Yanti wulandari
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PERMASALAHAN KESEBANGUNAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI Yanti Wulandari (2814123156) Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa dan solusinya dalam materi kesebangunan. Siswa kurang memahami apa perbedaan antara kesebangunan dan kekongruenan suatu bangun datar. Kesulitan yang dialami siswa terutama dalam memahami tentang sisi dan sudut. Untuk menjelaskan kesebangunan dapat digunakan berbagai media, salah satu media yang digunakan dalam tulisan ini adalah alat peraga yang dinamakan ”Papan Segitiga Kesebangunan” . Guru mendemonstrasikan alat peraga tersebut. Dengan menggunakan alat peraga ini diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi tentang kesebangunan segitiga yang disampaikan oleh guru. Kata kunci : demonstrasi, kesebangunan, pemahaman.
ABSTRACT This paper aims to find out the problems faced by the students and the solution in the material similarity. Students not understand what the difference between similarity and congruence a flat wake. Difficulties experienced by students, especially in understanding about the sides and angles. To explain the similarity can be used a variety of media, one of the media used in this paper are props called "Triangle Board similarity". The teacher demonstrates the props. By using props are expected to help students to more easily understand the material on triangle similarity presented by the teacher. Keywords: demonstrations, similarity, understand.
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 1
Yanti wulandari
telah ditentukan dari pihak guru atau
PENDAHULUAN Pelajaran matematika adalah
sekolah.
Proses
salah satu pelajaran yang dipelajari
berpusat
pada
siswa mulai dari jenjang SD sampai
berpusat
perguruan
Matematika
perkembangan siswa. Ketiga, faktor
memegang peranan penting karena
sistem penilaian. Faktor penilaian di
dengan belajar matematika secara
sekolah
benar, daya nalar siswa dapat terolah.
menilai hasil akhir pekerjaan siswa
Mengapa siswa tidak memiliki minat
dan bukan menilai proses pekerjaan
yang
pelajaran
siswa. Akibatnya siswa yang sudah
matematika? Ada beberapa faktor
berusaha keras jika hasilnya salah,
penyebab. Pertama, faktor budaya,
maka akan memperoleh nilai yang
dalam masyarakat kita ada budaya
jelek dalam pelajaran matematika.
bahwa orang kurang senang dengan
Keempat, faktor orang tua atau
budaya
Makin
keluarga. Banyak orang tua kurang
banyaknya teknologi yang dapat
dapat memahami beratnya beban
menggantikan peran kerja manusia
siswa dalam belajar di sekolah,
makin membuat orang tidak mau
sehingga banyak orang tua yang
bekerja
tidak
tinggi.
tinggi
terhadap
kerja
keras
keras.
dan
cenderung
belajar guru
atau
kita
masih
dan belum
memperhatikan
cenderung
suportif
hanya
terhadap
menyerahkan banyak hal kepada
anaknya.
mesin atau alat bantu lain. Kedua,
mengandalkan proses belajar telah
faktor sistem pendidikan. Faktor
beres
sistem pendidikan kita cenderung
perkembangan siswa tidak terpantau
menentukan segala sesuatunya dari
atau malah tidak terperhatikan sama
“atas”.
sekali. Jika ada orang tua yang
Paradigma
berpengaruh
ini
kemudian
dalam
proses
memiliki
Terkadang
anak-
di
orang
sekolah
waktu
lebih
tua
sehingga
untuk
pembelajaran di kelas. Guru adalah
memperhatikan
sumber informasi utama dan siswa
belajar
adalah bejana yang akan diisi dengan
karena banyak orang tua yang tidak
berbagai macam pengetahuan. Siswa
menguasai materi matematika dan
kemudian menjadi objek belajar
cara
yang harus menuruti aturan yang
kebingungan ketika anak mempunyai
siswa,
perkembangan masalah
mengajarnya
muncul
sehingga
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 2
Yanti wulandari
masalah
terkait
materi
lain siswa, guru, sarana dan proses
pelajaran lalu bertanya pada orang
belajar mengajar (PBM). Dari segi
tua. Kelima, faktor
siswa
studi.
