LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
JURNAL Degradasi Jati Diri Pemuda Kabupaten Parigi Moutong Pada Abad XX (Studi Kasus Kec. Bolano Lambunu)
Oleh: Masna NIM. 231 409 110
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Hj. Trisnowaty Tuahunse, M.Pd
Yusni Pakaya, S.Pd M.Pd
NIP. 19501121 19860220 002
NIP. 19731005 20031220 02
JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2014
DEGRADASI JATI DIRI PEMUDA KABUPATEN PARIGI MOUTONG PADA ABAD XX (Studi Kasus Kec. Bolano Lambunu)
Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Masna. NIM. 231 409 110 “Degradasi Jati Diri Pemuda Di Kab. Parigi Moutong (Studi Kasus Kec.Bolano Lambunu)” Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. 2014 dibawah bimbingan Ibu Dra. Hj. Trisnowaty Tuahunse, M.Pd dan Ibu Yusni Pakaya, S.Pd M.Pd1 Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui degradasi jati diri pemuda Kab. Parigi Moutong pada Abad XX studi kasus Kec. Bolano Lambunu. Adapun bentuk dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriftif yang datanya menekankan pada kondisi obyek yang alamiah untuk memahami dan menafsirkan bagaiamana interaksi masyarakat Bolano lambunu pada abad XX, faktor-faktor apa yang mempengarahi degradasi jati diri pemuda dan bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi degradsi jati diri pemuda di Kec. Bolano Lambunu. Tidak ada rekayasa dalam aktifitas tersebut saat penelitian berlangsung. Pengambilan data melalui sumber data primer diperoleh dari wawancara dengan informan, dan sumber data sekunder diperoleh dari dokumen arsip masyarakat, arsip dan data pemerintah Kec. Bolano Lambunu. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa interaksi masyarakat kec. Bolano Lambunu pada abad XX mengalami kmunduran. Masyarakat yang menjunjung nilai-nilai persauadaraan tidak lagi mau bekerja sama seperti gontong royong, musyarawara dan membantu ketika ada yang memerlukan. Adapun faktor yang mempengaruhi degradasi jati diri pemuda ini ialah pemuda telah mengalami masa transisi dari tradisional menuju pemuda yang modern. Hal ini dapat dilihat dari prilaku pemuda yang lebih suka melakukan pelanggaran atau tindakantindakan yang tidak sesui dengan aturan yang berlaku, perkembangan zaman tela merubah pemuda di Kec. Bolano Lambunu menjadi pemuda yang lebih menyukai hidup hedonisme. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam menangani permasalahan pemuda ini. Salah satunya dengan menciptakan berbagai kegiatan untuk pemuda agar mereka dapat berkreasi dan membekali para pemuda Kec Bolano lambunu agar semanagat yang telah lama hilang dapat tumbuh kembali Kata Kunci: Degradasi, Jati diri, Pemuda
1
Masna. NIM. 231 409 110, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Trisnowaty Tuahunse, Yusni Pakaya.
