Meningkatkan Keterampilan Membaca .... (Wening Nadzifah) 2.721
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R SISWA KELAS IV SD N KATONGAN I IMPROVING THE READING COMPREHENSION SKILL USING SQ3R METHOD IN FOURTH GRADE STUDENTS Oleh: wening nadzifah, pgsd uny
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman menggunakan metode SQ3R di kelas IV SD N Katongan I. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Katongan I yang berjumlah 18 siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah Kemmis dan Mc. Taggart. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tes dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitataif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membaca pemahaman siswa Kelas IV SD N Katongan I mengalami peningkatan melalui penggunaan metode SQ3R. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya proses pembelajaran dan peningkatan hasil tes membaca pemahaman. Hasil tes menunjukkan nilai rata-rata hasil pratindakan sebesar 61,11 dengan persentase ketuntasan siswa pada saat pratindakan sebesar 16,67% meningkat menjadi 68,36 dengan persentase ketuntasan 55,56% pada akhir siklus I. Nilai rata-rata siswa pada siklus II menjadi 77,33 dengan persentase ketuntasan 100%. Kata kunci: keterampilan membaca pemahaman, metode SQ3R, Sekolah Dasar Abstract This research aims at improving the reading comprehension skill using SQ3R method on fourth grade of SD N Katongan I. The type of this research was collaborative classroom action research. The subjects in this research were 18 fourth grader students of SD N Katongan I. The design used Kemmis and Mc. Taggarts’s. The data collection in this research was through the test and observation. The analysis data used in this research were quantitative descriptive and qualitative descriptive. The research shows that the the SQ3R method can improve the reading comprehension skill of SD N Katongan I’s fourth grader students. It can be seen from the improvement of learning process and the improvement of the reading comprehension test results. The result of the test shows that the pretest average score is 61,11 with students’ pretest completeness percentage is 16,67% increases to 68,36 with completeness percentage 55,56% in the end of cycle I. The students’ average score in cycle II is 77,33 with completeness percentage 100%. Keywords: reading comprehension skills, SQ3R method, elementary school
mempersiapkan pendidikan kejenjang yang lebih
PENDAHULUAN Pendidikan Indonesia
sekolah
merupakan
dasar
di
tinggi, serta memberi bekal bagi kehidupan siswa.
yang
Kemampuan dasar di sekolah dasar diajarkan
(SD)
pendidikan
memberikan bekal kemampuan dasar bagi siswa. Kemampuan dasar tersebut meliputi kemampuan
melalui berbagai mata pelajaran yaitu, bahasa Indonesia, matematika, ilmu pengetahuan alam,
membaca, menulis, berhitung, serta pengetahuan
ilmu
dan keterampilan dasar yang sesuai dengan
kewarganegaraan, agama, seni, dan pendidikan
tingkat
jasmani.
perkembangan
siswa.
Hal
tersebut
diberikan dengan tujuan membekali siswa untuk mempelajari
berbagai
mata
pelajaran,
pengetahuan
sosial,
pendidikan
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar adalah mata pelajaran Bahasa
2.722 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-5 2016
Indonesia.
Pelajaran
Indonesia
tersebut berkaitan antara satu keterampilan
mengajarkan kemampuan dasar terkait membaca
dengan keterampilan yang lain. Pembelajaran
dan menulis. Fungsi mata pelajaran Bahasa
satu
Indonesia menurut Ahmad Rofi’uddin (2001:30)
keterampilan lain. Sebagai contoh pada saat
adalah
kemampuan
pembelajaran membaca, selain meningkatkan
mengembangkan
keterampilan membaca, dapat juga meningkatkan
untuk
bernalar,
Bahasa
mengembangkan
berkomunikasi,
pikiran dan perasaan, serta membina persatuan dan
kesatuan
bangsa.
Adapun
keterampilan
dapat
meningkatkan
keterampilan menulis.
tujuan
Membaca
merupakan
salah
satu
pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar
keterampilan yang diajarkan dalam bahasa.
