Laporan Tahunan EMDE 2013
1
2
Laporan Tahunan EMDE 2013
Marketing Gallery Megapolitan Developments
Laporan Tahunan EMDE 2013
3
Sekilas Megapolitan Developments The Bellagio Residence
Cinere Terrace Suites
PT Megapolitan Developments Tbk adalah perusahaan properti yang merintis pengembangan properti di kawasan Cinere dan berhasil mengubah Cinere menjadi sebuah kota mandiri di selatan Jakarta. Dengan pengalaman lebih dari 38 tahun, Perseroan mengembangkan kawasan hunian dan komersial yang nyaman dan prestisius di Cinere. Saat ini, ribuan rumah mewah telah berdiri di sana dan dilengkapi dengan sarana dan fasilitas penunjang lainnya, yaitu sekolah internasional, sarana olahraga, fasilitas kesehatan, rumah sakit Cinere, pasar modern, dan Mal Cinere yang menjadi pusat perbelanjaan masyarakat Cinere. Saat ini, pamor Cinere semakin bersinar karena semakin diminati publik. Itu mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisnis di kawasan tersebut. Hal itu ditunjukkan dengan semakin bertambahnya populasi di kawasan Cinere. Perseroan juga mengembangkan mixed use building di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Di sana, Perseroan berhasil mengembangkan apartemen high-end Bellagio Mansion, The Bellagio Residence, lifestyle mall dan office park yang aman, nyaman, elite, dan prestisius untuk memenuhi kebutuhan kaum eksekutif. Bahkan, Perseroan pada akhir tahun 2012 meluncurkan Centro Cinere yang merupakan proyek mixed use 4
Laporan Tahunan EMDE 2013
superblock terbesar di Cinere. Proyek ini terdiri dari apartemen yang diintegrasikan dengan mal dan kawasan komersil lainnya serta perkantoran. Selain sebagai hunian dan tempat berbisnis, berbagai produk properti yang dikembangkan di proyek ini juga merupakan sarana investasi yang prospektif bagi para investor. Centro Cinere terdiri dari apartemen Cinere Bellevue Suites, Cinere Bellevue Lifestyle Mall, Cinere Bellevue Kiosk, Cinere Bellevue Commercial, Cinere One Commercial Park, Cinere One Residence, dan Cinere Terrace Commercial. Semua produkproduk properti tersebut dipasarkan berdasarkan survei permintaan dan penawaran, tren pasar, dan faktor eksternal lainnya. Itu dilakukan agar Perseroan mampu menjawab kebutuhan tempat tinggal dan tempat usaha terpadu di Centro Cinere yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas penting.
Cinere Bellevue Kiosk
Pemasaran dan penjualan berbagai produk properti di proyek Centro Cinere pada tahun 2013 mendorong pertumbuhan kinerja bisnis perseroan yang sangat signifikan. Produk-produk properti yang asri, ramah lingkungan, dan modern di kawasan Centro Cinere ini menjadi sebuah wawasan baru dalam bidang bisnis properti Perseroan di masa depan. Karena itu, Laporan Tahunan 2013 Perseroan diberi tema “New Horizon for Better Living”. Ke depan, Perseroan akan terus melakukan kerjasama kemitraan usaha yang memiliki tujuan yang sama dengan strategi pertumbuhan bisnis Perseroan, seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan bisnis properti di Indonesia.
Cinere Bellevue Lifestyle Mall
Cinere Bellevue Commercial
Laporan Tahunan EMDE 2013
5
Daftar Isi
Cinere Terrace
The Bellagio Boutique Mall
6
Laporan Tahunan EMDE 2013
4
Selayang Pandang
50
6
Daftar Isi
52 Direksi
8
Visi & Misi
54
Profil Direksi
9
Budaya Perusahaan
58
Laporan Direksi
10
Profil Perusahaan
62
Analisis Pembahasan Manajemen
12
Prestasi & Penghargaan
66
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
14
Peristiwa Penting 2013
Perdana Saham
18
Jejak Keberhasilan
67
Kegiatan Usaha Perusahaan
22
Proyek-Proyek Yang Sedang Dikembangkan
68
Sumber Daya Manusia
27
Proyek Yang Akan Dikembangkan
74
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pada Tahun 2014
75
Tata Kelola Perusahaan (GCG)
30
Proyek Yang Akan Dikembangkan
86
Komite Audit
Beberapa Tahun Kedepan
87
Profil Komite Audit
36
Struktur Organisasi
87
Laporan Komite Audit
37
Struktur Perusahaan
88
Informasi Untuk Pemegang Saham
38
Informasi Saham
89
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris
40
Kebijakan Deviden
Dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas
41
Ikhtisar Data Keuangan
Laporan Tahunan 2013
46
Dewan Komisaris
91
Laporan Auditor Independen
48
Profil Dewan Komisaris
& Laporan Keuangan Tahunan
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Tahunan EMDE 2013
7
Visi Mengembangkan pemukiman berkualitas yang harmonis dan seimbang bagi kehidupan global.
Misi Senantiasa meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan yang terbaik kepada para stakeholder dengan : • Memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui penyediaan produk yang berkualitas dan bernilai investasi tinggi serta memberikan rasa aman dan nyaman. • Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha. • Memberikan kesempatan kepada keryawan untuk mengembangkan karir dengan suasana kerja
yang
nyaman
dan
meningkatkan
kesejahteraan. • Meningkatkan Shareholder Value secara terus menerus. • Memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dengan menjalankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
8
Laporan Tahunan EMDE 2013
Budaya Perusahaan Integritas Bersatu dalam visi dan misi, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, profesionalitas, dan obyektifitas dalam bertindak. Rasa Memiliki Setia dan bekerja dengan hati. Berorientasi Pada Hasil Kerja Segala usaha dilakukan untuk pencapaian tujuan, misi, dan visi perusahaan. Kerjasama Bersama-sama, memberikan
solid,
dan
pelayanan
bersinergi
yang
terbaik
untuk dan
berkualitas. Belajar dan Berkembang Secara
berkesinambungan
meningkatkan
kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan serta
maju
bersama
seiring
pertumbuhan
perusahaan. Bersyukur dan Berkelimpahan Tidak pernah mengeluh, selalu berterima-kasih atas segala berkatNya yang berkelimpahan.
Laporan Tahunan EMDE 2013
9
Profil Perusahaan
Tatya Asri
The Bellagio Residence & Boutique Mall
PT Megapolitan Developments Tbk adalah perusahaan pengembang properti yang memiliki portofolio proyek pengembangan kawasan hunian dan komersial untuk segmen pasar menengah ke atas. Kegiatan usaha Perseroan saat ini lebih difokuskan pada pengembangan, dan investasi bisnis properti. Perseroan didirikan oleh Sudjono Barak Rimba dan Lora Melani Lowas pada tahun 1976 ketika mereka berdua menekuni bisnis sebagai agen properti yang berbadan hukum. Dalam waktu yang relatif singkat, bisnis agen properti tersebut maju pesat. Nama “Megapolitan” sendiri merupakan impian para pendiri perusahaan untuk membangun kota yang besarnya melebihi kota metropolitan Jakarta. 10
Laporan Tahunan EMDE 2013
Pada tahun 1979, Perseroan mulai memasuki bisnis pengembangan properti. Awalnya, Perseroan mengembangkan kawasan Cinere seluas 55 hektar. Hingga kini, luas lahan yang dikembangkan Perseroan di Cinere sudah mencapai lebih dari 300 hektar. Itu sekaligus mengubah Cinere menjadi sebuah kota mandiri yang menjadi tujuan utama bagi masyarakat kalangan menengah atas Jakarta. Apalagi kini aksesibilitas Cinere bakal didukung oleh dua ruas jalan tol utama yang saat ini sedang dibangun, yakni jalan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) dan jalan tol Depok-Antasari (Desari). Kedua tol tersebut akan membuat Cinere menjadi sangat mudah dikunjungi dari berbagai arah. Pasalnya, kedua
ruas tol itu dapat memperlancar akses jalan dari Cinere ke berbagai daerah tujuan strategis, seperti ke Bundaran HI, Bandara Soekarno-Hatta, bahkan menuju ke Bandung. Pada tahun 2002, Megapolitan Developments mengembangkan The Bellagio Residence, Lifestyle Mall & Office Park dan Bellagio Mansion. Kedua proyek properti itu berlokasi di kawasan mewah Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Meski demikian, Megapolitan Developments tidak hanya mengembangkan proyek properti di Cinere dan Mega Kuningan saja, tetapi juga di Sentul-Bogor, dan di Karawaci-Tangerang. Perseroan mengembangkan proyek rumah tapak (landed house) bernama Mega Sentul dan Tatya Asri di Sentul-Bogor. Sedangkan di Karawaci-Tangerang, Megapolitan mengembangkan The Habitat@Karawaci, sebuah kawasan hunian vertikal yang dipadukan dengan kawasan komersial.
Bellagio Mansion
Keberhasilan Megapolitan Developments yang didukung oleh peningkatan kinerja dan strategi usaha merupakan alasan utama manajemen untuk mencatatkan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Januari 2011. Setelah dicatatkan di BEI, maka status Megapolitan Developments menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan di BEI melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS). Kinerja Megapolitan Developments akan terus tumbuh seiring dengan pengembangan berbagai proyek properti pada tahun-tahun mendatang yang didukung oleh profil keuangan yang sehat, portofolio bisnis yang beragam, dan ketersediaan lahan (landbank) strategis yang luas.
The Habitat @ Karawaci
Laporan Tahunan EMDE 2013
11
Prestasi & Penghargaan Penghargaan & Sertifikat
Sertifikat Pencatatan PT Megapolitan Developments Tbk di Bursa Efek Indonesia pada Januari 2011.
Piagam Penghargaan pada Action International Business Coaching Award sebagai The Best ‘Action’ Plan Indonesia Region.
12
Laporan Tahunan EMDE 2013
Piagam Penghargaan sebagai salah satu KOMISARIAT REI BOGOR RAYA atas partisipasinya dalam RAPAT KERJA DAERAH REI JAWA BARAT 2006 dengan tema “Meningkatkan Peluang & Langkah Nyata untuk Mendorong Pembangunan Sektor Properti di Jawa Barat”
Piagam Penghargaan kepada : Ibu Melani Lowas Barak Rimba (Grup Megapolitan) pada Indonesia Award 2005 sebagai Srikandi Bisnis Pasca Krisis.
Piagam Penghargaan pada Indonesia Award 2006 sebagai Pelopor Pengembangan Kawasan Cinere yang Visioner dan Inovatif.
Kategori : Proyek Kota Baru dan Perumahan Tahan Krisis.
Kategori : Perumahan / Apartemen.
Penghargaan & Sertifikat Lainnya
Corporate Governance & Corporate Social Responsibility
Berpartisipasi dalam WFC SUMMIT MEETING XXII – 2005, JAKARTA
Berpartisipasi dalam GAMES OF THE XXIV TH OLYMPIADE SEOUL 1988 Berpartisipasi dalam Pembangunan Gedung Sekolah Dasar Gentra Masekdas Propinsi Daerah Tingkat 1 – Jawa Barat.
Laporan Tahunan EMDE 2013
13
Peristiwa Penting 2013 Ada beberapa peristiwa penting yang dicatat oleh Divisi Marketing Communication Perseroan sebagai sebuah event penting dan juga peristiwa yang merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Sosial Responsibility/CSR) sepanjang tahun 2013. Peristiwa-peristiwa penting tersebut adalah 1. Fortune Angpaovaganza yang diselenggarakan pada 21-24 Februari 2013. Acara Perseroan di Mal Cinere ini digelar dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2564. 2. Pada 19 April-5 Mei 2013, Perseroan menggelar acara Megapolitan Expo 2013 di Mal Cinere. Ini merupakan bentuk promosi yang diselenggarakan Perseroan dengan mendekatkan produk-produk properti yang dipasarkan ke masyarakat luas selaku calon konsumen Perseroan. 3. Perseroan melaksanakan acara Penanaman Pohon Langka dalam rangka menyambut Hari Bumi dan mendukung gerakan Penanaman Sejuta Pohon. Acara yang diisi dengan penanaman pohon-pohon langka tersebut diselenggarakan di Graha Cinere-Parkview pada tanggal 22 April 2013. 4. Perseroan meresmikan dan mengadakan acara Syukuran dalam rangka pembukaan dan pengoperasian Marketing Gallery yang terletak di Jalan Cinere Raya pada 31 Mei 2013. 5. Pada 5 Juli 2013, Perseroan menyelenggarakan Training Session berupa penyelenggaraan internal training di The Habitat @Karawaci. 6. Perseroan melakukan acara Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Marketing Gallery-Cinere pada 25 Juli 2013. Acara ini merupakan kepedulian sosial Perseroan terhadap kaum atau golongan yang kurang mampu, terutama dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 H. 7. Pada 28 Agustus hingga 15 September 2013, Perseroan kembali menyelenggarakan Megapolitan Expo 2013 di Mal Cinere.
14
Laporan Tahunan EMDE 2013
8. Pada 5-13 Oktober 2013, Perseroan turut berpartisipasi dalam acara promosi produk-produk properti pada REI EXPO JCC yang diselenggarakan oleh Real Estate Indonesia (REI) di Jakarta Convention Center. 9. Perseroan juga berpartisipasi melakukan pemotongan hewan kurban dalam mengisi acara Idul Adha pada 16 Oktober 2013 di Cinere Parkview. Ini juga merupakan bentuk lain kepedulian sosial Perseroan terhadap masyarakat kurang mampu yang tinggal di sekitar wilayah pengembangan properti Perseroan di Cinere. 10. Perseroan pada 24 November 2013 menyelenggarakan acara Sharing Photography di Marketing Gallery. Melalu acara ini, Perseroan ingin berbagi informasi mengenai pengembangan kawasan Cinere dari kondisi masa lampau yang masih merupakan sebuah perkampungan yang belum berkembang dan kini telah berbenah diri dan bersolek menjadi sebuah CBD di selatan Jakarta. 11. Pada 30 November-1 Desember 2013 dan pada 6-15 Desember 2013, Perseroan mengadakan acara Year End Festival berupa penyelenggaraan Bazaar dan Christmas Festival di Marketing Gallery dan Mall Cinere. 12. Perseroan pada Desember 2013 menyelenggarakan acara Natal Bersama Lansia di Marketing Gallery dan Panti Werda. Dalam acara ini, Perseroan memberikan bantuan kepada lansia, penghuni Panti Werda Wisma Agape di Sawangan, Depok.
Fortune Angpaovaganza
Megapolitan Expo 2013
Penanaman Pohon Langka
Syukuran Marketing Gallery
Laporan Tahunan EMDE 2013
15
Belanja Bareng Yatim & Buka Puasa Bersama
Internal Training
Megapolitan Expo 2013
REI Expo 2013 - JCC
16
Laporan Tahunan EMDE 2013
Idul Adha Bersama Megapolitan
Sharing Photography
Year End Festival
Natal Bersama Lansia
Laporan Tahunan EMDE 2013
17
Jejak keberhasilan Cinere Bellevue Suites
Cinere One Commercial Park
Sepanjang tahun 1976-1978, Perseroan merupakan agen properti yang berbadan hukum. Pada rentang waktu antara tahun 19791981, Perseroan merealisasikan pengembangan Megapolitan Cinere Estate, Mega Cinere, serta Blok A, E, dan K perumahan Cinere. Tahun 19821986, Perseroan mengembangkan Griya Cinere 1, dan Graha Cinere Tahap Pertama: Cinere Country. 18
Laporan Tahunan EMDE 2013
Tahun 1987 hingga tahun 1997, Perseroan mengembangkan Puri Cinere Tahap Pertama, Griya Cinere 2 Tahap Pertama, Mal Cinere, Bukit Griya Cinere, dan Graha Cinere Tahap Kedua: Graha Laguna. Kemudian tahun 1998-2000, Perseroan mengembangkan Sentra Niaga Cimandala, Tatya Asri Tahap Pertama: Klaster Kedaton. Pada tahun 2001-2004, Perseroan mengembangkan Graha
Cinere Tahap Ketiga, Bellagio Residence, Bellagio Lifestyle Mall & Office Park, Bellagio Mansion, dan perumahan Tatya Asri: Klaster Jantra. Tahun 2005 hingga tahun 2008, Perseroan mengembangkan Mega Sentul, Tatya Asri Klaster Baluwarti, Tatya Asri Komersial, The Habitat@ Karawaci meliputi Tower Oxford, Tower Yale, Tower Princeton, Tower Georgetown, dan Tower Berkeley. The Habitat @ Karawaci
Tahun 2009 hingga tahun 2012, Perseroan mengembangkan Tatya Asri Klaster Mahaloka, Tatya Asri Komersial 3 & 4, Griya Cinere 2 tipe Maisonette & Ruko, Cinere Riverside, Graha Cinere tipe Fancy, Cozy, dan Maxi, Cimandala City Shopping Arcade, serta Centro Cinere yang terdiri dari Cinere Bellevue Suites & Mall, Cinere Terrace Commercial, Cinere One Residence, serta Cinere One Commercial Park. Cinere One Residence
Cinere Riverside
Laporan Tahunan EMDE 2013
19
20
Laporan Tahunan EMDE 2013
Terrace Food Garden
Laporan Tahunan EMDE 2013
21
Proyek-Proyek Yang Sedang Dikembangkan
22
Laporan Tahunan EMDE 2013
Perseroan dan Anak Perusahaan mengembangkan beberapa proyek di wilayah Cinere-Depok, Karawaci-Tangerang, dan Sentul-Bogor secara berkesinambungan. Pengembangan itu juga disertai dengan kegiatan pemasaran yang agresif agar dapat mewujudkan perencanaan bisnis. Perseroan saat ini memiliki ketersediaan lahan (landbank) seluas 370 hektar yang siap dikembangkan bersama Anak Perusahaannya. Berikut ini adalah proyek-proyek yang sedang dikembangkan Perseroan dan sebagian di antaranya merupakan tahap lanjutan pengembangan proyek yang sedang berjalan.
Centro Cinere Laporan Tahunan EMDE 2013 23
Cinere One Residences
Cinere Bellevue Suites
Business Unit Cinere Centro Cinere Di penghujung tahun 2012, Perseroan mengembangkan Centro Cinere di Puri Cinere untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan hunian dan area komersial yang asri dan modern dengan segala kelengkapan fasilitasnya. Centro Cinere merupakan sebuah proyek masterpiece yang dikembangkan dengan konsep pengembangan terpadu. Proyek tersebut adalah kawasan hunian dan pusat bisnis (Central Business District/CBD) di Puri Cinere dengan mengusung konsep gaya hidup modern. Kawasan Centro Cinere yang dibangun di atas lahan seluas 15 hektar saat ini sedang mengembangkan: 1. Cinere Bellevue Suites & Mall Cinere Bellevue Suites & Mall adalah apartemen pertama yang berdiri di kawasan Cinere dengan konsep mixed-used development yang menggabungkan antara commercial lifestyle dengan urban living apartment. Apartemen 24
Laporan Tahunan EMDE 2013
dengan dua menara kembar yaitu Tower A dan Tower B, dimana kedua tower itu memiliki 18 lantai dan di setiap lantainya hanya terdapat 30 unit apartemen yang dipadu dengan lifestyle mall tersebut akan menjadi pusat kegiatan masyarakat urban di selatan Jakarta, mulai dari kegiatan belanja, hiburan, rekreasi, berbaur (hang out) ataupun sebagai meeting point. Cinere Bellevue Suites & Mall menghadirkan sebuah sensasi modern di lingkungan yang alami. Nuansa interior yang simple dan minimalis menghadirkan suasana eksklusif, nyaman, dan privasi bagi para penghuninya. Untuk memenuhi kenyamanan para penghuninya, maka hunian vertikal ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern seperti kolam renang dan gym. Tidak hanya itu, Cinere Bellevue Suites juga memiliki lima lantai commercial lifestyle mall yang di dalamnya terdapat berbagai resto dan al fresco dining. Para tenant yang telah bergabung di Cinere Bellevue Mall antara lain Best Denki, Cinema XXI, Paper Clip, Timezone, Body Shop, Guardian, The Duck King, Kenny Rogers Roasters, The Coffee Bean & Tea Leaf, Solaria Atmosphere, Celebrity Fitness, dan Black Canyon Coffee serta
Cinere Parkview Cinere Terrace Commercial
Hypermart yang sudah mulai beroperasi sejak Desember 2013. Cinere Bellevue Suites & Mall dikembangkan dekat dengan rumah sakit dan pendidikan bertaraf internasional, dekat dengan rencana tol DepokAntarasi (Desari) dan tol Cinere-Jagorawi, serta dikelilingi nuansa alam yang hijau nan asri.
Terrace Commercial berada di area komersial dan citywalk seluas 22.000 meter persegi yang terdiri dari 56 unit ruko tiga lantai, 2 unit anchor tenant dan 25 unit F&B retail. F&B retail ini merupakan satu-satunya sarana hiburan outdoor dining untuk memenuhi kebutuhan lifestyle masyarakat akan fasilitas hiburan, rekreasi, dan gaya hidup di Cinere.
Cinere Parkview 2. Cinere One Residence Merupakan suatu area residensial dengan sistem klaster bergaya resort. Keunggulan hunian ini merupakan rumah elit yang hanya dibangun sebanyak 46 unit dan berada dalam klaster eksklusif sehingga menjamin keamanan penghuninya. Cinere One Residence dilengkapi dengan kolam renang dan sport club dengan view menghadap sungai. Struktur bangunan rumah yang split level dengan permainan ketinggian lantai mendominasi setiap rumah yang dilengkapi dengan taman. Cluster Cinere One Residence menyediakan pilihan tipe SEVILLA dan tipe SAVANA.
Selain mengembangkan kawasan CBD di Puri Cinere, untuk menjangkau kebutuhan hunian bagi berbagai kalangan masyarakat menengah, Megapolitan Developments juga mengembangkan rumah tapak (landed houses) di kawasan Graha Cinere. Cinere Parkview hadir menyajikan hunian dengan konsep klaster taman yang memberikan kesan asri nan hijau serta keamanan terjamin selama 24 jam penuh dengan akses satu pintu keluar/masuk. Ditawarkan dalam dua tipe yaitu tipe MELROSE dan tipe MELIA
3. Cinere Terrace Commercial Konsep outdoor dining yang merupakan al fresco satu-satunya yang terdapat di Cinere. Cinere Laporan Tahunan EMDE 2013
25
The Habitat @ Karawaci
Business Unit Karawaci The Habitat @Karawaci Perseroan, melalui Anak Perusahaan PT Titan Property, akan melanjutkan pengembangan apartemen The Habitat @Karawaci, yang sebelumnya bernama Urbana Karawaci, di atas lahan seluas 1,5 hektar yang berlokasi di KarawaciTangerang. Hal itu dilakukan untuk melanjutkan keberhasilan Perseroan yang sebelumnya telah mengembangkan lima tower apartemen di kawasan tersebut, yaitu tower Oxford, Yale, Princeton, Georgetown, dan Berkeley. The Habitat @Karawaci berada di lokasi yang strategis, terletak berdekatan dengan kawasan komersial Karawaci Tangerang, yang dalam kawasan tersebut terdapat fasilitas-fasilitas di antaranya universitas bertaraf internasional, pusat belanja modern, dan rumah sakit internasional. 26
Laporan Tahunan EMDE 2013
The Habitat @Karawaci menawarkan konsep yang istimewa, merupakan hunian bagi para mahasiswa dan eksekutif muda yang dikelola secara profesional sekelas hotel berbintang. Proyek The Habitat @Karawaci tahap pertama terdiri dari 5 tower, yang terdiri dari 722 unit apartemen dengan tipe single, single plus, serta double bedroom dan 54 unit lifestyle commercial area. Berbagai fasilitas yang ditawarkan di area komersial cukup beragam di antaranya: sport club, café-resto, laundry, klinik, minimart dan sarana pendukung yang dapat memenuhi kebutuhan penghuni yang beraktivitas tinggi. Pengembangan proyek The Habitat @Karawaci merupakan hasil pengamatan Perseroan atas permintaan yang cukup tinggi akan kebutuhan tempat hunian di kawasan Karawaci khususnya para mahasiswa dan kaum profesional muda.
Cinere Terrace Suites
Proyek Yang Akan Dikembangkan Pada Tahun 2014 Laporan Tahunan EMDE 2013
27
Vivo Sentul
Kawasan Centro Cinere Melanjutkan pengembangan yang telah dilakukan Perseroan di tahun 2013, Perseroan akan melakukan pengembangan di Kawasan CBD Centro Cinere berupa : 1. Cinere Terrace Suites Setelah sukses dengan Cinere Bellevue Suites & Mall yang akan segera beroperasi pada pertengahan tahun 2014, Perseroan kembali meluncurkan masterpiece terbaru di kawasan CBD Centro Cinere, di atas lahan seluas 2,2 ha, hunian vertikal terintegrasi dengan shopping arcade dan Food & Beverage Garden berkonsep outdoor dining pertama di wilayah Cinere, yaitu Cinere Terrace Suites. Cinere Terrace Suites dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dari kawasan prestise TB Simatupang dan Pondok Indah, Jakarta Selatan; hanya 15 menit dari Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang; 28
Laporan Tahunan EMDE 2013
hanya 20 menit dari Parung, Sawangan; dan hanya 25 menit dari kawasan bisnis Margonda, Pusat Kota Depok. 2. Cinere Mansion Cinere Mansion adalah high-end apartment terdiri dari 5 tower yang berlokasi di dalam kawasan Centro Cinere. Tiap tower apartemen terdiri atas 18 lantai dengan city view & river side view yang asri. Salah satu tower Cinere Mansion dirancang secara eksklusif dan memiliki private lift sehingga privasi pemilik apartemen lebih terjaga dan kenyamanannya menjadi lebih terjamin.
Kawasan Vivo Sentul Galleria – Shopping Center Perseroan melalui Anak Perusahaannya PT Tirta Persada Developments (TPD) yang memiliki ketersediaan lahan (landbank) di area Cimandala seluas 17 hektar akan mengembangkan kawasan Vivo Sentul. Lokasi tersebut terletak di antara Bogor-
Galleria - Shopping Center
Cinere Terrace Suites
Sentul-Cibinong- Jakarta dengan memiliki frontage (bukaan jalan) selebar lebih dari 200 meter yang menjadi keunggulan dan nilai jual utama kawasan Vivo Sentul. Selain itu, Vivo Sentul dapat ditempuh hanya sepuluh menit dari Tol Jagorawi melalui exit tol Sirkuit Sentul dan lima menit dari pusat pemerintahan daerah Cibinong atau kurang lebih 10 km dari Bogor dan 35 km dari Jakarta. Vivo Sentul hadir di antara hunian menengah dan mewah yang telah established serta industri-industri berskala nasional dan internasional. Proyek ini hadir dengan mengusung gaya hidup kaum urban dengan konsep modern, mewah, dan lengkap yang diwujudkan melalui perpaduan komersial, hunian, rekreasi, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Shopping arcade, commercial area, dan hotel merupakan area komersial yang terintegrasi dengan area hunian yang terdiri dari townhouses dan medium-rise apartment. Konsep
ini akan menjadikan Vivo Sentul sebagai pusat niaga terbesar dan terlengkap di Sentul-Bogor. Vivo Sentul dikembangkan dalam empat tahap yaitu: a. Shopping center & city walk b. Commercial park c. Shopping mall dan housing d. Apartment dan hotel Untuk tahap pertama, pengembangan yang segera dimulai pada pertengahan tahun 2014 adalah Galleria - Shopping Center yang merupakan pusat perbelanjaan yang dikembangkan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bogor dan sekitarnya. Galleria – Shopping Center yang dikembangkan berdampingan dengan city walk memiliki lokasi yang sangat strategis sehingga menjadikan nilai investasi di Vivo Sentul akan terus meningkat.
