Laporan Tahunan 2014
Bangga
Membangun Negeri
TENTANG LAPORAN TAHUNAN MANDIRI TUNAS FINANCE 2014 Laporan Tahunan PT Mandiri Tunas Finance yang berakhir pada 31 Desember 2014 ini diterbitkan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Penyebutan satuan mata uang “Rupiah”, “Rp” atau IDR merujuk pada mata uang resmi Republik Indonesia, sedangkan “Dolar AS” atau USD merujuk pada mata uang resmi Amerika Serikat. Semua informasi keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan Indonesia. Laporan Tahunan Mandiri Tunas Finance 2014 disajikan dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam buku yang berbeda dengan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca dan dicetak dengan kualitas yang baik. Laporan Tahunan ini dapat dilihat dan diunduh di website resmi Mandiri Tunas Finance yaitu www.mtf.co.id.
SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWAB / Disclaimer Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan. Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perseroan serta lingkungan bisnis di mana Perseroan menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan. Laporan tahunan ini memuat kata “Perseroan” dan “Mandiri Tunas Finance” yang didefinisikan sebagai PT Mandiri Tunas Finance yang menjalankan bisnis dalam bidang lembaga pembiayaan. Adakalanya kata “Perusahaan” dan “MTF” juga digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut PT Mandiri Tunas Finance secara umum.
KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNAN MANDIRI TUNAS FINANCE (2013-2014) Tema yang diangkat dalam laporan tahunan Mandiri Tunas Finance selama 2 tahun terakhir merupakan visualisasi dari rencana, strategi, dan kinerja Perusahaan selama tahun buku berjalan. Setiap tema berkolaborasi dengan konsep yang berkaitan dengan kekayaan alam Nusantara sebagai wujud kecintaan kami terhadap Indonesia. 2013 Meningkatnya pertumbuhan industri pembiayaan dan otomotif turut memberikan kontribusi kepada peningkatan jumlah pembiayaan baru Perseroan pada tahun 2013. Berbagai inisiatif strategis telah dijalankan oleh Mandiri Tunas Finance guna mencapai kinerja yang maksimal. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan prima dan memuaskan bagi masyarakat luas maupun bangsa. Sejalan dengan Misi Perusahaan, Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya selama tahun 2013 juga berperan aktif dalam memberikan kontribusi kepada Negara untuk mengembangkan perekonomian nasional yang diwujudkan dalam kontribusi pembayaran pajak, pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta pembukaan lapangan kerja baru. Dengan peran tersebut, Perseroan telah mengambil satu langkah maju untuk menjadi kebanggaan Indonesia. Bertujuan untuk menjadi salah satu kebanggaan Indonesia, kami menvisualisasikannya dengan menampilkan hal-hal yang menjadi ciri khas dan kebanggaan Indonesia ke dalam konsep Laporan Tahunan 2013. Dimulai dari stupa Candi Borobudur yang merupakan salah satu keajaiban dunia; kesenian tradisional, seperti Ondel-Ondel, wayang kulit, tari Bali, dan gong; sejumlah satwa asli Indonesia, seperti Orangutan, Harimau Sumatera, Komodo, dan Badak bercula satu; serta rumahrumah tradisional khas Indonesia.
2014 Berbekal keinginan untuk menjadi kebanggaan Indonesia, Perseroan menunjukkan kinerja yang membanggakan dengan rata-rata pertumbuhan di semua lini di atas 30% setiap tahunnya. Perseroan yakin akan mampu meningkatkan pertumbuhan industri pembiayaan dan otomotif yang turut memberikan kontribusi kepada Negara, baik dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun pembukaan lapangan kerja baru. Ini menjadi bukti bahwa Mandiri Tunas Finance bangga membangun negeri. Sebagai bentuk kebanggaan tersebut, kami mengangkat konsep wayang kulit yang merupakan seni tradisional Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai karya budaya yang mengagumkan dan warisan dunia yang sangat berharga. Cerita narasi yang disuguhkan memiliki nilai seni yang luar biasa. Adalah Yudistira, tokoh pewayangan tertua di antara Panca Pandawa (lima Pandawa), atau para putera Pandu dengan Dewi Kunti. Siftanya sangat bijaksana, memiliki moral yang sangat tinggi, adil, sabar, jujur, penuh percaya diri, dan berani berspekulasi. Tokoh Yudistira menggambarkan pencapaian Perseroan atas visinya “Menjadi Perusahaan Pembiayaan yang Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di Indonesia pada tahun 2014”. Atas kinerja Perseroan yang sangat progesif, maka di akhir 2014, Perseroan menetapkan visi baru yaitu “To be the Most Progressive and Reliable Multifinance in Indonesia”. Hal ini juga tercermin pada tokoh Yudistira yang merupakan pemimpin Panca Pandawa yang arif dan bijaksana serta menjadi contoh bagi keempat Pandawa lainnya .
daftar isi SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWAB TENTANG LAPORAN TAHUNAN MANDIRI TUNAS FINANCE 2014
KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNAN MANDIRI TUNAS FINANCE (2013-2014)
KILAS KINERJA 2014
52 Testimoni Bidang Usaha
55
Pemeringkatan Perusahaan
56
Struktur Organisasi
57
Manajemen dan Pejabat Senior
105 Laporan Posisi Keuangan
58
Struktur Grup Perusahaan
110 Laporan Laba Rugi
59
Profil Dewan Komisaris
113 Laporan Arus Kas
62
Profil Direksi
116 Likuiditas dan Solvabilitas
65
Profil Deputi Direktur
117 Tingkat Rasio Kolektibilitas
66
Struktur Pemegang Saham
67
Komposisi Pemegang Saham
69
Ikhtisar Obligasi dan Medium Term
dan Kebijakan Manajemen atas
Notes
Struktur Modal
Ikhtisar Kinerja 2014
10
Ikhtisar Keuangan
13
Ikhtisar Operasional
14
Grafik Ikhtisar Keuangan
70
Kepemilikan Saham Masyarakat
16
Grafik Ikhtisar Operasional
70
Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan
18
Keunggulan Kompetitif
19
Strategi Bisnis 2014
70
Kronologis Pencatatan Saham
20
Kontribusi Kepada Negara
71
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
21
Tindakan Korporasi Tahun 2014
22
Peristiwa Penting 2014
24
Penghargaan dan Sertifikasi
70
Laporan Dewan Komisaris
34
Laporan Direktur Utama
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi
Asosiasi atau Perusahaan Publik
74
76
105 Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan
Piutang Perusahaan 117 Struktur Modal Perusahaan
118 Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal 119 Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal 119 Perubahan Material atas Pendapatan 119 Dampak Perubahan Harga
dan Peringkat Efek
Terhadap Pendapatan Usaha/
Nama dan Alamat Perusahaan
Pendapatan Bersih
Pemeringkat Efek 75
28
Usaha
54
8
LAPORAN MANAJEMEN
103 Tinjauan Operasi Per Segmen
120 Informasi dan Fakta Material
Lembaga Profesi Penunjang Pasar
yang Terjadi Setelah Tanggal
Modal
Laporan
Peta Jaringan dan Alamat Kantor
120 Prospek Usaha
Cabang
120 Perbandingan Target dan
78
Alamat Kantor Cabang
Realisasi
85
Sumber Daya Manusia
122 Proyeksi 2015
91
Teknologi Informasi
122 Rencana Jangka Panjang
PROFIL PERUSAHAAN
122 Aspek Pemasaran
42
Identitas Perusahaan
124 Pangsa Pasar
44
Sekilas tentang Perusahaan
46
Riwayat Perusahaan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
47
Logo Mandiri Tunas Finance
100 Tinjauan Ekonomi
48
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
100 Tinjauan Industri Perusahaan
50
Jejak Langkah
Pembiayaan
124 Kebijakan Dividen 125 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum 126 Informasi Material Perusahaan
126 Transaksi Afiliasi dan Transaksi
141 Kebijakan Tata Kelola Perusahaan
yang Mengandung Benturan
141 Struktur Tata Kelola Perusahaan
Kepentingan
142 Rapat Umum Pemegang Saham
128 Perubahan Peraturan Perundangundangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap
146 Dewan Komisaris 152 Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris
215 Akses Informasi dan Data Perusahaan 217 Perkembangan Media Sosial Perseroan Tahun 2014 218 Penanganan Keluhan Konsumen 224 Pertemua n dengan Institusi Asing
Perusahaan dan Dampak Terhadap
152 Komite Audit
225 Praktik Bad Corporate Governance
Laporan Keuangan
159 Komite Nominasi dan Remunerasi
225 Kepatuhan Pajak
164 Direksi
225 Keberagaman Komposisi Dewan
128 Ikhtisar Kebijakan Akuntasi Yang Signifikan
175 Komite Di Bawah Direksi
128 Aset dan Liabilitas Keuangan
176 Sekretaris Perusahaan
131 Penjabaran Mata Uang Asing
180 Kewajiban Penyampaian Data
Komisaris Dan Direksi
131 Piutang Pembiayaan Konsumen
180 Audit Internal
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
132 Investasi Neto dalam Sewa
188 Manajemen Risiko
228 Filosofi dan Dasar Kebijakan
131 Kas dan Setara Kas
Pembiayaan 132 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 132 Beban Dibayar Dimuka 132 Aset Tetap dan Penyusutan
Hutang Valuta Asing
193 Sistem Pengendalian Intern 194 Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan 202 Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kepatuhan
Tanggung Jawab 228 Tanggung Jawab Sosial Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja 230 Tanggung Jawab Sosial Bidang Lingkungan Hidup
133 Perpajakan
207 Informasi Sanksi Administratif
133 Imbalan Kerja
207 Akuntan Eksternal
133 Saham
208 Kode Etik dan Pakta Integritas
Pengembangan Sosial dan
133 Dividen
210 Uraian Tentang Program
Kemasyarakatan
133 Laba Per Saham
Kepemilikan Saham oleh
134 Surat Berharga yang Diterbitkan
Karyawan atau Manajemen
134 Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi 134 Pengakuan Pendapatan dan Beban 136 Segmen Operasi 136 Kebijakan Akuntansi yang Berhubungan dengan Imbalan Kerja
210 Sistem Pelaporan Pelanggaran 211 Ketaatan sebagai Perusahaan 211 Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Pembiayaan 212 Penerapan Prinsip Mengenal dan Pencegahan Praktik
140 Implementasi Tata Kelola Perusahaan
232 Program Edukasi dan Literasi Keuangan 2014 233 Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pelanggan
Pembiayaan
Nasabah (Know Your Customer)
TATA KELOLA PERUSAHAAN
230 Tanggung Jawab Sosial Bidang
Pencucian Uang 214 Kegiatan UKPN
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014 PT Mandiri Tunas Finance Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
215 Keanggotaan Organisasi
LAPORAN KEUANGAN
Bangga
Membangun Negeri Pada 2014, kinerja industri pembiayaan
yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap
nasional mengalami perlambatan. Menghadapi
industri pembiayaan dan otomotif sehingga
hal tersebut, Perseroan telah menerapkan
turut memberikan kontribusi kepada Negara,
berbagai kebijakan strategis guna mencapai
baik dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil
pertumbuhan kinerja yang maksimal. Upaya
dan Menengah (UMKM) maupun pembukaan
ini berbuah manis dengan realisasi pencapaian
lapangan kerja baru. Seluruh upaya tersebut
pada akhir tahun berjalan dimana rata-rata
merupakan suatu bukti bahwa Perseroan
pertumbuhan di semua lini usaha Perseroan
bangga membangun negeri.
berada di atas 30% setiap tahunnya. Perkembangan kinerja Perseroan yang semakin
Kebanggaan untuk menciptakan pelayanan
baik juga tercermin dalam meningkatnya daya
yang berbudi, berkualitas, dan bermutu tinggi
saing dibandingkan perusahaan sejenis, di
serta senantiasa dijalankan dengan sepenuh
samping itu kualitas pelayanan yang diberikan
hati. Perseroan bekerja keras mempertahankan
senantiasa semakin baik ditujukan bagi seluruh
reputasi sebagai perusahaan pembiayaan paling
pelanggan, mitra kerja, serta seluruh pemangku
progresif, dan terpercaya dalam membangun
kepentingan lainnya.
negeri dengan tekad untuk memenuhi kebutuhan setiap pelanggan. Setiap langkah
Pada masa mendatang, Perseroan optimis dapat
menjadi tonggak sejarah yang membingkai
meningkatkan pertumbuhan kinerja secara
kinerja Perseroan dalam memberikan pelayanan
progresif, sehat dan berkelanjutan (sustainable)
terbaik dan berkualitas bagi seluruh pelanggan.
Pendapatan Usaha Laba Komprehensif Tahun Berjalan Total Aset
1,51T 234M 7,42T PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
5
Kilas Kinerja 2014
Ikhtisar Kinerja 2014
14,78
triliun
Pembiayaan Baru
13,81
triliun
Nilai Pembiayaan Mobil Baru
21,16
triliun
Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih yang dikelola
1,51
triliun
Total Pendapatan
233,99
miliar
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
8
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
27,48% Pembiayaan baru tahun 2014 mencapai Rp14,78 triliun meningkat Rp3,2 triliun atau 27,48% dari tahun 2013 sebesar Rp11,59 triliun.
37,20% Nilai Pembiayaan Mobil Baru di tahun 2014 mencapai Rp13,81 triliun atau naik sebesar 37,20% dari tahun 2013 sebesar Rp10,07 triliun.
35,41% Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih yang dikelola di tahun 2014 mencapai Rp21,16 triliun meningkat Rp5,54 triliun atau 35,41% dari tahun 2013 sebesar Rp15,63 triliun.
29,79% Total Pendapatan tahun 2014 mencapai Rp1,51 triliun meningkat Rp347,36 miliar atau 29,79% dari tahun 2013 sebesar Rp1,17 triliun.
32,71% Laba Komprehensif Tahun Berjalan tahun 2014 mencapai Rp233,99 miliar meningkat Rp57,7 miliar atau 32,71% dari tahun 2013 sebesar Rp176,31 miliar.
Ikhtisar Kinerja 2014
7,42
triliun
Total Aset
29,69
%
Imbal Hasil Ekuitas
4,74%
Imbal Hasil Aset
259.321
Konsumen
Jumlah Konsumen
88
kantor cabang
Jumlah Jaringan Kantor Cabang
31,57% Total Aset tahun 2014 mencapai Rp7,42 triliun meningkat Rp1,78 triliun atau 31,57% dari tahun 2013 sebesar Rp5,64 triliun.
1,92% Imbal Hasil Ekuitas tahun 2014 mencapai 29,69% meningkat 1,92% dari tahun 2013 sebesar 29,13%.
6,52% Imbal Hasil Aset tahun 2014 mencapai 4,74% meningkat 6,52% dari tahun 2013 sebesar 4,45%.
23,61% Jumlah konsumen tahun 2014 mencapai 259.321 konsumen meningkat 49.529 konsumen atau 23,61% dari tahun 2013 sebesar 209.792 konsumen.
14,29% Jumlah jaringan kantor cabang tahun 2014 sebanyak 88 kantor cabang meningkat 11 kantor cabang atau 14,29% dari tahun 2013 sebanyak 77 kantor cabang.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
9
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar keuangan tahun 2014, 2013 dan 2012 di bawah ini
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman
diambil dan atau dihitung dari laporan keuangan tahunan yang
& Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited)
berakhir pada 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 yang telah
dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material.
Laporan Posisi Keuangan Uraian
Dalam jutaan Rupiah
2014
2013
2012
ASET Kas dan setara kas
273.449
191.239
165.770
5.893.135
4.511.545
3.717.616
766.524
612.154
327.680
43.921
26.733
11.484
320.326
223.185
111.373
(794)
(813)
(979)
-
-
1.926
Aset pajak tangguhan
10.895
7.737
4.570
Aset tetap
74.531
44.006
27.861
Aset lain-lain
37.811
22.863
20.825
TOTAL ASET
7.419.798
5.639.462
4.388.126
Piutang pembiayaan konsumen Investasi neto dalam sewa pembiayaan Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan kelebihan pajak
Dalam jutaan Rupiah
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang usaha
523.518
260.798
292.264
Pihak ketiga
84.605
27.532
19.960
Pihak berelasi
53.799
134.905
46.550
Utang pajak kini
11.037
15.833
15.745
Beban yang masih harus dibayar
94.395
65.711
38.288
Pinjaman bank
4.291.142
3.241.063
2.690.000
Surat berharga yang diterbitkan
1.447.369
1.196.735
749.800
13.308
9.091
6.554
6.519.173
4.951.668
3.859.161
Utang lain-lain
Liabilitas imbalan kerja karyawan TOTAL LIABILITAS
10
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Ikhtisar Keuangan
Dalam jutaan Rupiah
Uraian
2014
2013
2012
EKUITAS Modal Disetor
250.000
250.000
250.000
Sudah ditentukan penggunaannya
50.000
50.000
50.000
Belum ditentukan penggunaannya
600.625
387.794
228.965
900.625
687.794
528.965
7.419.798
5.639.462
4.388.126
Saldo laba
TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
Laporan Laba Rugi Komprehensif Uraian
Dalam jutaan Rupiah
2014
2013
2012
1.063.442
859.887
637.822
Sewa pembiayaan
87.369
59.897
16.514
Bunga
19.798
7.026
6.626
342.946
239.386
180.107
1.513.555
1.166.196
841.069
PENDAPATAN Pembiayaan konsumen
Lain-lain neto TOTAL PENDAPATAN
Dalam jutaan Rupiah
BEBAN Beban keuangan
(548.682)
(443.492)
(312.904)
Gaji dan tunjangan
(235.159)
(179.317)
(138.568)
Beban umum dan administrasi
(197.569)
(149.541)
(112.577)
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(219.900)
(156.743)
(121.471)
(1.201.310)
(929.093)
(685.520)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
312.245
237.103
155.549
BEBAN PAJAK
(78.257)
(60.791)
(39.001)
TOTAL BEBAN
LABA TAHUN BERJALAN
233.988
176.312
116.548
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
233.988
176.312
116.548
94
71
47
LABA PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
11
Ikhtisar Keuangan
Rasio-Rasio Keuangan Utama Uraian
2014
2013
2012
PROFITABILITAS Imbal Hasil Aset
3,58%
3,52%
2,95%
Imbal Hasil Aset*
4,78%
4,73%
3,94%
Imbal Hasil rata-rata Aset*
4,74%
4,45%
4,27%
Imbal Hasil Ekuitas
29,46%
28,98%
24,76%
Imbal Hasil rata-rata Ekuitas
29,69%
29,14%
25,05%
Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset
20,40%
20,68%
19,17%
Piutang Pembiayaan Bersih Kelolaan**
21.161.175
15.627.805
11.443.236
Piutang Pembiayaan-Pembiayaan Bersama**
14.289.451
10.363.212
7.194.643
1,15%
1,16%
1,23%
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (kali)
0,88
0,88
0,88
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali)
7,24
7,20
7,30
Utang yang Berbunga / Jumlah Ekuitas*** (Kali)
6,37
6,45
6,50
Pertumbuhan Pendapatan
29,79%
38,66%
24,06%
Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan
32,71%
51,28%
77,20%
Pertumbuhan Aset
31,57%
28,52%
24,79%
Pertumbuhan Liabilitas
31,66%
28,31%
24,33%
Pertumbuhan Ekuitas
30,94%
30,03%
28,26%
Laba Sebelum Pajak Penghasilan / Pendapatan
20,63%
20,33%
18,49%
Laba Komprehensif Tahun Berjalan/ Pendapatan
15,46%
15,11%
13,86%
Rasio Efisiensi Biaya
44,82%
45,48%
45,73%
ASET PRODUKTIF
Piutang Bermasalah Kelolaan LIKUIDITAS
PERTUMBUHAN
RASIO LAINNYA
Keterangan: * menggunakan perhitungan laba sebelum pajak. ** dalam Jutaan Rupiah. *** Gearing Ratio.
12
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Ikhtisar Operasional
Informasi Lainnya Uraian
2014
2013
2012
PEMBIAYAAN BARU (Dalam Unit) Mobil Baru
99.863
71.498
45.073
Mobil Bekas
6.246
13.267
17.599
15.786
17.961
16.550
43
150
290
121.938
102.726
79.222
13.815.064
10.069.172
6.457.154
Mobil Bekas
635.173
1.238.611
1.656.494
Sepeda Motor
261.873
282.261
237.280
63.212
182.120
233.410
14.775.322
11.590.044
8.350.928
PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK PEMBIAYAAN KONSUMEN (Dalam Unit)
120.540
101.699
78.662
PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK PEMBIAYAAN KONSUMEN (Dalam Jutaan Rupiah)
14.246.001
11.075.234
8.004.897
PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK SEWA PEMBIAYAAN (Dalam Unit)
1.398
1.027
560
PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK SEWA PEMBIAYAAN (Dalam Jutaan Rupiah)
529.321
514.810
346.031
JUMLAH KONSUMEN
259.321
209.792
170.551
JUMLAH KARYAWAN
3.329
2.793
2.371
88
77
68
Sepeda Motor Alat Berat JUMLAH PEMBIAYAAN BARU
PEMBIAYAAN BARU (Dalam Jutaan Rupiah) Mobil Baru
Alat Berat JUMLAH PEMBIAYAAN BARU
JUMLAH JARINGAN USAHA
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
13
Grafik Ikhtisar Keuangan
Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas
Rp Juta
Rp Juta
10.000.000
10.000.000
8.000.000
7.419.798
6.000.000
8.000.000 6.519.173
6.000.000
5.639.462
4.951.668
4.388.126
4.000.000
4.000.000
2.000.000
2.000.000
0
3.859.161
0
2012
2013
2014
2012
2013
Jumlah Ekuitas
Jumlah Pendapatan
Rp Juta
Rp Juta
1.000.000
900.625
800.000
2.000.000 1.513.555
1.500.000 687.794
600.000
1.000.000 528.965
400.000
500.000
200.000
100.000
0
2014
1.166.196 841.069
0
2012
2013
2014
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
2012
2013
2014
Jumlah Konsumen
Rp Juta
250.000
233.988
200.000
300.000 259.321
250.000 176.312
150.000
209.792
200.000 170.551
116.548
100.000
150.000
50.000
100.000
0
0
2012
14
2013
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
2014
2012
2013
2014
Grafik Ikhtisar Keuangan
Likuiditas dan Solvabilitas
Rasio Efisiensi Biaya (%)
0,90
9,00
50,00%
8,00
40,00%
7,00
30,00%
0,83
6,00
20,00%
0,80
5,00
10,00%
0,88
0,88
0,88
0,88 7,30
7,20
7,24
0,85
0
0
2012
2013
45,73
45,59
44,82
2012
2013
2014
0
2014
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (kali) Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali)
Pendapatan Lain-lain
Imbal Hasil Rata-rata Aset dan Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas
Rp Juta 4,74
4,50%
300.000 35,00%
4,45
250.000
4,27
4,00%
3,50%
342.946
29,14
29,69
239.386
30,00% 200.000
25,05
25,00%
180.107
150.000 3,00%
20,00%
2.50%
15,00%
2,00%
10,00%
100.000
50.000 0 0
0
2012
2013
2012
2013
2014
2014
Imbal Hasil Rata-rata Aset* (%) Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (%) *menggunakan perhitungan laba sebelum pajak
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
15
Grafik Ikhtisar Operasional
Total Pembiayaan Baru Rp Juta
Pembiayaan Mobil Baru Unit
14.775.322
140.000
14.000.000
13.815.064
Rp Juta 10.069.172
10.000.000
Unit 105.000
99.863 121.938
12.000.000
120.000
9.000.000
100.000
7.500.000
90.000
11.590.044 102.726
10.000.000
75.000 71.498 6.457.154
8.000.000
8.350.928
80.000
6.000.000
60.000
6.000.000
60.000
4.500.000
4.000.000
40.000
3.000.000
30.000
2.000.000
20.000
1.500.000
15.000
79.222
0
0
2012
2013
45.000
0
2014
0
2012
2013
Jumlah (Rp Juta)
Jumlah (Rp Juta)
Unit
Unit
Pembiayaan Mobil Bekas
2014
Pembiayaan Sepeda Motor
Rp Juta
Unit
2.000.000
1.500.000
45.073
20.000
Rp Juta
Unit
300.000
30.000 282.261
17.599 1.656.494 13.267
15.000
250.000
10.000
200.000
261.872 237.280
25.000
1.238.611
1.000.000
20.000
6.246 16.550
635.172
500.000
5.000
150.000
200.000
2.000
100.000
0
0
2012
16
2013
2014
17.961 15.786
10.000
0
0
2012
2013
Jumlah (Rp Juta)
Jumlah (Rp Juta)
Unit
Unit
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
15.000
2014
Grafik Ikhtisar Operasional
Piutang Pembiayaan Bermasalah
Jumlah Karyawan
1.40%
3.500
1.20%
1,23%
3.329
3.000
1,16%
2.793
1,15%
1.00%
2.500
0.80%
2.000
0.60%
1.500
0
2.371
0
2012
2013
2014
2012
2013
2014
Jumlah Jaringan Usaha
Jumlah Piutang Pembiayaan Kelolaan
100
88 80
77
68
Rp Juta
60
25.000.000 40 21.161.176
20.000.000
0
10.000.000
2012
15.627.804
15.000.000
2013
2014
11.443.236
Hasil Pemeringkatan*
5.000.000
AA
1.000.000
AA
id
id
2013
2014
A
id 0
2012
2013
2014
2012
Keterangan: * berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PT Pefindo
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
17
Keunggulan Kompetitif
Sejak diakuisisi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 2009,
Terpercaya
Perseroan memiliki visi “Menjadi Perusahaan Pembiayaan yang
Perseroan mendapat apresiasi dari Majalah Swa dan Institute
Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di Indonesia pada tahun
for Indonesia Corporate Governance (IICG) sebagai “Trusted
2014”. Visi tersebut terealisasi dengan pencapaian sebagai
Company” dalam pelaksanaan corporate governance.
berikut: Pada 2014, Perseroan kembali merumuskan visi ”To Be The Terbaik
Most Progressive and Reliable Multifinance in Indonesia”
Perseroan dinobatkan sebagai Anak Perusahaan terbaik dalam
yang ditujukan untuk menghadapi perkembangan industri
grup Bank Mandiri dengan dianugerahkannya “The Most
pembiayaan hingga 2020. Langkah awal pencapaian visi ini
Progressive Business Growth Mandiri Group” oleh PT Bank
ditunjukan dengan perolehan pertumbuhan kinerja sebesar
Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemegang saham mayoritas.
30% dalam setiap tahunnya. Perseroan optimis dapat
Penilaian tersebut berdasarkan pada pertumbuhan kinerja
mempertahankan kinerja yang tumbuh sustain dan sehat, guna
Perseroan selama 2014, yang dinilai per kuartal oleh jajaran
menjadi perusahaan pembiayaan yang paling progresif dan
manajemen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
terpercaya di Indonesia.
Terbesar Perseroan menduduki peringkat ke-3 terbesar dari sisi pembiayaan mobil berdasarkan data pembiayaan baru Perusahaan
Pembiayaan
yang
dihimpun
oleh
Asosiasi
Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Pencapaian ini sejalan dengan target Perseroan di awal tahun dan juga fokus usaha Perseroan yang konsisten di pembiayaan mobil baru.
18
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Strategi Bisnis 2014
1. Fokus pada segmen pembiayaan mobil baru, di mana Perseroan
berhasil
meningkatkan
portofolio
5. Meningkatkan sinergi dan aliansi strategis, baik dengan
nilai
grup PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maupun dengan
pembiayaan mobil baru dari 86,8% di tahun 2013 menjadi
jaringan dealer PT Tunas Ridean Tbk untuk mengoptimalkan
93,5% dari total pembiayaan di tahun 2014.
dukungan pendanaan, ketersediaan unit kendaraan, akuisisi konsumen baru maupun pemanfaatan infrastruktur
2. Memperluas jaringan kantor cabang untuk penetrasi pasar dengan membuka 11 (sebelas) kantor cabang baru di
khususnya dalam pemasaran produk-produk pembiayaan Perseroan.
tahun 2014, sehingga jumlah jaringan cabang Perseroan bertambah menjadi sebanyak 88 kantor cabang di akhir
6. Melakukan inovasi dan pengembangan teknologi mobile collection untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi
2014.
kerja di bidang collection. 3. Memperluas dan mempererat kerja sama dengan Agen dan
7. Mengembangkan program-program customer loyalty yang
main dealer di seluruh Kantor Cabang Perseroan untuk
memberikan benefit, kenyamanan dan keuntungan bagi
meningkatkan kontribusi pembiayaan.
konsumen Perseroan.
Pemegang
Merek
(APM)
kendaraan
bermotor
4. Membuat paket-paket pembiayaan yang lebih kompetitif dan customized untuk memenuhi kebutuhan konsumen, baik konsumen retail maupun konsumen korporasi.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
19
Kontribusi Kepada Negara
Salah satu Misi Perseroan yang utama adalah ikut berkontribusi
1. Kontribusi dalam pembayaran pajak
positif dalam perekonomian nasional. Sejalan dengan Misi
Selama 2014, kontribusi pembayaran pajak oleh Perseroan
tersebut, Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya
kepada Negara sebesar Rp157.491.873.118, sedangkan
selama 2014 juga berperan aktif dalam memberikan kontribusi
pada 2013 sebesar Rp107.793.073.744, atau mengalami
kepada
peningkatan 46%. Kontribusi dalam pembayaran pajak terdiri
Negara
untuk
mengembangkan
perekonomian
nasional, antara lain diwujudkan dalam hal-hal berikut: Kantor Pusat Daerah
dari: Jumlah (Rp) 2014
Peraturan Pajak
Jumlah (Rp) 2013
PPh Badan
82.039.824.245
62.553.500.250
PPN
19.316.518.326
295.740.930
PPh Withholding
56.092.619.767
44.910.751.859
PBB TOTAL 2. Turut mengembangkan segmen Usaha Mikro Kecil dan
42.910.780
33.080.705
157.491.873.118
107.793.073.744
Tipe Kendaraan Niaga
Menengah (UMKM) Sepanjang 2014, Perseroan telah menyalurkan pembiayaan
Heavy Equipment
kendaraan niaga kepada konsumen UMKM sebanyak 43.548
Double Cabin
unit kendaraan jenis Pick Up atau 87,14% dari total jumlah unit
Pick Up
kendaraan niaga yang telah dibiayai oleh Perseroan. Dengan
Truck
menyalurkan pembiayaan kendaraan jenis Pick Up tersebut,
TOTAL
Unit
% 43
0,09%
597
1,19%
43.548
87,14%
5.784
11,57%
49.972
100,00%
dapat lebih menunjang transportasi dan operasional dari bisnis UMKM yang dimiliki oleh konsumen Perseroan dan diharapkan Heavy Equipment: 0,09%
dapat mengembangkan bisnis UMKM tersebut.
Double Cabin: 1,19%
3. Membuka lapangan kerja baru
Truck: 11,57%
Pada 2014, Perseroan telah membuka 11 kantor cabang baru yang sebagian besar terletak di Daerah Tingkat II atau Kabupaten. Dengan dibukanya kantor-kantor cabang baru tersebut serta seiring dengan peningkatan volume bisnis pembiayaan Perseroan, jumlah sumber daya manusia yang dimiliki Perseroan meningkat sebanyak 536 orang dari 2.793
Pick Up: 87,14%
orang pada 2013 menjadi 3.329 orang pada 2014. Ekspansi bisnis Perseroan tersebut telah membuka lapangan kerja baru khususnya disekitar lokasi kantor cabang baru Perseroan.
JUMLAH KARYAWAN
20
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
2013
2014
2.793
3.329
Tindakan Korporasi Tahun 2014
1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
2. Penawaran
Umum
Berkelanjutan
Obligasi
Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun
Pada 10 April 2014, Perseroan mengadakan RUPS
2014
Tahunan yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham dengan hasil keputusan, antara lain menyetujui dan
Pada 19 Mei 2014, Perseroan menerbitkan Penawaran
mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan
Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas
Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
Finance tahap II Tahun 2014 dengan nilai pokok obligasi
31 Desember 2013; menyetujui penggunaan laba bersih
sebesar Rp600.000.000.000 (enam ratus miliar Rupiah)
Perseroan tahun buku 2013 untuk pembagian dividen tunai
yang terbagi atas Seri A sebesar Rp425.000.000.000
sebesar 12% (dua belas persen) dan untuk laba ditahan
(empat ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dengan tenor 3
sebesar 88% (delapan puluh delapan persen); menetapkan
tahun dan Seri B sebesar Rp175.000.000.000 (seratus tujuh
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja
puluh lima miliar Rupiah) dengan tenor 4 tahun. Dalam
(a member firm of Ernst and Young Global Limited) untuk
menerbitkan Obligasi Berkelanjutan ini, Perseroan telah
mengaudit Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember
mendapat hasil pemeringkatan idAA (Double A) dari PT
2014; pemberian tantiem kepada Dewan Komisaris dan
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Direksi; memberikan wewenang kepada pemegang saham mayoritas untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium
3. Surat Keputusan Sirkulasi Pemegang Saham
bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2014
Pemegang saham Perseroan melalui Surat Keputusan
serta memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan
Sirkulasi Pemegang Saham yang telah ditandatangani pada
Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan
24 Oktober 2014, telah mengambil keputusan antara lain
pemegang saham mayoritas untuk menetapkan besarnya
memutuskan menerima dan mengukuhkan pengunduran
fasilitas dan tunjangan bagi Direksi dan Dewan Komisaris
diri Bapak Anton Herdianto dari jabatannya sebagai Direktur
tahun 2014, dan persetujuan untuk mengalihkan dan/
Perseroan
atau menjaminkan lebih dari 50% (lima puluh persen)
tersebut. Alasan pengunduran diri tersebut dikarenakan
kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan utang untuk
Bapak Anton Herdianto mendapat penugasan kembali di
mendapat pendanaan baru di tahun buku 2015; laporan
Bank Mandiri sebagai Group Head Strategy & Performance
penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas Obligasi
Group. Dengan demikian, susunan Direksi
Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013; serta dalam rangka
terhitung sejak keputusan tersebut adalah sebagai berikut :
terhitung
sejak
ditandatangani
keputusan
Perseroan
konsolidasi manajemen risiko, memberikan wewenang
Direktur Utama
: Ignatius Susatyo Wijoyo
kepada pemegang saham untuk memperoleh data atau
Direktur
: Harjanto Tjitohardjojo
Keputusan pemegang saham tersebut telah dituangkan
melakukan kerja sama pengelolaan manajemen risiko serta menyusun subsidiary guideline principle bersama dengan pemegang saham.
dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Mandiri Tunas Finance No. 41 tanggal 28 Oktober 2014, dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta. 4. Pelunasan Obligasi VI Seri C Tahun 2011
Perseroan telah melakukan pelunasan Obligasi VI Seri C Tahun 2011 sebesar Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) pada saat jatuh tempo yaitu 19 Mei 2014.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
21
Peristiwa Penting 2014
MTF Luncurkan SO Club 50 Perayaan HUT ke 5
Perseroan resmi meluncurkan Sales Officer Club 50 pada tanggal 6 Maret 2014. Sales
6 Februari 2014, Perseroan merayakan hari ulang tahun ke-5 bertempat di Ballroom Graha Mandiri Jakarta.
RUPS MTF
Officer Club 50 beranggotakan 50 orang sales officer terbaik yang dimiliki Perseroan sepanjang 2013.
10 April 2014, Perseroan mengadakan Rapat Umum
Peresmian Corporate Floor COP and Fleet Surabaya
Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2013. RUPS
Perseroan semakin memperkuat jaringan bisnisnya di Surabaya.
Tahunan tersebut dihadiri oleh seluruh Pemegang Saham,
Hal ini ditandai dengan diresmikannya Corporate Floor COP &
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Fleet Mandiri Tunas Finance Surabaya pada Rabu, 16 April 2014.
Family Gathering Mandiri Tunas Finance 8 Juni 2014, seluruh karyawan Perseroan beserta keluarganya di
Mandiri Tunas Finance Raih Penghargaan di Indonesia Multifinance Award 2014
kantor pusat dan kantor cabang Jabodetabek menghadiri acara family
Perseroan meraih 9 penghargaan terbaik dalam ajang
gathering. Acara ini juga serempak dilakukan di seluruh kantor cabang
Indonesia Multifinance Award (IMA) 2014 yang diadakan oleh
Perseroan.
Majalah Business Review di Jakarta pada 2 Juli 2014.
22
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Buka Puasa Bersama All Dealer Honda Lampung & Santunan Anak Yatim
Media Gathering & Pemaparan Kinerja Mandiri Tunas Finance Semester I
10 Juli 2014 , Perseroan mengadakan acara buka puasa
14 Agustus 2014 Perseroan menggelar Media Gathering yang
bersama dengan seluruh Dealer Honda Lampung.
dihadiri oleh rekan–rekan media televisi, cetak, dan online di The Twenty 8 bistro and lounge Jakarta.
Peresmian Gedung baru kantor cabang Surabaya 1 dan 2 Dalam rangka penetrasi bisnisnya di area Jawa Timur dan sekitarnya, Perseroan meresmikan gedung baru cabang Surabaya 1 dan 2.
Mandiri Tunas Finance Meriahkan Hari Pelanggan Nasional 2014 4 September 2014 Perseroan memeriahkan Hari Pelanggan Nasional di Jakarta dan Lampung sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan. Perseroan memberikan souvenir dan bingkisan istimewa kepada pelanggan yang melakukan transaksi di kantor cabang Perseroan.
Mandiri Tunas Finance Raih Penghargaan Infobank Multifinance Awards 2014 19 September 2014 Perseroan berhasil meraih penghargaan sebagai Multifinance yang berpredikat “Sangat Bagus” dalam kinerja keuangan selama 2013 untuk kategori perusahaan dengan aset di atas Rp1 Triliun
MTF Meriahkan IIMS 2014 Perseroan berpartisipasi dalam Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) tahun 2014 dengan menawarkan paket pembiayaan yang kompetitif.
dari majalah infobank PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
23
Penghargaan dan Sertifikasi
Indonesia Multifinance Awards 2014 (Majalah Economic Review, 2 Juli 2014)
1. 2. 3. 4. 5.
The Best CEO Best 1st Overall Best 1st Non Listed Company with asset > Rp5 T Best 1st GCG Best 1st Finance
Indonesia Most Trusted Companies Award 2014 – Kategori “Trusted Company” (Majalah SWA & The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), 17 Desember 2014)
24
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
6. 7. 8. 9.
Best 1st Information Technology Best 2nd CSR Best 2nd Risk Management Best 3rd Human Capital
Infobank Multifinance Award 2014 – Kriteria Multifinance “Sangat Bagus” (19 September 2014)
“The Most Progressive Business Growth Mandiri Group” (Bank Mandiri, 2 Desember 2014)
The Best Subsidiaries Culture Execution Award 2013 (Bank Mandiri, 14 Februari 2014)
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
25
26
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
27
Laporan Dewan Komisaris
Di tengah persaingan bisnis dan pertumbuhan perekonomian yang cenderung melambat tersebut, Dewan Komisaris menilai Direksi beserta seluruh jajaran senior manajemen Perseroan mampu memanfaatkan kondisi ini menjadi peluang bisnis sehingga kinerja Perseroan berhasil tumbuh 27,5% dari sisi new disbursement dan 32,7% dari sisi profitabilitas dibandingkan tahun 2013 yang lalu. Anton Setiawan Komisaris Utama
28
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Laporan Dewan Komisaris
Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang Terhormat Memasuki tahun 2014, pada semester I ekonomi Indonesia
Penilaian Kinerja Manajemen
tumbuh sebesar 5,2%, lebih lambat bila dibandingkan
Sepanjang 2014, persaingan bisnis pembiayaan semakin ketat
dengan pertumbuhan semester I tahun 2013 yang tercatat
seiring dengan diterbitkannya beberapa regulasi di bidang
sebesar 6,0%. Perlambatan tersebut terutama disebabkan
industri pembiayaan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Di tengah
oleh menurunnya kinerja ekspor dan kondisi politik dalam
persaingan bisnis dan pertumbuhan perekonomian yang
negeri terkait penyelenggaraan Pemilu Legislatif. Perlambatan
cenderung melambat tersebut, Dewan Komisaris menilai
tersebut terus terjadi sampai dengan akhir tahun 2014, di mana
Direksi beserta seluruh jajaran senior management Perseroan
pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,1% melambat
mampu memanfaatkan kondisi ini menjadi peluang bisnis
dibandingkan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2013
sehingga kinerja Perseroan berhasil tumbuh 27,5% dari sisi new
yang tercatat 5,78%. Namun demikian, inflasi tahun 2014
disbursement dan 32,7% dari sisi profitabilitas dibandingkan
tetap terkendali pada single digit 8,36% dan lebih baik
tahun 2013 yang lalu.
dibandingkan inflasi tahun 2013 walaupun di tengah kenaikan harga BBM bersubsidi, penyesuaian tarif dasar listrik dan tarif
Dewan Komisaris mencatat beberapa pencapaian kinerja
angkutan udara. Tekanan inflasi dan pelemahan Rupiah juga
manajemen selama 2014 yang perlu mendapat apresiasi
mendorong peningkatan BI Rate di tahun 2014 dari level 7,50%
dimana hal ini dapat terlihat dari indikator kinerja keuangan
menjadi 7,75% yang pada akhirnya mendorong kenaikan
Perseroan yang meliputi:
suku bunga kredit beberapa perusahaan pembiayaan. Di
1. Neraca per 31 Desember 2014 ditutup dengan jumlah aset
tengah kondisi perekonomian Indonesia yang belum kondusif
sebesar Rp7,4 triliun mengalami kenaikan sebesar Rp1,8
tersebut, Dewan Komisaris mencatat Direksi telah bekerja keras
triliun atau 32% dibandingkan dengan jumlah aset pada
untuk menentukan strategi usaha yang tepat untuk dapat
neraca akhir tahun 2013 dengan jumlah sebesar Rp5,6
meningkatkan pertumbuhan kinerja Perseroan di tahun 2014.
triliun.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
29
Laporan Dewan Komisaris
2. Nilai pembiayaan baru di tahun 2014 mencapai Rp14,8 triliun,
tumbuh
sebesar
Rp3,2
triliun
atau
Rekomendasi
dan
saran-saran
perbaikan
yang
telah
27,5%
disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada Direksi juga telah
dibandingkan pembiayaan baru di tahun 2013 sebesar
dijalankan dengan cukup baik. Beberapa penghargaan yang
Rp11,6 triliun.
telah diterima oleh Perseroan baik dari internal Grup Bank
3. Dari pos Laba Rugi tahun 2014, Perseroan memperoleh laba setelah pajak sebesar Rp234 miliar, tumbuh sebesar Rp58
Mandiri maupun dari pihak eksternal sepanjang 2014 juga menjadi cerminan semakin baiknya kinerja Perseroan.
miliar atau 33% dibandingkan pencapaian laba setelah Tata Kelola Perusahaan
pajak tahun 2013 sebesar Rp176 miliar. 4. Piutang pembiayaan yang dikelola oleh Perseroan sepanjang
Pelaksanaan pengawasan Dewan Komisaris selama 2014
tahun 2014 mencapai Rp21,2 triliun meningkat 36%
dilakukan sesuai dengan tugas, wewenang, kewajiban, dan
dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp15,6 triliun.
tanggung jawab Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam
5. Pada akhir 2014, Perseroan berhasil menjaga tingkat kredit
ketentuan anggaran dasar serta peraturan perundangan-
bermasalah (Non Performing Loan) pada tingkat yang
undangan yang berlaku. Pengawasan Dewan Komisaris
terjaga yaitu sebesar 1,15%.
bertujuan untuk menciptakan keserasian, kesesuaian, dan
6. Debt to equity ratio (DER) dapat dipertahankan pada
konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan
posisi 6,37 kali di tengah ketatnya likuiditas suku bunga
dengan target-target yang telah ditetapkan dalam Business
perbankan sepanjang tahun 2014.
Plan tahun 2014, serta memastikan implementasi prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik atau good corporate
Dengan pencapaian indikator kinerja Perseroan tahun 2014
governance pada seluruh lini organisasi dalam menjalankan
tersebut, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah
aktifitasnya, baik aktivitas yang dilakukan oleh unit-unit
menunjukkan kinerjanya yang cukup baik dengan melakukan
operasional maupun unit pendukung.
berbagai strategi usaha yang mampu meningkatkan performa Perseroan, antara lain melalui pengembangan jaringan kantor
Di tahun 2014, dalam rangka pelaksanaan pengawasan
pemasaran baru, memperluas kerja sama dengan dealer serta
terhadap pengelolaan Perseroan, Dewan Komisaris dan
melakukan berbagai improvement, antara lain terkait perbaikan
Direksi senantiasa secara berkala telah melakukan pertemuan
business process dan pengembangan struktur organisasi.
untuk mengevaluasi kinerja keuangan, AR management maupun rencana-rencana strategis yang akan dijalankan oleh
Dewan Komisaris juga memandang bahwa langkah Direksi
manajemen. Fokus pengawasan Dewan Komisaris terhadap
melakukan
Obligasi
Direksi dititikberatkan kepada 4 faktor, yaitu kinerja keuangan,
Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 sebesar Rp600 miliar
strategi bisnis, internal control dan peningkatan kualitas dan
adalah sebagai salah satu langkah untuk memperkuat struktur
integritas sumber daya manusia. Dalam setiap pelaksanaan
pendanaan bagi modal kerja Perseroan di tahun 2014 di
evaluasi kinerja, Dewan Komisaris selalu menegaskan kepada
samping adanya dukungan pendanaan yang konsisten dalam
manajemen untuk selalu mengutamakan kualitas kredit
bentuk joint financing dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
sehingga proses kredit sejak awal harus dijalankan sesuai
Penawaran
Umum
sebagai pemegang saham mayoritas.
30
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Berkelanjutan
Laporan Dewan Komisaris
dengan prosedur yang berlaku. Di samping itu, Dewan
Pandangan atas Prospek Usaha yang disusun Manajemen
Komisaris juga selalu mengingatkan kepada Direksi agar tetap
Di tahun 2015, pertumbuhan industri otomotif diprediksi
konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip good corporate
cenderung stagnan berdasarkan proyeksi dari GAIKINDO. Hal
governance serta meningkatkan kapatuhan terhadap regulasi
ini dikarenakan kondisi ekonomi dalam negeri masih akan
yang berlaku.
dibayangi oleh tekanan inflasi, peningkatan nilai tukar dan suku bunga Bank Indonesia. Perkembangan pasar otomotif
Selain melakukan pertemuan berkala dengan Direksi, Dewan
tentunya akan mempengaruhi bisnis Perseroan. Kondisi ini
Komisaris juga dibantu Komite Audit melakukan pertemuan
harus menjadi perhatian bagi manajemen dalam menjalankan
secara rutin dengan Direksi dan jajaran manajemen untuk
strategi bisnisnya.
melakukan
penelaahan
laporan
keuangan
dan
proses
pengendalian internal yang dilakukan oleh Perseroan. Komite
Untuk menghadapi persaingan bisnis di tahun 2015 dan
Audit telah memberikan catatan dan rekomendasi kepada
mencapai sustainable growth, Direksi telah menetapkan target
Dewan Komisaris untuk selanjutnya disampaikan kepada
dan strategi bisnis yang akan dicapai dan dilaksanakan di tahun
Direksi untuk ditindaklanjuti.
2015. Prospek usaha telah disusun oleh Direksi sebagaimana yang tertuang dalam target dan rencana bisnis Perseroan. corporate
Fokus bisnis Perseroan tahun 2015 di pembiayaan mobil
governance, pada akhir tahun 2014 Dewan Komisaris
baru yang telah ditetapkan oleh Direksi dinilai tepat dengan
telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi untuk
kondisi perekonomian saat ini dan beberapa tahun ke depan.
membantu tugas Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi
Dengan adanya konsistensi fokus di pembiayaan mobil baru
nominasi dan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris,
ini diharapkan akan dapat lebih meningkatkan market share
Direksi dan Anggota Komite penunjang Dewan Komisaris.
Perseroan sehingga menjadi market leader di beberapa merek
Diharapkan dengan adanya Komite Nominasi dan Remunerasi
kendaraan tertentu. Secara garis besar, Dewan Komisaris
ini, proses nominasi dan remunerasi pengurus Perseroan dan
berpandangan bahwa target dan prospek usaha yang telah
organ pelaksana Perseroan lainnya dapat dilakukan secara
disusun Direksi sudah cukup progresif dan mengharapkan
transparan dan akuntabel sesuai dengan perkembangan usaha
Direksi dapat memanfaatkan setiap peluang bisnis untuk
Perseroan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan
meningkatkan kinerja Perseroan.
Untuk
meningkatkan
pemegang
saham
dan
implementasi
stakeholders
good
lainnya
terhadap
pengelolaan Perseroan.
Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan kepada Direksi bahwa
dalam
menjalankan
business
plan
agar
tetap
Selain itu, untuk mengoptimalkan fungsi pengawasan, Dewan
mempertimbangkan kondisi makro-ekonomi, pertumbuhan
Komisaris setiap kuartal selama tahun 2014 telah membuat
industri otomotif, kapasitas yang dimiliki oleh Perseroan, dan
laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk diserahkan
tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian (prudent financing)
kepada pemegang saham mayoritas.
dalam proses kredit agar mendapatkan kualitas pencairan kredit yang baik.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
31
Laporan Dewan Komisaris
Selain itu, beberapa hal yang menurut Dewan Komisaris perlu
Komposisi Anggota Dewan Komisaris
menjadi perhatian bagi Direksi agar dapat terus meningkatkan
Selama 2014, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang
performa Perseroan dan pertumbuhan yang sustainable, antara
Saham Tahunan yang telah diadakan pada 10 April 2014, tidak
lain:
ada perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan.
1. Meningkatkan market share pada merek-merek mobil baru. 2. Memastikan Non Performing Loan (NPL) dapat tetap dikendalikan di bawah target.
Apresiasi Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada seluruh
3. Mengoptimalkan program aliansi strategis dengan group
karyawan Perseroan dan juga kepada konsumen serta mitra
Bank Mandiri, dengan memanfaatkan jaringan infrastruktur
kerja Perseroan atas loyalitas dan kerja sama yang baik selama
yang dimiliki oleh Bank Mandiri untuk memperluas kantor
ini. Apresiasi juga disampaikan kepada Komite Audit, Komite
pemasaran.
Nominasi dan Remunerasi serta Direksi atas pencapaian kinerja
4. Senantiasa meninjau dan menyempurnakan kebijakan atas
yang diraih di tahun 2014.
pengelolaan operasional Perseroan. 5. Memperkuat dan mengoptimalkan peran dan fungsi dari Manajemen Risiko dan Internal Audit.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya juga disampaikan kepada para pemegang saham yang telah
6. Meningkatkan kemampuan dan keahlian karyawan melalui
memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Dewan
pendidikan dan pelatihan, baik formal maupun non formal,
Komisaris untuk melakukan pengawasan atas kebijakan-
sehingga memperoleh kompetensi dan skill yang sesuai
kebijakan yang diambil oleh Direksi Perseroan. Dewan Komisaris
dengan kebutuhan yang dapat mendukung pertumbuhan
berkeyakinan Perseroan dapat segera mewujudkan visi dan misi
kinerja Perseroan.
Perseroan di masa yang akan datang.
Jakarta, Maret 2015
Dewan Komisaris
Anton Setiawan Komisaris Utama
32
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Laporan Dewan Komisaris
Anton Setiawan
Hanifah Purnama
Sarastri Baskoro
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
33
Laporan Direksi
Di tengah perlambatan laju pertumbuhan industri otomotif dan pembiayaan, Perseroan melakukan berbagai langkah inisiatif strategis penting sebagai bagian dari strategi usaha Perseroan di tahun 2014. Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama
34
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Laporan Direksi
Dewan Komisaris dan Pemegang Saham yang Terhormat, Perekonomian dalam negeri tahun 2014 yang tumbuh
Dalam menghadapi kondisi tersebut, di tahun 2014 jajaran
melambat di level 5,1% dibandingkan tahun 2013 yang
Direksi telah melaksanakan berbagai inisiatif strategis. Dalam
tercatat 5,78%, turut memberikan dampak yang signifikan
kaitan tersebut, kami paparkan dalam laporan tahunan ini,
terhadap pertumbuhan industri pembiayaan. Hal ini dapat
antara lain pencapaian kinerja, sebagai salah satu wujud
dilihat pada data dari Bank Indonesia di mana aset Perusahaan
pertanggungjawaban kami kepada pemegang saham, Dewan
Pembiayaan di tahun 2014 tercatat Rp420 triliun atau hanya
Komisaris dan segenap stakeholders, serta sekaligus sebagai
tumbuh 5% dari posisi akhir tahun 2013 atau mengalami
implementasi transparansi Perseroan yang senantiasa berupaya
perlambatan dibandingkan periode yang sama tahun 2013
menjunjung tinggi prinsip-prinsip Good Corporate Governance
yang tumbuh 17%. Sedangkan pertumbuhan piutang industri
(GCG)
pembiayaan di tahun 2014 juga hanya meningkat 5% atau
menjalankan kegiatan bisnis perusahaan sehari-hari.
secara
konsisten
dan
berkesinambungan
dalam
tercatat Rp366 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang tercatat tumbuh 15%. Pertumbuhan piutang pembiayaan
Kinerja Perseroan Tahun 2014
yang melambat tersebut, antara lain dipengaruhi penurunan
Di tengah perlambatan laju pertumbuhan industri otomotif dan
piutang pembiayaan sewa guna usaha sebesar 5% seiring
pembiayaan, Perseroan melakukan berbagai langkah inisiatif
lesunya industri pertambangan dan harga komoditas yang
strategis penting sebagai bagian dari strategi usaha Perseroan
terus bergejolak sepanjang 2014.
di tahun 2014, yang meliputi:
Perkembangan di industri otomotif selama 2014 juga berpengaruh
pada
pertumbuhan
industri
1. Fokus kepada segmen pembiayaan mobil baru dengan
pembiayaan.
meningkatkan market share pada merek-merek mobil
Khususnya terkait penjualan mobil baru berdasarkan data
tertentu serta memperluas hubungan kerja sama dengan
GAIKINDO pada 2014, penjualan mobil baru hanya mencapai
dealer-dealer dan Agen Pemegang Merek (APM);
1.208.019 unit atau mengalami penurunan 2% dibandingkan penjualan mobil baru di tahun 2013 yang tercatat sebanyak 1.229.901 unit.
2. Membuka 11 (sebelas) kantor cabang baru di kota-kota khususnya di Daerah Tingkat II untuk penetrasi market;
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
35
Laporan Direksi
3. Mengembangkan paket-paket pembiayaan otomotif yang
tercapainya target pembiayaan tersebut dipengaruhi oleh
bersifat customized dan kompetitif untuk dapat memenuhi
aktual penurunan penjualan mobil baru tahun 2014 sebesar
kebutuhan konsumen;
2% yang menyebabkan pasar menjadi stagnan, di mana pada awalnya GAIKINDO memproyeksikan pertumbuhan
4. Mengoptimalkan pembiayaan dalam skala besar (fleet
otomotif mencapai 10%. Selain itu dipengaruhi juga oleh
customer
persaingan bisnis perusahaan pembiayaan yang semakin
based Bank Mandiri, baik dari segmen corporate maupun
ketat dan juga faktor ekonomi makro dalam negeri serta
commercial banking, terutama nasabah-nasabah anchor
kenaikan suku bunga Bank Indonesia.
financing)
khususnya
dengan
menggarap
client dan value chain-nya; 2. Piutang pembiayaan yang dikelola oleh Perseroan di 5. Meningkatkan sinergi dan aliansi strategis dengan grup
tahun 2014 mencapai sebesar Rp21,2 triliun, meningkat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk
35,4% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp15,6 triliun.
di seluruh Indonesia untuk mengoptimalkan dukungan
Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan
infrastruktur khususnya dalam pemasaran produk-produk
volume pembiayaan di tahun 2014. Piutang pembiayaan
pembiayaan Perseroan;
yang dikelola tersebut mencapai 105,5% dari target piutang pembiayaan yang dikelola di tahun 2014 sebesar
6. Melakukan strategi corporate branding dan product
Rp20 triliun.
branding untuk mendukung pencapaian taget pembiayaan; 3. Perseroan mencatat total pendapatan di tahun 2014 7. Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan asuransi
sebesar Rp1,51 triliun, meningkat 30% dibandingkan total
rekanan untuk memberikan lebih kenyamanan dan
pendapatan di tahun 2013 sebesar Rp1,16 triliun. Dari
keamanan kepada konsumen Perseroan, seperti program
total pendapatan tersebut, pendapatan dari pembiayaan
asuransi perlindungan kredit dan program xtra protection
konsumen di tahun 2014 memberikan kontribusi terbesar
bagi ahli waris konsumen.
yaitu Rp1 triliun atau meningkat 16% dibandingkan pendapatan pembiayaan konsumen di tahun 2013
8. Melakukan pengembangan teknologi informasi, antara
sebesar Rp860 miliar, diikuti sewa guna usaha (sewa
lain program mobile collection untuk meningkatkan
pembiayaan) sebesar Rp87 miliar atau meningkat signifikan
produktivitas kerja serta melakukan perubahan struktur
45% dibandingkan pendapatan sewa guna usaha (sewa
organisasi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
pembiayaan) di tahun 2013 sebesar Rp60 miliar, dan
bisnis Perseroan.
sisanya berasal dari pendapatan bunga dan lain-lain.
Dengan penerapan strategi usaha tersebut, Perseroan mampu
4. Perseroan juga berhasil mencatatkan perolehan laba tahun
menghasilkan kinerja keuangan yang terus tumbuh secara
berjalan sebesar Rp234 miliar, melebihi dari target laba
berkelanjutan dan meningkat secara signifikan. Hal ini dapat
tahun berjalan yang ditetapkan di awal tahun sebesar
dilihat dari pencapaian kinerja Perseroan di tahun 2014 sebagai
Rp223 miliar atau pencapaian 105%. Pencapaian laba
berikut:
tahun berjalan ini tumbuh 32,7% dibandingkan laba tahun berjalan tahun 2013 sebesar Rp176 miliar. Peningkatan
1. Perseroan menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp14,8
laba tahun berjalan ini seiring dengan peningkatan
triliun, meningkat 27,5% secara tahunan. Pembiayaan baru
pendapatan, baik pendapatan pembiayaan konsumen
tersebut mencapai 92,3% dari target pembiayaan baru yang
maupun pendapatan sewa pembiayaan.
ditetapkan di tahun 2014 yaitu sebesar Rp16 triliun. Belum
36
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Laporan Direksi
5. Total aset Perseroan di tahun 2014 tercatat Rp7,4 triliun,
baik melalui pelatihan-pelatihan internal maupun eksternal.
atau tumbuh 31,6% dari tahun 2013 sebesar Rp5,6 triliun.
Salah satunya dengan melanjutkan program strategis yaitu
Pencapaian total aset ini merupakan 99,8% dari target total
Managers Development Program (MDP) yang untuk pertama
aset yang ditetapkan di tahun 2014.
kalinya telah dijalankan sejak tahun 2012. Program MDP di tahun ke-3 tersebut bertujuan untuk kaderisasi calon-calon manajer
6. Tingkat piutang pembiayaan bermasalah (Non Performing
profesional yang pesertanya diseleksi dari internal pegawai
Loan) Perseroan tahun 2014 dapat dijaga di tingkat yang
Perseroan untuk mengikuti masa pendidikan dalam jangka
wajar di level 1,15%, mengalami perbaikan dibandingkan
waktu tertentu sehingga pada akhirnya diharapkan mampu
tahun 2013 sebesar 1,16%. Tingkat pencapaian NPL ini
mendukung perkembangan dan kinerja Perseroan ditahun-
109,6% dari target NPL tahun 2014 yang sebesar 1,27%.
tahun mendatang. Selain itu, di tahun 2014 Perseroan juga
Penurunan NPL ini sejalan dengan penerapan manajemen
membuka program pendidikan Area Manager Development
risiko yang komprehensif dan proses penagihan piutang
Program (AMDP) sebagai salah program pengembangan karier
bermasalah yang cukup baik.
karyawan.
Selain itu, Perseroan juga berhasil meningkatkan market share
Direksi berkomitmen untuk terus melaksanakan program
di segmen mobil baru dari 9,2% di tahun 2013 menjadi 12,6%
pengembangan kemampuan karyawan setiap tahun agar
di tahun 2014 melalui perbaikan proses akuisisi konsumen,
kompetensi sumber daya manusia dapat terus ditingkatkan
meningkatkan penetrasi market kepada existing dealer maupun
secara
meningkatkan coverage dealer baru, serta melaksanakan
Perseroan yang berkualitas, profesional dan berdedikasi tinggi
program aliansi strategis dengan grup Bank Mandiri.
untuk memberikan kontribusi yang terbaik kepada Perseroan.
Sepanjang
2014,
Perseroan
menghadapi
kendala
dan
berkelanjutan
untuk
menghasilkan
insan-insan
Prospek Usaha
tantangan usaha, antara lain kenaikan harga Bahan Bakar
Meskipun pertumbuhan bisnis multifinance di tahun 2015
Minyak (BBM), kenaikan suku bunga Bank Indonesia dari
diprediksi akan berkisar pada angka 5%-10% karena masih
7,50% menjadi 7,75% dan nilai tukar Rupiah yang cenderung
dibayangi kenaikan harga BBM dan BI rate, namun Perseroan
terus melemah hingga mencapai posisi Rp12.440 pada akhir
telah menetapkan target yang progresif di awal tahun 2015
tahun 2014. Kondisi-kondisi ekonomi makro yang belum stabil
yaitu pertumbuhan pembiayaan baru minimal sama dengan
juga berpengaruh pada industri otomotif yang pada akhirnya
tahun 2014 atau di atas pertumbuhan pasar. Keyakinan
memberikan tekanan kepada bisnis pembiayaan. Namun
pertumbuhan di atas rata-rata industri ini didukung oleh
demikian, kondisi tersebut tidak berpengaruh pada likuiditas
peningkatan daya beli masyarakat seiring bertambahnya
sumber pendanaan Perseroan karena sumber pendanaan
populasi keluarga kelas menengah yang akan membutuhkan
Perseroan sebagian besar berasal dari joint financing dengan PT
kendaraan bermotor serta semakin banyaknya varian kendaraan
Bank Mandiri (Persero) Tbk. Untuk mengatasi kendala-kendala
bermotor dengan model yang menarik dan harga yang cukup
tersebut Perseroan melakukan berbagai inisiatif baru, efisiensi
terjangkau. Selain itu, sektor industri transportasi, distribusi dan
operasional Perseroan, inovasi di bidang teknologi informasi
infrastruktur yang terus berkembang sejalan dengan program
serta otomatisasi berbagai proses operasional Perseroan
pemerintah akan menjadi potensi pembiayaan bagi Perseroan
sehingga kinerja Perseroan dapat terus tumbuh di tahun 2014.
dalam mengembangkan kinerjanya.
Sumber Daya Manusia
Untuk mencapai target pembiayaan di tahun 2015, selain
Pada
2014,
Perseroan
terus
berupaya
meningkatkan
menciptakan
produk-produk
pembiayaan
yang
makin
kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki.
kompetitif, Perseroan juga akan memperluas jaringan kantor
Pengembangan kompetensi sumber daya manusia dilakukan,
pemasaran terutama dengan dukungan jaringan kantor
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
37
Laporan Direksi
cabang Bank Mandiri. Perseroan tetap akan fokus pada
yang bertanggung jawab, menghindari konflik kepentingan,
pembiayaan mobil baru dengan melakukan diversifikasi pada
optimalisasi kinerja, dan peningkatan akuntabilitas. Dalam
pembiayaan multiguna sebagaimana telah diatur oleh Otoritas
praktiknya di lingkungan Perseroan, GCG diimplementasikan
Jasa Keuangan. Program efisiensi biaya operasional dan
melalui Tata Kelola bagi Pemegang Saham, Dewan Komisaris,
pengembangan teknologi informasi tetap akan dilanjutkan di
Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Direksi,
tahun 2015.
Manajemen, serta organ-organ pendukung lainnya.
Perseroan juga akan lebih mengoptimalkan menggarap
Perseroan berkeyakinan bahwa salah satu cara untuk
customer based Bank Mandiri, baik untuk segmen passenger
mempertahankan keberlangsungan usaha dan meningkatkan
car maupun commercial car. Melalui program aliansi strategis
kinerja seluruh unit kerja adalah komitmen yang kuat dalam
dengan Bank Mandiri, penetrasi market kepada anchor clients
menjalankan prinsip-prinsip GCG yang pada akhirnya bertujuan
Bank Mandiri dapat dilakukan lebih efektif. Dengan dukungan
untuk mencapai visi baru Perseroan yang telah ditetapkan
dari grup Bank Mandiri dan Tunas Ridean, Perseroan optimis
di akhir tahun 2014, yaitu “To be the most progressive and
memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kinerjanya di
reliable multifinance in Indonesia”.
tahun mendatang. Dengan demikian, prospek usaha Perseroan dalam industri pembiayaan kendaraan bermotor masih sangat
Wujud implementasi GCG yang telah dilakukan Perseroan
menjanjikan.
selama tahun 2014, antara lain Dewan Komisaris telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi, konsistensi
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
dalam implementasi GCG Policy dan Corporate Code of
Direksi meyakini bahwa pencapaian kinerja yang baik dapat
Conduct, self assessment GCG, optimalisasi whistleblowing
terus dipertahankan secara berkelanjutan dalam jangka
system, meningkatkan pelaksanaan kegiatan Corporate Social
panjang dan mencapai berbagai prospek bisnis yang hendak
Responsibility, edukasi literasi keuangan, serta setiap proses
diraih jika Perseroan dapat melaksanakan prinsip-prinsip Good
pengadaan barang dan jasa yang dilakukan secara transparan
Corporate Governance (GCG) secara konsisten dengan baik
dan bertanggung jawab.
dan benar. Oleh karena itu, bagi Perseroan, implementasi GCG merupakan suatu keniscayaan untuk menjaga transparansi
Selama 2014, terkait implementasi GCG Perseroan mendapat
dan akuntabilitas pengelolaan perusahaan kepada publik.
apresiasi “The Best GCG” dari Majalah Economic Review dalam
Pengembangan GCG yang selaras dengan kegiatan bisnis
acara Indonesia Multifinance Award 2014 serta Perseroan juga
secara berkesinambungan dan implementasi GCG secara
mendapat penghargaan sebagai “Trusted Company” dalam
konsisten tidak hanya akan memberikan perlindungan yang
implementasi GCG dari Majalah SWA dan The Indonesian
memadai dan perlakuan yang adil kepada para Pemegang
Institute for Corporate Governance (IICG).
Saham dan pemangku kepentingan lainnya, namun lebih dari itu, mendorong Perseroan untuk menciptakan nilai tambah
Perubahan Komposisi Direksi
bagi perusahaan secara maksimal.
Pada periode tahun 2014, terjadi perubahan susunan anggota Direksi Perseroan di mana Bapak Anton Herdianto telah
Direksi
senantiasa
mengundurkan diri sebagai Direktur Perseroan per 24 Oktober
berkomitmen untuk mengimplementasikan standar yang
2014 dikarenakan adanya penugasan kembali ke Bank Mandiri
tinggi dalam penerapan prinsip-prinsip GCG. Prinsip-prinsip
sebagai Group Head Strategy & Performance Group dan
tersebut menjadi referensi bagi pengambilan keputusan
pengunduran dirinya tersebut telah disetujui oleh Pemegang
38
dan
segenap
Karyawan
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Perseroan
Laporan Direksi
Saham Perseroan melalui Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Mandiri Tunas Finance No. 41 tanggal 28 Oktober 2014 yang dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta. Perubahan Direksi tersebut juga telah dilaporkan kepada regulator. Apresiasi Sebagai rangkaian kata penutup, seluruh jajaran Direksi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pelanggan dan mitra bisnis atas dukungan, kepercayaan dan kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini. Penghargaan yang sama juga disampaikan kepada Pemegang Saham dan kepada Dewan Komisaris atas segala arahan yang diberikan kepada Direksi. Direksi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh karyawan yang telah berkarya dengan penuh dedikasi dan kecintaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing serta mendukung upaya untuk mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan secara bahu membahu tanpa mengenal lelah sehingga Perseroan dapat mencapai berbagai target peningkatan usaha dan pertumbuhan kinerja Perusahaan secara berkelanjutan. Harjanto Tjitohardjojo Direktur
Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama
Jakarta, Maret 2015
Direksi
Anton Herdianto Direktur
Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
39
Profil Perusahaan
Identitas Perusahaan
Identitas Perusahaan Nama perusahaan
PT Mandiri Tunas Finance Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam bidang lembaga
Bidang Usaha
pembiayaan, di mana untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, anjak piutang dan usaha kartu kredit. Saat ini, Perseroan hanya melaksanakan kegiatan pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha.
Produk dan Jasa
Pembiayaan kendaraan bermotor kepada retail dan perusahaan meliputi mobil baru, mobil bekas, sepeda motor, kendaraan niaga dan alat-alat berat.
Status Perusahaan
Anak Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk.
Tanggal Pendirian
17 Mei 1989 dengan nama PT Tunas Financindo Corporation. • Akta Pendirian No. 262 Tanggal 17 Mei 1989 dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H, Notaris
Akte Pendirian
di Jakarta. • Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia C2-4868.HT’89 tanggal 1 Juni 1989. • Berita Negara Republik Indonesia No. 57, Tanggal 18 Juli 1989, Tambahan No. 1369.
Modal Dasar dan
Modal Dasar: Rp1.000.000.000.000
Modal Disetor
Modal Disetor: Rp250.000.000.000
Kepemilikan Jumlah Karyawan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 51% PT Tunas Ridean Tbk 49% 3.329 orang Graha Mandiri Lt. 3A Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta 10310 - Indonesia
Alamat Kantor Pusat
Telepon : (62-21) 230 5608 Fax
: (62-21) 230 5618
Email
:
[email protected]
Website : www.mtf.co.id 88 kantor cabang tersebar di 27 Propinsi dan kota-kota, seperti Banda Aceh, Medan, Rantau Prapat, Padang, Bukittinggi, Batam, Pekanbaru, Duri, Jambi, Baturaja, Rokan Hulu, Tanjung Pinang, LubukLinggau, Muara Bungo, Bengkulu, Palembang, Lampung (7 Cabang), Pangkal Pinang, Cilegon, Serang, Rangkasbitung, Tangerang (3 Cabang), Jakarta (9 Cabang), Bogor, Cibubur, Cibinong, Jumlah Kantor Cabang
Depok, Bekasi (3 Cabang), Sukabumi, Karawang, Bandung (2 Cabang), Tasikmalaya, Garut, Subang, Cirebon, Semarang, Tegal, Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Magelang, Pekalongan, Kudus, Surabaya (2 Cabang), Malang, Kediri, Jember, Madiun, Tuban, Mojokerto, Gresik, Denpasar (2 Cabang), Mataram, Pontianak, Balikpapan, Tarakan, Palangkaraya, Samarinda, Banjarmasin, Tanjung, Banjarbaru, Bontang, Makassar, Parepare, Kendari, Manado, Palu, dan Gorontalo.
42
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Identitas Perusahaan
Identitas Perusahaan Harga Nominal Saham Bursa Pencatatan Obligasi Kode Efek
Tanggal Pencatatan Obligasi
Rating Obligasi dan
Rp100 per saham
Bursa Efek Indonesia
TUFI
• Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun 2011: 20 Mei 2011 • Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013: 7 Juni 2013 • Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014: 26 Mei 2014
PT Pefindo • Rating Obligasi: idAA (Double A) • Rating Perusahaan (Nasional): idAA (Double A; Stable Outlook)
Rating Perusahaan PT Fitch Ratings Indonesia • Rating Perusahaan (Nasional): AA(idn); Stable Outlook.
Hengki Heriandono Graha Mandiri Lt. 3A Jl. Imam Bonjol No. 61 Sekretaris Perusahaan
Jakarta 10310 – Indonesia Telepon : (62-21) 230 5608 Fax
: (62-21) 230 5618
Email
:
[email protected]
Pelayanan Pelanggan dan Waktu Pelayanan
Email
[email protected]
:
[email protected]
Telepon (Care Center): (62-21) 230 1825 Senin-Jumat: 08.30 – 17.30 WIB Facebook fanpage: MTFAutoLoan Twitter: @MTF_AutoLoan
Jaringan Media Sosial
Youtube: MTFAutoLoan Instagram: MTFAutoLoan Google Plus: MTFAutoLoan
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
43
Sekilas Tentang Mandiri Tunas Finance
Sebagai bagian dari Perusahaan Anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Perseroan dituntut untuk selalu tumbuh secara progresif dan berkelanjutan serta menjadi perusahaan pembiayaan yang terpercaya di Indonesia.
A
wal didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Tunas Financindo Corporation yang bergerak di bidang usaha pemberian fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor khususnya bagi konsumen dari
jaringan dealer mobil yang dimiliki oleh Grup Tunas Ridean. Pada tahun 2000, nama perusahaan diubah menjadi PT Tunas Financindo Sarana. Semenjak tahun pendirian hingga tahun 2009, seluruh saham Perseroan dimiliki oleh Grup PT Tunas Ridean Tbk, yang saat ini merupakan grup otomotif independen terbesar dengan lebih dari 100 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam perkembangannya, untuk lebih memperluas bisnis pembiayaan serta meningkatkan kinerjanya, pada 6 Februari 2009, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan akuisisi 51% saham Perseroan dari Grup Tunas Ridean dan mengubah nama PT Tunas Financindo Sarana menjadi PT Mandiri Tunas Finance yang juga diikuti dengan perubahan logo perusahaan. Sisa saham 49% tetap dimiliki oleh PT Tunas Ridean Tbk. Sebagai bagian dari Perusahaan Anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Perseroan dituntut untuk selalu tumbuh secara progresif dan berkelanjutan serta menjadi perusahaan pembiayaan yang terpercaya di Indonesia. Saat ini, Perseroan melayani jenis pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha (leasing). Pembiayaan yang diberikan oleh Perseroan meliputi pembiayaan mobil baru, mobil bekas, sepeda motor termasuk motor besar, kendaraan niaga dan alat berat. Sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2014, jaringan kantor cabang Perseroan semakin berkembang luas dari 33 kantor cabang menjadi 88 kantor cabang yang saat ini tersebar di 27 provinsi di Indonesia.
44
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Di tahun 2014, Perseroan juga telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp14,78 triliun dengan jumlah piutang pembiayaan yang dikelola sebesar Rp21,16 triliun.
dan
idBBB+ (triple B plus) hingga menjadi idAA (double A) pada
mencatatkan Obligasi I di PT Bursa Efek Surabaya yang saat ini
tahun 2012, yang kemudian Pefindo menetapkan kembali
bernama Bursa Efek Indonesia, hingga tahun 2011, Perseroan
rating idAA (double A) pada tahun 2013 dan 2014. Rating efek
juga telah mencatatkan Obligasi VI di PT Bursa Efek Indonesia.
yang semakin baik ini diyakini dapat menekan beban biaya
Kemudian Perseroan juga telah melakukan Penawaran Umum
bunga yang dikeluarkan dengan lebih efisien sehingga dapat
Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013
memacu kinerja Perseroan lebih optimal.
Mulai
tahun
2003,
Perseroan
telah
menerbitkan
dan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014.
Di tahun 2014, Perseroan juga telah menyalurkan pembiayaan baru
sebesar
Rp14,78
triliun
dengan
jumlah
piutang
Hasil pemeringkatan Perseroan juga selalu meningkat sejalan
pembiayaan yang dikelola sebesar Rp21,16 triliun. Perseroan
dengan kinerja Perseroan yang semakin tumbuh. Pada 2003,
telah menguasai 12,6% market share untuk mobil baru di
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat
tahun 2014. Tagline yang diusung Perseroan yaitu Fast and Easy
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
45
Riwayat Perusahaan
juga menjadi andalan Perusahaan, sebagai pemacu untuk tetap
mewujudkan dan membentuk sumber daya manusia terbaik,
memberikan solusi terbaik bagi konsumen yang ingin memiliki
antara lain dengan menyelenggarakan program Management
kendaraan bermotor dengan proses yang cepat dan mudah.
Development Program (MDP) di tahun 2013 dan 2014 di mana program ini merupakan program pendidikan dan pelatihan
Dengan memberikan fasilitas serta solusi pembiayaan mudah,
untuk menjaring kandidat terbaik di internal Perseroan serta
inovatif dan kompetitif bagi para konsumen dalam membantu
meningkatkan kompentensi sumber daya manusia untuk
mewujudkan impian memiliki mobil (baru dan bekas), sepeda
menjadi Future Leaders Perseroan yang memiliki loyalitas tinggi
motor (khusus daerah tertentu) dan kendaraan niaga, baik
serta kapabilitas yang diharapkan. Selain itu, Perseroan juga
perorangan maupun korporasi dalam bentuk pembiayaan
melakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan sistem
maupun sewa guna usaha, Perseroan tetap menomorsatukan
serta prosedur operasional, menjunjung tinggi budaya Perwira
pelayanan terhadap konsumen dalam hal memberi kemudahan
Perseroan, meningkatkan kualitas kredit untuk menurunkan
apalagi didukung oleh kantor cabang yang tersebar di seluruh
Non Performing Loan (NPL) serta melakukan berbagai upaya
Indonesia dan sumber daya manusia yang berkualitas serta
untuk meminimalisir fraud
fasilitas infrastruktur yang memadai. Di tahun 2014, Perseroan dinobatkan sebagai Anak Perusahaan terus
terbaik dalam grup Bank Mandiri dengan dianugerahkan
mengembangkan jaringan usaha dengan membuka 32 kantor
nya“The Most Progressive Business Growth Mandiri Group”
satelit yang berlokasi di kantor-kantor cabang Bank Mandiri
oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemegang saham
serta 6 kantor cabang baru di daerah tingkat II yang potensial
mayoritas. Penilaian tersebut didasarkan pada pertumbuhan
untuk meningkatkan penetrasi market dan meningkatkan
kinerja Perseroan selama tahun 2014 yang dinilai per kuartal
market share. Hal ini seiring dengan target peningkatan
oleh jajaran manajemen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Di
tahun
2015,
Perseroan
berencana
untuk
pembiayaan baru sebesar 30% di tahun 2015.
Kinerja Terbesar dan Terpercaya Perusahaan Pembiayaan Otomotif Terbaik, Terbesar, dan Terpercaya
Perseroan secara berkelanjutan terus meningkatkan dan
Sejak 2009, Perseroan mengusung visi Menjadi Perusahaan
Merek (APM) kendaraan bermotor dan jaringan dealer serta
Pembiayaan Otomotif Terbaik, Terbesar dan Terpercaya
showroom di seluruh wilayah kantor pemasaran Perseroan
di Indonesia pada tahun 2014. Perseroan telah mampu
untuk meningkatkan pangsa pasar. Saat ini, Perseroan telah
menunjukkan kemampuannya sebagai perusahaan pembiayaan
bekerja sama dengan hampir seluruh APM sehingga Perseroan
otomotif terbaik, terbesar dan terpercaya. Hal ini didukung
dapat membiayai seluruh merek kendaraan yang dibutuhkan
oleh komitmen serta konsep dan strategis Perseroan dalam
oleh konsumen. Hal ini membuktikan tingkat kepercayaan
mengembangkan perusahaan untuk selalu lebih maju dan lebih
APM dan dealer yang tinggi kepada Perseroan. Dengan adanya
baik di setiap tahunnya.
kerja sama tersebut, Perseroan dapat lebih banyak memberikan
memperluas kerja sama dengan seluruh Agen Pemegang
berbagai pilihan jenis kendaraan bermotor kepada konsumen
Kinerja Terbaik
serta mempermudah penetrasi pasar di berbagai wilayah kantor
Peningkatan kualitas dan profesionalisme sumber daya
pemasaran Perseroan.
manusia menjadi kunci dalam mencapai target kinerja terbaik. Untuk itu Perseroan melakukan langkah-langkah untuk
46
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Riwayat Perusahaan
Perseroan juga terus menambah dan mengembangkan jaringan
juga menjadi fokus utama Perseroan. Hal ini dilakukan agar
kantor pemasaran baru setiap tahun khususnya di Daerah
Perseroan menjadi perusahaan pembiayaan yang terpercaya
Tingkat II demi mengoptimalkan potensi pasar yang ada di
bagi konsumen maupun mitra dealer dan showroom.
daerah tersebut serta untuk lebih mendekatkan diri kepada konsumen Perseroan. Dengan adanya dukungan penuh dari
Pada 2014, Perseroan menduduki peringkat ke-3 terbesar
seluruh cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia dan program
dari sisi pembiayaan mobil berdasarkan data pembiayaan
aliansi strategis yang dijalankan dengan grup Bank Mandiri,
baru Perusahaan Pembiayaan yang dihimpun oleh Asosiasi
diharapkan target Perseroan menjadi yang terbesar di industri
Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Pencapaian ini sejalan
pembiayaan dapat segera diwujudkan dalam beberapa tahun
dengan target Perseroan di awal tahun dan juga fokus usaha
ke depan.
Perseroan yang konsisten di pembiayaan mobil baru.
Perseroan mengutamakan prinsip kepuasan dan kepercayaan
Di akhir tahun 2014, Perseroan mendapat apresiasi dari Majalah
konsumen serta dealer sebagai prioritas kerja. Untuk itu,
Swa dan Institute for Indonesia Corporate Governance (IICG)
Perseroan senantiasa meningkatkan pelayanan baik kepada
sebagai “Trusted Company” dalam pelaksanaan Corporate
konsumen maupun mitra kerja khususnya jaringan dealer dan
Governance.
showroom agar dapat terus bersaing dan memiliki competitive advantage yang lebih dari para kompetitor. Pemberian
Pada akhir tahun 2014, Perseroan mengusung visi baru sejalan
kemudahan-kemudahan dan benefit kepada konsumen dalam
dengan target pertumbuhan hingga tahun 2020 yaitu “To be
produk pembiayaan serta kecepatan dalam setiap penyelesaian
the Most Progressive and Reliable Multifinance in Indonesia”.
keluhan konsumen menjadi perhatian serius Perseroan. Selalu membina hubungan baik dengan mitra dealer dan showroom
Logo Mandiri Tunas Finance logomark logotype
Makna Logo •
Logotype dengan huruf kecil memiliki makna ramah dan rendah hati.
•
Logomark dalam bentuk gelombang emas cair mencerminkan kesejahteraan yang akan diperoleh oleh nasabah/konsumen.
•
Posisi logomark di atas logotype melambangkan pergerakan maju ke depan dan sekaligus mencapai kemakmuran.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
47
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
Visi
To Be The Most Progressive and Reliable Multifinance in Indonesia
Misi
• Berorientasi kepada Pemenuhan Kebutuhan kredit masyarakat untuk mensejahterakan bangsa • Ikut berkontribusi positif dalam perekonomian nasional • Mengembangkan Sumber Daya Manusia Profesional • Memberi keuntungan maksimal bagi stakeholders
Visi dan Misi tersebut telah mendapat persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris melalui rapat internal tentang tujuan Perseroan.
48
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan Budaya Kerja Perseroan yang selalu dijunjung tinggi oleh seluruh karyawan adalah PERWIRA, yang merupakan singkatan dari Kepercayaan, Kewirausahaan dan Kegembiraan yang merupakan 3 (tiga) nilai-nilai dasar yang didalamnya mengandung 9 (sembilan) perilaku utama yang harus diimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutan oleh setiap karyawan.
Setiap karyawan wajib menjujung tinggi nilai-nilai:
KePERcayaan
• Jujur dan dapat dipercaya • Bertanggung Jawab • Berkomitmen
Setiap karyawan wajib mempunyai:
KeWIrausahaan
• Rasa Memiliki • Profesionalisme • Fokus Kepada Pelanggan
Setiap karyawan harus bekerja:
KegembiRAan
• Antusias, ulet, dan pantang menyerah • Bersinergi • Gembira
Budaya PERWIRA dirumuskan dan dikukuhkan sebagai budaya kerja Perseroan pada 11 Desember 2009 di Bandung. Perseroan senantiasa menekankan kepada setiap karyawan untuk konsisten dalam memegang teguh dan mengimplementasikan budaya Perusahaan yaitu budaya kerja PERWIRA dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari. Budaya kerja PERWIRA pada awalnya dirumuskan sendiri oleh karyawan dan kemudian diterima oleh Perseroan sebagai budaya kerja yang menjadi pedoman berpikir dan berperilaku bagi setiap karyawan. Pada 14 Februari 2014, Perseroan menerima penghargaan dari Bank Mandiri sebagai “The 1st Best Subsidiaries Culture Execution Award 2013” yaitu sebuah penghargaan dalam implementasi budaya kerja terbaik di lingkungan Anak Perusahaan Bank Mandiri. PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
49
Jejak Langkah
1989
1995
1997
Pendirian Perseroan dengan nama
Perseroan membuka 2 (dua) Kantor
Perseroan membuka 5 (lima) Kantor
PT Tunas Financindo Corporation
Cabang yaitu Bandung dan Bogor
Cabang baru yaitu Bekasi, Tangerang, Surabaya, Depok, dan Semarang
2004
2006
2007
Perseroan membuka 8 (delapan)
Perseroan membuka 9 (sembilan)
Perseroan membuka 2 (dua) Kantor
Kantor Cabang baru yaitu di Kelapa
Kantor Cabang baru yaitu Metro
Cabang baru yaitu Kotabumi
Gading (Jakarta Utara), Tasikmalaya,
(Lampung), Tulang Bawang
(Lampung) dan Kalianda (Lampung)
Medan, Tanjung Duren (Jakarta
(Lampung), Tanggamus (Lampung),
Barat), Surabaya I, Balikpapan,
Palembang, Pekanbaru, Fatmawati
Samarinda, dan Makassar
(Jakarta Selatan), Matraman (Jakarta Timur), Purwokerto, dan Banjarmasin
2008
2009
Perseroan membuka 1 (satu)
Pengambilalihan 51% saham
Kantor Cabang baru yaitu di
Perseroan oleh Bank Mandiri
belas) Kantor Cabang baru yaitu
(Persero) Tbk.
bumi Serpong Damai (Tangerang),
Jambi Perseroan memperoleh Investor
Perubahan nama Perseroan
Perseroan membuka 13 (tiga
Pecenongan (Jakarta Pusat),
Awards sebagai Perusahaan
menjadi PT Mandiri Tunas
Denpasar, Pontianak, Kendari,
Multifinance Terbaik Tahun 2008
Finance
Palangkaraya, Parepare (Sulawesi
untuk kategori Aset di atas Rp2 triliun – Rp4 triliun
Perpindahan Kantor Pusat
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Selatan), Karawang, Tarakan
Perseroan ke Graha Mandiri
(Kalimantan Timur), Kediri, Tegal,
Lantai 3A, Jl. Imam Bonjol No.
Bengkulu, dan Manado)
61, Jakarta 10310
50
2010
Jejak Langkah
2011
2012
Perseroan membuka 22 (dua puluh dua) Kantor
PT Fitch Ratings Indonesia telah menetapkan peringkat
Cabang baru yaitu Rantau Prapat (Sumatera Utara),
Perseroan dengan peringkat AA (idn); Stable Outlook PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) telah
Muara Bungo (Jambi), Padang, Pangkal Pinang, Banda Aceh, Sukabumi, Serang, Pondok Gede,
menaikkan peringkat Perseroan beserta surat utang
Mampang Prapatan (Jakarta Selatan), Kebon Jeruk
Obligasi VI Seri B, Seri C, dan Seri D Tahun 2011 yang
(Jakarta Barat), Tuban, Tanjung (Kalimantan Selatan),
semula peringkat idA+ (Single A Plus; Stable Outlook)
Palu, Madium, Jember, Gianyar, Kudus, Magelang,
menjadi idAA (Double A; Stable Outlook) Perseroan berhasil mencapai seluruh strategi inisiatif
Mataram, Gorontalo, Bandung 2, dan WTC Mangga
sebagaimana yang dipersyaratkan oleh pemegang
Dua (Jakarta Utara)
saham mayoritas yaitu pencapaian target-target
Perseroan menerima penghargaan peringkat III Digital
market share, pendapatan, dan laba bersih
Multifinance Brand dari majalah Infobank dalam acara Infobank Digital Brand of The year 2011
2013 Perseroan membuka 9 (sembilan) Kantor Cabang baru yaitu di Batam (Kepulauan Riau), Bukittinggi (Sumatera Barat), Duri (Riau), Baturaja (Sumatera Selatan), Lubuklinggau (Sumatera Selatan), Cibubur (Jawa Barat), Bandarjaya (Lampung), Banjarbaru (Kalimantan Selatan) dan Tangerang 2 (Banten) Perseroan menerima penghargaan Indonesia Multifinance Award 2013 sebagai “The Best of Good Corporate Governance for Multifinance Indonesia 2013” dari Majalah Business Review Perseroan menerima penghargaan Anugerah Business Review 2013 dari Majalah Business Review sebagai: The 3rd Best Non Listed Company of the Year 2013 The 3rd Best Finance Performance of the Year 2013 The 4th Best Human Capital of the Year The 5th Best Corporation for Risk Management of the Year 2013
2014 1.
Pemekaran Kantor Wilayah dari 6 Kantor Wilayah menjadi 9 Kantor Wilayah.
2.
Perseroan membuka 11 (sebelas) Kantor Cabang baru yaitu di Ujung Batu (Riau), Tanjung Pinang (Kep. Riau), Bontang (Kalimantan Timur), Cibinong (Jawa Barat), Rangkasbitung (Banten), Cikarang (Jawa Barat), Garut (Jawa Barat), Pekalongan (Jawa Tengah), Subang (Jawa Barat), Gresik (JawaTimur) dan Mojokerto (JawaTimur).
3.
Perseroan menerima 9 penghargaan Indonesia Multifinance Award 2014 dari Majalah Business Review sebagai:
4.
•
Best 1st Overall
•
Best 1st Non Listed Company with asset > Rp5 T
•
Best 1st GCG
•
Best 1st Finance
•
Best 1st Information Technology
•
Best 2nd CSR
•
Best 2nd Risk Management
•
Best 3rd Human Capital
•
The Best CEO
Perseroan memperoleh penghargaan sebagai salah satu Multifinance berpredikat “Sangat Bagus” dari Majalah Infobank di acara Infobank Multifinance Award 2014.
5.
Perseroan memperoleh penghargaan sebagai “Trusted Company” dalam implementasi Good Corporate Governance dari Majalah Swadan The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG).
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
51
Testimoni
Testimoni Konsumen
Bpk. Irwandi Pemilik usaha Tahta Audio, Pekanbaru Pelayanan yang saya dapatkan selama mengambil kredit di MTF sangat baik. Proses diawal pengajuan sangat mudah serta tim Marketing MTF yang ramah dan bersahabat. Usaha saya semakin maju karena MTF memfasilitasi usaha saya sehingga pengiriman barang menjadi terbantu. Terima kasih MTF. Sukses selalu.
Bpk. H. Machmud Kadiv. PT Multi Santana Baja & Pemilik CV Harapan Mulia, Cilegon
Menurut pendapat saya, MTF sangat bagus dan memuaskan. Contoh pada saat saya mau leasing saya tidak perlu datang ke kantor MTF, tapi petugas dari MTF yang datang ke saya. Syaratsyarat dan prosesnya pun mudah, dari segi bunga cukup rendah dan berani bersaing dengan yang lain. Overall, bermitra dengan MTF saya merasa sangat Puas!!!
52
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Testimoni Dealer
Bpk. Pattono Branch Manager Astra Daihatsu, Serang
Bermitra atau bekerja sama dengan PT Mandiri Tunas Finance kami sangat terbantu karena dari total penjualan mobil kami sekitar 70% hingga 80% adalah kredit. Pelayanan dan koordinasi dengan MTF juga semakin cepat dan mudah karena kini letak kantor cabang MTF berdekatan dengan kami. Harapan kami semoga kerja sama ini semakin baik sehingga PT Mandiri Tunas Finance dan PT Astra Daihastu Serang bisa bertumbuh bersama sama.
Bpk H. Yudi Branch Manager Suzuki Dwi Perkasa Mobiltama, Serang
Kami Bangga bermitra dengan PT Mandiri Tunas Finance. Pelayanan cepat karena jarak kantor PT Mandiri Tunas Finance yang dekat kantor kami, juga dari Marketing yang sering kunjungan dan support team sales kami. Paket paket menarik dan ratenya juga bersaing. Sukses terus untuk PT Mandiri Tunas Finance
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
53
Bidang Usaha
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan telah memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha di bidang pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Kegiatan Usaha dan Jasa Perusahaan Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3, kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam bidang lembaga pembiayaan, di mana untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, anjak piutang, dan usaha kartu kredit. Namun untuk saat ini, Perseroan hanya melaksanakan kegiatan pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha. Dalam menjalankan usahanya, Perseroan telah memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha di bidang pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.1021/KMK.13/1989 tanggal 7 September 1989 yang kemudian diperbaharui oleh Surat Keputusan No. 54/KMK-013/1992 tanggal 15 Januari 1992 dan No. 19/KMK.017/2001 tanggal 19 Januari 2001 dan terakhir diubah dengan No. KEP-352/ KM.10/2009 tanggal 29 September 2009.
