17
MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada 11 Maret hingga 5 Juni 2011. Waktu penelitan dibagi menjadi enam periode, setiap periode perlakuan dilaksanakan selama 14 hari. Penelitian dilaksanakan di Kandang Ternak Perah, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Kampus IPB Dramaga. Materi Penelitian Ternak dan Pakan Ternak yang digunakan yaitu sapi dara Peranakan Fries Holland (PFH) sebanyak enam ekor. Bobot badan pada awal penelitian antara 170-276 kg, dengan nilai rataan sebesar 194±40 kg. Pemandian sapi dilakukan pada akhir setiap periode perlakuan. Pakan yang digunakan terdiri atas hijauan dan konsentrat dengan rasio 60:40. Jenis hijauan yang digunakan sebagian besar adalah rumput gajah. Waktu pemberian pakan terdiri atas dua jenis waktu, yaitu pemberian pakan pada pukul 08.00 dan 16.00 WIB (P 1 ) dan pukul 05.00 dan 18.00 WIB (P 2 ). Konsentrat terdiri dari tiga jenis yaitu, konsentrat dengan TDN 70% (R 1 ), TDN 75% (R 2 ), dan TDN 75% (R 3 ) yang mengandung minyak kelapa 3.5% (% as feed). Pemberian bahan kering pakan sebanyak 2.5% dari bobot hidup dan penghitungan kebutuhan gizi pakan mengacu pada petunjuk NRC (2001). Jumlah pakan yang diberikan pada ternak setiap periode dapat dilihat pada Lampiran 2. Terdapat enam perlakuan yang diteliti, perlakuan merupakan kombinasi dari perlakuan waktu pemberian pakan (P) dan perlakuan jenis konsentrat (R). Berikut adalah enam kombinasi antara waktu pemberian pakan dengan jenis konsentrat : R 1 P 1 : Perlakuan pemberian konsentrat TDN 70% dengan waktu pemberian pagi pukul 08.00-08.20 WIB dan sore pukul 16.00-16.20 WIB. R 2 P 1 : Perlakuan pemberian konsentrat TDN 75% dengan waktu pemberian pagi pukul 08.00-08.20 WIB dan sore pukul 16.00-16.20 WIB. R 3 P 1 : Perlakuan pemberian konsentrat TDN 75% yang mengandung minyak kelapa 3.5%, dengan waktu pemberian pagi pukul 08.00-08.20 WIB dan sore pukul 16.00-16.20 WIB.
18
R 1 P 2 : Perlakuan pemberian konsentrat TDN 70%, dengan waktu pemberian pagi pukul 05.00-05.30 WIB dan sore pukul 17.45-18.20 WIB. R 2 P 2 : Perlakuan pemberian konsentrat TDN 75%, dengan waktu pemberian pagi pukul 05.00-05.30 WIB dan sore pukul 17.45-18.20 WIB. R 3 P 2 : Perlakuan pemberian konsentrat TDN 75% yang mengandung minyak kelapa 3.5%, dengan waktu pemberian pagi pukul 05.00-05.30 WIB dan sore pukul 17.45-18.20 WIB. Tabel 3 Komposisi dan kandungan pakan penelitian (% as feed) Bahan Pakan
R1
R2
R3
Dedak Jagung Polard Onggok Bungkil Kelapa Bungkil Kedelai Kapur Minyak Kelapa
33.77 8.98 29.37 18.26 2.93 4.92 1.75 0
13.82 15.46 14.56 26.92 14.55 13.05 1.64 0
32.03 7.08 26.78 10.41 10.44 7.97 1.77 3.51
Kandungan (%) : BK PK TDN SK LK Ca P Harga (Rp)
87 14.26 70.93 10.89 5.01 0.96 0.98 2115
86 16.23 75.09 9.40 4.54 0.96 0.66 2618
88 16.08 75.79 10.77 9.5 0.95 0.96 2460
Ket: Formulasi menggunakan software WinFeed 2.8.
