Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
Logika Matematika ILFA STEPHANE, M.Si
September 2012
Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
Definisi 1 Logika adalah usaha dalam memutuskan ya atau tidaknya (whether or not) suatu keputusan yang sah. Oleh karena itu, memutuskan ya atau tidaknya suatu keputusan (kesimpulan) tertentu adalah konsekuensi dari beberapa hipotesis (asumsi) tertentu. Contoh: Berikut adalah sebuah kemungkinan keputusan : Hipotesis (premis): 1
Hujan turun sangat deras.
2
Jika kamu tidak membawa payung, kamu akan sakit.
Kesimpulan :
Kamu sebaiknya membawa payung. ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
Definisi 2 Pernyataan/statement/proposition adalah suatu kalimat yang bermakna benar atau salah. Definisi 3 Keputusan merupakan suatu rangkaian hipotesis yang diikuti oleh kesimpulan. Ctt. Kesimpulan dan setiap hipotesis harus sebuah pernyataan
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
Penggunaan Huruf Kapital sebagai Simbol Pernyataan Penggunaan Kata Sambung
Contoh: A : Ada sebuah apel di atas meja. B : Jika ada apel di atas meja, maka Jenny akan memakannya. C : Jenny akan memakan apel itu. Dengan menggunakan simbol, kemungkinan keputusan dapat dinyatakan sebagai berikut: Hipotesis
:A B Kesimpulan : C Hipotesis
:A Jika A, maka C Kesimpulan : C
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
Penggunaan Huruf Kapital sebagai Simbol Pernyataan Penggunaan Kata Sambung
1. Negasi/Ingkaran/Sangkalan Pernyataan Tunggal Lambang : ∼ (” tidak ... ”) Contoh: P : Hari ini adalah hari Senin. ∼P : Tidak benar hari ini adalah hari Senin atau Hari ini bukan hari Senin. 2. Pernyataan Konjungsi Lambang : ∧ ( ” ... dan ...” ) Contoh : P : Adam adalah seorang atlet. (bernilai benar) Q : Barbara adalah seorang atlet. (bernilai benar) P∧Q : Adam dan Barbara adalah seorang atlet.
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
Penggunaan Huruf Kapital sebagai Simbol Pernyataan Penggunaan Kata Sambung
3. Pernyataan Disjungsi Lambang : ∨ ( ”... atau ...” ) Contoh : √ (bernilai salah) P : 36 = 5. Q:√ 72 − 5 = 44. (bernilai benar) 2 P∨Q : 36 = 5 atau 7 − 5 = 44 (bernilai benar) 4. Pernyataan Implikasi Lambang : ⇒ ( ” jika ... maka ... ” ) Contoh : P : Ikan hidup di air. (bernilai benar) Q : Kuda bertelur. (bernilai salah) P ⇒ Q : Jika ikan hidup air maka kuda bertelur (bernilai salah)
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
Penggunaan Huruf Kapital sebagai Simbol Pernyataan Penggunaan Kata Sambung
Tabel Nilai Kebenaran Negasi P ∼P B S S B Tabel Nilai Kebenaran Konjungsi P Q P∧Q B B B B S S S B S S S S Tabel Nilai Kebenaran Disjungsi P Q P∨Q B B B B S B S B B S S S ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
Penggunaan Huruf Kapital sebagai Simbol Pernyataan Penggunaan Kata Sambung
Tabel Nilai Kebenaran Implikasi P Q P⇒Q B B B B S S S B B S S B Tabel Nilai Kebenaran Biimplikasi P Q P⇔Q B B B B S S S B S S S B
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
Penggunaan Huruf Kapital sebagai Simbol Pernyataan Penggunaan Kata Sambung
Contoh
Diasumsikan P bernilai benar, Q bernilai salah dan R bernilai benar. Apa nilai kebenaran dari (P ∨ R) ⇒∼ (P ⇒ Q)?
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
Penggunaan Huruf Kapital sebagai Simbol Pernyataan Penggunaan Kata Sambung
Jawab : Perhatikan bahwa (P ∨ R) ⇒∼ (P ⇒ Q) = (B ∼ B) ⇒∼ (B ⇒ S) = B ⇒∼ S = B⇒B = B
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
1. Tautologi Definisi 4 Suatu pernyataan disebut tautologi jika pernyataan tersebut selalu bernilai benar, tidak tergantung dari nilai pernyataan pernyataan yang membangunnya.
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
Contoh : Tabel Nilai Kebenaran ( P ⇒ Q) ∨ P P Q P ⇒ Q (P ⇒ Q) ∨ P B B B B B S S B S B B B S S B B ∴ ternyata tabel nilai kebenaran ( P ⇒ Q) ∨ P menghasilkan nilai B semua, tidak bergantung dari masing - masing pernyataan tunggalnya P dan Q.
