Market Brief Peraturan Pembeli Uni Eropa untuk Produk Alas Kaki
Januari 2015
DAFTAR ISI DAFTAR FIGURE……………………………………………………………………………………………………2 DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………………………………..3 I.
PERSYARATAN HUKUM………………………………………………………………………………....4 1.1. Keamanan Produk.....................................................................................................................4 1.2. Kimia – zat yang dibatasi...........................................................................................................5 1.3. Pelabelan...................................................................................................................................6 1.4. CITES.........................................................................................................................................7 1.5. CE-marking................................................................................................................................7
II. PERSYARATAN UMUM..................................................................................................................8 2.1. Keberlanjutan.............................................................................................................................8 III. PERSYARATAN NICHE..................................................................................................................8 3.1. Eco- label...................................................................................................................................9 IV. STATISTIK PERDAGANGAN.........................................................................................................9 4.1. Konsumsi.................................................................................................................................10 4.2. Produksi...................................................................................................................................12 4.3. Impor........................................................................................................................................13 4.4. Ekspor......................................................................................................................................21 LAMPIRAN A........................................................................................................................................23
1
Daftar Figure
Figure 1: Konsumsi produk alas kaki UE berdasarkan pengguna, 20092013...................................................................................................................11 Figure 2: Konsumsi produk alas kaki, top 12.....................................................11 Figure 3: Konsumsi produk alas kaki, 2013, dalam %.......................................12 Figure 4: Produksi alas kaki UE, 2013...............................................................13 Figure 5: Impor produk alas kaki UE, top 12………………………………………14 Figure 6: Ekspor produk alas kaki oleh negara-negara UE, 2013.....................22
2
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Produksi UE terhadap Kelompok Produk Alas Kaki, 2009-2013…......13 Tabel 2: Impor UE terhadap Kelompok Produk Alas Kaki, 2009-2013…………15 Tabel 3: Impor Produk Alas Kaki UE oleh negara terbesar intra-extra, 20092013…………………………………………………………………………………….16 Tabel 4: Impor UE terhadap sepatu olahraga dengan bagian atas plastik/ karet, 2009-2013……………………………………………………………………………..17 Tabel 5: Impor UE terhadap sepatu outdoor dengan bagian atas plastik/ karet (kecuali sepatu olahraga), 2009-2013……………………………………………...17 Tabel 6: Impor UE terhadap sepatu olahraga bagian atas kulit, 2009-2013…...18 Tabel 7: Impor UE terhadap sepatu outdoor bagian atas kulit (kecuali sepatu olahraga), 2009-2013…………………………………………………………………19 Tabel 8: Impor UE terhadap sepatu olahraga bagian atas tekstil, 2009-2013…19 Tabel 9: Impor UE terhadap sepatu outdoor bagian atas tekstil (kecuali sepatu olahraga), 2009-2013…………………………………………………………………20 Tabel 10: Impor UE terhadap sepatu indoor bagian atas tekstil, 2009-2013…..20 Tabel 11: Ekspor UE terhadap Kelompok Produk Alas Kaki 2009-2013……….21 Tabel 12: Negara Tujuan Ekspor UE 2009-2013................................................22
3
Peraturan Pembeli Uni Eropa untuk Produk Alas Kaki Kebutuhan pembeli dapat dibagi menjadi (1) keharusan, persyaratan yang harus Anda penuhi untuk memasuki pasar, seperti persyaratan hukum, (2) persyaratan umum, dimana persyaratan ini telah dilaksanakan oleh pesaing Anda. Dengan kata lain, persyaratan ini perlu Anda penuhi untuk dapat bersaing di pasaran, dan (3) kebutuhan pasar niche untuk segmen tertentu. Gambar dibawah ini menggambarkan tingkatan peraturan pembeli Uni Eropa beserta jenis-jenis persyaratannya.
I.
