Meningkatkan Ketrampilan Dasar Smash Dalam Permainan Bola Voli Melalui Strategi LatihanDrill Pada Siswa Kelas SMP N I Batudaa
[email protected] (Alfid Dj Mahabu , Sarjan Mile, Diansaraswati) FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN PENDIDIKAN JASMANI –OLAGRAGA DAN KESEHATAN ABSTRAK : Meningkatkan Ketrampilan Dasar Smash Dalam Permainan Bola VoliMelalui Strategi Latihan Drill Pada Siswa Kelas SMP N I Batudaa”. Tujuan Penelitian tindakan kelas ini untuk Meningkatkan Ketrampilan Dasar Smash DalamPermainan Bola VoliMelalui Strategi Latihan Drill PadaSiswaKelas 5 SMP N I Batudaa akan mengalami peningkatan. dengan indicator kinerjanya adalah jika rata-rata presentase siswa yang sudah mampumelakukan Smash meningkat minimal 75%. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus II, ditemukan hasil sebagai berikut: 1) keterampilan dasar smash yang dimiliki siswa secara keseluruhan tersebar , yakni kategori bak sekali terdapat 5 orang atau 25% dari jumlah subyek, kategori baik terdapat 15 orang atau 75% dari jumlah subyek, 2) rata-rata nilai keterampilan dasar smash siswa 83,2 termasuk dalam kategori baik. 3) rata-rata nilai keterampilan dasar smash melalui masing-masing aspek yang diamati adalah: a) aspek awalan rata-rata nilai siswa 86,5 termasuk dalam kategori baik, b) aspek tolakan rata-rata 86 termasuk dalam kategori baik, c) aspek perkenaan bola rata-rata 82,5 termasuk kategori baik dan d) aspek sikap akhir rata-rata 78,5 termasuk dalam kategori baik. Data diambil denganmenggunakan lembar pengamatan kegiatan guru dansiswa, serta evaluasi atas materi yang diajarkan pada setiap siklus. Kemudian data dianalisis baik secara kuantitatif ataupun kualitatif. Berdasarkan analisis data dapat diketahui dengan menggunakan latihan dril dapat meningkatkan keterampilan dasar bola voli khususnya smash 47,68, % menjadi82,5 %. Kata Kunci : Bola Voli, Strategi Latihan Drill PENDAHULUAN Dalam pendidikan terdapat dasar dan tujuan pendidikanDasar merupakan landasan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar sesuatu tersebut kokoh berdiri. Fungsi dasar adalah memberikan arah pada tujuan yang akan dicapai. Dasar yang menjadi acuan pendidikan harus
merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat mengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan.Nilai yang terkandung harus mencerminkan nilai yang universal tentang keseluruhan aspek kehidupan manusia, serta merupakan standar nilai yang dapat mengevaluais kegiatan pendidikan yang selama ini berjalan (dalam, Mahmud 2011: 55). Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan terdiri dari beberapa macam cabang olahraga yang
diharapkan
mampu
mengembangkan
ketrampilan
siswa sesuai
dengan
tujuan
pendidikan yang ingin dicapai.Salah satu cabang olahraga yang dimaksud adalah cabang olahraga permainan Bola Voli. Permainan bola voli yang di ajarkan di sekolah hendaknya bukan hanya bertujuan untuk membuat anak didik dapat bermain dengan baik, berprestasi, namun yang lebih penting lagi yaitu dapat memberikan pengaruh yang baik bagi prilaku bagi siswa untuk masa kini dan masa yang akan datang. Permainan bola voli di samping sebagai salah satu materi dalam pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah juga bisa di arahkan pada pengembangan potensi atau bakat siswa. Tujuan dari permainan bola voli ini adalah melatih kemampuan siswa dalam melakukan permainan dengan bola besar.Oleh karena itu untuk mencapai tujuan permainan bola voli maka siswa diharapkan dapat menguasai ketrampilan dasar dari permainan bola voli tersebut. Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk di lakukan oleh setiap orang.Di perlukan pengetahuan tentang teknik-teknik dasar dan teknikteknik lanjutan untuk dapar bermain bola voli secara efektif. Teknik-teknik tersebut meliputi servis, passing atas, passing bawah,smash, dan blok (Nuril Ahmadi, 2007). Menurut Muhajir (2007:5) menyatakan permainan bola voli cukup di kenal di indonesia. Bola voli di mainkan oleh dua regu terdiri atas enam pemain.Tiap regu berusaha menempatkan bola di daerah lawa agar mendapat point.Regu pertama yang mencapai point 25 adalah regu yang di nyatakan sebagai pemenang. Dengan demikian teknik dasar dalam permainan bola voli harus di kuasai oleh para pemain agar dapat menunjang keberhasilan dilapangan nantinya. Adapun teknik dasar tersebut yaitu : “service, passing bawah, passing atas, smash, dan blok (membendung bola). Keterampilan Gerak DasarSmash
