PENGARUH LATIHAN SQUATH THRUST TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 10 KOTA GORONTALO (Supratman Olii, Nurhayati Liputo, Syarif Hidayat)
[email protected] Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo
Abstrak : Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Latihan SquathThrust Terhadap Kemampuan menyundul bola Pada Permainan Sepak Bola Siswa Putra Kelas VII SMP Negeri10 Kota Gorontalo. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan pada siswa putra kelasVII SMP Negeri 10 Kota Gorontalo yang ditarik secara random. Dalam pengambilan datanya, peneliti memberikan materi pelatihan Squath Thrust Terhadap Kemampuan menyundul bola pada permainan sepak bola cabang olahraga sepak bola metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan desain penelitian. Berdasarakan hasil perhitungan diperoleh thitung = 12 dan melihat tabel distribusi t, maka diketahui pula bahwa harga t tabel pada alfa α = 0.05; dk = n-1 (20-1 =19) sebesar 1.729. Dengan demikian thitung lebih besar dari pada ttebel (12 > 1.729). Mengacu dari hasil uji t tersebut, maka kriteria pengujian yang menyatakan bahwa tolak Ho jika thitung (t0) > ttebel (tt), ditolak dan Ha diterima. Atau dengan kata lain, terdapat pengaruh pelatihan squath thrust terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas VII SMP N 10 Kota Gorontalo. Selanjutnya, hasil perhitungan uji t yang dimaksud, dapat dilihat pada kurva di bawah ini: Kata Kunci: Latihan Squath Thrust, Menyundul Bola. PENDAHULUAN Sepak bola merupakan permainan yang dilakaukan dua regu/tim.Setiap tim terdiri atas 11 pemain. Pemain sepak bola harus membutuhkan kerja sama tim yang kompak di samping itu, variasi dan kombinasi teknik-tenik dasar juga di perlukan dalam permainan ini. Teknik-teknik dasar perminan sepak bola sangat penting untuk diketahui, sebagai langkah menuju permainan yang baik dan menarik untuk ditonton.
Teknik-teknik dasar itu adalah menendang bola, menghentikan bola, menggiring bola, menyundul bola, dan melempar bola. Menurut Sodikin Chandra dan Achmad Esnoe Sanoesi (2010: 2). Tujuan dari permainan sepak bola adalah masing-masing regu atau kesebelasan yaitu berusaha menguasai bola, memasukan bola ke dalam gawang lawan sebanyak mungkin, dan berusaha mematahkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola. Permainan sepak bola merupakan permainan beregu yang memerlukan dasar kerjasama antar sesama anggota regu, sebagai salah satu ciri khas dari permainan sepak bola. Latihan squat thrust merupakan bentuk latihan kelincahan untuk mengubah posisi tubuh, hal ini dikarenakan dalam permainan sepak bola arah bola ataupun dala proses mengumpan bola dalam permainan tidak selamanya tertujuh pada arah atau pada rekan se tim. Oleh karena itu latihan untuk mengubah posisi tubuhlah yang harus menjadi suatu metode latihan untuk latihan menyundul bola pada permaina sepak bola.
Permainan Sepak Bola Menurut (Roji, 2009 : 1). Dalam permainan yang sesungguhnya, sepak bola dimainkan oleh dua keseblasan. Masing-masing regu terdiri atas 11 pemain termasuk penjaga gawang, dan pemain cadangan untuk setiap regunya adalah 7 pemain. Adapun lama permainan ditentukan dengan babak, yakni 2 babak, satu babak lamanya 45 menit, dengan lama waktu istirahat 15 menit. Menurut (Aan Sunjata dkk, 2010 : 3). Pemainan sepak bola merupakan permainan bola besar yang digemari semua lapisan masyarakat diseluruh pelosok. Sepak bola adalah olahraga yang menggunakan kaki dan penjaga gawang bebas menggunakan semua anggota badan.Setiap regu terdiri dari 11 orang. Pemenang sepak bola ditentukan oleh regu atau keseblasan yang memasukan bola ke gawang yang lebih banyak. Permainan sepak bola di mainkan selama 2x45 menit dengan istirahat 15 menit dan dipimpin oleh seorang wasit dan dibantu oleh penjaga garis. Menurut (Budi Sutrisno dan Muhamad Bazin Khafadi, 2010 : 1). Sepak bola adalah olahraga yang mengandalkan kerja sama tim. Tanpa adanya kerja
sama yang baik, maka sebuah tim sepak bola akan sulit untuk mendapatkan kemenangan. Didalam permainan sepak bola sangat ditekankan untuk menegakan sikap saling menghargai dan spotifitas. 2.1.2 Filosofi Bermain Sepak bola Dalam permainan, tidak peduli menang atau kalah dalam pertandingan, tetapi bagaimana memainkan permainan itu.
