Laporan Tahunan Annual Report
2008
Securing the Future
Visi Menjawab tantangan engineering dan penghasil listrik
Vision To respond to the challenges of engineering and power generation
Misi • Memproduksi dan menyediakan berbagai produk dan jasa dengan standar kualitas tinggi, tepat waktu, dan efisien dalam biaya, baik dalam hal produksi maupun jasa. • Mempergunakan kemampuan teknis dan teknologi yang tepat dan ditujukan untuk memberikan solusi yang inovatif. • Memahami kebutuhan, memberikan solusi atas masalah serta melampaui ekspektasi klien.
Mision • Produce and provide products and services that are of high quality standards, punctual, and cost efficient both in terms of production and services. • Utilize technical abilities and technologies that are appropriate and are dedicated towards providing innovative solutions. • Understand needs, provide solutions to problem as well as exceed client expectations.
Daftar Isi Contents
1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan Usaha Business Overview 6 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 8 Kegiatan Perusahaan-Jejak Langkah Corporate Event-Milestones 9 Penghargaan 2008 2008 Awards 10 Nilai-nilai Perseroan Corporate Values 12 Laporan Komisaris Utama Report of the President Commissioner 18 Laporan Direktur Utama Report of the President Director 24 Laporan Operasional Operational Report 26 Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy 30 Tinjauan Bisnis Business Review 46 Tinjauan Keuangan Financial Review 48 Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data 53 Nilai Tukar dan Pengawasan Nilai Tukar Exchange Rates and Exchange Controls 55 Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations 64 Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP 70 Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Human Resources and Corporate Social Responsibility 72 Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment 76 Manajemen Risiko Risk Management 82 Teknologi Informasi Information Technology 84 Strategi Ke Depan Forward Strategy 86 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 91 Laporan Komite Audit Audit Committee Report 92 Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2008 dan Laporan Keuangan 2008 Responsibilities towards the 2008 Annual Report and 2008 Financial Statements 93 Informasi Perusahaan Corporate Information 94 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles 96 Profil Direksi Board of Directors’ Profiles 98 Data Perusahaan Corporate Data 99 Laporan Keuangan Financial Report
Tahun fiskal 2008 membawa beragam tantangan bagi perekonomian Indonesia dan khususnya sektor energi. Tingginya harga minyak bumi pada semester pertama tahun tersebut, yang kemudian menurun seiring dengan terjadinya krisis likuiditas dan perlambatan ekonomi global, telah berdampak signifikan pada kinerja ekonomi nasional. Di tengah berbagai tantangan tersebut, Truba Manunggal mempu terus berkiprah sebagai mitra terpercaya dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur nasional.
The Fiscal year 2008 presented many challenges to the Indonesian economy, particularly for the energy sector. Peak oil prices experienced in the first semester of the year and their subsequent decline as a result of the global liquidity crisis and economic slowdown had a significant impact on the national economy. Despite these challenges Truba Manunggal will continue to serve the nation as a trusted partner for national infrastructure development.
Securing the Future
Truba Manunggal 2008 Annual Report
1
Sekilas Perusahaan Company in Brief
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (“Truba Manunggal” atau “Perusahaan”) adalah sebuah perusahaan listrik yang terintegrasi penuh, dengan spesialisasi dalam hal Engineering, Pengadaan dan Konstruksi (EPC), Produksi Listrik Independen (IPP) serta Pertambangan dan Perdagangan Batubara. Selain bergerak dalam sektor listrik, Perusahaan juga menyediakan jasa EPC untuk industri Minyak dan Gas maupun beragam industri lain seperti pertambangan, petrokimia, pupuk, semen serta serbuk kertas dan kertas. Mayoritas kegiatan Truba Manunggal diselenggarakan di Indonesia, namun juga terlibat dalam kontrak internasional di Timur Tengah.
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (“Truba Manunggal” or “the Company”) is a fully integrated power company specializing in Engineering, Procurement & Construction (EPC), Independent Power Production (IPP) and Coal Mining & Trading. In addition to its work in the power sector, the Company also provides EPC services to the Oil & Gas industry as well as to a range of other industries including mining, petrochemicals, fertilizers, cement and pulp & paper. While the majority of Truba Manunggal’s activities are conducted in Indonesia, it is also engaged in international contracts in the Middle East.
Perusahaan memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman dalam kontrak umum dan perencanaan teknis untuk pengembangan infrastrukstur di Indonesia. Di masa lalu, Perusahaan telah menjadi kontraktor pembangkit listrik dan industri yang dominan. Truba Manunggal terlibat dalam pembangunan lebih dari 90% pembangkit listrik tenaga batubara dan gas milik PLN dengan kapasitas terpasang keseluruhan lebih dari 15.000 MW. Perusahaan merupakan satusatunya kontraktor EPC domestik dengan sertifikasi EPC yang dapat merancang dan memasang boilers pembangkit listrik dengan kapasitas lebih dari 300 MW. Sebagai bagian dari operasional EPC, Perusahaan juga berperan dalam penyediaan jasa pemeliharaan bagi pembangkit listrik dan industri. Perusahaan saat ini tengah melakukan ekspansi ke arah pembangunan pembangkit listrik dengan energi terbarukan.
The Company has over 30 years experience in general contracting and technical planning for infrastructure development in Indonesia. Historically it has been the nation’s dominant power and industrial plant contractor. Truba Manunggal has been involved in the construction of over 90% of PLN’s coal-fired and gas-fired power plants with an installed capacity totalling more than 15,000 MW. Truba Manunggal is the only domestically certified EPC contractor to design and assemble power plant boilers with capacities above 300 MW. As a part of its EPC operations, the Company is also involved in providing maintenance services to Indonesian power and industrial plants and is currently expanding into the construction of renewable energy power plants.
Truba Manunggal didirikan pada tanggal 21 Januari 2001. Fokus utama Perusahaan adalah untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam mengatasi kekurangan pasokan listrik pada jaringan-jaringan distribusi utama yang ada di Jawa-Bali maupun memperluas ketersediaan listrik ke daerah terpencil dan pasar yang masih belum tersedia listrik. Hal ini dilakukan melalui pembangunan intensif dan penyelenggaraan pembangkit listrik tenaga batubara yang akan mengurangi ketergantungan negara terhadap listrik tradisional berbasis diesel. Truba Manunggal menjadi perusahaan publik pada tanggal 16 Oktober 2006. Saham-saham Perusahaan saat ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Truba Manunggal was incorporated on January 21, 2001. The Company’s primary focus is to assist the Indonesian Government in addressing critical electricity supply shortages in the existing distribution networks of the main Java-Bali power grid and to expand the availability of electricity to outlying frontier and underserved markets. This has mainly proceeded through the intensive construction and commissioning of coal-fired plants which will reduce the nation’s dependence on traditional diesel based sources of power. Truba Manunggal became a publicly listed company on October 16, 2006, which it shares of the company are currently traded on the Indonesia Stock Exchange.
2
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Struktur Bisnis
Business Structure
PT Mandala Kapital 28.42%
Indo Infrastructure Group Pte
PT Alam Manunggal 10.38%
Public
14.95%
46.24%
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING TBK Operation & Maintenance
49.00%
99.99%
PT META EPSI Transmission
99.99%
PT MANUNGGAL POWER Power Plant
PT MAXIMA INFRASTRUKTUR Coal Operations
99.99% PT MANUNGGAL INFRASOLUSI Power Plant/Industrial
90.10% PT Manunggal Multi Energi Coal Mining
70.00% 96.00% PT Truba Jaya Engineering
• PT Menamas Mitra Energi
Construction
• PT Central Daya Energi
PT Truba Segihan Utama Stock Piling
• PT Ranyza Energi
99.99% PT Manunggal Engineering
• PT Banyuasin Power Energy • PT Bangka Manunggal Power
Engineering & Procurement
• PT Equator Manunggal Power
99.99%
Tame Turnkey Contracting Pte. Ltd. 100.00%
PT Suar Alam Engineering Engineering & Procurement
Truba Manunggal 2008 Annual Report
3
Tinjauan Usaha Business Overview
PT Truba Manunggal Engineering Tbk menyediakan berbagai produk dan jasa listrik yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk memenuhi kebutuhan pasar energi Indonesia. Selain menjadi penyedia jasa EPC yang terkemuka, Perusahaan juga memiliki dan mengembangkan fasilitas Produksi Listrik Independen (Independent Power Production – IPP) dan berkecimpung dalam kegiatan pertambangan dan perdagangan batubara.
PT Truba Manunggal Engineering Tbk provides interrelated and complementary power products and services to the Indonesian energy market. In addition to being Indonesia’s leading provider of EPC services, the Company also owns and develops Independent Power Production (IPP) facilities and engages in coal mining & trading activities.
Portofolio usaha Truba Manunggal membuat Perusahaan mampu memberikan produk dan jasa yang saling mendukung hingga secara efektif menempatkannya pada posisi strategis untuk memanfaatkan kesempatan bertumbuh dalam sektor energi Indonesia, memaksimalkan penjualan dan sinergi operasional melalui ekspansi ke bidang-bidang usaha yang saling berhubungan.
Truba Manunggal’s portfolio of business enables it to provide complimentary products and services which effectively provide strategic positioning to take advantage of growth opportunities within Indonesia’s energy sector while maximizing sales and operational synergies through expansion to inter-related businesses.
Kegiatan Operasional Pada akhir tahun 2008, jasa EPC Truba Manunggal masih mengkontribusikan 90% pendapatan Perusahaan. Truba Manunggal menghasilkan pendapatan melalui perencanaan, perancangan, engineering dan konstruksi proyek-proyek listrik. Untuk IPP, Perusahaan mampu menghasilkan tambahan pendapatan melalui Operasional dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance – O&M) pembangkit listrik. Perusahaan saat ini juga memberikan penawaran kontrak O&M kepada pembangkit listrik yang dimiliki PLN.
Operational Activities As of year-end 2008, Truba Manunggal’s EPC services continue to account for over 90% of the Company’s revenues. Truba Manunggal generates revenue through the planning, design, engineering and construction of power projects. For IPPs, the Company is able to generate additional revenues through commercial Operation and Maintenance (O&M) of power plants. The Company is also currently bidding on O&M contracts for PLN-owned power plants.
Selain fokus pada sektor listrik, Truba Manunggal juga menyediakan jasa EPC ke berbagai industri yang bergerak dalam pembangunan Minyak & Gas, pertambangan, pupuk, kimia, petrokimia, semen, dan bubuk kertas dan kertas. Jasa EPC Perusahaan pada sektor Minyak & Gas menunjukkan peningkatan porsi terhadap pendapatan. Truba Manunggal mampu memanfaatkan puncak harga komoditi yang terjadi pada pasar global hingga paruh pertama tahun 2008, dengan memperoleh dua kontrak besar untuk pengembangan ladang minyak perusahaan raksasa Amerika Serikat Chevron di Duri, Sumatra. Kontrak ini diluar kontrak yang sedang berlangsung dengan BP untuk pembangunan pabrik LNG di Tangguh, Provinsi Papua Barat.
In addition to its focus on the power sector, Truba Manunggal also provides EPC services to a variety of industrial clients engaged in Oil & Gas development, mining, fertilizers, chemicals, petrochemicals, cement, and pulp & paper. The Company’s EPC services in the Oil & Gas sector have accounted for an increasing portion of its revenue. Truba Manunggal was able to capitalize on the peak commodities prices experienced in the global market up to the first half of 2008, securing two large contracts for the development of US Oil & Gas giant Chevron’s, Duri oil fields in Sumatra. This is in addition to an ongoing contract with BP for development of their LNG plant in Tangguh, West Papua Province.
Perusahaan mampu memberikan solusi engineering yang menyeluruh, baik untuk kebutuhan perancangan maupun konstruksi. Selain memiliki tenaga kerja insinyur mesin dan listrik dengan kualifikasi tinggi, Perusahaan juga memiliki insinyur sipil yang mampu mendukung jasa rekayasa untuk pengembangan dan konstruksi fasilitas sipil seperti jalan, jembatan dan bangunan.
The Company is capable of providing comprehensive engineering solutions for both design and construction requirements. In addition to maintaining a workforce of highly qualified mechanical and electrical engineers, the Company also maintains civil engineers who are capable of supporting engineering services for the development and construction of civil facilities such as roads, bridges and buildings.
Jasa pengadaan Truba Manunggal berkenaan dengan konstruksi mekanis dan listrik untuk pembangunan pembangkit listrik dan industri serta fasilitas sipil mencakup pembelian material bangunan dan konstruksi, pembelian perlengkapan mekanis, serta peralatan listrik dan kontrol. Jasa pengadaan juga termasuk pengelolaan material, percepatan pengadaan, inspeksi dan logistik.
Truba Manunggal’s procurement services for mechanical and electrical construction of power and industrial plants and the construction of civil facilities include the expedited procurement of building and construction material as well as mechanical, electrical and control equipment. The Company’s procurement services are also responsible for materials management, inspection and logistics.
4
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Tinjauan Usaha Business Overview
Truba Manunggal mampu melaksanakan seluruh aspek konstruksi, termasuk manajemen konstruksi, pengangkatan dan pelatihan tenaga kerja setempat, manajemen subkontraktor, pengetahuan teknis dan dukungan yang luas bagi sistem, peralatan dan perlengkapan.
Truba Manunggal is capable of executing all aspects of construction, including construction management, hiring and training local workforce, subcontractor management and the transfer of technical know-how through its extensive support for systems, equipment and tools.
Tujuan jangka panjang dikaitkan dengan usaha IPP Truba Manunggal adalah untuk melakukan diversifikasi aliran pendapatan diluar bisnis utama EPC-nya, terutama penciptaan arus kas yang konsisten yang dapat memenuhi kebutuhan jangka pendek dan menengah Perusahaan. Dari bisnis IPP, Perusahaan memperoleh pendapatan dari perancangan, rekayasa, pengadaan dan konstruksi yang terintegrasi dari fasilitas pembangkit listrik. Pada saat pembangkit listrik telah beroperasi, Perusahaan menjual listrik kepada PLN maupun pasar industri. Harga jual listrik ditetapkan berdasarkan Perjanjian Pembelian Listrik (PPA) atau Perjanjian Pasokan Energi (ESA) jangka panjang (20-25 tahun). Selain ketiga pembangkit listrik yang sekarang dimiliki dan dioperasikan Perusahaan, Truba Manunggal di tahun 2008 terlibat dalam rencana untuk mengembangkan tambahan 9 (sembilan) fasilitas IPP; 6 (enam) diantaranya telah menandatangani PPA. Dikarenakan oleh perlambatan ekonomi dan krisis likuiditas yang dialami sejak pertengahan 2008, Perusahaan harus menjadwalkan ulang target tanggal penyelesaian untuk banyak proyek IPP-nya. Bagaimanapun, Perusahaan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini. Selain untuk membiayai ekuitas yang diperlukan, Truba Manunggal akan mencari mitra strategis dengan pihak luar yang mungkin dapat membantu mempercepat langkah pengembangan proyek.
The key objective of Truba Manunggal’s IPP business is to diversify revenue streams beyond the Company’s core EPC business through the creation of consistent alternative cash flows which can cover the Company’s short- and medium-term needs. From its IPP business, the Company receives revenues for the integrated design, engineering, procurement and construction of plant facilities. Once the plant is operational, the Company sells the generated electricity to PLN or to captive market industries. The price at which electricity is sold is set in accordance with long-term (20-25 year) Power Purchase Agreements (PPA) or Energy Supply Agreements (ESA). In addition to the 3 (three) acquired power plants which the Company currently owns and operates, Truba Manunggal in 2009 is engaged in plans to develop an additional 9 (nine) IPP facilities; 6 (six) of these projects already have signed PPAs. Due to the economic slowdown and liquidity crisis experienced from mid-2008, the Company has, however rescheduled target completion dates for several of its IPP projects. It nevertheless remains committed to the accomplishment of these projects. In addition to internally financing the required equity, Truba Manunggal is looking to forge strategic partnerships with external parties, who may help to accelerate the pace of project development.
Perusahaan mendapatkan keuntungan dari keikutsertaannya dalam fase konstruksi maupun operasi proyek pembangkit listrik. Perusahaan sedang memperluas perannya sebagai pemasok batubara ke PLN dan pelanggan industri. Saat ini Perusahaan menjalankan sejumlah kecil perdagangan batubara dan sedang dalam tahap eksplorasi dan perencanaan untuk kedua konsesi pertambangan, masing-masing berlokasi di Sumatra Selatan dan Kalimantan Timur.
The Company benefits from its involvement in both the construction and operation phases of power generation projects. It is therefore expanding its role as a supplier of coal to PLN and industrial customers. Presently the Company carries out a small volume of coal trading and is currently at the exploration and planning stage of its two mining concessions respectively located in South Sumatra and East Kalimantan.
Truba Manunggal memfokuskan diri untuk meningkatkan nilai bagi pemegang sahamnya melalui penerapan strategi bisnis yang tepat yang terdiri dari fungsi-fungsi terintegrasi berikut: • Jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi • Operasional dan pemeliharaan • Pembangkit listrik • Pemasok BBM
Truba Manunggal focuses on increasing value for its shareholders through accurate implementation of its business strategies which consists of the following integrated functions: • Engineering, procurement and construction services • Operation and maintenance • Power generation • Supply of fuels
Tabel berikut ini menjelaskan daftar bidang operasi yang merupakan spesialisasi setiap anak perusahaan utama Truba Manunggal.
The following table provides an account of fields of operations specialized in by each of Truba Manunggal’s key subsidiaries.
Kegiatan Operasional Perseroan Company’s Operational Activities Nama Perusahaan Company’s Name
Aktivitas Operasional Operational Activity
PT Truba Alam Manunggal Engineering
Pabrik Rekayasa Operasi dan Pemeliharaan Tenaga Listrik Operation and maintenance of power plants
PT Manunggal Power
Pemilik dan Pemasok Listrik Owner and supplier of electricity
PT Maxima Infrastruktur
Perdagangan dan Pertambangan Batu Bara Coal Mining and Trading
PT Manunggal Infrasolusi
Jasa Manajemen Proyek (EPC) Project Management Service (EPC)
PT Truba Jaya Engineering
Konstruksi (Mekanikal dan Elektrikal) Construction (Mechanical and Electrical)
PT Meta Epsi
Jalur Transmisi EPC EPC Transmission
Truba Manunggal 2008 Annual Report
5
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam laporan tahunan ini menggunakan notasi Bahasa Inggris
Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English
dalam juta Rupiah
in million Rupiah 2008
2007
2006
2005
2004*
LAPORAN LABA RUGI
INCOME STATEMENTS
Pendapatan
2,948,680
1,506,202
972,286
279
2,258
Revenues
Beban Pendapatan
2,441,293
1,171,472
851,831
257
2,135
Cost of Revenues
Laba Kotor
507,387
334,730
120,455
22
123
Gross Profit
Beban Usaha
331,256
156,780
75,713
303
627
Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha
176,131
177,950
44,742
(281)
(504)
Operating Income (Loss)
Laba (Rugi) Bersih
(180,124)
212,735
34,941
(159)
(317)
Net Income (Loss)
ASET
ASSETS
Aset Lancar
5,076,919
3,368,005
1,220,183
575,474
4,661
Current Assets
Aset Tidak Lancar
2,157,771
1,623,211
585,209
127,442
20
Non-current Assets
JUMLAH ASET
7,234,690
4,991,216
1,805,392
702,916
4,681
TOTAL ASSETS
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
Kewajiban Lancar
1,803,985
546,285
288,407
510,172
15,515
Current Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar
3,614,050
2,676,076
16,052
25,346
1,592
Non Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
5,418,035
3,222,361
304,459
535,518
17,107
Total Liabilities
108,041
92,674
167,148
173,684
1
Minority Interest
Ekuitas (Defisiensi Modal)
1,708,614
1,676,181
1,333,785
(6,286)
(12,427)
Total Equity (Capital Deficiency)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
7,234,690
4,991,216
1,805,392
702,916
4,681
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Hak Minoritas
* Disajikan kembali
* Restated
Pergerakan Rupiah terhadap Dollar Rupiah versus Dollar Movement 12,500 10,000
10,950 9,419
9,217
9,225
9,378
Dec ‘07
Mar ‘08
Jun ‘08
Sep ‘08
7,500 5,000 2,500 0
6
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Dec ‘08
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
PENDAPATAN Revenues
LABA (RUGI) USAHA Operating Income (Loss)
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
08
2,948,680
07
1,506,202
06
08
176,131
07
972,286
177,950
06
44,742
05
279
05
(281)
04
2,258
04
(504)
LABA (RUGI) BERSIH Net Income (Loss)
JUMLAH AKTIVA Total Assets
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
08 (180,124)
08
07
212,735
06
34,941
7,234,690
07
4,991,216
06
05
(159)
05
04
(317)
04
1,805,392 702,916 4,681
JUMLAH KEWAJIBAN Total Liabilities
JUMLAH EKUITAS Total Equity
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
08
5,418,035
07 06 05 04
3,222,361 304,459
1,708,614
07
1,676,181
06
535,518 17,107
KONTRIBUSI PENDAPATAN Revenue Contribution
08
Coal 2%
1,333,785
05
(6,286)
04
(12,427)
KEPEMILIKAN Ownership IPP 7% PT Mandala Kapital 28.42%
Public 46.24%
PT Alam Manunggal 10.38%
EPC 91% Indo Infrastructure Group Pte 14.95%
Truba Manunggal 2008 Annual Report
7
Kegiatan Perusahaan Corporate Events
Public Exposé
Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap publik, berikut salah satu aktivitas CSR yang dilakukan Perusahaan ke panti werdha, Jakarta pada bulan September 2008
Paparan publik untuk menyampaikan keterbukaan informasi sebagai salah satu kewajiban sebagai perusahaan publik Public Exposé to disseminate information to the public as required for a listed company
Corporate Social Responsibility (CSR) is an actualization of the social responsibilities of corporations towards society. A CSR activity by Truba Manunggal in September 2008 involved donations to senior citizen homes in Jakarta
First Lifting
Pemancangan pertama konstruksi tiang baja First lifting of steel construction collumns
Jejak Langkah Milestones
2006 October: Listed to BEI (IPO)
8
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
2007
2008
Projects: – IPP Bangka (2x12 MW) – IPP Pontinanak (2x30 MW) – IPP Kuala Tanjung (2x135 MW) Ground Breaking PLTU Pelabuhan Ratu (3x350 MW) • Ground Breaking PLTU Pontianak (2x30 MW)
• F irst Lifting CDE Power Plant • Ground Breaking PLTU Bangka (2x12 MW)
• •
Kegiatan Perusahaan Corporate Events
Golf Tournament
Salah satu kegiatan korporasi untuk memberikan apresiasi kepada para klien, investor dan rekanan A form of corporate events designed to show appreciation to clients, investors and suppliers of Truba Alam Manunggal
Memorandum of Understanding (MoU)
Merupakan aplikasi dari kerjasama yang dilakukan Truba Alam Manunggal dengan para Mirta Strategis untuk mengembangkan lingkup bisnis perusahaan. Corporate action yang dilakukan Truba Alam Manunggal bertujuan meningkatkan bisnis usaha yang menguntungkan bagi korporasi, klien dan pemegang saham Actual applications of cooperation between Truba Alam Manunggal and varians strategic partners in order to expand its business scope. The varians corporate actions by Truba Alam Manunggal are intended to improve the value of its business for the company, clients, and shareholders
Penghargaan 2008 2008 Awards
29 APRIL 2008 Penghargaan sebagai The Best Listed Companies tahun 2008 dari Majalah Investor Award as The Best 2008 Listed Companies from Investor Magazine
Truba Manunggal 2008 Annual Report
9
Nilai-nilai Perseroan Corporate Values
NILAI-NILAI INTERNAL
INTERNAL VALUES
• K OMPETENSI, senantiasa meningkatkan kualitas keahlian, kemampuan dan perilaku demi peningkatan hasil-hasil yang telah dicapai.
• C OMPETENCY, continually advance the quality of skills, proficiencies, and mental attitude for the improvements of results already achieved.
• E FISIENSI, menentukan untuk selalu melakukan hal-hal yang tepat, selalu mencari peluang bagi peningkatan dan efisiensi. Selalu kreatif dan inovatif agar mampu menciptakan keuntungan dan nilai tambah bagi klien dengan cara yang wajar dan harga yang kompetitif.
• E FFICIENCY, the determination to always do the right things; ever seeking opportunities for improvement and efficiency. Always creative and innovative, to create benefit and added value for customers at fair and competitive prices.
• INTEGRITAS, ketegasan dalam menjalankan prinsip kebenaran dan nilai-nilai perusahaan dalam segala aktivitas bisnis dengan menghadirkan kalimatkalimat dan sikap yang konsisten.
• INTEGRITY, firmness in holding the principle of truth and corporate value in business activity which is presented consistently through words and behavior.
• K ERJA SAMA TIM, berkolaborasi demi terciptanya sinergi grup melalui semangat saling mendukung kemampuan dan keahlian masing-masing berdasarkan pada prinsip saling menghormati satu sama lain.
• T EAMWORK, collaborate to advance group synergies with the spirit of sharing capacities and skills, based on mutual respect.
• B ERTANGGUNG JAWAB, pendekatan secara terpadu terhadap kesehatan, keselamatan dan manajemen lingkungan di kantor-kantor, di lapangan dan di lokasi klien, SMK3 selalu mendapatkan prioritas utama dalam setiap aktivitas pada saat pemberian pelayanan di setiap tempat.
• R ESPONSIBILITY, a fully integrated approach to health, safety and environmental (HSE) management at our offices, on site and at client locations. We endeavour to ensure the highest standards at every place the Company provides its expertise. Ensuring HSE remains the highest priority for all of our activities.
BUDAYA PERUSAHAAN PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk membangun hubungan yang harmonis dengan klien dan mitra bisnis dengan berdasar pada 10 (sepuluh) nilai-nilai utama yang terbagi dalam 2 (dua) bagian, nilai eksternal dan internal. CORPORATE VALUES PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk builds strong relationship with its clients and business partners based on 10 (ten) core values which are divided into 2 (two) parts, namely external and internal values.
10
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Nilai-nilai Perseroan Corporate Values
NILAI-NILAI EKSTERNAL
EXTERNAL VALUES
• D EDIKASI, dengan sepenuh hati memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki untuk memberikan solusi terbaik dalam setiap penyelenggaraan proyek.
• D EDICATION, maintaining passion to maximize the full potential of our people so that they may continually provide the best solutions for all project needs.
• H ARGA KOMPETITIF, memberikan produk dan jasa dengan kualitas tertinggi sesuai standar namun dengan biaya yang efektif dan diselesaikan tepat waktu sebagaimana dijanjikan.
• C OMPETITIVE PRICING, delivering high quality and cost effective products and services to schedule and in accordance with promised specifications.
• M ENGHORMATI KEBUTUHAN KLIEN, dengan memberikan hasil yang transparan, terpercaya dan bertanggung jawab yang terkait dengan hasil akhir.
• R ESPECT FOR CLIENT NEEDS, maintaining transparency, accountability and responsibility for all areas of work.
• P ROFESIONALISME, bekerja secara professional dengan selalu mengupayakan yang terbaik guna menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tinggi sesuai standar. Selalu memberikan yang terbaik dalam setiap tindakan.
• P ROFESSIONALISM, working professionally through a continuous commitment to achieve high quality standards for products and services. Always giving our best in everything we do.
• H ARMONIS, hidup harmonis dengan elemen terkait seperti lingkungan, manusia dan masyarakat serta juga meningkatkan kualitas hidup penduduk setempat, menjaga lingkungan global dan berusaha semaksimal mungkin mencapai kepercayaan klien dan masyarakat.
• H ARMONIZATION, ensuring continuity between all Company endeavors and the environment, people and community; improving the living standards of local communities and protecting the global environment; maintaining the trust of our clients and society.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
11
Laporan Komisaris Utama
Report of the President Commissioner
Hendrik Tee Komisaris Utama President Commissioner
Terlepas dari tantangan-tantangan yang terjadi di tahun 2008, Truba Manunggal memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan untuk memberikan pendapatan yang berkesinambungan dalam jangka panjang.
12
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Laporan Komisaris Utama Report of the President Commissioner
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (“Truba Manunggal” atau “Perusahaan”) terus mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tahun 2008, terutama didukung oleh divisi EPC. Perusahaan terus menerapkan strategi terintegrasi yang mencakup EPC, IPP dan Pertambangan & Perdagangan Batubara. Namun, EPC tetap menjadi sumber utama pertumbuhan bagi Perusahaan, mencapai lebih dari 90% pendapatan. Selama 2 tahun berjalan hingga Juni 2008, divisi EPC Perusahaan mampu memanfaatkan sentimen pasar yang tengah meningkat untuk menyelamatkan komitmen jangka panjang terkait proyek-proyek pengembangan infrastruktur. Hal ini bukan saja pengalaman dalam bidang tradisional kami sebagai kontraktor pembangkit listrik dan fasilitas transmisi, tetapi juga meluas ke sektor pengembangan infrastruktur Minyak dan Gas, yang kini mencakup lebih dari 40% bisnis berjalan. Kesuksesan tender-tender yang diperoleh hingga paruh pertama tahun 2008 telah memberikan kepastian bahwa EPC Truba Manunggal dijadwalkan untuk beroperasi dengan kapasitas penuh sampai tahun 2010.
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (“Truba Manunggal” or “the Company”) continued to experience robust growth in 2008, which has principally been driven by the Company’s EPC division. The Company continues to pursue an integrated strategy encompassing EPC, IPP and Coal Mining & Trading. EPC, however remains the main engine of growth for the Company accounting for over 90% of revenues. During the 2 years leading up to June 2008, the Company’s EPC division was able to capitalize on bullish market sentiment to secure long-term commitments for significant infrastructure development projects. This was not only experienced in our traditional domain as a contractor for power generation and transmission facilities, but also extended to the sector for Oil & Gas infrastructure development, which now comprises over 40% of our ongoing business. Successful tenders leading up to the first half of 2008 have ensured that Truba Manunggal’s EPC is scheduled to operate at full capacity, well into 2010.
Namun demikian, sebagaimana halnya dengan perusahaanperusahaan lain di dunia, Truba Manunggal telah menghadapi berbagai tantangan di tahun 2008, yang telah memaksa kami untuk meninjau kembali strategi perusahaan. Pada prinsipnya, resesi ekonomi global yang dipicu oleh krisis likuiditas telah menyebabkan penundaan banyak rencana Perusahaan untuk mengembangkan usaha IPP dan Pertambangan dan Perdagangan Batubara.
As with companies the world over, Truba Manunggal has been faced with considerable challenges in 2008 which have forced us to reassess our strategy. Principally, the ongoing global economic downturn triggered by the liquidity crisis has resulted in a postponement to many of the Company’s plans to develop its IPP and Coal Mining & Trading enterprises.
Despite the current challenges throughout 2008, Truba Manunggal has promising growth prospects for sustainable revenue income over the long-term.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
13
Laporan Komisaris Utama Report of the President Commissioner
Truba Manunggal pada awalnya memandang pengembangan bisnis IPP sebagai metode diversifikasi pendapatan, terutama dalam pembiayaan jangka pendek dan menengah. Perusahaan saat ini memiliki 3 (tiga) aset IPP operasional: CDE-Diesel di Lampung; Tanjung Batu di Kalimantan Timur dan Gunung Megang di Sumatra Selatan. Setiap pembangkit listrik telah membuktikan keandalannya dalam memberikan pendapatan sejak beroperasi.
Truba Manunggal initially looked toward the development of its IPP business as a method of diversifying its income, particularly its shortand medium-term finances. The Company currently has 3 (three) operational IPP assets: CDE-Diesel in Lampung; Tanjung Batu in East Kalimantan and Gunung Megang in South Sumatra. Each of these power plants has provided reliable as well as predictable revenue streams since coming on line.
Pada akhir tahun 2008, Perusahaan mempertahankan peran kepemimpinannya dalam pembangunan fasilitas IPP di berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Unit IPP milik Perusahaan saat ini mengurus 6 (enam) Perjanjian Pembelian Listrik (Power Purchase Agreements – PPA). Seluruh PPA berlokasi di daerah terpencil, jauh dari jaringan listrik Jawa-Bali.
As of year-end 2008 the Company maintains a leading role in the development of IPP facilities in locations throughout Indonesia. The Company’s IPP unit currently maintains 6 (six) Power Purchase Agreements (PPA). All of these PPAs are located in outlying underserved areas of the nation, beyond the main Java-Bali power grid.
Pembiayaan untuk 3 (tiga) PPA telah berhasil diperoleh dari bankbank lokal. Tetapi dikarenakan tingkat risiko yang terkait, bank-bank Indonesia lebih menyukai untuk menggunakan siklus penggantian (reimbursement cycle) untuk kegiatan pembiayaan mereka. Oleh karena itu, pengembangan proyek perlu dibayar dengan ekuitas hingga tersedia penggantian.
Terms of finance for 3 (three) of the PPAs has already been successfully secured from local banks. Due to the level of risk, however Indonesia’s banks have maintained a preference for utilizing a reimbursement cycle for their finance activities. Project development therefore needs to be paid for by equity until reimbursement is provided.
Dengan demikian, di masa mendatang Truba Manunggal bermaksud mengupayakan strategi yang lebih organik untuk pengembangan dan diversifikasi, mempertahankan EPC sebagai bisnis utama yang akan terus memberikan kesinambungan, walaupun jadwal pengembalian investasi ketat. Perusahaan akan terus mencari kemitraan strategis untuk mendukung usaha pengembangan IPP dan Pertambangan Batubara, namun Pertambangan Batubara akan sangat diprioritaskan dengan pertimbangan pembiayaan yang bersumber dari intern, meliputi laba ditahan.
Going forward, Truba Manunggal therefore intends to pursue a much more organic strategy for its development and diversification, maintaining a focus on its core EPC business line which is continuing to provide sustainable, albeit tightly scheduled returns on investment. While the Company will continue to seek out strategic partnerships to support the development of its IPP and Coal Mining initiatives, the latter will be strictly prioritized with regards to financing, which is channelled from internal sources, including retained earnings.
14
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Laporan Komisaris Utama Report of the President Commissioner
Situasi Ekonomi Indonesia Memasuki tahun 2009, dunia saat ini sedang berada pada tahap yang kritis. Restrukturisasi sektor perbankan yang disertai oleh penurunan pinjaman perusahaan-perusahaan di seluruh dunia diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2010. Namun demikian, kami yakin bahwa stabilitas makroekonomi yang dibangun oleh pemerintah Indonesia sejak datangnya krisis keuangan Asia, ditambah dengan konsumsi dalam negeri yang kuat dan ketergantungan yang rendah terhadap pasar ekspor luar negeri (relatif terhadap perekonomian lain di kawasan yang sama) menjadikan negara kita memiliki keuntungan strategis untuk menghadapi berbagai tantangan dalam situasi resesi sekarang.
Indonesia’s Economic Environment Moving into 2009, the world is now at a critical juncture. Restructuring of the banking sector and the accompanying widespread deleveraging of companies throughout the world is expected to continue into 2010. We believe, however that the macro-economic stability fostered by the Indonesian government since the preceding Asian financial crisis combined with the nation’s strong internal consumption and lower dependency on foreign export markets (relative to other economies in the region) place the nation at a strategic advantage in coping with the challenges of the current recessionary environment.