Seiring dengan perkembangan zaman, perilaku pemuda semakin memprihatinkan. Aturan-aturan yang ada, dilanggar secara bebas. Akibatnya, perkembangan zaman yang semakin modern telah mengubah perilaku pemudapemuda Indonesia. Dari jantung kota hingga pelosok pedesaan, semua mempunyai irama hampir sama tentang gaya dan budaya yang sedang tren dimusimnya. Dilihat dari segi psikologinya, pemuda memang memiliki karakter mental yang labil. Dalam kondisi yang rentah seperti ini, mereka mudah mencoret warna-warni pergaulan negatif. Namun jika didada pemuda masih tertancap keyakinan teguh terhadap suatu tatanan nilai dan prinsip hidup, pemuda akan menjadi tombak tajam bagi pelaksanaan perubahan. Karena dengan keyakinan positif mereka akan menjadi sebuah kekuatan besar yang dapat menggentarkan dunia. Dengan mobilitasnya yang sangat tinggi dan daya juang yang kuat, pemuda akan senantiasa bergerak menciptakan momentum untuk melakukan suatu perubahan. Tingkat produktivitas pemuda juga menjadi faktor pemicu untuk melakukan sesuatu hal yang bermanfaat. Maka bukan suatu kebetulan jika Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno demikian percaya dengan kekuatan pemuda sebagai kekuatan perubahan. Mendiang Ir. Soekarno pernah mengatakan, “Berikan aku sepuluh pemuda, maka aku akan mengguncang dunia”. Dimanapun kita berada, maka kita akan melihat bahwa perubahan akan diciptakan oleh pemuda. Pemuda yang dimaksud adalah pemuda yang memiliki kualitas intelektual dan kualitas karakter yang baik sebagai modal kepemimpinan dan kesuksesan pemuda dalam menciptakan suatu perubahan. Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Namun berbeda dengan sekarang, peranan pemuda dalam sosialisasi bermasyarakat sungguh menurun drastis, dulu setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam mensukseskan acara tersebut adalah pemuda. Saat ini generasi pemuda lebih suka dengan perilaku yang menyimpang antara lain kesenangan, selalu bermain-main, perilaku seksual diluar nikah, penyalagunaan narkoba dan terjadi konflik antara individu atau kelompok. Pemuda Indonesia telah banyak
kehilangan jati dirinya, terutama dalam hal wawasan kebangsaan dan patriotisme (cinta tanah air) Indonesia. Banyak kaum muda saat ini yang mencoreng dirinya sendiri sebagai generasi penerus bangsa dengan sosok yang tidak berguna dan bertindak semaunya tampa berfikir rasional. Bahkan pemuda pun sering menimbulkan terjadinya konflik di kalangan masyarakat, sehingga Konflik tersebut terbukti telah mengakibatkan hilangnya rasa aman, timbulnya rasa takut masyarakat, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, korban jiwa dan trauma psikologis seperti dendam, benci dan antipasti. Sehingga menghambat terwujudnya kesejataraan umum untuk seluruh masyarakat. Salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Tengah Kab. Parigi Moutong Kec. Bolano Lambunu, terdapat berbagai permasalahan mengenai degradasi jati diri pemuda yang menyebabkan terjadinya konflik dan berlangsung turun temurung. Adapun degradasi pemuda di Kec. Bolano Lambunu ini dapat dilihat dari perilaku para pemuda yang telah melanggar berbagai peraturan-peraturan dan normanorma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, dan waktu pelaksanaan penelitian selama 4 bulan. Bentuk dan jenis penelitian Bentuk dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriftif yakni suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan membuat suatu rekontruksi sosial selanjutnya menggambarkan sistematik dan objek penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Pruposive Sampling merupakan informan yang akan memberikan informasi yang dipilih sebab informan tersebut dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data dan mengetahui masalah secara mendalam tentang Degradai jati diri pemuda di Kec. Bolano Lambunu. Teknik pengumpualn data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi, b. wawancara c. dokumentasi Untuk mengadakan pengecekan terhadap keabsahan data penelitian dilakukan dengan melihat validitas data yang diperoleh. Untuk lebih meyakinkan data kualitatif yang dikumpulkan, maka digunakan teknik triangulasi. analisis data dilakukan untuk mengetahui degradasi jati diri pemuda di Kec.Bolano Lambunu. Data yang diperoleh akan dijadikan pedoman dan dihubungkan dengan degradasi jati diri pemuda di Kec. Bolano Lambunu. Data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif yaitu dilakukan pada saat pengumpulan data langsung, dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kecamatan