dengan
sifat bidang
Matematika
karakteristik
yang
memiliki
malas
belajar,
kurangnya motivasi dari orang tua,
khas,
lemah dalam berhitung, kesadaran
berbeda dengan disiplin ilmu yang
belajar rendah. Segi guru kurang
lain. Sifat-sifat khas ini membuat
memberi
motivasi,
kebanyakan siswa tidak mudah untuk
menerapkan
pembelajaran
secara
efektif dan minimnya bimbingan
langsung
sangat
masih
menaruh
minat
guru
bekerja keras lebih dahulu untuk
siswa. Dilihat dari sarana masih
dapat melihat daya tarik matematika.
minim
Masalahnya, banyak anak yang tidak
matematika, terbatasnya prasarana
memiliki
yang
dan
mau
mengatasi
aktif
terhadap matematika. Anak harus
ketekunan
dalam
kurang
media
berkaitan
kesulitan
pembelajaran
dengan
bergelut dengan kerja keras untuk
pelajaran
menemukan daya tarik tersebut.
pelaksanaan PBM masih monoton
Keenam, faktor guru, dibandingkan
dan membosankan.
dengan guru-guru bidang studi lain,
Guru
matematika.
mata
harus
Di
sisi
mampu
guru matematika cenderung mudah
menemukan metode yang tepat untuk
marah terhadap siswa, karena pada
mengatasi
satu
untuk
Salah satu model pembelajaran yang
tsrget
diharapkan
sisi
ada
memenuhi
tuntutan
kurikulum,
permasalahan
mampu
tersebut.
mengatasinya
kelulusan lewat ujian nasional, dan
adalah metode demonstrasi. Metode
lain-lain. Sedangkan pada sisi yang
demonstrasi adalah metode yang
lain banyak siswa yang cenderung
digunakan
lamban
peserta dengan cara menceritakan
dalam
matematika penyelesaian
dan
mempelajari lemah
matemaka
membelajarkan
dalam
dan memperagakan suatu langkah-
(Catur,
langkah pengerjaan sesuatu. Metode
2009:1)
demonstrasi dipilih sebagai salah
Hasil belajar siswa pada materi kesebangunan
untuk
masih
satu alternatif karena metode ini
tergolong
merupakan pendekatan pengajaran
rendah, adapun penyebabnya antara
yang menggunakan masalah masalah
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 3
Yanti wulandari
dunia ingatan sebagai kontek bagi
hidup, terutama bangunan untuk
peserta didik untuk belajar berpikir
meningkatkan
kritis dan terampil memecahkan
murid. Berikut ini adalah beberapa
masalah,
kegunaan
serta
mendapatkan
pengetahuan.
motivasi
dan
matematika
nilai
sejarah
untuk
pengajaran
matematika
dan
KAJIAN TEORI
matematika
selanjutnya
A. Sejarah Matematika
2012:25)
Matematika
adalah
cermin
1.
belajar
pengembangan
Matematika
(Abdul,
disajikan
peradaban manusia. Oleh karena itu,
sebagai suatu subjek yang
tidaklah berlebihan jika dikatakan
dinamis dan prosesif.
bahwa sejarah matematika adalah
2.
Tidak hanya mengingatkan
sejarah peradaban manusia. Para ahli
kita tentang masa silam,
matematika dapat berbangga karena
tetapi
pengetahuan yang mereka ciptakan
memperluas perbendaharaan
(matematika), lebih dari pengetahuan
pengetahuan kita.
yang lain, baik dari segi eksaknya maupun
dari
Seharusnya
segi
kegunaannya.
dunia
pendidikan
menyediakan
tempat
dalam
kurikulumnya
untuk
sejarah
karena
sejarah
matematika,
3.
mengajar
kita
Memberi peringatan kepada kita terutama kepada murid untuk
tidak
keputusan
mengambil
yang
tergesa-
topic
dalam
gesa. 4.
