MATERI 4
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Dosen : Dr. Muhammad Yusro, MT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MATERI PERKULIAHAN
Mengapa dan bagaimana PAI diajarkan di perguruan tinggi
Bagaimana membumikan Islam di Indonesia
Bagaimana manusia bertuhan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana Islam membangun persatuan dalam keberagaman
Bagaimana Islam menghadapi tantangan modernisasi
Bagaimana kontribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia
Bagaimana peran dan fungsi masjid kampus dalam pengembangan budaya Islam
Bagaimana mengintegrasikan iman, Islam dan ihsan dalam membentuk insan kamil Bagaimana membangun paradigma Qur’ani
PENGERTIAN IMAN, ISLAM, IHSAN اسُ لَ :ك َُ َح ِديْثُ أ َ ِبي ه َري َْرة َ ،قَا َُ ار ًزا يَ ُْو ًما ِللنَّ ِ صُلَّى للاُ َ علَ ْي ُِه َو َ ان النَّ ِبيُ َ سلَّ َُم بَ ِ لِْ « : لَ :ما ِْ لل َو َم ََل ِئ َكتِ ُِه ن ِبا ُِ ن تؤْ ِم َُ اْل ْي َُمانُ أ َ ُْ اْل ْي َمان؟ قَا َُ فَأَتَاهُ َرجلُ فَقَا َُ ن ت َ ْعب َُد اْل ْس ََلمُ أ َ ُْ اْل ْس ََلم؟ قَا َُ ث» قَا َُ ن ِبالبَ ْع ُِ َو ِب ِلقَائِ ُِه َوبِرس ِل ُِه َوتؤْ ِم َُ لِ ْ « : لَ :ما ْ ِ ض ُةَ َوتَص َُ وم ص ََلُة َ َوت َؤ ُِد َُ شر َُ للا َو َُ َُ ك ِب ُِه َوت ِقي َُْم ال َّ ي الزَ َكاُة َ المـ َ ْفرو َ ل ت ِ ن لَ ُْم ُت َك ُْ ن ك ت َ َراه ،فَإِ ُْ للا َكأَنَّ َُ ن ت َ ْعب َُد َُ ل« :أ َ ُْ سان؟ قَا َُ ان» قَا َُ ض َُ َر َم َ اْل ْح َ لَ :ما ْ ِ اك» ت َ َراهُ فَإِنَّهُ يَ َر َُ
Hadits riwayat Abu Hurairah , ia berkata; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu hari muncul bersama para sahabat, lalu datanglah orang asing yang kemudian bertanya: “Apakah iman itu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Iman adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, percaya akan bertemu dengan-Nya, beriman kepada rasul-rasul-Nya, dan beriman kepada hari kebangkitan.” Orang asing itu berkata: “Apakah Islam itu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Islam adalah kamu beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadhan”. itu berkata: “Apakah ihsan itu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Kamu beribadah kepada Allah seolaholah melihat-Nya dan andaipun kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu”. (shahih al-Bukhariy no. 48)
ISLAM (1) Kata
Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata kerja : اسَلما-ُ اسلمُ– يسلمyang secara etimologi mengandung makna : Sejahtera, tidak cacat, selamat.
Seterusnya
kata salm dan silm, mengandung arti : kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri.
ISLAM (2) Secara bahasa, Islam berarti tunduk dan menyerah sepenuhnya kepada Allah Azza wa Jalla. Adapun secara istilah, disebutkan : ِ ُ ا َ ِْلس ِتسَلَم:ُاْلسَلم ركُ َوأَه ِله َُّ ااْلن ِقياَدُلَهُ ِب ِ ُالش ِ ُم َن ِ ُوالبَ َرا َءة َ الطا ِ ُو ِ َ ع ِة َ للُ ِبالتَو َحي ِد
Islam adalah patuh dan tunduk kepada Allah dengan cara mentauhidkan, mentaati dan membebaskan diri dari kemusyrikan dan ahli syirik.
BANGUNAN ISLAM
ُ بني: قالُرسولُللاُصلىُللاُعليهُوُسلم:حديثُابنُعمرُرضىُللاُعنهُقال ُ شهادةُانُلُالهُالُللاُوانُمحمدُرسولُللاُوُاقام:السَلمُعلىُخمس .الصَلةُوايتاءُالزكاةُوالحجُوُصومُرمضان Artinya :”Dari Umar, dari Nabi Saw, beliau bersabda : Islam itu dibangun atas lima hal, yaitu meng-Esakan Allah mendirikan Shalat, memberikan Zakat, Puasa pada bulan Ramadhan dan Haji ke Baitullah”.