Lebih lanjut, pemakaian listrik di Indonesia dipastikan tetap kuat terlepas dari berlangsungnya resesi. Perlu diketahui bahwa infrastruktur listrik Indonesia saat ini relatif masih belum mencukupi seluruh permintaan. Kondisi ini berlaku tidak hanya dalam jaringan utama Jawa-Bali, tetapi juga di pasar perbatasan dimana banyak inisiatif dijalankan. Penetrasi jasa listrik dalam lingkup nasional masih tetap rendah, dengan hanya lebih dari 60% populasi memiliki akses listrik di rumah. Menanggapi krisis, Pemerintah diharapkan untuk terus melakukan pembelanjaan dalam jumlah besar untuk pengembangan infrastruktur termasuk peningkatan fasilitas pembangkit listrik. Pengembangan ini perlu dikontrakkan kepada pihak yang bertanggung jawab yang memiliki keahlian tinggi di bidang engineering dan kemampuan organisasi untuk melaksanakan proyek secara efisien dan sesuai jadwal.
Furthermore, power consumption is expected to remain strong in Indonesia despite the downturn. It needs to be recognized that Indonesia’s current power infrastructure continues to be inadequate relative to overall demand. This is true not only within the main Java-Bali power grid but also in frontier markets where many of the Company’s initiatives are directed. Nationwide penetration of power services remains low, with just over 60% of the nation’s population having access to electricity in their homes. In response to the crisis, the Government is expected to continue to spend heavily on infrastructure development including enhancement of the nation’s power generating facilities. This development needs to be contracted to responsible parties with advanced engineering skills and the organizational capacity to implement projects efficiently and to schedule.
Pemain Kunci dalam Pertumbuhan dan Pembangunan Bangsa Sebagai satu-satunya perusahaan listrik Indonesia yang terintegrasi penuh dengan spesialisasi EPC, IPP dan Pertambangan & Perdagangan Batubara, Truba Manunggal melayani kebutuhan dasar yang secara langsung berhubungan dengan kesinambungan perekonomian
A Key Player in the Nation’s Growth and Development As Indonesia’s only fully integrated power company specializing in EPC, IPP and Coal Mining & Trading, Truba Manunggal serves a critical need that is directly related to the sustainability of the Indonesian economy. Our EPC expertise in power plant construction places us in an ideal
Dari kiri ke kanan From left to right: Hendrik Tee Komisaris Utama President Commissioner Richard Harjani Komisaris Commissioner Siswanto Komisaris Independen Independent Commissioner
Truba Manunggal 2008 Annual Report
15
Laporan Komisaris Utama Report of the President Commissioner
Indonesia. Para ahli EPC kami dalam pembangunan pembangkit listrik selama 3 (tiga) dekade menempatkan perusahaan pada posisi ideal dan strategis untuk memainkan peran utama dalam pembangunan pembangkit listrik.
and strategic position to play a major role in expanding Indonesia’s electric power generation capacity.
Kami yakin bahwa Truba Manunggal memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan untuk memberikan pendapatan yang berkesinambungan dalam jangka panjang. Bisnis EPC akan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Terlepas dari tantangantantangan yang muncul dari perlambatan ekonomi global, kami mengantisipasi bahwa pertumbuhan pesat akan terus berlanjut, terutama dalam hal pembangunan pembangkit listrik yang menjadi kekuatan utama Truba Manunggal.
We believe that Truba Manunggal has promising growth prospects for sustainable revenue over the long-term. The Company’s EPC business will continue to experience significant growth. Despite the current challenges created by the global economic slowdown, we anticipate that our robust growth will continue to expand, especially in the construction of new power plants in which Truba Manunggal excels.
Tata Kelola Perusahaan Dewan Komisaris telah memeriksa laporan keuangan Perusahan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008. Kami berpendapat bahwa Truba Manunggal memiliki fundamental yang kuat, sehingga terus memberikan pertumbuhan yang signifikan dalam penjualan bersih dan EBITDA meskipun mencatat rugi bersih pada tahun pelaporan. Kondisi terakhir disebabkan oleh kerugian valuta asing non-kas sebagai akibat depresiasi Rupiah terhadap Dollar AS.
Corporate Governance The Board of Commissioners has reviewed the Company’s financial statements for the year ending December 31, 2008. It is our opinion that Truba Manunggal remains strong in its fundamentals, continuing to post significant growth in net sales and EBITDA although it recorded a net loss for the reporting period. The latter was due to non-cash foreign exchange losses caused by depreciation of the Rupiah against the US Dollar.
Dewan Komisaris dengan bangga mencatat perbaikan dan peningkatan yang berlanjut dalam tata kelola perusahaan yang baik (GCG), sejalan dengan praktik-praktik yang berlaku internasional. GCG diterapkan di lingkungan Perusahaan dengan dasar Peraturan Tata Kelola Perusahaan Nasional Indonesia, Anggaran Dasar Perusahaan, kebijakan dan panduan intern mengenai Tata Kelola Perusahaan, Pedoman Perilaku untuk manajemen dan pegawai, prosedur operasional standar dan praktik-praktik GCG yang berlaku umum di tingkat internasional.
The Board of Commissioners is pleased to note the continuing improvement and enhancement in Good Corporate Governance (GCG) that is in line with international best practices. GCG is implemented within the Company on the basis of the Indonesian National Code on Corporate Governance, the Company’s Articles of Association, our internal policies and guidelines on Corporate Governance, Code of Conduct for management and employees, standard operating procedures and international best practices on GCG.
Dewan Komisaris terus menyampaikan penjelasan mengenai perkembangan Perusahaan secara berkala, dan melakukan pendekatan aktif untuk memonitor kemajuan, memastikan bahwa kami berada pada jalur yang benar pada kebanyakan pembangunan utama yang kami jalankan. Dewan Komisaris juga mengawasi kegiatan Truba Manunggal melalui keterlibatan langsung dengan Direksi dan manajer senior Perusahaan, maupun dengan bantuan Komite Audit. Kami yakin bahwa sistem pengawasan intern dan prosedur yang memadai dalam Perusahaan senantiasa memberikan jaminan yang beralasan bahwa seluruh risiko diidentifikasi, dikelola dan dimitigasi secara tepat.
The Board of Commissioners continues to appraise the development of the Company on a regular basis, and the Board takes an active approach to monitor progress, ensuring that we are on track for most of our key developments. The Board oversees the activities of Truba Manunggal through direct engagement with the Directors and senior managers of the Company, as well as with the assistance of the Audit Committee. Truba Manunggal remains confident that adequate internal control systems and procedures within the Company continue to provide reasonable assurances that risks are being properly identified, managed and mitigated.
16
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Laporan Komisaris Utama Report of the President Commissioner
Pergantian Dewan Hanya terjadi satu kali perubahan dalam komposisi Dewan Komisaris sejak laporan tahunan Perusahaan yang lalu. Bapak Sidarta Sidik mengundurkan diri dari Dewan Komisaris untuk menjadi Presiden Direktur Perusahaan. Posisi beliau pada Dewan Komisaris digantikan oleh Bapak Richard Harjani.
Changes to the Board There was only one change in the composition of the Board of Commissioners since the Company’s last annual report. Mr. Sidarta Sidik resigned from the Board of Commissioners to become the new President Director. His seat on the Board of Commissioners has been replaced by Mr. Richard Harjani.
Atas nama seluruh anggota Dewan Komisaris, saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua klien, mitra kerja, pihak-pihak terkait dan para pemangku kepentingan Truba Manunggal atas dukungan yang tiada henti untuk pertumbuhan dan perluasan Perusahaan selama periode pelaporan tahun 2008. Lebih lanjut, Dewan Komisaris juga ingin menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada manajemen dan karyawan atas komitmennya dalam hal kesempurnaan dan ketangguhan. Bersamasama kita akan memastikan bahwa Truba Manunggal senantiasa berada di garda depan dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia melalui kegiatan penyediaan EPC, IPP dan Pertambangan & Perdagangan Batubara yang terbaik di kelasnya.
On behalf of all the members of the Board of Commissioners, I would like to express our sincere gratitude and appreciation to all of Truba Manunggal’s clients, partners, associates and other stakeholders for their continuing support for the Company’s growth and expansion during the reporting period 2008. Furthermore, the Board of Commissioners would also like to extend its deepest thanks to the management and employees for their commitment to excellence and perseverance. Together our people will ensure that Truba Manunggal continues to stand at the forefront of Indonesia’s infrastructure development through our provision of best in class EPC, IPP and Coal Mining & Trading activities.
Hendrik Tee Komisaris Utama President Commissioner
Truba Manunggal 2008 Annual Report
17
Laporan Direktur Utama
Report of the President Director
Sidarta Sidik Direktur Utama President Director
Selain memajukan EPC sebagai bisnis utama, Truba Manunggal berkomitmen untuk meningkatkan tujuan divisi IPP sebagai bagian dari strategi Perseroan, termasuk melalui kemitraan strategis yang saling menguntungkan.
18
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Laporan Direktur Utama Report of the President Director
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Truba Manunggal mencatat pertumbuhan laba yang berarti dari bisnis EPC di tahun 2008.
Truba Manunggal posted significant earnings growth from its EPC business in 2008.
Pemerintah tetap berkomitmen untuk melanjutkan program jalur cepat 10.000 MW untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga batubara, dengan persiapan fase ke-2 untuk proyek 10.000 MW lainnya. Sepanjang tahun 2008, unit EPC Perusahaan memperoleh 3 (tiga) subkontrak pembangkit listrik PLN: Suralaya (625 MW) dan Paiton (600 MW), dengan estimasi nilai lebih dari US$ 80 juta. Kedua proyek ini serta pengembangan pembangkit listrik lain yang telah diperoleh sebelumnya di Indramayu (3 x 300 MW US$ 54 juta) telah mulai tahap konstruksi pada tahun 2008. Selain itu, bisnis EPC pada sektor Minyak & Gas juga telah meningkat dengan dimulainya 2 (dua) proyek terpisah untuk perusahaan Minyak & Gas AS Chevron, dengan estimasi nilai sebesar US$ 203 juta.
The Government of Indonesia remains committed to the 10,000 MW fast track program for the development of coal fired power plants, with preparation for the 2nd phase of another 10,000 MW. During 2008 the Company’s EPC unit secured a subcontracting role for 3 (three) more PLN power plants: Suralaya (625 MW) and Paiton (600 MW), business with an estimated value exceeding US$ 80 million. Three of this projects as well as the previously secured power generation development at Indramayu (3 x 300 MW US$ 54 million) began construction in 2008. Additionally, EPC business in the Oil & Gas sector has also increased with the commencement of 2 (two) separate projects for US Oil & Gas giant Chevron worth an estimated US$ 203 million.
Meskipun EPC sebagai bisnis utama Truba Manunggal berhasil memperoleh pertumbuhan yang berarti dalam operasinya hingga tahun 2010, kondisi ekonomi dan pasar yang bergejolak di tahun 2008 menghadapkan Perusahaan pada tantangan-tantangan yang patut diperhitungkan. Pengetatan pasar kredit dan perlambatan ekonomi secara umum di tahun 2008 telah memaksa Truba Manunggal untuk menilai kembali dan memprioritaskan rencana penyelesaian pembangkit listrik IPP. Target penyelesaian untuk proyek-proyek terakhir saat ini telah dijadwalkan kembali. Terlepas dari kemunduran ini, pengembangan proyek IPP akan tetap menjadi salah satu prioritas utama Perusahaan.
Although Truba Manunggal’s core EPC business unit secured contracts which will allow it to operate at capacity well into 2010, the volatile economic and market conditions in 2008 posed considerable challenges for the Company. Tightening of credit markets and the general economic slowdown in 2008 have forced Truba Manunggal to reassess its priorities for planed IPP power plant deliveries. Most of the target dates for the latter projects have now been rescheduled. Despite this setback, development of IPP projects will continue to be one of the Company’s key priorities.
In addition to pushing ahead with its core EPC business, Truba Manunggal is committed to advancing the goals of its IPP arm as part of its corporate strategy, including seeking strategic partnerships.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
19
Laporan Direktur Utama Report of the President Director
Truba Manunggal menghasilkan total pendapatan sebesar Rp 2.948,7 miliar pada tahun 2008. Jumlah ini tumbuh 95,8% dari pendapatan tahun 2007 sebesar Rp 1.506,2 juta. Jasa EPC mencakup kegiatankegiatan yang terkait Operasional dan Pemeliharaan (O&M) sebesar 91% dari total pendapatan atau setara dengan Rp 2,7 miliar. Sebanyak 3 (tiga) fasilitas operasional IPP menghasilkan pendapatan sebesar Rp 0,2 miliar atau 7% total pendapatan. Perdagangan batubara terus memberikan kontribusi tambahan pendapatan sebesar Rp 0,05 miliar selama tahun 2008. Terlepas dari kinerja ini, Perusahaan membukukan rugi bersih sebesar Rp 180,1 miliar, yang disebabkan oleh depresiasi Rupiah terhadap US$ sehingga mengakibatkan kerugian nilai tukar dalam jumlah yang signifikan pada utang Perusahaan dengan denominasi US$.
Truba Manunggal earned total revenues of Rp 2,948.7 billion in 2008. This represented growth of 95.8% from revenues of Rp1,506.2 billion in 2007. EPC services including activities related to Operation and Maintenance (O&M) accounted for 91% of total revenues or Rp 2.7 billion. The Company’s 3 (three) operational IPP facilities provided revenues of Rp 0.2 billion or 7% of total revenues. Coal trading also continued to contribute to additional revenues of Rp 0.05 billion during the year. In spite of this performance the company booked a net loss of Rp 180.1 billion for the year. This was caused by depreciation of the Rupiah against the US$ which resulted in significant foreign exchange losses on the Company’s US$ denominated debt.
Prospek Masa Depan Menyadari pentingnya pendapatan dari EPC terhadap kelangsungan pertumbuhan dan kesinambungan operasional, pengadaan mesin berat dan peralatan teknis tetap menjadi prioritas di tahun 2009. Memastikan penyelesaian proyek sesuai jadwal yang memenuhi standar operasional bagi efektivitas Operasi dan Pemeliharaan pada perusahaan klien yang mencakup pertimbangan berkenaan dengan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan, merupakan aspek penting dari kelanjutan peran Perusahaan sebagai kontraktor EPC utama di Indonesia. Lebih jauh, kinerja yang baik akan menjadi nilai tambah Perusahaan dalam proses penawaran untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia, baik yang sedang berlangsung maupun yang baru. Hal ini akan merupakan prioritas utama Perusahaan memasuki tahun 2009. Perusahaan telah melakukan penawaran terhadap lebih dari 20 kontrak EPC potensial dan saat ini sedang menunggu hasil keputusan hasilnya.
Future Prospects Recognizing the importance which the Company’s EPC revenues have for the continued growth and sustainability of our operations, procurement of heavy machinery and other technical equipment has remained a priority leading into 2009. Ensuring the on-schedule delivery of finished projects which maintain international standards for our client’s effective Operations and Maintenance including considerations of Health, Safety and the Environment is critical to the Company’s continuing role as the premier EPC contractor in Indonesia. Furthermore, maintenance of our performance track record will add to the already formidable advantage which the Company maintains for ongoing and new bidding processes for infrastructure development in Indonesia. This will be the Company’s key priority moving into 2009. The Company has bid on over 20 prospective EPC contracts in 2008 upon which it is awaiting decision.
Selain EPC sebagai bisnis utama, Truba Manunggal berkomitmen untuk meningkatkan tujuan divisi IPP. Tetapi, setidaknya pada jangka waktu pendek dan menengah, perkembangan ini akan mengikuti pendekatan yang lebih organik dengan pembiayaan terutama dialokasikan dari laba ditahan yang berasal dari bisnis EPC. Truba Manunggal senantiasa mengusahakan kemitraan strategis berkenaan dengan proyek-proyek IPP-nya.
In addition to pushing ahead with its core EPC business, Truba Manunggal is committed to advancing the goals of its IPP arm. However, at least in the short- and medium term, this development will follow a much more organic approach with financing primarily being allocated from available retained earnings acquired through the Company’s EPC business. Truba Manunggal continues to seek strategic partnerships with investment partners in relation to its IPP projects.
Prioritas proyek IPP adalah CP Bahari di Lampung (2 x 30 MW), Pulau Bangka (2 x 12 MW) dan Pontianak, Kalimantan Barat (2 x 30 MW). Pada saat bersamaan, Perusahaan sedang menjalani proses penawaran kontrak IPP di Kalimantan, Bali dan Ambon, yang akan memanfaatkan aset pembangkit listrik tenaga diesel yang tidak aktif.
Priority IPP projects are: CP Bahari in Lampung (2 x 30 MW), Bangka Island (2 x 12MW) and Pontianak, West Kalimantan (2 x 30 MW). Concurrently the Company is in the process of bidding on IPP contracts in Kalimantan, Bali and Ambon which will utilize its latent mobile diesel power generation assets.
Tumbuh melalui Kemitraan Strategis Kantor perwakilan Truba Manunggal di Republik Rakyat Cina telah berperan penting dalam memberikan kemungkinan bagi Perusahaan
Growth through Strategic Partnerships Truba Manunggal’s representative office in the People Republic of China has been instrumental in allowing the Company to forge
20
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Laporan Direktur Utama Report of the President Director
untuk membina kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan manufaktur peralatan listrik dan pengembang listrik terkemuka di Cina.
strategic partnerships with the region’s leading power equipment manufacturers and power developers.
Di sisi pengadaan, Cina merupakan pemimpin global dalam memproduksi peralatan pembangkit listrik dengan harga bersaing dan handal. Perusahaan saat ini memiliki Agency Agreement dengan Shanghai Electric, perusahaan manufaktur peralatan listrik terbesar di Cina dengan kapasitas produksi tahunan 30.000 MW turbin untuk pembangkit listrik tenaga batubara, gas, air dan nuklir. Perjanjian ini memberikan Truba Manunggal hak eksklusif untuk memasarkan dan mewakili peralatan listrik Shanghai Electric dengan daya 100 MW atau lebih di Indonesia. Untuk peralatan pembangkit listrik di bawah 100 MW, Perusahaan juga mempunyai Agency Agreement dengan perusahaan manufaktur peralatan listrik RRC lain yang berkelas dunia, yaitu Qingdao Jieneng, yang mengkhususkan pada turbin berukuran kecil hingga menengah. Truba Manunggal juga telah membina kemitraan dengan Sinohydro Corporation, perusahaan manufaktur peralatan hidrolik dan hidroelektrik di Cina.
On the procurement side, China is recognized as a global leader in producing cost competitive and reliable power plant equipment. The Company currently maintains an Agency Agreement with Shanghai Electric, the largest power equipment manufacturer in China with an annual production capacity of 30,000 MW of power turbines for coalfired, gas-fired, hydro and nuclear power plants. This agreement gives Truba Manunggal exclusive rights to market and represent Shanghai Electric’s power equipment of 100 MW or more in Indonesia. For power generating equipment of less than 100 MW, the Company also maintains an Agency Agreement with Qingdao Jieneng, another world-class PRC power equipment manufacturer, which specializes in small to mid-size turbines. Truba Manunggal has also forged a partnership arrangement with Sinohydro Corporation, the largest hydraulics and hydroelectric equipment manufacturer in China.
Truba Manunggal merupakan mitra lokal yang menangani konstruksi dan instalasi untuk 5 (lima) dari 9 (sembilan) mega proyek yang saat ini dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan Cina dibawah program Jalur Cepat Pemerintah Indonesia. Proyek-proyek ini meliputi Suralaya, Labuan, Indramayu, Pelabuhan Ratu dan Paiton; yang diharapkan akan menghasilkan lebih dari 4.000 MW. Mitra kontrak utama untuk pengembangan ini adalah Chengda Engineering Corp, CNEEC, Shanghai Electric, Harbin Power dan CNTIC.
Truba Manunggal is the local partner handling construction and installation for 5 (five) of the 9 (nine) mega-projects currently contracted to Chinese firms under the Government of Indonesia’s Fast Track electrification program. These include major projects in Suralaya, Labuan, Indramayu, Pelabuhan Ratu and Paiton; which are expected to bring more than 4,000 MW of power online. Lead contracting partners for these developments include: Chengda Engineering Corp., CNEEC, Shanghai Electric, Harbin Power and CNTIC.
Komitmen terhadap Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan dan Masyarakat Luas Truba Manunggal meletakkan prioritas utama pada hal-hal terkait Kesehatan, Keamanan, Kesehatan dan Lingkungan (K3L) dengan melaksanakan program pelatihan efektif yang menjamin terciptanya lingkungan kerja yang aman dan bersahabat bagi seluruh karyawan maupun mereka yang bekerja dengan Truba Manunggal. Keamanan lingkungan kerja adalah faktor penting yang dievaluasi secara ketat oleh Truba Manunggal dalam melaksanakan rencana proyek dan kewajiban kontraknya. Truba Manunggal telah menyusun panduan keamanan yang wajib dipatuhi oleh para karyawan dan kontraktor pada saat beroperasi. Melanjutkan rekam jejak positif dari 3 (tiga) tahun berjalan, Truba Manunggal belum pernah mengalami kecelakaan atau luka serius dalam operasinya selama periode laporan ini – mempertahankan rekam jejaknya yang bersih selama tiga tahun berturut-turut. Perusahaan masih mempertahankan sertifikasi dari the National Council on Occupational Safety and Health Administration (“OSHA”) dari AS.
Commitment to Safety Health and the Environment and the Broader Community Truba Manunggal places a high priority on matters related to Health, Safety and the Environment (HSE) maintaining effective training programs which ensure a safe and friendly workplace for all of its employees as well as those who work with Truba Manunggal. Workplace safety is an important factor that Truba Manunggal stringently evaluates when implementing its project plans and carrying out its contractual obligations. Truba Manunggal has established safety guidelines, which its employees and contractors are required to comply with when carrying out their operations. Following on its positive track record from the preceding 3 (three) years running, Truba Manunggal has not experienced any serious accidents or fatalities in its operations during the current reporting period. The Company continues to maintain its certification with the National Council on Occupational Safety and Health Administration (“OSHA”) of the US.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
21
Laporan Direktur Utama Report of the President Director
Lebih jauh, dalam memenuhi tanggung jawab sebagai warga korporasi yang baik, Perusahaan di tahun 2008 terus menerapkan program-program untuk membantu masyarakat setempat di sekitar tempat Perusahaan beroperasi. Di kantor pusatnya di Jakarta dan melalui anak perusahaan di lapangan, Perusahaan secara berkala berperan aktif dalam mensponsori kegiatan pendidikan pada tingkat lanjutan dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang beruntung. Sepanjang tahun 2008, bantuan keuangan dan materi diberikan kepada panti asuhan maupun fasilitas perawatan bagi orang tua. Perusahaan juga memberikan bantuan bencana alam.
Furthermore, in fulfilling its responsibilities as a good corporate citizen, the Company continued, in 2008, to implement programs which assist local communities in the vicinity of its operations. At its headquarters in Jakarta and through its subsidiaries in the field, the Company regularly plays an active role in sponsoring education initiatives at the post secondary level and providing assistance to disadvantaged communities. During 2008 financial and material assistance was provided to orphanages as well as care facilities for the elderly. The Company also provides disaster relief.
Tata Kelola Perusahaan Truba Manunggal terus mempertahankan penerapan standar tertinggi Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) secara menyeluruh. Prinsip-prinsip transparansi, pertanggungjawaban, akuntabilitas, independensi dan keadilan merupakan nilai inti yang ditanamkan pada seluruh tingkat operasi dan diwujudkan dalam bentuk hubungan kami dengan para pemangku kepentingan. Truba Manunggal memandang komitmen ini sebagai investasi penting untuk menambah nilai terhadap kontrak dan kegiatannya.
Corporate Governance Truba Manunggal continues to rigorously maintain the highest standards of Good Corporate Governance (GCG). The principles of transparency, responsibility, accountability, independence and fairness are core values which persist across all levels of our operations and are manifest in all of our relationships with stakeholders. Truba Manunggal considers this commitment to be a critical investment which adds value to all of our contracts and initiatives.
Pada tahun 2008, saya menjabat sebagi Presiden Direktur baru Truba Manunggal menggantikan Bapak Arifin Wiguna yang mengundurkan diri pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2008.
In 2008, I became the new President Director of Truba Manunggal replacing Mr. Arifin Wiguna who resigned after the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) in 2008.
Sehubungan dengan perubahan-perubahan lainnya pada Direksi dalam tahun 2008: Bapak Chua Thiam Joo yang menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2006, mengundurkan diri pada pertengahan 2008. Penggantinya akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2009.
Regarding other changes to the Board of Directors in 2008; Mr.Chua Thiam Joo who served as a Company director since 2006, resigned during mid-2008. His replacement will be decided at the Company’s 2009 Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) meeting.
22
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Laporan Direktur Utama Report of the President Director
Selain itu, Bapak Andre Purnawan juga diangkat dalam jajaran Direksi. Sebagai hasil pengangkatan ini dan dengan tidak adanya pengunduran lain, Direksi Truba Manunggal menjadi 4 (empat) anggota.
Also Mr. Andre Purnawan was appointed to the Board of Directors. As a result of this appointment, and in the absence of any other resignations, Truba Manunggal’s Board of Directors consists of 4 (four) members.
Sebagai penutup, atas nama Direksi, saya ingin berterima kasih kepada Dewan Komisaris dan para pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya kepada tim manajemen Perusahaan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada klien, mitra usaha dan karyawan kami yang senantiasa mendukung pencapaian tujuan jangka panjang pertumbuhan dan kesinambungan Perusahaan. Bersama-sama, kita akan menghadapi tantangan berat yang ditimbulkan oleh kondisi ekonomi global yang masih berlanjut, untuk menjamin bahwa infrastruktur Indonesia akan terus membaik serta memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
In conclusion, on behalf of the Board of Directors, I would like to thank the Board of Commissioners and the shareholders for their confidence and support for the Company’s management team. I would also like to express gratitude to our clients, partners and employees for respectively continuing to support the Company’s long-term goals of growth and sustainability. Together we will face the considerable challenges posed by ongoing global economic conditions to ensure that Indonesia’s infrastructure continues to improve, advancing benefits to all levels of society.
Sidarta Sidik Direktur Utama President Director
Dari kiri ke kanan From left to right: Sidarta Sidik Direktur Utama President Director Andre Purnawan Direktur Director Shi Hong Chao Direktur Director FX. Agus Edyono, S.lp Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
Truba Manunggal 2008 Annual Report
23
Laporan Operasional Operational Report 24
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Hubungan yang erat antara Truba Manunggal dan para mitra kerjanya telah menghasilkan transfer teknologi yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek, sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi Perusahaan secara keseluruhan.
The strong bonds between Truba Manunggal and its partners have resulted in significant transfer of technological knowledge for power project implementation, improving the Company’s overall effectiveness and efficiency.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
25
Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy
Kontraktor Pembangkit Listrik dan Industri Indonesia yang Utama dengan Rekam Jejak yang Meyakinkan dalam Bisnis EPC Pengalaman Truba Manunggal selama 30 tahun telah memberikannya rekam jejak yang solid dalam pembangunan pembangkit listrik, menjadikannya mitra pilihan bagi kontraktor-kontraktor utama internasional EPC yang beroperasi di Indonesia. Melalui kemitraan strategis, Perusahaan telah membangun lebih dari 90% pembangkit listrik bertenaga batubara dan gas. Kapasitas keseluruhan proyek listrik dimana Truba Manunggal bertindak sebagai mitra lokal adalah lebih dari 15.000 MW. Perusahaan juga telah menyelesaikan berbagai jenis proyek pembangunan industri dalam sektor pengembangan minyak & gas, pertambangan, pupuk, kimia, petrokimia, semen, bubuk kertas & kertas. Sebagai satu-satunya kontraktor EPC domestik yang memperoleh sertifikat dari American Society of Mechanical Engineers untuk perancangan dan pemasangan boilers pembangkit listrik dengan daya lebih dari 300 MW, Perusahaan berada pada posisi yang baik untuk memainkan peran utama dalam program kelistrikan Jalur Cepat Pemerintah 10.000 MW yang sedang berlangsung.
Indonesia’s Dominant Power and Industrial Plant Contractor with A Strong Track Record in EPC Business Truba Manunggal’s 30 years experience has provided it a solid track record for power plant development making it the partner of choice of the major international EPC contractors working in Indonesia. Through its strategic partnerships, the Company has constructed more than 90% of PLN’s coal-fired and gas-fired power plants. The total capacity of power projects for which Truba Manunggal has served as the local partner is over 15,000 MW. The Company has also completed a wide variety of industrial plant construction projects for the Oil & Gas, mining, fertilizers, chemicals, petrochemicals, cement and pulp & paper sectors. As the only domestic EPC contractor to be certified by the American Society of Mechanical Engineers for the design and assembly of power plant boilers larger than 300 MW, the Company is well positioned to play a leading role in the Government’s ongoing 10,000 MW Fast Track electrification program.
Kemitraan Strategis dengan Perusahaan EPC Internasional dan Domestik Selama beberapa tahun terakhir, Truba Manunggal telah memfokuskan diri khususnya dalam menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan manufaktur perlengkapan dan penghasil listrik terkemuka dari Cina. Hubungan yang erat antara Truba Manunggal dan mitra-mitranya telah menghasilkan transfer pengetahuan teknologi yang sangat penting untuk pelaksanaan proyek listrik, serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi Perusahaan secara keseluruhan. Perkembangan kekuatan inti Perusahaan dalam pengembangan proyek EPC telah menempatkannya pada posisi yang diminati diantara para kompetitor dalam tender proyek listrik di Indonesia. Posisi ini diperkuat oleh kemampuan perusahaan-perusahaan Cina untuk menawarkan harga yang bersaing untuk peralatan pembangkit listrik mereka. Pemerintah Cina terus memberikan dukungan yang kuat bagi proyek-proyek pembangkit listrik tenaga batubara, dan telah menginstruksikan lembaga keuangan RRC seperti EXIM Bank of China untuk memberikan dukungan keuangan untuk proyek-proyek ini.
Strategic Partnerships with International and Domestic EPC Companies Over the past several years Truba Manunggal has maintained a particular focus on forging strategic partnerships with leading power equipment manufacturers and power producers from China. The strong bonds between Truba Manunggal and its partners have resulted in significant transfer of technological knowledge for power project implementation, improving the Company’s overall effectiveness and efficiency. This ongoing development of the Company’s core strength in EPC project development has provided it a favorable position among competing tenders for power projects in Indonesia. The Company’s position is further strengthened by Chinese companies’ ability to offer competitive prices for their power plant equipment. The Chinese Government continues to provide strong support for Indonesian coalfired power plant projects, and has asked China financial institutions like the EXIM Bank of China to provide financial support for these projects.
26
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy
Kemitraan strategis Truba Manunggal dengan perusahaan-perusahaan RRC kelas dunia terkait dalam pembuatan peralatan dan penghasil listrik, yang mencakup sebagai berikut:
Truba Manunggal’s strategic partnerships with world-class Chinese companies engaged in equipment manufacturing and power generation include the following:
• Shanghai Electric: Perjanjian Kemitraan ditandatangani pada bulan Januari 2007. Truba memiliki hak pertama penolakan seluruh proyek EPC mereka di Indonesia. Shanghai Electric adalah pembuat peralatan listrik Cina yang terbesar untuk pembangkit listrik tenaga batubara, gas, air dan nuklir, yang memiliki spesialisasi pada pembangkit listrik berskala besar dengan produksi tahunan peralatan listrik di atas 30.000 MW dengan kapasitas hingga 1.000 MW. Perusahaan didirikan pada tahun 1953 dan tercatat di HK Stock Exchange.
• Shanghai Electric: Partnership Agreement signed in Jan 2007. Truba Manunggal has a first-right of refusal for all Shanghai Electric EPC projects in Indonesia. Shanghai Electric is the largest Chinese power equipment manufacturer for coal-fired, gas-fired, hydro and nuclear power plants. It specialized in large scale power plants, with annual production of over 30,000 MW power plant equipment with unit capacity up to 1,000 MW. The company was established in 1953, and is publicly listed on the HK Stock Exchange.
• Qingdao Jieneng Power Station Engineering: Perjanjian Kemitraan ditandatangani pada bulan Mei 2007. Truba Manunggal memiliki hak pertama penolakan seluruh proyek EPC mereka di Indonesia. Perusahaan ini dimiliki oleh pemerintah Cina dan mengkhususkan diri pada produksi turbin kecil hingga menengah. Menguasai lebih dari 50% pangsa pasar untuk turbin 50 MW ke bawah di Cina dengan kapasitas produksi lebih dari 10.000 MW per tahun. Perusahaan memiliki pasokan produk dan pengalaman EPC yang luas di Indonesia dan negara Asia lainnya.
• Qingdao Jieneng Power Station Engineering: Partnership Agreement signed in May 2007. Truba Manunggal has a first-right of refusal for all QJPSE EPC projects in Indonesia. This Chinese state-owned enterprise specialized in the production of smallto-mid size turbines. It maintains more than 50% of the market share for turbines of 50 MW or below in China; with production capacity of more than 10,000 MW per year. The company has extensive product supply and EPC experiences in Indonesia and other Asian countries.
• Chengda Engineering Corp. telah mensubkontrakkan seluruh keperluan konstruksi termasuk instalasi mekanik dan listrik untuk pembangkit listrik 2 x 300 MW di Labuhan. Chengda merupakan kontraktor EPC Cina bertaraf dunia.
• Chengda Engineering Corp. has subcontracted all construction requirements including mechanical and electrical installation, for the 2 x 300 MW power generators in Labuhan. Chengda is a world class Chinese EPC contractor.
• China National Technology Import & Export Corporation (CNTIC) telah mensubkontrakkan seluruh keperluan konstruksi termasuk instalasi mekanik dan listrik untuk pembangkit listrik 2 x 300 MW di Labuhan. CNTIC merupakan kontraktor EPC Cina bertaraf dunia.
• China National Technology Import & Export Corporation (CNTIC) has subcontracted all construction requirements including mechanical and electrical installation, for the 2 x 300 MW power generator in Labuhan. CNTIC is a world class Chinese EPC contractor.
• China National Electric Equipment Cooperation (CNEEC) telah mensubkontrakkan seluruh keperluan konstruksi termasuk instalasi mekanik dan listrik untuk pembangkit listrik 3 x 330 MW di Labuhan. CNEEC merupakan kontraktor EPC Cina bertaraf dunia.
• China National Electric Equipment Cooperation (CNEEC) has subcontracted all construction requirements including mechanical and electrical installation, for the 3 x 330 MW power generators in Indramayu. CNEEC is a world-class Chinese EPC contractor.
• Harbin Power Engineering telah mensubkontrakkan seluruh keperluan konstruksi termasuk instalasi mekanik dan listrik untuk pembangkit listrik 1 x 600 MW di Paiton. Harbin Power Engineering merupakan kontraktor EPC Cina bertaraf dunia.
• Harbin Power Engineering has subcontracted all construction requirements including mechanical and electrical installation, for the 1 x 600 MW power generator in Paiton. Harbin Power Engineering is a world class Chinese EPC contractor.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
27
Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy
• Beijing Electric Power Construction Co.: MoU ditandatangani pada bulan Juli 2007 untuk kerja sama sebagai kontraktor on-shore dari kontraktor EPC Cina. Beijing Electric Power Construction adalah salah satu perusahaan konstruksi listrik utama di Cina yang memiliki pengalaman dalam konstruksi pembangkit listrik tenaga batubara 600 MW dan 300 MW. Perusahaan ini juga memiliki pusat pelatihan bertaraf internasional untuk instalasi pembangkit listrik di Beijing, Cina.