Laporan Tahunan EMDE 2013
29
Proyek Yang Akan Dikembangkan Beberapa Tahun Ke Depan
30
Laporan Tahunan EMDE 2013
Kawasan Centro Cinere
Kawasan Vivo Sentul
The Marche and The Block merupakan pengembangan mal tahap tiga dimana gedung perkantoran dan apartemen mewah yang melengkapi pengembangan Centro Cinere menjadi kawasan CBD di Cinere dan akan mengkontribusikan nilai investasi yang sangat tinggi bagi para investor dan pelanggan.
Di tahap pengembangan kawasan megablock Vivo Sentul berikutnya, Megapolitan Developments akan melengkapi persembahan mahakarya dengan mengembangkan commercial park, shopping mall, housing, apartment, dan hotel yang bertemakan green living dan dirancang khusus sesuai dengan tingginya minat pasar
The Marche
Laporan Tahunan EMDE 2013
31
The Block
sehingga dapat memberikan nilai tambah yang sangat maksimal bagi para pelanggan, mitra usaha, dan investor. Megapolitan Sentul City Perseroan melalui Perusahaan Asosiasi, PT Megapolitan Mentari Persada (MMP), akan membangun sebuah kota yang modern dan lengkap, sebuah kota mandiri di atas area seluas sekitar 200 hektar di wilayah Sentul-Bogor. Kawasan ini terletak hanya 300 meter dari pintu tol Sentul Selatan dan dilintasi oleh Bogor Outer Ring Road. Jalan ini telah membuka akses dari Tol Jagorawi ke Bogor Utara dan secara efektif memindahkan wilayah lintas akses Kota Bogor ke Sentul. Menyikapi 32
Laporan Tahunan EMDE 2013
besarnya peluang dalam kegiatan usaha ini, Perseroan akan mengembangkan sebuah kota mandiri (satelit city) yang dinamakan Megapolitan Sentul City. Dengan mengusung konsep green living, Megapolitan Sentul City akan banyak menghadirkan kehijauan alam dan produk-produk ramah lingkungan, pemanfaatan kesejukan udara kota Bogor, serta kejernihan air alami. Lansekap dan roadscape yang hijau sebagai penterjemahan green living akan semakin menambah kenyamanan karena dipadukan dengan jalan-jalan arteri yang lebar.
Galleria - Shopping Center
Laporan Tahunan EMDE 2013
33
34
Laporan Tahunan EMDE 2013
Cinere Terrace Suites
Laporan Tahunan EMDE 2013
35
Struktur Organisasi
36
Laporan Tahunan EMDE 2013
Struktur Perusahaan
Perusahaan memiliki beberapa anak perusahaan yang seluruhnya merupakan perusahaan-perusahaan yang dikendalikan secara mayoritas oleh perusahaan. Adapun perusahaan tersebut adalah : No
Anak Perusahaan
Bidang Usaha
Kepemilikan
Beroperasi
99,66%
1
PT Mega Limo Estate (MLE)
Pembangunan dan Kawasan Perumahan
2
PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI)
Pembangunan, Pengelolaan Kawasan Perumahan dan pengelolaan Pusat Perbelanjaan
Beroperasi
99,38%
3
PT Eltranindo Bina Cipta (EBC)
Pembangunan dan Kawasan Perumahan
Pengelolaan
Beroperasi
75,00%
4
PT Graha Mentari Persada (GMP)
Pembangunan dan Kawasan Perumahan
Pengelolaan
Beroperasi
99,00%
5
PT Tirta Persada Developments (TPD)
Pembangunan dan Kawasan Perumahan
Pengelolaan
Beroperasi
99,58%
6
PT Titan Property (TP)
Pembangunan Apartemen
Pengelolaan
Beroperasi
99,95%
dan
Pengelolaan
Status
Laporan Tahunan EMDE 2013
37
Informasi Saham Komposisi Pemegang Saham Keterangan
Jabatan
Jumlah Saham
Jumlah (Rp)
10.000.000.000
1.000.000.000.000
2.237.018.320
223.701.832.000
66,78%
249.174.500
24.917.450.000
7,44%
Direktur Utama
131.490.840
13.149.084.000
3,93%
Komisaris Utama
131.490.840
13.149.084.000
3,93%
Direktur
60.000
6.000.000
0,00%
Direktur Tidak Terafiliasi
100.000
10.000.000
0,00%
600.665.500
60.066.550.000
17,93%
3.350.000.000
335.000.000.000
100,0%
Modal Dasar
%
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Cosmopolitan Persada Developments Credit Suisse AG Singapore Trust L. Melani Lowas B.Rimba Sudjono Barak Rimba Sentosa Budiman Fanny Setiati Sutanto Masyarakat (Kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah
Kronologi Pencatatan Saham
38
Tanggal Pencatatan
Saham Terakumulasi
Nominal Terakumulasi (Rp)
Pra Penawaran Umum Saham Perdana
4 Januari 2011
2.500.000.000
250.000.000.000
Penawaran Umum Saham Perdana
12 Januari 2011
3.350.000.000
335.000.000.000
Laporan Tahunan EMDE 2013
Kinerja Saham Harga Saham
2013
Tertinggi
Terendah
Penutupan
Volume (000)
Januari
160
147
153
14,656
Februari
157
141
152
12,991
Maret
152
138
147
2,761
April
185
145
185
10,097
Mei
185
149
152
59,677
Juni
158
146
156
38,073
Juli
157
150
154
16,452
Agustus
158
143
149
10,820
September
149
142
146
98,350
Oktober
146
128
130
5,325
Nopember
135
110
110
8,679
Desember
148
102
140
1,178
Laporan Tahunan EMDE 2013
39
Kebijakan Dividen Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan oleh Perseroan pada tanggal 28 Juni 2012, PT Megapolitan Developments Tbk telah menetapkan Kebijakan Dividen sebagai berikut: “Dividen Perseroan akan dibagikan kepada pemegang saham apabila kemampuan keuangan Perseroan memungkinkan dengan memperhatikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan serta tingkat kecukupan modal dan arus kas”.
40
Laporan Tahunan EMDE 2013
Graha Cinere
Ikhtisar Data Keuangan Laporan Tahunan EMDE 2013
41
Laporan Posisi Keuangan
42
Laporan Tahunan EMDE 2013
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Laporan Tahunan EMDE 2013
43
Rasio - Rasio Penting
44
Laporan Tahunan EMDE 2013
Cinere Parkview
Laporan Tahunan EMDE 2013
45
Dewan Komisaris
46
Laporan Tahunan EMDE 2013
Jennifer Barak Rimba Komisaris
Sudjono Barak Rimba Komisaris Utama
Hongisisilia, SE, Ak. Komisaris Independen
Laporan Tahunan EMDE 2013
47
Profil Dewan Komisaris
Sudjono Barak Rimba Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, berusia 79 tahun, pernah menempuh pendidikan di Universitas Gamalia Fakultas Ekonomi, Jakarta pada tahun 1956 – 1967. Memperoleh gelar MBA di Preston University, United States of America pada tahun 2007.
2002 – Sekarang Direktur Utama PT Centra Lingga Perkasa 1995 – 2009 Direktur Utama PT Megapolitan Gapura Prima 1988 – 2010 Komisaris PT Strawin Industri
Riwayat Pekerjaan :
1988 – Sekarang
1976 – Sekarang
Komisaris PT Melrimba Sentra Agrotama
Komisaris Utama PT Megapolitan Developments, Tbk
1988 – Sekarang
2007 – Sekarang
Komisaris Utama PT Rimba Asritama
Direktur PT Tirta Persada Developments
1982 – Sekarang
2007 – 2009
Direktur PT Mega Limo Estate
Direktur PT Megapolitan Mentari Persada
1956 – Sekarang
2007 – Sekarang
Presiden Direktur PT Tri Fasung
Direktur PT Graha Mentari Persada
1978 – 2004
2006 – Sekarang
Direktur PT Centra Karda Traders
Direktur PT Mega Pasanggrahan Indah
1973 – 2004
2005 – Sekarang
Direktur PT Karda Traders
Direktur PT Mega Limo Estate
1969 – 2005
2002 – Sekarang
Wakil Direktur Utama PT Eisai Indonesia
Direktur PT Eltranindo Bina Cipta
48
Laporan Tahunan EMDE 2013
Jennifer Barak Rimba Komisaris Warga Negara Indonesia, berusia 40 tahun. Menyelesaikan pendidikan Master of Bussiness Administration jurusan International Bussiness pada Simon Fraser University, Burnaby, BC pada tahun 1998. Riwayat Pekerjaan : 1998 - Sekarang Komisaris PT Megapolitan Developments Tbk 2007 - Sekarang Komisaris PT Tirta Persada Developments 2007 - 2009
Komisaris PT Megapolitan Mentari Persada
2007 - Sekarang Komisaris PT Graha Mentari Persada 2007 - Sekarang Komisaris PT Eltranindo Bina Cipta 2007 - Sekarang LP Manager Capitalogix Trading 1998 - Sekarang Komisaris PT Mega Pasanggrahan Indah 1998 - Sekarang Komisaris PT Mega Limo Estate 1998 - Sekarang Marketing Manager Megapolitan Group 2001 - 2007
Direktur PT Strawin Industri
1999 - 2001
Marketing & Sales Manager PT Strawin Industri
1994 - 1996
Marketing & Sales Manager Megapolitan Group
1993 - 1996
Technical Consultant Computing Services
Hongisisilia, SE, Ak. Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, berusia 46 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Riau Riwayat Pekerjaan : 2012 - Sekarang Komisaris Independen & Ketua
Komite Audit PT Megapolitan
Developments, Tbk 2011- 2012
Anggota Komite Audit
PT Megapolitan Developments, Tbk
2003 - Sekarang Direktur PT Artha Jasakonsulindo
Komisaris PT Kalla Arebama
1995 - 2003
Partner – PT Key Management
1992 - 1995
Finance & Accounting Manager
PT Egasutinasakti
Laporan Tahunan EMDE 2013
49
Laporan Dewan Komisaris
Sudjono Barak Rimba Komisaris Utama
Para Pemegang Saham Yang Terhormat, 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan namun membuahkan kesuksesan bagi PT Megapolitan Developments Tbk (Perseroan). Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan secara signifikan serta mencapai seluruh target finansial dan kegiatan usaha untuk mencapai target jangka panjang Perseroan, sustainability. Strategi usaha yang telah ditetapkan dengan tepat dan dilaksanakan oleh Direksi beserta seluruh jajaran manajemen secara efisien dan efektif membawa Perseroan pada pertumbuhan kinerja yang sangat memuaskan dan semakin mengokohkan posisi Perseroan dalam pertumbuhan jangka panjang. Dalam hal manajemen kenaikan biaya usaha, Direksi telah mengambil langkah cermat dalam hal penetapan harga 50
Laporan Tahunan EMDE 2013
Laporan Tahunan EMDE 2013
51
Direksi
52
Totonafo Lase Head Business Unit Laporan Tahunan EMDEof 2013
Sentosa Budiman Direktur
Desi Yuliana Chief Marketing & Sales
L. Melani Lowas B. Rimba Direktur Utama
Barbara Angela B. Rimba Direktur
Fanny Setiati Sutanto Direktur Tidak Terafiliasi
Ronald Wihardja Managing Director Laporan Tahunan EMDE 2013
53
Profil Direksi
L. Melani Lowas B. Rimba Direktur Utama Warga
Negara
Indonesia,
berusia
67
tahun.
2002 – Sekarang
Menyelesaikan pendidikan Akademi Bahasa Asing,
Direktur Utama PT Eltranindo Bina Cipta
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta
1994 – Sekarang
pada tahun 1969. Bertanggungjawab atas keseluruhan
Direktur Utama PT Melrimba Sentra Agrotama
kegiatan usaha Perseroan.
1993 – 2008 Direktur Utama PT Strawin Industri
Riwayat Pekerjaan :
1990 – Sekarang
1976 – Sekarang
Direktur Utama PT Melrimba Mitra
Direktur Utama PT Megapolitan Developments Tbk
1990 – Sekarang
2007 – Sekarang
Direktur Utama PT Rimba Asritama
Direktur Utama PT Tirta Persada Developments
1983 – Sekarang
2009 – Sekarang
Direktur Utama PT Mega Pasanggrahan Indah
Direktur PT Megapolitan Mentari Persada
1982 – Sekarang
2007 – 2009
Direktur Utama PT Megapolitan Meruyung Estate
Direktur Utama PT Megapolitan Mentari Persada
1970 – 1972
2007 – Sekarang
Secretary PT Guru Indonesia
Direktur Utama PT Graha Mentari Persada
1969 – 1970
2005 – Sekarang
Secretary Czechoslovakian Ambassador
Direktur Utama PT Mega Limo Estate 54
Laporan Tahunan EMDE 2013
Barbara Angela B. Rimba Direktur
Sentosa Budiman Direktur
Warga Negara Indonesia, berusia 35 tahun. Menyelesaikan pendidikan Bachelor of Arts in Business Administration, Double Majors : Finance dan Marketing– Seattle University, Washington – United States of America pada tahun 1997. Mempunyai fungsi dan tanggungjawab sebagai Direktur
Warga Negara Indonesia, berusia 59 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Mesin dari Technishe Universitaet Berlin di Jerman Barat pada tahun 1981. Mempunyai fungsi dan tanggungjawab sebagai Direktur Operasional.
Legal dan Asset Management.
Riwayat Pekerjaan : 2008 - Sekarang Direktur PT Megapolitan Developments Tbk
Riwayat Pekerjaan :
1997 - 2008
Direktur PT Bumi Perkasa Permai (Modern Group)
2008 - Sekarang Direktur PT Megapolitan Developments Tbk
2000 - 2005
Direktur PT Duta Bisnisindo International
2007 - Sekarang Komisaris Utama PT Tirta Persada Developments
1996 - 1997
Head of Business Unit
2007 - Sekarang Komisaris Utama
PT. Kawasan Industri Kampar (RGM Group)
1994 - 1996
General Manager
2007 - Sekarang Komisaris Utama PT Graha Mentari Persada
PT Lippo Cikarang (Lippo Group)
2007 - Sekarang Komisaris Utama PT Eltranindo Bina Cipta
1989 - 1994
Coordinator Manager PT Stya Primakonsulindo
2007 - Sekarang Direktur PT Melrimba Mitra
1985 - 1989
Field Coordinator PT Sele Raya
2002 - Sekarang Direktur PT Melrimba Sentra Agrotama
(Sele Raya Group)
1998 - Sekarang Komisaris Utama PT Mega Pasanggrahan Indah
1983 - 1985
Manager PT Sangata Raya (Sele Raya Group)
1998 - Sekarang Komisaris Utama PT Mega Limo Estate
1982
Design Engineer PT Puma Bina Indonesia
PT Megapolitan Mentari Persada
2000 - 2007
General Manager PT Melrimba Mitra
2000 - 2002
General Manager
PT Melrimba Agrotama Relationship
1997 - 2000
Manager, Corporate Banking Group,
Citibank N.A Laporan Tahunan EMDE 2013
55
Fanny Setiati Sutanto Direktur Tidak Terafiliasi Warga Negara Indonesia, berusia 50 tahun. Menempuh program Master of Business Management di Preston University pada tahun 2008, serta menyelesaikan pendidikan Sarjana Ilmu Administrasi Fiskal di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) YAPPAN.
Ronald Wihardja Managing Director Warna Negara Indonesia, berusia 42 tahun. Meraih gelar Bachelor of Arts di Business Economics di University of California Los Angeles dan Master of Business Administration di University of Virginia. Riwayat Perkerjaan :
Riwayat Pekerjaan:
2013 - Sekarang Managing Director
2011 - Sekarang Direktur Tidak Terafiliasi
PT Megapolitan Developments
2012 - 2013
Principal Quvat Management Pte Ltd
2008 - 2012
Vice President PT Principia Management
2011 - 2013
Direktur PT Premier Qualitas Indonesia
2008 - 2013
Direktur PT Deyon Resources
2005 - 2008
General Manager Marketing
PT Megapolitan Developments
PT Megapolitan Developments Tbk
2011 - Sekarang Corporate Secretary
56
PT Megapolitan Developments Tbk
2011
Direktur Utama PT Mega 2000
2011
Direktur Utama PT Intan Developments
2011
Procurement Division Head
PT Megapolitan Developments Tbk
2010 - 2011
General Manager Business Development
2001 - 2003
Marketing Projects Manager
PT Megapolitan Developments
PT Nestle Indonesia
2008 - 2011
Direktur PT Titan Property
1999 - 2001
Consultant Foster Chamberlain LLC
2008 - 2010
Finance and Accounting Division Head
PT Megapolitan Developments
1997 - 2007
Finance Manager
PT Megapolitan Developments Corporation
1997
Accounting Manager
PT Duta Adiputra Dwipa Group
1992 - 1995
Assistant of Finance Director
PT Findotama Lestari Sentosa
1991 - 1992
Head Of CSO Bank Central Dagang
Laporan Tahunan EMDE 2013
Desi Yuliana Chief Marketing & Sales Warga Negara Indonesia berusia 38 tahun. Meraih gelar sarjana Management dari STIMA ( Sekolah Tinggi Ilmu Management) KOSGORO. Mempunyai fungsi dan tanggung jawab sebagai Direktur Sales and Marketing.
Totonafo Lase Head of Business Unit Warga Negara Indonesia, berusia 48 tahun. Meraih gelar Sarjana Teknik dari ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) dan gelar MBA di University of the City of Manila, Philippines. Mempunyai fungsi dan tanggungjawab sebagai Head of Business Unit.
Riwayat pekerjaan: 2012 - Sekarang Chief Marketing & Sales
PT. Megapolitan Developments Tbk
2010 - 2012
Business Coach
PKPU - Lembaga Kemanusian Nasional
2007 - 2012
Business Partner
PT. Asuransi Allianz Life Indonesia
2005 - 2007
General Manager PT. Rimba Asritama
2003 - 2005
Manager Marketing PT. Rimba Asritama
2002 - 2003
Account Manager PT. Sar Investment
2001 - 2003
Manager Marketing PT. Strawin Industri
Riwayat Pekerjaan : 2010 - Sekarang Head of Business Unit PT Megapolitan Developments Tbk 2010 - 2011 Share Holder Representative PT Rimo Catur Lestari, Tbk 2010 - 2011 Business Development Consultant PT Alam Bali International 2008 - Sekarang Direktur & Share Holder PT Grand Uway Developments 2006 - 2008 Direktur PT Megapolitan Developments 2005 - Sekarang Direktur & Share Holder PT Telekomindo Perkasa 2003 - 2006 General Manager PT Centra Lingga Perkasa 2002 - 2003 Assistant Project Manager PT Mandiri Dipta Cipta 2000 - 2002 Business System Solution & Support Ass. Manager Thames Water International 1999 - 2000 Corporate Planning Team PT Surya Semesta Internusa, Tbk 1997 - 1999 Sr. Project Manager & Management Representatives PT Nusa Raya Cipta 1991 - 1997 Project Manager PT Nusa Raya Cipta 1990 Consultant PT Mahakarya Management Consultant Laporan Tahunan EMDE 2013
57
Laporan Direksi
L. Melani Lowas B. Rimba Direktur Utama Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan Yang Terhormat, Tahun 2013 berhasil dilalui dengan pencapaian kesuksesan oleh PT Megapolitan Developments Tbk (Perseroan). Di tengah persaingan usaha yang ketat, Perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang sangat signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kinerja 2013 Dibandingkan dengan tahun 2012, Perseroan berhasil mencatat peningkatan Penghasilan Usaha Bersih sebesar 106,50% menjadi Rp225,13 milyar. Laba Bersih mengalami pertumbuhan sebesar 714,86% menjadi Rp34 miliar dengan marjin Laba Bersih 15,10%. Kenaikan Aset tahun 2013 berhasil dicatat sebesar Rp938,54 miliar, meningkat sebesar 5,88%. Perseroan berfokus pada pengembangan strategi usaha yang tepat dengan pelaksanaan kegiatan operasional yang efisien dan efektif dengan antara lain meluncurkan proyek master piece di kawasan Cinere yang diluncurkan dengan nama besar Centro Cinere. Centro Cinere adalah kawasan CBD (Central Business District) pertama di Cinere yang mengintegrasikan area hunian dan komersial dengan didukung berbagai fasilitas yang merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat akan gaya hidup modern. 58
Laporan Tahunan EMDE 2013
Laporan Tahunan EMDE 2013
59
60
Laporan Tahunan EMDE 2013
Cinere Parkview
Laporan Tahunan EMDE 2013
61
Cinere Bellevue Lifestyle Mall
Analisis Pembahasan Manajemen 62
Laporan Tahunan EMDE 2013
Pendapat Umum Pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia pada tahun 2013 secara keseluruhan melambat. Itu tercermin dalam Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 5,78% dibandingkan pada tahun 2012 sebesar 6,23%. Penurunan PDB itu disebabkan oleh peningkatan laju inflasi rata-rata di Indonesia pada 2013 menjadi 8,38% dibandingkan pada 2012 sebesar 4,3%. Selain itu, penurunan tersebut juga dipicu oleh depresiasi nilai tukar Rupiah ratarata terhadap dolar Amerika Serikat sepanjang tahun 2013 menjadi Rp10.445 dibandingkan sepanjang tahun 2012 sebesar Rp9.358.
akan terus menjadi standar kehidupan manusia modern di masa depan, sehingga hal itu akan terus mendorong para konsumen rumah untuk membeli hunian yang ramah lingkungan dan asri bagi para keluarga mereka.
Analisa Keuangan Laporan Laba (Rugi) Konsolidasi
Kurs rupiah yang sepanjang tahun 2013 terus melemah terhadap dolar Amerika pada kisaran Rp9.638-12.170 mengakibatkan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) yang pada akhir tahun 2013 berada pada level 7,5% dibandingkan pada akhir tahun 2012 sebesar 6%. Kondisi tersebut semakin membebani berbagai kegiatan bisnis di seluruh sektor di Indonesia pada tahun 2013. Tetapi kondisi itu tidak berlaku bagi PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE). Kendati pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia melambat pada 2013, kinerja bisnis Perseroan malah menguat dan mengagumkan. Itu terlihat dimana dengan pertumbuhan penjualan sebesar 106,50% pada tahun 2013, laba bersih Perseroan dapat melonjak hingga 304,59%. Dari sisi penjualan, Perseroan memang banyak sekali meluncurkan berbagai produk properti pada tahun 2013. Tetapi dengan lonjakan laba bersih yang mencapai 304,59%, itu berarti Perseroan juga berhasil melakukan berbagai efisiensi biaya operasional di seluruh divisi bisnisnya. Perseroan berhasil meraih pertumbuhan kinerja yang tinggi pada tahun 2013 karena mampu memuaskan kebutuhan para konsumennya ketika menawarkan dan menjual berbagai diversifikasi produk properti yang bernuansa ramah lingkungan (green) yang sangat diperhatikan oleh kehidupan manusia modern masa kini. Kedepan, produkproduk green property tersebut diperkirakan
A. Penjualan Usaha Penjualan usaha Megapolitan Developments melonjak tajam 106,5% menjadi Rp225,13 miliar dibandingkan pada tahun 2012 sebesar Rp109,02 miliar. Lonjakan penjualan usaha terjadi setelah Perseroan memasarkan berbagai produk properti pada proyek apartemen di Cinere Bellevue Suites, ruko (rumah toko) dan kios di Cinere Bellevue Mall, ruko (rumah toko) di Cinere One Commercial Park dan rumah tapak (landed houses) di Cinere Parkview, serta pusat perbelanjaan yang dilengkapi dengan area foodcourt di Mal Cinere pada tahun 2013. Laporan Tahunan EMDE 2013
63
Kenaikan penjualan apartemen, pertumbuhan pendapatan sewa, peningkatan penjualan kios, ruko (rumah toko) dan rumah tapak yang dilaksanakan Perseroan pada tahun 2013 merupakan pemicu kenaikan tajam penjualan. Penjualan apartemen Perseroan pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp129,78 miliar, melesat 944,28% dibandingkan pada tahun 2012 sebesar Rp12,43 miliar. Itu disebabkan Perseroan pada tahun 2013 banyak menawarkan berbagai proyek apartemen yang yang bernuansa asri dan hijau di kawasan CBD Centro Cinere yang berlokasi di selatan Jakarta. Lonjakan kinerja penjualan apartemen itu juga diikuti oleh keberhasilan Perseroan di dalam memasarkan rumah tapak (landed houses) juga di kawasan hijau nan asri di Cinere tersebut. Penjualan rumah yang berhasil dibukukan Perseroan pada 2013 tercatat sebesar Rp11,94 miliar, melonjak 177,03% dibandingkan pada 2012 sebesar Rp4,31 miliar. Penjualan ruko meningkat 12,28% menjadi Rp37,30 miliar dari Rp33,22 miliar. Adapun pendapatan sewa yang merupakan pendapatan berkesinambungan (recurring income) Perseroan pada tahun 2013 naik 10,81% menjadi Rp46,03 miliar dari Rp41,54 miliar. Pendapatan sewa hingga akhir tahun 2013 lalu hanya menyumbang sekitar 20,45% dari pendapatan konsolidasi Perseroan. Sementara itu, kontribusi pendapatan sewa Perseroan mencapai 38,10% pada tahun 2012. Ke depan, manajemen Perseroan akan berupaya untuk terus memperbesar kontribusi pendapatan berkesinambungan tersebut agar dapat mengimbangi penjualan berbagai produk properti yang ditawarkan Perseroan. Sementara itu, penurunan penjualan tanah sekitar 99,51% menjadi Rp85,80 juta pada tahun 2013 dibandingkan sebesar Rp17,52 miliar pada tahun 2012 menunjukkan bahwa Perseroan memiliki kebijakan untuk membatasi penjualan tanah agar ketersediaan cadangan tanah (landbank) dapat tetap terjaga sehingga bisnis pengembangan properti di Cinere, Bogor, dan Karawaci-Tangerang dapat berlangsung secara berkesinambungan. 64
Laporan Tahunan EMDE 2013
B. Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan perseroan sepanjang Januari-Desember 2013 juga melesat tajam 141,68% menjadi Rp109,88 miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp45,47 miliar. Kenaikan tajam beban pokok penjualan itu berasal dari lonjakan beban pokok penjualan apartemen, pusat perbelanjaan, dan rumah tapak. Tetapi beban pokok penjualan ruko dan tanah pada tahun 2013 menurun dibandingkan tahun 2012. Beban pokok penjualan apartemen melonjak 1.440,58% menjadi Rp83,89 miliar pada tahun 2013 dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp5,45 miliar. Beban pokok penjualan pusat perbelanjaan naik 11,28% menjadi Rp12,96 miliar dari Rp11,65 miliar. Beban pokok penjualan rumah meningkat secara signifikan sekitar 81,95% menjadi Rp4,38 dari Rp2,41 miliar. Meski demikian, beban pokok penjualan rumah toko (ruko) pada tahun 2013 turun tajam sebesar 58,35% menjadi tinggal Rp8,55 miliar dari Rp20,53 miliar pada tahun 2012. Penurunan beban pokok penjualan tersebut dikarenakan strategi penetapan biaya konstruksi Cinere Bellevue Kiosk yang tepat dan efisien. Demikian pula beban pokok penjualan tanah menurun secara signifikan sekitar 98,11% menjadi tinggal Rp102,83 juta dibandingkan pada tahun 2012 sebesar Rp5,44 miliar. Itu seiring dengan kebijakan Perseroan untuk mengurangi penjualan tanah agar ketersediaan cadangan tanah (landbank) dapat tetap terjaga dan bisnis pengembangan properti dapat berlangsung secara berkesinambungan.
