2013 MARKET BRIEF PELUANG PRODUK ALAS KAKI
ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………..……………………………………..1 DAFTAR ISI………………………………………………………………………2 KATA PENGANTAR…………………………………………………………….3 I. PENDAHULUAN…..……………………………………………………….……..4 1.1Profil Geografi Italia…………………………………………………………..4 II. POTENSI PASAR ITALIA ........................................................................... 9 2.1 Export Produk Alas Kaki di Italia ............................................................ 8 2.2 Potensi Pasar Export Produk Alas Kaki di Italia ................................... 11 2.3Regulasi Produk Alas Kaki di Italia ....................................................... 19 2.4Saluran Distribusi dan Pemasaran Produk Alas Kaki di Italia ............... 20 III. PELUANG DAN STRATEGI……………………………………………….....24 3.1 Peluang................................................................................................ 22 3.2 Strategi ................................................................................................ 23 IV. INFORMASI PENTING............................................................................. 26
2
KATA PENGANTAR
Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3, ITPC Milan, Italia telah melakukan kajian singkat dalam bentuk Market Brief yang didasarkan pada desk study. Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus menerus dilakukan selama 12 bulan untuk memenuhi target yang diberikan kepada ITPC Milan yaitu menyiapkan 12 market
brief dengan
produk
yang
berbeda
setiap
bulannya. Disamping berbagai produk yang telah disampaikan pada market brief sebelumnya, pada bulan ini akan dipilih produk Alas Kaki. Penetapan produk Alas Kaki sebagai topik kajian singat dalam Market Brief kali ini tidak lepas dari fakta yang membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk ini di Italia. Di dalam market brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar produk Alas Kaki di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar Alas Kaki di Italia. Disadari sepenuhnya bahwa kesempurnaan adalah kemustahilan bagi manusia. Untuk itu kami terbuka dan sangat berterima kasih terhadap saran yang sifatnya memberikan penyempurnaan terhadap isi dari Market Brief ini. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk Alas Kaki. Milan,
April 2013
Kepala ITPC Milan Sumber Sinabutar
3
I.
PENDAHULUAN
1.1 Profil Geografi Italia Italia terletak di sebelah selatan Benua Eropa di wilayah semenanjung Mediterania yang langsung menghadap ke benua Afrika. Dikelilingi oleh laut di ketiga sisinya, Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat negara Eropa yaitu Prancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Dengan posisinya yang seolah berada di tengah-tengah, Italia memiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan Eropa Timur.
Wilayah Italia meliputi luas 301.000 meter persegi termasuk Sisilia dan Sardinia, yang merupakan dua pulau utama selain 38 pulau lainnya. Italia merupakan kawasan yang memiliki karakter khusus karena dikelilingi oleh pegunungan Alpen dan Apenini, dimana gunung tertinggi adalah Monte Bianco (Mount Blanc) setinggi 4810 m, Monte Rosa (4634) dan Monte Cervino (4478). Kawasan datar hanya mencakup sebanyak 21,6% sementara bukit mencapai 39,7% dan pegunungan mencakup 38,7%.
Sungai terpanjang di Italia adalah sungai Po sepanjang 652 km yang mengairi wilayah pertanian dan perkebunan Italia. Di sebelah utara terdapat tiga danau besar yaitu Danau Garda (370km2), Danau Maggiore (212km2) dan Danau Como (146km2). Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino.
4
Kota dagang di Italia adalah Milan dengan GDP pada tahun 2010 mencapai €30.629 miliar. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan keempat tertinggi di Eropa dan ke 28 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik.
Berdasarkan sensus yang dilakukan pada bulan Juli 2011, populasi di Italia mencapai 61.261.254 orang. Empat puluh kota di Italia memiliki populasi lebih dari 50.000 orang dengan dua kota utama memiliki populasi tertinggi yaitu Roma mencapai 3,357 juta jiwa dan Milan 2,962 juta jiwa (sumber: www.Indexmundi.com).
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia dengan beberapa daerah minoritas menggunakan dialek khas Prancis bagi daerah yang berbatasan dengan Prancis dan Jerman pada daerah yang berbatasan dengan Jerman. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi. Film merupakan salah satu jenis hiburan paling populer yaitu mencapai 48,8% diikuti dengan kegiatan kebudayaan di musium sebanyak 27,9%, kegiatan olahraga sebanyak 26,5% dimana pembelanjaan untuk sektor olahraga pada tahun 2005 mencapai 1.428 juta Euro.
Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api 5
Italia) yang berhasil mengangkut setidaknya 23,300 juta ton kilometer komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat.
Jaringan jalan raya untuk pengangkutan cargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak memilih pelayaran sebagai moda transportasi utama. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005
dimana
tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan.
Sektor pos dan telekomunikasi Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Mayoritas perusahaan tersebut bergerak di bidang pengiriman dan kurir namun sektor pos dikontrol oleh Kantor Pos Italia, Poste Italiane.
Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g yang memiliki pasar yang terus berkembang , dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan individual privat. Italia juga memiliki sistem IT 6
yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya. Selain itu, ecommerce juga mulai berkembang dengan pesat.
Sistem perbankan Italia dicirikan oleh berbagai bank dan grup bank. Pada dekade 90-an, pemerintah Italia melakukan privatisasi pada berbagai bank pemerintah
dan membuat perusahaan perbankan gabungan (SPAs)
yang sampai saat ini juga terus dilakukan.
Beberapa hukum perbankan yang sangat signifikan telah berhasil diterbitkan dimana peraturan telah berhasil meredefinisi asosiasi perbankan, yang menekankan kepada peningkatan transaksi non profit yang mengarah kepada merger beberapa bank menjadi satu bank berkat adanya bantuan pajak dan diberlakukannya spesialisasi perbankan (misalnya bank rakyat) untuk memberikan efek medium dan efek transaksi jangka panjang. Hal ini dilakukan dalam rangka merasionalisasi industri perbankan, mengurangi jumlah bank dengan membuat jaringan yang kuat diantara perusahaan perbankan, perusahaan non perbankan serta perusahaan asuransi. Adapun otoritas sektor perbankan Italia ada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.
Italia memiliki dua sistem ekonomi pasar yaitu monopoli dan oligopoli. Sektor utama diintervensi dengan sistem monopoli oleh pemerintah yaitu sektor telekomunikasi, energi dan transportasi.
7
II.
POTENSI PASAR ITALIA
2.1 Export Produk Alas Kaki di Italia Italia merupakan salah satu negara di Eropa dimana potensi pasar untuk produk Alas kaki (HS 64) cukup besar. Produk Alas kaki beserta turunannya (HS 64) merupakan salah satu produk unggulan export Italia yang menempati urutan kedua puluh satu sebagai salah satu sumber pemasukan nasional Italia. Secara konstan semenjak tahun 2010 hingga 2012 kinerja export Italia terhadap dunia untuk produk Alas kaki (HS 64) mengalami penurunan seiring dengan pelambatan ekonomi Eropa secara umum. Berdasarkan data yang dilansir oleh ISTAT, sektor industri alas kaki masih merupakan salah satu produk unggulan nasional Italia hal ini terlihat dengan adanya surplus ekspor alas kaki sebesar US $ 4.992.248 juta pada periode Januari-Desember 2012 kinerja ekspor Italia di sektor alas kaki lebih besar yaitu US$ 10.810.968 Juta daripada kinerja impor dengan nilai transaksi sebesar US $ 5.818.720 jutaatau sekitar 2,17% dari total nilai export produk Italia. Meskipun sebenarnya angka ini menunjukkan adanya penurunan sebesar 6,83%apabila dibandingkan dengan kinerja export alas kaki Italia pada tahun 2011 Negara-negara tujuan export alas kaki Italia yang terbesar pada tahun 2012 ditempat oleh Perancis, dengan nilai export sebesar 1,579 milyar US$, diikuti oleh Jerman, Amerika Serika, Swiss, dan Russia dengan nilai export masingmasing sebesar 1,147 milyar US$, 959 juta $US, 849 juta US$, dan 770 US$.
