LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (satu) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di Kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta 24 Oktober 2010
Yoga Sukarji
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada manusia agung Nabi besar Muhammad saw. serta keluarga, sahabat. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran-saran dan masukan-masukan guna perbaikan. Skripsi ini sangat penulis harapkan. Adapun tujuan pembuatan skripsi ini adalah untuk melengkapi persyaratan guna mencapai progam S1 pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam negeri di jakarta. Dalam menyelesaikan Skripsi ini pun tak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk membantu penulis dalam menyelesaikannya. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut : 1) Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah. 2) Ibu Euis Amalia, M.Ag selaku ketua Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum dan Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag selaku sekertaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum. 3) Bpk. Prof. Dr. Hasanuddin. AF.MA
selaku dosen pembimbing.yang telah
memberikan petunjuk dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. i
4) Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Syariah dan Hukum yang telah mengajarkan ilmu selama masa kuliah. 5) PT. Asuransi Tripakarta
yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian dan mendapatkan informasi untuk skripsi ini. Terutama Bpk. Muhammad jakfar. Dan Bpk rinding eka sanjaya yang telah banyak membantu penulis dalam mendapatkan data. 6) Bapak Ir. Aris Subroto AAIK selaku pembimbing luar penulis yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu yang diberikan dan terima kasih banyak sudah mau meluangkan waktu untuk berdiskusi serta buku-buku pinjamannya. 7) Keluarga tercinta, atas dorongan, semangat dan doa, sehingga meneguhkan tekad penulis dalam menyelasaikan studi. 8) Temen-temen sekelas, angkatan 2004 atas kebersamaanya dalam belajar 9) Pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebut satu per satu, semoga Allah SWT memberikan balasan Akhirnya penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan skripsi ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat. Amin.
Jakarta, 24 Oktober 2010
ii
KATA PENGATAR ......................................................................................................... i DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ............................................................................................................ v
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 6 D. Review Studi Terdahulu ........................................................................ 6 E. Kerangka Teori dan Konsep .................................................................. 8 F. Metode Penelitian .................................................................................. 10 G. Sistimatika Penulisan ............................................................................ 13
BAB II
LANDASAN TEORI RATEMAKING A. Risiko ..................................................................................................... 15 1 Pengertian resiko .................................................................................. 15 2. Manajemen Risiko .............................................................................. 17 B. Ratemaking Pricing ................................................................................ 31 1. Pricing .............................................................................................. 31 2. Loss Ratio Method ............................................................................ 34 5. Perhitungan Rate .............................................................................. 35 iii
BAB III
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. Company Profile Umum ........................................................................ 36 B. PT. Tripakarta syariah ........................................................................... 37 C. Perkembangan PT. Asuransi Tripakarta syariah .................................... 38 D. Tinjauan Tentang Asuransi Kendaraan Bermotor ................................. 39
BAB IV
HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISA A. Proses pengolahan data dan metodologi ............................................... 43 B. Perhitungan............................................................................................. 46 1. Target Ratio ......................................................................................... 47 2. Experience Loss Ratio.......................................................................... 47 5. Hasil Perhitungan ................................................................................ 49
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................ 50 B. Saran ...................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1 Premium History ..................................................................................... 44 2. Tabel 4.2 Experience loss ........................................................................................ 47
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Calender year premium aggregation ................................................... 21 2. Gambar 2.2 Calender year exposure aggregation................................................... 24
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah Secara umum definisi dari asuransi adalah transaksi pertanggungan, dengan pihak-pihak yang terlibat adalah penanggung (perusahaan asuransi) dan tertangung (individu atau kelompok sebagai pemegang polis). Penanggung menjamin pihak tertangung, bahwa ia akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin dideritanya, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau belum dapat ditentukan saat atau kapan terjadinya 1
Di sisi lain
tertanggung mempunyai kewajiban membayar sejumlah uang (premi) kepada pihak penanggung sesuai ketentuan polis yang telah disetujui bersama antara penanggung dan tertanggung. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelangsungan hidup serta harta benda yang mereka miliki dari berbagai macam gangguan atau kerusakan baik yang datang dari manusia (seperti kecelakaan, kecurian dan sebaginya) maupun kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam seperti banjir, maka mereka malakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi risiko tersebut diatas sewaktu-waktu bisa terjadi yakni dengan berasuransi sehingga bila terjadi kerusakan
1
soeisno djojosoedarso. Prinsip-prinsip manajemen risiko dan asuransi. Cetakan pertama. Penerbit salemba empat. Jakarta 1999. Hal.69
1
maupun gangguan yang mengakibatkan kerugian terhadap harta benda mereka, maka sudah ada perusahaan yang menjamin segala kerugian tersebut Dasar usaha asuransi adalah kepercayaan masyarakat terutama dalam hal kemampuan keuangan perusahaan untuk memenuhi kewajiban klaim dan kewajiban lain-lain tepat pada waktunya untuk itu usaha asuransi
harus dikelola secara
professional baik dalam pengelolaan risiko maupun pengelolaan keuangan Dalam sebuah perusahaan asuransi terdapat bagian tarif yang sangat dibutuhkan oleh pembuat keputusan perusahaan Asuransi Tripakarta Syariah yang berpusat didaerah Jakarta selatan kebayoran baru terhadap suatu perusahaan. Pemberian tarif ini sangat berpengaruh pada perputaran uang yang dilakukan perusahaan tersebut, pemutusan besar atau kecilnya tarif sangat berpengaruh terhadap kerugian atau risiko yang ditanggung oleh karena itu penggunaan perhitungan dalam perusahaan dan faktor apa saja yang dibutuhkan dalam perhitungan suatu tarif hingga mempengaruhi besar atau kecilnya suatu tarif Asuransi sebagai suatu sarana pengendalian risiko yang telah berkembang selama beberapa tahun sehingga menjadi suatu ilmu pengetahuan yang praktis dalam menghadapi risiko finansial, sebagai mana kita ketahui bersama bahwa risiko selalu ada dalam setiap kehidupan manusia. Risiko dalam asuransi yaitu suatu keadaan ketidakpastian dimana jika suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan kerugian.
2
Tarif premi dalam istilahnya disebut juga sebagai pricing (penetapan harga) setiap perusahaan asuransi dalam menetapkan harga suatu produk menjadi sangat penting. Dalam pelaksanaannya banyak perusahaan – perusahaan asuransi kerugian melakukan “perang” tarif dengan memberikan potongan premi secara berlebihan (tanpa dasar yang jelas). Tindakan ini selain akan merugikan perusahaan asuransi tersebut karena harus menanggung risiko melebihi retensi sendiri, akan juga merugikan nasabahnya karena apabila terjadi klaim, perusahaan asuransi sebagai penanggung tidak dapat membayar kerugian tersebut akibat tidak ada back up dari reasuransinya yang memadai. Selain itu, saat ini banyak perusahaan asuransi kerugian dalam memberikan potongan premi kepada nasabah jarang mempertimbangkan apakah nasabah tersebut adalah nasabah baru atau lama. Pemberian potongan sering dilakukan dengan judgment tertentu tanpa dasar yang jelas (hasil tawar menawar). Agar pemberian potongan premi mempunyai dasar yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan, maka perlu dilakukan perhitungan tarif premi yang didasarkan pada evaluasi data pengalaman masa lalu berupa data pengalaman klaim yang terjadi. Dalam suatu masyarakat pasar bebas, sebuah wujud menawarkan sebuah produk untuk dijual harus berusaha menetapkan harga, dimana penjual bersedia untuk menjual produk dan pembeli bersedia untuk membeli produk.
