Market Brief PELUANG PRODUK PERHIASAN INDONESIA DI MALAYSIA Oleh: AtasePerdagangan KedutaanBesarRepublik Indonesia, Kuala Lumpur 2014
BidangPerdagangan KBRI Kuala Lumpur 233, Jln. TunRazak, 50400 Kuala Lumpur T. 603-2116 4060, 2116 4066 Fax. 032144 8407 Email.
[email protected]
PENDAHULUAN Perhiasan atau Jewellery (jewelry)adalah benda dekoratif kecil yang dipergunakan secara pribadi sebagai hiasan, seperti bros, cincin, kalung, anting-anting dan gelang.Kata jewellery sendiri berasal dari kata jewel, yang berasal dari bahasa Perancis kuno “Jouel” dan sebelumnya dari bahasa latin “Jocale” yang berarti plaything, sesuatu yang menyenangkan. Dalam bahasa Inggris British disebut “Jewellery” sedangkan dalam bahasa Inggris Amerika disebut “Jewelry”. Jewellery dapat dibuat dari bahan apa saja, namun bahan utama yang paling banyak dipergunakan adalah alloy,logam mulia seperti emas, emas putih, platinum, palladium, titanium dan perak serta gemstones dan material sejenis seperti amber, coral, logam mulia, manik-manik, kerang/mutiara dan enamel. Di beberapa negara, jewellery dapat dianggap sebagai suatu simbol status, seperti simbol kekayaan atau simbol penting lainnya.Pola jewellery yang digunakan juga berbeda antara pria, wanita, anak-anakdan orang tua.Namun jewellery paling banyak dipergunakan oleh wanita dewasa. Jenis-jenis Logam Mulia 1. Emas dan Logam Mulia Lainnya Sebagian besar perhiasan emas kontemporer dibuat dari emas alloy yaitu campuran emas dengan logam lain. Ada 3 jenis utama emas, yaitu: emas kuning, emas putih dan emas rose (merah muda). Emas murni berwarna kuning, namun manakala emas dicampur dengan perak, tembaga dan zinc akan menghasilkan efek warna yang berbeda seperti putih atau merah. 2. Emas Putih adalah campuran emas dengan platinum, perak, zinc dan/nickel. Rose / emas merah dibuat dengan mencampur tembaga ke dalam emas. 3. Teknologi baru juga menciptakan emas dengan berbagai warna seperti emas hitam, emas hijau, emas ungu dan emas biru. Emas hitam terbuat dari berbagai
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
1
teknik campuran yang menggunakan rhodium hitam atau ruthenium, amorphous carbon dan oksidasi emas yang mengandung chromium atau cobalt. Warna hijau dibuat dari campuran emas dengan perak dan tembaga, emas ungu berasal dari campuran emas dengan aluminium dan emas biru adalah campuran emas dengan indium. 4. Kadar kemurnian emas diukur menggunakan standar “Karat” atau Meillesimal Fineness sebagai berikut: Karat 24K 22K 20K 18K 10K 9K
Millesimal Fineness 999 gold atau 99,9 % pure gold 916 gold atau 91,6% pure gold 833 gold atau 83,3% pure gold 750 gold atau 75% pure gold 417 gold atau 41,7% pure gold 375 gold atau 37,5% pure gold
Penggunaan sebagai Perhiasan Asia Asia Asia, USA Eropa, USA Eropa, USA UK
5. Logam mulia lainnya adalah: palladium, platinum, perak, rhodium, ruthenium, osmium dan iridium. Platinum juga lebih mahal dari pada emas murni. 6. Platinum Platinum alloy memiliki range dari 900 (90% pure) ke 950 (95% pure).Platinum adalah campuran dari 90% - 95% platina murni dan 5% - 10% iridium, paladium atau ruthenium juga digunakan dalam perhiasan karena sifatnya yang tahan terhadap udara dan resistensi suhu ekstrim; 7. Palladium Paladium murni terlalu lunak untuk digunakan dalam perhiasan, maka campuran 95% paladium dan 5% kelompok logam platina (yaitu ruthenium, rhodium, paladium, osmium, iridium, dan platinum) digunakan untuk memperkuat logam. 8. Perak Perak yang dipergunakan untuk perhiasan biasanya sterling silver atau 92,5% fine silver berupa campuran 92,5% perak murni dengan 7,5% tembaga. Silver memiliki reaksi terhadap udara, sehingga perak sterling menjadi ternoda dalam cuaca panas dan atau lembab. Jenis-jenis gemstones antara lain: 1 Diamond Penambangan pertama kali berlian dilakukan di India. Saat ini – Berlian Australia, Bostwana, Russia dan Canada adalah supplier dan produsen utama produk berlian dunia. 2 Amber Amber adalah batu organic kuno yang terbuat dari resin pohon yang mengeras oleh waktu. Untuk dapat disebut sebagai Amber, batu resin tersebut harus berusia paling tidak 1 juta tahun, dan beberapa amber dapat berusia hingga 120 juta tahun. 3 Amethyst Dalam sejarah, batu Amethyst adalah batu mulia termahal di kelas Quartz. Berwarna ungu dengan range warna dari ungu terang ke ungu gelap. Batu lainnya :Quartz, Rose Quarts, Citrine. 4 Emerald Emeralds adalah satu dari tiga batu mulia utama (bersama dengan ruby dan sapphires), dan dikenal berwarna hijau. Emerald adalah batu berharga sepanjang sejarah, dan batu emerald telah Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
2
5
Jade
6
Jasper
7
Pearl
8
Ruby
9
Saphire
10
Turquoise
ditambang oleh bangsa Mesir sejak abad 3500 sebelum Masehi. Batu Jade/Giok biasa dikenal dengan warna hijau namun juga memiliki warna lainnya. Jade biasa dihubungkan dengan budaya, sejarah dan tradisi Asia, dan juga dikenal sebagai batu dari surga. Jasper adalah batu mulia dari keluarga chalcedony yang memiliki aneka warna. Batu Jasper biasanya unik dan memiliki pola warna batu yang menarik. Umumnya Jasper berwarna beiges dan coklat dengan corak di batu. Mutiara diklasifikasikan sebagai organic gemstones, yaitu gemstones yang diproduksi oleh organisma hidup. Sedangkan batu lainnya adalah bukan organic karena secara umum berasal dari mineral. Gemstone organic lainnya: Amber dan Coral. Rubi dikenal dengan warna merahnya dan merupakan salah satu batu paling berharga. Rubi telah dikenal selama berabad lamanya, dalam bahasa Sansekerta kata ruby adalah ratnaraj yang berarti batu mulia raja. Batu sapphire paling terkenal adalah Blue Sapphire, yang memiliki warna dari biru menengah hingga biru tua dan cahaya kuat. Di AS, blue sapphire adalah batu paling terkenal dan terjangkau diantara 3 batu mulia lainnya (emetald, ruby dan sapphire) Turquoise hanya ditemukan di beberapa tempat tertentu di dunia, dan penghasil turquoise terbesar adalah di Barat Daya AS. Turquoise yang berwarna biru kehijauan dikenal sebagai perhiasan orang Indian.
