LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2015 Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Donggala
Tahun 2016
Laporan Tahunan 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, karena atas rahmat dan karuniaNya sehingga laporan tahunan Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2015 dapat diselesaikan. Laporan tahunan ini mencakup seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 yang disertai dengan hasil dan pembahasannya serta dukungan dan permasalahan yang ditemukan. Semoga laporan tahunan ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan pertimbangan khususnya bagi pengambil kebijakan di lingkungan Badan Litbangkes Kemenkes RI dalam upaya pengembangan fungsi Balai Litbang P2B2 Donggala. Menyadari keterbatasan dan kendala yang ada, maka saran-saran untuk perbaikan format dan substansi laporan tahunan berikutnya sangat kami harapkan baik dikomunikasikan secara langsung, surat resmi maupun melalui e-mail. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku laporan tahunan ini.
Donggala, Januari 2016 Kepala Balai Litbang P2B2 Donggala
JASTAL, SKM, M.Si Nip. 197001021995031001
i
Laporan Tahunan 2015 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................
i
DAFTAR ISI ..........................................................................................
ii
DAFTAR TABEL ...................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................
iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
v
BAB I. ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN ........................................
1
1. Hambatan Tahun 2014 .........................................................
1
2. Kelembagaan .......................................................................
1
3. Sumber Daya .......................................................................
4
BAB II. TUJUAN DAN SASARAN KERJA ......................................
10
1. Dasar Hukum .......................................................................
10
2. Tujuan, Sasaran dan Indikator ............................................
10
BAB III. STRATEGI PELAKSANAAN .................................................
13
1.
Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran ...........................
13
2.
Hambatan dalam Pelaksanaan Tujuan ...............................
13
3.
Terobosan yang Dilakukan ..................................................
14
BAB IV. HASIL KERJA ......................................................................
15
1.
Pencapaian Tujuan dan Sasaran .......................................
15
2.
Pencapaian Kinerja .............................................................
54
3.
Realisasi Anggaran .............................................................
55
4.
Upaya untuk meraih WTP dan Reformasi Birokrasi.............
57
BAB V. PENUTUP ..............................................................................
59
ii
Laporan Tahunan 2015 DAFTAR TABEL Tabel 1
Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala berdasarkan Jabatan
Tabel 2
5
Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2014-2015
Tabel 3
7
Jumlah Sarana dan Prasarana Kantor Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun 2015
Tabel 4
8
Jumlah Alokasi Dana Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun 2015
Tabel 5
8
Uraian Tugas, Fungsi dan Output Balai Litbang P2B2 Donggala
Tabel 6
11
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun 2015
Tabel 7
12
Jumlah koloni bakteri dan jamur pada uji kontaminasi di laboratorium
Tabel 8
20
Perubahan fisiologis uji in fitro cacing Ascaris suum terhadap ekstrak murni tanaman bangle pada pengamatan per jam selama 6 jam di laboratorium helmintologi
Tabel 9
21
Perubahan fisiologis uji in fitro cacing Ascaris suum terhadap ekstrak murni tanaman bangle pada pengamatan per 6 jam di laboratorium helmintologi
Tabel 10
Distribusi
Spesimen
22
Basah
dan
Kering
Dalam
Ruang
Spesimen Laboratorium Helmintologi, Tahun 2015 Tabel 11
23
Hasil identifikasi tikus yang tertangkap pada daerah fokus keong O.h.lindoensis di Desa Lengkeka Kecamatan Lore Barat Kabupaten Poso Tahun 2015
Tabel 12
26
Hasil kolonisasi (rearing) nyamuk di Instalasi Laboratorium Entomologi
Tabel 13
Jumlah
nyamuk
27 hasil
kolonisasi
di
rearing
Instalasi
Laboratorium Entomologi Tabel 14
27
Jumlah nyamuk hasil kolonisasi rearing nyamuk pada Instalasi
iii
Laporan Tahunan 2015 Laboratorium Entomologi Tabel 15
28
Hasil kolonisasi (rearing) nyamuk pada Instalasi Laboratorium Entomologi
Tabel 16
28
Hasil uji repellent ekstrak kulit buah langsat Instalasi Laboratorium Entomologi Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2015
Tabel 17
29
uji pendahuluan Ekstrak Daun Jambu Biji terhadap Larva Ae. albopictus
Tabel 18
30
Uji pendahuluan efektifitas ekstrak daun sirsak sebagai insektisida pada Ae. albopictus
Tabel 19
31
Uji anti nyamuk elektrik ekstrak buah belimbing wuluh terhadap nyamuk Ae. aegypti
Table 20
32
Uji pendahuluan ke II, efektifitas ekstrak daun sirsak sebagai insektisida pada Ae. albopictus
32
Table 21
Hasil pengukuran konsentrasi DNA nyamuk Aedes sp
37
Table 22
Hasil pengukuran konsentrasi DNA nyamuk Anopheles sp di Laboratorium Biologi Molekuler dan Imunologi tahun 2015
Table 23
Hasil pengecekan DNA keong O.h. lindoensis sampel Bada yang dengan maestro nano spectrophotometer
Table 24
Hasil
pengukuran
konsentrasi
DNA
sampel
39 cacing
S.japonicum Tabel 25
38
41
Hasil pengukuran konsentrasi DNA dari organ ginjal tikus di Laboratorium Biologi Molekuler dan Imunologi tahun 2015
42
Tabel 26
Hasil Proses Amplifikasi DNA leptospirosis (PCR)
43
Tabel 27
Hasil pengukuran konsentrasi DNA kontrol positif leptospirosis
44
Tabel 28
Pemanfaatan instalisi hewan coba Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2015
Tabel 29
Pencapaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Balai Litbang P2B2 Donggala, Tahun 2015
Tabel 30
45 55
Realisasi Anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala berdasarkan Jenis Belanja Tahun 2014 - 2015
57
iv
Laporan Tahunan 2015 DAFTAR DIAGRAM/GAMBAR Diagram 1
Diagram Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala
5
berdasarkan Kelompok Umur……… Diagram 2
Diagram Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala
6
berdasarkan Jenis Kelamin …… Diagram 3
Diagram Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala
7
berdasarkan Golongan……….. Gambar 1
Profil elektroforesis hasil PCR DNA keong O.h. lindoensis dari
40
Dataran Tinggi Bada dengan primer ITS2 OH. M: marker; sampel 1-5 : tidak terbentuk pita DNA
v
Laporan Tahunan 2015 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Realisasi Anggaran berdasarkan jenis belanja tahun anggaran 2015
Lampiran 2
Formulir penunjang keuangan dengan sasaran kinerja tahun 2015
Lampiran 3
Publikasi Ilmiah Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun 2015 yang dimuat Majalah Ilmiah terakreditasi
Lampiran 4
Hasil penelitian pemetaan status kerentanan aedes aegypti terhadap insektisida di indonesia 2015
vi
Laporan Tahunan 2015
BAB I ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 1. Hambatan Tahun 2014 Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan program kegiatan Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2014 adalah : a. Terjadi
lima
kali
revisi
DIPA
sehingga
mempengaruhi
proses
penyusunan laporan keuangan dan penyesuaian alokasi anggaran yang ditetapkan. Revisi pertama bertujuan untuk penggunaan dana yang
diblokir,
revisi
kedua
bertujuan
untuk
penggunaan
output
cadangan, revisi ketiga disebabkan adanya pergeseran akun belanja dalam satu komponen dalam satu output dan merevisi rencana penarikan dana, revisi keempat disebabkan adanya pergeseran pagu anggaran antara satu output yang bertujuan untuk penambahan
belanja pegawai.
Penambahan
belanja
pegawai diambil dari sisa pengadaan genset pada output pengadaan fasilitas perkantoran dan output penelitian di bidang parasitik jaringan.
Revisi kelima dilakukan karena adanya
pergeseran pagu anggaran dalam satu output yang bertujuan untuk penambahan belanja gaji dalam hal ini penambahan gaji pokok pegawai, tunjangan suami/istri dan uang makan). Kelima revisi
dipa
yang
dilaksanakan
selama
tahun
2014
tidak
menyebabkan terjadinya perubahan pagu anggaran. b. Masih adanya pegawai yang rangkap jabatan sehingga terjadi penumpukan pekerjaan. 2. Kelembagaan Balai litbang P2B2 Donggala merupakan salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan,
yang
1
Laporan Tahunan 2015
mempunyai
tugas
melaksanakan
penelitian
dan
pengembangan
pengendalian penyakit bersumber binatang. Balai Litbang P2B2 Donggala bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Secara administrasi dibina oleh sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan secara teknis fungsional dibina oleh Pusat Teknologi dan Intervensi Kesehatan Masyarakat (PTIKM). Adapun susunan organisasi Balai Litbang P2B2 Donggala berdasarkan peraturan Menkes RI Nomor 920/MENKES/V/2011 sebagai berikut : 1. Kepala 2. Subbagian Tata Usaha 3. Seksi Program dan Kerjasama 4. Seksi Pelayanan Penelitian 5. Instalasi 6. Kelompok Jabatan Fungsional Berikut ini struktur organisasi Balai Litbang P2B2 Donggala:
2
Laporan Tahunan 2015
Bagan Struktur Organisasi Balai Litbang P2B2 Donggala SK MENKES No. 920/MENKES/V/2011 KEPALA Jastal, SKM, M.Si
SUBBAGIAN TATA USAHA Sitti Chadijah, SKM, M.Si
SEKSI PROGRAM DAN KERJA SAMA
SEKSI PELAYANAN PENELITIAN
Rosmini, SKM, M.Sc
Hayani Anastasia, SKM, MPH
INSTALASI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
3
Laporan Tahunan 2015
3. Sumber Daya Balai Litbang P2B2 memiliki sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta alokasi anggaran sebagaimana diuraikan berikut ini: a. Sumber Daya Manusia (SDM) Peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian harus disertai dengan peningkatan sumber daya baik manusia maupun sumber
daya
pendukung lainnya. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan komponen penggerak utama dalam menunjang pelaksanaan program kerjanya. Upaya yang terpadu dan berkesinambungan untuk meningkatkan profesionalisme SDM harus dilakukan sinergis dengan peningkatan mutu ilmiah penelitian kesehatan yang dilakukan, selain peneliti juga di
lakukan peningkatan mutu SDM administrasi melalui pelatihan serta pertemuan sehingga menunjang kinerja tenaga administrasi menjadi lebih baik. Rincian jumlah pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala dapat dilihat pada tabel 1.
Berdasarkan jabatan Pada tabel 1 menunjukan pegawai balai litbang P2B2 donggala berdasarkan jabatan pada tahun 2015. Jabatan fungsional yang ada sampai saat ini yaitu jabatan fungsional peneliti, litkayasa dan fungsional umum. Ada empat pegawai pegawai yang melaksanakan tugas rangkap yaitu sebagai sebagai peneliti dan struktural dan beberapa peneliti masih melakukan tugas rangkap mengerjakan administrasi.
4
Laporan Tahunan 2015
Tabel 1.
Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala Berdasarkan Jabatan Tahun 2015
No
Jabatan
1
Eselon III.b / Peneliti Muda
1
2
Eselon IV.b / Peneliti Muda
4
3
Fungsional Peneliti (Pertama dan Muda
17
4
Fungsional Litkayasa
2
5
Fungsional Umum
18
Jumlah
Jumlah
42
Berdasarkan Kelompok Umur Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala pada tahun 2015 menurut kelompok umur paling banyak di antara umur
30 - 40 tahun (64,8)
dan paling sedikit pada umur < 30 tahun (14,3%) seperti disajikan pada diagram 1. Diagram
1.Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2015
Donggala
5
Laporan Tahunan 2015
Berdasarkan Jenis Kelamin Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala terdiri dari pegawai perempuan (52%) dan pegawai laki-laki (48%) seperti disajikan pada diagram 2 Diagram 2. Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015
Berdasarkan Golongan Keadaan
pegawai
Balai
Litbang
P2B2
Donggala
menurut
pangkat/golongan pada tahun 2015, sebagian besar adalah penata/golongan III (81%) dan yang paling sedikit adalah pegawai dengan pangkat pembina/golongan IV dan golongan I masingmasing 1 pegawai (2,4%) seperti disajikan pada diagram 3
6
Laporan Tahunan 2015
Diagram 3 . Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala Berdasarkan Golongan Tahun 2015
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Klasifikasi pendidikan pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala yaitu Strata 2 (26,2%), Strata 1 (57,1%), Diploma 3 (11,9%), SMA dan SMP masing-masing sebanyak 1 pegawai (2,4%). Tabel 2. Jumlah Pegawai Balai Litbang P2B2 Donggala Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2014-2015 No 1 2 3 4 5
Tingkat Pendidikan Strata 2 Strata 1 Diploma 3 SMA SMP Jumlah
2014 12 22 4 1 1 40
Tahun
2015 11 24 5 1 1 42
b. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan salah satu sumber daya penunjang dalam mencapai tujuan dan sasaran Balai Litbang P2B2 Donggala. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan berdaya guna akan memudahkan SDM dalam melaksanakan setiap kegiatan dan program yang telah ditetapkan. Inventarisasi sarana dan prasarana di lingkungan Balai Litbang P2B2 Donggala salah satunya dilakukan melalui
7
Laporan Tahunan 2015
pelaporan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). Balai Litbang P2B2 Donggala
memiliki aset
BMN periode per 31
Desember 2015 senilai Rp 14.423.606.430,-. Dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3.