3
Model yang paling sederhana berfokus pada gagasan, bahwa harga harus mencerminkan biaya yang berkaitan dengan produk serta mengggabungkan yang dapat diterima margin keuntungan. Rumus berikut ini menggambarkan hubungan sederhana antara harga, biaya dan laba. Price = Cost + Profit
Dalam produk barang dan jasa selain dari asuransi biaya produksi diketahui sebelum produk tersebut dijual. Oleh karena itu, harga awal dapat ditetapkan sehingga keuntungan yang dikehendaki per unit produk akan tercapai. Sedangkan asuransi berbeda dari kebanyakan produk yang seperti itu. Asuransi adalah janji untuk melakukan sesuatu dimasa yang akan datang jika peristiwa-peristiwa itu terjadi yang berlangsung selama jangka waktu tertentu contoh, asuransi mungkin merupakan janji untuk membayar kerugian dalam membangun kembali rumah jika mengalami kebakaran. Dalam pricing ada risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan asuransi jika perusahaan asuransi tidak menetapkan tarif yang dapat mencukupi untuk membayar semua kerugian dan biaya maka perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban terhadap pemegang polis. Kerugian dan Biaya dalam asuransi tidak diketahui sampai jangka waktu polis berakhir dan penyelesaian klaim telah terlaksana, Dalam pricing didalamnya terdapat risiko yang harus dihadapi perusahaan, oleh karena itu harus ada upaya yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi risiko yang ada hingga perusahan dapat menjalankan bisnisnya. 4
Setiap perusahaan asuransi kerugian seharusnya punya keahlian dalam membuat proyeksi akan tarif masa datang (future cost), apalagi kalau proyeksi tarif tersebut didukung oleh keseluruhan data industri tanpa keahlian untuk memproyeksi masa datang, perusahaan asuransi kerugian tidak akan mampu membuat rencana operasinya dengan baik, pada akhirnya manajemen yang efektif tidak akan pernah terwujud. 2 Tujuan akhir dari penelitian ini adalah sebagai analisis tentang tarif premi, masukan untuk analisis ini berupa data-data yang nantinya akan diproses melalui database dan hasilnya akan diberikan kepada pembuat keputusan sehingga pembuat keputusan dapat mengetahui jumlah tarif premi yang harus dibebankan kepada pelanggan atau klien, selain itu agar memudahkan manajemen dalam memberikan keputusan yang tepat.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat masalah " Upaya Meminimalisir Risiko dalam Penetapan Rate Kendaraan Bermotor (Studi Pada PT. Asuransi Tri Pakarta Syariah)" sebagai judul skripsi.
1.2 Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah Kerugian-kerugian yang diderita oleh seorang atas harta kekayaanya menyebabkan masyarakat untuk memilih masuk ke asuransi. untuk mengatasi 2
www.reindo .coo.id/reinfokus/edisi 17 diambil24 okt 2009
5
kerugian tersebut. Sebagai perusahaan asuransi maka perusahaan harus memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasanya agar bisa mendatangkan benefit dikedua belah pihak. Untuk mencapai keadaan tersebut perusahan asuransi dalam menetapkan tarif premi harus memperhatikan unsur dari penetapan harga yaitu cost dan profit dari uraian diatas maka dapat pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Ruang lingkup penelitian ini hanya pada kendaraan bermotor asuransi umum 2. Penerapan loss ratio method dalam tarif premi 3. Analisis yang dilakukan mengunakan pendekatan dari segi biaya dan pengeluaran dalam underwriting year Dari pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Apakah rate kendaraan bermotor yang ada mengalami underwriting loss atau underwriting profit ? 2. Berapakah rate yang harus diubah dengan diterapkan loss ratio method dengan menghitung risk and loss profile selama 5 tahun 3. Apakah setelah diterapkan loss ratio method rate mengalami penurunan atau meningkat?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah : -
Meminimalisir kerugian yang terjadi pada perhitungan underwriting.
6
-
Dengan perubahan rate yang baru dapat diketahui berapa rate yang dibutuhkan agar underwriting mendapatkan profit.
-
Dengan menerapkan teori loss ratio method diharapkan perusahaan memperoleh tarif premi yang sesuai untuk menutupi kerugian dan memperoleh profit yang sewajarnya. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
•
Bagi Penulis, untuk menambah wawasan mengenai perhitungan yang digunakan dalam penghitungan rate
•
Bagi masyarakat, sebagai bahan pengetahuan bagaimana perhitungan loss hingga terbentuk premi ditentukan dan mengapa rate antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya berbeda.
•
Bagi fakultas, sebagai bahan tambahan keilmuan bagaimana rate asuransi itu dibentuk dan hal-hal apa saja yang mempengaruhinya khususnya mengenai asuransi umum.
1.4
Review Studi Terdahulu Setelah membuka daftar skripsi tahun sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa belum ada skripsi yang membahas mengenai Upaya Memperkecil risiko kendaraan bermotor dalam metode loss ratio Belum ada yang membahas mengenai penetapan rate, dan rumus matematis yang digunakan dalam penetapan rate
7
khususnya pada asuransi umum. Namun, ada beberapa skripsi yang membahas mengenai premi, adapun skripsi tersebut adalah:
1. Fitria dewianti 2008 dengan judul skripsi “metode perhitungan tarif premi asuransi kendaraan bermotor berdasarkan experience (studi kasus pada asuransi takaful keluarga) Dapat disimpulkan bahwa skripsi tersebut hanya membahas mengenai perhitungan tarif premi menggunakan Premi murni “pure premium methode” (experience) sedangkan penulis menggunakan Perubahan rate “methode loss ratio “ 2. Sri Susanti, 2003 dengan judul skripsi " Faktor-faktor yang Mempengaruhi Premi Asuransi Jiwa ditinjau dari Aspek Hukum Islam (Studi Kasus Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga)".
Dapat disimpulkan bahwa skripsi tersebut
hanya membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi premi pada PT. Asuransi Takaful Keluarga, seperti mortalita, biaya, dan investasi, kemudian ditinjau dari segi hukum Islam. Perbedaannya dengan skripsi yang akan dilakukan oleh penulis adalah penulis meneliti tentang bagaimana metode yang digunakan untuk menentukan suatu tarif premi asuransi kendaraan bermotor berdasarkan experience. Selain itu pula tempat penelitiannya pun berbeda dimana skripsi yang dilakukan oleh penulis bertempat di perusahaan asuransi umum. 3. Yuniarti Rukmita, 2004 dengan judul skripsi " Perbandingan Penghitungan Premi (Produksi) Pada Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional
8
(Studi Kasus Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga)." Dapat disimpulkan bahwa skripsi tersebut membandingkan penghitungan premi (ilustrasi tabel premi) yang dibayarkan nasabah dan manfaatnya antara PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Prudential. Kemudian skripsi ini memaparkan ilustrasi perhitungan rate yang dibayarkan oleh nasabah dan manfaat yang akan di dapatkannya ketika klaim atau habis kontrak. Perbedaannya dengan skripsi yang akan diteliti oleh penulis adalah penulis membahas penghitungan rate secara matematis, bagaimana proses rate suatu produk itu terbentuk. Perbedaan selanjutnya adalah pada tempat penelitian, skripsi penulis studi pada perusahaan asuransi umum.
