LOVEBIRD
Kingdom Phylum Class Order Superfamily Family Subfamily Genus
: : : : : : : :
Animalia Chordata Aves Psittaciformes Psittacoidea Psittaculidae Agapornithinae Agapornis
Species: 1. Agapornis Personatus (Yellow-collared Lovebird alias Masked Lovebird) 2. Agapornis fischeri 3. Agapornis lilianae (Nyasa) 4. Agapornis nigrigenis (Black-cheeked Lovebird) 5. Agapornis roseicollis (Rosy-faced Lovebird alias Peach-faced Lovebird) 6. Agapornis taranta (Black-winged Lovebird alias Abyssinian Lovebird) 7. Agapornis pullarius (Red-headed Lovebird alias Red-faced Lovebird) 8. Agapornis canus (Grey-headed Lovebird alias Madagascar Lovebird) 9. Agapornis swindernianus (Black-collared lovebird)
Lovebird memiliki panjang tubuh antara 13 – 17 cm dan berat tubuh antara 40 – 60 gram. Wildtype Lovebird – disini sering disitilahkan dengan original – berwarna hijau dengan berbagai variasi warna pada tubuh bagian atas sesuai dengan speciesnya. Species fischeri, lilianae, nigrigenis dan personatus, memiliki lingkaran putih yang lebih tebal disekeliling matanya (lebih dikenal dengan istilah klep atau kacamata) dibanding species lainnya. Ulasan berikut merupakan pengenalan dasar dari sembilan species lovebird dan ditujukan bagi para pemula baik yang ingin atau sudah memelihara lovebird. Foto-foto dibawah sebagian besar memiliki hak cipta dan hanya digunakan untuk kalangan internal sebagai pembelajaran. Oleh karena itu janganlah digunakan untuk tujuan komersil. Semoga bermanfaat.
1. Agapornis Personatus (Yellow-collared Lovebird alias Masked Lovebird)
Species ini memiliki panjang sekitar 15cm dan tidak bisa dibedakan antara jantan dan betina berdasarkan penampilan fisiknya. Ada yang meyakini bahwa burung betina memiliki postur sedikit lebih besar dibanding burung jantan. Ada juga yang mengatakan jika jantan memiliki capit udang yang rapat dan keras, sementara betina sebaliknya. Selain itu ada juga yang mengatakan bentuk paruh jantan cenderung lebih pipih dan sempit dibanding betina. Tapi ini semua hanya dugaan dan tingkat akurasinya masih rendah. Cara yang paling jitu untuk menentukan jenis kelain species tersebut adalah melalui test DNA. Personatus atau personata wildtype memiliki warna kepala (topeng) hitam, bulu sayap hijau, dan bagian perut bawah warna hijaunya lebih pucat dibanding warna pada sayap. Bagian dada, leher dan tengkuk berwarna kuning sementara bulu terbangnya berwarna hitam. Rump atau punggung bawahnya berwarna biru keabu-abuan. Paruh merah, kaki dan jari-jarinya berwarna abu-abu. Diantara jenis kacamata, species ini adalah yang paling agresif dan sangat teritorial terutama betinanya ketika memasuki masa kawin. Oleh karena itu jika species ini diternak dalam kandang koloni, pastikan kandang tersebut cukup luas supaya tidak terjadi hal-hal yang bisa berakibat fatal. Demikian juga untuk tempat pakan, sebaiknya sediakan dalam beberapa tempat yang berbeda. Permasalahan paling besar saat ini adalah timbulnya warna semu orange diarea sekitar leher dan tengkuk. Ada yang hanya sedikit tapi banyak juga yang semu orangenya melebar hingga setengah dada. Menurut beberapa pakar, warna orange ini adalah akibat dari terlalu dipaksakannya selektif breeding pada masa lalu. Untung mengembalikan warna aselinya atau menghilangkan warna orange tersebut, diperlukan kesabaran dan waktu yang tidak singkat. Bahkan seringkali pasangan yang nampak sempurna bisa saja menghasilkan anakan yang banyak warna semu orangenya. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para peternak untuk menghasilkan anakan yang berkualitas. Tapi warna merah ini juga bisa menjadi indikasi burung sudah tidak murni alias merupakan hasil silangan dengan species lain seperti fischeri atau nyasa. Bagaimana cara membedakan personata yang masih asli dengan yang hasil hybrid? Sebelum kita membahas lebih jauh, perlu diketahui bahwa secara garis besar, Lovebird terbagi menjadi dua warna dasar, yakni Green Series dan Blue Series.