Satker Balai Litbang P2B2 Donggala
Jumlah Sarana dan Prasarana Kantor Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun 2015 Tanah (m²)
19.965
Sarana Prasarana
Peralata n dan Mesin (buah)
Gedung dan Bangunan (unit)
3.562
20
Jaring an (unit)
Irigasi (unit)
3
Aset Tetap Lainnya (buah)
3
Aset Tetap yang tidak digunakan (unit)
530
32
c. Alokasi Anggaran Pagu semula anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2015 adalah sebesar Rp. 8.219.675.000,-. Namun adanya pemanfaatan efesiensi refocusing perjalanan dinas dilingkup Badan Litbangkes, maka pagu anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala meningkat menjadi Rp. 11.731.186.000,- peningkatan anggaran tersebut digunakan pada belanja modal berupa pengadaan alat laboratorium, perangkat pengolah data dan komunikasi, pengadaan meubelair serta pengadaan sarana gedung. Sumber pembiayaan kegiatan yang dilaksanakan berasal dari DIPA Balai Litbang P2B2 Donggala dan DIPA Badan Litbangkes tahun 2015. Rincian anggaran dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. No 1 2
Jumlah Alokasi Anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun 2015
Sumber Dana DIPA Balai Litbang P2B2 Donggala DIPA Badan Litbangkes Risbinkes ( 3 Penelitian) Jumlah
Jumlah (Rp) 11.731.186.000,180.000.000,11.911.186.000,-
8
Laporan Tahunan 2015
Berdasarkan laporan keuangan (SAI), total realisasi penyerapan anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala selama tahun 2015 adalah sebesar Rp. 10.981.177.077,- (93,68%). Adapun realisasi berdasarkan jenis belanja yaitu realisasi belanja pegawai Rp. 2.195.138.916,- (94,4 8%), belanja barang Rp. 2.798.138.161,- (97,49%) dan belanja modal 5.987.900.000,- (91,59%).
9
Laporan Tahunan 2015
BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA 1. Dasar Hukum Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kelembagaan Balai Litbang P2B2 Donggala didasarkan pada :
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 5
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan Pasal 42-45
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 920/Menkes/V/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Litbang P2B2 Donggala.
2. Tujuan, Sasaran dan Indikator Program yang diselenggarakan oleh Balai Litbang P2B2 Donggala bertujuan untuk mendukung program Badan Litbangkes diarahkan untuk menghasilkan IKU berupa jumlah produk / model / prototipe / standar / formulasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Uraian tugas dan fungsi Balai Litbang P2B2 dapat dilihat pada tabel 5.
10
Laporan Tahunan 2015
Tabel 5. No
Uraian Tugas, Fungsi DonggalaTahun 2015
dan
Uraian Tugas dan Fungsi
1
Penyusunan rencana dan evaluasi program penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang
2
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang Pelaksanaan administrasi Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang.
3
Output
Balai
Litbang
P2B2
Output (RKAKL) Tersusunnya 5 dokumen perencanaan dan evaluasi yaitu Renja, RKA-KL, LAPTAH, LAK, LAPTRI Balai Litbang P2B2 Donggala Terlaksananya 3 penelitian di bidang parasitik jaringan Terlaksananya layanan perkantoran selama 12 bulan
Dalam dokumen Rencana Aksi Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 20152019, sasaran outcome hasil program dan kegiatan Balai Litbang P2B2 Donggala adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang telah ditetapkan oleh Balai Litbang P2B2 Donggala adalah Jumlah produk / Informasi / Data Litbang kesehatan strategik di bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat (Upaya Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Kelompok Rentan, Sumber daya Manusia dan Fasilitas dan Perbekalan Kesehatan). IKK tersebut ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran outcome sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Aksi Kegiatan Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2015-2019.
11
Laporan Tahunan 2015
Tabel 6. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun 2015 Sasaran strategis Meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat.
Indikator Kinerja
Target 2015
Jumlah produk / Informasi / Data Litbang kesehatan strategic di bidang Teknologi Intervensi Kesehatn Masyarakat (Upaya Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Kelompok Rentan, Sumber daya Manusia dan Fasilitas dan Perbekalan Kesehatan)
1
Jumlah Publikasi Karya Tulis ilmiah di bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional.
3
12
Laporan Tahunan 2015
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN 1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam menjalankan tugas dan fungsinya meliputi : a. Pengembangan SDM melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan. b. Peningkatan sarana dan prasarana melalui pengadaan dan pemeliharaan. c. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan dengan mengikuti seminar, pameran, penerbitan jurnal dan kerjasama dengan instansi lainnya. d. Menyediakan data dan informasi hasil-hasil penelitian kepada pihak-pihak yang membutuhkan. e. Menyusun
perencanaan
penentuan
output
bersama-sama
dengan
penanggung jawab kegiatan. f. Membuat komitmen pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 2. Hambatan dalam Pelaksanaan Tujuan Pelaksanaan kegiatan dan program tahun 2015 Balai Litbang P2B2 Donggala mengalami berbagai hambatan dalam mencapai tujuan dan sasarannya, yaitu : a. Dalam mencapai output Produk Data Di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan ditemukan kendala yaitu pelaksanaan kegiatan penelitian tidak sesuai dengan rencana awal karena adanya kegiatan survey nasional, tetapi kegiatan survey nasional tersebut menjadi halangan dalam pencapaian out put kinerja. b. Tidak berkembangnya nyamuk Anopheles spp kemungkinan disebabkan karena nyamuk dewasa tidak dapat menyesuaikan diri dengan kondisi insektarium, yang sangat berbeda dengan habitat aslinya.
13
Laporan Tahunan 2015
3. Terobosan yang dilakukan Terobosan yang dilakukan untuk mencapai tujuan selama tahun 2015 yaitu : a. Terobosan melalui peningkatan mutu Litbangkes, dengan strategi : 1) Pertemuan kajian IPTEK tahunan yang melibatkan lintas sektor. 2) Pembahasan Proposal, protokol dan hasil penelitian di Komite Peneliti dan Litkayasa. 3) Mempersiapkan insektarium yang sesuai dengan habitat asli nyamuk Anopheles spp. b. Terobosan diseminasi hasil Litbang, dengan strategi: 1) Pelaksanaan seminar hasil Litbangkes, kerjasama dengan Politeknik Kesehatan Provinsi Mamuju 2) Ikut serta kegiatan yang dilakukan oleh lintas sektor dalam bentuk pameran hasil Balai Litbang P2B2 Donggala. c. Meningkatkan publikasi hasil litbangkes melalui seminar, dan penerbitan jurnal.
14
Laporan Tahunan 2015
BAB IV HASIL KERJA 1.
Pencapaian Tujuan dan Sasaran Kegiatan yang dilaksanakan Balai Litbang P2B2 Donggala untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dibagi dalam tiga program pokok, yaitu: a. Penelitian dan Pengembangan P2B2 b. Pengembangan SDM, Sarana dan Prasarana c. Penyebarluasan dan Pemanfaatan Hasil Litbang Program pokok tersebut dijabarkan pada kegiatan-kegiatan berikut ini : a. Penelitian dan Pengembangan P2B2 Penelitian di Balai Litbang P2B2 Donggala pada tahun 2015 terdiri dari enam penelitian dengan pembiayaan berasal dari DIPA Balai Litbang P2B2 Donggala (3 penelitian) dan DIPA Badan Litbangkes (3 penelitian). Adapun rincian hasil penelitian sebagai berikut : 1.
Penelitian DIPA Balai Litbang P2B2
a)
Pemetaan status kerentanan Aedes aegypti terhadap insektisida di Indonesia 2015. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan status kerentanan vector DBD tingkat provinsi terhadap insektisida di Indonesia Penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Utara,Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat Hasil penelitian ini menunjukan kerentanan vektor DBD terhadap insektisida di wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat umumnya telah resisten, kecuali beberapa wilayah tertentu yang masih toleran dan peka, untuk hasil lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 4.
15
Laporan Tahunan 2015
b)
Studi pasca pemberian obat massal pencegahan (POMP) Filariasis di Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuinya situasi filariasis pasca POMP di Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian dilakukan di Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat Hasil penelitian menunjukan Angka mf rate di Kab. Mamuju Utara pasca POMP tahun ke-3 adalah 1,39%, Pelaksanaan POMP filariasis di Kab. Mamuju Utara masih belum sesuai dengan prosedur, Pengetahuan dan perilaku masyarakat masih rendah sedangkan sikap sudah baik, Efek samping obat yang dirasakan oleh masyarakat paling banyak adalah sakit kepala, pusing, dan mual serta ada hubungan antara sikap dan perilaku dengan keberhasilan pelaksanaan POMP filariasis sedangkan pengetahuan dan efek smaping tidak ada hubungan dengan keberhasilan pelaksanaan POMP filariasis.
c)
Efektivitas penyebaran itik dalam pengendalian keong Oncomelania hupensis lindoensis di daerah fokus Schistosomiasis Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah Penelitian ini bertujuan Menentukan efektivitas penebaran itik dalam menurunkan populasi keong
perantara
schistosomiasis,
O.h.
lindoensis. Penelitian dilakukan di Desa Mekarsari, Maholo, dan Watumaeta; Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah Hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan populasi keong sebelum dan sesudah penyebaran itik di Desa Watumaeta dan Maholo, namun di Desa Mekarsari ada perbedaan populasi keong sebelum dan sesudah penyebaran itik. Tidak ada perbedaan
16
Laporan Tahunan 2015
populasi
keong O.h. lindoensis dengan ada atau tidaknya
penyebaran itik serta kemampuan itik dalam memakan keong adalah sekitar 50 keong per itik setiap hari 2.
Penelitian DIPA Badan Litbangkes
a)
Uji repellant minyak atsiri kulit jeruk bali (Citrus maxima) dalam sediaan lotion terhadap nyamuk Aedes aegypti Penelitian ini dilaksanakan untuk menentukan efektifitas minyak atsiri kulit jeruk bali (Citrus maxima) dalam sediaan lotion berdasarkan
perbedaan
konsentrasi
dan
waktu
pemaparan,
Menghitung persentase daya proteksi pada berbagai konsentrasi minyak atsiri kulit jeruk bali (Citrus maxima) dalam sediaan lotion dan Mengukur konsentrasi efektif untuk daya tolak minyak atsiri kulit buah jeruk bali (Citrus maxima) sediaan lotion terhadap Ae. Aegypti. Penelitian ini dilaksanakan pada dua lokasi yaitu Desa Bobo dan Laboratorium Instalasi Sumber Daya Hayati Balai Litbang P2B2 Donggala. Hasil penelitian menunjukkan Minyak atsiri kulit jeruk bali (Citrus maxima) dalam sediaan lotion tidak efektif sebagai repellant terhadap Ae. Aegypti karena daya proteksi pada jam ke-6 tidak mencapai 90% untuk semua sediaan. b)
Uji
daya bunuh ekstrak daun dan bunga kecombrang (Etlingera
elatior) tehadap larva nyamuk Ae. Aegypti. Tujuan penelitian ini adalah menentukan LC50 dan LC90 untuk ekstrak daun kecombrang terhadap larva Ae. aegypti, menentukan LC50 dan LC90 untuk ekstrak bunga kecombrang terhadap larva Ae. aegypti, menentukan perbedaan kematian Ae. aegypti pada berbagai
konsentarasi
ekstrak
daun
tanaman
kecombrang,
menentukan perbedaan kematian Ae. aegypti pada berbagai konsentarasi
ekstrak
bunag
tanaman
kecombrang
serta
17
Laporan Tahunan 2015
menentukan perbedaan daya bunuh konsentrasi ekstrak daun dan bunga tanaman kecombrang terhadap larva Ae. aegypti Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instalasi Sumber Daya Hayati Balai Litbang P2B2 Donggala Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah Nilai LC50 dan LC90 untuk ekstrak daun kecombrang terhadap larva Ae. aegypti adalah 1,204 dan 2,053, Nilai LC50 dan LC90 untuk ekstrak bunga kecombrang terhadap larva Ae. aegypti adalah 0,053 dan 0,095, Ekstrak bunga kecombrang lebih efektif dalam membunuh larva Ae. aegypti dibandingkan ekstrak daun kecombrang c)
Hubungan anemia gizi dengan infeksi kecacingan pada remaja putri siswa SLTA di Kota Palu Tujuan Penelitian ini adalah Menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh pada anemia remaja putri SLTA di Kota Palu. . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi kecacingan pada remaja putri siswa SLTA sebesar 11,1%. Tidak ada hubungan antara anemia dengan kecacingan, semua responden tercukupi jumlah asupan zat besi harian sedangkan jumlah asupan vitamin C harian pada hampir semua responden tidak tercukupi dan spesies cacing yang ditemukan terbanyak berturut-turut adalah Hookworm dan Trichuris trichiura
Penyelenggaraan Laboratorium 1)
Instalasi Laboratorium Parasitologi Identifikasi berbagai jenis protozoa pada manusia dan hewan yang dilaksanakan selama satu bulan Hasil kegiatan :
18
Laporan Tahunan 2015
1.
Melakukan pemeriksaan sediaan darah malaria sebanyak 39 slide. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan parasit malaria (negatif)
2.
Melakukan pemeriksaan sampel tinja anak SD dengan hasil pemeriksaan tidak ditemukan parasit protozoa (negatif).
3.
Melakukan pemeriksaan sampel tinja hewan berjumlah sembilan sampel yang terdiri dari sampel tinja sapi sebanyak lima sampel dan empat sampel tinja babi. Hasil pemeriksaan sampel tinja sapi menunnnjukkan satu sampel tinja positif protozoa dan dua sampel positif
telur Fasciola sp.
