.506.009 15,43 1.506.009 15,43
SM I Th.2014 Rupiah % 2.047.161 20,53 0 0,00 148.150 1,49 760.328 7,63 0 0,00 0 0,00 2.891.096 29,00 2.025.092 20,31 30.000 0,00 1.368.631 13,73 1.368.631 13,73
POSISI INVESTASI (Nilai Wajar)
*) Hasil Investasi Bersih adalah Hasil Usaha Investasi yang sudah terealisasi ditambah Hasil Investasi yang belum terealisasi
Surat Berharga Negara Tabungan Deposito On Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana pada: - RD Pasar Uang, RD Pendapatan Tetap, RD Saham dan RD Campuran - RD Terproteksi, RD dengan Penjaminan dan RD Indeks - RD berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas - RD yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek Efek Beragun Aset dari KIK EBA Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estate berbentuk KIK Unit Penyertaan Investasi Kolektif Penempatan Langsung Tanah Bangunan Tanah dan Bangunan Surat Pengakuan Utang JUMLAH
JENIS INVESTASI
POSISI INVESTASI (Nilai Perolehan)
(dalam jutaan rupiah)
DANA PENSIUN BRI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN PERKEMBANGAN PORTOFOLIO INVESTASI & HASIL INVESTASI BERSIH SEMESTER I TAHUN 2014 DAN SEMESTER I TAHUN 2013
Utama
INFO | LXII | Februari 2015 | 11
Rohani
Silaturahim Djahadi DS *)
“Dan barangsiapa yang ingin dicintai Allah dan dilapangkan rezekinya serta dipanjangkan umurnya, maka sambungkanlah silaturahim tali cinta kasih sayang.” (HR. Bukhari-Muslim).
D
ari hadis tersebut diatas terlihat jelas, betapa pentingnya menghubungkan tali silaturahim dan memperkuat nilai persaudaraan tersebut. Betapa tidak, karena dengan silaturahim akan terjalinlah rasa kasih sayang sesama manusia. Bahkan, orang yang bersilaturahim akan dipanjangkan umurnya, dalam arti namanya akan selalu diingat orang. Lebih dari itu, silaturahim juga menjadi jalan bagi datangnya keluasan rezeki karena Allah. Bila ini terjadi, maka rahmat dan kasih sayang Allah pun akan turun dan menaungi hidup kita. Sebaliknya, rahmat dan kasih sayang Allah akan menjauh bila tali silaturahim sudah terputus diantara kita. Jadi, silaturahim merupakan kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah swt., sekaligus sebagai pembuka pintu rezeki. Disamping itu, hubungan silaturahim adalah jembatan hati antara kita dengan saudara kita sesama Muslim. Ia merupakan tali pengikat yang sangat utuh. Oleh sebab itu, hubungan silaturahim itu harus dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya agar kehidupan kita aman, tenteram dan diberkahi oleh Allah swt.. Islam dengan
12 | INFO | LXII | Februari 2015
tegas mengutuk segala hal yang dapat menciptakan permusuhan serta yang dapat memutuskan tali persaudaraan. Dalam sebuah hadis dikisahkan, saat istri Rasulullah, Siti Aisyah menyampaikan informasi tentang seorang wanita. Ia berkata,”Wahai Rasulullah, sesungguhnya di sebuah dusun, ada seorang wanita salehah. Ia rajin beribadah dan berpuasa. Ia juga berhaji. Barangkali inilah wanita yang disayangi Allah dan akan mendapat rahmat-Nya.” Namun, Rasulullah menjawab sebaliknya, “Wahai Aisyah, kalau kau ingin tahu contoh wanita yang mendapat murka Allah dan tidak mendapatkan rahmat serta kasih sayang Allah, dialah wanita itu.” Aisyah menjawab, “Tidak mungkin. Ia rajin salat dan puasa. Ia juga berhaji. Ia sering mendoakan Anda sekeluarga dengan membaca salawat.” Nabi saw. menjawabnya, ”Saya tahu betul wanita itu rajin salat dan puasa, namun ia sering bertengkar dengan tetangganya.” Alquran dan sunah Nabi menyatakan, dosa dan kesalahan manusia tidak mungkin
diampuni Allah walaupan kita bertobat dan memanjatkan istigfar ke hadirat-Nya, sebelum meminta maaf kepada orang tersebut. Kita harus meminta kebebasan kepada manusia yang pernah disakiti atau tergores hatinya, lalu memohon ampun kepada Allah swt. Oleh karena itu, berbuat baik kepada tetangga menjadi amalan yang tidak boleh diremehkan. Menjadi tetangga yang baik adalah sesuatu yang bisa dijadikan pengharapan untuk meraih keuntungan kelak di akhirat. Ketika seseorang berbuat baik kepada tetangganya, maka ia bisa memperoleh limpahan cinta dari Allah swt. dan rasul-Nya, sebagaimana sabda Rasulullah saw. berikut: ”Apabila kalian menginginkan agar disayangi oleh Allah swt. dan rasul-Nya, sampaikanlah amanat, jujurlah dalam berbicara, serta berbuat baiklah kepada orang yang menjadi tetangga kalian.”(HR.Thabrani). Dengan demikian kedudukan silaturahim dalam Islam begitu penting. Silaturahim menjadi sarana untuk berbagi dan merekatkan kembali hubungan sesama manusia agar persatuan umat, toleransi dan rasa senasib sepenanggungan tetap terjaga. Rasulullah saw. merupakan orang yang tidak menyukai terputusnya silaturahim, sebagaimana dikisahkan oleh Abdullah bin Ali Abi Awfa berikut : Kami waktu itu sedang berkumpul bersama Rasulullah saw. Tiba-tiba beliau
Rohani
bersabda, ”Janganlah engkau duduk bersamaku hari ini orang yang memutuskan persaudaraan.” Segera seorang pemuda berdiri meninggalkan majelis Rasulullah. Rupanya sudah lama ia bertengkar dengan bibinya. Ia lalu meminta maaf kepada bibinya dan bibinya pun memaafkannya. Setelah itu ia kembali ke majelis. Nabi saw. berkata, ”Sesungguhnya rahmat Allah tidak akan turun kepada suatu kaum yang disitu ada orang yang memutuskan persaudaraan.” Silaturahim adalah amalan yang tidak boleh dipandang sebelah mata, karena ada kebaikan besar di dalamnya. Orang yang mengabaikan silaturahim karena alasan kesibukan atau tidak mempunyai waktu, padahal ia mempunyai kesempatan untuk bersilaturahim, merupakan sebuah kerugian besar. Sebuah kasus pembunuhan seorang nenek oleh cucunya sendiri yang terjadi di Bandung, merupakan contoh silaturahim yang tidak berjalan dengan baik. Dalam sidang di Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 26 Agustus 2014, dalam kesaksiannya kakek (suami korban) mengungkapkan bahwa antara dia (kakek/nenek) dan anak serta cucunya sangat jarang berkomunikasi apalagi bertemu. Mereka seolah sudah masing-masing mengurusi sendiri, sehingga ketika cucunya bertamu ke neneknya terasa canggung. Apalagi saat itu perkataan yang keluar dari mulut neneknya(korban) dirasakan tidak enak oleh cucunya/terdakwa, hingga akhirnya terjadi peristiwa tragis menimpa korban (neneknya). (Berita HU.Pikiran Rakyat Bandung, 27 Agustus 2014).
Itulah sebabnya, Allah swt. memberikan sebuah petunjuk kepada hambanya agar selalu menyambung tali silaturahim. Hal ini dinyatakan dalam firman-Nya: ”…dan (peliharalah) h u b u n g a n kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS.An-Nisaa/4:1). Lantas, bagaimana silaturahim yang sesungguhnya? Rasulullah saw., memberikan penjelasan, “Silaturahim yang benar bukan hanya mengulurkan tangan kepada orang lain yang siap mengulurkan tangan kepadamu, bukan pula mengunjungi rumah orang lain yang sempat berkunjung kepadamu, tetapi menghubungkan tali persaudaraan kepada orang yang memusuhimu.” (Al Hadis). Dalam sabda lainnya, Rasulullah saw. juga menjelaskan, ”Ada tiga sifat dan sikap yang merupakan jiwa besar seseorang yang bila kalian miliki, kalian akan memperoleh proses hisab (di akhirat) yang ringan dan mendapatkan surga dengan rahmat Allah swt. Tiga sikap itu, adalah: 1. Kesiapan diri mewujudkan silaturahim dengan orang yang memusuhimu. 2. Kesiapan diri memaafkan orang yang berbuat zalim kepadamu. 3. Kesiapan diri untuk memberi bantuan kepada orang lain yang tidak pernah mau menolong dan membantumu.
Nabi saw. berpesan, ”Janganlah kalian menjadi pendendam. Kalian berkata akan berbuat baik apabila orang lain berbuat baik kepada kita. Tetapi kalau mereka berbuat zalim, apa boleh buat saya pun akan berbuat sama. Jadilah kalian orang yang
berkepribadian dan berjiwa besar. Kalian
seharusnya berkata, bila orang lain berbuat baik, aku pun berusaha berbuat baik. Bila orang lain berbuat zalim, saya akan berusaha tidak zalim kepadanya.” Allah swt. berfirman: ”Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.” (QS.Asy-Syuuraa/42:43) Oleh karena itu, marilah kita menghubungkan silaturahim dengan penuh keikhlasan hati sehingga kita dapat menuai manfaat dan keridaan-Nya. Wallahua’lam. *) Pengurus Naripan
PPBRI
Bandung
INFO | LXII | Februari 2015 | 13
Ragam
ALAT BANTU (“PATIENT LIFT”) Alat bantu untuk memindahkan pasien dari kursi roda ke mobil/ tempat tidur/toilet dan sebaliknya Susilowirjono *)
Pendahuluan
“Patient Lift” dipakai untuk menaikkan/menurunkan dari kursi roda ke mobil dan sebaliknya. Sangat bermanfaat untuk berpergian, ke dokter, jalan-jalan ke mall, keluar kota, menghadiri undangan dan tempat lainnya. Bisa digunakan juga di rumah, misalnya hendak ke toilet, turun dari tempat tidur ke kursi roda, kemudian dari kursi roda ke toilet. Alat bantu ini, saya gunakan untuk istri saya yang telah menderita stroke selama 14,5 tahun sejak April 2000, sehingga dapat melakukan aktivitas di luar rumah (tidak di kamar tidur saja). Dengan melakukan aktivitas di luar rumah, misalnya ke dokter, jalan-jalan ke mall, undangan dan keluar kota dll, secara tidak langsung alat bantu ini, sangat membantu menjaga kesehatan istri saya agar tetap stabil secara emosional. Saat ini Kondisi istri saya hanya bisa berbaring di tempat tidur dan duduk dikursi roda paling lama 1 jam, kemudian harus dibaringkan kembali
Jenis “Patient Lift”
“Patient Lift” yang saya miliki saat ini ada dua macam. 1. “ Patient Lift” yang digerakan secara manual yang dinamakan “TOP SLIDER”.
“TOP SLIDER” dipasang di atas mobil. Alat ini saya pasang di Mobil Opel Blazer. Alat ini sangat mudah digunakan menaikan atau menurunkan istri.
2. “Patient Lift” yang digerakan dengan menggunakan Remote Control yang dinamakan “MILFORD LIFT”. “MILFORD LIFT” saya pasang di Mobil VW Combi dan VW Caravelle.
14 | INFO | LXII | Februari 2015
Ragam
Penggunaan “Patient Lift”
Tulisan kali ini hanya membahas mengenai cara penggunaan “Patient Lift” yang digerakan dengan menggunakan Remote Control untuk menaikkan /menurunkan istri saya ke / dari mobil VW Combi dan VW Caravelle. Agar lebih jelas memahami dan melihatnya saya sajikan dalam bentuk Foto, sebagai berikut : 1. Peralatan “ Patient Lift” terdiri dari 4 komponen (lihat gambar) yaitu - Lift dengan motor penggeraknya. - Tangkai Lift. - Pengait “Sling”. - “Sling” adalah alat untuk menggantung pasien.
Remote Control
Lift
tangkai lift
pengait sling
“sling” alat untuk menggantung pasien
Lift beratnya kurang dari 10 kg. Motor pengeraknya menggunakan sumber daya aki mobil (12 volt). Pada saat digunakan sebaiknya mesin dinyalakan, agar akinya tidak cepat habis. Karena memerlukan arus listrik (amper) yang cukup besar, maka arus listrik langsung diambil dari aki mobil sebaiknya gunakan kabel besar seperti kabel untuk stater mobil. Untuk itu perlu dibuatkan soket tersendiri dengan menggunakan soket yang biasa digunakan untuk komputer. Tidak dapat menggunakan “Lighter” untuk mengambil stroom dari aki mobil. Lift mampu menggangkat maksimal 200 kg (pengujian). Akan tetapi disarankan dalam penggunaannya maksimal 100 kg saja, agar lift tidak cepat rusak. Alat ini (“ Patient Lift”), saya impor langsung dari Swedia. Sampai saat ini yang saya ketahui alat ini tidak dijual di Indonesia. Pemasangan beserta instalasinya di Mobil VW Kombi dan VW Caravelle dirancang sendiri, karena Penjual di Swedia tidak memberikan fasilitas maupun petunjuk pemasangannya. Proses pemasangan agak sedikit mengalami kesulitan, karena harus memperhitungkan dan memperhatikan berat yang akan diangkat, kekuatan plat body mobil, posisi pemasangan alat di bagian mana, tinggi rendah alat dari permukaan tanah dan pertimbangan lainnya. Posisi Pemasangan alat di VW Kombi dan VW Caravelle, lihat foto pada halaman sebelumnya. 2. Praktek penggunaan “ Patient Lift”. “Patient Lift” dapat dioperasikan oleh 1 (satu) orang. Praktek saya selama ini, menaikkan dan menurunkan dapat dilakukan oleh saya sendiri. Bila kebetulan ada orang lain bisa membantu, akan lebih baik. Proses pemasangan “ Patient Lift” (Mobil Kombi) sebagai berikut :
INFO | LXII | Februari 2015 | 15
Ragam
1. Gambar 1
Mengaitkan “Patient Lift” pada Braket yang dipasang di mobil, kemudian menghubungan kabel power ke soket power yang ada di body mobil (dibuat sendiri).
2. Gambar 2 dan 3
3. Gambar 4
Memasukan tangkai Lift pada tempatnya di ujung Lift. 4. Gambar 5
Memasukan Pengait “Sling” pada tempatnya di ujung tangkai lift. 5. Gambar 6
Menyiapkan dan memasangkan “Sling” di kursi roda. Mengaitkan “Sling” pada “Patient Lift”, untuk mengangkat bagian kaki.
6. Gambar 7
Mengaitkan “Sling” pada “Patient Lift”, untuk mengangkat bagian tangan. Setelah selesai, ”Patient Lift” siap mengangkat istri ke mobil.
16 | INFO | LXII | Februari 2015
7. Gambar 8
Tahap selanjutnya mengangkat istri menggunakan “Remote Control”. Setelah istri terangkat, geser kursi roda. Dalam gambar nampak istri menggantung pada “Patient Lift”.