Industri Perhiasan di Malaysia Industri perhiasan di Malaysia telah bertransformasi dari usaha keluarga berskala kecil hingga menjadi Negara eksportir di wilayah Asia.Industri perhiasan di Malaysia diperkirakan bernilai RM 5 milyar dengan pertumbuhan rata-rata lebih dari 6%. Malaysia saat ini mengekspor perhiasan dari logam mulia dan batu mulia dan custom jewellery ke Timur Tengah dan AS. Pada tahun 2010 ekspor perhiasan naik 12,8% menjadi RM5.55 milyar dan menjadi contributor ke 13 ekspor produk manufaktur dari Malaysia. Pelaku industri lokal di bawah Federation of Goldsmiths and Jewellers Associations of Malaysia (FGJAM) terinspirasi untuk menjadikan Malaysia sebagai pusat perdagangan emas di Asia sebagaimana Thailand sebagai pusat batu mulia, Myanmar dengan batu ruby dan Hong Kong sebagai pusat perdagangan perhiasan. Untuk mendukung hal tersebut, pada Januari 2011, pemerintah Malaysia telah mengeluarkan kebijakan untuk menghapuskan pajak atas produk perhiasan, menjadikan Malaysia sebagai Negara bebas pajak kedua setelah Hong Kong.
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
3
PROFIL NEGARA Overview Ekonomi
Malaysia adalah negara berpenghasilan menengah (middle income country), yang telah bertransformasi dari negara produsen bahan mentah menjadi negara ekonomi multi sektor. Dibawad PM Najib, Malaysia mencanangkan untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2020, dengan cara menarik lebih banyak investor di bidang keuangan islam, industri teknologi tinggi, bioteknologi dan jasa. Kebijakan dan Program peningkatan ekonomi Malaysia tersebut berada dalam Economic Transformation Program (ETP).
Pemerintah Malaysia juga telah meliberalisasikan beberapa sub sektor jasa, mendorong permintaan domestik dan mengurangi ketergantungan ekonomi pada ekspor. Meskipun ekspor khususnya elektronika, migas, minyak kelapa sawit dan karet masih menjadi faktor pendorong ekonomi Malaysia. Ekspor masih menjadi sektor utama penyumbang GDP Malaysia. Sektor migas menyumbang 35% government revenue pada tahun 2011. Untuk meningkatkan investor, Najib telah membuat revisi atas Kebijakan Ekonomi Baru 1970 di bidangekonomi khusus dan preferensi terhadap etnik Melayu, yang mendapat tantangan dari kaum nasionalis Melayu. GDP (purchasing $506.7 billion (2012 est.) power purity) $479.7 billion (2011 est.) $456.5 billion (2010 est.) note: data are in 2012 US dollars GDP (official $303.5 billion (2012 est.) exchange rate) GDP - real growth 5.6% (2012 est.) rate 5.1% (2011 est.) 7.2% (2010 est.) GDP - per capita $17,200 (2012 est.) (PPP) $16,600 (2011 est.) $16,000 (2010 est.) note: data are in 2012 US dollars GDP household consumption: 48.9% composition, by government consumption: 13.5% end use investment in fixed capital: 25.7% investment in inventories: 0.1% exports of goods and services: 87.1% imports of goods and services: -75.3% (2012 est.) GDP - composition agriculture: 11.4% by sector industry: 40.2% services: 48.3% (2012 est.) Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
4
Population below poverty line Labor force Labor force - by occupation
3.8% (2009 est.)
12.9 million (2012 est.) agriculture: 11.1% industry: 36% services: 53.5% (2012 est.) Unemployment 3% (2012 est.) rate 3.1% (2011 est.) Household income lowest 10%: 1.8% or consumption by highest 10%: 34.7% (2009 est.) percentage share Inflation rate 1.7% (2012 est.) (consumer prices) 3.2% (2011 est.) note: approximately 30% of goods are price-controlled Central bank 3% (31 December 2011) discount rate 2.83% (31 December 2010) Commercial bank 4.7% (31 December 2012 est.) prime lending rate 4.83% (31 December 2011 est.) Agriculture – Peninsular Malaysia - palm oil, rubber, cocoa, rice; Sabah - palm products oil, subsistence crops; rubber, timber; Sarawak - palm oil, rubber, timber; pepper Industries Peninsular Malaysia - rubber and oil palm processing and manufacturing, petroleum and natural gas, light manufacturing, pharmaceuticals, medical technology, electronics and semiconductors, timber processing; Sabah - logging, petroleum and natural gas production; Sarawak - agriculture processing, petroleum and natural gas production, logging Industrial 3.8% (2012 est.) production growth rate Exports $232.2 billion (2013 est.) $226.7 billion (2012 est.) Exports – Semiconductors and electronic equipment, palm oil, petroleum commodities and liquefied natural gas, wood and wood products, palm oil, rubber, textiles, chemicals, solar panels Exports - partners Singapore 13.9%, China 13.5%, Japan 11.1%, US 8.1%, Thailand 5.5%, Indonesia 4.6%, Hong Kong 4.3%, Australia 4.1% , Korea 3.6%, India 3.5%, (2013) Imports $209.4 billion (2013 est.) $195.7 billion (2012 est.) Imports – electronics, machinery, petroleum products, plastics, vehicles, iron commodities and steel products, chemicals Imports - partners China 16.4%, Singapore 12.4%, Japan 8.7%, US 7.9%, Thailand 6%, Taiwan 4.9%, Korea 4.7%, Indonesia 4.3%, Germany 3.5, Vietnam2.9% (2013)
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
5
ANALISA PERDAGANGAN& IMPOR PERHIASAN DI MALAYSIA 1.
Perdagangan Malaysia dengan Dunia Tahun 2013 Pada tahun 2013, perdagangan Malaysia dengan Dunia tercatat senilai USD 441,61 milyar, naik 10,99% dibandingkan tahun 2012 senilai USD 422,36 milyar. Ekspor Malaysia ke dunia tercatat senilai USD 232,20 milyar, sedangkan impor dari Dunia tercatat senilai USD 209,42 milyar. Neraca perdagangan Malaysia dengan Dunia pada tahun tersebut surplus senilai USD 22,78 milyar. Negara mitra dagang utama Malaysia adalah: China, Singapura, Jepang, Amerika Serikat dan Thailand. Indonesia berada diposisi ke 6 mitra dagang Malaysia.
Perdagangan Malaysia dan Dunia China
15%
29%
Singapore Japan
13%
United States Thailand
10% 4% 3% 3%
4%
5%
6%
Indonesia Korea, Republic Of
8%
Taiwan, Province Of China Australia India
Source: Department of Statistic Malaysia
2.
Perdagangan Malaysia dengan Indonesia Tahun 2013
Others
Uncoated…
Cruise ships.
Copper wire.
Coconut…
Refined… Unwrought…
Cocoa beans.
Industrial…
Coal
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
Palm oil…
USD 000
Total nilai perdagangan Malaysia – Indonesia pada tahun 2013 tercatat senilai USD 19,70 milyar, naik 4,02% dibandingkan total perdagangan tahun 2012. Pangsa perdagangan Malaysia dengan Indonesia sebesar 5% dibandingkan perdagangan Malaysia dengan dunia. Ekspor Ekspor Non Migas Indonesia ke Malaysia 2013 Indonesia ke Malaysia 5.000.000,00 4.000.000,00 tercatat senilai 3.000.000,00 USD 9,02 2.000.000,00 1.000.000,00 milyar, turun 10,10% dibandingkan ekspor tahun 2012 senilai USD 10,03 6
milyar. Sedangkan impor dari Malaysia tercatat senilai USD10,68 milyar, naik 19,92% dibandingkan impor tahun sebelumnya senilai USD 8,91 milyar.Neraca perdagangan surplus bagi Malaysia senilai USD 1,66 milyar, sedangkan neraca non-migas surplus bagi Indonesia senilai USD 1,40 milyar. 3.