Ciri khas personata adalah sebagai berikut : 1. Untuk burung wild type :
Bagaimana jika pada bagian kuning tersebut terdapat warna merah atau orange? Jika warna merah atau orange tersebut hanya berupa garis tipis maka masih bisa dikategorikan sebagai personata. Warna merah atau orange ini kebanyakan muncul pada mutasi warna olive. Bila warna orange atau merah sudah menyebar hingga bagian dada, maka ada indikasi burung adalah hasil hybrid. Untuk memastikan burung hasil hybrid atau bukan, lebih akurat dilihat setelah burung berumur diatas 6 bulan. Perbedaan antara personata wildtype dengan hasil hybrid bisa dilihat pada foto dibawah ini. Coba perhatikan mana yang hybrid dan mana yang masih wildytype.
Dibawah ini adalah contoh personata ori Green Series
Perhatikan gambar 1 , 2 dan 3. Walaupun disekitar dada masih ada warna semu orange, burung tersebut masih bisa dikategorikan “ori”. Sementara gambar 4, walalupun bagian kepala tidak fill hitam, tapi warna tengkuknya masih kuning bersih seperti bagian dada. Jadi intinya adalah perhatikan bagian dada, tengkuk dan jidat. Bandingkan dengan foto dibawah ini:
2. Untuk burung Blue Series : Untuk Blue Series, point-point yang diperhatikan tetap sama dengan yang Green Series. Hanya saja karena burung sudah bermutasi menjadi Blue Series, maka warnanya juga ikut berubah. Kuning menjadi Putih, Hijau menjadi Biru. Paruh dari merah menjadi pink.
Dibawah ini contoh personata hybrid Blue Series:
Lalu bagaimana jika burung sudah bermutasi menjadi warna lain, misalnya pied, violet, mauve, dan lainnya? Point-point yang harus diperhatikan tetap sama alias tidak berubah. Pengecualian untuk halfsider dan albino Berikut adalah beberapa mutasi species personata. Perhatikan point-point yang sudah disebutkan diatas tadi.
2. Agapornis Fischeri
Agapornis fischeri atau fischeri memiliki ukuran tubuh sekitar 15cm. Sama seperti species personata, species ini juga tidak bisa dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan penampilan fisiknya. Ciri khas species ini adalah : 1. Untuk burung wild type :
Perhatikan point-point yang menjadi ciri khas species fischeri.
2. Untuk burung Blue Series : Untuk Blue Series, point-point yang diperhatikan tetap sama dengan yang Green Series. Hanya saja karena burung sudah bermutasi menjadi Blue Series, maka warnanya juga ikut berubah. Merah, orange dan kuning menjadi Putih, Hijau menjadi Biru. Paruh dari merah menjadi pink.
Berikut adalah contoh beberapa fischeri dan mutasinya.
3. Agapornis lilianae (Nyasa)
Species ini sedikit lebih kecil dibandingkan dengan species fischeri dan personata. Ukuran tubuhnya hanya 12 – 13 cm. Species ini juga tidak bisa dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan penampilan fisiknya. Ciri khas species ini adalah : 1. Untuk burung wild type :
2. Untuk burung Blue Series : Untuk Blue Series, point-point yang diperhatikan tetap sama dengan yang Green Series. Hanya saja karena burung sudah bermutasi menjadi Blue Series, maka warnanya juga ikut berubah. Merah, orange dan kuning menjadi Putih, Hijau menjadi Biru. Paruh dari merah menjadi pink.
Berikut adalah contoh beberapa Nyasa/Liliane dan mutasinya.
4. Agapornis nigrigenis (Black-cheeked Lovebird)
Agapornis nigrigenis alias Black-cheeked Lovebird, memiliki ukuran tubuh yang hampir sama dengan species nyasa, yakni sekitar 13cm. Seperti juga species nyasa, species ini tidak bisa dibedakan berdasarkan penampilan fisiknya. Ciri khas species ini adalah : 1. Untuk burung wild type :
2. Untuk burung Blue Series : Untuk Blue Series, point-point yang diperhatikan tetap sama dengan yang Green Series. Hanya saja karena burung sudah bermutasi menjadi Blue Series, maka warnanya juga ikut berubah. Merah, orange dan kuning menjadi Putih, Hijau menjadi Biru. Paruh dari merah menjadi pink. Berikut adalah contoh beberapa Nigrigenis dan mutasinya.