Ragam
8. Gambar 9 Setelah tergantung, terus diangkat menggunakan “Remote Control”, kemudian didorong masuk ke mobil sampai di atas kursi mobil. Atur posisi duduk, senyaman mungkin.
9. Gambar 10
Setelah posisi duduk nyaman, lepaskan kaitan sling dari “Patient Lift”. Proses menaikkan istri ke mobil, selesai.
10. Gambar 11
Tahap selanjutnya mengangkat istri menggunakan “Remote Control”. Setelah istri terangkat, geser kursi roda. Dalam gambar nampak istri menggantung pada “Patient Lift”.
Penutup
“Patient Lift” saya impor langsung dari Swedia melalui Importir PT.Hidup Berkat Rahmat Anugerah sebagai dealer di Indonesia untuk produk-produk AUTO ADAPT. Alamat email
[email protected] . No. Hp yang dapat dihubungi Patricia 087882192701. Harga : US$ 11.330,- (September 2010), kurs dollar saat itu Rp. 9.500. Masih harus diperhitungkan tambahan ongkos transport dan pajak pertambahan nilai dan pajak bea masuk serta biaya aksesories untuk modifikasi menyesuaikan jenis kendaraan. Mungkin sekarang harga naik 5 - 20 %, harga FOB Eropah. Untuk keperluan Alat Bantu istri, saya telah merancang beberapa macam alat bantu, kesemuanya mengalami kegagalan. Kegagalan ini bukan disebabkan rancangannya, akan tetapi lebih disebabkan kesulitan mendapatkan bahan bakunya, karena tidak ada di Indonesia. Khususnya bahan baku jenis logam yang ringan, tetapi kuat, dapat menahan beban maksimal 200 kg. Prototype yang pernah saya buat (“Patient Lift”) dengan bahan baku yang ada di Indonesia, beratnya hampr 75 - 100 kg. Dengan prototype yang sama, bila menggunakan bahan baku seperti di Luar Negri, beratnya hanya 15 - 25 kg. Logam yang digunakan untuk membuat “Patient Lift” buatan Swedia antara lain Titanium dan aluminium Alloy, yang tidak ada dipasaran di Indonesia. Mudah-mudahan tulisan ini dapat memberikan gambaran/wawasan dan bermanfaat. Mohon maaf, apabila ada tulisan yang kurang menyenangkan . *) Asisten Pengawas Koperasi Guyub PPBRI Jakarta
INFO | LXII | Februari 2015 | 17
Ragam
Tips Buat Penyanyi “Spontanitas” Roes Haryanto *)
P
ada tanggal 16 - 17 September 2014 diselenggarakan Musyawarah Besar PB PP BRI yang ke 12 di Hotel Seruni, Cicarua, Bogor. Malam terakhir atau malam penutupan biasanya sangat ditunggu-tunggu oleh para peserta, karena ada acara menyanyi spontanitas diriingi organ tunggal. Kalau panitya tidak membatasi, mungkin bisa sampai pagi acara baru selesai, karena semua perserta ingin menyumbangkan suaranya. Banyak yang suaranya bagus-bagus, terutama yang berasal dari Sumatera Utara, tetapi ada juga yang modalnya tampil hanya keberanian. Diantara penyanyi amatiran pada dasarnya bisa digolongkan menjadi 3 kelompok : Pertama, yang diberi
18 | INFO | LXII | Februari 2015
bakat menyanyi, sering latihan, ketika disuruh nyanyi hasilnya top markotop. Kedua, yang tidak berbakat nyanyi tapi nampaknya sering latihan, kalau menyanyi masih enak didengar. Ketiga, yang tidak ada bakat, tidak pernah latihan, ketika menyanyi penonton akan bertanya-tanya : “Ini nyanyi atau berdoa?” Dalam acara-acara tertentu, seperti : reuni, pisah sambut, atau pesta ulang tahun, anda mungkin diminta (dipaksa) tampil kedepan untuk menyumbangkan suara alias menyanyi. Bagi yang sudah “pro” atau sering menyanyi di publik, tidak merupakan masalah. Bagi yang tidak pernah nyanyi bisa repot. Di BRI ada pejabat yang kalau tidak
disuruh nyanyi pulangnya langsung sakit. Pak Setiyoso, mantan direktur BRI, sebaliknya pernah bergurau: “Lebih baik saya bunuh diri daripada disuruh nyanyi.” Yang terjadi kemudian : anda (terpaksa) maju kedepan, kemudian mencari lagu-lagu lama (bisa lama sekali mencarinya), mendapatkan lagu yang anda sukai dan berusaha menyanyikannya. Bisa saja terjadi lagu yang anda pilih ternyata pemusik tidak bisa mengiringinya, sedang lagu-lagu yang ditawarkan pemusik tidak ada yang anda kenal. Atau, lagu yang anda kira gampang ternyata sulit untuk dinyanyikan. Berbeda dengan bangsa burung, dimana hanya yang jantan yang bisa menyanyi, semua orang pada dasarnya bisa menyanyi. Yang mempunyai suara bagus belum tentu bisa menyanyi. Masih ingat staf BRI yang merangkap jadi penyiar TVRI, Gatot Arismunandar? Suaranya sebagai penyiar empuk sekali, tapi ngga bisa nyanyi. Begitu pula sebaliknya, yang suaranya sangat serak seperti Mury Koes Plus (alm), kalau nyanyi lagu Desember pas sekali. Jadi, kata kuncinya adalah latihan. Bagi anda
Ragam
yang merasa tidak bisa menyanyi tapi sering diminta menyanyi, tidak usah khawatir. Berikut beberapa tip yang dapat membantu anda untuk menyanyi didepan publik dengan lebih baik : 1. Cari dua atau tiga lagu yang menurut anda paling anda kuasai dan berlatihlah. Kalau ada karaoke lebih bagus berlatih dengan karaoke. Menyanyi karaoke lebih sulit dibanding dengan menyanyi diiringi musik hidup. Kalau kita terlambat masuk, karaoke tidak mau menunggu. Sedang musik hidup masih bisa menunggu. Dengan menguasai satu atau dua lagu, setiap saat anda siap kalau disuruh nyanyi. Tidak masalah kalau nyanyinya lagu itu-itu saja. Pak Soehadi Rusmin, mantan direktur DP BRI, kalau diminta nyanyi lagunya selalu Mother how are today. Tapi karena dibawakannya dengan
baik sekali, hadirin sangat menikmatinya. 2. Usahakan hafal liriknya, karena menyanyi dengan membaca teks kurang enak ditonton dan mengurangi penampilan. Dengan menyanyi berulangulang, anda akan otomatis hafal sendiri. Dengan tidak membaca teks, body language lebih bebas, bisa sedikit bergaya, tidak kaku, dan anda tetap bisa menjaga eye contact dengan penonton. Mengapa ketika menyanyi di kamar mandi anda bisa lepas bebas? Karena anda merasa tidak ada yang mendengarkan dan memperhatikan. Nah, ketika anda menyanyi depan publik, anggap saja sedang menyanyi di kamar mandi. 3. Pada waktu mengetes nada dengan musik pengiring, coba dulu dengan reffrein-nya, karena bagian ini biasanya lebih sulit dan nadanya lebih tinggi. Kalau suara anda bisa masuk
4.
5.
6.
7.
dengan reffrein-nya, maka untuk baik-bait lainya akan lebih mudah. Kalau volume suara anda sudah besar dan keras, mic(rophone) jangan terlalu dekat ke mulut karena suara bisa pecah. Begitu pula sebaliknya, kalau suara anda sangat pelan mic harus lebih dekat ke mulut. Di panggung sering disediakan 2 sampai 3 mic. Kualitas mic bisa berbeda-beda. Test dulu atau perhatikan dari penyanyipenyanyi yang sudah tampil duluan, cari mic mana yang menghasilkan suara paling bagus. Untuk menjaga kualitas suara, jangan/hindari minum air es, karena akan mempengaruhi fungsi pita suara. Kalau anda penggemar berat es, paling tidak sehari atau dua hari sebelum tampil jangan minum jang dingin-dingin Agar suara lebih jernih dan “kung”, sering-sering makan kencur mentah. Kencur memang tidak enak, jangan banyak-banyak. Cukup sebesar satu biji kacang tanah sehari, bisa dicampur sedikit garam agar tidak terlalu pahit. Tip ini saya peroleh dari Helen Sinaga, mantan seketaris Direksi yang juga penyanyi. Agar nafasnya panjang sehingga dapat mencapai nada-nada tinggi, lakukan olahraga yang dapat membantu memperlonggar saluran pernafasan, seperti berenang. Olah raga senam pernafasan juga dapat membantu memperpanjang nafas.
Tanpa membaca teks, bisa tampil lebih bagus
INFO | LXII | Februari 2015 | 19
Ragam
Ini bukan sedang memberikan sambutan, tetapi menyanyi
8. Dan yang paling penting terus berlatih, “practice makes perfect”. Lanjutkan langkah nomer 1 dan nomer 2 dengan lagu-lagu lain. Setelah beberapa waktu, perbendaharaan lagu akan bertambah, sehingga ketika saatnya menyanyi lebih mudah melakukan pilihan. Sekarang ini ada 40-50 lagu yang saya hafal, dan sebagian dapat saya nyanyikan dengan baik. Saya hafal lagu My Way, tetapi saya tidak pernah melantunkannya, karena saya merasa hasilnya kurang bagus. Sampai sekarang saya masih terus berlatih. Dengan bantuan internet dan you tube kita bisa mencari lagu lengkap dengan lirik dan chord-nya.
20 | INFO | LXII | Februari 2015
Mengisi acara HUT PP BRI ke 45
Saya mulai nyanyi ketika SMA dulu, karena ikut kegiatan band sekolah. Selepas SMA hampir tidak pernah nyanyi-nyanyi lagi. Mulai menyanyi lagi ketika dipindah menjadi pinwil Semarang, karena setiap ada acara selalu diminta menyanyi. Awalnya hanya ada 2 lagu yang saya kuasai, Walk away dan Can’t help falling in love. Olga, staf kanwil, sampai bisa menebak setiap kali saya tampil, pasti pak Roes mau nyanyi Walk away lagi. Kemudian saya mulai berlatih dengan lagu-lagu lain. Kebetulan di cabang Patimura ada staf yang pinter main keyboard, jadi saya tiap minggu bisa latihan dengan dia. Pensiunan BRI itu gudangnya penyanyi yang bagus-bagus. Untuk warga Pamitran Jogya seperti pak/bu: Wondo, Prasodjo, Edi
Pao, Sugiran, nasehat diatas saya kira sudah tidak diperlukan lagi. Mereka ini termasuk kelompok yang suaranya mak nyuus, suka nyanyi dan sering berlatih. Saya sering melihat mereka menyanyi. Bahkan dari beliau-beliau ini bisa dimintakan tambahan advis. Dalam menyanyi ada gejala yang disebut “singer (singing) high”, yaitu ketika selesai menyanyi anda merasakan kenikmatan yang luar biasa sehingga ingin menyanyi lagi lagu ke 2, ke 3 dan seterusnya, ngga mau berhenti. Ingat, bahwa audience tidak merasakan hal yang sama, bahkan setelah lagu yang ke 2 mungkin mereka sudah bosan. Jadi batasi hanya sampai dua lagu saja, walaupun penonton teriak-teriak “more....more.” Nanti setelah diselang beberapa penyanyi lainnya, anda bisa tampil lagi.
Ragam
Kunjungan Redaksi INFO Dana Pensiun BRI Ke sesepuh Pensiunan BRI
Bapak M. Sabarno
“boleh “ngoyo” tetapi jangan terlalu “ngoyo”, agar pikiran menjadi tenang. Kalau terlalu “ngoyo”, nanti hati menjadi gelisah. Ketika hati sudah gelisah, maka akan berdampak buruk bagi kesehatan.”
P
ada kesempatan kali ini redaksi INFO Dana Pensiun BRI memiliki kesempatan untuk silaturahmi ke rumah Bapak M. Sabarno, salah satu pensiunan BRI yang dapat memberikan motivasi kepada kita semua agar selalu semangat bekerja dan menerapkan pola hidup sehat agar tetap bugar ketika memasuki masa pensiun. Beliau lahir di Solo pada 89 tahun silam. Meskipun memasuki usia lanjut, beliau memiliki fisik yang sehat dan terhindar dari kepikunan. Beliau menikah dengan Ibu S.H. Soeprihati dan dikaruniai 5 orang anak. Isteri beliau meninggal 1,5 tahun silam, pada usia 79 tahun. Meninggalnya secara mendadak, tanpa mengalami sakit
yang berkepanjangan. Semasa hidupnya, Ibu Soeprihati juga dikaruniai kesehatan yang bagus. Sejak mulai bekerja di BRI pada tahun 1953, sudah banyak pengalaman beliau di berbagai unit kerja. Beliau Pernah menjadi Kabag Kanda BRI Unit pada 1968, Kabag Pengolahan Data pada 1977, dan terakhir menjadi Pimpinan Cabang Bojonegoro. Tempat kerja yang selalu berpindah-pindah tak menghalangi niat keluarga untuk selalu setia menemani. Meskipun anak-anak beliau harus berpindah-pindah sekolah karena mengikuti tugas beliau, namun mereka lebih memilih untuk “muter-muter” dari daerah satu ke
daerah lain. Kebersamaan dengan keluarga inilah yang menghadirkan semangat dalam menjalani kehidupan. Selama 29 tahun bekerja di BRI, beliau selalu menghadapi pekerjaan dengan pikiran “nrimo ing pandum”, istilah Jawa yang berarti kejujuran, keikhlasan, dan ringan dalam bekerja. Beliau ikhlas menerima hasil dari usaha yang sudah dikerjakan. Memikirkan segala sesuatu sebelum melangkah. Mempertimbangkan akibat baik dan buruknya sebuah tindakan. Dalam menjalani kehidupan, tidak perlu memperdulikan omongan orang, selama apa yang dilakukan sesuai dengan prinsip hidup serta INFO | LXII | Februari 2015 | 21
Ragam
tidak melanggar norma agama dan moral. Sesuai dengan peribahasa, “anjing menggonggong, kafilah berlalu”. Dalam bekerja, ada orang mengatakan bekerja jangan “ngoyo”. Tetapi tidak bisa kalu tidak “ngoyo”. Jadi ambil jalan tengahnya saja, boleh “ngoyo” tetapi jangan terlalu “ngoyo”, agar pikiran menjadi tenang. Kalau terlalu “ngoyo”, nanti hati menjadi gelisah. Ketika hati sudah gelisah, maka akan berdampak buruk bagi kesehatan. Tidur pun menjadi tidak nyenyak. Boleh ambisius, tetapi jangan terlalu ambisius. Karena kalau tidak punya ambisi, maka impian kita tidak tercapai. Setelah memasuki masa pensiun, beliau mengambil uang pensiun dengan mengambil langsung ke kantor Dana Pensiun BRI. Meskipun sudah banyak pensiunan yang menerima uang pensiun dengan cara ditransfer, beliau tetap memilih untuk mengambil langsung. Hal ini dijadikan beliau sebagai momen untuk bertemu dengan rekan-rekan sesama pensiunan. Apalagi jika datang pada hari pertama, beliau dapat bertemu banyak rekannya. Namun dengan seiring bertambahnya usia dan kondisi fisik yang mulai menurun, beliau lebih sering mengambil uang pensiun pada hari kedua agar tidak terlalu ramai. Belakangan ini, beliau sering ditemani oleh anaknya untuk mengambil tunai uang pensiunnya ke kantor Dana Pensiun BRI. Beliau tetap memilih cara ini agar silaturahmi dapat terus terjaga. Setelah pensiun dari BRI, Bapak Sabarno melanjutkan karirnya di Bank Bukopin selama 6 tahun. Beliau dipindahkan ke Bank Bukopin Surabaya, lalu kembali lagi ke Bank Bukopin Jakarta. Setelah 22 | INFO | LXII | Februari 2015
berhenti bekerja di Bank Bukopin, beliau ikut serta menjadi pengurus PB-PP BRI. Beliau menjadi pengurus PB-PP BRI selama 10 tahun. Banyak rekan-rekan pengurus PB-PP BRI yang mengomentari kesehatan beliau. Selama menjadi pengurus, beliau tidak pernah sakit meskipun hanya masuk angin sekalipun. Selama tugas di BRI pun beliau tidak pernah sakit. Sehingga banyak rekannya yang “ngeledek” bahwa beliau menguntungkan perusahaan. Tidak banyak pengeluaran untuk biaya pengobatan serta dapat bekerja lebih optimal dengan kesehatan yang terjaga. Salah satu kunci utama agar tubuh selalu sehat adalah menjaga asupan makanan. Tetapi juga kadang tidak mengerti makanan seperti apa yang harus dikonsumsi. Dokter mengatakan bahwa harus mengkonsumsi makanan bergizi, tetapi makanan bergizi itu seperti apa juga sulit untuk didefinisikan. Karena kebutuhan vitamin setiap individu itu berbeda. Contohnya saja telur. Bagi banyak orang, telur sangat berguna untuk kesehatan, namun tidak begitu bagi beliau. Banyak iklan makanan yang
membuat tertarik banyak orang untuk mengkonsumsinya. Namun belum tentu setiap individu cocok untuk mengkonsumsinya. Banyak orang beranggapan karena penyakit ada obatnya, mereka tetap mengkonsumsi makanan yang sudah diketahui tidak baik bagi kesehatan tubuh mereka. Mereka terlalu cuek dengan kesehatan mereka sendiri. Pada usia sekarang, beliau tidak memiliki pantangan makanan. Tekanan darah normal. Pemeriksaan laboratorium untuk gula darah dan kolesterol pun normal. Hal ini terjadi karena beliau selalu menjaga pola makan sejak usia muda serta selalu mengeluarkan energi positif dari hati dan pikiran beliau. Demikianlah pengalaman singkat yang dapat beliau sampaikan, semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari kisah hidup beliau yang semasa hidupnya banyak memberikan energi positif dan semangat untuk lingkungan sekitar. Semoga kita dapat berkontribusi secara optimal untuk keluarga, lingkungan kerja, dan Bangsa Indonesia tercinta. Aamiin.(Arf/Dila/Obi)
Wacana
PPBRI Jember, Profil PPBRI Mandiri :
Wow, menakjubkan……..!?