Export alas kaki Italia ke tiga negara teratas tujuan export alas kaki tersebut secara umum mengalami penurunan apabila dibandingkan pada tahun sebelumnya, yaitu -6,26% untuk Perancis, -15,18% untuk Jerman, dan 8
3,12% untuk Amerika Serikat. Sementara itu, nilai export untuk Swiss dan Rusia mengalami peningkatan apabila dibandingkan pada tahun 2011, yaitu masing-masing sebesar 13,27% dan 4,39%, seperti terlihat pada tabel dibawah ini World Trade Atlas Italy Istat - Exports 6403 With Leather Uppers Millions of US Dollars January - December
Rank Country 0 -- World -1 France 2 Germany 3 United States 4 Russia 5 Switzerland 6 United Kingdom 7 Belgium 8 Netherlands
2010
2011
2012 2010
7131.893748 8422.987057 8116.057988 100 1107.773086 1286.201563 1230.172304 15.53 895.109155 1020.338678 892.851364 12.55 698.330421 846.464944 825.485205 9.79 547.906835 686.416306 722.853998 7.68 485.788985 601.210464 719.675471 6.81 438.488904 471.8048 451.090892 6.15 322.214972 343.156477 315.794837 4.52 283.980063 317.249342 269.91682 3.98
% Share % Change 2011 2012 - 12/11 100 100 15.27 15.16 12.11 11 10.05 10.17 8.15 8.91 7.14 8.87 5.6 5.56 4.07 3.89 3.77 3.33
-3.64 -4.36 -12.49 -2.48 5.31 19.7 -4.39 -7.97 -14.92
9
Grafik 1: Komposisi export Footwear HS 64 Italia- periode Januari-Desember 2012; elaborasi data Istat Komposisi Export Footwear HS 64 Italia JanuariDesember 2012
8,62% HS 6403 - Sepatu Kulit
1,57% 6,38%
HS 6400 - kategori tidak terdefinisi
6,63% 1,06%
HS 6401 - alas kaki dengan bawahan waterproof
0,68%
HS 6402 - alas kaki dengan bahan karet/plastik HS 6404 - sepatu dengan bahan tekstil
75,07%
HS 6405 - alas kaki dan lain-lain HS 6406 - bagian-bagian alas kaki
Dari elaborasi data Istat yang ditunjukkan pada grafik, terlihat bahwa pada tahun 2012, export alas kaki Italia didominasi oleh sepatu dengan bahan kulit HS6403, yaitu sebesar 75% dengan nilai export mencapai 8 milyar juta US$, disusul oleh bagian-bagian alas kaki HS6406 seperti misalnya insole (bagian dasar alas kaki) sebesar 8,62% dengan nilai export sebesar 931 juta US$, dan HS 6402 atau alas kaki dengan bahan karet/plastik dengan nilai export mencapai 716 juta US$. Untuk alas kaki dengan bahan kulit HS 6403, negara tujuan export utama Italia pada tahun 2012 yaitu Perancis, Jerman, Amerika Serikat, Rusia, dan Swiss, masing-masing dengan market share sebesar 15,16%, 11%, 10,17%, 8,91%, dan 8,87%.
10
Untuk kategori HS 6406, negara tujuan export utama Italia adalah Romania, Bosnia & Herzegovina, Albania, Serbia, dan Tunisia dengan market share sebesar 28,49%, 7,46%, 6,7%, 5,87%, dan 5,51%. Indonesia sebagai tujuan export alas kaki Italia menempati urutan ke-72 dengan nilai export sebesar 6 juta US$ dan share pasar sebesar 0,06% pada tahun 2012. Nilai ini berarti penurunan apabila dibandingkan pada tahun 2011, yaitu sebesar 17,56%. Dari grafik hasil elaborasi data Istat berikut ini terlihat bahwa export alas kaki Italia ke Indonesia didominasi oleh HS 6406bagian-bagian alas kaki dan HS 6403 yaitu sepatu kulit.
Gambar 1: Grafik Export Alas Kaki Italia ke Indonesia Periode JanuariDesember 2012 Export Alas Kaki Italia ke Indonesia Januari-Desember 2012 (dalam juta US$)
HS 6403 - Sepatu Kulit 1,809
3,384 0,000 0,025
HS 6400 - kategori tidak terdefinisi HS 6401 - alas kaki dengan bawahan waterproof HS 6402 - alas kaki dengan bahan karet/plastik HS 6404 - sepatu dengan bahan tekstil HS 6405 - alas kaki dan lain-lain
0,570 0,065
HS 6406 - bagian-bagian alas kaki
0,204
2.2 Potensi Pasar Export Produk Alas Kaki ke Italia
11
Berdasarkan data yang dilansir oleh lembaga statistik Italia (ISTAT), dalam periode 2011-2012, import alas kaki untuk kategori produk alas kaki HS 64 mengalami penurunan sebesar 13,95% dengan nilai import sebesar 5,8milyar US$. Nilai transaksi ini berarti 1,21% dari total nilai import produk Italia dari luar. Nilai export alas kaki Italia ke pasar dunia lebih tinggi 5 milyar US$ dibandingkan nilai importnya, ini menunjukkan bahwa alas kaki merupakan komoditi export penting bagi Italia.