C. Laba Kotor Laba kotor Perseroan secara konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 meningkat secara signifikan sebesar 81,34% menjadi Rp115,26 miliar dibandingkan pada tahun 2012 sebesar Rp63,56 miliar.
Secara marjin, maka marjin laba kotor Perseroan pada 2013 tercatat sebesar 51,20%, turun sekitar 7,10% dibandingkan pada tahun 2012 sebesar 58,30%. Hal tersebut disebabkan terjadinya penurunan marjin laba kotor atas penjualan tanah Perseroan pada tahun 2013 menjadi minus 19,94% dibandingkan pada tahun 2012 sebesar 68,98%.
dan beban penyisihan piutang ragu-ragu, serta peningkatan penghasilan bunga.
F. Laba Bersih
D. Beban Usaha Beban usaha Perseroan pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp59,39 miliar, naik sekitar 6,14% dibandingkan pada tahun 2012 sebesar Rp53,25 miliar. Kenaikan beban usaha itu terutama disebabkan oleh lonjakan tajam beban penjualan sebesar 133,01% menjadi Rp13,15 miliar pada tahun 2013 dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp5,65 miliar sebagai dampak dari kenaikan tajam biaya komisi, konsultan pemasaran, promosi, transportasi, serta biaya lain-lain yang relevan dengan lonjakan penjualan usaha Perseroan. Sementara itu, beban umum dan administrasi hanya naik tipis 1,80% menjadi Rp40,44 miliar dari Rp39,72 miliar. Itu karena adanya sedikit kenaikan gaji dan tunjangan, imbalan kerja, perbaikan dan pemeliharaan, tunjangan kesehatan, perjalanan dinas, dan asuransi.
E. Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan
Laba bersih Perseroan pada tahun 2013 melonjak 714,86% menjadi Rp34 miliar dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp4,17 miliar. Lonjakan tersebut terutama didukung oleh kenaikan tajam penghasilan usaha Perseroan yang disertai dengan upaya maksimal Perseroan dalam menekankan aspek efisiensi biaya usaha. Marjin laba bersih untuk tahun 2013 dan 2012 masingmasing sebesar 15,10% dan 3,82%.
Laba sebelum beban pajak penghasilan Perseroan pada 2013 meningkat tajam sekitar 304,59% menjadi Rp47,55 miliar dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp11,75 miliar. Marjin laba sebelum beban pajak penghasilan Perseroan pada tahun 2013 tercatat sebesar 21,12% dibandingkan pada tahun 2012 sebesar 10,78%. Kenaikan ini karena Perseroan berhasil melakukan berbagai efisiensi bisnis pada tahun 2013. Itu telihat dari penurunan beban lain-lain,
Laporan Tahunan EMDE 2013
65
Neraca Konsolidasi A. ASET
Periode 12 (dua belas) bulan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31Desember 2012. Aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp938,54 miliar, naik 5,88% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp886,38 miliar. Piutang Usaha Perseroan terutama yang berasal dari pihak ketiga meningkat sebesar 24,59% menjadi Rp152,52 miliar pada tahun 2013 dibandingkan pada satu tahun sebelumnya sebesar Rp122,42 miliar seiring dengan peningkatan penjualan usaha Perseroan. Pada periode ini, jumlah Persediaan meningkat 15,32% menjadi Rp259,23 miliar dari Rp224,79 miliar karena semakin bertambahnya produk-produk properti yang sedang dibangun (Proyek Dalam Pelaksanaan) kendati Persediaan Tanah Kavling yang siap dijual mengalami penurunan. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka mengalami penurunan sebesar 30,04% dari Rp25,98 miliar pada 2012 menjadi hanya Rp18,17 miliar. Itu disebabkan oleh penurunan Biaya yang Dibayar Dimuka, terutama biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada kontraktor pembangunan apartemen Cinere Bellevue Suites, yang salah satu kontraktor utamanya adalah PT Waskita Karya Tbk, sebesar Rp13,06 miliar, sedangkan Piutang dari pihak berelasi mengalami kenaikan sebesar 9,97% dari sebesar Rp58,74 miliar pada 2012 menjadi Rp64,60 miliar, terutama diakibatkan oleh pinjaman yang diberikan kepada pemegang saham Perseroan. Aset tidak lancar Perseroan meningkat sebesar 3,18% menjadi Rp405,69 miliar pada 2013 dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp393,17 miliar, terutama diakibatkan oleh kenaikan nilai tanah yang belum dikembangkan.
66
Laporan Tahunan EMDE 2013
B. KEWAJIBAN
Kewajiban Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp380,60 miliar, naik 5,01% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp362,44 miliar. Itu diakibatkan oleh kenaikan utang usaha sekitar 49,83% menjadi Rp30,46 miliar dari Rp20,33 miliar pada tahun 2012 sehubungan kenaikan signifikan utang kepada pihak ketiga sekitar 77,5% menjadi Rp26,44 miliar dari Rp14,90 miliar. Utang Pajak pada periode ini meningkat sebesar 11,84% menjadi Rp44,59 miliar dari Rp39,87 miliar seiring dengan meningkatnya penjualan dan pemberlakuan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 dimana atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan PPh final sebesar 5%. Biaya Yang Masih Harus Dibayar turun 18,93% menjadi Rp4,19 miliar dari Rp5,17 miliar dimana penurunan ini terutama berasal dari Biaya Gaji dan Upah akibat dari strategi anak Perusahaan melakukan efisiensi Biaya Karyawan. Estimasi Biaya Penyelesaian Proyek yang belum ditagih turun39,53% menjadi Rp15,21 miliar dari Rp25,15 miliar. Estimasi-estimasi biaya tersebut terdiri dari Estimasi Biaya Penyelesaian atas Proyek Perumahan Cinere Riverside dan Puri Cinere milik Anak Perusahaan, PT Mega Pasanggrahan Indah; Proyek Perumahan Bukit Cinere dan Griya Cinere 2 milik Anak Perusahaan, PT Mega Limo Estate; Proyek Perumahan Tatya Asri milik Perseroan dan ruko Vivo Sentul milik PT Tirta Persada Developments.
Laporan Tahunan EMDE 2013
67
C. EKUITAS
Periode 12 (dua belas) bulan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan 31 Desember 2011. Ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp557,94 miliar, meningkat 6,94% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2012 sebesar Rp523,94 miliar. Peningkatan itu karena kenaikan saldo laba Perseroan sebesar 108,13% menjadi Rp64,84 miliar apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2012 sebesar Rp31,15 miliar sebagai dampak adanya kontribusi Laba Bersih Perseroan.
D. LIKUIDITAS
68
Laporan Tahunan EMDE 2013
Periode 12 (dua belas) bulan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan mencatat penurunan kas dan setara kas sebesar Rp37,014miliar menjadi Rp79,39 miliar dari Rp116,406 miliar. Hal ini disebabkan antara lain terjadinya reklasifikasi akun Deposito Berjangka Yang Dibatasi Penggunaannya, yang semula dicatatkan pada akun Kas dan Setara Kas direklas ke akun Aset Keuangan Lainnya. Perolehan Kas Bersih per 31 Desember 2013 tercatat sebesar Rp75,19 miliar dibandingkan Pengeluaran Kas Bersih sebesar (Rp9,97 miliar) pada periode yang sama pada tahun 2012. Perolehan Kas Bersih ini terutama disebabkan oleh lonjakan penerimaan dari pelanggan sebesar 166,07% menjadi Rp274,64 miliar dari Rp103,22 miliar pada 2012 serta kenaikan penghasilan bunga dari Rp5,34 miliar menjadi Rp5,88 miliar. Arus kas untuk kegiatan investasi meningkat 290,58% menjadi Rp11,52 miliar per 31 Desember 2013 dibandingkan periode yang sama pada 2012 sebesar Rp2,95 miliar, dimana hal tersebut terutama akibat kenaikan signifikan nilai investasi Perseroan untuk membiayai perolehan Tanah Yang Belum Dikembangkan (landbank) sebesar 209,22% menjadi Rp6,84 miliar dari Rp2,21 miliar.
E. PEMBELANJAAN BARANG MODAL
Total Belanja Barang Modal Perseroan per 31 Desember 2013 tercatat sebesar Rp4,975 miliar, naik signifikan 560,69% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp753 juta. Jika dibandingkan per 31 Desember 2011 sebesar Rp4,902 miliar, maka total Belanja Barang Modal Megapolitan Developments tersebut hanya naik sekitar 1,48%. Kenaikan signifikan Belanja Barang Modal Perseroan pada tahun 2013 disebabkan oleh lonjakan Belanja Barang Modal untuk Bangunan dalam Penyelesaian menjadi Rp3,85 miliar dari sebesar Rp500 juta pada tahun 2012. Disamping itu, lonjakan kenaikan Belanja Barang Modal untuk Inventaris Kantor dan Proyek sekitar 344,66% menjadi Rp1,125 miliar dari Rp253 juta turut menjadi faktor pendorong kenaikan signifikan total Belanja Barang Modal pada 2013. Sementara itu, Perseroan pada tahun 2011 mengalokasikan Belanja Barang Modal untuk Inventaris Kantor dan Proyek hingga mencapai Rp2,952 miliar. Adapun Belanja Barang Modal untuk Bangunan dan Kendaraan masing-masing sebesar Rp970 juta dan Rp980 juta. Tetapi Perseroan pada tahun tersebut belum mengalokasikan Belanja Barang Modal untuk Bangunan dalam Penyelesaian.
Laporan Tahunan EMDE 2013
69
F. SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS
Persentasi Solvabilitas Aset Perseroan sejak tahun 2011 hingga 2013 terus menurun dari 41,90% menjadi 40,89%, dan akhirnya menjadi 40,55%. Penurunan tersebut diikuti oleh penurunan Solvabilitas Ekuitas sepanjang tiga tahun terakhir dari 72,10% pada tahun 2011 menjadi 69,18% pada tahun 2012, serta mencapai 68,21% pada tahun 2013.
Meski demikian, kondisi itu diimbangi oleh peningkatan persentasi Profitabilitas yang terdiri dari Imbal Hasil Ekuitas (Return On Equity/ROE), dan Imbal Hasil Investasi (Return On Asset/ROA). Kenaikan ROE melesat jauh hingga mencapai 6,09% pada tahun 2013. Sementara itu, ROE Perseroan pada tahun 2011 dan 2012 masing-masing baru sebesar 0,39% dan 0,80%. Sementara itu, Imbal Hasil Investasi (Return On Asset/ROA) juga meningkat signifikan pada 2013 menjadi 3,62% dibandingkan sebesar 0,47% pada tahun 2012, dan sebesar 0,22% pada tahun 2011.
70
Laporan Tahunan EMDE 2013
Cinere Riverside
Laporan Tahunan EMDE 2013
71
Graha Cinere
72
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Laporan Tahunan EMDE 2013
Per 31 Desember 2013, total dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) Perseroan tercatat sebesar Rp45,725 miliar. Realisasi penggunaan dana hasil PUPS Perseroan hingga 31 Desember 2013 sebesar Rp156,641 miliar, atau telah mencapai sekitar 77,40% dari total dana PUPS yang diraih Perseroan setelah dikurangi biayabiaya sebesar Rp202,366 miliar. Menurut rencana, dana hasil PUPS tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek-proyek Urbana Cinere Apartemen yang sekarang bernama Cinere Bellevue Suites & Mall sebesar Rp50,086 miliar, Cimandala City yang sekarang dinamakan Vivo Sentul sebesar Rp27,319 miliar, Fulham Urbana Karawaci Rp13,660 miliar, Perumahan Tatya Asri dan Graha Cinere sebesar Rp20,237 miliar, Ruko Tatya Asri sebesar Rp8,095 miliar, Club House Tatya Asri sebesar Rp4,047 miliar, dan modal kerja Perseroan sebesar Rp8,095 miliar. Alokasi dana hasil PUPS untuk membiayai pembangunan proyek Urbana Cinere Apartemen (Cinere Bellevue Suites & Mall) telah diserap habis
100%, yaitu sebesar Rp50,086 miliar. Hal yang sama juga terjadi pada penggunaan dana PUPS yang dialokasikan untuk membiayai pembanguan Perumahan Tatya Asri dan Graha Cinere sebesar Rp20,237 miliar, Modal Kerja Perseroan sebesar Rp8,095 miliar, serta Pelunasan Utang Bank sebesar Rp70,828 miliar. Sementara itu, proyek Cimandala City (Vivo Sentul) baru menggunakan dana PUPS sebesar Rp4,063 miliar, atau baru sekitar 14,87% dari rencana penggunaan dana yang dialokasikan sebesar Rp27,319 miliar. Proyek pembangunan Ruko Tatya Asri dan Club House Tatya Asri juga baru menggunakan dana PUPS masing-masing sebesar Rp1,742 miliar dan Rp1,589 miliar dibandingkan rencana anggaran untuk membiayai kedua produk properti tersebut yang masing-masing besarnya mencapai Rp8,095 miliar dan Rp4,047 miliar. Sementara itu, proyek pembangunan tower Fulham di Urbana Karawaci yang saat ini bernama The Habitat @Karawaci belum menggunakan dana PUPS tersebut sama sekali.
Laporan Tahunan EMDE 2013
73
Cinere Bellevue Suites
Kegiatan Usaha Perusahaan 74
Laporan Tahunan EMDE 2013
Kegiatan usaha perusahaan adalah dalam bidang pengembangan dan pengelolaan properti dan real estate. Dalam kegiatan operasionalnya, kegiatan usaha perusahaan terfokus pada tiga hal yaitu: 1. Mengembangkan kawasan residensial dengan produk: Landed House dan Apartemen. 2. Mengembangkan kawasan komersial dengan produk: Shopping Arcade, Shopping Mall, Lifestyle Mall, Hotel, dan Office Tower. 3. Mengembangkan kawasan megablock (mixed use development). Megapolitan Developments selalu berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar Perseroan memiliki SDM yang memadai guna mendukung pertumbuhan usaha secara berkesinambungan. Perseroan menilai SDM adalah salah satu aset utama yang berperanan penting dalam menentukan keberhasilan usahanya. Karena itu, SDM yang memiliki kemampuan dan berkarya secara profesional diyakini dapat mendukung keberhasilan usaha Perseroan.
Perseroan berharap akan memiliki suatu sistem pengelolaan dan pengembangan SDM yang komprehensif dan terpadu, mulai dari tahap pemenuhan kebutuhan karyawan hingga tahap pengembangan karir. Karena itu Megapolitan Developments akan terus melanjutkan berbagai program penataan manajemen SDM yang telah dilakukan pada tahun 2013. Itu dilakukan dengan menyempurnakan berbagai kebijakan yang terkait pengelolaan SDM. Program pengelolaan SDM yang berkelanjutan ini difokuskan agar tetap dilaksanakan agar dapat menciptakan kesinambungan untuk mencapai tujuan strategis jangka panjang. Perekrutan karyawan Perseroan diterapkan secara wajar dan mengacu pada kualifikasi persyaratan pekerjaan. Setiap proses rekrutmen, seleksi hingga pengangkatan sebagai karyawan dilakukan berdasarkan kemampuan calon karyawan tersebut yang disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan. Setiap calon karyawan Perseroan memiliki persamaan hak yang non-diskriminatif. Karena itu, siapapun yang memenuhi persyaratan untuk menjadi karyawan Perseroan dapat bergabung untuk mengembangkan karirnya.
Laporan Tahunan EMDE 2013
75
Sumber Daya Manusia 76
Laporan Tahunan EMDE 2013
Visi dari Divisi Human Capital Development (HCD) : Mempersiapkan tenaga kerja berkualitas untuk mendukung visi bisnis yang mampu menjawab tuntutan dari para pemegang saham, teknologi, pasar dan Pemerintah. Perseroan berkomitmen untuk selalu menjunjung tinggi profesionalisme, etika kerja, dan budaya perusahaan dengan: • Menetapkan Man Power Planning. • Target kerja Departemen dan Individu (KPI). • Performance Review. • Menempatkan karyawan sesuai dengan kemampuannya. • Memberikan peluang untuk pengembangan diri dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, baik in-house maupun melalui kerjasama dengan pihak ketiga yang ditetapkan berdasarkan ditetapkan berdasarkan training need analysis serta gap dari kompetensi karyawan. • Menjadikan Perusahaan sebagai tempat untuk meniti jenjang karir dan mendapatkan kesejahteraan.
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jabatan (Per Desember 2013)
Laporan Tahunan EMDE 2013
77
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan (Per Desember 2013)
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Status Kepegawaian (Per Desember 2013)
78
Laporan Tahunan EMDE 2013
Hingga akhir Desember 2013, Perseroan mempekerjakan 260 orang karyawan dengan tiga kategori status, yaitu Karyawan Tetap, Karyawan Kontrak, dan Tenaga Harian. Total karyawan Perseroan yang berstatus Karyawan Tetap mencapai 136 orang. Adapun karyawan Perseroan yang merupakan Karyawan Kontrak sebanyak 75 orang. Sementara itu, Tenaga Harian yang dipekerjakan Perseroan sebanyak 49 orang.
Pelatihan Karyawan
1
2
Pelatihan karyawan adalah salah satu upaya dan tanggung jawab Perseroan di dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung kegiatan usaha Megapolitan Developments ke depan. Adapun pelatihan yang dilakukan Perseroan pada tahun 2013 adalah: 1. Training Session tentang Leadership berlokasi di The Habitat @Karawaci pada tanggal 5 Juli 2013 2. Pelatihan Team Building Karyawan berlokasi di Melrimba Garden tanggal 15 November 2013 persamaan hak yang non-diskriminatif. Karena itu, siapapun yang memenuhi persyaratan untuk menjadi karyawan Perseroan dapat bergabung untuk mengembangkan karirnya.
Laporan Tahunan EMDE 2013
79
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 80
Laporan Tahunan EMDE 2013
Tanggung jawab sosial berperan penting untuk mewujudkan visi Megapolitan Developments, yakni memberikan kehidupan yang layak di seluruh negeri ini. Karena itu, pengembangan perusahaan selalu terkait dengan kontribusi sosial yang diberikan kepada komunitas dan lingkungan. Untuk memelihara dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat, Perseroan melaksanakan sebuah tanggung jawab sosial secara berkesinambungan. Kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan visi Perseroan tersebut dilakukan melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR-Corporate Social Responsibility). Program-program kepedulian sosial, yang dititikberatkan pada bidang pendidikan, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan sosial, tersebut dirancang dan dilaksanakan secara berkesinambungan setiap tahun. Itu termasuk program peningkatan kualitas hidup, seperti membina kehidupan beragama dan kerukunan warga, serta pelestarian lingkungan hidup. Di samping para karyawan Perseroan dan masyarakat di sekitar Perseroan berada, pelaksanaan program-program tersebut sangat diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat umum. Pada prinsipnya, Perseroan selalu menciptakan keseimbangan dalam lingkungan kerja. Pasalnya, hal itu dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.
Kegiatan yang pernah dilakukan pada tahun 2013
1
2
3
4
1.
Megapolitan Peduli Lingkungan dengan kegiatan penanaman pohon langka dalam rangka
menyambut Hari Bumi dan mendukung gerakan Penanaman Sejuta Pohon. Acara tersebut
diselenggarakan di Graha Cinere-Parkview pada tanggal 22 April 2013.
2.
Megapolitan Peduli Anak Yatim dengan kegiatan acara Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Marketing
Gallery-Cinere pada 25 Juli 2013 dalam menyambut Idul Fitri 1 Syawal 1434 H.
3.
Megapolitan Peduli Sesama dengan kegiatan pemotongan hewan kurban dalam merayakan Hari
Raya Idul Adha pada 16 Oktober 2013 di Cinere Parkview.
4.
Megapolitan Peduli Lansia dengan penyelenggaraan acara Natal Bersama Lansia di Marketing
Gallery dan Panti Werda Wisma Agape di Sawangan, Depok. Laporan Tahunan EMDE 2013
81
Tata Kelola Perusahaan 82
Laporan Tahunan EMDE 2013
Kunci sukses dalam kegiatan operasional Perseroan adalah mewujudkan pertumbuhan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dengan menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang dinamis. Untuk prospek pertumbuhan jangka panjang, Perseroan dengan kemampuan profesional menjalankan berbagai fungsinya secara transparan, kepercayaan dan integritas, dan bertanggung jawab. Penerapan Tata Kelola Perusahaan tersebut dilakukan Perseroan dengan mempersiapkan berbagai perangkatnya, yaitu Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen, Direktur Tidak Terafiliasi, Sekretaris Perusahaan, dan Komite Audit, serta Internal Control, dan Internal Audit.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan harus diselenggarakan tiap tahun, paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku ditutup. RUPS merupakan strata tertinggi dalam Perusahaan. Keberadaan RUPS dijadikan suatu forum dimana Dewan Komisaris dan Direksi melaporkan kinerja dan pertanggungjawaban selama periode 1 (satu) tahun kepada pemegang saham. Dalam RUPS Tahunan dapat juga membahas strategi serta kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan Perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan tiap-tiap kali dianggap perlu oleh Direksi dan Dewan Komisaris. Selama tahun 2013, “Perseroan” menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yaitu pada tanggal 25 Juni 2013.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) berwenang untuk mengangkat dan/atau memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui Laporan Tahunan “Perseroan”, memberikan persetujuan kepada Direksi untuk mengangkat atau memilih Kantor Akuntan Publik (KAP) dan menentukan jumlah dan jenis kompensasi/remunerasi serta fasilitas-fasilitas lain untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Agenda RUPST untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 meliputi: 1.
Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun 2012.
2.
Pengesahan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya (acquit et
decharge) kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan
dan pengurusan yang mereka lakukan sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan keuangan
tahunan Perseroan.
3.
Pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.
4.
Memberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan
mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 serta menetapkan honorarium
dan persyaratan lain pengangkatan tersebut.
Laporan Tahunan EMDE 2013
83
Hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2012 yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2013 di Gedung “Perseroan” - Jakarta sebagai berikut: Keputusan Agenda Rapat I, II dan III: I.
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun 2012 yang terdiri dari
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Direksi tentang Jalannya Perseroan serta
Kinerja Keuangan Perseroan.
II.
a. Menyetujui dan mengesahkan Neraca dan perhitungan laba rugi untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, sebagaimana termuat dalam Laporan Keuangan
Tahunan (audited) Perseroan untuk tahun buku 2012;
b. Menyetujui dan mengesahkan laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012 untuk ditambahkan ke dalam dana cadangan Perseroan;
c. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya (acquit et decharge) kepada
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan
yang mereka lakukan sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Tahunan Perseroan.
III.
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum sampai dengan kuartal pertama tahun 2013.
Keputusan Agenda Rapat IV: Memberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2013 serta menetapkan honorarium dan persyaratan lain pengangkatan tersebut.
DEWAN KOMISARIS Komisaris bertugas mengawasi berbagai kebijakan Direksi dalam menjalankan pengoperasian perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Komisaris dibantu oleh Komite Audit melaksanakan pengawasan tersebut. Komisaris juga dapat melaksanakan pengawasan secara mutlak karena memiliki akses yang tidak terbatas terhadap semua laporan dan informasi yang dimiliki Perusahaan serta berhak memperoleh penjelasan atas laporan dan informasi tersebut. Jika ada anggota Direksi yang tindakannya bertentangan dengan anggara dasar (AD) Perusahaan dan/ atau peraturan undang-undang yang berlaku, Dewan Komisaris berhak memberhentikan anggota Direksi tersebut untuk sementara yang disertai dengan alasan pemberhentian tersebut. Saat ini Dewan Komisaris Perusahaan berjumlah 3 (tiga) orang, termasuk Komisaris Independen yang berjumlah 1 (satu) orang yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite Audit.
84
Laporan Tahunan EMDE 2013
DIREKSI Menurut Anggaran Dasar (AD) Perusahaan, Direksi diangkat oleh para pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali. Direksi bertugas untuk kepentingan Perusahaan guna mencapai maksud dan tujuannya. Direktur Utama dan salah seorang Direktur, atau minimal dua orang Direktur dalam hal Direktur Utama berhalangan, bersama-sama berhak dan bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan. Saat ini Direksi berjumlah empat orang, satu Direksi Utama dan tiga Direktur termasuk 1 (satu) Direktur Tidak Terafiliasi. Direksi secara rutin mengadakan rapat setiap 2 (dua) minggu untuk membahas rencana kerja serta menangani masalah-masalah yang terjadi di lapangan. Sepanjang tahun 2013, Direksi mengadakan rapat sebanyak 21 kali. Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh direktur dengan tingkat kehadiran rata-rata 90%.
KOMITE AUDIT Tugas pokok dari Komite Audit pada prinsipnya adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan atas kinerja Perusahaan, terutama terkait dengan penelaahan sistem pengendalian internal Perusahaan, serta memastikan kualitas laporan keuangan dan meningkatkan efektivitas fungsi audit. Laporan keuangan merupakan produk dari manajemen yang kemudian diverifikasi oleh eksternal auditor. Komite Audit memiliki wewenang mengakses laporan Internal Audit dan laporan-laporan lain yang diperlukan, melakukan komunikasi langsung dengan auditor internal maupun eksternal. Dalam pola hubungan tersebut, dapat dikatakan bahwa Komite Audit berfungsi sebagai jembatan penghubung antara Perusahaan dengan eksternal auditor. Tugas Komite Audit juga erat kaitannya dengan penelaahan terhadap risiko yang dihadapi Perusahaan, dan juga ketaatan terhadap peraturan. Komite Audit diangkat oleh Komisaris untuk masa jabatan yang sama dengan Komisaris. Berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris PT Megapolitan Developments Tbk tertanggal 17 Juni 2013 nomor 0168/MD/ PDIR/VI/2013, Perseroan telah mengubah struktur Komite Audit Perseroan terhitung sampai dengan tanggal 4 Oktober 2015 dengan susunan Komite Audit Perseroan menjadi sebagai berikut: Ketua
: Hongisisilia, SE.Ak
Anggota
: Ir. Andreas Bahana, MBA & SDM
Sutrisno, SH
Komite Audit telah memenuhi persyaratan independensi. Laporan Tahunan EMDE 2013
85
Kegiatan Komite Audit yang dilangsungkan selama tahun 2013: 27 Maret 2013
Pembahasan Laporan Keuangan Tahunan 2012
3 Juni 2013
Pembahasan Agenda RUPS Tahunan Tahun 2013
28 Oktober 2013
Pembahasan Kinerja Keuangan Q3 Tahun 2013
13 Desember 2013
Pembahasan Paparan Business Plan 2014
Komite Audit
H. Sutrisno, SH Anggota Komite Audit
86
Laporan Tahunan EMDE 2013
Hongisisilia, SE, Ak. Ketua Komite Audit
Ir. Andreas Bahana, MBA. SDM Anggota Komite Audit
Warga Negara Indonesia, berusia 46 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Riau Riwayat Pekerjaan : 2012 - Sekarang Komisaris Independen & Ketua
Komite Audit PT Megapolitan
Developments, Tbk 2011- 2012
Anggota Komite Audit
PT Megapolitan Developments, Tbk
2003 - Sekarang Direktur PT Artha Jasakonsulindo
Komisaris PT Kalla Arebama
1995 - 2003
Partner – PT Key Management
1992 - 1995
Finance & Accounting Manager
PT Egasutinasakti
Hongisisilia, SE, Ak. Ketua Komite Audit
Warga Negara Indonesia, berusia 70 tahun. Meraih gelar Sarjana Teknik dari ITB (Institut Teknologi Bandung) dan gelar MBA dari Institut Manajemen Prasetya Mulya, Jakarta. Mempunyai fungsi dan tanggung-jawab sebagai Anggota Komite Audit.
