SEMINAR NASIONAL
Mencari Harga BBM Yang Pantas Bagi Rakyat Indonesia
ENNY SRI HARTATI Auditorium Kampus Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie Rabu, 24 September 2014
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
PENDAHULUAN Indonesia telah mengalami ketergantungan pemenuhan kebutuhan BBM dari impor (net importir BBM). Lifting Minyak selalu mengalami penurunan. Dalam APBNP 2014 lifting minyak hanya 818 ribu barel per hari (bph). Padahal kebutuhan BBM mencapai 1,5 juta. Artinya kebutuhan Impor mencapai sekitar 700 ribu bph. Sementara Harga Minyak Dunia terus meningkat dan selalu mengalami gejolak. Akibatnya Neraca Perdagangan Defisit, Nilai tukar melemah dan Subsidi BBM terus membengkak Padahal Indonesia memiliki berbagai alternatif sumber energi yang efisien guna pemenuhan kebutuhan energi untuk perekonomian. Ujung Persoalannya adalah kegagalan implementasi kebijakan Deversifikasi dan Bauran Energi. INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
22
Kebijakan Parsial • Berbagai kebijakan mandul, seperti pemasangan stiker mobil dinas, pemasangan RFID, dan pembatasan lokasi dan waktu. • Paling baru adalah kebijakan pengendalian yang gagal total dan justru menimbulkan kelangkaan di beberapa daerah (Jawa) seperti Cirebon, Kuningan, Indramayu, Yogyakarta. • Perlu perencanaan kebijakan yang komprehensif agar tidak memicu gejolak perekonomian INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
33
Kuota BBM Bersubsidi Selalu Jebol Konsumsi BBM Bersubsidi (Juta Kilo Liter)
44.8
46.4
46
2013
2014
48
41.8 38.1
2010
2011
2012
2015
Meningkatnya subsidi BBM tidak hanya disebabkan oleh melonjaknya harga minyak dunia, tetapi juga terus meningkatnya konsumsi BBM INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
44
INKONSISTENSI KEBIJAKAN BAURAN ENERGI NASIONAL (1) (%) 5% Minyak Bumi Gas Bumi
2010 24% 22%
2030
49%
Batubara EBT
2025 30%
22%
23% 25%
2050
30%
25%
25%
31%
24%
23% 22%
20%
INKONSISTENSI KEBIJAKAN BAURAN ENERGI NASIONAL (2) 8 Minyak Batubara 2010 Bumi Gas Bumi
39 37
EBT
114
2025 87
84
81
(MTOE)
95
2030
2050 144 110
245
120
106
235
304 196
Bauran Energi China dan India
• •
Sejak tahun 1971, batubara merupakan sumber energi terbesar China. Sejak tahun 1971, energi limbah dan bio-energi menjadi energi yang melimpah di India, akan tetapi mulai awal milenium ke 21 bergeser ke batubara karena harga yang murah.
Kebijakan Energi China dan India • China • Kebijakan Security Energy : 1. Memberikan prioritas untuk konservasi 2. Pasokan Domestik 3. Pengembangan Diversifikasi 4. Sains dan Teknologi 5. Perlindungan Lingkungan 6. Kerjasama yang Saling Menguntungkan
• India • Electricity Act pada tahun 2003 : 1. program pengembangan energi terpadu di perdesaan 2. pengembangan kelistrikan di perdesaan tertinggal 3. Biogas 4. energi terbarukan untuk daerah perkotaan, industri, dan perkotaan
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
88
Trade account of oil US$ Billions
Crude oil
Oil products
Total
5
0
-5
-10
-15
-20
-25
-30 2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014*
* January-April Sources: Badan Pusat Statistik INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
9
Trade deficit: manufacturing products US$ billions
100
50
0
-50
-100
-150 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Exports
Imports
Surplus (Deficit)
Sources: Badan Pusat Statistik.
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
10
Trade deficit: food products 10 US$ billions
5 0 -5 -10 -15
2000200120022003200420052006200720082009201020112012 Exports
Imports
Surplus (deficit)
Sources: Badan Pusat Statistik.