1.5 Kerangka Teori dan Konsep 1. Kerangka Teori Risiko apa yang dimaksud dengan risiko? Berbagai definisi dapat diberikan kepada kata risiko itu, namun secara sederhana artinya ada atau tidak dengan kemungkinan akan terjadinya akibat buruk atau akibat yang merugikan. seperti kerusakan pada suatu benda yang berharga yang kita miliki atau kerugian finansial yang akan kita terima dan sebagainya. Tidak ada metode yang menjamin seratus persen bahwa akibat buruk itu setiap kali dapat dihindarkan, kecuali kalau kegiatan yang berisiko tersebut tidak dilakukan. Risiko adalah sesuatu yang mengarah pada ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa selama selang waktu tertentu yang mana peristiwa tersebut 9
menyebabkan suatu kerugian baik itu kerugian kecil yang tidak begitu berarti maupun kerugian yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dari suatu perusahaan . Tarif asuransi (insurance rate) adalah harga per unit asuransi atau exposure, sedangkan premi asuransi (insurance premium) adalah harga total yang biasanya dipinjam dengan mengalikan tarif dengan jumlah unit asuransi /exposure. Rate yang ditentukan oleh perusahaan asuransi pada setiap polis berbeda-beda tergantung berdasarkan kasus masing-masing polis untuk menetapkan tarif premi Premi adalah pembayaran dari tertanggung kepada penanggung, sebagai imbalan jasa atas pengalihan risiko kepada penangung, dengan demikian premi asuransi merupakan 3 : 1. Imbalan jasa atas jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin diderita oleh tertanggung (pada asuransi kerugian). 2. Imbalan jasa atas jaminan perlindungan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung dengan menyediakan sejumlah uang (benefit) terhadap risiko hari tua atau kematian (pada auransi jiwa)
2. Kerangka konsep ASURANSI
3
soeisno djojosoedarso, prinsip-prinsip manaj risiko asuransi Jakarta 2003 salemba empat revisi hal 127
10
PRICING
PENGURANGA N RISIKO/LOSS REDUCTION
LOSS RATIO METHOD
EXPERIENCE LOSS RATIO
CURREN RATE ADJUSTMENT
TARGET LOSS RATIO
INDICATE RATE
1.6 Metode Penelitian dan Teknik penulisan 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empiris. Data yang ada di lapangan akan dianalisis yang berupa experience loss dan premium historical PT. Asuransi Tri Pakarta Syariah selama 5 tahun 11
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan perpaduan antara penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research) yakni penelitian yang mengumpulkan data-data di lapangan. 3. Data Penelitian a. Sumber Data Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal : Risk and Loss profile selama 5 Tahun PT Asuransi Tripakarta syariah b. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan cara sebagai berikut: • Dokumenter, yaitu mengumpulkan data-data losses, claim, dan underwriting expense dari PT.Asuransi Tri Pakarta syariah Klasifikasi Data • Numerikal data yaitu data berbentuk jumlah dari satuan (kuantitatif) contoh: jumlah klaim yang dibayar. Penyimpanan Data • Satuan data (Tahun) • Satuan Pengamatan (5 Tahun)
12
c. Analisis Data Risk and Loss Profile produk asuransi kendaraan bermotor PT. Asuransi Tri Pakarta syariah selama 5 tahun terakhir akan dianalisis dan dijadikan sebagai data experience dalam penetapan rate Dari penghitungan tersebut maka akan diketahui bagaimana tarif preminya. Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : 1). Pengumpulan Data claim Data yang digunakan adalah berupa risk and loss profile asuransi kendaraan bermotor PT. Asuransi Tri Pakarta selama 5 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2003-2007. yang ditetapkan oleh Perusahaan. 2). Menghitung Rate (Loss Ratio Method) Tujuan dari penghitungan ini untuk mengetahui berapa jumlah suatu kerugian yang harus dibayar selama periode tertentu. Untuk mengetahui digunakan formula: Formulanya sebagai berikut R=AR0
(1)
R = indicated rate R0 = current rate A = adjustment factor = W/T W = experience loss ratio T = target loss
13
Mencari Target ratio (T) sebagai berikut:
1–V–Q
T =
(2)
1+G
V = premium-related expense factor Q = profit and contigencies factor G = ratio of non premium-related expense to losses
Dan Dengan demikian, experience loss ratio adalah sebagai berikut : L
W
(3)
= ER0
Dimana : L = experience losses E = experience period earned exposure R0 = current rate Dengan menggunakan rumus (1), (2), dan (3) maka didapat L / (ER0)
A
=
( 1 – V – Q)/ (1+G)
L / (ER0) =
(4)
ER0( 1 – V – Q)
Dan men-subtitusi rumus (4) ke (1): 14
R
=
L (1 + G)
(5)
E (1 – V – Q)
4. Teknik Penulisan Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I - Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang penulis mengangkat tema yang akan dibahas dalam skripsi, perumusan masalah dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori dan kerangka konsep, metode penelitian dan teknik penulisan serta sistematika penulisan. BAB II - Kajian Teori Pada bab ini, penulis membahas mengenai pengertian premi, faktorfaktor yang menentukan tarif premi, macam-macam tarif premi,
15
pengantar ratemaking / pricing, teori tentang ratemaking / pricing dan komponen-komponen yang ada di dalamnya. BAB III.- Data Pada bab ini akan dibahas mengenai perusahaan asuransi yaitu PT. Asuransi Tri Pakarta syariah yang salah satu produknya akan dijadikan contoh dalam perhitungan tarif premi berdasar experience. Bab ini akan menjelaskan mengenai company profile, produk-produk asuransi kerugian dan perkembangan dari PT. Asuransi Tri Pakarta syariah dan pembahasan mengenai asuransi kendaraan bermotor. BAB IV – Analisis Bab ini membahas mengenai pengolahan data dan metodologi penerapan konsep teori ratemaking pentarifan berdasarkan risk profile PT. Asuransi Tri Pakarta, syariah kemudian metode-metode dalam menetapkan tarif premi, dengan menggunakan contoh data experience asuransi kendaraan bermotor PT. Asuransi Tri Pakarta syariah. Dan terakhir adalah tarif premi yang terbentuk berdasarkan experience PT. Asuransi Tri Pakarta syariah BAB V . – Penutup Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis dan saran bagi perusahaan asuaransi kerugian PT Tripakarta syariah dalam penetapan tarif premi atas penelitian yang dilakukan oleh penulis.
16
BAB II KAJIAN TEORI Dalam kajian teori ini akan dibahas pengertian premi serta elemen-elemen atau variabel-variabel yang ada dalam premi dan mempengaruhi terbentuknya premi tahap selanjutnya akan dibahas metode-metode pencatatan data klaim sebagai dasar perhitungan premi. Setelah itu akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai proses penetapan premi dan prosedur jika terjadi perubahan tarif. Kajian tori ini akan ditutup dengan pembahasan mengenai teori loss ratio method yang merupakan alat kuantitatif untuk mengasilkan perubahan rate pada suatu risiko atau sekumpulan risiko, dengan cara mengevaluasi data pengalaman masa lalu sebagai dasar dalam penetapan tarif premi dimasa yang akan datang.
2.1 Konsep Risiko Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu menghadapi risiko yang dapat muncul kapan saja risiko dapat muncul yaitu ketika ada ketidakpastian. Risiko atau Risk merupakan pusat dari asuransi oleh karena itu sebelum mempelajari asuransi secara detail perlu lebih dahulu dipahami arti dari risiko Risiko adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin melahirkan kerugian loss. Unsur ketidaktentuan ini bisa mendatangkan kerugian dalam Asuransi. Ketidaktentuan dapat kita bagi atas 4
4
Abbas, salim. asuransi&manajemen risiko Jakarta pt grafindo persada 2005 hal 4
17
A. Ketidak tentuan ekonomi (economic uncertainty), yaitu kejadian yang timbul sebagai akibat dari perubahan sikap konsumen umpama perubahan selera atau minat konsumen atau terjadinya perubahan harga, tekhnologi, atau didapatnya penemuan baru, dan lain sebagainya. B. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh alam (Uncertainty of nature) misalnya; kebakaran, badai, topan, banjir, dan lain-lain; C. Ketidaktentuan
yang
uncertainty),
umpama
disebabkan peperangan,
oleh
prilaku
pencurian,
manusia
(human
perampokan,
dan
pembunuhan
Bentuk-bentuk dari risiko antara lain risiko murni, spekulatif, particular, dan fundamental •
Risiko murni (pure risk), yaitu suatu risiko yang tidak disengaja dan apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian misalnya: kebakaran pencurian dan sebagainya
•
Risiko spekulatif, adalah risiko yang disengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan, terjadinya kepastian memberikan keuntungan kepadanya. Misalnya risiko perjudian, perdagangan berjangka dan sebagainya.
•
Risiko fundamental, adalah risiko penyebnya tidak bias dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapa orang saja, tetapi banyak orang, seperti banjir, angin topan dan sebagainya
18
•
Risiko khusus, adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya seperti kapal tandas, pesawat jatuh, tabrakan mobil dan sebagainya.
•
Risiko dinamis, adalah risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan (dinamika) masyarakat dibidang ekonomi, ilmu dan teknologi, seperti risiko keusangan kebalikannya disebut risiko statis, seperti risiko hari tua, risiko kematian dan sebagainya.
Pengelolaan risiko perlu dilakukan secara cermat mengingat konsekuensinya yang cukup serius jika gagal dalam mengelola risiko. Risiko bisa dikelola dengan berbagai cara, seperti penghindaran, ditahan, divesifikasi dan ditransfer ke pihak lain. Jika pada asuransi syariah hubungan antara peserta yang terjadi adalah sharing of risk, maka pada asuransi konvensional justru sebaliknya adalah transfer of risk memindahkan risiko. 5 Sebagai suatu organisasi perusahan, perusahan pada umumnya memiliki tujuan dalam mengimplementasikan manajemen risiko. Tujuan yang ingin dicapai adalah: mengurangi
pengeluaran,
mencegah
perusahan
dari
kegagalan,
menaikkan
keuntungan perusahaan, menekan biaya produksi dan sebagainya.
M. Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta: Gema Insani Press. 2004), h. 304
5
19
Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi,ini disebut analisis resiko dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan . Dari pengertian diatas penulis berkesimpulan bahwa manajemen risiko islam adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan perusahaan dengan melaksanakan fungsifungsi manajemen dalam penanggulangan resiko yaitu mencakup kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian agar tercapai efektifitas dan efesiensi yang sesuai dengan ajaran islam. Perbedaan yang mendasar antara manajemen risiko yang islam dengan manajemen risiko konvensional yaitu bahwa manajemen risiko konvesional memakai bunga sebagai landasan perhitungan investasi dalam semua kegitan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan . Dari karakter yang dimiliki manajemen resiko konvensional sudah bisa dipastikan pelaku yang terkait dengan pelaksanaan progam manajemen risiko perusahaan ini akan melakukan segala macam cara yang mungkin dilarang agama. Sebaliknya manajemen risiko islam lebih memperhatikan ruhaniyah halal dan haram yang merupakan landasan utama dalam setiap perencanaan, pelaksanaan dan semua kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan serta tidak menyimpang dengan ajaran agama islam. Penanganan resiko ini pernah dilakukan oleh nabi yusuf ketika mesir dilanda krisis pangan seperti yang dijelaskan dalam Firman-nya.