Sedangkan hasil pemeriksaan sampel tinja babi tidak ditemukan positif protozoa maupun jenis cacing lainnya. Kultur In Vivo Plasmodium berghei Hasil Kegiatan : Infeksi Plasmodium berghei ke mencit dilakukan sebanyak satu kali selama tujuh hari dengan menggunakan isolat yang ada di Labaoratorium parasitologi. Infeksi pertama dilakukan pada tiga ekor mencit. Masing – masing mencit diinfeksi sebanyak 0,5 ml isolate secara intraperitoneal. Pengambilan darah mencit dilakukan pada hari pertama, kelima, ketujuh melalui ekor.
Hasil pemeriksaan
sediaan darah tipis menunjukkan hasil yang negative. Uji tingkat kontaminasi di laboratorium Kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan pertumbuhan bakteri dan jamur yang tumbuh dalam media NA (Nutrient Agar). Media NA dibuat dengan cara mencampurkan Media
NA
dengan
aquabides
lalu
dilarutkan
dengan
menggunakan hot plate setelah itu disterilisasi Autoclave 1210 C selama 15 menit, kemudian media NA dituang ke petridish. Petridish yang berisi media NA diletakkan di ruangan – ruangan yang ada di Laboratorium Parasitologi secara terbuka selama 2
19
Laporan Tahunan 2015
jam, kemudian ditutup kembali lalu dilakukan inkubasi selama 3 hari. Pengamatan dilakukan dengan menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada permukaan media NA, kemudian dilakukan pemeriksaan mikroskopis untuk melihat morfologinya. Hasil kegiatan dapat dilihat pada tabel 7: Tabel 7 : Jumlah Koloni Bakteri dan Jamur pada uji kontaminasi di laboratorium Nama Ruangan
No.Kode
Hasil Pengamatan
Petridish
Bakteri (koloni)
Jamur (koloni)
R. Preparasi & pemeriksaan Proto R. Preparasi (Alat)
1
3
3
2
15
5
R. LAF
3
8
10
R. LAF
4
9
9
R. pemeriksaan slide kultur R. Oven/Inkubator
5
5
2
6
1
10
R. Oven/Inkubator
7
2
14
R. Oven/Inkubator
8
3
8
Kultur in vitro P.falciparum Kegiatan kultur ini di lakukan pada bulan desember tahun 2015 di desa Labuan topos dusun sesere. Hasil kegiatan : Jumlah Sediaan Dara yang diperoleh sebanyak 24 dengan rincian 16 SD. positif
P.falciparum,
5 SD positif
P.vivax, 3 SD mix (P.falciparum dan P.vivax). Penataan spesimen malaria dilakukan secara berkala pertriwulan. Idetifikasi helmint yang dilaksanakan di laboratorium helmintologi. Hasil kegiatan : Isolasi cacing dewasa dan Uji in vitro cacing terhadap tanaman antihelmintik
20
Laporan Tahunan 2015
Tabel 8. Perubahan fisiologis uji in vitro cacing Ascaris suum terhadap ekstrak murni tanaman Bangle konsentrasi 12%, 16%, 20% pada pengamatan per jam selama 6 jam di Laboratorium Helmintologi Balai Litbang P2B2 Donggala 2015 Konsentrasi 12%
Jam pengamatan tanggal 6 – 02 – 2015
10.22
11.22
12.22
13.22
14.22
15.22
I
Kaku
kaku
kaku/lisis
kaku/lisis
kaku/lisis
II
Kaku
kaku
kaku/lisis
kaku/lisis
kaku/lisis
III
Kaku
kaku
kaku/lisis
kaku/lisis
kaku/lisis
Konsentrasi 16%
Jam pengamatan 10.22
11.22
12.22
13.22
14.22
15.22
16.22 lisis/gerak lisis/gerak lisis/gerak 16.22
I
Kaku
kaku/lisis tengah
kaku/lisis
kaku/lisis
kaku/lisis
Mati
II
Kaku
Kaku
kaku/lisis
kaku/lisis
kaku/lisis
III
Kaku
Kaku
kaku/lisis
kaku/lisis
kaku/lisis
lisis/gerak lisis/gerak
Konsentrasi 20%
Jam pengamatan 10.22
11.22
12.22
13.22
14.22
15.22
16.22
I
Kaku
kaku/lisis tengah
kaku/lisis
kaku/lisis
kaku/lisis
Mati
II
Kaku
Kaku
kaku/lisis
kaku/lisis
kaku/lisis
III
Kaku
Kaku
kaku/lisis
kaku/lisis
kaku/lisis
lisis/gerak lisis/gerak
Kontrol
Jam pengamatan 10.22
11.22
12.22
13.22
14.22
15.22
16.22
(+)
Kaku
kaku/lisis
Lisis
Lisis
Lisis
Negatif (-)
hidup lentur
Hidup
Hidup
Hidup
Hidup
(-) bergerak Hidup
Positif
21
Laporan Tahunan 2015
Tabel 9. Perubahan fisiologis uji in vitro cacing Ascaris suum terhadap ekstrak murni tanaman Bangle konsentrasi 12%,16%, 20% pada pengamatan per 6, 12, dan 24 jam di Laboratorium Helmintologi Balai Litbang P2B2 Donggala 2015 Konsentrasi 12%
Jam pengamatan tanggal 6, 7, dan 8 – Peb – 2015
22.22
10.22
10.22
I
kaku/lisis
Kaku
Mati
II
kaku/lisis
Kaku
Mati
III
kaku/lisis
Mati
Mati
Konsentrasi 16%
Jam pengamatan 22.22
10.22
10.22
I
Kaku
mati
Mati
II
Kaku
Kaku
Mati
III
Kaku
Kaku
Mati
Konsentrasi 20%
Jam pengamatan 22.22
10.22
10.22
I
Kaku
Mati
Mati
II
Kaku
Mati
Mati
Kaku
Mati
III Kontrol
Jam pengamatan 22.22
10.22
10.22
Positif (+)
Mati
Mati
Mati
Negatif (-)
Hidup
Hidup
Hidup
Penataan
spesimen
kering
keong
Oncomelania
hupensis
lindoensis di Laboratorium Helminthologi di lakukan secara berkala pertriwulan Penataan spesimen kering keong O.h. lindoensis yaitu dengan mengganti wadah yang digunakan untuk menyimpan spesimen kering keong O.h. lindoensis dari wadah petridish ke dalam wadah gelas mini. Spesimen kering keong O.h. lindoensis yang telah diganti wadahnya ditutup dengan kaca agar dapat terlihat
22
Laporan Tahunan 2015
secara transparan. Spesimen ini dibuat untuk memudahkan saat pelatihan atau pengajaran dan pelaksanaan pameran Hasil kegiatan : Jumlah spesimen yang ditata yaitu sebanyak 2 gelas mini keong Oncomelania hupensis linduensis. Penataan spesimen dengan mendata kembali jumlah dan jenis spesimen yang telah dikoleksi di Laboratorium Helminthologi sampai akhir tahun 2015 Hasil kegiatan : Spesimen yang dikoleksi di Laboratorium Helmintologi hingga 2015. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
No 1
Tabel. 10. Distribusi Spesimen Basah dan Kering Dalam Ruang Spesimen Laboratorium Helmintologi, Tahun 2015 Jumlah pengecekan tanggal Penataan spesimen Lokasi akhir pembuatan awal Frame
1
1
2
Keong Oncomelanis huspensis lindoensis Serkaria
1
1
3
cacing dewasa S. japonicum
1
1
4
Telur cacing S. japonicum
1
1
5
Telur cacing Taenia solium
1
1
6
Telur cacing Trichuris trichiura
1
1
7
Telur cacing Ascaris lumbricoides
1
1
8
Telur cacing Hookworm
1
1
9
Telur cacing Enterobius vermicularis
1
1
10
L1 Brugia
1
1
11
L2 Brugia
1
1
12
L3 Brugia
1
1
13
Siklus hidup S. japonicum
1
1
1
1
1
1
1
1
14
Toples
Miniatur keong OHL
15
Tikus terinfeksi
Rattus exulane
16
Hati tikus yang terinfeksi S. japonicum
Winowanga, Napu
11-06- 2008
23
Laporan Tahunan 2015
17 18
Hati tikus Cacing S. japonicum
19 20 21
Infeksi serkaria
Desa Lengkeka
S. japonicum Nematod a
24-12-2009
1
1
07-06-2014, 12-08-2014 dibedah
17
17
08-05-2012
2
2
1
1
Sp. Ascaris lumbricoides Faciola gigantica, asal sapi
Sigi
tahun 2006
1
1
22
Faciola gigantica, asal sapi
Labuan
tahun 2012
1
1
23
Ascaris suum
Sigi
03-04-2014
2
2
24
Ascaris suum
Sigi
tahun 2013
1
1
25
Ascariditia galli dari usus ayam
1
1
Tahun 2008
1
1
04-02-2015
11
11
1
1
1
1
08 Agustus 2006 04 Agustus 2011
1
1
1
1
2
2
26
Cestoda
Diphylloba dennriticum, asal tikus
27
Dalam lemari (rak atas)
Koleksi Ascaris suum
28 29 30 31
Dalam Box I
32 33 34
Dalam Box II
S. japonicum (japanese strain) display Opisthorchis viverrini display Hepar Rattus yang terinfeksi Schistosomiasis Hepar dan Schistosomiasis (keg.infeksi serkaria) Keong Oncomelania hupensis linduensis Schistosoma japonicum
Napu
Lindu
02 Juli 2008
1
1
Oncomelania hupensis linduensis
Desa lengkeka, Bada
10 April 2008
1
1
1
1
1
1
35
hati tikus yang terinfeksi Sj
36
Organ limpa tikus terinfeksi Schistosomiasis Schistosoma japonicum
37 38 39
Lemari Rak 2
Desa tamihipi Bada Jono Oge, Sigi
Napu
Cacing hati tikus Schistosoma japonicum
40
Schistosoma japonicum
41
Cacing Sj betina terinfeksi mencit
Napu/Talum bu Lindu
2012
1
1
08 Mei 2012
1
1
28 Juli 2008
3
3
16 Juni 2008
4
4
01 Februari 2012
2
2
24
Laporan Tahunan 2015
42 43
Hymenolopsiasis dalam INUTA / Usus Tinus Cacing gelembung
44
Oncomelania hupensis linduensis
1
1
45
Cacing dari belalang semak
1
1
46
Cestode pada tikus
1
1
47
Taenia saginata
1
1
48
Nematoda darah
1
1
49
Telur S.mekongi 10% formalin
13 Juli 2013
2
2
50
Hati mencit
18 April 2013
1
0
51
Keong
1
1
52
Brotia sp
24 November 2005
3
3
53
Austropolia
2
2
54
Cacing S. japonicum pada mencit
1
1
Oncomelania hupensis linduensis
8
8
55 56
Spesimen kering
Lindu
26 Juni 2013
Dodolo
Napu
18 Juni 2012
1
1
1
1
Brotia sp
3
3
57
Thiara sp
3
3
58
Melanoides
3
3
59
Filopadudina polygramika
1
1
60
Austropolia
1
1
61
Radix sp
1
1
62
Physella
1
1
63
Hipentis humbilicalis
1
1
115
114
Jumlah 2)
Instalasi Entomologi Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015, sesuai dengan rencana yaitu berikut : Identifikasi
tikus
dan
ektoparasit
dari
daerah
endemis
schistosomiasis Hasil kegiatan : tiga ekor tikus yang didapat di Desa Lengkeka Kecamatan Lore Barat Kabupaten Poso dapat dilihat pada tabel 11.
25
Laporan Tahunan 2015
Tabel 11. Hasil identifikasi tikus yang tertangkap pada daerah fokus keong O.h.lindoensis di Desa Lengkeka Kecamatan Lore Barat Kabupaten Poso Tahun 2015 No
Parameter
Tikus I
Tikus 2
Tikus 3
1 2 3 4 5 6
Berat Panjang Total Panjang ekor Panjang badan Panjang telinga Panjang telapak kaki belakang
180 gr 350 mm 172 mm 185 2134 34
100 gr 311 mm 174 mm 177 mm 21 mm 36 mm
210 gr 455 mm 240 mm 190 mm 25 mm 39 mm
7 8 9 10 11
Jenis kelamin Panjang testis Lebar testis Rumus mamae Warna rambut dorsal
jantan 40 23 Coklat abu-abu, lebat, halus
Betina 2+3 Coklat pirang abuabu
12
Coklat kekuningan
13
Warna rambut ventral Warna ekor
Warna sama : coklat kehitaman
Jantan 27 24 Coklat pirang kehitaman, rambut pengawal panjang, banyak Coklat terang/krem Warna sama : coklat kehitaman
14 15 16
Ektoparasit Telur ektoparasit Spesies
Banyak Ada Ratttus novergicus
Banyak Ada Rattus argentiventer
Krem cenderung putih Warna atas hitam, bawah putih, perbandingan putih : panjang ekor 62,5 % Sedikit Tidak ada Paruromys dominator
Kolonisasi nyamuk tiga genera (aedes, Culex dan Armigeres) Hasil kegiatan : Pada tahun 2015, Instalasi Laboratorium Entomologi mulai melaksanakan kolonisasi nyamuk hasil koleksi lapangan, yaitu Ae. albopictus, Cx. quinquefasciatus,
dan
Armigeres spp. Sedangakan Ae. aegypti, merupakan lanjutan kolonisasi dari Instalasi Hewan Coba. Hasil rearing nyamuk di instalasi laboratorium entomologi, pada triwulan I tahun 2015, dapat di lihat pada tabel 12.