Bolano Lambunu terletak pada posisi paling utara kabupaten Parigi Moutong, dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut: Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Toli-toli Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Tomini Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Taopa Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Mepanga Berdasarkan data BPS 2010 Secara administrasi wilayah Kecamatan Bolano Lambunu yang luasnya mencapai 1.033,70 km2 dan berjarak 260 km dari ibu kota Kabupaten Parigi Moutong, dengan ibu kota Kecamatan di Lambunu. Interaksi Sosial Masyarakat Kec. Lambunu Pada Abad Ke XX Masyarakat Bolano dan Lambunu pada abad XX secara kodrati tidak bisa lepas dari pola hidup berkelompok. Hal ini juga didasarkan bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang akan membutuhkan bantuan dari manusia lain. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Masyarakat Bolano dikenal dengan masyarakat yang memilik sifat saling membantu, gotong royong dengan masyarakat Lambunu. Gotong Royong merupakan suatu kegiatan kerja sama sosial yang menjadi ciri khas masyarakat Bolano dan Lambunu dari zaman dahulu kala. Rasa kebersamaan ini muncul, karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Sehingga berdasarkan sikap maupun sifat ini dengan sendirinya dari berbagai masyarakat Bolano mapun Lambunu akan membentuk sebuah kelompok yang nantinya terbentuk juga struktur sosial. Struktur sosail tersebut membuat beragam suku berada di Kec Bolano dan Lambunu seperti suku Jawa, Sunda, Bajo, Gorontalo, Kaili, Tialo, Sangir,Bolano, Bugis, Mandar, dan Lauje. Faktor yang menyebabkan interaksi Bolano dan Lambunu mulai hilang ialah banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sekitar tahun 1996, seperti perkelahian pemuda, mulai beredarnya narkoba dan minuman keras di lingkungan masyarakat. beberapa permasalahan yang lain yang sedang melanda pemuda terjadi hanya karena beberapa pemuda atau kelompok dalam masyarakat beurusaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Pemuda/remaja sebagai penerus dan pelangsung kehidupan di Kec Bolano Lambunu di masa yang akan datang, ternyata malah ikut andil dalam proses kehidupan yang tidak sesuai norma-norma yang berlaku seperti perkelahian dan penyalagunaan narkoba. Pemuda/remaja mulai terpengaruh dengan pergaulan bebes dan kenakalan yang tentunya sangat meresakan masyarakat. Menurut penulis, solusi untuk tetap menjaga interaksi sosial antara Masyarakat Kec. Bolano lambunu tetap terjaga harus ada hubungan yang saling menguntungkan, misalnya kerja sama antara tokoh pemerintah, tokoh masyrakat dan tokoh pemuda, sehingga dapat menghindari terjadinya konflik sosial Faktor-faktor Yang Menyebabkan Degradasi Jati Diri Pemuda Di
Kec.
Bolano Lambunu Potret buram kondisi pemuda kita saat ini nampak jelas didepan kita, tidak sedikit pemuda- pemudi desa Kec. Bolano lambunu dengan berbagai masalah yang mereka anggap sudah lumrah dan biasa terjadi dikalangan pemuda, seperti
tawuran, seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan sebagainya. Bahkan pemudapemuda desa kerap melakukan pertikaian dengan desa tetangga terutama desa Bolano dan Lambunu sehingga menyebabkan terjadinya konflik. Faktor-faktor yang mempengaruhi degradasi jati diri dapat dilihat dengan suasana atau keadaan para pemuda yang terjadi di lingkungan di mana mereka tinggal dan saling menpengaruhi sifat maupun sikap satu sama lain. Perilaku para pemuda yang saling memperngaruhi ini berpengaruh terhadap kondisi mental para pemuda. sehingga sebagian pemuda yang telah terpengaruh dengan perkembangan zaman melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat Beberapa masalah yang dialami pemuda Bolano dan Lambunu dalam kehidupan sehari-hari yaitu : 1. Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai. 2. Masalah khas pemuda, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas
pada
pemuda,
seperti
masalah
pencapaian
kemandirian,
kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua. Faktor Kerawanan Masyarakat (Lingkungan) juga merupakan faktor yang menyebabkan menurunnya semangat dalam diri pemuda desa Bolano dan Lambuni seperti para pemuda mulai mengenalTempat-tempat hiburan, Peredaran alkohol, narkotika, obat-obatan terlarang lainnya, Pengangguran, Anak-anak putus sekolah/anak jalanan, Beredarnya bacaan, tontonan, TV, Majalah, dan lain-lain yang sifatnya pornografis dan kekerasan, Tindak kekerasan dan kriminalitas dan Kesenjangan sosial.