(Ruskin, 2010:14).Keterampilan gerak dasar smash adalah aktifitas jasmani
dengan sengaja di lakukan ditempat, berpindah tampat, dan manipulasi gerak tanpa alat dan gerak menggunakan alat (non lokomotor,lokomotor, dan manipulasi. Hakikat Smash Pada Permainan Bola Voli Abdul Kadir (2008: 9) berpendapat bahwa smash adalah bagian permainan bola voli yang dinamis dimana seorangpemain harus melompat setinggi mungkin untuk memukul bola yang bergerak dengan tenaga yang kuat, terarah serta sasaran yang tepat.
Roji (2006:13) smash
merupakan gerak memukul bola dengan keras dengan arah menukik dan mematikan. dalam smash ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu Tahap Persiapan a. Berdiri sikap melangkah menghadap kearah net b. berat badan pada kaki depan c. Pandangan Kearah depan (arah net) Tahap Gerakan a. Gerakan awalan, melangkah sebelum melakukan tolakan biasanya dilakukan paling sedikit dua langkah dan langkah terakhir lebar b. Gerak pukulan, memukul bola dengan telapak tangan pada bagian atas bola bersamaan dengan pergelagan tangan diaktifan Akhir Gerakan a. Kedua lutut direndahkan b. Berat badan dibawah ke depan c. Pandagan ke depan atas d. Kedua lengan di depan samping badan Ma’mun (2001: 24) mengemukakan bahwa smash adalah suatu pukulan yang keras dan menukik. Tujuannya adalah untuk mematikan pergerakan bola.Smash adalah pukulan yang utama dalam penyerangan untuk usaha kemenangan. Untuk mencapai kemenangan yang gemilang dalam melakukan smash diperlukan raihan yang tinggi, kemampuan meloncat serta kekuatan lengan yang terlatih. Peranan Otot Pada Smash Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi.Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi.Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
S.Mile
(2006:53) mengemukakan bahwa otot dapat di bedakan berdasarkan fungsi dan serabut otot berdasarkan fungsi di kenal : a) Otot yang berada di bawah kesadaran atau otot kerangka (sceletal muscle) b) Otot yang tidak di bawah sadar atau otot yang tidak dapat di pengaruhi kehendak (smooth muscle) Berdasarkan keadaan tersebut, jenis jaringan otot dapat
di bedakan menjadi: a) Otot serat lingkar atau otot sadar atau otot kerangka dan di sebut juga sebagai otot bercorak. b) Otot polos atau otot tak sadar (smooth muscle) c) Otot jantung atau otot serat lingkar/otot bercorak tetapi tidak di bawah sadar. Dengan demikian maka dapat terlihat bahwa dalam aktifitas kita sehari-hari di pengaruhi oleh kontraksi otot.Lebih lagi dalam permainan bola voli membutuhkan kontraksi otot yang stabil. Otot merupakan mesin bagi tubuh dan aktifitas yang di timbulkan, seperti panas dan energi.Energi di pergunakan untuk bekerja, sedangkan panas untuk menjaga temperatur tubuh supaya tetap stabil.Otot termasuk jaringan yang lunak dan salah satu fungsinya adalah menggerakan tulang. Untuk melaksanakan tugas dengan baik, terdapat beberapa struktur pembantu yaitu:
a) Tendo
Tendo menghubungkan ujung otot (Cauda, Caput) dengan tulang terdiri dari jaringan ikat b) Aponeurose Merupakan jaringan ikat yang berbentuk lembaran dan menghubungkan ujung otot dan tulang c) Lapisan Synivial Lapisan ini adalah lapisan yang melindungi tendo terhadap gesekan tulang. d) Bursa Mucosa Bursa mucosa ini adalah jaringan yang berbentuk kantong yang melindungi tendo terhadap gesekan pada tulang, sesama tendo dan ligementum. e) Facsia Facsia merupakan jaringan ikat tipisyang membungkus dan melindungi suatu otot atau sekelompok otot.