PERSYARATAN HUKUM - Suatu keharusan/ aturan yang membatasi tentang zat adalah hal yang serius 1.1. Keamanan produk Pedoman Umum Keamanan Produk pada dasarnya menyatakan bahwa semua produk yang dipasarkan di Uni Eropa harus aman digunakan, serta membentuk sebuah kerangka kerja untuk undang-undang khusus bagi produk dan isu-isu tertentu. Jika tidak ada persyaratan hukum tertentu untuk produk Anda dan penggunaannya, maka Pedoman Umum Keamanan Produk yang berlaku. Jika ada persyaratan khusus yang berlaku untuk Anda, maka Pedoman Umum Keamanan Produk berlaku sebagai tambahan, mencakup semua aspek keselamatan lainnya yang mungkin belum dijelaskan secara khusus. Tips: - Pelajarilah persyaratan hukum spesifik yang tercantum di sini, dan pastikan agar produk tidak rusak, tidak memiliki tepi tajam atau dapat menyebabkan bahaya lain diluar dari penggunaan semestinya dimana hal ini tidak dapat dijelaskan dalam undangundang khusus. Akan tetapi, Anda dapat menemukan pedoaman mengenai hal ini dalam Pedoman Umum Keamanan Produk. Anda dapat membaca lebih lanjut tentang Petunjuk Keselamatan Umum Produk pada Helpdesk Uni Eropa bagian Ekspor. - Periksa database RAPEX yang digunakan oleh negara-negara anggota Uni Eropa untuk bertukar informasi tentang produk yang tidak aman dan mendapatkan ide dari kemungkinan non kepatuhan.
4
- Periksa informasi mengenai persyaratan tertentu yang disediakan oleh pembeli Anda. Beberapa negara hanya meminta agar produk sesuai dengan undang-undang Uni Eropa, sementara yang lain, misalnya, meminta Anda untuk menyediakan informasi mengenai zat-zat tertentu yang tidak diperbolehkan.
1.2. Kimia - zat yang dibatasi Uni Eropa telah membatasi sejumlah besar bahan kimia dalam produk yang dipasarkan di Uni Eropa, karena bahan kimia tersebut dapat menimbulkan bahaya kepada manusia atau lingkungan. Persyaratan ini merupakan persyaratan legislatif yang paling sulit dipenuhi bagi produsen. Faktanya bahwa produk alas kaki terdiri dari bagian-bagian kecil dari bahan yang berbeda dan memiliki jumlah yang seringkali tidak besar (dibandingkan dengan industri garmen, walaupun berurusan dengan persyaratan yang sama), oleh karena itu sangat sulit bagi produsen untuk memastikan bahwa semua bagian telah sesuai dengan pembatasan yang ditetapkan. Pembatasan-pembatasan ini telah tercantum dalam apa yang disebut dengan peraturan REACH (Regulation (EC) 1907/2006). Bahan kimia yang relevan untuk Anda akan tergantung pada produk dan bahan tertentu yang Anda gunakan. Tips: - Membiasakan diri dengan daftar lengkap mengenai zat yang dibatasi dalam produk dengan memeriksa “daftar kimia terbatas dalam produk tekstil dan kulit pada Helpdesk Uni Eropa bagian ekspor.” - Jika Anda menggunakan beberapa bahan dari produsen lain, maka Anda harus memastikan bahwa pemasok Anda menyadari persyaratan pada bahan kimia juga. - Perhatikan bahwa pembeli mungkin meminta laporan uji laboratorium, sebagai bukti kepatuhan. Pengecer besar seringkali meminta laporan tersebut setiap kali mereka ingin membeli jenis sepatu baru. Sedangkan pengecer kecil hanya meminta Anda untuk mematuhi dan mengambil tindakan apabila ketidakpatuhan terlihat atau dicurigai.
Kulit
Pewarna Azo: jika Anda menggunakan pewarna kulit pastikan bahwa produk Anda tidak mengandung pewarna azo yang melepaskan 22 aromatik amonia yang dilarang. Undang-undang Uni Eropa telah merilis nama-nama aromatic amonia, bukan pewarna azo yang membebaskan mereka. Oleh karena itu, sebagian besar pewarna azo dapat diterima secara hukum. Selain itu, produsen pewarna yang paling terkemuka hanya memproduksi pewarna yang telah diterima secara hukum. Akan tetapi, penolakan di perbatasan dan penarikan pasar menunjukkan bahwa pewarna azo masih merupakan penyebab masalah di pasar Uni Eropa. Chromium VI: Uni Eropa telah mengadopsi Peraturan Maret 2014 yaitu menempatkan pembatasan pada penggunaan chromium (VI) pada kulit karena dapat menghasilkan alergi dermatitis. Undang-undang baru diberlakukan, efektif per tanggal 1 Mei 2015. Jerman adalah negara yang telah memiliki undang-undang nasional untuk membatasi (max 3 ppm) penggunaan kromium dalam produk kulit.