menurut Zulela (2013:4) adalah agar peserta didik
Keterampilan membaca menjadi keterampilan
dapat (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien
yang
sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara
membaca mempengaruhi keberhasilan siswa
lisan maupun tulisan, (2) menghargai dan bangga
dalam belajar. Keterampilan membaca di sekolah
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
dasar dibagi kedalam beberapa jenis, salah
persatuan dan bahasa negara, (3) memahami
satunya adalah membaca lanjut. Membaca lanjut
bahasa Indonesia dan dapat menggunakan dengan
dilaksanakan di kelas IV, V dan VI. Tujuan
tepat dan efektif dalam berbagai tujuan, (4)
membaca lanjut adalah agar siswa mampu
menggunakan
untuk
memahami, menafsirkan dan menghayati isi
serta
bacaan. Membaca lanjut menekankan siswa untuk
bahasa
meningkatkan
Indonesia
kemampuan
intelektual,
sangat
penting,
memahami
dan
untuk
dibacanya. Membaca lanjut sering kali dikaitkan
budi
dengan membaca pemahaman. Pembelajaran
pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
membaca pemahaman merupakan pembelajaran
kemampuan berbahasa, (6) menghargai dan
yang penting, karena apabila pembelajaran ini
membanggakan
memperluas
karya
wawasan,
sastra
menghaluskan
atau
isi
keterampilan
kematangan emosional dan sosial, (5) menikmati memanfaatkan
makna
karena
bacaan
yang
sastra
Indonesia
sebagai
diselenggarkan dengan baik akan dapat memberi
dan
intelektual
manusia
manfaat terhadap keberhasilan belajar siswa.
Indonesia. Menginat fungi dan tujuan tersebut
Sabarti Akhadiah (1993:37) berpendapat bahwa
pembelajaran bahasa Indonesia penting untuk
pembelajaran
diajarkan di sekolah dasar.
dirancang
khasanah
budaya
dan
membaca
pemahaman
dilaksanakan
dengan
yang baik
Keterampilan yang diajarkan melalui
menjadikan siswa tidak hanya memperoleh
mata pelajaran bahasa di sekolah dasar mencakup
peningkatan dalam kemampuan bahasanya, tetapi
empat
juga dalam kemampuan bernalar, berkreativitas,
jenis
yaitu
keterampilan
menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan tersebut
tidak
hanya
berguna
untuk
dan penghayatan tentang nilai-nilai moral.
mata
Keterampilan membaca pemahaman tidak
pelajaran Bahasa Indonesia saja, namun juga
dimiliki secara langsung oleh siswa. Siswa dapat
berguna untuk
mata pelajaran lain dan juga
memiliki keterampilan membaca pemahaman
berguna dalam kehidupan. Keempat keterampilan
dengan baik melalui pembelajaran dan banyak
Meningkatkan Keterampilan Membaca .... (Wening Nadzifah) 2.723
Dalam
menceritakan kembali bacaan yang telah mereka
pembelajaran membaca pemahaman pendidik
baca. Selain hal tersebut siswa juga kesulitan
atau guru memiliki peran yang sangat penting.
dalam menentukan kalimat utama dan ide pokok
Guru dalam pembelajaran membaca mempunyai
dari suatu paragraf.
berlatih
serta
adanya
pembiasaan.
banyak tugas, diataranya adalah membantu siswa memahami,
menafsirkan,
menilai,
serta
Berdasarkan wawancara
juga
hasil
pengamatan
diketahui
metode
dan yang
menikmati tulisan. Selain itu guru juga harus
digunakan
dapat menumbuhkan minat dan perhatian siswa
membaca pemahaman yaitu dengan metode
dalam pembelajaran membaca. Dalman (2013:5)
konvensional. Metode yang digunakan guru
menyatakan bahwa guru sebaiknya mengajarkan
dalam membaca pemahaman adalah membaca
kepada siswa tentang strategi, metode, dan teknik
teks bacaan yang ada dibuku paket kemudian
membaca yang baik sehingga siswa mampu
meminta siswa untuk membaca halaman tertentu
memahami isi bacaan dengan baik pula. Guru
dan menjawab pertanyaan yang telah disediakan.
oleh
guru
dalam
pembelajaran
perlu memilih metode pembelajaran yang tepat
Dari pengamatan dan wawancara juga
agar materi yang disampaikan menarik dan
dapat diketahui karakteristik yang dimiliki oleh
mudah dipahami oleh siswa.
siswa kelas IV SD N Katongan I. Karakteristik
Dalam pembelajaran membaca tingkat
yang dimiliki oleh siswa kelas IV SD N Katongan
lanjut siswa dituntut untuk memahami isi bacaan
I diantaranya adalah siswa lamban dalam
bukan
menerima
hanya
sekedar
membaca.