• Beijing Electric Power Construction Co.: MoU signed in July 2007 for the cooperation as the on-shore contractor of China EPC contractor. Beijing Electric Power Construction is one of China’s major Power Construction Companies. It has extensive experience in the construction of 600 MW and 300 MW coal-fired power plants in China. It also maintains a world-class training centre for installation of power plants in Beijing, China.
• China Guodian Overseas Power Co. Ltd.: MoU ditandatangani pada bulan Juli 2007 untuk pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik IPP Truba Manunggal dan lainnya di Indonesia. Chins Guodian Overseas Power adalah salah satu dari 5 (lima) besar Grup Pembangkit Listrik terkemuka di Cina. Hingga kini perusahaan ini telah mencapai kapasitas terpasang lebih dari 50.000 MW pada lebih dari 120 pembangkit listrik di seluruh Cina. Selain itu, juga menjalankan Operasi dan Pemeliharaan sumber daya yang luas di Cina.
• China Guodian Overseas Power Co. Ltd.: MoU signed in July 2007. In the operation and maintenance of Truba Manunggal IPP power plants and other plants in Indonesia. China Guodian Overseas Power is one of the top 5 (five) Power Generation Group in China. To date it has achieved installed capacity of more than 50,000 MW in more than 120 power plants around China. It also maintains extensive Operation and Maintenance resources in China.
• Shanghai Golden Concord: MoU ditandatangani pada bulan Maret 2007 untuk kerjasama sebagai kontraktor on-shore. Shanghai Golden Concord adalah salah satu perusahaan listrik utama di Cina dengan spesialisasi pada Desain & Manajemen Engineering, pembuatan peralatan, konstruksi proyek dan Operasi & Pemeliharaan. Perusahaan memiliki pengalaman luas dalam mengembangkan pembangkit listrik skala menengah.
• Shanghai Golden Concord: MoU signed in March 2007 for cooperation as the on-shore contractor. Shanghai Golden Concord is one of China’s major power companies specializing in Engineering Design & Management, Equipment manufacturing, Project Construction and Operation & Maintenance. It has extensive experience in developing medium-scale power plants.
• Xin Yuan International Investment Company: MoU ditandatangani pada bulan Agustus 2007. Xin Yuan International Investment Company telah memiliki jaringan kuat yang mampu memobilisasi sumber daya untuk investasi dalam pengembangan sektor listrik internasional. Sebagai perpanjangan tangan untuk investasi luar negeri dari State Grid Corporation of China, perusahaan ini memiliki rekam jejak yang mendukung untuk berpartisipasi dalam pengembangan sektor listrik. Total kapasitas terpasangnya saat ini lebih dari 20.000 MW.
• Xin Yuan International Investment Company: MoU signed in August 2007. Xin Yuan International Investment Company possesses a strong network capable of mobilizing resources for investment in International power sector development. As the overseas investment arm of the State Grid Corporation of China, it has a solid track record for participation in power sector development. Its total installed capacity is currently more than 20,000 MW.
• Sinohydro Corporation Limited: MoU ditandatangani pada bulan Agustus 2007. Sinohydro memiliki pengalaman luas dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi. Perusahaan ini merupakan salah satu kontraktor sipil terbesar di Cina. Saat ini pendapatan tahunan melebihi US$ 8 miliar.
• Sinohydro Corporation Limited: MoU signed in August 2007. Sinohydro has extensive experience in constructing hydro and thermal power plants. It is one of the biggest civil contractors in China. Its annual revenue are currently in excess of US$ 8 billion.
28
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy
• Shenergy Company Ltd.: MoU ditandatangani pada bulan 2007. Shenergy adalah perusahaan publik pembangkit listrik industri di Cina yang terus berperan penting dalam investasi dan manajemen dalam pelaksanaan proyek-proyek pembangkit listrik dan energi Shanghai. Pangsa pasar 2.230 MW atau sekitar 25,5% dari total kapasitas terpasang di Shanghai.
• Shenergy Company Ltd.: MoU signed in September 2007. Shenergy is China’s publically listed industrial power generation company. It continues to play a leading investment and management role in current undertakings of power and energy projects in Shanghai. Its market share is 2,230 MW or about 25.5% of the total installed capacity in Shanghai
• EDF Trading: JVA ditandatangani pada tanggal 26 September 2007. EDF Trading merupakan pemain utama perdagangan energi di seluruh kawasan; aktif beroperasi di pasar energi internasional jumlah besar, pembelian dan penjualan listrik, emisi, gas alam, batubara, kapal, biomass dan minyak. EDF adalah salah satu pedagang listrik dan gas terbesar di Eropa. Lebih dari itu, perusahaan merupakan salah satu pedagang pertama yang pindah ke pasar global untuk gas alam cair.
• EDF Trading: JVA signed on September 26, 2007. EDF Trading is a major player in energy trading throughout the region. It actively trades in international wholesale energy markets; buying and selling electricity, emissions, natural gas, coal, freight, biomass and oil. EDF is one of the largest traders of electricity and gas traders in Europe. Furthermore it is one of the first traders to move into the global market for liquefied natural gas.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
29
Tinjauan Bisnis Business Review
Tahun fiskal 2008 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia, terutama jika dikaitkan dengan sektor energi. Harga minyak bumi yang mencapai puncaknya pada awal semester, berpengaruh negatif terhadap pelanggan maupun perusahaanperusahaan komersial. Penurunan drastis selanjutnya pada harga-harga komoditas, yang dipicu oleh krisis likuiditas global dan perlambatan ekonomi yang menyertainya, telah mengubah tatanan bisnis untuk selamanya dan memberikan implikasi sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, transformasi Indonesia dari perekonomian berbasis pertanian dan sumber daya alam menuju perekonomian berorientasi manufaktur tetap berlanjut. Untuk memenuhi pertumbuhan permintaan energi dengan kebutuhan transformasi ini, Pemerintah telah berkomitmen untuk meningkatkan program pelistrikan Jalur Cepat yang bertujuan untuk mendongkrak produksi sumber energi sebesar 10.000 MW hingga tahun 2010. Sebagai antisipasi pertumbuhan permintaan akan listrik, perencanaan telah disiapkan untuk memperluas program ini.
The Fiscal year 2008 presented many challenges to the Indonesian economy, particularly for the energy sector. Peak oil prices experienced in the first semester of the year combined with a continuing adjustment to changes in subsidies affected in the preceding year continued to impact consumers and commercial enterprises alike. The subsequent rapid decline in commodity prices triggered by the global liquidity crisis and the accompanying economic slowdown have irrevocably altered the economic landscape. Despite these challenges, Indonesia’s transformation from an agricultural and resource based economy to a manufacturing-oriented economy is continuing. To meet the growing demand for energy which such a transformation entails, the Government has committed to advancing its Fast Track electrification program which aims to boost power production by 10,000 MW by 2010. Anticipating the growing demand for electricity, planning is already underway to extend this program.
Indonesia saat ini menghadapi masalah kekurangan pembangkit sumber energi, yang dipersulit dengan kurangnya jaringan listrik nasional yang terintegrasi. Meskipun pertumbuhan permintaan dari sektor industri diperkirakan menurun sejalan dengan perekonomian
Indonesia currently faces a shortage of generating power, a problem made worse by the lack of an integrated national power grid. Although growth in demand from the industrial sector is expected to decline as the world economy moves into recession, given the current status
30
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Tinjauan Bisnis Business Review
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING TBK
Engineering Procurement Construction (EPC)
Independent Power Producer (IPP)
Coal Operations
yang menuju resesi, dengan status produksi listrik seperti sekarang ini kekurangan sangat mungkin terjadi. Proyek-proyek untuk meningkatkan pasokan listrik ke daerah utama di Jawa-Bali yang sedang berlangsung merupakan inisiatif pengembangan yang sudah lama ada. Pada tahun-tahun mendatang, Pemerintah diharapkan untuk melanjutkan pembelanjaan yang besar pada infrastruktur – mencakup pembangunan sektor listrik – sebagai salah satu strategi kunci dalam mengatasi pelemahan perekonomian global. Sebagai satu-satunya perusahaan listrik dan pemasok yang memimpin pasokan EPC, IPP dan Pertambangan Batubara, Truba Manunggal akan melanjutkan menjadi mitra strategis bagi Pembangunan Nasional.
of national power production, shortages are likely to persist. Indeed ongoing projects to boost the supply of electricity to the main JavaBali grid represent development initiatives which are long overdue. In the coming years the Government is expected to continue to spend heavily on infrastructure – including development of the power sector – as one of its key strategies to overcoming the global economic slowdown. As Indonesia’s only fully integrated power company and leading provider of EPC, IPP and Coal Mining and Trading service, Truba Manunggal will continue to be a strategic partner for national development.
Per 31 Maret 2007, terdapat sekitar 36,1 juta pelanggan listrik di seluruh Indonesia, dimana 24,4 juta atau 67,5% dari keseluruhan dilayani oleh jaringan Jawa-Bali. Lebih dari 93,0% dari pelanggan adalah perumahan, sebesar sekitar 39,1% dari total penjualan listrik. Sebanyak 4,3% pelanggan lainnya merupakan pelanggan komersial sebanyak 16,7% dari total penjualan listrik. Pelanggan selebihnya berasal dari sektor industri dan lain-lain, masing-masing sebanyak sekitar 37,8% dan 6,4% dari total penjualan listrik.
As of March 31, 2007, there were approximately 36.1 million electricity customers throughout Indonesia, of which 24.4 million or 67.5% of the total were served by the Java-Bali grid. Over 93.0% of all customers are residential, with the sector accounting for around 39,1% of total electricity sales. A further 4.3% of customers are commercial concerns which account for 16.7% of total electricity sales. The remaining customers come from industrial and other sectors, which respectively account for approximately 37.8% and 6.4% of total electricity sales.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
31
Tinjauan Bisnis Business Review
Engineering Procurement Construction (EPC)
PT Manunggal Infrasolusi EPC (Power Plant/Industrial)
PT Meta Epsi EPC (Transmission)
PT Truba Jaya Engineering (Construction) PT Manunggal Engineering (Engineering & Procurement) PT Suar Alam Engineering (Engineering & Procurement)
Berdasarkan kontrak yang telah dibukukan, divisi EPC Truba Manunggal
Based on the work contracts already at hand, the EPC division of Truba
saat ini sampai paling tidak Tahun 2010 nanti, akan beroperasi dengan
Manunggal is expected to operate at optimum capacity up to at least
kapasitas optimumnya.
the year 2010.
Pencapaian progres proyek dari divisi EPC Perusahaan melebihi harapan
Project progress on projects under taken by the Company’s EPC division
di tahun 2008. Hal ini terutama dikarenakan pertumbuhan yang
exceeded expectation in 2008. This was principally due to exceptional
luar biasa dari klien Minyak dan Gas. Selama tahun ini, Perusahaan
growth of the Company’s Oil & Gas clients. Going into the year, the
melanjutkan penyelesaian komitmennya kepada BP Tangguh LNG,
Company continued to deliver on it commitments to BP Tangguh LNG,
sebuah proyek 3 (tiga) tahun bernilai US$ 25 juta yang dimulai tahun
a 3 (three) year US$ 25 million project which began in 2007 and is
2007 dan dijadualkan rampung pada tahun 2010.
scheduled to be completed in 2010.
Saat harga Minyak dan Gas tetap berada pada rekor tingginya selama
While Oil & Gas prices remained at record highs in the first semester,
paruh pertama, para pemain utama dalam industri terus menempatkan
major players in the industry continued to commit their allocated
alokasi anggaran untuk mengembangkan aset-asetnya. Puncak
budgets to developing their assets. A key highlight of Truba
pencapaian Truba Manunggal di tahun 2008 adalah perolehan 2
Manunggal’s performance in 2008 was the award of 2 (two) separate
(dua) kontrak yang terpisah, bekerja dengan unit setempat dari
contracts working with the local unit of US oil & gas giant, Chevron
32
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Tinjauan Bisnis Business Review
Chevron, sebuah perusahaan raksasa Minyak dan Gas AS untuk
to revitalize its production at the Duri and North-Duri oil fields. The
merevitalisasi produksi di lahan minyak Duri dan Duri Utara. Nilai
combined value of these two projects was US$ 203 million.
gabungan dari kedua proyek ini sebesar US$ 203 juta. Order-order yang dibukukan dan tengah berlangsung untuk EPC pada
Ongoing book orders for EPC in the power generation sector, as of
sektor pembangkit listrik di akhir tahun 2008 bernilai US$ 420 juta.
year-end 2008, amounted to US$ 420 million. This figure includes
Angka ini mencakup 3 (tiga) proyek yang baru diperoleh di tahun
3 (three) newly acquired (in 2008) projects: Suralaya (1 x 600 MW);
2008, yaitu Suralaya (1 x 600 MW); Paiton (1 x 600 MW); dan Bangka
Paiton (1 x 600 MW); and Bangka Belitung (50 MW). The latter project
Belitung (50 MW). Proyek terakhir dijadualkan untuk dimulai pada
is scheduled to commence in 2009. All others began work in 2008.
tahun 2009, sementara yang lainnya sudah dimulai tahun 2008. Selama periode 5 tahun sejak 2007 hingga 2011, proyek-proyek Minyak
Over the 5 year period from 2007 through to 2011 Oil & Gas projects
& Gas merupakan 35% dari pesanan EPC yang telah dibukukan.
comprise 35% of the Company’s book order on EPC. During 2008,
Selama tahun 2008, aliran pendapatan gabungan dari ketiga proyek
the combined revenue stream from the three aforementioned Oil
Minyak dan Gas yang telah disebutkan sebelumnya mencapai
& Gas projects was under US$ 114 million while power generation
dibawah US$ 114 juta, sementara proyek EPC terkait pembangkit
related EPC projects posted revenues of US$ 65 million. Thus in 2008,
listrik mencatat pendapatan sebesar US$ 65 juta. Dengan demikian,
revenues from Oil & Gas EPC spiked to nearly double that from the
pendapatan dari EPC Minyak dan Gas tumbuh hingga hampir dua
power generation contracts. While the balance of revenues is expected
kali lipat dari kontrak pembangkit listrik. Di saat saldo pendapatan
to adjust back in favour of the power generation in 2009 and onwards,
diharapkan menyesuaikan kembali dengan pembangkit listrik di tahun
the shift toward Oil & Gas in 2008 provides a clear indication of the
2009 dan mendatang, pergeseran ke arah Minyak dan Gas di tahun
enormous potential which Truba Manunggal’s EPC units possesses in
2008 memberikan indikasi nyata dari potensi luar biasa yang dimiliki
this critical sector.
unit EPC Truba Manunggal pada sektor penting ini. Ke depan, Perusahaan akan melanjutkan untuk melakukan tender
Going forward, the Company is continuing to tender for electric power
proyek-proyek pembangkit tenaga listrik, yang paling menjanjikan
generation projects, which hold the greatest immediate promise for the
bagi bisnis EPC Perusahaan. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk
Company’s EPC business. The Government of Indonesia is committed
mendorong kemajuan melalui program Akselerasi Pembangkit Listrik
to pushing ahead with its 10,000 MW Fast Track electrification
10.000 MW untuk Indonesia. Sepanjang tahun 2008, Perusahaan
program for Indonesia. During 2008, the Company submitted over
Truba Manunggal 2008 Annual Report
33
Ulasan Bisnis Business Review
memasukkan lebih dari 20 tender. Sementara sebagian proyek
20 tenders. While many of these tenders are currently being delayed,
saat ini ditunda, Truba Manunggal memperkirakan PLN akan mulai
Truba Manunggal expects PLN will begin announcing winning bids by
mengumumkan pemenang tender pada akhir tahun 2009.
late 2009.
Bagian terbesar dari kapasitas terpasang pada Program Akselerasi
The bulk of capacity installed under the Fast Track Program is for mega-
Pembangkit Listrik adalah untuk proyek-proyek mega terkait dengan
projects attached to the Java-Bali power grid with capacities ranging
jaringan listrik Jawa-Bali dengan kapasitas berkisar dari 600 hingga
from 600 to 1,100 MW. These projects inevitably engage a consortium
1.100 MW. Proyek ini sudah tentu melibatkan konsorsium kontraktor,
of contractors, financiers and off-takers. All 9 (nine) ongoing mega-
pemberi fasilitas pembiayaan dan off-takers. Kesembilan mega proyek
projects in Java have taken Chinese firms as lead contractors. Typically
yang sedang berlangsung di Jawa menggunakan perusahaan Cina
the Chinese contractors focus on the Engineering and Procurement
sebagai kontraktor utama. Umumnya kontraktor Cina menitikberatkan
functions of the contract, leaving construction and installation to the
pada fungsi Engineering dan Pengadaan dari kontrak dan menyerahkan
local contractor. To date, Truba Manunggal has been the local partner
masalah konstruksi dan instalasi kepada kontraktor lokal, Truba
for 5 (five) of the 9 (nine) mega-projects.
Manunggal, yang hingga saat ini telah menjadi partner lokal untuk 5 (lima) dari 9 (sembilan) mega proyek. Truba Manunggal memfokuskan pada instalasi mekanis dan listrik,
Truba Manunggal typically focuses on mechanical and electrical
sementara fungsi-fungsi engineering sipil seperti pembebasan lahan,
installation leaving the civil engineering functions including land
serta persiapan dan pembangunan jalan dikerjakan oleh kontraktor
clearance & preparation and road building to the domestic contractors
domestik. Keadaan ini menjamin bahwa marjin bagi sumber daya
which it cooperates with. This ensures that margins for the Company’s
Perusahaan yang tersedia dipertahankan pada tingkat optimal yaitu
available resources are maintained at optimal levels, which have, on
rata-rata sekitar 13%.
average, been approximately 13%.
Truba Manunggal juga menyediakan jasa operasional dan perawatan,
Truba Manunggal also provides operation and maintenance services.
yang meliputi pekerjaan perbaikan, renovasi dan pembaruan, serta
These include repairs, renovations and refurbishment work for the
baik pada sektor pembangkit listrik maupun sektor industri dan
power plant sector as well as for the manufacturing and the mining
pertambangan. Pendapatan dari kegiatan O&M saat ini diakui sebagai
industry. Revenue from O&M activity is currently recognized as part of
bagian dari jasa EPC. Jasa O&M berfokus pada manajemen aset dan/
EPC services. O&M services focus on asset management and/or long-
atau perawatan fasilitas jangka panjang dengan menggunakan teknisi
term facility care using direct-hire maintenance technicians along with
perawatan yang direkrut langsung beserta sistem yang berbasis
knowledge-and technology based systems.
pengetahuan atau teknologi. Dalam hal belanja barang modal, Truba Manunggal terus memusatkan
In terms of CAPEX, Truba Manunggal continues to focus on EPC as its
diri pada EPC sebagai unit bisnis utama. Selama tahun 2008
core business unit. During 2008, the Company invested considerable
Perusahaan melakukan investasi sumber daya yang cukup besar pada
resources in heavy machinery and other technical equipment. These
mesin berat dan peralatan teknis lainnya. Investasi pada peralatan EPC
investments included the following:
yang dilakukan di tahun 2008 adalah:
34
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Ulasan Bisnis Business Review
CAPITAL EXPENDITURE (CAPEX) 2008-0 – Monitoring RIGGING AND EQUIPMENT DIVISION Equipment
€ 1 = US$ 1.2 Total Cost
CONSTRUCTION EQUIPMENT RT Crane, Grove RT 500 D, 30T - 1999
1,987,200,000
RT Crane, Grove RT 890 E - S/N 229376 - 2008
7,728,000,000
RT Crane, Grove RT 890 E - S/N 229378 - 2008
7,728,000,000
RT Crane, Grove RT 760 E - S/N 229379 - 2008
5,543,000,000
RT Crane, Grove RT 760 E -S/N 229377 - 2008
5,543,000,000
RT Crane, Grove RT 530 E s/n : 229380- 2008
3,804,200,000
Crawler Crane, FUSHUN QUY SWSL 350T -2008
39,145,370,352
Crawler Crane, FUSHUN QUY 250T - 2008
19,247,153,792
Crawler Crane, FUSHUN QUY 250T - 2008
13,316,138,328
Tower Crane, SYM M125/75 - 50T No. 2
15,915,838,322
Tower Crane, SYM M125/75 - 50T No. 3
11,891,087,740
Tower Crane, SYM M125/75 - 50T No. 4
11,891,087,740
Tower Crane, SYM M125/75 - 50T No. 5
11,891,087,740
Tower Crane, SYM M125/75 - 50T No. 6
11,891,087,740
Tower Crane, SCM C7050 - H=89,96 mtr, Jib; 70 mtr, Cap.20T . No. 2
4,866,758,600
Tower Crane, SCM C7050 - H=89,96 mtr, Jib; 70 mtr, Cap.20T . No. 3
4,866,758,600
Trailer - Extendable 3 Axles 60T #1
229,632,000
Trailer - Extendable 3 Axles 60T #2
229,632,000
Trailer - Extendable 3 Axles 60T #3
229,632,000
Trailer 3 Axles 40T 8#
137,080,000
Trailer 3 Axles 40T 8#
137,080,000
Trailer 3 Axles 40T 8#
137,080,000
Trailer 3 Axles 40T 8#
137,080,000
Trailer 3 Axles 40T 8#
137,080,000
Trailer 3 Axles 40T 8#
137,080,000
Trailer 3 Axles 40T 8#
137,080,000
Trailer 3 Axles 40T 8#
137,080,000
Genset, Perkins PL 350 Kva, Silent
427,800,000
Genset, Perkins PL 350 Kva, Silent
427,800,000
Genset, Perkins PL 350 Kva, Silent
427,800,000
Genset Cummins 6LTAA8-G2 - 250 KVA
335,800,000
Genset Cummins 6LTAA8-G2 - 250 KVA
335,800,000
Genset Cummins 6LTAA8-G2 - 250 KVA
335,800,000
Genset Cummins 6LTAA8-G2 - 250 KVA
335,800,000
Genset Cummins 6LTAA8-G2 - 250 KVA
335,800,000
Air Compressor, Engine Driven, Airman PDS 390 - 375 Cfm NO.5 S/N
272,244,898
Air Compressor, Engine Driven, Airman PDS 390 - 375 Cfm
258,163,265
Air Compressor, Engine Driven, Airman PDS 390 - 375 Cfm
258,163,265
Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm 1 #
173,880,000
Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm
237,130,000
Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm
237,130,000
Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm
237,130,000
Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm
237,130,000
Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm
237,130,000
Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm
237,130,000
Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm
237,130,000
Truba Manunggal 2008 Annual Report
35
Ulasan Bisnis Business Review
Equipment
Total Cost
Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm
237,130,000
Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm
237,130,000
Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm
237,130,000
Bending Roll "ASADA"
600,000,000
Over Head Crane Cap 5T, Span 20, Traveling 50 mtr, High 6 mtr, Hitachi
386,970,400
Over Head Crane Cap 5T, Span 20, Traveling 50 mtr, High 6 mtr, Hitachi
386,970,400
Gantry Crane Cap.10T,Span 18 Mtr, H 4,2 mtr, Travelling 100 Mtr. NO.1
838,256,379
Gantry Crane Cap.10T,Span 18 Mtr, H 4,2 mtr, Travelling 100 Mtr. NO.2
838,256,379
Gantry Crane Cap.10T,Span 18 Mtr, H 4,2 mtr, Travelling 100 Mtr. NO.3
838,256,379
Gantry Crane Cap.10T,Span 18 Mtr, H 4,2 mtr, Travelling 100 Mtr. NO.4
838,256,379
Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 1
3,169,275,741
Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 2
3,169,275,741
Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 3
3,169,275,741
Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 4
3,169,275,741
Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 5
3,169,275,741
Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 6
3,169,275,741
Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 7
3,169,275,741
SUB TOTAL
212,249,352,888
CIVIL EQUIPMENT (NDD) Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2004 #1 S/N : 10831
447,700,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2005 #1 S/N : 12856
417,000,000
Dump Truck, Nissan CWA 260 # NO.1
677,000,000
Dump Truck, Nissan CWA 260 # NO.2
677,000,000
Dump Truck, Nissan CWA 260 # NO.3
677,000,000
Dump Truck, Nissan CWA 260 # NO.4
677,000,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2004 #1
525,000,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2004 #2
525,000,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2004 #3
525,000,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2004 #4
525,000,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2004 #5
525,000,000
Fuel Tank Truck, Mitsubishi FM220, Cap. 16.000 Ltr
654,500,000
Diesel Fuel Truck, Mitsubishi FM 220 - 2008 Cap. 8000Ltr
647,700,000
Fuel Tank Truck, Mitsubishi FM220, Cap. 8.000 Ltr
1,251,986,000
Truck Mounted Telescopic Crane, Hino/ Unic 553 - New NO.1 S/N B-9710 HM
1,251,986,000
LB Trailer 4 Axles 80T, 1# New 2008
812,477,000
LB Trailer 4 Axles 80T, 1# New 2008
695,520,000
LB Trailer 3 Axles 60T, 1# 1998
300,000,000
Trucktor Head, Hino FM 320P , 1# B-9769 HN
137,080,000
Shift Truck Loader , 1#
36
647,700,000
Truck Mounted Telescopic Crane, Hino/ Unic 1504 - New #4
756,000,000
Buldozer, Komatsu D85 ESS Sraight Tilt Blade,#1
1,766,400,000
Buldozer, Komatsu D85 ESS Sraight Tilt Blade,#1
1,766,400,000
Buldozer, Komatsu D85 ESS Angle Blade, #1
1,757,200,000
Buldozer, Komatsu D85 ESS Angle Blade, #1
1,757,200,000
Motor Grider, Komatsu GD511A, #1
1,297,200,000
Motor Grider, Komatsu GD511A, #1
1,297,200,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #22
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #23
640,550,000
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Ulasan Bisnis Business Review
Equipment
Total Cost
Dump Truck, Hino FM 260 JD #24
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #25
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #26
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #27
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #28
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #29
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #30
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #31
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #32
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #33
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #34
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #35
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #36
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #37
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #38
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #39
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #40
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #41
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #42
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #43
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #44
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #45
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #46
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #47
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #48
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #49
640,550,000
Dump Truck, Hino FM 260 JD #50
640,550,000
Excavator, Kobelco SK 200,
892,400,000
Backhoe Loader, JCB 3 CX #1
662,400,000
Backhoe Loader, JCB 3 CX #2
662,400,000
Backhoe Loader, JCB 3 CX #3
662,400,000
Backhoe Loader, JCB 3 CX #4
662,400,000
Shift Truck Loader , Hino 1#
771,000,000
Shift Truck Loader , Hino 1# SUB TOTAL NDD TOTAL
763,200,000 46,646,399,000 258,895,751,888
Investasi Truba Manunggal pada peralatan dan mesin EPC
Truba Manunggal’s investment in EPC equipment and machinery
memungkinkan Perusahaan untuk tetap bersaing pada semua tender,
permits the Company to remain competitive to all tenders, offering
dengan menawarkan harga bersaing tanpa terbebani oleh defisit
superior pricing which is unencumbered by technical resource deficits.
sumber daya teknis. Investasi besar Perusahaan yang berlanjut dalam
The Company’s strong continuing investment in heavy equipment
hal peralatan berat, digabungkan dengan 30 tahun pengalaman dalam
combined with its 30 years experience in EPC business in Indonesia
bisnis EPC di Indonesia merupakan hal yang memberikan keuntungan
are the leading sources of its competitive advantage.
kompetitif bagi Perusahaan.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
37
Ulasan Bisnis Business Review
Completed EPC Projects Project Name
Location
Owner
Client
Commencement Date
Power Plants PLTU Unit 1 & 2 (2x65MW)
Banjarmasin
PLN
Mitsui
1998
Co-Generation 300MW
Duri Utara
Amoseas
Stone & Webster
1999
GTPP 2x50MW
Pemaron
PLN
Wasamitra
2003
Turbin Gas 6x143MW
Muara Tawar
PLN
Samsung
2003
Cilegon CC 740MW
Cilegon
PLN
Mitsubishi
2004
PLTU 2x300MW
Cilacap
Sumber Segara Prima (SSP)
Cengda
2004
PLTU Unit 3 & 4 (2x100MW)
Tarahan
PLN
JEL
2005
PLTU Tanjung Jati B (2x660MW)
Jepara
PLN
JEL (Jurong Engineering Ltd.)
1997
Musi Pulp Mill
Tanjung Enim
TEL
Klockner
1998
Mechanical and Construction Work PM 2
Pekanbaru
RAPP
Pectech
September 2007
Tank Foundation work, piping, Aerial pool
Pekanbaru
RAPP
Pectech
September 2007
Area Maintenance IKPP/RAPP
Pekanbaru
IKPP/RAPP
IKPP/RAPP
April 2007
Power installation in Kiln Evaporator
Pekanbaru
RAPP
Pectech
August 2007
Area-10 Pipe Line
Duri
Caltex
Caltex
1999
Oil Tank Rehabilitation Mesaid
Qatar
Qatar-Petro
Qatar-Petro
2001
Oil Production Area OSEIL
Seram
Kuwait Foreign Petroleum
Daewoo
2001
Paper Factories
Oil and Gas
Exploration Company (KUFPEC) Area-10 Hook-Up & POP
Duri
Caltex
Caltex
2002
Suban Gas
Suban
Gulf Resource
Hyundai
2002
Booster Compression
Lhouksukon
Exxon Mobil
Tri Patra
2002
Depot Terminal BBM
Cikampek
Pertamina
Pertamina
2002
DSF-11
Duri
Caltex
Caltex
2003
Oil Area Maintenance
Minas
Caltex
Caltex
2003
FPM
Duri
Chevron
Tri Patra
2005
FPM
Minas
Chevron
Tri Patra
2005
LNG Tangguh
Tanah Merah
British Petroleum (BP)
Japan Gas Corporation (JGC)
2006
Indonesia
Track Kellogg Brown & Root (KBR)
Civil Work and Ground Work
38
Kulin
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Chevron
Tripatra-Flour
December 2007
Ulasan Bisnis Business Review
Project Name
Location
Owner
Client
Commencement Date
Fertilizers Factories UBS-3 and conveyor system
Bontang
PKT
Chengda
2000
UBS-5 and conveyor system
Bontang
PKT
Kalimantan Industrial Estate
2005
(KIE) Chemical Factories Styrene Monomer (SM-2 exp)
Merak
Styrene Monomer Indonesia
Mitsubishi
1998
(SMI) RFCC Taoyuan
Taiwan
Sung Do
Lucky Gold (LG) Engineering
2000
Kerteh Olefin Plant
Malaysia
Optimal Bhd
JEL
2000
Indominco Coal
Bontang
Indominco
Mitsubishi
1998
Inco-Dryer Unit 2 (Gas Cleaning)
Soroako
Inco
Beca
1998
Up-grade Coal Port
Kertapatih
PT Bukit Asam (Persero) (PTBA) PT Bukit Asam (Persero) (PTBA) 2001
Construction work and Gas Cleaner
Soroako
Inco
Inco
December 2007
Minas Tank GS-6
Riau
Caltex
Siemens
1998
Tank Renovation TK-220
Dumai
Pertamina UP-II
Elnusa
2000
Perawang
IKPP
IKPP
2002
Container Crane Tg. Mas
Semarang
Pelindo
IHI
1998
Container Crane P. Panamac
Jakarta
Pelindo II
Barata
1999
Container Crane Makassar
Makassar
Pelindo
Noell Indonesia
2000
RTG Crane 35 ton
Panjang
Pelindo II
Pelindo II
2001
Transmission and Power Tower
Cilegon
PLN
Mitsubishi
2004
Spilicing Fiber Optic Line 4
Soroako
Inco
Inco
2004
Cement Factories
Mining Processing Plant Steel Processing and Mining
Installation
Pipe and Tank Construction
Civil and Architectural Work Bridge Expansion Lukut-Ukui Heavy Equipment Work
Transmission and Substation Work
Truba Manunggal 2008 Annual Report
39
Ulasan Bisnis Business Review
Independent Power Producer (IPP)
PT Manunggal Power (Power Plant) PT Menamas Mitra Energi PT Central Daya Energi PT Ranyza Energi PT Banyuasin Power Energi PT Bangka Manunggal Power PT Equator Manunggal Power
Lini bisnis IPP Truba Manunggal berupaya melakukan investasi atau mengatur pembiayaan untuk pengembangan fasilitas pembangkit listrik dimana Perusahaan akhirnya akan memiliki, beroperasi dan mempertahankan perolehan aliran pendapatan dari klien siaga beli (off taker) seperti: perusahaan listrik milik negara, PLN, atau pembeli dari pasar terbatas (captive market). Listrik dijual kepada klien baik melalui Perjanjian Pembelian Listrik (Power Purchase Agreement – PPA) ataupun Perjanjian Pemasokan Energi (Energy Supply Agreement – ESA). Perbedaan antara kedua pengaturan ini terutama terletak pada tingkat negosiasi harga karena operator dibebaskan dari kewajiban untuk memasok input minyak bumi. Kontrak IPP berjangka panjang, dengan kisaran antara 25 sampai 30 tahun dimulai sejak fasilitas beroperasi.
Truba Manunggal’s IPP business line endeavours to invest in and otherwise arrange finance for its development of power generation facilities, which the Company will eventually own, operate and maintain receiving revenue streams from an off-taker client: the Stateowned power utility company, PLN or a captive market purchaser. The power is sold to the client, either through a Power Purchase Agreement (PPA), or through an Energy Supply Agreement (ESA), the difference between the two arrangements primarily resting in the negotiability of the price as the operator is freed of the responsibility for supplying fuel inputs under ESA. IPP contracts are long term ventures ranging from 25 to 30 years in duration starting from when the facilities become operational.
Motivasi Truba Manunggal untuk memasuki bisnis IPP adalah untuk mendiversifikasikan aliran pendapatan terutama yang dihasilkan dalam jangka waktu pendek hingga sedang. Selain itu pula, sebagai kontraktor utama, Perusahaan bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan engineering dan pengadaan maupun konstruksi. Dengan
Truba Manunggal’s motivation for entering into the IPP business is to diversify its revenue streams, particularly those which are collected over the short- to medium-term. Also as lead contractor, the Company assumes responsibility for all engineering and procurement work as well as construction. The segment of the value chain which
40
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Ulasan Bisnis Business Review
demikian, segmen dari rantai nilai dimana Perusahaan memfokuskan diri untuk pekerjaan IPP menjadi lebih luas daripada fokus pekerjaan IPP itu sendiri. Selain memberikan peningkatan pendapatan, pendekatan IPP yang lebih terintegrasi memberikan Perusahaan tingkat pengawasan yang lebih tinggi. IPP dikembangkan untuk pasar yang kurang terlayani di daerah perbatasan di luar jaringan listrik Jawa-Bali dan biasanya berukuran jauh lebih kecil (20-300 MW).
the company focuses on for its IPP work is therefore much broader than the focus of its EPC work. In addition to providing enhanced opportunities for revenue, the more integrated approach of IPP gives the Company a greater level of control. IPPs are typically developed for underserved, frontier markets outside of the main Java-Bali power grid and are much smaller in size (20-300 MW).