20
ل َ ن ﻗَﺎ َ ﺳﺒْ َﻊ َﺗﺰْ َرﻋُﻮ َ ﻦ َ ﺳﻨِﻴ ِ ﺣﺼَﺪ ﱡﺗﻢْ َﻓﻤَﺎ َدأَﺑ ًﺎ َ ﻻ ﺳُﻨ ُﺒِﻠ ِﻪ ﻓِﻲ َﻓ َﺬرُو ُﻩ ﻼ ِإ ﱠ ً ن ﱢﻣﻤﱠﺎ َﻗﻠِﻴ َ َﺗﺄْ ُآﻠُﻮ Artinya: “ Yusuf berkata: Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa, maka yang kamutuai hendaklah kamu biarkan dibulirkan kecuali sedikit untuk kamu makan”. (Qs.Yusuf: 47)
Tahap-tahap
yang
dilalui
oleh
perusahan
dalam
mengimplementasikan
manajemen risiko adalah mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin akan dialami perusahan, setelah mengidentifikasi maka dilakukan evaluasi atas masing masing risiko, tahap terakhir adalah pengendalian risiko dibedakan menjadi 2 yaitu: pengendalian fisik (risiko dihilangkan atau diminimalisir) dan pengendalian finasial (risiko ditahan atau ditransfer). Menghilangkan risiko berarti menghapus semua kemungkinan terjadinya kerugian mislanya tidak mengendarai kendaraan waktu hujan. minimasi risiko dilakukan dengan upaya-upaya untuk meminimumkan kerugian misalnya dalam produksi, peluang terjadinya produk gagal yaitu dengan pengawasan mutu (quality control). menahan risiko bisa dengan menanggung keseluruhan atau sebagain dari risiko misalnya membentuk cadangan dalam perusahaan untuk menghadapi risiko yang bakal terjadi (retensi sendiri). Dan pemidahan risiko dapat dilakukan dengan mengalihkan kerugian kepada pihak lain.misalnya perusahan asuransi (transfer risk).
21
Dilihat dari tujuanya: 6 Analisis risiko berusaha •
Agar perusahaan waspada terhadap risiko-risiko yang ada atau yang mungkin timbul dalam kegiatan perusahan.
•
Memperkirakan atau mengadakan proyeksi atas pengaruh atau akibat yang diderita oleh perusahaan apabila risiko tersebut terjadi.
•
Menentukan risiko-risiko manakah yang dapat mempengaruhi kontinuitas perusahaan, sehingga dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan untuk mengadakan, pencegahan kerugian ataupun pemindahan risiko tersebut pada pihak lain.
Pengendalian risiko bertujuan untuk. •
Menekan serendah mungkin akibat keuangan yang mungkin timbul akibat terjadinya suatu risiko pada perusahan
•
Menciptakan suatu dasar untuk mengurangi atau membatasi kemungkinan kemungkinan terjadi atau timbulnya suatu risiko.
•
Optimalisasi biaya risiko terhadap kemungkinan-kemungkinan alternatif tindakan yang dapat diambil dalam usaha mengelola risiko yang munkin timbul dalam kegiatan perusahaan
•
6
Melakukan perlindungan terhadap produk perusahaan
Ferdinad, silalahi.manj risk &asuransi, , gramedia pustaka utama jakarta 1997.hal 27
22
Usaha untuk mengetahui kemungkinan menderita kerugian serta usaha untuk mengukur besar kecilnya kerugian serta usaha-usaha untuk menekan serendah mungkin dampak yang timbul apabila risiko tersebut terjadi 7 2.2 Premi Premi merupakan pembayaran dari tertanggung kepada penanggung, sebagai imbalan jasa atas pengalihan risiko kepada penanggung berupa penggantian kerugian yang mungkin diderita oleh tertanggung 8 . Dalam kaitanya dengan pembahasan mengenai premi (premium) atau premi adalah sejumlah uang yang harus dibayar untuk perlindungan asuransi dikenal beberapa istilah •
Writen premium: jumlah premi yang dicatat untuk semua polis pada saat polis ditulis atau diterbitkan pada tahun tersebut, dalam metode pencatatan akutansinya disebut cash basis
•
Earned premium: bagian dari writen premium dicatat berdasarkan jumlah premi dari perusahan asuransi yang sudah diterima dan dinyatakan sebagai pendapatan perusahaan pada tahun tersebut, dalam metode pencatatan akutansinya disebut accrual basis.
•
Unearned premium: jumlah dari bagian premium yang belum diterima.dan belum dianggap sebagai pendapatan perusahaan
Sonnidwiharsono. “manajemen Risiko” yayasan pengembangan ilmu asuransi hal 46 soeisno djojosoedarso. Prinsip-prinsip manajemen risiko dan asuransi. Cetakan pertama penerbit salemba empat. Jakarta 1999 hal 69
7
8
23
•
In force premium : jumlah dari keseluruhan premi untuk semua polis yang mempengaruhi pada titik waktu tertentu.
Calender year premium aggregation GAMBAR 1
Dalam menentukan premi harus diupayakan terciptanya premi yang wajar, sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, yaitu premi yang dapat menghasilkan pendapatan bagi perusahaan untuk mengganti kerugian yang terjadi dan memberikan keuntungan bagi kelangsungan hidup perusahaan asuransi tersebut. Tujuan dari ditetapkan premi yang wajar 9 adalah agar :
9
Robert L. Brown. Introduction to ratemaing ang loss reserving for property and casuality. Actex Publication. Winsted Connecticut. 1993. Hlm 48
24
a. Premi yang diperoleh penanggung dapat menutup kerugian (expected losses) dan biaya-biaya (expected expenses) secara adil adalah bahwa tidak boleh adanya subsidi silang antarlini bisnis (antarjenis produk asuransi), antargenerasi pemegang polis , ataupun antarkelompok risiko. Seluruh pendapatan yang terdiri dari premi dan hasil investasi harus dapat menutup semua klaim dan biaya-biaya yang terjadi seperti biaya promosi/penjualan, biaya pengurusan klaim dan biaya operasional (termasuk biaya overhead). b. Premi yang diperoleh penanggung dapat memberikan cadangan yang cukup bagi terjadinya kerugian yang tidak diperkirakan (unexpected losses). Cadangan ini diperlukan untuk menutup risiko yang semula tidak diperkirakan, namun bisa terjadi, dalam penetapan cadangan ini, pihak penenggung tidak boleh menetapkannya terlalu tinggi, karena akan menghasilkan premi yang tinggi, sehingga tidak kompetitif lagi. Sebaliknya, jika cadangan terlau kecil dan risiko tersebut terjadi, maka pihak penanggung akan menanggung kerugian. c. Premi yang diperoleh dapat menghasilkan keuntungan bagi pemodal pada perusahaan penanggung. premi yang ditetapkan oleh perusahaan harus menghasilkan keuntungan (return) bagi pemodal yang telah menanamkan dananya pada perusahaan tersebut. d. Premi yang ditetapkan mendorong adanya pengendalian risiko. Untuk memperkecil terjadinya risiko, pihak penanggung lazim memberikan 25
insentif berupa potongan terhadap premi atau kemudahan lain bagi tertanggung yang menunjukan upaya preventif untuk memperkecil jumlah dan besarnya klaim yang terjadi. Contoh yang banyak dilakukan oleh perusahaan asuransi adalah pemberian potongan terhadap premi untuk pemegang polis asuransi mobil yang pada tahun sebelumnya tidak pernah melakukan klaim. e. Premi yang ditetapkan memenuhi ketentuan /peraturan yang berlaku. Premi yang ditetapkan harus mengacu kepada ketentuan/peraturan yang berlaku seperti premi harus bersifat cukup, tidak berlebihan dan tidak diskriminatif. f. Pencapaian tingkat premi yang stabil. Premi yang dihasilkan tidak mempunyai tingkat fluktuasi yang cukup besar, karena akan membingungkan
tertanggung
sebagai
pemegang
polis
yang
menyebabkan adanya ketidakpercayaan terhadap perusahaan asuransi.. g. Premi yang dihasilkan harus responsive terhadap perubahanperubahan (fleksibel). Premi yang ditentukan harus selalu disesuaikan dengan keadaan, artinya bila keadaan berubah tarifnya harus diubah juga. Agar tdak bertentangan dengan sasaran poin f yang dimaksud dengan
perubahan
disini
haruslah
mempertimbangkan
tingkat
stabilitas dan responsive dari premi tersebut. h. Dasar perhitungan premi yang dihasilkan harus sederhana dan mudah dimengerti. Agar dapat dimengerti oleh semua orang, dasar 26
perhitungan premi haruslah bersifat sederhana dan mudah dimengerti. Hal ini bertujuan agar produk asuransi yang akan dipasarkan dapat dengan mudah diterima dan dimengerti oleh konsumen sebagai pemegang polis, agen atau broker sebagai penjual polis, badan pengawas direktorat Asuransi dan organisasi keprofesian seperti Dewan Asuransi Indonesia.