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
2. Kontradiksi Definisi 5 Suatu pernyataan majemuk disebut kontradiksi jika pernyataan tersebut selalu bernilai salah, tidak bergantung dari nilai pernyataan - pernyataan yang membangunnya. Contoh: Perhatikan pernyataan majemuk berikut: ” Hari ini hujan dan hari ini tidak hujan ” merupakan pernyataan yang kontradiksi. Apabila P : Hari ini hujan ∼ P : Hari ini tidak hujan maka P ∧ ∼ P ? ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
Tabel Kebenaran P ∧ ∼ P P B S
∼P S B
P∧∼P S S
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
3. Argumen Sah (Valid) Dalam pendahuluan telah disinggung bahwa penarikan kesimpulan melibatkan beberapa pernyataan. Sebagian pernyataan merupakan premis (alasan) dan sebagiannya lagi merupakan kesimpulan (konklusi). Proses penarikan kesimpulan disebut argumen. Argumen disebut sah apabila premisnya benar dan kesimpulannya juga benar. Penarikan kesimpulan di sini berupa pernyataan majemuk yang berbentuk implikasi. Keabsahan argumen dibuktikan lewat tabel nilai kebenaran implikasinya. Jika tabel nilai kebenaran implikasinya berupa tautologi maka argumen sah.
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
Contoh: Diketahui pernyataan (P ∨ Q) dan Q. Buktikan bahwa argumen yang berupa implikasi berikut adalah sah [(P ∨ Q) ∧ Q] ⇒ Q Bukti. Tabel Nilai Kebenaran [(P ∨ Q) ∧ Q ] ⇒ Q P Q P ∨ Q (P ∨ Q) ∧ Q [(P ∨ Q) ∧ Q ] ⇒ Q B B B B B B S B S B S B B B B S S S S B ∴ Implikasi [(P ∨ Q) ∧ Q ] ⇒ Q berupa tautologi. ∴ Argumen sah. ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
4. Modus Ponens Misalkan P ⇒ Q : Jika sakelar tersambung maka bohlam hidup. (premis) P : Sakelar tersambung. (premis) Q : Bohlam hidup. (Kesimpulan) Argumen : Jika sakelar tersambung maka bohlam hidup dan sakelar tersambung, maka bohlam hidup. : [(P ⇒ Q) ∧ P] ⇒ Q (implikasi) Argumen P ⇒ Q bernilai benar dan P benar membmberikan kesimpulan Q benar disebut modus ponens.
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
5. Modus Tollens Misalkan P ⇒ Q : Jika sakelar tersambung maka bohlam hidup. ∼ Q : Bohlam tidak hidup. ∼ P : Sakelar tidak tersambung. Argumen : [( P ⇒ Q) ∧ ∼ Q ] ⇒∼ P. Argumen P ⇒ Q benar dan ∼ Q benar memberikan kesimpulan ∼ P benar disebut modus tollens.
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
6. Silogisme Misalkan P ⇒ Q : Jika liburan maka saya akan ke pantai. Q ⇒ R : Jika ke pantai maka saya akan berenang. P ⇒ R : Jika liburan maka saya akan berenang. Argumen : [( P ⇒ Q ) ∧ ( Q ⇒ R)] ⇒ ( P ⇒ Q ).
Apabila premis P ⇒ Q benar, premis Q ⇒ R benar, kesimpulan P ⇒ R benar, maka argumen sah dan disebut silogisme.
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
7. Kontrapositif Misalkan P⇒Q : Jika saya sakit maka saya pergi ke dokter. ∼ Q ⇒∼ P : Jika saya tidak ke dokter maka saya tidak sakit. Argumen : ( P ⇒ Q) ⇒ ( ∼ Q ⇒∼ P)
Apabila premis benar, memberikan kesimpulan benar, maka agumen ini sah dan disebut kontrapositif.
ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika
Pendahuluan Pernyataan Penarikan Keputusan / Kesimpulan
8. Kebermaknaan dan Keabsahan Argumen Kadang - kadang keabsahan suatu argumen tidak diikuti dengan kebermaknaan argumen tersebut, atau sebaliknya argumen yang (seolah - olah) bermakna tidak selalu sah. Yang dimaksud kebermaknaan di sini adalah suatu kondisi atau norma yang dianggap sudah menjadi kebenaran dalam masyarakat. Note. Harus diingat bahwa penekanan pada bahasan logika adalah sah atau tidak sah suatu argumen / penarikan kesimpulan bukan pada kebermaknaan argumen tersebut. Sehingga kita harus berhati - hati apabila ingin menggunakan logika secara verbal. ILFA STEPHANE, M.Si.
Logika Matematika