Tips: -
Pastikan produk Anda tidak mengandung pewarna azo yang melepaskan aromatic ammonia yang dilarang, termasuk memeriksa pemasok Anda. Untuk menguji produk Anda, gunakan tes resmi. Anda dapat menemukan tes pada situs CEN:
CEN Kulit - Tes Kimia – menentukan pewarna azo tertentu dalam pewarna kulit. Referensi: CEN ISO/ TS 17234: 2003.
5
CEN Tekstil - Metode untuk penentuan aromatic amonia tertentu yang berasal dari pewarna azo - Bagian 1: Deteksi dalam penggunaan pewarna azo tertentu dapat diakses tanpa ekstraksi. Referensi: EN 14362: 2003/ EN 14362-1: 2012
-
Meskipun undang-undang Uni Eropa secara resmi akan berlaku tanggal 1 Mei 2015, pembeli telah meminta pemasok mereka untuk mematuhi pembatasan Chromium VI dan jika Anda mencari sepatu yang ditarik dari pasar dalam database RAPEX, Anda akan melihat bahwa Chromium VI adalah alasan utama penyebab penarikan.
-
Metode tes yang digunakan untuk memverifikasi kepatuhan terhadap pembatasan adalah EN ISO 17075.
Tekstil Pewarna Azo : undang-undang pada pewarna azo juga berlaku untuk tekstil Tahan Api (Flame retardants) : produk tekstil yang bersentuhan dengan penahan api dibatasi. Zatzata yang sering digunakan dalam flame retardants adalah Tris (2,3 dibromopropyl) fosfat (TRIS), Tris (aziridinyl) fosfin oksida (TEPA) dan Polybromobiphenyles (PBB).Tris (aziridinyl) fosfin oksida (EPA) dan Polybromobiphenyles (PBB). Senyawa organotin : jika Anda menggunakan PVC dalam produk Anda, maka senyawa organotin juga dibatasi. Tips:
- Mengikuti perkembangan terbaru di bidang flame retardants, sebagai alternatif baru yang sedang dikembangkan. Sebagai contoh melalui Asosiasi Eropa Flame Retardants (EFRA).
- Beberapa negara Uni Eropa memiliki tambahan/ pembatasan yang ketat pada zat kimia secara nasional. Misalnya, formaldehida dalam tekstil (Austria, Jerman, Finlandia dan Belanda), PCP (Austria, Denmark, Jerman, Belanda) dan warna pelarut pada tekstil (Jerman). Untuk mengetahui lebih lanjut hubungi helpdesk Agensi Kimia Eropa (ECHA) atau badan-badan nasional Eropa.
Metal Bagian logam dan aksesoris (misalnya risleting, perhiasan, kancing) yang berkontak langsung dengan kulit dan dengan waktu yang panjang sebaiknya tidak melepaskan lebih 0,5 mg/ cm2 nikel per minggu. PVC PVC mengandung bahan kimia lain sebagai stabilisator dari senyawa adiktif yang ditambahkan pada polimer untuk menambah fleksibilitas dan kemampuan kerja-nya (plasticizer). Senyawa ini merupakan subjek yang dibatasi, seperti timah atau phthalates. Meskipun PVC sendiri tidak dilarang, beberapa perusahaan memutuskan untuk menghapus PVC setahap demi setahap dalam produk-produknya secara sukarela. Tips: Memeriksa persyaratan pembeli Anda mengenai PVC dan mempertimbangkan untuk menghapus PVS semenjak PVC dapat menjadi senyawa yang tidak diinginkan oleh pembeli.
1.3. Pelabelan Semua produk alas kaki harus memiliki label yang memberikan informasi tentang bahan utama yang digunakan dalam sepatu. Pelabelan harus menjelaskan material dari tiga bagian utama alas kaki (bagian atas, lapisan dan kaus kaki, dan sol luar), yang menyatakan setiap bagiannya apakah material terbuat dari "kulit", "dilapisi kulit", "tekstil" atau "yang lainnya". Anda dapat memberikan informasi ini dalam kata-kata atau dengan menggunakan simbol. 6
Pelabelan Made-in Komisi Eropa sedang bekerja pada proses kewajiban pelabelan made-in untuk semua produk non-makanan termasuk sepatu. Saat ini, pelabelan made-in masih bersifat sukarela. Tips: - Baca lebih lanjut mengenai persyaratan pelabelan alas kaki pada Helpdesk Uni Eropa - Ekspor. - Jika Anda memilih untuk memberikan informasi dengan menggunakan simbol-simbol, pastikan Anda menggunakan Piktogram yang telah ditentukan oleh Petunjuk Direktif UE. - Beberapa pembeli sudah memerlukan label made-in atau sedang bereksperimen untuk tahun-tahun mendatang sebagai alasan apabila parlemen Uni Eropa memutuskan pelabelan ini sebagai suatu kebutuhan.