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
11
Postur APBN yang Tidak Ideal
•
Walaupun ada peningkatan belanja pemerintah pusat, namun APBN habis untuk belanja pegawai dan subsidi ketimbang belanja modal yang dapat mendorong stimulus fiskal
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
1212
RAPBN 2015 Tersandera Subsidi BBM
Selama lima tahun terakhir, APBN tersandera subsidi BBM yang sangat besar. INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
1313
Rendahnya Alokasi Pos Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan (miliar rupiah) 2014 No
Uraian
1
PELAYANAN UMUM
2
APBNP
2015 % thd BPP
RAPBN
% thd BPP
852,645.90
66.6
939,542.70
68.1
PERTAHANAN
83,221.70
6.5
94,903.20
6.9
3
KETERTIBAN DAN KEAMANAN
35,631.90
2.8
40,780.20
3
4
EKONOMI
113,269.50
8.8
119,985.40
8.7
5
LINGKUNGAN HIDUP
10,526.80
0.8
10,376.70
0.8
6
PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM
27,853.40
2.2
18,672.80
1.4
7
KESEHATAN
14,378.40
1.1
20,678.10
1.5
8
PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
1,717.30
0.1
2,015.50
0.1
9
AGAMA
3,706.30
0.3
5,154.70
0.4
10
PENDIDIKAN
129,353.30
10.1
119,459.20
8.7
11
PERLINDUNGAN SOSIAL
8,063.90
0.6
8,306.80
0.6
1,280,368.60
100
1,379,875.30
100
Sumber: Kementerian Keuangan
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
1414
Proporsi Belanja Menurut Fungsi (Triliun)
300
250
200 Subsidi BBM Fungsi Ekonomi
150
Fungsi Kesehatan Fungsi Pendidikan
100
50
0 LKPP 2010
• • •
LKPP 2011
LKPP 2012
LKPP 2013
APBNP 2014
RAPBN 2015
Keberpihakan pemerintah tercermin dari politik anggaran Pemerintah lebih mengutamakan subsidi BBM yang 94% subsidinya dinikmati orang kaya ketimbang untuk masyarakat miskin melalui fungsi kesehatan dan pendidikan Pemerintah juga abai terhadap upaya menggenjot perekonomian yang tercermin dari rendahnya alokasi pada fungsi ekonomi
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
1515
Perbandingan Persentase Pengeluaran Beberapa Negara
Postur APBN Indonesia adalah anomali jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga lainnya yang lebih memprioritaskan anggaran negara untuk pengeluaran pos fungsi ekonomi, pendidikan, dan kesehatan
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
1616
Perbandingan Kebijakan Subsidi dengan Negara Tetangga
Negara tetangga bisa optimal dalam alokasi anggaran pada sektor produktif karena kebijakan subsidi yang tepat sasaran
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
1717
Subsidi BBM Mempersempit Anggaran Pada Pos Produktif 300
250
200
Anggaran Infrastruktur
150
Subsidi BBM 100
50
0 2009
2010
2011
2012
2013
2014
Anggaran Subsidi BBM terus meningkat dan mengalahkan anggaran infrastruktur yang merupakan kunci stimulus ekonomi INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
1818
Bagaimana Solusi ?? Apakah dengan Kenaikan BBM ??
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
1919
Dampak Penaikan Harga BBM • Inflasi • Daya Saing Menurun • Defisit Neraca Perdagangan Meningkat • Kinerja Investasi Menurun • Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi • Pengangguran dan Kemiskinan Meningkat • Kesehatan Fiskal Ke Depan • Insentif Energi Alternatif dan Mengurangi Ketergantungan Konsumsi BBM INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
2020
Dampak Kenaikan BBM terhadap Inflasi di Indonesia 18.00
Tanggal
17.11 16.00
Premium
Solar
21 Januari 2003
1.810
1.650
1 Maret 2005
2.400
2.100
1 Oktober 2005
4.500
4.300
23 Mei 2008
6.000
5.500
1 Desember 2008
5.500
5.500
15 Desember 2008
4.800
4.800
15 Januari 2009
4.500
4.500
22 Juni 2013
6.500
5.500
14.00
12.55
12.00
11.06 10.00
9.35
10.03 8.38
8.00
6.96
6.40
6.00
5.06
6.60 6.59
4.00 2.00
3.79
4.30
2.78
0.00 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Kenaikan BBM (premium dan solar) di tahun 2005 menyebabkan kenaikan inflasi menjadi 17,11% (dari 6,4% di tahun sebelumnya).
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
2121
Dampak Kenaikan BBM terhadap Inflasi (2) Tanggal
20.00% 18.00%
18.38%
16.00%
Premium
Solar
21 Januari 2003
1.810
1.650
1 Maret 2005
2.400
2.100
1 Oktober 2005
4.500
4.300
23 Mei 2008
6.000
5.500
1 Desember 2008
5.500
5.500
15 Desember 2008
4.800
4.800
15 Januari 2009
4.500
4.500
22 Juni 2013
6.500
5.500
14.00% 12.00%
12.14%
10.00% 8.79% 8.00% 6.00% 4.00% 2.00%
2.57%
January 2005 May 2005 Sep-05 January 2006 May 2006 Sep-06 January 2007 May 2007 Sep-07 January 2008 May 2008 Sep-08 January 2009 May 2009 Sep-09 January 2010 May 2010 Sep-10 January 2011 May 2011 Sep-11 January 2012 May 2012 Sep-12 January 2013 May 2013 Sep-13 January 2014 May 2014
0.00%
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
2222
Neraca Energi Indonesia tahun 2012 (Ribu BOE)
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
2323
Rekomendasi Kebijakan penaikan harga BBM harus didahului dengan percepatan program Deversifikasi Energi, melalui realokasi subsidi BBM ke subsidi energi alternatif/ non BBM. Penyediaan energi alternatif melalui percepatan pembangunan infrastruktur Gas alam (LNG), seperti pembangunan SPBG. Adanya konsistensi kebijakan energi nasional dan mendorong swasta untuk investasi energi alternatif. Mangurangi konsumsi BBM melalui perbaikan dan peningkatan kualitas transportasi umum, perbaikan infrastruktur perhubungan, dsb. Ralokasi subsidi BBM untuk program-program peningkatan produktivitas masyarakat yang berujung pada peningkatan kesejahteraan, bukan program kompensasi yang hanya bersifat populis dan pencitraan. INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
2424
TERIMA KASIH Konfirmasi lebih lanjut bisa melalui Email :
[email protected]
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
2525