Riwayat Pekerjaan : 2011 - Sekarang Anggota Komite Audit
PT Megapolitan Developments, Tbk
2006 - Sekarang Komite Audit PT Mobile-8 Telecom Tbk
atau Smartfren Telecom Tbk
2003 - 2005
Konsultan PT Optik Melawai Prima
1998 - 2003
General Supplier PT Pastika Bhinna Ekapaksa
1996 - 1998
Project Officer PT Ciputra Development
1990 - 1996
Direktur PT Goldstar Astra / LGE Astra
(Astra Group) 1990 -1996
Direktur PT Graha Kartika Kencana
(Astra Group) 1989- 1990
Business Development PT Federal Motor
(Astra Group) 1988 - 1989
Direktur PT Hardaya Shoes Industry
(Berca Group)
Ir. Andreas Bahana, MBA. SDM Anggota Komite Audit
1972 - 1987
General Manager PT Pembangunan Jaya
1968 - 1972
Wakil Direktur & Guru Sekolah Menengah
Farmasi Kristen
Laporan Tahunan EMDE 2013
87
Warga Negara Indonesia, berusia 60 tahun. Meraih gelar Sarjana Hukum dari UNDIP (Universitas Diponegoro). Mempunyai fungsi dan tanggung-jawab sebagai Anggota Komite Audit.
H. Sutrisno, SH Anggota Komite Audit
Riwayat Pekerjaan : 2013 - Sekarang Anggota Komite Audit PT Megapolitan Developments, Tbk 2012 - 2013 Legal Advisor PT Megapolitan Developments, Tbk 2012 - Sekarang Komisaris PT Dwidana Perusahaan Efek 2010 - 2013 Legal Advisor Rama Wendra Kantor Akuntan Publik 2010 - 2012 Legal Advisor PT Citra Kebun Raya Tbk 2010 - 2012 Legal Advisor PT Atpk Resources Tbk 2010 - Sekarang Kabag Bantuan Hukum PT Bukaka Teknik Utama Tbk 2010 - Sekarang Komisaris Independen PT Triwira Lestari Tbk 2006 - 2010 Kabag Pemantauan Perusahaan Pertambangan dan Agrobisnis Bapepam, DepKeu RI 2002 Kabag Bantuan Hukum Bapepam, DepKeu RI 1997 - 2002 Kabag Pemeriksaan Penyidikan Pengelolaan Investasi pada Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam, DepKeu RI 1995 - 1997 Kabag Usaha Aneka Jasa Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Bapepam, DepKeu RI 1992 Kasubag Perusahaan Jasa II pada Biro Hukum Bapepam, DepKeu RI 1990 Kasubag Peraturan Emisi pada Biro Hukum Bapepam, DepKeu RI 1989 Pelaksana pada Biro Hukum Bapepam, DepKeu RI 1985 - 1988 Pelaksana pada Subdit Asuransi Kerugian, DepKeu RI & Direktorat Lembaga Keuangan, Subdit Asuransi Kerugian, DepKeu RI 1983 Pelaksana pada Ditjen Moneter Dalam Negeri, DepKeu RI pada Direktorat Lembaga Keuangan, Subdit Asuransi Kerugian, DepKeu RI
SEKRETARIS PERUSAHAAN Sesuai dengan Peraturan Bapepam & LK Nomor, IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.1092/MD/HCGA-1-c-019/XI/10 tanggal 22 November 2010, tentang penunjukan jabatan karyawan PT Megapolitan Developments Tbk, Perusahaan telah menunjuk dan membentuk Sekretaris Perusahaan, yang antara lain bertugas : a.
Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku dibidang Pasar
Modal.
88
b.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang
berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik.
Laporan Tahunan EMDE 2013
c.
Memberikan masukan kepada Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan
Undang-Undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.
d.
Sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Bapepam
dan masyarakat.
Sekretaris Perusahaan juga mempunyai tugas dan tanggung jawab mencakup: a.
Pengelolaan informasi dari dalam maupun luar Perusahaan.
b.
Membantu Direksi dalam penyusunan dan koordinasi rencanan strategis korporasi.
c.
Menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan pembinaan dan kerjasama dengan institusi yang
merupakan stakeholder Perusahaan. d.
Menyusun laporan pertanggungjawaban Direksi, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.
e.
Melakukan proses penatausahaan dan penyimpanan dokumen Perusahaan yang meliputi notulen
Direksi, daftar Pemegang Saham, dan MOU dengan institusi lain.
f.
Menjaga citra dari Perusahaan melalui berbagai kegiatan Public Relations.
Perusahaan telah menunjuk Fanny Setiati Sutanto sebagai Sekretaris Perusahaan. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ilmu Administrasi Fiskal di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) YAPPAN, serta meraih gelar program Master Of Business Management di Preston University pada tahun 2008.
Hubungan Investor dan Media Megapolitan Developments memberikan hak kepada para investor dan analis pasar modal untuk melaksanakan hak-haknya sebagai pemegang saham, dalam rangka mendukung dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para investor dan analis pasar modal yang berkenaan dengan kinerja Megapolitan Developments melalui beberapa kegiatan investor dan media relations. Kegiatan Investor dan Media Relation yang dilaksanakan selama tahun 2013 adalah sebagai berikut: •
Konferensi Pers 8 kali
•
Pertemuan media 1 kali pada 7 November 2013
•
Siaran Pers 10 kali
•
RUPS Tahunan 1 kali pada 25 Juni 2013
•
Public Expose 1 kali pada 25 Juni 2013
•
Radio Talk Show 2 kali Agustus 2013
Iklan di Media Sebagai bagian dari komunikasi PT Megapolitan Developments Tbk kepada masyarakat luas, salah satu sarana yang digunakan adalah dengan memasang iklan, baik di media elektronik maupun media cetak. Pemasangan iklan ini digunakan baik untuk komunikasi perusahaan maupun untuk komunikasi produk, baik untuk meningkatkan awareness produk maupun untuk memperkenalkan produk dan yang baru diluncurkan.
Laporan Tahunan EMDE 2013
89
Komunikasi perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan media elektronik adalah talkshow di radio Elshinta dan Sonora sebagai upaya untuk memperkenalkan dan meningkatkan pengenalan masyarakat luas kepada Megapolitan Developments baik secara korporasi maupun produk yang ditawarkan. Beberapa iklan di media yang dilakukan sepanjang tahun 2013, di antaranya untuk iklan korporasi publikasi laporan keuangan baik Tahunan, Tengah Tahunan, maupun Interim.
Situs Megapolitan Developments Sejak beberapa tahun terakhir menggunakan situs di internet sebagai bagian dari pintu masuk dan etalase baik bagi konsumen, investor dan masyarakat luas untuk lebih mengenal Megapolitan Developments maupun untuk berinteraksi dengan Megapolitan Developments. Pada situs Megapolitan Developments yang beralamat di www.megapolitan-group.com dapat dilihat hal-hal yang berkaitan dengan Megapolitan Developments, di antaranya profil singkat, produk yang ditawarkan sampai keterbukaan informasi Perseroan.
DIVISI INTERNAL AUDIT Manajemen percaya sepenuhnya bahwa dalam rangka mengawasi operasional dan juga mengamankan kekayaan Perseroan, diperlukan Sistem Pengendalian Internal sebagai alat bantu. Sistem Pengendalian Internal tersebut dinyatakan dalam bentuk kebijakan dan prosedur yang jelas sehingga mampu secara efektif melakukan fungsi pengendalian sekaligus meminimalisasi resiko yang mungkin timbul. Salah satu bentuk pengendalian internal adalah dengan telah dibentuknya Divisi Internal Audit dengan Ketua Sdr. Rachmat Arief serta anggota Suharjo dan Irawan Mesakh Sumbogo. Tugas dan tanggung jawab Divisi Internal Audit dituangkan dalam piagam Divisi Internal Audit (Audit Charter). Adapun tugas dan tanggung jawab Divisi Internal Audit adalah : 1.
Melaksanakan pemeriksaan / audit terhadap jalannya Sistem Pengendalian Internal pada penerapan
GCG dalam penyajian penilaian sesuai ketentuan / kebijakan peraturan Perusahaan yang berlaku.
2.
Melakukan evaluasi dan validasi terhadap sistem yang berjalan maupun yang baru akan
diimplementasikan mengenai pengendalian, pengelolaan, pemantauan efektivitas serta efisiensi
sistem dan prosedur untuk setiap Divisi Perusahaan.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi atas hasil-hasil temuan audit serta menyampaikan saran
perbaikan terhadap penyelenggaraan kegiatan Perseroan, sistem, kebijakan / peraturan yang
sesuai dengan persyaratan, peraturan perundang-undangan, regulasi yang berlaku.
4.
Menyampaikan hasil audit yang telah dilaksanakan kepada Presiden Direktur.
5.
Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian intern yang ditugaskan oleh Presiden
Direktur.
90
Laporan Tahunan EMDE 2013
RISIKO USAHA Risiko utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kenaikan tingkat suku bunga yang dapat mempengaruhi daya beli dan kemampuan masyarakat untuk membeli produk-produk yang ditawarkan Perseroan dan kenaikan harga pokok penjualan. Secara garis besar risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan adalah: 1.
Risiko kenaikan tingkat suku bunga bank
2.
Risiko peningkatan harga bahan baku
3.
Risiko persaingan usaha
4.
Risiko permintaan pasar properti
5.
Risiko peraturan atau kebijakan pemerintah
6.
Risiko perekonomian dari politik
7.
Risiko pemeliharaan dan pengelolaan
8.
Risiko gugatan hukum
9.
Risiko sebagai perusahaan induk.
MANAJEMEN RISIKO Risiko terhadap kenaikan suku bunga Risiko atas suku bunga juga dapat dihadapi oleh Perseroan, dimana apabila terjadi peningkatan tingkat suku bunga maka dapat secara langsung meningkatkan beban bunga pinjaman Perseroan dan Anak Perusahaan. Dalam mengendalikan risiko kenaikan suku bunga pinjaman ini Perseroan dan Anak Perusahaan cukup berhati-hati dalam melakukan penambahan pinjaman dan selalu menyesuaikan jangka waktu serta jumlah pinjaman sesuai dengan proyek yang akan dilakukan. Kenaikan tingkat suku bunga juga dapat mempengaruhi kemampuan atau daya beli konsumen. Untuk mengendalikan risiko tersebut, Perseroan dan Anak Perusahaan menawarkan program-program penjualan dalam rangka meningkatkan daya beli konsumen seperti program Cash back, subsidi bunga Kredit Pemilikan Properti (KPR/KPA), program cicilan tanpa bunga, serta diskon.
Risiko terhadap kenaikan harga bahan baku. Sebagai pengembang properti, Perseroan dan Anak Perusahaan dipengaruhi oleh risiko terjadinya peningkatan harga bahan baku konstruksi dimana bahan baku tersebut ini merupakan komoditas global yang harganya terpengaruh siklus dan berfluktuasi tergantung kondisi pasar global yang pada akhirnya dapat mempengaruhi peningkatan biaya konstruksi dan selanjutnya akan menurunkan marjin laba kotor Perseroan dan Anak Perusahaan. Untuk mengendalikan risiko tersebut, selain pembelian bahan baku
Laporan Tahunan EMDE 2013
91
konstruksi tersebut dilakukan oleh para kontraktor, Perseroan dan Anak Perusahaan juga melakukan kontrak pembelian terhadap beberapa bahan baku kepada supplier-suplier tertentu.
Risiko Kolektibilitas Perseroan dan Anak Perusahaan juga menghadapi risiko kolektibilitas dari pembeli yang melakukan cicilan/ angsuran terutama apabila pembeli mengalami kegagalan dalam melakukan pembayaran cicilan/ angsuran kepada Perseroan dan Anak Perusahaan. Dalam mengendalikan risiko tersebut Perseroan dan Anak Perusahaan menerapkan pengenaan denda atas keterlambatan pembayaran, dan pembatalan jual-beli. Untuk segmen penyewaan, Perseroan dan Anak Perusahaan mengelola risiko yang timbul dari penyewa yang gagal membayar sewa dengan cara meminta penyewa untuk memberikan deposit tunai dan/atau garansi bank untuk sewa selama 3 bulan di muka sebelum tanggal awal masa sewa. Selain itu Perseroan dan Anak Perusahaan juga melakukan kebijakan penelaahan berkala terhadap kolektibilitas para pelanggan.
Risiko Likuiditas Perseroan dan Anak Perusahaan menghadapi risiko jika Perseroan dan Anak Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kegiatan operasional dan kewajiban keuangan pada saat jatuh tempo. Perseroan dan Anak Perusahaan mengelola profil likuiditas dengan melakukan pre-selling dan pre-leasing untuk pengembangan proyek serta dengan mendapatkan fasilitas kredit jangka panjang. Perseroan dan Anak Perusahaan juga menerapkan risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang dihasilkan dari arus kas internal dan memastikan ketersediaan sumber pendanaan yang cukup dan fasilitas kredit yang diperoleh, pendanaan dari penjualan, serta mempertahankan kebijakan penagihan hasil penjualan secara intensif. Dengan mempertimbangkan kondisi dan perencanaan di masa yang akan datang, Perseroan berkeyakinan bahwa kondisi likuiditas atau arus kas dapat dikelola dengan baik.
92
Laporan Tahunan EMDE 2013
Informasi untuk Pemegang Saham Alamat Perusahaan & Anak Perusahaan KANTOR PUSAT PERUSAHAAN The Bellagio Residence - Management Office Jl. Mega Kuningan Barat Kav E4 no 3 Jakarta 12950 - Indonesia Telp : 021 300 199 38 Fax : 021 300 199 39
ANAK PERUSAHAAN PT Eltranindo Bina Cipta PT Mega Pasanggrahan Indah PT Mega Limo Estate PT Graha Mentari Persada PT Tirta Persada Developments
PT Titan Property
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal AKUNTAN PUBLIK
NOTARIS
Rama Wendra Anggota dari Mc Millan Woods Graha Mampang Lt 2 Jl. Mampang Prapatan Raya No 100 Jakarta 12760
Dr Misahardi Wilamarta, SH, LLM Jl. Denpasar Raya Blok C-4 No 23 Kuningan, Jakarta Selatan 12950
BIRO ADMINISTRASI EFEK PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt 2 Kompleks Pertokoan Pulomas Blok VIII No 1 Jalan Perintis Kemerdekaan Jakarta 12310
Laporan Tahunan EMDE 2013
93
94
Laporan Tahunan EMDE 2013
Cinere Riverside
Laporan Auditor Independen & Laporan Keuangan Laporan Tahunan EMDE 2013
95
Laporan Keuangan Konsolidasian Dengan Laporan Auditor Independen
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK 31 Desember 2013 dan 2012 (Mata Uang Rupiah)
DAFTAR ISI
Halaman Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6 - 76
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. xxxx
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian PT Megapolitan Developments Tbk (“Perusahaan”) dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian, serta laporan arus kas konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Megapolitan Developments Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas konsolidasian untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Seperti yang diungkapkan pada catatan 2b atas laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan konsolidasian tahun-tahun sebelumnya disajikan kembali untuk memberikan efek retroaktif atas reklasifikasi akun karena perubahan atas standar akuntansi yang relevan. RAMA WENDRA Kantor Akuntan Publik
Yosef Kresna Budi, CPA Nomor Ijin Akuntan Publik: AP.0345 Jakarta, 25 Maret 2013
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
31 Desember 2013
31 Desember 2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang usaha Pihak ketiga setelah dikurangi penyisihanpiutang ragu-ragu Pihak berelasi Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Uang muka dan beban dibayar di muka
3e,3p,5 6
79.393.200.081 20.000.000.000
116.406.948.414 -
3d,3f,7 3d,3f,3g,7,30 3d,8 3h,9 3t,18a 3j,11
152.516.134.644 1.981.029.151 211.924.749 259.225.715.256 1.348.522.020 18.173.811.151
122.416.261.462 2.148.462.200 204.352.243 224.789.075.673 1.270.890.162 25.977.165.604
532.850.337.052
493.213.155.758
3d,3g,30 3l,12 3l,24
64.598.605.765 75.250.706.611 2.109.551.639
58.740.516.980 74.586.049.174 2.109.551.639
3i,10
220.932.061.415
214.094.086.055
3m,14
32.898.344.344
32.032.829.298
3n,13
9.897.343.263
11.602.567.974
405.686.613.037
393.165.601.120
938.536.950.089
886.378.756.878
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang dari pihak berelasi Penyertaan saham Goodwill Tanah yang belum dikembangkan Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 20.821.432.772 pada tahun 2013 Rp 17.275.093.667 pada tahun 2012 Properti investasi – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 24.354.105.881 pada tahun 2013 dan Rp 22.648.881.170 pada tahun 2012 dan JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
1
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
31 Desember 2013
31 Desember 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank dan lembaga keuangan lainnya yang jatuh tempo dalam setahun Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Utang pajak Beban yang masih harus dibayar Estimasi biaya penyelesaian proyek Pendapatan diterima di muka Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
3d,15
60.651.222.223
157.910.948.470
3d,16 3d,3g, 16 3d,17 3t,18b 20
26.444.006.232 4.020.864.742 17.962.478.010 44.585.362.370 4.193.408.355
14.897.739.540 5.435.251.827 11.711.754.382 39.866.985.943 5.172.805.086
19,37 21
15.207.196.357 116.057.776.524
25.149.733.001 34.711.122.020
289.122.314.813
294.856.340.269
3d,3g,30
38.785.448.642
35.648.925.259
3s,31,37
6.726.035.949
5.268.121.380
3d,15
45.961.971.000
26.666.666.667
91.473.455.591
67.583.713.306
380.595.770.404
362.440.053.575
22 2,3v,23a
335.000.000.000 140.724.020.161
335.000.000.000 117.365.904.715
23b
64.838.544.840
23.358.115.446 31.152.771.035
540.562.565.001
506.876.791.196
17.378.614.684
17.061.912.107
JUMLAH EKUITAS
557.941.179.685
523.938.703.303
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
938.536.950.089
886.378.756.878
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang kepada pihak berelasi Provisi diestimasi atas imbalan kerja karyawan Bagian jangka panjang utang bank dan lembaga keuangan lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham – nilai nominal Rp 100 per saham modal dasar 10.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.350.000.000 lembar saham masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Jumlah Ekuitas Yang Dapat diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan non pengendali
25
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PENJUALAN USAHA BEBAN POKOK PENJUALAN
Catatan
2013
23q,26
225.134.645.500
109.022.049.506
3q,27,30
109.878.606.334
45.465.364.039
115.256.039.166
63.556.685.467
LABA BRUTO Pendapatan lainnya Beban lain-lain Penghasilan bunga Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban penyusutan dan amortisasi Beban penyisihan piutang ragu-ragu Beban bunga – bersih Bagian laba (rugi) entitas asosiasi
3q 3q 3q 3q,28 3q,29 3q 3q 3q,3r 3q
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
3t,18c
Jumlah Beban Pajak Penghasilan LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN, SETELAH PAJAK Laba (Rugi) Tahun Berjalan Yang Diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
25
Laba (Rugi) Komprehensif Yang Diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
25
LABA (RUGI) PER SAHAM YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK: Jumlah saham beredar Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar Laba bersih per saham dasar pemilik entitas induk
3x,32
2012
2.971.759.158 (2.392.264.601 ) 5.880.697.625 (13.153.235.535 ) (40.435.226.889 ) (3.889.172.670 ) (1.910.578.493 ) (15.440.862.613 ) 664.657.435
4.606.562.368 (3.816.870.040 ) 5.338.925.243 (5.644.866.052 ) (39.718.717.026 ) (3.342.952.107 ) (4.540.263.223 ) (11.166.374.075 ) 6.480.918.696
47.551.812.583
11.753.049.251
(13.549.336.201 ) -
(7.580.257.300 ) -
(13.549.336.201 )
(7.580.257.300 )
34.002.476.382
4.172.791.951
-
-
34.002.476.382
4.172.791.951
33.685.773.805 316.702.577
3.317.790.458 855.001.493
34.002.476.382
4.172.791.951
33.685.773.805 316.702.577
3.317.790.458 855.001.493
34.002.476.382
4.172.791.951
3.350.000.000 3.350.000.000 10,06
3.350.000.000 3.350.000.000 1,25
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo 31 Desember 2011
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Tambahan Modal Disetor
335.000.000.000
Penambahan modal
Saldo laba Belum Ditentukan Penggunaannya
Telah Ditentukan Penggunaannya
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah
Jumlah Ekuitas
117.365.904.715
23.358.115.445
-
27.834.980.577
503.559.000.738
16.206.910.614
519.765.911.352
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Agio saham
-
Laba (rugi) komprehensif yang diatribusikan kepada: Pemegang entitas induk Kepentingan non pengendali
-
-
-
-
3.317.790.458 -
3.317.790.458 -
855.001.493
3.317.790.458 855.001.493
335.000.000.000
117.365.904.715
23.358.115.446
-
31.152.771.035
506.876.791.196
17.061.912.107
523.938.703.303
Efek penerapan PSAK 38 (Revisi 2012), Kombinasi bisnis entitas sepengendali
-
23.358.115.446
(23.358.115.446)
-
-
-
-
-
Saldo setelah penerapan PSAK 38 (Revisi 2012)
335.000.000.000
140.724.020.161
-
-
31.152.771.035
506.876.791.196
17.061.912.107
523.938.703.303
-
-
-
-
33.685.773.805
33.685.773.805
-
-
-
-
335.000.000.000
140.724.020.161
-
-
Saldo 31 Desember 2012
Laba (rugi) komprehensif yang diatribusikan kepada: Pemegang entitas induk Kepentingan non pengendali Saldo 31 Desember 2013
64.838.544.840
540.562.565.001
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
4
33.685.773.805 316.702.577
316.702.577
17.378.614.684
557.941.179.685
Laporan Arus Kas Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI UNTUK AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada: Pemasok Karyawan Penghasilan bunga Beban keuangan Pajak penghasilan Pembayaran lainnya
2013
274.638.281.378
2012
103.218.568.694
(142.420.678.243 ) (23.977.664.099 ) 5.880.697.625 (15.440.862.613 ) (11.371.603.923 ) (12.113.876.632 )
(71.191.113.852 ) (20.100.138.238 ) 5.338.925.243 (11.166.374.075 ) (1.492.652.733 ) (14.580.082.721)
Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) untuk Aktivitas Operasi
75.194.293.493
(9.972.867.682 )
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Pelepasan aset tetap Penambahan properti investasi Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan
(4.974.579.150 ) 290.500.000 (6.837.975.360 )
(753.429.375 ) 65.535.715 (50.788.522 ) (2.211.338.312 )
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(11.522.054.510 )
(2.950.020.494 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Aset keuangan lainnya Pembayaran utang bank dan lembaga keuangan Pemberian piutang kepada pihak berelasi Penerimaan piutang dari pihak berelasi Penerimaan utang dari pihak berelasi Pembayaran utang pihak berelasi
(20.000.000.000 ) (77.964.421.914 ) (28.140.524.687 ) 22.282.435.902 24.885.172.716 (21.748.649.333 )
(62.865.881.654 ) (8.849.965.847 ) 5.434.317.000 15.444.104.276 (4.581.695.375 )
(100.685.987.316 )
(55.419.121.600 )
(37.013.748.333 ) 116.406.948.414
(68.342.009.776 ) 184.748.958.187
79.393.200.081
116.406.948.414
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3d,3p,5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Megapolitan Developments (d/h Megapolitan Developments Corporation) (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 24 tanggal 10 September 1976 oleh Soeleman Ardjasasmita, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/513/4, tanggal 5 November 1976, serta telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 23 November 1976 dan tambahan Berita Negara No. 855. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.9 tanggal 4 Oktober 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, mengenai : 1) Persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perseroan Terbatas Tertutup/Non Publik menjadi Perseroan Terbuka/Publik, 2) Persetujuan melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat di Indonesia, 3) Persetujuan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 850.000.000 saham atau sebesar Rp 85.000.000.000 melalui Penawaran Umum dengan memperhatikan Peraturan Perundangan yang berlaku termasuk Peraturan Pasar Modal, 4) Persetujuan pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menyatakan dalam akta notaris tersendiri mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor, 5) Persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan status Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-48137.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 13 Oktober 2010. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 91 tanggal 27 September 2012 yang dibuat di hadapan Notaris DR. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., mengenai pengunduran diri Komisaris Independen Perusahaan dan penegasan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan real estat. Pada saat ini ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah pembangunan pertokoan dan pemukiman. Proyek-proyek yang dikembangkan Perusahaan adalah Graha Cinere yang berlokasi di Cinere, Depok dan Tatya Asri yang berlokasi di Bogor. Perusahaan memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun 1978. Perusahaan berdomisili di Bellagio Residence, Jl. Kawasan Mega Kuningan Barat Kav. E4 No.3, Kuningan Timur, Setia Budi, Jakarta Selatan 12950. b. Penawaran Umum Pada tanggal 31 Desember 2010, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menerbitkan Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan sebanyak 850.000.000 lembar saham, sesuai dengan Surat Keputusan Bapepam-LK No. S-11766/BL/2010 tanggal 31 Desember 2010. Pada tanggal 12 Januari 2011, saham Perusahaan mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 250 (Rupiah penuh) per saham. 6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (Lanjutan) c. Susunan Direksi dan Komisaris Susunan pengurus Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 91 tanggal 27 September 2012 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013
Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
31 Desember 2012
: : :
Sudjono Barak Rimba Jennifer Barak Rimba Hongisisilia, SE, Ak
Sudjono Barak Rimba Jennifer Barak Rimba Hongisisilia, SE, Ak
: : : :
Lora Melani Lowas Barak Rimba Barbara Angela Barak Rimba Sentosa Budiman Fanny Setiati Sutanto
Lora Melani Lowas Barak Rimba Barbara Angela Barak Rimba Sentosa Budiman Fanny Setiati Sutanto
: : :
Hongisisilia, SE, Ak Ir. Andreas Bahana, MBA Sutrisno, S.H
Hongisisilia, SE, Ak Ir. Andreas Bahana, MBA -
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing adalah 136 dan 60 (tidak diaudit). Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: 2013
2012
Dewan Komisaris Dewan Direksi
1.199.500.000 3.679.825.739
980.000.000 5.157.938.241
Jumlah
4.879.325.739
6.137.938.241
Kompensasi Personil Manajemen Kunci. Besarnya imbalan paska kerja untuk direksi dan komisaris per 31 Desember 2013 berdasarkan perhitungan aktuaris adalah sebesar Rp 4.332.024.071.