1.4. Produk dari tumbuhan dan satwa liar – CITES Jika Anda menggunakan bahan (sebagian) yang terbuat dari tumbuhan dan satwa liar (misalnya sepatu yang terbuat dari kulit buaya), Anda harus memastikan bahwa proses ini tidak jatuh di bawah pembatasan Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka (CITES). Uni Eropa telah menerapkan persyaratan dalam Peraturan 338/97 dan merilis daftar spesies langka (termasuk produk-produknya) dan prosedur khusus yang berlaku. Tips: Jika Anda tidak yakin apakah produk Anda jatuh dalam CITES atau tidak, Anda perlu mencari tahu. Anda dapat membaca lebih lanjut tentang peraturan perundang-undangan dalam CITES di Helpdesk Ekspor Uni Eropa dan memeriksa link untuk mengetahui apakah CITES relevan dengan prosuk Anda atau tidak. Helpdesk Ekspor UE juga memberikan informasi mengenai prosedur yang berbeda yang berlaku untuk kategori yang berbeda dalam CITES.
Penggunaan segel bulu dibatasi oleh undang-undang yang terpisah. 1.5. Sepatu Pelindung (safety shoes) – CE marking Jika Anda memproduksi sepatu pelindung, Anda harus memastikan bahwa produk tersebut telah memenuhi prosedur yang ketat sebagai alat pelindung diri. Sepatu pelindung harus diuji terhadap standar dan menanggung CE-mark. Tips: - Baca lebih lanjut tentang pembatasan produk segel di Helpdesk Ekspor Uni Eropa. - Terdapat standar khusus untuk karakteristik pelindung khusus (contohnya sol anti slip, perlindungan terhadap bahan kimia, tahan api dll). Mengidentifikasi standar yang berlaku untuk produk Anda. - Baca lebih lanjut mengenai penandaan CE untuk sepatu pelindung di Helpdesk Ekspor Uni Eropa.
Untuk mengetahui gambaran dari semua persyaratan hukum yang ditetapkan, lihat Helpdesk Ekspor Uni Eropa. Dalam bagian “my export”, Anda dapat mencari dengan menggunakan kode produk 64 untuk mendapatkan seluruh daftar persyaratan yang berlaku.
7
II.
PERSYARATAN UMUM 2.1. Kinerja Keberlanjutan Sejak dekade terakhir, isu keberlanjutan dalam kulit dan industry tekstil telah mendapatkan perhatian khusus, begitu juga kebanyakan pembeli menghendakinya dalam persyaratan mereka. Secara khusus, aspek sosial seperti hak-hak dasar buruh merupakan isu utama di industry sepatu. Beberapa inisiatif ditemukan di beberapa negara-negara Eropa Barat. Pengecer/ importir dan produsen berpartisipasi dalam Business Social Compliance Initiative (BSCI) dimana kehadirannya sangat kuat di pasar Eropa Barat. Ethical Trading Initiative merupakan salah satu industri terkenal yang digunakan oleh sebagian besar pembeli di Inggris. Penerapan sistem manajemen seperti ISO 14000 (aspek lingkungan), OHSAS 18001 (kesehatan dan keselamatan kerja) atau SA 8000 (kondisi sosial) masih jauh dari kinerja keberlanjutan. Sertifikasi terhadap standar ini tidak selalu dibutuhkan oleh pembeli, akan tetapi merupakan keunggulan kompetitif. Tips: - Lihatlah kemungkinan untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan Anda. Tidak perlu secara langsung untuk menyertakan sertifikasi atau penerapan label, akan tetapi membiasakan diri Anda terhadap kinerja keberlanjutan. - Jika Anda menargetkan pasar Inggris, informasikan diri Anda dengan kode dasar ETI untuk memeriksa apa yang anggota ETI butuhkan dari pemasok mereka. - Ketika menargetkan pasar Uni Eropa lainnya, mungkin sangat menarik untuk menilai kinerja perusahaan Anda saat ini dengan melakukan evaluasi, yang dapat Anda temukan di situs BSCI. - Sadarilah bahwa banyak masalah keberlanjutan lingkungan dan sosial berlangsung dalam rantai suplai anda (pabrik, peternakan). Pikirkan metode/ cara untuk memastikan bisnis yang bertanggung jawab di tempat pemasok Anda. - Untuk informasi lebih lanjut tentang SA8000 dan standar lainnya, lihat ke ITC’s Standard Map.