Firman Allah surat Ali Imran ayat 19.
انُالدينُعندُللاُالسَلم Artinya:”Sesungguhnya agama yang (diakui) disisi Allah adalah Islam”.
IMAN (1) Kata iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata kerja (fi’il). ايمانا-ُ يؤمن- امنyang mengandung beberapa arti yaitu percaya, tunduk, tentram dan tenang. Dalam kamus al-Munjid disebut, al-iman berarti : تصديقُمطلقا,نقيضُالكفر “Bukan kafir, pembenaran secara mutlak”.
Imam al-Ghazali mengartikannya dengan : التصديقyaitu “pembenaran”.
IMAN (2)
Iman adalah at tashdiq, yaitu pengakuan dan pembenaran. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendefinisikan iman dalam hadits ini sebagai keyakinan yang ada dalam batin.
Ahlus Sunnah berkeyakinan, iman adalah perkataan, perbuatan, dan niat (kehendak hati).
Dan sesungguhnya, amal perbuatan termasuk ke dalam nama iman.
Iman memiliki beberapa tingkatan, sebagaimana terdapat dalam sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam : ُ َوأَ ْدنَا َها ِإ َما َطة،ُضلُ َها قَ ْو ُل الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا ْ س ْبعُ ْو َن أَ ْو ِب ْ ان ِب َ فَأ َ ْف،ًش ْعبَة ُ اْ ِإل ْي َم ُ ست ُّ ْو َن ِ ض ٌع َو َ ض ٌع َو َّ اْأل َ َذى ع َِن ال .ان ُ َوا ْل َحيَا ُء،ق ِ ش ْعبَةٌ ِم َن اْ ِإل ْي َم ِ ط ِر ْي
“Iman memiliki lebih dari tujuh puluh cabang atau
lebih dari enam puluh cabang, cabang yang paling tinggi adalah ucapan laa ilaaha illallaah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (rintangan) dari jalan, dan malu adalah salah satu cabang iman.”
Iman
dapat bertambah dan berkurang. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ُِليَ ْز َدادواُ ِإي َمانًاُ َّم َعُ ِإي َما ِن ِه ْم …supaya
keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada)… [al Fath : 4].
IHSAN
Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat baik, sedangkan bentuk masdar-nya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan. Allah Swt. Ihsan adalah ikhlas dan penuh perhatian. Artinya, sepenuhnya ikhlas untuk beribadah hanya kepada Allah dengan penuh perhatian, sehingga seolah-olah engkau melihatNya. Jika engkau tidak mampu seperti itu, maka ingatlah bahwa Allah senantiasa melihatmu dan mengetahui apapun yang ada pada dirimu.
Di dalam sikap ihsan sudah terkumpul di dalamnya iman dan islam. Sehingga orang yang bersikap ihsan itu lebih istimewa dibandingkan orang-orang mu’min yang lain, dan orang yang mu’min itu juga lebih istimewa dibandingkan orang-orang muslim yang lain. Oleh karena itulah para ulama’ menyatakan bahwa setiap mu’min pasti muslim, karena orang yang telah merealisasikan iman sehingga iman itu tertanam kuat di dalam hatinya pasti akan melaksanakan amal-amal islam/amalan lahir. Dan belum tentu setiap muslim itu pasti mu’min, karena bisa jadi imannya sangat lemah sehingga hatinya tidak meyakini keimanannya dengan sempurna walaupun dia melakukan amalan-amalan lahir dengan anggota badannya, sehingga statusnya hanya muslim saja dan tidak tergolong mu’min dengan iman yang sempurna.
Dalil Ihsan
” Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri . . .”(Al-isra’:7) “Dan berbuat baiklah (kpd orang lain) seperti halnya Allah berbuat baik terhadapmu . . “(Qs AL-Qashash: 77). “ Dan berbuat baiklah kalian karena sesungguhnyaAllah mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (Qs. Albaqarah: 195) “Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk berbuat adil dan kebaikan.” (Qs.An-nahl:90)
HUBUNGAN ISLAM, IMAN DAN IHSAN
4 UNSUR MANUSIA