LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syrif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syrif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syrif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 09 Juni 2010 M
TRI SULIS HANDAYANI
ABSTRAK TRI SULIS HANDAYANI Manajemen Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) dalam Menjalankan Program Unggulan Beasiswa Terpadu (BEST) Yayasan Baitul Hikmah Elnusa merupakan salah satu lembaga dakwah yang melakukan kegiatan-kegiatannya dilingkungan Elnusa Group. YBHE memiliki banyak program kegiatan yang diadakan untuk membantu perekonomian masyarakat disekitar Cilandak. Program unggulan yang diadakan di YBHE adalah: Program pengembangan kemandirian masyarakat (P2KM), beasiswa terpadu (BEST), Elnusa baitul hikmah course (e-BIC), taman pendidikan Al Qur’an terpadu (TQT), Zakat infaq, Wakaf be, dan sosial masyarakat (SOSMAS). Dalam skripsi ini penulis tertarik untuk mengambil salah satu dari sekian banyak program yang ada yaitu program unggulan beasiswa terpadu (BEST). Alasan saya tertarik untuk mengambil judul ini, karena saya tertarik dengan program beasiswa terpadu (BEST) yang diadakan di yayasan baitul hikmah elnusa (YBHE). Program ini sangat penting untuk diadakan serta dikembangkan, karena dengan adanya program ini sangat bermanfaat bagi para pelajar yang berada disekitar Cilandak dan anak-anak karyawan Elnusa. Dengan adanya program ini juga dapat membantu meringankan beban para orang tua untuk membiayai pendidikan putra putrinya. Program BEST ini mendapat dukungan yang sangat besar bagi para donator yaitu karyawan Elnusa, dan akan terus dikembangkan agar dapat membantu biaya pendidikan para pelajar di Jabodetabek. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu menganalisis data berdasarkan informasiinformasi yang diperoleh dari hasil wawancara, studi dokumentasi dan observasi langsung di yayasan baitul hikmah elnusa (YBHE) Cilandak Jakarta Selatan terhadap program unggulan BEST. Peneliti juga menjelaskan tentang manajemen program khususnya untuk analisis planning, organizing, actuating dan controlling, serta menganalisis tentang SWOT di YBHE untuk program unggulan BEST. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen YBHE untuk program unggulan BEST ini sudah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan analisa peneliti tentang planning, organizing, actuating dan controlling yang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan ilmu manajemen yang telah ada. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan untuk program unggulan BEST merupakan hal yang telah direncanakan sebelumnya. Hasil analisa SWOT juga telah menunjukkan bahwa program BEST ini memiliki kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang harus segera diperbaiki untuk kemajuan program BEST ini.
i
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ Untaian puji dan syukur semata-mata bagi Allah Sang Pemilik Semesta Mayapada subhanahu wa ta’ala, atas segenap anugerah yang dilimpahkan kepada penulis sehingga pada akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa, rangkaian shalawat beserta salam bagi sang khatam al-anbiya wa al-mursalin, Nabi Muhammad SAW, atas perjuangan yang tak kenal lelah dan jasanya dalam memperkenalkan Islam sebagai ajaran yang berani berbeda dan sebagai penyempurna dari yang ada. Juga, bagi seluruh keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia dimanapun dan kapanpun mereka berada. Dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan yang telah ditetapkan untuk menempuh program studi Strata Satu (S1), penulis mencoba membuat karya tulis dengan judul “Manajemen Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) Dalam Menjalankan Program Unggulan Beasiswa Terpadu (BEST)” pada skripsi ini, penulis menyadari bahwa tidak ada satu makhluk pun yang sempurna didunia ini. Begitupun sama halnya dalam penelitian skripsi ini, masih banyak keterbatasan dan kekurangan, sehingga butuh penyempurnaan dan perbaikan dari berbagai pihak. Dengan selesainya penelitian dan penulisan skripsi ini pun, tentunya tidak terlepas dari dukungan, bantuan, bimbingan dan perhatian dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin sekal mengucapkan ribuan terimakasih banyak kepada: 1. Drs. Arif Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
ii
2. Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah serta Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Sekretaris Jurusan MD yang telah memberikan perhatiannya dan kelancaran dalam segala urusan di jurusan. 3. Drs. Sugiharto, MA selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah memberikan saran-saran, bimbingan dan masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syaif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pengajarannya, dari penulis yang tidak mengerti mengenai Manajemen Dakwah hingga menjadi tahu seperti sekarang ini. Alhamdulilah penulis merasakan sekali manfaatnya. 5. Staf Perpustakaan UIN dan Karyawan UIN Syaif Hidayatullah Jakarta. 6. Kedua orang tua penulis, Ayahanda tercinta Partiman dan Ibunda tercinta Nining Rahayu, atas segenap dorongan dan bantuan mereka, baik dana maupun doa, seiring rasa kasih sayang dan cinta mereka kepada penulis. 7. Kepada Kakanda tencinta Agung Prasetyo, S. Pt beserta istrinya Inneke Julianty Safitri, SE dan Isna Fajarwaty, SE beserta suaminya Muhammad Ridho Amri, SE serta adikku tersayang Firdia Ayom Astuti, penulis ucapkan terimakasih atas dukungan serta motivasi yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 8. Mas Erik Alanda yang telah memberikan motivasi serta do’a dan perhatiannya kepada penulis selama menyusun skripsi.
iii
9. Yayasan Baitul Hikmah Elnusa, khususnya kepada Bapak Ari, Bapak Agung, Bapak Asep, Bapak Ichwanuddin, Mba Rahma dan Mba Ika yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu penulis mencari data yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini. 10. Sahabat-sahabat penulis, Khilda, Merliza, Umay, Fikah, Nur, Wiyan, dan teman-teman pada jurusan Manajemen Dakwah angkatan 2006 yang telah memberikan motivasinya kepada penulis. 11. Tim Penguji yang telah menilai dan memberikan masukan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini. 12. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah banyak memberikan kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini. Thanks for all. Penulis sadar, bahwa tanpa bantuan-bantuan tersebut, skripsi ini mungkin tidak akan terselesaikan. Semoga budi baik mereka diterima oleh Allah SWT dan diberi gajaran yang berlipat ganda. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan yang berharga bagi pembaca semuanya, termasuk diri penulis. Amin.
Jakarta,
Juni 2010 M
PENULIS
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ii
DAFTAR ISI......................................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................
8
D. Metodologi Penelitian ...........................................................
8
E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 12 F. Sistematika Penulisan ........................................................... 13
BAB II
TINJAUAN TEORITIS A. Manajemen ........................................................................... 14 1. Pengertian Manajemen.................................................... 14 2. Fungsi Manajemen .......................................................... 15 3. Unsur-unsur Manajemen................................................. 25 B. Program Unggulan ................................................................ 26 1. Pengertian Program......................................................... 26 2. Macam-macam Program ................................................. 27 3. Tujuan Program............................................................... 28 4. Langkah-langkah Penilaian Program .............................. 29
v
5. Evaluasi Program ............................................................ 30 6. Komponen Program ........................................................ 31
BAB III
GAMBARAN UMUM YAYASAN BAITUL HIKMAH ELNUSA
(YBHE)
DAN
PROGRAM
BEASISWA
TERPADU (BEST) A. Profil Yayasan Baitul Hikmah Elnusa .................................. 32 B. Visi, Misi, dan Tujuan YBHE............................................... 34 C. Program dan Layanan YBHE................................................ 35 D. Profil Beasiawa Terpadu (BEST) YBHE.............................. 40
BAB IV
ANALISIS
MANAJEMEN
YAYASAN
BAITUL
HIKMAH ELNUSA (YBHE) DALAM MENJALANKAN PROGRAM UNGGULAN BEASISWA TERPADU (BEST) A. Manajemen Program Unggulan BEST terhadap Pelajar Berprestasi di YBHE............................................................. 45 B. Analisis SWOT ..................................................................... 77
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 83 B. Saran...................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 87 LAMPIRAN
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan informasi dimana persaingan bisnis semakin kompetitif, mengerahkan dan mengarahkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai visi perusahaan atau yayasan melalui penerapan manajemen yang ditetapkan merupakan tanggung jawab yang harus dipikul oleh seluruh bagian yang berhubungan dengan yayasan tersebut. Dalam sebuah yayasan atau lembaga dibutuhkan ilmu manajemen. Agar seluruh kegiatan atau program yang tersedia dapat berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal. Dengan adanya ilmu manajemen dapat memudahkan yayasan atau lembaga tersebut dalam menjalankan program unggulan yang tersedia. Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Manajemen melibatkan pencapaian tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam organisasi apapun selalu berupaya untuk mencapai berbagai hasil akhir yang spesifik, hasil akhir yang didapat tentu saja bermacam-macam bagi masing-masing organisasi. Bagaimanapun juga, apapun tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut. Manajemen merupakan proses dengan tujuan-tujuan yang
1
2
akan dicapai. Manajemen merupakan ilmu pengetahuan dalam artian bahwa manajemen memerlukan disiplin ilmu-ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya, misalnya: ilmu ekonomi, statistik, akuntansi dan lain sebagianya. Bidang-bidang ilmu ini dapat dipelajari secara universal. Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen 1 : 1. Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi. 2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan dengan manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik, karyawan, kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, asosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah. 3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, suatu pekerjaan organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda, salah satu cara yang umum dilakukan adalah efisiensi dan efektivitas. Program
adalah
suatu
rencana
yang
pada
dasarnya
telah
menggambarkan rencana yang konkrit. 2 Pengertian yang lain tentang program
1
T. Hani Handoko, Manajemen Jilid 2, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 1997), Cet ke-2,
hal.6-7 2
H. Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, pengertian dan masalah (Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2008) edisi revisi, cet ke-3 hal. 96
3
adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu. Pendidikan adalah serangkaian proses yang dengannya seseorang atau anak dapat mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai atau berguna di masyarakat. Beberapa ahli mengartikan bahwa pendidikan adalah sebagai berikut: 3 1. Lengeveld : Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam upaya membimbingnya agar menjadi dewasa. Usaha membimbing haruslah usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja. Oleh karena itu, pendidikan hanya terdapat dalam pergaulan yang disengaja antara orang dewasa dengan anak yang diarahkan kepada tujuan pendidikan. 2. Hoogveld : Mendidik adalah membantu anak supaya ia cukup cakap menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri. 3. SA. Branata, dkk : Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan. 4. Ki Hajar Dewatara : Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dari orang dewasa untuk
3
M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan (UIN Jakarta press, 2005) cet ke-2, hal 5-6
4
membantu atau membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak atau peserta didik secara teratur dan sistematis kearah kedewasaan. 4 Suatu lembaga atau yayasan pasti memiliki banyak program yang dapat bermanfaat untuk kemajuan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, Yayasan Baitul Hikmah Elnusa atau biasa disingkat YBHE mendirikan beberapa program unggulan yang dapat bermanfaat untuk kemajuan masyarakat di sekitar Cilandak yang sudah tidak mempunyai ayah atau anak yatim. Ini artinya bahwa pihak yayasan atau lembaga yang didirikan oleh perusahaan swasta telah memfasilitasi terciptanya pengelolaan zakat yang dapat memberikan aspek ekonomi syariah dan bertanggungjawab bagi pengelolaan zakat serta pihak yang menerimanya. Dalam hal ini Yayasan Baitul Hikmah Elnusa mempunyai beberapa program unggulan dalam program pengelolaan zakat yaitu: 1. EBIC (Elnusa Baitul Hikmah Course) yang bertujuan mencetak SDM muslim yang professional, produktif, sholeh dan bermanfaat bagi lingkungannya 2. BEST (Beasiswa Terpadu) yaitu layanan beasiswa dan pembinaan bagi anak-anak mustahik dengan pegelolaan yang terintegrasi dan professional 3. WAKAFBE (Wakaf Tunai Baitul Hikmah Elnusa) yaitu upaya bembudayakan wakaf tunai kepada kaum muslimin, hasil investasi wakafbe ini diperuntukkan untuk kepentingan umat.
4
M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan (UIN Jakarta press, 2005) cet ke-2, hal 6
5
4. P2KM
(Program
Pengembangan
Kemandirian
Masyarakat)
yang
menitikberatkan pada program pengembangan ekonomi umat berbasis mikro finance dengan pola pendampingan dan keterampilan usaha. 5. TPA (Taman al Qur’an Terpadu YBHE) yaitu, pendidikan anak dan remaja berbasis al Qur’an yang bertujuan membangun generasi yang sholeh dan cerdas. 6. SOSMAS (Sosial Masyarakat) yaitu layanan bantuan langsung bagi mustahik dibidang pendidikan, kesehatan dan dakwah. Ada banyak lembaga atau yayasan pengelolaan zakat baik yang didirikan oleh pemerintah maupun swasta. Namun fakta membuktikan dengan menjamurnya Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat (BAZ) menjadikan problematika umat tentang kemiskinan dan kesenjangan sosial belum dapat diselesaikan. Menurut Undang-undang (UU) No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat bahwa penyempurnaan sistem pengelolaan zakat semakin ditingkatkan agar pelaksanaannya dapat berhasil guna, berdaya guna dan dapat dipertanggungjawabkan. 5 Dari uraian di atas tentang program unggulan yang ada di Yayasan Baitul Hikmah Elnusa, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang program unggulan BEST. Agar menjadi yayasan pengelola zakat yang dapat dipercaya di masyarakat dan juga dapat mengembangkan kualitas SDM dengan membantu melalui program beasiswa. Untuk itu diperlukan pengetahuan yang memadai tentang manajemen Yayasan Baitul Hikmah 5
Peraturan Perundang-Undangan Pengelolaan Zakat (Jakarta : Proyek Peningkatan Zakat dan Wakaf Depag RI, 2002), h. 1
6
Elnusa (YBHE) agar program unggulan BEST dapat terlaksana dan terselenggara dengan baik. Pendidikan menjadi kunci utama pembentukan sumber daya manusia. Mutu sumber daya manusia menentukan mutu pada semua sektor kehidupan. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini dapat di katakan sedang mengalami suatu kemunduran. 6 Salah satunya dapat terlihat dengan kurangnya keseimbangan antara kuantitas atau banyaknya orang yang mengenyam pendidikan dengan tingkat kualitas pendidikan itu sendiri. Kondisi ini diperparah
dengan
adanya
komersiliasi
terhadap
dunia
pendidikan.