Banyak hal yang menyebabkan degradasi pemuda di Kec.
Bolano Lambunu, diantaranya lingkungan pergaulan, pengaruh miras, obat-obat terlarang, narkoba, tawuran, bahkan kemajuan teknologi yang disalah gunakan. Semua itu juga bisa didukung oleh peran orang tua yang kurang dalam memberikan pendidikan moral etika kepada anaknya. Selain budaya luar yang di
bawah masuk ke desa Bolano maupun lambunu banyak mengobrak abrik moral pemuda desa Peran dearah juga diperlukan untuk menjamin generasi mudanya menjadi generasi yang baik. Karena kalau anak-anak kita rusak tentu daerah juga akan semakin rusak kedepannya. Tentunya membangun moral yang baik bagi generasi kita kedepan diperlukan dukungan dari semua kalangan, dari rumah tangga, masyarakat, Dearah, juga para agamawan. Peran Pemerintah Di Kec. Bolano Lambunu Dalam Mengatasi Degradasi Jati Diri Pemuda Yang Mengakibatkan Terjadinya Konflik Pemerintah daerah sedang mengalami krisis kepemudaan karena banyak pemuda yang sudah melupakan jasa-jasa para pahlawannya terbukti dari tidak adanya sikap-sikap keberpihakkan pemudah terhadap daerahnya, pemuda cenderung bersifat hedonis, plagiator, pragmatis dan romantisme serta kehilangan jati diri. Daerah yang tangguh salah satunya bisa dilihat dari sosok pemudanya. hal ini mengisaratkan bahwa pemuda adalah salah satu pilar yang dibutuhkan untuk membangun suatu daerah. Mengantisipasi masalah pemuda di Kec Bolano Lambunu pemerintah melakukan berbagai program untuk mencegah terjadinya degradasi jati diri pemuda, di antaranya melaksanakan sosialisasi kesadaran diri, musyawara pemuda antar desa, serta pembentukan kader pengembangan moral etika pemuda di Kec. Bolano dan Lambunu. Beberapa program pemerintah yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan degradasi jati diri pemuda di kec. Bolano Lambunu antara lain 1. Mengisi waktu kosong pemuda dengan kegiatan positif 2. Melakukan sosialisasi tentang bagaiman cara bergaul dengan baik 3. Memberikan pendekatan terhadap orang tua agar lebih akrab dengan anak 4. Menjelaskan agar orang tua dapat membatasi waktu anak keluar rumah. Pemerintah bukan hanya berperan sampai disitu saja, salah satu lembaga yang diciptakan masyarakat untuk mencegah terjadinya degradasi jati dir pemuda ialah melaksanakan pendidikan dan pembinaan sedari dini adalah karang taruna, berbagai kegiatan positif diselenggrakan oleh organisasi ini, yang tujuannya jelas
untuk meningkatkan kualitas para pemuda ang merupakan harapan daerah untuk melanjutkan peembangunan Kec. Bolano Lambunu yang akan datang. Djaja, 2009: 10 menjelaskan bahwa karang taruna adalah wadah pembinaan generasi muda yang berada di desa/kelurahan dalam bidang usaha kesejatraan sosial. Berdasarkan asal katanya, karang artinya tempat, sedangkan taruna artinya remaja atau pemuda. peneliti menyimpulkan bahwa dalam uapaya atau pemerintah di kec. Bolano Lambunu untuk mengatasi degradasi jati diri pemuda yang mengakibatkan terjadinya konflik yaitu dengan melakukan penanggulangan kepada pemuda yang telah kehilagan jati dirnya. Selain itu hal-hal yang harus dilakukan pemerintah yaitu dengan : a. Mengadakan pengawan terhadap anak-ana dan pemuda-pemudi desa b. Memberikan pendidikan bagi mereka yang putus sekolah c. Melkukan penyuluhan-penyuluhan kepada para pemuda d. Menciptakan program-program yang dapat menimbulkan kreativitas pemuda dan pemudi e. sering
memberitahukan
tentang
bahaya
pergaulan
bebas
memberikan sanksi yg tegas pada pelaku pergaulan bebas Selain itu pemerintah dalam pencegahan degradasi yang semakin memburuk pada pemuda di Kec. Bolano Lambunu harus ialah 1) Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas pemuda 2) mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para pemuda Kesulitan-kesulitan manakah yang biasanya menjadi sebab timbulnya penyaluran dalam bentuk kenakalan 3) Usaha pembinaan pemuda : a. Menguatkan sikap mental pemuda supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya b. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