Dari grafik kategori import alas kaki Italia dari pasar dunia periode JanuariDesember 2012, terlihat bahwa import alas kaki ke Italia masih didominasi oleh HS 6403, yaitu sepatu dengan bahan kulit (53% dari total nilai import alas kaki), diikuti oleh HS 6406 bagian-bagian alas kaki, dan HS 6404 alas kaki dengan bahan tekstil dan HS 6402 alas kaki dengan bahan karet/plastik, masing-masing sebesar 14%. Komposisi ini identik dengan komposisi export alas kaki Italia ke pasar dunia yang didominasi oleh HS 6403, HS 6406, HS 6402. Gambar 2: Grafik Kategori Import Alas Kaki Italia dari Pasar Dunia JanuariDesember 2012
12
Kategori Import Alas Kaki Italia dari Pasar Dunia Januari-Desember 2012 1% 1% 2% 14% 6403 With Leather Uppers 6406 Part;Insole;Gaitor Et 6402 Other,Rubber/Plastic 14%
6404 With Textile Uppers 53%
6405 Other Footwear 6401 Watrproof Rub/Pl Sole 6400 Unknown Classification
15%
Di antara negara-negara Asia, Nilai transaksi import alas kaki ke Italia pada periode Januari-Desember 2012 mencapai angka 5,8 milyar US$, yang berarti turun sebesar 13,95% apabila dibandingkan pada tahun 2011. Lima negara asal import terbesar alas kaki Italia adalah Cina dengan market share sebesar 18,2%, diikuti oleh Romania, Belgia, Belanda, dan Perancis dengan market share sebesar 13,1%, 7,9%, 6,8%, dan 5,4%. Indonesia pada tahun 2012 berada di urutan ke-12 dengan nilai transaksi sebesar 177,78 juta US$ dan market share sebesar 3,1%.
Di antara negara-negara Asia, Indonesia menempati urutan ke empat setelah Cina, Vietnam, dan India.
13
Tabel 1: Import produk HS 64 dari negara-negara Asia ke Italia Periode Januari-Desember 2012
Import alas kaki (kategori produk 64) dari Indonesia pada tahun 2012 adalah senilai 177,78 juta dollar. Dalam tiga tahun terakhir, terjadi penurunan nilai import kategori produk ini secara berturut-turut. Secara keseluruhan, penurunan yang terjadi dalam jangka waktu 2011-2012 adalah sebesar 18%. Rangkuman kinerja import alas kaki Italia dari luar untuk tiap kategori produk untuk periode Januari-Desember 2012 adalah sebagai berikut:
HS 6400; klasifikasi tidak tercantum, lima negara teratas pengexport bagi Italia adalah Spanyol, Perancis, Jerman, Belgia, dan Romania dengan nilai transaksi masing-masing sebesar 12,85 juta US$, 9,99 juta US$, 4,25 juta US$, 3,98 juta US$, dan 3,73 juta US$. Indonesia berada di urutan ke-30 dengan nilai transaksi sebesar 36091 US$. Untuk kategori ini Indonesia berada di bawah India, Vietnam, dan Kamboja untuk kawasan Asia. 14
HS 6401; alas kaki waterproof rub, lima negara teratas pengexport bagi Italia adalah Bosnia & Herzegovina, Spanyol, Perancis, Cina, dan Romania dengan nilai transaksi masing-masing sebesar 14,42 juta US$, 9,64 juta US$, 8,41 juta US$, 5,80 juta US$, dan 3,72 juta US$. Indonesia berada di urutan ke-19 dengan nilai transaksi 171.904 US$ dan market share sebesar 0,31% (cukup kecil).
