MAKALAH PENERAPAN PANCASILA SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA TERHADAP MAHASISWA
Tugas Matakuliah Pancasila
KELOMPO D Oleh: Dwita Rizki Hastantyo NIM. 11.11.5077 DOSEN: TAHAJUDIN S, DRS
TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN 2011
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Pancasila. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data primer dan sekunder yang penulis peroleh dari bebrapa sumber dan buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Pancasila atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pancasila yang ditinjau dari aspek filsafat atau falsafah, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Yogyakarta, 25 Oktober 2011
Penulis Dwita Rizki Hastantyo 11.11.5077
Abstraksi Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia. Sila ketuhanan yang maha esa adalah sila untu mengatur dan menjadi pondasi untuk mengatur dan menata hidup, terutama kepada mahasiswa saat ini. Mahasiswa saat ini telah banyak melupakan agama, tapi tak sedikitpula mahasiswa yang masih tertip dan sadar tentang beribadah. Agama saat ini telah dianggap sebagai simbol agama saja, itu barpengaruh dengan cara mereka menjalani ibadah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diera globalisasi saat ini, banyak pelajar yang telah lupa akan pancasila. Terutama untuk para mahasiswa. Setelah lulus dari SLTA, tidak sedikit dari mereka yang lupa akan pancasila, bahkan ada pula yang tidak ingan satu sila pun. Terutama arti sila ketuhanan yang maha esa. Agama hanya dianggap setatus bagi mereka, padahal agama dapat menuntun mereka untuk kembali kepada arti pancasila yang sesungguhnya. Agama merupakan landasan dasi sila ketuhanan yang maha esa. Tetapi saat ini mereka terlalu disibukan dengan aktivitas perkuliahan, hingga lupa akan kewajiban mereka untuk beribadah kepada Tuhan. Hal ini perlu diperhatikan. Memang mereka sudah dianggap dewasa untuk ukuran mahasiswa, tetapi apakah mahasiswa harus bebas dan tidak perlu mengiluti aturan aturan keagaman lagi ? Justru dengan mengikuti aturan keagamaan, merka akan lebih bisa mengatur hidup mereka sendiri, dengan begini berarti mereka belum bisa dianggap sebagai orang yang sudah dewasa. Salah satu faktor yang menyebabkan mereka lupa akan beribadah adalah karena mereka sudah merasa bebas dan jauh dari pantauan orang tua mereka, bahkan tak sedikit dari mereka yang sulit untuk diatur semenjak masuk perguruan tinggi.
B. Rumusan Masalah Banyak masalah yang berkaitan dengan sila 1, terurama masalah mereka tetang beribadah diantaranya : 1. Apa arti sila ketuhanan yang maha esa ? 2. Apa sangkutpaut sila ketuhanan yang maha esa terhadap mahasisiwa ? 3. Kenapa para mahasisiwa tidak tertib beribadah ? 4. Apakah kuliah menjadi alasan utama mereka untuk melalaikan ibadah ? 5. Bagaimana mengajarkan kedisiplinan tentang beribadah kepada mereka ?
BAB II PEMBAHASAN A. Apa arti sila ketuhanan yang maha esa ? Arti sila ketuhanan yang maha esa adalah Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya manuasia percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Intinya manusia bebas memilih dan mengatur sendiri agama yang di percayainya, selama agama itu tidak menjatuhkan dan menjelek jelekan agama lain. B. Apa sangkutpaut sila ketuhanan yang maha esa terhadap mahasisiwa ? Pengaruh sila ketuhanan yang maha esa terhadap mahasisiwa berdampak pada kehidupan sehari hari mereka, dalam kehidupan manusia jika tidak berpedoman terhadam agama, manusia itu akan terombang ambing oleh kehidupan, tak punya pedoman dan podasi untuk melanjutkan hidup. Jika itu sudah terjadi, maka manusia terutama pada mahasiswa akan tak terkendali. Ditambah lagi sekarang perkembangan teknologi telah pesat dan sangat menggoda mahasiswa untuk semakin meninggalkan agamanya. Harapan orang tua untuk menyekolahkan mereka ke perguruan tinggi adalah supaya mereka menjadi lebih baik, lebik pintar, lebih mulia, lebih berahlak, dan lebih dapat mengatur diri sendiri. Tetapi jika agama sebagai pondasi telah hilang, harapan orang tua akan sirnah sia sia. Tentu saja semua ini tak diinginkan oleh siapapun. Jadi dalam hai ini, sila ketuhanan yang maha esa sangat berpengaruh terhadap kehidupan para mahasiswa saat ini. C. Kenapa para mahasisiwa tidak tertib beribadah ? Ketertipan mahasiswa untuk beribadah. Mahasiswa jika telah mempunyai pedoman yang kokoh, mereka akan tertip dan patuh untuk beribadah, tetapi
sebaliknya pada mahasiswa yang tak tertip beribadah, mahasiswa seperti itu akan menjadi mahasiswa yang malas dan bisa menjadi racun untuk mahasiswa lain, karena dampak malas pada satu orang dapat berimbas pada orang ke dua dan yang lainnya. Mahasiswa yang tertip beribadah akan bisa mengatur waktu dan dapat menahan diri terhadap pergaulan bebas mahasiswa. Berbedapula pada mahasiswa yang tak tertip beribadah, dia akan cenderung untuk bermalas malasan dan tak bisa mengatur diri, serta tak bisa menahan diri dengan pergaulan bebas mahasiswa. D. Apakah kuliah menjadi alasan utama mereka untuk melalaikan ibadah ? Apakah kuliah menjadi alasan mereka. Kuliah pada dasarnya adalah tempat untuk menimba ilmu kejenjeng yang lebih tinggi. Kuliah ito tidak memakan waktu untuk mengesampingkan waktu beribadah. Jadi jika kuliah manjadi alasan mereka untuk meninggalkan ibadah itu tidak benar. E. Bagaimana mengajarkan kedisiplinan tentang beribadah kepada mereka ? Cara mengajari disiplin terhadap mahasiswa. Disiplin telah diajari semenjak mahasiswa itu lahir, jadi sebenarnya mengajarkan disiplin pada mahasiswa itu tidak perlu, jika mahasiswa itu sudah diajari disiplin beribadah sejak kecil. Masiswa yang diajari disiplin sejak kecil, mahasiswa itu kan tau tentang tatakrama ketertipan. Mengajari ketertipan terhadap mahasiswa itu relatif mudah karena disamping mereka sudah dewasa, mereka juga sudah mengerti mana yang baik dan mana yang buruk. Mengajari mahasiswa tentang ketertipan beribadah cukup dengan siraman rohani secara rutin. Sebagai contoh adalah sholat jum’at. Setiap sholah jum’at, para mahasiswa akan diberikan pencerahan kembali mengani agama. Atau dapat juga mengikuti ekstra yang ada dikampus yang bersangkutan dengan agama.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sila ketuhanan yang maha esa adalah sila podasi untk memperkokoh agama serta dasar untuk mengatur serta membangun kehidupan mahasiswa untuk lebih maju serta menjadi umat yang patuh terhadap penciptanya. Jadi dalam era global mahasiswa saat ini belum mencapai tujuan sila ketuhanan yang maha esa yang dimaksutkan. B. Saran-Saran Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa sila ketuhanan yang maha esa merupakan falsafah negara untuk mengatur agama masing masing umat, maka kita harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab sabagai seorang mahasiswa yang sukses, serta membangun kembali jiwa mahasiswa yang patuh dan taat untuk beragama.
Daftar pustaka Kaelan, M.S. 2003. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Agama. Jakarta: PT. Gramedia. Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka Cipta