26
Laporan Tahunan 2015
Tabel 12. Hasil kolonisasi (rearing) nyamuk di Instalasi Laboratorium Entomologi, Januari - Maret 2015 Pengurangan Bulan Ini
Total (e+f+g)
Jumlah Akhir Bulan
h
(C+d)-h
-
868
4448
98
600
698
2754
-
76
-
76
4519
452
250
45
-
295
367
171
-
37
-
37
415
spesies nyamuk
Stok awal bulan
Menetas
Terjual
Mati
a
B
c
d
E
f
Pengguna an intern g
1
Ae. aegypti (F64)
360
4956
800
68
2
Ae. aegypti (F65)
-
3452
-
3
Ae.albopictus (F0)
1342
3253
4
Ae.albopictus (F1)
210
5
Ae.albopictus (F2)
281
N o
Hasil rearing nyamuk di Instalasi Laboratorium Entomologi, pada triwulan II tahun 2015, dapat di lihat pada Tabel 13. Tabel 13. Jumlah nyamuk hasil kolonisasi di rearing Instalasi Laboratorium Entomologi, April - Juni 2015 N o
spesies nyamuk
Stok awal bulan
a
b
Pengurangan Bulan Ini
Total (e+f+g)
Jumlah Akhir Bulan
g
h
(C+d)-h
Menetas
Terjual
Mati
Pengguna an intern
c
d
e
f
1
Ae. aegypti (F65)
2794
89
630
98
-
728
2155
2
Ae. aegypti (F66)
312
1317
700
55
-
755
874
3
Ae.albopictus (F1)
4519
-
250
58
-
308
4211
4
Ae.albopictus (F2)
367
2078
-
86
-
86
2359
5
Ae.albopictus (F3)
809
304
-
78
78
1035
Hasil rearing nyamuk di Instalasi Laboratorium Entomologi, pada triwulan III tahun 2015, dapat di lihat pada tabel 14.
27
Laporan Tahunan 2015
Tabel 14.
Jumlah nyamuk hasil kolonisasi rearing nyamuk pada Instalasi Laboratorium Entomologi, Juli – September 2015
No
spesies nyamuk
Stok awal triwulan
Jumlah akhir triwulan
Jumlah Akhir Triwulan III
a 1.
B Ae. aegypti (F66)
c 2.665
d 1.140
(c+d) 3.805
Pada akhir triwulan III, selain menyediakan nyamuk dewasa juga menyiapkan telur untuk mengantisipasi permintaan nyamuk dewasa dan pradewasa. Kegiatan kolonisasi nyamuk pada akhir triwulan II sampai triwulan III, tidak maksimal dilaksanakan karena petugas rearing melaksanakan tugas lapangan untuk mendukung kegiatan rikhus vektora di Provinsi Sulawesi Tengah dan penelitian multicenter resistensi DBD di lima provinsi di Sulawesi yaitu Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.. Hasil kolonisasi nyamuk sampai pada akhir triwulan IV tahun 2015, dilakukan secara kontinyu dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Hasil kolonisasi (rearing) nyamuk pada Instalasi Laboratorium Entomologi, Oktober – Desember Tahun 2015 Pengurangan Bulan Ini
Total (e+f+g)
Jumlah Akhir Tahun
No
spesies nyamuk
Stok awal Triwulan
a
B
c
d
e
f
g
h
(C+d)-h
3805
368
-
129
100
229
3944
0
203
-
51
-
51
152
1.
Ae. aegypti (F66)
2
Culex sp
3.
Ae.albopictus (F3)
Mene tas
Terjual
Mati
Pengguna an intern
Hanya stok telur yang tersedia.
Mendukung
kegiatan
penelitian/uji
insektisida
oleh
mahasiswa/instansi Hasil kegiatan :
28
Laporan Tahunan 2015
a. Penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa pada bulan Januari 2015, yaitu uji repellent ekstrak kulit buah langsat yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Farmasi Untad Palu. Melakukan penelitian menggunakan lima perlakuan yaitu kontrol (-), kontrol (+), konsentrasi 15%, 20% dan 25% ekstrak kulit buah langsat. Uji repellent tersebut dilakukan 1 menit setiap 5 menit selama 20 menit, setelah itu nyamuk diganti dengan yang baru dan dilanjutkan uji 1 menit setiap 15 menit selama 4 jam hasil dapat dilihat pada table 16. Tabel 16 Hasil uji repellent ekstrak kulit buah langsat Instalasi Laboratorium Entomologi Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2015 Waktu (menit)
Kontrol ( - )
Konsentrasi
Kontrol ( + )
15%
20%
25%
Hinggap
Menggigit
Hinggap
Menggigit
Hinggap
Menggigit
Hinggap
Menggigit
Hinggap
Menggigit
0-1
0
10
0
0
5
2
0
2
0
0
16-17
0
10
0
0
3
1
5
3
0
1
32-33
0
6
0
0
6
3
2
7
0
3
48-49
0
6
0
0
2
0
2
2
0
1
64-65
0
4
0
0
1
2
1
1
0
1
80-81
0
4
0
0
2
1
3
9
0
2
96-97
0
3
0
1
2
1
4
3
0
2
112-113
0
3
0
0
2
1
2
4
0
1
128-129
0
3
0
0
2
1
2
5
0
1
144-145
0
5
0
0
3
2
2
5
2
2
160-161
0
6
0
0
3
4
4
4
2
3
176-177
0
6
0
0
2
4
2
3
3
3
192-193
0
5
1
0
1
2
2
4
3
1
208-209
0
5
2
2
2
3
4
5
3
2
224-225
0
5
1
0
4
2
2
6
2
3
240-241
0
3
2
0
5
2
4
1
3
1
29
Laporan Tahunan 2015
b. Penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa pada bulan Februari 2015, yaitu uji pendahuluan Ekstrak Daun Jambu Biji terhadap Larva Ae. albopictus, Mahasiswa Untad Prodi Kedokteran atas nama Meliyana Perdana Safitri. Kegiatannya yaitu : 1) Persiapan, mencatat suhu dan kelembaban (27,7 C , 71%) 2) Menimbang konsentrasi uji, kontrol (+), kontrol (-) 3) Melakukan pengamatan pada 1 jam pertama, hasil dapa dilihat pada table 17. Tabel 17. uji pendahuluan Ekstrak Daun Jambu Biji terhadap Larva Ae. albopictus. Jumlah Kematian Konsentrasi (%) 1 Jam 24 Jam 0,6 0 12 1,2 0 15 2,4 0 18 4,8 0 23 Kontrol (+) 6 19 Temephos Kontrol (-) 4) Dilakukan analisis probit
0
0
5) LC50 = 0,739, maka uji dilanjutkan ke uji sebenarnya menggunakan 5 konsentrasi : 0,1%, 0,4%, 0,7%, 1% dan 1,3%. c. Uji pendahuluan efektifitas ekstrak daun sirsak sebagai insektisida pada Ae. albopictus, oleh mahasiswa Untad Prodi Kedokteran atas nama Muh. Asri H., kegiatannya yaitu : 1) Menghitung konsentrasi ekstrak 2) Menimbang ekstrak dan membuat konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% + tween 3) Merendam kertas saring dengan ekstrak selama 30 menit
30
Laporan Tahunan 2015
4) Kertsa saring dikeringkan selama 1 x 24 jam 5) Memasukan nyamuk kedalam tabung uji bintik hijau, masing-masing tabung berisi 20 ekor nyamuk betina, diamkan selama 10-15 menit 6) Pindahkan nyamuk kedalam tabung uji bintik merah, biarkan selama 1 jam 7) Melakukan pengamatan pada 1 jam pertama, hasil di sajikan pada tabel 18 Tabel 18 Uji pendahuluan efektifitas ekstrak daun
sirsak sebagai insektisida pada Ae. albopictus
Konsentrasi (%) 10 20 30 40 Kontrol (+) Malathion Kontrol (-) kertas biasa
Jumlah Kematian
1 Jam 6 pingsan 3 pingsan 0 0 20 pingsan
24 Jam 16 12 12 9 20
0
1
d. Melanjutkan uji anti nyamuk elektrik ekstrak buah belimbing wuluh terhadap nyamuk Ae. aegypti, oleh mahasiswa FKIP Jurusan Kimia Untad Palu, atas nama Rosmini, kegiatannya yaitu : 1) Persiapan, mencatat suhu dan kelembaban (27,1 °C , 68%) 2) Menimbang konsentrasi uji, kontrol (+), kontrol (-) 8) Melakukan pengamatan pada 1 jam pertama, hasil di sajikan pada tabel 19
31
Laporan Tahunan 2015
Tabel 19 Uji anti nyamuk elektrik ekstrak buah belimbing
wuluh terhadap nyamuk Ae. aegypti
Konsentrasi (%) 55 50 45 40 Kontrol (-)
Jumlah Kematian
1 Jam 2 pingsan 1 pingsan 1 pingsan 1 pingsan 0
24 Jam 7 1 2 8 0
e. Uji pendahuluan ke II, efektifitas ekstrak daun sirsak sebagai insektisida pada Ae. albopictus, Mahasiswa FKIK Prodi Kedokteran Untad Palu, atas nama Muh. Asri H., kegiatannya yaitu : 1) Menghitung konsentrasi ekstrak 2) Menimbang ekstrak dan membuat konsentrasi 5%, 10%, 15% dan 20% + tween 3) Merendam kertas saring dengan ekstrak selama 30 menit 4) Kertsa saring dikeringkan selama 1 x 24 jam 5) Memasukan nyamuk kedalam tabung uji bintik hijau, masing-masing tabung berisi 20 ekor nyamuk betina, diamkan selama 10-15 menit 9) Pindahkan nyamuk kedalam tabung uji bintik merah, biarkan selama 1 jam, hasil di sajikan pada tabel 20 Tabel 20 Uji pendahuluan ke II, efektifitas ekstrak daun
sirsak sebagai insektisida pada Ae. albopictus
Konsentrasi (%) 5 10 15 20
Jumlah Kematian
1 Jam 0 1 0 0
24 Jam 2 1 1 2
32
Laporan Tahunan 2015
Kontrol (-)
0
0
f. Penelitian Risbin oleh Nurul Hidayah, S.Si, yaitu uji repellent ekstrak daun jeruk bali. Uji repellent yang dilakukan sebanyak lima kali pengulangan. Uji Obat nyamuk Aerosol Uji bioassay obat nyamuk aerosol dilaksanakan pada triwulan III. Pengujian menggunakan sebanyak 150 nyamuk Aedes aegypti dewasa, namun hasilnya gagal karena banyak nyamuk yang terjepit pada cone. Pengujian dilanjutkan pada triwulan IV dengan hasil sebagai berikut: a. Kematian kontrol sebanyak 1 ekor (4%), sehingga kegiatan uji tidak perlu diulang karena kematian kontrol < 20%. b. Dari 4 kali ulangan hanya 1 ekor nyamuk yang mati (1%). c. Persentase kematian nyamuk sebesar 1%. Insektisida dengan formulasi aerosol dan komposisi bahan aktif pralethrin 0,01% + sifluthrin 0,05%, + d-alethrin 0,57%
pada
permukaan dinding dapat dikategorikan resisten terhadap nyamuk Ae. aegypti. Pendampingan mahasiswa magang Kegiatan
pendampingan
mahasiswa
magang
di
Instalasi
Laboratorium Entomologi, pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: a. Bulan Januari, pendampingan 15 orang mahasiswa PSPD FKIK Untad Palu untuk melaksanakan KKN profesi di Intalasi Laboratorium Entomologi. Adapun bentuk pendampingannya yaitu pengenalan tentang nyamuk dan penyakit yang
33
Laporan Tahunan 2015
ditularkan melalui nyamuk dan melaksanakan praktek. Praktek yang diajarkan antara lain cara identifikasi larva dan nyamuk dewasa, serta cara pembedahan nyamuk. b. Bulan Februari, pendampingan 4 orang mahasiswa dari FKIK Untad Palu untuk melaksanakan KKN profesi. Bentuk pendampingannya dengan memberikan materi surveillans vektor, survei jentik dan penangkapan nyamuk. Pada bulan yang
sama
juga
mahasiswamagang Kesehatan
dilakukan, dari
Lingkungan
pendampingan
Poltekkes untuk
41
orang
Mamuju
Jurusan
melaksanakan
magang.
Adapun bentuk pendampingannya yaitu memberikan teori sekilas tentang nyamuk dan teori survei entomologi. Praktek lapangan dilakukan survei entomologi malaria di daerah perbatasan Kota Palu yaitu Kawatuna, Petobo, Tawaeli dan Pantoloan. Untuk praktek di laboratorium dilakukan praktek identifikasi nyamuk yang telah ditangkap di lapangan. c. Bulan Agustus, pendampingan mahasiswa magang sebanyak 11 orang dari Jurusan Kesehatan Lingkungan FKM Unhas Makassar.