2.2 Elemen-elemen atau variable-variabel dalam Penetapan Premi Dalam proses penatapan tarif kita perlu menetahui istilah-istilah yang digunakan dalam pricing agar tidak ada kesalahan dalam melakukan perhitungan . Potensi kerugian (exposure) Potensi kerugian (exposure) adalah merupakan dasar utama dari suatu premi, yang unitnya bermacam-macam tergantung dari karakteristik barang-barang atau badan yang diasuransikan. 10 Setiap unit risiko yang mendasari perhitungan premi dalam asuransi, pengukuran exposure ini bertujuan untruk melihat perbedaan produk apa yang ditawarkan dalam ratemaking, dalam statistik kita bisa membagi exposure dalam beberapa kelompok:
10
Charles L. McClenahanm Chapter 2 : Ratemaking. Foundation of casualty Actuarial Scince. Casuality Actuarial Society. Arlington, Virginia. 1996. Hlm. 26
27
•
Writen Exposures yaitu total exposure yang timbul pada saat polis diterbitkan.
•
Earned Exposures yaitu menggambarkan porsi sebagian dari writen exposures yang mana pertanggungan akan risiko sudah berlaku pada periode waktu tertentu.
•
Unearned Exposures yaitu menggambarkan porsi sebagian dari writen exposures yang mana pertanggungan akan risiko belum berlaku pada periode waktu tertentu.
•
In-force Exposures yaitu jumlah unit tertanggung yang terekpos dalam kerugian pada titik waktu tertentu.
Calender year exposure aggregation GAMBAR 2
28
2.3 Pencatatan Data Untuk dapat menghasilkan premi yang wajar, diperlukan data pengalaman masa lalu sebagai dasar perhitungan premi. Data tersebut haruslah up to date , akurat, mudah dipahami dan dapat digunakan dengan tepat , data seperti pengalaman klaim, pembayaran kerugian dan premi dapat dikumpulkan dan diolah kedalam format data seperti data tahun kecelakaan (accident year data) data tahun polis (policy year data) dan data tahun kalender (calendar year data) Kita dapat membuat loss statistics dengan berbagai cara antara lain :
a. Data tahun kalender (Calender Year Basis) Dalam cara ini kita mencatat semua transaksi pos–pos dalam periode satu tahun atau 12 bulan. Yang merupakan data tahun kalender adalah transaksi penyelesaian klaim dalam tahun kalender berupa pembayaran klaim (paid losses) ditambah dengan perubahan cadangan klaim (∆ reserve) dalam tahun tersebut 11 Perubahan cadangan klaim adalah selisih dari nilai rupiah cadangan klaim pada akhir tahun dengan nilai rupiah cadangan klaim pada akhir tahun 12 Sebagai contoh, Untuk kerugian yang terjadi (incurred Losses pada tahun kalender 2001 dapat dinyatakan sebagai berikut :
Christopher S. Carlson. Ratemaking Considerations and Basic Techniques (INT-1). Seminar on ratemaking.chicago, Illinois.1998 12 Robert L. Brown. Introduction to Ratemaking and Loss Reserving for Property and casualty ACTEX Publication. Winsted, Connecticut. 1993. Hlm 54 11
29
Incurred losses (2001) = Paid losses (2001) + ∆ Reserves (2001)
b. Data tahun Kecelakaan (Accident Year Basis) yang merupakan data tahun kecelakaan adalah pembayaran klaim ditambah estimasi cadangan untuk semua klaim akibat kecelakaan yang terjadi dalam suatu periode (misalnya dalam satu tahun) 13 Dalam metode ini semua kerugian yang
terjadi dalam tahun tertentu,
termasuk pula di dalamnya reserve for unpaid losses pada akhir tahun, digabungkan dengan calendar year premium. c. Data tahun polis (Policy Year Basis) Dipakai untuk asuransi pihak ketiga. Dalam metode ini, jumlah unit pertanggungan, premium, kerugian, jumlah klaim yang tertulis pada polis dan berlaku pada tahun tertentu digabungkan untuk digunakan.
Rate Secara lengkap ditulis rate of premium. Dalam bahasa Indonesia disebut suku atau tarif premi yang merupakan dasar untuk menentukan atau menghitung berapa besarnya biaya berasuransi atau premi yang harus dibayar oleh tertanggung. 14 Claim
Christopher S. Carlson. Ratemaking Considerations and Basic Techniques (INT-1). Seminar on ratemaking.chicago, Illinois.1998 14 Safri ayat. “Kamus praktis asuransi” penerbit erlangga Jakarta 1996 hal 172 13
30
Claim adalah sebuah polis asuransi yang melibatkan seorang tertanggung harus membayar sejumlah uang (contohnya premi) kepada Perusahaan asuransi dan sebagai gantinya sebuah janji untuk mengembalikan finansial yang terjadi
atas
konsekuensi yang terjadi atas kejadian yang ditanggung dalam polis. Jika kejadian yang menyebabkan kerugian ditanggung dalam polis, tertanggung mengajukan permintaan
kepada
penanggung
untuk
penggantian
kerugian
di
dalam
polis.permintaan itu disebut dengan klaim dan individual yang mengajukan claim disebut claimant.(penuntut) Tanggal suatu kejadian yang menyebabkan kerugian disebut juga date of loss atau accident date (atau suka disebut juga occurrence date), Menurut MLC Indonesia klaim (tuntutan hak) adalah tuntutan yang diajukan oleh pemegang polis atas kerugian yang dideritanya. 15 Loss Loss adalah jumlah dari kompensasi, dibayar atau terutang kepada penuntut, dibawah syarat-syarat polis asuransi. Dalam komunitas aktuaria kadang-kadang menggunakan istilah losses dan claim secara bergantian. Teks ini menggunakan istilah claim untuk merujuk pada permintaan kompensasi, dan loss untuk merujuk pada jumlah kompensasi dalam menganalisis loss perlu melihat:
•
Kerugian – kerugian yang mungkin timbul;
15http//.digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/eakt/2006/jiunkpe-ns-s1-2006-32400134-100265-
metlife-chapter2.pdf h 21
31
•
Melihat kerugian yang sesunggunya (actual losses)
•
Perusahaan untuk mengadakan prevention of loss;
•
Mengestimasi real loss dengan expected loss
Istilah lain yang bersangkutan dengan losses adalah paid loss, case reserve, reported or case incurred loss Incurred loss Berarti kerugian (klaim yang telah terjadi) diajukan kepada penanggung dalam suatu periode tertentu, baik yang sudah diselesaikan pembayaran klaimnya maupun yang belum dibayarkan.
16
Contoh : Claim Incurred pada tahun 1990 ( PT Asuransi X ) Klaim dibayar
Rp 160.000.000,-
Klaim belum dibayar
Rp 240.000.000,-
Incurred loss
Rp. 400.000.000,-
and IBNR / IBNER reserve dan ultimate loss. Paid loss adalah jumlah yang telah dibayarkan kepada penuntutnya, pada saat klaim dilaporkan dan pembayaranya diharapkan dibuat pada masa yang akan datang, penanggung menetapkan case reserve, yang diperkirakan sejumlah uang yang dibutuhkan untuk penyelesaian tertinggi klaim, case reserve termasuk pembayaran cadangan yang telah dibuat
16
Safri ayat. “Kamus praktis asuransi” penerbit erlangga Jakarta 1996 Hal 124
32
jumlah dari case reserve dipantau dan disesuaikan sebagai pembayaran yang telah dilakukan dan informasi tambahan yang diperoleh tentang kerusakan.
Reported loss = paid loss + case reserve
Ultimate loss adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk menutup dan menyelesaikan klaim, jumlah keseluruhan reported loss sepanjang diketahui tidak selalu seimbang dengan ultimate loss dalam beberapa tahun. Reported loss dan ultimate loss berbeda untuk dua alasan: pertama pada waktu-waktu tertentu, mungkin ada klaim yang tidak dilaporkan. Jumlah yang diperkirakan untuk keseluruhan dalam menyelesaikan klaim yang tidak dilaporkan ini disebut sebagai incurred but not reported (IBNR) reserve. Untuk cadangan atas klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (incurred but not reported atau IBNR) dihitung berdasarkan estimasi yang wajar atas klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan. 17 Kedua ketepatan case reserve dalam reported claim itu tergantung dari informasi yang diketahui pada waktu cadangan itu dibuat; konsekuensinya, kerugian yang dilaporkan atas klaim yang ada dapat berubah dari waktu ke waktu. Incurred but not enough reported (IBENR) reserve, IBNER diketahui juga sebagai perkembangan dari claim, itu berbeda antara reported loss yang mencapai jumlah pada waktu kerugian di
17
Peraturan perundang-undangan”asuransi Indonesia” Indonesia legal center
publishing.2007 hal 113
33
evaluasi, dan jumlah keseluruhan yang diperkirakan untuk akhirnya menyelesaikan reported claim. Oleh karena itu, ultimate loss adalah jumlah dari reported loss, IBNR reserve, IBNER reserve.