c. Menyediakan sarana-sarana dan meciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar. d. Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat yang merjadi faktor kenakalan pemuda. Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran yang dilakukan oleh para pemuda. Adapun tindakan tersebut antara lain: a) Di rumah, anak,remaja dan pemuda harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orang tua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur. b) Di masyarakat, pemerintah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh para pemuda. Dalam beberapa hal pemerintah juga berhak bertindak. Pada umumnya pemuda yang melakukan diberikan diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan team guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara atau seterusnya tergabtung dari macam pelanggaran tata tertib sekolah yang digariskan. Selain itu keberadaan norma agama mampu menjadi alat tepat dalam mencegah kenakalan yang terjadi pada pemuda maupun remaja. Tumbuhnya norma agama dalam diri setiap pemuda membuatnya berfikir dua kali ketika akan melakukan tindakan yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Normanorma yang ada dalam agama selau baik. Tidak ada satu agama pun yang memerintahkan untuk saling membenci apalagi menggangu hak-hak orang lain. Setiap agama mengajarkan untuk kasih mengasihi, sayang menyayangi, dan mncintai sesama manusia.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut: 1. Interaksi dalam masyarakat desa bolano dan lambunu sekitar tahun 90-an terjalin sangat harmonis dan bersifat kekeluragaan. Namun setelah terjadi degradasi jati diri pemda, interaksi itu mulai hilang karena pemuda sering malakukan hal-hal yang meresahkan dan membuat takut masyarakat. Adapun hal yang dilakukan pemuda antara lain adalah penyalagunaan narkotika, seks bebas, tindak kriminal bahkan pertikaian yang telah menimbulkan konflik anatara pemuda desa Lambunu dan Desa Bolano 2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan Degradasi Jati Diri Pemuda Di Kec. Bolano Lambunu adalah kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya, pemerintah kurang memberikan perhatian atau penanggulangan kepada pemuda yang bermasalah, sehingga membuat pemuda seenaknya melakukan tindakan sesuka hati dan membuat mereka terjerumus keperbuatan-perbuatan yang melanggar norma masyarakat desa Blano dan Lambunu. 3. Peran pemerintah di kec. Bolano lambunu untuk mengatasi degradasi jati diri pemuda yang mengakibatkan terjadinya konflik yaitu dengan meciptakn program-program yang dapat menumbuhkan semangat para pemuda. Selain itu pemerinta juga melakukan pembinaan kepada pemuda yang telah menjadi pecandu atau telah kehilangan jati dirinya. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat mengemukakan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Kepada Pemerintah. Pemerintah Kec. Bolano Lambunu maupun aparat desa Bolano dan Lambunu diharapkan bisa menciptakn program-program yang baru yang dapat menciptakan semangat dan menimbulkan kreativitas para pemuda. Selin itu pemerintah juga harus tegas dalam memberikan sangsi sesuai undang-undang kepada anak-anak atau pemuda-pemuda yang sering meggunakan narkoba, meminum minuman keras
dan mamalukan pertikaian yang telah
menyebabkan konflik, sehingga mereka jerah untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma masyarakat 2. Orang tua Kepada orang tua diharapkan memberikan perhatian dan pengawasan kepada anaknya, karena melalui perhatian maupun pengawasan akan membentuk kepribadian dan perilaku yang baik bagi anak. Sebaliknya timbulnya perilaku yang menyimpang bagi pemuda-pemuda di Kec. Bolano Lambunu salah satu penyebab utamanya juga keluarga, misalanya faktor fsikologis yang disebabkan karena hubungan orang tua dan anak yang tidak selaras 3.