Adapun
bentuk
pendampingannya
yaitu
memberikan teori sekilas tentang nyamuk dan metode survei etomologi serta
praktek identifikasi nyamuk dan pinning
nyamuk di instalasi laboratorium entomologi. Kegiatan praktek lapangan yaitu spot survei di sekitar kandang, dan survei jentik Aedes aegypti di Kota Palu untuk mendukung kegiatan pengambilan sampel penelitian multicenter. Pemeliharaan Spesimen Basah dan Spesimen Kering. a. Melakukan penggantian dan penambahan kapur barus ke dalam delapan belas box serangga, Melakukan identifikasi
34
Laporan Tahunan 2015
ulang spesimen nyamuk yang telah rusak datanya (etiketnya terlepas), sebanyak tiga belas box. b. Pemeriksaan cairan pengawet spesimen basah. Dilakukan penambahan cairan pada spesimen basah sebanyak 4 toples untuk spesimen reservoir dan 15 spesimen untuk awetan ektoparasit basah. 3)
Instalasi Sumber Daya Hayati Kegiatan yang dilaksanakan yaitu: Kegiatan pasca panen Tanaman berkhasiat obat Hasil kegiatan : simplisia yang dihasilkan terdiri dari simplisia kenanga 478 gram, Simplisia Mahkota Dewa 324 gram, simplisia lavender 207 gram, Simplisia Rosella 500 gram, simplisia daun jeruk 250 gram Pembuatan sediaan galenika Hasil kegiatan : dihasilkan galenika kulit jeruk purut 20 ml minyak atsiri, kenanga 92% volatil oil, pucuk batang pepolo 3 gr ekstrak kental, daun pepolo 5 gr ekstrak kental, daun brotowali 5 gr ekstrak kental. Pembuatan herbarium basah dan kering Hasil kegiatan : tersedianya herbarium basah bunga kecombrang, pucuk batang pepolo, jahe, brotowali dan herbarium kering berupa sirih merah. Uji Kualitatif Tanaman berkhasiat obat Hasil kegiatan : - Pada kulit jeruk purut (minyak atsiri) diperoleh hasil positif alkaloid, flavonoid, fenolat - Pada kecombrang (daun dan bunga) diperoleh hasil positif flavonoid,fenolat, tanin dan saponin, pada daun saponin yang dihasilkan lebih banyak daripada bagian bunga sedangkan alkaloid diperoleh hasil negatif.
35
Laporan Tahunan 2015
- Pada tapak dara (daun dan bunga) diperoleh hasil positif fenolat, saponin, tanin, flavonoid sedangkan alkaloid diperoleh hasil negatif. - Pada bungan kenanga diperoleh hasil positif flavonoid, fenolat, tanin (FeCl3) dan saponin, sedangkan alkaloid diperoleh hasil positif tetapi jumlahnya sedikit. - Pada bangle diperoleh hasil positif alkaloid, flavonoid, fenolat, tanin, saponin Uji Khasiat Tanaman Obat Hasil Kegiatan : - Uji efektifitas anthelmintik rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb) terhadap Ascaris suum secara in vitro. - Uji efektifitas anthelmintik
pucuk batang pepolo (Bischofia
javanica Blume)terhadap Fasciola hepatica secara in vitro - Uji efektifitas larvasida ekstrak daun brotowali (Tinospora crispa) terhadap larva Aedes sp - Uji efektifitas anti nyamuk bakar kenanga (Cananga odorata) dan lavender (Lavandula angustifolia) terhadap Aedes sp Pemanfaatan dan kerja sama
Pendampingan mahasiswa penelitian: Mahasiswa Untad FKIP Kimia : Penelitian ekstrak belimbing wuluh sebagai insektisida (pengenceran)
Pendampingan mahasiswa magang: 1. Mahasiswa Untad FKIK : Materi, Uji kualitatif tanaman obat 2. Mahasiswa Poltekes Mamuju Materi tentang kegiatan yang dilakukan di Instalasi Sumber Daya Hayati, kegiatan praktek meliputi budidaya tanaman,
36
Laporan Tahunan 2015
pembuatan kompos, uji kualitatif tanaman berkhasiat obat, uji efektifitas tanaman sebagai larvasida, uji predator jentik.
Pembuatan ekstrak tanaman, Pembuatan ekstrak daun mindi (Mahasiswa Unismuh)
Penelitian Risbinkes 2015 1. Pembuatan
ekstrak
daun
dan
bunga
kecombrang
(Etlingera elatior) secara maserasi, Uji larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. 2. Pembuatan minyak atsiri
kulit buah jeruk bali secara
destilasi, pembuatan formulasi lotion dari minyak atsiri jeruk bali. 4)
Instalasi Biomolokuler Kegiatan yang dilakasanakan yaitu Studi
molekuler
Aedes
dan
Anopheles
(Ekstraksi
DNA,
Elektroforesis dan PCR Nyamuk Anopheles) Hasil kegiatan : a. Kegiatan Isolasi DNA nyamuk Aedes sp. Isolasi dilakukan terhadap empat ekor nyamuk Aedes dari Instalasi Laboratorium Entomologi. Hasil isolasi DNA nyamuk Aedes dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Hasil pengukuran konsentrasi DNA nyamuk Aedes sp. No
Kode sampel
Konsentrasi DNA
1
Ae 1
59,05 ng/ul
2
Ae 2
21,53 ng/ul
3
Ae 3
70,62 ng/ul
37
Laporan Tahunan 2015
4
Ae 4
66, 23 ng/ul
b. Kegiatan Isolasi DNA nyamuk Anopheles sp. Isolasi dilakukan terhadap empat ekor nyamuk Anopheles dari Instalasi Laboratorium Entomologi. Nyamuk yang diisolasi adalah empat ekor An. barbirostris dari Kabupaten Tojo unauna dan 4 ekor An. subpictus dari Kabupaten Parigi Moutong. Hasil isolasi DNA nyamuk Anopheles dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Hasil pengukuran konsentrasi DNA nyamuk Anopheles sp di Laboratorium Biologi Molekuler dan Imunologi tahun 2015
No
Kode sampel
Konsentrasi DNA
1
An 1a
20,70 ng/ul
2
An 1b
26,47 ng/ul
3
An 2
22,76 ng/ul
4
An 3
17,76 ng/ul
5
An 4
20,06 ng/ul
6
An 5
17,10 ng/ul
7
An 6
13,43 ng/ul
8
An 7
13,32 ng/ul
9
An 8
27,01 ng/ul
38
Laporan Tahunan 2015
c. Kegiatan Amplifikasi DNA nyamuk Anopheles sp. Kegiatan amplifikasi
sudah dilaksanakan dengan PCR,
dilanjutkan elektroforesis produk PCR. d. Kegiatan elektroforesis DNA nyamuk Anopheles sp. dan Aedes sp Kegiatan elektroforesis sudah dilaksanakan akan tetapi belum muncul pita DNA target yang diharapkan, yang terlihat hanya marker DNA. Studi
molekuler
keong
(Ekstraksi
O.h.lindoensis
DNA,
Elektroforesis dan PCR keong O.h.lindoensis) Keong yang akan diuji dikoleksi dari Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Dataran Tinggi Bada, Kabupaten Poso. Sampel yang dujikan sebanyak 5 buah. DNA keong berhasil diisolasi dan diamplifikasi dengan primer ITS Oncomelania hupensis (OH). Hasil pengukuran konsentrasi DNA keong O.h.lindoensis dengan maestro nano seperti pada tabel 23 : Tabel 23. Hasil pengecekan DNA keong O.h. lindoensis sampel Bada yang dengan maestro nano spektrophotometer. No
Kode Sampel
Konsentrasi DNA (ng/ul)
1
B1 (Bada 1)
19,99
2
B2 (Bada 2)
24,85
3
B3 (Bada 3)
42,61
4
B4 (Bada 4)
42,10
5
B5 (Bada 5)
31,30
Hasil amplifikasi PCR DNA keong O.h.lindoensis dari Dataran Tinggi Bada dengan primer ITS OH dapat dilihat pada gambar 1. Pada gambar belum terlihat terbentuknya pita DNA pada sampel
39
Laporan Tahunan 2015
sedangkan pada markernya terbentuk pita DNA dengan jelas. hal ini dikarenakan pada proses PCR belum maksimal sehingga tidak terbentuk.
M
Sampel 1-5
Gambar 1. Profil elektroforesis hasil PCR DNA keong O.h. lindoensis dari Dataran Tinggi Bada dengan primer ITS2 OH. M: marker; sampel 1-5 : tidak terbentuk pita DNA. Studi
molekuler
cacing
S.
japonicum
(Ekstraksi
DNA,
Elektroforesis dan PCR cacing S.japonicum) epidemiologi O.h. lindoensis (Ekstraksi DNA, Elektroforesis dan PCR keong O.h. lindoensis) Pengukuran konsentrasi DNA dilakukan terhadap sampel cacing S .japonicum, yang dikoleksi dari Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Dataran Tinggi Bada, Kabupaten Poso sebanyak 7 sampel yakni empat jantan dan tiga betina. Sebelum diekstraksi, sampel tersebut di dealkoholisasi bertingat dari 70 %, 60 %, 40 %, 30 %, 20 %, dan 10 %. Kemudian dilakukan ekstraksi DNA
40
Laporan Tahunan 2015
pada ketujuh sampel cacing tersebut, sehingga didapatkan konsentrasi DNA seperta pada table 24. Tabel 24. Hasil pengukuran konsentrasi DNA sampel cacing S.japonicum No
Kode Sampel
Konsentrasi DNA (ng/ul)
1
26.1. Sj jantan 1
3,51
2
26.2. Sj jantan 2
11,45
3
26.3. Sj jantan 3
13,10
4
26.4. Sj jantan 4
57,7
5
26.5. Sj betina 1
11,65
6
26.6. Sj betina 2
16,60
7
26.7. Sj betina 3
14,01
DNA kemudian diamplifikasi dengan mesin PCR dengan primer ITS2
S.
japonicum.
Produk
PCR
DNA
S.
japonicum
dielektoforesis dengan agarose 1% dan dilihat dengan Mini Bis gel documentation. Identifikasi eptospirosis dari organ ginjal tikus di Desa Labuan Pada kegiatan ini didapatkan dua ekor sampel yang dari rumah penduduk di Desa Labuan Panimba. Masing-masing tikus tersebut diidentifikasi sebagai tikus Rattus hoffmani dan Rattus tanezumi.
41
Laporan Tahunan 2015
e. Kegiatan Isolasi DNA ginjal tikus Tabel 25. Hasil pengukuran konsentrasi DNA dari organ ginjal tikus di Laboratorium Biologi Molekuler dan Imunologi tahun 2015 No
Kode sampel
Konsentrasi DNA
1
Lepto 1
7 ng/ul
2
Lepto 2
191 ng/ul
Pada kegiatan ini konsentrasi DNA dari ginjal tikus pertama lebih rendah
daripada
ginjal
tikus
kedua.
Hal
tersebut
dapat
disebabkan karena tikus pertama sudah mati sbeelum dilakukan pembedahan untuk diambil organ ginjal. Kegiatan Amplifikasi DNA leptospirosis dari sampel ginjal tikus a. Pengenceran primer leptospirosis Primer yang digunakan ada tiga macam, yaitu rFAL, rVIV dan rPLU. Setiap primer diencerkan dengan menambahkan nuclease free water dengan volume 10x konsentrasi awal. Misalnya konsentrasi 27 nm, maka ditambahkan nuclease free water sebanyak 270 ul. b. Menyiapkan PCR mix untuk setiap primer leptospirosis Komposisi PCR dalam setiap tube adalah: -
PCR mix: 12,5 ul
-
primer forward dan reverse: @ 1 ul
-
ddH2O: 5,5 ul
-
sampel DNA hasil isolasi: 5 ul
-
kontrol positif leptospirosis: Bat, Tar, Ict, Sar (@ 5 ul)
c. Proses Amplifikasi DNA leptospirosis (PCR)
42
Laporan Tahunan 2015
Pada proses ini dilakukan PCR sebanyak 12 tube sampel PCR, 4 tube kontrol positif dan 4 tube kontrol negatif. Siklus PCR yang dilakukan adalah sebagai berikut : Tabel 26 Hasil Proses Amplifikasi DNA leptospirosis (PCR)
1.
Predenaturasi: 95°C
2.
Cycle step: 35 siklus
a.
r
94°C Denaturasi
30 detik
b.o
48°C Annealing
30 detik
c.s
72°C Elongasi
1 menit
3.
Final extention
7 menit
4.
Hold: 12°C
~
d. P
e s
5 menit
elektroforesis hasil PCR Hasil dinyatakan leptospira patogenik apabila target pita hasil elektroforesis adalah 514 bp. Pada kegiatan laboratorium ini belum terdeteksi pita DNA leptospirosis, bahkan pada kontrol positif juga tidak muncul pita DNA. Hal ini mungkin karena proses PCR tidak berhasil, karena pada saat running PCR, mati lampu sekitar 5 menit, dan sampel sudah tidak bisa dideteksi lagi. Kegiatan Pengecekan DNA leptospirosis kontrol positif (sumbangan dari B2P2VRP Salatiga) Untuk mengetahui konsentrasi DNA kontrol yang akan digunakan dalam identifikasi leptospirosis dari ginjal tikus, maka dilakukan pengecekan konsentrasi DNA dengan maestro nano spetrofotometer.
43
Laporan Tahunan 2015
Tabel 27. Hasil pengukuran konsentrasi DNA kontrol positif leptospirosis No
5)
Kode sampel
Konsentrasi DNA
1
Ict
5,21 ng/ul
2
Sar
2,69 ng/ul
3
Bat
4,30 ng/ul
4
Tar
1,01 ng/ul
Instalasi Hewan Coba Kegiatan yang dilaksanakan yaitu : a. Pemeliharaan dan pengembangbiakan mencit (Mus musculus): - Kegiatan breeding/perkawinan mencit - Kegiatan penyapihan mencit sebanyak 51 ekor jantan dan 45 ekor betina - Kegiatan pembesaran - Kegiatan regenerasi mencit sebanyak 20 ekor b. Pemeliharaan dan pengembangbiakan marmut Marmut yang dikembangkan berjumlah dua ekor jantan dan betina. Digunakan untuk memberi makan darah pada kegiatan kolonisasi/rearing
nyamuk
yang
dilaksanakan
di
Instalasi
Entomologi. c. Pemeliharaan dan pengembangbiakan hamster Hamster yang dikembangkan berjumlah dua ekor jantan dan betina. Pengembangan hamster ini dilakukan untuk menambah koleksi hewan di Instalasi hewan coba. d. Pemeriksaan kesehatan hewan coba Kegiatan ini dilakukan setiap hari untuk mengontrol dan memeriksa mencit-mencit yang kurang sehat / sakit.