Kandang dan Peralatan Kandang yang digunakan berbentuk monitor dengan setiap individu sapi menempati tiap petak kandang dengan ukuran 1 x 1.8 m, serta tinggi kandang 4 m, tinggi ke monitor kandang 5 m, dengan atap asbes. Tempat air minum dan pakan disediakan bersebelahan. Peralatan penelitian yang digunakan yaitu termometer rektal (SAFETY, Japan), termometer bola kering dan bola basah (Dry-wet, Shanghai), termometer pengukur suhu permukaan kulit digital (Anritsu HI-2000, Tokyo), lux meter (EXTEC, Cina), stetoskop (STETOSCOPE, Japan), anemometer
19
(TAYLOR-Roschest, New York), pita ukur (RONDO), timbangan kapasitas 100 kilogram untuk hijauan, dan timbangan digital kapasitas 5 kg untuk konsentrat. Parameter Penelitian Parameter yang diamati terdiri atas unsur cuaca, respon fisiologis ternak, kecepatan konsumsi pakan, kecepatan mengunyah, dan pertambahan bobot badan (PBB). Faktor unsur cuaca yang diukur adalah suhu udara (T db ), kelembaban udara (RH), radiasi sinar matahari (Rad), dan kecepatan angin (V a ). Temperature humidity index (THI) juga diteliti dalam penelitian ini. Respon fisiologis ternak sapi yang diukur adalah denyut jantung (H r ), frekuensi pernafasan (R r ), suhu tubuh ( b T), suhu rektal (rT), suhu kulit ( s T). Pengukuran unsur cuaca, respon fisiologis, kecepatan konsumsi pakan, dan kecepatan mengunyah dilakukan pada hari ke 4, 8, 12, dan 14. Pengukuran respon fisiologis dilakukan setiap jam dari pukul 04.50-20.30 WIB. Pengukuran kecepatan konsumsi pakan dilakukan saat pemberian pakan pagi dan sore. Pengukuran kecepatan mengunyah dilakukan beberapa saat setelah ternak mengkonsumsi pakan pagi (siang hari). PBB diukur pada setiap awal dan akhir periode perlakuan. Metode Pengukuran Parameter 1. Pengukuran suhu dan kelembaban udara di dalam kandang dengan menggunakan termometer bola basah dan bola kering. 2. Indeks suhu kelembaban (THI) mengacu pada Yousef (1984) yaitu: THI= T db + 0.36T d + 41.2; T db = suhu bola kering (oC) dan T d = dew point/titik embun (oC). 3. Kecepatan angin diukur menggunakan anemometer digital yang diletakkan di sisi tempat ventilasi kandang. Kecepatan angin diukur selama 3 menit kemudian dibaca kecepatan rata-rata per detiknya dengan satuan adalah m/s. 4. Radiasi matahari diukur dengan lux meter. Satuan pengukurannya Lux. 5. Denyut jantung diukur dengan menempelkan stetoskop di dekat tulang axilla sebelah kiri (dada sebelah kiri) selama dua puluh detik, kemudian dikonversi menjadi denyut jantung per menit. 6. Frekuensi respirasi diukur setelah pengukuran denyut jantung dengan cara menempelkan stetoskop di dada untuk menghitung inspirasi dan ekspirasi
20
pernafasan selama dua puluh detik, kemudian dikonversi menjadi respirasi per menit. 7. Suhu kulit (sT) diukur di empat titik lokasi pengukuran yaitu punggung (A), dada (B), tungkai atas (C), dan tungkai bawah (D). Rataan suhu permukaan kulit dihitung berdasarkan rumus Mc Lean et al. (1983); sT = 0.25 (A+B) + 0.32 C + 0.18 D.
Gambar 3 Lokasi pengukuran suhu permukaan kulit (oC). 8. Suhu rektal (rT) diukur dengan memasukkan termometer klinis ke dalam rektal sedalam ±10 cm selama 1.5 menit. 9. Suhu tubuh (bT), dihitung dari suhu permukaan kulit (sT) dan menjumlahkan dengan suhu rektal (rT) menurut McLean et al. (1983). Suhu tubuh (bT) dihitung dengan rumus : bT = 0.86 rT + 0.14 sT. 10. Kecepatan konsumsi pakan dihitung dengan menghitung waktu yang diperlukan untuk mengkonsumsi pakan, lalu dikonversi menjadi gram per menit. 11. Kecepatan mengunyah dihitung beberapa jam setelah ternak mengkonsumsi pakan pagi (pada siang hari). Penghitungan dilakukan selama satu menit dengan satuan penghitungan adalah jumlah mengunyah per menit. 12. Pertambahan bobot badan (PBB) diukur setiap periode perlakuan dengan cara mengurangkan bobot badan pada akhir tiap periode dengan bobot badan awal setiap periode yang sama. Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin (BSL). Faktorfaktor yang ada pada rancangan BSL ini adalah perlakuan, periode, dan ternak.
21
Susunan hasil pengacakan perlakuan pada penelitian ini dengan menggunakan metode bujur sangkar latin (6 x 6) sebagai berikut : Tabel 4 Rancangan Bujur Sangkar Latin Periode 1 2 3 4 5 6
Sapi 1
2
3
4
5
6
R 2P 2 R 3P 2 R 1P 1 R 2P 1 R 3P 1 R 1P 2
R 3P 2 R 1P 1 R 2P 1 R 3P 1 R 1P 2 R 2P 2
R 1P 2 R 2P 2 R 3P 2 R 1P 1 R 2P 1 R 3P 1
R 1P 1 R 2P 1 R 3P 1 R 1P 2 R 2P 2 R 3P 2
R 2P 1 R 3P 1 R 1P 2 R 2P 2 R 3P 2 R 1P 1
R 3P 1 R 1P 2 R 2P 2 R 3P 2 R 1P 1 R 2P 1
Model matematik pada rancangan percobaan mengacu pada Matjik dan Sumertajaya (2006) : Y ijk = μ + α i + β j + τ k + ε ijk Keterangan : Y ijk
: pengamatan dari sapi ke-i, periode ke-j, dan perlakuan ke-k
μ
: nilai rataan umum
αi
: pengaruh aditif dari kondisi sapi (efek kolom)
βj
: pengaruh aditif dari kondisi periode (efek baris)
τk
: pengaruh aditif dari perlakuan
ε ijk
: galat percobaan pada sapi ke-i, periode ke-j, dan perlakuan ke-k.
Analisis Data Data unsur cuaca, respon fisiologis ternak, kecepatan konsumsi pakan, frekuensi memamah biak, dan PBB dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan nilai rataan, standar deviasi, dan grafik fluktuasinya. Analisis respon fisiologis ternak penelitian berdasarkan pada data hari kedua belas dan empat belas. Analisis difokuskan pada saat cuaca berpotensi mencekam kondisi fisiologis ternak, dengan menggunakan Analisis Deskriptif dan Bujur Sangkar Latin. Uji lanjut antar perlakuan menggunakan Uji Tukey dan Analisis Kontras Ortogonal. Analisis korelasi juga digunakan untuk mengetahui hubungan antara respon fisiologis dan iklim mikro. Penghitungan data penelitian menggunakan alat bantu software yaitu SAS dan Minitab 15.