MEMPELAJARI KESELAMATAN KERJA RUANG PLATTING MENGGUNAKAN FREQUENCY RATE & SEVERITY RATE Created by: Nama NPM Fakultas Jurusan Pembimbing
: Anak Agung T K : 30410629 : Teknologi Industri : Teknik Industri : Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT
Keselamatan Kerja
BAB I
BAB III
BAB IV
BAB V
LATAR BELAKANG
KEBIJAKAN PERUSAHAAN
ANGKA KECELAKAAN KERJA
KESIMPULAN
TUJUAN PENULISAN
ANGKA KEKERAPAN
ANGKA KEPARAHAN
Latar Belakang Media Informasi Perusahaan
Permasalahan
Pengawasan keselamatan kerja Teknik Keselamatan Kerja Tujuan Penelitian • Untuk mengetahui usaha dan teknik kesehatan dan keselamatan kerja yang dilakukan oleh PT. Murinda Iron Steel. • Untuk mengetahui angka kecelakaan kerja pada PT. Murinda Iron Steel
Kebijakkan Perusahaan Dalam menjalankan perusahaannya, pimpinan PT. Murinda Iron Steel membuat beberapa kebijakan mendasar yang menentukan arah perusahaan ke depan dan mengatur kerja karyawankaryawannya, agar perusahaan dapat meraih prestasi-prestasi yang lain, khususnya meraih sertifikasi-sertifikasi yang lain dari organisasi standarisasi internasional. Konsep-konsep kebijakan PT.Murinda Iron Steel, yaitu : 1) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi. 2) Minimasi kecelakaan kerja. 3) Terciptanya proses produksi yang ramah lingkungan. 4) Kualitas produksi yang mampu bersaing. 5) Terjalin hubungan yang harmonis antara pihak manajemen dan karyawan. 6) Terciptanya komunitas berproduksi dengan landasan yang menguntungkan. 7) Terciptanya hubungan yang harmonis dan asas manfaat. Sedangkan kebijakan dalam bekerja untuk karyawan yaitu : 1) Berani berimajinasi dan berinspirasi. 2) Berkarya demi menerapkan ide-ide baru yang bisa mempengaruhi nilai tambah. 3) Berdisiplin dalam waktu dan segala hal. 4) Bekerja sama dalam menciptakan suasana dan tempat kerja yang harmonis. 5) Bangga sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki moral dan mental yang baik.
Analisis Angka Kecelakaan Kerja Masalah kecelakaan kerja merupakan suatu hal yang tidak bisa dianggap hal biasa karena bisa mengakibatkan kerugian yang sangat besar baik bagi karyawan maupun bagi pihak perusahaan, sehingga perlu adanya perhatian yang mendalam tentang keselamatan dan kesehatan kerja bagi kedua belah pihak yang bersangkutan. Dari hasil analisa yang didapatkan dalam tabel rekapitulasi kecelakaan kerja karyawan dapat diketahui bahwa kecelakaan kerja pada PT. Murinda Iron Steel tidak terlalu tinggi, hal ini terjadi karena pihak peruisahaan dan karyawan sangat memperhatikan sekali tentang keselamatan dan kesehatan kerja bagi para karyawannya. Dari bulan Januari sampai dengan bulan September 2013 kecelakaan kerja yang terjadi sebanyak 1 kasus kecelakaan berat dan 3 kasus kecelakaan ringan yang semuanya berjumlah 4 kasus kecelakaan kerja dengan rata-rata 2 bulan terjadi 1 kali kecelakaan kerja. Dari data diatas penulis mencoba menghitung kecelakaan kerja hanya berdasarkan jumlah kecelakaan sampai dengan bulan September 2013 dengan menggunakan Frequency rate dan Severity rate dimana jam kerja di setiap bulan sama dikarenakan mengkondisikan proyek-proyek yang sudah di perjanjikan oleh pihak pertama pada pihak kedua. Jam kerja pun terbagi oleh beberapa shift pada pengerjaan pekerjaan tersebut. Untuk menghitung angka kecelakaan yang • Jumlah jam kerja dalam sebulan : 8 jam / hari Shift I terjadi pada PT. Murinda Iron Steel berdasarkan 7 jam / hari Shift II pada jumlah kecelakaan yang terjadi sampai 6 jam / hari Shift III bulan Agustus (Januari sampai dengan Total : 21 jam / hari September 2013) dengan menggunakan 21 x 22 hari kerja = 462 jam perhitungan Critical Point. • Jumlah jam kerja dalam setahun : 462 x 12 bulan = 5544 jam • Jumlah kecelakaan sampai bulan ini : 4 kasus • Jumlah hari hilang : 9 hari (yang dihitung yang memerlukan perawatan medis > 2 hari)
Angka Kekerapan ( Frequency Rate ) Angka ini berarti bahwa untuk 570 orang karyawan yang bekerja selama 1.000.000 jam terjadi 1,265 kali kecelakaan. Untuk 4 FR = 570 𝑥 5544 𝑥1.000.000 menghitung FR selama beberapa bulan, jumlah kejadian X 1.000.000 harus dibagi dengan jumlah jam kerja setiap bulan. = 1.265 Penyebabnya adalah jumlah kecelakaan yang terjadi di PT. Murinda Iron Steel sebanyak 4 kasus kecelakaan yang terhitung dari bulan Januari sampai dengan September 2013. Untuk menanggulangi angka kekerapan yang disebabkan jumlah kecelakaan ini perlu adanya kerjasama yang baik antara pihak perusahaan dengan pekerjanya, selain itu juga para pekerja harus selalu waspada dalam melakukan pekerjaannya dan mengikuti peraturan yang berlaku dalam perusahaan dan selalu menggunakan alat pelindung diri dalam bekerja.