Santunan Uang Duka Bisa Mencapai
Rp. 23 Juta Ibnu Sutjahjo *)
S
alah satu bentuk kesejahteraan yang diberikan oleh PPBRI melalui Yayasan Kesejahteraan Pensiunan BRI adalah berupa “Santunan Uang Duka“, yang diberikan kepada keluarga pensiunan apabila meninggal dunia. Besarnya Santunan Uang Duka yang diberikan saat ini adalah sebesar Rp. 3.750.000,00. Namun di PPBRI Jember, Santunan Uang Duka yang dapat diberikan maksimal seluruhnya bisa mencapai Rp. 23.000.000,00. Bagaimana PPBRI Jember bisa memberikan Santunan sebesar itu serta bagaimana pula upaya yang dilakukan, ikutilah tulisan berikut ini.
Berbagai kesejahteraan yang dinikmati oleh pensiunan BRI
Sebagai pensiunan BRI tentunya kita harus bersyukur, bahwa perhatian yang diberikan oleh Direksi BRI, PB PPBRI, DP BRI maupun Yayasan-yayasan milik BRI / PPBRI cukup tinggi. Ini terbukti dengan adanya pemberian kesejahteraan yang cukup bervariatif yang dapat dinikmati oleh pensiunan BRI, seperti halnya Santunan Biaya Rawat Inap melalui Prospens, Bantuan Kacamata, Bea Siswa, Bantuan Hari Raya Keagamaan, Santunan Uang Duka, bahkan yang terakhir santunan diberikan untuk bantuan untuk Cuci Darah. Dibanding dengan kesejahteraan pensiunan perbankan lainnya, dari segi nilai sebenarnya kesejahteraan yang diterima oleh pensiunan BRI sudah lebih baik, hanya satu kekurangan yang belum dimiliki / dinikmati oleh pensiunan BRI yaitu berupa Santunan Rawat Jalan.
Santunan Uang Duka dari PB PPBRI
Santunan Uang Duka, merupakan suatu bentuk santunan yang diberikan kepada keluarga pensiunan
BRI yang meninggal dunia, baik yang meninggal pensiunan itu sendiri maupun keluarganya (suami/ istri). Besarnya santunan yang diberikan yaitu sebesar Rp. 3.750.000,00. Selanjutnya dari informasi yang penulis terima dari rekan-rekan pensiunan perbankan lainnya, ternyata Santunan Uang Duka tersebut jumlahnya secara nominal lebih besar dibanding dengan yang diterima oleh pensiunan perbankan lainnya (kecuali BI), seperti nampak pada data berikut ini : • Bank BRI : Rp. 3.750.000,00 • Bank BBD : Rp. 3.000.000,00 • Bank Exim : Rp. 2.500.000,00 • Bank BDN : Rp. 3.000.000,00 • Bank BNI : Rp. 2.000.000,00 • Bank Indonesia : 8 x MP yang diterima Catatan : *) Kebijakan yang dipakai oleh Manajemen BI sangat menguntungkan bagi pensiunan yang penerimaan MP nya besar (minimal Rp.500.000,00), sebaliknya bagi pensiunan yang penerimaan MP nya dibawah Rp. 500.000,00 (misalnya : seperti yang diterima oleh beberapa pensiunan BRI), maka Santunan Uang Duka yang diterima masih dibawah Santunan Uang Duka yang diterima pensiunan BRI.
Perlu dilakukan peninjauan kembali
Kita harus bersyukur, bila membaca data diatas karena kemudian kita dapat mengetahui, bahwa Santunan Uang Duka yang diterima oleh pensiunan BRI masih lebih baik dibanding dengan yang diterima oleh pensiunan perbankan lainnya. Memang dari sisi nominal, Santunan Uang Duka tersebut jumlahnya realitive cukup besar, namun dari sisi materi rasanya jumlah tersebut sudah tidak memadai lagi untuk masa-masa sulit seperti sekarang ini, terutama untuk para pensiunan yang tinggal di kota-kota besar. Penilaian tersebut didasarkan pada tingkat kebutuhan serta keadaan ekonomi saat ini, dimana harga INFO | LXII | Februari 2015 | 23
Wacana kebutuhan pokok sehari-hari selalu cenderung untuk naik setiap saat. Oleh karena itu menurut pendapat penulis jumlah Santunan Uang Duka yang diberikan saat ini kiranya perlu dilakukan kaji ulang, dilakukan evaluasi kemudian dilakukan penyesuaian. Untuk menentukan berapa jumlah yang memadai untuk ukuran saat ini, tentu nanti banyak hal yang harus menjadi pertimbangan, terutama yang menyangkut keadaan keuangan yang dimiliki oleh PB PPBRI. Suatu hal yang harus disadari, bahwa berapapun besarnya kenaikan yang akan diberikan, tentu akan berpengaruh pula kepada besarnya dana yang harus disediakan. Oleh karena itu pertimbangan ideal saat ingin menaikkan Santunan Uang Duka tersebut yaitu, bahwa besarnya kenaikan yang akan diberikan tidak membebani anggaran yang telah ditetapkan, namun dari sisi manfaat hendaknya Santunan Uang Duka yang akan diberikan nilainya harus cukup memadai untuk kondisi ekonomi saat ini.
Sebenarnya dapat dilakukan secara swadaya Menyadari kondisi semacam tersebut diatas, maka kemudian Pengurus PPBRI Jember sepakat untuk berupaya secara mandiri untuk mengatasi kesulitan dana yang selama ini selalu menjadi alasan utama. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk Dana Abadi Mandiri, sebagaimana yang pernah dimuat dalam Majalah Info Dana Pensiun BRI Edisi bulan Juni 2013 yang lalu. Melalui Dana Abadi Mandiri tersebut, setiap anggota PPBRI Jember, mempuyai hak untuk mendapatkan: - Tambahan Santunan Uang Duka apabila meninggal dunia sebesar minimal Rp. 6.250.000,00 dan maksimal Rp. 12.500.000,00, sehingga jumlah Santunan Uang Duka yang diterima menjadi minimal sebesar Rp. 10.500.000 dan maksimal Rp. 16.750.000,00 - Santunan Biaya Rawat Jalan Rp. 150.000,00 /bulan.
Kini, Santunan Uang Duka yang diterima mencapai Rp. 23 juta
Berbagai upaya terus dilakukan oleh para Pengurus PPBRI Jember guna meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Upaya terakhir yang dilakukan (tentu dengan persetujuan para anggota) yaitu mengikut sertakan para anggota PPBRI Jember dalam Program Asuransi Jiwa Kumpulan melalui PT. Asuransi Jiwasraya yang bekerjasama dengan PPBRI Lumajang, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 6.250.000,00. Adapun biaya Premi Asuransi cukup dibayar melalui Dana Abadi dan berlaku efektif mulai bulan April 2014.
Kini, jumlah Santunan Uang Duka yang diterima oleh keluarga pensiunan yang meninggal dunia bisa mencapai Rp. 23.000.000,00, terdiri dari : 1. Santunan dari PB PPBRI sebesar Rp. 3.750.000,00 2. Santunan dari PPBRI Jember sebesar Rp. 12.500.000,00 3. Santunan dari Koperasi sebesar Rp. 500.000,00 4. Santunan dari Asuransi Jiwa sebesar Rp. 6.250.000,00 • Jumlah seluruhnya ( 1-4 ) sebesar Rp. 23.000.000,00
Berharap semua PPBRI dapat mandiri
Sepertinya jumlah Santunan Uang Duka yang diupayakan secara mandiri oleh PPBRI Jember tersebut jumlahnya relative cukup besar dan tentunya sangat bermanfaat bagi keluarga pensiunan yang ditinggalkan. Oleh karena itu kini tergantung kepada pihak-pihak yang berwenang, adakah keinginan untuk mengadopsi system yang telah dilaksanakan oleh PPBRI Jember, karena sampai saat ini Program tersebut sudah teruji, ternyata telah berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang sangat besar bagi anggotanya. “Pengalaman menarik tersebut dapat dijadikan sebagai suatu pelajaran bahkan (barangkali) patut ditiru pula oleh Pengurus PPBRI Selindo.Penulis sangat yakin bahwa rekan-rekan Pengurus Cabang PPBRI semuanya pasti mampu melakukan hal yang serupa”. Oleh karena itu, tanpa bermaksud untuk menggurui, penulis berharap kedepan pihak-pihak yang berwenang berkenan untuk mempelajari serta memahami lebih serius Program yang telah dilaksanakan oleh PPBRI Jember. Terkait dengan hal tersebut, dalam benak penulis timbul suatu pemikiran yang sangat sederhana, yaitu sebagai berikut : “Kalau PPBRI Jember sebagai suatu Cabang dapat melaksanakan Program semacam ini dengan baik, apalagi PB PPBRI dengan lingkup yang lebih luas serta kewenangan yang lebih besar tentu akan lebih mudah melaksanakannya. Barangkali kini tinggal memantapkan niat serta membulatkan tekad saja untuk melaksanakannya. Dan seandainya Program tersebut kemudian benar-benar terlaksana, maka tidak terbayangkan betapa sejahteranya para pensiunan BRI.” Semoga tulisan ini dapat membuka wacana dan menjadi bahan pemikiran bagi rekan-rekan sesama pengurus PPBRI, khususnya pengurus PB PPBRI dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para pensiunan BRI khususnya dalam bentuk Santunan Uang Duka. Aamiin, Yaa Rabbal a’lamiin. *) Ketua PPBRI Jember
24 | INFO | LXII | Februari 2015
Opini
Ihwal Tambahan Kesejahteraan (TAKES) Pensiunan Sudjani Boeniran *)
A
cara halal bihalal keluarga besar pensiunan BRI tgl. 19 Agustus 2014 pasca-Idul Fitri 1435 H terasa sangat spesial. Apabila pada tahun-tahun sebelumnya halal bihalal ber-tempat di Pusdik BRI Ragunan Jakarta Selatan kali ini halal bihalal diselenggarakan di aula Kantor Pusat BRI Jl. Jend. Sudirman Jakarta Pusat. Bagi pensiunan yang semasa berdinas aktif pernah bertugas di kantor pusat memasuki gedung BRI tempat acara berlangsung tentu memberi nuansa tersendiri setidaknya membuka memori dan kenangan lama. Dalam kata sambutan dari sesepuh pensiunan yang dibawakan oleh Bapak Roes Haryanto terdapat tiga masalah pensiunan penting menyangkut kesejahteraan pensiunan dengan harapan dapat memperoleh perbaikan dari Direksi BRI. Pertama masalah kesehatan. Para pensiunan mengucapkan terima kasih kepada Direksi BRI yang telah menyediakan fasilitas kesehatan kepada para pensiunan melalui program kesehatan pensiunan (Prospens). Pensiunan yang memerlukan rawat inap dapat dirawat inap di rumah sakit provider tanpa melakukan pembayaran sepanjang lamanya rawat inap dan jumlah biaya tidak melebihi ketentuan yang ditetapkan. Apabila dirawat inap bukan di rumah sakit provider biaya dibayar lebih dulu oleh pensiunan dan dimintakan penggantian dengan reimburse. Kedua bantuan hari raya (BHR) keagamaan. Pensiunan merasa sangat bersyukur setiap tahun mendapat bantuan hari raya keagamaan dari BRI yang jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun. Ketiga masalah manfaat pensiun. Bagi pensiunan uang pensiun adalah segala-galanya. Uang pensiun harus diatur secara cermat agar dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Kenaikan manfaat pensiun berkala yang ditetapkan sebesar 4 % per tahun tergerus oleh inflasi yang rata-rata mencapai 7 % sampai 8 % per tahun. Akibatnya meski jumlah uang pensiun meningkat tetapi kenaikannya tidak bisa
menutup kenaikan harga-harga. Untuk menekankan arti penting manfaat pensiun serta untuk mencairkan suasana masalah uang pensiun disampaikan dengan gaya guyon parikeno (bahasa Jawa) yang artinya canda multi makna. Bagi pensiunan uang pensiun digambarkan sebagai rahmatan lil pensiunan. Oleh karena itu dimohon agar kebijakan Direksi BRI mengenai kenaikan manfaat pensiun insidentil secara prorata sebesar Rp 100,000.- / Rp 150,000.- yang pernah diberikan beberapa tahun yang lalu dapat dihidupkan kembali.