Produk dan Jasa Produk atau jasa yang dihasilkan berupa pembiayaan kendaraan bermotor, baik kepada konsumen retail maupun perusahaan dalam bentuk pembiayaan konsumen maupun sewa guna usaha. Jenis kendaraan yang dibiayai meliputi mobil baru, mobil bekas, sepeda motor, kendaraan niaga, dan alat berat.
54
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Pemeringkatan Perusahaan
1. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melalui suratnya
3. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melalui suratnya
No. 332/PEF-Dir/III/2015 tanggal 9 Maret 2015 perihal
No. 333A/PEF-Dir/III/2015 tanggal 9 Maret 2015 perihal
Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi
Sertifikat
Berkelanjutan I PT Mandiri Tunas Finance periode 6 Maret
Obligasi VI Seri D Tahun 2011 PT Mandiri Tunas Finance
2015 sampai dengan 1 Maret 2016, yang memutuskan
periode 6 Maret 2015 sampai dengan 19 Mei 2015 yang
menetapkan kembali peringkat idAA (Double A) terhadap Obligasi Berkelanjutan I PT Mandiri Tunas Finance senilai
A) terhadap Obligasi VI Seri D Tahun 2011 PT Mandiri Tunas
maksimum Rp1.250.000.000.000 (satu triliun dua ratus
Finance senilai Rp150.000.000.000 (seratus lima puluh
lima puluh miliar Rupiah) untuk periode 6 Maret 2015
miliar Rupiah) untuk periode 6 Maret 2015 sampai dengan
sampai dengan 1 Maret 2016.
19 Mei 2015.
Pemantauan
Tahunan
Pemeringkatan
atas
memutuskan menetapkan kembali peringkat idAA (Double
2. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melalui suratnya
4. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melalui suratnya
No. 333/PEF-Dir/III/2015 tanggal 9 Maret 2015 perihal
No. 334/PEF-Dir/III/2015 tanggal 9 Maret 2015 perihal
Sertifikat
atas
Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas PT
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A dan Seri B Tahun
Pemantauan
Tahunan
Pemeringkatan
Mandiri Tunas Finance periode 6 Maret 2015 sampai dengan
2013 dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan Seri
1 Maret 2016, yang memutuskan menetapkan kembali
B Tahun 2014 PT Mandiri Tunas Finance periode 6 Maret
peringkat idAA (Double A; Stable Outlook) terhadap PT Mandiri Tunas Finance untuk periode 6 Maret 2015 sampai
2015 sampai dengan 1 Maret 2016, yang memutuskan menetapkan kembali peringkat idAA (Double A ) terhadap Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A dan Seri B Tahun
dengan 1 Maret 2016.
2013 dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan
5. PT Fitch Ratings Indonesia melalui suratnya No. RC94/DIR/
Seri B Tahun 2014 PT Mandiri Tunas Finance senilai
IX/2014 tanggal 29 September 2014 perihal Peringkat
Rp1.100.000.000.000 (satu triliun seratus miliar Rupiah)
PT Mandiri Tunas Finance, telah menetapkan peringkat
untuk periode 6 Maret 2015 sampai dengan 1 Maret 2016.
nasional jangka panjang di AA(idn); Outlook Stabil.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
55
Struktur Organisasi
DEWAN KOMISARIS
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
KOMITE AUDIT
DIREKTUR UTAMA Unit Kerja Prinsip Pengenalan Nasabah (UKPN)
DIREKTUR
DIREKTUR
DEPUTI DIREKTUR
INTERNAL AUDIT
CORPORATE SECRETARY
REGIONAL V
MARKETING & PRODUCT DEVELOPMENT
FINANCE & ACCOUNTING
LEGAL & COMPLIANCE
REGIONAL I
REGIONAL VI
COP & FLEET BUSINESS
OPERATIONS
AR MANAGEMENT
REGIONAL II
REGIONAL VII
GENERAL AFFAIRS & PROCUREMENT
BUSINESS EXCELLENCE MANAGEMENT
RISK MANAGEMENT
REGIONAL III
REGIONAL VIII
INFORMATION TECHNOLOGY
REGIONAL IV
REGIONAL IX
HUMAN CAPITAL
CREDIT MANAGEMENT
56
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
MANDIRI KPM
Manajemen dan Pejabat Senior
DEWAN KOMISARIS
KEPALA WILAYAH & KEPALA DIVISI
Anton Setiawan
Komisaris Utama
Ivan Ferdinand Thanta
Kapala Wilayah 1
Sarastri Baskoro
Komisaris
Priyono Teddi Utama
Kepala Wilayah 2
Hanifah Purnama
Komisaris Independen
Ramdhan Safitri
Kepala Wilayah 3
Erick Tandayu
Kepala Wilayah 4
KOMITE AUDIT
Sukandar
Kepala Wilayah 5
Hanifah Purnama
Ketua
Puji Biso Santoso
Kepala Wilayah 6
Rodion Wikanto Njotowidjojo Anggota
Imron
Kepala Wilayah 7
Sunardi Edirianto
Bragent Tambunan
Kepala Wilayah 8
Mardi Fahmi
Kepala Wilayah 9
Julius Subagyo
Kepada Divisi COP &
Anggota
KOMITE NOMINASI & REMUNERASI Hanifah Purnama
Ketua
Sarastri Baskoro
Anggota
Eka Fitria
Anggota
Nenny Lasmanawati
Anggota merangkap
Fleet Business Saiful Huda
Kepala Divisi Internal Audit
Hengki Heriandono
Sekretaris
Kepala Divisi Corporate Secretary merangkap Kepala Divisi Legal &
DIREKSI
Compliance
Ignatius Susatyo Wijoyo
Direktur Utama
Harjanto Tjitohardjojo
Direktur
Tan Rina
Kepala Divisi General Affair & Procurement
Ferry Tupanno
DEPUTI DIREKTUR
Kepala Divisi Risk Management
Ade Cahyo Nugroho
Deputi Direktur
Albertus Henditrianto
Deputi Direktur
Perana Citra Ketaren
Kepala Divisi Finance & Accounting
Wawan Yuliyanto
Kepala Divisi Credit Management
William Francis Indra
Kepala Divisi Information Technology
merangkap Kepala Divisi Business Excellence Management
Nenny Lasmanawati
Kepala Divisi Human Capital
Afri Feder
Kepala Divisi Marketing & Product Development
A Tatep Fathurohman
Kepala Divisi AR Management
Dadan Suhendar
Kepala Divisi Operation
Andre Tigor
Kepala Divisi Mandiri KPM
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
57
Struktur Grup Perusahaan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
51,00%
49,00%
PT Tunas Ridean Tbk
PT Mandiri Tunas Finance
99,99%
100,00%
PT Bank Syariah Mandiri (BSM)
PT Tunas Dwipa Matra
100,00%
Bank Mandiri Europe Limited London (BMEL)
PT Tunas Mobilindo Parama
100,00%
PT Tunas Mobilindo Perkasa
100,00%
PT Surya Mobil Megahtama
100,00%
PT Tunas Asset Sarana
100,00%
PT Rahardja Eka Lancar
100,00%
99,99%
PT Mandiri Sekuritas
93,23%
PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB)
100,00%
51,00%
60,00%
Mandiri International Remittance Sendirian Berhad (MIR)
PT AXA Mandiri Financial Services
PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI) PT Surya Sudeco
60,00%
58
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
100,00%
Profil Dewan Komisaris
Menjabat
sebagai
Komisaris
Utama
Perseroan
sejak 2010 sampai saat ini. Sebelumnya menjabat sebagai
Anggota
(2009-2010).
Dewan
Saat
ini
Komisaris
juga
Perseroan
menjabat
sebagai
Komisaris Independen PT Metropolitan Kentjana Tbk (2009-sekarang), Komisaris Utama PT Tunas Ridean Tbk (2010-sekarang), Komisaris Utama PT Tunas Dwipa Matra (2005-sekarang), Komisaris Utama PT Surya Sudeco (2005-sekarang), Komisaris Utama PT Surya Mobil Megahtama (2005-sekarang), Komisaris
Utama
(2004-sekarang),
PT
Tunas
Komisaris
Andalan Utama
PT
Pratama Tunas
Asset Sarana (2002-sekarang), Komisaris Utama PT
Tunas
Mobilindo
Parama
(1997-sekarang),
Komisaris Utama PT Tunas Mobilindo Perkasa (1997-sekarang), Komisaris Utama PT Tunas Ridean Tbk (2010-sekarang) dan Komisaris Utama PT Raharja Ekalancar (2012-sekarang). Pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Tunas
Anton Setiawan
Ridean Tbk (1994-2010). Pada 2006, menerima
Komisaris Utama
penghargaan Ernst & Young Indonesia Entrepreneur of
The
Year
2006
untuk
Kategori
Lifetime
Achievement Award. Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 23 Februari 1946, berumur 69 tahun. Alumni
Beliau diangkat pertama kali sebagai Komisaris
Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Perusahaan
Utama Perseroan, berdasarkan Akta Berita Acara
Universitas
Nusantara,
Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan
Kemampuan
kepemimpinannya
Jakarta
(1970).
terlihat
dari
No.59 tanggal 29 Juni 2010 yang dibuat oleh
berbagai macam pengalaman dalam mendirikan
Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta, dengan
kelompok Tunas Ridean, antara lain PT Tunas
masa jabatan sampai dengan 6 Februari 2012 dan
Mobilindo Parama, Tunas Ridean Tbk dan PT
diangkat kembali sebagai Komisaris Utama Perseroan
Mandiri Tunas Finance serta pengalaman sebagai
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Komisaris dan Komisaris Utama di berbagai
Saham Perseroan Di Luar Rapat Umum Pemegang
perusahaan.
Saham No.01 tanggal 6 Februari 2012, yang dibuat dihadapan Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2017.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
59
Profil Dewan Komisaris
Pernah menjabat sebagai Consumer Banking Director PT Bank Papan Sejahtera (1996-1997) dan Assistant Vice President Credit Cycle Head Citibank Card Centre (1983-1991). Beliau diangkat pertama kali sebagai Komisaris Perseroan, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan No.59 tanggal 29 Juni 2010 yang dibuat oleh Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan sampai dengan 6 Februari 2012 dan diangkat kembali sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham No. 01 tanggal 6 Februari 2012, yang dibuat dihadapan Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2017.
Sarastri Baskoro Komisaris
Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 14 September 1960, berumur 54 tahun. Meraih gelar S1 di York University, Canada (1983) dan Post Graduate Magister Banking & Finance di Monash University, Australia (1995). Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010 sampai saat ini yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan (2009-2010). Selain itu juga menjabat sebagai Executive Vice President of Consumer Loans Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejak tahun 2000 hingga saat ini.
60
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Profil Dewan Komisaris
2011), Komisaris Independen PT Tunas Financindo Sarana (2005-2008), Vice President of Treasury Operations HSBC Indonesia Management Office (2002-2003), Operations and Credit Manager PT HSBC Securities Indonesia (2000-2001), Direktur Operasi dan Keuangan PT Kharisma Bank (19911998), General Manager PT Tritunggal Duta Perkasa (1990), Cost Analyst Electronic Plating Service, Inc. (1988-1989), di Gardena, Amerika Serikat. Memulai karir sebagai Credit Analyst Wells Fargo Bank N.A Commercial Banking Group (1987-1988), di Los Angeles, Amerika Serikat. Beliau diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen Perseroan, berdasarkan Akta Berita Acara No.5 tanggal 23 Desember 2004, kemudian diangkat kembali sebagai Komisaris Independen dimana pengangkatan terakhir adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham
Hanifah Purnama Komisaris Independen
No.01 tanggal 6 Februari 2012, yang dibuat dihadapan Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 10
tahun 2017.
Oktober 1961, berumur 53 tahun. Meraih gelar Bachelor of Science in Electrical Engineering di University of Southern California, Los Angeles (1984) dan Master of Business Administration di California State Polytechnic University, Pomona, (1987), keduanya di Amerika Serikat. Menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak 2009 hingga saat ini. Menjabat Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan sejak November 2014. Pernah menjabat sebagai General Manager PT International Master Plan Development (2009-
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
61
Profil Direksi
Multifinance (2006-2009), Operation Division Head PT Astra Sedaya Finance (2005), Collection & Remedial Division Head PT Astra Sedaya Finance (2004-2005), Manager Collection Area Jawa PT Astra Sedaya Finance (2004), Branch Manager Kelapa Gading PT Astra Sedaya Finance (2002-2003), Service And Collection Head Fleet PT Astra Sedaya Finance (20002001), Collection Head Cabang Surabaya PT Astra Sedaya Finance (1998-1999), Representative Office Head Tangerang PT Astra Sedaya Finance (1997), Treasury Assistant Manager PT Astra Sedaya Finance (1995-1996), Finance Officer PT Astra International (1994) dan memulai karir sebagai Management Trainee di PT Toyota Astra Motor (1993). Beliau diangkat pertama kali sebagai Direktur Utama Perseroan, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan No.59 tanggal 29 Juni 2010, yang dibuat oleh Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta, dengan
Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama
masa jabatan sampai dengan 6 Februari 2012 dan diangkat kembali sebagai Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Di Luar Rapat Umum Pemegang
Warga Negara Indonesia, kelahiran Yogyakarta,
Saham No.01 tanggal 6 Februari 2012, yang dibuat
23 Maret 1969, berumur 45 tahun. Meraih gelar
dihadapan Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta,
S1 di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen,
dengan masa jabatan sampai dengan penutupan
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1993) dan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
S2 Manajemen Internasional di Prasetya Mulya
tahun 2017.
(2006). Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2010 hingga saat ini. Bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur Perseroan (20092010). Pernah menjabat sebagai Senior General Manager Recovery Asset Management Division & Recovery Division di PT Adira Dinamika
62
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Profil Direksi
Beliau diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan No.59 tanggal 29 Juni 2010, yang dibuat oleh Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2015.
Harjanto Tjitohardjojo Direktur
Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 12 Juni 1968, berumur 46 tahun. Meraih gelar S1 di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas
Krida
Wacana,
Jakarta
(1991).
Bergabung dengan Perseroan pada 2010 sebagai Direktur Perseroan. Beliau pernah menjabat sebagai Vice President Tunas Toyota (20062010), Operation Director Tunas Toyota (20042006), Operation Manager Tunas Toyota (20002004), Kepala Cabang beberapa dealer Tunas Toyota (1995-2000) dan Sales Manager Toyota Astra International (1994-1995). Memulai karir sebagai Sales Supervisor Auto 2000 (1993-1994).
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
63
Profil Direksi
Directorate-Loan Disposal Project (2007), Assistant Vice President Corporate Development GroupTransaction & Execution Department (2005- 2006) dan Senior Manager Internal Audit Group (19992005). Selain itu pernah menjabat sebagai Senior Auditor PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (1995-1999). Beliau memulai karir sebagai Auditor KPMG Akuntan Publik (1993-1994). Beliau diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan No.59 tanggal 29 Juni 2010, yang dibuat oleh Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2015.
Anton Herdianto* Direktur
Warga Negara Indonesia, kelahiran Bandung, 23 Agustus 1969, berumur 45 tahun. Meraih gelar S1 di Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Padjajaran, Bandung (1993) dan S2 Magister Akuntansi, Universitas Indonesia, Jakarta (2001). *) Anton Herdianto telah mengundurkan diri sebagai
Bergabung dengan Perseroan pada 2010 sebagai Direktur Perseroan. Beliau pernah menjabat di PT
Direktur Perseroan per tanggal 24 Oktober 2014 dikarenakan adanya penugasan kembali di Bank Mandiri sebagai Group Head Strategy & Performance Group
Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Vice President
dan pengunduran dirinya telah disetujui oleh Pemegang
Change
Saham Perseroan melalui Akta Pernyataan Keputusan
Management
Office
Non Organic Growth Project
Directorate(2007-2010),
Vice President Change Management Office
64
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Pemegang Saham PT Mandiri Tunas Finance No. 41 tanggal 28 Oktober 2014 yang dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta.
Profil Deputi Direktur Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 19 Maret 1978, berumur 36 tahun. Meraih gelar S1 di Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia, Jakarta (2002) dan Master in Business Administration dari Rotterdam School of Management, Erasmus University, Netherland (2011) melalui program beasiswa dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Ade Cahyo Nugroho Deputi Direktur
Bergabung dengan Perseroan pada Oktober 2014 sebagai Deputi Direktur. Beliau pernah menjabat berbagai posisi di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu sebagai Department
Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 12 Februari 1969, berumur 46 tahun. Meraih gelar S1 di Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1993) .
Albertus Henditrianto Deputi Direktur
Head Decision Support Consumer Finance pada Strategic & Performance Group (2012–2014), Senior Manager Strategic & Performance Group (2007–2010), Manager General Admin & Support – Finance & Strategy Directorate (2005–2007). Karir beliau di Bank Mandiri diawali sebagai peserta Officer Development Program (ODP) pada tahun 2003.
Menjabat sebagai Deputi Direktur Perseroan sejak Mei 2014 sampai dengan saat ini. Mulai bergabung dengan Perseroan pada 2009 sebagai Kepala Divisi Marketing & Product Development. Sebelumnya beliau pernah bekerja di PT Toyota Astra Financial
Services sebagai Dealer Relationship Management Department Head (20072009). Menjabat sebagai Branch Head merangkap Koordinator Pemasaran area Indonesia Timur di PT Asuransi Astra Buana (2002-2007) dan sebelumnya sebagai Marketing Manager April Fine Paper (1998-2002). Memulai karirnya sebagai Management Trainee di PT Astra Graphia Tbk (1994).
Kiri-Kanan: Albertus Henditrianto Harjanto Tjitohardjojo Ignatius Susatyo Wijoyo Ade Cahyo Nugroho
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
65
Struktur Pemegang Saham
Public
Public
17%
44%
56%
Jardine Strategic Holdings Ltd
Ny. Suliawati Tjokro 84%
73%
Anton Setiawan
83%
Christian Milko Setiawan
Public
8%
27%
8%
Negara Republik Indonesia
Public
PT Tunas Andalan Pratama
Jardine Cycle & Carriage, Ltd
60%
40%
43,8%
43,8%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Tunas Ridean Tbk
51%
49%
PT Mandiri Tunas Finance
66
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Jardine Matheson Holdings Limited Bermuda
Public
12,4%
Komposisi Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
seluruhnya sebesar Rp62.500.000.000 (enam puluh dua miliar
Luar Biasa Perseroan No.8 tanggal 6 Februari 2009 yang dibuat
lima ratus juta Rupiah) dan saham-saham milik PT Tunas Ridean
dihadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris
Tbk sebanyak 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) saham
di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp65.000.000.000
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
(enam puluh lima miliar Rupiah) kepada PT Bank Mandiri
Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No.AHU-
(Persero) Tbk dengan nilai transaksi sebesar nilai nominal
AH.01.10-01575 tanggal 11 Maret 2009, dan didaftarkan
tersebut di atas, sebagaimana telah dituangkan dalam Akta Jual
pada Daftar Perseroan No.AHU-0008560.AH.01.09.Tahun
Beli Saham Dalam Rangka Pengambilalihan Perusahaan No.4
2009, tanggal 11 Maret 2009, para pemegang saham
tanggal 6 Februari 2009, yang dibuat dihadapan Dr. Amrul
Perseroan menyetujui penjualan saham-saham kepunyaan dan
Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, sehingga
atau milik PT Tunas Mobilindo Parama sebanyak 625.000.000
dengan adanya jual beli saham tersebut, susunan pemegang
(enam ratus dua puluh lima juta) saham dengan nilai nominal
saham Perseroan berubah menjadi sebagai berikut:
Tabel Struktur Kepemilikan Saham Perseroan tahun 2009 – sekarang Nilai Nominal Rp 100 per saham Keterangan Jumlah Saham
Modal Dasar
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Persentase (%)
10.000.000.000
1.000.000.000.000
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
1.275.000.000
127.500.000.000
51,00
2. PT Tunas Ridean Tbk
1.225.000.000
122.500.000.000
49,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.500.000.000
250.000.000.000
100,00
Saham Dalam Portepel
7.500.000.000
750.000.000.000
Pemegang Saham
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
67
Komposisi Pemegang Saham
Profil Singkat Pemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Tunas Ridean Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berdiri pada 2 Okober 1998
PT Tunas Ridean Tbk berawal dari perusahaan keluarga
sebagai bagian dari program restrukturisasi Perbankan yang
dengan nama Tunas Indonesia Motor yang berdiri pada 1967,
dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu Bank Bumi Daya,
kini telah menjadi grup otomotif independen terbesar yang
Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank
memiliki 124 outlets yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada
Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi PT Bank Mandiri
1980, grup mengintegrasikan seluruh bisnis unit ke dalam satu
(Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan
perusahaan induk PT Tunas Ridean. Kemudian PT Tunas Ridean
perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 1995.
Indonesia dan memiliki bidang usaha perbankan dan jasa
PT Tunas Andalan Pratama dan Jardine Cycle & Carriage Ltd
keuangan. Pemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
saat ini adalah pemegang saham utama dari PT Tunas Ridean
terdiri dari Pemerintah Republik Indonesia (60%) dan Publik
Tbk masing-masing dengan 43,8% dari jumlah saham yang
(40%).
beredar.
Tabel Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sejak Perseroan didirikan sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Periode Tahun
Modal Dasar
Pemegang Saham
Modal Disetor (Rp)
Nama Pendirian (1989) 1993 1993 - 1995
10.000.000.000 10.000.000.000
1995 - 1997
100.000.000.000
1997 - 2002
250.000.000.000
2002 - 2007
250.000.000.000
2007 - 2009
1.000.000.000.000
2009 – Saat Ini
1.000.000.000.000
5.000.000.000 5.000.000.000 25.000.000.000 65.000.000.000 65.000.000.000 250.000.000.000 250.000.000.000
% Jumlah Saham
• PT Tunas Ridean Tbk
2.500
50
• PT Kharisma Setia Utama
2.500
50
• PT Tunas Ridean Tbk
2.500
50
• PT Tunas Mobilindo Parama
2.500
50
22.500
90
2.500
10
117.000.000
90
• PT Tunas Mobilindo Parama
13.000.000
10
• PT Tunas Ridean Tbk
97.500.000
75
• PT Tunas Mobilindo Parama
32.500.000
25
1.875.000.000
75
• PT Tunas Ridean Tbk • PT Tunas Mobilindo Parama • PT Tunas Ridean Tbk
• PT Tunas Ridean Tbk • PT Tunas Mobilindo Parama
625.000.000
25
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
1.275.000.000
51
• PT Tunas Ridean Tbk
1.225.000.000
49
Seluruh perubahan struktur permodalan dan pemegang saham tersebut di atas telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas yang berlaku.
68
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Ikhtisar Obligasi dan Medium Term Notes
Ikhtisar Obligasi Tahun Penerbitan
Nama Obligasi
Seri
Peringkat (*)
2003
Obligasi Tunas Financindo Sarana I Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap
-
id
2004
Obligasi Tunas Financindo Sarana II Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap
-
id
2005
Obligasi Tunas Financindo Sarana III Tahun 2005 dengan Tingkat Bunga Tetap
Jumlah (Rp)
Tingkat Bunga
Frekuensi Pembayaran Bunga
Tanggal Penerbitan
Tanggal Jatuh Tempo
Keterangan
BBB+
500.000.000.000
14.5% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
4 Juni 2003
29 Mei 2006
Lunas
BBB+
350.000.000.000
10.00% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
15 Juni 2004
22 Juli 2005
Lunas
A-
150.000.000.000
10.625% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
1 Juli 2005
18 Juli 2006
Lunas
A-
100.000.000.000
12.825% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
1 Juli 2005
8 Juli 2007
Lunas
13.250% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
1 Juli 2005
8 Juli 2008
Lunas
10.00% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
14 Februari 2007
27 Februari 2008
Lunas
A
id
B
id
C
id
A-
100.000.000.000
A
Aid
150.000.000.000
B
id
A-
100.000.000.000
10.4% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
14 Februari 2007
22 Februari 2009
Lunas
C
Aid
350.000.000.000
11.00% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
14 Februari 2007
22 Februari 2010
Lunas
350.000.000.000
2007
2008
2011
Obligasi Tunas Financindo Sarana IV Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap
600.000.000.000 A
id
A-
350.000.000.000
10.00% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
12 Februari 2008
27 Februari 2009
Lunas
B
Aid
25.000.000.000
10.50% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
12 Februari 2008
20 Februari 2010
Lunas
C
id
A-
50.000.000.000
11.00% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
12 Februari 2008
20 Februari 2011
Lunas
D
Aid
175.000.000.000
11.25% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
12 Februari 2008
20 Februari 2012
Lunas
600.000.000.000 A
id
A+
48.000.000.000
8.60% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
10 Mei 2011
23 Mei 2012
Lunas
B
A+ id
52.000.000.000
9.60% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
10 Mei 2011
19 Mei 2013
Lunas
C
id
A+
350.000.000.000
10.00% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
10 Mei 2011
19 Mei 2014
Lunas
D
A+ id
150.000.000.000
10.70% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
10 Mei 2011
19 Mei 2015
-
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013
A
AA id
425.000.000.000
7.75% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
5 Juni 2013
5 Juni 2016
-
B
id
AA
75.000.000.000
8.80% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
5 Juni 2013
5 Juni 2017
-
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014
A
idAA
425.000.000.000
10.70% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
19 Mei 2014
23 Mei 2017
-
B
idAA
175.000.000.000
10.85% p.a
setiap 3 (tiga) bulan
19 Mei 2014
23 Mei 2018
-
Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap
600.000.000.000
2013
2014
500.000.000.000
600.000.000.000 Jumlah Obligasi Terhutang Sampai Dengan 31 Desember 2014
Rp1.250.000.000.000
(*) Berdasarkan pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada saat penerbitan Obligasi.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
69
Ikhtisar Obligasi dan Medium Term Notes
Ikhtisar Medium Term Notes Tahun Penerbitan
2012
Nama MTN Medium Term Notes (MTN) Mandiri Tunas Finance III Tahun 2012
Jumlah (Rp)
200.000.000.000
Peringkat (*)
-
Tingkat Bunga
9,95% p.a
Frekwensi Pembayaran Bunga
Tanggal Penerbitan
setiap 3 (tiga) bulan
2 Februari 2012
Jumlah MTN Terhutang Sampai Dengan 31 Desember 2014
Tanggal Jatuh Tempo
Keterangan
2 Februari 2015
Lunas 200.000.000.000
(*) Berdasarkan pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada saat penerbitan MTN.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak memiliki kepemilikan saham di Perseroan.
Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi atau Perusahaan Publik Perseroan tidak memiliki Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi atau Perusahaan Publik lainnya, sehingga informasi terkait hal ini belum dapat disajikan.
Kepemilikan Saham Masyarakat
Kronologis Pencatatan Saham
Perseroan adalah perusahaan tertutup sehingga saham
Perseroan tidak melakukan penawaran umum saham sehingga
Perseroan tidak dimiliki oleh masyarakat umum.
tidak tersedia informasi kronologis pencatatan saham.
70
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya dan Peringkat Efek
Perseroan telah beberapa kali menerbitkan obligasi dan medium
Seri D: Dengan jumlah pokok sebesar Rp150.000.000.000
term notes yang dananya digunakan seluruhnya oleh Perseroan
(seratus lima puluh miliar Rupiah), berjangka waktu 4
untuk kegiatan pembiayaan kendaraan bermotor. Walaupun
(empat) tahun dengan bunga 10,70% per tahun (jatuh
Perseroan mendapatkan dukungan penuh atas fasilitas
tempo 19 Mei 2015). Pembayaran pokok Obligasi secara
pendanaan terutama Joint Financing dari PT Bank Mandiri
penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri
(Persero) Tbk, namun Perseroan tetap melakukan diversifikasi
D.
pendanaan untuk menunjang kinerja usaha Perseroan.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang
Penerbitan Obligasi dan medium term notes antara lain
performing sekurang-kurangnya sebesar 80% dari nilai
bertujuan untuk menjaga hubungan baik dengan investor serta
pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga)
mempertahankan eksistensi Perseroan di Pasar Modal.
bulan di mana pembayaran bunga obligasi pertama kali pada 19 Agustus 2011, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 19 Mei 2015.
Adapun kronologis pencatatan obligasi dan medium term notes Perseroan yang sampai saat ini masih beredar dan tercatat di
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah
PT Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:
memperoleh
hasil
pemeringkatan
obligasi
dari
PT
Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat:
1. Pada 10 Mei 2011, Perseroan menerbitkan Obligasi Mandiri
A+ (Single A plus; Stable Outlook) dan telah dicatatkan di
Tunas Finance VI Tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap
id
dengan jumlah pokok sejumlah Rp600.000.000.000 (enam
PT Bursa Efek Indonesia pada 20 Mei 2011.
ratus miliar Rupiah), dengan jangka waktu paling lama 4 Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk
(empat) tahun, yang terdiri dari:
menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan
Seri A: Dengan jumlah pokok sebesar Rp48.000.000.000
kendaraan bermotor oleh Perseroan. Laporan realisasi
(empat puluh delapan miliar Rupiah), berjangka waktu
penggunaan seluruh dana telah disampaikan kepada
370 (tiga ratus tujuh puluh) hari dengan bunga 8,60%
Bapepam dan LK melalui surat No. 084/MTF-CSC/VII/2011
per tahun (jatuh tempo 23 Mei 2012). Pembayaran pokok
tanggal 7 Juli 2011.
Obligasi secara penuh telah dilakukan pada saat jatuh
tempo Obligasi Seri A.
Penawaran Umum atas Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun 2011 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang
pasar modal, yaitu:
Seri B: Dengan jumlah pokok sebesar Rp52.000.000.000 (lima puluh dua miliar Rupiah), berjangka waktu 2 (dua)
Wali Amanat
: PT Bank Mega Tbk
tahun dengan bunga 9,60% per tahun (jatuh tempo 19
Akuntan Publik
: KAP
Tanudiredja,
Wibisana
Mei 2013). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah
dan Rekan (a member firm of
dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri B.
Pricewaterhouse Coopers Global Network) sebesar
Notaris
: Fathiah Helmi, SH
Rp350.000.000.000,(tiga ratus lima puluh miliar Rupiah),
Konsultan Hukum
: BM & Partners Law Office
berjangka waktu 3 (tiga) tahun dengan bunga 10,00%
Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia
Seri
C:
Dengan
jumlah
pokok
per tahun (jatuh tempo 19 Mei 2014). Pembayaran pokok
(PEFINDO)
Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri C.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
71
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya dan Peringkat Efek
Pada 2 November 2012, PT Fitch Ratings Indonesia telah menetapkan
peringkat
Perseroan
(Corporate
pada 5 September 2013, sedangkan pembayaran bunga
Rating)
obligasi terakhir akan dilakukan pada 5 Juni 2017.
dengan peringkat AA(idn) (Double AA; Stable Outlook). Pada tanggal 12 Nopember 2012, PT Pemeringkat Efek
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah
Indonesia (PEFINDO) telah menaikkan peringkat Perseroan
memperoleh
(Corporate Rating) beserta surat utang Obligasi VI Seri
Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat:
B, Seri C dan Seri D Tahun 2011 yang semula dengan
hasil
pemeringkatan
obligasi
dari
PT
AA (Double A) untuk periode 18 Maret 2013 sampai
id
peringkat idA+ (Single A plus; Stable Outlook) menjadi idAA
dengan 1 Maret 2014 dan telah dicatatkan di PT Bursa
(Double A; Stable Outlook). Kemudian pada tanggal 5 Maret
Efek Indonesia pada 7 Juni 2013. Kemudian pada 5 Maret
2014, melalui surat PEFINDO No. No. 360/PEF-Dir/III/2014
2014, melalui surat PEFINDO No. 359/PEF-Dir/III/2014
perihal Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas
perihal Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan
Obligasi VI Seri C dan Seri D Tahun 2011 PT Mandiri Tunas
atas Obligasi Berkelanjutan I PT Mandiri Tunas Finance
Finance periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1 Maret
periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1 Maret 2015, yang
2015, yang memutuskan menetapkan kembali peringkat
memutuskan menetapkan kembali peringkat idAA (Double
AA (Double A). id
A).
2. Pada 30 Mei 2013, Perseroan menerbitkan Obligasi
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk
Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun
menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan
2013 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok
kendaraan bermotor oleh Perseroan. Laporan realisasi
sejumlah Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah),
penggunaan seluruh dana telah disampaikan kepada
dengan jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun, yang
Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. 091/MTF-CSC/
terdiri dari:
VII/2013 tanggal 8 Juli 2013.
Seri A: Dengan jumlah pokok sebesar Rp425.000.000.000
(empat ratus dua puluh lima miliar Rupiah), berjangka
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 dibantu oleh
waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan bunga 7,75%
lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu:
per tahun (jatuh tempo 5 Juni 2016). Pembayaran pokok
Wali Amanat
: PT Bank Mega Tbk
Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh
Akuntan Publik
: KAP Purwantono, Suherman &
tempo Obligasi Seri A.
Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited)
Seri B: Dengan jumlah pokok sebesar Rp75.000.000.000
Notaris
: Fathiah Helmi, SH
(tujuh puluh lima miliar Rupiah), berjangka waktu 48
Konsultan Hukum
: BM & Partners Law Office
(empat puluh delapan) bulan dengan bunga 7,80% per
Pemeringkat Efek
: PT Pemeringkat Efek Indonesia
tahun (jatuh tempo 5 Juni 2017). Pembayaran pokok
(PEFINDO)
Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri B.
3. Pada 19 Mei 2014, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang
2014 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok
performing sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai
sejumlah Rp600.000.000.000 (enam ratus miliar Rupiah),
pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga)
dengan jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun, yang
bulan dimana pembayaran bunga obligasi pertama kali
terdiri dari:
72
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya dan Peringkat Efek
Seri A: Dengan jumlah pokok sebesar Rp425.000.000.000
Wali Amanat
: PT Bank Mega Tbk
(empat ratus dua puluh lima miliar Rupiah), berjangka
Akuntan Publik
: KAP
Wibisana
dan Rekan (a member firm of
per tahun (jatuh tempo 23 Mei 2017). Pembayaran pokok
Pricewaterhouse Coopers Global
Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh
Network)
tempo Obligasi Seri A.
Tanudiredja,
waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan bunga 10,70%
Seri B: Dengan jumlah pokok sebesar Rp175.000.000.000
Notaris
: Fathiah Helmi, SH
Konsultan Hukum
: BM & Partners Law Office
Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
(serratus tujuh puluh lima miliar Rupiah), berjangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan dengan bunga 10,85% per tahun (jatuh tempo 23 Mei 2018). Pembayaran pokok
Informasi Penerbitan Medium Term Notes
Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh
Pada 2 Februari 2012, Perseroan menerbitkan Medium Term
tempo Obligasi Seri B.
Notes (MTN) Mandiri Tunas Finance III Tahun 2012 dengan nilai nominal sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah),
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang
berjangka waktu 3 (tiga) tahun (jatuh tempo 2 Februari 2015)
performing sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai
dan dengan tingkat bunga sebesar 9,95% per tahun.
pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga obligasi pertama kali
Seluruh dana yang diperoleh dari MTN ini telah digunakan
pada 23 Agustus 2014, sedangkan pembayaran bunga
100% untuk menambah modal kerja Perseroan.
obligasi terakhir akan dilakukan pada 23 Mei 2018. Penerbitan MTN III dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah
pasar modal, yaitu:
memperoleh
hasil
pemeringkatan
obligasi
dari
PT
Agen Pemantau
: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat:
Notaris
: Lenny Janis Ishak, SH
idAA (Double A) untuk periode 5 Maret 2014 sampai
KonsultanHukum
: BM & Partners Law Office
dengan 1 Maret 2015 dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek
Pemeringkat Efek
: PT Pemeringkat Efek Indonesia
Agen Pembayaran
: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Indonesia pada 26 Mei 2014.
(PEFINDO)
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan
Perseroan telah melunasi MTN ini pada tanggal jatuh tempo
kendaraan bermotor oleh Perseroan. Laporan realisasi
yaitu 2 Februari 2015.
penggunaan seluruh dana telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat: 070/MTF-CSC/ VII/2014 tanggal 14 Juli 2014 perihal Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 per 30 Juni 2014. Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu:
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
73
Nama dan Alamat Perusahaan Pemeringkat Efek
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
PT Fitch Ratings Indonesia
Panin Tower Senayan City Lt.17
DBS Bank Tower, 24th Floor, Suite 2403
Jl. Asia Afrika Lot.19 - Jakarta 10270
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3-5, Jakarta 12940
Telepon : +6221 7278 2380
Telepon : +6221 2988 6800
Faksimile : +6221 7278 2370
Faksimile : +6221 2988 6822
Website : http://www.pefindo.com
Website : http://www.fitchratings.co.id
74
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal
Akuntan Publik Purwantono, Suherman, & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited)
Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Telepon : +6221 5289 5000 Faksimile : +6221 5289 4100 Website : www.ey.com/id Jasa : Pemeriksaan (Audit) laporan keuangan per 31 Desember 2014 Biaya : Rp390.500.000 Periode Penugasan : Januari sampai Desember 2014 Konsultan Hukum BM & Partners Law Office
Wisma Aldiron Lt. Dasar Suite 15B Jl. Gatot Subroto Kav.72 - Jakarta 12780 Telepon : +6221 798 1292 Faksimile : +6221 790 2539 Jasa : Melakukan pemeriksaan segi hukum atas Perseroan dalam rangka penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014. Biaya : 120.000.000 Periode Penugasan : Desember 2013 sampai Mei 2014
Agen Pemantau PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Plaza Mandiri Lt 22 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 - Jakarta 12190 Telepon : +6221 52913212 Faksimile : +6221 5263428 Jasa : Melakukan monitoring terhadap Perseroan berdasarkan perjanjian agen montoring MTN III. Biaya : Rp 35.000.000/tahun Periode Penugasan : Februari 2012 sampai Februari 2015
Wali Amanat
PT Bank Mega Tbk Menara Bank Mega lantai 16 Jl. Kapten Tendean Kav 12-14A - Jakarta 12790 Telepon : +6221 7917 5000 Faksimile : +6221 7918 7100 Jasa : Mewakili kepentingan pemegang obligasi dalam rangka penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 dan Tahap II Tahun 2014. Biaya : Rp50.000.000/tahun Periode Penugasan : Juni 2013 sampai Juni 2018
Notaris Fathiah Helmi, SH
Graha Irama Lantai 6C Jl. HR. Rasuna Said Blok X-1 Kav 1-2, Kuningan - Jakarta 12950 Telepon : +6221 5290 7304 - 5290 7305-6 Faksimile : +6221 5261 136 Jasa : Pembuatan akta-akta dalam rangka penerbitanPenawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 dan pendaftaran fidusia. Biaya : Rp78.000.000 Periode Penugasan : Januari sampai Mei 2014
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
75
Peta Jaringan dan Alamat Kantor Cabang
Sumatera Banda Aceh Medan Rantau Prapat Padang Bukittinggi Pekan Baru Duri Rokan Hulu Jambi
Muara Bungo Batam Tanjung Pinang Bengkulu Palembang Baturaja Lubuklinggau Bandar Lampung Metro
Serpong (BSD) Tangerang I Tangerang II Rangkasbitung Bekasi Karawang Depok Bogor Cibubur Cibinong Bekasi 2 Sukabumi
Bandung 1 Bandung 2 Tasikmalaya Cirebon Garut Subang Tegal Purwokerto Semarang Solo Kudus Magelang
Kalianda Tulang Bawang Kotabumi Tanggamus Bandarjaya Pangkal Pinang
Kalimantan Pontianak Banjarmasin Banjarbaru Palangkaraya Samarinda Balikpapan Tarakan Bontang
Jawa Pecenongan Kelapa Gading Matraman Tanjung Duren Fatmawati Kebon Jeruk Mampang Prapatan Mangga Dua Pondok Gede Cilegon Serang
76
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Pekalongan Yogyakarta Surabaya 1 Surabaya 2 Malang Kediri Jember Madiun Tuban Mojokerto Gresik
Bali & Nusa Tenggara Barat Denpasar Gianyar Mataram
Sulawesi Makassar Parepare Kendari Manado Palu Gorontalo
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
77
Alamat Kantor Cabang
Provinsi Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Nama Cabang
Bengkulu
Sumatera Selatan
Lampung
78
Telp
Fax
Banda Aceh
Jl. Prof. Dr. Muhammad Hasan, Desa Blang Cut, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Aceh.
(0651) 635689 635685
(0651) 635668
Medan
Jl Iskandar Muda No 75 Medan – 20154.
(061) 4565915 / 08286103690
(061) 4538781
Rantau Prapat
JL. Jend. A. Yani No 38 Rantau Prapat, Kel. Kartini, Kec. Rantau Utara, Labuhan Batu, Sumatera Utara
(0624) 24008 / 23511
(0624) 23546
Padang
JL S Parman No 236 A, Kel. Ulak Karang Barat, Kec. Padang Utara, Padang, Propinsi Sumatera Barat
(0751) 4488970
(0751) 4488972
Bukittinggi
Jl. Raya Bukittinggi – Padang Km. 5 Ruko Samping Showroom Elang Perkasa Motor, Kec. Banu Hampu, Kab. Agam, Sumatera Barat
(0752) 7839132 / 7839214
(0752) 7839133
Pekan Baru
Jl.Arifin Ahmad, Komplek Platinum Bisnis Center No 25-26, RT 003/RW 011, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Provinsi Riau 28294
(0761) 63442
Fax: N/A
Duri
Jl. Hang Tuah No. 386, DURI , Kelurahan Balai Makam, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau
(0765) 595155 / 082883038595 / 082883038596/ 082883038597
(0765) 92078
Rokan Hulu
Jl. Raya Jenderal Sudirman Ujung Batu, Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Propinsi Riau.
(0762) 7363485/ (0762) 7363484
(0762) 7363486
Jambi
Jl. Gajah Mada No.85, RT 022/RW 006, Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi
(0741) 7550022 / 23 / 24
(0741) 7550025
Muara Bungo
Jl.Lintas Sudirman Rt.14 Rw.05 Kel. Batang Bungo Kec. Pasar Muara Bungo, Kab. Bungo, Muaro Bungo, Jambi.
(0747) 323782 – 23
(0747) 323779
Batam
Komplek Ruko Trikarsa Ekualita Blok A No. 38 Sungai Panas Batam Centre – Batam 29456.
(0778) 464352 / 464354
(0778) 464356
Tanjung Pinang
Ruko Grand Bintan Centre, Jl. DI Panjaitan KM 9, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Propinsi Kepulauan Riau.
(0771) 7335756
(0771) 7335776
Bengkulu
Jl. Pangeran Natadirja KM. 6,5 No. 29 RT. 02 RW. 01 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Bengkulu
(0736) 347710
(0736) 347575
Palembang
Jl. Veteran Kompleks Ruko Rajawali No. 931-932, Kel. 9 Ilir, Kec. Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan
(0711) 378476 / 363999 / 377234
(0711) 370777
Baturaja
Jl. Dr. Mohammad Hatta, Kelurahan Sukaraya, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan
(0735) 322024 / 322026
(0735) 323717
Lubuklinggau
Jl. Yos Sudarso RT 006 Kel. Majapahit Kec. Lubuk Linggau Timur I Lubuk Linggau, Sumatera Selatan
(0733) 732 9631
(0733) 732 9633
Bandar Lampung
Jl. Pangeran Antasari No.91C, Kel. Kedamaian, Tanjung Karang, Bandar Lampung, Lampung
(0721) 772486 / 773557 / 773614
(0721) 773556 / 772487
Metro
Jl. AH. Nasution No.123B Rt.25 Rw.07, Yosorejo Metro Timur, Kota Metro Lampung, Lampung
(0725) 7851001 / 7850488
(0725) 7851603
Kalianda
Jl. Kesuma Bangsa No.127, Kel. Way Urang, Kec. Kalianda, Lampung Selatan, Lampung
(0727) 322487 / 323220
(0727) 322386
Jambi
Kepulauan Riau
Alamat Terkini
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Alamat Kantor Cabang
Provinsi
Nama Cabang
Alamat Terkini
Telp
Fax
Lampung
Tulang Bawang
Jl. Lintas Timur Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, Kec. Banjar Agung, Tulang Bawang, Lampung
(0726) 750570
(0726) 750647
Lampung
Kotabumi
Jl. Jend. Sudirman No.88-A, Kel. Tanjung Aman, Kec. Kotabumi, Lampung Utara, Lampung
(0724) 327947 / 24934
(0724) 26124
Lampung
Tanggamus
Jl. Jend. A. Yani No.46A Pringsewu (depan BCA) Kab. Pringsewu - Lampung
(0729) 23826 /082880006969 / 082880066969
(0729) 22431
Lampung
Bandarjaya
Jl. Proklamator RT 015 RW 006 Lingkungan III, Kelurahan Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung
(0725) 529691
(0725) 529690
Kep. Bangka Belitung
Pangkal Pinang
Ruko BB Tower, Jl Soekarno Hatta, Blok A No.7, Kel. Bukit Besar, Kec. Girimaya, Bangka Belitung
(0717) 4256832, 4256830, 4256804
(0717) 4256834
DKI Jakarta
Pecenongan
Jl. Sukardjo Wirjo Pranoto No.2/6, Kel. Kebon Kelapa, Kec. Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta
(021) 3847288
(021) 3808939
DKI Jakarta
Kelapa Gading
Jl. Boulevard Barat Blok C No.63 A, Plaza Kelapa Gading Inkopal, Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta
(021) 45851153, 45859263, 45865547, 45865546
(021) 45851157
DKI Jakarta
Matraman
Jl. Jatinegara Timur No. 37 RT 008 RW 04, Kelurahan Balimester, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta
(021) 85917920 / 21 / 22 / 23
(021) 8519721
DKI Jakarta
Tanjung Duren
JL. Prof Dr Latumenten, Komplek Ruko Seasons City Blok A No. 28, Kel. Jembatan Besi, Kec. Tambora, Wilayah Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta
(021) 29618062 / 63 / 64
(021) 29618065
DKI Jakarta
Fatmawati
Jl. RS. Fatmawati, Komplek Pertokoan Duta Mas Blok A1/43, Kel. Cipete Utara, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
(021) 72780653 / 72796880
(021) 72780656 / 72780657
DKI Jakarta
Kebon Jeruk
Ruko Rich Palace Shop House and Sweet Regency Blok B nomor 3, Jl. Raya Meruya Ilir (lapangan Bola) nomor 36-40, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan , Jakarta Barat
(021) 58910034 / 58910035
(021) 58910068
DKI Jakarta
Mampang Prapatan
Jl.Duren Tiga , Nomor 29 A-B, RT 005 / RW 001, Kelurahan Duren Tiga ,Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
(021) 79195795 / 79195796
(021) 79190567
DKI Jakarta
Mangga Dua
Gedung WTC Mangga Dua Lantai 4 Blok AL 001 s/d AL003, Jl. Mangga Dua Raya Nomor 8, Jakarta Utara, DKI Jakarta
(021) 29986250 – 52
( 021) 29986253
Jawa Barat
Pondok Gede
Pondok Gede Plaza Blok A Nomor 34, Desa Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat
(021) 84978710 / 84978731
(021) 84978733
Banten
Cilegon
Ruko Cilegon Indah Jaya Blok A II No. 5-6, Jl. Raya CilegonSerang, kel. Kedaleman, Kec. Cibeber, Cilegon, Banten
(0254) 374909 / 082818931572
(0254) 397413
Banten
Serang
Ruko Serang City Square Blok A No. 07, Jl. Raya SerangCilegon KM.3, Kel. Drangong, Kec. Taktakan, Serang – Banten
082818931561 s/d 570,082818931744 -745
(0254) 210945
Banten
Serpong (BSD)
Ruko BSD Junctions Blok A39 JL. Pahlawan Seribu Kel. Lengkong Wetan Kec. Serpong Utara BSD CITY Tangerang Selatan
(021) 5382090
(021) 5382091
Banten
Tangerang I
Rukan Tangcity Business Park Blok D60 JL. Jendral Sudirman No.1 Cikokol Tangerang Indonesia 15117
(021) 29676323
(021) 29676324
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
79
Alamat Kantor Cabang
Provinsi
Nama Cabang
Alamat Terkini
Telp
Fax
Banten
Tangerang II
JL. Graha Boulevard Timur, Blok GBVD No. 019, Sek-Graha Gading Serpong, Desa Curugsangereng, Kec. Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Banten.
(021) 29418978
(021) 29418971
Banten
Rangkasbitung
Jl. Soekarno Hatta By Pass Sumur Buang Cibadak Lebak Rangkasbitung
(0252) 209765 / 082818931934
(0252) 209675
Jawa Barat
Bekasi
Ruko Mall Bekasi Square Blok RK-067, RT 001/RW 02, Kel. Pekayon Jaya, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat
(021) 82436930 / 31 / 32
(021) 82436933
Jawa Barat
Karawang
Ruko Arcadia Blok XII-A, Kavling D 2-3, Galuh Mas, Kel. Sukaharja, Kec. Telukjambe, Karawang, Jawa Barat
(0267) 8457294
(0267) 8457295
Jawa Barat
Depok
Rukan Depok Mall Jl. Raya Margonda Blok B-1 No. 50, Kemirimuka, Beji, Depok, Jawa Barat
(021) 7756733/ 7758948/ 7759144
(021) 7756762
Jawa Barat
Bogor
Jl. Siliwangi No. 60 B & B-1 Rt:005/004 Kel.Lawanggintung, Kec.Bogor Selatan - Bogor 16720
(0251) 8371118 / 8370195
(0251) 8332874
Jawa Barat
Cibubur
Ruko Cibubur Time Square, Jl. Transyogi Alternatif Cibubur, Blok B4 No. 21, Kel. Jati Karya, Kec. Jati Sampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat
(021) 84300687
(021) 84300667
Jawa Barat
Cibinong
Cibinong City Center, Jl. Tegar Beriman Blok D No. 3B, Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, 16916.
(021) 29577430
(021) 29577431
Jawa Barat
Bekasi 2
Ruko ROXY Blok B No.16 Lippo Cikarang, Jalan MH Thamrin Blok B No. 16, Kelurahan Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat.
(021) 89903056
(021) 89903180
Jawa Barat
Sukabumi
Jl. Otto Iskandar Dinata Nomor 80A, Kelurahan Citamiang, Kecamatan Citamiang, Sukabumi, Jawa Barat
(0266) 6247458 / 62449541
(0266) 6249245
Jawa Barat
Bandung 1
Kopo Plaza Kav. C10 – 11, Jl. Peta Lingkar Selatan, Bandung, Jawa Barat
(022) 6040119 / 6040120
(022) 6074550
Jawa Barat
Bandung 2
Jl. Karapitan Nomor 106 B, Kel. Cikawao, Kec. Lengkong, Bandung, Jawa Barat
(022) 4219029 / 4219039
(022) 4209829
Jawa Barat
Tasikmalaya
Ruko Tasik Indah Plaza No.29, Jl. H.Z.Mustofa, Tasikmalaya, Jawa Barat
(0265) 344905 / 344906
(0265) 344844
Jawa Barat
Cirebon
Ruko Kesambi Regency No. 4, Jl. Raya Kesambi, Kel. Kesambi, Kec. Kesambi, Cirebon, Jawa Barat
(0231) 210285
(0231) 210280
Jawa Barat
Garut
Jl.Pramuka Blok C No. 12, Komplek Ruko IBC, Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat
(0262) 544605
(0262) 4890607
Jawa Barat
Subang
Jl. Otista No. 254, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat
(0260) 415869
(0260) 415879
Jawa Tengah
Tegal
Ruko Komp. Nirmala Square Blok D/2, Jl. Yos Sudarso, Tegal, Jawa Tengah
(0283) 324066
(0283) 340113
Jawa Tengah
Purwokerto
Ruko Eks IAIN Jl. M.T. Haryono Nomor 3A-4A, Pasar Wage, Purwokerto, Jawa Tengah
(0281) 642645
(0281) 642646
Jawa Tengah
Semarang
Ruko Mataram Plaza Blok E No. 1, Jl. MT Haryono No. 427429, Semarang, Jawa Tengah
(024) 3589007 / 3589008
(024) 3587168
Jawa Tengah
Solo
Ruko Adi Sucipto Jl. Adi Sucipto 67 C RT 003/RW 011 Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Solo, Jawa Tengah 57143
(0271) 738989 / 723557
(0271) 735038
80
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Alamat Kantor Cabang
Provinsi
Nama Cabang
Alamat Terkini
Telp
Fax
Jawa Tengah
Kudus
Jl. Raden Agil Kusumadya No. 8, Desa Jati Kulon, Kec. Jati, Kudus, Jawa Tengah
(0291) 4252070
(0291) 4250271
Jawa Tengah
Magelang
Ruko Grand Viko No.12 A, Jl. Soekarno Hatta, Kel. Rejowinangun Utara, Kec. Magelang Tengah, Magelang, Jawa Tengah
(0293) 312406 / 3218686
(0293) 310536
Jawa Tengah
Pekalongan
Jl. Dr. Sutomo Blok B2 No. 10, Komplek Ruko Dupan Square, Kelurahan Baros, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah
(0285) 4420100
N/A
D.I Yogyakarta
Yogyakarta
Ruko Sumber Baru Square Kav.W Jl.Ringroad Utara Jombor Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta (Depan Kampus UTY Jombor)
(0274) 860 9901 / 860 9902
(0274) 446 9718
Jawa Timur
Surabaya 1
Jl. Raya Tenggilis No. 23 Ruko Tenggilis Square Kav 5 & 6 RT 005 RW 002 Kelurahan Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya.
(031) 8420450
(031) 8420495
Jawa Timur
Surabaya 2
Jl. Raya Tenggilis No. 23 Ruko Tenggilis Square Kav 5 & 6 RT 005 RW 002 Kelurahan Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya.
(031) 8420450
(031) 8420495
Jawa Timur
Malang
Jl. Letjen Sutoyo No. 55, Malang, Jawa Timur
(0341) 486432
(0341) 486429
Jawa Timur
Kediri
Jl. Kawi, Ruko Mojoroto Indah Kav. 20, Kel. Mojoroto, Kec. Mojoroto, Kediri, Jawa Timur
(0354) 779239
(0354) 780911
Jawa Timur
Jember
Ruko Gajah Mada Square A9, Jl. Gajah Mada No.187, Kel. Kaliwates, Kec. Kaliwates, Jember, Jawa Timur
(0331) 425959 / 426969
(0331) 483939
Jawa Timur
Madiun
Jl Mayjend Panjaitan Blok A2, Perum Gading Indah, Kel. Pandean, Kec. Taman,Kota Madiun,Propinsi Jawa Timur
(0351) 473176 , 476198,476298/ 08283010067
(0351) 473123
Jawa Timur
Tuban
Jl. Diponegoro No.34 C, Kel. Latsari, Kec. Tuban, Tuban, Jawa Timur
(0356) 326381
(0356) 325289
Jawa Timur
Mojokerto
Jl. Mojopahit 456, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Propinsi Jawa Timur.
(0321) 329688
(0321) 329611
Jawa Timur
Gresik
Ruko Kartini Megah Kav. A10, Jl. RA Kartini No. 150-152 RT 003/RW 007, Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur.
(031) 3985189
(031) 3985188
Bali
Denpasar
Jl. Buluh Indah no.53D Kel. Pemecutan Kaja Kec. Denpasar Utara Bali 80118
(0361) 8469893-96 / 8469898
(0361) 8469897
Bali
Gianyar
Jl. Erlangga No.15 C, Kel. Gianyar, Kec. Gianyar, Gianyar, Bali
(0361) 944478 / 944480 / 944488
(0361) 941055
Nusa Tenggara Barat
Mataram
Jl. Panca Usaha No. 9X, Kel. Cilinaya, Kec. Cakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat 83231
(0370) 645277 / 637100
(0370) 645177
Kalimantan Barat
Pontianak
"Jl. Ahmad Yani Komplek Sentra Bisnis Ayani Megamall Blok B No 23 Kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak 78121 Kalimantan Barat
(0561) 761195
(0561) 6655718
Kalimantan Selatan
Banjarmasin
Jl Simpang 4 sultan adam , komp ruko STIHSA no 3, Sungai Andai, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
(0511) 4315662
(0511) 4315663
Kalimantan Selatan
Banjarbaru
Jl. Jend. A.Yani KM.35 Ruko Fortuna No.48 RT 005/RW 001, Kel. Gunung Paikat, Kec. Banjarbaru Selatan, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
(0511) 4772067
(0511) 4772063
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
81
Alamat Kantor Cabang
Provinsi
Nama Cabang
Alamat Terkini
Telp
Fax
Kalimantan Tengah
Palangkaraya
Jl. Cilik Riwut Km. 3, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah
(0536) 3224277 / 087858566000
(0536) 3224677
Kalimantan Timur
Samarinda
Jl. Wahid Hasyim No. 26 C RT. 011 Kel. Sempaja Selatan,Kecamatan Samarinda Utara, Propinsi Kalimantan Timur
(0541) 7273930
N/A
Kalimantan Timur
Balikpapan
Jl. Ruhui Rahayu, RT. 101 No. 140 Ring Road I, Balikpapan, Balikpapan, Kalimantan Timur
(0542) 8860744 /8860743
N/A
Kalimantan Timur
Tarakan
Jl Yos Sudarso Rt 14 No 5 Kel Selumit Pantai Kec Tarakan Tengah
(0551) 2029620 / 2029621 / 2029625
0551-2029625
Kalimantan Timur
Bontang
Jl. Samratulangi No. 79, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur
(0548) 24488 / 24499
(0548) 24441
Sulawesi Selatan
Makassar
Jl. Veteran Selatan No. 311, Kel. Mamajang Dalam, Kec. Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan
(0411) 832789 / 832567
(0411) 832678
Sulawesi Selatan
Parepare
Jl. Sultan Hasanuddin No. 16 A, Kelurahan Ujung Sabang, Kecamatan Ujung, Pare-Pare, Sulawesi Selatan
(0421) 28622 / 28623 / 28652
(0421) 28607
Sulawesi Tenggara
Kendari
Kompleks Senapati Land Blok A No. 14, Jl. Brigjend M. Yunus By Pass Kendari, Kel. Bende, Kec. Kadia, Kendari, Sulawesi Tenggara
(0401) 3135093 / 3135094
(0401) 3135085
Sulawesi Utara
Manado
Jl. Pierre Tendean Boulevard, Komp. Ruko Marina M. Walk Blok RB No. 49, Kel. Titiwungen Selatan, Kec. Sario, Manado, Sulawesi Utara
(0431) 8820200 / 88820204
N/A
Sulawesi Tengah
Palu
Jl. Emmy Saelan Nomor 38, Kel. Tatura Utara, Kec. Palu Selatan, Palu, Sulawesi Tengah
(0451) 454139
(0451) 454806
Gorontalo
Gorontalo
Jl. Nani Wartabone No 131 , Kelurahan Heledulaa Selatan, Kecamatan Kota Timur, Propinsi Gorontalo
(0435) 822315
(0435) 822314
82
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Kantor Cabang Baru di Tahun 2014
Untuk memperluas jaringan pemasaran dan penetrasi pasar serta meningkatkan kerja sama dengan jaringan dealer, Perseroan di tahun 2014 telah membuka 11 (sebelas) jaringan kantor cabang baru sebagaimana telah direncanakan sebagai bagian dari strategi usaha di awal tahun 2014. Lokasi Kantor Cabang baru tersebut sebagian besar berlokasi di Daerah Tingkat II yang merupakan daerah-daerah yang memiliki potensi untuk perkembangan pembiayaan kendaraan bermotor. Untuk membuka kantor-kantor cabang baru di tahun 2014, Perseroan telah terlebih dahulu melakukan studi kelayakan yang mendalam, menyusun proyeksi bisnis untuk masingmasing cabang dan mempersiapkan sumber daya manusia dan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk investasi pembukaan jaringan kantor cabang baru. Ke 11 (sebelas) Kantor Cabang baru Perseroan tersebut telah mendapat izin usaha sebagai Kantor Cabang dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dari 11 (sebelas) Kantor Cabang baru tersebut, 10 (sepuluh) Kantor Cabang baru telah mulai beroperasi di semester pertama tahun 2014. Berikut data lengkap 11 (sebelas) Kantor Cabang baru Perseroan : No
1
2
3
4
Pulau
Provinsi
Sumatera
Riau
Kalimantan
Kalimantan Timur
Jawa
Jawa
Jawa Barat
Jawa Barat
Nama Cabang
Nomor Surat dan Tanggal Izin Usaha OJK
Alamat
MTF Rokan Hulu, Ujung Batu
Jl. Raya Jenderal Sudirman Ujung Batu, Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
KEP-52/ NB.111/2014 tanggal 5 Juni 2014
MTF Bontang
Jalan Samratulangi No. 79, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur
KEP-60/ NB.111/2014 tanggal 5 Juni 2014
MTF Garut
Jalan Pramuka Blok C No. 12, Komplek Ruko IBC, Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat
KEP-061/ NB.111/2014 tanggal 5 Juni 2014
MTF Subang
Jalan Otista No. 254, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat
KEP-062/ NB.111/2014 tanggal 5 Juni 2014
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
83
Kantor Cabang Baru di Tahun 2014
No
5
6
7
8
9
Pulau
Jawa
Jawa
Provinsi
Jawa Tengah
JawaTimur
Nama Cabang
Alamat
MTF Pekalongan
Jalan Dr. Sutomo Blok B2 No. 10, Komplek Ruko Dupan Square, Kelurahan Baros, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah
KEP-63/ NB.111/2014 tanggal 5 Juni 2014
MTF Mojokerto
Jalan Mojopahit 456, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.
KEP-70/ NB.111/2014 tanggal 10 Juni 2014 KEP-71/ NB.111/2014 tanggal 10 Juni 2014
Jawa
JawaTimur
MTF Gresik
Ruko Kartini Megah Kav. A10, Jalan RA Kartini No. 150-152 RT 003/RW 007, Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.
Sumatera
Kepulauan Riau
MTF Tanjung Pinang
Ruko Grand Bintan Center, Jl. DI Panjaitan KM 9, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
KEP-72/ NB.11/2014 tanggal 10 Juni 2014
Jawa Barat
MTF Bogor, Cibinong
Cibinong City Center, Jalan Tegar Beriman Blok D No. 38, Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, 16916.
KEP-73/ NB.111/2014 tanggal 10 Juni 2014
Ruko Lippo Cikarang, Jalan MH Thamrin Blok B No. 16, Kelurahan Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
KEP-74/ NB.111/2014 tanggal 10 Juni 2014
Jalan Bypass Soekarno-Hatta, Desa Kaduagung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten
KEP-126/ NB.111/2014 tanggal 1 Juli 2014
Jawa
10
Jawa
Jawa Barat
MTF Bekasi 2, Cikarang
11
Jawa
Banten
MTF Lebak, Rangkasbitung
Dengan penambahan 11 (sebelas) jaringan Kantor Cabang baru tersebut di atas, maka di tahun 2014 jumlah seluruh Kantor Cabang Perseroan menjadi sebanyak 88 (delapan puluh delapan) Kantor Cabang yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia.
84
Nomor Surat dan Tanggal Izin Usaha OJK
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Sumber Daya Manusia
Selama 2014, Perseroan telah menjalankan program rekrutmen dan pengembangan SDM yang dilakukan guna meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM dalam meraih kesuksesan, dan menjadi kunci dalam memelihara kinerja Perseroan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang esensial dalam menunjang kinerja dan menjadi aset yang sangat penting Perseroan. SDM profesional, terpercaya, dan kompeten adalah kunci untuk mencapai visi Perseroan sebagai Perusahaan pembiayaan otomotif terbaik, terbesar dan terpercaya. Selama 2014, Perseroan telah menjalankan program rekrutmen dan pengembangan SDM yang dilakukan guna meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM dalam meraih kesuksesan, dan menjadi kunci dalam memelihara kinerja Perseroan. Kompetensi SDM yang memadai dan sesuai kebutuhan bisnis Perseroan akan memungkinkan akselerasi, ekspansi, dan transformasi bisnis Perseroan berjalan dengan baik. Rekrutmen Sebagai perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia, Perseroan senantiasa melakukan akselerasi, ekspansi, dan transformasi bisnis guna menghadapi dinamika bisnis jasa pembiayaan yang semakin kompetitif. Untuk mendukung seluruh kegiatan usaha Perseroan tersebut diperlukan SDM yang baik sejalan dengan bisnis Perseroan. Proses rekrutmen dilakukan melalui beberapa tahap, antara lain penyeleksian, dan perekrutan, sesuai dengan Man Power Planning. Proses rekrutmen Perseroan mengedepankan asas-asas keterbukaan, kewajaran dan kesetaraan berdasarkan kebutuhan dan kompetensi yang dimiliki oleh calon karyawan. Kandidat yang memenuhi standar administrasi di jaring melalui situs perusahaan, iklan, job fair, serta referensi. Untuk posisiposisi tertentu yang membutuhkan kompetensi serta keahlian khusus, Perseroan memprioritaskan aspek pemahaman dan pengalaman calon karyawan terkait jabatan tersebut.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
85
Sumber Daya Manusia
Perseroan menerapkan metode rekrutmen dan seleksi yang
2. Eksternal Perusahaan: mencari calon karyawan dari eksternal
tepat dan cepat dalam menjaring SDM yang berkualitas dan
Perusahaan melalui iklan di media, internet/website/mailing
kompeten di bidangnya. Perseroan mengkualifikasi kompetensi
list, poster/flyer di tempat umum yang representatif,
SDM yang dibutuhkan perusahaan yang mengacu pada rencana
campus hiring, buku wisuda, referensi karyawan, direct
bisnis unit kerja berdasarkan Man Power Planing (MPP). MPP
sourcing, partisipasi bursa tenaga kerja (job fair/career day)
yang ditetapkan adalah sejalan dengan tujuan dan strategi
dan walk in interview.
bisnis Perseroan, berdasarkan rencana kerja tahunan (Business Plan) Perseroan sesuai dengan keputusan dari Manajemen.
Proses rekrutmen dan seleksi yang diselenggarakan Perseroan
Dalam MPP juga dijabarkan tentang persyaratan-persyaratan
dalam menjaring SDM yang berkualitas dan berkompeten
kompetensi SDM yang akan dipilih melalui proses seleksi yang
dalam bisnis jasa pembiayaan meliputi identifikasi kebutuhan
transparan, objektif, dan profesional. Perhitungan mengenai
penambahan karyawan, strategi pencarian kandidat, seleksi
jumlah Manpower Planning (MPP) bersumber dari:
calon karyawan, rekomendasi penerimaan karyawan, dan yang terakhir penerimaan dan penempatan karyawan.
1. Masukan masing-masing Kepala Divisi terhadap target yang telah ditetapkan Manajemen dan mengacu kepada evaluasi
Komposisi
produktivitas masing-masing divisi/unit kerja.
Di tahun 2014, Perseroan memiliki karyawan sebanyak 3.329
2. Keputusan budget Man Power Planning (MPP) yang telah
orang yang tersebar di seluruh kantor cabang di Indonesia.
disetujui oleh Manajemen.
Jumlah karyawan Perseroan tersebut telah sesuai dengan kebutuhan untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin
Di tahun 2014, Perseroan menyelenggarakan rekrutmen dan
terbuka, interaksi yang semakin kompleks, serta tuntutan
seleksi dengan beberapa cara, antara lain:
pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.
1. Internal Perusahaan: dilakukan dengan seleksi karyawan internal untuk mengisi lowongan jabatan pada suatu unit
Secara
kerja sesuai dengan kebutuhan organisasi dan terbuka bagi
diklasifikasikan berdasarkan jenjang jabatan, pendidikan, dan
karyawan dari unit kerja lain dalam perusahaan.
usia serta presentase peningkatannya adalah sebagai berikut:
rincian
komposisi
karyawan
Perseroan
yang
Tabel Komposisi Karyawan berdasarkan Jabatan Jabatan Staff
31 Desember 2010
2011
2012
2013
2014
1.374
1.435
1.768
2.100
2.540
Supervisor
316
399
446
528
628
Manager
122
132
151
159
156
6
6
6
6
5
1.818
1.972
2.371
2.793
3.329
Dewan Komisaris dan Direksi Jumlah
86
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Sumber Daya Manusia
Tabel Komposisi Karyawan berdasarkan Pendidikan Pendidikan
31 Desember 2010
2011
Sekolah Dasar
-
2012 -
2013 -
2014 -
-
SLTP dan sederajat
2
1
1
1
1
SLTA dan sederajat
452
412
418
530
606
Akademi
363
417
518
684
735
Sarjana
1.028
1.142
1.434
1.578
1987
Jumlah
1.818
1.972
2.371
2.793
3.329
Tabel Komposisi Karyawan berdasarkan Status Kepegawaian Status Kepegawaian
31 Desember 2010
Tetap
2011
2012
2013
2014
1.065
1.113
1.578
1.808
2.125
Kontrak
753
859
793
985
1.204
Jumlah
1.818
1.972
2.371
2.793
3.329
Tabel Komposisi Karyawan berdasarkan Usia Usia
31 Desember 2010
< 20 Tahun 20 – 29 Tahun
2011
2012
2013
2014
11
3
3
4
2
852
856
1139
1.270
1.342
30 – 39 Tahun
821
970
1083
1.328
1.740
40 – 49 Tahun
128
137
140
177
223
6
6
6
14
22
1.818
1.972
2.371
2.793
3.329
> 50 Tahun Total Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Perseroan menyadari bahwa pendidikan, pelatihan, dan
Perseroan menjalankan pelatihan untuk karyawan dengan
pengembangan kompetensi SDM merupakan aspek penting
berbagai jenis pelatihan seperti internal, eksternal, dan
yang harus dilakukan agar kinerja Perseroan dapat sesuai dengan
Management Development Program (MDP). Pelatihan internal
tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Sebagai perusahaan yang
terdiri dari peningkatan soft skill dan hard skill karyawan. Untuk
bergerak di bidang jasa pembiayaan konsumen, kebutuhan
pendidikan dan pelatihan yang sifatnya soft skill, Perseroan
SDM yang profesional adalah mutlak. Oleh karena itu, Perseroan
menjalankannya berdasarkan matriks pelatihan yang sudah
mengembangkan kompetensi SDM sebagai salah satu landasan
disiapkan untuk tiap posisi, baik itu untuk level staf, supervisor
Perseroan dalam meraih kesuksesan. Perseroan mengemas
dan manajer. Matriks pelatihan, antara lain:
kebutuhan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan SDM
• Level staf, antara lain Communication Skills dan Service
melalui training yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga
Excellence.
pelatihan dan pengembangan SDM. PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
87
Sumber Daya Manusia
• Level supervisor, antara lain Supervisory Skills dan Program Pembekalan untuk Supervisor
• Legal & Compliance • Marketing & Product Development
• Level manajer, antara lain Train for Trainer, Leadership
• Human Resources Development
Development, Coaching Technique & Mentoring Program,
• Finance & Accounting
Building Effective leadership dan Training Star Integrated
• Corporate Secretary
Leadership for Managers.
• Information Technology • General Affair & Procurement
Untuk pelatihan yang sifatnya hard skill atau technical skill, secara reguler masing-masing organisasi fungsional Perseroan
Untuk Management Development Program (MDP), materi yang
juga mengadakan pelatihan dan pendidikan sesuai dengan
diberikan kepada peserta pelatihan, antara lain:
fungsinya masing-masing, contohnya:
A. Organization Knowledge
• Basic Knowledge
: Induction Training
• Company Profile
• Sales Knowledge
: Basic Sales Officer Training, Sales
• Corporate Culture
Force
Development
Program,
Powerful Presentation Skills • Credit Knowledge
• Fungsi, Peran dan KPI
: Credit Analysis for Sales Officer,
B. Multifinance Basic Knowledge
Analisa Laporan Keuangan untuk
• Usaha Jasa Pembiayaan
Supervisor dan Manager, Standar
• Marketing
Penginputan Data Kredit, SOP
• Perkreditan
• Operations Knowledge : Pelatihan Layanan Prima, BPKB Insurance Management, Lelang dan Hak
• Hukum • AR Management C. Managerial Development
Tanggungan : Budget
• Risk Management • Pendanaan
• AR Management Knowledge : Basic AR Management, Risk
• Support
• Service Excellence dan Standar Pelayanan
Opex,
Perpajakan,
Ketentuan
• Leadership Effectiveness
Ketentuan
• Coaching for Perfomance
Ketenagakerjaan, KYC
• Impactful Business Presentation • Problem Solving & Decision Making
Dalam pelaksanaan pelatihan eksternal selama tahun 2014,
D. Character Building
hampir setiap unit kerja atau divisi telah mengirimkan
E. Business Strategy MTF
perwakilannya untuk rangka
untuk
pengetahuan
mengikuti pelatihan eksternal dalam
lebih dan
profesionalisme.
membuka keterampilan
Adapun
peserta
wawasan, serta pelatihan
menambah
meningkatkan terdiri
dari
• Marketing • Credit • Operations • Risk & AR Management
karyawan-karyawan dari unit kerja/divisi-divisi sebagai berikut:
• Perfomance Management
• Credit Management
• Budgeting & Profit
• Operations
• Legal & Compliance
• Internal Audit
• Fraud & Internal Audit
• Risk Management
• HR for Non HR
• AR Management
88
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Sumber Daya Manusia
Jenis Pelatihan dan Peserta Pelatihan Tahun 2014 Jenis Pelatihan
3. Leadership
Development,
program
pembekalan
bagi Pemimpin Unit Kerja agar mampu menjalankan
Jumlah Peserta
kepemimpinan yang efektif terhadap bawahannya sehingga Pelatihan Internal
3.137
Pelatihan Eksternal
157
Management Development Program (MDP)
22
Total
3.316
akan mampu meningkatkan produktivitas Unit Kerja dalam rangka pencapaian target perseroan 4. MDP (Manager Development Program), program kaderisasi kepemimpinan yang bertujuan untuk mempersiapkan calon-calon manajer profesional dan kompeten yang dipilih dari internal pegawai Perseroan yang memiliki nilai budaya
Sedangkan jumlah peserta training dalam 3 tahun terakhir
perusahaan dan mempunyai kepribadian yang gigih dan
dapat terlihat melalui grafik berikut:
tangguh untuk mau maju dan berkembang bersama dalam
3500
3.316
mencapai visi dan misi perusahaan.
3000
Kesejahteraan Karyawan
2500
Perseroan telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Regional
1.967
2000
(UMR) dalam pembayaran upah dan gaji karyawan sesuai
1500
dengan ketentuan pembayaran upah minimum yang berlaku di
1000
lokasi-lokasi kegiatan usaha Perseroan.
500
576
Perseroan senantiasa memberikan perhatian yang besar terhadap kesejahteraan karyawan melalui penyediaan berbagai 2012
2013
2014
fasilitas, seperti:
Total biaya pelatihan yang dikeluarkan pada 2014 mencapai
a. Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang mencakup
Rp1.934.696.025. Biaya pelatihan yang dikeluarkan Perseroan
Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian serta Jaminan
telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan SDM yang
Hari Tua,
kompeten dan berkualitas guna menghadapi dinamika
b. Tunjangan makan dan transportasi,
bisnis jasa pembiayaan di Indonesia. Pada 2014, Perseroan
c. Program kepemilikan kendaraan,
memfokuskan pelatihan pada 4 (empat) program utama, yaitu:
d. Tunjangan Hari Raya dan Bonus,
1. Supervisory Skills, program di mana diberikan pelatihan
e. Asuransi kesehatan,
kepada perwakilan setiap supervisor unit kerja (sales, credit,
f. Fasilitas Pinjaman Karyawan.
operation dan AR management) pada cabang terpilih dari
g. Kesempatan mendapatkan pelatihan internal maupun
masing-masing Regional, dan peserta training menjadi perwakilan Wilayah dalam membagikan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan kepada setiap unit kerjanya masing-masing.
eksternal, h. Program pendidikan Manager Development Program (MDP), dan i. Mengikutsertakan dalam Program Dana Pensiun.
2. Service Excellence, program khusus untuk menanamkan standar pelayanan dari Karyawan baik terhadap pelayanan internal maupun eksternal. Diharapkan dengan pelayanan yang prima akan menjadi nilai lebih bagi Perseroan serta dapat menjawab tantangan dan persaingan yang ada. PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
89
Sumber Daya Manusia
Penilaian Kinerja Karyawan Perseroan melakukan penilaian atas kinerja karyawan yang dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun untuk mengevaluasi
Jenis Sanksi
Karyawan Yang diberikan Sanksi (orang) 2010
2011
2012
2013
2014
4
33
29
16
26
Surat Peringatan I
28
81
55
19
57
karyawan tersebut. Para Penilai akan memberikan pengarahan
Surat Peringatan II
10
48
25
40
17
kepada karyawan yang dinilai mengenai kinerja yang telah
Surat Peringatan III
11
22
31
42
12
2
18
10
8
1
53
202
151
125
113
tugas dan tanggung jawab dari setiap karyawan. Penilaian dilakukan pertama kali oleh karyawan masing-masing, kemudian dilakukan oleh atasan karyawan melalui konseling yang selanjutnya akan dilakukan penilaian akhir terhadap
dilakukannya dan memberikan evaluasi guna meningkatkan kinerja karyawan tersebut menjadi lebih baik. Penilaian kinerja tersebut menjadi dasar pemberian pelatihan, pengembangan karir, serta peningkatan gaji karyawan oleh Divisi Human Resources Development.
Surat Teguran
Pemutusan Hubungan Kerja Jumlah Pengembangan Karir
Di tahun 2014, Perseroan telah mulai mengembangkan konsep Reward and Punishment
karir dengan menggunakan sistem Management Development
Perseroan senantiasa memberikan penghargaan atau reward
Program (MDP) yang telah menjaring sebanyak 22 karyawan.
kepada karyawan berupa kebijakan peningkatan remunerasi
MDP merupakan program pelatihan yang pesertanya berasal
yang
Perseroan
dari internal Perseroan yang dipilih melalui proses seleksi yang
berdasarkan tingkat inflasi, pasar industri pembiayaan, dan hasil
cukup ketat. Materi yang diberikan meliputi in-house training,
penilaian terhadap indikator kerja masing unit kerja. Pemberian
on the job training, project assignment dan outbond training
reward bertujuan untuk memacu produktivitas karyawan yang
untuk mengembangkan keterampilan bisnis manaejemen
akan terus ditingkatkan secara berkala. Reward yang diberikan
konseptual dan praktis.
disesuaikan
dengan
kondisi
keuangan
kepada karyawan bervariasi, mulai dari insentif hingga reward Di masa mendatang, Perseroan akan menyelenggarakan MDP
trip yang direncanakan setiap tahun.
setiap tahun dengan senantiasa meningkatkan penyempurnaan Perseroan juga memberikan punishment kepada karyawan
materi pelatihan agar dapat menciptakan sumber daya manusia
yang melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Perusahaan,
yang profesional, berintegritas, serta berdedikasi tinggi untuk
Standard Operation Procedure (SOP), dan Kode Etik Pegawai.
menunjang kinerja Perseroan.
Perseroan
memberikan
surat
teguran
dan
pembinaan
kedisiplinan terhadap karyawan yang menyalahi aturan kepegawaian dan pelanggaran SOP. Sanksi berat berupa pemutusan hubungan kerja diberikan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran berat atau pelanggaran ringan yang berulang.
90
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Teknologi Informasi
Teknologi Informasi merupakan faktor yang penting dalam kegiatan Perseroan. Dukungan teknologi informasi dalam Perseroan menghasilkan data dan analisis akurat yang dapat digunakan dalam mengambil keputusan-keputusan strategis demi kepentingan Perseroan. Sejak awal berdiri hingga kini, Perseroan terus melakukan investasi dan pengembangan yang dianggap perlu guna menggembangkan teknologi informasi.
Divisi Teknologi Informasi dibentuk untuk memberikan
Untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dalam
dukungan penuh pada kegiatan bisnis Perseroan dengan cara
melakukan pembayaran, Perseroan mengembangkan metode
menyediakan solusi dalam bentuk hardware ataupun software
pembayaran dengan cara melakukan debet langsung ke rekening
yang tepat guna sebagai media kerja proses bisnis Perseroan.
konsumen. Divisi Teknologi Informasi mengimplementasikan
Dukungan Divisi Teknologi Informasi adalah dalam rangka
modul yang terintegrasi dengan bank untuk memberikan
memastikan pelaksanaan hal-hal sebagai berikut:
perintah pendebetan langsung rekening konsumen yang sudah diperjanjikan pada awal penandatanganan kontrak.
1. Penyediaan pelayanan komputer dan jaringan yang tanpa interupsi/gangguan kepada unit kerja Perseroan.
Dengan adanya modul ini, diharapkan dapat mengurangi aktifitas manual pembayaran di kasir dan penginputan data
2. Kemampuan untuk memulihkan kembali secara efektif dan efisien dari kejadian yang mengganggu (troubleshooting).
serta mengurangi risiko adanya uang tunai di kantor cabang Perseroan.
3. Pemeliharaan kerahasiaan, kehandalan, ketersediaan dan integritas sumber daya informasi Perseroan.
Semakin berkembangnya bisnis membuat Perseroan memiliki
4. Perlindungan aset-aset teknologi informasi Perseroan
ketergantungan
yang
tinggi
akan
kelangsungan
dan
termasuk data, piranti lunak dan perangkat keras dari
ketersediaan teknologi informasi. Untuk menjaga kelangsungan
kemungkinan kerusakan atau kewajiban yang disebabkan
operasional, Divisi Teknologi Informasi melakukan desain
penggunaan fasilitas untuk tujuan yang bertentangan
dan implementasi Pusat Pemulihan Data atau yang dikenal
dengan kebijakan teknologi informasi Perseroan.
sebagai Data Recovery Center. Pusat Pemulihan Data dibangun
5. Penyediaan mekanisme yang efektif untuk merespon
dan dikembangkan dengan kondisi serta area yang dianalisa
keluhan dan pertanyaan dari pihak internal dan pihak lain
dan diputuskan berdasarkan beberapa variabel yang umum
mengenai kemungkinan kejadian penggunaan fasilitas
digunakan. Pusat Pemulihan data dibangun dan telah
Teknologi Informasi yang tidak semestinya.
diimplementasikan sejak tahun 2007, terdiri dari serangkaian
6. Pertanggungjawaban
atas
perawatan
dan
server dan peralatan jaringan yang mampu di operasikan pada
pengimplementasian petunjuk-petunjuk yang berhubungan
saat terjadi kegagalan fungsi pada server dan peralatan jaringan
dengan Perseroan.
utama. Secara rutin dalam periode tertentu dilakukan uji coba yang mensimulasikan kemungkinan terburuk yang terjadi.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
91
Teknologi Informasi
Pada periode tahun 1990-an Perseroan mengerti akan
teknologi berbasiskan Web yang digunakan untuk menunjang
pentingnya teknologi informasi dalam menunjang kegiatan
bisnis Perseroan mulai dari akuisisi account, kustodian hingga
operasional, dimulai dengan pembuatan sistem yang sederhana
ke collection. Dibuat berdasarkan cetak biru bisnis proses multi
yang terus dikembangkan menjadi sistem yang cukup kompleks,
finance yang lengkap, sehingga dapat memimalisasi aktivitas
mampu membantu Perseroan dalam menjalankan operasional
manual, meningkatkan produktivitas, memastikan konsistensi
secara baik. Ujian awal Divisi Teknologi Informasi adalah
data secara aman dan akurat serta menghasilkan laporan-
mengimplementasikan sistem yang digunakan secara online
laporan, termasuk di dalamnya proses persetujuan diproses
di beberapa cabang yang ada. Dengan keterbatasan teknologi
secara otomasi terintegrasi ke dalam system. Aplikasi yang
jaringan yang ada pada masa itu Divisi Teknologi Informasi
dinamakan e-loan ini telah diimplementasikan sejak akhir 2003
bekerja sama dengan beberapa penyedia jasa telekomunikasi
dan hingga kini tetap dikembangkan mengikuti proses bisnis
menghubungkan
Perseroan yang dinamis.
cabang-cabang
dengan
kantor
pusat.
Cabang-cabang yang berhasil dihubungkan dengan kantor pusat adalah cabang Surabaya, Semarang, Bandung, Bogor
Pada 2004, seluruh kantor cabang telah terhubung dengan
dan Samanhudi. Krisis Moneter yang melanda Indonesia pada
kantor pusat melalui media komunikasi yang disediakan oleh
akhir tahun 90-an mengakibatkan terhentinya perkembangan
pengelola jasa komunikasi dengan media yang bervariasi.
teknologi informasi.
Hal
ini
membuat
aplikasi
yang
dikembangkan
dapat
diimplementasikan di seluruh kantor cabang guna menunjang Divisi Teknologi Informasi harus melakukan inovasi-inovasi
kegiatan operasional secara terpusat.
yang tidak membebankan Perseroan dari sisi keuangan. Pada 1999, Divisi Teknologi Informasi kembali dihadapkan pada
Perbaikan dan perkembangan secara terus menerus diperlukan
tantangan yang besar yaitu bahaya ancaman yang dikenal
guna memperlancar dan mempermudah operasional Perseroan.
dengan Millenium Bug. Bersama dengan manajemen dan
Salah satunya diwujudkan dengan pengembangan kerja sama
operasional membuat Businness Contigency Plan sebagai
dengan salah satu bank terkemuka pada awal tahun 2005. Untuk
rencana pemulihan apabila terjadi masalah terutama pada
memberikan kemudahan kepada konsumen dalam melakukan
sistem ketika terjadi peralihan tahun dari 1999 ke tahun 2000.
pembayaran. Perseroan mengembangkan metode pembayaran
Di dalam internal Divisi Teknologi Informasi bekerja keras
dengan
untuk melakukan review terhadap semua kode program untuk
konsumen. Divisi Teknologi Informasi mengimplementasikan
mengantisipasi Millenium Bug, melakukan perubahan yang
modul yang terintegrasi dengan bank untuk memberikan
dirasa perlu dan mencatat perubahan yang dilakukan. Semua
perintah pendebetan langsung rekening konsumen yang
kerja keras yang dilakukan berbulan-bulan terbayar, ketika
sudah diperjanjikan pada awal penandatangan kontrak.
memasuki 1 Januari 2000, semua sistem mampu beroperasi
Dengan adanya modul ini, diharapkan dapat mengurangi
secara normal dan sempurna tanpa mengalami kendala yang
aktifitas manual pembayaran di kasir dan penginputan data
berarti.
serta mengurangi risiko adanya uang tunai di kantor cabang
cara
melakukan
debet
langsung
ke
rekening
Perseroan. Modul ini diimplementasikan secara terpusat. Divisi Teknologi Informasi pada awal milenium baru menyadari bahwa sistem yang digunakan saat itu sudah tidak mampu lagi
Melanjutkan
dikembangkan secara maksimal karena keterbatasan teknologi.
Informasi, pada 2006 Divisi Teknologi Informasi melakukan
Divisi Teknologi Informasi mulai mencari solusi teknologi baru
pembuatan dan implementasi modul yang mengintegrasikan
yang dianggap bisa menggantikan peran dan fungsi sistem
aplikasi Perseroan dengan Cash Management System yang
yang ada saat itu. Sejak akhir tahun 2002, Divisi Teknologi
disediakan oleh Bank Mandiri. Modul ini menghilangkan
Informasi bekerja sama dengan penyedia jasa pembuatan
aktivitas manual pembayaran kepada Dealer dan Showroom
sistem
yang bekerja sama dengan Perseroan. Dengan dikembangkan
92
melakukan
pemuktahiran
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
sistem
menggunakan
pengembangan
dan
perbaikan
Teknologi
Teknologi Informasi
dan diimplementasikannya modul ini proses pembayaran
PT Tunas Ridean Tbk. Divisi Teknologi Informasi Mandiri Tunas
kepada rekan kerja Perseroan menjadi lebih cepat, terintegrasi
Finance di bentuk dengan struktur organisasi yang sederhana
serta
kesalahan
dipimpin oleh satu orang Kepala Divisi dan dibagi menjadi 2
proses dan input data, sehingga komitmen Perseroan dalam
seksi yaitu Software dan Hardware. Tugas Divisi yang baru
melakukan pembayaran dapat dijaga dengan baik.
berdiri ini dalam waktu yang singkat harus membuat Divisi
meminimalisasi
kemungkinan
terjadinya
Teknologi Informasi berdiri sendiri dan independent sehingga Semakin
berkembangnya
bisnis
membuat
Perseroan
bisa mengelola segala hal yang berkaitan dengan Teknologi
memiliki ketergantungan yang tinggi akan kelangsungan
Informasi Perseroan, tugas-tugas tersebut meliputi:
dan
menjaga
1.
Pembangunan pusat data di kantor pusat yang baru
ketersediaan
Teknologi
informasi.
Untuk
Informasi
2.
Pembuatan Pusat pemulihan data yang baru
melakukan desain dan implementasi Pusat Pemulihan Data atau
3.
Pembuatan jaringan komputer di kantor pusat yangbaru
yang dikenal sebagai Data Recovery Center. Pusat Pemulihan
4.
Independensi fungsi Divisi Teknologi Informasi, dan
Data dibangun dan dikembangkan dengan kondisi serta area
5.
Implementasi modul pembiayaan bersama dengan Bank
kelangsungan
operasional,
Divisi
Teknologi
yang dianalisis dan diputuskan berdasarkan beberapa variabel
Mandiri
yang umum digunakan. Pusat Pemulihan data dibangun dan diimplementasikan pada 2007, terdiri dari serangkaian server
Dengan dukungan penuh dari manajemen Perseroan, Divisi
dan peralatan jaringan yang mampu di operasikan pada saat
Teknologi Informasi dapat menyelesaikan tugas-tugas tersebut
terjadi kegagalan fungsi pada server dan peralatan jaringan
dengan hasil yang memuaskan, sehingga pada akhir tahun
utama. Secara rutin dalam periode tertentu dilakukan uji coba
2009, Divisi Teknologi Informasi sudah dapat beroperasi secara
yang mensimulasikan kemungkinan terburuk yang terjadi.
independent terlepas dari induk Perseroan.
Kebutuhan atas sumber dana yang beragam untuk membiayai
Tahun 2010 merupakan tahun dengan target yang tinggi dan
kredit konsumen, membuat Perseroan mulai melirik skema
tuntutan kerja yang tinggi bagi Divisi Teknologi Informasi,
pembiayaan bersama (joint finance). Pembiayaan bersama
karena pada tahun ini Perseroan melakukan pengembangan
antara Perseroan dan Bank, membutuhkan perubahan yang
jaringan kantor cabang yang cukup signifikan guna menunjang
cukup signifikan di dalam aplikasi yang dikelola Divisi Teknologi
target menjualan yang meningkat lebih dari 100 %. Menjalani
Informasi. Mulai tahun 2008, Perseroan mulai menjajaki
tugas dengan target yang tinggi diawali dengan pengembangan
pembiayaan bersama dengan beberapa Bank. Divisi Teknologi
Divisi Teknologi Informasi yang awalnya terdiri dari 2 seksi,
Informasi turut aktif dengan memperlajari dan melakukan sistem
menjadi 2 departemen dengan fungsi yang dibagi secara garis
desain yang akan digunakan. Dari informasi yang dikumpulkan
besar berdasarkan pembagian besar hardware dan software
mulai didapatkan benang merah bisnis proses pembiayaan
masing-masing departemen dipimpin oleh kepala departemen
bersama. Berdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan,
yang bertanggung jawab langsung kepada kepala divisi. Pada
Divisi Teknologi Informasi bekerja sama dengan unit kerja
2010, Divisi Teknologi Informasi telah menyelesaikan beberapa
terkait secara intensif melakukan perubahan dan pengetesan
hal antara lain:
pada sistem yang dibuat. Modul baru ini diselesaikan pada
1.
Standard Operating Procedure (SOP). Untuk mengatur
akhir 2008 yang kemudian diimplementasikan pada skema
tugas dan tanggung jawab semua personel, Divisi
pembiayaan bersama Perseroan dengan Bank Mandiri pada
Teknologi Informasi mengembangkan dan membuat SOP
awal 2009.
yang merupakan petunjuk dan standar yang digunakan dalam operasional sehari-hari divisi Teknologi Informasi.
Pengambilalihan 51% saham Perseroan oleh Bank Mandiri pada
2.
Budget
Control
System
merupakan
suatu
aplikasi
awal 2009, merubah struktur Divisi Informasi Teknologi yang
pendukung yang terintegrasi dengan e-loan sebagai
sebelumnya dikelola bersama dengan Divisi Teknologi Informasi
aplikasi inti. Aplikasi ini membantu Perseroan dalam
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
93
Teknologi Informasi
melakukan kontrol terhadap penggunaan biaya-biaya
3.
4.
7.
yang sudah direncakan. Semua pengeluaran Perseroan
dapat memberikan informasi singkat kepada manajemen
diproses secara sistematis dari mulai permintaan awal,
tentang kondisi operasional Perseroan. Dengan teknologi
persetujuan sampai dengan pembayaran.
sederhana dan biaya yang relatif terjangkau, SMS Center
Procurement System dikembangkan untuk membantu
telah mampu menyajikan kebutuhan manajemen akan
Departemen General Affairs dalam melakukan kontrol dan
informasi akurat yang real time secara cepat, antara lain
proses pembelian yang sudah direncanakan Perseroan.
kondisi penjualan dan kondisi kualitas AR. Di masa yang
Proses dimulai dari permintaan pembelian sampai dengan
akan datang SMS Center akan dikembangkan untuk
persetujuan pembayaran, modul ini diintegrasikan dengan
memaximalkan fungsi-fungsi yang dianggap perlu sebagai
modul Fixed Asset pada buku besar. Sehingga semua aset
media yang paling mudah dan cepat dalam penyampaian
Perseroan dapat dikelola dengan baik.
informasi.