Impor Jewellery oleh Malaysia Trend impor produk jewellery dalam lima tahun terakhir (2009 – 2013) di Malaysia menunjukkan pertumbuhan rata-rata sebesar 15,69%. Impor Jewellery Malaysia pada tahun 2013 tercatat senilai USD 5,58milyar, naik 8,52% dibandingkan impor tahun 2012 senilai USD 5,14milyar dengan pangsa pasar sebesar2,66% dibandingkan total impor Malaysia. Namun pada tahun 2014 periode Januari – Mei 2014, impor jewellery turun sebesar 0,54%, dari USD 2,33 milyar pada tahun 2013 menjadi USD 2,32 milyar pada tahun 2014.Penurunan diperkirakan karena anjloknya harga emas. Jewellerydikategorikan dalam 18 kelompok HS 4 digit yaitu: HS 7101 sd HS 7118 dan kami bedakan menjadi 4 bagian yaitu: bahan baku berupa mutiara dan batu mulia (HS 7101 – 7105), bahan baku berupa metal/logam dan logam mulia (HS 7106 – 7112), perhiasan jadi termasuk perhiasan imitasi (HS 7113 – 7117) dan koin (HS 7118) .
10 Negara Pemasok Utama Produk Perhiasan di Malaysia Tahun 2012 - 2013 (RM 000) % Share NO WORLD 2012 2013 % Perub 2013 15,932,553.36 17,290,634.99 8.52 100.00 1 UAE 4,494,222.67 5,466,724.50 21.64 31.62 2 SWISS 1,539,043.05 2,838,517.80 84.43 16.42 3 SING 3,645,785.98 3,984,835.70 9.30 23.05 4 JAPAN 2,940,943.61 1,987,935.30 -32.40 11.50 HONG 1,497,494.58 5 KONG 1,021,756.20 -31.77 5.91 6 INDIA 314,920.55 450,163.10 42.94 2.60 7 CHINA 336,250.55 434,326.30 29.17 2.51 8 USA 448,056.48 425,925.20 -4.94 2.46 9 ITALY 80,782.93 133,208.80 64.90 0.77 10 ROK 134,124.39 120,503.50 -10.16 0.70 Sumber: Department Statistic of Malaysia
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
7
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
8
a. HS 7101 - Pearls, natural or cultured, whether or not worked or graded but not strung, mounted or set; pearls, natural or cultured, temporarily strung for convenience of transport.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM 15,06 juta, turun 17,49% dibandingkan tahun 2012 senilai RM 18,26 juta. Pada periode Januari – Mei 2014, impor Malaysia turun sebesar 39,40% menjadi RM 3,92 juta. Ekspor Indonesia pada tahun 2013 senilai: RM 9.500, namun pada tahun 2014 belum ada ekspor.Dalam 5 tahun terakhir, ekspor Indonesia tercatat pada tahun 2010 dan 2013.5 negara pemasok utama produk HS 7101adalah:HongKong, Jepang, Jerman, Singapura dan China. b. HS 7102 -Diamonds, whether or not worked, but not mounted or set.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM 634,42 juta, naik 14,23% dibandingkan tahun 2012 senilai RM 562,89 juta. Namun pada tahun 2014 periode Januari – Mei terlihat penurunan impor sebesar 28,95%, dengan nilai impor tercatat sebesar RM201,19 juta. Sejak tahun 2010 sd 2014 (Jan – Mei), ekspor dari Indonesia tidak ada. Pemasok utama diamonds adalah: India, HongKong, Singapura, AS dan Inggris.
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
9
c. HS 7103 - Precious stones (other than diamonds) and semi-precious stones, whether or not worked or graded but not strung, mounted or set; ungraded precious stones (other than diamonds) and semi-precious stones, temporarily strung for convenience
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM 47,87 juta, naik 30,94% dibandingkan tahun 2012 senilai RM 36,56 juta. Pada tahun 2014 periode Januari – Mei, impor Malaysia turun sebesar 50,32% dengan nilai RM. 6,27 juta. Dalam lima tahun terakhir, ekspor dari Indonesia tercatat hanya pada tahun 2011 senilai RM 129.400. 5 negara pemasok utama produk HS 7103adalah: Hong Kong, Thailand, China, India dan Prancis. d. HS 7104 - Synthetic or reconstructed precious or semi-precious stones, whether or not worked or graded but not strung, mounted or set; ungraded synthetic or reconstructed precious or semi-precious stones, temporarily strung for convenience of transport.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM 126,61 juta, naik 100,17% dibandingkan tahun 2012 senilai RM 63,25 juta. Impor pada tahun 2014 (periode Januari – Mei) juga mengalami lonjakan sebesar 166,05% dengan nilai RM 72,60 juta. Dari tahun 2009 hingga Jan – Mei 2014, Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
10
tidak ada catatan ekspor dari Indonesia.5 negara pemasok utama produk HS 7104adalah: AS, China, Jepang, Taiwan dan HongKong. e. HS 7105–Dust and powder of natural or synthetic precious or semi – precious stones.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM 2,18 juta, naik sebesar 9,54% dibandingkan tahun 2012 senilai RM 1,99 juta. Dari tahun 2009 hingga Jan – Mei 2014, tidak ada catatan ekspor dari Indonesia, sementara 5 negara pemasok utama produk HS 7105adalah: AS, Jepang, Inggris, Thailand dan Korea Selatan. f. HS 7106–Silver (Including silver plated with gold or platinum), unwrought or in semi – manufactured forms, or in provider form.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM 113,74 juta, turun29,52% dibandingkan tahun 2012 senilai RM161,38 juta. Pada tahun 2014 (Januari – Mei) impor Malaysia turun 11,65% dengan nilai impor sebesar RM 42,65 juta. Ekspor dari Indonesia terakhir pada tahun 2009 dengan nilai: RM 204.500. Negara pemasok utama adalah AS, Korea, Jepang, Singapura dan Jerman. Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
11
g. HS 7107–Base metals clad with silver, no further worked than semi manufactured.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM 78,18 juta, turun 13,04% dibandingkan tahun 2012 senilai RM 89,90 juta. Pada tahun 2014 (Jan – Mei) juga turun sebesar 87,07% dengan nilai sebesar RM. 4,74 juta. Ekspor Indonesia dari tahun 2009 hingga Jan – Mei 2014, tidak ada catatan.5negara pemasok utama adalah Jepang, AS, Jerman, Taiwan dan Hong Kong. h. HS 7108 –Gold (including gold plated with platinum) unwrought or in semi – manufactured forms, or in powder form.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM 10,87 milyar, naik30,36% dibandingkan tahun 2012 senilai 8,342 milyar. Pada tahun 2014 (Jan – Mei), impor turun sedikit sebesar 0,69% dengan nilai RM 4,44 milyar. Kenaikan impor bahan baku emas (HS 7108) mengindikasikan kemajuan pada industry perhiasan di Malaysia. Ekspor Indonesia pada tahun 2013 tercatat senilai: RM8,42 juta, naik dari tahun 2012 senilai RM 200.000.dengan pangsa pasar sebesar 0,08%.5 negara pemasok utamaadalah UAE, Singapura, Swiss, Hong Kong dan AS, Indonesia diposisi ke 9. Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
12
i. HS 7109–Base metals or silver, clad with gold, not further worked than semi - manufactured.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM 2,85 juta, naik 14% dibandingkan tahun 2012 senilai 2,49 juta. Pada tahun 2014 (Jan – Mei), impor Malaysia senilai RM. 2,20 juta naik 71,10%. Dari tahun 2009 hingga Jan – Mei 2014, tidak ada catatan ekspor dari Indonesia.5 Negara pemasok utama adalah: Jepang, Swiss, China, AS dan Perancis. j. HS 7110–Platinum, unwrought or in semi – manufactured forms, or in powder form.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM 437,07 juta, naik1,44% dibandingkan tahun 2012 senilai RM 430,87 juta. Pada tahun 2014 (Jan – Mei), terlihat kenaikan signifikan sebesar 72,80% dengan nilai impor mencapai RM 299,94 juta. Peningkatan impor bahan baku perhiasan ini menunjukkan geliat industry perhiasan Malaysia. 5 Negara pemasok utama adalah China, Singapura, AS, Jepang dan Swiss.Sementara Indonesia tidak ada catatan eksponya.