7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (Lanjutan) d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang dimiliki secara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut: Entitas Anak Kepemilikan Langsung PT Mega Limo Estate PT PT Tirta Persada Developments PT Mega Pasanggrahan Indah
PT Eltranindo Bina Cipta PT Graha Mentari Persada PT Titan Property
Lokasi Proyek
Tahun Pendirian
Cinere, Depok
1982
Cimandala, Bogor Cinere, Depok dan Cijunti, Purwakarta -
2007
Cinere, Depok
2007
Tanggerang
2006
Kegiatan Usaha Pembangunan Perumahan Pembangunan Perumahan Pembangunan perumahan dan pusat pembelanjaan Pembangunan perumahan Pembangunan perumahan Apartemen
1983
2000
Adapun persentase kepemilikannya adalah sebagai berikut: Entitas Anak
2013
PT PT Mega Limo Estate PT PT Tirta Persada Developments PT PT Mega Pasanggrahan Indah PT PT Eltranindo Bina Cipta PT Graha Mentari Persada PT Titan Property
99,66% 99,58% 99,38% 75,00% 99,00% 99,995%
2012 99,66% 99,58% 99,38% 75,00% 99,00% 99,995%
Adapun jumlah aset masing-masing Entitas Anak yang dikonsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut: Entitas Anak
2013
Kepemilikan Langsung PT Mega Limo Estate PT Mega Pasanggrahan Indah PT Eltranindo Bina Cipta PT Tirta Persada Developments PT Graha Mentari Persada PT Titan Property
143.566.723.819 397.825.468.221 67.912.587.745 24.101.446.817 11.798.079.615 111.400.001.088
8
2012 145.353.881.116 231.971.790.070 68.338.001.212 26.253.245.257 8.195.273.539 120.432.809.819
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2013, diantaranya: • Penyesuaian PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan Standar ini mensyaratkan pengungkapan antara lain deskripsi agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit lain, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana agunan dan peningkatan kualitas kredit lain dalam memitigasi risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit. • PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali yang telah diterapkan dalam laporan keuangan tetapi penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan. Standar revisi ini memberikan ruang lingkup lebih sempit yang hanya mencakup transaksi kombinasi bisnis dimana standar sebelumnya mencakup transaksi tertentu antara entitas yang berada di bawah pengendalian yang sama yang belum tentu merupakan kombinasi bisnis. Standar revisi ini mengacu pada PSAK 22, Kombinasi Bisnis dalam menentukan apa yang merupakan pengertian bisnis Standar baru ini tetap mempertahankan penerapan metode penyatuan kepemilikan dimana aset dan liabilitas yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dicatat oleh pengakuisisi sebesar jumlah tercatatnya. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi ombinasi bisnis yang sebelumnya dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (SINTRES) di ekuitas sekarang disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor. Standar sebelumnya mengharuskan SINTRES diakui dalam laba rugi ketika hilangnya sepengendalian atau pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lain ke pihak lain yang tidak sepengendali. Di dalam standar revisi, selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah aset neto yang diperoleh akan selalu tetap disajikan sebagai Tambahan Modal Disetor pengakuisisi dan tidak akan diakui ke laba rugi. Standar revisi ini diterapkan secara prospektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Pada saat penerapan awal, saldo SINTRES disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor. Adapun Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan, antara lain: i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014 adalah: • ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan • ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas • ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka • PPSAK 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
9
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) (Lanjutan) ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah: • PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan • PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri • PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama • PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja • PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian • PSAK 66, Pengaturan Bersama • PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain • PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar laporan keuangan.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia adalah Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) serta peraturan regulator pasar modal, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (atau dahulu disebut Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya. Berikut SAK yang mulai berlaku pada tahun berjalan: a. Peraturan Baru Bapepam-LK Ketua Bapepam-LK telah menerbitkan Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 mengenai ketentuan Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana diatur dalam Peraturan No. VIII.G.7 yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012. Berdasarkan keputusan ini maka keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 dan No. KEP-06/PM/2000, serta Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE-03/BL/2011, No. SE02/PM/2002 dan SE-02/BL/2008 telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku sejak 31 Desember 2012. Dalam rangka implementasi ketentuan ini, Perusahaan telah melakukan penyesuaian namanama pos laporan keuangan konsolidasian, pengelompokan pos-pos laporan keuangan konsolidasian dalam komponen utama yang sama serta penyesuaian terhadap pengungkapan dan penyajian dalam laporan keuangan konsolidasian. b. Pernyataan Kepatuhan dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
10
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Pernyataan Kepatuhan dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dasar Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup. Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian. Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham mungkin awalnya diukur baik pada nilai wajar atau pada bagian pemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
11
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Pernyataan Kepatuhan dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Dasar Konsolidasian (Lanjutan) Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan non pengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas. c. Kombinasi bisnis Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biayabiaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya. Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan. Kepentingan non pengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
12
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c. Kombinasi bisnis (Lanjutan) Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai asset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain (OCI). Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. d. Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan" (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" (PSAK No. 55). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut. PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
13
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) 1.
Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang bukan usaha pihak ketiga dan piutang pihak berelasi. Penqukuran setelah pengakuan awal Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: a)
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
14
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) 1.
Aset Keuangan (Lanjutan) b)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang bukan usaha - pihak ketiga dan piutang pihak berelasi. Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.
c)
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
d)
Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
15
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) 1.
Aset Keuangan (Lanjutan) Penqukuran setelah pengakuan awal d)
Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan) -
2.
Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20,00% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya. Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20,00% dicatat pada nilai wajar.
Liabilitas Keuangan Pengakuan awal Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang bukan usaha - pihak ketiga, beban masih harus dibayar, utang pihak berelasi dan liabilitas jangka panjang. Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut: a)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
a)
Utang dan pinjaman Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
16
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) 3.
Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
4.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm's-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. Penyesuaian risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.
5.
Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
6. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal Laporan Posisi Keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. a)
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. 17
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) 6.
Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) a)
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Lanjutan) Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
b)
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut. Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi.
18
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) 6.
Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) b)
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (Lanjutan) Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Penghasilan bunga yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Penghasilan Bunga" pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang timbul setelah pengakuan kerugian penurunan nilai melalui laba atau rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba atau rugi.
7.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuanqan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu di antara (a) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. Liabilitas keuanqan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya. Setara kas adalah deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan.
19
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f. Piutang Usaha Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Berdasarkan penelaahan masing-masing piutang pada akhir periode, piutang yang nyatanyata tidak tertagih, akan dihapuskan dan dibebankan langsung ke dalam perhitungan laba rugi tahun berjalan. g. Transaksi dengan Pihak berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam hal ini dirujuk sebagai "entitas pelapor"). a.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dan entitas pelapor.
b.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya Entitas Induk, Entitas Anak, dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah Entitas Asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vii. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). viii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
20
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value) secara agregat. Biaya perolehan persediaan dialokasikan menurut masing-masing proyek yang ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus (specific identification method) untuk beban yang langsung berkaitan dengan proyek pembangunan perumahan dan berdasarkan rata-rata meter persegi untuk beban fasilitas umum dan sosial sesuai dengan sektor yang dikembangkan. Biaya perolehan jasa konstruksi meliputi biaya yang langsung berhubungan dengan proyek dan biaya pinjaman serta dipindahkan pada aset bangunan jasa konstruksi pada saat selesai dibangun dan siap diserahkan pada pemilik. Biaya perolehan bangunan dalam konstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi dan biaya pinjaman serta dipindahkan ke aset tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus. Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya atau aktivitas pembangunan ditunda atau ditangguhkan dalam suatu periode yang cukup lama. i. Tanah Yang Belum Dikembangkan Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan, perolehan tanah, serta biaya pinjaman yang dikapitalisasi, dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai. Biaya perolehan tanah yang dimaksud mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, mencakup, tetapi tidak terbatas sebagai berikut: -
-
biaya perolehan tanah, termasuk biaya perolehan bangunan (yang tidak akan digunakan sebagai bangunan), tanaman, dan lain-lain yang berada di atas tanah tersebut; biaya gambar topografi; biaya pembuatan cetak biru (master plan); biaya pengurusan dokumen hukum dan pengamanan aset; bea balik nama; komisi untuk perantara; imbalan jasa profesional seperti ahli lingkungan hidup, ahli pertanahan, ahli hukum, ahli konstruksi, dan lain-lain; biaya pematangan tanah, termasuk biaya peruntuhan bangunan.
Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). j. Beban Dibayar Di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya. 21
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) k. Akuisisi Sebelum Januari 2011, transaksi akuisisi dengan Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (Purchase Method). Pada saat akuisisi aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara harga perolehan dan nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi dibukukan sebagai “Goodwill” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi, nilai wajar aset non-moneter dikurangi secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi. Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih. Sejak awal 1 Januari 2011 perlu dilakukan uji penurunan nilai atas goodwill positif dan tidak lagi diamortisasi (sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), sedangkan untuk goodwill negatif yang terjadi dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian saldo laba awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 dengan demikian pengakuan goodwill negatif sejak akuisisi tanggal 1 Januari 2011 dicatat sebagai pendapatan lain-lain periode berjalan. Perusahaan melakukan pengujian nilai wajar goodwill setiap akhir tahun dengan menggunakan jasa ahli independen. l. Penyertaan Saham Penyertaan jangka panjang pada Perusahaan Asosiasi dengan kepemilikan di bawah 20% yang dimiliki untuk sementara waktu dicatat sebesar harga perolehan. Penyertaan jangka panjang pada perusahaan dengan kepemilikan antara 20% sampai dengan 50% (Perusahaan Asosiasi) dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi saham pada Perusahaan Asosiasi disesuaikan dengan jumlah neto kenaikan atau penurunan laba atau rugi neto Perusahaan Asosiasi dan dividen yang diterima sejak tanggal akuisisi. Namun bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut. m. Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. Penerapan SAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. 22
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) m. Aset Tetap (Lanjutan) Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus untuk seluruh aset tetap lainnya selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Jenis Aset
Tahun
Bangunan Inventaris kantor Inventaris proyek Kendaraan
20 4-8 4-8 4-8
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan ISAK No.25, “Hak atas Tanah”. SAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek. Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya pemugaran dan penambahan dalam jumIah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi tercermin dalam operasi tahun berjalan. n. Properti Investasi Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK No.13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No.13 (Revisi 1994), “Akuntansi untuk Investasi” menggunakan model biaya. Properti investasi terdiri dari bangunan dan prasarana untuk menghasilkan rental dan tidak untuk digunakan dalam operasi untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Biaya perolehan meliputi biaya konstruksi sampai dengan saat pembangunan atau pengembangan selesai.
23
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) n. Properti Investasi (Lanjutan) Properti investasi disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) selama estimasi masa manfaatnya yakni 20 (duapuluh) tahun. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. o. Penurunan Nilai Aset Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Entitas Anak menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tidak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aset. p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Kurs yang digunakan dan dihitung berdasarkan kurs tengah jual dan beli uang kertas asing dan/atau nilai tukar transaksi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing adalah sebesar 1 Dolar AS = Rp 12.189 dan Rp 9.670.
24
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pengakuan pendapatan atas penjualan real estate diakui penuh bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi: 1.
Penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah diatas dimana bangunan tersebut didirikan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria di bawah ini dipenuhi: - Proses penjualan telah selesai; - Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain; - Harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurangkurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati; - Penjual telah mengalihkan kepada pembeli seluruh risiko dan manfaat kepemilikan kepada pembeli dan penjual tidak mempunyai liabilitas atau terlibat lagi secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Dalam hal ini, bangunan tersebut telah selesai dan siap ditempati/digunakan.
2.
Sebelumnya Perusahaan menerapkan metode akrual penuh (full accrual method) dan pada tahun 2011 Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi pengakuan penjualan kavling tanah tanpa bangunan dengan menggunakan metode deposit (deposit method). Penerapan metode deposit adalah sebagai berikut: a) b) c) d)
3.
Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan real estate, penerimaan pembayaran oleh pembeli dibukukan sebagai uang muka; Piutang dari transaksi penjualan unit real estat tidak diakui; Unit real estate tersebut tetap dicatat sebagai aset penjual, demikian juga dengan liabilitas yang terkait dengan unit real estate tersebut, walaupun liabilitas tersebut telah dialihkan ke pembeli; Khusus untuk unit real estate, penyusutan atas unit real estate tersebut tetap diakui oleh penjual.
Penjualan bangunan kondominium, apartemen, pusat perbelanjaan dan bangunan sejenisnya diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage completion method) apabila seluruh kriteria di bawah ini dipenuhi, yaitu: - Proses konstruksi melampaui tahap awal yaitu fondasi telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai bangunan telah selesai; - Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali; - Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan handal.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka penjualan dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut terpenuhi.
25
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) q. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) Pendapatan jasa konstruksi diakui dengan metode kontrak selesai (completed contract method) apabila memenuhi syarat sebagai berikut: (1) Jumlah pembayaran oleh pemberi kerja telah mencapai 20% dari harga kontrak yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pemberi kerja. (2) Jumlah pendapatan kontrak dan biaya unit bangunan konstruksi dapat diestimasi dengan andal; bila bangunan telah selesai dan diserahkan kepada pemberi kerja. Beban pokok penjualan tanah meliputi harga perolehan tanah ditambah pengeluaranpengeluaran lain untuk pengembangan tanah, beban pokok penjualan rumah tinggal, apartemen, dan sejenisnya meliputi tanah dan seluruh beban pembangunan rumah tinggal sampai siap ditempati/digunakan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). r. Biaya Pinjaman Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset kualifikasian pembangunan dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut, persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya. Adopsi PSAK No.26 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. Bunga biaya komitmen dan biaya pinjaman lainnya yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pengembangan dan konstruksi proyek-proyek dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya aset dalam penyelesaian. Kapitalisasi biaya pinjaman akan dihentikan apabila konstruksi sudah selesai dan aset siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya. s. Provisi Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain Pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada tahun berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Kelompok Usaha memilih metode ini dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria, karenanya penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2010) ini berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Kelompok Usaha. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan pasca kerja manfaat pasti ditentukan dengan metode penilaian aktuaris Projected Unit Credit dan keuntungan dan kerugian aktuaria diakui pada tahun dimana keuntungan dan kerugian terjadi dalam pendapatan komprehensif lain. Biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan dari program yang ada diamortisasi sepanjang tahun sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. 26
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) s. Provisi Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan (Lanjutan) Beban imbalan jangka panjang lainnya ditentukan dengan metode penilaian aktuaris Projected Unit Credit di mana keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu langsung diakui dalam tahun berjalan. t. Perpajakan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian kecuali untuk entitas yang berbeda atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Pada tanggal 4 November 2008, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan Atas Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak bersifat final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Atas pendapatan yang terkena pajak final, seperti pendapatan sewa tersebut, tidak terdapat beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban secara pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian periode berjalan. u. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak. Bentuk primer pelaporan segmen primer adalah segmen usaha. Sedangkan segmen sekunder adalah berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha, namun segmen tersebut tidak disajikan karena seluruh kegiatan usaha Perusahaan dan Entitas Anak berada di Kabupaten Bogor, di wilayah Jawa Barat. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi. 27
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) u. Informasi Segmen (Lanjutan) Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut, Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian. v. Biaya Emisi Saham Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No.KEP554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang agio saham. w. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. x. Laba Per Saham Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) neto tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar, setelah memperhitungkan pengaruh dari perubahan jumlah saham beredar. Jumlah rata-rata tertimbang saham per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing sebesar 3.350.000.000 saham.
4.
PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK a. Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru dengan nama PT Tirta Persada Developments (TPD). TPD didirikan dengan cara menyetorkan modal berupa tanah seluas +17ha, yang berlokasi di Bogor City Center, yang diperhitungkan menggunakan nilai buku sebesar Rp 1.673.000.000. Nilai tersebut mewakili kepemilikan Perusahaan terhadap TPD sebesar 99,58%. b. Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru dengan nama PT Megapolitan Mentari Persada (MMP). MMP didirikan dengan cara menyetorkan modal berupa tanah seluas + 195ha, yang berlokasi di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang dikenal dengan Megapolitan Sentul City, yang diperhitungkan menggunakan nilai buku sebesar Rp 17.161.000.000. Nilai tersebut mewakili kepemilikan Perusahaan terhadap MMP sebesar 99,77%. 28
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (Lanjutan) Pada tanggal 25 Agustus 2008, Perusahaan melepas kepemilikannya di MMP senilai Rp 10.281.000.000 kepada Pan Asia Holding Investment Ltd, sehingga kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi 40%. c. Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru dengan nama PT Graha Mentari Persada (GMP). GMP didirikan dengan cara menyetorkan modal berupa tanah seluas + 30ha, di Graha Cinere yang berlokasi di Kelurahan Limo (d/h Desa Limo), Kecamatan Limo (d/h Kecamatan Sawangan), Kota Depok (d/h Kabupaten Bogor) dan Kelurahan Krukut (d/h desa Krukut), Kecamatan Limo (d/h Kecamatan Sawangan), Kota Depok (d/h Kabupaten Bogor), yang diperhitungkan menggunakan nilai buku sebesar Rp 6.216.000.000. Nilai tersebut mewakili kepemilikan Perusahaan terhadap GMP sebesar 99%. d. Bahwa adanya peningkatan modal dalam Perusahaan dilakukan dengan cara mengambil alih porsi kepemilikan saham Lora Melani Lowas Barak Rimba (LML) dan Sudjono Barak Rimba (SBR) pada PT Eltranindo Bina Cipta (EBC), sehingga kepemilikan saham LML dan SBR masing-masing sejumlah Rp 9.380.000.000 atau sebanyak 938 lembar saham dan Rp 9.370.000.000 atau sebanyak 937 lembar saham EBC beralih kepada Perusahaan, sehingga 75% kepemilikan saham EBC dikuasai oleh Perusahaan. Inbreng yang dilakukan dengan menyerahkan saham kepemilikan LML dan SBR di Perusahaan sesuai dengan Akta No 39 dan 40, tanggal 6 Desember 2007 yang dibuat di hadapan Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M. e. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 83 tanggal 16 November 2007 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, Perusahaan meningkatkan modal dasar dari Rp 30.000.000.000 menjadi Rp 150.000.000.000, dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.660.000.000 menjadi sebesar Rp 42.510.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 26.850.000.000 tersebut dilakukan dengan inbreng saham dan diambil bagian oleh: Lora Melani Lowas Barak Rimba (LM) dengan nilai nominal sebesar Rp 8.100.000.000 saham miliknya di PT Mega Limo Estate (MLE), Entitas Anak dan sebesar Rp 11.250.000.000 sahamnya di PT Mega Pasanggarahan Indah (MPI), Entitas Anak, sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp 19.350.000.000; Jennifer Barak Rimba (JBR) dengan nilai nominal sebesar Rp 6.250.000.000 saham miliknya di MLE dan sebesar dengan nilai nominal Rp 1.250.000.000 sahamnya di MPI, sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp 7.500.000.000. f. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 6 Desember 2007 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn. LL.M., Notaris di Jakarta, Perusahaan meningkatkan modal dasar dari Rp 150.000.000.000 menjadi Rp 200.000.000.000, dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 42.510.000.000 menjadi sebesar Rp 87.573.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 45.053.000.000 tersebut diambil bagian oleh: LML sebesar Rp 9.380.000.000 dengan cara penyetoran tunai. SBR sebesar Rp 28.183.000.000 yang dilakukan dengan cara penyetoran tunai sejumlah Rp 9.370.000.000 serta imbreng saham dengan nilai nominal sejumlah Rp 7.813.000.000 atas saham yang dimiliki di MLE dan dengan nilai nominal sejumlah Rp 11.000.000.000 saham yang dimiliki di MPI. Barbara Angela Barak Rimba (BABR) sejumlah Rp 7.500.000.000 yang dilakukan dengan cara inbreng saham dengan nilai nominal sejumlah Rp 6.250.000.000 atas saham yang dimiliki di MLE dan sejumlah Rp 1.250.000.000 saham yang dimiliki di MPI.
29
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (Lanjutan) Sehingga pada tahun 2007, berdasarkan akta-akta tersebut di atas Perusahaan telah memiliki saham MLE dan MPI dan kedua perusahaan tersebut menjadi Entitas Anak dengan kepemilikan MLE dan MPI masing-masing sebesar 99,66% dan 99,38%. g. Berdasarkan Akta perjanjian No. 3 tanggal 1 September 2008 Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., telah dilakukan pengambilalihan saham PT Titan Property (TP) di mana sebanyak 10.000 saham atas nama PT Pada Investama dan sebanyak 9.999 saham atas nama PT Sam Investama oleh PT Megapolitan Developments senilai Rp 18.000.000.000 dan sebanyak 1 saham atas nama PT Sam Investama diambil alih oleh Tn. Sudjono Barak Rimba, kepemilikan saham TP 99,995% dikuasai oleh Perusahaan.
5.
KAS DAN SETARA KAS Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013
31 Desember 2012
62.564.231
71.545.268
14.382.318.691 10.329.763.311 2.577.281.272 1.509.795.072 1.372.690.825 1.276.137.886 875.292.029 515.744.189 435.636.506 319.342.445 125.080.711 111.341.456 211.458
7.718.859.714 983.572.478 2.840.420.695 1.526.332.663 635.610.023 4.310.636.756 854.918.801 826.146.214 136.049.840 65.408.374 125.070.032 225.880.432 669.522
-
85.827.602
33.830.635.851
20.335.403.146
35.000.000.000 10.500.000.000 -
60.000.000.000 16.000.000.000 20.000.000.000
Jumlah Deposito Berjangka
45.500.000.000
96.000.000.000
Jumlah Kas dan Setara Kas
79.393.200.081
116.406.948.414
7,25% 7,25% -
7,75% 7,5% 7,25%
Kas Bank: Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Sinar Mas PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Jumlah Bank Deposito berjangka: Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Syariah Mandiri
Tingkat suku bunga deposito rata-rata pertahun: PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Syariah Mandiri 30
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
ASET KEUANGAN LAINNYA
Deposito yang dibatasi penggunaannya PT Bank Syariah Mandiri Jumlah
31 Desember 2013
31 Desember 2012
20.000.000.000 20.000.000.000
-
Aset keuangan lainnya sebesar Rp 20.000.000.000 merupakan deposito yang dijadikan jaminan atas pinjaman pada Bank Syariah Mandiri. 7.
PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari:
Pihak ketiga: Penjualan apartemen Penjualan rumah dan tanah Penjualan ruko Pusat perbelanjaan Piutang retensi
Penyisihan piutang tak tertagih
31 Desember 2013
31 Desember 2012
86.275.590.967 30.722.756.956 30.112.083.151 16.815.281.822 186.658.363
46.219.981.374 44.703.027.984 35.228.913.339 5.883.651.488 225.541.083
164.112.371.259
132.261.115.268
(11.596.236.615 )
Jumlah Piutang Usaha – Pihak ketiga
(9.844.853.806 )
152.516.134.644
122.416.261.462
Pihak berelasi: Penjualan apartemen Penjualan ruko
1.104.038.200 876.990.951
1.868.462.200 280.000.000
Jumlah Piutang Usaha – Pihak berelasi
1.981.029.151
2.148.462.200
154.497.163.795
124.564.723.662
Jumlah Piutang Usaha – Bersih
Piutang Perusahaan sebesar Rp 43.750.000.000 dijadikan jaminan atas pinjaman pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan sebesar Rp 30.000.000.000 dijadikan jaminan atas line facility musyarakah yang diperoleh dari PT Bank Syariah Mandiri (Catatan 15).
31
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan, Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut dan telah mencerminkan nilai wajarnya pada tanggal laporan keuangan konsolidasian. Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Kurang dari 30 hari 31 s/d 60 hari 60 s/d 90 hari >90 hari Jumlah
31 Desember 2013
31 Desember 2012
63.649.489.439 2.290.182.745 1.500.119.322 87.057.372.285
46.429.233.812 3.736.352.263 2.163.191.760 72.235.945.827
154.497.163.791
124.564.723.662
Rincian piutang usaha menurut jatuh temponya adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013
31 Desember 2012
55.597.272.768
43.730.634.154
8.052.216.671 2.290.182.745 1.500.119.322 87.057.372.285
2.698.599.658 3.736.352.263 2.163.191.760 72.235.945.827
154.497.163.791
124.564.723.662
31 Desember 2013
31 Desember 2012
PT Mitra Bina Cipta Kekurangan titipan listrik/telepon Lain-lain
17.700.000 8.977.096 186.247.653
10.700.000 8.305.308 185.346.935
Jumlah Piutang lain-lain
211. 924.749
204.352.243
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari >90 hari Jumlah
8. PIUTANG LAIN-LAIN
32
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013
31 Desember 2012
Tanah kavling Bangunan dalam konstruksi Bangunan siap dijual
162.240.628.262 96.085.203.054 899.883.940
156.595.356.781 66.920.385.536 1.273.333.356
Jumlah
259.225.715.256
224.789.075.673
31 Desember 2013
31 Desember 2012
84.421.440.248 49.465.330.586 28.353.857.428
79.895.599.900 52.133.781.297 24.565.975.584
162.240.628.262
156.595.356.781
Rincian tanah kavling adalah sebagai berikut: Lokasi Perumahan Graha Cinere, Tatya Asri dan tanah Cijujung Puri Cinere Griya Cinere II dan Bukit Griya Cinere Jumlah Rincian mutasi tanah kavling adalah sebagai berikut: 2013
2012
Tanah Kavling: Saldo awal Penambahan Pengurangan
156.595.356.781 13.309.311.995 (7.664.040.514 )
163.404.729.893 14.528.668.140 (21.338.041.252 )
Saldo akhir
162.240.628.262
156.595.356.781
Rincian luas tanah kavling adalah sebagai berikut: Lokasi
Luas tanah (m2) 31 Desember 2013
31 Desember 2012
Perumahan Graha Cinere, Tatya Asri dan tanah Cijujung Griya Cinere II dan Bukit Griya Cinere Puri Cinere dan Graha Cinere
467.215 33.519 203.008
468.178 34.011 203.811
Jumlah
703.742
706.000
33
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PERSEDIAAN (Lanjutan) Rincian bangunan dalam konstruksi adalah sebagai berikut: Lokasi
31 Desember 2013
31 Desember 2012
Cinere Belleveu Suite Urbana University Village Perumahan Graha Cinere. Tatya Asri dan tanah Cijujung Griya Cinere II dan Bukit Griya Cinere Puri Cinere
47.649.531.312 24.951.995.292
30.500.950.062
22.609.330.208 874.346.242 -
20.691.433.385 1.172.072.292 14.555.929.797
Jumlah
96.085.203.054
66.920.385.536
Rincian mutasi bangunan dalam konstruksi adalah sebagai berikut: 2013
2012
Bangunan dalam kontruksi Saldo awal Penambahan Pengurangan
66.920.385.536 34.692.713.677 (5.527.896.159 )
46.019.155.040 22.382.649.989 (1.481.419.493 )
Saldo akhir
96.085.203.054
66.920.385.536
Rincian luas bangunan dalam kontruksi adalah sebagai berikut: Lokasi
Luas tanah (m2) 31 Desember 2013
31 Desember 2012
Puri Cinere dan Urbana Cinere Apartment Urbana University Village Perumahan Graha Cinere, Tatya Asri dan tanah Cijujung Griya Cinere II dan Bukit Griya Cinere
14.002 12.881
186 12.910
1.853 4.749
3.138 5.241
Jumlah
33.485
21.475
Bangunan dalam kontruksi pada PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI), Entitas Anak, merupakan jumlah yang terdiri untuk proyek dalam pelaksanaan pembangunan Apartemen Cinere Bellevue Suite. Nilai untuk proyek dalam pelaksanaan pembangunan Apartemen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 33.093.601.515. Bangunan dalam konstruksi pada PT Titan Property, entitas anak merupakan jumlah dari tanah dalam pengembangan untuk pembangunan apartemen dan proyek dalam pelaksanaan pembangunan apartemen.
