perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER ( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh: RINI TRI SUBEKTI C0806027
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER ( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )
Telah disetujui oleh Pembimbing untuk di Uji Di hadapan Dewan Penguji
Disusun Oleh : RINI TRI SUBEKTI C0806027
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs.IF. B. Sulistyono. Sk, MT. arch
Drs. Soepriyatmono, Msn.
NIP. 19621125 199303 1 001
NIP. 19560117 198811 1 001
Mengetahui, Ketua jurusan Desain Interior
Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn NIP. 19621221 199201 1 001
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada sidang Tugas Akhir Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada Hari Senin, Tanggal 26 Juli 2010
Penguji Jabatan
Nama
Ttd.
1. Ketua Sidang
Drs. Ken Sunarko, M. Si 19511128 198303 1 001
2. Sekretaris
Iik Endang Siti Wahyuningsih, SSn, M.Ds 19771027 200112 2 002
3. Penguji I
Drs. IF. Bambang Sulistyono, Sk., MT 19621125 199303 1 001
4. Penguji II
Drs. Soepriyatmono, M. Sn 19560117 198811 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Dekan
Desain interior
Fakultas Sastra dan Seni rupa
Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn NIP. 19621221 199201 1 001
Drs. Sudarno, MA NIP. 19530314 198506 1 001
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Nama : Rini Tri Subekti NIM : C0806027
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Tugas Akhir berjudul “ Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta dengan Pendekatan Konsep Modern Kontemporer (Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area) “ adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal-hal yang bukan karya dalam bentuk Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukan dalam Daftar Pustaka. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar Sarjana.
Surakarta, Yang Membuat Pernyataan.
Rini Tri Subekti NIM. C0806027
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Dia yang menjadikan bumi untukmu dengan mudah kamu jalani, maka berjalanlah kamu pada beberapa penjurunya dan makanlah rezeki Allah, dan kepada-Nya (kamu) berbangkit. ( QS. AL-MULUK : 15 ). Janganlah kamu lemah dan janganlah kamu berduka cita, sedang kamu orang-orang yang lebih tinggi jika kamu beriman. (QS. ALI IMRAN : 139) Kesuksesan bukan untuk dikejar tapi menjadikan kita tertarik untuk berkarya. (Penulis) Kendala dan Hambatan bukan alasan untuk menjadikan kita menyerah dan berputus asa, akan tetapi Kendala dan Hambatan merupakan ujian awal yang menghantarkan kita kepada keberhasilan (Penulis)
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Laporan ini penulis persembahkan kepada : 1. Nenek
dan
Kedua
orangtuaku
yang
senantiasa tulus memberikan doa, cinta, kasih sayang serta dukungan di setiap harihariku. 2. Kakak, adik dan keponakanku yang selalu memberikan dukungan dan canda tawa. 3. Teman-teman desain Interior yang selalu memberikan semangat dan bantuannya. 4. Sahabat-sahabatku yang terus memberikan saran dan semangat di setiap hari-hariku. 5. Jurusan Desain Interior Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb Tiada kata terindah selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan berkah-Nya sehingga penulis mendapat bimbingan dan kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta Dengan Pendekatan Konsep Modern Kontemporer dalam meyelesaikan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada : 1. Drs. Sudarno, M. A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Rahmanu Widayat, M. Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa. 3. Drs. IF. B. Sulistyono Sk, MT. arch selaku Dosen Pembimbing I Mata Kuliah Tugas Akhir. 4. Drs. Soepriyatmono, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing II Mata Kuliah Tugas Akhir. 5. Drs. Ken Sunarko, M. Si Selaku ketua Sidang Tugas Akhir. 6. Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir dan sekretaris sidang. 7. Silfia Mona Aryani, ST selaku Dosen Pembimbing Akademik. 8. Bapak Shabirin yang telah membantu mengambilkan gambar kerja di kelas. 9. Keluargaku yang selalu memberikan do’a, dukungan dan kasih sayang untukku.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10. Keluarga besar Wirya Diharja yang selalu memberikan do’a dan dukungan untuk maju dan bersemangat. 11. Om Saryana terimakasih telah memudahkan perizinan untuk survey di Summarecon Marketing Gallery. 12. Sahabatku Fara, Berry, Tychan, Rinta, Gina, Mbak Ngi, Mbak Nga, Cik Yen terimakasih untuk pinjaman komputer, dukungan untuk optimis. 13. Citra, Mas Daddo, Mas Triya terima kasih untuk kiriman file-file yang dibutuhkan dan tambahan ilmu untuk cad, 3dsmax dan photosopnya. Mbak Ina dan Pak herry terima kasih atas bimbingan dan tambahan ilmu mengenai pengetahuan bahan. Seluruh keluarga besar Interni Asia terimakasih atas kepercayaannya dan bimbingannya selama KP. 14. Mas Ole, Mas Leon, Mas Ary, Hafidh, Mas Danang terimakasih telah membantu servis laptop. 15. Mas Chandra terima kasih untuk les 3dsmax dan plot-plotan gambar kerjanya. 16. Teman-teman Interior, Rosa, Titik, Cecep, Nur, Mas Khrisna, Mas Adin, Mas Syukron, Mas Arya, Ginar, Fahmi terimakasih atas bantuan Setting, banner dan maket. Tiada sesuatu apapun yang dapat penulis persembahkan selain do’a semoga Allah SWT memberi imbalan sesuai dengan jasa dan keikhlasan amalnya, Amin. Penulis menyadari Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang dapat membantu sehingga dapat menyempurnakan penyusunan skripsi ini dari pembaca.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Penulis
commit to user viii
Rini Tri Subekti C0806027
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Rini Tri Subekti. C0806027. 2010. Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta dengan pendekatan konsep Modern Kontemporer, Desain Interior, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta. perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini mencakup ruang lingkup fasilitas interior yang terdiri dari : 1. Unit Penerimaan terdiri dari Front Office dan Area Lobby. 2. Unit Pameran terdiri dari area display maket, area display produk, area display brosur dan gallery proyek. 3. Unit Pemasaran terdiri dari Area konsultasi, Area kasir, dan ruang presentasi. 4. Unit Hiburan terdiri dari area lounge. 5. Unit perkantoran terdiri dari Ruang Direktur, Ruang Manajer, Area Projek Desain, Area Projek Pemasaran, area Administrasi, Ruang Rapat dan Desain Interior Library. Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu: 1. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Marketing Office Gallery yang cenderung menonjolkan kesan tata ruang yang dapat mewakili bidang property agar mudah dikenal masyarakat?2. Bagaimana menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung? 3. Bagaimana menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar? 4. Bagaimana mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur agar dapat memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang? Tujuan pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah: 1. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah dikenal oleh masyarakat. 2. Menciptakan visual ModernKontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung. 3. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar. 4. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur. Sasaran yang ingin dicapai dalam Laporan Tugas Akhir ini, yaitu: Kelompok masyarakat menengah ke atas khususnya bagi pasangan suami-Istri, keluarga maupun untuk keperluan investasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara, 2. Observasi, 3. Populasi yang sangat membantu dalam penyelesaian desain ini. Lokasi Penelitian untuk mendukung karya desain dilakukan di beberapa tempat, seperti ; 1. Summarecon Marketing Gallery, 2. Solo Paragon, 3. Display Interior Interni Asia, 4. Marketing Office Rasuna Epicentrum. Dari analisis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan dan perancangan desain interior Marketing Office Gallery merupakan sebuah perkantoran swasta bersifat komersial yang bergerak dibidang marketing property dimana didalamnya terdapat ruang untuk kegiatan pameran dan promosi pengenalan bidang desain interior.
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Rini Tri Subekti. C0806027. 2010. Interior Design Marketing Office Gallery at Surakarta with The Approach Conception Modern Contemporary, Interior Design, The Letters And appearance Arts Faculty, Sebelas Maret Surakarta University. Design and act of planning Interior this Marketing Office Gallery includes interior range space facilities consist of : 1. Acceptation units consist of front office and lobby area. 2. Exhibition units consist of maquet display area, product display area, brochure display area and project gallery. 3. Marketing units consist of consultation area, cashier area, and presentation room. 4. Entertainment units consist of lounge area. 5. Office complex units consist of director room, manager room, project design area, marketing project area, administration area, meeting room and interior design library. Set of the problems will have discussed in this report, that is : 1. How do design and act of planning Interior Marketing Office Gallery incline to show off impression space system can be representative property department in order to easy knew by the society? 2. How do create visual modern contemporary in this act of planning Marketing Office Gallery, so that the interest visitor can be pull? 3. How do create room situation comfortable and can interact with around the world? 4. How do manage room organizing system and circulation system good and arranged in order to obtain separate room be based on each room function? Discussion purpose in this end task are : 1. Create interior plan Marketing Office Gallery can be to show off impression space system representative property department in order to easy knew by the society. 2. Create visual modern contemporary in this act of planning Marketing Office Gallery, so that the interest visitor can be pull. 3. Create room situation comfortable and can interact with around the world. 4. Separate room is based on each room function with manage room organizing system and circulation system good and arranged. The target wish reached in this end report, that is : The middle to the top group society in particular for the husband-wife installed, the family although for investment necessity. The method are used in this examination : 1. Interview, 2. Observation, 3. The population is very help in this design solution. The examination site for support the work design carried out at some place, such as : 1. Summarecon Marketing Gallery. 2. Solo Paragon. 3. Interni Asia’s Interior display. 4. Rasuna Epicentrum Marketing Office. From in the above analyses can pulled a conclusion that the design and act of planning interior design Marketing Office Gallery form a private office complex to have a commercialize character that move in marketing property department where in the depth is found space for exhibition activity and promotion of an introduction interior design department.
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HAL HALAMAN JUDUL………………………………………………………
i
PERSETUJUAN…………………………………………………………...
ii
PENGESAHAN……………………………………………………………
iii
PERNYATAAN……………………………………………………………
iv
MOTTO…………………………………………………………………….
v
PERSEMBAHAN………………………………………………………….
vi
KATA PENGANTAR……………………………………………………..
vii
ABSTRAKSI……………………………………………………………….
ix
ABTRACT…………………………………………………………………. x DAFTAR ISI……….………………………………………………………. xi DAFTAR SKEMA BAGAN……………………………………………….
xiv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….
xv
ABSTRAKSI……………………………………………………………….
xvi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….…………
1
A. PROYEK…………………………………………….…………..
1
B. LATAR BELAKANG MASALAH……………………………
1
C. BATASAN MASALAH…………….……………………...……
2
D. RUMUSAN MASALAH…………..…………………….……….
2
E. TUJUAN…………………………………………………….……
3
F. SASARAN………………………………...………………………
4
G. MANFAAT………………………..……………………………..
4
H. METODE DESAIN……………………………………………...
5
I. SKEMA POLA PIKIR …………………………………………..
11
J. SISTEMATIKA PENULISAN………………….………………
11
BAB II KAJIAN OBYEK……………………………..……………………
13
A. STUDI LITERATUR……………………………...……………
13
1. Tinjauan Umum Marketing (Pemasaran)………………………..
13
2. Tinjauan Umum Office (Kantor).………………………………..
13
3. Tinjauan Umum Gallery…………………………………………. 18
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Tinjauan Umum Kota Surakarta………………………………
19
5. Tinjauan Umum Marketing Office Gallery…… ……………
24
a. Pengertian ruang dan DI MOG ……………………………
24
b. Fungsi DI MOG …………………………………………..
25
c. Kegiatan Pengelolaan……………………………………...
25
d. Pelaku Kegiatan …………………………………………..
26
e. Aktivitas MOG …………………………………………....
27
f. Fasilitas dan besaran ruang secara umum …………………
32
g. Sistem Sirkulasi …………………………………………..
37
h. Furniture ………………………………………………….
43
i. Elemen pembentuk ruang …………………………………
43
j. Warna ……………………………………………………..
53
k. Organisasi ruang …………………………………………
60
l. Interior Sistem ……………………………………………
61
m. Utilitas …………………………………………………..
67
n. Sistem Keamanan ………………………………………..
70
o. Tema Modern- Kontemporer …………………………….
71
B. KAJIAN LAPANGAN………………………………………….
73
1. Summarecon Marketing Galler………………………………...
73
2. Solo Paragon …..………………………………………….. …... 81 3. PT. Interni Tri Lintas Asi………………………………….. …... 87 4. Marketing Office Rasuna epicentrum …………………………...
91
BAB III ANALISIS DI MOG …………….………………………………… 96 A. ANALISIS JUDUL ……………..……………….……………... 96 A.1. Pengertian Judul …………….…………………………….…
96
A.2. Tema Perancangan ………………………………………….. 99 B. PROGRAMING………………………………………………… 100 B.1. Lokasi ………………………………………………………… 100 B.2. Potensi Lingkungan ……………………………...…………… 100 B.3. Status Kelembagaan ……………..…………………………… 102 B.4. Orientasi ……………………………………………………… 102 B.5. Struktur Organisasi …………………………………………… 103
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B.6. Sistem Operasional ………………………...………………… 108 B.7. Program kegiatan …………………………………………… 109 a. Kegiatan Obyek TA ……………………………………….. 109 b. Kegiatan manusia ………………………………………….. 111 B.8. Koleksi benda-benda inventaris ……………………………… 111 B.9. Fasilitas ruang ……………………………………………...… 112 B.10. Besaran ruang ……………………………………….……… 115 B.11. Sistem Organisasi ruang …………………………………… 121 B.12. Sistem Sirkulasi …………………………………….……… 122 B.13. Hubungan Antar ruang …………………………..………… 124 B.14. Zoning dan Grouping ……………………………………… 125 C. KONSEP DESAIN………………………………….…………… 128 1. Ide Dasar Desain………………………………………………. 128 2. Atmosfir Desain………………………………………………. 128 3. Desain Layout ………………………………………………… 129 4. Desain Pembentuk ruang …………………………………….. 129 a. Lantai……………………………………………..………... 129 b. Dinding……………………………………………….…… 130 c. Langit-langit………………………………………….……. 130 5. Desain Interior System…………………………………..……. 131 a. Pencahayaan………………………………………………. 131 b. Penghawaan………………………………………………. 133 c. Akustik……………………………………………………. 134 6. Desain Furniture……………………………………………… 135 7. Desain Elemen Estetis……………………………………….. 136 8. Skema Bahan dan Warna……………………………………. 136 9. Sistem Keamanan …………………………………………… 136 BAB IV KEPUTUSAN DESAIN…………………...…………………….. 138 A. Kesimpulan desain…………………….………………………
138
B. Saran….……………….……………………………………… 140 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Perbandingan Penggunaan Lampu………………………………... Tabel 1.2 : Ikhtisar iluminasi penerangan dalam gedung…………………….. Tabel 2 : Koleksi Benda Inventaris…………………………………………. Tabel 3 : Fasilitas Ruang……………………………………………………. Tabel 4 : Besaran Ruang…………………………………………………….. Tabel 5.1 : Pembentuk Ruang Lantai…………………………………………. Tabel 5.2 : Pembentuk Ruang Dinding……………………………………….. Tabel 5.3 : Pembentuk Ruang Langit-langit…………………………………... Tabel 6.1 : Tabel Pencahayaan………………………………………………… Tabel 6.2 : Tabel Penghawaan.………………………………………………… Tabel 6.3 : Tabel Akustik………………………………………………………
commit to user xiv
63 64 111 112 115 130 130 131 133 134 135
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar.1 Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 3 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Gambar 5.4 Gambar 5.5 Gambar 5.6 Gambar 6.1 Gambar 6.2 Gambar 6.3 Gambar 6.4 Gambar 6.5 Gambar 6.6 Gambar 6.7 Gambar 6.4 Gambar 7.1 Gambar 7.2 Gambar 7.3 Gambar 7.4 Gambar 8 Gambar 9.1 Gambar 9.2
: Peta Kota Solo …………………………………………….… 22 : Besaran dan jarak ergonomik meja resepsionis ……………... 33 : Besaran dan jarak ergonomik Hub. Display ………………… 33 : Besaran dan jarak ergonomik bidang pandang optimal …...… 34 : Besaran dan jarak ergonomik lebar lintasan publik …….…… 35 : Besaran dan jarak ergonomik Hub. Meja tulis dengan credenza 36 : Besaran dan jarak ergonomik aula/hall ……………………… 36 : Bentuk ramp yang direkomendasikan ……………………….. 69 : Tampak depan Summarecon Marketing Gallery …...……….. 74 : Tampak Front Office Summarecon Marketing Gallery..…….. 76 : Tampak Meeting room Summarecon Marketing Gallery ..….. 76 : Tampak Presentation room Summarecon Marketing Gallery .. 77 : Tampak Area Lobby Summarecon Marketing Gallery …..….. 77 : Tampak Area Hall Summarecon Marketing Gallery ….....….. 78 : Tampak Area Cashier Summarecon Marketing Gallery …….. 78 : Display Bedroom Modern-Tropis …...…………………...….. 79 : Display Foyer Modern-Tropis …...……………..………...….. 79 : Tampak Front Office Solo Paragon …...………………....….. 83 : Area Cashier Solo Paragon …...………………….……....….. 84 : Area Receptionist Solo Paragon …...………………....……... 84 : Tampak Area Billingroom Solo Paragon …...…………....….. 85 : Display Bedroom Solo Paragon …...………...…………...….. 85 : Display Kitchenset Solo Paragon …...…………………....….. 86 : Area penyimpanan kain & menjahit…...………………....….. 89 : Area Receptionist …...…………………………………....….. 89 : Display Acessories Curtain & foyer …...…………...…....….. 89 : Display Fabric& diningroom …………………….…...….….. 89 : Display Fabric …………………………………...…...….….. 89 : Display Wallpaper ……………………………….…...….….. 89 : Display Ruang rapat ………………….………….…...….….. 90 : Display Brochure …………………………….….…...….….. 90 : Tampak depan Rasuna Epicentrum ………………….….….. 92 : Area Lobby Rasuna Epicentrum ……………….…….….….. 93 : Area Outdoor Gallery Rasuna Epicentrum ……………...….. 93 : Area makan outdoor Rasuna Epicentrum ……………….….. 94 : Site denah lokasi ……………………………………………. 101 : Bagan Sirkulasi lantai 1 ……………………………….……. 123 : Bagan Sirkulasi lantai 2 ……………………………….……. 123
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 10.1 Gambar 10.2 Gambar 10.3 Gambar 10.4
digilib.uns.ac.id
: Zoning lantai 1 ………………………………..……….……. : Zoning lantai 2 ………………………………..……….……. : Grouping lantai 1 ……………………………..……….……. : Grouping lantai 2 ……………………………………………
commit to user xvi
126 126 127 128
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR SKEMA BAGAN
Skema 1 Skema 2 Skema 3.1 Skema 3.2 Skema 3.3 Skema 3.4 Skema 3.5 Skema 3.6 Skema 3.7 Skema 3.8 Skema 3.9 Skema 3.10 Skema 3.11 Skema 3.12 Skema 4 Skema 5.1 Skema 5.2 Skema 5.3 Skema 6.1 Skema 6.2
: Model Analisis Interaktif …………………………………… 10 : Skema Bagan Pola Pikir DI MOG………………….………. 11 : Aktivitas Dewan Komisaris ………………………………… 27 : Aktivitas Direktur Utama …………………………………... 27 : Aktivitas Manajer Utama ………………………………..…. 28 : Aktivitas Sekretaris ………………………………………… 28 : Aktivitas Bagian Perencana ………………………………… 29 : Aktivitas Devisi Desain …………………………………….. 29 : Aktivitas Devisi Pemasaran ………………………………… 30 : Aktivitas Devisi Proyek …………………………………….. 30 : Aktivitas Devisi Keuangan …………………………………. 31 : Aktivitas Karyawan ………………………………………… 31 : Aktivitas Pengunjung ………………………………………. 32 : Aktivitas Barang ……………………………………………. 32 : Struktur Organisasi MOG …………………………………... 103 : Organisasi ruang Publik …………………………………….. 122 : Analisa Organisasi ruang penunjang ……………………….. 122 : Pola kegiatan pimpinan …………………………………….. 122 : Hubungan Antar Ruang Lantai 1 …………………………... 124 : Hubungan Antar Ruang Lantai 2 …………………………... 124
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN GAMBAR SKEMA POLA PIKIR LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DIMENTION PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DIMENTION PLAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DENAH ASLI LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DENAH ASLI LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR DENAH PERUBAHAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR DENAH PERUBAHAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR DENAH INTERIOR LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR DENAH INTERIOR LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR FLOOR PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR FLOOR PLAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR REFLECTED CEILING PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR REFLECTED CEILING PLAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI PEMASANGAN PINTUKACA LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI TANGGA LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI CEILING KACA LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI CEILING GYPSUM LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN A-A’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN B-B’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN C-C’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN D-D’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN E-E’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN F-F’ LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE A LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE B LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE C LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE D LAMPIRAN GAMBAR DAFTAR FURNITURE LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF ARSITEKTUR SITE ASLI LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA RESEPTIONIST LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF SELASAR ATM LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA DISPLAY MAKET LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA OFFICE LAMPIRAN GAMBAR AKSONOMETRI LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR AKSONOMETRI LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR AKSONOMETRI GABUNGAN LAMPIRAN GAMBAR FOTO MAKET
commit to user xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. PROYEK Merencana dan merancang desain interior Marketing Office Gallery di Surakarta. B. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap orang memerlukan pemenuhan akan kebutuhan hidupnya yang digolongkan dalam kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan pokok yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dan sifatnya wajib untuk dipenuhi meliputi kebutuhan akan papan, sandang dan pangan. Kebutuhan akan papan lambat laun tidak hanya menjadi sebuah wadah untuk tinggal dan berteduh saja namun juga menjadi jati diri (identity) dari penggunanya untuk mengatakan kelas (class,status). Di dalam masyarakat Jawa khususnya masyarakat Surakarta dalam proses pengerjaan suatu bangunan hanya mengandalkan jasa tukang yang terkadang terjadi pembengkakan biaya yang tidak terorganisasi dengan benar dan belum begitu mengenal peran penting desainer interior dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan bangunan. Berdasarkan rencana umum tata ruang kotamadya dati II Surakarta pada tahun 1993 sampai dengan tahun 2013 akan memfokuskan kegiatan yang mengacu pada pengembangan fungsi-fungsi kotamadya Surakarta pada tahun 2013 yakni dengan penyediaan areal pusat pariwisata, pusat pengembangan kebudayaan, olahraga, relokasi industri, perluasan dan pembangunan pendidikan, pusat perdagangan, pusat perkantoran dan areal lingkungan perumahan. Kota Surakarta yang sudah berkembang menjadi kota besar dan mapan juga memerlukan fasilitas untuk kegiatan khusus yang berskala kota, terutama fasilitas yang merupakan penjabaran dari TRI KRIDA UTAMA, komersial, perkantoran, pendidikan, fasilitas sosial, hankam, industri dan perumahan yang berskala kota. (RUTRK kota Surakarta. BAPPEDA : II.12) Untuk mendukung program pemerintah tersebut dan memajukan kota Surakarta dengan pengenalan bidang desain interior, dibutuhkan suatu wadah
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
yang dapat menampung semua kebutuhan perencanaan dan perancangan bangunan yang berskala kota. Hal ini bertujuan supaya masyarakat dapat mengenal peran penting desain interior dan memudahkan pemilihan produkproduk interior yang memiliki fasilitas unggul yang dapat disesuaikan dengan budget pembangunan. C. BATASAN MASALAH Dalam perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini dibatasi pada ruang lingkup kegiatan Marketing Office khususnya pada devisi desain interior dan marketing. Adapun perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini mencakup ruang lingkup fasilitas interior yang terdiri dari : 1) Unit Penerimaan : terdiri dari Front Office dan Lobby. 2) Unit Pameran
: terdiri dari Area display maket, Area display produk, Area display brosur dan Gallery proyek.