Banyak
matematika akan membuka mata kita
matematika
untuk melihat bahwa matematika
diajarkan melalui diskusi
adalah pengetahuan dan ilmu yang
sejarahnya.
progressif
secara
terus
menerus
5.
yang
dapat
Menghemat waktu murid
melalui penelitian dan intuisi untuk
untuk menyelesaikan soal,
membentuk peradaban manusia.
dengan menghindari metode
Sejarah besar
matematika
peranannya
sangat
yang telah gagal dipakai
dalam
oleh
pembelajaran matematika, membuat
ahli
matematika
terdahulu.
pembelajaran menjadi efektif dan
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 4
Yanti wulandari
6.
Murid bahwa
akan
mengetahui
matematika
dikembangkan,
7.
itu
dasarnya
yang
diungkapkan
J.
Bruner
berpendapat
Semua istilah, konsep, dan
matematika ialah belajar tentang
kesepakatan dapat dipahami
konsep-konsep
dengan baik hanya dengan
matematika.
latar
belakang
sejarah.
9.
Pengertian belajar matematika
adalah kebutuhan manusia.
referensi
8.
B. Belajar Matematika
bahwa
Pengertian
belajar
dan
struktur
belajar
menurut
Sudjana adalah suatu proses yang
Memperlihatkan
bahwa
ditandai dengan adanya perubahan
matematika adalah buatan
perubahan
manusia, sehingga murid
Perubahan sebagai hasil dari proses
merasakan bahwa mereka
belajar,
juga dapat dikontribusikan
berbagai bentuk seperti perubahan
terhadap pengembangannya.
pengetahuan, pemahamn, sikap dan
Mengungkapkan
tingkah
bahwa
pada
dapat
diri
seseorang.
ditunjukan
laku,
dalam
keterampilan,
semua cabang matematika
kecakapan,
dikembangkan berhubungan
perubahan aspek aspek yang lain
satu dengan yang lainnya,
yang ada pada individu yang belajar.
sehingga dapat mencegah
Dengan
murid
partisi
dasarnya adalah perubahan tingkah
saling
laku berkat adanya pengalaman.
dari
matematika
yang
asing.
demikian
serta
belajar
pada
Perubahan tingkah laku itu meliputi
10. Mengungkapkan bagaimana para
kebiasaan
ahli
matematika
keterampilan,
kebiasaan,
pengetahuan,
pemahaman,
sikap, dan
berjuang mati-matian untuk
apresiasi. Sedangkan yang dimaksud
mengembangkan
dengan pengalaman dalam proses
matematika, membangkitkan murid
untuk
eksperimen.
sehingga minat melakukan
belajar
adalah
individu Morris
interaksi
dengan L.
Bigge
antara
lingkungannya. (menyebutkan
bahwa “Belajar adalah perubahan yang
menetap
dalam
kehidupan
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 5
Yanti wulandari
seseorang yang tidak diwariskan
C. Metode Demonstrasi
secara genetis.“ Sedangkan Marle J. Moskowitz,
menyebutkan
bahwa
Metode metode
demonstrasi
adalah
digunakan
untuk
yang
“Belajar adalah perilaku sebagai
membelajarkan peserta dengan cara
hasil
menceritakan
langsung
dari
pengalaman
dan
memperagakan
bukan akibat hubungan hubungan
suatu langkah-langkah pengerjaan
dalam sistim syaraf yang dibawa
sesuatu.
sejak lahir.“ Berdasarkan definisi
praktek yang
tersebut dapat disimpulkan bahwa
peserta. Karena itu, demonstrasi
belajar
sebagai
dapat dibagi menjadi dua tujuan:
akibat
demonstrasi proses untuk memahami
dapat
perubahan
diartikan
tingkah
laku
Demonstrasi
interaksi dengan lingkungan bukan
langkah
dari penurunan gen.
