39
MATERI DAN METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2007 sampai dengan Juni 2008 di PT IndoAnilab, Bogor. Penelitian berlangsung tiga tahap, yaitu tahap pertama merupakan tahap adaptasi hewan dengan kandang individu selama satu bulan. Tahap kedua adaptasi hewan dengan pakan perlakuan, yang berlangsung selama dua minggu, kemudian tahap ketiga selama enam belas minggu merupakan perlakuan pakan yang berlangsung dari bulan Februari sampai dengan Juni 2008.
Bahan dan Alat Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini monyet ekor panjang (MEP) dewasa asal pulau Sumatera, berjenis kelamin jantan sebanyak 15 ekor. Bobot badan jantan dewasa berkisar antara 4–5 kg, dengan umur 6–8 tahun (susunan gigi Molar3/Molar3). Semua MEP berasal dari hasil penangkaran Pusat Studi Satwa Primata Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada MasyarakatInstitut Pertanian Bogor (PSSP LPPM-IPB). Seluruh perlakuan yang melibatkan hewan percobaan dilakukan berdasarkan peraturan yang telah ditentukan oleh Animal Care and Use Commitee (ACUC) yaitu Komisi Kesejahteraan Hewan Percobaan dari PT. IndoAnilab dengan nomor protokol: 01-IA-ACUC-08. Tiga macam perlakuan pakan, yaitu pakan formula A (energi 4.480 kal/g bersumber dari tallow dan gandum), formula pakan B (energi 4.207kal/g bersumber dari tallow, kuning telur dan gandum), dan pakan C atau kontrol (monkey chow energi 4.330kal/g). Komposisi nutrisi formula pakan perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1. Untuk pengkayaan lingkungan (environmental enrichment) diberikan secara bergantian buah apel, jeruk, pepaya, dan jambu dengan bobot 10 g/ekor/hari yang telah dibekukan dan diberikan dalam bentuk beku. Satu buah pisang dengan bobot kurang lebih 70 g/ekor/hari sebagai pakan tambahan. Pemberian air minum diberikan ad libitum.
40
Tabel 7 Komposisi Pakan A dan Pakan B Bahan Pakan Gandum (%) Minyak goreng (%) Gula (%) Tallow (%) Tepung maizena (%) Tepung ikan (%) Bungkil kedelai (%) Dedak padi (%) Agar-agar (%) CMC (carboxymethyl cellulose) (%) Mineral mix (premix)(%) Mineral (%) Kuning telur (%)
Pakan A 42,00 10,00 10,00 10,00 8,00 6,50 5,00 4,00 1,50 1,00 1,00 1,00 0,00
Pakan B 42,00 9,00 9,00 6,00 8,00 5,00 4,00 3,00 1,00 1,00 1,00 1,00 10,00
Tabel 8 Kandungan nutrien dalam pakan percobaaan Kandungan nutrisi Bahan kering (%) Protein (%) Lemak (%) Serat kasar (%) Gross energi (kal/g) BETN (%)
Pakan A* 68,09 14,42 19,62 1,81 4.480 59,42
Pakan B* 70,18 15,01 19,62 1,14 4.207 60,34
Pakan C * 92,75 29,39 5,55 6,02 4.330 51,38
Keterangan: A=tallow dan gandum; B=tallow, kuning telur dan gandum; C=monkey chow (kontrol); BETN=Bahan ekstrak tanpa N. *Hasil analisis Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan IPB 2008.
Peralatan yang digunakan antara lain kandang individu stainless steel (squeeze back cage) untuk mempermudah pemeliharaan dan pengendalian dengan ukuran 0,6x0,6x0,9 m. Kandang ditempatkan pada ruang tertutup dengan ventilasi yang cukup, penempatan kandang diletakkan sebaik mungkin agar masing-masing individu dapat saling berinteraksi secara audiovisual (Gambar 8)
41
8a. Pintu ruangan kandang
8b. Kandang individu
Gambar 8 Pintu ruangan kandang dan kandang individu (squeeze back cage). Dalam kandang terdapat tempat pakan, minum, dan tempat penampung feses. Peralatan lainnya yaitu alat pencampur pakan, alat pengukuran tinggi duduk (tongkat ukur merek FHK), alat pengukur tebal lipatan kulit perut (penggaris kaliper merek Tricle brand), lingkar pinggang (pita ukur merek Butterfly), dan timbangan bobot badan (merek Five Goats), timbangan pakan (merek Tonata), dan seperangkat alat analisis proksimat.
Rancangan Penelitian Sebanyak 15 ekor MEP yang akan digunakan dibagi secara acak berdasarkan bobot badan menjadi tiga kelompok perlakuan, yaitu 1) kelompok Pakan A (n= 5 ekor) yang mendapatkan formula pakan yang mengandung GE 4.480 kal/g, Lemak 19,62%, dan BETN 59,42%; 2) kelompok Pakan B (n= 5 ekor) yaitu pakan obes dengan formula yang mengandung GE 4.207 kal/g, Lemak 19,62% dan BETN 60,34% dan; 3) kelompok Pakan C atau kontrol (monkey chow) (n= 5 ekor) GE 4.330 kal/g, Lemak 5,55% dan BETN 51,38%. Kegiatan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan penelitian (Gambar 9). 1) persiapan hewan (adaptasi kandang individu 8 minggu) 2) adaptasi pakan (2 minggu) 3) pelakuan pakan (16 minggu)
42
Monyet ekor panjang (15 ekor)
Persiapan: Adaptasi kandang individu (2 bulan)
Persiapan: Adaptasi pakan perlakuan (2 minggu)
Perlakuan Pakan: Pengelompokan secara acak menjadi 3 kelompok(16 minggu)
Pakan A (tallow dan gandum) (n=5)
Pakan B (tallow, kuning telur dan gandum) (n=5)
Pakan kontrol (monkey chow) (kontrol) (n=5)
Pengamatan setiap 4 minggu
Gambar 9 Bagan alir penelitian.