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
13
k. HS 7111–Base metals silver or gold, clad with platinum, not further worked than semi - manufactured.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM 548,07 juta, turun 6,67% dibandingkan tahun 2012 senilai RM 587,27 juta. Pada tahun 2014 (Jan – Mei), impor Malaysia mengalami peningkatan sebesar 65,17% dengan nilai sebesar RM. 334,42 juta. 5 Negara pemasok utama adalah Jepang, AS, Jerman, Singapura dan Kanada. l. HS 7112–Waste and scrap of precious metal or of metal clad with precious metal; other waste and scrap containing precious metal or precious metal compounds, of a kind principally for the recovery of precious metal.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM. 544,46 juta, turun 37,76% dibandingkan tahun 2012 senilai 874,78 juta. Pada tahun 2014 (Jan – Mei), impor masih turun sebesar 22,95%, dengan nilai RM. 249,78 juta. 5 Negara pemasok utama adalah: UAE, Singapura, Phillipina, China dan Brunei.
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
14
m. HS 7113–Article of jewellery and parts thereof, of precious metal or of metal clad with precious metal.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM 1,21 milyar, naik19,01% dibandingkan tahun 2012 senilai RM. 1,01milyar. Pada tahun 2014 (Jan – Mei), impor mengalami kenaikan sebesar 49,97% dengan nilai RM. 651,42 juta. Ekspor Indonesia pada tahun 2013 tercatat senilai: RM. 4,28 juta, turun 72,77% dari tahun 2012 senilai 15,71 juta. Pada periode Jan – Mei 2014, ekspor Indonesia kembali turun sebesar 88,09% dengan nilai RM. 334.100. Negara pemasok utama adalah: Hong Kong, UAE, India, Itali dan Singapura, sementara Indonesia diposisi ke 13 (2013). n. HS 7114–Articles of goldsmiths or silversmiths wares and parts thereof, of precious metal or of metal clad with precious metal.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM. 252,88 juta, naik 2,25% dibandingkan tahun 2012 senilai RM. 247,32 juta. Pada periode Jan – Mei 2014, impor terjadi penurunan sebesar 0,15% dengan nilai RM. 117,14 juta. Ekspor Indonesia tahun 2013 tercatat senilai: RM. 6.900, turun 46,47% dari tahun 2012 senilai RM. 12.900. 5 Negara pemasok utama adalah: Jepang, Hong Kong, Singapura, Swiss dan Jerman.
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
15
o. HS 7115–Other articles of precious metal or of metal clad with precious metal.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM. 2,06 milyar, turun 36,19% dibandingkan tahun 2012 senilai RM. 3,23 milyar. Pada periode Jan – Mei 2014, impor masih turun sebesar 23,07% dengan nilai RM. 720,82 juta. Ekspor Indonesia tahun 2013 tercatat senilai: RM. 164.500. 5 Negara pemasok utama adalah: Jepang, Singapura, AS, Taiwan dan Jerman. p. HS 7116–Articles of natural or cultured pearls, precious or semi – precious stones (natural, synthetic or reconstructed).
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM. 7,28 juta, naik 29,95% dibandingkan tahun 2012 senilai RM. 5,60 juta. Pada periode Jan – Mei 2014, impor terjadi penurunan sebesar 9,38% dengan nilai RM. 2,85 juta. 5 Negara pemasok utama adalah: Hong Kong, Jepang, AS, China dan Jerman.
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
16
q. HS 7117–Imitation Jewellery.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM. 130,32 juta, naik 20,73% dibandingkan tahun 2012 senilai RM. 107,94 juta. Pada periode Jan – Mei 2014, impor terjadi kenaikan sebesar 7,79% dengan nilai RM. 57,56 juta. Ekspor Indonesia tahun 2013 tercatat senilai: RM. 2,34 juta, naik 7,07% dari tahun 2012 senilai RM. 2,20 juta. Pada periode Januari – Mei 2014, ekspor Indonesia turun 67,53% dengan nilai RM. 57,56 juta. 5 Negara pemasok utama adalah: China, Hong Kong, Thailand, Austria dan AS.Indonesia diposisi ke 12. r. HS 7118 –Coin.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai RM. 196,59 juta, naik 27,47% dibandingkan tahun 2012 senilai RM. 154,22 juta. Pada periode Jan – Mei 2014, impor turun sebesar 64,33% dengan nilai RM. 49,66 juta. Ekspor Indonesia tahun 2013 tercatat senilai: RM. 1,20 juta dan pada periode Januari – Mei 2014 belum ada catatan ekspor. 5 Negara pemasok utama adalah: Korea, Austria, Singapura dan Jerman.
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
17
KEKUATAN & KELEMAHAN PRODUK PERHIASAN INDONESIA 1.
Perhiasan Sebagai Produk Ekspor Unggulan Indonesia Perhiasan adalah salah satu produk ekspor potensial Indonesia dengan trend pertumbuhan ekspor selama lima tahun terakhir (2009 – 2013) sebesar 28,03%.Pada tahun 2013, ekspor perhiasan mencapai USD 2,75 milyar, turun 14,93% dibandingkan ekspor tahun 2012 senilai USD 3,23 milyar. Namun pada kuartal pertama tahun 2014, ekspor perhiasan Indonesia mengalami lonjakan signifikan sebesar 109%, dari USD 781,16 juta pada Januari – April 2013, menjadi USD 1,63 milyar pada Januari – April 2014 (sumber: Bisnis.com). Ekspor kuartal pertama tersebut berkontribusi sebesar 3,41% dari total ekspor non migas Indonesia. Peningkatan ekspor produk perhiasan Indonesia tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan pasar global, yang didukung dengan upaya promosi dan diversifikasi produk yang berkesinambungan.
2.