Komersilisasi merupakan upaya murni profitisasi pendidikan dengan menekan biaya input dan proses pendidikan serendah-rendahnya Hal tersebut di perparah oleh kondisi perekonomian masyarakat di Indonesia yang rata-rata menengah ke bawah. Maka tidak heran jika anak-anak usia sekolah beralih profesi sebagai pedagang kaki lima, pengamen atau juga sebagai pembantu rumah tangga. Jika hal ini di biarkan oleh masyarakat dan pemerintah, maka akan terjadi kemunduran bangsa dan masyarakat Indonesia akan sulit bersaing dengan negara-negara lain. Alhamdulillah atas izin Allah SWT Program Beasiswa Terpadu (BEST) yayasan Baitul Hikmah ELNUSA berusaha membantu siswa-siswa yang berprestasi yang mempunyai keterbatasan dana tapi mempunyai keinginan kuat untuk tetap melanjutkan pendidikannya dengan memberikan dana bantuan pendidikan dan pembinanaan.
6
Blog Beasiswa Terpadu. Senin, 15 Maret 2010 pukul 10:05
7
Oleh karena itu, diperlukan juga manajemen yang baik untuk mengimplementasikan program yang tersedia di Yayasan Baitul Hikmah Elnusa diantaranya BEST (Beasiswa Terpadu). Dalam hal pelaksanaan dan pemberdayaan ekonomi Yayasan Baitul Hikmah Elnusa menyalurkan hasil dana zakatnya yang berasal dari seluruh karyawan Elnusa, seluruh pihak yang berkecimpung dalam yayasan tersebut dari donatur tetap. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti sebuah Yayasan Pengelolaan Dana Zakat yaitu Yayasan Baitul Hikmah Elnusa yang terletak di Graha ELNUSA, Jl. TB Simatupang Kav. 1B Cilandak – Jakarta Selatan. Maka dari itu penulis mencoba menuangkannya dalam sebuah karya tulis ilmiah “skripsi” dengan judul “MANAJEMEN YAYASAN BAITUL
HIKMAH
ELNUSA
(YBHE)
DALAM
MENJALANKAN
PROGRAM UNGGULAN BEST (BEASISWA TERPADU).”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini tidak terlalu melebar, maka penulis membatasi masalahnya hanya pada : 1. Manajemen program unggulan BEST di YBHE 2. Analisis SWOT Adapun rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana manajemen program unggulan BEST 2. Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) dalam mengelola dana zakat yang tersedia untuk program unggulan BEST.
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen program YBHE terhadap pelajar yang berprestasi. b. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) yang terdapat pada YBHE untuk program unggulan BEST. 2. Manfaat Penelitian a. Akademik, dapat memperkaya dan menambah wawasan dalam menganalisis manajemen program, serta sebagai pembanding antara teori yang didapat dalam perkuliahan dengan praktek yang didapat di lembaga atau yayasan yang bersangkutan. b. Praktis, sebagai kontribusi teori tentang manajemen khususnya Jurusan Manajemen Dakwah dan pada umumnya di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. c. Rekomendasi, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebuah pedoman atau panduan bagi lembaga atau yayasan untuk menerapkan fungsi manajemen dalam upaya pemberdayaan ekonomi umat, khususnya terhadap pelajar yang menerima beasiswa di YBHE.
D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif, pendekatan deskripstif kualitatif bertujuan
9
untuk menjelaskan dan menganalisa data berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Dalam penelitian ini penulis menjelaskan dan menjabarkan tentang hasil penelitian yang diperoleh secara alami, dimana peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna. 2. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari sampai dengan Mei tahun 2010. Kemudian penelitian ini dilakukan pada Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) yang berlokasi di jalan TB. Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahun 2008 dan 2009. 3. Data Data adalah huruf, grafik, gambar dan suara yang disimpan dalam bentuk yang dapat diproses oleh sebuah komputer. Biasanya, istilah tersebut digunakan oleh para ahli system informasi, untuk menjelaskan isi file dan basis data komputer, yang berbentuk huruf. Data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah: a. Data yayasan, data yang terdiri dari gambaran sejarah singkat yayasan, visi, misi, struktur organisasi, program-program. Data ini dihimpun dari company profil YBHE dan wawancara (interview).
10
b. Data tentang deskripsi manajemen program yang mencakup Planning, Organizing, Actuating dan Controling. Data ini diperoleh melalui teknik dokumentasi, wawancara dan observasi di lapangan. c. Data mengenai Analisis SWOT pada pengelolaan dana BEST di YBHE. Data ini diperoleh dari hasil wawancara dengan pengurus BEST. 4. Teknik Pengumpulan Data Di dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan menggunakan beberapa teknik tertentu, yaitu: a. Studi Lapangan (field research) Yaitu studi yang penulis laksanakan dengan cara mendatangi yayasan untuk mendapatkan sumber data primer. Studi lapangan ini meliputi: 1) Metode Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung yang dilakukan secara sistematis dari fenomena yang diamati, mengenai segala kegiatan nyata yang dilakukan pengelola BEST secara umum. 2) Wawancara, yaitu dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang berkaitan
dengan
masalah
penelitian
khususnya
tentang
manajemen yang berhubungan dengan POAC dan analisis SWOT kepada Koordinator BEST. 3) Studi Dokumentasi, yaitu dengan menggunakan profil Yayasan Baitul Hikmah Elnusa, dan BEST yang berhubungan dengan
11
Manajemen Program Unggulan Beasiswa Terpadu (BEST) dan data-data laporan keuangannya. b. Studi Kepustakaan (library research) Studi kepustakaan merupakan suatu usaha untuk memperoleh data sekunder, hal ini penting untuk mendapatkan teori-teori dan datadata untuk memperkuat argumentasi yang dibuat. Selanjutnya penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca bukubuku atau sumber-sumber lainnya yang menjadi rujukan yang bersifat ilmiah dan data relevansinya dengan masalah-masalah yang sedang diteliti pada skripsi ini. Sedangkan metode penulisan dalam skripsi ini penulis mengikuti buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang penulis pergunakan adalah metode analisis kualitatif deskriptif, yaitu menganalisis data berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, studi dokumentasi dan observasi atau penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang dialami sekarang, sikap dan pandangan yang menggejala saai ini, hubungan antar variable, pertentangan dua ataulebih, pengaruh terhdap situasi kondisi, perbedaan antar fakta dan lain-lain. 7
E. Tinjauan Pustaka 7
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2005), cet Ke-2 Hal 26-27
12
Dalam menulis skripsi ini, setelah penulis meneliti pada Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, penulis mendapati skripsi yang membahas tentang YBHE sebagai berikut: 1. Ifah Munifah, Analisis Balance Scorecard Terhadap Kinerja Yayasan Baitul Hikmah Elnusa Pada Program Pengembangan Kemanirian Masyarakat, Fakultas Syariah dan Hukum, Konsentrasi Perbankan Syariah, tahun 2009 M/1430 H. Dalam skripsi ini penulis memaparkan tentang kinerja YBHE dalam program P2KM, untuk mengukur sejauh mana kinerja YBHE tersebut penulis menggunakan Balance Scorecard, yang menggunakan perspektif pelanggan, keuangan, pembelajaran dan pertumbuhan, serta perspektif proses bisnis internal sebagai acuannya. Berbeda dari skripsi tersebut diatas, dalam skripsi ini penulis menjelaskan tentang manajemen YBHE dalam menjalankan program unggulan beasiswa terpadu (BEST) dengan cara memaparkan tentang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan (POAC) dan melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) yang terdapat di YBHE untuk program unggulan BEST
F. Sistematika Penulisan Laporan hasil penulisan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN
13
Dalam bab pendahuluan ini intinya berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. BAB II
TINJAUAN TEORITIS Berisi tentang manajemen dengan uraian tentang pengertian manajemen, fungsi manajemen, unsur-unsur manajemen. Program unggulan dengan uraian tentang, pengertian program, macammacam program, tujuan program, langkah-langkah penilaian program, evaluasi program dan komponen program.
BAB III GAMBARAN
UMUM
YAYASAN
BAITUL
HIKMAH
ELNUSA DAN PROGRAM BEASISWA TERPADU Berisi tentang profil Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) dengan uraian tentang sejarah berdirinya YBHE, Visi, Misi, Tujuan YBHE, Program dan layanan YBHE dan profil BEST. BAB IV ANALISIS MANAJEMEN YAYASAN BAITUL HIKMAH ELNUSA (YBHE) DALAM MENJALANKAN PROGRAM UNGGULAN BEASISWA TERPADU (BEST) Berisi tentang manajemen program unggulan BEST diYBHE dan analisis SWOT. BAB V
PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari penulis.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Manajemen 1. Pengertian Manajemen Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapakan suatu organisasi harus digerakkan dengan suatu kegiatan yang dinamis yang disebut manajemen. Manajemen inilah merupakan suatu proses kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Ia terdapat hampir diseluruh kegiatan manusia, baik di pabrik, kantor, sekolah, rumah sakit, hotel, panti asuhan, lembaga sosial bahkan dalam kehidupan rumah tangga memerlukan manajemen. Oleh karena itu, suatu yayasan atau lembaga sosial tidak akan terselenggara tanpa adanya manajemen. 1 Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen adalah semua kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang atau lebih dalam suatu kelompok atau organisasi atau lembaga untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga yang telah ditetapkan. 2 G. R. Terry merumuskan bahwa manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
1
Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta:Al Amin Press, 1996), hal 35 2 D. Sudjana, Manajemen Program Pendidikan, (Bandung:Falah Production, 2000), hal 1
14
15
pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mecapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan tenaga manusia dan sumber daya lainnya. 3 Kemudian Stoner berpendapat bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 4 Sedangkan Profesor Oei Liang Lee menemukakan tentang definisi manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari definisi manajemen diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses perencanan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, lembaga atau yayasan agar mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Fungsi Manajemen Manajemen akan terlaksana dengan baik apabila terdapat fungsi-fungsi manajemen, Menurut pendapat Henry Fayol fungsi-fungsi manajemen meliputi planning, organizing, actuating dan controlling 5 . Dibawah ini adalah penjelasan mengenai fungsi-fungsi manajemen tersebut:
3
Georgetown, Principle of Manajemen 1972, hal 4 James A. F Stoner, Manajemen, (New York:prentice/hall international, inc., englewoud cliffs, 1982), hal.8 5 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1984), hal 21 4
16
a. Planing (perencanaan) Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi diwaktu yang akan datang dalam perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. 6 Perencaaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama proses diimplementasi dan pengawasan, rencanarencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna. Kegiatan yang terdapat dalam perencanaan adalah sebagai berikut: 1) Perkiraan (forecasting) Perkiraan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan dasar
persangkaan,
dugaan,
perasaan
hati,
taksiran
atau
perhitungan yang dilakukan secara belum tepat. 2) Tujuan (objective) Tujuan adalah segala sesuatu yang menjadi arah akhir yang dituju oleh organisasi dengan memanfaatkan rencana satu kali pakai dan rencana yang terus menerus dipakai. 7
6 7
T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1984), hal 77-78 Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1995), hal 26
17
Tujuan merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Semua orang harus mengetahui tujuan dalam organisasi yang hendak dicapainya, agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan tidak saling bertentangan. Cara yang ditempuh berbeda-beda sesuai dengan pembagian tugas masing-masing orang. 8 3) Kebijakan (policy) Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. 9 Karena kebijkan ini biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk dipahami oleh bawahan. Kebijakan merupakan pedoman umum untuk mengambil keputusan. Kebijakan dilakukan agar orang mengetahui apa yang dapat atau tidak dapat ia perbuat dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. 10 4) Program (programming) Program adalah rencana sekali pakai yang meliputi serangkaian kegiatan dan berisi langkah untuk mencapai tujuan, mereka yang bertanggungjawab untuk tiap langkah yang diambil serta usulan dan waktu langkah langkah tersebut berakhir. 8
Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta:Liberty, 1995), hal 92 Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta:Liberty, 1995), hal 92 10 Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1995), hal 26 9
18
Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran (budget), semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan. Dalam suatu organisasi biasanya progam dibuat dua macam, yaitu: program umum dan program khusus. Program umum meliputi seluruh organisasi, sedangkan program khusus hanya mencakup kegiatan-kegitatan dari masing-masing bagian yang ada dalam organisasi tersebut. 5) Jadwal (schedule) Jadwal adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau table kegiatan atau rencana kegiatan dengan pebagian waktu pelaksanaan yang terperinci. 11 6) Prosedur (procedure) Prosedur adalah serangkaian perintah yang terperinci untuk menjalankan kegiatan yang berurutan yang sering atau biasa terjadi. 12 Prosedur
merupakan
rangkaian
tindakan
yang
akan
dilaksanakan untuk waktu mendatang. Jadi prosedur ini lebih menitikberatkan pada suatu tindakan. Dengan adanya prosedur akan lebih memudahkan pelaksanaan semua aktivitas dalam organisasi.