Namun
pelajaran
maupun
pada
saat
sayangnya, banyak siswa tidak memahami isi
menyelesaikan tugas yang diberikan, siswa
bacaan
tersebut
mudah lupa dengan materi yang diberikan
ditunjukkan ketika siswa diberi pertanyaan dari
mauapun dengan bahan bacaan yang mereka
bacaan masih banyak siswa yang salah dalam
baca, siswa pasif dan kurang antusias, selain itu
menjawabnya.
siswa juga cenderung membuat kegaduhan dan
yang
sedang
Kesulitan
dibaca.
siswa
Hal
dalam
membaca
pemahaman juga dialami oleh siswa di SD N
mengganggu temannya. Berdasarkan permasalahan yang terjadi di
Katongan I, Nglipar, Gunungkidul, Yogyakarta.
lapangan,
Tingkat intelegensi yang dimiliki siswa sangat
permasalahan tersebut. Solusi tersebut diharapkan
beragam, sehingga menyebabkan keterampilan
mampu meningkatkan keterampilan membaca
membaca pemahaman
pemahaman siswa. Salah satu solusi dari masalah
siswa pun beragam.
maka
perlu
dicari
solusi
untuk
Berdasarkan pengamatan dan wawancara guru di
tersebut
kelas IV SD N Katongan I mendapatkan hasil
pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran
bahwa keterampilan membaca pemahaman siswa
adalah suatu cara yang dapat berfungsi sebagai
masih rendah. Siswa mengalami kesulitan dalam
alat untuk mencapai suatu tujuan. Begitu juga
memahami isi bacaan, siswa mengalami kesulitan
dengan metode dalam pembelajaran membaca
dalam menjawab pertanyaan yang berasal dari
pemahaman yang berfungsi untuk membantu
bacaan, serta kesulitan ketika diminta untuk
adalah
menggunakan
metode
2.724 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-5 2016
Dari pemaparan di atas maka perlu
siswa mengatasi kesulitan-kesulitan membaca
diadakan tindakan penelitian untuk meningkatkan
pemahaman yang dialami. Salah satu metode membaca pemahaman
keterampilan
membaca
pemahaman
dengan
yang dapat dijadikan solusi dalam permasalahan
menggunakan metode SQ3R pada siswa kelas IV
di atas adalah metode SQ3R (survey, question,
SD
read, recite, review). Metode SQ3R adalah
mengguanakan
metode yang terdiri dari lima langkah, yaitu
diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan
dimulai dari kegiatan survey terhadap bacaan,
membaca pemahaman yang dialami oleh siswa
membuat pertanyaan tentang bacaan, dilanjutkan
kelas IV SD N Katongan I.
N
Katongan
I.
Tindakan
metode
penelitian
membaca
SQ3R
dengan membaca secara keseluruhan bacaan, kemudian menceritakan kembali bacaan, dan
METODE PENELITIAN
yang terakhir adalah meninjau kembali bacaan Jenis Penelitian
tersebut.
Jenis penelitian yang digunakan dalam
Metode SQ3R dapat digunakan sebagai solusi dalam penelitian ini karena memiliki banyak kelebihan. Kelebihan metode SQ3R menurut Soedarso (2002:59) diantaranya adalah menjadikan siswa aktif dalam kegiatan membaca, siswa menjadi mudah memahami dan menguasai isi bacaan, serta siswa dapat mengingat isi atau hal penting dalam bacaan lebih lama. Siswa menjadi aktif dalam kegiatan membaca karena
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action researh). Penelitian tindakan adalah
menemukan
Siswa menjadi mudah dan memahami isi bacaan dikarenakan
dalam
metode
SQ3R
sebelum
kegiatan membaca siswa melakukan survei terhadap bacaan guna mendapatkan gagasan umum tentang bacaan, kemudian mengajukan berbagai pertanyaan berdasarkan bacaan, dan kemudian jawabannya diperoleh ketika membaca keseluruhan bahan bacaan, dengan cara tersebut siswa akan lebih mudah memahami bacaan, dan selanjutnya
dengan
langkah
terakhir
yaitu
mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok penting dari bacaan siswa dapat mengingat lebih lama.
investigasi dan
terkendali
memecahkan
untuk masalah
pembelajaran di kelas, proses pemecahan masalah tersebut dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran di kelas tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut didapatkan
dengan menggunakan langkah-langkah metode SQ3R siswa terlibat langsung dalam bacaan.