Produksi Mutiara Indonesia Indonesia merupakan Negara penghasil mutiara alam jenis south sea pearlterbesar di dunia sejak tahun 2005. Menurut Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (ASBUMI), pada tahun 2011 Indonesia adalah pensuplai 53% pasar mutiara global dengan nilai ekspor mencapai angka USD 29 juta. Negara tujuan ekspor utama adalah Jepang, Hong Kong, Australia, Korea dan Thailand (Republika.co.id, 21 Mei 2014). Mutiara dibedakan menjadi 4 kategori yaitu: a. Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl) dengan negara produsen adalah Indonesia, Australia, Filipina dan Myanmar, dengan produksi per tahun sebesar 10-12 ton. b. Mutiara Air Tawar (Fresh Water Pearl) dengan negara produsen adalah China, dengan produksi per tahun sebesar 1.500 ton. c. Mutiara Akoya (Akoya Pearl) dengan negara produsen adalah Jepang dan China dengan produksi per tahun sebesar 15-20 ton. d. Mutiara Hitam (Black Pearl/Tahitian Pearl) dengan negara produsen adalah Tahiti dengan produksi per tahun sebesar 8-10 ton. Mutiara dikategorikan sebagai batu mulia organik (organic gemstones), karena diproduksi dari mahluk hidup yaitu kerang yang sangat sensitive.Pengoperasian dan produksi mutiara sangat tergantung dengan kondisi lingkungannya.Ekspor produksi mutiara pada tahun 2009 tercatat sebesar 4,4 ton, namun pada tahun 2009 turun menjadi sebesar 3,7 ton, sementara kebutuhan dunia mencapai 9 - 12 juta ton per tahun. Permasalahan dalam produksi mutiara adalah a. Faktor alam. Karena mutiara adalah produk organic, maka kualitas dan kuantitas produk sangat tergantung dari kondisi alam dan cuaca yang menjadi
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
18
habitatnya.Pengaruh global warming, tsunami dan konservasi alam secara langsung berdampak pada produk mutiara. b. Menjaga stabilisasi harga di saat kelebihan stok, yang berakibat pada jatuhnya harga mutiara Indonesia dibandingkan harga mutiara lainnya (Australia). Harga mutiara Indonesia pada saat turun dapat mencapai USD 5 per gram, dibandingkan dengan harga mutiara Australia sebesar USD 25 per gram. c. Banyaknya retribusiyang dikenakan pemerintah daerah dan tingginya pajak barang mewah juga menjadi salah satu penyebab menurunnya daya saing produk. d. Teknologi. Indonesia saat ini baru dapat melakukan produksi mutiara alam, namun belum memiliki teknologi “Treatment”, yang dapat menyulap mutiara menjadi lebih mulus, berkilau dan warna lebih cemerlang. Teknologi yang hanya dimiliki Jepang ini dapat menaikkan kualitas grade sebuah mutiara. 3. Kerajinan Perak,Emas dan Batu Mulia Indonesia Beberapa daerah di Indonesia sudah lama dikenal dengan kerajinan perak, emas dan batu mulia, namun potensi tersebut hingga kini belum berkembang sebagai suatu industry yang mapan.Kemampuan dan keahlian kriya perajin setempat yang merupakan warisan leluhur perlu difasilitasi untuk menghidupkan kembali industry perhiasan Indonesia. Beberapa pusat kerajinan perhiasan dan batu semi mulia di Indonesia antara lain di Koto Gadang – Sumatera Barat, Tanjung Batu – Sumatera Selatan, Kotagede – Jogja, Bangil – Jawa Timur, Gresik – Jawa Timur, Pacitan – Jawa Timur, Celuk – Bali, Martapura – Kalimantan Selatan, Kendari – Sulawesi Selatan, Wajo – Sulawesi Selatan. a.
Kerajinan Perak Kotagede – Jogjakarta Kerajinan perak di Kotagede telah ada sejak abad ke – 16 bersamaan dengan berdirinya Kotagede sebagai ibu kota Mataram Islam. Kotagede mengalami masa keemasan antara tahun 1930—1940-andan pada jaman penjajahan Belanda, produk kerajinan perak Kota Gede mulai memasuki pasar
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
19
internasional melalui produk peralatan rumah tangga yang dipesan pedagang Belanda. Sejak 2007, secara umum tak ada peningkatan ekspor perak dari Kotagede.Perajin perak yang tadinya mencapai 90% penduduk Kota gede, sekarang tinggal 30%-40% saja.Produksi kerajinan perak di wilayah tersebut kalah bersaing dengan produk-produk dari luar daerah seperti dari Jawa Timur dan produk Tiongkok karena kurang penguasaan teknologi masa kini.Peralatan yang digunakan sangat usang dan tertinggal 20 tahun lalu. b. Kendari Werk. Kerajinan perak asal Kendari yang dikenal dengan nama Kendari Werk yang berarti “Karya Kendari”, telah berkembang sejak awal abad ke-20 (tahun 1920) dan merupakan salah satu jenis kerajinan perak dengan teknik filigree, metode yang jarang ditemui di sentra kerajinan perak lainnya di Tanah Air.
Yaitu teknik merangkaikan benang perak halus ke dalam kerangka atau bingkai yang juga berbahan perak dan dibuat berbagai aksesori. Keistimewaan Kendari Werk adalah dibuat dengan komposisi perak yang tinggi, minimal 97 persen. Pada pemerintahan Belanda, Karya Kendari bahkan dipesan oleh Ratu Elizabeth II dari Inggris dan Ratu Wilhelmina dari Belanda.Pascakemerdekaan 1945, yang diikuti dengan hengkangnya Belanda dari Nusantara, geliat bisnis Kendari Werk perlahan surut karena kesulitan pemasaran dan persaingan dengan perhiasan emas. c. Kerajinan Emas Perak Celuk Gianyar, mulai tahun 1976 Desa wisata Celuk mulai dikenal sebagai daerah pengrajin emas perak pada tahun 1976.Menurut keterangan dari beberapa warga desa Celuk, pada waktu itu hanya ada 3 pengrajin emas perak di desa tersebut. Mereka membuat kerajinan tersebut, yang kemudian memajangnya di depan rumah. Ketika perkembangan kepariwisataan mulai terasa di Bali dan dengan banyaknya wisatawan-wisatawan yang berdatangan ke Pulau Dewata, akhirnya bermunculan pengrajin-pengrajin baru yang mengikuti langkah dari ketiga pengrajin tersebut.Seiring dengan perkembangan pariwisata yang pesat dan banyaknya wisatawan yang berkunjung serta melihat desa Celuk sebagai desa pengrajin perak.Akhirnya warga desa Celuk lainnya yang semula bermata pencaharian sebagai petani beralih menjadi pengrajin perak.Hingga kini hampir seluruh dari warga desa ini hidupnya dari kerajinan emas perak. d. Provinsi Jawa Timur (Jatim) selama ini tercatat sebagai eksportir emas terbesar di Indonesia. Di wilayah timur Pulau Jawa ini, 35 persen industri perhiasan emas tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan besar.Dari catatan Pemerintah Provinsi Jatim dalam setahun, total ekspor perhiasan emas Jatim diperkirakan mencapai US$350 juta (Rp3,15 triliun).
Soekarwo mengatakan, Jatim saat ini memiliki setidaknya 24 unit industri perhiasan emas skala besar dan menengah. Selain itu, Jatim juga mempunyai 1.854 unit usaha industri kecil perhiasan di sentra-sentra industri kecil perhiasan emas, perak dan batu mulia yang tersebar di beberapa kabupaten/kota.
Sejumlah daerah yang terkenal dengan sentra bisnis perhiasan emas diantaranya, Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang, Mojokerto, Lamongan, Pasuruan, Lumajang dan Pacitan. Usaha sektor perhiasan emas ini telah mampu menyerap tenaga kerja hingga 17.600 orang.
"Jatim sudah menjadi Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
20
e.
pusat pengrajin emas, tetapi harus ada upaya agar ada nilai tambah. Kelemahannya adalah soal desain," lanjutnya.
Daerah lain yang juga terkenal sebagai daerah pengrajin emas adalah Wajo Sulawesi Selatan dan Tanjung Batu Sumatera Selatan Batu semi mulia dari Pacitan, Kalimantan dan Garut. Batu semi mulia atau batu akik, biasanya dijadikan mata cincin oleh para pedagang cincin. Dari sekian banyak yang beredar di pasaran, batu akik dari Pacitan, Jawa Timur yang paling banyak dicari.
Batu akik Pacitan, tak hanya diminati pasar dalam negeritapijuga dari luar negeri, seperti Eropa, Kanada dan Timur Tengah.