Tahapan Persiapan Hewan Pada tahap persiapan, hewan yang telah dikarantina dikandangkan di dalam kandang individu selama dua bulan, setiap hari masing-masing MEP mendapat pengawasan dari dokter hewan dan teknisi kandang PT IndoAnilab. Tahapan Adaptasi Pakan Tahapan adaptasi pakan perlakuan pada masing-masing MEP dilakukan selama dua minggu. Selama periode adaptasi pakan peneliti mulai mengamati jumlah pakan yang dikonsumsi per harinya. Tahapan Perlakuan Pakan Setelah dapat beradaptasi dengan pakan perlakuan, pengacakan dilakukan berdasarkan bobot badan menjadi tiga kelompok dan masing-masing kelompok
43
sebanyak lima ekor. Perlakuan dilaksanakan selama 16 minggu dan setiap 4 minggu dilakukan pengukuran terhadap beberapa peubah yang telah ditentukan. Rancangan Percobaan Hewan dikelompokan menjadi tiga kelompok dan diberi pakan perlakuan, yaitu merupakan pakan A B dan C. Digunakan rancangan acak lengkap pada peubah ukuran tubuh, konsumsi nutrien dan kecernaan semu pakan, kemudian untuk peubah bobot badan menggunakan rancangan acak lengkap pola tersarang. Waktu pengamatan selama empat bulan, mulai awal (minggu ke-0), setiap 4 minggu sampai dengan minggu ke-16. sedangkan untuk peubah ukuran tubuh digunakan analisis regresi Model matematis rancangan acak lengkap yang digunakan adalah sebagai berikut: Yij = µ + τi + εj Keterangan : Yij
= respon pengaruh dari perlakuan ke-I dan ulangan ke-j,
µ
= rataan umum,
τi
= pengaruh perlakuan ke-i, dan
εj
= galat percobaan yang disebabkan oleh perlakuan ke-I dan ulangan ke-j.
Model matematis rancangan acak lengkap pola tersarang yang digunakan adalah sebagai berikut: Yijk = µ + αi + βj(i) + ε k(ij) Keterangan : Yijk
= nilai pengamatan ke-k yang tersarang pada faktor B taraf ke-j dan faktor A taraf ke-i,
µ
= rataan umum,
αi
= faktor A taraf ke-i,
βj(i)
= merupakan pengaruh faktor B taraf ke-j yang tersarang pada faktor A ke-i, dan
ε k(ij)
= komponen galat pengamatan ke-(ijk).
44
Peubah yang Diukur Cara pengumpulan data, dengan pengamatan peubah-peubah pada setiap 4 minggu sampai dengan minggu ke-16 sebagai berikut ini. 1. Bobot badan untuk pengamatan perubahan bobot badan yang diperoleh dari selisih bobot badan awal (kg) dengan bobot badan akhir pada setiap pengukuran.
Gambar 10 Penimbangan bobot badan MEP (kg). 2. Tinggi duduk (crown rump length) (m), dengan mengukur dari puncak kepala sampai dengan pangkal ekor.
Gambar 11 Pengukuran tinggi duduk (crown rump length) (m). 3. Indeks massa tubuh monyet (IMT) (kg/m2), diukur berdasarkan bobot badan (kg) dibagi tinggi duduk dikuadratkan (m)2 (Kaufman et al. 2005).
45
4. Lingkar pinggang (cm), diukur melingkar secara horizontal dari titik tengah antara puncak krista iliaka dan tepi kosta terakhir pada garis tengah aksilaris (Adam 2005).
Gambar 12 Pengukuran lingkar pinggang (cm). 5. Tebal lipatan kulit perut (cm), diukur persis di atas tulang iliaka dengan menggunakan alat kaliper bersatuan sentimeter.
Gambar 13 Pengukuran tebal lipatan kulit perut (cm).
46
6. Konsumsi nutrien (bahan kering, protein kasar, lemak kasar, bahan ekstrak tanpa N dan energi) (g/ekor), didapat dari mengkalikan konsumsi bahan kering pakan yang digunakan dengan presentase nutrien (lemak kasar, bahan ekstrak tanpa N dan energi) yang terkandung dalam pakan perlakuan. 7. Kecernaan semu (%) nutrien, didapat dari jumlah konsumsi nutrien yang dikurangi dengan jumlah persentase nutrien yang terkandung dalam feses (bahan kering, protein kasar, lemak kasar, bahan ekstrak tanpa N dan energi), dibagi dengan jumlah zat pakan yang dikonsumsi dan dikalikan 100%.
Analisis Data Semua hasil yang diperoleh disajikan dalam nilai rataan koefisien keragaman. Data diolah dengan analisis ragam (ANOVA) dengan faktor pakan sebagai perlakuan, yang terdiri 3 perlakuan dengan 5 ulangan. Analisis didasarkan pada perbedaan antar perlakuan dengan taraf 5%. Hasil analisis ragam yang berbeda, dilanjutkan dengan uji jarak Tukey (Steel dan Torrie, 1993).