44
Laporan Tahunan 2015
e. Pemanfaatan instalasi hewan coba dapat dilihat pada tabel 28 Tabel 28. Pemanfaatan instalisi hewan coba Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2015 Waktu
Kegiatan
Pemanfaatan
Keterangan
Januari 2015
Menyiapkan nyamuk Aedes aegypti
Pembelian nyamuk Aedes aegypti 690 ekor
Mahasiswa Untad (Febrianti)
Januari 2015
Menyiapkan mencit
Pembelian mencit 15 ekor
Mahasiswa FKIP UNTAD (Ananda Putri)
Januari 2015
Menyiapkan nyamuk Aedes aegypti
Pembelian nyamuk Aedes aegypti 900 ekor
Mahasiswa FKIP UNTAD (Heri Sulistiyono)
Februari 2015
Memberikan dan mendampingi mahasiswa magang dari Poltekkes Mamuju
Memberikan dan mendampingi mahasiswa magang dari POLTEKKES Mamuju
Mahasiswa magang dari POLTEKKES Mamuju
Februari 2015
Mendampingi penelitian mahasiswa dari Fak. Biologi, Universitas Tadulako dengan menggunakan mencit 15 ekor untuk mendukung penelitian skripsi
Mendampingi penelitian mahasiswa dari Fak. Biologi, Universitas Tadulako dengan menggunakan mencit 15 ekor untuk mendukung penelitian skripsi
Mahasiswa dari Fak. Biologi, Universitas Tadulako
Maret 2015
Mendampingi penelitian mahasiswa dari Fak. Biologi, Universitas Tadulako dengan menggunakan mencit 18 ekor untuk mendukung penelitian skripsi an. Yana
Mendampingi penelitian mahasiswa dari Fak. Biologi, Universitas Tadulako dengan menggunakan mencit 18 ekor untuk mendukung penelitian skripsi an. Yana
Mahasiswa dari Fak. Biologi, Universitas Tadulako
Maret 2015
Mendampingi penelitian mahasiswa dari Fak. Biologi, Universitas Tadulako dengan menggunakan mencit 18 ekor untuk mendukung penelitian skripsi an. Yana
Mendampingi penelitian mahasiswa dari Fak. Biologi, Universitas Tadulako dengan menggunakan mencit 18 ekor untuk mendukung penelitian skripsi an. Yana
Mahasiswa dari Fak. Biologi, Universitas Tadulako
45
Laporan Tahunan 2015
April 2015
Menyiapkan mencit
Pembelian mencit 15 ekor
Nov 2015
menyiapkan 100 ekor mencit Betina
Pembelian 100 ekor mencit Betina oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
6)
Mahasiswa FKIP UNTAD (Olfiana T. Lahamado)
Instalasi Epideomiologi dan Informatika Kesehatan. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu: Menyusun rencana kegiatan dilaksanakan diawal tahun dan terlaksana dengan baik, tetapi sebagian besar kegiatan instalasi yang telah direncakanakan tersebut tidak bejalan sesuai dengan yang diharapkan. Analisis data penyakit bersumber binatang dalam hal ini DBD sampai pada tahap pengumpulan data yang bersumber dari Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah dan Kota Palu. Data tersebut untuk selanjutnya diinput pada program untuk memudahkan pada proses analisis data. Selain data penyakit dikumpulkan pula data iklim yang diperoleh dari BMKG Povinsi Sulawesi Tengah yang juga diinput pada program yang nantinya di analisis bersama-sama dengan data penyakit
b.
Pengembangan SDM, Sarana dan Prasarana 1. Pengembangan SDM Peningkatan SDM di Balai Litbang P2B2 Donggala yaitu :
Pendidikan non formal. Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan sebanyak delapan
pegawai.
Tiga
pegawai
mengikuti
diklat
jabatan
fungsional peneliti tingkat pertama, dua pegawai diklat CPNS, dan masing –masing satu pegawai mengikuti diklat BSC, diklat manajemen Hewan Coba serta Workshop Identifikasi Helminth.
46
Laporan Tahunan 2015
2. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengembangan sarana dan prasarana dilakukan melalui pengadaan dan perawatan/pemeliharaan, maka dilakukan beberapa kegiatan selama tahun 2014 yaitu : a. Kegiatan peningkatan Sarana dan Prasarana antara lain : 1)
2)
3)
Pengadaan sarana gedung (Optimalisasi PNBP) :
Spring Bed No. 4, sebanyak 3 buah
Meja Makan, sebanyak 1 set
Dispenser, sebanyak 2 buah
Tong Sampah Besar, sebanyak 5 buah
Pengadaan alat laboratorium :
Mikroskop Compound, sebanyak 1 unit
Incubator CO2, sebanyak 1 unit
Mikroskop Disecting Field, sebanyak 1 unit
Incenerator, sebanyak 1 unit
Optic Lab, sebanyak 1 unit
Vacuum Controler, sebanyak 1 unit
Chiler, sebanyak 1 unit
Moisture Balance, sebanyak 1 unit
Oven, sebanyak 1 unit
Incubator, sebanyak 1 unit
Mikroskop Digital, sebanyak 1 unit
Lamina Air Flow, sebanyak 1 unit
Pengadaan kendaraan roda 4 dan aksesoris mobil :
Mobil hilux D-CAB, sebanyak 1 unit
Penutup belakang, sebanyak 1 unit
Sarung jok, sebanyak 1 set
Karpet dasar, sebanyak 1 set
Krom pintu, sebanyak 1 set
47
Laporan Tahunan 2015
4)
5)
Pengadaan alat olah data :
Softwere Model Dynamic, sebanyak 1 unit
Software Stata, sebanyak 1 unit
UPS, sebanyak 1 unit
GPS, sebanyak 4 unit
Scanner A3, sebanyak 1 unit
Scanner A4, sebanyak 2 unit
Printer Portable, sebanyak 1 unit
Dekstop , sebanyak 1 unit
Pengadaan jaringan internet :
6)
7)
8)
Pengadaan tower antena, sebanyak 1 unit
Pengadaan Closed Circuit Television (CCTV) :
Kamera outdoor AHD, sebanyak 8 unit
DVR, sebanyak 1 unit
Hardisc, sebanyak 1 buah
Power supplay 20 A, sebanyak 1 buah
Kabel rg 59, sebanyak 3 roll
Konektor, sebanyak 28 buah
TV LCD monitoring 32, sebanyak 1 unit
TV LCD monitoring 22”, sebanyak 1 unit
Pengadaan meubelair :
Meja Pejabat Struktural, sebanyak 1 unit
Kursi Pejabat Struktural, sebanyak 1 unit
Lemari, sebanyak 1 unit
Pengadaan sarana gedung :
9)
Talang air, sebanyak 1 set
AC portable, sebanyak 2 unit
Pengadaan alat laboratorium (Pemanfaatan efisiensi) :
Microscope Compound, sebanyak 10 unit
48
Laporan Tahunan 2015
Microscope Stereo With Camera, sebanyak 1 unit
Thermal Cycler, sebanyak 5 unit
Bio Safety Cabinet Class II, sebanyak 1 unit
Gel Documentation System, sebanyak 1 unit
Heating Cooling Drybath, sebanyak 1 unit
Analitical Balance, sebanyak 1 unit
Waterbath, sebanyak 1 unit
Micro Pipet Adjustable volume, sebanyak 11 unit
Carosul Stand For 6 Manual or 3Electronic pippet, sebanyak 2 unit
Deep Freezer, sebanyak 1 unit
Elisa Washer, sebanyak 1 unit
Autoclave, sebanyak 1 unit
Destilasi Minyak Atsiri, sebanyak 1 unit
Mini Spray Dryer, sebanyak 1 unit
Vacuum Oven, sebanyak 1 unit
Kandang Nyamuk Portable, sebanyak 5 unit
Glass Chamber Lubang Tunggal, sebanyak 18 unit
Glass Chamber Lubang Ganda, sebanyak 18 unit
UV CDC Light Trap, sebanyak 5 unit
Fumidifier, sebanyak 3 unit
Pengukur Suhu dan Kelembaban, sebanyak 2 unit
Musquito Breader, sebanyak 5 unit
Kulkas, sebanyak 1 unit
10) Pengadaan alat olah data (Pemanfaatan efisiensi) :
UPS 5000 VA, sebanyak 1 unit
UPS 2000 VA, sebanyak 11 unit
UPS 1600 VA, sebanyak 8 unit
Printer, sebanyak 6 unit
49
Laporan Tahunan 2015
Perangkat Komputer, sebanyak 2 unit
Laptop 11", sebanyak 7 unit
Laptop 13", sebanyak 1 unit
Smart Phone, sebanyak 1 unit
Camera Miroles, sebanyak 1 unit
Handy Cam, sebanyak 1 unit
Papan Tulis Elektronik, sebanyak 1 unit
Wireless Pointer, sebanyak 3 unit
Mesin Penghitung Uang, sebanyak 1 unit
11) Pengadaan sarana gedung (Pemanfaatan efisiensi) :
AC Portable, sebanyak 6 unit
AC Split 2 PK, sebanyak 8 unit
Absen Digital, sebanyak 1 unit
Roll Opac, sebanyak 1 unit
Portable Genset, sebanyak 2 unit
Kunci Pintu digital , sebanyak 4 unit
12) Pengadaan alat diseminasi (Pemanfaatan efisiensi) :
Rak Brosur, sebanyak 1 unit
Meja Pameran, sebanyak 1 unit
Backwall, sebanyak 1 unit
Rotary light, sebanyak 1 unit
Folding panel, sebanyak 1 unit
Screen projector, sebanyak 1 unit
Tenda Pameran, sebanyak 1 unit
13) Pengadaan sumur (Pemanfaatan efisiensi) :
Pengeboran sumur air, sebanyak 1 unit
14) Pengadaan Closed Circuit Television (CCTV) :
Kamera outdoor AHD, sebanyak 8 unit
Power supplay 20 A, sebanyak 1 buah
50
Laporan Tahunan 2015
Kabel rg 59, sebanyak 4 roll
Konektor, sebanyak 28 buah
TV LCD monitoring 42, sebanyak 1 unit
15) Pengadaan meubelair (Pemanfaatan efisiensi) :
Lemari Arsip Dorong
Lemari Arsip
Meja Laboratorium
Rak Besi Serba Guna
16) Pengadaan
pembangunan
reservoir
air
(Pemanfaatan
efisiensi)
Perencanaan Pembangunan Reservoir Air (Pemanfaatan Efisiensi)
Pembangunan Reservoir Air (Pemanfaatan Efisiensi)
Pengawasan Reservoir Air (Pemanfaatan Efisiensi
b. Kegiatan Perawatan/Pemeliharaan meliputi: 1)
Perawatan Gedung Kantor Perawatan gedung kantor dibagi menjadi 3 yaitu : Pemeliharaan gedung kantor Perbaikan gedung kantor yang dilaksanakan meliputi pembelian alat/bahan kebersihan lantai, pembelian alat-alat listrik (lampu pijar, kabel, saklar, stop kontak dan lain-lain), perbaikan plafon dan atap gedung (asrama depan, asrama belakang, aula, perlengkapan dan lain-lain), perbaikan pintu keluar di gedung asrama, Laboratorium Parasitologi dan Laboratorium Biologi Lingkungan, perbaikan papan nama Instalasi Hewan Coba, perbaikan instalasi listrik di gedung aula, gedung Laboratorium Biologi Lingkungan, perbaikan bak air di wc pelatihan dan perbaikan meja laboratorium di ruang instlasi sumber daya hayati, pengecatan ruang
51
Laporan Tahunan 2015
andrographis dan teras depan gedung kantor, pengisian tabung alat pemadam api ringan untuk pencegahan kebakaran gedung di lingkungan kantor, pemasangan teghel dan pemasangan kloset duduk kamar mandi wanita di
gedung
kantor,
perbaikan
pintu
di
laboratorium
parasitologi, pemasangan sekat di laboatorium parasitologi dan lain-lain. Pemeliharaan Gedung Kantor Bertingkat Pemeliharan gedung kantor bertingkat yang dilaksanakan meliputi perbaikan engsel dan kunci pintu kaca di Laboratorium
Biologi
Parasitologi,
pembelian
Lingkungan trafo
philip
dan 36
Laboratorium watt,
lampu
emergency, stop kontak 3 mata dan lain-lain untuk perbaikan instalasi listrik di gedung laboratorium Biologi Lingkungan (Laboratorium Biomolekuler), perbaikan pipa kloset, perbaikan atap sakura roof, talang air, pipa kloset dan lain-lain di kamar mandi lantai 2 Laboratorium Biologi Lingkungan, pembelian kabel 2 x 2,5 eterna, lampu neon, lampu sorot dan lain-lain untuk perbaikan instalasi listrik di gedung Laboratorium Biologi Lingkungan, pembelian kabel intercom, klem kabel, kabel tis dan penahan kabel untuk perbaikan instalasi Iphone di gedung Laboratorium Biologi Lingkungan, pembelian pipa wastafel untuk perbaikan wastafel di gedung Laboratorium Biologi Lingkungan, pembelian besi 10 mm, semen, seng soka dan lain-lain untuk perbaikan tempat pencucian tanaman obat di gedung laboratorium biologi lingkunga dan lain-lain. Pemeliharaan Halaman Kantor Pemeliharan halaman kantor yang dilaksanakan meliputi pembelian basmilang, EM4, pemasangan paving blok di
52
Laporan Tahunan 2015
halaman depan Laboratorium Parasitologi, pembelian pohon kedondong, pohon sawo, pohon brokoli kuning dan pohon belimbing untuk pemeliharaan halaman di depan laboratorium biologi lingkungan, perbaikan saluran air di depan asrama belakang, perbaikan drainase di halaman belakang Laboratorium Parasitologi, perbaikan tempat incenerator dan pemasangan paving blok di halaman samping laboratorium biologi lingkungan dan lain-lain. 2)
Keperluan pokok sehari-hari perkantoran Pembelian keperluan pokok sehari-hari perkantoran meliputi pembelian alat tulis kantor, langganan koran, pembelian materai, pembelian spanduk, biaya fotocopy dan lain-lain.