PSAK 50/55 Rev 2006 merupakan regulasi internal yang
8.
GL System menggunakan SUN GL, bekerja sama dengan
mengharuskan Perseroan keuangan melakukan perubahan
MII sebagai pemenenang tender pengadaan GL System,
dalam hal penyajian laporan keuangan, dibantu oleh
implementasi dilakukan dengan cepat karena tidak banyak
auditor eksternal dan akuntansi. Divisi Teknologi Informasi
perubahaan yang dilakukan mengingat sebelumnya
mengembangkan modul yang dapat melakukan proses
Perseroan sudah menggunakan SUN GL milik PT Tunas
data dari e-loan menghasilkan journal dan laporan yang
Ridean Tbk. Selesai diimplementasikan pada laporan
sudah disesuaikan. Perubahan yang dilakukan meliputi Amortisasi Transaction Cost dan perubahan metode
5.
SMS Center dikembangkan menjadi SMS interaktif yang
keuangan November 2010. 9.
Divisi Teknologi Informasi berhasil menjaga uptime semua
perhitungan penyisihan dengan menghitung faktor risiko
jaringan dan server sesuai dengan KPI yang ditetapkan
berdasarkan kerugian yang sudah terjadi. Modul ini
pada awal tahun 2010.
berhasil diimplementasikan pada awal 2010, sehingga
10. High Availability diperlukan agar kelangsung perangkat-
laporan keuangan Perseroan pada Januari 2010 sudah
perangkat teknologi informasi berada pada taraf yang wajar
sesuai dengan regulasi yang ditetapkan.
dan dapat terus mendukung bisnis Perseroan. Pada akhir
Insurance Paperless dikembangkan berdasarkan kebutuhan
2010, Divisi Teknologi Informasi membangun perangkat-
Perseroan, dengan tingkat transaksi yang semakin tinggi,
perangkat yang handal dengan sistem clustering yang
maka aktifitas manual menjadi tidak efisien lagi. Modul
mampu berjalan pada saat terjadi gangguan dan tidak
ini dikembangkan dengan bekerja sama dengan Divisi
dapat berfungsi dengan baik.
Operation dan Perseroan asuransi rekanan sehingga
11. Secara rutin melakukan evaluasi terhadap keamanan
proses asuransi dari mulai melakukan cover asuransi,
infrastruktur teknologi. Evaluasi ini dilakukan untuk
penerimaan polis, penagihan dapat dilakukan dengan
mengurangi risiko kelemahan dan kerawanan terhadap
terpusat dan terintegrasi meminimalisasi kesalahan yang
keamanan infrastruktur teknologi informasi.
mungkin terjadi. 6.
94
Floor Financing, bekerja sama dengan Bank Mandiri dalam
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi informasi yang
pemberian modal kerja kepada rekanan Showroom.
cepat dan akurat antar cabang, Perseroan saat ini telah
Divisi Teknologi informasi mengembangkan aplikasi yang
mengimplementasikan sistem Teknologi Informasi dengan
melakukan pencatatan jaminan terhadap pinjaman modal
berbasis internet web yang andal untuk keperluan proses
kerja yang diberikan Bank Mandiri kepada Showroom.
kredit dan proses transaksi lainnya secara online dengan
Perseroan melakukan kontrol dan verifikasi atas jaminan
konsep single platform. Dengan adanya sistem tersebut semua
yang diberikan berupa BPKB.
transaksi termasuk untuk keperluan pengambilan keputusan
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Teknologi Informasi
oleh manajemen Perseroan dapat dilakukan dalam waktu yang
Pada 2012, Divisi Teknologi Informasi melakukan pembenahan
singkat, tepat dan aman. Selain itu, Perseroan telah mempunyai
di sisi manajemen. Pengembangan disisi management ini
Disaster Recovery Center yang berlokasi di Bandung, untuk
dilakukan untuk mendukung optimalisasi kebijakan IT yang
mengantisipasi adanya gangguan yang disebabkan oleh
sudah berlaku di perseroan.
bencana alam. Berikut ini adalah pekerjaan yang telah diselesaikan Divisi Tahun 2011 merupakan tahun dengan target yang lebih tinggi
Teknologi Informasi pada 2012:
bagi Divisi Teknologi Informasi, karena Perseroan melakukan
1. Desktop
Management,
Divisi
Teknologi
Informasi
lanjutan pengembangan jaringan kantor cabang dan sekaligus
melakukan
menambah kapasitas Disaster Recovery Center menjadi 100%.
mengontrol terhadap semua komputer yang tersambung
pemasangan
perangkat
yang
mampu
dalam jaringan. Perangkat ini membantu agar semua Pada
2011,
Divisi
menyelesaikan
hal
pengkinian
Informasi
pekerjaan,
Standard
1. Pengkinian Beberapa
Teknologi
beberapa
Operating
teknis
seperti Form
bentuk
telah
antara
lain:
Procedure
(SOP).
Backup
Proses agar
lebih
dan
efektif.
komputer di Perseroan dalam keadaan prima secara software
sehingga
meminimalisasi
gangguan
yang
mempengaruhi pekerjaan operasional. 2. Bandwidth Management, Divisi Teknologi Informasi melakukan
pembenahan
dalam
memaksimalkan
membantu Perseroan dalam menjalankan operasional
penggunaan bandwidth untuk seluruh Kantor Pusat dan
2. Divisi Teknologi Informasi berhasil menambah kapasitas
Kantor Cabang. Pemakaian bandwidth diprioritaskan
Disaster Recovery Center menjadi 100% sesuai dengan
kepada hal-hal yang penting, sehingga tidak terjadi
yang ditetapkan di awal tahun 2011.
gangguan yang mempengaruhi kinerja sistem secara
3. Pembuatan Adequate Data Warehouse merupakan suatu
signifikan.
sistem yang mengarsipkan dan menganalisis data historis
3. Email Management, Divisi Teknologi Informasi melakukan
seperti data penjualan, tunggakan, dan informasi lainnya dari
pemasangan perangkat yang mampu melakukan filter atas
operasi harian. Sistem ini akan menghasilkan suatu bentuk
semua konten dan email yang tidak diinginkan. Tujuannya
data yang ditujukan guna kepentingan report management.
adalah agar penggunaan email sebagai penunjang
4. Upgrade Backoffice System, Divisi Teknologi Informasi berhasil mengupgrade Backoffice System menggunakan teknologi lubang 5. Data secara
terbaru keamanan
Recovery rutin
dengan yang
Test,
tujuan
muncul Divisi
melakukan
Data
di
memperkecil sistem
Teknologi Recovery
komunikasi kerja menjadi maksimal. 4. HRIS, Divisi Teknologi Informasi bekerjasama dengan Divisi HR mengimplementasikan sistem yang mampu
lama.
menjalankan beberapa aspek pekerjaan di Divisi HR.
Informasi
Tujuannya adalah untuk membantu Divisi HR dalam
Test
dari
menerapkan Employee Self Service System.
lokasi DRC di Bandung dengan hasil yang baik. 6. Printed Matter Inventory, bekerja sama dengan Departemen
Pada 2013, dengan target perusahaan yang naik dalam
General Affair dalam melakukan inventaris barang cetakan.
angka yang besar dibandingkan dengan tahun 2012, Divisi
7. Secara rutin melakukan evaluasi terhadap keamanan
Teknologi Informasi mengembangkan dukungan bisnis dengan
infrastruktur teknologi. Evaluasi ini dilakukan untuk
mengadopsi teknologi nirkabel (wireless technology) dan
mengurangi
kerawanan
juga meng-upgrade kapasitas dari sistem Utama yaitu e-loan
terhadap keamanan infrastruktur teknologi informasi.
dan juga meng-update teknologi yang digunakan agar bisa
risiko
kelemahan
dan
mendukung bisnis dengan baik. Beberapa pekerjaan yang telah dilakukan di tahun 2013 adalah sebagai berikut:
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
95
Teknologi Informasi
1. Koneksi Nirkabel di Cabang (Wireless Branch Connectivity),
1. Mobile
Collection,
Divisi
Teknologi
Informasi
Divisi Teknologi Informasi telah melakukan penggantian
mengembangkan aplikasi yang dipadukan dengan teknologi
model jaringan komputer yang ada di cabang dari teknologi
mobile phone, geo tagging dan juga EDC (Electronic Data
kabel menjadi teknologi nirkabel. Selain menekan biaya
Capture). Mobile Collection akan memadukan teknologi
implementasi, teknologi nirkabel juga efektif dalam
smartphone dan EDC untuk menerima pembayaran baik
mengurangi troubleshoot jaringan komputer di cabang. Hal
melalui cash maupun secara debit. Dengan penggunaan
ini masih berlangsung hingga 2014 untuk cabang-cabang
teknologi mobile collection ini, Perseoan menargetkan
yang akan dibuka.
perbaikan kualitas di umur piutang 1 sampai 30 hari dan
2. Video
Conference,
Divisi
Teknologi
Informasi
telah
juga membantu kenaikan produktivitas dari field collector.
berhasil mengembangkan dukungan bisnis dengan cara
Dengan teknologi ini, field collector bisa melakukan
membantu komunikasi antara Head Office–Cabang dengan
penagihan langsung ke debitur dan melakukan proses
menggunakan aplikasi video conference di mana antara
penagihan dan pencetakan kuitansi on the spot di tempat
Head Office dan cabang dapat berkumunikasi tatap muka.
debitur.
Tujuannya untuk menambah kualitas komunikasi dan juga
melihat secara real time posisi field collector untuk proses
membantu efisiensi dalam biaya perjalanan dinas.
monitoring.
3. Upgrade Infrastruktur, Divisi Teknologi Informasi melakukan
Bagi
manajemen,
teknologi
ini
membantu
2. Sistem Pengelolaan Dokumen (Document Management
beberapa upgrade infrastruktur yaitu:
System), Divisi Teknologi Informasi mengembangkan
a. Aplikasi inti e-loan mobile, Divisi Teknologi Informasi
teknologi berbasis web yang membantu dalam pengelolaan
telah berhasil melakukan mengembangkan aplikasi inti
dokumen untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi
pada Mobile Phone. Dengan ini penggunaan aplikasi
pengelolaan dokumen, sehingga membantu perusahaan
inti semakin optomal untuk mendukung perkembangan
memiliki pengelolaan dokumen yang terorganisasi dengan
bisnis perusahaan yang semakin besar. b. Upgrade
infrastruktur
jalur
komunikasi
baik. cabang-
3. Upgrade Reporting Services, Divisi Teknologi melakukan
Head Office yang bertujuan mendukung reliabilitas
upgrade
performansi aplikasi.
meningkatkan
c. Upgrade perangkat server yang bertujuan menambah performansi layanan dan juga mengganti server yang sudah berumur 5 tahun.
pada
Reporting performansi
Services
yang
penyediakan
bertujuan
data
report
yang lebih baik dan lebih cepat untuk analisis data dan pengambilan keputusan. 4. Upgrade Infrasuktur, Divisi Teknologi Informasi melakukan beberapa upgrade pada infrastruktur yakni:
Pada
2014,
Divisi
Teknologi
Informasi
berinisiatif
mengembangkan dukungan bisnis dengan teknologi berbasis
a. Upgrade
perangkat
Network,
bertujuan
untuk
meningkatkan performansi aplikasi inti.
mobile dan juga teknologi berbasis web yang difokuskan untuk
b. Penambahan kapasitas perangkat Disaster Recovery
sistem kolaborasi. Beberapa pekerjaan yang akan dilakukan
Center yakni melakukan penambahan beberapa server
pada 2014 adalah:
aplikasi inti dan perangkat jaringan Inti. Tujuannya agar DRC yang dimiliki cukup memadai dan siap untuk
96
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Teknologi Informasi
mengoperasikan sistem informasi perusahaan jika
2. Survey Mobile Application, Divisi Teknologi Informasi
bencana terjadi atau kerusakan pada Data Center.
mengembangkan aplikasi mobile yang akan digunakan
c. Virtualisasi Server, cara untuk melakukan efektifitas
oleh Divisi Credit untuk membantu dalam melakukan
pekerjaan dan efisiensi budget, Divisi Teknologi
proses survei. Teknologi ini membantu team sales &
Informasi akan melakukan virtualisasi untuk beberapa
surveyor untuk melakukan proses survei dan pengambilan
server pada Data center maupun DRC. Hal ini dilakukan
dokumen di tempat calon debitur dan langsung terkoneksi
untuk mempercepat pengembangan sistem serta
dengan sistem Utama yang ada di kantor pusat. Sama
efektivitas penggunaan sumber data dan efisiensi
seperti Mobile marketing, tujuan dari teknologi ini adalah
penggunaan budget serta penggunaan listrik.
mempercepat proses kredit di Perseroan. Teknologi ini juga mengadopsi teknologi geotagging di mana posisi proses
Pada 2015, Divisi Teknologi Informasi mengintensifikasi
survei akan ditangkap dan dicatat dalam sistem.
pengembangan teknologi berbasis mobile karena melihat
3. Dashboard Data Warehouse, Divisi Teknologi Informasi
perkembangan bisnis yang semakin cepat dan membutuhkan
mengembangkan aplikasi berbasis web yang membantu
dukungan baik secara on site maupun off site. Implementasi
menghubungkan semua data yang dimiliki Perseroan,
mobile application yang dilakukan pada 2014 memiliki impact
aplikasi ini bertujuan untuk dikelola menjadi data baru atau
yang cukup membantu di sisi bisnis di mana Perseroan bisa
report, mengurangi kesalahan dalam penyajian data dan
mencapai profit yang direncanakan. Pengembangan dari
mempercepat pembuatan report yang digunakan dalam
teknologi mobile collection yang dilakukan tahun 2014 adalah
pengambilan keputusan ataupun menyusun Business
mobile survey dan mobile marketing.
Strategy. 4. Upgrade Infrastruktur, Divisi Teknologi Informasi melakukan
Pekerjaan yang dilakukan Divisi Teknologi Informasi di Tahun
beberapa upgrade pada infrastruktur yakni:
2015 adalah sebagai berikut:
a. Upgrade Link Internet, bertujuan meningkatkan kualitas
1. Marketing Mobile Application, Divisi Teknologi Informasi mengembangkan aplikasi berbasis mobile yang akan
internet yang digunakan untuk VPN dan meng-update informasi.
digunakan sales & marketing sebagai alat bantu dalam
b. Penambahan Link SDL ke DRC, bertujuan untuk
melakukan entry data. Entry data bisa dilakukan ditempat
jalur replikasi data antara Data Center dengan DRC
calon debitur maupun di tempat lainnya yang bertujuan
agar semua data yang ada pada Data Center dapat
untuk mempercepat proses kredit. Tujuan dari teknologi ini
direplikasi dengan baik dan realtime terpisah dengan
adalah memperbaiki SLA Kredit yang ada di MTF.
link backbone yang dipergunakan untuk operasional sehingga operasional dan replikasi data tidak terganggu.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
97
98
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
99
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Jumlah Pendapatan
Perseroan memfokuskan usaha pada kegiatan pembiayaan mobil baru yang dapat memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tingkat risiko yang terkendali.
Rp Juta
2.000.000
1.513.555
1.500.000
1.166.196 1.000.000
841.069
500.000
100.000 0
2012
2013
2014
Tinjauan Ekonomi
manajemen Perseroan terus berupaya untuk mencapai
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 cenderung
pertumbuhan kinerja sesuai dengan yang telah ditargetkan di
mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2013 dari
awal tahun.
5,78% menjadi 5,02% serta terjadi peningkatan volatilitas di tekanan dan kinerja harga komoditas dunia dan ekspor nasional
Tinjauan Industri Perusahaan Pembiayaan
yang relatif stagnan. Namun demikian, inflasi tahun 2014 tetap
Dampak kondisi perekonomian yang melambat tersebut juga
terkendali pada single digit 8,36% dan lebih baik dibandingkan
dapat dirasakan di sektor perusahaan pembiayaan. Hal ini dapat
inflasi tahun 2013 walaupun di tengah kenaikan harga BBM
dilihat pada data dari Bank Indonesia di mana aset Perusahaan
bersubsidi, penyesuaian tarif dasar listrik dan tarif angkutan
Pembiayaan di tahun 2014 tercatat Rp420 triliun atau hanya
udara serta ketidakpastian politik di awal tahun. Tekanan inflasi
tumbuh 5% dari posisi akhir tahun 2013 atau mengalami
dan pelemahan nilai tukar Rupiah 2,1% ke posisi Rp12.440/
perlambatan dibandingkan periode yang sama tahun 2013
USD juga mendorong peningkatan BI Rate di tahun 2014 dari
yang tumbuh 17%. Sedangkan pertumbuhan piutang industri
level 7,50 menjadi ke level 7,75 yang pada akhirnya mendorong
pembiayaan di tahun 2014 juga hanya meningkat 5% atau
kenaikan suku bunga kredit beberapa perusahaan pembiayaan.
tercatat Rp366 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2013
pasar modal dan pasar uang. Perlambatan juga terjadi karena
yang tercatat tumbuh 15%. Pertumbuhan piutang pembiayaan Hingga akhir tahun 2014, perekonomian yang kurang kondusif
yang melambat tersebut antara lain dipengaruhi penurunan
serta tekanan likuiditas mempengaruhi kinerja multifinance
piutang pembiayaan sewa guna usaha sebesar 5% seiring
dalam hal peningkatan pembiayaan baru serta profitabilitas.
lesunya industri pertambangan dan harga komoditas yang
Di tengah kondisi ekonomi yang belum kondusif tersebut,
terus bergejolak sepanjang tahun 2014.
Tabel Perkembangan Perusahaan Pembiayaan 2010 - 2014. KETERANGAN (Rp miliar)
2010
Δ
2011
Δ
2012
Δ
2013
Δ
2014
Total Aset Pembiayaan
230,301
27%
291,383
17%
341,568
17%
400,441
5%
420,315
Total Piutang Pembiayaan
186,354
32%
245,299
23%
302,052
15%
348,027
5%
366,138
Sumber: Bank Indonesia
100
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Di tengah perlambatan ekonomi tersebut, bisnis multifinance
Perkembangan Industri Mobil di Indonesia
masih mencatat pertumbuhan yang positif dibanding industri
Penjualan nasional mobil baru di Indonesia pada 2014 mencapai
lainnya. Industri multifinance telah terbukti mampu bertahan
1.208.019 unit atau mengalami penurunan 2% dibandingkan
dari gejolak krisis ekonomi sejak terjadi krisis moneter tahun
penjualan mobil baru di tahun 2013 yang tercatat sebanyak
1997/1998. Untuk tetap mempertahankan pertumbuhan
1.229.901 unit. Penurunan ini antara lain disebabkan kenaikan
multifinance yang positif ini, pihak regulator semakin
BBM, kenaikan BI Rate dan melemahnya nilai tukar Rupiah
memperketat pengawasan terhadap industri multifinance
beberapa waktu yang lalu. Realisasi penjualan mobil di tahun
ini serta memperluas bidang usaha multifinance agar dapat
2014 sedikit di bawah target yang diprediksikan oleh GAIKINDO
bersaing dan tumbuh dengan sehat.
yaitu 1,25 juta sampai dengan 1,3 juta unit.
Grafik Penjualan Mobil Nasional 2010-2014 (dalam ribuan unit) 1,400
1,200
1,230
1,208
2013
2014
1,116
1,000
894 764
800
600 0
2010
2011
2012
Sumber : Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO)
Realisasi penjualan mobil yang melemah di tahun 2014 ini juga disebabkan oleh persaingan yang semakin ketat dan kemampuan daya beli masyarakat yang cenderung menurun. Tabel Data Penjualan Mobil per bulan tahun 2013 - 2014 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Total
2013
96.718
103.278
95.996
102.257
99.697
104.268
112.178
77.94
115.974
112.039
111.841
97.961
1.229.901
2014
103.609
111.824
113.067
106.124
96.872
110.614
91.334
96.652
102.572
105.222
91.327
78.802
1.208.019
Sumber : Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO)
Selama 2014, berikut 20 merek mobil baru yang paling banyak terjual: No. 1
Merek Mobil Toyota Avanza
Unit Terjual
No.
Merek Mobil
Unit Terjual
162.070
6
Suzuki Carry Pickup
49.662
2
Toyota Agya
67.074
7
Suzuki Ertiga
47.015
3
Honda Mobilio
65.839
8
Daihatsu Xenia
46.710
4
Daihatsu Grand Max
57.151
9
Daihatsu Ayla
40.775
5
Toyota Kijang Innova
56.157
10
Toyota Rush
29.609
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
101
Analisis dan Pembahasan Manajemen
No.
Merek Mobil
Unit Terjual
No.
Type Sepeda Motor
Unit Terjual
11
Mitsubishi T-120 SS Pickup
29.378
1
Honda Beat
2.062.745
12
Honda Bryo Satya
26.683
2
Honda Vario Series
1.454.914
13
Mitsubishi L-300 Pikap
26.394
3
Yamaha Mio Series
639.775
14
Honda Jazz
22.329
4
Yamaha V-Ixion
417.859
15
Suzuki APV Pikap
21.221
5
Honda Revo Series
324.343
16
Daihatsu terios
18.774
6
Honda Scoopy
285.906
17
Toyota Fortuner
18.480
7
Yamaha Soul GT
229.722
18
Datsun Go+ Panca
17.787
8
Yamaha GT 125
227.037
19
Toyota Yaris
17.774
9
Honda Supra X Injeksi
222.497
20
Suzuki Wagon R
17.068
10
Yamaha Jupiter MX
210.088
Sumber : Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO)
Perkembangan Industri Sepeda Motor di Indonesia Penjualan sepeda motor di pasar domestik sepanjang 2014 mengalami kenaikan sekitar 2% menjadi 7.908.941 unit dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 7.771.014 unit. Pencapaian peningkatan penjualan sepeda motor ini melambat dibandingkan tahun sebelumnya, namun jauh lebih baik daripada penurunan yang terjadi pada penjualan sepeda motor di tahun 2012 sebesar 11%. Peningkatan penjualan sepeda motor ini dipengaruhi antara lain oleh meningkatnya mobilitas masyarakat dan sarana transportasi umum yang belum
Sumber: Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI)
Perkembangan Bisnis Pembiayaan Perseroan Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha dan kondisi keuangan Perseroan, antara lain kondisi perekonomian, kompetisi dalam industri pembiayaan dan otomotif, tingkat suku bunga dan variasi produk baru dari bidang otomotif. Perseroan berupaya untuk senantiasa dekat dengan konsumen dan penjual (Dealer) dengan prinsip bahwa kepuasan konsumen dan Dealer adalah misi utama Perseroan. Adapun cara yang Perseroan lakukan adalah menambah jaringan operasional agar lebih dekat dengan konsumen dan Dealer, peningkatan
memadai.
pelayanan jasa pembiayaan misalnya kecepatan proses kredit,
Grafik Perkembangan Industri Sepeda Motor di Indonesia
yang ketat dalam industri pembiayaan dan otomotif membuat
dan melatih tenaga frontliner yang profesional. Kompetisi
(dalam ribuan unit) 8,100
7,399
kompetitor selalu mengeluarkan berbagai program untuk menarik konsumen dan dealer. Sehingga Perseroan dituntut
8,044 7,142
7,100
7,771
7,909
untuk lebih profesional, kreatif dan efisien dalam mengelola Perseroan agar tetap memiliki competitive advantage yang lebih dari para kompetitor.
6,100
Berikut ini data pembiayaan baru Perseroan dalam 3 tahun
5,100
terakhir : Tahun
4,100 0
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber : Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI)
Sepanjang 2014, berikut 10 tipe sepeda motor yang paling banyak digemari dan laris dalam penjualan:
102
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Unit
Jumlah (Rp juta)
2012
79,222
8,350,928
2013
102,726
11,590,044
2014
121,938
14,775,322
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Volume penjualan sangat dipengaruhi oleh tingkat harga (suku bunga) dan kecepatan serta kualitas pelayanan karena harga sangat berpengaruh dalam industri pembiayaan otomotif. Konsumen
cenderung
mencari
alternatif
pembiayaan
dengan suku bunga yang terjangkau sedangkan untuk dapat memberikan pembiayaan suku bunga yang kompetitif maka Perseroan harus mendapatkan dukungan dana pembiayaan
Tabel Data Pembiayaan Sepeda Motor Tahun
Unit
Jumlah (Rp Juta)
2012
16,550
237,280
2013
17,961
282,261
2014
15,786
261,873
Tabel Data Pembiayaan Alat Berat
dari bank maupun kreditur dengan suku bunga pinjaman yang
Tahun
lebih kompetitif juga. Untuk itu Perseroan senantiasa mencari
2012
290
233,410
alternatif pendanaan yang terbaik salah satunya adalah
2013
150
182,120
penerbitan surat utang agar tetap dapat berkompetisi di
2014
43
63,212
industri pembiayaan. Selain itu, Perseroan juga dituntut untuk menjaga profesionalisme dan efisiensi perusahaan dengan meningkatkan profesionalisme dan produktivitas karyawan. Semakin banyak variasi produk baru dari otomotif, maka minat konsumen untuk memiliki produk tersebut juga makin besar sehingga kebutuhan akan pembiayaan oleh konsumen juga makin tinggi. Dengan demikian, tercipta pasar pembiayaan yang makin besar untuk mendorong Perseroan menciptakan berbagai paket program pembiayaan yang menarik bagi konsumen. Perseroan berkeyakinan peluang usaha dimana Perseroan beroperasi akan ikut membaik seiring dengan adanya peningkatan daya beli masyarakat yang disebabkan membaiknya perekonomian Indonesia. Berikut ini data pembiayaan baru Perseroan selama 3 tahun terakhir untuk jenis mobil baru, mobil bekas, sepeda motor dan alat berat:
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA Perseroan didirikan dan mulai beroperasi pada 1989. Saat ini, Perseroan fokus dalam bidang pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha. Dalam menjalankan usahanya Perseroan memberikan kredit konsumen untuk pembelian berbagai merek kendaraan bermotor serta alat berat. Perseroan memfokuskan usaha pada kegiatan pembiayaan mobil baru yang dapat memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tingkat risiko yang terkendali yaitu terutama merek-merek Toyota, Daihatsu, Honda, Nissan, Mitsubishi dan Suzuki yang sudah menguasai lebih dari 80% pangsa pasar otomotif. Jasa Pembiayaan Konsumen Semakin banyak variasi produk baru dari otomotif, maka minat konsumen untuk memiliki produk tersebut juga makin bermotor oleh konsumen juga semakin meningkat. Dengan
Unit
Jumlah (Rp Juta)
2012
45,073
6,457,154
2013
71,498
10,069,172
2014
99,863
13,815,064
Unit
demikian, tercipta pasar pembiayaan yang makin besar serta mendorong Perseroan untuk menciptakan berbagai paket program pembiayaan yang menarik bagi konsumen. Kegiatan pembiayaan diberikan dalam bentuk kredit. Pemilikan kendaraan bermotor dengan ketentuan pembayaran kembali secara angsuran tetap setiap bulannya. Perseroan
Tabel Data Pembiayaan Mobil Bekas Tahun
Jumlah (Rp Juta)
besar sehingga kebutuhan jasa pembiayaan kendaraan
Tabel Data Pembiayaan Mobil Baru Tahun
Unit
Jumlah (Rp Juta)
mengklasifikasikan fasilitas pembiayaannya ke dalam 3 jenis, yaitu mobil baru, mobil bekas dan sepeda motor. Perseroan
2012
17,599
1,656,494
juga menetapkan persyaratan kredit yang berbeda untuk ke 3
2013
13,267
1,238,611
jenis usaha tersebut. Secara umum, jangka waktu pembiayaan
2014
6,246
635,173
ditetapkan 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun dengan jangka waktu PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
103
Analisis dan Pembahasan Manajemen
pembiayaan terbanyak adalah selama 3 (tiga) tahun. Sebagai
Profitabilitas
agunan untuk kredit tersebut adalah berupa Bukti Pemilikan
Pada 2014, Perseroan mencatat profitabilitas yang secara
Kendaraan Bermotor (BPKB) asli yang di simpan oleh Peseroan.
umum mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun
Dokumen tersebut akan diserahkan kepada konsumen apabila
sebelumnya, seperti:
seluruh kewajibannya kepada Perseroan telah dilunasi.
• Imbal Hasil Rata-rata Aset sebesar 4,74% meningkat dari
Kegiatan usaha Perseroan yang bergerak dalam bisnis jasa
tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 4,45%. • Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas sebesar 29,69% meningkat
pembiayaan kendaran bermotor semakin menunjukan kinerja
dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 29,14%.
yang memuaskan. Dari segmen usaha Jasa Pembiayaan
• Jumlah Pendapatan/Jumlah Aset sebesar 20,40% relatif
Konsumen, Perseroan meraih pendapatan sebesar Rp1.063,44
stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
miliar naik 23,53% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar
tercatat sebesar 20,68%.
Rp859,88 miliar. Hal ini disebabkan oleh realisasi pembiayaan konsumen dan aset kelolaan Perseroan mengalami peningkatan
a) Rasio Imbal Hasil Rata-rata Aset dan Rasio Imbal Hasil
di tahun 2014. Realisasi pembiayaan baru untuk tahun 2014
Rata-rata Ekuitas
adalah sebesar Rp14,25 triliun atau meningkat sebesar Rp3,2
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, rasio imbal hasil rata-rata
triliun atau 28,63% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar
aset Perseroan tercatat sebesar 4,74% dan 4,45%. Imbal hasil
Rp11,1triliun. Adapun total aset kelolaan Perseroan tahun
rata-rata aset tahun 2014 naik jika dibandingkan dengan
2014 adalah sebesar Rp20 triliun mengalami kenaikan sebesar
tahun 2013 karena kenaikan realisasi pendapatan pembiayaan
Rp5,4 triliun atau 36% dari tahun 2013. Selain itu, kenaikan
konsumenyang berkontribusi pada kenaikan laba tahun
pendapatan pembiayaan konsumen juga disebabkan oleh
berjalan sebelum pajak sebagai pengembalian atas total aset
peningkatan dari pembiayaan konsumen yang didanai melalui
yang dikelola Perseroan.
skema pembiayaan bersama (Joint Financing) without recourse yang mendominasi total pembiayaan baru selama tahun 2014
Rasio imbal hasil modal sendiri dipergunakan untuk mengetahui
(61% dari total pembiayaan baru pembiayaan konsumen tahun
kemampuan Perseroan meraih laba dari modal yang ditanamkan
2014).
dan dicerminkan dari perbandingan antara Laba Tahun Berjalan (Laba Bersih) dengan modal sendiri.
Sewa Guna Usaha Perseroan menawarkan pembiayaan leasing bagi perusahaan
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, rasio imbal hasil modal
untuk memperoleh barang-barang modal untuk operasional
sendiri adalah sebesar 29,69% dan 29,14%. Imbal hasil modal
dengan mudah dan cepat. Kegiatan usaha Perseroan dalam
sendiri tahun 2014 mengalami kenaikan dibandingkan dengan
bidang sewa guna usaha (leasing) mencatatkan pendapatan
tahun 2013 karena kenaikan realisasi pendapatan pembiayaan
sebesar Rp87,37 miliar naik dibandingkan dengan tahun
konsumen
2013 sebesar Rp59,90 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh
terhadap kenaikan Laba Tahun Berjalan (Laba Bersih) Perseroan.
mengalami
peningkatan
yang
berkontribusi
peningkatan realisasi pembiayaan baru sebesar Rp14 miliar atau 2,82% selama tahun 2014 dari sebesar Rp514,81 miliar
b) Jumlah Pendapatan/Jumlah Aset
pada tahun 2013 menjadi Rp529,32 miliar pada tahun 2014.
Di tahun 2014, jumlah pendapatan/jumlah aset sedikit mengalami penurunan dari tahun 2013 yang tercatat sebesar
Perseroan yakin bahwa di masa mendatang, peluang usaha dari
20,68% menjadi 20,40% pada tahun 2014. Hal ini disebabkan
jasa pembiayaan kendaraaan bermotor akan tetap meningkat.
karena rasio pertumbuhan pendapatan Perusahaan lebih kecil
Hal ini didukung oleh peningkatan daya beli masyarakat yang
dibandingkan dengan rasio pertumbuhan asetnya. Perseroan
disebabkan iklim ekonomi yang semakin baik di Indonesia.
untuk berusaha meraih pasar yang lebih besar untuk mencapai target menjadi 3 (tiga) besar perusahaan pembiayaan di Indonesia.
104
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
ANALISIS DAN PEMBAHASAN KINERJA KEUANGAN
(revisi 2009 tentang penyajian Laporan Keuangan yang
Analisis kinerja keuangan berikut disusun berdasarkan Laporan
menyajikan klasifikasi aset ke dalam kategori aset lancar dan
Keuangan Perseroan, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
aset tidak lancar.
berlaku secara retrospektif efektif sejak 1 Januari 2011) tidak
Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) untuk tahun buku yang berakhir pada
a. Kas dan Setara Kas
31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013.
Di tahun 2014, saldo kas dan setara kas Perseroan tercatat sebesar Rp273,45 miliar, mengalami peningkatan sebesar
1. Laporan Posisi Keuangan
Rp82,21 miliar atau sebesar 43% dibandingkan dengan saldo
Aset
kas dan setara kas Perseroan pada 2013 sebesar Rp191,24
Posisi per 31 Desember 2014, jumlah aset Perseroan mencapai
miliar. Peningkatan
Rp7,4 triliun naik 31,57% dibandingkan dengan tahun 2013
peningkatan kas yang ditempatkan pada bank dari Rp128,29
sebesar Rp5,6 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh
miliar pada 2013 menjadi Rp209,48 miliar pada tahun 2014.
kenaikan portofolio piutang pembiayaan konsumen seiring
Peningkatan tersebut dikarenakan kebijakan yang akan
dengan peningkatan volume pembiayaan konsumen.
membayar kewajiban obligasi yang jatuh tempo pada Februari
tersebut terutama disebabkan oleh
dan Mei 2015. Perseroan di dalam usahanya yang bergerak dalam pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha sesuai dengan PSAK No.1 Tabel Kas dan Setara Kas (dalam juta Rupiah) Kas dan Setara Kas
2013
Kas Kas pada Bank Deposito Berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas
2014
Perubahan
12.929
13.951
7,91%
128.290
209.477
63,28%
50.021
50.021
0,00%
191.239
273.449
42,99%
b. Piutang Pembiayaan Konsumen
Piutang pokok pembiayaan bersama (joint financing) meningkat
Piutang pembiayaan konsumen Perseroan di tahun 2014
37,89% dari tahun sebelumnya seiring dengan peningkatan
tercatat sebesar Rp5,9 triliun mengalami peningkatan sebesar
lending
Rp1,4 triliun atau sebesar 30,62% dibandingkan dengan
15,05% dari tahun 2013 sebesar Rp7,9 triliun menjadi sebesar
saldo piutang pembiayaan konsumen Perseroan di tahun
Rp9,1 triliun pada 2014. Diikuti piutang pokok pembiayaan
2013 sebesar Rp4,5 triliun. Peningkatan tersebut terutama
sendiri (non joint financing) meningkat 31,07% dari tahun
disebabkan oleh kenaikan realisasi pembiayaan baru. Realisasi
sebelumnya seiring dengan peningkatan lending baru non
pembiayaan baru untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp14,2
joint financing sebesar Rp2 triliun atau 53,84% dari tahun
triliun atau meningkat sebesar Rp3,2 triliun atau 28,63% dari
2013 sebesar Rp3,7 triliun menjadi sebesar Rp5,7 triliun pada
realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp11,1 triliun.
2014. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan new lending
baru
joint
financing
sebesar Rp1,2 triliun atau
Perseroan meningkat cukup baik yang mana didukung dengan perkembangan industri otomotif yang sangat prospektif.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
105
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel Piutang Pembiayaan Konsumen (dalam juta Rupiah, kecuali*) Piutang Pembiayaan Konsumen
2013
Piutang Pembiayaan Bersama
2014
Perubahan
11.858.993
16.638.656
40,30%
5.991.417
8.067.848
34,66%
Total Piutang Pembiayaan Kelolaan
17.850.410
24.706.504
38,41%
Pokok Piutang Pembiayaan Bersama
10.363.212
14.289.451
37,89%
Total Pokok Piutang Pembiayaan Kelolaan
15.008.114
20.377.438
35,78%
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
(133.356)
(194.852)
46,11%
Piutang Pembiayaan Bersih
4.511.545
5.893.135
30,62%
1,08%
1,01%
6%
Piutang Pembiayaan Sendiri
Piutang Bermasalah * c. Investasi Bersih Dalam Sewa Pembiayaan Sejak 2011, Perseroan sudah memulai untuk melakukan
kendaraan penumpang (passenger) karyawan Perusahaan,
sewa pembiayaan atau financial lease. Transaksi
dan kendaraan heavy truck untuk industri infrastruktur,
ini dikelola oleh Divisi COP and Fleet untuk pembiayaan
distribusi dan transportasi. Sehingga pada 2014 ini, Perseroan
kendaraan
alat berat. Pada
mengalami peningkatan investasi neto dalam sewa pembiayaan
2014, dengan dukungan dari Commercial dan Corporate
sebesar Rp207,29 miliar menjadi Rp920,62 miliar pada
Banking Bank Mandiri, Divisi COP and Fleet meningkatkan
2014 dibandingkan dengan saldo investasi neto dalam sewa
fokus pada pembiayaan kendaraan roda empat khususnya
pembiayaan tahun lalu yang hanya sebesar Rp713,33 miliar.
transaksi
komersial
Perusahaan
dan
Tabel Investasi Bersih dalam Sewa Pembiayaan (dalam juta Rupiah) Investasi Bersih Dalam Sewa Pembiayaan
2013
2014
Perubahan
Piutang Sewa Pembiayaan Bruto
713.332
920.620
29,06%
Nilai Sisa yang Terjamin
173.118
236.200
36,44%
Pendapatan Sewa Pembiayaan yang ditangguhkan
(93.641)
(136.883)
46,18%
(173.118)
(236.200)
36,44%
(7.537)
(17.213)
128,39%
612.154
766.524
25,22%
Simpanan Jaminan Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Jumlah Investasi Bersih dalam Sewa Pembiayaan - Bersih
d. Piutang lain-lain Komposisi saldo piutang lain-lain Perseroan terdiri dari pihak ketiga dan pihak yang berelasi. Piutang lain-lain pihak
adalah transaksi dengan PT Tunas Ridean Tbk sehubungan operasional Perseroan. Saldo piutang lain-lain dari pihak
ketiga sebagian besar merupakan tagihan kepada konsumen
ketiga Perseroan pada 2014 adalah sebesar Rp363,45 miliar,
sehubungan
pembiayaan
meningkat sebesar Rp113,53 miliar dibandingkan dengan
konsumen, sedangkan piutang lain-lain pihak yang berelasi
saldo piutang Perseroan pada 2013 sebesar Rp249,92 miliar.
106
dengan
penutupan
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
asuransi
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan
bertambahnya aset kelolaan Perseroan dan kenaikan sewa
piutang kendaraan jaminan dan kenaikan pengakuan piutang
gedung dimuka sebesar Rp5,59 miliar seiring dengan ekspansi
Joint Financing pada akhir Desember 2014. Saldo kendaraan
Perseroan.
jaminan tahun 2014 tercatat Rp12,11 miliar meningkat sebesar Rp9,09 miliar dibandingkan tahun 2013 atau meningkat
LIABILITAS
sebesar 301,63%.
Di tahun 2014, utang jangka pendek Perseroan tercatat sebesar Rp3,3 triliun, meningkat sebesar 31,70% dibandingkan dengan
e. Aset Tetap
tahun 2013 sebesar Rp2,5 triliun, sedangkan utang jangka
Saldo aset tetap Perseroan pada 2014 tercatat sebesar Rp74,53
panjang Perseroan tercatat sebesar Rp3,3 triliun meningkat
miliar, meningkat sebesar Rp30,53 miliar atau sebesar 69,37%
sebesar 31,61% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar
dibandingkan dengan saldo aset tetap Perseroan pada tahun
Rp2,5 triliun.
2013 sebesar Rp44,06 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penambahan aset berupa tanah, gedung,
Total utang Perseroan di tahun 2013 adalah sebesar Rp6,5
perlengkapan dan peralatan kantor serta renovasi bangunan
triliun. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 31,66%
sewa sejalan dengan ekspansi usaha Perseroan. Penambahan
dibandingkan dengan tahun 2013 yang tercatat sebesar
aset berupa tanah dan gedung yang berlokasi di jalan raya
Rp5 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pencairan
tenggilis M-24/7 Tenggilis Mejoyo Surabaya senilai Rp11,2
fasilitas pinjaman bank baru untuk mendukung pertumbuhan
miliar, tanah dan gedung yang berlokasi di Jl. Duren Tiga,
pembiayaan konsumen Perseroan.
Pancoran, Jakarta Selatan senilai Rp9,6 miliar,
tanah dan
gedung yang berlokasi di jalan Siliwangi, Bogor senilai Rp4,2
Perseroan di dalam usahanya yang bergerak dalam pembiayaan
miliar, pembelian perabot dan peralatan kantor senilai Rp20,74
konsumen dan sewa guna usaha sesuai dengan PSAK No.
miliar, renovasi bangunan senilai Rp6,8 miliar dan bangunan
1 (revisi 2009 tentang penyajian Laporan Keuangan yang
dalam pengerjaan yang senilai Rp16,24 miliar.
berlaku secara retrospektif efektif sejak 1 Januari 2011) tidak menyajikan klasifikasi utang kedalam kategori utang jangka
f. Aset Pajak Tangguhan
pendek dan utang jangka panjang.
Di tahun 2014, saldo aset pajak tangguhan Perseroan tercatat sebesar Rp10,90 miliar, meningkat sebesar Rp3,16 miliar
a. Utang Usaha
atau sebesar 41% dibandingkan dengan saldo
aset pajak
Di tahun 2014, jumlah utang usaha Perseroan yang terdiri dari
tangguhan Perseroan pada 2013 sebesar Rp7,74 miliar.
utang kepada pihak ketiga, baik utang kendaraan maupun
Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pajak
utang asuransi tercatat sebesar Rp523,52 miliar, meningkat
tangguhan atas penambahan koreksi fiskal atas perbedaan
100,74% atau sebesar Rp262,72 miliar dibandingkan dengan
temporer untuk imbalan kerja karyawan dan pencadangan
jumlah liabilitas usaha kepada pihak ketiga pada tahun 2013
bonus karyawan.
sebesar Rp260,80 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan utang kepada supplier kendaraan dan perusahaan
g. Aset Lain-lain
asuransi seiring pertumbuhan usaha sehubungan dengan
Saldo aset lain-lain Perseroan di tahun 2014 adalah sebesar
aktivitas pembiayaan konsumen.
Rp37,81 miliar, meningkat sebesar Rp14.95 miliar atau sebesar 65,38% dibandingkan dengan saldo aset lain-lain operasi
b. Utang Lain-lain
Perseroan pada 2013 sebesar Rp22,86 miliar.Peningkatan
Utang lain-lain Perseroan terdiri dari utang kepada pihak
tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan setoran dalam
ketiga dan utang kepada pihak berelasi. Pada 2014, jumlah
perjalanan Perseroan (pembayaran angsuran pembiayaan
utang lain-lain kepada pihak ketiga Perseroan sebesar Rp84,61
konsumen melalui kantor pos) sebesar Rp7,78 miliar seiring
miliar atau meningkat sebesar Rp57,07 miliar atau sebesar
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
107
Analisis dan Pembahasan Manajemen
207% dibandingkan dengan jumlah utang lain-lain kepada
miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan kenaikan
pihak ketiga pada 2013 sebesar Rp27,53 miliar. Peningkatan
pencadangan biaya promosi Perseroan di tahun 2014.
tersebut disebabkan oleh pengakuan kewajiban kepada pihak ketiga terkait transaksi non operasional Perseroan. Pada 2014,
e. Pinjaman Bank
jumlah utang lain-lain kepada pihak berelasi Perseroan sebesar
Di tahun 2014, jumlah pinjaman bank Perseroan sebesar
Rp53,80 miliar, menurun sebesar Rp81,11 miliar atau sebesar
Rp4,3 triliun, meningkat sebesar Rp1,05 triliun atau 32,40%
60,12% dibandingkan dengan jumlah utang lain-lain kepada
dibandingkan dengan jumlah pinjaman bank Perseroan tahun
pihak berelasi sebesar Rp134,91 miliar pada 2013.
2013 sebesar Rp3,2 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan realisasi pembiayaan baru yang didanai dari
Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya kewajiban
pinjaman bank seiring pertumbuhan usaha Perseroan.
pembayaran unit kendaraan yang bersumber dari Joint f. Surat Berharga yang Diterbitkan
Financing (Bank Mandiri).
Pada 2014, jumlah surat berharga yang diterbitkan Perseroan c. Utang Pajak Kini
sebesar Rp1,45 triliun, menigkat sebesar Rp250,63 miliar atau
Pada 2014, jumlah utang pajak Perseroan sebesar Rp11,04
sebesar 20,94% dibandingkan dengan jumlah surat berharga
miliar, menurun sebesar Rp4,80 miliar atau sebesar 30,29%
yang diterbitkan Perseroan pada 2013 sebesar Rp1,2 triliun.
dibandingkan dengan jumlah utang pajak Perseroan pada 2013
Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh penerbitan
sebesar Rp15,83 miliar. Penurunan ini disebabkan angsuran
Obligasi Berkelanjutan I tahap II sebesar Rp600 miliar oleh
yang dibayarkan Perseroan pph ps 25 pada tahun 2014 lebih
Perseroan.
besar dibandingkan tahun sebelumnya. g. Liabilitas Imbalan Kerja d. Beban yang Masih Harus Dibayar
Pada 2014, jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan Perseroan
Pada 2014, jumlah beban yang masih harus dibayar Perseroan
sebesar Rp13,31 miliar, meningkat sebesar Rp4,22 miliar atau
sebesar Rp94,40 miliar, meningkat sebesar Rp28,68 miliar atau
sebesar 46,39% dibandingkan dengan jumlah liabilitas imbalan
sebesar 43,65% dibandingkan dengan jumlah beban yang
kerja karyawan pada 2013 sebesar Rp9,09 miliar. Peningkatan
masih harus dibayar Perseroan pada 2013 sebesar Rp65,71
tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan total benefit yang diterima karyawan dan jumlah pegawai tetap Perseroan.
Tabel Liabilitas (dalam juta Rupiah) Liabilitas
2013
2014
Perubahan
Utang Usaha
260.798
523.518
100,74%
Utang Lain-lain
162.437
138.404
-14,80%
Utang Pajak Kini
15.833
11.037
-30,29%
Beban yang Masih Harus Dibayar
65.711
94.395
43,65%
Pinjaman Bank
3.241.063
4.291.142
32,40%
Surat Berharga yang Diterbitkan
1.196.735
1.447.369
20,94%
9.091
13.308
46,39%
4.951.668
6.519.173
31,57%
Liabilitas Imbalan Kerja Jumlah Liabilitas
108
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
EKUITAS
miliar atau mengalami kenaikan Rp212,83 miliar. Peningkatan
Pada 2014, Perseroan mencatat ekuitas sebesar Rp900,63
tersebut disebabkan oleh meningkatnya Laba Komprehensif
miliar, meningkat 30,94% dari tahun 2013 sebesar Rp687,79
Tahun Berjalan (Laba Bersih) Perseroan.
Tabel Ekuitas (dalam juta Rupiah) Ekuitas Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2013
2014
Perubahan
250.000
250.000
0,00%
Saldo Laba -
Sudah Ditentukan Penggunaannya
50.000
50.000
0,00%
-
Belum Ditentukan Penggunaannya
387.794
600.625
54,88%
687.794
900.625
30,94%
Jumlah Ekuitas Tabel Posisi Keuangan tahun 2014 dan 2013 (dalam juta Rupiah) Posisi Keuangan
2013
2014
Perubahan
Aset Kas dan setara kas
191.239
273.449
42,99%
4.511.545
5.893.135
30,62%
Investasi neto dalam Sewa Pembiayaan
612.154
766.524
25,22%
Piutang lain-lain
249.918
363.453
45,43%
-
-
-
7.737
10.895
40,81%
Aset tetap – Bersih
44.006
74.531
69,37%
Aset lainnya
22.863
37.811
65,38%
5.639.462
7.419.798
31,57%
Pinjaman bank
3.241.063
4.291.142
32,40%
Surat Berharga yang Diterbitkan
1.196.735
1.447.369
20,94%
Kewajiban lainnya
513.870
780.662
51,92%
Jumlah Liabilitas
4.951.668
6.519.173
31,66%
687.794
900.625
30,94%
5.639.462
7.419.798
31,57%
Piutang pembiayaan konsumen
Tagihan Kelebihan Pajak Aset Pajak Tangguhan
Jumlah aset Liabilitas dan Ekuitas
Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
109
Analisis dan Pembahasan Manajemen
2. Laporan Laba Rugi
baru sebesar Rp529,32 miliar pada 2014 dibandingkan tahun
Pendapatan
2013 sebesar Rp514,81miliar atau naik 2,82% sebesar Rp14,51
a. Pendapatan Pembiayaan Konsumen
miliar.
Pada 2014, pendapatan pembiayaan konsumen untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp1,06 triliun, meningkat 23,67% atau
c. Pendapatan Bunga
sebesar Rp203,55 miliar dibandingkan dengan pendapatan
Pendapatan bunga pada 2014 tercatat sebesar Rp19,80 miliar.
pembiayaan konsumen di tahun 2013 yang mencapai Rp859,87
Pendapatan bunga pada 2014 naik 181,78% atau sebesar
miliar.
Rp12,78 miliar dibandingkan dengan pendapatan pada 2013 yang mencapai Rp7,03 miliar.
Peningkatan
ini
disebabkan
realisasi
pembiayaan
baru
mengalami peningkatan di tahun 2014. Realisasi pembiayaan
Peningkatan tersebut disebabkan karena kebijakan Perseroan
baru untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp14,25 triliun,
yang menempatkan dana pada bank lebih besar dibandingkan
meningkat sebesar Rp3,17 triliun atau 28,63% dari realisasi
tahun 2013 guna membayar kewajiban obligasi yang jatuh
tahun 2013 sebesar Rp11,1 triliun.
tempo pada Februari dan Mei 2015.
b. Pendapatan Sewa Pembiayaan
d. Pendapatan Lain-lain neto
Pendapatan sewa pembiayaan pada 2014 adalah sebesar
Perseroan mencatat pendapatan lain-lain neto di tahun 2014
Rp87,37 miliar, meningkat 45,87% atau sebesar Rp27,47
sebesar Rp342,95 miliar, meningkat sebesar 43,26% atau
miliar dibandingkan dengan pendapatan sewa pembiayaan
sebesar Rp103,56 miliar jika dibandingkan dengan pendapatan
pada tahun 2013 yang sebesar Rp59,90 miliar. Peningkatan
lain-lain pada 2013 sebesar Rp239,87 miliar. Kenaikan ini
tersebut disebabkan oleh peningkatan realisasi pembiayaan
disebabkan meningkatnya fee based income seiring dengan peningkatan pembiayaan baru Perseroan.
Tabel Laba Rugi Komprehensif (dalam juta Rupiah) Laporan Laba Rugi Komprehensif
2013
2014
Perubahan
Pendapatan Pendapatan Pembiayaan Konsumen
859.887
1.063.442
23,67%
Pembiayaan Sendiri
541.983
546.796
0,89%
Pembiayaan Bersama
317.904
516.646
62,52%
59.987
87.369
45,87%
7.027
19.798
181,78%
239.386
342.946
43,26%
1.166.196
1.513.555
29,79%
Beban Keuangan
(443.492)
(548.682)
23,72%
Gaji dan Tunjangan
(179.317)
(235.159)
31,14%
Sewa Pembiayaan Bunga Lain-lain Bersih Jumlah Pendapatan Beban
110
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Laporan Laba Rugi Komprehensif
2013
2014
Perubahan
Beban Umum dan Administrasi
(149.541)
(197.569)
32,12%
Biaya Penyisihan Piutang Ragu-agu
(156.473)
(219.900)
40,29%
Jumlah Beban
(929.093)
(1.201.310)
29,30%
Laba Sebelum Pajak
237.103
312.245
31,69%
Beban Pajak Penghasilan
(60.791)
(78.257)
28,73%
Laba Setelah Pajak
176.312
233.988
32,71%
71
98
38,03%
Laba per saham dasar (Rupiah penuh) Beban a. Beban Keuangan Di tahun 2014, beban keuangan Perseroan tercatat sebesar
dari 2.793 karyawan pada tahun 2013 menjadi 3.329 karyawan
Rp548,68 miliar, meningkat 23,72% atau sebesar Rp105,19
pada tahun 2014 serta adanya penyesuaian gaji dan tunjangan
miliar dibandingkan dengan beban pada 2013 yang mencapai
serta imbalan pasca kerja disetiap tahunnya.
Rp443,49 miliar. Peningkatan beban ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah pinjaman bank sebesar Rp1,05
c. Beban Umum dan Administrasi
triliun atau sebesar 32,40% dibandingkan dengan tahun 2013
Beban umum dan administrasi Perseroan di tahun 2014 sebesar
dalam rangka mendukung pencapaian target pembiayaan
Rp197,57 miliar, meningkat 32,12% atau sebesar Rp48,03
konsumen Perseroan yang dibiayai sendiri.
miliar dari tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp149,54 miliar. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan biaya
b.Beban Gaji dan Tunjangan
operasional dan pemeliharaan infrastruktur kantor cabang
Beban gaji dan tunjangan tahun 2014 sebesar Rp235,16 miliar
selama tahun 2014 untuk menunjang target pembiayaan
meningkat sebesar Rp55,84 miliar atau sebesar 31,14% dari
konsumen baru. Biaya operasional meliputi biaya sewa, gedung,
beban gaji dan tunjangan pada 2013 sebesar Rp179,32 miliar.
pemeliharaan, utilitas kantor, perjalanan dinas dan pengelolaan
Kenaikan tersebut dikarenakan pertambahan jumlah karyawan
aset (penagihan) kantor cabang untuk menunjang pencapaian target pembiayaan baru.
Tabel Beban Umum dan Administrasi (dalam juta Rupiah) Beban Umum dan Administrasi
2013
2014
Perubahan
Biaya Penagihan
59.179
84.424
42,66%
Sewa
17.505
23.427
33,83%
Jasa Komunikasi
10.254
11.804
15,12%
Penyusutan Aset Tetap
11.002
11.942
8,54%
Perjalanan Dinas
7.417
11.391
53,58%
Keamanan
6.081
7.743
27,33%
Jasa Pihak Ketiga
5.186
7.006
35,09%
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
111
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Beban Umum dan Administrasi
2013
2014
Perubahan
Alat Tulis dan Cetakan
4.337
5.137
18,44%
Perbaikan dan Pemeliharaan
5.268
7.825
48,55%
Listrik dan Air
3.763
4.849
28,86%
Jasa Profesional
1.805
3.642
101,75%
Jamuan Bisnis
2.906
4.338
49,28%
Rekruitmen dan Pelatihan
3.777
2.701
-28,48%
-
1.496
100,00%
11.061
9.844
-11,00%
149.541
197.569
32,12%
Iuran OJK Lain-lain Total Beban Umum dan Administrasi Beban Penyisihan Kerugian Nilai Perseroan memiliki beban penyisihan kerugian penurunan
perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai yang lebih
nilai tahun 2014 tercatat sebesar Rp219,90 miliar, meningkat
konservatif.
40,29% atau sebesar Rp63,16 miliar dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai Rp156,74 miliar. Peningkatan
Laba Komprehensif Tahun Berjalan (Laba Bersih)
beban
meningkatnya
Laba Komprehensif Tahun Berjalan (Laba Bersih) Perseroan
penyisihan kerugian penurunan nilai (CKPN) dari pembiayaan
pada 2014 adalah sebesar Rp233,98 miliar, meningkat sebesar
konsumen sebesar Rp58,96 miliar atau sebesar 39,27%, dari
32,71% jika dibandingkan dengan Laba Komprehensif Tahun
Rp150,15 miliar di tahun 2013 menjadi Rp209,11miliar di
Berjalan (Laba Bersih) Perseroan pada 2013 yang tercatat
tahun 2014. Peningkatan penyisihan kerugian penurunan nilai
sebesar Rp176,31 miliar. Peningkatan Laba Komprehensif
dari pembiayaan konsumen lebih disebabkan kenaikan saldo
Tahun Berjalan (Laba Bersih) disebabkan oleh beberapa faktor,
piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp1,44 triliun atau
antara lain:
sebesar 31,07% dari sebesar Rp4,6 triliun per Desember 2014
• Peningkatan pendapatan dari kegiatan utama Perseroan
menjadi Rp6,08 triliun. Secara umum, pada 2014 terdapat
yaitu pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan di
perbaikan kualitas piutang pembiayaan konsumen, namun
tahun 2014 yaitu masing-masing sebesar Rp203,55 miliar
demikian Perseroan lebih menjaga rasio kecukupan (coverage)
dan Rp27,47 miliar seiring pertumbuhan usaha Perseroan.
ini
terutama
disebabkan
karena
CKPN Perseroan untuk pembiayaan konsumen dengan
• Peningkatan pendapatan dari fee based Perseroan di tahun
menambah coverage CKPN dari 2,68% pada Desember 2013
2014 sebesar Rp103,56 miliar terutama dari pendapatan
menjadi 3,09% pada Desember 2014, di mana peningkatan
asuransi, penalti dan pendapatan penagihan seiring dengan
tersebut disebabkan Perseroan telah menerapkan metode
pertumbuhan usaha dan diversifikasi produk yang dilakukan Perseroan.
Tabel Laporan Laba Rugi (dalam juta Rupiah) Laporan Laba Rugi
2013
2014
Pendapatan
1.166.196
1.513.555
29,79%
Beban
(929.093)
(1.201.310)
29,30%
237.103
312.245
31,69%
Laba Sebelum Pajak
112
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Perubahan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Laporan Laba Rugi
2013
2014
Perubahan
Beban Pajak
(60.791)
(78.257)
28,73%
Laba Tahun Berjalan
176.312
233.988
32,71%
3. Laporan Arus Kas
digunakan untuk aktivitas investasi terutama untuk perolehan
Arus Kas
aset tetap sehubungan dengan penambahan jaringan usaha
a. Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Operasi
baru terutama pada prasarana, kendaraan, perabotan dan
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi di tahun
peralatan kantor dan komputer.
2014 sebesar Rp1,15 triliun, naik 24,35% dari tahun 2013 sebesar Rp926,13 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya
c. Kas Bersih diperoleh dari/digunakan untuk Aktivitas
kenaikan penerimaan pendapatan dari pembiayaan konsumen
Pendanaan
sebesar Rp2,9 triliun yang dikompensasi dengan kenaikan
Di tahun 2014, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
pembayaran kepada penyalur kendaraan sebesar Rp3,2 triliun.
pendanaan adalah sebesar Rp1,28 triliun, meningkat sebesar
Kenaikan kas yang digunakan tersebut dikontribusi juga oleh
30,41% dari tahun 2013 sebesar Rp978,59 miliar. Peningkatan
peningkatan pembayaran kepada perusahaan asuransi sebesar
ini disebabkan oleh adanya kenaikan penerimaan utang obligasi
Rp468,88 miliar atau 112,5%.
Rp600 miliar meningkat Rp100 miliar di mana tahun 2013 hanya Rp500 miliar dan peningkatan penerimaan pinjaman
b.Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi
bank untuk pendanaan Consumer Finance dan Financial Lease.
Di tahun 2014, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
Peningkatan penerimaan utang obligasi tersebut dikompensasi
investasi sebesar Rp42,36 miliar naik 56,97% dibandingkan
oleh pembayaran dividen kas sebesar Rp21,16 miliar pada
dengan tahun 2013 sebesar Rp26,98 miliar. Kas bersih ini
2014.
Tabel Arus Kas (dalam juta Rupiah) Arus Kas
2013
2014
Perubahan
Arus Kas Bersih yang Dihasilkan Dari /(Digunakan) untuk Aktivitas Operasi
(926.133)
(1.151.646)
24,35%
Arus Kas Bersih yang Dihasilkan Dari /(Digunakan) untuk Aktivitas Investasi
(26.984)
(42.357)
56,97%
Arus Kas Bersih yang Dihasilkan Dari /(Digunakan) untuk Aktivitas Pendanaan
978.586
1.276.213
30,41%
Rasio Keuangan a. Profitabilitas
b. Aset Produktif
Rasio imbal hasil rata-rata aset dipergunakan untuk mengetahui
Aset produktif Perseroan terdiri dari Piutang Pembiayaan
kemampuan Perseroan meraih laba dari seluruh aset yang
Konsumen Kelolaan, Piutang Bermasalah (Non Performing
diinvestasikan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rasio
Loan), Likuiditas dan Solvabilitas, serta informasi keuangan
imbal hasil rata-rata aset adalah sebesar 4,74% dan 4,45%.
lainnya. Secara rinci, perolehan aset produktif adalah sebagai berikut:
Jumlah pendapatan/jumlah aset tahun 2014 relatif stabil dari sebesar 20,68% pada 2013 menjadi 20,40% pada 2014.
• Komposisi piutang yang tergolong lancar terhadap total piutang per 31 Desember 2014 adalah sebesar 94,25%, PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
113
Analisis dan Pembahasan Manajemen
relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
prinsip kehati-hatian atau prudent dan menjaga ketaatan
93,91%. Perseroan senantiasa menjaga kualitas piutang dan
konsumennya untuk melakukan pembayaran tepat waktu
melakukan seleksi yang ketat terhadap pembiayaan yang
dengan cara mengingatkan, menagih, dan mitigasi risiko.
ada. Perseroan konsisten melakukan penanganan dalam
Berikut ini adalah tabel perkembangan piutang pembiayaan
pembiayaan yang bermasalah dengan lebih menitikberatkan
konsumen berdasarkan jumlah piutang Perseroan.
Tabel Perkembangan Umur Piutang Pembiayaan Konsumen berdasarkan Jumlah Angsuran Piutang Perseroan (dalam juta Rupiah) Umur Piutang
2013
Lancar
16.763.300
93,91%
23.285.103
94,25%
Tunggakan 1-30 hari
649.287
3,64%
802.292
3,25%
Tunggakan 31-60 hari
176.341
0,99%
270.187
1,09%
Tunggakan 61-90 hari
68.060
0,38%
99.477
0,40%
193.422
1,08%
249.445
1,01%
17.850.410
100,00%
24.706.504
100,00%
Tunggakan >90 hari Total Piutang
• Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan modal
%
2014
%
Informasi Keuangan Lainnya:
sendiri pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
a. Rasio efisiensi biaya
sebesar 6,37x, dan 6,45x. Perbandingan antara jumlah
Di tahun 2014, Cost Effiency Ratio (CER) tercatat sebesar
kewajiban dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember
44,82% atau mengalami penurunan dibandingkan dengan
2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar 0,88x. Rasio
tahun 2013 yang tercatat sebesar 45,48%. Hal ini disebabkan
ini relatif stabil untuk tahun 2014 dan 2013.
pertumbuhan
pendapatan
melebihi
pertumbuhan
biaya
terutama terkait SDM, pengelolaan aset Perseroan dan biaya infrastruktur (sewa, dan lain-lain) sehubungan dengan ekspansi Perseroan di tahun 2014. Tabel Rasio Efisiensi Biaya Rasio Efisiensi Biaya
2013
2014
Perubahan
Rasio Efisiensi Biaya
45,48%
44,82%
-0,66%
Rasio Biaya Overhead dibandingkan dengan pendapatan
28,17%
28,56%
0,39%
b. Komposisi Beban Pembiayaan Beban keuangan Perseroan pada 31 Desember 2014 adalah
Hal ini menunjukkan dengan peningkatan pembiayaan sendiri,
sebesar Rp548,68 miliar, meningkat 23,72% atau meningkat
Perseroan tetap melakukan efisiensi dalam pengelolaan beban
sebesar Rp105,19 miliar dibandingkan dengan beban keuangan
keuangan.
Perseroan pada tahun 2013 yang mencapai Rp443,49 miliar.
114
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel Komposisi Beban Pembiayaan (dalam juta Rupiah) Komposisi Beban Pembiayaan Surat Berharga Bank Loan Administrasi dan Provisi Bank Amortisasi Biaya Emisi Surat Berharga Lain-lain Jumlah Beban Keuangan
2013
2014
Perubahan
94.951
127.011
33,76%
315.523
382.744
21,30%
29.822
33.205
11,34%
2.559
3.241
26,65%
637
2.481
289,48%
443.492
548.682
41,73%
c. Laba per saham Perseroan mencatat laba per saham dari Rp71 per lembar
Rp233,98 miliar pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013
saham pada 2013 menjadi Rp94 per lembar saham pada
yang hanya sebesar Rp176,31 miliar, meningkat 32,71% atau
2014. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya laba
sebesar Rp57,68 miliar.
komprehensif tahun berjalan (Laba Bersih) Perseroan sebesar Tabel Rasio Keuangan 3 tahun terakhir Rasio Keuangan
2014
2013
2012
PROFITABILITAS Imbal Hasil Aset
3,58%
3,52%
2,95%
Imbal Hasil Aset*
4,78%
4,73%
3,94%
Imbal Hasil rata-rata Aset*
4,74%
4,45%
4,27%
Imbal Hasil Ekuitas
29,46%
28,98%
24,76%
Imbal Hasil rata-rata Ekuitas
29,69%
29,13%
25,05%
Jumlah Pendapatan/Jumlah Aset
20,40%
20,68 %
19,17%
21.161.175
15.627.805
11.443.236
14.289.451
10.363.212
7.194.643
1,15%
1,16%
1,23%
0,88
0,88
0,88
ASET PRODUKTIF Piutang Pembiayaan Bersih Kelolaan** Piutang Pembiayaan-Pembiayaan Bersama
**
Piutang Bermasalah Kelolaan LIKUIDITAS Jumlah Liabilitas/Jumlah Aset (kali) Jumlah Liabilitas/Jumlah Ekuitas (kali) Utang yang Berbunga/Jumlah Ekuitas*** (kali)
7,24
7,20
7,30
1,15%
1,16%
1,23%
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
115
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Rasio Keuangan
2014
2013
2012
PERTUMBUHAN Pertumbuhan Pendapatan
29,79%
38,66%
24,06%
Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan
32,71%
51,28%
77,20%
Pertumbuhan Aset
31,57%
28,52%
24,79%
Pertumbuhan Liabilitas
31,66%
28,31%
24,33%
Pertumbuhan Ekuitas
30,94%
30,03%
28,26%
RASIO LAINNYA Laba Sebelum Pajak Penghasilan/Pendapatan
20,63%
20,33%
18,49%
Laba Komprehensif Tahun Berjalan/ Pendapatan
15,46%
15,11%
13,86%
Rasio Efisiensi Biaya
44,82%
45,48%
45,73%
Keterangan: *
menggunakan perhitungan laba sebelum pajak
**
dalam Jutaan Rupiah
***
Gearing Ratios
LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS Likuiditas Perseroan merupakan kemampuan Perseroan untuk
lancar dengan liabilitas lancar. Aset lancar terdiri dari aset yang
memenuhi liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset
akan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Di tahun 2014, likuiditas
lancar yang dimilikinya. Likuiditas diukur dengan menggunakan
Perseroan tercatat sebesar 0,94 kali. Secara rinci, perhitungan
rasio lancar (current ratio), yaitu perbandingan antara aset
likuiditas tersebut adalah:
Aset Lancar Liabilitas Lancar
X 100%
Rp3,1 triliun Rp3,3 triliun
X 100% = 0,94 kali
Sedangkan di tahun 2013 likuiditas Perseroan tercatat sebesar
mengandung beban bunga dengan modal sendiri dan juga
1 kali. Perseroan berhasil menjaga likuiditas Perseroan yang
perbandingan antara jumlah liabilitas yang mengandung beban
tercermin dalam rasio lancar selama dua tahun terakhir. Hal
bunga dengan total aset. Perbandingan antara jumlah liabilitas
ini menunjukan Perseroan berhasil menerapkan konsep miss
yang mengandung beban bunga dengan modal sendiri pada
match antara jangka waktu pembiayaan dengan jangka waktu
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar 6,37 kali dan 6,45
sumber pendanaan.
kali. Penurunan rasio tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 disebabkan kemampuan Perseroan mengelola aset yang
Solvabilitas Perseroan merupakan kemampuan Perseroan dalam
dimiliki dan memperoleh sumber pendanaan yang lebih efisien
memenuhi liabilitas jangka pendek dan jangka panjangnya
untuk mendanai ekspansi dalam pembiayaan konsumen yang
yang tercermin dari perbandingan antara jumlah liabilitas yang
dilakukan Perseroan tahun 2014.
116
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel Perkembangan Likuiditas dan Solvabilitas Likuiditas dan Solvabilitas
2013
2014
Perubahan
Rasio lancar
1,00x
0,94x
6%
Rasio liabilitas terhadap ekuitas
6,45x
6,37x
1,24%
TINGKAT RASIO KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAAN Perseroan berhasil meningkatkan piutang lancar dari 93,91%
Sedangkan kolektibilitas Perseroan tercatat sebesar 1,15%
di tahun 2013 menjadi 94,25% di tahun 2014.
ditahun 2014. Secara rinci, perhitungan kolektibilitas tersebut adalah:
Tunggakan > 90 hari Total Piutang Pokok Kelolaan
X 100%
243,11 miliar
X 100% = 1,15 kali
Rp21,14 triliun
hatian atau (prudent) dan menjaga ketaatan konsumennya
STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL
untuk melakukan pembayaran tepat waktu dengan cara
Struktur Modal
mengingatkan, menagih, dan menarik kendaraan.
Struktur modal merupakan kombinasi dari modal sendiri
Perseroan konsisten melakukan penanganan dalam pembiayaan yang bermasalah dengan lebih menitikberatkan prinsip kehati-
(ekuitas) dan utang (liabilitas). Kombinasi Struktur modal Perusahaan juga mempunyai divisi penyelamatan kredit yang
yang optimal akan memaksimalkan nilai perusahaan. Kondisi
dinamakan Account Receivable Management Division yang
struktur modal optimal dicapai dengan modal rata–rata
dipimpin oleh seorang Account Receivable Division Head yang
tertimbang Weighted Average Costof Capital - WACC yang
membawahi beberapa orang Account Receivable Department
minimal. Dengan bertambahnya penggunaan utang, akan
Head dan setiap Account Receivable Head akan membawahi
meminimalkan WACC karena biaya utang (cost of debt) lebih
beberapa Remedial Head dan Collection Head.
murah dari biaya modal sendiri (cost of equity).
Struktur modal Perseroan adalah sebagai berikut (dalam juta Rupiah): Struktur Modal
2013
%
2014
Total Aset Lancar
2.472.703
43,85
3.076.530
41,46
Total Aset Tidak Lancar
3.166.759
56,15
4.343.268
58,54
Total Aset
5.639.462
100
7.419.798
100
Total Liabilitas Lancar
2.469.908
49,88
3.252.929
49,90
Total Liabilitas Tidak Lancar
2.481.760
50,12
3.266.244
50,10
Total Liabilitas
4.951.668
100
6.519.173
100
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
%
117
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Struktur Modal
2013
Total Liabilitas
4.951.668
87,80
6.519.173
87,86
687.794
12,20
900.625
12,14
5.639.462
100
7.419.798
100
Total Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas
%
2014
%
Komposisi pendanaan antara pinjaman dan permodalan Perseroan: 2013
2014
Pinjaman Bank-57,5% Surat berharga yang diterbitkan-21,2% Kewajiban lainnya-9,1% Ekuitas-12,2%
Pinjaman Bank-57,83% Surat berharga yang diterbitkan-19,51% Kewajiban lainnya -10,52% Ekuitas-12,14%
Komposisi Pendanaan Perseroan di tahun 2014 sebesar 88%
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah
dan 12% adalah berasal dari Ekuitas dan Modal Sendiri.
menjaga
Komposisi ini relatif sama dengan tahun 2013, komposisi
memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat
pinjaman yang berasal dari bank relatif stabil dibandingkan
kepada pemangku kepentingan lainnya, serta memelihara
tahun
optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya
sebelumnya.
Sedangkan
surat
berharga
yang
diterbitkan, menurun 1,71% dibanding tahun sebelumnya.
kelangsungan
usaha
Perseroan
untuk
dapat
modal (cost of capital).
Hal ini dikarenakan persentase pertumbuhan surat berharga yang diterbitkan lebih kecil dibandingkan dengan persentase
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur
pertumbuhan modal namun demikian surat berharga yang
permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen
diterbitkan mengalami pertumbuhan sebesar 20,94% seiring
yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbalan hasil
dengan
modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru
meningkatnya
pertumbuhan
usaha
Perseroan.
Kewajiban lainnya meningkat 1,41% di tahun 2014 dibanding
untuk mengurangi pinjaman.
dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan terutama oleh peningkatan utang kepada supplier kendaraan dan perusahaan
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor
asuransi seiring pertumbuhan usaha sehubungan dengan
permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari
aktivitas pembiayaan konsumen.
nilai bersih pinjaman (termasuk obligasi dan medium-term notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari
Saldo ekuitas di tahun 2014 sebesar 900,63 miliar atau
ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.
naik sebesar 30,94% dibanding tahun 2013. Namun secara sebesar 12%. Hal ini menunjukan dengan komposisi pinjaman
Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
dan ekuitas yang relatif sama Perseroan dapat meningkatkan
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
imbal hasil sebesar 29,16% atau naik sebesar 0,55%
No. 84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang
dibandingkan tahun lalu dan peningkatan laba komprehensif
Entitas Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah
tahun berjalan sebesar 32,71%.
sebesar 10 kali dari total modal.
komposisi terhadap total liabilitas dan ekuitas relatif stabil
118
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel perhitungan gearing ratio Perseroan (dalam juta Rupiah, kecuali*). Struktur Modal
2013
2014
3.241.063
4.291.142
Obligasi
996.735
1.247.369
Medium-Term Notes
200.000
200.000
Total Pinjaman
4.437.798
5.738.511
Jumlah Modal
687.794
900.625
Pinjaman Pinjaman yang diterima-neto
Gearing Ratio (kali)*
6,45
6,37
Perseroan melakukan Penempatan deposito pada PT Bank Sinar
Pada 2013, pembelian aset tetap adalah sebesar Rp27,38
Harapan Bali sebesar Rp50 miliar adalah penempatan atas dana
miliar, naik 96,54% atau sebesar Rp13,45 miliar dibandingkan
hasil usaha yang berasal dari laba neto Perseroan seperti yang
tahun 2012 yaitu sebesar Rp13,93 miliar.
dipersyaratkan oleh Undang-Undang No. 40 pasal 70 tentang Perseroan Terbatas yaitu kewajiban Perseroan untuk melakukan
PERUBAHAN MATERIAL ATAS PENDAPATAN
pencadangan atas jumlah tertentu dari laba neto setiap tahun.
Total Pendapatan Perseroan di tahun 2014 mencapai Rp1,5 triliun meningkat Rp347 miliar atau 29,79% dari tahun 2013
Perseroan memiliki kebijakan Dividen yang tertuang pada Akta
sebesar Rp1,2 triliun.
Perjanjian Pemegang Saham No.5 tanggal 6 Februari 2009, Pasal 14 ayat 1 yang menyatakan bahwa pembagian dividen dapat
Besaran peningkatan atas pendapatan tersebut merupakan
dilakukan jika terdapat saldo laba positif dan sepanjang kondisi
realisasi pembiayaan baru tahun 2014 yang mencapai Rp14,8
keuangan Perseroan telah memperhitungkan nilai pencadangan
triliun meningkat Rp3,8 triliun atau 27,48% dari tahun 2013
sesuai kebijakan pemegang saham dan telah mencapai target
sebesar Rp11,6 triliun.
profit tahunan, dengan besarnya dividen berkisar antara 35%40% dari jumlah Laba Bersih TFS (Perseroan) kecuali ditentukan lain dalam RUPS.
DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN USAHA ATAU PENDAPATAN BERSIH
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
Selama 2014, Bank Indonesia telah melakukan beberapa kali
Di tahun 2014, Perseroan memiliki ikatan material yang
kenaikan suku bunga pendanaan dari perbankan. Hal ini
digunakan untuk membeli aset-aset Perseroan berupa hak atas
mengakibatkan Perseroan menyesuaikan suku bunga jual
tanah, bangunan dan prasarana, peralatan kantor, perabotan
pembiayaan baru kepada konsumen namun diiringi dengan
dan kendaraan terutama yang berhubungan dengan keperluan
peningkatan suku bunga pinjaman dana dari perbankan.
pembukaan cabang-cabang baru. Sumber pendanaan tersebut
Dengan demikian, penyesuaian suku bunga ini berdampak
diperoleh dari hasil usaha Perseroan yang seluruhnya dalam
terhadap pendapatan bunga bersih Perseroan di mana
mata uang Rupiah.
pendapatan bunga bersih Perseroan hanya mencapai 97% dari
kenaikan suku bunga Bank Indonesia yang memicu terjadinya
bussiness plan 2014. Pada 2014, pembelian aset tetap adalah sebesar Rp42,47 miliar, naik 55,12% atau sebesar Rp15,09 miliar dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar Rp27,38 miliar.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
119
Analisis dan Pembahasan Manajemen
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL PELAPORAN
dengan Bank Mandiri, penetrasi market kepada anchor clients
Pada tanggal 2 Februari 2015, Perseroan melakukan pelunasan
dari group Bank Mandiri dan Tunas Ridean, Perseroan optimis
Medium Term Notes (MTN) III Tahun 2012 dengan tingkat
memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kinerjanya di
bunga tetap 9,95% sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus
tahun mendatang. Dengan demikian, prospek usaha Perseroan
miliar rupiah). Selain informasi tersebut, tidak ada informasi dan
dalam industri pembiayaan kendaraan bermotor masih sangat
fakta material lainnya yang terjadi setelah tanggal pelaporan
menjanjikan.
Bank Mandiri dapat dilakukan lebih efektif. Dengan dukungan
yang berdampak pada kinerja keuangan Perseroan. Selain itu, Perseroan optimis ruang pertumbuhan bagi industri
PROSPEK USAHA
kendaraan bermotor, khususnya mobil penumpang, pada
Meskipun pertumbuhan bisnis multifinance di tahun 2015
masa mendatang diperkirakan masih bertumbuh. Indonesia
diprediksi akan berkisar pada angka 5%-10% karena masih
diyakini masih menjadi pangsa pasar yang cukup menjanjikan.
dibayangi kenaikan harga BBM dan BI rate, namun Perseroan
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)
telah menetapkan target yang cukup progresif di awal tahun
memprediksi tahun 2015 penjualan mobil akan stagnan sekitar
2015 yaitu pertumbuhan pembiayaan baru di atas 30% atau
1,25 juta unit (detik.com).
mencapai sebesar Rp20 triliun. Keyakinan pertumbuhan di atas rata-rata industri ini didukung oleh peningkatan daya
Dengan dukungan sumber pendanaan yang berkelanjutan,
beli masyarakat seiring bertambahnya populasi keluarga kelas
jaringan kantor cabang yang semakin luas, hubungan yang baik
menengah yang akan membutuhkan kendaraan bermotor
dengan jaringan dealer nasional dan SDM yang berkualitas,
serta semakin banyaknya varian kendaraan bermotor dengan
manajemen berkeyakinan mampu mencapai target di tahun
model yang menarik dan harga yang cukup terjangkau. Selain
2015.
itu, sektor industri transportasi, distribusi dan infrastruktur yang terus berkembang sejalan dengan program pemerintah
Untuk memanfaatkan peluang bisnis di tahun 2015, Perseroan
akan menjadi potensi pembiayaan bagi Perseroan dalam
akan melakukan strategi bisnis guna meningkatkan kinerja
mengembangkan kinerjanya.
Perseroan untuk tumbuh secara berkelanjutan seperti yang tercantum dalam pembahasan strategi bisnis dalam aspek
Untuk mencapai target pembiayaan di tahun 2015, selain menciptakan
produk-produk
pembiayaan
yang
makin
pemasaran.
kompetitif, Perseroan juga akan semakin memperluas jaringan
PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI
kantor pemasaran terutama dengan dukungan jaringan
Di tahun 2014, Perseroan menargetkan perolehan komponen
kantor cabang Bank Mandiri. Perseroan tetap akan fokus
substansial dan penting sebagai tolok ukur dalam menilai
pada pembiayaan mobil baru dengan melakukan diversifikasi
kinerja Perseroan. Adapun perbandingan antara target dan
pada pembiayaan multiguna sebagaimana telah diatur oleh
realisasi adalah sebagai berikut:
Otoritas Jasa Keuangan. Program efisiensi biaya operasional
• Pendapatan
dan pengembangan teknologi informasi tetap akan dilanjutkan
Perseroan menargetkan pendapatan usaha di tahun 2014
di tahun 2015.
adalah sebesar Rp1,50 triliun, sedangkan realisasi pendapatan usaha yang berhasil dicapai Perseroan di tahun 2014 adalah
Perseroan juga akan lebih mengoptimalkan menggarap
sebesar Rp1,513 triliun atau mencapai 101% dari target yang
customer based Bank Mandiri baik untuk segmen passenger
ditetapkan. Hal ini dikarenakan kenaikan realisasi pendapatan
car maupun commercial car. Melalui program aliansi strategis
bunga dan fee based income Perseroan.
120
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
• Laba Komprehensif Tahun Berjalan
• Total Piutang Pembiayaan yang Dikelola
Di tahun 2014, Perseroan menargetkan Laba Komprehensif
Perseroan telah menetapkan target total piutang pembiayaan
Tahun Berjalan sebesar Rp223,16 miliar, sedangkan realisasi
yang dikelola di tahun 2014 mencapai Rp20,07 triliun,
Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang berhasil dibukukan
sedangkan realisasi total piutang pembiayaan yang dikelola
oleh Perseroan di tahun 2014 adalah sebesar Rp233,99
yang berhasil dicapai oleh Perseroan di tahun 2014 adalah
miliar atau mencapai 105% dari target yang ditetapkan. Hal
sebesar Rp21,16 triliun, atau mencapai 105% dari target yang
ini dikarenakan peningkatan pendapatan, baik pendapatan
ditetapkan. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan lending
pembiayaan konsumen maupun pendapatan sewa pembiayaan
selama tahun 2014 yaitu sebesar 27% jika dibandingkan
serta peningkatan dari fee based income Perseroan.
dengan lending tahun sebelumnya.
• Pembiayaan Baru
• Total Aset
Perseroan telah menetapkan target pembiayaan baru di tahun
Perseroan telah menetapkan target total aset di tahun 2014
2014 mencapai Rp16 triliun, sedangkan realisasi pembiayaan
mencapai Rp7,43 triliun, sedangkan realisasi total aset yang
baru yang berhasil dicapai oleh Perseroan di tahun 2014 adalah
berhasil di capai oleh Perseroan di tahun 2014 adalah sebesar
sebesar Rp14,77 triliun atau hanya mencapai 92% dari target
Rp7,41 triliun atau berhasil mencapai 99,8% dari target yang
yang ditetapkan. Hal tersebut dikarenakan semakin ketatnya
ditetapkan. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan piutang
persaingan industri pembiayaan seiring dengan peningkatan
pembiayaan Perseroan baik dari pembiayaan konsumen
suku bunga pendanaan dari perbankan.
maupun dari sewa pembiayaan.
Secara rinci, perbandingan antara target dengan realisasi dapat terlihat dari tabel berikut: Tabel Target dan Realisasi Tahun 2014 Target dan Proyeksi
Target/Proyeksi 2014
Realisasi 2014
Persentase Pencapaian (%)
Pendapatan (Rp triliun)
1,50
1,51
101
Laba Komprehensif Tahun Berjalan (Rp miliar)
223
234
105
Pembiayaan Baru (Rp triliun)
16,00
14,78
92
Total Piutang Pembiayaan yang Dikelola (Rp triliun)
20,07
21,16
105
7,4
7,4
100
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
121
Total Aset (Rp triliun)
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PROYEKSI 2015
RENCANA JANGKA PANJANG
Perseroan memiliki beberapa target/proyeksi yang akan dicapai
Perseroan memiliki rencana jangka panjang untuk menjadi
di tahun 2015, target/proyeksi tersebut meliputi:
Perusahaan Pembiayaan yang paling progresif pertumbuhan kinerjanya serta terpercaya di Indonesia sesuai dengan visi
Tabel Target dan Proyeksi Tahun 2015
Perseroan.
Target dan Proyeksi
Realisasi 2014
Pembiayaan Baru (Rp triliun)
Target/Proyeksi 2015
Target Pertumbuhan (%)
14,78
20,00
35
Pendapatan (Rp triliun)
1,51
2,61
73
Laba Komprehensif Tahun Berjalan (Rp miliar)
234
295
26
ASPEK PEMASARAN Strategi Pemasaran Untuk mengoptimalkan penetrasi market, pada 2014 Perseroan
Strategi lainnya yang telah dilakukan Perseroan pada 2014 dan
telah membuka 11 (sebelas) kantor cabang baru yang
akan dioptimalkan di tahun 2015, meliputi pembuatan MTF
berlokasi di Ujung Batu, Tanjungpinang, Bontang, Cibinong,
Member Card, peluncuran produk Asuransi GAP (Guaranteed
Rangkasbitung, Cikarang, Garut, Pekalongan, Subang, Gresik
Auto Protection), Program Aliansi Perseroan dengan Bank
dan Mojokerto. Dengan adanya kantor cabang baru tersebut,
Mandiri, MTF Mobile Service, serta MAZDA Dealer Financing.
Perseroan telah memperluas kerja sama dengan dealer-dealer rekanan serta dapat lebih menjangkau calon konsumen di
MTF MEMBER CARD
daerah-daerah tersebut. Selain membuka jaringan kantor
MTF Member Card menjadi salah satu nilai tambah yang
cabang baru, Perseroan melakukan strategi marketing melalui
diberikan oleh Perseroan kepada setiap konsumen yang
promosi di beberapa media dan juga melalui berbagai pameran
mengambil pembiayaan melalui Perseroan. Selama tahun
otomotif baik bekerja sama dengan dealer maupun dengan
2014, PT El John Metropolitan Wisata Travel Care menambah
Bank Mandiri.
merchant-merchant baru yang berhubungan dengan wisata keluarga dan otomotif untuk dapat dinikmati oleh konsumen
Di tahun 2015, Perseroan menargetkan pembiayaan baru
Perseroan.
sebesar Rp20 triliun atau meningkat 35% dibandingkan
pencapaian pembiayaan baru tahun 2014 sebesar Rp14,77
Dalam rangka meningkatkan loyalitas konsumen Perseroan,
triliun. Untuk mencapai target tersebut, diantaranya Perseroan
dan mengedukasi penggunaaan kartu MTF member card,
akan membuka 32 kantor satelit di kantor-kantor Bank
maka di tahun 2014 dilaksanakan beberapa aktivitas bersama
Mandiri dan juga 6 Kantor Cabang yang berdiri sendiri. Selain
konsumen. Aktivitas yang dilakukan, antara lain Nonton Bareng
itu, Perseroan akan mengoptimalkan dukungan karyawan
di Blitz Megaplex Grand Indonesia di awal tahun 2014, Cuci
Bank Mandiri di seluruh Indonesia untuk memasarkan dan
Mobil bersama, Rekreasi bersama di Lembah Hijau Lampung,
mereferensikan nasabah Bank Mandiri untuk melakukan
dana Nonton Bareng film Doraemon di akhir tahun 2014.
transaksi pembiayaan kendaraan bermotor melalui Perseroan dengan paket pembiayaan yang lebih kompetitif di pasar.
122
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PROGRAM ALIANSI PERSEROAN DENGAN BANK
Program ini merupakan program yang memberikan nilai
MANDIRI
tambah bagi konsumen Perseroan, di mana konsumen dan ahli
Aliansi Perseroan dengan Bank Mandiri berjalan semakin erat,
waris mendapatkan perlindungan lebih menyeluruh, karena
dengan berkembangnya bisnis model, referral/jasa keagenan
apabila konsumen mengalami ketidakmampuan tetap, maka
menjadi satu segmen produk khusus yang ditujukan untuk
konsumen akan mendapatkan santunan sehingga meringankan
nasabah Bank Mandiri. Melalui Mandiri Kredit Kepemilikan Mobil
beban konsumen.
(Mandiri KPM), Perseroan memberikan fasilitas pembiayaan kendaraan untuk nasabah Bank Mandiri dengan produk yang lebih menarik. Hal ini tentu saja didukung oleh peran serta aktif dari Cabang Bank Mandiri yang memasarkan produk pembiayaan kendaraan bermotor ini kepada nasabahnya,
Adapun benefit yang dapat diterima adalah sebagai berikut: Tipe Aset Mobil
sehingga menjadikan cabang Bank Mandiri sebagai one stop shopping solution bagi nasabah. Program ini sejalan juga dengan program penggarapan Anchor Client Bank Mandiri, di mana terjadi aliansi Bank Mandiri dan anak perusahaan termasuk Perseroan dalam
menggarap
anchor-anchor client yang dimiliki oleh Bank Mandiri terutama dalam
pemenuhan
kebutuhan
kendaraan
operasional
Perusahaan. Perseroan juga beraliansi dengan Bank Mandiri dalam bentuk pembukaan rekening Bank Mandiri untuk konsumen baru yang mengambil pembiayaan di Perseroan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan konsumen dalam melakukan pembayaran angsuran serta mengurangi resiko tidak bayar karena dilakkan dalam bentu autodebet. Selain itu juga mendukung Bank mandiri dalam meningkatkan pengguna rekening Bank Mandiri. ASURANSI XTRA PROTECTION Program Asuransi Xtra Protection adalah Program perlindungan asuransi Jiwa kepada konsumen Perseroan dengan benefit, apabila konsumen meninggal dunia/ketidakmampuan tetap dalam periode pembiayaan baik karena kecelakaan, sakit atau penyebab lain maka ahli waris konsumen akan mendapatkan santunan tetap.
Motor
Kondisi
Nilai Santunan (Rp)
Meninggal Dunia/ Cacat Total krn Sakit.
30.000.000
Meninggal Dunia/ Cacat Total krn kecelakaan.
55.000.000
Meninggal Dunia/ Cacat Total krn Sakit. Meninggal Dunia/ Cacat Total krn kecelakaan.
8.000.000 10.000.000
ASURANSI GAP (Guaranteed Auto Protection) Program pemberian additional benefit berupa perlindungan dalam bentuk garansi nilai aset kembali ke nilai faktur pembelian kendaraan. Produk ini memberikan jaminan terhadap selisih antara jumlah penggantian yang diterima dari polis asuransi kendaraan bermotor jika terjadi kerugian total, sebagaimana didefinisikan dalam polis, termasuk kerusakan, kebakaran atau pencurian, dengan harga faktur asli kendaraan pada tanggal dimulainya asuransi ini sampai dengan Harga Pertanggungan di dalam ikhtisar polis. Untuk saat ini produk asuransi ini hanya berlaku untuk kendaraan mobil baru passenger. Produk ini merupakan produk perluasan dari asuransi unit dan baru pertama kali dipasarkan di Indonesia. Dalam Program ini Perseroan bekerjasama dengan Mandiri Axa General Insurance.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
123
Analisis dan Pembahasan Manajemen
MTF MOBILE SERVICE Adalah bentuk pelayanan Perseroan kepada konsumen melalui
Perseroan berpandangan bahwa meskipun di tahun 2015
channel Short Messaging Service (SMS), dimana customer dapat
pasar otomotif diprediksikan stagnan namun masih memiliki
dengan mudah memperoleh informasi terkait pembiayaan
potensi untuk tumbuh secara positif dan Perseroan dapat lebih
kendaraan hanya melalui SMS ke 99333. Adapun informasi
meningkatkan market share serta portofolio pembiayaan mobil
yang dapat diperoleh adalah
baru. Dalam rangka meraih pangsa pasar, Perseroan terus
a. Nilai Angsuran dan tanggal jatuh tempo.
menjalin kerja sama dengan hampir seluruh Agen.
b. Nilai Total Sisa Angsuran. c. Nilai Total Sisa Angsuran dan Denda
KEBIJAKAN DIVIDEN
d. Status pembayaran terakhir.
Berdasarkan Akta Perjanjian Pemegang Saham no. 5 tanggal
e. Informasi cabang Perseroan terdekat.