demonstrasi
Ada beberapa hal pokok dalam belajar, antara lain sebagai berikut : 1. Belajar
merupakan
suatu
perubahan dalam tingkah laku. 2. Belajar
merupakan
suatu
merupakan
diperagakan kepada
demi
langkah hasil
:dan untuk
memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses. Biasanya, setelah
demonstrasi
dilanjutkan
dengan praktek oleh peserta sendiri. Sebagai
hasil,
peserta
perubahan yang terjadi melalui
memperoleh
latihan atau pengalaman.
langsung setelah melihat, melakukan
3. Belajar merupakan perubahan yang relatif mantap. 4. Tingkah laku yang dialami karena
demonstrasi
yang
dikombinasikan
dengan
Tujuan telah praktek
adalah membuat perubahan pada
aspek
kepribadian
rana keterampilan (Syifa, 2014:53).
maupaun
perubahan
psikis dalam
pengertian, pemecahan suatu masalah, kecakapan, sikap.
sendiri.
menyangkut
fisik
seperti
merasakan
belajar
belajar
berbagai baik
dan
pengalaman
akan
keterampilan, kebiasaan
atau
Langkah
–
langkah
melaksanakan metode demonstrasi adalah sebagai berikut. 1. Tahap persiapan, pada tahap persiapan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain:
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 6
Yanti wulandari
a. Rumuskan
tujuan
yang
– tugas apa yang harus
harus dicapai oleh peserta
dilakukan
didik
proses
didik, misalnya ditugaskan
berakhir.
untuk mencatat hal – hal
meliputi
yang
setelah
demonstrasi Tujuan
ini
beberapa
aspek
aspek
seperti
pengetahuan
dan
keterampilan tertentu. b. Persiapan garis-garis besar –
oleh
peserta
penting
dari
pelaksanaan demonstrasi. b. Langkah
pelaksanaan
demonstrasi,
mulailah
demonstrasi
dengan
langkah
kegiatan – kegiatan yang
akan
merangsang peserta didik
dilakukan. Hal ini dilakukan
untuk berpikir. Misalnya
untuk
pertanyaan – pertanyaan
langkah demonstrasi
yang
menghindari
yang mengandung teka –
kegagalan. c. Lakukan
uji
demonstrasi. meliputi
Uji
coba
teki sehingga mendorong
coba
peserta didik tertarik untuk
segala peralatan
yang diperlukan.
memperhatikan demonstrasi. 1) Ciptakan
2. Tahap pelaksanaan
suasana
yang
a. Langkah
pembukaan,
menyejukkan dan hindari
sebelum
demonstrasi
suasana
yang
dilakukan ada beberapa
menegangkan.
yang
dilakukan
Yakinkan bahwa semua
antara lain: 1) Aturlah
peserta didik mengikuti
tempat
jalannya demonstrasi. 3)
harus
duduk
memungkinkan
yang semua
Berikan
2)
kesempatan
peserta didik dapat melihat
kepada peserta didik untuk
dengan jelas apa yang
secara aktif memikirkan
didemonstrasikan.
lebih lanjut. Sesuai dengan
Kemukakan
tujuan
2) apa
yang harus dicapai peserta
apa
yang
dilihat
dari
proses demonstrasi.
didik. 3) Kemukakan tugas
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 7
Yanti wulandari
c. Langkah
mengakhiri
d. Demonstrasi
apabila
demonstrasi,
apabila
dilaksanakan dengan tepat,
demonstrasi
selesai
dapat melihat hasilnya.
dilakukan,
proses
pembelajaran
perlu
diakhiri
dengan
memberika tertentu
tugas–tugas yang
kaitannya pelaksanaan dan
proses
ada dengan
demonstrasi pencapaian
tujuan pemeblajaran. Kelebihan
dan
e. Demonstrai
mudah teringat daripada bahasa
dalam
metode demonstrasi adalah sebagai berikut.