Saat ini Truba Manunggal memiliki 3 (tiga) fasilitas operasional IPP, yaitu Tanjung Batu di Kalimantan Timur (20 MW); Gunung Megang di Sumatra Selatan (2 x 40 MW) dan CDE Diesel di Lampung (210 MW). Listrik untuk dua sumber pertama dijual kepada PLN, sementara yang terakhir untuk klien pasar terbatas. Ketiga proyek operasional IPP Truba Manunggal seluruhnya telah diperoleh, sehingga Perusahaan tidak berperan dalam perancangan atau konstruksi. Hingga kini aliran pendapatan IPP kurang dari 10% pendapatan tahunan Truba Manunggal. Strategi jangka panjang Perusahaan adalah untuk meningkatkan bagian pendapatan IPP ke tingkat yang lebih baik sehingga dapat menutup kebutuhan likuiditas jangka pendek dan menengah.
Currently Truba Manunggal has 3 (three) operational IPP facilities. These are: Tanjung Batu in East Kalimantan (20 MW); Gunung Megang in South Sumatra (2 x 40 MW) and CDE Diesel in Lampung (210 MW). Power for the first two is sold to PLN; the latter facility serves a captive market client. All three of Truba Manunggal’s operating IPP projects were acquired. The Company therefore did not play a role in their design or construction. To date IPP revenue streams have formed less than 10% of Truba Manunggal’s annual revenue. The Company’s long-term strategy is to increase the share of revenue provided by its IPP business units to a more significant level thus covering short- and medium term liquidity needs.
Memasuki tahun 2008, Perusahaan memiliki 9 (sembilan) sasaran IPP lain; 6 (enam) diantaranya telah mencapai penandatanganan PPA, sementara untuk 3 (tiga) lainnya Perusahaan menerima mandat berdasarkan penunjukan. Sehubungan dengan perlambatan ekonomi dan krisis likuiditas yang menyertainya, target tanggal penyelesaian untuk seluruh proyek pengembangan PPA Truba Manunggal telah dijadwal ulang. 2 (dua) dari 3 (tiga) proyek yang telah dimandatkan, yang ketiga telah dikeluarkan dari prioritas – Karang Asem telah dicabut mandatnya oleh PLN yang sekarang membuka mandat untuk tender.
Going into 2008 the Company had 9 (nine) other IPP interests; 6 (six) of these had already achieved signed PPA agreements while for the other 3 (three), the Company received mandates by appointment. Due to the economic slowdown and the accompanying liquidity crisis; target dates for completion of all Truba Manunggal’s PPA development projects have been postponed. 2 (two) of the 3 (three) projects which had been mandated only, have been de-prioritized the third – Karang Asem – has already had its mandate appointment cancelled by PLN which is now opening the mandate for tender.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
41
Ulasan Bisnis Business Review
Tabel berikut memberikan gambaran dari status proyek PPA Perusahaan.
Status
In Operation
Under Construction
Pre Construction
Mandated
Project Name
Location
The following table provides the status of the Company’s PPA projects.
Commercial Operating Date
Capacity (MW)
Offtaker
CDE–Diesel
Lampung
already COD
210
CPP & CPB
Tanjung Batu
East Kalimantan
already COD
20
PLN
Gunung Megang
South Sumatra
already COD
2 x 40
PLN
Bangka
Bangka Island
2009
2 x 12
PLN
Pontianak
West Kalimantan
2009
2 x 30
PLN
CP Bahari
Lampung
2009
4 x 30
CPP & CPB
Kuala Tanjung
North Sumatra
2010
2 x 135
PLN
Banyuasin
South Sumatra
2010
2 x 125
PLN
Banjarsari
Lampung
2010
2 x 100
PLN
Paluh Merbau**
North Sumatra
2011
2 x 150
PPA to be signed with PLN
Karang Asem*
Bali
2011
2 x 135
PPA to be signed with PLN
IGCC**
Bali
2011
330
PPA to be signed with PLN
Power Purchase Agreements last for periods between 20 and 30 years
Total MW
310
474
450
900
2,134
* Canceled ** Deprioritised
Hambatan utama untuk kelangsungan pengembangan proyek IPP Perusahaan berkaitan dengan ketentuan pembiayaan. Pembiayaan proyek umumnya terdiri atas 30% ekuitas dan 70% utang, dimana utang disediakan oleh bank nasional maupun daerah melalui pinjaman sindikasi bank. Di bawah ketentuan pembiayaan, bankbank melepaskan bagian pendanaan untuk proyek segera setelah meraih tingkat capaian pengembangan tertentu. Untuk meraih pencapaian ini, pengembangan proyek perlu dibiayai dengan ekuitas. Truba Manunggal sedang melanjutkan negosiasi dengan beberapa bank pada tingkat nasional dan daerah untuk memperoleh ketentuan pembiayaan alternatif yang memungkinkan pendanaan bank dapat diberikan dimuka ke dalam proyek pengembangan, sehingga melonggarkan tekanan terhadap likuiditas Perusahaan.
The main impediment to the continuing development of the Company’s IPP projects is related to terms of finance. Projects finance is typically comprised of 30% equity and 70% debt, the latter being provided by national as well as region banks usually through syndicate bank loans. Under existing terms of finance, the banks release portions of funding for projects once they have reached specific milestones for development. In order to reach these milestones, project development needs to be financed by equity. Truba Manunggal is continuing to negotiate with banks at the national and regional level to secure alternative terms of finance whereby bank funding can be frontloaded into development projects, thus alleviating pressure on the Company’s liquidity.
Menjawab tantangan yang dihadapi dalam memperoleh pembiayaan, Truba Manunggal telah mengambil langkah strategis untuk menjadual ulang investasinya dalam konstruksi IPP yang sedang berjalan. Penggunaan sumber daya yang tersedia telah dikeluarkan dari prioritas pengembangan IPP untuk investasi-investasi yang memberikan imbal hasil dalam jangka waktu pendek dan menengah, yakni investasi pada bisnis utam EPC yang mencakup modal kerja untuk kontrak EPC yang
In response to challenges in obtaining finance, Truba Manunggal has taken the strategic decision to postpone its investment in ongoing IPP construction. The use of available resources has been prioritized away from IPP development to investments which provide quicker rates of return over the short- and medium-term, namely investment in the Company’s core EPC business including working capital for ongoing EPC contracts and capital expenditure in heavy machinery and other
42
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Ulasan Bisnis Business Review
sedang berjalan dan belanja modal dalam bentuk mesin berat dan peralatan teknis lainnya yang dapat menjaga keuntungan kompetitif Perusahaan dalam melakukan penawaran kontrak EPC.
technical equipment which can maintain the Company’s competitive advantage in bidding on EPC contracts.
Truba Manunggal tetap berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan kontrak-kontrak IPP. Namun, Perusahaan juga menyadari bahwa Perusahaan perlu memanfaatkan sumber keuangan organik yang berasal dari laba ditahan dari lini bisnis EPC, diatas persyaratan yang diperlukan untuk menjaga efisiensi yang maksimal dari unit bisnis utama tersebut. Proyek-proyek IPP akan diprioritaskan pada investasi berdasarkan tingkat pengembangan yang telah dicapai; 3 (tiga) proyek IPP yang awalnya telah dijadwalkan untuk selesai pada tahun 2009 termasuk dalam prioritas. Termasuk di dalamnya adalah IPP Bangka (2 x 12 MW) and IPP Pontianak (2 x 30 MW) (keduanya telah memperoleh ketentuan pembiayaan dan menyelesaikan pembebasan tanah dan pengangkatan); maupun CDE Coal IPP (2 x 30 MW) di Lampung yang juga diposisikan untuk investasi lebih lanjut.
Truba Manunggal remains committed to advancing the development of its IPP contracts. It recognizes, however, that it will need to utilize organic sources of finance acquired from the retained earnings of its EPC business line, above the requirements needed to maintain the latter core business unit’s maximum efficiency. IPP projects will be prioritized for investment according to the level of development that they have progressed; the 3 (three) IPP projects which had initially been scheduled for completion in 2009 are the priority. These include the Bangka IPP (2x12 MW) and the Pontianak IPP (2x30 MW) (both of which have secured terms of finance and have completed land clearance and procurement); as well as the CDE Coal IPP (2x30 MW) in Lampung which is also favourably positioned for further investment.
Ke depan, Truba Manunggal akan mempromosikan proyek-proyek IPP yang ada kepada investor strategis yang bersedia berpartisipasi dalam bentuk ekuitas dalam pembangunan yang sedang berlangsung. Diharapkan bahwa keikutsertaan yang lebih luas dalam proyek pengembangan pembangkit listrik akan membantu mempercepat pembangunan. Salah satu faktor penting untuk menarik jenis investasi ini terletak pada pengkajian yang tengah berlangsung dalam hal kerangka peraturan untuk produksi listrik. Peraturan ini menetapkan tingkat tarif penjualan listrik dari IPP kepada PLN. Pendapat yang berlaku umum, tarif tidak lebih dari US$ 0,06/KW per jam akan merupakan keseimbangan optimal antara keuntungan bagi investor IPP dan energi yang terjangkau untuk kalangan bisnis dan masyarakat di daerah perbatasan tempat IPP akan dikembangkan.
Going Forward, Truba Manunggal is also promoting its existing IPP projects to strategic investors willing to take an equity stake in their ongoing development. It is expected that broader participation in power generation development projects will help to accelerate development. One critical factor for attracting this type of investment rests in the ongoing review of the regulatory framework for electricity production. These regulations set the tariff rate at which electricity can be sold by IPPs to PLN. The opinion is generally held that a tariff of not less than US$ 0.06/KW hour would strike the optimal balance between profitability for IPP investors and affordable energy to businesses and communities in the frontier markets where the IPPs are to be developed.
Di tahun fiskal yang akan datang, Truba Manunggal memiliki prioritas untuk mengatur penggunaan beberapa dari fasilitas pembangkit mobile diesel yang saat ini tidak terpakai. Hingga kini, Perusahaan telah memberikan penawaran untuk kontrak di Kalimantan, Maluku Selatan dan Bali. Perusahaan sedang menunggu pemberitahuan dari badan yang berwenang mengenai hasilnya. Jika berhasil, Perusahaan sudah pasti akan menciptakan aliran pendapatan tambahan dalam beberapa bulan setelah memperoleh kontrak.
In the coming fiscal year, Truba Manunggal has a priority to deploy some of its currently latent mobile diesel generation facilities. To date it has bid on contracts in Kalimantan, South Maluku and Bali. The Company is waiting to hear back from regulatory bodies on the outcomes of these bids. If successful the company will effectively create additional revenue streams within months of being awarded the contracts.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
43
Ulasan Bisnis Business Review
Coal – Batubara
PT Maxima Infrastruktur (Coal Mining & Trading) PT Manunggal Multi Energi (Coal Mining) PT Truba Segihan Utama (Stock Piling) Maxima Coal Pte. Ltd. (Coal Trading – Export)
Truba Manunggal memiliki dua konsesi pertambangan batubara di Sumatra Selatan dan Kalimantan Selatan. Estimasi cadangan batubara Perusahaan saat ini adalah 140 juta ton. Hal ini menghasilkan stripping ratio senilai 1:2 BCM/ton.
Truba Manunggal maintains two coal mining concession in South Sumatra and South Kalimantan. The Company’s estimated coal reserves currently stand at 140 million tons. This results in a stripping ratio of 1:2 BCM/ton.
Sepanjang tahun 2008, Truba Manunggal melanjutkan proses pembebasan tanah di Sumatra Selatan. Perusahaan bertujuan untuk memperolah alokasi optimal dari 300 ha pertama dimana produksi akan dimulai. Pada tahun 2009 Perusahaan berencana untuk melakukan eksploitasi cadangan batubara di Sumatra Selatan melalui joint ventures dengan beberapa kontraktor batubara lokal.
In 2008 Truba Manunggal continued to conduct land clearance in South Sumatra. The Company aims to secure optimal allocation of the first 300 HA from which it will commence production. In 2009 the Company plans to pilot exploitation of its coal reserves in South Sumatra through joint ventures with several local coal contractors.
Lebih jauh, Perusahaan telah melaksanakan kajian terhadap aset batubara di Kalimantan Selatan dan memulai proses kontrak dengan beberapa mitra lokal untuk jasa lain-lain seperti fasilitas transportasi, penggudangan dan bongkar muat barang.
Furthermore, the Company has conducted a review of its coal assets in South Kalimantan and has commenced contracting processes with some local partners for auxiliary services including transportation, stockpiling and loading facilities.
44
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Ulasan Bisnis Business Review
Truba Manunggal memiliki perjanjian kerjasama dengan PT Gresik Jasatama untuk perolehan fasilitas penggudangan batubara Perusahaan di Gresik, Jawa Timur. Jangka waktu perjanjian adalah selama 20 tahun, dimana Truba Manunggal diharuskan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi dan pembangunan fasilitas untuk kawasan penggudangan. Kegiatan penggudangan yang sedang berjalan memiliki kapasitas 450.000 ton per tahun.
Truba Manunggal maintains a joint cooperation agreement with PT Gresik Jasatama for the Company’s acquisition of a coal stockpile facility at Gresik, East Java. The period of the agreement is 20 years whereby Truba Manunggal is required to do construction work and build facilities on the stockpile area. Ongoing stockpile activity has a capacity of 450,000 tons per annum.
Truba Manunggal juga menjalin kerja sama dengan EDF Trading (“EDF”), salah satu perusahaan energi berbasis batubara dan gas terbesar di Eropa. Kegiatan perdagangan internasional EDF meluas hingga jual beli listrik, gas alam, batubara, minyak dan instrumen futures untuk energi dan perkapalan. Selain itu, EDF juga terlibat dalam perdagangan karbon dalam Mekanisme Pembangunan Bersih PBB. Perusahaan ini dimiliki secara penuh oleh Grup EDF yang merupakan pembangkit listrik terbesar di Eropa.
Truba Manunggal also maintains a joint venture agreement with EDF Trading (“EDF”), one of Europe’s largest coal and gas based energy companies. EDF’s international trading activities extend to the buying and selling of electricity, natural gas, coal, oil and futures for energy and freight. It is also engaged in carbon trading under the United Nation’s Clean Development Mechanism. The company is 100% owned by the EDF Group which is Europe’s largest power utility.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
45
Tinjauan Keuangan Financial Review 46
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Terlepas dari gejolak yang terjadi di pasar global pada tahun 2008, Truba Manunggal mengalami tahun yang sangat baik dengan memperoleh kesepakatankesepakatan yang akan menjamin beroperasinya bisnis EPC Perusahaan secara penuh hingga tahun 2010.
Despite the turbulence experienced in the global marketplace in 2008, Truba Manungal had a very good year securing commitments which will ensure the Company’s EPC business units operate at capacity well into 2010.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
47
Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data
Tabel-tabel berikut menyajikan ringkasan informasi keuangan dan data operasional kami pada tanggal-tanggal dan periode-periode yang ditetapkan. Kami telah mendapatkan ringkasan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2006 dan 2007 dan ringkasan data neraca konsolidasian per tanggal 31 Desember 2006 dan 2007 dalam tabel-tabel di bawah dari laporan keuangan historis kami, yang telah diaudit oleh Tanubrata Sutanto & Rekan (anggota BDO Seidman International), auditor independen. Laporan keuangan kami telah disusun dan disajikan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia, yang berbeda dalam beberapa aspek tertentu dibandingkan dengan US GAAP. Lihat “Penyajian informasi keuangan” dan “Ringkasan perbedaan utama antara PSAK Indonesia dan US GAAP”
48
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
The following tables present Truba Manunggal’s summary financial information and operating data as of the dates and for each of the periods indicated. We have derived the summary consolidated income statement for the years ended December 31, 2006 and 2007 and our summary consolidated balance sheet data as of December 31, 2006 and 2007 in the tables below from our historical financial statements, which have been audited by Tanubrata Sutanto & Rekan (a member of BDO Seidman International), independent auditors. Our financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian GAAP, which differs in certain material respects from US GAAP See “Presentation of financial information” and “Summary of principal differences between Indonesian GAAP and US GAAP”
Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data
Laporan Rugi Laba Konsolidasian
Consolidated Income Statements Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember For the years ended December 31 2006
2007
2008
(diaudit/audited) (Rp juta/Rp millions) Pendapatan
972,286
1,506,202
2,948,680
Revenues
Beban pendapatan
851,831
1,171,472
2,441,293
Cost of revenues
Laba kotor
120,455
334,730
507,387
Gross profit
Beban usaha
75,713
156,780
331,256
Operating expenses
Laba (rugi) usaha
44,742
177,950
176,131
Operating income (loss)
26,846
138,089
112,917
Income from investments
(13,113)
(40,425)
(473,708)
Other – net
13,733
97,664
(360,791)
Other income (charges) – net
4,997
10,299
17,158
Income from associate companies
63,472
285,914
(167,502)
Income(loss) before income tax
Penghasilan (beban) lain-lain
Other income (charges)
Pendapatan dari investasi Lain-lain – bersih Penghasilan lain-lain – bersih Bagian laba dari perusahaan asosiasi Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Beban (manfaat) pajak penghasilan
Income tax expense (Benefit)
Kini
18,367
64,612
75,509
Current
Tangguhan
(1,453)
(5,741)
(67,479)
Deferred
Beban pajak penghasilan
16,914
58,871
8,030
Income tax expense
Laba (rugi) setelah beban pajak penghasilan sebelum hak minoritas
46,558
227,043
(175,532)
Income (loss) after income tax expenses before minority interest
(11,617)
(14,307)
(4,592)
Minority interest
34,941
212,735
(180,124)
Net income (loss)
Hak minoritas Laba (rugi) bersih
PENDAPATAN Revenues
LABA (RUGI) USAHA Operating Income (Loss)
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
08
2,948,680
07 06
1,506,202 972,286
08
176,131
07 06
177,950 44,742
Truba Manunggal 2008 Annual Report
49
Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data
Neraca Konsolidasian
Consolidated Balance Sheets Per 31 Desember As of December 31 2007 2008
2006
(diaudit/audited) (Rp juta/Rp millions) Aset Total aset lancar
Assets 1,220,183
3,368,005
5,076,919
Total current assets
585,209
1,623,211
2,157,771
Total non-current assets
1,805,392
4,991,216
7,234,690
Total assets
288,407
546,285
1,803,985
Total current liabilities
16,052
2,676,076
3,614,050
Total non-current liabilities
Total kewajiban
304,459
3,222,361
5,418,035
Total liabilities
Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan
167,148
92,674
108,041
Minority interest in net assets of subsidiaries
Total ekuitas
1,333,785
1,676,181
1,708,614
Total equity
Total kewajiban dan ekuitas
1,805,392
4,991,216
7,234,690
Total liabilities and equity
Total aset tidak lancar Total aset Kewajiban dan ekuitas
Liabilities and equity
Total kewajiban lancar Total kewajiban tidak lancar
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Consolidated Statement of Cash Flows Per 31 Desember As of December 31 2008 2007
2006
(diaudit/audited) (Rp juta/Rp millions) Kas bersih tersedia dari (digunakan untuk) kegiatan usaha
(59,843)
(101,959)
409,733
Net cash provided by (used in) operating activities
Kas bersih tersedia dari (digunakan untuk) kegiatan investasi
(590,585)
(1,486,086)
(1,014,107)
Net cash provided by (used in) investing activities
Kas bersih tersedia dari (digunakan untuk) kegiatan pendanaan
1,161,387
2,860,532
(797,262)
Net cash provided by (used in) financing activities
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas
510,959
1,272,487
(1,401,636)
Net increase (decrease) in cash and cash equivalents
Saldo Kas dan setara kas pada akhir periode
608,359
1,880,206
471,723
Cash and cash equivalents at end of period
50
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data
Informasi Keuangan Konsolidasi Lain, Rasio Keuangan dan Data Operasional
Other Consolidated Financial Information, Financial Ratios and Operating Data
Per 31 Desember As of December 31 2008 2007
2006
(diaudit/audited) (Rp juta/Rp millions) Informasi Keuangan Konsolidasian Lain EBITDA Marjin EBITDA Utang bersih Beban bunga bersih
Other Consolidated Financial Information 58,019
205,944
286,171
EBITDA
6.0%
13.7%
9.7%
EBITDA margin
(653,203)
(2,024,062)
(63,118)
Net debt
(6,527)
(45,347)
9,319
Net interest expense
8.89
4.54
30.71
EBITDA/net interest expense
Rasio-rasio Keuangan EBITDA/beban bunga bersih Utang bersih/EBITDA
Financial Ratios 11.26
9.83
0.22
Net debt/EBITDA
1.4
28.15
(3.69)
Net income/consolidated fixed charges
237,166
5,648,338
5,802,296
Backlog of EPC projects at end of period
Laba bersih/beban tetap konsolidasi
Data Operasional Backlog proyek EPC pada akhir periode
Operating Data
Catatan: (1) EBITDA menunjukkan laba (rugi) usaha sebelum depresiasi dan amortisasi. EBITDA dan rasio-rasio terkait dalam Memorandum Penawaran merupakan tolok ukur pelengkap dari kinerja dan likuiditas kami dan bukan merupakan suatu keharusan, atau disajikan sesuai dengan PSAK Indonesia atau GAAP AS. Lebih jauh, EBITDA bukan merupakan tolok ukur bagi kinerja keuangan atau likuiditas dalam PSAK Indonesia atau GAAP AS dan hendaknya tidak dianggap sebagai suatu alternatif untuk laba bersih, laba operasi, atau tolok ukur kinerja lainnya yang diperoleh berdasarkan PSAK Indonesia atau US GAAP atau sebagai alternatif arus kas dari kegiatan usaha atau tolok ukur likuiditas kami. Tabel berikut memperlihatkan rekonsiliasi EBITDA terhadap laba (rugi) usaha untuk periode yang ditetapkan.
Note: (1) EBITDA refers to operating income (loss) before depreciation and amortization. EBITDA and the related ratios in this Offering Memorandum are supplemental measures of our performance and liquidity and are not required by, or presented in accordance with, Indonesian GAAP or US GAAP. Furthermore, EBITDA is not a measure of our financial performance or liquidity under Indonesian GAAP or US GAAP and should not be considered as alternatives to net income, operating income or any other performance measures derived in accordance with Indonesian GAAP or US GAAP or as alternatives to cash flow from operating activities or as measures of our liquidity. The following table sets forth a reconciliation of EBITDA to operating income (loss) for the periods indicated.
Per 31 Desember As of December 31 2006
2007
2008
(diaudit/audited) (Rp juta/Rp millions) Laba (rugi) usaha
44,742
177,950
176,131
Operating income (loss)
Depresiasi dan amortisasi EBITDA
13,277
27,993
110,040
Depreciation and amortization
58,019
205,944
286,171
EBITDA
Truba Manunggal 2008 Annual Report
51
Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data
(2) Marjin EBITDA pendapatan.
menunjukkan
EBITDA
sebagai
prosentase
(2) EBITDA margin represents EBITDA as a percentage of revenue.
(3) Hutang Bersih dihitung sebagai hutang jangka panjang ditambah porsi kini dari hutang jangka panjang dan pinjaman bank jangka pendek dikurangi kas dan setara kas dan investasi jangka pendek.
(3) Net Debt is calculated as long term debt pluc current portion of long-term debt and short-term bank loan less cash and cash equivalents and short-term investments.
(4) Biaya bunga bersih menunjukkan biaya bunga ditambah beban keuangan, dikurangi pendapatan dari deposito dan pendapatan bunga dari rekening koran bank.
(4) Net interest expenses represent interest expenses plus financial charges less income from time deposit and interest income from current account of bank.
(5) Beban Tetap Konsolidasian diperhitungkan sebagaimana disajikan dalam “Keterangan atas Catatan-Definisi”.
(5) Consolidated Fixed Charges are calculated as set forth under “Description of the Notes-Definitions”.
(6) Backlog menunjukkan total akumulasi nilai dari seluruh kontrak EPC yang diperoleh dikurangi jumlah pendapatan yang diakui pada waktu tertentu. Lihat “Diskusi dan Analisis Manajemen atas kondisi keuangan dan hasil operasi-Faktor-faktor Penting yang Mempengaruhi Hasil Operasi-Backlog”.
(6) Backlog represents the total accumulation of value of all EPC contracts awarded less the amount of revenue recognized at a specific point of time. See “Managements discussion and analysis of financial condition and results of operations-Significant Factors Affecting Our Results of Operations-Backlog”.
52
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Nilai Tukar dan Pengawasan Nilai Tukar Exchange Rates and Exchange Controls
Nilai Tukar Bank Indonesia adalah penerbit satu-satunya mata uang Rupiah dan bertanggung jawab untuk memelihara stabilitasnya. Sejak tahun 1970, Indonesia telah menerapkan tiga sistem nilai tukar: (i) sistem kurs tetap antara tahun 1970 dan 1978, (ii) sistem kurs mengambang terkendali antara tahun 1978 dan 1997 dan (iii) sistem kurs bebas mengambang sejak 14 Agustus 1997. Pada sistem kedua, Bank Indonesia mempertahankan stabilitas Rupiah melalui kebijakan kelompok perdagangan, dimana atas dasar ini Bank Indonesia akan memasuki pasar mata uang asing dan membeli atau menjual mata uang Rupiah sesuai kebutuhan, apabila perdagangan Rupiah melebihi harga penawaran jual beli yang diumumkan Bank Indonesia setiap harinya. Pada tanggal 14 Agustus 1997, Bank Indonesia menghentikan kebijakan kelompok perdagangan dan mengizinkan nilai tukar Rupiah untuk mengambang tanpa perlu mengikuti tingkatan yang diumumkan dimana akan terjadi intervensi. Kebijakan ini telah mengakibatkan penurunan besar pada nilai Rupiah terhadap Dollar AS. Dengan sistem yang berlaku sekarang, nilai tukar Rupiah ditentukan oleh pasar, yang mencerminkan interaksi antara permintaan dan penawaran. Namun, Bank Indonesia dapat mengambil tindakan untuk memelihara stabilitas nilai tukar.
Exchange Rates Bank Indonesia is the sole issuer of the Indonesian Rupiah and is responsible for maintaining its stability. Since 1970, Indonesia has implemented three exchange rate systems: (i) a fixed rate between 1970 and 1978, (ii) a managed floating exchange rate system between 1978 and 1997 and (iii) a free-floating exchange rate system since August 14, 1997. Under the second system, Bank Indonesia maintained the stability of the Indonesian Rupiah through a trading band policy, pursuant to which Bank Indonesia would enter the foreign currency market and buy or sell Indonesian Rupiah, as required, when trading in the Indonesian Rupiah exceeded bid and offer prices announced by Bank Indonesia on a daily basis. On August 14, 1997, Bank Indonesia terminated the trading band policy and permitted the exchange rate for the Indonesian Rupiah to float without an announced level at which it would intervene, which resulted in a substantial decrease in the value of the Indonesian Rupiah relative to the US Dollar. Under the current system, the exchange rate of the Rupiah is determined by the market, reflecting the interaction of supply and demand in the market. Bank Indonesia may take measures, however, to maintain a stable exchange rate.
Tabel berikut memperlihatkan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS berdasarkan kurs tengah pada setiap akhir bulan selama periode yang ditetapkan. Kurs tengah Rupiah dihitung berdasarkan kurs jual beli Bank Indonesia. Kami maupun Manajer Utama tidak bermaksud memberikan gambaran bahwa jumlah Dollar AS yang ditunjukkan dalam Memorandum Penawaran ini semestinya dapat atau dapat dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah pada tingkat kurs yang ditetapkan atau lainnya manapun.
The following table shows the exchange rate of Indonesian Rupiah to US dollars based on the middle exchange rates at the end of each month during the periods indicated. The Indonesian Rupiah middle exchange rate is calculated based on Bank Indonesia’s buying and selling rates. Neither we nor the Lead Manager make any representations that the US dollar amounts referred to in this Offering Memorandum could have been or could be converted into Indonesian Rupiah at the rate indicated or any other rate or at all.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
53
Nilai Tukar dan Pengawasan Nilai Tukar Exchange Rates and Exchange Controls
Nilai Tukar Exchange Rates Rendah Low(1)
Tinggi High(1)
Rata-rata Average(1)
Akhir Periode Period End
(Rp per US$) 2006
8,775
9,395
9,141
9,020
2007
8,672
9,479
9,139
9,419
2008
9,051
12,400
9,692
10,950
January
11,050
11,355
11,167
11,355
February
11,685
11,988
11,853
11,980
March
11,435
12,065
11,864
11,575
April
10,695
11,620
11,025
10,713
2009:
Sumber: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Indonesian Financial Statistics) yang dipublikasikan setiap bulan pada laman Bank Indonesia. Catatan: (1) Untuk seluruh tahun, angka tinggi dan rendah ditentukan, dan rata-rata yang muncul diperhitungkan, berdasarkan kurs tengah yang diumumkan Bank Indonesia pada hari terakhir setiap bulan sepanjang tahun yang bersangkutan. Untuk setiap bulan, angka tinggi dan rendah ditetapkan, dan rata-rata diperhitungkan, berdasarkan kurs tengah harian yang diumumkan Bank Indonesia selama bulan yang bersangkutan.
Source: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Indonesian Financial Statistics) published monthly on Bank Indonesia’s website. Note: (1) For full years, the high and low amounts are determined, and the average shown is calculated, based upon the middle exchange rate announced by Bank Indonesia on the last day of each month during the year indicated. For each month, the high and low amounts are determined, and the average shown is calculated, based on the daily middle exchange rate announced by Bank Indonesia during the month indicated.
Untuk kepentingan umum, Federal Reserve Bank of New York tidak menjamin kurs beli tengah hari untuk transfer dalam Rupiah.
The Federal Reserve Bank of New York does not certify for customs purposes a noon buying rate for cable transfers in Indonesian Rupiah.
Pengawasan Nilai Tukar Indonesia telah membatasi pengawasan kurs mata uang asing. Mata uang asing umumnya dapat ditransfer secara bebas di dalam atau dari Indonesia. Namun demikian, untuk memelihara stabilitas Rupiah dan mencegah penggunaan Rupiah untuk tujuan spekulasi oleh non-penduduk, Bank Indonesia telah memperkenalkan peraturanperaturan untuk membatasi perpindahan Rupiah ke bank-bank yang berdomisili diluar Indonesia atau kepada cabang atau kantor offshore dari suatu bank Indonesia, atau investasi apapun dalam denominasi Rupiah dengan pihak asing dan/atau penduduk Indonesia yang berdomisili atau tinggal secara permanen di luar Indonesia, sehingga membatasi perdagangan offshore kepada sumber likuiditas yang sudah ada. Selain itu, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk meminta informasi dan data berkaitan dengan kegiatan valuta asing setiap orang dan badan hukum yang berdomisili atau berencana untuk berdomisili di Indonesia untuk setidaknya satu tahun. Peraturan Bank Indonesia juga mengharuskan bank-bank dan perusahaan-perusahaan setempat yang memiliki total aset atau total pendapatan kotor tahunan sekurang-kurangnya Rp 100,0 miliar untuk melaporkan kepada Bank Indonesia seluruh data berkenaan dengan kegiatan mata uang asing mereka. Transaksi yang harus dilaporkan mencakup penerimaan dan pembayaran melalui rekening bank di luar Indonesia.
Exchange Controls Indonesia has limited foreign exchange controls. Foreign currency is generally freely transferable within or from Indonesia. However, to maintain the stability of the Rupiah, and to prevent the utilization of the Rupiah for speculative purposes by non-residents, Bank Indonesia has introduced regulations to restrict the movement of Rupiah to banks domiciled outside Indonesia or to an offshore branch or office of an Indonesian bank, or any investment in Rupiah denomination with foreign parties and/or Indonesian citizens domiciled or permanently residing outside Indonesia, thereby limiting offshore trading to existing sources of liquidity. In addition, Bank Indonesia has the authority to request information and data concerning the foreign exchange activities of all persons and legal entities that are domiciled, or plan to domicile in Indonesia for at least one year. Bank Indonesia regulations also require resident banks and companies that have total assets or total annual gross revenues of at least Rp 100.0 billion to report to Bank Indonesia all data concerning their foreign currency activities. The transactions that must be reported include receipt and payment through bank accounts outside of Indonesia.
54
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations
TInjauan Industri Indonesia sebagai negara keempat dengan populasi tertinggi di dunia, merupakan suatu bangsa yang sedang berkembang di Asia Tenggara dengan rangkaian kepulauan yang terdiri dari 17.500 pulau. Negara ini tengah mengalami perubahan ekonomi yang cepat, melanjutkan pemulihannya dari pukulan ekonomi yang parah yang diderita selama krisis keuangan Asia mulai pertengahan tahun 1997. Sebagai akibat krisis, pembangunan infrastruktur terutama sektor pembangkit tenaga listrik berkurang selama beberapa tahun. Hal ini menjadikan beban yang sangat berat bagi penyediaan listrik negara dan terutama bagi jaringan listrik utama Jawa-Bali yang melayani mayoritas pemakai komersial dan perorangan di Indonesia.
Industry Overview Indonesia, the fourth most populous country in the world, is the largest developing nation in Southeast Asia and is spread across an archipelago of 17,500 islands. The nation is undergoing rapid economic change as it continues its recovery for the sever economic shocks it suffered during the Asian financial crisis that began in mid1997. As a result of the crisis, infrastructure development particularly in the power generation sector was curtailed for several years. This placed an excessive burden on the nation’s power supply and particularly the main Java-Bali power grid which serves the majority of Indonesia commercial and private users.
Pada tahun 2004, dengan pengangkatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden untuk termin pertama, pemerintah menjalankan program listrik jalur cepat 10.000 MW yang pertama. Melalui program ini, serangkaian pengembangan raksasa telah dilaksanakan dengan dibiayai oleh bank komersial dari Republik Rakyat Cina (RRC), dimana kontraktor-kontraktornya telah berperan sebagai kontraktor utama EPC untuk proyek-proyek yang berlangsung. Truba Manunggal adalah mitra lokal yang menangani konstruksi dan instalasi 5 (lima) dari 9 (sembilan) proyek mega yang saat ini dikontrakkan kepada perusahaan-perusahaan Cina. Proyek ini meliputi Suralaya, Labuan, Indramayu, Pelabuhan Ratu dan Paiton. Pemerintah sekarang ini sedang dalam proses memformulasikan program listrik jalur cepat 10.000 MW kedua yang diharapkan dapat memenuhi pembangunan sektor ini hingga dekade mendatang.
In 2004, with the ascendancy of President Susilo Bambang Yodhoyono to his first term as President, the government set forth on its first 10,000 MW fast track electrification program. Under the program a series of mega-developments have proceeded, namely financed by commercial banks from the Peoples Republic of China (PRC) whose power sector contractors have served as the principal EPC contractor for the projects. Truba Manunggal is the local partner handling construction and installation for 5 (five) of the 9 (nine) mega-projects currently contracted to Chinese firms. These include major projects in Suralaya, Labuan, Indramayu, Pelabuhan Ratu and Paiton. The Government is now in the process of formulating its second 10,000 MW fast track electrification which is expected to cover development of the sector well into the coming decade.
Tinjauan Makroekonomi Tahun 2008 merupakan suatu titik penting bagi perekonomian dunia. Krisis likuiditas keuangan global yang dipicu oleh exposure bankbank di negara Barat terhadap kegagalan pinjaman perumahan kelas menengah dan perlambatan ekonomi yang terjadi sebagai akibatnya telah secara drastis merubah tatanan perekonomian di seluruh dunia. Indonesia bernasib lebih baik dari kebanyakan negara sekitarnya. Kebijakan makroekonomi yang kuat di tahun-tahun sebelumnya ditambah dengan relatif rendahnya keterkaitan perdagangan dengan pihak luar telah memungkinkan Indonesia untuk melanjutkan pola pertumbuhan positif (lebih dari 4% per tahun) meski dalam kondisi resesi ekonomi global.