Salah seorang perajin, sejak 2004 lalu sudah rutin bertransaksi dengan pembeli dari Kanada.Batu yang banyak dihasilkan diantaranya Obsidian, Jasper, Agate, Carnelian, Kuarsa, hingga batu fosil kayu yang berumur jutaan tahun. Permasalahan : Kapasitas produksi batu akik Indonesia tidak maksimal karena kurangnya dukungan teknologimesin pemotongan yang lebih modern. Produsen batu akik rata-rata adalah pengusaha kecil rumahan yang mengolah produksinya dengan mesin tangan manual sederhana.
4. Ekspor Perhiasan Indonesia di Malaysia Ekspor produk perhiasan dari Indonesia ke Malaysia pada tahun 2013 tercatat senilai USD 5,3 juta, dengan share sebesar 0,1% dari total impor jewellery oleh Malaysia. Ekspor ini turun sebesar 9,51% dibandingkan ekspor tahun 2012 senilai USD 5,86 juta. Pada tahun 2013 Indonesia hanya mengekspor 7 jenis kategori dari 18 jenis kategori, yaitu: HS 7101, HS 7108, HS 7113, HS 7114, HS 7115, HS 7117 dan HS 7118. Dalam 5 (lima) tahun terakhir, ekspor produk perhiasan Indonesia terlihat berfluktuasi dan belum berkelanjutan kecuali ekspor produk HS 7113 (perhiasan dari precious metal) dan HS 7117 (jewellery imitasi), yang masih konsisten setiap tahunnya. Nilai ekspor tertinggi pada tahun 2013 adalah ekspor produk HS 7108 (emas setengah jadi) senilai USD 2,72 juta, naik sebesar 4.108,87% dibandingkan tahun 2012 senilai USD 64,52 ribu. Indonesia berada di posisi ke 9 sebagai pemasok produk tersebut.Namun pada tahun 2014, periode Januari – Mei, Indonesia belum lagi mengekspor produk tersebut. Nilai ekspor ke dua tertinggi adalah ekspor produk HS 7113 yaitu perhiasan dari precious metal sebesar USD 1,38 juta, turun 72,77% dibandingkan ekspor tahun 2012 dengan nilai USD 5,07 juta. Pada tahun 2014 periode Januari – Mei, ekspor tercatat dengan nilai USD 107.770, turun 88,09% dibandingkan tahun 2012 periode yang sama dengan nilai USD 905,00. Pada tahun 2013 Indonesia di posisi ke 13 sebagai Negara pemasok perhiasan berbahan baku precious metal. Produk perhiasan lain yang secara kontinyu diekspor ke Malaysia adalah perhiasan imitasi (HS 7117/ imitation jewellery). Pada tahun 2013 ekspor Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
21
Indonesia ke Malaysia tercatat senilai USD 0,77 juta, naik 7,07% dibandingkan tahun 2012 dengan nilai USD 0,71 juta. Pada periode Januari – Mei 2014, ekspor tercatat dengan nilai USD 184.740 turun 67,53% dibandingkan tahun lalu dengan nilai USD 569.030. Produk Indonesia yang cukup kuat secara produksi dan kualitas seperti Mutiara alam (HS 7101), batu mulia dan semi mulia selain permata (HS 7103), perhiasan dengan logam mulia (7113), perhiasan emas atau perak (7114) dan perhiasan dari mutiara (HS 7116) belum terlihat kiprahnya di pasar Malaysia. Pasar produkproduk tersebut masih didominasi oleh Jepang, Hong Kong, Thailand, UAE dan Singapura.
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
22
PELUANG & TANTANGAN EKSPOR PRODUK PERHIASAN DI MALAYSIA 1.
PerkembanganIndustri Perhiasan di Malaysia Industri perhiasan di Malaysia telah bertransformasi dari industry kecil rumahan menjadi salah satu eksportir utama di kawasan Asia.Hasil produksi umumnya berupa perhiasan berbahan dasar emas dan perak bagi konsumsi pasar domestik.Manufaktur perhiasan di Malaysia telah berinvestasi dalam memajukan metoda produksi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk serta disain produk sehingga menjadi value chain.Berdasarkan Gold Survey 2001 yang dilakukan oleh Gold Fields Mineral Services Ltd. Malaysia, pada tahun 2000 Malaysia berada di peringkat ke 5 di Asia setelah India, Cina, Indonesia dan Thailand dalam pembuatan perhiasan emas.Setiap tahunnya, rata-rata ekspor perhiasan emas dari Malaysia mencapai 60 MT dengan negara tujuan ekspor utama adalah UAE (Dubai), Jerman, Hong Kong. Busines rumahan tersebut saat ini telah berubah menjadi luxury retail outlets bernilai sekitar RM 7 milyar. Kategori produk perhiasan di Malaysia menurut pasar dibedakan menjadi produk emas, batu mulia, perak dan perhiasan imitasi.Disain perhiasan Malaysia banyak dipengaruhi budaya China, India, Melayu dan Timur Tengah. Masyarakat Melayu menyukai disain bunga, sementara masyarakat China lebih menyukai disain geometris dan konsumen India menyukai disain rumit yang kaya akan handiwork pada produknya.Perhiasan emas dari Malaysia biasanya menggunakan emas berkadar 20K atau 24K. Pemain utama industry lokalperhiasan di Malaysia antara lain adalah: Tomei Group, Niche Capital Emas Holdings Bhd (sebelumnya dikenal dengan nama Yikon Corp Bhd), DeGem Bhd dan Habib Jewels Sdn Bhd yang telah mengembangkan pasarnya dan memiliki rantai retailer di pasar global.
Tempat berbelanja perhiasan terbaik di KL adalahTiffany’s, Love Diamond by Carat Club. Goldheart, Poh Kong, De Gem dan Diamonds & Platinum. Sedangkan asosiasi yang cukup berpengaruh adalah: Federation of Goldsmith and Jewellers Association of Malaysia Pembelian perhiasan emas (dan emas batangan) oleh masyarakat Malaysia biasanya sangat tergantung dengan musim dan event. Pembelian banyak dilakukan pada semester 2 setiap tahunnya (bulan Juni sd Desember) dengan peningkatan penjualan diperkirakan hingga 20% sd 30%. Penjualan biasanya meningkat signifikan pada
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
23
dua minggu sebelum Hari Raya Puasa, Deepavali dan pada beberapa musim perkawinan menurut kalender China. Persaingan industri di dalam negeri cukup ketat, khususnya dengan pelaku raksasa seperti dari China, India, Italia dan Thailand.India adalah negara eksportir utama perhiasan emas dunia, disusul China dan Thailand di peringkat 12.Selama satu dekade terakhir, pasar domestik mengalami kenaikan, khususnya jika terjadi kenaikan harga emas.Banyak konsumen berbelanja produk emas sebagai investasi sekaligus untuk menghambat laju inflasi. 2.