34
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PERSEDIAAN (Lanjutan) Rincian mutasi bangunan siap jual adalah sebagai berikut: 2013 Persediaan bangunan siap dijual Saldo awal Penambahan Pengurangan
2012
1.273.333.356 265.284.966 (638.734.382)
Saldo Akhir
899.883.940
1.680.758.928 360.054.000 (767.479.572 ) 1.273.333.356
Rincian luas tanah bangunan siap jual adalah sebagai berikut: Lokasi
Luas bangunan (m2) 31 Desember 2013
31 Desember 2012
Tatya Asri Cimandala
225 131
186 131
Jumlah
356
317
Sampai dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah mengasuransikan persediaan atas apartemen milik PT Mega Pasanggrahan Indah (entitas anak) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 263.913.000.000. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun persediaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.
35
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN 31 Desember 2013
31 Desember 2012
Tanah Limo Tanah Cinere Tanah Tangerang Tanah Cijujung Tanah Cimandala
109.776.624.478 54.404.863.987 28.463.813.399 11.228.645.605 17.058.113.946
117.880.257.219 54.404.863.987 27.825.466.062 9.340.645.605 4.642.853.182
Jumlah
220.932.061.415
214.094.086.055
Rincian luas tanah yang belum dikembangkan adalah sebagai berikut: Lokasi
Luas bangunan (m2) 31 Desember 2013
31 Desember 2012
Tanah Limo Tanah Cinere Tanah Cimandala Tanah Cijujung Tanah Tangerang
409.512 129.792 162.085 106.887 9.148
409.512 129.792 162.085 106.887 9.148
Jumlah
817.424
817.424
Rincian mutasi tanah belum dikembangkan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Saldo awal Penambahan
214.094.086.055 6.837.975.360
211.882.747.743 2.211.338.312
Saldo Akhir
220.932.061.415
214.094.086.055
Penambahan atas tanah yang belum dikembangkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh manajemen dikapitalisasi ke dalam tanah yang belum dikembangkan sehubungan dengan biaya-biaya keterkaitan perolehan tanah meliputi biaya pembuatan cetak biru (master plan), biaya pengurusan hukum, bea balik nama, komisi untuk pengacara, biaya pengamanan, dan lainnya sampai dengan tahun 2013.
36
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari:
Uang muka: Pemasok/kontraktor Rancangan proyek Lainnya
Beban dibayar dimuka: Asuransi Lainnya
Jumlah
31 Desember 2013
31 Desember 2012
16.089.176.608 1.362.860.227 -
24.120.630.309 1.598.237.500 17.312.540
17.452.036.835
25.736.180.349
110.220.535 611.553.781
40.006.300 200.978.955
721.774.316
240.985.255
18.173.811.151
25.977.165.604
Uang muka kontraktor sebesar Rp 16.089.176.608 per 31 Desember 2013 diantaranya merupakan pembayaran uang muka kontrak pembangunan apartemen Cinere Bellevue Suites kepada PT Waskita Karya sebesar Rp 13.060.334.607. 12. PENYERTAAN SAHAM Rincian investasi pada perusahaan asosiasi yang dicatat dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut: 2013 PT Centra Lingga Perkasa Harga perolehan Akumulasi laba (rugi) awal tahun Laba (rugi) tahun berjalan Nilai tercatat PT Megapolitan Mentari Persada Harga perolehan Akumulasi laba (rugi) awal tahun Laba (rugi) tahun berjalan Nilai tercatat Jumlah nilai tercatat
37
2012
25.000.000.000 43.150.294.498 (424.821.291 )
25.000.000.000 36.755.960.869 6.394.333.628
67.725.473.207
68.150.294.497
6.880.000.000 (444.245.322 ) 1.089.478.726
6.880.000.000 (530.830.391 ) 86.585.068
7.525.233.404
6.435.754.677
75.250.706.611
74.586.049.174
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PENYERTAAN SAHAM (Lanjutan) Persentase kepemilikan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013
31 Desember 2012
50% 40%
50% 40%
PT Centra Lingga Perkasa PT PT Megapolitan Mentari Persada 13. PROPERTI INVESTASI 2013 Harga perolehan Saldo awal Penambahan Saldo akhir Akumulasi penyusutan Saldo awal Penambahan Saldo akhir Nilai buku bersih
2012
34.251.449.144 -
34.200.660.622 50.788.522
34.251.449.144
34.251.449.144
(22.648.881.170 ) (1.705.224.711 )
(20.912.372.766 ) (1.736.508.404 )
(24.354.105.881 )
(22.648.881.170 )
9.897.343.263
11.602.567.974
Pendapatan sewa properti investasi yang diakui untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31+Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 46.029.334.989 dan Rp 41.540.767.098, yang disajikan sebagai pendapatan sewa pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Properti investasi di Entitas Anak sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari tanah kavling Cinere seluas 600m 2 dan bangunan mal Cinere seluas 18.294 m 2, yang disewakan kepada pihak ketiga berdasarkan perjanjian sewa. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari properti investasi, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012.
38
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. ASET TETAP 2013 Saldo Awal Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Inventaris mesin Inventaris kantor Inventaris proyek Kendaraan Bangunan dalam Pelaksanaan Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Inventaris mesin Inventaris kantor Inventaris proyek Kendaraan Sub Jumlah Nilai Buku
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
8.426.157.733 18.111.581.976 1.289.181.538 5.959.795.367 7.775.871.458 7.245.334.893
125.055.000 515.396.151 484.128.000 -
562.725.000
4.350.000.000 -
8.426.157.733 22.461.581.976 1.414.236.538 6.475.191.517 8.259.999.458 6.682.609.893
500.000.000
3.850.000.000
-
49.307.922.965
4.974.579.151
562.725.000
-
53.719.777.116
3.030.308.189 1.287.926.546 4.421.222.091 3.729.222.454 4.806.414.387
1.334.346.861 90.621.305 1.081.657.064 822.269.797 560.277.642
342.833.564
-
4.364.655.050 1.378.547.851 5.502.879.155 4.551.492.251 5.023.858.465
17.275.093.667
3.889.172.669
342.833.564
-
20.821.432.772
(4.350.000.000 )
32.032.829.298
-
32.898.344.344
2012 Saldo Awal Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Inventaris mesin Inventaris kantor Inventaris proyek Kendaraan Bangunan dalam Pelaksanaan Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Inventaris mesin Inventaris kantor Inventaris proyek Kendaraan Sub Jumlah Nilai Buku
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
8.426.157.733 18.111.581.976 1.205.886.083 5.857.070.117 7.712.497.788 7.335.484.893
83.295.455 102.725.250 67.408.670 -
4.035.000 90.150.000
-
8.426.157.733 18.111.581.976 1.289.181.538 5.959.795.367 7.775.871.458 7.245.334.893
-
500.000.000
-
-
500.000.000
48.498.227.281
753.429.375
94.185.000
-
49.307.922.965
2.161.154.712 1.109.981.059 3.232.455.072 2.911.824.587 4.276.110.105
869.153.477 177.945.487 1.188.767.019 817.807.304 548.464.923
409.437 18.160.637
-
3.030.308.189 1.287.926.546 4.421.222.091 3.729.222.454 4.806.414.387
13.691.525.531
3.602.138.210
18.570.074
-
17.275.093.667
34.957.153.059
32.032.829.298
39
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. ASET TETAP (Lanjutan) Pengurangan aset tetap selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 merupakan penjualan kendaraan dengan nilai buku sebesar Rp 219.891.435 yang menghasilkan laba rugi penjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp 70.608.565. Pengurangan aset tetap selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 merupakan penjualan kendaraan dan inventaris proyek, dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp 71.989.363 dan Rp 3.625.563, yang menghasilkan laba (rugi) penjualan aset tetap masing-masing sebesar (Rp 16.453.648) dan Rp 6.374.437. Alokasi penyusutan tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Beban pokok penjualan Beban penyusutan dan amortisasi
142.609.825 3.746.539.664
259.186.103 3.342.952.107
Jumlah
3.889.149.489
3.602.138.210
Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2013 Hasil penjualan Nilai buku Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap
2012
290.623.180 (220.014.615)
65.535.715 (75.614.926 )
70.608.565
(10.079.211 )
Pengurangan aset dalam penyelesaian – bangunan merupakan reklasifikasi aset dalam penyelesaian – bangunan ke dalam aset tetap. Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan dan Entitas Anak telah mengasuransikan bangunan dan kendaraan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 395.921.086.190 dan Rp 3.214.239.320 dan Rp 406.223.086.190 dan Rp 5.851.125.000, kepada pihak ketiga, AIG, PT Asuransi Bintang Tbk, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia, PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Berdasarkan hasil penelaahan manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak ada situasi atau keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai atas aset tetap.
40
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA Utang bank dan lembaga keuangan lainnya terdiri dari:
Bank PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
31 Desember 2013
31 Desember 2012
27.430.000.000 35.000.000.000 43.931.970.000 -
75.477.651.500 60.000.000.000 47.531.971.000 6.666.666 -
Lembaga keuangan lainnya PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Orix Indonesia Finance
Jumlah Bagian jangka pendek
106.361.970.000
183.016.289.166
251.223.223
802.709.080 758.616.891
251.223.223
1.561.325.971
106.613.193.223
184.577.615.137
60.651.222.223
157.910.948.470
45.961.971.000
26.666.666.667
Bagian jangka panjang
Perusahaan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Berdasarkan Perjanjian Kredit No. PK/468/1211 tanggal 23 Desember 2011, Perusahaan telah mendapat Fasilitas Kredit Berjangka (uncommitted/revolving) sebesar Rp 60.000.000.000 dengan jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan dan dapat diperpanjang kembali. Atas fasilitas pinjaman Kredit Berjangka tersebut, Perusahaan telah menjaminkan piutang usaha sebesar Rp 75.023.593.142. Perjanjian kredit tersebut telah memperoleh perpanjangan jangka waktu pinjaman sampai dengan 23 Desember 2013 sesuai dengan perjanjian perpanjangan dan perubahan terhadap perjanjian kredit No. PPWKP/110/1212 tanggal 21 Desemberi 2012, Berdasarkan Perjanjian Perubahan dan Perjanjian Terhadap Perjanjian Kredit Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk untuk mengurangi jumlah kredit atas Fasilitas Kredit berdasarkan Perjanjian Kredit yaitu dari Rp 60.000.000.000 menjadi sebesar Rp 35.000.000.000 terhitung sejak tanggal 23 Desember 2013 dan berakhir pada tanggal 23 Desember 2014. Atas fasilitas pinjaman Kredit Berjangka tersebut, Perusahaan telah menjaminkan piutang usaha sebesar Rp 43.750.000.000.
41
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan) PT Bank Syariah Mandiri Pada tanggal 30 November 2007, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Akad line facility Murabahah (Akad Pembiayaan al Murabahah) dengan PT Bank Syariah Mandiri untuk tujuan pembiayaan pembangunan Perumahan Tatya Asri di Bogor dengan limit pembiayaan sebesar Rp20.000.000.000 dengan cara pencairan bertahap sesuai dengan rencana kebutuhan/RAB dan bukti pengeluaran investasi non bangunan komersial. Selama pembiayaan belum selesai Perusahaan tidak diperkenankan (negative covenant) untuk: (1) melakukan pembelian/penambahan aset kendaraan ataupun rumah di atas Rp 1.000.000.000; (2) melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang mengagendakan perubahan Anggaran Dasar, susunan pengurus, pemegang saham dan struktur modal; (3) melunasi utang pemegang saham dan membayar dividen; (4) mengeluarkan pernyataan berutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada pihak lain; (5) meminta pembiayaan baru atau tambahan dari Bank atau lembaga pembiayaan lainnya untuk proyek yang sama; (6) membubarkan Perusahaan, merger dengan perusahaan lain, mengakuisisi perusahaan lain dan mohon dinyatakan pailit kepada instansi yang berwenang; (7) melakukan penjualan atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset Perusahaan; (8) menjamin, menjual atau membebani dengan liabilitas seluruh atau sebagian aset Perusahaan termasuk pendapatan yang telah dan akan diterima. Perusahaan berjanji untuk membayar kembali jumlah seluruh utangnya kepada Bank dalam jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal pencairan dan atas kesepakatan kedua belah pihak dapat diperpanjang kembali. Atas fasilitas ini, Perusahaan menyerahkan jaminan berupa: (1) 24 Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun yang terletak di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kotamadya Jakarta Selatan, Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Kuningan Timur, terdaftar atas nama PT Centra Lingga Perkasa, berkedudukan di Jakarta. (2) Personal guarantee dari Tn. Sudjono Barak Rimba (pemegang saham). Pada tanggal 30 April 2009, Perusahaan juga menandatangani perjanjian akad line facility (akad pembiayaan al Murabahah) dengan PT Bank Syariah Mandiri untuk tujuan pembiayaan pembangunan cluster Mahapraya yang terletak di perumahan Tatya Asri, Desa Cijujung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan limit pembiayaan sebesar Rp 10.000.000.000. Selama pembiayaan Perusahaan tidak diperkenankan untuk (negative covenant): (1) Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda dan keputusannya adalah untuk mengubah status Perusahaan, tujuan Perusahaan, anggaran dasar Perusahaan, susunan pengurus, susunan pemegang saham dan struktur modal dan/atau membubarkan Perusahaan; (2) Melunasi utang pemegang saham dan membayar dividen; (3) Mengeluarkan pernyataan berutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada pihak lain; (4) Meminta pembiayaan baru atau tambahan dari Bank atau lembaga pembiayaan lainnya untuk proyek yang sama; (5) Melakukan penjualan atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset Perusahaan; 42
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan) PT Bank Syariah Mandiri (Lanjutan) (6) Melakukan merger dengan perusahaan lain, mengakuisisi perusahaan lain atau mendirikan Entitas Anak baru; (7) Minta dinyatakan pailit kepada pihak yang berwenang; (8) Menggunakan Keuangan Perusahaan yang tidak berhubungan dengan usaha yang dijalankan atau dibiayai bank; (9) Menjaminkan, menjual atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset Perusahaan termasuk pendapatan yang telah dan atau akan diterima. Perusahaan berjanji untuk membayar kembali jumlah seluruh utangnya kepada Bank dalam jangka waktu 18 bulan termasuk grace period selama 6 bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian tersebut. Atas fasilitas ini, Perusahaan menyerahkan jaminan berupa: (1) 23 (dua puluh tiga) unit apartemen milik PT Centra Lingga Persada (CLP), Entitas Asosiasi, yang terletak di The Bellagio Residence yang diikat dengan hak tanggungan peringkat I. (2) Jaminan-jaminan yang sebelumnya yang telah dijaminkan oleh Perusahaan atas pembiayaan lain yang telah diterima oleh Perusahaan sebelumnya dari bank yaitu berupa 12 (duabelas) unit rumah susun atau apartemen milik CLP yang telah diikat dengan hak tangungan peringkat I. (3) Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee) dari MPI, Entitas Anak. (4) Jaminan pribadi (Personal Guarantee) dari Tn Sudjono Barak Rimba (komisaris). Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan No. 12/102-3/SP3/DKI tanggal 24 November 2010, Perusahaan telah memperoleh persetujuan pembiayaan modal kerja Perusahaan dari PT Bank Syariah Mandiri dengan ketentuan sebagai berikut: Fasilitas
: Line facility al Musyarakah (perpanjangan dan perubahan peruntukan pembiayaan).
Tujuan Pembiayaan
: Modal kerja Perusahaan PT Megapolitan Developments Tbk
Limit Pembiayaan
: Rp 30.000.000.000 (Tiga Puluh Miliyar Rupiah)
Tenor
: 12 bulan, revolving
Biaya Administrasi
: Rp 300.000.000 per tahun dibayar di muka
Jaminan
: - Fidusia tagihan milik Megapolitan Developments Group sebesar Rp30.000.000.000 - Hak tanggungan atas 19 Unit apartemen Bellagio Residence yaitu 16 unit prestigia, 2 unit catania corner dan 1 unit catania seluruhnya seluas 3.757m2 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp 31.494.000.000 - Borgtocht Personal Guarantee a.n Sudjono Barak Rimba
43
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan) PT Bank Syariah Mandiri (Lanjutan) Berdasarkan Addendum Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) No. 014/001/ADD-Line facility/I/2011 tanggal 26 Januari 2012 dan Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Pembiayaan PT Megapolitan Developments Tbk nomor 15/038-3/SP3/CRD tertanggal 20 Maret 2013, struktur pembiayaannya mejadi sebagai berikut: Tujuan Pembiayaan Limit Pembiayaan Jangka Waktu Expected Return Cara Pembayaran Biaya Administrasi
: : : : : :
Modal kerja Proyek Perumahan Tatya Asri Rp 27.531.971.000 Sampai dengan 30 April 2016 Eqv. 11% p.a Bagi hasil dan pokok dibayarkan setiap bulan 1% dari limit pembiayaan
Fasilitas Pembiayaan Al-Musyarakah Perusahaan telah memperoleh persetujuan pinjaman pembiayaan Al-Musyarakah sebesar Rp 20.000.000.000 dengan Nisbah Bagi Hasil yaitu Bank : 0,08% dan Nasabah : 99,92%. Jangka waktu pinjaman atas Fasilitas Pembiayaan Al-Musyarakah telah diperpanjang sampai dengan 30 September 2012. Perusahaan telah memperoleh kembali persetujuan perpanjangan Fasiltas Pembiayaan Al-Musyarakah sampai dengan tanggal tanggal 30 Januari 2013. Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Pembiayaan PT Megapolitan Developments Tbk nomor 15/038-3/SP3/CRD tertanggal 20 Maret 2013 jangka waktu pinjaman diperpanjang sampai tanggal 23 Maret 2014. Adapun jaminan atas fasilitas tersebut adalah Deposito di Bank Syariah Mandiri senilai Rp 20.000.000.000 a.n PT Megapolitan Developments. Entitas Anak PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI) a. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Berdasarkan Perjajian Kredit No. 843/S/KK.UT/HCL/XII/2012 tanggal 6 Desember 2012, MPI Entitas anak memperoleh Fasilitas Pinjaman KYG (Kredit Yasa Griya): Rp 100.000.000.000 dan KI (Kredit Investasi) : Rp 60.000.000.000 dengan tingkat suku bunga KYG:11,50% p.a, KI: 12,00%p.a. Jangka waktu pinjaman KYG adalah 36 (tiga puluh enam) bulan, KI: 72 (Ttujuh puluh dua) bulan atau 6 (enam) tahun terhitung sejak penandatangan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang kembali. Pinjaman ditujukan untuk pembangungan 636 unit apartemen “Bellevue Suites dan Bellevue Mall” terdiri dari 2 tower (Tower A dan Tower B) dan 251 unit “Citywalk Retail” beserta sarana dan prasarananya. Jaminan atas kredit pinjaman dari BTN adalah tanah lokasi proyek beserta bangunan yang ada dan yang akan ada di atasnya, yang terletak di Jl. Cinere Raya, Kel. Pangkalan Jati, Kec. Cinere, Kotamadya Depok, Propinsi Jawa Barat, dengan total lahan seluas 16.543 m2, dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Mega Pasanggrahan Indah.
44
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan) Entitas Anak (Lanjutan) PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI) (Lanjutan) b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Berdasarkan akta Perjanjian Membuka Kredit No. 1 tanggal 2 September 2008 yang dibuat di hadapan Hana Tresna Widjaja, S.H., Notaris diJakarta, MPI telah memperoleh fasilitas kredit konsumtif dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) sebesar Rp 1.558.000.0000 yang dipergunakan untuk pembelian kendaraan. Tingkat bunga atas fasilitas kredit tersebut yaitu 6% pertahun flat rate yang dibayar secara efektif tiap bulan dengan jangka waktu 36 (tigapuluh enam) bulan atau 3 (tiga) tahun lamanya terhitung sejak penandatanganan akta tersebut. Jaminan atas fasilitas tersebut adalah 1 (satu) unit kendaraan bermotor milik pemberi fidusia sesuai dengan akta jaminan fidusia No. 2 tanggal 2 September 2008 yang dibuat di hadapan Hana Tresna Widjaja, S.H., Notaris diJakarta. Pada tahun 2013 perusahaan telah melunasi hutang kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Titan Property (TP) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Berdasarkan pada Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SP2K) No. 82/Tgr.Ut/SP2K/VI/2008 tanggal 19 Juni 2008, TP, Entitas Anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi (KYG) dari BTN dengan plafond kredit Rp73.600.000.000 yang digunakan untuk pembangunan apartemen Urbana University Village yang terletak di Desa Bencongan. Kecamatan Curug, Kabupaten Banten, Propinsi Banten. Jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak penandatanganan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang. Atas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12.5 % p.a. (adjustable rate). Pinjaman ini dijamin dengan agunan pokok berupa tanah lokasi proyek beserta bangunan yang ada dan yang akan ada di atasnya seluas minimal 28.703 m2, yang terletak di Desa Bencongan, Kecamatan Curug, Kabupaten Banten, Propinsi Banten dengan bukti kepemilikan berupa kepemilikan atas nama PT Titan Property, Entitas Anak. Perjanjian pinjaman ini telah diperpanjang 24 (duapuluh empat) bulan sampai dengan Desember 2013 sesuai dengan Surat Persetujuan Pemberian Kredit – Addendum (SP2K-Add) No. 06/Tgr.Ut/HCL/SP2K-Add/II/2012 tanggal 14 Februari 2012. Addendum Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility)No. 06-/Tgr.Ut/HCL/SP2KAdd/II/2012 tanggal 14 Februari 2012 dan Surat Penegasan Persetujuan Perpanjangan Sementara Fasilitas Pembiayaan PT Titan Property, Entitas Anak, No. 0536/TP/DIR/VIII/11, Perusahaan tanggal 19 Agustus 2011, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupa jangka waktu perpanjangan sementara sampai dengan 24 (duapuluh empat) bulan sejak penandatanganan addendum Perjanjian Kredit yaitu atas utang dengan jenis Fasilitas “Non Revolving” dengan limit pencairan sebesar Rp 61.827.000.000. Pada tahun 2013, PT Titan Property, Entitas anak, telah melunasi hutang bank tersebut.