11
Boediono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta:Bintang Indonesia, 1999) hal
12
Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1995), hal 26
204
19
7) Anggaran (budget) Anggaran (budget) dapat dibagi dalam dua pengertian: budget dalam arti sempit merupakan angka-angka yang akan dicapai oleh perusahaan, misalnya budget penjualan, budget produksi, budget biaya produksi dan lain-lain. Budget dalam arti luas dijadikan sebagai landasan penyusunan budget kuantitatif. Konsep ini merupakan upaya pengintegrasian antara rencana dan kaitannya dengan angka-angka keuangan. 13 b. Organizing (pengorganisasian) Pengorganisasian atau organizing merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya serta lingkungan yang melingkupinya. Pengorganisasian
atau
organizing
adalah
cara
manajemen
merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan, pisik, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi. Pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun komponenkomponen pokok, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan
13
Sofyan Syafri Harahap, Manajemen Kontemporer, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hal 101
20
sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumya. 14 Proses pengorganisasian adalah: 1) Membagi-bagi dan menggolong-golongkan tindakan yang akan dikerjakan dalam kesatuan tertentu. Membagi dan menggolongkan tindakan yang akan dikerjakan dalam kesatuan tertentu merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membagi dan menggolongkan suatu tindakan yang akan dilakukan dan dikerjakan oleh para pengurus dalam suatu organisasi. 2) Menentukan dan merumuskan tugas dari masing-masing kesatuan serta menempatkan pelaksana untuk melakukan tugas yang telah ditentukan. Menentukan dan merumuskan tugas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manajer atau pimpinan dalam menentukan pembagian tugas pekerjaan terhadap para bawahannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan latar belakang pendidikannya. 3) Memberikan wewenang kepada masing-masing pelaksana. Wewenang adalah hak memerintah atau berbuat. Seorang pimpinan memiliki wewenang yang didelegasikan kepada mereka, pimpinan akan dimintai tanggung jawab dan pimpinan mendapatkan tugas yang dibebankan kepadanya. 15
14 15
Sondang P. Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, (Jakarta:Bumi Aksara, 2004), hal 60 Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1995), hal 41
21
4) Menetapkan jalinan hubungan Menetapkan jalinan hubungan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk dapat menentukan hubungan antara setiap pengurus dalam organisasi tersebut. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi. Struktur Organisasi adalah mekanisme formal bagaimana organisasi dikelola dengan baik. c. Actuating (pengarahan) Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. 16 Didalam manajemen, pengarahan bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia itu sendiri. Langkah-langkah pengarahan: 1) Memotivasi Motivasi berasal dari kata “motive” adalah segala sesuatu yang membuat seseorang bertingkah laku tertentu atau paling tidak berkeinginan untuk bersikap tertentu. 17
16 17
Basu Suwastha, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta:Liberty, 1993), hal 112 Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta:BPFE, 1995), hal 50
22
Ismail (1985:155) mengartikan motivasi adalah: Obyek tindakan seseorang, atau hal yang menggerakkan seseorang untuk bertindak atau niat atau sesuatu yang memberikan tenaga, mengarah, dan mempertahankan gelagat (perilaku) manusia, usaha dalaman (inner strivings). 2) Bimbingan Bimbingan adalah suatu tindakan untuk menuntun atau membimbing seseorang atau sekelompok orang agar dapat diarahkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 3) Penjalinan Hubungan Penjalinan hubungan adalah suatu hal yang dilakukan oleh suatu lembaga atau organisasi untuk dapat menjalin hubungan yang baik antar ketua dan sesama pengurus. 4) Penyelenggaraan Komunikasi Penyelenggaraan komunikasi adalah melakukan tindakan yang berhubungan dengan menyelenggarakan komunikasi agar dapat terjalin dengan baik. 5) Pengembangan dan Peningkatan Pelaksanaan Pengembangan dan peningkatan pelaksana adalah melakukan suatu
tindakan
yang
bermanfaat
untuk
mengembangkan
dan
meningkatkan pelaksanaan yang akan dilakukan dalam melakukan pengarahan untuk menjalankan suatu kegiatan yang akan dilakukan. d. Controling (pengawasan) Controling atau pengawasan adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai. Ini berkenaan
23
dengan cara-cara membuat kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan. Definisi pengawasan menurut Robert J. Mokler: Pengawasan manajemen adalah suatu usaha yang sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standr yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindaka koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. 18 Langkah-langkah Pengawasan: 1) Menetapkan Standard Standard merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil pekerjaan yang sudah dilakukan. Standard yang dibuat biasanya didasarkan pada suatu kondisi atau kemampuan kerja yang normal. Bentuk standard dapat dibedakan kedalam dua macam bentuk, yaitu standar kuantitatif dan standard kualitatif. Standard kuantitatif merupakan suatu standard yang dinyatakan didalam satuan tetentu. Standard kualitatif dapat berupa pendapat umum, langganan, buruh dan lain sebagainya. 2) Membandingkan Kegiatan yang Dilakukan dengan Standard Langkah kedua ini dilakukan untuk memenuhi sampai seberapa jauh adanya penyimpanganyang telah terjadi. Selain itu,
18
Robert J. Mokler, The Manajemen Control Process, Prentis-Hall, Englewood Cliffs, 1972, hal 2 dalam James A. F Stoner, op. cit, hal 592
24
langkah kedua ini dapat dipakai untuk mengetahui adanya gejala tentang semakin besarnya penyimpangan yang mungkin terjadi. 3) Melakukan tindakan koreksi Langkah ketiga ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan segala kegiatan, kebijaksanaan serta hasil kerja yang tidak sesuai dengan rencana dan standardnya. Dalam mengadakan pengawasan dengan melakukan langkahlangkah diatas, perlu terlebih dahulu mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi yang dibutuhkan meliputi informasi tentang kemajuan yang telah dicapai, informasi tentang adanya penyimpangan dan sebagainya. Informasi tersebut akan diperoleh setelah kegiatan selesai dilakukan. Syarat-syarat pengawasan yang baik: 19 1) Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktifitas). 2) Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera. 3) Pengawasan harus mempunyai pandangan kedepan. 4) Pengawasan harus objektif, teliti dan sesuai dengan standard yang digunakan. 5) Pengawasan harus fleksibel. 6) Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi. 7) Pengawasan harus ekonomis. 8) Pengawasan harus mudah dimengerti.
19
Basu Suwastha, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta:Liberty, 1993), hal 125
25
9) Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi. Keempat macam fungsi manjemen ini sangat penting dalam menjalankan semua kegiatan. Semua ini dimaksudkan agar kegiatan apapun yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. 2. Unsur-unsur Manajemen Unsur-unsur manajemen yang terdiri dari men, money, methods, materials, machines and market disingkat dengan 6 M. Uraiannya sebagai berikut: a. Men yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja operasional atau pelaksana. b. Money yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. c. Methode yaitu cara atau sistem-sistem yang digunakan dalam setiap bidang manajemen untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna setiap unsur manajemen. d. Materials yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. e. Machine yaitu mesin-mesin atau alat-alat yang digunakan dan diperlukan untuk mencapai tujuan. f. Market yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan. Setiap
unsur
manajemen
ini
berkembang
menjadi
bidang
manajemen yang mempelajari lebih mendalam peranannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Bidang-bidang manajemen dikenal atas:
26
a. Manajemen Sumber Daya Manusia unsur men b. Manajemen Permodalan/pembelanjaan unsur money c. Manajemen Akuntansi biaya unsur material d. Manajemen Produksi unsur machine e. Manajemen Pemasaran unsur market
B. Program 1. Pengertian Program Program itu sebenarnya adalah kumpulan dari tulisan-tulisan yang saling berhubungan yang menghasilkan satu buah hasil. Program
adalah
sederetan
rencana
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok organisasi, lembaga bahkan negara mempunyai suatu program. Suharsimi Arikunto mengemukakan program sebagai berikut: 20 Program
adalah
sederetan
rencana
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu. Program adalah suatu rencana yang pada dasarnya telah menggambarkan rencana yang konkrit. Rencana ini konkrit, karena dalam program telah terencana baik sasaran, kebijakan, prosedur, waktu maupun anggaran.
20
hal 1
Jadi,
program
juga
merupakan
usaha-usaha
untuk
Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta:Bina Aksara, 1998),
27
mengefektifkan rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan menurut bidangnya masing-masing. 21 Kegiatan yang sudah dilaksanakan bukan lagi suatu program, kegiatan yang tidak direncanakan walaupun terjadi bukan merupakan suatu program. Ada tiga pengertian penting dalam menentukan program: 22 a. Realisasi atau implementasi suatu kebijakan. b. Terjadi dalam waktu relative lamabukan kegiatan tunggal tetapi jamak dan berkesinambungan. c. Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang. 2. Macam-macam Program Jenis program dapat bermacam-macam wujud, jika ditinjau dari berbagai macam aspek. Program ditinjau dari: a. Tujuan, ada yang bertujuan mencari keuntungan, maka ukurannya adalah seberapa banyak program yang tersebut telah memberikan keuntungan dan jika program tersebut bertujuan sukarela, maka ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut bermanfaat bagi orang lain. b. Jenis,
ada
program
pendidikan,
program
koperasi,
program
kemasyarakatan dan kebahagiaan dan sebagainya. Klasifikasi tersebut tergantung dari isi program yang bersangkutan.
21
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah (Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2008), edisi revisi, cet ke-3, hal 96 22 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jalal, Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2004), hal 3
28
c. Jangka waktu, ada program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. d. Keluasaan, ada program sempit ada program luas. Program sempit hanya menyangkut program yang terbatas sedangkan program luas menyangkut banyak variabel. e. Pelaksanaannya, ada program kecil dan ada program besar. Program kecil hanya dilaksanakan beberapa orang, sedangkan program besar dilaksanakan oleh banyak orang. f. Sifatnya, ada program penting dan ada program kurang penting. Program penting yang dampaknya menyangkut orang banyak, manyangkut hal-hal yang vital sedangkan program kurang penting adalah sebaliknya. 3. Tujuan Program Tujuan adalah sasaran atau maksud yang harus dicapai dalam proses pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto sebagai berikut: “Tujuan program merupakan sesuatu yang pokok dan harus dijadikan pusat peratian oleh evaluator. Jika suatu program tidak mempunyai tujuan yang tidak bermanfaat, maka program tersebut tidak perlu dilaksanakan. Tujuan menentukan apa yang akan diraihnya.” Tujuan program dibagi menjadi dua bagian yaitu program umum dan program khusus (objektif). Tujuan umum biasanya menunjukkan output dari program jangka panjang sedangkan jangka khusus outputnya jangka pendek. 23
23
hal 35
Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta:Bina Aksara, 1998),
29
Berbicara mengenai program atau tujuan program tidak dapat terlepas dari kurikulum. Kurikulum adalah acuan yang berisi tentang sejumlah pelajaran yang dilaksanakan dalam suatu kegiatan belajar mengajar, sebagaimana yang dikemukakan oleh S. Nasution bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau sejumlah pelajaran yang harus dikuasai untuk mencapai suatu tingkat atau ijasah. 24 4. Langkah-langkah Penilaian Program a. Penyusunan Disain Penyusunan disain penilaian program merupakan langkah pertama dan menyangkut aspek perencanaan. Dalam tahap ini diuraikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang akan dikerjakan beserta alasan, tujuan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan penilaian tersebut. 25 b. Penyusunan Instrumen Tahap kedua setelah penilaian program adalah penyusunan insrumen. Jenis dan banyaknya instrumen yang disusun disesuaikan dengan keperluan pengumpulan data seperti yang sudah ditetapkan didalam disain penelitian. c. Pengumpulan Data Setelah penyusunan disain dan penyusunan instrumen dilanjutkan dengan tahap ketiga yang dilakukan dalam penilaian program adalah pengumpulan data. Pengumpulan data meliputi: 24
S. Hasibuan, Azas dan Kurikulum (Bandung:CV. Jenimar, 1975), hal 5 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta:Bina Aksara, 1988),
25
h 60
30
1) Penggunaan angket 2) Penggunaan wawancara 3) Penggunaan pengamatan observasi 4) Penggunaan metode observasi 5) Penggunaan tes 5. Evaluasi Program Untuk mangetahui sampai sejauh mana hasil yang telah dicapai oleh program, maka haruslah melakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengukur dan menilai keberhasilan dari suatu program atau kegiatan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting, karena dengan evaluasi kita dapat mengukur dan menilai sesuatu, sehingga kita dapat menilai sesuatu tersebut. Evaluasi merupakan proses memahami, memberi arti dapat mengkomunikasikan suatu informasi sebagai petunjuk untuk pihak-pihak pengambil keputusan. 6. Komponen Program a. Input Input atau masukan dalam program unggulan BEST adalah para pelajar yang kurang mampu dan berprestasi yang mendapatkan beasiswa penuh dari Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE).
31
b. Transformasinya 1) Kurikulum, acuan materi yang akan diberikan kepada para pelajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku disekolah. 2) Materi, materi pelajaran yang diberikan disesuaikan dengan materi pelajaran yang ada disekolah dan ditambah materi mengaji. 3) Metode, metode yang digunakan adalah dengan cara mengulang setiap materi yang telah diberikan dan belajar bersama untuk para siswa yang akan mengikuti ujian disekolah.
BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN BAITUL HIKMAH ELNUSA (YBHE) DAN PROGRAM BEASISWA TERPADU (BEST)
A. Profil Yayasan Baitul Hikmah Elnusa 1 Sejarah Berdirinya YBHE Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) merupakan lembaga dakwah yang melakukan kegiatan-kegiatan di lingkungan Elnusa Group. Dinamakan Yayasan Baitul Hikmah Elnusa karena YBHE didirikan oleh Elnusa dan sebagian besar donatur tetap untuk setiap kegiatan yang ada di YBHE adalah karyawan Elnusa yang berasal dari dana zakat. Yayasan didirikan berdasarkan akta nomor 66 tanggal 22 Desember 2000, yang dibuat dihadapan Drs. Sugeng Santosa, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian YBHE telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terakhir pada tanggal 09 Mei 2005, dengan akta nomor 02, yang isinya mengenai perubahan Anggaran Dasar Yayasan. Pada mulanya, kantor Elnusa beralamat di jalan S.Parman Jakarta. Namun, pada tahun 1997, berpindah alamat ke jalan TB. Simatupng, Cilandak, Jakarta Selatan. Sebelum Masjid Elnusa di Cilandak selesai dibangun, pelaksanaan ibadah, shalat jum’at dan kegiatan-kegiatan keislaman dilaksanakan dilantai 2. Dengan selesainya lantai dasar dan mulai diteruskannya pengerjaan lantai 2,
1
Data diperoleh dari Company Profile YBHE
32
33
maka kegiatan dilakukan di Ruang Serba Guna (sekarang Ruang Udaya). Soft Opening masjid dilakukan pada bulan September tahun 1998. Ada beberapa usulan nama masjid, tetapi akhirnya melalui suatu enquette ditetapkan nama Baitul Hikmah, mengambil dari nama masjid yang di tinggalkan di Tomang (tempat pertama kali elnusa berdiri). Sosialisasi keberadaan masjid Baitul Hikmah kepada masyarakat sekitar masjid dilakukan oleh H. Abdurrahman Agus, bahwa meskipun masjid dibangun oleh Elnusa, namun sejatinya, masjid adalah Baitullah dan bukan hanya untuk orang-orang Elnusa saja, masyarakat juga berhak sekaligus bertanggung jawab atas kemakmuran masjid. Kegiatan terus berkembang maka dirintislah Taman Pendidikan al Qur’an (TPA), dengan jumlah murid 30 orang anak ketika itu. Kegiatan pengajian ibu-ibu di lingkungan masjid juga mulai dirintis. Yang terlupakan adalah kajian muslimah karyawan Elnusa, yang sebelum dipindah ke Cilandak (sekarang), dilaksanakan di ruang serba guna ketika itu. Namun, ketika Elnusa pindah ke Cilandak, kegiatan ini menjadi berhenti oleh karena ruang serba guna (Udaya) terlebih dahulu dipakai umat lain. Guna menghindarkan dari pengaruh langsung bisnis Elnusa, maka timbullah inisiatif bahwa masjid harus dipindahkn dari Elnusa. Hingga akhirnya dibentuklah suatu yayasan, yaitu Yayasan Baitul Hikmah. Namun, karena keterlambatan pengurusan ke DEPKUMHAM (Departemen Hukum dan HAM), dan didapati nama Baitul Hikmah sudah digunakan oleh pihak lain, maka akhirnya yayasan ini menggunakan nama Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE).