TaKes
Berkenaan dengan keluarnya Undang-undang RI Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan kondisi pensiunan BRI terpolarisasi menjadi dua kelompok, yaitu pensiunan yang berdasarkan ketentuan Undang-undang berhak memperoleh kompensasi dari perusahaan, dan pensiunan yang tidak memperoleh kompensasi dikarenakan pensiun dari dinas aktif sebelum Undang-undang Nomor 13 th. 2003 terbit. Pekerja yang pensiun sebelum Undangundang ketenagakerjaan terbit dan tidak memperoleh
INFO | LXII | Februari 2015 | 25
Opini
TAK
ES
kompensasi menerima kenyataan tersebut dengan ikhlas, sabar, dan tawakal dikarenakan ketentuan perundang-undangan menetapkan demikian. Namun di balik perasaan ikhlas, sabar, dan tawakal tersebut pensiunan memendam harapan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan masih terdapat secercah harapan yang bisa ditempuh yaitu dengan mendasarkan azas kesetaraan. Ilustrasinya adalah sebagai berikut. Pekerja dengan masa kerja misalnya 35 tahun yang pensiun th 2003 atau setelah terbitnya Undang-undang No. 13 dengan status pensiun normal memperoleh kompensasi dari perusahaan. Sedangkan pekerja dengan masa kerja yang sama 35 tahun, status pensiun normal tetapi pensiun tahun 2002 tidak memperoleh kompensasi. Inilah secercah harapan yang bisa dimanfaatkan sebagai pintu masuk mendapat kompensasi. Kalau upaya melalui jalur per-undang-undangan tidak memungkinkan bisa ditempuh melalui jalur bermunajad dengan memanjatkan doa serta memohon pertolongan kepada Zat yang Mahamengatur dan Mahakuasa yaitu Allah Swt. Dalam kitab suci Alquran Surat Al-Mukmin Allah Swt. berfirman “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina-dina” (QS Al-Mukmin ayat 60). Dalam Surat yang lain Allah Swt. berfirman “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka selalu dalam kebenaran“ (QS Al-Baqarah ayat 186). Itulah sebaik-baik doa dari hamba-hamba-Nya yang dilakukan secara sungguh-sungguh dengan rasa ikhlas serta semata-mata mengharapkan ridha Allah Swt. Apabila Allah Swt. menghendaki merupakan perkara mudah bagi Allah Swt. meluluskan. Dalam Surat Yaasin Allah Swt. berfirman “Sesungguhnya semua urusan (perintah) apabila Allah Swt. menghendaki segala sesuatunya, Allah Swt. hanya ber-kata ”Jadilah”, maka jadilah” (QS Yaasin ayat 82).
26 | INFO | LXII | Februari 2015
TAKES
TAKES
Allah Swt. Mahabijaksana, Mahamendengar doa-doa hamba-Nya yang dilakukan dengan khusyuk. Berselang satu bulan pascahalal bihalal atau tepatnya tanggal 17 September 2014 dalam kata sambutan Direktur Utama BRI Bapak Sofyan Basir pada Musyawarah Besar Persatuan Pensiunan BRI menyatakan bahwa Direksi BRI akan memberikan tambahan kesejahteraan (Takes) gelombang ke-II kepada pensiunan. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari perjuangan panjang serta tidak mengenal lelah dari Bapak-bapak Pengurus Besar PP-BRI dan dukungan doa dari segenap pensiunan. Alhamdulillah Takes ke-II dalam bulan Desember 2014 telah cair, Subhannallah. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Semoga Allah Swt. senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan kepada Bapak-bapak Direksi BRI dalam mengemban amanah sehingga BRI terus berkembang lebih maju, Aamiin, Yaa Rabbal a’lamiin. Sebagai penutup Penulis mewakili segenap pensiunan yang tersebar di seluruh Indonesia menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Direksi Dana Pensiun BRI beserta segenap jajarannya yang telah bekerja keras melaksanakan keputusan Direksi BRI sehingga apa yang menjadi hak pensiunan telah diterimakan kepada ybs. dengan baik. Wassalam. *) Penulis pensiunan tinggal di Jakarta
Opini
Tinggalan Om Roes yang Bermanfaat Djoko Retnadi *)
K
etika Om Roes posting di Facebook sebuah buku tentang memori 30 tahun mengabdi di BRI, saya langsung inbox beliau untuk pesan dan minta ditandatangani oleh penulisnya. Saya lebih senang memanggil Om Roes sesuai nama beliau di Facebook karena rasanya lebih akrab dan egaliter dalam berkomunikasi dengan beliau. Alhamdulillah sehari setelah pesan, buku tersebut sudah diantar ke rumah. Malamnya saya baca habis dan menjadi semakin tahu siapa Om Roes dan bagaimana BRI di era beliau. Sebelum membahas lebih rinci hal-hal menarik yang ada di setiap bab, ada beberapa catatan penting yang perlu saya sampaikan kepada calon pembaca buku tersebut yaitu, satu, buku ini jelas bukan buku ilmiah sehingga tidak harus dibaca secara urut bab demi bab dan harus selesai seketika. Buku ini lebih banyak mengungkapkan berbagai hal penting (milestones)menurut penulis di berbagai aktivitas, baik formal maupun informal yang esensi nilainya dapat menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja. Dengan demikian untuk membaca buku ini tidak perlu serius, jika hanya sempat membaca satu bab saja pasti akan diperoleh minimal satu nilai tinggalan Om Roes yang bisa dibuktikan kebenarannya sampai saat ini. Untuk membaca bab-bab selanjutnya silakan dilakukan jika ada waktu luang. Kedua, untuk lebih memahami isi bab demi bab, saya berkepentingan mengungkapkan beberapa hal penting yang saya ambil dari isi buku tersebut yang saya yakin akan semakin memperkuat pemahaman siapa Om Roes dan mengapa dia karirnya seperti itu. Yang pertama, ada pengakuan dari Om Roes bahwa dia itu seorang introvert yaitu secara garis besar orang yang lebih menikmati lingkungan terbatas namun berkualitas. Hobi membaca dan menonton film serta bergaul dengan lingkungan terbatas adalah salah satu ciri orang introvert. Beliau mengakui bahwa dia tidak menikmati menjadi Pinwil di Semarang maupun di Surabaya karena harus banyak basa basi dan melayani banyak orang. Bahkan Om Roes benar-benar antipati untuk berkarir menjadi Pinca sehingga berharap cukup sekali saja jadi Pinca di Cibadak karena pendapatan dan risiko yang dihadapi
lebih besar risikonya. Pernyataan Om Roes ini didasarkan pengalaman setelah menemukan beberapa kasus di Kanca yang membuat dia harus menghukum orang sehingga membuat beliau merasa bersalah karena telah membuat keluarga orang itu ikut menderita. Yang kedua, ayah kandung Om Roes berasal dari Jawa Timur sehingga tidak salah kalau Om Roes lebih senang bergaul tanpa basa basi apa adanya namun sangat humoris. Kondisi ini sangat mempengaruhi gaya bergaul Om Roes dalam menyikapi hubungan dengan siapapun termasuk dengan atasannya. Yang ketiga, Om Roes adalah role model bahwa kalau kita memahami kekuatan kita, seorang introvert dan tidak pernah bersikap basa basi ternyata bisa meniti karir di BRI dengan lancar dan optimal. Kondisi ini yang sering membebani kebanyakan orang BRI yang berasumsi bahwa untuk sukses menjadi pejabat tidak hanya perlu pintar tapi harus pintar-pintar. Saya melihat cara penuturan bahasa Om Roes di buku tersebut tidak terlintas sedikitpun bahwa Om Roes mengubah gaya dari introvert menjadi extrovert yang lebih senang bergaul, basa-basi, dan terbuka pada semua orang. Untuk catatan saja, dengan gaya introvert ternyata Om Roes berhasil mencatat rekor karir yang sangat langka di BRI yaitu tidak pernah ditempatkan di unit kerja BRI di luar Jawa, di usia 44 tahun sudah menjadi Kepala Divisi Renstra, dan hanya dalam waktu delapan tahun sudah menjabat eselon satu di lima unit kerja yang berbeda sebelum akhirnya menjadi direktur BRI.
Beberapa Tinggalan
Dalam sesi ini akan saya uraikan beberapa tinggalan Om Roes yang esensinya sangat bermanfaat untuk kita jadikan pelajaran dalam berperilaku maupun di dalam memimpin sebuah unit kerja. Di awal karirnya Om Roes melaksanakan on he job training di Kanca Tasikmalaya. Sebagai calon pemimpin masa depan dan satu-satunya sarjana di Kanca saat itu telah menyebabkan Om Roes salah setting dalam bergaul dengan pekerja Kanca. Di awal kedatangan di Kanca Om Roes merasa menjadi orang paling pintar dan cara belajar Om Roes lebih banyak seperti menguji pekerja daripada menimba ilmu. Dengan setting seperti itu hubungan Om Roes dengan pekerja terasa semakin jauh karena Om Roes dianggap sombong. INFO | LXII | Februari 2015 | 27
Opini Apalagi sebagai calon pimpinan, beliau dianggap sebagai orang pusat dan sangat dekat dengan Pinca. Untung kondisi tersebut tidak berlangsung lama dan akhirnya Om Roes putar haluan cara belajar di Kanca setelah diskusi dengan Pinca, dengan lebih banyak mendatangi pekerja, bertanya dan melakukan semua pekerjaan yang harus dilakukan sebagai job trainee. Tinggalan yang Om Roes tekankan adalah bahwa orang tua di manapun ingin dihargai pengalamannya terlepas serendah apapun pendidikannya. Om Roes sadar bahwa walau dia bergelar sarjana, namun soal pekerjaan Bank, pekerja di Kanca jelas lebih ahli. Makanya jangan anggap remeh seseorang karena pendidikannya, tapi hargailah kemampuan di bidangnya.
Midian Simanjuntak membuat sendiri ketentuannya dan mengurus sendiri sekolahnya. Pada waktu itu persiapan sekolah dilakukan sendiri di mana Om Roes setiap hari belajar sendiri TOEFL dan GMAt dengan cara meluangkan waktu sebisa-bisanya, baik di dalam bus, kereta api, maupun di kantor. Tidak ada kursus persiapan seperti saat ini yang semuanya dibantu kantor. Lesson learnt adalah bahwa walaupun Pak Midian Simanjuntak dan Om Roes pada waktu itu sudah menjabat sehingga dengan meninggalkan jabatan untuk sekolah tidak ada jaminan sekembali dari sekolah akan dapat jabatan yang sama. Namun keinginan maju mereka berdua mengambil S2 di USA ternyata tidak meleset karena keduanya akhirnya bisa meraih jabatan eselon satu di BRI.
Pengalaman Om Roes membongkar kasus ketika dia menjadi Wakakanca di Bogor di mana ada petugas staitistik pinjaman yang sudah lima tahun akan dipindahkan menjadi mantri (account officer) menolak. Perlu diketahui di era itu jabatan mantri adalah yang paling bergengsi di BRI dan jadi incaran semua orang. Ujungujungnya terungkap bahwa ternyata di era itu petugas statsitsik pinjaman berwenang membuat rekomendasi restitusi bunga pinjaman yang ternyata restitusi itu tidak pernah dibayar kepada debitur namun dinikmati oleh petugas staitisk dan kasir. Lesson learnt, hati-hati jika ada petugas yang menurut kita pekerjaannya tidak menarik namun menolak ketika ditawari pekerjaan yang secara umum lebih menarik. Bisa diduga ada yang salah dengan pekerjaan dia karena tidak masuk akal bagi kebanyakan orang.
Sifat introvet Om Roes ternyata tidak menjadi kendala ketika menjadi Kepala Divisi Renstra yang banyak berhubungan dengan konsultan hebat dari Harvard, termasuk ibunya Obama yaitu Ann Dunhan Soetoro. Di sinilah Om Roes berhasil mengubah citra Divisi Renstra, atau dulu sering diplesetkan Divis Litbang (sulit berkembang) menjadi bergensi karena berhasil memperbarui klaisifkasi kantor cabang dengan indikator yang lebih rasional serta penyajian anggaran (RKAP) yang lebih sistematis dan cepat disetjui Direksi. Keberhasilan Om Roes di Divisi Renstra akhirnya membawa Om Roes semakin berkibar untuk promosi menjadi Pinwil Semarang sekaligus sempat mendapat pangkat Direktur Muda, pangkat tertinggi pegawai BRI.
Kejadian serupa ditemukan Om Roes ketika menjadi Pinca Cibadak di mana dia mau memutasi petugas card keeper menjadi mantri namun ditolak. Hasil akhirnya sama ternyata petugas tersebut bekerjasama dengan debitur untuk mengurangi kewajiban pembayaran bunga yang harus dibayar sehingga merugikan bank. Dari kasus tersebut Om Roes sempat melakukan investigasi ke rumah petugas (melalui Ibu Roes) yang intinya bahwa kehidupan petugas tersebut terlalu mewah dibandingkan dengan penghasilannya. Audit lingkungan atau prinsip know your employee telah diterapkan Om Roes dalam memimpin sebuah unit kerja. Lesson learn, sebagai pimpinan jangan hanya percaya pada data formal, amati juga fenomena pekerja. Jika terjadi hal-hal yang tidak wajar segera investigasi tanpa perlu menimbulkan keributan. Hal menarik lainnya dari tinggalan Om Roes adalah ketika dia mendapatkan kesempatan belajar ke Amerika Serikat. Pada saat itu belum ada seorangpun bergelar MBA di BRI sehingga sekolah S2 ke USA merupakan hal baru. Bahkan ketentuan bagi pekerja BRI untuk sekolah ke USA waktu itu belum ada sehingga Om Roes dan Pak
28 | INFO | LXII | Februari 2015
Setelah semua perjalanan karir begitu mulus, Om Roes merasa pernah tersandung ketika menjadi Pinwil Surabaya. Ada kasus yang informal dan ada yang formal. Kasus informal pertama adalah ketika Om Roes meminta Ibu Roes mengirim mangga ke Dirut, ternyata di bukti pengirimannya tertera dengan jelas nama dan alamat Dirut BRI di jakarta. Tentu hal ini membuat Om Roes merasa salah dan siap menunggu teguran dari Dirut. Kesalahan informal kedua adalah ketika di era itu Dirut BRI selalu mengirim bunga ucapan ulang tahun kepada pejabat eselon satu dan dua. Beberapa hari sebelum kehadiran Dirut BRI di Surabaya, Om Roes berulang tahun. Asumsi Dirut, ketika berkunjung ke Surabaya akan ada ucapan terima kasih dari Om Roes atas pemberian bunga ulang tahun. Namun ternyata Om Roes tidak mengucapkan terima kasih ke Dirut sehingga sempat menjadi bahan omongan di kalangan atas, kok ada Pinwil tidak tahu terima kasih. Usut punya usut ternyata sekretaris Dirut lupa kirim bunga ulang tahun ke Om Roes sehingga maklum saja Om Roes tidak mengucapkan apapun ke Dirut. Lesson learnt, ke depan semestinya gaya manajemen yang tidak lugas seperti ini dihindarkan sehingga tidak menimbulkan misunderstanding yang membuat kondisi tidak produktif.