6 Februari 2009, Pasal 14 ayat 1 yang menyatakan bahwa pembagian dividen dapat dilakukan jika terdapat saldo laba
MAZDA DEALER FINANCING
positif dan sepanjang kondisi keuangan Perseroan telah
Perseroan menjadi perusahaan pembiayaan resmi untuk MAZDA
memperhitungkan
dan Bank Mandiri juga secara resmi memberikan pendanaan
pemegang saham dan telah mencapai target profit tahunan,
untuk dealer-dealer MAZDA. Hal ini membuka peluang baru
dengan besarnya dividen berkisar antara 35%-40% dari jumlah
bagi Perseroan untuk melakukan pembiayaan MAZDA secara
Laba Bersih Perseroan kecuali ditentukan lain dalam RUPS.
nilai
pencadangan
sesuai
kebijakan
captive market dan meningkatkan pembiayaan baru. Perseroan
merencanakan
untuk
membayarkan
dividen
Pangsa Pasar
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun yang dikaitkan
Berdasarkan data Registrasi Nomor Polisi nasional (Police
dengan kondisi keuangan Perseroan dalam tahun buku yang
Registration) per 31 Desember 2014 sebanyak 1.130.135 unit,
bersangkutan. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan,
dengan asumsi market share terhadap mobil baru dihitung
jumlah dividen yang dibayarkan ditetapkan oleh hasil keputusan
70% dari Police Registration, maka Perseroan memiliki market
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan.
share mobil di tahun 2014 di level 12,6% meningkat dibanding market share tahun 2013 sebesar 9,2%. Di tahun 2015,
Jumlah dividen yang dibayarkan selama 3 (tiga) tahun terakhir
Perseroan menargetkan mencapai market share sebesar 15%.
adalah sebagai berikut :
Target dan Proyeksi
Tahun Buku 2012
2011
176.311.769.806,96
116.548.047.121,56
65.773.000.000
21.157.412.376,84
17.482.207.068,23
0
12%
15%
0%
Jumlah Saham (lembar)
2.500.000.000
2.500.000.000
2.500.000.000
Dividen per saham (Rp)
8,46
6,99
0
Laba Bersih (Rp) Jumlah Dividen Tunai (Rp) Persentase Jumlah Dividen Tunai terhadap Laba Bersih (%)
124
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tahun Buku
Target dan Proyeksi
Tanggal RUPS Tahunan Tanggal Pembayaran Dividen
2013
2012
2011
10 April 2014
16 Mei 2013
21 Juni 2012
21 Mei 2014
12 Juni 2013
-
Pada tahun buku 2011, Perseroan tidak membagikan dividen
miliar tiga ratus delapan puluh enam juta Rupiah), Perseroan
dikarenakan pemegang saham menyetujui seluruh laba bersih
memperoleh dana bersih sebesar Rp598.614.000.000 (lima
digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan.
ratus sembilan puluh delapan miliar enam ratus empat belas
REALISASI PENGGUNAAN PENAWARAN UMUM
DANA
HASIL
juta Rupiah). Seluruh dana bersih tersebut telah habis digunakan oleh
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan
Perseroan sebagai modal kerja pembiayaan kendaraan
I Tahap II Tahun 2014
bermotor sesuai dengan tujuan penggunaan dana sebagaimana
Sebagai kelanjutan dari Penawaran Umum Berkelanjutan
tercantum dalam Informasi Tambahan, dengan perincian
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 sebesar
sebagai berikut:
Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) yang telah
a. Pembiayaan kendaraan bermotor untuk tenor 3 tahun
dilakukan oleh Perseroan pada tahun 2013 yang lalu, maka
sebesar Rp424.018.250.000 (empat ratus dua puluh empat
pada tahun 2014 Perseroan telah menerbitkan Penawaran
miliar delapan belas juta dua ratus lima puluh Rupiah)
Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun
b. Pembiayaan kendaraan bermotor untuk tenor 4 tahun
2014 sebesar Rp600.000.000.000 (enam ratus miliar Rupiah)
sebesar Rp174.595.750.000 (seratus tujuh puluh empat
pada Mei 2014 (PUB I Tahap II).
miliar lima ratus Sembilan puluh lima juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah).
PUB I Tahap II yang diterbitkan oleh Perseroan tersebut terdiri dari :
Perseroan telah melaporkan penggunaaan seluruh dana
1. Seri A sebesar Rp425.000.000.000 (empat ratus dua puluh
hasil PUB I Tahap II kepada OJK melalui surat No: 070/MTF-
lima miliar Rupiah) berjangka waktu 3 (tiga) tahun dengan
CSC/VII/2014 tanggal 14 Juli 2014 perihal Laporan Realisasi
tingkat bunga sebesar 10,70% (sepuluh koma tujuh puluh
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan
persen).
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun
2. Seri B sebesar Rp175.000.000.000 (seratus tujuh puluh lima
2014 per 30 Juni 2014.
miliar Rupiah) berjangka waktu 4 (empat) tahun dengan tingkat bunga sebesar 10,85% (sepuluh koma delapan
Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No.X.K.4 Lampiran
puluh lima persen).
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan
Penerbitan PUB I Tahap II ini telah mendapat pemeringkatan
Dana Hasil Penawaran Umum, bahwa realisasi penggunaan
dari PT Pefindo dengan peringkat idAA (Double A).
dana hasil penawaran umum wajib dipertanggungjawabkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Perseroan
Penggunaan Dana
akan melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dana PUB
Dari target dana yang dihimpun dari hasil PUB I Tahap II sebesar
I Tahap II dalam RUPS Tahunan Perseroan yang diadakan tahun
Rp600.000.000.000 (enam ratus miliar Rupiah), setelah
2015.
dikurangi biaya-biaya emisi sebesar Rp1.386.000.000 (satu PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
125
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PerubahanPenggunaan Dana Perseroan tidak melakukan perubahan penggunaan dana hasil PUB I Tahap II. Seluruh penggunaan dana hasil PUB I Tahap II telah digunakan sebagai modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor sesuai dengan rencana penggunaan dana sebagaimana tercantum dalam Informasi Tambahan dalam rangka penerbitan PUB I Tahap II ini.
INFORMASI MATERIAL PERUSAHAAN Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi, Restrukturisasi Utang/Modal Perseroan tidak memiliki aksi korporasi berupa investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi dan restrukturisasi utang atau modal yang terjadi di tahun 2014.
TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Dalam tahun 2014 Perseroan memiliki transaksi dengan pihak terafiliasi atau pihak berelasi sebagai berikut: No
1
Pihak Terafiliasi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sifat Terafiliasi Istimewa
Kewajaran transaksi
Pemegang Saham Mayoritas
Bank Mandiri menyediakan fasilitas pembiayaan bersama (Joint Financing), kredit modal kerja dan kerjasama dalam memasarkan produkproduk Bank Mandiri dan Perseroan
2
PT Tunas Ridean Tbk
Pemegang Saham Minoritas
PT Tunas Ridean Tbk mengadakan kerjasama pengadaan kendaraan melalui fasilitas pembiayaan konsumen bagi para karyawan dari Perseroan
3
PT Bumi Daya Plaza
Dimiliki sebagian besar oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bumi Daya Plaza sebagai pemberi sewa kepada Perseroan
4
PT Bank Sinar Harapan Bali
Dimiliki sebagian besar oleh pemegang saham mayoritas
PT Bank Sinar Harapan Bali menyediakan fasilitas penempatan deposito atas cadangan laba Perseroan
5
PT AXA Mandiri
Dimiliki sebagian besar oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT AXA Mandiri menyediakan produk asuransi perlindungan nasabah Perseroan
6
PT Mandiri AXA General Insurance
PT Mandiri AXA General Insurance
PT Mandiri AXA General Insurance menyediakan produk asuransi perlindungan unit yang dibiayakan oleh Perseroan
7
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Badan Usaha Milik Negara
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyediakan fasilitas rekening giro kepada Perseroan
8
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Badan Usaha Milik Negara
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menyediakan fasilitas kredit kepada Perseroan
9
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Badan Usaha Milik Negara
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyediakan fasilitas rekening giro kepada Perseroan
10
PT Asuransi Kesehatan Indonesia
Badan Usaha Milik Negara
PT Asuransi Kesehatan Indonesia menyediakan produk asuransi kesehatan bagi Perseroan
126
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
No
Pihak Terafiliasi
Sifat Terafiliasi Istimewa
Kewajaran transaksi
11
PT Indra Karya
Badan Usaha Milik Negara
PT Indra Karya mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
12
PT Kertas Letjes
Badan Usaha Milik Negara
PT Kertas Letjes mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
13
PT Nindya Karya
Badan Usaha Milik Negara
PT Nindya Karya mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
14
PT Tambang Batubara Bukit Asam
Badan Usaha Milik Negara
PT Tambang Batubara Bukit Asam mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
15
Perum PPD
Badan Usaha Milik Negara
Perum PPD mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
16
Perum Perhutani
Badan Usaha Milik Negara
Perum Perhutani mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
17
PT Jasindo
Badan Usaha Milik Negara
PT Jasindo menyediakan produk asuransi perlindungan unit yang dibiayakan oleh Perseroan
18
PT Reasuransi Internasional Indonesia
Badan Usaha Milik Negara
PT Reasuransi Internasional Indonesia menyediakan produk asuransi bagi Perseroan
19
PT Perikanan Nusantara
Badan Usaha Milik Negara
PT Perikanan Nusantara mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
20
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)
Badan Usaha Milik Negara
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
21
PT Pindad (Persero)
Badan Usaha Milik Negara
PT Pindad (Persero) mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
22
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Badan Usaha Milik Negara
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Menyediakan fasilitas kredit bagi Perseroan
23
PT Bank DKI
Badan Usaha Milik Negara
PT Bank Pembangunan DKI Jakarta menyediakan fasilitas kredit kepada Perseroan
24
PT Asuransi Kesehatan Indonesia
Badan Usaha Milik Negara
PT Asuransi Kesehatan Indonesia sebagai pemegang surat berharga yang diterbitkan oleh Perseroan
25
PT Adhi Karya
Badan Usaha Milik Negara
PT Adhi Karya mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
26
PT Jamsostek
Badan Usaha Milik Negara
PT Jamsostek menyediakan fasilitas asuransi tenaga kerja kepada Perseroan
27
PT. Asuransi Jasa Raharja Putra
Badan Usaha Milik Negara
PT Asuransi jasa Raharja Putra menyediakan layanan asuransi perlindungan yang dibiayakan oleh perseroan.
28
PT. Berdikari (Persero)
Badan Usaha Milik Negara
mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
29
PT Wahana Optima Permai
Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri
PT Wahana Optima Permai menyediakan jasa penyewaan gedung perkantoran kepada Perseroan
30
Personil manajemen kunci Grup
Personil manajemen kunci Grup Bank Mandiri
Personil manajemen kunci Grup mendapatkan fasilitas pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
127
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN DAN DAMPAK TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Selama tahun 2014, tidak terdapat perubahan peraturan
• yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam
perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap
waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok
proses bisnis dan kinerja Perseroan.
diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTASI
YANG
laba rugi; • yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam
Laporan keuangan pada tanggal dan tahun yang berakhir
kelompok tersedia untuk dijual; atau
31 Desember 2014 dan 2013 telah disusun dan disajikan
• dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
kembali investasi awal secara substansial, kecuali yang
yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan
disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang
peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang ”Penyajian dan
diberikan dan piutang.
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perseroan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan
Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan pendapatan administrasi dan selanjutnya diukur pada
Kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan dalam
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
penyusunan laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun
suku bunga efektif.
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi piutang
adalah sebagai berikut:
pembiayaan konsumen, investasi neto dalam sewa pembiayaan,
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
uang muka dan piutang lain-lain.
Aset Keuangan dalam
Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman
kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba
laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang,
rugi komprehensif dan dilaporkan sebagai ”Pendapatan
(iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset
pembiayaan konsumen” dan ”Pendapatan sewa pembiayaan”.
Perseroan
mengklasifikasikan
aset
keuangannya
keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen
Dalam hal terjadi penurunan nilai, cadangan kerugian
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal
penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai
pengakuannya.
tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi
Selama tahun-tahun berjalan dan pada tanggal laporan posisi
komprehensif sebagai “penyisihan kerugian penurunan nilai”.
keuangan, Perseroan hanya memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang
Pengakuan
sehingga kebijakan akuntansi berkaitan dengan klasifikasi aset
Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk
keuangan di luar pinjaman yang diberikan dan piutang tidak
kontrak reguler ketika mencatat transaksi aset keuangan.
diungkapkan.
128
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Penurunan nilai dari aset keuangan
Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan
buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset
nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua
keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan
prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian
nilai. Kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika,
telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan
terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut
pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
“cadangan kerugian penurunan nilai”.
pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan
arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset
nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan
keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat piutang debitur),
Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur
maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus
akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran
dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian
angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya
penurunan nilai. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada
penurunan nilai atas aset keuangan tersebut.
laporan laba rugi komprehensif.
Perseroan menentukan penurunan nilai secara individual atas
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan,
aset keuangan yang signifikan secara individual, dan untuk aset
dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan
keuangan yang tidak signifikan secara individual, penentuan
kerugian penurunan nilai.
penurunan nilai dilakukan secara kolektif. Liabilitas keuangan Jika Perseroan menentukan tidak terdapat bukti obyektif
Perseroan
mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai
kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
secara individual, maka Perseroan memasukkan aset keuangan
melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur
tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki
pada biaya perolehan diamortisasi.
mengklasifikasikan
liabilitas
keuangan
dalam
karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang
Selama tahun-tahun berjalan dan pada tanggal laporan
penurunan nilainya dinilai secara individual tidak termasuk
posisi keuangan, Perseroan tidak memiliki liabilitas keuangan
dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sehingga kebijakan akuntansi berkaitan dengan klasifikasi ini tidak
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang
diungkapkan.
penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan
aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa
diamortisasi
dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur
Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian
pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar
disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi
ditambah biaya transaksi.
untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk
Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh liabilitas
menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode
keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
129
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan
Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual
diamortisasi antara lain utang usaha, utang lain-lain, beban
kendaraan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya
bunga yang masih harus dibayar, pinjaman bank dan surat
penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi
berharga yang diterbitkan.
wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan dengan saldo
Penghentian pengakuan
piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang,
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak
kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi
kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan
komprehensif tahun berjalan.
tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara subtansial seluruh risiko dan manfaat
Jaminan kendaraan milik konsumen untuk pelunasan piutang
atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara
pembiayaan konsumen, dinyatakan sebesar nilai terendah
substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka
antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait
Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan
atau realisasi neto dari jaminan kendaraan milik konsumen
berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah
tersebut. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi neto
penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan
piutang dicatat sebagai cadangan kerugian penurunan nilai
pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan
dan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun
atau kadaluwarsa.
berjalan.
Penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen yang
Saling hapus
mengalami penurunan nilai, akan dilakukan ketika piutang telah
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai
dihapusbukukan. Piutang ragu-ragu akan dihapusbukukan
netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan
setelah menunggak lebih dari 180 hari atau pada saat piutang
hanya jika, Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum
tersebut diputuskan tidak dapat tertagih. Penghapusbukuan
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
piutang ragu-ragu ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga
tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau
upaya penagihan tetap dilakukan. Piutang pembiayaan
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
konsumen dapat diselesaikan dengan menjual kendaraan yang
simultan.
dibiayai Perseroan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika Perseroan menerima kendaraan dari konsumen dan membantu
diperkenankan oleh standard akuntansi.
untuk menjual kendaraan tersebut sehingga konsumen dapat melunasi utang pembiayaan konsumennya.
Klasifikasi instrumen keuangan Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
130
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011)
Golongan (ditentukan oleh Perseroan)
Sub golongan Kas dan setara kas - Kas- Kas pada bank - Deposito berjangka
Aset keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Piutang pembiayaan konsumen Investasi neto dalam sewa pembiayaan Piutang lain-lain Aset lain-lain - Piutang karyawan - Piutang bunga - Setoran dalam perjalanan - Uang muka Utang usaha - Utang kendaraan - Utang asuransi
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Utang lain-lain - Kantor pendaftaran fidusia - Premi asuransi - Pembiayaan bersama - Lain-lain Utang lain-lain - Kantor pendaftaran fidusia - Premi asuransi - Pembiayaan bersama - Lain-lain Pinjaman bank Surat berharga yang diterbitkan
PENJABARAN MATA UANG ASING
KAS DAN SETARA KAS
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang
Kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito
Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal
berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau
transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan
kurang, yang tidak dibatasi penggunaannya, tidak digunakan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan
sebagai jaminan atas pinjaman dan dapat segera dijadikan kas
kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
tanpa terjadi perubahan nilai yang sangat signifikan.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas
Piutang pembiayaan konsumen diakui pada awalnya dengan
moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi
nilai wajar ditambah biaya-biaya transaksi dan dikurangi yield
komprehensif.
enhancing income yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs nilai tukar
menggunakan
yang digunakan kurs tengah Bank Indonesia sebesar Rp12.440
pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
metode
tingkat
bunga
efektif.
Piutang
(nilai penuh) (2013: Rp12.189 (nilai penuh)) untuk 1 Dolar
diberikan dan piutang.
Amerika Serikat (“Dolar AS”). PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
131
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen
INVESTASI NETO DALAM SEWA PEMBIAYAAN
berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan
Investasi neto dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah
konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan
piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan
laba rugi komprehensif tahun berjalan pada tanggal terjadinya
diterima pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan
transaksi.
pendapatan sewa pembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara nilai
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
piutang usaha bruto dan nilai tunai piutang diakui sebagai
merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran
pendapatan sewa pembiayaan tangguhan. Pendapatan sewa
angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah
pembiayaan tangguhan dialokasikan sebagai pendapatan di
pokok pembiayaan yang akan diakui sebagai penghasilan
laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan berdasarkan
sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan
suatu tingkat pengembalian konstan atas investasi bersih
metode tingkat suku bunga efektif.
dengan menggunakan suku bunga efektif.
Restrukturisasi kredit dapat dilakukan dengan cara pengalihan
Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi untuk membeli
kredit, melanjutkan kredit, mengangsur kembali, merubah jatuh
aset yang disewa-pembiayaan-kan pada akhir masa sewa
tempo, merubah tenor dan/atau menambah down payment.
pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan.
Pembiayaan bersama Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang
Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir
setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana
diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau
risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama
rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan
tahun berjalan.
pembiayaan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Investasi neto dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihakpihak lain dimana masing-masing pihak menanggung risiko
CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di
Perseroan
laporan posisi keuangan secara bersih. Pendapatan pembiayaan
penurunan nilai dengan menggunakan metode “incurred
konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan
losses”.
melakukan
perhitungan
cadangan
kerugian
bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi komprehensif
BEBAN DIBAYAR DIMUKA Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat
Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perseroan
masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis
berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada
lurus.
pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan
ASET TETAP DAN PENYUSUTAN
pendapatan bagi Perseroan dan disajikan sebagai “Pendapatan
ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak
Pembiayaan Konsumen”.
atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara
132
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai
hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai
tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan
bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan
keuangan dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan
posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih
dari penjualan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi
pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomik tanah.
komprehensif.
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang
dengan akumulasi penyusutan. Harga perolehan mencakup
dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi
semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan
sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.
perolehan aset tetap. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan Tanah tidak disusutkan
apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan
telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak
dan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang
ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud
bersangkutan pada saat selesai dan siap di gunakan.
ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam
Penyusutan
aset
tetap
selain
tanah
dengan
periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan
menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa
asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah
manfaatnya sebagai berikut:
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir
Golongan
dihitung
diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
Masa manfaat (tahun)
Bangunan
terpulihkannya. 20
Perabotan dan peralatan kantor
5
Kendaraan
5
Renovasi bangunan sewa
3-5
Aset tetap kecuali tanah dan bangunan dalam pengerjaan disusutkan sampai dengan nilai sisanya. Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Perseroan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah dan disesuaikan, setiap tanggal laporan posisi keuangan jika diperlukan.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur masa manfaatnya.
PERPAJAKAN Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil dalam surat pemberitahuan pajak apabila terdapat situasi di mana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subjek atas interpretasi. Perseroan membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak. Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
133
Analisis dan Pembahasan Manajemen
temporer yang muncul antara dasar pengenaan pajak atas aset
Nilai
dan liabilitas dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan
mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan
laporan keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak
menggunakan tingkat bunga obligasi Perseroan berkualitas
yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan
tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan
tangguhan.
yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih
kini
liabilitas
imbalan
pasti
ditentukan
dengan
sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari
besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan
penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan
memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang
asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun.
muncul akibat perbedaan temporer tersebut. Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat
komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun
ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,
tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama
pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode
IMBALAN KERJA
vesting.
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada
Pesangon pemutusan hubungan kerja
karyawan berdasarkan metode akrual.
Pesangon
pemutusan
hubungan
kerja
terutang
ketika
karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun Imbalan pasca-kerja
normal. Perseroan mengakui pesangon pemutusan hubungan
Imbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang
kerja ketika Perseroan menunjukkan komitmennya untuk
penghargaan, dan imbalan lainnya, ditentukan sesuai dengan
memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan
Peraturan Perseroan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan
suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya
No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan
UU 13/2003 menentukan rumus tertentu untuk menghitung
didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.
jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU 13/2003 adalah program imbalan
SAHAM
pasti. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas.
yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia,
DIVIDEN
masa kerja atau kompensasi.
Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada tanggal dividen tersebut disetujui Rapat Umum
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan
Pemegang Saham Perseroan.
posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan, serta disesuaikan dengan
LABA PER SAHAM
keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang
Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan
belum diakui. Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung setiap
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode
pada periode yang bersangkutan.
projected unit credit.
134
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja
Surat berharga yang diterbitkan meliputi Medium Term
untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor
Notes dan utang obligasi. Surat berharga yang diterbitkan
atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur
entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan
dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang
program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi
dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan surat berharga dikurangkan dari jumlah surat berharga yang diterbitkan dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
dengan entitas pelapor. (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). (vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk
TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak berelasi.
dari entitas).
Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan
PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN
PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak Berelasi”.
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan serta beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perseroan jika:
interest bearing diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak
a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi
berdasarkan metode suku bunga efektif.
dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk
(iii) merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor
mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama
atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi
periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
salah satu hal berikut:
penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari
(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari
instrumen keuangan atau jika lebih tepat, digunakan periode
kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari
entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi
aset keuangan atau liabilitas keuangan.
dengan entitas lainnya). (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan
bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh
ventura bersama yang merupakan anggota suatu
persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut,
kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah
namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa
anggotanya).
datang. Perhitungan ini mencakup biaya transaksi dan
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari
pendapatan administrasi.
pihak ketiga yang sama. (iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga
Pendapatan bunga bank dan denda keterlambatan pembayaran
dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas
diakui pada saat terjadinya. Pendapatan bunga bank disajikan
ketiga.
secara bruto pada laporan laba rugi komprehensif.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
135
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pendapatan
dan
beban
diakui
pada
saat
terjadinya,
Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
menggunakan dasar akrual.
(dalam juta Rupiah):
SEGMEN OPERASI
2014
Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: i. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan
dan
menimbulkan
beban
(termasuk
pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); ii.
hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber
Biaya jasa kini
2.978
1.936
Biaya jasa kini
1.433
817
Biaya jasa lalu yang diakui langsung vested
25
25
Amortisasi kerugian aktuarial
54
201
4.490
2.979
650
313
5.140
3.292
daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan iii. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Biaya pesangon pemutusan hubungan kerja
Perseroan
Jumlah
menyajikan
segmen
operasi
berdasarkan
2013
informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan pada laporan posisi
Perseroan adalah Direksi.
keuangan adalah sebagai berikut: (dalam juta Rupiah)
Segmen operasi Perseroan disajikan berdasarkan segmen usaha
2014
yang terdiri dari: fleet dan retail.
KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN IMBALAN KERJA Jumlah yang diakui pada tanggal laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut: (dalam juta Rupiah): 2014
2013
Nilai kini liabilitas
21.270
11.829
Kerugian aktuarial yang belum diakui
(7.716)
(2.467)
Biaya jasa lalu yang belum diakui
(246)
(271)
Liabilitas pada laporan posisi keuangan
13.30
9.091
136
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
2013
Saldo awal, 1 Januari
9.091
6.554
Penyisihan tahun berjalan
5.140
3.292
Pembayaran tahun berjalan
(923)
(755)
Saldo akhir
13.30
9.091
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Liabilitas imbalan kerja karyawan dihitung oleh aktuaris
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan
independen PT Ricky Leonard Jasatama (dahulu: PT Rileos
perubahan tingkat diskonto, dengan variabel lain dianggap
Pratama) dengan menggunakan metode projected unit credit
tetap, terhadap liabilitas imbalan kerja karyawan dan biaya jasa
dalam laporan aktuarianya tanggal 15 Januari 2015 (2013: 13
kini dan biaya bunga pada 31 Desember 2014 dan 2013:
Januari 2014). Asumsi-asumsi dasar yang digunakan aktuaris (dalam juta Rupiah)
independen adalah sebagai berikut
2014 2014
2013
Tingkat diskonto
8,5% per tahun
9% per tahun
Tingkat kenaikan gaji
7% per tahun
7,0% pertahun
Tingkat kematian
TMI 3
TMI 3
Tingkat cacat
10% dari Tabel mortalita
10% dari
Tingkat pengunduran diri
7% per tahun pada usia sampai dengan 40 tahun dan berkurang hingga 0,00% pada usia 55 tahun
7% per tahun pada usia sampai dengan 40 tahun dan berkurang hingga 0,00% pada usia 55 tahun
100,00% usia pensiun normal
100,00% usia pensiun normal
Tingkat pensiun
Liabilitas imbalan kerja karyawan Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin
Biaya jasa kini biaya bunga
(428)
(430)
497
496
(dalam juta Rupiah) 2013 Liabilitas imbalan kerja karyawan Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin
Biaya jasa kini biaya bunga
(297)
(297)
347
347
Karyawan Perseroan juga diikutsertakan dalam program iuran pasti sejak bulan Agustus 2012. Kontribusi Perseroan pada program ini yang dilaporkan dalam laba rugi komprehensif tahun berjalan adalah sebesar Rp676 juta dan Rp513 juta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013. Pengelolaan program pensiun iuran pasti dilakukan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
137
138
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
139
Tata Kelola Perusahaan
A. IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN
Dalam kinerja Perseroan di tahun 2009, Perseroan selalu
Perseroan menyadari sepenuhnya penerapan Tata Kelola
berusaha memberikan yang terbaik baik pemegang saham
Perusahaa yang baik (Good Corporate Governance/GCG)
dan stakeholders lainnya agar mampu mencapai hasil yang
dalam seluruh kegiatan Perseroan adalah suatu hal yang sangat
maksimal.
penting. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban dan pengelolaan risiko bisnis Perusahaan, implementasi GCG juga
Pelaksanaan semua kegiatan Perseroan senantiasa selaras
diarahkan sebagai pedoman bagi manajemen dan karyawan
dengan prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas,
untuk memberikan nilai tambah kepada seluruh pemakai jasa
responsibilitas, independensi, kewajaran. Lebih lanjut lagi
dan pemangku kepentingan.
manajemen dan karyawan telah mewujudkan komitmen penerapan GCG melalui penandatanganan pakta integritas
Sebagai perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
berdasarkan pedoman GCG yang diterapkan di seluruh tingkat
Perusahaan Terbuka, Perseroan selalu berusaha menerapkan
organisasi dan kegiatan operasional Perseroan:
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap
a. Transparansi, yaitu menyelenggarakan komunikasi
operasional dan kegiatan Perseroan. Implementasi tata kelola
dengan pihak yang berkepentingan secara akurat,
perusahan yang baik telah menjadi komitmen dari segenap
tepat
manajemen dan karyawan Perseroan untuk melaksanakan
mengungkapkan informasi material yang relevan
praktek
kepada seluruh stakeholders.
penyelenggaraan
bisnis
yang
sehat,
beretika,
waktu,
jelas,
dan
konsisten,
termasuk
dan bertanggung jawab kepada pemangku kepentingan.
b. Akuntabilitas, yaitu menuntut agar masing-masing
Manajemen berkeyakinan bahwa implementasi tata kelola
pihak bertindak sesuai hak, kewajiban dan wewenang
perusahaan yang baik akan mendukung pencapaian sasaran
yang telah ditetapkan. Dengan ditetapkannya prinsip
bisnis dalam jangka panjang dan memberikan keunggulan
akuntabilitas ini maka ada kejelasan fungsi, hak,
kompetitif dalam menghadapi persaingan.
kewajiban, wewenang dan tangggung jawab antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi
Adapun tujuan Perseroan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik antara lain untuk: 1. Memberikan nilai tambah bagi Perseroan maupun pemegang saham; saing yang kuat;
Operasional dan aturan Perusahaan serta ketentuan d. Independensi, yaitu bertindak secara mandiri tanpa mengabaikan kerja sama yang baik.
3. Meningkatkan kepatuhan terhadap regulator; professional,
Responsibilitas, yaitu mematuhi Standar Prosedur perundangan yang berlaku dengan etika yang baik.
2. Memaksimalkan nilai Perseroan agar memiliki daya
4. Mendorong
maupun di setiap bagian dalam Perseroan. c.
pengelolaan
Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki
efisien
serta
kesempatan untuk mendapatkan perlakuan yang adil dari Perseroan. Pemberlakuan prinsip ini di Perusahaan
Komite
dengan sendirinya melarang praktik-praktik tercela
Internal
dan
secara
memberdayakan fungsi Dewan Komisaris, Direksi, Audit,
transparan
e. Kewajaran, yaitu selalu mengutamakan keadilan.
Perseroan
Audit
dan
Sekretaris
Perusahaan;
yang dilakukan orang dalam yang merugikan pihak
5. Mendorong agar setiap pengambilan keputusan
lain. Perseroan selalu menjaga hubungan baik dengan
atau kebijakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan
karyawan dan menghindari praktik diskriminasi serta
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
menghormati hak-hak karyawan.
yang berlaku; 6. Melindungi Dewan Komisaris dan Direksi dari kemungkinan adanya tuntutan hukum.
140
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
Untuk menjamin konsisten implementasi GCG, Perseroan telah
maupun tidak langsung kepada karyawan Perseroan. Dukungan
mengadakan rangkaian kegiatan perbaikan pedoman Tata
transparansi kerjasama di antara para pihak dibutuhkan dalam
Kelola, board manual, pedoman etika dan perilaku usaha,
mewujudkan komitmen Perseroan untuk terus meningkatkan
pedoman pelaporan pelanggaran serta penyempurnaan organ
implementasi prinsip GCG dalam berbagai program kerja. Hal
GCG guna menunjang implementasi GCG di masa yang akan
tersebut dilakukan antara lain dengan meningkatkan efektivitas
datang. Konsistensi assessment dan audit yang komprehensif
kerja Komite Audit dan Divisi Internal Audit serta optimalisasi
secara berkala sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas
fungsi Divisi Corporate Secretary. Penerapan GCG bukan
tata kelola perusahaan.
sekedar untuk memenuhi peraturan perundang-undangan, namun juga Perseroan berkeyakinan bahwa implementasi
B. KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan
Komitmen penerapan tata kelola perusahaan merupakan hal
berkesinambungan dapat meningkatkan reputasi dan nilai
mutlak bagi Perseroan. Hal tersebut dilakukan melalui penguatan
Perseroan dimata pemangku kepentingan sebagai tindak nyata
infrastruktur yang dimiliki dan secara berkesinambungan
pengembangan potensi bisnis Perseroan.
meningkatkan sistem dan prosedur untuk mendukung efektivitas pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan.
Penerapan GCG bukan sekedar untuk memenuhi peraturan perundang-undangan, namun juga Perseroan berkeyakinan
Selain itu, Perseroan beserta seluruh jajarannya berkomitmen
bahwa implementasi tata kelola perusahaan yang baik secara
penuh untuk melaksanakan praktik GCG dalam setiap
konsisten dan berkesinambungan dapat meningkatkan reputasi
pengelolaan Perseroan. Implementasi terus dilakukan dengan
dan nilai Perseroan dimata pemangku kepentingan sebagai
meningkatkan
tindak nyata pengembangan potensi bisnis Perseroan.
sosialisasi
dan
internalisasi
prinsip-prinsip
GCG di antara semua anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Perseroan sehingga menjadi suatu tradisi yang harus
C. STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
diimplementasikan dalam setiap aktivitas bisnis sehari-hari.
Struktur tata kelola Perseroan terdiri atas organ Perusahaan
Selain menyetujui Pakta Integritas Karyawan, setiap karyawan
yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris,
Perseroan diwajibkan menandatangani Surat Pernyataan Kode
dan Direksi. Organ Perseroan tersebut memainkan peranan
Etik agar karyawan mengetahui, memahami serta menjalankan
masing-masing dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Fungsi
ketentuan-ketentuan yang berlaku di Perseroan dan tidak
dari Organ Perseroan dijalankan sesuai dengan ketentuan
melakukan hal-hal yang dilarang oleh Perseroan sehingga
perundangundangan,
diharapkan dapat meningkatkan integritas setiap karyawan.
ketentuan lainnya yang didasari prinsip bahwa masing-masing
Anggaran
Dasar
Perseroan
dan
organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, Kebijakan lain yang dilakukan Perseroan dalam upayanya
fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan.
melaksanakan budaya GCG adalah membuat pengumuman
Dengan demikian RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi dapat
kepada seluruh karyawan untuk tidak meminta, memberikan
saling memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang
atau menerima hadiah dalam segala bentuk baik langsung
masing-masing sesuai peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
141
Tata Kelola Perusahaan
Transparency
Accountability
Responsibility
Independency
Fairness
ORGAN UTAMA
RUPS Dewan Komisaris Sekertaris Dewan Komisaris
Direksi
Check & Balances
Corporate Secretary
ORGAN PENDUKUNG
Komite Audit
Risk Management
Komite Nominasi dan Remunerasi
Internal Audit
Legal & Compliance
Komite Kredit
Komite Personalia Unit Kerja Prinsip Pengenalan Nasabah
D. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
Keputusan RUPS
Pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham
Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS dan 1 (satu) kali
(RUPS) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
Pengambilan Keputusan Pemegang Saham Sirkulasi. Berikut
organ tata kelola Perseroan yang memiliki wewenang dan tidak
ini hasil-hasil keputusan RUPS dan pengambilan keputusan
diberikan kepada Dewan Komisaris maupun Direksi. Hal tersebut
Pemegang Saham Sirkulasi di tahun 2014.
diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT). Sesuai
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan
dengan kewenangannya, RUPS dapat mengambil keputusan-
Perseroan telah mengadakan RUPS Tahunan pada 10 April
keputusan, antara lain pengangkatan dan pemberhentian
2014 di Jakarta yang dihadiri oleh seluruh Pemegang Saham
Direksi dan Dewan Komisaris, perubahan Anggaran Dasar
Perseroan dengan hasil keputusan sebagai berikut:
Perseroan, mengesahkan kinerja tahunan Direksi, serta
1. Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Perseroan
pengambilan keputusan strategis lainnya yang akan dijalankan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
oleh Direksi Perseroan. RUPS diadakan setiap tahunnya sesuai
2013, serta mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan
dengan UUPT, di mana RUPS Tahunan Perseroan diadakan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
sebelum batas waktu yang ditentukan oleh UUPT.
31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
142
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of
mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
Ernst & Young, “EY”) sebagaimana ternyata dalam laporan
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
Auditor Independen Nomor RPC-4726/PSS/2014 tertanggal
dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk
24 Januari 2014 dengan pendapat wajar dalam semua
menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi
hal material, dengan demikian memberikan pembebasan
Kantor Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan Kantor
dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig
Akuntan Publik pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik
acquit et decharge) kepada Dewan Komisaris Perseroan
Purwantono, Suherman dan Surja (a member firm of Ernst
atas tindakan pengawasan, dan kepada Direksi Perseroan
and Young Global Limited) karena sebab apapun tidak
atas tindakan pengurusan dan pelaksanaan kewenangan,
dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Perseroan
yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
pada tanggal 31 Desember 2013, sejauh tindakan tersebut
2014.
bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut
4. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan
tercermin dalam laporan tahunan dan Laporan Keuangan
Komisaris untuk terlebih dahulu mendapat persetujuan
Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya
tanggal 31 Desember 2013.
tantiem yang diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan
2. Menyetujui dan menetapkan Penggunanaan Laba Bersih
Komisaris Perseroan untuk tahun 2013.
Perseroan tahun buku 2013 sebesar Rp176.311.769.806,96
5. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan
(seratus tujuh puluh enam miliar tiga ratus sebelas juta
Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan
tujuh ratus enam puluh sembilan ribu delapan ratus enam
Pemegang Saham mayoritas untuk menetapkan besarnya
koma sembilan enam Rupiah) sebagai berikut :
gaji dan honorarium bagi anggota Direksi dan Dewan
a. Membagikan dividen final sebesar 12% dari jumlah laba
Komisaris untuk tahun 2014 dan memberikan wewenang
bersih Perseroan yang akan dibayarkan oleh Perseroan
dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu
kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku
mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk
yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 sebesar
menetapkan besarnya fasilitas dan/atau tunjangan bagi
Rp21.157.412.376,84 (dua puluh satu miliar seratus
anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2014.
lima puluh tujuh juta empat ratus dua belas ribu tiga
6. Memberikan
kuasa
dan
wewenang
kepada
Direksi
ratus tujuh puluh enan koma delapan empat Rupiah)
Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan
atau Rp8,46 (delapan koma empat enam Rupiah) per
sejak penutupan rapat ini, untuk mengalihkan dan/atau
lembar saham yang akan dibagikan kepada pemegang
menjadikan lebih dari 50% kekayaan bersih Perseroan
saham secara proporsional yaitu PT Bank Mandiri
sebagai jaminan utang atas nama Perseroan guna
(Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk.
mendapatkan pendanaan baru yang berasal dari sumber
b. Sisa
sebesar
perbankan dan penerbitan obligasi atau surat berharga
Rp155.154.357.430,12 (seratus lima puluh lima miliar
laba
dalam 1 transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama
seratus lima puluh empat juta tiga ratus lima puluh tujuh
lain maupun tidak, sebesar Rp4.000.000.000.000 (empat
ribu empat ratus tiga puluh koma satu dua Rupiah) atau
triliun Rupiah) di tahun buku 2015. Di mana untuk setiap
sebesar 88% dari jumlah laba bersih akan dibukukan
pengalihan dan atau penjaminan kekayaan bersih Perseroan
sebagai laba ditahan Perseroan (retained earning)
dengan kelipatan sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu
yang akan digunakan untuk memperkuat permodalan
triliun Rupiah) Direksi diwajibkan membuat laporan tertulis
Perseroan.
kepada Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan tersebut.
3. Menetapkan
bersih
Kantor
tahun
Akuntan
2013
Purwantono,
7. Tidak ada keputusan dan menerima laporan penggunaan
Suherman dan Surja (a member firm of Ernst and Young
Publik
dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Global Limited) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan
Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 sebagaimana yang telah disampaikan. PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
143
Tata Kelola Perusahaan
8. Dalam rangka konsolidasi Manajemen Risiko termasuk
1. Menerima dan mengukuhkan pengunduran diri Bapak
dalam rangka Menjaga Tingkat Kesehatan Perusahaan
Anton Herdianto dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan
Anak, Rapat memberikan wewenang kepada Pemegang
terhitung sejak ditandatangani keputusan tersebut. Dengan
Saham atau pihak yang ditunjuk oleh Pemegang Saham
demikian susunan Direksi Perseroan menjadi sebagai
untuk memperoleh data dan/atau melakukan kerja
berikut :
sama pengelolaan manajemen risiko, pelaksanaan Audit
Direktur Utama
: Ignatius Susatyo Wijoyo
Perseroan maupun kegiatan lainnya yang terkait dengan
Direktur
: Harjanto Tjitohardjojo
pengelolaan Perseroan. Pelaksanaan asistensi, kerja sama
2. Memberikan persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk
pengelolaan manajemen risiko maupun pelaksanaan Audit
melakukan tindakan-tindakan hukum yang diperlukan
Perseroan tidak mengenyampingkan tugas dan wewenang
termasuk tetapi tidak terbatas pada menandatangani
Direksi dalam melakukan tindakan pengurusan dan tugas
dokumen-dokumen
Dewan Komisaris dalam melakukan tindakan pengawasan
menjalankan
perseroan.
Perseroan tersebut.
Perseroan
diwajibkan
melaporkan
setiap
yang
keputusan
diperlukan Sirkulasi
dalam
rangka
Pemegang
saham
informasi yang relevan dan material kepada pemegang
3. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan
saham melalui pihak yang ditunjuk atau diberi kuasa oleh
hak substitusi untuk menyatakan seluruh atau sebagian
pemegang saham secara berkala serta menyusun subsidiary
keputusan tersebut dalam suatu akta notaris tersendiri,
guideline principle bersama-sama pemegang saham.
apabila diperlukan dan untuk itu menghadap di mana perlu, membuat, suruh membuat dan menandatangani
Hasil RUPS Tahunan tersebut di atas telah dituangkan
akta dan surat-surat diperlukan, singkatnya melakukan
dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
apapun juga untuk mencapai maksud tersebut tidak ada
Tahunan PT Mandiri Tunas Finance No 24 tanggal 10 April
yang dikecualikan.
2014 dibuat oleh Notaris Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta.
4. Keputusan tersebut mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditandatangani keputusan tersebut secara lengkap.
Hasil Keputusan Pemegang Saham Perseroan secara
Hasil Keputusan Pemegang Saham Perseroan secara sirkulasi
Sirkulasi
tersebut diatas telah dituangkan dalam Akta Pernyataan
Para Pemegang Saham Perseroan telah mengambil keputusan
Keputusan Pemegang Saham PT Mandiri Tunas Finance No.
secara sirkulasi pada 24 Oktober 2014 dengan hasil keputusan
41 tanggal 28 Oktober 2014 dibuat oleh Notaris Ibu Lenny
sebagai berikut:
Janis Ishak,SH.
144
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
INFORMASI PEMEGANG SAHAM DAN PENGENDALI UTAMA
Ny. Suliawati Tjokro
Public
Public
17%
44%
56%
Jardine Strategic Holdings Ltd
84%
73%
Anton Setiawan
83%
Jardine Matheson Holdings Limited Bermuda
Christian Milko Setiawan
Public
8%
27%
8%
Negara Republik Indonesia
Public
PT Tunas Andalan Pratama
Jardine Cycle & Carriage, Ltd
60%
40%
43,8%
43,8%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Tunas Ridean Tbk
51%
49%
Public
12,4%
PT Mandiri Tunas Finance
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
145
Tata Kelola Perusahaan
Perlindungan Pemegang Saham
4) Menjalankan fungsi sebagai majelis dimana setiap anggota
Implementasi GCG di lingkungan Perseroan senantiasa
dari Dewan Komisaris tidak dapat bertindak secara
melindungi hak-hak pemegang saham dan memfasilitasi
individual melainkan berdasarkan keputusan kolektif
pelaksanaan hak-hak pemegang saham. Bagi Perseroan, hakhak dasar Pemegang Saham yang dijunjung tinggi meliputi hak untuk:
Dewan Komisaris. 5) Menyampaikan laporan Triwulan perkembangan realisasi indikator pencapaian kinerja kepada pemegang saham.
1) Mendapatkan metode pendaftaran kepemilikan;
6) Mengajukan calon Auditor Eksternal yang akan mengaudit
2) Mengalihkan atau memindahkan saham;
Laporan Keuangan Perusahaan untuk ditetapkan dalam
3) mendapatkan informasi yang relevan dan material tentang
RUPS serta menyampaikan alasan pencalonan Auditor
korporasi secara tepat waktu dan teratur; 4) berpartisipasi dan memberikan suara dalam RUPS; 5) mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Dewan Komisaris; dan 6) mendapatkan bagian dalam keuntungan bisnis Perusahaan.
Eksternal termasuk besarnya imbal jasa yang diusulkan. 7) Memastikan bahwa Auditor Eksternal, Auditor Internal, Komite Audit serta Komite lainnya memiliki akses terhadap catatan akuntansi, data penunjang dan informasi yang diperlukan mengenai Perusahaan untuk melaksanakan tugasnya.
Dengan memperhatikan hak Pemegang Saham tersebut,
8) Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab
kerangka penerapan GCG di lingkungan Perseroan telah
sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, menjalankan
memberikan perlakuan yang setara dari semua pemegang
keputusan-keputusan RUPS Tahunan dan/atau RUPS Luar
saham, termasuk pemegang saham non pengendali. Selain itu,
Biasa serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
seluruh pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk memperoleh ganti rugi apabila terjadi pelanggaran atas hak-
Pada akhir tahun 2014, Dewan Komisaris melaporkan kepada
hak mereka.
pemegang saham atas pertanggungjawaban tugasnya sebagai
E. DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris merupakan Organ Perusahaan yang bertugas untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberi nasihat terkait dengan pengelolaan Perusahaan yang dilaksanakan oleh Direksi khususnya terkait strategi usaha, tata kelola perusahaan, implementasi pengendalian internal dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas dan Tanggung Jawab 1) Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi terkait pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi. 2) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris sebagai bagian tidak terpisahkan dari RKAP. 3) Menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun yang baru lampau kepada RUPS.
pengawas serta pengelolaan Perseroan oleh Direksi dalam bentuk Laporan Dewan Komisaris di Laporan Tahunan yang dimintakan persetujuan dalam RUPS Tahunan yang diadakan setelah tutup buku. Persyaratan Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Perusahaan wajib memenuhi seluruh persyaratan kemampuan dan kepatutan, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 4/POJK.5/2013 tanggal 21 November 2013 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, dan Perusahaan Penjaminan (POJK No.4). Penilaian Kemampuan dan Kepatutan yang akan dilakukan oleh OJK terhadap Dewan Komisaris meliputi Kompetensi, Integritas dan Reputasi Keuangan. Penilaian faktor kompetesi, meliputi kriteria: a. Pengetahuan jabatannya;
146
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
yang
memadai
dan
relevan
dengan
Tata Kelola Perusahaan
b. Pemahaman tentang peraturan perundang-undangan di
Pegawai dan/atau pihak lain yang dapat merugikan
bidang perusahaan pembiayaan dan peraturan perundangundangan lain yang berhubungan dengan perusahaan
Konsumen; e. tidak pernah melanggar prinsip kehati-hatian dibidang
pembiayaan;
usaha jasa keuangan;
c. pengalaman dan keahlian di bidang perusahaan pembiayaan
f. tidak tercantum dalam Daftar Tidak Lulus (DTL) di sektor
dan/atau bidang lain yang relevan dengan jabatannya; dan d. kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam
Perbankan; g. tidak pernah melakukan perbuatan yang tidak sesuai
rangka pengembangan usaha perusahaan pembiayaan yang sehat.
dengan kewenangannya atau diluar kewenangannya; h. tidak pernah dinyatakan tidak mampu menjalankan kewenangannya; dan
Penilaian faktor integritas, meliputi kriteria:
i. tidak
a. tidak pernah melakukan perbuatan tindak pidana
pernah
melanggar
peraturan
perundang-
undangan dibidang Industri Keuangan Non-Bank
dibidang jasa keuangan dan/atau perekonomian;
(IKNB).
b. tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan berdasarkan
putusan
pengadilan
dalam
jangka
Penilaian faktor reputasi keuangan, meliputi kriteria:
waktu paling lama 5 (lima) tahun sebelum penilaian
a. tidak memliki kredit macet;
kemampuan dan kepatutan;
b. tidak pernah dinyatakan pailit dan tidak pernah menjadi
c. tidak pernah melanggar komitmen yang telah disepakati
Pemegang Saham, anggota Direksi, anggota Dewan
dengan instansi pembina dan pengawas usaha jasa
Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan
keuangan;
suatu Perusahaan dinyatakan pailit berdasarakan
d. tidak pernah melakukan perbuatan yang memberikan
putusan Pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir
keuntungan secara tidak wajar kepada Pemegang
sebelum penilaian kemampuan dan kepatutan; dan
Saham, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,
c. tidak pernah terlibat dalam tindak pidana pencucian uang.
Status kelulusan uji kemampuan dan kepatutan anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Nama Dewan Komisaris Anton Setiawan
Jabatan Komisaris Utama
Tanggal Lulus Uji Kemampuan dan Kepatuhan -
Keterangan Telah melakukan uji kemampuan dan kepatutan di Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 22 Januari 2015. Saat ini sedang menunggu hasil uji kemampuan dan kepatutan tersebut.
Sarastri Baskoro
Komisaris
17 Desember 2008
Berdasarkan Surat Keputusan ketua BAPEPAM dan LK No. KEP-529/BL/2008
Hanifah Purnama
Komisaris Independen
-
Telah melakukan uji kemampuan dan kepatutan di Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 22 Januari 2015. Saat ini sedang menunggu hasil uji kemampuan dan kepatutan tersebut.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
147
Tata Kelola Perusahaan
Masa Jabatan Dewan Komisaris
lingkup pekerjaan, kondisi Perseroan serta tanggung jawab
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, masa jabatan
masing-masing Dewan Komisaris. Sesuai dengan hasil RUPS
Dewan Komisaris adalah sejak RUPS yang mengangkatnya
Tahunan tanggal 10 April 2014, pemegang saham telah
sampai dengan RUPS Tahunan yang ke 5 (lima) dengan tidak
memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris
mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat
dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang
memberhentikan para anggota Dewan Komisaris sebelum
saham mayoritas untuk menetapkan besarnya remunerasi
masa jabatannya berakhir dengan menyebutkan alasannya.
bagi anggota dan Dewan Komisaris untuk tahun 2014. Jumlah
Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris bertanggung
remunerasi yang diterima Dewan Komisaris selama tahun 2014
jawab kepada RUPS.
adalah sebesar Rp3,82 miliar.
Prosedur, Penetapan, dan Remunerasi Anggota Dewan
Jumlah remunerasi aktual Dewan Komisaris Perseroan dari
Komisaris
tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:
Pemberian remunerasi kepada Dewan Komisaris Perseroan ditentukan dalam RUPS dengan didasarkan pada pertimbangan (dalam Jutaan rupiah) Jenis Remunerasi
Jumlah Anggota Dewan Komisaris 2014
2013
2012
2011
Jumlah Remunerasi (Rp Juta) 2010
2014
2013
2012
2011
2010
Honorium
3
3
3
3
3
1.419
1.270
1.197
1.041
990
Tantiem
3
3
3
3
3
1.044
484
106
500
330
Tunjangan lainnya
3
3
3
3
3
1.356
829
629
714
542
3.819
2.582
1.932
2.255
1.862
Jumlah
Struktur dan Komposisi Dewan Komisaris Dewan Komisaris diangkat berdasarkan hasil RUPS. Dewan
Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat pada 2014 adalah
Komisaris Perseroan terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu 1 (satu)
Dewan Komisaris yang diangkat berdasarkan Akta Pernyataan
orang Komisaris Utama, 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu)
Keputusan Pemegang Saham PT Mandiri Tunas Finance Di Luar
orang Komisaris Independen. Komisaris Utama bertanggung
Rapat Umum Pemegang Saham No. 01 tanggal 6 Februari
jawab untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan Dewan
2012, dibuat oleh Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta, dengan
Komisaris.
komposisi sebagai berikut:
Semua
tindakan
Dewan
Komisaris
adalah
berdasarkan keputusan yang disepakati bersama-sama sebagai suatu dewan. Nama Dewan Komisaris
Jabatan
Tanggal Pengangkatan
Akhir Masa Jabatan
Jabatan Lain yang Terafiliasi dengan Perseroan
Anton Setiawan
Komisaris Utama
6 Februari 2012
RUPST 2017
Presiden Komisaris PT Tunas Ridean Tbk*
Sarastri Baskoro
Komisaris
6 Februari 2012
RUPST 2017
EVP Consumer Loans Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk*
Hanifah Purnama
Komisaris Independen
6 Februari 2012
RUPST 2017
-
PT Tunas Ridean Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah pemegang saham utama Perseroan.
*
148
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, anggota Dewan Komisaris Perusahaan Pembiayaan dilarang menjadi anggota Dewan Komisaris di lebih dari 2 perusahaan pembiayaan
3. Memastikan diungkapkannya transaksi yang mengandung benturan kepentingan secara wajar dan adil. 4. Memastikan
kepatuhan
perusahaan
pada
peraturan
perundang-undangan yang berlaku. 5. Menjamin akuntabilitas organ-organ Perseroan.
lainnya atau menjadi anggota Direksi di lebih dari 1 perusahaan pembiayaan lainnya.
Persyaratan Komisaris Independen Komisaris Independen yang dimiliki oleh Perseroan telah sesuai
Seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan tidak memiliki
dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.5 Lampiran Keputusan
hubungan kepengurusan dan atau kepemilikan di perusahaan
Ketua Bapepam dan LK No. Kep. 643/BL/2012 tanggal
pembiayaan lain.
7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, di mana Komisaris Independen
Independensi Dewan Komisaris
wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Untuk lebih memberdayakan fungsi pengawasan Dewan
1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai
Komisaris, keberadaan Komisaris Independen adalah sangat
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
diperlukan dan menjadi sangat penting. Komisaris Independen
memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak terafiliasi dengan
Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;
Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau
2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan;
hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya
3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan,
untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang
kepentingan Perseroan. Keberadaan Komisaris Independen di
Saham Utama Perseroan; dan
Perseroan adalah untuk mendorong diterapkannya prinsip tata
4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun
kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) di
tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha
dalam Perseroan melalui optimalisasi Dewan Komisaris agar
Perseroan.
dapat melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi secara efektif dan lebih memberikan nilai
Kebijakan dan Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris
tambah bagi Perseroan.
Sesuai ketentuan dalam anggaran dasar, penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu apabila
Komposisi jumlah Komisaris Independen Perseroan sebesar
dipandang perlu:
33% (tiga puluh tiga persen), telah memenuhi jumlah minimal
1. Oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris;
yang disyaratkan dalam Peraturan Pencatatan Efek dari PT
2. Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota
Bursa Efek Indonesia yaitu minimal 30% (tiga puluh persen) dari jumlah keseluruhan anggota Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris; atau 3. Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10
Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris Independen:
(satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham
1. Menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan
dengan hak suara.
Perseroan. 2. Memastikan perlakuan yang adil terhadap stakeholders.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
149
Tata Kelola Perusahaan
Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan dengan surat
Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat
tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada
suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan
setiap anggota Dewan Komisaris dengan mendapat tanda
suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali
terima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan,
Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada rasa keberatan dari
dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal
yang hadir. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap
rapat. Panggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal,
tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak
waktu, dan tempat Rapat.
dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di tempat kedudukan
Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah
Perseroan atau di tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila
tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan
semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, panggilan
semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara
terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan
tertulis dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan
Komisaris dapat diadakan dimanapun juga dan berhak
persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis
mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang
Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama dan
sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat
dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan,
Dewan Komisaris.
yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Komisaris yang dipilih
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Dewan Komisaris
oleh dan dari antara anggota Komisaris yang hadir. Seorang
Berdasarkan
anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan
KOM/002/2013 tanggal 16 Oktober 2013 tentang Pembagian
Komisaris hanya oleh anggota Komisaris lainnya berdasarkan
Tugas dan Wewenang serta Tata Tertib Dewan Komisaris,
Surat Kuasa.
Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan sekurang-kurangnya
Keputusan
Dewan
Komisaris
No:
KEP.
satu kali dalam dua bulan dan setiap saat jika diminta Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil
seseorang atau lebih anggota Dewan Komisaris. Kuorum Rapat
keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu perdua)
Dewan Komisaris tercapai jika lebih dari setengah anggota
dari jumlah anggota Komisaris hadir atau diwakili dalam Rapat.
Dewan Komisaris hadir atau diwakilkan dengan kuasa kepada
Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan
Komisaris lain. Keputusan rapat membahas hal-hal yang bersifat
musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai, maka
strategis dan atau memerlukan keputusan untuk dibahas dan
keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan
diselenggarakan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
suara setuju paling sedikit lebih dari ½ (satu perdua) dari jumlah
Jika mufakat tidak terjadi, maka dilaksanakan voting di antara
suara yang dikeluarkan dalam Rapat. Apabila suara yang
anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakilkan rapat
setuju dan yang tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Dewan
dan keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari
Komisaris yang akan menentukan.
setengah jumlah suara yang sah. Jika jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama, maka usulan yang disampaikan ditolak,
Setiap
anggota
Dewan
Komisaris
yang
hadir
berhak
mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya.
150
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
kecuali mengenai diri orang akan diputuskan oleh Ketua Rapat.
Tata Kelola Perusahaan
Pada 2014, Dewan Komisaris telah melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 8 (delapan) kali dengan frekuensi kehadiran sebagaimana tersaji pada tabel berikut: Nama Dewan Komisaris
Jabatan
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Tingkat Kehadiran (%)
Anton Setiawan
Komisaris Utama
8
8
100%
Sarastri Baskoro
Komisaris
8
8
100%
Hanifah Purnama
Komisaris Independen
8
8
100%
Program Pelatihan Guna
terus
meningkatkan
kompetensi
sejalan
dengan
perkembangan bisnis Perseroan, selama 2014, Dewan Komisaris
telah mengikuti berbagai seminar/pelatihan/workshop, antara lain:
Nama
Jabatan
Jenis Pelatihan/Seminar/Workshop
Pelaksanaan
Sarastri Baskoro
Komisaris
Training Sertifikasi Coach 60 Hours Approved Coach Specific Training Hours
3-7 Maret 2014
Bank Mandiri
-
Refreshment Sertifikasi Management Risiko
24 April 2014
Bank Mandiri
-
International Seminar Asia Pacific and Indonesia Economic Review (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Director, Commissioner, Controlling Shareholder, Sharia Supervisory Board & Foreign Employee)
23 Mei 2014
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Hanifah Purnama
Komisaris Independen
Penyelenggara
Biaya (Rp)
4.000.000
Leadership Forum VII Tahun 2014
19-22 Juni 2014
Bank Mandiri
Diskusi Panel, Kiprah dan Eksistensi Komisaris Independen, Komisaris Utusan dan Direktur Tidak Terafiliasi dalam Meningkatkan Akuntabilitas Perseroan
19 Februari 2014
Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia (LKDI)
1.200.000
16 April 2014
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
4.000.000
A to Z Multifinance Business (An Overview for Fit & Proper Test Preparation)
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
-
151
Tata Kelola Perusahaan
Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris
Dalam rangka pencapaian kinerja Perseroan yang lebih baik,
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memberikan
Dewan Komisaris selama tahun 2014 telah menyampaikan
saran dan masukan yang dibutuhkan kepada Direksi dalam
rekomendasi kepada Direksi, antara lain:
penyusunan dan pencapaian visi, misi, rencana jangka panjang
1. Melakukan pembiayaan dengan berhati-hati (prudent)
serta rencana kerja dan anggaran Perusahaan. Di samping
dengan mempertimbangkan risiko bisnis yang terukur.
itu, Dewan Komisaris juga bertanggung jawab melaksanakan
2. Optimalisasi pencapaian target pembiayaan dengan tetap
fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan.
menjaga kualitas pembiayaan yang baik. 3. Memperluas jaringan usaha pada daerah-daerah yang
Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris mengacu pada peraturan
potensial dan dengan perhitungan nilai investasi yang
perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar, GCG
cermat.
Charter Perseroan serta pedoman mengenai Pembagian Tugas
4. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian internal
dan Wewenang serta Tata Tertib Dewan Komisaris.
serta mengutamakan kualitas sumber daya manusia. 5. Meningkatkan efektivitas penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
F. KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS Dalam menjalankan fungsi pengawasannya Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. 1. KOMITE AUDIT Profil Komite Audit Selama 2014, susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan tidak mengalami perubahan. Adapun komposisinya, yaitu: Nama Komite Audit
Jabatan
Bidang Keahlian
Hanifah Purnama
Ketua Komite Audit
Keuangan dan Perbankan
Rodion Wikanto Njotowidjojo
Anggota
Keuangan dan Perbankan
Sunardi Edirianto
Anggota
Internal Kontrol dan Perbankan
Susunan, komposisi, keahlian, integritas dan kriteria independensi dari Komite Audit tersebut telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan yang berlaku. Adapun profil yang mencakup riwayat jabatan dan pengalaman kerja Komite Audit adalah sebagai berikut:
152
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Kiri-Kanan:
Rodion Wikanto Njotowidjojo Hanifah Purnama Sunardi Edirianto Hanifah Purnama
Independen di PT Berlian Laju Tanker
*Profil Hanifah Purnama telah disajikan
Tbk (2014-sekarang).
dalam profil Dewan Komisaris. Pernah
sebagai
Manufacturing
Warga Negara Indonesia, kelahiran
PT United Can Company (2003-2006).
Jakarta, 31 Agustus 1961, berumur
Pada ADR Group of Companies (1992-
54 tahun. Memiliki latar belakang
2003), beliau menjabat beberapa posisi
pendidikan teknik mesin dari Akademi
penting, diantaranya President Director
Teknik Mesin Industri (ATMI), Solo
pada PT Bank Eksekutif Internasional
(1984) dan memperoleh gelar Master
(1993-1998) dan President Director
of Business Administration dari IPWI
PT Adrindo Executive Finance (1998-
Jakarta
sebagai
1999), Vice President pada PT Selamat
anggota Komite Audit Perseroan sejak
Sempurna Tbk (1998-2001), sebagai
tahun 2009 hingga saat ini.
Operation Director pada PT Prapat
(1992).
Menjabat
Tunggal Beliau
Rodion Wikanto Njotowidjojo Rodion Wikanto Njotowidjojo Anggota Komite Audit
menjabat
Rodion Wikanto Njotowidjojo
juga
menjabat
Cipta
Director
pada
(1998-2002),
dan
sebagai
sebagai Independent Commissioner
anggota Komite Audit di berbagai
& Head of Audit Committee pada PT
perusahaan, yaitu PT Indo Kordsa
Andhi Chandra Automotive Product
Tbk
Tunas
Tbk (2001-2003). Sebagai Bussiness
Ridean Tbk (2007-sekarang), dan PT
Development Manager pada PT Inti
Sierad Produce Tbk (2009-sekarang),
Putramodern (1988-1992), Sebagai
PT
Tbk
Assistant Production Director pada PT
(2014-sekarang) serta sebagai Direktur
Matahari Alka (1987-1988). Memulai
(2007-sekarang),
Multi
Bintang
PT
Indonesia
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
153
Tata Kelola Perusahaan
karirnya di PT Cakung Utama Indonesia
(2006- 2009), Pjs. Deputy Regional
sebagai Assistant Factory Manager
Manager PT Bank Mandiri (Persero)
(1984-1987).
Tbk. Kanwil VII Semarang (2007-2008), Senior Team Leader Audit Credit
Sunardi Edirianto
Department Internal Audit Group PT
Warga Negara Indonesia, kelahiran
Bank Mandiri (Persero) Tbk (2005-
Kuningan,
1953,
2006), Senior Team Leader Audit Retail,
berumur
4
Desember
Memperoleh
Risk Management, Finance & Support
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
61
tahun.
Department Internal Audit Group PT
Krisnadwipayana jurusan Manajemen
Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2000-
Keuangan pada tahun 1984 dan
2004) Senior Relationship Manager
menyandang
Ilmu
Bank Bumi Daya Cabang Jakarta Duta
Hukum dari Universitas Diponegoro
gelar
Magister
Merlin (1998-2000), Internal Control
pada tahun 2008. Bergabung dengan
Bank Bumi Daya Cabang Jakarta Duta
Perseroan sebagai anggota Komite
Merlin
Audit sejak tahun 2009 hingga saat ini.
Manager Bank Bumi Daya Cabang
(1997-
1998),
Relationship
Kudus (1992-1997), Kepala Bagian Kas Sunardi Edirianto - Anggota Komite Audit
Beliau
sebagai
- Dana Jasa Rupiah & Valas Bank Bumi
Regional Internal Control Manager -
pernah
menjabat
Daya Cabang Mataram Lombok - NTB
Assistant Vice President PT Bank Mandiri
(1986-1992). Memulai karirnya di Bank
(Persero) Tbk. Kanwil VII Semarang
Bumi Daya Kantor Pusat Urusan Kontrol Kredit sebagai Auditor (1976-1985).
Dasar Hukum Penunjukan dan Periode Masa Jabatan
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat
Anggota Komite Audit
Komite
Anggota Komite Audit Perseroan memiliki masa jabatan
mengevaluasi dan menelaah secara transparan berbagai
mulai tanggal 12 Maret 2012 hingga masa jabatan Dewan
aktivitas kegiatan Perseroan dan kinerja laporan keuangan
Komisaris berakhir pada 2017, dengan tidak mengurangi hak
berkala Perseroan untuk selanjutnya melaporkannya kepada
Dewan Komisaris untuk sewaktu-waktu mengganti anggota
Dewan Komisaris Perseroan secara obyektif dan independen.
Audit
mengadakan
pertemuan
berkala
untuk
Komite Audit. Komite Audit yang saat ini menjabat diangkat pertama kali berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT
Selama 2014, Komite Audit melaksanakan 4 (empat) kali Rapat
Mandiri Tunas Finance Nomor: Kep.Kom/002/2009 tanggal 15
Internal Komite Audit, 11 (sebelas) kali Rapat dengan Dewan
Oktober 2009, yang selanjutnya seluruhnya diangkat kembali
Komisaris dan Direksi serta 2 (satu) kali rapat dengan Eksternal
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Mandiri
Auditor. Adapun tingkat kehadiran masing-masing anggota
Tunas Finance Nomor: KEP.KOM/001/2012 tanggal 12 Maret
dalam rapat-rapat Komite Audit adalah sebagai berikut:
2012.
154
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
Nama Komite Audit
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Tingkat Kehadiran (%)
4
4
100%
Rodion Wikanto Njotowidjojo Anggota Komite Audit
4
4
100%
Sunardi Edirianto
4
4
100%
Hanifah Purnama
Nama Komite Audit
Jabatan Ketua Komite Audit
Anggota Komite Audit
Jabatan
Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris, Direksi, Eksternal Auditor
Jumlah Rapat
Kehadiran
Persentase
Jumlah Rapat
Kehadiran
Persentase
11
11
100%
2
2
100%
Anggota Komite Audit
11
11
100%
2
2
100%
Anggota Sunardi Edirianto Komite Audit
11
11
100%
2
2
100%
Ketua Hanifah Purnama Komite Audit Rodion Wikanto Njotowidjojo
Kegiatan Komite Audit Dalam melaksanakan fungsi kepengawasan pengelolaan
5. Melakukan penelaahan atas implementasi dan efektifitas pengendalian internal Perseroan.
Perseroan, Komite Audit berperan untuk menunjang kinerja
6. Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap Peraturan
Dewan Komisaris. Oleh sebab itu dalam menjalankan tugasnya,
Pasar Modal dan peraturan lainnya yang terkait dengan
Komite Audit bertanggung jawab langsung kepada Dewan
kegiatan usaha Perseroan.
Komisaris.
7. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris, seperti melakukan kunjungan ke kantor-kantor
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
cabang Perseroan.
1. Melakukan evaluasi atas laporan keuangan Perseroan berdasarkan peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit berpedoman
berlaku.
kepada Peraturan Bapepam No. IX.I.5 Lampiran Keputusan
2. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap
Ketua Bapepam dan LK No. Kep. 643/BL/2012 tanggal
laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada
7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman
Dewan Komisaris serta mengidentifikasikan hal-hal yang
Pelaksanaan Kerja Komite Audit serta Piagam Komite Audit
perlu mendapat perhatian dari Dewan Komisaris.
Perseroan tanggal 12 April 2012.
3. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang mungkin dihadapi oleh Perseroan dan pelaksanaan
Independensi Komite Audit
manajemen risiko oleh Direksi.
Seluruh anggota Komite Audit merupakan anggota yang
4. Menelaah atas lingkup dan kesesuaian audit eksternal,
professional dan independen dalam menjalankan tugas dan
honorarium audit eksternal serta independensi dan
kewajibannya tanpa campur tangan dari pihak manapun yang
objektifitas audit eksternal.
tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Anggota
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
155
Tata Kelola Perusahaan
Komite Audit juga tidak terkait dengan Direksi, Dewan
benturan kepentingan (Conflict of Interest) dengan Perseroan.
Komisaris, maupun pemegang saham. Komite Audit berasal
Komite Audit dalam melaksanakan tugasnya tunduk pada
dari luar perusahaan yang tidak memiliki kepentingan/latar
ketentuan/hukum dan perundang-undangan yang berlaku di
kaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan
Perseroan.
Rencana Pelaksanaan Rapat Komite Audit Tahun 2015 Pada 2015, Komite Audit merencanakan untuk mengadakan 11 (sebelas) kali rapat yaitu: No.
Hari
Tanggal
1
Jumat
16 Januari
2
Selasa
17 Februari
3
Rabu
18 Maret
4
Rabu
22 April
5
Rabu
13 Mei
6
Rabu
10 Juni
7
Rabu
28 Juli
8
Selasa
26 Agustus
9
Rabu
23 September
10
Kamis
29 Oktober
11
Kamis
3 Desember
Remunerasi Komite Audit Perincian Remunerasi yang dibayarkan kepada Komite Audit pada tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:
Honorium
Jumlah Remunerasi Komie Audit (Rp Juta)
Jumlah Anggota Komite Audit
Jenis Remunerasi
2014
2013
2012
2011
2010
2014
2013
2012
2011
2010
2
2
2
2
2
144
144
120
102
74
Bonus
2
2
2
2
2
-
-
-
-
-
Tunjangan Lainnya
2
2
2
2
2
5,1
5
4
3
1,68
149
149
124
105
76
Jumlah
Remunerasi Komite Audit tersebut di atas tidak termasuk anggota Komite Audit yang merangkap sebagai Dewan Komisaris.
156
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Komite Audit Tahun 2014 Komite Audit menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris pada tanggal 25 September 2013. Piagam Komite Audit telah disusun berdasarkan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal. Berdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan peran pengawasan terhadap Perseroan. Oleh karenanya, Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite Audit selama tahun 2014 telah mengadakan 11 (sebelas) kali pertemuan gabungan bersama Dewan Komisaris, Direksi, Divisi Internal Audit dan 2 (dua) kali pertemuan dengan Retail Audit Goup Bank Mandiri, dan 2 (dua) kali pertemuan dengan Eksternal Auditor, serta melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Mendiskusikan hasil pemeriksaan laporan keuangan tahunan serta kualitas laporan keuangan tahunan secara keseluruhan dengan Eksternal Auditor. 2. Menelaah laporan keuangan triwulanan sebelum dipublikasikan. 3. Melakukan evaluasi bersama manajemen terhadap efektivitas pengendalian internal. 4. Secara berkala setiap satu bulan sekali, membahas temuan-temuan Internal Audit bersama Divisi Internal Audit, Direksi dan Dewan Komisaris. 5. Menyampaikan Laporan Penelaahan Komite Audit, secara periodik per triwulan kepada Dewan Komisaris Perseroan. Dari hasil pertemuan-pertemuan tersebut, maka Komite Audit selama menjalankan fungsi pengawasannya di tahun 2014 berpandangan sebagai berikut: 1. Manajemen telah mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Internal dan Eksternal Auditor telah bekerja secara independen dan obyektif dalam melaksanakan tugas auditnya. 3. Tidak terdapat kesalahan yang material terhadap penyajian laporan keuangan Perusahaan. 4. Hasil penilaian audit internal pada tahun 2014 membaik dengan nilai rata-rata rating sebesar 70.14 dengan kategori Fair dalam skala tinggi, dengan catatan manajemen di tahun 2015 diharapkan dapat menuntaskan kelemahan kontrol pada beberapa Top Risk Cabang, yang masih didominasi oleh temuan mandatory comply. Demikian Laporan Komite Audit ini dibuat dan ditandatangani oleh seluruh Anggota Komite Audit. Jakarta, 17 Februari 2015
HANIFAH PURNAMA
Ketua
RODION WIKANTO NJOTOWIDJOJO Anggota
SUNARDI EDIRIANTO Anggota
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
157
Tata Kelola Perusahaan
Pelatihan Komite Audit 2014 Selama 2014, beberapa pelatihan yang diikuti anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:
Nama
Hanifah Purnama
Rodion Wikanto Njotowidjojo
Sunardi Edirianto
Jabatan
Ketua Komite Audit
Anggota Komite Audit
Anggota Komite Audit
Jenis Pelatihan/Seminar/ Workshop
Pelaksanaan
Seminar: COSO 2013 Translating Principles into Actions - Roles of Audit Committee, BOC and BOD
24 April 2014
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)
1.000.000
Workshop Fundamental Competencies of Audit Committee Professionals
21-22 Agustus 2014
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)
3.500.000
Learning Experience of Annual Report Awards 2012
Januari 2014
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
-
Diskusi Panel, Kiprah dan Eksistensi Komisaris Independen, Komisaris Utusan dan Direktur Tidak Terafiliasi dalam Meningkatkan Akuntabilitas Perseroan
19 Februari 2014
Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia (LKDI)
900.000
24 April 2014
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)
1.000.000
Governance & Risk for Crime Cases: Studi Kasus Telkom
April 2014
Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia (LKDI)
-
Workshop Fundamental Competencies of Audit Comitte Professionals
21-22 Agustus 2014
Enterprise Risk Management 2014
4-5 Desember 2014
Enterprise Risk Management Academy (ERMA)
24 April 2014
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)
1.000.000
21-22 Agustus 2014
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)
3.500.000
Seminar: COSO 2013 Translating Principles into Actions - Roles of Audit Committee, BOC and BOD
Seminar: COSO 2013 Translating Principles into Actions - Roles of Audit Committee, BOC and BOD Workshop Fundamental Competencies of Audit Committee Professionals
158
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Penyelenggara
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)
Biaya (Rp)
3.500.000
-
Tata Kelola Perusahaan
2. KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
3. Paling sedikit salah satu dari anggota komite harus memiliki
Dasar Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi
latar belakang pendidikan dan atau pengalaman kerja
Komitmen Perseroan untuk mengimplementasikan prinsip tata
dibidang nominasi, remunerasi pegawai, atau Human
kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
Resource Development;
menjadi elemen penting untuk mendukung Perseroan menjadi
4. Mampu bersikap independen yaitu mampu melaksanakan
lembaga pembiayaan terbesar, terbaik dan terpercaya di
tugas secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
Indonesia.
pengaruh/tekanan dari pihak manapun; 5. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus
Salah satu organ pelaksana tata kelola perusahaan adalah Dewan
Komisaris
yang
memiliki
kewenangan
melalui pendidikan dan pelatihan;
dalam
6. Bukan merupakan orang dalam Kantor Konsultan Hukum,
pengawasan secara umum dan/atau khusus terhadap jalannya
Kantor Konsultan Sumber Daya Manusia, Kantor Konsultan
kegiatan usaha Perseroan dan memberi nasihat/masukan/
Business Development, atau pihak lain yang memberi jasa
rekomendasi kepada Direksi. Dengan mengacu pada regulasi
assurance, jasa non-assurance, dan/atau jasa konsultasi lain
atau ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir
Perseroan Terbatas, dan sebagai salah satu pengawasan Dewan
sebelum diangkat sebagai anggota komite oleh Dewan
Komisaris yaitu menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi
Komisaris.
bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi, Anggota Komite penunjang Dewan Komisaris, serta kerangka Nominasi dan
Pengangkatan dan Pemberhentian Komite Nominasi dan
Remunerasi pejabat Perseroan dan pegawai secara keseluruhan
Remunerasi
maka dibentuk Komite Nominasi dan Remunerasi.
Komite Nominasi dan Remunerasi, dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris dan bertanggung jawab kepada
Diharapkan dengan adanya Komite Nominasi dan Remunerasi
Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi bekerja
ini, proses Nominasi dan Remunerasi pengurus Perseroan dan
secara kolektif dan melaksanakan tugasnya secara independen
organ pelaksana Perseroan lainnya dapat dilakukan secara
terhadap manajemen Perseroan.
transparan dan akuntabel sesuai dengan perkembangan usaha Perseroan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan pemegang
saham
dan
stakeholders
lainnya
terhadap
Sesuai dengan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance yang disahkan di Jakarta pada tanggal
pengelolaan Perseroan.
29 Oktober 2014, telah diatur bahwa jumlah Komite Nominasi
Persyaratan
dan Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance paling kurang terdiri
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi wajib memenuhi
dari 3 (tiga) orang anggota dengan ketentuan satu di antara
persyaratan kemampuan dan pengalaman serta persyaratan
anggota Komite merupakan Komisaris Independen, anggota
independensi, yaitu:
Komite lainnya dapat berasal dari anggota Dewan Komisaris,
1. Memiliki integritas, obyektifitas dan etika yang tinggi;
pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi
2. Mempunyai
pengetahuan
yang
memadai
termasuk
ketentuan dan peraturan serta perundangan yang berlaku;
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
159
Kiri-Kanan:
Sarastri Baskoro Hanifah Purnama
Nenny Lasmanawati Eka Fitria
yang membidangi sumber daya manusia dan pihak yang berasal
Jumlah dan Komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi
dari luar Perseroan yang harus memiliki pengalaman terkait
Komite diketuai oleh Komisaris Independen. Salah satu anggota
Nominasi dan Remunerasi dan tidak dapat merangkap jabatan
Komite yaitu Angggota Komite dari pihak yang menduduki
sebagai anggota komite lainnya yang dimiliki Perseroan.
jabatan manajerial dibawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia ditetapkan sebagai Sekretaris Komite.
Pengangkatan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance diputuskan melalui Surat Keputusan
Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris KEP.
Dewan Komisaris Nomor KEP.KOM/01/2014 tanggal 26
KOM/01/2014 tanggal 26 November 2014 maka komposisi
November 2014.
Komite Nominasi dan Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance adalah sebagai berikut:
Anggota Komite diangkat untuk masa jabatan tertentu dan dapat diangkat kembali. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang merangkap sebagai anggota Komite sama dengan masa kerja penunjukannya sebagai anggota Dewan Komisaris yang ditentukan oleh Anggaran Dasar Perseroan atau Rapat Umum Pemegang Saham. Masa jabatan anggota Komite yang bukan berasal dari anggota Dewan Komisaris tidak boleh lebih lama daripada masa jabatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dapat memberhentikan sewaktu-waktu anggota Komite yang bukan anggota Dewan Komisaris, jika berdasarkan pertimbangan Ketua Komite yang bersangkutan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
160
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Nama Hanifah Purnama
Jabatan Ketua
Sarastri Baskoro
Anggota
Eka Fitria
Anggota
Nenny Lasmanawati
Anggota merangkap Sekretaris
Profil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi *Profil Hanifah Purnama dan Sarastri Baskoro telah disajikan dalam profil Dewan Komisaris
Tata Kelola Perusahaan
Eka Fitria - Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Nenny Lasmanawati – Anggota merangkap Sekretaris
Warga Negara Indonesia, 36 tahun, dilahirkan di Medan pada
Komite Nominasi dan Remunerasi
tanggal 20 Agustus 1978. Menyelesaikan pendidikan S1 di
Warga Negara Indonesia, 50 tahun, dilahirkan di Jakarta pada
Fakultas Hukum, Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun
tanggal 19 Agustus 1964. Menyelesaikan pendidikan S1 di
2000 dan Master in Business Administration dari IE Business
Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia pada tahun 1990.
School, Madrid, Spanyol, pada tahun 2011.
Eka Fitria - Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Nenny Lasmanawati – Anggota merangkap Sekretaris Komite Nominasi dan Remunerasi
Bergabung dengan Perseroan sebagai anggota Komite Nominasi
Menjabat sebagai anggota merangkap Sekretaris Komite
dan Remunerasi pada bulan Desember 2014. Saat ini beliau
Nominasi dan Remunerasi pada bulan Desember 2014. Saat ini
bekerja di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Department
beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Human Capital Perseroan
Head Human Capital Strategy & Policy Group (2014-sekarang).
sejak tahun 2012. Sebelumnya beliau pernah bekerja di PT
Sebelumnya beliau pernah menjabat beberapa posisi di PT Bank
Asuransi Bintang Tbk sebagai Group Head Human Resources
Mandiri (Persero) Tbk yaitu sebagai Chief Dealer Treasury Group
(2009-2012). Selain itu pernah bekerja di PT Bank Danamon
(2012-2013), Senior Manager Treasury Group (2007 -2010),
Tbk sebagai Assessment Center Manager (2007-2009), PT Data
Manager Treasury Group (2005-2006), Assistant Manager
Dimensi Indonesia sebagai Assessment Center Manager (2000-
(2004), dan Officer Development Program (2003). Memulai
2007), dan di PT Bank Bali sebagai Assessment Staf. Memulai
karir di Adhyaksa & Co Lawyers sebagai Associate (20012002).
karirnya sebagai Operation Manager di PT Trinindo Cakrabuana (1990-1995).
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
161
Tata Kelola Perusahaan
Piagam Charter Komite Nominasi dan Remunerasi
2. Dalam melaksanakan wewenang sebagaimana diatur
Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Komite Nominasi dan
dalam poin 1 di atas, Komite bekerja sama dengan
Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance telah dilengkapi Piagam
mitra kerja diantaranya Sekretaris Dewan Komisaris,
Charter yang ditetapkan pada tanggal 29 Oktober 2014. Pedoman
Komite Penunjang Dewan Komisaris, tim terkait di level
Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi, mengatur beberapa
manajemen khususnya Human Resources Development
hal terkait dengan: (a) Tugas dan Tanggung Jawab Komite, (b)
Division, dan unit-unit kerja Perseroan terkait lainnya
Kewenangan Komite, (c) Rapat Komite dan (d) Organisasi Komite.
(jika diperlukan); 3. Komite
Piagam Charter Komite Nominasi dan Remunerasi di review secara berkala untuk memastikan bahwa cakupan pedoman tersebut selalu sejalan dengan kebutuhan, dan/atau regulasi lain yang berlaku.
mempunyai
wewenang
berkomunikasi
langsung dengan pegawai, termasuk Direksi dan pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas Komite; 4. Apabila diperlukan Komite dapat melibatkan tenaga ahli dan/atau konsultan/pihak independen di luar
Fungsi, Wewenang dan Tugas Komite Nominasi dan
Komite atau membentuk ad hoc team yang diperkukan
Remunerasi
untuk membantu pelaksanaan tugasnya atas biaya Perseroan;
Fungsi
5. Komite melakukan kewenangan lain yang diberikan
1. Menyusun, melaksanakan dan menganalisa kriteria dan
oleh Dewan Komisaris.
prosedur nominasi bagi calon Direksi dan Dewan Komisaris dan juga prosedur pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris; 2. Mengidentifikasi calon Direksi dan Dewan Komisaris baik dari
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan Tanggung Jawab yang terkait dengan Fungsi
dalam maupun dari luar yang memenuhi syarat untuk diajukan/
Remunerasi:
diangkat menjadi Direktur atau Dewan Komisaris;
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi
3. Menyusun kriteria penilaian kinerja Direksi;
Perseroan yang meliputi Gaji, Honorarium, Tunjangan
4. Mengusulkan suatu sistem remunerasi yang sesuai bagi Direksi
Hari Raya (THR), Benefit (medical, health, loan facility,
dan Dewan Komisaris berupa sistem penggajian, pemberian
dan lainnya), Bonus/Insentif (untuk karyawan), dan
fasilitas dan tunjangan, opsi yang diberikan serta sistem pensiun; 5. Memastikan
pelaksanaan
kepatuhan
Perseroan
Tantiem (untuk Dewan Komisaris dan Direksi); dan
terhadap
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
ketentuan dan atau regulasi OJK, Kementrian Ketenagakerjaan,
mengenai kebijakan remunerasi bagi anggota Direksi
dan regulasi terkait lainnya termasuk hal-hal yang menjadi
dan/atau Dewan Komisaris untuk disampaikan ke
keputusan RUPS Perseroan; dan
RUPS serta kebijaksanaan remunerasi pejabat Eksekutif
6. Mendukung aktifitas pengembangan sumber daya manusia yang profesional.
dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi; 3. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi Perseroan
Wewenang
telah sesuai dengan kinerja keuangan Perseroan dan
1. Komite dapat mengakses catatan atau informasi tentang
pemenuhan cadangan sesuai peraturan/regulasi yang
pegawai Perseroan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
berlaku, evaluasi prestasi kerja individual, kewajaran
Komite;
peer group didalam maupun diluar Perseroan, dan strategi pengembangan Perseroan jangka panjang.
162
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
Tugas dan Tanggung Jawab Yang Terkait Dengan Fungsi
Rapat Komite Nomiinasi dan Remunerasi
Nominasi
Sesuai
1. Memberikan
rekomendasi
kepada
Dewan
Komisaris
dengan
Remunerasi,
Pedoman
Rapat
Kerja
Komite
Komite
Nominasi
Nominasi
dan
dan
Remunerasi
mengenai komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau
diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan dan penugasan
Dewan Komisaris;
dari Dewan Komisaris, sekurang kurangnya sekali dalam satu
2. Memberikan
Komisaris
tahun. Rapat hanya dapat diselenggarakan bila dihadiri paling
mengenai kebijakan, dan kriteria yang dibutuhkan dalam
kurang 51% (lima puluh satu per seratus) dari jumlah anggota
nominasi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris;
Komite termasuk kehadiran seorang Komisaris Independen dan
3. Memberikan
rekomendasi
Sekretaris Komite. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite. Jika ketua
mengenai nama calon anggota Direksi dan/atau Dewan
komite berhalangan hadir maka rapat dapat diselenggarakan
Komisaris;
dengan dipimpin oleh anggota komite yang lain berdasarkan
(succession
dan plan)
kepada
Dewan
Komisaris
4. Menelaah,
rekomendasi
kepada
mengusulkan anggota
Dewan
perencanaan
Direksi
dan/atau
suksesi
musyawarah mufakat. Sekretaris Komite harus hadir disetiap
Dewan
rapat dan mencatat jalannya rapat. Apabila sekretaris komite
Komisaris;
berhalangan hadir, salah satu pegawai tingkat manajerial
5. Melakukan penilaian berdasarkan tolok ukur (benchmark) yang telah disusun sebagai bahan evaluasi kinerja dan
yang membidangi sumber daya manusia dapat menggantikan sekretaris komite tersebut.
pengembangan kemampuan Direksi dan/ atau Dewan Keputusan rapat Komite dilakukan berdasarkan musyawarah
Komisaris; 6. Memberikan
rekomendasi
kepada
Dewan
Komisaris
mufakat. Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat,
mengenai kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi
pengambilan
dan/atau Dewan Komisaris;
terbanyak. Hasil rapat Komite wajib dituangkan dalam risalah
keputusan
dilakukan
berdasarkan
suara
7. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen
rapat yang ditanda tangani oleh seluruh anggota yang hadir
yang akan menjadi anggota Komite penunjang Dewan
dan didokumentasikan secara baik oleh Sekretaris Komite.
Komisaris.
Perbedaan pendapat (dissenting opinions) dalam pengambilan
8. Merekomendasikan
persetujuan
perubahan
struktur
organisasi sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi.
keputusan yang terjadi dalam rapat Komite wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.
Pelaksanaan Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi Selama tahun 2014 Komite Nominasi dan Remunerasi telah
Pelaksanaan fungsi Komite dilakukan secara transparan dan
melakukan kegiatan antara lain:
akuntabel. Komite membuat laporan kepada Dewan Komisaris
1. Melakukan pembahasan Rencana Kerja Komite Nominasi
atas setiap penugasan yang diberikan dan atau untuk setiap
dan Remunerasi. 2. Melakukan pembahasan usulan benchmark remunerasi dan
masalah yang diidentifikasi memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
grading pegawai. 3. Melakukan pembahasan paket remunerasi pengurus dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Nominasi dan Remunerasi Selama tahun 2014, Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyelenggarakan 1 (satu) kali rapat dengan agenda sebagai berikut:
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
163
Tata Kelola Perusahaan
Tanggal Rapat
Hanifah Purnama
Sarastri Baskoro
Eka Fitria
Nenny Lasmanawati
√
√
√
√
10 Desember 2014
Frekuensi Kehadiran Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi
Jumlah Rapat
Kehadiran
%Hadir
Hanifah Purnama
1
1
100%
Sarastri Baskoro
1
1
100%
Eka Fitria
1
1
100%
Nenny Lasmanawati
1
1
100%
Pelatihan Komite Nominasi dan Remunerasi Tahun 2014
Direksi wajib tunduk kepada ketentuan peraturan perundang-
Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan baru dibentuk
undangan yang berlaku, Anggaran Dasar serta keputusan
pada 26 November 2014 sehingga belum ada pelatihan yang
RUPS.
diikuti oleh Komite Nominasi dan Remunerasi di tahun 2014. Persyaratan Direksi G. DIREKSI
Direksi merupakan organ Perseroan yang bertanggung
Secara umum, Direksi bertanggung jawab untuk memastikan
jawab penuh atas terlaksananya GCG sebagai bagian dari
bahwa
seperti
pengelolaan Perseroan yang konsisten dan berkesinambungan.
operasional, keuangan, hal lain-lain berjalan secara efisien
Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dilakukan melalui
dan efektif serta sesuai prinsip-prinsip GCG. Direksi senantiasa
RUPS. Setiap anggota Direksi yang akan diangkat wajib
melaksanakan pengelolaan usaha sekaligus mengelola dan
memenuhi seluruh persyaratan Kemampuan dan kepatutan
melindungi kekayaan perusahaan, strategi, dan rencana
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 4/
anggaran secara teratur serta merupakan representasi dari
POJK.5/2013 tanggal 21 November 2013 tentang Penilaian
perusahaan baik secara internal maupun eksternal.
Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama pada Perusahaan
seluruh
aktivitas
pengelolaan
Perseroan
Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, dan Secara khusus, Direksi terus melaksanakan strategi yang telah
Perusahaan Penjaminan (POJK No.4).
ditetapkan dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaan serta memastikan agar seluruh komponen Perseroan bekerja
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan yang akan dilakukan
dalam koridor nilai-nilai perusahaan secara konsisten.
oleh OJK terhadap Direksi meliputi Kompetensi, Integritas dan Reputasi Keuangan.
Direksi senantiasa menjalankan tugas kepengurusan Perseroan
Penilaian faktor kompetensi, meliputi kriteria:
dengan memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh
a. Pengetahuan
pihak terkait dengan aktivitas bisnis Perseroan. Peran ini dan
yang
memadai
dan
relevan
dengan
jabatannya;
tanggung jawab Direksi Perseroan dijabarkan dalam Anggaran
b. Pemahaman tentang peraturan perundang-undangan di
Dasar dan dirinci lebih lanjut dalam Pembagian Tugas dan
bidang perusahaan pembiayaan dan peraturan perundang-
Wewenang serta Tata Tertib Direksi sesuai dengan Keputusan
undangan lain yang berhubungan dengan perusahaan
Direksi No.021/SK-DIR/MTF/X/2011 tanggal 20 Oktober 2011.
pembiayaan; c. Pengalaman dan keahlian di bidang perusahaan pembiayaan dan/atau bidang lain yang relevan dengan jabatannya; dan
164
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
d. kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan usaha perusahaan pembiayaan yang sehat.
g. Tidak pernah melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan kewenangannya atau di luar kewenangannya; h. Tidak pernah dinyatakan tidak mampu menjalankan kewenangannya; dan
Penilaian faktor integritas, meliputi kriteria:
i. Tidak pernah melanggar peraturan perundang-undangan
a. Tidak pernah melakukan perbuatan tindak pidana dibidang
dibidang Industri Keuangan Non-Bank (IKNB).
jasa keuangan dan/atau perekonomian; b. tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan
Penilaian faktor reputasi keuangan, meliputi kriteria:
berdasarkan putusan pengadilan dalam jangka waktu
a. Tidak memliki kredit macet;
paling lama 5 (lima) tahun sebelum penilaian kemampuan
b. Tidak pernah dinyatakan pailit dan tidak pernah menjadi Pemegang Saham, anggota Direksi, anggota Dewan
dan kepatutan; c. Tidak pernah melanggar komitmen yang telah disepakati
Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
dengan instansi pembina dan pengawas usaha jasa
Perusahaan
keuangan;
Pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum
d. Tidak pernah melakukan perbuatan yang memberikan keuntungan secara tidak wajar kepada Pemegang Saham,
dinyatakan
pailit
berdasarakan
putusan
penilaian kemampuan dan kepatutan; dan c. Tidak pernah terlibat dalam tindak pidana pencucian uang.
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, Pegawai dan/ Anggota Direksi Perusahaan Pembiayaan wajib memenuhi
atau pihak lain yang dapat merugikan Konsumen; e. Tidak pernah melanggar prinsip kehati-hatian dibidang
POJK No.4. Seluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi
usaha jasa keuangan; f. Tidak tercantum dalam Daftar Tidak Lulus (DTL) di sektor
Ignatius Susatyo Wijoyo
kelulusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan yang diadakan oleh Bapepam dan LK, sebagai berikut:
Perbankan;
Nama Direksi
seluruh persyaratan kemampuan dan kepatutan, sesuai dengan
Jabatan
Tanggal Lulus Uji Kemampuan dan Kepatuhan
Keputusan Bapepam dan LK Nomor
Direktur Utama
23 Juni 2009
Kep-162/BL/2009
Anton Herdianto*
Direktur
22 Juni 2010
Kep-237/BL/2010
Harjanto Tjitohardjojo
Direktur
5 Juli 2010
Kep-273/BL/2010
Anton Herdianto telah mengundurkan diri sebagai Direktur Perseroan per tanggal 24 Oktober 2014.