3)
Perawatan Peralatan Kantor Pemeliharaan peralatan kantor meliputi pemeliharaan :
4)
10 unit personal computer,
4 unit laptop,
12 unit printer,
10 unit ups,
1 unit mesin foto copy.
Perawatan Kendaraan dinas
Pemeliharaan kendaraan dinas roda dua sebanyak 2 unit kendaraan
Pemeliharaan kendaraan dinas roda empat.
Pemeliharaan kendaraan dinas roda enam.
Perawatan kendaraan dinas Balai Litbang P2B2 Donggala meliputi semua biaya ganti oli, penggantian spare part dan pembelian bahan bakar. 5)
Perawatan sarana gedung pemeliharan AC Split sebanyak 47 unit (penggantian spare part, service cuci, dan isi freon),
53
Laporan Tahunan 2015
perawatan mesin pemotong rumput 2 unit perbaikan
inventaris
kantor
meliputi
perbaikan
meja,
perbaikan kursi dan lain-lain. c. Penyebarluasan dan pemanfaatan Hasil Litbang Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan oleh Balai Litbang P2B2 Donggala, antara
lain dengan
website dan penerbitan jurnal. 1. Website Balai Litbang P2B2 Donggala juga memiliki website sebagai sarana publikasi. Website berisikan berita dan informasi kegiatan baik penelitian maupun laboratorium dapat diketahui oleh masyarakat melalui media internet.
Alamat
situs
Balai
Litbang
P2B2
Donggala
www.bp4b2donggala.litbang.depkes.go.id 2. Jurnal Jurnal merupakan salah satu media publikasi ilmiah dan juga media komunikasi. Oleh karena itu, Balai Litbang P2B2 Donggala telah menerbitkan jurnal pada tahun 2007 dengan nama Jurnal Vektor Penyakit. Jurnal ini sebagai sarana untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti Balai Litbang P2B2 Donggala dan peneliti lainnya yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Pada tahun 2015 Jurnal Vektor Penyakit terbit sebanyak 2 kali yaitu volume IX nomor 1 pada bulan Juni 2015 dan volume IX nomor 2 pada bulan Desember 2015 2.
Pencapaian Kinerja Secara umum hasil kinerja Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2015, telah memenuhi sasaran yang ditargetkan. Pengukuran capaian sasaran target, diukur dengan menggunakan indikator kinerja utama (IKU) yang telah ditetapkan dalan dokumen Rencana Aksi Balai Litbang P2B2 Donggala
54
Laporan Tahunan 2015
tahun 2015-2019. Pencapaian sasaran strategis dan output kinerja utama Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 29. Tabel 29. Pencapaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Balai Litbang P2B2 Donggala, Tahun 2015 Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Meningkatnya kualitas penelitian dan pengembangan di bidang intervensi kesehatan masyarakat.
Jumlah produk / Informasi / Data Litbang kesehatan strategic di bidang Teknologi Intervensi Kesehatn Masyarakat (Upaya Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Kelompok Rentan, Sumber daya Manusia dan Fasilitas dan Perbekalan Kesehatan)
1
1
100
Jumlah Publikasi Karya Tulis ilmiah di bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional.
3
8
>100
Pada tahun 2015 publikasi ilmiah penelitian Balai Litbang P2B2 Donggala yang diterbitkan melebihi jumlah target yang ditentukan karena minat, kesadaran, aksesbilitas aktivitas serta kapasitas peneliti dalam teknik penulisan artikel semakin meningkat. Rincian daftar publikasi Balai Litbang P2B2 Donggala dapat dilihat pada lampiran 4. 3.
Realisasi Anggaran Pagu semula anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala tahun 2015 adalah sebesar Rp. 8.219.675.000,-. Namun adanya pemanfaatan efesiensi refocusing perjalanan dinas dilingkup Badan Litbangkes, maka pagu
55
Laporan Tahunan 2015
anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala meningkat menjadi
Rp.
11.731.186.000,- peningkatan anggaran tersebut digunakan pada belanja modal berupa pengadaan alat laboratorium, perangkat pengolah data dan komunikasi, pengadaan meubelair serta pengadaan sarana gedung. Dalam melaksanakan kegiatan tahun 2015, maka dilakukan revisi POK sebanyak 6 kali revisi. Revisi pertama dilakukan karena adanya penambahan efisiensi perjalanan dinas untuk output informasi litbang kesehatan strategik di bidang TIKM, revisi kedua dilakukan karena adanya Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Nomor 1 Tahun 2015 tentang pengumuman pengadaan barang dan jasa di surat kabar, revisi ketiga dilakukan pada output dokumen hukum, organisasi dan kepegawaian (mengalokasikan anggaran untuk transport diklat prajabatan CPNS), output informasi litbang kesehatan strategik (perubahan rincian kegiatan pelaksanaan penelitian), output dokumen perencanaan dan evaluasi (perjalana dinas penyusunan dokumen anggaran dan dokumen evaluasi), revis keempat revisi dilakukan pada output dokumen informasi, dokumentasi
dan
diseminasi
(perjalana
dinas
diseminasi
hasil
penelitian/pameran dan perjadin simposium nasional) dan output informasi litbang kesehatan strategik (perjalana dinas penelitian kerentanan pada kegiatan perjadin pengumpulan sampel, monev pengumpulan sampel, konsultasi dan diseminasi), Revisi kelima dilakukan pada output dokumen informasi, dokumentasi dan diseminasi (perjalana dinas diseminasi hasil penelitian/pameran dan perjadin simposium nasional) dan output informasi litbang kesehatan strategik (perjalana dinas penelitian kerentanan pada kegiatan perjadin pengumpulan sampel, monev pengumpulan sampel, konsultasi dan diseminasi) dan revisi keenam dilakukan pada output layanan perkantoran penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran yaitu minus biaya langganan listrik. Anggaran layanan listrik ditutupi dari sisa anggaran jasa pos dan giro, instalasi listrik dan air, pemeliharaan halaman kantor, perawatan sarana gedung, operasional pimpinan dan biaya
56
Laporan Tahunan 2015
pengumuman barang dan jasa. Disamping itu, revisi juga dilakukan pada honor operasional satuan kerja dan belanja keperluan perkantoran (jamuan tamu). Berdasarkan laporan keuangan (SAI), total realisasi penyerapan anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala selama tahun 2015 adalah sebesar Rp. 10.981.177.077,- (93,68%). Adapun realisasi berdasarkan jenis belanja yaitu realisasi belanja pegawai Rp. 2.195.138.916,- (94,4 8%), belanja barang Rp. 2.798.138.161,- (97,49%) dan belanja modal 5.987.900.000,(91,59%). Rincian alokasi dan realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30. Realisasi Anggaran Balai Litbang P2B2 Donggala berdasarkan Jenis Belanja Tahun 2014 - 2015
Jenis Belanja Pegawai Barang Modal Jumlah
Tahun 2014 Alokasi Realisasi 2.026.194.000 1.994.021.140 2.156.950.000 2.015.711.732 534.645.000 534.645.000 4.717.789.000 3.765.115.335
% 98,41 93,45 98,78 96,19
Alokasi 2.323.433000 2.870.086.000 6.537.667.000 11.731.186.000
Tahun 2015 Realisasi 2.195.138.916 2.798.138.161 5.987.900.000 10.981.177.077
Realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 10.981.177.077,(93,61%). Realisasi ini menurun, bila dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar
96,19%. Hal ini disebabkan karena adanya pemblokiran
anggaran belanja modal sebesar
279.369.000.
Bbelanja barang dan
belanja pegawai juga tidak dapat terealisasi secara keseluruhan. 4.
Upaya untuk Meraih WTP dan Reformasi Birokrasi Upaya yang telah dilakukan oleh Balai Litbang P2B2 Donggala untuk meraih WTP dan Reformasi Birokrasi yaitu: a. Penandatanganan dokumen pakta intregitas b. Pemenuhan kewajiban LHKPN c. Pemenuhan Akuntabilitas Kinerja
57
% 94,48 97,49 91,59 93,61
Laporan Tahunan 2015
d. Pemenuhan kewajiban laporan keuangan e. Penerapan kebijakan disiplin pegawai dengan menggunakan absen digital. f. Pengendalian gratifikasi dilakukan dengan membentuk tim pemantau Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK). Setiap pegawai yang mengetahui adanya gratifikasi agar menyampaikan laporan melalui kotak saran untuk tim pemantau ZI-WBK. Kemudian tim pemantau ZIWBK akan mengidentifikasi laporan tersebut untuk ditindaklanjuti.
58
Laporan Tahunan 2015
BAB V PENUTUP Penyusunan Laporan Tahunan Balai Litbang P2B2 Donggala Tahun 2015 ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perencanaan dan pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran di tahun mendatang untuk menjadi lebih baik dari tahun ini. Pada Tahun 2015 kegiatan di Balai Litbang P2B2 Donggala dapat dilaksanakan dengan baik tetapi masih ada kendala yang dihadapi baik dari segi keterbatasan anggaran maupun keterbatasan sarana penunjang lainnya. Diharapkan kendala dan hambatan tersebut tidak akan terulang pada tahun berikutnya.
59
Laporan Tahunan 2015
Catatan umum: 1. Mohon lihat dan edit kata yang masih salah. 2. Kalimatnya masih ada yg terpotong dan masih perlu penjelasan. Beberapa sudah saya komentari 3.
60
Lampiran 1
A No 1
REALISASI ANGGARAN BERDASARKAN JENIS BELANJA TAHUN 2015 BELANJA PEGAWAI Kegiatan
2.323.433.000
Pembayaran Gaji dan Tunjangan JUMLAH
B No
Alokasi
2.323.433.000
Realisasi 2.195.138.916 2.195.138.916
% 94,48 94,48
BELANJA BARANG Kegiatan
1
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
2
Penelitian Bidang Parasitik Jaringan
Alokasi 1.094.050.000
% 1.092.309.366
99,84
1.183.666.000
1.142.279.615
96,50
93.600.000
89.710.900
95,84
127.808.000
127.007.300
99,37
3
Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara, dan Tata Usaha
4
Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi
5
Manajemen laboratorium
79.500.000
76.306.595
95,98
6
Dokumen Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian
90.312.000
86.590.880
95,88
7
Dokumen Bidang Ilmiah dan Etik
45.376.000
43.052.305
94,88
8
Dokumen Perencanaan dan Evaluasi
121.289.000
112.390.200
92,66
8.523.000
8.523.000
100,00
15.050.000
15.000.000
99,67
2.859.174.000
2.793.170.161
97,69
Laporan Kegiatan dan Pembinaan (Optimalisasi PNBP) 9
Belanja Modal Peralatan dan Mesin JUMLAH C No
BELANJA MODAL Kegiatan
Alokasi
Realisasi
%
3.847.358.000
3.683.204.000
95,73
494.870.000
430.180.000
86,93
1.051.732.000
1.020.287.000
97,01
1
Peralatan Fasilitas Laboratorium
2
Kendaraan Bermotor
3
Perangkat Pengolahan Data dan Komunikasi
4
Sarana dan Prasarana Lingkungan kantor
607.982.000
319.510.000
52,55
5
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
546.637.000
539.687.000
98,73
JUMLAH
6.548.579.000 Total Alokasi Anggaran 2015 Total Realisasi Anggaran 2015 Porsentase Capaian Realisasi
11.731.186.000 10.981.177.077 93,61
5.992.868.000
91,51
Lampiran 3
Daftar Publikasi Ilmiah Pada Jurnal Terakreditasi Nasional Tahun 2015 NO
JUDUL
MEDIA
PENULIS
1.
Ko-infeksi Schistosoma Japonicum dan Jurnal Ekologi Kesehatan Soil Transmitted Helminth di Daerah Vol. 14 No.1 Maret 2015 : Endemis Schistosomiasis Kecamatan 41-47 Lore Utara dan Lore Timur, Kab. Poso, Sulawesi Tengah
2
Deteksi Antigen ekskretori sekretori Schistosoma Japonicum dengan metode ELISA pada penderita Schistosomiasis di Napu Sulawesi Tengah Penentuan Senyawa Phorbol Ester pada Biji Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L) dan Bioaktifitas terhadap Keeong Oncomelania hupensis lindoensis di Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah Kondisi Masalah Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah dalam Upaya Penanggulangan Daerah Bermasalah kesehatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap Filariasis di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat
Media Penelitian dan Samarang Pengembangan Kesehatan No. 1 Volume 25, Maret 2015
6
3
Anis Nurwidayati,
Buletin penelitian Anis Nurwidayati kesehatan vol. 43 no. 3 September 2015
Buletin penelitian system kesehatan vol. 18 no. 3 Juli 2015
Ahmad Erlan
Buletin penelitian kesehatan vol. 43 no. 1 Maret 2015
Ni Nyoman Veridiana
Faktor factor yang berhubungan dengan pemanfaatan posyandu di kabupaten sigi provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal Pembangunan Manusia, Vol. 9No. 2 Agustus 2015
Rosmini
7
Faktor Resiko Terjadinya Tuberculosis Paru Usia Produktif (15-49 tahun) di Indonesia,
Media Penelitian dan Made Agus Nurjana Pengembangan Kesehatan No. 3 Volume 25, September 2015
8
Perilaku Mikrofilaria Brugia malayi pada subjek Filariasis di Desa Polewali Kecamatan Bambalamotu Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat
Aspirator No. 2 Volume 7 Sitti Chadijah Desember 2015
4
5
Lampiran 3
Daftar Publikasi Ilmiah Pada Jurnal tidak Terakreditasi Tahun 2014 NO
JUDUL
PENULIS
MEDIA
1.