Otot
dapat
dibedakan
berdasarkan
fungsi
dan
serabut
otot.Berdasarkan fungsinya otot terbagi dua yaitu; (1) otot yang berada di bawah kesadaran atau otot kerangka (Sceletal Muscule), (2) otot yang tidak di bawah sadar atau otot yang tidak dapat dipengaruhi kehendak (smooth muscule). Sedangkan berdasaran serabut dapat di bedakan menjadi tiga yaitu; (1) otot serat lintang atau otot sadar atau otot kerangka, bisa juga disebut otot bercorak, (2) otot polos atau otot tak sadar (smooth muscule), (3) otot jantung adalah otot serat lintang atau otot bercorak tapi tidak di bawah sadar. Di samping itu otot juga mempunyai 4 sifat yaitu : 1. kemampuan
menerima
dan
Iritabilitas. Otot
menanggapi bermacam rangsangan. 2.
yang mempunyai Kontraktilitas.
Bila
menerima rangsangan, otot memiliki kemampuan untuk memendek. 3. Ekstensibilitas. Otot yang memiliki sifat dapat memanjang, baik dalam keadaan aktif maupun pasif. 4. Elastisitas. Bila otot dalam keadaan memendek atau memanjang, memiliki kemampua untuk kembali kepada panjangnya waktu istrahat atau bentuk normal. Adapun oto-otot yang berkaitan dengan smash dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Otot leher
Pada articulatioatlanto-occipitalitas, gerakan yang dapat terjadi adalah antefleksi dan retrofleksi
(angguk
kepala
ke
depan
dan
ke
belakang)
bergerak terhadap
sumbu
transversal. Gerakan laterofleksi (kepala dimiringkan ke samping) bergerak terhadap sumbu sagital. 2. Korsel bahu Korsel bahu terbagi atas empat kelompok yaitu : a. Musculus trapesius, adalah otot yang memanjang dari occipitale dan di bawah spina servikalis dan spina scapula pada saat lengan diangkat ke atas dan menegdalikan turunnya lengan untuk menahan belakang bahu dan mengangkatnya ketika bahu terangkat. b. Serratus antireus c. Pektoralis major d. Deltoid adalah otot yang tebal di atas bahu. 3. Lengan atas a. Anterior brakhialis bisep, dimulai dari sebau caput satu dari processus karakoid scaut, yang lainnya dari scapula tepat di atas fosa glenoideus. b. Posterior tripes bakhialis dimulai oleh tiga kepala dari scapula dan bagian belakang corpus humeris, dan memanjang ke bawah belakang lengan. 4. Lengan bawah a. Anterior, otot-otot utama lengan bawah adalah otot-otot supervisisal dan fleksor pada jarijari, fleksor pada ibu jari dan otot-otot yang bereaksi pada tulang-tulang pergelangan. b. Posterior, otot-otot ekstensor dari pergelangan tangan dan jari-jari berakhir pada tendon yang masuk ke dalam tulang pada pergelangan atau sebelah belakang flangues. 5. Tangan a. Musculus tenar adalah otot kecil yang berlokasi pada ibu jari dan memebentuk thener eminem. b. Musculus hiphotener adalah otot kecil yang bereaksi pada jari kelingking dan membentuk hipotener eminem. c. Lubrukal interossei adalah otot-otot pada telapak tangan yang berkasi pada jari-jari. d. Otot perut Otot serong luar perut e. Otot tungkai 1) Otot tulang keting depan, 2) otot-otot kedang jari-jari kiri, 3) otot sisi batis panjang dan pendek, 4) otot trisep betis, 5) otot bisep paha. 2.1.5Hakikat Strategi Latihan Drill
Gerlach dan Ely(dalam Hamzah
Uno, 2004: 2) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan
metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajarn tertentu.
Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran di maksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta
didik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah cara yang dilakukan atau digunakan dalam proses pemberian pengajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan baik berupa pengetahuan, pemahaman, penguasaan, maupun peningkatan terhadap apa yang diajarkan. Salah satu metode yang diberikan dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk peningkatan ketrampilan dasar smash pada permainan bola voli adalah strategi latihan drill. (Roestiyah, 2008: 125). Latihan drillialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajar. Melihat pendapat di atas, maka penulis berasumsi bahwa strategi merupakan salah satu cara yang digunakan oleh guru mata pelajaran pada proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkanbaik berupa pengetahuan, pengalaman, penguasaan, dan juga peningkatan terhadap materi yang diajarkan kepada seluruh siswa. HASIL Penelitian ini dilakasanakan di SMP Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo. Dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 20 orang dengan kompesisi terdiri dari putra 10 orang dan putri 10 orang. Observasi Awal Tabel 2. Rata-rata nilai siswa observasi awal pada setiap aspek yang di nilai Aspek yang di observasi Nilai rata-rata A. Awalan B. Tolakan C. Perkenaan Bola D. Sikap Akhir 55,25 46,75 43,75 45 Jumlah 47,68 Berdasarkan hasil analisis data yang ditemukan pada kegiatan observasi awal, maka lebih jelas penelitian di paparkan sebagai berikut: keterampilan dasar smash yang dimiliki siswa secara keseluruhan termasuk pada kategori kurang, yakni 20 orang atau 100 % subyek penelitian
memiliki keterampilan dasar smash dengan rentang nilai rata-rata 47,68 adapun rata-rata nilai keterampilan dasar smash melalui masing-masing aspek yang telah diamati adalah sebagai berikut: Aspek awalan pada saat melakukan smash, rata-rata nilai siswa 55,25 termasuk dalam kategori kurang, Aspek tolakan pada saat melakukan smash, rata-rata nilai siswa 46,75 termasuk pada kategori kurang, Aspek perkenaan bola, rata-rata nilai siswa 43,75 termasuk dalam kategori kurang, Aspek sikap akhir, rata-rata nilai siswa 45 juga termasuk dalam kategori kurang. Siklus I Tabel 4. Rata-rata nilai siswa hasil penilaian siklus I pada setiap aspek yang di observasi. Aspek yang di observasi Nilai rata-rata A. Awalan B. Tolakan C. Perkenaan Bola D. Sikap Akhir 67,74 62,2 58 54 ∑ Rata-rata 60,5 Berdasarkan hasil analisis data yang ditemukan pada kegiatan observasi awal, maka lebih jelas penelitian di paparkan sebagai berikut: keterampilan dasar smash yang dimiliki siswa mempunyai variasi yakni
terdapat pada kategori baik, cukup dan kurang :
Kategori baik, terdapat 2 orang siswa atau 10% dari jumlah subyek, Kategori cukup, terdapat 7 orang siswa atau 35% dari jumlah subyek, Kategori kurang, terdapat 11 orang siswa atau 55% dari jumlah subyek, Rata-rata nilai keterampilan dasar smash siswa mencapai 60,5 termasuk masih dalam kategori cukup, Adapun rata-rata nilai keterampilan dasar smash melalui masing-masing aspek yang telah diamati adalah sebagai berikut: Aspek awalan pada saat melakukan smash, rata-rata nilai siswa 67,75 termasuk dalam kategori cukup, Aspek tolakan pada saat melakukan smash, rata-rata nilai siswa 62,5 termasuk pada kategori cukup, Aspek perkenaan bola, rata-rata nilai siswa 58 termasuk dalam kategori kurang, Aspek sikap akhir, rata-rata nilai siswa 54 juga termasuk dalam kategori kurang. Siklus