3) Unit Pemasaran
: terdiri dari Area Konsultasi, Area Transaksi, dan Ruang Presentasi.
4) Unit Hiburan
: terdiri dari Area Lounge.
5) Unit Perkantoran : terdiri dari Ruang Direktur, Ruang Manajer, Area Projek Desain, Area Projek Pemasaran, Area Administrasi, Ruang Rapat dan Desain Interior Library. Perencanaan dan perancangan desain Interior Marketing Office Gallery dibatasi dengan pemakaian luas bangunan + 1500 m2. D. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka dapat diajukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
a. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Marketing Office Gallery yang cenderung menonjolkan kesan tata ruang yang dapat mewakili bidang property agar mudah dikenal masyarakat? b. Bagaimana menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung? c. Bagaimana menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar? d. Bagaimana mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur agar dapat memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang? E. TUJUAN Berkaitan dengan latar belakang dan batasan masalah yang telah dirumuskan di atas maka perancangan dan perencanaan Marketing Office Gallery ini bertujuan untuk : a. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah dikenal oleh masyarakat. b. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung. c. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar. d. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
F. SASARAN Dalam perencanaan dan perancangan Marketing Office Gallery ini memuat beberapa sasaran, antara lain: a. Manusia Kelompok masyarakat menengah ke atas khususnya bagi pasangan suami-Istri, keluarga maupun untuk keperluan investasi. Mayoritas pengunjung terdiri dari kaum dewasa dimana golongan ini telah mengenal kebutuhan akan papan dan karya desain interior. b. Rancangan property Rancangan Property ini meliputi gambar kerja dari berbagai sudut pandangan yang biasanya dikemas dalam bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi dengan disertai oleh display maket (miniatur tiruan bangunan dengan skala tertentu) yang dipamerkan pada area Hall. c. Suasana Suasana merupakan salah satu unsur yang penting karena dapat menjadi daya tarik pengunjung untuk datang ke suatu tempat. Suasana yang ingin ditampilkan adalah sebuah perancangan interior yang membawa suasana diluar ruangan menjadi sesuatu yang terbingkai di dalam ruangan dan begitu pula sebaliknya. G. MANFAAT Dalam perencanaan dan perancangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna terutama bagi pihak-pihak sebagai berikut : a. Bagi Pengunjung/Masyarakat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
Mendapatkan pengetahuan mengenai perencanaan dan perancangan desain interior dan solusi desain dengan budget yang sesuai dengan kebutuhan. b. Bagi Marketing Office Gallery Mendapatkan investor-investor yang baru tanpa perlu mencari dan dapat memberikan penjelasan mengenai bidang interior serta pentingnya menggunakan jasa interior dalam membuat rancangan tempat tinggalnya. c. Bagi Dunia Akademik Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai segi penataan interior dalam mewujudkan suatu kenyamanan, kelancaran dan keamanan serta mendapatkan space untuk berlomba menciptakan karya-karya yang baru agar dapat dipamerkan pada konsumen secara langsung. d. Bagi Penulis Mampu merancang sebuah kantor pemasaran yang memiliki gallery dan fasilitas penunjang didalamnya yang mampu memenuhi unsur estetika, tehnik, fungsi dan tingkat ergonomik serta akustik ruang. H. METODE DESAIN 1. Lokasi Penelitian Untuk memperoleh keakuratan data, perlu dilakukan survey penelitian yang dilaksanakan pada beberapa Marketing Office Gallery dan display show unit serta display produk-produk interior yang menunjang aktivitas dalam desain ini. Dalam penelitian ini telah ditentukan beberapa tempat sebagai lokasi penelitian, yaitu: a. Summarecon Marketing Gallery b. Solo Paragon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
c. Display Interior Interni Asia d. Marketing Office Rasuna Epicentrum 2. Bentuk Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diajukan, dalam penelitian tersebut peneliti lebih menekankan pada proses dan makna serta pengungkapan informasi yang kualitatif dan tidak menekankan pada bentuk data berupa angka maka digunakan bentuk penelitian deskripsi kualitatif, yaitu “Penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa katakata yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati”.(Bedgan dan John dalam Moleong, 1995: 3) “Bahwa deskripsi mempersyaratkan suatu usaha dengan kesibukan pikir untuk merumuskan objeknya yang sedang dipelajari”. (H.B. Sutopo, 2002 : 74) 3. Sumber Data Sumber data yang diperlukan dalam perancangan ini sebagai acuan desain, Adapun sumber data yang diperlukan sebagai berikut: a. Informan Dengan bertanya langsung kepada yang bersangkutan (perwakilan dari instansi/staff karyawan) b. Jadwal/ susunan kegiatan-kegiatan yang terjadi pada tempat tersebut. c. Tempat dan peristiwa yang ada pada lokasi penelitian tersebut. d. Foto-foto hasil survai dan buku-buku referensi serta bahan-bahan dari internet yang menunjang dalam perancangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
4. Tehnik Pengumpulan Data Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif, maka sumber data diperoleh melalui tehnik : a. Observasi ”Metode Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena yang diselidiki”. (Sutrisno Hadi, 1992:136). ”Pada observasi yang dilakukan dengan mendatangi lokasi. Peneliti ingin mengamati dan mencatat hal yang berlangsung menurut apa adanya (kondisi aslinya), maka ia sebaiknya jangan berbuat apapun atau membuat catatan dalam jangka waktu tertentu”. (H. B. Sutopo, 2002 : 65-66). Mengadakan pengamatan secara langsung tentang berbagai hal yang ada kaitannya dengan obyek penelitian. Observasi dalam penelitian kualitatif sering disebut sebagai observasi berperan pasif. Observasi ini dilakukan secara formal dan informal untuk mengamati berbagai kegiatan di lokasi penelitian yang sesuai dengan daftar masalah. Observasi ini juga menggunakan alat Bantu observasi seperti alat pencatat, kamera serta alat pendukung lainnya. b. Wawancara ”Interview adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan data tentang permasalahan yang sedang diteliti secara langsung dengan dialog yang dilakukan
oleh
pewawancara
untuk
memperoleh
informasi
dari
terwawancara”. (Arikunto, 1998 : 126). Wawancara ini bersifat open ended dan mendalam yang dilakukan secara informal, wawancara ini dilakukan pada waktu dan konteks yang tepat, Metode ini untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
memperoleh data atau hal yang sifatnya tidak terungkap secara fisik. (Sutrisno Hadi, 1985: 31). Wawancara ini dilakukan dengan struktur yang lentur tetapi dengan “pertanyaan yang semakin memfokus sehingga informasi yang dikumpulkan cukup mendalam”.(H.B.Sutopo,1989: 31) c. Kontek Analisa ( Analisa Dokumen ) Tehnik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen dan arsip yang terdapat pada lokasi penelitian. d. Metode Dokumentasi ”Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger”. (Arikunto, 1998: 159). Metode ini peniliti terapkan untuk memperoleh informasi mengenai teknik produksi dari awal sampai akhir produksi dengan ikut serta dalam proses produksi dan menggunakan alat untuk mendokumentasikan keadaan lokasi untuk menunjukkan keadaan nyata lokasinya. 5. Tehnik Cuplikan Dalam penelitian kualitatif, teknik cuplikan yang digunakan bukanlah cuplikan statistik atau yang biasa dikenal sebagai ”probability sampling” yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif cenderung menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan, keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan lain-lainnya. Oleh karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat ”purposive sampling”, atau lebih tepat disebut cuplikan ”criterion-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
based selection”. Dengan hal ini peneliti akan memilih informan yang dianggap paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Cuplikan semacam ini cenderung sebagai ”internal sampling” yang memberi kesempatan bahwa keputusan dapat diambil begitu peneliti mempunyai suatu pikiran umum yang muncul mengenai apa yang sedang dipelajari, dengan siapa akan berbicara, kapan perlu melakukan observasi yang tepat (time sampling), dan juga berapa jumlah serta macam dokumen yang perlu ditelaah. Karena berbagai alasan maka tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau diramalkan atau dikendalikan dapat diteliti. ”Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti dengan menggunakan cara-cara tertentu” (Arikunto, 2002: 109). Selain itu, sampel juga dapat diartikan ”sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu”(Sudjana, 1996: 161). 6. Validitas Data Guna menjamin validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini maka penelitian kualitatif ini menggunakan trianggulasi data dan trianggulasi teori, dimana diharapkan dengan cara ini bisa menguju lebih dalam tentang berbagai sumber data dan perspektif teori yang ada dan diperoleh saat melakukan penelitian ini. 7. Analisa Data Dalam penelitian ini analisa data ysng digunakan adalah dengan model analisa interaktif. Semua dilakukan dalam bentuk interaksi pada tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
verivikasi. Aktivitas tersebut dilakukan dengan cara interaksi baik antar komponennya atau dengan proses pengumpulan data sehingga membentuk sebuah siklus, dimana peneliti bergerak sesuai dengan urutannya sehingga data yang diperoleh tetap atau hanya bergerak pada ketiga komponen yang dianalisis, sesudah pengumpulan data bergerak maka peneliti bergerak pada tiga komponen tadi dengan menggunakan waktu yang masih tersisa (H. B. Sutopo, 2002 : 91). Gambar skema proses analisis interaktif: Pengumpulan data Reduksi data
Sajian data
Penarikan simpulan/verifikasi Skema Bagan 1: Model Analisis Interaktif ( Sumber : Metodologi Penelitian Kualitatif, H.B. Sutopo, 2002 : 96 )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
I. SKEMA POLA PIKIR
Skema 2 : Skema Bagan Pola Pikir Desain Interior Marketing Office Gallery.
(Sumber : analisa penulis 2010)
J. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan dalam Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta ini adalah : TAHAP I
PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah , batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, sasaran perancangan, manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
TAHAP II
KAJIAN TEORI dan STUDI LAPANGAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
Kajian Teori berisi tentang uraian tentang prinsip teori/ kajian teoritis mengenai proyek Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta yang meliputi pembahasan teori tentang kantor pemasaran dan gallery secara umum yang mencakup di dalamnya pengertian, klasifikasi, pengertian besaran ruang, jenis ruang, pola organisasi ruang, komponen pembentuk ruang, sistem interior, serta pertimbangan desain. Studi Lapangan berisi tentang hasil observasi di lapangan, sebagai dasar atau acuan untuk mangkaji desain yang sesuai untuk sebuah public space yang akan didesain. Segala keadaan yang berada di lapangan memberi gambaran mengenai kondisi yang diharapkan sesuai kebutuhan penggunanya. Data observasi yang diperoleh dari lapangan mampu menjadi masukan dalam perencanaan maupun sebagai bahan pembanding dan pengayakan bagi proses analisa dari konsep Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta. TAHAP III
ANALISA DESAIN Berisi analisa perencanaan dan perancangan yang diperoleh dari kajian teoritis dan hasil observasi lapangan yang merupakan dasar konsep perencanaan dan perancangan. Disini diuraikan tentang ide/gagasan yang melatarbelakangi terciptanya perancangan desain interior.
TAHAP IV
KESIMPULAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa data , evaluasi konsep perencanaan dan perancangan serta keputusan desain dari konsep perencanaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN OBYEK TA A. STUDI LITERATUR 1. Tinjauan Umum Marketing (Pemasaran) Pemasaran (Marketing) adalah a. Suatu bentuk kegiatan yang menawarkan produk atau jasa tertentu agar dapat menarik minat beli untuk khalayak umum. (Encarta Encyclopedia) b. Segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. (Fajar Laksana. 2008. Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu.) c. “is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others”. Pemasaran yaitu suatu proses social yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. (Kotler Philip. 1995. Marketing management, Analisis Planning, Implementation and control, Prentice Hall). 2. Tinjauan Umum Office (Kantor) Kantor adalah a. Setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha (pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun tempat itu diberikan. (Drs. Moekijat, 1989 : 16).
commit to user 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
b. An office is generally a room or other area in which people work, but may also denote a position within an organization with specific duties attached to it. (see officer, office-holder, official) (www. en. Wikipedia. org) Biasanya terdapat suatu ruang atau area lain dimana tempat orang-orang bekerja, tetapi boleh juga menandakan suatu posisi di dalam suatu organisasi dengan ‘spesifik’ tugas-tugas berkaitan dengan itu (misalnya : petugas, office-holder, pejabat). (www. en. Wikipedia. org) c. Berasal dari bahasa Belanda Kantoor adalah sebutan untuk tempat dimana suatu perniagaan atau perusahaan dijalankan sehari-hari. (www. en. Wikipedia. org) d. balai, gedung, rumah, ruang tempat tulis-menulis atau mengurus sesuatu pekerjaan, perusahaan dan sebagainya. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta : Balai Pustaka, 2001.) e. sebuah tempat yang biasanya digunakan untuk melaksanakan pekerjaan atau tata usaha ( pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis ) dengan nama apapun tempat itu diberikan. ( Drs. Moekijat, 1989 : 16) Dalam Perancangan Solo Marketing Gallery tidak lepas dari keterkaitan sebuah konteks mengenai ’Kantor’. Bagi masyarakat kita istilah kantor bukan merupakan sesuatu hal yang asing untuk diperdengarkan akan tetapi merupakan istilah yang sudah ladzim dimengerti, terutama seorang karyawan yang umumnya bekerja di kantor. Dalam administrasi kantor disebutkan; kantor adalah setiap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha (pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun tempat itu diberikan. (Drs. Moekijat, 1989:16) 1) Pengertian kantor ditinjau dari dua segi yaitu : a) Dari segi fisik Yaitu kantor dalam arti sempit, kantor dalam bentuk luarnya atau gedungnya, sehingga bersifat statis, kantor merupakan suatu tempat melaksanakan suatu kegiatan tata usaha atau kegiatan yang bersifat tulis menulis. Disini diberitahukan bahwa kantor adalah keseluruhan gedung dengan ruang, ruang kerjanya menjadi tempat pelaksanaan kegiatan tata usaha dan kegiatan-kegiatan manajemen maupun berbagai tugas resmi lainnya dari pimpinan suatu organisasi. (Dr. Ig. Wursanto,1987:24) b) Dari segi aktifitas/kegiatan Dalam hal ini mempunyai sifat dinamis, dalam arti didalamnya ada pembagian tugas/pekerjaan yang merupakan salah satu asas dalam organisasi, sehingga pengertian kantor adalah pusat pengolahan keterangan-keterangan, tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor. Tempat menyelesaikan pekerjaan tata usaha. (Dr. Ig. Wursanto, 1987:24) Di sini dapat diambil kesimpulan bahwa kantor adalah keseluruhan gedung dalam ruang kerjanya yang menjadi tempat bagi aktifitas pelaksanaan pekerjaan tata usaha dan kegiatan-kegiatan manajemen maupun berbagai tugas resmi lainnya dari pimpinan suatu organisasi dengan melakukan pengolahan keterangan-keterangan dan tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
segala sesuatu guna kepentingan kantor dan tempat pegawai menyelesaikan pekerjaan tata usaha. 2) Fungsi Kantor Untuk memenuhi konsep pengelolaan ruang kantor, maka perlu mengingat kembali fungsi kantor yaitu sebagai proses informasi. Dalam kantor, informasi mengalir seperti aliran bahan baku menjadi barang jadi di sebuah pabrik. Dalam aliran tersebut perlu diketahui rute transportasinya, dimana waktu adalah pertimbangan yang paling utama. Bagaimana ruang itu dirancang dan digunakan akan mempengaruhi sifat, efisiensi dan produktifitas para pekerja. (Slamet Soesanto.SE, 1995:55) Hampir semua pegawai dalam kegiatan perekonomian yang maju bekerja dalam ruang-ruang perkantoran. Pekerjaan perkantoran yang paling utama adalah kegiatan penanganan informasi dan kegiatan pembuatan maupun pengambilan keputusan berdasarkan informasi tersebut. 3) Kegiatan kantor Organisasi perkantoran sebagai suatu sistem kerjasama dimana kelompokkelompok bagian kerja saling berhubungan. Hubungan-hubungan ini harus diatur sedemikian rupa dalam mencapai tujuan organisasi. George Terry dalam bukunya ”Office Management and Control” yang oleh The Liang Gie merumuskan pengertian itu sebagai berikut : Pekerjaan perkantoran meliputi penyampaian keterangan secara lisan dan pembuatan warkat-warkat tertulis dan laporan-laporan sebagai ciri untuk meringkas banyak hal dengan cepat guna menyediakan suatu landasan fakta bagi tindakan control dari pimpinan. (The Liang Gie, 1964:23)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
Berdasarkan keterangan di atas, hubungan-hubungan aktifitas kantor hendaknya benar-benar direncanakan, selanjutnya segenap bentuk hubungan yang terjadi dipolakan menjadi saluran yang jelas, pasti dan diketahui. 4) Manajemen ruang kantor Manajemen ruang kantor melibatkan bentuk fisik dari suatu kantor, khususnya desain kantor itu sendiri, kebutuhan organisasi termasuk lokasi departemen, fasilitas-fasilitas khusus seperti ruang komputer, kebutuhan kantor eksekutif, bentuk kerja, jumlah karyawan sekarang dan perkiraan dimasa datang, termasuk perabot dan peralatan yang diperlukan. (Slamet Soesanto. SE, 1995:57) Dalam Prinsip-prinsip ruang kantor ditekankan pada tata letak sebagai faktor utama untuk mendapatkan efisiensi ruang. Berikut ini adalah pedoman penyusunan tata letak ruang kantor menurut Slamet Soesanto. SE agar efisiensi kerja dapat tercapai : − Menjamin
terselenggaranya komunikasi dan transportasi yang
mengalir secara garis lurus bukannya saling menyilang. − Sebaiknya ruangan tidak dibagi lagi menjadi ruanngan kecil, melainkan dibiarkan dalam ruangan lebar yang terbuka sifatnya. Pengarahan dan pengendalian lebih mudah dipelihara, komunikasi antar
masing-masing
kemungkinan
dalam
karyawan pertukaran
bisa udara
bersifat
langsung
maupun
dalam
dan hal
penerangannya. − Dinding penyekat hendaknya yang dapat dipindah-pindahkan. Untuk ruang-ruang yang bersifat lebih pribadi, sebaiknya tidak menggunakan dinding permanen sebagai penyekat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
− Ruangan hendaknya dibuat agar sehemat mungkin tanpa mengekang tempat-tempat kerja individual. − Bagian yang memerlukan kontak langsung dengan konsumen (Bagian pembelian, penjualan, personalia) harus ditempatkan disuatu ruangan yang memudahkan hubungan dengan konsumen atau masyarakat. Sedangkan ruang-ruang yang membutuhkan terjaganya rahasia perusahaan (akutansi, pemrograman, riset dan pengembangan) harus dipindahkan dari jangkauan orang-orang yang tidak berkepentingan. − Alokasi ruang didasarkan pada aliran-aliran tugas utama yang berfungsi disekitar penyimpanan dokumen seperti pesanan pembelian, faktur penjualan untuk bagian-bagian yang membutuhkan komunikasi dengan departemen lain harus diletakkan berdekatan satu dengan yang lainnya. − Harus direncanakan peningkatan volume kerja, pedoman yang bisa dipakai untuk meramal ini adalah dengan membandingkan kenaikan rata-rata. Volume kerja di atas kenaikan tiap tahunnya. 3. Tinjauan Umum Gallery Gallery adalah a. Serambi, aula. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta Balai Pustaka, 2001) b. Place for art exhibitions maksudnya sebuah tempat dimana kegiatan dan karya kesenian dipamerkan. terkadang difungsikan sebagai tempat yang menjual hasilhasil karya seni.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
c. enclosed walkway maksudnya
sebuah
coridor,
hall,
atau
ruangan
tertutup
yang
diperuntukkan bagi pengunjung didalam sebuah bangunan. d. Long narrow room maksudnya sebuah ruangan khusus yang disediakan untuk tujuan tertentu yang lebih signifikan. e. Part of Theater maksudnya area duduk yang tertata mengelilingi lantai utama dari auditorium. (Encarta Encyclopedia). 4. Tinjauan Umum Kota Surakarta a. Sejarah Perkembangan Kota Kota Solo yang juga salah satu merupakan kota besar di Jawa Tengah. Yang mana berdekatan dengan kota - kota Semarang, Jogjakarta, Madiun dan Surabaya. Dengan berbagai potensi di segala bidang pada kota solo khususnya budaya dan posisi geografis yang strategis serta memiliki fasilitas - fasilitas kota yang banyak, serta jajanan khas kota solo berikut dengan menu kuliner nya yang beragam, adalah merupakan salah satu daya pikat masyarakat luar untuk datang berkunjung ke Kota Solo. Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa, baik berwisata belanja, wisata ilmiah, wisata budaya dan spiritual maupun wisata malam hari. Kota Surakarta didirikan pada tahun 1745, ditandai dengan dimulai pembangunan Keraton Mataram sebagai ganti keraton di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
Kartasura yang hancur akibat pemberontakan orang-orang Tionghoa melawan kekuasaan Pakubuwono (PB) II yang bertakhta di Kartasura pada tahun 1742. Pemberontakan ini bahkan mengakibatkan PB II menyingkir ke Ponorogo. Dengan bantuan VOC, pemberontakan dapat ditumpas dan Kartasura direbut kembali, tapi keraton sudah hancur dan dianggap "tercemar". Sunan Pakubuwana II lalu memerintahkan Tumenggung Honggowongso dan Tumenggung Mangkuyudo serta komandan pasukan Belanda J.A.B. van Hohendorff untuk mencari lokasi Ibukota Kerajaan Mataram Islam yang baru. Maka dibangunlah keraton baru di Surakarta (menurut pihak tertentu, nama asli adalah "Salakarta"), 20 km ke arah tenggara dari Kartasura, pada 1745, di desa Sala di tepi Bengawan Solo. Pembangunan kraton baru ini menurut catatan menggunakan bahan kayu jati dari kawasan hutan di dekat Wonogiri (Alas Kethu) dan kayunya dihanyutkan melalui sungai. Berlakunya Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) menyebabkan Surakarta menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta, dengan rajanya PB III. Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan Kasultanan Yogyakarta, dengan rajanya Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono (HB) I). Keraton dan kota Yogyakarta mulai dibangun pada 1755, dengan pola tata kota yang sama dengan Surakarta yang lebih dulu dibangun. Perjanjian Salatiga 1757 memperluas wilayah kota Solo, dengan diberikannya wilayah sebelah utara keraton kepada pihak Pangeran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
Sambernyawa (Mangkunagara I). Sejak saat itu, Solo merupakan kota dengan dua sistem administrasi, yang berlaku hingga 1946, pada masa Perang Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Saat ini kota Surakarta berkembang menjadi kota besar yang mempunyai fungsi ganda, yakni sebagai pusat administrasi tingkat regional, kota industri, kota perdagangan, pariwisata, budaya dan olahraga. Perkembangan fisik dan kegiatannya telah melampaui batas wilayah administrasi Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta yang merupakan cikal bakal dan inti pertumbuhan kota Surakarta sekarang. b. Keadaan Geografis Surakarta (juga disebut Solo atau Sala) merupakan kota peringkat kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Secara Astronomis Kota Solo terletak diantara 110° 46’ - 110° 51’ Bujur Timur dan antara 7° 31’- 7° 35’ Lintang Selatan. Secara geografis Kota Solo terletak diantara dua buah gunung yaitu Gunung Lawu dan Gunung Merapi, dan berada ditepi sungai Bengawan Solo.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
Gambar . 1 Peta Kota Solo (Sumber : www.surakarta.go.id)
Wilayah administratif Kota Solo terletak di tengah wilayah eks Karesidenan Surakarta, dengan batas wilayah: sebelah utara berbatasan dengan
Kabupaten
Boyolali,
sebelah
timur
berbatasan
dengan
Kabupaten Karanganyar, sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo. Transportasi Kota Surakarta terletak di pertemuan antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur utara dan jalur selatan Jawa juga terhubung di kota ini.
