JURNAL
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 13 KOTA GORONTALO Nurdin Ngabito1), Ruslan2), Zulkifli Lamusu3) 1
FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Nurdin Ngabito)
[email protected] 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Ruslan)
[email protected] 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Zulkifli Lamusu)
[email protected]
Abstrak Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola pada permainan sepakbola di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo melalui metode berpasangan. Kata Kunci : menyuundul bola, Metode Berpasangan. Abstract The method used is the method of classroom action research conducted in SMP Negeri 13 Gorontalo in class VIII 3, totaling 26 students. Classroom action research aims to improve the ability of the ball in a game of football in SMP Negeri 13 Gorontalo through pairwise method. Keywords : heading, Pairwise Method.
1. PENDAHULUAN Permainan sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling populer di dunia. Mereka yang turut mempopulerkan permainan sepak bola ini bukan tidak mungkin karena berkat latihan-latihan keras dan seriusnya dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah latihan kelincahan (Agility) yang nantinya sangat membantu mereka bergerak bebas, cepat dan berkelit dari sergapan maupun penyergapan lawan. Permainan sepak bola merupakan permainan kolektif yang dimainkan oleh dua regu secara berhadapan selama 2x45 menit (waktu normal), yang mana tiap regu terdiri atas 11 (sebelas) orang pemain. Di lapangan luas itu banyak kesempatan yang muncul bagi para pemain untuk kepentingan regunya.
Serangan dan bertahan silih berganti mendorong perlunya memanfaatkan ide-ide atau pikiran baru dalam waktu singkat. Hal ini tergantung pada kecepatan pemain memahami keadaan dan mengambil keputusan. Untuk menjamin agar pendidikan jasmani dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka dalam implementasinya programprogramnya di lapangan harus melalui strategi atau gaya-gaya pembelajaran yang efesien dan efektif, dalam arti memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi dalam berinteraksi dengan berbagai faktor pendukung program pendidikan jasmani. Program pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai usaha merancang komponen-komponen pembelajaran yang dapat memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pencapaian tujuan pembelajaran
sesuai dengan perkembangan siswa. Tujuan pada bagian psikomotor adalah pencapaian keterampilan dan kebugaran jasmani secara optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut peran guru sangat dibutuhkan, mulai dari pembuatan rambu-rambu pengembangan program pembelajaran, langkah-langkah merancang program pembelajaran hingga sampai pada usaha media pembelajaran. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, dari 26 orang siswa yang diajarkan materi tentang cara menyundul bola hanya 3 orang yang tuntas melakukan dengan sempurna. Dalam arti mampu melakukan dengan baik 3 orang tersebut dinyatakan dalam kategori baik karena memperoleh nilai 70 dan 23 orang lainya dinyatakan belum memperoleh nilai baik. Dengan rata-rata nilai hasil observasi 53,65. Menurut pengamatan penulis kemampuan menyundul bola pada siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo setiap aspek yang diamati yaitu : a). Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola, b). Otototot leher dikuatkan/dikeraskan, c). Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d). Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola. e).pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut “apakah dengan menerapkan metode berpasangan kemampuan siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo dalam menyundul bola pada permainan sepak bola dapat di tingkatkan?”.
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang mendasar teridentifikasi pada hal-hal berikut : kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan sundulan bola pada permainan sepak bola.
Manfaat Penelitian Pada dasarnya setiap penelitian ilmiah diharapkan mempunyai kegunaan baik secara teoritis maupun praktis, dan kegunaan teoritis berarti untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan secara praktis sebagai dasar keputusan dalam upaya memecahkan masalah yang timbul dalam penelitian.
Cara Pemecahan Masalah Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, digunakan salah satu metode, yaitu metode berpasangan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mula-mula guru memberikan penjelasan tentang teknik dasar menyundul bola dan tujuanya, serta sarana dan prasarana yang akan di gunakan dalam pembelajaran. 2. Guru memberikan pemanasan (stretching) Guru memberikan contoh rangkaian gerakan dasaar menyundul bola secara keseluruhan yang meliputi : posisi kaki awalan, posisi kaki pada saat pelaksanaan dan postur atau gerakan menyundul bola, serta gerakan akhir. 3. Siswa melakukan gerakan sesuai perintah. 4. Setiap keberhasilan siswa diberikan penguatan (motivasi) sehingga siswa akhirnya dengan sendirinya mampu melakukan gerakan yang sesungguhnya. Tujuan Penelitian Berdasarkan kajian dari latar belakang maka yang menjadi tujuan penelitian adalah “Untuk meningkatkan kemampun siswa dalam menyundul bola pada permainan sepak bola pada siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo.