II Rata-rata nilai siswa hasil penilaian siklus II pada setiap aspek yang di observasi. Aspek yang di observasi Nilai rata-rata A. Awalan B. Tolakan C. Perkenaan Bola D. Sikap Akhir 86,5 86 82,5 78,5 ∑ Rata-rata 83,2 Berdasarkan hasil analisis data yang ditemukan pada kegiatan observasi awal, maka lebih jelas penelitian di paparkan sebagai berikut: keterampilan dasar smash yang dimiliki siswa yakni terdapat pada kategori baik sekali dan baik : Kategori baik sekali, terdapat 5 orang siswa atau 25 % dari jumlah subyek, Kategori baik, terdapat 15 orang siswa atau 75% dari jumlah subyek, 2. Rata-rata nilai keterampilan dasar smash siswa mencapai 83,2 termasuk dalam kategori baik. Adapun rata-rata nilai keterampilan dasar smash melalui masing-masing aspek yang telah diamati adalah sebagai berikut: Aspek awalan pada saat melakukan smash, rata-rata nilai siswa 86,5 termasuk dalam kategori baik, Aspek tolakan pada saat melakukan smash, rata-rata nilai siswa 86termasuk pada kategori baik, Aspek perkenaan bola, rata-rata nilai siswa 82,5 termasuk dalam kategori baik, Aspek sikap akhir, rata-rata nilai siswa 78,5 juga termasuk dalam kategori baik. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data pada observasi awal, ditemukan hasil sebagai berikut: 1) keterampilan dasar smash yang dimiliki siswa secara keseluruhan termasuk pada kategori kurang, yakni 20 orang atau 100% subyek penelitian memiliki keterampilan dasar smash dengan rata-rata 47,68, 2) rata-rata nilai keterampilan dasar smash melalui masing-masing aspek yang diamati adalah: a) aspek awalan rata-rata nilai siswa 55,25 termasuk dalam kategori kurang, b) aspek tolakan rata-rata 46,75 termasuk dalam kategori kurang, c) aspek
perkenaan bola rata-rata 43,75 termasuk kategori kurang dan d) aspek sikap akhir rata-rata 45 termasuk dalam kategori kurang. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I, ditemukan hasil sebagai berikut: 1) keterampilan dasar smash yang dimiliki siswa secara keseluruhan bervariasi, yakni kategori baik terdapat 2 orang atau 10% dari jumlah subyek, kategori cukup berjumlah 7 orang atau 35% dari jumlah subyek dan kategori kurang 11 orang atau 55% dari jumlah subyek.2) rata-rata nilai keterampilan dasar smash siswa 60,³ termasuk dalam kategori cukup. 3) rata-rata nilai keterampilan dasar smash melalui masing-masing aspek yang diamati adalah: a) aspek awalan rata-rata nilai siswa 67,75 termasuk dalam kategori cukup, b) aspek tolakan rata-rata 62,5 termasuk dalam kategori cukup, c) aspek perkenaan bola rata-rata 58 termasuk kategori kurang dan d) aspek sikap akhir rata-rata 54termasuk dalam kategori kurang. Dari hasil tersebut peneliti melihat bahwa indikator kinerja yang ditetapkan belum tercapai, untuk itu peneliti kembali melanjutkan ke siklus II Berdasarkan hasil analisis data pada siklus II, ditemukan hasil sebagai berikut: 1) keterampilan dasar smash yang dimiliki siswa secara keseluruhan tersebar , yakni kategori bak sekali terdapat 5 orang atau 25% dari jumlah subyek, kategori baik terdapat 15 orang atau 75% dari jumlah subyek, 2) rata-rata nilai keterampilan dasar smash siswa 83,2 termasuk dalam kategori baik. 3) rata-rata nilai keterampilan dasar smash melalui masing-masing aspek yang diamati adalah: a) aspek awalan rata-rata nilai siswa 86,5 termasuk dalam kategori baik, b) aspek tolakan rata-rata 86 termasuk dalam kategori baik, c) aspek perkenaan bola rata-rata 82,5 termasuk kategori baik dan d) aspek sikap akhir rata-rata 78,5termasuk dalam kategori baik. Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II telah dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam melaksanakan keterampilan
