MATERI 1
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Dosen : Dr. Muhammad Yusro, MT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MATERI PERKULIAHAN
Mengapa dan bagaimana PAI diajarkan di perguruan tinggi
Bagaimana membumikan Islam di Indonesia
Bagaimana Islam membangun persatuan dalam keberagaman
Bagaimana Islam menghadapi tantangan modernisasi
Bagaimana manusia bertuhan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana mengintegrasikan iman, Islam dan ihsan dalam membentuk insan kamil
Bagaimana kontribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia
Bagaimana membangun paradigma Qur’ani
Bagaimana peran dan fungsi masjid kampus dalam pengembangan budaya Islam
Mengapa perlu belajar agama di kampus?
1. Menggali Sumber Psikologis
Perlu
Tidak
Negara (dalam hal ini Kampus/PT) wajib menjaga KEBER-AGAMA-AN. PAI wajib diajarkan kepada Mahasiswa agar memahami tentang Islam dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan di masyarakat.
Agama adalah urusan pribadi, keluarga dan institusi keagamaan (masjid, pesantren, dsb). Negara tidak perlu ikut campur dalam urusan agama.
Ber-agama di mana saja
Kisah Pencarian Agama/ Tuhan
Nabi
Ibrahim AS Nabi Musa AS
Nabi Ibrahim Mencari Tuhan (QS Al An’am 74-76)
Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata."
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin.
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat."
Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan
Nabi Musa Mencari Tuhan (QS Al A’raaf 143)
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihatKu". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".
Tahapan Konversi Agama Muncul akibat kegelisahan sungguh-sungguh mencari tuhan
Tahap I : masa tenang I
Tahap II : masa gelisah I
Tahap III : masa konversi
Tahap IV : masa gelisah II
Tahap V : masa tenang II
Konversi Agama Masa
Tenang I :
Seseorang
merasa tenang dg ketidaktaatan terhadap agama yang dianut, tenang dg agama yg dipeluk dn tenang dengan mazhab atau keyakinannya
Konversi Agama
Masa Gelisah II :
Faktor internal dalam mencari kebenaran atau
Karena dakwah pemuka agama dan ajakan orang-orang terdekat atau
Faktor gabungan keduanya.
Seseorang mulai memikirkan agama baru, keyakinan baru, atau mazhab baru.
Mulai mempelajari agama, keyakinan, mazhab baru.
Kemudian menjadi gelisah apakah akan menerima atau menolak agama, keyakinan atau mazhab tersebut
Masa III :
Jika motivasi atas agama, keyakinan atau mazhab lebih kuat maka org tsb akan melakukan konversi
Masa IV : Setelah
Dia
terjadi konversi, orang akan gelisah lagi.
menguji terus proses konversinya.
Diapun
memikirkan hubungan dirinya dengan orang-orang lama yang dicintainya.
Diapun tahui
berpikir, jika orang yang dicintainya menge
bahwa dirinya telah berubah keyakinan, agama, atau mazhab, maka mungkin orang-orang yang dicintainya akan meninggalkannya. Tidak menutup kemungkinan bahkan dia akan memusuhinya
Masa
V:
Seseorang
yang melakukan konversi agama itu akhirnya memutuskan bahwa keyakinan, agama, atau mazhab baru inilah yang benar dan lebih baik.
Dia
menjadi tenang dan siap mengambil risiko yang menimpa dirinya serta sanggup mengatasinya
Kisah kekinian pencari tuhan
Mahasiswa pencari tuhan
Q.S Al Maidah : 83
Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur'an dan kenabian Muhammad s.a.w.).
2. Menggali Sumber Sosial Budaya PT dapat mencetak generasi religious Mahasiswa dekat dengan masyarakat Sub kultur masyaralat Indonesia Santri dan non santri Kuat dalam menjalankan rukun iman dan rukun islam Mencegah mahasiswa terlibat dalam ajaran sesat
Penyebaran agama melalui budaya
Peran social budaya yang dapat dilakukan mahasiswa
Tantangan beribadah di luar negeri
Shalat di Gereja
Shalat di Jalan
3. Menggali Sumber Historis
Secara historis Indonesia memiliki dua system pendidikan :
Pesantren asli Indonesia
Keunggulan : kaya dalam pengembangan agama dan moraitas
Kelemahan : bisang saintek
Sekolah adopsi dari penjajah belanda
Unggul dalam saintek
Lemah dalam moralitas dan agama
Idealnya menggabungkan keunggulan pesantren dan sekolah
Contoh kejayaan ilmuwan Islam
Sejarah pendidikan agama di Indonesia
Dalam sejarah kyai mendirikan perguruan tinggi dan sekolah di lingkungan pesantren
Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah
Al Maarif mendirikan lembaga pendidikan NU
Keduanya muncul sebagai perguruan tinggi model colonial dengan diperkaya pendidikan Islam
Kemudian berkembang seluruh jenjang pendidikan mendapatkan pendidikan agama Islam
Kegiatan keislaman kampus
Kurikulum agama islam (SKS)
Tutorial agam Islam
di masjid kampus
Pesantren mahasiswa
LDKI
4. Menggali Sumber Yuridis
Pancasila, Sila I : Ketuhanan yang Maha Esa
UUD 1945 (hasil amandemen) pasal 29
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
UU No 17 tahun 2007 tentang RPJPN 2005 – 2025
PP No 5 tahun 2010 tentang RPJMN 2010=2014
PP No 19 tahun 2005, diubah dengan PP No 32 tahun 2013 tengang Standar Nasional Pendidikan
UU No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi