PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Mata Uang Rupiah)
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
1a-1b
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
2
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
3
Laporan Arus Kas Konsolidasi
4
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
5-66
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 30 SEPTEMBER 2013
31 DESEMBER 2012
2e, 5
144,015,666,710
116,406,948,414
2d, 2f, 6 2d, 2f, 2g, 6 7 2h, 8 2u, 17a 2j, 10
128,860,837,983 1,505,144,200 213,053,533 263,949,958,392 1,338,944,468 33,456,064,616 573,339,669,902
122,416,261,462 2,148,462,200 204,352,243 224,789,075,673 1,270,890,162 25,977,165,604 493,213,155,758
2d, 2g, 30 2m, 11 2l, 24 2i, 9
55,533,996,004 78,178,201,974 2,109,551,639 214,454,349,923
58,740,516,980 74,586,049,174 2,109,551,639 214,094,086,055
2n, 13
33,470,313,992
32,032,829,298
2o, 12
10,323,649,441 394,070,062,973
11,602,567,974 393,165,601,120
967,409,732,875
886,378,756,878
Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha : - Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai piutang - Pihak berelasi Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar dimuka Uang muka dan beban dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR Piutang dari pihak yang berelasi Penyertaan saham Goodwill Tanah yang belum dikembangkan Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 19.333.290.132 per 30 September 2013 dan sebesar Rp 17.275.093.667 pada tanggal 31 Desember 2012 Properti investasi – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 23.927.799.704 per 30 September 2013 dan sebesar Rp 22.648.881.170 pada tanggal 31 Desember 2012 Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan - 1a -
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 30 SEPTEMBER 2013
31 DESEMBER 2012
2d, 14
127,239,859,223
157,910,948,470
2d, 15 2d, 15, 30 2d, 16 2u, 17b 18 19 20
35,568,286,081 1,373,777,136 20,631,193,479 35,279,873,056 4,052,113,999 14,571,235,262 122,692,654,678 361,408,992,914
14,897,739,540 5,435,251,827 11,711,754,382 39,866,985,943 5,172,805,086 25,149,733,001 34,711,122,020 294,856,340,269
2d, 2g, 30 2t, 31
30,458,108,701 6,169,871,003
35,648,925,259 5,268,121,380
2d, 14
33,183,652,167 69,811,631,871 431,220,624,785
26,666,666,667 67,583,713,306 362,440,053,575
21 22 2k, 23
335,000,000,000 117,365,904,715 23,358,115,446 42,632,862,280
335,000,000,000 117,365,904,715 23,358,115,446 31,152,771,035
518,356,882,441 17,832,225,649 536,189,108,090
506,876,791,196 17,061,912,107 523,938,703,303
967,409,732,875
886,378,756,878
Catatan LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank dan lembaga keuangan lainnya yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang usaha - Pihak ketiga - Pihak berelasi Utang lain-lain Utang pajak Beban yang masih harus dibayar Estimasi biaya penyelesaian proyek Pendapatan diterima dimuka Jumlah liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang kepada pihak berelasi Provisi diestimasi atas imbalan kerja karyawan Bagian jangka panjang utang bank dan lembaga keuangan lainnya Jumlah liabilitas jangka panjang JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - nilai nominal Rp 100 per saham, Modal dasar 10.000.000.000 saham, Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.350.000.000 saham, masing-masing per 30 September 2013 dan pada tanggal 31 Desember 2012 Agio saham Tambahan modal disetor - neto Saldo laba Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan non pengendali JUMLAH EKUITAS
25
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan - 1b -
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) Catatan
30 SEPTEMBER 2013
30 SEPTEMBER 2012
PENDAPATAN USAHA BERSIH
2r, 26
114,815,415,422
66,246,162,014
BEBAN POKOK PENJUALAN
2r, 27
60,484,330,219
24,646,705,920
54,331,085,203 47% 1,424,787,593 (1,007,777,305) 4,055,953,675 (7,703,371,487) (26,793,200,216) (2,290,171,807) (5,981,511,417) 3,592,152,800
41,599,456,094 63% 2,771,802,380 (917,670,159) 4,034,674,453 (2,128,367,918) (25,188,282,754) (2,410,774,474) (8,702,089,929) 898,985,532
19,627,947,040 36.13%
9,957,733,225 23.94%
(7,377,542,252) (7,377,542,252)
(4,916,027,202) (4,916,027,202)
12,250,404,787
5,041,706,023
-
-
LABA BRUTO Pendapatan lainnya Beban lainnya Penghasilan bunga Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban penyusutan dan amortisasi Beban bunga - bersih Bagian laba/(rugi) entitas asosiasi
2r, 28 2r, 29
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah Beban Pajak Penghasilan
2u,17c,17d
LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN, SETELAH PAJAK
12,250,404,787 10.67%
5,041,706,023 7.61%
Laba yang diatribusikan kepada : - Pemilik entitas induk - Kepentingan non pengendali
25
11,480,091,246 770,313,541 12,250,404,787
4,694,309,494 347,396,529 5,041,706,023
Laba komprehensif yang diatribusikan kepada : - Pemilik entitas induk - Kepentingan non pengendali
25
11,480,091,246 770,313,541 12,250,404,787
4,694,309,494 347,396,529 5,041,706,023
3,350,000,000 3,350,000,000 3.66
3,350,000,000 3,350,000,000 1.50
LABA PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK : Jumlah saham beredar Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar Laba bersih per saham dasar pemilik entitas induk
2y, 33
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan -2-
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah)
Catatan Saldo per 31 Desember 2011 dilaporkan sebelumnya Reklasifikasi periode sebelumnya
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor
335,000,000,000
117,365,904,715
23,358,115,446
-
23,358,115,446
(23,358,115,446)
-
-
Saldo Laba Telah Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya 27,834,980,577
-
Jumlah 503,559,000,738
-
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah Ekuitas
16,206,910,614
519,765,911,352
-
-
Saldo per 31 Desember 2011 direklasifikasi
335,000,000,000
140,724,020,161
-
-
27,834,980,577
503,559,000,738
16,206,910,614
519,765,911,352
Laba (rugi) komprehensif yang diatribusikan kepada : Pemegang saham entitas Kepentingan non pengendali
-
-
-
-
4,694,309,494 -
4,694,309,494 -
347,396,529
4,694,309,494 347,396,529
335,000,000,000
140,724,020,161
-
-
32,529,290,071
508,253,310,232
16,554,307,143
524,807,617,375
335,000,000,000
140,724,020,161
-
-
31,152,771,034
506,876,791,195
17,061,912,108
523,938,703,303
-
-
-
-
11,480,091,246 -
11,480,091,246 -
770,313,541
11,480,091,246 770,313,541
335,000,000,000
140,724,020,161
-
-
42,632,862,280
518,356,882,441
17,832,225,649
536,189,108,090
SALDO PER 30 SEPTEMBER 2012
20
SALDO PER 31 DESEMBER 2012 Laba (rugi) komprehensif yang diatribusikan kepada : Pemegang entitas induk Kepentingan non pengendali SALDO PER 30 SEPTEMBER 2013
20
-
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan -3-
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 30 SEPTEMBER 2013
30 SEPTEMBER 2012
196,995,689,559
63,451,369,061
(99,703,884,265) (16,287,678,461) 4,055,953,675 (5,981,511,417) (12,032,709,445) (9,170,695,174) 57,875,164,472
(25,035,777,041) (14,678,999,386) 4,034,674,453 (8,702,089,929) (4,437,929,750) (5,461,189,052) 9,170,058,356
(4,058,406,159) 290,623,180 (360,263,868) (0) (4,128,046,847)
(165,293,708) 55,535,714 (1,715,405,055) (890,788,522) (2,715,951,571)
ARUS KAS BERSIH UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang bank dan lembaga keuangan lainnya Penerimaan (pembayaran) piutang kepada pihak yang berelasi Penerimaan (pembayaran) utang kepada pihak yang berelasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
(24,154,103,747) 3,206,520,976 (5,190,816,558) (26,138,399,329)
(86,750,470,934) (5,514,191,291) 4,664,942,500 (87,599,719,725)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
27,608,718,296
(81,145,612,940)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
116,406,948,414
164,748,958,187
144,015,666,710
83,603,345,247
Catatan ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada: Pemasok Karyawan Penghasilan bunga Beban keuangan Pajak penghasilan Pembayaran lainnya Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Pelepasan aset tetap Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan Penambahan properti investasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
2e, 5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan -4-
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Megapolitan Developments (d/h Megapolitan Developments Corporation) (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 24 tanggal 10 September 1976 oleh Soeleman Ardjasasmita, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 5/513/4, tanggal 5 Nopember 1976, serta telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 23 Nopember 1976 dan tambahan Berita Negara No. 855. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 9 tanggal 4 Oktober 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, mengenai : 1.) Persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perseroan Terbatas Tertutup/Non Publik menjadi Perseroan Terbuka/Publik, 2.) Persetujuan melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat di Indonesia, 3.) Persetujuan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 850.000.000 saham atau sebesar Rp 85.000.000.000 melalui Penawaran Umum dengan memperhatikan Peraturan Perundangan yang berlaku termasuk Peraturan Pasar Modal, 4.) Persetujuan pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menyatakan dalam akta notaris tersendiri mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor, 5.) Persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan status Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-48137.AH.01.02.Tahun 2010 tertanggal 13 Oktober 2010. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 91 tanggal 27 September 2012 yang dibuat di hadapan Notaris DR. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., mengenai pengunduran diri Komisaris Independen Perusahaan dan penegasan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan real estate. Pada saat ini ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah pembangunan pertokoan dan pemukiman. Proyek-proyek yang dikembangkan Perusahaan adalah Graha Cinere yang berlokasi di Cinere, Depok dan Tatya Asri yang berlokasi di Bogor. Perusahaan memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun 1978. Perusahaan berdomisili di Bellagio Residence, Jl. Kawasan Mega Kuningan Barat Kav. E4 No.3, Kuningan Timur, Setia Budi, Jakarta Selatan 12950.
5
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Saham Pada tanggal 31 Desember 2010, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menerbitkan Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan sebanyak 850.000.000 lembar saham, sesuai dengan surat Keputusan Bapepam-LK No. S-11766/BL/2010 tanggal 31 Desember 2010. Pada tanggal 12 Januari 2011, saham Perusahaan mulai mencatatkan sahamnnya di Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 250 (Rupiah penuh) per saham. c. Susunan Direksi dan Komisaris Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 30 September 2013
31 Desember 2012
Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: Sudjono Barak Rimba : Jennifer Barak Rimba : Hongisisilia, SE, Ak
Sudjono Barak Rimba Jennifer Barak Rimba Hongisisilia, SE, Ak
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : : :
Lora Melani Lowas Barak Rimba Barbara Angela Barak Rimba Sentosa Budiman Fanny Setiati Sutanto
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
: Hongisisilia, SE, Ak : Ir. Andreas Bahana, MBA : Sutrisno, S.H
Lora Melani Lowas Barak Rimba Barbara Angela Barak Rimba Sentosa Budiman Fanny Setiati Sutanto
Hongisisilia, SE, Ak Ir. Andreas Bahana, MBA -
Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing adalah 60 (tidak diaudit). Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut : 30 September 2013 Dewan Komisaris Dewan Direksi
: :
769.500.000 3.876.437.953
31 Desember 2012 980.000.000 5.157.938.241
Kompensasi Personil Manajemen Kunci. Besarnya imbalan pasca kerja untuk direksi dan komisaris per 31 Desember 2012 berdasarkan perhitungan aktuaris adalah sebesar Rp 3.363.419.122. 6
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang dimiliki secara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:
Entitas Anak Kepemilikan Langsung PT Mega Limo Estate PT Tirta Persada Developments PT Mega Pasanggrahan Indah PT Eltranindo Bina Cipta PT Graha Mentari Persada PT Titan Property
Kegiatan Usaha
Lokasi Proyek
Pembangunan perumahan Pembangunan perumahan Pembangunan perumahan dan pusat pembelanjaan Pembangunan perumahan Pembangunan perumahan Apartemen
Cinere, Depok Cimandala, Bogor Cinere, Depok dan Cijunti, Purwakarta Cinere, Depok Tangerang
Tahun Pendirian
1982 2007 1983 2000 2007 2006
Adapun persentase kepemilikannya adalah sebagai berikut: Entitas Anak
2012
PT Mega Limo Estate PT Tirta Persada Developments PT Mega Pasanggrahan Indah PT Eltranindo Bina Cipta PT Graha Mentari Persada PT Titan Property
99,66% 99,58% 99,38% 75,00% 99,00% 99,995%
2011 99,66% 99,58% 99,38% 75,00% 99,00% 99,995%
Jumlah aset masing-masing entitas anak yang dikonsolidasi pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, adalah sebagai berikut: Entitas Anak Kepemilikan Langsung PT Mega Limo Estate PT Mega Pasanggrahan Indah PT Eltranindo Bina Cipta PT Tirta Persada Developments PT Graha Mentari Persada PT Titan Property
30 September 2013
143.416.420.204 370.818.170.176 70.761.095.345 31.315.403.564 8.256.451.284 117.071.667.522 7
31 Desember 2012
145.353.881.116 231.971.790.070 68.338.001.212 26.253.245.257 8.195.273.539 120.432.809.819
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia adalah Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) serta peraturan regulator pasar modal, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (atau dahulu disebut Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya. Berikut SAK yang mulai berlaku pada tahun berjalan: a. Peraturan Baru Bapepam-LK Ketua Bapepam-LK telah menerbitkan Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 mengenai ketentuan Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana diatur dalam Peraturan No. VIII.G.7 yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012. Berdasarkan keputusan ini maka keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 dan No. KEP-06/PM/2000, serta Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE03/BL/2011, No. SE-02/PM/2002 dan SE-02/BL/2008 telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku sejak 31 Desember 2012. Dalam rangka implementasi ketentuan ini, Perusahaan telah melakukan penyesuaian nama-nama pos laporan keuangan konsolidasian, pengelompokan pos-pos laporan keuangan konsolidasian dalam komponen utama yang sama serta penyesuaian terhadap pengungkapan dan penyajian dalam laporan keuangan konsolidasian. b. Pernyataan Kepatuhan dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tahun 2012 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran No. SE02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih neto dan yang terkait dengan properti investasi dan investasi pada efek ekuitas yang diklasifikasikan sebagai “tersedia untuk dijual”. Laporan keuangan konsolidasian disusun menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. 8
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Pernyataan Kepatuhan dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Standar Akuntansi Baru Berikut ini adalah Pernyataan (PSAK), Interpretasi (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang telah keluarkan oleh DSAK-IAI untuk diterapkan pada tahun buku laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012, yaitu: -
PSAK No. 10 (Revisi 2010) PSAK No. 13 (Revisi 2011) PSAK No. 16 (Revisi 2011) PSAK No. 18 (Revisi 2010) PSAK No. 24 (Revisi 2010) PSAK No. 26 (Revisi 2011) PSAK No. 28 (Revisi 2012)
: : : : : : :
-
PSAK No. 30 (Revisi 2011) PSAK No. 33 (Revisi 2010)
: :
-
PSAK No. 34 (Revisi 2010) PSAK No. 36 (Revisi 2012)
: :
-
PSAK No. 45 (Revisi 2010) PSAK No. 46 (Revisi 2010) PSAK No. 50 (Revisi 2010) PSAK No. 53 (Revisi 2010) PSAK No. 55 (Revisi 2011) PSAK No. 56 (Revisi 2010) PSAK No. 60 (Revisi 2010) PSAK No. 61 (Revisi 2010) PSAK No. 62 (Revisi 2011) PSAK No. 63 (Revisi 2011) PSAK No. 64 (Revisi 2011)
: : : : : : : : : : :
-
ISAK No. 13 (Revisi 2010) ISAK No. 15 (Revisi 2010)
: :
-
ISAK No. 16 (Revisi 2011) ISAK No. 18 (Revisi 2010)
: :
-
ISAK No. 19 (Revisi 2011)
:
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing Properti Investasi Aset Tetap Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya Imbalan Kerja Biaya Pinjaman Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, revisi berlaku sejak 11 Desember 2012 Sewa Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum Kontrak Konstruksi Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa, revisi berlaku sejak 11 Desember 2012 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Pajak Penghasilan Instrumen Keuangan; Penyajian Pembayaran Berbasis Saham Instrumen Keuangan; Pengakuan dan Pengukuran Laba Per Saham Instrumen Keuangan Pengungkapan Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah Kontrak Asuransi elaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan Sumber Daya Mineral Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya Perjanjian Konsesi Jasa Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No. 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 9
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Pernyataan Kepatuhan dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Standar Akuntansi Baru (lanjutan) -
ISAK No. 20 (Revisi 2010)
:
-
ISAK No. 22 (Revisi 2011) ISAK No. 23 (Revisi 2011) ISAK No. 24 (Revisi 2011)
: : :
-
ISAK No. 25 (Revisi 2011) ISAK No. 26 (Revisi 2011) PPSAK No. 8 (Revisi 2011) PPSAK No. 9 (Revisi 2011)
: : : :
-
PPSAK No. 11 (Revisi 2011)
:
Pajak Penghasilan - Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Saham Entitas Perjanjian Konsesi Jasa Pengungkapan Sewa Operasi – Insentif Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa Hak Atas Tanah Penilaian Ulang Derivatif Melekat Pencabutan PSAK 27 Akuntansi Perkoperasian Pencabutan ISAK 5 Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK No. 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual Pencabutan PSAK No. 39 Akuntansi Kerja Sama Operasi
Berikut adalah standar akuntansi keuangan di atas yang berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian ini, yaitu: -
PSAK No. 13 (Revisi 2011): “Properti Investasi” Revisi standar ini memperkenalkan persyaratan baru untuk aset dalam penyelesaian sebagai properti investasi. Sebelumnya, aset dalam penyelesaian tersebut dicatat sebagai aset tetap sampai dengan selesai masa pembangunan (kecuali untuk properti yang diakui sebagai persediaan), tanpa memandang penggunaannya untuk digunakan sendiri atau properti investasi di masa depan. Properti dalam penyelesaian yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai properti investasi setelah konstruksi selesai harus dicatat sebagai properti investasi. Properti investasi dalam penyelesaian harus dihitung secara konsisten menggunakan akuntansi investasi properti, yang dinyatakan berdasarkan model nilai wajar atau model biaya. Pengukuran kembali aset dalam penyelesaian disyaratkan untuk dilakukan pada setiap tahun bila model nilai wajar diterapkan. Bila nilai wajar properti investasi dalam penyelesaian tidak bisa diukur secara andal, properti tersebut diukur sebesar biaya perolehan yang terjadi sampai pembangunan selesai atau sampai dengan saat di mana nilai wajar dapat diukur secara andal.
-
PSAK No. 24 (Revisi 2010): “Imbalan Kerja” Beberapa revisi penting pada standar ini relevan bagi Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut: 10
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Pernyataan Kepatuhan dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Standar Akuntansi Baru (lanjutan) 1.
Pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial Standar yang direvisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan dan kerugian aktuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya.
2.
Item-item pengungkapan Standar yang direvisi ini mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan, antara lain: jumlah atas nilai kini liabilitas imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk tahun berjalan dan empat tahun sebelumnya.
-
PSAK No. 60: “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Revisi standar ini mensyaratkan pengungkapan lebih ekstensif atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan". Pengungkapan tersebut antara lain: Instrumen keuangan signifikan atas posisi keuangan dan kinerja entitas. Pengungkapan sejalan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2010). Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif memberikan informasi tentang tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif memberikan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disajikan secara internal kepada personil manajemen kunci.
-
PPSAK 7 tentang Pencabutan PSAK 44, Akuntansi Aktivitas Pengembang Real Estat, paragraf 47 – 48 dan 56 - 61: Penyajian, yang berlaku efektif untuk periode tahun yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012. Perusahaan dan Entitas Anak menyajikan aset dan liabilitas tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar dalam posisi keuangan sesuai dengan standar sebelumnya. Oleh karena PPSAK 7, Perusahaan dan Entitas menyajikan aset dan liabilitas berdasarkan aset lancar dan tidak lancar atau liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.
c. Prinsip Konsolidasi Sejak Tanggal 1 Januari 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif:
11
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Prinsip Konsolidasi (lanjutan) (i) (ii) (iii) (iv)
rugi Entitas Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non pengendali (”KNP”); kehilangan pengendalian pada Entitas Anak; hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan konsolidasi atas Entitas Anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu Entitas Induk, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas Anak, pengendalian bersama entitas, dan Entitas Asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak, yang dimiliki secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Pengendalian juga ada ketika Entitas Induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: (a) Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (b) Kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (c) Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut;atau (d) Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. (e) Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan dan Entitas Anak: (i) Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; (ii) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; (iii) Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; (iv) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; (v) Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; 12
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Prinsip Konsolidasi (lanjutan) (vi) Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan (vii) Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk. Kebijakan akuntasi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan Entitas Anak telah mengacu pada kebijakan akuntansi Perusahaan, kecuali dinyatakan lain. Sebelum tanggal 1 Januari 2011 Bagian pemilikan pemegang saham minoritas pada aset neto dan laba atau rugi neto dari Entitas Anak yang dikonsolidasi; sebelumnya disajikan sebagai "Hak Minoritas" pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai "Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Neto Entitas Anak" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Entitas Anak dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor Entitas Anak tersebut. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas dibebankan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali pemegang saham minoritas memiliki kepentingan jangka panjang lainnya pada Entitas Anak terkait atau terdapat liabilitas yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi liabilitasnya. Apabila pada periode selanjutnya Entitas Anak melaporkan laba, maka laba tersebut harus dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas, dalam hal ini, Perusahaan, sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang sebelumnya dibebankan kepada Perusahaan dapat dipulihkan. d.
Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan" (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" (PSAK No. 55). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut. 13
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Instrumen Keuangan (lanjutan) PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. 1. Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga dan piutang pihak berelasi. Penqukuran setelah pengakuan awal Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: a). Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. 14
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Instrumen Keuangan (lanjutan) Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. b). Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga dan piutang pihak berelasi. Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini. c). Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012. d). Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. 15
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Instrumen Keuangan (lanjutan) Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: - Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20,00% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya. - Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20,00% dicatat pada nilai wajar. 2. Liabilitas Keuangan Pengakuan awal Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup pinjaman jangka pendek, Utang usaha, Utang lain- lain - pihak ketiga, biaya masih harus dibayar, Utang pihak yang berelasi dan liabilitis jangka panjang. Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut: a). Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Laba atau rugi atas kewajiban dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. b). Utang dan pinjaman Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. 16
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 3. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan. 4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm's-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. Penyesuaian risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan. 5. Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. 6.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. a) Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi 17
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Instrumen Keuangan (lanjutan) Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi. b). Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut. Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas. 18
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Instrumen Keuangan (lanjutan) Dalam hal instrumen hutang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Penghasilan bunga yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Penghasilan Bunga" pada laporan laba rugi konsolidasi. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen hutang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang timbul setelah pengakuan kerugian penurunan nilai melalui laba atau rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba atau rugi. 7. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuanqan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2). Perusahaan dan Anak Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. Liabiltas keuanqan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi. 19
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya. Setara kas adalah deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan. f.
Piutang Usaha Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Berdasarkan penelaahan masing-masing piutang pada akhir periode, piutang yang nyata-nyata tidak tertagih, akan dihapuskan dan dibebankan langsung ke dalam perhitungan laba rugi tahun berjalan.
g. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan pihakpihak berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam hal ini dirujuk sebagai "entitas pelapor"). a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dan entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. ii.
iii. iv. v.
vii. viii.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya Entitas Induk, Entitas Anak, dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas lain). Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah Entitas Asosiasi dari entitas ketiga. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
20
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan) Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. Sebelum 1 Januari 2011 Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, "Pengungkapan atas Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa", yang dimaksud dengan hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a.
b. c.
d.
e.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries). Perusahaan asosiasi (associated company); Perusahaan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut. Yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat. Sedangkan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value) secara agregat. Biaya perolehan persediaan dialokasikan menurut masingmasing proyek yang ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus (specific identification method) untuk beban yang langsung berkaitan dengan proyek pembangunan perumahan dan berdasarkan rata-rata meter persegi untuk beban fasilitas umum dan sosial sesuai dengan sektor yang dikembangkan. Biaya perolehan jasa konstruksi meliputi biaya yang langsung berhubungan dengan proyek dan biaya pinjaman serta dipindahkan pada aset bangunan jasa konstruksi pada saat selesai dibangun dan siap diserahkan pada pemilik. Biaya perolehan bangunan dalam konstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi dan biaya pinjaman serta dipindahkan ke aset tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus. 21
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Persediaan (lanjutan) Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya atau aktivitas pembangunan ditunda atau ditangguhkan dalam suatu periode yang cukup lama. i.
Tanah Yang Belum Dikembangkan Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan, perolehan tanah, serta biaya pinjaman yang dikapitalisasi, dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai. Biaya perolehan tanah yang dimaksud mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, mencakup, tetapi tidak terbatas sebagai berikut: - biaya perolehan tanah, termasuk biaya perolehan bangunan (yang tidak akan digunakan sebagai bangunan), tanaman, dan lain-lain yang berada di atas tanah tersebut; - biaya gambar topografi; - biaya pembuatan cetak biru (master plan); - biaya pengurusan dokumen hukum dan pengamanan aset; - bea balik nama; - komisi untuk perantara; - imbalan jasa profesional seperti ahli lingkungan hidup, ahli pertanahan, ahli hukum, ahli konstruksi, dan lain-lain; - biaya pematangan tanah, termasuk biaya peruntuhan bangunan. Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value).
j.
Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
k. Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali Efektif dari tanggal 1 Januari 2013, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. 22
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali (lanjutan) PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif, dimana saldo akun "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" (nama akun yang digunakan sebelumnya) pada tanggal 1 Januari 2013 disajikan dalam akun "Tambahan Modal Disetor". Namun, ketentuan ini tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan interim konsolidasian Kelompok Usaha, karena Kelompok Usaha telah menyajikan saldo "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" sebagai bagian dari "Tambahan Modal Disetor" dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012, sebagaimana yang disyaratkan dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Penerapan secara prospektif PSAK No. 38 (2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menggantikan PSAK No. 38 (2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” efektif dari tanggal 1 Januari 2013, tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Kelompok Usaha. l.
Akuisisi Sebelum Januari 2011, transaksi akuisisi dengan Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (Purchase Method). Pada saat akuisisi aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara harga perolehan dan nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi dibukukan sebagai “Goodwill” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi, nilai wajar aset non-moneter dikurangi secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi. Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih. Sejak awal 1 Januari 2011 perlu dilakukan uji penurunan nilai atas goodwill positif dan tidak lagi diamortisasi (sesuai dengan PSAK 48 ( Revisi 2009)), sedangkan untuk goodwill negatif yang terjadi dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian saldo laba awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 dengan demikian pengakuan goodwill negatif sejak akuisisi tanggal 1 Januari 2011 dicatat sebagai pendapatan lain-lain periode berjalan. Perusahaan melakukan pengujian nilai wajar goodwill setiap akhir tahun dengan menggunakan jasa ahli independen.
m. Penyertaan Saham Penyertaan jangka panjang pada Perusahaan Asosiasi dengan kepemilikan di bawah 20% yang dimiliki untuk sementara waktu dicatat sebesar harga perolehan. Penyertaan jangka panjang pada perusahaan dengan kepemilikan antara 20% sampai dengan 50% (Perusahaan Asosiasi) dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi saham pada Perusahaan Asosiasi disesuaikan dengan jumlah bersih kenaikan atau penurunan laba atau rugi bersih Perusahaan Asosiasi dan dividen yang diterima sejak tanggal akuisisi. Namun bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut. 23
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n. Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2012, Group menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. Penerapan SAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut : Jenis Aset
Tahun
Bangunan Inventaris kantor Inventaris proyek Kendaraan
20 4-8 4-8 4-8
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. SAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek. Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya pemugaran dan penambahan dalam jumIah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi tercermin dalam operasi tahun berjalan. 24
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. Properti Investasi Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No. 13 (Revisi 1994), “Akuntansi untuk Investasi” menggunakan model biaya. Properti investasi terdiri dari bangunan dan prasarana untuk menghasilkan rental dan tidak untuk digunakan dalam operasi untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Biaya perolehan meliputi biaya konstruksi sampai dengan saat pembangunan atau pengembangan selesai. Properti investasi disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) selama estimasi masa manfaatnya yakni 20 (dua puluh) tahun. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. p. Penurunan Nilai Aset Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Entitas Anak menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tidak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aset. q. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Kurs yang digunakan dan dihitung berdasarkan kurs tengah jual dan beli uang kertas asing dan/atau nilai tukar transaksi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing adalah sebesar 1 Dolar AS = Rp11.613 dan Rp9.670. 25
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Penghasilan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44, “Akuntansi Pengembangan Real Estat”. Pengakuan pendapatan atas penjualan real estat diakui penuh bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi : 1. Penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah diatas dimana bangunan tersebut didirikan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria dibawah ini dipenuhi : - Proses penjualan telah selesai; - Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain - Harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati. - Penjual telah mengalihkan kepada pembeli seluruh resiko dan manfaat kepemilikan kepada pembeli dan penjual tidak mempunyai kewajiban atau terlibat lagi secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Dalam hal ini, bangunan tersebut telah selesai dan siap ditempati/digunakan. 2. Penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria dibawah ini dipenuhi : - Jumlah pembayaran oleh pembeli tetap mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan pembeli tidak bisa meminta kembali; - Harga Jual akan tertagih; - Proses pengembangan tanah telah selesai dan penjual tidak memiliki kewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual; - Tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang. Sebelumnya Perusahaan menerapkan metode akrual penuh (full accrual method) dan pada tahun 2011 Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi pengakuan penjualan kavling tanah tanpa bangunan dengan menggunakan metode deposit (deposit method) Penerapan metode deposit adalah sebagai berikut : a). Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan real estat, penerimaan pembayaran oleh pembeli dibukukan sebagai uang muka; b). Piutang dari transaksi penjualan unit real estat tidak diakui; c). Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aset penjual, demikian juga dengan liabilitas yang terkait dengan unit real estat tersebut, walaupun liabilitas tersebut telah dialihkan ke pembeli; d). Khusus untuk unit real estat, penyusutan atas unit real estat tersebut tetap diakui oleh penjual. 3. Penjualan bangunan kondominium, apartemen, pusat belanja dan bangunan sejenisnya diakui dengan menggunakan metode presentase penyelesaian (percentage completion method) apabila seluruh kriteria di bawah ini dipenuhi, yaitu: - Proses konstruksi melampaui tahap awal yaitu fondasi telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai bangunan telah selesai; - Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali; - Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan handal. Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka penjualan dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut terpenuhi. 26
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Pendapatan jasa konstruksi diakui dengan metode kontrak selesai (completed contract method) apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Jumlah pembayaran oleh pemberi kerja telah mencapai 20% dari harga kontrak yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pemberi kerja 2. Jumlah pendapatan kontrak dan biaya unit bangunan konstruksi dapat diestimasi dengan andal; bila bangunan telah selesai dan diserahkan kepada pemberi kerja. Beban pokok penjualan tanah meliputi harga perolehan tanah ditambah pengeluaran-pengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal, apartemen, dan sejenisnya meliputi tanah dan seluruh beban pembangunan rumah tinggal sampai siap ditempati/digunakan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
s. Biaya Pinjaman Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset kualifikasian pembangunan dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut, persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya. Adopsi PSAK No. 26 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. Bunga, biaya komitmen, dan biaya pinjaman lainnya yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pengembangan dan konstruksi proyek-proyek dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset dalam penyelesaian. Kapitalisasi biaya pinjaman akan dihentikan apabila konstruksi sudah selesai dan aset siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya. t. Provisi Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain Pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada tahun berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Kelompok Usaha memilih metode ini dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria, karenanya penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2010) ini berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Kelompok Usaha. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan pasca kerja manfaat pasti ditentukan dengan metode penilaian aktuaris Projected Unit Credit dan keuntungan dan kerugian aktuaria diakui pada tahun dimana keuntungan dan kerugian terjadi dalam pendapatan komprehensif lain. Biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan dari program yang ada diamortisasi sepanjang tahun sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. Beban imbalan jangka panjang lainnya ditentukan dengan metode penilaian aktuaris Projected Unit Credit di mana keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu langsung diakui dalam tahun berjalan. 27
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u. Perpajakan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di lapoaran posisi keuangan kecuali untuk entitas yang berbeda atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini Pada tanggal 4 Nopember 2008, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan Atas Pengalihan hak Atas Tanah dan/atau Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak bersifat final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Atas pendapatan yang terkena pajak final, seperti pendapatan sewa tersebut, tidak terdapat beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban secara pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada laporan keuangan periode berjalan. v. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak. Bentuk primer pelaporan segmen primer adalah segmen usaha. Sedangkan segmen sekunder adalah berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha, namun segmen tersebut tidak disajikan karena seluruh kegiatan usaha Perusahaan dan Entitas Anak berada di Kabupaten Bogor, di wilayah Jawa Barat. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut, Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian. 28
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Biaya Emisi Saham Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP - 554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang agio saham. x. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. y. Laba Per Saham Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) neto tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar, setelah memperhitungkan pengaruh dari perubahan jumlah saham beredar. Jumlah rata-rata tertimbang saham per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing sebesar 3.350.000.000 saham. 3. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK a. Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru dengan nama PT Tirta Persada Developments (TPD). TPD didirikan dengan cara menyetorkan modal berupa tanah seluas + 17 ha, yang berlokasi di Bogor City Center, yang diperhitungkan menggunakan nilai buku sebesar Rp 1.673.000.000. Nilai tersebut mewakili kepemilikan Perusahaan terhadap TPD sebesar 99,58%. b. Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Anak Perusahaan baru dengan nama PT Megapolitan Mentari Persada (MMP). MMP didirikan dengan cara menyetorkan modal berupa tanah seluas + 195 ha, yang berlokasi di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang dikenal dengan Megapolitan Sentul City, yang diperhitungkan menggunakan nilai buku sebesar Rp 17.161.000.000. Nilai tersebut mewakili kepemilikan Perusahaan terhadap MMP sebesar 99,77%. Pada tanggal 25 Agustus 2008, Perusahaan melepas kepemilikannya di MMP senilai Rp 10.281.000.000 kepada Pan Asia Holding Investment Ltd, sehingga kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi 40%. c. Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Anak Perusahaan baru dengan nama PT Graha Mentari Persada (GMP). GMP didirikan dengan cara menyetorkan modal berupa tanah seluas + 30 ha, di Graha Cinere yang berlokasi di Kelurahan Limo (d/h Desa Limo), Kecamatan Limo (d/h Kecamatan Sawangan), Kota Depok (d/h Kabupaten Bogor) dan Kelurahan Krukut (d/h desa Krukut), Kecamatan Limo (d/h Kecamatan Sawangan), Kota Depok (d/h Kabupaten Bogor), yang diperhitungkan menggunakan nilai buku sebesar Rp 6.216.000.000. Nilai tersebut mewakili kepemilikan Perusahaan terhadap GMP sebesar 99%.
29
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 3. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) d. Bahwa adanya peningkatan modal dalam Perseroan dilakukan dengan cara mengambil alih porsi kepemilikan saham Lora Melani Lowas Barak Rimba (LML) dan Sudjono Barak Rimba (SBR) pada PT Eltranindo Bina Cipta (EBC), sehingga kepemilikan saham LML dan SBR masing-masing sejumlah Rp 9.380.000.000 atau sebanyak 938 lembar saham dan Rp 9.370.000.000 atau sebanyak 937 lembar saham EBC beralih kepada Perseroan, sehingga kepemilikan saham EBC 75% dikuasai oleh Perusahaan. Inbreng yang dilakukan dengan menyerahkan saham kepemlikan LML dan SBR di Perseroan sesuai dengan akta No 39 dan 40, tertanggal 6 Desember 2007 yang dibuat dihadapan notaris Misahardi Wilamarta, S.H. e. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 83 tanggal 16 Nopember 2007 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan meningkatkan modal dasar dari Rp 30.000.000.000 menjadi Rp 150.000.000.000, dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.660.000.000 menjadi sebesar Rp 42.510.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 26.850.000.000 tersebut dilakukan dengan inbreng saham dan diambil bagian oleh: - Lora Melani Lowas (LML) dengan nilai nominal sebesar Rp 8.100.000.000 saham miliknya di PT Mega Limo Estate (MLE), Anak Perusahaan dan sebesar Rp 11.250.000.000 sahamnya di PT Mega Pasanggarahan Indah (MPI), Anak Persuahaan, sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp 19.350.000.000; - Jennifer Barak Rimba (JBR) dengan nilai nominal sebesar Rp 6.250.000.000 saham miliknya di MLE dan sebesar dengan nilai nominal Rp 1.250.000.000 sahamnya di MPI, sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp 7.500.000.000. f.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 6 Desember 2007 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan meningkatkan modal dasar dari Rp 150.000.000.000 menjadi Rp 200.000.000.000, dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 42.510.000.000 menjadi sebesar Rp 87.573.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 45.053.000.000 tersebut diambil bagian oleh: - LML sebesar Rp 9.380.000.000 dengan cara penyetoran tunai. - SBR sebesar Rp 28.183.000.000 yang dilakukan dengan cara penyetoran tunai sejumlah Rp 9.370.000.000 serta inbreng saham dengan nilai nominal sejumlah Rp 7.813.000.000 atas saham yang dimilki di MLE dan dengan nilai nominal sejumlah Rp 11.000.000.000 saham yang dimiliki di MPI. - Barbara Angela Barak Rimba (BABR) sejumlah Rp 7.500.000.000 yang dilakukan dengan cara inbreng saham dengan nilai nominal sejumlah Rp 6.250.000.000 atas saham yang dimilki di MLE dan sejumlah Rp 1.250.000.000 saham yang dimiliki di MPI. Sehingga pada tahun 2007, berdasarkan akta-akta tersebut di atas Perusahaan telah memilik saham MLE dan MPI dan kedua perusahaan tersebut menjadi Anak Perusahaan dengan kepemilikan MLE dan MPI masing-masing sebesar 99,66% dan 99,38%.
g. Berdasarkan Akta perjanjian No. 3 tanggal 1 September 2008 Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., telah dilakukan pengambilalihan saham PT Titan Property (TP) dimana sebanyak 10.000 saham atas nama PT Pada Investama dan sebanyak 9.999 saham atas nama PT Sam Investama oleh PT Megapolitan Developments senilai Rp 18.000.000.000 dan sebanyak 1 saham atas nama PT Sam Investama diambil alih oleh Tn. Sudjono Barak Rimba, kepemilikan saham TP 99,995% dikuasai oleh Perusahaan. 30
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 4. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Perusahaan menerbitkan kembali atas laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 yang sebelumnya telah diterbitkan tertanggal 29 Oktober 2013 dalam Surat Pernyataan Direksi. Sehubungan untuk melengkapi pengungkapan dan perbaikan kesalahan penyajian dalam laporan keuangan konsolidasian mengenai penerapan PSAK No. 38 (2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menggantikan PSAK No. 38 (2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”) serta pengungkapan atas Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan maka laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 diterbitkan kembali dengan beberapa catatan atas laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut : No.
Keterangan
Nomor Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Halaman
1. 2. 3.
Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali Tambahan Modal Disetor Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan Penerbitan Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian
2k 23 34 4
22 dan 23 58 1b 3 66 31
4. 5. 6.
5. KAS DAN SETARA KAS Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Kas Bank: Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Sinar Mas PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Jumlah Bank – Rupiah 31
31 Desember 2012
53,134,630
71.545.268
17,643,192,943 458,667,525 999,985,236 1,425,370,712 1,487,741,569 872,833,507 29,444,151 2,964,175,520 3,909,770,327 381,782,659 147,396,018 125,115,908 16,386,482 669,522 30,462,532,080
7.718.859.714 635.610.023 65.408.374 4.310.636.756 1.526.332.663 854.918.801 225.880.432 2.840.420.695 983.572.478 826.146.214 136.049.840 125.070.032 85.827.602 669.522 20.335.403.146
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 30 September 2013 Deposito berjangka: Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Syariah Mandiri Jumlah Deposito Berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas
66,500,000,000 27,000,000,000 20,000,000,000 113,500,000,000 144,015,666,710
Tingkat suku bunga deposito rata-rata per tahun: PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Syariah Mandiri
31 Desember 2012
60.000.000.000 16.000.000.000 20.000.000.000 96.000.000.000 116.406.948.414
30 September 2013
31 Desember 2012
5,75% - 7,25% 6,75% - 7% 6,75%
7,75% 7,5% 7,25%
Deposito pada PT Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 20.000.000.000 dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Syariah Mandiri atas Fasilitas Pembiayaan Al-Musyarakah (Catatan 13). 6. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 30 September 2013 Pihak ketiga: Penjualan rumah dan tanah Penjualan apartemen Penjualan ruko Pusat perbelanjaan Piutang retensi Cadangan penurunan nilai piutang Pihak berelasi: Penjualan apartemen Penjualan tanah Jumlah Piutang Usaha – Bersih
32
31 Desember 2012
39.855.317.118 60.291.886.975 31.304.410.669 7.028.535.944 225.541.083 138.705.691.789 (9.844.853.806) 128.860.837.983
44.703.027.984 46.219.981.374 35.228.913.339 5.883.651.488 225.541.083 132.261.115.268 (9.844.853.806) 122.416.261.462
1.295.144.200 210.000.000 1.505.144.200 130.365.982.183
1.868.462.200 280.000.000 2.148.462.200 124.564.723.662
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 6. PIUTANG USAHA (lanjutan) Piutang Perusahaan dan Entitas Anak sebesar Rp 75.023.593.142 dijadikan jaminan atas pinjaman pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan sebesar Rp 30.000.000.000 dijadikan jaminan atas line facility musyarakah yang diperoleh dari PT Bank Syariah Mandiri (Catatan 13). Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan, Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut dan telah mencerminkan nilai wajarnya pada tanggal laporan keuangan konsolidasi. Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Kurang dari 30 hari 31 s/d 60 hari 60 s/d 90 hari > 90 hari Jumlah
30 September 2013
31 Desember 2012
35.268.281.603 1.873.095.863 18.630.746 93.205.973.970 130.365.982.183
46.429.233.812 3.736.352.263 2.163.191.760 72.235.945.827 124.564.723.662
Rincian piutang usaha menurut jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 60 s/d 90 hari > 90 hari Jumlah
30 September 2013
31 Desember 2012
32.546.294.327
43.730.634.154
3.929.853.778 665.229.362 18.630.746 93.205.973.970 130.365.982.183
2.698.599.658 3.736.352.263 2.163.191.760 72.235.945.827 124.564.723.662
30 September 2013
31 Desember 2012
17.700.000 7.977.096 187.376.437 213.053.533
10.700.000 8.305.308 185.346.935 204.352.243
7. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
PT Mitra Bina Cipta Kekurangan titipan listrik/telepon Lain-lain Jumlah 33
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 8. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 30 September 2013
31 Desember 2012
158.584.393.373 104.192.326.113 1.173.238.906 263.949.958.392
156.595.356.781 66.920.385.536 1.273.333.356 224.789.075.673
30 September 2013
31 Desember 2012
50.545.328.782
52.133.781.297
83.578.818.048 24.460.246.543 158.584.393.373
79.895.599.900 24.565.975.584 156.595.356.781
30 September 2013
31 Desember 2012
156.595.356.781 7.219.499.832 (5.230.463.240) 158.584.393.373
163.404.729.893 14.528.668.140 (21.338.041.252) 156.595.356.781
30 September 2013
31 Desember 2012
29.519.048.937
30.500.950.062
21.155.521.482 51.965.792.052 1.551.963.642 104.192.326.113
20.691.433.385 14.555.929.797 1.172.072.292 66.920.385.536
Tanah kavling Bangunan dalam konstruksi Bangunan siap dijual
Rincian tanah kavling adalah sebagai berikut:
Puri Cinere Perumahan Graha Cinere, Tatya Asri, tanah Cijujung dan Pasirlaja Griya Cinere II dan Bukit Griya Cinere
Rincian mutasi tanah kavling adalah sebagai berikut:
Tanah Kavling: Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Rincian bangunan dalam konstruksi adalah sebagai berikut:
Urbana University Village Perumahan Graha Cinere, Tatya Asri, tanah Cijujung dan Pasirlaja Puri Cinere Griya Cinere II dan Bukit Griya Cinere
Rincian mutasi bangunan dalam konstruksi adalah sebagai berikut: 34
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 8. PERSEDIAAN (lanjutan)
Bangunan dalam kontruksi Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
30 September 2013
31 Desember 2012
66.920.385.536 95.192.650.327 (57.920.709.750) 104.192.326.113
46.019.155.040 22.382.649.989 (1.481.419.493) 66.920.385.536
30 September 2013
31 Desember 2012
1.273.333.356 8.070.000 (108.164.450) 1.173.238.906
1.680.758.928 360.054.000 (767.479.572 1.273.333.356
Rincian mutasi bangunan siap jual adalah sebagai berikut:
Persediaan bangunan siap dijual Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Beban pinjaman yang telah dikapitalisasi ke dalam bangunan dalam konstruksi meliputi biaya bunga dan biaya administrasi pinjaman dengan saldo beban pinjaman dikapitalisasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 sebesar Rp16.962.486.969 di TP, Entitas Anak. Sampai dengan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan dan Entitas Anak belum mengasuransikan seluruh persediaan yang dimilikinya, karena sebagian besar persediaan masih berupa tanah dan sisanya adalah rumah dalam kontruksi. Semua persediaan di atas merupakan persediaan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak. Tanah berikut bangunan yang sedang dikonstruksi untuk proyek Urbana University Village seluas 27.920 m2 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (Catatan 13) Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun persediaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut. 9. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN Akun ini terdiri dari:
Tanah Cinere Tanah Tangerang Tanah Cijujung Tanah Limo Tanah Cimandala Jumlah 35
30 September 2013
31 Desember 2012
54,404,863,987 27,825,466,062 9,340,645,605 118,016,693,019 4,866,681,251 214,454,349,923
54.404.863.987 27.825.466.062 9.340.645.605 117.880.257.219 4.642.853.182 214.094.086.055
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 9. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN (lanjutan) Rincian mutasi tanah belum dikembangkan adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
30 September 2013
31 Desember 2012
214,094,086,054 360,263,869 214,454,349,923
211.882.747.743 2.211.338.312 214.094.086.055
Rincian luas tanah yang belum dikembangkan adalah sebagai berikut: Luas tanah (m2) 30 September 2013 31 Desember 2012 409.512 409.512
Lokasi Tanah Limo Tanah Cimandala Tanah Cinere Tanah Cijujung Tanah Tangerang Jumlah
162.085 129.792 106.887 9.148 817.424
162.085 129.792 106.887 9.148 817.424
Penambahan atas tanah yang belum dikembangkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh manajemen dikapitalisasi ke dalam tanah yang belum dikembangkan sehubungan dengan biaya-biaya keterkaitan perolehan tanah meliputi biaya pembuatan cetak biru (master plan), biaya pengurusan hukum, bea balik nama, komisi untuk pengacara, imbalan jasa profesional, biaya pengamanan, dan lainnya. 10. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari:
Uang muka: Pemasok/kontraktor Rancangan proyek Lainnya Subjumlah Beban dibayar di muka: Asuransi Lainnya Subjumlah Jumlah
30 September 2013
31 Desember 2012
28,955,084,124 3,708,805,300 79,053,000 32,742,942,424
24.120.630.309 1.598.237.500 17.312.540 25.736.180.349
370,447,192 342,675,000
40.006.300 200.978.955
713,122,192 33,456,064,616
240.985.255 25.977.165.604
Dari uang muka kontraktor sebesar Rp 28.955.084.124 per 30 September 2013 dan Rp 24.120.630.309 per 31 Desember 2012 merupakan pembayaran uang muka kontrak pembangunan apartemen Cinere Bellevue Suites kepada PT Waskita Karya masing-masing sebesar Rp 15,885,643,233 dan Rp 23.992.090.909. Sedangkan Dari uang muka kontraktor sebesar Rp 28.955.084.124 per 30 September 2013 sebesar Rp6.709.090.909 merupakan uang muka kontrak Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal Proyek Pembangunan Mall Apartemen Cinere Bellevue Suites kepada PT Cahaya Teknindo Majumandiri. 36
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 11. PENYERTAAN SAHAM Rincian investasi pada perusahaan asosiasi yang dicatat dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut :
PT Centra Lingga Perkasa Harga perolehan Akumulasi laba (rugi) awal tahun Laba /(Rugi) tahun berjalan Nilai tercatat PT Megapolitan Mentari Persada Harga perolehan Akumulasi laba (rugi) awal tahun Rugi tahun berjalan Nilai tercatat Jumlah nilai tercatat
30 September 2013
31 Desember 2012
25,000,000,000 43,150,294,497 2,423,538,019 70,573,832,516
25.000.000.000 36.755.960.869 6.394.333.628 68.150.294.497
6,880,000,000 (444,245,323) 1,168,614,781 7,604,369,458 78,178,201,974
6.880.000.000 (530.830.391) 86.585.068 6.435.754.677 74.586.049.174
30 September 2013
31 Desember 2012
50% 40%
50% 40%
30 September 2013
31 Desember 2012
34.251.449.144 -
34.200.660.622 50.788.522 34.251.449.144
Prosentase kepemilikan adalah sebagai berikut :
PT Centra Lingga Perkasa PT Megapolitan Mentari Persada 12. PROPERTI INVESTASI
Harga perolehan Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Akumulasi penyusutan Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Nilai buku bersih
34.251.449.144 (22.648.881.170) (1,278,918,534) (23,927,799,704) 10,323,649,441
(20.912.372.766) (1.736.508.404) (22.648.881.170) 11.602.567.974
Pendapatan sewa properti investasi yang diakui untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, yang disajikan sebagai pendapatan sewa pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 37
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 12. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) Properti investasi di Entitas Anak sampai dengan tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 terdiri dari tanah kavling Cinere seluas 600m2 dan bangunan mal Cinere seluas 18.294 m2, yang disewakan kepada pihak ketiga berdasarkan perjanjian sewa. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari properti investasi, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012. 13. ASET TETAP Saldo Awal Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Inventaris mesin Inventaris kantor Inventaris proyek Kendaraan Bangunan dalam Pelaksanaan Subjumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Inventaris mesin Inventaris kantor Inventaris proyek Kendaraan Subjumlah Nilai Buku
Saldo Akhir
8.426.157.733 18.111.581.976 1.289.181.538 5.959.795.367 7.775.871.458 7.245.334.893
33,050,000 138,486,721 336,869,438 -
562,725,000
-
8,426,157,733 18,111,581,976 1,322,231,538 6,098,282,088 8,112,740,895 6,682,609,893
500.000.000 49.307.922.965
3,550,000,000 4,058,406,159
562,725,000
-
4,050,000,000 52,803,604,124
3.030.308.189 1.287.926.546 4.421.222.091 3.729.222.454 4.806.414.387 17.275.093.667 32.032.829.298
548,327,629 70,443,440 803,122,037 574,505,366 404,508,378 2,400,906,850
342,710,385 342,710,385
-
3,578,635,818 1,358,369,987 5,224,344,128 4,303,727,820 4,868,212,380 19,333,290,132 33,470,313,992
Saldo Awal Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Inventaris mesin Inventaris kantor Inventaris proyek Kendaraan Bangunan dalam pelaksanaan Subjumlah
30 September 2013 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
31 Desember 2012 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
Saldo Akhir
8.426.157.733 18.111.581.976 1.205.886.083 5.857.070.117 7.712.497.788 7.335.484.893
83.295.455 102.725.250 67.408.670 -
4.035.000 90.150.000
-
8.426.157.733 18.111.581.976 1.289.181.538 5.959.795.367 7.775.871.458 7.245.334.893
48.498.227.281
500.000.000 753.429.375
94.185.000
-
500.000.000 49.307.922.965
38
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 13. ASET TETAP (lanjutan)
Saldo Awal Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 2.161.154.712 Inventaris mesin 1.109.981.059 Inventaris kantor 3.232.455.072 Inventaris proyek 2.911.824.587 4.276.110.105 Kendaraan 13.691.525.535 Subjumlah 34.957.153.055 Nilai Buku
31 Desember 2012 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
869.153.477 177.945.487 1.188.767.019 817.807.304 548.464.923 3.602.138.210
409.437 18.160.637 18.570.074
Saldo Akhir
-
3.030.308.189 1.287.926.546 4.421.222.091 3.729.222.454 4.806.414.387 17.275.093.667 32.032.829.298
Pengurangan aset tetap selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 merupakan penjualan kendaraan dan inventaris proyek, dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp 71.989.363 dan Rp 3.625.563, yang menghasilkan laba (rugi) penjualan aset tetap masing-masing sebesar (Rp 16.453.648) dan Rp 6.374.437. Alokasi penyusutan tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Beban pokok penjualan Beban penyusutan dan amortisasi Jumlah
