MATEM DAN METODE PENELLTIAN Lokasi dan Waktu Benelitian Penelitian ini terdii atas penelitian lapangan clan periezitian laboratorium
Penelitiitn di lapangan
Spesimen keong
mata
Iembu Turbo ar~rostomadiambi dari perairan
Ujwrg Genteng, Teluk Pelabthan Ratu, Sukabumi, J a w Barat. Ujmg Genteng terlctak di Selatan Pulau Jawa rncnghadap Samudera Hindia dengan posisi
7 0 2 7'08"
- 7?2 1'50"
Lintang Sejatan d m 106'23'40'' - 1 0694'1 0" Rujur Timm
(Gambar 10). Pasang surut di perairan Ujung Genteng berkisar antara satu hingga
dua meter yang tejadi pada saat bulan November hingga Maret.
Gambar 10.Lokasi pengambilan spesimen.
Penelitian di lnboratorium Labratorium Mini. Lokasii di Ujung Genteng, Desa KeIapa Condong, Sukabumi, Jawa Sarat, untuk p e n g w kondisi hgkungan habitat keong nra& lembu, pengukuran mrfometrik spesitnen dan pengamatan pola tingkah
laku p e r k a d di alam Waktu pengamatan, Juni 2000 hingga O k t o k 200 1. Laboratorium Biologi hut, Jurusan Menejenm Sumhdaya Perikanan
(MSP), F a k W Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB. Di Labratorium
ini diIakxkan pemehram keong,
pengamatern pla tingkah laku kawin,
sediaan histologi, dan pengolahan data, d d a h a n a b dari Juni
-tan
2000 b g g a Jdi 2003. hboratorium Biologi Perkembangan dm Genetika (PG) - PPAU Ilmu Hayati
dm Laboratorium Biologi Perkembangan, ITB. Pernbuatan sediaan histologi
yang d k h m k a n pada bulan Juni hingga Agustus 2002, pengamtan amtomi, morfologi, dm histologi pada buian Mei 2003 hingga Agustus 2003.
Laboratarium Instalasi Penelith dan Pengkajian Teknologi Pertanian
Bojonegara Serang, Banten, pengarnatan perkembangan tehrr, pengarmtan pemijahan aIamiah d m buatan pada h l a n Agustus 2003.
Materi Penelitian Bahan dam Perahtan
Keong yang d g u d m dalam penelitian ini adaM jmis keong mata kmbu
dari Kelas Gastropods, Filum MoTeIuk P
e
yang berasal
p e b Ujmg Genterg,
m Iiatu, Sukabumi, Jawa Barat pada hamparan dataran terurnbu
krxrrtngyangditumbuhiokhtumbuhanairSargas~fnn~. ( C h b r It).
2. Kajian bioekologi dengan tujuan mmpelajari habitat kmng rnata lembu di
alam serta mempelajari wadah penyimpanan transportasi yang terbak 3. hjian tehlogi pmijahan d q p tujuan m h j a r i k h p a teM pemijabandengan skala labratorium 1. Biohai Rmroduksi
Spesinmen &ambid seam a d dari perairan Ujung Genteng yang
sehjutnya df'bozwa ke:
-
laboratorlum mini di U j q Genteng untuk d i t u n g jumlah spesimen yang didapat tiap pengarnbilan spes*
b r a t o r i m Biologi Laut MSP - FPIK IPB
untuk pembuatan d i a a n histologis dan analisis spesimen;
- labomtorium PG - PPAU I h u Hayati ITB untuk pembuatan sediaan histologis; - laboratorium Biologi Perk.emhngan Departemen Biologi ITB u t u k pengamatan morfbbgi dan anatomi organ repmduksi gonad dm &ern
reproduksi.