ITC’s Standard Map Periksalah International Trade Centre’s Standard Map
, merupakan sebuah alat online yang menyediakan informasi yang komprehensif lebih dari 130 standar keberlanjutan sukarela dan inisiatif serupa lainnya, mencakup isu-isu seperti kualitas dan keamanan pangan. Dalam Standard Map Anda dapat mengidentifikasi standar atau kode etik yang relevan dengan produk Anda, meninjau fitur utama dari standar dan kode yang dipilih dan membandingkan persyaratan standar 'side-by-side. Selanjutnya Anda dapat menilai kinerja perusahaan Anda terhadap persyaratan standar dalam modul self-assessment, dan menghasilkan "laporan diagnostik keberlanjutan" perusahaan Anda sendiri yang kemudian dapat berbagi dengan komunitas bisnis. Periksa video Standard Map untuk melihat bagaimana Standard Map dapat membantu Anda menentukan asosiasi yang berguna bagi perusahaan Anda.
III.
PERSYARATAN NICHE: Produk Alas Kaki dipasarkan sebagai produk 'adil', 'eco' atau 'berkelanjutan'
Sementara keberlanjutan telah mendapatkan peran penting di industri alas kaki, namun penggunaan keberlanjutan dalam pemasaran masih sangat kecil di sektor ini. 8
Di pasar ceruk untuk produk sepatu berkelanjutan, latar belakang cerita produk Anda lebih penting daripada sertifikasi dan penggunaan label konsumen. Keberlanjutan dalam hal ini dapat merujuk kepada berbagai isu dimulai dari daur ulang dengan pilihan bahan yang berkelanjutan, desain yang berkelanjutan, sampai dengan peningkatan kondisi sosial dan kesejahteraan hewan. Tips: Menggunakan proses sosial dan lingkungan yang Anda lakukan sebagai bentuk pemasaran. Saat ini konsumen menunjukkan minat yang besar pada asal produk yang mereka beli dan cerita di balik produk tersebut.
3.1. Eco-label Ada beberapa eco-label yang menangani masalah-masalah lingkungan secara berbeda. Sebagian besar dari mereka fokus pada bahan tertentu (tekstil, kulit, kapas) dan bukan pada sepatu secara keseluruhan. Ada Ecolabel Uni Eropa untuk alas kaki, tetapi sekali lagi memiliki pasar yang kecil. Global Organic Textile Standard (GOTS) dan Naturland (Jerman) adalah contoh standar pengolahan tekstil organik; OEKO-TEXand Bluesignstand adalah label dalam industri tekstil dan kulit yang menjelaskan bahwa produk tidak menggunakan bahan kimia berbahaya. Leather Working Group dan Naturleder adalah organisasi-organisasi yang mendukung kinerja kulit berkelanjutan.
IV.
STATISTIK PERDAGANGAN
Banyak produsen Uni Eropa tidak dapat bersaing secara efektif dalam arus utama pasar. Industri produksi alas kaki Uni Eropa memusatkan perhatian pada pemberian nilai tambah dalam desain yang lebih baik, kualitas bahan, meningkatkan kenyamanan, dan inovasi lainnya; sebagai hasilnya, dalam contoh, aplikasi khusus dan produk desainer. Industri Uni Eropa saat ini mencari cara untuk memotong biaya dan berinovasi, oleh karena itu produsen DC (negara berkembang) sangat berpeluang untuk membentuk kemitraan kerja dengan perusahaan, dimana perusahaan tersebut masih tetap bisa mengontrol bisnis mereka walaupun proses produksi dilakukan di negara lain (berbiaya lebih rendah). Sebagian besar produk alas kaki yang dijual di Uni Eropa berasal dari negara DC di Asia Tenggara, khususnya Cina. Pertumbuhan impor dari China ke Uni Eropa menurun tajam pada periode 2011-2013. Penyebabnya sebagian besar merupakan alasan internal (upah yang lebih tinggi, biaya bahan dll), tetapi juga disebabkan oleh tarif kompetitif yang ditawarkan dari beberapa negara DC lainnya. Peran re-ekspor (termasuk transito) menyatakan pangsa tinggi untuk impor dari negara-negara Uni Eropa lainnya (perdagangan intra-Uni Eropa). Ketidakpastian ekonomi membuat sulit untuk memprediksi tren pertumbuhan di masa depan, tapi setelah sedikit penurunan dalam beberapa periode, pasar alas kaki Uni Eropa diperkirakan akan bertumbuh lagi dari tahun 2014. Pendorong utama lainnya adalah perubahan fashion, semakin popularitasnya sepatu olahraga, serta inovasi teknologi dalam kenyamanan sepatu.