buku
pegangan atau penjelasan pendidik. 2. Kelemahan a. Peserta
didik
terkadang
sukar melihat dengan jelas benda
kelemahan
seringkali
yang
akan
dipertunjukkan. b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
1. Kelebihan
c. Sukar dimengerti apabila
a. Demonstrasi mendorong
dapat motivasi
belajar peserta didik. b. Demonstrasi menghidupkan
didemonstrasikan guru
yang
menguasai dapat
pelajaran
oleh kurang
apa
yang
didemonstrasikan. d. Demonstrasi memerlukan
karena peserta didik tidak
persiapan
hanya mendengar tetapi
matang,
juga
persiapan yang memadai
melihat
peristiwa
yang terjadi. c. Demonstrasi
yang
lebih
sebab
tanpa
demonstrasi dapat
bisa
sehingga
gagal dapat
mengaitkan teori dengan
menyebabkan model ini
peristiwa alam lingkungan
tidak efektif lagi.
sekitar. Dengan demikian
e. Demonstrasi memerlukan
peserta didik dapat lebih
peralatan, bahan – bahan
menyakini
dan tempat yang memadai
materi pelajaran.
kebenaran
berarti penggunaan model
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 8
Yanti wulandari
ini
lebih
mahal
dibandingkan
jika
dialami
dengan
siswa
terutama
dalam memahami tentang
ceramah.
sisi dan sudut. Biasanya
f. Demonstrasi memerlukan kemampuan
siswa
dan
tidak
membedakan
bisa
bahwa
dua
keterampilan guru yang
bangun datar yang sebangun
khusus
sehingga
belum tentu kongruen dan
dituntut
untuk
guru bekerja
dua
lebih professional.
bangun
kongruen
datar sudah
yang pasti
sebangun. Kedua hal ini PEMBAHASAN
bisa di ketahui berdasarkan
A. Kesulitan Siswa Dalam
perbandingan
panjang sisi dan besar sudut
Permasalahan Kesebangunan Prestasi belajar geometri siswa di Indonesia adalah sangat rendah. Bukti-bukti
empiris
di
ukuran
dari bangun datar tersebut. 2. Untuk kasus khusus siswa
lapangan
seringkali
menemui
menunjukkan bahwa masih banyak
kesulitan
siswa yang mengalami kesulitan
membayangkan
dalam belajar geometri, mulai tingkat
kondisi
dasar sampai perguruan tinggi. Di
segitiga
SMP
semua jenis segitiga.
ditemukan
bahwa
masih
bahwa
kesebangunan berlaku
Konsep
banyak siswa yang belum memahami
untuk
segitiga
untuk
pada
konsep-konsep geometri khususnya
kesebangunan merupakan salah satu
kesebangunan.
materi
kajian
geometri
dalam
Masalah kesulitan siswa dalam
matematika sekolah yang mengalami
memahami konsep kesebangunan,
kesulitan. Kendala belajar siswa yang
yaitu:
berkaitan
1. Siswa kurang memahami apa
perbedaan
kesebangunan
antara dan
kekongruenan suatu bangun datar.
Kesulitan
yang
dengan
kesebangunan masalah
konsep
merupakan
dalam
suatu
pembelajaran
matematika. Apabila kendala ini tidak segera
di
ditemukan,
maka
diperkirakan siswa akan mengalami kendala dalam belajar matematika
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 9
Yanti wulandari
karena sejumlah konsep matematika
segitiga
terkait dengan konsep kesebangunan.
disampaikan oleh guru.
yang
2) Bagi guru matematika B. Penerapan Metode
yaitu
membantu
Demonstrasi Mengenai
mengembangkan bentuk
Permasalahan Kesebangunan
alat peraga yang cepat
Untuk
menjelaskan
kesebangunan berbagai
dapat
media.
digunakan
Prinsip
dari
dalam
mengajarkan
matematika
sehingga
siswa akan lebih mudah
penggunaan media ini di antaranya
memahami
konsep
adalah keterjangkauan alat/media,
matematika
yang
interaktif,
disampaikan guru.