proses
makna bahwa permasalahan yang muncul pada penelitian tindakan kelas berasal dari masalah yang ada dalam kelas tempat penelitian tersebut. Proses pemecahan masalah dilakukan secara bersiklus. Bersikulus artinya adalah berputar, pada umunya setiap siklus penelitian tindakan kelas
terdiri
dari
perencanaan,
tindakan,
observasi, dan refleksi. Hasil dari refleksi tersebut digunakan untuk memperbaiki rencana siklus berikutnya. Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas atau untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Meningkatkan Keterampilan Membaca .... (Wening Nadzifah) 2.725
Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi
pelaksanaannya antara lain, (1) tahap Survey,
dengan guru kelas IV di SD N Katongan I. Model
siswa membaca sepintas bahan bacaan, (2)
penelitian yang digunakan yaitu model penelitian
tahap Question, siswa membuat pertanyaan-
menurut Kemmis dan Mc Taggart, yang setiap
pertanyaan yang bersumber dari bahan
siklusnya terdiri dari perencanaan (planning),
bacaan, (3) tahap Read, siswa membaca
pelaksanaan (acting), observasi (observing), dan
secara keseluruhan bahan bacaan sambil
refleksi (reflecting). Penelitian ini dilakukan
mencari jawaban atas pertanyaan yang telah
dalam dua siklus.
dibuatnya, (4) tahap Recite, siswa menjawab pertanyaan yang telah dibuatnya, mengingat kembali informasi yang telah diperoleh,
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester
membuat
intisari
dari
bacaan
serta
II tahun ajaran 2015/2016 yaitu tepatnya pada
menceritakan kembali bacaan yang telah
bulan April sampai bulan Mei tahun 2016.
dibacanya, (5) tahap revie, siswa membaca
Adapaun tempat penelitian ini dilakukan di SD N
intisari yang telah dibuatnya dan apabila
Katongan I Kecamatan Nglipar Kabupaten
diperlukan siswa dapat membaca kembali
Gunungkidul.
bahan bacaan.Pengamatan 3. Pengamatan dilakukan saat dilaksanakannya tindakan. Pengamatan ini dilakukan oleh
Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Katongan I dengan jumlah 18 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah keterampilan membaca pemahaman.
peneliti sebagai pengamat selama proses pembelajaran mengamati
berlangsung. aktivitas
Pengamatan
siswa
dilakukan
Pengamat dan
dengan
guru. mengisi
lembar pengamatan yang telah dipersiapakan. Prosedur
4. Refleksi
Pelaksanaan
penelitian
dilaksanakan
dilakukan
dengan
berdiskusi
bersama guru dengan meninjau kembali dan
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
mengevaluasi
pembelajaran
yang
telah
1. Perencanaan yang meliputi pembuatan RPP,
dilaksanakan, serta melakukann evaluasi
lembar
terhadap hasil yang telah diperoleh. Hasil
pengamatan, serta diskusi dengan guru
dari tahapan refleksi ini dapat dijadikan
tentang penggunaan metode SQ3R dalam
perbaikan
pembelajaran membaca pemahaman, serta
berikutnya.
merancang
evaluasi,
pembuatan
untuk
pelaksanaan
siklus
guru berlatih memahami langkah-langkah pembelajaran
membaca
pemahaman
menggunakan metode SQ3R.
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
2. Pelaksanaan tindakan, yaitu pembelajaran
Teknik pengumpulan data yang digunakan
membaca pemahaman dengan menggunkan
adalah tes dan observasi. Tes digunakan untuk
metode SQ3R. Adapun langkah-langkah
mendapatkan hasil belajar keterampilan membaca
2.726 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-5 2016
pemahaman dengan metode SQ3R. Tes dalam
kriteria keberhasilan. Berikut adalah pembahasan
penelitian ini diberikan pada setiap pertemuan di
pelaksanaan metode SQ3R pada pembelajaran
akhir pembelajaran yang berupa soal evaluasi.
membaca pemahaman dan hasil tes membaca
Observasi dilakukan untuk mengamati proses
pemahaman dengan menggunakan SQ3R.
dengan
Sebelum dilaksankan metode SQ3R pada
metose SQ3R. Observasi dilakukan dengan
pembelajaran membaca pemahaman di kelas IV
mengisi lembar observasi yang telah disediakan.
SD N Katongan I terlebih dahulu dilakukan
pembelajaran
membaca
pemahaman
Teknik Analisis Data
pratindakan.
Pratindakan
mengetahui
kondisi
dialakukan
awal
siswa
untuk sebelum
ini
dilakukannya tindakan. Pada pratindakan ini guru
menggunakan teknik analisis data deskriptif
mengajar dengan cara konvensional seperti biasa
kuantitatif
tanpa menggunakan metode SQ3R.
Penelitian
dan
tindakan
deskriptif
kelas
kualitatif.