dasar
smash,hal
ini diketahui
berdasarkan
evaluasi.
Dengan
demikian
penelitian menggunakan strategi latiha Drill untuk meningkatkan keterampilan dasar smash pada permainan bola voli siswa kelas 5 SMPN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo telah berhasil. Peningkatan keterampilan siswayang diperlihatkan pada setiap siklus memberikan arti tersendiri bagi guru, karena problematika yang menjadi kekhawatiran guru atas ketidak mampuan siswa dalam melaksanakan keterampilan dasar smash dan dampaknya terhadapa hasil belajar siswa telah ditemukan solusinya. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menari beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan strategi latihan Drill ternyata dapat meningkatkan keterampilan dasar smash siswa kelas 5 SMPN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo, dari 47,68 hingga mencapai 83,2 2. Terdapat peningkatan yang bermakna pada keterampilan dasar smash siswa kelas 5 SMPN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo, maka dapat dikatakan hipotesis yang telah diajukan dapat diterima SARAN Setelah melaksanakan PTK yang dilakukan di SMP Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo, penulis mengemukakan saran sebagai berikut: 1. Penelitian tindakan kelas (PTK) kiranya dapat terus diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan proses belajar dan keterampilan siswa 2. Kepada Guru Penjaskes, kiranya penggunaan strategi latihan Drill dapat diterapkan sesuai tahapan-tahapannya pada permainan Bola voli, terutama pada materi smash DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Nuril. 2007. Panduan Olahraga Bola Voli.Surakarta : Era Pustaka Utama Kadir, Abdul. 2008. Peningkatan Kemampuan Smash Pada Permainan Bola Voli Mini Dengan Variasi Latihan Push Up .Workshop PTK. Makassar. Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Ma’mun, Amung & Toto Subroto.2001.Pendekatan Ketrampilan Taktis dalam Pembelajaran Bola Voli. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga, Depdiknas. Mariyanto. 2002. Permainan Besar II (Bola Voli).Jakarta : Depdikbud Mile. S. 2006. Anatomi Manusia( program Penataan Sistem Akademik Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan). Departemen Pendidikan Nasional RI Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Pendidikan. Mile.Sarjan.2009. TP Bola Voli 1.Gorontalo. Muhajir.2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung.
Mohammad Alimashar & Dwinarhayu.2010.Pendidikan Jasmani dan olahraga Kesehatan Untuk SMP Kelas IX. Jakarta: Swadaya Murni. Rostiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Roji: 2006 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Untuk SMP Kelas (Ruskin, 2010:14) Teknik Dasar Gerak (program Penataan Sistem Akademik Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Uno.Hamzah dkk. 2004. Model Pembelajaran. Gorontalo: BMT Nurul Jannah.