Kegiatan pengamatan dan pengambilan spesimen d i u k a n tiap bulan
selama satu tahun, khususnya untuk pembuatan sediaan histoIogis, dengan jmdah individu pada setiap pengamb'i spesimen hagam
Tahap kegiatan yang dilakukan adalah sebagai krikut: (1) Pengamatan morfologi keong jantan dan betina
U k m keong spesimen untuk membedakan keong jantan dan betina
drgtlnakan keong dengan k h mlgkang antam 20
- 60
mm, dan jumM
spesimen $0 individu. Morfologi keong jantan dan betha h t i dengan metode visual yaihl pengarmian @sung
menjadi acuan untuk mem-
pada cangkang keong yang dapat
keong j a m dan betina. S e h metode di
atas, kbih h j u t bagian u j q atas (apeks) cangkang ymg h i p dipecah untuk rnelihat wama gonad keong jantan dan bet&
(2) Pengamatan anatomi organ reproduksi keong jantan dan betha
Jumlah spesimen y m g digunakan addah tiger individu untuk masing-masing
keong jantan dan betina dengan *an
diameter antara 40 - 50 mm
PeneWm dilakukan dengan cara mengelwkan h e m dari cangkangnya agar organ bagian cialam terlihat m k e h m h a n . Selanjutnya organ-organ reprodhi diurai dengan mengikuti d u r a n tempat keluamya spermatozoa
untuk keong jantan dan sel tehrr untuk keong betha hingga ke &ian mantel dimana terdapat anus yang terletak di h i a n
atas kepala
keong. Selanjutnya
dianalisis kedudukan masing-masing organ Mu dibuat foto dari kesehmhan organ pada sistem reproduksi
(3) Pengamatan histologi gonad keong janhn dan betina Gonad keong yang dibuat sediaan histologis d i i a t dari gonad jantan dan
b e t h dengan ukwm cangkang antara 40 - 50 c m P r e p a d sediaan histologis (Setijanto, 1998) adalah sebagai berikut: a) %hmh gonad difiksasi dahm larutan Both (asam p h t 15
bagian; fo&
lima bagian, asam cuka pekat satu bagii) selama
24 jam (bib penanganm mmrlukan waktu yang lama, malca
langkah selanjutnya dilakukan p e d s m dengan alkohol 70%, dan di simpan dalam &oh01 700h). Untuk pengerjaan selanjutnyzl, digunakan gonad b agm tengah (Gambar 12).
Gamhar 12. Contoh materi gonad keong mata Iembu y m g digunakan untuk sediaan histologi (kotak merak). b) Dehidrasi, dengan menggmakan aIkoho170%, 80%,96%, 100% c) Penjernjhan atau "cIearhg" dengan xylol
d) Infihrasi dengan parafin (titik leleh 58'C) e)
Pemaman atau "embedding", psmbuatm blok parah
f) Penyayatan dengan mikrotorn, dengm ketebalan 10 yrn g) Pelekatan pada gelas obyek
h) Pewmaan dengan hematoksilin eosin (4) Pmganmtan morFoFagi sgerma dan te1ur keong mata lernbu
Morfblogi sperma dm t e h keong mata lembu diamati dengan jalan rnembedah gonad keong jantan dart betina, kemudian sperma dan oosit diamati
di bawah mikroslcop dm mikroskop
h e
kontras. Sehjutnya spermatozoa
d m sel teIur keong difoto, Jumlah spesimen keong mata lembu untuk pengamatan tahapan ini masing-masing 10 hdividu d u k keong jantan dm betina dengan ukuran antara 40 - 50 m m
( 5 ) Pmgmtanlpenentuan waktu pertma kaIi keong mata lembu matang gonad d i m a n dengan @an untuk melihat pada ukuran lebar cangkang (Gambar
13) k a p a keong mata Iernbu tersebut dapat dibedakan antma keong jantan dm betina. Metode untulc melihat kapan keong matang gonad, maka diamhil
spsirnen dari ukuran terkecil hingga tesbesar ulcuran lebar cangkmg (dengan menggunah jmgka sorong ) dicatat sehingga didagatkan kisman ukuran Iebar cangkangnya. Kemudian cangkangnya dipecah dm diamati warna gonadraya Jumlah spesimen pada pengamatan perlama kali matang gonad
keong disesuaikan dengan jumIah spesimen yang dapat ditangkap dengan berbagai ukuran.
1k/-Lebar cangkang
Gmbar 13. P e q d m a n lebar cmgkmg (m)pada keoq mata lembu.
(6) Pengmtan nisbah keIamin keong jantan d m betina di alam Bertujuan untuk mengamati nisbah kelamin keong jantan dm betitla yang dapat ditangkap di nlam pada saat pengambilm spesimen dengan k b a g a i
u k m ; khususnya yang sudah matang gonad mtuk set@ bulannya. Metode yang digunakan untuk pengamatan nisbah kelamin keong jantari dan bet& yaitu dengan mernecahkan bagian apeks cangkangnya untuk membedakan
antara keong jantan dan betina. Has8 pengamatan sehjutnya
&am-
dalam h t u k histogram batmg &ham
(7) Adisis histologis gonad keung jantan dan betina tiap b
h
Bertujuan untuk mengamati kodisi g o d sesuai dengau hmkterkitik
pemijahan keong mata Iembu y m g rpmijah tiap bulan. Koleksi spesimen d h h h tiga ~ sampai dua hari sebelum saat buIan pen& dan pada saat
perairan sunit. Jumbh spesimen dm cara pembuatan sediaan histologis gonad keong jantan dan betima ( h t no. 3) masing-masing tiga individu setiap buhmya dengan dcwm keung berkisar a&a
40 - 50 mm.