Data
kuantitatif berupa hasil tes membaca pemahaman
Hasil
dari
pratindakan
menunjukkan
dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif
bahwa keterampilan membaca pemahaman siswa
kuantitatif dengan menentukan rata-rata yang
masih kurang. Siswa mengalami kesulitan dalam
diperoleh siswa.
memahami isi bacaan, hal ini ditunjukkan dengan
Berikut
merupakan
rumus
untuk
menghitung rata-rata kelas :
siswa kesulitan dalam menentukan kalimat utama dari suatu paragraf, siswa kesulitan dalam
Keterangan
menjawab pertanyaan yang berasal dari bacaan,
M = rata-rata (mean)
dan juga siswa mengalami kesulitan ketika
Σx = jumlah nilai
diminta untuk menceritakan kembali bacaan yang
N = jumlah siswa
telah mereka baca.
Selain menghitung rata-rata kelas juga
Hasil
lain
yang
ditunjukkan
dari
dihitung persentase siswa yang tuntas belajar.
pratindakan adalah siswa belum berpartisipasi
Berikut rumus untuk menghitung presentase
aktif dalam proses pembelajaran dan kurang
ketuntasan siswa :
antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa ramai sendiri dan menganggu temannya. suasana kelas
menjadi
sedikit
gaduh
dan
kurang
terkondisikan dengan baik sehingga menganggu HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian
ini
dilakukan
mulai
konsentrasi siswa. Siswa kelas IV SD N
dari
Katongan I memiliki kamampuan membaca
pratindakan, siklus I dan siklus II. Penelitian ini
pemahaman yang berbeda-beda, ada siswa yang
dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
memiliki keterampilan membaca pemahaman
membaca pemahaman dengan menggunakan
dengan baik sehingga dapat mencapi ketuntasan
metode SQ3R pada siswa kelas IV SD N
belajar dan ada pula siswa yang memiliki
Katongan I. Berdasarkan hasil penelitian dapat
keterampilan
diketahui bahwa penelitian ini sudah mencapai
membaca
pemahaman
dengan
Meningkatkan Keterampilan Membaca .... (Wening Nadzifah) 2.727
kurang baik sehingga belum dapat mencapi
siswa. Hal tersebut membuat siswa masih
ketuntasan belajar.
kebingungan dengan metode SQ3R. Sehingga
Berdasarkan data yang diperoleh dari pratindakan,
maka
dilakukanlah
penelitian
pada tahap refleksi siklus I diputuskan agar guru menjelaskan
kembali
metode
SQ3R.
Hasil
tindakan membaca pemahaman dengan metode
refleksi tersebut dilakukan pada siklus II, guru
SQ3R
meningkatkan
telah menjelaskan kembali metode SQ3R agar
keterampilan membaca pemahaman siswa dan
siswa lebih mengerti langkah-langkah yang harus
meningkatkan keaktifan serta antusias siswa
dilakukan.
yang
diyakini
dapat
selama proses pembelajaran. Penggunaan metode
Setelah
tahap
pengenalan
terhadap
dalam pembelajaran membaca sesuai dengan
metode
pendapat Dalman (2013:5) yang menyatakan
pembelajaran
bahwa guru sebaiknya mengajarkan kepada siswa
Metode tersebut dimulai dari tahap survey. Pada
tentang strategi, metode, dan teknik membaca
siklus I tahap survey siswa telah dilakukan
yang baik sehingga siswa mampu memahami isi
dengan baik. Siswa membaca secara sekilas teks
bacaan dengan baik pula.
bacaan yang telah didapat. Membaca sekilas
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus.
SQ3R,
tersebut
tahapan
selanjutnya
menggunakan
meliputi
membaca
metode
judul
adalah SQ3R.
bacaan,
Setiap siklus dilakukan dalam dua pertemuan.
menghitung jumlah paragraf, serta membaca
Tindakan siklus I adalah awal penggunan metode
kalimat pertama dan terakhir setiap paragraf.
SQ3R dalam membaca pemahaman siswa kelas
Pada tahap survey juga dilakukan tanya jawab
IV SD N Katongan I. Metode ini belum pernah
antara guru dan siswa mengenai hal-hal tersebut.
diterapkan di kelas ini sebelumnya, sehingga ini
Siswa mengikuti kegiatan survey sesuai arahan
merupakan metode yang baru dan asing bagi
guru. Siswa antusias mengikuti kegiatan survey
siswa. Pada siklus I metode SQ3R sudah
ditunjukkan dengan banyak siswa yang mau
dilaksanakan dengan runtut dan baik, namun
menjawab pertanyaan guru namun tidak dengan
kurang maksimal. Oleh karena itu dalam tahap
tunjuk jari, apabila diminta tunjuk jari tidak ada
refleksi dilakukan diskusi untuk menentukan
siswa yang mau. Pada siklus II tahap survey juga
tindakan perbaikan kekurangan yang terjadi pada
telah dilakukan dengan baik. Siswa lebih terarah
siklus I sehingga pada siklus II
dalam menjawab pertanyaan, siswa sudah aktif
penggunaan
metode SQ3R dapat dilaksakan dengan lebih baik dan optimal.