Opini Kesalahan formal yang dilakukan Om Roes, ketika dia dianggap ikut bertanggung jawab atas bobolnya sebuah Kanca di Kanwil Surabaya sehingga merugikan BRI. Karena kesalahan ini akhirnya Om Roes ditarik ke Kantor Pusat menjadi Kaur Organisasi dan Om Roes merasa karir menjadi Direktur sudah tamat. Di tengah kepasrahan ternyata Tuhan berkehendak lain ketika Om Roes dimutasi menjadi Kaur SDM ternyata Direksi merasa sangat terbantu karena adanya inovasi di SDM seperti data base pegawai yang lebih baik dan sistem promosi yang lebih baik. Setelah terjadi dinamika pergantian beberapa anggota Direksi, akhirnya di tahun 1997, Om Roes diangkat menjadi salah satu anggota Direksi BRI. Lesson learnt, meski secara akal manusia sesuatu yang tidak mungkin terjadi namun jika manusia itu selalu berpikir positif dan selalu berkinerja bagus maka Tuhan tidak tidur. Akhirnya di tahun 2000 Om Roes pensiun dari BRI dan yang sangat menarik adalah kehidupan Om Roes setelah pensiun ternyata kualitasnya jauh lebh baik daripada ketika masih aktif. Kesempatan untuk berkumpul keluarga, bersosialisasi, menjalin teman lama, dan aktivitas mengajar ternyata lebih menarik daripada sibuk kerja, apalagi sewaktu menjadi Direktur seolah hidup hanya untuk kerja.
Kesimpulan
Walaupun ini bukan sebuah buku ilmiah, namun tetap saja bisa diambil kesimpulannya untuk memberi kesan terakhir terhadap apa yang ditulis Om Roes untuk menunjukkan siapa Om Roes dan bagaimana dinamika kehidupan BRI di era beliau yaitu: 1. Om Roes telah berusaha keras mengingat dan menampilkan fakta semaksimal mungkin berbagai hal yang dialami selama berhubungan dengan orang BRI baik di acara formal mapun informal, yang pada dasarnya dia telah berbuat yang terbaik di setiap penugasan dengan memberikan bukti-bukti yang nyata. Beliau juga selalu menitipkan pesan yang cukup relevan di setiap akhir bab untuk generasi penerus berbagai hal yang harus diwaspadai ketika memimpin sebuah unit kerja. 2. Organisasi manapun memerlukan orang yang bersifat introvert seperti Om Roes, maupun extrovert. Tidak semua orang di perusahaan harus pintar marketing atau mudah bergaul. Karena menurut Om Roes semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Menilik pengalaman kerja Om Roes di BRI selama 30 tahun, membuktikan lebih dari ¾ waktu beliau didedikasikan untuk pekerjaan yang memerlukan perilaku yang lebih intorvert seperti bidang operasional, renstra, organisasi, dan SDM. Kalo bidang-bidang seperti itu dikelola orang extrovert mungkin malah dijadikan lahan bisnis pribadi karena orang extrovert tidak
bisa duduk di meja dan inginnya cari relasi sebanyak mungkin. 3. Pengalaman kerja 30 tahun dengan sikap tanpa banyak basa-basi dan apa adanya ternyata bisa diterima di lingkungan apapun dan kapanpun dengan syarat kita harus mumpuni di bidangnya. Hal ini ditunjukkan oleh Om Roes, meskipun beberapa kali sempat stress karena salah melayani atasan (kasus kirim mangga dan bunga ulang tahun) ternyata tidak menjadi kendala dalam mencapai karir puncak di BRI. Inilah PR bagi yang merasa introvert untuk tidak patah semangat sebelum berperang sampai akhir karir. Di lain pihak, manajemen BRI yang akan datang seyogyanya menghindari juga basa basi dan komunikasi tertutup yang memaksa anak buah menebak-nebak apa maunya manajemen. Kasus bunga ulang tahun Om Roes mestinya tidak perlu membuat marah manajemen jika manajemen berkomunikasi secara terbuka dan tidak menebak-nebak yang akhirnya menimbulkan misunderstanding dan tidak produktif untuk anak buah maupun manajemen. 4. Di era sekarang seorang pemimpin bukan lagi seorang boss yang harus dilayani. Anak buah adalah tim sehingga harus diperlakukan bahwa boss membutuhkan dia. Kalau hubungan atasan bawahan terlalu formal apalagi penuh basa-basi, maka dinamika masalah yang sangat cepat terjadi akan menjadi lambat untuk disikapi. ------ end of file ----*) Pensiunan BRI, Direktur PT Rajawali Nusantara Indonesia
Redaksi : Buku yang dibahas diatas dapat diperoleh di: PB PP BRI Jl. Veteran II No 15, Lantai 3. Jakarta Pusat Contact : Sdri. Ade Nursiah BB. 0815 1454 1017 Pin 27B5593F
INFO | LXII | Februari 2015 | 29
Wisata
Petualanganku ke Pulau Lombok R.H. Nurhayati *)
S
ternyata setelah ku telusuri betulbetul banyak mesjid yang didirikan. Bukan Lombok namanya kalau tidak memiliki segudang objekobjek yang cantik....dan indah salah satunya objek wisata air terjun NTB (Nusa Tenggara Barat). Air ini memiliki nilai megis yang katanya jika mandi atau berbasuh muka dari air atau gunung Rinjani ini maka akan terlihat awet muda. Air yang jernih ini berasal dari taman nasional gunung Rinjani, penulis bersama teman-teman duduk duduk santai sebelum masuk kedalam air terjun, “ini ayo.... Wudhu saja, siapa tau kita kita yang sudah nenek-nenek kembali jadi awet muda hehehe...” kata saya.
etelah saya membaca Majalah Info Dana Pensiun BRI senang sekali saya terutama Info Wisatanya. Sejak kecil penulis senang berpetualang terutama kepelosok tanah air, saya juga ingin berbagi cerita tentang alam Indonesia yang begitu indah.
makna aku punya resep dunia ini akan indah jika kita dapat memperindahnya bukan? Seperti diriku yang sudah mulai senja ini tidak akan lepas dari berpetualang. Bulan Maret 2014 lalu aku bersama teman-teman geng ku menuju pulau Lombok.
Wahai sahabatku setanah air memang hidup ini sangat sederhana, tapi rasa hidup ini penuh cinta, cita-cita dan
Wah... wah... wah...Ternyata pulau Lombok ini sangat menawan orang-orang sering bilang Lombok adalah pulau seribu mesjid
30 | INFO | LXII | Februari 2015
Menurut majalah HISTORI ARTCULTUR jumlah kunjungan wisatawan ke NTB tahun 2013 mengalami kenaikan 16,74% dibanding tahun 2012 sebanyak 1.162.142 Orang meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke NTB itu dipicu akibat dibukanya 2 maskapai penerbangan internasional. Yakni: jet star Singapura dan tiger air ways Australia.
Wisata
“You can visit the village of ayam taliwang, kulinary of ayam teliwang”. kalau tidak mencoba wah sayang banget..... restoran lesehan ini sangat saya sukai. Hari ke 4 kami menuju Susuk Sade rumah mereka dibuat dari kotoran kerbau dan daun alang-alang rumah mereka kurang lebih 117 keluarga yang satu sama lainya keturunan mereka, pekerjaan mereka selain bercocok tanam yang perempuan menenun kain mereka sangat rukun sekali saling mengasihi satu sama lain.
Hari ke 2 aku pergi ke Gili Terawangan, Subhanaallah kekuasaan ALLAH yang selalu kami sukuri selain indah pantainya hawanya waktu itu tidak terlalu panas wahh asik....... Kami naik motor boat hore...... Kenapa hampir semua orang selalu memikirkan luar negri terus? Padahal bumi pertiwi ini lebih indah dan keren dibandingkan negaranegara lain kami menyelusuri pantai yang sangat indah menuju Gili Terawang amboy turis-turis dari manca negara ternyata menyukai pulau ini juga. Aku sempat berfoto foto walaupun bahasa inggris ku ala kadarnya.
Aku menghampiri nenek tua yang usianya sudah berumur 97 tahun tetapi nenek ini masih terlihat kuat menenun, kami pun menyempatkan membeli kain tenun hasil nenek itu. Tentu saja kalau berkunjung ke Lombok, belum lengkap rasanya, jika tidak berkunjung ke sentra perhiasan dan mutiara khas Lombok daerah Sekarbela, kamipun sempat mengunjungi tempat kerajinan mutiara art shop khas Lombok selain indah dan cantik perhiasan mutiara ini sudah terkenal ke penjuru Indonesia dan dunia termasuk ke Eropah. di tempat ini banyak sekali toko dan bengkel perhiasan. Selain emas dan perak, penjual
serta bengkel perhiasan mutiara juga banyak sekali. Mutiara ini ditawarkan dalam bentuk butiran atau perhiasan, dan kadang malah dijual di gerai biasa, di gang, di depan hotel atau penginapan. Sungguh liburan yang sangat berkesan, dan penulis senang dapat berbagi cerita ah.. perjalanan yang sangat menyenangkan. *) Penulis adalah istri (Alm. Bpk. R.H.Dadang Nazaruddin) tinggal di Cilember-Cimahi
INFO | LXII | Februari 2015 | 31
Duka Cita No 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 24 25 27 29 30 31 32 33 34 35 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 61 62 63 64 65 66 68 69 70 71 72 73 75 76 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99
Nama Pensiunan M.MOELYADI BR SURADJI SYAIFUL ACHMAD NURSALAM MARNO KASIMIN JAN AGUS PAATH ZULNAWI DOLLAH WARSIKI,NY SALAMUN KARSITI,NY RUMADI M.HARTO PREWIRO SOEBROTO BASLI WILYONO WEMPY MANIK ANDRIANUS TEGUH WALUYO DJAELANI HJ. MINTARSIH SOEHARTO,NY SOETOPO WELAS RAHARDJO MUH.IDRIS DAANG ABD.MAJID TAKUNDEHE DIRUN SUKARYATI,NY. DJUMIYANTO TUKIYEM GIMAN MARTODIREJO,NY ALI MASUD ASRI HUN PANGKOLA SLAMET WIDODO A. IBNU DJABAL, M.DJAINI HASMY BA SYANWANI H.M SUHARTONO MOCH.SYUKUR,DRS. R. OSYE ROSITA,NY SUMADYO RAHARDJO KARSENO EDY MARYANTO PINTARIA SORTA M.BERLIN S,NY DULROCHMAN IMAM SAPII ROCHIMAT UZIR DAUD EDWIN SIGAR HARTOYO SOEWATNO M.ELLON SITI BUNGA L LAMANDASA,NY ABDUL FATTAH MARAUNA JOSSY H.A. MACAWALANG BACHTIAR SUMIN.SH ENCIN SULYANA ACHMAD ALFAN SUGENG RAHARDJO H.DHANY, BSC HOTMAN SINAGA ROESDIYANTO SOEDARDI S.SUSANTO YOMIN ROCHIMIN RE.NURZAMAN WARTINAH,NY SOETARSO MUDIDJA ZAKARIA SUBAHRI DIROEN SOEDARTO MARYONO MARIO SOEKONO POKAT MOCH.SYAFEI,BSC. HISAR HUTAURUK SUHARDIYANTO ABDULAH ROBANI SISWIYADI DEDI TRIYADI MAKSUM,NY SUYITNO SRI WIYANTO NGATIYAH,NY SOERDI SOBIRIN DAVID P.SIDABUTAR SRI RAHARDJO MULYATNO LISWAR KIMIN ROBERT ROSI REKEN SULAIMAN HARAS ILHAM MANAJOM SIMANJUNTAK HACHIRWAN YUSUF SRI SUSANTI NY DESMON HUTABARAT HANNA SUHANA IDA AYU KADEK REMBEN M.SANI RAMLAN ACHMAD HIDAYAT TUKIMAN
32 | INFO | LXII | Februari 2015
Nomor Dana 02881 06152 23114 12553 01734A 16304 04117 20206 16099 16140 02368C 21618 17272A 20404 07094 03071 11318 10727 26028 20142 05486U 14663 10408 12183 06280U 08047 09712U 12037 14674 08944 07831 15375 12791 23677 02001U 07711 22647 11306 06090U 13083 12009 06383 01922 02333 08194 20121 09855 02148 02723U 21976 12900 09721U 13152 08398 10883C 10966U 01785C 02275C 00228U 14722 02828C 09467 02255U 36052 04184U 07082U 07342 10728 10181U 02732 01313U 02716 01698U 07210 06268U 23877 02761C 12420 18022 17449 07682U 08462 10765 12913 15989 05946 06729 12879 02099U