(8) Pengamatan pola tingkah IeJru kawin
Bertujum untuk mempelajari pIa tingkah laku keong rnata lernbu jantan dao betina s e h melakukan p r o s p e r k a h ddam s W laboratorium yaitu
di dalam akuarium yang krisi air laut s e h y a k 60 liter dengan salinitas 33 ppt. Mula-mula, kondisi air hut di dalam akuarium dibuat stabil terlebih
dahulu dan diaerasi secara term menerus. Pergantian air dilakukan setiap hari, s
e
w 30% dari volume air laut dalam akuarium,
air ddam &miurn dilihkan
set&
dan untuk keseluruhan
14 hari s e k d . Selain diaerasi, Emtuk
mempehaiki kualitas air laut di daIam akuarium, dilakukan sirkulasi air hut
untuk mbersihkeul air laut dari kotoran-kotoran (sisa metabolisme dari keong dm sisa pemberian makanan yang terdiii dari cacahan tumbuhan air Sargussum spp.
dan h u t yang menempel di dinding
kaca akwrium yaitu
dari jenis Enteromorpha sp. Sebelum keong rnata lembu di t e m p a h dahm
akwriurn, cangkang kwng d i k s i b n dari kotoran-kotoran yang rnemmpI
di cangkangnya dengm menggunakan sikat. Jumlah spesimen yang adahh lima jantan deln h betina dengan
digunalran ddam tiap &um
ulrrwrn l e h mgkang
antam 40 - 50 mm. Pengarnatan kmng dilakukan
setiap dua jam atau 30 menit (bila ada tanda-tanda akan kawin) mulai sore
hari, saat cahaya mdai gelap (p&t kegiatannya) -a
prig-
saat keong mata Iembu rnelakukan
pagi hari saat cahaya mulai terang kembrtli. Has2
h p a gambm-gambar hasil pemtretan, selanjuinya dianalisis
secant kuantitatif. P e r c o h ini dilakukan pada saat tiga sampd dua hari
sebelum bulan purnama p u h . (9) Pe-m
sel telur keong mata lembu &elah p e m b w h hitlgga
menetas (hatching) Bertujuan untuk mempehjari tahapao perkembangan telur keong mata lembu yaag tehh dibuahi oleh sperma secara in v i m , sebingga didapat waktu
tahapan pernklahm telur sejak dibuahi oleh sperma hmgga menetas rnenjadi larva trokhofor. Induk b e t h dan jantan keong mata Iembu, masing-masing tiga individu dengan lebar cangkang antara 40 - 50 mm, cangkangnya
dl'bersihkan dmi kotom-kotoran yang menempel pada cangkang. Keongkeong yang dig&
untuk pengmtan ini diambil dari ternpat h y a
enam hingga h hari seklum bulan pumama dengan harapan U w a gonad
keong tersebut d e k a t i matang penuh. Selanjutnya cangkang bag'm atas -
dipecahkan dengan rtlenggunakan mil, sehingga gonad
@tan
bwwama putih krem dm gonad betina yang berwarna hijau dengan jelas. Gonad *tan
tua
yang
terlihat
dm bk diiris dengan mmggmdm skdpel
sted, kemudian dengan pipet hisap cairern yang kehlar dari gonad dbnbil
dm diteteskan ke dalarn cawan petri yang berg air hut, sehjutnya dengan mmggudm mkoskop
t&bt
kem&mgan ~1 t e h dan s p m a
yang dipat. Pencampuran sel telur dan sperma d
i
i setelah diietshui
Wwa kedua macam garnet tersebut telah mencapai kematangan untuk
transportasi spesimen yang cocok untuk -tan
jarak jauh.
Kegiatan yang dilakukan Ildaahsetmgai berikut: (I) Mengukur dan mengamati kodii perairan in situ keong ma& kmbu. Metode pengambilan h t a kondisi hgkmgan meficakrrp beberapa aspek abiotik dan
biotik seperti yang t e m t u m d d m Tabel 1. Pengambilan data dilakukan tiga ksrli selama satu tahun dan hashya diadisis secara deskriptx Tabel 1. Aspek lingkungan yang diarnati, metoddalat yang d tempat pengamatan
No.