Play the game adalah sebuah
legenda dari sportivitas apakah itu di lapangan sepak bola di manapun, yang jelas play the game mempunyai makna penuh kejujuran, keberanian, ketahanan fisik, pengendalian diri, rasa hormat, menolak kemewahan, pertimbangan terhadap pendapat dan kebenaran satu dengan yang lain, kesopansantunan, dan keadilan. Ruh dari semua permainan sepak bola adalah fair play.Fair play terdiri dari dua kata, fair mempunyai makna jujur dan play berarti bermain, artinya adalah bermain dengan jujur. Fair play yang diungkapkan oleh FIFA terdiri dari 10 kode etik yaitu: a. Bermain untuk menang (play to win). b. Bermain jujur (play fair). c. Mematuhi peraturan permainan (observe the laws of the game). d. Menghormati lawan, kawan, wasit, offisial dan penonton (respect opponent, teammates, referees, officials and spectators). e. Menerima kekalahan dengan jiwa besar (accept defeat with dignity), f. Mempromosikan sepak bola (promote the interests of football), g. Menolak tindakan curang, doping, rasisme dan tindakan kasar (reject corruption, drugs, racism, violence
and other dangers to our sport.
Football’s huge popularity sometimes make it vulnerable to negative outside interests). h. Membantu menolak kecurangan (help others to resist corrupting pressures). i. Menuntut orang yang berusaha berbuat curang pada olahraga (denounce those who attempt to discredit our sport), dan j. Menghormati orang yang telah mengharumkan nama sepak bola (honour those who defend football’s good reputation).
Gambar 2.1 Lapangan permainan sepak bola http://pbprimaciptautama.blogspot.com/2009_05_01_archive.html 1. Ukuran lapangan Ukuran untuk pertandingan resmi PSSI dan Internasional: Maximum
: 110 m x 75 m
Minimum
: 100 m x 64 m.
2. Tanda perbatasan a) Garis-garis perbatasan dibuat dengan diberi kapur, sehingga merupakan garis putih. b) Bendera sudut karus dibikin dari kain yang warnanya mudah dilihat, yang diikatkan pada tiang yang panjangnya 11/2 meter. 3. Daerah gawang a) Sisi luar dari garis-garis merupakan batas daerah. b) Jarak 51/2 meter harus diukur dari sisi luar dari garis. c) Garis-garis yang merupakan batas daerah gawang, termasuk juga di dalam daerah gawang. d) Garis-garis gawang harus dibuat sama lebar dengan tebalnya tiang-tiang gawang dan palang gawang. 4. Daerah tendangan gawang a) Jarak 16 ½ m, haus diukur dari sisi dalam tiang gawang sampai sisi luar dari garis tersebut.
b) Titik tendangan hukuman jauhnya 11 meter diukur dari sisi belakang dari garis gawang. 5. Daerah sudut Dengan bendera sudut sebagai pusat, pada setiap sudut lapangan permainan dibuat sebuah perempat lingkaran dengan jari-jari 1 meter. 6. Gawang a) Tiang gawang 2,44 m, diukur dari tanah sampai sisi bawah dari palang silang. b) Lebar gawang 7,32 m, diukur dari sisi dalam kedua tiang gawang. c) Tiang gawang dan palang menyilang harus dibikin dari kayu atau logam atau fiberglass, tebalnya maximum 12 cm dan dicat putih. d) Tiang-tiang dan palang-palang gawang harus dibuat dari kayu, logam atau lain bahan yang disetujui sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh FA Board. e) Jaring gawang harus dibuat dari tali atau tali plastik dan tidak boleh dari kawat.