dan berani menjawab dengan tunjuk jari. Kegiatan survey yang dilakukan siswa
Kegiatan awal yang dilakukan guru
meliputi membaca judul, menghitung jumlah
adalah mengenalkan serta menjelaskan metode
paragraf, membaca kalimat pertama dan terakhir
SQ3R yang masih baru bagi siswa. Namun,
setiap paragraf, serta membaca kalimat secara
sayangnya pada siklus I guru hanya menjelaskan
acak. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan
secara sekilas tentang metode ini pada siswa.
oleh Ngalimun (2014:62) yang menyatakan
Guru hanya menyebutkan langkah-langkah SQ3R
bahwa kegiatan survey dapat dilakukan dengan
kemudian langsung mempraktekkannya bersama
melihat judul, subjudul, paragraf dan lain
2.728 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-5 2016
sebagainya. Melalui tahap survey siswa menjadi
dibuat. Sehingga pada refleksi diputuskan untuk
tertarik dengan bacaan serta meningkatkan rasa
kegiatan membaca dilakukan dua kali, pertama
ingin tahu siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat
melakukan kegiatan membaca secara bergantian
Aris Shoimin (2014:194) yang menyatakan
dengan ditunjuk kemudian dilanjutkan dengan
bahwa tahap survei pada awal pembelajaran dapat
membaca dalam hati. Pada siklus II Tahap read,
membangkitkan rasa ingin tahu siswa tentang
siswa membaca dengan sungguh-sungguh, semua
materi yang akan dipelajari sehingga dapat
sudah memperhatikan teks bacan, tidak ada yang
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
ramai sendiri maupun mengganggu temannya.
Tahap kedua dalam metode SQ3R adalah
Tahap selanjutnya adalah tahap
recite.
tahap question. Pada siklus I tahap question siswa
Pada siklus I tahap recite siswa dapat menemukan
belum
untuk
kalimat utama dan menjawab pertanyaan yang
mengajukan pertanyaan. Hanya ada tiga siswa
telah dibuatnya. Tahapan yang terakhir adalah
yang berani mengacungkan tangan secara mandiri
tahap review. Pada silklus I tahap review siswa
untuk bertanya, dan sisanya guru harus menunjuk
melakukan tanya jawab dengan guru mengenai
siswa untuk membuat pertanyaan. Siswa belum
garis besar isi teks. Hasil pekerjaan LKS belum
dapat membuat pertanyaan dengan baik sehingga
dibahas dan siswa belum diberi kesempatan untuk
guru memberi contoh dan membantu dengan kata
meninjau ulang teks bacaan secara mandiri. Pada
tanya sebagai pancingan. Karena siswa tidak
refleksi diputuskan pada saat review dilakukan
berani untuk bertanya pada tahap refleksi
pembahasan LKS dengan cara presentasi siswa,
diputuskan bahawa pada silus II siswa yang mau
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menjawab akan diberikan reward. Pemberian
meninjau ulang teks bacaan secara mandiri, dan
reward dimaksudkan agar siswa lebih aktif dan
bertanya jawab mengenai garis besar isi teks.
berani. Pada silus II banyak siswa yg bertanya,
Pada silus II tahap review hal yang dilakukan
siswa menjadi aktif, banyak siswa yang berani.
siswa meninjau ulang teks bacaan dengan
Pemberian reward ini dapat mengatifkan siswa
presentasi
sesuai
yang
membacakan hasil ringkasan di depan teman-
menyatakan bahwa reinforcement dan reward
temannya, meninjau ulang teks bacaan secara
penting untuk meningkatkan perbuatan tertentu
mandiri, serta bertanya jawab mengenai garis
untuk membantu siswa mau mengulangi apa yang
besar isi teks.