c. Sosial dan Budaya Berdasarkan Monografi kelurahan jumlah penduduk tahun 2003 sebanyak 555.395 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki 273.516 jiwa dan perempuan 281.879 jiwa. Penduduk berusia produktif sebanyak 336.354
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
jiwa dan yang berusia tidak produktif sebanyak139.148 jiwa. Jumlah dan struktur penduduk seperti itu menunjukkan potensipangsa pasar dan deferensiasi pasar yang cukup besar. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan yang seimbang dan lebih dari 75% penduduk berusia produktif, Kota Surakarta memiliki sumber daya manusia yang potensial untuk menangani berbagai sektor. Bahasa daerah yang digunakan di Surakarta adalah bahasa Jawa dialek Surakarta. Dialek ini berbeda sedikit dengan dialek-dialek Jawa yang digunakan di kota-kota lain seperti di Semarang maupun Surabaya. Perbedaannya berupa kosakata yang digunakan, ngoko(kasar), krama(halus)nya, dan intonasinya. Bahasa Jawa dari Surakarta digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional (dan internasional, seperti di Suriname). Di Solo, juga terdapat salah satu sistem religi dan kepercayaan
kejawen
memang
mengajarkan
agar
seseorang
membiasakan laku spiritual seperti laku prihatin berjaga malam (Jawa: lek-lekan). Dengan kebiasaan melakukan ritual lek-lekan, orang Jawa meyakini sebagai sarana komunikasi transendental seorang makhluk (jagad alit) dengan sang kholiq (jagad ageng) guna mencari keharmonisan dan keselarasan hidup.
d. Sosio Kependudukan Beberapa ciri, karakteristik dan sifat penduduk Surakarta pada umumnya dapat diidentifikasikan dan patut dipertimbangkan dalam perencanaan, antara lain adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
- Sebagian besar dipengaruhi oleh kebudaayaan dan kepercayaan Jawa tradisional dan hanya sebagian kecil saja yang masih menganut paham feodalis. - Mempunyai jiwa seni dan dunia usaha. - Senang makan, berekreasi. - Pelan, tapi punya tujuan, bergerak maju dan pasti. - Bertatakrama etis jawa yang masih kental. e. Perekonomian Kota Kegiatan
perekonomian
Kotamadya
Surakarta,
berdasar
perkembangan PDRB nya didominasi oleh sektor pemerintahan, perdagangan, jasa dan industri. Sektor perbankan, walaupun belum memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB, perkembangannya mengalami kemajuan yang pesat dan hal ini sejalan dengan perkembangan sektor perdagangan. Walaupun demikian, masalah penyediaan lapangan kerja masih merupakan tantangan bagi pemerintah daerah setempat. Sektor industri, nampaknya berkembang terbatas pada industri kecil dan kerajinan, karena industri besar sudah mulai berelokasi ke daerah pinggiran (tidak termasuk wilayah kotamadya). Di samping sektor ekonomi formal, sektor ekonomi informal mulai mendapat perhatian dari pemerintah, dengan menyediakan berbagai fasilitas seperti permodalan, bimbingan dan fasilitas niaga. 5. Tinjauan Umum Marketing Office Gallery a. Pengertian Ruang dan Desain Interior Marketing Office Gallery
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
Desain Interior Marketing Office Gallery ini merupakan sebuah perkantoran yang bergerak di bidang marketing property dan menyediakan area pamer dan area promosi serta memfasilitasi pengunjung dengan fasilitas hiburan. Marketing Office Gallery menawarkan kemudahan kepada konsumen untuk bertransaksi secara langsung maupun tidak langsung dan untuk lebih mengenal bidang property yang masih tabu dikalangan masyarakat Surakarta dan sekitarnya. b. Fungsi Desain Interior Marketing Office Gallery Perancangan dan perencanaan Marketing Gallery ini bertujuan sebagai suatu tempat yang menyediakan media pemasaran property yang memudahkan masyarakat untuk ikut serta berinvestasi serta bertujuan untuk memperkenalkan peran penting bidang desain interior kepada masyarakat Surakarta. Sehingga hal ini menjadikan perkembangan kota Surakarta menjadi kota yang modern tetapi di dalamnya terdapat kebudayaan-kebudayaan
masa
lampau
yang
masih
dilestarikan
keberadaannya untuk menjadikan Surakarta sebagai pusat pariwisata internasional dapat dengan mudah terwujud. c. Kegiatan Pengelolaan Kegiatan pengelolaan dalam Marketing Office Gallery, meliputi : a. Administrasi
umum,
yaitu
kegiatan
yang
menyangkut
administrasi secara umum. b. Operasional, yaitu koordinasi antara pengunjung, koordinator, dan pengelola.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
c. Service dan maintenance, koordinasi teknis dan pelayanan dalam bangunan. d. Pelaku Kegiatan Pengunjung Marketing Office Gallery dapat digolongkan menjadi beberapa rentan usia yang terdiri dari : 1) Dewasa (Usia 20 – 49 tahun) Usia dewasa dapat membedakan antara kesenangan, hoby, pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang lain sehubungan dengan aktivitas yang dilakukan. Rentan usia kerja yang salah satunya terdiri dari eksekutif muda atau pengantin baru dimana mereka membutuhkan papan baru untuk tempat tinggal dan merupakan sasaran utama Marketing Office Gallery untuk menawarkan produk-produk interior serta target investasi property. 2) Orang Tua (50 tahun keatas) Usia ini mempunyai kecenderungan memisahkan diri dengan lingkungan dan lebih memfokuskan persiapankan diri untuk beristirahat dari rutinitas kerja. Rentan Usia ini merupakan target investasi yang telah matang dimana mereka berpikiran untuk mempersiapkan hari tua dengan baik tanpa harus bekerja keras dengan ikut melakukan investasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
e. Aktivitas Marketing Office Gallery 1) Aktifitas Dewan Komisaris Datang
Pulang
Ruang Meeting
Melihat Koleksi Gallery.
Aktivitas : - mengecek kinerja karyawan. - Rapat kemajuan perusahaan. - Mendapatkan informasi mengenai perkembangan proyek yang sedang dikerjakan.
Skema 3.1 : Aktviitas Dewan Komisaris
(Sumber : analisa penulis 2010)
2) Aktivitas Direktur Utama Datang
Ruang Kerja
Ruang Meeting
Istirahat
Pulang
Aktivitas : - Mengecek kinerja karyawan. - Mengecek Laporan dari manajer utama. - Menandatangani surat-surat penting. - Rapat kemajuan perusahaan dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris. - Menyeleksi beberapa ide gagasan proyek. - Mengatur kerjasama dengan beberapa instansi terkait.
Melihat-lihat Gallery Skema 3.2 : Aktviitas Direktur Utama
(Sumber : analisa penulis 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
3) Aktivitas Manajer Utama Ruang Kerja
Datang
Ruang Meeting Istirahat
Aktivitas : - Mengecek kinerja karyawan. - Mengecek Laporan dari kepala bagian perencanaan. - Rapat kemajuan perusahaan dan bertanggung jawab kepada direktur utama. - Terjun Langsung untuk mengecek keadaan proyek di lapangan.
Mengecek kondisi proyek di lapangan
Pulang
Skema 3.3 : Aktviitas Manajer Utama
(Sumber : analisa penulis 2010)
4) Aktivitas Sekretaris Datang
Ruang Kerja Ruang Direktur /Manager Utama Istirahat
Pulang
Aktivitas : - Mengatur jadwal aktivitas Direktur Utama&Manajer Utama - Melengkapi dan menyalin laporan dari beberapa devisi. - Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan direktur utama/manajer utama. - Menghubungkan klien dengan direktur utama/manajer utama.
Ruang Kerja
Skema 3.4 : Aktviitas Sekretaris
(Sumber : analisa penulis 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
5) Aktivitas Bagian Perencanaan Datang
Ruang Kerja Ruang Meeting Istirahat
Aktivitas : - Mengecek kinerja devisi desain, pemasaran, proyek dan keuangan. - Membuat laporan untuk diserahkan kepada manajer utama - Rapat perkembangan proyek - Terjun Langsung untuk mengecek keadaan proyek di lapangan. - Mengarahkan susunan display gallery
Mengarahkan susunan display gallery
Pulang
Mengecek kondisi proyek di lapangan Skema 3.5 : Aktviitas Bagian Perencanaan
(Sumber : analisa penulis 2010)
6) Aktivitas Devisi Desain Datang
Ruang Kerja Ruang Meeting
-
Istirahat Mengarahkan susunan display gallery
Pulang
Mengarahkan kondisi proyek di lapangan
commit to user
-
Aktivitas : Membuat gambar kerja dan maket proyek. Mengkoordinir dan bekerjasama dengan tukang di lapangan. Rapat membahas dan mendiskusikan alternativ desain Terjun Langsung untuk mengarahkan masalahmasalah proyek di lapangan. Mengarahkan susunan display gallery. Membuat desain-desain baru untuk diajukan ke direktur utama dan bagian perencanaan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Skema 3.6 : Aktviitas Devisi Desain
(Sumber : analisa penulis 2010)
7) Aktivitas Devisi Pemasaran Datang
Ruang Kerja Ruang Meeting Istirahat Mengarahkan& Melayani Pengunjung
Pulang
Menyelenggarak an acara kegiatan pemasaran
Aktivitas : - Berinteraksi langsung dengan pengunjung. - Membuat laporan pemasaran yang diserahkan kepada manager utama. - Rapat perkembangan tingkat pemasaran dan jumlah investasi. - Melayani konsultasi pengunjung mengenai permasalahan perencanaan interior. - Melayani transaksi investasi property. - Memberikan informasi kepada pengunjung mengenai marketing office gallery dan proyek-proyek interior melalui powerpoint.
Skema 3.7 : Aktviitas Devisi Pemasaran
(Sumber : analisa penulis 2010)
8) Aktivitas Devisi Proyek Datang
Ruang Kerja Ruang Meeting Istirahat
Pulang
Memimpin proyek di lapangan
Aktivitas : - Mengkoordinir dan mengarahkan kinerja mandor dan tukang di lapangan. - Membuat jadwal acuan penyelesaian proyek. - Rapat perkembangan proyek dan masalah-masalah proyek di lapangan. - Membuat kerjasama dengan beberapa instansi dalam hal pengadaaan material bangunan. - berdiskusi dengan devisi desain mengenai pemakaian material bangunan.
Skema 3.8 : Aktviitas Devisi Proyek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
(Sumber : analisa penulis 2010)
9) Aktivitas Devisi Keuangan Datang
Ruang Kerja
-
Ruang Meeting
-
Istirahat
-
Pulang
Ruang Kerja
Aktivitas : Membuat laporan keuangan untuk diserahkan kepada Manager utama dan kepala bagian perencanaan. Mendata barang yang masuk dan keluar kantor. Rapat kondisi keuangan perusahaan dan hasil investasi property. Membuat kontrak perjanjian dengan instansi lain dalam hal bantuan permodalan.
Skema 3.9 : Aktviitas Devisi Keuangan.
(Sumber : analisa penulis 2010)
10) Aktivitas Karyawan Datang
Ruang Kerja sesuai devisinya
Istirahat
Pulang
Ruang Kerja sesuai devisinya
Library
Skema 3.10 : Aktviitas karyawan
(Sumber : analisa penulis 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
11) Aktivitas Pengunjung - Mendapatkan pelayanan informasi mengenai marketing office gallery dan pertimbangan perancangan interior. - Berkonsultasi tentang perancangan interior dengan konsultan ahli. - Melihat-lihat display gallery. - Menggunakan fasilitas lounge sebagai fasilitas pemasaran. - Memperoleh pelayanan kemudahan bertransaksi investasi property.
Datang
Mempergunakan Fasilitas-fasilitas yang disediakan
Pulang
Skema 3.11: Aktivitas Pengunjung
(Sumber : analisa penulis 2010)
12) Aktivitas barang Bongkar Muat
Gudang
Barang Service
Display Gallery
Ruang utilitas
Skema 3.12: Aktivitas Barang
(Sumber : analisa penulis 2010)
f. Fasilitas dan Besaran Ruang secara Umum 1) Lobby Definisi Lobby adalah ruang yang secara operasional berhubungan langsung dengan ruang tamu. ( Darsono Agustinus, 1992, hal 9 ). Berfungsi sebagai ruang penerimaan tamu dan sebagai pusat informasi mengenai Marketing Office Gallery.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Gbr.2.1 : Besaran dan jarak ergonomik meja resepsionis ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
2) Area display maket Area ini berfungsi sebagai tempat memajang miniatur proyek/maket proyek dalam skala tertentu. 3) Area display produk Area ini berfungsi sebagai tempat untuk memamerkan produk-produk interior.
Gbr.2.2 : Besaran dan jarak ergonomik hubungan display ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
4) Area display Brosur Area ini berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai promo proyek property dimana pada area ini terdapat bannerbanner dan leafleat dari perusahaan property. 5) Gallery Proyek (Hall) Berfungsi sebagai aula untuk memamerkan proyek-proyek yang sedang dikerjakan berupa maket dan gambar kerja serta baliho dalam sekala tertentu.
Gbr.2.3 : Besaran dan jarak ergonomik bidang pandang optimal ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
6) Area Konsultasi Berfungsi sebagai tempat untuk konsumen berkonsultasi dan mendapatkan informasi mengenai permasalahan perancangan interior. 7) Area Transaksi Berfungsi sebagai area pembayaran transaksi jual beli property secara langsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
Gbr.2.4 : Besaran dan jarak ergonomik lebar lintasan publik ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
8) Ruang Presentasi Berfungsi sebagai tempat untuk mengadakan pembahasan mengenai suatu proyek yang akan direncanakan dan sebagai tempat untuk memberikan penjelasan yang mendetail kepada klien mengenai peran penting desain interior. 9) Ruang Rapat Berfungsi sebagai tempat untuk membicarakan mengenai proyek yang sedang dikerjakan dan pembahasan mengenai permasalahan-permasalahan masing-masing devisi. 10) Office Area Berfungsi sebagai ruang kerja karyawan dimana setiap orang bekerja berdasarkan masing-masing devisi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
Gbr.2.5 : Besaran dan jarak ergonomik meja tulis dengan credenza ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
11) Stage Berfungsi sebagai tempat mengadakan dan memfasilitasi kegiatankegiatan pemasaran property.
Gbr. 2.6 Besaran dan jarak ergonomik sebuah aula/hall ( Sumber : Theatre Planning,1974 )
13) Lounge Area Berfungsi sebagai area duduk untuk bersantai yang menyuguhkan pertunjukan-pertunjukan musik dan didalamnya terdapat fasilitas bar sebagai fasilitas penunjangnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
14) Pantry Bagian dari area untuk memasak dan mempersiapkan menu makanan dan minuman bagi pengunjung ataupun karyawan. 15) Gudang Gudang digunakan untuk menaruh dan mengatur proses kaluar-masuk barang seperti buah dan sayur organic beserta segala peralatan. 16) Lavatory Sebagai tempat atau fasilitas melakukan MCK. g. Sistem Sirkulasi Sistem sirkulasi merupakan pola hirarki yang berarti. Pola-pola alur sirkulasi berupa: 1. Linier
Semua alur adalah linier. Alur yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang-ruang. Dicirikan dengan garis-garis gerakan yang sinambung pada satu arah atau lebih. Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat melengkung atau terdiri dari segmen-segmen, memotong jalan lain, bercabang atau membentuk kisaran (loop). Kelebihan: Berfungsi sebagai penunjuk arah, menggambarkan gerak pemekaran
dan
pertumbuhan
karena
jarak
yang
menunjang. Kekurangan: Bentuk ruang kurang vareatif tapi dapat memaxsimalkan pencapaian ukuran luas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
2. Radial
Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang fungsional dan memudahkan pencapaian sepanajang titik-titik tersebut yang merupakan tujuan bagi pengunjung. Bentuk radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama. Kelebihan: Bentuk radial ini sangat mudah dalam menyesuaikan dengan bentuk lingkungan, sehingga dapat berubah sesuai dengan kebutuhan. Kekurangan: Bentuk radial ini membutuhkan ruang yang luas. 3. Spiral Sebuah bentuk spiral adalah sesuatu alur yang menerus yang berasal dari titik pusat, berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah. Kelebihan:
Dapat menerima yang berlaina ukurn bentuk, fungsi tetapi berhubungan berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti simetris atau sumbu.
Kekurangan: Tidak ada tempat utama yang terkandung di dalam ruangan ini. 4. Grid
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
Bentuk grid ini terdiri dari dua set alur-alur sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segiempat. Kelebihan: - Dapat memiliki hubungan bersama walaupun berbeda ukuran, bentuk dan fungsi. - Dapat mengalami perubahanbentuk yang lain dengan cara pengurangan, penambahan kepadatan / dibuat berlapis dan identitasnya sebagai sebuah grid tetapi dipertahankan
oleh
kemampuan
mengorganisasi
ruang. Kekurangan: Dalam aspek bentuk, posisi, hubungan antar ruangan semua diatur oleh pola grid 3 dimensi/ bidang sehingga sifatnya tidak fleksible. ( Ching, Francis, D. K. 1996. hal. 205-239) 5. Network
Suatu
bentuk
jaringan
terdiri
dari
beberapa
jalan
yang
menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang. 6. Komposit Suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur alur bisa dicapai dengan membedakan skala, bentuk, dan panjangnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
Bentuk ruang sirkulasi: 1. Tertutup Membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang-ruang yang dihubungkan melalui pintu-pintumasuk pada bidang dinding. 2. Terbuka pada salah satu sisi Untuk memberikan kontinuitas visual/ ruang dengan ruang-ruang yang dihubungkan. 3. Terbuka pada kedua sisinya Menjadi perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya. Dalam suatu ruang pasti memerlukan suatu pola sirkulasi. Pola sirkulasi yang ada terbagi menjadi 2 jenis,yaitu: 1. Pola Sirkulasi Makro yaitu berpola radial terpusat Bentuk radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama.