34
Dalam pelaksanaannya, YBHE berperan mewakili BDI Elnusa, dalam hal pembinaan keagamaan dan kegiatan social atau comdev Elnusa. Berdasarkan akta No. 9 dari Notaris Drs. Soegeng Santosa, SH. MH. Tanggal 13 November 2007, susunan pengurus YBHE adalah sebagai berikut: 1. Pembina Yayasan Ketua
: Duliar Abdullah
Anggota
: Aswad Dipo, Gunarno, Hoesein Effendi, M. M. Suharsono Adnan,
Rudy Radjab dan Bambang Sudaryanto.
2. Pengawas Yayasan Ketua
: Dodie Hidajat
Anggota
: Bahtiar Iskandar, Haris Syahrudin, Muhammad Zaki, Heru Samodra dan Nurwitjaksono.
3. Pengurus Yayasan Direktur Utama
: Hudyarto
Dir Adm & Keuangan
: Joko Priyambada
Dir. Masjid & Dakwah
: Raflis Amin
Dir. Dana & Usaha
: Odang Supriyatna
Dir. Sosial Masyarakat
: M. Bambang Soemitro
Sekretaris Umum
: Yani Gani Harto
B. Visi, Misi dan Tujuan YBHE Visi “Menjadi yayasan perkantoran yang professional dan mandiri bagi terwujudnya layanan dakwah dan sosial yang prima kepada masyarakat.”
35
Misi 1. Membangun pusat kegiatan pembinaan umat melalui pendidikan dakwah islamiyah yang berkualitas dan mandiri serta berkarakter rahmatan lil ‘alamin; 2. Menghimpun dana dan mengembangkan usaha-usaha secara syar’i demi kemashlahatan ummat; 3. Memberdayakan kemampuan ekonomi sosial/umat; 4. Kegiatan yayasan beroperasi secara nirlaba. Tujuan Terwujudnya yayasan Baitul Hikmah Elnusa sebagai “Good Foundation Organization”
C. Program dan Layanan YBHE Jakarta 2 1. Direktorat Sosial Kemasyarakatan a. Program Pengembangan Kemandirian Masyarakat (P2KM) P2KM merupakan program unggulan YBHE dari Direktorat sosial kemasyarakatan. Program ini dibentuk pada tahun 2003, atas dasar keprihatinan YBHE terhadap para pengusaha skala mikro yang memiliki
ketidakberdayan.
Ketidakberdayaan
tersebut
meliputi:
ketidakberdayaan dalam akses permodalan; ketidakberdayaan dalam hal produksi; ketidakberdayaan dalam hal pemasaran, teknologi, dan sebagainya.
2
Data diperoleh dari Annual Report YBHE tahun 2008
36
b. Beasiswa Terpadu (BEST) BEST merupakan program unggulan kedua setelah P2KM. Program ini pada prinsipnya adalah program beasiswa prestasi untuk pelajar dari kalangan keluarga kurang mampu. Beasiswa yang diberikan merupakan apresiasi atas prestasi belajar yang telah dicapai siswa. Selain memberikan apresiasi, program ini juga menyuguhkan metode pendidikan karakter bagi pesertanya. Beberapa aktifitas pendidikan karakter peserta yang diimplementasikan dalam program BEST diantaranya adalah bimbingan keagamaan, out bond training, ESQ training, kursus bahasa inggris, dan try out test. c. Pos Sehat Salah satu program Charity (karitatif) yang dilakukan oleh YBHE adalah POS SEHAT. Program ini berupaya melayani masyarakat dibidang kesehatan. Kegiatannya lebih di titikberatkan pada aktifitas pemeriksaan dan pengobatan gratis. Sasaran dari program ini adalah komunitas yang tinggal di wilayah dengan tingkat kesehatan lingkungan relative rendah. d. Forum Posyandu YBHE Forum posyandu YBHE berdiri sejak tahun 2006. Forum ini dibentuk dalam rangka memperkuat peran posyandu yang ada di masyarakat. Salah satu bentuk aktifitas penguatan kelompok posyandu yang dilakukan oleh YBHE adalah memberikan bantuan dana untuk menunjang program “pemberian makanan tambahan” bagi balita. Selain itu, YBHE juga memfasilitasi forum diskusi bagi para kader
37
posyandu. Forum diskusi tersebut diselenggarakan setiap bulan di Masjid Baitul Hikamah Elnusa. e. Santunan Tunai Santunan tunai merupakan program bantuan bagi mayarakat yang datang mengajukan permohonan kepada YBHE. Bantuan diberikan dalam bentuk paket uang tunai yng bisa digunakan untuk meringankan beban masyarakat. Masyarakat yang menjadi sasaran program ini adalah mereka yang tergolong dalam kategori ashnaf zakat (delapan golongan penerima zakat). f. TK Patra VII Program ini merupakan buah kerjasama antara YBHE dengan Persatuan Wanita Patra (yaitu persatuan istri-istri pegawai Pertamina). Melalui program ini, YBHE berusaha melayani masyarakat dengan sebuah
konsep
pendidikan
pra
sekolah
gratis.
Program
ini
diimplementasikan untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu mengecap pendidikan pra sekolah. g. Bantuan Bencana Alam Merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial YBHE terhadap masyarakat. Sebagai contoh adalah banjir yang terjadi disekitar Cilandak. Program ini bukan hanya untuk masyarakat sekitar saja, tetapi juga untuk daerah-daerah lain yang terkena musibah. Sebagai contoh, YBHE juga mengadakan aksi kemanusiaan cepat, ketika terjadi bencana, seperti gempa bumi, tanah longsor, seperti yang terjadi di Bantul, Tasikmalaya, dan Papua. Selain itu, aksi kemanusiaan juga
38
ditunjukkan untuk solidaritas dunia Islam, penggalangan dana untuk Iraq, dan donasi untuk Palestina. 2. Direktorat Masjid dan Dakwah a. Elnusa Baitul Hikmah Islamic Course (e-BIC) e-BIC adalah kegiatan semisal
halaqah.
kajian
Targetnya
adalah
Islam
klasikal
menciptakan
pekanan, kredibilitas,
produktifitas, dan akhirnya menyiapkan calon-calon pemimpin di lingkungan sekitar. Kegiatan ini di launching pada tahun 2005 oleh Da’i kondang, Ust. Ihsan Tanjung, di Masjid Baitul Hikmah Elnusa, berbarengan dengan kegiatan Kajian Islam Kontemperer Rabuan. Saat perintisan, terbentuk 4 kelas, masing-masing kelas terdiri dari 15 orang (kelas Hamzah, Ali, Umar, Aisyah). b. Taman Al Qur’an Terpadu Baitul Hikmah Elnusa Taman Al Qur’an Terpadu (TQT) merupakan salah satu program unggulan YBHE direktorat Dakwah dan Masjid. Program TQT terdiri dari Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA), Taman Al Qur’an A (TQA), Forum Da’wah santri (FDS), dan Taman Kanak-kanak Al Qur’an Terpadu (TKAT). c. Direktorat Penggalangan Dana dan Usaha 1) Zakat dan Infaq Salah satu aktifitas strategis YBHE selain program pemberdayaan
umat
adalah
penghimpunan
dana
sosial
kemasyarakatan khususnya zakat dan infaq. Pada tahun 2008, total
39
dana sosial yang diterima YBHE dari lingkungan Elnusa berjumlah Rp. 1.316.459.775,- jumlah ini terdiri dari dana zakat sebesar Rp. 206.075.725,- Infaq kotak amal dan infaq umum sebesar Rp. 760.384.050,- dan infaq operasional (pengelola) sebesar Rp. 350.000.000. 2) Wakaf be (Wakaf Tunai Baitul Hikmah Elnusa) Wakaf uang merupakan sebuah metode baru dalam berwakaf. Sejak diperkenalkan beberapa tahun yang lalu, metode berwakaf
ini
kian
berkembang
di
Indonesia.
Merespon
perkembangan tersebut, Baitul Hikmah Elnusa terdorong untuk turut menjadi bagian dari pionir bagi pengembangan wakaf tunai di Indonesia. Untuk itu, pada tahun 2008, YBHE meluncurkan produk wakaf tunai dengan nama Wakaf be (Wakaf Tunai Baitul Hikmah Elnusa). Dana masyarakat yang terhimpun melalui produk Wakaf Be
ini, akan dikelola
sehingga
hasilnya
mampu
didayagunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial. 3) SME Day (Small & Micro Enterpreneur Day) Program pekanan ini, sengaja dikembangka oleh YBHE sebagai wujud kepedulian lembaga terhadap usaha mikro. Melalui penyediaan lokasi usaha dalam bentuk gerai portable, setiap jum’at para mitra program P2KM dipertemukan dengan konsumennya. 4) Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Sebuah unit usaha baru kini tengah dikembangkan oleh YBHE. Usaha tersebut adalah jasa Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umroh (KBIH). Dengan mengusung nama KBIH Baitul
40
Hikmah, pada bulan Juli 2008, YBHE mulai melayani Calon Haji Elnusa yang akan menunaikan ibadah haji. 5) Bazaar Dalam rangka menghidupkan ekonomi umat, terutama bagi warga lingkungan Elnusa dan masjid Baitul Hikmah Elnusa, maka bidang usaha YBHE menyeleggarakan kegiatan bazaar. Kegiatan ini, dilakukan rutin setiap hari Jumat. Karena begitu banyaknya peserta bazaar, maka pengelola YBHE membuat peraturan dan tata kelola yang ketat dan rapi. Ketat, maksudnya, baik terkait barang yang dijual, etika sesama penjual, bahkan waktu berjualan, harus sesuai dengan koridor syar’i. Tidak diperbolehkan mengadakan transaksi jual-beli saat adzan shalat Jumat sudah berkumandang.
D. Profil Beasiswa Terpadu (BEST) YBHE Program Beasiswa Terpadu (BEST) Yayasan Baitul Hikmah ELNUSA mulai di gulirkan pada pertengahan tahun 2006, bertepatan dengan di mulainya tahun ajaran 2006-2007 bagi siswa SD hingga SMA. Dengan jumlah anak asuh untuk angkatan I mencapai 62 orang yang berasal dari putra putri karyawan dan juga siswa-siswi dari sekolah-sekolah di Jakarta yang kurang mampu serta memenuhi standar kelayakan yang ditetapkan oleh tim seleksi. Untuk jumlah peserta dari awal hingga saat ini terlampir. 1. Visi dan Misi BEST Visi Membentuk berprestasi.
siswa
yang
berakhlak
karimah,cerdas,
terampil
dan
MENTOR
PURWANTO
PEMBINAAN SISWA
ADMINITRASI & HUMAS
KOORDINATOR P. PROGRAM
MENTOR
SITI NURRAHMAWATI
MISRIKA
IKHWANUDDIN
RATIH
PENDAMPING PROGRAM
PENDAMPING PROGRAM
PENDAMPING PROGRAM
HANDY HIDAYAT
PENDAMPING PROGRAM
AGUNG MUJIHARTO
KOORDINATOR BEST
STRUKTUR BEST YBHE 2009-2010
41
Misi a. Membina mental spiritual siswa
b. Meningkatkan prestasi akademik siswa
c. Menyiapkan siswa berprestasi ke perguruan tinggi negeri
d. Membentuk siswa yang aktif dan peduli dilingkungan sekolah, rumah dan masyarakat.
2. Struktur Organisasi BEST
42
3. Kegiatan Beasiswa Terpadu (BEST) Deskripsi Kegiatan : a. Pembinaan Spiritual Siswa Setiap pekan pertama dan ketiga telah rutin diadakan pembinaan rutin yang materinya berkaitan dengan keislaman. Materi di sesuaikan dengan tingkat sekolah siswa mulai dari tingkat SD, SMP sampai dengan SMA. Untuk pertemuan pekan pertama, selain pembinaan, juga sekaligus penyerahan beasiswa kepada siswa. b. Mutaba’ah Memantau pelaksanaan ibadah harian siswa seperti sholat wajib, sholat sunat, menghafal juz 30, membaca doa, dan lain-lain. Setiap siswa wajib buku mutaba’ah yang disediakan dan setiap pertemuan harus dibawa dan diserahkan kepada mentornya untuk diperiksa hasil pengisian buku tersebut. c. Pemantauan Akademik Siswa Setiap siswa diminta untuk menginformasikan kegiatan mereka disekolah baik akademik maupun non akademik. Para mentor memantau seluruh perkembangan siswa, memberikan pembinaan dan pengarahan. Hasilnya adalah perkembangan siswa mengalami kemajuan. Terutama untuk kelas 3 SMA, mereka dibantu oleh para mentor untuk memilih perguruan tinggi negeri (PTN).
43
d. Study Islam Ramadhan / Pesantren Kilat Study Islam Ramadhan adalah program tahunan yang rutin diikuti oleh peserta. SIR/Sanlat dilaksanakan di Masjid Baitul Hikmah Elnusa. Kegiatan tersebut diikuti oleh peserta tingkat SMP dan SMA. Peserta mendapatkan pengalaman yang berkesan dari kegiatan SIR. e. I’tikaf Ramadhan Alhamdulillah kegiatan I’tikaf sudah diikuti oleh peserta BEST dua kali Ramadhan. Tetapi partisipasi peserta masih kurang karena keterbatasan waktu peserta dengan kegiatan sekolah. f. Pembagian Daging Qurban Salah satu bentuk kepedulian Yayasan Baitul Hikmah Elnusa kepada peserta BEST adalah pemberian daging qurban setiap tahun kepada seluruh peserta BEST ELNUSA. g. Buletin dan Blog BEST Buletin dan Blog menjadi wadah publikasi kegiatan BEST yang diterbitkan setiap bulan pada pekan pertama. h. Try Out Peserta BEST yang telah mengikuti Try Out SPMB dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi SPMB, dibantu biaya pendaftarannya oleh YBHE. Peserta yang mengikuti try out tersebut adalah siswa SMA kelas 12. Pelaksanaannya pada bulan Januari 2009 yang diselenggarakan oleh lembaga lain.