Jenis Pensiun PN PN PA PN PN PDC PN PJ PN PDC PN PN PJ PDT PJ PJ PN PN PN PN PN PA PN PJ PJ PN PN PDC PN PN PN PDC PJ PN PJ PN PN PN PN PDC PN PN PJ PN PN PDC PN PJ PN PDC PJ PDC PN PN PN PJ PJ PN PN PN PDT PN PDC PN PN PN PN PDC PJ PN PJ PN PN PN PDC PN PDC PN PDC PN PN PDT PDT PN PJ PDT PDC PN
Tgl Wafat 29-09-2010 27-06-2012 07-02-2013 27-06-2013 07-07-2013 08-07-2013 15-07-2013 01-09-2013 30-09-2013 02-10-2013 05-11-2013 06-11-2013 11-11-2013 14-11-2013 20-11-2013 25-11-2013 26-11-2013 28-11-2013 08-12-2013 15-12-2013 16-12-2013 24-12-2013 30-12-2013 13-01-2014 18-01-2014 25-01-2014 25-01-2014 31-01-2014 02-02-2014 03-02-2014 03-02-2014 09-02-2014 10-02-2014 11-02-2014 13-02-2014 13-02-2014 17-02-2014 26-02-2014 28-02-2014 04-03-2014 05-03-2014 06-03-2014 06-03-2014 08-03-2014 09-03-2014 09-03-2014 10-03-2014 11-03-2014 12-03-2014 12-03-2014 13-03-2014 13-03-2014 16-03-2014 17-03-2014 19-03-2014 24-03-2014 24-03-2014 24-03-2014 26-03-2014 30-03-2014 31-03-2014 02-04-2014 03-04-2014 04-04-2014 04-04-2014 06-04-2014 07-04-2014 09-04-2014 10-04-2014 11-04-2014 11-04-2014 11-04-2014 12-04-2014 13-04-2014 14-04-2014 14-04-2014 14-04-2014 14-04-2014 15-04-2014 15-04-2014 15-04-2014 15-04-2014 15-04-2014 17-04-2014 17-04-2014 17-04-2014 20-04-2014 21-04-2014 21-04-2014
Usia saat Wafat 76 71 52 75 92 57 74 61 62 67 82 61 63 58 70 78 77 74 57 59 61 56 71 76 57 77 60 73 68 74 76 78 69 59 62 77 61 71 56 63 65 77 87 79 70 58 69 84 62 64 65 57 64 73 70 63 76 66 61 59 78 70 62 61 63 59 73 75 59 70 60 75 60 71 61 65 80 65 61 65 56 71 73 67 71 78 72 69 63
Kd Cab S229 S229 B336 K211 H136 N072 D138 G140 G149 K055 K211 A178 B099 G334 K021 E340 K049 G334 P220 N227 H106 D040 H106 G140 G022 C015 N036 H029 F005 C170 S229 H236 F286 H245 G101 B085 H106 K007 G101 A037 N054 G101 F104 N167 N060 N054 C170 F100 K007 K044 K344 B336 K070 G149 E384 F094 F162 H074 F107 D160 H112 G097 H074 K007 B228 G149 F092 G182 E012 E012 G149 H074 H077 B053 H077 H152 S229-TRF P259 P050 K070 K051 K051 G173 B228 F025 K007 S229 K044 G158
Cabang Pembayaran KANTOR DANA PENSIUN BRI KANTOR DANA PENSIUN BRI MEDAN ISKANDAR MUDA SURABAYA PAHLAWAN KUTOARJO POSO PAGARALAM SRAGEN KARANGANYAR MOJOKERTO SURABAYA PAHLAWAN MEULABOH TARUTUNG SOLO SLAMET RIYADI JEMBER JAKARTA OTISTA MAGETAN SOLO SLAMET RIYADI ENREKANG TOLI TOLI CILACAP LAHAT CILACAP SRAGEN JEPARA BUKITTINGGI KOTAMOBAGU YOGYAKARTA CIK DITIRO BANDUNG AA. PEKANBARU KANTOR DANA PENSIUN BRI BANTUL BANDUNG DEWI SARTIKA YOGYAKARTA KATAMSO TEGAL SIBOLGA CILACAP BANYUWANGI TEGAL BANDA ACEH MANADO TEGAL CIAMIS LUWUK PALU MANADO PEKANBARU TASIKMALAYA BANYUWANGI LUMAJANG MALANG MARTADINATA MEDAN ISKANDAR MUDA PONOROGO KARANGANYAR CIBUBUR SUMEDANG BANJAR PURBALINGGA CIREBON KARTINI MUARA BUNGO WONOSOBO SURAKARTA SUDIRMAN PURBALINGGA BANYUWANGI RANTAU PRAPAT KARANGANYAR SUKABUMI SOLO KARTASURA BOGOR BOGOR KARANGANYAR PURBALINGGA PURWOKERTO MEDAN PUTRI HIJAU PURWOKERTO WATES KANTOR DANA PENSIUN BRI POLEWALI MAKASAR A. YANI PONOROGO MALANG KAWI MALANG KAWI BOYOLALI RANTAU PRAPAT GARUT BANYUWANGI KANTOR DANA PENSIUN BRI LUMAJANG WONOGIRI
Duka Cita No 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188
Nama Pensiunan S. PRIONO H.DUDUH SOPANDI SAWING WIYONO H. WURIAMAN RONI SYAHRONI MAKHRUS RESIAN JAYA NOERHADI SLAMET SOETRISNO HUSIN ALIWU KUN BROTO PUJADI DANIELI ZEGA SOPONYONO SUWARNO NATWISASTRA H. IKIN SUWARNO BAMBANG DWI ATMOJO SURADJI HARLY SUMANTO R.ATANG KURNITA H.S.DRADJAT MOERDIKUM SOEDJAI ALFIAH BUDI W.A.SOLICHIN,NY SARODJI ACHMAD KUSNADI ASHAR AIM H.TUGIMAN M.S BAINDOWI MUTI HASANAH,NY MUSA BOESERA ARSYAD YULIDAR M KARSONO,NY NANAN HERMAWAN A. SE EDDY RUSTANDI MUCHTAR IDRIS AHMAD SUHARTONO DJUPRI SULAIMAN RASYID MAS MACHMOED SOEKISNO ACHMAD DAMHURI MOHAMAD RIFAI IMADE RUPA KASMIR SITORUS MOCH.SOLICHIN SYAHRIL VAN GOBEL TJADDI SUYUTI SAGARI.H,NY ACHMAD DIMYATI SOFRI AZIS DRS ABDULLAH HUSEIN CUCUP SOFYAN SUHARTATIK ANAS SUYADI,NY NUNTARSIH,NY M.ARMAYA ANAM IMAM SUPRAPTO SARWITO EHA ROHANAH MOEGNY TANUPRADJA BUDI HARTONO SRI MARTINI K.NG.SUWANDI,NY PUJIARTO HEZRON I.L.UDJUEDO IGA.PUTU RAI IGK.GENJONG,NY J0NGGI LUMBAN TOBING SYAMSIR NASUTION FARIDI SUBARNA MOHAMMAD MUSLIM SUWARTO ASTOREDJO SRI MURTONO PRAMONO RUSDI HELMI I KOMANG EKA SUTEJA DARMINTO SULAEMAN SA. MUHAMAD ISA UNTUNG RISWADI SRI JARWATI SOEHARDJO,NY YAYAN WIDIYANTORO SUWADI PURWO BINTORO ABDUL MUIS UMAR SATAMAN DH HIDAYAT ADI MIHARJA SEAH KARTOHADIRDJO NY. J.J. MULJONO NICODEMUS BENU TATAR TRIONO SUTRASNO NUR EFFENDY JUMNO KIRTEM GITO SLAMET,NY SUBIYANTO KONIATUN ABDUL MADJID,NY
Nomor Dana 00820U 02492 02472C 04844U 15216 02268U 03147 08803 20708 24945 04750U 02743U 00048U 10272 13620 11427 03751U 06626U 10319 14147 20568 04124 10823 13970 02714 24117 06806 03027 02938 17870 10714 06099 02316U 06145U 02740U 02378A 11999 06722U 14767 06593 10780U 25323 36308 03047 22953 11748 02196 13816 03205 08723 04875U 07324U 09710 14400 22648 10615 03310U 16746 00117C 05303 16498 15227 22736 03086U 01625U 02435U 33023 10003U 23026 10271 06619 05239U 01157C 04857U 00378U 08812U 37011 03151 00658U 01277 10113 23317 16633 01718U 13019 09594U 02608 20508 12312
Jenis Pensiun PN PN PJ PN PDC PDT PN PN PN PDC PJ PN PN PDT PN PN PDC PN PDC PJ PN PDT PDC PN PDC PJ PJ PJ PDC PN PN PN PN PN PN PN PN PN PN PJ PDT PJ PJ PDC PN PJ PDT PJ PJ PDC PN PDC PJ PDC PJ PN PDC PJ PDC PJ PN PJ PN PN PN PDT PDC PN PN PN PN PJ PN PN PN PJ PN PN PJ PN PJ PN PN PN PJ PJ PN PJ
Tgl Wafat 21-04-2014 21-04-2014 22-04-2014 22-04-2014 23-04-2014 23-04-2014 23-04-2014 24-04-2014 24-04-2014 24-04-2014 25-04-2014 25-04-2014 26-04-2014 27-04-2014 27-04-2014 27-04-2014 28-04-2014 28-04-2014 28-04-2014 29-04-2014 29-04-2014 29-04-2014 30-04-2014 02-05-2014 03-05-2014 03-05-2014 04-05-2014 04-05-2014 04-05-2014 04-05-2014 06-05-2014 06-05-2014 06-05-2014 07-05-2014 08-05-2014 08-05-2014 09-05-2014 10-05-2014 11-05-2014 13-05-2014 14-05-2014 15-05-2014 15-05-2014 16-05-2014 17-05-2014 17-05-2014 18-05-2014 18-05-2014 18-05-2014 19-05-2014 19-05-2014 19-05-2014 20-05-2014 21-05-2014 21-05-2014 22-05-2014 23-05-2014 23-05-2014 24-05-2014 24-05-2014 25-05-2014 25-05-2014 25-05-2014 25-05-2014 26-05-2014 27-05-2014 28-05-2014 28-05-2014 29-05-2014 29-05-2014 30-05-2014 30-05-2014 30-05-2014 01-06-2014 04-06-2014 04-06-2014 04-06-2014 04-06-2014 05-06-2014 06-06-2014 06-06-2014 06-06-2014 07-06-2014 08-06-2014 10-06-2014 10-06-2014 10-06-2014 11-06-2014 12-06-2014
Usia saat Wafat 58 76 77 61 69 68 78 74 57 64 63 59 64 69 61 73 61 63 76 67 66 72 72 64 77 68 75 75 79 66 70 77 64 57 63 76 70 64 62 71 57 51 51 79 63 75 81 70 66 64 58 63 69 59 66 77 68 61 78 65 61 59 59 65 64 60 50 52 61 77 77 64 94 58 59 59 64 78 63 79 74 61 59 62 67 56 67 62 74
Kd Cab F107 F105 G022 F028 F116 G035 K086 H077 N027 D130 B176 K007 F104 F100 G140 K110 K177 F104 F084 G010 G156 S229-TRF F188 C171 S229-TRF K055 S229 K211 F005 F105 F028 S229 K009 G142 K007 K096 K096 P221 S229-TRF M017 B283 G083 N036 P050 K328 F005 A043 F105 K055 S229-TRF F165 G182 F132 F123 H078 K096 H236 Q039 M241 B099 B323 F116 G101 K045 G076 H102 K033 M241 K011 F100 D115 H077 H077 F028 F165 F355 P259 S229-TRF F092 G068 G182 Q277 K056 H078 G101 D315 C159 K009 K067
Cabang Pembayaran CIREBON KARTINI CIANJUR JEPARA INDRAMAYU KARAWANG KLATEN SIDOARJO PURWOKERTO GORONTALO METRO GUNUNG SITOLI BANYUWANGI CIAMIS TASIKMALAYA SRAGEN TULUNG AGUNG TRENGGALEK CIAMIS SERANG BLORA BATANG KANTOR DANA PENSIUN BRI CILEGON SELATPANJANG KANTOR DANA PENSIUN BRI MOJOKERTO KANTOR DANA PENSIUN BRI SURABAYA PAHLAWAN BANDUNG AA. CIANJUR INDRAMAYU KANTOR DANA PENSIUN BRI BLITAR REMBANG BANYUWANGI SURABAYA KALIASIN SURABAYA KALIASIN SIDRAP KANTOR DANA PENSIUN BRI DENPASAR GAJAH MADA TEBING TINGGI SEMARANG PATTIMURA KOTAMOBAGU MAKASAR A. YANI SURABAYA TANJUNG PERAK BANDUNG AA. LHOKSEUMAWE CIANJUR MOJOKERTO KANTOR DANA PENSIUN BRI JATIBARANG SOLO KARTASURA MAJALAYA SUBANG PURWOREJO SURABAYA KALIASIN BANTUL KUPANG AMLAPURA TARUTUNG KISARAN KARAWANG TEGAL MADIUN PURWODADI TEMANGGUNG KEDIRI AMLAPURA BOJONEGORO TASIKMALAYA BENGKULU PURWOKERTO PURWOKERTO INDRAMAYU JATIBARANG PAMANUKAN POLEWALI KANTOR DANA PENSIUN BRI SUKABUMI PEKALONGAN SOLO KARTASURA SOE NGANJUK PURWOREJO TEGAL MUARA BULIAN DUMAI BLITAR PACITAN
INFO | LXII | Februari 2015 | 33
Duka Cita No 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277
Nama Pensiunan SUTATIK SAMOKRIN NY. RUKMINI DARMONO,NY SUKARINI ABDUL RACHMAN,NY MUDJIDJAT AMISENO ZIMZERMAN TAUFIK STM DEDDY A.HAMZAH Y.ADI MURTEDJO HE.TOKBAY NOERHASAN ST. MARYATI SUPRAJA NY. SUDJINAH NY. FLAVIANUS NGATIMAN RUSMADI KARTASASMITA SUROTO DIPO HERYS PUDJAWARMAN M.NGADIJO I WAYAN WIRASA HACHIRWAN YUSUF SALWA SUMARMO,NY ANGELA SARINAH AG.RAMELAN,NY SRI PRATIWI ,NY ISMOYO HENDRO SOEBROTO SUYADI T.DJAYADI MOEKAYAN PAIRIN SRIMURDIANI SADIYO ENOS KADANG KOESDARMONO ENDANG ROCHENDAR SURANTO SLAMET BUDIHARDJO HARYONO DEDY SUHARDJA ASADI ZAINI SUHARDI MARTINUS PARIMIN KOMARIAH.NY CICIH SUKARSIH USE HUSEIN,NY JASUKI MARUMI SOEHARDJO NY WACHYU HARIANI RUSLI DAUD SUMARNO.R ADI HARYANTO ROMLAH SOEBAGIJO.RR RIYANTO KOESWARA YOEDHAKOESOEMA H.MUHAMMAD SABIR RENTA MUCHAMAD FAHRAN MASENDANG SUGENG BINTARTONO ACHMAD NUNU NY.TITIEK SOEMIJATI ADNAN SOMANTRI DANA WIDJAYA SOEDADI SAELAN FATCHTORRACHMAN GUNO SUMANTORO DIDIK HARIYANTO HJ. I. SAIDA H.HUDERING,NY V.M.SUHARNI NY HIDAYAT.R MASDUKI MUCHTAR SALMIAH SYAM,NY SUSHEDI PURNAMA ALAM KW. SOEJITNO LILI HALILI M.IDRIS SUDARNO SUWARNO MUNADJIB BC.HK. FATIMAH NY. RUCHIMAT WANGSA SUBRATA TAMIN APANDI NUIS SUTAN MUDO RUSLAH ABU B.ISMAIL JAAFAR,NY RAMLI MUKIYAH NY SUADA TULUNG,NY SOEWORO B.WONGSO WINANGUN YATIRUN MULYONO HUSEIN MOHAMAD ENOCH TAHAYAT BEY YUSUF DANASUMITRA E.SUDRAJAT