*
Struktur dan Komposisi Direksi Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan melalui
Di tahun 2014 terjadi perubahan Direksi di mana Anton
keputusan RUPS. Masa jabatan masing-masing anggota Direksi
Herdianto telah mengundurkan diri sebagai Direktur Perseroan
berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang kelima sejak
per tanggal 24 Oktober 2014 dikarenakan adanya penugasan
tanggal pengangkatan, tanpa mengurangi hak dari RUPS
kembali di Bank Mandiri sebagai Group Head Strategy &
untuk memberhentikan para anggota Direksi sebelum masa
Performance Group dan pengunduran dirinya telah disetujui
jabatannya berakhirnya dengan menyebutkan alasannya.
oleh Pemegang Saham Perseroan melalui Akta Pernyataan
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
165
Tata Kelola Perusahaan
Keputusan Pemegang Saham PT Mandiri Tunas Finance No. 41 tanggal 28 Oktober 2014 yang dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta. Dengan demikian susunan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut: Jaba tan
Tanggal Pengangkatan
Akhir Masa Jabatan
Direktur Utama
6 Februari 2012
RUPS Tahunan Tahun 2017
Direktur
29 Juni 2010
RUPS Tahunan Tahun 2015
Nama Direksi Ignatius Susatyo Wijoyo Harjanto Tjitohardjojo
Seluruh Direksi Perseroan saat ini menetap di Indonesia dan
7. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan tanggung
tidak merangkap jabatan sebagai Direksi pada perusahan
jawab sosial Perseroan serta mendorong penerapan
pembiayaan lain ataupun merangkap sebagai anggota
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam Perseroan.
Dewan Komisaris pada perusahaan pembiayaan lainnya sesuai Peraturan Menteri Keuangan Republik Indoensia Nomor
8. Bertanggung jawab secara pribadi apabila bersalah atau
84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang
lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan
Perusahaan Pembiayaan.
dan usaha Perseroan. 9. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
nama Direksi serta mewakili Perseroan dan berhak
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, anggota Direksi
mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau
memiliki tugas dan tanggung jawab khusus yang telah
kuasanya
ditetapkan dalam Rapat Direksi, yaitu:
kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan tertentu
dengan
memberikan
kepadanya
atau
sebagaimana diatur dalam Surat Kuasa. ·
Ignatius Susatyo Wijoyo sebagai Direktur Utama
10. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dari Direksi
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengurusan Perseroan
lainnya.
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan keputusan RUPS Perseroan dengan memperhatikan ketentuan
peraturan
perundang-undangan
yang
·
Harjanto Tjitohardjojo, sebagai Direktur Sales dan Marketing 1. Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan
berlaku. 2. Mengarahkan proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan bisnis dengan mendorong bisnis unit membuat produk dengan lebih
seluruh bisnis unit dalam mengembangkan dan memasarkan
produk
dan
aliansi
sehingga
lebih
marketable dan profitable 2. Mengarahkan dan mensupervisi divisi-divisi dan kepala
dinamis dan kompetitif. 3. Mengkoordinasikan kelancaran pelaksanaan tugas-
wilayah yang berada di bawahnya.
tugas yang berhubungan dengan Business Unit dan
3. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi
Supporting Unit agar berjalan lancar, efektif dan efisien.
yang berhubungan dengan kegiatan bisnis dan
4. Mengarahkan dan mengontrol divisi-divisi yang berada
pemasaran untuk jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
dibawahnya. 5. Meningkatkan
citra
Perseroan
dengan
membina
hubungan baik dengan semua stakeholder. 6. Bertanggung
166
jawab
penuh
dalam
melaksanakan
4. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan prosesproses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan
persaingan
bisnis
dengan
mendorong
tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai
bisnis unit membuat produk supaya lebih dinamis dan
maksud dan tujuan.
kompetitif.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
melaksanakan
Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan kewenangan
tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai
Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dapat dilimpahkan
maksud dan tujuan.
kepada Dewan Komisaris. Keputusan Remunerasi didasarkan
5. Bertanggung
jawab
penuh
dalam
6. Bertanggung jawab secara pribadi apabila bersalah atau
pada pertimbangan lingkup Perseroan, pencapaian Key
lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan
Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan pada awal tahun
dan usaha Perseroan.
serta tanggung jawab masing-masing Direksi. Adapun prosedur penetapan remunerasi bagi Direksi adalah
7. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dalam hal Direktur
sebagai berikut:
Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab
1. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi Direksi kepada RUPS.
apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan oleh pihak
2. RUPS menetapkan remunerasi bagi Direksi.
ketiga. Pedoman dan Tata Tertib Direksi
Prosedur Remunerasi Direksi dalam tahun 2014 ditetapkan
Dalam rangka untuk menjamin kelancaran tugas-tugas
dalam RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 10 April
Direksi serta tata tertib kerja Direksi dan pembagian tugas
2014 sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Rapat Umum
masing-masing, Direksi telah menetapkan Keputusan Direksi
Para Pemegang Saham Tahunan PT Mandiri Tunas Finance
No.021/SKDIR/MTF/X/2011 tanggal 20 Oktober 2011 tentang
No. 24 dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH., Notaris di Jakarta,
Pembagian Tugas dan Wewenang serta Tata Tertib Direksi
dimana pemegang saham telah menyetujui untuk memberikan
Perseroan.
wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas
Dalam Keputusan Direksi tersebut telah ditetapkan hal-hal
untuk menetapkan besaran gaji dan honorium bagi anggota
sebagai berikut: pembidangan tugas masing-masing Direksi,
Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2013. Pemberian
tanggung jawab dan kewenangan Direksi, etika dan waktu
remunerasi untuk tahun 2013 kepada Direksi memperhatikan
kerja, dan tata tertib rapat Direksi.
realisasi pencapaian Key Performance Indicator (KPI) pada tahun 2013. Selama tahun 2014, Direksi Perseroan menerima
Prosedur dan Penetapan Remunerasi Direksi
remunerasi sebesar Rp10 miliar.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 96 ayat 1 Undang-undang Nomor: 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, jumlah
Jumlah aktual remunerasi Direksi Perseroan dari tahun 2010–
remunerasi para anggota Direksi, yang mencakup gaji dan
2014 adalah sebagai berikut:
tunjangan lainnya ditetapkan berdasarkan Keputusan Rapat
Jenis Remunerasi
Honorium
Jumlah Remunerasi Direksi (Rp Juta)
Jumlah Direksi 2014*
2013
2012
2011
2010
2014
2013
2012
2011
2010
3
3
3
3
3
3.378
3.293
3.016
1.622
2.534
Tantiem
3
3
3
3
3
2.609
1.210
822
1.250
1.170
Tunjangan Lain
3
3
3
3
3
4.024
2.595
2.901
2.028
1.519
10.011
7.098
6.740
5.900
5.223
Jumlah Satu orang anggota Direksi aktif sampai dengan September 2014
*
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
167
Tata Kelola Perusahaan
Remunerasi per orang Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Jumlah Dewan Komisaris (Orang)
Jumlah Direksi (Orang)
Jumlah Komite Audit (Orang)
-
-
-
Di atas Rp1 miliar s/d 2 miliar
-
3
-
Di atas Rp500 juta s/d Rp1 miliar
1
-
-
Di bawah Rp500 juta
2
-
3
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun Di atas Rp2 miliar
Hubungan Remunerasi Dengan Kinerja Perusahaan Keputusan remunerasi didasarkan pada pertimbangan lingkup
Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan
pekerjaan, pencapaian Key Performance Indicator (KPI) yang
yang mengikat apabila lebih dari setengah jumlah anggota
ditetapkan pada awal tahun serta tanggung jawab asing-masing
Direksi hadir atau diwakili dalam Rapat. Keputusan Rapat Direksi
Direksi. Dalam penerapannya, Dewan Komisaris menentukan
diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak
dasar penetapan remunerasi bagi Direksi yang berbasiskan pada
tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara
metode balance scorecard dengan menggunakan parameter
berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari setengah dari
yang telah ditentukan.
jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, Ketua Rapat
Rapat Direksi
Direksi yang akan menentukan.
Rapat Direksi dilakukan oleh seorang atau lebih anggota Direksi dengan berdasarkan atas permintaan tertulis dari seorang atau
Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan satu
lebih anggota Direksi atau permintaan tertulis dari pemegang
suara dan tambahan satu suara untuk setiap anggota Direksi
saham yang bersama-sama mewakili sepersepuluh atau lebih
lain yang diwakilinya. Pemungutan suara mengenai diri orang
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan
Panggilan Rapat Direksi disampaikan dengan surat tercatat
secara lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada
atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap
rasa keberatan dari yang hadir. Suara blanko dan suara yang
anggota Direksi dengan mendapat tanda terima paling
tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap
lambat tiga hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak
tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara
memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
yang dikeluarkan.
Panggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat rapat.
Direksi
dapat
mengambil
keputusan
yang
sah
tanpa
mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan sudah adanya Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama namun apabila
pemberitahuan secara tertulis pada semua anggota Direksi dan
berhalangan untuk hadir dan tidak perlu dibuktikan kepada
semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul
pihak ketiga atas ketidakhadirannya, maka Rapat Direksi dapat
yang diajukan dengan menandatangani persetujuan tersebut.
dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan
Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai
dari anggota Direksi yang hadir. Seorang anggota Direksi dapat
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan
diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya
sah dalam Rapat Direksi.
berdasarkan Surat Kuasa.
168
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Selama 2014, Direksi secara berkala telah melakukan pertemuan sebanyak 12 (dua belas) kali pertemuan. Berikut data rapat-rapat Direksi beserta kehadirannya: Nama Direksi Ignatius Susatyo Wijoyo
Jabatan
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Persentase
Direktur Utama
12
12
100%
Anton Herdianto
Direktur
12
10
83%
Harjanto Tjitohardjojo
Direktur
12
12
100%
potensi dan kompetensi karyawan Perseroan.
Rapat yang sudah dilakukan tersebut menghasilkan berbagai keputusan dan kebijakan yang telah dibahas dan diputuskan
6. Pembahasan hasil temuan-temuan Divisi Internal Audit.
bersama dalam Rapat Direksi, antara lain:
7. Penyempurnaan kebijakan dan prosedur pengelolaan manajemen risiko.
1. Evaluasi kinerja operasional dan keuangan setiap bulan.
8. Penyesuaian struktur organisasi sesuai perkembangan
2. Pengembangan paket-paket produk pembiayaan. 3. Optimalisasi
strategi
pemasaran
terutama
bisnis Perseroan.
untuk
9. Rencana pembelian aset gedung kantor cabang baru.
mengoptimalkan captive market yang tersedia. 4. Penyempurnaan kebijakan dan proses kredit. 5. Pengembangan
sumber
daya
manusia
dengan
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
melaksanakan program penilaian karyawan secara
Pada 2014, Dewan Komisaris mengadakan rapat gabungan
berkala
dengan Direksi sebanyak 11 (sebelas) kali rapat dengan tingkat
dan
pelaksanaan
program
Managers
Development Program (MDP) untuk meningkatkan Nama Dewan Komisaris dan Direksi
Jabatan
kehadiran sebagai berikut:
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Tingkat Kehadiran (%)
Anton Setiawan
Komisaris Utama
11
11
100%
Sarastri Baskoro
Komisaris
11
11
100%
Komisaris Independen
11
11
100%
Hanifah Purnama
Direktur Utama
11
11
100%
Anton Herdianto
Ignatius Susatyo Wijoyo
Direktur
11
10
91%
Harjanto Tjitohardjojo
Direktur
11
11
100%
Rapat Gabungan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit Di tahun 2014, Perseroan mengadakan rapat gabungan yang terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit sebanyak 11 (sebelas) kali rapat. Secara rinci, dapat disajikan melalui table berikut:
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
169
Tata Kelola Perusahaan
Nama
Jabatan
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Presentase
Anton Setiawan
Komisaris Utama
11
9
82%
Sarastri Baskoro
Komisaris
11
9
82%
Komisaris Independen
11
11
100%
Direktur Utama
11
9
82%
Anton Herdianto
Direktur
11
7
64%
Harjanto Tjitohardjojo
Hanifah Purnama Ignatius Susatyo Wijoyo
Direktur
11
8
67%
Rodion Wikanto Njotowidjojo
Anggota Komite Audit
11
11
100%
Sunardi Edirianto
Anggota Komite Audit
11
11
100%
Program Pelatihan Direksi 2014 Dalam rangka meningkatkan kompetensi seluruh jajaran Direksi, Perseroan menyelenggarakan program pelatihan sebagai berikut: Nama
Jabatan Direktur Utama
Ignatius Susatyo Wijoyo
Jenis Pelatihan/ Seminar/Workshop
Pelaksanaan
Penyelenggara
Workshop: Tinjauan Efektivitas “One and Two Tier Boards”
4 November 2014
Bank Mandiri
-
International Seminar "Financial Literacy for Women and SME's"
25-26 November 2014
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
-
16 Desember 2014
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
International Seminar Asia Pacific and Indonesia Economic Review (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Director, Commissioner, Controlling Shareholder, Sharia Supervisory Board & Foreign Employee)
23 Mei 2014
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
4.000.000
Integrating Marketing & Finance 2014
20-22 Agustus 2014
Markplus, Inc.
16.500.000
Sosialisasi Peraturan OJK tentang Perusahaan Pembiayaan Anton Herdianto
Direktur
Harjanto Tjitohardjojo
Direktur
170
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Biaya (Rp)
-
Tata Kelola Perusahaan
Nama
Jabatan
Jenis Pelatihan/ Seminar/Workshop
Pelaksanaan
Penyelenggara
8-9 Oktober 2014
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
8-12 Desember 2014
Chicago Booth School, USA
International Seminar on Market Conduct “A New Era of Conduct Supervision: Consequencess, Challenges, and Opportunities” Strategic Marketing Management Kebijakan
Perusahaan
Tentang
Penilaian
Terhadap
Biaya (Rp) -
111.338.500
Hubungan Remunerasi Dengan Kinerja Perusahaan
Kinerja Direksi
Keputusan remunerasi didasarkan pada pertimbangan lingkup
Jumlah remunerasi anggota Direksi ditetapkan berdasarkan
pekerjaan, pencapaian Key Performance Indicator (KPI) yang
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang berdasarkan
ditetapkan pada awal tahun serta tanggung jawab masing-
atas ketentuan Pasal 96 ayat 1 Undang-undang Nomor
masing Direksi. Dalam penerapannya, Dewan Komisaris
40 Tahun 2007 tentang
menentukan
Perseroan Terbatas. Remunerasi
dasar
penetapan
remunerasi
bagi
Direksi
diputuskan sesuai dengan pertimbangan lingkup pekerjaan,
yang berbasiskan pada metode balance scorecard dengan
pencapaian kinerja secara keseluruhan, kondisi Perseroan,
menggunakan parameter yang telah ditentukan.
pencapaian Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan pada awal tahun serta tanggung jawab masing-masing Direksi.
Indikator Kinerja Penilaian kinerja Direksi selama tahun 2014 dilakukan
Adapun prosedur penetapan bagi Direksi adalah sebagai
berdasarkan metode balance scorecard dengan menggunakan
berikut:
parameter sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi Direksi kepada
1. Pencapaian kinerja sesuai Rencana Kerja dan Anggaran
RUPS. 2. RUPS menetapkan remunerasi bagi Direksi.
Perusahaan (RKAP) yaitu meliputi pencapaian target angkaangka keuangan seperti volume pembiayaan, profitabilitas, pembiayaan joint financing, cost efficiency ratio, cost of
Remunerasi Direksi dalam tahun 2014 telah ditetapkan dalam RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 10 April 2014 dengan mempertimbangkan hasil rapat Dewan Komisaris. Selama tahun 2014, Direksi Perseroan menerima remunerasi
credit dan piutang pembiayaan bermasalah. 2. Penyempurnaan
dan
pengembangan
proses
bisnis
pembiayaan, meliputi antara lain proses kredit, proses operasional, proses pemasaran, dan proses collection.
sebesar Rp10 miliar.
3. Perluasan jaringan usaha dan peningkatan kerjasama
Perseroan menilai bahwa kebijakan remunerasi terhadap
4. strategis dengan Group serta pengembangan kerjasama
aliansi. Direksi telah sejalan dengan pencapaian kinerja yang diberikan di tahun 2013.
dengan dealer dan showroom. 5. Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan corporate branding.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
171
Tata Kelola Perusahaan
Pemenuhan Syarat Keberlanjutan
Berdasarkan
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 4/
keberlanjutan harus dilakukan dengan cara mengikuti atau
POJK.5/2013 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
melakukan kegiatan di bidang industri keuangan yaitu:
bagi Pihak Utama pada Perusahaan Perasuransian, Dana
1. Mengikuti seminar, workshop, atau kegiatan lain yang
Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, dan Perusahaan Penjaminan, telah ditentukan di dalam Pasal 21 bahwa tentang Syarat Keberlanjutan bahwa anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Pembiayaan yang lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatutan wajib memenuhi syarat keberlanjutan paling sedikit 1 (satu) kali dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.
ketentuan
tersebut,
pemenuhan
syarat
sejenis; 2. Mengikuti kursus, pelatihan, atau program pendidikan sejenis; 3. Menulis makalah, artikel, atau karya tulis lain yang dipublikasikan; atau 4. Menjadi pembicara dalam kegiatan seminar atau workshop, menjadi pengajar atau menjadi instruktur dalam kegiatan kursus, pelatihan atau program pendidikan sejenis.
Terkait dengan pemenuhan ketentuan OJK tersebut di atas, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang telah lulus dalam uji kemampuan dan kepatutan telah memenuhi Syarat Keberlanjutan di tahun 2014, dengan data sebagai berikut : No.
Nama
Jabatan
1
Sarastri Baskoro
Komisaris
2
Ignatius Susatyo Wijoyo
Direktur Utama
Pemenuhan Syarat Keberlanjutan Kegiatan
Anton Herdianto(*)
4
Harjanto Tjitohardjojo
172
Tempat
Penyelenggara
Mengikuti International Seminar Asia Pacific and Indonesia Economic Review.
23-Mar-14
Bali
APPI
Pengajar AR Management dalam Workshop "How To Be A Good & Qualified Multifinance Branch Manager".
24 - 26 Apr 2014
Bogor
APPI
6-May-14
Samarinda
Universitas Mulawarman & Perseroan
Pengajar dalam Kuliah Umum (Edukasi) "Mengenal Industri Perusahaan Pembiayaan dan Prospek Karirnya"
3
Tanggal
Pembicara Talkshow Multifinance Industry Seminar: "Mengejar Pertumbuhan Multifinance di Tengah Perlambatan"
1-Oct-14
Jakarta
Majalah Infobank & Sungard Financial Systems
Direktur
Mengikuti International Seminar Asia Pacific and Indonesia Economic Review
23-Mar-14
Bali
APPI
Direktur
Pengajar dalam Kuliah Umum (Edukasi) "Mengenal Industri Perusahaan Pembiayaan dan Prospek Karirnya"
6-May-14
Samarinda
Universitas Mulawarman & Perseroan
International Seminar on Market Conduct "A New Era of Conduct Supervision : Consequences, Challenges, and Opportunities".
8 - 9 Sept 2014
Bali
OJK
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
No.
Nama
Pemenuhan Syarat Keberlanjutan
Jabatan
Kegiatan
Tanggal
Tempat
Penyelenggara
Keterangan : *Telah mengundurkan diri pada 24 Oktober 2014. Penilaian kinerja Direksi secara keseluruhan dilakukan oleh Dewan Komisaris dan menjadi dasar dalam menentukan remunerasi Direksi. Rencana Jadwal Rapat Direksi tahun 2015 No.
Hari
Tanggal
No.
Hari
Tanggal
7
Rabu
7 Juli
8
Selasa
11 Agustus
9
Selasa
8 September
10
Selasa
6 Oktober
11
Selasa
10 Oktober
12
Selasa
8 Desember
1
Selasa
13 Januari
2
Selasa
10 Februari
3
Selasa
10 Maret
4
Selasa
7 April
oleh Direksi
5
Selasa
12 Mei
Direksi telah melaksanakan seluruh keputusan yang telah
6
Selasa
9 Juni
diambil dalam RUPS Tahunan yang diadakan pada 10 April
Pelaksanaan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014
2014 di Jakarta.
HASIL KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN TAHUN BUKU 2013 DAN REALISASINYA Agenda
Hasil Keputusan RUPST
Realisasi
Pertama
Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, serta mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young, “EY”) sebagaimana ternyata dalam laporan Auditor Independen Nomor RPC-4726/PSS/2014 tertanggal 24 Januari 2014 dengan pendapat wajar dalam semua hal material, dengan demikian memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, dan kepada Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan pelaksanaan kewenangan, yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Terealisasi
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
173
Tata Kelola Perusahaan
174
Kedua
Menyetujui dan menetapkan Penggunanaan Laba Bersih Perseroan tahun buku 2013 sebesar Rp176.311.769.806,96 (seratus tujuhpuluh enam miliar tigaratus sebelas juta tujuhratus enampuluh sembilan ribu delapanratus enam koma sembilan enam rupiah) sebagai berikut : a. Membagikan dividen final sebesar 12% dari jumlah laba bersih Perseroan yang akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp21.157.412.376,84 (duapuluh satu miliar seratus limapuluh tujuh juta empatratus duabelas ribu tigratus tujuhpuluh enan koma delapan empat Rupiah) atau Rp8,46 (delapan koma empat enam rupiah) perlembar saham yang akan dibagikan kepada pemegang saham secara proporsional yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk. b. Sisa laba bersih tahun 2013 sebesar Rp155.154.357.430,12 (seratus limapuluh lima miliar seratus limapuluh empat juta tigaratus limapuluh tujuh ribu empatratus tigapuluh koma satu dua rupiah) atau sebesar 88% dari jumlah laba bersih akan dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan (retained earning) yang akan digunakan untuk memperkuat permodalan Perseroan.
Terealisasi
Ketiga
Menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan Kantor Akuntan Publik pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited) karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Terealisasi
Keempat
Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya tantieme yang diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun 2013.
Terealisasi
Kelima
Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham mayoritas untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2014 dan memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya fasilitas dan/atau tunjangan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2014.
Terealisasi
Keenam
Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan sejak penutupan rapat ini, untuk mengalihkan dan/atau menjadikan lebih dari 50% kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan utang atas nama Perseroan guna mendapatkan pendanaan baru yang berasal dari sumber perbankan dan penerbitan obligasi atau surat berharga dalam 1 transaksi atau lebih, baik yang berkaitan atu sama lain maupun tidak sebesar Rp4.000.000.000.000 (empat triliun rupiah) di tahun buku 2015. Dimana untuk setiap pengalihan dan atau penjaminan kekayaan bersih Perseroan dengan kelipatan sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun rupiah) Direksi diwajibkan membuat laporan tertulis kepada Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan tersebut.
Terealisasi
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
Ketujuh
Tidak ada keputusan dan menerima laporan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 sebagaimana yang telah disampaikan.
Terealisasi
Kedelapan
Dalam rangka konsolidasi Manajemen Risiko termasuk dalam rangka Menjaga Tingkat Kesehatan Perusahaan Anak, Rapat memberikan wewenang kepada Pemegang Saham atau pihak yang ditunjuk oleh Pemegang Saham untuk memperoleh data dan/atau melakukan kerja sama pengelolaan manajemen risiko, pelaksanaan Audit Perseroan maupun kegiatan lainnya yang terkait dengan pengelolaan Perseroan. Pelaksanaan asistensi, kerjasama pengelolaan manajemen risiko maupun pelaksanaan Audit Perseroan tidak mengenyampingkan tugas dan wewenang Direksi dalam melakukan tindakan pengurusan dan tugas Dewan Komisaris dalam melakukan tindakan pengawasan perseroan. Perseroan diwajibkan melaporkan setiap informasi yang relevan dan material kepada pemegang saham melalui pihak yang ditunjuk atau diberi kuasa oleh pemegang saham secara berkala serta menyusun subsidiary guideline principle bersama sama pemegang saham.
Terealisasi
KOMITE DI BAWAH DIREKSI
Struktur organisasi Komite Personalia terdiri dari:
Komite Personalia
Ketua (Komite Member):
Di awal tahun 2013, Direksi telah membentuk Komite Personalia berdasarkan Surat Keputusan Nomor 001/SK-DIR/MTF/I/2012 tanggal 2 Januari 2012 tentang Komite Personalia.
- Direktur Utama (merangkap anggota komite) Anggota Tetap (Voting Member): -
Direktur
Sekretaris/Anggota Tetap (Non Voting Member): Tugas Komite Personalia 1. Menyusun kebijakan Human Resources; 2. Menetapkan status pegawai: promosi, demosi, mutasi, dan lain-lain;
-
Kepala Divisi Human Resources Development
Anggota Tidak Tetap (Non Voting Member): -
Kepala Divisi/Unit Kerja/Kepala Wilayah
-
Pegawai lainnya
3. Menetapkan kebijakan Human Resources: pembuatan Buku Pedoman Perusahaan, Surat Keputusan, dan lain-lain;
Rapat Komite Personalia diadakan secara berkala, setiap 2
4. Menetapkan reward dan penalty untuk pegawai;
(dua) bulan sekali pada minggu pertama atau atas permintaan
5. Membentuk kode etik perusahaan, memastikan terjadinya
Ketua Komite/salah satu anggota Komite Personalia jika ada
sosialiasi kode etik serta pengambilan keputusan terhadap
sesuatu hal yang mendesak. Rapat dinyatakan korum bila
penyimpangan etika kerja.
dihadiri oleh minimal 2 (dua) Anggota Tetap dan Ketua Komite. Keputusan rapat berupa kebijakan yang bersifat individual
Keanggotaan dan Struktur Organisasi:
tentang status kepegawaian akan disampaikan oleh Sekretaris
·
Komite Personalia terdiri dari Anggota Tetap dan Anggota
Komite Personalia kepada atasan langsung pegawai yang
Tidak Tetap.
bersangkutan untuk dilaksanakan. Sedangkan keputusan rapat
Anggota Tetap, adalah anggota yang wajib hadir dalam
yang berupa kebijakan yang bersifat umum akan ditindaklanjuti
setiap rapat komite kecuali dengan ijin Ketua Komite
oleh Sekretaris Komite Personalia.
·
Personalia. ·
Anggota Tidak Tetap adalah peserta undangan pada rapat
Dalam menjalankan pengelolaan Perseroan, khususnya dalam
Komite Personalia.
penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik,
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
175
Tata Kelola Perusahaan
Direksi dibantu oleh fungsi Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan Perseroan dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
g. Surat
Keputusan
Direksi
No.
011/SK-DIR/MTF/
XII/2014tentang Perubahan Struktur Organisasi Kantor Pusat PT Mandiri Tunas Finance. h. Memo
Internal
No.
068/Memo-HRD/MTF/VII/2014
Keputusan-keputusan Komite Personalia selama tahun 2014
tentang Perubahan dan Pengalihan Fungsi, Tugas, dan
meliputi:
Tanggung Jawab BMM & BOM
1. Pembahasan untuk Kebijakan/Ketentuan Cash, Benefit dan
i. Memo
Internal
No.
076/Memo-HRD/MTF/VIII/2014
Fasilitas Kepegawaian
tentang Tanggung Jawab atas Kinerja Regional atau
a. Surat Keputusan Direksi No. 009A/SK-DIR/MTF/XII/2014
Cabang terkait Mutasi atau Promosi Pejabat Regional
tentang Fasilitas Kesehatan Pegawai.
atau Cabang
b. Surat Keputusan Direksi No. 005/SK-DIR/MTF/V/2014 tentang Addendum Atas SK No. 013/SK-DIR/MTF/2012
j. Memo
Internal
No.
113/Memo-HRD/MTF/XII/2014
tentang Penilaian Pegawai PeriodeTahun 2014
tentang Fasilitas CAP.
SEKRETARIS PERUSAHAAN 2. Pembahasan tentang Performance, Penugasan, Penempatan
Dalam menjalankan fungsi komunikasi kepada pihak eksternal
dan Mutasi Pegawai
dan internal, Direksi Perseroan dibantu oleh Sekretaris
a. Surat Keputusan Direksi No. 003/SK-DIR/MTF/IV/2014
Perusahaan atau Corporate Secretary. Keberadaan Corporate Secretary pada awalnya diatur dalam Peraturan Bapepam
tentang Penugasan Pegawai. b. Surat Keputusan Direksi No. 009/SK-DIR/MTF/VIII/2014
No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep.63/
tentang Addendum Atas SK No. 003/SK-DIR/MTF/
PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan
IV/2014 tentang Penugasan Pegawai.
Sekretaris Perusahaan. Perseroan sebagai salah satu Emiten
c. Surat Keputusan Direksi No. 009/SK-DIR/MTF/VIII/2014
Surat Utang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia berdasarkan
tentang Addendum Atas SK No. 003/SK-DIR/MTF/
Peraturan Bapepam No. IX.I.4 tersebut diwajibkan memiliki
IV/2014 tentang Penugasan Pegawai.
fungsi Corporate Secretary yang selain menjalankan fungsi komunikasi juga diharapkan dapat membantu Direksi dalam
3. Pembahasan tentang Struktur Organisasi dan Kegiatan
menjalankan good corporate governance dan pelayanan
Perusahaan
(government relation) kepada pihak yang berkepentingan
a. Surat Edaran No. 041/SE/MTF/IX/2014 tentang
(stakeholders) yang bertujuan untuk menciptakan keterbukaan
Ketentuan Pengunduran Diri Pegawai. b. Surat Keputusan Direksi No. 004/SK-DIR/MTF/V/2014
dan memelihara goodwill Perseroan di mata regulator sesuai koridor kepatutan dan etika bisnis .
tentang Perubahan Struktur Organisasi. c. Surat Keputusan Direksi No. 006/SK-DIR/MTF/VII/2014
Selain itu, pelaksanaan program-program kegiatan Perseroan
tentang Perubahan Struktur Organisasi Divisi Operations
baik kegiatan bisnis maupun kegiatan untuk memenuhi
dan Divisi AR Management.
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat juga
d. Surat Keputusan Direksi No. 006A/SK-DIR/MTF/VII/2014
menjadi fokus kegiatan dari Corporate Secretary.
tentang Struktur Organisasi Perusahaan. e. Surat Keputusan Direksi No. 007/SK-DIR/MTF/VIII/2014
Corporate Secretary di Perseroan membawahi Departemen
tentang Addendum atas SKD 019/SK-DIR/MTF/XII/2013
Corporate and Marketing Communication dan Departemen
tentang Perubahan Struktur Organisasi Kantor Wilayah.
Customer Care & Services. Melalui keberadaan Corporate
f. Surat Keputusan Direksi No. 010/SK-DIR/MTF/X/2014
Secretary, Perseroan dapat memastikan penyampaian informasi
tentang
Addendum
atas
SKD
006A/SK-DIR/MTF/
VII/2014 tentang Struktur Organisasi Perusahaan.
dilakukan secara secara akurat, transparan dan tepat waktu kepada instansi yang terkait, Pemegang Saham Perseroan maupun kepada pemangku kepentingan lainnya.
176
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
Dalam perkembangannya, Otoritas Jasa Keuangan merubah
Perusahaan Publik. POJK tersebut bertujuan untuk mendorong
Peraturan Bapepam No. IX.I.4 tersebut dengan Peraturan
kinerja
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 35/POJK.04/2014 tanggal
kepentingan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau
perundang-undangan yang berlaku.
Perseroan,
melindungi
kepentingan
pemangku
Profil Sekretaris Perusahaan Hengki Heriandono Warga Negara Indonesia, 43 tahun, dilahirkan di Jakarta, 19 Juni 1971. Menyelesaikan pendidikan Strata satu di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1995. Bergabung di Perseroan sebagai Kepala Divisi Corporate Secretary pada tahun 2010 sampai saat ini.
Pada tahun 1996-1998 bekerja di PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk sebagai Assistant Corporate Legal Manager. Kemudian menjabat sebagai Corporate Secretary dan Corporate Legal Manager PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk pada tahun 19982009. Memulai karir di PT BDNI Securities sebagai Corporate Finance pada tahun 1995-1996. Beberapa pelatihan yang diikuti selama 2014, antara lain:
Hengki Heriandono - Sekretaris Perusahaan
Jenis Pelatihan/Workshop/Seminar
Waktu
Penyelenggara
Biaya (Rp)
Workshop ”Annual Report Award 2012 dan Korelasi antara Implementasi GCG, Global Reporting Initiatives dan Annual Report Award”.
29 Januari 2014
PT Bursa Efek Indonesia
-
Workshop “Penanganan Keluhan Konsumen Multifinance sebagai Amanat POJK No. 1 / 2013”.
26 Maret 2014
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
3.000.000
22 Mei 2014
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
-
25 November 2014
Otoritas Jasa Keuangan
-
Seminar “Indonesia Setelah Pemilu 2014”. Sosialisasi “Compliance terhadap Peraturan OJK dan PSAK Baru”.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
177
Tata Kelola Perusahaan
Jenis Pelatihan/Workshop/Seminar
Waktu
Penyelenggara
Biaya (Rp)
Sosialisasi Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP)
2 Desember 2014
PT PEFINDO Biro Kredit
-
Training “Awaken Best Performance 2014” .
5 Desember 2014
3B Consulting
-
Dasar Hukum Penunjukan Sekretaris Perusahaan Direksi Perseroan telah menunjuk dan mengangkat Hengki Heriandono sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan terhitung sejak tanggal 24 April 2010 sebagaimana termaktub dalam Surat Penunjukan No. 0263/SK-TTP/HRD/IV/2010 tanggal 24 April 2010. Berikut ini adalah informasi tentang Sekretaris
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Corporate Action seperti Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Tahap II tahun 2014. 2. Mengikuti Rapat-Rapat Direksi dan Dewan Komisaris serta membuat berita acara Rapat-Rapat tersebut. 3. Mengikuti perkembangan regulasi khususnya peraturan-
Perusahaan Perseroan:
peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal dengan
Nama
: Hengki Heriandono
mengikuti berbagai seminar, workshop dan pertemuan
Alamat
: Graha Mandiri Lt.3A, Jl. Imam Bonjol 61,
yang diadakan oleh OJK, PT Bursa Efek Indonesia, PT
Jakarta 10310
Kustodian Sentral Efek Indonesia, Asosiasi Emiten Indonesia
Telpon
: (62-21) 2305608
Faks
: (62-21) 2305618
E-mail
:
[email protected];
serta lembaga lainnya. 4. Mempersiapkan Laporan Tahunan dan publikasi laporan
:
[email protected]
keuangan maupun hasil pemeringkatan surat utang di surat kabar. 5. Menyampaikan
laporan
keuangan
berkala
kepada
regulator. 6. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi
DEWAN KOMISARIS
ketentuan yang berlaku antara lain Undang-Undang Pasar Modal, Undang-Undang Perseroan Terbatas dan peraturan pelaksanaannya. KOMITE AUDIT
DIREKTUR
7. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan pihak ketiga lainnya seperti Pemegang Saham, media massa, OJK dan Lembaga Keuangan, PT Bursa Efek
KEPALA DIVISI
Ket:
Corporate Secretary
Koordinasi Supervisi/ Pembinaan
Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan otoritas Pasar Modal lainnya. 8. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang diadakan oleh
KEPAla departemen corporate & marketing communication
KEPAla departemen Customer care & services
Perseroan. 9. Memastikan bahwa laporan-laporan yang wajib dilaporkan oleh Perseroan kepada instansi-instansi yang berwenang dilakukan secara benar dan tepat waktu.
Tugas Sekretaris Perusahaan Selama tahun 2014, Corporate Secretary telah menjalankan
Publikasi Informasi Perusahaan
fungsi dan tugasnya sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa
Informasi mengenai laporan keuangan berkala, hasil Rapat
Keuangan (POJK) No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember
Umum Pemegang Saham Tahunan dan hasil pemeringkatan
2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan
melalui media massa dilakukan Perseroan dalam rangka
Publik, antara lain sebagai berikut:
keterbukaan informasi serta penyebarluasan informasi sesuai
178
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
dengan jangka waktu yang ditentukan dalam peraturan yang
5. Pengumuman Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
berlaku. Publikasi informasi yang telah dilakukan Perseroan
Laba Rugi Komprehensif atas Laporan Keuangan Tengah
selama tahun 2014, adalah:
Tahunan Perseroan per 30 Juni 2014 (Unaudited), yang
1. Pengumuman Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba
dimuat di Surat Kabar Harian Investor Daily pada tanggal
Rugi Komprehensif atas Laporan Keuangan Tahunan per
24 Juli 2014.
31 Desember 2013 (Audited), yang dimuat di Surat Kabar
6. Pengumuman Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba
Harian Investor Daily dan Jakarta Globe pada tanggal 17
Rugi Komprehensif atas Laporan Keuangan Tahunan per
Februari 2014.
31 Desember 2014 (Audited), yang dimuat di Surat Kabar
2. Pengumuman hasil Pemeringkatan Tahunan atas Obligasi Berkelanjutan I PT Mandiri Tunas Finance yang menetapkan
Harian Investor Daily dan Bisnis Indonesia pada tanggal 16 Februari 2015.
kembali peringkat idAA (Double A) dan hasil Pemantauan Pemeringkatan atas Obligasi VI Seri C dan Seri D Tahun
Penyerahan Laporan Keuangan Berkala
2011 yang memutuskan menetapkan kembali peringkat
Sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 Lampiran
idAA (Double A), dari PT Pemeringkat Efek Indonesia
Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-346/BL/2011 tanggal
(PEFINDO), yang dimuat di Surat Kabar Harian Investor Daily
5 Juli 2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala
pada tanggal 12 Maret 2014.
Emiten atau Perusahaan Publik serta Peraturan Bapepam
3. Pengumuman Hasil Rapat Umum Pemegang Saham
Nomor X.K.6 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Tahunan Perseroan yang telah dilaksanakan pada tanggal
Nomor Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012 tentang
10 April 2014, yang dimuat di Surat Kabar Harian Investor
Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten
Daily dan Media Indonesia pada tanggal 14 April 2014.
Atau Perusahaan Publik, pada tahun 2014 Perseroan telah
4. Informasi Tambahan dalam rangka Penawaran Umum
menyampaikan Laporan Keuangan berkala secara tepat waktu
Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014
kepada regulator sebagai berikut:
yang dimuat di Surat Kabar Harian Investor Daily pada tanggal 5 Mei 2014.
Jenis Laporan Keuangan Berkala
Tanggal Penyampaian Kepada Otoritas Jasa Keuangan
Bursa Efek Indonesia
19 Februari 2014
18 Februari 2014
Laporan Keuangan Triwulan per 31 Maret 2014 (Unaudited)
30 April 2014
30 April 2014
Laporan Tahunan 2013
25 Maret 2014
17 April 2014
24 Juli 2014
24 Juli 2014
31 Oktober 2014
31 Oktober 2014
16 Februari 2015
16 Februari 2015
Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember 2013 (Audited)
Laporan Keuangan Tengah Tahunan per 30 Juni 2014 (Unaudited) Laporan Keuangan Triwulan per 30 September 2014 (Unaudited) Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember 2014 (Audited)
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
179
Tata Kelola Perusahaan
Selain laporan keuangan berkala tersebut, Perseroan juga
Adapun pelaksanaan pelaporan data hutang dalam valuta
menyampaikan
asing kepada OJK selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:
laporan-laporan
yang
diwajibkan
dalam
lain laporan keuangan bulanan perusahaan pembiayaan dan
Data Hutang Valuta Asing 2014
laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Kantor
Januari
Nihil
10 Februari 2014
Akuntan Publik kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bank
Februari
Nihil
7 Maret 2014
Maret
Nihil
8 April 2014
April
Nihil
9 Mei 2014
Mei
Nihil
6 Juni 2014
Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, antara
Indonesia
KEWAJIBAN PENYAMPAIAN DATA HUTANG VALUTA ASING
Jumlah (Rp)
Tanggal Pelaporan Kepada OJK
Juni
Nihil
8 Juli 2014
PM.2/2013 tanggal 7 Februari 2013 dan No. S-124/PM.23/2013
Juli
Nihil
7 Agustus 2014
tanggal 27 Februari 2013 perihal Permintaan Data Hutang/
Agustus
Nihil
3 September 2014
Kewajiban Dalam Valuta Asing, Emiten atau Perusahaan Publik
September
Nihil
7 Oktober 2014
diminta untuk menyampaikan:
Oktober
Nihil
6 November 2014
1. Laporan mengenai jumlah hutang/kewajiban dalam valuta
November
Nihil
4 Desember 2014
Desember
Nihil
6 Januari 2015
Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-30/
asing; 2. Proyeksi pembayaran hutang/kewajiban dalam valuta asing per bulan; serta 3. Informasi jatuh tempo hutang/kewajiban dalam valuta asing.
AUDIT INTERNAL Dalam rangka mengelola Perseroan secara efektif dan efisien serta sebagai dasar kegiatan operasional yang sehat dan aman, Perseroan telah menyusun Sistem Pengendalian Intern (SPI).
Dalam hal emiten tidak mempunyai atau memiliki hutang/
Penerapan SPI oleh seluruh fungsi dan unit kerja di Perseroan
kewajiban dalam valuta asing, emiten diminta untuk tetap
dinilai secara periodik oleh Divisi Audit Internal. Divisi Audit
melaporkan kepada OJK dengan menggunakan formulir yang
Internal merupakan unit independen yang bertanggung jawab
telah ditentukan.
langsung kepada Direktur Utama. Dalam pelaksanaan tugasnya,
Laporan tersebut di atas wajib disampaikan kepada OJK paling
divisi ini secara fungsional juga melaporkan kegiatannya kepada
lambat tanggal 10 setiap bulannya dengan menggunakan
Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
formulir sebagaimanaterlampirdalam surat OJK No. S-30/ PM.2/2013 tanggal 7 Februari 2013 tersebut.
Secara umum, fungsi dari Divisi Audit Internal dibagi menjadi 2, yaitu fungsi assurance dan consulting.
Perseroan selama tahun buku 2014 tidak memiliki hutang atau kewajiban dalam valuta asing, namun demikian Perseroan
1. Fungsi Assurance
tetap memenuhi kewajibannya memberikan data hutang
Pelaksanaan fungsi assurance oleh Divisi Audit Internal
dalam valuta asing dengan kondisi nihil kepada OJK dengan
bertujuan untuk memastikan bahwa pengendalian internal,
tepat waktu sesuai dengan formulir yang telah ditentukan.
manajemen risiko dan tata kelola telah dilakukan oleh seluruh unit kerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis di Perseroan maupun peraturan eksternal. Hasil penilaian tersebut dilaporkan oleh Divisi Audit Internal secara berkala kepada Direksi Perseroan dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
180
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
Dalam melaksanakan fungsi assurance, Divisi Audit Internal
Perseroan dalam rangka perannya sebagai strategic partner
mempergunakan metode audit berbasis risiko atau Risk Based
melalui penelaahan risiko dan kontrol atas suatu proses atau
Audit. Dalam metode tersebut, penentuan unit kerja yang
aktivitas yang akan disusun atau akan dievaluasi oleh Perseroan
akan diaudit dan ruang lingkup audit dilakukan berdasarkan
dan memberikan saran dan masukan perbaikan proses.
evaluasi risiko yang dilakukan secara periodik. Selama tahun 2014, Divisi Audit Internal telah melaksanakan 57 (lima puluh
Dalam melaksanakan fungsi consulting, Divisi Audit Internal
tujuh) penugasan audit umum (general audit), terdiri dari
melakukan analisa sendiri atau bekerja sama dengan unit kerja
2 (dua) penugasan di Kantor Pusat dan 55 (lima puluh lima)
atau Divisi lain. Cakupan kegiatan consulting yang dilakukan
penugasan di Kantor Cabang serta 6 (enam) penugasan audit
oleh Divisi Audit Internal selama tahun 2014 meliputi evaluasi
khusus (special audit) di Kantor Cabang.
atas kegiatan pemasaran melalui satelite office dan penggunaan
Dari penugasan audit umum selama tahun 2014, secara umum
biaya dalam rangka membina hubungan baik dengan dealer.
terdapat perbaikan kualitas pengendalian internal dari tahun 2013. Hal ini tercermin dari kenaikan rata-rata audit rating
Di tahun 2015, fokus audit diarahkan untuk mengevaluasi
seluruh cabang yang diaudit selama tahun 2014 sebesar 70,14
efektivitas pengendalian internal terhadap risiko utama bisnis
(55 Cabang) naik dibandingkan rata-rata audit rating tahun
yang dihadapi oleh Perseroan sebagai salah satu upaya mitigasi
2013 sebesar 68,10 (46 Cabang).
yang harus dilakukan. Dalam proses prioritisasi risiko-risiko utama yang akan dievaluasi mitigasinya, Divisi Audit Internal
Namun demikian, masih diperlukan adanya peningkatan
telah mendapat masukan dari unit kerja terkait dan arahan dari
disiplin pelaksanaan prosedur dan optimalisasi control oleh
Direksi Perseroan. Masukan dan arahan tersebut mencakup
seluruh jajaran pegawai Cabang, serta peran dari unit Supervisi
risiko utama pada proses bisnis dan proses pendukungnya,
di Area dan Wilayah sebagai 2nd lines of defense.
khususnya yang ada di jaringan kantor cabang untuk mendukung terciptanya pemberian pembiayaan yang lebih
Selain penugasan audit umum yang dilakukan secara periodik,
berkualitas dan penurunan AR Loss sesuai target yang telah
Divisi Audit Audit Internal juga melakukan penugasan audit
ditetapkan oleh perusahaan.
khusus (special audit) untuk permasalahan tertentu. Selama tahun 2014, Divisi Internal Audit telah melaksanakan 6
Metode audit yang akan dipergunakan pada tahun 2015
special audit di Cabang, yang secara umum terkait dengan
mencakup:
penggunaan biaya representasi dengan dealer/showroom serta
1. General Audit
proses permohonan kredit.
a. Operational Audit (Branch)
Penugasan audit umum dengan ruang lingkup audit
Setiap penugasan assurance dilaporkan kepada Direksi
mencakup risiko-risiko utama yang ada di Cabang
Perseroan dan pihak yang diaudit dilengkapi dengan rencana
(Branch Top Risks) dengan mengacu kepada masukan-
tindaklanjut perbaikan, termasuk sanksi apabila diperlukan.
masukan dari Direksi Perseroan pada saat penyusunan
Kemajuan tindaklanjut perbaikan harus dilaporkan oleh pihak
Rencana Kerja Pemeriksaan Tahunan (Annual Audit
yang diaudit kepada Divisi Audit lnternal secara periodik untuk
Plan). Targetnya adalah 58% Jaringan Kantor Cabang
memastikan bahwa setiap pihak yang diaudit selalu berupaya
atau 50 Cabang.
melakukan penyempurnaan atau perbaikan.
b. Thematic Audit
Penugasan audit umum dengan ruang lingkup audit
2. Fungsi Consulting
mencakup risiko-risiko spesifik pada proses tertentu
Pelaksanaan fungsi consulting oleh Divisi Internal Audit
yaitu risiko pada proses pengelolaan dana marketing
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses
dan risiko pada proses funding dan disbursement.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
181
Tata Kelola Perusahaan
2. Special Audit DEWAN KOMISARIS
a. Penugasan khusus untuk menindaklanjuti informasi terkini dari whistleblower system dan Early Detection System (EDS).
DIREKTUR UTAMA
KOMITE AUDIT
b. Penugasan khusus untuk melakukan review beberapa business initiative. KEPALA DIVISI
3. On Desk Monitoring
INTERNAL AUDIT
Divisi Audit Internal melakukan on desk monitoring atas data operasional cabang secara berkelanjutan. Indikasi kelemahan dari hasil on desk akan disampaikan kepada klien (Branch) setiap bulan sebagai salah satu bentuk early warning signal dari strategic partner dan dimonitor tindak
AUDIT DEVELOPMENT &
DISTRIBUTION & SUPPORT
DISTRIBUTION & BUSINESS
ASSURANCE DEPT. HEAD
AUDIT DEPT. HEAD
AUDIT DEPT. HEAD
Ket:
Koordinasi
Supervisi/Pembinaan
lanjutnya. Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal: Hasil on desk juga dikomunikasikan kepada unit kerja terkait di Kantor Pusat untuk dibahas perbaikannya.
1. Audit Internal bertanggungjawab untuk merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengarahkan audit dengan penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai risiko
Struktur Organisasi & Kedudukan Divisi Audit Internal:
tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang
Untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bapepam - LK No.
ada untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan
IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam
sasaran Perseroan dapat dicapai secara optimal dan
Unit Audit Internal yang juga diatur dalam Surat Keputusan
berkesinambungan.
Ketua BAPEPAM – LK No. KEP-496/BL/2008 tertanggal 28
2. Menyusun Rencana Kerja Pemeriksaan Tahunan (RKPT)
Nopember 2008, Perseroan telah membentuk Piagam Unit
berikut
anggarannya,
baik
pemeriksaan
manajemen
Audit Internal yang telah disahkan oleh Direksi dan disetujui
operasional yang bersifat rutin maupun audit khusus
oleh Dewan Komisaris terakhir pada tanggal 1 Juni 2012.
(tematik), yang dilakukan di cabang, unit kerja tertentu atau divisi tertentu di Kantor Pusat.
Di dalam Pedoman Unit Audit Internal Perseroan disebutkan
3. Memberikan
rekomendasi
perbaikan
dan
informasi
bahwa kedudukan Audit Internal adalah:
yang objective tentang kegiatan yang diperiksa kepada
1. Audit Internal adalah unit kerja dalam organisasi
manajemen serta tindakan yang perlu diambil sebagai
Perseroan, yang membantu Direktur Utama dan Dewan
penanganan
Komisaris melalui Komite Audit untuk menjalankan fungsi
pelaporan dan pengungkapan.
pengawasan dalam mewujudkan visi dan misi Perseroan. 2. Divisi Audit Internal dipimpin oleh Kepala Divisi yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. 3. Kepala Divisi Audit Internal bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama dan melakukan kordinasi dengan Komite Audit. 4. Seluruh Auditor dan unit kerja yang berada dalam Divisi
182
atas
hasil
pemeriksaan
terbatas
pada
4. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut secara berkala kepada Direktur Utama dan secara triwulanan kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit. 5. Melakukan
perbaikan-perbaikan
untuk
peningkatan
kualitas audit serta melakukan pengembangan teknik audit untuk memperkuat pengendalian intern Perseroan. 6. Atas
rekomendasi
bertanggungjawab
yang
diberikan,
memantau,
Audit
menganalisis,
Internal dan
Audit Internal bertanggungjawab kepada Kepala Divisi
melaporkan pelaksanaan tindaklanjut perbaikan yang
Audit Internal.
telah disarankan dari auditee kepada manajemen. Dalam
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
hal auditee tidak menindaklanjuti temuan sebagaimana
8. Dalam hal dilakukan pemeriksaan oleh auditor eksternal
rekomendasi audit, maka hal tersebut akan turut dilaporkan
terhadap Perseroan, audit Internal melakukan koordinasi
kepada manajemen dan mempengaruhi audit rating
kegiatannya dengan auditor eksternal.
berikutnya. 7. Mengkoordinasikan
kegiatannya
dengan
kegiatan
Kode Etik merupakan dasar profesionalisme auditor internal
pemeriksa ekstern sehingga dapat dicapai hasil audit yang
dalam pelaksanaan audit. Profesionalisme dari seorang auditor
optimal.
internal tercermin pada sikap dapat dipercaya, memiliki
8. Melaksanakan investigasi terhadap hal-hal yang diduga
integritas, dapat menjaga kerahasiaan dan independen. Kode
atau terindikasi fraud, dan melaporkannya kepada Direktur
Etik Auditor Internal mengacu pada prinsip-prinsip yang relevan
Utama danDewanKomisarismelaluiKomite Audit.
dengan profesi dan kegiatan audit sesuai dengan standar perilaku The Institute of Internal Auditors (IIA).
Kewenangan Audit Internal Perseroan 1. Melakukan penugasan audit terhadap kegiatan semua unit kerja dan cabang dalam organisasi Perseroan.
Kode Etik mengatur prinsip dasar perilaku Auditor Internal, yang dalam pelaksanaannya memerlukan pertimbangan yang
2. Mendapat akses terhadap semua data dan dokumen
seksama dari masing-masing Auditor Internal. Pelanggaran
dalam bentuk hardcopy maupun softcopy serta informasi
terhadap KodeEtik merupakan pelanggaran terhadap disiplin
obyek audit termasuk di dalamnya catatan karyawan dan
Perseroan yang dapat mengakibatkan Auditor Internal diberi
sumber daya serta hal-hal lain yang dianggap perlu untuk
peringatan, diberhentikan dari tugas di lingkungan Audit
menunjang kegiatan audit.
Internal dan atau dikenakan hukuman disiplin sesuai dengan
3. Melakukan penelusuran terhadap indikasi kasus/masalah
tingkat pelanggaran yang dilakukan.
pada setiap aspek dan unsur kegiatan baik berupa penipuan, pemalsuan, penggelapan, pencurian, atau hal-hal lainnya
Para Auditor Internal harus memegang teguh dan mematuhi
yang dapat menimbulkan kerugian material maupun
Kode Etik - Standar Perilaku, yaitu sebagai berikut:
immaterial bagi perusahaan. Penelusuran terhadap suatu kasus/masalah terbatas pada pengungkapan dan pelaporan kepada manajemen.
1. Berperilaku dan bersikap jujur, obyektif, cermat dan sungguh-sungguh
4. Melakukan komunikasi secara berkala dengan anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit.
serta
selalu
mempergunakan
kemahiran jabatan (Due Professional Care) dalam melaksanakan tugas.
5. Dalam hal komunikasi secara berkala denganDireksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit dimungkinkan
2. Memiliki integritas dan loyalitas tinggi terhadap profesi, Perseroan dan Unit Audit Internal
untuk mengundang pihak lainnya, seperti Audit Internal
3. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan,
Pemegang Saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan/atau
Auditor Internal senantiasa harus mempertahankan sikap
PT Tunas Ridean) maupun pihak ketiga lainnya.
bebas (Independent).
6. Melakukankomunikasiperbaikandengan Divisi lain di Kantor
4. Menghindari kegiatan atau perbuatan yang merugikan
Pusat untuk mendapatkan tindak lanjut permasalahan yang
atau patut diduga dapat merugikan profesi Audit Internal
disampaikan dalam Laporan Hasil Audit.
atau Perusahaan.
7. Dalam hal terdapat kejadian/peristiwa yang berdampak
5. Menghindari
aktivitas
yang
bertentangan
dengan
material dan atau significant bagi Perseroan, maka Kepala
kepentingan perusahaan (Conflict Of Interest) atau yang
Audit Internal berwenang mengadakan rapat
mengakibatkan tidak dapat melakukan tugas kewajiban
secara
insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite
secara obyektif.
Audit.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
183
Tata Kelola Perusahaan
6. Tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun dan
10. Tidak dibenarkan mengungkapkan informasiapapun yang
dari siapapun, baik langsung maupun tidak langsung,
dikertahuinya karena menjalankan tugas Audit Internal
termasuk dari obyek penugasan, klien, customer,
kepada siapapun, kecuali melalui ketentuan/prosedur
pemasok, rekanan dan atau pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yang menggangu atau patut diduga dapat mengganggu pertimbangan profesional auditor.
yang berlaku. 11. Melaporkan semua hasil penugasan yang material dengan mengungkapkan kebenaran sesuai fakta yang ada
7. Mematuhi sepenuhnya standar professional Audit Internal,
dan tidak menyembunyikan hal yang dapat merugikan
kebijakan perusahaan dan peraturan perundangan.
Perusahaan dan atau dapat merupakan pelanggaran
8. Memelihara dan mempertahankan moral, dan martabat
hukum.
Auditor Internal. 9. Tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk
Penanggung jawab utama dari penerapan Sistem Pengendalian
kepentingan atau keuntungan pribadi atau hal lain
lnternal Perusahaan adalah Direksi, khususnya Direktur Utama,
dengan alasan yang dapat menimbulkan atau patut
yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Divisi Audit lnternal
diduga dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan
dalam memonitor efektivitasnya.
baik dari sisi financial maupun dari sisi citra Perusahaan.
Profil Divisi Audit Internal Kepala Divisi
Kepala Divisi Audit Internal saat ini dijabat oleh Saiful Huda. Beliau dilahirkan di Semarang pada tahun 1971 dan diangkat sebagai Kepala Divisi Audit Internal sejak tanggal 26 Maret 2013. Sebelum menjabat sebagai Kepala Divisi Audit Internal Perseroan, beliau menjabat sebagai Assistant Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Pusat dengan pengalaman di bidang audit operasional dan Perkreditan (Kredit Konsumer, Kredit Komersial, dan Kredit Korporasi) selama 15 tahun. Terakhir menjabat sebagai Team Leader, Retail Audit Group, Direktorat Internal Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Saiful Huda memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada tahun 1996 dan Master of Business Administration (MBA) pada tahun 2010, keduanya dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Di bidang Audit Internal dan Manajemen Risiko, Saiful Huda memperoleh sertifikasi Qualified Internal Auditor(QIA) pada tahun 1998 dan Certificationin Risk Management Assurance Saiful Huda - Kepala Divisi Audit Internal
184
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
(CRMA) pada tahun 2013.
Tata Kelola Perusahaan
Kiri-Kanan:
Deddy Zulfachrie Saiful Huda
Dayu Rasmini Angga Surya Putra
Saiful Huda juga aktif di beberapa asopsiasi profesi Audit
Selain di FKSPI, Saiful Huda juga aktif di asosiasi profesi auditor
Internal antara lain di Forum Komunikasi Satuan Pengawas
internal perbankan yaitu Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB)
Intern (FKSPI) sejak tahun 2007 sebagai staf Ketua Umum FKSPI
sebagai Wakil Sekretaris Jenderal pada periode kepengurusan
periode 2007-2010, dilanjutkan sebagai Wakil Sekretaris pada
2008-2011 dan periode 2011-2014 serta sebagai Ketua Bidang
periode kepengurusan 2010-2013 dan terakhir sebagai Ketua
Organisasi dan Keanggotaan 2014-2017.
Umum FKSPI periode 2013-2016. Pelatihan selama tahun 2014 yang pernah diikuti oleh Kepala Divisi Audit Internal adalah sebagai berikut : Jenis Pelatihan/Seminar/Workshop Workshop “Manager As A Coach”
Pelaksanaan 5-6 September 2014
Penyelenggara
Biaya
Bank Mandiri
-
Seminar Nasional Forum Komunikasi Satuan Pengawas Internal (FKSPI): “Combined Assurance Dalam Menjamin Corporate Sustainability”
17-19 September 2014
Forum Komunikasi Satuan Pengawas Internal (FKSPI)
-
Panel Forum “Harmonisasi Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Komite Audit Untuk Menjaga Kinerja Perusahaan Yang Sustainable dan Prudential”
30 Oktober 2014
Forum Komunikasi Satuan Pengawas Internal (FKSPI) Pusat
-
Forum Komunikasi Satuan Pengawas Internal (FKSPI) Komisariat ESDM
-
Sharing Session “Ekspektasi CEO terhadap peran Internal Audit” dan “Anti Fraud Program di lingkungan BUMN”
11 Desember 2014
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
185
Tata Kelola Perusahaan
Jumlah Pegawai Divisi Audit Internal
3. Terbuka dan Bersaing, berarti pengadaan Barang/Jasa
Sampai dengan akhir Desember 2014,jumlah pegawai Divisi
harus terbuka bagi penyedia Barang/Jasa yang memenuhi
Audit Internal berjumlah 21 orang, dengan komposisi sebagai
persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat
berikut:
diantara penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi syarat/criteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur Jabatan
Jumlah (orang)
Kepala Divisi
1
Kepala Departmen
2
Supervisor
6
Staf
12
Total
21
Jumlah pegawai tersebut merupakan hasil dari identifikasi dan kajian atas pengelolaan sistem pengendalian internal dan efektivitas pengawasannya yang dilakukan oleh Manajemen Perseroan. Adapun rincian pejabat di Divisi Audit Internal adalah sebagai berikut:
yang jelas dan transparan. 4. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya. 5. Adil / Tidak Diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alas an apapun. 6. Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan
1. Kepala Divisi
:
Saiful Huda
2. Kepala Departemen
:
1. Deddy Zulfachrie
sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku
2. Dayu Rasmini 3. Angga Surya Putra
dalam pengadaan barang/jasa.
Untuk menjaga kualitas proses audit, pejabat di Divisi Audit Internal telah memiliki sertifikasi Qualified Internal Audit (QIA) sebanyak 2 orang. PENGADAAN BARANG DAN JASA Prosedur dan Tata Cara Pengadaan barang Setiap pelaksanaan pengadaan barang dan jasa harus dilakukan oleh pihak yang berwenang memproses pengadaan mulai dari perencanaan, pengadaan, pemilihan/seleksi penyedia Barang dan Jasa, serta pengawasan pelaksanaan pengadaan dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut: 1. Efisien, berarti pengadaan Barang/Jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkatsingkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan. 2. Efektif, berarti pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat
Prosedur pelaksanaan pengadaan barang dan jasa Dalam melaksanaan pengadaan barang dan jasa, Perseroan telah menerapkan prosedur sebagai berikut: a. Pelaksana Pengadaan Terdapat 3 kelompok pelaksana pengadaan yang dapat memproses pengadaan barang dan jasa perusahaan, yaitu: - Departemen Procurement dan General Affair - Tim
pengadaan
yang
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
dari
Departemen
kerja lain yang terkait serta; - Panitia pengadaan yang terdiri dari Departemen Procurement dan General Affair dan/atau Divisi terkait dan Legal untuk melaksanakan proses pengadaan Barang dan Jasa yang pada dasarnya dilaksanakan secara Pelelangan Umum/Pelelangan Terbatas atau Seleksi Umum/Seleksi Terbatas. b. Dokumen pengadaan: Setiap pelaksanaan Pengadaan barang dan jasa wajib didokumentasikan untuk digunakan sebagai bukti otentik pengadaan Barang dan Jasa.
186
terdiri
procurement dan General Affair ditambah dengan unit
Tata Kelola Perusahaan
c. Daftar Penyedia barang dan jasa:
g. Jaminan dalam pengadaan barang dan jasa:
Penyedia barang dan jasa harus memenuhi kulaifikasi yang
Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa harus
ditetapkan sehingga pengadaan barang dan jasa sesuain
disadari
dengan spesifikasi yang ditetapkan.
diantaranya pengunduran diri dari penyedia barang dan
d. Sistem Penyampaian penawaran:
adanya
risiko-risiko
yang
mungkin
Timbul,
jasa, wan prestasi, risiko penarikan uang muka, dan risiko
Cara penyampaian penawaran dapat memilih salah satu
lainnya.
dari ketiga sistem yang telah ditetapkan sebelumnya didalam dokumen pengadaan yaitu:
Jenis-jenis pelelangan:
- Sistem satu sampul: sistem ini diberlakukan untuk
a. Pelelangan Umum, Pelelangan Terbatas
pengadaan bvv spesifikasi teknis, metode kerjanya dan/ atau produknya dapat dibuat dengan jelas dan pasti. - Sistem dua sampul: Sistem ini diberlakukan untuk
Pelaksanaan metode ini dilaksanakan apabila nilai tender diperkirakan lebih dari 5 milyar Rupiah dengan ketentuan pelaksanaan sebagai berikut:
barang dan jasa tertentu yang memiliki range (koridor)
- Pengumuman Prakualifikasi
spesifikasi untuk setiap aspek teknisnya sehingga
- Pemasukan Dokumen prakualifikasi
siperlukan evaluasi teknis yang mendalam untuk
- Evaluasi dokumen prakualifikasi
menjamin kulatisa barang dan jasa tersebut sebelum
- Penetapan pengumuman prakualifikasi
dilaksanakan proses evaluasi harga.
- Undangan pengambilan dokumen pengadaaan
- Sistem bertahap: sistem ini hanya diberlakukan untuk
- Penjelasan lelang
pemgadaan barang dan jasa yang sifatnya kompleks,
- Pemasukan dan pembukaan penawaran
berteknologi tinggi, dan nilai pengadaannyan relative
- Evaluasi penawaran
besar serta memerlukan penyesuaian criteria teknis/
- Pembuatan berita acara hasil pelelangan
kinerja/desain untuk menyetarakan spesifikasi teknis
- Penetapan pemenang lelang
diantara penyedia barang dan jasa sebagai mana yang
- Pengumuman pemenang lelang
dipersyaratkan dalam dokumen pengadaan.
- Sanggahan peserta lelang
e. Sistem evaluasi penawaran: dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:
- Penandatanganan kontrak - Pembayaran uang muka
- Sistem evaluasi penawaran untuk pengadaan barang dan jasa yang terdiri dari sistem gugur, sistem nilai,
b. Pemilihan Langsung
sistem penilaian biaya selama umur ekonomis
Tata cara pengadaan barang dan jasa dengan metode
- Sistem evaluasi penawaran untuk pengadaan jasa
pemilihan langsung dilaksanakan dengan proses sebagai
konsultasi yang dibagi menjadi Sistem evaluasi kualitas,
berikut:
sistem evaluasi kualitas dan biaya, sistem evaluasi biaya
- Undangan kepada penyedia barang dan jasa
terendah.
- Pemberian penjelasan dokumen pengadaan
f. Bentuk dan jenis ikatan kerja: - Bentuk ikatan kerja terdiri dari: bukti pembelian barang, SPK, Kontrak kerja. - Jenis Ikatan kerja terdiri dari: Ikatan Lumpsum, Ikatan
- Penyampaian penawaran - Pembukaan penawaran - Evaluasi penawaran - Klarifikasi teknis dan negosiasi
harga satuan dengan volume, ikatan gabungan
- Penetapan penyedia barang dan jasa terpilih
lumpsum dan unit price, ikatan terima jadi., ikatan
- Penunjukkan penyedia barang dan jasa
harga satuan tanpa volume pemesanan pasti, ikatan
- Penandatanganan konrak
penyerahan bertahap dengan batas volume maksimal, ikatan cost plus fee, ikatan presentase.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
187
Tata Kelola Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
2. Second Line, yang lebih merupakan pendekatan kebutuhan internal Perusahaan secara keseluruhan yang mencakup
I. PRINSIP PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
perangkat (tools), kesadaran risiko (awareness), tata kelola
Pengelolaan risiko pada Perusahaan dilaksanakan berprinsip
perusahaan (governance), dan system informasi manajemen
pada azas proaktif early detection yang ditujukan untuk
risiko (system)
mendukung pertumbuhan Perusahaan yang cepat, sehat dan berkesinambungan serta memelihara tingkat risiko dan imbal
Berbagai bentuk aktivitas yang dilakukan dalam rangka
balik
konsolidasi risiko antara lain:
pada tingkat yang optimal. Pendekatan manajemen
risiko dilakukan oleh Perusahaan secara komprehensif untuk mengidentifikasi, mengukur, memprioritasikan, mengelola dan
• Annual Risk Consolidation Conference (ARCC) antara Perusahaan Induk dan seluruh Perusahaan Anak;
memantau risiko-risiko yang berdampak pada bisnis, operasional
• Forum Enterprise Risk Management (FERMA) yang
dan organisasi. Manajemen risiko di Perseroan ditujukan untuk
dilakukan bersama Bank Mandiri setiap triwulan untuk
menjaga modal Perusahaan, meningkatkan nilai perusahaan,
membahas perkembangan Profil Risiko MTF;
mengoptimalkan
profil
risk-return,
mendukung
proses
pengambilan keputusan serta melindungi reputasi Perusahaan.
• Risk Awarness Survey (RAWS) setiap tahun untuk mengetahui perkembangan risk awareness pegawai dari tahun ke tahun;
Perseroan, sebagai Perusahaan Anak PT Bank Mandiri
• Penetapan
profil
risiko
Perusahaan
dengan
(persero)Tbk telah melakukan Konsolidasi Risiko dengan
menggunakan tools Risk Profile Extended (RPX) yang
Perusahaan induk dimana aktivitas ini merupakan bukti
dapat diakses secara online oleh responden;
kepatuhan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
• Penetapan dan pemantauan top 10 Operational Risk di
17/POJK.03/2014 tertanggal 19 November 2014 tentang
MTF melalui tools Risk Control & Self Assesment (RCSA);
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi
• Pengumpulan events yang menyebabkan Risks & Losses
Keuangan,
yang
mana
penerapan
manajemen
risiko
Perusahaan merupakan pendekatan terpadu dan konsisten dalam melakukan penelaahan, pengukuran, pemantauan dan pengelolaan risiko terhadap seluruh komponen kelompok Perusahaan. Perkembangan konsolidasi ini secara berkala telah dikomunikasikan Bank Mandiri kepada Regulator dalam forum diskusi profil risiko ataupun Risk Based Bank Rating.
dengan tools MTF Loss Database (MLED); • Monitoring
kondisi
likuidas
perusahaan
secara
mingguan yang juga dilaporkan kepada Perusahaan Induk sebagai bentuk konsolidasi risiko. • Pelaksanaan Early Detection System untuk sebagai bentuk quality assurance proses kerja Perseroan • Stress Testing kualitas portofolio sebagai bentuk antisipasi aksi perusahan pada kondisi lingkungan bisnis
Konsep konsolidasi manajemen risiko dengan Perusahaan
• Perhitungan Expected Loss/Risk Premium yang meliputi
Induk dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu: 1. First Line, yang berkaitan dengan pemenuhan ketentuan POJK Nomor 17/POJK.03/2014
tentang Penerapan
Manajemen
Bagi
Risiko
Terintegrasi
Keuangan.
188
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
yang buruk.
Konglomerasi
Probalility of Default, Exposure at Default (EAD) dan Loss Given Default.
Tata Kelola Perusahaan
Dalam implentasi manajemen risiko di Perseroan, Perusahaan bertumpu pada 4 pilar yang diuraikan sebagai berikut:
Penerapan Manajemen Risiko Pilar 1
Pilar 2
Pilar 3
Pilar 4
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris
Kebijakan dan Penerapan Batasan
Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan dan system informasi manajemen
Pengendalian Internal
Pilar 1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris
Perusahaan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai
Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis
batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun
melalui:
yangbukan transaksi kredit.Kebijakan pencadangan kerugian
• Penetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko
piutang Perusahaan juga sejalan dengan kebijakan pencadangan
termasuk penetapan otoritas dalam pemberianbatasan
pada Perusahaan Induk yang sesuai dan patuh terhadap
serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala;
Peraturan BankIndonesia (selaku regulator Perusahaan Induk).
• Evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala; • Terdapatnya Komite Audit, Unit Kerja Compliance sertaDivisi
Pilar 3. Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan dan System
Manajemen Risiko sebagai organ Dewan Komisaris dalam
Informasi Manajemen
melaksanakanfungsi pengawasannya;
Perusahaan
memiliki
perangkat
untuk
mengidentifikasi,
mengukur dan mengawasi risiko 8 risiko Utama di Perseroan Pilar 2. Kebijakan dan Penerapan Batasan
dengan menggunakan system Risk Profile Extended (RPX)
Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen
secara berkala setiap triwulan. Delapan Area Risiko Utama
risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan
Perseroan tersebut antara lain Risiko Kredit, Risiko Operasional,
dengan
Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Kepatuhan, Risiko Hukum,
keadaan
usaha
terkini.
Kebijakan
tersebut
diterjemahkan ke dalam Standart Operational Procedure dan
Risiko Reputasi dan Risiko Strategic.
Surat Edaran yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
189
Tata Kelola Perusahaan
Pilar 4. Pengendalian Internal
Proses kredit dan pengelolaan risiko kredit segmen retail
Perseroan memiliki Unit Audit Internal yang secara independen
dilakukan melalui proses end-to-end yang terintegrasi dalam
melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan
system e-Star. Proses pengambilan keputusan pada segmen
Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Unit Audit
corporate atau fleet dilakukan melalui Rapat Komite Kredit
Internalmencakup:
(RKK). Sedangkan pada segmen retail dilakukan melalui
• Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perusahaan;
sistem credit scoring.Model credit scoring secara berkala dilakukan validasi untuk memastikan keakuratannya.
• Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas didalam Perusahaan
Untuk mempercepat proses pengambilan keputusan kredit,
termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses
perusahaan telah memberikan kewenangan memutus
tersebut; dan
kredit kepada pejabat yang ditunjuk berdasarkan kualifikasi
• Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan
tertentu.
lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit Monitoring Kredit
eksternal II. PENGELOLAAN RISIKO MELALUI AKTIVITAS
Monitoring kredit pada segmen corporate atau fleet
OPERASIONAL
dilakukan dengan menggunakan metode Watch List.
Pengelolaan risiko melalui aktivitas operasional utamanya
Watch List merupakan suatu metode standard, terstruktur
ditujukan untuk pengelolaan risiko kredit dan risiko operasional
dan komprehensif dalam memantau kinerja debitur,
pada level yang dapat diterima.
sehingga dapat segera dilakukan penanganan dini untuk
1. Pengelolaan Risiko Kredit
mencegah penurunan kualitas kredit debitur. Monitoring
Risiko kredit berasal dari aktivitas pemberian kredit.
dilakukan secara harian dengan adanya fungsi kerja khusus
Pengelolaan risiko kredit bertujuan untuk mengukur,
penanganan account bermasalah/berpotensi bermasalah di
mengantisipasi,
unit kerja fleet.
dan
meminimalisir
kerugian
akibat
kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya. Monitoring untuk kredit retail dilakukan pada tingkat Kebijakan Kredit
portofolio melalui analisa portofolio dari berbagai aspek
Penjabaran kebijakan kredit secara operasional dituangkan
(kualitas dan kuantitas portofolio dari berbagai sudut
dalam bentuk Standart Operational Procedure (SOP).
analisa) yang dituangkan dalam monthly portfolio review.
Proses pengelolaan kredit diawali dengan penetapan target market, melakukan risk assessment dan monitoring atas
Perusahaan juga melakukan monitoring secara berkala
pemberian kredit.
terhadap pejabat pemegang kewenangan memutus kredit untuk memantau kualitas keputusan.
Perusahaan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit, dimana fungsi analisa kredit dilakukan
Sebagai langkah antisipatif (early warning signal), dilakukan
oleh unit bisnis dan unit risiko kredit yang independen,
proses simulasi dan stress testing terhadap portofolio
fungsi persetujuan kredit dilakukan secara “4 eyes principle”
secara berkala untuk mengetahui perubahan kualitas portofolioterhadap perubahan makro ekonomi. Hasil
Persetujuan Kredit
simulasi memberikan panduan bagi Perusahaan untuk
Dalam menilai aplikasi kredit, Perseroan senantiasa mengacu
memonitor secara lebih ketat sektor-sektor atau debitur-
pada regulasi dan prinsip kehati-hatian diantaranya
debitur yang berpotensi mengalami penuruan kualitas
berdasarkan faktor penilaian kemampuan membayar,
serta untuk menetapkan langkah-langkah antisipatif guna
prospek usaha dan kinerja debitur.
mencegah terjadinya dampak yang buruk.
190
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
d. Risk Profile Extended (RPX)
Credit Collection dan Recovery Perusahaan
secara
khusus
menjalankan
kebijakan
RPX Merupakan tools yang digunakan untuk membuat
penanganan collection dan recovery yang dibuat secara
profile risiko perusahaan dengan menilai tingkat risiko
lebih
terintegrasi
di masing masing area risiko. Up date profil risiko ini
berdasarkan jenis produk dan masing-masing bucket
terfokus,
sistematis,
agresif
dan
dilakukan setiap kuartal dan dibahas secara khusus
collection. Kebijakan tersebut didukung oleh Automatic
dengan perusahaan induk melalui Forum FERMA.
Collection System yang sifatnya end-to-end dan dilengkapi dengan collection reports.
Dalam hal pengelolaan risiko operasional, unit kerja Risk Management berperan sebagai second line
2. Pengelolaan Risiko Operasional
of defense dan Internal Audit sebagai third line of
Risiko operasional dapat disebabkan karena ketidakcukupan
defense. Sedangkan unit kerja bisnis sebagai risk owner
atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
merupakan first line of defense yang bertanggung
kegagalan sistem, atau adanya factor eksternal yang
terhadap pengelolaan risiko operasional pada unit kerja
mempengaruhi operasional Perusahaan. Pengelolaan risiko
masing-masing
operasional yang efektif dapat menekan kerugian akibat risiko operasional. Dalam rangka meningkatkan efektivitas
Business Continuity Management
pelaksanaan pengelolaan risiko operasional, Perusahaan
Selain tools tersebut di atas, untuk menjamin kelangsungan
melakukan hal seperti penyelarasan metodologi Risk Based
operasional perusahaan dalam kondisi darurat, Perusahaan
Audit melalui sinkronisasi risk library; menyediakan media
memiliki suatu rencana komprehensif yang berisi langkah-
komunikasi dengan Direktur Utama yang dinamakan “letter
langkah yang harus diambil sebelum, selama dan setelah
to CEO” sebagai Whistle Blowing System; dan melakukan
terjadinya suatu keadaan darurat. Kebijakan perusahaan
implementasi perangkat yang dinamakan Operational
dalam
Risk Management Tools (ORM Tools). ORM Tools yang
diatur dalam Business Continuity Plan (BCP). Pada saat
dipergunakan untuk pelaksanaan ORM adalah sebagai
ini, Perusahaan sedang mengembangkan BCP menjadi
berikut:
Business Continuity Management (BCM) yang mencakup
a. Risk & Control Self Assesment (RCSA)
Business Continuity Plan (BCP), Disaster Recovery Plan (DRP)
kelangsungan
operasional
bisnis
RCSA dipergunakan untuk identifikasi dan menilai
dan Emergency Response Procedure (ERP). DRP merupakan
risiko yang melekat pada aktivitas, dan menilai kualitas
proses
kontrol.
database pada saat yang bersamaan di dua lokasi yang
b. MTF Loss Events Database (MLED)
menjamin
Information
Technology
untuk
menduplikasi
berbeda.
MLED merupakan form yang digunakan untuk mencatat seluruh kerugian akibat risiko operasional yang terjadi
3. Pengelolaan Risiko Likuiditas
pada unit kerja. Pencatatan dilakukan oleh setiap unit
Risiko likuiditas dapat terjadi apabila Perusahaan gagal
kerja setiap bulan secara online/web based.
menyediakan likuiditas dengan harga yang wajar dan
c. Pool Informasi Debitur (PID)
nyaman secara bisnis. Perusahaan telah mengikat perjanjian
PID merupakan pengumpulan data bersama oleh Bank
dengan Bank Mandiri dalam hal Pembiayaan Bersama (Joint
Mandiri dan seluruh Perusahaan Anak terkait: 100
Financing) sehingga dihasilkan komitment penyediaan
Debitur terbesar pada masing-masing perusahaan,
pendanaan dari Bank Mandiri sepanjang tahun. Selain
Debitur-debitur yang pernah ditolak pada proses
pembiayaan bersama, Perusahaan juga telah mendapatkan
akuisisi kredit, debitur-debitur Non Performing Loan
komitment pinjaman dari beberapa bank lokal maupun
dan debitur-debitur yang pernah direstrukturisasi.
swasta internasional dengan jangka waktu yang cukup
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
191
Tata Kelola Perusahaan
panjang dan mengcover tenor pinjaman debitur.Dengan
Dalam hal risiko reputasi, Perusahaan telah memiliki unit
demikian, baik pendanaan maupun pembiayaan dilakukan
kerja customer care yang khusus memfokuskan diri pada
dalam suku bunga fix dengan tenor fix. Hal ini dilakukan
penanganan pengaduan debitur. Perusahaan juga memiliki
sebagai strategy gapping atau miss match likuiditas.
Contact Centremelalui berbagai contact points seperti
Seluruh pinjaman diberlakukan pada suku bunga fix dalam
telepon, website dan media sosial sehingga debitur dapat
denominasi rupiah sehingga Perusahaan tidak terpapar
langsung menyampaikan keluhan dan inquirymengenai
pada risiko pasar.
produk dan layanan Perusahaan. Perusahaan juga secara aktif melakukan kegiatan Corporate Social Responsibity
4. Risiko Lain
yang dilaksanakan di bidang pendidikan, kesehatan,
Disamping risiko-risiko utama, Perusahaan juga menaruh
olahraga, lingkungan hidup dan bantuan korban bencana
perhatian pada risiko-risiko lain yang harus dikelola, antara
alam.
lain: risiko kepatuhan, hukum, reputasi, strategic, teknologi informasi, kompetitor, human resources, dan risiko business
III. DATA PROFIL KONSUMEN BERDASARKAN
interruption. Setiap triwulan keseluruhan risiko tersebut
DEMOGRAFI & JENIS PEKERJAAN
bersama risiko-risiko utama dinilai dan diukur oleh senior management melalui system Risk Profile Extended (RPX).
IV. 6.37%
Dalam hal risiko hukum, Perusahaan terus berusaha meningkatkan pengendalian risiko hukum, antara lain
7.10%
33.39%
7.53%
Jabodetabek, Banten
dengan melengkapi personil legal & compliance group untuk
memastikan
setiap
kegiatan/transaksi
telah
Jawa Barat Sumatera Utara
9.99%
mendapatkan kajian dari sisi hukum, dan setiap proses persidangan dapat ditangani dengan optimal. Hingga saat
DISTRIBUSI DEBITUR PERSEROAN 2014
11.49%
ini, Perusahaan belum pernah mengalami kekalahan dalam
12.57% 11.58%
proses persidangan.
Sumatera Selatan Jawa Timur, Bali Kalimantan Jawa Tengah Sulawesi
Dalam hal risiko strategis, Perusahaan melakukan review kinerja dan evaluasi kebijakan penyusunan target bisnis dan melakukan langkah-langkah perbaikan dalam rencana strategi dan target bisnis dengan mempertimbangkan
0.08%
14.79%
kondisi internal dan eksternal, apabila diperlukan. 7.44%
Wiraswasta
Dalam hal risiko kepatuhan, Perusahaan memiliki code of conduct sebagai pedoman berperilaku dan merupakan
TNI / POLRI Profesional 18.22%
Pendidikan Pegawai Swasta Pegawai Negeri
bagian budaya perusahaan (corporate culture). Dalam tahap perencanaan strategis, Perusahaan selalu menilai kecukupan kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku.
192
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
58.05%
DISTRIBUSI PEKERJAAN DEBITUR PERSEROAN 2014
0.07% 0.82%
Lain-lain 0.53%
Company
Tata Kelola Perusahaan
V. FOKUS DAN INISIATIF PENGENDALIAN RISIKO
Kerangka kerja sistem pengendalian internal yang menjadi
TAHUN 2014
acuan perseroan adalah kerangka kerja yang telah dipraktekkan
Focus dan inisiatif pengendalian risiko perusahaan tahun
oleh perusahaan-perusahaan terbaik di industri terkait (best
2014 adalah Risiko Kredit dan Risiko Operasional. Risiko kredit
practices) yaitu COSO Internal Control Framework, yang
dilakukan dengan penerapan AR Management yang terkendali
mencakup komponen-komponen :
dan terawasi. Salah satu pengendalian yang telah diterapkan
1. Lingkungan pengendalian internal dalam perusahaan,
adalah
implementasi
mobile
collection
yang
bertujuan
memudahkan penagihan serta monitoring hasil penagihan.
yang terdiri dari integritas, nilai etika dan kompetensi seluruh pegawai dan Manajemen perusahaan, filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen termasuk cara yang
VI. FOKUS DAN INISIATIF MANAJEMEN RISIKO TAHUN 2015
ditempuh dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung jawabnya, pengorganisasian dan pengembangan sumber
Fokus dan inisiatif manajemen risiko tahun 2015 masih
daya manusia serta perhatian dan arahan yang dilakukan
tetappada Risiko Kredit dan Risiko Operasional. Hal ini terlihat
oleh Direksi dan Komisaris.
dalam KPI Perseroan yang sebagian besar fokus pada kualitas
2. Manajemen risiko, yang mencakup proses identifikasi,
portofolio kelolaan. Dari sisi Risiko Operasional, tahun 2015
analisa, penilaian dan mitigasi atau respon atas risiko yang
merupakan tahun pengimplementasian Key Risk Indicator
relevan dengan bidang usaha perusahaan.
(KRI) sebagai Early Warning Systemyang terintegrasi. Selain
3. Aktivitas kontrol, mencakup tindakan-tindakan yang
itu terdapat inisiatif mobile survey untuk memudahkan proses
dilakukan agar seluruh proses di perusahaan terkendali
survey yang bertujuan mendapatkan kredit dengan kualitas
sesuai sasaran yang telah ditetapkan, antara lain aktivitas
yang baik.
yang
terkait
dengan
struktur
organisasi
mencakup
kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
atas prestasi kerja, pembagian tugas dan pengamanan aset
Perseroan memiliki sistem pengendalian intern dengan tujuan
perusahaan. 4. Sistem informasi dan komunikasi, mencakup aktivitas yang
untuk : 1. Menjaga dan mengamankan harta kekayaan Perseroan,
terkait dengan penyajian laporan kegiatan perusahaan dan
2. Menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat,
penyampaiannya kepada pihak terkait, yang antara lain
3. Meningkatkan
kepatuhan
terhadap
ketentuan
yang
berlaku, 4. Mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud, dan pelanggaran terhadap prinsip kehati-hatian, dan 5. Meningkatkan efektivitas organisasi dan efisiensi biaya.
mencakup informasi dan komunikasi kegiatan operasional, kegiatan finansial, dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku. 5. Monitoring, mencakup aktivitas atau proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal termasuk kualitas fungsi Audit Internal dan kualitas unit kerja di dalam struktur organisasi perusahaan, sehingga system
Sebagai proses yang dijalankan oleh seluruh jajaran Perseroan,
pengendalian internal dapat dilaksanakan secara optimal,
maka Sistem Pengendalian Intern diterapkan mulai dari
dan penyimpangan yang terjadi dilaporkan kepada Direksi
penetapan sasaran dan strategi di seluruh organisasi,
dan Komisaris melalui Komite Audit.
identifikasi kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang dapat mempengaruhi sasaran dan strategi dimaksud, dan
Pengendalian Keuangan dan Operasional
pengelolaan risiko agar tetap berada dalam batas toleransi (risk
Peraturan dan kebijakan perseroan mengharuskan adanya
appetite), untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam
upaya untuk memelihara catatan dan menyajikan laporan
rangka pencapaian tujuan perusahaan.
keuangan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, yang mewajibkan pengungkapan seluruh transaksi
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
193
Tata Kelola Perusahaan
material yang mempengaruhi perubahan nilai asset, kewajiban
Perseroan senantiasa memelihara sistem pengendalian internal
dan modal. Hal tersebut dilakukan untuk menghindarkan
yang menjamin keandalan sistem akuntansi keuangan. Sistem
dari penyelewengan keuangan. Disamping itu, perseroan
pengendalian internal diberlakukan untuk menjaga asset
senantiasa memelihara sistem pengendalian internal yang
terhadap penyalahgunaan dan pengalihan kepemilikan secara
menjamin
tidak sah, menjaga keabsahan catatan-catatan akuntansi
keandalan
dan
kecukupan
setiap
transaksi.
dan keandalan informasi keuangan yang digunakan di dalam Penyajian laporan keuangan (neraca, laporan rugi laba,
perusahaan maupun yang dipublikasikan.
laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas) pada setiap tahun buku dilakukan untuk memenuhi kepentingan semua
Manajemen
pihak yang terkait dengan perseroan. Perseroan mempunyai
efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan
perseroan
senantiasa
melakukan
penilaian
komitmen untuk mengungkapkan laporan tersebut kepada
perseroan. Selain itu, evaluasi atas efektivitas pengendalian
semua pihak yang berkepentingan secara adil dan transparan
internal atas pelaporan keuangan juga dilakukan oleh Kantor
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Akuntan Publik pada saat proses pelaporan keuangan tahunan.
Untuk memenuhi semua prinsip di atas, perseroan telah memiliki kebijakan yang menjamin bahwa transaksi dicatat
PERKARA PENTING YANG DIHADAPI PERUSAHAAN
dengan segara, akurat dan dilengkapi dengan dokumen
Pokok dan Status Perkara
pendukung yang memadai. Transaksi yang tercatat dalam
Sampai dengan akhir tahun 2014, Perseroan memiliki 44
sistem akuntansi sekurang-kurangnya telah mendapatkan
perkara hukum. Perseroan terlibat dalam beberapa perkara
persetujuan manajemen yang memiliki kewenangan untuk
perdata. Perkara-perkara perdata yang dihadapi oleh Perseroan
keperluan tersebut dan dicatat dengan benar. Setiap laporan
pada umumnya timbul dalam kaitannya dengan tindakan
keuangan perusahaan secara wajar dan akurat menggambarkan
Perseroan memperoleh jaminan pelunasan hutang dari para
transaksi yang sebenarnya tanpa sedikitpun adanya upaya
konsumennya karena adanya kelalaian para konsumen dalam
menyembunyikan fakta kepada pembaca laporan. Semua
melakukan kewajiban pembayaran atas fasilitas pembiayaan
pihak, baik Direksi, Komisaris dan Karyawan yang bertanggung
kendaraan bermotor yang diberikan Perseroan saat ini adalah
jawab atas fungsi-fungsi tersebut, wajib memahami dan
sebagai berikut:
menjalankan kebijakan sistem pengendalian internal dan prosedur
pencatatan
akuntansi
keuangan
perseroan.
Daftar kasus Posisi Perkara Pidana & Perdata No
1
194
Cabang
Palembang
Nomor Registrasi Perkara 154/ Pdt.G/2011/ PN.PLG. Pengadilan Negeri Palembang
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tanggal Perkara
1 November 2011
Posisi Perseroan
Tergugat II / Penggugat Rekonpensi
Pihak Lawan
Materi Perkara
Djuanda Adi Patria
Wanprestasi
Putusan Pada Pengadilan Tingkat Sebelumnya Perseroan menang pada Pengadilan Negeri Palembang. MTF menang pada Tingkat Banding.
Satus Perkara
Perkara Banding sudah diputus oleh PT Palembang tanggal 21 Agustus 2014, dan diterima oleh kuasa hukum MTF tanggal 25 Nopember 2014; Bahwa sampai dengan Juni 2014 belum terdapat upaya hukum kasasi dari pihak manapun. Case Closed Juni 2014
Tata Kelola Perusahaan
No
Cabang
Nomor Registrasi Perkara
Tanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak Lawan
Materi Perkara
Putusan Pada Pengadilan Tingkat Sebelumnya
Satus Perkara
2
Padang
140/Pdt.G/ BPSK/2013/ PN.Pdg. Pengadilan Negeri Padang
29 Agustus 2013
Pemohon Keberatan
Romi Putra
Permohonan Keberatan
MTF Kalah pada BPSK Padang. MTF menang pada Pengadilan Negeri Padang.
Romi Putra (Termohon Keberatan) tidak mengajukan Banding. Case Close 2014
3
Matraman
335/ Pdt.G/2011/ PN.JKT.TIM. Pengadilan Negeri Jakarta Timur
8 Juni 2011
Penggugat
1. Rahmat Sori. A. Harahap (Konsumen/ Tergugat 1) 2. Solahudin (Tergugat II)
Wanprestasi
MTF Menang pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur, MTF Menang pada Pengadilan Tinggi Jakarta
Rahmat S.A.H. (Tergugat) mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung . Masih dalam proses pemeriksaan di MA.
4
Fatmawati
533/ Pdt.G/2011/ PN.Jkt.Sel. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
4 Oktober 2011
Tergugat
Ong Tik Gie
Perbuatan Melawan Hukum
MTF Kalah pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. MTF menang pada Tingkat Banding.
Ong Tik Gie mengajukan Kasasi. Masih dalam proses pemeriksaan Kasasi di Mahkamah Agung
5
Yogyakarta
179/ Pdt.G/2011/ PN.Slmn. Pengadilan Negeri Sleman
28 November 2011
Tergugat
Ari Murdowo
Perbuatan Melawan Hukum
MTF Menang pada Pengadilan Negeri Sleman. MTF Menang pada Pengadilan Tinggi Yogyakarta,
Ari Murdowo (Penggugat) mengajukan Kasasi. Masih dalam proses pemeriksaan Kasasi di Mahkamah Agung.
6
Tasikmalaya
55/ Pdt.G/2011/ PN.Tsm. Pengadilan Negeri Tasikmalaya
5 Desember 2011
Tergugat
1) Irma Fitriana; 2) Asep Saepul Hidayat
Perbuatan Melawan Hukum
MTF Menang pada Pengadilan Negeri Tasikmalaya. MTF Menang pada Pengadilan Tinggi Jawa Barat.
Irma (Penggugat) mengajukan Kasasi. Masih dalam proses pemeriksaan Kasasi di Mahkamah Agung.
7
Bandung 1
83/ Pdt.G/2013/ PN.Jkt.Pst. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
25 Februari 2013
Tergugat I
Iwan Setiawan
Pembatalan Perjanjian dan Jadwal Ulang Pembayaran Sisa Hutang
MTF Menang pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Gugatan digugurkan
8
Purwokerto
13/ Pdt.G/2013/ PN.Clp. Pengadilan Negeri Cilacap
28 Februari 2013
Tergugat
Drs. Karim
Perbuatan Melawan Hukum
MTF menang pada Pengadilan Negeri Purwokerto (Eksepsi diterima), dibacakan pada tanggal 26 November 2013.
Putusan tersebut telah Inkracht karena pihak lawan tidak mengajukan upaya hukum (Banding)
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
195
Tata Kelola Perusahaan
No
Cabang
Nomor Registrasi Perkara
Tanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak Lawan
9
Surabaya
164/ Pdt.G/2012/ PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya
27 Februari 2012
Tergugat
Yanius
10
Kediri
70/ Pdt.G/2012/ PN.Kdr. Pengadilan Negeri Kediri
5 November 2012
Tergugat I
Ahmad Farid
11
Surabaya 1
528/Pdt. G/2013/ PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya
26 Juni 2013
Tergugat
12
Palembang
14/Pdt. G/2013/ PN.Bkl. Pengadilan Negeri Bengkulu
15 Juli 2013
13
Magelang
38/FP/XI/2013, BPSK Kota Magelang
14
Tasikmalaya
051/ Pdt.G/2013/ PN.TSM, Pengadilan Negeri Tasikmalaya
196
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Materi Perkara
Putusan Pada Pengadilan Tingkat Sebelumnya
Satus Perkara
Perbuatan Melawan Hukum
MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Surabaya. MTF Menang Pada Pengadilan Tinggi Surabaya.