Trend Perdagangan Perhiasan di Malaysia Walaupun Malaysia memiliki tambang emas, namun Malaysia merupakan net importer dari produk metal. Sebanyak 80% dari ekpor produk perhiasan Malaysia terdiri dari produk berbahan dasar emas, perak, dan platinum, sementara sisanya adalah produk bahan logam mulia dan perhiasan tiruan.Malaysia meskipun dalam skala kecil juga menghasilkan mutiara yang dikenal dengan Borneo Pearl, yang sedang digalakkan promosinya oleh pemerintah. Trend impor perhiasan oleh Malaysia dalam lima tahun (2009 – 2013) terakhir mengalami pertumbuhan sebesar 15,69%, dengan nilai impor terbesar pada produk emas dan perhiasan dari logam mulia. Namun trend impor tertinggi adalah impor bahan baku perhiasan dari logam mulia (87,25%), diikuti oleh impor batu mulia dan batu semi mulia (63,26%) dan impor perhiasan imitasi (40,14%). Namun pada tahun 2014 (Januari – Mei), impor produk perhiasan sedikit mengalami penurunan sebesar 0,54%. Kategori produk yang mengalami penurunan cukup signifikan adalah bahan baku metal bercampur perak (87,07%), coin (64,33%) dan batu mulia (50,32%). Sementara kategori produk yang mengalami kenaikan signifikan pada periode tersebut adalah kelompok bahan baku: batu mulia dan batu semi mulia (166,05%), platinum (72,80%), metal atau perak dengan campuran emas (71,10%) dan logam dasar perak dan emas dengan campuran platinum (65,17%). Produk perhiasan (jewellery) dari logam mulia dan perhiasan imitasi juga mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Trend perdagangan impor tersebut menunjukkan kegiatan industry perhiasan di Malaysia yang cukup aktif, dan demikian juga dengan pasar domestic khususnya perhiasan dari logam dan perhiasan imitasi. Sebagai catatan: Impor mutiara menunjukkan trend perdagangan menurun. Sementara trend impor perhiasan dengan mutiara dan batu mulia tumbuh rata-rata sebesar 23,37%, namum impor pada tahun 2014 (Jan – Mei) turun sebesar 9,38%.
3.
Kebijakan Impor dan Perpajakan di Malaysia dan Indonesia Pemerintah Malaysia tidak mengenakan pajak dan bea masuk impor bagi produk barang mewah termasuk perhiasan di Malaysia.Pajak dan impor duty yang sebelumnya berkisar 5% – 30%, dihapuskan sebagai strategi menjadikan Malaysia Negara tujuan wisata dan perdagangan barang-barang mewah dunia. Kebijakan yang berlaku sejak sejak Januari 2011 tersebutmenjadikan Malaysia Negara bebas
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
24
pajak kedua di Asia setelah Hong Kong bagi produk jewellery.Kebijakan tersebut juga untuk menarik investor fashion brand internasional untuk berinvestasi di Malaysia. Pemerintah Malaysia telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang positif dalam mengembangkan industry perhiasan di Malaysia.Sebelumnya, pada 21 Oktober 1983 pemerintah mengumumkan adanya Tax Exemption atas produk emas (Import Tax on Non – monetary Gold Bullion). Untuk mendukung pertumbuhan industry dalam negeri dan investasi, pemerintah juga memberikan insentif kepada pioneer industry lokal emas dan ornamental jewelry berupa lima tahun bebas pajak. Pada 1 Januari 1987, import license untuk produk emas dicabut. Sementara di Indonesia pajak yang dikenakan bagi produk perhiasan sebagai barang mewah masih cukup tinggi, berkisar 45% sd 75%, yang dirasa sangat memberatkan produsen eksportir. Pajak tinggi tersebut menyebabkan produsen enggan menerima pesanan produk, karena besarnya ongkos produksi (pajak) yang harus dikeluarkan, sehingga produk tidak dapat bersaing.
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
25
STRATEGI EKSPOR PRODUK PERHIASAN KE MALAYSIA Analisa SWOT industry perhiasan Indonesia dan Strategi ekspor yang kami sarankan sebagai berikut:
Strength Weakness 1. Memiliki kapasitas produksi 1. Teknologi pendukung kurang mutiaracukup besar. Saat ini memadai Indonesia pemasok 53% south sea 2. Promosi kurang memadai pearl di pasar global. 3. Kebijakan pemerintah kurang 2. Memiliki cadangan batu semi mendukung muliauntuk menjadi supplier dunia 4. Keterbatasan jumlah disainer dengan harga kompetitif. Batu 5. Kesadaran untuk memiliki “trade jenis Chalcedony (Kalsedon) mark” masih kurang banyak dicari importer luar negeri. 3. Memiliki banyak produsen dan perajin perhiasan emas dan perak tradisional baik pad 4. Kemampuan dan ketrampilan kerajinan tangan sangat baik Peluang Tantangan 1. Tren impor yang positif di Malaysia 1. Persaingan ketat atas produk 2. Kebijakan pemerintah di Malaysia mutiara dengan Jepang, Hong yang mendukung Kong dan China. 3. Stabilitas ekonomi Malaysia dan 2. Persaingan ketat produk perhiasan pendapatan masyarakat per kapita dating dari produk terkenal dunia, yang cukup besar. produk China dan produk lokal. 4. Produk Indonesia dapat diterima Produk Indonesia masih dianggap konsumen Malaysia yang terbagi setara dengan produk imitasi dan menjadi 3 kategori: konsumen produk China. Melayu, China dan India. 3. Size pasar Malaysia tidak cukup Konsumen Melayu menyukai besar. perhiasan emas atau lapis emas dengan motif tradisional dan bunga; konsumen India menyukai perhiasan dengan gemstonedan perhiasan emas dengan ukiran yang rumit; dan konsumen China gemar perhiasan berlian, emas putih dan batu mulia dengan disain kontemporer.
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
26
Strategi Pengembangan Ekspor Produk Perhiasan Indonesia: 1. Integrasi Industri Mutiara dan Batu Mulia (gemstones). Integrasi industry dengan dukungan kebijakan dan teknologi perlu dilakukan untuk mengembangkan dan meningkatkan daya saing industry mutiara dan batu mulia Indonesia.Saat ini pemasok mutiara laut selatan terbesar di Malaysia adalah Hong Kong dan Jepang, sementara mutiara Indonesia belum dikenal oleh kebanyakan pelaku perhiasan di Malaysia. 2. Promosi dan Branding. Promosi dan branding di luar negeri harus sering dilakukan. Pembentukan merek dagang bagi produk perhiasan perlu segera dilakukan, disertai pengembangan rantai retailer baik di pasar dalam negeri maupun di pasar ekspor sebagai bagian dari Branding. Sementara promosi dapat dilakukan melalui media apa saja untuk memperkenalkan produk baru, menjaring konsumen dan networking baru serta menjaga hubungan dengan konsumen lama agar selalu ingat produk kita.