30 September 2013
31 Desember 2012
110.735.042 2,290,171,807 2,400,906,850
259.186.103 3.342.952.107 3.602.138.210
30 September 2013
31 Desember 2012
290,623,180 (220,014,615) 70,608,565
65.535.715 (75.614.926) (10.079.211)
Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Hasil penjualan Nilai buku Laba/(Rugi) penjualan aset tetap
Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan dan Entitas Anak telah mengasuransikan bangunan dan kendaraan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 395.921.086.190 dan Rp 4.820.625.000 per 30 September 2013 dan sebesar Rp 406.223.086.190 dan Rp 5.851.125.000 per 31 Desember 2012, kepada pihak ketiga, AIG, PT Asuransi Bintang Tbk, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia, PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Berdasarkan hasil penelaahan manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak ada situasi atau keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai atas aset tetap. 39
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 14. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA Utang bank dan lembaga keuangan lainnya terdiri dari:
Utang Bank PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Subjumlah Lembaga keuangan lainnya PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Orix Indonesia Finance Subjumlah Jumlah Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian Jangka Panjang
30 September 2013
31 Desember 2012
54,791,651,500 60.000.000.000 45,281,971,000 -
75.477.651.500 60.000.000.000 47.531.971.000 6.666.666
160,073,622,500
183.016.289.166
349,888,890 349,888,890 160,423,511,390 127,239,859,223 33,183,652,167
802.709.080 758.616.891 1.561.325.971 184.577.615.137 157.910.948.470 26.666.666.667
Utang Bank Perusahaan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Berdasarkan Perjanjian Kredit No. PK/468/1211 tanggal 23 Desember 2011, Perusahaan telah mendapat Fasilitas Kredit Berjangka (uncommitted/revolving) sebesar Rp60.000.000.000 dengan jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan dan dapat diperpanjang kembali. Atas fasilitas pinjaman Kredit Berjangka tersebut, Perusahaan telah menjaminkan piutang usaha sebesar Rp 75.023.593.142. Berdasarkan perjanjian perpanjangan dan perubahan terhadap perjanjian kredit No. PPWKP/110/1212 tanggal 21 Desemberi 2012, jangka waktu pinjaman atas fasilitas kredit berjangka sebesar Rp60.000.000.000 telah diperpanjang sampai dengan 23 Desember 2013.. PT Bank Syariah Mandiri Pada tanggal 30 Nopember 2007, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Akad Line Facility (Akad Pembiayaan al Murabahah) dengan PT Bank Syariah Mandiri atas pembiayaan pembangunan Perumahan Tatya Asri di Bogor dengan limit pembiayaan sebesar Rp 20.000.000.000. Selama pembiayaan belum selesai Perusahaan tidak diperkenankan (negative covenant) untuk: (1) melakukan pembelian/penambahan aset kendaraan ataupun rumah di atas Rp 1.000.000.000; (2) melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang mengagendakan perubahan Anggaran Dasar, susunan pengurus, pemegang saham dan struktur modal; (3) melunasi utang pemegang saham dan membayar dividen; (4) mengeluarkan pernyataan berutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada pihak lain; 40
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 14. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) Utang Bank (lanjutan) Perusahaan (lanjutan PT Bank Syariah Mandiri (lanjutan) (5) meminta pembiayaan baru atau tambahan dari Bank atau lembaga pembiayaan lainnya untuk proyek yang sama; (6) membubarkan Perusahaan, merger dengan perusahaan lain, mengakuisisi perusahaan lain dan mohon dinyatakan pailit kepada instansi yang berwenang; (7) melakukan penjualan atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset Perusahaan; (8) menjamin, menjual atau membebani dengan liabilitas seluruh atau sebagian aset Perusahaan termasuk pendapatan yang telah dan akan diterima. Perusahaan berjanji untuk membayar kembali jumlah seluruh utangnya kepada Bank dalam jangka waktu 36 (tigapuluh enam) bulan terhitung sejak tanggal pencairan dan atas kesepakatan kedua belah pihak dapat diperpanjang kembali. Atas fasilitas ini, Perusahaan menyerahkan jaminan berupa: (1) 24 Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun yang terletak di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kotamadya Jakarta Selatan, Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Kuningan Timur, terdaftar atas nama PT Centra Lingga Perkasa, berkedudukan di Jakarta. (2) Personal guarantee dari Tn. Sudjono Barak Rimba (pemegang saham). Pada tanggal 30 April 2009, Perusahaan juga menandatangani perjanjian akad line facility (akad pembiayaan al Murabahah) dengan PT Bank Syariah Mandiri atas pembiayaan pembangunan clusterMaha Praya yang terletak di perumahan Tatya Asri, Desa Cijujung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan limit pembiayaan sebesar Rp 10.000.000.000. Selama pembiayaan Perusahaan tidak diperkenankan untuk (Negative Covenant): (1) Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda dan keputusannya adalah untuk mengubah status Perusahaan, tujuan Perusahaan, anggaran dasar Perusahaan, susunan pengurus, susunan pemegang saham dan struktur modal dan/atau membubarkan Perusahaan; (2) Melunasi utang pemegang saham dan membayar dividen; (3) Mengeluarkan pernyataan berutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada pihak lain; (4) Meminta pembiayaan baru atau tambahan dari Bank atau lembaga pembiayaan lainnya untuk proyek yang sama; (5) Melakukan penjualan atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset Perusahaan; (6) Melakukan merger dengan perusahaan lain, mengakuisisi perusahaan lain atau mendirikan Entitas Anak baru; (7) Minta dinyatakan pailit kepada pihak yang berwenang; (8) Menggunakan Keuangan Perusahaan yang tidak berhubungan dengan usaha yang dijalankan atau dibiayai bank; (9) Menjaminkan, menjual atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset Perusahaan termasuk pendapatan yang telah dan atau akan diterima. 41
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 14. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) Utang Bank (lanjutan) Perusahaan (lanjutan PT Bank Syariah Mandiri (lanjutan) Perusahaan berjanji untuk membayar kembali jumlah seluruh utangnya kepada Bank dalam jangka waktu 18 bulan termasuk grace period selama 6 bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian tersebut. Atas fasilitas ini, Perusahaan menyerahkan jaminan berupa: (1) 23 (duapuluh tiga) unit apartemen milik PT Centra Lingga Perkasa (CLP), Entitas Asosiasi, yang terletak di The Bellagio Residence yang diikat dengan hak tanggungan peringkat I. (2) Jaminan-jaminan yang sebelumnya yang telah dijaminkan oleh Perusahaan atas pembiayaan lain yang telah diterima oleh Perusahaan sebelumnya dari bank yaitu berupa 12 (duabelas) unit rumah susun atau apartemen milik CLP yang telah diikat dengan hak tangungan peringkat I. (3) Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee) dari MPI, Entitas Anak. (4) Jaminan pribadi (Personal Guarantee) dari Tn Sudjono Barak Rimba (pemegang saham). Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan nomor 12/102-3/SP3/DKI tanggal 24 Nopember 2010, Perusahaan telah memperoleh persetujuan pembiayaan modal kerja Perusahaan dari PT Bank Syariah Mandiri dengan ketentuan sebagai berikut: Fasilitas Tujuan Pembiayaan Limit Pembiayaan Tenor Biaya Administrasi
: : : : :
Line facilityal Musyarakah (perpanjangan dan perubahan peruntukan pembiayaan). Modal kerja Perusahaan PT Megapolitan Developments Tbk Rp 30.000.000.000 (Tiga Puluh Miliyar Rupiah) 12 bulan, revolving Rp 300.000.000 per tahun dibayar dimuka
Jaminan
: - Fidusia tagihan milik Megapolitan Developments Group sebesar Rp 30.000.000.000 - Hak tanggungan atas 19 Unit apartemen Bellagio Residence yaitu 16 unit prestigia, 2 unit catania corner dan 1 unit catania seluruhnya seluas 3.757m2 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp 31.494.000.000 - Borgtocht Personal Guarantee a.n Sudjono Barak Rimba
Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Pembiayaan PT Megapolitan Developments Tbk nomor 15/038-3/SP3/CRD tertanggal 20 Maret 2013, struktur pembiayaannya mejadi sebagai berikut: Tujuan Pembiayaan Limit Pembiayaan Jangka Waktu Expected Return Cara Pembayaran Biaya Administrasi
: : : : : :
Modal kerja Proyek Perumahan Tatya Asri Rp 27.531.971.000 Sampai dengan 30 April 2016 Eqv. 11% p.a Bagi hasil dan pokok dibayarkan setiap bulan 1% dari limit pembiayaan 42
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 14. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) Utang Bank (lanjutan) Perusahaan (lanjutan PT Bank Syariah Mandiri (lanjutan) Fasilitas Pembiayaan Al-Musyarakah Perusahaan telah memperoleh persetujuan pinjaman pembiayaan Al-Musyarakah sebesar Rp 20.000.000.000 dengan Nisbah Bagi Hasil yaitu Bank : 0,08% dan Nasabah : 99,92%. Jangka waktu pinjaman atas Fasilitas Pembiayaan Al-Musyarakah telah diperpanjang sampai dengan 30 September 2012. Perusahaan telah memperoleh kembali persetujuan perpanjangan Fasiltas Pembiayaan Al-Musyarakah tersebut sampai dengan tanggal tanggal 30 Januari 2013. Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Pembiayaan PT Megapolitan Developments Tbk nomor 15/038-3/SP3/CRD tertanggal 20 Maret 2013 jangka waktu pinjaman diperpanjang sampai tanggal 23 Maret 2014. Adapun jaminan atas fasilitas tersebut adalah Deposito di Bank Syariah Mandiri senilai Rp 20.000.000.000 a.n PT Megapolitan Developments. (Lihat catatan 4). Entitas Anak PT Mega Pasanggrahan Indah a. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Berdasarkan Perjajian Kredit No. 843/S/KK.UT/HCL/XII/2012 tanggal 6 Desember 2012, MPI Entitas anak memperoleh Fasilitas Pinjaman KYG (Kredit Yasa Griya): Rp100.000.000.000 dan KI (Kredit Investasi) : Rp 60.000.000.000 dengan tingkat suku bunga KYG:11,50% p.a, KI: 12,00%p.a. Jangka waktu pinjaman KYG adalah 36 (tiga puluh enam) bulan, KI: 72 (Ttujuh puluh dua) bulan atau 6 (enam) tahun terhitung sejak penandatangan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang kembali. Pinjaman ditujukan untuk pembangungan 636 unit apartemen “Bellevue Suites dan Bellevue Mall” terdiri dari 2 tower (Tower A dan Tower B) dan 251 unit “Citywalk Retail” beserta sarana dan prasarananya. Jaminan atas kredit pinjaman dari BTN adalah tanah lokasi proyek beserta bangunan yang ada dan yang akan ada di atasnya, yang terletak di Jl. Cinere Raya, Kel. Pangkalan Jati, Kec. Cinere, Kotamadya Depok, Propinsi Jawa Barat, dengan total lahan seluas 16.543 m2, dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Mega Pasanggrahan Indah. b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Berdasarkan akta Perjanjian Membuka Kredit No. 1 tanggal 2 September 2008 yang dibuat di hadapan Hana Tresna Widjaja, S.H., Notaris diJakarta, MPI telah memperoleh fasilitas kredit konsumtif dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) sebesar Rp1.558.000.0000 yang dipergunakan untuk pembelian kendaraan. Tingkat bunga atas fasilitas kredit tersebut yaitu 6% pertahun flat rate yang dibayar secara efektif tiap bulan dengan jangka waktu 36 (tigapuluh enam) bulan atau 3 (tiga) tahun lamanya terhitung sejak penandatanganan akta tersebut. Jaminan atas fasilitas tersebut adalah 1 (satu) unit kendaraan bermotor milik pemberi fidusia sesuai dengan akta jaminan fidusia No. 2 tanggal 2 September 2008 yang dibuat di hadapan Hana Tresna Widjaja, S.H., Notaris diJakarta. 43
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 14. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) Utang Bank (lanjutan) Entitas Anak (lanjutan) PT Titan Property PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Berdasarkan pada Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SP2K)No. 82/Tgr.Ut/SP2K/VI/2008 tanggal 19 Juni 2008 PT Titan Property, Entitas Anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi (KYG) dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan plafond kredit Rp 73.600.000.000 yang digunakan untuk pembangunan apartemen Urbana University Village yang terletak di Desa Bencongan. Kecamatan Curug, Kabupaten Banten, Propinsi Banten. Jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak penandatanganan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang. Atas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12.5 % p.a. (adjustable rate). Pinjaman ini dijamin dengan agunan pokok berupa tanah lokasi proyek beserta bangunan yang ada dan yang akan ada diatasnya seluas minimal 28.703 m2.yang terletak di Desa Bencongan, Kecamatan Curug, Kabupaten Banten, Propinsi Banten dengan bukti kepemilikan berupa kepemilikan atas nama PT Titan Property. Perjanjian pinjaman ini telah diperpanjang 24 (duapuluh empat) bulan sampai dengan Desember 2013 sesuai dengan Surat Persetujuan Pemberian Kredit – Addendum (SP2K-Add) No. 06/Tgr.Ut/HCL/SP2K-Add/II/2012 tanggal 14 Februari 2012. Addendum Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility)No. 06-/Tgr.Ut/HCL/SP2K-Add/II/2012 tanggal 14 Februari 2012 dan Surat Penegasan Persetujuan Perpanjangan Sementara Fasilitas Pembiayaan PT Titan Property, Entitas Anak, No. 0536/TP/DIR/VIII/11, Perusahaan tanggal 19 Agustus 2011, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupa jangka waktu perpanjangan sementara sampai dengan 24 (duapuluh empat) bulan sejak penandatanganan addendum Perjanjian Kredit yaitu atas utang dengan jenis Fasilitas “Non Revolving” dengan limit pencairan sebesar Rp 61.827.000.000 Lembaga Keuangan Lainnya Perusahaan PT Chandra Sakti Utama Berdasarkan pada Surat Perjanjian Induk Pembiayaan No. 10-LS-0006431-001 (2216-001-J-6431) pada tanggal 6 Agustus 2010 Perusahaanmendapat pinjaman dari PT Chandra Sakti Utama berupa fasilitas Pembiayaan barang modal berupa 2 (dua) unit traktor merek Caterpillar dan dikenakan bunga 16%. Berdasarkan akta Notaris No. 09 yang dibuat di hadapan Nathalia Alvina Jinata, S.H., Notaris di Jakarta, tertanggal 6 Agustus 2010, tentang Perjanjian Induk Pembiayaan atas barang modal antara Perusahaan dengan PT Chandra Sakti Utama berupa 2 (dua) unit traktor merek Caterpillar. 44