berani
mangacungkan
dengan
pendapat
tangan
Brunner
siswa
membahas
LKS
dan
Pada siklus I siswa masih kesulitan dalam
sudah dipelajari. Tahap ketiga yaitu tahap read. Pada siklus
membuat
ringkasan
atau
kesulitan
dalam
I tahap read banyak siswa yang membaca dengan
menceritakan kembali teks bacaan yang telah
bergumam
sungguh-sungguh,
dibacanya. Siswa hanya mampu menuliskan
beberapa siswa juga terlihat menganggu teman
beberpa kalimat dari paragraf pertama. Sehingga
lainnya, bahkan ada siswa yang tidak membaca
pada tahap refleksi diputuskan untuk guru
namun langsung melakukan tahap recite, yaitu
memberikan
mencari jawaban atas pertanyaan yang telah
menuliskan kembali secara ringkas teks bacaan
dan
kurang
penjelasan
mengenai
cara
Meningkatkan Keterampilan Membaca .... (Wening Nadzifah) 2.729
yang telah dibaca. Pada siklus II siswa sudah
rata tes membaca pemahaman sebesar 7,25 dari
dapat membuat ringkasan atau menceritakan
pratindakan menjadi 68,36. Siswa yang tuntas
kembali teks bacaan yang telah dibacanya.
belajar mengalami peningkatan sebesar 38,89 %
Hal
di
atas
menunjukkan
adanya
menjadi 55,56%.
peningkatan proses pembelajaran. Sementara itu, keberhasilan
produk
ini
siklus I menunjukkan bahwa kriteria keberhasilan
ditunjukkan dengan peningkatan skor rata-rata
produk belum tercapi. Kriteria keberhasilan
siswa dan peningkatan jumlah siswa yang
produk dalam penelitian ini adalah apabila 75%
mencapai nilai ≥70. Berikut adalah tabel hasil tes
atau lebih dari jumlah siswa dapat mencapai atau
membaca pemahaman.
melebihi
Sedangakan pada siklus ini baru 55,56% siswa
Jumlah siswa
Persentase (%)
yang nilainya ≥70. Oleh karena itu dilakukan
6
33, 33
1 0
55, 56
1 3
72, 22
1 8
10 0
memberikan dampak bagi siswa. Pada tes
1 2
66, 67
8
44, 44
5
27, 78
0
0
membaca pemahaman siklus II nilai siswa
66,44 61,11
70,28
74,67
68,36
80
perbaikan-perbaikan
tersebut
mengalami peningkatan. Nilai rata-rata siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar
77,33
16,22
dibandingkan
dengan
nilai
rata-rata
pratindakan menjadi 77,33. Selain itu siswa yang
seluruh siswa kelas IV sebanyak 18 siswa
mencapai nilai 70 juga meningkat menjadi 100%.
dilakukan tes pratindakan untuk mengetahui
Dari data yang diperoleh pada siklus II,
siswa
penelitian ini dikatakan berhasil karena telah
tes
mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan,
pratindakan tersebut menunjukkan nilai rata-rata
yaitu 75% dari jumlah siswa yang mengikuti
sebesar 61,11. Siswa yang dinyatakan tuntas
pembelajaran mendapat nilai ≥70. Berdasarkan
belajar sebanyak 3 siswa atau sebesar 16,67% dan
pembahasan
siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 15 atau
peningkatan keterampilan membaca pemahaman
sebesar
tes
dari sebelum dilakukannya tindakan sampai
membaca
setelah dilakukannya tindakan siklus II. Hasil tes
pemahaman siswa kelas IV SD N Katongan I
membaca pemahaman setalah dilaksanakannya
perlu ditingkatkan.
pembelajaran
sebelum
membaca
yang diikuti
tahap refleksi.
oleh
keterampilan
pratindakan
siklus II dengan perbaikan yang dihasilkan dari
Dari
Tabel 1. Hasil Tes Membaca Pemahaman Pada
70.
Persentase (%)
83, 33
yaitu
Jumlah siswa
1 5
ditentukan
Persentase (%)
Siswa belum tuntas Nilai ratarata
yang
Jumlah siswa
Persentase (%)
3
16, 67
Siklus II Pertemuan1 Pertemuan 2
nilai
Persentase (%)
Jumlah siswa
Siswa tuntas
penelitian
Jumlah siswa
Siklus I Pertemuan1 Pertemua2
Pratindakan
Kriteria
dalam
Hasil tes membaca pemahaman pada
dilakukannya
83,33%.
pratindakan
tindakan.
Berdasarkan
tersebut
Kemudian
pemahaman
keterampilan
dilakukan
Hasil
hasil
tindakan
diatas
dapat
membaca
dilihat
pemahaman
adanya
dengan
yang
metode SQ3R terus mengalami peningkatan dan
berupa penerapan penggunaan metode SQ3R
menunjukkan bahwa metode SQ3R efektif untuk
yang dapat meningkatkan keberhasilan produk.
meningkatkan
Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan rata-
pemahaman siswa kelas IV SD N Katongan I.
keterampilan
membaca
2.730 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-5 2016
Hal
ini
sejalan
dengan
pendapat
Dalman
indikator keberhasilan proses dan produk dalam
(2013:189) menyatakan bahwa metode SQ3R
penelitian ini. Sehingga penelitian ini dapat
merupakan cara yang sangat efektif untuk
dikatakan berhasil.
memahami isi bacaan, sehingga teknik ini sangat
Peningkatan yang terjadi dikarenakan
baik digunakan untuk membaca pemahaman.
dalam proses pembelajaran telah menggunakan
Keberhasilan
metode
tersebut
ditunjukkan
dengan
peningkatan nilai siswa.