HS 6402; alas kaki dengan bahan lain seperti karet atau plastik, lima negara penyumbang nilai import terbesar bagi Italia adalah Cina, Belgia, Belanda, Perancis, dan Vietnam dengan nilai transaksi masingmasing sebesar 312,53 juta US$, 93,69 juta US$, 71,41 juta US$, 54,20 juta US$, dan 50,80 juta US$. Indonesia masih berada di urutan ke-11 dengan nilai transaksi mencapai 21,48 juta US$ dan market share sebesar 2,56%.
HS 6403; alas kaki dengan bahan kulit, Untuk kategori produk HS 6403 (Alas kaki dengan sol luar dari karet, plastik, kulit, campuran kulit dan badan sepatu dari kulit) HS 640399 (Alas kaki dengan sol dari karet, plastik, kulit, atau dari komposisi kulit dan badan sepatu dari kulit binatang selain sepatu olah raga) dan lain-lainnya dari negara-negara lain secara umum mengalami penurunan.
Negara asal import alas kaki Italia terbesar ditempati oleh Belanda dengan nilai import mencapai 239 juta US dollar pada tahun 2012, diikuti oleh Cina dengan 233 juta US dollar, Belgia dengan nilai
15
transaksi sebesar 179 juta dollar, Romania dengan 168 juta dollar, dan Spanyol dengan 96 juta dollar.
Tabel 2: Kinerja Import Produk Alas Kaki dari Pasar Dunia untuk Kategori Produk 640399 dan 6403
Menarik untuk dicermati bahwa dalam sepuluh negara asal import alas kaki kategori HS 6403 dan HS 640399 terbesar, Cina adalah satusatunya yang tidak mengalami penurunan nilai import dalam periode 2011-2012. Sebaliknya, nilai import Cina meningkat sebesar 25% dengan market share sebesar 9,66%.Ini berarti pasar Italia mulai melirik produk alas kaki kulit dari Cina.
16
Sementara itu Indonesia menempati urutan ke delapan dengan nilai import sebesar 69,9 juta dollar pada tahun 2012. Dalam kurun waktu 2010-2012, nilai import produk alas kaki terus mengalami penurunan. Nilai import produk alas kaki dari Indonesia pada tahun 2012 turun sebesar 23% dibandingkan pada tahun 2011. Market share Indonesia untuk kategori produk 640399 dan 6403 adalah 4,23%, Negara pesaing terdekat Indonesia, yaitu India dan Vietnam juga mengalami penurunan nilai import dalam kurun waktu 2011-2012, masing-masing sebesar 14% dan 6%. Masih dalam peringkat sepuluh besar negara-negara asal import alas kaki, di bawah Indonesia ada Tunisia dan Perancis. Sama seperti Indonesia, dalam jangka waktu tiga tahun terakhir, nilai import dari kedua negara ini mengalami penurunan, masing-masing sebesar 11,91% dan 8,63%.
HS 6404; alas kaki dengan bahan tekstil, Cina, Vietnam, Belgia, Perancis, dan Spanyol dengan nilai import masing-masing sebesar 260,59 juta US$, 93,33 juta US$, 85,59 juta US$, 69,84 juta US$, dan 55,60juta US$. Indonesia berada tepat di bawah Spanyol dengan nilai transaksi sebesar 49,39 juta US$ dan market share sebesar 5,98%. Cina pada kategori ini memegang market share terbesar, yaitu 35%.
HS 6405; alas kaki lainnya, Cina, Romania, Perancis, Polandia, dan Spanyol menempati urutan lima teratas negara asal import Italia dengan nilai transaksi masing-masing sebesar 36,84 juta US$, 27,24 juta US$, 9,42 juta US$, 6,91 juta US$, dan 6,38juta US$. Indonesia berada di urutan ke-21 dengan nilai transaksi sebesar 354537 US$ dan 17
market share sebesar 0,34%. Cina mendominasi market share kategori produk ini, tetapi Perancislah yang mengalami peningkatan terbesar, yaitu sebesar 50% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan market share sebesar 9%.