Angka Keparahan ( Severity Rate ) Angka SR = 2,848 berarti bahwa dalam perusahaan tersebut dalam waktu 1.000.000 jam waktu produktif selama 2,848 hari hilang. 9 SR = 570 𝑥 5544 𝑥1.000.000 Penyebab dari angka SR ini dikarenakan jumlah hari hilang kerja sebasar 9 hari yang memerlukan perawatan medis lebih dari 2 hari = 2.848 dari 4 kasus kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Murinda Iron Steel Untuk menanggulangi angka SR yang disebabkan hari hilang dapat dilakukan dengan penenanganan yang cepat dan baik terhadap korban kecelakaan apabila terjadi kecelakaan ditempat kerja, korban harus segera diberikan perawatan medis yang intensif agar dapat meminimumkan hari hilang akibat kecelakaan kerja tersebut
Menanggulangi Permasalahan Kecelakaan 1. Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi-kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan pemeliharaan, pengawasan, pengujian dan cara kerja peralatan industri, tugas-tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervise medis, PPPK dan pemeriksaan kesehatan. 2. Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah resmi atau tak resmi mengnai misalnya konstruksi yang memenuhi syaratsyarat keselamatan jenis-jenis peralatan industri tertentu, praktek-praktek keselamatan dan higine umum, atau alat-alat perlindungan diri. 3. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya peraturan undang-undang yang diwajibkan. 4. Penelitian bersifat teknik, yaitu meliputi sifat dan ciri-ciri bahan-bahan yang berbahaya, pengaman, pengujian alat-alat perlindungan diri, penelitian tentang pencegahan peledakan gas dan debu dan penelaahan tentang bahan-bahan dan desain paling tepat untuk tambang-tambang pengangkat dan peralatan pengangkat lainnya. 5. Riset medis, yang meliputi penelitian tentang efek-efek fisiologis dan patologis faktor-faktor lingkungan dan teknologis dan keadaankeadaan fisik yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan. 6. Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. 7. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi, banyaknya, mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa, dan apa sebabsebabnya. 8. Pendidikan, yaitu menyangkut pendidikan keselamatan dalam kurikulum teknik, sekolah-sekolah perniagaan atau kursus-kursus pertukangan. 9. Latihan-latihan, yaitu latihan praktek bagi tenaga kerja, khususnya tenaga kerja yang baru. 10. Penggairahan, yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau pendekatan lain untuk menimbulkan sikap untuk selamat. 11. Asuransi, yaitu insentif financial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan misalnya dalam bentuk pengurangan premi yang dibayar oleh perusahaan, jika tindakan-tindakan keselamatan sangat baik. 12. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan, yang merupakan ukuran utama efektif tidaknya penataan keselamatan kerja.
Kesimpulan Usaha yang dilakukan PT. Murinda Iron Steel dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja antara lain perhatian pada kesehatan terhadap karyawannya, dengan adanya fasilitas yang tersedia yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja seperti poliklinik, petugas pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) serta rumah sakit rujukan yang berada di lingkungan kawasan sekitar pabrik. Selain itu terdapat pula APD yang meliputi baju kerja, sepatu kerja, topi kerja, dll, serta terdapatnya hidrant dan APAR yang terletak dibeberapa ruangan yang dianggap rawan terhadap bahaya kebakaran. Sedangkan teknik yang dilakukan oleh PT. Murinda Iron Steel yang berkaitan dengan keselamatan kerja meliputi penggunaan alat pelindung diri yang diwajibkan untuk semua karyawan terutama pada bagian produksi, bagan instruksi kerja serta penggunaan alat pelindung diri yang wajib dikenakan dan langkah-langkah
penyelamatan apabila terjadi kecelakaan kerja dan kebakaran pada PT. Murinda Iron Steel.Display yang direkomendasikan untuk penambahan display di lingkungan PT Balebat Dedikasi Prima adalah display peringatan mudah terbakar, dan display utamakan kesehatan kerja. Display rekomendasi yang dirancang mengutamakan prinsip pembuatan display yang sesuai dengan kajian ilmu ergonomi. Angka kecelakaan kerja pada PT. Murinda Iron Steel yang dihitung pada periode Januari – September 2013 berdasarkan perhitungan angka kekerapan (Frequency Rate) sebesar 1,265 yang diakibatkan karena jumlah kecelakaan kerja sebanyak 4 kasus, untuk mengatasinya perlu adanya kewaspadaan dalam bekerja dan mematuhi peraturan dan instruksi kerja serta selalu menggunakan alat pelindung diri dalam bekerja. Berdasarkan perhitungan angka keparahan (Severity Rate) sebesar 2,848 yang disebabkan banyaknya hari hilang kerja, untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan penanganan yang cepat dan perawatan medis yang intensif kepada korban kecelakaan agar dapat meminimumkan hari hilang kerja.