SQ3R.
pembelajaran
Adapun
membaca
langkah-langkah
pemahaman
dengan
menggunakan metode SQ3R pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Tahap pertama yang
SIMPULAN DAN SARAN
dilakukan siswa adalah tahap survey, yaitu siswa
Simpulan dan
membaca secara sekilas teks bacaan yang telah
bahwa
diterima. Membaca sekilas tersebut meliputi
keterampilan membaca pemahaman siswa kelas
membaca judul bacaan, menghitung jumlah
IV SD N Katongan I meningkat dengan
paragraf, membaca kalimat pertama dan terakhir
menggunakan
Peningkatan
setiap paragraf, serta membaca kalimat secara
keterampilan membaca pemahaman siswa kelas
acak. Dengan membaca sekilas tersebut siswa
IV SD N Katongan I ditunjukkan dengan adanya
telah mendapat gambaran umum dari teks bacaan
Berdasarkan pembahasan,
hasil
dapat
metode
penelitian
disimpulkan
SQ3R.
peningkatan kualitas proses pembelajaran dan peningkatan hasil pembelajaran. Peningkatan proses pembelajaran ditunjukkan dengan siswa lebih aktif dan antusias mengikuti proses
dan
memancing
rasa
ingin
tahu
siswa.
Selanjutnya tahap kedua yang dilakukan siswa adalah tahap question, yaitu membuat pertanyaan terkait dengan isi bacaan. Dengan membuat pertanyaan siswa lebih fokus dalam membaca
pembelajaran menggunakan metode SQ3R. pembelajaran
untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang
keterampilan membaca pemahaman siswa kelas
telah dibuat. Tahap ketiga adalah tahap read,
IV SD N Katongan I adalah sebagai berikut. Nilai
siswa membaca secara keseluruhan teks bacaan
rata-rata hasil tes membaca pemahaman pada
untuk memahami dan menemukan jawaban.
pratindakan mencapai 61,11, pada siklus I nilai
Tahap keempat adalah tahap recite, siswa
Peningkatan
hasil
rata-rata mencapai 68,53, dan pada siklus II nilai rata-rata mencapai 77,58. Presentase siswa yang
menjawab pertanyaan yang telah dibuat, serta membuat ringkasan teks bacaan. Tahap kelima
atau
adalah tahap review, yaitu peninjauan kembali
presentase siswa yang mencapai nilai 70 pada
teks bacaan, peninjuan kembali dilakukan dengan
mencapai
indikator
yang
ditentukan
pratindakan sebesar 16,67%, pada siklus I sebesar 61,11% dan pada siklus II sebesar 100%. Hasil tersebut
menunjukkan
keterampilan
bahwa
membaca
pembelajaran pemahaman
menggunakan metode SQ3R telah memenuhi
membahas ulang garis besar isi teks bacaan. Melalui tahap-tahap yang telah dilakukan tersebut siswa dapat lebih mudah memahami bacaan dan mengingat isi bacaan lebih lama.
Meningkatkan Keterampilan Membaca .... (Wening Nadzifah) 2.731
Saran Bagi siswa dapat mempraktekkan metode SQ3R untuk kegiatan membaca. Bagi guru metode SQ3R dapat digunakan sebagai salah satu metode pemelajaran, khusunya pembelajaran membaca pemahaman. Metode SQ3R juga dapat digunakan untuk mata pelajaran lain. Bagi sekolah hendaknya melengkapi fasilitas, sarana dan prasarana yang dibutuhkan guru dan siswa sehingga
dapat
meningkatkan
kualitas
pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Rofi’udin & Darmiyati Zuchdi. (2001). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Surabaya : Universitas Negeri Malang. Aris Shoimin. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-ruzz Media. Dalman. (2013). Keterampilan Membaca. Jakarta : Rajawali Pers. Nglimun & Noor Alfulaiala.(2014). Pembelajran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta : Aswaja Pressindo. Sabarti Akhadiah. (1993). Bahasa Indonesia 1. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Soedarso. (2002). Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Zulela. (2013). Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.