Macroeconomic Outlook The year 2008 represented a critical juncture for the word economy. The global financial liquidity crisis triggered by western financial institution’s exposure to failures in the sub-prime mortgage market, and the ensuing economic slow down have drastically altered the economic landscape the world over. For its own part Indonesia has faired better than most nations throughout the region. Strong macroeconomic policy in the preceding years combined with a relatively lower reliance on external trade have allowed Indonesia to continue on an overall pattern of positive growth (in excess of 4% per annum) in spite of the global economic recession.
Namun pengetatan pasar kredit telah memberikan pengaruh besar terhadap rencana pengembangan korporasi. Bagi Truba Manunggal, kondisi ini telah mengakibatkan peninjauan ulang banyak kegiatan terutama untuk pembangunan IPP dan sumber daya batubara yang tergantung pada pembiayaan dari luar. Konsumsi listrik diperkirakan tetap kuat terlepas dari perlambatan ekonomi yang terjadi. Perlu disadari, infrastruktur listrik Indonesia saat ini tetap belum mencukupi dibandingkan keseluruhan permintaan. Hal ini tidak hanya berlaku
The tightening of credit markets has however had a considerable affect on the nation’s plans for corporate development. For Truba Manunggal , this has lead to a reassessment of many of the Company’s activities’ particularly for IPP development and the development of coal resources which are reliant on external financing. Power consumption is expected to remain strong in Indonesia despite the downturn. It needs to be recognized that Indonesia’s current power infrastructure continues to be inadequate relative to overall demand. This is true not
Truba Manunggal 2008 Annual Report
55
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations
bagi jaringan listrik utama Jawa-Bali tetapi juga di pasar perbatasan dimana banyak kegiatan Perusahaan diarahkan. Penetrasi jasa listrik secara nasional masih rendah, dengan hanya lebih dari 60% populasi negara memiliki akses listrik di rumah.
only within the main Java-Bali power grid but also in frontier markets where many of the Company’s initiatives are directed. Nationwide penetration of power services remains low, with just over 60% of the nation’s population having access to electricity in their homes.
SEKTOR LISTRIK INDONESIA Struktur dan Reformasi Pasar Sektor listrik di Indonesia dimonopoli secara efektif oleh PLN. Sejarah PLN dimulai dari kemerdekaan Indonesia di tahun 1945, meskipun telah melalui berbagai reorganisasi struktural. Pada tahun 1995, PLN direorganisasi menjadi perusahaan induk dengan dua anak perusahaan pembangkit utama dan sejumlah anak perusahaan spesialis. PLN beroperasi dibawah pengawasan Direktorat Jenderal Kelistrikan dan Pemanfaatan Energi.
INDONESIA POWER SECTOR Market Structure and Reform The electricity sector in Indonesia is an effective monopoly under PLN. PLN’s history dates back to Indonesia’s independence in 1945, although it has been through a variety of structural reorganizations. In 1995 PLN was reorganized into a holding company with two main generating subsidiaries and a number of specialist subsidiaries. It operates under the control of the Directorate General of Electricity and Energy Utilization (“DGEEU”).
PLN memiliki monopoli penuh atas pembangkit dan distribusi listrik hingga pertengahan tahun 1989. Pemikiran bahwa PLN tidak akan mampu memenuhi estimasi peningkatan permintaan sebesar 10,0% di masa mendatang berakibat turunnya keputusan di tahun 1989 yang mengizinkan IPP berpartisipasi dalam usaha pembangkit listrik. Di tahun 1997, PLN telah menandatangani 27 proyek IPP dengan kapasitas gabungan sebesar 10,5 GWh, umumnya melalui konsorsium dengan mitra Indonesia yang memiliki jaringan baik.
PLN had a complete monopoly on power generation and distribution until the middle of 1989. Concern that PLN would be unable to meet an estimated increase in future demand of 10.0% per annum resulted in a 1989 decision to allow IPPs to participate in power generation. By1997, PLN had signed 27 IPP projects with a combined capacity of 10.5 GWh typically with consortiums that featured well-connected Indonesian partners.
Namun demikian, krisis ekonomi Asia pada tahun 1997 telah berdampak negatif terhadap PLN berupa berbagai masalah besar dalam hal keuangan. Menghadapi hal ini, Pemerintah meluncurkan sejumlah upaya yang meliputi renegosiasi PPA tertentu untuk meningkatkan keberlangsungan ekonomi dari kontrak-kontrak tersebut.
The Asian economic-crisis in 1997, however had a negative impact on PLN as a result of which the Company faced significant financial difficulties. In response to this, the Government launched a number of initiatives which included the renegotiation of certain PPAs to improve the economic sustainability of such contracts.
Pemerintah juga telah menerbitkan suatu laporan rekomendasi penting pada bulan Agustus 1998 yang berisi sejumlah tujuan untuk merestrukturisasi sektor kelistrikan. Kebijakan restrukturisasi yang diwujudkan dalam Undang-undang Kelistrikan No. 20/2002 mengajukan deregulasi bertahap pada sektor kelistrikan, termasuk diantaranya pengenalan kompetisi. Namun, Mahkamah Konstitusi Indonesia membatalkan undang-undang ini di bulan Desember dengan alasan bahwa deregulasi industri ini bertentangan dengan perundangundangan Indonesia. Mahkamah Konstitusi kemudian memberlakukan kembali Undang-undang No. 23/1994 yang memberikan PLN hak satu-satunya untuk menyediakan listrik di Indonesia.
The Government had also issued a white paper in August 1998 which articulated a number of objectives, for electricity sector restructuring. This restructuring policy which came into force by Electricity Law No. 20/2002, promoted a gradual deregulation of the electricity sector, including the introduction of competition. Indonesia’s Constitutional Court however, annulled this law in December 2004 ruling that it was against Indonesia’s constitution to deregulate the industry. The Constitutional Court therefore reinstate the previous law No 23/1994 which gives PLN the sole right to provide electricity in Indonesia.
Dibawah kerangka hukum yang berlaku, IPP dapat diteruskan pengembangannya dan menyediakan listrik bagi PLN maupun pihak off-takers ketiga, namun tingkat harga jual listrik IPP kepada PLN dibatasi sesuai ketentuan perundangan. Dengan meningkatnya biaya energi, batasan tarif ini kian dirasakan tidak mendukung operasi komersial IPP sehingga menjadi hambatan untuk berinvestasi pada sektor ini.
Under the existing legal framework, IPP’s could continue to be developed and provide electricity to PLN as well as to contracted third party off-takers, however the price at which electricity could be sold by IPP’s to PLN was capped in accordance with the law. With the increasing cost of energy, these tariff caps have increasingly been recognized untenable to commercial operation of IPPs and have therefore been an impediment to investment in the sector.
Menjawab tantangan ini, Departemen Sumber Daya Mineral dan Energi Indonesia menerbitkan serangkaian peraturan baru; No. 5/2009 berkenaan dengan harga yang memberikan model tarif sumber daya listrik yang lebih bersaing. Truba Manunggal mengakui
In response to this challenge the Indonesian Ministry of Mineral Resources and energy issued a new set of regulations; No. 5/2009 regarding the price at which outlines a more competitive model for electric power tariffs. The new regulations are recognized by Truba
56
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations
bahwa peraturan-peraturan baru ini merupakan suatu langkah maju dalam pencapaian tujuan pengembangan infrastruktur pembangkit sumber daya dan diharapkan akan membawa dampak berarti terhadap investasi pada sektor ini.
Manunggal as a major step forward in the advancement of the nation’s power generation infrastructure development goals and are expected to have a significant impact on investment to the sector.
Tinjauan Pasar Pengembangan infrastruktur merupakan salah satu strategi utama nasional Pemerintah untuk mengatasi perlambatan ekonomi global saat ini. Oleh karenanya, pembangunan pembangkit listrik negara diharapkan terus berlangsung. Sebagai kontraktor utama lokal untuk pengembangan dalam bidang ini, Truba Manunggal tetap berada dalam posisi sebagai pemain utama di bidang konstruksi, instalasi dan pengoperasian fasilitas pembangkit listrik.
Market Overview Infrastructure development is one of the Government’s key national strategies for addressing the current global economic slowdown. Development of the nation’s power generation is therefore expected to continue unabated. As the leading local contractor for this type of development, Truba Manunggal remains well positioned to play a leading role in the construction, installation and operations of the nation’s power generating facilities.
Indonesia menghadapi kekurangan pembangkit listrik, suatu masalah yang diperburuk dengan kurangnya jaringan nasional yang terintegrasi. Peningkatan kapasitas dan jaringan transmisi merupakan komponen utama dalam pembangunan infrastruktur Indonesia di tahun fiskal 2009, menempati 20,0% dari target Rp 1.500 triliun yang dicanangkan pada Pertemuan Tingkat Tinggi Bidang Infrastruktur yang diselenggarakan pada bulan Januari 2005.
Indonesia faces a shortage of generating power, a problem made worse by the lack of an integrated national grid. Improving both capacity and the transmission network are major components of Indonesia’s fiscal 2009 infrastructure development, accounting for 20.0% of the Rp 1,500 trillion target outlined at the Infrastructure Summit held by the Government in January 2005.
Tabel berikut menyajikan prakiraan kebutuhan listrik di Indonesia berdasarkan peningkatan permintaan.
The following table set forth the forecasts for Indonesia’s power requirements based on different rates of increase in demand:
Growth Forecast of Power Requirements Year
+5% demand per annum (GW)
+7% demand per annum (GW)
+9% demand per annum (GW)
2005
26
26
26
2007F
29
30
30
2009F
32
34
35
2011F
35
39
41
2012F
37
42
45
2005-2009
6
8
9
2005-2012
11
16
19
Additional capacity required
Source: BAPPENAS, Ministry of Finance
TINJAUAN BISNIS Pendapatan EPC Truba Manunggal menghasilkan sebagian besar pendapatannya dari EPC dan jasa terkait. Pendapatan atas suatu kontrak EPC diakui segera setelah nilainya dapat diperkirakan secara benar. Perusahaan menggunakan metode persentase penyelesaian dalam menentukan jumlah yang tepat untuk diakui pada periode tertentu. Tahap penyelesaian diukur dengan merujuk kepada kemajuan fisik yang terjadi hingga saat terakhir dibandingkan dengan estimasi total biaya untuk setiap kontrak. Jumlah keseluruhan dari kerugian yang diantisipasi, termasuk kerugian terkait pekerjaan kontrak di masa mendatang, diakui pada periode dimana kerugian itu ditemukan.
BUSINESS REVIEW EPC Revenues Truba Manunggal generates most of its revenues from the provision of EPC and related services. The revenue on an EPC contract is recognized as soon as it can be estimated reliably. The Company uses the percentage of completion method to determine the appropriate amount to recognize in any given period. The stage of completion is measured by reference to physical progress incurred to date to estimated total cost for each contract. The full amount of revenue or anticipated loss, including any loss related to future work on the contract, is recognized in the period in which the loss is identified. Delays in a particular EPC project, many of which are unforeseen
Truba Manunggal 2008 Annual Report
57
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations
Penundaan pada proyek EPC tertentu, yang banyak diantaranya tidak dapat diperkirakan terjadinya dan merupakan hal diluar kendali Perusahaan, mempunyai dampak terhadap waktu penyelesaian dan kemampuan Perusahaan untuk mengakui dan menghasilkan pendapatan.
and outside the Company’s control, have an effect on the timing of completion and hence on the Company’s ability to recognize and generate revenue on such projects.
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2008 dan 2007
2007
For the periods ended December 31, 2008 and 2007
Prosentase Pendapatan Bersih Percentage of Net Revenue (%)
Telah Diaudit Audited
2008
Prosentase Pendapatan Bersih Percentage of Net Revenue (%)
Telah Diaudit Audited
(dalam juta Rupiah)
(in million Rupiah)
Pendapatan
1,506,202
100.0
2,948,680
100.0
Revenues
Beban pendapatan
Cost of revenues
1,171,472
77.8
2,441,293
82.8
Laba kotor
334,730
22.2
507,387
17.2
Gross profit
Beban usaha
156,780
10.4
331,256
11.2
Operating expenses
Laba (rugi) usaha
177,951
11.8
176,131
6.0
Operating income (loss)
Pendapatan dari investasi
138,089
9.2
112,917
3.8
Income from investments
Lain-lain – bersih
(40,425)
-2.7
(473,708)
-16.1
Others – net
Penghasilan (beban) lain-lain
Other income (charges)
Penghasilan lain-lain – bersih
97,664
6.5
(360,791)
-12.2
Other income (charges) – net
Bagian laba dari perusahaan asosiasi
10,299
0.7
17,158
0.6
Income from associate companies
285,914
19.0
(167,502)
-5.7
Income (loss) before income tax
Kini
64,612
4.3
75,509
2.6
Tangguhan
(5,741)
-0.4
(67,479)
-2.3
58,871
3.9
8,030
0.3
Income tax expense
Laba (rugi) setelah beban pajak penghasilan sebelum hak minoritas
227,043
15.1
(175,532)
-6.0
Income (loss) after income tax expenses before minority interest
Hak minoritas
(14,307)
-0.9
(4,592)
-0.2
Minority interest
Laba (rugi) bersih
212,735
14.1
(180,124)
-6.1
Net income (loss)
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Beban (manfaat) pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan
Income tax expense (benefit) Current Deferred
LABA (RUGI) BERSIH Net Income (Loss) (dalam juta Rupiah in million Rupiah)
08 (180,124) 07
212,735
06
58
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
34,941
05
(159)
04
(317)
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations
Backlog Backlog proyek EPC Perusahaan per 31 Desember 2008, adalah Rp 5.802.296 pada basis konsolidasi. Backlog menggambarkan total akumulasi nilai seluruh kontrak yang diperoleh, dikurangi jumlah pendapatan yang diakui atas kontrak pada titik waktu tertentu. Dengan demikian, jumlah ini terdiri dari total nilai kontrak yang diperoleh namun tidak terselesaikan dan pendapatan yang diharapkan diperoleh selama sisa waktu proyek dalam proses. Backlog merupakan angka utama untuk memprediksi potensi pemasukan di masa depan. Meskipun backlog mencerminkan bisnis yang sudah pasti, namun pembatalan, penundaan besar, atau penyesuaian cakupan kerja mungkin saja terjadi. Perusahaan telah menyesuaikan backlog untuk menggambarkan pembatalan proyek, penjadwalan kembali dan perubahan dalam cakupan dan biaya, baik ke atas maupun ke bawah, sejauh dapat dijelaskan secara beralasan oleh Perusahaan pada tanggal pelaporan.
Backlog The Company’s backlog of EPC projects at December 31, 2008 was Rp 5,802,296 on a consolidated basis. Backlog represents the total accumulation of value of all contracts awarded less the amount of revenue recognized to date on contracts at a specific point in time. Therefore, it comprises the total value of awarded contracts that are are not completed and the revenue that is expected to be reflected over the remaining life of the projects in process. Backlog is the Company’s key predictor of future earnings potential. Although backlog reflects business that is considered to be firm, cancellations, significant delays, or scope adjustments may occur. The Company has adjusted backlog to reflect project cancellation, deferrals and revisions in scope and cost, both upward and downward, as the Company is reasonably able to determine at the reporting date.
IPP Sebagian besar proyek IPP Truba Manunggal masih berada dalam tahap pengembangan dan membutuhkan pengeluaran modal dalam jumlah besar. Perusahaan saat ini sedang mengembangkan pembangunan 4 (empat) proyek listrik tenaga batubara. Jumlah ini turun dari rencana awal sebanyak 6 (enam) proyek listrik tenaga batubara karena perlambatan ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 2008. Pendapatan dari keempat pembangkit listrik ini tidak dapat diharapkan perolehannya hingga tahun 2011, yaitu pada saat proyek-proyek ini diperkirakan selesai. Meskipun Perusahaan telah melakukan estimasi tanggal penyelesaian proyek secara konservatif, namun berbagai faktor yang beberapa diantaranya di luar kontrol Truba Manunggal dapat mempengaruhi waktu pengoperasian proyek. Sebagai akibatnya, kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dari proyekproyek ini mungkin tertunda.
IPP Most of Truba Manunggal’s IPP projects are still in the development phase and require significant capital expenditure. The Company is currently progressing in the development of 4 (four) coal-fired power projects – down from earlier plan of 6 (six) coal-fired power plants planned last year – due to the economic downturn in the middle of 2008. Revenues from the 4 (four) power plants are not expected until 2011, when the Company expects the power projects to be completed. While the Company conservatively estimated the completion date of these projects, a variety of factors, some of which Truba Manunggal does not control, can affect the time that such project becomes operational. As a result, the Company’s ability to generate revenues from such projects would be delayed.
Berbeda dengan bisnis EPC, pendapatan yang dihasilkan pada bisnis IPP akan didasari oleh kapasitas yang dikontrak dan faktor ketersediaan pada pembangkit tertentu. Untuk setiap pembangkit, sebelum beroperasi, Truba Manunggal mengikat kontrak pengadaan listrik jangka panjang dengan PLN maupun perusahaan swasta.
In contrast to Truba Manunggal’s EPC business, revenues generated from the Company’s IPP business will be based on contracted capacity and availability for particular plants. Prior to commiting to IPP plant construction Truba Manunggal enteres into a long-term power supply contract (PPA or ESA) with PLN or captive market offtaker.
Produksi dan Perdagangan Batubara Perluasan bisnis kami kearah produksi dan penyediaan batubara merupakan akibat dari pertumbuhan alamiah bisnis pembangkit tenaga listrik dan kuatnya pertumbuhan permintaan batubara baik di Indonesia maupun secara internasional.
Coal Production and Trading The extension of Truba Manunggal’s business into the coal production and supply was the result of both natural growth of our power plant business and the strong growth in demand for coal in Indonesia, as well as internationally.
Batubara diperkirakan akan menjadi bahan bakar utama untuk listrik di Indonesia dan sekitarnya. Saat ini batubara merupakan sumber bahan bakar termurah dan tersedia berlimpah di Indonesia. PLN memperkirakan bahwa permintaan batubara untuk pembangkit listrik baik PLN dan IPP akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 76 juta ton pada tahun 2010.
Coal is expected to become the dominant fuel for power in Indonesia as well as the region. It is presently the cheapest source of fuel and is abundantly available in Indonesia. PLN has estimated that coal demand for electricity generation from both PLN and IPP coal-fired power generating plants will more than double to 76 million tons by 2010.
Truba Manunggal, melalui MIS telah memiliki pertambangan batubara di Muara Enim, Sumatra Selatan. Perusahaan menguasai 90,1% saham pada PT Manunggal Multi Energi (“MME”). MME memiliki KP Eksplorasi (Izin Eksplorasi) untuk area konsesi seluas 5.574 ha di Muara Enim. Perusahaan telah menyelesaikan eksplorasi atas 511 ha (tahap pertama)
Truba Manunggal, through MIS has a coal mine in Muara Enim, South Sumatra. The Company owns a 90.1% interest in PT Manunggal Multi Energi (“MME”). MME owns a KP Eksplorasi (Exploration License) for a concession area of 5,574 ha at Muara Enim. The Company has completed exploration for 511 ha (1st stage) of our concession area
Truba Manunggal 2008 Annual Report
59
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations
dari area konsesi dan menemukan 140,8 juta ton cadangan yang dapat ditambang pada strip ratio 1:2 dengan batubara bernilai kalori rata-rata 5.800 kcal/kg (diterima kotor). Dimulainya penambangan dari konsesi ini telah tertunda selama setahun dan diharapkan dapat dimulai pada paruh kedua tahun 2009, dengan estimasi produksi 0,5 juta ton di tahun 2009, dan satu juta ton pada tahun-tahun berikutnya. Truba Manunggal telah menyelesaikan analisis dampak lingkungan dan menerima persetujuan yang relevan.
and proved 140.8 million tons of mineable reserves at a strip ratio of 1:2 with coal of calorific value averaging 5,800 kcal/kg (gross as received). Commencement of mining from this concession has been delayed by a year, and is now expected to begin in the second half of 2009. Initially estimated production is set for 0.5 million tons in 2009, with one million tons thereafter. Truba Manunggal has completed an environmental impact assessment and received the relevant.
Beban Usaha Lain/Depresiasi Biaya usaha terdiri atas biaya langsung kontrak, yang meliputi biaya tenaga kerja dan bahan mentah (mencakup biaya pembelian peralatan), jumlah yang harus dibayarkan kepada subkontraktor dan biaya overhead langsung (mencakup depresiasi, bahan bakar, perawatan dan perbaikan). Depresiasi disajikan dengan menggunakan metode garis lurus untuk peralatan konstruksi. Biaya usaha dicatat pada saat terjadinya dan revisi dalam pendapatan kontrak dan estimasi biaya dicerminkan pada periode akuntansi berjalan. Jika Perusahaan memproyeksikan kerugian atas suatu proyek, kami akan segera mengakui estimasi kerugian tersebut. Pendapatan usaha dari perintah perubahan kontrak diakui pada saat pemilik proyek menyetujui perintah perubahan tersebut. Selain itu, penundaan proyek yang dikarenakan oleh kondisi cuaca, tahap penyelesaian dan campuran kontrak-kontrak pada marjin berbeda, dapat menyebabkan fluktuasi laba kotor antar periode dan mungkin saja jumlahnya cukup berarti dari waktu ke waktu.
Other Operating Expenses/Depreciation Operating costs consist of direct cost on contracts, including labor and raw material costs (which include equipment purchase costs), amounts payable to subcontractors and direct overhead costs (including depreciation, fuel, maintenance and repairs). Depreciation is provided using a straight-line method for construction equipment. Operating costs are recorded as incurred and revisions in contract revenue and cost estimates are reflected in the accounting period when known. If the Company projects a loss on a project, we immediately recognize the estimated loss. Operating revenues from contract change orders are recognized when the project owners agree to the change orders. Additionally project delays due to weather conditions, stage of completion and mix of contracts at different margins, may cause fluctuations in gross profit between periods and these fluctuations may be significant from time to time.
Komponen Utama dan Hasil Usaha Tabel-tabel berikut menunjukkan laporan laba rugi Truba Manunggal dan informasi keuangan lainnya selama beberapa periode tertentu yang ditunjukkan sebagai prosentase dari pendapatan.
Principal Components and Results of Operations The following table sets forth Truba Manunggal’s selected income statement and other financial information for the periods presented as a percentage of revenue.
Pendapatan Pendapatan Truba Manunggal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 2.948,7 miliar (US$ 269,3 juta). Ini merupakan peningkatan 96% dari Rp 1.506,2 miliar yang dilaporkan pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007. Kinerja ini dapat dicapai terutama dikarenakan: 1. peningkatan pendapatan tangki dan pipa sebesar Rp 885,6 miliar (US$ 80,9 juta) 2. peningkatan pendapatan jasa konstruksi pembangkit listrik sebesar Rp 682,5 miliar (US$ 62,3 juta) 3. peningkatan pendapatan perdagangan sebesar Rp 62,7 miliar (US$ 5,7 juta) 4. peningkatan pendapatan pembangkit listrik sebesar Rp 39,0 miliar (US$ 3,6 juta) 5. penurunan pendapatan perawatan sebesar Rp 214,3 miliar (US$ 19,6 juta)
Revenues Truba Manunggal’s revenues for the year ended December 31, 2008 were 2,948.7 billion (US$ 269.3 million). This represents a 96% increase from the revenues of Rp 1,506.2 billion reported for the year ended December 31, 2007. This performance was primarily due to: 1. an increase in tank and pipe revenues by Rp 885.6 billion (US$ 80.9 million) 2. an increase in construction services of power plant revenues by Rp 682.5 billion (US$ 62.3 million) 3. an increase in trading revenues by Rp 62.7 billion (US$ 5.7 million) 4. an increase in power plant revenues by Rp 39.0 billion (US$ 3.6 million) 5. a decrease in maintenance revenues by Rp 214.3 billion (US$ 19.6 million)
Biaya Pendapatan Biaya pendapatan Truba Alam Manunggal untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 mencapai Rp 2.441,3 miliar (US$ 222,9 juta) . Jumlah ini menunjukkan peningkatan sebesar 108% dari biaya pendapatan Rp 1.171,5 miliar yang dilaporkan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007.
Cost of Revenues Truba Manunggal’s cost of revenues for the year ended December 31, 2008 were Rp 2,441.3 billion (US$ 222,9). This represents a 108% increase from costs of revenues of Rp 1,171.5 billion report for the year ended December 31, 2007.
60
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations
Kenaikan biaya-biaya ini terutama disebabkan: 1. peningkatan biaya bahan bangunan sebesar Rp 456,7 miliar (US$ 41,7 juta) 2. peningkatan biaya subkontraktor sebesar Rp 175,7 miliar (US$16 juta) 3. peningkatan beban operasional sebesar Rp 138,1 miliar (US$ 12,6 juta) 4. peningkatan beban sewa sebesar Rp 135,2 miliar (US$ 12,3 juta) 5. peningkatan beban gaji, upah, dan kesejahteraan pegawai sebesar Rp 114,5 miliar (US$ 10,5 juta)
The increase in costs was primarily due to: 1. increase in cost of construction material by Rp 456.7 billion (US$ 41.7 million) 2. increase in cost of subcontractor by Rp 175.7 billion (US$16 million) 3. increase in operational expenses by Rp 138.1 billion (US$ 12.6 million) 4. increase in rent expenses by Rp 135.2 billion (US$ 12.3 million) 5. increase in salaries, wages, and employee welfare expenses by Rp 114.5 billion (US$ 10.5 million)
Laba Kotor Sebagai akibat dari faktor-faktor tersebut, laba kotor Perusahaan naik 52% dari Rp 334,7 miliar untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007 menjadi Rp 507,4 miliar (US$ 46,3 juta) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008.
Gross Profit As a result of the foregoing factors, the Company’s gross profit increased 52% from Rp 334.7 billion for the year ended December 31, 2007 to Rp 507.4 billion (US$ 46.3 million) for the year ended December 31, 2008.
Beban Usaha Beban usaha Truba Manunggal untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 sebesar Rp 331,3 miliar (US$ 30,3 juta). Jumlah ini merupakan peningkatan 111% dari Beban Usaha sebesar Rp 156,8 miliar yang dilaporkan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007.
Operating Expenses Truba Manunggal’s operating expenses for the year ended December 31, 2008 were Rp 331.3 billion (US$ 30.3 million). This represents a 111% increase from Operating Expenses of Rp 156.8 billion reported for the year ended December 31, 2007.
Peningkatan beban usaha terutama disebabkan oleh: 1. peningkatan gaji, upah dan kesejahteraan pegawai sebesar Rp 60,4 miliar (US$ 5,5 juta) 2. peningkatan jasa profesional sebesar Rp 34,5 miliar (US$ 3,2 juta) 3. peningkatan jasa manajemen sebesar Rp 21,1 miliar (US$ 1,9 juta) 4. peningkatan beban penyusutan sebesar Rp 10,6 miliar (US$ 1,0 juta)
The increase in operating expenses was primarily due to : 1. an increase in salaries, wages and employee welfare by Rp 60.4 billion (US$ 5.5 million) 2. an increase in professional fee by Rp 34.5 billion (US$ 3.2 million) 3. an increase in management fee by Rp 21.1 billion (US$ 1.9 million) 4. an increase in depreciation expenses by Rp 10.6 billion (US$ 1.0 million)
Laba Usaha Laba usaha Truba Manunggal untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 sebesar Rp 176,1 miliar (US$ 16,1 juta). Ini merupakan penurunan tipis sebesar 1% dari penghasilan usaha yang mencapai Rp 178 miliar yang dilaporkan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007. Penurunan terutama diakibatkan oleh meningkatnya beban usaha.
Operating Income Turba Alam Manunggal’s operating income for the year ended December 31, 2008 was Rp 176.1 billion (US$ 16.1 million). The represents a slight decrease of 1% from the operating income of Rp 178 billion reported for the year ended December 31, 2007. This decrease was primarily due to an increase in operating expense.
Penghasilan (Beban) Lain-lain – Bersih Beban lain-lain – bersih Truba Manunggal untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 adalah Rp 360,8 miliar (US$ 32,9 juta). Ini merupakan penurunan sebesar 469% dari penghasilan lain-lain – bersih sebesar Rp 97,7 miliar yang dilaporkan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007.
Other Income (Charges) – Net Truba Manunggal’s other charges – net for the year ended December 31, 2008 was Rp 360.8 billion (US$ 32.9 million). This represents a decrease of 469% from other income-net of Rp 97.7 billion reported for the year ended December 31,2007.
Penurunan penghasilan lain-lain – bersih terutama dikarenakan: 1. Peningkatan kerugian valas sebesar Rp 390,1 miliar (US$ 35,6 juta) sehubungan dengan pelemahan Rupiah terhadap mata uang lainnya selama tahun 2008. 2. Peningkatan beban bunga sebesar Rp 41,3 miliar (US$ 3,8 juta).
The decrease for other income – net was primarily due to: 1. An increase in foreign exchange loss by Rp 390.1 billion (US$ 35.6 million) in relation to a depreciation of the Rupiah against other foreign currencies during 2008. 2. An increase in interest expense by Rp 41.3 billion (US$ 3.8 million).
Truba Manunggal 2008 Annual Report
61
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations
Bagian Laba dari Perusahaan Asosiasi Bagian laba Truba Manunggal dari perusahaan asosiasi mencapai Rp 17,2 miliar (US$ 1,6 juta) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008. Ini mencerminkan kenaikan sebesar 67% dari angka Rp 10,3 miliar yang dilaporkan pada 31 Desember 2007. Peningkatan bagian laba dari perusahaan asosiasi terutama disebabkan peningkatan laba yang dilaporkan oleh Truba Arabia Co Ltd dan Meta Epsi, yang masingmasing menanjak sebesar Rp 4,5 miliar (US$ 0,4 juta) dan Rp 3,2 miliar (US$ 0,3 juta).
Income from Associate Companies Truba Manunggal’s income from associate companies was Rp 17.2 billion (US$ 1.6 million) for the year ended December 31, 2008. This represents a 67% increase from income from associate companies of Rp 10.3 billion reported for the year ended December 31, 2007. The increase in income from associate companies was primarily due to increases in income reported by Truba Arabia Co Ltd and by Meta Epsi which rose by Rp 4.5 billion (US$ 0.4 million) and Rp 3.2 billion (US$ 0.3 million) respectively.
Laba sebelum Pajak Sebagai akibat dari faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya, laba sebelum pajak Perusahaan menurun 159% menjadi kerugian yang dilaporkan sebesar Rp 167,5 miliar (US$ 15,3 juta) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008. Laba sebelum pajak Truba Manunggal mencapai Rp 285,9 miliar untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007.
Income before Tax As a result of the foregoing factors, the Company’s income before tax decreased year-on-year by 159% to a reported loss of IDR 167.5 billion (US$ 15.3 million) for the year ended December 31, 2008. Truba Manunggal reported income before tax of of Rp 285.9 billion for the year ended December 31, 2007.
Beban Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan Truba Manunggal sebesar Rp 8 miliar (US$ 0,7 juta) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008. Ini merupakan penurunan dari beban pajak Perusahaan yang sebesar Rp 58,9 miliar untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007. Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan manfaat dari pajak tangguhan sebesar Rp 61,8 miliar (US$ 5,6 juta).
Income Tax Expense Truba Manunggal’s income tax expense was Rp 8 billion (US$ 0.7 million) for the year ended December 31, 2008. This represents a decreased from the Company’s tax expense of Rp 58.9 billion for the year ended December 31, 2007. This decrease was primarily due to income from deferred tax increased by Rp 61.8 billion (US$ 5.6 million).
Laba setelah Beban Pajak, sebelum Hak Minoritas Sebagai akibat faktor-faktor yang telah dikemukakan, laba bersih setelah beban pajak dan sebelum saham minoritas menurun 177% hingga mencapai kerugian yang dilaporkan sebesar Rp 175,5 miliar (US$ 16,0 juta) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008. Laba bersih setelah beban pajak sebelum hak minoritas Truba Manunggal adalah Rp 227,0 miliar untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007.
Income after Income Tax Expenses before Minority Interest As a result of the foregoing factors, the Company’s net income after income tax expense before minority interest decreased by 177% to a reported loss of Rp 175.5 billion (US$ 16.0 million) for the year ended December 31, 2008. Truba Manunggal’s income after income tax expenses before minority interest were Rp 227.0 billion for the year ended December 31, 2007.
Likuiditas dan Sumber Permodalan Kebutuhan modal kerja jangka pendek Truba Manunggal dibiayai oleh arus kas dari kegiatan usaha, fasilitas modal kerja, pembiayaan jangka pendek dari bank-bank Indonesia, obligasi dan pinjaman dari pemegang saham.
Liquidity and Capital Resources Truba Manugal’s short-term working capital requirements are funded by cash flow from operating activities, working capital facilities, shortterm bridge financings from Indonesian banks, bonds and shareholder loans.
Arus Kas Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2008 Per 31 Desember 2008, kas dan setara kas Truba Manunggal mencapai Rp 471,7 miliar (US$ 43,1 juta).
Cash Flows Year Ended December 31, 2008 As of December 31, 2008, Truba Manunggal had cash and cash equivalents of Rp 471.7 billion (US$ 43.1 million).
Kas bersih Truba Manunggal yang berasal dari kegiatan usaha sebesar Rp 409,7 miliar (US$ 37,4 juta) tersedia di tahun 2008. Perusahaan menerima Rp 2.668,9 miliar (US$ 243,7 juta) dari para pelanggan dan pihak ketiga dan tambahan Rp 993,7 miliar (US$ 90,7 juta) dari pihak terafiliasi. Penerimaan bunga Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 sebesar Rp 93,1 miliar (US$ 8,5 juta). Lebih jauh, kas bersih yang berasal dari kegiatan usaha sebagian di-offset oleh pembayaran kepada vendor sebesar Rp 2.661,5 miliar (US$ 243,1 juta), pembayaran kepada pegawai sebesar Rp 511,2 miliar (US$ 46,7 juta) dan pembayaran pajak sebesar Rp 113,9 miliar (US$ 10,4 juta).
Truba Manunggal’s net cash provided by operating activities was Rp 409.7 billion (US$ 37.4 million) in 2008. The Company received Rp 2,668.9 billion (US$ 243.7 million) from customers and third parties and an additional Rp 993.7 billion (US$ 90.7 million) from related parties. The Company’s interest receipts for the year ended December 31, 2008 were Rp 93.1 billion (US$ 8.5 million). Furthermore, net cash provided by operating expenses was partially offset by payment to vendors of Rp 2,661.5 billion (US$ 243.1 million), payment to employees of Rp 511.2 billion (US$ 46.7 million) and a tax payment of Rp 113.9 billion (US$ 10.4 million).
62
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations
Kas bersih Truba Manunggal yang digunakan untuk kegiatan investasi sebesar Rp 1.014,1 miliar (US$ 92,6 juta) di tahun 2008. Perusahaan membayarkan Rp 992,4 miliar (US$ 90,6 juta) untuk akuisisi properti dan peralatan senilai Rp 60 miliar (US$ 5,5 juta) untuk pendanaan usaha pada perusahaan lain. Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan investasi sebagian di-offset dengan penerimaan dari kegiatan investasi perdagangan jangka pendek sebesar Rp 36,4 miliar (US$ 3,3 juta).