Ultimate Loss= Reported Loss+IBNR Reserve+IBNER Reserve 2.4 Analisis Biaya Salah satu unsur yang ada didalam premi adalah unsur biaya. Biaya yang dibebankan pada premi terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu biaya yang berhubungan langsung dengan penyelesaian dan pembayaran atas kerugian yang terjadi, biaya yang tidak berhubungan langsung dengan penyelesaian dan pembayaran atas kerugian yang terjadi seperti komisi, pajak-pajak, jasa dan hak cipta, biaya operasional kantor pusat. Selain uang yang dibayarkan kepada penuntut untuk kompensasi. pada umumnya penanggung biayanya mengadakan biaya untuk proses penyelesaian klaim; biaya ini disebut loss adjustment expense (LAE), Loss adjustment expense dapat di bagi menjadi allocated loss adjustment expense (ALAE) dan Unllocated loss adjustment expense (ULAE). LAE = ALAE + ULAE ALAE adalah biaya yang berhubungan dengan klaim yang secara langsung disertakan dengan klaim tertentu; contohnya, biaya terkait dengan penasihat hukum disewa untuk membela klaim dapat langsung diberikan untuk klaim tertentu. ULAE adalah biaya yang berhubungan dengan klaim yang tidak secara langsung diberikan untuk klaim tertentu. Contohnya, gaji untuk personel department claim 34
tidak dengan mudah dialihkan kepada claim tertentu.dan itu dikategorikan dalam ULAE.
2.4 Underwriting Expense disamping penyesuaian biaya kerugian (yaitu klaim-biaya terkait) perusahaan mengenakan biaya lainnya dalam akusisi dan kebijakan servis. Ini semua pada umumnya
merujuk
pada
underwriting
expense
(operasional
dan
biaya
administrative). Perusahaan biasanya membagi biaya ini kedalam 4 golongan : Komisi dan broker Akusisi lainya Umum Pajak,izin,dan upah
Underwriting Profit provision Seperti disebutkan sebelumnya, biaya tertinggi dari polis asuransi tidak diketahui pada waktu penjualannya, dengan menulis polis asuransi, perusahan berasumsi dengan premi risiko yang mungkin tidak cukup untuk membayar klaim dan biaya. Perusahaan harus tanggap risiko ini dengan mengatur modal dan ini memberikan hak yang wajar untuk mengharapkan keuntungan dari modal. Dua sumber utama untuk keuntungan perusahaan asuransi adalah underwriting profit dan investment income. Underwriting profit atau pendapatan operasi adalah jumlah 35
yang keuntungan yang dihasilkan dari kebijakan individu dan mirip dengan laba sebagaiman didefinisikan dalam kebanyakan industri lainya.(contohnya pendapatan dikurangi pengeluaran). Investment income adalah pendapatan yang dihasilkan dari investasi dana yang dikelola oleh perusahaan asuransi. Pada perusahaan asuransi beberapa istilah yang telah dijelaskan. Premi adalah “Price” dari sebuah produk asuransi dan “cost” dari produk asuransi adalah jumlah dari kerugian, klaim yang berhubungan dengan biaya, biaya lain yang dikeluarkan dalam akusisi dan kebijakan servis, underwriting profit berbeda dengan pendapatan dikurangi pengeluaran dari kebijakan underwriting dan ini di samakan dengan “laba” yang didapat dari kebanyakan perusahaan. Dan perusahaan asuransi juga mendapat keuntungan dari pendapatan investasi.dan premium atau harga dapat di formulakan sebagai berikut:
Premium = losses + LAE + Undewriting expense + Underwriting Profit
Ratemaking Ratemaking yaitu proses perusahaan asuransi menetapkan harga yang akan dikenakan kepada tertanggung . Tarif premi atau rate adalah harga per unit dari asuransi untuk setiap jumlah unit yang ditanggung. Rate yang dibuat harus mencukupi dari pengeluaran dari klaim, biaya dan mendapatkan sebagian keuntungan. tipe ratemaking 36
1. judgment rating 2. class rating -
pure premium method
-
loss ratio method
3. merit rating -
schedule rating
-
experience rating
-
retrospective rating
class rating atau manual rating class rating yaitu penetapan harga berdasarkan rata-rata biaya dalam kelas yang sama, ada dua metode yang digunakan dalam manual rating .untuk membuat manual rate diperlukan kasifikasi dan pengalaman yang banyak sekali agar memenuhi hukum law of large number yaitu
pure premium method dan loss ratio
method, pure premium method pure premium method yaitu pengembangan dari indicated rate yaitu estimasi rate untuk disediakan untuk kerugian (losses),biaya (expenses) dan profit yang diharapkan yang terjadi dimasa yang akan datang. Formulanya sebagai berikut: 18 Menghitung frequency
18
www.cassact org/admissions/syllabus/ch3.pdf
37
Fk
kC
=
E Keterangan: Fk
: Frequency per k unit exposure
k
: Faktor skala
E
: Jumlah exsposure
C
: Jumlah Klaim
Menghitung Severity Tujuan dari menghitung severity ini adalah untuk mengetahui tingkat kerugian rata-rata yang terjadi pada suatu periode pertanggungan. Untuk mengetahui severity, digunakan formula: L S
=
E
Keterangan: S
: Severity
L
: Kerugian dalam nominal
C
: Jumlah Klaim
Menghitung Pure Risk Cost P
= F1 x S
Keterangan: 38
P
: Premi
F1
: Frequency
S
: Severity
Menghitung Gross rate
P+F
R
= 1-V+Q
Keterangan : R
: Rate premi per unit exposure
P
: Pure premium
F
: Biaya tetap
V
: Biaya tidak tetap
Q
: Profit
Loss Ratio Method Loss ratio method adalah suatu pengembangan metode indikasi terhadap perubahan rate dari pada membuat rate. Formulanya sebagai berikut 19 R=AR0
19
(1)
ibid
39
R = indicated rate R0 = current rate A = adjustment factor = W/T W = experience loss ratio T = target loss
Mencari Target ratio (T) sebagai berikut:
1–V–Q
T =
(2)
1+G
V = premium-related expense factor Q = profit and contigencies factor G = ratio of non premium-related expense to losses
Dan dengan demikian, experience loss ratio adalah sebagai berikut : L
W
(3)
= ER0
Dimana : L = experience losses E = experience period earned exposure R0 = current rate 40
Dengan menggunakan rumus (1), (2), dan (3) maka didapat
L / (ER0)
A
=
( 1 – V – Q)/ (1+G)
L / (ER0) =
(4)
ER0( 1 – V – Q)
Dan men-subtitusi rumus (4) ke (1):
R
=
L (1 + G)
(5)
E (1 – V – Q)
41
BAB III
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Company Profile PT Tripakarta
Umum (Konvensional) PT Tripakarta sebagaimana halnya dengan perusahaan asuransi pada umumnya,
mempunyai
fungsi
melindungi
kepentingan
pihak
yang
mempertanggungkan, bilamana mereka mendapat kecelakaan atau musibah. Diawali dengan masih begitu banyak peluang yang menguntungkan di dalam bisnis perasuransian, khususnya di Indonesia yang jumlah masyarakat yang berasuransi masih sangat sedikit di banding jumlah penduduknya yang begitu besar dan terus bertambah. Hal ini merupakan pasar yang potensial dalam bisnis perasuransian. Karena itu Tuan Pandji Soeroso dan PT. Tri Handayani Utama mendirikan perusahaan asuransi kerugian. Pada tanggal 21 Agustus 1978, PT. Asuransi Tri Pakarta di dirikan di Bogor dengan akta notaries M.S Tadjoedin No. 183, dengan modal statutair sebesar Rp. 500.000.000,-. Dengan komposisi kepemilikan saham pada saat itu adalah Tuan Pandji Soeroso 94% dan PT. Tri Handayani Utama 6%. Akta notaries tersebut telah mendapat pengesahan dari menteri kehakiman Republik Indonesia. Dengan
42
diperolehnya ijin dari departemen yang terkait maka PT. Asuransi Tri Pakarta dapat beroperasi menjalankan usahanya dengan menggunakan merek dagang TRIPA. Seiring dengan beberapa kali perubahan Anggaran Dasar, kepemilikannya pun juga berubah yaitu Dana Pensiun BNI 66%, PT. Asuransi Wahana Tata 25% dan PT. Tri Handayani Utama 9%. PT. Asuransi Tri Pakarta pada awal dibentuk untuk memenuhi kebutuhan nasabah perbankan khususnya bank BNI yang menggunakan produk kredit dari bank. Mengingat akan kebutuhan jasa asuransi yang meliputi asuransi kendaraan bermotor dan asuransi kebakaran. Karena pasarnya yang begitu luas dan sangat potensial, maka asuransi Tri Pakarta merambah pasar di luar nasabah perbankan khususnya BNI dan menambah produk-produk jasa asuransinya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara induividu dan kumpulan. Demi meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yang luas, asuransi Tri Pakarta membuka kantor cabang pemasaran di beberapa kota besar yang ada di Indonesia. PT Asuransi Tri Pakarta adalah perusahaan asuransi yang menawarkan berbagai macam jasa asuransi umum. PT Asuransi Tripakarta didirikan pada tahun 1978 di bogor Sebagai perusahaan asuransi yang didirikan oleh yayasan dana pensiun Bank Negara Indonesia dan PT Tri Handayani Utama, tugas pokok PT Asuransi Tripakarta pada tahun tahun permulaan disamping menutup asuransi atas barang-barang / harta
43
kekayaan milik Bank BNI sendiri dan milik nasabah yang menjadi barang agunan Bank BNI, juga malakukan penutupan asuransi diluar kepentingan Bank BNI yang terus meningkat.