Bentuk Radial terpusat ini memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu: Kelebihan: - Bentuk radial ini sangat mudah dalam menyesuaikan dengan bentuk lingkungan, sehingga dapat berubah sesuai dengan kebutuhan. - Pusat kegiatan/ orientasi dengan efisien dan efek tinggi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
- Menciptakan konfigurasi keseluruh ruang geometris teratur dan simetris terhadap 2 sumbu atau lebih Kekurangan: - Bentuk tidak teratur sehingga harus cukup untuk mengumpulkan sejumlah ruang sekunder sekitarnya. - Bentuk radial ini membutuhkan ruang yang luas. 2. Pola Sirkulasi Mikro Dalam pola sirkulasi ini terbagi menjadi 2 yaitu: a. Cara pencapaian Dalam ruang gereja ini hanya terdapat ruang yang bersar sehingga cara pencapaiannya dapat ditempuh dalam bentuk: a. 1. Langsung yaitu dengan cara menuju langsung kepusat kegiatan.
a. 2. Tersebar Maksudnya di sini ialah saat menuju kesuatu ruang perlu melalui banyak jalan, meskipun jalan yang ditempuh berbeda tetapi tetap focus pada satu titik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
a. 3. Berputar Cara ini dilakukan dengan mengintari seluruh bagian ruang untuk dapat menuju ke pusat tujuan.
b. Jalan Mencapai b. 1. Melewati ruang
b. 2. Menembus ruang
b. 3. Berakhir pada sebuah ruang
Secara umum kriteria sirkulasi yang benar ialah: a. Efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan b. Efisiensi penggunaan dan pemanfaatan luasnya lantai dan area yang produktif c. Fleksibilitas dalam gerak d. Kemudahan untuk memperoleh sesuatu e. Sesuai dengan standar ruang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
h. Furnitur 1) Ergonomik Memiliki nilai keamanan dan kenyamanan sehingga manusia yang menggunakan atau melakukan kegiatan terhadap furniture tersebut tidak mengalami cidera. 2) Fungsional Memiliki fungsi atau tujuan tertentu untuk setiap furniture dan selain memiliki bentuk yang sangat stylist namun juga dapat memenuhi kebutuhan pengguna. 3) Estetika Memiliki unsur keindahan sehingga meningkatkan nilai dari furniture itu sendiri. Karena keindahan menjadi daya tarik tersendiri untuk sebuah furniture. 4) Material Unsur material sangat mendukung terciptanya sebuah furniture yang indah, kuat juga menyokong struktur atau dekat kaitannya dengan tehnik. Sehingga pemilihan furniture yang tepat dapat membuat sebuah furniture lebih indah dan memiliki daya tahan yang cukup panjang. i. Elemen Pembentuk Ruang Pada sebuah bangunan tentunya ada elemen-elemen pembentuk ruangnya. Baik itu dinding, lantai, dan ceiling. Umumnya interior atau ruang dalam adalah ruang yang dibatasi oleh adanya lantai, dinding dan langit-langit. Jadi unsur pembentuk ruang dapat diartikan sebagai elemen-elemen yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
membatasi ruang secara fisik berbentuk lantai pada bagian bawah, dinding pada begian samping dan langit-langit pada bagian atas. Ruang-ruang interior dalam bangunan dibentuk elemen-elemen yang bersifat arsitektur dari struktur dan pembentuk ruangnya, dinding, lantai dan atap.
Elemen-elemen
tersebut
memberi
bentuk
pada
bangunan,
memisahkannya dari ruang luar, dan membentuk pola tatanan ruang-ruang interior. a. Lantai Lantai adalah bagian bangunan yang penting, yang berhubungan langsung dengan beban, baik beban mati maupun beban hidup atau bergerak. Lantai harus kuat mendukung beban-beban yang datang dari benda perabot, manusia yang ada didalam ruang dan sebagainya. Sehingga lantai dituntut selalu kuat memikul beban, kaku, dan tidak bergetar. Contoh bahan lantai seperti: kayu, batu alam atau buatan, logam, beton dan sebagainya. Dalam merencanakan lantai ruang pamer perlu diperhatikan beberapa hal yaitu : 1) Fungsi Lantai Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk aktifitas manusia dalam melakukan kegiatan diatasnya dan sebagai alas dari suatu ruang. 2) Sifat Lantai Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya. Dimana lantai dapat membentuk sifat/daerah dalam ruang, yaitu dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai. Lantai dapat bersifat permanen maupun semi permanen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
3) Karakter Lantai Lantai
dapat
menentukan
karakter
ruang,
yaitu
dengan
menggunakan bentuk-bentuk pemilihan bahan, pola maupun warna yang tepat atau sesuai dengan suasana ruang yang ingin dicapai, sehingga karakter lantai dapat dicapai, karakter berat, ringan, luas, sempit, dan sebagainya. 4) Konstruksi Lantai Konstruksi lantai perlu diperhatikan bagaimana bahan lantai dipasang. Bagaimana menempel pada dasaran lantai sehingga tidak menimbulkan
kelembaban
atau
menimbulkan
panas
yang
berlebihan,dan sebagainya. 5) Macam Letak Lantai a) Basement Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung, maka digunakan tulangan tegak lurus arah pecah. Sisi bawah tulangan lebih sedikit dari pada atas. b) Ground Floor Jika lantai langsung di atas tanah, maka timbul kemungkinan lantai akan bergelombang. Untuk menghindari hal tersebut, maka di bawah lantai diberikan pengerasan. Biasanya digunakan pasir untuk meratakan gaya yang tidak sama. c) Upper Floor Untuk lantai ini yang bagian tanah diberi tulangan. Beban lantai di atasnya disalurkan melalui beban pokok. Semua beban
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
lantai disalurkan melalui kolom-kolom dan diteruskan pada struktur bahannya. Lantai dalam ruang pamer selain berfungsi menahan beban seperti perabot, kursi penonton dan aktivitas audience, secara khusus lantai mempunyai fungsi guna memberikan kondisi mendengar dan melihat (visual) yang baik bagi audience. Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu : 1) Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet. Pemberian karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi, sbb: a) Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan bunyi. b) Pada kondisi yang sama tumpukan potongan ( cut piles ) memberikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan dengan tumpukan lembaran ( loop piles ). c) Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam tumpukan potongan kain, penyerapan bunyi akan bertambah. d) Makin kedap lapisan penunjang ( backing ), makin tinggi penyerapan bunyi. 2) Lantai Semi Keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal dan cor. 3) Lantai Keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai sebagai bahan lantai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
4) Lantai Kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan lantai yang terbuat dari kayu. Untuk mencapai suatu kenikmatan audio dan visual yang baik dalam ruang pamer, dimana suatu pandangan tidak mendapat halangan yang ditimbulkan oleh orang-orang yang duduk didepannya. Maka dalam perancangan ruang pamer, kemiringan lantai dan trap perlu diperhatikan. Untuk ruang pamer kecil (sekitar 80 orang) lantai bisa datar, tetapi untuk ruang pamer yang besar haruslah berlantai miring (kemiringan maksimum 1:10) atau lantainya berjenjang, tergantung pada jarak pandang yang paling memadai. Tiap jajaran kursi haruslah memiliki pertambahan tinggi yang sama, minimum 60 dan median 125. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan lantai : 1.Fungsi lantai 2.Sifat lantai 3.Karakter lantai 4.Konstruksi lantai Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lantai ialah : 1. Keawetan 2. Daya tahan tumbuk 3. Daya tahan kimia 4. Daya tahan aus 5. Kedap air 6. Kelenturan dan kekenyalan 7. Kuat menahan beban
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
8. Tidak licin dan tidak berisik 9. kedap air, kedap suara 10. Bukan penghantar panas b. Dinding Dinding adalah bidang datar yang vertikal yang membentuk ruangruang di dalam bangunan, sebagai suatu unsur desain bidang dinding dapat bersatu dengan lantai dan langit-langit. Jadi dinding sebagai penghubung yang mempersatukan langit-langit dan lantai sehingga membentuk sebuah ruang. Dinding pada suatu bangunan dapat sebagai dinding struktur dapat pula sebagai pembatas saja, hal ini tergantung dari sistem struktur yang dipakai dalam perencanaannya. Dalam merencanakan dinding perlu diperhatikan beberapa hal yaitu : Dinding pada Ruang Pamer, secara struktur dinding dibedakan menjadi: 1) Dinding struktur ( bearing wall ) Dinding jenis ini merupakan dinding yang mendukung sruktur di atasnya, misalnya sebagai pendukung atau tumpuan atap atau sebagai penumpu lantai ( pada bangunan bertingkat ). 2) Dinding non struktur/ partisi ( non bearing wall ) Pada bangunan yang menggunakan sistem non struktur kebebasan peletakan dinding dan permukaan pada dinding dapat diatur menurut kehendak perencana, karena tumpuan atap terletak pada kolom-kolom pendukung. Dinding non bearing wall terdiri dari: pasangan batu bata, pasangan batako, multipleks, asbes, plat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
alumunium, dan lain sebagainya. Beberapa dinding jenis ini, diantaranya : 3) Party walls, adalah dinding pemisah antara dua bangunan yang bersandar pada masing-masing bangunan. 4) Fire walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pelindung dari pancaran kobaran api. 5) Certain or Panels walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pengisi pada suatu konstruksi rangka baja atau beton. 6) Partition walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pemisah dan pembentuk ruang yang lebih kecil didalam ruang yang besar, dibedakan menjadi : a) Partisi permanen, yaitu sistem partisi yang dibuat untuk membagi ruang seperti halnya dinding struktural, tetapi tidak membutuhkan pondasi karena hanya menahan beratnya sendiri. b) Partisi semi permanen, yaitu sistem partisi buatan pabrik yang mudah dibongkar sesuai lay out. c) Partisi moveable, yaitu partisi yang dipakai pada hal-hal dimana
suatu
ruang
seringkali
perlu
di
buka
untuk
mendapatkan bentuk ruang satu lantai yang lebih luas. Secara konstruksi ada tiga macam dinding, yaitu: a) Dinding pemikul, ialah suatu dinding dimana dinding tersebut menerima beban atap atau beban lantai, maka dinding berfunsi sebagai struktur pokok.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
b) Dinding penahan, ialah suatu dinding yang menahan gaya-gaya horizontal. Biasanya dibuat untuk menjaga kemungkinan dari pengaruh air, dingin, tanah. c) Dinding pengisi, ialah suatu dinding yang fungsinya mengisi bagian-bagian di antara struktur pokok. 2) Fungsi Dinding Fungsi dinding ialah sebagai pemikul beban di atasnya, sebagai penutup dan pembatas ruang, baik visual maupun akustik. 3) Sifat Dinding Dinding dapat menentukan sifat tertentu sesuai dengan fungsinya. Misalnya dinding yang bersifat permanen maupun semi permanen (dapat berubah-ubah). 4) Karakter Dinding Dinding dapat membentuk karakter ruang, yaitu dengan pemilihan bahan, pola maupun warna yang tepat atau sesuai dengan suasana ruang yang ingin dicapai. Penggunaan bahan dengan tekstur dan warna yang spesifik dapat mengungkapkan bermacam-macam ekspresi dan karakter, misalnya keras, lunak, kesan berat, atau ringan dan sebagainya. 5) Bahan Penutup Dinding Bahan penutup dinding ialah bahan buatan yang fungsinya sebagai pelapis dinding dengan pemasangannya menempel pada dasar dinding. Beberapa jenis bahan yang berfungsi sebagai penutup dinding adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
a) batu
: asbes, coraltex, marmer
b) kayu
: papan, tripleks, bamboo, hardboard
c) metal
: alumunium, tembaga, kuningan
d) gelas
: kaca, cermin
e) plastik
: fiberglass, folding door, dsb
f) cat
: bermacam – macam cat tembok
g) kain
: batik, sastra, dsb.
Untuk menghasilkan pemasangan yang tepat, perlu pengenalan terhadap bahan yang akan digunakan. Setiap bahan yang berbeda mempunyai konstruksi yang berbeda pula. Dinding pada ruang serbaguna selain sebagai pembatas ruang juga memiliki fungsi akustik. Ada beberapa penyerap panel yang dapat diterapkan pada dinding ruang serbaguna, seperti panel kayu dan hardboard, gypsumboard, pelat logam. Penyerap-penyerap panel ini sering dipasang pada bagian bawah dinding. Bahan penyerap bunyi lainnya adalah resonator berongga, resonator rongga individual, resonator panel berlubang. Permukaan dinding memiliki pangaruh besar terhadap pencahayaan dan atmosfer pada ruang pamer kecil. (Leslie L . Doelle . 1993 : 42 ) c. Ceiling Dalam merencanakan dinding pamer perlu diperhatikan beberapa hal yaitu: 1) Fungsi Langit-Langit Langit-langit disamping mempunyai fungsi sebagai penutup ruang, juga dapat dimanfaatkan untuk pengaturan udara panas, pengaturan lampu dan elemen-elemen mekanikal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
2) Penentuan Ketinggian Penentuan ketinggian langit-langit disamping pertimbangan fungsi langit-langit itu sendiri, dapat juga dilakukan berdasarkan pertimbangan proporsi dari ukuran ruang (panjang, besar, tinggi). Terlebih lagi jika ingin dibuat permainan langit-langit ( drop ceiling ), canopy, pergola. 3) Bentuk Penyelesaian Bentuk penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya, jika sebagai ventilasi udara panas, maka bentuk lubang atau penurunan langit-langit dapat dibentuk sesuai sebagaimana langit-langit itu diselesaikan seperti bentuk-bentuk polos, rata, grid/berkotak-kotak, garis geometrik/ lurus, berpola, sruktural. 4) Konstuksi Pemasangan Konstruksi
langit-langit
perlu
diperhatikan
bagaimana
pemasangannya atau bagaimana menempel pada dinding, misal dengan rangka kayu, besi, digantungkan, atau disangga. Perlu diperhatikan juga konstruksi pemasangan bidang penutup langit langit. Visual dan tampak permukaan pada langit-langit menjadi penting pada penurunan tinggi ruang atau pada penaikan ceiling (misal pada Hall ). Pada ruang pamer dan Hall langi-langit yang tinggi dianjurkan, untuk membantu penyebaran cahaya dan untuk menghindari kontras cahaya. Langit-langit haruslah dapat menghindari pemantulan cahaya dari benda-benda lain misal proyeksi dan pencahayaan panggung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
Rencana langit-langit meliputi : 1. Fungsi langit-langit 2. Penentuan ketinggian 3. Penentuan bentuk penyelesaian 4. Konstruksi pemasangan 5. Pengaturan pencahayaan atau lampu 6. Penempatan/pengaturan elemen mekanikal Syarat-syarat Ceilling yang benar adalah: a. Mudah dalam pemeliharaan b. Dapat meredam suara c. Tahan lembab d. memberikan kesan terhadap suatu ruang. j. Warna Warna adalah suatu hal yang sangat vital, hubungan ini dikarenakan warna membawa misi untuk masing-masing benda yang selalu ada warna yang menyertai keberadaannya. Warna dapat membawa pesan psikologi seseorang, entah perasaan takut, ragu-ragu, berani, tenang dan sebagainya. Warna juga sering difungsikan sebagai alat untuk merekayasa suatu sehingga tampak luas atau sempit. Warna juga dipengaruhi oleh cahaya, baik cahaya alami ataupun cahaya buatan. Warna mempengaruhi bentuk, ukuran, berat dan suhu serta ekspresi karena membawa gagasan tentang symbol (C. Ray Smith, 1986, hal.150) Adapun Pengertian Warna yaitu a. Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. b. Warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta. Ada empat warna utama yang bereaksi cepat terhadap pikiran, emosi, tubuh, dan keseimbangan dari ketiganya yaitu warna merah, biru, kuning, dan hijau.
Disamping
empat
warna
tersebut,
ternyata
beberapa
warna
pendukungnya pun cukup berpengaruh. Tiap warna memancarkan frekuensi gelombang yang berbeda-beda, berinteraksi dengan kepribadian kita, dan menimbulkan reaksi tertentu terhadap diri kita. Dalam dunia psikologi dikenal istilah asosiasi warna (colour association), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sebuah warna dengan emosi tertentu yang ditimbulkannya. a. Merah Kesan yang ditimbulkan dari warna merah dapat membangkitkan energi, hangat, komunikatif, aktif, optimis, antusias dan bersemangat, memberi kesan sensual dn mewah, meningkatkan aliran darah di dalam tubuh, dan berkaitan dengan ambisi. Terlalu banyak warna merah dapat merangsang kemarahan dan agresivitas. Gradasi yang lebih muda adalah warna merah jambu ( pink ) merupakan warna yang hangat dan emosional namum juga lembut dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
menyenangkan, melambangkan kasih saying dan perasaan cinta namun juga dapat berarti kekanak-kanakan. b. Oranye Mempunyai karakter yang mirip dengan warna warna merah tetapi lebih feminine dan bersahabat. Warna yang melambangkan sosialisasi, penuh harapan dan percaya diri, membangkitkan semangat, vitalitas dan kreativitas. Dapat menimbulkan perasaan positif, senang, gembira dan optimis, penuhenergi, bisa mengurangi perasaan depresi atau tertekan. Bila berlebihan justru akan merangsang perilaku hiperaktif. c. Kuning Adalah warna matahari, cerah, membangkitkan energi dan mood, warna yang penuh semangat dan vitalitas, komunikatif dan mendorong ekspresi diri, memberi inspirasi, memudahkan berpikir secara logis dan merangsang kemampuan intelektual ( cocok sebagai warna atau aksen di ruang belajar ). Penggunaan yang kurang tepat akan menimbulakan kesan menakutkan. d. Hijau Selalu
dikaitkan
dengan
warna
alam
yang
menyegarkan,
membangkitkan energi dan mampu memberikan efek menenangkan, menyejukkan, menyeimbangkan emosi. Warna ini elegan, menyembuhkan, mendorong perasaan empati terhadap orang lain. Nuansa hijau dapat meredakan strees, memberi rasa aman dan perlindungan, namun sayangnya hijau juga dapat menimbulkan perasaan terperangkap. e. Biru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
Biru tidak lepas dari element air dan udara, berasosiasi dengan alam, melambangkan keharmonisan, memberi kesan lapang. Pemakaian warna biru dapat menimbulkan perasaan tenang, dan dingin, melahirkan perasaan sejuk, tentram, hening dan damai, memberi kenyamanan dan perlindungan. Wara ini juga diasosiasikan dengan kesan etnik, antic, country-style. Warna biru yang kuat dapat merangsang kemampuan intuitif dan memudahkan meditasi. Tapi berhati-hatilah, karena terlalu biru bisa menimbulkan kelesuan. f. Ungu Warna ungu merupakan warna dekat dengan suasana spiritual yang magis, mistis, danmampu menarik perhatian, oleh karena itu ungu banyak digunakan oleh kaum bangsawan. Warna ini juga berkesan sensual, feminine, antic, yang juga anggun, dan hangat. Ungu yang gelap dapat memancarkan kekuatan, bisa menambah kekuatan intuisi, fantasi dan imajinasi, kreatif, sensitive, memberi inspirasi, dan obsesif. g. Cokelat Merupakan warna netral yang natural, hangat, membumi dan stabil, menghadirkan kenyamanan, memberikesan anggun dan elegan. Dapat memberi keyakinan dan rasa aman, cokelat merupakan warna yang akrab, dan menenangkan, bisa mendorong komitmen, namun juga bisa menjadi berat dan kaku bila terlalu banyak. h. Putih Putih
melambangkan
kemurnian
dan
kepolosan,
memberikan
perlindungan, ketentraman, kenyamanan dan memudahkan frefleksi. Namun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
terlalu banyak warna putih dapat menimbulkan perasaan dingin, steril, kaku, dan terisolir. i. Hitam Hitam merupakan warna kuat percaya diri, penuh perlindungan, maskulin, elegan, megah, dramatis, dan misterius. Tapi hitam juga merupakan warna lambing duka dan dapat menimbulkan perasaan tertekan. j. Abu-abu Merupakan warna yang bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang, dan seimbang. Selain itu warna abu-abu juga mengandung arti lamban, kuno, lemah, kehabisan energi, dan kotor. Karena warnanya tergolong netral atau seimbang, warna ini banyak dipakai untuk warna alat-alat elektronik, kendaraan, alat-alat dapur dan tentu saja rumah. Setiap warna memberi kesan tersendiri. Perasaan hangat ditimbulkan oleh warna-warana matahari, diantaranya warna kuning, merah, kuning kemerahan, dan warna serumpun lainnya. Kesan dingin diperoleh dari warnawarna musim dingin, yaitu biru, biru kehijauan, putih dan hitam. Warna-warna muda musim semi seperti kuning muda, hijau daun muda, merah jambu, dan coklat cerah memberi kesan hangat dan berjiwa remaja. Warna musim gugur yang
bercampuran abu-abu dan hitam terasa
tenang dan hangat. Kesan lain yang ditimbulkan oleh warna, adalah kesan menonjol dan menjauh. Kesan dekat dan jauh dapat dimanfaatkan untuk menimbulkan kesan ruang yang lebih luas atau lebih sempit, menonjolkan atau mendesakkan dinding, langit-langit, atau perabot. Beberapa cara dalam merancang skema warna interior antara lain:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
1. Warna-warna kuat seperti oranye dan gelap seperti hijau tua dan biru tua secara persepsi cenderung memperkecil ruang, dan sebaliknya warna lembut seperti beige dan terang seperti warna putih memberi perasaan luas. 2. Warna-warna kuat seperti oranye dan kuning sebaiknya digunakan dalam bidang-bidang yang relatif kecil dari suatu ruang. Bidang-bidang besar sebaiknya menggunakan warna-warna lunak seperti broken white, beige (coklat yang sangat muda). Pembagian Warna a. Warna primer Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golngan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. b. Warna sekunder Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru. c. Warna tersier Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga. d. Warna netral
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warnawarna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam. e. Warna panas dan dingin Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau. Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna
harmonis
jika
warna-warna
yang
terdapat
di
dalamnya
menghasilkan efek hangat-sedang. Penataan warna dalam ilmu arsitektur mempunyai berbagai macam tujuan, yang muaranya adalah untuk menambah kesan estetika dari sebuah bangunan atau ruangan. Warna dibagi manjadi tiga bagian yaitu warna primer, sekunder dan tersier. Tujuan pemberian warna pada sebuah bangunan atau ruangan antara lain yaitu agar : •
Menambah kesan luas, bisa didapatkan dengan menggunakan warna– warna cerah. Berguna untuk ruang–ruang yang tidak begitu luas.
•
Memperkecil kesan ruang, didapatkan dengan menggunakan warna–warna gelap. Berguna untuk ruang yang terlalu luas.
•
Sebagai vocal point, didapatkan dengan menabrakkan warna cerah dengan warna gelap yang akan mengesankan sebuah kekontrasan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
•
Menimbulkan kesan minimalis, dengan cara menggunakan satu jenis warna tertentu, atau maksimal tiga warna (putih, merah, hitam, silver atau abu–abu, dll).
•
Menimbulkan kesan etnik, dengan cara menggunakan warna–warna natural (hijau, kuning dan coklat).
•
Menimbulkan kesan klasik, dengan cara menggunakan warna dasar putih atau krem.