1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam berpikir ilmiah bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, serta dapat menambah wawasan tentang berbagai macam teknik dasar dalam permainan sepak bola dan salah satunya adalah teknik menyundul bola. 2. Manfaat Praktis, (a) Bagi siswa, dari hasil penelitian ini dapat menambah kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola, dan dapat memberikan manfaat bagi siswa yang kurang mampu melakukan sundulan bola atau heading. (b) Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan informasi bagi guru dalam meningkatkan keterampilan serta teknik dasar lainya dalam permainan sepak bola. (c) Bagi Sekolah Sebagai bahan informasi tentang peningkatan pembelajaran pendidikan jasamani olahraga dan kesehatan khususnya materi tentang sepak bola. Selain itu, sebagai bahan masukan bagi SMP Negeri 13 Kota Gorontalo untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. (d) Bagi Peneliti Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman berharhga bagi peneliti khususnya tentang sepak bola agar nantinya peneliti bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. METODE PENELITIAN Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian Peneliitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo. Waktu penelitian diadakn selama dua bulan, yakni pengumpulan data dan pengolahan data pada bulan september dan oktober. Karakteristik Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VIII 3 yang berjumlah 26 orang dan putera puteri. Siswa di kelas ini mempunyai latar belakang ekonomi, sosial dan juga kemampuan melakukan sundulan atau heading yang berbeda-beda pula. Variabel Penelitian Adapun variabel penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel input Variabel input, yakni meliputi kegiatan guru merencanakan pembelajaran serta kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran guna meningkatkan kemampuan menyundul bola yang baik dan benar. Variabel proses Variabel proses, yakni meliputi kegiatan guru di dalam melaksanakan proses pembelajaran yang telah di rencanakan dan aktifitas siswa yang dilaksanakan selama proses pembelajaran kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola. Variabel output Variabel output, meliputi daya serap atau hasil kemampuan siswa pada materi pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk perolehan skor melalui praktek menyundul bola dalam permainan sepak bola. Prosedur Penelitian Persiapan Dalam rangka pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diadakan persiapan kegiatan awal yaitu : 1.) Konsultasi dengan dosen pembimbing. 2.) Melapor dan meminta izin kepada pihak sekolah SMP Negeri 13 Kota gorontalo, serta mengkonsultasikan
rencana pelaksanaan kegiatan dan tindakan penelitian. 3.) Mendiskusikan rencana kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan ini bersama kepala sekolah dan guru mitra. 4.) Membuat lembar observasi 5.) Melaksanakan tahap observasi awal terhadap objek penelitian. 6.) Menganalisis pokok pelaksanaan subjek penelitian. Pelaksanaan Tindakan Tahap ini merupakan implemetasi dari semua rencana yang telah dibuat tahap ini berlangsung di dalam kelas, ini merupakan realisasi dari segala teori pendidikan dan metode mengajar yang sudah dipersiapkan sebeelumnya. Tahap 1 1. Menyampaikan dasar dan indikator yang akan diajarkan. 2. Menyampaikan tujuan pembelajran. 3. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode berpasangan 4. Memonitoring jalanya pembelajaran. 5. Memantau dan memberikan koreksi serta diagnosis terhadap gerakan menyimpang yang dilakukan oleh siswa. 6. Melakukan penilaian tes unjuk kerja (psikomotor) pada akhir kegiatan pembelajaran. 7. Melakukan analisis dan refleksi terhadap proses penilaian. Jika kemampuan menyundul bola belum mencapai target yang diharapkan maka akan di lakukan tahap selanjutnya. Tahap II 1. Merumuskan dan merencanakan tindakan baru dengan memperhatikan refleksi pada tahap 1. 2. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode berpasangan dengan tetap memperhatikan refleksi pada tahap 1.
3. Memonitoring dan membimbing jalanya pembelajran. 4. Memantau dan memberikan diagnosis terhadapgerakan menyimpang yangdilakukan oleh siswa. 5. Melakukan penilaian unjuk kerja (psikomotor) pada akhir pembelajaran. 6. Melakukan analisis dan refleksi terhadap penilaian. Pemantauan Dan Evaluasi a. Tahap pemantauan pada saat penelitian tindakan kelas, pemantauan (guru mitra) melakukan pemantauan terhadap jalanya proses pembelajaran, sedangkan peneliti memfokuskan pemantauan terhadap kemampuan siswa dalam menningkatkan kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola. b. Tahap evaluasi pada tahap ini dilaksanakan evaluasi untuk kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran guna meningkatkan kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola pada siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo. Analisis Dan Refleksi 1. Analisis Data tentang siswa dalam upaya meningkatkan teknik menyundul bola ( heading ) yang berupa data kuantitatif dianalisis secara kualitatif (persentase), dengan menggunakan rumus dan skor penilaian sebagai berikut : Presentasi capaian kemampuan siswa = Jumlah hasil pernyataan hasil tiap indikator x 100 Jumlah indikator
Rentang Keterangan Huruf Nilai 85 – Sangat Baik SB 100 70 – Baik B 84 55 – Cukup C 69 50 – Kurang K 54 0 – Sangat Kurang SK 49 Sumber : Pedoman akademik ( 2010/2011 : 39 ) 2. Refleksi Refleksi dalam penelitian ini dilakukan melalui diskusi dengan guru mitra serta pihak-pihak yang terkait dengan penelitian tindakan kelas ini dengan harapan dapat meemperbaiki kelemahan yang terjadi selama pembelajaran. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan beberapa instrumen sebagai alat pengumpul data yang bertujuan untuk melihat hasil peningkatan hasil kemampuan menyundul bola , yakni sebagai berikut : a. Lembar observasi kegiatan pembelajaran (guru dan siswa). b. Lembar observasi kemampuan menyundul bola siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo. Teknik analisis Data Tahap ini merupakan kegiatan akhir dari penelitian dimana peneliti akan merangkum seluruh data yang diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung kemudian mendeskripsikan, membahas dan menyimpulkan.
No 1 2 3 4 5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini, berlangsung di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo khususnya siswa kelas VIII 3 yang berjumlah jumlah 26 orang, tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan teknik dasar menyundul bola
pada olahraga sepak bola dengan menerapkan metode berpasangan sebagai perangkat pembelajaran penjas yang ada di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo. Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini di adakan observasi langsung disekolah tersebut yang bertujuan untuk mengetahui hasil rata-rata keseluruhan yang di peroleh siswa sebelum dikenai tindakan. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus untuk masing-masing siklusnya di rancang menjadi tiga kali pertemuan atau tiga kali tindakan dan di adakan satu kali evaluasi dalam setiap siklusnya. Evaluasi diadakan bertujuan untuk mengetahui peningkatan rata-rata keseluruhan yang dicapai masing-masing siswa sesudah dikenai tindakan. Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada minggu ke empat bulan september tepatnya tanggal 25 september 2014 dari kegiatan pembelajaran teknik dasar menyundul bola siswa di kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo. Adapun yang menjadi inti dalam observasi ini adalah a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola. e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi. Hasi Pengamatan Kegiatan Guru 1. Kegiatan Pendahuluan
Absensi, formasi barisan, berdoa, dan pemanasan 2. Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan secara umum pengertian cabang olahraga sepak bola b. Guru menjelaskan bagaimana cara melakukan Teknik menyundul bola yang baik dan benar c. Guru menugaskan siswa untuk memperagakan kembali pembelajaran yang sudah di ajarkan 3. Kegiatan penutup a. Formasi barisan b. Guru mengoreksi gerakan yang salah c. Guru memberikan penguatan terhadap siswa yang dapat mempergakan pelaksanaan teknik dasar menyundul bola dengan benar d. Evaluasi e. Pendinginan Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan guru diketahui hasil rata-rata keseluruhan yang dicapai masing-masing siswa dalam melakukan teknik dasar menyundul bola sebesar 53,65% Hasil pengamatan kegiatan siswa Bertolak dari hasil pengamatan yang dilakukan pada saat observasi berlangsung diketahui siswa yang memperoleh kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai 85-100 belum ada (0%), aspek baik (B) dengan rentang nilai 70-84 terdapat 3 orang siswa (11,53%), aspek cukup (C) dengan rentang nilai 55-69 (42,30%) terdapat 11 orang siswa, sedangkan aspek kurang (K) dengan rentang nilai 50-54 (7,69%) terdapat 2 orang siswa, dan aspek kurang sekali (SK) dengan rentang nilai 0-49 terdapat 10 orang siswa (38,46%) sehingga dapat diketahui hasil rata-rata keseluruhan nilai yang diperoleh siswa sebesar 53,65%. untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran sedangkan untuk presentase capaian masing-masing siswa dalam setiap aspeknya dapat dilihat pada tabel di lampiran.