44
4. Prestasi Peserta Prestasi peserta program beasiswa terpadu (BEST) telah banyak dan membanggakan contohnya untuk prestasi peserta dalam bidang akademik telah ada beberapa peserta yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi diluar negeri, Dibawah ini adalah daftar prestasi peserta: a. Ratih Retno Palupi berasal dari SMA 68 Jakarta angkatan tahun 2007, diterima di Universitas Al Azhar Indonesia jurusan teknik elektro dengan mendapatkan beasiswa dari lembaga tersebut. b. Eva Hasanah berasal dari SMA 71 Jakarta angkatan tahun 2007, diterima di Universitas Negeri Jakarta jurusan Fisika c. Diah Ayu Rahmanjani berasal dari SMA 37 Jakarta angkatan tahun 2007, diterima di Universitas Negeri Jakarta jurusan PKK d. M Rizki berasal dari SMK 43 Jakarta angkatan tahun 2009, diterima di Poltek Universitas Indonesia e. Ali Jihad berasal dari MAN 2 Jakarta angkatan tahun 2009, diterima di Universitas Istanbul Turki jurusan Teknik Elektro dengan mendapat beasiswa dari Al Khoirot f. M Fahmi berasal dari SMA 3 Tangerang angkatan tahun 2009, diterima di Universitas Gunadharma dengan mendapat beasiswa dari lembaga tersebut g. Basyir berasal dari SMA 37 Jakarta angkatan tahun 2009, diterima di Universitas Negeri Jakarta jurusan Biologi h. M Robby berasal dari SMA 46 Jakarta angkatan tahun 2009 diterima di STAN Bea Cukai
BAB IV ANALISIS MANAJEMEN YAYASAN BAITUL HIKMAH ELNUSA (YBHE) DALAM MENJALANKAN PROGRAM UNGGULAN BEASISWA TERPADU (BEST)
A. Analisis Manajemen Program Unggulan BEST Dalam sebuah yayasan atau lembaga, apabila menginginkan tujuan dan programnya dapat tercapai maka diperlukan penerapan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan) harus dapat dilaksanakan dengan baik. Apabila kepengurusan BEST menggunakan manajemen yang baik, ada banyak manfaat yang dapat diperoleh. Pertama tujuan atau target untuk penerima beasiswa yang akan dicapai akan terumuskan dengan jelas. Karena salah satu fungsi utama manajemen adalah perencanaan. Kedua usaha mencapai tujuan untuk kemakmuran BEST bisa dilaksanakan secara bersama-sama dengan kerjasama yang baik melalui koordinasi yang rapi, agar pekerjaan yang berat akan terasa ringan. Ketiga, dapat dihindari adanya tumpang tindih antara pengurus yang satu dengan yang lain, karena dalam kepengurusan sudah dijelaskan job description masingmasing pengurus yang telah disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Keempat, pelaksanaan tugas-tugas untuk memajukan BEST data dilaksanakan secara efektif dan efisien. Kelima, pengontrolan dan evaluasi bisa dilaksanakan dengan menggunakan standard dan tolok ukur yang jelas.
45
46
Keenam, gejala penyimpangan kerja dapat dihindari, karena mudah mendeteksinya dan bila penyimpangan betul-betul terjadi bisa dihentikan. 1 Hal seperti ini, harus disadari oleh para pengurus BEST di YBHE, sehingga dalam pelaksanaannya para pengurus tidak ambil resiko untuk keluar dari fungsi-fungsi manajemen, artinya, fungsi manajemen sangat dibutuhkan dan penting untuk diterapkan di Yayasan Baitul Hikmah Elnusa untuk program Unggulan Beasiswa Terpadu (BEST). Fungsi-fungsi manajemen yang telah dilaksanakan antara lain: perencanaan (planning),yang dilakukan setiap kali sebuah program akan dilakukan, pengorganisasian (organizing) sebagai pembagian kerja pada setiap pengurus, pelaksanaan (actuating) yang merumuskan bagaimana pelaksanaan teknis dan yang terakhir adalah fungsi pengawasan (controlling). Sebagaimana telah dijelaskan pada bab 2 beberapa teori tentang manajemen secara garis besar (umum), seperti manajemen yang telah diterangakan oleh para ahli, pada garis besar manajemen umumnya mempunyai unsur yaitu: Man, Materi, Money, Machine, Metode, Market. Fungsi manajemen umumnya disingkat POAC (planning, organizing, actuating, dan controlling). Terbukti setelah penulis mengadakan penelitian di Yayasan Baitul Hikmah Elnusa khususnya Program Unggulan beasiswa Terpadu (BEST) tersebut sudah banyak fungsi manajemen terlaksana dengan baik, walaupun masih banyak kekurangan yan perlu diperbaiki. Berikut adalah hasil penelitian penulis di Yayasan Baitul Hikmah Elnusa khususnya Program 1
Ahmad yani dan Ahmad Satori Ismail, Menuju Masjid Ideal, (Jakarta:LP2SI Haramain, 2001) Cet ke-1, hal 81-82)
47
Unggulan beasiswa Terpadu (BEST) tentang analisis penerapan fungsi-fungsi manajemen. Sistem tersebut memerlukan: 1. Perencanaan (planning) Setiap kegiatan apapun tujuannya hanya dapat berjalan secara efektif dan efisien bilamana sebelumnya sudah dipersiapkan dan direncanakan terlebih dahulu dengan matang. Perencanaan (planning) adalah suatu usaha yang dilakukan oleh sebuah yayasan, lembaga atau perusahaan untuk merencanakan kegiatannya selama satu tahun kedepan agar dapat terarah dan terprogram dengan baik kegiatannya selama satu tahun kedepan. Demikian pula usaha YBHE dalam meningkatkan perencanaan untuk program BEST agar lebih baik dan terencana seluruh kegiatan yang akan diadakan. Perencanaan yang dilakukan untuk program BEST di YBHE adalah meningkatkan kualitas belajar siswa dan meningkatkan prestasi pelajar, selain itu perencanaan yang dilakukan untuk penerimaan anggota baru program BEST tahun 2010 ini akan dilakukan perencanaan yang berbeda yaitu menerima siswa SD,SMP dan SMA saja agar dapat memfokuskan siswa dalam pendalaman materi yang ada disekolah. Jika tahun sebelumnya menerima anggota dari SMK maka mulai tahun ini dan seterusnya tidak lagi, alasan BEST tidak menerima anggota dengan latarbelakang pendidikan SMK terdiri dari beberapa faktor diantaranya adalah mata pelajaran siswa SMK sangat berbeda dengan SMA selain itu siswa SMK juga harus mengikuti PKL (praktek kerja lapangan) atau
48
magang hal tersebut dapat menghambat kehadiran anggota BEST dalam acara pembinaan dan mentoring yang dilakukan setiap pekan pertama dan ketiga. Perencanaan lain yang akan dilakukan oleh BEST YBHE adalah membimbing dan membantu anggota BEST dalam menyelesaikan materi atau tugas dari sekolah. Dari analisa tentang perencanaan yang terjadi untuk program unggulan BEST di YBHE, dapat disimpulkan bahwa perencanaan yang terdapat di YBHE untuk program unggulan BEST sudah dilaksanakan dengan baik. Setiap program acara dan kegiatan yang akan diadakan oleh BEST telah direncanakan terlebih dahulu. Setiap kegiatan yang akan diadakan telah disesuaikan dengan perencanaan yang telah ditetapkan. a. Perkiraan (forecasting) Perkiraan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan dasar persangkaan, dugaan, perasaan hati, taksiran atau perhitungan yang dilakukan secara belum tepat. Langkah pertama yang dilakukan oleh Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) dalam menjalankan program unggulan beasiswa terpadu (BEST) adalah melakukan perkiraan (forecasting) terhadap program
BEST
tersebut.
Perkiraan
yang
dilakukan
adalah
memperkirakan seluruh kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun mendatang. Perkiraan-perkiraan tersebut meliputi segala hal yang berhubungan dengan perencanaan diantaranya menentukan perkiraan anggaran yang akan dikeluarkan selama satu
49
tahun untuk program BEST ini yang telah dirinci dengan baik dan telah dibuat laporan keuangan agar terlihat jelas pengeluaran dan pemasukan yang terjadi setiap bulannya. Didalam laporan keuangan berisi tentang pengeluaran yang dibutuhkan setiap bulan dengan memperkirakan uang yang keluar untuk pemberian beasiswa kepada peserta tingkat SD, SMP dan SMA. Pemberian santunan untuk yatim Yogyakarta, administrasi, acara dan publikasi. Perkiraan selanjutnya anggaran biaya untuk insentif (gaji pokok) para pendamping program sebanyak empat orang, biaya konsumsi untuk pertemuan dalam acara pembinaan sebanyak 120 bungkus dan untuk biaya pembuatan buletin BEST. Perkiraan jadwal kegiatan yang akan dilakukan juga penting untuk dilaksanakan agar lebih memudahkan para pendamping program untuk melaksanakan kegiatan pembinaan dan mentoring yang dilaksanakan setiap minggu pertama dan minggu ketiga setiap bulanya. Perkiraan jadwal kegiatan yang telah dibuat adalah membuat jadwal kegiatan pembinaan dan mentoring secara terperinci dengan uraian sebagai berikut: 09.00-09.10 Pembukaan 09.10-10.30 Membaca ayat suci al Qur’an yang dibaca oleh setiap peserta BEST secara bergantian sebanyak 5-10 ayat setiap orang 10.35-11.00 Menyetor mutabaah harian kepada para pendamping program kemudian akan dinilai oleh pendamping tersebut
50
11.00-11.40 Pendamping memberikan materi dalam bentuk ceramah kepada peserta BEST 11.45-12.00 Penutup dan do’a 12.00-12.15 Sholat dhuhur berjamaah 12.20 Peserta pulang kerumah masing-masing Dari perkiraan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk program BEST di YBHE telah melakukan perkiraan yang baik, disesuaikan dengan perkiraan yang telah ditentukan dan dijabarkan diatas. Setiap perkiraan kegiatan yang akan dilakukan oleh BEST telah melalui perkiraan yang telah ditentukan. b. Tujuan (objective) Tujuan adalah segala sesuatu yang menjadi arah akhir yang akan dituju oleh organisasi dengan memanfaatkan rencana satu kali pakai dan rencana yang terus menerus dipakai. Setelah melakukan tindakan perkiraan, langkah selanjutnya dalam kegiatan perencanaan adalah menentukan tujuan. BEST YBHE telah memiliki tujuan yang akan dicapai. Tujuan dari program beasiswa terpadu (BEST) di YBHE ini adalah mewujudkan siswa yang berakhlakul karimah, cerdas dan terampil. Untuk mewujudkan hal tersebut para pengurus BEST YBHE telah melakukan beberapa cara diantaranya selalu mengingatkan para peserta BEST untuk selalu berbuat baik dimanapun berada, berakhlak yang baik, ramah dan sopan setiap bertemu dengan orang lain baik yang sudah dikenal maupun
51
yang belum dikenal, dan berperilaku baik. Serta mengingatkan para peserta untuk rajin belajar, membantu peserta dalam menghadapi kesulitan belajar disekolah dengan cara mendampingi belajar diakhir acara pembinaan dan mentoring yang dilakukan, mengajarkan para peserta untuk terampil dan menggali potensi yang terdapat dalam dirinya untuk memperoleh kreatifitas berdasarkan potensi yang dimiliki tersebut. Agar siap untuk mewujudkan cita-cita yang akan diraihnya. Dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu para pelajar yang kurang mampu dan berprestasi untuk dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk program BEST YBHE telah memiliki tujuan yang baik. Tujuan sangat penting untuk dilakukan dalam mewujudkan program unggulan BEST karena dengan adanya tujuan yang jelas lebih memudahkan para pengurus BEST dalam melaksanakan kegiatannya. Dengan adanya tujuan yang jelas dapat menentukan arah yang harus dijalankan dalam mewujdkan program BEST agar dapat terlaksana dengan baik. c. Kebijakan (policy) Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakantindakan untuk mencapai tujuan.
52
Kebijakan yang dilakukan oleh BEST YBHE dalam melakukan setiap kegiatan yang akan dilakukan adalah memberikan kebijakan kepada para pendamping program (pengurus BEST) yang melakukan kesalahan
dalam
melaksanakan
pekerjaannya,
dengan
cara
menegurnya secara sopan dan bertanya kenapa orang tersebut bisa salah mengerjakan tugasnya serta memberikan waktu kepadanya untuk memperbaiki
kesalahannya.
Kebijakan
yang
diberikan
oleh
koordinator kepada para pendamping program adalah dengan cara melakukan kesepakatan kepada setiap pengurus sebelum memulai suatu kegiatan yaitu menentukan batas waktu kepada pendamping program dalam mengerjakan tugasnya. Tugas yang dikerjakan adalah menyusun jadwal kegiatan acara pembinaan satu tahun mendatang, merinci anggaran biaya yang dikeluarkan untuk program BEST, mendata jumlah peserta BEST berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, tempat tanggal lahir dan lain-lain. Menegur setiap pendamping program (pengurus BEST) yang datang terlambat dalam acara pembinaan yang diadakan setiap minggu pertama dan minggu ketiga setiap bulannya dengan cara memberikan sanksi kepada pendamping program yang datang terlambat tersebut sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumya dan memberi peringatan apabila datang terlambat selama dua kali pertemuan berturut-turut yaitu dengan cara memberikan surat perintah kepada orang tersebut agar tidak melakukan kesalahannya lagi.
53
Kebijakan yang dilakukan oleh BEST YBHE dalam menerima anggota atau peserta BEST yang baru untuk periode tahun 2009/2010 adalah sebanyak 56 peserta yang terdiri dari 8 siswa SD, 11 siswa SMP dan 37 siswa SMA. BEST lebih banyak menerima peserta dengan tingkat pendidikan SMA karena para pelajar SMA lebih banyak membutuhkan biaya untuk keperluan sekolahnya. Oleh karena itu, BEST lebih banyak menerima peserta SMA. Dari uraian mengenai kebijakan yang dilakukan oleh BEST YBHE dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk program BEST telah melakukan kebijakan dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa kepada para pendamping program dan peserta BEST telah dilakukan kebijakan. d. Program (programming) Program adalah rencana sekali pakai yang meliputi serangkaian kegiatan dan berisi langkah untuk mencapai tujuan. Program Unggulan Beasiswa Terpadu (BEST) merupakan program unggulan yang telah diadakan di YBHE yang telah berdiri selama empat tahun. Program ini mendapatkan dukungan yang sangat besar dari masyarakat sekitar Cilandak dan juga mendapatkan dorongan kuat dari para donatur tetap yang telah menyumbangkan dana setiap bulan untuk program BEST di YBHE ini. Program BEST merupakan program unggulan kedua yang dimiliki oleh Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) setelah program
54
pengembangan kemandirian masyarakat (P2KM). Program ini pada prinsipnya adalah program beasiswa prestasi untuk pelajar dari kalangan
keluarga
kurang
mampu.