Tehnik Dasar Permainan Sepak Bola Dalam permainan sepak bola ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai. Adapun teknik dasar tersebut adalah: 1.Teknik Menendang Bola 2. Teknik Dasar Menahan Bola 3. Teknik Menggiring Bola 4. Lemparan ke Dalam (THROW IN) 5.Teknik Menyundul Bola
Menyundul Bola Menyundul bola adalah salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola yang merupakan paling sulit akan tetapi penting dikuasai oleh setiap pemain karena sangat banyak kegunaannya. Kegunaan menyundul bola, baik dalam latihan maupun dalam pertandingan; (1) untuk memasukan bola ke gawang
lawan,(2) untuk memberikan umpan kepada kawan, dan (3) untuk membebaskan serangan lawan dari daerah pertahanan. Faktor-faktor penting harus diperhatikan di dalam menyundul bola, antara lain ; (1) mata tidak beleh dipenjamkan tetapi harus terbuka dan mengikuti arah datangnya bola, (2) bola yang datang disundul dengan dahi dan (3) waktu menyudul bola harus di ikuti dengan gerakan seluruh tubuh, baik kepala, badan, kedua lengan,pinggang, pinggul, maupun kaki.
Latihan Latihan adalah peroses yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta insentitas latihanya” (Harsono, 1992: 2). Dalam hartono Hadjarati (2009 : 126) Sistematis: berencana, menurut jadwal, menurut pola dan sistem tertentu, metodis, dari muda ke yang lebih sukar, latihan teratur, dari yang sederhana ke yang lebih rumpil Berulang- ulang: setiap elemen teknik haruslah diulang sesering mungkin; maksudnya ialah agar gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi semaki mudah, dan otomatis pelaksanaanya sehingga semakin menghemat energi. Tujuan utama latihan atau trainning adalah untuk membantu atlit meningkatkan keterampilan dan prestasi olahraganya semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan itu ada aspek latihan perlu di perhatikan pelatih : a. Latihan fisik Latihan ini khusus ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kondisi fisik atlet, yang mencangkup komponen – komponen fisik. b. Latihan teknik Latihan untuk memahirkan teknik-teknik gerakan, misalnya teknik menendang bola dan menggiring bola. c. Latihan taktik Latihan untuk menumbuhkan perkembangan interprentive atau daya tafsir pada atlet, pola-pola permainan , strategi, taktik pertahanan dan penyerangan dan pertahanan
d. Latihan mental Perkembangan mental atlet tidak kurang pentingnya dari perkembangan tiga faktor tersebut di atas.
Latihan Squath Thrust Latihan squath thrust Latihan squath thrust merupakan latihan yang dimulai dari berdiri dengan kaki rapat, kemudian jongkok dengan kedua tangan diletakkan pada lantai didepan kedua kaki. Lemparkan kedua kaki ke belakang, lalu lemparkan kembali ke depanm dan kembali berdiri pada sikap tegak. Pada saat latihan squath trhust otot-otot yang berfungsi yaitu otot tungkai, otot lengan, otot dada, dan otot perut. Bertujuan melatih mengubah posisi tubuh (jongkok dan berdiri tegak). Muhajir, (2007 : 68). Cara melakukannya adalah sebagai beriut: 1. Jongkok sambil menumpuhkan kedua tangan ke lantai 2. Pandangan ke arah depan 3. Lemparkan ke dua kaki ke belakang sampai lurus degan sikap badan telungkup dalam keadaan terangkat. a) Dengan serentak kedua kaki ditarik ke depan, kemudian kembali ke tempat semula. b) Latihan ini dilakukan berulang-ulang denga gerkan yang sama. Gerakan squath thrust ini bisa dimodifikasi, disesuaikan dengan kemampuan siswa. Gerakan ini dapat diulangi antara 6 sampai 10 kali atau disesuaikan dengan kemampuan siswa. Agus Mukholid. (2007 : 35)
HASIL hasil perhitungan diperoleh thitung = 12 dan melihat tabel distribusi t, maka diketahui pula bahwa harga t tabel pada alfa α = 0.05; dk = n-1 (20-1 =19) sebesar 1.729. Dengan demikian thitung lebih besar dari pada ttebel (12 > 1.729). Mengacu dari hasil uji t tersebut, maka kriteria pengujian yang menyatakan bahwa tolak Ho jika thitung (t0) > ttebel (tt), ditolak dan Ha diterima. Atau dengan kata lain, terdapat pengaruh pelatihan squath thrust terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas VII SMP N 10 Kota Gorontalo.