34 | INFO | LXII | Februari 2015
Nomor Dana 02074C 18043 02820 09647 08521U 09851 20120 13423 02056A 10444 02045B 02051C 11657 08436 02831U 10280U 16956 05805U 08462 11329 02428A 09900 02186U 04817U 07691 06284U 12413 12172 18013 12223 05848U 06252U 03118 21838 02424C 07769U 17290 07451 01199 02515 11843U 01122 16939 14765 02386 17182 02113 02927 15168 04433U 09001 02474C 12469 24285 07793 00638U 07270 01883 15824 03057 07058U 20528 01067 01141 02184 07028U 06016 11064 08920 02894U 06110 05538U 05348U 12935 00135 06551 13114 01659C 08576 07018U 01933 07391 03074 03153U 05889U 28048 07854 03104C 06239
Jenis Pensiun PJ PJ PN PJ PDT PN PDC PN PN PJ PN PN PN PN PN PN PN PJ PJ PJ PJ PN PJ PN PDC PN PDC PN PDC PJ PN PJ PDC PN PJ PJ PDC PJ PDC PDC PN PJ PJ PDC PN PN PN PDC PDC PN PN PDC PDC PDC PN PN PN PJ PJ PJ PN PJ PN PN PN PN PDC PDC PDC PJ PJ PDC PJ PJ PN PJ PJ PN PJ PN PN PN PN PDC
Tgl Wafat 14-06-2014 14-06-2014 14-06-2014 14-06-2014 15-06-2014 15-06-2014 15-06-2014 15-06-2014 16-06-2014 16-06-2014 17-06-2014 18-06-2014 18-06-2014 19-06-2014 19-06-2014 20-06-2014 20-06-2014 20-06-2014 21-06-2014 21-06-2014 22-06-2014 22-06-2014 24-06-2014 24-06-2014 24-06-2014 24-06-2014 25-06-2014 26-06-2014 27-06-2014 27-06-2014 28-06-2014 29-06-2014 30-06-2014 01-07-2014 01-07-2014 01-07-2014 03-07-2014 03-07-2014 04-07-2014 04-07-2014 04-07-2014 05-07-2014 05-07-2014 05-07-2014 06-07-2014 07-07-2014 07-07-2014 08-07-2014 09-07-2014 10-07-2014 10-07-2014 11-07-2014 11-07-2014 11-07-2014 12-07-2014 13-07-2014 13-07-2014 13-07-2014 15-07-2014 15-07-2014 15-07-2014 16-07-2014 17-07-2014 17-07-2014 17-07-2014 17-07-2014 18-07-2014 18-07-2014 18-07-2014 20-07-2014 21-07-2014 21-07-2014 21-07-2014 22-07-2014 22-07-2014 22-07-2014 23-07-2014 23-07-2014 25-07-2014 26-07-2014 26-07-2014 26-07-2014 30-07-2014 30-07-2014 30-07-2014 30-07-2014 30-07-2014 30-07-2014 30-07-2014
Usia saat Wafat 80 67 80 71 60 72 59 65 85 75 89 85 70 75 64 56 61 67 79 71 82 76 61 54 71 60 64 64 64 65 61 62 79 58 78 63 67 72 79 82 55 69 66 65 83 58 79 57 66 64 72 74 60 66 62 62 73 62 68 79 58 57 62 67 77 60 71 70 71 63 71 56 61 68 94 71 62 72 75 59 74 74 79 65 71 75 74 79 71
Kd Cab K096 K011 K070 G334 C271 C015 N054 H153 S229-TRF E339 F094 G190 N054 L163 H152 K061 E089 F046 K051 H251 H245 G083 G035 F028 K011 K009 S229 D138 P187 K049 F046 G158 G083 G083 F354 D059 G038 G182 F092 F005 M191 K070 F075 A037 H029 B154 G016 G016 K148 P219 F092 F123 B053 P219 S229-TRF F092 F062 G140 K049 K023 H032 K061 P064 G083 F132 E012 E339 F005 R307 F084 S229 K045 H048 K041 D008 F286 F286 C091 C171 E012 H106 P050 H236 K049 F075 F025 C058 F286 F188
Cabang Pembayaran SURABAYA KALIASIN BOJONEGORO PONOROGO SOLO SLAMET RIYADI SIJUNJUNG BUKITTINGGI MANADO WONOSARI KANTOR DANA PENSIUN BRI JAKARTA PASAR MINGGU SUMEDANG BUMIAYU MANADO SAMPIT WATES PAMEKASAN SINGKAWANG MAJALENGKA MALANG KAWI MUNTILAN YOGYAKARTA KATAMSO SEMARANG PATTIMURA KLATEN INDRAMAYU BOJONEGORO BLITAR KANTOR DANA PENSIUN BRI PAGARALAM PALOPO MAGETAN MAJALENGKA WONOGIRI SEMARANG PATTIMURA SEMARANG PATTIMURA BANDUNG A.H. NASUTION PALEMBANG A.RIVAI KUDUS SOLO KARTASURA SUKABUMI BANDUNG AA. PRAYA LOMBOK PONOROGO PURWAKARTA BANDA ACEH YOGYAKARTA CIK DITIRO TANJUNG BALAI DEMAK DEMAK SAMPANG PINRANG SUKABUMI SUBANG MEDAN PUTRI HIJAU PINRANG KANTOR DANA PENSIUN BRI SUKABUMI PANDEGLANG SRAGEN MAGETAN JOMBANG KEBUMEN PAMEKASAN PARE-PARE SEMARANG PATTIMURA MAJALAYA BOGOR JAKARTA PASAR MINGGU BANDUNG AA. JAYAPURA SERANG KANTOR DANA PENSIUN BRI MADIUN MAGELANG LAMONGAN BATURAJA BANDUNG DEWI SARTIKA BANDUNG DEWI SARTIKA SOLOK SELATPANJANG BOGOR CILACAP MAKASAR A. YANI BANTUL MAGETAN PURWAKARTA GARUT PADANG BANDUNG DEWI SARTIKA CILEGON
Duka Cita No 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366
Nama Pensiunan SLAMET COKROHARDJO H.SAENAB RUSLI DJABAR NY ENDRO PURWANTO LILIK SUMARNI HARDJOPRAWIRO,NY M.YUSUF ACHMAD DJUREMI SUMARA WASTARA C,NY SRI SUSILOWATI,NY MARYONO MARIO SRI SUSILOWATI NY. MUHAMMAD RUSLAN SUGENG GIATNO M.SUGENG SUROSO KUNTO WIDIARSO BUWANG KARTO SUMARTO SUGANDI SALEM LUMBANTOBING SRI DADI BAMBANG SUGENG,NY FELEX DALTON BENYAMIN HARIM RUDANTO GEORGE BOHANG SAHRA ALI AKBAR MOCH.AFIT AFIATIN SYAFARUDDIN YUDI BAGIO SYARIF PRIHATIN MUNGAIDI SUNARYO WIYOTO SUDJARWO BURHAN ARIFIN MINTARDJO ALIZAR SLAMET HARTONO INARI MUH.FAIZAL M,NY SUKADI CHAMBALI SETYO HERMANTO TOLKHAN ISHAK KHAIRUL AZHAR MANURUNG YAHYA BAHAR RUWIYATI,NY SLAMET MUCHTAR AMIN WIDJANARKO ICHSAN ZAIN I GUSTI NGURAH KETUT R I GDE NURGATHA I GDE NURGATHA SUMARSILAH,NY HERMAN HARUN ICHWAN ENTIS SUTISNA WINARNO ADI SUMILIH SOFYAN WANDI,NY H.GUSTI KARUNIA USMAN DAYAH,NY LA DJADANG SUTARDJA ISMIYATI SUKISRAN.NY ENGKOS SOEBROTO W.P HERRY SUNARYO SALAMA LAEGGE M.KASMAT UTARJA ZAKARIA SALEH RUSLELA HS.NY SUMARYATI,NY KOESMAN SOEMOHARSONO TAMAT SUHERMAN M.SITI BARANI DARMANTO.R,NY DACHLAN WIRASASMITA SUKINI R.SOEDARTO,NY SOEDIRMAN A. FAISAL AZHARI TRIYONO NY. SRI NATUN SUPARMI ST.AMINAH TASRIYONO,NY SITJUK SUGIYANTO ADNAN THAIB SYAMSIR SINAGA TH.PASARIBU NAZLIA NAWIR LUBIS,NY TUTI SUPATMI MUHD.NAIM S,NY FACHRUDDIN AS RUBIYAH SAIMUN,NY MOCH. SYAHID AMRI KARNITI SUMAYA.NY HALIMAH SOPANDI.HA,NY MULYADI SUNARTO R.TATANG MUCHTAR SYAFRI NOER
Nomor Dana 08069 01618 03749U 01283 02899U 01619U 12811 09467 09797 25745 25108 02502C 16262 16355 06730 00864U 07867 02228 00324 27276 11803 06708 12080U 11567 00384 09683 07900 17471 03197U 13338 12803 08278 04258U 10768 31612U 05118U 05351U 18202 09614U 07157U 01536C 09353 23585 10804 06599 11390 11391 09267 20564 01866C 00438U 16296 08265 02690 02978 06847 00857 02596C 02390C 08845U 01848 07982 07033 01657 01379 05779U 02078 08197 08198 02403 09009 14144 16796 07402 02822U 09879 04180U 13226 16497 12075 18663 01429 12359U 01655 01237 14816 06097U 02490 09738
Jenis Pensiun PN PJ PDC PJ PN PJ PJ PJ PDC PN PDC PN PN PN PN PN PN PJ PJ PDC PN PN PN PDC PDT PN PDT PDC PN PDC PN PN PN PN PJ PN PN PDC PN PN PJ PN PN PJ PN PD PDC PDT PN PJ PN PJ PJ PJ PN PDT PJ PN PN PDT PN PN PJ PJ PN PJ PJ PJ PN PN PDT PJ PN PN PJ PJ PJ PJ PN PJ PJ PJ PJ PN PN PN PDC
Tgl Wafat 01-08-2014 02-08-2014 03-08-2014 03-08-2014 03-08-2014 03-08-2014 03-08-2014 04-08-2014 04-08-2014 04-08-2014 06-08-2014 06-08-2014 07-08-2014 07-08-2014 07-08-2014 07-08-2014 09-08-2014 10-08-2014 10-08-2014 10-08-2014 12-08-2014 12-08-2014 12-08-2014 13-08-2014 14-08-2014 16-08-2014 17-08-2014 17-08-2014 17-08-2014 18-08-2014 18-08-2014 18-08-2014 18-08-2014 19-08-2014 19-08-2014 20-08-2014 20-08-2014 20-08-2014 20-08-2014 20-08-2014 21-08-2014 21-08-2014 22-08-2014 23-08-2014 24-08-2014 25-08-2014 25-08-2014 25-08-2014 25-08-2014 25-08-2014 26-08-2014 26-08-2014 26-08-2014 26-08-2014 26-08-2014 28-08-2014 29-08-2014 29-08-2014 29-08-2014 29-08-2014 30-08-2014 30-08-2014 30-08-2014 01-09-2014 01-09-2014 02-09-2014 02-09-2014 03-09-2014 03-09-2014 04-09-2014 05-09-2014 06-09-2014 06-09-2014 06-09-2014 08-09-2014 08-09-2014 08-09-2014 08-09-2014 09-09-2014 10-09-2014 10-09-2014 10-09-2014 11-09-2014 11-09-2014 12-09-2014 12-09-2014 12-09-2014 12-09-2014 13-09-2014
Usia saat Wafat 76 75 60 94 63 60 74 66 66 61 64 75 58 64 74 60 70 84 72 62 71 74 58 68 73 76 73 69 65 67 66 73 62 73 52 58 59 67 59 62 79 72 61 70 74 69 69 69 62 74 60 59 77 81 80 71 83 78 83 59 88 75 70 69 85 63 83 71 75 83 76 59 63 79 67 73 59 62 58 70 65 86 55 62 95 60 61 83 70
Kd Cab H236 P047 K177 K049 F137 G076 F028 G097 G334 L121 K026 K023 K057 K009 S229 F100 B099 E329 Q246 Q273 E329 E339 F084 F123 E340 E018 F105 G035 K055 K033 L121 E330 C169 G173 P225 H185 H048 G014 B323 D138 H112 L031 K044 D115 M017 M124 M124 H134 C058 F165 F116 G142 D164 L003 P064 E012 E193 F005 S229-TRF K041 P118 F092 D115 A037 H074 F046 H029 F005 H251 H262 E193 G173 K172 K096 H152 S229-TRF B053 D130 B154 B053 M093 H136 K061 F165 F104 K033 H102 S229 D130
Cabang Pembayaran BANTUL MAJENE TRENGGALEK MAGETAN CIMAHI PURWODADI INDRAMAYU SURAKARTA SUDIRMAN SOLO SLAMET RIYADI BALIKPAPAN SUDIRMAN GRESIK JOMBANG NGAWI BLITAR KANTOR DANA PENSIUN BRI TASIKMALAYA TARUTUNG JAKARTA VETERAN LARANTUKA RUTENG JAKARTA VETERAN JAKARTA PASAR MINGGU SERANG SUBANG JAKARTA OTISTA JAKARTA TANAH ABANG CIANJUR KLATEN MOJOKERTO KEDIRI BALIKPAPAN SUDIRMAN JAKARTA FATMAWATI BATUSANGKAR BOYOLALI SUNGGUMINASA MAJENANG MAGELANG BREBES KISARAN PAGARALAM WONOSOBO KANDANGAN LUMAJANG BENGKULU DENPASAR GAJAH MADA TABANAN TABANAN GOMBONG PADANG JATIBARANG KARAWANG REMBANG SEKAYU BANJARMASIN SAMUDRA PARE-PARE BOGOR JAKARTA KEBAYORAN BARU BANDUNG AA. KANTOR DANA PENSIUN BRI LAMONGAN WATANSOPPENG SUKABUMI BENGKULU BANDA ACEH PURBALINGGA MAJALENGKA YOGYAKARTA CIK DITIRO BANDUNG AA. MUNTILAN PARAKAN JAKARTA KEBAYORAN BARU BOYOLALI SURABAYA RAJAWALI SURABAYA KALIASIN WATES KANTOR DANA PENSIUN BRI MEDAN PUTRI HIJAU METRO TANJUNG BALAI MEDAN PUTRI HIJAU SUMBAWA BESAR KUTOARJO PAMEKASAN JATIBARANG CIAMIS KEDIRI TEMANGGUNG KANTOR DANA PENSIUN BRI METRO
INFO | LXII | Februari 2015 | 35
Duka Cita No 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455
Nama Pensiunan M.YUSUF HORJANI SIREGAR TOGA RITONGA,NY I MADE NANDRA PRIASA RUDOLF S. SIHITE MEILASIH BASOEKI M NY. HJ MARDIYAH MARUF M. SUJATMIKO ENTJUN KUSNAMIHARDJA TH.SUKAMTINI,NY T.TUGIWAN.KS ROSIDI MUKTI MARDI DARYATMO SUYUDONO HASAN RIFAI H.IBRAHIM UMAR I MADE SUTHA S.P.GONO R. ACHMAD DJAUHARI H.IM.IBRAHIM KESUMA ENDANG HIDAYAT SOETARTO NAIMAH RAMLI ST KANDAK,NY EDDY.M.AKLIES MISMANTO RIYANTO HJ.SRI K. HATI SUDIARYO,NY H.MUCHTAR NY.SUPRAWATI MOEDJITO AGUS PURNOMO SAMUEL DAMOPOLII SUTARSIH JAMALUDIN NY SUHARTO,BSC SURADJI DADANG SUPRIATNA RB.MURDJOKO RUMADI MOMO ERAWAN ANA HERLIANA,NY FP SAGALA NURIDA SIAHAAN,NY R. HUTAHAEAN SLAMET BUDIONO TRIHARSONO MIRAJUDDIN H.ANDI RAHMAN RR.MASIYAH SUWARNO,NY TASWIR ZUBIR MUSLIMI BSC KUNDERIN MOH.SOLEH SOENARYO PIET KARODO ENANG SRIDIA SY.DUNGGIO M.RIDWAN BAGINDA SETIYONO B.S.,ny SUYATI DJUNAHAR NY H.M. SUTOYO NURMINI, NY DJUCHAERI HJ.TUTI YATI HASAN BASRI,NY SRI RAHAYU MULYONO,NY SUKARSIH THOIFUR NY. A.RASYID FAUZIE DAUD SALLIPADANG MARHAMAH M,NY I KETUT SIDEMEN ANI ROCHANI SOEPRATIKNYO MBA,NY DIDI SUSIDI SUPAAT PARLEM SITORUS SARONO AGUNG WASONO OBIH SOBIH SUGITO HASAN SAPUTRA JUNAH.NY SOEWARSINI R. HARSOYO,NY SUSANTO DAHLIA ABDUL MUIS WELLE,NY YEDI ACHDIYAT ASNAWI ILHAM A.H.YUSUF SLAMET SANTOSO MUSMAWA E.UDA NY LUDIA RONTING ANNAS BIN TANARI,NY LIES MARIANA, NY SUDARMANI BUDIYANTO TUTIK SRIANI SOETOMO,NY KUSMIYARTO H. SUDIRMAN HASAN ABNER RADHAKISIN