HS 6406; bagian-bagian alas kaki seperti insole, gaitor Romania, Albania, Tunisia, Bulgaria, Serbia menempati urutan lima teratas negara asal import Italia dengan nilai transaksi masing-masing sebesar 230,16 juta US$, 105,92 juta US$, 102,04 juta US$, 91,90 juta US$, dan 86,57 juta US$. Indonesia berada di urutan ke-27 dengan nilai transaksi 1,25 juta US$ dan market share sebesar 0,15%.
Tabel 3: Import Produk Alas Kaki dari Indonesia ke Italia JanuariDesember 2010-2012
18
Penurunan nilai import untuk kategori produk alas kaki yang diimpor Italia dari Indonesia antara lain:
HS 6400; klasifikasi tidak tercantum, pada tahun 2012 Indonesia mulai melakukan eksport kategori produk ini.
HS 6401; alas kaki waterproof rub,
HS 6402; alas kaki dengan bahan lain seperti karet atau plastik, menurun sebesar 12,9%
HS 6403; alas kaki dengan bahan kulit, menurun sebesar 22,48%
HS 6404; alas kaki dengan bahan tekstil, menurun sebesar 10%
HS 6405; alas kaki lainnya, turun sebesar 13%
HS 6406; bagian-bagian alas kaki seperti insole, gaitor turun sebesar 16,18%
2.3 Regulasi Produk Alas Kaki di Italia Italia menerapkan kebijakan yang secara umum mengacu pada garis besar ketentuan Import yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan import serta regulasi export yang perlu dipenuhi terkait syarat ketentuan secara detail
dapat
disimak
pada
portal
EU
Help
Desk
http://www.exporthelp.europa.eu dengan memasukan kode HS pada kolom yang telah ditentukan.
Italia dan negara-negara Uni Eropa telah menetapkan kebijakan untuk produk alas kaki (HS 64) yang diexport ke Italia harus memenuhi standard keamanan dari material kimia berbahaya seperti tertuang dalam REACH (Registration, Evaluation and Autorization of Chemical). 19
Peraturan-peraturan tersebut misalnya poin yang berkaitan dengan bahanbahan dari spesies yang terancam punah, keamanan produk dari segi komposisi,
kemasan,
penggunaan
dan
instruksi,
instalasi
dan
pembuangan
produk,
label,
perawatannya, instruksi
instruksi
untuk
tidak
menggunakan bahan yang mengandung gas fluor yang memiliki efek pemanasan global, dan sebagainya.
2.4 Saluran Distribusi dan Pemasaran Produk Alas Kaki di Italia Perbedaan yang paling mendasar dalam jaringan distribusi dan pemasaran produk alas kaki adalah antara “distributor terspesialisasi” dan “distributor non-terspesialisasi”. “distributor terspesialisasi” umumnya ditangani oleh importir/grossir, agen atau pengecer yang bergerak khusus dalam berbagai jenis alas kaki.
Pengecer besar seringkali membeli langsung dari negara produsen. Berdasarkan data yang dihimpun oleh http://www.cbi.eu untuk produk alas kaki, pada tahun 2008 “distributor terspesialisasi” memasarkan hampir 58% produk alas kaki di seluruh pasar Uni Eropa. Hal ini merupakan gambaran pentingnya jaringan “distributor terspesialisasi” dalam memasuki pasar alas kaki di Eropa secara umum dan Italia secara khusus.
Sebaliknya,
“distributor
non-terspesialisasi”
merupakan
jaringan
yang
menangani pengecer. Mereka umumnya membeli dari importir atau membeli langsung dari negara produsen. Jaringan “distributor non-terspesialisasi” 20
termasuk toko olah raga, toko pakaian, toko serba ada (department store), super/hyper market, factory outlet, atau gerai-gerai di pasar umum. Berdasarkan data yang dihimpun oleh http://www.cbi.eu pada tahun 2008 jaringan distribusi ini pada tahun memasarkan hampir 42% dari produk alas kaki di seluruh Eropa. Pasar produk alas kaki (HS 64) di Italia sangat terfragmentasi, dan merupakan salah satu pasar di negara Uni Eropa dengan jumlah pengecer tertinggi. Ada kecenderungan pada tahun-tahun terakhir perkembangan dari industri usaha kecil produsen alas kaki yang bertransformasi sekaligus sebagai pengecer. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melindungi “merk dagang” yang mereka miliki juga termasuk sebagai upaya untuk memperkuat “brand
products”.