sesuai
menarik
konsep,
(Widyantini,
dan
2010:45)
Dalam tulisan ini, media
yang
digunakan adalah alat peraga.
peraga Papan Segitiga Kesebangunan ini dapat
1. Alat Peraga
bermanfaat
Alat peraga atau media pembelajaran
b. Mamfaat Teoritis: 1) Alat
ini
dinamakan
dalam
meningkatkan pemahaman
siswa
“Papan Segitiga Kesebangunan”,
tentang
yang mempunyai fungsi untuk
kesebangunan
mempermudah
membuktikan
2) Dapat menunjukkan
kesebangunan segitiga secara
kepada siswa secara jelas
konstektual (Sigit, 2011:24-27)
tentang
2. Manfaat
kesebangunan
dari
materi segitiga.
materi segitiga.
Manfaat yang diharapkan
3) Sebagai media untuk
pembuatan
menunjukkan hubungan
alat
peraga
adalah:
antara
a. Manfaat praktis: 1) Bagi
konsep
matematika dengan dunia
siswa yaitu membantu
di
siswa untuk lebih mudah
aplikasi konsep dalam
memahami
kehidupan
tentang
materi kesebangunan
sekitar
kita
nyata.
serta
4)
Menarik perhatian siswa
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 10
Yanti wulandari
dalam
proses
pembelajaran
yang
telah
dilengkapi
ukuran satuan panjang,
matematika.
5)
kemudian ujung pangkal
Merangsang siswa untuk
ditali
lebih menyukai pelajaran
Usahakan
matematika.
antenna
3. Pembuatan Alat Peraga
dengan antenna. panjang sama
dengan
panjang penggaris besi.
a. Alat dan bahan yang
Ujung pangkal garisan
dibutuhkan yaitu: 1) Alat
besi
meliputi,
kemudian dua penggaris
pukul
besi,
diberi
lubang,
cuter, penggaris, bor. 2)
itu
digabung
Bahan meliputi, papan
satu.
tulis/White board 1 buah,
setelah digabung diberi
antena radio ukuran 30
skrub, lalu ditempel pada
cm 4 buah, mur baut
papan
1buah, spidol permanen
disediakan, diukur jarak
warna hitam 1 buah,
ke
penggaris besi ukuran 30
maupun diagonalnya. 5)
cm 2 buah.
Atur
4)
menjadi Kemudian
yang
horizontal,
sudah
vertical
sedemikian
b. Langkah pembuatan
sehingga
Cara
Papab
digerakkan dengan bebas
Kesebangunan
dengan catatan siku-siku
pembuatan
Segitiga
antena
rupa
adalah sebagai berikut: 1)
segitiga
Siapkan
geser. 6) Beri tiap-tiap
papan
tidak
bisa
tulis/white board. 2) Pada
sudut
papan tersebut buat garis-
mempermudah
garis
untuk
pembuktian segitiga yang
proses
sebangun.
strimin
membantu penggambaran, diberi panjang
ukuran satuan.
serta tiap 3)
Siapkan penggaris besi
variabel
boleh
7)
sedemikian sehingga
agar dalam
Atur serupa
alat
peraga
kelihatan rapi, bagus dan menarik.
8)
Setelah
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 11
Yanti wulandari
selesai
membuat,
alat
segitiga sesuai keinginan
peraga siap digunakan
dengan syarat titik A
sebagai
harus tegak lurus dengan
media
pembelajaran.
garis horizontal di angka
4. Penggunaan Alat Peraga a. Indikator
:
20 dengan menggunakan 1)
antenna. 2) Ukur dan
Menjelaskan syarat dua
amati segitiga tersebut.
segitiga yang sebangun.
3) Bandingkan segitiga
2)
tersebut, kemudian amati
Menjelaskan
perbandingan
panjang
apakah segitiga tersebut
sisi dua segitiga yang
sebangun atau tidak. 4)
sebangun.