Generasi Muda Diharapkan agar pemuda selalu memiliki semangat membangun, dan menumbuhkan jati dirinya sebagai masyarakat desa Bolano dan lambunu. Sehingga para pemuda dapat menjadi penerus daerah yang memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi untuk memperjuangkan dan menegakkan nilai kebenaran dan keadilan serta perlindungan terhadap hak dan kepentingan orang banyak.
DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi, dkk 2005. Psikologi Perkembangan. Edisi Eefisi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hakimul Affandi. 2004. Akar konflik Sepanjang Zaman “ Elaborasi pemikiranIbn Khaldun”. Pustaka pelajar. Yogyakarta Agus Sujanto, 1996. Psikologi Perkembangan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Akhmad Sudrajat, 31 Juli 2011, 10 Aspek Degradasi Moral. Diakses tanggal 29 Desember, Pukul 20.00. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/07/31/ degradasi-moral-dan-prinsip-pendidikan-karakter/ Artikel Siwapedia, 28 November 2013, Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sosial.Diakses tanggal 29 Desember, Pukul 21.20. http://www.siswapedia.com/faktor-faktor-penyebab-konflik-sosial/ Bimo Walgito, 2007, Psikologi Kelompok, Andi, Yogyakarta
BKPM, 2012, Kabupaten Parigi Moutong. Blog Sekolah Sosiolog Belajari,30 November 2013, Sebab-sebab Terjadinya Konflik. Diakses tanggal 29 Desember, Pukul 20.53. http://ssbelajar.blogspot.com/2012/03/sebab-terjadinya-konflik.html Deriseh Alkiyat. “Air Tercemar, Petani Bolano Lambunu Gagal Panen” Koran Mercusuar, 29 Agustus 2013, Hal: 10. Djaja Wahyudi. 2009. Pemuda Harapan Bangsa. Cempaka Putih. Klaten Galang, 14 April 2013, Pengertian Pemuda dan Sosilaisasi. Diakses tanggal 29 Desember 2013, pukul 21.24. http://celoteh galang.blogspot.com/2012/10 pemuda-sosialisasi-identitas-perguruan.html Haryanto, Februari 16 2011. Peengertian Interaksi Sosial. Diakses 29 Desember 2013, Pukul 21.54.31 (http:) Zul Fajri. 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Difa Publisher. Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2010, Parigi. BPS Parigi Moutong, 2010. Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2011, Parigi. BPS Parigi Moutong, 2011. Lexy Moleong, 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mumammad Idrus, 2009.Metode Penelitian Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Kedua).Yogyakarta:Erlangga. Nana Syaodih Sukmadinata, 2009.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Reval, 15 Oktober 2013, Definisi Pemuda. Diakses tanggal 29 Desember 2013, pukul 21.27 http://reval004.blogspot.com/2013/10/definisi-pemuda.html RPJPD Kabupaten Parigi Moutong, 2005 Soerjono Sekanto. 2005. Sosiologi “Suatu Pengantar”. Jakarta. Rajawali Pers. .2002. Sosiologi “Suatu Pengantar”. Jakarta. Rajagrafindo persada Elly Setiadi, Dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana. Jakarta
Linda.K Singagerda,. 2003. Penanggulangan Penyalagunaan Narkoba Oleh Masyarakat Sekolah. Depertemen Agama R.I,. Jakarta Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional. C.V Andi Offset. Yogyakarta Sugiyono,2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. Alfabeta, Bandung
2008. Memahami Penelitian kualitatif. Bandung: alfabeta. Dewi Wulansari. 2009. Sosiologi “Konsep dan Teori” Refika Aditama. Bandung