•
Menimbulkan kesan modern, dengan cara menggunakan warna–warna paduan antara putih, biru, abu–abu, merah, dll.
k. Organisasi Ruang Merupakan pengelompokan-pengelompokan ruang. Tujuannya untuk memudahkan interaksi dan aktivitas orang dalam satu ruang. Dikelompokan berdasarkan: 1. Sifat : daerah basah ( sifat-sifat yang ada airnya) dan daerah kering ( sifat-sifat yang tidak ada airnya ) Misalnya Dapur merupakan derah yang kering sedangkan kamar mandi merupakan daerah yang basah. 2. Karakter kegiatannya : aktif ( mobilitas sangat tinggi ) dan yang sifatnya pasif. Misalnya pada rumah sakit harus dipisahkan antara ruang administrasi, ruang tunggu dan ruang periksa. 3. Frekuensi : berhubungan sering dan bertentangan tapi sering berhubungan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
l. Interior Sistem 1. Pencahayaan Pencahayaan terang adalah persyaratan untuk penglihatan manusia, sebab dalam kegelapan tidak dapat meliha apa-apa, tetapi terang yang berlebihan juga membuat silau mata. Oleh sebab itu dibuat daerah maksimum dan minimum untuk melihat dengan sehat dan nikmat. Sumber Pencahayaan: 1.1. Pencahayaan Alami Pencahayaan alami ini merupakan system pencahayaan yang sederhana yaitu dengan mengandalkan sinar matahari pad siang hari. Pencahayaan yang berasal dari cahaya matahari. Dapat lebih memiliki keindahan tersendiri bila memiliki sky light yang didukung iklim dan cuaca. 1.2. Pencahayaan Buatan Artificial Lighting (pencahayaan buatan) merupakan suatu sistem pencahayaan menggunakan sumber cahaya buatan, seperti: a. Lampu Fluoresen, merupakan perubahan energi listrik menjadi energi cahaya berlangsung dalam tingkat atom dan tidak disertai dengan energi panas, biasanya lampu ini berbentuk pipa. b.Lmpu pijar, terangnya berasal
dari benda kawat yang panas
dimana sebagian energi berubah menjadi energi panas dan sebagian lagi menampakan diri sebagai energi cahaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pencahayaan: a. Kuat penerangan sumber cahaya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
b. Distribusi cahaya c. Refleksi dinding dan plafon Menghitung kuat penerangan (E) adalah aliran cahaya per satuan luas. E=
F lux A
A= luas permukaan
Kategori lampu listrik: 1. Lampu pijar 2. Lampu pelepasan gas (discharge) terdiri dari: a.Fluoresen b.lampu natrium tekanan rendah (SOX) c.lampu natrium tekanan tinggi (SON) d.lampu merkuri tekanan tinggi e.lampu metal halida 3. Electroluminescent Artificial light sebagai pencahayaan tambahan / Permanent Supplementary Artificial Lighting of Interiors (PSALI) Fungsi: a. Mendukung
pencahayaan
dalam
ruangan
yang
tidak
terjangkau
pencahayaan siang hari. b. Digunakan bersama dg natural light untuk mereduksi terang gelap sumber cahaya langit. c. Menciptakan kondisi penerangan dalam ruang menurut aktifitas dan kebutuhan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Perbandingan Penggunaan Lampu: Jenis lampu Lampu
Tipe
Komponen/karakteristik
TL/Flourecent
pelepasan
Daya
Efikasi
Umur
(W)
( lm/W)
(h)
43 -75
1000 -
Gas Air Raksa tekanan
20 –
rendah
120
start 5 – 7 menit
70
Penggunaan Khusus Komersial/perkantoran
5000
Gas SON
–
125
±8000
Lampu sorot
12-22
1000
Taman , ruangan
2,5 - 5
10.000-
Panel display/LCD
1000 Lampu pijar /
Bulb
≤1000Filamen
incandescent
kawat
wolfrome, bola lampu, gas Panel elektro
Emisi bahan-bahan
omg
dielektrik dengan serbuk
≤ 1000
20.000
fluoresen Tabel 1.1 : Perbandingan Penggunaan Lampu
Untuk mencapai pencahayaan yang diinginkan ada beberapa system, yaitu: 1. Direch Lighting ( pencahayaan langsung ) Pencahayaan yang diarahkan langsung pada bidang yang dituju, penerangan sebesar 90-100%. 2. Semi Direch Lighting ( pencahayaan tidak langsung ) Pencahayaan yang dipancarkan pada permukaan bidang tertentu, penerangan sebesar 60-90% dan selebihnya untuk penerangan pantul. 3. General Diffuse lighting ( pencahaan menyebar ) Pencahayaan yang penyebarannya diarahkan pada ceiling dan permukaan bidang kerja dengan persentase sama. 4. Indirech lighting ( Pencahayaan tidak langsung ) Pencahayaan yang diarahkan ke atas ( ceiling atau dinding bagian atas ) dengan penerangan sebesar 90-100% yang kemudian dipantulkan keseluruh ruangan untuk mendapatkan cahaya diffuse.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
5. Semi Indirech lighting ( Pencahayaan semi tidak langsung ) Pencahayaan yang penerangannya diarahkan ke atas pada ceiling atau dinding bagian atas dengan penerangan sebesar 60-90% sedang sisanya untuk penerangan bidang kerja. ( Kaufman, John E, 1968, hal 10 ) Tabel ikhtisar iluminasi penerangan dalam gedung: Jenis Gedung/ Ruang
Iluminasi
Keterangan
Pertokoan Penerangan umum
100
Warna cahaya sedang
Pameran Penjualan
500
Efek warna diatas 70
Supermarket/ umum
500
Etalase I
500 – 1000
1. Di daerah perumahan
Etalase II
1000 – 2000
2. Di daerah pertokoan Efek warna untuk etalase 85 - 100
Restoran / Fungtion Room Meja makan
100 / kurang
Warna cahaya hangat
Fungtion room
300 / kurang
Efek cahaya diatas 70
Kantin
200
Bar
20
Musik stage
200
Dapur
200 Tabel1.2 ikhtisar iluminasi penerangan dalam gedung
2. Penghawaan 1) Alami Disebut dengan Passive Building System, menggunakan potensi alam yang ada untuk memperoleh kondisi udara yang nyaman. 2) Buatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
Disebut dengan Active Building System, menggunakan alat bantu (komponen teknologi) dalam mengkondisikan udara yang diingini. Media penghawaan buatan : 1) Air Conditioning (AC), ada beberapa jenis sesuai cara pemasangan dan sistem kerjanya, perlu pertimbangan yang matang dan perawatan yang teliti agar tidak ada dampak Sick building syndrome. Jenis-jenis AC : a. AC WINDOWS, yaitu jenis pengkondisian udara paket yang dipasang pada dinding menyerupai jendela. b. AC SPLIT, jenis pengkondisian dengan pemisahan unit pengendalian dan unit penyejuk. c. AC SENTRAL, sistem pemasangan terpisah dengan kapasitas penyejuk lebih besar d. AC PAKET, sistem kerja tidak terpisah dengan kapasitas pendingin yang besar 2) Exhaust Fan 3) Inhaust Fan 4) Fan: ceiling fan, stand fan, dll 2. Akustik Desain Akustik Ruang dalam arsitektur merupakan perencanaan dan perancangan ruang dengan memperhatikan sumber bunyi yang mengganggu ruangan . Bunyi yang dihasilkan oleh banyak pantulan dan perilaku bunyi yang lain dalam ruang akan dibawa secara makro ke dalam bangunan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
usaha untuk menanggulangi dampak bising yang ditimbulkan dipelajari dalam akustik ruang. Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bunyi diantaranya dengan pemilihan bahan yang berstandar akustik yang baik. Misalnya pemilihan barang yang kurang kepadatannya. Klasifikasi bahan penyerap bunyi diantaranya: 1) Bahan Berpori Karakteristik bahan berpori: penyerapan bunyi lebih efisien pada frekuensi tinggi disbanding rendah, efisiensi akustiknya membaik dengan bertambah tebalnya dan jarak dengan lapisan penahan. Contohnya: papan fiber, mineral wood, selimut isolasi ( semacam jaringan sel dengan pori-pori yang saling berhubungan ), plester lembut. 2) Penyerap Panel Tiap bahan kedap yang dipasang pada lapisan penunjang yang padat tetapi terpisah oleh suatu rongga udara, akan berfungsi sebagai penyerap panel dan akan bergetar bila tertumbuk oleh gelombang bunyi dan akan mengubahnya menjadi energi panas. Contohnya: panel kayu, plastic board, ceiling, gypsumboard, lanatai kayu plat. 3) Resonator Rongga Resonator Rongga terdiri dari sejumlah udara yang dibatasi oleh celah sempit dan dihubungkan dengan ruang sekitranya. Karakteistiknya adalah menyerap bunyi pada frekuensi rendah yang sempit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
Contohnya: Resonator Rongga Individual ( balok beton standar sound blox), resonator berlubang, hard board msenite, lembaran baja/ alumunium, resonator celah ( batasan beton berongga khusus. Pemilihan bahan dengan pertimbangan diluar segi akustik juga perlu diperhatikan seperti: 1. Penampilan Bahan (ukuran tepi, warna, sambungan ) 2. Daya tahan terhadap kebakaran, kelembapan, temperature dan kondensasi ruang. 3. Biaya dan kemudahan instalasi 4. Mudah dalam perawatan 5. Kesatuan dengan elemen-elemen ruang 6. Keawetan, pemantulan cahaya dan berat/ tebal. Jenis auditorium : a. Auditorium untuk pertemuan, kriteria waktu dengung 0 – 1 detik, idealnya 0,5detik. b. Auditorium untuk pertunjukan seni, kriteria waktu dengung 1 – 2 detik, ideal 1,5detik c. Auditorium untuk multifungsi, memiliki penyelesaian interior yang fleksibel untuk menjaga kualitas akustik pada setiap kegiatan yang diselenggarakan. Model yang dapat digunakan sistem geser (sliding), sistem gulung (rolling) dan sistem bongkar pasang (knockdown) m. Utilitas 1) Ramp
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
Ramp adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga. 1.1 Persyaratan-persyaratan a. Kemiringan tidak boleh melebihi 7◦, perhitingan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan atau akhiran ramp ( curb ramps landing ). Sedangkan kemiringan suatu ramp ada yang di luar bangunan maksimum 6◦. b. Panjang mendatar dari satu ramp ( dengan kemiringan 7◦ ) tidak boleh dari 900 cm. Panjang ramp dengan kemiringan yang lebih randah dapat lebih panjang. c. Lebar minimum dari ramp adalah 95 cm tanpa tepi pengaman dan 120 cm dengan tepi pengaman. d. Muka datar ( bordes ) pada awal atau akhiran suatu ramp harus bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk memutar kursi roda dengan ukuran minimum 160 cm. e. Permukaan datar awalan atau akhiran suatu ramp harus memiliki tekstur sehingga tidak licin baik di waktu hujan. f. Lebar tepi pengaman ramp ( low curb ) 10 cm, dirancang untuk menghalangi roda agar tidak terperosok atau keluar dari jalur ramp. g. Ramp harus diterangi dengan pencahayaan yang cukup sehingga membantu penggunaan ramp ssat malam hari. h. Ramp harus dilengkapi dengan pegangan rambatan ( handrail ) yang dijamin kekuatannya dengan kegiatan yang sesuai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Level akhir
Level istirahat
Level awal
Gbr.3 : Bentuk Ramp yang direkomendasikan
2) Tangga Fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang demham mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan dengan lebar yang memadai. 1. Persyaratan a. Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam. b. Harus memiliki kemiringan tangga kurang dari 60◦. c. Tidak terdapat tanjakan yang berlubang, yang dapat membahayakan pengguna tangga. d. Harus dilengkapi dengan pegangan rambat ( handrail) minimum ada satu sisi tangga. e. Pegangan rambat harus mudah dipegang dengan ketinggian 65-80 cm dari lantai, bebas dari elemen konstruksi yang mengganggu, dan bagian ujungnya harus bulat atau dibelokan dengan baik kea rah lantai dinding atau tiang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
f. Pegangan rambat harus ditambah panjangnya pada bagian ujungujungnya atau puncak dan baguan bawah deng 80 cm. n. Sistem Keamanan Jenis keamanan sebagai berikut : a. Satpam Personal yang dianggap mampu bertanggung jawab atas keamanan sebuah institusi dan dapat dipercaya. b. Pintu Darurat Memakai pintu otomatis dengan menggunakan system pintu darurat pada pesawat dengan penggunaan airbag untuk penyelamatan. c. Keamanan terhadap bahaya kebakaran Pengertian Kebakaran ialah reaksi kimia ( reaksi oksidasi ) yang berlangsung cepat dan memancarkan panas sinar. Prinsip pemadaman kebakaran : 1. Membatasi bahan bakar ( starvation ), mengurangi hingga habis, mengambil atau memindahkan. 2. Mengurangi konsentrasi oksigen ( oxygen dilution ), dilakukan dengan cara mengurangi, memisahkan atau menghilangkan oksigen dari lokasi kebakaran. 3. Mendinginkan ( cooling ), tujuannya mendinginkan adalah menurunkan panas, akibatnya suhu benda terbakar turun sampai titik nyala. 4. Pemadaman tuntas, memadamkan sampai tuntas tanpa sisa. Sarana Pemadam Kebakaran :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
Alat yang dipersiapkan untuk memadamkan kebakaran. Sarana ini dapat dibedakan menjadi 3 tipe : 1. Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) 2. Pemadam Api Bergerak 3. Sistem Pemadaman Api Tetap Keterangan : 1. Alat Pemadam Api Ringan / APAR ( Portabel Fire Extinguisher ) Alat pemadam yang dapat dibawa dan mampu dipakai oleh satu orang. Dipakai untuk memadamkan kebakaran kecil atau awal dari suatu kebakaran. Melihat manfaatnya yang penting diharapkan setiap orang/ khususnya yang menempati fasilitas public diharapkan bisa menggunakannya. 2. Sistem Pemadam Api Bergerak 3. Sistem Pemadam Api Tetap Merupakan suatu sistem peralatan pemadam api secara dini yang dipasang secara tetap disuatu bangunan/lingkungan. o. Tema Modern-Kontemporer Penyebaran Arsitektur Modern dilatar belakangi oleh peranan penting tiga orang arsitek dunia, yaitu Walter Gropius, Mies Van der Rohe, dan Le Corbusier. Salah satu ide yang diperkenalkan Walter Gropius adalah ide desain yang menonjolkan struktur (expressed structure). Struktur tidak harus berupa dinding solid. Kemajuan tekhnologi saat itu telah memungkinkan dinding digantikan dengan rangka baja atau beton bertulang, sehingga dinding pengisi lebih tipis (antara 15 -20 cm,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
dulunya 30-40 cm atau lebih). Karya Le Corbusier ysng terkenal adalah Villa Savoye (1929-1931) di Prancis. Bentuk massa utamanya berupa kotak tega berwarna putih ditopang oleh kolom-kolom langsing yang tampak jelasdi lantai dasar. Jajaran kolom beton bertulang ini menjelaskan bahwa fasad dapat didesain seterbuka mungkin. Dinding struktur tidak diperlukan lagi. Ruang dalam menjadi lebih terbuka tidak terganggu oleh dinding struktur. Bentuk jendelanya tipikal dan berbentuk kotak berderet sepanjang fasade membentuk bidang kaca horizontal. Sirkulasi tangga berupa ramp dan tangga spiral. Sedangkan arsitektur Jerman Mies Van der Rohe memperkenalkan sebuah desain dengan tampak fasad terbuka dengan mengganti dinding massif dengan bidang kaca. Dalam proyek rumah di Illinois, Amerika, Mies Van der Rohe membuat rumah seperti sebuah kotak kaca. Transparan dan tampak ringan. Lantai dan plafonnya seperti berdiri sendiri dan tak menyatu yang memiliki kaki-kaki karena lantainya melayang di atas permukaan tanah. Kolom struktur dibawahnya terekspose . Beban pelat lantai disalurkan ke kolom-kolom yang mengelilingi layout pada jarak tertentu. Adapun karakteristik arsitektur Modern, yaitu : - Memiliki layout ruang terbuka dan lega. - Bentuk ruang simpel dan menghilangkan detail-detail yang tidak penting. - Form follow function, mengutamakan fungsi tidak hanya estetika saja. - Bentuk pintu dan jendela tipikal. - Dinding umumnya berwarna putih, warna lain digunakan special sebagai daya tarik pada bangunan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
- Material bangunan memiliki perkembangan teknologi dan industry terkini, misalnya baja, beton pra cetak,kaca, stainless Steel, aluminium, panel komposit, dinding beton aerasi, atau bahan spandex (lembaran metal bergelombang). Arsitektur kontemporer berkembang antara tahun 1940-1980. Gaya Kontemporer juga selalu diterjemahkan sebagai istilah arsitektur modern (illustrated Dictionary of Architecture, Ernest Burden). Walau istilah kontemporer sama artinya dengan Modern atau sesuatu yang bersifat ‘kekinian’, tetapi didalam desain seringkali dibedakan. Istilah ini digunakan untuk menandai sebuah desain yang lebih maju, variatif, fleksible, dan inovatif, baik secara bentuk atau tampilan, jenis material, pengolahan
material,
maupun
tekhnologi
bangunannya.
Desain
Kontemporer menampilkan gaya yang lebih baru. Adapun cirri-ciri Arsitektur kontemporer, yaitu ; - Menonjolkan bentuk yang unik (di luar kebiasaan), atraktif dan kompleks. - Permainan warna dan bentuk Menjadi modal menciptakan daya tarik bangunan. - Permainan tekstur sangat diutamakan. B. STUDI LAPANGAN 1. Summarecon Marketing Gallery a. Sejarah Singkat Summarecon merupakan salah satu developer besar dalam bidang property. Untuk mendukung pemasaran dalam bidang property dimana
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
segala bentuk kinerja perkantoran yang bersifat resmi dan semua aktivitas yang langsung berhubungan dengan konsumen merupakan satu kesatuan yang dipadukan. Maka, pada tahun 2008 berdirilah Summarecon Marketing Gallery untuk mewadahi semua aktivitas dari PT. Summarecon Agung, Tbk itu sendiri. Gaya Minimalis-Modern dipilih dalam desain ruang-ruang dalam Summarecon Marketing Gallery ini. b. Lokasi Beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 42, Jakarta 13210.
Gambar.4.1 Tampak Depan Summarecon Marketing Gallery (Sumber: PT. Summarecon, tbk)
c. Fasilitas Summarecon Marketing Gallery 1. Lobby
: fungsinya untuk menerima tamu dan pusat informasi juga
sebagai ruang tunggu dan menunggu. 2. Presentation room : fungsinya untuk mengadakan pembahasan mengenai suatu proyek yang akan direncanakan. 3. Meeting room : fungsinya sebagai tempat untuk membicarakan mengenai proyek yang sedang dikerjakan. 4. Cashier area : fungsinya untuk proses transaksi jual beli property.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
5. Consultation room : fungsinya sebagai tempat untuk konsumen berkonsultasi dan mendapatkan informasi mengenai keunggulan dan tingkat kelemahan proyek yang sedang dicanangkan. 6. Office Area : fungsinya sebagai ruang perkantoran dimana setiap orang bekerja berdasarkan bidang keahliannya masing-masing. 7. Gallery : fungsinya sebagai aula untuk memamerkan proyek-proyek yang sedang dikerjakan berupa maket dan gambar kerja dengan skala tertentu. 8. Stage : fungsinya sebagai tempat untuk menempatkan grand piano dimana berbagai pertunjukan-pertunjukkan musik biasanya digelar untuk tujuan promosi property. 9. Lounge Area : fungsinya sebagai tempat santai yang disuguhkan pertunjukkan-pertunjukan musik yang didalamnya terdapat fasilitas bar sebagai fasilitas penunjangnya. 10. Star buck Area : fungsinya sebagai fasilitas penunjang yang menyuguhkan coffee sebagai menu utamanya (dapat dikatakan sebagai area untuk minum kopi). 11. Lavatory : sarana MCK atau membersihkan diri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
Gambar.4.2 Tampak Front Office Summarecon Marketing Gallery (Sumber: PT. Summarecon, tbk)
Gambar.4.3 Tampak Meeting Room Summarecon Marketing Gallery (Sumber: PT. Summarecon, tbk)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
Gambar.4.4 Tampak Presentation Room Summarecon Marketing Gallery (Sumber: PT. Summarecon, tbk)
Gambar.4.5 Tampak Area Lobby Summarecon Marketing Gallery (Sumber: PT. Summarecon, tbk)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
Gambar.4.6 Tampak Area Hall Summarecon Marketing Gallery (Sumber: PT. Summarecon, tbk)
Gambar.4.7 Tampak Area Cashier Summarecon Marketing Gallery (Sumber: PT. Summarecon, tbk)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
Gambar.4.8 Display Bedroom Modern Tropis Summarecon Marketing Gallery (Sumber: PT. Summarecon, tbk)
Gambar.4.9 Display Foyer Modern Tropis Summarecon Marketing Gallery (Sumber: PT. Summarecon, tbk)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
d. Elemen Pembentuk Ruang - Lantai Menggunakan keramik berukuran 1200x1200 mm keluaran wisma sejati. - Dinding Dinding bersifat non permanen dimana banyak digunakan partisi atau dinding penyekat dan kaca-kaca dengan kombinasi digital printing. - Ceiling Bagian ruang exhibition dan penjualan menggunakan gypsum board dengan finishing cat deluxe warna putih dan memakai barisol yang dijadikan sebagai aksen. - Interior System Sistem pencahayaan pada Summarecon Marketing Gallery pada pagi sampai sore hari memanfaatkan pencahayaan alami yang masuk melalui kaca dan bukaan-bukaan pada bangunan. Sedangkan pada malam hari menggunakan pencahayaan buatan antara lain down light 18 watt, suspended lamp (custom), barisol dan neon box. - Sistem penghawaan Memanfaatkan penghawaan alami dan buatan yaitu dengan AC split dan indoor unit (Standing floor type 60.000 btu/h, 200.000 btu/h dan 250.000 btu/h) - Sistem Akustik Sistem akustik banyak diterapkan di area exhibition dan lounge area dengan menggunakan karpet serta menambahkan beberapa koleksi tanaman yang diletakkan pada sudut ruangan sebagai aksen. Sedangkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
untuk barifer di luar ruangan dengan memanfaatkan vegetasi buatan yang diatur sesuai dengan timgkat kebisingan yang ditimbulkan. 2. Solo Paragon a. Sejarah singkat PT. Sunindo Gapura Prima Klien (Gapura Prima & Sun Motor Group) Alamat
Jl. Yosodipuro no. 135, Solo
Luas Lahan
41.350 m2
Luas Bangunan
99.043 m2
Arsitek
Architect Indomegah
Struktur
Davy Sukamta & Partners
Mekanikal & Elektrikal
PT. Metakom Pranata
Manajemen Konstruksi
PT. Tripanoto
Solo kota yang dikenal sebagai pusat budaya Pulau jawa. Untuk menunjang perekonomian, pariwisata & perdagangan maka perlu sarana Perbelanjaan, Sentra Bisnis, Rekreasi Entertainment dan High Rise Apartemen yang memadai. Solo Paragon hadir untuk pertama kalinya, areal terbesar, fasilitas terlengkap dan termodern. Informasi mengenai Solo Paragon untuk detailnya yakni sebagai berikut: 1) Konsep Mix Used Development pertama menggabungkan resort apartement, citywalk and lifestyle mall. 2) Lokasi dengan luas terbesar yang terletak di jantung kota Solo seluas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
41.350 m2 3) Memiliki kemudahan dengan 3 akses masuk dari jalan utama, yaitu : Jl. Slamet Riyadi, Jl Yosodipuro, Jl Dr. Cipto Mangunkusumo 4) Direncanakan oleh salah satu konsultan TOP 10 arsitek dunia, yaitu Indo Megah yang telah mengerjakan proyek-proyek berkelas di Indonesia 5) Dibangun oleh group Gapura Prima yang berpengalaman 20 tahun di bisnis property seperti Apartemen Belagio di Mega Kuningan jakarta, Apartemen Belezza Permata Hijau Jakarta, Apartemen Majesty Bandung, Apartemen Setiabudi Bandung, Apartemen Ciumbuluit Bandung, Solo Grand Mall, Pusat Grosir Solo, Bekasi Trade Center, Jatinangor Town Square, Bandung Trade Center, dll 6) Bekerjasama dengan Group Sunindo Primaland yang sudah berpengalaman di bidang perhotelan dengan memiliki Novotel Solo, Ibis Hotel Solo, Grand Mecure Jogja, Novotel Semarang 7) 24 hours security (CCTV & Magnetic Card System) 8) Hak milik Strata Title, Sertifikat n0 46 & no 115 9) Smart investasi yang terus meningkat 10) Menggabungkan unsur Nature, Culture and Hi-tech b. Lokasi Beralamat di Jalan Yosodipuro No. 133 Solo, Jawa Tengah. c. Fasilitas Solo Paragon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
1) Billingroom : berfungsi untuk menerima tamu dan pusat informasi juga sebagai ruang tunggu dan menunggu. 2) Receptionist Area : sebagai tempat menerima tamu sebelum memasuki billingroom, juga sebagai tempat informasi mengenai brochure dan display maket. 3) Cashier Area : terdapat pada area billingroom sebagai tempat pembayaran setelah transaksi jual beli telah disepakati. 4) Meeting Room : Sebagai tempat untuk mendiskusikan permasalahanpermasalahan yang terjadi di seputar kantor dan proyek yang sedang berjalan. 5) Office Area : Sebagai ruang perkantoran dimana setiap orang bekerja sesuai dengan masing-masing devisi. 6) Lavatory : Sebagai sarana MCK atau toilet.