Metodelalat
Parameter
2
Oksigen Ippt) pH
3 Suhu(OC) 4 Salinitas 5 Substrat Biotik 6 Tumbuhanair ,7 ,Hewanair
WdfTitrasi pH meter Termomter Refiddometer Visual Vifllal , Visual
i dan
Tempat pengamatan
Abiotik 1
i
in sim in situ in situ in situ in situ
In-situ Tn-situ
(2) Tranportasi dan wadah p n y h p m n keong. S p e s k keong mata h b u
jantan dan betina daiam berbagai damn dan k b g a ij w h h diangkut dengan
(a) Ember tertutup (15
liter) dengan alas p e n a h tumbuhan air Sargassum
SPP. (b) E m k tertutup (1 5 liter) tanpa alas penahan tumbuhan air Sargassum spp. (c) Kotak pendingin (icebox) ukuran 15 liter dengan lapisan bagian bawah
cs
yang ditempatkan ddam kantong plastik agar suhu ruangan tetap dingin -
lapisan kedua potongan pelepah pisaog dan dam pisang dengan t'ebal antam 30 - 50 nnn - lapisan atas keong mata lembu tanpa pembungkus. (d) Kotak pendingin (icebox) damn 15 liter dengan cara sebagai ~ u t ' :
lapism bagian b m d h'beri es yang dhnptkan di dalam kantong pmik agar suhu ruangan tetap din&
ketebdan antam 5
-
sebjutnya & i r i lapisan k o m dengan
10 mm; keong mata lembu d3'bungkus dengan
potongan kertas koran kering (atas) (Personal
kornunikair, Edward
Danakus&). Perjdman dari Ujung Geateng hhgga s q i di Bogor (1 80 km) mmalukan w&u
tempuh 10 jam dengan kendaraan urnurn. Jumlah s p e s k n untuk
pengamatan clan penelhian disesuaikan dengan jumlah spesimen yang d i i a t
pda saat pengambh spesirnen ymg selanjutnya digmakm untuk pengamatan
lebih lmjut.
..
3. Telraik m l a h a n
Kajian beberapa teknik p e m i ~yang pengembangan pemi-
berkaitan dengan usaha
xxara b~a&n.Induk keong yang alcan menjadi hewan
penelitian dmgan ukuran lebar cangkang herb 40 - 50 mm diambil dari alarn dan d i i s a s i terkbih dahulu. Jumtah spesimen keong jantan dan betina yang dig&
pada penelitian ini masing-masing 5 individu. Pengambilan spesirnen
dilakukan pa& saat tiga atau dua hari menjelang bulan purnama penuh atau dua sampai tiga
M sesudahnya bila kondisi
c
w dm hut ti&
mernungkinkan
untuk pengambiliin spesimen.
Digunakan 3 metode untuk mmmgsmg p e m i j k (a) Pemberian aemi kuat (Dwiono et al., 1997). Induk kmng jantan dan betina
ditcmptkm dalam e h r (50 Iiter) yang Mi air laut hingga selumh c a n g h g keong t e r e k sehjutnya diaerasi (Air Pump AC-4000, 12 watt,
12 Umin) cukup kuat selama &lapan jam Keong kemudian dipindahkan ke
dalam aharium pemeliharaan untuk diamati (b) Temperatur (i) Pehkmn pemannsan. Induk keong mata lembu jantan dan ktina (tick& beretda dalrun air) dkkdahkan p d a shr/panas rnatahari langsung (pukul 14.00; suhu antara 28 - 29 "C) selama satu atau dua jam Selsnjutnya kwng mata lembu dimasukkan k e d ke d
h
akwrium p e m e h a a n untuk diamati.
(ii)Periakuan pendinginan. Induk keong rnata lembu jantan dan ktina d i t e m p t h di dalam lemari pendingin (reaerator) dengan
suhu
antara 5
- 6%
jantan @obson d m
selama 4 jam &tau 6 jam. Selanjutnya keong-keong
tee, 1996; Dubson, 1997). Pembuatan lubang
@a
cangkang digudcan pub mtuk mernldakan keong mata lembu jantan dan betina atas dasar wama g o d . Cangkang keong dibersihkan dari kotoran
yang menempel pads cmgkangnya, kemudian dibuat lubang dengan bor 5 mm) atau dengan menggunakan gergaji ksi
mmggudm bor (&
dan diusahakan agar ti&
rryerusak jaringan g o d
yang terletak di kwah
cmgkang (Gambar 13). D i t e jendela ~ adaM antatw 5 - 10 mm dan dibuat
dibuat lubang jendela, keong mata lemh jan-
pm~liharaan yang
ditempatkan dalam daarium
tern Mi keong Mi kemudian ddakukan
Setelah setiap perkhan, keong-keong dbasukkan ke dakun akuarium pemeliharaafi yang berisi 150 liter air hut dengan dinitas 33 ppt, suhu antara 24 - 2CC, dan pH antara 7 - 8. Pengamatan dilakukan dengan selang waktu satu jam
selama 14 jam dan diamati perubahan yang terjadi pada keong mata lembu
tersebut maupun kondisi air d a b akuarium.