Tabel 1. Observasi Awal No Kriteri Rentang Penilaian Nilai 1 Sangat Baik 85 – 100 2 Baik 70 – 84 3 Cukup 55 – 69 4 Kurang 50 – 54 5 Kurang Sekali 0 – 49 Jumlah
Jumlah Siswa 0 3 11 2 10
Presentase
26
100%
0% 11,53% 42,30% 7,69% 38,46%
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar menyundul bola dari aspek yang sudah dijelaskan sebelumnya menunjukan bahwa hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa sebelum dikenai tindakan sebesar 53,65%. Merujuk dari hasil yang diperoleh siswa menunjukan bahwa hasil tersebut belum memenuhi KKM yang sudah ditentukan di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo karena KKM yang ada di sekolah tersebut dikatakan berhasil apabila mencapai 75%. Begitupun indikator yang telah ditentukan dalam penelitian ini mengacu pada KKM yang ada di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo. Ditinjau dari hasil yang diperoleh keseluruhan siswa, maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil rata-rata keseluruhan dari aspek yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran teknik dasar menyundul bola. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti merancang masing-masing siklus diberi tiga kali tindakan dan satu kali evaluasi untuk mengetahui hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa. Siklus I Pelaksanaan siklus I berlangsung pada minggu ke empat bulan september tepatnya tanggal 26 september 2014. Adapun yang menjadi inti dalam pemberian tindakan di siklus I ini ditinjau dari beberapa indikator dalam melakukan teknik dasar menyundul bola meliputi : a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola
b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola. e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada minggu ke empat bulan september, pertemuan pertama tepatnya dimulai pada tanggal 26-September-2014 pertemuan kedua 29-September-2014, dan pertemuan ketiga tanggal 01-Oktober-2014, sedangkan evaluasi dilakukan pada tanggal 03-Oktober-2014. Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I diukur melalui lembar pengamatan siswa yang terdiri dari : a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan
kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola. e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi. Bertolak dari hasil pengamatan yang dilakukan pada saat pemberian tindakan siklus I diketahui siswa yang memperoleh kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai 85-100 belum ada 1 (3,84%), kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-84 terdapat 12 orang siswa (46,15%), kriteria cukup (C) dengan rentang nilai 55-69 terdapat 13 orang siswa (50%), sedangkan kriteri kurang (K) dengan rentang nilai 50-54 terdapat 0 orang siswa (0%), dan kriteria kurang sekali (KS) dengan rentang nilai 0-49 terdapat 0 orang siswa (0%) sehingga dapat diketahui hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa sebesar 67,88%. untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 sedangkan untuk presentase capaian masing-masing siswa dalam setiap aspeknya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2. Siklus 1 No Kriteri Rentang Jumlah Presentase Penilaian Nilai Siswa 1 Sangat 85 – 100 1 3,84% Baik 2 Baik 70 – 84 12 46,15% 3 Cukup 55– 69 13 50% 4 Kurang 50 – 54 0 0% 5 Kurang 0 – 49 0 0% Sekali 26 100% Jumlah Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar menyundul bola dari kelima indikator yang diamati bahwa hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa setelah dikenai tindakan sebesar 67,88%. Merujuk dari hasil yang diperoleh siswa dapat di simpulkan bahwa hasil yang diperoleh siswa
dalam melakukan teknik dasar menyundul bola yang ada dikelas VIII 3 belum memenuhi KKM yang sudah ditentukan di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo karena KKM yang ada di sekolah tersebut dikatakan berhasil apabila mencapai 75%. Begitupun indikator yang telah ditentukan dalam penelitian ini mengacu pada KKM yang ada di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo. Ditinjau dari hasil yang diperoleh keseluruhan siswa, maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil rata-rata keseluruhan dari beberapa aspek yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran sepak bola. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus berikutnya yakni masuk pada siklus II. Refleksi Hasil Kegiatan Setelah siklus I selesai maka peneliti bersama guru mitra merefleksi kembali pembelajaran yang membahas tentang teknik dasar menyundul bola dan penggunaan strategi pembelajaran metode berpasangan untuk mengetahui setiap kekurangan yang perlu dibenahi baik ditinjau dari proses pembelajaranya maupun penetapan metodenya sebagai perangkat pembelajaran dalam hal meningkatkan teknik dasar siswa dalam melakukan pembelajaran sepak bola. Setelah refleksi siklus I selesai peneliti menyimpulkan hal-hal yang menjadi pokok masalah yang dihadapi siswa antara lain: 1. Cara guru dalam memberikan materi dan pelaksanaan teknik dasar menyundul bola terlihat singkat dan cepat sehingga banyak siswa yang tidak dapat memahami dengan jelas apa yang di ajarkan guru 2. Terdapat banyak siswa yang belum bisa melakukan teknik dasar menyundul bola yang baik dan benar. Siklus II Pelaksanaan siklus II berlangsung pada minggu pertama bulan Oktober tepatnya tanggal 07 Oktober 2014. Adapun yang menjadi inti dalam pemberian tindakan di siklus II ini ditinjau dari beberapa aspek
dalam melakukan teknik dasar menyundul bola yaitu : a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola. e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada minggu kedua bulan april, pertemuan pertama tepatnya dimulai pada tanggal 07-Oktober-2014 pertemuan kedua 09-Oktober-2014, dan pertemuan ketiga tanggal 11-Oktober-2014, sedangkan evaluasi dilakukan pada tanggal 13-Oktober-2014. Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II diukur melalui lembar pengamatan a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola. e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan,
selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi. Bertolak dari hasil pengamatan yang dilakukan pada saat pemberian tindakan siklus II diketahui siswa yang memperoleh kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai 85-100 terdapat 6 orang (23,07%), kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-84 terdapat 20 orang siswa (76,92%), kriteri cukup (C) dengan rentang nilai 55-69 terdapat 0 orang siswa (0%), sedangkan kriteri kurang (K) dengan rentang nilai 50-54 terdapat 0 orang siswa (0%), dan kriteria kurang sekali (KS) dengan rentang nilai 0-49 terdapat 0 orang siswa (0%) sehingga dapat diketahui hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa sebesar 78,65%. capaian masing-masing siswa dalam setiap aspeknya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Siklus II No Kriteri Renta Penilaian ng Nilai 1 Sangat Baik 85 – 100 2 Baik 70 – 84 3 Cukup 55 – 69 4 Kurang 50 – 54 5 Kurang Sekali 0 – 49 Jumlah
Juml ah Siswa 6
Presentase
20
76,92%
0
0%
0
0%
0 26
0% 100%
23,07%
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dan tabel diatas menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar menyundul bola dari kelima indikator yang diamati menunjukan bahwa hasil ratarata keseluruhan yang diperoleh siswa setelah dikenai tindakan pada siklus II sebesar 78,65%. Merujuk dari hasil yang diperoleh siswa dapat di simpulkan bahwa hasil yang diperoleh siswa dalam melakukan teknik dasar menyundul bola yang ada dikelas VIII 3 telah
memenuhi KKM dan indikator yang sudah ditentukan dalam penelitian tindakan kelas ini. Berdasarkan hasil pemberian tindakan pada pelaksanaan siklus II ini maka penelitian ini dianggap telah selesai dan berhasil. Ditinjau dari hasil yang diperoleh keseluruhan siswa, penelitian dianggap selesai apabila ketuntasan belajar siswa meningkat mencapai 75%. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini secara umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil rata-rata keseluruhan dari indikator yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran sepak bola. Dari hasil yang diperoleh tersebut maka penelitian tindakan kelas ini tidak perlu di lanjutkan ke siklus berikutnya. Refleksi Hasil Kegiatan Setelah siklus II selesai maka peneliti bersama guru mitra merefleksi kembali pembelajaran yang membahas tentang teknik dasar menyundul bola dan penggunaan metode berpasangan. untuk mengetahui setiap kekurangan yang perlu dibenahi baik ditinjau dari proses pembelajaranya maupun penetapan metodenya sebagai perangkat pembelajaran dalam hal meningkatkan teknik dasar siswa dalam melakukan pembelajaran sepak bola, maksud dari merefleksi kembali pembelajaran bertujuan untuk mendapatkan gambaran apakah tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus II ini telah menghasilkan peningkatan atau tidak. Berdasarkan refleksi tersebut dapat diketahui bahwa pencapaian hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa kelas VIII 3 pada siklus II telah mencapai target atau sudah mencapai indikator. Oleh karena itu penelitian ini dinyatakan selesai dan berhasil atau tidak perlu melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya.
PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo pada siswa kelas VIII 3, yang bertujuan untuk meningkatkan teknik dasar menyundul bola dalam mata pelajaran penjas dan penempatan metode sebagai perangkat pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini dan untuk
mengukur hasil capaian yang diperoleh masing-masing siswa diukur dengan menggunakan skala penilaian 0-100 yang mengacu pada standar penilaian Universitas Negeri Gorontalo. Berdasarkan skala penilaian tersebut dapat diketahui peningkatan hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa dari setiap pemberian tindakan di masing-masing siklus berikut penjelasanya Hasil observasi Berdasarkan data yang diperoleh melalui kegiatan observasi menunjukan bahwa rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo dalam melakukan pembelajaran menyundul bola sebesar 53,65%. Melalui beberapa aspek yaitu : a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola. e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi. Mengacu pada lima indikator yang ada diperoleh data dari masing-masing siswa menunjukan bahwa kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai 85-100 siswa yang memperoleh belum ada (0%), kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-84 siswa yang memperoleh terdapat 3 orang (11,53%), aspek cukup (C) dengan rentang nilai 55-69 siswa yang memperoleh terdapat 11 orang (42,30%),
sedangkan aspek kurang (K) dengan rentang nilai 50-54 terdapat 2 orang siswa (7,69%) sementara aspek kurang sekali (KS) dengan rentang nilai 0-49 siswa yang memperoleh terdapat 10 orang (38,46%). Hasil Siklus I Berdasarkan pemberian tindakan pada pelaksanaan siklus I ini menunjukan bahwa rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo dalam melakukan pembelajaran lempar cakram sebesar 67,88%. Melalui beberapa indikator a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola. e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi. Mengacu pada beberapa indikator tersebut diperoleh data dari masing-masing siswa menunjukan bahwa kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai 85-100 siswa yang memperoleh 1 (3,84%), kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-84 siswa yang memperoleh terdapat 12 orang (46,15%), aspek cukup (C) dengan rentang nilai 55-69 siswa yang memperoleh terdapat 13 orang (50%), sedangkan aspek kurang (K) dengan rentang nilai 50-54 terdapat siswa (0%) sementara aspek kurang sekali (KS) dengan rentang nilai 0-49 siswa yang memperoleh terdapat (0%).