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 14. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) Lembaga Keuangan Lainnya (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) PT Orix Indonesia Finance Berdasarkan pada Surat Perjanjian Pembiayaan No. L09J01330E pada tanggal13 April 2010 Perusahaan mendapat pinjaman dari PT Orix Indonesia Finance dengan sisa utang Rp 563.640.000 sampai dengan tanggal 13 April 2013 dan dikenakan bunga 9.13%. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan dokumen kepemilikan lengkap (Invoice/Faktur asli/BPKB. kuitansi asli dan surat jalan). Berdasarkan perjanjian pembiayaanNo. L11J-01995A pada tanggal 10 Agustus 2011, Perusahaan telah memperoleh persetujuan fasilitas pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut : Barang Pembiayaan Nilai Pembelian Simpanan Jaminan Nilai Pembiayaan Tingkat Bunga Masa Pembiayaan Jaminan
: : : : : :
1 Unit Nissan Dump Truck CW520 1998 @ Rp 482.500.000 Rp 482.500.000 Rp 96.500.000 Rp 386.000.000 9,409% p.a flat 36 Bulan (18 Agustus 2011 s/d 18 Juli 2014) - BPKB Kendaraan Asli ( berikut kelengkapan faktur dan kuitansi kosong) - Pengikatan kontrak L11J-01994E sampai masa kontrak berakhir - Surat Persetujuan Dewan Komisaris
Berdasarkan perjanjian pembiayaan No. L11J-01994E pada tanggal 10 Agustus 2011, Perusahaan telah memperoleh persetujuan fasilitas pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut : Barang Pembiayaan Nilai Pembelian Simpanan Jaminan Nilai Pembiayaan Tingkat Bunga Masa Pembiayaan Jaminan
: : : : : : :
1 Unit Caterpillar Excavator Rp 525.000.000 Rp 105.000.000 Rp 420.000.000 9,409% p.a flat 36 Bulan (18 Agustus 2011 s/d 18 Juli 2014) - Dokumen Kepemilikan Lengkap (Invoice/Faktur asli, Kuitansi Asli dan Surat Jalan) - Pengikatan kontrak L11J-01995A sampai masa kontrak berakhir - Surat Persetujuan Dewan Komisaris
Berdasarkan perjanjian pembiayaanNo. L11J-02319A pada tanggal 27 September 2011, Perusahaan telah memperoleh persetujuan fasilitas pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut : 45
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 14. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) Lembaga Keuangan Lainnya (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) PT Orix Indonesia Finance (lanjutan) Barang Pembiayaan Nilai Pembelian Simpanan Jaminan Nilai Pembiayaan Tingkat Bunga Masa Pembiayaan Jaminan
: : : : : :
1 Unit Nissan Dump Truck CW54H 1996 @ Rp 472.500.000 Rp 472.500.000 Rp 94.500.000 Rp 378.000.000 9,4095% p.a flat 36 Bulan (21 Oktober 2011 s/d 21 September 2014) - BPKB Kendaraan Asli ( berikut kelengkapan faktur dan kuitansi kosong) - Pengikatan kontrak L11J-01994E sampai masa kontrak berakhir - Surat Persetujuan Dewan Komisaris
15. UTANG USAHA Akun ini terdiri dari:
Pihak Ketiga: PT Waskita Karya PT Catur Bangun Mandiri PT Cushman & Wakefield PT Anugerah Lestari Konstruksi Nusantara PT. Cakra Setya Internusa PT. Artha Jasakonsulindo PT Roda Prima Hotma Sitompoel & Associates PT Megatika International PT Virquaria PT Media Grafika PT Meco Systech Internusa PT Ketira Engineering PT Henan Putihrai PT ISS Indonesia PT Sinar Jernih Indonesia Swiss Pasific Limited PT Markasia PT Graha Nusa Adikarya Dipindahan
46
30 September 2013
31 Desember 2012
21,923,384,869 2,903,996,819 1,519,180,700 1,298,376,534 1,127,267,605 896,831,909 522,403,185 388,445,743 297,000,000 294,801,559 247,433,312 236,280,000 231,000,000 230,000,000 187,000,000 182,160,000 164,662,000 150,000,000 148,500,000 32,948,724,235
2.903.996.819 1.198.075.700 1.546.204.889 1.053.031.909 522.403.185 388.445.743 297.000.000 529.580.444 385.668.500 274.216.250 230.000.000 74.120.000 163.026.000 150.000.000 9,715,769,439
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 15. UTANG USAHA (Lanjutan)
Pindahan PT Duta Kreasi Bersama Realtindo Dinar Maharta Advertising PT Pundi Karya Mandiri PT Marsh Indonesia Ridwan Budijanto PT Karta Santosa Unggul PT Astramedia Indonesia PT Greatech Artanindo PT Alvadiwipa Anugerah IPD International PT Indoenergi Rekapratama PT Tara Anugrah Rizky PT Gunung Kencana PT Sapta Kencana Kharisma PT Mitra Simetris PT Trijaya Tekhnika PT. ISS Security PT IFCA Consulting PT Debindo Adhiswati PT Wahana Megah PT Trimatra Jaya Persada PT Armananta Eka Putra PT SO Office System PT Urbane Indonesia Warrens & Partner PT Satria Adi Traco Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 juta) Sub Total Pihak berelasi PT Rajawali Mitra Selaras Barbara Barak Rimba PT Melrimba Mitra Sub Total Jumlah
30 September 2013
31 Desember 2012
32,948,724,235 136,124,450 134,550,000 123,084,502 120,018,900 117,040,000 100,739,479 100,521,000 96,284,162 69,575,000 66,740,025 63,250,000 61,805,205 54,600,000 51,114,410 29,515,000 30,080,160 18,468,863 14,900,000 3,000,000 1,228,150,690 35,568,286,081
9,715,769,439 136.124.450 134.550.000 136.240.000 184.516.711 170.646.000 93.321.724 69.575.000 233.360.875 54.600.000 51.114.410 159.705.000 88.337.260 704.764.885 97.400.000 78.075.000 74.000.000 153.678.800 560.391.956 393.195.000 101.750.000 82.500.000 74.000.000 1.350.123.030 14.897.739.540
998,980,336 271,819,800 102,977,000 1,373,777,136 36,942,063,217
5.085.100.027 271.819.800 78.332.000 5.435.251.827 20.332.991.367
Ringkasan utang usaha menurut umur utang usaha adalah sebagai berikut:
Kurang dari 30 hari 31 - 60 hari 60 - 90 hari > 90 hari Jumlah 47
30 September 2013
31 Desember 2012
15,220,606,646 9,343,095,939 679,855,684 11,698,504,948 36,942,063,217
3.729.120.842 1.290.507.674 1.009.539.074 14.303.823.777 20.332.991.367
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 15. UTANG USAHA (lanjutan) 30 September 2013
31 Desember 2012
Belum jatuh tempo
418,411,394
1.637.664.257
Telah jatuh tempo
36,523,651,823
18.695.327.110
Jumlah
36,942,063,217
20.332.991.367
PT Rajawali Mitra Selaras sebagian sahamnya dimiliki oleh Ny. Lora Melani Lowas Barak Rimba dari tanggal 6 Mei 2010 sampai dengan 29 Januari 2011. 16. UTANG LAIN-LAIN Akun ini merupakan titipan, deposit dan jaminan yang diserahkan oleh pelanggan, atas penyewaan ruko. Saldo hutang lain-lain pada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 30 September 2013
31 Desember 2012
Titipan uang muka Titipan deposit sewa, service charge, listrik dan Iklan Titipan Retensi Titipan PPAT, HGB, BPHTB, PBB dan Balik Nama Deposit telepon dan kerusakan sarana
8,825,135,525 4,636,134,637 4,116,262,809 1,382,852,440 38,039,675
3.458.961.325 3.315.192.675 2.472.091.809 1.383.977.440 44.539.675
Lainnya
1,632,768,393
1.036.991.458
Jumlah
20,631,193,479
11.711.754.382
Titipan uang muka merupakan titipan uang muka pembelian dari konsumen yang belum dapat diakui sebagai uang muka penjualan. 17. PERPAJAKAN a.
Pajak dibayar di muka 30 September 2013
31 Desember 2012
Pajak Penghasilan Pasal 23
897,526,614
829.472.308
Pajak Penghasilan Pasal 28
441,417,854
441.417.854
1,338,944,468
1.270.890.162
Jumlah 48
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
Hutang Pajak 30 September 2013 Pasal 4 (2) Pasal 29 Pasal 23 Pasal 21 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
23,271,882,900 2,018,578,174 1,207,993,573 538,236,437 14,595,013 8,228,586,959 35,279,873,056
31 Desember 2012 21.011.759.336 2.018.578.174 1.183.007.558 1.527.121.914 14.595.013 14.111.923.948 39.866.985.943
UU No. 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU No7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan pasal 4 ayat 2d mengenai PPh final dijelaskan penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/ atau bangunan, usaha jasa kontruksi, usaha real estat dan persewaan tanah dan bangunan PP No 51/2008 untuk perhitungan Pajak Penghasilan bagi usaha kontruksi dengan kualifikasi usaha menengah dan besar dikenakan PPh final sebesar 3% Peraturan Menteri Keuangan No 243/PMK03/2008 tanggal 31 Desember 2008 yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2009 tentang pelaksanaan pembayaran pajak penghasilan atas pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan dikenakan PPh final sebesar 5% kecuali untuk rumah sederhana dan rumah susun sederhana dikenakan PPh final 1% c.
Beban pajak 30 September 2013 Kini Perusahaan Entitas Anak PT Tirta Persada Developments PT Mega Limo Estate PT Mega Pasanggrahan Indah PT Titan Property Jumlah pajak kini
d.
30 September 2012
(138,117,045)
(458.134.478)
(169,519,816) (7,069,905,391) (7,377,542,252)
(121.580.500) (3.566.985.708) (769.326.516) (4.916.027.202)
Rekonsiliasi pajak Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
49
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Rekonsiliasi pajak (lanjutan) 30 September 2013 Laba (rugi) sebelum taksiran Pajak Penghasilan Ditambah (dikurangi): (Laba)/rugi bersih Entitas Anak sebelum pajak Laba/(Rugi) sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan Penyesuaian untuk beban (pendapatan) yang bersifat final untuk Developer : Pendapatan penjualan Beban usaha Lain-lain bersih Jumlah Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan tidak final Pajak penghasilan final Final 5% atas pendapatan penjualan Perusahaan Beban pajak kini final Entitas Anak PT Tirta Persada Developments PT Mega Limo Estate PT Mega Pasanggrahan Indah PT Titan Property Beban pajak kini final Jumlah beban (manfaat) pajak
30 September 2012
19,627,947,039
9.957.733.226
(8,009,738,749)
(4.805.289.258)
11,618,208,290
5.152.443.967
(2,762,340,909) 17,184,161,348 (26,040,028,729) (11,618,208,290) -
(9.480.377.090) 15,995,144,803 (11.667.211.681) (5.152.443.967) -
138,117,045 138,117,045
458.134.478 458.134.478
169,519,816 7,069,905,391 7,239,425,207 7,377,542,252
121.580.500 3.566.985.708 769.326.516 4.457.892.724 4.916.027.202
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan. Pada bulan September 2008. Undang-undang No.7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” telah direvisi sebanyak empat kali terakhir dengan Undang-Undang No36 Tahun 2008 Revisi Undang-Undang ini mencakup perubahan tarif pajak penghasilan Badan dari tarif pajak marjinal menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya Pada tahun 2010, PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI), Entitas Anak, menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak atas pemeriksaan pajak tahun 2003 dengan rincian sebagai berikut :
50
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Rekonsiliasi pajak (lanjutan)
Jenis Pajak Pajak Penghasilan (PPh Badan) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Final Pajak Penghasilan (PPh) 21 Pajak Penghasilan (PPh) 23 Pajak Penghasilan (PPh) 26 Jumlah
Tahun
Surat Ketetapan Nomor Tanggal
Lebih (Kurang) Bayar
2003 00005/506/03/431/10 13/04/2010
Jumlah Lebih (Kurang) Bayar
Denda
-
-
-
2003 00010/207/03/431/10 27/04/2010
288.352.321 138.409.114
426.761.435
2003 00029/240/03/412/10 08/04/2010
235.602.282 113.089.096
348.691.378
2003 00105/201/03/412/10 08/04/2010
73.712.016
36.856.008
110.568.024
2003 00071/203/03/412/10 08/04/2010
127.349.954
61.127.964
188.477.918
2003 00009/204/03/412/10 08/04/2010
1.168.768.000 561.008.640 1.729.776.640 1.893.784.573 910.490.822 2.804.275.395
Namun, MPI, Entitas Anak, telah melakukan upaya administrasi yaitu mengajukan keberatan atas beberapa Surat Ketetapan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak dengan rincian sebagai berikut:
Pajak Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Final Pajak Penghasilan (PPh) 21 Pajak Penghasilan (PPh) 23 Pajak Penghasilan (PPh) 26 Jumlah
Jenis
Surat Ketetapan Tanggal Nomor Terbit
STP 00002/107/03/431/10 13/04/2010
Jumlah Kewajiban
55.386.883
Nilai Keberatan
Nilai tidak keberatan
-
55.386.883
SKPKB 00010/207/03/431/10
7/07/2010
426.761.435 336.744.050
90.017.385
SKPKB 00029/240/03/412/10
7/07/2010
348.691.378 240.937.924
107.753.454
SKPKB 00105/201/03/412/10
7/07/2010
110.568.024
72.640.077
37.927.947
SKPKB 00071/203/03/412/10
7/072010
188.477.918 173.252.456
15.225.462
SKPKB 00009/204/03/412/10
7/07/2010
1.729.776.640 1.729.776.640 2.859.662.278 2.553.351.147
306.311.131
51
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Rekonsiliasi pajak (lanjutan) Sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar/SKPKB PPN No. 00010/207/03/431/10 Masa Pajak Januari-Desember 2003 tanggal 27 April 2010 yang dikeluarkan oleh KPP Madya Bekasi, maka pihak MPI, Entitas Anak, mengajukan surat keberatan di mana keberatan tersebut diajukan atas jumlah pajak yang terutang dalam ketetapan pajak di atas sebesar Rp288.352.312 yang ditambahkan sanksi administrasi sebesar Rp138.409.114 sehingga jumlah pajak yang masih harus dibayar menjadi Rp426.761.435. Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar MPI, Entitas Anak, sebesar Rp 2.859.662.278, MPI, Entitas Anak, telah melakukan pembebanan biaya Rp 306.311.131 dan sisanya sebesar Rp2.553.351.147 ditangguhkan pembebanannya. Pada tahun 2011, MPI, Entitas Anak, menerima Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak sehubungan dengan surat keberatan di atas dengan rincian sebagai berikut: Surat Keputusan Jenis Pajak Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Final Pajak Penghasilan (PPh) 21 Pajak Penghasilan (PPh) 23 Pajak Penghasilan (PPh) 26 Jumlah