3. Kreatif. Kemajuan industry perhiasan tidak terlepas dari kreatifitas pelaku dalam menciptakan disain produk. Meskipun pergerakan trend disain perhiasan tidak secepat trend disain busana (fashion), namun kreatifitas disainer dan produsen sangat penting karena perhiasan adalah bagian dari industry fashion. Kekuatan tenaga terampil perajin perhiasan Indonesia, kiranya dapat didukung dengan disain dan penggunaan bahan baku yang baik. 4. Membangun Kepercayaan. Kesuksesan industry perhiasan tidak terlepas dari kejujuran. Produk berbahan baku logam mulia seperti emas, perak, perak berlapis emas maupun campuran emas dan logam lainnya harus jelas keterangannya. Demikian juga dengan batu mulia dan semi mulia, sehingga sangat baik apabila produk yang kita jual memiliki sertifikat. Beberapa badan sertifikasi: IGI, International Gemmology Institute, GIA (di Amerika) dan AGS (di Asia) untuk gemstone; Swiss Gemmological Institite untuk Mutiara Alam Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
27
REKOMENDASI Rekomendasi untuk pemerintah: 1. Membuat kebijakan untuk menjaga dan mempertahankan konservasi alam di kawasan peternakan mutiara. 2. Menyelenggarakan badan penyangga untuk menjaga stabilitas harga pada saat terjadi over suplai, dengan memaksimalkan mekanisme yang saat ini sudah ada, misalnya koperasi atau resi gudang. Badan penyangga dapat menampung kapasitas produksi yang berlebih dan membantu menjualkan secara bertahap di pasar internasional. 3. Mendukung pengembangan teknologi treatment mutiara, pemotongan serta penggosokan gemstones untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal.Saat ini hanya Jepang yang memiliki teknologi treatment mutiara, sehingga produksi lebih maksimal. Produk yang kurang baik dapat dipoles menjadi lebih baik dan dijual dengan harga layak. Teknologi pengolahan batu akik dan berlian di Indonesia juga perlu ditingkatkan.Saat ini sebagian besar pelaku industry ini adalah UKM yang masih menggunakan peralatan tradisional untuk menghasilkan batu akik dan berlian. 4. Mengatur kebijakan perpajakan dan kebijakan lainnya yang mendukung iklim usaha perhiasan di Indonesia. 5. Melakukan pembinaan kepada pelaku industry, khususnya industry kecil agar dapat berkembang dan berdaya saing menghadapi pasar global. 6. Menjadikan Indonesia sebagai Pusat Mutiara Dunia. Sudah saatnya Indonesia mempromosikan diri sebagai Pusat Mutiara Dunia, misalnya dengan menyelenggarakan exhibition internasional di dalam negeri maupun melalui kegiatan promosi berkesinambungan di dalam negeri dan luar negeri. Rekomendasi Bagi pelaku Usaha: 1. Promosi.Kegiatan promosi wajib dilakukan. Dalam melakukan penetrasi pasar perhiasan di Malaysia, setidaknya kita harus aktif dalam suatu exhibition yang sama minimal 3 kali, untuk mengenalkan produk, membangun networking dan membangun kepercayaan konsumen yang pada akhirnya membangun bisnis berkelanjutan. 2. Membangun Brand secara internasional sudah saatnya dilakukan produsen dan eksportir perhiasan Indonesia untuk berkembang menjadi industry global. Kepemilikan merek dagang akan melindungi hak kekayaan intelektual sebuah industry dan juga meningkatkan nilai tambah produk. 3. Kreatif. Industri perhiasan menuntut kreatifitas tinggi dalam menciptakan disain baru dan disain yang menjadi signature produk. 4. Membangun rantai retailer secara internasional.Pengembangan usaha dan branding di luar negeri dapat dilakukan dengan cara franchise atau investasi langsung.
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
28
PERUSAHAAN PERHIASAN DI MALAYSIA
NO
1
NAMA PERUSAHAAN
DeGem Bhd No. 42, 1st Floor, Jalan Maarof, Bangsar Baru, 59100 Kuala Lumpur. Tel: +603-2282 3618 Fax: +603-2282 4960 Email:
[email protected] Website: http://www.degembhd.com
2
Habib Jewels Sdn Bhd (168002 - W) Lot 106, Lorong Mamanda 2, Ampang Point, 68000 Ampang, Selangor. Tel: +603 4252 7777 Fax: +603 4252 7484 Email:
[email protected]
3
Niche Capital Emas Holdings Bhd Suite 16-1 (Penthouse Upper) Menara Penang Garden 42A Jalan Sultan Ahmad Shah 10050 Penang, Malaysia Telephone: +604-229 4390 Facsimile: +604-226 5860 Email:
[email protected]
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
PENJELASAN
DeGem Group, bisnis utamanya adalah retail, disain, distribusi dan produksi emas dan perhiasan. Perusahaan tersebut mendistribusikan produknya dengan merek dagang “DeGem” dan “ Diamond& Platinum”. De Gem ditujukan untuk segmen menengah ke atas, sedangkan Diamond & Platinum fokus pada disain yang trendy dan fashionable untuk konsumen belia. DeGem memiliki 5 butik, menjadi agen tunggal Lazare Diamond® and Victor Mayerdan sedang mengembangkan brand Infinity® dan Soleluna®. Adalah jaringan manufaktur dan retailer perhiasan di Malaysia. Didirikan pada tahun 1958 di Penang, saat ini HABIB memiliki 33 gerai di Malaysia.
Niche Capital Emas Holdings Berhad ("NICE”), sebuah holding company dalam NICE Group adalah perusahaan public yang terdaftar di Bursa Malaysia sejak tahun 2002. Grup NICE bergerak di bidang investasi, produksi (manufaktur), distribusi dan retail perhiasan emas dan ornament. Grup NICE memiliki 5 anak perusahaan yang beroperasi di seluruh Malaysia, RRT dan Hong Kong yaitu: Yikon Jewellery Industry Sdn. Bhd.; Yikoni Gold Sdn. Bhd.; Yikoni Diamond Sdn. Bhd.; Yikon (HK) Ltd., Yikoni Gold (Shen Zhen) Co. Ltd.
29
4
Poh Kong Holdings Berhard No. 16-20, Jalan 52/4, Petaling Jaya, Selangor, 46200 Phone number: +603 2093-3161
Didirikan pada tahun 1976 dengan gerai pertama di Petaling Jaya, Poh Kong terus berkembang, dan terdaftar di Bursa Malaysia pada tahun 2004. Saat ini Poh Kong telah memiliki fasilitas produksi sendiri di Shah Alam dan menjadi pemilik rantai retail jewellery terbesar di Malaysia dengan memiliki 100 outlet pada tahun 2002. Brand lain di bawah Poh Kong: Tranz, Happy Love, Anggun and The Art of Auspicious Jewellery.Menjadi distributor tunggal produk: Schoeffel – (pearls jewellery Jerman); Luca Carti & Moraglione (Itali)
5
TOMEI Group Suite B 13A-4, Tower B, Level 13A, Northpoint Offices, Mid Valley City, No.1, Medan Syed Putra Utara, 59200 Kuala Lumpur Tel: +6 03-2287 1608 Fax: +6 03-2287 6608
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
TOMEI adalah industry emas dan jewelry yang terintegrasi dari produksi (manufaktur) hingga rantai penjualan secara retail.Didirikan pada tahun 1968, TOMEI awalnya adalah mendisain dan memproduksi jewelry untuk memasok pasar domestic, sebelum membangun rantai retail sendiri pada awal tahun 1970 an. Pada 2006 terdaftar di Bursa Malaysia. TOMEI saat ini memiliki 71 gerai di Malaysia dan 13 gerai di luar negeri. Beberapa brand di bawah group TOMEI adalah: Tomei Gold & Jewellery; My Diamond; TH Jewellery; Le Lumiere; Goldheart dan De Beers
30
No 1
2 3 4
1 2 3
Jewelry Exhibition/Fair 2014 Malaysia International Jewellery Fair (MIJF) Spring Edition 11-14 Januari 2014 MIJFestival Spring Edition 18 – 21 April 2014 MIJF 18 – 21 July 2014 MIJ Festival Autumn Edition 7 – 10 November 2014 2015 MIJF Spring Edition 9-12 Januari 2014 MIJ Festival Spring Edition 24 – 27 April 2015 MIJF 21 – 24 Agustus 2015
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
Organizer Elite Expo Sdn. Bhd.
MIJ Exhibition Sdn. Bhd. Elite Expo Sdn. Bhd. MIJ Exhibition Sdn. Bhd.
Elite Expo Sdn. Bhd. MIJ Exhibition Sdn. Bhd. Elite Expo Sdn. Bhd.
31
PARTISIPASI INDONESIA DI MIJF 2014
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
32
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
33
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
34
PRODUK INDONESIA DI MIJF 2014
Marbrief Perhiasan 2014, ATDAG Kuala Lumpur
35