9
4.1.
Konsumsi Konsumsi produk alas kaki di 28 negara Uni Eropa mengalami penurunan menjadi €67,5 miliar (selisih 2.2 milliar) pada tahun 2013, yang mewakili tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) dari 0.4% antara tahun 2009 dan 2013. Perkembangan di negara-negara individu Uni Eropa dapat ditemukan di Lampiran A. Lima negara terkemuka (Jerman, Inggris, Perancis, Italia dan Spanyol) melaporkan 70% dari konsumsi alas kaki Uni Eropa, dimana hanya Inggris yang menunjukkan pertumbuhan lebih dari rata-rata. Pasar Uni Eropa selatan seperti Spanyol (-1,8%), Portugal (-4,2%), Italia (-1,8%) dan Yunani (-9,7%) menunjukkan penurunan terbesar. Perubahan pendapatan bebas (disposable income) dilaporkan sebagai penyeban penurunan pembelian alas kaki. Beberapa negara Uni Eropa Timur, seperti Polandia (+ 2,5%), Lithuania (+ 3,3%), Slovakia (+ 6,4%) dan Bulgaria (+ 5,1%) menyatakan pertumbuhan terbesar dalam konsumsi alas kaki. Diharapkan bahwa pertumbuhan ini akan terus berlanjut. Di tahun 2013 dilaporkan bahwa 51% merupakan pengeluaran sepatu wanita, 32% sepatu laki-laki, dan 17% sepatu anak-anak. Sepatu outdoor wanita mengalami penurunan yang paling tajam pada tahun 2013, sedangkan sepatu anak-anak mencatat penurunan paling lemah. Produk olahraga dan olahraga yang menginspirasi penggunaan sepatu baik untuk pria dan wanita meningkat dengan tajam. Konsumsi per kapita di Eropa Barat mengalami penurunan selama periode laporan (dari €137 pada tahun 2009 menjadi €135 pada tahun 2013) sementara konsumsi di Eropa Timur bertumbuh dari €63 pada tahun 2009 menjadi €88 pada tahun 2013. Peningkatan kesadaran akan kesehatan dan pergeseran akan kenyamanan sepatu untuk penggunaan tiap hari terus mendorong pertumbuhan sepatu olahraga, khususnya, olahraga yang menginspirasi sepatu akan mendominasi konsumsi. Negara-negara Uni Eropa seperti Jerman (ukuran populasi) dan Inggris (tinggi konsumsi per kapita) adalah pasar alas kaki terbesar di Uni Eropa. Kedua pasar telah menunjukkan tingkat impor yang sangat tinggi dari DC dan menawarkan kesempatan bagi para eksportir. Jerman juga melakukan re-eksportir ke negara-negara Uni Eropa lainnya. Beberapa perkembangan dalam distribusi (dari informal untuk jaringan toko ritel), konsumsi (popularitas merek internasional dan sepatu olahraga) menyebabkan pertumbuhan di pasar alas kaki dari negara-negara Eropa Timur, seperti Polandia, Lithuania, Slovakia dan Bulgaria. Sepatu Olahraga serta sepatu terinspirasi dari olahraga diharapkan untuk tumbuh dalam popularitasnya di semua negara Uni Eropa, bahkan di pasar yang sedang mengalami penurunan, seperti Italia, Spanyol dan Yunani.
10
11
4.2.