Truba Manunggal’s net cash used in investing activities was Rp 1,014.1 billion (US$ 92.6 million) in 2008. The Company made payments of Rp 992.4 billion (US$ 90.6 million) for acquisition of property and equipment of and Rp 60 billion (US$ 5.5 million) for trade financing in other companies. net cash used in investing activities was partially offset by receipt from short-term trade investment activities of Rp 36.4 billion (US$ 3.3 million).
Kas bersih Truba Manunggal yang dipergunakan untuk kegiatan pembiayaan sebesar Rp 797,3 miliar (US$ 72,8 juta). Perusahaan mencatat pemasukan dari obligasi sebesar Rp 200 miliar (US$ 18,3 juta), pemasukan dari pinjaman bank sebesar Rp 169,4 miliar (US$ 15,5 juta) dan pemasukan dari pinjaman pembiayaan konsumen sebesar Rp 114,3 miliar (US$ 10,4 juta). Kas bersih yang dipergunakan untuk pembiayaan sebagian di-offset dengan pembayaran kepada pihak terafiliasi sebesar Rp 1.190,7 miliar (US$ 108,7 juta) dan pembayaran untuk pinjaman bank sebesar Rp 61,5 miliar (US$ 5,6 juta).
Truba Manunggal’s net cash used in financing activities was Rp 797.3 billion (US$ 72.8 million). The Company recorded proceeds from bonds of Rp 200 billion (US$ 18.3 million), proceeds from bank loans of Rp 169.4 billion (US$ 15.5 million) and proceeds of consumer financing loan of Rp 114.3 billion (US$ 10.4 million). Net cash used in financing amount was partially offset by payment to related parties of Rp 1,190.7 billion (US$ 108.7 million) and payments for bank loans of Rp 61.5 billion (US$ 5.6 million).
Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 Per 31 Desember 2007, Truba Manunggal memiliki kas dan setara kas senilai Rp 1.880,2 miliar (US$ 199,6 juta).
Year Ended December 31, 2007 As of December 31, 2007, Truba Manunggal maintained cash and cash equivalents of Rp 1,880.2 billion (US$ 199.6 million).
Kas bersih Truba Manunggal yang dipergunakan untuk kegiatan usaha sebesar Rp 102 miliar (US$ 10,8 juta) di tahun 2007. Selain dari itu, Perusahaan melakukan pembayaran kepada vendor sejumlah Rp 1.063,9 miliar (US$ 113 juta), kepada pegawai sejumlah Rp 334,4 miliar (US$ 35,5 juta), pembayaran beban bunga dan keuangan sejumlah Rp 14,6 miliar (US$ 1,6 juta) dan pembayaran pajak sebesar Rp 35,5 miliar (US$ 3,8 juta). Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan usaha sebagian di-offset dengan penerimaan dari pelanggan dan pihak ketiga sejumlah Rp 1.204,4 miliar (US$ 127,9 juta) dan penerimaan bunga sebesar Rp 138 miliar (US$ 14,7 juta).
Truba Manunggal’s net cash used for operating activities was Rp 102 billion (US$ 10.8 million) in 2007. Furthermore, the Company made payments to vendors in the amount of Rp 1,063.9 billion (US$ 113 million), to employee in the amount of Rp 334.4 billion (US$ 35.5 million), payments for interest and financial charges in the amount of Rp 14.6 billion (US$ 1.6 million) and a tax payment of Rp 35.5 billion (US$ 3.8 million). Net cash used for operating activities was partially offset by receipts from customers and third parties totaling Rp 1,204.4 billion (US$ 127.9 million) and interest receipts of Rp 138 billion (US$ 14.7 million).
Kas bersih Truba Manunggal yang digunakan untuk kegiatan investasi sebesar Rp 1.486,1 miliar (US$ 157,8 juta) di tahun 2007. Kami menerima Rp 399,9 miliar (US$ 42.5 juta) dari piutang warkat. Selain itu, Rp 4,8 miliar (US$ 0,5 juta) merupakan penerimaan dari investasi pada perusahaan lain. Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi sebagian di-offset oleh pembayaran untuk pendanaan usaha pada perusahaan lain sebesar Rp 1.051,8 miliar (US$ 111,7 juta), akuisisi properti dan peralatan sebesar Rp 318,7 miliar (US$ 33,8 juta) dan akuisisi anak perusahaan sebesar Rp 219,3 miliar (US$ 23,3 juta).
Truba Manunggal’s net cash used in investing activities was Rp 1,486.1 billion (US$ 157.8 million) in 2007. We received Rp 399.9 billion (US$ 42.5 million) from notes receivable. In addition, Rp 4.8 billion (US$ 0.5 million) was received from investment from other companies. Net cash used in investing activities was partially offset by payment for trade financing in other companies of Rp 1,051.8 billion (US$ 111.7 million), acquisition of property and equipment of Rp 318.7 billion (US$ 33.8 million) and acquisition of subsidiaries of Rp 219.3 billion (US$ 23.3 million).
Kas bersih Truba Manunggal yang berasal dari kegiatan usaha sebesar Rp 2.860,5 miliar (US$ 303,7 juta). Perusahaan menerima pemasukan dari pinjaman pemegang saham sebesar Rp 2.563,2 miliar (US$ 272,1 juta) maupun dari pinjaman bank sebesar Rp 156,4 miliar (US$ 16,6 juta) dan tambahan setoran modal dari waran sebesar Rp 129,7 miliar (US$ 13,8 juta).
Truba Manunggal’s net cash provided by financing activities was Rp 2,860.5 billion (US$ 303.7 million). The Company received proceeds from a shareholders loan of Rp 2,563.2 billion (US$ 272.1 million) as well as from a bank loan of Rp 156.4 billion (US$ 16.6 million) and additional paid in capital from warrant of Rp 129.7 billion (US$ 13.8 million).
Pengaturan Diluar Neraca Per 31 Desember 2008, Truba Manunggal tidak memiliki pengaturan diluar neraca yang bersifat material.
Off-Balance Sheet Arrangements As of December 31, 2008, Truba Manunggal maintains no material offbalance sheet arrangements.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
63
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
Laporan keuangan Perusahaan yang tercakup dalam Memorandum
The Company’s financial statements included in this Annual Report are
Penawaran ini disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK Indonesia,
prepared and presented in conformity with Indonesian GAAP, which
yang memiliki perbedaan nyata dalam beberapa hal tertentu dari US
differs in certain significant respects from US GAAP. Such differences
GAAP. Perbedaan terletak pada metode pengukuran jumlah yang
involve methods for measuring the amounts shown in the financial
terlihat pada laporan keuangan Perusahaan, maupun pengungkapan
statements of the Company, as well as additional disclosures required
tambahan yang disyaratkan oleh US GAAP, yang belum dilakukan
by US GAAP, which have not been made by the Company.
oleh Perusahaan. Berikut adalah ringkasan perbedaan tertentu antara Prinsip-prinsip
The following summarizes certain areas in which differences between
Akuntansi Yang Berlaku secara Umum di Indonesia dan US GAAP
Indonesian GAAP and US GAAP could be significant to the financial
yang dapat berpengaruh besar terhadap posisi keuangan dan hasil
position and results of operations of the Company. The summary
usaha Perusahaan. Ringkasan di bawah ini tidak dimaksudkan untuk
below should not be construed to be exhaustive as no attempt has
menjelaskan secara rinci karena pihak manajemen Perusahaan tidak
been made by the management of the Company to quantify the
berupaya dari untuk mengkuantifikasi dampak perbedaan yang ada,
effects of those differences, nor has any complete reconciliation of
juga tidak melakukan rekonsiliasi lengkap apapun terhadap PSAK
Indonesian GAAP and US GAAP been undertaken by our management.
Indonesia dan US GAAP. Jika kuantifikasi atau rekonsiliasi tersebut
Had any such quantification or reconciliation been undertaken by the
sudah dilakukan oleh manajemen Perusahaan, maka perbedaan-
management of the Company, other potential significant accounting
perbedaan akuntansi dan pengungkapan yang potensial yang tidak
and disclosure differences which are not identified below, may have
diidentifikasi di bawah ini mungkin saja menjadi bahan perhatian.
come to their attention.
Lebih jauh, tidak dilakukan upaya untuk mengidentifikasi perbedaan-
Furthermore, no attempt has been made to identify future differences
perbedaan antara PSAK Indonesia dengan US GAAP sebagai
between Indonesian GAAP and US US GAAP a result of prescribed
akibat perubahan dalam standar akuntansi. Badan hukum yang
changes in accounting standards. Regulatory bodies that promulgate
mempublikasikan PSAK Indonesia dan US GAAP memiliki proyek-
Indonesian GAAP and US GAAP have significant projects ongoing that
proyek berjalan yang dapat mempengaruhi perbandingan di masa
could affect future comparisons such as this one. Finally, no attempt
depan. Terakhir, tidak ada upaya untuk mengidentifikasi perbedaan
has been made to identify future differences between Indonesian
antara PSAK Indonesia dan US GAAP di masa depan yang dapat
GAAP and US GAAP that may affect the financial information as a
mempengaruhi informasi keuangan sebagai akibat transaksi atau
result of transactions or events that may occur in the future.
peristiwa yang mungkin terjadi di masa depan. Investor
potensial
penasihat
Potential investors should consult their own professional advisors for
mengenai
an understanding of the principal differences between Indonesian
perbedaan-perbedaan utama antara PSAK Indonesia dan US GAAP
GAAP and US GAAP and how these differences might affect the
dan bagaimana perbedaan ini dapat mempengaruhi laporan keuangan
financial statements of the Company included elsewhere in this
Perusahaan yang tercantum pada Memorandum Penawaran ini.
Annual Report.
profesionalnya
sebaiknya
untuk
berkonsultasi
mendapatkan
dengan
pemahaman
Laporan Arus Kas Berdasarkan
Statement of Cash Flows yang
Under Indonesian GAAP, companies which present their cash flows
menuangkan arus kas dengan menggunakan metode langsung tidak
using the direct method are not required to present a reconciliation
perlu menyajikan rekonsiliasi laba bersih terhadap arus kas bersih dari
of net income to net cash flow from operating activities. Furthermore,
aktivitas usaha. Lebih lanjut, arus kas dari bunga yang diterima dan
cash flows from interest received and paid are disclosed in a consistent
dibayar diungkapkan secara konsisten dari waktu ke waktu sebagai
manner from period to period as operating, investing or financing
kegiatan usaha, investasi atau pembiayaan.
activities.
64
ketentuan
PSAK
Indonesia,
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
perusahaan
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
Berdasarkan US GAAP, perusahaan yang menyajikan arus kas dengan
Under US GAAP, companies which present their cash flows using
menggunakan metode langsung diwajibkan untuk menyajikan
the direct method are required to present, in a separate schedule, a
rekonsiliasi laba bersih terhadap arus kas dari kegiatan usaha secara
reconciliation of net income to cash flows from operating activities.
terpisah. Rekonsiliasi ini harus menunjukkan: (a) pengaruh seluruh
Such reconciliation should show: (a) the effects of all deferrals of past
penundaan penerimaan dan pembayaran kas usaha yang lalu, seperti
operating cash receipts and payments, such as changes during the
perubahan selama periode dalam persediaan, laba ditangguhkan,
period in inventory, deferred income, and all accruals of expected
dan seluruh penerimaan dan pembayaran kas dari kegiatan usaha
future operating cash receipts and payments, such as changes during
yang diharapkan diperoleh kelak dan diakui saat terjadi (accrual),
the period in receivables and payables, and (b) the effects of all
misalnya perubahan selama dalam periode piutang dan utang, dan (b)
items which cash effects are investing or financing cash flows, such
pengaruh seluruh hal yang berpengaruh terhadap arus kas investasi
as depreciation, amortization of goodwill, gains or losses on sales of
atau pembiayaan, seperti depresiasi, amortisasi goodwill, keuntungan
property, plant and equipment and discontinued operations and gains
atau kerugian atas penjualan properti, pabrik dan peralatan serta
or losses on extinguishment of debt. Also, cash flows from interest
penghentian operasional, serta keuntungan atau kerugian atas
received and paid are classified in the statement of cash flows as
penyelesaian utang. Selain itu, arus kas dari bunga yang diterima
operating activity only.
dan dibayarkan juga diklasifikasikan dalam laporan arus kas sebagai kegiatan usaha saja. Persediaan
Inventory
Berdasarkan ketentuan PSAK Indonesia, persediaan dinilai pada
Under Indonesian GAAP, inventories are measured at the lower of cost
tingkat terendah dari biaya atau nilai bersih yang dapat direalisasi.
or net realizable value. Net realizable value is defined as the estimated
Nilai bersih yang dapat direalisasi didefinisikan sebagai estimasi harga
selling price in the ordinary course of business less the estimated costs
jual dalam kegiatan usaha umumnya dikurangi dengan estimasi biaya
of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan
An assessment is made at each subsequent period for any inventory
penjualan. Penilaian dilakukan pada setiap periode berikut untuk
write-downs. When the circumstances which previously caused
setiap pengurangan nilai persediaan. Jika tidak ada lagi keadaan
inventories to be written down below cost no longer exist, the amount
yang sebelumnya menyebabkan persediaan dikurangi dibawah nilai
of the write-down is reversed so that the new carrying amount of the
biaya, maka jumlah penyisihan dibalik sehingga nilai buku persediaan
inventory is the lower of the cost or the revised net realizable value.
menjadi lebih rendah dari biaya atau revisi nilai bersih yang dapat direalisasikan. Berdasarkan US GAAP, pengurangan nilai persediaan ke biaya atau
Under US GAAP, a write-down of inventories to the lower of cost or
nilai pasar terendah pada penutupan periode fiskal menciptakan
market value at the close of a fiscal period creates a new basis that
suatu landasan baru yang selanjutnya tidak dapat ditambahkan
subsequently cannot be marked up based on changes in underlying
dengan dasar perubahan fakta dan keadaan yang terjadi. Nilai pasar
facts and circumstances. Market value under US GAAP is defined as
berdasarkan US GAAP didefinisikan sebagai biaya pengganti, dengan
replacement cost, provided that it does not exceed the net realizable
ketentuan bahwa nilainya tidak melebihi nilai bersih yang dapat
value (“NRV”) or is not less than the NRV reduced by a normal profit
direalisasikan (“NRV”) atau tidak kurang dari NRV dikurangi marjin
margin.
keuntungan normal. Pajak Tangguhan
Deferred Taxes
Berdasarkan PSAK Indonesia, aktiva pajak tangguhan hanya diakui
Under Indonesian GAAP, deferred tax assets are only recognized if it
jika ada kemungkinan bahwa laba kena pajak di masa depan akan
is probable that future taxable profit will be available against which
ada, dengan mana aktiva pajak tangguhan dapat digunakan.
the deferred tax assets can be utilized. The carrying amount of the
Nilai buku dari aktiva pajak tangguhan ditinjau secara berkala dan
deferred tax assets is reviewed periodically and reduced if appropriate.
dikurangi apabila perlu. Jika suatu badan menyajikan klasifikasi lancar
When an entity presents current and non current classifications in
dan tidak lancar pada laporan posisi keuangannya, hendaknya tidak
its statement of financial position, it should not classify deferred tax
mengklasifikasikan aktiva pajak tangguhan (kewajiban) sebagai aktiva
assets (liabilities) as current assets (liabilities).
lancar (kewajiban). Berdasarkan US GAAP, aktiva pajak tangguhan diakui sejauh bukti
Under US GAAP, deferred tax assets are recognized to the extent that
yang tersedia dapat mendukung realisasinya. Pembalikan di masa
available evidence supports their realization. The future reversals of
depan atas perbedaan sementara yang kena pajak, laba kena pajak
taxable temporary differences, taxable income in prior carry back
Truba Manunggal 2008 Annual Report
65
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
dalam periode carry back sebelumnya (sebagaimana diizinkan oleh
periods (as permitted by tax law), tax planning strategies, and future
hukum pajak), strategi perencanaan pajak, dan laba kena pajak di masa
taxable income exclusive of reversing temporary differences and carry
mendatang terlepas dari pembalikan perbedaan sementara dan carry
forwards must be evaluated in determining whether or not a valuation
forwards harus dievaluasi dalam menetapkan perlu tidaknya penilaian
allowance is necessary. A valuation allowance is provided if it is more
cadangan. Penilaian cadangan diberikan jika lebih besar kemungkinan
likely than not that all or a portion of the deferred tax assets will not
bahwa seluruh atau sebagian porsi aktiva pajak tangguhan tidak akan
be realized. An entity should present current and non current deferred
terealisasi. Suatu badan hendaknya menyajikan aktiva dan kewajiban
tax assets and liabilities separately in a classified statement of financial
pajak tangguhan lancar dan tidak lancar secara terpisah dalam sebuah
position.
laporan posisi keuangan. Revaluasi Properti, Pabrik dan Peralatan
Revaluation of Property, Plant and Equipment
Berdasarkan PSAK Indonesia, suatu properti, pabrik dan peralatan
Under Indonesian GAAP, an item of property, plant and equipment
hendaknya mula-mula diukur pada biaya perolehannya, dan selanjutnya
should initially be measured at its acquisition cost, and subsequently
disajikan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan
presented at the acquisition cost less the accumulated depreciation
kerusakan. Meski PSAK Indonesia umumnya tidak memperbolehkan
and impairment. While Indonesian GAAP does not generally allow
perusahaan-perusahaan untuk mengakui peningkatan pada nilai
companies to recognize an increase in the value of property, plant
properti, pabrik dan peralatan, pengecualian diberikan untuk revaluasi
and equipment, an exception is provided for revaluations made
yang dilakukan sesuai peraturan Pemerintah tertentu. Dalam hal ini,
in accordance with specific Government regulations. In this case,
PSAK Indonesia mensyaratkan bahwa laporan keuangan memaparkan
Indonesian GAAP requires that the financial statements should disclose
perbedaan pendekatan dari konsep biaya perolehan dalam penyajian
the departure from the acquisition cost concept in presenting the
properti, pabrik dan peralatan, serta pengaruhnya terhadap laporan
property, plant and equipment and the effect of the departure to the
keuangan. Perbedaaan antara jumlah revaluasi dan nilai buku
financial statements. The difference between the revaluation amount
properti, pabrik dan peralatan dicatat pada seksi ekuitas di bawah
and the book value of the property, plant and equipment is recorded
judul “Peningkatan revaluasi pada properti, pabrik dan peralatan.”
in the equity section under the heading “Revaluation increment in property, plant and equipment”.
Berdasarkan US GAAP, properti, pabrik dan peralatan umumnya dinilai
Under US GAAP, property, plant and equipment are generally measured
dengan menggunakan biaya historis. Revaluasi properti, pabrik dan
using historical cost. Revaluation of property, plant and equipment is
peralatan tidak diperbolehkan.
not permitted.
Kapitalisasi Beban Pinjaman Berdasarkan
PSAK
Indonesia,
Capitalization of Borrowing Costs salah
satu
kriteria
untuk
Under Indonesian GAAP, one of the criteria for capitalizing borrowing
mengkapitalisasikan biaya pinjaman menjadi aktiva yang memenuhi
costs into a qualifying asset is that the borrowing costs should be
syarat adalah bahwa biaya pinjaman harus berhubungan dengan
attributable to the qualifying asset. A qualifying asset under Indonesian
aktiva tersebut. Aktiva yang memenuhi syarat sesuai PSAK Indonesia
GAAP is an asset that necessarily takes a substantial period of time to
adalah aktiva yang memerlukan waktu cukup lama sebelum dapat
get ready for its intended use or sale (i.e. a minimum of 12 months).
digunakan atau dijual (minimal 12 bulan). Biaya pinjaman yang dapat
Capitalizable borrowing costs are those arising from borrowings that
dikapitalisasi adalah yang muncul dari pinjaman yang secara spesifik
are specifically attributable to the qualifying asset, which normally
berhubungan dengan aktiva yang memenuhi syarat, yang umumnya
includes interest expense incurred on the borrowing, amortization
meliputi beban bunga yang timbul dari pinjaman, amortisasi biaya
of ancillary costs incurred in connection with the arrangement of
penunjang yang terjadi sehubungan dengan pengaturan perbedaan
the borrowings and exchange differences that are regarded as an
pinjaman dan nilai tukar yang dianggap sebagai penyesuaian bunga.
adjustment of interest. Any interest income earned from temporary
Pendapatan bunga yang dihasilkan dari investasi sementara atas
investment on unused borrowings is deducted from the capitalizable
pinjaman yang tidak digunakan dikurangi dari biaya pinjaman yang
borrowing cost.
dapat dikapitalisasikan. Berdasarkan US GAAP, periode konstruksi minimal tidak dikhususkan
Under US GAAP, a minimum construction period is not specified for an
pada biaya bunga untuk dikapitalisasikan menjadi aktiva yang
interest cost to be capitalized into a qualifying asset. The capitalizable
memenuhi syarat. Biaya bunga yang dapat dikapitalisasikan mencakup
interest cost includes interest cost on general and specific borrowings
biaya bunga atas pinjaman umum dan khusus yang digunakan untuk
used to finance the construction of the qualifying assets and need not
membiayai konstruksi aktiva yang memenuhi syarat dan tidak perlu
necessarily arise from the borrowings that are specifically attributable
timbul dari pinjaman yang secara khusus berhubungan dengan aktiva
to the qualifying asset. Capitalizable interest costs are usually limited
66
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
tersebut. Biaya bunga yang dapat dikapitalisasikan biasanya terbatas
to the interest expense incurred on the borrowing. Any interest income
pada beban bunga yang muncul dari pinjaman. Pendapatan bunga
arising from any unused borrowings is recognized directly to current
yang muncul dari pinjaman yang tidak digunakan diakui secara
operations.
langsung ke operasi berjalan. Kerusakan Aktiva dengan Umur Panjang
Impairment of Long-Lived Assets
Berdasarkan PSAK Indonesia, pada setiap tanggal neraca hendaknya
Under Indonesian GAAP, an enterprise should assess at each balance
suatu perusahaan menilai apakah masih ada indikasi bahwa suatu
sheet date whether there is any indication that an asset may be
aktiva mungkin mengalami kerusakan. Jika terdapat indikasi seperti
impaired. If any such indication exists, the enterprise should estimate
ini, perusahaan hendaknya membuat estimasi mengenai jumlah aktiva
the recoverable amount of the asset. Impairment loss is recognized
yang dapat diperbaiki. Kerugian karena kerusakan diakui pada saat
when the asset’s carrying amount exceeds the recoverable amount,
nilai buku suatu aktiva melebihi jumlah yang dapat diperbaiki, yang
which is the higher of net selling price or value in use. An impairment
merupakan yang tertinggi antara harga jual bersih atau nilai dalam
loss is only reversed to the extent that the asset carrying amount does
penggunaan. Kerugian karena kerusakan hanya dibalik sejauh nilai
not exceed the carrying amount that would have been determined,
buku aktiva tidak melebihi nilai buku yang semestinya ditetapkan,
net of depreciation, if no impairment loss had been recognized.
setelah depresiasi, jika tidak ada kerugian akibat kerusakan yang telah diakui sebelumnya. Berdasarkan GAAP AS, kerugian akibat kerusakan harus diakui pada
Under US GAAP, an impairment loss shall be recognized whenever
saat peristiwa atau perubahan dalam keadaan menunjukkan nilai
events or changes in circumstances indicate that the carrying amount
buku dari suatu aktiva tidak dapat dipulihkan dan melebihi nilai
of an asset is not recoverable and exceeds its fair value. The asset’s
wajarnya. Nilai buku aktiva tidak terpulihkan jika melebihi jumlah
carrying amount is not recoverable if it exceeds the sum of the
arus kas yang tidak terdiskonto yang diharapkan dihasilkan dari
undiscounted cash flows expected to result from the use and eventual
penggunaan dan pembuangan aktiva yang akhirnya terjadi. Penilaian
disposition of the asset. That assessment shall be based on the carrying
harus didasari oleh nilai buku aktiva pada tanggal aktiva tersebut
amount of the asset at the date it is tested for recoverability, whether
diuji kemungkinannya untuk dipulihkan, apakah dalam pemakaian
in use or under development. An impairment loss shall be measured
atau dalam pengembangan. Kerugian karena kerusakan harus diukur
as the amount by which the carrying amount of the asset exceeds
sebagai angka dimana nilai buku aktiva tersebut melebihi nilai wajar
the fair value of asset. Subsequent reversal of previously recognized
aktiva. Dilarang melakukan pembalikan berikutnya terhadap kerugian
impairment loss is prohibited.
akibat kerusakan yang telah diakui. Kesejahteraan Karyawan
Employee Benefits
Hingga tanggal 1 Januari 2004, PSAK Indonesia memberikan standar
Prior to January 1, 2004, Indonesian GAAP provided the accounting
akuntansi untuk manfaat pensiun, yaitu manfaat yang ditetapkan dan
standards for retirement benefits, i.e., defined benefits and defined
kontribusi rencana pensiun yang ditetapkan. Biaya jasa masa sekarang
contribution pension plans. Current service cost of a defined benefit
dari suatu rencana manfaat yang ditetapkan diakui sebagai beban
plan is recognized as expense in the current period, while past
pada periode sekarang, sedangkan biaya jasa yang lalu, penyesuaian
service cost, experience adjustments, effects of changes in actuarial
pengalaman, pengaruh perubahan dalam asumsi aktuaria dan
assumptions and effects of program adjustments with respect to
pengaruh penyesuaian program sehubungan dengan karyawan
existing employees are recognized as expense or income systematically
yang ada diakui sebagai beban atau pendapatan secara sistematis
over the estimated average remaining working lives of the employees.
melampaui estimasi rata-rata sisa usia kerja karyawan. Standar ini
This standard does not provide for the 10.0% corridor approach for
tidak memberikan pendekatan 10% koridor untuk keuntungan atau
actuarial gains or losses and limitation in the asset carrying amount,
kerugian aktuaria dan pembatasan pada nilai buku aktiva, yang secara
which are specifically provided for in the revised standard described
spesifik diberikan pada standar revisi yang dijelaskan di bawah ini.
below.
Pada tahun 2004, Institut Akuntan Indonesia menerbitkan versi revisi
In 2004, the Indonesian Institute of Accountants issued a revised
dari standar akuntansi untuk manfaat karyawan, yang memberikan
standard on accounting for employee benefits, which provides
pedoman akuntansi yang komprehensif untuk manfaat karyawan,
for a comprehensive accounting for employee benefits covering
meliputi berbagai jenis biaya manfaat karyawan dan berlaku untuk
several types of employee benefit costs and is effective for financial
laporan keuangan dengan periode setelah 1 Juli 2004. Standar revisi ini
statements covering periods beginning on or after July 1, 2004.
menekankan penggunaan metode proyeksi kredit unit untuk mengukur
The revised standard requires the use of the projected unit credit
kewajiban dan biaya untuk rencana manfaat yang ditetapkan. Standar
method to measure obligations and costs for defined benefit plans.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
67
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
ini antara lain juga menyediakan panduan untuk pengakuan biaya
The revised standard also provides, among other things, guidance for
jasa yang lalu dimana biaya jasa ini diakui sebagai beban dengan
the recognition of past service costs in which past service costs are
basis garis lurus selama periode hingga manfaat diberikan. Dalam
recognized as an expense on a straight-line basis over the period until
hal manfaat sudah diberikan segera setelah pengenalan dari, atau
the benefits become vested. To the extent that the benefits are already
perubahan atas rencana manfaat yang ditetapkan, suatu perusahaan
vested immediately following the introduction of, or changes to, a
hendaknya mengakui biaya jasa yang lalu secepatnya.
defined benefit plan, an enterprise should recognize past service costs immediately.
Berdasarkan US GAAP, terdapat berbagai standar akuntansi untuk
Under US GAAP, there are various standards for accounting for
rencana manfaat karyawan tergantung pada sifat rencana dan jenis
employee benefit plans depending on the nature of the plan and the
manfaat yang diberikan, misalnya manfaat yang ditetapkan atau
types of benefits provided, i.e. defined benefits or defined contribution
rencana kontribusi pensiun yang ditetapkan (misal rencana pensiun),
retirement plans (e.g., pension plans), post-retirement plans (e.g.,
rencana pasca pensiun (misal perawatan kesehatan setelah pensiun,
post-retirement health care, life insurance, and other welfare benefits,
asuransi jiwa dan manfaat kesejahteraan lainnya seperti bantuan uang
such as tuition assistance, day care, legal services, and housing
sekolah, perawatan harian, jasa hukum dan subsidi perumahan yang
subsidies provided after retirement) or post-employment benefit plans
diberikan setelah pensiun) atau rencana manfaat pasca-masa kerja
(e.g., benefits to former or inactive employees after employment but
(misal manfaat terhadap karyawan terdahulu atau tidak aktif setelah
before retirement such as salary continuation benefits, supplemental
masa kerja, tetapi sebelum pensiun seperti manfaat kelanjutan gaji,
unemployment benefits, severance benefits and disability-related
manfaat tunjangan pengangguran, manfaat pemutusan kerja dan
benefits). The accounting for such plans may result in differences
manfaat terkait kecacatan). Pencatatan akuntansi untuk rencana-
between US GAAP and Indonesian GAAP, particularly with respect
rencana seperti ini dapat mengakibatkan perbedaan antara US
to the recognition of past service costs and minimum liability for a
GAAP dan PSAK Indonesia, terutama berkenaan dengan pengakuan
defined benefit plan.
biaya jasa yang lalu dan kewajiban minimal untuk rencana manfaat yang ditetapkan. Pengungkapan Pihak Hubungan Istimewa PSAK
Indonesia
menuntut
pengungkapan
Related Party Disclosures nama-nama
pihak
Indonesian GAAP requires the disclosure of the names of related
hubungan istimewa, sifat hubungan dan jenis serta jumlah dari
parties, the nature of relationships, and the types and amounts of
transaksi jika telah terjadi transaksi dengan pihak terkait.
transactions if there have been transactions with related parties.
US GAAP menyatakan bahwa jika badan usaha pelapor dan satu atau
US GAAP states that if the reporting enterprise and one or more other
lebih perusahaan berada dalam satu kepemilikan atau pengawasan
enterprises are under common ownership or management control and
manajemen dan keberadaan pengawasan dapat berakibat pada hasil
the existence of that control could result in operating results or financial
usaha atau posisi keuangan dari badan usaha pelapor menjadi sangat
position of the reporting enterprise being significantly different
berbeda dibandingkan jika badan usaha tersebut berdiri sendiri, maka
from those that would have been obtained if the enterprises were
sifat hubungan pengawasan harus diungkapkan meskipun tidak ada
autonomous, the nature of the control relationship shall be disclosed
transaksi di antara badan usaha tersebut. Selain itu, dalam US GAAP
even though there are no transactions between the enterprises. Also,
transaksi dengan pihak hubungan istimewa antara badan usaha milik
under US GAAP, related party transactions between state-owned
negara harus tetap diungkapkan.
enterprises must still be disclosed.
Hak Atas Tanah
Land Rights
Di Indonesia, berdasarkan UU Pertanahan No. 5/1960, penamaan
In Indonesia, the title of land rests with the state under Basic Agrarian
tanah berada pada negara. Penggunaan tanah diperoleh melalui hak
Law No. 5/1960. Land use is accomplished through land rights
atas tanah dimana pemegang hak menikmati penggunaan tanah
whereby the holder of the right enjoys the full use of the land for a
secara penuh selama periode waktu yang ditetapkan, tergantung
stated period of time, subject to extensions and renewals. Land rights
pada perpanjangan dan pembaruan. Hak atas tanah umumnya
generally are freely tradable and may be pledged as security under
dapat diperdagangkan secara bebas dan dapat dijaminkan sebagai
borrowing agreements. Under Indonesian GAAP, the cost of acquired
surat berharga dalam perjanjian pinjaman. Sesuai PSAK Indonesia,
land rights is not amortized unless the holder judges the likelihood of
biaya perolehan hak tanah tidak diamortisasi kecuali pemegangnya
its obtaining an extension or renewal of the right to be remote.
mempertimbangkan kemungkinan memperoleh perpanjangan atau pembaruan hak terpisah.
68
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
Berdasarkan US GAAP, biaya perolehan hak tanah diamortisasikan
Under US GAAP, the cost of acquired land rights is amortized over the
selama
period for which the holder is expected to retain the land rights.
periode
pemegang
hak
diharapkan
memegang
hak
tanah tersebut. Pengakuan Pendapatan
Revenue Recognition
Prinsip-prinsip umum untuk pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK
The general principles for revenue recognition under Indonesian
Indonesia dan US GAAP secara substansial dapat dikatakan konsisten.
GAAP and US GAAP are substantially consistent. However, under
Namun, berdasarkan US GAAP, panduan yang lebih spesifik harus
US GAAP, more specific guidance should be followed, in particular
diikuti, terutama untuk isu-isu khusus industri. Selain itu, perusahaan
for industry-specific issues. In addition, public companies must
publik mesti mengikuti panduan yang lebih rinci yang disediakan oleh
follow the more detailed guidance provided by the Securities and
Securities and Exchange Commission.
Exchange Commission.
Pengungkapan Lain
Other Disclosures
Pengungkapan tambahan tertentu yang tidak diperlukan pada PSAK
Certain additional disclosures not required under Indonesian GAAP are
Indonesia disyaratkan untuk diungkapkan pada US GAAP. Beberapa
required to be disclosed under US GAAP. Some of the areas where US
bidang dimana US GAAP membutuhkan pengungkapan tambahan
GAAP requires specific additional disclosures include, among others,
khusus mencakup antara lain pengkonsentrasian risiko kredit,
concentrations of credit risk, significant customers and suppliers,
pelanggan dan pemasok penting, pensiun dan segmen terkait.
pensions, and segment-related disclosures.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
69
Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Human Resources and Corporate Social Responsibility
Sumber Daya Manusia Sebagai satu-satunya perusahaan listrik terintegrasi dengan spesialisasi pada bidang Engineering, Pengadaan & Konstruksi (EPC), Produksi Listrik Independen (IPP), serta Pertambangan dan Perdagangan Batubara, Truba Manunggal sangat memerlukan sumber daya manusia dengan tingkat keahlian teknis tinggi. Bidang-bidang khusus yang harus dikuasai oleh pegawai tetap dan kontrak Perusahaan mencakup Engineering, Pengadaan dan Konstruksi untuk sektor industri khusus seperti pembangkit dan transmisi listrik, minyak & gas, pertambangan, petrokimia, pupuk serta kertas & bubuk kertas. Pengetahuan akan keahlian di bidang teknik sipil dan O&M juga merupakan hal penting. Perusahaan berkomitmen untuk sedapat mungkin mempekerjakan pegawai lokal untuk memenuhi kebutuhan teknis maupun manajemen.
Human Resources As Indonesia’s only fully integrated Power Company specializing in Engineering, Procurement & Construction (EPC), Independent Power Producer (IPP) and Coal Mining and Trading, Truba Manunggal requires significant and appropriate human resources that possess a high level of technical expertise. Specific areas in which the Company’s permanent and contract staff must excel including Engineering, Procurement and Construction for specific industrial sectors, power generation and transmission, oil & gas, mining, petrochemicals, fertilizers and paper & pulp. Knowledge of skills in the fields of civil engineering and O&M are also paramount. The Company is committed to hiring local staff whenever possible to meet both technical as well as management needs.