Tahun
2003 2003 2003 2003 2003
Nomor
Tanggal
KEP1257/WPJ.22/BD.06/2010 KEP487/WPJ.22/BD.06/2011 KEP950/WPJ.22/BD.06/2011 KEP949/WPJ.22/BD.06/2011 KEP987/WPJ.22/BD.06/2011
Jumlah
Hasil Keberatan
Pembayaran
23/08/2011
426.761.435 426.761.435
426.761.435
29/03/2011
348.691.378 348.691.378
155.165.365
21/06/2011
110.568.021
57.358.650
110.568.021
21/06/2011
188.477.918 132.026.959
188.477.918
05/07/2011 1.729.776.640 14.565.013 2.804.275.392 979.403.435
14.565.013 895.537.752
Selisih antara jumlah hasil keberatan dan jumlah pembayaran sebesar Rp83.965.683. Atas selisih tersebut, manajemen MPI, Entitas Anak, telah membuat surat pernyataan untuk melakukan pembayaran dengan cicilan sebesar Rp13.994.280 per bulan selama bulan Juni sampai dengan Desember 2012 dan per 31 Desember 2012 pembayaran telah lunas. 18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari :
Gaji dan upah Utilitas Jasa professional Lain-lain 52
30 September 2013
31 Desember 2012
2,317,731,480 1,036,111,306 360,356,428 337,914,785 4,052,113,999
3.123.537.634 964.886.972 852.106.428 232.274.052 5.172.805.086
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 19. ESTIMASI BIAYA UNTUK MENYELESAIKAN PROYEK Saldo pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 atas estimasi biaya penyelesaian proyek masing-masing adalah sebesar Rp. 14.571.235.262 dan Rp. 25.149.733.001 merupakan estimasi biaya penyelesaian atas Proyek Perumahan Riverside dan Puri Cinere dari PT Mega Pasanggrahan Indah , Entitas Perusahaan. Proyek perumahan Bukit Cinere dan Griya Cinere dari PT Mega Limo Estate, Entitas Anak, Proyek Perumahan Tatya Asri milik Perusahaan dan ruko Cimandala milik PT Tirta Persada Developments, Entitas Anak. 20. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Akun ini merupakan uang muka penjualan properti. apartemen dan real estate yang diterima dari pembeli dan sewa diterima dimuka dengan rincian sebagai berikut :
Apartemen Perumahan Uang muka sewa Mall Ruko dan Kios
30 September 2013
31 Desember 2012
74,474,164,485 16,818,202,182 9,504,939,329 21,895,348,682 122.692.654.678
25.252.620.069 5.682.453.254 3.156.930.557 619.118.140 34.711.122.020
21. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 Jumlah Persentase Saham Kepemilikan Jumlah
Pemegang Saham PT Cosmopolitan Persada Developments Lora Melani Lowas Barak Rimba Sudjono Barak Rimba Masyarakat
2.237.018.320 131.490.840 131.490.840 850.000.000
66.78% 3.93% 3.93% 25.37%
223.701.832.000 13.149.084.000 13.149.084.000 85.000.000.000
Jumlah
3.350.000.000
100.00%
335.000.000.000
Tahun 1999 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.4 tanggal 11 Oktober 1999 yang dibuat dihadapan Esther Liliansari. S.H.. notaris Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor di Cibinong. modal dasar Perusahaan sebesar Rp 30.000.000.000 yang terbagi atas 30.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat keputusan No.C-19864.HT.01.04.TH.2001 tanggal 9 Nopember 2001. 53
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 21. MODAL SAHAM (lanjutan) Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 3 tanggal 28 April 2003 yang dibuat dihadapan Leoni Surjadidjaja. S.H.. notaris di Kota Depok. para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari semula Rp 8.500.000.000 yang terbagi atas 8.500 saham menjadi Rp 15.660.000.000 yang terbagi atas 15.660 saham. dengan mengeluarkan 7.160 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 7.160.000.000 yang diambil bagian oleh: - SBR sebanyak 290 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 290.000.000 - LML sebanyak 290 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 290.000.000 - BBR sebanyak 3.290 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 3.290.000.000 - JBR sebanyak 3.290 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 3.290.000.000 Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham tersebut. telah dilakukan dengan uang tunai. Perubahan tahun 2007 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 83 tanggal 16 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta. S.H.. Notaris di Jakarta. para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar dari semula Rp 30.000.000.000 yang terbagi atas 30.000 saham menjadi Rp 150.000.000.000 yang terbagi atas 150.000 saham. dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp 15.660.000.000 yang terbagi atas 15.660 saham menjadi Rp 42.510.000.000 yang terbagi atas 42.510 saham. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sejumlah Rp 26.850.000.000 yang terbagi atas 26.850 saham. diambil bagian oleh: - LML sebanyak 19.350 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 19.350.000.000 dan; - JBR sebanyak 7.500 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 7.500.000.000. Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham. dilakukan dengan inbreng saham sebagai berikut (catatan 3): - LML sebesar Rp 8.100.000.000 saham miliknya di MLE (perusahaan afiliasi) dan sebesar Rp.11.250.000.000 sahamnya di MPI (perusahaan afiliasi). sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp.19.350.000.000; - JBR sebesar Rp 6.250.000.000 saham miliknya di MLE dan sebesar Rp 1.250.000.000 sahamnya di MPI. sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp 7.500.000.000. Penyetoran dengan cara inbreng saham tersebut telah dilaksanakan berdasarkan masing-masing Perjanjian Pemasukan Saham dalam PT Megapolitan Developments tertanggal 16 Nopember 2007. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-04865 HT.01.04-TH 2007 tanggal 29 Nopember 2007. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 6 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta. S.H.. Notaris di Jakarta. para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar dari semula Rp 150.000.000.000 yang terbagi atas 150.000 saham menjadi Rp 200.000.000.000 yang terbagi atas 200.000 saham. dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp 42.510.000.000 yang terbagi atas 42.510 saham menjadi Rp 87.573.000.000 yang terbagi atas 87.573 saham. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sejumlah Rp 45.063.000.000 yang terbagi atas 45.063 saham. diambil bagian oleh: 54
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 21. MODAL SAHAM (lanjutan) -
SBR sebanyak 28.183 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 28.183.000.000; LML sebanyak 9.380 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 9.380.000.000; BBR sebanyak 7.500 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 7.500.000.000;
Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham. dilakukan dengan (catatan 3): a. Penyetoran tunai - Sebesar Rp 9.370.000.000 disetor oleh SBR - Sebesar Rp 9.380.000.000 disetor oleh LML a. Inbreng saham - Saham milik SBR pada PT MLE sebanyak 7.813 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp+7.813.000.000 dan MPI sebanyak 11.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp+11.000.000.000; - Saham milik BBR pada PT MLE sebanyak 6.250 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp+6.250.000.000 dan MPI sebanyak 1.250 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp+1.250.000.000. Penyetoran dengan cara inbreng saham tersebut telah dilaksanakan berdasarkan masing-masing Perjanjian Pemasukan Saham dalam PT Megapolitan Developments tertanggal 6 Desember 2007. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan rapat keputusan No.C-05915 HT.01.04-TH 2007 tanggal 10 Desember 2007. Perubahan tahun 2008 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 153 tanggal 20 Februari 2008 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta. S.H.. Notaris di Jakarta. para pemegang saham menyetujui pemasukan (inbreng) hak-hak saham Perusahaan yang dimiliki oleh (i) LML sebanyak 20.145 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 20.145.000.000; (ii) SBR sebanyak 19.598 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 19.598.000.000; (iii) BBR dan JBR. masing-masing sebanyak 11.415 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 11.415.000.000 ke dalam PT Cosmopolitan Persada Developments (CPD). Pemasukan (inbreng) hak-hak atas saham sebagaimana tersebut di atas telah dilaksanakan berdasarkan masing-masing perjanjian Pemasukan saham dalam CPD tertanggal 20 Februari 2008. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 3 Mei 2008 yang dituangkan dalam Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.16 tanggal 3 Mei 2008 dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta. S.H.. Notaris di Jakarta. yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-23524.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 7 Mei 2008. para pemengang saham Perusahaan antara lain menyetujui (i) peningkatan modal dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp 200.000.000.000 menjadi sebesar Rp 1.000.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor yang semula sebesar Rp 87.573.000.000 menjadi sebesar Rp 250.000.000.000 ; dan (ii) perubahan nilai nominal saham yang semula sebesar Rp 1.000.000 menjadi sebesar Rp 100. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sejumlah Rp 162.427.000.000 yang terbagi atas 1.624.270.000 saham. telah diambil bagian oleh: 55
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 21. MODAL SAHAM (lanjutan) -
PT Cosmopolitan Persada Developments sebanyak 1.611.288.320 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp161.128.832.000 ; Sudjono Barak Rimba sebanyak 6.490.840 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 649.084.000 dan; Lora Melani Lowas sebanyak 6.490.840 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 649.084.000.
Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham Perusahaan. telah dilakukan dengan: a. Penyetoran tunai ke dalam rekening Perusahaan sebesar Rp 13.970.000.000 (tiga belas miliar sembilan ratus tujuh puluh juta rupiah) disetor oleh PT Cosmopolitan Persada Developments. sesuai dengan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.16 tanggal 3+Mei+2008 dari Notaris Misahardi Wilamarta. S.H.. yang dipertegas oleh Surat Pernyataan tanggal 11+Juli 2008 dari para pemegang saham Perusahaan. penyetoran modal tersebut merupakan setoran tunai. b. Konversi hutang Perusahaan kepada PT Cosmopolitan Persada Developments sebesar Rp 136.117.000.000. dengan perincian sebagai berikut: - Sebesar Rp 50.000.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Hutang yang dibuat secara di bawah tangan tertanggal 20 Februari 2008; - Sebesar Rp 5.800.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Hutang yang dibuat secara di bawah tangan tertanggal 25 Februari 2008; - Sebesar Rp 8.000.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Hutang yang dibuat secara di bawah tangan tertanggal 25 Februari 2008; - Sebesar Rp 51.675.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Hutang yang dibuat secara di bawah tangan tertanggal 25 Februari 2008; - Sebesar Rp 7.642.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Hutang yang dibuat secara di bawah tangan tertanggal 28 Februari 2008; dan - Sebesar Rp 13.000.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Hutang yang dibuat secara di bawah tangan tertanggal 28 Februari 2008. Kapitalisasi laba ditahan sebesar Rp 12.340.000.000 yang diambil oleh: - PT Cosmopolitan Persada Developments sebesar Rp 11.041.832.000; - Sudjono Barak Rimba sebesar Rp 649.084.000; dan - Lora Melani Lowas Barak Rimba sebesar Rp 649.084.000. Berdasarkan akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 45 tanggal 7 Mei 2008. yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-24587.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 12 Mei 2008 dan diubah dengan Akta Risalah rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 154 tanggal 17 Juli 2008. yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-44017.AH.01.02. tahun 2008 tanggal 23 Juli 2008 yang keduanya dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta. SH.. Notaris di Jakarta. para pemegang saham menyetujui antara lain: - perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka. - untuk melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat. - penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 850.000.000 saham atau sebesar Rp 85.000.000.000 melalui Penawaran Umum. 56
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 21. MODAL SAHAM (lanjutan) a.
Berdasarkan akta Risalah Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa No. 48 . tertanggal 21 April 2009. yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-19489.AH.01.02. tahun 2009 tanggal 8 Mei 2009 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta. S.H.. Notaris di Jakarta. para pemegang saham menyetujui antara lain: - Memberikan persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Terbuka menjadi Perusahaan Tertutup - Memberikan persetujuan perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan status Perusahaan
Perubahan Tahun 2009 a.
Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 38 tanggal 10 September 2009. yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-46386.A.H.01.02 tahun 2009 tertanggal 24 September 2009 yang dibuat di hadapan notaris Misahardi Wilamarta. S.H.. menyetujui keputusan mengenai : 1) Persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka. 2) Persetujuan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat di Indonesia. 3) Persetujuan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 850.000.000 saham atau sebesar Rp 85.000.000.000 melalui Penawaran Umum dengan memperhatikan Peraturan Perundangan yang berlaku termasuk peraturan pasar modal 4) Menyetujui untuk mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan status Perusahaan. 5) Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perubahan Tahun 2010 Berdasarkan akta pernyataan keputusan rapat Perusahaan nomor 5 tanggal 1 April 2011 yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat nomor AHU-AH.01.10-11930 tanggal 21 April 2011. Perusahaan telah meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari sebesar 2.500.000 saham atau sebesar Rp 250.000.000.000 menjadi 3.350.000 saham atau sebesar Rp 335.000.000.000 sehubungan dengan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak 850.000 saham atau sebesar Rp 85.000.000.000. Pada tanggal 12 Januari 2011. Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 850.000.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp. 100 per saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp.250 per saham atau dengan jumlah keseluruhan sebanyak Rp. 212.500.000.000. 57
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 22. AGIO SAHAM Pada tanggal 12 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 850.000.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp250 per saham, atau dengan jumlah keseluruhan sebanyak Rp212.500.000.000. Hasil penawaran
@ Rp 250
x 850.000.000
=
Nilai Nominal Sub jumlah
@ Rp 100
x 850.000.000
=
212.500.000.000 85.000.000.000
Biaya pra IPO
127.500.000.000 (10.134.095.285)
Agio – Bersih
117.365.904.715
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR Pada bulan Desember 2007, Perusahaan mengakuisisi masing-masing sebesar 75%, 99% dan 99% kepemilikan saham pada EBC, MLE dan MPI. Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest), Selisih antara harga pengalihan dan nilai buku dari perusahaanperusahaan yang diakuisisi sebesar Rp23.358.115.446 disajikan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” pada bagian Ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim. Akuisisi tersebut di atas dibiayai dari penerimaan atas penerbitan saham sebanyak 71.913 saham atau sebesar Rp 71.913.000.000 di bulan Desember 2007. Perincian harga pengalihan saham dengan nilai buku bersih Entitas Anak yang diakuisisi adalah sebagai berikut: Harga Pengalihan
Nilai Buku Bersih
Selisih
PT Mega Limo Estate PT Mega Pasanggrahan Indah PT Eltranindo Bina Cipta
28.413.000.000 24.750.000.000 18.750.000.000
22.926.445.124 36.409.196.884 35.935.473.438
(5.486.554.876) 11.659.196.884 17.185.473.438
Jumlah
71.913.000.000
95.271.115.446
23.358.115.446
24. GOODWILL Pada bulan September 2008, Perusahaan mengakuisisi sebesar 99,995% kepemilikan saham pada PT Titan Property dari PT Sam Investama dan PT Pada Investama. Transaksi akuisisi ini dicatat dengan menggunakan metode pembelian (Purchase Method). Akuisisi tersebut dibiayai dengan pengeluaran kas sebesar Rp 18 Miliar (Catatan 3g). 58
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 24. GOODWILL (lanjutan) Selisih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Penilaian atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi dilakukan oleh manajemen. Perusahaan telah menghitung nilai wajar aset dan kewajiban da telah dilakukan assessment terhadap perhitungan tersebut oleh Kantor Akuntan Publik Doli Bambang Sudarmadji & Dadang berdasarkan laporan No. 017/OL-2.10210/DBSD tanggal 1 Februari 2010 dengan hasil assessment sebagai berikut : 30 Agustus 2008 Kas dan setara kas Aset real estat Aset tetap Aset lain-lain Jumlah
6.147.074.578 67.871.778.991 746.160.008 2.665.261.716 77.430.275.293
Utang Bank Liabilitas lain-lain
37.560.564.286 25.825.120.323 63.385.684.609
Aset Bersih Goodwill Jumlah Harga Perolehan Dikurangi : Kas dan setara kas pada Anak Perusahaan yang diakuisisi Arus kas keluar akibat akuisisi
14.044.590.684 3.955.409.316 18.000.000.000 6.147.074.578 11.852.925.422
Amortisasi Goodwil : Goodwill Akumulasi amortisasi goodwill Saldo per 31 Desember 2011 Akumulasi amortisasi Saldo per 30 September 2013
3.955.409.316 (1.845.857.677) 2.109.551.639 2.109.551.639
25. KEPENTINGAN NON PENGENDALI Kepentingan non pengendali atas aset bersih Entitas Anak: 30 September 2013 PT Eltranindo Bina Cipta PT Mega Pasanggrahan Indah PT Mega Limo Estate PT Graha Mentari Persada PT Tirta Persada Developments PT Titan Property Jumlah
16,500,206,086 948,804,818 286,543,493 58,632,800 37,230,975 807,477 17,832,225,649 59
31 Desember 2012 15.895.110.053 779.824.832 284.896.305 58.685.423 42.468.012 927.482 17.061.912.107
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 25. KEPENTINGAN NON PENGENDALI (lanjutan) Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih Entitas Anak: 30 September 2013 PT Graha Mentari Persada PT Mega Limo Estate PT Mega Pasanggrahan Indah PT Tirta Persada Developments PT Titan Property PT Eltranindo Bina Cipta Jumlah
(52,623) 1,647,188 168,979,986 (5,237,037) (120,006) 605,096,033 770,313,541
30 September 2012 (776,232) 1,305,774 98,706,886 (6,206,972) 68,379 254,298,694 347,396,529
26. PENJUALAN Akun ini terdiri dari: 30 September 2013 Penjualan apartemen Pendapatan sewa Penjualan rumah Penjualan tanah Penjualan ruko Jumlah
69.910.791.103 33.750.609.865 4.288.359.909 85.800.000 6.779.854.546 114.815.415.422
30 September 2012 9.623.385.520 33.684.589.404 3.124.377.090 17.524.400.000 2.289.410.000 66.246.162.014
Transaksi penjualan berada di lokasi Depok, Bogor dan Tangerang. Tidak terdapat penjualan dan pendapatan usaha dari satu pelanggan yang melebihi 10% dari penjualan dan pendapatan usaha. 27. BEBAN POKOK PENJUALAN Akun ini terdiri dari : 30 September 2013 Beban pokok penjualan apartemen Beban pokok pusat perbelanjaan Beban pokok penjualan rumah Beban pokok penjualan tanah Beban pokok penjualan ruko Jumlah
45.664.260.025 9.989.704.440 1.760.084.714 102.825.755 2.967.455.285 60.484.330.219
30 September 2012 6.577.997.302 9,394,116,103 1.744.627.780 5.436.811.793 1.493.152.942 24.646.705.920
Tidak terdapat pembelian dan beban kepada pihak berelasi. Tidak terdapat pembelian yang melebihi 10% dari total pembelian. 60
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 28. BEBAN PENJUALAN Akun ini terdiri dari : 30 September 2013 Komisi Promosi Transportasi Kelengkapan promosi Lainnya Jumlah Beban Penjualan
30 September 2012
2,646,593,705 4,096,465,723 20,535,500 541,646,625 398,129,934
1.029.928.154 601.920.525 22.948.690 116.051.200 357.519.349
7,703,371,487
2.128.367.918
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 September 2013 Gaji dan tunjangan Jasa profesional Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dinas Jamuan Alat cetak dan fotocopy Tunjangan kesehatan Asuransi Perlengkapan kantor Retribusi. iuran dan sumbangan Pajak bumi bangunan Sewa Beban pajak Utilitas Keamanan Lainnya Jumlah Beban Umum dan Administrasi
30 September 2012
16,287,678,461 2,027,406,950 1,695,666,676 409,692,318 530,976,689 54,591,846 604,142,783 254,677,159 248,485,079 77,885,618 242,219,219 602,704,331 1,263,386,941 870,360,277 113,801,869 1,509,524,000
14.678.999.386 1.605.759.300 1.977.618.362 371.388.043 443,001,847 103.316.514 143.529.165 258.141.389 166.737.788 74.922.629 179.555.878 601.391.649 1.813.073.300 930,511,613 43.262.530 1.797.073.361
26.793.200.216
25.188.282.754
30. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan melakukan transaksi keuangan dengan pihak berelasi. Sifat Pihak Berelasi: 61
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 30. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) Keterangan
MD
MPI
MLE
TP
PS
PS
PS
TPD MMP GMP EBC
CLP
Nama PT Megapolitan Developments Tbk PT Eltranindo Bina Cipta
PS
PS
PS PS
PAN Asia Holding Ltd Ny. Lora Melani Lowas Barak Rimba
PS,DU
Tn. Sudjono Barak Rimba Sentosa Budiman
PS,KU PS,D PS,D PS,K PS,D PS,D DU
Jennifer Barak Rimba Barbara Angela Barak Rimba Keterangan PT Rajawali Mitra Selaras
= = = = = = = =
PS PS
PT Cosmopolitan Persada Developments Spectrum Instrument Pte, Ltd
KU K KI DU D DI PS MD
PS
K D
DU
K K
DU
KU
DU
K K
PS D
DU
DU
PS,K
KU
PS,D
D
PS,DU
K K
K K
Sifat Transaksi 2011 Ny. Lora Melani Lowas Barak Rimba mengalihkan kepada Ny. Sondang Nira Utami
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Direktur Independen Pemegang Saham PT Megapolitan Developments Tbk
TP MMP GMP EBC CLP TPD MLE MPI
= = = = = = = =
2010 Ny. Lora Melani Lowas Barak Rimba selaku pemegang saham
PT Titan Property PT Megapolitan Mentari Persada PT Graha Mentari Persada PT Eltranindo Bina Cipta PT Centra Lingga Perkasa PT Tirta Persada Developments PT Mega Limo Estate PT Mega Pasanggrahan Indah
Sedangkan PT Melrimba Mitra, PT Melrimba Sentra Agrotama, PT Mega 2000, PT Rimba Asritama dan PT Strawin Industri merupakan perusahaan yang berada dalam kendali Direksi dan Komisaris Perusahaan. Transaksi dengan pihak berelasi: Pihak-pihak berelasi PT Mega 2000 Ny. Lora Melani Lowas Barak Rimba Tn. Sudjono Barak Rimba Jennifer Barak Rimba Barbara Angela Barak Rimba Alexander Barak Rimba PT Megapolitan Mentari Perkasa PT Strawin Industri PT Rimba Asritama Abraham S Budiman PT Cosmopolitan Persada Developments PT Centra Lingga Perkasa PT Rajawali Mitra Selaras
Jenis transaksi Pinjaman Pinjaman Pembelian tanah Penjualan apartemen Penjualan apartemen Penjualan apartemen Pinjaman Pinjaman Pinjaman Pinjaman Pinjaman Pinjaman Jasa kontraktor
62
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 30. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) Piutang dari pihak berelasi: 30 September 2013
31 Desember 2012
PT Megapolitan Mentari Persada Lora Melani Lowas Barak Rimba PT Centra Lingga Perkasa PT Strawin Industri PT Mega 2000 PT Melrimba Sentra Agrotama Abraham Sentosa Budiman PT Rimba Asritama Karyawan Arena Health Center Pasar Ikan Higienis PT Kusuma Megatama Perkasa Lain-lain
26,519,278,271 11,493,525,603 1,236,211,310 5,061,893,899 3,913,684,053 2,244,144,739 1,696,406,044 1,606,546,704 542,324,000 262,248,800 163,056,615 159,716,684 634,959,282
26.353.094.100 11.493.525.603 4.960.906.458 4.775.928.585 3.912.807.053 2.244.144.739 1.696.406.044 1.526.546.704 586.679.677 262.248.800 163.056.615 146.540.000 618.632.602
Jumlah
55,533,996,004
58.740.516.980
Pada tanggal 31 Desember 2010 telah ditandatangani suatu perjanjian piutang antara Perusahaan dan PT Megapolitan Mentari Persada (MMP), Entitas Anak, sebesar Rp 19.492.648.333. Pinjaman tersebut telah dipergunakan oleh MMP, Entitas Anak, untuk biaya pengurusan tanah di Pasirlaja, Kabupaten Bogor. Selisih piutang MMP, Entitas Anak, sebesar Rp 341.307.200 merupakan piutang yang dimiliki oleh MPI dan MLE, masing-masing Entitas Anak. Piutang kepada pihak berelasi lainnya tidak dikenakan bunga dan jangka waktu pengembaliannya tahun 2013. Piutang tersebut timbul dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan. Rincian dari utang usaha kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut: 30 September 2013 PT Rajawali Mitra Selaras Barbara PT Melrimba Mitra
Rincian dari utang kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut: 63
31 Desember 2012
998,980,336 271,819,800 102,977,000
5.085.100.027 271,819,800 78,332,000
1,373,777,136
5,435,251,827
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 30. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) 30 September 2013
31 Desember 2012
PT Cosmopolitan Persada Developments PT Centra Lingga Perkasa Sudjono Barak Rimba Barbara Barak Rimba PT Mitra Bina Cipta PT Melrimba Mitra
28,294,782,096 2,070,841,895 84,004,850 8,479,860
29.560.611.605 3.724.695.148 2.122.117.717 154.965.350 66.500.000 20.035.439
Jumlah
30.458.108.701
35.648.925.259
Utang kepada PT Cosmopolitan Persada Developments, merupakan utang Perusahaan yang berasal dari pengalihan utang atas pengoperan hak atas tanah dari Jeferson Daliaha dan Iyus Hendar selaku pemegang hak tanah tersebut kepada MLE, Entitas Anak, yang pembayarannya dilakukan dengan menerbitkan surat promes, dengan jatuh tempo pembayaran tanggal 20 Februari 2011 dengan selambat-lambatnya pembayaran yang dilakukan oleh Perusahaan sampai dengan tanggal 29 Januari 2012 (sesuai dengan pengakuan utang yang dibuat tanggal 29 Januari 2010 yang didaftarkan oleh Notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M.). Sebelum berakhirnya jatuh tempo Perusahaan telah melakukan addendum perjanjian atas pinjaman tersebut untuk meminta jangka waktu pengembaliannya sampai dengan 31 Desember 2013. 31. PROVISI DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Perusahaan menghitung dan membukukan provisi diestimasi atas imbalan kerja untuk karyawan yang dikualifikasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Perubahan liabilitas bersih periode berjalan adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Saldo awal tahun Pembayaran manfaat Jumlah yang dibebankan pada laba rugi Penyesuaian Jumlah
31 Desember 2012
5.268.121.380 (178,848,000) 1,080,597,623 -
4.084.757.904 (201.937.255) 1.440.796.828 (55.496.097)
6.169.871.003
5.268.121.380
Biaya untuk mencadangkan imbalan kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama.
64
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 32. INFORMASI SEGMEN a. Properti: meliputi kegiatan di bidang usaha penyediaan dan penjualan perbelanjaan, ruko, apartemen, hotel dan penjualan tanah. b. Pusat Perbelanjaan: meliputi kegiatan usaha sewa menyewa ruangan pusat perbelanjaan termasuk service charge, maintenance fee dari penyewa ruangan. Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Properti 81,575,234,333 30,410,403,122
Pusat perbelanjaan 33,240,181,090 23,920,682,081
Jumlah 114,815,415,422 54,331,085,203
Pendapatan (beban) lain-lain
2,070,539,065
13,066,281
2,083,605,346
Laba sebelum pajak Beban pajak Kepentingan non pengendali
2,620,295,870 (4,304,191,162) 770,313,541
17,007,651,170 (3,073,351,090) -
19,627,947,040 (7,377,542,252) 770,313,541
Laba bersih
(1,683,895,293)
13,934,300,080
12,250,404,787
834,329,669,574 393,425,887,112
133,080,063,301 37,794,737,672
967,409,732,875 431,220,624,785
Pendapatan bersih Laba kotor
Properti 35,443,145,050 19,502,748,004
Pusat perbelanjaan 30,803,016,964 22,096,708,090
Jumlah 66,246,162,014 41,599,456,094
Pendapatan (beban) lain-lain
(5,849,510,429)
1,524,438,232
(4,325,072,197)
Laba/(rugi) sebelum pajak Beban pajak Kepentingan non pengendali
(5,755,064,635) (1,900,351,494) 347,396,529
15,712,797,860 (3,015,675,708) -
9,957,733,225 (4,916,027,202) 347,396,529
Laba/(rugi) bersih
(7,655,416,129)
12,697,122,153
5,041,706,023
Informasi lainnya Aset segmen Kewajiban segmen
718,641,249,635 271,982,559,415
113,961,707,333 35,812,780,176
832,602,956,967 307,795,339,591
Pendapatan bersih Laba kotor
Informasi lainnya Aset segmen Kewajiban segmen
30 September 2012
65
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN PERIODE 9 (SEMBILAN) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam Rupiah) 33. LABA (RUGI) PER SAHAM Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi laba bersih setelah dan sebelum penyesuaian sehubungan dengan penyatuan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan setelah memperhitungkan efek retroaktif dari penerbitan saham sehubungan dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. 30 September 2013 Laba (rugi) per saham dasar : Laba (rugi) bersih Rata-rata tertimbang jumlah saham Laba (rugi) bersih per saham dasar
12,250,404,787 3.350.000.000 3.66
30 September 2012
5,041,706,023 3.350.000.000 1.50
34. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN Berdasarkan pernyataan keputusan rapat PT Rajawali Mitra Selaras nomor 3 tanggal 1 Oktober 2013 yang dibuat oleh Handi Putranto Wilamarta, S.H., sebagai penganti dari Miki Tanumiharja, S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan mengenai pengoperalihan hak-hak atas saham milik Nyonya Sondang Nira Utami sebanyak 210 saham kepada Nyonya Lora Melani Lowas Barak Rimba dan mengangkat Nyonya Lora Melani Lowas Barak Rimba sebagai Komisaris menggantikan Nyonya Sondang Nira Utami untuk sisa masa jabatan sampai dengan tanggal 29 Januari 2014.
66