Yanius (Penggugat) mengajukan Banding. Risalah Pemberitahuan isi Putusan PT Surabaya tanggal 23 Mei 2014 sampai dengan saat ini tidak ada upaya kasasi dari Yanius. Case Closed Juni 2014
Pembatalan Perjanjian
MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Kediri. MTF Menang Pada Pengadilan Tinggi Jawa Timur.
Ahmad Farid (Penggugat) mengajukan Kasasi. Masih dalam proses mengajukan kontra memori kasasi
Ngatminah
Perbuatan Melawan Hukum atas Pencantuman Klausula Baku
MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Surabaya dan Putusannya adalah Gugatan Penggugat tidak dapat diterima/ N.O. (niet ontvankelijke verklaard)
Case Closed Juni 2014
Turut Tergugat I
PT Kencana Indah Mandiri
Perbuatan Melawan Hukum
6 November 2013
Teradu
Sumarwanto
Pengaduan Konsumen di BPSK
BPSK memutuskan agar Konsumen membayar kepada MTF sebesar Rp. 105 Juta.
Case Closed Januari 2014.
19 November 2013
Pemohon Keberatan
Deviani
Permohonan Keberatan ke Pengadilan Negeri Tasikmalaya atas Putusan BPSK Kota Tasikmalaya (atas nama Pengadu Deviani)
MTF Kalah pada BPSK Kota Tasikmalaya. MTF Menang pada Pengadilan Negeri Tasikmalaya.
Deviani mengajukan Kasasi. Masih dalam proses pemeriksaan Kasasi di Mahkamah Agung.
Perkara sudah di putus oleh PN Bengkulu, namun per Bulan Maret 2014 MTF telah melakukan Eksekusi Jaminan Fidusia terhadap ke-5 Unit Kenderaan tersebut
Tata Kelola Perusahaan
No
Cabang
Nomor Registrasi Perkara
Tanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak Lawan
Materi Perkara
Putusan Pada Pengadilan Tingkat Sebelumnya
Satus Perkara
15
Padang
9/BPSK/ PERKARA/ XII/2013 BPSK Kota Bukittinggi
Februari 2014
Teradu
Adek Oktavia
Pengaduan Konsumen di BPSK
MTF Kalah pada persidangan di BPSK Bukit Tinggi
MTF mengajukan keberatan atas Putusan BPSK Bukit Tinggi ke PN Bukit Tinggi dan MTF menang, saat ini sedang proses Kasasi.
16
Pekanbaru
36/PDT/EKSPTS/2013/ PN.PBR Pengadilan Negeri Pekanbaru
29 Januari 2014
Turut Termohon Eksekusi
Jhony Putra
Permohonan Eksekusi
Permohonan Eksekusi tersebut ditolak oleh Majelis Hakim pemeriksa perkara pada Pengadilan Negeri Pekanbaru
Case Closed Januari 2014.
17
Palembang
17/Pdt. G/2013/PN.LT. Pengadilan Negeri Lahat
Januari 2014
Tergugat
Yusmitra
Perbuatan Melawan Hukum
MTF Menang di Pengadilan Negeri Lahat
Putusan menggugurkan gugatan Case Closed Juni 2014
18
Padang
48/PDT/EKSPTS/2014/ PN.Pdg., BPSK Kota Padang
September 2014
Termohon Eksekusi
Zakariah Ismail
Permohonan Eksekusi atas Putusan BPSK
MTF kalah pada BPSK Kota Padang
Case Closed September 2014.
19
Pekanbaru
02/Pts/BPSK/ II/2014 BPSK Kota Pekanbaru
20 Januari 2014
Teradu
Musniarti Binti Muin
Pengaduan Konsumen di BPSK
BPSK memutuskan bahwa Pengaduan Konsumen ditolak
Case Closed Februari 2014.
20
Pekanbaru
09/BPSK/PKRSEKT/III/2014 BPSK Kota Pekanbaru
Maret 2014
Teradu
Musniarti Binti Muin
Pengaduan Konsumen di BPSK
MTF belum menerima Risalah Pemberitahuan Putusan BPSK Pekanbaru
MTF belum menerima Risalah Pemberitahuan Putusan BPSK Pekanbaru
21
Kelapa Gading
58/ Pdt.G/2014/ PN.Jkt.Ut. Pengadilan Negeri Jakarta Utara
17 Februari 2014
Penggugat
Tonny
Wanprestasi
-
Proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara masih berjalan dan masih dalam tahap Pembuktian
22
Karawang
015/REG/ BPSK-KRW/ III/2014 BPSK Karawang
Maret 2014
Teradu
Enjen Suhendar
Pengaduan Konsumen di BPSK
-
Proses persidangan di BPSK Karawang sudah terdapat perdamaian, yang dinyatakan dalam Pernyataan Perdamaian (Closed Case Maret 2014)
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
197
Tata Kelola Perusahaan
No
Cabang
Nomor Registrasi Perkara
Tanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak Lawan
23
Karawang
01/REG/BPSKKRW/I/2014 BPSK Karawang
Januari 2014
Teradu
Kamaludin
Pengaduan pihak ketiga an Puga Baihaqi kepada BPSK Kab. Karawang terhadap MTF terkait klaim asuransi Jasindo atas kendaraan milik konsumen MTF Cabang Karawang a.n Kamaludin
24
Cirebon
04/Pdt. Plw/2014/ PN.CN. Pengadilan Negeri Cirebon
16 Februari 2014
Penggugat
Sosi K & Risnawati
25
Surabaya
129/Pdt. G/2014/ PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya
Maret 2014
Tergugat
26
Tanggerang
019/BPSK/ II/2014 BPSK Kab. Tanggerang
Februari 2014
27
Padang
9/BPSK/ PERKARA/ XII/2013 BPSK Kota Bukittinggi
28
Batubara
048/BB/ P3K/IV/2014 BPSK Kab. Batubara
198
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Putusan Pada Pengadilan Tingkat Sebelumnya
Materi Perkara
Satus Perkara
BPSK memutuskan bahwa Pengaduan Konsumen ditolak
Case Closed Januari 2014.
Gugatan Perlawanan Atas Sita Jaminan Pengadilan Negeri Cirebon
-
Proses persidangan di Pengadilan Negeri Cirebon masih berjalan dan masih dalam tahap Kesimpulan.
Siti Mariam
Perbuatan Melawan Hukum atas Pencantuman Klausula Baku
-
Pengadilan Negeri Surabaya telah menjatuhkan Putusan terhadap Perkara tersebut dengan amar Gugatan tidak dapat diterima (N.O)
Teradu
Putri Rohana B Bintang
Pengaduan Konsumen di BPSK Kab. Tanggerang
-
Case Closed 10 April 2014
Februari 2014
Teradu
Adek Oktavia
Pengaduan Konsumen di BPSK
MTF Kalah pada persidangan di BPSK Bukit Tinggi
MTF mengajukan keberatan atas Putusan BPSK Bukit Tinggi ke PN Bukit Tinggi
April 2014
Teradu
Azwar
Pengaduan Konsumen di BPSK
Masih dalam proses negosiasi antara cabang dan debitur
Tata Kelola Perusahaan
No
Cabang
Nomor Registrasi Perkara
Tanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak Lawan
29
Gorontalo
30/ Pdt.G/2014/ PN.Gtlo. Pengadilan Negeri Gorontalo
22 Juli 2014
Tergugat
Abd. Rahman Lamanta
30
Pekanbaru
09/PTS/BPSK/ III/2014/ PN.PBR. Pengadilan Negeri Pekanbaru
22 Juli 2014
Termohon Eksekusi
Musniarti Binti Muin
31
Palangkaraya
119/ Pdt.G/2014/ PN.Plk. Pengadilan Negeri Palangkaraya
15 Agustus 2014
Tergugat
M. Rida Ansari
32
Muara Bungo
70/ Pdt.G/2014/ PN.Mrb. Pengadilan Negeri Muara Bungo
September 2014
Tergugat
33
Palembang
139/ Pdt.G/2014/ PN.Plg. Pengadilan Negeri Palembang
September 2014
34
Palangkaraya
154/ Pdt.G/2014/ PN.Plk. Pengadilan Negeri Palangkaraya
21 Oktober 2014
Putusan Pada Pengadilan Tingkat Sebelumnya
Materi Perkara
Perbuatan Melawan Hukum
Satus Perkara
Perdamaian
Telah terjadi Perdamaian antara MTF dengan Penggugat diluar pengadilan, dan pada tanggal 12 Januari 2015 akan dilakukan pencabutan Gugatan oleh Penggugat pada Persidangan agenda Pembacaan Gugatan.
MTF belum menerima Risalah Pemberitahuan Putusan BPSK Pekanbaru sehingga Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru menolak Permohonan Eksekusi tersebut
MTF hingga saat ini belum menerima Risalah Pemberitahuan Putusan resmi dari BPSK Pekanbaru
Perbuatan Melawan Hukum
-
Proses persidangan di Pengadilan Negeri Palangkaraya masih berjalan dan masih dalam tahap Mediasi
Marsono
Wanprestasi
-
Proses persidangan di Pengadilan Negeri Muara Bungo masih berjalan dan agenda selanjutnya adalah Replik
Tergugat
Yusmitra
Perbuatan Melawan Hukum
-
Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Palembang dalam Tahap Mediasi
Tergugat
Jemi Karter (Hermawan)
Pencantuman Klausula Baku
-
Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Palangkaraya dalam Tahap Jawaban dari MTF
Permohonan Eksekusi atas Putusan BPSK Kota Pekanbaru
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
199
Tata Kelola Perusahaan
No
Cabang
Nomor Registrasi Perkara
Tanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak Lawan
Putusan Pada Pengadilan Tingkat Sebelumnya
Materi Perkara
Satus Perkara
35
Jember
132/ Pdt.G/2014/ PN.Jmr. Pengadilan Negeri Jember
6 November 2014
Tergugat
Agus Santoso
Perbuatan Melawan Hukum
-
Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jember dalam Tahap Mediasi
36
Surabaya
843/Pdt. G/2014/ PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya
6 November 2014
Tergugat
Kristono
Wanprestasi
-
Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya dalam Tahap Eksepsi dan jawaban
37
Cirebon
64/ Pdt.G/2014/ PN. Cbr., Pengadilan Negeri Surabaya
8 Desember 2014
Tergugat I
Munari
Wanprestasi
-
Masih dalam proses pemanggilan oleh Pengadilan Negeri Cirebon
38
Pekanbaru
212/Pdt. Sus/ BPSK/2014/ PN.Pbr. Pengadilan Negeri Pekanbaru
24 November 2014
Pemohon Keberatan
Sudirman
Pengaduan Konsumen di BPSK
MTF Kalah pada persidangan di BPSK Kota Pekanbaru
Masih dalam proses pemanggilan oleh Pengadilan Negeri Pekanbaru
39
Pecenongan
47/Pdt.SusPKPU/2014/ Pn.Niaga. Jkt.Pst., Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
-
Kreditur Separatis
Charles A Simbolon
PKPU
-
Telah adanya kesepakatan perdamaian atas permasalahan ini, yaitu Charles A. Simbolon akan tetap melakukan kewajiban pembayaran angsurannya sesuai tanggal jatuh tempo pada perjanjian
40
Padang
54/P3K/ VIII/2014 BPSK Kota Padang
22 Agustus 2014
Teradu
Budi Indarto
Budi Indarto (Pengadu) telah sepakat untuk berdamai dengan MTF (Teradu) sebagaimana telah tertuang dalam Akta Perdamaian tertanggal 19 September 2014.
Case Closed 24 September 2014
200
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Pengaduan Konsumen di BPSK Kota Padang
Tata Kelola Perusahaan
No
Cabang
Nomor Registrasi Perkara
Tanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak Lawan
Putusan Pada Pengadilan Tingkat Sebelumnya
Materi Perkara
Satus Perkara
41
Padang
72/P3K /X/2014. BPSK Kota Padang
20 Oktober 2014
Teradu
Afridon
Pengaduan Konsumen di BPSK Kota Padang
BPSK telah memutus bahwa perusahaan asuransi Mandiri Axa General Insurance (MAGI) harus membayar klaim asuransi sebesar Rp.
Masih dalam tenggang waktu untuk mengajukan upaya hukum terhadap putusan BPSK tersebut
42
Padang
76/P3K /X/2014. BPSK Kota Padang
Oktober 2014
Teradu
Yul Jasrul
Pengaduan Konsumen di BPSK Kota Padang
BPSK telah memutus bahwa MTF harus mengembalikan unit kendaraan yang telah ditarik dari konsumen, serta konsumen diwajibkan untuk membayar segala tunggakan angsuran dan denda kepada MTF.
Masih dalam tenggang waktu untuk mengajukan upaya hukum terhadap putusan BPSK tersebut
43
Cirebon
17/REG/BPSK/ XI/2014. BPSK Kabupaten Cirebon
28 November 2014
Teradu
Adep Hidayat
Pengaduan Konsumen di BPSK Kabupaten Cirebon
BPSK hanya menegaskan bahwa MTF agar membantu pengembalian angsuran konsumen yang digelapkan oleh marketing sebanyak 1 angsuran
Tercapai Perdamaian dalam mediasi
44
Fleet
59/PDT.SUSPKPU/2014/ PN.NIAGA. JKT.PST., Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
November 2014
Kreditur
PT Bakrie Telecom
-
Putusan pada tanggal 9 Desember 2014 menyatakan bahwa PT Bakrie Telecom berdamai dengan para Krediturnya
Permohonan PKPU oleh PT Netwave Multi Media
Dampak Perkara/Gugatan Terhadap Kinerja Perusahaan Secara umum, Perseroan meyakini bahwa perkara-perkara di
perkara perdata ataupun pidana yang dihadapi anggota Dewan
tahun 2014 tidak berdampak material terhadap kegiatan usaha
Komisaris maupun Direksi Perseroan yang dapat menghalangi
dan kondisi keuangan Perseroan dan sampai saat ini tidak ada
kelangsungan Perseroan.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
201
Tata Kelola Perusahaan
Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kepatuhan
3) Peningkatan pengetahuan seputar regulasi melalui knowledge enhancement kepada seluruh karyawan dan knowledge sharing kepada unit kerja sesuai
Dalam upaya mencapai tujuan Perseroan pada tahun 2014,
regulasi yang berlaku.
pelaksanaan tugas dan fungsi kepatuhan merupakan salah satu organ pendukung yang diyakini Manajemen secara terus
4) Pemenuhan terhadap seluruh komitmen kepada
menerus telah melakukan tugas dan tanggungjawab dalam
OJK dan otoritas yang berwenang lainnya. Terhadap
upaya meningkatkan kepercayaan stakeholders’ dan menjadi
pemenuhan komitmen ini, unit kerja kepatuhan
nilai tambah bagi pemegang saham.
secara terus menerus secara berkala melakukan pemantauan terhadap seluruh regulatory obligation yang ada agar disampaikan tepat waktu. Selama
1. Implementasi Fungsi Kepatuhan a. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
tahun 2014, seluruh komitmen dan regulatory
Kegiatan usaha pembiayaan yang terus mengalami
obligation (reporting dan non-reporting) kepada OJK
perubahan sejalan dengan perkembangan teknologi
dan otoritas berwenang lainnya telah disampaikan
informasi dan integrasi pasar keuangan, telah membuat
dengan baik dan tepat waktu.
kompleksitas bisnis dan eksposur risiko semakin tinggi. Eksposur risiko yang semakin meningkat, menuntut
Pelaksanaan fungsi kepatuhan senantiasa menekankan
Perseroan untuk terus mengikuti dan berhati-hati
pada peran aktif dari seluruh elemen organisasi
terhadap implementasi regulasi terkait perusahaan
kepatuhan yang terdiri dari manajemen, satuan kerja
pembiayaan.
kepatuhan, dan unit kerja pendukung lainnya.
Fungsi kepatuhan yang dijalankan Perseroan adalah
Selama
tahun
2014,
Perseroan
telah
berhasil
serangkaian tindakan atau langkah-langkah untuk
menjalankan fungsi kepatuhan dengan baik. Hal ini
memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan
dibuktikan dengan tidak adanya sanksi administratif
prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh
maupun denda yang dikenakan oleh OJK maupun
Perseroan telah sesuai dengan peraturan perundang-
regulator terkait lainnya kepada Perseroan dalam
undangan yang berlaku. Pelaksanaan tugas dan
menjalankan kegiatan usahanya.
tanggungjawab fungsi kepatuhan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya peningkatan ketahanan
b. Unit Kerja Kepatuhan
Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan. Selama
tahun 2014, pelaksanaan tugas dan tanggungjawab
Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan
fungsi kepatuhan telah dilaksanakan antara lain
mensyaratkan pada bulan November 2015, setiap
tercermin dalam:
perusahaan pembiayaan wajib memiliki satuan kerja
1) Mendukung setiap unit kerja melalui penyediaan
atau pegawai yang melakukan fungsi kepatuhan.
rekomendasi tindakan (advisory services) operasional
Perseroan telah memenuhi ketentuan ini sebagai bentuk
dan bisnis serta summary of regulations;
komitmen Perseroan dan pemegang saham pengendali
2) Melaksanakan kepatuhan dan prinsip kehati-hatian
202
Peraturan OJK No. 30 Tahun 2014 tentang Tata Kelola
untuk
tetap
menjaga
jalannya
kegiatan
usaha
mulai dari seluruh unit kerja di kantor pusat sampai
perusahaan secara sehat dan teratur sesuai regulasi
seluruh kantor cabang sehingga jalannya kegiatan
yang berlaku. Unit kerja kepatuhan merupakan salah
usaha sesuai dengan regulasi OJK dan peraturan
satu pilar governance structure dalam risk management
perundangan terkait lainnya;
framework khususnya terhadap pengelolaan risiko
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya, unit kerja
4) Bertindak sebagai liaison officer perusahaan terkait
kepatuhan mendukung manajemen secara aktif untuk
fungsi kepatuhan kepada OJK dan otoritas terkait
menanamkan compliance culture kepada seluruh
lainnya; dan
elemen perusahaan.
5) Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
Tugas dan tanggungjawab unit kerja Kepatuhan di Kantor Pusat dalam hal menjalankan tugas dan
2. Peraturan Perundang-Undangan
tanggungjawab kepatuhan antara lain:
Pada tahun 2014, OJK telah melakukan penyesuaian regulasi dan kebijakan yang komprehensif di bidang
1) Melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan,
penyelenggaraan usaha perusahaan pembiayaan, antara
dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan
lain mengenai perizinan dan kelembagaan, kegiatan usaha,
dengan mengacu pada peraturan OJK mengenai
tingkat kesehatan, manajemen risiko, sumber pendanaan,
perusahaan pembiayaan;
dan tata kelola perusahaan yang baik. Penyesuaian kebijakan
2) Menilai kesesuaian kebijakan, ketentuan, maupun
tersebut diharapkan dapat menciptakan pengaturan yang
prosedur yang dimiliki oleh Perseroan dengan
jelas dan memberikan kepastian hukum, yang dapat
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
meningkatkan peranan perusahaan pembiayaan. Sampai
3) Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian
dan
penyempurnaan
kebijakan,
ketentuan, maupun prosedur yang dimiliki oleh
dengan akhir tahun 2014, OJK (d/h BAPEPAM-LK) telah mengatur perusahaan pembiayaan dengan ruang lingkup regulasi seperti tergambar pada ilustrasi dibawah ini:
Perseroan agar sesuai dengan ketentuan OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
PT Mandiri Tunas Finance
p4mn
Perlindungan Konsumen
Laporan Bulanan
Fit & Proper Test
POJK 1/2013 PMK 30/2010
POJK 1/2014
POJK 3/2013
POJK 4/2013
SEOJK 13/2014
Risk Based Supervision
POJK 17/2014
POJK 10/2014
Iuran OJK PP 11/2014
POJK 29/2014 POJK 3/2014
SEOJK 2/2014 SEOJK 12/2014
Konglomerasi Keuangan
POJK 28/2014
SEOJK 1/2014
PER-05/2011
Kegitan Usaha
POJK 30/2014 SEOJK 6/2013
SEOJK 3/2014
POJK 18/2014 POJK 31/2014
POJK 11/2014 SEOJK 4/2014
SEOJK 14/2014
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
203
Tata Kelola Perusahaan
Perkembangan regulasi yang terjadi selama tahun 2014
usaha jasa keuangan serta mengatur eksposur risiko
dan dampaknya bagi Perseroan adalah sebagai berikut:
atas atas setiap hubungan konglomerasi tersebut, OJK
a. Regulasi terkait Iuran OJK
menetapkan regulasi terkait tata kelola dan manajemen
Peralihan fungsi pengawasan dan pengaturan lembaga
risiko secara terintegrasi. Perseroan merupakan bagian
jasa keuangan non bank dari BAPEPAM-LK ke OJK
dari konglomerasi keuangan yang berada dibawah
diikuti dengan regulasi yang mewajibkan pelaku usaha
pengendalian PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Perseroan
jasa keuangan untuk membayar iuran tahunan kepada
sebagai anak perusahaan telah memberikan masukan
OJK. Selama tahun 2014, Perseroan telah membayar
terhadap implementasi tata kelola dan manajemen risiko
seluruh iuran tahunan tepat waktu sesuai regulasi yang
terintegrasi yang akan diterapkan oleh PT Bank Mandiri
berlaku.
(Persero), Tbk. selaku entitas Utama kepada seluruh
b. Regulasi terkait Risk Based Supervision
anak perusahaannya. Selai itu, terhadap kebijakan
Dalam rangka mewujudkan sektor jasa keuangan non-
konglomerasi keuangan yang nantinya ditetapkan,
bank yang sehat dan akuntabel, OJK memerlukan sistem
Perseroan akan mengikuti dan menjalankan kebijakan
pengawasan yang efektif dan berbasis risiko yang salah
tersebut sesuai ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan
satunya adalah instrumen penilaian tingkat risiko bagi
sebagai perusahaan pembiayaan.
lembaga jasa keuangan non-bank untuk menentukan prioritas dan intensitas pengawasan. Penilaian tingkat risiko bagi lembaga jasa keuangan non-bank perlu
d. Regulasi
terkait
Kegiatan
Usaha
Perusahaan
Pembiayaan Perusahaan
pembiayaan
merupakan
salah
satu
dilakukan secara berkala sebagai bagian dari manajemen
penggerak roda perekonomian nasional melalui produk
risiko untuk mengetahui tingkat risiko terkini sebuah
dan layanan pembiayaan yang dipasarkan kepada
perusahaan
mitigasinya.
masyarakat. Kegiatan usaha yang ada sesuai PMK 84
Untuk pertama kali berdasarkan regulasi yang berlaku,
Tahun 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan membatasi
Perseroan akan melaporkan hasil penilaian tingkat risiko
kegiatan usaha hanya pada pembiayaan konsumen,
beserta
langkah-langkah
perusahaan tahun 2014 pada Februari 2015.
sewa guna usaha, kartu kredit, dan anjak piutang. Pada
c. Regulasi terkait Konglomerasi Keuangan
tahun 2014, OJK telah melakukan pembaharuan dengan
Kegiatan usaha jasa keuangan yang tumbuh secara
melakukan penyesuaian kebijakan yang komprehensif di
berkelanjutan memiliki daya saing yang tinggi. Hal
bidang kelembagaan, penyelenggaraan usaha, dan tata
ini memerlukan penerapan tata kelola perusahaan
kelola perusahaan pembiayaan. Penyesuaian kebijakan
dan manajemen risiko yang baik dan tepat. Indonesia
tersebut diharapkan dapat menciptakan pengaturan
memiliki Lembaga Jasa Keuangan yang tergabung dalam
yang jelas dan memberikan kepastian hukum, yang
suatu hubungan kepemilikan dan/atau pengendalian di
dapat meningkatkan peranan Perusahaan Pembiayaan
berbagai sektor jasa keuangan sehingga berdampak
dalam sistem perekonomian nasional. Unit kerja
meningkatnya kompleksitas transaksi dan interaksi
kepatuhan bersama-sama dengan unit kerja terkait
antar lembaga jasa keuangan dalam suatu hubungan
telah melakukan secara bertahap untuk melakukan
konglomerasi keuangan. Untuk mengelola implementasi
penyesuaian yang harus dilakukan terhadap aktivitas
tata kelola perusahaan yang terdiri berbagai jenis
operasional dan bisnis Perseroan.
204
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
3. GCG
4. Pelaksanaan Tugas Komite;
a. Kebijakan GCG
5. Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi;
Perseroan menyadari bahwa salah satu cara untuk
6. Kelengkapan Unit Kerja Pendukung;
mempertahankan
keberlangsungan
usaha
dan
7. Penerapan Fungsi Audit Eksternal;
meningkatkan kinerja seluruh unit kerja terkait adalah
8. Penerapan
komitmen yang kuat dalam menjalankan prinsip-
Informasi
&
Kerahasiaan
Data
Perusahaan.
prinsip Good Corporate Governance. Komitmen ini sangat diperlukan dalam upaya mencapai visi Perseroan
Dalam menyusun kebijakan Tata Kelola Perusahaan,
menjadi : To be the most progressive and reliable
Perseroan sebagai anak perusahaan BUMN perbankan
multifinance in Indonesia.
terbesar di Indonesia mengadopsi berbagai ketentuan
Pemahaman
dan
Implementasi
Good
Corporate
eksternal sebagai referensi, antara lain di bidang
Governance (GCG) memiliki peran penting untuk
perbankan, Perseroan terbatas, Peraturan OJK, serta
memastikan serta menjamin pelaksanaan tugas dan
pedoman GCG untuk lemabaga jasa keuangan.
tanggungjawab manajemen dijalankan dengan baik sehingga dapat menuntun Perseroan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan pada awal tahun
Asas-Asas GCG 1) keterbukaan
(transparency),
yaitu
keterbukaan
2014. Implementasi GCG merupakan usaha Perseroan
dalam
untuk memberikan added value kepada para pemangku
keterbukaan dalam pengungkapan dan penyediaan
kepentingan. Implementasi GCG di Perseroan sejalan
informasi yang relevan mengenai perusahaan, yang
dengan ketentuan dan perundang-undangan yang
mudah diakses oleh Pemangku Kepentingan sesuai
berlaku. Sebelum OJK memberlakukan POJK 30 Tahun
dengan peraturan perundang-undangan di bidang
2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi
pembiayaan serta standar, prinsip, dan praktik
Perusahaan Pembiayaan, Perseroan telah menerapkan
penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat;
prinsip-prinsip GCG yang dituangkan dalam Kebijakan
2) akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi
proses
pengambilan
keputusan
dan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PT Mandiri Tunas
dan
Finance pada tahun 2013 dan peraturan bagi emiten
Perusahaan sehingga kinerja perusahaan dapat
yang tercatat di BEI. Kedepannya, Perseroan akan
berjalan secara transparan, wajar, efektif, dan
melakukan penyempurnaan terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan melalui pemenuhan POJK 30 Tahun
pelaksanaan
pertanggungjawaban
Organ
efisien; 3) pertanggungjawaban
(responsibility),
yaitu
Perusahaan
dengan
2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi
kesesuaian
pengelolaan
Perusahaan Pembiayaan.
peraturan
perundang-undangan
di
bidang
Perusahaan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, Melalui peran aktif dan dukungan penuh Dewan Komisaris
dan
Direksi,
Perseroan
melakukan
implementasi penerapan prinsip-prinsip GCG pada
dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat; 4) kemandirian
(independency),
yaitu
keadaan
setiap aspek bisnis dan pada semua jajaran organisasi,
Perusahaan yang dikelola secara mandiri dan
hal tersebut diwujudkan dalam aspek-aspek sebagai
profesional serta bebas dari Benturan Kepentingan
berikut:
dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun
1. Pemegang Saham & Rapat Umum Pemegang
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
Saham; 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
undangan di bidang pembiayaan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat; dan
3. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
205
Tata Kelola Perusahaan
5) kesetaraan
dan
kewajaran
yaitu
sehingga menjadi pedoman praktis yang dapat dijadikan
kesetaraan, keseimbangan, dan keadilan di dalam
acuan oleh Perseroan dalam melaksanakan GCG.
memenuhi
Kepentingan
Perseroan telah menyusun pilar implementasi GCG sesuai
yang timbul berdasarkan perjanjian, peraturan
ilustrasi dibawah. Komite-komite yang telah dibentuk
perundang-undangan, dan nilai-nilai etika serta
membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan
standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha
tugas dan kewajibannya, serta merumuskan kebijakan
pembiayaan yang sehat.
sesuai ruang lingkup tugas komite yang bersangkutan.
hak-hak
(fairness),
Pemangku
b. Struktur GCG
Manajemen Perseroan juga telah membentuk unit kerja
Dalam upaya mendukung tercapainya visi dan misi
pendukung untuk mengawal implementasi GCG. Unit
Perseroan,
Perusahaan
kerja tersebut adalah Corporate Secretary Division,
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan
pelaksanaan
Tata
Kelola
Internal Audit Division, Compliance Department, Risk Management Division, serta HRD Division.
PILAR I: VISI, MISI & PILAR II: BUDAYA PERUSAHAAN
PILAR I
BUDAYA PERWIRA VISI Menjadi Perusahaan Pembiayaan Otomotif Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di Indonesia pada tahun 2014
PILAR II
kePERcayaan PILAR III
kegembiRAan
MISI • Berorientasi Kepada Pemenuhan Kebutuhan Pasar dengan Service Excellent • Ikut Berkontribusi Positif Dalam Perekonomian Nasional • Mengembangkan Sumber Daya Manusia Profesional • Memberi Keuntungan Yang Maksimal Bagi Stakeholders
PILAR IV keWIrausahaan
PILAR IV: INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
206
1st Layer
• • • •
RUPS & Struktur Organisasi Perusahaan Dewan Komisaris Komite Audit Direksi
2nd Layer
• • • • •
Divisi Legal & Compliance Corporate Secretary Divisi Risk Management Divisi Internal Audit Divisi Human Resources Development
3rd Layer
• • • •
Kebijakan Prosedur Assesment Audit Keterbukaan Informasi & Kinerja Perusahaan
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
PILAR III: PEDOMAN GCG
Pedoman GCG
Transparansi Informasi & Kinerja
Risk Management
Code of Conduct
Whistle Blower Policy
Tata Kelola Perusahaan
Perseroan telah memiliki struktur dan kebijakan
AKUNTAN EKSTERNAL
penerapan Tata Kelola Perusahaan dalam bentuk GCG
Untuk menyajikan laporan keuangan kepada pemegang
Policy dan Corporate Code of Conduct. Selain itu,
saham, Perseroan menggunakan jasa auditor eksternal yang
Perseroan telah memiliki pedoman organisasi Perseroan
independen yang pemilihannya dilakukan melalui suatu proses
dalam menjalankan tugasnya antara lain: tata tertib
seleksi pengadaan jasa Auditor Independen untuk mengaudit
Dewan Komisaris, tata tertib Direksi, Piagam Komite
Laporan Keuangan Perseroan per 31 Desember 2014. Proses
Audit dan Piagam Komite Nominasi & Remunerasi.
seleksi dilakukan secara transparan dan independen oleh suatu
Kebijakan dan prosedur tersebut senantiasa dikaji untuk
tim yang anggotanya terdiri dari Divisi GA & Procurement,
disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan bisnis
Divisi Finance & Accounting, Divisi Internal Audit, Divisi Risk &
serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
AR Management, Divisi Legal & Compliance, Divisi Operation dan Divisi Corporate Secretary. Tahapan pengadaan dimulai
c. Self Assessment GCG
dari mengundang 4 (empat) Kantor Akuntan Publik (KAP)
Dalam rangka menerapkan kelima prinsip dasar GCG
terbesar, penyampaian proposal jasa audit oleh masing-
tersebut di atas, Perseroan berpedoman pada berbagai
masing KAP, presentasi masing-masing KAP dan tahap akhir
ketentuan dan persyaratan minimum serta pedoman
adalah negosiasi biaya. Hasil Penilaian didasarkan pada
yang terkait dengan pelaksanaan tata kelola yang
faktor teknis dan faktor finasial. Selanjutnya hasil proses
baik dari pemegang saham pengendali. Dalam upaya
akhir seleksi berupa penilaian yang dibuat oleh tim pengadaan
perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan tata
diajukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mendapat
kelola yang baik, Perseroan sebagai bagian dari salah satu
persetujuan dan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang
konglomerasi keuangan di Indonesia selalu berupaya
Saham (RUPS) Tahunan Perseroan.
untuk
yang berlaku. Secara rutin setiap tahunnya,
Perseroan Feedback atas hasil Self Assessment segera
Pada RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada
dilakukan tindakan-tindakan korektif yang diperlukan.
tanggal 10 April 2014, pemegang saham Perseroan telah menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman
d. Penghargaan GCG
& Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited)
Selama tahun 2014, penghargaan yang diterima oleh
untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
Perseroan terkait GCG adalah sebagai berikut :
buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
1. Perseroan meraih penghargaan “The Best GCG”
serta memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk
dari Majalah Business Review dalam acara Indonesia
menetapkan honorarium Akuntan Publik dan persyaratan
Multifinance Award (IMA) 2014.
lainnya bagi Kantor Akuntan Publik dan Auditor tersebut serta
2. Perseroan
memperoleh
sebagai
menetapkan Kantor Akuntan Publik pengganti dalam hal
dalam implementasi GCG
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja (a
dari Majalah Swa dan The Indonesian Institute for
member firm of Ernst and Young Global Limited) karena sebab
Corporate Governance (IICG).
apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan
“Trusted Company”
penghargaan
INFORMASI SANKSI ADMINSTRATIF
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Selama tahun 2014, Perseroan tidak menerima sanksi administratif yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
207
Tata Kelola Perusahaan
Pertimbangan Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan
memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam Nomor VIII.A.2
Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of
tentang Independensi Akuntan Yang Memberikan Jasa Audit
Ernst & Young Global Limited) adalah selain pernah mengaudit
di Pasar Modal.
untuk tahun buku 2012 sampai dengan 2013, Perseroan menilai kemampuan teknis dari Kantor Akuntan Publik tersebut
Berikut ini daftar nama Kantor Akuntan Publik dan Auditor yang
telah sesuai dengan yang diharapkan oleh Perseroan dan telah
mengaudit laporan keuangan Perseroan sejak tahun buku 2009 – 2014:
Tahun Buku
Nama Kantor Akuntan Publik
Nama Auditor
2009
Haryanto Sahari & Rekan (PwC)
Drs. Irhoan Tanudiredja CPA
2010
Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC)
Lucy Luciana Suhendra, SE, Ak, CPA
2011
Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC)
Lucy Luciana Suhendra, SE, Ak, CPA
2012
Purwantono, Suherman, & Surja (EY)
Peter Surja, CPA
2013
Purwantono, Suherman, & Surja (EY)
Peter Surja, CPA
2014
Purwantono, Suherman, & Surja (EY)
Danil Setiadi Handaja, CPA
Adapun biaya untuk jasa audit professional untuk tahun buku
3. Senantiasa
melandasi
seluruh
tindakan
mengutamakan
Sembilan puluh juta lima ratus ribu rupiah). Akuntan Publik
mengutamakan keuntungan pribadi/organisasi/kelompok
yang mewakili pelaksanaan audit laporan keuangan tahun
(conflict of interest).
buku 2014 (Signing Partner) adalah Danil Setiadi Handaja, CPA.
kepentingan
dengan
2014 tersebut adalah sebesar Rp390.500.000,- (tigaratus
Perseroan,
tidak
4. Menerima dan memahami imbalan yang diberikan Perseroan telah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, sehingga
KODE ETIK DAN PAKTA INTEGRITAS
tidak akan meminta atau menerima imbalan dalam bentuk
Perseroan telah memiliki panduan Kode Etik Karyawan yang
apapun dari pihak-pihak terkait dengan Perseroan.
berlaku bagi karyawan dan manajemen Perseroan. Kode
5. Menjaga
diri
untuk
bersikap
profesional,
sehingga
Etik Karyawan tersebut dicantumkan di lampiran buku
tidak akan melakukan upaya atau tindakan yang dapat
Peraturan Perusahaan periode 2014-2016 yang dibagikan
merugikan pihak-pihak terkait dengan Perseroan, termasuk
kepada seluruh karyawan Perseroan agar dapat dipahami dan
tidak terbatas pada klien, konsumen, relasi dalam hal-hal
diimplementasikan dalam aktifitas kerja sehari-hari.
yang dapat melanggar kode etik. 6. Menjaga diri untuk selalu dapat dipercaya dalam bekerja
Pokok-pokok kode etik Perseroan adalah sebagai berikut:
dan akan selalu menjaga kerahasiaan atas:
1. Wajib melaksanakan tugas pokok sesuai dengan uraian
a. Semua informasi dan data mengenai Perseroan yang
pekerjaan dan tugas-tugas lainnya yang ditetapkan oleh perusahaan. 2. Mencurahkan semua kemampuan diri untuk perusahaan, tidak bekerja dan mengikatkan diri pada pihak ketiga, baik perorangan maupun badan usaha atau lembaga lainnya untuk mendapatkan imbalan, kecuali telah mendapat ijin tertulis dari Perusahaan.
208
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
dapat dikategorikan sebagai rahasia perusahaan. b. Semua
informasi
yang
telah
dipercayakan
oleh
konsumen kepada Perseroan. c. Semua transaksi yang telah dilakukan konsumen melalui Perseroan. d. Semua kode rahasia yang telah dipercayakan kepada karyawan dalam rangka menjalankan tugas.
Tata Kelola Perusahaan
7. Menjaga diri untuk bersikap profesional dalam bekerja
penyalahgunaan wewenang dan mematuhi segala ketentuan
dengan menghindarkan diri dari adanya hubungan keluarga
peraturan perusahaan atau kebijakan perusahaan yang telah
langsung dengan salah seorang karyawan di Perseroan
atau akan ditetapkan. Jika terjadi pelanggaran atas Pakta
(bapak, ibu, suami/istri, kakak, adik dan anak).
Integritas ini, karyawan akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan
8. Selalu
mengutamakan
tugas-tugas
Perseroan,
tidak
yang berlaku.
memakai waktu kerja untuk usaha/bisnis pribadi. 9. Mengenakan Kartu Tanda Pengenal / Kartu Identitas
Sosialisasi dan Universalitas Kode Etik
Karyawan yang diberikan Perseroan selama berada
Kode Etik berlaku secara universal kepada seluruh jajaran
dilingkungan pekerjaan.
Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan Perseroan. Sosialisasi
10. Berlaku sopan dan menjaga Suasana persaudaraan serta keakraban
dalam
lingkungan
kerja.
Kode Etik dilakukan dengan mencantumkan pada lampiran
Menghindarkan
buku Peraturan Perusahaan periode 2014-2016 yang dibagikan
diri untuk menggunakan kekerasan fisik, mengancam,
kepada seluruh karyawan Perseroan agar dapat dipahami dan
memfitnah ataupun mencemarkan nama baik sesama rekan
diimplementasikan dalam aktivitas kerja sehari-hari. Selain
kerja, yang dapat mengganggu kelancaran pekerjaan.
itu internalisasi Kode Etik dilakukan melalui poster-poster,
11. Memelihara lingkungan kerja yang sehat dan bersih, serta
menjauhkan
diri
dari
penyalahgunaan
obat-
Email Blast, Induction Program, dan dalam setiap pertemuanpertemuan yang diadakan secara berlaku.
obat psikotropika dan obat-obat terlarang, termasuk dalam hal penggunaan, pengedaran, perdagangan dan
Pada saat menerima buku Peraturan Perusahaan, setiap
kepemilikannya.
karyawan harus menandatangani Surat Pernyataan Kode Etik
12. Mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.
karyawan dan menyerahkan kepad Divisi Human Resources Development. Berlaku sanksi bagi setiap pelanggaran Kode
13. Mematuhi Prosedur Operasional & Prosedur Administrasi yang telah digariskan oleh perusahan.
Etik Karyawan yang dilakukan Karyawan. Sanksi sesuai dengan Peraturan Perusahaan mulai dari surat teguran sampai dengan
14. Menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai budaya
pemutusan hubungan kerja.
perusahaan. Untuk menegakkan implementasi kode etik karyawan, Setiap karyawan harus menandatangani Surat Pernyataan Kode
Perseroan telah menyediakan sarana Whitleblowing System
Etik Pegawai pada saat menerima buku Peraturan Perusahaan
sebagai fasilitas untuk melaporkan atau mengadukan adanya
dan
dugaan pelanggaran kode etik.
menyerahkannya
kepada
Divisi
Human
Resources
Development. Setiap karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik Pegawai akan diberikan sanksi sesuai
Budaya Kerja Perseroan yang selalu dijunjung tinggi oleh
dengan Peraturan Perusahaan mulai dari surat teguran sampai
seluruh
dengan pemutusan hubungan kerja.
singkatan dari Kepercayaan, Kewirausahaan dan Kegembiraan
karyawan
adalah
PERWIRA,
yang
merupakan
yang merupakan 3 (tiga) nilai-nilai dasar yang didalamnya Setiap karyawan Perseroan juga diharuskan menandatangani
mengandung 9 (sembilan) perilaku utama yang harus
Pakta Integritas yang berisi antara lain setiap karyawan
diimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutan oleh
harus selalu menjunjung tinggi nilai integritas (kualitas moral
setiap karyawan.
dan akhlak) yang baik dan jujur, tidak akan melakukan
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
209
Tata Kelola Perusahaan
menyimpang dari prinsip GCG. Secara internal, Whistleblowing
Budaya Kerja PERWIRA KePERcayaan
KeWIrausahaan
KegembiRAan
Setiap karyawan wajib menjujung tinggi nilai-nilai: • Jujur dan dapat dipercaya • Bertanggung Jawab • Berkomitmen
System digunakan pula sebagai media untuk menyampaikan saran-saran ataupun ide-ide yang konstruktif dari karyawan untuk kemajuan dan perkembangan Perseroan kedepannya. Tata Cara Penyampaian dan Pengelolaan Laporan Mekanisme penyampaian pelaporan maupun penyampaian
Setiap karyawan wajib mempunyai: • Rasa Memiliki • Profesionalisme • Fokus Kepada Pelanggan
saran-saran dapat dilakukan melalui SMS atau telepon melalui nomor: 0817 0919 103, melalui alamat email: direktur.
[email protected], melalui alamat surat ke kantor pusat
Setiap karyawan harus bekerja: • Antusias, ulet, dan pantang menyerah • Bersinergi • Gembira
Perseroan ataupun dapat menyampaikan secara langsung kepada manajemen. Perseroan telah menunjuk Kepala Divisi Internal Audit dan Kepala Divisi Corporate Secretary untuk mengelola dan menangani pengaduan yang masuk melalui Whistleblowing System. Setiap hasil proses penanganan pengaduan disampaikan kepada Direksi Perseroan.
Perseroan
senantiasa
menekankan
kepada
setiap
karyawan untuk konsisten dalam memegang teguh dan
Perlindungan dan Pengaduan
mengimplementasikan budaya Perusahaan yaitu budaya kerja
Perseroan akan menjaga penuh kerahasiaan setiap pelapor yang
PERWIRA dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari. Budaya kerja
menyampaikan pelaporannya agar hal ini dapat memberikan
PERWIRA pada awalnya dirumuskan sendiri oleh karyawan
kenyamanan dan keamanan bagi setiap pelapor.
dan kemudian diterima oleh Perseroan sebagai budaya kerja yang menjadi pedoman berpikir dan berperilaku bagi setiap
Hasil Laporan Pengaduan
karyawan.
Selama 2014, Whistleblowing System telah dimanfaatkan oleh
URAIAN TENTANG PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN ATAU MANAJEMEN
karyawan Perseroan untuk menyampaikan pelaporan adanya dugaan pelanggaran kode etik karyawan dan menyampaikan
Sampai dengan tahun 2014, saham Perseroan tidak dimiliki
ide-ide perbaikan terkait operasional Perseroan. Pelaporan
oleh karyawan atau manajemen.
yang masuk telah ditindaklanjuti melalui Divisi Internal Audit
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
maupun divisi terkait lainnya.
Perseroan telah memiliki dan menerapkan Whistleblowing
Berikut rincian pelaporan pelanggaran kecurangan dan
System berdasarkan Surat Direksi Nomor: 063/MTF-DIR/
penyampaian ide perbaikan:
VII/2011 tanggal 20 Juli 2011. Penerapan Whsitleblowing System ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik, mendeteksi dan mengantisipasi terjadinya kecurangan atau pelanggaran dalam Perseroan. Mekanisme Whistleblowing System diterapkan bagi seluruh stakeholder untuk mengawasi dan menyampaikan tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik perusahaan dan
210
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Jumlah
Telah Diselesaikan/ Ditindaklanjuti
Masih Dalam Proses
Dugaan Kecurangan
3
3
-
Keluhan, Saran, Usul
1
1
-
Jenis Penyampaian
Tata Kelola Perusahaan
KETAATAN SEBAGAI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Sebagai Perusahaan pembiayaan yang telah berdiri sejak tahun 1989, Perusahaan senantiasa taat kepada peraturan perundangundangan yang berlaku. Kegiatan usaha perusahaan pembiayaan saat ini diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.84/PMK.012/2006 tanggal 19 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan. Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan tersebut, diantaranya sebagai berikut: No.
Keterangan
Regulasi
Status
Catatan
1
Modal Disetor
Minimal Rp. 100 Miliar.
Memenuhi ketentuan
Modal disetor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp 250 miliar.
2
Modal Sendiri
Minimal 50 % dari modal disetor.
Memenuhi ketentuan
Modal Sendiri Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp900 miliar.
Memenuhi ketentuan
Berdasarkan data Perseroan selama tahun 2014 tidak ada Direksi Perseroan yang merangkap jabatan di perusahaan pembiayaan lainnya.
Memenuhi ketentuan
Berdasarkan data Perseroan selama tahun 2014 tidak ada Komisaris Perseroan yang merangkap jabatan di perusahaan pembiayaan lainnya.
Memenuhi ketentuan
Jumlah piutang pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar 89,75% dari jumlah aset.
Memenuhi ketentuan
Jumlah Pinjaman yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah 6,37 kali dari modal sendiri.
Pembatasan jabatan untuk Direktur
Tidak merangkap jabatan di perusahaan pembiayaan lain.
4
Pembatasan jabatan untuk Komisaris
Tidak merangkap jabatan di lebih dari 3 (tiga) perusahaan pembiayaan lain.
5
Jumlah minimum Piutang Pembiayaan
Minimal 40% dari jumlah Aset.
6
Jumlah pinjaman dibanding modal sendiri
3
Maksimal 10 kali.
Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Pembiayaan Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 3/POJK.05/2013 tentang Laporan Bulanan Lembaga Jasa Keuangan Non Bank, Perusahaan Pembiayaan wajib mengirimkan Laporan Bulanan kepada OJK paling lambat tanggal 10 setiap bulannya. Dalam hal pada tanggal 10 jatuh pada hari libur, maka Laporan Keuangan Bulanan disampaikan pada hari kerja berikutnya.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
211
Tata Kelola Perusahaan
Selama tahun 2014, Perseroan telah melaporkan kepada OJK Laporan Keuangan Bulanan secara tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebagai berikut :
PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH (KNOW YOUR CUSTOMER) DAN PENCEGAHAN PRAKTIK PENCUCIAN UANG Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Laporan Keuangan Bulanan
Tanggal Penyampaian Kepada OJK
Nomor 30/PMK.010/2010 tanggal 9 Februari 2010 tentang
Januari
10 Februari 2014
Non Bank, serta untuk mencegah terjadinya praktik pencucian
Februari
10 Maret 2014
uang (money laundering) melalui jasa perusahaan pembiayaan,
Maret
10 April 2014
maka Perseroan telah memiliki dan menerapkan Pedoman
April
9 Mei 2014
Prinsip Mengenal Nasabah yang juga telah disampaikan kepada
Mei
10 Juni 2014
Juni
10 Juli 2014
Juli
8 Agustus 2014
Agustus
9 September 2014
September
7 Oktober 2014
Oktober
10 November 2014
November
9 Desember 2014
Desember
8 Januari 2015
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan
Bapepam/Otoritas Jasa Keuangan. Terkait Pedoman Prinsip Menegenal Nasabah tersebut, Perseroan membentuk Unit Kerja Prinsip Pengenalan Nasabah (UKPN) yang berkedudukan di Kantor Pusat dan Petugas Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) yang ada disetiap kantor cabang Perseroan. Ketua UKPN saat ini dijabat oleh Kepala Divisi Corporate Secretary dan dibantu oleh Kepala Divisi Internal Audit dan Unit Kerja Compliance. Sementara PMN di kantor-kantor cabang dijabat oleh Operation Head yang bertanggungjawab kepada UKPN dalam melaporkan transaksitransaksi keuangan yang mencurigakan.
212
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
Struktur Organisasi UKPN
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
KOMITE AUDIT
DIV. INTERNAL AUDIT
UKPN
PMN
DIREKTUR
PMN
DIREKTUR
Tugas dan Wewenang Unit Kerja Prinsip Pengenalan Nasabah (UKPN): a. Tugas
b. Wewenang
• Menyusun dan memelihara Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN).
yang ada di seluruh unit organisasi.
• Memastikan adanya sistem informasi dan prosedur identifikasi
Nasabah
yang
memadai,
termasuk
memastikan bahwa formulir yang berkaitan dengan Nasabah telah mengakomodasi data yang diperlukan dalam pelaksanaan PMN. • Memantau
Rekening
• Memperoleh akses terhadap informasi yang dibutuhkan • Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan
PMN
yang
terafiliasi
atau
memiliki
kepentingan atas suatu TKM dengan Direksi atau Dewan Komisaris. • Mengusulkan kepala cabang dan/atau staf pada unit
dan
pelaksanaan
transaksi
Nasabah. • Melakukan evaluasi terhadap hasil pemantauan dan analisis transaksi nasabah untuk memastikan ada tidaknya Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM) dan/ atau Transaksi Keuangan Tunai (TKT). • Menatausahakan hasil pemantauan dan evaluasi. • Memantau pengkinian data dan profil Nasabah. • Menerima dan melakukan analisis atas laporan TKM dan/ atau laporan TKT yang disampaikan oleh unit-unit
kerja terkait untuk membantu pelaksanaan PMN. c. Tanggung Jawab • Memastikan seluruh kegiatan dalam rangka penerapan PMN di Perusahaan Pembiayaan terlaksana. • Menyusun laporan TKM dan/atau laporan TKT yang akan disampaikan kepada PPATK. • Memantau,
menganalisis,
dan
merekomendasikan
kebutuhan pelatihan tentang PMN bagi para pejabat dan karyawan Perusahaan Pembiayaan. • Menjaga kerahasiaan data Nasabah.
kerja yang ditugaskan. • Menyusun laporan TKM dan/atau laporan TKT yang akan dilaporkan kepada PPTAK..
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
213
Tata Kelola Perusahaan
Kegiatan UKPN Dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Pasal 33 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30/PMK.010/2010 tanggal 9 Pebruari 2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank, selama tahun 2014 UKPN Perseroan telah melakukan 8 (delapan) kali sosialisasi maupun program pelatihan mengenai Prinsip Mengenal Nasabah dan Transaksi Keuangan Yang Mencurigakan kepada sejumlah karyawan Perseroan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kehati-hatian karyawan terhadap kemungkinan adanya transaksi keuangan yang mencurigakan. Berikut kegiatan sosialisasi maupun program pelatihan mengenai Prinsip Mengenal Nasabah dan Transaksi Keuangan Yang Mencurigakan selama tahun 2014. No
Pelatihan
Hari/ Tanggal
Peserta
Narasumber
Materi
Induction Training 2014-Batch 1 dan Batch 2
• Senin, 3 Februari, 2014 • Jumat, 11 April 2014
Karyawan yang baru bergabung dengan Perseroan
Rafi Wisesa & Irene Yulita
Know Your Customer (“KYC”) dan Anti Money Laundering(“AML”)
2
Induction Training 2014-Batch 3 dan pelatihan pembekalan AMDP tahun 2014
Jumat, 5 September 2014
Karyawan yang baru bergabung dengan MTF dan pelatihan untuk calon para Area Manager yang akan ditempatkan di kantor cabang
Rafi Wisesa & Irene Yulita
KYC dan AML
3
Sharing Session dengan Internal Audit
Jumat, 14 Februari 2014
Divisi Internal Audit di Kantor Pusat
Rafi Wisesa & Irene Yulita
Implementasi KYC dan AML di Perusahaan Pembiayaan
4
Pembekalan Outlet Manager
Selasa, 18 Februari 2014
Karyawan yang menjabat sebagai Outlet Manager di kantor cabang
Rafi Wisesa & Irene Yulita
KYC dan AML
Rabu, 26 Februari 2014
Karyawan yang menjabat sebagai Operation Head di kantor cabang
Rafi Wisesa & Irene Yulita
KYC dan AML
Jumat, 7 Maret 2014
Karyawan yang menjabat sebagai Credit Head di kantor cabang
Rafi Wisesa & Irene Yulita
KYC dan AML
Rafi Wisesa
KYC dan AML
Rafi Wisesa & Irene Yulita
KYC dan AML
1
5
Pembekalan Operation Head
6
Pembekalan Credit Head
7
Induction Training Kantor Cabang Mojokerto dan Gresik
Selasa, 11 April 2014
Karyawan baru di Kantor Cabang Mojokerto dan Gresik
8
Service Exellence Training 2014 – Batch 1 s.d Batch 4
• • • •
Pelatihan untuk customer service di kantor cabang
214
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Rabu, 11 Juni 2014 Rabu, 18 Juni 2014 Rabu, 25 Juni 2014 Kamis, 3 Juli 2014
Tata Kelola Perusahaan
Selama tahun 2014, UKPN Perseroan menemukan adanya
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN
2 (dua) transaksi keuangan yang mencurigakan yang harus
Untuk dapat mengakses informasi mengenai Perseroan
dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
maupun produk-produk pembiayaan Perseroan, masyarakat
Keuangan (PPATK) sesuai dengan parameter yang telah
dapat mengunjungi situs Perseroan dengan alamat situs www.
ditetapkan oleh Perseroan. Temuan-temuan transaksi keuangan
mtf.co.id. Di dalam situs tersebut, Perseroan menyediakan
mencurigakan tersebut telah dilaporkan kepada PPATK sesuai
informasi antara lain mengenai informasi keuangan, berita-
dengan ketentuan yang berlaku.
berita kegiatan Perseroan, simulasi kredit, daftar alamat kantor
KEANGGOTAAN ORGANISASI
cabang, serta kanal untuk menyampaikan keluhan konsumen ataupun meminta informasi mengenai produk pembiayaan
Sebagai unit usaha pembiayaan yang aktif, Perseroan aktif
yang diberikan oleh Perseroan. Melalui situs ini diharapkan
dalam keikutsertaan sebagai anggota Asosiasi Perusahaan
dapat dilakukan penyebaran informasi secara luas berkaitan
Pembiayaan Indonesia (APPI). Selain itu Perseroan juga menjadi
dengan operasional Perseroan maupun informasi lainnya secara
anggota Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) serta aktif berpartisipasi
lebih komprehensif.
dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh lembaga-lembaga tersebut, seperti seminar, pelatihan dan dalam bidang olah raga.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
215
Tata Kelola Perusahaan
Berdasarkan data dari Google Analytics, jumlah pengunjung situs perseroan selama tahun 2014 meningkat 60% dibandingkan tahun 2013. Data pengunjung situs Perseroan selama tahun 2013 dan 2014 adalah sebagai berikut: Keterangan
2013
2014
Perubahan
New Visitor
71.480
109.867
53,70%
Returning Visitor
24.699
44.493
80,14%
Total Visitor
96.179
154.360
60,49%
Sumber: Google Analytics
Perkembangan Jumlah Pengunjung Situs Perseroan Tahun 2012-2014 20,000 17,857 18,000 16,000 14,000 12,000
14,455
13,681
12,229
13,931
11,744
12,051
10,403
10,000
9,794
10,875
11,252
10,177
15,705
8,635
8,376
8,832
9,751
7,539 8,571 7,018 6 ,841 7,389 6,174
8,933
7,115
8,000 8,057 6,000 4,430
5,811
6,270
6,007
4,000
2012 2013 2014
7,944
5,145
5,021
5,374
9,418
3,961 2,000 -‐
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Sumber: Google Analytics
Perseroan senantias melakukan pengkinian data situs Perseroan maupun melakukan pengembangan atas situs tersebut agar informasi yang disajikan melalui situs Perseroan dapat lebih lengkap dan terkini serta mudah diakses oleh para stakeholders.
216
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
Selain melalui situs tersebut, Perseroan juga memiliki jaringan social media yaitu facebook fanpage dengan account MTF AutoLoan, Twitter dengan account @MTF_Autoloan serta Youtube dengan alamat www.youtube.com/MTFAutoLoan. Dengan adanya sosial media ini diharapkan dapat lebih meningkatkan
hubungan
antara
Perseroan
dengan
konsumennya maupun stakeholders lainnya.
PERKEMBANGAN MEDIA SOSIAL PERSEROAN TAHUN 2014 Guna mendekatkan diri kepada konsumen dan masyarakat luas serta sebagai sarana media promosi dan informasi, sejak Agustus 2012 Perseroan telah meluncurkan jejaring media social facebook fanpage dan twitter dan kemudian diikuti dengan membuat akun Youtube, Google+, dan Instagram.
Jenis Media
Keterangan
Dalam perkembangannya jumlah pengakses jejaring media
Website
www.mtf.co.id
social facebook fans, Twitter, Youtube, Google+, dan Instagram
Facebook Fanpage
MTF Autoloan
yang diberi nama MTF Auto Loan menunjukkan peningkatan
Twitter
@MTF_AutoLoan
Youtube
www.youtube.com/ MTFAutoLoan
Facebook Fanspage MTF Auto Loan sampai dengan tahun
Email
[email protected]
2014 telah memiliki sebanyak 6.312 fans yang terdiri dari
Care Center
021-230 1825
80% laki-laki dan 20% perempuan.
SMS Request on Demand
99333
Perseroan juga selalu menjaga hubungan baik dengan media massa yang merupakan salah satu stakeholder Perseroan. Oleh sebab itu dalam setiap aksi korporasinya maupun dalam rangka promosi produk pembiayaan, Perseroan selalu melibatkan media massa baik media cetak, media online maupun media elektronik. Selama tahun 2014, media massa yang digunakan oleh Perseroan untuk menyampaikan produk atau informasi mengenai Perseroan adalah Surat Kabar Harian Bisnis Indonesia, KOMPAS, Investor Daily, Indonesia Finance Today, Kontan, Majalah Inflight Garuda dan Lion Air, Majalah SWA serta beberapa surat kabar di daerah Lampung, Jawa Tengah dan Bali, sedangkan media berita elektronik yang digunakan adalah detik.com, Indonesiafinancetoday.com, Bisnis Indonesia Online dan Kontan Online.
tiap bulannya sampai dengan akhir tahun 2014.
Untuk saluran YouTube MTF Auto Loan sampai dengan tahun 2014 telah mengunggah 10 video yaitu video new company profile Mandiri Tunas Finance, Mandiri Tunas Finance company profile, Aku dan Dirimu - Ari Lasso feat MTF Idol Pipit Yunita, Mandiri Tunas Finance Peduli Keselamatan Berkendara, MTF Amazing Track Singapore 2012, 5 Tahun Mandiri Tunas Finance, Aksi Donor Darah Mandiri Tunas Finance, Arti Merdeka Mandiri Tunas Finance, MTF Member Card, MTF Milik Kita. Total penayangan video sebanyak 3.453 kali dengan estimasi durasi waktu penayangan sebanyak 10.585 menit waktu penayangan. Tayangan video disaksikan melalui halaman YouTube sebanyak 69% atau 2.376 views, ditautkan ke website lain yang disambungkan dengan YouTube sebanyak 18% atau 630 views, telepon seluler sebanyak 12% atau 426 views, dan halaman YouTube lainnya sebesar 0,6% atau 21 views.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
217
Tata Kelola Perusahaan
Selain Facebook, Twitter, dan YouTube MTF Auto Loan yang
Penanganan Keluhan Konsumen
sudah dipublikasikan di tahun 2012, pada pertengahan
Untuk
tahun 2014 Perseroan juga meluncurkan akun Instagram dan
konsumennya, Perseroan senantiasa memperhatikan setiap
Google+ sebagai alternative saluran media sosial lain yang
keluhan konsumennya. Penanganan dan penyelesaian keluhan
tengah diminati oleh masyarakat dan sebagai upaya untuk terus
konsumen dilakukan melalui unit kerja Customer Care &
mendekatkan diri dan sebagai media promosi dan informasi
Services di Kantor Pusat maupun Customer Care & Services
Perseroan kepada masyarakat.
Officer di setiap kantor cabang dengan koordinasi unit
memberikan
pelayanan
yang
terbaik
kepada
kerja terkait. Konsumen dapat menyampaikan keluhannya Berikut jumlah pengakses media sosial MTF Auto Loan sampai
melalui berbagai media yang telah disediakan oleh Perseroan
dengan akhir tahun 2014:
untuk mempercepat dan mempermudah konsumen dalam
Jenis Media
Keterangan
Jumlah Pengikut
facebook fanpage
MTFAutoLoan
6.312
Twitter
MTF_AutoLoan
6.515
YouTube
MTFAutoLoan
3.453
Instagram
mtf_autoloan
Google+
MTFAutoLoan
menyampaikan keluhannya, yaitu sebagai berikut : Jenis Media
Keterangan
Website
www.mtf.co.id
56
Facebook Fanpage
MTF Autoloan
26
Twitter
@MTF_AutoLoan
Email
[email protected]
Care Center
021-230 1825
Yahoo Messenger
[email protected]
Berikut data jumlah keluhan konsumen Perseroan per bulan selama tahun 2014 :
63
60
58
49
56 45
31 18
22
Jan
218
Feb
Mar
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Apr
Mei
17
16
12 Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
Tata Kelola Perusahaan
Selama tahun 2014, jumlah keluhan konsumen yang diterima
Dari total keluhan konsumen di tahun 2014, 42% diantaranya
oleh Perseroan sebanyak 447 keluhan, meningkat hampir 2
disampaikan melalui layanan telepon care center, 31% melalui
kali lipat dibandingkan tahun 2014 sebanyak 299 keluhan.
kantor cabang, 10% melalui email, 8% melalui website, 6%
Peningkatan keluhan tersebut didominasi akibat adanya
melalui social media dan sisanya melalui walk in, surat ke
keluhan ID BI Checking Konsumen sebanyak 53% dikarenakan
HO, Bank Mandiri, Media Cetak dan Media Sosial . Keluhan
belum terupdatenya data konsumen oleh Bank Mandiri.
yang telah disampaikan oleh konsumen menjadi masukan bagi
Seluruh keluhan di tahun 2014 telah diselesaikan seluruhnya
Perseroan dalam melakukan perbaikan-perbaikan untuk dapat
dengan baik oleh Perseroan.
lebih memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya.
5%
KATEGORI KELUHAN 7%
4% 7%
BI Checking Asuransi
53%
12% 3% 1% 12%
Lain-lain
MEDIA PENYAMPAIAN KELUHAN
8%
Care Center
31%
Email CS
Pelayanan
Sosial Media
Angsuran
Kantor Cabang
41%
Kontrak Pendebetan Collection
6%
Lain-lain Website
10%
Hubungan dengan Media Massa Sebagai salah satu stakeholders, media massa mempunyai peranan penting dalam perkembangan usaha Perseroan. Oleh sebab itu, Perseroan senantiasa menjaga hubungan baik dengan media massa dengan selalu menjalin komunikasi yang intensif dan memberikan informasi yang terkini mengenai Perseroan khususnya mengenai perkembangan kinerja Perseroan dari waktu ke waktu. Peningkatan hubungan baik dengan media massa tidak hanya dilakukan di Jakarta namun juga dengan media massa di daerah-daerah dimana lokasi cabang Perseroan berada. Penyampaian informasi terkini Perseroan kepada media massa disampaikan melalui Corporate Secretary ataupun dapat langsung oleh Direksi Perseroan dalam kesempatankesempatan tertentu.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
219
Tata Kelola Perusahaan
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Perseroan di tahun 2014 dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara Perseroan dengan media massa adalah sebagai berikut : 1. Melakukan kegiatan Media Visit pada tanggal 29 April 2014 ke kantor Redaksi Harian Kontan dalam rangka meningkatkan hubungan baik dengan Media dan menjelaskan perkembangan kinerja Perseroan terkini. 2. Mengadakan Media Gathering pada tanggal 14 Agustus 2014 untuk menyampaikan informasi kepada media cetak, media online maupun media elektronik terkait kinerja usaha Perseroan semester I tahun 2014. 3. Melakukan Media Visit pada tanggal 22 September 2014 ke kantor Redaksi Otomotif Group dalam rangka penjajakan kerjasama dan update bisnis dan kinerja Perseroan 4. Mengadakan Media Gathering pada tanggal 30 Oktober 2014 untuk menyampaikan informasi kepada media cetak, media online maupun media elektronik terkait kinerja usaha Perseroan Kuartal 3 tahun 2014. Dalam setiap kegiatan maupun dalam rangka promosi produk pembiayaan, Perseroan selalu melibatkan media massa baik media cetak, media online maupun media elektronik. Selama tahun 2014, kerjasama peliputan maupun penyajian berita mengenai Perseroan dilakukan melalui berbagai media, antara lain sebagai berikut:
220
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan
Jenis Media
Nama Media
Media Cetak
Konta, Investor Daily, The Jakarta Post, Kompas, Indopos, Suara Karya, Bisnis Indonesia, Jakarta Globe, Suara Pembaruan, Neraca, Rakyat Merdeka, Sinar Harapan, Koran Jakarta, Jawa Pos, Lampung Pos. Radar Bisnis, Radar Banten, Jurnal Nasional, Majalah Multifinance, Pontianak Post, Garuda Inflight Magazine, Lion Inflight Magazine, Sriwijaya inflight magazine
Media Online
viva.co.id, sindonews.com, gebraknews.com, infosatu.com, ift.co.id, kabarbisnis.com, kontan.co.id, bertuahpos.com, rimanews.com, bisnis.com, bewara.co, antarafoto, kompas.com, detik.com, inilah. com, beritasatu, okezone, tribunnews, infobanknews.com, wartaekonomi.co.id, gatra.com, iqplus.info, Ipotnews.co, cnnindonesia.com, metrotvnews.com, indopos.co.id, koran-jakarta.com, imq21.com, jpnn.com, swa.co.id, agrofarm.co.id, aktual.co.
Media Elektronik
Bloomberg TV, Beritasatu TV
Survei Konsumen Tahun 2014 Pada 2014, Perseroan melakukan Survei Konsumen yang bertujuan untuk : 1. Mengetahui persepsi konsumen. 2. Mengetahui tingkat kepuasan konsumen. 3. Menunjukkan komunikasi dan komitmen terhadap kualitas pelayanan kepada konsumen. 4. Sebagai pedoman penyusunan rencana dan strategi usaha serta perbaikan proses kerja. 5. Mengevaluasistandarpelayanankepadakonsumen. Adapun metode dan teknis pelaksanaan Survei Konsumen tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: Metode survei
Mengajukan beberapa pertanyaan sederhana disertai pilihan jawaban kepada target konsumen responden melalui telepon.
Target konsumen responden
Konsumen Perseroan periode Januari – Juni 2014
Kategori konsumen
Lancar s/d Overdue 1 - 7 hari
Target jumlah responden
3.000 orang
Periode Survei
3 (tiga) bulan dari 15 September – 28 November 2014
Pelaksana Survei
78 orang Customer Care & Services Officer di Kantor Cabang 1. Dari mana Anda mengetahui Mandiri Tunas Finance? 2. Apa alasan Anda memilih kredit di Mandiri Tunas Finance? 3. Bagaimana pendapat Anda tentang proses pengajuan kredit di Mandiri Tunas Finance? 4. Bagaimana pendapat Anda tentang keseluruhan pelayanan yang diberikan oleh Kantor
Jenis Pertanyaan Survei
Cabang kami? 5. Bagaimana pendapat Anda tentang informasi yang disampaikan oleh marketing Mandiri Tunas Finance? 6. Bagaimana pendapat Anda tentang petugas penagihan kami baik melalui telepon atau datang ke rumah? 7. Bagaimana pendapat Anda tentang fasilitas pembayaran angsuran yang kami berikan?
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
221
Tata Kelola Perusahaan
Hasir Survei Konsumen yang telah dilakukan oleh Perseroan
3. Sebanyak 62% konsumen responden menilai proses persetujuan kredit di Mandiri Tunas Finance sudah CEPAT,
adalah sebagai berikut : Jumlah Responden Konsumen
: 3.801 orang
sedangkan 21% konsumen responden menilai proses
Jumlah Cabang Lokasi Survei
: 44 Kantor Cabang
persetujuan kredit di Mandiri Tunas Finance CUKUP CEPAT.
Hasil Survei
:
1. Sebanyak 56% konsumen responden mengetahui Mandiri
2%
Tunas Finance melalui DEALER, diikuti oleh 19% konsumen responden mengetahui melalui REFERENSI.
15% 21%
Proses Kredit di MTF Sangat Cepat
10%
9% 3% 3%
19%
Cepat
Darimana Konsumen Mengetahui MTF
Cukup Cepat Lambat
Iklan Koran
62%
Media Sosial Website Dealer Referensi
56%
Lain-lain
4. Sebanyak 60% konsumen responden menilai pelayanan Kantor Cabang Mandiri Tunas Finance sudah BAIK, diikuti 27% konsumen responden yang menilai CUKUP BAIK.
2. Sebanyak 31% konsumen responden memilih Mandiri
2%
Tunas Finance sebagai perusahaan pembiayaan dengan alasan PROSES KREDIT CEPAT, diikuti 23% konsumen responden memilih dengan alasan JARINGAN KANTOR
11%
Pelayanan Kantor Cabang
27%
CABANG yang tersebar luas.
Sangat Baik Baik Cukup Baik
4%
Buruk
Alasan Memilih MTF
19%
31%
Proses Cepat Bunga Ringan Jaringan
4%
Kemudahan Pembayaran Angsuran Pelyanan Prima
8%
Referensi
11% 23%
222
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Lain-lain
60%
Tata Kelola Perusahaan
5. Sebanyak 55% konsumen responden menilai informasi
7. Sebanyak 76% konsumen responden menilai fasilitas
yang diberikan oleh marketing Mandiri Tunas Finance
pembayaran angsuran di Mandiri Tunas Finance sudah
sudah LENGKAP, sedangkan 32% konsumen responden
BAIK, diikuti 19% konsumen responden yang menilai
menilai sudah CUKUP LENGKAP.
sudah CUKUP BAIK.
5%
3%
8%
Informasi yang diberikan Marketing
32%
2%
Fasilitas Pembayaran Angsuran
19%
MTF
Sangat Baik Sangat Lengkap
Baik
Lengkap Cukup Lengkap
76%
Cukup Baik Kurang
Tidak Lengkap
55%
6. Sebanyak 62% konsumen responden menilai pelayanan
Di tahun 2015 Perseroan merencanakan akan melakukan
petugas penagihan (collector) Mandiri Tunas Finance sudah
kembali Survei Konsumen serta Survei Dealer untuk dapat lebih
CUKUP RAMAH, diikuti 29% konsumen responden yang
memahami persepsi Konsumen dan Dealer terhadap Perseroan.
menilai sudah RAMAH.
3% 6%
Pelayanan Petugas Penagihan (Collector) 29%
MTF Sangat Ramah Ramah Cukup Ramah Tidak Ramah
62%
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
223
Tata Kelola Perusahaan
Pertemuan dengan Institusi Asing Sebagai emiten obligasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dalam rangka implementasi prinsip transparansi sebagai salah satu prinsip tata kelola Perusahaan yang baik, Perseroan di tahun 2014 melakukan beberapa kali pertemuan dengan institusi asing. Inisiatif pertemuan tersebut berasal dari pihak institusi asing dan Direksi Perseroan menyambut baik diadakannya pertemuan tersebut selain untuk menginformasikan kinerja Perseroan juga untuk membantu pihak institusi asing dalam pengumpulan data mengenai industri otomotif dan industri pembiayaan di Indonesia terkait penelitian atau analisa pasar yang sedang dilakukan oleh institusi asing tersebut. Seluruh pertemuan dengan institusi asing tersebut dilakukan di kantor pusat Perseroan di Jakarta dan dihadiri oleh seluruh Direksi Perseroan. Adapun pertemuan yang dilakukan Perseroan dengan institusi asing selama tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tanggal Pertemuan
16 Juli 2014
17 Juli 2014
29 Agustus 2014
224
Nama Institusi Asing Hitachi Research Institute Alamat : Akihabara Daibiru Building 18 – 13, Sotokanda 1 – chome, Chiyoda-ku, Tokyo, Japan www.hitachi-hri.com Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Alamat : Mitsubishi Building, 2-5-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo www.sc.mufg.jp PricewaterhouseCoopers Aarata Alamat : Sumitomo Fudosan Shiodome Hamarikyu Building 8-21-1 Ginza, Chuo-ku, Tokyo
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Asal Negara
Nama PIC
Tema Pertemuan
Jepang
Yuji Fujii (Associate Senior Researcher) Toshihiro Yabuki (Senior Researcher)
Prospek Industri Otomotif dan Perkembangan Jasa Pembiayaan di Indonesia
Jepang
Nobuyaki Saji (Chief Economist Equity Research Dept.)
Indonesia Economy and Implication on Japanese Economy
Jepang
Dr.Yasuko Nomura (Senior Manager Governance, Risk and Compliance) Yuki Konaka (Governance, Risk and Compliance)
Eco Auto Lease
Tata Kelola Perusahaan
PRAKTIK BAD CORPORATE GOVERNANCE Selama 2014, Perseroan tidak melakukan segala hal yang berkaitan dengan praktik-praktik bad corporate governance. Praktik ini cenderung akan merusak sitem tata kelola yang telah dibangun Perseroan. Adapun informasi yang dapat dihimpun Perseroan mengenai hal ini adalah sebagai berikut: No
Keterangan
Praktik
1
Adanya laporan sebagai Perusahaan yang mencemari lingkungan
Nihil
2
Perkara penting yang sedang dihadapi Perusahaan, entitas anak, Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan dalam laporan tahunan
Nihil
3
Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan
Nihil
4
Ketidakpastian penyajian laporan keuangan dengan PSAK
Nihil
KEPATUHAN PAJAK Perseroan senantiasa memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagai kontribusi dan kepatuhan terhadap negara. Hal ini sejalan dengan semangat Pemerintah untuk meningkatkan pembangunan melalui optimalisasi penerimaan pajak.
KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN Komisaris DAN DIREKSI Kualitas setiap insan dalam Perusahaan merupakan faktor yang amat signifikan dalam menunjang kemajuan Perusahaan pada masa mendatang. Kualitas ini dapat dilihat baik dari segi keterampilan, kompetensi maupun etos kerja yang dipandang sebagai kunci utama keberhasilan dan kemajuan Perusahaan. Kualitas tersebut tentunya dimiliki oleh para pimpinan Perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan memandang perlu adanya keterampilan yang beragam untuk mendukung peningkatan kompetensi, guna memenuhi kelengkapan keahlian yang diperlukan dalam jajaran kepemimpinan, khususnya bagi jajaran Dewan Komisaris serta Direksi. Pelaksanaan tata kelola perusahaan dirancang untuk menciptakan iklim yang mendorong adanya partisipasi konkret seluruh pemangku kepentingan serta adanya keberagamanan dalam susunan komposisi Dewan Komisaris maupun Direksi. Keberagaman ini diwujudkan melalui pembentukan komposisi Dewan Komisaris maupun Direksi yang memenuhi berbagai aspek yang diperlukan baik dari segi kualifikasi akademis, keterampilan, usia serta atas dasar prinsip anti diskriminasi.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
225
226
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
227
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
A. FILOSOFI
DAN
DASAR
KEBIJAKAN
TANGGUNG
JAWAB
3. Undang-Undang RI No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Pemanasan bumi, globalisasi, kesenjangan sosial dan ekonomi serta perkembangan teknologi infomasi mendorong adanya
Garis Besar Kegiatan
peningkatan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan
Selama 2014, program CSR Perseroan yang telah dilakukan
(Corporate Social Responsibility/CSR) bagi masyarakat Indonesia
adalah sebagai berikut:
umumnya, serta lingkungan sekitar Perseroan khususnya.
1. Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Di sisi lain, untuk tujuan keberlanjutan bisnis, Perseroan juga
2. Lingkungan Hidup
menyadari pentingnya CSR sebagai fondasi dalam membangun
3. Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan.
kepercayaan dari para pemangku kepentingan. Prinsip-prinsip
4. Tanggung jawab Terhadap Nasabah.
CSR pada dasarnya berlaku umum, tetapi penerapan yang sukses sangat dipengaruhi oleh strategi bisnis perusahaan
Biaya Kegiatan
terhadap kepentingan masyarakat tempat Perseroan beroperasi.
Sepanjang 2014, biaya yang telah dikeluarkan
oleh
Perseroan untuk pelaksanaan aktivitas berkaitan dengan CSR Guna tercapainya kondisi perusahaan sebagai Good Corporate
adalah sebesar Rp344.744.736. Jumlah ini meningkat 49%
Citizen, Perseroan senantiasa membangun hubungan baik
dibandingkan dengan biaya CSR tahun 2013. Adapun biaya
dengan para stakeholders, masyarakat dan lingkungannya.
CSR yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dalam 3 (tiga) tahun
Hubungan baik tersebut bukan saja membawa manfaat
terakhir adalah sebagai berikut:
kepada stakeholders tetapi juga manfaat jangka panjang bagi Perseroan.
2012
Dalam menjalankan bisnis, Perseroan senantiasa menyelaraskan kegiatan-kegiatan
CSR
Perseroan
terhadap
Biaya CSR
2013
Rp157.000.000
2014
Rp.232.122.050 Rp344.744.736
kebutuhan
masyarakat dan lingkungan sekitar, dengan menggunakan
Pada 2015, Perseroan akan lebih meningkatkan program CSR
strategi CSR yang terintegrasi dengan strategi bisnis Perseroan.
agar dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat
Hal ini bertujuan untuk membentuk kerja sama jangka
dengan melakukan berbagai aktivitas sosial.
panjang serta pertumbuhan yang berkelanjutan. Kegiatan CSR ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian
terhadap
B. TANGGUNG
JAWAB
sesama, juga dalam rangka membantu program Pemerintah
KETENAGAKERJAAN,
untuk meringankan beban masyarakat yang kurang mampu
KESELAMATAN KERJA
SOSIAL KESEHATAN
BIDANG DAN
atau yang sedang tertimpa musibah. Hubungan bersinergi antara Perseroan dengan masyarakat dan lingkungan hidup
Kebijakan
merupakan pola hubungan saling ketergantungan.
Dalam bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Perseroan fokus untuk membentuk lingkungan kerja
Dasar Kebijakan
yang mendukung pencapaian target yang maksimal. Kondisi
Secara garis besar, kebijakan umum CSR yang diterapkan
kerja yang baik dapat diwujudkan dengan memberikan
dalam Perseroan adalah sebagai berikut:
kepastian mengenai jaminan kesehatan dan keselamatan para
1. Undang-Undang RI No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
pegawai saat bekerja.
Konsumen 2. Undang-Undang
RI
No
Ketenagakerjaan
228
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
13
tahun
2003
tentang
Area kerja operasional Perseroan yang pada umumnya dilakukan di lingkungan perkantoran, memiliki tingkat risiko kerja lebih
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Di tahun 2014, Perseroan juga telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp14,78 triliun dengan jumlah piutang pembiayaan yang dikelola sebesar Rp21,16 triliun.
rendah dibandingkan dengan area kerja sektor industri lainnya.
1. Jaminan Rawat Jalan
Namun, hal ini tidak mengurangi upaya Perseroan dalam
2. Jaminan Rawat Inap
memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja.
3. Tunjangan kecelakaan diri (meninggal dunia dan cacat tetap total)
Kegiatan
4. Santunan duka
Sebagai bentuk jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, seluruh karyawan Perseroan dilindungi dan diikutsertakan
Mayoritas kegiatan karyawan berada di dalam gedung
dalam program asuransi kesehatan wajib melalui Program
bangunan,
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan
dan Keselamatan Kerja Perseroan dijalankan dengan lebih
asuransi kesehatan tambahan melalui Asuransi Kesehatan
menitikberatkan pada pelaksanaan program dasar untuk
Komersial (Non BPJS) serta mendapat bantuan biaya melahirkan
mencegah risiko kecelakaan kerja dan memastikan kesehatan
dan bantuan pembelian kacamata. Adapun manfaat yang
pegawai, salah satunya dengan mengadakan latihan evakuasi
diberikan dari Asuransi Kesehatan Tambahan adalah sebagai
dalam keadaan darurat.
maka
program
Ketenagakerjaan,
Kesehatan
berikut:
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
229
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Perseroan juga menerapkan program standar keselamatan
Pada 2014, Perseroan juga melaksanakan kegiatan CSR
kerja di lingkungan perkantoran dengan menyiapkan peralatan
terhadap lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
dasar keselamatan yang memadai. Dengan memperhatikan
1. Pemberian bantuan pemeliharaan lingkungan disekitar
semua aspek tersebut, membuktikan tidak adanya kecelakaan kerja yang terjadi sepanjang tahun 2014.
kantor-kantor cabang Perseroan. 2. Pemberian sumbangan 235 bibit tanaman untuk anak-anak SD Kartika di Makassar.
C. TANGGUNG JAWAB SOSIAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP Kebijakan
3. Melakukan kampanye hemat energy melalui poster di seluruh kantor cabang Perseroan. D. TANGGUNG JAWAB SOSIAL BIDANG PENGEMBANGAN
Perseroan berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
dengan mengimplementasikan beberapa kebijakan untuk menjaga lingkungan mulai dari lingkungan Perseroan sendiri.
Kebijakan
Hal ini dilakukan secara berkelanjutan, dengan harapan dapat
Perseroan menjalankan program CSR dalam bidang sosial
membawa perubahan positif kepada masyarakat luas.
sebagai respon terhadap kebutuhan
masyarakat sekitar.
Program ini meliputi bidang sosial dan kesehatan, keagamaan Kegiatan
serta pendidikan.
Karyawan dianjurkan untuk meminimalisasi penggunaan kertas dan energi sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian
Kegiatan
alam. Kegiatan sederhana ini diharapkan mampu mendorong
Sebagai bentuk kepedulian sosial
kesadaran karyawan terhadap lingkungan dan kemudian
karyawan maupun kepada masyarakat sekitar Perseroan,
menerapkan hal tersebut di wilayah yang lebih besar sehingga
beberapa program CSR telah dilakukan di sepanjang 2014.
memberikan dampak yang lebih luas.
Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
230
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Perseroan, baik kepada
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1. Bidang Sosial dan Kesehatan • Aksi Donor Darah sebanyak 5 kali dengan jumlah ·
• Pelaksanaan Program Magang bagi siswa SMU dan
pendonor seluruhnya sebanyak 452 orang.
Universitas untuk memberi kesempatan kepada mereka
Pemberian sumbangan dana untuk korban banjir
menggali pengalaman bekerja di Perseroan.
Bandang di Manado. • Pemberian bantuan dana dan kebutuhan bahan pokok kepada Panti Asuhan di Jakarta, Lampung dan Pontianak. ·
3. Bidang Pendidikan
• Pemberian Program Beasiswa setiap tahun bagi anak karyawan Perseroan yang berprestasi dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Umum. • Sumbangan buku pengetahuan dan Genset untuk
Mengadakan pengobatan massal gratis bagi warga di
membantu pendidikan anak-anak jalanan yang berada
Cilegon.
di bawah naungan Sekolah Kolong Pelangi Jakarta. • Pelaksanaan kuliah umum di Fakultas ilmu Ekonomi
2. Bidang Keagamaan
Universitas
• Acara bagi-bagi takjil sebanyak 1.725 paket untuk
Lampung dan STIE TRISAKTI, Jakarta, sebagai bagian
pengendara kendaraan bermotor yang ada di seputaran
partisipasi aktif Perseroan dalam melakukan Edukasi
kantor cabang MTF Kebon Jeruk, Tanjung Pinang dan
Literasi Keuangan yang juga merupkan program
MTF Pekalongan.
nasional Otoritas Jasa Keuangan dengan menghadirkan
• Kunjungan ke beberapa Panti Asuhan serta pemberian
Mulawarman,
Samarinda,
Universitas
pembicara dari jajaran manajemen Perseroan.
sumbangan dalam rangka memperingati bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Natal.
Selain aktivitas tersebut, Perseroan dan karyawan Perseroan juga turut memberikan bantuan donasi bagi karyawan atau keluarga karyawan yang sedang mengalami sakit atau kedukaan sebagai wujud solidaritas serta agar dapat membantu meringankan beban karyawan dan keluarganya.
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
231
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Program Edukasi dan Literasi Keuangan 2014 Untuk mendukung Program Nasional Literasi Keuangan
Realisasi Program Edukasi tahun 2014 ini telah dilaporkan
yang diprakarsai oleh Otoritas Jasa Keuangan, Perseroan di
kepada Otoritas Jasa Keuangan u.p Bidang Edukasi dan
tahun 2014 telah berperan aktif dalam melakukan beberapa
Perlindungan Konsumen OJK pada tanggal 8 Januari 2015
Program Kerja Edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan
melalui surat Perseroan No. 04/MTF-CSC/I/2015.
masyarakat, sebagai berikut:
Pelaksanaan Program Kerja Edukasi untuk meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat Tahun 2014 No.
Tanggal Pelaksanaan
Aktivitas
Peserta
Kota
Program Literasi Keuangan
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada
Jogjakarta
Pengenalan Produk dan Jasa Perusahaan Pembiayaan
Ign. Susatyo Wijoyo (Direktur Utama)
Perseroan
Jakarta
Pengenalan Produk dan Jasa Perusahaan Pembiayaan
Ign. Susatyo Wijoyo (Direktur Utama)
Perseroan
Palembang
Pengenalan Produk dan Jasa Perusahaan Pembiayaan
Bragent Tambunan (Regional Manager 2) dan Arief Pramono (Kepala Cabang Palembang)
OJK, APPI dan Perseroan
Samarinda
Pengenalan Produk dan Jasa Perusahaan Pembiayaan
Ign. Susatyo Wijoyo (Direktur Utama) dan Harjanto Tjitohardjojo (Direktur)
Perseroan
Jambi
Pengenalan Produk dan Jasa Perusahaan Pembiayaan
Felix Simatupang (Kepala Cabang Jambi)
OJK Provinsi Jambi
1
22-Feb-14
Kuliah Umum
2
7-Mar-14
Talk Show
Pegawai PT Aplikanusa Lintasarta
26-Mar-14
Talk Show
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
6-May-14
Kuliah Umum
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Talk Show
UMKM, Dosen, Guru SMU, Mahasiswa, Pelajar SMU dan Ibu Rumah Tangga
3
4
5
232
13-May-14
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Nara Sumber
Penyelenggara
E. TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP PELANGGAN
4. Disetiap kantor cabang Perseroan terdapat Customer Care
Kebijakan
& Services Officer yang siap membantu melayani setiap
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan
konsumen.
konsumen, Perseroan senantiasa menjadikan konsumen sebagai bagian terpenting dari mata rantai usaha Perseroan. Perseroan
Selain itu, beberapa kegiatan yang melibatkan konsumen
senantiasa berupaya memperbaiki standardisasi pelayanan
juga dilakukan Perseroan selama 2014. Kegiatan kepedulian
kepada konsumen agar dapat memberikan pelayanan yang
terhadap konsumen adalah sebagai berikut:
prima kepada seluruh konsumen dan juga meningkatkan
1. Mengadakan kegiatan soalialisasi Safety Riding di
kesadaran semua karyawan untuk memberikan pelayanan
Lampung bekerjasama dengan dealer sepeda Motor
yang ramah dan sopan kepada setiap konsumen.
Honda, Kepolisian dan Mahasiswa. 2. Mendukung setiap aksi sosial yang diadakan oleh mitra
Kebutuhan informasi konsumen dan calon konsumen menjadi
bisnis (dealer), contohnya sumbangan untuk korban
priotitas bagi Perseroan. Untuk itu, kebutuhan informasi
bencana alam, dan lain-lain
maupun setiap keluhan konsumen yang disampaikan akan diproses secara cepat dan tepat dalam rangka memberikan
Dampak Kegiatan
kelengkapan informasi maupun solusi penyelesaian keluhan.
Komitmen Perseroan dalam melindungi hak konsumen telah memberi dampak yang besar bagi perkembangan bisnis
Kegiatan
Perseroan. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Perseroan
Perseroan memberi kemudahan dan perlindungan kepada
semakin meningkat.
konsumen untuk memenuhi kebutuhan informasi maupun pelayanan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Bagi Perseroan, pelanggan merupakan yang utama sehingga
1. Setiap karyawan atau unit kerja terkait harus memberikan
hak konsumen yang terdiri atas hak atas kenyamanan,
informasi yang jelas dan lengkap terkait proses kredit
keamanan dan keselamatan dalam penggunaan jasa Perseroan;
kepada setiap calon konsumen.
hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur
2. Mencantumkan nomor telepon pusat pelayanan (care
serta tidak diskriminatif; hak untuk mendapatkan kompensasi,
centre) maupun alamat situs Perseroan dalam setiap media
ganti rugi dan penggantian; dan lainnya, senantiasa dipenuhi
promosi produk pembiayaan kendaraan bermotor.
oleh Perseroan.
3. Menyediakan pusat pelayanan konsumen dengan nomor (021) 2301825 atau dapat melalui alamat situs www.mtf. co.id pada menu hubungi kami, atau dapat melalui email
[email protected].
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
233
Halaman ini sengaja dikosongkan
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014 PT Mandiri Tunas Finance
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Mandiri Tunas Finance tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, Maret 2015
Dewan Komisaris
Anton Setiawan Komisaris Utama
Sarastri Baskoro
Hanifah Purnama
Komisaris
Komisaris Independen
Direksi
Ignatius Susatyo Wijoyo
Harjanto Tjitohardjojo
Direktur Utama
Direktur
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
235
Halaman ini sengaja dikosongkan
PT Mandiri Tunas Finance Laporan keuangan tanggal 3 1 Desember 2 0 1 4 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen / Financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original financial statements included herein are in Indonesian language
PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT MANDIRI TUNAS FINANCE FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan..............................................
1-2
.................................... Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif .................................
3
........................... Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas ..........................................
4
.................................... Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas ..........................................................
5-6
.............................................. Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ...................................