Produksi Pada tahun 2013, nilai total produksi Uni Eropa adalah €16,1 miliar dibandingkan pada tahun 2009 dengan €17,7 miliar. Pada tahun yang sama, terdapat sekitar 11.500 perusahaan dengan jumlah karyawan sebesar 166.000 di Uni Eropa. Sebagian besar dari perusahaan tersebut merupakan bisnis keluarga yang mempekerjakan kurang dari 20 karyawan. Sepatu kulit menyumbang 78% dari produksi Uni Eropa. Produksi di 28 negara Uni Eropa dapat ditemukan dalam Lampiran A dari survei ini. Perlu diperhatikan bahwa sejak 2013 karena beberapa alasan, produksi terdaftar dengan angka nol dengan sebagian besar alasan bersifat rahasia. Italia menyumbang hampir setengah dari total produksi Uni Eropa, terkenal dengan artisanship dan sepatu modis dan berinovasi tinggi. Spanyol (12%), Portugal (11%) dan Rumania (5%) adalah produsen penting Uni Eropa lainnya. Uni Eropa sejak dulu telah menjadi pemasok penting untuk sepatu berkualitas tinggi di pasar dunia. Namun, produksi barang-barang dalam jumlah besar dilakukan di negara lain, terutama di Asia. 6 dari 10 sepatu di dunia diproduksi di Cina. Industri produksi alas kaki Uni Eropa tengah memusatkan perhatian untuk memberi nilai tambah dalam produk seperti desain yang lebih baik, kualitas bahan, kenyamanan dan inovasi lainnya misalnya vegetable tanned shoes untuk memenuhi aturan lingkungan yang ketat dan bersaing dengan negara China, Vietnam, Indonesia dan India. Angka rinci dari kelompok produk yang diproduksi tidak tersedia dalam statistik resmi, namun dapat diperkirakan 67% kulit dan 30% karet atau plastik untuk bagian atasnya.
Negara berkembang (DC) bersaing ketat dengan Rumania. Dikarenakan Rumania merupakan pemasok penting untuk spare part sepatu dan Italia merupakan negara tujuan terpenting untuk ekspor. Pada tahun 2013, impor alas kaki Cina menyumbang 18% dari pasar impor Italia, sementara alas kaki Rumania menyumbang 14% dari total nilai perdagangan. Beberapa perusahaan Italia berinvestasi dalam produksi di Rumania berdasarkan upah rendah dan keahlian.
12
4.3.
Impor
Menurut statistik resmi, produk alas kaki dapat diklasifikasikan menjadi: 1. berdasarkan jenis produk (outdoor, indoor, atau sepatu pelindung), dan/ atau 2. berdasarkan bahan yang digunakan untuk bagian atas dan sol luar. Untuk beberapa produk, khususnya sepatu outdoor, klasifikasi yang lebih rinci dimungkinkan, misalnya: 13
1. menurut pemakainya, seperti anak-anak (sol dalam kurang dari 24cm), laki-laki, wanita atau kedua jenis kelamin, dan/ atau 2. menurut jenis sepatu, seperti apakah sepatu menutupi pergelangan kaki atau tidak, ketinggian tumit, kehadiran vamp tali dll Jerman tetap menjadi importir terkemuka dengan pangsa impor 19% dari segi nilai, diikuti oleh Perancis (14%), Inggris (13%) dan Italia (12%). Belanda menduduki peringkat ke-6 (8%), diikuti oleh Belgia (7%) dan Spanyol (6%). Dalam perkembangan nilai impor dalam periode 2009-2013, negara Uni Eropa dapat dibagi menjadi dua tingkatan: 1. perkembangan impor yang kuat (10% dan lebih) di Slovakia, negara-negara Baltik, Polandia, Rumania dan Swedia; 2. penurunan impor di Yunani, Kroasia, Irlandia, Luksemburg, Siprus dan Malta. Perkembangan negara-negara Uni Eropa lainnya dapat dilihat di Lampiran A.
Selama periode 2009-2011, impor alas kaki meningkat sangat besar dan mencapai nilai sebesar €36,4 miliar, 25% lebih tinggi dari tahun 2009. Impor pada tahun 2012 dilaporkan sangat stabil (+ 0,5%) dan meningkat pada tahun 2013 sebesar 4,3%, disebabkan oleh impor yang tinggi dari sepatu beralaskan bahan tekstil, khususnya untuk sepatu olahraga. Impor untuk sepatu indoor (dimana bahan tekstil bagian atas bernilai 79% pada tahun 2013) tumbuh sampai dengan tahun 2011 sebesar € 826 juta, diikuti dengan penurunan 11% pada tahun 2012 dan kenaikan 6% pada tahun 2013. Perkembangan impor untuk sepatu tahan air menunjukkan pola yang sama. Impor sepatu olahraga meningkat selama periode laporan, dari € 3.051 juta pada tahun 2009 menjadi € 4.312 juta pada tahun 2013, dimana masing-masing mencakup 51% dan 62% untuk berbahan tekstil di bagian atas. 14
China mempertahankan posisi terdepan sebagai eksportir terkemuka ke Uni Eropa, menyumbang sebesar 25,7% dari total impor pada tahun 2013 dibandingkan 24,9% pada tahun 2009. Perlu diperhatikan bahwa pertumbuhan menurun tajam pada periode 2011-2013. Penurunan impor dari beberapa 12 negara mitra terbesar, seperti Brazil (7,7%) dan Thailand (-12,4%) merupakan negara yang menunjukkan penurunan drastis. Pertumbuhan jumlah pemasok, seperti Kamboja (+22%), Bosnia Herzegovina (+10,8%), Albania (+15,3%) dan Bangladesh (+14,8%) mendapatkan keuntungan dari preferensi yang ditawarkan. Mitra tradisional lainnya menunjukkan pertumbuhan ratarata, seperti Vietnam (+6,0%) dan India (+6,4%), sedangkan impor dari Indonesia meningkat (+10,8%) meskipun diikuti oleh fluktuasi yang kuat.