Per 31 Desember 2008, Truba Manunggal memiliki rata-rata pegawai tetap sebanyak 364 orang, yang terdiri atas 294 pegawai tetap dan 70 pegawai kontrak. Dari jumlah tersebut, terdapat 114 orang insinyur tetap dan 53 orang insinyur kontrak. Anak perusahaan Truba Manunggal yaitu Truba Jaya Engineering (TJE) memiliki 584 pegawai pada tahun 2008, yaitu terdiri dari 383 pegawai tetap dan 201 pegawai kontrak. Tambahan 220 orang staf tetap dipekerjakan oleh Metaepsi, anak perusahaan Truba Manunggal diluar TJE.
As of December 31, 2008, Truba Manunggal maintained an average number of employees of 364. This comprises of 294 permanent and 70 contract staff, consisting of 114 Permanent Engineers and 53 Contract Engineers. Truba Manunggal main subsidiary, Truba Jaya Engineering (TJE) in 2008 employed 584 employees, divided into 383 permanent and 201 are contract employees. An additional 220 employees are employed by Metaepsi, other Truba Manunggal subsidiary outside of TJE.
Sebagai suatu perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam bidang jasa kontrak dan teknis, SDM merupakan aset terbesar Truba Manunggal. Sebagai bagian dari komitmen untuk mempertahankan staf terbaik di bidang teknis dan manajerial, Perusahaan secara berkala menyelenggarakan pelatihan di dalam dan di luar lingkungan perusahaan. Berikut ini adalah daftar beberapa kegiatan pelatihan utama selama tahun 2008:
As a company specialized in contracting and technical services, People are Truba Manunggal’s greatest asset. As part of its ongoing commitment to maintaining best in class technical and managerial staff, the Company regularly conducts on site as well as external training. The following are list of some of the main training initiatives which were conducted in 2008:
70
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Human Resources and Corporate Social Responsibility
• Sistem Manajemen Proyek, Rencana Eksekusi Proyek, Jalur Transmisi & S/S, Operasi Uap Turbin. Pengenalan dan pemberian pengetahuan umum tentang jasa manajemen proyek dalam industri EPC untuk setiap pegawai pada Departemen Manajemen Proyek. • Pelatihan Dasar Kesadaran K2L. Pengenalan dan pemberian pengetahuan dasar berkenaan sistem K2L/Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan bagi seluruh pegawai. • Pelatihan Lanjutan Kesadaran K2L. Pendidikan mengenai fungsi dan peran para pimpinan dalam menerapkan sistem manajemen Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan untuk setiap tingkatan manajemen. • Pelatihan Kesadaran QHSE MS Terintegrasi. Pengenalan dan pemberian pengetahuan umum dalam menerapkan sistem manajemen terintegrasi QHSE/Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan bagi seluruh staf. Pelatihan ini secara khusus merupakan bagian dari usaha mempertahankan sertifikasi ISO yang dimiliki Perusahaan. • Pelatihan Sistem Audit Intern berdasarkan ISO 19011:2002.
• P roject System Management, Project Execution Plan, Transmission Line & S/S, Steam Turbine Operation. Project System Management, Project Execution Plan, Transmission Line & S/S, Steam Turbine Operation Introduction and provision of general knowledge on project management service within EPC industry for every employees in Project Management Department • Basic HSE Awareness Training. Basic HSE Awareness Training Introduction and provision of general knowledge on HSE/Health, Safety, Environmental Management System for all employees. • Advanced HSE Awareness Training. Advanced HSE Awareness Training Education on the function and role of leaders in implementing Health, Safety, and Environmental management system for all management level employees. • Awareness Training Integrated QHSE MS. Awareness Training Integrated QHSE MS Introduction and provision of general knowledge in implementing QHSE/Health, Safety, Environmental integrated management system for all staff. This training is specifically part of maintaining the Company’s current ISO certification. • Internal Systems Audit Training Based on ISO 19011: 2002
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Truba Manunggal terdaftar dan memberikan kontribusi kepada Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Truba Manunggal yakin bahwa hubungan antara Perusahaan dan pegawainya tetap dalam kondisi baik.
Corporate Social Responsibility Truba Manunggal is registered with, and makes contributions to, the Indonesian Workers Social Security Scheme (Jaminan Sosial Tenaga Kerja). Truba Manunggal believes that its employer-employee relationship remains good.
Sebagai Perusahaan yang berorientasi pada masyarakat, Truba Manunggal melakukan berbagai aktivitas sosial untuk mendukung program Corporate Social Responsibility (CSR), antara lain kunjungan ke Panti Jompo Tresna Werdha dan Panti Asuhan Putra Nusa. Kami bekerja sama menyediakan makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya. Aktivitas ini didukung oleh manajemen Truba Manunggal dan akan diikuti oleh program-program lainnya untuk mendukung Program Kepedulian Truba Manunggal.
As a community oriented company, Truba Manunggal conducted several social activities to support its Corporate Social Responsibility (CSR) programs. This included a social visits to the Tresna Werdha Elder House and Putra Nusa Orphanage during which food, clothes, and other neccesities were donated. Such activies are fully supported by Truba Manunggal’s top management, and will be followed by other initiatives to support Truba Manunggal Care Program.
JUMLAH KARYAWAN BERDASAR TINGKAT PENDIDIKAN Number of Employees by Educational Background
JUMLAH KARYAWAN BERDASAR JABATAN Number of Employees by Position
S2 5% Lain-lain 1% SLTA 13%
Non staff 6% S1 66%
Staff 73%
Manager 21%
D1, D2, D3 15%
Truba Manunggal 2008 Annual Report
71
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment
Lingkungan Keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial merupakan isu utama yang menjadi perhatian Truba Manunggal dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Berbagai usaha dilakukan untuk mengurangi dampak negatif lingkungan yang dihadapi oleh kegiatan operasional Perusahaan baik yang masih berjalan maupun yang direncanakan. Perusahaan berkomitmen untuk menerapkan praktik yang paling aman dan efektif dalam industri. Untuk mengurangi dampak fasilitas pembangkit listrik, Perusahaan menggunakan alat untuk mengurangi debu (dust precipitators), FGD (de-sulpurisation), Low Nox Burner dan silencers.
Environment Environmental sustainability and social welfare are key issues which Truba Manunggal takes into consideration as it implements its operations. Great effort is made to minimize the negative environmental impact posed by the Company’s ongoing and planned operations. The Company is committed to employing the safest and most effective best practices for its industry. Specific measures used by the company to reduce the impact of its power generation facilities are the use of dust precipitators, FGD (de-sulpurisation), Low Nox Burner and silencers.
Sebagai sebuah perusahaan pembangkit listrik yang terpadu, Truba Manunggal berada pada posisi yang tepat untuk mengelola dan menerapkan praktik-praktik lingkungan yang terbaik. Truba Manunggal memenuhi seluruh persyaratan undang-undang dan peraturan lingkungan dan sosial yang berlaku, baik pada tingkat nasional maupun daerah. Perusahaan juga menjaga secara ketat kebijakan sosial intern serta panduan lingkungan, kesehatan dan keselamatan. Truba Manunggal yakin bahwa Perusahaan mematuhi ketentuan AMDAL dan menyampaikan informasi yang mutakhir berkenaan dengan ANDAL, RKL dan RPL.
As a fully integrated power generation company, Truba Manunggal is well positioned to manage and implement environmental best practices. Truba Manunggal complies with all applicable national and local environmental and social requirements of Indonesia’s laws and regulations. It also maintains strict internal social policies and safety health and environment guidelines. Truba Manunggal believes that it is in compliance with AMDAL and is up to date with its filings of ANDALs, RKLs and RPLs.
72
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment
Berkenaan dengan peraturan lingkungan saat ini, terutama UU No. 23/1997 mengenai Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah No. 27/1999 mengenai Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), perusahaan pada sektor tertentu yang telah memperoleh izin operasional diharuskan untuk menyesuaikan dengan ketentuan dari peraturan tersebut dalam jangka waktu lima tahun sejak tanggal efektif UU No. 23/1997 dan menyampaikan dokumen tertentu seperti ANDAL, RKL dan RPL terkait dampak kegiatannya. Truba Manunggal yakin telah memenuhi seluruh persyaratan lingkungan dan sosial dari undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia di tingkat nasional dan daerah, maupun kebijakan sosial intern serta panduan tentang lingkungan, kesehatan dan keamanan yang ketat.
Pursuant to current environmental regulations, particularly Law No. 23/1997 concerning Life Environment Management and Government Regulation No. 27/1999 concerning Analysis on Environmental Impact (“AMDAL”), companies in certain prescribed sectors that have already obtained a business license were required to adjust to the provisions of such regulations within a period of five years from the effective date of Law No. 23/1997 and file certain documents such as ANDAL, RKL and RPL concerning the impact of its activities. Truba Manunggal believes that it complies with all applicable national and local environmental and social requirements of Indonesia’s laws and regulations as well as strict internal social policies and environmental, health and safety guidelines.
Perusahaan harus memperoleh perizinan dan lisensi yang relevan tergantung pada sifat proyek, sebelum mendapat persetujuan dari gubernur setempat. Beberapa contoh perizinan dan lisensi yang dimiliki Perusahaan untuk proyek-proyek yang sudah ada adalah sebagai berikut:
The Company has to obtain relevant permits and licenses depending on the nature of the projects before it can get the approval from the local governor. Some examples of a number of permits and licenses that the Company has for existing projects are as follows:
• Proyek Muara Enim • KA-ANDAL no 165.k Tahun 2007 tanggal 2 Oktober 2007 yang disetujui oleh Kepala Organisasi Pelestarian Lingkungan • Proyek Kuala Tanjung • ANDAL no 239/ANDAL/2007 tanggal 7 Mei 2007, disetujui oleh Pemda Sumatra Utara (BAPEDALDA) • RPL no 239/RPL/2007 2007 tanggal 7 Mei 2007, disetujui oleh Pemda Sumatra Utara (BAPEDALDA) • RKL no 239/RKL/2007 tanggal 7 Mei 2007, disetujui oleh Pemda Sumatra Utara (BAPEDALDA)
• Project Muara Enim • KA-ANDAL no 165.k year 2007 dated October 2, 2007 which was approved by Head of Environmental Reserve Organization • Project Kuala Tanjung • ANDAL no 239/ANDAL/2007 dated May 7, 2007 approved by the North Sumatra Local Government (BAPEDALDA) • RPL no 239/RPL/2007 2007 dated May 7, 2007 approved by the North Sumatra Local Government (BAPEDALDA) • RKL no 239/RKL/2007 dated May 7, 2007 approved by the North Sumatra Local Government (BAPEDALDA)
Truba Manunggal 2008 Annual Report
73
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment
Truba Jaya Engineering (TJE), anak perusahaan Truba Manunggal, telah dikenal secara internasional untuk usahanya dalam konservasi lingkungan dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001:2004 dari Jasa Sertifikasi Internasional Sucofindo pada 24 Maret 2006. Sertifikasi ini merupakan bukti penenerapan Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System – EMS) yang diterapkan TJE. Di bawah EMS, tim manajemen proyek TJE mengidentifikasikan aspek lingkungan dari operasinya dan menyelenggarakan analisis dampak lingkungan. Metode pengawasan dan manajemen untuk risiko lingkungan kemudian ditetapkan untuk meminimumkan dampak lingkungan untuk memenuhi standar umum yang berlaku atau persyaratan pelanggan.
Truba Manunggal’s key subsidiary Truba Jaya Engineering (TJE) has been internationally recognized for its efforts in environmental conservation through the receipt of the ISO 14001: 2004 certification from Sucofindo International Certification Services on March 24, 2006. This certification evidences TJE’s implementation of an effective Environmental Management System (“EMS”). Under the EMS, TJE’s project management team identifies the environmental aspect of its operations and carries out risk and impact analysis. Methods for the control and management of such environmental risk are then defined in order to minimize environmental impact to meet applicable statutory standards or customers’ requirements.
Kesehatan dan Keamanan Tempat Bekerja Keamanan, Kesehatan dan Lingkungan merupakan pertimbangan utama Truba Manunggal untuk menjamin keselamatan kerja bagi karyawannya. Melalui proses menyeluruh dari penerapan rencana proyek dan melaksanakan kewajiban kontraktual, Truba Manunggal secara berkala menyelenggarakan evaluasi ketat untuk memastikan bahwa praktik terbaik dijalankan. Perusahaan telah menyusun panduan keselamatan yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan dan kontraktor pada saat melaksanakan operasinya. Truba Manunggal belum pernah mengalami kecelakaan serius yang berakibat luka-luka atau sesuatu yang fatal selama operasinya sejak tahun 2004. Truba Jaya Engineering telah disertifikasi oleh the United States’ National Council on Occupational Safety and Health Administration (“OSHA”). Sertifikasi ini merupakan pengakuan internasional bahwa kegiatan usahanya sehat dan aman untuk bekerja. Selain sertifikasi OSHA, TJE juga telah memperoleh sertifikasi OHSAS 19001 (untuk keperluan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
Workplace Health and Safety Safety, Health and the Environment are Truba Manunggal’s primary considerations to ensuring a secure workplace for employees. Throughout the entire process of implementing project plans and executing contractual obligations, Truba Manunggal regularly conducts stringent evaluations to ensure that best practices are observed. The Company has established safety guidelines which all employees and contractors are required to comply with when carrying out their operations. Truba Manunggal has not experienced any serious accidents causing injury or fatality during its operations since 2004. Truba Jaya Engineering has been certified by the United States’ National Council on Occupational Safety and Health Administration (“OSHA”). This certification is an international recognition that its business activities are deemed to be both occupationally healthy and safe. In addition to the OSHA certification, TJE has also secured the OHSAS 19001 certification (for occupational Health and Safety Management System Requirements).
74
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment
Menuju Masa Depan Truba Manunggal saat ini sedang melakukan ekspansi menuju konstruksi energi terbarukan. Perusahaan baru-baru ini mengakuisisi 25% saham Greenzone Pte Ltd. Didirikan di Singapura pada bulan Mei 2002, bisnis utama Greenzone mencakup penelitian dan pengembangan, penjualan dan pemasaran, manajemen proyek dan jasa outsourcing manufaktur yang berkaitan dengan pembangkit listrik tenaga matahari dan alternatif solusi energi lainnya. Melalui investasi ini, Perusahaan akan memasuki bidang solusi energi terbarukan yang sedang berkembang, sehingga meningkatkan keseluruhan portofolio produk terkait energi dan pada saat yang sama juga meletakkan dasar bagi efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang.
Toward the Future Truba Manunggal is currently expanding into the construction of renewable energy. The Company recently acquired 25% of Greenzone Pte Ltd. Established in Singapore in May 2002, Greenzone’s primary business involves research and development, sales and marketing, project management and manufacturing outsourcing services related to solar power plants and other alternative energy solutions. Through this investment, the Company will enter into the growing field of renewable energy solutions thus enhancing its overall energy related product portfolio while laying the foundation for energy efficiency and environmental sustainability for generations to come.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
75
Manajemen Risiko Risk Management
Dalam menjalankan bisnisnya, Perusahaan senantiasa dihadapkan pada serangkaian risiko yang mengancam kelangsungan bisnis. Risikorisiko ini umumnya dihadapi oleh setiap jenis usaha yang memilih untuk berbasis operasi di Indonesia, namun sebagian lain secara khusus terkait dengan pilihan spesialisasi Truba Manunggal sendiri, yaitu: EPC untuk kontrak-kontrak infrastruktur yang mencakup O&M, IPP dan Pertambangan & Perdagangan Batubara. Perusahaan secara terus menerus berusaha memitigasi ancaman yang muncul dari faktorfaktor ini melalui penerapan strategi manajemen risiko yang terpadu. Daftar berikut ini bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, namun memberikan penjelasan mengenai beberapa risiko potensial yang dihadapi Perusahaan dan anak perusahaan.
In the course of its business, the Company is continually susceptible to a range of risks which threaten business continuity. While many of these risks are typical of any enterprise which chooses to base its operations in Indonesia, some are more specifically related to Truba Manunggal’s chosen area of specialization, namely: EPC for infrastructure contracts including O&M, IPP and Coal Mining & Trading. The Company constantly strives to mitigate the threats posed by these factors through application of integrated risk management strategies. The following list, which is not intended to be exhaustive, provides a breakdown of some of the potential risks faced by the Company and its subsidiaries.
Kegagalan atau Penundaan Proyek Perusahaan maupun anak perusahaannya dapat dihadapkan pada risiko-risiko terkait dengan kegagalan atau penundaan proyek. Selain itu, sebagai akibat kegagalan atau penundaan proyek, Perusahaan mungkin harus melikuidasi kerusakan yang timbul jika gagal memenuhi penyelesaian proyek atau persyaratan kinerja tepat waktu.
Project Failure or Delays The Company as well as its subsidiaries may be susceptible to risks associated with project failure or delays. Additionally, as a result of project failure or delay, the company may be subject to liquidated damages if it fails to meet timely completion of projects or performance requirements.
76
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Manajemen Risiko Risk Management
Biaya Perpanjangan dan Inflasi Biaya Operasi Proyek-proyek EPC jangka panjang Perusahaan beroperasi dengan basis harga yang tetap. Kegagalan untuk memperkirakan sumber daya dan waktu yang diperlukan untuk suatu proyek dengan harga tetap atau kegagalan untuk menyelesaikan kewajiban kontraknya dalam jangka waktu yang ditetapkan dapat berpengaruh negatif dan material terhadap bisnis, hasil operasi atau kondisi keuangan.
Cost Over-Runs and Operating Cost Inflation The Company’s long-term EPC projects operate on a fixed price basis. Any failure to accurately estimate the resources and time required for a fixed-price project or our failure to complete its contractual obligations within the time frame could have a material adverse effect on our business, results of operations or financial condition.
Harga-harga yang dibayarkan Perusahaan untuk peralatan dan mesin yang digunakan dalam konstruksi proyek-proyek infrastrukturnya dapat berfluktuasi secara signifikan. Kenaikan harga diluar yang dianggarkan dalam rencana pengembangan proyek dapat berdampak besar terhadap keuntungan dari tahap konstruksi proyek-proyek ini.
The prices which the Company pays for the equipment and machinery which it uses in the construction of its major infrastructure projects can fluctuate significantly. Increases in prices beyond those initially budgeted for in project development plans can significantly impact the profitability of the construction phase of these projects.
Risiko Ketergantungan terhadap Mitra Strategis Perusahaan dihadapkan pada risiko berkenaan dengan ketergantungan terhadap pihak ketiga. Ketergantungan ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada: (1) Mitra strategis yang memiliki keahlian dan teknologi; (2) Pemasok yang memenuhi pengadaan mesin berat, peralatan dan bahan bakar minyak; (3) Perusahaan transportasi dan badan lain yang memungkinkan transfer di atas; (4) Klien upstream yang Perusahaan layani sebagai subkontraktor (EPC); (5) Vendor downstream yang menjadi mitra outsourcing untuk beberapa bagian pekerjaan konstruksi (terutama perusahaan konstruksi sipil); (6) Pemberi biaya baik langsung maupun tidak langsung; (7) Klien akhir yang menikmati jasa Perusahaan dan diharapkan pembayarannya; (8) Perusahaan listrik milik negara; dan (9) Pemerintah dan badan pembuat peraturan.
Risk of Dependence on Strategic Partners The Company is susceptible to risks associated with dependence on third parties. These dependencies include but are not limited to: (1) strategic partners that provide expertise and technology; (2) Suppliers from whom the company procuress heavy machinery, equipment and fuel; (3) Transportation companies and other entities which enable transfer of the above; (4) Upstream clients for whom the Company serves as a sub-contractor (EPC); (5) Downstream vendors to whom the Company outsources elements of its construction works (particularly civil construction firms); (6) Financiers, direct as wll as indirect; (7) End clients for whom the company provides service and demands payment from; (8) The State Owned Power utility; and (9) Government and regulatory bodies.
Perusahaan juga dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan ketergantungan terhadap pihak ketiga untuk pengadaan sumber energi yang diperlukan untuk pembangkit listrik. Dalam hal ini, Perusahaan dapat bergantung pada pemilik/pemegang konsesi pertambangan
The Company is also susceptible to risks associated with dependence on third parties for procuring energy sources needed for power generation plants. In this respect, the Company may be dependent on authorized mine owners/concession holders or even contractors.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
77
Manajemen Risiko Risk Management
yang sah atau bahkan kontraktor. Gangguan yang terjadi atas usaha pihak kontraktor atau keputusan sepihak oleh pihak-pihak ini untuk menghentikan kontrak pemasokan dapat mengganggu kelanjutan operasi Perusahaan di ladang pembangkit listrik O&M.
Any disruption to the latter parties’ ongoing enterprise or unilateral decisions taken by these parties to terminate supply contracts, may hamper ongoing Company operations in the field of power generation O&M.
Risiko yang Dihadapi oleh Ketergantungan antar Unit Bisnis Untuk bisnis penyedia IPP yang terintegrasi vertikal, operasional Perusahaan dan anak perusahaan memiliki potensi keterkaitan yang tinggi satu sama lainnya. Oleh karena itu, pemenuhan kewajiban kontrak dapat menjadi tergantung pada koordinasi strategis di antara unit bisnis. Gangguan apapun yang terjadi pada Engineering, Pengadaan, Konstruksi, Operasi atau Pemeliharaan secara potensial dapat berakibat pada ketidakmampuan Perusahaan memenuhi ketentuan kontrak PPA. Kegagalan seperti ini biasanya akan menimbulkan kebutuhan untuk melakukan subkontrak atas kewajiban Perusahaan kepada pihak ketiga, yang berakibat pada peningkatan biaya sehingga mengurangi keuntungan.
Risk Posed by Interdependence of Business Units For its vertically integrated IPP business, the Company’s and its subsidiaries’ operations have the potential to become highly interrelated. Fulfillment of contractual obligations may therefore be dependent upon strategic coordination between business units. Any disruption to Engineering, Procurement, Construction, Operation or Maintenance may potentially result in an inability for the Company to comply with PPA contract terms. Such a failure would likely result in the need to sub-contract Company obligations to third parties resulting in added costs which undermine profitability.
Kelanjutan Program Jalur Cepat Program Jalur Cepat dijalankan berdasarkan Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2006, mandat PLN untuk membangun pembangkit listrik tenaga batubara pada 40 lokasi di Indonesia, mencakup 10 pembangkit listrik tenaga batubara dengan kapasitas keseluruhan 6.900 MW di JawaBali dan 30 lainnya dengan kapasitas keseluruhan 2.522 MW di luar Jawa-Bali. Perusahaan bergantung pada penerapan Program Jalur Cepat oleh Pemerintah. Peraturan Pemerintah No. 71/2006 berlaku hingga 31 Desember 2009, setelah itu program berakhir. Jika karena satu dan lain hal PLN tidak dapat melaksanakan Program Jalur Cepat ini sesuai jadual, maka bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dapat terpengaruh secara negatif.
Continuity of The Fast Track Program The Fast Track Program under Presidential Regulation No. 71 of 2006, mandates PLN to build coal fired power plants at 40 locations in Indonesia, including 10 coal-fired power plants with an aggregate capacity of 6,900 MW in Java-Bali and 30 coal-fired power plants with an aggregate capacity of 2,522 MW outside Java-Bali. The Company is dependent on the implementation of the Fast Track Program by the Government. Presidential regulation No. 71/2006 is valid until December 31, 2009, after which the implementation of the Program will end. If PLN is for any reason not able to implement the Fast Track Program according to schedule, the Company’s business, financial condition or results of operations may be adversely affected.
Risiko Keuangan Setiap pembangkit listrik yang ingin dibangun oleh PLN dalam kerangka Program Jalur Cepat maupun proyek lain yang mungkin diputuskan untuk dikembangkan di masa depan, akan membutuhkan investasi modal yang sangat besar. Jika pendanaan jangka panjang tidak mencukupi dengan persyaratan yang memuaskan, PLN mungkin harus menunda atau meninggalkan proyek-proyek padat modal di masa depan. Hal ini dapat berpengaruh negatif terhadap prospek masa depan dan pengembangan bisnis EPC Perusahaan. Pembiayaan untuk sebagian besar porsi proyek PLN yang tengah berjalan dipenuhi oleh bank-bank Cina dengan kondisi dimana pengembangan pembangkit listrik dikontrakkan kepada perusahaan-perusahaan Cina. Truba Manunggal saat ini melakukan subkontrak atas 5 (lima) dari 9 (sembilan) kontrak berjalan yang dikelola oleh beberapa perusahaan Cina. Potensi penundaan pembiayaan dari bank-bank Cina kepada PLN dapat berakibat pada penundaan pembayaran kepada kontraktor Cina, yang secara tidak langsung mengancam posisi Perusahaan sebagai pihak yang melakukan subkontrak.
Finance Risk Each of the power plants that PLN intends to develop under the Fast Track Program, as well as those that PLN may decide to develop in the future, will require substantial capital investment. If adequate longterm funding is not available on satisfactory terms, PLN may have to delay or abandon future capital-intensive projects which may adversely affect the future prospects and development of the Company’s EPC business. Finances for a considerable portion of PLN’s ongoing projects are provided by Chinese Banks on condition that power plant development is contracted to Chinese companies. Truba Manunggal is currently subcontracting on 5 (five) of the 9 (nine) ongoing contracts managed by Chinese Companies. Any delays in financing from Chinese banks to PLN have the potential to delay payment to Chinese contractors which indirectly threatens the position of the Company as a subcontracting party.
78
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Manajemen Risiko Risk Management
Proyek-proyek IPP umumnya dibiayai dengan rasio pembiayaan ekuitas dan utang sebesar 30-70. Sumber pinjaman Perusahaan terutama berasal dari bank komersial lokal dan regional. Namun demikian, pembiayaan ini diberikan dalam siklus penggantian (reimbursement cycle), yang berarti bahwa dana pinjaman baru diturunkan jika proyek telah sampai pada tingkat capaian pembangunan tertentu. Perusahaan harus membiayai belanja barang modal dan modal kerja dari ekuitas yang tersedia hingga titik capaian ini diraih. Pada titik ini, barulah bank-bank setuju untuk mendanai. Sebuah risiko muncul, terutama dalam konteks krisis likuiditas yang tengah berlangsung, jika bank menarik kembali penawarannya untuk membiayai proyek.
IPP projects are typically financed by a 30-70 ratio of equity and debt financing. The Company mainly sources loans from local commercial and regional banks. This financing is however, provided on a reimbursement cycle, meaning that loan funds are released contingent to the project reaching specific milestones for development. The Company must finance its CAPEX and working capital from available equity until the milestone is achieved. At that point banks agree to release funds. One risk, particularly in the context of the ongoing liquidity crisis, is that banks may potentially rescind their offers to finance projects.
Risiko Pembayaran Status keuangan pemilik proyek atau pihak ketiga lainnya berpengaruh besar terhadap stabilitas keseluruhan dari perjanjian korporasi yang berlangsung, termasuk kewajiban jangka panjang di bawah PPA. Risiko pembayaran muncul jika pihak eksternal menghadapi faktor ekonomi yang meningkatkan biaya dana dan/atau menurunkan nilai aset. Penundaan atau kegagalan pembayaran oleh pihak eksternal dapat berpengaruh drastis terhadap kinerja Perusahaan. Di sisi lain, Perusahaan dapat mengalami risiko pembayaran jika jasa yang diberikannya gagal memenuhi ekspektasi klien atau diluar ketentuan khusus yang tercantum pada kontrak kerja.
Payment Risk The financial status of project owners or other third parties has a considerable barring on the overall stability of the Company’s ongoing corporate agreements including long-term obligations under PPA. Payment Risk occurs when external parties encounter economic factors which increase cost of funds and/or deteriorates value of assets. Delays or defaults on payments by external parties may have a severe effect on the Company’s performance. Alternatively, the Company can experience payment risk if the services which it provides fail to meet client expectations or fall short of those specifically stated in contracts of work.
Kekurangan Sumber Daya Manusia dan Keahlian Spesialisasi Perusahaan di bidang pengembangan infrastruktur menuntut ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki keahlian teknis tingkat tinggi dalam bidang Engineering, Pengadaan dan Konstruksi untuk sektor-sektor industri termasuk pembangkit dan transmisi listrik, minyak dan gas, petrokimia, pupuk dan pertambangan. Pengetahuan mengenai keahlian dalam bidang teknik sipil dan O&M juga sangat penting. Perusahaan berkomitmen untuk sedapat mungkin merekrut staf lokal untuk memenuhi baik kebutuhan teknis maupun manajemen. Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan kompeten dalam seluruh spesialisasi senantiasa dipertahankan, sementara pertumbuhan Perusahaan yang berlanjut juga menuntut ekspansi tenaga kerja dalam jumlah besar. Jika Perusahaan tidak mampu menarik dan mempertahankan sejumlah tenaga ahli yang memadai, kemampuannya untuk mengejar proyek dapat terganggu dan biaya pengerjaan proyek-proyek yang ada sekarang dan yang akan datang dapat meningkat, sehingga marjin Perusahaan dapat terkena dampak negatif.
Human Resource and Expertise Deficiency The Company’s specialization in the field of infrastructure development requires significant human resources that possess a high level of technical expertise in the fields of Engineering, Procurement and Construction for specific industrial sectors including power generation and transmission, oil & gas, petrochemicals, fertilizers and mining. Knowledge of skills in the fields of civil engineering and O&M are also paramount. The Company is committed to hiring local staff whenever possible to meet both technical as well as management needs. While sophisticated human resources, competent in all specializations are currently maintained, the Company’s continuing growth demands an ever expanding work force. If the Company is unable to attract and retain a sufficient number of skilled personnel, its ability to pursue projects may be adversely affected and the costs of performing its existing and future projects may increase, which may adversely impact the Company’s margins.
Risiko Kompetisi Bisnis Perusahaan mempertahankan keuntungan kompetitif sebagai satusatunya perusahaan Indonesia dengan kemampuan yang terintegrasi dalam EPC, IPP dan Pertambangan dan Perdagangan Batubara. Namun demikian, unit bisnis utama konstruksi Truba Manunggal dihadapkan pada risiko kompetisi dari berbagai perusahaan domestik dan
Business Competition Risk The Company maintains a competitive advantage in being the only Indonesian enterprise with integrated capabilities in EPC, IPP and Coal Mining & Trading. Truba Manunggal’s core construction business unit however is prone to competition risks from various domestic and international companies, operating in the same industry. Maintenance
Truba Manunggal 2008 Annual Report
79
Manajemen Risiko Risk Management
internasional yang beroperasi pada industri yang sama. Pemeliharaan catatan prestasi sebagai bukti kinerja keseluruhan tugas-tugas yang selesai sesuai jangka waktu yang disepakati memiliki peran penting dalam menjamin reputasi Perusahaan. Bersamaan dengan itu, Perusahaan perlu melanjutkan investasi dalam aset tetap, mesin berat dan peralatan teknis untuk menjamin bahwa penawaran kontrak tetap berdaya saing tinggi. Karena EPC merupakan pilar utama bagi pendapatan dan pertumbuhan Perusahaan, penurunan pada pangsa pasar akan berpengaruh negatif terhadap kinerja Perusahaan.
of the Company’s proven track record for comprehensive performance of its duties according to agreed timelines plays a crucial role in ensuring reputation. Concurrently, the Company needs to continually invest in fixed assets, heavy machinery and other technical equipment in order to ensure that its bids for contracts remain highly competitive. As EPC serves as the main pillar for Company revenue and growth, any decline in its market share will adversely affect Company performance.
Risiko Pemutusan Kontrak Seluruh kontrak menentukan kondisi-kondisi umum untuk pembatalan atau pemutusan kontrak secara sepihak. Pembatalan ini tidak hanya berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perusahaan melalui hilangnya potensi sumber pendapatan, tetapi dapat juga berdampak sangat buruk terhadap citra Perusahaan di dalam industri.
Risk of Termination of Contracts All contracts stipulate general conditions for unilateral cancellation or termination of contracts. These cancellations do not only affect the Company’s financial performance through the loss of potential revenue sources, but may also severely impact the Company’s image within the industry.
Risiko terkait dengan Klaim Asuransi Perusahaan menerapkan polis asuransi property all-risk dengan cakupan hingga US$ 500 juta (dengan asuransi bersama sebesar 2,5%-10%) untuk kerusakan yang disebabkan oleh, antara lain gangguan alam (termasuk gempa bumi), kecelakaan, tindak kekerasan, perlawanan dan huru-hara. Perusahaan juga menerapkan asuransi untuk menutup risiko operasional, termasuk interupsi bisnis. Namun demikian, tidak ada jaminan bahwa hasil asuransi dari polis tersebut akan memadai untuk menutup seluruh kerugian yang terjadi atau bahwa polis asuransi akan terus tersedia di masa depan dalam jumlah yang mencukupi untuk menanggung kerusakan atau kerugian operasional, atau pada premi yang cukup beralasan.
Risk Associated with Insurance Claims The Company carries a property all-risk insurance policy which coverage of up to US$ 500 million (subject to coinsurance of 2.5%10%) for any damage caused by, among other things, natural hazards (including earthquakes), accidents, malicious acts, strikes and riots. The Company also carries insurance cover against operational risks, including business interruption. There can, however be no guarantee that insurance proceeds from the relevant policies will be adequate to cover all losses sustained or that these insurance policies will continue to be available in the future in amounts adequate to insure against such damage or operational losses, or at reasonable premiums.
Terdapat sejumlah situasi potensial dalam operasional Perusahaan dimana klaim untuk kompensasi yang mungkin harus ditanggung melebihi tingkat asuransi yang tersedia. Hal ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada: kewajiban profesional, kewajiban produk, klaim garansi, klaim kinerja dan kegagalan sistem.
There are a number of potential circumstances across the Company’s operations where by claims for compensation to which the company may be liable exceed the level of available insurance. These include but are not limited to: professional liability, product liability, warranty claims, performance claims and systems failure.
Perusahaan tidak mengasuransikan diri terhadap risiko menjalankan bisnis di Indonesia, yang mencakup risiko perang, penyitaan, nasionalisasi, negosiasi ulang atau peniadaan kontrak yang ada, perubahan kebijakan perpajakan, pembatasan valuta asing, perubahan kondisi politik atau fluktuasi keuangan internasional.
The Company does not maintain insurance against the risks of doing business in Indonesia, including the risks of war, expropriation, nationalization, renegotiation or nullification of existing contracts, changes in taxation policies, currency exchange restrictions, changing political conditions or international monetary fluctuations.
80
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Manajemen Risiko Risk Management
Risiko Valuta Asing Kontrak, aset dan kewajiban Perusahaan seringkali dalam denominasi mata uang asing (US$). Oleh karenanya, fluktuasi nilai tukar mata uang lokal dapat berdampak sangat besar terhadap kinerja Perusahaan maupun keuntungan bersihnya.
Foreign Exchange Risk Company’s contracts, assets and liabilities are often denominated in foreign currency (US$). Fluctuation of exchange rates for the local currency can therefore significantly impact the Company’s performance as well as its net profits.
Usaha-usaha Meminimumkan Risiko Perusahaan berusaha keras untuk terus menerapkan mekanisme manajemen risiko dalam setiap sisi proses manajemen. Pada saat yang sama, berbagai upaya dilaksanakan untuk menghindari peristiwa atau situasi yang tidak dapat diantisipasi dan diharapkan, untuk memberikan jaminan yang pasti bahwa risiko Perusahaan tetap berada dalam tingkat toleransi yang dapat dikelola dengan tepat. Sejumlah langkah strategis telah diterapkan, yang antara lain mencakup perolehan mitra strategis ideal, pemenuhan International Standards of Operation (ISO), memastikan keandalan dan ketersediaan mesin serta menetapkan investasi yang tepat dan cermat.