7-93
............................... Notes to the Financial Statements
**************************
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/December 31 Catatan/ Notes
2014
2013
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Pihak ketiga Pihak berelasi Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
ASSETS 2c,2d,2e,2q, 4,24a,25,26
273.449
191.239
Cash and cash equivalents
6.080.567 7.420
4.639.163 5.738
Consumer financing receivables Third parties Related parties
6.087.987
4.644.901
2c,2f,5,25, 26,27 2q,5,24a
2h
(194.852) 5.893.135
Investasi neto dalam sewa pembiayaan Pihak ketiga Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
Aset pajak tangguhan Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp45.741, Rp35.858 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013) Aset lain-lain
(133.356) 4.511.545
2c,2g,6, 25,26 783.737 2h
(17.213)
619.691 (7.537)
766.524
612.154
43.921 320.326
27.546 223.185
364.247
250.731
2c,7,25,26 2q,7,24a
2h
2k,8c
(794)
Less: allowance for impairment losses
(813)
Net investment in financial leases Third parties Less: allowance for impairment losses
Other receivables Third parties Related parties Less: allowance for impairment losses
363.453
249.918
10.895
7.737
Deferred tax assets
2j,9
74.531
44.006
Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp45,741, Rp35,858 as of December 31, 2014 and December 31, 2013, respectively)
2c,2i,2q,10, 24a,25,26,27
37.811
22.863
Other assets
7.419.798
5.639.462
TOTAL ASSETS
TOTAL ASET
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 1
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/December 31 Catatan/ Notes
2014
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
Utang usaha
2c,11,25,26
523.518
260.798
Trade payables
Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi
2c,12,25,26 2q,12,24b,26
84.605 53.799
27.532 134.905
Other payables Third parties Related parties
Utang pajak kini
2k,8a
11.037
15.833
Current tax liabilities
Beban yang masih harus dibayar
2c,13,25,26
94.395
65.711
Accrued expenses
Pinjaman bank Pihak ketiga Pihak berelasi
2c,14,25,26 2.394.069 1.911.735
1.937.305 1.318.522
Bank loans Third parties Related parties
4.305.804
3.255.827
2q,14,24b
Biaya provisi yang belum diamortisasi
Surat berharga yang diterbitkan Pihak ketiga Pihak berelasi
(14.662) 4.291.142
3.241.063
1.032.000 418.000
839.000 361.000
1.450.000
1.200.000
2c,2p, 15,25,26 2q,15,24b
Beban emisi yang belum diamortisasi
Liabilitas imbalan kerja karyawan
(14.764)
(2.631)
2l,16
TOTAL LIABILITAS
(3.265)
Saldo laba Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
Securities issued Third parties Related parties
Unamortized issuance cost
1.447.369
1.196.735
13.308
9.091
Employee benefits obligation
6.519.173
4.951.668
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Modal saham Modal dasar - 10.000.000.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.500.000.000 lembar saham
Unamortized provision cost
2m,17
250.000
250.000
EQUITY Share capital Authorized capital 10,000,000,000 ordinary shares with a par value of Rp100 (full amount) per share Issued and fully paid up capital - 2,500,000,000 ordinary shares
18
50.000 600.625
50.000 387.794
Retained earnings Appropriated Unappropriated
900.625
687.794
TOTAL EQUITY
7.419.798
5.639.462
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 2
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year ended December 31, 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 Catatan/ Notes PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Bunga Lain-lain - neto
2014
2r 2q,19a,24c 19b 2q,19c,24c 2q,19d,24c
Total pendapatan
2013
1.063.442 87.369 19.798 342.946
859.887 59.897 7.026 239.386
REVENUE Consumer financing Financial lease Interest Others - net
1.513.555
1.166.196
Total revenue
BEBAN Beban keuangan Gaji dan tunjangan
2r 2q,20,24d 2q,21,24d
(548.682) (235.159)
(443.492) (179.317)
Beban umum dan administrasi Penyisihan kerugian penurunan nilai: Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Piutang lain-lain
2q,22,24d
(197.569)
(149.541)
2c,2h,5 2c,2h,6 2c,2h,7
(209.114) (10.805) 19
(150.153) (6.756) 166
EXPENSES Financial Charges Salaries and benefits General and administration expenses Provision for impairment losses: Consumer financing Financial leases Other receivables
(1.201.310)
(929.093)
Total expenses
Total beban LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK
2k,8b
LABA TAHUN BERJALAN
312.245
237.103
(78.257)
(60.791)
233.988
176.312
INCOME FOR THE YEAR
-
-
Other comprehensive income
233.988
176.312
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
94
71
BASIC EARNINGS PER SHARE (Full amount)
Pendapatan komprehensif lain TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
LABA PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
2o,23
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
INCOME BEFORE TAX EXPENSE TAX EXPENSE
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 3
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo 31 Desember 2012 Total laba komprehensif tahun berjalan Pembayaran dividen kas
2n,18
Saldo 31 Desember 2013 Total laba komprehensif tahun berjalan Pembayaran dividen kas Saldo 31 Desember 2014
2n,18
PT MANDIRI TUNAS FINANCE STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year ended December 31, 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo laba yang sudah ditentukan penggunaannya/ Appropriated retained earnings
Modal saham/ Share capital
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated retained earnings
Total Ekuitas/ Total Equity
250.000
50.000
228.965
528.965
Balance 31 December 2012
-
-
176.312
176.312
Total comprehensive income for the year
-
-
(17.483)
(17.483)
250.000
50.000
387.794
687.794
Balance 31 December 2013
-
-
233.988
233.988
Total comprehensive income for the year
-
-
(21.157)
(21.157)
250.000
50.000
600.625
900.625
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Payment of cash dividends
Payment of cash dividends Balance 31 December 2014
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 4
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year ended December 31, 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 Catatan/ Notes
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari konsumen: Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Bunga Pendapatan penalti Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan Premi asuransi Penerimaan atas restitusi pajak Pengeluaran kas untuk: Pembayaran fasilitas pembiayaan bersama dan penyaluran pemberian kredit without recourse Pembayaran kepada penyalur kendaraan Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran gaji dan tunjangan Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran kepada perusahaan asuransi
2013
17.295.630 450.959 19.778 35.969
14.434.264 282.978 6.981 36.127
28.967 1.209.037 -
27.790 1.058.100 1.926
Cash disbursements for: Repayments of joint financing and channeling without recourse facilities
(3.067.045)
(3.567.449)
(15.213.263) (540.636) (86.211)
(11.996.221) (439.567) (63.871)
(223.497)
(167.111)
(175.830)
(123.460)
(885.504)
(416.620)
Payments to car dealers Payments for financial charges Payments for income tax Payments for salaries and allowances Payments for general and administrative expenses Payments to insurance companies
(1.151.646)
(926.133)
Net cash used in operating activities
117 (42.474)
398 (27.382)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sales of fixed assets Purchases of fixed assets
(42.357)
(26.984)
Net cash used in investing activities
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers: Consumer financing Financial leases Interest Late payment penalties Recovery from written-off receivables Insurance premiums Receipt from tax refund
9
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 5
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year ended December 31, 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank Penerimaan utang obligasi Pembayaran pinjaman bank Pembayaran utang obligasi dan Medium-Term Notes Pembayaran beban emisi surat berharga Pembayaran dividen kas
2014
18
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
2013
8.293.368 600.000 (7.243.391)
5.817.487 500.000 (5.265.794)
(350.000)
(52.000)
(2.607) (21.157)
(3.624) (17.483)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Proceeds from bonds payable Repayment of bank loans Repayment of bonds issued and Medium-Term Notes Payment of securities issuance costs Payment of cash dividends
1.276.213
978.586
Net cash provided by financing activities
82.210
25.469
Net increase in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun
191.239
165.770
Cash and cash equivalents at beginning of year
Kas dan setara kas pada akhir tahun
273.449
191.239
Cash and cash equivalents at end of year
Kenaikan neto kas dan setara kas
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 6
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM
1.
PT Mandiri Tunas Finance (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Tunas Financindo Corporation pada tanggal 17 Mei 1989 berdasarkan Akta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, No. 262. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH’89 tanggal 1 Juni 1989 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal 18 Juli 1989. Pada tanggal 18 Agustus 2000, Perseroan melakukan perubahan nama menjadi PT Tunas Financindo Sarana berdasarkan Akta Notaris Adam Kasdarmadji S.H., M.H., Notaris di Jakarta No. 49. Akta perubahan ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-Undangan melalui Surat Keputusan No. C-21195HT.01.04.TH2000 tanggal 22 September 2000. Pada tanggal 30 November 2007, Perseroan melakukan penyesuaian Anggaran Dasar terhadap Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Notaris Herawati, S.H., Notaris di Jakarta, No. 94. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-06708.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 12 Februari 2008. Pada tanggal 26 Juni 2009, Perseroan mengubah nama Perseroan menjadi PT Mandiri Tunas Finance berdasarkan perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,Msi., Notaris di Jakarta, No. 181. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan Akta, No. 38 tanggal 21 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan penghapusan satu ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan ini telah diterima dan dicatatkan dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-24971 tanggal 3 Agustus 2011. Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris yang terakhir dilakukan pada tanggal 6 Februari 2012, sebagaimana ternyata dalam Akta No. 01 yang dibuat oleh Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroannya telah diterima dan dicatat di dalam database sistem administrasi Badan Hukum di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-20323 tanggal 6 Juni 2012. Perubahan susunan Direksi yang terakhir dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2014, sebagaimana ternyata dalam Akta No. 41 yang dibuat oleh Lanny Janis Ishak, S.H., Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroannya telah diterima dan dicatat di dalam database sistem administrasi Badan Hukum di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU37791.40.22.2014 tanggal 28 Oktober 2014.
GENERAL INFORMATION PT Mandiri Tunas Finance (the “Company”) was incorporated with the name of PT Tunas Financindo Corporation on 17 May 1989 based on Notarial Deed of Misahardi Wilamarta, S.H., Notary in Jakarta, No. 262. The Company’s Articles of Association were approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. C2-4868.HT.01.01.TH’89 dated 1 June 1989 and were published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 57, Supplement No. 1369 dated 18 July 1989. On 18 August 2000, the Company changed its name to PT Tunas Financindo Sarana based on Notarial Deed of Adam Kasdarmadji S.H., M.H., Notary in Jakarta No. 49. This deed was approved by the Minister of Law and Regulation in its Decision Letter No. C21195HT.01.04.TH2000 dated 22 September 2000. On 30 November 2007, The Company complied its Articles of Association to The Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Company based on Notarial Deed Herawati, S.H., Notary in Jakarta, No. 94. This Deed approved by Minister of Law and Human Rights in Decision Letter No. AHU-06708.AH.01.02.Tahun 2008 dated 12 February 2008. On 26 June 2009, the Company changed its name to PT Mandiri Tunas Finance based on the amendment of the Articles of Association by the Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,Msi., Notary in Jakarta, No. 181. The Articles of Association have been amended from time to time, the latest amendment by the Deed of No. 38 dated 21 June 2011 made before Emi Susilowati S.H., Notary in Jakarta, concerning the removal of one clause in the Company’s Articles of Association. This deed was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-24971 dated 3 August 2011. The latest change in the composition of the Board of Commissioners as stated on the Deed No. 01 dated 6 February 2012, was made before Emi Susilowati, S.H., Notary in Jakarta, which the notification receipt of the change in corporate data has been received and recorded in the database administration system of legal entity in the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-20323 dated 6 June 2012. The latest change in the composition of Directors conducted on 28 October 2014, as stated on the Deed No. 41, was made before Lanny Janis Ishak, S.H., Notary in Jakarta, which the notification receipt of the change in the corporate data has been received and recorded in the database administration system of legal entity in the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-37791.40.22.2014 dated 28 October 2014.
7
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Kegiatan komersial Perseroan dimulai pada tahun 1989. Perseroan memperoleh ijin usaha sebagai Perseroan pembiayaan dalam bidang sewa guna usaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen dari Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. 1021/KMK.013/1989 tanggal 7 September 1989, sebagaimana diubah dengan Surat Keputusan No. 54/KMK.013/1992 tanggal 15 Januari 1992 dan No. 19/KMK.017/2001 tanggal 19 Januari 2001 dan terakhir diubah dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP352/KM.10/2009 tanggal 29 September 2009. Saat ini, Perseroan bergerak dalam kegiatan pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha.
The Company commenced commercial activities in 1989. The Company obtained a business license to operate in leasing, factoring and consumer financing from the Ministry of Finance in its Decision Letter No. 1021/KMK.013/1989 dated 7 September 1989, as amended by the Decision Letter No. 54/KMK.013/1992 dated 15 January 1992 and No. 19/KMK.017/2001 dated 19 January 2001 and the latest amendment by the Ministry of Finance Decision Letter No. KEP-352/KM.10/2009 dated 29 September 2009. Currently, the Company is engaged in consumer financing activities and finance lease.
Perseroan berdomisili di Jakarta Pusat dan mempunyai 88 kantor cabang yang berlokasi di beberapa tempat di Indonesia.
The Company is domiciled in Central Jakarta and has 88 branches throughout Indonesia.
Pada tanggal 6 Februari 2009, PT Tunas Ridean Tbk. dan PT Tunas Mobilindo Parama mengalihkan kepemilikan sahamnya di Perseroan sejumlah masing-masing 650.000.000 lembar saham dan 625.000.000 lembar saham atau sebesar 51% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan akta notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., No. 8 tanggal 6 Februari 2009.
On 6 February 2009, PT Tunas Ridean Tbk. and PT Tunas Mobilindo Parama have transferred their ownership in the Company amounting to 650,000,000 shares and 625,000,000 shares, respectively, representing 51% of total issued and fully paid-up shares, to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. by the Notarial Deed of Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., No. 8 dated 6 February 2009.
Perseroan menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi Mandiri Tunas Finance ke Bursa Efek Indonesia sebagai berikut:
The Company issued and registered Mandiri Tunas Finance Bonds on the Indonesian Stock Exchange as follows:
Obligasi/Bonds
Tanggal terbit/Issue date
Nilai nominal/Nominal value
I II III IV V VI Berkelanjutan I tahap I/ Continuing Bonds I Phase I Berkelanjutan I tahap II/ Continuing Bonds I Phase II
29 Mei/May 2003 22 Juni/June 2004 8 JuliJuly 2005 22 Februari/February 2007 20 Februari/February 2008 6 Mei/May 2011
500.000 350.000 350.000 600.000 600.000 600.000
5 Juni/June 2013
500.000
23 Mei/May 2014
600.000
Pada tanggal 20 Mei 2011, Perseroan telah menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi Mandiri Tunas Finance VI tahun 2011 (“Obligasi VI”) ke Bursa Efek Indonesia. Penerbitan Obligasi VI tahun 2011 serta Penunjukan Wali Amanat dilakukan sesuai dengan Perjanjian No. 29 tanggal 25 Februari 2011 jo. Add.1 No. 7 tanggal 5 April 2011, jo. Add II No. 16 tanggal 11 April 2011, jo. Add III No. 1 tanggal 2 Mei 2011 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk., yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang Obligasi VI.
On 20 May 2011, the Company issued and registered Bonds Mandiri Tunas Finance VI (“Bonds VI”) on Indonesia Stock Exchange. The issuance of Bonds VI 2011 and Trusteeship Agreements No. 29 dated 25 February 2011 jo. Add.1 No. 7 dated 5 April 2011, jo. Add II No. 16 dated 11 April 2011, jo. Add III No. 1 dated 2 Mei 2011 was signed by the Company and PT Bank Mega Tbk., as the Trustee for the Bonds VI holders.
8
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Pada tanggal 7 Juni 2013, Perseroan telah menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 (”Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”) ke Bursa Efek Indonesia. Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini serta Penunjukan Wali Amanat dilakukan berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 29 tanggal 22 Maret 2013, jo. Addendum I No. 61 tanggal 17 April 2013, jo Addendum II No. 47 tanggal 20 Mei 2013 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk., yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang Obligasi Berkelanjutan I Tahap I.
On 7 June 2013, the Company issued and registered Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase I Year 2013 (“Continuing Bonds I Phase I”) on the Indonesia Stock Exchange. The issuance of Continuing Bonds I Phase I and Trusteeship Agreements No. 29 dated 22 March 2013, jo. Addendum I No. 61 dated 17 April 2013, jo. Addendum II No. 47 dated 20 May 2013 was signed by the Company and PT Bank Mega Tbk., as the Trustee for the Continuing Bonds I Phase I.
Pada tanggal 26 Mei 2014, Perseroan telah menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 (”Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”) ke Bursa Efek Indonesia. Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II ini serta Penunjukan Wali Amanat dilakukan berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 5 tanggal 2 Mei 2014 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk., yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang Obligasi Berkelanjutan I Tahap II.
On 26 May 2014, the Company issued and registered Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase II Year 2014 (“Continuing Bonds I Phase II”) on the Indonesia Stock Exchange. The issuance of Continuing Bonds I Phase II and appoinment of Trustee based on Trusteeship Agreements No. 5 dated 2 May 2014 was signed by the Company and PT Bank Mega Tbk., as the Trustee for the Continuing Bonds I Phase II.
Lihat Catatan 15a untuk rincian utang obligasi.
Refer to Note 15a for details of bonds payable.
Pada tanggal 24 Januari 2012, Perseroan telah menerbitkan dan mendaftarkan Medium Term Notes (“MTN”) Mandiri Tunas Finance III tahun 2012 di Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”). Penerbitan MTN MTF III tahun 2012 serta Penunjukan agen pemantau dilakukan sesuai dengan Perjanjian No. 09 tanggal 24 Januari 2012 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., yang bertindak selaku agen pemantau pemegang MTN pertama.
On 24 Januari 2012, the Company issued and registered Medium-Term Notes (“MTN”) Mandiri Tunas Finance III 2012 in Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”). The issuance of MTN MTF III 2012 and the appointment of monitoring agent No. 09 dated 24 Januari 2012 was signed by the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., as the monitoring agent for the first MTN holders.
Lihat Catatan 15b untuk rincian MTN.
Refer to Note 15b for details of the MTN.
Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The members of the Company`s Board of Commissioners, Directors and Audit Committee as of 31 December 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember/December 31 2014 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
2013
Anton Setiawan Sarastri Baskoro Hanifah Purnama
Anton Setiawan Sarastri Baskoro Hanifah Purnama
Ignatius Susatyo Wijoyo Harjanto Tjitohardjojo
Ignatius Susatyo Wijoyo Anton Herdianto Harjanto Tjitohardjojo
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Directors
9
President Director Director Director
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) The members of the Company`s Board of Commissioners, Directors and Audit Committee as of 31 December 2014 and 2013 are as follows: (continued)
31 Desember/December 31 2014 Komite Audit Ketua Anggota Anggota
2013
Hanifah Purnama Sunardi Edirianto Rodion Wikanto Njotowidjojo
Hanifah Purnama Sunardi Edirianto Rodion Wikanto Njotowidjojo
Audit Committee Chairman Member Member
Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.I.5.
Establishment of the Company’s Audit Committee in compliance with BAPEPAM-LK Regulation Number IX.I.5.
Sekretaris Perusahaan Perseroan dan Kepala Divisi Audit Internal Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Company’s Corporate Secretary and the Head of Internal Audit Division as of 31 December 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember/December 31 2014 Sekretaris Perusahaan Kepala Divisi Audit Internal
2013
Hengki Heriandono Saiful Huda
Hengki Heriandono Saiful Huda
Corporate Secretary Head of Internal Audit Division
Pembentukan Sekretaris Perusahaan Perseroan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996.
Establishment of the Company’s Corporate Secretary is in compliance with BAPEPAM-LK Regulation Number IX.I.4 Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-63/PM/1996 dated 17 January 1996.
Pembentukan Divisi Audit Internal Perseroan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008.
Establishment of the Company’s Internal Audit Division is in compliance with BAPEPAM-LK Regulation Number IX.I.7 Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-496/BL/2008 dated 28 November 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan memiliki 3.329 karyawan (2013: 2.793 karyawan) (tidak diaudit).
As of 31 December 2014, the Company has 3,329 employees (2013: 2,793 employees) (unaudited).
Entitas induk langsung dan entitas induk terakhir Perseroan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.
The direct and ultimate holding entity of the Company is PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, stateowned company owned by the Government of the Republic of Indonesia.
10
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies, applied in the preparation of the Company’s financial statements as of and years ended 31 December 2014 and 2013 were as follows:
a.
a. Statement of Compliance
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan pada tanggal dan tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang ”Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perseroan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
b.
The financial statements as of and years ended 31 December 2014 and 2013 have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards as issued by the Indonesian Institute of Accountants and the Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Emiten or Public Company’s Financial Statements Presentation and Disclosure Guidelines” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012.
Dasar penyusunan laporan keuangan
b. Basis of preparation of the statements
financial
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya historis kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
The financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the statements of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes herein.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas pada bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purposes of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with original maturity of three months or less, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, dan jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian financial accounting standards requires the use of estimates and assumptions that affects: the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements, and the reported amounts of revenues and expenses during the reported period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
11
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
c.
Dasar penyusunan (lanjutan)
laporan
2. keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Basis of preparation of the statements (continued)
financial
Mata uang penyajian yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional.
The presentation currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain.
Amounts in the financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.
Aset dan liabilitas keuangan
c. Financial assets and liabilities
Aset Keuangan
Financial Assets
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Company classifies its financial assets in the following categories of (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets, and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Selama tahun-tahun berjalan dan pada tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan hanya memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sehingga kebijakan akuntansi berkaitan dengan klasifikasi aset keuangan di luar pinjaman yang diberikan dan piutang tidak diungkapkan.
During the years and at the date of statement of financial position, the Company only has financial assets classified as loans and receivables. Therefore, the accounting policies related to classifications other than loans and receivables are not disclosed.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
•
yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
•
those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
•
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
•
those that the Company upon initial recognition designates as available for sale; or
•
dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial, kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
•
those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration and receivables.
12
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial assets and liabilities (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
Loans and receivables (continued)
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan pendapatan administrasi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and administration income and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, investasi neto dalam sewa pembiayaan, piutang lain-lain dan aset lain-lain (piutang karyawan, piutang bunga, setoran dalam perjalanan dan uang jaminan).
Loans and receivables consist of cash and cash equivalent, consumer financing receivables, net investment in finance leases, advances, other receivables and other assets (employee receivables, interest receivables, deposit in transit and security deposit).
Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dilaporkan sebagai ”Pendapatan pembiayaan konsumen” dan ”Pendapatan sewa pembiayaan”.
Income from financial assets classified as loans and receivables is included in the statement of comprehensive income and is reported as “Consumer financing income” and “Financial leases income”.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, cadangan kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “penyisihan kerugian penurunan nilai”.
In the case of impairment, allowance for impairment losses is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognized in the statement of comprehensive income as “provision for impairment losses”.
Pengakuan
Recognition
Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak reguler ketika mencatat transaksi aset keuangan.
The Company uses settlement date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions.
Penurunan nilai dari aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. Impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
13
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial assets and liabilities (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas aset keuangan tersebut.
Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter bankruptcy and default or delinquency in payments are considered as indicators that the financial assets are impaired.
Perseroan menentukan penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual, penentuan penurunan nilai dilakukan secara kolektif.
The Company assesses impairment of financial assets individually for financial assets that are individually significant, and collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perseroan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perseroan memasukkan aset keuangan tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara individual tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for individually assessed financial assets, it includes the financial assets in a group of financial assets with similar credit risk characteristic and collectively assesses them for impairment. Financial assets that are individually assessed for impairment are not included in a collective assessment of impairment.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the Company. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam “cadangan kerugian penurunan nilai”.
When a receivable is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment losses. Such receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Impairment charges relating to loans and receivables are classified into “allowance for impairment losses".
14
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial assets and liabilities (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat piutang debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s receivable rating), the previously recognized impairment loss is reversed by adjusting theallowance for impairment losses. The amount of the impairment reversal is recognized in the statement of comprehensive income.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Subsequent recoveries of receivable written off are credited to the allowance for impairment losses.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The Company classifies its financial liabilities in the category of (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.
Selama tahun-tahun berjalan dan pada tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sehingga kebijakan akuntansi berkaitan dengan klasifikasi ini tidak diungkapkan.
During the years and at the date of statement of financial position, the Company does not have financial liabilities at fair value through profit or loss. Therefore, the accounting policies related to this classification are not disclosed.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities measured at amortized cost
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi.
Financial liabilities at amortized cost are initially recognized at fair value plus transaction costs.
Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Company measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rates method.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain utang usaha, utang lain-lain, beban bunga yang masih harus dibayar, pinjaman bank dan surat berharga yang diterbitkan.
Financial liabilities measured at amortized cost are trade payables, other payables, accrued interest expenses, bank loans and securities issued.
15
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial assets and liabilities (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara subtansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognized when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (if substantially all the risk and rewards were not transferred, the Company tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognized when they have been redeemed or otherwise extinguished.
Penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen yang mengalami penurunan nilai, akan dilakukan ketika piutang telah dihapusbukukan. Piutang ragu-ragu akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 180 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih. Penghapusbukuan piutang ragu-ragu ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan. Piutang pembiayaan konsumen dapat diselesaikan dengan menjual kendaraan yang dibiayai Perseroan.
Consumer financing receivables are derecognized when the receivables have been written-off. Doubtful accounts are written off when they have been overdue for more than 180 days or determined to be not collectible. The write offs of doubtful accounts do not eliminate the right to collect and hence are still to be pursued for collection continuously. Consumer financing receivables could be settled by selling their motor vehicle that financed by Company.
Perseroan menerima kendaraan dari konsumen dan membantu untuk menjual kendaraan tersebut sehingga konsumen dapat melunasi utang pembiayaan konsumennya.
The Company receives motor vehicles from customers and assist them in selling their motor vehicles so that the customers are able to settle their consumer financing payables.
Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual kendaraan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The customers give the right to the Company to sell the motor vehicles or take any other actions to settle the outstanding consumer financing receivables in the events of default. Customers are entitled to the positive difference between the proceeds from sale of the motor vehicles and the outstanding consumer financing receivables. If difference is negative, the resulting loss is charged to the current year statement of comprehensive income.
Jaminan kendaraan milik konsumen untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen, dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau realisasi neto dari jaminan kendaraan milik konsumen tersebut. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi neto piutang dicatat sebagai cadangan kerugian penurunan nilai dan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Motor vehicle collaterals owned by customers for settlement of their consumer financing receivables, presented at the lower of carrying value of the related consumer financing receivables or the net realizable value of motor vehicle collaterals. The difference between the carrying value and the net realizable value of receivables is recorded as allowance for impairment losses and charged to the current year statement of comprehensive income. 16
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial assets and liabilities (continued)
Saling hapus
Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and financial liabilities shall be offset and the net amount is presented in the statement of financial position when and only when, the Company has a legal enforceable right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standard akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
Klasifikasi instrumen keuangan
Classification of financial instruments
Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Company classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011)/ Category as defined by SFAS No. 55 (Revised 2011)
Aset keuangan/ Financial assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Golongan (ditentukan oleh Perseroan)/ Class Subgolongan/ (as determined by the Company) Subclasses Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents - Kas/Cash on hand - Kas pada bank/Cash in banks - Deposito berjangka/Time deposit Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables Investasi neto dalam sewa pembiayaan/Net investment in financial lease Piutang lain-lain/Other receivables Aset lain-lain/Other assets - Piutang karyawan/Employee receivables - Piutang bunga/Interest receivables - Setoran dalam perjalanan/Deposit in transit - Uang jaminan/Security deposit
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at amortized cost
Utang usaha/Trade payables - Utang kendaraan/Vehicle payables - Utang asuransi/Insurance payables Utang lain-lain/Other payables - Kantor pendaftaran fidusia/Fiduciary register office - Premi asuransi/Insurance premium - Pembiayaan bersama/Joint financing - Lain-lain/Others Beban bunga yang masih harus dibayar/Accrued interest expenses Pinjaman bank/Bank loans Surat berharga yang diterbitkan/Securities issued
17
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
e.
2.
Penjabaran mata uang asing
ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Transactions denominated in a foreign currency are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the date of statement of financial position, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statements of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs nilai tukar yang digunakan kurs tengah Bank Indonesia sebesar Rp12.440 (nilai penuh) (2013: Rp12.189 (nilai penuh)) untuk 1 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”).
As of 31 December 2014 and 2013, the exchange rates used are the Bank Indonesia middle rate of Rp12,440 (full amount) (2013: Rp12,189 (full amount)) for 1 United States Dollar (“US Dollar”).
Kas dan setara kas
e. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, yang tidak dibatasi penggunaannya, tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang sangat signifikan. f.
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with original maturity of three months or less, which are not restricted and are not pledged as collateral for any borrowing and that are readily convertible to known amounts of cash which are subject to insignificant risk of changes in value.
Piutang pembiayaan konsumen
f.
Consumer financing receivables
Piutang pembiayaan konsumen diakui pada awalnya dengan nilai wajar ditambah biayabiaya transaksi dan dikurangi yield enhancing income yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Consumer financing receivables are recognized initially at fair value, added with directly attributable transactions costs and deducted by yield enhancing income, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Consumer financing receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy for loans and receivables.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.
Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of comprehensive income at the transaction date.
18
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Consumer (continued)
financing
receivables
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif.
Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and the total financing which is recognized as income over the term of the contract using the effective interest rate.
Restrukturisasi kredit dapat dilakukan dengan cara pengalihan kredit, melanjutkan kredit, mengangsur kembali, merubah jatuh tempo, merubah tenor dan/atau menambah down payment.
Credit restructuring can be done by over contract, asset replacement, repay back, change the due date, change the tenor and/or increase the down payment.
Pembiayaan bersama
Joint financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing receivables are stated net of joint financing receivables where joint financing providers bear credit risk in accordance with its portion (without recourse), unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masingmasing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi komprehensif.
Joint financing receivables where the Company and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the statement of financial position. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse are also presented on a net basis in the statement of comprehensive income.
Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan bagi Perseroan dan disajikan sebagai “Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.
For joint financing without recourse, the Company has the right to set higher interest rates to customers than those as stated in the joint financing agreements with joint financing providers. The difference is recognized as the Company’s revenue and disclosed as “Consumer Financing Income”.
19
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g.
h.
2.
Investasi neto dalam sewa pembiayaan
ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Net investment in financial leases
Investasi neto dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara nilai piutang usaha bruto dan nilai tunai piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan tangguhan. Pendapatan sewa pembiayaan tangguhan dialokasikan sebagai pendapatan di laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian konstan atas investasi bersih dengan menggunakan suku bunga efektif.
Net investment in finance leases represent lease receivables plus the residual value at the end of the lease period and stated net of unearned lease income, security deposits and allowances for impairment losses. The difference between the gross lease receivable and the present value of the lease receivable is recognized as unearned lease income. Unearned lease income is allocated to current year statement of comprehensive income based on a constant rate of return on the net investment using effective interest rates.
Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa-pembiayaankan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan.
The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed upon at the commencement of the agreement.
Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of comprehensive income.
Investasi neto dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Net investment in finance leases are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
Cadangan kerugian penurunan nilai
h. Allowance for impairment losses
Perseroan melakukan perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai dengan menggunakan metode “incurred losses”. Lihat Catatan 2c. i.
The Company calculates the allowance for impairment losses using the incurred losses methodology. Refer to Note 2c.
Beban dibayar dimuka
i.
Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
20
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
2.
Aset tetap dan penyusutan
ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Fixed assets and depreciation
ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomik tanah.
IFAS No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (Hak Guna Bangunan or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Deferred Charges, Net” account in the statements of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Fixed assets are stated accumulated depreciation.
Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.
Acquisition cost covers all expenditure that is directly attributable to the acquisition of the items.
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap di gunakan.
Construction in progress is stated at cost and transferred to the respective fixed asset account when completed and ready to use.
Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Depreciation on fixed assets other than land is calculated using the straight-line method over their estimated useful lives as follows:
Golongan
Masa manfaat (tahun)/ Useful life (years)
Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan Renovasi bangunan sewa
20 5 5 3-5
Aset tetap kecuali tanah dan bangunan dalam pengerjaan disusutkan sampai dengan nilai sisanya.
at
cost
less
Classsification Buildings Furniture and office equipment Vehicles Leasehold improvement
Fixed assets except land and construction in progress are depreciated to their residual value.
21
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
2.
Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Fixed assets and depreciation (continued)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Perseroan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognized as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. Amounts in respect of replaced parts are derecognized. All other repairs and maintenance are charged to the statement of comprehensive income during the period in which they are incurred.
Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah dan disesuaikan, setiap tanggal laporan posisi keuangan jika diperlukan.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each date of statement of financial position.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari penjualan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognized in the statement of comprehensive income.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
An assessment is made at each reporting period as to whether there is any incication that previously recognized impairment losses recognized may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment losess is reversed ony if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur masa manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized in the statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
22
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
l.
2.
Perpajakan
ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognized in the statements of comprehensive income.
Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil dalam surat pemberitahuan pajak apabila terdapat situasi di mana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subjek atas interpretasi. Perseroan membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak.
Management periodically evaluates the positions taken in tax returns with respect to situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode liability untuk semua perbedaan temporer yang muncul antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
Deferred income tax is determined using the liability method, for all temporary differences arises between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deferred tax assets arising from temporary differences can be utilized.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal have been decided.
Imbalan kerja
l.
Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Imbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya, ditentukan sesuai dengan Peraturan Perseroan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Post-employment employee benefits, such as pensions, severance pay, service pay, and other benefits are provided in accordance with the Company’s Regulations and Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
23
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Employee benefits (continued)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Karena UU 13/2003 menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU 13/2003 adalah program imbalan pasti. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
Since Law 13/2003 sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under this Law 13/2003 represent defined benefit plans. A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation.
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The liability recognized in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the date of statement of financial position, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service cost. The present value of defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi Perseroan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun.
Actuarial gains and losses arise from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to pension plans.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognized immediately in the statement of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortized on a straight-line method over the vesting period. 24
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
l.
Termination benefits
Pesangon pemutusan hubungan kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perseroan mengakui pesangon pemutusan hubungan kerja ketika Perseroan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.
Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Company recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employment of current employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is low. Benefits falling due more than 12 months after statements of financial position’s date are discounted to reflect its present value. m. Share capital
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas.
Ordinary shares are classified as equity.
Dividen
n. Dividends
Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada tanggal dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. o.
Final dividend distributions are recognized as a liability in the financial statements at the date when the dividends are approved in the Company’s General Meeting of Shareholders.
Laba per saham
o. Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. p.
Employee benefits (continued)
Pesangon pemutusan hubungan kerja
m. Saham
n.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Earnings per share is calculated by dividing income for the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Surat berharga yang diterbitkan
p. Securities issued
Surat berharga yang diterbitkan meliputi Medium Term Notes dan utang obligasi. Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan surat berharga dikurangkan dari jumlah surat berharga yang diterbitkan dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Securities issued consist of Medium-Term Notes and bonds payable. Securities issued are classified as financial liabilities at amortized cost. Incremental costs directly attributable to the issuance of securities are deducted from the amount of securities issued and amortized over the period of the securities issued using the effective interest rate method. Refer to Note 2c for the accounting policy of financial liabilities at amortized cost.
25
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q.
2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Transactions with related parties
Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak Berelasi”.
The Company has transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures”.
Suatu pihak Perseroan jika:
The Company considers the following as its related parties:
a.
b.
dianggap
berelasi
dengan
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
a.
suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). (vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
b.
a person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control of the reporting entity; (ii)
has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. an entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i)
(ii)
the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party. (iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. (v)
the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a). (vii) a person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). 26
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q.
Transaksi (lanjutan)
dengan
pihak-pihak
2. berelasi
ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Transactions (continued)
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan di catatan atas laporan keuangan. r.
with
related
parties
All transactions with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
Pengakuan pendapatan dan beban
r.
Income and expense recognition
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, komisi asuransi dan biaya jasa perantara asuransi serta beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.
Income from consumer financing and finance leases, insurance commission and insurance brokerage fee and expense for all interest bearing financial instruments are recognized over the term of the respective contracts using the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup biaya transaksi dan pendapatan administrasi.
When calculating the effective interest rate, the Company estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. These calculations include transaction costs and administration income.
Pendapatan bunga bank dan denda keterlambatan pembayaran diakui pada saat terjadinya. Pendapatan bunga bank disajikan secara bruto pada laporan laba rugi komprehensif.
Interest income and late payment penalties are recognized upon receipt. Interest income is presented on a gross basis in the statements of comprehensive income.
Pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya, menggunakan dasar akrual.
Income and expense are recognized as incurred on an accrual basis.
27
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Segmen Operasi Sebuah segmen operasi komponen dari entitas:
s. Operating Segment adalah
suatu
An operating segment is a component of entity which:
i. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); ii. hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan, iii. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
3.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
i.
ii.
iii.
involves with business activities to generate income and expenses (including income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity); operation result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and, separate financial information is available.
Perseroan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perseroan adalah Direksi.
The Company presents operating segments based on the information that is internally provided to the chief operating decision maker. The Company’s chief operating decision-maker is the Board of Directors.
Segmen operasi Perseroan disajikan berdasarkan segmen usaha yang terdiri dari: fleet dan retail (lihat Catatan 28).
The Company discloses the operating segment based on business segment that consists of fleet and retail (refer to Note 28).
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS
ESTIMATES
AND
Penyusunan laporan keuangan Perseroan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan.
The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period.
Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perseroan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
28
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Perseroan menetapkan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perseroan seperti diungkapkan pada Catatan 2c.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2c.
Sewa
Leases
Perseroan mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana perseroan bertindak sebagai lessee untuk sewa tempat. Perseroan mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang diahlikan berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), yang mensyaratkan Perseroan untuk membuat pertimbangan dengan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.
The Company has several leases whereas the Company act as lessee in respect of rental location. The Company evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on SFAS No. 30 (Revised 2011) which requires the Company to make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of assets.
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Perseroan atas perjanjian sewa tempat yang ada saat ini, maka transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Based on the review performed by the Company for the current rental agreement of rental location accordingly, the rent transactions were classified as operating lease.
Sumber utama ketidakpastian estimasi
Source of uncertainty in estimates
a.
a.
b.
Cadangan kerugian penurunan nilai
Allowance for impairment losses
Perseroan melakukan review atas piutang yang diberikan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.
The Company reviews its receivables at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgment is applied in the estimation when determining the level of allowance required.
Perseroan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto dalam sewa pembiayaan, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis (lihat Catatan 2c).
The Company estimates the collective impairment allowance for its consumer financing receivables and net investment in financial leases based on historical loss experience (refer to Note 2c).
Imbalan pasca kerja
b.
Imbalan pasca kerja ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan pasca kerja (lihat Catatan 2l).
Post-employment benefits Post-employment benefits are determined based on actuarial valuation. The actuarial valuation involves making assumptions about discount rate, expected rate of return, on investments, future salary increases, mortality rate, resignation rate and others. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of post-employment benefits obligations (refer to Note 2l).
29
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued)
AND
Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan)
Source of uncertainty in estimates (continued)
c.
c.
Penyusutan dan estimasi umur manfaat aset tetap
Depreciation and estimated useful lives of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap seperti diungkapkan pada Catatan 2j. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. 4.
ESTIMATES
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets as disclosed in Note 2j. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/December 31 2014 Kas
2013
13.951
12.929
Kas pada bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank CTBC Indonesia PT BPR Karyajatnika Sadaya PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Panin Tbk. Bank of China Limited PT Bank Mega Tbk. PT Bank Commonwealth PT Bank OCBC NISP Tbk. The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank UOB Indonesia
Dolar AS Standard Chartered Bank, Jakarta Pihak berelasi Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank DKI PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Cash on hand Cash in banks
8.298
9.083
139 94 73 36 27 25 24 23 18
816 14 45 1.468 21 149 22 31
14 11 4
64 11 26
8.786
11.750
61
50
198.441
64.845
1.276
876
840 31 24
549 48 50.127
18
44
200.630
116.489
30
Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank CTBC Indonesia PT BPR Karyajatnika Sadaya PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Panin Tbk. Bank of China Limited PT Bank Mega Tbk. PT Bank Commonwealth PT Bank OCBC NISP Tbk. The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank UOB Indonesia
US Dollars Standard Chartered Bank, Jakarta Related parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank DKI PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember/December 31 2014
2013
Deposito berjangka
Time deposit
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mega Tbk. Pihak Berelasi Rupiah PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
18
18
50.000
50.000
3
3
50.003
50.003
273.449
191.239
Tingkat suku bunga deposito berjangka dan giro dalam mata uang Rupiah untuk tahun 2014 dan 2013 berkisar sebagai berikut:
Third parties Rupiah PT Bank Mega Tbk. Related Parties Rupiah PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
The interest rates for time deposits and current accounts for the years ended 2014 and 2013 are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Deposito Giro
2013
4,75% - 9,75% 0,00% - 8,00%
4,25% - 9,25% 0,00% - 6,25%
Time deposits Current accounts
Penempatan deposito pada PT Bank Sinar Harapan Bali sebesar Rp50.000 adalah penempatan atas dana hasil usaha yang berasal dari laba neto perseroan seperti yang dipersyaratkan oleh UndangUndang No. 40 pasal 70 tentang “Perseroan Terbatas” yaitu kewajiban perseroan untuk melakukan pencadangan atas jumlah tertentu dari laba neto setiap tahun.
Placement of time deposit at PT Bank Sinar Harapan Bali amounting to Rp50,000 represent the placement of the funds derived from the Company’s net income as required by Law No. 40 article 70 concerning “Limited Liability Companies” whereby the Company shall make a provision for a certain amount of the net income each year.
Lihat Catatan 24a untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 24a for details of balances and transaction with related parties.
31
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
5.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
31 Desember/December 31 2014 Piutang pembiayaan konsumen - bruto:
2013
24.706.504
17.850.410
Dikurangi: Piutang pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dan penyaluran pemberian kredit without recourse - bruto: Rupiah Pihak berelasi Piutang pembiayaan konsumen - bruto: Pembiayaan sendiri Dikurangi: Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui:
Less: Joint financing and channeling without recourse - gross: (16.638.656)
(11.858.993)
8.067.848
5.991.417
(4.329.066)
(2.842.296)
Dikurangi: Piutang pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dan penyaluran pemberian kredit without recourse - bruto: Rupiah Pihak berelasi Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui: Pembiayaan sendiri Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
Consumer financing receivables - gross:
Rupiah Related parties Consumer financing receivables - gross: Direct financing Less: Unearned income on consumer financing: Less: Joint financing and channeling without recourse - gross:
2.349.205
1.495.780
Rupiah Related parties
(1.979.861)
(1.346.516)
Unearned income on consumer financing: Direct financing
(194.852)
(133.356)
Less: Allowance for impairment losses
5.893.135
4.511.545
Net
Seluruh kontrak pembiayaan yang disalurkan Perseroan adalah untuk kendaraan bermotor.
All consumer financing contracts provided by Company are for motor vehicles.
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan atas kendaraan bermotor berkisar antara 12 - 60 bulan.
The period of consumer financing contracts for motor vehicles ranged between 12 - 60 months.
Angsuran dari saldo piutang pembiayaan konsumen - bruto per 31 Desember 2014 dan 2013 yang akan diterima dari konsumen berdasarkan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Installments of consumer financing receivables gross balance as of 31 December 2014 and 2013 which will be received from customers based on the maturity dates are as follows:
31 Desember/December 31 2014 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 dan sesudahnya
2013
10.303.514 7.615.902 4.677.818 1.877.611 230.824 835
7.868.722 5.640.765 3.067.720 1.097.519 175.244 440 -
24.706.504
17.850.410
32
Year 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 and later
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
Rata-rata suku bunga efektif yang dikenakan kepada konsumen untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
CONSUMER (continued)
FINANCING
RECEIVABLES
Average effective interest rates charged to customers for the years ended 2014 and 2013 are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Mobil Sepeda Motor
2013 15% 31%
Analisa umur piutang pembiayaan konsumen - bruto adalah sebagai berikut:
13% 24%
Car Motorcycle
The aging analysis of consumer receivables - gross are as follows:
financing
31 Desember/December 31 2014
2013
Belum jatuh tempo
23.285.103
16.763.300
Current
Lewat jatuh tempo: 1 - 90 hari 91 - 120 hari 121 - 180 hari > 180 hari
1.171.956 102.903 130.713 15.829
893.688 73.280 102.920 17.222
Overdue: 1 - 90 days 91 - 120 days 121 - 180 days > 180 days
24.706.504
17.850.410
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movements in the allowance for impairment losses are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan piutang ragu-ragu Pemulihan kembali piutang yang telah dihapusbukukan Saldo akhir
2013
133.356 209.114 (176.030)
90.777 150.153 (134.864)
28.412
27.290
Beginning balance Provision made during the year Receivables written-off Recovery from receivables written-off
194.852
133.356
Ending balance
Seluruh piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perseroan telah mencadangkan cadangan kerugian penuruan nilai.
All consumer financing receivables as of 31 December 2014 and 2013 are collectively evaluated for impairment and the Company has provided allowance for impairment losses.
Piutang pembiayaan konsumen yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar 0,0027% dari saldo piutang pembiayaan konsumen - bruto (2013: 0,0189%).
The balance of restructured consumer financing receivables as of 31 December 2014 was 0.0027% of the consumer financing receivables balance gross (2013: 0.0189%).
33
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
6.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
CONSUMER (continued)
FINANCING
RECEIVABLES
Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang pembiayaan konsumen yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang diterima oleh Perseroan dan utang obligasi seperti yang dijelaskan pada Catatan 14 dan 15 adalah sejumlah Rp4.013.436 (2013: Rp3.997.095).
As of 31 December 2014, total consumer financing receivables pledged as collateral for bank loans and bonds payable as disclosed in Notes 14 and 15 amounted to Rp4,013,436 (2013: Rp3,997,095).
Berdasarkan penelaahan terhadap piutang pembiayaan konsumen pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Based on a review of the status of consumer financing receivables at the end of the year, the management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover any possible losses from uncollectible consumer financing receivables.
INVESTASI NETO DALAM SEWA PEMBIAYAAN
6.
NET INVESTMENT IN FINANCIAL LEASES
31 Desember/December 31 2014 Investasi neto dalam sewa pembiayaan Pihak ketiga Rupiah Piutang sewa pembiayaan bruto Nilai sisa yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan Simpanan jaminan
2013 Net investment in financial leases Third parties Rupiah Finance lease receivable - gross Guaranteed residual value
920.620 236.200
713.332 173.118
(136.883) (236.200)
(93.641) (173.118)
Unearned leased income Security deposit
Piutang sewa pembiayaan
783.737
619.691
Finance lease receivable
Cadangan kerugian penurunan nilai
(17.213)
Neto
766.524
(7.537) 612.154
Allowance for impairments losses Net
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan atas kendaraan bermotor berkisar antara 12 - 36 bulan.
The period of consumer financing contracts for motor vehicles ranged between 12 - 36 months.
Piutang sewa pembiayaan - bruto sesuai dengan tanggal jatuh temponya:
Finance leases receivable - gross have the following settlement agreement:
31 Desember/December 31 2014 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 dan seterusnya
2013
458.400 296.360 129.785 35.972 103
368.706 267.864 64.788 11.315 659 -
920.620
713.332
34
Year 2014 2015 2016 2017 2018 2019 and later
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI NETO DALAM SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
6.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
NET INVESTMENT IN FINANCIAL LEASES (continued) The movements in the allowance for impairment losses are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014
2013
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan piutang Pemulihan kembali piutang yang telah dihapusbukukan
7.537 10.805 (1.684) 555
500
Recovery of written-off receivables
Saldo akhir
17.213
7.537
Ending balance
Rata-rata suku bunga efektif yang dikenakan kepada konsumen untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
1.767 6.756 (1.486)
Beginning balance Provision made during the year Receivables written-off
Average effective interest rates charged to customers for the years ended 2014 and 2013 are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Mobil Alat berat
2013
16,55% 9,01%
Analisa umur piutang pembiayaan investasi neto dalam sewa pembiayaan - bruto adalah sebagai berikut:
12,3% 12,3%
Car Heavy Equipment
The aging analysis of net investment in financial leases - gross are as follows:
31 Desember/December 31 2014
2013
Belum jatuh tempo
846.024
664.369
Current
Lewat jatuh tempo: 1 - 90 hari 91 - 120 hari 121 - 180 hari > 180 hari
42.123 2.983 29.490 -
33.347 3.723 1.453 10.440
Overdue: 1 - 90 days 91 - 120 days 121 - 180 days > 180 days
920.620
713.332
Pada saat transaksi sewa pembiayaan ditandatangani, penyewa pembiayaan memberikan uang jaminan yang akan diperhitungkan dengan nilai jual aset sewa pembiayaan pada saat transaksi berakhir bila penyewa pembiayaan menggunakan hak opsinya untuk membeli aset sewa pembiayaan tersebut. Jika penyewa tidak menggunakan hak opsinya, jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa pembiayaan.
At the signing of lease contracts, the lessee is required to pay a security deposit, which will be applied against the selling price of the leased asset at the end of the lease term if the lessee exercises his option to purchase the leased asset. Otherwise, the security deposit will be refunded to the lessee.
35
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI NETO DALAM SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
6.
NET INVESTMENT IN FINANCIAL LEASES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, investasi neto dalam sewa pembiayaan yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang diterima oleh Perseroan dan utang obligasi seperti yang dijelaskan pada Catatan 14 dan 15 adalah sejumlah Rp700.175 (2013: Rp100.488).
As of 31 December 2014 and 2013, total net investment in financial lease pledged as collateral for bank loans and bonds payable as disclosed in Notes 14 and 15 amounted to Rp700,175 (2013: Rp100,488).
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
Management believes that the existing allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible finance lease receivable.
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
OTHER RECEIVABLES
31 Desember/December 31 2014
2013
Pihak ketiga Piutang asuransi
21.729
19.279
Piutang penjualan kendaraan jaminan Piutang akseptasi klaim Piutang koperasi Lain-lain
12.105 3.499 133 6.455
3.014 152 5.101
43.921
27.546
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Pihak berelasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Tunas Ridean Tbk
(794)
(813)
43.127
26.733
283.675 36.031 620
222.565 620
320.326
223.185
363.453
249.918
Third parties Insurance receivables Receivables from sales of collateral vehicle Claim acceptance receivables Receivables from “koperasi” Others
Less: Allowance for impairment losses Related parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Tunas Ridean Tbk
Lihat catatan 24a untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 24a for details of balances and transactions with related parties.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movements in the allowance for impairment losses are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014
2013
Saldo awal Pembalikan selama tahun berjalan
813 (19)
979 (166)
Saldo akhir
794
813
Berdasarkan penelaahan terhadap piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Beginning balance Reversal made during the year Ending balance
Based on a review of the status of other receivables at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover any possible losses from uncollectible receivables. 36
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN a.
8.
Utang pajak kini
TAXATION a.
Current tax liabilities
31 Desember/December 31 2014 Pajak penghasilan badan (lihat Catatan 8b) Pasal 25
b.
2013
4.504 6.533
10.656 5.177
11.037
15.833
Beban pajak
b.
Corporate income tax (refer to Note 8b) Article 25
Tax expense
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Kini - final Kini - non final Tangguhan (lihat Catatan 8c)
2013
3.960 77.455 (3.158)
1.405 62.553 (3.167)
78.257
60.791
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Current - final Current - non final Deferred (refer to Note 8c)
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s income before tax expense are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Laba sebelum beban pajak Pajak dihitung pada tarif pajak Penghasilan bunga dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Pajak penghasilan pasal 4 (2) - final Beban pajak
2013
312.245 78.061
237.103 59.276
Income before tax expense Tax calculated at tax rates Interest income subject to final tax
(4.949)
(1.757)
1.185
1.867
Non-deductible expenses
3.960
1.405
Income tax article 4 (2) - final
78.257
60.791
Tax expense
37
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) b.
8.
Beban pajak (lanjutan)
TAXATION (continued) b.
Tax expense (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before tax expense, as shown in the statements of comprehensive income, and estimated taxable income is as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Laba sebelum beban pajak Koreksi fiskal: Beda temporer Penyisihan kerugian penurunan nilai Selisih antara nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan bonus Penyisihan suspend
2013
312.245
(19) (359) 4.217 7.642 1.150
237.103
(166) 1.842 2.536 8.458 -
Income before tax expense Fiscal corrections: Temporary differences Provision for impairment losses Difference in net book value between commercial and fiscal Provision for employee benefits Provision for bonus Provision for suspend
12.631
12.670
Beda tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan bunga dikenakan pajak final
4.741 (19.798)
7.467 (7.026)
Penghasilan kena pajak
(15.057) 309.819
441 250.214
77.455
62.553
(1.567) (71.384)
(205) (51.692)
4.504
10.656
Corporate income tax payable
19.798
7.026
Interest income subject to final tax
3.960
1.405
(3.960)
(1.405)
Beban pajak Dikurangi: Pajak dibayar dimuka Pasal 23 Pasal 25 Utang pajak penghasilan badan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Pajak penghasilan pasal 4 (2) - final Dikurangi: Pajak dibayar di muka
-
Permanent differences Non-deductible expenses Interest income subject to final tax Taxable income Tax expense Less: Prepaid taxes Article 23 Article 25
Income tax article 4 (2) - final Less: Prepaid tax
-
Perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2014 menjadi dasar pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Badan tahun 2014.
The corporate income tax calculation for year 2014 will becomes the basis when the Company file its Annual Corporate Income Tax Return year 2014.
Untuk tahun 2013, Perseroan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan sesuai dengan perhitungan di atas.
For year 2013, the Company has submitted its Annual Corporate Income Tax Return in accordance with the above computation.
38
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
Aset/(liabilitas) pajak tangguhan - neto
1 Januari/ January 2014 Cadangan kerugian penurunan nilai Selisih antara nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan bonus Penyisihan suspend
d.
c.
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to Statement of Comprehensive income
Deferred tax assets/(liabilities) - net
Penyesuaian/ Adjustment
31 Desember/ December 2014
203
(5)
-
198
397
(90)
-
307
2.273 4.864 -
1.054 1.911 288
-
3.327 6.775 288
7.737
3.158
-
10.895
1 Januari/ January 2013 Cadangan kerugian penurunan nilai Selisih antara nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan bonus
TAXATION (continued)
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to Statement of Comprehensive income
Penyesuaian/ Adjustment
31 Desember/ December 2013
245
(42)
-
203
(63)
460
-
397
1.638 2.750
635 2.114
-
2.273 4.864
4.570
3.167
-
7.737
Surat ketetapan pajak
d.
Allowance for impairment losses Difference in net book value of fixed assets between commercial and fiscal Provision for employee benefits Provision for bonus Provision for suspend
Allowance for impairment losses Difference in net book value of fixed assets between commercial and fiscal Provision for employee benefits Provision for bonus
Tax assessment letter
Tahun pajak 2006
Fiscal year 2006
Pada bulan September 2008, Perseroan menerima surat ketetapan pajak yang menyatakan lebih bayar atas pajak penghasilan (PPh) Badan untuk tahun pajak 2006 sebesar Rp6.588 dari sejumlah Rp6.574 yang diklaim oleh Perseroan dan ketetapan kurang bayar atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN), PPh 23 dan PPh 21 sebesar Rp16.026. Perseroan membayarkan sejumlah Rp9.438 setelah mengurangkan dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan pada bulan Oktober 2008. Perseroan tidak menyetujui SKPKB PPN tahun pajak 2006 dan mengajukan keberatan atas sebagian ketetapan ini sebesar Rp16.012 pada tanggal 10 Desember 2008.
In September 2008, the Company received a tax assessment letter for fiscal year 2006 confirming an overpayment of corporate income tax amounting to Rp6,588 out of Rp6,574 claimed by the Company and underpayment of VAT, income tax article 23 and 21 amounting to Rp16,026. The Company paid the amount of Rp9,438 after offsetting with overpayment of corporate income tax in October 2008. The Company did not agree with the tax underpayment of VAT for fiscal year 2006 and submitted an objection against part of these assessments amounting to Rp16,012 on 10 December 2008.
39
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
e.
8.
Surat ketetapan pajak (lanjutan)
TAXATION (continued) d.
Tax Assessment letter (continued)
Tahun pajak 2006 (lanjutan)
Fiscal year 2006 (continued)
Pada tanggal 2 Oktober 2009, Perseroan telah menerima Keputusan Kantor Pajak berkaitan dengan pengurangan sanksi administrasi atas PPN untuk tahun pajak 2006 sebesar Rp15.
On 2 October 2009, the Company accepted the Tax Office Decision in relation to the reduction in 2006 VAT administration sanction of Rp15.
Pada tanggal 21 Oktober 2009, Kantor Pajak menolak semua sisa keberatan Perseroan. Perseroan mengajukan banding atas keputusan tersebut ke Pengadilan Pajak pada tanggal 29 Oktober 2009. Pengadilan Pajak mengabulkan banding yang diajukan oleh Perseroan melalui suratnya No. PUT.29774/PP/M/XVII/16/2011 dan PUT.29775/PP/M/XVII/16/2011 tanggal 15 Maret 2011 yang membatalkan koreksi kantor pajak mengenai objek Pajak Pertambahan Nilai atas penjualan kendaraan jaminan dan diskon asuransi, dimana Pengadilan Pajak memutuskan bahwa penjualan kendaraan jaminan dan diskon asuransi bukan merupakan objek Pajak Pertambahan Nilai. Perseroan memperoleh surat restitusi pajak tertanggal 9 Mei 2011 dan menerima pembayaran dari Kantor Pajak sejumlah Rp14.071 dan bunga sebesar Rp6.754.
On 21 October 2009, the Tax Office rejected all of the Company’s remaining objections. The Company submitted an appeal to the tax court on 29 October 2009. The Tax Court accepted the Company’s appeal through its letter No. PUT.29774/PP/M/XVII/16/2011 and PUT.29775/PP/M/XVII/16/2011 dated 15 March 2011 which cancelled the Tax Office’s assessment concerning VAT on sale of repossessed collateral and insurance discount, whereby the Tax Court decided that sale of repossessed collateral and insurance discount were not subject to VAT. The Company obtained a tax refund letter dated 9 May 2011 and then received the tax refund from the Tax Office amounting Rp14,071 and interest of Rp6,754.
Kantor Pajak telah mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung pada tanggal 30 Juni 2011. Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Kantor Pajak tersebut dengan surat putusan No. 749/B/PK/PJK/2011 tanggal 2 Agustus 2012.
The Tax Office has filed a Judicial Review to the Supreme Court on 30 June 2011. The Supreme Court has rejected the appeal for Judicial Review from the Tax Office with its decision letters No. 749/B/PK/PJK/2011 dated 2 August 2012.
Perseroan memperoleh surat restitusi pajak perihal pengurangan denda untuk tahun pajak 2006 tertanggal 22 Agustus 2013 dan menerima pembayaran dari Kantor Pajak sejumlah Rp1.930.
The Company obtained a tax refund letter regarding deduction of tax penalty for fiscal year 2006 dated 22 August 2013 and then received the tax refund from the Tax Office to a total amount of Rp1,930.
Administrasi
e.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Administration Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Taxes ("DGT") may assess or amend taxes within a certain period. For the fiscal years of 2007 and before, this period is within ten years from the time the tax becomes due, but no later than 2013, while for fiscal years of 2008 and onwards, the period is within five years from the time the tax becomes due.
40
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP
9.
FIXED ASSETS
2014 1 Januari/ January 1 Aset tetap Kepemilikan langsung Harga perolehan Tanah Bangunan Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor Renovasi bangunan sewa Bangunan dalam pengerjaan
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Renovasi bangunan sewa
Nilai buku neto
Penambahan/ Additions
(Pengurangan)/ (Deductions)
-
Reklasifikasi/ Reclassifications
31 Desember/ December 31
6.261 8.093 43.961 12.929 8.620
137 6 20.237 5.857 16.237
15.518 9.339 (24.857)
21.779 17.569 6 62.132 18.786 -
(2.066) -
79.864
42.474
(2.066)
-
120.272
(1.830) (25.176) (8.852)
(432) (1) (8.015) (3.494)
2.059 -
-
(2.262) (1) (31.132) (12.346)
(35.858)
(11.942)
2.059
-
(45.741)
44.006
74.531
Fixed assets Direct ownership Cost Land Buildings Vehicles Furniture and office equipment Leasehold improvement Construction in progress building
Accumulated depreciation Buildings Vehicles Furniture and office equipment Leasehold improvement
Net book value
2013 1 Januari/ January 1 Aset tetap Kepemilikan langsung Harga perolehan Tanah Bangunan Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor Renovasi bangunan sewa Bangunan dalam pengerjaan
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Renovasi bangunan sewa
Nilai buku neto
Penambahan/ Additions
(Pengurangan)/ (Deductions)
3.190 3.470 480 34.689 8.722 3.037
3.947 9.803 4.207 9.425
(95) (480) (531) -
53.588
27.382
(1.106)
(1.560) (304) (19.684) (4.179)
(306) (6.023) (4.673)
(25.727)
(11.002)
Reklasifikasi/ Reclassifications
31 Desember/ December 31
3.071 771 (3.842)
6.261 8.093 43.961 12.929 8.620
-
79.864
36 304 531 -
-
(1.830) (25.176) (8.852)
871
-
(35.858)
27.861
44.006
Rincian bangunan dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Fixed assets Direct ownership Cost Land Buildings Vehicles Furniture and office equipment Leasehold improvement Construction in progress building
Accumulated depreciation Buildings Vehicles Furniture and office equipment Leasehold improvement
Net book value
Details of construction in progress building as of 31 December 2013 are as follows:
31 Desember/December 2013 Estimasi tahun penyelesaian/ Estimated year of completion
Jumlah/ Amount Renovasi dalam penyelesaian untuk pembukaan jaringan usaha baru
8.620
2014
8.620
41
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
75% - 95%
Renovation in progress for new business networks
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Seluruh aset tetap kepemilikan langsung kecuali tanah, telah diasuransikan dengan pihak ketiga, PT Asuransi Adira Dinamika dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar Rp98.845 pada 31 Desember 2014 (2013: Rp73.680) yang menurut manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian karena kebakaran, kebanjiran, huru-hara dan gempa bumi.
Direct ownership fixed assets, except for land, are insured with a third party, PT Asuransi Adira Dinamika, for a sum insured of Rp98,845 as of 31 December 2014 (2013: Rp73,680) which according to the management is sufficient to cover possible losses due to fire, flood, public disorder/riots and earthquake.
Tanah Perseroan berupa sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang mempunyai masa manfaat selama 20 sampai dengan 30 tahun yang akan jatuh tempo antara 21 Oktober 2017 sampai dengan 24 September 2027. Manajemen berpendapat bahwa HGB tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land is held in the form of certificates of Hak Guna Bangunan (“HGB”) which have useful lives of 20 to 30 years, which will be due ranging from 21 October 2017 to 24 September 2027. Management believes that the HGB can be renewed or extended upon expiration.
Rincian keuntungan atas pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
Details of gain on disposal of fixed assets are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014
2013
Hasil pelepasan aset tetap Nilai buku aset tetap
117 (7)
398 (235)
Laba atas pelepasan aset tetap
110
163
Proceed from disposal of fixed assets Book value Gain on disposal of fixed assets
Keuntungan atas pelepasan aset tetap diakui sebagai bagian dari “pendapatan lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif.
Gain on disposal of fixed assets is recognized as part of “other income” in the statement of comprehensive income.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Management believes that there is no impairment of Company’s assets as of 31 December 2014 and 2013.
Tidak ada aset tetap yang dijadikan jaminan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
There were no fixed assets pledged as collateral as of 31 December 2014 and 2013.
42
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET LAIN-LAIN
10. OTHER ASSETS 31 Desember/December 31 2014
Pihak ketiga Sewa dibayar dimuka Setoran dalam perjalanan Asuransi dibayar di muka Piutang bunga Perbaikan dan pemeliharaan dibayar di muka Piutang karyawan Lain-lain
2013
16.137 12.772 418 241
11.069 4.989 102 220
138 119 7.020
282 135 5.624
36.845
22.421
966
442
37.811
22.863
Pihak berelasi Sewa dibayar dimuka
Third parties Prepaid rent Deposit in transit Prepaid insurance Interest receivable Prepaid service and maintenance Employee receivables Others Related parties Prepaid rent
Lain-lain merupakan persediaan materai Perseroan dan uang jaminan untuk penggunaan listrik, air dan telepon yang berkaitan dengan sewa gedung.
Others mainly represents the Company’s stamp duty and security deposits for electricity, water and telephone usage related to building rent.
Lihat Catatan 24a untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 24a for details of balances and transactions with related parties.
11. UTANG USAHA
11. TRADE PAYABLES 31 Desember/December 31 2014
Pihak ketiga Utang kendaraan Utang asuransi
2013
436.236 87.282
197.815 62.983
523.518
260.798
Utang usaha merupakan utang kepada pemasok atas pembiayaan kendaraan bermotor dan utang kepada perusahaan asuransi yang berkaitan dengan pembiayaan kendaraan bermotor.
Third parties Vehicle payables Insurance payables
Trade payables represent payables to suppliers for motor vehicle financing and payables to insurance companies in relation to motor vehicle financing.
43
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG LAIN-LAIN
12. OTHER PAYABLES 31 Desember/December 31 2014
Pihak ketiga Titipan konsumen Liabilitas pajak Pasal 21 Pasal 23 PPh Final PPN keluaran Lain-lain
Pihak berelasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Tunas Ridean Tbk.
2013
37.230
13.565
6.043 924 188 19.292 20.928
7.243 1.498 21 2 5.203
84.605
27.532
53.559 240
134.665 240
53.799
134.905
138.404
162.437
Third parties Customer deposits Tax liabilities Article 21 Article 23 Final Tax VAT out Others
Related parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Tunas Ridean Tbk.
Titipan konsumen terutama berhubungan dengan cicilan pembayaran piutang pembiayaan konsumen yang masih dalam proses identifikasi.
Customer deposits represent installment of consumer financing receivables which are still in identification process.
Lain-lain terutama terdiri dari utang kepada pihak ketiga yang berkaitan dengan biaya notaris, fidusia, dan pembelian aset tetap.
Others mainly consist of payables to third parties related to notary fee, fiduciary, and purchasing of fixed assets.
Lihat Catatan 24b untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 24b for details of balances and transactions with related parties.
13. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
13. ACCRUED EXPENSES 31 Desember/December 31 2014
Pihak ketiga Gaji dan tunjangan Bunga yang masih harus dibayar Promosi Telepon Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
2013
29.068 25.023 28.819 1.409 833 9.243
21.624 20.320 16.419 1.166 538 5.644
94.395
65.711
44
Third parties Salaries and allowances Accrued interest Promotion Telephone Repairs and maintenance Others
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN BANK
14. BANK LOANS 31 Desember/December 31 2014
Revolving Non revolving
Biaya provisi yang belum diamortisasi
2013
199.940 4.105.864
652.976 2.602.851
4.305.804
3.255.827
(14.662) 4.291.142
2014
PT Bank Central Asia Tbk.
Pihak berelasi/Related parties PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
(14.764)
Unamortized provision cost
3.241.063
Jumlah fasilitas yang ditarik/ Withdrawn facility amount
Revolving Rupiah Pihak ketiga/Third parties PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Revolving Non revolving
2013
Jumlah pinjaman/ Loan amount 2014
Jatuh tempo fasilitas/ Maturity date of the facility
2013
2014
2013
-
22.500
-
1.250
-
-
15.000
-
2.917
-
-
13.500
-
2.625
-
-
250.000
-
229.167
-
-
155.000
-
142.083
-
-
456.000
-
378.042
-
4.174
-
640
-
-
1.054
-
161
-
-
65.599
-
17.566
-
-
478
-
92
Januari/ January 2015
-
242
-
20
17.980
17.980
222
4.977
-
3.646
-
15
557
557
12
150
12.576
12.576
394
3.415
-
5.499
-
184
3.305
3.305
132
1.014
Maret/ March 2015
-
13.024
-
1.109
-
-
11.139
-
1.499
2.848
2.848
137
1.049
April/ April 2015
-
724
-
63
2.496
2.496
172
894
8.287
8.287
1.033
3.487
1.654
1.654
186
771
-
1.174
-
184
4.913
4.913
289
1.280
17.244
17.244
1.783
7.197
4.101
4.101
592
1.958
45
Februari/ February 2015 Maret/ March 2015
Mei/ May 2015 Juni/ June 2015 Juni/ June 2015 Juni/ June 2015 Juli/ July 2015 Juli/ July 2015
Februari/ February 2014 Juli/ July 2014 Juli/ July 2014 September/ September 2016 September September 2016
Oktober/ October 2014 Desember/ December 2014 Desember/ December 2014 Desember/ December 2014 Desember/ December 2014 Januari/ January 2015 Januari/ January 2014 Februari/ February 2015 Maret/ March 2015 Maret/ March 2014 Maret/ March 2015 Maret/ March 2014 April/ April 2014 April/ April 2015 April/ April 2014 Mei/ May 2015 Juni/ June 2015 Juni/ June 2015 Juni/ June 2014 Juni/ June 2015 Juli/ July 2015 Juli/ July 2015
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN BANK (lanjutan)
14. BANK LOANS (continued) Jumlah fasilitas yang ditarik/ Withdrawn facility amount 2014
Revolving (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Pihak berelasi (lanjutan)/ Related parties (continued) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (lanjutan/continued)
Jumlah pinjaman/ Loan amount
2013
2014
Jatuh tempo fasilitas/ Maturity date of the facility
2013
27.227
27.227
4.491
14.275
8.878
8.878
1.502
4.673
685
685
116
285
22.657
22.657
4.198
12.688
13.360
13.360
2.569
7.595
16.256
16.256
3.058
8.940
24.774
24.774
4.939
13.322
20.262
20.262
4.025
11.327
3.848
3.848
628
1.744
6.937
6.937
1.851
4.342
10.007
10.007
2.807
6.282
51.635
51.635
11.176
30.720
5.529
5.529
1.457
3.844
10.337
10.337
4.401
8.349
1.115
1.115
497
823
244
-
18
-
624
-
255
-
-
98.000
-
98.000
49.000
-
49.000
-
49.000
-
49.000
-
2014
2013
Agustus/ August 2015 Agustus/ August 2015 Agustus/ August 2015 September/ September 2015 September/ September 2015 September/ September 2015 Oktober/ October 2015 Oktober/ October 2015 Oktober/ October 2015 Oktober/ October 2015 November/ November 2015 November/ November 2015 April/ April 2016 Mei/ May 2016 Juni/ June 2016 April/ April 2015 Mei/ May 2015
Agustus/ August 2015 Agustus/ August 2015 Agustus/ August 2015 September/ September 2015 September/ September 2015 September/ September 2015 Oktober/ October 2015 Oktober/ October 2015 Oktober/ October 2015 Oktober/ October 2015 November/ November 2015 November/ November 2015 April/ April 2016 Mei/ May 2016 Juni/ June 2016
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Jumlah/Total revolving
Desember/ December 2017 Desember/ December 2017 Desember/ December 2017
49.000
-
49.000
-
447.336
504.221
199.940
274.934
447.336
960.221
199.940
652.976
-
25.000
-
2.778
-
-
40.000
-
5.556
-
-
25.000
-
3.472
-
-
50.000
-
6.944
-
-
30.000
-
5.000
-
-
40.000
-
6.667
-
-
20.000
-
3.333
Juni/ June 2015 Juni/ June 2015 Juli/ July 2015 Juli/ July 2015
Desember/ December 2016 -
Non revolving Rupiah Pihak ketiga/Third parties PT Bank Central Asia Tbk.
-
20.000
-
3.333
64.000
64.000
10.667
32.000
30.000
30.000
5.000
15.000
25.000
25.000
4.861
13.194
20.000
20.000
3.889
10.556
46
April/ April 2014 Mei/ May 2014 Mei/ May 2014 Mei/ May 2014 Juni/ June 2014 Juni/ June 2014 Juni/ June 2014 Juni/ June 2014 Juni/ June 2015 Juni/ June 2015 Juli/ July 2015 Juli/ July 2015
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN BANK (lanjutan)
14. BANK LOANS (continued) Jumlah fasilitas yang ditarik/ Withdrawn facility amount 2014
Non revolving (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Pihak ketiga (lanjutan)/ Third parties (continued) PT Bank Central Asia Tbk. (lanjutan/continued)
PT Bank Commonwealth
PT Bank Panin Tbk.
Jumlah pinjaman/ Loan amount
2013
2014
Jatuh tempo fasilitas/ Maturity date of the facility
2013
31.000
31.000
6.028
16.361
50.000
50.000
11.111
27.778
15.000
15.000
3.750
8.750
15.000
15.000
4.167
9.167
75.000
75.000
27.083
52.083
25.000
25.000
9.028
17.361
75.000
75.000
29.167
54.167
50.000
50.000
20.833
37.500
2014
2013
Juli/ July 2015 Agustus/ August 2015 September/ September 2015 Oktober/ October 2015 Januari/ January 2016 Januari/ January 2016 Februari/ February 2016 Maret/ March 2016 Maret/ March 2016 September/ September 2016 September/ September 2016 Maret/ March 2016
Juli/ July 2015 Agustus/ August 2015 September/ September 2015 Oktober/ October 2015 Januari/ January 2016 Januari/ January 2016 Februari/ February 2016 Maret/ March 2016 Maret/ March 2016
Maret/ March 2016 Maret/ March 2016 April/ April 2016
75.000
75.000
31.250
56.250
250.000
-
145.833
-
155.000
-
90.416
-
70.000
-
43.750
-
30.000
30.000
12.500
22.500
35.000
35.000
14.583
26.250
65.000
65.000
28.889
50.555
50.000
-
41.667
-
19.000
-
15.833
-
Maret/ March 2016 Maret/ March 2016 April/ April 2016 Juni/ June 2017 Juni/ June 2017
-
100.000
-
5.555
-
-
50.000
-
2.778
-
-
75.000
-
6.250
-
-
25.000
-
2.083
-
-
25.000
-
2.083
-
-
50.000
-
5.556
-
-
75.000
-
8.333
-
-
25.000
-
5.556
-
-
20.000
-
4.444
-
-
55.000
-
12.222
-
-
50.000
-
13.889
-
-
150.000
-
45.833
97.000
97.000
5.389
37.722
30.000
30.000
2.500
12.500
20.000
20.000
2.222
8.889
53.000
53.000
7.361
25.028
Februari/ February 2015 Maret/ March 2015 April/ April 2015 Mei/ May 2015
38.600
-
12.867
-
-
21.000
-
7.875
-
-
13.000
-
4.875
-
-
13.000
-
4.875
-
-
16.000
-
6.667
50.000
50.000
12.500
29.167
September/ September 2015
47
-
Februari/ February 2014 Februari/ February 2014 Maret/ March 2014 Maret/ March 2014 Maret/ March 2014 April/ April 2014 April/ April 2014 Agustus/ August 2014 Agustus/ August 2014 Agustus/ August 2014 Oktober/ October 2014 November/ November 2014 Februari/ February 2015 Maret/ March 2015 April/ April 2015 Mei/ May 2015 Agustus/ August 2014 September/ September 2014 September/ September 2014 September/ September 2014 Oktober/ October 2014 September/ September 2015
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN BANK (lanjutan)
14. BANK LOANS (continued) Jumlah fasilitas yang ditarik/ Withdrawn facility amount 2014
Jumlah pinjaman/ Loan amount
2013
2014
Jatuh tempo fasilitas/ Maturity date of the facility
2013
2014
2013
September/ September 2015 Oktober/ October 2015 Oktober/ October 2015 November/ November 2015 Desember/ December 2015 Desember/ December 2015 Desember/ December 2015 Desember/ December 2015 Desember/ December 2016 Januari/ January 2016 Januari/ January 2016 Januari/ January 2016 Maret/ March 2016 Maret/ March 2017
September/ September 2015 Oktober/ October 2015 Oktober/ October 2015 November/ November 2015 Desember/ December 2015 Desember/ December 2015 Desember/ December 2015 Desember/ December 2015 Desember/ December 2016 Januari/ January 2016 Januari/ January 2016 Januari/ January 2016 Maret/ March 2016 Maret/ March 2017 Maret/ March 2014 Maret/ March 2016 Maret/ March 2016 Maret/ March 2014 Mei/ May 2014 Juni/ June 2016 Juni/ June 2016 Juni/ June 2016 Agustus/ August 2016 Agustus/ August 2016 Desember/ December 2016
Non revolving (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Pihak ketiga (lanjutan)/ Third parties (continued) PT Bank Panin Tbk. (lanjutan)
60.000
60.000
15.000
35.000
60.000
60.000
16.667
36.667
28.400
28.400
7.889
17.355
19.000
19.000
5.806
12.139
27.000
27.000
9.000
18.000
45.000
45.000
15.000
30.000
70.000
70.000
23.333
46.667
11.500
11.500
3.833
7.667
20.000
20.000
10.000
15.000
60.000
60.000
21.667
41.667
25.000
25.000
9.028
17.361
22.500
22.500
8.125
15.625
56.000
56.000
23.333
42.000
50.000
50.000
28.125
40.625
-
15.000
-
3.750
85.000
85.000
35.417
63.750
59.000
59.000
24.583
44.250
Maret/ March 2016 Maret/ March 2016
-
15.000
-
3.750
-
-
20.000
-
8.333
10.000
10.000
5.000
8.333
50.000
50.000
25.000
41.667
40.000
40.000
20.000
33.333
125.000
125.000
69.444
111.111
75.000
75.000
41.667
66.667
Juni/ June 2016 Juni/ June 2016 Juni/ June 2016 Agustus/ August 2016 Agustus/ August 2016 Desember/ December2016 Maret/ March 2017 Maret/ March 2017 Maret/ March 2017 Mei/ May 2017 Juni/ June 2017 Juni/ June 2017 Juni/ June 2017 Agustus/ August 2017 September/ September 2017 Desember/ December 2018 Desember/ December 2017 Desember/ December 2017 Desember/ December 2017
10.000
10.000
6.667
10.000
200.000
-
150.000
-
190.000
-
142.500
-
100.000
-
75.000
-
10.000
-
8.055
-
80.000
-
66.667
-
120.000
-
100.000
-
200.000
-
166.667
-
40.000
-
35.555
-
50.000
-
45.833
-
200.000
-
200.000
-
50.000
-
50.000
-
50.000
-
50.000
-
70.000
-
70.000
-
48
-
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN BANK (lanjutan)
14. BANK LOANS (continued) Jumlah fasilitas yang ditarik/ Withdrawn facility amount 2014
Jumlah pinjaman/ Loan amount
2013
2014
Jatuh tempo fasilitas/ Maturity date of the facility
2013
2014
2013
Non revolving (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Pihak ketiga (lanjutan)/ Third parties (continued) PT Bank OCBC NISP Tbk.
Bank of China Limited
PT Bank CTBC Indonesia
-
50.000
-
8.333
-
-
30.000
-
5.833
-
-
20.000
-
3.889
Februari/ February 2015
-
10.000
-
3.333
40.000
40.000
2.222
15.556
10.000
-
1.667
-
10.000
-
1.667
-
8.500
-
6.375
-
22.500
-
18.750
-
30.000
-
25.000
-
69.000
-
63.250
-
20.000
-
20.000
-
80.000
-
80.000
-
4.132.400
3.180.000
2.394.069
1.559.263
-
25.000
-
806
-
-
25.000
-
806
-
-
25.000
-
806
-
-
25.000
-
806
-
-
25.000
-
806
-
-
15.000
-
483
-
-
12.000
-
1.527
-
-
14.500
-
3.186
-
-
11.500
-
3.221
10.000
10.000
642
4.265
10.000
10.000
1.564
5.076
Februari/ February 2015 Februari/ February 2015 Juni/ June 2016 Oktober/ October 2015 Oktober/ October 2015 November/ November 2015 Desember/ December 2017 Desember// December 2017
Juni/ June 2014 Juli/ July 2014 Juli/ July 2014 Desember/ December 2014 Februari/ February 2015 -
Pihak berelasi/ Related parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
8.500
8.500
1.330
4.315
11.000
11.000
3.375
7.089
11.000
11.000
3.358
7.070
Februari/ February 2015 Mei/ May 2015 Mei/ May 2015 Oktober/ October 2015 Oktober/ October 2015
-
3.000
-
1.310
Oktober/ October 2015
-
4.000
-
1.747
6.000
6.000
1.832
3.856
-
1.000
-
437
70.000
70.000
21.368
44.990
28.000
28.000
9.368
18.746
Oktober/ October 2015 November/ November 2015
-
6.000
-
2.873
-
-
8.000
-
3.830
-
4.600
-
2.202
-
-
49
Januari/ January 2014 Januari/ January 2014 Januari/ January 2014 Januari/ January 2014 Januari/ January 2014 Januari/ January 2014 April/ April 2014 Juli/ July 2014 September/ September 2014 Februari/ February 2015 Mei/ May 2015 Mei/ May 2015 Oktober/ October 2015 Oktober/ October 2015 Oktober/ October 2014 Oktober/ October 2014 Oktober/ October 2015 Oktober/ October 2014 Oktober/ October 2015 November/ November 2015 November/ November 2014 November/ November 2014 November/ November 2014
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN BANK (lanjutan)
14. BANK LOANS (continued) Jumlah fasilitas yang ditarik/ Withdrawn facility amount 2014
Non revolving (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Pihak berelasi (lanjutan)/ Related parties (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. lanjutan (continued)
Jumlah pinjaman/ Loan amount
2013
2014
Jatuh tempo fasilitas/ Maturity date of the facility
2013
22.500
22.500
7.527
15.063
7.000
7.000
2.342
4.686
-
10.800
-
5.622
64.000
64.000
23.272
44.548
-
6.000
-
3.123
17.300
17.300
6.291
12.042
4.900
4.900
1.782
3.411
10.000
10.000
3.925
7.225
-
16.000
-
4.120
60.000
60.000
28.666
48.025
30.000
30.000
5.349
20.543
-
10.000
-
3.422
23.000
23.000
11.633
18.999
28.000
28.000
6.219
20.303
-
9.000
-
3.837
40.000
40.000
20.231
33.041
100.000
100.000
53.357
85.144
50.000
50.000
26.679
42.572
60.000
60.000
33.670
52.600
22.500
22.500
13.283
20.304
98.000
-
68.683
-
25.000
-
18.175
-
98.000
-
71.245
-
49.000
-
36.927
-
49.000
-
36.927
-
49.000
-
36.961
-
49.000
-
36.961
-
49.000
-
38.247
-
40.000
-
31.222
-
41.000
-
35.106
-
49.000
-
45.528
-
49.000
-
45.528
-
49.000
-
45.528
-
49.000
-
45.528
-
49.000
-
46.697
-
49.000
-
46.697
-
49.000
-
47.849
-
49.000
-
47.849
-
49.000
-
47.849
-
49.000
-
47.849
-
50
2014
2013
November/ November 2015 November/ November 2015
November/ November 2015 November/ November 2015 Desember/ December 2014 Desember/ December 2015 December/ December 2014 Desember/ December 2015 Desember/ December 2015 Januari/ January 2016 Maret/ March 2014 April/ April 2016 April/ April 2015 April/ April 2014 Mei/ May 2016 Mei/ May 2015 Mei/ May 2014 Mei/ May 2016 Juni/ June 2016 Juni/ June 2016 Juli/ July 2016 Agustus/ August 2016
Desember/ December 2015 Desember/ December 2015 Desember/ December 2015 Januari/ January 2016 April/ April 2016 April/ April 2015 Mei/ May 2016 Mei/ May 2015 Mei/ May 2016 Juni/ June 2016 Juni/ June 2016 Juli/ July 2016 Agustus/ August 2016 Desember/ December 2016 Januari/ January 2017 Januari/ January 2017 Februari/ Feberuary 2017 Februari/ February 2017 Februari/ February 2017 Februari/ February 2017 Maret/ March 2017 Maret/ March 2017 Juni/ June 2017 September/ September 2017 September/ September 2017 September/ September 2017 September/ September 2017 Oktober/ October 2017 Oktober/ October 2017 November/ November 2017 November/ November 2017 November/ November 2017 November/ November 2017
-
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN BANK (lanjutan)
14. BANK LOANS (continued) Jumlah fasilitas yang ditarik/ Withdrawn facility amount 2014
Jumlah pinjaman/ Loan amount
2013
2014
Jatuh tempo fasilitas/ Maturity date of the facility
2013
2014
2013
Non revolving (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Pihak berelasi (lanjutan)/ Related parties (continued) PT Bank DKI
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
-
25.000
-
2.396
-
-
25.000
-
2.396
-
-
25.000
-
3.180
-
-
25.000
-
3.180
-
-
25.000
-
3.958
-
-
50.000
-
16.972
-
-
5.000
-
1.844
22.000
22.000
3.462
11.209
40.000
40.000
22.483
35.083
100.000
100.000
62.281
92.863
25.000
25.000
18.212
-
35.500
-
33.825
-
30.000
-
30.000
-
Mei/ May 2015 Juni/ June 2015 September/ September 2015 Desember/ December 2015 Desember/ December 2015 Januari/ January 2016 Juni/ June 2016 Juli/ July 2016 Juli/ July 2016 September/ September 2016 Januari/ January 2017 Oktober/ October 2017 Desember/ December 2017
23.000
23.000
4.301
12.315
35.000
35.000
9.677
21.582
5.000
5.000
1.822
3.484
20.000
20.000
7.279
13.928
30.000
30.000
11.785
21.683
10.000
10.000
5.336
8.514
50.000
50.000
28.104
43.854
-
20.000
-
5.882
-
-
20.000
-
6.667
-
-
20.000
-
6.897
-
-
20.000
-
7.143
-
-
5.000
-
1.786
November/ November 2015 November/ November 2015 November/ November 2015 November/ November 2015 November/ November 2015 November/ November 2015 April/ April 2017 Maret/ March 2017 April/ April 2017 Desember/ December 2017
-
15.000
-
5.556
30.000
30.000
10.000
20.909
35.000
35.000
11.667
24.394
35.000
35.000
12.031
25.156
50.000
50.000
17.188
35.937
20.000
20.000
6.875
14.375
30.000
30.000
10.313
21.562
50.000
-
40.000
-
75.000
-
59.559
-
50.000
-
41.176
-
100.000
-
100.000
-
2.631.200
1.778.900
1.711.795
1.043.588
Jumlah/Total non-revolving
6.763.600
4.968.900
4.105.864
2.602.851
Jumlah/Total
7.210.936
5.929.121
4.305.804
3.255.827
51
Maret/ March 2014 Maret/ March 2014 April/ April 2014 April/ April 2014 Mei/ May 2014 November/ November 2014 Desember/ December 2014 Mei/ May 2015 Juni/ June 2015 September/ September 2015 Desember/ December 2015 Desember/ December 2015 Januari/ January 2016 Juni/ June 2016 Juli/ July 2016 Juli/ July 2016 September/ September 2016 Maret/ March 2014 Oktober/ October 2014 Oktober/ October 2014 Oktober/ October 2014 Oktober/ October 2014 Oktober/ October 2014 Oktober/ October 2014 November/ November 2015 November/ November 2015 November/ November 2015 November/ November 2015 November/ November 2015 November/ November 2015 -
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN BANK (lanjutan)
14. BANK LOANS (continued)
Cicilan pinjaman bank sesuai dengan tanggal jatuh temponya.
Bank loans have the following settlement aging profile.
31 Desember/December 31 2014 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 dan sesudahnya
2013
2.263.581 1.391.936 600.287 50.000
1.693.163 1.174.240 385.299 3.125 -
4.305.804
3.255.827
Year 2014 2015 2016 2017 2018 and there after
Pinjaman bank dalam Rupiah di atas dikenakan bunga antara 8,25% - 12,00% per tahun (2013: 7,80% - 11,25% per tahun).
The bank loans denominated in Rupiah bear interest at rates ranging between 8.25% - 12.00% per annum (2013: 7.80% - 11.25% per annum).
Selama tahun 2014 dan 2013, Perseroan telah melakukan pembayaran cicilan pokok dan bunga pinjaman sesuai jadwal yang ditetapkan.
During year 2014 and 2013, the Company has paid the loan principal and interests installments on schedule.
Pinjaman-pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp3.088.414 pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: Rp3.097.095) dan piutang investasi neto dalam sewa pembiayaan sejumlah Rp645.197 pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: Rp100.488).
These loans are secured by consumer financing receivables amounting to Rp3,088,414 as of 31 December 2014 (2013: Rp3,097,095) and net investment in financial leases receivables amounting to Rp645,197 as of 31 December 2014 (2013: Rp100,488).
Fasilitas pinjaman dari beberapa bank tersebut mensyaratkan Perseroan untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal pembagian dividen, perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan komisaris, perubahan bisnis utama, investasi dan perolehan pinjaman baru dari bank lain. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan keuangan seperti rasio jumlah utang bunga terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan kewajiban penyampaian laporan lainnya. Perseroan telah memenuhi persyaratanpersyaratan di atas.
The loan facilities from those banks require the Company to provide a written notice in respect of dividend payments, changes of capital and shareholders, changes of directors and commissioners, changes of main business, investment and obtaining new loan facilities from other banks. Under the loan agreements, the Company is also obliged to comply with financial covenants such as gearing ratio not exceeding 10:1 and other reporting obligations.The Company has complied with the above requirements.
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dipergunakan untuk modal kerja kegiatan usaha Perseroan.
The loan facilities are used for the Company’s working capital.
Lihat Catatan 27 untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama dan penyaluran pemberian kredit.
Refer to Note 27 for joint financing and credit channeling cooperation agreements.
52
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
15. SECURITIES ISSUED 31 Desember/December 31 2014
Obligasi VI Medium Term Note III Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Dikurangi: Beban emisi yang belum diamortisasi: Saldo awal Penambahan Amortisasi (lihat Catatan 20)
Jumlah
2013
150.000 200.000 500.000 600.000
500.000 200.000 500.000 -
1.450.000
1.200.000
3.265 2.607 (3.241)
2.200 3.624 (2.559)
2.631
3.265
1.447.369
1.196.735
Surat berharga yang diterbitkan sesuai dengan jatuh temponya:
Bonds VI Medium-term Notes III Continuing Bonds I Phase I Continuing Bonds I Phase II Less: Unamortized issuance costs: Beginning balance Additions Amortization (refer to Note 20)
Total
Securities issued have the following maturity profile:
31 Desember/December 31 2014 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 dan sesudahnya
a.
2013
350.000 425.000 500.000 175.000
350.000 350.000 425.000 75.000 -
1.450.000
1.200.000
Utang obligasi
a.
Year 2014 2015 2016 2017 2018 and there after
Bonds payable
Obligasi VI
Bonds VI
Pada tanggal 20 Mei 2011, Perseroan menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun 2011 (“Obligasi VI“) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp600.000 yang terdiri atas empat seri:
On 20 May 2011, the Company issued and registered Mandiri Tunas Finance Bonds VI Year 2011 (“Bonds VI”) on the Indonesia Stock Exchange with a nominal value of Rp600,000 which consist of four series:
Obligasi/ Bonds
Nilai nominal/ Nominal value
Tingkat bunga tetap per tahun/ Fixed interest rate per annum
Seri/Series A
48.000
8,60%
Seri/Series B
52.000
9,60%
Seri/Series C
350.000
10,00%
Seri/Series D
150.000
10,70%
53
Jatuh tempo/ Due date 23 Mei/ May 2012 19 Mei/ May 2013 19 Mei/ May 2014 19 Mei / May 2015
Cicilan pokok Obligasi/ Bonds principal instalment Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date. Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date. Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date. Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SURAT BERHARGA (lanjutan) a.
YANG
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
15. SECURITIES ISSUED (continued)
Utang obligasi (lanjutan)
a.
Bonds payable (continued)
Obligasi VI (lanjutan)
Bonds VI (continued)
Obligasi tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimal 80% untuk Obligasi VI dari pokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah sejumlah Rp120.000 (2013: Rp400.000) (lihat Catatan 5). Jika jumlah piutang pembiayaan konsumen kurang dari yang dipersyaratkan, maka akan dipenuhi dari uang tunai yang ditempatkan pada rekening penampungan atas nama Perseroan yang ditunjuk oleh PT Bank Mega Tbk. selaku wali amanat untuk Obligasi VI.
These bonds are secured by the Company’s consumer financing receivables for a minimum amount of 80% of the nominal value of Bonds VI. As of 31 December 2014, the amount of consumer financing receivables that was pledged as security for bonds payable is Rp120,000 (2013: Rp400,000) (refer to Note 5). If the amount of consumer financing receivables is less than the requirement, the Company has to place sufficient cash into an escrow account established by PT Bank Mega Tbk. as trustee for Bonds VI.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan tidak menempatkan kas pada rekening penampungan dikarenakan jaminan yang ada cukup untuk menutupi utang obligasi.
As of 31 December 2014 and 2013, the Company did not place cash into the escrow account as the security was sufficient to cover the outstanding bonds payable.
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut diatas.
The Company has complied with covenants on the trustee agreements.
Sesuai dengan laporan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) No. 253/PEFDIR/II/2011 dan No. 254/PEF-DIR/II/2011 tanggal 25 Februari 2011, peringkat obligasi VI adalah idA+ stable outlook.
Based on report No. 253/PEF-DIR/II/2011 and No. 254/PEF-DIR/II/2011 of PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) dated 25 February 2011. Bonds VI have been rated idA+ stable outlook.
Dalam pemantauan tahunan atas Obligasi VI, PT Pefindo dalam suratnya No. 164/PEFDir/I/2012 tanggal 30 Januari 2012 telah menetapkan kembali peringkat idA+ (Single A Plus) terhadap Obligasi VI untuk periode 30 Januari 2012 sampai dengan 1 Februari 2013.
In the annual monitoring for Bonds VI, PT Pefindo, in its letter, No. 164/PEFDir/I/2012 dated 30 January 2012 has rated idA+ (Single A Plus) the Bonds VI for period from 30 January 2012 until 1 February 2013.
Dalam Pemantauan Khusus (Special Review), PT Pefindo melalui suratnya No. 1832/PEFDir/XI/2012 tanggal 12 Nopember 2012 telah meningkatkan peringkat atas Obligasi VI Seri B, Seri C dan Seri D dari idA+ (Single A Plus) menjadi idAA (Double A) untuk periode 12 Nopember 2012 sampai dengan 1 Februari 2013.
In the Special Monitoring (Special Review), PT Pefindo in its letter No. 1832/PEFDir/XI/2012 dated 12 November 2012 has increased the rank VI Bonds Series B, Series C and Series D from idA (Single A Plus) to id AA (Double A) for the period 12 November 2012 to 1 February 2013.
Kemudian dalam Pemantauan Tahunan, PT Pefindo melalui suratnya No. 206/PEFDir/II/2013 tanggal 4 Februari 2013 telah menetapkan kembali peringkat Obligasi VI Seri C dan Seri D dengan peringkat idAA (Double A) untuk periode 1 Februari 2013 sampai dengan 1 Februari 2014.
Then in the Annual Monitoring, PT Pefindo through letter No. 206/PEF-Dir/II/2013 dated 4 February 2013 has rated idAA (Double A) the Bonds VI Bonds Series C and Series D for the period 1 February 2013 until 1 February 2014.
54
the
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SURAT BERHARGA (lanjutan) a.
YANG
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
15. SECURITIES ISSUED (continued)
Utang obligasi (lanjutan)
a.
Bonds payable (continued)
Obligasi VI (lanjutan)
Bonds VI (continued)
Dalam pemantauan kesiapan pembayaran Obligasi VI Seri B Tahun 2011, PT Pefindo melalui suratnya No. 208/PEF-Dir/II/2013 tanggal 4 Februari 2013 telah menetapkan kembali peringkat idAA (Double A) terhadap Obligasi VI Seri B Tahun 2011 untuk periode 1 Februari 2013 sampai dengan 19 Mei 2013.