Dengan cara yang sama,
b. Prasyarat penggunaan
buat segitiga lagi dengan
Memahami syarat-syarat
ukuran yang berbeda dan
kesebangunan
tentukan apakah segitiga
bangun
datar dalam matematika. c. Langkah-langkah penggunaan:
1)
tersebut sebangun atau tidak.
Buat
5. Skenario Penggunaan Pembelajaran alat Peraga No
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Kegiatan awal 1
Berdoa dan presensi
2
Apersepsi: peserta didik diingatkan kembali mengenai syarat-syarat kesebangunan bangun datar.
3
Motivasi: guru menyampaikan manfaat
5 menit
kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari. 4
Menyampaikan tujuan : bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang materi kesebangunan segitiga. Kegiatan inti
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 12
Yanti wulandari
Eksplorasi 5
Guru membagi peserta didik menjadi lima
3 menit
kelompok 6
Guru membagikan satu lembar kerja peserta didik (LKPD) untuk masing-masing kelompok.
7.
1 menit
Guru menjelaskan bahwa setiap kelompok diharuskan mengidentifikasi syarat segitiga
2 menit
sebangun dan menyelesaikan soal pada LKPD Elaborasi 8
Guru mendemonstrasikan alat peraga papan segitiga kesebangunan secara klasikal kepada peserta didik sementara peserta didik dalam
22 menit
kelompok menuliskan pada LKPD kejadian yang ada pada alat peraga papan kesebangunan segitiga. Konfirmasi 9
Setiap kelompok mempresentasikan hasil
10 menit
diskusinya Penutup 10
Guru menyampaikan kesimpulan
2 menit
Jumlah
45 menit
PENUTUP
masalah
A. Kesimpulan
matematika.
Berdasarkan
tulisan
ini
dapat
dalam
pembelajaran
Apabila
solusi
dari
kendala ini tidak segera di ditemukan,
disimpulkan bahwa konsep segitiga
maka
pada kesebangunan merupakan salah
mengalami kendala dalam belajar
satu materi kajian geometri dalam
matematika karena sejumlah konsep
matematika sekolah yang mengalami
matematika terkait dengan konsep
kesulitan. Kendala belajar siswa yang
kesebangunan. Pembelajaran dengan
berkaitan
menggunakan metode demonstrasi
kesebangunan
dengan merupakan
konsep suatu
akan
diperkirakan
membantu
siswa
siswa
akan
dalam
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 13
Yanti wulandari
mempelajari kesebangunan, peserta akan
memperoleh
DAFTAR RUJUKAN
pengalaman
belajar langsung setelah melihat,
[1] FArikhin. 2007. Mari Berpikir
melakukan dan merasakan sendiri.
Matematika. Yogyakarta: Graha
B. Saran
Ilmu.
Berdasarkan simpulan di atas maka
saran
yang
[2] Fathani, Abdul Halim. 2012.
dapat
Matematika Hakikat & Logika.
disampaikan adalah Bagi
guru
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
yang
ingin
[3] Mukrinaa, Syifa S. 2014. Metode
menerapkan
metode
Belajar dan Pembelajaran Plus
demonstrasi
dalam
pembelajaran
terutama
pembelajaran
materi
kesebangunan,
guru
harus
mempersiapkan media yang akan
Bandung:Bumi
Siliwangi [4]
Supatmono,
Catur.
2009.
Matematika Asyik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana.
bahan
[5] Th. Widyantini dan Sigit. 2010.
demonstrasi dengan sebaik-
Penggunaan Alat Peraga dalam
baiknya
Pembelajaran
materi
dijadikan
Aplikasinya.
dan
menguasai
SMP.
Matematika
Yogyakarta:
di
PPPPTK
Matematika. [6] Guntoro, Sigit T. 2011. Aplikasi Konsep
Kesebangunan
dalam
Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta:
PPPPTK
Matematika.
Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung | 14