Gambar.5.1 Tampak Front Office Solo Paragon (Sumber: Dokumen Pribadi)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
Gambar.5.2 Area Cashier (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar.5.3 Area Receptionist (Sumber: Dokumen Pribadi)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
Gambar.5.4 Area Billingroom (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar.5.5 Display Bedroom (Sumber: Dokumen Pribadi)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
Gambar.5.6 Display Kitchenset (Sumber: Dokumen Pribadi)
d. Elemen Pembentuk Ruang - Lantai Menggunakan keramik berukuran 600 x 600 mm. - Dinding Bersifat permanent dari batu-bata dan menggunakan kaca transparan pada area billingroom untuk dapat berinteraksi dengan suasana di luar ruangan. - Ceiling Pada area billingroom menggunakan ceiling yang hanya ditutupi kain putih sehingga pencahayaan tertutup dengan kain putih tersebut. - Interior System
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
Sistem pencahayaan pada Solo Paragon pada pagi sampai sore hari memanfaatkan pencahayaan alami yang masuk melalui kaca dan bukaanbukaan pada bangunan.
Sedangkan pada malam hari menggunakan
pencahayaan buatan antara lain down light 18 watt dan spot light. - Sistem Penghawaan Memanfaatkan penghawaan alami dan buatan yaitu dengan AC split. - Sistem Akustik Sistem akustik diterapkan di luar ruangan dengan memanfaatkan vegetasi buatan yang diatur sesuai dengan tingkat kebisingan yang ditimbulkan. 3. PT. INTERNI TRI LINTAS ASIA a. Sejarah Singkat Interni Asia berdiri pada tanggal 16 Agustus 1994 dipimpin oleh Ibu Hireka Vitaya selaku Executive Chairman, Ibu Alinda G. Thohir selaku Finance Director dan Ibu Elizabeth T. Thohir selaku Marketing Director. Interni Asia memiliki badan konsultan perancangan interior yang diberi nama PT. Figuramas Gubah Rancang yang bergerak di bidang Desain Interior yang meliputi commercial, corporate, residential, apartment dan hospitality. Interni Asia sendiri merupakan kontraktor dari PT. Figuramas dan bergerak di bidang retail meliputi pengadaan fabric dan wallpaper beserta asesoriesnya. b. Lokasi Jl Barito II/ 39 , Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12130 - indonesia. Telp. (+62.21) 723 2650, Fax. (+62.21) 739 6121.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
c. Fasilitas Interni Asia 4) Gudang : berfungsi untuk meletakkan kain-kain import yang telah stock list. 5) Area Jahit : berfungsi sebagai tempat untuk penyimpanan kain yang akan di jahit dan sebagai tempat menjahit dan mengobras kain. 6) Receptionist Area : sebagai tempat menerima tamu yang ingin melihat produk-produk dan koleksi wallpaper serta fabric Interni Asia. 7) Area Display Produk : sebagai tempat untuk memamerkan beberapa contoh karya interior interni asia. 8) Area Display Wallpaper : sebagai tempat untuk memajang beberapa koleksi wallpaper dalam bentuk buku dan wall panel. 9) Area Display Fabric : sebagai tempat untuk memajang beberapa koleksi fabric dalam bentuk buku dan wall panel. 10) Ruang Rapat : sebagai tempat untuk mendiskusikan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan desain proyek. 11) Ruang Direktur : merupakan area kerja sekaligus library pimpinan. 12) Office Area : merupakan area kerja tim project dan bagian administrasi. 13) Kitchen : merupakan tempat untuk menyiapkan minuman dan makanan juga sebagai tempat istirahat karyawan saat jam istirahat kantor. 14) Lavatory : Sebagai sarana MCK atau toilet
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
Gambar.6.1 Area Penyimpanan Kain dan Menjahit
Gambar 6.2 Area Receptionist
(Sumber: Dokumen Pribadi)
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar.6.3 Display Acessories Curtain & Foyer
Gambar 6.4 Display Fabric & Diningroom
(Sumber: Dokumen Pribadi)
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar.6.5 Display Fabric
Gambar 6.6 Display Wallpaper
(Sumber: Dokumen Pribadi)
(Sumber: Dokumen Pribadi)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
Gambar.6.7 Ruang Rapat
Gambar 6.8 Display Brochure
(Sumber: Dokumen Pribadi)
(Sumber: Dokumen Pribadi)
d. Elemen Pembentuk Ruang - Lantai Menggunakan Parquet, Marmer - Dinding Bersifat permanent dari batu-bata dan sebagian memakai konstruksi gypsum. - Ceiling Menggunakan gypsum board dan list gypsum sebagai aksen. - Interior System Sistem pencahayaan pada PT. Interni Asia pada pagi sampai sore hari memanfaatkan pencahayaan alami yang masuk melalui kaca dan bukaanbukaan pada bangunan serta lampu spotlight pada area display produk, fabric dan wallpaper.
Sedangkan pada malam hari menggunakan
pencahayaan buatan antara lain down light 18 watt dan spot light. - Sistem Penghawaan Memanfaatkan buatan yaitu dengan AC split.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
- Sistem Akustik Sistem akustik diterapkan dengan memasang wall to wall carpet pada area office untuk mengurangi suara bising pada area kerja karena membutuhkan tingkat mobilitas yang relatif tinggi. 4. Marketing Office Rasuna Epicentrum a. Sejarah Singkat Rasuna Epicentrum merupakan sebuah lifstyle superblok yang terletak di Kuningan, Jakarta Selatan. Untuk mendukung kegiatan pemasaran, dibangun sebuah kantor pemasaran yang representatif sekaligus sebagai ruang pamer atau showunit produk-produk yang ditawarkan. Marketing Office Rasuna Epicentrum kental akan nuansa ’high-tech’ dengan didominasi material baja sebagai bahan utama dalam keseluruhan bangunan. Marketing Office Rasuna Epicentrum terdiri dari 3 lantai dan dikerjakan dalam kurun waktu 3 bulan yang diselaraskan dengan rancangan Superblok Rasuna Epicentrum. a. Lokasi Marketing Office Rasuna Epicentrum terletak di kawasan superblok Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan 12960. b. Fasilitas 1. Gallery Proyek : sebagai area pamer desain produk Rasuna Epicentrum yang terletak pada lantai dasar. 2. Ruang Maket Raksasa : sebagai tempat untuk memajang master plan maket kawasan Rasuna Epicentrum yang terletak pada lantai dasar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
3. Area Pengelola : merupakan perkantoran yang bertujuan untuk memasarkan Rasuna Epicentrum terletak di lantai dasar. 4. Zona Outdoor : merupakan citywalk dan juga dimanfaatkan untuk menyelenggarakan pameran terbuka sewaktu-waktu. 5. Show Unit Apartemen : sebagai tempat sampel desain apartemen berdasarkan klasifikasi type terletak di lantai I. 6. Area Observasi : sebagai tempat untuk mengawasi proses konstruksi kawasan Rasuna Epicentrum terletak di lantai II. 7. Area Servis : sebagai fasilitas penunjang untuk memfasilitasi kebutuhan pengunjung.
Gambar.7.1 Tampak Depan Rasuna Epicentrum (Sumber: Dokumen Pribadi)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
Gambar.7.2 Area Lobby Rasuna Epicentrum (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar.7.3 Area Outdoor Gallery (Sumber: Dokumen Pribadi)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
Gambar.7.4 Area makan Outdoor (Sumber: Dokumen Pribadi)
c. Elemen Pembentuk Ruang - Lantai Menggunakan marmer, granit, batu alam dan parquet. - Dinding Dikelilingi louvre dengan elemen plat besi persegi yang berwarna-warni sesuai dengan spirit Rasuna Epicentrum yang ’fun & dynamic’. - Ceiling Menggunakan material alumunium composit panel dirancang dengan bentuk oval yang elegan sebagai elemen terpenting dari bangunan. - Interior System
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
Sistem pencahayaan pada Marketing Office Rasuna Epicentrum pada pagi sampai sore hari memanfaatkan pencahayaan alami yang masuk melalui kaca dan kisi-kisi pada bangunan. Sedangkan pada malam hari menggunakan pencahayaan buatan antara lain down light dan spot light. - Sistem Penghawaan Memanfaatkan alami dengan perancangan kisi-kisi dan penghawaan buatan yaitu dengan AC split. - Sistem Akustik Sistem akustik diterapkan dengan pemanfaatan area outdoor yang dapat meredam bising serta kolam air buatan yang dapat meredam suara bising dan panas cahaya matahari berlebih. Pendekatan ’secondary skin’ yang berupa rangka dan plat besi dapat berfungsi sebagai kisi-kisi untuk mengurangi intensitas cahaya matahari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III ANALISIS DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY A. ANALISIS JUDUL A.1. Pengertian Judul Pengertian dari judul “ Perancangan dan Perencanaan Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta” adalah sebagai berikut : 1. Perancangan adalah a. Proses pembuatan, cara merencanakan atau merancangkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka 1993, hal. 741). b. Proses, cara, perbuatan merancang. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka 1993, hal. 927 ). 2. Interior adalah a. Ruang dalam suatu bangunan yang menggunakan tata kehidupan manusia melalui media ruang. (Ensiklopedia Nasional Indonesia, jilid 7. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka 1991, hal. 197). b. Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot (hiasan, dsb) di ruang dalam gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka 1993, hal. 483). c. Bagian dalam dari bangunan, apapun dan bagaimanapun bentuknya bangunan, misalnya rumah, tempat tinggal, apartemen, hotel, perkantoran, sampai pada bangunan rumah sakit sekalipun. (Desain Interior. Jakarta: Djambatan 1999, hal 1).
commit to user 96
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
3. Kantor adalah a. Setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha (pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun tempat itu diberikan. (Drs. Moekijat, 1989 : 16). b. An office is generally a room or other area in which people work, but may also denote a position within an organization with specific duties attached to it. (see officer, office-holder, official) (www. en. Wikipedia. org) Biasanya terdapat suatu ruang atau area lain dimana tempat orang-orang bekerja, tetapi boleh juga menandakan suatu posisi di dalam suatu organisasi dengan ‘spesifik’ tugas-tugas berkaitan dengan itu (misalnya : petugas, office-holder, pejabat). (www. en. Wikipedia. org) c. Berasal dari bahasa Belanda Kantoor adalah sebutan untuk tempat dimana suatu perniagaan atau perusahaan dijalankan sehari-hari. (www. en. Wikipedia. org) d. balai, gedung, rumah, ruang tempat tulis-menulis atau mengurus sesuatu pekerjaan, perusahaan dan sebagainya. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta : Balai Pustaka, 2001.) e. sebuah tempat yang biasanya digunakan untuk melaksanakan pekerjaan atau tata usaha ( pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis ) dengan nama apapun tempat itu diberikan. ( Drs. Moekijat, 1989 : 16) 4. Pemasaran (Marketing) adalah a. Suatu bentuk kegiatan yang menawarkan produk atau jasa tertentu agar dapat menarik minat beli untuk khalayak umum. (Encarta Encyclopedia) b. segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. (Fajar Laksana. 2008. Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu.)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
c. “is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others”. Pemasaran yaitu suatu proses social yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. (Kotler Philip. 1995. Marketing management, Analisis Planning, Implementation and control, Prentice Hall). 5. Gallery adalah a. Serambi, aula. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta Balai Pustaka, 2001) b. Place for art exhibitions maksudnya sebuah tempat dimana kegiatan kesenian dipamerkan dan bahkan terkadang difungsikan sebagai tempat yang menjual hasil-hasil karya seni. c. enclosed walkway maksudnya
sebuah
coridor,
hall,
atau
ruangan
tertutup
yang
diperuntukkan bagi pengunjung didalam sebuah bangunan. d. Long narrow room maksudnya sebuah ruangan khusus yang disediakan untuk tujuan tertentu yang lebih signifikan. e. Part of Theater maksudnya area duduk yang tertata mengelilingi lantai utama dari auditorium. (Encarta Encyclopedia).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
Jadi “ Perancangan dan perencanaan desain interior Marketing Office Gallery” adalah suatu proses, pembuatan, merancang, merencanakan desain ruang dalam suatu bangunan yang terdiri dari beberapa fasilitas dimana fungsi utamanya yaitu sebuah perkantoran yang bergerak dibidang marketing property yang menyediakan area pamer berupa furniture dan produk-produk interior yang terdiri dari material lantai, accessories, gypsum, kaca, partisi, wallpaper (berdasarkan survey di showroom PT. Interni Asia dan pameran bahan bangunan majalah griya asri vol.9 no.09). A.2. Tema Perancangan Tema yang akan diangkat pada perancangan Marketing Office Gallery ini yaitu tema “Glasses Frame” dengan penerapan gaya modern-kontemporer yang dipadukan dengan sentuhan graphic design. Modern Kontemporer bersifat kekinian serta dapat mewakili karakter dari bidang desain interior itu sendiri yaitu terus mengadakan perubahan dengan menyesuaikan perkembangan kebudayaan dan teknologi. Tema “Glasses Frame” merupakan perluasan intepretasi dari istilah ‘gallery’ yang digunakan pada marketing office Gallery ini. dimana bila diasumsikan pada sebuah gallery yang menampilkan karya seni lukisan salah satunya
‘frame’
menjadi
salah
satu
elemen
penunjang
yang
penting
keberadaannya. istilah “Glasses Frame” ini dimaksudkan sebagai usaha untuk membingkai bangunan secara visual sebagai suatu komposisi ruang luar dan sebaliknya meminjam elemen view di luar menjadi komposisi terbingkai yang bisa dinikmati dari dalam ruang, sehingga terjadi interaksi visual yang saling mengikat. Adapun komposisi yang dibentuk tetap mengacu kepada langgam arsitektur bangunan secara keseluruhan yaitu ‘modern style’.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
Definisi atau pengertian Modern Kontemporer sebagai berikut : 1. Kontemporer, dari sisi etimologi bahasanya dapat diartikan sebagai 'yang terkini', atau memiliki pengertian yang sama dengan 'modern'. 2. Sebuah karya arsitektur yang menghadirkan "kekinian" dalam menjawab segala kebutuhan dan permasalahan yang ada dengan teknologi terbaru yang telah hadir pada zaman ini. 3. Sebuah gaya arsitektur yang sudah tidak murni lagi karena terdapat pencampuran dari berbagai macam langgam arsitektur. Ciri arsitektur Modern Kontemporer : 1. Memiliki bagian muka bangunan yang luas dan halus, serta bentuk geometris yang jelas yang sesuai dengan aliran fungsionalisme. 2. Menggabungkan berbagai pendekatan gaya yang berbeda untuk menghasilkan arsitektural dengan gaya campuran yang halus. 3.
Adanya pengadopsian dari berbagai langgam arsitektur yang meliputi kesesuain iklim dan budaya.
4.
Banyak menggunakan warna-warna natural, furniture yang digunakan simple dan tetap menggunakan prinsip rasionalitas, efektifitas dan efisiensi.
B. PROGGRAMING B.1. Lokasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 101
Gambar.8 Site Denah Lokasi (Sumber : analisa penulis 2009)
B. 2. Potensi Lingkungan Alasan memilih lokasi tersebut adalah : 1. Pertimbangan Capaian Lokasi strategis karena terletak di perempatan jalan ronggowarsito dan jalan gajahmada yang menghubungkan jalan slamet riyadi dan jalan yosodipuro serta berada sejalur dengan puro mangkunegaran yang merupakan salah satu jalan central kota Surakarta sehingga mudah di capai kendaraan dari arah manapun. 2. Pertimbangan Tekhnis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 102
Lahannya cukup luas untuk area bangunan yang diperlukan dan untuk area parkir dan merupakan lahan kosong. Saat ini merupakan lahan yang dimiliki PT. Sritex. 3. Pertimbangan Lingkungan Berdasarkan RUTRK tahun 1993-1013 kota Surakarta, wilayah ini akan dikembangkan sebagai pusat perkantoran dan perdagangan untuk mengurangi kepadatan bangunan di jalan Slamet Riyadi. Peran penting dengan adanya Marketing Office Gallery akan memudahkan aktivitas pembangunan di sekitar area ini yang mayoritas belum tertata dengan benar. Masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi dan bahan bangunan yang sesuai. Selain itu dengan memakai konsep modern kontemporer ditengah-tengah situs kebudayaan Surakarta menjadikan nilai tambah untuk menarik perhatian pengunjung. B. 3. Status Kelembagaan Status kelembagaan pada perencanaan dan perancangan desain interior Marketing Office Gallery adalah lembaga atau usaha yang dimiliki oleh pihak swasta single corporate yang bertujuan komersial namun berada di bawah pengawasan Departemen Perindustrian dan perdagangan. Usaha ini memberikan informasi akan peran penting pemanfaatan jasa desain interior dalam merancang sebuah bangunan serta peluang berinvestasi. B. 4. Orientasi Perencanaan dan perancangan lokasi Marketing Office Gallery ini berfungsi untuk menampung suatu kegiatan yang mewadahi transaksi jual
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 103
beli property dengan fasilitas yang mendukung yang memenuhi kelayakan persyaratan sehingga kegiatan yang ada didalamnya dapat berlangsung dengan baik. Orientasi di utamakan pada perencanaan dan perancangan interior Area kantor dan area gallery proyek. B. 5. Struktur Organisasi
Skema 4.1 : Struktur Organisasi Marketing Office Gallery di Surakarta
1.1. Deskripsi Pekerjaan Setiap divisi memiliki tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang berbeda – beda, antara lain : 1.1.1. President Director : Preseident Director merupakan pimpinan utama dalam perusahaan yang memimiliki tugas dan kewajiban untuk menjalankan visi, misi, dan seluruh aktivitas ( koordinasi, integrasi, sinkronasi, simplifikasi, pengaturan, dan pengawasan) yang ada dalam perusahaan. Di dalam menjalankan tugasnya President Director dibantu oleh Managing Director dan Finance Director serta Project Manager. 1.1.2. Managing Director Bertugas dan bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang bersangkutan dengan Retail Division dan Marketing Division. Didalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 104
menjalankan tanggung jawabnya pada Retail Division, Managing Director dibantu oleh Project Manager dan empat orang staff dan untuk Marketing Division dibantu oleh seorang Executive dan tiga orang staff. Managing Director harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada President Director. 1.1.3. Finance Director Bertugas dan bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang bersangkutan dengan purchasing, accounting dan HRD/ GA. Di dalam menjalankan tanggung jawabnya tersebut Finance Director dibantu oleh beberapa orang staff serta bertanggung jawab kepada President Director. 1.1.4. Retail Division 1. Project Manager -
Merencanakan aktivitas penjualan produk.
-
Mengorganisir tenaga-tenaga yang melaksanakan aktivitas penjualan.
-
Melaksanakan aktivitas penjualan.
-
Mengontrol proses penjualan tersebut.
2. Sales -
Menawarkan berbagai produk yang ada kepada customer.
-
Mencari custome.
-
Menangani project berskala kecil yang terkait dengan bahan – bahan yang tersedia di retail seperti pembuatan curtain, pillow dll.