In the monitoring of payment readiness for Series B Bonds VI in 2011, PT Pefindo in its letter No. 208/PEF-Dir/II/2013 dated February 4, 2013 has rated idAA (Double A) the Series B Bonds VI in 2011 for the period 1 February 2013 until 19 May 2013.
Dalam pemantauan berikutnya, PT Pefindo melalui suratnya No. 529/PEF-Dir/III/2013 tanggal 19 Maret 2013 telah menetapkan kembali peringkat Obligasi VI Seri C dan Seri D Tahun 2011 dengan peringkat idAA (Double A) untuk periode 18 Maret 2013 sampai dengan 1 Maret 2014.
In the monitoring through letter No. 529/PEFDir/III/2013 dated March 19, 2013 has rated idAA (Double A) the Bonds VI for Series C and Series D in 2011 for the period March 18, 2013 untill March 1, 2014.
Kemudian dalam Pemantauan Tahunan, PT Pefindo melalui suratnya No. 360/PEFDir/III/2014 tanggal 5 Maret 2014 telah menetapkan kembali peringkat Obligasi VI Seri C dan Seri D dengan peringkat idAA (Double A) untuk periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1 Maret 2015.
Then in the Annual Monitoring, PT Pefindo through letter No. 360/PEF-Dir/III/2014 dated 5 March 2014 has rated id AA (Double A) the Bonds VI Bonds Series C and Series D for the period 5 March 2014 until 1 March 2015.
Perseroan telah melunasi Utang Obligasi VI seri A, B dan C masing-masing sebesar Rp48.000, Rp52.000 dan Rp350.000 pada tanggal 23 Mei 2012, 17 Mei 2013 dan 19 Mei 2014.
The Company has settled Bonds VI Series A and B amounting to Rp48,000, Rp52,000 and Rp350,000 on 23 May 2012, 17 May 2013 and 19 May 2014, respectively.
Obligasi Berkelanjutan I
Continuing Bonds I
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase I Year 2013
Pada Tanggal 28 Mei 2013, Perseroan telah memperoleh persyaratan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-144/D.04/ 2013 dalam rangka penawaran umum Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 (”Obligasi Berkelanjutan I”) dengan nilai nominal Rp500.000 yang terdiri atas dua seri:
On 28 May 2013, the Company received the effective notification from the Financial Services Authority through its letter No S-144/ D.04/2013 in conjunction with continuing public offering of Mandiri Tunas Finance continuing Bonds I Phase I Year 2013 (“continuing Bonds I”) with a nominal value of Rp500,000 which consist of two series:
Obligasi/ Bonds
Nilai nominal/ Nominal value
Tingkat bunga tetap per tahun/ Fixed interest rate per annum
Jatuh tempo/ Due date
Cicilan pokok Obligasi/ Bonds principal instalment
Seri/Series A
425.000
7,75%
5 Juni/June 2016
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
Seri/Series B
75.000
7,80%
5 Juni/June 2017
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
55
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SURAT BERHARGA (lanjutan) a.
YANG
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
15. SECURITIES ISSUED (continued)
Utang obligasi (lanjutan)
a.
Bonds payable (continued)
Obligasi Berkelanjutan I (lanjutan)
Continuing Bonds I (continued)
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase I Year 2013 (continued)
Obligasi tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimum 60% untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dari pokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan adalah sejumlah Rp275.792 dan Rp24.208. Pada tanggal 31 Desember 2013, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah sejumlah Rp300.000 (lihat Catatan 5 dan 6). Jika jumlah piutang pembiayaan konsumen kurang dari yang dipersyaratkan, maka akan dipenuhi dari uang tunai yang ditempatkan pada rekening penampungan atas nama Perseroan yang ditunjuk oleh PT Bank Mega Tbk. selaku wali amanat untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I.
These bonds are secured by the Company’s consumer financing receivables for a minimum amount of 60% of the nominal value of Continuing Bonds I Phase I. As of 31 December 2014, the amount of consumer financing receivables and financial lease receivables that was pledged as security for bonds payable is Rp275,792 and Rp24,208 As of 31 December 2013, the amount of consumer financing receivables that was pledged as security for bonds payable is Rp300,000 (refer to Note 5 and 6). If the amount of consumer financing receivables is less than the requirement, the Company has to place sufficient cash into an escrow account established by PT Bank Mega Tbk. as trustee for Continuing Bonds I Phase I.
Dalam perjanjian perwaliamanatan juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 50% aset Perseroan kecuali untuk kegiatan usaha Perseroan sehari-hari.
The trustee agreement provides several negative covenants to the Company, among others, collateral with fiduciary transfer of consumer financing receivables and debt to equity ratio not to exceed 10:1. Moreover, during the year that the bonds principals are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, merge unless performed on the same business and to sell or assign more than 50% of the Company’s asset, except for Company’s normal business transactions.
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut diatas.
The Company has complied with covenants on the trustee agreements.
PT Pefindo telah menetapkan peringkat idAA (Double A) terhadap obligasi berkelanjutan sesuai suratnya No. 528/PEF-Dir/III/2013 tanggal 19 Maret 2013 untuk periode 18 Maret 2013 sampai dengan 1 Maret 2014.
PT Pefindo has rated idAA (Double A) the Continuing Bonds based on its report No. 258/PEF-Dir/III/2013 dated 19 March 2013 for period 18 March 2013 until 1 March 2014.
Kemudian dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melalui suratnya No. 359/PEFDir/III/2014 tanggal 5 Maret 2014 telah menetapkan kembali peringkat idAA (Double A) untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I untuk periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1 Maret 2015.
Then in the Annual Monitoring, PT Pefindo through letter No. 359/PEF-Dir/III/2014 dated 5 March 2014 has rated idAA (Double A) for the Continuing Bonds I Phase I for the period 5 March 2014 until 1 March 2015.
56
the
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SURAT BERHARGA (lanjutan) a.
YANG
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
15. SECURITIES ISSUED (continued)
Utang obligasi (lanjutan)
a.
Obligasi Berkelanjutan I (lanjutan)
Continuing Bonds I (continued)
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase II Year 2014
Pada Tanggal 23 Mei 2014, Perseroan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 (”Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal Rp600.000 yang terdiri atas dua seri:
On 23 May 2014, the Company issued Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase I Year 2014 (“Continuing Bonds I Phase II”) with a nominal value of Rp600,000 which consist of two series:
Obligasi/ Bonds
Nilai nominal/ Nominal value
Tingkat bunga tetap per tahun/ Fixed interest rate per annum
Jatuh tempo/ Due date
Cicilan pokok Obligasi/ Bonds principal instalment
Seri/Series A
425.000
10,70%
23 Mei/May 2017
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
Seri/Series B
175.000
10,85%
23 Mei/May 2018
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
Obligasi tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimal 60% untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II dari pokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah sejumlah Rp329.230 (2013:RpNil) dan piutang investasi sewa neto sejumlah Rp30.770 (2013:RpNil) (lihat Catatan 5). Jika jumlah piutang pembiayaan konsumen dan piutang investasi sewa neto kurang dari yang dipersyaratkan, maka akan dipenuhi dari uang tunai yang ditempatkan pada rekening penampungan atas nama Perseroan yang ditunjuk oleh PT Bank Mega Tbk. selaku wali amanat untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II. b.
Bonds payable (continued)
These bonds are secured by the Company’s consumer financing receivables for a minimum amount of 60% of the nominal value of Continuing Bonds I Phase II. As of 31 December 2014 and 2013, the amount of consumer financing receivables that was pledged as security for bonds payable is Rp329,230 (2013:RpNil) and net investment in financial lease receivables Rp30,770 (2013:RpNil) (refer to Note 5). If the amount of consumer financing receivables and net investment in financial lease receivables is less than the requirement, the Company has to place sufficient cash into an escrow account established by PT Bank Mega Tbk. as trustee for Continuing Bonds I Phase II.
Medium-Term Notes (MTN)
b.
Pada tanggal 24 Januari 2012, Perseroan telah menerbitkan dan mendaftarkan Medium Term Notes (“MTN”) Mandiri Tunas Finance III tahun 2012 dengan tingkat bunga tetap 9,95% sebesar Rp200.000 di Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”). Penerbitan MTN MTF III tahun 2012 serta Penunjukan agen pemantau dilakukan sesuai dengan Perjanjian No. 09 tanggal 24 Januari 2012 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., yang bertindak selaku agen pemantau pemegang MTN III.
Medium-Term Notes (MTN) On 24 January 2012, the Company issued and registered Medium-Term Notes (“MTN”) Mandiri Tunas Finance III 2012 with a 9.95% fixed interest rate, in a principal amount of Rp200,000 in Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”). The issuance of MTN MTF III 2012 and the appointment of monitoring agent No. 09 dated 24 January 2012 was signed by the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., as the monitoring agent for MTN III holders.
57
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SURAT BERHARGA (lanjutan) b.
YANG
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
15. SECURITIES ISSUED (continued)
Medium-Term Notes (MTN) (lanjutan)
b.
Medium-Term Notes (MTN) (continued)
MTN III tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen perseroan sebesar 100%. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah Rp200.000.
These MTN III are secured by 100% consumer financing receivables. As of 31 December 2014 and 2013, consumer finance receivables pledged as collateral amounted to Rp200,000.
Selama MTN III belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan antara lain, membayar, membuat atau menyatakan deviden atau distribusi pembayaran lain selama Perseroan lalai dalam melakukan pembayaran jumlah terutang, mentransfer atau mengalihkan harta kekayaan sebesar 50% atau lebih dari aset Perseroan (kecuali untuk kegiatan usaha sehari-hari), perubahan bisnis utama, penurunan modal dasar atau modal ditempatkan dan disetor, penggabungan, konsolidasi atau peleburan, memberikan pinjaman dimana keseluruhan pinjaman melebihi Rp120.000 dan melakukan investasi secara langsung dalam bentuk portofolio saham dari perusahaan lain.
During the period that MTN III is still outstanding, the Company is not allowed to, among others, pay, make or declare any dividends or other distribution payments during the Company fails to make payment of the amount owed, or transferring or diverting assets by 50% or more of the assets of the Company (except for normal business transactions), changes in core business, decrease in authorized capital or issued and paid-up capital, merger, consolidation or amalgamation, making loans with amount greater than Rp120,000 and making direct investment in shares portfolio of other companies.
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut diatas.
The Company has complied with covenants on the trustee agreements.
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
the
16. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
Jumlah yang diakui pada tanggal laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut:
The amounts recognized in the statement of financial position are determined as follows:
31 Desember/December 31 2014
2013
Nilai kini liabilitas Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
21.270 (7.716) (246)
11.829 (2.467) (271)
Liabilitas pada laporan posisi keuangan
13.308
9.091
58
Present value of obligations Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service costs Liability in the statement of financial position
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. LIABILITAS (lanjutan)
IMBALAN
KERJA
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KARYAWAN
16. EMPLOYEE (continued)
Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
BENEFITS
OBLIGATION
The amounts recognized in the statement of comprehensive income are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu yang diakui langsung - vested Amortisasi kerugian aktuarial
2.978 1.433
1.936 817
Current service costs Interest costs
25 54
25 201
Past service costs - vested Amortization of actuarial losses
4.490
2.979
650
313
Termination
5.140
3.292
Total
Biaya pesangon pemutusan hubungan kerja Jumlah
2013
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The movements in employee benefits obligation in the statements of financial position are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Saldo awal, 1 Januari Penyisihan tahun berjalan Pembayaran tahun berjalan Saldo akhir
2013
9.091 5.140 (923)
6.554 3.292 (755)
13.308
Mutasi nilai kini dari imbalan kerja yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
9.091
Beginning balance, 1 January Provisions made during the year Payment during the year Ending balance
The movements of present value of employee benefit obligation in the statements of financial position are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014
2013
Saldo awal, 1 Januari Biaya jasa kini Biaya bunga (Keuntungan)/kerugian pada kewajiban aktuaria
11.829 2.978 1.433
12.767 1.936 817
5.030
(3.691)
Saldo akhir
21.270
11.829
59
Beginning balance, 1 January Current service costs Interest costs Actuarial (gains)/losses on obligation Ending balance
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. LIABILITAS (lanjutan)
IMBALAN
KERJA
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KARYAWAN
16. EMPLOYEE (continued)
Liabilitas imbalan kerja karyawan dihitung oleh aktuaris independen PT Ricky Leonard Jasatama (dahulu: PT Rileos Pratama) dengan menggunakan metode projected unit credit dalam laporan aktuarianya tanggal 15 Januari 2015 (2013: 13 Januari 2014). Asumsi-asumsi dasar yang digunakan aktuaris independen adalah sebagai berikut:
Tingkat pensiun
OBLIGATION
The liability for employee benefits is calculated by independent actuary PT Ricky Leonard Jasatama (formerly: PT Rileos Pratama) which used the projected unit credit method in its report dated 15 January 2015 (2013: 13 January 2014). The principal actuarial assumptions used by the independent actuary were as follows:
2014 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
BENEFITS
2013
8.5% per tahun/per annum 7% per tahun/per annum TMI 3 10% dari/from TMI 3 7% per tahun pada usia sampai dengan 40 tahun dan berkurang hingga 0,00% pada usia 55 tahun/ 7% per annum up to 40 years old and decrease linearly up to 0,00% at 55 years old 100,00% usia pensiun normal/ 100,00% at normal retirement age
9% per tahun/per annum 7% per tahun/per annum TMI 2 10% dari/from TMI 2 7% per tahun pada usia sampai dengan 40 tahun dan berkurang hingga 0,00% pada usia 55 tahun/ 7% per annum up to 40 years old and decrease linearly up to 0,00% at 55 years old 100,00% usia pensiun normal/ 100,00% at normal retirement age
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat diskonto, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap liabilitas imbalan kerja karyawan dan biaya jasa kini dan biaya bunga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Discount rate Salary increment rate Rate of mortality Rate of disability Rate of resignations
Rate of retirements
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in discount rates, with all other variables held constant, of the employee benefits obligation and current service cost and interest cost as of 31 December 2014 and 2013: 2014
Liabilitas Biaya jasa kini imbalan kerja dan biaya bunga/ karyawan/ Current service Employee benefits cost and obligation interest cost Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin
(428)
(430)
497
496
Increase in interest rate in 100 basis point Decrease in interest rate in 100 basis point
2013 Liabilitas Biaya jasa kini imbalan kerja dan biaya bunga/ karyawan/ Current service Employee benefits cost and obligation interest cost Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin
(297)
(297)
347
347
60
Increase in interest rate in 100 basis point Decrease in interest rate in 100 basis point
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. LIABILITAS (lanjutan)
IMBALAN
KERJA
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KARYAWAN
16. EMPLOYEE (continued)
Karyawan Perseroan juga diikutsertakan dalam program iuran pasti sejak bulan Agustus 2012. Kontribusi Perseroan pada program ini yang dilaporkan dalam laba rugi komprehensif tahun berjalan adalah sebesar Rp676 dan Rp513 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Pengelolaan program pensiun iuran pasti dilakukan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
17. SHARE CAPITAL
Komposisi pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Tunas Ridean Tbk.
OBLIGATION
The employees of the Company are also included in the defined contribution pension plan which was effective in August 2012. The Company’s contribution to the plan which is reported in statement of comprehensive income amounted to Rp676 and Rp513 for the years ended 31 December 2014 and 2013. This pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
17. MODAL SAHAM
Pemegang saham
BENEFITS
Jumlah saham/ Number of shares
The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2014 and 2013 are as follows: Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership (%)
Nilai/ Value
1.275.000.000 1.225.000.000
127.500 122.500
51,00 49,00
2.500.000.000
250.000
100,00
18. PENGGUNAAN LABA
Shareholders PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Tunas Ridean Tbk.
18. PROFIT DISTRIBUTIONS
Cadangan wajib telah dibentuk sesuai dengan Undang-undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perseroan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan wajib untuk ditentukan penggunaannya sebesar sekurangkurangnya 20,00% dari jumlah modal Perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh. Undangundang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut. Saldo cadangan wajib pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Rp50.000.
A general reserve has been established in accordance with the Indonesian Limited Company Law No. 40/2007 which requires Indonesian companies to set up a general reserve amounting to at least 20.00% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated. The balance of the general reserve as of 31 December 2014 and 2013 is Rp50,000.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 10 April 2014 memutuskan hal-hal sebagai berikut: Menyetujui pembagian dividen final tahun 2013 sejumlah Rp21.157 dari laba neto tahun 2013.
The Annual General Shareholders Meeting on 10 April 2014 resolved the following: Approval of the declaration of 2013 final dividends amounting to Rp21,157 from the 2013 net income.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 16 Mei 2013 memutuskan hal-hal sebagai berikut: Menyetujui pembagian dividen final tahun 2012 sejumlah Rp17.483 dari laba neto tahun 2012.
The Annual General Shareholders Meeting on 16 May 2013 resolved the following: Approval of the declaration of 2012 final dividends amounting to Rp17,483 from the 2012 net income.
61
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENDAPATAN a.
19. REVENUE
Pembiayaan konsumen
a.
Consumer financing
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Pihak ketiga Realisasi pendapatan pembiayaan konsumen Amortisasi biaya transaksi dan yield enhancing income Pendapatan yang masih harus diterima dari piutang yang mengalami penurunan nilai Pendapatan dari pembiayaan bersama without recourse
Pihak berelasi Realisasi pendapatan pembiayaan konsumen
b.
2013
474.795
559.019
67.431
(20.882)
3.312
2.927
516.646
317.904
1.062.184
858.968
1.258
919
1.063.442
859.887
Sewa pembiayaan
b.
Third parties Realized consumer financing income Amortization of transaction cost and yield enhancing income Accrued income on impaired asset Income from without recourse joint financing
Related parties Realized consumer financing income
Financial lease
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Pihak ketiga Realisasi pendapatan pembiayaan konsumen Amortisasi biaya transaksi dan yield enhancing income
2013
89.433
60.304
(2.064)
(407)
87.369
c.
Bunga
Third parties Realized consumer financing income Amortization of transaction cost and yield enhancing income
59.897
c.
Interest
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Pihak ketiga Deposito berjangka dan rekening koran Pihak berelasi Deposito berjangka dan rekening koran
2013
2.053
Third parties Time deposits and current accounts
11.341
4.973
Related parties Time deposits and current accounts
19.798
7.026
8.457
Lihat Catatan 24c untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 24c for details of balances and transactions with related parties. 62
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENDAPATAN (lanjutan) d.
19. REVENUE (continued)
Lain-lain - neto
d.
Others - net
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Pihak ketiga Diskon asuransi Pendapatan penalti Pendapatan penagihan Pendapatan akseptasi klaim Keuntungan penjualan aset tetap Lain-lain
Pihak berelasi Pendapatan akseptasi klaim
2013
197.734 35.969 28.196 8.453 110 22.107
173.705 36.127 22.029 163 7.362
292.569
239.386
50.377
-
342.946
239.386
Diskon asuransi merupakan pendapatan premi asuransi yang diterima oleh Perseroan sehubungan dengan kegiatan pembiayaan konsumen. Utang kepada perusahaan asuransi dicatat sebagai utang usaha di laporan posisi keuangan (lihat Catatan 11).
Third parties Insurance discount Penalty income Collection income Acceptance claim income Gains on sales of fixed asset Others
Related parties Acceptance claim income
Insurance discount represents insurance premiums income received by the Company in relation to consumer financing activities. The related payables to insurance companies are recorded as trade payables in the statement of financial position (refer to Note 11).
20. BEBAN KEUANGAN
20. FINANCIAL CHARGES Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014
Pihak ketiga Bunga pinjaman bank Bunga surat berharga yang diterbitkan Medium-Term Notes Utang obligasi Administrasi dan provisi bank Amortisasi biaya emisi surat berharga yang diterbitkan: Medium-Term Notes Utang obligasi Lain-lain Pihak berelasi Bunga pinjaman bank
2013
226.635
198.632
19.900 107.111 33.205
19.900 75.051 29.822
415 2.826 2.481
405 2.154 637
392.573
326.601
156.109
116.891
548.682
443.492
Lihat Catatan 24d untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Third parties Interest on bank loans Securities issued interest: Medium-Term Notes Bonds payable Administration and bank provisions Amortization of securities issuance cost: Medium-Term Notes Bonds payable Others Related parties Interest on bank loans
Refer to Note 24d for details of balances and transactions with related parties.
63
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
21. SALARIES AND BENEFITS EXPENSES Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014
Pihak ketiga Gaji dan tunjangan Imbalan pasca kerja karyawan Biaya pesangon Pihak berelasi Gaji dan tunjangan Tantiem
2013
216.133 4.217 979
166.003 2.536 857
221.329
169.396
10.177 3.653
8.227 1.694
13.830
9.921
235.159
179.317
Lihat Catatan 24d untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Third parties Salaries and allowances Post employment benefits Termination Related parties Salaries and allowances Tantiem
Refer to Note 24d for details of balances and transactions with related parties.
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014
Pihak ketiga Biaya penagihan Sewa Penyusutan aset tetap (Catatan 9) Komunikasi Perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Keamanan Jasa pihak ketiga Alat tulis dan cetakan Listrik dan air Jamuan bisnis Jasa profesional Rekrutmen dan pelatihan Iuran OJK Lain-lain Pihak berelasi Sewa
2013
84.424 19.911 11.942 11.804 11.391 7.825 7.743 7.006 5.137 4.849 4.338 3.642 2.701 1.496 9.844
59.179 14.646 11.002 10.254 8.185 5.268 6.081 5.186 4.337 3.763 2.906 1.805 3.777 10.293
194.053
146.682
3.516
2.859
197.569
149.541
Lain-lain merupakan beban legal, perijinan, piknik perayaan, iklan, asuransi, sumbangan, parkir, koran dan majalah.
Third parties Collection fee Rent Depreciation of fixed assets (Note 9) Communications Travelling Repairs and maintenance Security Third parties service Stationaries and printings Utilities Corporate entertainment Professional fees Recruitment and training OJK fees Others Related parties Rent
Others represents legal, corporate event, advertising, insurance expenses, donation, parking, newspaper and magazine.
64
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. LABA PER SAHAM
23. EARNINGS PER SHARE Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014
Laba tahun berjalan
233.988
Jumlah saham biasa yang beredar (dalam ribuan) (lihat Catatan 17)
176.312
Income for the year
2.500.000
2.500.000
Number of ordinary shares outstanding (in thousands) (refer to Note 17)
94
71
Basic earnings per share (full amount)
Laba per saham dasar (nilai penuh)
24. SALDO DAN BERELASI
2013
TRANSAKSI
DENGAN
PIHAK
24. BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Sifat hubungan dengan pihak berelasi
The nature of relationships with related parties
Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of relationships with related parties are as follows: Sifat hubungan dengan pihak berelasi/ Nature of relationship with the related parties
Pihak berelasi/Related parties
Pemegang saham mayoritas/Controlling shareholder Pemegang saham minoritas/Minority shareholder Dimiliki sebagian besar oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk./ Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dimiliki sebagian besar oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk./ Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dimiliki sebagian besar oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk./ Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dimiliki sebagian besar oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk./ Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik negara/State-owned company
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Tunas Ridean Tbk. PT Bumi Daya Plaza PT Bank Sinar Harapan Bali PT AXA Mandiri PT Mandiri AXA General Insurance PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Asuransi Kesehatan Indonesia PT Adhi Karya PT Indra Karya PT Jamsostek PT Kertas Letjes PT Nindya Karya PT Tambang Batubara Bukit Asam Perum PPD Perum Perhutani PT Jasindo PT Asuransi Jasa Raharja Putra PT Reasuransi Internasional Indonesia PT Perikanan Nusantara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) PT Pindad (Persero) 65
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
DENGAN
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK
24. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
Sifat hubungan dengan pihak berelasi (lanjutan)
The nature of relationships with related parties (continued)
Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The nature of relationships with related parties are as follows: (continued) Sifat hubungan dengan pihak berelasi/ Nature of relationship with the related parties
Pihak berelasi/Related parties
Badan usaha milik negara/State-owned company Badan usaha milik daerah/Regional state-owned company Badan usaha milik daerah/Regional state-owned company Badan usaha milik daerah/Regional state-owned company Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri /Controled by Bank Mandiri’s Pension Fund Personil manajemen kunci Group Bank Mandiri/ Key management personnel of Bank Mandiri Group
PT Berdikari (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. PT Bank DKI PT Bank Jatim PT. Wahana Optima Permai Personil manajemen kunci Grup/Group’s key management personnel Dalam kegiatan normal usaha, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Transaksi dengan pihak berelasi tersebut dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak tidak berelasi.
In normal course of business, the Company enters into certain transactions with parties which are related to the management and/or owned by the same ultimate shareholder. Transactions with related parties were conducted under terms and conditions similar to those granted to third parties.
Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Balances and transactions with related parties are as follows:
a.
a.
Aset
Assets
31 Desember/December 31 2014 Kas dan setara kas Kas pada bank (lihat Catatan 4) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank DKI PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Deposito berjangka PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
2013
198.441
64.845
1.276
876
840 31 24
549 48 50.127
18
44
200.630
116.489
50.000
50.000
3
3
50.003
50.003
66
Cash and cash equivalents Cash in banks (refer to Note 4) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk. PT Bank DKI PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Time deposit PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
DENGAN
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK
24. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Balances and transactions with related parties are as follows: (continued)
a.
a.
Aset (lanjutan)
Assets (continued)
31 Desember/December 31 2014 Piutang pembiayaan konsumen Personel manajemen kunci Grup PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Berdikari (Persero) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia PT Perikanan Nusantara PT PINDAD (Persero)
Piutang lain-lain (lihat Catatan 7) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Tunas Ridean Tbk.
Sewa dibayar di muka (lihat Catatan 10) PT Bumi Daya Plaza PT Wahana Optima Permai
Jumlah aset kepada pihak berelasi Persentase terhadap total aset
2013
6.575 530 191
5.425 100 -
95 24 5
169 32 12
7.420
5.738
Consumer financing receivable Group’s key management personnel PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Berdikari (Persero) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia PT Perikanan Nusantara PT PINDAD (Persero)
Other receivables (refer to Note 7) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Tunas Ridean Tbk.
283.675
222.565
36.031 620
620
320.326
223.185
810 156
442 -
966
442
579.345
395.857
Total assets associated with related parties
7,81%
7,02%
Percentage to total assets
Prepaid rent (refer to Note 10) PT Bumi Daya Plaza PT Wahana Optima Permai
Piutang lain-lain kepada pihak berelasi kepada PT Tunas Ridean Tbk dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terutama berhubungan dengan transaksi usaha.
Other receivables from related party to PT Tunas Ridean Tbk and PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) are in respect of trade activities.
Piutang lain-lain kepada pihak berelasi kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. merupakan pembayaran ke dealer untuk porsi pembiayaan bersama yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan.
Other receivables from related party to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. represent payment to dealers for joint financing portion which was paid in advance by the Company.
67
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan) b.
DENGAN
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK
24. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Liabilitas
b.
WITH
Liabilities
31 Desember/December 31 2014 Utang lain-lain (lihat Catatan 12) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Tunas Ridean Tbk.
Pinjaman bank (lihat Catatan 14) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. PT Bank DKI PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Surat berharga yang diterbitkan PT Taspen (Persero) Dana Pensiun Bank Mandiri BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan PT Bank Jatim PT AXA Mandiri PT Asuransi Jasa Raharja Putra PT Bumi Daya Plaza PT Mandiri AXA General Insurance PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) DPLK Bank Mandiri PT Reasuransi Internasional Indonesia
Jumlah liabilitas kepada pihak berelasi Persentase terhadap total liabilitas
2013 Other payables (refer to Note 12) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Tunas Ridean Tbk.
53.559 240
134.665 240
53.799
134.905
1.311.419
666.883
308.809 238.567
176.264 298.441
52.940
176.934
1.911.735
1.318.522
160.000 81.000
60.000 65.000
78.000 60.000 20.000 8.000 5.000 3.000
138.000 60.000 20.000 3.000 5.000 3.000
2.000 1.000
5.000 -
-
2.000
418.000
361.000
2.383.534
1.814.427
Total liabilities associated with related parties
36,56%
36,64%
Percentage to total liabilities
Pada tahun 2014 dan 2013 utang lain-lain kepada pihak berelasi terutama berhubungan dengan utang angsuran pokok termasuk bunga kepada pemberi pembiayaan bersama.
Bank loans (refer to Note 14) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. PT Bank DKI PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Securities issued PT Taspen (Persero) Dana Pensiun Bank Mandiri BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan PT Bank Jatim PT AXA Mandiri PT Asuransi Jasa Raharja Putra PT Bumi Daya Plaza PT Mandiri AXA General Insurance PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) DPLK Bank Mandiri PT Reasuransi Internasional Indonesia
In 2014 and 2013 other payables to related parties are mainly in respect of payables related with installments including interest to joint financing principals providers.
68
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan) c.
DENGAN
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK
24. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Pendapatan
c.
WITH
Revenue
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Pembiayaan konsumen (lihat Catatan 19a) Personil manajemen kunci Grup PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Perusahaan Perdagangan Indonesia PT Perikanan Nusantara PINDAD (Persero) PT Berdikari (Persero)
Bunga (lihat Catatan 19c) PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. PT Bank DKI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Lain-lain (lihat Catatan 19d) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Mandiri AXA General Insurance
2013
1.151 71
890 10
22 7 4 3
2 10 7 -
1.258
919
7.832 3.467
3.827 1.094
16 12
13 9
11
10
3
20
11.341
4.973
Consumer financing (refer to Note 19a) Group’s key management personnel PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Perusahaan Perdagangan Indonesia PT Perikanan Nusantara PINDAD (Persero) PT Berdikari (Persero)
Interest (refer to Note 19c) PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. PT Bank DKI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Others (refer to Note 19d) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Mandiri AXA General Insurance
42.865
-
7.512
-
50.377
-
Jumlah pendapatan dari pihak berelasi
62.976
5.892
Total revenue associated with related parties
Persentase terhadap total pendapatan
4,16%
0,51%
Percentage to total revenue
Pendapatan bunga berkaitan dengan penempatan dana kepada pihak berelasi dengan tingkat bunga 0,00% - 9,75% (2013: 0,00% - 9,75%).
Interest income relates to funds placement to related parties with interest rate from 0.00% 9.75% (2013: 0.00% - 9.75%).
69
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan) d.
DENGAN
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK
24. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Beban
d.
WITH
Expenses
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Beban umum dan administrasi Beban sewa gedung PT Bumi Daya Plaza PT Wahana Optima Permai
Beban gaji dan tunjangan Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris Imbalan kerja jangka pendek: Gaji dan tunjangan Tantiem Direksi Imbalan kerja jangka pendek: Gaji dan tunjangan Tantiem
2013
3.389 127
2.859 -
3.516
2.859
General and administrative expenses Building rental expense PT Bumi Daya Plaza PT Wahana Optima Permai
Salaries and benefits Boards of Commisioners and Directors compensation Board of Commissioners Short-term employee benefits: Salaries and allowances Tantiem Directors Short-term employee benefits: Salaries and allowances Tantiem
2.775 1.044
2.247 484
7.402 2.609
5.980 1.210
13.830
9.921
97.680 25.576
51.403 23.338
22.221
18.362
10.632
23.788
156.109
116.891
Jumlah beban kepada pihak berelasi
173.455
129.671
Total expenses associated with related parties
Persentase terhadap total beban
14,44%
13,96%
Percentage to total expenses
Beban keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank DKI PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Financial charges PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank DKI PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Pendahuluan dan gambaran umum
Introduction and overview
Perseroan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko sebagai berikut: • Risiko pasar • Risiko kredit • Risiko likuiditas • Risiko operasional
The Company has exposure to the following risks: • Market risk • Credit risk • Liquidity risk • Operational risk
70
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko
Risk management framework
Konsep manajemen risiko Perseroan adalah mengacu dari konsep Enterprise Risk Management (ERM) yang digunakan oleh induk entitas Perseroan yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan operasional Perseroan. ERM adalah sebuah proses pengelolaan risiko yang melekat dalam proses bisnis Perseroan, artinya pengelolaan risiko menjadi bagian yang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnis Perseroan sehari-hari. Dengan ERM, Perseroan akan memiliki kerangka kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan menyeluruh (risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional) dengan menghubungkan pengelolaan modal dan proses bisnis dengan risiko yang dihadapi secara utuh. Tahun ini merupakan kelanjutan dari tahuntahun sebelumnya terkait dengan “Penerapan Manajemen Risiko secara Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan Pengendalian terhadap Entitas Anak”, yang dilaksanakan Perseroan dalam kapasitasnya sebagai Entitas Anak dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, pemegang saham pengendali Perseroan. Kerangka pengelolaan risiko ini mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka ini tercantum dalam Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) agar sejalan dengan rencana penerapan Basel II Accord secara bertahap di Indonesia. Dalam kerangka pengelolaan risiko tersebut diatur berbagai kebijakan agar manajemen risiko berfungsi sebagai business enabler sehingga bisnis dapat tetap tumbuh dalam koridor prinsip kehati-hatian dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal (identifikasi - pengukuran - pemantauan pengendalian risiko) pada semua level organisasi.
The concept of risk management of the Company refers to Enterprise Risk Management (ERM) implemented by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (parent company) which were adopted to the needs of business and operational of the Company. ERM is an inherent business risk management process in the Company’s business process, which means, risk management becomes part of daily business decision making. By using ERM, the Company will have systematic and comprehensive framework for risk management (credit risk, market risk and operational risk) by connecting capital management and business risk encountered as whole. This year is a continuation from previous years in term of “Implementation Of Consolidated Risk Management For Bank’s Controlling Subsidiary Companies”, which is implemented by the Company in its capacity as the Subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, the controlling shareholder of the Company. This risk management framework refers to Bank Indonesia regulation (PBI) No 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 concerning the Application of Risk Management for Commercial Bank as amended by PBI No.11/25/PBI/2009 dated on 1 July 2009 concerning the Amendment on Bank Indonesia Regulation No.5/8/PBI/2003 concerning the Application of Risk Management for Commercial Bank. This framework is included in the Risk Management Policy of Bank Mandiri (KMRBM) in line with the plan to apply Basel II Accord gradually in Indonesia. Within this risk management framework, the Company set up a range of policies in order for risk management to function as a business enabler so that bussines can still grow within the corridor of prudential principle by applying the ideal risk management process (risk identification - measurement - monitoring management risk) at all level of organization.
Lebih lanjut, kemitraan antara Perseroan dengan Entitas Induk merupakan hal yang sangat penting, mengingat keduanya menghadapi tantangan regional dan global yang sama dalam mengelola pertumbuhan bisnis yang cepat dan dalam suasana kompetisi yang ketat, namun pada saat yang bersamaan Perseroan harus tetap mampu menyelenggarakan praktik bisnis tersebut berdasarkan dan mengacu kepada prinsip kehatihatian.
Further, the partnership between the Company and the parent company is a very important thing considering both have to faced the same regional and global challenge in managing fast business growth and strict competition, but at the same time the Company must implement such of business practices based on prudential principle.
71
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan)
Risk management framework (continued)
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan, manajemen Perseroan memiliki komitmen penuh untuk menerapkan manajemen risiko secara komprehensif yang secara esensi mencakup kecukupan kebijakan, prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha Perseroan tetap dapat terarah dan terkendali pada batasan risiko yang dapat diterima, serta tetap menguntungkan Perseroan. Divisi Manajemen Risiko yang berperan secara aktif dalam mengkoordinasikan tindakan-tindakan pencegahan, proaktif dan responsif dengan seluruh karyawan dari berbagai tingkatan yang ada di dalam Perseroan untuk mendukung penerapan manajemen risiko ini, karena semua bagian di dalam Perseroan masingmasing akan memainkan peranan penting.
As a company engages in financing activities, the Company’s management is fully committed to implement risk management comprehensively, which essentially covers the adequacy of policies, procedures and risk management methodology; hence, the Company's business activities could remain be directed and controlled at an acceptable risk limit, at the same time the Company can still be profitable. Risk Management Division is playing an active role in coordinating preventive, proactive and responsive actions with all employees from various levels within the Company in order to support the implementation of risk management, because all divisions of the Company will play their respective important roles.
Dalam penerapan manajemen risiko, Perseroan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Perseroan memiliki suatu mekanisme yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
In the implementation of risk management, the Company realizes the importance of having an adequate mechanism to accommodate the risks faced by the Company. The Company has a mechanism that is based upon 4 (four) risk management pillars, which could be described as follows:
Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Pillar 1: Active Supervision by Boards of Commissioners and Directors
Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup: • Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala; • Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi; • Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala; • Terdapatnya Komite Audit dan sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; dan melalui Surat Edaran No. 030/SE/MTF/VI/2012 membentuk Forum Enterprise Risk Management dengan dikoordinir oleh Direktorat Risk Management PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai bentuk konsolidasi manajemen risiko.
Active supervision is reflected since annual business planning, which includes: • Approving and evaluating risk management policies on a regular basis; • Evaluating and approving activities that require approval from the Board of Commissioners or Board of Directors; • Establishing risk management policies and strategies, which include determining the authorization in limits and reviewing the quality of portfolio on a regular basis; • The presence of the Audit Committee as an organ of the Board of Commissioners in carrying out their supervisory functions; and through Circular Letter No. 030/SE/MTF/VI/2012 established Enterprised Risk Management Forum coordinated by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Risk Management Directorate in term of implementation of consolidated risk management.
72
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan)
Risk management framework (continued)
Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)
Pillar 1: Active Supervision by Boards of Commissioners and Directors (continued)
Kerangka konsolidasi manajemen risiko dengan Entitas Induk dibentuk dengan menempatkan wakil dari Entitas Induk sebagai Kepala Divisi yang membawahi fungsi manajemen risiko Perseroan. Kerangka tersebut juga dilaksanakan melalui pemeriksaan kinerja secara berkala oleh Entitas Induk terhadap Perseroan, menyangkut kinerja keuangan, pengawasan sistem informasi akuntansi, serta tingkat kesehatan dan profil risiko dari piutang pembiayaan konsumen.
The consolidated risk management framework with Parent Company is established through assigning representatives from Parent Company as Division Head of Risk Management. The framework is also implemented through regular performance assessment by the Parent Company on the Company, concerning the financial performance, monitoring on accounting information system, as well as the level of soundness and risk profile of the Company’s consumer financing receivables.
Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan
Pillar 2: Policy and Implementation of Limits
Perseroan menyusun kebijakan-kebijakan manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi Standar dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perseroan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/ otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit.
The Company develops policies related to risk management, which are assessed periodically and aligned constantly to fit the most recent business situation. The policy is translated into Standard Operating Procedures and Internal Memo, which are being socialized to all employees. The Company also has policies regarding limitation on approval/ authorization for both credit and noncredit transactions.
Salah satu contoh kemitraan dalam pengelolaan manajemen risiko antara Perseroan dan Entitas Induk adalah perjanjian kerjasama pemberian kredit without recourse dimana Perseroan bertindak sebagai agen untuk kegiatan seleksi konsumen, penagihan dan pengurusan dokumen administrasi berdasarkan batasan produk ataupun kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh Entitas Induk. Kebijakan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Perseroan juga mengikuti kebijakan penyisihan pada Entitas Induk yang sejalan dan patuh terhadap Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
An example of partnership between the Company and Parent Company in managing risk is joint financing without recourse agreement where the Company acts as an agent to underwrite, collect and administer consumer financing based on limitation of product or pre-determined criteria established by Parent Company. The Company’s policy in relation with allowance for impairment losses on receivables also comply with the Parent Company's policy, which is in line and in compliance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Pilar 3: Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan dan Sistem Informasi Manajemen
Pillar 3: Monitoring System
Perseroan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan sistem informasi manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Forum Enterprise Risk Management (FERMA) dengan Entitas induk. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perseroan mampu menyediakan data/informasi secara cepat dan akurat kepada pihak manajemen, Entitas Induk atau pihak ketiga yang terkait lainnya.
The Company has a set of tools to identify, measure and monitor risks, especially credit risk and operational risk through the existing reporting and management information system mechanism, as well as through the regular meetings of the Company’s Enterprise Risk Management Forum (FERMA) with Parent Company. In addition, the Company’s major information technology system is capable of providing instant and accurate data/information to the management, Parent Company or other related third parties. 73
Identification, Measurement, and Management Information
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan)
Risk management framework (continued)
Pilar 3: Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan dan Sistem Informasi Manajemen (lanjutan)
Pillar 3: Identification, Measurement, Monitoring and Management Information System (continued)
Kerangka konsolidasi manajemen risiko dengan Entitas Induk terlaksana melalui penyampaian paparan risiko Perseroan yang ada secara berkala kepada Komite Manajemen Risiko Entitas Induk, termasuk penyampaian laporan berkala terkait aspek kepatuhan, hukum dan lainnya kepada Entitas Induk.
The consolidated risk management framework with Parent Company is conducted through the reporting of the Company's risk exposure periodically to Parent Company’s Risk Management Committee, including the periodic reporting in relation to the compliance, legal and other aspects to the Parent Company.
Pilar 4: Pengendalian Internal
Pillar 4: Internal Control
Perseroan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Direktur Utama dan melakukan koordinasi dengan Komite Audit secara rutin setiap bulan. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup: • Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektivitas dari semua proses yang ada di dalam Perseroan; • Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitasaktivitas di dalam Perseroan, termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan • Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan,hukum dan audit eksternal).
The Company has an Internal Audit Division which independently reports on the process and assessment result to the President Director and regularly coordinate with Audit Committee monthly. The accountability of the Internal Audit Division includes: • Providing assessment on the adequacy and effectiveness of all existing processes within the Company; • Reporting on important issues related to the control process of activities within the Company, including potential improvements to these processes; and
Kerangka konsolidasi manajemen risiko dengan Entitas Induk juga dicerminkan dengan dilaksanakannya audit reguler/audit teknologi informasi/audit terintegrasi atas unit-unit di Perseroan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Entitas Induk.
The consolidated risk management framework with Parent Company is also reflected in the mplementation of regular audit/information technology audit/integrated audit on the business units in the Company by Parent Company’s Internal Audit Unit (SKAI).
Guna penguatan pengendalian internal dan proses konsolidasi antara Entitas Induk dengan Entitas Anak, Kepala Divisi Internal Audit perseroan diseleksi dan ditetapkan oleh Entitas Induk sebelum ditempatkan di Perseroan.
For the purpose of strengthening Internal Control and consolidation process between Parent Company and Subsidiary Company, Head of Internal Audit Division is selected and determined by Parent Company before being assigned in the Company.
• Coordinating with other controlling and supervisory functions (risk management, compliance, legal and external audit).
74
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat membawa risiko bagi Perseroan. Dalam perencanaan usaha Perseroan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perseroan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.
Market risk is the risk which is primarily caused by the changes in interest rates, exchange rate of Rupiah currency, commodity prices and the price of capital or loans, which could expose to the Company. In the Company's business planning, market risk with direct impact to the Company is in terms of interest rates management.
Perubahan tingkat bunga acuan akan menjadi risiko pada saat perubahannya, terutama ketika tingkat bunga dinaikkan, yang menyebabkan kerugian bagi Perseroan sehingga dapat menyebabkan risiko kredit Perseroan meningkat. Untuk itu, Perseroan menerapkan pengelolaan tingkat bunga tetap secara konsisten dengan menyesuaikan tingkat bunga kredit terhadap tingkat bunga pinjaman dan beban dana.
Changes in interest rates would become a risk at the point of change, especially when the interest rate is raised, which would cause losses to the Company, hence resulting in increased Company's credit risk. Therefore, the Company consistently implements fixed interest rate management by doing adjustment on lending interest rate and cost of funds.
Sumber pendanaan Perseroan yang terbesar berasal dari skema pembiayaan bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan tingkat bunga tetap dan jangka waktu yang sama dengan piutang pembiayaan konsumen.
The largest source of funding for the Company comes from a joint financing scheme with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. with fixed interest rate and same period with the consumer financing receivables.
Perseroan juga menerbitkan obligasi dan mediumterm notes yang sebagian besar mempunyai jangka waktu yang panjang, yaitu 3 (tiga) tahun dengan tingkat bunga tetap serta sejumlah kecil pinjaman dari bank swasta nasional dengan tingkat bunga mengambang.
The Company’s funding source is also from the issuance of bonds and medium-term notes mostly for long-term, i.e. for 3 (three) years, with fixed interest rates and as well as a small number of loans from the national private banks with floating interest rates.
Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perseroan saat ini, risiko pasar Perseroan adalah minimal. Perseroan tidak mempunyai kegiatan usaha pembiayaan konsumen dalam mata uang asing.
With the pattern of business activity currently operated by the Company, the market risk of the Company is minimal. The Company does not have consumer financing business in foreign currency.
75
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
Tabel berikut menggambarkan rincian aset dan liabilitas keuangan Perseroan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga:
The following tables summarize the Company’s financial assets and liabilities at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual repricing or maturity dates to see the impact of changes in interest rates: 2014 Tingkat bunga tetap/Fixed rate
Bunga mengambang <3 bulan/ Floating Rate < 3 months Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi neto dalam sewa pembiayaan Piutang lain lain Aset lain-lain Jumlah aset keuangan
Lebih dari 3 bulan sampai 1 tahun/Over 3 months to 1 year
Kurang dari 1 1 bulan bulan/Less sampai 3 bulan/ than 1 month 1 month to 3 months
Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun/ Over 1 year to 2 years
Lebih dari 2 tahun/ Over 2 years
Tidak dikenakan bunga/ No interest rate charges
Jumlah/ Total
-
179.792
363.226
1.599.839
1.875.422
2.069.708
-
6.087.987
-
32.984 -
66.067 -
277.498 -
256.751 -
150.437 -
364.247 15.415
783.737 364.247 15.415
Financial assets Cash and cash equivalents Consumer financing receivable Net investment in financial leases Other receivables Other assets
259.498
212.776
429.293
1.877.337
2.132.173
2.220.145
393.613
7.524.835
Total financial assets
259.498
-
-
-
-
-
13.951
273.449
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Utang usaha Utang lain-lain Beban bunga yang masih harus dibayar Pinjaman bank Surat berharga yang diterbitkan
-
-
-
-
-
-
523.518 98.657
523.518 98.657
Trade payables Other payables
-
25.023 202.928 -
401.210 199.966
1.651.743 149.884
1.387.242 424.267
648.019 673.252
-
25.023 4.291.142 1.447.369
Accrued interest expenses Bank loans Securities issued
Jumlah liabilitas keuangan
-
227.951
601.176
1.801.627
1.811.509
1.321.271
622.175
6.385.709
Total financial liabilities
(171.883)
75.710
320.664
898.874
Jumlah selisih penilaian bunga
259.498
(15.175)
(228.562)
1.139.126 Total interest repricing gap
2013 Tingkat bunga tetap/Fixed rate
Bunga mengambang <3 bulan/ Floating Rate < 3 months Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi neto dalam sewa pembiayaan Piutang lain lain Aset lain-lain Jumlah aset keuangan
Lebih dari 3 bulan sampai 1 tahun/Over 3 months to 1 year
Kurang dari 1 1 bulan bulan/Less sampai 3 bulan/ than 1 month 1 month to 3 months
Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun/ Over 1 year to 2 years
Lebih dari 2 tahun/ Over 2 years
Tidak dikenakan bunga/ No interest rate charges
Jumlah/ Total
178.310
-
-
-
-
-
12.929
191.239
-
155.548
309.232
1.303.460
1.522.976
1.353.685
-
4.644.901
-
26.846 -
55.598 -
221.144 -
242.864 -
73.239 -
250.731 6.180
619.691 250.731 6.180
Financial assets Cash and cash equivalents Consumer financing receivable Net investment in financial leases Other receivables Other assets
178.310
182.394
364.830
1.524.604
1.765.840
1.426.924
269.840
5.712.742
Total financial assets
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Utang usaha Utang lain-lain Beban bunga yang masih harus dibayar Pinjaman bank Surat berharga yang diterbitkan
-
-
-
-
-
-
260.798 153.673
260.798 153.673
Trade payables Other payables
-
20.320 169.382 -
326.069 -
1.189.951 349.715
1.168.996 349.277
386.665 497.743
-
20.320 3.241.063 1.196.735
Accrued interest expenses Bank loans Securities issued
Jumlah liabilitas keuangan
-
189.702
326.069
1.539.666
1.518.273
884.408
414.471
4.872.589
Total financial liabilities
38.761
(15.062)
247.567
542.516
(144.631)
Jumlah selisih penilaian bunga
178.310
(7.308)
76
840.153 Total interest repricing gap
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit
Credit risk
Pengelolaan risiko kredit perseroan diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan kualitas atau menjadi Non Performing Loan (NPL), serta mengelola penggunaan modal untuk memperoleh return yang optimal. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit sebelum disetujui oleh Komite Kredit. Perseroan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No.30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank dan Peraturan Ketua Bapepam-LK No.PER-05/BL/2011 tentang Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Perseroan Pembiayaan. Tahun 2012, Perseroan juga telah menjalankan aturan uang muka kendaraan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.43/PMK.010/2012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen untuk kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Pembiayaan serta Surat Edaran BI No.14/10/DPNP tanggal 15 Maret 2012 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor yang diberlakukan sejak 15 Juni 2012.
The Company’s credit risk management is directed to improve the balance between healthy credit expansion with a prudent credit management to avoid from the decline in the quality or being Non Performing Loan (NPL). It starts from the process of receiving credit applications selectively and handling them with prudence principle, whereby the credit application would go through survey and credit analysis process before being approved by the Credit Committee. The Company also implemented the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles as regulated in the Ministry of Finance Regulation No.30/PMK.010/2010 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions and the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK) Regulation No.PER-05/BL/2011 regarding the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles for Multifinance Companies. In 2012, the Company also has implemented down payment regulation as regulated in the Ministry of Finance Regulation No.43/PMK.010/2012 concerning Down Payment for Consumer Financing, and Bank Indonesia Cirrcular Letter No.14/10/DPNP dated 15 March 2012 concerning The Application of Bank’s Risk Management on Mortgages and Motor Vehicle Credit effective 15 June 2012.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Perseroan harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.
For each financial asset category, the Company should disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.
i.
i.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit Eksposur Perseroan terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari piutang pembiayan konsumen dan investasi neto dalam sewa pembiayaan, dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan).
ii.
Maximum exposure to credit risk The Company’s exposure to credit risk mainly comes from the consumer financing receivables and net investments in financial leases, of which the maximum exposure to credit risk equals to the carrying amount (without taking into account any collateral held).
Analisis konsentrasi risiko kredit
ii.
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentration of credit risk analysis Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
77
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
ii.
ii.
Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan)
Concentration (continued)
of
credit
risk
analysis
Perseroan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.
The Company is currently engaged in consumer financing business in which the customers are mainly individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko aset keuangan konsumen yang dimiliki Perseroan: (bruto)
The following tables set out the total credit risk and risk concentration of financial assets of the Company: (gross)
a.
a.
Sektor geografis
Geographical sector
2014 Jawa Bali Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen: perorangan Investasi neto dalam sewa pembiayaan: korporasi Piutang lain-lain Aset lain-lain
Sumatera
Kalimantan
Lainnya/ Others
Sulawesi
Jumlah/ Total
258.753
474
144
127
-
259.498
3.845.389
1.484.977
429.830
327.791
-
6.087.987
4.138 464 47
130.254 336 25
-
783.737 364.247 15.415
434.623
458.533
-
7.510.884
649.051 362.459 15.684 5.131.336
294 988 (341 ) 1.486.392
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables: individual Net investment in financial leases: corporate Other receivables Other assets
2013 Jawa Bali Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen: perorangan Investasi neto dalam sewa pembiayaan: korporasi Piutang lain-lain Aset lain-lain
Kalimantan
Lainnya/ Others
Sulawesi
Jumlah/ Total
177.710
401
118
81
-
178.310
2.783.608
1.292.806
329.595
238.892
-
4.644.901
11 93
59.232 81 41
-
619.691 250.731 6.180
329.817
298.327
-
5.699.813
559.942 250.411 6.728 3.778.399
b.
Sumatera
517 228 (682 ) 1.293.270
Sektor industri
b.
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables: individual Net investment in financial leases: corporate Other receivables Other assets
Industry sector
2014 Lembaga Keuangan/ Financial Institution Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen: perorangan Investasi neto dalam sewa pembiayaan: korporasi Piutang lain-lain Aset lain-lain
Konsumen/ Customers
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
259.498
-
-
259.498
-
6.087.987
-
6.087.987
-
783.737 -
364.247 15.415
783.737 364.247 15.415
259.498
6.871.724
379.662
7.510.884
78
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables: individual Net investment in financial leases: corporate Other receivables Other assets
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
ii.
ii.
Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan) b.
Concentration (continued)
Sektor industri (lanjutan)
b.
of
credit
risk
analysis
Industry sector (continued)
2013 Lembaga Keuangan/ Financial Institution Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen: perorangan Investasi neto dalam sewa pembiayaan: korporasi Piutang lain-lain Aset lain-lain
c.
Konsumen/ Customers
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
178.310
-
-
178.310
-
4.644.901
-
4.644.901
222.565 -
619.691 -
28.166 6.180
619.691 250.731 6.180
400.875
5.264.592
34.346
5.699.813
Berdasarkan kualitas kredit dari aset keuangan
c.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables: individual Net investment in financial leases: corporate Other receivables Other assets
Based on quality of financial assets As of 31 December 2014 and 2013 credit risk exposure of financial asset is divided into:
2014 Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Past due but not impaired
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired High grade Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen: perorangan Investasi neto dalam sewa pembiayaan: korporasi Piutang lain-lain Aset lain-lain
Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
Standard grade
259.498
-
-
-
-
259.498
2.971.623
2.672.709
361.451
82.204
(194.852 )
5.893.135
437.509 364.247 15.415
281.309 -
34.738 -
30.181 -
(17.213) (794) -
766.524 363.453 15.415
4.048.292
2.954.018
396.189
112.385
(212.859 )
7.298.025
Cash and cash equivalent Consumer financing receivables: individual Net investment in financial leases: corporate Other receivables Other assets
2013 Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Past due but not impaired
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired High grade Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen: perorangan Investasi neto dalam sewa pembiayaan: korporasi Piutang lain-lain Aset lain-lain
Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
Standard grade
178.310
-
-
-
2.080.847
2.180.820
306.429
76.805
(133.356 )
4.511.545
399.827 249.918 6.180
176.568 -
29.361 -
13.935 813 -
(7.537) (813) -
612.154 249.918 6.180
2.915.082
2.357.388
335.790
91.553
(141.706 )
5.558.107
79
-
178.310
Cash and cash equivalent Consumer financing receivables: individual Net investment in financial leases: corporate Other receivables Other assets
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
ii.
ii.
Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan) c.
Berdasarkan kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan)
Concentration (continued) c.
of
credit
risk
analysis
Based on quality of financial assets (continued)
Penjelasan pembagian kualitas kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: High grade, yaitu tidak terdapat keraguan atas pengembalian aset keuangan. Standard grade, yaitu terdapat pertimbangan tertentu terkait dengan kemampuan nasabah dalam melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo. Namun sampai saat ini belum terdapat keterlambatan dalam pembayaran cicilan pokok dan bunga pada saat jatuh tempo.
The explanation of loan under quality ”neither past due nor impaired” were as follows: High grade, which is no - doubt over the repayment of financial asset.
Piutang pembiayaan konsumen dan investasi sewa pembiayaan yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.
Consumer financing and financing lease receivables which installments are overdue for more than 90 days are classified as impaired financial assets.
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
As collateral to the consumer financing receivables, the Company receives the Certificates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles financed by the Company.
Tabel berikut menunjukkan aging analysis terhadap piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto dalam sewa pembiayaan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
The following table summarizes the aging analysis of consumer financing receivables and net investment in financial leases which are past due but not impaired.
-
Standard grade, which is there is certain consideration related to the ability of the customer in making payment at maturity date, however until now there has not been any delay in payment of principal and interest at maturity date.
2014 1-30 hari/days Piutang pembiayaan konsumen: perorangan Investasi neto dalam sewa pembiayaan: korporasi
246.688
31-60 hari/days
83.539
61-90 hari/days
31.224
Jumlah/ Total
361.451
31.098
2.492
1.148
34.738
277.786
86.031
32.372
396.189
80
Consumer financing receivables: individual Net investment in financial leases: corporate
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
ii.
ii.
Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan) c.
Concentration (continued)
Berdasarkan kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan)
c.
of
credit
risk
analysis
Based on quality of financial assets (continued)
2013 1-30 hari/days Piutang pembiayaan konsumen: perorangan Investasi neto dalam sewa pembiayaan: korporasi
Jumlah/ Total
31-60 hari/days
61-90 hari/days
215.377
65.433
25.619
306.429
24.892
538
3.931
29.361
240.269
65.971
29.550
335.790
Consumer financing receivables: individual Net investment in financial leases: corporate
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko, yang mana Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Mengingat Perseroan memperoleh dukungan keuangan yang kuat dari Entitas Induk melalui skema pembiayaan bersama, maka risiko ini dapat dikelola dengan baik.
Liquidity risk is the risk, whereby the Company does not have sufficient financial resources to discharge its matured liabilities. As the Company receives strong financial support from Parent Company through joint financing scheme, this risk could be managed properly.
Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The following table summarizes the maturity gap profile of the Company’s financial assets and liabilities as of 31 December 2014 and 2013: 2014
Kurang dari satu bulan/ Less than one month
Lebih dari 6 bulan sampai 1 tahun/ Over than 6 month to 1 year
1-6 bulan/ months
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/No contractual maturity
Lebih dari 1 tahun/ Over than 1 year
Nilai tercatat/ Carrying value
ASET
ASSETS
Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi neto dalam sewa pembiayaan Piutang lain-lain Aset lain-lain
273.449 179.792
908.669
1.054.396
3.945.130
-
273.449 6.087.987
32.984 283.675 -
164.411 -
179.154 -
407.188 -
80.572 15.415
783.737 364.247 15.415
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Net investment in financial leases Other receivables Other assets
Total aset
769.900
1.073.080
1.233.550
4.352.318
95.987
7.524.835
Total assets
523.518 98.657
-
-
-
-
523.518 98.657
25.023 202.928 -
987.328 349.850
1.065.625 -
2.035.261 1.097.519
-
25.023 4.291.142 1.447.369
Total liabilitas
850.126
1.337.178
1.065.625
3.132.780
-
6.385.709
Total liabilities
Total perbedaan jatuh tempo
(80.226 )
167.925
1.219.538
95.987
1.139.126
Total maturity gap
LIABILITAS Utang usaha Utang lain-lain Beban bunga yang masih harus dibayar Pinjaman bank Surat berharga yang diterbitkan
(264.098 )
81
LIABILITIES Trade payables Other payables Accrued interest expenses Bank loans Securities issued
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2013
Kurang dari satu bulan/ Less than one month
Lebih dari 6 bulan sampai 1 tahun/ Over than 6 month to 1 year
1-6 bulan/ months
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/No contractual maturity
Lebih dari 1 tahun/ Over than 1 year
Nilai tercatat/ Carrying value
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi neto dalam sewa pembiayaan Piutang lain-lain Aset lain-lain
178.310 155.548
755.249
857.443
2.876.661
12.929 -
191.239 4.644.901
26.846 222.565 -
130.000 -
146.742 -
316.103 -
28.166 6.180
619.691 250.731 6.180
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Net investment in financial leases Other receivables Other assets
Total aset
583.269
885.249
1.004.185
3.192.764
47.275
5.712.742
Total assets
260.798 153.673
-
-
-
-
260.798 153.673
20.320 169.382 -
761.076 349.715
754.944 -
1.555.661 847.020
-
20.320 3.241.063 1.196.735
Total liabilitas
604.173
1.110.791
754.944
2.402.681
-
4.872.589
Total liabilities
Total perbedaan jatuh tempo
(20.904 )
249.241
790.083
47.275
840.153
Total maturity gap
LIABILITAS Utang usaha Utang lain-lain Beban bunga yang masih harus dibayar Pinjaman bank Surat berharga yang diterbitkan
(225.542 )
Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cash flows pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
LIABILITIES Trade payables Other payables Accrued interest expenses Bank loans Securities issued
The tables below show the remaining contractual maturities of financial liabilities based on undiscounted cash flows as of 31 December 2014 and 2013. 2014
Kurang dari satu bulan/ Less than one month LIABILITAS Utang usaha Utang lain-lain Beban bunga yang masih harus dibayar Pinjaman bank Surat berharga yang diterbitkan Total
Lebih dari 6 bulan sampai 1 tahun/ Over than 6 month to 1 year
1-6 bulan/ months
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/No contractual maturity
Lebih dari 1 tahun/ Over than 1 year
Nilai tercatat/ Carrying value
523.518 98.657
-
-
-
-
523.518 98.657
25.023 240.284 -
1.147.693 404.777
1.202.784 -
2.206.418 1.309.463
-
25.023 4.797.179 1.714.240
LIABILITIES Trade payables Other payables Accrued interest expenses Bank loans Securities issued
887.482
1.552.470
1.202.784
3.515.881
-
7.158.617
Total
2013
Kurang dari satu bulan/ Less than one month LIABILITAS Utang usaha Utang lain-lain Beban bunga yang masih harus dibayar Pinjaman bank Surat berharga yang diterbitkan Total liabilitas
Lebih dari 6 bulan sampai 1 tahun/ Over than 6 month to 1 year
1-6 bulan/ months
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/No contractual maturity
Lebih dari 1 tahun/ Over than 1 year
Nilai tercatat/ Carrying value
260.798 153.673
-
-
-
-
260.798 153.673
20.320 195.158 -
870.540 367.215
849.614 -
1.662.861 998.789
-
20.320 3.578.173 1.366.004
LIABILITIES Trade payables Other payables Accrued interest expenses Bank loans Securities issued
629.949
1.237.755
849.614
2.661.650
-
5.378.968
Total liabilities
82
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko operasional
Operational risk
Perseroan juga sangat peduli terhadap risiko operasional, karena permasalahan yang timbul sehubungan dengan risiko ini dapat berdampak dan berpengaruh luas terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan. Secara umum, risiko operasional merupakan risiko yang disebabkan karena kekurangan dan kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system ataupun permasalahan-permasalahan yang berdampak pada operasi Perseroan. Penanganan risiko operasional dalam Perseroan dilakukan dengan 3 (tiga) langkah, yaitu: Pengidentifikasian risiko Pengukuran risiko Manajemen, pengawasan dan pengendalian risiko
The Company is also very concerned about the operational risk, because the problems arised in relation with this risk could bring significant impact and affect to the overall Company’s performance. In general, operational risk is the risk caused by shortcomings and failures of internal processes, human errors, system failures or problems that could bring impact to the Company's operations. The operational risks in the Company are handled through 3 (three) steps as follows:
Ketiga langkah di atas merupakan satu kesatuan proses yang tidak terpisahkan. Langkah di atas telah diterjemahkan Perseroan dalam mekanisme manajemen risiko operasional sebagai berikut:
The three steps above are inseparable unified process. The steps above have been converted to the Company's operational risk management mechanism as follows:
Operational Risk Management System (ORMS)
Operational Risk Management System (ORMS)
ORMS merupakan implementasi dari kewajiban Perseroan sebagai Perseroan Anak dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. untuk melakukan pengendalian risiko operasional dengan cara melakukan pencatatan kejadian berisiko pada saat terjadinya kejadian berisiko tersebut, seperti yang diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tertanggal 30 Januari 2006 perihal “Penerapan Manajemen Risiko secara Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan Pengendalian terhadap Perseroan Anak”.
ORMS is an implementation of the obligation of the Company as a Subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. to carry out operational risk control by recording risk event at the time this risk event occurred, as regulated in Bank Indonesia Regulation No. 8/6/PBI/2006 dated 30 January 2006 regarding "Implementation of Consolidated Risk Management for Banks Performing Control on Subsidiary Companies".
ORMS adalah sebuah aplikasi intranet berbasis web yang digunakan sebagai alat bantu pengelola risiko operasional yang dirancang agar pencatatan kejadian berisiko dapat dilakukan pada saat terjadinya kejadian berisiko tersebut dan direkam ke dalam database. Laporan yang terekam melalui menu laporan tersebut kemudian akan dipindahkan ke dalam aplikasi ORMS Entitas Induk sebagai bentuk dari perwujudan konsolidasi Laporan Risiko Operasional Bank.
ORMS is a web-based intranet application that is used as an operational risk management tool and is designed for recording the operational risk event at the time of occurrence of this risk event and stored into database. The report stored through the reporting menu would then be transferred to Parent Company’s ORMS application as the form of the consolidated Bank’s Operational Risk Report.
-
83
Risk identification Risk measurement Risk management, supervision and control
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen permodalan
Capital management
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal.
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbalan hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari nilai bersih pinjaman (termasuk obligasi dan medium-term notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.
Consistent with other players in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as net debt (including bonds payable and medium-term notes) divided by total capital. Total capital is calculated as ‘equity’ as shown in the statements of financial position.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Perusahan Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.
Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No.84/PMK.012/2006 dated 26 September 2006 regarding Multifinance Company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.
31 Desember/December 31 2014
2013
Pinjaman Pinjaman yang diterima - neto Obligasi Medium-Term Notes
4.291.142 1.247.369 200.000
3.241.063 996.735 200.000
Debt Borrowings - net Bonds Payable Medium-Term Notes
Total Pinjaman
5.738.511
4.437.798
Total Debt
Jumlah Modal
900.625
687.794
Total Capital
Gearing Ratio
6,37
6,45
Gearing Ratio
Perseroan senantiasa menjaga jumlah maksimum gearing ratio lebih kecil dari ketentuan yang ditetapkan melalui analisa alternatif pembiayaan baik melalui pinjaman bank, penerbitan obligasi ataupun optimalisasi dana joint financing. Perseroan juga menghitung biaya dana dari alternatif pembiayaan yang dipilih untuk memastikan biaya dana tersebut dapat menghasilkan pendapatan maksimum bagi Perseroan.
The Company always maintains the maximum amount of gearing ratio at smaller level than the applicable regulation by performing an analysis to determine financing alternative whether through the bank loans, bonds issuance or joint financing fund optimization. The Company also calculates the cost of fund of each financing alternative selected by the Company to ensure it could generate a maximum income for the Company.
84
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. NILAI WAJAR KEUANGAN
ASET
DAN
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS
26. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Perseroan:
The following tables set out the carrying amounts and fair values of the Company’s financial instruments: 2014
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables ASET KEUANGAN Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi neto dalam sewa pembiayaan Piutang lain-lain Aset lain-lain Total aset keuangan
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
273.449 6.087.987
-
273.449 6.087.987
273.449 6.436.367
783.737 364.247 15.415
-
783.737 364.247 15.415
784.362 364.247 15.415
FINANCIAL ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Net investment in financial leases Other receivables Other assets
7.524.835
-
7.524.835
7.873.840
Total financial assets
LIABILITAS Utang usaha Utang lain-lain Pinjaman bank Beban bunga yang masih harus dibayar Surat berharga yang diterbitkan
-
523.518 98.657 4.291.142
523.518 98.657 4.291.142
523.518 98.657 4.290.350
LIABILITIES Trade payables Other payables Bank loans
-
25.023 1.447.369
25.023 1.447.369
25.023 1.456.737
Accrued interest expenses Securities issued
Total liabilitas
-
6.385.709
6.385.709
6.394.285
Total liabilities
2013
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables ASET KEUANGAN Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi neto dalam sewa pembiayaan Piutang lain-lain Aset lain-lain Total aset keuangan
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
191.239 4.644.901
-
191.239 4.644.901
191.239 4.906.010
619.691 250.731 6.180
-
619.691 250.731 6.180
617.005 250.731 6.180
FINANCIAL ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Net investment in financial leases Other receivables Other assets
5.712.742
-
5.712.742
5.971.165
Total financial assets
LIABILITAS Utang usaha Utang lain-lain Pinjaman bank Beban bunga yang masih harus dibayar Surat berharga yang diterbitkan
-
260.798 153.673 3.241.063
260.798 153.673 3.241.063
260.798 153.673 3.201.969
LIABILITIES Trade payables Other payables Bank loans
-
20.320 1.196.735
20.320 1.196.735
20.320 1.095.317
Accrued interest expenses Securities issued
Total liabilitas
-
4.872.589
4.872.589
4.732.077
Total liabilities
85
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan)
DAN
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS
26. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair values:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang lain-lain, aset lain-lain, utang usaha, beban bunga yang masih harus dibayar dan utang lain-lain mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
The fair value of cash and cash equivalents, other receivables, other assets, trade payables, accrued interest expenses and other payables approximate their carrying amounts largerly due to short-term maturities of these instruments.
Nilai wajar piutang pembiayaan konsumen, investasi neto dalam sewa pembiayaan, pinjaman yang diterima dan surat berharga yang diterbitkan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The fair value of consumer financing receivables, net investment in financial leases, bank loan and securities issued are determined by discounting cash flows using market interest rate as of 31 December 2014 and 2013.
Perseroan mengukur nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar dengan menggunakan tingkat hirarki berikut ini: - Tingkat 1: Harga kuotasi di pasar yang aktif untuk instrumen keuangan yang sejenis, - Tingkat 2: Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi, - Tingkat 3: Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi.
The Company measures fair value for financial instrument recognized at fair values using the following hierarchy level: Level 1: Quoted market price in an active market for an identical instrument, Level 2: Valuation techniques based on observable inputs, Level 3: Valuation techniques using significant unobservable inputs.
27. PERJANJIAN KERJASAMA
27. COOPERATION AGREEMENTS
Pembiayaan bersama
Joint financing
Perseroan mempunyai perjanjian kerjasama pembiayaan bersama without recourse dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perseroan bertindak sebagai agen untuk kegiatan seleksi konsumen, penagihan dan pengurusan dokumen administrasi dan mendapatkan pendapatan atas selisih marjin yang diterima dari konsumen dan yang dibayarkan ke pemberi pembiayaan bersama.
The Company entered into a joint financing without recourse agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The Company acts as an agent to underwrite, collect and administer consumer financing and earns the spread between the margin received from customers and the interest paid to the joint financing provider.
Dalam perjanjian kerjasama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., porsi fasilitas pembiayaan yang akan diberikan untuk konsumen dari masingmasing pihak adalah minimal 5,00% dari Perseroan dan maksimal 95,00% dari pemberi pembiayaan bersama. Sejak tanggal 20 Desember 2013, porsi fasilitas pembiayaan yang akan diberikan untuk konsumen dari masing-masing pihak adalah minimal 1,00% dari Perseroan dan maksimal 99,00% dari pemberi pembiayaan bersama.
Based on the agreements with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, the amount of funds to be financed by each party is a minimum of 5.00% from the Company and a maximum of 95.00% from joint financing providers. Since 20 December 2013, the amount of funds to be financed by each party is a minimum of 1.00% from the Company and a maximum of 99.00% from joint financing providers.
86
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan)
27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
Pembiayaan bersama (lanjutan)
Joint financing (continued)
Pada tanggal 6 Februari 2009, Perseroan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan total fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp2.000.000, dimana Perseroan menanggung risiko kredit sesuai dengan porsi pembiayaannya (without recourse). Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir melalui amandemen Perjanjian Kerjasama Kendaraan Bermotor antara PT Mandiri Tunas Finance dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tertanggal 4 Desember 2014, yang menaikkan fasilitas pembiayaan bersama menjadi sebesar Rp20.500.000 dengan porsi fasilitas pembiayaan bersama sebesar minimal 1,00% dari Perseroan dan maksimal 99,00% dari pemberi pembiayaan bersama.
On 6 February 2009, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. signed a Joint Financing Agreement with the total joint financing facility in the amount of Rp2,000,000, whereby the Company bears the credit risk in accordance with its financing portion (without recourse). The agreement was amended several times, the latest by the amendment of the Joint Financing agreement between PT Mandiri Tunas Finance and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dated 4 December 2014, which increase the total joint financing facility to Rp20,500,000 with the portion of joint financing facility minimum of 1.00% from the Company and a maximum of 99.00% from joint financing providers.
Pada tanggal 29 Agustus 2013, Perseroan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menandatangani Perjanjian Kerjasama Pengambilalihan Piutang Pembiayaan dengan total fasilitas pembiayaan sebesar Rp1.100.000, dimana Perseroan menanggung risiko kredit sesuai dengan porsi pembiayaannya (without recourse). Perjanjian ini telah diperpanjang dengan jangka waktu sampai dengan sampai dengan tanggal 28 Februari 2015.
On 29 August 2013, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a Consumer Asset Purchase Agreement with the total facility in the amount of Rp1,100,000, whereby the Company bears the credit risk in accordance with its financing portion (without recourse). The agreement was extended with periods up to 28 February 2015.
Jumlah pembiayaan bersama dengan Bank Mandiri yang dikelola oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Total joint financing amount with Bank Mandiri managed by the Company as of 31 December 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember/December 31
Jumlah pembiayaan
2014
2013
14.289.451
10.363.213
Amount financed
3
3
Average of financing period (years)
Rata - rata jangka pembiayaan (tahun)
Asuransi
Insurance
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan bekerja sama dengan PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Jasa Raharja Putera, PT Asuransi Mega, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bina Dana Artha, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Adira, PT Asuransi AXA, PT Asuransi Cigna dan PT Asuransi Mandiri Axa General Insurance (MAGI), PT Jasindo Life dan PT Asuransi Raksa Pratikara.
In the course of business, the Company entered into insurance agreements with PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Jasa Raharja Putera, PT Asuransi Mega, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bina Dana Artha, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Adira, PT Asuransi AXA, PT Asuransi Cigna, PT Asuransi Mandiri Axa General Insurance (MAGI), PT Jasindo Life and PT Asuransi Raksa Pratikara.
87
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan)
27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
Sewa gedung
Building rental
Pada tanggal 31 Agustus 2009, Perseroan menandatangani perjanjian sewa ruangan kantor dengan PT Bumi Daya Plaza yang tidak dapat dibatalkan untuk periode lima tahun. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tahun 2014 dengan ketentuan pembayaran di muka sebesar Rp507 untuk setiap jangka waktu 3 bulan dan akan ditinjau kembali setiap satu tahun sekali dengan kenaikan tarif maksimal sebesar 5,00% per tahun.
On 31 August 2009, the Company signed an office space rental agreement with PT Bumi Daya Plaza which is non-cancellable for the period of five years and will expire in 2014. The Company is required to pay in advance of Rp507 for each quarter. The tariff will be reviewed on annual basis with a maximum tarif increase of 5.00% per annum.
Pada tanggal 21 Agustus 2014, Perseroan menandatangani pembaruan perjanjian sewa ruangan kantor dengan PT Bumi Daya Plaza yang tidak dapat dibatalkan untuk periode lima tahun. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tahun 2019 dengan ketentuan pembayaran di muka sebesar Rp882 untuk setiap jangka waktu 3 bulan pada tahun pertama, Rp988 untuk setiap jangka waktu 3 bulan pada tahun kedua, Rp1.106 untuk setiap jangka waktu 3 bulan pada tahun ketiga, Rp1.239 untuk setiap jangka waktu 3 bulan pada tahun keempat, dan Rp1.388 untuk setiap jangka waktu 3 bulan pada tahun kelima.
On 21 August 2014, the Company signed a renewal of the office space rental agreement with PT Bumi Daya Plaza which is non-cancellable for the period of five years and will expire in 2019. The Company is required to pay in advance of Rp882 for each quarter in the first year, Rp988 for each quarter in the second year, Rp1,106 for each quarter in the third year, Rp1,239 for each quarter in the forth year, and Rp1,388 for each quarter in the fifth year.
Selama tahun 2014, Perseroan mencatat beban sewa sebesar Rp3.389 (2013: Rp2.859) dari sewa ruangan kantor ini.
During 2014, the Company recorded rental expense of Rp3,389 (2013: Rp2,859) from this office space rental.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, pembayaran sewa minimum masa depan dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan berdasarkan perjanjian sewa tersebut adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the future minimum rental payments under non-cancellable operating leases under these lease agreement are as follows:
31 Desember/December 31 2014
2013
Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
3.740
1.311
16.908
-
Within one year After one year but not more than five years
Total
20.648
1.311
Total
88
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. SEGMEN OPERASI
28. OPERATING SEGMENT
Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkan kelompok nasabah utama dan produk, sebagai berikut: Fleet dan Retail. Dalam menentukan hasil segmen, beberapa akun aset dan liabilitas serta pendapatan dan biaya yang terkait diatribusikan ke masing-masing segmen berdasarkan kebijakan pelaporan internal manajemen.
The Company’s operating segments represent the key customer and product groups, as follows: Fleet and Retail. In determining the segment results, certain assets and liabilities items and related revenues and expenses are attributed to each segment based on internal management reporting policies.
Ringkasan berikut menjelaskan operasi masingmasing segmen dalam pelaporan segmen Perseroan: Fleet Termasuk dalam pelaporan segmen fleet adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari pembiayaan untuk nasabah korporasi. Retail Termasuk dalam pelaporan segmen retail adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari pembiayaan konsumen untuk nasabah individu. Lain-lain Termasuk dalam pelaporan segmen lain-lain adalah informasi pelaporan segmen operasi terkait dengan aktivitas treasuri dan kantor pusat seperti pendapatan bunga bank dan beban umum dan administrasi yang tidak dapat dialokasikan.
The following summary describes the operations in each of the Company’s reportable segments:
Informasi mengenai hasil dari masing-masing bisnis segmen disajikan di bawah ini. Kinerja diukur berdasarkan laba segmen sebelum pajak penghasilan, sebagaimana dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang ditelaah oleh manajemen Perseroan. Keuntungan segmen digunakan untuk mengukur kinerja dimana manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut.
Information regarding the results of each reportable segment is included below. Performance is measured based on segment profit before income tax, as included in the internal management reports that are reviewed by the Company’s management. Segment profit is used to measure performance of that business segment as management believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within these industries.
-
Fleet Included in the fleet segment reporting are operating segments assessment indicators that can be actually be attributed as part of financing to corporate customers.
-
Retail Included in the retail segment reporting are operating segments assessment indicators that can be actually be attributed as part of consumer financing to individual customers.
-
Others Included in the other segment reporting is reporting segment information associated with treasury and head office activities such as bank interest income and general and administrative expenses that can’t be allocated.
2014 Retail Informasi segmen usaha Pendapatan Pembiayaan konsumen Sewa Pembiayaan Bunga Lain-lain - neto Total pendapatan
Mobil/ Car
Fleet Motor/ Motorcycle
Mobil/ Car
Motor/ Motorcycle
Lain/ Other
Jumlah/ Total
926.682 9.465 25 302.016
82.240 1 15.512
53.267 77.904 16.377
1.253 95
19.772 8.946
1.063.442 87.369 19.798 342.946
Revenue Consumer financing Financial Lease Interest Others - net
1.238.188
97.753
147.548
1.348
28.718
1.513.555
Total revenue
Beban Beban keuangan Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Penyisihan kerugian penurunan nilai
(147.092 )
(11.024 )
(3.900 )
(174.945 )
(30.886 )
(14.055 )
(14 )
Total beban
(887.900 )
(88.886 )
(112.902 )
(729 )
(110.893 )
350.288
8.867
34.646
619
(82.175)
Laba sebelum beban pajak
Information by business segments
(429.224 ) (136.639 )
(29.354 ) (17.622 )
(89.389 ) (5.558 )
(715 ) -
(75.340) (35.553) -
(548.682 ) (235.159 ) (197.569 ) (219.900 ) (1.201.310 ) 312.245
Expenses Financial charges Salaries and benefits General and administration expenses Provision for impairment losses Total expenses Income before tax expense
Total aset
5.324.962
361.218
1.045.662
8.368
679.588
7.419.798
Total assets
Total liabilitas
5.066.250
340.702
922.359
7.136
182.726
6.519.173
Total liabilities
89
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
28. OPERATING SEGMENT (continued) 2013
Retail Informasi segmen usaha
Mobil/ Car
Fleet Motor/ Motorcycle
Mobil/ Car
Motor/ Motorcycle
Lain/ Other
Jumlah/ Total
Information by business segments
Pendapatan Pembiayaan konsumen Sewa Pembiayaan Bunga Lain-lain - neto
736.465 6.281 20 210.305
73.039 5 13.081
49.033 53.616 15.855
1.350 145
7.001 -
859.887 59.897 7.026 239.386
Revenue Consumer financing Financial Lease Interest Others - net
Total pendapatan
953.071
86.125
118.504
1.495
7.001
1.166.196
Total revenue
(351.844 ) (97.809 )
(27.222 ) (15.332 )
Beban Beban keuangan Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Penyisihan kerugian penurunan nilai
(105.075 )
(11.482 )
(2.156 )
-
(123.116 )
(24.327 )
(9.294 )
(6 )
Total beban
(677.844 )
(78.363 )
(79.603 )
(597 )
(92.686)
(929.093 )
275.227
7.762
38.901
898
(85.685)
237.103
Laba sebelum beban pajak
(63.835 ) (4.318 )
(591 ) -
(61.858) (30.828) -
(443.492 ) (179.317 ) (149.541 ) (156.743 )
Expenses Financial charges Salaries and benefits General and administration expenses Provision for impairment losses Total expenses Income before tax expense
Total aset
4.212.315
325.279
852.153
8.468
241.247
5.639.462
Total assets
Total liabilitas
3.711.822
299.156
724.505
7.511
208.674
4.951.668
Total liabilities
Informasi wilayah geografis adalah sebagai berikut:
Geographical information are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Pendapatan Regional I (Sumatera) Regional II (Sumatera) Regional III (Jabodetabek) Regional IV (Jabodetabek) Regional V (Jawa Barat) Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta) Regional VII (Jawa Timur) Regional VIII (Kalimantan) Regional IX (Sulawesi) Fleet Lainnya Total pendapatan Beban Regional I (Sumatera) Regional II (Sumatera) Regional III (Jabodetabek) Regional IV (Jabodetabek) Regional V (Jawa Barat) Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta) Regional VII (Jawa Timur) Regional VIII (Kalimantan) Regional IX (Sulawesi) Fleet Lainnya Total beban Laba sebelum beban pajak
2013
155.224 222.307 194.822 212.491 150.360
115.740 194.655 148.312 171.138 117.551
91.466 115.253 101.922 92.096 148.896 28.718
68.095 77.676 85.503 60.527 119.998 7.001
Revenue Region I (Sumatera) Region II (Sumatera) Region III (Jabodetabek) Region IV (Jabodetabek) Regional V (Jawa Barat) Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta) Regional VII (Jawa Timur) Regional VIII (Kalimantan) Regional IX (Sulawesi) Fleet Others
1.513.555
1.166.196
Total revenue
(132.322) (185.622) (142.185) (136.689) (98.140)
(104.382) (161.473) (107.052) (105.590) (71.874)
(70.862) (72.513) (70.694) (67.759) (113.631) (110.893)
(51.740) (51.292) (61.897) (40.907) (80.200) (92.686)
(1.201.310)
(929.093)
312.245
90
237.103
Expenses Region I (Sumatera) Region II (Sumatera) Regional III (Jabodetabek) Regional IV (Jabodetabek) Regional V (Jawa Barat) Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta) Regional VII (Jawa Timur) Regional VIII (Kalimantan) Regional IX (Sulawesi) Fleet Others Total expenses Income before tax expenses
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
28. OPERATING SEGMENT (continued)
Informasi wilayah geografis adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Geographical (continued)
information
are
as
follows:
31 Desember/December 31 2014 Aset Regional I (Sumatera) Regional II (Sumatera) Regional III (Jabodetabek) Regional IV (Jabodetabek) Regional V (Jawa Barat) Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta) Regional VII (Jawa Timur) Regional VIII (Kalimantan) Regional IX (Sulawesi) Fleet Lainnya Total aset Liabilitas Regional I (Sumatera) Regional II (Sumatera) Regional III (Jabodetabek) Regional IV (Jabodetabek) Regional V (Jawa Barat) Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta) Regional VII (Jawa Timur) Regional VIII (Kalimantan) Regional IX (Sulawesi) Fleet Lainnya Total liabilitas
2013
613.481 873.142 877.765 1.015.322 616.276
514.723 807.449 701.158 763.317 457.668
346.127 468.188 425.465 450.414 1.054.030 679.588
321.680 326.539 340.803 308.070 860.621 237.434
Assets Region I (Sumatera) Regional II (Sumatera) Regional III (Jabodetabek) Regional IV (Jabodetabek) Regional V (Jawa Barat) Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta) Regional VII (Jawa Timur) Regional VIII (Kalimantan) Regional IX (Sulawesi) Fleet Others
7.419.798
5.639.462
Total assets
591.948 822.160 841.145 936.785 581.931
453.661 729.356 627.537 655.187 400.834
333.792 454.314 416.312 428.565 929.495 182.726
280.267 285.027 306.778 272.331 732.016 208.674
Liabilities Region I (Sumatera) Regional II (Sumatera) Regional III (Jabodetabek) Regional IV (Jabodetabek) Regional V (Jawa Barat) Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta) Regional VII (Jawa Timur) Regional VIII (Kalimantan) Regional IX (Sulawesi) Fleet Others
6.519.173
4.951.668
Total liabilities
29. LIABILITAS KONTINJENSI
29. CONTINGENT LIABILITIES
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Perseroan tidak mempunyai liabilitas kontinjensi yang signifikan.
The Company does not have any significant contingent liabilities as of 31 December 2014 and 2013.
91
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. PERNYATAAN STANDAR KEUANGAN YANG DIREVISI
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
30. REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perseroan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014: •
The following are several accounting standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2014 financial statements:
PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. •
PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK No. 46 (Revisi 2014): Pajak Penghasilan, yang diadopsi dari IAS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
SFAS No. 46 (Revised 2014): Income Taxes, adopted from IAS 12, effective 1 January 2015. This SFAS now provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from investment property that is measured using the fair value model.
PSAK No. 48 (Revisi 2014): Penurunan Nilai Aset, yang diadopsi dari IAS 36, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode. •
SFAS No. 24 (Revised 2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19, effective 1 January 2015. This SFAS, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
PSAK ini memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. •
SFAS No. 1 (Revised 2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1, effective 1 January 2015. This SFAS change the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. •
FINANCIAL
SFAS No. 48 (Revised 2014): Impairment of Assets, adopted from IAS 36, effective 1 January 2015. This SFAS provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash-generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period.
PSAK No. 50 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Penyajian, yang diadopsi dari IAS 32, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hokum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto.
SFAS No. 50 (Revised 2014): Financial Instruments: Presentation, adopted from IAS 32, effective 1 January 2015. This SFAS provides more deep about criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis.
92
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (lanjutan)
30. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perseroan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014: (lanjutan)
The following are several accounting standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2014 financial statements: (continued)
•
PSAK No. 55 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang diadopsi dari IAS 39, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrument keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. •
This SFAS, among others, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition.
PSAK No. 60 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, yang diadopsi dari IFRS 7, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan.
•
SFAS No. 55 (Revised 2014): Financial Instruments: Recognition and Measurement, adopted from IAS 39, effective 1 January 2015.
SFAS No. 60 (Revised 2014): Financial Instruments: Disclosures, adopted from IFRS 7, effective 1 January 2015. This SFAS, among others, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on Transfers of financial instruments.
PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
SFAS No. 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, effective 1 January 2015.
PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
This SFAS provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
Perseroan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perseoran.
The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
31. COMPLETION STATEMENTS
Manajemen Perseroan bertanggung jawab penuh atas penyusunan laporan keuangan yang disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 23 Januari 2015.
OF
THE
FINANCIAL
The management of the Company is responsible for the preparation of these financial statements which were authorized for issue on 23 January 2015.
93
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
236
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA
PENJELASAN
HALAMAN
I. Umum Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.
√
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca.
√
Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; 4. Setiap halaman
Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan
√
√
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) 3. Total laba (rugi) komprehensif 4. Laba (rugi) per saham
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih 2. Jumlah investasi pada entitas asosiasi dan/atau joint venture 3. Jumlah aset 4. Jumlah liabilitas 5. Jumlah ekuitas
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.
Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat: 1. Jumlah saham yang beredar; 2. Kapitalisasi pasar; 3. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan 4. Volume perdagangan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
11
Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding) 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk
10-12
12
N.A
21,69-70
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 3. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada)
28-33
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan 2. Gambaran tentang prospek usaha 3. Penerapan tata kelola perusahaan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada)
34-39
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan
233
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
237
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA
PENJELASAN
HALAMAN
Nama dan alamat lengkap perusahaan
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website
42
Riwayat singkat perusahaan
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
Bidang usaha
Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; dan 2. Penjelasan mengenai produk dan/atau jasa yang dihasilkan
IV. Profil Perusahaan
54
Struktur organisasi
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi
56
Visi dan misi perusahaan
Mencakup: 1. visi perusahaan; 2. misi perusahaan; dan 3. keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris
48
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)
Komposisi pemegang saham
Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris
Struktur grup perusahaan
Kronologis pencatatan saham
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
59-61
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Direksi
62-64
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan 4. Biaya yang telah dikeluarkan
13, 86-87
Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham 2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham 3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%,dan persentase kepemilikannya
67-68
Informasi memuat antara lain : 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi)
238
44-47
70
Struktur grup perusahaan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV), atau pernyataan tidak memiliki grup
58
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan
70
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA Kronologis pencatatan efek lainnya;
PENJELASAN
HALAMAN
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan 5. Peringkat efek
71-73
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal
Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat Efek
75
Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional
Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)
24-25
Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)
78-82
V. Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Tinjauan operasi per segmen usaha
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan
Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha; 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; 3. Penjualan/pendapatan usaha; 4. Profitabilitas; untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam laporan keuangan (jika ada)
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas 3. Ekuitas 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif 5. Arus kas
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan
Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang
Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure), dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies)
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan
Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru.
Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih 2. Faktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru.
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan
Informasi memuat antara lain: 1. perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi) 2. target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang
103-104
105-117
117
117-119
119
119
120-121
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
239
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
PENJELASAN
HALAMAN
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. 120 Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan
Uraian tentang prospek usaha perusahaan
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
Uraian tentang aspek pemasaran
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir
Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen kas 2. Jumlah dividen kas per saham 3. Payout ratio untuk masing-masing tahun
120
122-124
124-125
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)
Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal.
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana, 2. Rencana penggunaan dana, 3. Rincian penggunaan dana, 4. Saldo dana, dan 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada) Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi; 3. Sumber dana.
125-126
126
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait
126-127
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap perusahaan 128 Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan 128 Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan
VI. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Uraian Dewan Komisaris
Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisarisrja Dewan Komisaris) 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris 6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib Dewan Komisaris
240
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
146-152
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA Uraian Direksi
Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi
PENJELASAN
HALAMAN
Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi 2. Frekuensi pertemuan 3. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi 5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi)
164-175
Mencakup antara lain: 1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 3. Pihak yang melakukan assessment
171
Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi 3. Pengungkapan indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi
167
Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu
Dalam bentuk skema atau diagram
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
145
149
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan Komite Audit
Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit 3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit
Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan
Uraian mengenai unit audit internal
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain
152-158
159-164
N.A
Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan
176-180
Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal 2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal 3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan 5. Uraian pelaksanaan tugas 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal
180-186
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
241
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA Akuntan Perseroan
PENJELASAN Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan 3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan
HALAMAN
207-208
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan
Uraian mengenai sistem pengendalian intern
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut
188-193
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional/COSO (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern
193-194
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain 4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain
228-230
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
220-221
Mencakup antara lain: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain
232
Mencakup antara lain: 1. pokok perkara/gugatan 2. status penyelesaian perkara/gugatan 3. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan 4. sanksi administrasi yang dikenakan kepada entitas, anggota Direksi dan Dewan Komisaris, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi) Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan
242
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
230
194-201
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA Akses informasi dan data perusahaan
Bahasan mengenai kode etik
Pengungkapan mengenai whistleblowing system
PENJELASAN
HALAMAN
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya
215-217
Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi 3. Upaya dalam penerapan dan penegakannya 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan
208-210
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi whistleblower 3. Penanganan pengaduan 4. Pihak yang mengelola pengaduan 5. Hasil dari penanganan pengaduan
210
VII. Informasi Keuangan pernyataan direksi dan/atau dewan komisaris tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
Opini auditor independen atas laporan keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi
Deskripsi auditor independen di opini
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik
Laporan keuangan yang lengkap
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca) 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan)
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
Ada atau tidak ada pengungkapan sesuai dengan PSAK
Laporan Keuangan Konsolidasi
Perbandingan tingkat profitabilitas
Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan arus kas
Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan
Ikhtisar kebijakan akuntansi
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan 3. Pengakuan pendapatan dan beban 4. Aset Tetap 5. Instrumen Keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
243
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA Pengungkapan transaksi pihak berelasi
Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan
PENJELASAN Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.
Kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan imbalan kerja
Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan
Penerbitan laporan keuangan
244
PT Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan 2014
Laporan Keuangan Konsolidasi
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap
HALAMAN
Laporan Keuangan Konsolidasi
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Jenis imbalan kerja yang diberikan kepada karyawan; 2. Deskripsi umum mengenai jenis program imbalan pascakerja yang diselenggarakan oleh perusahaan; 3. Kebijakan akuntansi perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial; dan 4. Pengakuan keuntungan dan kerugian untuk kurtailmen dan penyelesaian.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan; 2. Klasifikasi instrumen keuangan; 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan; 4. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko; 5. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 6. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Tahunan 2014
Bangga membangun Negeri
www.mtf.co.id
Laporan Tahunan
Graha Mandiri Lt. 3A Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta 10310 Tel. (62-21) 2305608 Fax. (62-21) 2305618
2014
PT Mandiri Tunas Finance