Beasiswa
yang
diberikan
merupakan apresiasi atas prestasi belajar yang telah dicapai siswa. Selain memberikan apresiasi, program ini juga menyuguhkan metode pendidikan karakter bagi pesertanya. Beberapa aktifitas pendidikan karakter peserta yang diimplementasikan dalam program BEST diantaranya adalah bimbingan keagamaan, out bond training, ESQ training, kursus bahasa inggris, dan try out test. Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan mentoring dan pembinaan yang diberikan oleh para pendamping program kepada para anggota program unggulan beasiswa terpadu (BEST), kegiatan ini dilaksanakan pada minggu pertama dan minggu ketiga setiap bulan, dilaksanakan di Masjid Baitul Hikmah Elnusa. Jumlah anggota yang terdaftar adalah sebanyak 56 orang untuk periode tahun 2009/2010 dengan kategori yatim, dhuafa dan pelajar berprestasi. Program BEST yang dilaksanakan di YBHE ini akan terus dikembangkan karena sangat berguna untuk para pelajar berprestasi namun kurang mampu dan dapat memotivasi para peserta BEST untuk belajar lebih giat. Dari uraian tentang program diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa BEST YBHE telah melakukan programnya dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
55
e. Jadwal (schedule) Jadwal
adalah
pembagian
waktu
berdasarkan
rencana
pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pebagian waktu pelaksanaan yang terperinci. Program Unggulan Beasiswa Terpadu (BEST) di Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) telah memiliki jadwal yang jelas dan pasti dalam melakukan kegiatan yang diadakan setiap pekan pertama dan pekan ketiga setiap bulan. Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan pembinaan dan mentoring yang diadakan di Masjid Baitul Hikmah setiap hari minggu pada pekan pertama dan pekan ketiga dilaksanakan pada pukul 09.00 sampai dengan pukul 12.00. Jadwal yang telah dibuat untuk program unggulan BEST di YBHE adalah sebagai berikut: 09.00-09.10 Pembukaan 09.10-10.30 Membaca ayat suci al Qur’an yang dibaca oleh setiap peserta BEST secara bergantian sebanyak 5-10 ayat setiap orang. 10.35-11.00 Menyetor mutaba’ah harian kepada para pendamping program kemudian akan dinilai oleh pendamping tersebut. 11.00-11.40 Pendamping program memberikan materi dalam bentuk ceramah kepada peserta BEST 11.45-12.00 Istirahat dan persiapan shalat dhuhur 12.00-12.15 Sholat dhuhur berjamaah
56
12.20-12.50 Konsultasi tentang pelajaran disekolah jika mengalami kesulitan akan dibantu oleh para pendamping program serta membantu belajar apabila ada peserta yang akan melaksanakan ujian disekolah. 12.55 Setelah semua rangkaian acara selesai peserta dipersilahkan untuk pulang kerumah masing-masing. Jadwal kegiatan yang telah dibuat untuk program BEST tersebut telah melalui kesepakatan bersama koordinator BEST dan para pendamping program, jadwal tersebut dapat berubah sewaktuwaktu sesuai dengan kondisi yang terdapat dalam acara pembinaan dan mentoring yang telah dilaksanakan. Program BEST ini sangat penting untuk selalu dikembangkan dan ditingkatkan karena sangat membantu untuk para pelajar yang kurang mampu dan berprestasi untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bahkan sampai perguruan tinggi. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk program BEST, YBHE telah membuat jadwal yang baik dan telah disesuaikan dengan setiap kegiatan yang akan dilakukan. f. Prosedur (procedure) Prosedur adalah serangkaian perintah yang terperinci untuk menjalankan kegiatan yang berurutan yang sering atau biasa terjadi dalam suatu lembaga atau yayasan yang harus dikelola dengan baik. Prosedur yang dilakukan oleh BEST YBHE telah dilakukan dengan cara merangkai setiap perintah yang diberikan oleh koordinator
57
dan melaksanakan perintah itu dengan baik untuk dapat memajukan program unggulan BEST. Setiap kegiatan yang dilakukan telah dilaksanakan dengan terperinci sesuai dengan prosedur yang telah ada. Prosedur yang telah ada untuk program beasiswa terpadu (BEST) ini adalah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan jika ingin menjadi anggota BEST, dengan syarat memenuhi kriteria sebagai anggota BEST yaitu pelajar tingkat SD, SMP dan SMA dengan klasifikasi yatim, dhuafa dan berprestasi disekolah. Dapat menjalankan setiap program yang dilaksanakan dengan baik yaitu acara pembinaan dan mentoring keagamaan yang dilakukan setiap minggu pertama dan ketiga setiap bulan, out bond training yang dilaksanakan pada saat libur sekolah, ESQ training, kursus bahasa inggris, dan try out test. Berperilaku sopan dan ramah kepada setiap orang dan dapat menjaga nama baik YBHE. Dari uraian tentang prosedur diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa program BEST yang diadakan di YBHE telah melakukan prosedur yang baik dan sesuai dengan program kegiatan yang akan dilakukan. g. Anggaran (budget) Anggaran merupakan kumpulan angka-angka yang akan dicapai oleh perusahaan BEST YBHE telah melakukan penganggaran (budget) yang telah dirinci dalam laporan keuangan. Setiap tahun BEST YBHE
58
mengadakan rapat untuk menentukan anggaran biaya yang akan dikeluarkan selama satu tahun mendatang dan dirinci untuk apa saja dana yang dikeluarkan setiap bulan sesuai dengan kegiatan yang telah disepakati pada rapat yang membahas tentang rencana kegiatan didalam laporan keuangan berisi tentang pengeluaran yang dibutuhkan setiap bulan dengan memperkirakan uang yang keluar untuk pemberian beasiswa kepada peserta tingkat SD, SMP dan SMA. Pemberian santunan untuk yatim Yogyakarta, administrasi, acara dan publikasi serta menyiapkan dana lebih untuk kegiatan yang tidak terduga, misalnya untuk menjenguk anggota BEST yang sakit, infak untuk anggota BEST yang terkena musibah, dan keperluan lain yang tidak terduga. Dengan uraian tentang laporan realisasi keuangan untuk program beasiswa terpadu (BEST) untuk tahun 2009 adalah: 1) Beasiswa peserta BEST Rp 6,985,000,2) Beasiswa yatim Jogjakarta Rp 375,000,3) Administrasi, acara, publikasi Rp 250,000,4) Insentif pendamping program 4 orang @ Rp 550.000 = Rp 2,200,000,5) Konsumsi untuk pertemuan BEST @ Rp 4.000x60x2 = Rp 480,000,6) Buletin BEST Rp 100,000,7) Biaya tak terduga Rp 200,000,-
59
Setiap bulan jumlah yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp 10,590,000,Anggaran biaya untuk program basiswa terpadu (BEST) berasal dari dana zakat yang berasal dari zakat yang dikeluarkan oleh para karyawan Elnusa setiap bulan kemudian dikumpulkan oleh pengurus YBHE dan digunakan untuk keperluan mengembangkan program yang terdapat di Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) termasuk program unggulan beasiswa terpadu (BEST). Selain itu, para pengurus BEST juga mencari donatur lain dengan cara membuat proposal yang diajukan kepada perusahaan atau perorangan yang ditunjukkan untuk program BEST. 2. Pengorganisasian (organizing) Langkah selanjutnya setelah perencanaan adalah pengorganisasian sebab dengan adanya pengorganisasian maka rencana pemberian beasiswa menjadi lebih mudah pelaksanaannya karena adanya spesialisasi kegiatan setiap dua minggu sekali. Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses penetapan pekerjaan-pekerjaan yang efektif untuk dikerjakan, pengelompokkan pekerjaan sesuai dengan bagian kerjanya agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dari analisa tentang pengorgasisasian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengorganisasian yang telah terjadi untuk program unggulan BEST di YBHE telah dilakukan dengan baik. Dalam menyusun
60
struktur organisasi telah disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh setiap pengurus BEST. Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan empat langkah berikut ini: a. Membagi-bagi dan menggolong-golongkan tindakan yang akan dikerjakan dalam kesatuan tertentu. Dalam melakukan pengorganisasian proses pertama yang harus dilakukan adalah membagi dan menggolongkan tindakan yang akan dikerjakan dalam kesatuan tertentu. Hal tersebut penting untuk dilaksanakan karena dengan cara membagi dan menggolongkan tindakan yang akan dikerjakan dapat memudahkan para pengurus untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang telah dimiliki oleh setiap pengurus. BEST YBHE telah melakukan pembagian seluruh pekerjaan disesuaikan dengan kemampuan para pengurus dalam mengurusi bidang
pekerjaannya
dan
disesuaikan
dengan
latar
belakang
pendidikan yang dimiliki agar dapat bekerja sesuai dengan bidang dan kemampuan yang dimilikinya agar dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam membentuk kepengurusan untuk program unggulan beasiswa terpadu (BEST), YBHE telah menetapkan koordinator yang sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki, koordinator BEST yang terpilih yaitu bapak Agung Mujiharto beliau sangat
61
berpotensi untuk menjadi koordinator BEST karena telah memiliki banyak pengalaman. Selanjutnya bapak Ikhwanuddin yaitu koordinator pendamping program beliau memiliki dedikasi tinggi dalam bidang pendidikan oleh karena itu beliau bisa dipilih untuk menjadi koordinator pendamping program, Kemudian bapak Handy Hidayat pendamping program merangkap administrasi dan humas beliau juga berprofesi sebagai guru disalah satu sekolah di Jakarta dan juga mempelajari tentang ilmu administrasi dan humas oleh karena itu beliau dipilih untuk menjadi pengurus BEST. Ibu Misrika pendamping program merangkap pembinaan siswa beliau mengerti tentang cara mendidik siswa yang baik dan benar oleh karena itu beliau dipilih sebagai pembina siswa. Selanjutnya Ibu Siti Nurrahmawati beliau menjabat sebagai pendamping program karena beliau sangat memahami tentang program BEST di YBHE ini. BEST YBHE juga memiliki beberapa mentor yaitu Ratih dan Purwanto mereka membantu
mengajar
dalam
acara
pembinaan
dan
mentoring
keagamaan yang diadakan untuk program unggulan BEST. Para pengurus BEST yang disebutkan diatas telah melakukan proses seleksi dengan pertimbangan latar belakang pendidikan yang dimiliki dan pengalaman kerja tentang mendidik siswa. Dari uraian tentang membagi-bagi dan menggolong-golongkan tindakan yang akan dikerjakan dalam kesatuan tertentu dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan hal tersebut BEST YBHE telah
62
melakukannya dengan baik, agar setiap pengurus dapat bekerja sesuai dengan kemampuannya masing-masing. b. Menentukan dan merumuskan tugas dari masing-masing kesatuan serta menempatkan pelaksana untuk melakukan tugas yang telah ditentukan. Para pengurus BEST di YBHE telah menentukan dan merumuskan tugas untuk masing-masing pendamping program (pengurus BEST). Pembagian tugas yang diberikan kepada setiap pengurus dilakukan sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap pengurus program unggulan beasiswa terpadu (BEST). BEST YBHE telah melakukan pembagian pekerjaan secara menyeluruh sesuai dengan bidang pekerjaan dan pendidikan yang dimiliki oleh para pengurus agar tidak terjadi salah pilih pemberian pekerjaan karena tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh para pengurus tersebut. Para pendamping program BEST di YBHE memiliki latar belakang pendidikan dengan jurusan keguruan. Oleh karena itu, setiap pendamping program dapat mengajar dalam acara pembinaan dan mentoring keagamaan yang dilakukan setiap minggu pertama dan ketiga setiap bulan. Berikut ini adalah uraian tentang tugas masing-masing pengurus BEST di YBHE: 1) Tugas koordinator BEST adalah memilih dan menentukan para pengurus BEST, menentukan orang-orang yang untuk menjadi8 koordinator pendamping program, pendamping program bagian
63
administrasi dan humas, pendamping program bagian pembinaan, pendamping program dan mentor. Memilih dan menentukan para pengurus
BEST
sesuai
dengan
kemmpuan
masing-masing
berdasarkan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Memantau setiap kegiatan yang dilakukan. Menilai kekurangan dan kelebihan dari kegiatan yang telah dilakukan agar bisa melakukan perbaikan. 2) Tugas koordinator pendamping program adalah mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan terutama untuk kegiatan pembinaan dan mentoring yang dilakukan setiap pekan pertama dan ketiga setiap bulan. Memberi masukan kepada pengurus yang lain dan mentor terhadap setiap kegiatan yang dilakukan. 3) Tugas pendamping program bagian administrasi dan humas adalah membuat jadwal kegiatan, membentuk laporan keuangan, membuat struktur organisasi, mensurvei calon peserta BEST yang baru, menentukan siapa saja yang berhak menerima dana BEST. Mendata seluruh peserta BEST. 4) Tugas pendamping program bagian pembinaan siswa adalah membina setiap anggota BEST dan menjadi teman curhat untuk para peserta BEST yang memiliki permasalahan pribadi. 5) Tugas pendamping program adalah mendampingi peserta BEST dalam acara pembinaan dan mentoring yang diadakan setiap minggu pertama dan ketiga setiap bulan.