3. Tukang Jahit -
Melakukan pekerjaan penjahitan sesuai order yang diberikan
4. Tukang Pasang -
Melakukan instalasi di lapangan
1.1.5. Marketing Division 1. Executive -
Mengontrol aktivitas pemasaran produk desain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 105
-
Mengambil keputusan terhadap pemasaran berbagai produk desain
-
Menentukan target proyek
-
Mengatur pembagian tugas
2. Staff Marketing -
Mencari klien
-
Mempromosikan produk – produk desain yang akan di pasarkan
-
Menangani proyek yang membutuhkan waktu cepat (short term project)
1.1.6. Project Division 1. Head of Project Division Dalam hal ini dipegang langsung oleh President Director, yang bertugas : -
Mengatur dan mengawasi seluruh kinerja proyek.
-
Mendistribusikan penanganan proyek – proyek kepada Project Manager (pembagian tugas).
-
Mengontrol desain yang dibuat oleh Project Manager.
-
Mengontrol kualitas dari sebuah proyek.
-
Menyusun target proyek kedepannya.
-
Mencari peluang – peluang proyek – proyek yang mungkin dapat ditangani
-
Memimpin rapat yang berhubungan dengan desain dan proyek.
2. Project Manager -
Bertindak sebagai seorang desainer
-
Membuat time schedule
-
Menentukan konsep yang sesuai dengan keinginan klien
-
Membuat desain dan mempresentasikan desain kepada klien
-
Membuat gambar kerja
-
Menyusun quotation
-
Berkoordinasi dengan pihak – pihak yang terkait dengan proyek seperti pihak arsitek, kontraktor, dan pekerja lapangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 106
-
Mengawasi kinerja dilapangan
-
Melakukan serah terima kepada klien.
3. Assistant Project Manager -
Membantu pekerjaan Project Manager.
4. 3D Artistic -
Memvisualisasikan desain yang telah dibuat ke dalam bentuk 3D untuk diprensentasikan kepada klien.
1.1.7. Purchasing 1. Staff of Purchasing -
Bertanggung jawab dalam hal pemesanan barang – barang dan alat – alat perkantoran
2. Inventory -
Memantau kondisi stok barang - barang
-
Melakukan pembelian atau mencari barang – barang yang tidak ada di gallery.
3. Petugas Gudang -
Bertanggung jawab terhadap barang – barang yang tersimpan di dalam gudang, baik secara quantitas maupun kualitas.
-
Administrasi barang yang keluar dan masuk gudang.
1.1.8. Acounting 1. Head of Acounting -
Mengatur dan mengendalikan keungan perusahaan.
-
Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap keuangan perusahaan
2. Staff of Acounting -
Membuat pembukuan pengeluaran dan pemasukan perusahaan
-
Melaporkan hasil pembukuan ke Head of Accounting.
-
Meneliti kebenaran dokumen – dokumen keungan.
1.1.9. HRD/ GA 1. Head of HRD -
Bertanggung jawab terhadap administrasi kepegawaian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 107
-
Melakukan seleksi dan penempatan karyawan, memproses promosi dan pemindahan karyawan.
-
Pembinaan karier karyawan.
-
Memantau disiplin karyawan.
2. General Assistant -
Membantu tugas - tugas Head of HRD.
3. Office Boy -
Bertugas membantu kegiatan yang berkaitan dengan urusan rumah tangga perusahaan.
4. Driver -
Mengantar karyawan dan barang – barang.
-
Memelihara kondisi kendaraan.
5. Security -
Menjaga keamanan kantor.
2. Standard Operating Procedure Dalam menjalankan setiap proyek yang terdapat Standard Operating Procedure ( SOP ) dari awal masuknya proyek hingga selesai. Standard Operating Procedure ( SOP) adalah sebagi berikut : a. Tahap Proposal -
Membuat riset mengenai apa keinginan dan kebutuhan klien
-
Peninjauan awal lapangan.
-
Negosiasi dengan klien ( proposal disetujui atau ditawar )
b. Tahap Preliminary Desain -
Penyusunan konsep dan proposed image design
-
Apabila proposed image design dan konsep telah disetujui, Marketing Office Gallery menunggu gambar dari kontraktor untuk lanjut ke tahap berikutnya.
c. Desain Development -
Layout tata ruang
-
Desain Plafond
-
Desain pola lantai
-
Penentuan titik lampu, saklar, stop kontak, dll ( ME plan )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 108
-
Sketsa atau foto furniture terpilih.
-
3D perspektif
-
Pemilihan material dan Color scheme board
d. Shop Drawing dan Estimasi -
Pembuatan gambar kerja
-
Pembuatan JO ( Job Order) untuk curtain dan pillow.
-
Penyusunan RAB
e. Pemesanan Material -
Setelah RAB disetujui, bagian purchasing melakukan pemesanan material untuk kemudian diserahkan kepada tukang untuk dikerjakan sesuai dengan JO
f. Supervisi -
Pengecekan lapangan secara berkala untuk mengawasi kinerja kontraktor di lapangan.
B. 6. Sistem Operasional Sistem operasional Marketing Office Gallery memakai waktu operasional kerja sebagai berikut : Senin – Jum’at
:
08.00 – 17.00 WIB
Sabtu & Minggu :
10.00 – 21.00 WIB
Sistem Operasional Solo Marketing Gallery memakai dua jam kerja yaitu sift pagi dan sift malam. Adapun perincian pergantian karyawan yaitu : Senin – Jumat : Diisi oleh seluruh kegiatan perkantoran dan kegiatan umum yang
mendukung
pemasaran
serta
melayani
konsultasi dan administrasi property. Sabtu & Minggu : Kegiatan perkantoran tidak diadakan pada akhir pekan ini kegiatan dikhususkan pada kegiatan launching property dan menarik investor sebanyak-banyaknya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 109
kegiatan umum seperti kegiatan entertainment banyak terlihat selain itu pada hari ini Marketing Office Gallery juga melayani administrasi property namun tidak melayani konsultasi property. B. 7. Program Kegiatan a. Kegiatan Obyek TA Program kegiatan yang diwadahi berupa: 1. Kegiatan Jasa Kegiatan Jasa ini berupa pelayanan konsultasi mengenai perencanaan dan perancangan interior yang dapat disesuaikan dengan budget dan kebutuhan ruang yang diinginkan serta memberikan jasa desain produk yang dapat dinikmati pengunjung. Dengan adanya kegiatan konsultasi interior ini diharapkan pengunjung menjadi tertarik untuk mengunjungi Marketing Office Gallery ini. 2. Kegiatan informasi Marketing Office Gallery mewadahi kegiatan yang berhubungan informasi mengenai pemilihan dan penerapan material yang tepat sesuai dengan fungsi pemakaian dan karakteristiknya
serta
memberikan
informasi
mengenai
perkembangan kualitas desain interior yang selalu mengalami perubahan. Dengan demikian masyarakat akan lebih mengenal peran penting desain interior dan akan menaruh kepercayaan perancangan pada Marketing Office Gallery.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 110
3. Kegiatan administrasi Seperti pada institusi lainnya, administrasi memiliki peran baik secara keuangan, managemen pemasaran dan lain sebagainya. Kegiatan administrasi difokuskan pada kegiatan pendataan kebutuhan produk yang keluar dan masuk kantor, jumlah klien yang telah bergabung untuk berinvestasi serta kondisi keuangan perusahaan dalam beberapa kurun waktu. 4. Kegiatan Edukasi Merupakan sarana pembelajaran tentang penyuluhan, perkenalan dan pembelajaran mengenai bidang desain interior kepada para remaja yang akan berminat dan yang sedang menekuni bidang ini. Serta memberikan pengetahuan kepada pengunjung akan peran penting bidang desain interior dalam perencanaan. 5. Kegiatan Entertainment Kegiatan ini berupa mendukung kegiatan pemasaran yaitu dengan menggelar kegiatan launching produk rancangan desain interior yang terbaru dari Marketing Office Gallery yang digelar pada akhir pekan. 6. Kegiatan Perkantoran Marketing Office Gallery merupakan kegiatan perkantoran yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan desain interior, pemasaran produk interior dan penerapan proyek desain interior di lapangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 111
b. Kagiatan Manusia Kegiatan
manusia
yang
diadakan/
direncanakan
dalam
perencanaan dan perancangan ini berupa: 1. Transaksi Jual beli produk interior. 2. Pameran Gallery karya-karya desain interior baik berupa karya 2dimensi maupun karya 3-dimensi. 3. Memberikan pelayanan konsultasi perancangan interior dengan konsultan ahli. 4. Merupakan
kegiatan
perkantoran
yang
bergerak
dibidang
perancangan interior dan pemasaran. 5. Mengadakan pertemuan/ seminar tentang peran penting desain interior dalam perancangan. B. 8. Koleksi benda-benda inventaris No. 1.
furniture Meja resepsionis
Fungsi Sebagai meja menempatkan buku tamu dan brosure perusahan.
2.
Executive desk
Sebagai
meja
kerja
pimpinan
dan
alas
duduk
karyawan
dan
karyawan. 3.
Kursi
Sebagai
pengunjung. 4.
Filling Cabinet
Untuk menyimpan file-file dan dokumendokumen penting perusahaan.
5.
Almari
Untuk menyimpan buku-buku interior dan buku-buku penting perusahaan.
6.
Maquet display
Untuk
meletakkan
maket
perancangan
dalam skala tertentu. 7.
Product display
Untuk meletakkan produk-produk interior
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 112
yang akan dipamerkan. 8.
LED screen
Untuk mendukung kegiatan pemasaran produk dan perusahaan.
9.
Proyektor
Untuk mendukung kegiatan presentasi.
10.
White board
Papan untuk mendukung kegiatan rapat dan presentasi.
11.
Sofa
Sebagai
alas
duduk
pengunjung
dan
karyawan dalam keadaan santai. 12.
Kitchen-set
Sebagai tempat untuk mempersiapkan dan membuat makanan dan minuman untuk pengunjung dan karyawan.
13.
Brochure display
Sebagai tempat untuk meletakkan brosurbrosur
desain
produk
dan
karya
perancangan. Tabel.2 Koleksi benda-benda inventaris (Sumber : analisa penulis 2009)
B. 9. Fasilitas Ruang No.
Ruang
1.
Front Office
Pelaku
Kegiatan
Fasilitas
- Pimpinan
- melakukan pemeriksaan keamanan.
- meja security
- Karyawan
- absen kehadiran bagi pimpinan dan
- kursi
- Pengunjung
karyawan.
- security system - finger print - telepon
2.
Lobby
- Pimpinan
Untuk pengunjung mendapatkan
- meja resepsionis
- Karyawan
sambutan, mengisi buku tamu,
- barstool
- Pengunjung
mendapatkan pelayanan informasi.
- filling cabinet - papan logo perusahaan. - Komputer - telepon
3.
Gallery Proyek
- pimpinan
Æ melakukan pengecekan display
- display brosur
gallery dan kondisi pemasarannya.
- wall display
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 113
- Staff
Æ Melayani dan memberikan informasi
- display maket
Marketing
mengenai keunggulan produk-produk
- produk display
yang ada pada gallery proyek.
- LED screen
- pengunjung
Æ melihat-lihat koleksi desain dan mendapatkan informasi mengenai desain marketing office gallery.
4.
R.Konsultasi
- Konsultan
Æ melayani pengunjung mengenai
Ahli
solusi permasalahan perancangan desain - Kursi
- Pengunjung
- Meja Konsultasi
interior dan menghitungkan tafsiran
- Komputer
anggaran biaya.
- logo Produk
Æ mendapatkan pengarahan dan jalan
- telepon
keluar mengenai permasalahan perancangan desain interior. 5.
Lounge
- Staff Admin
- Pengunjung
Æ melayani pembayaran transaksi jual
- Meja Staff Admin
beli secara langsung.
- Kursi
Æ mendapatkan area duduk untuk
- Komputer
bersantai, melakukan pembayaran
- Telepon
transaksi jual beli secara langsung,
- Sofa
menikmati fasilitas entertainment yang
- Lounge Table
disediakan Marketing Office Gallery
- Lounge chair - Bar Table - Bar Stool -Rak - Standing TV backdrop
6.
R.Presentasi
- Staff
Æ memberikan informasi secara detail
- glass board
Marketing
mengenai desain karya Marketing
- meja presentasi
Office Gallery secara detail dalam
- proyektor
bentuk powerpoint.
- TV panel
Æ mendapatkan informasi yang lebih
- kursi
terperinci mengenai proyek
- meja
- Pengunjung
perancangan desain interior. 7.
R.Rapat
- Pimpinan
- melakukan diskusi-diskusi membahas
- meja rapat
- Karyawan
mengenai permasalahan-permasalahan
- kursi
yang dihadapi seputar proyek dan
- almari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 114
kondisi perusahaan.
- glass board - proyektor
8.
R.Pimpinan
- pimpinan
- melakukan aktivitas pekerjaan kantor.
- Executive desk - almari - kursi - sofa -filling cabinet - komputer
9.
Office Area
- Karyawan
- melakukan aktivitas pekerjaan kantor
- executive desk
sesuai devisinya masing-masing.
- kursi - filling Cabinet -komputer
10.
Stage
- Staff
- Mengadakan kegiatan-kegiatan
- Soundsystem
Marketing
promosi produk.
- grand piano
- Pengunjung
- Mendapatkan pelayanan entertainment
- LED screen
dan melihat acara launching produk. 11.
Pantry
- Karyawan
- menyiapkan dan membuat makanan
- kitchen set
dan minuman untuk pengunjung,
- meja
pimpinan dan karyawan.
- Kursi - Telepon.
12.
13.
R.Karyawan
Gudang
- Karyawan
- Karyawan
- melakukan persiapan sebelum kerja
- Kursi
dan bersantai sejenak dari pekerjaan
- Meja
kantor.
- Locker
- menyimpan dan mensortir barang
- almari
yang keluar masuk perusahaan.
- rak
- Mendata barang yang keluar dan masuk. 14.
Lavatory
- Pimpinan
- Sarana MCK
- Karyawan
- Closet - Washtafel
-Pengunjung
Tabel.4 Fasilitas Ruang (Sumber : analisa penulis 2009)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 115
B.10. Besaran Ruang No. 1.
Ruang Front Office
Kebutuhan Ruang Æ Sirkulasi 4 orang = (1.25x4)+(1.25x4x25%)
Luas 11.4 m²
= 5+1.25 = 6.25 Æ Furniture : - Meja Security : (2x0.9)x1= 1.8 - Kursi : (0.5x0.5)x2= 0.5 Total Furniture = 2.3 Toleransi = 25%x2.3= 0.575 Total Semua = 2.3+0.575 = 2.875 Jadi = 6.25 + 2.875 = 9.125 Toleransi Barang = 25% x 9.125 = 2.28125 Kebutuhan Ruang = 9.125 + 2.28125 = 11.40625 m² 2.
Lobby
Æ Sirkulasi 6 orang = (1.25x10)+(1.25x10x25%)
26.4 m²
= 12.5 + 3.125 = 15.625 Æ Furniture : - Meja Resepsionis : (0.6x2.5)x1 = 1.5 - Barstool : (0.45x0.45)x2 = 0.405 - Filling Cabinet : (0.6x0.6)x4 =1.44 - Logo Perusahaan : (0.3x3.5)x1= 1.05 Total Furniture = 4.395 Toleransi = 25%x4.395= 1.09875 Total Semua = 4.395+1.09875 = 5.49375 Jadi = 15.625 + 5.49375 = 21.11875 Toleransi Barang = 25% x 21.11875 = 5.2796875 Kebutuhan Ruang = 21.11875+ 5.2796875 = 26.3984375 m² 3.
Gallery
Æ Sirkulasi 100 orang
Proyek
= (1.25x100)+(1.25x100x25%) = 125+31.25 = 156.25 Æ Furniture : - Display Brosur : (0.5x2.8)x2= 2.8
commit to user
245.7 m²
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 116
- Wall Display 1: (0.1x6)x2= 1.2 - Wall Display 2 : (0.2x3)x2= 1.2 - Wall Display 3 : (0.3x3)x3= 2.7 - Display Maket 1 : (1.8x1.8)x3= 9.75 - Display Maket 2 : (2.5x2.5)x1= 6.25 - Display Produk 1 : (0.6x2)x2= 2.4 - Display Produk 2 : (0.5x2)x3= 3 - Display Produk 3 : (0.3x1.5)x4= 1.8 - LED screen : (0.3x2)x2= 1.2 Total Furniture = 32.3 Toleransi = 25%x32.3= 8.075 Total Semua = 32.3+8.075 = 40.275 Jadi = 156.25 + 40.275 = 196.525 Toleransi Barang = 25% x 196.525 = 49.13125 Kebutuhan Ruang = 196.525 + 49.13125 = 245.65625 m² 4.
R.Konsultasi Æ Sirkulasi 3 orang = (1.25x3)+(1.25x3x25%) = 3.75+0.9375 = 4.6875 Æ Furniture : - Meja Konsultasi : (0.6x1.8)x1= 1.08 - Kursi Kerja: (0.6x0.6)x1= 0.36 - Kursi : (0.5x0.5)x2= 0.5 - Filling Cabinet : (0.6x0.6)x1= 0.36 Total Furniture = 2.3 Toleransi = 25%x2.3= 0.575 Total Semua = 2.3+0.575 = 2.875 Jadi = 4.6875 + 2.875 = 7.5625 Toleransi Barang = 25% x 7.5625 = 1.890625 Kebutuhan Ruang = 7.5625 + 1.890625 = 9.453125 m² Kebutuhan untuk 3 ruang = 3x9.453125 m² = 28.359375 m²
commit to user
28.4 m²
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 117
5.
Area
Æ Sirkulasi 60 orang = (1.25x60)+(1.25x60x25%)
Lounge
191.7 m²
= 75+18.75 = 93.75 Æ Furniture : - Sofa 1 : (2x0.8)x4= 6.4 - Sofa 2: (1x0.8)x36= 28.8 - Lounge Table = (0.5x1)x10= 5 - Meja Admin= (0.6x1.8)x1= 1.08 - Kursi Kerja= (0.6x0.6)x2= 0.72 - Bar Table= (0.6x3)x1= 1.8 - Bar Stool= (0.5x0.5)x6= 1.5 - Rak= (0.6x3)x1= 1.8 - Standing TV backdrop = (0.3x1)x2= 0.6 Total Furniture = 47.7 Toleransi = 25%x47.7= 11.925 Total Semua = 47.7+11.925 = 59.625 Jadi = 93.75 + 59.625 = 153.375 Toleransi Barang = 25% x 153.375 = 38.34375 Kebutuhan Ruang = 153.375 +38.34375 = 191.71875 m²
6.
R.Presentasi
Æ Sirkulasi 20 orang = (1.25x20)+(1.25x20x25%) = 25+6.25 = 31.25 Æ Furniture : - Meja Presentasi : (0.6x0.6)x1= 0.36 - Tv Panel : (0.5x6)x1= 3 - Meja Audience: (0.8x0.8)x9= 5.76 -Kursi: (0.8x0.8)x27= 17.28 Total Furniture = 26.4 Toleransi = 25%x26.4= 6.6 Total Semua = 26.4+6.6 = 33 Jadi = 31.25 + 33 = 64.25 Toleransi Barang = 25% x 64.25 = 16.0625 Kebutuhan Ruang = 64.25 + 16.0625= 80.3125 m²
commit to user
160.6 m²
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 118
Kebutuhan 2 Ruang = 160.625 7.
R.Rapat
Æ Sirkulasi 10 orang = (1.25x10)+(1.25x10x25%)
64.7 m²
= 12.5+3.125 = 15.625 Æ Furniture : - Meja Rapat : (2x0.9)x1= 1.8 - Kursi : (0.6x0.6)x10= 3.6 - Almari : (0.6x3)x1= 1.8 - Filling Cabinet : (0.5x0.5)x4= 1 Total Furniture = 8.2 Toleransi = 25%x8.2= 2.05 Total Semua = 8.2+2.05 = 10.25 Jadi = 15.625 + 10.25 = 25.875 Toleransi Barang = 25% x 25.875 = 6.46875 Kebutuhan Ruang = 25.875 + 6.46875= 32.34375 m² Kebutuhan 2 ruang= 64.6875 8.
R.Pimpinan
Æ Sirkulasi 3 orang = (1.25x3)+(1.25x3x25%) = 3.75+0.9375 = 4.6875 Æ Furniture : - Executive desk : (2x0.9)x1= 1.8 - Kursi kerja: (0.6x0.6)x3= 1.08 - Almari : (0.6x2.5)x1= 1.5 - Sofa : (0.8x2)x1= 1.6 - side table : (0.6x0.6)x1= 0.36 - Filling Cabinet = (0.6x0.6)x2= 0.64 Total Furniture = 6.98 Toleransi = 25%x6.98= 1.745 Total Semua = 6.98+1.745 = 8.725 Jadi = 4.6875 + 8.725 = 13.4125 Toleransi Barang = 25% x 13.4125 = 3.353125 Kebutuhan Ruang = 13.4125 +3.353125 = 16.765625 m² Kebutuhan 3 Ruang = 50.296875
commit to user
50.3 m²
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 119
9.
Office Area
Æ Sirkulasi 15 orang = (1.25x15)+(1.25x15x25%)
249 m²
= 18.75+4.6875 = 23.4375 Æ Furniture : - Executive desk : (1.8x0.8)x15= 21.6 - Kursi : (0.6x0.6)x15= 5.4 - Filling Cabinet : (0.6x0.6)x15= 5.4 - Side Table : (0.6x0.6)x1= 0.36 - sofa : (1x0.8)x2= 1.6 Total Furniture = 34.36 Toleransi = 25%x34.36= 8.59 Total Semua = 34.36+ 8.59= 42.95 Jadi = 23.4375+ 42.95= 66.3875 Toleransi Barang = 25% x 66.3875 = 16.596875 Kebutuhan Ruang = 66.3875+ 16.596875 = 82.984375 m² Kebutuhan 3 Ruang = 248.953125 10.
Stage
Æ Sirkulasi 10 orang = (1.25x10)+(1.25x10x25%)
25.9 m²
= 12.5+3.125 = 15.625 Æ Furniture : - Sound system : (0.6x0.6)x4= 1.44 - Grand Piano : (1.2x1.2)x1= 1.44 - LED screen : (0.6x1)x2= 1.2 Total Furniture = 4.08 Toleransi = 25%x4.08= 1.02 Total Semua = 4.08+1.02 = 5.1 Jadi =15.625 + 5.1 = 20.725 Toleransi Barang = 25% x20.725 = 5.18125 Kebutuhan Ruang = 20.725+ 5.18125 = 25.90625 m² 11.