Hasil siklus II Berdasarkan pemberian tindakan pada pelaksanaan siklus II ini menunjukan bahwa rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo dalam melakukan pembelajaran menyundul bola sebesar 78,65%. Melalui beberapa indikator yaitu : a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola. e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi. Mengacu pada tiga aspek tersebut diperoleh data dari masing-masing siswa menunjukan bahwa kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai 85-100 siswa yang memperoleh terdapat 6 orang (23,07%), kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-84 siswa yang memperoleh terdapat 20 orang (76,92%), aspek cukup (C) dengan rentang nilai 55-69 siswa yang memperoleh terdapat (0%), sedangkan aspek kurang (K) dengan rentang nilai 50-54 siswa yang memperoleh tidak ada (0%) sementara aspek kurang sekali (KS) dengan rentang nilai 0-49 siswa yang memperoleh tidak ada (0%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka evaluasi tindakan yang diperoleh dalam siklus I menunjukan bahwa pencapaian ratarata keseluruhan yang diperoleh siswa melalui observasi terjadi peningkatan sebesar 14,23% setelah diberi tindakan pada siklus I yakni hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh dari
observasi sebesar 53,65% meningkat menjadi 67,88% setelah pemberian tindakan pada siklus I. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa pada siklus I belum mencapai indikator dalam penelitian tindakan kelas ini, oleh karena itu perlu diadakan pemberian tindakan selanjutnya yakni masuk pada siklus II. Pada tindakan siklus II ini hasil pemberian tindakan yang sudah di evaluasi menunjukan peningkatan 78,65 % sehingga dapat diketahui rata-rata pencapaian yang diperoleh siswa meningkat sebesar 10,77% setelah diberi tindakan pada siklus II yakni hasil rata-rata keseluruhan dari siklus I sebesar 67,88% meningkat menjadi 78,65%. setelah pemberian tindakan dan evaluasi yang di lakukan pada siklus II. Berdasakan hasil evaluasi tersebut dapat diketahui bahwa ratarata keseluruhan yang ada pada siklus II telah mencapai indikator yang sudah ditentukan, oleh karena itu penelitian tindakan kelas ini tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dinyatakan selesai dan berhasil. Dengan demikian maka hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah, jika guru menggunakan metode pembelajaran berpasangan maka kemampuan siswa dalam melaksanakan teknik dasar menyundul bola dalam permainan sepak bola dapat meningkat dan dapat diterima untuk dijadikan rujukan penelitian berikutnya.
4. KESIMPULAN 1. Berdasakan hasil pencapaian pelaksanaan penelitian tindakan kelas, maka dapat disimpulkan hipotesis tindakan yaitu melalui metode berpasangan maka kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola siswa Kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo dapat ditingkatkan. 2. Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan khususnya siklus pertama untuk : a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola
b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola. e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi. Memperoleh hasil 67,88%, berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa Kelas VIII 3 SMP NEGERI 13 Kota Gorontalo belum seluruhnya memiliki kemampuan menyundul bola dengan baik dalam permainan sepak bola. 3. Selanjuntya pada siklus ke dua yaitu : a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola. e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.
Memperoleh nilai 78,65%, berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa Kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo seluruhnya sudah memiliki kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola sesuai harapan yaitu sebesar 75% sesuai indikator kinerja yang ditetapkan sebelumnya. 5. REFERENSI Rusman, 2013. Model-model pembelajaran: mengembangkan profesionalisme guru. Rajawali pers: Jakarta. Ridwan abdullah sani, 2013. Inovasi pembelajaran. PT Bumi Aksara: Jakarta. Suprijono Agus, 2013. Cooperative learning, tori dan aplikasi PAIKEM. PUSTAKA PELAJAR: Yogyakarta. Luxbacher, A joseph, 2011. Sepak bola: langkah-langkah menuju sukses. Rajawali Pers: Jakarta. Betty, C eric, 2012. Latihan metode baru sepakbola serangan. CV PIONIR JAYA: Bandung. Cook malcolm, 2013. 101 drills sepak bola untuk pemain muda usia 12 sampai 16 tahun. Permata Puri Media: Jakarta Barat. Aan sunjata wisahati dan teguh santosa, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. CV Setiaji: Jakarta. Budi sutrisno dan muhamad bazin khafadi, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan 2. CV. PUTRA NUGRAHA: Jakarta. Faridha Isnaini dan Suranto, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga, Dan Kesehatan. Karya Mandiri Nusa: Jakarta. Sri Wahyuni, Sutarmin, dan Pramono, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraaga Dan
Kesehatan. PT Wangsa Jatra Lestari: Jakarta. Sodikin Chandra dan Achmad Esnoe Sanoesi, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. PT Arya Duta: Jakarta. Atmaja Budi Sarjana Dan Bambang Trijono Joko Sunarto, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. CV. Teguh Karya: Jakarta. Muhamad ali mashar dan dwinarhayu, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Swadaya Murni: Jakarta. Aqib Zainal, 2013. Model-model, media, dan strategi pembelajran kontekstual ( inovatif ). CV YRAMA WIDYA : Bandung. Trianto, 2009 MENDESAIN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIFPROGRESIF : KONSEP LANDASAN, DAN IMPLEMENTASINYA PADA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ). Prenada Media : Kencana.