36 | INFO | LXII | Februari 2015
Nomor Dana 02899U 02826C 28441U 12330 00258 10424 20633 02682D 02752 09597U 09315 17635 12135U 24434 25265U 06809 06408U 07668 20848 12716 01076 17706 03059 07215U 11974 08023 02503C 19101 09539U 00621 13424 16792 10190U 18911 16140 00006 24357 02064 15414 13158 06416 15949 04488U 01030C 20023 10257 13274 20536 15019 18021 08766U 17677 04356U 14223 09307 14614 14646 01096U 02285 01266U 08228U 11298 18719 00747C 13740 08414 00475U 18231 10171U 03314U 07277U 11102 04787U 00684 02002 10056U 12989 01134U 09876U 01837 12539 10954 09153 35666 02491C 06023U 12250U 03054 05514U
Jenis Pensiun PJ PJ PN PDC PDT PA PN PJ PJ PN PN PDC PDT PN PDC PN PN PN PDC PN PJ PDC PDC PC PJ PD PN PN PN PJ PN PDC PN PDC PJ PDC PJ PN PJ PN PN PJ PN PJ PDC PN PDC PN PDC PDC PDC PDC PN PN PJ PN PJ PN PJ PJ PJ PDC PN PJ PN PJ PN PN PN PN PN PN PJ PJ PN PJ PN PN PN PDC PJ PJ PJ PJ PN PDC PN PDC
Tgl Wafat 15-09-2014 15-09-2014 15-09-2014 16-09-2014 17-09-2014 17-09-2014 18-09-2014 19-09-2014 20-09-2014 21-09-2014 23-09-2014 26-09-2014 26-09-2014 26-09-2014 27-09-2014 27-09-2014 27-09-2014 27-09-2014 28-09-2014 29-09-2014 29-09-2014 30-09-2014 01-10-2014 01-10-2014 01-10-2014 03-10-2014 03-10-2014 03-10-2014 03-10-2014 04-10-2014 04-10-2014 05-10-2014 05-10-2014 05-10-2014 06-10-2014 07-10-2014 07-10-2014 08-10-2014 10-10-2014 11-10-2014 11-10-2014 12-10-2014 12-10-2014 13-10-2014 13-10-2014 15-10-2014 15-10-2014 15-10-2014 15-10-2014 15-10-2014 16-10-2014 16-10-2014 17-10-2014 17-10-2014 18-10-2014 19-10-2014 19-10-2014 20-10-2014 20-10-2014 21-10-2014 22-10-2014 22-10-2014 23-10-2014 24-10-2014 24-10-2014 24-10-2014 24-10-2014 24-10-2014 24-10-2014 25-10-2014 26-10-2014 26-10-2014 27-10-2014 27-10-2014 28-10-2014 28-10-2014 29-10-2014 29-10-2014 29-10-2014 30-10-2014 31-10-2014 31-10-2014 01-11-2014 01-11-2014 01-11-2014 02-11-2014 02-11-2014 03-11-2014 03-11-2014
Usia saat Wafat 58 80 59 66 71 61 66 70 70 57 78 65 65 66 57 75 63 76 67 73 97 68 68 58 60 72 75 57 59 80 74 69 56 67 65 62 67 86 60 61 76 64 67 99 63 74 69 57 67 67 70 67 62 62 75 63 63 60 78 60 58 69 65 65 64 78 65 65 60 66 58 70 61 85 86 63 70 62 58 88 67 66 69 55 78 60 53 79 61
Kd Cab F137 S229-TRF P187 B314 H029 S229 H247 F286 H247 D342 G034 G016 G022 P219 M114 S229-TRF K044 E329 F105 G140 C015 N054 K044 H262 G022 E012 K033 K007 N036 K013 H245 K073 E012 G334 K055 F337 F104 B113 C170 C058 H153 L210 P187 H077 C058 C058 G022 G014 H134 P050 F123 E329 P118 K011 H029 H245 P111 G156 E012 G190 K011 K095 P232 N060 M124 H029 F133 G016 B099 H236 K009 F025 F028 K007 K009 K033 P118 F025 E120 F005 H004 L180 P050 K021 K096 H247 P111 G156 D108
Cabang Pembayaran CIMAHI KANTOR DANA PENSIUN BRI PALOPO BALIGE YOGYAKARTA CIK DITIRO KANTOR DANA PENSIUN BRI SLEMAN BANDUNG DEWI SARTIKA SLEMAN PALEMBANG SRIWIJAYA KENDAL DEMAK JEPARA PINRANG SEMARAPURA KANTOR DANA PENSIUN BRI LUMAJANG JAKARTA VETERAN CIANJUR SRAGEN BUKITTINGGI MANADO LUMAJANG PARAKAN JEPARA BOGOR KEDIRI BANYUWANGI KOTAMOBAGU BONDOWOSO YOGYAKARTA KATAMSO PROBOLINGGO BOGOR SOLO SLAMET RIYADI MOJOKERTO BANDUNG NARIPAN CIAMIS PEMATANG SIANTAR PEKANBARU PADANG WONOSARI RANTAU PALOPO PURWOKERTO PADANG PADANG JEPARA BREBES GOMBONG MAKASAR A. YANI SUBANG JAKARTA VETERAN WATANSOPPENG BOJONEGORO YOGYAKARTA CIK DITIRO YOGYAKARTA KATAMSO WATAMPONE BATANG BOGOR BUMIAYU BOJONEGORO SUMENEP RANTEPAO PALU TABANAN YOGYAKARTA CIK DITIRO KUNINGAN DEMAK TARUTUNG BANTUL BLITAR GARUT INDRAMAYU BANYUWANGI BLITAR KEDIRI WATANSOPPENG GARUT TANGERANG BANDUNG AA. BANJARNEGARA KUALA KAPUAS MAKASAR A. YANI JEMBER SURABAYA KALIASIN SLEMAN WATAMPONE BATANG CURUP
Duka Cita No 456 457 458 459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532
Nama Pensiunan TEDDY SETIADI HJ.RETNO MURTI MULYADI,NY MUCHTAR MURSALIN SLAMET RIYADI GATOT BUDIONO MARDIYAT SIMAN HADISOEWARNO B.SAKEM KARLAM,NY H. ABDUL HALIM MUHIDIN HASAN SUHARI YITNO SUPARDI AMBARI HS AMINAR ASRAN,NY ELISABET RANTE ANDARIAS NY ABADI SITI JAWIYAH IBRAHIM TIRO,NY SUPARMAN HADI SUWARTO SUMARDJO DINATA SOEMIOTO OEJI BUDI TJAHYONO ANWAR ISKANDAR LILI SURYANA MASENDANG H. SYAHRUDDIN MASUD ROBERTHUS SUDARYO RUSTAMADJI SANIMAN MOCH ARIFIN KONDI SURYADI KAHAR KUSMEN H. ABDUL HARIS M. HARNOWO OEDOYO RAPINGUN HADISUSILO ACHMAD MUSTOFA HUSNI THAMRIN CIKA SUMINAR ACENG,NY V. WIKUNTORO H.M.DACHLAN LOLO SALAMOUN AR. ACHMAD KURMEN W. BUDIYANTO MUSTAFA I NENGAH NORDEN MASRUKHIN SOEBROTO M. SOEGIANTO SOERIP YUSUF S. SUYOTO DJUMADI KASIRUN SULIYAH BARIMAN NY. N.SOETISNA KARTAMIHARDJA EDMON HERMANSYAH J.M.KUSMABDILAH NY HARRY MADA PUJANGGA H.E.A.TOMAHUW MUSRIYATI SUBARI. NY. MOCH. KAHFI SITI ATIKA SABRA EFENDI NY UNGGUL PRIBADI M.A.WACHYU SYAMSUARDI SUDARNINGSIH NADARHAN ACHMAD KOSASIH SUTIAH YAKUB SAALI,NY KOMAR IRAH SUKIYAT,NY SOETRISNO HJ. NAISAH M.DJAFAR UMAR,NY NGAWIYATUN PETRUS HAMID H.,NY CHOTIDJAH E. MUSLICH,NY WINARNO H. ISKANDAR
Nomor Dana 00201U 02505 10484U 02323 20654 20570 08453 00962C 11837 14982 01459C 33700 07748U 10370 00096 20571 09370 13852 18814 08798U 12261 23028 24619 02624C 02474C 12626 06160U 16347 14848 13453 02599 06270U 48588 06381U 08410 09579 17440 30784 17309 14236 13890 19898 11878 14136 11538U 11600U 33850 02733 15151 00126B 09411C 08191U 17298 00920 07499 11566 01501C 22925 23313 07175C 07681U 01921 09041 02472 08044 14139 02786 08164 02253 11709U 06819 02831 10108 03037 02358C 07876U 08166
Jenis Pensiun PN PJ PN PJ PN PDC PN PJ PDC PN PJ PJ PN PJ PJ PN PJ PDC PDC PN PN PDC PN PJ PJ PN PN PN PDC PDC PN PN PDC PJ PN PN PDC PJ PJ PDC PN PN PJ PDC PDC PDC PDC PN PDC PN PDT PJ PN PJ PN PDT PJ PDC PN PJ PN PJ PN PN PJ PDT PN PN PJ PDC PJ PN PJ PJ PJ PN PDT
Tgl Wafat 04-11-2014 04-11-2014 07-11-2014 07-11-2014 07-11-2014 07-11-2014 07-11-2014 08-11-2014 09-11-2014 10-11-2014 10-11-2014 10-11-2014 10-11-2014 13-11-2014 13-11-2014 14-11-2014 15-11-2014 15-11-2014 16-11-2014 16-11-2014 17-11-2014 19-11-2014 20-11-2014 21-11-2014 21-11-2014 22-11-2014 23-11-2014 24-11-2014 25-11-2014 25-11-2014 26-11-2014 27-11-2014 27-11-2014 28-11-2014 01-12-2014 02-12-2014 04-12-2014 04-12-2014 05-12-2014 05-12-2014 05-12-2014 06-12-2014 06-12-2014 06-12-2014 07-12-2014 07-12-2014 09-12-2014 10-12-2014 10-12-2014 11-12-2014 11-12-2014 12-12-2014 14-12-2014 15-12-2014 15-12-2014 17-12-2014 17-12-2014 17-12-2014 18-12-2014 18-12-2014 19-12-2014 19-12-2014 19-12-2014 24-12-2014 24-12-2014 26-12-2014 28-12-2014 29-12-2014 30-12-2014 30-12-2014 31-12-2014 31-12-2014 03-01-2015 04-01-2015 05-01-2015 06-01-2015 19-01-2015
Usia saat Wafat 62 82 62 78 65 70 75 73 68 73 86 61 60 72 68 62 74 67 67 62 79 66 58 74 69 66 64 67 77 67 82 62 55 54 76 78 63 56 59 66 63 59 68 66 55 63 50 81 68 61 72 56 63 89 78 71 79 54 58 69 60 82 72 76 71 61 81 75 85 53 71 81 73 79 75 58 73
Kd Cab F105 S229-TRF N279 K096 K055 G156 G035 H004 M124 H152 H029 G016 D130 A037 P232 G156 P050 K086 K055 F355 F005 K011 P258 E012 F123 P240 G173 K021 K033 K051 F025 G016 P111 K026 G083 S229-TRF H106 D008 F005 H029 P240 S229-TRF K360 G140 A087 M125 H251 E340 F133 E139 S229 K177 G190 S229 S229-TRF F355 E335 C174 G081 H134 K007 D115 E329 F075 C268 H004 E330 F005 D020 F105 E018 H074 P064 S229 F062 H151 F094
Cabang Pembayaran CIANJUR KANTOR DANA PENSIUN BRI LIMBOTO SURABAYA KALIASIN MOJOKERTO BATANG KLATEN BANJARNEGARA TABANAN WATES YOGYAKARTA CIK DITIRO DEMAK METRO BANDA ACEH RANTEPAO BATANG MAKASAR A. YANI SIDOARJO MOJOKERTO PAMANUKAN BANDUNG AA. BOJONEGORO SINJAI BOGOR SUBANG BANTAENG BOYOLALI JEMBER KEDIRI MALANG KAWI GARUT DEMAK WATAMPONE GRESIK SEMARANG PATTIMURA KANTOR DANA PENSIUN BRI CILACAP BATURAJA BANDUNG AA. YOGYAKARTA CIK DITIRO BANTAENG KANTOR DANA PENSIUN BRI SURABAYA KUSUMA BANGSA SRAGEN SIGLI NEGARA MUNTILAN JAKARTA OTISTA KUNINGAN BEKASI KANTOR DANA PENSIUN BRI TRENGGALEK BUMIAYU KANTOR DANA PENSIUN BRI KANTOR DANA PENSIUN BRI PAMANUKAN JAKARTA KRAMAT TANJUNG PINANG SALATIGA GOMBONG BANYUWANGI BENGKULU JAKARTA VETERAN PURWAKARTA BANGKINANG BANJARNEGARA JAKARTA FATMAWATI BANDUNG AA. JAMBI CIANJUR JAKARTA TANAH ABANG PURBALINGGA PARE-PARE KANTOR DANA PENSIUN BRI PANDEGLANG AJIBARANG SUMEDANG
Segenap Direksi, Staf dan Pekerja Dana Pensiun BRI menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga seluruh amal baiknya diterima di sisiNya, dan diampuni segala dosa-dosanya, serta diberikan ketabahan bagi yang ditinggalkannya. Amin. INFO | LXII | Februari 2015 | 37
Foto
Silahturrahmi 1435 H keluarga PPBRI Cabang Purbalingga 04 Agustus 2014
Direktur Utama PT BRI (Persero) Tbk. Sofyan Basir berkenan membuka acara MUBES PPBRI ke XII, Cisarua-Bogor 16-17 September 2014.
Direksi Dana Pensiun BRI dan sesepuh Pensiunan BRI berkesempatan menghadiri MUBES XII PPBRI di Cisarua-Bogor
Pelayanan Customer service Dana Pensiun BRI kepada Pensiunan penerima Tambahan Kesejahteraan (Takes)
Workshop manajemen Risiko Perusahaan Anak Dana Pensiun BRI & YKP BRI, Jakarta 17 September 2014
Peringatan HUT PPBRI ke-45 PPBRI Cabang Magetan 20 September 2014
Direktur Dana pensiun BRI Hartono Sukiman blusukan kekediaman pensiunan Lientje Nigi (83 tahun), Kerombosan-Manado.
Blusukan Hartono Sukiman ke rumah pensiunan R. Sumarno (83 tahun), Karangwaru-Yogyakarta
38 | INFO | LXII | Februari 2015