45
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan) Lembaga Keuangan Lainnya Perusahaan PT Chandra Sakti Utama Berdasarkan pada Surat Perjanjian Induk Pembiayaan No. 10-LS-0006431-001 (2216-001-J6431) pada tanggal 6 Agustus 2010 Perusahaanmendapat pinjaman dari PT Chandra Sakti Utama berupa fasilitas Pembiayaan barang modal berupa 2 (dua) unit traktor merek Caterpillar dan dikenakan bunga 16%. Berdasarkan Akta No. 09 yang dibuat di hadapan Nathalia Alvina Jinata, S.H., Notaris di Jakarta, tanggal 6 Agustus 2010, tentang Perjanjian Induk Pembiayaan atas barang modal antara Perusahaan dengan PT Chandra Sakti Utama berupa 2 (dua) unit traktor merek Caterpillar. Pada tahun 2013, Perusahaan telah melunasi hutang kepada PT Chandra Sakti Utama PT Orix Indonesia Finance Berdasarkan pada Surat Perjanjian Pembiayaan No. L09J01330E tanggal 13 April 2010, Perusahaan mendapat pinjaman dari PT Orix Indonesia Finance dengan sisa utang Rp563.640.000 sampai dengan tanggal 13 April 2013 dan dikenakan bunga 9.13%. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan dokumen kepemilikan lengkap (Invoice/Faktur asli/BPKB, kuitansi asli dan surat jalan). Berdasarkan perjanjian pembiayaan No. L11J-01995A pada tanggal 10 Agustus 2011, Perusahaan telah memperoleh persetujuan fasilitas pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut : Barang Pembiayaan Nilai Pembelian Simpanan Jaminan Nilai Pembiayaan Tingkat Bunga Masa Pembiayaan Jaminan
: : : : : :
1 Unit Nissan Dump Truck CW520 1998 @ Rp 482.500.000 Rp 482.500.000 Rp 96.500.000 Rp 386.000.000 9,409% p.a flat 36 Bulan (18 Agustus 2011 s/d 18 Juli 2014) - BPKB Kendaraan Asli (berikut kelengkapan faktur dan kuitansi kosong) - Pengikatan kontrak L11J-01994E sampai masa kontrak berakhir - Surat Persetujuan Dewan Komisaris
Berdasarkan perjanjian pembiayaan No. L11J-01994E pada tanggal 10 Agustus 2011, Perusahaan telah memperoleh persetujuan fasilitas pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut : Barang Pembiayaan Nilai Pembelian Simpanan Jaminan Nilai Pembiayaan Tingkat Bunga Masa Pembiayaan Jaminan
: : : : : : :
1 Unit Caterpillar Excavator Rp 525.000.000 Rp 105.000.000 Rp 420.000.000 9,409% p.a flat 36 Bulan (18 Agustus 2011 s/d 18 Juli 2014) - Dokumen Kepemilikan Lengkap (Invoice/Faktur asli, Kuitansi Asli dan Surat Jalan) - Pengikatan kontrak L11J-01995A sampai masa kontrak berakhir - Surat Persetujuan Dewan Komisaris 46
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan) PT Orix Indonesia Finance (Lanjutan) Berdasarkan perjanjian pembiayaan No. L11J-02319A pada tanggal 27 September 2011, Perusahaan telah memperoleh persetujuan fasilitas pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut : Barang Pembiayaan Nilai Pembelian Simpanan Jaminan Nilai Pembiayaan Tingkat Bunga Masa Pembiayaan Jaminan
: : : : : :
1 Unit Nissan Dump Truck CW54H 1996 @ Rp 472.500.000 Rp 472.500.000 Rp 94.500.000 Rp 378.000.000 9,4095% p.a flat 36 Bulan (21 Oktober 2011 s/d 21 September 2014) - BPKB Kendaraan Asli (berikut kelengkapan faktur dan kuitansi kosong) - Pengikatan kontrak L11J-01994E sampai masa kontrak berakhir - Surat Persetujuan Dewan Komisaris
47
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. UTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013
31 Desember 2012
15.628.795.903 2.360.904.686 896.831.909 789.994.775 641.637.068 522.403.185 474.229.467 388.445.743 297.000.000 294.870.440 294.343.554 273.109.537 230.000.000 215.100.000 164.662.000 134.799.500 130.900.000 128.242.412 120.018.900 115.500.000 101.800.000 86.265.000 82.994.125 82.500.000 75.735.000 69.575.000 66.740.025 56.661.504 55.745.160 54.600.000 51.114.410 40.007.200 14.900.000 3.000.000 1.500.579.729
2.903.996.819 1.053.031.909 1.546.204.889 1.198.075.700 522.403.185 388.445.743 297.000.000 163.026.000 529.580.444 230.000.000 150.000.000 136.124.450 385.668.500 134.550.000 136.240.000 184.516.711 170.646.000 69.575.000 233.360.875 74.000.000 88.337.260 54.600.000 51.114.410 704.764.885 97.400.000 78.075.000 560.391.956 393.195.000 274.216.250 159.705.000 153.678.800 101.750.000 93.321.724 82.500.000 74.120.000 74.000.000 1.350.123.030
Sub Total Pihak Ketiga
26.444.006.232
14.897.739.540
Pihak berelasi PT Rajawali Mitra Selaras Barbara Barak Rimba PT Melrimba Mitra Sub Total Pihak Berelasi Jumlah
3.647.906.442 285.642.300 87.316.000 4.020.864.742 30.464.870.974
5.085.100.027 271.819.800 78.332.000 5.435.251.827 20.332.991.367
Pihak Ketiga PT Waskita Karya PT Catur Bangun Mandiri PT AJC PT Anugerah Lestari Konstruksi Nusantara PT Cushman & Wakefield PT Roda Prima PT Cakra Satya Internusa Hotma Sitompoel PT Megatika International PT Sinar Jernih Indonesia PT Virquaria PT Mastersystem Infotama PT Henan Putihrai PT Markasia Swisss Pasific Limited PT Duta Kreasi Bersama Realtindo PT Karya Agung PT Media Grafika MARSH PT Jurukur Bahan Dinar Maharta Advertising Ridwan Budijanto PT Kartasantosa Unggul PT WEB PT Astramedia Indonesia PT Alvadiwipa Anugerah IPD International PT Satria Adi Traco PT Trijaya Tekhnika PT Gunung Kencana PT Sapta Kencana Kharisma PT ISS Security IFCA Consulting PT Debindo Adhiswati PT Armananta Eka Putra PT SO Office System PT Meco Systech Internusa PT Mitra Simetris PT Trimitra Jaya Persada PT Urbane Indonesia PT Greatech Artanindo Warrens & Partner PT ISS Indonesia PT Wahana Megah Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 juta)
48
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. UTANG USAHA (Lanjutan) Berdasarkan pernyataan keputusan rapat PT Rajawali Mitra Selaras nomor 3 tanggal 1 Oktober 2013 yang dibuat oleh Handi Putranto Wilamarta, S.H., sebagai penganti dari Miki Tanumiharja, S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan mengenai pengoperalihan hak-hak atas saham milik Nyonya Sondang Nira Utami sebanyak 210 saham kepada Nyonya Lora Melani Lowas Barak Rimba dan mengangkat Nyonya Lora Melani Lowas Barak Rimba sebagai Komisaris menggantikan Nyonya Sondang Nira Utami untuk sisa masa jabatan sampai dengan tanggal 29 Januari 2014. Ringkasan utang usaha menurut umur utang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013
31 Desember 2012
Kurang dari 30 hari 31 - 60 hari 60 - 90 hari > 90 hari
12.569.350.270 7.714.141.666 546.179.949 9.559.403.170
3.729.120.842 1.290.507.674 1.009.539.074 14.303.823.777
Jumlah
30.464.870.974
20.332.991.367
31 Desember 2013
31 Desember 2012
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo
522.645.189 29.942.225.785
1.637.664.257 18.695.327.110
Jumlah utang usaha
30.464.870.974
20.332.991.367
17. UTANG LAIN-LAIN Akun ini merupakan titipan, deposit dan jaminan yang diserahkan oleh pelanggan, atas penyewaan ruko. Saldo utang lain-lain pada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
Titipan uang muka Titipan deposit sewa, service charge, listrik, iklan Titipan retensi Titipan PPAT, HGB, BPHTB, AJB, PBB dan balik nama Lainnya Jumlah
49
31 Desember 2013
31 Desember 2012
9.363.765.155 3.776.782.926 1.649.576.388
3.458.961.325 3.359.732.350 2.472.091.809
1.382.777.440 1.789.576.101
1.383.977.440 1.036.991.458
17.962.478.010
11.711.754.382
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka 31 Desember 2013
31 Desember 2012
Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 28
13.719.163 441.417.854
829.472.308 441.417.854
Pajak Pertambahan Nilai
893.385.003
-
1.348.522.020
1.270.890.162
31 Desember 2013
31 Desember 2012
Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Final
11.708.758.929 942.602.131 405.507.767 14.595.013 2.018.578.174 16.390.466.446 13.104.853.910
21.011.759.336 1.527.121.914 1.183.007.558 14.595.013 2.018.578.174 14.111.923.948 -
Jumlah
44.585.362.370
39.866.985.943
Jumlah b. Utang pajak
UU No.36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU No.7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan pasal 4 ayat 2d mengenai PPh final dijelaskan penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/ atau bangunan, usaha jasa kontruksi, usaha real estat. dan persewaan tanah dan bangunan. PP No. 51/2008 untuk perhitungan Pajak Penghasilan bagi usaha kontruksi dengan kualifikasi usaha menengah dan besar dikenakan PPh final sebesar 3%. Peraturan Menteri Keuangan No. 243/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008 yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2009 tentang pelaksanaan pembayaran pajak penghasilan atas pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan dikenakan PPh final sebesar 5% kecuali untuk rumah sederhana dan rumah susun sederhana dikenakan PPh final 1%. c. Beban pajak 2013 Kini Perusahaan Entitas Anak PT Mega Limo Estate PT Mega Pasanggrahan Indah PT Titan Property Jumlah pajak kini
50
2012
(195.831.216)
(533.297.218)
(169.235.950) (13.168.082.535) (16.186.500)
(480.897.681) (5.944.657.981) (621.404.420)
(13.549.336.201)
(7.580.257.300)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Rekonsiliasi pajak Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan Ditambah (dikurangi): (laba)/rugi bersih Entitas Anak sebelum pajak
47.551.812.583
11.753.049.251
(73.521.086.384)
(31.312.141.885)
Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan
(25.969.273.801)
(19.559.092.634)
(3.916.624.320) 25.555.266.535 4.330.631.586
(10.665.944.363) 22.718.477.856 7.506.559.141)
25.969.273.801
19.559.092.634)
Penyesuaian untuk beban (pendapatan) yang bersifat final untuk Developer: Pendapatan penjualan Beban usaha Lain-lain bersih Jumlah Laba sebelum pajak penghasilan tidak final
-
-
Pajak penghasilan final Perusahaan Final 5% atas pendapatan penjualan 5% x 3.916.624.320 tahun 2013 5% x 11.128.308.800 tahun 2012
195.831.216 -
533.297.218
Beban pajak kini final
195.831.216
533.297.218
169.235.950 13.168.082.535 16.186.500
480.897.681 5.944.657.981 621.404.420
13.353.504.985
7.046.960.082
13.549.336.201
7.580.257.300
Entitas Anak Final 5% PT Mega Limo Estate PT Mega Pasanggrahan Indah PT Titan Property Jumlah Entitas Anak Jumlah beban (manfaat) pajak
51
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Rekonsiliasi pajak (Lanjutan) Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tidak terdapat perbedaan antara di SPT dengan rekonsiliasi pajak dalam laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit. Pada bulan September 2008. Undang-undang No.7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” telah direvisi sebanyak empat kali terakhir dengan Undang-Undang No36 Tahun 2008 Revisi Undang-Undang ini mencakup perubahan tarif pajak penghasilan Badan dari tarif pajak marjinal menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya Pada tahun 2010, PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI), Entitas Anak, menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak atas pemeriksaan pajak tahun 2003 dengan rincian sebagai berikut : Surat Ketetapan Lebih Jumlah Lebih Jenis Pajak Tahun Nomor Tanggal (Kurang) Bayar Denda (Kurang) Bayar Pajak Penghasilan (PPh Badan) 2003 00005/506/03/431/10 13/04/2010 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 2003 00010/207/03/431/10 27/04/2010 288.352.321 138.409.114 426.761.435 Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Final 2003 00029/240/03/412/10 08/04/2010 235.602.282 113.089.096 348.691.378 Pajak Penghasilan (PPh) 21 2003 00105/201/03/412/10 08/04/2010 73.712.016 36.856.008 110.568.024 Pajak Penghasilan (PPh) 23 2003 00071/203/03/412/10 08/04/2010 127.349.954 61.127.964 188.477.918 Pajak Penghasilan (PPh) 26 2003 00009/204/03/412/10 08/04/2010 1.168.768.000 561.008.640 1.729.776.640 Jumlah 1.893.784.573 910.490.822 2.804.275.395
52
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Rekonsiliasi pajak (Lanjutan) Namun, MPI, Entitas Anak, telah melakukan upaya administrasi yaitu mengajukan keberatan atas beberapa Surat Ketetapan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak dengan rincian sebagai berikut: Surat Ketetapan Tanggal Jumlah Nilai Nilai tidak Pajak Jenis Nomor Terbit Kewajiban Keberatan keberatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) STP 00002/107/03/431/10 13/04/2010 55.386.883 55.386.883 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) SKPKB 00010/207/03/431/10 7/07/2010 426.761.435 336.744.050 90.017.385 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Final SKPKB 00029/240/03/412/10 7/07/2010 348.691.378 240.937.924 107.753.454 Pajak Penghasilan (PPh) 21 SKPKB 00105/201/03/412/10 7/07/2010 110.568.024 72.640.077 37.927.947 Pajak Penghasilan (PPh) 23 SKPKB 00071/203/03/412/10 7/072010 188.477.918 173.252.456 15.225.462 Pajak Penghasilan (PPh) 26 SKPKB 00009/204/03/412/10 7/07/2010 1.729.776.640 1.729.776.640 Jumlah 2.859.662.278 2.553.351.147 306.311.131 Sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar/SKPKB PPN No. 00010/207/03/431/10 Masa Pajak Januari-Desember 2003 tanggal 27 April 2010 yang dikeluarkan oleh KPP Madya Bekasi, maka pihak MPI, Entitas Anak, mengajukan surat keberatan di mana keberatan tersebut diajukan atas jumlah pajak yang terutang dalam ketetapan pajak di atas sebesar Rp288.352.312 yang ditambahkan sanksi administrasi sebesar Rp138.409.114 sehingga jumlah pajak yang masih harus dibayar menjadi Rp426.761.435. Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar MPI, Entitas Anak, sebesar Rp 2.859.662.278, MPI, Entitas Anak, telah melakukan pembebanan biaya Rp 306.311.131 dan sisanya sebesar Rp2.553.351.147 ditangguhkan pembebanannya. Pada tahun 2011, MPI, Entitas Anak, menerima Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak sehubungan dengan surat keberatan di atas dengan rincian sebagai berikut: Surat Keputusan Jenis Pajak Tahun Nomor Pajak Pertambahan KEPNilai (PPN) 2003 1257/WPJ.22/BD.06/2010 Pajak Penghasilan KEPPasal 4(2) Final 2003 487/WPJ.22/BD.06/2011 Pajak Penghasilan KEP(PPh) 21 2003 950/WPJ.22/BD.06/2011 Pajak Penghasilan KEP(PPh) 23 2003 949/WPJ.22/BD.06/2011 Pajak Penghasilan KEP(PPh) 26 2003 987/WPJ.22/BD.06/2011 Jumlah 53
Tanggal
Jumlah
Hasil Keberatan
Pembayaran
23/08/2011
426.761.435 426.761.435
426.761.435
29/03/2011
348.691.378 348.691.378
155.165.365
21/06/2011
110.568.021
57.358.650
110.568.021
21/06/2011
188.477.918 132.026.959
188.477.918
05/07/2011 1.729.776.640 14.565.013 2.804.275.392 979.403.435
14.565.013 895.537.752
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Rekonsiliasi pajak (Lanjutan) Selisih antara jumlah hasil keberatan dan jumlah pembayaran sebesar Rp 83.965.683. Atas selisih tersebut, manajemen MPI, Entitas Anak, telah membuat surat pernyataan untuk melakukan pembayaran dengan cicilan sebesar Rp 13.994.280 per bulan selama bulan Juni sampai dengan Desember 2012 dan per 31 Desember 2012 pembayaran telah lunas.
19. ESTIMASI BIAYA UNTUK MENYELESAIKAN PROYEK Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 atas estimasi biaya penyelesaian proyek masing-masing adalah sebesar Rp 15.207.196.357 dan Rp 25.149.733.001 merupakan estimasi biaya penyelesaian atas Proyek Perumahan Riverside dan Puri Cinere dari PT Mega Pasanggrahan Indah , Entitas Perusahaan. Proyek perumahan Bukit Cinere dan Griya Cinere dari PT Mega Limo Estate, Entitas Anak, Proyek Perumahan Tatya Asri milik Perusahaan dan ruko Cimandala milik PT Tirta Persada Developments, Entitas Anak.
20. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013
31 Desember 2012
Gaji dan upah Utilitas Jasa professional Lain-lain
1.502.955.000 1.154.123.426 817.290.528 719.039.401
3.123.537.634 964.886.972 852.106.428 232.274.052
Jumlah
4.193.408.355
5.172.805.086
21. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Akun ini merupakan uang muka penjualan properti, apartemen dan real estate yang diterima dari pembeli dan sewa diterima dimuka dengan rincian sebagai berikut:
Uang muka penjualan Apartemen Ruko dan kios Perumahan Uang muka sewa mall Jumlah
31 Desember 2013
31 Desember 2012
52.997.780.344 32.010.485.434 22.362.368.446 8.687.142.300
25.252.620.069 619.118.140 5.682.453.254 3.156.930.557
116.057.776.524
34.711.122.020
Uang muka penjualan apartemen sebagian besar merupakan uang muka penjualan apartemen Cinere Bellevue sebesar Rp 49.624.567.528. 54
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut (berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek): 31 Desember 2013 Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan
PT Cosmopolitan Persada Developments Credit Suisse AG Singapore Trust Masyarakat sesuai DPS
2.237.018.320 249.174.500 863.807.180
66,78% 7,44% 25,78%
223.701.832.000 24.917.450.000 86.380.718.000
Jumlah
3.350.000.000
100,00%
335.000.000.000
Jumlah
31 Desember 2012
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan
PT Cosmopolitan Persada Developments PT Supra Securinvest Masyarakat sesuai DPS
2.237.018.320 170.340.000 942.641.680
66,78% 5,08% 28,14%
223.701.832.000 17.034.000.000 94.264.168.000
Jumlah
3.350.000.000
100,00%
335.000.000.000
Jumlah
Tahun 1999 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.4 tanggal 11 Oktober 1999 yang dibuat di hadapan Esther Liliansari, S.H., Notaris Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor di Cibinong, modal dasar Perusahaan sebesar Rp30.000.000.000 yang terbagi atas 30.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-19864.HT.01.04.TH.2001 tanggal 9 November 2001. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 3 tanggal 28 April 2003 yang dibuat di hadapan Leoni Surjadidjaja, S.H., Notaris di Kota Depok, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari semula Rp8.500.000.000 yang terbagi atas 8.500 saham menjadi Rp15.660.000.000 yang terbagi atas 15.660 saham, dengan mengeluarkan 7.160 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp7.160.000.000 yang diambil bagian oleh: - Sudjono Barak Rimba (SBR) sebanyak 290 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 290.000.000 - Lora Melani Lowas barak Rimba (LML) sebanyak 290 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 290.000.000 - Barbara Barak Rimba (BBR) sebanyak 3.290 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 3.290.000.000 - Jennifer barak Rimba (JBR) sebanyak 3.290 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 3.290.000.000 Perubahan tahun 2007 Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham tersebut, telah dilakukan dengan uang tunai. 55
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. MODAL SAHAM (Lanjutan) Perubahan tahun 2007 (Lanjutan) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 83 tanggal 16 November 2007 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar dari semula Rp 30.000.000.000 yang terbagi atas 30.000 saham menjadi Rp 150.000.000.000 yang terbagi atas 150.000 saham, dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp 15.660.000.000 yang terbagi atas 15.660 saham menjadi Rp 42.510.000.000 yang terbagi atas 42.510 saham. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sejumlah Rp 26.850.000.000 yang terbagi atas 26.850 saham, diambil bagian oleh: -
LML sebanyak 19.350 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 19.350.000.000 dan; JBR sebanyak 7.500 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 7.500.000.000.
Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham, dilakukan dengan inbreng saham sebagai berikut (Catatan 3): -
-
LML sebesar Rp 8.100.000.000 saham miliknya di MLE, Entitas Anak, dan sebesar Rp 11.250.000.000 sahamnya di MPI, Entitas Anak, sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp 19.350.000.000; JBR sebesar Rp6.250.000.000 saham miliknya di MLE dan sebesar Rp 1.250.000.000 sahamnya di MPI, sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp 7.500.000.000.
Penyetoran dengan cara inbreng saham tersebut telah dilaksanakan berdasarkan masingmasing Perjanjian Pemasukan Saham dalam PT Megapolitan Developments tanggal 16 November 2007. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-04865 HT.01.04-TH 2007 tanggal 29 November 2007. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 6 Desember 2007 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar dari semula Rp 150.000.000.000 yang terbagi atas 150.000 saham menjadi Rp 200.000.000.000 yang terbagi atas 200.000 saham, dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp 42.510.000.000 yang terbagi atas 42.510 saham menjadi Rp 87.573.000.000 yang terbagi atas 87.573 saham. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sejumlah Rp 45.063.000.000 yang terbagi atas 45.063 saham, diambil bagian oleh: -
SBR sebanyak 28.183 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 28.183.000.000; LML sebanyak 9.380 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 9.380.000.000; BBR sebanyak 7.500 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 7.500.000.000;
Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No.C-05915 HT.01.04-TH 2007 tanggal 10 Desember 2007.
56
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. MODAL SAHAM (Lanjutan) Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham, dilakukan dengan (Catatan 3): a. Penyetoran tunai -
-
Sebesar Rp 9.370.000.000 disetor oleh SBR Sebesar Rp 9.380.000.000 disetor oleh LML
b. Inbreng saham -
-
Saham milik SBR pada MLE, Entitas Anak, sebanyak 7.813 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 7.813.000.000 dan MPI sebanyak 11.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 11.000.000.000; Saham milik BBR pada MLE, Entitas Anak, sebanyak 6.250 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 6.250.000.000 dan MPI, Entitas Anak, sebanyak 1.250 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 1.250.000.000.
Penyetoran dengan cara inbreng saham tersebut telah dilaksanakan berdasarkan masingmasing Perjanjian Pemasukan Saham dalam PT Megapolitan Developments tanggal 6 Desember 2007. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan rapat keputusan No.C-05915 HT.01.04-TH 2007 tanggal 10 Desember 2007. Perubahan tahun 2008 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 153 tanggal 20 Februari 2008 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pemasukan (inbreng) hak-hak saham Perusahaan yang dimiliki oleh (i) LML sebanyak 20.145 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 20.145.000.000; (ii) SBR sebanyak 19.598 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 19.598.000.000; (iii) BBR dan JBR, masing-masing sebanyak 11.415 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 11.415.000.000 ke dalam PT Cosmopolitan Persada Developments (CPD), Entitas Induk. Pemasukan (inbreng) hakhak atas saham sebagaimana tersebut di atas telah dilaksanakan berdasarkan masing-masing perjanjian Pemasukan saham dalam CPD, Entitas Induk, tanggal 20 Februari 2008. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 3 Mei 2008 yang dituangkan dalam Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.16 tanggal 3 Mei 2008 dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-23524.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 7 Mei 2008, para pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui (i) peningkatan modal dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp 200.000.000.000 menjadi sebesar Rp 1.000.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor yang semula sebesar Rp 87.573.000.000 menjadi sebesar Rp 250.000.000.000; dan (ii) perubahan nilai nominal saham yang semula sebesar Rp 1.000.000 menjadi sebesar Rp 100.
57
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. MODAL SAHAM (Lanjutan) b. Inbreng saham (Lanjutan) Perubahan tahun 2008 (Lanjutan) Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sejumlah Rp 162.427.000.000 yang terbagi atas 1.624.270.000 saham, telah diambil bagian oleh: -
CPD, Entitas Induk, sebanyak 1.611.288.320 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 161.128.832.000; SBR sebanyak 6.490.840 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 649.084.000 dan; LML sebanyak 6.490.840 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 649.084.000.
Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham Perusahaan, telah dilakukan dengan: a. Penyetoran tunai ke dalam rekening Perusahaan sebesar Rp 13.970.000.000 (tiga belas miliar sembilan ratus tujuh puluh juta rupiah) disetor oleh CPD, Entitas Induk, sesuai dengan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.16 tanggal 3+Mei+2008 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di jakarta, yang dipertegas oleh Surat Pernyataan tanggal 11+Juli 2008 dari para pemegang saham Perusahaan, penyetoran modal tersebut merupakan setoran tunai. b. Konversi utang Perusahaan kepada CPD, Entitas induk, sebesar Rp 136.117.000.000, dengan perincian sebagai berikut: -
Sebesar Rp 50.000.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di bawah tangan tanggal 20 Februari 2008; Sebesar Rp 5.800.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di bawah tangan tanggal 25 Februari 2008; Sebesar Rp 8.000.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di bawah tangan tanggal 25 Februari 2008; Sebesar Rp 51.675.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di bawah tangan tanggal 25 Februari 2008; Sebesar Rp 7.642.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di bawah tangan tanggal 28 Februari 2008; dan Sebesar Rp 13.000.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di bawah tangan tanggal 28 Februari 2008.
Kapitalisasi laba ditahan sebesar Rp 12.340.000.000 yang diambil oleh: -
CPD, Entitas Induk, sebesar Rp 11.041.832.000; SBR sebesar Rp 649.084.000; dan LML sebesar Rp 649.084.000.
58
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. MODAL SAHAM (Lanjutan) b. Inbreng saham (Lanjutan) Perubahan tahun 2008 (Lanjutan) Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 45 tanggal 7 Mei 2008, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-24587.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 12 Mei 2008 dan diubah dengan Akta Risalah rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 154 tanggal 17 Juli 2008, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-44017.AH.01.02. tahun 2008 tanggal 23 Juli 2008 yang keduanya dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui antara lain: -
perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka. untuk melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat. penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 850.000.000 saham atau sebesar Rp 85.000.000.000 melalui Penawaran Umum.
Perubahan tahun 2009 a. Berdasarkan akta Risalah Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa No. 48 tanggal 21 April 2009, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-19489.AH.01.02. tahun 2009 tanggal 8 Mei 2009 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui antara lain: -
b.
Memberikan persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Terbuka menjadi Perusahaan Tertutup Memberikan persetujuan perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan status Perusahaan
Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.38 tanggal 10 September 2009, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-46386.A.H.01.02 tahun 2009 tanggal 24 September 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., telah disetujui keputusan mengenai: 1) 2) 3)
4) 5)
Persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka, Persetujuan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat di Indonesia, Persetujuan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 850.000.000 saham atau sebesar Rp85.000.000.000 melalui Penawaran Umum dengan memperhatikan Peraturan Perundangan yang berlaku termasuk peraturan pasar modal Menyetujui untuk mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan status Perusahaan, Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
59
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. MODAL SAHAM (Lanjutan) b. Inbreng saham (Lanjutan) Perubahan tahun 2010 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.9 tanggal 4 Oktober 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, mengenai : 1) Persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perseroan Terbatas Tertutup/Non Publik menjadi Perseroan Terbuka/Publik, 2) Persetujuan melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat di Indonesia, 3) Persetujuan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 850.000.000 saham atau sebesar Rp 85.000.000.000 melalui Penawaran Umum dengan memperhatikan Peraturan Perundangan yang berlaku termasuk Peraturan Pasar Modal, 4) Persetujuan pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menyatakan dalam akta notaris tersendiri mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor, 5) Persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan status Perusahaan. 23. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO a. Agio Saham 2013 Hasil penawaran
@ Rp 250
x 850.000.000 =
Nilai Nominal
@ Rp 100
x 850.000.000 =
2012
212.500.000.000 212.500.000.000 85.000.000.000
85.000.000.000
Sub jumlah
127.500.000.000 127.500.000.000
Biaya pra IPO
(10.134.095.285) (10.134.095.285) 117.365.904.715 117.365.904.715
Agio – Bersih Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
23.358.115.446
Sepengendali
-
Tambahan modal disetor 140.724.020.161 117.365.904.715
bersih
Pada tanggal 12 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 850.000.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 250 per saham, atau dengan jumlah keseluruhan sebanyak Rp 212.500.000.000.
60
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. TAMBAHAN MODAL DISETOR NETO (Lanjutan) b. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Pada bulan Desember 2007, Perusahaan mengakuisisi masing-masing sebesar 75%, 99% dan 99% kepemilikan saham pada EBC, MLE dan MPI. Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest), Selisih antara harga pengalihan dan nilai buku dari perusahaan-perusahaan yang diakuisisi sebesar Rp 23.358.115.446 disajikan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” pada bagian Ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim. Akuisisi tersebut di atas dibiayai dari penerimaan atas penerbitan saham sebanyak 71.913 saham atau sebesar Rp 71.913.000.000 di bulan Desember 2007. Perincian harga pengalihan saham dengan nilai buku bersih Entitas Anak yang diakuisisi adalah sebagai berikut:
Harga Pengalihan PT Mega Limo Estate PT Mega Pasanggrahan Indah PT Eltranindo Bina Cipta Jumlah
28.413.000.000 24.750.000.000 18.750.000.000 71.913.000.000
Nilai Buku Bersih 22.926.445.124 36.409.196.884 35.935.473.438 95.271.115.446
Selisih (5.486.554.876) 11.659.196.884 17.185.473.438 23.358.115.446
24. GOODWILL Pada bulan September 2008, Perusahaan mengakuisisi sebesar 99,995% kepemilikan saham pada PT Titan Property dari PT Sam Investama dan PT Pada Investama. Transaksi akuisisi ini dicatat dengan menggunakan metode pembelian (Purchase Method). Akuisisi tersebut dibiayai dengan pengeluaran kas sebesar Rp 18 Miliar (Catatan 4g). Selisih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Penilaian atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi dilakukan oleh manejemen. Perusahaan telah menghitung nilai wajar aset dan liabilitas dan telah dilakukan assessment terhadap perhitungan tersebut oleh Kantor Akuntan Publik Doli Bambang Sudarmadji & Dadang berdasarkan laporan No. 017/OL-2.10210/DBSD tanggal 1 Februari 2010 dengan hasil assessment sebagai berikut:
61
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. GOODWILL (Lanjutan) 30 Agustus 2008 Aset real estat Kas dan setara kas Aset tetap Aset lain-lain
67.871.778.991 6.147.074.578 746.160.008 2.665.261.716
Jumlah
77.430.275.293
Utang Bank Liabilitas lain-lain
37.560.564.286 25.825.120.323 63.385.684.609
Aset neto Goodwill
14.044.590.684 3.955.409.316
Jumlah Harga Perolehan
18.000.000.000
Dikurangi: Kas dan Setara Kas pada Entitas Anak yang diakuisisi
6.147.074.578
Arus kas keluar akibat akuisisi
11.852.925.422
Amortisasi Goodwill: Goodwill Akumulasi amortisasi Goodwill
3.955.409.316 (1.845.857.677 )
Saldo per 31 Desember 2010
2.109.551.639
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan nilai goodwill sampai dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sesuai dengan hasil analisa bisnis dan proyeksi laporan keuangan yang dihasilkan manajemen.