15
Selama periode ulasan, China tetap menjadi pemasok terbesar ke Uni Eropa untuk sepatu olahraga dengan karet atau plastik bagian atasnya, dengan menyumbang 48% dari total impor DC pada tahun 2013 (dalam hal nilai), dan diikuti oleh Vietnam (20%) dan Indonesia (17% ).
16
17
Statistik perdagangan resmi melaporkan untuk kelompok produk sepatu outdoor dengan bagian atasnya kulit meliputi 37 item produk, dimana 8 produk tersebut menyumbang 69% dari total impor di kategori ini. Kelompok produk ini memiliki komposisi sol karet, plastik atau kulit. Berikut komposisi nilai impor dari kelompok produk sepatu outdoor: 1. Sepatu rendah: untuk wanita (16%), untuk pria (15%), untuk anak-anak (4%) dan untuk kedua jenis kelamin (6%); 2. Sepatu pelindung pergelangan kaki: untuk wanita (5%), untuk pria (8%); 3. Sepatu pelindung pergelangan kaki tetapi tidak sampai betis: untuk wanita (10%); 4. Sepatu pelindung (5%). Selama periode laporan, sepatu pria dengan pelindung pergelangan kaki dan sepatu wanita dengan pelindung pergelangan kaki tetapi tidak sampai betis menunjukkan pertumbuhan terbesar yaitu masing-masing naik sebesar 162% dan 115%.
18
Kelompok produk sepatu olahraga yang bagian atasnya menggunakan material tekstil meliputi tenis, basket, gym dan training. Sol sepatu yang terbuat dari karet/ plastik menyumbang 78% dari nilai impor keseluruhan pada tahun 2013, melebihi dari tahun 2009 (76%).
19
Polandia dan Slovakia terdaftar sebagai pangsa impor tertinggi dari negara berkembang (DC), terutama dari China dan Vietnam. 41% dari total nilai impor Polandia berasal dari China dan 10% dari Vietnam, sedangkan impor dari 20
negara-negara Slovakia ini adalah masing-masing 30% dan 21% pada tahun 2013. Kecuali untuk Republik Ceko, saham impor negara Eropa Timur lainnya dari negara DC menyumbang nilai yang rendah. 4.4. Ekspor Ekspor sepatu dari Uni Eropa terus meningkat. Ekspor sepatu dengan berbahan kulit bagian atasnya menyumbang 60% dari total ekspor.
Nilai ekspor oleh semua negara pengekspor alas kaki terbesar meningkat selama periode 2009-2013: Italia sebesar 8%, Jerman 10%, Belgia 11%, Belanda 9%, Spanyol 6% dan Perancis 12%. Ekspor oleh negara-negara Uni Eropa lainnya dapat dilihat dari Lampiran A. Nilai ekspor termasuk didalamnya yang disebut re-ekspor: produk impor lalu di ekspor kembali ke negara-negara lain (terutama Uni Eropa lainnya). Persentase re-eskpor ini ditunjukkan dengan nilai tertinggi dari negara Jerman, Belgia dan Belanda.
21
Defisit perdagangan Uni Eropa pada produk alas kaki menurun drastis berkat meningkatkannya ekspor (+9,4%) yang berasal dari negara seperti Rusia (+20,5%), Amerika Serikat (+13,5%) dan Swiss (+12,6%). Ditambah adanya peluang pasar yang terbuka di negara berkembang seperti Kazakhstan, Uni Emirat Arab dan Singapura.
Survei ini disusun untuk CBI oleh Facts Figure Future bekerjasama dengan ahli sektor CBI Theo Nagel Sangkalan CBI: http://www.cbi.eu/disclaimer 22
LAMPIRAN A
23