5. Agapornis roseicollis (Rosy-faced Lovebird alias Peach-faced Lovebird)
Species ini memiliki ukuran badan 15- 16cm. Dengan mayoritas warna hijau di hampir selurug tubuh. Warna bagian mukanya – seperti namanya – berwarna merah muda atau peach dimana bagian jidat warnanya lebih gelap dibanding bagian leher. Untuk membedakan jantan dan betina pada species ini bisa dilihat dari tingkah lakunya ketika memasuki masa breeding. Burung betina biasanya akan mengambil bahan sarang lalu diselipkan dibagian rump nya sebelum dibawa kedalam sarang. Ciri khas species ini adalah : 1. Untuk burung wild type :
2. Untuk burung Blue Series : Untuk Blue Series, point-point yang diperhatikan tetap sama dengan yang Green Series. Hanya saja karena burung sudah bermutasi menjadi Blue Series, maka warnanya juga ikut berubah. Merah, orange dan kuning menjadi Putih, Hijau menjadi Biru. Paruh dari merah menjadi pink.
Berikut adalah contoh beberapa Roseicollis dan mutasinya.
5. Agapornis taranta (Black-winged Lovebird alias Abyssinian Lovebird)
Abyssinian lovebird atau Agapornis taranta merupakan salah satu species yang bisa dibedakan berdasarkan penampilan fisiknya. Dengan ukuran tubuh yang mencapai 16,5cm, species ini salah satu yang terbesar dalam dunia lovebird. Species ini juga sangat teritorial terutama pada saat memasuki musim kawin. Sebaiknya hindari breeding secara koloni untuk species ini. Sejauh ini tidak banyak mutasi yang diketahui dari species teresbut. Ciri khas species ini adalah :
Beberapa mutasi pada taranta :
7. Agapornis pullarius (Red-headed Lovebird alias Red-faced Lovebird)
Sama seperti species taranta, pullarius juga bisa dibedakan berdasarkan penampilan fisiknya. Sesuai namanya, bagian wajah species ini berwarna merah. Jenis jantan memiliki warna merah yang lebih tegas dan menyebar ke seluruh bagian muka. Sementara jenis betina memiliki warna yang cenderung orange dan penyebarannnya lebih sempit dibanding jantan. Species ini memiliki panjang tubuh sekitar 15cm dengan warna hijau mendominasi seluruh tubuh. Ciri khas species ini adalah :
Berikut adalah beberapa pullarius untuk referensi :
8. Agapornis canus (Grey-headed Lovebird alias Madagascar Lovebird)
Species ini juga termasuk dalam kategori sexual dimorphic yang berarti bisa dibedakan secara fisik. Dengan panjang tubuh sekitar 13cm, species ini adalah salah satu yang terkecil dalam genus agapornis.
Ciri khas species ini adalah :
Berikut adalah beberapa canus untuk referensi :
9. Agapornis swindernianus (Black-collared lovebird)
Tidak banyak yang diketahui untuk species ini. Ini disebabkan karena habitat dan makanan mereka yang sangat berbeda sehingga sangat sulit untuk dipelihara. Tanpa makanan alaminya, species ini akan mati adalam beberapa hari. Catatan yang bisa didapat mengenai species ini hanya melalui apa yang ada dimuseum. Species ini tidak bisa dibedakan jantan dan betina secara fisik. Tubuh berwarna hijau, dan bagian pipi berwarna hijau muda. Pada bagian leher belakang ada semacam garis tipis hitam dan kuning. Sementara rump nya berwarna biru. Bagian pangkal ekor berwarna merah dan ujungnya berwarna hijau. Paruh berwarna abu-abu kehitaman, kaki abu-abu dan kuku berwarna hitam. Pamjang tubuh sekitar 13cm.
Perbandingan antar species tampak depan dan belakang (swindernianus tidak termasuk). Sebelum melihat gambar perbandingan antar species, perhatikanlah point-point dibawah ini. 1. Paruh 2. Mata 3. Jidat 4. Kepala bagian atas (mahkota) 5. Kepala bagian belakang 6. Pipi 7. Tengkuk 8. Pungung 9. Bulu terbang 10. Rump (pungung bawah) 11. Ekor 12. Kaki dan jari jari kaki 13. Dada atas Berdasarkan bagian yang ditunjuk, kita bisa mendeteksi kemurnian / keaslian species lovebird.
Tampak depan
Personata
Fischeri
Tampak Belakang
Nigrigenis
Lilianae
Tampak depan
Roseicollis
Taranta
Tampak Belakang
Pullarius
Canus
Sebagai penutup, dibawah ini adalah contoh lovebird hasil silangan antar species atau lebih dikenal dengan istilah hybrid. Perlu diketahui bahwa hybrid antara loevbird klep dengan klep hasilnya = fertil sementara hybrid antara klep dengan non klep diyakini hasilnya = infertile. Apapun itu, sebaiknya hindarilah melakukan perkawinan silang antar species. Mari kita jaga kemurnian species ini supaya keindahannya bisa tetap dinikmati. Bagaimanapun juga, yang asli tetap lebih indah dan mahal daripada yang “palsu”.