62
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. KEPENTINGAN NON PENGENDALI Kepentingan non pengendali atas aset bersih Entitas Anak: 31 Desember 2013
31 Desember 2012
PT Eltranindo Bina Cipta PT Mega Pasanggrahan Indah PT Mega Limo Estate PT Graha Mentari Persada PT Tirta Persada Developments PT Titan Property
15.780.156.936 1.224.221.828 285.812.298 58.015.786 29.969.325 438.511
15.895.110.053 779.824.832 284.896.305 58.685.423 42.468.012 927.482
Jumlah
17.378.614.684
17.061.912.107
Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih Entitas Anak: 2013 PT Graha Mentari Persada PT Mega Limo Estate PT Mega Pasanggrahan Indah PT Tirta Persada Developments PT Titan Property PT Eltranindo Bina Cipta Jumlah
2012
(669.637 ) 915.993 444.396.996 (12.498.686 ) (488.972 ) (114.953.117 )
(425.481 ) 6.841.350 138.967.581 (17.835.324 ) 44.758 727.408.609
316.702.577
855.001.493
2013
2012
26. PENJUALAN USAHA Akun ini terdiri dari:
Pihak ketiga Penjualan apartemen Pendapatan sewa Penjualan ruko Penjualan rumah Penjualan tanah
129.784.245.734 46.029.334.989 37.296.596.902 11.938.667.875 85.800.000
12.428.088.408 41.540.767.098 33.218.849.637 4.309.944.363 17.524.400.000
Jumlah
225.134.645.500
109.022.049.506
Transaksi penjualan berada di lokasi Depok, Bogor dan Tangerang. Tidak terdapat penjualan dan pendapatan usaha dari satu pelanggan yang melebihi 10% dari penjualan dan pendapatan usaha.
63
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. BEBAN POKOK PENJUALAN Akun ini terdiri dari: 2013 Beban pokok penjualan apartemen Beban pokok pusat perbelanjaan Beban pokok penjualan ruko Beban pokok penjualan rumah Beban pokok penjualan tanah Jumlah
2012
83.889.945.900 12.961.378.242 8.545.661.736 4.378.794.701 102.825.755
5.445.340.509 11.647.994.403 20.528.568.789 2.406.648.546 5.436.811.792
109.878.606.334 )
45.465.364.039
Tidak terdapat pembelian dan beban kepada pihak berelasi. Tidak terdapat pembelian ke pihak ketiga yang melebihi 10% dari total pembelian. 28. BEBAN PENJUALAN Akun ini terdiri dari: 2013 Komisi Promosi Konsultan pemasaran Transportasi Kelengkapan promosi Lainnya Jumlah Beban Penjualan
2012
5.882.110.279 2.308.582.416 3.429.214.318 58.717.800 94.559.600 1.469.591.122
2.328.384.466 2.138.008.304 750.955.832 28.459.190 11.100.000 387.958.260
13.153.235.535
5.644.866.052
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari: 2013
2012
Gaji dan tunjangan Jasa profesional Beban pajak Perlengkapan kantor Imbalan kerja (Catatan 31) Listrik Perbaikan dan pemeliharaan Utilitas Sewa Jamuan Tunjangan kesehatan
23,311,063,054 2.926.977.450 2.625.485.860 1.560.775.930 1.636.762.567 1.011.075.407 1.954.842.338 636.715.768 800.831.680 672.286.038 659.503.023
19.842.704.886 3.362.591.445 3.679.970.526 2.967.768.864 1.440.796.828 1.343.155.582 1.286.829.201 811.462.766 800.751.790 449.146.375 211.427.818
Saldo dipindahkan
37.861.419.115
36.487.245.931
64
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (Lanjutan) 2013
2012
Saldo dipindahkan Perjalanan dinas Asuransi Retribusi, iuran dan sumbangan Jamsostek Pajak bumi bangunan Keamanan Operasional Perizinan Pelatihan Fasilitas direksi Lainnya
37.861.419.115 589.264.181 538.327.976 300.245.707 209.527.429 204.093.716 156.095.671 148.236.400 115.693.500 99.376.500 212.946.694
36.487.245.931 502.067.668 353.737.865 346.253.483 418.063.307 397.109.083 95.518.818 506.449.010 80.675.399 13.065.000 118.810.480 690.360.832
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
40.435.226.889
39.718.717.026
30. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan melakukan transaksi keuangan dengan pihak berelasi. Sifat Pihak Berelasi: Keterangan Nama PT Megapolitan Developments Tbk PT Eltranindo Bina Cipta PT Cosmopolitan Persada Developments Spectrum Instrument Pte, Ltd PAN Asia Holding Ltd Ny. Lora Melani Lowas Barak Rimba Tn. Sudjono Barak Rimba Sentosa Budiman Jennifer Barak Rimba Barbara Angela Barak Rimba Keterangan PT Rajawali Mitra Selaras
MD
MPI
MLE
TP
PS
PS
PS
TPD MMP GMP EBC PS
PS
PS
CLP
PS PS
PS PS PS,DU DU DU KU DU PS,KU PS,D PS,D PS,K PS,D PS,D DU K K K K D K K K
PS D KU
DU PS,D
DU D
PS,K PS,DU
K K
Sifat Transaksi 2013 Ny. Lora Melani Lowas Barak Rimba merupakan pemegang saham PT Rajawali Mitra Selaras
Keterangan: KU = Komisaris Utama K = Komisaris KI = Komisaris Independen DU = Direktur Utama D = Direktur DI = Direktur Independen PS = Pemegang Saham MD = PT Megapolitan Developments Tbk 65
TP MMP GMP EBC CLP TPD MLE MPI
= = = = = = = =
PT Titan Property PT Megapolitan Mentari Persada PT Graha Mentari Persada PT Eltranindo Bina Cipta PT Centra Lingga Perkasa PT Tirta Persada Developments PT Mega Limo Estate PT Mega Pasanggrahan Indah
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) Sedangkan PT Melrimba Mitra, PT Melrimba Sentra Agrotama, Mega 2000, PT Rimba Astritama dan PT Strawin Industri merupakan perusahaan yang berada dalam kendali Direksi dan Komisaris Perusahaan. Transaksi dengan pihak berelasi: Pihak-pihak berelasi PT Mega 2000 Ny. Lora Melani Lowas Barak Rimba Tn. Sudjono Barak Rimba Jennifer Barak Rimba Barbara Angela Barak Rimba Alexander Barak Rimba PT Megapolitan Mentari Perkasa PT Strawin Industri PT Rimba Asritama Abraham S Budiman PT Cosmopolitan Persada Developments PT Centra Lingga Perkasa PT Rajawali Mitra Selaras
Jenis transaksi Pinjaman Pinjaman Pinjaman Penjualan apartemen Penjualan apartemen Penjualan apartemen Pinjaman Pinjaman Pinjaman Pinjaman Pinjaman Pinjaman Jasa kontraktor
Piutang dari pihak berelasi: 31 Desember 2013
31 Desember 2012
PT Megapolitan Mentari Persada Lora Melani Lowas Barak Rimba PT Centra Lingga Perkasa PT Strawin Industri PT Mega 2000 PT Melrimba Sentra Agrotama Abraham Sentosa Budiman PT Rimba Asritama Karyawan Arena Health Studio Pasar Ikan Higienis PT Kusuma Megatama Perkasa PT Intan Developments Lain-lain
26.827.728.395 11.493.525.602 10.092.000.000 5.151.893.899 3.889.228.185 2.244.144.739 1.696.406.044 1.606.546.704 537.032.000 262.248.800 163.056.615 21.810.000 612.984.782
26.353.094.100 11.493.525.603 4.960.906.458 4.775.928.585 3.912.807.053 2.244.144.739 1.696.406.044 1.526.546.704 586.679.677 262.248.800 163.056.615 146.540.000 618.632.602
Jumlah
64.598.605.765
58.740.516.980
66
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) Persentase piutang dari pihak berelasi terhadap jumlah aset: 31 Desember 2013
31 Desember 2012
PT Megapolitan Mentari Persada Lora Melani Lowas Barak Rimba PT Centra Lingga Perkasa PT Strawin Industri PT Mega 2000 PT Melrimba Sentra Agrotama Abraham Sentosa Budiman PT Rimba Asritama Karyawan Arena Health Studio Pasar Ikan Higienis PT Kusuma Megatama Perkasa Lainnya
2,81% 1,25% 0,53% 0,51% 0,42% 0,24% 1,22% 0,16% 0,18% 0,03% 0,02% 0,02% 0,06%
2,97% 1,30% 0,56% 0,54% 0,44% 0,25% 0,19% 0,17% 0,07% 0,03% 0,02% 0,02% 0,07%
Jumlah
6,26%
6,63%
Piutang kepada pihak berelasi lainnya tidak dikenakan bunga dan jangka waktu pengembaliannya tahun 2013. Piutang tersebut timbul dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan. Rincian dari utang usaha kepada pihak berelasi yang cukup signifikan adalah sebagai berikut:
PT Rajawali Mitra Selaras
31 Desember 2013
31 Desember 2012
3.647.906.442
5.085.100.027
Persentase utang usaha kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas:
PT Rajawali Mitra Selaras
67
31 Desember 2013
31 Desember 2012
0,96%
0,83%
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) Rincian dari utang kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013
31 Desember 2012
PT Cosmopolitan Persada Developments PT Centra Lingga Perkasa Sudjono Barak Rimba Barbara Barak Rimba PT Melrimba Mitra PT Mitra Bina Cipta
27.783.751.996 8.855.788.690 2.070.802.396 47.275.700 27.829.860 -
29.560.611.605 3.724.695.148 2.122.117.717 154.965.350 20.035.439 66.500.000
Jumlah
38.785.448.642
35.648.925.259
Persentase utang kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas:
PT Cosmopolitan Persada Developments PT Centra Lingga Perkasa Sudjono Barak Rimba Barbara Barak Rimba PT Melrimba Mitra PT Mitra Bina Cipta Jumlah
31 Desember 2013
31 Desember 2012
7,29% 2,32% 0,54% 0,01% 0,01%
8,16% 1,03% 0,59% 0,04% 0,01%
-
0,02%
10,17%
9,85%
Utang kepada PT Cosmopolitan Persada Developments, merupakan utang Perusahaan yang berasal dari pengalihan utang atas pengoperan hak atas tanah dari Jeferson Daliaha dan Iyus Hendar selaku pemegang hak tanah tersebut kepada MLE, Entitas Anak, yang pembayarannya dilakukan dengan menerbitkan surat promes, dengan jatuh tempo pembayaran tanggal 20 Februari 2011 dengan selambat-lambatnya pembayaran yang dilakukan oleh Perusahaan sampai dengan tanggal 29 Januari 2012 (sesuai dengan pengakuan utang yang dibuat tanggal 29 Januari 2010 yang didaftarkan oleh Notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M.). Sebelum berakhirnya jatuh tempo Perusahaan telah melakukan addendum perjanjian atas pinjaman tersebut untuk meminta jangka waktu pengembaliannya sampai dengan 31 Desember 2013.
68
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PROVISI DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Perusahaan menghitung dan membukukan provisi diestimasi atas imbalan kerja untuk karyawan yang dikualifikasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Jumlah yang diakui dalam penghasilan sehubungan dengan imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Beban jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu Laba (rugi) aktuaria Neto
31 Des. 2013
31 Des. 2012
910.755.526 439.170.320 16.302.786 270.533.935 1.636.762.567
673.863.187 447.388.383 27.219.086 292.326.172 1.440.796.828
31 Des. 2011 (Disajikan kembali)
615.402.883 387.903.742 27.219.086 311.636.593 1.342.162.304
31 Des. 2010 (Disajikan kembali)
31 Des. 2009 (Disajikan kembali)
736.730.221 360.844.727 27.219.086 244.652.026 1.369.446.060
524.898.834 171.758.429 69.774.476 (234.976.847) 576.311.532
Perubahan liabilitas neto tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Saldo awal tahun Pembayaran manfaat Jumlah yang dibebankan pada laba rugi Penyesuaian
5.268.121.380 (178.848.000 ) 1.636.762.567 -
4.084.757.904 (201.937.255 ) 1.440.796.828 (55.496.097 )
Jumlah
6.726.035.947
5.268.121.380
Biaya untuk mencadangkan imbalan kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama. Penilaian aktuaria telah dilakukan dengan menggunakan data dan asumsi berikut ini:
Usia pension Tingkat mortalita Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat pengunduran diri
2013
2012
55 tahun Indonesia – II (1999) 8,5% 7% 5%
55 tahun Indonesia – II (1999) 5% 7% 5%
32. LABA PER SAHAM Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih setelah dan sebelum penyesuaian sehubungan dengan penyatuan kepemilikan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan setelah memperhitungkan efek retroaktif dari penerbitan saham sehubungan dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 2w, 23). 69
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. LABA PER SAHAM (Lanjutan) 2013 Laba per saham dasar: Laba bersih pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham
Laba bersih per saham dasar pemilik entitas induk
33.685.773.805 3.350.000.000 10,06
2012
3.317.790.459 3.350.000.000 1,25
33. PERIKATAN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pemasaran No 0645/MD/PDIR/IX/2012 pada tertanggal 18 September 2012 PT Megapolitan Developments Tbk melakukan perjanjian kerja sama pemasaran property dengan PT Panca Pilar Megah Perkasa (Goldsmith). Perjanjian ini berlaku selama 24 (dua puluh empat) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan dapat diperpanjang atas dasar kesepakatan kedua belah pihak. b. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No 0878/MPI/PDIR/X/2012 tertanggal 1 Oktober 2012, PT Mega Pasanggrahan Indah melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Istana Makmur Sejahtera dalam hal In-house Marketing and Sales atas Bellevue Suites. Perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 Oktober 2012 sampai dengan 30 September 2014 dan dapat diperpanjang atas dasar kesepakatan kedua belah pihak . Pada tanggal 10 Februari 2014 telah dilakukan Addendum Perjanjian Kerja Sama antara PT Mega Pasanggrahan Indah dengan PT Istana Makmur Sejahtera untuk pekerjaan sebagai Marketing and Sales Inhouse (menjadi agen tunggal) untuk apartemen Cinere Bellevue Suites, Cinere Bellevue Kiosk, Cinere Bellevue Commercial dan Cinere Terrace Suite yang terletak di kawasan Perumahan Puri Cinere. c. Berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) No. 0956/MPI/OPRS-2-a-456/X/12 tertanggal 1 November 2012, PT Mega Pasanggrahan Indah melakukan kerjasama dengan PT Waskita Karya dalam hal pelaksanaan pekerjaan struktur, arsitektur, plumbing pada proyek pembangunan mall apartemen Urbana Cinere Citywalk. Waktu penyelesaian pekerjaan dalam waktu 540 (lima ratus empat puluh) hari kalender sejak ditandatangani SPK. d. Berdasarkan perjanjian kerjasama pemasaran tanggal 24 Oktober 2012, PT Titan Property, entitas anak telah berkerjasama dengan PT Multi Hokkindo Addji (Benhokk Property) mengenai Marketing Consultant dan Project Sales Coordinator secara exlusive untuk memasarkan dan mempromosikan KONDOTEL milik PT Titan Property, entitas anak. e. Berdasarkan Nota Kesepakatan tanggal 12 Oktober 2012, PT Titan Property, entitas anak telah memperoleh kesepakatan dengan Swiss-Pacific limited mengenai penyediaan jasa tehnik yang berkaitan dengan pembangunan hotel dan mengelola Hotel sebagai sebuah hotel bintang 3 (tiga) yang mana PT Titan Property, entitas anak bermaksud untuk membangun sebuah hotel dengan nama Swiss-Belinn Karawaci Tangerang berlokasi dijalan Flamboyan, Perum Harapan Kita, Kelapa Dua, Karawaci, Tangerang (Hotel) yang terdiri dari 106 Kamar (tahap pertama) dan 200 kamar (tahap kedua).
70
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. INFORMASI SEGMEN Perusahaan melakukan pembagian segmen usaha berdasarkan aktivitas usahanya adalah sebagai berikut: a. Properti: meliputi kegiatan di bidang usaha penyediaan dan penjualan perbelanjaan, ruko, apartemen, hotel dan penjualan tanah. b. Pusat Perbelanjaan: meliputi kegiatan usaha sewa menyewa ruangan pusat perbelanjaan termasuk service charge, maintenance fee dari penyewa ruangan. Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: 2013 Properti Penjualan bersih Laba bruto
179.105.310.511 82.188.082.419
Pusat perbelanjaan 46.029.334.989 33.067.956.747
225.134.645.500 115.256.039.166
Pendapatan (beban) lain-lain
(5.573.124.046 )
Laba sebelum pajak Beban pajak Kepentingan non pengendali
25.058.207.884 (9.413.852.473 ) 316.702.577
22.493.604.699 (4.135.483.728) -
47.551.812.583 (13.549.336.201 ) 316.702.577 )
Laba (rugi) bersih
15.644.355.411
18.358.120.971
34.002.476.382
Informasi lainnya Aset segmen Liabilitas segmen
801.856.228.836 343.624.195.672
136.680.721.253 36.971.574.733
938.536.950.090 380.595.770.404
2012 Properti
12.148.911
Jumlah
Pusat perbelanjaan 41.450.172.456 31.797.872.556
(5.560.975.135 )
Jumlah
Penjualan bersih Laba bruto
67.571.877.050 31.758.812.911
Pendapatan (beban) lain-lain
(2.121.149.503 )
(975.951.527)
(3.097.101.030 )
Laba sebelum pajak Beban pajak Kepentingan non pengendali
(8.373.969.900 ) (3.577.876.644 ) (855.001.493 )
20.127.019.151 (4.002.380.656) -
11.753.049.251 (7.580.257.300 ) (855.001.493 )
Laba (rugi) bersih
(12.806.848.037 )
16.124.638.495
3.317.790.458
Informasi lainnya Aset segmen Liabilitas segmen
769.512.630.883 327.150.371.079
116.866.125.996 35.289.682.496
886.378.756.879 362.440.053.575
71
109.022.049.506 63.556.685.467
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. MANAJEMEN RISIKO a. Risiko terhadap kenaikan suku bunga, baik suku bunga KPR maupun suku bunga pinjaman. Risiko suku bunga juga dapat dihadapi oleh Perusahaan, di mana apabila terjadi peningkatan suku bunga maka dapat secara langsung meningkatkan beban bunga pinjaman Perusahaan dan Entitas Anak. Dalam mengendalikan rasio kenaikan suku bunga pinjaman ini Perusahaan dan Entitas Anak cukup berhati-hati dalam melakukan penambahan pinjaman dan selalu menyesuaikan jangka waktu serta jumlah pinjaman sesuai dengan proyek yang akan dilakukan. Kenaikan suku bunga juga dapat mempengaruhi kemampuan atau daya beli konsumen. Untuk mengendalikan risiko tersebut Perusahaan dan Entitas Anak menawarkan program-program penjualan dalam rangka meningkatkan daya beli konsumen seperti program cash back, subsidi bunga KPR/KPA, program cicilan tanpa bunga serta diskon. b. Risiko terhadap kenaikan bahan baku Sebagai pengembang property, Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh risiko terjadinya peningkatan harga bahan baku konstruksi di mana bahan baku tersebut merupakan komoditas global yang harganya terpengaruh siklus dan berfluktuasi tergantung pada kondisi pasar global yang pada akhirnya dapat mempengaruhi peningkatan biaya dan selanjutnya akan menurunkan marjin Perusahaan dan Entitas Anak. Untuk mengendalikan risiko tersebut, selain pembelian bahan baku konstruksi tersebut dilakukan oleh para kontraktor, Perusahaan dan Entitas Anak juga melakukan kontrak pembelian terhadap beberapa bahan baku kepada pemasok-pemasok tertentu. c. Risiko kolektibilitas Perusahaan dan Entitas Anak juga menghadapi risiko kolektibilitas dari pembeli yang melakukan cicilan/angsuran, terutama apabila pembeli mengalami kegagalan dalam melakukan pembayaran cicilan/angsuran kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Dalam mengendalikan risiko tersebut Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan pengenaan denda atas keterlambatan pembayaran, dan pembatalan jual beli. Untuk segmen penyewaan, Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko yang timbul dari penyewa yang gagal membayar sewa dengan cara meminta penyewa untuk memberikan deposit tunai dan/atau garansi bank untuk sewa selama 3 bulan di muka sebelum tanggal awal masa sewa. Selain itu Perusahaan dan Entitas Anak juga melakukan penelaahan berkala terhadap kolektibilitas para pelanggan. d. Risiko Likuiditas Perusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko jika Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kegiatan operasional dan liabilitas keuangan pada saat jatuh tempo. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profil likuiditas dengan melakukan pre-selling dan pre-leasing untuk pengembangan proyek serta dengan mendapatkan fasilitas kredit jangka panjang. Perusahaan dan Entitas Anak juga menetapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang dihasilkan dari arus kas internal dan memastikan ketersediaan sumber pendanaan yang cukup dari fasilitas kredit yang diperoleh, melakukan pengelolaan tenor pembayaran yang disesuaikan dengan segmen dari proyek pembangunan dan tenor pendanaan dari penjualan, serta mempertahankan kebijakan penagihan hasil penjualan secara intensif. Dengan mempertimbangkan kondisi dan perencanaan di masa yang akan datang, Perusahaan berkeyakinan bahwa kondisi likuiditas atau arus kas dapat dikelola dengan baik.
72
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Rincian aset dan liabilitas keuangan adalah sebagai berikut: Nilai Tercatat 31 Desember 2013
Nilai Wajar 31 Desember 2013
Aset Piutang usaha Piutang Lain – lain Aset keuangan lainnya Piutang dari pihak berelasi
154.497.163.795 211.924.749 20.000.000.000 64.598.605.765
154.497.163.795 211.924.749 20.000.000.000 64.598.605.765
Jumlah Aset
239.307.694.309
239.307.694.309
Liabilitas Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Utang usaha Utang Lain – lain Utang pihak berelasi
105.236.584.593 30.464.870.974 17.962.478.010 38.785.448.642
105.236.584.593 30.464.870.974 17.962.478.010 38.785.448.642
Jumlah liabilitas
192.449.382.219
192.449.382.219
36. KONTINJENSI a. Perkara Tanah PT Graha Mentari Persada No. 130/G/2013/PTUN-BDG di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung antara Sunaryo Pranoto selaku penggugat melawan Kepala Kantor Pertanahan Kota Depok selaku tergugat dan PT Megapolitan Developments Tbk selaku Tergugat II Intervensi atas tanah yang belum dikembangkan di Graha Cinere seluas 21 hektar. b. Perkara Perdata terkait gugatan dari Charles Dulles Marpaung yang ditujukan kepada Perusahaan, PT Cosmopolitan Persada Developments, Sudjono Barak Rimba dan Lora Melani Lowas Barak Rimba dengan Register Perkara No. 103/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tertanggal 18 Februari 2011 dengan putusan No. 103/PDT/G/2011/PN.JKT.Sel tanggal 18 Oktober 2011 yang amar putusannnya menolak gugatan Penggugat seluruhnya. Sampai dengan saat ini atas perkara tersebut masih dalam proses. 37. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
73
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Grup Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini. Sumber estimasi ketidakpastian dan sumber utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini. Sumber estimasi ketidakpastian Sumber utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: Pengakuan Pendapatan Grup mengakui pendapatan dari proyek yang masih dalam progres pembangunan berdasarkan metode persentase penyelesaian. Tahap penyelesaian diukur berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3q. Asumsi yang penting diperlukan adalah dalam menentukan tahap penyelesaian (persentase penyelesaian) dan jumlah estimasi pendapatan. Pengakuan Beban Pokok Penjualan Grup mengakui beban pokok penjualan yang dihitung dari progres pembangunan berdasarkan metode persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3q. Asumsi penting diperlukan dalam menentukan tahap penyelesaian (persentase penyelesaian) dan estimasi jumlah biaya pembangunan. Beban dari proyek diungkapkan dalam Catatan 27. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Properti Investasi dan Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap dan properti investasi Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Grup atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas. Nilai tercatat dari properti investasi dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13 dan 14.
74
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantungpada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup. Nilai tercatat dari liabilitas imbalan pasca kerja dan asumsi dari aktuaris diungkapkan dalam Catatan 31. 38. AKTIVITAS TRANSAKSI YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS Berikut ini adalah rincian dari transaksi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas adalah sebagai berikut :
Kapitalisasi bunga pinjaman ke persediaan Perolehan aset tetap: Piutang bukan usaha Reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian ke bangunan Beban usaha yang dibayar melalui utang pihak berelasi
31 Desember 2013
31 Desember 2012
1.149.833.333
15.421.862.529
4.350.000.000
-
-
3.724.695.148
39. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 1. Proses permohonan perpanjangan Fasilitas modal kerja cash collateral di Bank Syariah Mandiri Jakarta yang jatuh tempo tanggal 23 Maret 2014 untuk jangka waktu 1 (satu) bulan sampai dengan tanggal 23 April 2014. 2. Pada tanggal 21 Januari 2014 telah dilakukan Penarikan Sebagian Agunan Pembiayaan Al Musyarakah atas nama PT Megapolitan Developments Tbk di Bank Syariah Mandiri berupa 7 (tujuh) unit apartemen The Bellagio Residence. 3. Berdasarkan Perjanjian Kerja antara PT Tirta Persada Developments dengan PT Arkonin Engineering Manggala Pratama tertanggal 16 Januari 2014, Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama untuk melakukan Jasa Perencanaan Infrastruktur Proyek Trade Mall Vivo Sentul di Jalan Raya Jakarta Bogor Km 50 - Cimandala Bogor dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 242.000.000,00 (dua ratus empat puluh dua juta Rupiah).
75
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK DAN ENTITAS ANAK Per 31 Desember 2013 dan 2012 Dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan) 4. Surat Perintah Kerja dari PT Tirta Persada Developments kepada PT Meco Systech Internusa untuk Jasa Perencanaan M&E Proyek Trade Mall Vivo Sentul di Jalan Raya Jakarta Bogor Km 50 - Cimandala Bogor pada tanggal 28 Januari 2014 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 735.500.000,00 (tujuh ratus tiga puluh lima juta lima ratus ribu Rupiah). 5. Pada tanggal 10 Februari 2014 telah dilakukan Addendum Perjanjian Kerja Sama antara PT Mega Pasanggrahan Indah dengan PT Istana Makmur Sehjahtera untuk pekerjaan sebagai Marketing and Sales Inhouse (menjadi agen tunggal) untuk apartemen Cinere Bellevue Suites, Cinere Bellevue Kiosk, Cinere Bellevue Commercial, dan Cinere Terrace Suite yang terletak di kawasan Perumahan Puri Cinere. 6. Pada tgl 10 Februari 2014 telah dilakukan Addendum Perjanjian Kerja Sama antara PT Mega Pasanggrahan Indah dengan PT Istana Makmur Sehjahtera untuk pekerjaan sebagai Marketing and Sales Inhouse (menjadi agen tunggal) untuk apartemen Cinere Bellevue Suites, Cinere Bellevue Kiosk, Cinere Bellevue Commercial, dan Cinere Terrace Suite yang terletak di kawasan Perumahan Puri Cinere. 40. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian merupakan tanggung jawab manajemen dan telah disetujui oleh Dewan Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 25 Maret 2014.
76
PT. Megapolitan Developments, Tbk. Management Office The Bellagio Residence Jl. Mega Kuningan Barat Kav. E4 No. 3 Jakarta 12950 - Indonesia Tel Fax Email
: +62 21 3001 9938 : +62 21 3001 9939 :
[email protected]
www.megapolitan-group.com
96
Laporan Tahunan EMDE 2013