PT Asuransi Tripakarta Syariah (Cabang) Tripakarta syariah dibentuk guna memanatkan peluang bisnis asuransi Syariah yang sangat besar di Indonesia sejalan dengan kebijakan PT Asuransi Triparta dalam upaya menngkatkan pangsa pasar. Untuk melayani nasabah yang berada didaerahdaerah, Tripakarta Syariah membuka Unit Layanan syariah (ULS) yang ditempatkan di Cabang-cabang Konvensional yang telah ada. Produk asuransi syariah ditawarkan kepada seluruh masyarakat bukan saja muslim tetapi juga non muslim. Prinsip tolong menolong (Takaful) dalam asuransi syariah bermakna universal, tolong menolong bukan saja ditujukan kepada sesama muslim tetapi seluruh manusia. Dimana satu di antara lain sebagai sesama manusia mempunyai potensi mendapatka risiko yang sama dalam hidup ini. Prinsip tolong menolong inilah yang menjadi kelebihan system asuransi syariah dibanding system asuransi konvensional. Dan hal ini yang menjadikan alasan bagi mayarakat untuk tertarik menjadi bagian dari penyelenggaraan asuransi syariah. 20 Produk-produk yang telah disetujui oleh Dewan pengawas Syariah Triparta Syariah
20
Sudarsono, Heri. Bank & Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi penerbit EKONISIA 2003 h 126
44
•
Asuransi kebakaran syariah
•
Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah
•
Asuransi rangka Kapal
•
Asuaransi Uang Syariah
•
Asuransi Rekayasa Syariah
•
Asuransi Alat-alat Berat Syariah
•
Asuransi kecelakaan Diri Syariah
Supporting Reinsurance -
REINDO SYARIAH
-
NASRE SYARIAH
-
ASEAN RETAKAFUL INTERNATIONAL LTD
Pangsa Pasar 1 .Bisnis langsung (Direct Business) •
BNI Syariah
•
BII Syariah
•
BTN Syariah
•
Bank Bukopin Syariah
•
Bank Mega Syariah
•
BPD Sariah Kalsel 45
2
•
Bank Niaga Syariah
•
Bank Syariah mandiri
•
Bank Muamalat
.Nasabah umum lainnya.
Tripakarta Syariah (cabang) izin usaha : Kep. 146 Km .612002, tgl. 05 july 2002 dan diresmikan Tanggal 04 november 2002
Asuransi Kendaraan Bermotor Adalah suatu bentuk asuransi yang menjamin kerugian kerusakan dan kehilangan atas kendaraan bermotor akibat terjadi risiko yang menimpa objek pertanggungan. Kendaraan yang dapat diasuransikan •
Sepeda motor
•
Kendaraan pengangkut penumpang (sedan, jeep, mini bus, dll)
•
Kendaraan pengangkut barang (truck, pick up, trailer, box, dll)
Jaminan yang diberikan •
Kerugian, atau kerusakan
atau kehilangan atas kendaraan bermotor dari
terjadinya risiko yang dijamin dalam polis;
46
•
Tanggung jawab hukum atas tuntutan dari pihak ketiga;
•
Santunan atas kecelakaan pada pengemudi dan atau penumpang (jika dikehendaki).
Yang dapat menjadi tertanggung 1. Pemilik/wakil pemilik (perorangan atau badan); 2. Penyewa; 3. Bank / Financial Institution / Pemberi Kredit; 4. Pihak-pihak lain yang sah bertanggung jawab terhadap kendaraan. Harga pertanggungan •
Untuk rangka kendaraan (casco) disesuaikan dengan harga pasar ditambah dengan peralatan-peralatan non standar (bila ada);
•
Untuk tanggung jawab hukum pada pihak ketiga disesuaikan dengan kebutuhan;
•
Untuk santunan atas kecelakan pada pengemudi atau penumpang disesuaikan dengan kebutuhan.
Jangka waktu pertanggungan Jangka waktu pertanggungan biasanya satu tahun (tahunan). Kecuali diperjanjikan lain.
47
Risiko yang dijamin •
Kecelakan (tabrakan, benturan, tergelincir, terbalik);
•
Kebakaran dan sambaran petir;
•
Kerusakan karena niat jahat orang lain;
•
Pencurian, termasuk pencurian dengan kekerasan
Perluasan jaminan Dengan permintaan khusus dan pembayaran premi tambahan, jaminan polis dapat diperluas dengan risiko-risiko sebagai berikut: Akibat bencana alam gempa bumi (tektonik) dan letusan gunung berapi (vulkanik), banjiran, ombak besar (Tsunami), angin rebut (Windstorm); Risiko huru-hara 4.1 A atau kerusuhan 4.1 B Jenis pertanggungan •
Total Loss Only (TLO) yakni ganti rugi diberikan jika nilai kerugian atau kerusakan mencapai 75 % atau lebih dari nilai pasar kendaran ; Beberapa jenis total loss:
48
A. Actual total loss. Berarti bahwa objek pertanggungan benar- benar hilang dan tidak terlihat lagi , seperti misalnya kendaraan bermotor hilang karena pencurian B. Constructive Total Loss.berarti bahwa objek pertanggungan mengalami kerusakan menyeluruh sehingga tidak berbentuk dan atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai wujud semula, dan biaya perbaikannya mencapai atau lebih dari 75 % dari nilai pertanggungan
•
ALL RISK yakni ganti rugi atas setiap kerugian/ kerusakan yang terjadi pada kendaraan.
Risiko sendiri Baik pada jenis pertanggungan TLO maupun All Risk, untuk setiap ganti rugi akan dikurangi dengan risiko sendiri, yaitu jumlah yang harus ditanggung sendiri oleh tertanggung dalam setiap kali terjadi klaim
49
BAB IV HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISA Khususnya dalam dunia usaha, risiko pada dasarnya dapat dikelompokan sebagai risiko perorangan dan harta milik, risiko pemasaran, risiko keuangan, risiko Risiko keuangan yang dihadapi perusahaan pada umumnya berkaitan dengan sumber-sumber keuangan yang dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan. Oleh karena itu supaya perusahaan dapat menjalankan kegiatanya dengan baik maka perlu adanya upaya dalam penanganan risiko-risiko yang terkait. Dalam bab ini akan dilakukan perhitungan tarif premi asuransi kendaraan bermotor dalam rangka untuk memeriksa kembali tarif premi yang telah ditetapkan pada tahun 2008, berdasarkan klaim yang terjadi dan data tarif premi yang telah digunakan oleh PT Tripakarta syariah dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Setelah
dilakukan
proses
pengolahan
data
dan
mendapatkan
hasil
perhitungannya, dilakukan analisa terhadap hasil yang didapat.