Pantry
Æ Sirkulasi 6 orang = (1.25x6)+(1.25x6x25%) = 7.5+1.875 = 9.375 Æ Furniture :
commit to user
21.3 m²
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 120
- Kitchen set : (0.6x3)x1= 1.8 - Kursi : (0.5x0.5)x4= 1 - Meja : (0.8x1)x1= 0.8 - Almari es : (0.6x1)x1 = 0.6 - Side Table : (0.6x0.6)x1 = 0.36 - Sofa : (0.8x2)x1= 1.6 Total Furniture = 6.16 Toleransi = 25%x6.16= 1.54 Total Semua = 6.16+1.54 = 7.7 Jadi = 9.375 + 7.7 = 17.075 Toleransi Barang = 25% x 17.075= 4.26875 Kebutuhan Ruang = 17.075 + 4.26875 = 21.34375 m² 12.
R.Karyawan
Æ Sirkulasi 8 orang = (1.25x8)+(1.25x8x25%)
23.6 m²
= 10+2.5 = 12.5 Æ Furniture : - Locker : (0.5x3)x1= 1.5 - Kursi : (0.5x0.5)x8= 2 - Meja : (0.8x1)x2= 1.6 Total Furniture = 5.1 Toleransi = 25%x5.1= 1.275 Total Semua = 5.1+ 1.275= 6.375 Jadi = 12.5 + 6.375 = 18.875 Toleransi Barang = 25% x 18.875 = 4.71875 Kebutuhan Ruang = 18.875 + 4.71875= 23.59375 m² 13.
Gudang
Æ Sirkulasi 10 orang = (1.25x10)+(1.25x10x25%) = 12.5+3.125 = 15.625 Æ Furniture : - Rak : (1.5x0.6)x5= 4.5 - Almari : (1.8x0.6)x2= 2.16 Total Furniture = 6.66 Toleransi = 25%x6.66= 1.665
commit to user
30 m²
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 121
Total Semua = 6.66+ 1.665= 8.325 Jadi = 15.625 + 8.325= 23.95 Toleransi Barang = 25% x 23.95= 5.9875 Kebutuhan Ruang = 23.95 + 5.9875= 29.9375 m² 14.
Lavatory
Æ Sirkulasi 8 orang = (1.25x8)+(1.25x8x25%)
35.4 m²
= 10+2.5 = 12.5 Æ Furniture : - Washtafel : (0.75x0.46)x3= 1.035 - Closet : (0.7x0.41)x4= 0.287 Total Furniture = 1.322 Toleransi = 25%x1.322= 0.3305 Total Semua = 1.322+0.3305 = 1.6525 Jadi = 12.5 + 1.6525= 14.1525 Toleransi Barang = 25% x 14.1525 = 3.538125 Kebutuhan Ruang = 14.1525 + 3.538125 = 17.690625 m² Kebutuhan 2 Ruang = 35.38125 1164.4
TOTAL Tabel.4 Besaran Ruang (Sumber : analisa penulis 2009)
B.11. Sistem Organisasi ruang a. Organisasi Ruang Publik/ Utama Lounge area
Gallery Proyek Area Display
Lobby
Front Office
commit to user
ME
Ruang Konsultasi
Ruang Presentasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 122
Skema 5.1 : Organisasi Ruang Publik
b. Organisasi Ruang Penunjang R. Pimpinan Lavatory
R. Admin Lobby
R. Karyawan
R. Konsultasi Show Unit Display Front Office
ME
Skema 5.2 : Analisa Organisasi Ruang Penunjang
c. Organisasi Ruang Pimpinan
R. Pimpinan R.Staff Karyawan Lobby
R.Rapat
Lavatory Front Office
ME Skema 5.3 : Pola Kegiatan pimpinan
B.12. Sistem Sirkulasi Pola Sirkulasi yang direncanakan berupa pola sirkulasi langsung yang menuju ketempat tujuan. Hal ini dimaksudkan agar efisien waktu dan tempat serta pengunjung segera mendapatkan yang diinginkan. Alur yang lurus dapat menjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 123
unsur pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang-ruang. Kelebihan: Berfungsi sebagai penunjuk arah, menggambarkan gerak pemekaran dan pertumbuhan karena jarak yang menunjang. Kekurangan: Bentuk ruang kurang vareatif tapi dapat memaxsimalkan pencapaian ukuran luas.
Gambar 9.1 Bagan Sirkulasi Lantai 1 (Sumber : analisa penulis 2010)
Gambar 9.2 Bagan Sirkulasi Lantai 2 (Sumber : analisa penulis 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 124
B.13. Hubungan Antar Ruang
KETERANGAN : BERHUBUNGAN LANGSUNG BERHUBUNGAN TIDAK LANGSUNG TIDAK BERHUBUNGAN
Skema Bagan 6.1 Hubungan Antar Ruang Lantai 1 (Sumber : analisa penulis 2010)
KETERANGAN : BERHUBUNGAN LANGSUNG BERHUBUNGAN TIDAK LANGSUNG TIDAK BERHUBUNGAN
Skema Bagan 6.2 Hubungan Antar Ruang Lantai 2 (Sumber : analisa penulis 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 125
B.14. Zoning & Grouping Pada prinsipnya penentuan zoning dan grouping berdasarkan atas pertimbangan sifat dari kegiatan dan kepentingannya. Untuk menentukan kelompok dari suatu ruang yang harus diperhatikan adalah : a. Sirkulasi pengunjung, pemain, tknisi dan pengelola. b. Pola pencapaian aktifitas didalam ruang. c. Tingkat kegunaan dan sifat ruang. d. Tingkat privasi, keamanan dan kenyamanan. Kriteria penentuan tersebut dengan pertimbangan a. Zona Publik 1) Untuk umum 2) Mudah dicapai oleh pengunjung 3) Tingkat ketenangan rendah. b. Zona Semi Privat 1) Mudah dicapai 2) Diperuntukkan bagi pemain dan teknisi 3) Tingkat ketenangan cukup 4) Efisiensi tinggi c. Zona Privat 1) Digunakan bagi pengelola, pemain, dan tehnisi 2) Mudah dicapai oleh pengelola, pemain dan teknisi 3) Tingkat ketenangan tinggi d. Zona Servis 1) Sebagai area pelayanan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 126
2) Mudah dicapai dari luar 3) Sebagai pendukung fasilitas utama 4) Mudah dalam pengawasan 5) Tidak menggunakan fasilitas utama
Gambar 10.1 Zoning Lantai 1 (Sumber : analisa penulis 2010)
Gambar 10.2 Zoning Lantai 2 (Sumber : analisa penulis 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 127
Gambar 10.3 Grouping Lantai 1 (Sumber : analisa penulis 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 128
Gambar 10.4 Grouping Lantai 2 (Sumber : analisa penulis 2010)
C. KONSEP DESAIN 1. Ide Dasar Desain Ide dasar desain perencanaaan dan perancangan Marketing Office Gallery ini muncul dari fakta bahwa dunia property khususnya bidang interior tidak begitu populer dikalangan masyarakat kota Surakarta dan sekitarnya. Adanya Marketing Gallery yang memiliki fasilitas pendukung yang lengkap diharapkan mampu membawa perubahan baru bagi kota Surakarta khususnya dalam pembangunan dan tata letak kota agar kota Surakarta dapat mengikuti perkembangan dunia property seperti di ibu kota Jakarta, Bali dan Surabaya namun tetap mempertahankan nilai kebudayaan Surakarta yang telah melekat dan merupakan ikon dari Kota Surakarta untuk menarik wisatawan. Gallery diadakan untuk menarik rasa penasaran dan kekaguman pengunjung mengenai keindahan tata letak ruang dan pertimbangan keuntungan yang didapat apabila berinvestasi. 2. Atmosfir Desain Interior Penerapan ide dan tema desain akan nampak dalam atmosfer desain berupa suasana yang akan ditampilkan. Desain pada Marketing Office Gallery menerapkan suasana desain yang stylish dengan permainan warna-warna cerah untuk memunculkan kesan fresh sehingga kegiatan perkantoran tidak cenderung membosankan. Atmosfer desain pada area publik menerapkan desain suasana yang dapat membingkaikan view diluar ruangan menjadi sesuatu yang terbingkai dari dalam ruangan begitu juga sebaliknya. Perancangan desain Marketing Office Gallery memakai material kaca, baja, stainlesstail, gypsum dengan memberi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 129
sedikit sentuhan graphic art untuk mendukung kegiatan promosi. Sedangkan atmosfer desain pada ruang- ruang yang membutuhkan privasi memakai warnawarna kontemporer yang bersifat fresh. 3. Desain Layout Layout merupakan desain ruang yang mengatur posisi atau peletakan ruang berdasarkan pengorganisasian ruang dan keterkaitan antar ruang yang disertai dengan pengaturan perabot barang seperti furniture untuk sirkulasi pengguna ruang. 4. Desain Pembentuk Ruang a. Lantai No
Ruang
Bahan Lantai
1
Front Office
Lantai marmer 60x60cm warna putih. Aksen : Lantai granit 60x60cm berwarna hitam. Keramik 30x30cm berwana kuning.
2
Lobby
Lantai marmer 60x60cm berwarna krem Aksen : Lantai marmer 60x60cm berwarna orange
3
Gallery Proyek
Lantai marmer 60x60cm berwarna krem Lantai marmer 60x60cm berwarna coklat muda Aksen : Lantai marmer 60x60cm berwarna orange.
4
Ruang Konsultasi
Lantai marmer ukuran 60x60cm warna putih.
5
Lounge Area
Lantai marmer 60x60cm warna putih Aksen : Lantai granit 30x30cm berwarna hitam
6
R. presentasi
Lantai wall to wall carpet warna merah
7
R. Rapat
Lantai marmer 30x30cm warna putih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 130
8
R. Pimpinan
Lantai marmer ukuran 60x60 cm warna putih
9
Office Area
Lantai wall to wall carpet warna biru.
10
Stage
Lantai parquet warna coklat muda.
11
Pantry
Lantai marmer warna putih.
12
R. Karyawan
Lantai Keramik ukuran 30x30cm warna putih
13
Gudang
Lantai Keramik ukuran 30x30cm warna putih
14
Lavatory
Lantai marmer ukuran 30x30cm warna putih dan granit 30x30cm warna hitam. Tabel 5.1 : Pembentuk Ruang Lantai
b. Dinding No
Ruang
Bahan Dinding
1
Front Office
Struktur dinding Kaca Kombinasi digital printing
2
Lobby
Struktur dinding Kaca Kombinasi digital printing
3
Gallery Proyek
Struktur dinding Kaca Kombinasi digital printing
4
Ruang Konsultasi
Batu-bata finishing cat wana kuning
5
Lounge Area
Struktur dinding Kaca Kombinasi digital printing
6
R. presentasi
Batu-bata finishing cat warna putih kombinasi digital printing
7
R. Rapat
8
R. Pimpinan
Batu-bata finishing cat warna putih kombinasi digital printing. Batu-bata finishing cat warna putih
9
Office Area
Batu-bata finishing cat warna putih kombinasi warna-warna primer.
10
Stage
-
11
Pantry
Batu-bata finishing cat warna putih
12
R. Karyawan
Batu-bata finishing cat warna putih
13
Gudang
Batu-bata finishing cat warna putih
14
Lavatory
Batu-bata finishing cat warna putih kombinasi digital printing. Tabel 5.2 : Pembentuk Ruang Dinding
c. Langit – Langit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 131
No
Ruang
Bahan Langit-langit
1
Front Office
Kaca Transparan dan aluminium warna silver
2
Lobby
Gypsumboard ukuran 9mm finishing cat warna kuning, hijau, orange
Gallery Proyek
3
- Gypsum board ukuran 9mm finishing cat warna putih dan merah. - Aksen : Lumber ceiling warna coklat tua
Ruang Konsultasi
4
Gypsumboard ukuran 9mm finishing cat warna putih
Lounge Area
5
- Gypsum board ukuran 9mm finishing cat warna putih. - Aksen : Lumber ceiling warna coklat tua
6
R. presentasi
Lumber ceiling warna coklat tua
7
R. Rapat
Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
8
R. Pimpinan
- Gypsum board ukuran 9mm finishing cat warna putih. - Aksen : Lumber ceiling warna coklat tua
9
Office Area
Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
10
Stage
Lumber ceiling warna coklat tua
11
Pantry
Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
12
R. Karyawan
Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
13
Gudang
Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
14
Lavatory
Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih. Tabel 5.3 : Pembentuk Ruang Langit-Langit
5. Desain Interior Systems a. Pencahayaan No
Ruang
Pencahayaan
1
Front Office
Alami : Cahaya Matahari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 132
Buatan : Down Light warna putih 15 Watt, Lampu TL. Uplighting warna kuning Spotlighting kuning 2
Lobby
Alami : Cahaya Matahari Buatan : Down Light warna putih9 Watt, Lampu TL, hanging Lamp Spotlighting warna kuning Decorative Light
3
Gallery Proyek
Alami : Cahaya Matahari Buatan : Down Light warna putih15 Watt, Lampu TL, hanging Lamp Spotlighting warna kuning Decorative Lighting
4
R.Konsultasi
Alami : Cahaya Matahari Buatan : Down Light warna putih9 Watt, Lampu TL, hanging Lamp Spotlighting warna kuning
5
Lounge Area
Alami : Cahaya Matahari Buatan : Down Light warna putih15 Watt, Lampu TL, hanging Lamp Spotlighting warna kuning Decorative Lighting
6
R. Presentasi
Alami : Cahaya Matahari Buatan : Down Light warna putih 9 Watt, Lampu TL Spotlight warna kuning
7
R. Rapat
Alami : Cahaya Matahari Buatan : Down Light warna putih 15 Watt, Lampu TL
8
R. Pimpinan
Alami : Cahaya Matahari Buatan : Down Light warna putih 15 Watt, Lampu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 133
TL 9
Office Area
Alami : Cahaya Matahari Buatan : Down Light warna putih 15 Watt, Lampu TL
10
Stage
Alami : Cahaya Matahari Buatan : Down Light warna putih15 Watt, Lampu TL, hanging Lamp Spotlighting warna kuning Decorative Lighting
11
Pantry
Alami : Cahaya Matahari Buatan : Down Light warna putih 9 Watt, Lampu TL, Hanging Lamp
12
R.Karyawan
Alami : Cahaya Matahari Buatan : Down Light warna putih 9 Watt, Lampu TL
13
Gudang
Alami : Cahaya Matahari Buatan : Down Light warna putih 9 Watt
14
Lavatory
Alami : Cahaya Matahari Buatan : Down Light warna putih 9 Watt, Lampu TL Tabel 6.1 : Tabel Pencahayaan
b. Penghawaan No
Ruang
Penghawaan
1
Front Office
Alami : pintu. Buatan : AC Central
2
Lobby
Alami : pintu. Buatan : AC Central
3
Gallery Proyek
Alami : Buatan : AC central
4
R. Konsultasi
Alami : Ventilasi udara, pintu. Buatan : AC Split
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 134
5
Lounge
Alami : Buatan : AC Central, window AC
6
R. Presentasi
Alami : Ventilasi udara, pintu. Buatan : AC Central
7
R. Rapat
Alami : Ventilasi udara, pintu. Buatan : AC Split
8
R. Pimpinan
Alami : Ventilasi udara, pintu. Buatan : AC Split
9
Office Area
Alami : Ventilasi udara, pintu. Buatan : AC Central
10
Stage
Alami : Buatan : AC Central, window AC
11
Pantry
Alami : Ventilasi udara, pintu. Buatan : AC Central
12
R.Karyawan
Alami : Ventilasi udara pintu. Buatan : AC Central
13
R. Karyawan
Alami : Ventilasi udara, pintu. Buatan : AC Central
14
Gudang
Alami : Ventilasi udara, pintu. Buatan : AC Central
15
Lavatory
Alami : Ventilasi udara, pintu. Buatan : AC Central Tabel 6.2 : Tabel Penghawaan
c. Akustik No
Ruang
Akustik
1
Front Office
Alami : pohon Buatan : Kaca, Dinding
2
Lobby
Alami : pohon Buatan : Kaca, Dinding
3
Greenhouse
Alami : pohon Buatan : Kaca, Dinding
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 135
4
Gallery Proyek
Alami : pohon Buatan : Kaca, Dinding
5
R. Konsultasi
Alami : Buatan : Dinding,
6
Area Lounge
Alami : Pohon Buatan : Kaca, Dinding, Air, Kayu.
7
R. Presentasi
Alami : Pohon Buatan : Kaca, Dinding, Karpet, Kayu
8
R. Rapat
Alami :Buatan : Kaca, Dinding
9
R. Pimpinan
Alami : Pohon Buatan : Kaca, Dinding, Karpet.
10
Office Area
Alami : Buatan : Dinding, Kaca, Karpet.
11
Stage
Alami : Pohon Buatan : Kaca, Dinding, Air, Kayu.
12
Pantry
Alami : Buatan : Dinding, Karpet
13
R. Karyawan
Alami : Buatan : Dinding
14
Gudang
Alami : Buatan : Dinding
15
Lavatory
Alami : Buatan : Dinding Tabel 6.3 : Tabel Akustik
6. Desain Furniture Perancangan Desain Interior Marketing Office Gallery menggunakan Desain Furniture yang memakai standart furniture untuk kantor, untuk furniture pada area publik mayoritas menggunakan stainlesstail dengan perpaduan kayu dan kaca. Untuk Sofa memakai upholstry dengan warna-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 136
warna cerah yang dikombinasikan dengan warna hitam atau putih. Mayoritas furniture memakai finishing cat duco dan HPL. 7. Desain Elemen Estetis Dalam merancang desain interior baik dalam bentuk furniture, ceiling, floor plan harus memperhatikan bahan, bentuk, ukuran standart yang mendukung terbentuknya kesatuan (unity), penonjolan ( point of interest ) dan keseimbangan (Balance). Hal ini dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna ruang interior baik secara individu maupun kelompok. 8. Skema Bahan & Skema Warna Pemilihan bahan dan warna dalam desain interior Marketing Office Gallery ini memilih warna-warna yang fresh dan cerah untuk mewakili tema kontemporer seperti : warna orange, kuning, merah, biru, hijau yang dipadukan warna putih. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan berupa kaca, besi, baja, stainlesstail, yang dipadukan dengan graphic design berupa pemasangan floor graphic, wall banner serta modern art glass untuk mewakili tema modern. 9. Sistem Keamanan Sistem keamanan pada bangunan ini menggunakan system : a.
Satpam yang berjaga 24 jam dengan sistem sift
b.
Pemasangan Kamera pengintai/CCTV
c.
Automatic Doors
d.
Keamanan terhadap bahaya kebakaran dengan disediakannya tabung hidrant.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 137
Selain system pengaturan fisik bangunan terhadap kenyamanan, yang perlu diperhatikan juga yaitu mengenai dampak desain terhadap faktor keamanan, seperti bahaya kejahatan, bencana dan kebakaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV KEPUTUSAN DESAIN A. KESIMPULAN DESAIN Perencanaan dan perancangan Desain Interior Marketing Office Gallery ini merupakan sebuah perkantoran swasta bersifat komersial yang bergerak dibidang property dimana didalamnya terdapat space untuk kegiatan pameran dan promosi pengenalan bidang desain interior. Marketing Office Gallery memiliki fasilitas-fasilitas pelayanan seperti gallery proyek untuk memamerkan produkproduk desain interior baik berupa karya 2-dimensi maupun karya 3-dimensi, ruang konsultasi untuk sarana berkonsultasi antara konsultan ahli dan klien dalam menyelesaikan permasalahan proyek, Lounge area yang memiliki stage untuk kegiatan promosi dan launching produk, ruang presentasi yang menyediakan sarana
informasi
lengkap
seputar
perancangan
desain
interior.
Desain
direncanakan akan berada di perempatan jalan Ronggowarsito dan jalan Gajahmada di kota Surakarta sebab tempat sebab tampat ini sangat strategis dan cukup komersial karena dekat dengan situs kebudayaan Surakarta dan 3 Hotel besar di Surakarta. Dalam desain Perencanaan dan perancangan Marketing Office Gallery ini menerapkan konsep Modern Kontemporer. Unsur-unsur Stylish sangat dominan dalam desain ini seperti kaca, Aluminium, Stainlesstail, Warna-warna Cerah, Permainan Lampu. Tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan dan perancangan Marketing Office Gallery adalah :
commit to user 138
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 139
a. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah dikenal oleh masyarakat. b. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung. c. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar. d. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur. Tema yang akan diangkat pada perancangan Marketing Office Gallery ini yaitu tema “Glasses Frame” dengan penerapan gaya modern-kontemporer yang dipadukan dengan sentuhan graphic design. Adapun karakteristik arsitektur Modern, yaitu : - Memiliki layout ruang terbuka dan lega. - Bentuk ruang simpel dan menghilangkan detail-detail yang tidak penting. - Form follow function, mengutamakan fungsi tidak hanya estetika saja. - Bentuk pintu dan jendela tipikal. - Dinding umumnya berwarna putih, warna lain digunakan special sebagai daya tarik pada bangunan. - Material bangunan memiliki perkembangan teknologi dan industry terkini, misalnya baja, beton pra cetak,kaca, stainless Steel, aluminium, panel komposit, dinding beton aerasi, atau bahan spandex (lembaran metal bergelombang).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 140
Adapun cirri-ciri Arsitektur kontemporer, yaitu ; - Menonjolkan bentuk yang unik (di luar kebiasaan), atraktif dan kompleks. - Permainan warna dan bentuk Menjadi modal menciptakan daya tarik bangunan. - Permainan tekstur sangat diutamakan. B. SARAN Perancangan dan Perencanaan Marketing Office Gallery diharapkan mampu memberikan manfaat untuk memperluas pandangan dalam konsep perencanaan dan perancangan interior sehingga dapat menyusun desain yang lebih baik dan tepat sesuai latar belakang dan sasaran. Selain itu dapat mengembangkan ide dan gagasan untuk merencanakan dan merancang suatu interior yang disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi dari ruang-ruang yang ada. Perancangan dan Perencanaan Marketing Office Gallery
diharapkan
mampu untuk memberikan sebuah masukan dan perubahan ke arah yang lebih baik kedepannya dan bukan berarti karya ini adalah sempurna akan tetapi masih memiliki kekurangan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua pihak.
commit to user