Efektifitas Ekstrak Biji Jarak Anis Nurwidayati, dkk Merah (Jatropha gossypiifolia), jarak pagar (J. curcas) dan Jarak Kastro (Riccinus communis) Famili Euphorbiaceae terhadap Hospes Perantara Schistosomiasis, Keong Oncomelania hupensis lindoensis
Jurnal Balaba vol. 10 no. 1 Juni 2014
2
Antibodi Poliklonal Anti Ekskretori Sekretori (ES) Schistosoma Japonicum pada Kambing (Capra Aegagrus)
Samarang, dkk
Jurnal Penyakit Bersumber Binatang Vol. 2. No.1, September 2014 : 57-66
3
Prevalensi dan Jenis Telur cacaing soil transmitted helmints (STH) pada sayuran kemangi pedagang ikan bakar di Kota Palu Prevalensi kecacingan usus di Kota Palu, Sulawesi Tengah
Junus Widjaja, dkk
Jurnal Buski Vol. 5 No. 2 Desember 2014
4
Phetisya Sumolang, dkk
PF Jurnal Buski Vol. 5 No. 2 Desember 2014
5
Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Murni, dkk Ketepeng (Cassia alata L.) dan Ketepeng Kecil (Cassia tora L.) terhadap Plasmodium falciparum secara In Vitro
Jurnal Balaba vol. 10 no. 2 Desember 2014
6
Promosi Kesehatan Pengendalian Filariasis
Jurnal Balaba vol. 10 no. 2 Desember 2014
7
Skrining Fitokimia Ekstrak Jarak Anis Nurwidayati, dkk Pagar (Jatropha curcas) dan Ekstrak Jarak Kastro (Riccinus communis) Famili Euphorbiaceae Gambaran Kesehatan pada Intan Tolistiawaty, Mencit (Mus musculus) di dkk Instalasi Hewan Coba
8
9
dalam Ahmad Erlan
Gambaran Kadar Hemoglobin Leonardo pada Penderita Filariasis di Desa Lobo, dkk Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat
Jurnal Vektor Penyakit vol. 8 no. 1 Juni 2014
Jurnal Vektor Penyakit vol. 8 no. 1 Juni 2014
Taruk Jurnal Vektor Penyakit vol. 8 no. 1 Desember 2014
LAMPIRAN 4 Hasil Uji Resistensi Di Propinsi Sulawesi Utara Hasil uji kerentanan Aedes aegyptidewasa terhadap Malathion 0,8%(Organophosphate) di Provinsi Sulawesi Utara, Tahun 2015 Persentase Standar No Kabupaten/Kota Status Kematian Ae. Aegypti deviasi 1. Minahasa 3,0 4,0% resisten 2. Minahasa Utara 95,0 10,0% toleran 3. Manado 94,0 2,0% toleran Hasil uji kerentanan Aedes aegyptidewasa terhadap Lambdacyhalothrin 0,03% (Pyrethroid) di Provinsi Sulawesi Utara, Tahun 2015 Persentase Standar No Kabupaten/Kota Status Kematian Ae. Aegypti deviasi 1. Minahasa 16,0 9,0% resisten 2. Minahasa Utara 27,0 8,0% resisten 3. Manado 24,0 13,0% resisten
No 1. 2. 3.
No 1. 2. 3.
Hasil uji kerentanan Aedes aegyptidewasa terhadap Cypermethrin 0,05% (Synthetic Pyrethroid)di Provinsi Sulawesi Utara, Tahun 2015 Persentase Standar Kabupaten/Kota Status Kematian Ae. Aegypti deviasi Minahasa 15,0 5,0% resisten Minahasa Utara 21,0 7,0% resisten Manado 14 10,0% resisten Hasil uji kerentanan Aedes aegyptidewasa terhadap Deltametrin 0,025% (Synthetic Pyrethroid)di Provinsi Sulawesi Utara, Tahun 2015 Persentase Standar Kabupaten/Kota Status Kematian Ae. Aegypti deviasi Minahasa 27,0 6,0% resisten Minahasa Utara 47,0 25,0% resisten Manado 35 10,0% resisten
1
Hasil Uji kerentanan Aedes aegyptipradewasa terhadap Insektisida Hasil uji kerentanan Aedes aegyptipradewasa terhadap Temephos 0,02 ppm(Organophosphat) di Provinsi Sulawesi Utara, Tahun 2015 Persentase Standar No Kabupaten/Kota Status Kematian JentikAe. Aegypti deviasi 1. Minahasa 89,0 12 % resisten 2. Minahasa Utara 77,0 15 % resisten 3. Manado 86,0 10 % resisten
Hasil Uji Resistensi Di Propinsi Sulawesi Tengah Hasil uji kerentanan Aedes aegypti dewasa terhadap Malathion 0,8% (organophosphat) di Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2015 Standar No Kabupaten/Kota Persentase kematian Ae. aegypti Status Deviasi 59 Kota Palu 7% Resisten 35 Kab. Tolitoli 9% Resisten 3 Kab. Morut 4% Resisten Hasil uji kerentanan Aedes aegypti dewasa terhadap Lamdacyhalothrin 0,03% (Sintetik Piretroid) di Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2015 Standar No Kabupaten/Kota Persentase kematian Ae. aegypti Status Deviasi 8 1. Kota Palu 0% Resisten 44 2. Kab. Tolitoli 7% Resisten 13 3. Kab. Morut 2% Resisten Hasil uji kerentanan Aedes aegypti dewasa terhadap Cypermetrin 0,05% (Sintetik Piretroid) di Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2015 Standar No Kabupaten/Kota Persentase kematian Ae. aegypti Status Deviasi 25 1. Kota Palu 4% Resisten 5 2. Kab. Tolitoli 2% Resisten 3 3. Kab. Morut 2% Resisten
2
Hasil uji kerentanan Aedes aegypti dewasa terhadap Deltametrin 0,025% (Sintetik Piretroid) di Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2015 Standar No Kabupaten/Kota Persentase kematian Ae. aegypti Status Deviasi 32 1. Kota Palu 14 % Resisten 39 2. Kab. Tolitoli 11% Resisten 3. Kab. Morut 33 4% Resisten Hasil uji kerentanan Aedes aegypti dewasa terhadap Temephos0,02% (Organophosphat) di Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2015 Standar No Kabupaten/Kota Persentase kematian Ae.aegypti Status Deviasi 99 1. Kota Palu 2% rentan 96 2. Kab. Tolitoli 5% Toleran 86 3. Kab. Morut 10 % Toleran
Hasil Uji Resistensi Di Propinsi Sulawesi Tenggara Hasil uji kerentanan Aedes aegypti dewasa terhadap malathion 0,8% di Provinsi Sulawesi Tenggara, Tahun 2015 Persentase No Kabupaten/Kota Standardeviasi Status KematianAe. aegypti 1. Kendari 96,0 6% Toleran 2. Kolaka 99,0 2% Rentan 3.
Bombana
100,0
No 1. 2.
Hasil uji kerentanan Aedes aegypti dewasa terhadap lamdacyhalothrin 0,03% di Provinsi Sulawesi Tenggara, Tahun 2015 Persentase Kabupaten/Kota Standardeviasi Status KematianAe. aegypti Kendari 3,0 4% Resisten Kolaka 0,0 0% Resisten
3.
Bombana
15,0
0%
9%
Rentan
Resisten
3
Hasil uji kerentanan Aedes aegypti dewasa terhadap cypermethrin 0,05% di Provinsi Sulawesi Tenggara, Tahun 2015 Persentase No Kabupaten/Kota Standardeviasi Status KematianAe. aegypti 1. Kendari 5,0 5% Resisten 2. Kolaka 0,0 0% Resisten 3. Bombana 13,0 4% Resisten
Hasil uji kerentanan Aedes aegypti dewasa terhadap deltamethrin 0,025% di Provinsi Sulawesi Tenggara, Tahun 2015 Persentase Standar No Kabupaten/Kota Status KematianAe. aegypti deviasi 1. Kendari 36,0 11 % Resisten 2. Kolaka 44,0 13 % Resisten 3. Bombana 14,0 10 % Resisten Hasil uji kerentanan Aedes aegyptipradewasa terhadap temephos0,02 ppm di Provinsi Sulawesi Tenggara, Tahun 2015 Persentase No Kabupaten/Kota Standardeviasi Status Kematianjentik Ae. aegypti 1. Kendari 65,0 25 Resisten 2. Kolaka 85,0 13 Resisten 3. Bombana 75,0 11 Toleran
Hasil Uji Resistensi Di Propinsi Gorontalo Hasil uji kerentanan Aedes aegypti dewasa terhadap malathion 0,8% di Provinsi Gorontalo, Tahun 2015 Persentase No Kabupaten/Kota Standardeviasi KematianAe. aegypti 1. Bone Bolango 89,0 9% 2. Kab. Gorontalo 99,0 2% 3. Kota Gorontalo 89,0 5%
No 1. 2. 3.
Status Toleran Rentan Toleran
Hasil uji kerentanan Aedes aegypti dewasa terhadap lamdacyhalothrin 0,03% di Provinsi Gorontalo, Tahun 2015 Persentase Kabupaten/Kota Standardeviasi Status KematianAe. aegypti Bone Bolango 13,0 9% Resisten Kab. Gorontalo 7,0 2% Resisten Kota Gorontalo 8,0 6% Resisten
4
Hasil uji kerentanan Aedes aegypti dewasa terhadap cypermethrin 0,05% DiProvinsi Gorontalo, Tahun 2015 Persentase No Kabupaten/Kota Standardeviasi Status KematianAe. aegypti 1. Bone Bolango 18,0 2% Resisten 2. Kab. Gorontalo 6,0 4% Resisten 3. Kota Gorontalo 15,0 12 % Resisten Hasil uji kerentanan Aedes aegypti dewasa terhadap deltamethrin 0,025% DiProvinsi Gorontalo, Tahun 2015 Persentase Standar No Kabupaten/Kota Status KematianAe. aegypti deviasi 1. Bone Bolango 26,0 2% Resisten 2. Kab. Gorontalo 9,0 11 % Resisten 3. Kota Gorontalo 9,0 5% Resisten Hasil uji kerentanan Aedes aegyptipradewasa terhadap temephos0,02 ppm di Provinsi Gorontalo, Tahun 2015 Persentase No Kabupaten/Kota Standardeviasi Status Kematian jentik Ae. aegypti 1. Bone Bolango 94,0 10 % Toleran 2. Kab. Gorontalo 94,0 11 % Toleran 3.
Kota Gorontalo
70,0
11 %
Resisten
Hasil Uji Resistensi Di Propinsi Sulawesi Barat Hasil uji kerentanan Aedes aegyptidewasa terhadap Malathion 0,8% di Provinsi Sulawesi Barat, Tahun 2015 Persentase No Kabupaten Standar deviasi Kematian Ae. Aegypti 1. Polewali Mandar 73 7% 2. Mamuju Tengah 8 0% 3. Mamuju Utara 40 12 %
Status Resisten Resisten Resisten
Hasil uji kerentanan Aedes aegyptidewasa terhadap Lamdacyhalothrin 0,03% di Provinsi Sulawesi Barat, Tahun 2015 Persentase No Kabupaten Standar deviasi Status Kematian Ae. Aegypti 1. Polewali Mandar 1 2% Resisten 2. Mamuju Tengah 3 4% Resisten 3. Mamuju Utara 5 6% Resisten
5
Hasil uji kerentanan Aedes aegyptidewasa terhadap Cypermetrin 0,05% di Provinsi Sulawesi Barat, Tahun 2015 Persentase No Kabupaten Standar deviasi Kematian Ae. Aegypti 1. Polewali Mandar 2 2% 2. Mamuju Tengah 1 2% 3. Mamuju Utara 3 4%
Hasil uji kerentanan Aedes aegyptidewasa terhadap Deltametrin 0,025% di Provinsi Sulawesi Barat, Tahun 2015 Persentase No Kabupaten Standar deviasi Kematian Ae. Aegypti 1. Polewali Mandar 7 4% 2. Mamuju Tengah 4 6% 3. Mamuju Utara 2 2%
Status Resisten Resisten Resisten
Status Resisten Resisten Resisten
Hasil Uji kerentanan Aedes aegyptipradewasa terhadap Insektisida
1.
Hasil uji kerentanan Aedes aegyptidewasa terhadap Temephos 0,02 ppm di Provinsi Sulawesi Barat, Tahun 2015 Persentase Kabupaten Standar deviasi Kematian Ae. Aegypti Polewali Mandar 81 4%
Toleran
2. 3.
Mamuju Tengah Mamuju Utara
Resisten Resisten
No
79 78
5% 7%
Status
6