50
4.1 Proses Pengolahan Data dan Metodologi Penelitian ini diawali dengan melakukan pengumpulan data tujuan dari pengumpulan data setelah itu pengelolaan data yang dipakai Internal data Ada dua tipe internal data yang berhubungan dalam penetapan rate analisis ,premium,claim count, losses (risk information) Underwriting expense dan ULAE (acounting imformation ) dalam premium historical adalah calendar year Premi yang telah dibayar untuk pertanggungan (written premium) Written premium adalah sejumlah uang yang dikenakan oleh pemegang polis untuk perlindungan asuransi. Premi yang merupakan pendapatan (Earned premium) Premi yang merupakan pendapatan yang dihitung atau dibentuk secara berkala pada akhir periode buku atau merupakan pendapatan premi. Premi yang belum merupakan pendapatan (unearned premium) Premi yang belum merupakan pendapatan yang dihitung atau dibentuk secara berkala pada akhir periode buku atau merupakan pendapatan premi yang ditangguhkan pengakuanya experience loss dan data premium seperti dibahas sebelumnya dalam loss ratio method memerlukan premium earned historical
51
Premium earned history data laporan keuangan tahun underwriting 2003-2007 TABEL 4.1 Tahun Underwriting
Premium Writen
Premium earned
Tahun 2003
57.220.516.403.00
54.431.723.023.00
Tahun 2004
69.810.679.934.00
70.108.967.220.00
Tahun 2005
89.073.044.193.00
88.781.086.393.00
Tahun 2006
71.502.251.037.00
69.651.207.028.00
Tahun 2007
79.348.638.554.00
67.991.553.838.00
Sumber : PT. Asuransi Tripakarta Diketahui data underwriting 2007 adalah Written premium
79.348.638.554.00
Earned premium
67.991.553.838.00
Losses
31.348.445.580.00
Fixed expense/ Unlocated loss udjustment expense
2.609.807.452.00
52
Identifikasi risiko jika loss dan expense lebih kecil dari earned premium maka terjadi underwriting profit, jika loss dan expense lebih besar dari earned premium mka terjadi underwriting lossjika loss dan expense melebihi dari earned premium dalam loss ratio methode kita perlu mengembangkan target loss ratio. Expense ratio yaitu biaya yang dikeluarkan dan menjadi biaya underwriting terhadap jumlah premium, biaya underwriting dibagi menjadi 4 golongan •
Commissions,
•
Acquisition,
•
General expense,
•
Tax,Licenses
dari biaya tersebut kita mencari hasil ratio terhadap jumlah premi yang didapat ratio yang didapat bisa berasal dari written premium dan premium earned, seperti biaya commission, dan acquisition pada umumnya telah dibayar secara langsung pada saat premium
written, tetapi general expense untuk perusahaan asuransi dalam
beroperasi pada umumnya diambil pada premium earned.
53
Berdasarkan uraian diatas maka bisa menghitung expense ratio. -
Ratio commission terhadap written premium
(17.349.728.130 /
79.348.638.554) = 0,2186 -
Ratio acquisition terhadap written premium 79.348.638.554)
-
( 419.383.581 /
= 0,1000
Ratio general expense terhadap premium earned ( 136.174.215 / 67.991.553.838)= 0,0020
Dari hasil diatas bisa dihitung jumlah expense ratio dari underwriting expense atau dinotasikan sebagai V (variable expense) -
Ratio commission
0,2186
-
Ratio acquisition
0,1000
-
Ratio general expense
0,0020
Total V
= 0,3259
Dalam penggunaan loss ratio method kita perlu menentukan ratio of non premium-related expense to losses yaitu dengan membagi unlocated loss adjustment expense dengan losses. Dengan notasi (G). Maka bisa kita hitung dengan dengan formula.
54
G
=
= 0,0832
Target loss ratio Karena kita mengunakan loss ratio method maka pertama-tama kita harus mengembangkan target loss ratio dengan menggunakan rumus
T=
=
=
= 0,6223
Experience loss ratio Experience loss ratio digunakan untuk menghitung berapa rasio kerugian yang terjadi selama lima tahun sebelumnya atas kerugian yang terjadi dimasa lalu, experience loss ratio adalah experience loss pada on level earned premium, experience loss bisa disebut juga pure risk bisa dihitung dengan metode pure premium method TABEL 4.2 Tahun Underwriting Tahun 2003
Loses
Premium earned
19.100.717.809.00
54.431.723.023.00
55
Tahun 2004
23.967.327.946.00
70.108.967.220.00
Tahun 2005
45.441.417.389.00
88.781.086.393.00
Tahun 2006
36.440.400.733.00
69.651.207.028.00
Tahun 2007
31.348.445.580.00
67.991.553.838.00
Sumber : PT. Asuransi Tripakarta Syariah
Losses
156.298.309.457
Premium earned 2003 2007
350.964.537.502
Experience loss Losses / premium earned
156.298.309.457 350.964.537.502
:
= 0,4433 Untuk menggambarkan keseluruhan rata-rata perubahan pada rate
yang
terjadi yang mendasari adalah experience loss dan diketahui pula biaya dan profit yang dinginkan . Dalam target loss ratio dihitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan dan dalan experience loss ratio diketahui berapa biaya
56
yang timbul dari kerugian yang telah terjadi oleh karena itu untuk melihat keseluruhan perubahan rate change
4.2 hasil perhitungan Berdasarkan perhitungan diatas, didapat nilai ( 0,4433 / 0,6223 ) – 1,0 = 0.2876 yang menunjukan bahwa pengalaman klaim dari PT Tripakarta sepanjang tahun 2003-2007 perubahan rate yang terjadi sebesar – 0.28. perubahan rate yang terjadi dikarenakan rate pada experience loss ratio itu lebih besar dari target ratio oleh karena itu indicate rate change mengalami penurunan.
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan berkenaan dengan metode perhitungan tarif premi berdasarkan experience produk asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Tripakarta syariah, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. PT Asuransi Tripakarta syariah dalam pada tahun 2003 s/d 2007 dari data yang ada mengalami underwriting profit dilihat dari jumlah premi yang didapat dibandingkan dengan kerugian yang harus ditutupi mengalami surplus 2. Setelah melihat risk and loss profile 2003 s/d 2007 PT Asuransi Tripakarta syariah dan data yang digunakan menggunakan underwriting year diketahui rate change 0.2876. 3. setelah melihat dari experience loss dan menentukan target loss ratio indicate rate meningkat
58
B. Saran Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka dapat diberikan saran yang dapat dijadikan masukan bagi PT Tripakarta syariah dalam penetapan tarif premi asuransi kendaraan bermotor yaitu: 1. PT Asuransi Tripakarta syariah dalam menetapkan dalam menetapkan rate asuransi kendaraan bermotor sebaiknya menggunakan teori loss ratio method. Karena terdapat cukup banyak data yang tersedia untuk diolah. 2. rate yang berlaku harus dievaluasi kembali apakah rate yang digunakan merugikan bagi perusahaan . 3. Tarif yang telah dihitung oleh penulis tersebut belum mempertimbangkan faktorfaktor underwriting dari asuransi kendaraan bermotor seperti usia kendaraan, jenis kendaraan, dan faktor-faktor underwriting lainnya, sehingga untuk menghasilkan tarif premi yang sesuai dengan risiko yang dihadapi, maka harus diakukan studi yang menganalisis tentang usia kendaraan, jenis kendaraan, dan faktor-faktor underwriting lainnya.
59
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Salim. Asuransi & Manajemen Risiko. Jakarta: PT Grafindo Persada 2005 Charles L, McClenahanm. Chapter 2 : Ratemaking. Foundation of casualty Actuarial Scince. Casuality Actuarial Societ.: Arlington, Virginia. 1996 Christopher S, Carlson. Ratemaking Considerations and Basic Techniques (INT-1). Seminar on ratemaking.chicago : Illinois.1998 Ferdinad, Silalahi. Manajemen Risko dan Asuransi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 1997 Sudarsono, heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonisia 2003 ________________.
Peraturan
perundang-undangan”asuransi
Indonesia”.
Indonesia legal center publishing 2007 Robert L, Brown. Introduction to Ratemaking and Loss Rreserving for Property and Casuality.Actex Publication. Winsted Connecticut. 1993. Soeisno, Djojosoedarso. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko Asuransi. Jakarta: salemba empat
revisi 2003
Sonnidwiharsono. yayasan pengembangan ilmu asuransi “manajemen Risiko”. Jakarta: 1996 Safri, Ayat. Kamus praktis asuransi. Jakarta: Penerbit Erlangga 1996 Sula, M. Syakir. Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional. Jakarta: Gema Insani Press. 2004.
60
http//digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/eakt/2006/jiunkpe-ns-s1-2006-32400134-100265metlife-chapter2.pdf www.reindo .coo.id/reinfokus/edisi 17 diambil 24 okt 2009 www.cassact.org/pubs/werner_modlin_ratemaking.pdf www.cassact org/admissions/syllabus/ch3.pdf
61