64
6) Tugas mentor adalah mengajarkan mengaji kepada para peserta BEST, membantu menyelesaikan tugas sekolah yang sulit dan membimbing para peserta BEST untuk melakukan kegiatan mutabaah harian. Dari uraian tentang menentukan dan merumuskan tugas dari masing-masing
kesatuan
serta
menempatkan
pelaksana
untuk
melakukan tugas yang telah ditentukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
dalam
melakukan
hal
tersebut
BEST
YBHE
telah
melakukannya dengan baik, dalam menentukan dan merumuskan tugas kepada setiap pengurus telah dilakukan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. c. Memberikan wewenang kepada masing-masing pelaksana Wewenang adalah hak memerintah atau berbuat. Dalam memberikan
wewenang,
koordinator
BEST
telah
memberikan
wewenang kepada setiap pendamping program untuk dapat melakukan kegiatan dan tanggungjawabnya sesuai dengan tugas yang telah diamanahkan kepadanya. Wewenang yang diberikan oleh koordinator kepada para pendamping program berupa perintah untuk datang tepat waktu dalam setiap kegiatan pembinaan yang diadakan setiap pekan pertama dan pekan ketiga setiap bulan, menilai perkembangan bacaan al Qur’an para anggota BEST, mengontrol mutabaah harian para anggota BEST, mendidik dan mengarahkan para anggota agar selalu rajin dan
65
meningkatkan ibadahnya agar menjadi generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, cerdas dan terampil agar dapat menyongsong cita-cita yang lebih baik. Setiap wewenang yang diberikan oleh para pendamping program merupakan kesepakatan para pengurus YBHE dan pengurus BEST yang dilakukan pada rapat pleno sebelum memulai setiap kegiatan yang akan dilakukan. Wewenang yang telah disebutkan diatas merupakan hal yang telah disepakati dan diketahui oleh para pendamping program. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa wewenang yang diberikan oleh koordinator terhadap para pendamping program telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati. d. Menetapkan Jalinan Hubungan Menetapkan jalinan hubungan adalah langkah terakhir yang ditempuh dalam melakukan pengorganisasian. Menetapkan jalinan hubungan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk dapat menentukan hubungan antara setiap pengurus dalam organisasi tersebut. Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam proses pengorganisasian adalah menetapkan jalinan hubungan. Hal ini penting karena dengan adanya cara ini dapat memudahkan jaringan komunikasi diantara koordinator dengan para pendamping program
66
agar dapat melakukan kegiatan atau tugasnya dengan baik. Apabila terjadi suatu masalah dalam menjalankan program hal tersebut dapat diatasi secepatnya karena telah menetapkan jalinan hubungan yang baik. Jalinan hubungan yang pertama dihubungi apabila terjadi suatu masalah
adalah koordinator BEST kemudian koordinator BEST
tersebut menghubugi koordinator pendamping program, kemudian koordinator pendamping program menghubungi pendamping program bagian administrasi dan humas kemudian menghubungi pendamping program
pembinaan
siswa
kemudian
pendamping
program
menghubungi para mentor. Didalam BEST YBHE telah melakukan pengorganisasian dengan baik pembagian kerja untuk setiap pengurus telah dibagi sesuai dengan skill atau kemampuan yang dimiliki. BEST YBHE juga telah membuat struktur organisasi yang baik dan menjelaskan seluruh tugas para pengurus BEST sesuai dengan jabatan yang diamanahkan kepadanya. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penetapan jalinan hubungan yang telah dilakukan oleh BEST YBHE telah dilakukan dengan baik. Setiap pengurus BEST telah menetapkan jalinan hubungan yang baik dan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
67
3. Pengarahan (actuating) Setelah
melakukan
pengorganisasian
dengan
baik
langkah
selanjutnya yang akan dilakukan adalah pengarahan (actuating). Pengarahan (actuating) adalah memberikan tugas kepada para pengurus suatu organisasi untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan. Dalam BEST YBHE telah melakukan pengarahan yang baik, dalam memberikan tugas kepada setiap pengurus disesuaikan dengan tugasnya masing-masing. Dari analisa tentang pengarahan diatas dapat disimpulkan bahwa pengarahan yang dilakukan oleh YBHE untuk program unggulan BEST telah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya pengarahan yang jelas dan terarah untuk memajukan program unggulan BEST. a. Memotivasi Motivasi adalah proses kejiwaan yang merupakan tujuan dan arah dari setiap perilaku. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam actuating adalah motivasi. Motivasi sangat penting untuk dilaksanakan dalam pengarahan karena dengan adanya motivasi dapat meningkatkan semangat kerja koordinator dan pendamping program dalam melaksanakan tugasnya. Dengan adanya motivasi juga dapat menentukan tujuan yang akan dicapai dalam satu tahun kedepan terhadap program unggulan BEST ini. Motivasi harus dimiliki oleh setiap koordinator dan pendamping program dari dalam diri masing-
68
masing orang, karena motivasi merupakan tujuan dan arah yang dilakukan dari setiap perilaku. Koordinator dan pendamping program beasiswa terpadu (BEST) di Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) telah memiliki motivasi serta dorongan yang kuat untuk dapat mengembangkan program BEST yang lebih baik dan lebih terarah. Motivasi yang diberikan oleh para pendamping program terhadap para peserta BEST adalah meningkatkan semangat belajar para peserta dengan cara mendampingi dan mengajarkan peserta yang mengalami kesulitan belajar, memberikan cerita-cerita yang bagus dan seru, contohnya menceritakan tentang perjuangan para nabi untuk mempertahankan agama Islam, cerita tentang tokoh-tokoh pahlawan yang telah berjasa untuk bangsa Indonesia agar para peserta termotivasi untuk belajar dan berprestasi. Melakukan liburan ke Ragunan untuk membangkitkan semangat belajar para peserta dan juga agar mereka lebih mengetahui tentang beraneka macam binatang yang terdapat disana. Dari uraian tentang motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa BEST YBHE telah melakukan motivasi dengan baik agar setiap peserta dan para pendamping program dapat semangat untuk melaksanakan setiap kegiatan yang akan dilakukan. b. Bimbingan Bimbingan adalah suatu tindakan untuk menuntun atau membimbing seseorang atau sekelompok orang agar dapat diarahkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
69
Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah motivasi adalah bimbingan. Bimbingan merupakan hal yang tidak boleh dilupakan dalam suatu pengarahan karena dengan adanya bimbingan dapat memudahkan para pendamping program dalam menjalankan tugasnya. Sebelum para pendamping program menerima tugas dan tanggung jawabnya menjadi pengurus BEST mereka telah dibimbing terlebih dahulu tentang apa saja tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan selama menjadi pendamping program. Bimbingan yang dilakukan dalam bentuk membimbing para pengurus BEST dengan cara memberikan pengarahan kepada setiap pendamping program dalam mengarahkan setiap kegiatan yang akan dilakukan dan melakukan bimbingan tentang tugas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan yang telah dilakukan oleh para pendamping program terhadap peserta BEST telah dilakukan dengan baik. c. Penjalinan Hubungan Penjalinan hubungan adalah suatu hal yang dilakukan oleh suatu lembaga atau organisasi untuk dapat menjalin hubungan yang baik antar ketua dan sesama pengurus. Penjalinan hubungan antar koordinator dan pendamping program BEST YBHE telah dilakukan dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat kenyataan yang terjadi di lapangan (kantor), hubungan antara koordinator dengan pendamping program sudah
70
terjalin dengan baik dan sangat erat, komunikasi juga telah dilakukan dengan baik. Antar sesama pengurus telah mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dan selalu berkomunikasi dengan baik sesuai dengan jalinan hubungan yang telah dibuat untuk membicarakan hal-hal penting yang terjadi untuk meningkatkan mutu dan kualitas para pengurus agar dapat bekerja secara optimal, sehingga apabila ada masalah dapat diselesaikan dengan baik melalui musyawarah dan mufakat. Penjalinan hubungan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
pengarahan. Karena dengan adanya penjalinan
hubungan dapat memudahkan para pengurus untuk berkomunikasi dengan pengurus yang lain. Untuk program unggulan BEST penjalinan hubungan telah dilakukan dengan baik oleh seluruh pendamping program. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan penjalinan hubungan BEST YBHE telah melakukannya dengan baik. Jalinan hubungan yang dilakukan oleh koordinator terhadap para pendamping program dan mentor telah dilakukan dengan baik dan memiliki jalinan hubungan yang erat. d. Penyelenggaraan Komunikasi Penyelenggaraan komunikasi adalah melakukan tindakan yang berhubungan dengan menyelenggarakan komunikasi agar dapat terjalin dengan baik.
71
Dalam melakukan penyelenggaraan komunikasi BEST YBHE telah melaksanakannya dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan adanya jaringan komunikasi yang baik diantara koodinator dengan para
pendamping
program.
Mereka
selalu
intensif
untuk
berkomunikasi mengenai masalah yang terjadi dan melakukan pemecahan
masalah
untuk
masalah
yang
dihadapi
tersebut.
Komunikasi dilakukan setiap hari dan setiap bulan koordinator dan pendamping program mengadakan rapat untuk melakukan perbaikan untuk setiap masalah yang dihadapi. Dengan adanya penyelenggaraan komunikasi sangat penting untuk mengembangkan komunikasi diantara koordinator dan para pendamping program. Karena dengan adanya hal ini dapat memudahkan para pendamping program agar dapat berkomunikasi dengan baik. Dari uraian tentang penyelenggaraan komunikasi diatas dapat ditarik
kesimpulan
bahwa
BEST
YBHE
telah
melakukan
penyelenggaraan hubungan dengan baik. e. Pengembangan dan Peningkatan Pelaksana Pengembangan dan peningkatan pelaksana adalah melakukan suatu
tindakan
yang
bermanfaat
untuk
mengembangkan
dan
meningkatkan pelaksanaan yang akan dilakukan dalam melakukan pengarahan untuk menjalankan suatu kegiatan yang akan dilakukan. Langkah terakhir yang dilakukan dalam melakukan pengarahan adalah melaksanakan pengembangan dan peningkatan pelaksana. Hal
72
ini penting untuk dilaksanakan karena dengan adanya langkah ini dapat memudahkan koordinator dan pendamping program dalam melakukan pengembangan dan peningkatan mutu kualitas dari suatu pelaksanaan yang telah dilakukan. Pengembangan dan peningkatan pelaksana dapat dilakukan dengan cara melakukan pengembangan terhadap program unggulan BEST dan juga melakukan pengembangan terhadap koordinator dan pendamping program. Peningkatan pelaksana dapat dilakukan dengan cara meningkatkan motivasi dan semangat para pelaksana dalam hal ini koordinator dan pendamping program. Pengembangan
dan
peningkatan
pelaksana
yang
telah
dilakukan oleh BEST YBHE adalah mengembangkan motivasi para pendamping
program
dalam
melaksanakan
tugasnya
serta
meningkatkan pelaksanaan yang akan dilakukan untuk program BEST agar dapat bekerja dengan baik. Didalam program BEST di YBHE ini telah melakukan pengarahan terhadap para pengurus BEST hal tersebut dibuktikan dengan setiap anggota yang akan masuk menjadi pengurus BEST telah mengetahui tugas-tugas yang akan dilakukannya untuk memajukan BEST YBHE, para pengurus juga telah diarahkan agar berkomunikasi dengan baik antar sesama pengurus dan dengan atasannya serta telah memiliki motivasi dan disiplin tinggi terhadap tugas yang akan menjadi tanggung jawabnya.
73
Dari uraian tentang pengembangan dan peningkatan pelaksana diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan hal tersebut BEST YBHE telah melakukannya dengan baik sesuai dengan yang terjadi dilapangan. 4. Pengawasan (controlling) Untuk mengefektifkan seluruh fungsi manajemen yang telah dijelaskan diatas, hal yang tak kalah penting dan harus dilaksanakan adalah pengawasan (controlling). pengawasan (controlling) adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai dan berjalan dengan efektif dan efisien. Pengawasan (controlling) sangat penting untuk dilaksanakan. Didalam BEST
kegiatan pengawasan (cotrolling) telah dilaksanakan
dengan baik dan sesuai dengan ilmu manajemen. Setiap kegiatan yang berhubungan dengan program BEST di YBHE telah dilakukan pengawasan terlebih dahulu untuk mengetahui layak atau tidak kegiatan tersebut dilaksanakan. Dari analisa tentang pengawasan yang terjadi untuk program BEST di YBHE dapat disimpulkan bahwa pengawasan yang terdapat di YBHE untuk program BEST telah dilaksanakan dengan baik. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan telah melalui proses pengawasan yang telah ada di YBHE untuk program BEST. Langkah-langkah Pengawasan yang dilakukan di YBHE untuk program unggulan BEST:
74
a. Menetapkan Standard Standard merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil pekerjaan yang sudah dilakukan. Standard yang dibuat biasanya didasarkan pada suatu kondisi atau kemampuan kerja yang normal. Bentuk standard dapat dibedakan kedalam dua macam bentuk, yaitu standar kuantitatif dan standard kualitatif. Standard kuantitatif merupakan suatu standard yang dinyatakan didalam satuan tertentu. Didalam manajemen BEST standard kuantitatif yang dimaksud adalah melakukan suatu tindakan koreksi terhadap pengawasan yang dilakukan dengan cara menghitung jumlah koreksi yang dilakukan untuk program BEST di YBHE ini berdasarkan satuan tertentu agar dapat menilai dan memeriksa kesalahan dan masalah yang terdapat untuk program BEST ini agar dapat melakukan perbaikan. Tindakan koreksi yang dilakukan adalah memeriksa jumlah kesalahan dan masalah yang ada sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama. Setiap kesalahan yang dilakukan akan diperbaiki oleh para pendamping program agar dapat segera melakukan perbaikan. Standard kualitatif dapat berupa pendapat umum, langganan, dan lain sebagainya. Yang dimaksud dengan standard kualitatif adalah menjelaskan serta menjabarkan pendapat yang dimiliki dan didapat dari pendapat para orang tua anggota BEST tentang program BEST ini dan kontribusinya bagi yang menerima dana BEST tersebut. Dalam
75
suatu pengawasan melakukan standard merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar dapat mengukur standard kualitatif yang telah dilakukan. Dari uraian tentang menetapkan standard diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menetapkan standard BEST YBHE telah melakukannya dengan baik. b. Membandingkan Kegiatan yang Dilakukan dengan Standard Langkah kedua ini dilakukan untuk memenuhi sampai seberapa jauh adanya penyimpangan yang telah terjadi didalam pengawasan untuk program unggulan BEST ini. Selain itu, langkah kedua ini dapat dipakai untuk mengetahui adanya gejala tentang semakin besarnya penyimpangan yang mungkin terjadi dan dilakukan oleh pengurus dalam melakukan pekerjaannya yang tidak sesuai dengan standard pengawasan yang baik. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan karena dengan adanya hal ini dapat memudahkan koordinator dan pendamping program dalam membandingkan kegiatan yang telah dilakukan, misalnya membandingkan kegiatan mentoring dan pembinaan keagamaan dengan kegiatan ESQ training. ESQ training merupakan training yang dilakukan untuk memperbaiki iman dan takwa, lebih mencintai Allah dan Rosulnya, memperdalam isi kajian al Qur’an, menghafal asmaul husna, serta mengetahui dan melihat langsung dalam layar yang sangat
76
besar segala ciptaan Allah yang ada dilangit dan bumi dengan segala keidahan yang dimilikinya. Sedangkan dalam acara pembinaan dan mentoring peserta hanya diberi materi dalam bentuk ceramah tentang hal tersebut tanpa melihat gambar sehingga terkesan manoton. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard BEST YBHE telah melakukan kegiatannya dengan baik. c. Melakukan tindakan koreksi Langkah
ketiga
ini
dilakukan
dengan
tujuan
untuk
memperbaiki dan menyempurnakan segala kegiatan yang telah dilakukan untuk program unggulan beasiswa terpadu (BEST), kebijaksanaan serta hasil kerja yang tidak sesuai dengan rencana dan standardnya segera dilakukan tindakan koreksi dan pembetulan terhadap hal yang tidak sesuai tersebut agar dapat dilakukan analisa ulang dalam melakukan pengawasan. Tindakan koreksi telah dilakukan di YBHE untuk program unggulan BEST dilakukan dengan cara memeriksa secara terperici setiap tindakan kegiatan yang dilakukan untuk program unggulan BEST ini, setelah itu melakukan perbaikan terhadap tindakan yang kurang tepat setelah dikoreksi. Agar dapat segera melakukan penilaian dan perbaikan
untuk melaksanakan
program BEST yang lebih baik lagi. Koreksi yang dilakukan dengan cara memeriksa seluruh program kegiatan yang terdapat dalam BEST YBHE mulai dari
77
kegiatan mentoring dan pembinaan keagamaan, outbond training, ESQ training, kursus bahasa inggris dan try out test. Setiap kegiatan tersebut dikoreksi dan diperiksa apa yang kurang dan harus diperbaiki. Dalam kegiatan mentoring dan pembinaan diperiksa dan diperbaiki dalam hal waktu agar lebih tepat waktu, memberi motivasi kepada peserta. Dari uraian tentang melakukan tindakan koreksi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan tindakan koreksi BEST YBHE telah melakukannya dengan baik. Ketiga langkah tersebut sangat penting untuk dilaksanakan dalam pengawasan agar pengawasan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
B. Analisis SWOT SWOT merupakan akronim dari Strength (kekuatan) dan Weekness (Kelemahan) internal dari suatu perusahaan serta Opportunities (peluang) dan Threath (ancaman) lingkungan yang dihadapinya. Analisis SWOT (SWOT analysis) merupakan teknik historis yang terkenal dimana para manajer menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis peusahaan. 2 Hasil analisis SWOT dapat menunjukkan kualitas dan kuantifikasi posisi organisasi dengan sejumlah kemampuan inti bila resultansi kekuatan dan kelemahan positif yang kemudian memberikan rekomendasi strategis
2
Pearce/Robinson, Manajemen Strategis, (Jakarta : Salemba Empat, 2007), hal 200
78
terhadap strategi perusahaan serta rekomendasi fungsional kebutuha atau modifikasi sumber daya organisasi. Untuk itu, kita akan bahas satu persatu mengenai analisa SWOT pada pengelolaan dana BEST di YBHE: 1. Strength (Kekuatan) Strength (kekuatan) adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain sebagai kompetensi khusus (distinctive completence) yang memberikan keunggulan komperatif organisasi dilingkungan. 3 BEST sebagai
salah satu program unggulan yang terdapat di
Yayasan Baitul Hikmah Elnusa telah merencanakan sebuah program yang bermanfaat untuk kemajuan dibidang pendidikan. BEST didirikan atas dasar keinginan dari para pengurus YBHE untuk memajukan masyarakat disekitar Cilandak dan untuk anak-anak karyawan Elnusa dalam bidang pendidikan dengan cara memberikan dana bantuan untuk pendidikan tersebut setiap bulannya. Dana yang dikeluarkan tersebut berasal dari dana zakat. Kebijkan yang digunakan untuk menyelenggarakan program BEST ini dilandaskan oleh suatu usaha untuk menentukan kegiatan yang berulang-ulang. Dalam melakukan kebijakan BEST YBHE melakukan suatu proses bidang pendidikan dan latihan bagi peserta BEST yang memiliki minat dan bakat tertentu.