Informasi
lebih
lanjut
mengenai
jaringan
pemasaranpengecer dapat dilihat di situs http://www.usarci.it “The Italian Union ofCommercial Agents and Brokers”.
Sangat disarankan untuk membangun kontak dengan importir, agen atau pengecer dengan mengacu pada sumber sumber dibawah ini: -
www.italianfashionbrand.com
-
www.gruppoitalia.net
-
www.italianstockshoes.com
-
www.sigmagi.it
-
http://www.mauriziobarrella.
-
http://www.lamacalzature.it
-
http://www.shoes.it
21
III.
PELUANG DAN STRATEGI
3.1 Peluang Krisis ekonomi yang melanda Italia membuat banyak orang kehilangan pekerjaan sehingga secara umum konsumen memberi perhatian lebih terhadap uang yang mereka belanjakan. Hal tersebut adalah tantangan bagi Indonesia untuk mampu bersaing dengan negara-negara lain terutama Cina untuk mengexport produk alas kaki yang berkualitas namun juga dengan harga yang terjangkau. Konsumsi alas kaki rata-rata keluarga Italia dalam periode Januari-Desember 2011- 2012 secara umum mengalami penurunan sebesar 4,5%, dari 6,3 milyar € menjadi 6,1 milyar €. Harga rata-rata sepasang sepatu pria (tidak termasuk sneakers) mengalami peningkatan dari 67,94€/pasang pada tahun 2011 menjadi 69,09€/pasang pada tahun 2012. Sementara itu penurunan harga terlihat pada sepatu wanita, anak-anak/remaja dan sepatu. Indonesia masih memiliki market share yang cukup besar untuk produk HS 6402, HS 6403, dan HS 6404, yaitu secara berturut-turut HS 6402; alas kaki dengan bahan lain seperti karet atau plastik, alas kaki dengan bahan kulit, dan alas kaki dengan bahan tekstil. Ketiganya mengalami penurunan kinerja import dalam periode 2011-2012 sebesar rata-rata 13%. Dalam periode Oktober 2006–Maret 2011, Komisi Eropa telah menerapkan pajak anti-dumping untuk aktivitas import produk alas kaki dari Cina dan Vietnam. Hal ini bisa dikatakan sebagai later belakang dibalik angka kinerja import produk HS 6403 dari negara Cina yang merupakan satu-satunya dengan nilai pertumbuhan positif.
22
Indonesia yang memiliki market share sebesar 3,39% dapat menyimak kinerja import Cina untuk produk alas kaki dengan bahan kulit HS 6403, apalagi apabila mengingat bahwa sekitar 63% sepatu yang dijual di Italia terbuat dari kulit (ANCI). Outsourcing menjadi trend yang feasible bagi para pengusaha alas kaki Indonesia, karena Italia tidak mampu bersaing dari segi harga. Di masa krisis sekarang ini seperti yang dilaporkan Institut Statistik Nasional Italia (ISTAT), usaha
outsourcing
produksi
ke
negara-negara
berkembang
yang
menawarkan biaya produksi yang jauh lebih murah akan menjadi trend.
3.2 Strategi Pasar produk alas kaki di Italia masih cukup bervariasi. Ada beberapa segmen pasar alas kaki di Italia yang perlu diketahui. Pasar produk alas kaki berdasarkan penggunanya, dibagi menjadi wanita, pria, dan anak-anak. Sepatu wanita masih menempati porsi terbesar bagi nilai transaksi penjualan sepatu di Italia, yaitu sebesar 39% . Wanita muda di Italia cenderung untuk mengikuti trend dan memiliki gaya yang berbeda-beda apabila dibandingkan wanita-wanita yang lebih tua yang lebih memilih desain sepatu klasik dan formal. Pria biasanya cenderung membeli sepatu dari bahan kulit dengan kualitas lebih baik apabila dibandingkan dengan wanita, supaya dapat dikenakan lebih lama. Pria cenderung membeli sepatu olah raga dan sepatu casual karena lebih praktis dan nyaman.