Selanjutnya, hasil perhitungan uji t yang dimaksud, dapat dilihat pada kurva di bawah ini:
H0
Ha
Ha -1.729
1.729
12
Gambar Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis (X1 dan X2)
PEMBAHASAN Dalam permainan sepak bola harus dibutuhkan beberapa teknik dasar yang terutama teknik dalam menyundul bola. Akan tetapi teknik menyundul tidak akan jadi baik jika tidak didukung oleh latihan yang baik. Latihan yang tepat untuk teknik menyundul bola adalah latihan squath thrust karna dengan latihan squath thrust dapat meningkatkan kemampuan menyundul bola baik tanpa melompat maupun diawali dengan gerakan melompat. Hasil dapat dilihat pada uji hipotesis. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 5.19 dan nilai varians sebesar 0.43 dengan standar deviasi sebesar 0.65. Sedangkan pada data posttest diperoleh nilai rata-rata 5.54 dan nilai varians sebesar 0.38 dengan nilai standar deviasi sebesar 0.61. selanjutnya, berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui pula bahwa seluruh variabel memiliki varians populasi yang homogen serta memiliki populasi yang berdistribusi normal. Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji t. Dari hasil pengujian hasil pre-test dan posttest menunjukkan harga thitung sebesar 12. Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga tdaftar 1.729. Ternyata
harga thitung telah berada di dalam daerah penerimaan HA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan tidak dapat menerima H0. Jadi dapat disimpulkan bahwa bentuk pelatihan Squath trhust memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola pada siswa putera kelas VII SMP N 10 Kota Gorontalo, dengan demikian pula bahwa hipotesis penelitian dapat diterima.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan latihan squath trhust memberikan dampak yang positif dan baik terhadap kemampuan menyundul bola serta dapat dibuktikan dengan hipotesis statistik dimana latihan squath trhust memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menyundul bola pada permainan sepak bola.
DAFTAR PUSTAKA Addam A. 2012. Artikel ilmiah. Pengaruh Latihan Variasi Drill Passing Dan Wall Passing Pada Pemain Bola Basket. Jambi: FOERKES FKIP Universitas Jambi Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Budi S. dan Khafadi. M. B. 2009. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan 2 Untuk Siswa SMP/MTS Kelas VIII, Jakarta: CV Putra Nugraha Hadjarati H, 2009. Dasar-dasar Kepelatihan, Depdiknas, Universitas Negeri Gorontalo. http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASHd3a6/6d7ab560.dir/do c.pdf http://pbprimaciptautama.blogspot.com/2007_05_01_archive.html
Jogiyanto H. M. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: FE UGM Yogyakarta. Joko S. dan Santoso D.J.B. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta: CV Teguh Karya Mukhajir, 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA Kelas X. Bandung: PT Gelora Aksara Pratama Mukholid Agus, 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA Kelas XII, Surakarta: YUDHISTIRA. Ridwan, 2009. Metode dan Penyusunan Proposal Penelitian. Bandung: ALVABETA.cv Roji, 2009. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatanuntuk SMP Kelas VIII, Jakarta: PT Gelora Aksar Pratama Sodikin C. dan Sanoesi A. E., 2010. Pendidikan olahraga dan kesehatan Untuk Smp/Mts Kelas VII, Jakarta: PT Arya Duta. Solso, R. L & Maclin, M. 2005. Cognitive Psychologi. New York: Pearson. Sunjata W. A. dan Santosa T. 2010. Pendidikan olahraga dan kesehatan untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: CV Seti Aji. Wahyuni Sri dkk, 2010. Pendidikan 50 olahraga dan kesehatan untuk kelas VIII SMP dan MTs. Jakarta: PT WangsaJastra Lestari