3
Jhon Pearce II Richard B Robinson, JR. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta, Bina Aksara, 1997), jilid I, h. 299
79
Adapun kekuatan yang dimiliki YBHE untuk program unggulan BEST adalah: a. BEST memiliki sumber daya manusia (SDM) mentor yang baik. Dengan latar belakang pendidikan yang berkualitas yaitu lulusan Universitas Lampung, Universitas Al Quduwah, STEI SEBI dan Universitas Al Azhar Indonesia. b. BEST memiliki program-program untuk mengembangkan pendidikan. c. BEST mengadakan pelatihan-pelatihan dan belajar bersama untuk anggota yang akan mengikuti ujian di sekolah maupun ujian nasional. d. Tahun ini anggota BEST tingkat SMA semua lulus dan beberapa orang masuk universitas negeri tanpa tes atau dengan jalur PMDK. Begitupula dengan anggota BEST tingkat SD dan SMP. 2. Weakness (Kelemahan) Weakness (kelemahan) adalah keterbatasan dan kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghambat kinerja efektif dalam sebuah organisasi. 4 Sebagai lembaga yang baru tumbuh dan mencoba mengerjakan program-program yang sudah direncanakan apakah benar-benar bisa diterima oleh masyarakat. BEST YBHE memiliki beberapa kelemahan yang mana dengan kelemahan ini tidaklah dijadikan sebagai penghambat dalam mengelola dana ZIS, ada beberapa kelemahan antara lain:
4
Jhon Pearce II Richard B Robinson, JR. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta, Bina Aksara, 1997), jilid I, h. 299
80
a. Masih ada siswa yang tidak hadir pada acara mentoring yang dilakukan setiap minggu pertama dan minggu ketiga karena kegiatan tambahan disekolah. b. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut disesuaikan dengan kondisi masjid karena kadang dipakai untuk acara akad nikah. c. Peserta belum sepenuhnya memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti kegiatan BEST. 3. Opportunity (Peluang) Opportunity (peluang), secara umum adalah situasi yang penting dan menguntungkan dalam perusahaan, yaitu merumuskan segala kemungkinan peluang yang dapat dimanfaatkan dalam pencapaian tujuan. 5 Adapun peluang yang dimiliki BEST YBHE adalah: a. Banyaknya peminat yang ingin mengikuti BEST b. Banyaknya calon peserta yang memiliki kualifikasi untuk menjadi peserta BEST c. Program BEST sudah mulai dikenal oleh siswa-siswa yang berdomisili di Jabodetabek. 4. Treaths (Ancaman) Treaths (ancaman) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan organisasi. 6
5
Jhon Pearce II Richard B Robinson, JR. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta, Bina Aksara, 1997), jilid I, h. 231 6 Jhon Pearce II Richard B Robinson, JR. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta, Bina Aksara, 1997), jilid I, h. 231
81
Sebagai yayasan yang berusaha untuk mensejahterakan masyarakat melalui program pembiayaan pendidikan melalui dana zakat yang diterima. BEST YBHE menemukan beberapa ancaman karena sesuatu hal yang mengandung kebaikan akan mendatangkan berbagai ancaman yang banyak dalam pergerakannya, sebagai bahan ujian sebuah yaayasan dalam meraih suatu kesuksesan. Ancaman yang dihadapi oleh BEST YBHE adalah: a. Kurangnya dana apabila ingin menambah jumlah peserta BEST. b. Kurangnya motivasi siswa untuk menghadiri acara yang diadakan oleh BEST. Dari uraian tentang analisis SWOT yang terdapat di BEST YBHE dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya program BEST ini sudah berjalan efektif, Akan tetapi, setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisis SWOT yang terdapat pada program unggulan BEST ini terdapat kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman dalam mengembangkan program BEST yang sudah berjalan selama empat tahun ini. Kelebihan yang dimiliki oleh BEST adalah BEST telah memiliki sumber daya manusia (SDM) yang baik dan memiliki latar belakang pendidikan dari universitas yang berkualitas, BEST memiliki programprogram untuk mengembangkan pendidikan, sebagian besar anggota BEST adalah pelajar berprestasi. Kekurangan yang dimiliki oleh BEST adalah karena lokasi kegiatan BEST adalah di Masjid Baitul Hikmah Elnusa maka waktu pelaksanaan
82
kegiatan BEST disesuaikan dengan kondisi masjid karena kadang dipakai untuk akad nikah, Mengembangkan kembali semangat para anggota BEST agar semangat untuk mengikuti kegiatan mentoring dengan cara melalukan rihlah atau tafakur alam agar siswa kembali semangat dan tidak jenuh mengikuti acara mentoring. Peluang yang dimiliki oleh BEST sebaiknya mulai dipikirkan oleh para pengurus dan diklasifikasikan kembali para pelajar yang berhak untuk dibantu melalui program BEST. Untuk menyelesaikan ancaman yang terdapat dalam mengembangkan program unggulan BEST sebaiknya para pengurus BEST mulai mencari orang yang berminat untuk menjadi donatur tetap untuk mengembangkan program BEST ini.
BAB V PENUTUP
Berdasarkan uraian mengenai “Manajemen Yayasan Baitul Hikmah Elnusa dalam Menjalankan Program Unggulan BEST (Beasiswa Terpadu) Terhadap Pelajar yang Berprestasi“ yang telah dibahas dalam beberapa bab sub bab sebelumnya, melalui proses penelitian dengan melakukan studi kepustakaan, pengamatan, penyebaran angket dan wawancara. Maka dalam bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut: A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian, wawancara, studi dokumentasi dan beberapa metode penelitian yang dilakukan serta uraian dari beberapa bab yang terdahulu, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan san saransaran sebagai berikut: 1. Didalam program unggulan BEST di YBHE ini telah melakukan manajemen yang baik dan telah menerapkan fungsi manajemen dengan baik yaitu planning, organizing, actuating dan controlling telah dilakukan dengan efektif dan efisien. Serta telah menerapkan unsur-unsur manajemen men, money, methods, materials, machines and market yang disingkat dengan 6 M. Setiap kegiatan yang akan dilakukan telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun kemudian mengorganisasi para pengurus sesuai dengan pembagian tugasnya selanjutnya menggerakkan dan mengarahkan kegiatan yang akan
83
84
berlangsung dan yang terakhir melakukan pengawasan terhadap kegiatan tersebut. 2. Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada program BEST di YBHE adalah sebagai berikut: a. Kekuatan 1) BEST memiliki sumber daya manusia (SDM) mentor yang baik. 2) BEST
memiliki
program-program
untuk
mengembangkan
pendidikan. 3) BEST mengadakan pelatihan-pelatihan dan belajar bersama untuk anggota yang akan mengikuti ujian di sekolah maupun ujian nasional. 4) Tahun ini anggota BEST tingkat SMA semua lulus dan beberapa orang masuk universitas negeri tanpa tes atau dengan jalur PMDK. Begitupula dengan anggota BEST tingkat SD dan SMP. b. Kelemahan 1) Masih ada siswa yang tidak hadir pada acara mentoring yang dilakukan setiap minggu pertama dan minggu ketiga karena kegiatan tambahan disekolah. 2) Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut disesuaikan dengan kondisi masjid karena kadang dipakai untuk acara akad nikah. 3) Peserta belum sepenuhnya memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti kegiatan BEST.
85
c. Peluang 1) Banyaknya peminat yang ingin mengikuti BEST. 2) Banyaknya calon peserta yang memiliki kualifikasi untuk menjadi peserta BEST. 3) Program BEST sudah mulai dikenal
oleh siswa-siswa yang
berdomisili di Jabodetabek. d. Ancaman 1) Kurangnya dana apabila ingin menambah jumlah peserta BEST. 2) Kurangnya motivasi siswa untuk menghadiri acara yang diadakan oleh BEST.
B. Saran-saran Dari beberapa kekurangan dan kelebihan yang terdapat didalam program unggulan beasiswa terpadu (BEST) di Yayasan Baitul HIkmah Elnusa (YBHE) ini, maka penulis dapat memberikan saran, yaitu sebagai berikut: 1. Acara pembinaan yang dilaksanakan pada pekan pertama dan pekan ketiga setiap bulan, sebaiknya acara tersebut dilaksanakan setiap pekan agar para anggota BEST dapat memahami lebih dalam dan terarah tentang materi yang telah diberikan dan disampaikan. 2. Jumlah pengajar ditambah agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
86
3. Siswa yang tidak hadir dalam acara pembinaan sebanyak dua atau tiga kali pertemuan yang diadakan sebaiknya diberi sanksi. 4. Melaksanakan acara rihlah setiap tahun agar anggota BEST tidak mengalami kejenuhan dan dapat refreshing serta penyegaran otak. 5. Dalam memberikan bantuan beasiswa ditambah lokasinya dan dapat menyebar diJabodetabek, mungkin saran ini dapat menjadi motivasi untuk para pengurus BEST diYBHE.
DAFTAR PUSTAKA
Annual Report YBHE tahun 2008 Arikunto, Suharsimi. Evaluasi Prgram Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. 2004 Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan. Yogyakarta:Bina Aksara. 1988 Boediono. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta:Bintang Indonesia. Brannen, Julia. Memadu Metode Penelitian Kualitatif kuantitatif. Samarinda: Pustaka Pelajar. 1996 Brannen, Julia. Memadu Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. 2005 Company Profile YBHE Freeman, Edward. Manajemen Strategik. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. 1995 Handoko, T. Hani. Manajemen. Yogyakarta: Badan Penelitian Fakultas Ekonomi, 2003, Cet Ke-18 Hasibuan, Malayu. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta:Bumi Aksara. 2001 Http://baitulhikmah.com Jhon Pearce II, Richard B Robinson, JR. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta, Bina Aksara, 1997), jilid I Kadarman, A. M dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, Jakarta:PT. Prenhalindo, 2001 Marfun. Kamus Maanajemen. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan. 2005 Muchtarom, Zaini. Dasar-dasar Manajemen Dakwah. Yogyakarta:Al Amin Press dan IKFA. 1996 Reksohadiprodjo, Sukanto. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta:BPFE. 1992 Robinson dan Pearce. Manajemen Strategis. Jakarta:Salemba Empat. 2007.
87
88
Siagian, Sondang. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta:Bumi Aksara. 2004 Sudjana. Manajemen Program Pendidikan. Bandung:Falah Production. 2000 Sudrajat dan Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2005), cet Ke-2
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung:Alfabeta. 2008. Cet. Ke-5 Syafri, Sofyan Harahap. Manajemen Kontemporer. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. 1996 Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta:Liberty. 1988.Cet. Ke-1 Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Sripsi. Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta. 2007