Efforts to Minimize Risks The Company strives to continuously implement risk management mechanisms in every facet of the management process. At the same time, efforts are underway to avoid events or situations that cannot be anticipated and expected while, at the same time, providing sound assurances that the Company’s risk remains within a tolerable level that can appropriately managed. A number of strategic steps have been implemented which include, among others, securing an ideal strategic partner, fulfilling International Standards of Operation (ISO), ensuring the reliability and availability of machinery as well as determining investments that are appropriate and sound.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
81
Teknologi Informasi Information Technology
Menyusul keberhasilannya dalam mengintegrasikan data keuangan perusahaan sebagai bagian dari solusi Enterprise Resource Planning (ERP) yang diluncurkan pada tahun 2007, departemen Teknologi Informasi (TI) Truba Manunggal terus berperan penting dalam meningkatkan proses kerja dan efisiensi operasional perusahaan secara keseluruhan dengan mengintegrasikan fungsi Manajemen Proyek dan Sumber Daya Manusia pada tahun 2008.
Following on the Company’s success in integrating its financial modeling data as a part of an integrated Enterprise Resource Planning (ERP) solution launched in 2007, Truba Manunggal’s Information Technology (IT) department continued to play a leading role in improving overall company work flow and operational efficiency by integrating Project Management and Human Resource functions in 2008.
Sejak tahun 2007, departemen TI Truba Manunggal telah terlibat dalam penerapan solusi TI yang menyeluruh dari Industrial and Financial Systems (IFS), salah satu pemimpin penyedia aplikasi ERP kelas dunia untuk memfasilitasi integrasi secara menyeluruh fungsifungsi industri meliputi: keuangan, manajemen proyek dan sumber daya manusia. Dengan dukungan IBM dan vendor kelas atas lainnya, staf TI Truba Manunggal telah berhasil mengimplementasikan aplikasi IFS seperti halnya platform lainnya yang sudah ada. Hal ini memungkinkan terciptanya solusi end-to-end yang cost-effective, yang terus meningkatkan efisiensi dan produktifitas operasional pada seluruh siklus proyek.
Since 2007, Truba Manunggal’s IT department has been engaged in the implementation of a comprehensive IT solution from Industrial and Financial Systems (IFS), one of the world’s leading providers of ERP software to facilitate the full integration of industrial functions including: finance, project management and human resources. With assistance from IBM and other first class vendors, Truba Manunggal’s IT staff has been able to successfully implement IFS applications as well as existing platforms. This has enabled a cost-effective end-toend solution which continues to improve operational efficiency and productivity across project life cycles.
Setelah implementasi solusi IFS untuk keuangan, departemen TI melanjutkan dengan sistem reporting yang terintegrasi dengan buku besar, piutang, utang, arus kas, anggaran, aktiva tetap dan
After implementation of IFS solutions for financials, IT department move forward with the reporting solutions integrated with General Ledger, Account Receivable, Account Payable, Cash Flow, Budget,
82
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Informasi Teknologi Information Technology
konsolidasi. Sistem ini meningkatkan kapasitas pengawasan dan mendukung perubahan proses sehingga perusahaan dapat secara efektif menelusuri transaksi keuangan secara lebih rinci.
Fixed Assets and Consolidation. This system enhanced control capacity and supported change process so that the company more effectively tracks financial transactions in detail.
Secara bersamaan, melalui implementasi IFS Distribution, Truba Manunggal telah mengambil langkah awal dalam mengintegrasikan fungsi –fungsi manajemen proyek seperti tender dan kontrak, pengadaan barang dan jasa, persediaan, dan penagihan. Sistem ini memberikan pandangan yang jelas akan kebutuhan proyek dan penyerahan proyek agar mendapatkan perencanaan dan pengelolaan yang lebih baik dalam hal pembelian, persediaan dan tagihan.
Concurrently, through the implementation of IFS Distribution software, Truba Manunggal had taken the first steps to integrating project management functions such as tendering and contract, procurement of goods and services, inventory and invoicing. This system facilitated a clear overview of project demand and project delivery in order to better plan and manage purchasing, inventory and invoices.
Pada tahun 2008, tema integrasi operasional sistem informasi yang sedang berjalan diperluas lagi ke aspek lebih lanjut dari manajemen proyek. IFS Project Management dan IFS Engineering telah berhasil meningkatkan komunikasi antar departemen terkait dalam hal perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, pelaporan proyek, penyerahan proyek, manajemen dokumen, manajemen perubahan engineering, maupun manajemen kualitas, dan akan mengkompilasi semua data teknis dan keuangan proyek untuk melengkapi user dengan data yang secara terus menerus terbaharui untuk keperluan keputusan teknis, administrasi dan keuangan.
In 2008, the ongoing theme of operational integration of information systems extended to further aspects of project management. IFS Project Management and IFS Engineering software have greatly improved communications between interrelated departments on matters of project planning, project execution, project reporting, project delivery, document management, engineering change management, as well as quality management, and will compiles all the technical and financial data of project to provide users with continuously update data for technical, administrative and financial decisions purposes.
Dalam tahun 2008 ini pula, departemen TI Truba Manunggal mampu mengintegrasikan lebih lanjut solusi untuk Manajemen SDM. Aplikasi IFS terkait fungsi-fungsi ini membantu manajemen untuk administrasi personalia, waktu, dan kehadiran, manajemen biaya, administrasi gaji dan penerimaan karyawan. Sistem ini telah membantu manajemen tenaga kerja untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan analisa bisnis berdasarkan strategi yang jelas dan data SDM yang terintegrasi.
Also in 2008, Truba Manunggal’s IT department was able to further integrate solutions for Human Resource Management. The associated IFS applications for these functions have facilitated closer management of personnel administration, time and attendance, expense management, payroll administration and recruitment. This system has facilitated workforce management, enhancing the company’s ability to plan, act and analyze its business, based on clear strategies with integrated data on human resource requirements.
Memasuki tahun 2009, departemen TI Truba Manunggal akan memusatkan perhatian untuk menciptakan akses yang lebih luas terhadap sistem ERP terintegrasi melalui pengembangan E-Portal yang efektif, yang dapat diakses oleh seluruh staf selama 24 jam sehari, 7 (tujuh) hari seminggu. Aplikasi yang berbasis web akan memungkinkan pegawai tidak saja untuk mengakses data perusahaan dari luar lokasi tetapi juga menyajikan data kepada pemangku kepentingan.
Going forward into 2009, Truba Manunggal’s IT department will focus on creating greater accessibility to its integrated ERP system through the effective development of E-Portal which will be accessible to all staff 24 hours a day, 7 (seven) days a week. This web-based application will not only be able to allow employees to access company data from external locations, it will also be able to facilitate presentation of data to key stakeholders.
Departemen TI Truba Manunggal senantiasa memainkan peran penting dalam mengoptimumkan proses kerja dan memastikan efisiensi operasional. Dengan perkembangan yang cepat pada bidang teknologi informasi dan komunikasi, perusahaan berharap departemen yang penting ini dapat tumbuh secara konsisten bersamaan dengan peranannya yang kian besar.
Truba Manunggal’s IT department continues to play a key role in optimizing workflow and ensuring operational efficiency. Given the rapid pace of development of Information and Communications technology, the Company expects consistent growth as well as ever expanding role for this critical department.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
83
Strategi Ke Depan Forward Strategy
Di masa mendatang, Truba Manunggal tetap berada pada posisi yang baik bagi kelangsungan pertumbuhan dan kemakmuran Perusahaan. Unit usaha EPC Perusahaan telah dijadualkan untuk beroperasi penuh hingga tahun 2010. Komitmen Pemerintah Indonesia melanjutkan fokusnya pada pembelanjaan fiskal untuk pembangunan infrastruktur sebagai strategi kunci menembus resesi ekonomi global merupakan sesuatu yang menjanjikan bagi Perusahaan. Truba Manunggal telah mengajukan penawaran atas lebih dari 20 proyek PLN untuk pembangunan sektor kelistrikan. Meskipun beberapa dari tender ini telah ditunda pelaksanaannya, pihak Manajemen tetap yakin bahwa pengumuman pemenang akan dilakukan menjelang akhir tahun sejalan dengan bangkitnya pertumbuhan ekonomi global.
Going forward, Truba Manunggal remains well positioned for continued growth and prosperity in the years ahead. The Company’s core EPC business unit is already scheduled to work at capacity well into 2010. The Government of Indonesia’s continuing commitment to focus its fiscal spending on infrastructure development as a key strategy for navigating the ongoing global economic recession continues to hold promise for the Company. Truba Manunggal has already submitted bids on over 20 PLN projects for power sector development. Although several of these tenders have been delayed, Management remains confident that announcements on the winning bids will be made toward the end of the year as the global economy resumes a pattern of growth.
Krisis likuiditas yang telah menyertai perlambatan ekonomi telah mempengaruhi perkiraan kinerja Truba Manunggal dan memaksa Perusahaan untuk melakukan penilaian kembali terhadap prioritasnya untuk Pembelanjaan Barang Modal, terutama pada unit-unit usaha IPP dan Pertambangan & Perdagangan Batubara. Meski banyak dari tanggal penyelesaian proyek-proyek ini telah dijadualkan ulang, Perusahaan tetap berkomitmen untuk penyelesaiannya. Namun demikian, pembiayaan ekuitas untuk jangka waktu pendek dan menengah akan perlu ditingkatkan dari sumber-sumber yang lebih organik, termasuk laba ditahan yang tersedia.
The liquidity crisis which has accompanied the economic slowdown, has affected Truba Manunggal’s outlook for the year, forcing the Company to reassess many of its CAPEX priorities, particularly in its IPP and Coal Mining & Trading business units. While many of the target dates for the completion of the Company’s IPP projects have since been rescheduled the Company remains committed to their fulfilment. Over the short- and medium- term, however, equity financing will need to be raised from more organic sources including available retained earnings.
84
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Strategi Ke Depan Forward Strategy
Truba Manunggal pada saat yang sama juga masih mencari investor pihak ketiga yang strategis untuk pengembangan IPP berkenaan dengan PSA yang telah ada. Kemitraan ini akan sangat berarti bagi percepatan pengembangan proyek-proyek, yang kebanyakan diantaranya berlokasi di daerah perbatasan di luar jaringan listrik Jawa-Bali. Selain mempromosikan berbagai proyek dan daerah untuk investasi strategis, Truba Manunggal akan terus bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk melakukan perbaikan dalam hal peraturan, terutama dalam hal-hal terkait penjualan listrik kepada PLN. Langkah-langkah ini secara bersama akan memainkan peran integral dalam kesuksesan negara melepaskan diri dari masa-masa sulit perekonomian di masa mendatang dan dalam menjamin daya saing industri nasional. Dalam hal bisnis yang sedang berjalan, Truba Manunggal memutuskan untuk tetap berfokus intensif pada EPC sebagai bisnis utamanya, yang masih memberikan kontribusi lebih dari 90% pendapatan Perusahaan. Untuk memastikan bahwa Truba Manunggal mempertahankan keuntungan kompetitifnya sebagai perusahaan pembangkit listrik terintegrasi yang terkemuka di Indonesia, pembelanjaan barang modal akan terus dilakukan untuk mesin-mesin berat, peralatan teknis maupun pelatihan bagi staf engineering utama. Terlepas dari Pembelanjaan Barang Modal dalam skala besar yang mau tidak mau harus diinvestasikan pada setiap proyek Truba Manunggal, SDM tetap menjadi aset terbesar Perusahaan. Para staf Truba Manunggal memiliki keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan perancangan, engineering, pengadaan dan konstruksi berkelas dunia. Melalui dedikasi dan kekuatan yang semakin kokoh, Truba Manunggal akan terus meraih tingkat pencapaian yang tertinggi. Dengan bekerjasama, kami akan senantiasa mempersembahkan fasilitas-fasilitas listrik dan industri yang tangguh dan handal, melampaui batas ekspektasi klien dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat luas.
Concurrently Truba Manunggal is continuing to seek out strategic third party investors for development of the IPPs associated with its established PSAs. Such partnerships will prove invaluable in accelerating the pace of development for these projects, the bulk of which are located in frontier regions outside of the main Java-Bali power grid. In addition to promoting these projects and regions to strategic investors, Truba Manunggal will continue to work with the Government of Indonesia for the implementation of the regulatory framework governing the sale of electricity to PLN. Together these measures will play an integral role in the nation’s success in pulling through the tough economic times ahead and will ensure the overall competitiveness of national industry. In terms of its ongoing business, Truba Manunggal is set to maintain a much more intensive focus on its core EPC business, which continues to account for over 90% of Company revenues. To ensure that Truba Manunggal maintains its competitive advantage as the premier integrated power generation company in Indonesia, available capital expenditure will continue to be spent on heavy machinery, technical equipment as well as training for our core engineering staff.
Despite the vast scale of Capital Expenditure which is inevitably invested in each and every one of Truba Manunggal projects, it is people who form the Company’s greatest asset. Truba Manunggal’s staff possess the expertise required to carry out world class design, engineering, procurement and construction. Through dedication and renewed strength Truba Manunggal will continue to attain ever increasing levels of excellence. Working together we will continue to deliver solid and dependable electrical and industrial facilities which surpass our client’s expectations and serve the greater common good of society.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
85
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 86
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Truba Manunggal senantiasa berusaha menerapkan praktik-praktik GCG melalui penerapan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, keadilan maupun independensi dalam setiap sendi bisnis dan operasionalnya.
Truba Manunggal continually seeks to adopt GCG practices through the application of the guiding principles of: transparency, accountability, responsibility, fairness as well as independence to the breadth of its business and operations.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
87
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sebagai suatu perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, Truba Manunggal senantiasa berusaha meningkatkan pengalamannya berkenaan dengan implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan.
As a publicly listed Company traded on the Indonesia Stock Exchange, Truba Manunggal continuously seeks to enhance its experience in respect to implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles.
Perusahaan secara terus menerus berusaha melaksanakan berbagai praktik GCG melalui penerapan prinsip-prinsip panduan seperti transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, keadilan, serta kemandirian pada seluruh aspek bisnis dan operasionalnya.
The Company continually seeks to adopt GCG practices through the application of the guiding principles of: transparency, accountability, responsibility, fairness as well as independence to the breadth of its business and operations.
Aspek utama kepatuhan Truba Manunggal terhadap nilai-nilai GCG terletak pada komitmen Perusahaan untuk melakukan pemisahan wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi secara nyata. Upaya untuk memastikan pemenuhan kepentingan pemangku kepentingan mencakup implementasi strategi korporasi yang disusun secara jelas, manajemen risiko dan pengendalian internal yang meliputi pengawasan oleh suatu Komite Audit; komitmen untuk melaksanakan bisnis secara profesional, adil dan transparan; penyebaran informasi yang tepat waktu dan menyeluruh kepada para pemegang saham dan pihak terkait; penekanan yang jelas dalam hal keamanan dan lingkungan; dan kepatuhan yang tegas terhadap seluruh undangundang dan peraturan yang berlaku.
A key facet of Truba Manunggal’s adherence to GCG values rests in the Company’s commitment to clearly separate authority and responsibility between the Board of Commissioners and the Board of Directors. Measures to ensure the interests of all stakeholders include: the implementation of a clearly defined corporate strategy; risk management and internal control including oversight by an established Audit Committee; a commitment to conducting business in a professional, fair and transparent manner; timely and equitable dissemination of information to shareholders and related parties; clear emphasis on safety and the environment; and strict compliance with all prevailing laws and regulations.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memantau pengelolaan Perusahaan dan mengevaluasi efektifitas pihak manajemen berkenaan dengan kebijakan-kebijakan yang disusun secara jelas, tanggung jawab pembuatan keputusan dan pelaksanaan strategi. Dewan Komisaris bertanggungjawab untuk memberikan arahan dan memantau kinerja Perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan strategis, rencana bisnis dan anggaran. Selain mencalonkan Presiden Komisaris, Presiden Direktur, para anggota Dewan Komisaris dan Direksi, Dewan Komisaris merekomendasikan, menetapkan, dan memberikan panduan kepada Direksi Perusahaan.
Board of Commissioners The Board of Commissioners is responsible for monitoring the management of the Company and evaluating the management’s effectiveness on the basis of clearly defined policy, decision-making responsibilities and execution strategy. The Board of Commissioners is responsible for providing direction and monitoring the Company’s performance in accordance with its strategic objectives, business plan and budget. In Addition to nominating the President Commissioner, the President Director, members of the Board of Commissioners and Directors, the Board of Commissioners recommends, determines, and provides guidance to the Company’s Board of Directors.
Per 31 Desember 2008, Dewan Komisaris Perusahaan terdiri atas tiga Komisaris, termasuk satu Komisaris Independen. Profil para anggota Dewan Komisaris disajikan secara terpisah dalam Laporan Tahunan ini.
As of the December 31, 2008, the Company’s Board of Commissioners is comprised of three Commissioners including one Independent Commissioner. Profiles of the respective members of the Board of Commissioners are provided separately in this Annual Report.
88
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Direksi Direksi secara umum bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola berbagai upaya dalam mencapai tujuan Perusahaan dan memastikan penggunaan aset secara tepat untuk memenuhi kepentingan para pemangku kepentingan.
Board of Directors The Board of Directors is generally responsible for leading and managing efforts to achieve the Company’s objectives and ensuring that assets are appropriately utilized in the interest of all shareholders.
Per 31 Desember 2008, Direksi Perusahaan terdiri dari 4 (empat) Direktur, termasuk Presiden Direktur dan Direktur tidak terafiliasi. Profil keempat anggota Direksi tersebut disajikan secara terpisah dalam Laporan Tahunan ini. Pengangkatan salah satu posisi Direksi harus dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham di tahun 2009 mendatang.
As of December 31, 2008, the Company’s Board of Directors is comprised of 4 (four) Directors including the President Director, and a non-affiliated Director. Profiles of 4 (four) of the respective members of the Board of Directors are provided separately in this Annual Report. One of the Directors’ positions needs to be appointed at the forthcoming Annual General Meeting in 2009..
Rapat Dewan Dalam rangka menjalankan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala (atau apabila perlu) menyelenggarakan rapat-rapat baik berbentuk rapat internal maupun gabungan. Tujuan dari rapat-rapat ini adalah untuk memastikan bahwa tujuan bisnis, rencana strategis, pembiayaan dan pembelian skala besar, akuisisi dan divestasi, kinerja operasional, manajemen risiko maupun tata kelola perusahaan. Komite Audit Komite Audit memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris dalam berkaitan dengan laporan atau rekomendasi lainnya dari Direksi kepada Dewan Komisaris. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit meliputi, antara lain: pengajuan caloncalon Auditor Independen secara tepat waktu untuk memastikan tidak adanya konflik kepentingan berkaitan dengan penunjukan, evaluasi rencana audit, dan implementasi tim Audit Internal atau Eksternal; analisis dan pengajuan peningkatan sistem pengendalian internal Perusahaan; dan identifikasi berbagai masalah yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
Per akhir tahun 2008, anggota Komite Audit terdiri atas Siswanto sebagai Ketua, beserta Suroso dan Wiryadi Tanudjaja sebagai anggota. Auditor Eksternal Perusahaan menunjuk Kantor Akuntan Publik IBDO Tanubrata Sutanto & Rekan sebagai Auditor laporan keuangan Perusahaan untuk tahun fiskal 2008. Auditor Eksternal telah menjalankan tugasnya dengan mematuhi standar dan etika profesional yang disyaratkan oleh Undang-undang di Indonesia.
Board Meetings In the course of executing its responsibilities, The Board of Commissioners and the Board of Directors routinely (or as required) convene meetings that are either internal or joint meetings. The goal of these meetings is to ensure business objectives, strategic planning, financing and large-scale purchases, acquisition and divestment, operational performance, risk management as well as corporate governance. The Audit Committee The Audit Committee provides its professional and independent opinion to the Board of Commissioners in regards to reports or other recommendations from the Board of Directors to the Board of Commissioners. The tasks and responsibilities of the Audit Committee includes, among others: the timely proposal of nominees for Independent Auditor ensuring that there is no conflict of interest related to the appointment; evaluation of audit plans; and implementation by the Internal Audit team or the External Auditor; analysis and proposal of improvements for the Company’s internal control system; and the identification of issues requiring the attention of the Board of Commissioners. As of year-end 2008, the members of the Audit Committee comprise Mr. Siswanto as Chairman, along with Mr. Suroso and Mr. Wiryadi Tanudjaja as members. External Auditor The Company appointed the Public Accountancy Firm IBDO Tanubrata Sutanto & Rekan as the Auditor for the Company’s financial statements for FY 2008. The External Auditor has performed its tasks in compliance with professional standards and ethics as required by Indonesian law.
Truba Manunggal 2008 Annual Report
89
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Kasus Hukum Per akhir tahun 2008, Perusahaan tidak terlibat dalam kasus hukum apapun, baik dalam bentuk sipil atau kriminal, perselisihan, tuntutan kebangkrutan dan/atau penundaan pembayaran utang, serta permasalahan dalam hal pajak, tenaga kerja, maupun peraturan.
Legal Cases As of year-end 2008, the Company, was not involved in any legal cases, either in the form of civil or criminal, disputes, bankruptcy suits and/or delay in debt payments, tax disputes, labor disputes, as well as regulatory disputes.
Sekretaris Perusahaan Sebagai perusahaan yang dimiliki publik, Truba Manunggal menyadari pentingnya memelihara akses dan komunikasi terbuka kepada masyarakat mengenai informasi terkait Perusahaan.
Corporate Secretary As a publicly owned Company, Truba Manunggal realizes the importance of maintaining public access to and open communication on all corporate-related information.
Untuk tujuan ini, Perusahaan telah mengangkat Bapak Gamala Katoppo sebagai Sekretaris Perusahaan yang bertanggungj awab atas komunikasi dan penyebaran informasi mengenai keuangan dan kinerja Perusahaan kepada para pemegang saham, otoritas dan praktisi pasar modal serta masyarakat umum. Laporan keuangan secara berkala dipublikasikan dalam sejumlah surat kabar lokal. Perusahaan juga memiliki laman tersendiri, yaitu http://www.truba-manunggal.com yang menyediakan akses terhadap berbagai informasi terkait Perusahaan.
For this purpose, the Company has appointed Mr. Gamala Katoppo as the Corporate Secretary who is responsible for communicating and disseminating information regarding the Company’s finance and performance to shareholders, the authorities and capital market practitioners, as well as the general public. Financial statements are periodically published in a number of local newspapers. The Company also has its own website, http://www.truba-manunggal.com which provides access to various Company related information.
Bapak Katoppo berusia 40 tahun dan seorang warga negara Indonesia. Beliau menyandang gelar dari Royal Melbourne Institute of Technology. Segera setelah bergabung dengan Truba Manunggal di tahun 2008, beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan untuk PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk.
Mr. Katoppo is 40 years of age and is an Indonesian citizen. He has a degree from the Royal Melbourne Institute of Technology. Immediately prior to joining Truba Manunggal in 2008 he served as an Corporate Secretary for PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk.
90
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
Kepada Yth: Dewan Komisaris PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk
To: Board of Commissioners PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk
Penerapan Tata kelola Perusahaan (GCG) di Perseroan dilandaskan pada prinsip-prinsip transparasi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran. Perseroan berusaha menerapkan seluruh prinsip dasar tersebut ke setiap sendi kegiatan usaha Perseroan untuk mendapatkan keseimbangan bagi pemenuhan kepentingan stakeholders.
Application of Good Corporate Governance (GCG) within the Company is made on the basis of the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. The Company strives to apply these basic principles throughout all of its activities in the best interest its stakeholders.
Komite Audit mendorong manajemen Perseroan dalam meningkatkan kesadaran akan Tata Kelola Perusahaan. Atas dasar tersebut telah dibuat panduan kerja komite audit sebagai pedoman pelaksanaan kerja yang disebut Piagam Audit.
Audit Committee recommended the management to increase the awareness of good corporate governance. Based on this, Committee Audit Charter is developed that act as working guidance for Audit Committee.
Laporan Komite audit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
The Audit Committee for the year ended on December 31, 2008 are as follows:
1. Komite Audit telah melaksanakan tugasnya untuk memantau pengendalian internal secara menyeluruh, kebijakan manajemen dan penerapan tata kelola perusahaan. Rekomendasi laporan internal audit dan eksternal audit atas hasil pemeriksaannya termasuk perencanaan audit operasional untuk mengevaluasi kebijakan manajemen dan mendorong efesiensi serta efektivitas perusahaan secara berkelanjutan perlu lebih dioptimalkan.
1. The Audit Committee has performed its duties to fully monitor the Company’s internal audit, management’s policies and the implementation of good corporate governance. The recommendations laid in the audit internal and audit exsternal report on its audit results, including the operational audit plan to evaluate the management’s policies and the promote the Company’s efficiency and effectiveness in sustainable ways, are that they should be futher optimalized.
2. Komite Audit telah menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan pasar modal dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.
2. The Audit Committee has reviewed the Company’s compliance with all prevailing capital market regulations and other related regulations.
3 Komite Audit telah mengadakan rapat dengan Komisaris maupun dengan Direksi Perusahaan terkait laporan keuangan yang dipublikasikan.
3. The Audit Committee has conducted meetings with the Commissioners and the Board of Directors to discuss the published financial reports.
4. Komite Audit telah melakukan evaluasi atas paket remunerasi yang diterima anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan dinyatakan bahwa Perusahaan telah melakukan paket tersebut sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham. Per tanggal 31 Desember 2008, Komite Audit beranggotakan sebagai berikut:
4. The Audit Committed has reviewed the implementation of the total remuneration package for the Board of Commissioners and the Board of Directors and has concluded that the procedures were in accordance with the Annual General Meeting of Shareholders.
Siswanto, Ketua (Komisaris Independen) Wiryadi Tanudjaja, Anggota Suroso, Anggota
Siswanto, Chairman (Independent Commissioner) Wiryadi Tanudjaja, Member Suroso, Member
As of December 31, 2008, the Audit Committee members are as follows:
Truba Manunggal 2008 Annual Report
91
Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2008 dan Laporan Keuangan 2008 Responsibilities towards the 2008 Annual Report and 2008 Financial Statements
Kami, yang bertanda tangan di bawah ini, merupakan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Truba Manunggal menyatakan bahwa kami bertanggung jawab atas persiapan dan penyajian Laporan Tahunan 2008 dan Laporan Keuangan 2008 ini. Seluruh informasi ini telah diungkapkan secara lengkap dan benar, dan Laporan ini tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.
We, the undersigned, being the members of Board of Commissioners and Board of Directors of Truba Manunggal, declare that we are fully responsible towards the preparation and presentation of this 2008 Annual Report and 2008 Financial Statements. All information on this publication has been fully and accurately disclosed, and the Reports do not contain false or omitted information or material fact.
Jakarta, 25 Juni 2009
Jakarta, June 25, 2009
Sidarta Sidik Direktur Utama President Director
Andre Purnawan Direktur Director
FX. Agus Edyono, S.lp Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
Shi Hong Chao Direktur Director
Hendrik Tee Komisaris Utama President Commissioner
Richard Harjani Komisaris Commissioner
92
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Siswanto Komisaris Independen Independent Commissioner
Informasi Perseroan Corporate Information Truba Manunggal 2008 Annual Report
93
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profiles Hendrik Tee Komisaris Utama
Hendrik Tee President Commissioner
Komisaris Utama, menyandang gelar Bachelor of Science dari Walsh College dan Duke University, USA (1984). Bapak Tee juga meraih Master of Business Administration dari College of William and Mary, Virginia, USA. Sejak tahun 2000, Bapak Tee telah menjabat sebagai Penasihat di Grup Charoen Pokphan. Sebelumnya, Bapak Tee bekerja pada beberapa perusahaan besar dan institusi keuangan internasional seperti Chase Manhattan Bank dan PT Fuji Bank International Indonesia. Bapak Tee diangkat sebagai komisaris pada beberapa perusahaan sebelum bargabung dengan Perusahaan.
President Commissioner, holds a Bachelor of Science from Walsh College and Duke University, USA (1984). Mr Tee also attained a Master of Business Administration from the College of William and Mary, Virginia, USA. Since 2000, Mr. Tee has served as Advisor of Charoen Pokphan Group. Prior to this, Mr Tee worked for several large companies and international financial institutions including Chase Manhattan Bank, PT Fuji Bank International Indonesia. Mr. Tee was also appointed as a Commissioner for several companies before joining the Company.
Richard Harjani Komisaris
Richard Harjani Commissioner
Komisaris, memperoleh gelar Master pada tahun 1994. Sebelum menjabat posisi sekarang, beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer PT Sulawesi Agro Utama, mulai dari Februari sampai Desember 2007. Sejak 1994 hingga 2006, Bapak Harjani juga menjabat sebagai Chief Operating Officer PT Rimo Catur Lestari.
Commissioner, Received his Master’s degree in 1994. Prior to his current position, he served as Chief Executive Officer at PT Sulawesi Agro Utama, from February to December 2007. From 1994 to 2006, Mr. Harjani also served as Chief Operating Officer at PT Rimo Catur Lestari.
94
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles
Siswanto Komisaris Independen
Siswanto Independent Commissioner
Komisaris Independen memiliki latar belakang militer dan pangkat terakhirnya adalah sebagai Brigadir Jenderal TNI. Selama karir militernya, Bapak Siswanto pernah menjabat berbagai posisi penting misalnya pada misi PBB di Kamboja, Dosen di Sekolah Staf Komando AD Bandung serta staf Perencanaan di Markas Besar TNI AD. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris maupun Direksi pada beberapa perusahaan besar lainnya.
An Independent Commissioner with a military background, he last held the rank of Brigadier General of the Army. During his military career, Siswanto served in a number of important positions, including in the UN Mission at Cambodia, lecturer at the army Command Staff School in Bandung, and a staff at the Planning Bureau, Army Head Quarters. Currently, he also serves as Commissioner or Director at several other major corporations.
Dari kiri ke kanan From left to right: Hendrik Tee Komisaris Utama President Commissioner Richard Harjani Komisaris Commissioner Siswanto Komisaris Independen Independent Commissioner
Truba Manunggal 2008 Annual Report
95
Profil Direksi
Board of Directors’ Profiles Sidarta Sidik Direktur Utama
Sidarta Sidik President Director
Direktur Utama, menyandang gelar Master of Science dari Universitas Stanford, California, AS dan Bachelor of Science dari Universitas Washington, AS. Sebelum tahun 2001, Bapak Sidik telah bekerja untuk beberapa perusahaan di Indonesia seperti PT NTT Indonesia, Grup Arha Graha, Grup NTT-Jepang dan AT Kearney, Inc.-AS. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Truba Jaya Engineering.
President Director, hold a Master of Science from Stanford University, California, USA and a Bachelor of Science from University of Washington, USA. Prior to 2001, Mr. Sidik had worked for several companies in Indonesia such as PT NTT Indonesia, Artha Graha Group as well as in overseas NTT Group-Japan and AT Kearney, Inc-USA. He curently also serves as President Commisioners in PT Truba Jaya Engineering.
Andre Purnawan Direktur
Andre Purnawan Director
Direktur, memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dengan spesialisasi Keuangan dan Pemasaran pada tahun 1988 dari Universitas Indiana, AS. Sejak tahun 2006, selain diangkat sebagai Direktur PT Truba Alam Manunggal Engineering, beliau juga Komisaris PT Manunggal Engineering dan PT Truba Jaya Engineering, serta direktur PT Meta Epsi. Sepanjang karirnya di tahun 1995-2006, beliau juga menjabat sebagai Direktur pada Kelompok Sinar Mas.
Director, received his Master of Business in Administration (MBA), majoring in Finance and Marketing in 1988, from Indiana University, Indiana USA. Since 2006, aside from being appointed as a Director at PT Truba Alam Manunggal Engineering, he was also appointed as Commissioners both at PT Manunggal Engineering and PT Truba Jaya Engineering, and served as Director at PT Meta Epsi. During his career days from 1995 to 2006, he also served as a Director for the Sinar Mas Group.
96
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Profil Direksi Board of Directors’ Profiles
Shi Hong Chao Direktur
Shi Hong Chao Director
Direktur, memperoleh gelar Bachelor dan Master di bidang Teknik Tenaga Panas Bumi dari Universitas Shanghai Jiaotong dan MBA dari Sekolah Bisnis Internasional Cina-Eropa. Selain menjabat sebagai Direktur, Bapak Shi juga merupakan Presiden Direktur ME sejak November 2006. Selama periode bulan Juni 1996 hingga Oktober 2006, beliau bekerja di CHEC dan jabatan terakhirnya adalah Direktur Operasi yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan usaha.
Director, received a Bachelor’s Degree and a Master’s Degree in Thermal Power Engineering from Shanghai Jiaotong University and an MBA from China-Europe International Business School. Apart from serving as a Director, Mr. Shi also serves as President Director of ME since November 2006. During the period of June 1996 up to October 2006, he worked for CHEC and his latest position was Operation Director in charge of business operations.
FX. Agus Edyono, S.lp Direktur Tidak Terafiliasi
FX. Agus Edyono, S.lp Unaffiliated Director
Direktur tidak terafiliasi, memiliki latar belakang militer dan jabatan aktif terakhirnya adalah Kolonel. Sepanjang karir militernya, beliau pernah bertugas di Timor Timur, Timur Tengah, Maroko, Kamboja dan Australia. Sebelum karir militernya, Bapak Edyono juga merupakan staf operasional PT Brajamusti Citra Nusantara dan PT Usaha Kita Makmur Bersama. Beliau meraih gelar Sarjana dari Administrasi Negara, Universitas Terbuka, Bandung.
Unaffiliated Director, has a military background and his last active post was Colonel. During his military career he served in East Timor, the Middle East, Morocco, Cambodia and Australia. Before his military career, Mr. Edyono was part of the operational staff of PT Barajmusti Citra Nusantara and operational staff of PT Usaha Kita Makmur Bersama. Mr Edyono holds a Bachelor’s Degree in State Administration, from Universitas Terbuka, Bandung (1996).
Dari kiri ke kanan From left to right: Sidarta Sidik Direktur Utama President Director Andre Purnawan Direktur Director Shi Hong Chao Direktur Director FX. Agus Edyono, S.lp Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
Truba Manunggal 2008 Annual Report
97
Data Perusahaan Corporate Data
Kantor Pusat | Head Office Sentra BRI Tower II, 31st Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46 Jakarta 10210 - Indonesia Phone : +62 21 5793 2255 Fax : +62 21 5793 2403
Kode Saham | Trading Symbol (TRUB)
Akuntan Publik | Independent Public Accountant Tanubrata Sutanto & Rekan Puri Imperium Office Plaza G-19 Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6 Jakarta 12980 - Indonesia Tel. : +62 21 8379 1616 Fax. : +62 21 8379 2397
Biro Administrasi Efek | Share Registrar BAE (Ficomindo)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan | Annual General Meeting of Shareholders Jakarta, July 31, 2009
98
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
Laporan Keuangan Financial Report Truba Manunggal 2008 Annual Report
99
100
Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk Sentra BRI Tower II, 31st Floor Jl. Jend. Sudirman No. 44-46 Jakarta 10210 - Indonesia Phone : +62 21 5793 2255 Fax : +62 21 5785 2403