23
Sementara itu, segmen pasar sepatu anak-anak dipengaruhi oleh wanita Italia yang bekerja yang menghadiahi anak-anak mereka dengan sepatu-sepatu bermerek. Perlu diperhatikan juga segmentasi pasar alas kaki yang dipengaruhi oleh lokasi geografis. Di Italia utara, orang Italia lebih mengikuti trend, terutama di Milan sedangkan di Italia selatan, orang cenderung menomorduakan fashion. Perbedaan lokasi geografis ini juga berpengaruh terhadap kondisi iklim. Italia utara cenderung lebih dingin daripada Italia Selatan sehingga alas-alas kaki seperti sandal lebih banyak dikonsumsi di Selatan daripada di Utara.
Selain itu, ada beberapa hal yang mempengaruhi permintaan pasar alas kaki di Italia. Meningkatnya penduduk usia tua berarti permintaan akan sepatu comfort juga akan naik. Selain itu, keberadaan imigran juga akan mempengaruhi perliaku terhadap style dan desain. Selebritis dan media massa masih memberi pengaruh yang cukup kuat terhadap trend alas kaki. Dengan demikian, penting bagi pengexport Indonesia untuk mengikuti perubahan trend alas kaki di Italia, misalnya dengan menyimak situs http://www.italianmoda.com.
Selain itu, adanya retailer dan penjual-penjual dengan skala besar di supermarket membuat orang membeli alas kaki secara impulsif. Oleh karena itu, penting juga diketahui jalur distribusi alas kaki yang dipilih dalam menentukan target pasar.
24
Produk-produk alas kaki yang masuk ke Italia juga harus memperhatikan kualitas, desain, kenyamanan, dan finishing. Desain adalah hal yang cukup penting di Italia, sehingga akses untuk mengetahui informasi perubahan trend di Italia akan sangat berguna bagi pengexport Indonesia. Akhir-akhir ini isu lingkungan juga menjadi semakin penting, sehingga produkproduk yang masuk harus menyesuaikan metode produksinya, seperti dengan penggunaan pewarna dari tumbuh-tumbuhan yang ramah lingkungan.
25
IV. INFORMASI PENTING 4.1 Kedutaan Italia di Indonesia Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia. 4.2 Kamar Dagang Italia di Indonesia Italian Business Association Indonesia (IBAI) Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44-46 Jakarta 10210 Indonesia Tel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013 Email:
[email protected] Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President) 4.3 Promosi Perdagangan Indonesia di Italia ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia 4.4 Perwakilan Indonesia di Italia Ambasciata della Repubblica di Indonesia, Via Campania 53-55, 00187 Roma, Italia Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910 4.5 Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Italia 30 Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) Estero http://www.ice.gov.it/ Kementrian perdagangan Italia http://www.mincomes.it/ atau http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm
26
4.6 Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset)E-mail: mailto:
[email protected]://www.euromonitor.com 4.7 International Chamber of Commerce E-mail: mailto:
[email protected] http://www.iccwbo.org 4.8 International Trade Centre UNCTAD/ WTO E-mail: mailto:
[email protected] http://www.intracen.org 4.9 Beberapa pemain pasar penting di Italia -
Antichi Pelletier, (http://www.antichipellettieri.it), untuk alas kaki kulit
-
Tiber, http://www.tibershoes.it, untuk alas kaki kulit, sepatu buts untuk ski, dan sepatu buts dari karet, termasuk alas kaki untuk wanita
-
Sirio, http://www.sirioshoe.com, untuk berbagai macam alas kaki wanita
-
Alberto Gozzi, http://www.albertogozzi.it, desainer dan produsen alas kaki kulit berkualitas tinggi
-
Cesare Paciotti, http://www.cesarepaciotti.it, untuk alas kaki high fashion untuk pria, wanita, dan anak-anak
-
Guido Sgariglia, http://www.guidosgariglia.it, adalah produsen alas kaki penting di Italia sejak tahun 70-an.
27
4.10 Beberapa referensi berguna untuk informasi pasar alas kaki di Italia: -
Pambianco (http://www.pambianco.com), yang memiliki spesialisasi di sektor fashion dan Largo Konsumo, http://www.largoconsumo.it untuk produk konsumsi massal
-
Organisasi
perdagangan
alas
kaki
di
Italia
http://www.anci-
calzature.com dan retailer alas kaki http://www.federcalzature.it -
Portal produsen alas kaki Italia: http://www.italianshoe.com dan http://www.italian-shoes-made-in-italy.com
28